ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

95
ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, JARINGAN, DAN NORMA TERHADAP INOVASI UMKM BATIK Studi Tentang Modal Sosial di UMKM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Ekonomi Oleh : Yosef Galih Widyawan NIM : 162314001 PROGRAM STUDI EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

Page 1: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, JARINGAN, DAN

NORMA TERHADAP INOVASI UMKM BATIK

Studi Tentang Modal Sosial di UMKM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Ekonomi

Oleh :

Yosef Galih Widyawan

NIM : 162314001

PROGRAM STUDI EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

i

ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, JARINGAN, DAN

NORMA TERHADAP INOVASI UMKM BATIK

Studi Tentang Modal Sosial di UMKM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Ekonomi

Oleh :

Yosef Galih Widyawan

NIM : 162314001

PROGRAM STUDI EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

iv

ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, JARINGAN, DAN

NORMA TERHADAP INOVASI UMKM BATIK

Studi Tentang Modal Sosial di UMKM

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Sebab aku ini, Tuhan, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata

kepadamu: “Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau”

Yesaya 41:13

Kupersembahkan Untuk:

Papaku Rochadi Widya Hartono dan Mamaku Prisca Dwi Andriani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ .iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI .................................. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK .......................................................... vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

ABSTRAK .......................................................................................................... xi

ABSTRACT ........................................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 11

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 13

1.4 Sistematika Penulisan .............................................................................. 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 15

2.1 Pembangunan Desa .................................................................................. 15

2.2 Pengertian Modal Sosial .......................................................................... 20

2.3 Kepercayaan dan Budaya Menumbuhkan Ekonomi ................................ 29

2.4 Inovasi Dalam Menumbuhkan Ekonomi ................................................. 30

2.5 Hubungan Modal Sosial dan Inovasi ....................................................... 31

2.6 Bagan Kerangka Berpikir ........................................................................ 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

x

2.7 Batasan Istilah .......................................................................................... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 38

3.1 Metode Penelitian .................................................................................... 38

3.2 Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 39

3.3 Kekuatan dan Kelemahan Metode ........................................................... 40

3.4 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 41

3.5 Teknik Analisis Data ................................................................................ 42

3.6 Penutup .................................................................................................... 44

BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................. 45

4.1 Pengaruh kepercayaan terhadap inovasi strategi UMKM........................ 46

4.2 Pengaruh jaringan terhadap inovasi strategi UMKM ............................... 56

4.3 Pengaruh norma terhadap inovasi strategi UMKM ................................. 67

4.4 Analisis ............................................................................................................. 72

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 75

5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 75

5.2 Saran ........................................................................................................ 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

xi

ABSTRAK

ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, JARINGAN, DAN

NORMA TERHADAP INOVASI UMKM BATIK

Studi Tentang Modal Sosial di UMKM

Yosef Galih Widyawan

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2020

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif pengaruh modal

sosial terhadap inovasi UMKM batik. Penelitian ini menggunakan kerangka ilmu

ekonomi sosial (Social Economics) sebagai rujukan dalam menganalisis data yang

ditemukan dari jurnal-jurnal penelitian sebelumnya, buku, dan artikel media cetak

maupun daring. Hasil penelitian ini memberikan informasi bahwa, modal sosial

terdiri dari peran kepercayaan, jaringan, dan norma sosial berkontribusi dalam

menghadapi persaingan bisnis di era Globalisasi dengan dukungan inovasi. Pada hasil

penelitian ini norma sosial dan jaringan sosial, memiliki pengaruh nyata terhadap

kinerja inovasi dan mampu mendorong UMKM dalam penjualannya. Adapun

variabel rasa percaya tidak memberikan pengaruh secara nyata. Namun, memberikan

manfaat dalam hubungan kerja sama. Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi para

pengelola UMKM batik untuk mempertimbangkan dalam mengembangkan UMKM

batik dalam persaingan bisnis global di era modern.

Kata Kunci: Modal sosial, Globalisasi, Inovasi, UMKM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

xii

ABSTRACT

SOCIAL CAPITAL ANALYSIS: THE ROLE OF TRUST, NETWORKS, AND

NORMS TOWARDS INNOVATION OF SME CONCERNING ON BATIK

COMMODITY

A Study on Social Capital in SMEs

Yosef Galih Widyawan

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2020

This study aims to understanding how effective the influence of social capital is

on the innovation of SMEs concerning on batik commodity. This study uses a social

economics framework as a reference in analyzing data found from previous research

journals, books, and printed and online media articles The results of this study

provide information that, social capital consists of the role of trust, networks, and

social norms to contribute in facing business competition in the era of globalization

with the support of innovation. In the results of this study, social norms and social

networks have a real influence on innovation performance and are able to encourage

SMEs in their sales. The trust variable does not have a real effect. However, it does

provide benefits in cooperative relationships. This research can be a reference for

managers of batik SME to consider developing batik SME in competition Global

business in the modern era.

Keywords: Social capital, Globalization, Innovation, SMEs.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Batik Indonesia memiliki keunikan tersendiri yang tidak dapat dibandingkan

dengan negara–negara lain. Batik merupakan warisan budaya yang sampai saat ini

masih berkembang di berbagai wilayah di Indonesia. Dalam beberapa catatan,

pengembangan batik banyak dilakukan pada zaman Mataram, lalu berlanjut pada

zaman Kesultanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta. Kesenian batik secara

umum meluas di Indonesia dan secara khusus di pulau Jawa setelah akhir abad ke-18

(InfoBatik, 16 Januari 2020). Batik merupakan pakaian yang dikenakan pada masa

Kerajaan Kraton dan pantang dipakai rakyat jelata. Beberapa corak atau motif batik

bahkan hanya boleh dikenakan oleh kalangan tertentu karena memiliki nilai filosofis

dan dipakai dalam upacara adat (Rossa dan Lakoro, 2011).

Sebagai bentuk pengakuan, pada tanggal 2 Oktober 2009 UNESCO (United

Nations Educatinonal, Scientific and Cultural Organization) mengumumkan bahwa

batik dijadikan sebagai salah satu warisan budaya dunia dari Indonesia yang wajib

dilindungi dan dilestarikan (Masterpieces of the Intangible Cultural Heritage of

Humanity). Batik diproduksi di seluruh daerah di Indonesia dan memiliki motif yang

berbeda yang menampilkan ciri khas dari masing–masing daerah tempat batik

tersebut berasal. Berdasarkan daerah asal, batik di Indonesia sangat banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

2

diproduksi di antaranya adalah Batik Bali, Batik Banyumas, Batik Betawi, Batik

Pekalongan, Batik Tegal, Batik Solo, Batik Yogyakarta, Batik Tasik, Batik Aceh,

Batik Jombang, Batik Kebumen, Batik Minangkabau, Batik Banten, dan lainnya.

Akan tetapi, pusat batik yang perkembangannya cukup pesat saat ini terletak di Pulau

Jawa, seperti di Indramayu, Pekalongan, Cirebon, Solo, dan Yogyakarta

(Widyaningrum, 2012: 16).

Penyebaran batik yang ada dapat ditemui pada sebagian besar kelompok

UMKM di beberapa wilayah di Indonesia. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

menjadi pengembangan usaha ekonomi secara nasional di Indonesia yang menjadi

prioritas. Pengembangannya mampu memperluas basis ekonomi serta dapat

meningkatkan perekonomian daerah dan ketahanan ekonomi nasional. UMKM juga

merupakan penopang perekonomian bangsa. Menurut Nuhung (2012)

“kewirausahaan UMKM berperan sangat penting dalam menekan angka

pengangguran, menyediakan lapangan kerja, mengurangi angka kemiskinan,

meningkatkan kesejahteraan dan membangun karakter bangsa”.

Dalam sejarah krisis ekonomi yang terjadi di negara Indonesia di tahun

1997/98, di mana banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi atau bahkan

berhenti aktivitas, sektor usaha kecil menengah (UMKM) tangguh dalam menghadapi

krisis tersebut. UMKM masih dapat bertahan. Hal ini menunjukan bahwa UMKM

terbukti lebih tangguh, karena pada umumnya UMKM menghasilkan barang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

3

konsumsi yang dibutuhkan masyarakat (harganya terjangkau) serta tidak ada sangkut

pautnya dengan saham dan kurs dollar (Chabib, 2016).

UMKM batik yang dapat ditemui di berbagai penjuru wilayah di Indonesia

dan banyak masyarakat Indonesia yang masih menggunakan batik, untuk acara

sehari-hari dan acara formal. Batik juga mempunyai motif-motif yang menarik.

Kebanyakan motif batik bernuansa alam, flora dan fauna. Ini tergantung dari setiap

provinsi yang biasanya memang memiliki motif unggulan. Hal-hal yang dilakukan

UMKM batik warna hasil alam adalah bahan baku yang terbaik, agar dapat

menciptakan kelestarian dan keaslian batik tersebut berasal. Tidak hanya memberikan

bentuk keaslian, tetapi UMKM perlu menciptakan motif yang disesuaikan dengan

trend saat ini.

Batik tidak hanya dapat digunakan oleh masyarakat domestik saja, melainkan

juga oleh masyarakat mancanegara. Negara tetangga pun dapat mengetahui dan

menjangkau secara langsung proses pembuatan batik dari sisi edukasi dan dapat

dipastikan mempunyai kesan berharga bagi para penikmat batik. Maka dari itu,

sebagian UMKM batik kebanyakan berinisiatif mendirikan pariwisata di daerahnya,

lebih tepatnya Desa Wisata. Hal ini sangat berpotensi positif demi memajukan daerah

dengan orang-orang yang mempunyai bekal keahlian membuat batik akan

menjadikan produksi batik lokal tersebut unggul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

4

Memasuki tahun 2020, UMKM batik secara nyata memiliki tantangan di

tengah arus Globalisasi. Tingginya persaingan membuat UMKM harus mampu

menghadapi tantangan global, seperti meningkatkan inovasi produk dan jasa,

pengembangan sumber daya manusia dan teknologi. Hal ini perlu dilakukan untuk

menambah nilai jual UMKM, agar dapat bersaing dengan produk-produk asing yang

kian membanjiri sentra industri dan manufaktur di Indonesia. Ini sangat penting

mengingat UMKM adalah sektor ekonomi yang mampu menyerap tenaga kerja

terbesar di Indonesia (Sudaryanto, 2011).

Konsep Globalisasi, yang sudah dibicarakan semenjak tahun 90-an,

menegaskan bahwa kemajuan teknologi dari segi komunikasi dan transportasi akan

mempercepat proses globalisasi. Menurut seorang ahli, Anthony Giddens

“Globalisasi adalah proses peningkatan kesalingtergantungan masyarakat dunia

dinamakan dengan globalisasi” (Anthony Giddens, 2001: 1). Menurut International

Monetary Fund (IMF), globalisasi adalah meningkatnya saling ketergantungan

ekonomi antara negara-negara di dunia yang ditandai oleh meningkat dan

beragamnya volume transaksi barang dan jasa lintas negara dan penyebaran teknologi

yang meluas dan cepat (IMF, 2000). Memasuki era globalisasi pada tahun 2020,

dapat kita rasakan bersama bahwa kehidupan saat ini dari segi teknologi, budaya, dan

ekonomi dapat mempengaruhi kehidupan kita secara perlahan-lahan. Globalisasi

adalah suatu proses yang mendunia, suatu proses yang membuat manusia saling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

5

terbuka dan bergantung satu sama lainnya tanpa batas waktu dan jarak. Tindakan dari

suatu proses atau pengambilan kebijakan yang menjadikan sesuatu mendunia, baik

dalam lingkupnya ataupun aplikasinya. Secara sederhana, era globalisasi dapat

dipahami sebagai era di mana kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan alat

transportasi yang mendorong kehidupan manusia menjadi tanpa batasan.

Waters mendefinisikan globalisasi dari sudut pandang yang berbeda. Dia

mengatakan bahwa globalisasi merupakan sebuah proses sosial, di mana batas

geografis tidak penting terhadap kondisi sosial budaya, yang akhirnya menjelma ke

dalam kesadaran seseorang (Waters, 1995). Terdapat penggunaan kata globalisasi

yang dapat dibedakan menjadi 5 (lima) aspek. Pertama, internasionalisasi yang

mencakup interksi antarnegara. Kedua, liberalisasi yang mencakup usaha

menciptakan perekonomian dunia yang terbuka dan terintegrasi. Ketiga,

universalisasi yang mencakup pengenalan berbagai objek dan pengalaman kepada

masyarakat di seluruh penjuru dunia. Keempat, westernisasi terutama dalam bentuk

Amerikanisasi. Kelima, deteritorialisasi di mana penduduk dunia tidak mengenal

batas geografi antarnegara (Scholte, 2001: 14).

Namun, seperti dikatakan Hadi Soesastro (2004: 8), globalisasi kenyataannya

itu sulit dihindari, karena dalam kurun saat ini telah banyak yang terjadi, baik di

belahan dunia, di kawasan Asia, atau di Indonesia sendiri. Di Indonesia, globalisasi

kini telah merambah masuk di semua sektor wilayah. Pada akhirnya, ini akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

6

berdampak terhadap budaya berpikir masyarakat. Pola kehidupan budaya Barat saat

ini telah menguasai sebagian besar kehidupan sosial budaya di Indonesia, mulai dari

makanan, kesenian, pakaian, dan politik. Dalam proses globalisasi tidak perlu

menjadi kekhawatiran berlebihan yang menjurus pada xenophobia, justru yang

terpenting adalah bagaimana memahami proses perubahan kebudayaan itu sendiri

yang sering luput dari perhatian (Alam, 1998: 1-11).

Oleh karena itu, UMKM perlu mengevaluasi usahanya maupun perusahaan

dalam negeri agar kita bisa unggul dari daya saing yang sudah merasuki di kehidupan

sekarang ini. Menurut Kuncoro (2009), tantangan yang dihadapi UMKM untuk

memperkuat struktur perekonomian secara nasional dan internasional masih terbilang

berat. Adapun permasalahan yang dihadapi UMKM adalah permasalahan

permodalan, rendahnya manajemen sumber daya manusia, serta kurangnya

pemanfaatan teknologi. Dari permasalahan yang ada, menurut Noor (A. P, 2002)

kehidupan masyarakat juga dapat mempengaruhi pengembangan UMKM. Kehidupan

sosial masyarakat dapat berperan sebagai modal sosial dalam memaksimalkan potensi

yang ada dan dapat meminimalisir peluang konflik.

Modal pengembangan UMKM yang didapat dari kehidupan sosial masyarakat

biasanya disebut modal sosial. Modal sosial dapat dibangun ketika tiap individu

mampu mempercayai individu lain, sehingga mereka dapat membuat komitmen yang

dapat dipertanggungjawabkan untuk mengembangkan bentuk-bentuk hubungan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

7

saling menguntungkan (Yustika, 2012). Modal sosial dapat dipahami sebagai sumber

daya aktual dan potensial yang mampu menghasilkan jejaring hubungan kerja yang

saling menghargai dan saling memaknai (Ferdinand, 2005). Menurut World Health

Organization (1998) modal sosial adalah “Social capital represents the degree of

social cohesion which exist in communities” Didalamnya berbaur jaringan hubungan

networks, norma-norma serta social trust .

Ferdinand (2005) menambahkan bahwa kata kunci konsepsi modal sosial ini

adalah pengembangan jejaring kerja dalam dan di luar organisasi (Network),

pengembangan jejaring sosial (Social Network), pengembangan rasa dipercaya

(Trust), penguatan norma-norma kerja dan hubungan antarorang dan organisasi

(Norms). Modal sosial seperti jaringan sosial dibangun berdasarkan kekeluargaan,

pertemanan, kedekatan geografis, sehingga dapat memberikan akses yang cepat untuk

memperoleh informasi yang banyak dan murah tentang pangsa pasar. Pengusaha

dapat mengakses informasi dari jaringannya seperti permintaan pelanggan,

mengevaluasi kekuatan pesaing, periklanan dan pelayanan terhadap pelanggan

sebagai dasar untuk berinovasi.

Perusahaan dengan modal sosial kecil dan memiliki kekurangmampuan

melakukan pembelajaran organisasi yang baik, juga akan memiliki

kekurangmampuan dalam mengembangkan inovasi. Hasil penelitian Andriani (2011)

menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat modal sosialnya, semakin tinggi pula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

8

kemampuan inovasi yang dilakukan oleh perusahaan. Modal sosial yang baik mampu

meningkatkan kemampuan berinovasi. Semakin tinggi kemampuan berinovasi

semakin tinggi pula tercipta strategi UMKM (Widjajanti dan Sugiyanto, 2016).

