ANALISIS LlMBAH RADIOAKTIF Mardini, Ayi Muziyawati ...digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...
Transcript of ANALISIS LlMBAH RADIOAKTIF Mardini, Ayi Muziyawati ...digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...
Hasi/ Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahlln 2006
ANALISIS LlMBAH RADIOAKTIF CAIF~ DAN SEMI CAIR
Mardini, Ayi Muziyawati, Darrnawan AjiPusat Teknologi Limbah Radioal<tif,BATAN
ISSN 0852 - 2979
ABSTRAKANALISIS LlMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN SEMI CAIR. Telah dilakukan analisis
limbah radioaktif cair dan semi cair selama tahun 2006, baik untuk tindak lanjut pengolahanatau untuk tindak lanjut pembuangan. Jumlah sampel yang dianalisis tahun 2006 yaitulimbah mentah sebanyak 2 (dua) sampel, resin bekas sebanyak 5 (lima) sampel, semi cairsebanyak 1 (satu) sam pel, konsentrat sebanyak 2 (dua) sampel. Untuk limbah mentahaktivitasnya 2,39 x10·sPCi/cc clan 2,174 x10·' q,Cilcc dengan kandungan radionuklida Co57, Co-60 dan Cs-137, limbah tersebut diolah dengan proses evaporasi Limbah semi cairaktivitasnya 3,796 x 10·'PCilcc dengan kandungan radionuklida Mn-54, Cs-134, Bi-212, Pb212, Ac-228 dan Th-231, resin bekas ada 5 sampel dengan aktivitas rata-rata 1,0974 xI04qCi/cc dengan kandungan radionuklida Mn-54, Co-60, Zn-65, Nb-95, Nb-97, Cs-137 danCe-144, Konsentrat aktivitasnya 1,3447 x 1Q-6pCi/cc,dengan kandungan radionuklida Co60 dan Cs-137, limbah tersebut diolah dengan cara prosE's sementasi.
ABSTRACTANALISYS OF LIQUID AND SEMI - LIQUID RADIOACTIVE WASTE. Analisys of
liquid and semi liquid radioactive waste has been done during the year of 2006, either forfurther treatment or further release. The number of sample analyzed in the year 2006 was 2(two) samples for raw waste, 1 (one) semi liquid waste, 5 (five) sampel for spent resin, 2(two) sam pels for concentrat. The activity of raw waste were 2,39 x10·\tCi/cc and 2,174x10·5 ~lCi/cc with radionuclides content of Co-57, Co-60 and Cs-137, and waste can betreated by evaporation method. Activity of semi liquid waste was 3,796 x 10-\tCilcc, withradionuclide content of Mn-54, Cs-134, Bi-212, Pb-212, Ac-228 and Th-231, averageactivity of spent resin, 0974 x 10.4 ~Cilcc with radionuclide content of Mn-54, Co-60, Zn-65,Nb-95, Nb-97, Cs-137 dan Ce-144, activity of concentrate of 1,3447 x 10-6 ~lCi/cc, withradionuclide content of Co-60 and Cs-137, Semi-liquid waste, spent resin and concentratcan be treated by cementation method.
PENDAHULUAN
Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi maka pemakaian
teknologi nuklir terus ditingkatkan baik untuk penelitian maupun penerapannya
seperti bidang kedokteran, biologi, pertanian, industri dan energi. Seperti halnya
semua industri yang lain, akibat pengoperasian industri nuklir akan menimbulkan
limbah.
Limbah radioaktif adalah zat radioaktif yang tidak terpakai dan bahan bekas
serta peralatan yang telah terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena
operasi nuklir dan tidak dapat dipergunakan lagi. Bahan bekas tersebut dapat berupa
gas, cairan, maupun pada. Meskipun jumlahnya relatif kecil limbah tersebut harus
dikelola secara baikagar tidak memberikan dampak negatif terhadap manusia dan
lingkungan.
Perlu dikembangkan tehnik pengolahan limbah radioaktif yang benar mulai
dari pengumpulan dan pengelompokan limbah, pengangkutan ke instalasi
403
Hasi/ Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852 - 2979
pengolahan, monitoring sebelum pengolahan, pada waktu pengolahan, monitoring
limbah yang sudah diolah sebelurn dibuang, penyimpanan sementara sampai pada
monitoring lingkungan lokasi penyimpanan lestari sehingga pengaruhnya terhadap
manusia dan lingkungan sekitar clapat ditekan sekecil-kecilnya dan tidak melebihi
batas ambang yang telah ditentukan. Banyak cara telah dipakai untuk memproses
limbah radioaktif cair guna mereduksi volume sebelum dipadatkan. Proses yang
dimaksud diantaranya pengolahan secara kimia, evaporasi, penukar ion, biologi,
kalsinasi dan solidifikasi.