Inovasi tidak hadir secara tiba-tiba. Inovasi lahir melalui sebuah proses

belajar. Proses belajar ini berlangsung dalam konteks lingkungan sosio-kultural

melalui aksi yang menyatu dalam partisipasi kehidupan nyata (Lave & Wenger,

1991). UMKM batik, yang pada umumnya berada di desa, juga membangun sistem

interaksi bersosialisasi pada setiap individu, agar tercipta inovasi dalam memasarkan

produk dan memajukan usahanya.

Persaingan yang semakin ketat dan konsumen yang semakin kritis dalam

memilih produk menuntut perusahaan untuk lebih inovatif dalam menghasilkan suatu

produk. Dengan kata lain, perusahaan harus mampu menawarkan produk baru yang

berbeda dan jauh lebih baik dari produk yang ditawarkan oleh para pesaing lainnya.

Keberhasilan produk akan bermuara pada strategi UMKM yang baik (Wulandari,

2013).

Inovasi sangat penting, mengingat semakin kerasnya persaingan yang

dihadapi oleh perusahaan. Dalam situasi yang demikian, tidak ada lagi pilihan lain

bagi perusahaan kecuali berusaha untuk menghadapinya atau sama sekali keluar dari

arena persaingan. Bestari (2003: 85) menjelaskan, “respon yang paling baik untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

9

melindungi pasar yaitu dengan melakukan inovasi terus menerus”. Perusahaan

maupun UMKM dituntut selalu terus berusaha dalam melakukan karya berinovasi

terus menerus dan juga menerapkan penjualan pada sasaran yang tepat sebagai

prioritas utama agar dapat menembus pangsa pasar.

Untuk melakukan inovasi, ada dua tujuan yang akan dicapai, yaitu tujuan

jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Dalam tujuan jangka pendek, biasanya

perusahaan berusaha untuk menarik konsumen, terutama untuk produk baru yang

diluncurkan, sedangkan jangka panjang dilakukan mempertahankan produk-produk

yang sudah ada agar tetap bertahan. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan

harus bisa menarik perhatian para konsumennya melalui tujuan produk inovatif yang

ditawarkannya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara promosi. Promosi bisa dilakukan

melalui pameran, media massa, dan media online (Rahayu, 2011).

Sistem UMKM batik yang berada di desa memerlukan dukungan modal

sosial. Menurut Damsar (2009: 211) “modal sosial merupakan investasi sosial yang

meliputi sumber daya sosial seperti jaringan, kepercayaan, nilai dan norma serta

timbal balik dalam struktur hubungan sosial untuk mencapai tujuan individual atau

kelompok secara efisien”. Jaringan-jaringan yang ada pada masyarakat di desa wisata

batik khususnya pada UMKM dalam mengelola ataupun membangun desa wisata,

dengan dukungan Pemerintah di berbagai wilayah, menjadi salah satu upaya penting

dalam membantu keberhasilan UMKM desa Wisata. Ini karena melalui akses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

10

lembaga pemerintahan mempunyai jaringan secara luas agar bisa terhubung langsung

maupun dengan target pasar. Pariwisata yang berlangsung di desa wisata batik

membutuhkan daya dukung dari setiap pihak yang berperan di dalamnya. Terdapat

berbagai tindakan atau aksi dari para individu di dalamnya untuk saling berpengaruh

satu sama lain, sehingga saling menguntungkan demi mewujudkan tujuan bersama.

Dengan mempertimbangkan ketatnya persaingan di era Globalisasi saat ini,

yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah tantangan seperti apa yang

dihadapi UMKM saat ini dalam mengembangkan usaha, serta bagaimana modal

sosial berpengaruh secara efektif pada UMKM dalam menjangkau inovasi strategi

UMKM batik. Tindakan seperti apa yang dilakukan oleh UMKM agar mampu

bertahan dan bersaing di era Globalisasi saat ini. Berdasarkan latar belakang masalah

yang dipaparkan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan

judul “ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, JARINGAN,

DAN NORMA TERHADAP INOVASI UMKM BATIK”.

1.2 Rumusan Masalah

Pengembangan UMKM perlu mendapatkan perhatian serius. Secara khusus,

di dalam proses penetapan inovasi strategi UMKM, UMKM harus benar-benar

matang, sehingga inovasi strategi UMKM yang dipilih akan mampu menembus

pangsa pasar. Inovasi strategi UMKM tidak akan terwujud, jika tidak ada unsur

modal sosial. Modal sosial dipandang merupakan salah satu instrumen strategi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

11

mampu mendorong tumbuh dan berkembangnya keunggulan bersaing yang pada

gilirannya mampu menghasilkan inovasi yang baik dan menjamin keberlanjutannya

(Ferdinand, 2005).

Karakteristik modal sosial yang terdiri dari pengembangan jejaring (Network),

pengembangan rasa dipercaya (Trust), dan norma (Norms). Ketiga hal ini akan

dijelaskan menurut para ahli dalam bagian berikut ini.

Menurut Fukuyama (1995) ia berpendapat “kepercayaan itu sangat berkaitan

dengan akar budaya, terutama yang berkaitan dengan etika dan moral yang berlaku”.

Karena itu, ia berkesimpulan bahwa tingkat saling percaya dalam suatu masyarakat

tidak terlepas dari nilai-nilai budaya yang dimiliki masyarakat bersangkutan. Adapun

tujuan kepercayaan yaitu sebagai aspek pengikat antar sosial secara kekeluargaan dan

melalui kepercayaan dapat menumbuhkan ekonomi. Fukuyama berpendapat bahwa

trust berkorelasi dengan pertumbuhan ekonomi. Dalam bukunya, Fukuyama menulis:

“A nation’s well being, as well as its ability to compete, is conditioned by single,

pervasive cultural characteristic: the level of trust inherent in the society”.

Selanjutnya ia menulis bahwa “social capital represented by trust will be as

important physical capital” (Fukuyama 1995: 26).

Unsur modal sosial selanjutnya adalah jaringan sosial. Definisi jaringan

sebagai unsur modal sosial adalah sekelompok orang yang memiliki norma-norma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

12

atau nilai-nilai informal di samping norma-norma atau nilai-nilai yang diberlakukan

untuk transaksi di pasar (Fukuyama, 2005: 245). Pertukaran informasi yang diwadahi

oleh jaringan sosial untuk berinteraksi akhirnya berkontribusi memunculkan

kepercayaan di antara mereka (Fukuyama, 2002). Modal sosial dapat terbentuk

dengan adanya jaringan, norma-norma, dan kepercayaan yang dipegang teguh

bersama yang sebagai landasan kerja sama.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah

yang akan diteliti dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Dari kepercayaan, jaringan, dan norma-norma, manakah yang paling

berpengaruh bagi inovasi strategi UMKM Batik di Desa?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penelitian ini bertujuan sebagai

berikut:

1. Mengetahui peran modal sosial yang mana paling berpengaruh secara efektif

dalam membangun inovasi strategi UMKM Batik di Desa.

2. Mengetahui faktor pendorong dan faktor penghambat pada UMKM batik di

Desa dalam menjalankan strateginya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

13

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada penelitian ini terdiri dari 5 bab dengan susunan

sebagai berikut:

Bab 1 – Pendahuluan

Bab pertama dari skripsi memuat pendahuluan yang memiliki

gambaran umum dalam penyusunan sesuai dengan judul. Penulis menyusun

latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika

penulisan.

Bab 2 –Tinjauan Pustaka

Bab dua merupakan tinjauan pustaka yang menjelaskan landasan teori

yang berhubungan dengan penelitian ini.

Bab 3 – Metodologi

Bab tiga merupakan metode penelitian yang menjelaskan pembahasan,

serta deskripsi obyek penelitian, dan analisis data.

Bab 4 – Pembahasan

Hasil pembahasan merupakan bagian yang menjelaskan pembahasan,

deskripsi obyek penelitian dan analisis data.

Bab 5 – Penutup

Penutup merupakan bagian terakhir dalam penelitian penulisan skripsi.

Bagian ini memuat kesimpulan dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini akan memaparkan tinjauan pustaka dengan menggunakan teori modal

sosial. Untuk memberikan konteks bagi penelitian ini, bab ini akan membahas

tentang kaitan antara modal sosial dan pembangunan desa yang di dalamnya juga

akan dibahas hubungan modal sosial dan inovasi. Teori modal sosial akan menjadi

alat analisis untuk melihat hubungan inovasi dalam pengembangan UMKM Batik.

2.1 Pembangunan Desa

Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup yang bertujuan

untuk kesejahteraan masyarakat desa. Dalam pelaksanaan pembangunan desa

mengacu pada pencapaian tujuan dari pembangunan yaitu mewujudkan kehidupan

masyarakat pedesaan yang mandiri, maju, sejahtera dan berkeadilan (Adisasmita,

2006: 3). Pembangunan adalah suatu proses perubahan yang berlangsung secara

sadar, terencana dan berkesinambungan, serta beranjak dari suatu keadaan atau

kondisi kehidupan yang kurang baik menuju suatu kondisi kehidupan yang baik, maju

dan modern, dalam upaya mencapai tujuan kehidupan bersama (Tjokroamidjojo dan

Mustopadidjaya, 1996). Modal sosial berpengaruh bagi pembangunan UMKM dan

pembangunan di desa, karena UMKM dan Desa memiliki peranan yang penting

dalam konteks pembangunan nasional. Modal sosial yang dimiliki masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

15

pedesaan, pada gilirannya akan mendorong atau mempengaruhi keberhasilan dalam

pembangunan di desa tersebut.

2.1.1 Pariwisata dan Pembangunan Desa

UU Desa No.6 Tahun 2014 menyebutkan bahwa desa memiliki hak asal usul

dan hak tradisional dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat

dan berperan mewujudkan cita-cita kemerdekaan berdasarkan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945: 1. Dinyatakan dalam UU tentang Desa No.6

Ayat (b) Tahun 2014:

Bahwa dalam perjalanan ketanagaraan Republik Indonesia, desa telah

berkembang dalam berbagai bentuk sehingga perlu dilindungi dan

diberdayakan agar menjadi kuat, maju, mandiri, dan demokratis

sehingga dapat menciptakan landasan yang kuat dalam melaksanakan

pemerintahan dan pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur,

dan sejahtera.

UU di atas memperlihatkan bahwa kita perlu menjaga dan merawat berbagai

unsur yang ada di desa di Indonesia, sehingga wilayah desa yang kita huni maupun

kita gunakan mempunyai hasil yang positif dalam mengelola maupun dalam

menciptakan nilai bentuk fisik yang dapat dijual. Pada akhirnya keuntungan dapat

menyejahterakan dan membangun wilayah desa tersebut.

Dalam menciptakan keuntungan pendapatan di wilayah desa, kebanyakan

hasil nyata berbagai wilayah di desa menciptakan wilayah wisata. Wilayah wisata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

16

adalah tempat atau daerah yang atraksinya dan fasilitas kepariwisataannya

menyebabkan tempat atau daerah tersebut menjadi obyek kebutuhan wisatawan

(Pendit 1997: 71). Sementara itu, menurut Mujadi (2012: 12).

Pengembangan suatu wilayah desa yang pada dasarnya tidak

mengubah apa yang sudah ada akan tetapi lebih cenderung

mengembangkan potensi desa yang ada dengan memanfaatkan

kemampuan unsur-unsur yang ada di dalam desa, yang berfungsi

sebagai atribut produk wisata dalam skala yang kecil menjadi

rangkaian aktivitas atau kegiatan pariwisata dan mampu menyediakan

serta memenuhi serangkaian kebutuhan perjalanan wisata. Baik dari

aspek daya tarik maupun sebagai fasilitas pendukung.

Desa wisata bermakna sebagai kegiatan wisata yang dilakukan pada obyek

wisata desa. Maka, desa wisata adalah obyek dan wisata desa adalah kegiatannya.

Keduanya adalah potensi besar yang dimiliki berbagai desa di Indonesia yang saat ini

sedang semarak berkembang menjadi potensi peningkatan ekonomi pedesaan.

Adapun menurut Nuryanti (1993). “Desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara

atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur

kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku”.

Tidak hanya itu, menurut R.B. Soemanto (1999) menjelaskan bahwa wilayah wisata

suatu daerah bisa menjadi obyek pariwisata karena mempunyai atraksi wisata yang

mempunyai beberapa aspek historis, nilai, keaslian, dan aspek handycraf / kerajinan

tangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

17

Wilayah wisata dan desa wisata memiliki persamaan arti yang hampir mirip.

Perwilayahan dalam dunia pariwisata adalah bentuk bagian wilayah yang mendukung

untuk membangun wisata di tempat tersebut. Sementara itu, Desa Wisata adalah

tempat yang bertujuan membuka fasilitas untuk umum demi memajukan

perekonomian dan memperkenalkan wisata yang ada di desa tersebut. Oleh karena

itu, dapat ditemui pada hampir setiap desa wisata barang maupun produk yang

memanfaatkan hasil bumi di wilayah desa tersebut.

Pada umumnya, desa wisata tidak akan mencapai keberhasilan maupun

kesuksesan tanpa ada orang-orang yang ikut serta bekerja sama untuk memajukannya.

Itulah mengapa desa wisata memerlukan modal sosial dalam upayanya meraih

keberhasilan pembangunan. Field (2005) menjelaskan bahwa pusat perhatian

utamanya dalam modal sosial adalah pengertian “tataran sosial”. Menurutnya, modal

sosial berhubungan dengan modal-modal lainnya, seperti modal ekonomi dan modal

budaya. Ketiga modal tersebut akan berfungsi efektif jika semuanya berhubungan.

Modal sosial dapat digunakan untuk segala kepentingan dengan dukungan sumber

daya fisik dan pengetahuan budaya yang dimiliki, begitu pula sebaliknya.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan peran modal sosial bagi

desa wisata adalah suatu dukungan perpaduan antarmanusia mengupayakan dalam

mengelola dan meningkatkan sumber daya yang diinvestasikan untuk memperoleh

keuntungan ekonomi dan memberikan manfaat sosial. Perpaduan antarmanusia atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

18

relasi sosial tersebut diendapi oleh norma-norma yang memberikan jaminan,

kepercayaan, dan jaringan yang saling menguntungkan, sehingga dukungan modal

sosial bagi desa wisata memiliki potensi dalam bentuk hasil nyata. Dengan modal

sosial, desa wisata akan terbantu untuk menumbuhkan perekonomian desa wisata dan

akan berdampak baik bagi kesejahteraan bersama.

2.1.2 Mengembangkan Desa Wisata Melalui Modal Sosial

Pengembangan desa wisata pada dasarnya adalah proses bagaimana sebuah

desa dapat berkembang sebagai pusat wisata yang memiliki unsur hiburan dan

pendidikan. Pembangunan sektor pariwisata memiliki potensi yang sangat besar

untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan melibatkan peran aktif

masyarakat dalam pengelolaannya (Marpaung, 2002: 49). Modal sosial menjadi salah

satu unsur terpenting dalam menjalankan pengelolaan desa wisata. Tanpa peran

modal sosial, desa wisata yang akan didirikan maupun yang sudah berjalan tidak

berjalan secara baik dan optimal.

Muljadi (2010: 27) menjelaskan desa wisata sebagai suatu produk wisata yang

melibatkan anggota masyarakat desa (modal sosial) dengan segala perangkat yang

dimilikinya. Desa wisata tidak hanya berpengaruh pada skala ekonomi, tetapi juga

sekaligus dapat melestarikan lingkungan alam dan sosial budaya masyarakat terutama

terkait nilai-nilai kebersamaan, kekeluargaan, kegotong-royongan, dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

19

Kelestarian alam dan sosial budaya masyarakat akan menjadi daya tarik tersendiri

bagi wisatawan.

Berdirinya desa wisata akan kurang lengkap bila tidak ada modal sosial, karena

modal sosial dapat membantu dalam menghadapi permasalahan yang mungkin

dijumpai oleh desa wisata tersebut. Modal sosial memiliki manfaat, mulai dari

menyelesaikan konflik yang ada di dalam masyarakat, terjadinya integrasi sosial

maupun keahlian dari setiap orang di dalamnya. Maka semua itu mencakup

kemampuan modal sosial. Dalam hal ini, perlu adanya peran sebuah modal sosial

dalam menggerakkan desa wisata.

2.2 Pengertian Modal Sosial

Sebagai sebuah konsep, modal sosial mulai banyak dibicarakan oleh para ahli

pada pertengahan tahun 1990-an. Konsep ini dimunculkan oleh para ahli untuk

menegaskan ikatan yang ada di dalam masyarakat. Munculnya modal sosial pertama

kali muncul pada tulisan Lyda Judson Hanifan (1916) dalam konteks peningkatan

kondisi hidup masyarakat, niat baik serta atribut-atribut sosial lain dalam bertetangga.

Dalam karya tersebut, muncul ciri utama dari modal sosial yakni membawa manfaat

internal dan eksternal.

Menurut Hanifan, dalam modal sosial termasuk kemauan baik, rasa bersahabat,

saling simpati, hubungan sosial dan kerja sama yang erat antara individu dan keluarga

yang membentuk suatu kelompok sosial. Sekalipun Hanifan telah menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

20

istilah modal sosial hampir seabad yang lalu, istilah tersebut baru dikenal di dunia

akademis sejak akhir tahun 1980-an.

Istilah modal sosial sudah diperkenalkan Lyda Judson Hanifan dalam sebuah

tulisan tentang keberhasilan seorang kepala sekolah membangun rasa kebersamaan

dalam sebuah komunitas masyarakat, sehingga kemajuan tidak hanya dicapai oleh

anak didik tetapi juga oleh warga masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan.

Dalam tulisan tersebut Hanifan bukan hanya sekedar memperkenalkan istilah dan

memberi definisi terhadap istilah tersebut, tetapi juga jelas menunjukan suatu

pemikiran konseptual tentang strategi pengembangan modal sosial di dalam

masyarakat.

Tulisan L.J. Hanifan tentang modal sosial dikembangkan oleh tulisan-tulisan

Robert Putnam (1983-1985) dan Francis Fukuyama (1995). Melalui tulisan-tulisan

mereka, konsep modal sosial mulai mendapat perhatian besar dari berbagai kalangan,

baik sebagai pendekatan teoritis yang baru untuk memahami dinamika masyarakat

maupun sebagai alat yang efektif untuk membantu perbaikan kondisi ekonomi,

terutama pada masyarakat di negara-negara berkembang.

2.2.1 Teori Modal Sosial Putnam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

21

Robert David Putnam adalah seorang ilmuwan politik dan profesor kebijakan

publik di Harvard University. Pada tahun 1995 Putnam menerbitkan artikel

terkenalnya dengan judul “Bowling Alone: America's Declining Social Capital”

dalam Journal of Democracy. Ini berbicara masyarakat dengan jaringan sosial yang

kuat, upaya memajukan sebuah negara telah jauh lebih berhasil dalam berbagai

bidang, seperti kualitas pendidikan. Beberapa kritikus berpendapat bahwa Putnam

menghiraukan organisasi baru dan bentuk modal sosial. Pada tahun 2000, ia

menerbitkan Bowling Alone: The Collapse and Revival of American Community

Runtuhnya dan Kebangkitan Masyarakat Amerika. Ini adalah kelanjutan dari artikel

di tahun 1995 yang memperoleh banyak kritik. Di tahun 2000 Putnam memberikan

bukti baru dan menjawab kritikan. Meskipun ia mengukur penurunan modal sosial

dengan banyak variasi data, titik yang paling mencolok adalah bahwa banyak

organisasi sipil, sosial, dan persaudaraan tradisonal ditandai mengalami penurunan

besar.

Menurut Putnam, modal sosial adalah seperangkat hubungan horizontal antara

orang-orang. Maksudnya modal sosial terdiri dari “networks of civic engagements”

atau jaringan keterikatan sosial yang diatur oleh norma-norma yang menentukan

produktivitas suatu kelompok masyarakat atau komunitas. Oleh karena itu, dasar

modal sosial menurut Putnam ada jaringan dan norma, yakni adanya jaringan

hubungan dengan norma-norma yang terkait, dan keduanya saling mendukung guna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

22

mencapai keberhasilan dibidang ekonomi bagi orang-orang yang termasuk dalam

jaringan tersebut.

Sebagai dua tokoh utama yang mengembangkan konsep modal sosial, Putnam

dan Fukuyama memberikan definisi penting. Meskipun berbeda dalam pendekatan

konsep, untuk keduanya memiliki kaitan erat terutama menyangkut konsep trust

(kepercayaan) (Spellerberg, 1997).

2.2.2 Teori Modal Sosial Fukuyama

Yoshihiro Francis Fukuyama adalah ilmuwan politik, ekonom politik, dan

penulis Amerika Serikat. Fukuyama dikenal karena bukunya, Trust: Social Virtues

and Creation of Prosperity (1995). Dalam karyanya ini, Fukuyama menjelaskan

ekonomi tidak pernah tumbuh di dalam ruang vakum. Ekonomi selalu mengakarkan

dirinya dalam kehidupan sosial. Karena itu, Fukuyama menganggap “sebuah

kemustahilan memahami ekonomi terpisah dari persoalan masyarakat dan nilai

budaya” (Fukuyama, 1995: 15). Fukuyama menjelaskan bagaimana masyarakat

modern mengorganisasikan dirinya dalam menciptakan sebuah tatanan ekonomi yang

unggul di zaman modern ini. Fukuyama berupaya membandingkan dan

mengontraskan beberapa budaya berbeda dengan kinerja ekonomi. Fukuyama

menyebut Cina, Korea, dan Perancis sebagai contoh-contoh masyarakat yang

memiliki nilai budaya kepercayaan rendah. Sebaliknya, bangsa-bangsa yang telah

lebih dahulu berhasil menjadi kekuatan ekonomi besar dunia, seperti Jepang,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

23

Amerika Serikat, dan Jerman, menurut Fukuyama berhasil karena masyarakatnya

memiliki nilai budaya kepercayaan yang tinggi (high trust social). Fukuyama

menganggap kepercayaan sangat berkaitan dengan akar budaya, terutama yang

berkaitan dengan etika dan moral yang berlaku (Fukuyama, 1995 dalam Syahra,

2003: 7).

Fukuyama menggunakan konsep kepercayaan untuk mengukur tingkat modal

sosial. Fukuyama berpendapat, bahwa modal sosial akan menjadi semakin kuat

apabila dalam suatu masyarakat berlaku norma saling balas membantu dan kerja sama

melalui suatu ikatan jaringan hubungan kelembagaan sosial.

Uraian di atas memberikan dua unsur penting pengertian tentang modal sosial

menurut Putnam dan Fukuyama. Menurut Putnam modal sosial adalah elemen

organisasi sosial, seperti jaringan-jaringan dan kepercayaan yang memfasilitasi

koordinasi dan kerja sama demi keuntungan bersama. Putnam memberi penekanan

pada jaringan sosial. Sementara itu, Fukuyama memberi penekanan pada

kepercayaan. Ada tiga komponen modal sosial menurut Putnam dan Fukuyama nilai

dan norma, jaringan sosial, dan kepercayaan. Ketiga hal ini akan dijelaskan secara

rinci dalam bagian berikut ini.

2.2.1 Nilai dan Norma

Norma adalah sekumpulan aturan yang diharapkan dipatuhi dan diikuti oleh

anggota ataupun kelompok masyarakat dalam suatu keberadaan sosial tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

24

Menurut Fukuyama (2000), norma merupakan bagian dari modal sosial yang tidak

diciptakan oleh birokrat atau pemerintah. Norma terbentuk melalui tradisi, sejarah,

atau tokoh karismatik yang membangun sesuatu tata cara berperilaku seseorang atau

kelompok masyarakat.

Kemunculan norma secara spontan akan menciptakan modal sosial yang

menentukan tata aturan yang dapat mengatur kepentingan pribadi dan juga

kepentingan kelompok. Menurut Hasbullah (2006), “Aturan-aturan kolektif tersebut

biasanya tidak tertulis tetapi dipahami oleh setiap anggota masyarakat dan

menentukan pola tingkah laku yang diharapkan dalam konteks hubungan sosial”.

Norma dapat bersifat informal dan formal. Norma-norma formal pada

umumnya ditulis secara spesifik yang memuat jenis-jenis hukuman yang harus

diberikan kepada orang yang perilakunya tidak sesuai dengan norma yang dianut oleh

suatu masyarakat di mana norma itu diakui. Sedangkan norma informal tidak memuat

sanksi-sanksi yang spesifik. Namun walaupun tidak spesifik dan jelas, masyarakat

pada umumnya memiliki standar-standar nilai yang hidup dalam seluruh kepribadian

mereka.

2.2.2 Jaringan Sosial

Unsur modal sosial selanjutnya adalah jaringan sosial. Definisi jaringan

sebagai unsur modal sosial adalah sekelompok orang yang memiliki norma-norma

atau nilai-nilai informal di samping norma-norma atau nilai-nilai yang diperlukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

25

untuk transaksi (Fukuyama, 2005: 245). Jaringan sosial dapat terbentuk karena

adanya nilai dan norma yang dipegang teguh bersama yang kemudian melandasi

lahirnya kerja sama.

Adanya jaringan yang memfasilitasi terjadinya komunikasi dan interaksi

memungkinkan tumbuhnya kepercayaan dan memperkuat kerja sama antara individu

dalam suatu kelompok. Menurut Putnam (1993), infrastruktur yang dinamis dari

modal sosial berwujud jaringan-jaringan kerja sama antarmanusia. Masyarakat yang

terbuka pada jaringan-jaringan yang sehat dalam kerja sama akan menciptakan

hubungan sosial yang kokoh. Putnam (1995) beragumen bahwa jaringan-jaringan

sosial yang erat akan memperkuat perasaan kerja sama para anggotanya serta

meningkatkan manfaat dari partisipasinya itu.

Dari pembahasan Putnam, dapat disimpulkan bahwa jaringan dan kerja sama

tidak dapat dipisahkan. Jaringan merupakan hal penting yang menjadi salah satu

syarat menumbuhkan kerja sama dalam kelompok ataupun organisasi. Dalam proses

mengembangkan jaringan-jaringan sosial yang didasari oleh norma-norma bersama

dan iklim kerja sama akan membuat, modal sosial berkembang.

Adapun menurut Field (2005) jaringan kerja sama, adalah “jaringan-jaringan

sosial merupakan suatu aset yang bernilai dan jaringan-jaringan menyediakan suatu

basis bagi kohesi sosial, karena menyanggupkan orang untuk bekerja sama satu sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

26

lain dan bukan hanya dengan orang yang mereka kenal secara langsung agar saling

menguntungkan”. Sebuah asumsi dasar dari hubungan jaringan adalah bahwa satu

pihak tergantung pada sumber-sumber yang dikontrol oleh pihak lain dan ada

keuntungan yang bisa diperoleh dari penggabungan sumber daya yaitu menjalin

korelasi antar pihak terkait untuk mendapatkan tujuan bersama. Syahputra (2008: 13)

menyatakan, pihak-pihak dalam jaringan setuju untuk tidak mengejar kepentingan

diri sendiri dan tidak merugikan yang lainnya. Pada dasarnya modal sosial merupakan

kerja sama yang dibangun untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama yang terjalin

tercipta ketika telah terjadi hubungan interaksi sosial, sehingga menghasilkan

jaringan kerja sama, pertukaran sosial, saling percaya dan terbentuknya nilai dan

norma dalam hubungan interaksi tersebut.

2.2.3 Kepercayaan

Kemampuan dalam bersosialisasi menjadi modal yang sangat penting bagi

kehidupan ekonomi dan aspek eksistensi sosial yang lain. Akan tetapi, kemampuan

ini sangat tergantung pada sesuatu kondisi di mana anggota dalam komunitas mau

saling berbagi untuk mencari titik temu norma-norma dan nilai-nilai bersama. Jika

titik temu etis-normatif ini ditemukan pada gilirannya kepentingan-kepentingan

individual akan tunduk pada komunitas-komunitas kelompok. Nilai-nilai bersama ini

akan membangkitkan kepercayaan (Fukuyama, 2007: 13).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

27

Menurut Fukuyama (1995), kepercayaan adalah harapan yang tumbuh di

dalam sebuah masyarakat yang ditunjukan dengan adanya perilaku jujur, teratur, dan

kerja sama berdasarkan norma-norma yang dianut bersama. Cox (1995) mengatakan

“bahwa dalam masyarakat yang memiliki tingkat kepercayaan tinggi, aturan-aturan

sosial akan cenderung bersifat positif, antar hubungan akan bersifat kerja sama”.

Dengan demikian, kepercayaan menjadi stimulus bagi para pekerja industri maupun

pihak industri. Kepercayaan menjadi penggerak dasar dalam membangun industri,

yang melibatkan lingkup masyarakat. Kepercayaan dapat dipahami sebagai sebuah

rasa yang timbul dari hati nurani yang terhubung satu dengan lainnya, seperti pekerja

terhadap pekerja lainnya. Demikian pula bagi pekerja industri dengan pihak industri.

Melalui kepercayaan bisa dipastikan sebuah industri akan berjalan lebih baik.

Ketiga elemen modal sosial di atas seharusnya di dalam kehidupan sebuah

kelompok sosial. Bila ketiga elemen modal sosial itu diimplementasikan oleh

pengusaha UMKM Batik, ia akan dapat meningkatkan potensi produktivitas

usahanya.

2.3 Kepercayaan dan Budaya Menumbuhkan Ekonomi

2.3.1 Dampak Modal Sosial Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Modal sosial memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi melalui

perluasan kerja sama dan kepercayaan yang tumbuh antar pelaku dalam perusahaan.

Selain itu, jaringan kerja sama dapat menjadi jaminan sosial yang meningkatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

28

akses individu dan kelompok terhadap sumber daya. Modal sosial sangat tinggi

pengaruhnya terhadap perkembangan dan kemajuan berbagai sektor ekonomi.

Fukuyama (1999: 94) menunjukan hasil-hasil studi di berbagai negara yang

menunjukkan bahwa modal sosial yang kuat akan merangsang pertumbuhan berbagai

sektor ekonomi. Ini karena adanya tingkat rasa percaya yang tinggi dan kerekatan

hubungan dalam jaringan yang luas dan tumbuh antar sesama pelaku ekonomi.

Fukuyama (2000: 10) menyatakan bahwa modal sosial ditransmisikan melalui

mekanisme-mekanisme budaya seperti agama, tradisi, atau kebiasaan sejarah. Modal

sosial lebih menekankan komunitas moral dengan mengadopsi nilai-nilai kebajikan,

seperti kesetiaan, kejujuran, dan keteguhan. Dalam pertumbuhan ekonomi pada desa

wisata, ini muncul dalam khasanah tradisi dari kebiasaan turun temurun. Seperti kerja

sama antar individu dalam menumbuhkan ekonomi dan pembuatan batik di wilayah

desa, rasa percaya mengawali jaringan-jaringan yang ada di setiap relasi.

Pembangunan industri UMKM batik pada masyarakat dengan modal sosial tinggi

akan cepat berkembang karena modal sosial akan menghasilkan energi kolektif, yang

memungkinkan berkembangnya jiwa dan semangat kewirausahaan di tengah

masyarakat yang pada gilirannya akan menumbuhkembangkan dunia usaha.

2.4 Inovasi Dalam Menumbuhkan Ekonomi

Definisi inovasi dapat dipahami sebagai langkah pembaruan, terkait ide baru,

barang baru, pelayanan baru, dan cara-cara baru yang lebih bermanfaat. Inovasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

29

menurut Zimmerer (1996: 51) dalam buku Suryana (2006: 14) diartikan sebagai

kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan dan

peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan.

Pertumbuhan pasar yang dinamis menuntut perusahaan untuk selalu melakukan

inovasi yang berkelanjutan. Hal ini dikarenakan, lingkungan bisnis berdampak pada

perubahan selera pelanggan. Perubahan inilah pada gilirannya menuntut inovasi agar

dapat menyempurnakan produk yang sudah ada dan mengembangkan produk baru

untuk mempertahankan kelangsungan usaha (Chandra, 2005: 111). Oleh karena itu,

untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meminimalisir permasalahan pada

persaingan bisnis adalah dengan menghadirkan karya cipta produk yang kreatif, serta

mempunyai kualitas tinggi dan mampu memenuhi keinginan masyarakat yang terus

berubah.

2.5 Hubungan Modal Sosial dan Inovasi

Modal sosial dapat mendorong inovasi dengan berbagai macam cara. Inovasi

tidak hadir secara langsung maupun tiba-tiba. Inovasi lahir melalui sebuah proses

belajar. Proses belajar ini berlangsung dalam konteks lingkungan sosio-kultural

melalui aksi yang menyatu dalam partisipasi kehidupan nyata (Lave & Wenger,

1991). Pengaruh modal sosial terhadap inovasi juga terjadi di Usaha Mikro dan Kecil

(UMKM). Dalam penelitiannya di Industri kerajinan di Kabupaten Bantul, Brata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

30

(2011) menemukan bahwa kedekatan jaringan kerja sama berpengaruh terhadap mitra

usaha.

Penelitian serupa dari Suriatna & Ardianti (2013) yang menganalisis kaitan

modal sosial dengan inovasi produk pada pengusaha mikro kecil dan menengah di

Jawa Timur. Mereka menganalisis pengaruh faktor-faktor sosial terhadap kemampuan

inovasi Entrepreneur skala mikro. Variabel independen dalam penelitiannya adalah

modal sosial dari pengusaha yang dipengaruhi oleh faktor keluarga (dependen).