Pada pengoperasian evaporator ada banyak masalah yang harus diatasi,
salah satunya adalah pembentukan buih. Terjadinya buih ini disebabkan limbah yang
diolah mengandung koloid, zat aktif permukaan seperti deterjen, sabun , zat padat
halus sebagai suspensi dll. Terjadinya buih pada proses evaporasi akan
menyebabkan kenaikan jumlah cairan yang lepas bersama uap dan lebih buruk lagi
apabila terjadi "carry over" zat radioaktif ke distilat sehingga menurunkan harga
Faktor Dekontaminas (FD). Proses "carry over" pada proses evaporasi adalah
proses terikutnya unsur-unsur radioaktif dan atau garam-garam kimia kedalam
butiran uap basah sehingga distilat terkontaminasi oleh unsur-unsur radioaktif dan
atau garam-garam kimia. Adanya proses "carry over"yang berlebihan menyebabkan
kegagalan proses evaporasi karena efisinsi pemisahan menurun. Untuk mencegah
dan menekan terbentuknya buih dapat dilakukan diantaranya dengan penambahan
zat pemecah buih. Limbah radi02lktif yang mengandung deterjen biasanya berasal
dari cucian pakaian dan perlengkapan kerja radiasi di instalasi nuklir. Pakaian dan
perlengkapan kerja yang dimaksud bisa berupa masker gas, pakaian, sarung tangan
, topi, "shoecover" dll yang apabila kotor dan terkontaminasi harus didekontaminasi
dengan menggunakan sabun atau deterjen atau bahan pedekontaminasi yang lain.
Dalam menentukan cara pengolahan limbah radioaktif perlu diingat bahwa radioaktif
tidak dapat dirusak atau dihancurkan oleh proses apapun, proses pengolahan ini
hanya bertujuan untuk memperkecil jumlah volume limbah radioaktif serta
mengungkung aktivitas limbah radioaktif tersebut dengan cara sebaik mungkin.
Salah satu tugas pokok Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) adalah
mengolah limbah radioaktif yang ditimbulkan oleh aktivitas instalasi nuklir yang ada
di Kawasan Puspiptek Serpong maupun yang berada diluar kawasan tersebut.
Secara umum limbah radioaktif yang diolah di PTLR terdiri dari limbah radioaktif cair
dan limbah radioaktif padat. Limbah tersebut diolah menggunakan berbagai macam
metode tergantung aktivitas dan karateristik limbahmya. Saat ini di PTLR terdapat
dua metode pengolahan limbah radioaktif cair yaitu pengolahan secara evaporasi
dan pengolahan secara kimia (chemical treatment).
404
Hasi/ Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahlm 2006 ISSN 0852 - 2979
Pengolahan limbah dengan metode evaporasi biasanya diperuntukkan bagi
limbah radioaktif cair yang memiliki karateristik tertentu, diantaranya:
Aktivitas jenis tidak melebihi dari 2 x 10-2Ci/m3.
pH limbah harus berada dalam daerah netral yaitu 7.
Kandungan ekstrak kering tidak melebihi 5 g/1.
Tidak terdapat senyawa organic yang mudah meledak, missal tributil pospat
Limbah radioaktif cair dan semi cair aktivitas rendah dan sedang yang akan
diolah secara evaporasi dan sementasi sebelum diproses harus dilakukan analisis
terlebih dahulu. Oemikian pula untuk limbah yang berasal dari luar PTLR yang akan
dimasukkan ke dalam tangki-tangki penampungan limbah radioaktif. Analisis ini
penting dilakukan karena untuk mengontrol kondisi lirnbah, pemilihan alat proses dan
juga untuk menghindari kemungkinan adanya bahan-bahan berbahaya yang masuk
dalam tangki penampungan. Analisis yang dilakukan terhadap limbah yang masuk
dan yang akan diproses dengan metode evaporasi dan sementasi adalah pH,
konduktivitas, kadar ekstrak kering, kandungan radionuklida, aktivitas total, bahan
bahan organic, buih, kandungan kation-kation seperti Ca2+, Mg2+, 804-2, cr. Oalam
melakukan analisis limbah cair dan semi cair yang akan diproses kegiatan analisis
skala laboratorium juga diperlukan untuk meyakinkan bahwa semua hasil analisis
laboratorium tidak membahayakan pada proses pengolahan limbah.
TAT A KERJA
BAHAN DAN ALA T
Bahan:
Limbah yang akan dianalisis
Bahan kimia pereaksi (NaOH, HCI, HN03, zat anti buih dll)
Alat:
Peralatan gelas laboratorium,
Peralatan analisis radionuklida (MCA, L8C),
Alat pH meter, konduktometer,
Peralatan distilasi dll.
CARA KERJA
Ambil sampel limbah yang berasal dari tangki limbah mentah ( R2201A,
R2201 B, R2201C, R2201D), tangki konsentrat, atau tangki resin bekas
masing-masing sebanyak 500 ml.
Cacah dengan alat MCA untuk mengetahui aktivitas dan kandungan
radionuklidayang terkandung dalam sampel.