Modal sosial digambarkan ada atau tidaknya dukungan finansial, dukungan jaringan,

dan dukungan moril yang didapatkan pengusaha dari orang tua, anggota keluarga,

teman dekat, tetangga, kelompok masyarakat, dan rekan bisnis. Sementara itu, inovasi

yang dimaksud adalah inovasi produk. Inovasi produk memiliki 3 indikator, yaitu

kualitas produk, fitur produk, gaya dan desain produk.

Penelitian ini menunjukan bahwa hubungan yang paling berpengaruh terhadap

modal sosial adalah dukungan dari orang tua, anggota keluarga, dan pasangan hidup.

Hasil tersebut dalam penelitiannya didapatkan bahwa kedua variabel independen

(pengusaha) dan dependen (keluarga) dapat saling berhubungan, dengan hasil modal

sosial dapat meningkatkan inovasi.

Dengan demikian, inovasi berarti melakukan perubahan dalam karya ataupun

sistem, sehingga yang lama menjadi baru. Bahwa, kemampuan berinovasi adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

31

kemampuan untuk membawa pengetahuan baru atau teknologi untuk

mengembangkan produk baru. Menurut Stephen Robbins (1994), inovasi memiliki

ciri-ciri sebagai berikut: 1.) memiliki kekhasan atau khusus. Artinya, suatu inovasi

memiliki ciri yang khas dalam arti ide, program, tatanan, sistem, dan termasuk

kemungkinan hasil yang diharapkan. 2.) Memiliki ciri atau unsur kebaruan. Artinya,

suatu inovasi harus memiliki karakteristik sebagai sebuah karya dan buah pemikiran

yang memiliki kadar kemurnian dan kebaruan. 3.) Program inovasi dilaksanakan

melalui program yang terencana. Artinya, suatu inovasi dilakukan melalui proses

yang tidak tergesa-gesa, dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas dan

direncanakan terlebih dahulu. 4.) Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan. Artinya,

program inovasi yang dilakukan harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk

arah dan strategi untuk mencapai tujuan.

Modal sosial secara tidak langsung akan mendorong inovasi yang beragam.

Karena memungkinkan berbagai individu yang mempunyai ide yang berbeda-beda

untuk bekerja sama. Maka, apabila industri UMKM batik memiliki modal sosial yang

kuat, industri UMKM batik dapat terus berkembang dan mampu bersaing di era

globalisasi. Sebuah industri membutuhkan terobosan baru berupa inovasi yang dapat

diterapkan dengan prosedur yang sesuai dan menjawab kebutuhan pasar.

2.6 Bagan Kerangka Berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

32

Bagan 1. Kerangka Berpikir

Industri UMKM batik merupakan salah satu jenis bisnis yang menjual pakaian

motif batik dan beberapa cindera mata lain. Bisnis seperti UMKM batik ini menjual

khasanah budaya yang ada di wilayahnya dengan memanfaatkan hasil bumi yang

terkandung di sana. Ini dilakukan dengan proses kebersamaan yang didasarkan pada

gerakan modal sosial. Modal sosial yang ada pada UMKM batik di desa dibagi

menjadi kepercayaan, jaringan, dan norma sosial. Hal ini akan membantu menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

33

fondasi atau kekuatan dasar untuk memajukan industri UMKM batik, sehingga lebih

optimal dalam menggerakkan dasar inovasi strategi UMKM.

Modal sosial yang ada pada UMKM batik sangat menentukan kemajuan

bisnis batik tersebut karena modal sosial yang berkembang dengan jaringan

perorangan melalui konsep pikiran dan obrolan, dapat menghasilkan terobosan baru

untuk mengatasi permasalahan ataupun membuat persiapan jangka panjang. Norma

yang bersifat informal atau tidak ada hubungannya dengan pemerintah ini akan lebih

optimal jika dirasakan oleh para warga UMKM batik di desa lewat aturan-aturan

yang mereka hayati sejak lama. Ini memenuhi unsur keberadaan yang harus

disesuaikan dengan situasi di wilayah setempat. Walaupun ada aturan-aturan formal

yang mencakup UMKM di desa melalui hubungan pemerintahan, ini mungkin tidak

akan berpengaruh banyak. Terakhir kepercayaan, dapat diartikan suatu rasa yang

percaya individu kepada individu lainya yang menjadi unsur pengikat. Dalam hal ini,

modal sosial menjadi penggerak dalam menjalankan industri UMKM batik. Modal

sosial dapat mengatasi permasalahan maupun menemukan terobosan baru terkait

strategi inovasi UMKM yang ada pada desa wisata UMKM batik di setiap wilayah.

2.7 Batasan Istilah

Istilah yang perlu ditegaskan untuk menghindari penafsiran yang berbeda

adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

34

2.7.1 Strategi

Strategi merupakan suatu pendekatan berkaitan dengan gagasan, perencanaan,

dan pelaksanaan dari sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Menurut para ahli

Tjokromidjojo dan Mustopadidjaya (1983: 24), Strategi merupakan “perhitungan

mengenai rangkaian kebijaksanaan dan langkah-langkah pelaksanaan untuk

keseluruhannya menggunakan teknik dan metode untuk mencapainya suatu tujuan”.

Oleh karena itu, strategi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cara-cara yang

dilakukan oleh kelompok UMKM pengrajin batik untuk mencapai suatu tujuan, yaitu

menaikan kehidupan sosial dan ekonomi. Menaikan kehidupan sosial dan ekonomi

maksudnya adalah meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran kelompok UMKM

batik dalam hal pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

2.7.2 Inovasi

Dalam penelitian ini, inovasi dalam strategi UMKM batik. Berarti inovasi

yang berhubungan dengan pengembangan dan kekuatan pada UMKM, khususnya

pada penjualan, sehingga perbaikan, penyempurnaan, atau pengembangan produk

UMKM. Inovasi perlu dilakukan demi keberhasilan penjualannya. Inovasi adalah

gagasan, produk atau barang yang dianggap baru oleh sesorang (Roggers dan

Shoemaker, 1987: 26). Karena, inovasi dipengaruhi oleh pasar, perlu diketahui

kondisi atau fokus pasar dan apa saja masalah-masalah yang dihadapi oleh desa

wisata batik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

35

2.7.3 Modal sosial

Modal sosial merupakan sumber daya yang dapat berkembang pada diri

seorang individu atau kelompok melalui kemampuan untuk memiliki jaringan serta

pengetahuan (Pierre Bourdie, 1992). Bentuk modal sosial pada pengrajin UMKM

batik di desa dalam penelitian ini adalah hal-hal yang mempunyai pengaruh besar

bagi pembangunan desa wisata. Tanpa modal sosial, pembangunan UMKM di desa

tidak dapat berjalan secara efektif. Modal sosial berperan penting dalam perencanaan

upaya/strategi, khususnya dalam inovasi strategi UMKM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan membahas metodologi yang digunakan dalam penelitian ini.

Metodologi berasal dari kata “metode”, yang artinya cara yang tepat untuk

melakukan sesuatu, dan “logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Dengan

demikian, metodologi berarti cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran

secara selaras untuk mencapai suatu tujuan.

3.1 Metode Penelitian

Pengertian metodologi penelitian yang terdapat dalam kamus besar bahasa

Indonesia yaitu “Cara yang teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu

pekerjaan agar dapat tercapai sesuatu yang dikehendaki, atau cara kerja yang

bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang

ditentukan” (Kamus Besar Pendidikan Nasional RI, hal. 740). Sedangkan pengertian

metodologi menurut Partanto dan Al Barry adalah “cara yang teratur dan sistematis

untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan” (Partanto, 1994: 461).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kualitatif. Menurut Moleong (2011: 6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang

bertujuan untuk memahami kejadian terkait apa yang dialami oleh subyek penelitian,

seperti perilaku, presepsi, motivasi, dan tindakan. Penelitian kualitatif bertujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

37

untuk menjelaskan kejadian atau fenomena melalui pengumpulan data secara

mendalam. Menurut Sulistyo dan Basuki (2010), tujuan penelitian kualitatif ialah

untuk mendapatkan konsep gambaran lengkap mengenai suatu objek menurut

pandangan manusia yang diteliti. Penelitian kualitatif tidak dapat diukur dengan

angka, melainkan dengan ide, pendapat, presepsi, atau kepercayaan orang yang

dijadikan sumber informan. Dua alasan peneliti memilih menggunakan metode

penelitian kualitatif adalah pertama menggunakan metode penelitian kualitatif karena

penelitian ini terbaik dibidang kajiannya, kedua peneliti menggunakan metode

penelitian ini karena sifat dari masalah yang akan diteliti.

3.2 Jenis dan Sumber Data

3.2.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang

diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada (Hasan, 2002: 58).

Sumber data yang diperoleh melalui media perantara atau secara tidak langsung

berupa literatur, jurnal, atau artikel yang dipublikasikan secara umum. Penelitian ini

juga menggunakan artikel, jurnal, literatur yang terkait dengan topik penelitian ini.

Penelitian ini tidak bertujuan untuk mencoba menguji teori baru atau

membangun penjelasan teoritis baru, tetapi untuk memahami aspek intrinsik objek

penelitian secara mendalam. Pengamatan mendalam menjadi satu-satunya cara untuk

bisa memahami dan menjelaskan interaksi antar variabel untuk dianalisis (Remenyi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

38

1998). Maka dari itu, untuk menganalisis dan memahami variabel penelitian ini, data

dikumpulkan dari berbagai sumber.

3.2.2. Sumber Data

Dalam penelitian ini, informasi didapat melalui data sekunder. Data sekunder

dapat memberikan kemudahan bagi peneliti dalam melakukan pengolahan data. Data

sekunder relatif didapatkan dengan mudah dari berbagai sumber-sumber. Ini semua

bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang diajukan dalam penelitian.

Sumber data sekunder dapat berupa dari sumber literatur, buku, dan jurnal penelitian

sebelumnya.

3.3 Kekuatan dan Kelemahan Metode

Keuntungan menggunakan analisis data sekunder adalah peneliti dapat lebih

menghemat waktu dan biaya. Karena data diperoleh melalui hasil penelitian orang

lain, peneliti tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mengumpulkan data (Jhontson,

2014: 624). Oleh karena itu, analisis data sekunder memberikan manfaat bagi peneliti

sehingga mendapatkan data yang akurat dengan biaya yang rendah. Namun di sisi

lain, analisis data sekunder menuai beberapa keterbatasan, seperti data yang

dikumpulkan tidak begitu spesifik dalam menjawab pertanyaan peneliti.

Peneliti menggunakan analisis data sekunder karena kondisi dan situasi saat

penelitian dilakukan dunia sedang mengalami pandemi Covid-19. Oleh karena itu,

penulis tidak mungkin dapat melakukan penelitian lapangan. Penulis sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

39

menyadari bahwa analisis data sekunder mempunyai beberapa kelemahan. Peneliti

tidak berpartisipasi langsung dalam melakukan analisis pengumpulan data dan tidak

mengetahui persis bagaimana bentuk proses penelitian dilakukan. Oleh karena itu,

peneliti harus menggali informasi sebanyak-banyaknya (Jhontson, 2014: 625). Untuk

mengatasi ketidakakuratan data, peneliti mencari informasi sebanyak-banyaknya dari

artikel, jurnal penelitian, buku, dan berita yang dipublikasikan. Hal tersebut dilakukan

untuk memastikan kecocokan data dan pertanyaan penelitian, sehingga dapat

menghindari keterbatasan analisis penelitian ini.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data dan informasi terkait topik penelitiannya (Johnston, 2014: 625).

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti, dokumentasi, studi pustaka,

dan triangulasi.

3.4.1 Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang menghasilkan

catatan-catatan penting, yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Ini

memungkinkan peneliti memperoleh data-data yang lengkap, sah, dan bukan

berdasarkan perkiraan. Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data sah

yang tersedia dari hasil-hasil penelitian sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

40

3.4.2 Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan sebagai landasan selama proses penelitian, agar dapat

menambah pengetahuan dengan berbagai konsep (Martono, 2011). Penelitian ini

menggunakan studi pustaka dalam teknik pengumpulan data, yang berasal dari buku,

karya ilmiah, jurnal-jurnal penelitian terdahulu, dan artikel surat kabar dari internet.

Tujuan dari studi pustaka ini adalah untuk mendapatkan fakta yang akurat terkait

topik penelitian, sehingga dapat menjawab yang dirumuskan dalam penelitian ini.

3.4.3 Triangulasi

Teknik triangulasi adalah memeriksa data dengan cara membandingkan data

dengan data lain yang sudah didapat oleh peneliti lain. Teknik ini dilakukan dengan

cara mengumpulkan data dari berbagai sumber dan mengecek kredibilitas data.

Tujuan triangulasi tidak semata-mata mencari kebenaran tentang fenomena, tetapi

memahami secara lebih mendalam apa yang telah ditemukan.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari serta menyusun data yang telah

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan lain-lain (Sugiyono,

2009: 244). Data ini dikelola secara sistematis dengan analisis agar dapat mudah

dipahami dan dapat dijadikan informasi untuk orang lain. Proses analisis data, dalam

penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman (Sugiyono, 2018: 321).

Proses bentuk analisis Miles dan Huberman dikategorikan sebagi berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

41

3.5.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data melalui penelitian kualitatif dapat dilakukan berbagai cara,

seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi. Namun, penelitian ini akan

mengambil dokumentasi yang sudah ada di literatur, jurnal-jurnal penelitian

sebelumnya, dan buku. Buku yang terkait dengan topik penelitian.

3.5.2 Reduksi data

Reduksi data berarti merangkum dan memilih hal-hal pokok yang penting

sehingga data yang dipilih menjadi sumber acuan sebagai jawaban penelitian. Hasil

data yang telah direduksi memberikan pola yang jelas dan mempermudah peneliti

dalam pengumpulan data selanjutnya. Reduksi data dilakukan dengan interpretasi

data. Interpretasi data adalah mencari pengertian lebih luas dan terperinci tentang arti

dari data yang didapat.

3.5.3 Penyajian data

Setelah melakukan reduksi data, penulis melakukan penyajian data. Penyajian

data dalam penelitian kualitatif dapat berupa uraian singkat dan hubungan

antarkategori. Sajian data menurut Miles dan Huberman adalah menemukan pola-

pola yang bermakna serta memberikan kemungkinan adanya penarikan simpulan

serta memberikan tindakan (Miles & Huberman, 2007: 84).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

42

3.5.4 Penarikan kesimpulan

Tahap ini merupakan langkah terakhir dari penelitian ini. Peneliti akan

menarik kesimpulan dari data yang telah ditemukan, lalu dibandingkan dan

diverifikasi. Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari suatu kegiatan konfigurasi

yang utuh (Miles & Huberman, 2007: 18).

3.6 Penutup

Bab ini, sudah menjelaskan mengenai unsur-unsur maupun langkah-langkah

yang akan dilakukan oleh peneliti. Pada bab selanjutnya, peneliti akan menyampaikan

hasil dan analisis penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

43

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab IV, peneliti akan mengkaji bagaimana modal sosial, khususnya

peran kepercayaan, jaringan, dan norma berpengaruh pada strategi pengembangan

UMKM Batik. Ini dilakukan dengan menganalisis penelitian-penelitian yang sudah

dilakukan. Oleh karena itu, semua informasi yang berpengaruh pada inovasi strategi

UMKM, peneliti akan mencoba menilai pengaruh masing-masing unsur modal sosial.

UMKM mempunyai unsur peran strategis dalam pembangunan ekonomi

Nasional. UMKM selama ini terbukti dapat diandalkan sebagai unsur pengaman di

masa krisis melalui mekanisme penciptaan lapangan kerja. UMKM tersebar luas di

berbagai wilayah di Indonesia dan menciptakan hasil produksi yang berbeda-beda.

UMKM tentu ingin barang produksinya dilirik banyak orang, dikenal di berbagai

wilayah nasional maupun internasional, dan meningkatkan kesejahteraan hidup

masyarakat. Hal ini yang ingin dialami UMKM pada skala nasional di berbagai

wilayah.

Secara umum UMKM di Indonesia belum relatif berkembang dengan baik,

karena masih ada penghalang dalam mengembangkan segi produktivitasnya.

Hambatan-hambatan tersebutlah yang menyebabkan UMKM sulit berkompetisi di

pasar global. Hambatan-hambatan tersebut meliputi masalah kesulitan pemasaran,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

44

keterbatasan SDM, permodalan, bahan baku, dan keterbatasan teknologi yang

membuat produk dalam negeri masih tertinggal dengan produk luar negeri

(Tambunan, 2002: 73-80). Karena keterbatasan-keterbatasan ini, modal sosial

mempunyai peranan yang semakin penting.

Modal sosial bukan semata-mata sebuah hasil melainkan lebih sebuah proses.

Modal sosial mengalami pembentukan terus-menerus dan senantiasa mengakumulasi

dirinya, sehingga modal sosial tidak akan pernah habis ketika dipakai. Kualitas modal

sosial justru akan semakin baik apabila sering dimanfaatkan. Modal sosial terutama

berakar pada gagasan kepercayaan, norma, dan jaringan sosial dan percaya bahwa

relasi sosial adalah sumber daya yang berharga (Bhandari dan Yasinoubu, 2009).

Ketiga elemen modal sosial tersebut dapat saling berhubungan dan bisa menjadi alat

pengukur kondisi modal sosial pada suatu kelompok masyarakat.

4.1 Pengaruh kepercayaan terhadap inovasi strategi UMKM

Kepercayaan secara umum dapat dipahami sebagai rasa saling percaya satu

dengan yang lainnya terkait aktivitas yang dilakukan. Kepercayaan merupakan bagian

penting dalam modal sosial, karena atas dasar kepercayaan produktivitas kelompok

akan tetap terjaga untuk tetap berjalan mencapai tujuan bersama. Menurut Pavlo

dalam Donni (2017: 116) kepercayaan merupakan penilaian hubungan seseorang

terhadap orang lain yang akan melakukan transaksi tertentu sesuai dengan harapan

dalam sebuah lingkungan yang penuh dengan ketidakpastian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

45

Di era modern seperti ini, semua serba cepat dan dinamis. Informasi dari

belahan dunia lain dapat terakses hanya dalam sepersekian menit. Ini menunjukan

bahwa pergerakan teknologi dan informasi memberikan nilai perubahan secara

mendunia baik di dalam kehidupan pribadi dan ekonomi atau bisa dikenal perubahan

industri 4.0 skala dunia (Ngafifi, 2014: 3). Hal tersebut menjadikan paradigma

tentang ekonomi dan pemasaran juga berubah. Produksi, distribusi hingga pemasaran

harus mengikuti gerak digitalisasi ekonomi yang terus berkembang. Tentu perubahan,

belum tentu membawa hal baru yang menguntungkan dan memudahkan bagi para

pelaku ekonomi sektor UMKM. Jangkauan luas dan kecepatan menjadi keunggulan

digitalisasi ekonomi di era baru ini.

Kemajuan teknologi di zaman ini memberikan kemungkinan untuk

meningkatkan kepercayaan. Salah satu peluang untuk menambah daya minat

konsumen adalah edukasi. Azzahra, (2018) dalam penelitian berjudul “Sistem

Pemasaran Zaman Now Guna Menggencarkan Produk Batik Tulis Dan Batik Cap

Danar Hadi” menjelaskan bahwa ada berbagai cara untuk memberikan informasi

terkait edukasi dengan mengoptimalkan pemasaran daring. Hasil penelitiannya

menunjukan bahwa banyak masyarakat tidak mengetahui mana produk batik asli dan

mana yang hanya tiruan. Maka pengusaha batik Danar Hadi memberikan solusi

melalui edukasi kepada masyarakat dengan menggunakan video project yang menjadi

daya tarik dalam melakukan pemasarannya. Selain itu, pengusaha batik Danar Hadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

46

menawarkan solusi untuk meningkatkan value. Teknik-teknik penjualan online

semacam ini dapat meningkatkan volume penjualan batik Danar Hadi, sehingga

perusahaan batik tersebut semakin dikenal luas dan memperoleh keuntungan bagi

perusahaan.

Apabila pengusaha batik Danar Hadi menerapkan kepercayaan dan

kemungkinan dapat berkontribusi secara efektif bagi UMKM Batik Danar Hadi

dalam bertransaksi, dipastikan kegiatan antara penjual dan pembeli akan

membuahkan rasa percaya, sehingga rasa percaya dapat meningkatkan keuntungan

bagi kedua belah pihak. Kepercayaan produk adalah item penting yang membantu

konsumen setia dengan produk tertentu (Ahmed, dkk, 2014). Kepercayaan tumbuh

tidak hanya saat melakukan penjualan saja. Informasi juga dapat memberikan rasa

percaya bagi banyak orang. Seperti kebanyakan orang ingin membeli batik, tapi di

sisi lain orang tersebut bingung untuk melakukan pembelian batik yang bagus. Hal

seperti ini memberikan peluang bagi produsen untuk melakukan pemasaran melalui

teknologi internet. Selain melakukan pemasaran melalui internet, produsen juga dapat

mengisi berbagai konten video yang diisi dengan edukasi mengenai batik, seperti cara

mengelola batik, bahan yang bagus dan nyaman dipakai, dan lain-lain. Dengan

demikian, brand-brand yang diluncurkan produsen melalui video atau foto dapat

diakses dan dapat dinikmati banyak orang. Ini meningkatkan kemungkinan konsumen

batik membeli brand tersebut karena brand value yang dipasarkan melalui video

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

47

dapat tersampaikan melalui rasa percaya terhadap isi konten video tersebut. Hal ini

dapat membantu masyarakat, khususnya konsumen batik. Isi video yang dibuat oleh

perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Apabila perusahaan UMKM Batik Danar Hadi tidak melakukan inovasi

melalui video, informasi yang disampaikan hanya akan menjangkau kalangan yang

sangat terbatas. Akibatnya, konsumen kesulitan untuk menumbuhkan rasa percaya

terhadap UMKM Batik ini. Kesulitan ini akan berdampak pada ketidakmampuan

UMKM Batik Danar Hadi untuk menumbuhkan loyalitas pelanggan pada produk-

produk yang mereka tawarkan. Inovasi produk sangat berpengaruh positif terhadap

kepercayaan konsumen, karena akan mengarah pada loyalitas pelanggan pada suatu

produk (Dimyati, 2011).

Selain menambah minat konsumen melalui teknologi edukasi, kepercayaan

memiliki peran dalam menciptakan ketahanan ekonomi dan meningkatkan kualitas

produk. Irfan (2018) dalam penelitian berjudul “Analisis Strategi Pemasaran Dalam

Meningkatkan Volume Penjualan Produk Pada PT. Proderma Sukses Mandiri”

menjelaskan bahwa, PT. Proderma dalam mengelola perusahaannya agar terus

berkembang, memberlakukan hubungan kerja sama dengan perusahaan lain.

Perusahaan lain ini memproduksi produk yang sama dengan PT. Proderma. Hasil

produksinya ialah krim kecantikan. Inti dari penelitian ini adalah PT. Proderma tidak

hanya mempunyai hubungan kerja sama dengan perusahaan lain yang meringankan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

48

kinerja produksi, agar tetapi PT. Proderma juga ingin meningkatkan kualitas barang

produksinya. Agar dapat dikonsumsi banyak orang, cara yang dilakukan oleh PT.

Proderma adalah memberikan unsur promosi dan memberikan kepercayaan kepada

banyak orang melalui media iklan. Menurut Sigit (2007: 101) “Promosi adalah

aktivitas-aktivitas sebuah perusahaan yang dirancang untuk memberi informasi,

membujuk, atau mengingatkan pihak lain tentang perusahaan yang bersangkutan

dengan barang-barang serta jasa-jasa yang ditawarkan olehnya”. Meningkatkan

penjualan produk melalui promosi membutuhkan unsur kepercayaan calon konsumen

supaya mereka tertarik untuk membelinya. Promosi juga memberikan rasa percaya,

promosi dalam diri calon konsumen dan konsumen, sehingga dapat membangun dan

membina hubungan jangka panjang.

Apabila perusahaan PT. Proderma dengan mitranya tidak memberlakukan

unsur promosi, penjualan barang hasil produksi pada masyarakat luas tidak akan

maksimal. Promosi dapat meningkatkan unsur kepercayaan bagi perusahaan dan

konsumen. Karena sisi kepercayaan dapat membangun dan membina hubungan

jangka panjang, perusahaan perlu dalam memberikan informasi (promosi) secara

terus menerus (Rousseau dalam Pudjihardjo, 2015). Kualitas (mutu) produk menjadi

cerminan bagi sebuah perusahaan, mengingat kaitan eratnya dengan masalah

kepuasan konsumen, yang merupakan tujuan dari kegiatan pemasaran yang dilakukan

perusahaan. PT. Proderma memberikan informasi bahwa kepercayaan dapat menjalin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

49

kerja sama dengan perusahaan lain. Apabila UMKM batik menerapkan hal yang sama

dengan PT. Proderma, kemungkinan UMKM batik dapat memberikan kepercayaan

pada perusahaan yang memungkinkan dapat menjalin kerja sama.

Unsur kepercayaan dapat berkontribusi dalam mempertahankan dan

meningkatkan kualitas produk yang sudah dibahas sebelumnya. Ini tampak dalam

penelitian Dheni, (2019) yang berjudul “Strategi Pemasaran Batik Dalam

Menghadapi Persaingan Bisnis Global Dengan Pendekatan Analisis SWOT pada

Alya Batik Trenggalek”. Dengan semakin pesatnya perkembangan industri tekstil di

seluruh dunia, dan juga di Indonesia persaingan bisnis di industri ini tidak dapat

dihindari. Dengan adanya persaingan bisnis, perusahaan harus bisa menyusun strategi

pemasaran dengan memaksimalkan kekuatan dan peluang yang dimiliki untuk

meminimalkan atau mencegah kelemahan dan ancaman yang mungkin terjadi di masa

depan. Inovasi strategi perusahaan perlu mempertimbangkan aspek legalitas,

sehingga memberikan kepercayaan bahwa produk tersebut diakui.

Hasil strategi pengembangan yang dilakukan oleh Batik Alya dalam

menghadapi persaingan justru meningkatkan inovasi pada produknya dari segi motif

dan warna, sehingga memiliki ciri khas motif tertentu yang berbeda dari perusahaan

batik lainnya. Batik Alya juga memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai media

promosi dan memanfaatkan peluang yang ada. Dengan memiliki legalitas secara

hukum, Batik Alya mendapatkan kepercayaan dunia atas produk batiknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

50

Jika perusahaan batik Alya tidak menerapkan inovasi pada hasil produk batik

unggulannya serta strategi sistem pemasaran yang baik, dan tidak memberikan hak

paten produk secara hukum, sangat mungkin muncul batik tiruan di tempat lain

ataupun di sekitarnya. UMKM lain akan bisa menirukan hasil batik unggulan produk

batik Alya yang memiliki banyak peminat. Ini akan menurunkan kepercayaan

konsumen. Konsumen lalu akan meragukan keaslian produk batik Alya. Apabila ini

terjadi, kepuasaan konsumen menjadi rendah, karena banyaknya produk palsu yang

sudah tersebar luas.

Irma (2018) dalam penelitian berjudul “Pengembangan UMKM Batik Warna

Alam Kampung Batik Laweyan Surakarta” membahas tentang pengembangan

strategi yang dapat diterapkan pada UMKM batik warna alami untuk lebih

meningkatkan daya saing produk. Hasil pembahasannya menemukan beberapa faktor,

di antaranya faktor kekuatan, yaitu mempunyai label Clean Batik Intiative (CBI),

bahan baku tersedia, ramah lingkungan, memiliki pelatihan CBI. Sementara itu,

kelemahan-kelemahannya meliputi SDM terbatas, harga jual tinggi, tidak produksi

setiap saat, beberapa warna tidak menyatu dengan kain, serta proses pewarnaan lama.

Penelitian ini juga mengidentifikasi faktor eksternal seperti, batik warna mempunyai

peluang ekspor, hubungan dengan pemasok baik, dan mendapat dukungan dari

Pemerintah. Beberapa ancamannya adalah promosi masih kurang, posisi pesaing

yang berdekatan, segmen pasar menengah ke atas, minat konsumen rendah, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

51

teknologi yang belum memadai. Kesimpulan dari penelitian ini memberikan

informasi, bahwa mengembangkan usaha perlu ada rancangan-rancangan terlebih

dahulu untuk meningkatkan kualitas bagi perusahaan dalam menjalankan usahanya.

UMKM berusaha memberikan rasa percaya pada pelanggan di tengah-tengah

kesulitan UMKM berkembang. UMKM juga dapat meningkatkan kepercayaan

melalui inovasi dengan menciptakan produk selain kain. Ini bisa produk tas, tempat

tisu, dompet, dan menerapkan inovasi teknologi agar teknik pewarnaan lebih cepat

dan menghasilkan warna dengan kualitas tinggi. Dalam melakukan ini semua,

produsen perlu menyesuaikan kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal tersebut

tercermin dari mutu produk yang dihasilkan, jenis dan ragam corak yang ditawarkan

dan jenis bahan baku yang digunakan. Oleh karena itu, penting bagi produsen untuk

melakukan suatu strategi produk yang berupa memelihara dan mempertahankan mutu

produk, serta meningkatkan kepercayaan konsumen (Yulianti, 2008). Jika

kepercayaan yang dimiliki UMKM rendah, tingkat konsumsi konsumen terhadap

barang yang dihasilkan juga rendah. Kemungkinan barang yang dihasilkan tidak

memenuhi ekspektasi konsumen. UMKM perlu melakukan bentuk perubahan dan

atau peningkatan barang yang dihasilkan, agar kepercayaan konsumen dapat kembali

tumbuh dengan hasil barang produksi dari UMKM.

Kepercayaan atas nama Agama dapat memicu persaingan usaha dalam satu

wilayah. Nisa (2015) dalam penelitian “Strategi Pengembangan Usaha Pengusaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

52

Batik Tulis Lasem” memperlihatkan bahwa strategi pengembangan usaha yang

dilakukan oleh pengusaha batik tulis Lasem sudah cukup sesuai dengan strategi

pengembangan menurut ajaran Islam. Sebagian besar pengusaha menerapkan

kejujuran, tanggungjawab, menjalin hubungan baik dengan pelanggan maupun

dengan pengusaha yang lain, dan bersaing dalam perdagangan dengan cara sehat.

Usaha batik di kota Lasem yang dahulu didominasi oleh pengusaha Tionghoa.

Namun, belakangan ini sebagian besar usaha batik di kota Lasem dikuasai oleh

pengusaha Jawa pribumi Muslim. Sebagian besar bisnis masih dikuasai pengusaha

Tionghoa. Asal-usul Tionghoa adalah imigran yang datang ke Indonesia, yang berasal

dari negara Tiongkok. Etnis Tionghoa bisa dikenal sukses, karena mereka bekerja

keras dan terus mengasah insting dalam bertahan hidup. Namun, salah satu alasan

pengusaha pribumi Muslim sekarang menjadi berkembang, karena mereka juga ingin

mengembangkan peninggalan sejarah Lasem yaitu Batik Tulis Lasem. Pengusaha

pribumi Muslim tidak ingin peninggalan sejarah Lasem itu dikuasai oleh pengusaha

Tionghoa saja. Faktor penyebab pengusaha Tionghoa semakin lama semakin

menurun usahanya, karena hampir tidak ada generasi muda Tionghoa di Lasem yang

berminat untuk meneruskan usaha keluarga mereka. Rata-rata keturunan mereka yang

sudah tamat sekolah meninggalkan kota Lasem untuk bekerja di luar kota.

Batik tulis Lasem memiliki strategi perkembangannya yang baik, walaupun

mempunyai masalah dalam pemasarannya, yaitu persaingan bisnis dari etnis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

53

Tionghoa. Namun, tidak tertutup kemungkinan dalam melakukan perubahan langkah

dengan menerapkan kerja sama antara pengusaha pribumi Muslim dan pengusaha

Tionghoa. Ini dapat mengembangkan hubungan kerja sama yang berlandaskan

kepercayaan, untuk meningkatkan produk hasil batik tulis Lasem yang berakar dari

budaya Lasem. Maka, kepercayaan dapat menumbuhkan kerja sama. Ini akan

membuat penjualan berjalan baik. Kerja sama juga dapat menumbuhkan inovasi dan

sistem pemasaran yang baik.

Apabila batik tulis Lasem mempunyai kepercayaan rendah dalam kerja sama

antara pengusaha pribumi Islam dan pengusaha Tionghoa, penjualan tidak akan

berkembang. Penelitian ini memberikan kesan persaingan yang “tidak sehat”.