8ampel di cek konduktivitasnya dengan alat konduktometer.
405
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahlln 2006 ISSN 0852 - 2979
Untuk mengetahui keasaman sampel, cek dengan pH meter.
Untuk mengetahui kadar ekstrak kering, pipet sampel sebanyak 25 ml,
kemudian keringkan, setelah kering dinginkan ,kemudian timbang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Oari data analisis seperti terlampir, selama tahun 2006 telah dilakukan
analisis sampellimbah mentah sebanyak 2 (dua) sampel, dengan aktivitas 2,39 x10-5
,..dCi/cc clan 2,174 x10-5 ~lCi/CC,kandungan radionuklida Co-57, Co-60 clan Cs-137,
pH = 8,04 dan 6,74, konduktivitas 431 p6/cm clan 422 431 PS/cm, limbah semi cair 1
(satu) sampel, dengan aktivitas 3,796 x 10-4~Ci/cc, kandungan radionuklida Mn-54,
Cs134, Bi-212, Pb-212, Ac-228 clan Th-231, pH = 9,36, konduktivitas 1251 ~S/cm,
resin bekas 5 (lima) sampel, dengan aktivitas rata-rata 1,0974 x 1O-4~Ci/ccdengan
kandungan radionuklida Mn-54, Co-60, Zn-65, Nb-95, Nb-97, Cs-137 clan Ce-144 ,
pH antara 2,56 - 4,62, konduktivitas bervariasi seperti pada lampiran, konsentrat
2(dua) sampel dengan aktivitas 1,3447 x 10-6 ~lLCi/cc , kandungan radionuklida Co
60 dan Cs-137, dan yang satu tidak terdeteksi, dengan pH = 7,11 dan 7.12,
konduktivitas 3802 qS/cm dan 69 -S/cm.
KESIMPULAN
Oari data analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk limbah mentah
diolah dengan cara evaporasi dan perlu dinetralkan dulu sebelum diproses, untuk
limbah semi cair, resin bekas dan konsentrat diolah dengan cara di sementasi,
sedangkan untuk konsentrat dari tangki penampungan karena aktivitasnya tidak
terdeteksi dapat dibuang ke lingkungan dengan terlebih dulu minta rekomendasi dari
BKL
DAFT AR PUST AKA
1. Technical Report Series, Treatment of Low And Intermediate Level Liquid
Radioactive Waste, IAEA, Viena, 1984
2. Evaporation Unit System Note, Radioactive Waste Management, Technicatome
BATAN, Serpong
3. Nucleus Multiple Input System II
4. GENIE 2000
406
Hasi/ Pel1elirial1 dal1 Kegwral1 PTLR Tahul1 2006
L1MBAH CAIR DAN SEMI CAIR YANG DIANALISIS TAHUN 2006
ISSN 0852 - 2979
TriwulanAsallimbahTanggal
TanggalAktivitasRadionuklidapH
Kond uktivitasEkstrak
KeteranganTerima Analisis(~Ci/cc) (~S/cm)Ke."ing (g/I)
R2201 A (Limbah
09-03-10-03-062,390 x 10-5Co-57, Cs-1378,04431 OievaporasiMentah)
06-
I 09-03- Mn-54, Cs-134, Bi-212,Semi cair 0613-03-06
3,796 x 10-4Pb-212, Ac-228, Th-23 1
9,36]25 ] -Oisementasi
R220]0
] 1-05-19-05-061,3447 x 10-6Co-60, Cs-13 77,123802 2,5Disementasi
(Konsentrat)06
II
R22004Oibuang
(Konsentrat dari
] 1-05-19-05-06
Tidak
7,1169 dengan
tangki
06terdeteksi- -
rekomendasipenampungan)
dari BKL
30-08-
Mn-54, Co-60, Zn-65,
II1
Resin bekas06
30-08-061,0989 x 10-4Nb-95, Nb-97, Cs-137,4,6217,2 -Oisementasi
Ce-144R2201A (Limbah
08-11-08-11-06
2,174x 10-5Co-60, Cs-1376,74422 DievaporasiMentah)06
-
08-12-
Mn-54, Co-60, Zn-65,
Resin No 106
11-]2-061,0989 x 10-4Nb-95, Nb-97, Cs-137,2,565,02 -Oisementasi
Ce-14408-12-
Mn-54, Co-60, Zn-65,
IV
Resin No 206
1]-]2-061,0972 x 10-4Nb-95, Nb-97, Cs-137,2,73232 -Oisementasi
Ce-14408-12-
Mn-54, Co-60, Zn-65,
Resin No 306
12-]2-061,0961 x 10-4Nb-95, Nb-97, Cs-] 37,2,79551 -Oisementasi
Ce- 14408-12-
Mn-54, Co-60, Zn-65,
Resin No 406
12-12-061,0962 x 10-4Nb-95, Nb-97, Cs-137,2,691019 -Oisementasi
Ce-144
407