Langkah-langkah yang dilakukan pengusaha dalam memasarkan produknya di

antaranya adalah pengusaha pribumi Islam melakukan penjualan dengan pendekatan

secara Syariah atau Islamiah dan pengusaha Tionghoa mencoba menguasai pasar

melalui teknologi maupun pendekatan-pendekatan lain. Akan tetapi, pengusaha

Tionghoa mempunyai permasalahan pada regenerasi. Hal ini bisa diatasi secara sosial

dalam kebersamaan. Jika tidak ada yang tertarik pada batik tulis di kota Lasem atau

barang-barang yang diproduksi tidak disukai oleh konsumen karena cenderung lama

dan tidak mengikuti trend saat ini. Pengusaha pribumi Islam dan pengusaha Tionghoa

perlu bekerja sama untuk mengembangkan usaha batik di kota mereka. Kepercayaan

dapat meningkatkan kerja sama. Selanjutnya, kepercayaan akan mendorong sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

54

strategi pemasaran yang baik, serta dapat melahirkan inovasi hasil barang

produksinya.

Penjelasan di atas memberikan beberapa hal penting terkait kepercayaan.

Kepercayaan adalah bentuk rasa percaya terhadap sesuatu baik itu bentuk produk

ataupun manusia. Dalam menghasilkan suatu produk yang dijualkan kepada banyak

orang, UMKM memerlukan unsur kepercayaan. Kepercayaan dapat diwujudkan

melalui promosi, komunikasi edukatif secara langsung maupun melalui teknologi

internet, jaminan hukum legalitas (hak paten), dan kerja sama dengan pemasaran lain.

Apabila dari keempat tersebut diberlakukan, kemungkinan akan sebagai bentuk

strategi pemasaran bagi UMKM melalui kepercayaan.

4.2 Pengaruh jaringan terhadap inovasi strategi UMKM

Bentuk modal sosial kedua adalah jaringan sosial. Jaringan sosial dapat

dipahami sebagai kemampuan membangun hubungan dalam skala luas. Semakin luas

pergaulan dan semakin luas jaringan sosialnya, semakin tinggi nilai seseorang.

Jaringan sosial dapat melandasi kerja sama dengan menunjukan adanya kesepakatan

antara dua orang atau lebih, dengan tujuan untuk saling menguntungkan. Seperti

UMKM yang memiliki jaringan dengan pemerintah, manfaatnya hasil produksi

UMKM dapat dipromosikan melalui pameran yang diselenggarakan oleh pemerintah,

atau dapat mempermudah pinjaman modal usaha untuk mengembangkan UMKM,

dan UMKM dapat mengusulkan pada pemerintah untuk pembinaan dan pelatihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

55

usaha UMKM. Adapun jaringan dalam kerja sama dengan UMKM batik lain,

manfaatnya sesama UMKM batik dapat saling memberikan informasi dan

pengetahuan mengenai batik, dan UMKM dapat berencana untuk mempromosikan

hasil produksi secara bersama dengan membuat pameran batik bersama. Menurut

Suriatna (2013), faktor sosial atau dukungan sosial akan mempermudah individu

ataupun sebuah kelompok memperoleh sumber kekuatan ketika menghadapi

permasalahan.

Modal sosial dipandang sebagai salah satu instrumen strategis yang mampu

mendorong tumbuh dan berkembangnya keunggulan bersaing yang pada gilirannya

mampu menghasilkan kinerja pemasaran yang baik dan menjamin keberlanjutannya

(Ferdinand, 2005). Dengan begitu modal sosial mampu memperluas jaringan dalam

menguasai pangsa pasar yang tinggi. Sebagai contoh, Faizah (2019) dalam

penelitiannya yang berjudul “UMKM Dalam Persaingan di Era Globalisasi Ekonomi”

membahas UMKM produksi olahan bawang merah yang berada di Kabupaten

Probolinggo, Jawa Timur. UMKM tersebut memiliki kendala harga yang rendah

karena banyaknya jumlah bawang merah yang tersedia saat panen raya tiba. Hal

tersebut dalam mengurangi harga hasil panen. Untuk mengatasi ini, beberapa orang

berinisiatif mendirikan UMKM dan mengajak para petani bawang di wilayahnya

untuk turut serta bergabung. Ini diharapkan dapat meningkatkan harga bawang,

karena pengolahan bawang dapat menghasilkan nilai jual tinggi lewat produksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

56

camilan sehat bawang merah dan sambal bawang. Untuk menjaga kualitas produk

yang dihasilkan, produk bawang merah goreng dikemas plastik. Untuk camilan

sendiri, pihak UMKM mengemasnya dengan plastik berdesain menarik. UMKM juga

mengembangkan empat varian rasa dalam camilannya yakni varian ayam bakar, keju,

original, dan sapi panggang. Empat varian rasa ini kemudian dikemas ke dalam kotak

kecil, sedangkan produk sambal dikemas ke dalam botol-botol plastik.

Jaringan yang dibangun UMKM olahan bawang memberikan bentuk

pertahanan harga bawang dan meningkatkan hasil kualitas produksi bawang. Melalui

akan kesadaran ekonomi daerah tersebut yang melemah akibat musim panen. Warga

lalu mendirikan UMKM sebagai strategi untuk meningkatkan penjualan.

Lalu, bagaimana UMKM dengan jaringan yang dapat menghadapi persaingan

bisnis di era globalisasi? Ini bisa berakibat pada, rendahnya sumber daya manusia,

terbatasnya informasi, serta tidak mampu atau minimnya membaca peluang pasar.

Oleh karena itu, perlu memiliki jaringan internal maupun eksternal, agar UMKM

dapat bersinergi untuk mewujudkan strategi inovasi pemasaran yang baik dan tepat.

Bekerja sama dengan pemerintahan setempat, memberikan keuntungan bagi UMKM,

karena memungkinkan akses ekspor.

Persaingan akan mengalami perubahan di tengah perekonomian global karena

sektor bisnis harus dapat beradaptasi dengan lingkungan baru tersebut. Maka dari itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

57

perusahaan harus dapat membangun jaringan (network) dengan bermitra atau dengan

organisasi-organisasi lain yang tentunya menunjang operasional perusahaan (Craven,

2007). Jaringan dapat meminimalisir persaingan usaha. Jaringan penting karena

peningkatan produktivitas dan sinergi kinerja dapat meningkat dengan adanya

jaringan tersebut (Porter, 2007). Alfi, dkk (2012) menyatakan dalam penelitiaanya

dengan judul “Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pada UMKM Batik

Semarangan Di Kota Semarang” menunjukan bahwa peningkatan volume penjualan

turun karena dipengaruhi persaingan yang begitu ketat dan promosi yang kurang

efektif, SDM yang masih kurang memadai, dan manajemen yang tidak rapi. Ini perlu

dievaluasi agar perusahaan UMKM tersebut dapat beroperasional kembali.

Jaringan sosial yang dimiliki UMKM Batik Semarangan dapat meningkatkan

penjualan. UMKM Batik Semarangan perlu melakukan inovasi produk. Perlu ada

perubahan desain batik yang sebelumnya baju, dengan membuat hal baru seperti

jaket, sarung bantal, tas, dan segi pelayanan pesanan konsumen. Dengan itu,

konsumen dapat menjadi lebih tertarik dengan UMKM. UMKM perlu melakukan

kerja sama dengan pedagang batik lain, promosi dengan cara membuat iklan di

internet, dan pada saat tertentu mengadakan pameran produk-produk UMKM dengan

mengundang banyak pengunjung. Yang terakhir ini dapat menjadi kesempatan untuk

melakukan promosi dan meningkatkan penjualan. Terakhir, perlu ada hubungan kerja

sama untuk meminimalkan kelemahan yang ada pada UMKM batik dan menghindari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

58

ancaman yang datang. Ini dilakukan dengan promosi yang memanfaatkan media

promosi sesuai dengan dana yang ada, dan juga dapat dilakukan penambahan saluran

distribusi seperti agen, reseller ataupun sales, agar pengoptimalan perusahaan

UMKM dapat berjalan dengan pasti dan baik.

Apabila UMKM Batik Semarangan terus memiliki jaringan dan tidak

melakukan langkah-langkah penerapan inovasi dalam strategi pemasarannya. UMKM

itu berpotensi gulung tikar. Oleh karena itu, UMKM batik perlu berinisiatif mencari

peluang untuk bertahan memajukan secara kolektif melalui hubungan sosial ataupun

kerja sama. Semakin baik jaringan sosial dalam ranah bisnis, semakin baik pula

kinerja pemasaran yang dilakukannnya. Begitu juga dengan sebaliknya.

Perusahaan yang berupaya membangun sistem bisnis yang baik dan berjangka

panjang akan mengembangkan terobosan-terobosan dalam pemasaran. Perusahaan

melakukan pemasaran agar konsumen tertarik dan membeli hasil produk yang

ditawarkan untuk konsumen. Untuk keperluan tersebut, perusahaan melakukan

tindakan-tindakan yang terdiri dari 4 macam, yaitu produk, harga, distribusi, dan

promosi.

Kualitas jaringan dapat meningkatkan promosi UMKM. Promosi merupakan

strategi memasarkan yang penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam

memasarkan produk. Promosi berarti mengkomunikasikan program pemasaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

59

persuasif kepada pelanggan untuk mendorong terciptanya transaksi (Hasan, 2009).

Arlita (2014) dalam penelitian “Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan

Daya Saing Industri Batik Tulis Giriloyo Untuk Mendukung Pembangunan Wilayah

di Desa Wukisari, Imogiri, Bantul” menunjukan informasi bahwa kegiatan yang ada

pada UMKM Giriloyo melakukan strategi-strategi pemasaran yang membawa

UMKM berkembang dan pada akhirnya bisa menghidupkan banyak orang di wilayah

tersebut. Permasalahan utama adalah UMKM Giriloyo terbatasnya modal usaha,

kendala faktor geografis, dan kurangnya dukungan pemerintah. Lalu UMKM batik

Giriloyo juga mempunyai pesaing yang mempunyai hasil serupa. Hal ini perlu diatasi

oleh pengelola UMKM batik tulis Giriloyo dengan menerapkan strategi-strategi yang

lebih tepat guna, agar dapat meningkatkan daya saingnya dan menjangkau konsumen.

Jika kualitas jaringan yang ada pada UMKM batik tulis Giriloyo dibangun, ini

dapat meningkatkan kualitas kerja sama dan macam-macam pendekatan strategi yang

tepat dalam menjalankan usaha. Ini dilakukan dengan menciptakan hubungan kerja

sama dengan usaha-usaha lain maupun lembaga-lembaga pemerintahan. Ini penting,

karena pemerintah mempunyai akses informasi yang bisa membuat UMKM Batik

Giriloyo dapat terbantu dalam pemasarannya dan dapat mempengaruhi

keberlangsungan usahanya.

Tidak hanya itu, UMKM Giriloyo dalam meningkatkan daya saingnya dapat

mengikuti berbagai kegiatan, salah satunya adalah mengikuti acara kegiatan pameran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

60

sebagai bentuk promosi dan melakukan penjualan secara daring. UMKM Giriloyo

juga dapat menciptakan desa wisata di daerahnya. Dengan itu, UMKM Giriloyo dapat

memajukan perekonomian dalam pembangunan pada desa wisata di wilayah

Giriloyo. Ini bisa menjawab kekhawatiran terkait letak geografis, yang tidak bisa

dijangkau oleh pembeli. Ini bisa diubah melalui inovasi-inovasi dalam

memberlakukan strategi pemasarannya UMKM tersebut. Jika UMKM melakukan

hubungan kerja sama dengan lembaga ataupun pemerintah untuk membantu

pemasaran UMKM Giriloyo, UMKM dapat terbantu untuk dapat berkembang.

Jika kualitas jaringan UMKM Giriloyo rendah, mereka hanya akan

mengandalkan orang-orang yang ada di wilayahnya saja. Ini berarti pendapatan

diperoleh hanya dengan mengandalkan konsumen yang datang ke tempat UMKM

Giriloyo dan memberlakukan konsinasi atau titip jual yang berakhir keuntungan yang

tidak seberapa. Jika hal tersebut tetap dilakukan tanpa ada unsur inovasi dalam

pemasaran, UMKM Giriloyo tidak dapat dipertahankan. Meningkatkan daya saing

dapat dilakukan juga dengan mempelajari ataupun menguasai, teknologi media. Pada

tahun 2020 semua bisnis, baik perusahaan besar maupun UMKM, secara nasional

diharuskan menguasai teknologi dalam pemasarannya. Hal tersebut dapat

meningkatkan sistem pemasaran yang baik dan bisa menjangkau hubungan secara

luas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

61

Keberadaan modal sosial dapat menjadi sumber daya produktif bagi UMKM

perajin batik untuk mencari berbagai pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

dalam rangka mengembangkan usahanya. Dalam hal ini, UMKM perajin batik dapat

mengalami proses belajar untuk meningkatkan kompetensi untuk memenuhi

kebutuhan inovasi. Dengan kata lain, jaringan dapat mengembangkan produktivitas

pengrajin batik. Adapun proses belajar dapat terjadi dalam proses interaksi yang

terbentuk dengan lingkungan internal maupun eksternal usaha batik. Sebagai contoh,

Tohani & Sugito (2019) dalam penelitian dengan judul “Kebutuhan Inovasi, Modal

Sosial, dan Proses Belajar Perajin Batik” menunjukkan bahwa UMKM perajin batik

melakukan proses belajar melalui interaksi bisnis dengan pihak lain, baik internal

maupun eksternal untuk memenuhi kebutuhan inovasi dalam rangka mengembangkan

usahanya.

Proses belajar untuk membentuk keahlian perajin batik dapat dilakukan

dengan interaksi antarsesama perajin batik, sehingga perajin batik melalui proses

pembelajaran dapat meningkatkan keahlian dan dapat mengembangkan inovasi

produk UMKM. Dengan demikian, perajin batik dapat memberikan unsur inovasi

pada strategi pemasaran UMKM yang mereka kelola.

Produktivitas modal sosial dapat berbentuk ketersediaan sikap, pengetahuan,

dan keterampilan dengan pengembangan usaha batik yang dapat dimanfaatkan oleh

para perajin batik melalui proses belajar. Apabila UMKM memiliki jaringan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

62

rendah, para perajin batik tidak memiliki keinginan ketersediaan sikap. Pada

akhirnya, inovasi pengetahuan terkait keterampilan tidak diperoleh. Ini jelas

menghambat inovasi serta menghambat juga pada strategi pemasaran pada UMKM

batik tersebut.

Pengembangan bisnis jaringan terhadap lembaga memungkinkan majunya

laju produktivitas penjualan batik. Dalam jaringan antar perusahaan maupun

lembaga, keunggulan kompetitif dari masing-masing perusahaan berkaitan dengan

keuntungan dari jaringan di mana perusahaan tertanam, karena hubungan dapat

memberikan hal yang berharga untuk kedua jaringan dan anggota perusahaan. Namun

penciptaan, pemeliharaan, dan pengembangan modal sosial dalam jaringan adalah

tugas yang mahal. Proses pembentukan dan memanfaatkan modal sosial

membutuhkan investasi dan waktu (Antoldi, 2011).

Penelitian bernama Mukaffi (2019), dengan judul “Strategi Pengembangan

Industri Kreatif Berbasis kearifan Lokal,” menemukan pengembangan industri kreatif

di Banyuwangi lewat kolaborasi antara pemerintah, bisnis, dan cendekiawan. Peran

cendekiawan atau akademisi sebagai relawan yang berkomitmen di dalam

pendidikan, penelitian, dan pengabdian di masyarakat. Hasil penelitiannya

melahirkan inovasi teknologi dan ide kreatif. Pemerintah berperan melakukan

sosialisasi tentang batik Banyuwangi ke publik luar, baik secara langsung maupun

melalui media resmi Pemerintah Daerah. Pemerintah juga memberi pelatihan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

63

mengadakan festival di Banyuwangi maupun di luar. Namun, akademi/cendekiawan

masih kurang berkontribusi terhadap pengembangan batik di Banyuwangi, mereka

dapat memberi pelatihan, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat.

Industri kerajinan batik Banyuwangi mempunyai akses jaringan yang kuat,

karena pemerintahnya. Beruntungnya UMKM jika menjalin hubungan kerja sama

dengan Pemerintah Daerah, karena pemerintah dapat turut serta dapat membantu

meningkatkan penjualan UMKM melalui acara pameran, web resmi pemerintahan,

dan hal-hal yang lain. Pemerintah juga memungkinkan UMKM menjalin hubungan

kerja sama dengan agen-agen wisata dalam menciptakan kesejahteraan, dengan

secara tidak langsung maupun langsung. UMKM Banyuwangi dapat terbantu dengan

bermitra melalui peran pemerintahan dan lembaga. UMKM juga bisa

mengembangkan usahanya lewat promosi melalui media sosial, dengan seperti

memberikan informasi kepada masyarakat luas adanya informasi yang diberikan

terkait produk maupun promo wisata.

Kelemahan yang ada pada UMKM Banyuwangi, memungkinkan

perkembangan UMKM tidak optimal, dalam melakukan penjualan produk. Karena

UMKM ini tidak melakukan inovasi pada produknya, sehingga UMKM Banyuwangi

perlu mempunyai perubahan pada hasil produksinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

64

Penelitian Achmad, (2017) dengan judul “Penerapan Strategi Pemasaran

Industri Kreatif Batik Jember Dalam Upaya Meningkatkan Daya Saing”

menunjukkan jaringan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Jember, dinas

koperasi, dan UMKM dapat meningkatkan daya saing UMKM itu. Ini dibuktikan

dengan adanya peningkatan produk yang berkelanjutan serta omzet penjualan yang

terus meningkat dari tahun ke tahun pada Rumah Batik Rolla.

Selain menjalin hubungan kerja sama antar pemerintah, Rumah Batik Rolla

bisa menjalin kerja sama dengan UMKM pada wilayah Jember yang memproduksi

batik khas Jember. Hal ini selain menguntungkan UMKM, dapat menjalin relasi kerja

sama dan menjalin silahturahmi yang memungkinkan hubungan jangka panjang antar

UMKM, serta memicu inovasi antara UMKM agar dapat memasarkan hasil

produksinya dan dapat digemari oleh konsumen.

Selain membangun hubungan kerja sama dengan pemerintah, koperasi

maupun UMKM di wilayahnya, Rumah Batik Rolla dapat memanfaatkan bentuk

promosi melalui teknologi internet, televisi, radio, dan koran. Rumah Batik Rolla

juga bisa menerapkan strategi pemasaran yang agresif dengan melakukan perluasan

pasar dengan cara membuka cabang Rumah Batik Rolla pada tempat lain yang lebih

strategis, mengembangkan produk baru, dan meningkatkan fasilitas produksi untuk

menigkatkan penjualan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

65

Konsep jaringan adalah hubungan sosial yang dimiliki setiap individu maupun

kelompok, yang memiliki keteraturan bersikap dalam lingkungan masyarakat dan

memiliki tujuan bersama. Jaringan sosial dapat meningkatkan produktivitas dan

efektivitas dalam tindakan bersama. Jaringan yang dimiliki UMKM pada penelitian

ini, memperoleh dalam meningkatkan kegiatan promosi, jaringan juga dapat

meminimalisir persaingan usaha, jaringan dapat berguna memperluas pangsa pasar,

dan jaringan mempunyai manfaat dalam mengembangkan kinerja UMKM. Beberapa

yang disebutkan keuntungan pada jaringan, dapat memberikan nilai kegunaan bagi

UMKM serta dapat berkontribusi pada inovasi dalam strategi pemasaran.

4.3 Pengaruh norma terhadap inovasi strategi UMKM

Sebuah industri tentu memiliki seperangkat aturan yang telah disepakati

bersama. Begitu pula dengan UMKM di wilayah manapun. Menurut Soekanto (2013:

174) norma adalah suatu perangkat agar hubungan di dalam masyarakat dapat

terlaksana sebagaimana yang diharapkan. Norma merupakan hal penting dalam

modal sosial. Norma bertindak sebagai pengendali sosial terhadap tindakan yang ada.

Norma juga berkontribusi dalam menciptakan keselarasan hubungan antar pengrajin,

sehingga akan menciptakan suatu keteraturan, kenyamanan, kemakmuran dan

kebahagiaan antar pengrajin dan memungkinkan dapat menciptakan lahirnya norma

dapat berjalan lancar dalam proses pembuatan batik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

66

Penelitian Astuti, (2018) dengan judul “Kontribusi Modal Sosial Terhadap

Perkembangan Industri Kreatif Batik Tulis Giriloyo Bantul” menunjukkan norma

yang ada pada paguyuban batik tulis Giriloyo berlaku untuk setiap anggota.

Tujuannya norma dijadikan sebagai pedoman, arahan, dan tata tertib bagi anggota

agar tercipta masyarakat yang teratur dan tenteram. Norma yang ada pada Giriloyo

disepakati secara bersama-sama dan digolongkan norma tertulis dan tidak tertulis.

Norma yang tidak tertulis umumnya pada masyarakat seperti norma agama, norma

kesopanan, dan norma kesusilaan. Norma tertulis dimuat dalam AD ART, memuat

landasan-landasan dasar seperti tugas, fungsi, kepengurusan, keanggotaan, sumber

dana, kegiatan, dan keuangan. Acuan ini memberikan batasan-batasan pada

pengrajin, sehingga kegiatan pun menjadi tertata.

Jika norma kuat, pekerja akan mematuhi aturan-aturan yang ditetapkan oleh

perusahaan dan akan berpengaruh juga pada hasil produksi yang dihasilkan.

Perusahaan perlu memberikan aturan yang dapat disanggupi oleh pekerja. Jika norma

atau aturan yang ditetapkan oleh perusahaan sendiri tanpa ada unsur musyawarah,

aturan itu tidak dapat berjalan dengan kesepakatan bersama. Selain itu, norma dapat

berupa sanksi yang berlaku bagi setiap perusahaan. Mengingat para pekerja, memiliki

sifat yang berbeda-beda, jika aturan sudah ditetapkan, perusahaan berhak

memberikan sanksi yang berlaku. Apabila aturan dilanggar, norma akan berpengaruh

juga terhadap hasil produksi pada perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

67

Jika norma perusahaan lemah, perkembangan perusahaan tidak optimal.

Aturan memang tidak membuat batasan ruang gerak pekerja, tetapi dengan adanya

aturan tindakan pekerja menjadi lebih tertata dan tidak seenaknya sendiri. Jika norma

tersebut dilakukan dan ditanggapi secara baik, pekerja menjadi terbiasa, sehingga

pelanggaran terhadap norma tersebut jarang ditemukan. Ini akan berpengaruh baik

juga terhadap hasil produksi perusahaan itu sendiri

Kedisiplinan perlu ditegaskan dalam suatu organisasi perusahaan. Tanpa

dukungan disiplin pekerja yang baik, sulit perusahaan untuk mewujudkan tujuannya.

Maka, kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu perusahan dalam mencapai

tujuannya. Menurut Rivai dan Sagala (2013: 824) semakin baik disiplin yang

dilakukan oleh karyawan di suatu perusahaan, semakin besar prestasi kerja yang

dihasilkan. Sebaliknya, tanpa disiplin yang baik, sulit bagi perusahaan mencapai hasil

yang optimal. Begitu juga kedisiplinan pekerja mempengaruhi hasil produksi.

Peneliti Ari dan Noah, (2018) dengan judul “Disiplin Kerja Pada UMKM

Batik Semarang 16”. Perusahaan, terutama UMKM akan selalu berusaha

meningkatkan produktivitas karyawan. Salah satu faktor yang mampu meningkatkan

produktivitas secara drastis adalah disiplin kerja. Pada UMKM Batik Semarang 16,

aturan tertulis yang sudah diterapkan pada UMKM sudah berjalan baik. Namun

masih ada yang kurang, yaitu sosialisasi mengenai aturan tertulis kepada pekerja lama

maupun baru, sehingga masih ada beberapa pekerja yang belum mengetahui tahap-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

68

tahap sanksi hukuman dan aturan tertulis yang digunakan di UMKM batik Semarang

16.

Untuk meminimalisir dampak sanksi perusahaan terhadap pekerja perlu

sosialisasi dalam mekanisme penafsiran yang rutin mengenai disiplin kerja tentang

aturan tertulis serta sanksi hukuman yang berlaku di UMKM batik Semarang 16,

sehingga para pekerja baik yang lama maupun baru selalu mendapatkan peringatan

tentang aturan tertulis dan sanksi hukuman yang berlaku. Ini membuat norma kembali

kuat dan berdampak positif pada hasil produksi UMKM batik Semarang, serta

memberikan strategi UMKM yang optimal.

Jika UMKM Batik Semarang 16 tidak memberlakukan peringatan pada

pekerja lama maupun baru, sebagian pekerja bisa mendapatkan sanksi hukuman

setiap harinya. Hal ini akan berpengaruh pada hasil produksi yang tidak mencapai

target. Pekerja juga mengalami beban pikiran. Maka, hukuman tersebut akan

mempengaruhi pada hasil produksi nantinya. Hal tersebut menggambarkan norma

yang lemah yang terjadi pada UMKM Batik Semarang dan akan berpengaruh juga

keberlangsungan pada pengembangan usaha.

Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi beberapa faktor seperti pendidikan,

keterampilan, disiplin kerja, budaya, etika kerja, tingkat penghasilan, manajemen,

beban pekerjaan, budaya organisasi, dan teknologi (Tohardi, 2002: 452). Apabila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

69

faktor-faktor tersebut diolah dengan baik oleh pekerja, produktivitas karyawan akan

lebih baik dan berlanjut baik bagi perkembangan perusahaan (Kanzunnudin, 2006).

Norma sosial memberikan unsur kerja sama bagi anggota-anggota kelompok dan

kecenderungan pada anggota kelompok lebih mementingkan kepentingan umum

dibanding kepentingan pribadi. Karena anggota kelompok ingin meningkatkan

kesejahteraan sosial mereka lebih terdorong untuk mengikuti lebih banyak kegiatan di

dalam kelompok. Ini memungkinkan kekuatan norma pada anggota kelompok juga

memberikan kontribusi kekuatan dalam pembangunan dan perkembangan pada

UMKM.

Peneliti Khoirul, (2018) dengan judul penelitian “New Social Capital dan

Revolusi Industri 4.0; Studi Terhadap Pembangunan Masyarakat UMKM Batik

Tanjung Bumi Bangkalan Madura” menunjukkan modal sosial yang dimiliki UMKM

Batik Tanjung Bumi Madura mampu memberikan kekuatan ekonomi di zaman

modern sekarang. Melalui modal sosial seperti sejarah, norma, sosial, kebudayaan,

kepercayaan, dan organisasi. UMKM dapat menghadapi Revolusi Industri 4.0. Modal

sosial yang mereka miliki juga mengalami dinamika, sehingga modal sosial pun

berevolusi dengan waktu. Salah satunya adalah dunia internet. Inilah yang disebut

bagi UMKM batik Tanjung Bumi modal sosial baru atau new social capital. Jadi

UMKM batik Tanjung Bumi memberlakukan new social capital memberikan unsur

baru dalam menghadapi revolusi industri 4.0, di mana para pekerja ditentukan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

70

bagaimana kemampuan mereka memiliki dan mengoperasikan modal sosial baru itu

seperti internet, media sosial, facebook, instagram, dll.

Pembaruan UMKM Tanjung Bumi dalam memberlakukan modal sosial baru

adalah wujud strategi yang dilakukan dalam menghadapi persaingan usaha di era

industri 4.0. Hal ini melihat munculnya modal sosial baru, memungkinkan timbulnya

norma-norma baru juga dalam memberlakukan sistem kerja yang ada pada UMKM.

Jika dalam lingkup wilayah norma informal dapat berpengaruh dalam skala internal,

yang di mana pekerja dapat bekerja sama dalam memasarkan produk pada setiap

individu dalam kelompok. Dengan aturan-aturan yang sudah disepakati bersama

dapat dilakukan dalam membantu penjualan maupun pemasaran pada UMKM.

Sehingga UMKM pun dapat bersaing dan berkembang di era 4.0. Pada akhirnya

norma informal dapat berkontribusi pada kekuatan pembangunan UMKM batik

Tanjung Bumi.

Apabila UMKM tidak memberlakukan modal sosial baru dalam menghadapi

perkembangan zaman di era 4.0 ini, UMKM tidak dapat berkembang serta

kesejahteraan sosial menurun, sehingga yang terjadi UMKM tidak mengambil

langkah inovasi pada strategi UMKM. Jika UMKM tidak memberlakukan modal

sosial baru, UMKM akan ditinggalkan oleh pasar. Sebaliknya dengan pemanfaatan

modal sosial baru, UMKM batik Tanjung Bumi yang ada dapat mengikuti pasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

71

4.4 Analisis: Mana yang paling berpengaruh terhadap inovasi strategi UMKM

Modal sosial pelaku UMKM batik di berbagai tempat wilayah di Indonesia,

tampak dalam rasa percaya, jaringan, dan norma sosial. Berdasarkan analisis variabel

modal sosial yang mempengaruhi inovasi strategi UMKM batik melalui penelitian

sekunder, norma sosial dan jaringan sosial memiliki pengaruh nyata terhadap kinerja

inovasi strategi UMKM. Sementara itu, variabel rasa percaya tidak memberikan

pengaruh secara nyata. Norma terbentuk dengan keteraturan sendiri. Ada pula unsur

peran perusahaan dalam memberlakukan norma, yang diharapkan akan membentuk

karakter masyarakat atau pekerja agar dapat berperan dalam keberlangsungan usaha.

Jaringan sosial memberikan pengaruh nyata terhadap kinerja inovasi pelaku UMKM.

Sulit dipungkiri jaringan sosial adalah sebuah kekuatan yang sangat penting bagi

pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya. Semakin besar ukuran jaringan,

semakin besar manfaat bagi inovasi strategi UMKM.

Ketiga bentuk modal sosial dapat menggerakkan roda perekonomian pada

sektor UMKM. Modal sosial dapat menjalankan suatu kegiatan ekonomi secara

efektif pada UMKM. Terjadinya proses ekonomi pada UMKM perlu dukungan

modal sosial dalam bentuk kepercayaan, jaringan, dan norma yang mempunyai fungsi

kerja masing-masing. Kemungkinan UMKM batik tidak dapat berjalan secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

72

optimal, apabila tidak didukung modal sosial. Karena modal sosial dapat disebut

sebagai alat pengukur kekuatan ekonomi.

Untuk memberikan jawaban atas pertanyaan dari rumusan masalah, data yang

diperoleh dari pembahasan yang sudah dibahas di atas. Berdasarkan hasil kumpulan

penelitian yang sudah ada, yang mana paling berpengaruh secara efektif dan penting

bagi inovasi dalam strategi UMKM batik dalam penjualannya ialah, jaringan dan

norma.

Jaringan sosial berpengaruh positif pada inovasi strategi UMKM. Jika UMKM

mempunyai banyak jaringan, ada banyak manfaat bagi UMKM. Ini meliputi,

mendapati rekan kerja bisnis dan bisa menciptakan hubungan kerja sama dengan visi

kerja yang sama, sehingga inovasi dalam strategi UMKM dapat diberlakukan.

Sementara itu, norma juga berpengaruh positif pada strategi inovasi UMKM.

Norma sosial memiliki kontribusi yang nyata terutama bagi perilaku maupun aturan

yang dibuat bersama, sehingga norma sosial akan sangat berperan dalam mengontrol

bentuk-bentuk perilaku yang tumbuh dalam masyarakat. Ini dapat mencegah individu

maupun kelompok berbuat sesuatu yang menyimpang dari kebiasaan. Apabila terjadi

pada UMKM, dipastikan tidak dapat berjalan dengan optimal, sehingga norma yang

dijalankan akan memperhambat laju pertumbuhan UMKM dan juga akan terdampak

bagi inovasi dalam strategi UMKM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

73

BAB V

PENUTUP

Bab ini membahas seluruh rangkuman dari bab 1 hingga bab 4. Bagian awal

menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian ini, kemudian menjelaskan teori yang

digunakan, selanjutnya menjelaskan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini,

dan terakhir menyimpulkan secara singkat hasil dari penelitian ini. Peneliti juga

memberikan saran sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

Modal sosial pelaku UMKM Batik melalui bukti penelitian sekunder, yang

direfleksikan oleh kepercayaan, jaringan, dan norma sosial mempunyai unsur dalam

pembangunan ekonomi khususnya bagi UMKM Batik di Desa. Penjualan dan

pembuatan batik secara nasional kebanyakan berupa wajah UMKM yang dinaungi

aspek lingkup masyarakat dan secara sadar ingin membangun lingkup ekonomi

internal dan mandiri. Disisi lain UMKM mempunyai permasalahan eksternal maupun

internal yang mempengaruhi keberlangsungan penjualan pada UMKM tersebut.

Tidak bisa dipungkiri bahwa dampak globalisasi mempengaruhi kehidupan kita

sehari-hari dan industri UMKM. Untuk dapat meminimalisir permasalahan pada

UMKM akibat dampak dari globalisasi ialah, modal sosial yang bersumber dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

74

lingkup UMKM. Kegunaan modal sosial adalah sebagai alat kekuatan ekonomi

dalam mempengaruhi dampak globalisasi dan modal sosial juga dapat meminimalisir

dampak penjualan batik, melalui kepercayaan, jaringan, dan norma.

Modal sosial UMKM di Desa untuk bertahan di era modern perlu ada inovasi,

sebagaimana inovasi ini wujud strategi UMKM. Kinerja inovasi dapat disebut berupa

perubahan secara menyeluruh baik dalam hasil produksi ataupun hal-hal yang dikira

dapat menjadikan suatu hasil keuntungan. Kebanyakan UMKM di Desa membuka

wilayah desa wisata, desa wisata sebagai bentuk inovasi UMKM yang mempunyai

wujud baru dan sebagian besar UMKM Batik di desa mempunyai program-program

wisata yang ditawarkan, sehingga konsumen dapat menikmati program wisata yang

ditawarkan. Keuntungan konsumen mengunjungi desa wisata adalah konsumen tidak

hanya melihat barang-barang motif batik saja melainkan konsumen mendapatkan

edukasi pada proses pembuatan batik. Peristiwa tersebut menggambarkan keuntungan

dan manfaat bagi pengunjung untuk mengeksplore wisata UMKM Batik.

Pilar modal sosial yaitu kepercayaan, jaringan, dan norma menjadi perekat

antar individu dalam membangun hubungan sesama. Begitu juga dalam hasil

penelitian ini, kepercayaan atau rasa percaya dapat berkontribusi dalam lingkup

internal melalui antar hubungan pekerja UMKM. Untuk kinerja inovasi, kepercayaan

tidak memberikan kontribusi besar. Namun, tetap berguna dalam pembangunan

UMKM. Jaringan sosial juga memberikan pengaruh secara signifikan dalam kinerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

75

inovasi strategi UMKM. Semakin besar ukuran jaringan akan memperluas sumber

informasi penting berkaitan usaha, sehingga akan meningkatkan peluang berinovasi.

Norma sosial berpengaruh signifikan terhadap kinerja inovasi dalam strategi UMKM.

Norma sosial direfleksikan sebagai perilaku kebiasaan pekerja dan kesediaan berbagi

informasi. Pelaku UMKM Batik yang memiliki nilai norma sosial akan meningkatkan

kinerja inovasi dalam strategi UMKM.

5.2 Saran

Secara nyata teori modal sosial dapat berpengaruh di dalam semua kegiatan

yang berhubungan sosial. Pelaku UMKM sebaiknya tetap memperkuat prinsip nilai-

nilai norma sosial dalam menjalankan usahanya seperti memperkuat sistem kesadaran

masyarakat maupun pekerja UMKM Batik. Pelaku UMKM dalam melakukan norma

yang berkaitan dalam usaha dan saling berbagi informasi antar sesama pekerja batik,

akan dapat meningkatkan kinerja inovasi dalam strategi UMKM Batik.

Pelaku UMKM perlu memperluas jaringan usaha dengan mengikuti

komunitas-komunitas pengusaha atau mengikuti pelatihan kewirausahaan dan

memanfaatkan jaringan internet dengan maksimal. Apabila UMKM jatuh akibat

dampak globalisasi maupun persaingan usaha, UMKM dapat mengatasi permasalahan

yang diterimanya. Dengan begitu, jaringan sosial dapat mengatasi permasalahan yang

ada pada UMKM, sehingga pelaku UMKM dapat bertahan dikala persaingan usaha

terus menyerang UMKM tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

76

Untuk peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

wawasan pengetahuan terkait hubungan modal sosial terhadap inovasi strategi

UMKM batik dalam penjualannya, serta untuk mengembangkan UMKM batik dalam

persaingan bisnis global di era modern. Khususnya yang ingin mendalami lebih jauh

tentang pengaruhnya terhadap modal sosial dan inovasi strategi UMKM tertentu,

maka perlu menambahkan studi kasus. Sehingga penelitian selanjutnya akan lebih

objektif dan bervariasi. Untuk pemerintah, dapat memberikan ruang atau fasilitas bagi

UMKM dalam mempromosikan hasil produksi, melalui pameran dan promosi melalui

media lembaga pemerintah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

77

DAFTAR PUSTAKA

Achmad. (2017). Penerapan Strategi Pemasaran Industri Kreatif Batik Jember Dalam

Upaya Meningkatkan Daya Saing. http://repository.ub.ac.id/6446/.

Adisasmita. (2006). Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan. Yogyakarta: Graha Ilmu,

2006, Hlm:3.

Alam, B. (1998). Globalisasi dan Perubahan Kebudayaan: Perspektif Teori

Kebudayaan. Jurnal Antropology Indonesia No.54 Tahun 1998. Hlm 1-11.

Alfi. (2012). Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pada UMKM Batik

Semarangan. Semarang:

https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jiab/article/view/854.

Amstrong, K. dasar-dasar pemasaran. jilid 2, edisi ke-9, Bab 17.

Andriani, N. (2012). "Model Hubungan Modal Sosial, Kompetensi Pemasaran

(Marketing Intelligence dan Marketing Innovation) Dalam Mempengaruhi

Kinerja Pemasaran (Vol. 10). Jurnal Aplikasi Manajemen No.1.

Anisa, D. F. (Rabu,2 Oktober 2019). Batik Impor Ancam Kelestarian Batik Asli

Indonesia. Nasional: Berita Satu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

78

Ari, & Noah. (2018). Disiplin Kerja Pada UMKM Batik Semarang 16. Semarang:

https//ejournal3.undip.ac.id.

Arlita. (2014). Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Daya Saing Industri

Batik Tulis Giriloyo Untuk Mendukung Pembangunan Wilayah di Desa

Wukisari Bantul. http://lib.geo.ugm.ac.id/ojs/index.php/jbi/article/view/655.

Assauri, S. (2013). Manajeman Pemasaran. Jakarta: Rajawali Press.

Astuti. (2018). Kontribusi Modal Sosial Terhadap Perkembangan Industri Kreatif

Batik Tulis.

http://library.fis.uny.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=8138.

Azzahra. (2018). Sistem Pemasaran Zaman Now Menggencarkan Produk Batik Cap

Danar Hadi.

https://www.academia.edu/37671577/SISTEM_PEMASARAN_ZAMAN_N

OW_GUNA_MENGGENCARKAN_PRODUK_BATIK_TULIS_DAN_BAT

IK_CAP_DANAR_HADI.

Basuki, S. (2010). Metode Penelitian. Jakarta: Penaku.

Bourdie, P. (1986). The From Capital. In Jousari Hasbullah: Social Capital Jakarta:

MR-United Press, hal 3-8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

79

Bourdie, P. (1992). An Invitation to Reflexive Sociology. Chicango: University

Chicango Press.

Chabib. (2016). Pemberdayaan dan Pengembangan UKM Sebagai Penggerak

Ekonomi Desa. Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship hlm. 203-

209.

Chandra, G. (2005). Strategi dan Program Pemasaran, Yogyakarta : Andi.

Cox, E. (1995). Bacground Material and Boyer Lecture.

(http://www.leta.edu.au/coxp.htm).

Damsar. (2002). Sosiologi Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

departeman. (2012). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Dheni. (2019). Strategi Pemasaran Batik Dalam Menghadapi Persaingan Bisnis

Global Dengan Pendekatan Analisis SWOT Pada Alya Batik Trenggalek.

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/10945/.

Faizah. (2019). UMKM Dalam Persaingan di Era Globalisasi Ekonomi. Upajiwa

Dewantara Vol.3 No.2 ( http://jurnal.ustjogja.ac.id).

Ferdinand, A. T. (2005). "Modal Sosial dan Keunggulan Bersaing: Wajah Sosial

Strategi Kinerja Pemasaran". Disampaikan pada Upacara Persemian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

80

Penerimaan Jabatan Guru Besar dalam Ilmu Marketing pada Fakultas

Ekonomi Universitas Dipenogoro, Semarang.

Field, J. (2005). Modal Sosial. Medan: Media Perintis

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3/chapter%20II.pdf diakses

tanggal 10 April 2020.

Field, J. (2005). Modal Sosial. Medan: Media Perintis.

Fukuyama, F. (1995). Trust: The Social Virtues and the Creation of Prosperity. New

York: The Free Press.

Fukuyama, F. (1999). Social Capital and the Global Economy (Vol. 74). Foreign

Affairs, No.5, pp.89-97.

Fukuyama, F. (1999). Social Capital and the Global Economy (Vol. 74). Foreign

Affairs.

Fukuyama, F. (2000). Social Capital, Civil Society, and Development. Third World

Quarterly, 22 (1): 7-20.

Fukuyama, F. (2000). Social Capital, Civil Society, and Development. Third World

Quarterly.

Fukuyama, F. (2010). "Trust". Yogyakarta: Penerbit Qalam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

81

Giddens, A. (1990). The Consequences of Modernity. Cambridge: Polity Press,

hal.64.

Giddens, A. (2001). Runaway World: Bagaimana Globalisasi Merombak Kehidupan

Kita. Jakarta: Gramedia, hal.1.

Hanifan, L. (1916). "The Rural School Community Center". Annals of the American

Academy of Political and Social Science 67: 130-138.

Hasan. (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya. Bogor:

Ghalia Indonesia.

IMF. (2000). "Gloabalization: Threats or Opportunity". April 2000: IMF Publication.

Irfan. (2018). Analisa Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan

Produk Pada PT. Proderma Sukses Mandiri.

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37992/1/IRFAN%2

0ZEVI-FEB.pdf.

Irma. (2018). Pengembangan UMKM Batik Warna Alam Kampung Batik Laweyan .

Surakarta: https://journal.uniba.ac.id.

Jackson. (2013). Kualitas Produk, Harga Produk, Dan Kualitas Pelayanan

Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian. Camforta. Jurnal Emba. Vol.1.

No 4. Hal 607-618.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

82

Jhonston. (2014). Secondary Data Analysis: A Method of Which the Time Has Come.

University of west Georgia. Hlm 624-625.

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreaatif RI 2014. Ekonomi Kreatif: Kekuatan

Baru Menuju 2025. www.kemenpar.go.id.

Khoirul. (2018). New Social Capital dan Revolusi Industri 4.0 Studi Terhadap

Pembangunan Masyarakat UMKM Batik Tanjung Bumi Bangkalan Madura.

Madura: Volume 11, No. 2, Oktober 2018 Hlm. 49-53.

Kotler. (1980). Marketing Management: Analysis, Planning, and Control. 4th Ed.

London: Prentice-Hall, Inc.

Kotler. (2007). "Manajeman Pemasaran". Jakarta : Erlangga.

Kuncoro, O. S. (2013). Jadikan Pesaing Sebagai Mitra Kerja. (edisi marketing).

http://spocjournal.com/ekonomi/marketing/327-jadikan-pesaing-sebagai-

mitra-kerja-edisi-marketing.html Diakses Pada 11 Mei 2020.

Lewis, D. (2008). "Southwest Staff Go Nuts" (for Customers). Jakarta: PT. Gelora

Aksara Pratama.

Marpaung. (2002). Pengantar Pariwisata. Bandung: Alfabeta.

Mayo. (2000). "The Role of Employe Development in The Growth of Intellectual

Capital" (Vol. 29). Personal Review.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

83

Miles, M.B & M.B Huberman. 1984, Qualitative Data Analysis: A Source of New

Method. Sage Publications. London.

Miles, H. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Perss.

Moleong, L. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosada Karya

Hlm.6.

Monica. (2019). Pemasaran Konvensional versus Digital Marketing.

https://www.monicaanggen.com/pemasaran-konvensional-vs-digital-

marketing/. Diakses 8 Juli 2020.

Mujadi, A. (2012). Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mukaffi. (2019). Strategi Pengembangan Industri Kreatif Berbasis Kearifan Lokal.

http://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/tahdzib/article/view/373

3.

Ngafifi, M. (2014). Kemajuan Teknologi dan Pola Hidup Manusia Dalam Perspektif

Sosial Budaya. Wonosobo: https://journal.uny.ac.id Diakses tanggal 9Juni

2020.

Nisa. (2015). Strategi Pengembangan Usaha Pengusaha Batik Tulis Lasem.

http://eprints.walisongo.ac.id/5455/1/112411074.pdf.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

84

Philip Kotler dan Gary Amstrong. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran (Vol. 12).

Erlangga Jakarta.

Purwanto. (2007). Sosiologi Untuk Pemula. Yogyakarta: Media Wacana.

Putnam, R. D. (1993). The Prosperous Community: Social Capital and Public Life

(Vol. 13). dalam The American Prospect.

Putnam, R. D. (1995). Bowling Alone: America's Declining Social Capital (Vol. 6).

America: dalam Journal of Democracy.

Ratna. (2016). Pengaruh Citra Merek. Kualitas Produk, Dan Harga Terhadap

Keputusan Pembelian. (Vol. 5). Ilmu dan Riset Manajemen No 7. Hal 1-15.

Remenyi, B. (1998). Athur Money, and EthneSwartz. Doing Research in Business

and Management: An Introduction to Process and Method.

Rivai, & Sagala. (2013). Manajeman Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.

Jakarta: PT. Grafindo Persada.

Robbins, S. (1994). Teori Organisasi Struktur, Desain, dan Aplikasi. Jakarta: Arcan,

hlm. 4.

Rogers, & Shoemaker. (1987). Memasyarakatkan ide-ide baru. Terjemahan Abdillah

Hanafi. Surabaya: Usaha Nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

85

Sofyan, A. (2007). "Manajemen Pemasaran". Jakarta: Raja Grafindo Persada,

Hlm.168.

Spellerberg. (1997). Towards a Framework for the Measurement of Social Capital

dalam David, R. (ed), Social Caiptal and Policy Development,. Wellington:

The Institute of Policy Studies.

Sudaryanto. (2011). The Need for ICT-Education for Manager or Agribusinessman to

Increasing Farm Income: Study of Factor Influences on Computer Adoption

in East Java Farm Agribusiness. International Journal of Education

Development, JEDICT, Vol7 No1 hlm.56-67.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Yogyakarta:

Alfabeta.

Suryana. (2006). Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju Sukses .

Kewirausahaan, Jakarta Salemba Empat.

Syahra. (2003). MODAL SOSIAL: KONSEP DAN APLIKASI. Jurnal Masyarakat

dan Budaya. Vol.5 No.1. Hlm.1-22.

Tambunan. (2002). Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Beberapa Isu Penting.

Jakarta: PT. Salemba Empat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

86

Thomas, Z., & Scarborough., N. M. (2002). Pengantar Kewirausahaan dan

Manajemen Bisnis Kecil, Jakarta : Prenhallindo.

Tjokroamidjojo, B., & Mustopadidjaya. (1983). Teori Strategi Pembangunan

Nasional. Jakarta: NV. Sapdodadi.

Tjokroamidjojo, B., & Mustopadidjaya. (1996). Teori dan Strategi Pembangunan

Nasional. Jakarta: Cetakan Kedua, Gunung Agung .

Tohani, & Sugito. (2019). Kebutuhan Inovasi, Modal Sosial, dan Proses Belajar

Batik. https://journal.uny.ac.id/index.php/economia/article/view/22799.

Tohardi. (2002). Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:

Universitas Tanjung Pura, Mandar Maju.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

UMKM, B. (2019). Strategi Pemasaran Batik Muria Untuk Bertahan Hadapi

Persaingan. Kudus: https://bisnisukm.com/strategi-pemasaran-batik-muria-

untuk-bertahan-hadapi-persaingan.html.

Wadji, M. F., & Isa, M. (2014). "Membangun Konsep Modal Manusia yang Berperan

dalam Kinerja Pemasaran Industri Kecil". Seminar Nasional dan Call Paper,

Research Methods and Organizational Studies.

Waters. (1995). Globalization. 2nd Edition. Taylor and Francis Group. London.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

87

Waters, M. (1995). Globalization. London dalam ibid: Raden Intan. 2012. Hlm 31.

Wenger, J. L. (1991). Situated learning: Legitimate peripheral participation.

Cambridge: Cambridge University Press.

Westlund. (2013). Implacation of Social Capital for Business in the Knowledge

Economy: Theoretical Considerations, International Forum on Economic and

Social Research Institute Cabinet Office. Japan: In Tokyo on 24 and 25 th

March 2003.

WHO. (1998). The World Health Organization Quality of Life Assesment

(WHOQOL): Development and General Psychometric Properties. Soc. Sci.

Med Vol.46, No 12, pp 1569-1585. Great Britain.

Widodo. (2009). "Model Pengembangan Human Capital dalam Konteks Modal

Sosial". Benefit Jurnal, Vol. 13, No.2.

Widodo. (2010). "Metodologi Penelitian Manajemen". Fakultas Ekonomi Universitas

Semarang.

Widyaningrum. (2012). Strategi Pemasaran Kampung Batik Laweyan Solo. Jakarta:

Tesis, Fakultas Ekonomi, Program Studi Magister Manajemen Universitas

Indonesia hlm.16.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS MODAL SOSIAL: PERAN KEPERCAYAAN, …

88

Wulandari, A. (2013). "Pengaruh Orientasi Pelanggan, Orientasi Pesaing dan Inovasi

Produk terhadap Kinerja Pemasaran" . Management Anlysis Journal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI