ANALISIS LITERASI MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP …lib.unnes.ac.id/25302/1/4101412059.pdf ·...
Transcript of ANALISIS LITERASI MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP …lib.unnes.ac.id/25302/1/4101412059.pdf ·...
i
ANALISIS LITERASI MATEMATIKA SISWA KELAS
VII SMP DENGAN MODEL PBL PENDEKATAN
REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)
BERBANTUAN KARTU MASALAH
Skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Erniza Prasetyo Rini
4101412059
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
1. Peluh keringat orang tua adalah semangat hidupku untuk meraih
kesuksesan
2. Jika ada satu alasan untuk aku menyerah maka saat itulah aku punya seribu
alasan untuk bertahan dan berjuang
3. Usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil
4. Dibalik kesulitan yang aku alami maka ada hikmah untuk aku bisa
mencapai kesuksesan
Persembahan
1. Kedua orang tuaku Ibu Sarni dan Bapak
Lestari serta adiku tersayang Ismi Dwi
Prastiwi yang senantiasa memberikan doa,
kasih sayang, dan dukungan dalam setiap
langkahku
2. Kakakku Abdul Rochim pemberi semangat
dari jauh yang senantiasa menyemangatiku
untuk berubah menjadi lebih baik
3. Sahabat-sahabatku yang senantiasa
menemaniku saat suka maupun duka
4. Teman-teman kost yang senantiasa menemani
kesendirianku di Semarang
5. Teman-teman Pendidikan Matematika 2012
yang telah memberikan banyak pelajaran
hidup
v
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, serta sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Analisis Literasi Matematika Siswa Kelas VII SMP Dengan Model PBL
Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Berbantuan Kartu Masalah.”
Skripsi ini dapat tersusun dan terselesaikan karena bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada
pihak-pihak sebagai berikut:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si, Akt., Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
3. Drs. Arief Agoestanto, M.Si, Ketua Jurusan Matematika Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
4. Dr. Wardono, M.Si., Dosen Pembimbing utama yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.
5. Drs. Mohammad Asikin, M.Pd.., Dosen Pembimbing pendamping yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis dalam menyusun
skripsi ini.
6. Dra. Endang R.W, M.Pd. selaku penguji yang telah memberikan masukan
kepada penulis
7. Kepala SMP Negeri 1 Selogiri yang telah memberikan izin penelitian
vi
8. Tri Murniati, S.Pd. guru Matematika SMP Negeri 1 Selogiri yang telah
membantu dan membimbing penulis selama melakukan penelitian.
9. Siswa kelas VII SMP Negeri 1 Selogiri yang telah berpartisipasi dalam
penelitian.
10. Dosen-dosen Jurusan Matematika yang telah memberikan bekal ilmu
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas setiap kebaikan yang diberikan.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan
pembaca.
Terimakasih.
Semarang, Agustus 2016
Erniza Prasetyo Rini
4101412059
vii
ABSTRAK Rini, Erniza P. 2016. Analisis Literasi Matematika Siswa Kelas VII SMP dengan
Model PBL Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Berbantuan
Kartu Masalah. Skripsi, Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Dr.
Wardono, M.Si. dan Pembimbing Pendamping Drs. Mohammad Asikin, M.Pd.
Kata kunci: PBL, RME, Literasi Matematika, Kartu Masalah.
Rendahnya kemampuan literasi matematika di Indonesia dapat
dikarenakan kurangnya penerapan pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan
realistik. Siswa tidak terbiasa menghadapi soal yang berkaitan dengan
permasalahan sehari-hari. Penanaman kemampuan literasi matematika dapat
dilakukan melalui proses pembelajaran yang mendukung. Penerapan model
pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan Kartu Masalah diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan literasi matematika.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tercapainya ketuntasan
klasikal pada kelas eksperimen, (2) mengetahui kemampuan literasi matematika
dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah lebih baik
daripada kemampuan literasi matematika kelas kontrol, (3) mengetahui
peningkatan literasi matematika pada kelompok siswa yang mendapatkan
pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah dan kelompok
siswa yang mendapatkan pembelajaran ekspositori dengan menggunakan selisih
nilai post-test dan pre-test, (4) mengetahui kualitas pembelajaran PBL pendekatan
RME berbantuan Kartu Masalah berkategori minimal baik, (5) mengetahui
kemampuan literasi matematika siswa yang mendapat pembelajaran model PBL
pendekatan RME berbantuan kartu masalah, (6) menelaah dan mendeskripsikan
kemampuan literasi matematika dan kesalahan siswa dalam mengerjakan soal
berorientasi PISA.
Penelitian ini merupakan kombinasi model concurrent embedded dengan
kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif menggunakan pretest-
posttest control group design dengan pemilihan sampel secara random samplimg.
Penelitian kualitatif menggakan purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Selogiri tahun ajaran 2015/2016 dengan di
mana siswa kelas VII C sebagai siswa eksperimen dan siswa kelas VII A sebagai
siswa kontrol. Kedua kelas kemudian diuji untuk mengetahui kemampuan literasi
matematika siswa setelah diberi perlakuan yang berbeda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan literasi
matematika siswa kelas eksperimen telah mencapai ketuntasan klasikal,
peningkatan kemampuan literasi matematika siswa kelas eksperimen lebih baik
daripada kelas kontrol, kualitas pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan
Kartu Masalah yang dilaksanakan memiliki kategori sangat baik, kemampuan
literasi matematika dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu
masalah tergolong cukup baik, kesalahan yang dialami siswa dalam mengerjakan
soal berorientasi PISA pada umumnya adalah siswa melakukan kesalahan dalam
transformation, prosess skill yang mengakibatkan kesalahan encoding juga karena
kebanyakan siswa masih bingung dalam memahami soal dan menerapkan konsep
matematika ke dalam permasalahan sehari-hari.
viii
DAFTAR ISI Halaman
PERNYATAAN ................................. ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
PENGESAHAN ...................................................................................................... II
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ III
ABSTRAK ........................................................................................................... VII
DAFTAR ISI ...................................................................................................... VIII
DAFTAR BAGAN DAN TABEL ........................................................................ XI
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... XII
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... XIII
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 7
1.4.1.1 Bagi Guru .............................................................................................. 7
1.4.2.1 Bagi Siswa ............................................................................................ 7
1.4.2.2 Bagi Peneliti .......................................................................................... 8
1.4.2.3 Bagi Sekolah ......................................................................................... 8
1.4.2.4 Bagi Peneliti Lain ............................................................................... 10
1.5 Penegasan Istilah ........................................................................................ 10
1.5.1 Analisis Literasi Matematika .............................................................. 10
1.5.2 Problem Based Learning .................................................................... 10
1.5.3 RME (Realistic Mathematic Education)............................................. 11
1.5.4 Kartu Masalah ..................................................................................... 11
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ..................................................................... 11
1.6.1 Bagian awal......................................................................................... 11
1.6.2 Bagian Isi ............................................................................................ 12
1.6.3 Bagian Akhir ....................................................................................... 12
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 14
2.1 Landasan Teori ........................................................................................... 14
2.1.1 Hakikat Belajar dan Mengajar .................................................................... 14
2.1.2 Teori Belajar ............................................................................................... 15
2.1.3 Unsur-Unsur Belajar ........................................................................... 17
2.1.4 Hakikat Matematika ............................................................................ 18
2.1.5 Pembelajaran Matematika ................................................................... 19
2.1.6 Model Problem Based Learning (PBL) .............................................. 20
2.1.7 Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) ........................ 23
2.1.8 Prinsip Pembelajaran Matematika Realistik ....................................... 24
2.1.9 Karakteristik Pembelajaran Matematika Realistik ............................. 27
2.1.10 Kartu Masalah ..................................................................................... 29
2.1.11 Model Pembelajaran PBL Pendekatan Realistik Berbantuan Kartu
Masalah ............................................................................................................ 30
2.1.12 Literasi Matematika ............................................................................ 33
2.1.13 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Literasi Matematika ..................... 39
ix
2.1.14 Analisis Literasi Matematika .............................................................. 40
2.1.15 Kesalahan Menurut Newman.............................................................. 42
2.1.16 Kualitas Pembelajaran ........................................................................ 44
2.1.17 Materi Segiempat ................................................................................ 45
2.2 Penelitian yang Relevan ............................................................................. 49
2.3 Kerangka Berpikir ...................................................................................... 51
2.4 Hipotesis ..................................................................................................... 55
BAB 3 METODE PENELITIAN......................................................................... 56
3.1 Metode Penelitian ....................................................................................... 56
3.2 Metode Penentuan Subjek Penelitian ......................................................... 57
3.2.1 Populasi ............................................................................................... 57
3.2.2 Sampel dan Teknik Sampling ............................................................. 57
3.3 Perlakuan Penelitian ................................................................................... 59
3.4 Variabel Penelitian ..................................................................................... 59
3.5 Langkah-Langkah Penelitian ...................................................................... 59
3.6 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 60
3.6.1 Metode Dokumentasi .......................................................................... 62
3.6.2 Metode Tes ......................................................................................... 62
3.6.3 Metode Observasi ............................................................................... 62
3.6.4 Metode Wawancara ............................................................................ 63
3.6.5 Metode Angket (Kuesioner) ............................................................... 63
3.6.6 Model Campuran Tidak Berimbang ................................................... 64
3.7 Desain Penelitian ........................................................................................ 65
3.8 Instrumen Penelitian ................................................................................... 69
3.8.1 Instrumen Tes Kemampuan Literasi Matematika ............................... 69
3.8.2 Instrumen Pedoman Wawancara Kemampuan Literasi Matematika .. 70
3.8.3 Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................. 72
3.8.4 Lembar Observasi Kualitas Pembelajaran .......................................... 72
3.9 Analisis Data Ujicoba Instrumen ................................................................ 73
3.9.1 Analisis Validitas Butir Soal............................................................... 73
3.9.2 Analisis Reliabilitas Instrumen ........................................................... 75
3.9.3 Analisis Daya Pembeda Butir Soal ..................................................... 76
3.9.4 Analisis Tingkat Kesukaran ................................................................ 77
3.10 Penentuan Instrumen .................................................................................. 79
3.11 Teknik Analisis Data .................................................................................. 79
3.11.1 Analisis Data Kualitatif ...................................................................... 79
3.11.2 Analisis Data Kuantitatif .................................................................... 83
3.11.2.1 Uji Normalitas..................................................................................... 83
3.11.2.2 Uji Homogenitas ................................................................................. 85
3.11.2.3 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata ............................................................. 87
3.11.2.4 Uji Hipotesis I ..................................................................................... 89
3.11.2.5 Uji Hipotesis II.................................................................................... 91
3.11.2.6 Uji Hipotesis III .................................................................................. 92
3.12 Keabsahan Data .......................................................................................... 94
BAB 4 ................................................................................................................... 98
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................... 98
x
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................... 98
4.1.1 Pelaksanaan Pembelajaran .................................................................. 98
4.1.2 Hasil Tes Penentuan Subjek ............................................................... 99
4.1.3 Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika ...................................... 99
4.1.4 Hasil Penelitian Kuantitatif ............................................................... 100
4.1.5 Hasil dan Analisis Penelitian Kualitatif .................................................... 115
4.1.5.1 Kemampuan Literasi Matematika Kelas Eksperimen ...................... 116
4.2 Pembahasan .............................................................................................. 177
4.2.1 Pembahasan Kuantitatif .................................................................... 177
4.2.2 Pembahasan Kualitatif ...................................................................... 184
4.2.2.2 Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Beorientasi PISA ...... 185
4.3 Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 188
BAB 5 PENUTUP .............................................................................................. 190
5.1 Simpulan ................................................................................................... 190
5.2 Saran ......................................................................................................... 192
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 193
xi
DAFTAR BAGAN DAN TABEL
Halaman
Bagan 2 1 Bagan alir kerangka berpikir ................................................................ 54
Bagan 3 1 Bagan Alir Penelitian............................................................................68
Tabel 2 1 Sintaks Pembelajaran PBL (Trianto, 2007)……………………...........21
Tabel 2 2 The relation between the chracteristics of PBL and the components of
mathematics literacy capabilities .......................................................................... 22
Tabel 2 3 Sintaks Pembelajaran ............................................................................ 30
Tabel 2 4Proporsi Skor Sub-Sub Komponen Konteks .......................................... 34
Tabel 3 1 Jadwal Pembelajaran KelasEksperimen……………………………….60
Tabel 3 2 Jadwal Pelajaran Kelas Kontrol ............................................................ 60
Tabel 3 3 Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Group Design .................... 65
Tabel 3 4 Cara Penskoran Kualitas Pembelajaran ................................................ 73
Tabel 3 5 Uji Validitas Butir Soal ......................................................................... 74
Tabel 3 6 Kriteria Daya Pembeda (Arikunto, 2013:226-232)............................... 76
Tabel 3 7 Perolehan Daya Pembeda Butir Soal .................................................... 77
Tabel 3 8 Klasifikasi Taraf Kesukaran.................................................................. 78
Tabel 3 9 Perolehan Tingkat Kesukaran Butir Soal .............................................. 78
Tabel 3 10 Hasil Analisis Instrumen Tes .............................................................. 79
Tabel 3 11 Kriteria Gain Ternormalisasi .............................................................. 94
Tabel 3 12Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data .................................................. 95
Tabel 4 1 Hasil Output Uji Normalitas Data
Awal………………………………100
Tabel 4 2 Hasil Output Uji Homogenitas Data Awal ......................................... 101
Tabel 4 3 Hasil Output Uji Kesamaan Rata-Rata ............................................... 102
Tabel 4 4 Hasil Output Uji Normalitas Pre-test Literasi Matematika ................. 103
Tabel 4 5Hasil Output Uji Normalitas Post-Test Literasi Matematika ............... 104
Tabel 4 6 Hasil Output Uji Homogenitas Nilai Pre-Test Literasi Matematika: .. 105
Tabel 4 7 Hasil Output Uji Homogenitas Nilai Post-Test Literasi Matematika . 106
Tabel 4 8 Hasil Uji Beda Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....... 108
Tabel 4 9 Hasil Uji Beda Rata-Rata Kelas Eksperimen ...................................... 110
Tabel 4 10 Hasil Uji Beda Rata-Rata Kelas Kontrol .......................................... 111
Tabel 4 11 Hasil Uji Beda Rata-Rata Peningkatan Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ................................................................................................................ 112
Tabel 4 12 Persentase Kualitas Pembelajaran Model PBL dengan Pendekatan
RME Berbantuan Kartu Masalah ........................................................................ 114
Tabel 4 13 Daftar Subjek Penelitian ................................................................... 116
Tabel 4 14 Analisis Newman SE-22 soal nomor 4 ............................................. 142
Tabel 4 15 Analisis Newman SE-10 soal nomor 5 ............................................. 147
Tabel 4 16 Analisis Newman SE-10 soal nomor 4 ............................................. 149
Tabel 4 17 Analisis Newman SE-09 soal no 3 .................................................... 153
Tabel 4 18 Analisis Newman SE-09 soal nomor 4 ............................................. 154
Tabel 4 19 Analisis Newman SE-12 soal nomor 3 ............................................. 159
xii
Tabel 4 20 Analisis Newman SE-12 soal nomor 8 ............................................. 161
Tabel 4 21 Analisis Newman SE-19 soal no 3 .................................................... 165
Tabel 4 22 Analisis Newman SE-19 soal nomor 6 ............................................. 167
Tabel 4 23 Analisis Newman SE-20 soal nomor 3 ............................................. 171
Tabel 4 24 Analisis Newman SE-20 soal nomor 8 ............................................. 173
Tabel 4 25 Hasil Temuan Penelitian Kualitatif Pre-Test Konten Shape and Space
............................................................................................................................. 175
Tabel 4 26 Hasil Temuan Penelitian Kualitatif Post-Test Konten Shape and Space
............................................................................................................................. 176
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3 1 Metode penelitian kombinasi concurrent embedded, model metode
kuantitatif sebagai metode primer ......................................................................... 56
Gambar 3 2 Proses Penelitian Model Campuran Tidak Berimbang (Concurrent
Embeded Design) .................................................................................................. 64
Gambar 4 1 Hasil Pre-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-22………….118
Gambar 4 2 Hasil Pre-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-10………….121
Gambar 4 3 Hasil Pre-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-09 ................ 124
Gambar 4 4 Hasil Pre-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-12 ................ 127
Gambar 4 5 Hasil Pre-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-19 ................ 130
Gambar 4 6 Hasil Pre-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-20 ................ 133
Gambar 4 7 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-22 .............. 138
Gambar 4 8 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-22 .............. 141
Gambar 4 9 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-10 .............. 143
Gambar 4 10 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-10 ............. 148
Gambar 4 11 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-09 ............. 150
Gambar 4 12 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-09 ............. 154
Gambar 4 13 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-12 ............. 156
Gambar 4 14 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-12 ............. 160
Gambar 4 15 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-19 ............. 162
Gambar 4 16 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-19 ............. 167
Gambar 4 17 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-20 ............. 169
Gambar 4 18 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-20 ............. 173
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Daftar Siswa Kelas Uji Coba Konten Shape and Space .................. 198
Lampiran 2 Daftar Siswa Kelompok Eksperimen 1 ........................................... 199
Lampiran 3 Daftar Siswa Kelompok Kontrol ..................................................... 200
Lampiran 4 Kisi-Kisi Tes Uji Coba 1 Kemampuan Literasi Matematika
Berorientasi PISA ............................................................................................... 201
Lampiran 5 Kisi-Kisi Tes Uji Coba 2 Kemampuan Literasi Matematika
Berorientasi PISA ............................................................................................... 216
Lampiran 6 Soal Tes Uji Coba 1 ......................................................................... 229
Lampiran 7 Soal Tes Uji Coba 2 ......................................................................... 232
Lampiran 8 Kunci Jawaban Dan Rubrik Penskoran Soal Tes Uji Coba 1
Kemampuan Literasi Matematika ....................................................................... 236
Lampiran 9 Kunci Jawaban Dan Rubrik Penskoran Soal Tes Uji Coba 2
Kemampuan Literasi Matematika ....................................................................... 243
Lampiran 10 Perhitungan Validitas Butir Soal Uji Coba Konten Shape And Space
Materi Segiempat ................................................................................................ 252
Lampiran 11 Uji Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda
Uji Coba 1 ........................................................................................................... 253
Lampiran 12 Rangkuman Analisis Hasil Uji Coba 1 Soal Kemampuan Literasi 256
Lampiran 13 Perhitungan Realibilitas Butir Soal Konten Shape And Space Materi
Segiempat (Tipe 1) .............................................................................................. 257
Lampiran 14 Perhitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal Konten Shape And Space
Materi Segiempat (Tipe 1) .................................................................................. 259
Lampiran 15 Perhitungam Daya Pembeda Butir Soal Konten Shape And Space
Materi Segiempat (Tipe 1) .................................................................................. 261
Lampiran 16 Perhitungan Validitas Butir Soal Uji Coba Konten Shape And Space
Materi Segiempat ................................................................................................ 263
Lampiran 17 Uji Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda
Uji Coba 2 ........................................................................................................... 264
Lampiran 18 Rangkuman Analisis Hasil Uji Coba 2 Soal Kemampuan Literasi 267
Lampiran 19 Perhitungan Realibilitas Butir Soal Konten Shape And Space Materi
Segiempat (Tipe 2) .............................................................................................. 268
Lampiran 20 Perhitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal Konten Shape And Space
Materi Segiempat (Tipe 1) .................................................................................. 270
Lampiran 21 Perhitungam Daya Pembeda Butir Soal Konten Shape And Space
Materi Segiempat (Tipe 1) .................................................................................. 272
Lampiran 22 Kisi-Kisi Pre-Test Kemampuan Literasi Matematika Berorientasi
PISA .................................................................................................................... 274
Lampiran 23 Soal Pre-Test ................................................................................. 284
xiv
Lampiran 24 Kunci Jawaban Dan Rubrik Penskoran Soal Pre-Test Kemampuan
Literasi Matematika ............................................................................................ 287
Lampiran 25 Kisi-Kisi Tes Uji Coba 2 Kemampuan Literasi Matematika
Berorientasi PISA ............................................................................................... 292
Lampiran 26 Soal Post-Test ................................................................................ 302
Lampiran 27 Kunci Jawaban Dan Rubrik Penskoran Soal Tes Uji Coba 2
Kemampuan Literasi Matematika ....................................................................... 305
Lampiran 28 Data UTS Semester Genap ............................................................ 311
Lampiran 29 Uji Normalitas Data Awal Konten Shape and Space .................... 312
Lampiran 30 Uji Homogenitas Data Awal Konten Shape And Space ................ 313
Lampiran 31 Uji Kesamaan Rata-Rata Data Awal Konten Shape And Space .... 314
Lampiran 32 Daftar Nilai Hasil Belajar Kelompok Eksperimen ........................ 315
Lampiran 33 Daftar Nilai Hasil Belajar Kelompok Kontrol ............................... 316
Lampiran 34 Daftar Subjek Penelitian ................................................................ 317
Lampiran 35 Uji Normalitas Data Pretest Konten Shape And Space ................. 318
Lampiran 36 Uji Homogenitas Data Pretest Konten Shape And Space ............. 319
Lampiran 37 Uji Kesamaan Rata-Rata Data Pretest Konten Shape And Space . 320
Lampiran 38 Uji Homogenitas Data Posttest Konten Shape And Space ............ 321
Lampiran 39 Uji Normalitas Data Posttest Konten Shape And Space................ 322
Lampiran 40 Uji Hipotesis 1 ............................................................................... 323
Lampiran 41 Uji Hipotesis II .............................................................................. 324
Lampiran 42 Uji Hipotesis III ............................................................................. 325
Lampiran 43 Perangkat Pembelajaran ................................................................ 333
Lampiran 44 Kisi-Kisi Lembar Pengamatan Kualitas Pembelajaran ................. 399
Lampiran 45 Lembar Kualitas Pembelajaran ...................................................... 401
Lampiran 46 Data Hasil Observasi Kualitas Pembelajaran ................................ 404
Lampiran 47 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Literasi Matematika ................... 406
Lampiran 48 Pedoman Wawancara Newman ..................................................... 408
Lampiran 49 Pre-Test SE-22 .............................................................................. 410
Lampiran 50 Pre-Test SE-10 .............................................................................. 412
Lampiran 51 Pre-Test SE-09 .............................................................................. 414
Lampiran 52 Pre-Test SE-12 .............................................................................. 416
Lampiran 53 Pre-Test SE-19 .............................................................................. 418
Lampiran 54 Pre-Test SE-20 .............................................................................. 420
Lampiran 55 Post-Test SE-22 ............................................................................. 422
Lampiran 56 Post-Test SE-10 ............................................................................. 429
Lampiran 57 Post-Test SE-09 ............................................................................. 436
Lampiran 58 Post-Test SE-12 ............................................................................. 443
Lampiran 59 Post-Test SE-19 ............................................................................. 449
Lampiran 60 Post-Test SE-20 ............................................................................. 455
Lampiran 61 Wawancara dengan Guru............................................................... 462
Lampiran 62 Kemampuan Awal SE-22 .............................................................. 464
Lampiran 63 Kemampuan Awal SE-10 .............................................................. 465
xv
Lampiran 64 Kemampuan Awal SE-09 .............................................................. 466
Lampiran 65 Kemampuan Awal SE-12 .............................................................. 467
Lampiran 66 Kemampuan Awal SE-19 .............................................................. 468
Lampiran 67 Kemampuan Awal SE-20 .............................................................. 469
Lampiran 68 Kemampuan Akhir SE-22 ............................................................. 470
Lampiran 69 Kemampuan Akhir SE-10 ............................................................. 472
Lampiran 70 Kemampuan Akhir SE-09 ............................................................. 474
Lampiran 71 Kemampuan Akhir SE-12 ............................................................. 476
Lampiran 72 Kemampuan Akhir SE-19 ............................................................. 478
Lampiran 73 Kemampuan Akhir SE-20 ............................................................. 479
Lampiran 74 Hasil Ulangan Tengah Semester Kelas Eksperimen ..................... 481
Lampiran 75 Hasil Ulangan Tengah Semester Kelas Kontrol ............................ 482
Lampiran 76 SK Pembimbing ............................................................................. 483
Lampiran 77 Surat Izin Penelitian....................................................................... 484
Lampiran 78 SK Penelitian ................................................................................. 485
Lampiran 79 Kegiatan Pembelajaran .................................................................. 486
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan pada setiap
jenjang pendidikan, matematika diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam
rangka mengembangkan kemampuan siswa. Berdasarkan Permendikbud No. 22
tahun 2006 tujuan pengajaran matematika antara lain: (1) memahami konsep
matematika, menjelaskan keterkaitan antara konsep dan mengaplikasikan konsep
atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah,
(2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika, (3) memecahkan masalah yang meliputi
kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan
model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh, (4) mengomunikasikan gagasan
dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau
masalah, dan (5) rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin pesat
menuntut kita untuk siap menghadapi segala tantangan dan permasalahan yang
muncul termasuk menuntut pendidikan matematika untuk selalu berkembang guna
menjawab tantangan dalam menghadapi permasalahan tersebut.
Melihat betapa pentingnya kebermanfaatan pendidikan matematika dalam
pembelajaran di sekolah, memang sungguh ironis dalam faktanya matematika
2
justru menjadi salah satu pelajaran yang kurang disenangi. Matematika yang
tujuan utamanya membentuk siswa dengan berbagai kemampuan di atas
terbentengi terlebih dahulu oleh rasa takut yang ada pada diri siswa.
Berdasarkan observasi yang dilakukan, peneliti mendapatkan keterangan
bahwa banyak siswa SMP yang mengeluh dikarenakan seringkali mengalami
kesulitan dalam memahami soal-soal matematika sehingga siswa seringkali
melakukan kesalahan-kesalahan dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Selain
itu, berdasarkan wawancara kepada salah satu guru matematika kelas VII,
kesalahan yang sering dilakukan oleh siswa SMP N 1 Selogiri dalam mengerjakan
materi geometri yaitu (a) kesalahan menuliskan apa yang diketahui, (b) kesalahan
memahami apa yang ditanyakan, (c) kesalahan memahami konsep, (d) kesalahan
menggunakan prinsip/sifat bangun datar, (e) kesalahan penggunaan rumus, (f)
kesalahan melakukan operasi seperti menjumlah, mengurangi, mengalikan,
maupun membagi ukuran pada bangun datar, dan (g) kesalahan penggunaan
materi lain seperti bentuk aljabar pada persamaan linear satu variabel dalam
menyelesaikan masalah luas dan keliling bangun datar.
Banyaknya kesalahan-kesalahan tersebut juga menunjukkan tingkat literasi
matematis siswa masih rendah. Kemampuan literasi matematika dapat diartikan
sebagai kemampuan seseorang untuk merumuskan dan menafsirkan matematika
dalam berbagai konteks, termasuk kemampuan melakukan penalaran secara
matematis dan menggunakan konsep, prosedur, dan fakta untuk menggambarkan,
menjelaskan, atau memperkirakan fenomena. Pentingnya literasi matematika ini,
ternyata belum sejalan dengan prestasi siswa di Indonesia di mata Internasional.
3
Hal ini ditunjukkan oleh hasil Programme for International Students Assesment
(PISA) yang mengukur kemampuan anak usia 15 tahun dalam literasi membaca,
matematika, dan sains. Pada awal tahun 2009 bahkan Indonesia menempati
peringkat ke-61 dari 65 peserta (dalam Aini, 2013). Literasi matematika dalam
PISA fokus kepada kemampuan siswa dalam menganalisis, memberikan alasan,
dan menyampaikan ide secara efektif, merumuskan, memecahkan, dan
menginterprestasi masalah-masalah matematika dalam berbagai bentuk dan
situasi.
Analisis lebih lanjut tentang literasi matematika ialah akan bermuara dengan
adanya penjelasan tentang sumber masalah tersebut. Sumber kesalahan siswa
harus segera mendapatkan pemecahan dan solusi yang tuntas. Berdasarkan
observasi yang dilakukan didapatkan pula bahwa SMP tempat penelitian masih
menggunakan kurikulum KTSP. Model pembelajaran yang digunakan pada SMP
tempat penelitian juga masih menggunakan model ekspositori. Selanjutnya,
peneliti memperoleh informasi bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa
pada kompetensi-kompetensi dasar yang telah diajarkan guru belum mencapai
KKM. Guru mempunyai peranan yang besar mengenai masalah tersebut. Guru
bertanggung jawab untuk menyesuaikan situasi belajar dengan minat, latar
belakang, dan kemampuan siswa. Oleh karena itu, pembelajaran yang dilakukan
guru harus disesuaikan dengan tahap berpikir anak. Di samping itu, hal penting
yang harus diperhatikan adalah guru juga bertanggung jawab mengadakan
evaluasi terhadap hasil belajar. Salah satu model pembelajaran yang dapat
mendorong siswa aktif adalah model Problem Based Learning (PBL). Model PBL
4
menurut Cazzola (dalam Fitriono, Yuli, Rochmad, Wardono, 2015) adalah
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada kontruktivisme siswa dengan
berdasarkan analisis, resolusi, dan diskusi tentang masalah yang diberikan. Pada
model PBL, masalah yang diajukan oleh guru adalah permasalahan dunia nyata
dan menarik sehingga siswa dilatih untuk memecahkan masalah yang
membutuhkan pemikiran kreatif. Menurut Nalole (2008) berkaitan dengan
penyajian matematika yang diawali dengan sesuatu yang konkret di Belanda telah
lama dikembangkan Realistic Mathematics Education (RME). RME tersebut
mengacu pada pendapat Freudenthal bahwa matematika harus dikaitkan dengan
realita dan matematika merupakan aktivitas manusia. Hal itu berarti bahwa
matematika harus dekat dengan anak dan relevan dengan situasi sehari-hari.
Untuk menerapkan model pembelajaran dengan pendekatan RME diperlukan
media pembelajaran atau alat bantu penunjang pembelajaran. Salah satu alat bantu
penunjang pembelajaran yang dapat digunakan yaitu kartu masalah. Kartu
masalah digunakan sebagai aktivitas lanjutan bagi siswa dalam pembelajaran dan
berisi soal-soal realistik sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Kartu ini diberikan
kepada siswa sebagai tugas kelompok yang harus diselesaikan.
Dalam menyelesaikan masalah matematika selalu terjadi proses penyelesaian
dengan menggunakan berbagai strategi. Strategi pemecahan masalah ini akan
menunjukan tingkat kemampuan literasi matematika siswa yang berbeda.
Perbedaan tingkat kemampuan literasi matematika ini akan menyebabkan jenis
kesalahan yang berbeda pada setiap pengerjaan soal matematika yang diberikan.
5
Metode analisis kesalahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis kesalahan Newman. Pada metode ini, Newman menyarankan lima
kegiatan yang spesifik sebagai sesuatu yang krusial untuk membantu menemukan
di mana kesalahan berbentuk soal uraian, yaitu: (1) reading, (2) comprehension,
(3) transformation, (4) process skill, (5) encoding.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti perlu melakukan penelitian dengan
judul “Analisis Literasi Matematika Siswa Kelas VII SMP Dengan Model PBL
Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Berbantuan Kartu Masalah.”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah kemampuan literasi matematika dengan model PBL pendekatan
RME berbantuan kartu masalah tuntas secara klasikal?
2. Apakah kemampuan literasi matematika dengan model PBL pendekatan
RME berbantuan kartu masalah lebih baik daripada kemampuan literasi
matematika dengan model ekspositori?
3. Apakah peningkatan kemampuan literasi matematika pada kelas yang
mendapat model PBL dengan pendekatan RME berbantuan kartu masalah
lebih tinggi daripada kemampuan literasi matematika dengan pembelajaran
ekspositori?
4. Bagaimana kualitas model PBL dengan pendekatan RME berbantuan kartu
masalah?
6
5. Bagaimana kemampuan literasi matematika siswa yang mendapat
pembelajaran model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah?
6. Apa saja jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal
kemampuan literasi matematika siswa dan penyebab terjadinya kesalahan
di kelas yang mendapat pembelajaran model PBL pendekatan RME
berbantuan kartu masalah?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kemampuan literasi matematika dengan model PBL
pendekatan RME berbantuan kartu masalah tuntas secara klasikal.
2. Mengetahui kemampuan literasi matematika dengan model PBL
pendekatan RME berbantuan kartu masalah lebih baik daripada
kemampuan literasi matematika dengan pembelajaran ekspositori.
3. Mengetahui peningkatan kemampuan literasi matematika pada kelas yang
mendapat model PBL dengan pendekatan RME berbantuan kartu masalah
lebih tinggi daripada kemampuan literasi matematika dengan pembelajaran
ekspositori.
4. Mengetahui kualitas pembelajaran PBL dengan pendekatan RME
berbantuan kartu masalah.
5. Mengetahui kemampuan literasi matematika siswa yang mendapat
pembelajaran model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah.
6. Mengetahui jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal
kemampuan literasi matematika siswa dan penyebab terjadinya kesalahan
7
di kelas yang mendapat pembelajaran model PBL pendekatan RME
berbantuan kartu masalah.
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, manfaat yang
diharapkan adalah sebagai berikut:
1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi
atau masukan bagi perkembangan kemampuan literasi matematika dengan
pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah. Diharapkan
dengan pembelajaran PBL memperoleh suasana baru dalam proses pembelajaran
guru dan siswa. Pola pikir matematis hanya dapat berkembang jika terdapat
aktivitas yang langsung terkait dengan isi dan metode aritmatika dan matematika.
Diharapkan dengan adanya pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu
masalah dapat meningkatkan pola pikir matematis sehingga dapat meningkatkan
kemampuan literasi matematika siswa.
1.4.2 Manfaat Praktis
1.4.1.1 Bagi Guru
1. Dapat membantu tugas guru dalam mengetahui kemampuan literasi
matematika siswa, kesulitan dan kesalahan yang dilakukan siswa selama
proses pembelajaran di kelas secara efektif dan efisien.
2. Sebagai bahan referensi atau masukan tentang model pembelajaran agar
dapat mengetahui kemampuan literasi matematika siswa.
1.4.2.1 Bagi Siswa
8
1. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengetahui
kemampuan literasi matematika dalam pembelajaran.
2. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk membangun kemampuannya
sendiri dalam menyelesaikan soal matematika
3. Melatih siswa untuk dapat mengemukakan ide atau pendapat dalam
pembelajaran
4. Meningkatkan keaktifan dan daya tarik siswa terhadap mata pelajaran
matematika.
5. Dapat membantu siswa untuk mengetahui kecenderungan kesalahan-
kesalahan yang diperbuat serta penyebab terjadinya kesalahan.
1.4.2.2 Bagi Peneliti
1. Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dalam menerapkan model
pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah pada
pembelajaran matematika.
2. Mampu mengidentifikasi penyebab terhambatnya kemampuan literasi
matematika pada siswa.
3. Meningkatnya kemampuan dasar mengajar dalam mengembangkan
pembelajaran matematika.
1.4.2.3 Bagi Sekolah
Pembelajaran ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran dan
masukan yang baik bagi sekolah untuk mengetahui kemampuan literasi
matematika siswa dan kualitas pembelajaran PBL pendekatan RME
berbantuan kartu masalah di sekolah.
9
10
1.4.2.4 Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dan sumbangan
pemikiran untuk penelitian selanjutnya mengenai analisis literasi matematika
siswa kelas VII SMP dengan model PBL Pendekatan Realistic Mathematics
Education (RME) berbantuan kartu masalah.
1.5 Penegasan Istilah
Penegasan istilah ini dimaksudkan untuk memperoleh pengertian yang sesuai
dengan istilah dalam penelitian ini dan tidak menimbulkan interprestasi yang
berbeda dari pembaca. Istilah-istilah yang perlu diberi penegasan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1.5.1 Analisis Literasi Matematika
Analisis literasi matematika dalam penelitian ini adalah penyelidikan
tentang kemampuan individu untuk dapat menafsirkan matematika ke dalam
berbagai konteks. Analisis literasi ini berpedoman pada tujuh komponen proses
literasi matematika yaitu communication, representation, mathematizing,
reasoning and argument, devising strategies for solving problem, using
symbolic, formal, and technical language and operation, using mathematics
tool..
1.5.2 Problem Based Learning
Model Problem Based Learning (PBL) adalah pembelajaran yang
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk
belajar tentang keterampilan pemecahan masalah. Langkah-langkah dari PBL
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) memberikan orientasi tentang
11
permasalahannya kepada siswa, (2) mengorganisasikan siswa untuk meneliti, (3)
membantu investigasi mandiri dan kelompok, (4) mengembangkan dan
mempresentasikan, (5) menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi
masalah.
1.5.3 RME (Realistic Mathematic Education)
RME merupakan pendekatan pembelajaran yang berfokus pada aktivitas
siswa untuk mencari, menemukan, dan membangun sendiri pengetahuan yang
mereka perlukan melalui penyelesaian permasalahan kontekstual yang dialami
siswa dalam kehidupan sehari-hari. Bahan pelajaran yang disajikan berupa
permasalahan kontekstual sesuai dengan kehidupan siswa.
1.5.4 Kartu Masalah
Kartu masalah merupakan salah satu media pembelajaran. Media kartu
masalah merupakan media pembelajaran atau perlengkapan yang termasuk
dalam media grafis atau visual. Ide-ide matematika dapat dipelajari peserta didik
melalui instruksi-instruksi, pertanyaan-pertanyaan dan latihan yang ditulis pada
kartu masalah. Melalui kartu-kartu masalah, peserta didik akan menyerap
konsep-konsep dan menyelesaikan masalah-masalah.
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi
Secara garis besar penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian
awal, bagian isi, dan bagian akhir yang masing-masing diuraikan sebagai berikut:
1.6.1 Bagian awal
12
Bagian ini terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, pernyataan,
motto, dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar dan daftar lampiran.
1.6.2 Bagian Isi
Bagian ini merupakan bagian pokok skripsi yang terdiri dari 5 bab, yaitu:
BAB 1: Pendahuluan
Bagian ini meliputi latar belakang, rumusan masalah,
pembatasan masalah, tujuan, manfaat, penegasan istilah dan
sistematika penulisan skripsi.
BAB 2: Landasan Teori dan Hipotesis
Bagian ini membahas teori yang melandasi permasalahan
skripsi serta penjelasan yang merupakan landasan teoritis
yang diterapkan dalam skripsi, pokok bahasan yang terkait
dengan pelaksanaan penelitian, kerangka berfikir, dan
hipotesis penelitian.
BAB 3: Metode Penelitian
Bab ini berisi metode dan desain penelitian, jenis
penelitian, populasi, sampel, variabel penelitian, metode
pengumpulan data, instrumen dan analisis data.
BAB 4: Hasil Penelitian dan Pembahasan
BAB 5: Penutup berisi simpulan hasil penelitian dan saran.
1.6.3 Bagian Akhir
Bagian ini terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
14
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Hakikat Belajar dan Mengajar
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses
perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan
tersebut akan nyata dalam seluruh aspek interaksi tingkah laku. Pengertian
belajar dapat didefinisikan sebagai berikut:
“Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya”. (Slameto, 2003:2).
Sedangkan definisi mengajar menurut Alvin W. Howard (dalam Slameto,
2003:32) adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing
seseorang untuk mendapatkan, mengubah, atau mengembangkan skill, attitude,
ideals (cita-cita), appreciations (penghargaan), dan knowledges. Dalam
pengertian ini guru harus berusaha membawa perubahan tingkah laku yang
baik atau berkecenderungan langsung untuk mengubah tingkah laku siswanya.
Itu suatu bukti bahwa guru harus memutuskan membuat atau merumuskan
tujuan. Untuk apa belajar itu? Juga harus memikirkan bagaimana bentuk cara
penyajian dalam proses belajar mengajar itu? Bagaimana usaha guru
15
menciptakan kondisi-kondisi, sehingga memungkinkan terjadi interaksi
edukatif.
Dari definisi di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa belajar ialah
suatu proses yang membawa perubahan dalam diri individu yang berperan
penting dalam perkembangan kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian,
dan bahkan persepsi seseorang. Perubahan yang dihasilkan dari proses belajar
relatif tetap dan menjadi hal baru bagi individu tersebut.
2.1.2 Teori Belajar
2.1.2.1 Teori Belajar Piaget
Piaget mengajukan empat konsep pokok dalam menjelaskan
perkembangan kognitif. Keempat konsep pokok tersebut adalah skema,
asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrum. Menurut Piaget sebagaimana
dikutip oleh Rifai & Ani (2011:207) dalam belajar perlu diciptakan
suasana yang memungkinkan terjadinya interaksi di antara subyek belajar.
Menurut Piaget anak memiliki rasa ingin tahu bawaan dan secara terus
menerus berusaha memahami dunia di sekitarnya. Rasa ingin tahu ini
memotivasi anak secara aktif membangun tampilan dalam otak anak
tentang lingkungan yang anak hayati. Selain itu perkembangan kognitif
anak akan lebih berarti apabila didasarkan pada pengalaman nyata
daripada bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi. Jika hanya
menggunakan bahasa tanpa pengalaman sendiri, perkembangan kognitif
anak cenderung mengarah ke verbalisme. Piaget dengan teori
kontruktivisnya berpendapat bahwa pengetahuan akan dibentuk oleh siswa
16
apabila siswa dengan objek/orang dan siswa selalu mencoba membentuk
pengertian interaksi tersebut.
Dengan demikian, keterkaitan penelitian ini dengan pendekatan
teori Piaget adalah belajar lewat interaksi sosial bahwa siswa melakukan
pembelajaran diperkenankan untuk berkelompok kecil serta merangsang
siswa untuk aktif bertanya dan berdiskusi untuk menyelesaikan soal-soal
literasi matematika yang diberikan.
2.1.2.2 Teori Belajar Menurut J. Bruner
Menurut Bruner (dalam Slameto, 2003:11-12) belajar tidak untuk
mengubah tingkah laku seseorang tetapi untuk mengubah kurikulum
sekolah menjadi sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih
banyak dan mudah. Di dalam proses belajar Bruner mementingkan
partisipasi aktif dari tiap siswa dan mengenal dengan baik adanya
perbedaan kemampuan. Untuk meningkatkan proses belajar perlu
lingkungan yang dinamakan “discovery learning environment”, ialah
lingkungan di mana siswa dapat melakukan eksplorasi, penemuan-
penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan
yang sudah diketahui. Dalam tiap lingkungan selalu ada bermacam-macam
masalah, hubungan-hubungan dan hambatan yang dihayati oleh siswa
secara berbeda-beda pada usia yang berbeda pula.
Dalam belajar guru perlu memperhatikan empat hal berikut:
17
1. Mengusahakan agar setiap siswa berpartisipasi aktif, minatnya perlu
ditingkatkan, kemudian perlu dibimbing untuk mencapai tujuan
tertentu;
2. Menganalisis struktur materi yang akan diajarkan dan juga perlu
disajikan secara sederhana sehingga mudah dimengerti oleh siswa;
3. Menganalisis sequence. Guru mengajar, berarti membimbing siswa
melalui urutan pernyataan-pernyataan dari suatu masalah sehingga
siswa memperoleh pengertian dan dapat men-transfer apa yang sedang
dipelajari;
4. Memberi reinforcement dan umpan balik (feed-back). Penguatan yang
optimal terjadi pada waktu siswa mengetahui bahwa ia mengetahui
jawabannya
Dengan demikian, keterkaitan penelitian ini dengan pendekatan
teori J. Brunner adalah untuk meningkatkan kemampuan literasi
matematika siswa dapat melakukan eksplorasi sehingga sumber belajar
siswa tidak hanya berasal dari guru tetapi juga dari aktivitas pada
kehidupan sehari-hari.
2.1.3 Unsur-Unsur Belajar
1. Peserta didik. Istilah peserta didik dapat diartikan sebagai warga
belajar dan peserta pelatihan yang sedang melakukan kegiatan belajar.
Peserta didik memiliki organ penginderaan yang digunakan untuk
menangkap rangsangan, otak yang digunakan untuk
mentransformasikan hasil penginderaan ke dalam memori yang
18
kompleks, dan syaraf atau otot digunakan untuk menampilkan kinerja
yang menunjukkan apa yang telah dipelajari.
2. Rangsangan (stimulus), peristiwa yang merangsang penginderaan
peserta didik disebut stimulus. Agar peserta didik mampu belajar
optimal, ia harus menfokuskan diri pada stimulus tertentu yang
diminati.
3. Memori yang ada pada peserta didik berisi berbagai kemampuan yang
berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari
kegiataan belajar sebelumnya.
4. Respon, tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi disebut respon.
Peserta didik yang sedang mengamati stimulus akan mendorong
memori memberikan respon terhadap stimulus tersebut.
Keempat unsur belajar tersebut digambarkan sebagai berikut. Kegiatan
belajar akan terjadi pada diri peseta didik apabila terdapat interaksi antara
stimulus dengan isi memori sehingga perilakunya berubah dari waktu ke
waktu sebelum dan setelah adanya stimulus tersebut. Apabila terjadi
perubahan perilaku, maka perubahan perilaku itu menjadi indikator bahwa
peserta didik telah melakukan kegiatan belajar.
2.1.4 Hakikat Matematika
Matematika pada mulanya diambil dari perkataan Yunani “mathematike”
yang berarti “relating to learning” perkataan itu mempunyai akar kata
mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Perkataan
mathematike berhubungan erat dengan sebuah kata lain yang serupa yaitu
19
maathenein yang berarti belajar atau berpikir, yang kesemuanya berkaitan
dengan penalaran.
Menurut Hudojo (2005) menjelaskan bahwa matematika merupakan suatu
alat untuk mengembangkan cara berpikir. Oleh karena itu, matematika
dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran wajib yang penting dan diajarkan
sejak sekolah dasar, menengah, sampai perguruan tinggi. Menurut Portman &
Richardon, dalam prosiding internasional yang ditulis oleh Pacemska (2011),
bahwa matematika adalah ilmu yang digunakan di semua disiplin ilmu
pengetahuan. Pacemska (2011) menyatakan bahwa:
“Mathematics occupies a special place in the system of sciences, because
if we take into account the applicarion area of mathematics and the subject of
her research, then the mathematics belongs to the group of natural sciences.
Mathematics is used in all scientific disciplines, where it successfully solves
their problems in computer technology as an component of modern times.
Therefore, mathematics is a specific and as a subject.”
Jadi menurut peneliti, matematika merupakan suatu ilmu pengetahuan
yang bersifat abstrak, diperoleh dengan penalaran secara induktif dan deduktif,
serta mempunyai cara berpikir matematika yang prosesnya melalui abstraksi
dan generalisasi. Matematika merupakan disiplin ilmu yang unik namun
mampu menjadi ratu dari segala jenis ilmu pengetahuan.
2.1.5 Pembelajaran Matematika
Menurut Bruner seperti dikutip oleh Suherman dkk (2003: 43)
menyatakan bahwa belajar matematika akan lebih berhasil jika proses
pengajaran diarahkan kepada konsep-konsep dan struktur-struktur yang termuat
dalam pokok bahasan yang diajarkan, disamping hubungan yang terkait antara
konsep-konsep dan struktur-struktur.
20
Sedangkan menurut Suherman dkk (2003:56-57), menyatakan bahwa
dalam pembelajaran matematika, para siswa dibiasakan untuk memperoleh
pemahaman melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki dan yang
tidak dimiliki dari sekumpulan objek (abstraksi). Dengan pengamatan terhadap
contoh-contoh dan bukan contoh diharapkan siswa mampu menangkap
pengertian suatu konsep. Selanjutnya dengan abstraksi ini, siswa dilatih untuk
membuat perkiraan atau dugaaan berdasarkan kepada pengalaman dan
pengetahuan yang dikembangkan melalui contoh-contoh khusus (generalisasi).
Di dalam proses penalarannya dikembangkan pola pikir induktif maupun
deduktif. Namun tentu kesemuanya itu harus disesuaikan dengan
perkembangan kemampuan siswa, sehingga pada akhirnya akan sangat
membantu kelancaran proses pembelajaran matematika. Dari pengertian di atas
tampak bahwa pembelajaran matematika membutuhkan pelayanan yang
optimal dari guru untuk memunculkan interaksi yang optimal pula, baik antara
guru dengan siswa maupun antar siswa.
2.1.6 Model Problem Based Learning (PBL)
Menurut Arends (dalam Wulandari, B., 2013) Problem Based Learning
adalah pembelajaran yang memiliki esensi berupa menyuguhkan berbagai
situasi bermasalah yang auntentik dan bermakna kepada siswa. Sebagai
tambahan, dalam PBL peran guru adalah menyodorkan berbagai masalah
autentik sehingga jelas bahwa dituntut keaktifan siswa untuk menyelesaikan
masalah tersebut. Sumber informasi tidak hanya dari guru akan tetapi dapat
dari berbagai sumber. Guru di sini berperan sebagai fasilitator untuk
21
mengarahkan permasalahan sehingga saat diskusi tetap fokus pada tujuan
pencapaian kompetensi.
Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang
menghadapkan siswa pada dunia nyata (real world) untuk memulai
pembelajaran dan merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang
dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. Problem Based Learning
adalah pengembangan kurikulum dan proses pembelajaran. Dalam
kurikulumnya, dirancang masalah-masalah yang menuntut siswa mendapatkan
pengetahuan yang penting, membuat mereka mahir dalam menyelesaikan
masalah, dan memiliki strategi belajar sendiri serta kecakapan berpartisipasi
dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan sistemik untuk
memecahkan masalah atau tantangan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-
hari (Amir, 2009).
Dalam pembelajaran Problem Based Learning pembelajarannya lebih
menggunakan proses belajar, di mana tugas guru harus menfokuskan diri untuk
membantu siswa mencapai keterampilan mengarahkan diri. Guru dalam model
ini berperan sebagai penyaji masalah dan pemberi fasilitas pembelajaran.
Selain itu, guru memberikan dukungan yang dapat meningkatkan pertumbuhan
inkuiri dan intelektual siswa. Model ini hanya dapat terjadi jika guru dapat
menciptakan lingkungan kelas yang terbuka dan membimbing pertukaran
gagasan.
Tabel 2 1 Sintaks Pembelajaran PBL (Trianto, 2007)
Tahap
Pembelajaran
Kegiatan Guru
22
Tahap 1
Orientasi siswa
pada masalah
Tahap 2
Mengorganisasi
siswa
Tahap 3
Membimbing
penyelidikan
individu maupun
kelompok
Tahap 4
Mengembangkan
dan menyajikan
hasil
Tahap 5
Menganalisis dan
mengevaluasi
proses dan hasil
pemecahan
masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang diperlukan,
mengajukan fenomena atau demonstrasi atau
cerita untuk memotivasi siswa untuk terlibat
dalam aktivitas pemecahan masalah.
Guru membentuk kelompok di mana setiap
kelompok terdiri dari 4 sampai 5 siswa,
membantu siswa mendefinisikan, dan
mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang dibutuhkan, melaksanakan
eksperimen dan penyelidikan untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah.
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan
menyiapkan laporan, dokumentasi atau model,
dan membantu mereka berbagi tugas dengan
sesama temannya.
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi
atau evaluasi terhadap proses dan hasil
penyelidikan yang mereka lakukan
Tabel 2 2 The relation between the chracteristics of PBL and the components
of mathematics literacy capabilities
No The characteristics of
PBL with realistic
scientific approach
The components of mathematics
literacy capabilities
1
2
3
Starting from the ill
structured problems
and based on the real
world context
(phenomenological
exploration)
Using collaborative
setting and promoting
student’s contribution
There are individual or
group investigation
(guided reinvention)
through collecting
information and
Students are able to realize the
challenge and to understand the
problem situation
Students are able to device strategies
by discussing with their peer
Students are able to realize the
challenge and to understand the
problem situation
23
4
5
observing
There are processes of
associating,
representation, and
mathematication
There are stage of
developing and
presenting to students
production
(communicating)
Students are able to transform the rea
world problem to the mathematics
model. Students are able to associate
and think logically.
Students are able to communicate the
resukt of problem solving.
(Istiandaru, Afif et al, 2014)
2.1.7 Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME)
Pendidikan Matematika Realistik atau Realistic Mathematics Education
(RME) merupakan pendekatan dalam pendidikan matematika. Teori RME
pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan di Belanda pada tahun 1970
oleh Institut Freudenthal. RME banyak diwarnai oleh pandangan Freudenthal
tentang matematika. Ada dua pandangan penting menurut Freudenthal yaitu
matematika dihubungkan realitas dan matematika sebagai aktivitas manusia
(Freudenthal, 1991). Freudenthal menyatakan bahwa Mathematics is human
activity, karenanya pembelajaran matematika disarankan berangkat dari
aktivitas manusia (Suherman et al., 2003:146). Ini berarti matematika harus
dekat dengan anak dan relevan dengan kehidupan nyata sehari-hari.
Kebermaknaan konsep matematika merupakan konsep utama dari
Pendidikan Matematika Realistik. Proses belajar siswa hanya akan terjadi jika
pengetahuan (Knowledge) yang dipelajari bermakna bagi siswa (Freudenthal,
1991). Kebermaknaan upaya ini dilakukan melalui penjelajahan berbagai
situasi dan persoalan-persoalan “realistik”. Penggunaan kata “realistik”
sebenarnya berasal dari bahasa Belanda “zich realiseren” yang berarti “ untuk
24
dibayangkan” atau “to imagine”(Van den Heuvel-Panhuizen, 1998). Suatu
masalah realistik tidak harus selalu berupa masalah yang ada di dunia nyata
(real world problem) dan bisa ditemukan dalam kehidupan siswa. Suatu
masalah disebut “realistik” jika masalah tersebut dapat dibayangkan
(imaginable) atau nyata (real) dalam pikiran siswa. Suatu cerita rekaan,
permainan bahkan bentuk formal matematika bisa digunakan sebagai masalah
realistik.(Wijaya, 2012: 21)
Sedangkan menurut Wubbels, et al., sebagaimana dikutip oleh Yenni B
Widjaja dan Heck (2003) mengemukakan bahwa:
”The realistic mathematics education approach is based on a different
point of view of mathematics education. The main difference with the
mechanistic and structural approaches is that RME does not start from
abstract principles or rules with the aim to learn to apply these in concrete
situation.“
RME is more than “using real life contexts in mathematics education”. Its
main points are guided reinvention, didactical phenomenology, and emergent
models (Gravemeijer, 1998) sebagaimana dikutip Yenni B Widjaja dan Heck
(2003).
Pembelajaran matematika realistik berpedoman pada 3 prinsip (guided
reinvention and progressive mathematizing, didactical phenomenology, self
developed models) dan 5 karakteristik (1) the use of context, (2) the use of
models, bridging by vertical instrument, (3) student contribution, (4)
interactivity and (5) intertwining (Treffer,1987).
2.1.8 Prinsip Pembelajaran Matematika Realistik
Menurut Gravemeijer, sebagaimana dikutip Murdani et al., (2013) ada
tiga prinsip kunci dalam mendesain pembelajaran matematika realistik yaitu
sebagai berikut:
25
1. Penemuan kembali secara terbimbing dan proses matematisasi secara
progresif (guided reinvention and progressive mathematizing)
Prinsip pertama adalah penemuan kembali secara terbimbing dan
matematisasi secara progresif. Siswa harus diberi kesempatan untuk
mengalami proses yang sama dalam membangun dan menemukan
kembali tentang ide-ide dan konsep-konsep matematika. Maksud
mengalami proses yang sama dalam hal ini adalah setiap siswa diberi
kesempatan sama dalam merasakan situasi dan jenis masalah kontekstual
yang mempunyai berbagai kemungkinan solusi.
2. Fenomena yang bersifat mendidik (didactical phenomenology)
Prinsip kedua adalah fenomena yang bersifat mendidik. Dalam hal
ini fenomena pembelajaran menekankan pentingnya masalah kontekstual
untuk memperkenalkan topik-topik matematika kepada siswa. Topik-
topik ini dipilih dengan pertimbangan: (1) aspek kecocokan aplikasi yang
harus diantisipasi dalam pengajaran; dan (2) kecocokan dampak dalam
proses matematika secara progresif, artinya prosedur, aturan dan model
matematika yang harus dipelajari oleh siswa tidaklah disediakan dan
diajarkan oleh guru, tetapi siswa harus berusaha menemukannya dari
penyelesaian masalah kontekstual tersebut.
3. Mengembangkan sendiri model-model (self-developed models)
Prinsip yang ketiga adalah pengembangan model sendiri. Prinsip
ini berfungsi sebagai jembatan antara pengetahuan informal dengan
matematika formal. Dalam menyelesaikan masalah kontekstual, siswa
26
diberi kebebasan untuk membangun sendiri model matematika yang
terkait dengan masalah kontekstual yang dipecahkan. Sebagai
konsekuensi dari kebebasan itu, sangat dimungkinkan muncul berbagai
model yang dibangun siswa.
27
2.1.9 Karakteristik Pembelajaran Matematika Realistik
Lima prinsip kunci RME dalam implementasinya melahirkan
karakteristik pembelajaran matematika realistik, yaitu : (1) the use of context,
(2) the use of models, bridging by vertical instrument, (3) student contribution,
(4) interactivity and (5) intertwining (Treffer,1987) penjelasan dari kelima
karakteristik pembelajaran matematika realistik tersebut sebagai berikut .
1. Menggunakan masalah kontekstual (the use of context)
Pembelajaran matematika diawali dengan masalah kontekstual, tidak
dimulai dengan sistem formal, sehingga memungkinkan siswa
menggunakan pengalaman atau pengetahuan yang telah dimiliki
sebelumnya. Masalah kontekstual tidak hanya berfungsi sebagai sumber
matematisasi, tetapi juga sebagai sumber untuk mengaplikasikan kembali
matematika. Masalah kontekstual yang diangkat sebagai topik awal
pembelajaran, hendaknya masalah sederhana yang dikenali oleh siswa.
2. Menggunakan model (use models, bridging by vertical instruments)
Pada pembelajaran dengan pendekatan RME, digunakan model yang
dikembangkan sendiri oleh siswa dari situasi yang sebenarnya (model of).
Model tersebut digunakan sebagai jembatan antara level pemahaman yang
satu ke level pemahaman yang lain. Setelah terjadi interaksi dan diskusi
kelas, selanjutnya model ini berkembang dan diarahkan untuk menjadi
model yang formal.
3. Menggunakan konstribusi siswa (students contribution)
28
Siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan
berbagai strategi informal yang dapat mengarahkan pada pengkonstruksian
berbagai prosedur untuk memecahkan masalah. Dengan kata lain,
kontribusi yang besar dalam proses pembelajaran diharapkan datang dari
siswa, bukan dari guru. Artinya semua pikiran atau pendapat siswa sangat
diperhatikan dan dihargai. Kontribusi dapat berupa aneka jawab, aneka
cara, atau aneka pendapat dari siswa
4. Interaktivitas (interactivity)
Interaksi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, serta siswa
dengan perangkat pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dalam
RME sehingga siswa mendapatkan manfaat positif dari interaksi tersebut.
Bentuk-bentuk interaksi seperti: negosiasi, penjelasan, pembenaran,
persetujuan, pertanyaan atau refleksi digunakan untuk mencapai bentuk
pengetahuan matematika formal dari bentuk-bentuk pengetahuan
matematika informal yang ditemukan sendiri oleh siswa.
5. Terintegrasi dengan topik lainnya (intertwining)
Struktur dan konsep matematika saling berkaitan, oleh karena itu
keterkaitan dan keintegrasian antar topik (unit pelajaran) maupun lintas
displin ilmu harus dieksplorasi untuk mendukung terjadinya proses belajar
mengajar yang lebih bermakna, sehingga memunculkan pemahaman
secara serentak. Intertwining dapat terlihat melalui masalah kontekstual
yang diberikan.
29
2.1.10 Kartu Masalah
Kartu masalah merupakan media pembelajaran atau perlengkapan yang
termasuk dalam media grafis atau visual berupa kartu yang berisi soal
pemecahan masalah. Ide-ide matematika dapat dipelajari siswa melalui
instruksi-instruksi, pertanyaan-pertanyaan dan latihan yang ditulis pada kartu-
kartu masalah berupa masalah kontekstual. Melalui kartu-kartu masalah, siswa
akan menyerap konsep-konsep dan menyelesaikan masalah-masalah.
Cara menyusun kartu masalah (kartu soal) harus memenuhi kriteria
berikut.
a. Konsep matematika atau generalisasi merupakan tujuan.
b. Materi harus diarahkan ke menemukan konsep atau generalisasi.
c. Materi harus menarik.
d. Petunjuk yang ditulis di kartu harus jelas dan mudah diikuti siswa dan
harus membawa siswa ke kesimpulan yang dikehendaki.
e. Tampilan kartu harus menarik, mengutamakan bentuk dan warna
(Hudojo, 2003:106).
Keunggulan kartu masalah (kartu soal) adalah sebagai berikut.
a. Siswa akan gemar menyelesaikan masalah-masalah yang didasarkan
pada pengalamannya sendiri karena dituntut mengerjakan menurut
kemampuannya.
b. Prinsip psikologi terpenuhi yaitu konsep atau generalisasi berjalan
dari hal yang konkret ke abstrak.
30
c. Siswa dapat menemukan konsep sehingga memungkinkan untuk
mentransfer ke masalah lainnya yang relevan.
d. Meningkatkan aktivitas siswa, karena memungkinkan saling bekerja
sama dalam arti pertukaran ide (Hudojo, 2003: 109).
Kelemahan kartu masalah (kartu soal) adalah sebagai berikut.
a. Metode ini menyebabkan proses belajar menjadi lambat.
b. Pekerjaan laboratoris secara murni, sebenarnya bukan jenis kerja
matematika, karena jika dilaksanakan terpisah dengan pelajaran
matematika dapat terjadi proses belajar tidak memberikan latihan
berpikir matematika bagi siswa.
c. Tidak semua topik matematika dapat dikerjakan dengan metode
laboratorium itu.
d. Guru hanya dapat mengawasi kelas yang kecil, karena guru harus
memperhatikan individu.
e. Kecenderungan peserta didik saling mencontoh dan ini sangat sulit
untuk dikontrol. Karena itu dikhawatirkan, belajar matematika hanya
sekedar latihan ketrampilan (Hudojo, 2003:110).
2.1.11 Model Pembelajaran PBL Pendekatan Realistik Berbantuan
Kartu Masalah
Sintaks pembelajaran PBL dengan pendekatan realistik berbantuan kartu
masalah sebagai berikut:
Tabel 2 3 Sintaks Pembelajaran
Tahap Aktivitas Siswa Dan Guru
1. Mengorientasikan a. Guru menyampaikan kepada siswa tentang
31
peserta didik
terhadap masalah
2. Mengorganisasi
peserta didik untuk
belajar
3. Membimbing
penyelidikan
individual maupun
kelompok
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar,
dan tujuan pembelajaran.
b. Guru memotivasi siswa dengan mengaitkan
materi yang akan dipelajari dengan
kehidupan siswa sehari-hari.
c. Guru memberikan masalah kontekstual
berkaitan dengan permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari di lingkungan siswa,
sesuai dengan materi dengan bantuan kartu
masalah.
d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya.
e. Jika terdapat hal-hal yang kurang dipahami
oleh siswa, guru menjelaskan atau
memberikan petunjuk seperlunya.
f. Menggunakan masalah kontekstual yang
diangkat sebagai masalah awal dalam
pembelajaran dan melakukan interaktivitas
(menggunakan interaksi), dalam hal ini
interaksi terjadi secara timbal balik antara
guru dengan siswa dan antar sesama siswa.
g. Meminta siswa untuk memahami masalah
kontekstual yang dipersiapkan guru dalam
kartu masalah
h. Meminta siswa mendeskripsikan masalah
kontekstual itu dengan melakukan refleksi,
interpretasi, atau mengemukakan stretegi
pemecahan masalah kontekstual yang sesuai
untuk menyelesaikan masalah tersebut.
(Sesuai dengan karakteristik RME yaitu
menggunakan konteks)
i. Siswa secara individual atau kelompok,
diminta menyelesaikan masalah kontekstual
pada LKPD dengan menggunakan alat
peraga. (Sesuai dengan karakteristik RME
yaitu menggunakan model)
j. Guru memotivasi siswa agar mampu
menyelesaikan masalah tersebut dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan
penuntun yang mengarahkan siswa dalam
memperoleh penyelesaian soal.
Guru diharapkan tidak perlu memberi tahu
penyelesaian soal atau masalah tersebut,
sebelum siswa memperoleh
penyelesaiannya sendiri.
k. Siswa secara individual atau kelompok,
32
4. Mengembangkan
dan menyajikan
hasil karya
5. Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
diminta menyelesaikan masalah kontekstual
pada LKPD dengan menggunakan alat
peraga. (Sesuai dengan karakteristik RME
yaitu menggunakan model)
l. Guru memotivasi siswa agar mampu
menyelesaikan masalah tersebut dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan
penuntun yang mengarahkan siswa dalam
memperoleh penyelesaian soal.
Guru diharapkan tidak perlu memberi tahu
penyelesaian soal atau masalah tersebut,
sebelum siswa memperoleh
penyelesaiannya sendiri.
m. Guru berkeliling dan memberikan bantuan
terbatas kepada setiap kelompok. Bantuan
ini dapat berupa penjelasan secukupnya
(tanpa memberikan jawaban terhadap
masalah yang sementara dihadapi siswa),
dapat pula memberikan pertanyaan yang
merangsang berpikir siswa dan
mengarahkan siswa untuk lebih jelas
melihat masalah yang sebenarnya atau
mengarahkan siswa kepada pemecahan
masalah yang dihadapi.
n. Siswa diminta untuk membandingkan dan
mendiskusikan jawaban mereka dalam
kelompok kecil dengan teman sebangku
(berpasangan) atau dalam kelompok belajar
yang beranggotakan 4 atau 5 siswa. Pada
tahap ini karakteristik RME yang muncul
adalah terjadinya interaktivitas, yakni
interaksi antar siswa.
o. Siswa melaporkan hasil penyelesaian
masalah atau hasil dari aktivitas kelompok,
p. Guru menentukan siswa tertentu atau
kelompok tertentu untuk mempresentasikan
hasil kerjanya.
q. Selanjutnya hasil dari diskusi kelompok itu
dibandingkan pada diskusi kelas yang
dipimpin oleh guru, untuk memformalkan
konsep/definisi/prinsip matematika yang
ditemukan siswa.
r. Guru mengarahkan siswa untuk menarik
kesimpulan secara
formal tentang konsep, definisi, teorema,
prinsip, cara atau prosedur matematika yang
33
terkait dengan masalah kontekstual/soal
yang baru diselesaikan. Karakteristik RME
yang muncul pada langkah ini adalah
interaktivitas atau menggunakan interaksi
antara guru dengan siswa.
2.1.12 Literasi Matematika
Literasi merupakan hak asasi manusia dan dasar untuk belajar sepanjang
hayat, yang mencakup berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek tersebut
adalah kebutuhan akan literasi matematika. Pengertian literasi matematika
sebagaimana dikutip dalam laporan PISA 2012 (dalam Mahdiansyah &
Rahmawati, 2014) adalah kemampuan individu untuk merumuskan,
menerapkan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks.
Kemampuan ini mencakup penalaran matematis, dan kemampuan
menggunakan konsep-konsep matematika, prosedur, fakta, dan fungsi
matematika untuk menggambarkan, menjelaskan, dan memprediksi suatu
fenomena (OECD, 2009). Dengan penguasaan merefleksikan logika matematis
untuk berperan pada kehidupannya, komunitasnya, serta masyarakatnya.
Literasi matematika menjadikan individu mampu membuat keputusan
berdasarkan pola pikir matematis yang konstrusif.
Wardono dkk, (2016) menyatakan bahwa “Mathematics literacy ability in
the class using the PBL model with a PMRI approach assisted E-learning
Edmodo have increased and the improvement of mathematics literacy ability is
higher than the improvement of mathematics literacy ability of class that uses
the model of PBL learning with PMRI approach and is higher than the
improvement of mathematics literacy ability of class that uses the expository
models; The quality of learning using PBL models with a PMRI approach
assisted E-learning Edmodo have very good category”.
34
Setiap pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan
masalah yang sesuai dengan kehidupan nyata. Sehingga tercipta kemampuan
literasi matematika yang baik, yang sesuai dengan standar isi yang ada.
Beberapa aspek yang berkaitan dengan literasi matematika berdasarkan
OECD (2009) adalah sebagai berikut:
1. The mathematical processes dapat mendeskripsikan apa yang siswa
lakukan untuk menghubungkan masalah dunia nyata dengan
matematika sehingga masalah dapat terpecahkan.
2. The mathematical content adalah materi yang digunakan untuk aspek
evaluasi.
3. The context adalah konteks dilakukannya penilaian.
2.1.12.1 Konteks (context)
Salah satu aspek penting dari kemampuan literasi matematika adalah
keterlibatan matematika dalam pemecahan masalah di berbagai konteks.
Tabel 2 4Proporsi Skor Sub-Sub Komponen Konteks
Komponen Pemahaman Konteks Skor (%)
Konteks Pribadi
Pendidikan dan pekerjaan
Sosial
Ilmu pengetahuan
25
25
25
25
Adapun konteks matematika dalam PISA dapat dikategorikan menjadi
empat konteks (OECD, 2009), adalah sebagai berikut.
1. Konteks pribadi (Personal)
Konteks pribadi yang berhubungan langsung dengan kegiatan pribadi
siswa sehari-hari, baik kegiatan diri sendiri, kegiatan dengan keluarga,
maupun kegiatan dengan teman sebayanya. Jenis konteks pribadi tidak
35
terbatas pada persiapan makanan, belanja, bermain, kesehatan pribadi,
transportasi pribadi, olahraga, traveling, jadwal pribadi, dan keuangan
pribadi. Matematika diharapkan dapat berperan dan menginterpretasikan
permasalahan dan kemudian memecahkannya.
2. Konteks pendidikan dan pekerjaan (Occupational)
Konteks pendidikan dan pekerjaan yang berkaitan dengan kehidupan siswa
di sekolah dan atau tempat lingkungan siswa bekerja. Konteks pekerjaan
tidak terbatas pada hal-hal seperti mengukur, biaya dan pemesanan bahan
bangunan, menghitung gaji, pengendalian mutu, penjadwalan, arsitektur, dan
pekerjaan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan. Konteks
pekerjaan berhubungan dengan setiap tingkat tenaga kerja, dari tingkatan
terendah sampai tingkatan yang tertinggi yang dikenal oleh siswa.
Matematika diharapkan dapat membantu untuk merumuskan, melakukan
klasifikasi masalah, dan memecahkan masalah tersebut.
3. Konteks umum (Societal)
Konteks umum berkaitan dengan penggunaan pengetahuan matematika
dalam kehidupan bermasyarakat baik lokal, nasional, maupun global dalam
kehidupan sehari-hari. Konteks umum dapat berupa masalah sistem voting,
angkutan umum, pemerintah, kebijakan publik, demografi, iklan, statistik
nasional, masalah ekonomi, dan lain sebagainya. Siswa diharapkan dapat
menyumbangkan pemahaman mereka tentang pengetahuan dan konsep
matematikanya untuk mengevaluasi berbagai keadaan yang relevan dalam
kehidupan di masyarakat.
36
4. Konteks keilmuan (scientific)
Kegiatan keilmuan yang secara khusus berkaitan dengan kegiatan ilmiah
yang lebih bersifat abstrak dan menuntut pemahaman dan penguasaan teori
dalam melakukan pemecahan matematika. Konteks keilmuan juga berkaitan
dengan penerapan matematika di alam, isu-isu dan topik-topik yang berkaitan
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti cuaca atau iklim, ekologi,
kedokteran, ilmu ruang, genetika, pengukuran, dan dunia matematika itu
sendiri.
2.1.12.2 Konten (Content)
Domain matematika sangat banyak dan bervariasi, sehingga tidak mungkin
untuk mengidentifikasi secara lengkap. PISA hanya membatasi pada 4
overaching ideas yang utama, yaitu perubahan dan hubungan (change and
relationship), ruang dan bentuk (space and shape), kuantitas (quantity) dan
ketidakpastian dan data (uncertainty and data).
OECD (2009) menguraikan masing-masing konten sebagai berikut:
1. Change and Relationships (Perubahan dan Hubungan)
Perubahan dan hubungan berkaitan dengan pokok pelajaran aljabar.
Hubungan matematika sering dinyatakan dengan persamaan atau hubungan
yang bersifat umum, seperti penambahan, pengurangan, dan pembagian.
Hubungan ini juga dinyatakan dalam berbagai simbol aljabar, grafik, bentuk
geometris, dan tabel. Oleh karena setiap representasi simbol itu memiliki
tujuan dan sifatnya masing-masing, proses penerjemahannya sering menjadi
37
sangat penting dan menentukan sesuai dengan situasi dan tugas yang harus
dikerjakan.
2. Space and Shape (Ruang dan Bentuk)
Ruang dan bentuk berkaitan dengan pelajaran geometri. Soal tentang
ruang dan bentuk ini menguji kemampuan siswa mengenali bentuk, mencari
persamaan dan perbedaan dalam berbagai dimensi dan representasi bentuk,
serta mengenali ciri-ciri suatu benda dalam hubungannya dengan posisi benda
tersebut.
3. Quantity (Bilangan)
Bilangan berkaitan dengan hubungan bilangan dan pola bilangan, antara
lain kemampuan untuk memahami ukuran, pola bilangan, dan segala sesuatu
yang berhubungan dengan bilangan dalam kehidupan sehari-hari, seperti
menghitung dan mengukur benda tertentu. Termasuk dalam konten bilangan
ini adalah kemampuan bernalar secara kuantitatif, merepresentasikan sesuatu
dalam angka, memahami langkah-langkah matematika, berhitung di luar
kepala, dan melakukan penaksiran.
4. Uncertainty and Data (Probabilitas/Ketidakpastian dan Data)
Probabilitas/ketidakpastian dan data berhubungan dengan statistik dan
peluang yang sering digunakan dalam masyarakat informasi. Penyajian dan
interpretasi data adalah konsep kunci dalam konten ini
2.1.12.3 Komponen Proses
Kerangka penelitian Literasi Matematika dalam PISA 2009 menyebutkan
bahwa kemampuan proses melibatkan tujuh hal penting sebagai berikut:
38
1. Communication. Literasi matematika melibatkan kemampuan untuk
mengomunikasikan masalah. Seseorang melihat adanya suatu masalah dan
kemudian tertantang untuk mengenali dan memahami permasalahan
tersebut. Membuat model merupakan langkah yang sangat penting untuk
memahami, memperjelas, dan merumuskan suatu masalah. Dalam proses
menemukan penyelesaian, hasil sementara mungkin perlu dirangkum dan
disajikan. Selanjutnya ketika penyelesaian ditemukan, hasil juga perlu
disajikan kepada orang lain disertai penjelasan serta justifikasi.
Kemampuan komunikasi diperlukan untuk bisa menyajikan hasil
penyelesaian masalah.
2. Mathematizing. Literasi matematika juga melibatkan kemampuan untuk
mengubah (transform) permasalahan dari dunia nyata ke bentuk
matematika atau justru sebaliknya yaitu menafsirkan suatu hasil atau
model matematika ke dalam permasalahan aslinya. Kata “Mathematizing”
digunakan untuk menggambarkan kegiatan tersebut.
3. Representation. Literasi matematika melibatkan kemampuan untuk
menyajikan kembali (representasi) suatu permasalahan atau suatu obyek
matematika melalui hal-hal seperti: memilih, menafsirkan,
menerjemahkan, dan mempergunakan grafik, tabel, gambar, diagram,
rumus, persamaan, maupun benda konkret untuk memotret permasalahan
sehingga lebih jelas.
4. Reasoning and Argument. Literasi matematika melibatkan kemampuan
menalar dan memberi alasan. Kemampuan ini berakar pada kemampuan
39
berpikir secara logis untuk melakukan analisis terhadap informasi untuk
menghasilkan kesimpulan yang beralasan.
5. Devising Strategies for Solving Problems. Literasi matematika melibatkan
kemampuan menggunakan strategi untuk memecahkan masalah. Beberapa
masalah mungkin sederhana dan strategi pemecahannya terlihat jelas,
namun ada juga masalah yang perlu strategi pemecahan cukup rumit.
6. Using Symbolic, Formal and Technical Language and Operation. Literasi
matematika melibatkan kemampuan menggunaan bahasa simbol, bahasa
formal dan bahasa teknis.
7. Using Mathematics Tool. Literasi matematika melibatkan kemampuan
menggunakan alat-alat matematika, misalnya melakukan pengukuran,
operasi dan sebagainya.
Adapun pada penelitian ini akan dikaji masalah dalam aspek konten yang
ditekankan pada space and shape pada materi segiempat kelas VII.
2.1.13 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Literasi Matematika
Terdapat sejumlah variabel yang dapat menjadi determinan literasi siswa.
Secara umum faktor-faktor tersebut dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu
faktor dalam diri siswa (internal) dan faktor dari luar diri siswa (eksternal).
Faktor internal dapat dipilah menjadi aspek kognititf seperti kemampuan
intelektual, kemampuan numerik, dan kemampuan verbal; serta aspek
nonkognitif seperti minat dan motivasi. Adapun faktor eksternal meliputi
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, serta lingkungan media massa dan
lingkungan sosial (Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kemendikbud, 2013b).
40
2.1.14 Analisis Literasi Matematika
Kegiatan analisis literasi matematika dalam menyelesaikan masalah
matematika perlu dilakukan agar tingkat kemampuan literasi siswa dapat
diketahui dan dapat ditindaklanjuti untuk meningkatkan kemampuan literasi
matematika. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:60), analisis
adalah penyelidikan suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya)
untuk mengetahui apa sebab-sebabnya, bagaimana duduk perkaranya, dan
sebagainya. Sedangkan literasi matematika sebagaimana dikutip dalam laporan
PISA 2012 (dalam Mahdiansyah & Rahmawati, 2014) adalah kemampuan
individu untuk merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan matematika dalam
berbagai konteks. Kemampuan ini mencakup penalaran matematis, dan
kemampuan menggunakan konsep-konsep matematika, prosedur, fakta, dan
fungsi matematika untuk menggambarkan, menjelaskan, dan memprediksi
suatu fenomena. Jadi analisis literasi matematika adalah sebuah penyelidikan
terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui tingkat kemampuan literasi siswa
dan bagaimana cara untuk meningkatkan kemampuan literasi matematika
siswa.
Dalam proses pembelajaran, guru harus mampu memahami kemampuan
literasi matematika siswa, terutama kemampuan dari ketujuh proses literasi
matematika. Ketujuh proses tersebut adalah communication, mathematizing,
representation, reasoning and argument, devising strategies for solving
problems, using symbolic, formal, and technical language and transformation,
using mathematics tool. Dalam penelitian ini peneliti melakukan tes, observasi,
41
dan wawancara untuk mengetahui kemampuan literasi matematika siswa.
Berdasarkan hasil wawancara mengenai tingkat kemampuan literasi
matematika siswa juga akan menunjukkan kesulitas yang dialami siswa dalam
mengerjakan suatu permasalahan. Kesulitan ini akan menyebabkan siswa
melakukan kesalahan yang berbeda. Oleh karena itu peneliti dalam penelitian
ini juga melakukan analisis kesalahan untuk mengetahui penyebab adanya
kesalahan yang dilakukan oleh siswa. Dengan diketahuinya sumber masalah,
guru dapat mengupayakan penyelesaian masalah tersebut. Menurut Newman
sebagaimana dikutip oleh Singh (2010:265) mendefinisikan bahwa ada lima
hierarki yang dibutuhkan seseorang untuk menyelesaikan soal matematika
uraian. Kelima hierarki tersebut adalah reading, comprehension,
transformation, procces skill, dan encoding. Prakitipong & Nakamura (2006)
menyatakan bahwa keberhasilan di dua langkah awal (reading dan
comprehension) dapat diartikan bahwa siswa telah mampu mengiterpretasikan
masalah di bahasa matematika secara benar. Penyempurnaan dari tiga langkah
akhir (transformation, procces skill, dan encoding) dapat diartikan bahwa siswa
telah berhasil mengerjakan proses yang dibutuhkan dalam pemecahan masalah
tersebut.
Menurut Newman sebagaimana dikutip oleh White (2010) ketika peserta
didik ingin mendapatkan solusi yang tepat dari suatu masalah matematika dalm
bentuk soal uraian, maka peserta didik diminta melakukan lima kegiatan
berikut:
42
a. Silakan bacakan pertanyaan tersebut. Jika kamu tidak mengetahui suatu
kata tinggalkan saja.
b. Katakan apa pertanyaan yang diminta kamu kerjakan.
c. Katakan bagaimana kamu akan menemukan jawaban.
d. Tunjukkan apa yang akan kamu kerjakan untuk memperoleh jawaban
tersebut.
e. Katakan dengan keras sehingga dapat dimengerti bagaimana kamu
berpikir.
f. Tuliskan jawaban dari pertanyaan tersebut.
2.1.15 Kesalahan Menurut Newman
Menurut Praktipong & Newman (2006:113), prosedur Newman adalah
sebuah metode untuk menganalisis kesalahan dalam soal uraian. Kesalahan-
kesalahan menurut Newman adalah sebagai berikut:
a. Kesalahan Reading (Reading Error)
Kesalahan reading menurut Singh (2010:266) terjadi ketika siswa tidak
mampu membaca kata-kata maupun simbol yang terdapat dalam soal.
Kesalahan reading dapat diketahui dengan cara wawancara langsung terhadap
subjek. Singh (2010:266) juga memberikan contoh kesalahan reading dan
penggalan wawancaranya.
b. Kesalahan Comprehension (Comprehension Error)
Kesalahan comprehension menurut Singh (2010:266) terjadi ketika
siswa mampu membaca soal namun gagal memahami apa yang
dimaksud/diperlukan sehingga siswa tersebut gagal dalam menyelesaikan
43
permasalahannya. Singh (2010:266) juga memberikan contoh kesalahan
comprehension.
c. Kesalahan Transformation (Transformation Error)
Kesalahan transformation menurut Singh (2010:266) terjadi ketika siswa
sudah mampu memahami apa yang diketahui dan dibutuhkan dalam
penyelesaian masalah namun tidak mampu mengidentifiksi operasi
matematika yang tepat untuk menyelesaikan permasalahannya. Singh
(2010:266) juga memberikan contoh kesalahan transformation.
44
d. Kesalahan Process Skill (Process Skill Error)
Kesalahan process skill menurut Singh (2010:266) terjadi ketika siswa
telah mampu menentukan operasi matematika yang tepat namun siswa salah
dalam mengemukakan prosedur pengerjaan yang benar. Singh (2010:266) juga
memberikan contoh kesalahan process skill
e. Kesalahan Encoding (Encoding Error)
Kesalahan encoding menurut Singh (2010:266) bisa terjadi walaupun
siswa telah mampu mengerjakan dengan benar masalah matematika namun
dengan kecerobohan siswa tersebut menulis jawaban akhir yang salah. Singh
(2010:266) juga memberikan contoh kesalahan encoding.
2.1.16 Kualitas Pembelajaran
Kualitas pembelajaran secara operasional dapat diartikan sebagai intensitas
keterkaitan sistemik dan sinergis guru, siswa, materi, iklim pembelajaran,
dan media dalam menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal sesuai
dengan tuntutan kurikuler (Mariani, 2009: 6 dalam Jurnal Ilmiah CIVIS).
Indikator kualitas pembelajaran dapat dilihat antara lain dari perilaku
pembelajaran guru (teacher behavior), perilaku dan dampak belajar siswa
(student behavior), iklim pembelajaran (learning climate), materi
pembelajaran, dan media pembelajaran. Masing-masing indikator tersebut
secara singkat dapat dijabarkan sebagai berikut (Mariani, 2009: 6 dalam
Jurnal Ilmiah CIVIS):
1. Dari sisi guru, kualitas dapat dilihat dari seberapa optimal guru mampu
memfasilitasi proses belajar siswa;
45
2. Dari sisi siswa, kualitas dapat dilihat perilaku dan dampak belajar siswa
yang mampu membuat siswa termotivasi, aktif, dan kreatif;
3. Dari aspek iklim pembelajaran, kualitas dapat dilihat dari seberapa besar
suasana belajar mendukung terciptanya kegiatan pembelajaran yang
menarik, menantang, menyenangkan dan bermakna bagi siswa;
4. Dari sisi media belajar kualitas dapat dilihat dari seberapa efektif media
belajar digunakan oleh guru untuk meningkatkan intensitas belajar siswa;
5. Sedangkan dari aspek materi, kualitas dapat dilihat dari kesesuaiannya
dengan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai siswa.
Pada penelitian ini kualitas pembelajaran diukur dengan menggunakan
lembar observasi berdasarkan Uno H.B. dengan menggunakan angket yang
diisi oleh observer penelitian.
2.1.17 Materi Segiempat
2.1.17.1 Jajar genjang
Menurut Clement (1984: 261), jajargenjang adalah segiempat yang
mempunyai dua pasang sisi yang berhadapan yang sejajar. Sedangkan
menurut Wintarti dkk (2008: 268) jajargenjang adalah segiempat yang setiap
pasang sisinya yang berhadapan sejajar. Jadi dapat disimpulkan jajargenjang
adalah segiempat yang memiliki dua pasang sisi yang berhadapan sejajar.
Contoh gambar jajargenjang ialah sebagai berikut:
A
B
C
D
46
Menurut Wintarti dkk (2008: 268), sifat-sifat yang dimiliki jajagenjang ialah:
a. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang.
b. Sudut-sudut yang berhadapan sama ukuran.
c. Dua sudut yang berdekatan saling bepelurus
d. Diagonal jajargenjang membagi daerah jajargenjang menjadi dua
bagian sama besar.
e. Diagonal-diagonalnya saling membagi dua sama panjang,
Keliling jajargenjang adalah jumlah panjang sisi-sisi pembentuk
jajargenjang. Lihat kembali gambar, diketahui dan adalah
sisi yang membentuk jajargenjang . Jadi keliling jajargenjang
adalah:
Jika keliling disebut dengan , maka keliling jajargenjang adalah
Luas daerah jajargenjang adalah hasil kali alas dan tingginya
. Misal terdapat jajargenjang seperti gambar dibawah ini dengan
DE adalah tinggi jajargenjang. Maka luas daerah jajargenjang
adalah atau secara umum
A
B
C
D E
47
2.1.17.2 Persegi Panjang
Menurut Clement (1984:261), persegi panjang adalah jajargenjang yang
mempunyai empat sudut siku-siku. Sedangkan menurut Wintarti dkk (2008:
253), persegi panjang adalah suatu segiempat yang keempat sudutnya siku-
siku dan panjang sisi-sisi yang berhadapan sama. Jadi dapat disimpulkan
persegi panjang adalah bangun segiempat yang mempunyai dua sisi sejajar
serta mempunyai sudut siku-siku.
Contoh gambar persegi panjang adalah sebagi berikut:
Menurut Wintarti dkk (2008: 268), sifat-sifat yang dimiliki persegi panjang
ialah:
a. Panjang sisi-sisi yang berhadapan sama dan sejajar.
b. Keempat sudutnya siku-siku.
c. Panjang diagonal-diagonalnya sama dan saling membagi dua sama
panjang.
Keliling persegi panjang adalah jumlah panjang sisi-sisi pembentuk
persegi panjang. Lihat kembali gambar, diketahui dan
adalah sisi yang membentuk persegi panjang . Jadi keliling persegi
panjang adalah:
A
B
D
C
48
Jika keliling disebut , disebut panjang dan disebut lebar
maka secara umum keliling persegi panjang ialah
Luas daerah persegi panjang adalah hasil kali panjang (p) dan lebarnya
(l) Lihat kembali gambar diatas, diketahui adalah panjang dan
adalah lebar.
Maka luas daerah persegi panjang ( ) adalah
atau secara umum .
2.1.17.3 Persegi
Menurut Clement (1984: 261), persegi adalah persegi panjang dengan
empat sisi yang kongruen. Sedangkan menurut Wintarti dkk (2008: 261),
persegi adalah persegi panjang yang keempat sisinya sama. Jadi dapat
disimpulkan persegi panjang adalah segiempat yang keempat sisinya sama
panjang. Contoh gambar persegi adalah sebagai berikut:
Menurut Wintarti dkk (2008: 261), sifat-sifat yang dimiliki persegi yaitu:
a. Sisi-sisi yang berhadapan sejajar.
b. Keempat sudutnya siku-siku.
A C
D B
49
c. Panjang diagonal-diagonalnya sama dan saling membagi duasama
panjang.
d. Panjang keempat sisinya sama.
e. Setiap sudutnya dibagi dua sama ukuran oleh diagonal-diagonalnya.
f. Diagonal-diagonalnya berpotongan saling tegaklurus
Keliling persegi adalah jumlah panjang sisi-sisi pembentuk persegi. Lihat
kembali gambar, diketahui dan adalah sisi yang membentuk
persegi . Jadi keliling persegi adalah
Jika keliling = K, maka secara umum keliling persegi ialah
Luas daerah persegi adalah hasil kali sisi-sisinya (s) atau kuadrat
sisinya. Lihat kembali gambar persegi, diketahui dan adalah
sisi-sisi (s) persegi dan keempatnya sisinya sama panjang. Luas daerah
persegi adalah
atau secara umum
2.2 Penelitian yang Relevan
Dalam membuat penelitian ini, peneliti mencari beberapa penelitian yang
pernah dilakukan oleh akademisi lainnya guna mendukung pengetahuan dan dasar
keilmuan di penelitiannya. Penelitian yang dimaksud ialah sebagai berikut:
50
1. Prakitipong & Nakamura (2006), dalam jurnal penelitiannya yang berjudul
“Analysis of Mathematics Performance of Grade Five Student in Thailand
50 Using Newman Procedure”, menyimpulkan bahwa kesalahan siswa
dalam comprehension terjadi untuk penyelesaian soal bertingkat sementara
kesalahan transformation terjadi untuk penyelesaian soal pilihan ganda.
Secara umum, tidak ada kesalahan di membaca masalah namun terlalu
banyak yang melakukan kesalahan di proses comprehension.
2. Mahdiansyah & Rahmawati (2014), dalam Badan Penelitian dan
Pengembangan Kemendikbud yang berjudul “LITERASI MATEMATIKA
SISWA PENDIDIKAN MENENGAH: Analisis Menggunakan Desain Tes
Internasional dengan Konteks Indonesia”, menyimpulkan bahwa capaian
literasi matematika siswa SMA/MA yang menjadi sampel studi ini masih
rendah, meskipun soal-soal telah disesuaikan dengan konteks Indonesia.
Terdapat sejumlah faktor yang berperan besar dalam mewujudkan capaian
literasi matematika yaitu faktor personal, faktor instruksional, dan faktor
lingkungan.
3. Abdi J., Ikhsan M., Marwan (2013) dalam Jurnal Peluang yang berjudul
“Meningkatkan Kemampuan Siswa Sekolah Menengah Atas Dalam
Menyelesaikan Soal Matematika Setara PISA Melalui Pendekatan
Kontruktivisme”, menyimpulkan bahwa siswa yang memperoleh
pembelajaran dengan pendekatan kontruktivisme mengalami peningkatan
kemampuan menyelesaikan soal matematika setara PISA lebih baik dari
siswa yang mendapatkan pembelajaran secara ekspositori.
51
4. Adhitya Y. (2015) dalam penelitian skripsinya yang berjudul “ Analisis
Kesalahan Siswa SMP Kelas VII dalam Menyelesaikan Masalah
Matematika Materi Segiempat Ditinjau Dari Gaya Belajar”,
menyimpulkan bahwa (1) siswa yang memiliki gaya belajar visual
cenderung melakukan kesalahan utama di langkah transformation, (2)
siswa yang memiliki gaya belajar auditorial cenderng melakukan
kesalahan utama di langkah transformation dan process skill, (3) siswa
yang memiliki gaya belajar kinestetik melakukan kesalahan utama di
langkah comprehension, transformation, process skill, dan encoding. Hal
ini menunjukkan bahwa siswa bergaya belajar kinestetik tidak mempunyai
kecenderungan di salah satu jenis kesalahan. Faktor dari kesalahan-
kesalahan dijelaskan sebagai berikut (1) kesalahan comprehension
disababkan karena siswa yang tidak terbiasa dengan bahasa soal yang
tergolong baru dan kurang cermat, (2) kesalahan transformation
disebabkan karena kurang dipahaminya materi perbandingan dan konsep
hubungan antara luas dan keliling segiempat, (3) kesalahan process skill
disebabkan karena kurang dipahaminya materi operasi aljabar, sistem
persamaan linear satu variabel, dan ketidakmampuan dalam proses
konversi antar satuan, (4) kesalahan encoding disebabkan karena
kesalahan dalam tahap process skil ditambah ketidakmampuan penentuan
satuan yang tepat.
2.3 Kerangka Berpikir
52
Secara umum, seorang guru selalu mengharapkan peserta didiknya belajar
dengan baik sehingga mencapai ketuntasan belajar matematika. Namun kenyataan
menunjukkan hal yang lain, bahwa ternyata guru sering menemukan peserta didik
yang belum memenuhi KKM matematika. Patut diduga peserta didik yang belum
memenuhi KKM matematika adalah peserta didik yang berkesulitan belajar
matematika sehingga melakukan kesalahan-kesalahan ketika mengerjakan soal
pemecahan masalah matematika. Banyak hal yang menyebabkan siswa melakukan
kesalahan salah satunya adalah rendahnya kemampuan literasi matematitika siswa
dan belum adanya penanganan yang tepat untuk meningkatkan kamampuan
literasi matematika siswa.
Dalam urgensi seperti ini akan berakibat dengan hasil belajar yang rendah
dengan indikasi banyak kesalahan yang dilakukan dalam proses pekerjaan siswa.
Menanggapi hal ini guru harus menindaklanjuti kesalahan-kesalahan siswa, guru
terlebih dahulu melakukan suatu proses analisis kesalahan yang dilakukan oleh
siswa. Hal ini diperlukan agar guru dapat mengetahui jenis dan penyebab
kesalahan tersebut.
Analisis kesalahan Newman merupakan salah satu cara yang dapat digunakan
untuk menganalisis jenis dan penyebab kesalahan siswa. Siswa bisa saja
melakukan kesalahan di salah satu langkah atau semuanya. Hal ini dapat
memudahkan guru untuk mengetahui jenis tahapan mana yang menjadi kesalahan
siswa serta penyebabnya dalam proses menyelesaikan masalah matematika.
Salah satu kendala guru dalam memberikan solusi untuk meminimalisir
kesalahan siswa adalah perbedaan kemampuan literasi matematika. Perpaduan
53
analisis kesalahan Newman dan penggolongan siswa berdasarkan kemampuan
literasi matematika diharapkan dapat membantu guru mengetahui perbedaan jenis
kesalahandan penyebab kesalahan sesuai dengan kemampuan literasi
matematikanya
Berikut alir berpikir peneliti dalam penelitian ini:
54
Kemampuan literasi matematika siswa masih rendah
ditandai dengan pre-test yang menunjukkan rata-rata
kemampuan literasi matematika siswa masih rendah
Model PBL pendekatan RME
berbantuan kartu masalah
Tes literasi matematika dan pengamatan
Ketuntasan klasikal kemampuan literasi matematika, peningkatan kemampuan literasi
matematika, dan kualitas pembelajaran kelompok siswa pada model PBL pendekatan
RME berbantuan kartu masalah dan pada pembelajaran ekspositori
Model pembelajaran ekspositori
1. Siswa menganalisis dan merancang
pengetahuan dengan bantuan guru
dan teman
2. Guru melakukan pengembangan
materi pengetahuan kepada siswa
(guru sebagai fasilitator)
3. Dengan menerapkan pengetahuan
siswa dapat menyelesaikan
permasalahan yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari
4. Guru menerapkan strategi
pembelajaran dan evaluasi yang
menarik
1. Guru mempresentasikan materi
sebagai pengetahuan awal
siswa
2. Pembelajaran tidak dikaitkan
dengan kehidupan sehari-hari
3. Pengembangan pengetahuan
siswa hanya terjadi di dalam
kelas
Nilai tes dan hasil
pengamatan kelompok
eksperimen
Nilai tes dan hasil
pengamatan kelompok
kontrol
Bagan 2 1 Bagan alir kerangka berpikir
55
2.4 Hipotesis
Berdasarkan uraian pada landasan teori dan kerangka berpikir maka disusun
penelitian sebagai berikut:
1. Penerapan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah dapat
menuntaskan hasil belajar siswa dalam kemampuan literasi matematika
secara klasikal.
2. Kemampuan literasi matematika siswa yang memperoleh model PBL
pendekatan RME berbantuan kartu masalah lebih baik dibanding siswa
yang memperoleh pembelajaran ekspositori .
3. Peningkatan kemampuan literasi matematika dengan model PBL
pendekatan RME berbantuan kartu masalah lebih tinggi dibanding siswa
yang memperoleh pembelajaran ekspositori
56
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan mixed method yang merupakan
penggabungan dua bentuk yaitu kualitatif dan kuantitatif. Model penelitian
yang digunakan adalah concurrent embedded design. Metode kombinasi
model atau desain concurrent embedded adalah metode penelitian kombinasi
yang menggabungkan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif yang
mencampur kedua metode tersebut secara tidak seimbang. Metode tersebut
digunakan secara bersama-sama, dalam waktu yang sama tapi independen
untuk menjawab rumusan masalah yang sejenis (Sugiyono, 2013:537).
Adapun model concurrent embedded dapat dilihat melalui gambar 3.1
Gambar 3 1Metode penelitian kombinasi concurrent embedded,
model metode kuantitatif sebagai metode primer
Masalah dan rumusan
masalah
Landasan teori dan
hipotesis
Pengumpulan dan
analisis data kuantitatif
Pengumpulan dan
analisis data kualititatif
analisis data kuantitatif
kualititatif
Penyajian data hasil
penelitian Kesimpulan dan saran
57
Berdasarkan gambar 3.1 tersebut dapat diperjelas sebagai berikut. Desain
concurrent embedded adalah metode penelitian kualitatif dan kuantitatif
dengan cara mencampur kedua metode tersebut secara tidak seimbang dengan
70% metode kuantitatif dan 30% metode kualitatif. Pembagian ini
dikarenakan pada penelitian ini metode kuantitatif merupakan metode primer
dan metode kualitatif merupakan metode sekunder yang berperan untuk
melengkapi dan menunjang pembahasan mengenai hasil penelitian. Dengan
demikian data yang diperoleh menjadi lebih lengkap dan lebih akurat.
Pengumpulan data kuantitatif (primer) dilakukan bersamaan dengan
pengumpulan data kualitatif (sekunder). Pengumpulan data kuantitatif
dilakukan dengan menggunakan instrumen, dan pengumpulan data kualitatif
dengan wawancara. Data kuantitatif diperoleh berdasarkan sampel penelitian
yang diambil secara random dan pengumpulan data kualitatif dikumpulkan
dengan sampel purposive sampling.
3.2 Metode Penentuan Subjek Penelitian
3.2.1 Populasi
Sugiyono (2010:117) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri 1 Selogiri tahun pelajaran
2015/2016.
3.2.2 Sampel dan Teknik Sampling
58
Sampel atau sampling adalah bagian dari populasi yang akan diambil
sebagian objek atau subjek yang akan diteliti. Tujuan dilakukannya sampling
adalah untuk memperoleh keterangan mengenai objek penelitian dengan cara
mengamati hanya sebagian dari populasi. Sampel adalah bagian dari jumlah dan
yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono:2010:62). Pengambilan sampel
pada penelitian ini ditentukan dengan teknik random sampling. Dalam penelitian
ini sampel terdiri dari dua kelompok siswa. Kelompok pertama mendapatkan
perlakuan kelas eksperimen yang akan diberikan perlakuan berupa pembelajaran
dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah sedangkan
kelompok kedua mendapatkan perlakuan sebagai kelas kontrol yaitu dengan
pembelajaran ekspositori. Pada konten Shape and Space pada materi segiempat
terdapat kelas VII C dan VII A yang masing-masing sebagai kelas eksperimen
dan kelas kontrol.
Teknik sampling merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan
sampel dalam penelitian. Dalam pengambilan sampel ada hal-hal yang perlu
diperhatikan yaitu mengetahui terlebih dahulu karakteristik, ciri, dan sifat
populasi. Karena besar sampel yang diambil juga tergantung dari sifat populasi,
apakah bersifat heterogen atau homogen. Dalam pemilihan subjek pada
penelitian kualitatif menggunakan teknik purposive sampling, yaitu penentuan
subjek dengan pertimbangan tertentu (Sugiono,2013:124). Dalam penelitian ini
pengambilan subjek penelitian didasarkan pada pertimbangan berikut:
1. Hasil nilai pre-test kemampuan literasi matematika yang terbagi menjadi
tiga kelompok yaitu kelompok atas, kelompok sedang, dan kelompok bawah
59
2. Peneliti berkonsultasi kepada guru mata pelajaran untuk memilih siswa
berdasarkan proses pengelompokkan yang telah dilakukan oleh peneliti
3. Peneliti mempertimbangkan pemilihan siswa dari guru mata pelajaran lalu
mengamati keaktifan siswa tersebut saat di kelas dan memilihnya untuk
menjadi subjek penelitian
3.3 Perlakuan Penelitian
Perlakuan dalam penelitian ini dibagi dalam dua kelompok yaitu model PBL
pendekatan RME berbantuan kartu masalah dan model pembelajaran ekspositori.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:61). Variabel
pada penelitian ini adalah kemampuan literasi matematika siswa.
3.5 Langkah-Langkah Penelitian
Uraian kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengambilan data awal berupa nilai Ulangan Tengah Semester Genap mata
pelajaran matematika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Selogiri tahun
pelajaran 2015/2016. Rekapitulasi nilai terdapat pada lampiran 74-75 dan
bukti kegiatan berupa surat ijin penelitian terdapat pada lampiran 77.
2. Pelaksanaan tes uji coba di kelas uji coba yaitu kelas VII B dan VII G yang
dilaksanakan tanggal 07 April 2016. Kisi-kisi soal, soal uji coba, dan
pedoman penskorannya terdapat pada lampiran 4-9.
60
3. Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
dilaksanakan pada tanggal 26 April-21 Mei 2016.
Tabel 3 1 Jadwal Pembelajaran Kelas Eksperimen
Kelas Pertemuan Tanggal Jam
Ke
Eksperimen
(VII C)
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Pertemuan 4
Pertemuan 5
26 April
2016
03 Mei 2016
14 Mei 2016
17 Mei 2016
19 Mei 2016
1-2
1-2
1-2
1-2
3-4
Tabel 3 2 Jadwal Pelajaran Kelas Kontrol
Kelas Pertemuan Tanggal Jam
Ke
Kontrol (VII
A)
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Pertemuan 4
Pertemuan 5
26 April
2016
03 Mei 2016
14 Mei 2016
17 Mei 2016
21 Mei 2016
3-4
3-4
3-4
3-4
3-4
4. Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari
model pembelajaran yang telah dikembangkan dan diimplementasikan.
Tujuan dari tahap evaluasi adalah untuk mengetahui sikap siswa terhadap
kegiatan pembelajaran (metode, strategi, pendekatan, dan bahan ajar)
secara keseluruhan dan peningkatan kompetensi siswa dalam proses
pembelajaran. Deskripsi hasil implementasi akan diuraikan dalam bab 4.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan cara untuk memperoleh keterangan
atau kenyataan yang benar mengenai objek yang diteliti sehingga data dapat
dipertanggungjawabkan. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
61
62
3.6.1 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen,
rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2013:274). Metode
dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang mendukung penelitian
mengenai nama dan banyaknya peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Selogiri
untuk menentukan populasi dan sampel dalam penelitian dan yang akan
menjadi responden dalam uji coba instrumen serta nilai ujian tengah semester
genap matematika kelas VII untuk mengetahui kondisi awal populasi dengan
melakukan uji normalitas dan uji homogenitas.
3.6.2 Metode Tes
Metode tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pemberian
pre-test dan post-test. Tes yang diberikan digunakan untuk mengetahui
kemampuan literasi matematika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada
awal (pre-test) pelaksanaan pembelajaran dan pada akhir (post-test)
pelaksanaan pembelajaran. Hasil tes tersebut akan digunakan untuk menguji
kebenaran hipotesis penelitian. Sebelum dilakukan tes, soal terlebih dahulu
diujicobakan pada kelas uji coba. Uji coba dilakukan untuk mengetahui tingkat
kesahihan dan keabsahan tes yang meliputi validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran, dan daya pembeda dari tiap butir soal.
3.6.3 Metode Observasi
Metode observasi adalah metode yang digunakan untuk melakukan
pengamatan terhadap objek penelitian. Observasi yang dilakukan oleh peneliti
63
adalah menggunakan observasi langsung. Observasi langsung adalah observasi
yang dilakukan oleh pengamat secara langsung terhadap objek penelitian.
Objek penelitian pada hal ini adalah aktivitas peneliti dan siswa selama proses
pembelajaran dengan menggunakan model PBL pendekatan RME berbantuan
kartu masalah. Observasi langsung digunakan untuk memberikan assessment
penilaian terhadap kualitas pembelajaran kelas eksperimen.
3.6.4 Metode Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti
untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan
bertatap muka dengan orang yang dapat memberikan keterragan pada peneliti.
Wawancara dapat dipakai untuk melengkapi data yang diperoleh melalui tes.
Sebelum wawancara peneliti juga perlu mempersiapkan pedoman wawancara.
Metode wawancara digunakan dalam penelitian kualitatif.
3.6.5 Metode Angket (Kuesioner)
Metode kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian
pertanyaaan mengenai suatu masalah atau bidang yang telah diteliti. Menurut
Suharsimi Arikunto (2013:194), kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Angket digunakan untuk
mendapatkan keterangan dari sampel atau sumber yang beraneka ragam yang
berada di lokasi penelitian. Peneliti dalam teknik ini akan memberikan angket
kepada guru/observer yang telah melakukan observasi pengamatan dalam
kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen. Dengan metode ini dimaksudkan
64
untuk memperoleh data yang berkaitan dengan kualitas model pembelajaran
PBL dengan pendekatan RME berbantuan kartu masalah dalam kategori
minimal baik.
3.6.6 Model Campuran Tidak Berimbang
Metode penelitian kombinasi dapat mengumpulkan dua macam data
(kualitatif dan kuantitatif atau sebaliknya) secara simultan, dalam satu tahap
pengumpulan data. Dengan demikian data yang diperoleh menjadi lengkap dan
lebih akurat. Menurut Sugiono (2010:43) metode concurrrent embedded,
ditunjukkan pada gambar 3.2
Gambar 3 2 Proses Penelitian Model Campuran Tidak Berimbang (Concurrent
Embeded Design)
KUANTITATIF dan kualitatif (bagian kiri) dan KUALITATIF dan
Kuantitatif (bagian kanan). Yang ditulis dengan huruf besar artinya metode itu
merupakan metode primer (yang bobotnya lebih tinggi) dan yang ditulis
dengan huruf kecil merupakan metode sekunder (pelengkap). Jadi untuk
metode primer bagian kiri adalah KUANTITATIF dan metode primer bagian
kanan adalah KUALITATIF.
Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan
menggunakan metode kualitatif. Metode tersebut digunakan secara
Sumber: Sugiono (2012:43)
65
bersama-sama, dalam waktu yang sama, tetapi independen untuk menjawab
rumusan masalah yang sejenis. Pengumpulan data kuantintatif dilakukan
menggunakan instrumen, dan pengumpulan data kualiatif dengan observasi,
angket dan wawancara. Data kuantitatif diambil secara random dan
pengumpulan data kualitatif diambil dengan sampel purposive. Data kuantitatif
yang telah terkumpul dianalisis dengan statistic data kualitatif dianalisis secara
kualitatif. Selanjutnya, hasil data kuantitatif dan kualitatif digabungkan dan
dibandingkan. Sehingga dapat ditemukan apakah data kualitatif memperkuat,
atau memperlemah hasil pengujian hipotesis.
3.7 Desain Penelitian
Desain penelitian dalam hal ini menggunakan desain quasi experimental
design karena terdapat variabel-variabel lain yang memungkinkan dapat
mempengaruhi hasil penelitian. Peneliti memilih quasi experimental design
dengan pretest-postest control group design, dimana terdapat dua kelompok yang
mana kelompok pertama diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan
kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol (Sugiyono,
2013b). Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
Tabel 3 3 Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Group Design
Kelas Pre-Test Perlakuan Post-Test
Eksperimen X
Kontrol
Keterangan:
: pre-test pada kelas eksperimen
: pre-test pada kelas kontrol
66
X: PBL pendekatan RME berbantuan Kartu Masalah
: post-test pada kelas kontrol
: post-test pada kelas kontrol
Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Menentukan populasi penelitian yaitu seluruh siwa kelas VII SMP
Negeri 1 Selogiri.
2. Menentukan sampel penelitian dengan teknik cluster random
sampling serta menentukan kelas uji coba.
3. Menyusun instrument penelitian meliputi silabus, rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), tes kemampuan literasi matematika,
pedoman wawancara, dan soal untuk pre-test serta post-test.
4. Melakukan uji coba soal pada kelas yang telah mendapatkan materi
segiempat.
5. Menganalisis hasil uji coba untuk mengetahu validitas, reliabilitas,
tingkat kesukaran, dan daya beda soal. Jika soal tidak memenuhi
kriteria maka tidak akan dipakai dalam pre-test dan post-test kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
6. Menetapkan butir soal yang akan digunakan dalam pre-test dan post-
test kelas eksperimen dan kelas control.
7. Melaksanakan pre-test untuk mengukur kemampuan literasi
matematika siswa.
67
8. Melaksanakan pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan
pembelajaran PBL dengan pendekatan RME berbantuan kartu
masalah dan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran .
9. Melaksanakan post-test untuk mengukur kemampuan literasi
matematika siswa.
10. Melaksanakan wawancara dengan 6 siswa yaitu 2 siswa yang
memiliki kemampuan literasi matematika rendah, 2 siswa yang
memiliki kemampuan literasi matematika sedang, dan 2 siswa yang
memiliki kemampuan literasi matematika tinggi dari kelas eksperimen
mengenai tes kemampuan literasi matematika siswa.
11. Menganalisis data hasil observasi, pre-test, post-test, dan wawancara
untuk menguji kebenaran hipotesis
68
Populasi kelas VII SMP
Negeri 1 Selogiri
Sampel
Uji Coba Eksperimen Kontrol
Instrumen
hasil tes uji
coba valid dan
reliabel
wawancara Pre-test
Model PBL
pendekatan
RME berbantuan
kartu masalah
Pembelajaran
ekspositori
Post-test Wawancara
Kemampuan literasi matematika
Hipotesis 1 Hipotesis 2 Hipotesis 3 Analisis
wawancara
Terjadinya peningkatan literasi
matematika melalui model PBL
pendekatan RME berbantuan kartu
masalah
Teknik random sampling Uji normalitas dan homogenitas populasi
Analisis uji
coba
instrumen
Uji normalitas, uji homogenitas
Hipotesis 4
Mengetahui kesulitan,
jenis kesalahan dan
penyebab kesalahan
siswa dalam
mengerjakan soal
literasi matematika
Bagan 3 1 Bagan Alir Penelitian
69
3.8 Instrumen Penelitian
Metode kombinasi menggunakan dua instrumen penelitian, yaitu instrumen
penelitian kuantitatif dan instrumen penelitian kualitatif. Instrumen penelitian
adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena, baik alam maupun
sosial yang diamati (Sugiyono, 2013:148). Dalam penelitian ini, digunakan
instrumen penelitian kuantitatif berupa tes. Sebaliknya, instrumen penelitian
kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Peneliti kualitatif sebagai human instrument,
berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data,
melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan
data, dan membuat simpulan atas temuannya (Sugiyono, 2013:306). Dalam
penelitian ini, digunakan instrumen penelitian kualitatif melalui wawancara.
3.8.1 Instrumen Tes Kemampuan Literasi Matematika
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes awal dan tes akhir.
Tes awal (pre-test) digunakan untuk memperoleh informasi tentang
kemampuan awal siswa. Dan tes akhir (pos-test) digunakan untuk mengetahui
ada tidaknya perbedaan kemampuan siswa setelah diberi perlakuan dan
sebelum diberi perlakuan. Tipe tes yang akan digunakan dalam instrumen
penelitian adalah bentuk uraian. Bentuk tes uraian dipakai untuk
mengungkapkan proses berpikir, ketelitian dan sistematika dalam
menyelesaikan soal.
Tes yang diberikan relatif sama, baik pada soal pre-test maupun pada soal
post-test. Sebelum penyusunan instrumen dalam bentuk tes ini, terlebih dahulu
dibuat kisi-kisi yang didalamnya mencakup nomor soal, soal dan indikator tes
70
hasil belajar matematika. Sebelum instrumen penelitian ini diberikan kepada
sampel yang akan diuji, harus diujicobakan terlebih dahulu kepada subyek lain
di luar subyek penelitian, tetapi mempunyai kemampuan setara dengan subyek
dalam penelitian yang akan dilakukan.
3.8.2 Instrumen Pedoman Wawancara Kemampuan Literasi
Matematika
Pedoman wawancara digunakan sebagai pedoman hasil analisis kualitatif.
Pedoman wawancara ini digunakan untuk mengetahui pandangan siswa
mengenai kualitas pembelajaran yang dilakukan selama penelitian karena
mereka yang merasakan pembelajaran secara langsung sehingga data yang
didapat lebih objektif karena tidak hanya berasal dari satu pandangan saja.
Pedoman wawancara yang digunakan untuk mengetahui kesalahan siswa
dalam menyelesaikan soal serupa PISA dan kemampuan literasi setelah
memperoleh pembelajaran eksperimen menggunakan analisis Newman.
Sehingga pembahasan hasil penelitian dapat lebih lengkap dan lebih akurat.
Wawancara dilakukan kepada 6 siswa. Pemilihan subjek menggunakan
pertimbangan guru mata pelajaran matematika dari hasil pengelompokan nilai
pre-test yang termasuk dalam kelompok rendah, kelompok sedang dan
kelompok tinggi. Diambil dari 6 siswa pada kelas VII dari kelas eksperimen
yang mendapatkan pembelajaran dengan model PBL pendekatan RME
berbantuan kartu masalah dengan rincian 2 siswa kelas atas, 2 siswa kelas
sedang dan 2 siswa kelas rendah yang dilihat dari hasil pre-test dan post-test
siswa.
71
72
3.8.3 Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang dirancang guru dengan memperhatikan
beberapa hal. Peneliti merancang RPP dengan model PBL dengan pendekatan
RME berbantuan kartu masalah, RPP dengan model pembelajaran ekspositori.
3.8.4 Lembar Observasi Kualitas Pembelajaran
Lembar observasi dalam penilaian ini digunakan sebagai pedoman untuk
menentukan kualitas pembelajaran yang digunakan yaitu dalam pembelajaran
PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah. Lembar observasi ini
diberikan kepada guru mitra/observer untuk diisi dengan melakukan
pengamatan selama pembelajaran dilakukan dalam penelitian. Lembar
observasi yang digunakan diambil dari buku Hamzah B. Uno yang berjudul
Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan
Efektif. Dengan lembar observasi yang diisi oleh guru mitra/observer dapat
diperoleh kualitas pembelajaran yang dilakukan sehingga pembelajaran PBL
pendekatan RME berbantuan kartu masalah tidak hanya dapat digunakan untuk
meningkatkan literasi matematika saja namun dapat diterapkan dalam proses
pembelajaran.
Dalam pedoman observasi ini, penilaian menggunakan instrumen
ratingscale untuk lembar observasi kualitas pembelajaran terlihat pada tabel
3.4 berikut.
73
Tabel 3 4 Cara Penskoran Kualitas Pembelajaran
Alternative Pilihan Skor
Baik Sekali
Cukup Baik
Tidak Baik
Sangat Tidak Baik
4
3
2
1
Sumber: Sugiono (2012)
Setelah memperoleh skor untuk tiap-tiap pilihan jawaban pada setiap
pertanyaan atau item, maka hasilnya digunakan untuk menyekor jawaban asli
skala dan untuk memperoleh nilai angka yang dapat diolah secara matematis.
3.9 Analisis Data Ujicoba Instrumen
3.9.1 Analisis Validitas Butir Soal
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau
sahih mempunyai validitas tinggi.
Rumus yang digunakan adalah rumus yang dikemukakan oleh Pearson,
yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut
√{ }{
Keterangan :
: Koefisien korelasi skor butir soal dan skor total.
: Banyaknya subjek/siswa
: Jumlah skor tiap butir soal.
: Jumlah skor total.
: Jumlah perkalian skor butir dengan skor total.
: Jumlah kuadrat skor butir soal.
(Arikunto, 2013: 87)
74
: Jumlah kuadrat skor total.
Hasil perhitungan rxy dikonsultasikan pada Tabel kritis product
moment dengan taraf signifikan α = 5%.Jika rxy>rtabel maka butir soal tersebut
valid.
Dalam penelitian ini, jika indikator belum terwakili dalam soal maka
peneliti mengganti butir yang tidak valid dengan butir lainnya yang mewakili
indikator yang sama. Sedangkan jika indikator sudah terwakili oleh butir lain
yang telah valid dalam soal maka peneliti tidak menggunakan atau membuang
butir yang tidak valid tersebut.
Soal yang diujicobakan berupa soal uraian yang terdiri dari 12 soal. Uji
coba diadakan di dua kelas yaitu kelas VII B dan VII G untuk uji coba konten
shape and space tipe 1 dan 2. Berdasarkan hasil uji coba soal pada kelas VII B
diperoleh bahwa terdapat tujuh butir soal yang valid (butir 1,3,4,5,6,10,11).
Pada kelas VII G terdapat sepuluh butir soal yang valid (butir
2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 11-21.
Tabel 3 5 Uji Validitas Butir Soal
Butir
soal
Kelas VII B Kelas VII G
Skor Kriteria Skor Kriteria
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0,3843
-0,08
0,534
0,55
0,418
0,335
0,1016
0,2763
0,25
0,7373
Valid
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak
Tidak
Tidak
Valid
0,11
0,004
0,57
0,58
0,51
0,83
0,77
0,66
0,53
0,50
Tidak
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
75
11
12
0,73
0,32
Valid
Tidak
0,46
0,56
Valid
Valid
0,381 0,361
3.9.2 Analisis Reliabilitas Instrumen
Suatu tes dikatakan reliabel jika dapat memberikan hasil yang tetap
apabila diteskan berkali-kali atau dengan kata lain bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data. Untuk
menguji apakah suatu tes reliabel atau tidak maka dilakukan uji reliabilitas.
Reliabilitas instrumen dianalisis dengan menggunakan rumus Alpha.
Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen soal bentuk
uraian yang skornya bukan hanya atau , yaitu:
(
) (
) dengan
Keterangan :
: Reliabilitas instrumen yang dicari
Banyaknya butir soal
: Jumlah peserta
: Skor total
: Nomor butir soal
: Jumlah varians skor tiap-tiap butir soal
: Varians total
Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu nilai dikonsultasikan dengan
harga tabel product moment. Jika maka butir soal yang
diujicobakan reliabel.
(Arikunto 2013: 122)
76
Berdasarkan hasil uji coba diperoleh koefisisen reliabitas pada kelas VII B
sebesar . Koefisien reliabilitas lebih besar bila dibandingkan
dengan . Koefisien reliabilitas kelas VII G sebesar .
Koefisien reliabilitas lebih besar bila dibandingkan dengan
. Sehingga dapat disimpulkan bahwa soal tersebut reliabel, artinya soal
tersebut dapat digunakan untuk menguji literasi matematika siswa.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 11-21.
3.9.3 Analisis Daya Pembeda Butir Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi atau kelompok atas (upper group) dengan
siswa yang berkemampuan rendah atau kelompok bawah (lower group).
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung besar kecilnya angka
indeks diskriminasi soal uraian dapat dipergunakan rumus sebagai berikut:
(Arikunto, 2013)
Keterangan:
: daya pembeda
: rata-rata skor kelompok atas
: rata-rata skor kelompok bawah
: skor maksimal
Berikut kriteria yang digunakan sebagai patokan pada umumnya
adalah sebagai berikut:
Tabel 3 6 Kriteria Daya Pembeda (Arikunto, 2013:226-232)
77
Daya Pembeda( D ) Kriteria
0,71 – 1,00
0,41 – 0,70
0,21 – 0,40
0,00 – 0,20
Bertanda negatif
Sangat baik (excellent)
Baik (good)
Cukup (satistifactory)
Jelek (poor)
Jelek Sekali
Butir soal yang digolongkan sebagai soal yang baik dan ideal untuk
siswa adalah butir soal yang mempunyai daya pembeda 0,40 sampai dengan
0,70 (Arikunto 2013: 232).
Setelah dilakukan uji coba dan perhitungan daya beda diperoleh hasil
seperti pada tabel 3.7 di bawah ini. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 11-21.
Tabel 3 7 Perolehan Daya Pembeda Butir Soal
Butir
soal
Kelas VII B Kelas VII G
Skor DP Kriteria Skor DP Kriteria
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
0,1945
0,004
0,2137
0,424
0,232
0,054
0,0308
0,1995
0,03
0,4066
0,441
0,22
Jelek
Jelek
Cukup
Baik
Cukup
Jelek
Jelek
Jelek
Jelek
Baik
Baik
Cukup
0,01
0,00
0,20
0,21
0,24
0,37
0,41
0,24
0,25
0,22
0,24
0,08
Jelek
Jelek
Jelek
Cukup
Cukup
Cukup
Baik
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Jelek
3.9.4 Analisis Tingkat Kesukaran
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut
indeks kesukaran (difficulty index) (Arikunto, 2013: 223). Soal yang baik
adalah soal yang tidak telalu sukar maupun tidak terlalu mudah. Jika soal
terlalu mudah, siswa tidak terangsang untuk menyelesaikan, dan jika terlalu
78
sulit siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat untuk
menyelesaikannya. (Arikunto, 2013: 222)
Menurut (Arikunto, 2013: 223), rumus untuk mencari indeks kesukaran
adalah sebagai berikut.
Keterangan:
: indeks kesukaran
: banyaknya peserta yang menjawab soal dengan benar
: banyaknya seluruh peserta tes
Menurut (Arikunto, 2013: 225), klasifikasi taraf kesukaran adalah
sebagai berikut:
Tabel 3 8 Klasifikasi Taraf Kesukaran
Setelah dilakukan uji coba dan perhitungan tingkat kesukaran diperoleh
hasil seperti pada tabel 3.9 di bawah ini. Perhitungan selengkapnya dapat
dilihat dalam lampiran 11-21
Tabel 3 9 Perolehan Tingkat Kesukaran Butir Soal
Butir soal Kelas VII B Kelas VII G
TK Kriteria TK Kriteria
1
2
3
4
0,87778
0,7407
0,4185
0,489
Mudah
Mudah
Sedang
Sedang
0,93
0,85
0,85
0,51
Mudah
Mudah
Mudah
Sedang
Indeks Diskriminasi (D) Klasifikasi
0,00 ≤ P< 0,30
0,31 ≤ D< 0,70
0,71 ≤ D< 1,00
Soal sukar
Soal sedang
Soal mudah
79
5
6
7
8
9
10
11
12
0,87
0,367
0,8852
0,6111
0,285
0,5185
0,87778
0,16
Mudah
Sedang
Mudah
Sedang
Sulit
Sedang
Mudah
Sulir
0,63
0,43
0,40
0,34
0,41
0,43
0,41
0,16
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sulit
3.10 Penentuan Instrumen
Setelah dilakukan analisis validitas butir soal, reliabilitas, tingkat kesukaran,
dan daya beda, maka selanjutnya adalah penentuan instrumen tes literasi
matematika yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian. Berikut disajikan
tabel 3.10 mengenai hasil analisis tersebut.
Tabel 3 10 Hasil Analisis Instrumen Tes
Butir Soal VII B VII G
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Disisihkan
Disisihkan
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Disisihka
Disisihkan
Dipakai
Dipakai
Disisihkan
Disisihkan
Disisihkan
Diperbaiki dan dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Diperbaharui dan dipakai
3.11 Teknik Analisis Data
3.11.1 Analisis Data Kualitatif
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.
80
Namun, dalam kenyataannya analisis data kualitatif berlangsung selama
pengumpulan data (Sugiyono, 2010:336)
81
3.11.1.1 Analisis sebelum di lapangan
Analisis sebelum di lapangan dilakukan dengan studi pendahuluan,
data digunakan untuk menentukan batasan masalah. Analisis sebelum di
lapangan dalam penelitian ini adalah dengan cara wawancara dengan guru
matematika SMP Negeri 1 Selogiri dan mengumpulkan data berupa hasil
belajar matematika siswa kelas VII pada UTS semester genap tahun ajaran
2015/2016.
3.11.1.2 Analisis selama di lapangan
Menurut Miles and Huberman (1984) sebagaimana dikutip oleh
Sugiyono (2010: 337) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
menenerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam
analisis data adalah sebagai berikut.
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk
itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan,
makin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data semakin banyak,
kompleks, dan rumit. Maka perlu segera dilakukan analisis data melalui
reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya
dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas.
82
Dalam mereduksi data peneliti dipandu oleh tujuan yang akan
dicapai dalam penelitian. Adapun tujuan dari penelitian kualitatif ini
adalah pada hasil temuan. Oleh karena itu, sesuatu yang dipandang asing,
tidak dikenal belum memiliki pola, justru harus dijadikan perhatian
peneliti dalam melakukan reduksi data. Tahap reduksi data pada penelitian
ini adalah sebagai berikut.
a. Mengoreksi hasil pekerjaan tes pendahuluan siswa, yang kemudian
digunakan untuk menentukan siswa yang dijadikan sebagai Subjek
penelitian.
b. Hasil pengamatan aktivitas subjek penelitian selama pembelajaran.
c. Mengoreksi hasil pekerjaan post test subjek penelitian, yang kemudian
digunakan sebagai bahan ketika wawancara.
d. Hasil wawancara terhadap Subjek penelitian disederhanakan menjadi
susunan bahasa yang baik dan rapi.
2. Data Display (Penyajian Data)
Penyajian data meliputi pengklasifikasian data, yaitu menuliskan
kumpulan data yang terorganisir dan terkategori sehingga memungkinkan
untuk menuliskan simpulan dari data tersebut. Data-data yang
dikumpulkan berupa hasil tes kemampuan literasi matematika Subjek
penelitian dan hasil transkip wawancara peneliti dengan Subjek penelitian
mengenai kemampuan literasi matematika dan dokumentasi.
83
3. Conclusion drawing/verification
Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif yaitu penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Penarikan kesimpulan dan verifikasi dengan
memperhatikan hasil tes pre-test, post-test, dan hasil wawancara. Peneliti
dapat menarik kesimpulan untuk menentukan deskripsi kemampuan
literasi matematika dan kesalahan yang dilakukan Subjek penelitian.
Kesimpulan yang ditemukan pada tahap awal penelitian didukung
oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan tersebut dapat dipandang
sebagai kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif
diharapkan adalah temuan baru. Temuan berupa deskripsi atau gambaran
suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga
setelah diteliti menjadi jelas dan dalam penelitian ini berupa temuan
tentang kamampuan literasi matematika siswa dan jenis kesalahan yang
dilakukan oleh siswa.
3.11.2 Analisis Data Kuantitatif
3.11.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji Kolmogrov Smirnov dengan bantuan SPSS
16.0. Uji Kolmogrov Smirnov dipakai karena uji ini sederhana dan tidak
menimbulkan perbedaan persepsi. Adapun langkah-langkah pengujiannya
adalah sebagai berikut:
84
1. Menentukan hipotesis
: data berassal dari populasi yang berdistribusi normal.
: data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
2. Menentukan yaitu distribusi komulatif yang diharapkan
dibawah
3. Mengatur skor-skor yang diobservasi ke dalam suatu distribusi
kumulatif dengan memasangkan setiap interval dengan
yang sebanding. adalah distribusi frekuensi kumulatif data
yang diobservasi dari suatu sampel random dengan observasi.
Dimana adalah sembarang skor yang mungkin.
, dimana
k adalah banyaknya observasi yang sama atau kurang dari .
4. Pada tiap-tiap jenjang, dihitung Dibawah ,
diharapkan bahwa untuk setiap harga harus jelas mendekati
Artinya dibawah diharapkan selisih antara dan
kecil dan berada pada batas-batas kesalahan random
5. Menghitung D (deviasi) dengan rumus |
|
6. Melihat Tabel E untuk menentukan kemungkina (dua sisi) yang
dikaitkan dengan munculnya harga-harga sebesar harga D observasi
di bawah . Jika
√ , dimana N adalah peserta tes, maka
ditolak (Siegel, 1994: 59-63).
85
Pada penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 16.0 untuk
menghitung uji normalitas. Langkah-langkah pengujian normalitas
berbantuan SPSS 16.0 Uji Kolmogorov-Smirnov yaitu
1. Masukkan data pada program SPSS 16.0 yang disusun dalam
satu kolom.
2. Klik menu Analyze, pilih Nonparametrics Tests, pilih Legacy
Dialogs, klik 1-Sample K-S
3. Pindahkan data yang akan diuji ke kotak Test Variable List.
4. Klik OK.
5. Menarik kesimpulan dengan kriteria ujinya adalah terima jika
nilai Sig > Level of Significant (0, 05).
3.11.2.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa
sampel penelitian berasal dari kondisi awal sama atau homogen yaitu
dengan menyelidiki apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol
mempunyai varians yang sama atau tidak. Dalam penelitian ini uji
homogenitas dihitung dengan menggunakan software SPSS 16.0
melalui uji Levene. Rumus uji Levene:
∑
∑ ∑ ( )
Keterangan:
hasil tes
jumlah grup berbeda yang masuk dalam sampel
86
total sampel
jumlah sampel grup
jumlah sampel dari grup
{| |
| |
∑ ∑
∑
Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut.
(varians sama atau homogen)
(varians tidak sama atau tidak homogen)
Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
1. Masukkan data pada program SPSS yang disusun dalam satu
kolom
2. Buat pengkodean kelas dikolom selanjutnya
3. Klik menu Analyze, pilih Compare Means, klik One-Way ANOVA
4. Pindahkan varibel data ke kotak Dependent List dan variabel kode
ke kotak factor
5. Klik menu Options, aktifkan Homogeneity of Variance Test, Klik
Continue
6. Klik OK
87
7. Menarik kesimpulan dengan kriteria ujinya adalah terima H0 jika
nilai Sig pada tabel Test of Homogenity of Variances > level of
significant (0,05)
3.11.2.3 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah
kondisi awal kedua sampel mempunyai rata-rata kemampuan yang sama
atau tidak. Uji kesamaan dua rata-rata yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Hipotesis:
(tidak ada perbedaan rata-rata nilai awal kedua kelompok
sampel)
(ada perbedaan rata-rata nilai awal kedua kelompok
sampel)
Kriteria : Terima H0 jika
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Sudjana, 2005:239)
√
dengan
Keterangan:
: nilai rata-rata kelas eksperimen
: nilai rata-rata kelas kontrol
: banyaknya subjek kelas eksperimen
: banyaknya subjek kelas kontrol
: varians gabungan
88
: varians kelas eksperimen
: varians kelas kontrol
Kriteria pengujiannya terima H0 jika
dengan
taraf signifikan
Dalam penelitia ini uji kesamaan rata-rata dihitung dengan menggunakan
software SPSS 16.0 dengan menggunakan software SPSS 16.0. dengan
menggunakan uji Independent-Samples t-Test. Rumus uji Independent-
Samples t-Test:
√(
) (
)
Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut.
1. Masukkan data pada program SPSS 16.0. yang disusun dalam satu
kolom.
2. Buat pengkodean kelas dikolom selanjutnya.
3. Klik menu Analyze, pilih Compare Means, klik Independent-Samples
T Test.
4. Pindahkan variabel data ke kotak Test Variable (s) dan variabel
kode ke kotak Grouping Variable.
5. Klik Define Groups dan sesuaikan dengan kode yang dipakai.
6. Klik OK.
89
7. Menarik kesimpulan denga kriteria ujinya adalah terima jika Sig
pada kolom t-test for Equality of Means pada tabel Independent
Samples Test > Level of Significant (0,05).
3.11.2.4 Uji Hipotesis I
Pada pengujian hipotesis I dilakukan untuk mengetahui kemampuan
literasi matematika dengan pembelajaran PBL dengan pendekatan RME
berbantuan kartu masalah tuntas secara klasikal. KKM untuk kemampuan
literasi matematika ditetapkan . KKM ini ditetapkan berdasarkan
diskusi peneliti dengan guru mata pelajaran di SMP Negeri 1 Selogiri.
Kriteria ketuntasan klasikal yaitu persentase siswa yang mencapai
ketuntasan individual minimal .
3.11.2.4.1 Uji Proporsi
Untuk menguji ketuntasan belajar secara klasikal digunakan uji
proporsi satu pihak (kanan) dengan hipotesis sebagai berikut:
(proporsi siswa yang tuntas belajar dengan model PBL
pendekatan RME berbantuan kartu masalah belum mencapai ketuntasan
yang diinginkan yaitu )
(proporsi siswa yang tuntas belajar dengan model PBL
pendekatan RME berbantuan kartu masalah telah mencapai ketuntasan
yang diinginkan yaitu )
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Sudjana, 2005:233)
90
Keterangan
banyak siswa yang memenuhi KKM
: banyak siswa secara keseluruhan
Kriteria pengujian dengan adalah terima jika .
91
3.11.2.5 Uji Hipotesis II
3.11.2.5.1 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Uji kesamaan dua rata-rata yang digunakan adalah uji t satu pihak
(kanan) dengan hipotesis sebagai berikut:
(rata-rata kemampuan literasi matematika siswa pada kelas
eksperimen sama dengan rata-rata kemampuan literasi matematika siswa
kelas kontrol)
(rata-rata kemampuan literasi matematika siswa pada kelas
eksperimen lebih dari rata-rata kemampuan literasi matematika siswa
kelas kontrol)
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Sudjana, 2005:239)
√
dengan
Keterangan:
: nilai rata-rata kelas eksperimen
: nilai rata-rata kelas kontrol
: banyaknya subjek kelas eksperimen
: banyaknya subjek kelas kontrol
: varians gabungan
: varians kelas eksperimen
: varians kelas kontrol
Kriteria pengujiannya terima H0 jika dengan
taraf signifikan .
92
3.11.2.6 Uji Hipotesis III
Hipotesis ketiga meliputi uji beda rata-rata kemampuan literasi
matematika pre-test dan post-test, kriteria Gain ternormalisasi, dan uji
beda rata-rata kemampuan literasi matematika. Uji ini dilakukan untuk
mengetahui apakah kemampuan literasi matematika meningkat. Setelah
itu diuji dengan gain ternormalisasi untuk menguji sejauh mana
kemampuan literasi matematika meningkat.
3.11.2.6.1 Uji Beda Rata-Rata Pre-Test Dan Post-Test Kemampuan
Literasi Matematika
Uji beda rata-rata dilakukan untuk mengetahui manakah yang
lebih baik nilai rata-rata antara pre-test dan post-test kemampuan literasi
matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hipotesis
yang diuji adalah sebagai berikut:
(rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa
samadengan pre-test kemampuan literasi matematika siswa)
(rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa
lebih dari pre-test kemampuan literasi matematika siswa)
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Sudjana, 2005:239)
√
dengan
Kritera pengujiannya adalah ditolak jika dengan
dan peluang . (Sudjana:2002)
93
3.11.2.6.2 Uji Peningkatan Rata-Rata Kemampuan Literasi
Matematika
Uji ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan peningkatan rata-rata
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hipotesis yang digunakan
adalah sebagai berikut:
(rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa
pada kelas eksperimen sama dengan rata-rata peningkatan kemampuan
literasi matematika siswa kelas kontrol);
(rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa
pada kelas eksperimen lebih dari rata-rata peningkatan kemampuan
literasi matematika siswa kelas kontrol)
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Sudjana, 2005:239)
√
dengan
Keterangan:
: nilai rata-rata kelas eksperimen
: nilai rata-rata kelas kontrol
: banyaknya subjek kelas eksperimen
: banyaknya subjek kelas kontrol
: varians gabungan
: varians kelas eksperimen
: varians kelas kontrol
94
Kriteria pengujiannya terima H0 jika dengan
taraf signifikan
3.11.2.6.3 Kriteria Gain Ternormalisasi
Analisis gain digunakan untuk mengetahui besarnya peningkatan
kemampuan literasi matematika. Pada penelitian ini, data hasil tes
kemampuan literasi matematika dengan rumus gain ternomalisasi (N-
Gain) yaitu membandingkan skor pretest dan posttest pada kelas
eksperimen maupun pada kelas kontrol. Rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut:
⟨ ⟩ ⟨ ⟩ ⟨ ⟩
⟨ ⟩
Keterangan:
⟨ ⟩: gain ternomalisasi
⟨ ⟩nilai rata-rata post-test
⟨ ⟩: nilai rata-rata pre-test
Kriteria skor Gain ⟨ ⟩ tercantum dalam tabel di bawah:
Tabel 3 11 Kriteria Gain Ternormalisasi
Interval ⟨ ⟩ Gain
⟨ ⟩ Tinggi
⟨ ⟩ Sedang
⟨ ⟩ Rendah
(Hake:1998)
3.12 Keabsahan Data
95
Apabila peneliti melaksanakan pemeriksaan terhadap keabsahan data secara
cermat maka hasil upaya penelitiannya benar-benar dapat
dipertanggungjawabkan dari segala segi.
Ada empat kriteria yang digunakan untuk menetapkan keabsahan
(trustworthiness) data yaitu, derajat kepercayaan (credibility), keteralihan
(transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability)
(Sugiyono, 2010:366).
Tabel 3 12Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Kriteria Teknik Pemeriksaan
Derajat Kepercayaan (credibility
Keteralihan (transferability)
Kebergantungan (dependability)
Kepastian (confirmability)
a. Perpanjangan keikut-sertaan
b. Ketekunan pengamatan
c. Triangulasi
d. Pengecekan sejawab
e. Kecukupan referensial
f. Kajian kasus negatif
g. Pengecekan anggota
h. Uraian rinci
i. Audit kebergantungan
j. Audit kepastian
1. Derajat Kepercayaan (credibility)
Dalam penelitian ini, derajat kepercayaan (credibility) atau kredibilitas
data hasil penelitian dilakukan dengan teknik pemeriksaan triangulasi.
Tiangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
telah ada (Sugiyono, 2010: 330). Triangulasi yang digunakan adalah
triangulasi teknik, dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama
dengan teknik yang berbeda. Peneliti mengumpulkan data dari wawancara
mendalam dan tes dari sumber data yang sama yaitu Subjek penelitian.
2. Keteralihan (transferability)
96
Keteralihan ini merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif
yang menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian
ke populasi dimana sampel tersebut diambil. Supaya orang lain dapat
memahami hasil penelitian sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan
hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporannya harus
memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya
(Sugiyono, 2010: 376). Dengan demikian maka pembaca menjadi jelas atas
hasil penelitian tersebut, sehingga dapat memutuskan dapat atau tidaknya
untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain.
3. Kebergantungan (dependability)
Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan audit
terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor
independen atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti
dalam melakukan penelitian. Bagaimana peneliti mulai menentukan masalah,
memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data,
sampai membuat kesimpulan harus dapat ditunjukkan oleh peneliti (Sugiyono,
2010: 377).
4. Kepastian (confirmability)
Dalam penelitian kualitatif, kepastian mirip dengan keberuntungan,
sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji kepastian
berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila
hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka
penelitian tersebut telah memenuhi standar confirmability
97
98
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian pada bab 4 menguraikan tentang data hasil penelitian
mengenai permasalahan yang telah dirumuskan pada bab 1 dan didukung oleh
teori pada bab 2. Pengambilan data difokuskan pada kemampuan literasi
matematika siswa dan analisis kesalahan berdasarkan analisis Newman. Pada
pembelajaran dilakukan pengamatan untuk mengetahui bagaimana kemampuan
literasi siswa dan kesalahan apa yang dilakukan siswa saat mengerjakan soal
kemampuan literasi matematika. Sebanyak 6 siswa dipilih sebagai subjek
penelitian untuk mengetahui kemampuan literasi matematika siswa dan kesalahan
apa yang dilakukan siswa saat mengerjakan soal kemampuan literasi matematika.
Pemilihan 6 siswa sebagai subjek penelitian didasarkan dari hasil pre-test,
pengamatan selama pembelajaran, dan konsulitasi terhadap guru mata pelajaran
matematika yaitu diambil masing-masing 2 subjek secara acak berdasarkan
kedudukan kelompok tinggi, sedang, dan rendah. Deskripsi pelaksanaan penelitian
dapat dilihat pada lampiran 78.
4.1.1 Pelaksanaan Pembelajaran
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 26 April 2016 sampai dengan 28
Mei 2016 di SMP Negeri 1 Selogiri yang beralamat di Jalan Gunung Wijil,
Selogiri, Wonogiri. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Selogiri yang terdiri atas VII A, VII B, VII C, VII D, VII E, VII F,
VII G, VII H. Dari populasi tersebut diambil dua kelompok sampel. Kelas yang
99
terambil sebagai sampel adalah kelas VII A dan VII C. Kelas VII C terambil
sebagai kelas eksperimen yang dikenai model PBL pendekatan RME
berbantuan kartu masalah dan kelas VII A sebagai kelas kontrol yang dikenai
pembelajaran ekspositori.
4.1.2 Hasil Tes Penentuan Subjek
Tes penentuan subjek dilakukan pada hari Selasa, 26 April 2016 dengan
memberikan 8 soal tentang keliling dan luas dari persegi panjang, persegi, dan
jajargenjang kepada siswa kelas yang dikenai pembelajaran PBL pendekatan
RME berbantuan kartu masalah. Pemberian tes ini bertujuan untuk menentukan
subjek penelitian berdasarkan kedudukan siswa dalam kelompok sesuai dengan
hasil tes tersebut. Berdasarkan hasil tes tersebut (lampiran 32) dapat ditentukan
siswa yang menjadi subjek penelitian seperti pada lampiran 34.
4.1.3 Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika
Tes kemampuan literasi matematika dilakukan pada hari Kamis, 19 Mei
2016 kepada siswa kelas yang dikenai pembelajaran PBL pendekatan RME
berbantuan kartu masalah dan hari Sabtu, 21 Mei 2016 kepada siswa kelas
yang dikenai pembelajaran ekspositori. Soal yang diberikan sebanyak 8 soal
tentang sifat, keliling, dan luar dari persegi panjang, persegi, dan jajargenjang.
Data hasil tes kemampuan literasi matematika kelas yang dikenai
pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah dapat dilihat
pada lampitan 32 dan kelas yang dikenai pembelajaran ekspositori dapat dilihat
pada lampiran 33.
100
4.1.4 Hasil Penelitian Kuantitatif
4.1.4.1 Hasil Analisis data Awal
Analisis data awal dilakukan untuk mengetahui apakah sampel dalam
penelitian berasal dari keadaan awal yang sama. Sampel konten shape and
space terdiri atas dua kelas yaitu kelas VII C (kelas eksperimen) dan VII A
(kelas kontrol). Analisis tahap awal dilakukan pada data hasil nilai ulangan
tengah semester genap tahun ajaran 2015/2016 dengan uji normalitas, uji
homogenitas, dan uji kesamaan rata-rata.
4.1.4.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sebaran
sampel penelitian yang diambil berdistribusi normal atau tidak. Dalam
penelitian ini, uji normalitas data awal menggunakan uji Kolmogrov
Smirnov dengan software SPSS 16.0. hipotesis yang digunakan adalah
sebagai berikut:
: data berdistribusi normal
: data berdistribusi tidak normal.
Kriteria uji ini adalah terima H0 jika nilai Sig pada tabel One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test > level of significant (0,05). Hasil output dapat
dilihat pada tabel 4.1 berikut.
Tabel 4 1 Hasil Output Uji Normalitas Data Awal
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
VAR00001
N
Normal Parameters
Most Extreme Differences
Mean
Std. deviation
Absolute
Positive
56
67,4821
13,10099
.158
.158
101
Kolmogorov Smirnov Z
Asymp Sig (2 tailed)
a. Test distribution is normal
negative -.081
1.185
.120
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0
diperoleh nilai Sig dari kedua kelas, yakni . Jelas
, sehingga diterima, artinya data berasal dari populasi
yang berdistribusi normal.
4.1.4.1.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel
penelitian berasal dari kondisi yang sama (homogen) atau tidak. Uji
homogenitas dilakukan dengan penyelidikan apakah kedua sampel
mempunyai varians yang sama atau tidak. Dalam penelitian ini, uji
homogenitas data awal menggunakan uji Levene dengan software SPSS
16.0. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
(kedua varians data sama atau homogen)
(kedua varians data tidak sama atau tidak homogen)
Kriteria Pengujian:
Terima jika nilai Sig pada tabel Test of Homogenity of Variances>level
of significant . Hasil output dapat dilihat pada tabel 4.2
Tabel 4 2 Hasil Output Uji Homogenitas Data Awal
Test of Homogeneity of Variances
Levene statistic
2.376
df1
1
df2
54
Sig
.129
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0
diperoleh sehingga diterima. Artinya kedua
varians sama atau homogen.
102
4.1.4.1.3 Uji Kesamaan Rata-Rata
Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah
kedua sampel mempunyai rata-rata kemampuan yang sama atau tidak.
Dalam penelitian ini, uji kesamaan rata-rata data awal menggunakan uji
Independent Samples Test satu arah dengan software SPSS 16.0.
Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
(tidak ada perbedaan rata-rata nilai pretest kedua kelompok
sama)
(ada perbedaan rata-rata nilai pretest kedua kelompok sama)
Kriteria Pengujian: terima jika Sig pada kolom t-test for Equality of
Means pada tabel Independent Samples Test > Level of Significant (0,05)
Hasil output kesamaan rata-rata dapat dilihat pada tabel 4.3
Tabel 4 3 Hasil Output Uji Kesamaan Rata-Rata
Independent Sampel Test
Levene‟s Test
for Equality
of Variances
F Sig T df Sig (2-
tailed)
Mean
difference
Std. error
Difference
95% Cofidence
Interval of the
difference
Lower Upper
Var00001 Equal
variances
assumed
Equal
variances
not assumed
2.376 .129 1.652
1.673
54
53.593
.104
100
5.71026
5.71026
3.45644
3.41307
-1.21948
-1.13267
12.6399
12.5531
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0
diperoleh sehingga diterima. Artinya kedua
sampel mempunyai rata-rata yang sama.
103
4.1.4.2 Hasil Analisis Data Akhir
Analisis data akhir dilakukan untuk mengetahui apakah hasil dari pretest
dan post-test literasi matematika dan lembar observasi kualitas pembelajaran
memenuhi hipotesis yang dirumuskan atau tidak. Analisis yang dilakukan
meliputi uji normalitas, uji homogenitas, analisis kualitas pembelajaran, uji
hipotesis 1, uji hipotesis 2, dan uji hipotesis 3.
4.1.4.2.1 Uji Normalitas
4.1.4.2.1.1 Uji Normalitas Pretest Literasi Matematika
Uji normalitas pre-test literasi matematika dimaksudkan untuk
mengetahui apakah hasil pre-test literasi matematika kedua kelas
penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji
normalitas pre-test literasi matematika menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov dengan software SPSS 16.0. Hipotesis yang digunakan adalah
sebagai berikut.
: data berdistribusi normal
: data berdistribusi tidak normal.
Kriteria uji ini adalah terima H0 jika nilai Sig pada tabel One-
Sample Kolmogorov-Smirnov Test > level of significant (0,05). Hasil
output dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut.
Tabel 4 4 Hasil Output Uji Normalitas Pre-test Literasi Matematika
One-Sample Kolmpgorov-Smirnov Test
VAR00001
N
Normal Parameters
Most Extreme Differences
Mean
Std. deviation
Absolute
Positive
56
29.3929
11.50127
.158
.158
104
Kolmogorov Smirnov Z
Asymp Sig (2 tailed)
a. Test distribution is Normal
negative -.094
1.179
.124
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0
diperoleh nilai Sig dari kedua kelas, yakni . Jelas
, sehingga diterima, artinya data berasal dari populasi
yang berdistribusi normal.
4.1.4.2.1.2 Uji Normalitas Post-Test Literasi Matematika
Uji normalitas post-test literasi matematika dimaksudkan untuk
mengetahui apakah hasil post-test literasi matematika kedua kelas
penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji
normalitas pre-test literasi matematika menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov dengan software SPSS 16.0. Hipotesis yang digunakan adalah
sebagai berikut:
: data berdistribusi normal
: data berdistribusi tidak normal.
Kriteria uji ini adalah terima H0 jika nilai Sig pada tabel One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test > level of significant (0,05). Hasil output dapat
dilihat pada tabel 4.5 berikut:
Tabel 4 5Hasil Output Uji Normalitas Post-Test Literasi Matematika
One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test
VAR00001
N
Normal Parameters
Most Extreme Differences
Kolmogorov Smirnov Z
Mean
Std. deviation
Absolute
Positive
negative
56
73.3750
8.16770
.130
.089
-.130
.975
105
Asymp Sig (2 tailed)
a. Test distribution is Normal
.298
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh
nilai Sig dari kedua kelas, yakni . Jelas ,
sehingga diterima, artinya data berasal dari populasi yang berdistribusi
normal.
4.1.4.2.2 Uji Homogenitas
4.1.4.2.2.1 Uji Homogenitas Pre-test Literasi Matematika
Uji homogenitaas pre-test dilakukan untuk mengetahui apakah
nilai pre-test kedua sampel penelitian mempunyai varians yang sama atau
tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas pre-test literasi matematika
dari kedua sampel dihitung menggunakan software SPSS 16.0. Hipotesis
yang digunakan adalah sebagai berikut:
(kedua varians data sama atau homogen)
(kedua varians data tidak sama atau tidak homogen)
Kriteria Pengujian: Terima jika nilai Sig pada tabel Test of
Homogenity of Variances>level of significant . Hasil output dapat
dilihat pada tabel 4.6 berikut:
Tabel 4 6 Hasil output uji homogenitas nilai pre-test literasi matematika:
Test of Homogeneity of Variances
Levene statistic
.003
df1
1
df2
54
Sig
.959
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0
diperoleh sehingga diterima. Artinya kedua
varians sama atau homogen.
106
4.1.4.2.2.2 Uji Homogenitas Nilai Post-Test Literasi Matematika
Uji homogenitas post-test dilakukan untuk mengetahui apakah
nilai post-test kedua sampel penelitian mempunyai varians yang sama
atau tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas post-test literasi
matematika dari kedua sampel dihitung menggunakan software SPSS
16.0. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
(kedua varians data sama atau homogen)
(kedua varians data tidak sama atau tidak homogen)
Kriteria Pengujian: Terima jika nilai Sig pada tabel Test of
Homogenity of Variances>level of significant . Hasil output dapat
dilihat pada tabel 4.7 berikut:
Tabel 4 7 Hasil output uji homogenitas nilai post-test literasi matematika
Tes of Homogeneity of Variances
Levene statistic
.735
df1
1
df2
54
Sig
.395
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0
diperoleh sehingga diterima. Artinya kedua
varians sama atau homogen.
4.1.4.2.3 Uji Hipotesis I
Uji hipotesis I dilakukan untuk mengetahui apakah literasi
matematika siswa dengan pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan
kartu masalah dapat mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Siswa
dikatakan tuntas belajar apabila mencapai kriteria ketuntasan secara
klasikal dari jumlah siswa yang ada pada kelas tersebut telah tuntas
belajar.
107
4.1.4.2.3.1 Uji ketuntasan klasikal menggunakan uji proporsi satu
pihak (kanan).
Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
(proporsi siswa yang tuntas belajar dengan model PBL
pendekatan RME berbantuan kartu masalah belum mencapai ketuntasan
yang diinginkan yaitu )
(proporsi siswa yang tuntas belajar dengan model PBL
pendekatan RME berbantuan kartu masalah telah mencapai ketuntasan
yang diinginkan yaitu )
Kriteria Pengujian:
Tolak jika dengan di mana didapat dari
daftar normal baku dengan peluang .
Hasil uji proporsi diperoleh . Harga dengan
peluang . Karena maka
ditolak. Artinya sebanyak lebih dari dari keseluruhan siswa yang
mendapatkan pembelajaran dengan model PBL pendekatan RME
berbantuan kartu masalah telah mencapai ketuntasan pada kemampuan
literasi matematika. Perhitungan uji proporsi dapat dilihat pada lampiran
40.
4.1.4.2.4 Uji Hipotesis II
Uji hipotesis II dilakukan untuk mengetahui apakah kemampuan
literasi matematika siswa SMP Negeri 1 Selogiri yang memperoleh
pembelajaran dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu
108
masalah lebih baik bila dibandingkan dengan kemampuan literasi
matematika yang memperoleh pembelajaran model ekspositori.
4.1.4.2.4.1 Uji Perbedaan Rata-Rata Kemampuan Literasi
Matematika
Uji perbedaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah nilai
rata-rata literasi matematika post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol
memiliki perbedaan atau tidak. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai
berikut:
(rata-rata kemampuan literasi matematika siswa pada kelas
eksperimen sama dengan rata-rata kemampuan literasi matematika siswa
kelas kontrol)
(rata-rata kemampuan literasi matematika siswa pada kelas
eksperimen lebih dari rata-rata kemampuan literasi matematika siswa
kelas kontrol)
Kriteria pengujiannya tolak H0 jika dengan
taraf signifikan .
Tabel 4 8 Hasil Uji Beda Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kriteria Kesimpulan
Tolak jika
( )
ditolak
Berdasarkan perhitungan diperoleh sehingga
ditolak dan diterima, yang berarti rata-rata hasil belajar literasi
matematika dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu
109
masalah lebih dari rata-rata hasil belajar literasi matematika dengan
pembelajaran ekspositori. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 41.
4.1.4.2.5 Uji Hipotesis III
Uji hipotesis III dilakukan untuk mengetahui apakah peningkatan
kemampuan literasi matematika kelompok siswa SMP Negeri 1 Selogiri
yang memperoleh pembelajaran dengan model PBL pendekatan RME
berbantuan kartu masalah lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa
yang memperoleh pembelajaran ekspositori.
4.1.4.2.5.1 Uji Beda Rata-Rata Kemampuan Literasi Matematika
Pre-Test dan Post-Test Konten Shape and Space
1) Uji Beda Rata-Rata Kemampuan Literasi Matematika Pre-Test dan
Post-Test Kelas Eksperimen
Uji beda rata-rata dilakukan untuk mengetahui manakah yang
lebih baik nilai rata-rata pre-test atau post-test kemampuan literasi
matematika siswa kelas eksperimen. Hipotesis yang diuji adalah sebagai
berikut:
(rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa
samadengan pre-test kemampuan literasi matematika siswa)
(rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa
lebih dari pre-test kemampuan literasi matematika siswa)
110
Kriteria pengujiannya ditolak jika dengan
dan peluang , Untuk
peluang diperoleh .
Tabel 4 9 Hasil Uji Beda Rata-Rata Kelas Eksperimen
Kriteria Kesimpulan
Tolak
jika
ditolak
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa
sedangkan . Jadi diperoleh oleh karena
itu ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata post-test
kemampuan literasi matematika siswa kelas eksperimen lebih dari pre-
test kemampuan literasi matematika siswa kelas eksperimen.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 42.
2) Uji Beda Rata-Rata Kemampuan Literasi Matematika Pre-Test dan
Post-Test Kelas Kontrol
Uji beda rata-rata dilakukan untuk mengetahui manakah yang
lebih baik nilai rata-rata pre-test atau post-test kemampuan literasi
matematika siswa kelas kontrol. Hipotesis yang diuji adalah sebagai
berikut:
(rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa
samadengan pre-test kemampuan literasi matematika siswa)
(rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa
lebih dari pre-test kemampuan literasi matematika siswa)
111
Kriteria pengujiannya ditolak jika dengan
dan peluang , Untuk
peluang diperoleh .
Tabel 4 10 Hasil Uji Beda Rata-Rata Kelas Kontrol
Kriteria Kesimpulan
Tolak
jika
ditolak
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa
sedangkan . Jadi diperoleh oleh karena
itu ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata post-test
kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol lebih dari pre-test
kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 42.
4.1.4.2.5.2 Uji Beda Rata-Rata Peningkatan Kemampuan Literasi
Matematika
Uji beda rata-rata dilakukan untuk mengetahui peningkatan
kemampuan literasi matematika siswa kelas eksperimen lebih baik
dibandingkan peningkatan kemampuan literasi matematika kelas kontrol.
Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
(rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika
siswa pada kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan rata-rata
peningkatan kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol);
112
(rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika
siswa pada kelas eksperimen lebih dari rata-rata peningkatan
kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol)
Kriteria pengujiannya tolak H0 jika dengan
taraf signifikan .
Tabel 4 11 Hasil Uji Beda Rata-Rata Peningkatan Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Kriteria Kesimpulan
Tolak jika
( )
ditolak
Berdasarkan perhitungan diperoleh sehingga
diterima, yang berarti rata-rata peningkatan kemampuan literasi
matematika siswa pada kelas eksperimen lebih baik daripada rata-rata
peningkatan kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 42.
4.1.4.2.5.3 Kriteria Gain Ternormalisasi
1) Kriteria Gain Ternormalisasi Kelas Eksperimen
Kriteria Gain ternormalisasi dilakukan untuk mengukur besarnya
peningkatan kemampuan literasi matematika siswa pada kelas
eksperimen. Data yang digunakan adalah data pre-test dan post-test
kemampuan literasi matematika peserta didik kelas eksperimen.
Dari uji gain ternormalisasi yang dilakukan diperoleh hasil bahwa
sebanyak 17 siswa atau responden mengalami peningkatan
kemampuan literasi matematika berkategori sedang dan sebanyak 13
113
siswa atau responden mengalami peningkatan kemampuan
literasi matematika berkategori tinggi. Selain itu dihitung pula rata-rata
peningkatan kemampuan literasi matematika secara klasikal.
Perhitungan kriteria gain ternormalisasi secara klasikal diperoleh
hasil sebagai berikut:
⟨ ⟩ ⟨ ⟩ ⟨ ⟩
⟨ ⟩
Berdasarkan perhitungan diperoleh ⟨ ⟩ . Hal tersebut
menunjukkan bahwa ⟨ ⟩ . Jadi gain ternormalisasi
termasuk ke dalam kriteria sedang. Artinya, peningkatan kemampuan
literasi matematika siswa pada kelas eksperimen termasuk dalam
kriteria sedang. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
42.
2) Kriteria Gain Ternormalisasi Kelas Kontrol
Kriteria Gain ternormalisasi dilakukan untuk mengukur besarnya
peningkatan kemampuan literasi matematika siswa pada kelas
eksperimen. Data yang digunakan adalah data pre-test dan post-test
kemampuan literasi matematika peserta didik kelas kontrol.
Dari uji Gain ternormalisasi yang dilakukan diperoleh hasil bahwa
sebanyak 23 siswa atau responden mengalami peningkatan
kemampuan literasi matematika berkategori sedang dan sebanyak 3
siswa atau responden mengalami peningkatan kemampuan
literasi matematika berkategori tinggi. Selain itu dihitung pula rata-rata
peningkatan kemampuan literasi matematika secara klasikal.
114
Perhitungan kriteria gain ternormalisasi secara klasikal diperoleh
hasil sebagai berikut:
⟨ ⟩ ⟨ ⟩ ⟨ ⟩
⟨ ⟩
Berdasarkan perhitungan diperoleh ⟨ ⟩ . Hal tersebut
menunjukkan bahwa ⟨ ⟩ . Jadi Gain ternormalisasi
termasuk ke dalam kriteria sedang. Artinya, peningkatan kemampuan
literasi matematika siswa pada kelas kontrol termasuk dalam kriteria
sedang. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 42.
4.1.4.2.6 Hasil Analisis Kualitas Pembelajaran Model PBL
Pendekatan RME Berbantuan Kartu Masalah
Berdasarkan data hasil lembar pengamatan terhadap kualitas pembelajaran
pada kelas eksperimen dengan model pembelajaran PBL pendekatan RME
berbantuan kartu masalah diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4 12 Persentase Kualitas Pembelajaran Model PBL dengan
Pendekatan RME Berbantuan Kartu Masalah
Pertemuan Skor Persentase Kriteria
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik
Total Sangat baik
Pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa rata-rata kualitas pembelajaran
model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah konten shape and
space pada materi segiempat sub materi persegi panjang, persegi, dan
115
jajargejang memiliki kualitas pembelajaran kategori sangat baik.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 46.
4.1.5 Hasil dan Analisis Penelitian Kualitatif
Data yang didapat selama di lapangan meliputi hasil pre-test dan post-tets
kemampuan literasi matematika telah disajikan pada subbab sebelumnya yaitu
subbab hasil penelitian kuantitatif pada halaman 105. Selain pre-test juga
diperoleh data berupa hasil hasil wawancara (lampiran 49 sampai 60).
Guna mengetahui kemampuan literasi matematika siswa pada kelas
eksperimen terlebih dulu dilakukan reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan verifikasi. Hasil pengumpulan data kemudian dilakukan reduksi
data. Reduksi data dimulai dari mengoreksi hasil pre-test, pengamatan aktivitas
dalam pembelajaran, dan konsultasi terhadap guru mata pelajaran matematika
yang kemudian digunakan untuk menentukan siswa yang dijadikan subjek
penelitian. Kategori kelompok dilakukan setelah dilakukan perangkingan nilai
pre-test yang telah dilaksanakan. Terdapat 6 subjek penelitian yang terbagi
menjadi tiga kelompok yaitu kelompok atas, kelompok tengah, dan kelompok
bawah. Masing-masing dua siswa dari kelompok atas, dua siswa dari kelompok
tengah, dan dua siswa dari kelompok bawah. Kelompok atas merupakan siswa
yang memiliki nilai pre-test lebih dari atau samadengan , kelompok tengah
merupakan siswa yang memiliki nilai pre-test antara , dan kelompok
bawah merupakan siswa yang memiliki nilai pre-test kurang dari 17. Hasil
reduksi ini terdapat pada lampiran 34. Reduksi data juga dilakukan pada hasil
pengamatan, pre-test, post-test, dan wawancara dengan keenam subjek
116
penelitian dengan cara dari keempat hasil disederhanakan menjadi susunan
bahasa yang sederhana, baik, dan rapi mengenai kemampuan literaasi
matematika dan kesalahan dari keenam subjek penelitian (lampiran 62-73).
Pada subbab hasil dan analisis penelitian kemampuan literasi matematika
siswa dilakukan penyajian data dan penarikan kesimpulan dari kemampuan
literasi matematika siswa dan kesalahan berdasarkan analisis Newman yang
dilakukan oleh subjek penelitian. Analisis kemampuan literasi matematika siswa
akan dianalisis berdasarkan hasil pre-test dan post-test.
Penyajian data tentang analisis kualitatif ini didasarkan pada data lengkap
pre-test yang telah disajikan (lampiran 49-54) dan data lengkap post-test yang
telah disajikan (lampiran 55-60). Selanjutnya telah dilakukan reduksi data untuk
pre-test yang telah disajikan (lampiran 62-67) dan reduksi data untuk post-test
yang telah disajikan (lampiran 68-73). Dari hasil reduksi yang telah dilakukan
oleh peneliti dilakukan penyajian data dengan indikator-indikator kemampuan
literasi matematika. Berikut ini penyajian data berdasarkan indikator
kemampuan literasi matematika:
4.1.5.1 Kemampuan Literasi Matematika Kelas Eksperimen
Untuk mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan literasi
matematika siswa dari kelas penelitian, peneliti menentukan dua instrumen yang
terdiri dari tes dan wawancara. Wawancara dilakukan dua kali yaitu setelah
siswa mengerjakan soal pre-test dan setelah siswa mengerjakan soal post-test.
Daftar subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut:
Tabel 4 13 Daftar Subjek Penelitian
117
No Nama Kode Kelompok
1
2
3
4
5
6
Risma Nahva Firdausy
Iin Setyaningsih
I Nyoman Karma D N W
Linda Setyawan
Regis Erlang Pramudya
Rico Jafar Saputra
SE-22
SE-10
SE-09
SE-12
SE-19
SE-20
Atas
Atas
Tengah
Tengah
Bawah
Bawah
118
4.1.5.1.1 Wawancara Setelah Pre-Test
Wawancara pre-test dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa sebelum siswa mendapatkan materi dari peneliti.
Penyajian data tentang analisis kualitatif setelah pre-test ini didasarkan pada
data lengkap pre-test yang telah disajikan (lampiran 49-54) dan reduksi data
(lampiran 62-67). Dari hasil reduksi yang telah dilakukan oleh peneliti
dilakukan penyajian data dengan indikator-indikator kemampuan literasi
matematika. Berikut ini penyajian data berdasarkan indikator kemampuan
literasi matematika:
1. Kemampuan Literasi Matematika Kelas Atas
a. Subjek penelitian SE-22
Subjek SE-22 merupakan salah satu peserta didik yang menempati
klasifikasi kelompok atas.
1) Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-22 dapat dilihat
pada gambar 4.1 berikut:
Berdasarkan hasil pre-test kemampuan literasi matematika
(lampiran 49) dan reduksi data (lampiran 62) terlihat bahwa subjek SE-
22 telah menunjukkan kemampuan literasi matematika, hal tersebut
ditunjukkan dengan subjek SE-22 mengerjakan soal tersebut dengan
Gambar 4 1 Hasil Pre-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-22
119
lancar SE-22 mampu mengkomunikasikan masalah, mengubah
permasalahan dari dunia nyata ke bentuk matematika atau sebaliknya,
menyusun strategi, tetapi belum mampu memberi alasan yang logis
untuk menghasilkan kesimpulan, belum terlihat menggunakan simbol
matematika, dan menggunakan alat bantu matematika.
2) Hasil Wawancara Subjek SE-22
a) Communication
Berdasarkan hasil wawancara pre-test kemampuan literasi matematika
(lampiran 49) dan reduksi (lampiran 62) SE-22 mampu menjawab soal
yang diberikan. Hasil pekerjaan SE-22 juga telah menunjukkan bahwa SE-
22 memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses
communication yaitu ditandai dengan SE-22 mampu menuliskan sebagian
besar informasi yang diketahui dan yang ditanyakan pada soal nomor 5.
Siswa juga membuat simpulan dari pekerjaannya.
b) Mathematizing
Hasil pekerjaan SE-22 (lampiran 49) dan reduksi (lampiran 62)
menunjukkan kemampuan mathematizing. Kemampuan matematisasi
siswa ditunjukkan dengan siswa dapat mengubah permasalahan sehari-hari
ke dalam bentuk matematika. Walaupun siswa tidak menggambarkan
bentuk kerangka dari persegi panjang dan persegi pada pekerjaannya
namun kemampuan SE-22 telah mampu mengubah masalah nyata ke
dalam bentuk matematika dilihat dari strategi yang digunakan SE-22 untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
120
c) Devising strategies for solving problems
Hasil pekerjaan SE-22 (lampiran 49) dan reduksi (lampiran 62)
menunjukkan kemampuan SE-22 dalam devising strategies for solving
problems. SE-22 mampu menggunakan strategi untuk menyelesaikan
masalah yang diberikan meskipun pada langkah mencari panjang rusuk
persegi SE-22 melakukan kesalahan dengan membagi panjang rusuk
persegi panjang dengan .
d) Reasoning and argument
Hasil pekerjaan SE-22 (lampiran 49) menunjukkan kemampuan SE-22
dalam proses reasoning and argument. Berdasarkan hasil wawancara SE-
22 telah mampu menyampaikan hasil jawaban dari pekerjaan yang telah
diselesaikan disertai dengan argument dari jawaban yang telah SE-22
tuliskan.
e) Using symbolic, formal and technical language and operation
Hasil pekerjaan SE-22 (lampiran 49) dan reduksi (lampiran 62) belum
menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic, formal and
technical language and operation dan pada saat wawancara SE-22
mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan simbol matematika.
f) Using mathematics tools
Hasil pekerjaan SE-22 (lampiran 49) belum menunjukkan kemampuan
pada proses using mathematics tools dan pada saat wawancara SE-22
mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan alat matematika.
3) Kesimpulan
121
Berdasarkan hasil tes nomor 5, wawancara (lampiran 49) dan reduksi
(lampiran 62) menunjukkan bahwa subjek SE-22 belum memenuhi semua
komponen literasi matematika yaitu SE-22 belum menunjukkan kemampuan
using symbolic, formal and technical language and operation dan using
mathematics tools. Dapat disimpulkan bahwa subjek SE-22 teridentifikasi
memiliki kemampuan literasi matematika yang cukup.
b. Subjek penelitian SE-10
Subjek SE-10 merupakan salah satu peserta didik yang menempati
klasifikasi kelompok atas.
1) Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-10 dapat dilihat
pada gambar 4.2 berikut:
Berdasarkan hasil pre-test kemampuan literasi matematika
(lampiran 50) dan reduksi (lampiran 63) terlihat bahwa subjek SE-10
telah menunjukkan kemampuan literasi matematika, hal tersebut
ditunjukkan dengan subjek SE-10 mengerjakan soal tersebut dengan
lancar SE-10 mampu mengkomunikasikan masalah, mengubah
permasalahan dari dunia nyata ke bentuk matematika atau sebaliknya,
Gambar 4 2 Hasil Pre-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-10
122
mempresentasikan masalah memberi alasan yang logis untuk
menghasilkan kesimpulan, menyusun strategi dalam memecahkan suatu
masalah tetapi belum menggunakan simbol matematika dan
menggunakan alat bantu matematika.
2) Hasil Wawancara Subjek SE-10
a) Communication
Berdasarkan hasil pre-test kemampuan literasi matematika (lampiran
50) dan reduksi (lampiran 63) terlihat bahwa subjek SE-10 mampu
menjawab soal yang diberikan. SE-10 memenuhi kemampuan literasi
matematika pada komponen proses communication yaitu ditandai dengan
SE-10 mampu menuliskan sebagian besar informasi yang diketahui, yang
ditanyakan pada soal nomor 5 dan juga membuat simpulan dari
pekerjaannya
b) Mathematizing
Hasil pekerjaan SE-10 (lampiran 50) dan reduksi (lampiran 63)
menunjukkan kemampuan mathematizing. Kemampuan matematisasi
siswa ditunjukkan dengan siswa dapat mengubah permasalahan sehari-
hari ke dalam bentuk matematika. Walaupun siswa tidak menggambarkan
hubungan kerangka dari persegi panjang dan persegi pada pekerjaannya
namun kemampuan SE-10 telah mampu mengubah masalah nyata ke
dalam bentuk matematika dilihat dari strategi yang digunakan SE-10
untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
123
c) Devising strategies for solving problems
Hasil pekerjaan SE-10 (lampiran 50) dan reduksi (lampiran 63) juga
menunjukkan kemampuan SE-10 dalam devising strategies for solving
problems. SE-10 mampu menggunakan strategi untuk menyelesaikan
masalah yang diberikan yaitu dengan cara SE-10 mencari keliling persegi
panjang lalu untuk mencari panjang rusuk maksimal dari persegi SE-10
menggunakan persamaan keliling persegi panjang samadengan
.
d) Reasoning and argument
Hasil pekerjaan SE-10 (lampiran 50) dan reduksi (lampiran 63) juga
menunjukkan kemampuan SE-10 dalam proses reasoning and argument.
SE-10 mampu menyampaikan hasil jawaban dari pekerjaan yang telah
diselesaikan disertai dengan argument dari jawaban yang telah diberikan
SE-10.
e) Using symbolic, formal and technical language and operation
Hasil pekerjaan SE-10 (lampiran 50) dan reduksi (lampiran 63) belum
menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic, formal and
technical language and operation dan pada saat wawancara SE-10
mengakui bingung ketika harus menggunakan simbol matematika.
f) Using mathematics tools
Hasil pekerjaan SE-10 (lampiran 50) dan reduksi (lampiran 63) belum
menunjukkan kemampuan pada proses using mathematics tools dan pada
124
saat wawancara SE-10 mengakui bahwa hanya kadang-kadang
menggunakan alat matematika.
3) Kesimpulan
Hasil pekerjaan dan wawancara dengan SE-10 (lampiran 50) dan
reduksi (lampiran 63), menunjukkan bahwa subjek SE-10 belum
memenuhi semua komponen literasi matematika yaitu belum
menggunakan simbol matematika dalam pengerjaan soal. Dapat
disimpulkan bahwa subjek SE-10 teridentifikasi memiliki kemampuan
literasi matematika yang cukup.
2. Kemampuan Literasi Matematika Kelas Sedang
a. Subjek penelitian SE-09
Subjek SE-09 merupakan salah satu peserta didik yang menempati
klasifikasi kelompok sedang.
1) Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-09 dapat dilihat
pada gambar 4.3 berikut:
Berdasarkan hasil pre-test kemampuan literasi matematika
(lampiran 51) dan reduksi (lampiran 64) terlihat bahwa subjek SE-09
belum menunjukkan kemampuan literasi matematika, hal tersebut
ditunjukkan dengan subjek SE-09 mengerjakan soal tersebut dengan cara
Gambar 4 3 Hasil Pre-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-09
125
cepat sehingga belum menunjukkan kemampuan dalam memberikan
alasan logis untuk menghasilkan kesimpulan dan pada kemampuan
mengubah permasalahan nyata ke bentuk matematika hanya ditunjukkan
sedikit oleh subjek SE-09.
2) Hasil Wawancara Subjek SE-09
a) Communication
Hasil pekerjaan SE-09 (lampiran 51) dan reduksi (lampiran 64)
menunjukkan bahwa SE-09 memenuhi kemampuan literasi matematika
pada komponen proses communication yaitu ditandai dengan SE-09
mampu menuliskan informasi yang diketahui dan yang ditanyakan pada
soal nomor 5 walaupun informasi yang SE-09 tuliskan masih belum
lengkap.
b) Mathematizing
Hasil pekerjaan SE-09 (lampiran 51) dan reduksi (lampiran 64)
menunjukkan bahwa SE-09 belum memenuhi kemampuan literasi
matematika pada komponen proses mathematizing. Karena SE-09
menggunakan cara yang cepat dalam pengerjaan soal nomor 5 ini jadi
belum terlihat bahwa SE-09 memiliki kemampuan mathematizing.
c) Devising strategies for solving problems
Hasil pekerjaan SE-09 (lampiran 51) dan reduksi (lampiran 64)
menunjukkan bahwa SE-09 belum memenuhi kemampuan literasi
matematika pada komponen proses devising strategies for solving
problems karena berdasarkan wawancara SE-09 belum mampu
126
menjelaskan dengan baik apa yang sudah SE-09 tuliskan untuk menjawab
persoalan yang ada pada nomor 5 ini.
d) Reasoning and argument
Hasil pekerjaan SE-09 (lampiran 51) dan reduksi (lampiran 64)
menunjukkan bahwa SE-09 belum memenuhi kemampuan literasi
matematika pada komponen proses reasoning and argument. Hal ini
dikarenakan SE-09 belum mampu menjelaskan alasan dari setiap strategi
yang telah SE-09 gunakan untuku menjawab persoalan nomor 5.
e) Using symbolic, formal and technical language and operation
Hasil pekerjaan SE-09 (lampiran 51) dan reduksi (lampiran 64) belum
menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic, formal and
technical language and operation dan pada saat wawancara SE-09
mengakui bingung ketika harus menggunakan simbol matematika.
f) Using mathematics tools
Hasil pekerjaan SE-09 (lampiran 51) dan reduksi (lampiran 64) belum
menunjukkan kemampuan pada proses using mathematics tools dan pada
saat wawancara SE-09 mengakui bahwa hanya kadang-kadang
menggunakan alat matematika.
3) Kesimpulan
Berdasarkan hasil pekerjaan dan wawancara dengan SE-09 (lampiran
51) dan reduksi (lampiran 64) menunjukkan bahwa subjek SE-09 belum
memperlihatkan kemampuan dalam menggunakan simbol matematika,
kemampuan menyusun strategi dalam menyelesaikan suatu masalah,
127
kemampuan dalam memberikan alasan yang logis untuk menghasilkan
kesimpulan tetapi sudah dapat mengubah permasalahan nyata ke bentuk
matematika. Dapat teridentifikasi bahwa SE-09 memiliki kemampuan
literasi matematika yang kurang.
b. Subjek penelitian SE-12
Subjek SE-12 merupakan salah satu peserta didik yang menempati
klasifikasi kelompok sedang.
1) Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-12 dapat dilihat
pada gambar 4.4 berikut:
Berdasarkan hasil pre-test kemampuan literasi matematika
(lampiran 52) dan reduksi (lampiran 65) terlihat bahwa subjek SE-12
belum menunjukkan kemampuan literasi matematika, hal tersebut
ditunjukkan dengan subjek SE-12 mengerjakan soal tersebut dengan
cara cepat sehingga belum menunjukkan kemampuan dalam
memberikan alasan logis untuk menghasilkan kesimpulan dan pada
kemampuan mengubah permasalahan nyata ke bentuk matematika
hanya ditunjukkan sedikit oleh subjek SE-12.
Gambar 4 4 Hasil Pre-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-12
128
2) Hasil Wawancara Subjek SE-12
a) Communication
Hasil pekerjaan SE-12 (lampiran 52) dan reduksi (lampiran 65)
menunjukkan bahwa SE-12 memenuhi kemampuan literasi matematika
pada komponen proses communication yaitu ditandai dengan SE-12
mampu menuliskan sebagian besar informasi yang diketahui, yang
ditanyakan pada soal nomor 5, dan juga membuat simpulan dari
pekerjaannya
b) Mathematizing
Hasil pekerjaan SE-12 (lampiran 52) dan reduksi (lampiran 65)
menunjukkan bahwa SE-12 belum memenuhi kemampuan literasi
matematika pada komponen proses mathematizing. Hal ini terlihat dari
hasil pekerjaan SE-12 yang langsung menggunakan rumus sesuai dengan
informasi yang ada pada soal tanpa berpikir apakah rumus yang SE-12
tuliskan akan membantunya menyelesaikan soal nomor 5 ini.
c) Devising strategies for solving problems
Hasil pekerjaan SE-12 (lampiran 52) dan reduksi (lampiran 65)
menunjukkan bahwa SE-12 belum memenuhi kemampuan literasi
matematika pada komponen proses devising strategies for solving
problems. Hal ini terlihat saat wawancara dengan SE-12, SE-12 belum
mampu menjelaskan setiap strategi yang sudah SE-12 tuliskan pada
lembar jawabnya.
129
d) Reasoning and argument
Hasil pekerjaan SE-12 (lampiran 52) dan reduksi (lampiran 65)
menunjukkan bahwa SE-12 belum memenuhi kemampuan literasi
matematika pada komponen proses reasoning and argument hal ini
diperkuat dari hasil wawancara dengan SE-12, SE-12 belum mampu
menjelaskan alasan dari setiap strategi dan langkah yang sudah SE-12
tuliskan untuk menjawab persoalan nomor 5 ini.
e) Using symbolic, formal and technical language and operation
Hasil pekerjaan SE-12 (lampiran 52) dan reduksi (lampiran 65) SE-12
sudah menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic, formal and
technical language and operation walaupun pada saat wawancara SE-12
mengakui masih bingung ketika harus menggunakan simbol matematika.
f) Using mathematics tools
Hasil pekerjaan SE-12 (lampiran 52) dan reduksi (lampiran 65) SE-12
belum menunjukkan kemampuan pada proses using mathematics tools
dan pada saat wawancara SE-12 mengakui bahwa hanya kadang-kadang
menggunakan alat matematika.
3) Kesimpulan
Berdasarkan hasil pekerjaan SE-12 (lampiran 52) dan reduksi
(lampiran 65), menunjukkan bahwa subjek SE-12 belum
memperlihatkan kemampuan dalam menggunakan simbol matematika,
kemampuan menyusun strategi dalam menyelesaikan suatu masalah,
kemampuan dalam memberikan alasan yang logis untuk menghasilkan
130
kesimpulan tetapi sudah dapat mengubah permasalahan nyata ke bentuk
matematika. Dapat disimpulkan bahwa SE-12 teridentifikasi memiliki
kemampuan literasi matematika yang kurang.
3. Kemampuan Literasi Matematika Kelas Rendah
a. Subjek penelitian SE-19
Subjek SE-19 merupakan salah satu peserta didik yang menempati
klasifikasi kelompok rendah.
1) Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-19 dapat dilihat
pada gambar 4.5 berikut:
Berdasarkan hasil pre-test kemampuan literasi matematika
(lampiran 53) dan reduksi (lampiran 66) terlihat bahwa subjek SE-19
kurang menunjukkan kemampuan literasi matematika, hal tersebut
ditunjukkan dengan subjek SE-19 mampu menunjukkan kemampuan
mengubah masalah nyata ke dalam masalah matematika dan
menunjukkan kemampuan dalam memberikan alasan logis untuk
menghasilkan kesimpulan. Tetapi belum mampu menunjukkan strategi
yang tepat dalam mengerjakan permasalahan matematika.
Gambar 4 5 Hasil Pre-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-19
131
2) Hasil Wawancara Subjek SE-19
a) Communication
Hasil pekerjaan SE-19 (lampiran 53) dan reduksi (lampiran 66)
menunjukkan bahwa SE-19 memenuhi kemampuan literasi matematika
pada komponen proses communication yaitu ditandai dengan SE-19
mampu menuliskan informasi yang diketahui, yang ditanyakan pada soal
nomor 2, dan juga membuat simpulan dari pekerjaannya
b) Mathematizing
Hasil pekerjaan SE-19 (lampiran 53) dan reduksi (lampiran 66)
menunjukkan bahwa SE-19 belum memenuhi kemampuan literasi
matematika pada komponen proses mathematizing. Hal ini ditunjukkan
dari hasil pekerjaan SE-19 terlihat bahwa SE-19 memilih menggunakan
luas persegi panjang padahal yang ditanyakan pada soal adalah keliling
persegi panjang.
c) Devising strategies for solving problems
Hasil pekerjaan SE-19 (lampiran 53) dan reduksi (lampiran 66)
menunjukkan bahwa SE-19 belum memenuhi kemampuan literasi
matematika pada komponen proses devising strategies for solving
problems. Hal ini terlihat ketika wawancara dengan SE-19, SE-19 tidak
mampu menjelaskan strategi yang sudah SE-19 pilih untuk menyelesaikan
soal nomor 2.
132
d) Reasoning and argument
Hasil pekerjaan SE-19 (lampiran 53) dan reduksi (lampiran 66)
menunjukkan bahwa SE-19 belum memenuhi kemampuan literasi
matematika pada komponen proses reasoning and argument. Hal ini
terlihat dari hasil wawancara dengan SE-19 yang menunjukkan bahwa
SE-19 tidak dapat memberikan alasan yang logis dalam menjelaskan
strategi yang sudah SE-19 pilih untuk menyelesaikan soal nomor 2.
e) Using symbolic, formal and technical language and operation
Hasil pekerjaan SE-19 (lampiran 53) dan reduksi (lampiran 66)
sudah menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic, formal and
technical language and operation walaupun pada saat wawancara SE-19
mengakui masih bingung ketika harus menggunakan simbol matematika.
f) Using mathematics tools
Hasil pekerjaan SE-19 (lampiran 53) dan reduksi (lampiran 66)
belum menunjukkan kemampuan pada proses using mathematics tools
dan pada saat wawancara SE-19 mengakui bahwa hanya kadang-kadang
menggunakan alat matematika.
3) Kesimpulan
Berdasarkan hasil pekerjaan SE-19 (lampiran 53) dan reduksi
(lampiran 66), menunjukkan bahwa subjek SE-19 belum menunjukkan
strategi yang tepat untuk menyelesaikan masalah dan masih ragu dalam
memberikan alasan logis untuk menghasilkan kesimpulan. Sehingga
melakukan kesalahan saat proses comprehension, transformation,
133
process skill, dan encoding. Dapat disimpulkan bahwa SE-19
teridentifikasi memiliki kemampuan literasi matematika yang kurang.
b. Subjek penelitian SE-20
Subjek SE-20 merupakan salah satu peserta didik yang menempati
klasifikasi kelompok rendah.
1) Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-20 dapat dilihat
pada gambar 4.6 berikut:
Berdasarkan hasil pre-test kemampuan literasi matematika
(lampiran 54) dan reduksi (lampiran 67) terlihat bahwa subjek SE-20
kurang menunjukkan kemampuan literasi matematika, hal tersebut
ditunjukkan dengan subjek SE-20 mampu menunjukkan kemampuan
mengubah masalah nyata ke dalam masalah matematika. Tetapi belum
mampu menunjukkan strategi yang tepat dalam mengerjakan
permasalahan matematika.
2) Hasil Wawancara Subjek SE-20
a) Communication
Hasil pekerjaan SE-20 (lampiran 54) dan reduksi (lampiran 67)
menunjukkan bahwa SE-20 memenuhi kemampuan literasi matematika
pada komponen proses communication yaitu ditandai dengan SE-20
Gambar 4 6 Hasil Pre-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-20
134
mampu menuliskan sebagian besar informasi yang diketahui, yang
ditanyakan pada soal nomor 2, dan juga membuat simpulan dari
pekerjaannya
b) Mathematizing
Hasil pekerjaan SE-20 (lampiran 54) dan reduksi (lampiran 67)
menunjukkan bahwa SE-20 belum memenuhi kemampuan literasi
matematika pada komponen proses mathematizing. Hal ini terlihat dari
hasil pekerjaan SE-20 yang hanya mengalikan semua angka yang terdapat
pada soal tanpa mengetahui apakah dengan langkah itu SE-20
mendapatkan jawaban dari persoalan yang ada.
c) Devising strategies for solving problems
Hasil pekerjaan SE-20 (lampiran 54) dan reduksi (lampiran 67)
menunjukkan bahwa SE-20 belum memenuhi kemampuan literasi
matematika pada komponen proses devising strategies for solving
problems. Hal ini terlihat saat wawancara dengan SE-20, SE-20 belum
mampu menjelaskan strategi yang sudah SE-20 tuliskan untuk menjawab
soal nomor 2.
d) Reasoning and argument
Hasil pekerjaan SE-20 (lampiran 54) dan reduksi (lampiran 67)
menunjukkan bahwa SE-20 belum memenuhi kemampuan literasi
matematika pada komponen proses reasoning and argument Hal ini
terlihat saat wawancara dengan SE-20, SE-20 belum mampu memberikan
135
alasan dari setiap strategi dan langkah yang SE-20 tuliskan guna
menjawab persoalan yang ada pada nomor 2.
e) Using symbolic, formal and technical language and operation
Hasil pekerjaan SE-20 (lampiran 54) dan reduksi (lampiran 67) sudah
menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic, formal and
technical language and operation walaupun pada saat wawancara SE-20
mengakui masih bingung ketika harus menggunakan simbol matematika.
f) Using mathematics tools
Hasil pekerjaan SE-20 (lampiran 54) dan reduksi (lampiran 67) SE-20
belum menunjukkan kemampuan pada proses using mathematics tools dan
pada saat wawancara SE-19 mengakui bahwa hanya kadang-kadang
menggunakan alat matematika.
3) Kesimpulan
Berdasarkan hasil tes nomor 2 dan wawancara di atas, menunjukkan
bahwa subjek SE-20 belum menunjukkan strategi yang tepat untuk
menyelesaikan masalah dan masih ragu dalam memberikan alasan logis
untuk menghasilkan kesimpulan. Sehingga melakukan kesalahan saat proses
comprehension, transformation, process skill, dan encoding. Berdasarkan
wawancara kesalahan-kesalahan yang SE-20 lakukan disebabkan karena SE-
20 tidak memahami soal dengan baik sehingga saat proses perhitungan SE-
20 hanya mengerjakan tetapi tidak dapat memberikan alasan yang logis.
Dapat disimpulkan bahwa SE-20 teridentifikasi memiliki kemampuan
literasi matematika yang kurang.
136
137
4.1.5.1.2 Wawancara Setelah Post-test
Data yang didapat selama di lapangan meliputi hasil pre-test dan post-test
kemampuan literasi matematika telah disajikan pada subbab hasil penelitian
kuantitatif pada halaman 105. Selain pre-test penentuan subjek juga diperoleh
dari hasil observasi dan wawancara terkait kemampuan literasi matematika
(lampiran 49 sampai 54).
Wawancara post-test dilakukan untuk mengetahui kemampuan literasi
matematika setelah siswa mendapatkan materi dari peneliti. Tes kemampuan
literasi matematika dan wawancara yang telah diselesaikan oleh keenam subjek
dianalisis dengan pedoman wawancara kemampuan literasi matematika
sedangkan kesalahan dalam mengerjakan soal kemampuan literasi matematika
dianalisis dengan menggunakan prosedur Newman (lampiran 55 sampai 60).
Setelah dilakukan reduksi data dari seluruh data yang diperoleh (lampiran 62
sampai 67) selama penelitian kemudian dilakukan penyajian data dengan
indikator-indikator kemampuan literasi matematika. Berikut ini penyajian data
kemampuan literasi matematika dan analisis kesalahan berdasarkan Newman:
1. Kemampuan Literasi Matematika Kelas Atas
a. Subjek SE-22
SE-22 merupakan salah satu peserta didik yang menempati klarifikasi
kelompok atas.
1) Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-22
138
Tes kemampuan literasi matematika terdiri dari delapan butir soal.
Salah satu butir soal yang telah dikerjakan oleh SE-22 dapat dilihat
pada gambar 4.7 berikut:
Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran
55) dan reduksi (lampiran 68) menunjukkan kemampuan
mengkomunikasikan masalah, mengubah permasalahan nyata ke bentuk
matematika, menggunakan simbol matematika, memberikan penalaran
logis untuk menghasilkan kesimpulan, dan menyusun strategi dalam
memecahkan suatu masalah. Tetapi subjek SE-22 belum menunjukkan
kemampuan dalam menggunakan alat matematika.
2) Hasil Wawancara SE-22
Hasil rangkuman wawancara dengan SE-22 menunjukkan beberapa
informasi sebagai berikut:
Gambar 4 7 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-22
139
a) Communication
Hasil pekerjaan SE-22 (lampiran 55) dan reduksi (lampiran 68)
menunjukkan bahwa SE-22 memenuhi kemampuan literasi matematika
pada komponen proses communication yaitu ditandai dengan SE-22
mampu menuliskan sebagian besar informasi yang diketahui, yang
ditanyakan pada soal nomor 5 dan juga membuat simpulan dari
pekerjaannya.
b) Mathematizing
Hasil pekerjaan SE-22 (lampiran 55) dan reduksi (lampiran 68
menunjukkan kemampuan mathematizing. Kemampuan matematisasi
siswa ditunjukkan dengan siswa dapat mengubah permasalahan sehari-
hari ke dalam bentuk matematika. Walaupun siswa tidak
menggambarkan hubungan cermin persegi dan persegi panjang pada
pekerjaannya namun kemampuan SE-22 telah mampu mengubah
masalah nyata ke dalam bentuk matematika dilihat dari strategi yang
digunakan SE-22 untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
c) Devising strategies for solving problems, Newman (reading and
comprehension)
Hasil pekerjaan SE-22 (lampiran 55) dan reduksi (lampiran 68)
terlihat bahwa SE-22 telah menunjukkan kemampuan devising
strategies for solving problems dan lancar dalam proses reading and
comprehension berdasarkan wawancara menurut Newman. SE-22
mampu membaca soal dengan lancar dan menjelaskan setiap strategi
yang SE-22 tuliskan untuk menjawab soal nomor 5 ini.
140
d) Reasoning and argument, Newman (transformation, process skill,
encoding)
Hasil pekerjaan SE-22 (lampiran 55) dan reduksi (lampiran 68)
terlihat bahwa SE-22 telah menunjukkan kemampuan reasoning and
argument dan pada analisis Newman (transformation, process skill,
dan encoding). Hal ini terlihat saat wawancara dengan SE-22, SE-22
telah menunjukkan kemampuan menalar dan memberikan alasan dari
setiap strategi yang SE-22 pilih untuk menjawab persoalan yang ada.
e) Using symbolic, formal and technical language and operation
Hasil pekerjaan SE-22 (lampiran 55) dan reduksi (lampiran 68)
menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic, formal and
technical language and operation dan pada saat wawancara SE-22
mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan simbol
matematika.
f) Using mathematics tools
Hasil pekerjaan SE-22 (lampiran 55) dan reduksi (lampiran 68)
belum menunjukkan kemampuan pada proses using mathematics tools
dan pada saat wawancara SE-22 mengakui bahwa hanya kadang-
kadang menggunakan alat matematika.
Berdasarkan hasil pekerjaan SE-22 (lampiran 55) dan reduksi
(lampiran 68) terlihat bahwa subjek SE-22 telah memiliki kemampuan
literasi matematika yang baik hanya saja belum menggunakan simbol dan
alat matematika dalam menyelesaikan soal nomor lima ini. Dari hasil tes
dan wawancara terlihat bahwa SE-22 mampu mengubah masalah nyata ke
141
dalam bentuk matematika dan mampu menjelaskan strategi untuk
mencapai kesimpulan.
3) Kesimpulan
Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran
55) dan reduksi (lampiran 68) SE-22 belum memenuhi ketujuh komponen
kemampuan literasi matematika. Meskipun pada hasil wawancara subjek
SE-22 sudah memenuhi semua komponen tetapi pada hasil tes matematika
subjek SE-22 belum menunjukkan kemampuan using symbolic dan using
mathematics tool. Untuk itu perlu diverifikasi kembali dengan soal nomor
4. Hasil tes subjek SE-22 nomor 4 dapat dilihat pada gambar 4.8 berikut:
Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran
55) dan reduksi (lampiran 68) terlihat bahwa subjek SE-22 kurang
menguasai semua kemampuan literasi matematika. Subjek SE-22 sudah
menunjukkan kemampuan communication, mathematizing, representation,
Gambar 4 8 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-22
142
reasoning and argument, devising strategies. Tetapi subjek SE-22 belum
menunjukkan kemampuan using mathematics tools and using symbolic.
Meskipun saat mengerjakan soal no 4 SE-22 melakukan kesalahan pada
transformation karena kurang memahami konsep perbandingan pada
keliling persegi panjang untuk mencari panjang dan lebar persegi panjang
tersebut.
Tabel 4 14 Analisis Newman SE-22 soal nomor 4
No Jenis
Kesalahan
Ket Alasan/penjelasan Asumsi awal
penyebab kesalahan
1
2
3
4
5
Reading
Comprehension
Transformation
Process skill
Encoding
-
-
X
X
X
Tidak dapat
diselidiki melalui
hasil pekerjaan
SE-22 mampu
menuliskan apa
yang diketahui
dan apa yang
ditanyakan
SE-22 mencari
panjang persegi
panjang
dan lebar persegi
panjang dari
SE-22 salah
memilih rumus
untuk mencari
panjang dan lebar
pada persegi
panjang
SE-22
menuliskan
keliling persegi
panjang adalah
-
-
SE-22 kurang
memahami konsep
perbandingan dan
keliling persegi
panjang untuk
mencari panjang dan
lebar persegi panjang
SE-22 telah salah
dalam langkah
transformation
SE- 22 telah
melakukan kesalahan
pada langkah
sebelumnya
Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 5 dan 4
serta hasil wawancara. Subjek SE-22 dapat dikategorikan memiliki
143
kemampuan literasi matematika yang baik dan meningkat dari hasil pre-
test.
b. Subjek SE-10
SE-10 merupakan salah satu peserta didik yang menempati klarifikasi
kelompok atas.
1) Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-10
Tes kemampuan literasi matematika terdiri dari delapan butir soal.
Salah satu butir soal yang telah dikerjakan oleh SE-10 dapat dilihat pada
gambar 4.9 berikut:
Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran
56) dan reduksi (lampiran 69) terlihat bahwa subjek SE-10 belum
menguasai semua kemampuan literasi matematika. Subjek SE-10 sudah
menunjukkan kemampuan mengkomunikasikan masalah, mengubah
permasalahan nyata ke bentuk matematika, menggunakan simbol
Gambar 4 9 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-10
144
matematika, dan menyusun strategi dalam memecahkan suatu masalah.
Tetapi subjek SE-10 belum menunjukkan memberikan penalaran logis
untuk menghasilkan kesimpulan dan kemampuan dalam menggunakan alat
matematika.
2) Hasil Wawancara SE-10
Hasil rangkuman wawancara dengan SE-10 menunjukkan beberapa
informasi sebagai berikut:
a) Communication
Hasil pekerjaan SE-10 (lampiran 56) dan reduksi (lampiran 69)
menunjukkan bahwa SE-10 memenuhi kemampuan literasi matematika
pada komponen proses communication yaitu ditandai dengan SE-10
mampu menuliskan sebagian besar informasi yang diketahui, yang
ditanyakan pada soal nomor 5, dan juga membuat simpulan dari
pekerjaannya.
b) Mathematizing
Hasil pekerjaan SE-10 (lampiran 56) dan reduksi (lampiran 69)
menunjukkan kemampuan mathematizing. Kemampuan matematisasi
siswa ditunjukkan dengan siswa dapat mengubah permasalahan sehari-
hari ke dalam bentuk matematika. Walaupun SE-10 tidak
menggambarkan hubungan cermin persegi dan persegi panjang pada
pekerjaannya namun kemampuan SE-10 telah mampu mengubah
masalah nyata ke dalam bentuk matematika dilihat dari strategi yang
digunakan SE-10 untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
145
146
c) Devising strategies for solving problems, Newman (reading and
comprehension)
Hasil pekerjaan SE-10 (lampiran 56) dan reduksi (lampiran 69)
terlihat bahwa SE-10 telah menunjukkan kemampuan devising
strategies for solving problems dan tidak melakukan kesalahan
menurut Newman (reading and comprehension). Hal ini ditunjukkan
dengan SE-10 mampu membaca soal dengan lancar, mengetahui
informasi yang ada pada soal, dan mampu menjelaskan strategi yang
telah SE-10 pilih untuk menyelesaikan soal no 5 ini.
d) Reasoning and argument, Newman (transformation, process skill,
encoding))
Hasil pekerjaan SE-10 (lampiran 56) dan reduksi (lampiran 69)
terlihat bahwa SE-10 belum menunjukkan kemampuan reasoning and
argument dan melakukan kesalahan menurut analisis Newman
(transformation, process skill, dan encoding) yang ditandai dengan
kurang telitinya SE-10 dalam memahami persoalan yang terdapat pada
nomor 5. Hal ini terlihat dari hasil pekerjaan SE-10 yang banyak
coretan dan hasil wawancara yang menunjukkan SE-10 tidak dapat
memberikan alasan dalam penalaran yang sudah SE-10 lakukan saat
menuliskan jawaban pada lembar pekerjaannya.
e) Using symbolic, formal and technical language and operation
Hasil pekerjaan SE-10 (lampiran 56) dan reduksi (lampiran 69)
SE-10 telah menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic,
147
formal and technical language and operation dan pada saat
wawancara SE-10 mengakui bahwa menggunakan simbol matematika.
f) Using mathematics tools
Hasil pekerjaan SE-10 (lampiran 56) dan reduksi (lampiran 69)
belum menunjukkan kemampuan pada proses using mathematics tools
dan pada saat wawancara SE-10 mengakui bahwa hanya menggunakan
alat matematika ketika dibutuhkan.
Tabel 4 15 Analisis Newman SE-10 soal nomor 5
No Jenis kesalahan Ket Alasan/penjelasan Asumsi awal
penyebab
kesalahan
1
2
3
4
5
Reading
Comprehension
Transformation
Process skill
Encoding
-
-
X
X
X
Tidak dapat
diselidiki melalui
hasil pekerjaan
SE-10 mampu
menuliskan apa
yang diketahui dan
apa yang
ditanyakan
SE-10 belum dapat
menyusun strategi
yang tepat untuk
menjawab
pertanyaan yang
ada pada soal
SE-10 melakukan
perhitungan tanpa
alasan yang logis
SE-10 menuliskan
jadi kelilingnya
-
-
SE-10 tidak
dapat mengolah
informasi yang
telah dia tuliskan
karena dia
mengalami
kebingungan
SE-10 telah
melakukan
kesalahan pada
langkah
sebelumnya
SE-10 telah
melakukan
kesalahan pada
langkah
sebelumnya
148
Berdasarkan hasil pekerjaan SE-10 (lampiran 56) dan reduksi
(lampiran 69) terlihat bahwa subjek SE-10 telah memiliki kemampuan
literasi matematika yang baik hanya saja masih salah dalam menyusun
strategi untuk mencapai kesimpulan yang dikarenakan kurang teliti saat
membaca soal. Dari hasil tes dan wawancara terlihat bahwa SE-10 mampu
mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika dan menggunakan
simbol matematika dalam penyelesaian permasalahan matematika.
3) Kesimpulan
Berdasarkan hasil pekerjaan SE-10 (lampiran 56) dan reduksi
(lampiran 69) belum memenuhi ketujuh komponen kemampuan literasi
matematika. Meskipun pada hasil wawancara subjek SE-10 sudah
memenuhi semua komponen tetapi pada hasil tes matematika subjek SE-
10 belum menunjukkan kemampuan reasoning and argument sehingga
SE-10 mengalami kesalahan saat transformation, process skill dan
encoding. Untuk itu perlu diverifikasi kembali dengan soal nomor 4. Hasil
tes subjek SE-10 nomor 4 dapat dilihat pada gambar 4.10 berikut:
Gambar 4 10 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-10
149
Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 4 yang terlihat
pada gambar 4.8a terlihat bahwa subjek SE-10 kurang menguasai semua
kemampuan literasi matematika. Subjek SE-10 sudah menunjukkan
kemampuan communication, mathematizing, representation, reasoning and
argument, devising strategies dan using symbolic. Tetapi subjek SE-10 belum
menunjukkan kemampuan using mathematics tools. Meskipun saat
mengerjakan soal no.4 SE-10 melakukan kesalahan pada prosess skill karena
kurang memahami konsep perbandingan pada keliling persegi panjang untuk
mencari panjang dan lebar persegi panjang tersebut.
Tabel 4 16 Analisis Newman SE-10 soal nomor 4
No Jenis kesalahan Ket Alasan/penjelasan Asumsi awal
penyebab kesalahan
1
2
3
4
Reading
Comprehension
Transformation
Process skill
-
-
X
X
Tidak dapat
diselidiki melalui
hasil pekerjaan
SE-10 mampu
menuliskan apa
yang diketahui
dan apa yang
ditanyakan
SE-10 mencari
lebar persegi
panjang dengan
SE-10 melakukan
perhitungan
dengan benar
namun menjadi
salah karena
sudah melakukan
kesalahan pada
proses
-
-
SE-10 kurang
memahami konsep
keliling persegi
panjang dan
perbandingan untuk
mencari lebar dari
keliling yang
diketahui
SE-10 telah
melakukan kesalahan
pada proses
transformation
150
5
Encoding
X
transformation
SE-10
menuliskan jadi
kelilingnya
SE-10 telah
melakukan kessalahan
pada proses
transformation
Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 5 dan 4
serta hasil wawancara. Subjek SE-10 dapat dikategorikan memiliki
kemampuan literasi matematika yang baik dan meningkat dari hasil pre-test.
2. Kemampuan Literasi Matematika Kelas Sedang
a. Subjek SE-09
SE-09 merupakan salah satu peserta didik yang menempati klarifikasi
kelompok sedang.
1) Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-09
Tes kemampuan literasi matematika terdiri dari delapan butir soal.
Salah satu butir soal yang telah dikerjakan oleh SE-09 dapat dilihat pada
gambar 4.11 berikut:
Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran
57) dan reduksi (lampiran 70) sudah menunjukkan kemampuan
mengkomunikasikan masalah, mengubah permasalahan nyata ke bentuk
Gambar 4 11 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-09
151
matematika, menunjukkan strategi dan memberikan penalaran untuk
menghasilkan kesimpulan.
2) Hasil Wawancara SE-09
Hasil rangkuman wawancara dengan SE-09 menunjukkan beberapa
informasi sebagai berikut:
a) Communication
Hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran 57) dan
reduksi (lampiran 70) menunjukkan bahwa SE-09 memenuhi
kemampuan literasi matematika pada komponen proses
communication yaitu ditandai dengan SE-09 mampu menuliskan
sebagian besar informasi yang diketahui, yang ditanyakan pada soal
nomor 3, dan juga membuat simpulan dari pekerjaannya.
b) Mathematizing
Hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran 57) dan
reduksi (lampiran 70) menunjukkan kemampuan mathematizing.
Kemampuan matematisasi siswa ditunjukkan dengan siswa dapat
mengubah permasalahan sehari-hari ke dalam bentuk matematika.
Walaupun siswa tidak menggambarkan hubungan dari persegi panjang
dan persegi pada pekerjaannya namun kemampuan SE-09 telah
mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika dilihat
dari strategi yang digunakan SE-09 untuk menyelesaikan permasalahan
yang diberikan.
152
c) Devising strategies for solving problems, Newman (reading and
comprehension)
Hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran 57) dan
reduksi (lampiran 70) telah menunjukkan kemampuan devising
strategies for solving problems dan tidak melakukan kesalahan
berdasarkan analisis Newman (reading and comprehension). Hal ini
terlihat saat wawancara SE-09 mampu membaca soal dengan lancar
dan mampu menyusun strategi yang tepat dalam menjawab persoalan
yang ada.
d) Reasoning and argument, Newman (transformation, process skill,
encoding)
Hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran 57) dan
reduksi (lampiran 70) telah menunjukkan kemampuan reasoning and
argument dan pada analisis kesalahan Newman (transformation,
process skill, encoding) SE-09 melakukan kesalahan pada saat process
skill. Hal ini terlihat saat wawancara SE-09 mampu memberikan
penalaran dan alasan dari strategi yang sudah SE-09 tuliskan, namun
SE-09 melakukan kesalahan pada saat process skill yang dikarenakan
SE-09 kurang memahami konsep rumus luas persegi untuk mencari
panjang sisi persegi. Hal ini pula yang menyebabkan SE-09 melakukan
kesalahan saat encoding meskipun transformation yang SE-09 lakukan
sudah benar.
153
e) Using symbolic, formal and technical language and operation
Hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran 57) dan
reduksi (lampiran 70) telah menunjukkan kemampuan pada proses
using symbolic, formal and technical language and operation dan pada
saat wawancara SE-09 mengakui bahwa hanya kadang-kadang
menggunakan simbol matematika.
Tabel 4 17 Analisis Newman SE-09 soal no 3
No Jenis
Kesalahan
Ket Alasan/penjelasan Asumsi awal
penyebab
kesalahan
1
2
3
4
5
Reading
Comprehension
Transformation
Process skill
Encoding
-
-
X
X
X
Tidak dapat
diselidiki melalui
hasil pekerjaan
SE-09 mampu
menuliskan apa
yang diketahui
dan apa yang
ditanyakan
SE-09 sudah
memilih strategi
yang benar
SE-09 kurang
memahami
konsep luas
persegi untuk
mencari sisi
persegi
SE-09
menuliskan lebar
jendela persegi
panjang
-
-
-
SE-09 telah
melakukan
kesalahan pada
langkah
sebelumnya
SE-09 telah
melakukan
kesalahan pada
langkah
sebelumnya
Berdasarkan hasil wawancara (lampiran 57) SE-09 terlihat bahwa
subjek SE-09 telah memiliki kemampuan literasi matematika yang baik
hanya saja masih salah dalam menyusun strategi untuk mencapai
154
kesimpulan dikarenakan salah dalam proses pemahaman konsep rumus
luas persegi. Dari hasil tes dan wawancara terlihat bahwa SE-09 mampu
mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika dan menyusun
strategi meskipun mengalami kesalahan saat menggunakan rumus luas
persegi untuk mencari panjang sisi persegi.
3) Kesimpulan
Hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran 57) dan
reduksi (lampiran 70) SE-09 belum memenuhi ketujuh komponen
kemampuan literasi matematika. Meskipun pada hasil wawancara
subjek SE-09 sudah memenuhi semua komponen tetapi pada hasil tes
matematika subjek SE-09 belum menunjukkan kemampuan devising
strategies yang baik sehingga masih melakukan kesalahan saat proses
penggunaan konsep rumus . Untuk itu perlu diverifikasi kembali dengan
soal nomor 4. Hasil tes subjek SE-09 nomor 4 dapat dilihat pada
gambar 4.12 berikut:
Tabel 4 18 Analisis Newman SE-09 soal nomor 4
No Jenis kesalahan Ket Alasan/penjelasan Asumsi awal
penyebab
Gambar 4 12 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-09
155
kesalahan
1
2
3
4
5
Reading
Comprehension
Transformation
Process skill
Encoding
-
-
X
X
X
Tidak dapat
diselidiki melalui
hasil pekerjaan
SE-09 mampu
menuliskan apa
yang diketahui
dan apa yang
ditanyakan
SE-09 mencari
lebar persegi
panjang dengan
menggunakan
permisalan dan
keliling persegi
panjang
SE-09 melakukan
perhitungan
dengan benar
namun menjadi
salah karena
sudah melakukan
kesalahan pada
proses
transformation
SE-09
menuliskan jadi
kelilingnya
-
-
SE-09 kurang
memahami
konsep keliling
persegi panjang
untuk mencari
lebar dari keliling
yang diketahui
SE-09 telah
melakukan
kesalahan pada
proses
transformation
SE-09 telah
melakukan
kessalahan pada
proses
transformation
Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 4
yang terlihat pada gambar 4.9a terlihat bahwa subjek SE-09 kurang
menguasai semua kemampuan literasi matematika. Subjek SE-09 sudah
menunjukkan kemampuan communication, mathematizing,
representation, reasoning and argument, devising strategies. Tetapi
subjek SE-09 belum menunjukkan kemampuan using mathematics tools
dan using symbolic. Subjek SE-09 sudah memiliki kemampuan devising
156
strategies hanya saja masih salah dalam memahami konsep rumus
keliling persegi panjang.
Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika
(lampiran 57) dan reduksi (lampiran 70). Subjek SE-09 dapat
dikategorikan memiliki kemampuan literasi matematika yang baik dan
meningkat dari hasil pre-test.
b. Subjek SE-12
SE-12 merupakan salah satu peserta didik yang menempati klarifikasi
kelompok sedang.
1) Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-12
Tes kemampuan literasi matematika terdiri dari delapan butir soal.
Salah satu butir soal yang telah dikerjakan oleh SE-12 dapat dilihat pada
gambar 4.13 berikut:
Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran
58) dan reduksi (lampiran 71) terlihat bahwa subjek SE-12 belum
menguasai semua kemampuan literasi matematika. Subjek SE-12 sudah
menunjukkan kemampuan mengkomunikasikan masalah dan mengubah
permasalahan nyata ke bentuk matematika. Tetapi subjek SE-12 belum
Gambar 4 13 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-12
157
menunjukkan strategi dan belum memberikan penalaran logis untuk
menghasilkan kesimpulan.
2) Hasil Wawancara SE-12
Hasil rangkuman wawancara dengan SE-12 menunjukkan beberapa
informasi sebagai berikut:
a) Communication
Hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran 58) dan
reduksi (lampiran 71) SE-12 mampu menjawab soal yang diberikan.
SE-12 memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen
proses communication yaitu ditandai dengan SE-12 mampu
menuliskan sebagian besar informasi yang diketahui, yang ditanyakan
pada soal nomor 3, dan juga membuat simpulan dari pekerjaannya
b) Mathematizing
Hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran 58) dan
reduksi (lampiran 71) menunjukkan kemampuan mathematizing.
Kemampuan matematisasi siswa ditunjukkan dengan siswa dapat
mengubah permasalahan sehari-hari ke dalam bentuk matematika.
Walaupun siswa tidak menggambarkan hubungan dari persegi panjang
dan persegi pada pekerjaannya namun kemampuan SE-12 telah
mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika.
c) Devising strategies for solving problems, Newman (reading and
comprehension)
Hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran 58) dan
reduksi (lampiran 71) telah menunjukkan kemampuan devising
158
strategies for solving problems dan tidak melakukan kesalahan
Newman (reading and comprehension). Hal ini terlihat pada saat
wawancara SE-12 mampu membaca soal dengan lancar dan mampu
menyusun strategi untuk menjawwab persoalan yang ada.
d) Reasoning and argument, Newman (transformation, process skill,
encoding)
Hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran 58) dan
reduksi (lampiran 71) telah menunjukkan kemampuan reasoning and
argument, Newman (transformation, process skill, encoding). Hal ini
terlihat pada saat wawancara SE-12 telah mampu memberikan
penalaran dan alasan dari strategi yang SE-12 tuliskan, meskipun SE-
12 melakukan kesalahan saat mencari lebar persegi panjang karena SE-
12 kurang memahami informasi yang telah dia tuliskan.
e) Using symbolic, formal and technical language and operation
Hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran 58) dan
reduksi (lampiran 71) SE-12 telah menunjukkan kemampuan pada
proses using symbolic, formal and technical language and operation
dan pada saat wawancara SE-12 mengakui menggunakan simbol
matematika
f) Wawancara terkait proses using mathematics tools
Hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran 58) dan
reduksi (lampiran 71) SE-12 belum menunjukkan kemampuan pada
proses using mathematics tools dan pada saat wawancara SE-12
mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan alat matematika.
159
Tabel 4 19 Analisis Newman SE-12 soal nomor 3
No Jenis kesalahan Ket Analisis/penjelasan Asumsi awal
penyebab
kesalahan
1
2
3
4
5
Reading
Comprehension
Transformation
Process skill
Encoding
-
-
X
X
X
Tidak dapat
diselidiki melalui
hasil pekerjaan
SE-12 mampu
menuliskan apa
yang diketahui dan
apa yang
ditanyakan
SE-12 sudah
memilih strategi
yang benar untuk
mencari sisi
persegi tapi SE-12
salah memilih
strategi untuk
mencari lebar
persegi panjang
SE-12 melakukan
perhitungan
dengan benar
sesuai strategi
yang dia tuliskan
SE-12 menuliskan
lebar jendela
persegi panjang
-
-
SE-12 kurang
memahami
informasi yang
terdapat pada soal
sehingga
melakukan
kesalahan saat
mencari lebar
persegi panjang
SE-12 telah
melakukan
kesalahan pada
langkah
sebelumnya
SE-12 telah
melakukan
kesalahan pada
langkah
sebelumnya
Berdasarkan hasil wawancara SE-12 terlihat bahwa subjek SE-12 telah
memiliki kemampuan literasi matematika yang cukup baik hanya saja
masih salah dalam menyusun strategi untuk mencapai kesimpulan
dikarenakan bingung memahami soal sehingga salah memilih rumus dalam
proses pengerjaannya. Dari hasil tes dan wawancara terlihat bahwa SE-12
mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika dan
160
menyusun strategi meskipun mengalami kesalahan saat memahami
informasi yang ada pada soal.
3) Kesimpulan
Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran
58) dan reduksi (lampiran 71) subjek SE-12 belum memenuhi ketujuh
komponen kemampuan literasi matematika. Meskipun pada hasil
wawancara subjek SE-12 sudah memenuhi semua komponen tetapi pada
hasil tes matematika subjek SE-12 belum menunjukkan kemampuan
devising strategies yang baik sehingga masih melakukan kesalahan saat
proses penggunaan konsep rumus. Untuk itu perlu diverifikasi kembali
dengan soal nomor 8. Hasil tes subjek SE-12 nomor 8 dapat dilihat pada
gambar 4.14 berikut:
Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 8 yang
terlihat pada gambar 4.10a terlihat bahwa subjek SE-12 kurang menguasai
Gambar 4 14 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-12
161
semua kemampuan literasi matematika. Subjek SE-12 sudah menunjukkan
kemampuan communication, mathematizing, representation, reasoning
and argument, devising strategies, using symbolic. Tetapi subjek SE-12
belum menunjukkan kemampuan using mathematics tools. Subjek SE-12
sudah memiliki kemampuan devising strategies hanya saja masih salah
dalam memahami permasalahan yang ada pada soal sehingga meskipun
strategi yang SE-12 gunakan sudah benar tetapi belum dapat menjawab
pertanyaan yang ada pada soal dengan tepat.
Tabel 4 20 Analisis Newman SE-12 soal nomor 8
No Jenis kesalahan Ket Analisis/penjelasan Asumsi awal
penyebab
kesalahan
1
2
3
4
5
Reading
Comprehension
Transformation
Process skill
Encoding
-
X
X
X
X
Tidak dapat diselidiki
melalui hasil pekerjaan
SE-12 mampu
menuliskan apa yang
diketahui dan apa yang
ditanyakan, namun salah
dalam menuliskan bentuk
aljabar dari informasi
yang ada
SE-12 telah mampu
menyusun strategi yang
benar
SE-12 salah menuliskan
informasi soal pada
proses comprehension
SE-12 menuliskan
keliling persegi panjang
adalah 54 cm
-
-
SE-12
melakukan
kesalahan pada
langkah proses
comprehension
SE-12 telah
salah dalam
langkah
comprehension
SE- 12 telah
melakukan
kesalahan pada
langkah
sebelumnya
162
Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 4 dan 8
serta hasil wawancara. Subjek SE-12 dapat dikategorikan memiliki
kemampuan literasi matematika yang cukup baik dan mengingkat dari pre-
test
3. Kemampuan Literasi Matematika Kelas Rendah.
a. Subjek SE-19
SE-19 merupakan salah satu peserta didik yang menempati klarifikasi
kelompok rendah.
1) Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-19
Tes kemampuan literasi matematika terdiri dari delapan butir soal.
Salah satu butir soal yang telah dikerjakan oleh SE-19 dapat dilihat pada
gambar 4.11 berikut:
Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran
59) dan reduksi (lampiran 72) terlihat bahwa subjek SE-19 belum
menguasai semua kemampuan literasi matematika. Subjek SE-19 sudah
menunjukkan kemampuan mengkomunikasikan masalah dan mengubah
Gambar 4 15 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-19
163
permasalahan nyata ke bentuk matematika. Tetapi subjek SE-19 belum
menunjukkan strategi dan belum memberikan penalaran logis untuk
menghasilkan kesimpulan.
2) Hasil Wawancara SE-19
Hasil rangkuman wawancara dengan SE-19 menunjukkan beberapa
informasi sebagai berikut:
a) Communication
Hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran 59) dan
reduksi (lampiran 72) SE-19 mampu menjawab soal yang diberikan.
SE-19 memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen
proses communication yaitu ditandai dengan SE-19 mampu
menuliskan sebagian besar informasi yang diketahui, yang ditanyakan
pada soal nomor 3, dan juga membuat simpulan dari pekerjaannya.
b) Mathematizing
Hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran 59) dan
reduksi (lampiran 72) menunjukkan kemampuan mathematizing.
Kemampuan matematisasi siswa ditunjukkan dengan siswa dapat
mengubah permasalahan sehari-hari ke dalam bentuk matematika.
Walaupun siswa tidak menggambarkan hubungan dari persegi panjang
dan persegi pada pekerjaannya namun kemampuan SE-19 telah
mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika.
164
c) Devising strategies for solving problems, Newman (reading and
comprehension)
Hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran 59) dan
reduksi (lampiran 72) SE-19 telah menunjukkan kemampuan devising
strategies for solving problems dan tidak melakukan kesalahan
Newman (reading and comprehension). Hal ini ditunjukkan dengan
SE-19 mampu membaca soal dengan lancar dan mampu menyusun
strategi untuk mencari panjang sisi persegi.
d) Reasoning and argument, Newman (transformation, process skill,
encoding)
Hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran 59) dan
reduksi (lampiran 72) SE-19 telah menunjukkan kemampuan
reasoning and argument, Newman (transformation, process skill,
encoding). Hal ini ditunjukkan SE-19 mampu memberikan penalaran
dan alasan dari strategi yang SE-19 pilih untuk mencari panjang sisi
persegi. Meskipun SE-19 melakukan kesalahan perhitungan saat
mencari akar dari dan SE-19 tidak meneruskan pekerjaannya
untuk mencari lebar persegi panjang karena SE-19 bingung dan
kekurangan waktu.
e) Using symbolic, formal and technical language and operation
Hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran 59) dan
reduksi (lampiran 72) SE-19 telah menunjukkan kemampuan pada
proses using symbolic, formal and technical language and operation
165
dan pada saat wawancara SE-19 mengakui hanya kadang-kadang
menggunakan simbol matematika.
f) Using mathematics tools
Hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran 59) dan
reduksi (lampiran 72) SE-19 belum menunjukkan kemampuan pada
proses using mathematics tools dan pada saat wawancara SE-19
mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan alat matematika.
Tabel 4 21 Analisis Newman SE-19 soal no 3
No Jenis kesalahan Ket Analisis/penjelasan Asumsi awal
penyebab
kesalahan
1
2
3
4
5
Reading
Comprehension
Transformation
Process skill
Encoding
-
-
X
X
X
Tidak dapat
diselidiki melalui
hasil pekerjaan
SE-19 mampu
menuliskan apa
yang diketahui dan
apa yang
ditanyakan
SE-19 sudah
memilih strategi
yang benar untuk
mencari sisi
persegi tetapi SE-
19 hanya berhenti
sampai sisi persegi
SE-19 melakukan
perhitungan yang
salah saat mencari
sisi persegi
SE-19 tidak
menuliskan
kesimpulan
-
-
SE-19 kurang
memahami
maksud dari soal
sehingga tidak
punya waktu
untuk
meneruskan
jawabannya
SE-19 belum
begitu
memahami
tentang bentuk
akar kuadrat
SE-19 tidak
memiliki waktu
lebih untuk
mengerjakan
lebih lanjut
166
Berdasarkan hasil wawancara SE-19 terlihat bahwa subjek SE-19 telah
memiliki kemampuan literasi matematika yang cukup hanya saja masih
salah dalam menyusun strategi untuk mencapai kesimpulan dikarenakan
bingung memahami konsep rumus luas persegi untuk mencari panjang sisi
persegi dan kekurangan waktu pengerjaan. Dari hasil tes dan wawancara
terlihat bahwa SE-19 mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk
matematika dan menyusun strategi meskipun belum dapat menjawab
pertanyaan yang ada pada soal karena dia bingung dan kehabisan waktu
untuk mengerjakan.
3) Kesimpulan
Berdasarkan hasil tes dan wawancara di atas, subjek SE-19 belum
memenuhi ketujuh komponen kemampuan literasi matematika. Meskipun
pada hasil wawancara subjek SE-19 sudah memenuhi semua komponen
tetapi pada hasil tes matematika subjek SE-19 belum menunjukkan
kemampuan devising strategies yang baik. Untuk itu perlu diverifikasi
kembali dengan soal nomor 6. Hasil tes subjek SE-19 nomor 6 dapat dilihat
pada gambar 4.19 berikut:
167
Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 6 yang
terlihat pada gambar 4.16 terlihat bahwa subjek SE-19 kurang menguasai
semua kemampuan literasi matematika. Subjek SE-19 sudah menunjukkan
kemampuan communication, mathematizing, representation, reasoning and
argument, devising strategies, using symbolic. Tetapi subjek SE-19 belum
menunjukkan kemampuan using mathematics tools. Subjek SE-19 sudah
memiliki kemampuan devising strategies hanya saja masih salah dalam
proses operasi hitung. Sehingga SE-19 melakukan kesalahan pada process
skill dan encoding sebagai akibat dari SE-19 kurang memahami operasi
hitung pada bilangan bulat.
Tabel 4 22 Analisis Newman SE-19 soal nomor 6
No Jenis kesalahan Ket Analisis/penjelasan Asumsi awal
penyebab
kesalahan
1
Reading
-
Tidak dapat diselidiki
melalui hasil pekerjaan
-
Gambar 4 16 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-19
168
2
3
4
5
Comprehension
Transformation
Process skill
Encoding
-
-
X
X
SE-19 mampu
menuliskan apa yang
diketahui dan apa yang
ditanyakan
SE-19 menyusun
strategi untuk mencari
besar
menggunakan sifat
jajargenjang
SE-19 melakukan
kesalahan saat
perhitungan
SE-19 menuliskan
-
-
SE-19 kurang
memahami
konsep operasi
hitung pada
bilangan bulat
SE-19 telah
melakukan
kesalahan pada
process skill
Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 3 dan 6
serta hasil wawancara. Subjek SE-19 dapat dikategorikan memiliki
kemampuan literasi matematika yang cukup baik dan meningkat dari pre-
test.
b. Subjek SE-20
SE-20 merupakan salah satu peserta didik yang menempati klarifikasi
kelompok rendah.
1) Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-20
Tes kemampuan literasi matematika terdiri dari delapan butir soal.
Salah satu butir soal yang telah dikerjakan oleh SE-20 dapat dilihat pada
gambar 4.17 berikut:
169
Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran
60) dan reduksi (lampiran 73) terlihat bahwa subjek SE-20 belum
menguasai semua kemampuan literasi matematika. Subjek SE-20 sudah
menunjukkan kemampuan mengkomunikasikan masalah dan mengubah
permasalahan nyata ke bentuk matematika. Tetapi subjek SE-20 belum
menunjukkan strategi dan belum memberikan penalaran logis untuk
menghasilkan kesimpulan.
2) Hasil Wawancara SE-20
Hasil rangkuman wawancara dengan SE-20 menunjukkan beberapa
informasi sebagai berikut:
a) Communication
Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika
(lampiran 60) dan reduksi (lampiran 73) menunjukkan bahwa SE-19
memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses
communication yaitu ditandai dengan SE-19 mampu menuliskan
Gambar 4 17 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-20
170
sebagian besar informasi yang diketahui, yang ditanyakan pada soal
nomor 3, dan juga membuat simpulan dari pekerjaannya
b) Mathematizing
Hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran 60) dan
reduksi (lampiran 73) menunjukkan kemampuan mathematizing.
Kemampuan matematisasi siswa ditunjukkan dengan siswa dapat
mengubah permasalahan sehari-hari ke dalam bentuk matematika.
Walaupun siswa tidak menggambarkan hubungan dari persegi panjang
dan persegi pada pekerjaannya namun SE-20 telah mampu mengubah
masalah nyata ke dalam bentuk matematika.
c) Devising strategies for solving problems, Newman (reading and
comprehension)
Hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran 60) dan
reduksi (lampiran 73) terlihat bahwa SE-20 telah menunjukkan
kemampuan devising strategies for solving problems dan tidak
melakukan kesalahan menurut analisis Newman (reading and
comprehension). Hal ini ditunjukkan SE-20 mampu membaca soal
dengan lancar dan mampu memilih strategi untuk menjawab persoalan
yang ada pada nomor 3.
d) Reasoning and argument, Newman (transformation, process skill,
encoding)
Hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran 60) dan
reduksi (lampiran 73) terlihat bahwa SE-20 telah menunjukkan
kemampuan reasoning and argument dan untuk analisis kesalahan
171
menurut Newman (transformation, process skill, encoding) SE-20
melakukan kesalahan saat process skill untuk mencari keliling persegi
panjang dari persamaan yang sudah SE-20 tuliskan pada diketahui, hal
ini terjadi karena SE-20 tidak memahami dengan benar apa yang sudah
SE-20 tuliskan dari informasi yang ada pada soal.
e) Using symbolic, formal and technical language and operation
Hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran 60) dan
reduksi (lampiran 73) SE-20 telah menunjukkan kemampuan pada
proses using symbolic, formal and technical language and operation
dan pada saat wawancara SE-20 mengakui hanya kadang-kadang
menggunakan simbol matematika.
f) Wawancara terkait proses using mathematics tool
Hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran 60) dan
reduksi (lampiran 73) SE-20 belum menunjukkan kemampuan pada
proses using mathematics tools dan pada saat wawancara SE-20
mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan alat matematika.
Tabel 4 23 Analisis Newman SE-20 soal nomor 3
No Jenis kesalahan Ket Analisis/penjelasan Asumsi awal
penyebab
kesalahan
1
2
3
Reading
Comprehension
Transformation
-
-
-
Tidak dapat
diselidiki melalui
hasil pekerjaan
SE-20 mampu
menuliskan apa
yang diketahui dan
apa yang
ditanyakan
SE-20 sudah
-
-
-
172
4
5
Process skill
Encoding
X
X
memilih strategi
yang benar
menjawab
pertanyaan yang
ada pada soal
SE-20 melakukan
kesalahan saat
proses mencari
keliling persegi
panjang dari
persamaan yang
ada pada soal
SE-20 menuliskan
lebar persegi
panjang adalah
SE-20 kurang
memahami
konsep
persamaan yang
ada pada soal
SE-20 telah
melakukan
kesalahan pada
process skill
Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran
60) dan reduksi (lampiran 73) terlihat bahwa subjek SE-20 telah memiliki
kemampuan literasi matematika yang cukup hanya saja masih salah
memahami soal sehingga melakukan kesalahan menafsirkan informasi
yang ada. Dari hasil tes dan wawancara terlihat bahwa SE-20 mampu
mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika dan menyusun
strategi meskipun mengalami kesalahan saat process skill dalam
pemahaman informasi yang sudah SE-20 tuliskan.
3) Kesimpulan
Berdasarkan Hasil post-test kemampuan literasi matematika (lampiran
60) dan reduksi (lampiran 73) subjek SE-20 belum memenuhi ketujuh
komponen kemampuan literasi matematika. Meskipun pada hasil
wawancara subjek SE-20 sudah memenuhi semua komponen tetapi pada
hasil tes matematika subjek SE-20 belum menunjukkan kemampuan
devising strategies yang baik sehingga masih melakukan kesalahan saat
173
memahami informasi yang ada. Untuk itu perlu diverifikasi kembali dengan
soal nomor 6. Hasil tes subjek SE-20 nomor 6 dapat dilihat pada gambar
4.18 berikut:
Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 6 yang
terlihat pada gambar 4.12a terlihat bahwa subjek SE-20 kurang menguasai
semua kemampuan literasi matematika. Subjek SE-20 sudah menunjukkan
kemampuan communication, mathematizing, representation, reasoning and
argument, devising strategies, using symbolic. Tetapi subjek SE-20 belum
menunjukkan kemampuan using mathematics tools. Subjek SE-20 sudah
memiliki kemampuan devising strategies hanya saja masih salah dalam
proses operasi hitung bilangan bulat sehingga SE-20 melakukan kesalahan
saat process skill dan encoding.
Tabel 4 24 Analisis Newman SE-20 soal nomor 8
No Jenis kesalahan Ket Analisis/penjelasan Asumsi awal
penyebab kesalahan
1
2
Reading
Comprehension
-
X
Tidak dapat diselidiki
melalui hasil
pekerjaan
SE-20 mampu
-
-
Gambar 4 18 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-20
174
3
4
5
Transformation
Process skill
Encoding
X
X
X
menuliskan apa yang
diketahui dan apa
yang ditanyakan,
namun salah dalam
menuliskan bentuk
aljabar dari informasi
yang ada
SE-20 telah mampu
menyusun strategi
yang benar
SE-20 salah
menyusun strategi
untuk mencari
panjang dan lebar
pada persegi panjang
SE-20 menuliskan
keliling persegi
panjang adalah
SE-20 melakukan
kesalahan pada
langkah proses
comprehension
SE-20 telah salah
dalam langkah
comprehension
SE- 20 telah
melakukan
kesalahan pada
langkah
sebelumnya
Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 3 dan 6
serta hasil wawancara. Subjek SE-20 dapat dikategorikan memiliki
kemampuan literasi matematika yang cukup baik dan meningkat dari pre-
test.
Dari temuan hasil penelitian di atas maka dapat dibuat dalam tabel
4.26 untuk hasil pre-test dan tabel 4.27 untuk hasil post-test di bawah ini
dengan menganut tujuh komponen literasi yaitu 1) Communication, (2)
Mathematizing , (3) Representation, (4) Reasoning and Argument,(5)
Devising strategies,(6) Using symbolic, (7) Using mathematics tools, tiga
proses literasi matematika yaitu (a) Formulating,(b) Employing,(c)
Interpreting (OECD, 2009). Serta analisis Newman (i) reading, (ii)
comprehension, (iii) transformation, (iv) process skill, (5) encoding
175
Tabel 4 25 Hasil Temuan Penelitian Kualitatif Pre-Test Konten Shape and Space
Konte
n
Kel
as
Kel
om
pok
Analisis Komponen Kemampuan Literasi Matematika Analisis soal bertipe PISA
berdasarkan proses literasi
Kemampuan literasi Hasil Wawancara kategori No
soal
Level Sudah
dicapai
Belum
dicapai
Shape
and S
pace
Eksp
erim
en
Tingkat Subjek No
soal
Sudah
dicapai
Belum
dicapai
Sudah
dicapai
Belum
dicapai
Atas SE-22 5 1,2,3,4,
5
6,7 1,2,3,4,
5,6
7 Cukup 5 6 1 2,3
SE-10 5 1,2,3,4,
5
6,7 1,2,3,4,
5,6
7 Cukup 5 6 1,2 3
Sedang SE-09 5 1,2,3 4,5,6,7 1,2,3,4, 5,6,7 Kurang 5 6 1 2,3
SE-12 5 1,2,3 4,5,6,7 1,2,3,4 5,6,7 kurang 5 6 1 2,3
Bawah SE-19 2 1,2,3 4,5,6,7 1,2,3,4 5,6,7 kurang 2 4 1 2,3
SE-20 2 1,2,3 4,5,6,7 1,2,3,4 5,6,7 kurang 2 4 1 2,3
176
Tabel 4 26 Hasil Temuan Penelitian Kualitatif Post-Test Konten Shape and Space
konte
n
Kel
as
Kel
om
pok
Analisis Komponen Kemampuan Literasi Matematika
Analisis soal bertipe PISA
berdasarkan proses literasi
Analisis
Newman
Kemampuan literasi Hasil Wawancara kategori No
soal
Level Sudah
dicapai
Belum
dicapai
Shape
and S
pace
Eksp
erim
en
Tingkat Subjek No
soal
Sudah
dicapai
Belum
dicapai
Sudah
dicapai
Belum
dicapai
Atas SE-22 5,4 1,2,3,4,
5
6,7 1,2,3,4,
5,6
7 baik 5,4 5,6 1,2,3 - -
SE-10 5,4 1,2,3,5,
6
4,7 1,2,3,4,
5,6
7 Baik 5,4 5,6 1 2,3 iii, iv, v
Sedang SE-09 3,4 1,2,3,4,
5
6,7 1,2,3,4,
5,6
7 baik 3,4 4,6 1,2 3 iv, v
SE-12 3,8 1,2,3,4,
5,6
7 1,2,3,4,
5,6
7 cukup 3,8 4 1 2,3 iv, v
Bawah SE-19 3,6 1,2,3,4,
5,6
7 1,2,3,4,
5,6
7 cukup 3,6 4,3 1,2 3 iv, v
SE-20 3,6 1,2,3,4,
6
5,7 1,2,3,4,
5,6
7 cukup 3,6 4,3 1,2 3 iv, v
177
4.2 Pembahasan
Penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kemampuan
literasi matematika siswa kelas VII pada kelas eksperimen yang memperoleh
pembelajaran model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah dan kelas
kontrol yang memperoleh pembelajaran ekspositori. Penelitian ini juga bertujuan
untuk mengetahui kualitas pembelajaran pada kelas eksperimen dan kesalahan
siswa saat menghadapi soal bertipe PISA pada kelas eksperimen. Setelah
melaksanakan penelitian diperoleh hasil hipotesis yang dapat menjawab
permasalahan pada bab 1.
Berdasarkan hasil analisis tahap awal, diperoleh data yang menunjukkan
bahwa kelas yang diambil sebagai sampel dalam penelitian berdistribusi normal,
mempunyai varians yang homogen dan tidak ada perbedaan rata-rata yang
signifikan di antara kedua kelas yang diambil sebagai sampel. Hal ini berarti
sampel berasal dalam kondisi atau keadaan yang sama yaitu memiliki tingkat
pengetahuan yang sama.
4.2.1 Pembahasan Kuantitatif
4.2.1.1 Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen
Berdasarkan uji hipotesis I dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dalam
aspek literasi matematika siswa pada kelas eksperimen yang dikenai
pembelajaran model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah
mencapai ketuntasan belajar klasikal.
Pencapaian hasil belajar siswa kelas eksperimen disebabkan oleh beberapa
faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain adalah sebagai berikut:
178
1. Sintaks pembelajaran PBL. Menurut guru pembelajaran PBL dapat
membuat siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga
dapat mengahasilkan hasil belajar yang efektif. Dalam model
pembelajaran PBL terdapat proses orientasi siswa pada masalah,
mengorganisasi siswa, membimbing penyelidikan individu maupun
kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil, serta menganalisis dan
mengevaluasi proses dan hasil pemecahan masalah yang membuat siswa
lebih aktif untuk terus mengembangkan informasi yang didapat sehingga
pembelajaran menjadi bermakna. Guru perlu merancang strategi yang
dapat menjadikan hasil belajar yang efektif.
2. Faktor lain yang mempengaruhi adalah pendekatan RME melalui masalah-
masalah kehidupan sehari-hari yang digunakan selama pembelajaran.
Pentingnya pembelajaran realistik dalam pembelajaran matematika selaras
dengan pendapat Paul Dickinson et al., menuliskan dalam sebuah jurnal
bahwa dalam RME, siswa didorong untuk memahami konteks
menggunakan pengalaman mereka, intuisi dan akal sehat. Kemudian siswa
bekerja dalam konteks dan tetap pada tingkat rasa keputusan, sementara
mereka mengembangkan kemampuan matematis. Kata 'realistis' digunakan
untuk menekankan bahwa siswa dapat membayangkan situasi.
Pengalaman menunjukkan bahwa, melalui adanya hubungan dengan
konteks dunia nyata, siswa dapat terus memahami apa yang mereka
lakukan dan tidak perlu kesulitan dalam menghafal aturan atau rumus dan
prosedur yang tidak memiliki arti bagi mereka. 'Matematika' dan 'konteks'
179
tidak dapat dipisahkan. Selain itu penambahan kartu masalah sebagai alat
bantu untuk pembelajaran juga merupakan faktor yang mempengaruhi
ketuntasan belajar, karena membantu proses pengembangan pengetahuan
siswa pada pembelajaran di kelas. Strategi pembelajaran dengan
berbantuan kartu masalah merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan
agar masing-masing anggota kelompok diskusi mendapatkan kesempatan
untuk mengutarakan pendapatnya kepada anggota yang lain. Dengan
bantuan kartu masalah pembelajaran akan lebih menarik dan inovatif.
Dalam pelaksanaan pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu
masalah di kelas eksperimen tersebut siswa sudah terlihat aktif untuk
mengembangkan informasi selama pembelajaran melalui diskusi dan
presentasi kelompok dengan masalah-masalah kehidupan sehari-hari. Dengan
demikian, pembelajaran dengan model PBL pendekatan RME berbantuan
kartu masalah yang menitikberatkan pada aktivitas berpikir melalui masalah
kehidupan sehari-hari selama pembelajaran berdampak positif dalam
mengembangkan kemampuan literasi matematika siswa. Hal ini sudah sesuai
dengan landasan teori pada bab 2 dan hasil analisis statistik pada hipotesis 1
yang menunjukkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen tuntas secara
klasikal.
4.2.1.2 Perbedaan Rata-Rata Kemampuan Literasi Matematika
Berdasarkan uji hipotesis II dapat disimpulkan bahwa rata-rata
kemampuan literasi matematika kelas eksperimen lebih dari rata-rata
kemampuan literasi matematika kelas kontrol.
180
Perbedaan model pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu
masalah yang diterapkan di kelas eksperimen secara teori memiliki kualitas
yang lebih baik daripada model pembelajaran ekspositori. Hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen
lebih dari rata-rata hasil belajar kelas kontrol. Faktor-faktor yang
mempengaruhi perbedaan hasil belajar tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Pada kelas yang menerapkan pembelajaran PBL berpendekatan RME
berbatuan kartu masalah peran guru adalah menyodorkan berbagai
masalah autentik sehingga jelaas dituntut keaktifan siswa untuk
menyelesaikan masalah tersebut, hal ini sesuai dengan Arends (dalam
Wulandari, B., 2013) Sedangkan pada pembelajaran ekspositori siswa
cenderung kurang aktif dan kurangnya keterlibatan siswa pada
pembelajaran dikarenakan guru menjadi pusat selama pembelajaran
dengan memberikan konsep materi dan memberikan soal beserta
penyelesaiannya sehingga berdampak pada kemampuan untuk
memanipulasi informasi yang ada. Siswa baru aktif saat guru bertanya dan
memberikan soal untuk dikerjakan arau dituliskan di papan tulis. Secara
umum, dalam pelaksanaan pembelajaran ekspositori guru lebih berperan
aktif daripada siswa.
2. Pada pembelajaran PBL mengharuskan siswa menyelesaiakan masalah
dengan saling bertukar informasi sehingga sumber informasi tidak hanya
dari guru akan tetapi dapat juga dari berbagai sumber. Guru di sini
berperan sebagai fasilitator untuk mengarahkan permasalahan sehingga
181
saat diskusi tetap fokus pada pencapaian kompetensi. Sumber belajar dapat
diperoleh dari kehidupan sehari-hari dengan pendekatan RME. Melalui
pendekatan RME materi dapat diterima oleh siswa karena logis dan
relevan dengan permasalahan yang biasa terjadi di lingkungan siswa.
3. Pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah
memberikan rata-rata kemampuan literasi siswa lebih baik daripada rata-
rata kemampuan literasi siswa dengan pembelajaran ekspositori.
Hal ini sesuai dengan pendapat Wardono et al (2014) yang menyatakan
bahwa rata-rata kemampuan literasi matematika siswa dengan model PBL
pendekatan RME lebih baik daripada kemampuan literasi matematika siswa
dengan pembelajaran ekspositori. Menurut Arends (dalam Wulandari, B.,
2013) PBL merupakan pembelajaran yang memiliki esensi berupa
menyuguhkan berbagai situasi bermasalah yang autentik dan bermakna bagi
siswa sehingga menuntut siswa untuk lebih aktif pada proses pembelajaran. Hal
ini sudah sesuai dengan landasan teori pada bab 2 dan hasil analisis statistik
pada hipotesis II.
4.2.1.3 Perbedaan Peningkatan Literasi Matematika Siswa antara Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil uji beda rata-rata post-test dan pre-test serta uji beda
rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika diperoleh kesimpulan
bahwa rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa dengan
pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah lebih baik
daripada rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika dengan
182
pembelajaran ekspositori. Faktor-faktor yang mempengaruhi rata-rata
peningkatan kemampuan literasi siswa pada kelas eksperimen lebih baik
daripada rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika pada kelas
kontrol antara lain adalah pelaksanaan pembelajaran dengan model PBL
pendekatan RME berbantuan kartu masalah secara umum dalam pelaksanaan
pembelajaran siswa aktif untuk dapat berpikir kritis. Sedangkan pelaksanaan
pembelajaran ekspositori pada kelas kontrol, siswa cenderung pasif
mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru dikarenakan guru menjadi pusat
selama pembelajaran dengan memberikan konsep materi dan memberikan
contoh soal beserta penyelesaiannya. Siswa baru aktif saat guru bertanya dan
memberikan latihan soal untuk dikerjakan dan dituliskan di papan tulis. Secara
umum, dalam pelaksanaan pembelajaran ekspositori guru lebih berperan aktif
daripada siswa.
Berdasarkan analisis pelaksanaan pembelajaran dapat disimpulkan bahwa
kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen lebih baik
daripada kelas kontrol dikarenakan pada kelas eksperimen siswa lebih
berperan aktif selama proses pembelajaran untuk dapat berpikir kritis. Hal imi
sesuai dengan pendapat Wardono et al (2014) yang menyatakan kemampuan
literassi matematika siswa dengan pembelajaran PBL pendekatan PMRI
berada pada kategori sangat baik dan berpengaruh positif terhadap
peningkatan kemampuan literasi matematika siswa dibandingkan dengan
model pembelajaran ekspositori. Hal ini sudah sesuai dengan landasan teori
pada bab 2 dan hasil analisis statistik pada hipotesis 3.
183
184
4.2.2 Pembahasan Kualitatif
4.2.2.1 Kemampuan Literasi Matematika Siswa
Berdasarkan hasil tes dan wawancara 6 subjek dari kelas eksperimen
mengenai kemampuan literasi matematika siswa diketahui 2 subjek dari
kelompok atas teridentifikasi memiliki kemampuan literasi matematika yang
baik, 1 subjek dari kelompok sedang teridentifikasi memiliki kemampuan
literasi matematika yang baik, 1 subjek dari kelompok sedang teridentifikasi
memiliki kemampuan literasi matematika yang cukup baik, dan 2 subjek dari
kelompok bawah teridentifikasi memiliki kemampuan literasi matematika
yang cukup baik.
Dari 2 subjek kelompok atas yang diwawancarai teridentifikasi memiliki
kemampuan literasi matematika yang baik, ketika dikonfirmasi melalui
wawancara beberapa subjek telah menunjukkan kemampuan literasi
matematika. Subjek SE-22 belum menunjukkan kemampuan using symbolic
dan using mathematics tool. Subjek SE-10 belum menunjukkan kemampuan
using mathematics tool, reasoning and argument.
Dari 2 subjek kelompok tengah yang diwawancarai teridentifikasi sudah
memiliki kemampuan literasi matematika ketika dikonfirmasi melalui
wawancara beberapa subjek menunjukkan kekurangan pada beberapa
kemampuan literasi matematika. Subjek SE-09 belum menunjukkan
kemampuan using symbolic dan using mathematics tool. Subjek SE-12 belum
menunjukkan kemampuan reasoning and argument, using mathematics tool.
185
Dari 2 subjek kelompok rendah yang teridentifikasi memiliki kemampuan
literasi matematika ketika dikonfirmasi melalui wawancara beberapa subjek
menunjukkan kekurangan pada beberapa kemampuan literasi matematika.
Subjek SE-19 belum menunjukkan kemampuan reasoning and argument,
using mathematic tool, using symbolic. Subjek SE-20 belum menunjukkan
kemampuan reasoning and argument, using mathematic tool, using symbolic.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara diketahui jika pemahaman masing-
masing subjek terkait kemampuan pada literasi matematika dipengaruhi oleh
kelompok kecerdasan, pembelajaran yang dilakukan di kelas, serta kesiapan
subjek saat pelaksanaan kegiatan post-test.
4.2.2.2 Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Beorientasi PISA
Berdasarkan analisis hasil tes 6 subjek dari kelas eksperimen mengenai
kesulitan dan kesalahan masing-masing subjek dalam mengerjakan soal serupa
PISA berdasarkan proses matematisasi dan analisis Newaman dari ketiga
kelompok subjek.
Pada konten shape and space dari 2 siswa yang tergolong kelompok atas
diketahui bahwa subjek SE-22 tidak mengalami kesulitan dalam proses literasi
matematika dan tidak melakukan kesalahan saat mengerjakan soal walaupun
pada hasil tes belum menunjukkan kemampuan using symbolic dan using
mathematics tool. Sedangkan pada subjek SE-10 mengalami kesulitan dalam
proses employing dan interpreting sehingga SE-10 mengalami kesalahan saat
process skil dan encoding hal ini disebabkan karena SE-10 kurang memahami
informasi yang ada pada soal meskipun SE-10 sudah dapat mengubah kalimat
186
sehari-hari ke dalam masalah matematika tetapi SE-10 masih mengalami
kebingungan dalam mengolah informasi yang ada untuk mendapatkan
jawaban yang benar.
Dari 2 subjek yang tergolong kelompok tengah diketahui bahwa subjek
SE-09 mengalami kesulitan dalam proses employing dan interpreting sehingga
SE-09 mengalami kesalahan pada saat process skill dan encoding hal ini
disebabkan karena SE-09 kurang memahami konsep rumus luas persegi yang
digunakan untuk mencari panjang sisi persegi. Subjek SE-12 mengalami
kesulitan dalam proses employing dan interpreting sehingga SE-12 mengalami
kesalahan pada saat process skill dan encoding hal ini dikarenakan SE-12
kurang memahami informasi yang ada pada soal sehingga SE-12 melakukan
kesalahan saat prosess perhitungan dengan menggunakan rumus luas persegi
panjang untuk mencari lebar persegi panjang.
Dari 2 subjek yang tergolong kelompok rendah diketahui bahwa subjek
SE-19 mengalami kesulitan dalam proses employing dan interpreting sehingga
SE-19 mengalami kesalahan pada saat process skill dan encoding dikarenakan
SE-19 kurang memahami konsep rumus luas persegi untuk mencari sisi
persegi dan kekurangn waktu pengerjaan. Sedangkan subjek SE-20 mengalami
kesulitan dalam proses employing dan interpreting sehingga SE-20 mengalami
kesalahan pada saat process skill dan encoding dikarenakan SE-20 kurang
memahami informasi yang ada pada soal sehingga SE-20 melakukan
kesalahan saat proses perhitungan meskipun dia dapat menuliskan masalah
187
nyata ke dalam masalah matematika dan menyusun strategi yang tepat untuk
menjawab pertanyaan yang ada pada soal.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara teridentifikasi bahwa siswa paling
banyak mengalami kesulitan pada soal bertipe PISA mulai level 3 dalam
proses employing mulai dari kelompok sedang dan rendah. Sedangkan
kelompok kelas atas mulai mengalami kesulitan pada level 4 dalam proses
employing. Proses employing adalah proses inti di mana terlaksana proses
merancang dan mengimplementasikan strategi untuk menentukan solusi
matematika, menerapkan fakta, aturan logaritma, grafik, dan mengkronstruksi
sera mengekstraksi informasi matematika. Kesulitan siswa dalam proses
employing ini menyebabkan siswa banyak mengalami kesalahan pada saat
process skill dan encoding. Menurut Depdiknas (2011), proporsi skor sub-sub
komponen pada 3 proses yang diuji dalam studi PISA, proses employing
memiliki skor tertinggi yaitu . Sedangkan proses formulating dan
interpreting masing masing hanya . Sehingga proses employing adalah
proses yang paling penting dalam penilaian studi PISA. Subjek hanya dapat
menerapkan salah satu indikator dalam proses employing sehingga belum
menunjukkan kemampuan proses employing dengan maksimal. Sedangkan
pada proses literasi matematika formulating dan interpreting sudah dapat
diterapkan dengan baik. Walaupun ada beberapa subjek belum menerapkan
indikator pada proses formulating dan interpreting dengan keseluruhan.
Berdasarkan hasil analisis kesulitan dan kesalahan dalam tes dan
wawancara diperoleh kesimpulan bahwa kesulitan dan kesalahan yang dialami
188
siswa dalam mengerjakan soal bertipe PISA disebabkan oleh beberapa faktor
yaitu (1) siswa jarang mengerjakan soal berbentuk cerita (realistik), (2) siswa
hanya mengerjakan soal yang diajarkan oleh guru. Guru jarang memodifikasi
soal lebih lanjut, (4) siswa belum dapat memahami soal dengan benar, (5)
siswa mengalami kesulitan dalam mengubah masalah nyata ke bentuk
matematika, (6) siswa kesulitan menerapkan konsep matematika untuk
menyelesaikan masalah, (7) siswa belum terbiasa dengan soal serupa PISA
yang memerlukan berpikir kritis dan peneyelesaikan yang kompleks dan
sistematis, (8) siswa mudah menyerah saat mengerjakan soal yang mulai
rumit.
4.3 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah pembagian waktu yang kurang
efektif ketika pembelajaran dengan model PBL pendekatan RME berbantuan
kartu masalah membutuhkan waktu yang lebih lama dalam pelaksanaan diskusi
kelompok sehingga waktu untuk pengerjaan latihan soal individu menjadi
berkurang. Keterbatasan lainnya dalam model pembelajaran PBL harus
menghubungkan permasalahan matematika ke dalam masalah sehari-hari sehingga
membutuhkan persiapan sebelum pembelajaran dan sesudah pembelajaran.
Walaupun prosesnya sedikit kompleks dan tujuan yang sangat berperan dalam
meningkatkan kemampuan literasi matematika. Sehingga peneliti
merekomendasikaan saran untuk penelitian selanjutnya untuk meningkatkan
kemampuan pengelolaan kelas dengan baik dan mempersiapkan pembelajaran
dengan lebih baik.
189
Terlepas dari kelemahan tersebut melalui penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah dapat
meningkatkan kemampuan literasi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Selogiri dan
dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya agar lebih inovatif
karena memenuhi indikator analisis yaitu: (1) literasi matematika siswa dengan
pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah dapat mencapai
ketuntasan belajar, (2) literasi matematika siswa hasil post-test dengan penerapan
pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah lebih baik
dibandingkan dengan literasi matematika siswa dengan pembelajaran ekspositori,
(3) peningkatan literasi matematika siswa berdasarkan selisih hasil pre-test dan
post-test dengan penerapan PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah lebih
baik dibandingkan dengan peningkatan kemampuan literasi dengan pembelajaran
ekspositori, (4) kualitas pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu
masalah dikategorikan sangat baik.
190
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahassan pada bab 4, maka dapat
diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Hasil tes literasi matematika kelompok SMP Negeri 1 Selogiri dengan
pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah pada
materi segiempat dapat mencapai ketuntasan belajar.
2. Kemampuan literasi matematika kelompok siswa SMP Negeri 1
Selogiri dengan pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu
masalah lebih baik daripada kemampuan literasi matematika siswa
dengan pembelajaran ekspositori.
3. Peningkatan kemampuan literasi matematika kelompok siswa SMP
Negeri 1 Selogiri dengan pembelajaran PBL pendekatan RME
berbantuan kartu masalah lebih baik daripada peningkatan kemampuan
literasi matematika siswa dengan pembelajaran ekspositori.
4. Kualitas pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL
pendekatan RME berbantuan kartu masalah yang dilaksanakan
memiliki kategori sangat baik
5. Kemampuan literasi matematika siswa pada kelompok atas termasuk
dalam kategori baik karena mampu memenuhi seluruh indikator
kemampuan literasi matematika, dan kemampuan literasi matematika
191
pada kelompok sedang dan bawah dalam kategori cukup baik karena
belum mampu memenuhi seluruh indikator kemampuan literasi
matematika.
6. Berdasarkan hasil tes dan wawancara teridentifikasi bahwa siswa
paling banyak mengalami kesulitan pada soal bertipe PISA mulai level
3 dalam proses employing mulai dari kelompok sedang dan bawah.
Sedangkan kelompok kelas atas mulai mengalami kesulitan pada level
4 dalam proses employing. Proses employing adalah proses inti di
mana terlaksana proses merancang dan mengimplementasikan strategi
untuk menentukan solusi matematika, menerapkan fakta, aturan
logaritma, grafik, dan mengkronstruksi serta mengekstraksi informasi
matematika. Kesulitan siswa dalam proses employing ini menyebabkan
siswa banyak mengalami kesalahan pada saat process skill dan
encoding. Kesulitan dan kesalahan yang dialami siswa dalam
mengerjakan soal bertipe PISA disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
(1) siswa jarang mengerjakan soal berbentuk cerita (realistik), (2)
siswa hanya mengerjakan soal yang diajarkan oleh guru. Guru jarang
memodifikasi soal lebih lanjut, (4) siswa belum dapat memahami soal
dengan benar, (5) siswa mengalami kesulitan dalam mengubah
masalah nyata ke bentuk matematika, (6) siswa kesulitan menerapkan
konsep matematika untuk menyelesaikan masalah, (7) siswa belum
terbiasa dengan soal serupa PISA yang memerlukan berpikir kritis dan
192
peneyelesaikan yang kompleks dan sistematis, (8) siswa mudah
menyerah saat mengerjakan soal yang mulai rumit.
7. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru mata pelajaran
matematika yang ada di SMP Negeri 1 Selogiri menyatakan bahwa
guru yang baik adalah guru yang dapat membawa pemikiran guru ke
dalam pemikiran siswa sehingga guru dapat mengetahui sejauh mana
kemampuan yang dimiliki oleh anak didiknya. (lampiran 61)
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas, saran yang dapat direkomendasikan peneliti
adalah sebagai berikut:
1. Model pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah
dapat digunakan oleh guru matematika SMP Negeri 1 Selogiri untuk
meningkatkan kemampuan literasi matematika siswa.
2. Dalam menyampaikan materi segiempat guru dapat menerapkan
pembelajaran dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu
masalah untuk meningkatkan keaktifan, tanggung jawab, dan literasi
matematika siswa.
3. Penggunaan soal serupa PISA dapat digunakan oleh guru matematika
SMP Negeri 1 Selogiri dalam pembelajaran supaya peserta didik
memiliki lebih banyak pembendaharaan soal berorientasi PISA dan
terbiasa mengerjakan soal cerita dengan tingkat kesukaran serupa
PISA untuk meningkatkan kemampuan literasi matematika siswa.
193
DAFTAR PUSTAKA
Abdi J., Ikhsan M., Marwan. 2013. Meningkatkan Kemampun Siswa Sekolah Menengah
Atas Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Setara PISA Melalui Pendekatan
Konstruktivisme. Jurnal Peluang, vol 1(2).
Adhitya, Y. 2015. Analisis Kesalahan Siswa SMP Kelas VII dalam Menyelesaikan
Masalah Matematika Materi Segiempat Ditinjau Dari Gaya Belajar. Semarang:
UNNES.
Aini, I.N. 2013. Meningkatkan Literasi Matematis Siswa Melalui Pendekatan
Keterampilan Prosses Matematis (Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Madrasah
Tsanawiyah). Universitas Pendidikan Indonesia (skipsi tidak diterbitkan).
Amir, M. Taufiq. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning Bagaimana
Pendidik Memberdayakan Pemelajar di era Pengetahuan. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi kedua. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Bell, F.H. 1978. Teaching and Learning Mathematics in Secondary School. New York:
Wm C Brown Company.
Clement, S.R. 1984. Geometry with Aplication and Problem Solving.
Depdiknas. 2006. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Fitriono, Y., Rochmad, Wardono. 2015. Model PBL dengan Pendekatan PMRI
Berpenilaian Serupa PISA untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematika
Siswa. UJMER 4 (1)(2015).
Frudenthal, H. (1991). Revisiting Mathematics Education. China Lectures. Dordrecht :
Kluwer.
Herman. 2008. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT
Remaja Posdakarya.
Hudojo, H. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: UM Press.
Istiandaru, A. et al. 2014. Developing PBL With Realistic-Scientific Approach and
PISA-Adapted Assesment In Order To Improve Mathematics Literacy Capability.
ICMSE.
194
Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Karnasih, I. 2015. Analisis Kesalahan Newman pada Soal Cerita Matematis (Newman’s
Error in Mathematical Word Problems). Jurnal PARADIKMA, vol 8(1): 37-51.
Mahdiansyah & Rahmawati. 2014. Literasi Matematika Siswa Pendidikan Menengah:
Analisis Menggunakan Desain Tes Internasional dengan Konteks Indonesia. Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, vol 20(4).
Murdani, Johar, R. & Turmudi, 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Matematika Dengan Pendekatan Realistik Untuk Meningkatan Penalaran Geometri
Spasial Siswa Di Smp Negeri Aru Lhokseumawe. Jurnal Peluang, I(2): 22-32.
Nasution. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta:
Bumi Aksara.
OECD. 2003. Literacy Skills for the World of Tomorrow. Further Results from PISA
2000. Paris: OECD.
OECD. 2004. Learning for Tomorrow’s World. First Result from PISA 2003. Paris:
OECD.
OECD. 2007. PISA 2006: Science Competencies for Tomorrow’s World. Paris: OECD.
OECD. 2009. PISA 2009 Assessment Framework- Key Competencies i Reading,
Mathematics and Science. Paris: OECD.
Pacemska, T.A, B. Zlatanovska, L. Lazarova, & S. Pacemska. 2011. Possibilities for
Using The Programming Packet Mathematica in Mathematical Education.
Proceeding Book 11th International Educational Technology Conference. Istanbul:
University “Goce Delcev-Stip.
Paul Dickinson., Frank Eade., Steve Gough., & Sue Hough.2010. Using Realistic
Mathematics Education with low to middle attaining pupils in secondary schools.
Manchester Metropolitan University Institute of Education.
Prakitipong, N. & Nakamura, S. 2006. Analysis of Mathematics Performance of Grade
Five Students in Thailand Using Newman Procedure. Jounal of Internasional
Cooperation in Education, vol 9(1):111-122.
Rifa‟I, A. & C. Tri. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang
Press.
Singh, P., A.A. Rahman, T.S. Hoon. 2010. The Newman Procedure for Analyzing Four
Pupils Error on Written Mathematical Task : A Malaysian Perpective. Procedia
Social and Behavioral Science 8 (2010): 264-271.
195
Slameto. 2003. Belajar dan Fakto-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Stacey, K. 2011. The PISA View of Mathematical Literacy in Indonesia. IndoMS. J. M.
E. Vol 2(2): 95-126.
________. 2012. The Internasional Assessment of Mathematical Literacy: PISA 2012
Framework and Items. Seoul: International Congress on Mathematical Education.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitati dan R & D. Bandung: Alfabeta.
_______. 2013a. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi(Mixed
Methods). Bandung: Alfabeta.
________. 2013b. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Suherman, E., dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer (Edisi
Revisi). Bandung: JICA-FPMIPA UPI.
Treffers, A. (1987). Three dimensions a model of goal and theory description in
mathematics education. Dordrecht: Reidel, The Wiscobas Project.
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berrorientasi Kontruktivis. Jakarta:
Prestasi Pustaka.
Uno, H. B. 2008. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang
Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
Wardono, S.B. Waluya, S. Mariani & S. Candra. D. 2016. Mathematics Literacy on
Problem Based Learning with Indonesian Realistic Mathematics Education
Approach Assisted E-Learning Edmodo. http://iopscience.iop.org/issue/1742-
6596/691/3. Journal of Physics: Conference Series 693 (2016) 012014.
White, A.L. 2010. Numeracy, Literacy and Newman‟s Error Analysis. Journal of
Mathematics Education Southeast Asia, Vol:33(1):129-148.
Wijaya, A. 2015. Kesalahan Siswa Dalam Memilih Data Relevan Pada Soal Matematika
Berbasis Konteks. Jurnal Pendidikan Matematika: Universitas Negeri Yogyakarta.
Wintarti dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Matematika. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
196
Wulandari, B.. 2013. Pengaruh Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ditinjau
Dari Motivasi Belajar PLC di SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 3(2).
197
LAMPIRAN
198
Lampiran 1
Daftar Siswa Kelas Uji Coba Konten Shape and Space
Soal Tipe 1 Kelas VIIB Soal Tipe 2 Kelas VIIG
No Kode
1 UC-01
2 UC-02
3 UC-03
4 UC-04
5 UC-05
6 UC-06
7 UC-07
8 UC-08
9 UC-09
10 UC-10
11 UC-11
12 UC-12
13 UC-13
14 UC-14
15 UC-15
16 UC-16
17 UC-17
18 UC-18
19 UC-19
20 UC-20
21 UC-21
22 UC-22
23 UC-23
24 UC-24
25 UC-25
26 UC-26
27 UC-27
No Kode
1 UC-28
2 UC-29
3 UC-30
4 UC-31
5 UC-32
6 UC-33
7 UC-34
8 UC-35
9 UC-36
10 UC-37
11 UC-38
12 UC-39
13 UC-40
14 UC-41
15 UC-42
16 UC-43
17 UC-44
18 UC-45
19 UC-46
20 UC-47
21 UC-48
22 UC-49
23 UC-50
24 UC-51
25 UC-52
26 UC-53
27 UC-54
28 UC-55
29 UC-56
30 UC-57
199
Lampiran 2
DAFTAR SISWA KELOMPOK EKSPERIMEN
No NIS Nama Kode Siswa
1 10457 Aisyah Nurwidya Oktaviana E-01
2 10458 Alda Vira Pramesti E-02
3 10459 Amalia Sri Esa Bagaskhara E-03
4 10460 Anggun Kristal Wulandari E-04
5 10461 Aprilia E-05
6 10462 Ayu Ramazdani Wicaksana E-06
7 10463 Berlia Alifiani E-07
8 10464 Citra Hanindia Yudya Laras Ati E-08
9 10465 I Nyoman Karma D N W E-09
10 10466 Iin Setyaningsih E-10
11 10467 Inggit Assyfa D S E-11
12 10468 Linda Setyawan E-12
13 10469 Meidya Putri Narisa E-13
14 10470 Miftah Royan Fajarani E-14
15 10471 Mohamad Iswara Azmi E-15
16 10472 Muhammad Shof Barodi A E-16
17 10473 Rahmad Nurasyid E-17
18 10474 Ramadhani Surya Hadinata E-18
19 10475 Regis Erlang Pramudya E-19
20 10476 Rico Jafar Saputra E-20
21 10477 Rifky Amirul Bayhaqi E-21
22 10478 Risma Nahva Firdausy E-22
23 10479 Rizka Sobirin E-23
24 10480 Rizky Nur Saputra E-24
25 10481 Sapdo Isnaya E-25
26 10482 Satriyo Bayu Pinilih E-26
27 10483 Sheva Muthi „Annisa E-27
28 10484 Tisfansyah Dhia Salsabila E-28
29 10485 Titin Kurniawati E-29
30 10486 Wida Ayu Nadia E-30
200
Lampiran 3
DAFTAR SISWA KELOMPOK KONTROL
No NIS Nama Kode Siswa
1 10401 Abita Nur Pratama K-01
2 10402 Adellia Wandasari K-02
3 10403 Ady Saputra K-03
4 10404 Aldisar Ilyas Rifaldi K-04
5 10405 Anisa Nur Aziza K-05
6 10406 Arif Dwi Setyawan K-06
7 10407 Danu Alga Pamungkas K-07
8 10408 Enggar Mahesta Kusuma K-08
9 10409 Faisal Ridho Nugroho K-09
10 10410 Faseh Hanang Santoso K-10
11 10411 Galang Adi Pratama K-11
12 10413 Krisnando Duta Dwi Dagdo K-12
13 10414 Luluk Sajidah K-13
14 10415 Nabila Nawa Kasali K-14
15 10416 Revo Afif Putra Firmansyah K-15
16 10417 Rival Falentino Rahadial K-16
17 10418 Shofia Khairatunisa K-17
18 10419 Sri Sulastri K-18
19 10420 Suci Rahmawati K-19
20 10421 Titania Wiwit Yuniar K-20
21 10422 Trimara Ayu Prabandani K-21
22 10423 Tulus Wisnu Nugroho K-22
23 10424 Vania Anandila Dewi Warhas K-23
24 10425 Vitria Maya Sari K-24
25 10426 Yolanda OliviaHarya W K-25
26 10427 Yulia Ardela Putri K-26
201
Lampiran 4
KISI-KISI TES UJI COBA 1 KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA BERORIENTASI PISA
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Selogiri Kelas/Semester : VII/2
Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Segiempat
Alokasi Waktu : 80 menit Banyak Butir/Soal : 12
Standar Kompetensi : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : Menghitung keliling dan luas bangun dari segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
Konten
(indicator
pencapaian
Konteks Proses Indikator soal Level Bentuk
soal
Nomor
soal
Alokasi
waktu Kategori Komponen Deskripsi
202
Ruang dan
bentuk
(segiempat)
-menyelesaikan
masalah yang
berkaitan
dengan
menghitung
keliling dan luas
bangun
segiempat
Pekerjaan
Membuat
taman
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
keliling
taman
2. Menunjukkan
cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
5. Mengevaluasi
representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi sebuah
taman berbentuk persegi
panjang. Jika ukuran
panjangnya dan
lebarnya . Siswa
diminta untuk menghitung
keliling taman.
1 Uraian 1 5 menit
203
Ilmiah
Pohon
cemara
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
banyak
pohon
cemara di
sekeliling
lapangan
2. Menunjukka
n cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesain
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
Diberiksan ilustrasi sebuah
lapangan berbentuk
persegi . di sekeliling
tanaman ditanami pohon
cemara dengan jarak antar
pohon . Apabila sisi
lapangan berukuran
. Siswa diminta
untuk menentukan banyak
pohon cemara di sekeliling
lapangan itu.
2 Uraian 2 6 menit
204
masalah
Pekerjaan
Pabrik
memprodu
ksi buku
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
keliling
persegi
panjang
2. Menunjukka
n cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi sebuah
pabrik memproduksi buku
berbentuk persegi dan
persegi panjang. Jika
pabrik tersebut membuat
luas persegi panjang=luas
persegi dengan panjang
sisi . Jika lebar
persegi panjang .
Siswa diminta untuk
menghitung keliling
persegi panjang.
4 Uraian 3 6 menit
205
Pribadi
Adi
membeli
bingkai
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
lebar bingkai
berbetuk
persegi
panjang
2. Menunjukka
n cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi Adi
akan membeli bingkai
berbentuk persegi panjang
yang memiliki
perbandingan
panjang:lebar adalah
dan keliling . Siswa
diminta untuk mencari
lebar dari bingkai tersebut.
2 Uraian 4 6 menit
206
Umum
Konser
musik
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
banyaknya
pengunjung
konser
tersebut
2. Menunjukka
n cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi untuk
konser musik, sebuah
lapangan berbentuk
persegi panjang berukuran
panjang dan lebar
disiapkan untuk
pengunjung. Tiket terjual
habis bahkan banyak fans
yang berdiri. Siswa
diminta untuk menentukan
kira-kira banyaknya
pengunjung konser
tersebut.
5 Uraian 5 7 menit
207
Pendidika
n
Alat
peraga
persegi
panjang
dan
persegi
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
lebar panjang
rusuk persegi
maksimal
2. Menunjukka
n cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi Pak
Agus membeli sebatang
kawat. Kawat tersebut
akan digunakan untuk
membuat kerangka persegi
panjang. Ternyata kawat
cukup untuk membuat
kerangka persegi panjang
dengan ukuran jika dengan ukuran
kawat yang sama hendak
dibuat kerangka persegi.
Siswa diminta untuk
menghitung panjang rusuk
persegi maksimal yang
dapat dibuat.
6 Uraian 6 9 menit
208
Umum
Lapangan
sepak bola
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
harga rumput
Jepang untuk
menutupi
lapangan
sepak bola
itu
2. Menunjukka
n cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
Diberikan ilustrasi sebuah
lapangan sepak bola
berukuran
akan ditutupi dengan jenis
rumput Jepang.jika harga
rumput Jepang per
sama dengan Rp 2.500,00.
Siswa diminta untuk
menghitung harga rumput
Jepang untuk menutupi
lapangan tersebut.
3 Uraian 7 6 menit
209
pemecahan
masalah
210
Pekerjaan
Membuat
kamar
mandi
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
harga
keramik
seluruhnya
2. Menunjukka
n cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi Pak Ali
akan membuat sebuah
kamar mandi berukuran
yang
dindingnya akan ditutup
keramik setinggi . Jika
ukuran keramik dan harganya Rp
1.200,00/buah. Siswa
diminta menentukan harga
keramik seluruhnya.
5 Uraian 8 7 menit
211
Pribadi
Pak Amin
membuat
meja
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
panjang
2. Menunjukka
n cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi Pak
Anton membuat meja dari
papan berbentuk
jajargenjang. Gambar di
samping adalah papan
yang digunakan Pak
Anton. Jika . Siswa diminta
untuk menentukan nilai
!
3 Uraian 9 6 menit
212
Umum
Lukisan
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
panjang sisi
persegi
2. Menunjukka
n cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi Aldi
melihat sebuah pameran
lukisan. Di dalam pameran
tersebut terdapat lukisan
berbentuk persegi dan
persegi panjang. Keliling
lukisan persegi=keliling
lukisan persegi panjang.
Jika lukisan persegi
panjang memiliki luas
dan lebar ,
siswa diminta untuk
menghitung sisi lukisan
perseg.
4 Uraian 10 7 menit
213
Umum
Cermin
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
panjang sisi
2. Menunjukka
n cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi di
sebuah lorong sekolah
terdapat cermin berbentuk
jajargenjang. Gambar di
bawah ini menjelaskan
ukuran dari cermin
tersebut:
Siswa diminta untuk
menghitung panjang
1 Uraian 11 5 menit
P T Q
R
U S
12
cm
214
Pribadi
Taman
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
panjang sisi
2. Menunjukka
n cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi Pak
Budi membuat dua buah
taman bebentuk persegi
dan persegi panjang di
depan rumahnya. Jika sisi
taman persegi adalah
dan taman
persegi panjang memiliki
panjang serta
lebar . Jika
keliling taman persegi
samadengan keliling taman
persegi panjang. Siswa
diminta untuk menghitung
panjang sisi dan keliling
taman persegi tersebut
6 Uraian 12 9 menit
215
216
Lampiran 5
KISI-KISI TES UJI COBA 2 KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA BERORIENTASI PISA
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Selogiri Kelas/Semester : VII/2
Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Segiempat
Alokasi Waktu : 80 menit Banyak Butir/Soal : 12
Standar Kompetensi : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : Menghitung keliling dan luas bangun dari segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
Konten
(indicator
pencapaian
Konteks Proses Indikator soal Level Bentuk
soal
Nomor
soal
Alokasi
waktu Kategori Komponen Deskripsi
217
Ruang dan
bentuk
(segiempat)
-menyelesaikan
masalah yang
berkaitan
dengan
menghitung
keliling dan luas
bangun
segiempat
Pribadi
Mengelilin
gi
lapangan
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
panjang
lapangan
2. Menunjukkan
cara mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
5. Mengevaluasi
representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi Dina
mengelilingi lapangan
berbentuk persegi panjang.
Ternyata keliling lapangan
itu adalah dan lebar
lapangan . Siswa
diminta untuk menghitung
panjang lapangan tersebut!
1 Uraian 1 5 menit
218
Pekerjaan
Berjualan
bingkai
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
keliling
bingkai
2. Menunjukkan
cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesain
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi Bu Desi
berjualan bingkai
berbentuk persegi panjang.
Panjang bingkai tersebut
samadengan dua kali
lebarnya. Jika luas bingkai
. Siswa diminta
untuk menghitung keliling
bingkai tersebut.
2 Uraian 2 6 menit
219
Umum
Jendela
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
lebar kolam
persegi
panjang
2. Menunjukkan
cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi di
sebuah tempat terdapat
dua jenis jendela yaitu
berbentuk persegi panjang
dan persegi. Jika diketahui
keliling persegi
samadengan dua kali
keliling persegi panjang,
luas kolam persegi
, dan panjang
kolam persegi panjang
. Siswa diminta untuk
menghitung lebar jendela
persegi panjang.
4 Uraian 3 7 menit
220
Pendidika
n
Papan tulis
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communicatio,,
using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
luas papan
tulis
2. Menunjukkan
cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi Pak
Budi mengajar di kelas
menggunakan papan tulis
berbentuk persegi panjang.
Jika papan tulis tersebut
memiliki panjang
lebih dari lebarnya. Siswa
diminta untuk menghitung
luas papan tulis.
5 Uraian 4 7 menit
221
Pekerjaan
Memasang
keramik
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
biaya
pembuatan
pagar
2. Menunjukkan
cara mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluasi
representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi suatu
kebun berbentuk persegi
panjang dengan ukuran
panjang dan lebar
. Sekeliling kebun itu
akan dipasangi pagar yang
terbuat dari bambu. Biaya
pembuatan pagar
. Siswa
diminta untuk menghitung
biaya pembuatan pagar.
3 Uraian 5 6 menit
222
Pendidika
n
Alat
peraga
persegi
panjang
dan
persegi
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1.Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
keliling papan
persegi
2. Menunjukka
n cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi Pak
Waluyo membeli dua jenis
papan untuk membuat rak
buku, papan tersebut
terdiri dari bentuk persegi
dan persegi panjang. Jika
papan persegi panjang
memiliki perbandingan
panjang dan lebar
samadengan dan
keliling . Jika papan
persegi memiliki panjang
sisi
lebar papan
persegi panjang. Siswa
diminta untuk menghitung
keliling papan persegi
6 Uraian 6 9 menit
223
Umum
Butik
menjual
cermin
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
keliling
cermin
persegi
panjang
2. Menunjukka
n cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi di
sebuah butik menjual dua
jenis cermin. Jenis I
berbentuk persegi dan
jenis II berbentuk persegi
panjang. Jika keduanya
memiliki hubungan
panjang cermin persegi
panjang
panjang sisi
cermin persegi, lebar
cermin persegi panjang
samadengan
panjang
sisi persegi. Jika keliling
cermin persegi adalah
. Siswa diminta
untuk menghitung keliling
cermin persegi panjang.
5 Uraian 7 7 menit
224
Pribadi
Rumah
Aldi
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
2. Menunjukka
n cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi di
samping rumah Aldi
tedapat taman berbentuk
jajargenjang. Jika dan . Siswa diminta
untuk menghitung:
a.
b. Besar
3 Uraian 8 6 menit
225
Pekerjaan
Jual beli
keramik
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
luas
keramik.
2. Menunjukka
n cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi Pak
Tono seorang pemilik
Toko Bangunan. Di toko
miliknya Pak Tono
menjual berbagai macam
keramik. Tian membeli
keramik berberntuk
persegi dari toko Pak
Tono. Ternyata keramik
tersebut memiliki panjang
diagonal . Siswa
diminta untuk menghitung
luas keramik.
6 Uraian 9 9 menit
226
Pribadi
Membeli
buku
gambar
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
keliling
buku
gambar.
2. Menunjukka
n cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi Bu Susi
pergi ke toko alat tulis
membeli buku gambar
berbentuk persegi panjang
untuk anaknya. Jika
panjang buku gambar
samadengan
dari
lebarnya dan luasnya
. Siswa diminta
untuk menentukan keliling
buku gambar tersebut.
4 Uraian 10 7 menit
227
Pribadi
Membeli
papan
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
perbandingan
luas papan.
2. Menunjukka
n cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi Pak
Wisnu membeli dua buah
papan berbentuk persegi
panjang untuk membuat
sebuah meja. Jika
perbandingan panjang
kedua papan
dan perbandingan lebar
. Siswa
diminta untuk menghitung
perbandingan luas kedua
papan milik Pak Wisnu.
2 Uraian 11 6 menit
228
Umum
Lukisan
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
keliling
lukisan.
2. Menunjukka
n cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi pada
sebuah pameran lukisan
terdapat sebuah lukisan
berbentuk jajargenjang.
Gambar berikut adalah
sketsa dari lukisan tersebut
Siswa diminta untuk
menghitung keliling
lukisan.
1 Uraian 12 5 menit
229
Lampiran 6 Soal Tes Uji Coba 1
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 SELOGIRI
Jl. Gunung Wijil, Kaliancar
SOAL TES UJI COBA 1 KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA
Bidang Studi : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Waktu : 80 menit
Petunjuk Pengerjaan Soal
1. Tuliskan identitas Anda meliputi nama, kelas, dan nomor presensi di pojok kanan atas
lembar jawaban.
2. Bentuk soal uraian sebanyak 12 butir soal.
3. Baca dan kerjakan tiap butir soal sesuai dengan langkah-langkah yang jelas:
a. Tuliskan apa yang diketahui
b. Tuliskan apa yang ditanyakan
c. Tuliskan langkah-langkah pengerjaannya
d. Kerjakan soal sesuai dengan langkah-langkah yang telah dituliskan
e. Tuliskan kesmipulannya.
4. Kerjakan terlebih dahulu butir soal yang menurut Anda mudah.
5. Baca dan kerjakan soal dengan benar disertai langkah-langkah pengerjaan.
6. Bekerjalah secara jujur dan tidak bekerja sama dengan siapapun.
7. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
1. TAMAN
2. POHON CEMARA
Pak Andi akan membuat sebuah taman.
Ukuran panjang dan lebar taman itu adalah
𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟, maka berapa
keliling taman itu?
Sebuah lapangan berbentuk persegi di sekeliling
lapangan akan ditanami pohon cemara dengan
jarak antar pohon 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟. Apabila sisi
lapangan berukuran 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟. Berapa banyak
pohon cemara yang mengelilingi lapangan itu?
230
3. BUKU
4. BINGKAI
5. KONSER MUSIK
6. KAWAT
7. LAPANGAN SEPAK BOLA
Sebuah pabrik memproduksi buku berbentuk
persegi dan persegi panjang. Jika pabrik tersebut
membuat luas persegi panjang=luas persegi
dengan panjang sisi 𝑐𝑚. Jika lebar persegi
panjang 𝑐𝑚 maka berapa keliling persegi
panjang tersebut?
Adi pergi ke sebuah toko untuk membeli bingkai
berbentuk persegi panjang, bingkai tersebut
memiliki perbandingan panjang dan lebar adalah
dan keliling 𝑐𝑚. Berapa lebar bingkai
tersebut?
Sebuah lapangan berbentuk persegi panjang
berukuran 𝑚 𝑚 disiapkan untuk
pengunjung acara konser musik. Tiket terjual
habis bahkan banyak fans yang berdiri. Berapa
banyaknya pengunjung konser tersebut?
Pak Agus membeli sebatang kawat. Kawat
tersebut akan digunakan untuk membuat
kerangka persegi panjang. Ternyata kawat cukup
untuk membuat kerangka persegi panjang
dengan ukuran 𝑐𝑚 𝑐𝑚. Jika dengan
ukuran kawat yang sama hendak dibuat
kerangka persegi maka berapa panjang
maksimal dari rusuk persegi tersebut?
Sebuah lapangan sepak bola berukuran 𝑚
𝑚 akan ditutup dengan jenis rumput Jepang.
Jika harga rumput Jepang per 𝑚 adalah
𝑅𝑝 . Berapa harga rumput Jepang
seluruhnya?
231
8. KAMAR MANDI
9. TAMAN
10. LUKISAN
11. CERMIN
12. TAMAN
Pak Ali akan membuat sebuah kamar mandi
berukuran 𝑚 𝑚 yang dindingnya akan
ditutup keramik setinggi 𝑚 (lihat gambar). Jika
ukuran keramik 𝑐𝑚 𝑐𝑚 dan harganya
𝑅𝑝 𝑏𝑢𝑎 . Berapa harga keramik
seluruhnya?
Di sebuah lorong sekolah terdapat cermin
berbentuk jajargenjang. Gambar di samping
menjelaskan ukuran dari cermin tersebut.
Hitung panjang 𝑃𝑄!
Aldi melihat sebuah pameran lukisan. Di dalam
pameran tersebut terdapat lukisan berbentuk
persegi dan persegi panjang. Keliling lukisan
persegi=keliling lukisan persegi panjang. Jika
lukisan persegi panjang memiliki luas 𝑐𝑚
dan lebar 𝑐𝑚, berapa panjang sisi lukisan
persegi?
Pak Anton membuat meja dari
papan berbentuk jajargenjang.
Gambar di samping adalah papan
yang digunakan Pak Anton. Jika
𝑃𝑄 𝑥 𝑐𝑚 𝑅𝑆 𝑥 𝑐𝑚. Tentukan nilai 𝑃𝑄!
𝑃 𝑄
𝑅 𝑆
Pak Budi membuat dua buah taman bebentuk persegi
dan persegi panjang di depan rumahnya. Jika sisi
taman persegi adalah 𝑥 𝑚 dan taman persegi
panjang memiliki panjang 𝑥 𝑚 serta lebar
𝑥 𝑚. Jika keliling taman persegi samadengan
keliling taman persegi panjang. Hitung panjang sisi
dan keliling taman persegi tersebut!
232
Lampiran 7 Soal Tes Uji Coba 2
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 SELOGIRI
Jl. Gunung Wijil, Kaliancar
SOAL TES UJI COBA 2 KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA
Bidang Studi : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Waktu : 80 menit
Petunjuk Pengerjaan Soal
1. Tuliskan identitas Anda meliputi nama, kelas, dan nomor presensi di pojok kanan atas
lembar jawaban.
2. Bentuk soal uraian sebanyak 12 butir soal.
3. Baca dan kerjakan tiap butir soal sesuai dengan langkah-langkah yang jelas:
a. Tuliskan apa yang diketahui
b. Tuliskan apa yang ditanyakan
c. Tuliskan langkah-langkah pengerjaannya
d. Kerjakan soal sesuai dengan langkah-langkah yang telah dituliskan
e. Tuliskan kesimpulannya.
4. Kerjakan terlebih dahulu butir soal yang menurut Anda mudah.
5. Baca dan kerjakan soal dengan benar disertai langkah-langkah pengerjaan.
6. Bekerjalah secara jujur dan tidak bekerja sama dengan siapapun.
7. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
1. LAPANGAN
2. BINGKAI
Dian mengelilingi lapangan
berbentuk persegi panjang. Ternyata
keliling lapangan itu adalah 𝑚
dan lebar lapangan 𝑚. Hitung
panjang lapangan tersebut!
Bu Desi berjualan bingkai berbentuk
persegi panjang. Panjang bingkai
tersebut samadengan dua kali lebarnya.
Jika luas bingkai 𝑚 . Berapa
keliling bingkai tersebut?
233
3. JENDELA
4. PAPAN TULIS
5. LANTAI RUANG TAMU
6. RAK BUKU
Pak Budi mengajar di kelas
menggunakan papan tulis berbentuk
persegi panjang. Jika papan tulis
tersebut memiliki panjang 𝑚 dari
lebarnya dan kelilingnya 𝑚. Hitung
luas papan tulis tersebut!
Suatu kebun berbentuk persegi panjang
dengan ukuran panjang 𝑚 dan lebar
𝑚. Sekeliling kebun itu akan dipasangi
pagar yang terbuat dari bambu. Biaya
pembuatan pagar 𝑅𝑝 tiap m.
hitunglah biaya yang diperlukan untuk
pembuatan pagar tersebut
Pak Waluyo membeli dua jenis papan
untuk membuat rak buku. Papan
tersebut berbentuk persegi dan persegi
panjang. Jika papan persegi panjang
memiliki perbandingan panjang dan
lebar adalah dan keliling 𝑚.
Jika papan persegi memiliki panjang
sisi
lebar persegi panjang. Hitung
keliling papan persegi tersebut!
Di sebuah gedung, terdapat dua jenis
jendela yaitu berbentuk persegi dan
persegi panjang. Jika diketahui keliling
persegi samadengan dua kali keliling
persegi panjang dan luas jendela
persegi 𝑚 , sedangkan panjang
jendela persegi panjang 𝑚. Tentukan
lebar jendela persegi panjang tersebut!
234
7. CERMIN
8. SAPU TANGAN
9. KERAMIK
10. BUKU GAMBAR
Pak Tono seorang pemilik Toko
Bangunan. Di toko miliknya Pak Tono
menjual berbagai macam keramik.
Tian membeli keramik berberntuk
persegi dari toko Pak Tono. Ternyata
keramik tersebut memiliki panjang
diagonal 𝑐𝑚. Hitung luas keramik
tersebut!
Bu Susi pergi ke toko alat tulis
membeli buku gambar berbentuk
persegi panjang untuk anaknya. Jika
panjang buku gambar samadengan
dari lebarnya dan luasnya 𝑐𝑚 .
Tentukan keliling buku gambar
tersebut!
Di samping rumah Aldi tedapat taman
berbentuk jajargenjang. Jika 𝑃
𝑥 dan 𝑄 𝑥 . Hitung:
a. 𝑥
b. Besar 𝑄
Di sebuah toko menjual dua jenis
cermin. Jenis I berbentuk persegi dan
jenis II berbentuk persegi panjang. Jika
keduanya memiliki hubungan panjang
cermin persegi panjang
panjang sisi
cermin persegi, lebar cermin persegi
panjang samadengan
panjang sisi
persegi. Jika keliling cermin persegi
adalah 𝑐𝑚. Hitunglah keliling
cermin persegi panjang!
𝑃 𝑄
𝑅 𝑆
235
11. PAPAN
12. LUKISAN
Pak Wisnu membeli dua buah papan
berbentuk persegi panjang untuk
membuat sebuah meja. Jika
perbandingan panjang kedua papan
𝑝 𝑝 dan perbandingan lebar
𝑙 𝑙 . Hitung bandingan luas
kedua papan milik Pak Wisnu.
Pada sebuah pameran lukisan
terdapat sebuah lukisan berbentuk
jajargenjang. Gambar di samping
adalah sketsa dari lukisan tersebut.
Hitung keliling lukisan tersebut!
236
Lampiran 8
KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENSKORAN SOAL TES UJI COBA 1
KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA
Bidang Studi : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Pokok Bahasan : Segiempat
Waktu : 80 menit
No Penyelesaian SKOR Kemampuan Proses dalam PISA Alokasi
waktu
1. Comprehension dan
Formulating
Diket:
Ditanya: keliling taman yang
berbentuk persegi panjang
Transformastion
Menentukan keliling taman
dengan rumus Process skill dan employing
Encoding dan interpreting
Jadi luas taman adalah
2
2
2
3
1
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and operation
mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and argument
mathematizing.
Representation
5 menit
2 Comprehension dan
Formulating
Diket:
Jarak antar pohon
Ditanya: banyak pohon cemara
di sekeliling lapangan
Transformastion
Menentukan banyak pohon
cemara dari rumus
dibagi jarak antar pohon
Process skill dan employing
Banyak pohon cemara
buah
Encoding dan interpreting
Jadi banyak pohon cemara
adalah
2
1
1
2
3
1
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and operation
mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and argument
mathematizing.
Representation
6 menit
3 Comprehension dan 6 menit
237
Formulating
Diket:
Ditanya: keliling buku
berbentuk persegi panjang
Transformastion
Menentukan panjang sisi
persegi panjang dengan
menggunakan rumus
Menghitung keliling dengan
rumus Process skill dan employing
Encoding dan interpreting
Jadi keliling persegi panjang
adalah
2
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and operation
mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and argument
mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and operation
mathematizing
Representation
4 Comprehension dan
Formulating
Diket:
Ditanya: lebar bingkai?
Transformastion
Menentukan lebar bingkai dari
rumus
Process skill dan employing
2
1
2
2
2
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and operation
mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and argument
mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and operation
mathematizing
6 menit
238
Encoding dan interpreting
Jadi lebar bingkai adalah
1
Representation
5 Comprehension dan
Formulating
Diket: lapangan berbentuk
persegi panjang dengan
dan
Ditanya: berapa kira-kira
banyaknya pengunjung tersebut
Transformastion
Menentukan banyak
pengunjung dari rumus luas
Process skill dan employing
Encoding dan interpreting
Tiap kira-kira ditempati
orang jadi banyak pengunjung
pengunjung
Interpreting
Jadi kira-kira banyaknya
pengunjung konser tersebut
adalah orangt tiap
ditempati oleh orang
2
1
1
2
3
1
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and operation
mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and argument
mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and operation
mathematizing
Representation
7 menit
6 Comprehension dan
Formulating
Diket: ukuran kawat Ditanya: panjang rusuk persegi
maksimal jika dibuat
kerangka persegi
Transformastion
Menentukan panjang rusuk
persegi dari rumus
Process skill dan employing
2
1
2
2
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and operation
mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and argument
mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and operation
mathematizing
9 menit
239
Encoding dan interpreting
Jadi panjang rusuk persegi
maksimal adalah .
2
1
Representation
7 Comprehension dan
Formulating
Diket: lapangan berukuran
Harga rumput Jepang
per
Ditanya: harga rumput Jepang
seluruhnya
Transformastion
Menentukan rumput Jepang
dengan rumus Process skill dan employing
Harga rumput Jepang
seluruhnya
Encoding dan interpreting
Jadi harga rumput Jepang
seluruhnya
2
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and operation
mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and argument
mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and operation
mathematizing
Representation
6 menit
8 Comprehension dan
Formulating
Diket: kamar mandi berukuran
ditutup keramik
setinggi
Ukuran keramik
Harga keramik per buah Ditanya: harga keramik
seluruhnya
Transformastion
Menentukan harga keramik
dengan menghitung luas kamar
mandi terlebih dulu
Process skill dan employing
2
1
2
2
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and operation
mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and argument
7 menit
240
harga keramik= Encoding dan interpreting
Jadi harga keramik seluruhnya
2
1
mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and operation
mathematizing
Representation
9 Comprehension dan
Formulating
Diket:
(sifat
jajargenjang)
Ditanya:
Transformation
Mencari nilai dari
Process skill and employing
Encoding dan interpreting
Jadi luas persegi adalah
2
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and operation
mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and argument
mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and operation
mathematizing
Representation
6 menit
10 Comprehension dan
Formulating
Diket:
Ditanya: panjang sisi persegi
Transformastion
Menentukan panjang sisi
persegi dari luas dan keliling
persegi panjang
Process skill dan employing
2
1
2
2
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and operation
mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and argument
mathematizing.
Using symbolic, formal, and
7 menit
241
Encoding dan interpreting
Jadi panjang sisi persegi adalah
2
1
technical language and operation
mathematizing
Representation
11 Comprehension and
formulating
Diket:
(sifat
persegi)
Ditanya:
Transformation
Mencari dari teorema
Pythagoras √
Mencari
Process skill and employing
√
√
√
√
Encoding and interpreting
Jadi panjang
2
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and operation
mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and argument
mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and operation
mathematizing
Representation
5 menit
12 Comprehension and
formulating
Diket:
Taman persegi:
Taman persegi panjang
Ditanya:
Transformation
Mencari dari
Mencari
Process skill and employing
2
1
2
2
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and operation
mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and argument
9 menit
242
Encoding and interpreting
Jadi
2
1
mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and operation
mathematizing
Representation
Total skor 120 80
menit
243
Lampiran 9
KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENSKORAN SOAL TES UJI COBA 2
KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA
Bidang Studi : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Pokok Bahasan : Segiempat
Waktu : 80 menit
No Penyelesaian Skor Kemampuan Proses dalam PISA Alokasi
Waktu
1. Comprehension and formulating
Diket:
Ditanya: panjang lapangan
Transformation
Menentukan panjang lapangan dari
Process Skill and employing
Encoding and interpreting
Jadi panjang lapangan adalah
2
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Representation
6 menit
2. Comprehension and formulating
Diket:
Ditanya: keliling bingkai
Transformation
Mencari dari
Mencari
2
1
2
Communication, mathematizing
Communication
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
6 menit
244
Process skill and employing
√
Encoding and interpreting
Jadi keliling bingkai tersebut
adalah
2
2
1
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
3. Comprehension and formulating
Diket:
Ditanya: lebar kolam persegi
panjang
Transformation
Mencari dari
Mencari dari
Process skill and employing
√
2
1
2
2
2
Communication, mathematizing
Communication
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
8 menit
245
Encoding and interpreting
Jadi lebar jendela persegi panjang
adalah
1
Representation
4. Comprehension and formulating
Diket:
Ditanya: luas papan tulis
Transformation
Mencari dari
Mencari
Process skill and employing
Encoding and interpreting
Jadi luas papan tulis adalah
2
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
8 menit
5. Comprehension dan Formulating
Diket:
Biaya pagar
Ditanya: biaya yang diperlukan
Transformastion
Biaya yang diperlukan
Process skill dan employing
2
1
2
2
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Devising strategies for solving
10
menit
246
Biaya pagar
Encoding dan interpreting
Jadi biaya yang diperlukan sebesar
2
1
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representatiom
6. Comprehension and formulating
Diket:
Persegi panjang
Persegi
Ditanya: keliling papan persegi
panjang
Transformation
Misal
Mencari dari
Mencari
Process skill and employing
Encoding and interpreting
2
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
10
menit
247
Jadi keliling papan persegi adalah
7. Comprehension and formulating
Diket: sisi persegi=
Ditanya: keliling cermin persegi
panjang
Transformation
Mencari dari
Process skill and employing
Encoding and interpreting
Jadi cermin persegi panjang adalah
.
2
1
1
3
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
8 menit
8. Comprehension and formulating
Diket:
.
Ditanya:
1
1
Communication, mathematizing
Communication
8 menit
248
a.
b. Besar
Transformation
(sifat
jajargenjang)
.
Process skill and employing
Encoding and interpreting
Jadi
2
3
2
1
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
9. Comprehension and formulating
Diket: diagonal=
Ditanya: luas keramik
Transformation
Mencari dari diagonal yang
diketahui
Process skill and employing
√
1
1
2
Communication, mathematizing
Communication
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
8 menit
𝑠
249
√
√
√
√
( √ )
Encoding and interpreting
Jadi luas keramik adalah
3
2
1
Representation
10. Comprehension and formulating
Diket:
Ditanya: keliling
Transformation
Mencari dari
Mencari
Process skill and employing
√
2
1
2
2
2
Communication, mathematizing
Communication
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
8 menit
250
Encoding and interpreting
Jadi keliling buku gambar adalah
1
Representation
11. Comprehension and formulating
Diket: ,
Ditanya:
Transformation
Mencari
Misal: ,
Process skill and employing
Encoding and interpreting
Jadi perbandingan kedua luas
papan adalah
2
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
5 menit
12. Comprehension and formulating
Diket:
Ditanya: keliling jajargenjang
Transformation
(sifat
jajargenjang)
Mencari √
Mencari
Process skill and employing
√
√
√
2
1
2
2
Communication, mathematizing
Communication
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
5 menit
251
√
Encoding and interpreting
Jadi keliling jajargenjang tersebut
adalah
2
1
Representation
252
Lampiran 10
PERHITUNGAN VALIDITAS BUTIR SOAL UJI COBA KONTEN SHAPE AND SPACE
MATERI SEGIEMPAT
Rumus:
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Keterangan:
koefisien korelasi antara dan
banyaknya subjek/siswa yang diteliti
∑ jumlah skor tiap butir soal
∑ jumlah skor total
∑ jumlah kuadrat skor butir soal
∑ jumlah kuadrat skor total
Kriteria:
Jika maka butir soal dikatakan valid.
253
Lampiran 11
Uji Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda Uji Coba 1
No Kode Siswa Skor Tiap Butir Soal
Y Y^2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
12 UC-12 10 10 3 10 8 10 6 6 10 6 10 0 89 7921
kel
om
pok a
tas
6 UC-06 10 8 10 10 8 5 10 5 0 10 10 0 86 7396
15 UC-15 10 10 10 10 8 3 10 5 0 10 8 0 84 7056
20 UC-20 10 8 10 10 8 3 8 5 0 10 10 0 82 6724
2 UC-02 10 10 10 8 8 3 10 5 0 10 8 0 82 6724
9 UC-09 10 10 3 3 8 3 10 6 8 6 10 4 81 6561
11 UC-11 10 3 3 10 8 3 8 6 4 6 10 8 79 6241
17 UC-17 10 3 4 10 8 3 8 5 4 6 10 8 79 6241
18 UC-18 10 10 3 4 8 0 10 10 6 6 6 5 78 6084
13 UC-13 10 10 3 0 8 8 10 10 0 6 10 0 75 5625
16 UC-16 8 3 4 10 8 3 8 8 3 6 10 3 74 5476
3 UC-03 8 8 3 1 8 8 10 10 0 6 10 0 72 5184
1 UC-01 10 3 4 8 6 3 8 8 3 6 10 3 72 5184
8 UC-08 10 8 3 3 8 0 10 10 4 6 0 5 67 4489
27 UC-27 10 3 3 3 8 3 8 4 3 8 10 5 68 4624
Kel
om
pok b
awah
22 UC-22 4 10 4 3 0 10 10 6 10 5 5 0 66 4356
10 UC-10 8 6 3 3 8 0 10 5 8 6 3 3 65 4225
26 UC-26 10 10 3 0 8 8 10 4 0 1 10 0 64 4096
4 UC-04 3 3 6 3 5 6 6 10 3 6 10 0 61 3721
5 UC-05 10 0 3 3 8 3 8 4 3 6 10 3 61 3721
254
14 UC-14 10 10 3 0 8 8 10 4 0 0 0 0 53 2809
21 UC-21 10 10 3 3 4 3 8 6 5 0 0 0 52 2704
19 UC-19 10 6 3 3 8 3 10 8 0 0 0 0 51 2601
7 UC-07 3 10 0 4 8 0 10 6 0 0 5 0 46 2116
23 UC-23 10 10 3 0 8 0 10 5 0 0 0 0 46 2116
25 UC-25 3 8 3 10 0 0 5 0 3 8 3 0 43 1849
24 UC-24 10 10 3 0 5 0 8 4 0 0 0 0 40 1600
1776 127444
Val
idit
as
Jumlah X 237 200 113 132 188 99 239 165 77 140 178 47
Jumlah X^2 2235 1746 653 1042 1446 625 2173 1163 491 1022 1632 255
Jumlah XY 16356 13355 8122 9676 13001 7053 16131 11348 5483 10340 13110 3469
rxy 0.3843 -0.08 0.534 0.55 0.418 0.335 0.1016 0.2763 0.25 0.7373 0.73 0.32
rtabel 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381
Valid tidak valid valid valid valid tidak tidak tidak valid valid tidak
real
ibil
itas
varians butir 5.7284 9.797 6.6694 14.69 5.073 9.704 2.1262 5.7284 10.1 10.966 16.98 6.41
total varians 103.93
varians total 393.75
r11 0.7644
rtabel 0,381
realibilitas reliabel
tingkat
kes
ukar
an rata-rata skor
siswa 8.7778 7.407 4.1852 4.889 6.963 3.667 8.8519 6.1111 2.85 5.1852 6.593 1.74
skor max 10 10 10 10 8 10 10 10 10 10 10 8
jumlah siswa 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
TK 0.87778 0.741 0.4185 0.489 0.87 0.367 0.8852 0.6111 0.29 0.5185 0.659 0.22
255
kriteria Mudah mudah sedang sedang mudah sedang mudah sedang sulit sedang sedang sulit
day
a pem
bed
a
rata-rata kelas
atas 9.7143 7.429 5.2143 6.929 7.857 3.929 9 7.0714 3 7.1429 8.714 2.57
rata-rata kelas
bawah 7.7692 7.385 3.0769 2.692 6 3.385 8.6923 5.0769 2.69 3.0769 4.308 0.85
skor max 10 10 10 10 8 10 10 10 10 10 10 8
D 0.1945 0.004 0.2137 0.424 0.232 0.054 0.0308 0.1995 0.03 0.4066 0.441 0.22
jelek jelek cukup Baik cukup jelek jelek jelek jelek baik baik cukup
Perhitungan:
Contoh perhitungan validitas butir soal nomor 1
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
√{ }{
Pada taraf nyata dan diperoleh
Karena maka butir soal nomor 1 valid.
256
Lampiran 12
RANGKUMAN ANALISIS HASIL UJI COBA 1 SOAL KEMAMPUAN LITERASI
Nomor
Soal
Indikator Validitas Realibilitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Keterangan
1 1,2,3,4,5,6,7 0,3843 Valid
Reliable
0,87778 Mudah 0,1945 Jelek Disisihkan
2 1,2,3,4,5,6,7 -0,08 Tidak 0,7407 Mudah 0,004 Jelek Disisihkan
3 1,2,3,4,5,6,7 0,534 Valid 0,4185 Sedang 0,2137 Cukup Dipakai
4 1,2,3,4,5,6,7 0,55 Valid 0,489 Sedang 0,424 Baik Dipakai
5 1,2,3,4,5,6,7 0,418 Valid 0,87 Mudah 0,232 Cukup Dipakai
6 1,2,3,4,5,6,7 0,335 Valid 0,367 Sedang 0,054 Jelek Dipakai
7 1,2,3,4,5,6,7 0,1016 Tidak 0,8852 Mudah 0,0308 Jelek Disisihkan
8 1,2,3,4,5,6,7 0,2763 Tidak 0,6111 Sedang 0,1995 Jelek Disisihkan
9 1,2,3,4,5,6,7 0,25 Tidak 0,285 Sulit 0,03 Jelek Disisihkan
10 1,2,3,4,5,6,7 0,7373 Valid 0,5185 Sedang 0,4066 Baik Dipakai
11 1,2,3,4,5,6,7 0,73 Valid 0,659 Sedang 0,441 Baik Dipakai
12 1,2,3,4,5,6,7 0,32 Tidak 0,22 Sulit 0,22 Cukup Disisihkan
Indikator:
1. Communication
2. Mathematizing
3. Representations
4. Reasoning and argument
5. Devising strategies for solving problems
6. Using symbolic, formal, and technical language and operation
7. Using mathematics tool
257
Lampiran 13
PERHITUNGAN REALIBILITAS BUTIR SOAL KONTEN SHAPE AND SPACE
MATERI SEGIEMPAT (TIPE 1)
Rumus:
[
[
∑
]]
Keterangan:
: realibilitas tes secara keseluruhan ∑ jumlah varians skor tiap-tiap item
: banyaknya item : varians total
Dengan rumus varians ( )
∑
∑
Keterangan:
: skor pada belah awal dikurangi skor pada belah akhir
jumlah peserta tes
Kriteria:
Jika maka butir soal dikatakan reliable.
Perhitungan:
Berdasarkan tabel pada analisis butir soal diperoleh:
Butir soal 1: ∑
∑
Butir soal 2: ∑
∑
Butir soal 3: ∑
∑
258
Butir soal 4: ∑
∑
Butir soal 5: ∑
∑
Butir soal 6: ∑
∑
Butir soal 7: ∑
∑
Butir soal 8: ∑
∑
Butir soal 9: ∑
∑
Butir soal 10: ∑
∑
Butir soal 11: ∑
∑
Butir soal 12: ∑
∑
Sehingga diperoleh nilai ∑
Sedangkan,
∑
∑
Jadi
[
[
∑
]] [
] [
]
Pada taraf nyata dengan diperoleh . Karena maka
butir soal dikatakan reliabel.
259
Lampiran 14
PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN BUTIR SOAL KONTEN SHAPE AND
SPACE MATERI SEGIEMPAT (TIPE 1)
Rumus:
Keterangan:
tingkat kesukaran
: rata-rata nilai tiap butir soal
: skor maksimal
Kriteria:
: item mudah
: item sedang
: item sukar
Perhitungan:
Butir soal 1:
(mudah)
Butir soal 2:
(mudah)
Butir soal 3:
(sedang)
Butir soal 4:
(sedang)
Butir soal 5:
(mudah)
Butir soal 6:
(sedang)
Butir soal 7:
(mudah)
Butir soal 8:
(sedang)
260
Butir soal 9:
(sukar)
Butir soal 10:
(sedang)
Butir soal 11:
(sedang)
Butir soal 12:
(sukar)
261
Lampiran 15
PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA BUTIR SOAL KONTEN SHAPE AND SPACE
MATERI SEGIEMPAT (TIPE 1)
Rumus:
Keterangan:
: daya pembeda
: rata-rata skor kelompok atas
: rata-rata skor kelompok bawah
: skor maksimal
Kategori daya pembeda:
Daya Pembeda( D ) Kriteria
0,71 – 1,00
0,41 – 0,70
0,21 – 0,40
0,00 – 0,20
Bertanda negatif
Sangat baik (excellent)
Baik (good)
Cukup (satistifactory)
Jelek (poor)
Jelek Sekali
Perhitungan:
Butir soal 1:
(jelek)
Butir soal 2:
(jelek)
Butir soal 3:
(cukup)
Butir soal 4:
(baik)
Butir soal 5:
(cukup)
262
Butir soal 6:
(jelek)
Butir soal 7:
(jelek)
Butir soal 8:
(jelek)
Butir soal 9:
(jelek)
Butir soal 10:
(baik)
Butir soal 11:
(baik)
Butir soal 12:
(cukup)
263
Lampiran 16
PERHITUNGAN VALIDITAS BUTIR SOAL UJI COBA KONTEN SHAPE AND SPACE
MATERI SEGIEMPAT
Rumus:
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Keterangan:
koefisien korelasi antara dan
banyaknya subjek/siswa yang diteliti
∑ jumlah skor tiap butir soal
∑ jumlah skor total
∑ jumlah kuadrat skor butir soal
∑ jumlah kuadrat skor total
Kriteria:
Jika maka butir soal dikatakan valid.
264
Lampiran 17
Uji Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda Uji Coba 2
No Kode Siswa Skor Tiap Butir Soal
Y Y^2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
12 U-39 10 10 10 10 5 10 8 3 3 3 3 4 79 6241
kelo
mp
ok
atas
19 U-46 10 10 10 10 10 5 8 3 2 3 3 5 79 6241
26 U-53 10 5 10 8 10 10 10 8 2 1 0 0 74 5476
22 U-49 8 5 10 8 10 10 4 3 3 3 3 3 70 4900
11 U-38 10 6 10 10 10 8 3 4 4 3 0 0 68 4624
25 U-52 10 10 10 3 5 5 10 3 3 3 3 1 66 4356
10 U-37 10 10 10 3 6 5 10 5 1 1 1 0 62 3844
13 U-40 10 10 10 3 5 5 10 5 2 0 1 0 61 3721
24 U-51 8 8 8 5 5 5 8 5 3 3 1 0 59 3481
17 U-44 8 8 8 6 6 4 4 3 3 3 3 1 57 3249
20 U-47 10 10 10 4 10 6 4 3 0 1 1 0 59 3481
9 U-36 10 10 10 5 10 5 3 3 0 1 1 0 58 3364
5 U-32 8 8 8 5 5 5 3 3 3 3 3 1 55 3025
3 U-30 10 10 10 5 10 5 3 1 0 1 1 0 56 3136
23 U-50 8 8 8 8 5 5 3 3 3 3 0 0 54 2916
18 U-45 10 10 3 3 5 0 4 4 4 4 3 2 52 2704
kelo
mp
ok
baw
ah
28 U-55 10 8 8 3 3 3 3 3 2 3 3 3 52 2704
30 U-57 10 10 5 4 3 4 4 3 3 4 1 0 51 2601
265
14 U-41 8 8 10 5 10 5 3 1 0 0 0 0 50 2500
29 U-56 8 8 8 2 5 2 2 3 3 2 3 3 49 2401
1 U-28 10 8 8 2 2 2 3 3 3 3 3 1 48 2304
15 U-42 8 8 8 5 5 3 3 3 2 3 0 0 48 2304
21 U-48 10 10 10 5 10 3 0 0 0 0 0 0 48 2304
2 U-29 8 10 8 5 10 5 1 0 0 0 0 0 47 2209
4 U-31 8 8 8 5 5 4 3 3 0 0 0 0 44 1936
16 U-43 8 8 8 5 5 3 3 3 0 0 0 0 43 1849
6 U-33 10 8 8 5 5 1 0 0 0 0 0 0 37 1369
27 U-54 10 8 8 5 2 0 0 0 0 0 0 0 33 1089
7 U-34 10 8 6 2 3 2 1 0 0 0 0 0 32 1024
8 U-35 10 8 6 5 3 0 0 0 0 0 0 0 32 1024
1623 92377
Val
idit
as
Jumlah X 278 256 254 154 188 130 121 81 49 51 37 24
Jumlah X^2 2604 2246 2238 942 1416 772 777 317 143 149 97 76 Jumlah XY 15078 13852 14103 8813 10702 7839 7427 4824 2934 3024 2227 1554 rxy 0.11 0.00 0.57 0.58 0.51 0.83 0.77 0.66 0.53 0.50 0.46 0.50 rtabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
tidak tidak valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
real
ibili
tas
varians butir 5.90 6.19 6.93 6.28 9.73 7.62 9.98 3.50 2.12 2.12 1.69 1.81
total varians 63.89 varians total 314.39 r11 0.94 rtabel 0,361
266
realibilitas reliabel
tin
gkat
kes
uka
ran rata-rata skor
siswa 9.27 8.53 8.47 5.13 6.27 4.33 4.03 2.70 1.63 1.70 1.23 0.80
skor max 10 10 10 10 10 10 10 8 4 4 3 5 jumlah siswa 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 TK 0.93 0.85 0.85 0.51 0.63 0.43 0.40 0.34 0.41 0.43 0.41 0.16 kriteria mudah mudah mudah sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sukar
day
a p
emb
eda
rata-rata
kelas atas 9.33 8.53 9.47 6.20 7.47 6.20 6.07 3.67 2.13 2.13 1.60 1.00
rata-rata kelas bawah 9.20 8.53 7.47 4.07 5.07 2.47 2.00 1.73 1.13 1.27 0.87 0.60
skor max 10 10 10 10 10 10 10 8 4 4 3 5 D 0.01 0.00 0.20 0.21 0.24 0.37 0.41 0.24 0.25 0.22 0.24 0.08 jelek jelek jelek cukup cukup cukup baik cukup cukup cukup cukup jelek
Perhitungan:
Contoh perhitungan validitas butir soal nomor 1
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
√{ }{ }
Pada taraf nyata dan diperoleh
Karena maka butir soal no 1 tidak valid.
267
Lampiran 18
RANGKUMAN ANALISIS HASIL UJI COBA 2 SOAL KEMAMPUAN LITERASI
Nomor
Soal
Indikator Validitas Realibilitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Keterangan
1 1,2,3,4,5,6,7 0.11 Tidak
Reliable
0,93 Mudah 0,01 Jelek Disisihkan
2 1,2,3,4,5,6,7 0,0045 Tidak 0,85 Mudah 0,00 Jelek Disisihkan
3 1,2,3,4,5,6,7 0,57 Valid 0,85 Mudah 0,20 Jelek Diperbaiki dan dipakai
4 1,2,3,4,5,6,7 0,58 Valid 0,51 Sedang 0,21 Cukup Dipakai
5 1,2,3,4,5,6,7 0,51 Valid 0,63 Sedang 0,24 Cukup Dipakai
6 1,2,3,4,5,6,7 0,83 Valid 0,43 Sedang 0,37 Cukup Dipakai
7 1,2,3,4,5,6,7 0,77 Valid 0,40 Sedang 0,41 Baik Dipakai
8 1,2,3,4,5,6,7 0,66 Valid 0,34 Sedang 0,24 Cukup Dipakai
9 1,2,3,4,5,6,7 0,53 Valid 0,41 Sedang 0,25 Cukup Dipakai
10 1,2,3,4,5,6,7 0,50 Valid 0,43 Sedang 0,22 Cukup Dipakai
11 1,2,3,4,5,6,7 0,46 Valid 0,41 Sedang 0,24 Cukup Dipakai
12 1,2,3,4,5,6,7 0,50 Valid 0,16 Sulit 0,08 Jelek Diperbaiki dan dipakai
Indikator:
1. Communication
2. Mathematizing
3. Representations
4. Reasoning and argument
5. Devising strategies for solving problems
6. Using symbolic, formal, and technical language and operation
7. Using mathematics tools
268
Lampiran 19
PERHITUNGAN REALIBILITAS BUTIR SOAL KONTEN SHAPE AND SPACE
MATERI SEGIEMPAT (TIPE 2)
Rumus:
[
[
∑
]]
Keterangan:
: realibilitas tes secara keseluruhan ∑ jumlah varians skor tiap-tiap item
: banyaknya item : varians total
Dengan rumus varians ( )
∑
∑
Keterangan:
: skor pada belah awal dikurangi skor pada belah akhir
jumlah peserta tes
Kriteria:
Jika maka butir soal dikatakan reliable.
Perhitungan:
Berdasarkan tabel pada analisis butir soal diperoleh:
Butir soal 1: ∑
∑
Butir soal 2: ∑
∑
Butir soal 3: ∑
∑
269
Butir soal 4: ∑
∑
Butir soal 5: ∑
∑
Butir soal 6: ∑
∑
Butir soal 7: ∑
∑
Butir soal 8: ∑
∑
Butir soal 9: ∑
∑
Butir soal 10: ∑
∑
Butir soal 11: ∑
∑
Butir soal 12: ∑
∑
Sehingga diperoleh nilai ∑
Sedangkan,
∑
∑
Jadi
[
[
∑
]] [
] [
]
Pada taraf nyata dengan diperoleh . Karena maka
butir soal dikatakan reliabel.
270
Lampiran 20
PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN BUTIR SOAL KONTEN SHAPE AND
SPACE MATERI SEGIEMPAT (TIPE 1)
Rumus:
Keterangan:
tingkat kesukaran
: rata-rata nilai tiap butir soal
: skor maksimal
Kriteria:
: item mudah
: item sedang
: item sukar
Perhitungan:
Butir soal 1:
(mudah)
Butir soal 2:
(mudah)
Butir soal 3:
(mudah)
Butir soal 4:
(sedang)
Butir soal 5:
(sedang)
Butir soal 6:
(sedang)
Butir soal 7:
(sedang)
Butir soal 8:
(sedang)
271
Butir soal 9:
(sedang)
Butir soal 10:
(sedang)
Butir soal 11:
(sedang)
Butir soal 12:
(sukar)
272
Lampiran 21
PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA BUTIR SOAL KONTEN SHAPE AND SPACE
MATERI SEGIEMPAT (TIPE 1)
Rumus:
Keterangan:
: daya pembeda
: rata-rata skor kelompok atas
: rata-rata skor kelompok bawah
: skor maksimal
Kategori daya pembeda:
Daya Pembeda( D ) Kriteria
0,71 – 1,00
0,41 – 0,70
0,21 – 0,40
0,00 – 0,20
Bertanda negatif
Sangat baik (excellent)
Baik (good)
Cukup (satistifactory)
Jelek (poor)
Jelek Sekali
Perhitungan:
Butir soal 1:
(jelek)
Butir soal 2:
(jelek)
Butir soal 3:
(jelek)
Butir soal 4:
(cukup)
Butir soal 5:
(cukup)
273
Butir soal 6:
(cukup)
Butir soal 7:
(baik)
Butir soal 8:
(cukup)
Butir soal 9:
(cukup)
Butir soal 10:
(cukup)
Butir soal 11:
(cukup)
Butir soal 12:
(jelek)
274
Lampiran 22
KISI-KISI PRE-TEST KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA BERORIENTASI PISA
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Selogiri Kelas/Semester : VII/2
Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Segiempat
Alokasi Waktu : 80 menit Banyak Butir/Soal : 8
Standar Kompetensi : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : Menghitung keliling dan luas bangun dari segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
Konten
(indicator
pencapaian
Konteks Proses Indikator soal Level Bentuk
soal
Nomor
soal
Alokasi
waktu Kategori Komponen Deskripsi
275
Ruang dan
bentuk
(segiempat)
-menyelesaikan
masalah yang
berkaitan
dengan
menghitung
keliling dan luas
bangun
segiempat
Umum
Cermin
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
panjang sisi
2. Menunjukkan
cara mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluasi
representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi di
sebuah lorong sekolah
terdapat cermin berbentuk
jajargenjang. Gambar di
bawah ini menjelaskan
ukuran dari cermin
tersebut:
Siswa diminta untuk
menghitung panjang
1 Uraian 1 10 menit
P T Q
R
U S
12
cm
276
Pekerjaan
Pabrik
memprodu
ksi buku
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
keliling
persegi
panjang
2. Menunjukkan
cara mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluasi
representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi sebuah
pabrik memproduksi buku
berbentuk persegi dan
persegi panjang. Jika
pabrik tersebut membuat
luas persegi panjang=luas
persegi dengan panjang
sisi . Jika lebar
persegi panjang .
Siswa diminta untuk
menghitung keliling
persegi panjang.
4 Uraian 2 10 menit
277
Pribadi
Adi
membeli
bingkai
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
lebar bingkai
berbetuk
persegi
panjang
2. Menunjukkan
cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi Adi
akan membeli bingkai
berbentuk persegi panjang
yang memiliki
perbandingan
panjang:lebar adalah
dan keliling . Siswa
diminta untuk mencari
lebar dari bingkai tersebut.
2 Uraian 3 10 menit
278
Umum
Konser
musik
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
banyaknya
pengunjung
konser
tersebut
2. Menunjukkan
cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi untuk
konser musik, sebuah
lapangan berbentuk
persegi panjang berukuran
panjang dan lebar
disiapkan untuk
pengunjung. Tiket terjual
habis bahkan banyak fans
yang berdiri. Siswa
diminta untuk menentukan
kira-kira banyaknya
pengunjung konser
tersebut.
5 Uraian 4 10 menit
279
Pendidika
n
Alat
peraga
persegi
panjang
dan
persegi
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
lebar panjang
rusuk persegi
maksimal
2. Menunjukkan
cara mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluasi
representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi Pak
Agus membeli sebatang
kawat. Kawat tersebut
akan digunakan untuk
membuat kerangka persegi
panjang. Ternyata kawat
cukup untuk membuat
kerangka persegi panjang
dengan ukuran jika dengan ukuran
kawat yang sama hendak
dibuat kerangka persegi.
Siswa diminta untuk
menghitung panjang rusuk
persegi maksimal yang
dapat dibuat.
6 Uraian 5 10 menit
280
Umum
Lukisan
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
panjang sisi
persegi
2. Menunjukkan
cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi Aldi
melihat sebuah pameran
lukisan. Di dalam pameran
tersebut terdapat lukisan
berbentuk persegi dan
persegi panjang. Keliling
lukisan persegi=keliling
lukisan persegi panjang.
Jika lukisan persegi
panjang memiliki luas
dan lebar ,
siswa diminta untuk
menghitung sisi lukisan
perseg.
4 Uraian 6 10 menit
281
Pendidika
n
Papan tulis
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
luas papan
tulis
2. Menunjukka
n cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi Pak
Budi mengajar di kelas
menggunakan papan tulis
berbentuk persegi panjang.
Jika papan tulis tersebut
memiliki panjang
lebih dari lebarnya. Siswa
diminta untuk menghitung
luas papan tulis.
5 Uraian 7 10 menit
282
Pekerjaan
Memasang
keramik
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
banyak
keramik
2. Menunjukkan
cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi Pak Ali
ingin memasang keramik
di lantai ruang tamu.
Lantai tersebut berukuran
akan ditutup
keramik berbentuk persegi
dengan ukuran sisi .
Siswa diminta untuk
menghitung banyak
keramik yang diperlukan.
3 Uraian 8 10 menit
283
284
Lampiran 23 Soal PRE-TEST
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 SELOGIRI
Jl. Gunung Wijil, Kaliancar
SOAL PRE-TEST KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA
Bidang Studi : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Waktu : 80 menit
Petunjuk Pengerjaan Soal
1. Tuliskan identitas Anda meliputi nama, kelas, dan nomor presensi di pojok kanan atas
lembar jawaban.
2. Bentuk soal uraian sebanyak 8 butir soal.
3. Baca dan kerjakan tiap butir soal sesuai dengan langkah-langkah yang jelas:
a. Tuliskan apa yang diketahui
b. Tuliskan apa yang ditanyakan
c. Tuliskan langkah-langkah pengerjaannya
d. Kerjakan soal sesuai dengan langkah-langkah yang telah dituliskan
e. Tuliskan kesimpulannya.
4. Kerjakan terlebih dahulu butir soal yang menurut Anda mudah.
5. Baca dan kerjakan soal dengan benar disertai langkah-langkah pengerjaan.
6. Bekerjalah secara jujur dan tidak bekerja sama dengan siapapun.
7. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
1. CERMIN
2. BUKU
Di sebuah lorong sekolah terdapat cermin
berbentuk jajargenjang. Gambar di samping
menjelaskan ukuran dari cermin tersebut.
Hitung panjang 𝑃𝑄!
Sebuah pabrik memproduksi buku berbentuk
persegi dan persegi panjang. Jika pabrik tersebut
membuat luas persegi panjang=luas persegi
dengan panjang sisi 𝑐𝑚. Jika lebar persegi
panjang 𝑐𝑚 maka berapa keliling persegi
panjang tersebut?
285
3. BINGKAI
4. KONSER MUSIK
5. KAWAT
6. LUKISAN
7. LANTAI RUANG TAMU
Adi pergi ke sebuah toko untuk membeli bingkai
berbentuk persegi panjang, bingkai tersebut
memiliki perbandingan panjang dan lebar adalah
dan keliling 𝑐𝑚. Berapa lebar bingkai
tersebut?
Sebuah lapangan berbentuk persegi panjang
berukuran 𝑚 𝑚 disiapkan untuk
pengunjung acara konser musik. Tiket terjual
habis bahkan banyak fans yang berdiri. Berapa
banyaknya pengunjung konser tersebut?
Pak Agus membeli sebatang kawat. Kawat
tersebut akan digunakan untuk membuat
kerangka persegi panjang. Ternyata kawat cukup
untuk membuat kerangka persegi panjang
dengan ukuran 𝑐𝑚 𝑐𝑚. Jika dengan
ukuran kawat yang sama hendak dibuat
kerangka persegi maka berapa panjang
maksimal dari rusuk persegi tersebut?
Aldi melihat sebuah pameran lukisan. Di dalam
pameran tersebut terdapat lukisan berbentuk
persegi dan persegi panjang. Keliling lukisan
persegi=keliling lukisan persegi panjang. Jika
lukisan persegi panjang memiliki luas 𝑐𝑚
dan lebar 𝑐𝑚, berapa panjang sisi lukisan
persegi?
Pak Ali ingin memasang keramik di
lantai ruang tamu. Lantai tersebut
berukuran 𝑚 𝑚 akan ditutup
keramik berbentuk persegi denga
ukuran sisi 𝑐𝑚. Hitung banyak
keramik yang diperlukan!
286
8. PAPAN TULIS
Pak Budi mengajar di kelas
menggunakan papan tulis berbentuk
persegi panjang. Jika papan tulis
tersebut memiliki panjang 𝑚 dari
lebarnya dan kelilingnya 𝑚. Hitung
luas papan tulis tersebut!
287
Lampiran 24
KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENSKORAN SOAL PRE-TEST KEMAMPUAN
LITERASI MATEMATIKA
Bidang Studi : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Pokok Bahasan : Segiempat
Waktu : 80 menit
No Penyelesaian SKOR Kemampuan Proses dalam PISA Alokasi
waktu
1 Comprehension and
formulating
Diket:
(sifat
persegi)
Ditanya:
Transformation
Mencari dari teorema
Pythagoras √
Mencari
Process skill and employing
√
√
√
√
Encoding and interpreting
Jadi panjang
1
1
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
10
menit
2 Comprehension dan
Formulating
Diket:
Ditanya: keliling buku
berbentuk persegi panjang
Transformastion
Menentukan panjang sisi
persegi panjang dengan
menggunakan rumus
1
1
1
2
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
10
menit
288
Menghitung keliling dengan
rumus Process skill dan employing
Encoding dan interpreting
Jadi keliling persegi panjang
adalah
2
2
1
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
3 Comprehension dan
Formulating
Diket:
Ditanya: lebar bingkai?
Transformastion
Menentukan lebar bingkai dari
rumus
Process skill dan employing
Encoding dan interpreting
Jadi lebar bingkai adalah
1
1
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
10
menit
4 Comprehension dan
Formulating
Diket: lapangan berbentuk
persegi panjang dengan
dan
Ditanya: berapa kira-kira
banyaknya pengunjung tersebut
1
1
1
Communication, mathematizing
Communication
10
menit
289
Transformastion
Menentukan banyak
pengunjung dari rumus luas
Process skill dan employing
Encoding dan interpreting
Missal tiap 1 ditempati oleh
4 orang maka ada 20.000 orang
Interpreting
Jadi kira-kira banyaknya
pengunjung konser tersebut
adalah orangt tiap
ditempati oleh orang
2
2
2
1
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
5 Comprehension dan
Formulating
Diket: ukuran kawat Ditanya: panjang rusuk persegi
maksimal jika dibuat
kerangka persegi
Transformastion
Menentukan panjang rusuk
persegi dari rumus
Process skill dan employing
Encoding dan interpreting
Jadi panjang rusuk persegi
maksimal adalah .
1
1
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
10
menit
6 Comprehension dan
Formulating
Diket:
Ditanya: panjang sisi persegi
Transformastion
Menentukan panjang sisi
persegi dari luas dan keliling
1
1
1
2
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and
7 menit
290
persegi panjang
Process skill dan employing
Encoding dan interpreting
Jadi panjang sisi persegi adalah
2
2
1
operation mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
7. Comprehension and
formulating
Diket:
Ukuran lantai
Ukuran keramik
Ditanya: banyak keramik
Transformation
Banyak keramik
Process skil and employing
Banyak keramik
buah
Encoding and interpreting
Jadi banyak keramik yang
dibutuhkan adalah .
1
1
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
10
menit
291
8. Comprehension and
formulating
Diket:
Ditanya: luas papan tulis
Transformation
Mencari dari
Mencari
Process skill and employing
Encoding and interpreting
Jadi luas papan tulis adalah
1
1
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
10
menit
Total skor 80 80
menit
292
Lampiran 25
KISI-KISI TES UJI COBA 2 KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA BERORIENTASI PISA
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Selogiri Kelas/Semester : VII/2
Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Segiempat
Alokasi Waktu : 80 menit Banyak Butir/Soal : 8
Standar Kompetensi : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : Menghitung keliling dan luas bangun dari segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
Konten
(indicator
pencapaian
Konteks Proses Indikator soal Level Bentuk
soal
Nomor
soal
Alokasi
waktu Kategori Komponen Deskripsi
293
Ruang dan
bentuk
(segiempat)
-menyelesaikan
masalah yang
berkaitan
dengan
menghitung
keliling dan luas
bangun
segiempat
Umum
Lukisan
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
keliling
lukisan.
2. Menunjukkan
cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi pada
sebuah pameran lukisan
terdapat sebuah lukisan
berbentuk jajargenjang.
Gambar berikut adalah
sketsa dari lukisan tersebut
Siswa diminta untuk
menghitung keliling
lukisan.
1 Uraian 2 10 menit
294
Pribadi
Membeli
papan
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
perbandingan
luas papan.
2. Menunjukka
n cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi Pak
Wisnu membeli dua buah
papan berbentuk persegi
panjang untuk membuat
sebuah meja. Jika
perbandingan panjang
kedua papan
dan perbandingan lebar
. Siswa
diminta untuk menghitung
perbandingan luas kedua
papan milik Pak Wisnu.
2 Uraian 1 10 menit
295
Umum
Jendela
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
lebar kolam
persegi
panjang
2. Menunjukka
n cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi di
sebuah tempat terdapat
dua jenis jendela yaitu
berbentuk persegi panjang
dan persegi. Jika diketahui
keliling persegi
samadengan dua kali
keliling persegi panjang,
luas kolam persegi
, dan panjang
kolam persegi panjang
. Siswa diminta untuk
menghitung lebar jendela
persegi panjang.
4 Uraian 3 7 menit
296
Pendidika
n
Alat
peraga
persegi
panjang
dan
persegi
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
keliling
papan persegi
2. Menunjukka
n cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi Pak
Waluyo membeli dua jenis
papan untuk membuat rak
buku, papan tersebut
terdiri dari bentuk persegi
dan persegi panjang. Jika
papan persegi panjang
memiliki perbandingan
panjang dan lebar
samadengan dan
keliling . Jika papan
persegi memiliki panjang
sisi
lebar papan
persegi panjang. Siswa
diminta untuk menghitung
keliling papan persegi
6 Uraian 4 10 menit
297
Umum
Butik
menjual
cermin
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
keliling
cermin
persegi
panjang
2. Menunjukka
n cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi di
sebuah butik menjual dua
jenis cermin. Jenis I
berbentuk persegi dan
jenis II berbentuk persegi
panjang. Jika keduanya
memiliki hubungan
panjang cermin persegi
panjang
panjang sisi
cermin persegi, lebar
cermin persegi panjang
samadengan
panjang
sisi persegi. Jika keliling
cermin persegi adalah
. Siswa diminta
untuk menghitung keliling
cermin persegi panjang.
5 Uraian 5 10 menit
298
Pribadi
Rumah
Aldi
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
2. Menunjukka
n cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi di
samping rumah Aldi
tedapat taman berbentuk
jajargenjang. Jika dan . Siswa diminta
untuk menghitung:
c.
d. Besar
3 Uraian 6 10 menit
299
Pribadi
Memasang
pagar
kebun
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
biaya
pembuatan
pagar yang
diperlukan
2. Menunjukka
n cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevalua
si
representasi
dan cara
pemecahan
Diberikan ilustrasi suatu
kebun berbentuk persegi
panjang dengan ukuran
panjang dan lebar
. Sekeliling kebun itu
akan dipasangi pagar yang
terbuat dari bambu. Biaya
pembuatan pagar
tiap m.
hitunglah biaya yang
diperlukan untuk
pembuatan pagar tersebut
3 Uraian 7 10 menit
300
masalah
Pribadi
Membeli
buku
gambar
Formulating
Employing
Interpreting
devising,
strategy,
communication
, using symbol
communication
reasoning and
argument
mathematizing
representation
1. Menuliskan
rencana
pemecahan
masalah
menghitung
keliling buku
gambar.
2. Menunjukkan
cara
mencapai
solusi
3. Menjelaskan
alasan setiap
langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan
solusi dan
konteksnya
5. Menjelaskan
perluasan
solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas
i representasi
dan cara
pemecahan
masalah
Diberikan ilustrasi Bu Susi
pergi ke toko alat tulis
membeli buku gambar
berbentuk persegi panjang
untuk anaknya. Jika
panjang buku gambar
samadengan
dari
lebarnya dan luasnya
. Siswa diminta
untuk menentukan keliling
buku gambar tersebut.
4 Uraian 8 10 menit
301
302
Lampiran 26 Soal POST-TEST
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 SELOGIRI
Jl. Gunung Wijil, Kaliancar
SOAL POST-TEST KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA
Bidang Studi : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Waktu : 80 menit
Petunjuk Pengerjaan Soal
1. Tuliskan identitas Anda meliputi nama, kelas, dan nomor presensi di pojok kanan atas
lembar jawaban.
2. Bentuk soal uraian sebanyak 8 butir soal.
3. Baca dan kerjakan tiap butir soal sesuai dengan langkah-langkah yang jelas:
a. Tuliskan apa yang diketahui
b. Tuliskan apa yang ditanyakan
c. Tuliskan langkah-langkah pengerjaannya
d. Kerjakan soal sesuai dengan langkah-langkah yang telah dituliskan
e. Tuliskan kesimpulannya.
4. Kerjakan terlebih dahulu butir soal yang menurut Anda mudah.
5. Baca dan kerjakan soal dengan benar disertai langkah-langkah pengerjaan.
6. Bekerjalah secara jujur dan tidak bekerja sama dengan siapapun.
7. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
1. PAPAN
2. LUKISAN
Pak Wisnu membeli dua buah papan
berbentuk persegi panjang untuk
membuat sebuah meja. Jika
perbandingan panjang kedua papan
𝑝 𝑝 dan perbandingan lebar
𝑙 𝑙 . Hitung perbandingan luas
kedua papan milik Pak Wisnu!
Pada sebuah pameran lukisan
terdapat sebuah lukisan berbentuk
jajargenjang. Gambar di samping
adalah sketsa dari lukisan tersebut.
Hitung panjang 𝑄𝑅 dan keliling
lukisan tersebut!
303
3. JENDELA
4. RAK BUKU
5. CERMIN
6. TAMAN
Di sebuah gedung, terdapat dua jenis
jendela yaitu berbentuk persegi dan
persegi panjang. Jika diketahui keliling
jendela persegi samadengan dua kali
keliling jendela persegi panjang dan
luas jendela persegi 𝑚 ,
sedangkan panjang jendela persegi
panjang 𝑚. Tentukan lebar jendela
persegi panjang!
Pak Waluyo membeli dua jenis papan
untuk membuat rak buku. Papan
tersebut berbentuk persegi dan persegi
panjang. Jika papan persegi panjang
memiliki perbandingan panjang dan
lebar adalah dan keliling 𝑚.
Jika papan persegi memiliki panjang
sisi
lebar persegi panjang. Hitung
keliling papan persegi tersebut!
Di sebuah toko menjual dua jenis
cermin. Jenis I berbentuk persegi dan
jenis II berbentuk persegi panjang. Jika
keduanya memiliki hubungan panjang
cermin persegi panjang
panjang sisi
cermin persegi, lebar cermin persegi
panjang samadengan
panjang sisi
persegi. Jika keliling cermin persegi
adalah 𝑐𝑚. Hitunglah keliling
cermin persegi panjang!
Di samping rumah Aldi tedapat taman
berbentuk jajargenjang. Jika 𝑃
𝑥 dan 𝑄 𝑥 . Hitung:
a. 𝑥
b. Besar 𝑄
𝑃 𝑄
𝑅 𝑆
304
7. KEBUN
8. BUKU GAMBAR
Bu Susi pergi ke toko alat tulis
membeli buku gambar berbentuk
persegi panjang untuk anaknya. Jika
panjang buku gambar samadengan
kali lebarnya dan luasnya 𝑐𝑚 .
Tentukan keliling buku gambar
tersebut!
Suatu kebun berbentuk persegi
panjang dengan ukuran panjang 𝑚
dan lebar 𝑚. Sekeliling kebun itu
akan dipasangi pagar yang terbuat
dari bambu. Biaya pembuatan pagar
𝑅𝑝 tiap m. hitunglah biaya
yang diperlukan untuk pembuatan
pagar tersebut
305
Lampiran 27
KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENSKORAN SOAL TES UJI COBA 2
KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA
Bidang Studi : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Pokok Bahasan : Segiempat
Waktu : 80 menit
No Penyelesaian Skor Kemampuan Proses dalam PISA Alokasi
Waktu
1. Comprehension and formulating
Diket: ,
Ditanya:
Transformation
Mencari
Misal: ,
Process skill and employing
Encoding and interpreting
Jadi perbandingan kedua luas
papan adalah
1
1
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
10
menit
2. Comprehension and formulating
Diket:
Ditanya: keliling jajargenjang
Transformation
(sifat
jajargenjang)
1
1
1
2
Communication, mathematizing
Communication
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
10
menit
306
Mencari √
Mencari
Process skill and employing
√
√
√
√
Encoding and interpreting
Jadi keliling jajargenjang tersebut
adalah
2
2
1
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
3. Comprehension and formulating
Diket:
Ditanya: lebar kolam persegi
panjang
Transformation
Mencari dari
Mencari dari
Process skill and employing
√
1
1
1
2
2
2
Communication, mathematizing
Communication
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
10
menit
307
Encoding and interpreting
Jadi lebar jendela persegi panjang
adalah
1
Representation
4. Comprehension and formulating
Diket:
Persegi panjang
Persegi
Ditanya: keliling papan persegi
panjang
Transformation
Misal
Mencari dari
Mencari
Process skill and employing
Encoding and interpreting
Jadi keliling papan persegi adalah
1
1
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
10
menit
308
5. Comprehension and formulating
Diket: sisi persegi=
Ditanya: keliling cermin persegi
panjang
Transformation
Mencari dari
Process skill and employing
Encoding and interpreting
Jadi cermin persegi panjang adalah
.
1
1
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
10
menit
6. Comprehension and formulating
Diket:
.
Ditanya:
a.
b. Besar
Transformation
(sifat
1
1
1
Communication, mathematizing
Communication
Devising strategies for solving
10
menit
309
jajargenjang)
.
Process skill and employing
Encoding and interpreting
Jadi
2
2
2
1
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
7. Comprehension dan Formulating
Diket:
Biaya pagar
Ditanya: biaya yang diperlukan
Transformastion
Biaya yang diperlukan
Process skill dan employing
Biaya pagar
Encoding dan interpreting
Jadi biaya yang diperlukan sebesar
1
1
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representatiom
10
menit
8. Comprehension and formulating
Diket:
1
1
Communication, mathematizing
10
menit
310
Ditanya: keliling
Transformation
Mencari dari
Mencari
Process skill and employing
√
Encoding and interpreting
Jadi keliling buku gambar adalah
1
2
2
2
1
Communication
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
Total 80 80
menit
311
Lampiran 28 Data UTS Semester Genap
DATA UTS SEMESTER GENAP SISWA SAMPEL KONTEN
SHAPE AND SPACE
Kode Nilai Kode Nilai
SE-01 87.0 SK-01 46.0
SE-02 78.0 SK-02 51.0
SE-03 53.0 SK-03 58.0
SE-04 55.0 SK-04 55.0
SE-05 80.0 SK-05 80.0
SE-06 70.0 SK-06 61.0
SE-07 59.0 SK-07 68.0
SE-08 54.0 SK-08 60.0
SE-09 76.0 SK-09 60.0
SE-10 83.0 SK-10 64.0
SE-11 83.0 SK-11 56.0
SE-12 87.0 SK-12 61.0
SE-13 83.0 SK-13 61.0
SE-14 76.0 SK-14 86.0
SE-15 61.0 SK-15 90.0
SE-16 68.0 SK-16 67.0
SE-17 60.0 SK-17 58.0
SE-18 55.0 SK-18 70.0
SE-19 63.0 SK-19 68.0
SE-20 65.0 SK-20 53.0
SE-21 58.0 SK-21 79.0
SE-22 93.0 SK-22 53.0
SE-23 95.0 SK-23 68.0
SE-24 50.0 SK-24 62.0
SE-25 62.0 SK-25 87.0
SE-26 60.0 SK-26 53.0
SE-27 63.0
SE-28 100.0
SE-29 64.0
SE-30 63.0
Rata-
rata
70.1 64.4
312
Lampiran 29
Uji Normalitas Data Awal Konten Shape and Space
Uji normalitas data pretest konten shape and space diuji dengan uji Kolmogorov Smirnov,
perhitungan menggunakan SPSS 16.0. berikut ini adalah keluaran yang diperoleh dari uji
normalitas pada SPSS 16.0
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
VAR00001
N 56
Normal Parametersa Mean 67.4821
Std. Deviation 13.10099
Most Extreme Differences Absolute .158
Positive .158
Negative -.081
Kolmogorov-Smirnov Z 1.185
Asymp. Sig. (2-tailed) .120
a. Test distribution is Normal.
Hipotesis
Kriteria pengujian: terima jika nilai pada tabel One-Sample Kolmogrov-Smirnov
Test>level of significant
Pengujian Hipotesis
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh nilai Sig dari kedua
kelas, yakni . Jelas , sehingga diterima, artinya data
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
313
Lampiran 30
UJI HOMOGENITAS DATA AWAL KONTEN SHAPE AND SPACE
Hipotesis:
(kedua varians data sama atau homogen)
(kedua varians data tidak sama atau tidak homogen)
Kriteria Pengujian:
Terima jika nilai Sig pada tabel Test of Homogenity of Variances>level of significant
Hasil output uji homogenitas:
Test of Homogeneity of Variances
VAR00001
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.376 1 54 .129
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh
sehingga diterima. Artinya kedua varians sama atau homogen.
314
Lampiran 31
UJI KESAMAAN RATA-RATA DATA AWAL KONTEN SHAPE AND SPACE
Hipotesis:
(tidak ada perbedaan rata-rata nilai pretest kedua kelompok sama)
(ada perbedaan rata-rata nilai pretest kedua kelompok sama)
Kriteria Pengujian:
Terima jika Sig pada kolom t-test for Equality of Means pada tabel Independent Samples
Test > Level of Significant (0,05)
Hasil Output Uji Kesamaan Rata-Rata
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
VAR00001 Equal variances assumed
2.376 .129 1.652 54 .104 5.71026 3.45644 -1.21948 12.63999
Equal variances not assumed
1.673 53.953 .100 5.71026 3.41307 -1.13267 12.55318
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh
sehingga diterima. Artinya kedua sampel mempunyai rata-rata yang sama.
315
Lampiran 32
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR KELOMPOK EKSPERIMEN
KONTEN SHAPE AND SPACE
No Kode Siswa Nilai
Pretest Posttest
1 E-01 36 70
2 E-02 38 73
3 E-03 30 68
4 E-04 26 83
5 E-05 39 70
6 E-06 28 83
7 E-07 42 78
8 E-08 22 75
9 E-09 25 83
10 E-10 56 80
11 E-11 30 83
12 E-12 45 75
13 E-13 34 73
14 E-14 27 83
15 E-15 20 65
16 E-16 23 75
17 E-17 28 78
18 E-18 10 68
19 E-19 16 78
20 E-20 10 75
21 E-21 34 70
22 E-22 54 88
23 E-23 52 90
24 E-24 21 70
25 E-25 33 73
26 E-26 28 80
27 E-27 28 75
28 E-28 20 80
29 E-29 23 78
30 E-30 20 78
Rata-rata 29,93 76,6
316
Lampiran 33
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR KELOMPOK KONTROL
KONTEN SHAPE AND SPACE
No Kode Siswa Nilai
Pretest Posttest
1 K-01 25 68
2 K-02 20 65
3 K-03 25 68
4 K-04 20 70
5 K-05 29 68
6 K-06 29 63
7 K-07 15 60
8 K-08 20 48
9 K-09 45 73
10 K-10 22 68
11 K-11 20 70
12 K-12 17 75
13 K-13 39 70
14 K-14 54 90
15 K-15 23 75
16 K-16 19 53
17 K-17 19 60
18 K-18 39 70
19 K-19 52 75
20 K-20 25 68
21 K-21 30 80
22 K-22 23 73
23 K-23 34 70
24 K-24 25 80
25 K-25 54 83
26 K-26 25 68
Rata-rata 28.76923 69.65385
317
Lampiran 34
DAFTAR SUBJEK PENELITIAN
No Nama Kode Kelompok
1
2
3
4
5
6
Risma Nahva Firdausy
Iin Setyaningsih
I Nyoman Karma D N W
Linda Setyawan
Regis Erlang Pramudya
Rico Jafar Saputra
SE-22
SE-10
SE-09
SE-12
SE-19
SE-20
Atas
Atas
Tengah
Tengah
Bawah
Bawah
318
Lampiran 35
UJI NORMALITAS DATA PRETEST KONTEN SHAPE AND SPACE
Uji normalitas data pretest konten shape and space diuji dengan uji Kolmogorov
Smirnov, perhitungan menggunakan SPSS 16.0. berikut ini adalah keluaran yang diperoleh
dari uji normalitas pada SPSS 16.0
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
VAR00001
N 56
Normal Parametersa Mean 29.3929
Std. Deviation 11.50127
Most Extreme Differences Absolute .158
Positive .158
Negative -.094
Kolmogorov-Smirnov Z 1.179
Asymp. Sig. (2-tailed) .124
a. Test distribution is Normal.
Hipotesis
Kriteria pengujian: terima jika nilai pada tabel One-Sample Kolmogrov-Smirnov
Test>level of significant
Pengujian Hipotesis
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh nilai Sig dari kedua
kelas, yakni . Jelas , sehingga diterima, artinya data
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
319
Lampiran 36
UJI HOMOGENITAS DATA PRETEST KONTEN SHAPE AND SPACE
Hipotesis:
(kedua varians data sama atau homogen)
(kedua varians data tidak sama atau tidak homogen)
Kriteria Pengujian:
Terima jika nilai Sig pada tabel Test of Homogenity of Variances>level of significant
Hasil output uji homogenitas:
Test of Homogeneity of Variances
VAR00001
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.003 1 54 .959
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh
sehingga diterima. Artinya kedua varians sama atau homogen.
320
Lampiran 37
UJI KESAMAAN RATA-RATA DATA PRETEST KONTEN SHAPE AND SPACE
Hipotesis:
(tidak ada perbedaan rata-rata nilai pretest kedua kelompok sama)
(ada perbedaan rata-rata nilai pretest kedua kelompok sama)
Kriteria Pengujian:
Terima jika Sig pada kolom t-test for Equality of Means pada tabel Independent Samples
Test > Level of Significant (0,05)
Hasil Output Uji Kesamaan Rata-Rata
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
VAR00001 Equal variances assumed
.003 .959 .375 54 .709 1.16410 3.10608 -5.06322 7.39142
Equal variances not assumed
.375 53.016 .709 1.16410 3.10390 -5.06148 7.38969
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh
sehingga diterima. Artinya kedua sampel mempunyai rata-rata yang sama.
321
Lampiran 38
UJI HOMOGENITAS DATA POSTTEST KONTEN SHAPE AND SPACE
Hipotesis:
(kedua varians data sama atau homogen)
(kedua varians data tidak sama atau tidak homogen)
Kriteria Pengujian:
Terima jika nilai Sig pada tabel Test of Homogenity of Variances>level of significant
Hasil output uji homogenitas:
Test of Homogeneity of Variances
VAR00001
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.735 1 54 .395
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh
sehingga diterima. Artinya kedua varians sama atau homogen.
322
Lampiran 39
UJI NORMALITAS DATA POSTTEST KONTEN SHAPE AND SPACE
Uji normalitas data pretest konten shape and space diuji dengan uji Kolmogorov
Smirnov, perhitungan menggunakan SPSS 16.0. berikut ini adalah keluaran yang diperoleh
dari uji normalitas pada SPSS 16.0
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
VAR00001
N 56
Normal Parametersa Mean 73.3750
Std. Deviation 8.16770
Most Extreme Differences Absolute .130
Positive .089
Negative -.130
Kolmogorov-Smirnov Z .975
Asymp. Sig. (2-tailed) .298
a. Test distribution is Normal.
Hipotesis
Kriteria pengujian: terima jika nilai pada tabel One-Sample Kolmogrov-Smirnov
Test>level of significant
Pengujian Hipotesis
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh nilai Sig dari kedua
kelas, yakni . Jelas , sehingga diterima, artinya data
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
323
Lampiran 40
UJI HIPOTESIS 1
Uji Ketuntasan Rata-Rata Klasikal Kelas Eksperimen Berdasarkan KKM
Hipotesis:
(proporsi siswa yang tuntas belajar dengan model PBL pendekatan RME
berbantuan kartu masalah belum mencapai ketuntasan yang diinginkan yaitu )
(proporsi siswa yang tuntas belajar dengan model PBL pendekatan RME
berbantuan kartu masalah telah mencapai ketuntasan yang diinginkan yaitu )
Kriteria Pengujian:
Tolak jika dengan
Rumus yang digunakan adalah ssebagai berikut:
√
Perhitungan:
√
Diperoleh . Harga dengan peluang .
Karena maka ditolak. Artinya sebanyak lebih dari dari
keseluruhan siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model PBL pendekatan RME
berbantuan kartu masalah telah mencapai ketuntasan pada kemampuan literasi matematika
konten shape and space.
324
Lampiran 41
UJI HIPOTESIS II
Uji Perbedaan Rata-Rata Kemampuan Literasi Matematika Konten Shape and Space
Hipotesis:
(rata-rata kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen atau
sama dengan rata-rata kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol)
(rata-rata kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen lebih
dari rata-rata kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol)
Kriteria pengujiannya terima H0 jika dengan taraf
signifikan .
Perhitungan:
∑ ∑
∑ ∑
√
√
√
Perhitungan dengan menggunakan interpolasi adalah sebagai berikut:
Berdasarkan perhitungan didapat jelas bahwa
sehingga ditolak dan diterima, yang berarti rata-rata hasil belajar literasi
matematika konten shape and space dengan model PBL pendekatan RME berbantuan
kartu masalah lebih dari rata-rata hasil belajar literasi matematika konten shape and space
dengan pembelajaran ekspositori.
325
Lampiran 42
UJI HIPOTESIS III
1. Uji Beda Rata-Rata Pretest dan Posttest Kemampuan Literasi Matematika Konten
Shape and Space
1.1 Uji Beda Rata-Rata Pretest dan Posttest Kemampuan Literasi Matematika Kelas
Eksperimen
a. Hipotesis:
(rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa kurang dari
atau samadengan pre-test kemampuan literasi matematika siswa)
(rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa lebih dari
pre-test kemampuan literasi matematika siswa)
b. Pengujian Hipotesis
√
dengan ∑
∑
∑
Keterangan:
rata-rata selisih posttest dan pretest tiap siswa di kelas
: simpangan baku;
: banyaknya siswa
c. Kriteria pengujiannya ditolak jika dengan
dan peluang
d. Penentuan
Untuk peluang
diperoleh
e. Perhitungan
No Kode
Siswa
Nilai Bi
Pretest Posttest
1 E-01 36 70 34
2 E-02 38 73 35
3 E-03 30 68 38
4 E-04 26 83 57
5 E-05 39 70 31
6 E-06 28 83 55
7 E-07 42 78 36
8 E-08 22 75 53
326
9 E-09 25 83 58
10 E-10 56 80 24
11 E-11 30 83 53
12 E-12 45 75 30
13 E-13 34 73 39
14 E-14 27 83 56
15 E-15 20 65 45
16 E-16 23 75 52
17 E-17 28 78 50
18 E-18 10 68 58
19 E-19 16 78 62
20 E-20 10 75 65
21 E-21 34 70 36
22 E-22 54 88 34
23 E-23 52 90 38
24 E-24 21 70 49
25 E-25 33 73 40
26 E-26 28 80 52
27 E-27 28 75 47
28 E-28 20 80 60
29 E-29 23 78 55
30 E-30 20 78 58
Jumlah 898 2298 1400
rata-rata 29.93333 76.6 46.66667
varians 124.092
simpangan
baku 11.13966
√
√
f. Hasil
Dari perhitungan dapat dilihat bahwa sedangkan
. Jadi diperoleh , oleh karena itu ditolak. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa rata-rata posttest kemampuan literasi matematika
peserta didik kelas eksperimen lebih baik dari rata-rata nilai pretest.
327
1.2 Uji Beda Rata-Rata Kemampuan Literasi Matematika Pretest dan Posttest Konten
Shape and Space Kelas Kontrol
a. Hipotesis:
(rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa kurang dari
atau samadengan pre-test kemampuan literasi matematika siswa)
(rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa lebih dari
pre-test kemampuan literasi matematika siswa)
b. Pengujian Hipotesis
√
dengan ∑
∑
∑
Keterangan:
rata-rata selisih posttest dan pretest tiap siswa di kelas
: simpangan baku;
: banyaknya siswa
c. Kriteria pengujiannya ditolak jika dengan
dan peluang
d. Penentuan
Untuk peluang
diperoleh
e. Perhitungan
No Kode
Siswa
Nilai Bi
Pretest Posttest
1 K-01 25 68 43
2 K-02 20 65 45
3 K-03 25 68 43
4 K-04 20 70 50
5 K-05 29 68 39
6 K-06 29 63 34
7 K-07 15 60 45
8 K-08 20 48 28
9 K-09 45 73 28
10 K-10 22 68 46
11 K-11 20 70 50
12 K-12 17 75 58
13 K-13 39 70 31
328
14 K-14 54 90 36
15 K-15 23 75 52
16 K-16 19 53 34
17 K-17 19 60 41
18 K-18 39 70 31
19 K-19 52 75 23
20 K-20 25 68 43
21 K-21 30 80 50
22 K-22 23 73 50
23 K-23 34 70 36
24 K-24 25 80 55
25 K-25 54 83 29
26 K-26 25 68 43
jumlah 748 1811 1063
rata-rata 28.76923 69.65385 40.88462
varians 86.42615
simpangan
baku 9.296567
√
√
f. Hasil
Dari perhitungan dapat dilihat bahwa sedangkan
. Jadi diperoleh , oleh karena itu ditolak. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa rata-rata posttest kemampuan literasi matematika
peserta didik kelas kontrol lebih baik dari rata-rata nilai pretest.
1.3 Uji Beda Rata-Rata Peningkatan Kemampuan Literasi Matematika Konten Shape
and Space
(rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa pada kelas
eksperimen sama dengan rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa
kelas kontrol);
(rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa pada kelas
eksperimen lebih dari rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa
kelas kontrol)
Kriteria pengujiannya terima H0 jika dengan
taraf signifikan .
329
Perhitungan:
∑ ∑
∑ ∑
√
√
√
Perhitungan dengan menggunakan interpolasi adalah sebagai berikut:
Berdasarkan perhitungan diperoleh . Jelas
terlihat sehingga diterima, yang berarti peningkatan rata-rata hasil
belajar literasi matematika konten shape and space dengan model PBL pendekatan
RME berbantuan kartu masalah lebih baik daripada peningkatan rata-rata hasil belajar
literasi matematika konten shape and space dengan pembelajaran ekspositori.
2. Kriteria Gain Ternormalisasi Konten Shape and Space
2.1 Kriteria Gain Ternormalisasi Kelas Eksperimen Konten Shape and Space Secara
Klasikal
a. Rumus yang digunakan ⟨ ⟩ ⟨ ⟩ ⟨ ⟩
⟨ ⟩
b. Kriteria Gain Ternormalisasi
Interval ⟨ ⟩ Gain
⟨ ⟩ Tinggi
⟨ ⟩ Sedang
⟨ ⟩ Rendah
330
c. Perhitungan Gain Ternormalisasi
⟨ ⟩ ⟨ ⟩ ⟨ ⟩ Gain
⟨ ⟩ ⟨ ⟩
⟨ ⟩
Sedang
Berdasarkan perhitungan diperoleh ⟨ ⟩ . Hal tersebut menunjukkan
bahwa ⟨ ⟩ . Jadi, terdapat peningkatan dan peningkatan termasuk
dalam kriteria sedang. Artinya kemampuan literasi matematika konten shape
and space kelas eksperimen meningkat dengan kriteria sedang. Hal ini berarti
terdapat peningkatan kemampuan literasi matematika konten shape and space.
2.2 Kriteria Gain Ternormalisasi Kelas Eksperimen Konten Shape and Space Secara
Individual
Kode
Siswa
Nilai Gain Kesimpulan
Pretest Posttest
E-01 36 70 0.53125 Sedang
E-02 38 73 0.56452 Sedang
E-03 30 68 0.54286 Sedang
E-04 26 83 0.77027 Tinggi
E-05 39 70 0.5082 Sedang
E-06 28 83 0.76389 Tinggi
E-07 42 78 0.62069 Sedang
E-08 22 75 0.67949 Sedang
E-09 25 83 0.77333 Tinggi
E-10 56 80 0.54545 Sedang
E-11 30 83 0.75714 Tinggi
E-12 45 75 0.54545 Sedang
E-13 34 73 0.59091 Sedang
E-14 27 83 0.76712 Tinggi
E-15 20 65 0.5625 Sedang
E-16 23 75 0.67532 Sedang
E-17 28 78 0.69444 Sedang
E-18 10 68 0.64444 Sedang
E-19 16 78 0.7381 Tinggi
E-20 10 75 0.72222 Tinggi
E-21 34 70 0.54545 Sedang
E-22 54 88 0.73913 Tinggi
331
E-23 52 90 0.79167 Tinggi
E-24 21 70 0.62025 Sedang
E-25 33 73 0.59701 Sedang
E-26 28 80 0.72222 Tinggi
E-27 28 75 0.65278 Sedang
E-28 20 80 0.75 Tinggi
E-29 23 78 0.71429 Tinggi
E-30 20 78 0.725 Tinggi
Kriteria Jumalah Siswa Persentase
Rendah
Sedang
Tinggi
Diperoleh bahwa siswa dalam kategori rendah, siswa dalam kategori
sedang, dan dalam kategori tinggi.
2.3 Kriteria Gain Ternormalisasi Kelas Kontrol Konten Shape and Space Secara
Klasikal
a. Rumus yang digunakan ⟨ ⟩ ⟨ ⟩ ⟨ ⟩
⟨ ⟩
b. Kriteria Gain Ternormalisasi
Interval ⟨ ⟩ Gain
⟨ ⟩ Tinggi
⟨ ⟩ Sedang
⟨ ⟩ Rendah
c. Perhitungan Gain Ternormalisasi
⟨ ⟩ ⟨ ⟩ ⟨ ⟩ Gain
⟨ ⟩ ⟨ ⟩
⟨ ⟩
Sedang
Berdasarkan perhitungan diperoleh ⟨ ⟩ . Hal tersebut menunjukkan
bahwa ⟨ ⟩ . Jadi, terdapat peningkatan dan peningkatan termasuk
dalam kriteria sedang. Artinya kemampuan literasi matematika konten shape
and space kelas kontrol meningkat dengan kriteria sedang. Hal ini berarti
terdapat peningkatan kemampuan literasi matematika konten shape and space.
332
2.4 Kriteria Gain Ternormalisasi Kelas Kontrol Konten Shape and Space Secara
Individual
Kode
Siswa
Nilai Gain Kesimpulan
Pretest Posttest
K-01 25 68 0.573333 Sedang
K-02 20 65 0.5625 Sedang
K-03 25 68 0.573333 Sedang
K-04 20 70 0.625 Sedang
K-05 29 68 0.549296 Sedang
K-06 29 63 0.478873 Sedang
K-07 15 60 0.529412 Sedang
K-08 20 48 0.35 Sedang
K-09 45 73 0.509091 Sedang
K-10 22 68 0.589744 Sedang
K-11 20 70 0.625 Sedang
K-12 17 75 0.698795 Sedang
K-13 39 70 0.508197 Sedang
K-14 54 90 0.782609 Tinggi
K-15 23 75 0.675325 Sedang
K-16 19 53 0.419753 Sedang
K-17 19 60 0.506173 Sedang
K-18 39 70 0.508197 Sedang
K-19 52 75 0.479167 Sedang
K-20 25 68 0.573333 Sedang
K-21 30 80 0.714286 Tinggi
K-22 23 73 0.649351 Sedang
K-23 34 70 0.545455 Sedang
K-24 25 80 0.733333 Tinggi
K-25 54 83 0.630435 Sedang
K-26 25 68 0.573333 Sedang
Kriteria Jumalah Siswa Persentase
Rendah
Sedang
Tinggi
Diperoleh bahwa siswa dalam kategori rendah, siswa dalam kategori
sedang, dan dalam kategori tinggi.
333
Lampiran 43 Perangkat Pembelajaran
PERANGKAT PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran: Matematika
Satuan Pendidikan: SMP/MTs
Kelas/Semester: VII/II
Nama Pengajar: Erniza Prasetyo Rini
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
334
SILABUS PEMBELAJARAN
KELAS EKSPERIMEN
Sekolah : SMP Negeri 1 Selogiri
Kelas/Semester : VII/2
Mata Pelajaran : Matematika
Standar Kompetensi : 5. Memahami konsep segiempat serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : Menghitung keliling dan luas daerah segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
Materi
Pelajaran Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
Teknik Bentuk Contoh Instrumen
335
Keliling dan
luas persegi
panjang,
persegi,
serta
jajargenjang
Kegiatan Pendahuluan
1. Presensi kehadiran siswa
2. Mengingatkan sifat-sifat dan
contoh Prisma dan Limas
dalam kehidupan sehari-hari
Kegiatan Inti
Sesuai pendekatan RME
berbantuan kartu masalah
1. Membentuk kelompok
2. Menanyakan contoh benda
dalam kehidupan sehari-hari
yang berbentuk persegi
panjang, pesegi, dan
jajargenjang
3. Mengajukan masalaha
kontekstual dalam
kehidupan sehari-hari
4. Memberikan lembar diskusi
siswa yang berisi masalah
yang berangkat dari
kehidupan sehari-hari
kepada setiap kelompok
5. Setiap kelompok
mendapatkan suatu lembar
diskusi siswa yang akan
memandu siswa dalam
berdiskusi. Melalui
pertanyaan-pertanyaan yang
terdapat di lembar diskusi
siswa dan alat peraga, siswa
diarahkan untuk menemukan
1. Memecahkan
masalah
serupa PISA
yang
berkaitan
dengan
keliling
persegi
panjang,
persegi, serta
jajargenjang
2. Memecahkan
masalah
serupa PISA
yang
berkaitan
dengan luas
persegi
panjang,
persegi, serta
jajargenjang
Tes Uraian 1. Pada sebuah persegi panjang
memiliki panjang sama dengan
dua kali lebarnya. Jika luasnya
, tentukan:
a. Panjang dan lebar persegi
panjang tersebut
b. Keliling persegi panjang
tersebut
2. Diketahui keliling persegi sama
dengan 2 kali keliling persegi
panjang. Jika persegi panjang
memiliki panjang dan
lebar , maka hitunglah:
a. Keliling persegi tersebut
b. Luas persegi tersebut
3. Hitunglah luas jajargenjang
berikut ini!
6x40„ Buku Paket BSE „„Matematika
Konsep dan Aplikasi“
10 cm 5cm
A
B C
D
336
konsep rumus keliling dan
luas persegi panjang, persegi,
dan jajargenjang
6. Selama diskusi, siswa
mengembangkan atau
menciptakan model-model
simbolik secara informal
terhadap persoalan atau
masalah yang diajukan dalam
kartu masalah
7. Guru berkeliling untuk
membantu kelompok yang
mengalami kesulitan dalam
memahami dan
menyelesaikan lembar diskusi
siswa sehingga terbangun
pengajaran secara interaktif.
Kegiatan Penutup
1. Merangkum apa yang
diperoleh selama
pembelajaran berlangsung
2. Melakukan refleksi
pembelajaran dan
memberikan tugas rumah
337
338
SILABUS PEMBELAJARAN
KELAS KONTROL
Sekolah : SMP Negeri 1 Selogiri
Kelas/Semester : VII/2
Mata Pelajaran : Matematika
Standar Kompetensi : 5. Memahami konsep segiempat serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : Menghitung keliling dan luas daerah segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
Materi
Pelajaran Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
Teknik Bentuk Contoh Instrumen
339
Keliling dan
luas persegi
panjang,
persegi,
serta
jajargenjang
Kegiatan Pendahuluan
Preparation
1. Presensi kehadiran
siswa
2. Mengingatkan sifat-
sifat dan contoh persegi
panjang, persegi, dan
jajargenjang dalam
kehidupan sehari-hari
Kegiatan Inti
Presentation
Menjelaskan dengan
serangkaian pertanyaan
untuk membimbing siswa
menemukan konsep keliling
dan luas persegi panjang,
persegi, serta jajargejang..
Correlation
Mengaitkan konsep yang
baru ditemukan siswa
dengan pengalaman siswa
sebagai suatu contoh
masalah
Memberikan suatu contoh
soal dan menjelaskan
bagaimana langkah-langkah
penyelesaiannya
Generalization
Memberikan serangkaian
pertanyaan untuk
Memecahkan
masalah serupa
PISA yang
berkaitan dengan
keliling persegi
panjang, persegi,
serta jajargenjang
Memecahkan
masalah serupa
PISA yang
berkaitan dengan
luas persegi
panjang, persegi,
dan jajargenjang
Tes Uraian 1. Pada sebuah persegi panjang
memiliki panjang sama dengan dua
kali lebarnya. Jika luasnya ,
tentukan:
c. Panjang dan lebar persegi panjang
tersebut
d. Keliling persegi panjang tersebut
2. Diketahui keliling persegi sama
dengan 2 kali keliling persegi
panjang. Jika persegi panjang
memiliki panjang dan lebar
, maka hitunglah:
c. Keliling persegi tersebut
d. Luas persegi tersebut
3. Hitunglah luas jajargenjang
berikut ini!
6x40„ Buku Paket BSE
„„Matematika
Konsep dan
Aplikasi“
10 cm 5cm
A
B C
D
340
menyimpulkan mengenai
materi keliling dan luas
persegi panjang, persegi,
serta jajargenjang
Application
Memberikan soal kepada
siswa untuk dikerjakan
secara individu
Kegiatan Penutup
Merangkum apa yang
diperoleh selama
pembelajaran berlangsung
Memberikan tugas rumah
341
341
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Sekolah : SMP Negeri 1 Selogiri
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Materi Pokok : Segiempat
Pertemuan ke- : 1
Alokasi Waktu :
I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami konsep segiempat serta menentukan ukurannya.
II. KOMPETENSI DASAR
Menghitung keliling dan luas daerah segiempat serta menggunakannya dalam
pemecahan masalah.
III. INDIKATOR
1. Peserta didik dapat menentukan rumus keliling dan luas persegi panjang,
2. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah terkait keliling dan luas persegi
panjang.
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model PBL dengan pendekatan RME
berbatuan Kartu Masalah, diharapkan peserta didik dapat:
1. Menemukan rumus keliling dan luas persegi panjang.
2. Menyelesaikan permasalahan terkait keliling dan luas persegi panjang.
V. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : PBL dengan pendekatan RME berbantuan kartu Masalah.
Metode Pembelajaran : ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan.
VI. MATERI PEMBELAJARAN
Materi yang akan diajarkan adalah keliling dan luas persegi panjang. (terlampir)
VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Waktu Langkah-Langkah Pembelajaran Kata Kunci
Pertemuan 1
10
menit
Pendahuluan
a. Guru memberikan contoh yang baik kepada siswa
dengan disiplin memasuki ruang kelas tepat
waktu.
b. Sebelum memulai pembelajaran, ketua kelas
342
50
menit
memimpin doa agar pembelajaran berjalan lancar
dan bermanfaat.
c. Guru mengecek kehadiran siswa.
d. Guru menyiapkan kondisi fisik dan psikis siswa.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
pembelajaran kali ini akan menggunakan Lembar
Kerja Siswa (LKS) dengan bantuan alat peraga
dan akan diadakan kuis.
f. Guru memberi motivasi kepada siswa bahwa
kegunaan mempelajari keliling dan luas benda-
benda di sekitar yang berbentuk persegi panjang
serta dapat berguna untuk prasyarat menentukan
luas bangun ruang yang memiliki alas persegi
panjang.
g. Guru melakukan apersepsi melalui kegiatan tanya
jawab tentang satuan panjang, satuan luas, dan
unsur-unsur dalam persegi panjang.
PBL 1: Orientasi siswa pada masalah
h. Guru mengajukan masalah realistik kepada siswa
tentang satuan panjang, satuan luas, dan unsur-
unsur persegi panjang, yaitu meminta siswa untuk
menyelesaikan masalah realistik yang sudah
disediakan dalam kartu masalah.
i. Guru menfasilitasi siswa untuk mengamati benda-
benda yang berbentuk persegi panjang.
Kegiatan Inti
PBL 2: Mengorganisasi siswa dalam masalah
a. Guru mendorong kontribusi siswa dengan
membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 4
atau 5 siswa.
b. Guru membagikan LKS yang telah disediakan
untuk dikerjakan oleh siswa secara berkelompok.
PBL 3: Membimbing penyelidikan individual
maupun kelompok
c. Guru memfasilitasi siswa melakukan
penyelidikan, bertanya, dan menalar untuk
menemukan rumus keliling dan luas persegi
panjang.
d. Guru berkeliling kelas memantau proses diskusi
dan membimbing kelompok yang mengalami
kesulitan.
e. Setelah selesai diskusi dalam kelompok, guru
meminta dua kelompok untuk memaparkan hasil
diskusi kelompoknya di depan kelas
(menggunakan kontribusi siswa)
PBL 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
f. Siswa mempresentasikan hasil kerja di depan
kelas.
g. Guru membagikan reward bagi kelompok yang
telah memaparkan hasil diskusinya di depan
Phenomenological
exploration
Mengamati
Students
contribution
Guieded
reinvention.
Bertanya, menalar
343
20
menit
kelas.
PBL 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
h. Guru menfasilitasi peserta didik untuk
menganalisis dan mengevaluasi kegiatan
pembelajaran tentang keliling dan luas persegi
panjang.
Kegiatan Penutup
a. Siswa mengerjakan soal kuis tentang persegi
panjang.
b. Guru membimbing peserta didik untuk
menyimpulkan pembelajaran.
c. Guru memberikan tugas rumah berupa soal-soal
yang berkaitan dengan materi persegi panjang.
d. Guru menginformasikan materi pada pertemuan
berikutnya, yaitu keliling dan luas persegi.
e. Menutup pembelajaran dengan berdoa bersama.
Communication
Reasoning and
argument
VIII. SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN
1. BSE Matematika Kelas VII
2. LKS
3. Alat peraga persegi panjang
4. Papan tulis dan spidol
IX. PENILAIAN
Kemampuan Literasi Matematika Siswa
a. Teknik Penilaian : tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : uraian
Kisi-kisi soal kuis materi persegi panjang
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Selogiri Jumlah Soal : 2
Mata Pelajaran : Matematika Alokasi Waktu : 15 menit
Kelas/Semester : VII/2
Kompetensi Dasar Materi
Pokok
Indikator Bentuk
Soal
Nomor
Soal
Mengidentifikasi
sifat-sifat bangun
datar dan
menggunakannya
untuk menentukan
keliling dan luas
Segitiga
dan
segiempat
Siswa dapat memecahkan
permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan menghitung
luas dan keliling persegi
panjang
Uraian 1
1. Danang akan membuat kotak dengan alas berbentuk persegi panjang. Dia
menyediakan dua potong kawat yang digunakan untuk membuat kerangka alas kotak
dengan panjang masing-masing dan . Berapa luas minimal kertas yang
dibutuhkan untuk menutupi alas kotak?
344
Kunci Jawaban Kuis dan Pedoman Penskoran
No Penyelesaian Skor Kemampuan Proses Dalam PISA Alokasi
Waktu
1. Comprehension and
formulating
Diket:
Alas berbentuk persegi
panjang
Ditanya: luas minimal kertas
Transformation
Mencari luas minimal dari
Process skill and employing
Encoding and interpreting
Jadi luas minimal kertas yang
dibutuhkan
2
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and argument
mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and operation
mathematizing
Representation
6 menit
Guru Mata Pelajaran,
Tri Murniati, S.Pd
19690819 199702 2 003
Wonogiri, April 2016
Peneliti
Erniza Prasetyo Rini
4101412059
345
Sebuah taman berbentuk persegi
panjang memiliki perbandingan
panjang:lebar= .
Jika kelilingnya 𝑐𝑚. Hitung
luas taman tersebut!
Pak Deni mempunyai sebidang tanah
berbentuk persegi panjang. Sawah
tersebut ditanami melon. Setiap 𝑚
diberi pupuk 𝑘𝑔. Sawah tersebut
berukuran panjang 𝑚 dan lebar 𝑚.
Tentukan banyaknya pupuk yang
diperlukan Pak Deni untuk merawat
pohon melonnya!
Andi mengelilingi lapangan
berbentuk persegi panjang
sebanyak kali. Lapangan
tersebut memiliki ukuran
panjang 𝑚 dan lebar 𝑚.
Hitunglah jarak yang
ditempuh Andi untuk
mengelilingi lapangan
tersebut!
Budi mengelilingi lapangan yang
berbentuk persegi panjang. Lapangan
tersebut mempunyai panjang
𝑥 𝑐𝑚 dan lebar 𝑥 𝑐𝑚. Jika
keliling lapangan itu 𝑐𝑚. Hitunglah
lebar lapangan tersebut!
346
Pak Ali memiliki kebun berbentuk
persegi panjang dengan
perbandingan panjang:lebar= .
Jika luas kebun tersebut 𝑐𝑚 .
Hitunglah keliling kebun Pak Ali!
Suatu kebun berbentuk persegi panjang
dengan ukuran panjang 𝑚 dan lebar
𝑚. Sekeliling kebun itu akan dipasangi
pagar yang terbuat dari bambu. Biaya
pembuatan pagar 𝑅𝑝 tiap m.
hitunglah biaya yang diperlukan untuk
pembuatan pagar tersebut
Keliling persegi panjang adalah
𝑐𝑚 dan panjangnya 𝑐𝑚 kurang
dari 2 kali lebarnya. Hitung panjang
dan lebar persegi panjang tersebut!
347
KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK KARTU MASALAH
KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA
Bidang Studi : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Pokok Bahasan : Segiempat
Waktu : 80 menit
No Penyelesaian SKOR Kemampuan Proses dalam PISA Alokasi
waktu
1. Comprehension dan
Formulating
Diket:
Ditanya: luas taman
Transformastion
Misal
Mencari dari
Mencari Process skill dan employing
Encoding dan interpreting
Jadi luas taman adalah
2
2
2
3
1
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Representatiom
6 menit
2 Comprehension dan
Formulating
Diket:
Pupuk per
Ditanya: banyak pupuk
Transformastion
Menentukan banyak pupuk
adalah
Process skill dan employing
Banyak pohon cemara
2
1
1
2
3
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
6 menit
348
Encoding dan interpreting
Jadi banyak pupuk yang
dibutuhkan
1
argument mathematizing.
Representatiom
3 Comprehension dan
Formulating
Diket: lapangan persegi
panjang
Mengelilingi kali
Ditanya: jarak yang ditempuh
Transformastion
Jarak yang ditempuh
Process skill dan employing
Jarak yang ditempuh
Encoding dan interpreting
Jadi jarak yang ditempuh
2
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representatiom
6 menit
4 Comprehension dan
Formulating
Diket: lapangan persegi
panjang
Ditanya: lebar lapangan?
Transformastion
Menentukan lebar lapangan
dari rumus Process skill dan employing
Encoding dan interpreting
Jadi lebar bingkai adalah
2
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representatiom
6 menit
5 Comprehension dan
Formulating
Diket:
Ditanya: keliling
Transformastion
2
1
Communication, mathematizing
Communication
6 menit
349
Misal
Mencari Mencari Process skill dan employing
√
Encoding and interpreting
Jadi lebarnya adalah
1
2
3
1
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representatiom
6 Comprehension dan
Formulating
Diket:
Biaya pagar
Ditanya: biaya yang diperlukan
Transformastion
Biaya yang diperlukan
Process skill dan employing
Biaya pagar
Encoding dan interpreting
Jadi biaya yang diperlukan
sebesar
2
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representatiom
10
menit
7 Comprehension dan
Formulating
Diket:
Ditanya: panjang dan lebar
Transformastion
Mencari Process skill dan employing
2
1
2
2
2
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
10
menit
350
Encoding dan interpreting
Jadi panjangnya dan
lebarnya
1
Representatiom
351
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Sekolah : SMP Negeri 1 Selogiri
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Materi Pokok : Segiempat
Pertemuan ke- : 2
Alokasi Waktu :
I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami konsep segiempat serta menentukan ukurannya.
II. KOMPETENSI DASAR
Menghitung keliling dan luas daerah segiempat serta menggunakannya dalam
pemecahan masalah.
III. INDIKATOR
1. Peserta didik dapat menentukan rumus keliling dan luas persegi.
2. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah terkait keliling dan luas persegi.
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model PBL dengan pendekatan RME
berbatuan Kartu Masalah, diharapkan peserta didik dapat:
1. Menemukan rumus keliling dan luas persegi.
2. Menyelesaikan permasalahan terkait keliling dan luas persegi.
V. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : PBL dengan pendekatan RME berbantuan kartu Masalah.
Metode Pembelajaran : ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan.
VI. MATERI PEMBELAJARAN
Materi yang akan diajarkan adalah keliling dan luas persegi. (terlampir)
352
VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Waktu Langkah-Langkah Pembelajaran Kata Kunci
Pertemuan 2
10
menit
50
menit
Pendahuluan
a. Guru memberikan contoh yang baik kepada siswa
disiplin memasuki ruang kelas tepat waktu.
b. Sebelum memulai pembelajaran, ketua kelas
memimpin doa agar pembelajaran berjalan lancar
dan bermanfaat.
c. Guru mengecek kehadiran siswa.
d. Guru menyiapkan kondisi fisik dan psikis siswa.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
pembelajaran kali ini akan menggunakan Lembar
Kerja Siswa (LKS) dengan bantuan alat peraga
dan akan diadakan kuis.
f. Guru memberi motivasi kepada siswa bahwa
kegunaan mempelajari keliling dan luas benda-
benda di sekitar yang berbentuk persegi serta
dapat berguna untuk prasyarat menentukan luas
bangun ruang yang memiliki alas persegi.
g. Guru melakukan apersepsi melalui kegiatan tanya
jawab tentang unsur-unsur dalam persegi panjang.
PBL 1: Orientasi siswa pada masalah
h. Guru mengajukan masalah realistik kepada siswa
tentang unsur-unsur persegi panjang, yaitu
meminta siswa untuk menyelesaikan masalah
realistik yang sudah disediakan dalam kartu
masalah.
i. Guru menfasilitasi siswa untuk mengamati benda-
benda yang berbentuk persegi.
Kegiatan Inti
PBL 2: Mengorganisasi siswa dalam masalah
a. Guru mendorong kontribusi siswa dengan
membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 4
atau 5 siswa.
b. Guru membagikan LKS yang telah disediakan
untuk dikerjakan oleh siswa secara berkelompok.
PBL 3: Membimbing penyelidikan individual
maupun kelompok
c. Guru memfasilitasi siswa melakukan
penyelidikan, bertanya, dan menalar untuk
menemukan rumus keliling dan luas persegi.
d. Guru berkeliling kelas memantau proses diskusi
dan membimbing kelompok yang mengalami
kesulitan.
e. Setelah selesai diskusi dalam kelompok, guru
meminta dua kelompok untuk memaparkan hasil
diskusi kelompoknya di depan kelas
Phenomenological
exploration
Mengamati
Students
contribution
Guieded
reinvention.
Bertanya, menalar
353
20
menit
(menggunakan kontribusi siswa)
PBL 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
f. Siswa mempresentasikan hasil kerja di depan
kelas.
g. Guru membagikan reward bagi kelompok yang
telah memaparkan hasil diskusinya di depan
kelas.
PBL 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
h. Guru menfasilitasi peserta didik untuk
menganalisis dan mengevaluasi kegiatan
pembelajaran tentang keliling dan luas persegi.
Kegiatan Penutup
a. Siswa mengerjakan soal kuis tentang persegi.
b. Guru membimbing peserta didik untuk
menyimpulkan pembelajaran.
c. Guru memberikan tugas rumah berupa soal-soal
yang berkaitan dengan materi persegi.
d. Guru menginformasikan materi pada pertemuan
berikutnya, yaitu keliling dan luas jajargenjang.
e. Menutup pembelajaran dengan berdoa bersama.
Communication
Reasoning and
argument
VIII. SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN
1. BSE Matematika Kelas VII
2. LKS
3. Alat peraga persegi.
4. Papan tulis dan spidol
IX. PENILAIAN
Kemampuan Literasi Matematika Siswa
a. Teknik Penilaian : tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : uraian
Kisi-kisi soal kuis materi persegi
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Selogiri Jumlah Soal : 2
Mata Pelajaran : Matematika Alokasi Waktu : 15 menit
Kelas/Semester : VII/2
Kompetensi Dasar Materi
Pokok
Indikator Bentuk
Soal
Nomor
Soal
Mengidentifikasi
sifat-sifat bangun
datar dan
menggunakannya
untuk menentukan
Segitiga
dan
segiempat
Siswa dapat memecahkan
permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan menghitung
luas dan keliling persegi.
Uraian 1
354
keliling dan luas
1. Pak Karto memiliki kebun singkong berbentuk persegi. Keliling kebun tersebut .
Jika kebun Pak Karto menghasilkan singkong untuk setiap . Hitunglah
banyak singkong yang diperoleh Pak Karto?
Kunci Jawaban Kuis dan Pedoman Penskoran
No Penyelesaian Skor Kemampuan Proses Dalam PISA Alokasi
Waktu
1. Comprehension and
formulating
Diket:
Ditanya: banyak singkong
Transformation
Mencari dari
Mencari
Mencari banyak singkong
Process skill and employing
Banyak singkong
Encoding and interpreting
Jadi banyak singkong yang
dihasikan
2
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and argument
mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and operation
mathematizing
Representation
6 menit
Sebuah keramik berbentuk
persegi mempunyai luas 𝑐𝑚 .
Hitunglah keliling dari keramik
tersebut!
Guru Mata Pelajaran,
Tri Murniati, S.Pd
19690819 199702 2 003
Wonogiri, Mei 2016
Peneliti
Erniza Prasetyo Rini
4101412059
355
Sebidang lantai berukuran
𝑚 𝑚 akan ditutup dengan
ubin berbentuk persegi dengan
ukuran 𝑐𝑚 𝑐𝑚. Berapa
banyak ubin yang harus disediakan
untuk menutup seluruh permukaan
lantai?
Luas keramik berbentuk
persegi sama dengan luas
figura berbentuk persegi
panjang yang memiliki
ukuran 𝑐𝑚 𝑐𝑚.
Hitunglah panjang sisi
keramik tersebut!
Panjang sisi suatu persegi adalah
𝑧 𝑐𝑚, keliling persegi tersebut
𝑐𝑚. Hitung panjang nilai 𝑧!
356
Aldi memiliki papan berbentuk
persegi dan persegi panjang. Jika
keliling papan persegi sama dengan
2 kali keliling papan persegi panjang.
Papan persegi panjang memiliki
panjang 𝑐𝑚 dan lebar 𝑐𝑚.
Hitunglah keliling papan persegi
tersebut!
Diana membeli dua buah papan
berbentuk persegi. Jika perbandingan
sisi kedua papan adalah . Hitunglah
perbandingan keliling kedua papan yang
dimiki Diana!
Pak Budi memiliki dua buah keramik berbentuk
persegi dan persegi panjang. Jika keliling
keramik persegi sama dengan keliling keramik
persegi panjang, luas keramik berbentuk persegi
panjang 𝑐𝑚 dan lebar 𝑐 𝑚. Tentukan
panjang keramik yang berbentuk persegi!
Sebuah figura foto berbentuk
persegi memiliki panjang
diagonal 𝑐𝑚. Hitunglah luas
figura tersebut!
357
Ayah akan membuat rak buku
berbentuk persegi dengan ukuran
𝑐𝑚 𝑐𝑚, ayah memerlukan
papan sebagai tempat sandarannya.
Jika rak yang dibuat terdiri dari 5
papan dan harga papan tiap 𝑚
adalah 𝑅𝑝 berapa uang yang
diperlukan ayah untuk membeli
papan?
358
KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENSKORAN KARTU MASALAH
KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA
Bidang Studi : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Pokok Bahasan : Segiempat
Waktu : 80 menit
No Penyelesaian SKOR Kemampuan Proses dalam PISA Alokasi
waktu
1. Comprehension dan
Formulating
Diket:
Ditanya: nilai
Transformastion
Menentukan panjang sisi dari
Process skill dan employing
Encoding dan interpreting
Jadi panjang adalah
2
2
2
3
1
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Representation
6 menit
2 Comprehension dan
Formulating
Diket:
Ditanya: keliling keramik
Transformastion
Mencari panjang sisi dari
Mencari keliling
Process skill dan employing
√
Encoding dan interpreting
Jadi keliling keramik adalah
2
1
1
2
3
1
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Representation
6 menit
3 Comprehension dan
Formulating
Diket:
2
Communication, mathematizing
6 menit
359
Ukuran ubin
Ditanya: banyak ubin
Transformastion
Menentukan banyak ubin dari
Process skill dan employing
Encoding dan interpreting
Jadi banyak ubin yang
diperlukan adalah ubin
1
2
2
2
1
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
4 Comprehension dan
Formulating
Diket:
Luas persegi=luas persegi
panjang
Ukuran persegi panjang
=
Ditanya: panjang keramik
persegi
Transformastion
Misal luas persegi= , luas
persegi panjang=
Mencari panjang keramik dari
Process skill dan employing
√ Encoding
Jadi panjang keramik
2
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
6 menit
5 Comprehension dan
Formulating
Diket:
Keliling persegi=keliling
persegi panjang
Ukuran persegi
panjang=
Ditanya: keliling persegi
2
1
Communication, mathematizing
Communication
6 menit
360
Transformastion
Misal keliling persegi=
Keliling persegi panjang
Mencari dari
Process skill dan employing
Encoding dan interpreting
Jadi keliling persegi adalah
1
2
3
1
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
6 Comprehension dan
Formulating
Diket:
Ditanya: perbandingan keliling
Transformastion
Misal panjang
Mencari perbandingan keliling
dengan
Process skill dan employing
Encoding dan interpreting
Jadi perbandingan keliling
2
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
10
menit
7 Comprehension dan
Formulating
Diket:
Keliling persegi=keliling
persegi panjang
Ditanya: panjang keramik
persegi
Transformastion
Misal perssegi=1, persegi
panjang=2
Mencari dari Mencari dari
Process skill dan employing
2
1
2
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
10
menit
361
Encoding dan interpreting
Jadi panjang keramik persegi
adalah
2
2
1
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
8 Comprehension dan
Formulating
Diket: figura persegi dengan
Ditanya: luas figura
Transformastion
Mencari dari
Mencari
Process skill dan employing
√
√
√
(√ )
Encoding dan interpreting
Jadi luas figura
2
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
10
menit
9 Comprehension dan
Formulating
Diket:
Rak ukuran
Banyak papan
Harga per
Ditanya: banyak uang untuk
membeli papan
Transformastion
Mencari luas papan dari
Banyak uang Process skill dan employing
2
1
2
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Devising strategies for solving
10
menit
362
Banyak uang
Encoding dan interpreting
Jadi uang yang diperlukan
2
2
1
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
363
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Sekolah : SMP Negeri 1 Selogiri
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Materi Pokok : Segiempat
Pertemuan ke- : 3
Alokasi Waktu :
I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami konsep segiempat serta menentukan ukurannya.
II. KOMPETENSI DASAR
Menghitung keliling dan luas daerah segiempat serta menggunakannya dalam
pemecahan masalah.
III. INDIKATOR
1. Peserta didik dapat menentukan rumus keliling dan luas jajargenjang
2. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah terkait keliling dan luas jajargenjang.
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model PBL dengan pendekatan RME
berbatuan Kartu Masalah, diharapkan peserta didik dapat:
1. Menemukan rumus keliling dan luas jajargenjang.
2. Menyelesaikan permasalahan terkait keliling dan luas jajargenjang.
V. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : PBL dengan pendekatan RME berbantuan kartu Masalah.
Metode Pembelajaran : ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan.
VI. MATERI PEMBELAJARAN
Materi yang akan diajarkan adalah keliling dan luas jajargenjang (terlampir)
VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Waktu Langkah-Langkah Pembelajaran Kata Kunci
Pertemuan 3
10
menit
Pendahuluan
a. Guru memberikan contoh yang baik kepada siswa
disiplin memasuki ruang kelas tepat waktu.
b. Sebelum memulai pembelajaran, ketua kelas
memimpin doa agar pembelajaran berjalan lancar
dan bermanfaat.
364
50
menit
c. Guru mengecek kehadiran siswa.
d. Guru menyiapkan kondisi fisik dan psikis siswa.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
pembelajaran kali ini akan menggunakan Lembar
Kerja Siswa (LKS) dengan bantuan alat peraga dan
akan diadakan kuis.
f. Guru memberi motivasi kepada siswa bahwa
kegunaan mempelajari keliling dan luas benda-
benda di sekitar yang berbentuk jajargenjang serta
dapat berguna untuk prasyarat menentukan luas
bangun ruang yang memiliki alas jajargenjang.
g. Guru melakukan apersepsi melalui kegiatan tanya
jawab tentang luas jajargenjang dan unsur-unsur
dalam jajargenjang.
PBL 1: Orientasi siswa pada masalah
h. Guru mengajukan masalah realistik kepada siswa
tentang keliling dan luas persegi panjang, yaitu
meminta siswa untuk menyelesaikan masalah
realistik yang sudah disediakan dalam kartu
masalah.
i. Guru menfasilitasi siswa untuk mengamati benda-
benda yang berbentuk jajargenjang.
Kegiatan Inti
PBL 2: Mengorganisasi siswa dalam masalah
a. Guru mendorong kontribusi siswa dengan
membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 4
atau 5 siswa.
b. Guru membagikan LKS yang telah disediakan
untuk dikerjakan oleh siswa secara berkelompok.
PBL 3: Membimbing penyelidikan individual
maupun kelompok
c. Guru memfasilitasi siswa melakukan penyelidikan,
bertanya, dan menalar untuk menemukan rumus
keliling dan luas jajargenjang.
d. Guru berkeliling kelas memantau proses diskusi
dan membimbing kelompok yang mengalami
kesulitan.
e. Setelah selesai diskusi dalam kelompok, guru
meminta dua kelompok untuk memaparkan hasil
diskusi kelompoknya di depan kelas
(menggunakan kontribusi siswa)
PBL 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
f. Siswa mempresentasikan hasil kerja di depan
kelas.
g. Guru membagikan reward bagi kelompok yang
telah memaparkan hasil diskusinya di depan kelas.
PBL 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
h. Guru menfasilitasi peserta didik untuk
menganalisis dan mengevaluasi kegiatan
Phenomenological
exploration
Mengamati
Students
contribution
Guieded
reinvention.
Bertanya, menalar
365
20
menit
pembelajaran tentang keliling dan luas
jajargenjang.
Kegiatan Penutup
a. Siswa mengerjakan soal kuis tentang jajargenjang.
b. Guru membimbing peserta didik untuk
menyimpulkan pembelajaran.
c. Guru memberikan tugas rumah berupa soal-soal
yang berkaitan dengan materi jajargenjang.
d. Guru menginformasikan materi pada pertemuan
berikutnya, yaitu keliling dan luas trapesium.
e. Menutup pembelajaran dengan berdoa bersama.
Communication
Reasoning and
argument
VIII. SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN
1. BSE Matematika Kelas VII
2. LKS
3. Alat peraga jajargenjang
4. Papan tulis dan spidol
IX. PENILAIAN
Kemampuan Literasi Matematika Siswa
a. Teknik Penilaian : tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : uraian
Kisi-kisi soal kuis materi jajargenjang
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Selogiri Jumlah Soal : 1
Mata Pelajaran : Matematika Alokasi Waktu : 15 menit
Kelas/Semester : VII/2
Kompetensi Dasar Materi
Pokok
Indikator Bentuk
Soal
Nomor
Soal
Mengidentifikasi
sifat-sifat bangun
datar dan
menggunakannya
untuk menentukan
keliling dan luas
Segitiga
dan
segiempat
Siswa dapat memecahkan
permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan menghitung
luas dan keliling jajargenjang.
Uraian 1
1. Di sebuah taman terdapat papan berbentuk jajargenjang, berikut gambarnya:
P Q
RS
366
Jika . Tentukan nilai
Kunci Jawaban Kuis dan Pedoman Penskoran
No Penyelesaian Skor Kemampuan Proses Dalam PISA Alokasi
Waktu
1. Comprehension and
formulating
Diket:
(sifat
jajargenjang)
Ditanya:
Transformation
Process skill and employing
Encoding and interpreting
Jadi panjang
2
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and argument
mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and operation
mathematizing
Representation
6 menit
Guru Mata Pelajaran,
Tri Murniati, S.Pd
19690819 199702 2 003
Wonogiri, Mei 2016
Peneliti
Erniza Prasetyo Rini
4101412059
367
Ali mengecat dinding yang
berbentuk jajargenjang
dengan panjang alas meter
dan tinggi meter.
Berapakah luas dinding
yang dicat oleh Ali ?
1
Aldi membeli makan wajik yang
berbentuk jajargenjang.
Makanan itu memiliki keliling
𝑐𝑚 Jika panjang salah satu
sisinya 𝑐𝑚. hitung panjang
sisi lainnya!
2
Taman di depan rumah Pak Budi
berbentuk jajargenjang. Panjang
sisi yang berbeda 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 dan
𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟. Disekeliling taman
tersebut dipasang lampu taman
tiap 4 meter. Berapa banyak
lampu yang terpasang? 3
Pada saat olahraga lari, Budi
mengelilingi lapangan yang
berbentuk jajargenjang
dengan panjang alas
𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 dan lebar sisi
𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟. Budi berlari
sebanyak kali putaran.
Berapakah panjang lintasan
lari yang dilakukan Budi?
4
368
Tina membuat kue berbentuk
jajagenjang. Jika luas kue tersebut
𝑐𝑚 , panjang alasnya 𝑥, dan
tingginya 𝑥. Tentukan nilai 𝑥,
panjang alas, dan tinggi kue buatan
Tina tersebut!
5
Pak Anton membuat meja dari
papan berbentuk jajargenjang.
Gambar di samping adalah papan
yang digunakan Pak Anton. Jika
𝑃𝑄 𝑥 𝑐𝑚 𝑅𝑆 𝑥 𝑐𝑚. Tentukan nilai 𝑃𝑄!
7
𝑃 𝑄
𝑆
𝑅
Di samping rumah Aldi tedapat
taman berbentuk jajargenjang.
Jika 𝑃 𝑥 dan
𝑄 𝑥 . Hitung:
c. 𝑥
d. Besar 𝑄
8 𝑃 𝑄
𝑅 𝑆
Andi membuat lukisan pemandangan
taman kota berbentuk jajargenjang,
gambar di samping adalah ilustrasi
untuk lukisan Andi. Tentukan nilai 𝑡!
6 A B
C D
E
𝑡
𝑐𝑚 𝑐𝑚
369
KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENSKORAN
KARTU MASALAH JAJARGENJANG
No Penyelesaian Skor Kemampuan Proses dalam PISA Alokasi
Waktu
1. Comprehension and
Formulating
Diket:
Ditanya:
Transformation
Process skill and Employing
Encoding and interpreting
Jadi luas dinding adalah
2
1
2
4
1
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic , formal, and
technical language and
operation mathematics
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing
Representation
6 menit
2. Comprehension and
Formulating
Diket:
Ditanya:
Transformation
Process skill and Employing
Encoding and interpreting
Jadi panjang sisi lainnya adalah
2
1
2
4
1
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic , formal, and
technical language and
operation mathematics
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing
Representation
6 menit
3. Comprehension and
Formulating
Diket:
Ditanya: banyak lampu
Transfprmation
Banyak lampu
Process Skill and Employing
Banyak lampu
Encoding and Interpreting
2
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic , formal, and
technical language and
operation mathematics
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing
Representation
8 menit
370
Jadi banyak lampu ada buah
4. Comprehension and
Formulating
Diket:
Berlari kali putaran
Ditanya: panjang lintasan
Transformation
Panjang lintasan
Process Skill and Employing
Panjang lintasan
Encoding and Interpreting
Jadi panjang lintasan adalah
2
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic , formal, and
technical language and
operation mathematics
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing
Representation
8 menit
5. Comprehension and
Formulating
Diket:
Ditanya:
Transformation
Mencari dari
Mencari dari
Mencari dari
Process Skill and Employing
√
Encoding and Interpreting
Jadi
2
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic , formal, and
technical language and
operation mathematics
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing
Representation
8 menit
6. Comprehension and
Formulating
Diket:
(sifat
jajargenjang)
(sifat
jajargenjang)
Ditanya:
Transformation
2
1
2
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic , formal, and
8 menit
371
Mencari √
Mencari dari
Process Skill and Employing
√
√
√
√
Encoding and Intepreting
Jadi
2
2
1
technical language and
operation mathematics
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing
Representation
7. Comprehension dan
Formulating
Diket:
(sifat
jajargenjang)
Ditanya:
Transformation
Mencari nilai dari
Process skill and employing
Encoding dan interpreting
Jadi luas persegi adalah
2
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
8 menit
8. Comprehension and formulating
Diket:
Ditanya: keliling jajargenjang
Transformation
(sifat
jajargenjang)
Mencari √
2
1
2
Communication, mathematizing
Communication
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and
argument mathematizing.
8 menit
372
Mencari
Process skill and employing
√
√
√
√
Encoding and interpreting
Jadi keliling jajargenjang
tersebut adalah
2
2
1
Using symbolic, formal, and
technical language and
operation mathematizing
Representation
373
374
374
Kelompok:
1. ........................
2. ........................
3. ........................
4. ........................
Kompetensi Dasar:
Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat, serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah
Indikator:
1. Menemukan rumus keliling dan luas untuk persegi panjang.
2. Menghitung keliling dan luas persegi panjang.
3. Menggunakan rumus keliling dan luas untuk persegi panjang
dalam pemecahan masalah.
Petunjuk: lengkapilah titik-titik pada persoalan di bawah ini dan
jawablah pertanyaannya!
KELILING
Mengukur keliling figura
Nia ingin memberi hiasan pada tepi figura
yang berbentuk npersegi panjang. Ayo kita
bantu Nia untuk menemukan cara menghitung
keliling figuranya
375
Perhatikan gambar persegi panjang berikut!
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan gambar di atas!
1. Sisi-sisi bangun persegi panjang ABCD (gb.1) adalah
2. Panjang sis-sisinya adalah
3. Apakah ada pasangan sisi yang sama panjang? Jika ada sebutkan!
4. Jika persegi panjang (gb.1) kita ukur kelilingnya dengan menggunakan tali.
Kemudian tali tersebut kita bentangkan seperti gb.2, maka panjang tali
5. Jadi keliling persegi panjang
SIMPULAN
A B
C D
𝐾
Jika diketahui panjang persegi panjang
𝐴𝐵𝐶𝐷 seperti gambar disamping, maka
kelilingnya adalah
A B
C D A B C D A
Gb. 2
Gb. 1
376
Perhatikan gambar persegi panjang berikut!
Gambar Luas ( ) Panjang
( )
Lebar
( )
Gb.1
Gb.2
Gb.3
Gb.4 Gb.2
Gb.3
𝑙
𝑝
Gb.4
Lengkapi tabel di
bawah ini! Gb.1
Bagaimanakah hasil pada kolom dan ?
Jawab:
SIMPULAN
Jika persegi panjang panjangnya=𝑝,
lebarnya=𝑙, dan luas daerahnya=𝐿.
Maka 𝐿
377
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK
Kelompok:
1. ........................
2. ........................
3. ........................
4. ........................
Kompetensi Dasar:
Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat, serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah
Indikator:
1. Menemukan rumus keliling dan luas untuk persegi.
2. Menghitung keliling dan luas persegi.
3. Menggunakan rumus keliling dan luas untuk persegi dalam
pemecahan masalah.
Petunjuk: lengkapilah titik-titik pada persoalan di bawah ini dan
jawablah pertanyaannya!
KELILING
Mengukur keliling persegi!
Ardi membeli keramik berbentuk
persegi. Ayo kita bantu Ardi untuk
menemukan cara menghitung
keliling keramik berbentuk
persegi!
378
Perhatikan gambar keramik berbentuk persegi di bawah ini!
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan gambar di atas!
1. Sisi-sisi keramik berbentuk persegi ABCD (gb.1) adalah
2. Panjang sis-sisinya adalah
3. Apakah panjang sisinya sama?
4. Jika persegi (gb.1) kita ukur kelilingnya dengan menggunakan tali.
Kemudian tali tersebut kita bentangkan seperti gb.2, maka panjang tali
5. Jadi keliling persegi
SIMPULAN
𝐾
Jika diketahui persegi 𝐴𝐵𝐶𝐷 seperti
gambar disamping, maka kelilingnya adalah
A B
C D A B C D A
Gb.2
Gb.1
A B
C D
379
Perhatikan gambar persegi panjang berikut!
Gambar Luas ( ) Panjang
( )
Lebar
( )
Gb.1
Gb.2
Gb.3
Gb.4
Gb.1
Gb.3
Gb.2
Lengkapilah tabel
di bawah ini!
Bagaimanakah hasil pada kolom dan ?
Jawab:
SIMPULAN
Jika persegi panjang panjangnya=𝑠,
lebarnya=𝑠, dan luas daerahnya=𝐿.
Maka 𝐿
Persegi panjang dengan penjang=lebar=𝑠
disebut persegi.
Gb.4
𝑠
𝑠
380
Kelompok:
1. ........................
2. .......................
3. ........................
4. ........................
Kompetensi Dasar:
Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat, serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah
Indikator:
1. Menemukan rumus keliling dan luas untuk jajargenjang
2. Menghitung keliling dan luas jajargenjang
3. Menggunakan rumus keliling dan luas untuk jajargenjang dalam
pemecahan masalah.
Petunjuk: lengkapilah titik-titik pada persoalan di bawah ini dan
jawablah pertanyaannya!
KELILING
Mengukur keliling figura
Nia ingin memberi hiasan pada tepi
figura yang berbentuk jajargenjang. Ayo
kita bantu Nia untuk menemukan cara
menghitung keliling figuranya.
381
Perhatikan gambar keramik berbentuk persegi di bawah ini!
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan gambar di atas!
1. Sisi-sisi figura berbentuk jajargenjang ABCD (gb.1) adalah
2. Panjang sis-sisinya adalah
3. Apakah ada pasangan sisi yang sama panjang? Jika ada sebutkan!
Jawab:
6. Jika jajargenjang (gb.1) kita ukur kelilingnya dengan menggunakan tali.
Kemudian tali tersebut kita bentangkan seperti gb.2, maka panjang tali
7. Jadi keliling jajargenjang
SIMPULAN
Gb.2
Gb.1
𝐾
Jika diketahui jajargenjang 𝐴𝐵𝐶𝐷 seperti
gambar disamping, maka kelilingnya adalah
C
A B
D
A B C D A
C
A B
D
382
Perhatikan gambar di bawah ini!
𝑖 𝑖𝑖 𝑖𝑖𝑖
Perhatikan gambar 𝑖𝑖𝑖
Gambar 𝑖𝑖 diubah menjadi gambar 𝑖𝑖𝑖
a. Bangun apakah yang terjadi?..........................
b. 𝑝 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑗𝑎𝑟𝑔𝑒𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
c. 𝑙 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑗𝑎𝑟𝑔𝑒𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
d. 𝐿 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑎𝑠
e. Apakah ukuran luas bangun 𝑖𝑖 dan 𝑖𝑖𝑖 sama?
Perhatikan gambar 𝑖 :
a. Berbentuk…………
b. Ukuran alasnya satuan
c. Ukuran tingginya satuan
Luas jajargenjang=luas persegi panjang yang terbentuk
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
𝑗𝑎𝑗𝑎𝑟𝑔𝑒𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
Bandingkan gambar 𝑖 dan 𝑖𝑖 :
a. Apakah bentuk kedua gambar
tersebut sama?
b. Apakah ukuran tinggi dan
alasnya sama?
383
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
Sekolah : SMP Negeri 1 Selogiri
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Materi Pokok : Segiempat
Pertemuan ke- : 1
Alokasi Waktu : menit (1 pertemuan)
I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami konsep segiempat serta menemukan ukurannya.
II. KOMPETENSI DASAR
Menghitung keliling dan luas daerah segiempat serta menggunakannya dalam
pemecahan masalah.
III. INDIKATOR
1. Peserta didik dapat menemukan rumus keliling dan luas persegi panjang.
2. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah terkait keliling dan luas persegi
panjang.
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model ekspositori, diharapkan
peserta didik dapat:
1. Menemukan rumus keliling dan luas persegi panjang;
2. Menyelesaikan permasalahan yang terkait keliling dan luas persegi panjang.
V. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Model: tanya jawab, diskusi kelompok, tes individu.
2. Model pembelajaran: ekspositori.
Langkah-langkah pembelajaran ekspositori adalah sebagai berikut:
a. Tahap 1: persiapan (preparation)
b. Tahap 2: penyajian (presentation)
c. Tahap 3: menghubungkan (correlation)
384
d. Tahap 4: menyimpulkan (generalization)
e. Tahap 5: penerapan (application)
VI. MATERI PEMBELAJARAN
Materi yang akan diajarkan adalah keliling dan luas persegi panjang (terlampir).
VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
waktu
Langkah-Langkah Pembelajaran Kata kunci
10
menit Pendahuluan
a. Guru dengan disiplin datang tepat waktu.
b. Guru mengucapkan salam.
c. Guru meminta ketua kelas untuk meminpin doa
sebelum pembelajaran dimulai.
d. Guru memeriksa kondisi kelas dan kehadiran
siswa untuk mengecek kedisiplinan siswa.
Tahap 1: persiapan (preparation).
a. Siswa dengan mandiri diminta menyiapkan alat-
alat belajar (buku tulis, alat tulis, dan buku
pelajaran matematika kelas VII) dan
membersihkan papan tulis jika belum
dibersihkan.
b. Guru menyampaikan judul materi, tujuan
pembelajaran dan indikator yang akan dicapai
pada pembelajaran hari ini.
c. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar
terlibat dalam aktivitas pembelajaran dengan
menjelaskan contoh benda-benda berbentuk
persegi panjang dan manfaat mempelajari materi
segiempat.
d. Guru menanyakan kesiapan belajar siswa secara
lisan.
e. Guru menyampaikan prasyarat dalam
pembelajaran hari ini yaitu tentang pengertian
persegi panjang dan sifat-sifat persegi panjang.
Eksplorasi
55
menit Kegiatan Inti
Tahap 2: penyajian (presentation)
a. Siswa memperhatikan garis besar materi dan
mencatat materi yang disampaikan oleh guru.
Tahap 3: menghubungkan (correlation)
b. Guru memberikan contoh soal dan petunjuk pada
siswa mengenai langkah-langkah penyelesaian
soal.
c. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4
siswa.
d. Guru memberikan soal-soal pada masing-masing
kelompok.
e. Siswa dari tiap perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya di depan
Elaborasi
Konfirmasi
385
kelas.
f. Guru membahas hasil diskusi dan mengoreksi
jika ada yang salah
15
menit Penutup
Tahap 4: menyimpulkan (generalization)
a. Guru membimbing siswa untuk membuat
kesimpulan atas materi yang telah dipelajari pada
pertemuan hari ini:
Persegi panjang adalah segiempat yang memiliki
sifat sisi-sisi yang berhadaan sejajar dan sama
panjang, semua sudutnya siku-siku, diagonal-
diagonalnya saling berpotongan sama panjang.
Jika persegi panjang mempunyai panjang=p,
lebar=l, keliling=K, luas=L, maka
Keliling persegi panjang Luas persegi panjang
Tahap 5: menerapkan (application)
b. Guru memberikan soal tes untuk dikerjakan
kemudian dikumpulkan.
c. Guru memberikan pekerjaan rumah siswa.
d. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk
belajar dengan giat.
e. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan
mengucapkan salam dengan santun.
VIII. PENILAIAN
Kemampuan Literasi Matematika Siswa
a. Teknik Penilaian : tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : uraian
Kisi-kisi soal kuis materi persegi panjang
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Selogiri Jumlah Soal : 2
Mata Pelajaran : Matematika Alokasi Waktu : 15 menit
Kelas/Semester : VII/2
Kompetensi Dasar Materi
Pokok
Indikator Bentuk
Soal
Nomor
Soal
Mengidentifikasi
sifat-sifat bangun
datar dan
menggunakannya
untuk menentukan
keliling dan luas
Segitiga
dan
segiempat
Siswa dapat memecahkan
permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan menghitung
luas dan keliling persegi
panjang
Uraian 1
386
1. Pada sebuah persegi panjang memiliki panjang sama dengan dua kali lebarnya. Jika
luasnya , tentukan:
a. Panjang dan lebar persegi panjang tersebut
b. Keliling persegi panjang tersebut
Kunci Jawaban Kuis dan Pedoman Penskoran
No Penyelesaian Skor Kemampuan Proses Dalam PISA Alokasi
Waktu
1. Comprehension and
formulating
Diket:
Ditanya: keliling bingkai
Transformation
Mencari dari
Mencari
Process skill and employing
√
Encoding and interpreting
Jadi keliling bingkai tersebut
adalah
2
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and argument
mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and operation
mathematizing
Representation
6 menit
Guru Mata Pelajaran
Tri Murniati, S.Pd
19690819 199702 2 003
Wonogiri, Mei 2016
Peneliti
Erniza Prasetyo Rini
NIM. 4101412059
387
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
Sekolah : SMP Negeri 1 Selogiri
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Materi Pokok : Segiempat
Pertemuan ke- : 2
Alokasi Waktu : menit (1 pertemuan)
I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami konsep segiempat serta menemukan ukurannya.
II. KOMPETENSI DASAR
Menghitung keliling dan luas daerah segiempat serta menggunakannya dalam
pemecahan masalah.
III. INDIKATOR
1. Peserta didik dapat menemukan rumus keliling dan luas persegi.
2. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah terkait keliling dan luas persegi.
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model ekspositori, diharapkan
peserta didik dapat:
1. Menemukan rumus keliling dan luas persegi;
2. Menyelesaikan permasalahan yang terkait keliling dan luas persegi.
V. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Model: tanya jawab, diskusi kelompok, tes individu.
2. Model pembelajaran: ekspositori.
Langkah-langkah pembelajaran ekspositori adalah sebagai berikut:
a. Tahap 1: persiapan (preparation)
b. Tahap 2: penyajian (presentation)
c. Tahap 3: menghubungkan (correlation)
d. Tahap 4: menyimpulkan (generalization)
e. Tahap 5: penerapan (application)
388
VI. MATERI PEMBELAJARAN
Materi yang akan diajarkan adalah keliling dan luas persegi (terlampir).
VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Waktu
Langkah-Langkah Pembelajaran Kata
Kunci
10
menit Pendahuluan
a. Guru dengan disiplin datang tepat waktu.
b. Guru mengucapkan salam.
c. Guru meminta ketua kelas untuk meminpin doa
sebelum pembelajaran dimulai.
d. Guru memeriksa kondisi kelas dan kehadiran
siswa untuk mengecek kedisiplinan siswa.
Tahap 1: persiapan (preparation).
a. Siswa dengan mandiri diminta menyiapkan alat-
alat belajar (buku tulis, alat tulis, dan buku
pelajaran matematika kelas VII) dan
membersihkan papan tulis jika belum
dibersihkan.
b. Guru menyampaikan judul materi, tujuan
pembelajaran dan indikator yang akan dicapai
pada pembelajaran hari ini.
c. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar
terlibat dalam aktivitas pembelajaran dengan
menjelaskan contoh benda-benda berbentuk
persegi dan manfaat mempelajari materi
segiempat.
d. Guru menanyakan kesiapan belajar siswa secara
lisan.
e. Guru menyampaikan prasyarat dalam
pembelajaran hari ini yaitu tentang pengertian
persegi dan sifat-sifat persegi.
Eksplorasi
55
menit Kegiatan Inti
Tahap 2: penyajian (presentation)
a. Siswa memperhatikan garis besar materi dan
mencatat materi yang disampaikan oleh guru.
Tahap 3: menghubungkan (correlation)
b. Guru memberikan contoh soal dan petunjuk pada
siswa mengenai langkah-langkah penyelesaian
soal.
c. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4
siswa.
d. Guru memberikan soal-soal pada masing-masing
kelompok.
e. Siswa dari tiap perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya di depan
kelas.
f. Guru membahas hasil diskusi dan mengoreksi
jika ada yang salah
Elaborasi
Konfirmasi
389
15
menit Penutup
Tahap 4: menyimpulkan (generalization)
a. Guru membimbing siswa untuk membuat
kesimpulan atas materi yang telah dipelajari pada
pertemuan hari ini:
Persegi adalah segiempat yang memiliki sifat
semua sisinya sama panjang,, semua sudutnya
siku-siku, diagonal-diagonalnya saling
berpotongan tegak lurus.
Jika persegi mempunyai panjang sisi=s,,
keliling=K, luas=L, maka
Keliling persegi panjang
Luas persegi panjang
Tahap 5: menerapkan (application)
b. Guru memberikan soal tes untuk dikerjakan
kemudian dikumpulkan.
c. Guru memberikan pekerjaan rumah siswa.
d. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk
belajar dengan giat.
e. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan
mengucapkan salam dengan santun.
VIII. PENILAIAN
Kemampuan Literasi Matematika Siswa
a. Teknik Penilaian : tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : uraian
Kisi-kisi soal kuis materi persegi
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Selogiri Jumlah Soal : 2
Mata Pelajaran : Matematika Alokasi Waktu : 15 menit
Kelas/Semester : VII/2
Kompetensi Dasar Materi
Pokok
Indikator Bentuk
Soal
Nomor
Soal
Mengidentifikasi
sifat-sifat bangun
datar dan
menggunakannya
untuk menentukan
keliling dan luas
Segitiga
dan
segiempat
Siswa dapat memecahkan
permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan menghitung
luas dan keliling persegi.
Uraian 1
1. Diketahui keliling persegi sama dengan 2 kali keliling persegi panjang. Jika
persegi panjang memiliki panjang dan lebar , maka hitunglah:
a. Keliling persegi tersebut
390
b. Luas persegi tersebut
Kunci Jawaban Kuis dan Pedoman Penskoran
No Penyelesaian Skor Kemampuan Proses Dalam PISA Alokasi
Waktu
1. Comprehension and
formulating
Diket:
Ditanya: keliling dan luas
pesegi
Transformation
Mencari dari
Mencari dari
Mencari
Process skill and employing
Encoding and interpreting
Jadi kelilingnya dan
luasnya
2
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and argument
mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and operation
mathematizing
Representation
6 menit
Guru Mata Pelajaran
Tri Murniati, S.Pd
19690819 199702 2 003
Wonogiri, Mei 2016
Peneliti
Erniza Prasetyo Rini
NIM. 4101412059
391
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
Sekolah : SMP Negeri 1 Selogiri
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Materi Pokok : Segiempat
Pertemuan ke- : 3
Alokasi Waktu : menit (1 pertemuan)
I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami konsep segiempat serta menemukan ukurannya.
II. KOMPETENSI DASAR
Menghitung keliling dan luas daerah segiempat serta menggunakannya dalam
pemecahan masalah.
III. INDIKATOR
1. Peserta didik dapat menemukan rumus keliling dan luas jajargenjang.
2. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah terkait keliling dan luas
jajargenjang.
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model ekspositori, diharapkan
peserta didik dapat:
1. Menemukan rumus keliling dan luas jajargenjang;
2. Menyelesaikan permasalahan yang terkait keliling dan luas jajargenjang.
V. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Model: tanya jawab, diskusi kelompok, tes individu.
2. Model pembelajaran: ekspositori.
Langkah-langkah pembelajaran ekspositori adalah sebagai berikut:
a. Tahap 1: persiapan (preparation)
b. Tahap 2: penyajian (presentation)
c. Tahap 3: menghubungkan (correlation)
d. Tahap 4: menyimpulkan (generalization)
392
e. Tahap 5: penerapan (application)
VI. MATERI PEMBELAJARAN
Materi yang akan diajarkan adalah keliling dan luas jajargenjang (terlampir).
VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Waktu
Langkah-Langkah Pembelajaran Kata
Kunci
10
menit Pendahuluan
a. Guru dengan disiplin datang tepat waktu.
b. Guru mengucapkan salam.
c. Guru meminta ketua kelas untuk meminpin doa
sebelum pembelajaran dimulai.
d. Guru memeriksa kondisi kelas dan kehadiran
siswa untuk mengecek kedisiplinan siswa.
Tahap 1: persiapan (preparation).
a. Siswa dengan mandiri diminta menyiapkan alat-
alat belajar (buku tulis, alat tulis, dan buku
pelajaran matematika kelas VII) dan
membersihkan papan tulis jika belum
dibersihkan.
b. Guru menyampaikan judul materi, tujuan
pembelajaran dan indikator yang akan dicapai
pada pembelajaran hari ini.
c. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar
terlibat dalam aktivitas pembelajaran dengan
menjelaskan contoh benda-benda berbentuk
jajargenjang dan manfaat mempelajari materi
segiempat.
d. Guru menanyakan kesiapan belajar siswa secara
lisan.
e. Guru menyampaikan prasyarat dalam
pembelajaran hari ini yaitu tentang pengertian
jajargenjang dan sifat-sifat jajargenjang.
Eksplorasi
55
menit Kegiatan Inti
Tahap 2: penyajian (presentation)
a. Siswa memperhatikan garis besar materi dan
mencatat materi yang disampaikan oleh guru.
Tahap 3: menghubungkan (correlation)
b. Guru memberikan contoh soal dan petunjuk pada
siswa mengenai langkah-langkah penyelesaian
soal.
c. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4
siswa.
d. Guru memberikan soal-soal pada masing-masing
kelompok.
e. Siswa dari tiap perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya di depan
kelas.
f. Guru membahas hasil diskusi dan mengoreksi
Elaborasi
Konfirmasi
393
jika ada yang salah
15
menit Penutup
Tahap 4: menyimpulkan (generalization)
a. Guru membimbing siswa untuk membuat
kesimpulan atas materi yang telah dipelajari pada
pertemuan hari ini:
Jajargenjang adalah segiempat yang memiliki
sifat sisi-sisi yang berhadaan sejajar dan sama
panjang, sudut yang berhadapan sama besar,,
diagonal-diagonalnya saling membagi dua sama
panjang, jumlah sudut-sudut yang berdekatan
adalah . Jika jajargenjang mempunyai alas=a, tinggi=t,
keliling=K, luas=L, maka
Keliling jajargenjang Luas persegi panjang
Tahap 5: menerapkan (application)
b. Guru memberikan soal tes untuk dikerjakan
kemudian dikumpulkan.
c. Guru memberikan pekerjaan rumah siswa.
d. Guru memberikan motivasi kepda siswa untuk
belajar dengan giat.
e. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan
mengucapkan salam dengan santun.
VIII. PENILAIAN
Kemampuan Literasi Matematika Siswa
a. Teknik Penilaian : tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : uraian
Kisi-kisi soal kuis materi jajargenjang
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Selogiri Jumlah Soal : 1
Mata Pelajaran : Matematika Alokasi Waktu : 15 menit
Kelas/Semester : VII/2
Kompetensi Dasar Materi
Pokok
Indikator Bentuk
Soal
Nomor
Soal
Mengidentifikasi
sifat-sifat bangun
datar dan
menggunakannya
untuk menentukan
keliling dan luas
Segitiga
dan
segiempat
Siswa dapat memecahkan
permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan menghitung
luas dan keliling jajargenjang.
Uraian 1
1. Hitunglah luas jajargenjang berikut ini!
10 cm 5cm
A
B C
D
T
394
Kunci Jawaban Kuis dan Pedoman Penskoran
No Penyelesaian Skor Kemampuan Proses Dalam PISA Alokasi
Waktu
1. Comprehension and
formulating
Diket:
Ditanya: luas jajargenjang
Transformation
Mencari tinggi jajagenjang
√
Mencari
Process skill and employing
√
√
√
√
Encoding and interpreting
Jadi luasnya adalah
2
1
2
2
2
1
Communication, mathematizing
Communication
Devising strategies for solving
problem, reasoning, and argument
mathematizing.
Using symbolic, formal, and
technical language and operation
mathematizing
Representation
6 menit
Guru Mata Pelajaran
Tri Murniati, S.Pd
19690819 199702 2 003
Wonogiri, April 2016
Peneliti
Erniza Prasetyo Rini
NIM. 4101412059
395
MATERI PEMBELAJARAN PERTEMUAN PERTAMA
PERSEGI PANJANG
1. Sifat-sifat persegi panjang
Persegi panjang merupakan segiempat yang keempat sisinya tidak sama panjang.
Perhatikan persegi panjang berikut:
Sifat-sifat persegi panjang adalah sebagai berikut:
a. Dapat dipasangkan ke dalam bingkainya dengan cara
b. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar
(
c. Diagonal-diagonalnya sama panjang
d. Semua sudutnya sama besar dan siku-siku
2. Keliling dan Luas Persegi Panjang
Sebuah persegi panjang memiliki panjang= , lebar= maka keliling dan luasnya
adalah sebagai berikut:
Contoh:
Hitung keliling dan luas persegi panjang yang panjang dan lebarnya berturut-turut
adalah !
Diket:
Ditanya: keliling dan luas
𝐾 𝑝 𝑙
𝐾 𝑝 𝑙
Keliling persegi panjang
𝐿 𝑝 𝑙
Luas persegi panjang
A B
D C
O
396
Jawab:
Jadi luas persegi panjang adalah dan keliling pesegi panjang .
MATERI PERTEMUAN KEDUA
PERSEGI
1. Sifat-sifat Persegi
Persegi merupakan segiempat yang keempat sisinya sama panjang. Sifat-sifat persegi
adalah sebagai berikut:
a. Dapat menempati bingkainya tepat dengan cara
b. Semua sisinya sama panjang
c. Diagonal-diagonalnya berpotongan tegak lurus
d. Sudut-sudutnya dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya
2. Keliling dan Luas Persegi
Jika sebuah persegi dengan panjang sisinya= , maka keliling dan luasna adalah sebagai
berikut:
Keliling persegi= 𝑠 Luas persegi=𝑠
A B
C D
O
397
Contoh:
Luas suatu kebun berbentuk persegi adalah .
a. Tentukanlah ukuran sisi kebun itu!
b. Tentukan kelilingnya!
Diket: luas=
Ditanya:
a.
b. Keliling
Jawab:
a.
√
b.
Jadi panjang sisi persegi adalah dan kelilingnya
MATERI PERTEMUAN KETIGA
JAJAR GENJANG
1. Pengertian Jajargenjang
Jajargenjang adalah bengun yang dibentuk dari segitiga dan bayangannya jika diputar
setengah putaran pada titik tengah salah satu sisi segitiga. Perhatikan gambar berikut
ini:
Q R
P
O
P
Q R
S
398
Jika diputar setengah putaran oleh pusat maka
sehingga .
sehingga terbentuklah jajargenjang .
2. Sifat-sifat Jajargenjang
Sifat-sifat jajargenjang adalah sebagai berikut:
a. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
b. Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
c. Sudut-sudut yang berdekatan berjumlah .
d. Sudut-sudut dalam berseberangan sama besar.
e. Dapat menempati bingkainya tepat cara.
f. Diagonal-diagonalnya berpotongan di tengah-tengah.
3. Keliling dan Luas Jajargenjang
a. Keliling jajargenjang
b. Luas jajargenjang
399
399
Lampiran 44 Kisi-Kisi Lembar Pengamatan Kualitas Pembelajaran
KISI-KISI LEMBAR PENGAMATAN KUALITAS PEMBELAJARAN
SISWA SMP N 1 SELOGIRI TAHUN AJARAN 2015/2016
Mata Pelajaran: Matematika
Dimensi Indikator Nomor Item
Strategi
Pengorganisasian
Pembelajaran
a. Penerapan strategi
pembelajaran yang mendidik
b. Pemanfaatan sumber
belajar/media dalam
pembelajaran
c. Evaluasi pembelajaran
12, 13, 14, 15, 16, 17, 18
24,25,26,27,28,
38,39,40
Strategi
Penyampaian
Pembelajaran
a. Penyampaian kompetensi dan
rencana kegiatan
b. Penguasaan materi
pembelajaran
c. Penggunan bahasa yang
benar dan tepat dalam
pembelajaran
6,7
8,9,10,11
19,20,21,22,23
34,35
Strategi
Pengelolaan
Pembelajaran
a. Apresiasi dan motivasi
b. Pelibatan peserta didik dalam
pembelajaran
c. Melaksanakan penilaian
otentik
1,2,3,4,5
29,30,31,32,33
36,37
400
401
Lampiran 45 Lembar Kualitas Pembelajaran
LEMBAR PENGAMATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PADA MODEL
PEMBELAJARAN PBL PENDEKATAN RME BERBANTUAN KARTU MASALAH
Sekolah : SMP Negeri 1 Selogiri
Mata Pelajaran : Matematika
PETUNJUK PENGISIAN
1. Pada lembar observasi ini terdapat 40 butir pernyataan.
2. Berilah jawaban yang benar-benar cocok dengan pengamatan Anda.
3. Catat pengamatan Anda pada lembar jawaban yang tersedia dengan memberikan skor
penilaian dengan rentang skor nilai 1,2,3 atau 4
4. Skor Total Maksimal = 160
Kriteria persentase:
1. Jika maka persentase keterampilan guru kurang baik.
2. Jika maka persentase keterampilan guru cukup baik.
3. Jika maka persentase keterampilan guru baik
4. Jika maka persentase keterampilan guru sangat baik
Aspek yang Diamati Skor
(1,2,3,4) Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1 Guru memberikan salam untuk mengkondisikan murid siap memulai
pelajaran dan mengecek kehadiran siswa
2 Guru menggali pengetahuan prasyarat (materi yang sudah dibahas) untuk
membangun pengetahun baru (materi yang akan dibahas)
3 Guru mengajukan pertanyaan menantang.
4 Guru menyampaikan manfaat materi pembelajaran.
5 Guru mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi
pembelajaran
Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan
6 Guru menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik.
7 Guru menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja
kelompok, dan melakukan observasi
Kegiatan Inti
Penguasaan Materi Pelajaran
8 Kemampuan guru menyesuiakan materi dengan tujuan pembelajaran.
9 Kemampuan guru mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata.
10 Kemampuan guru menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan
tepat.
11 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke
abstrak)
Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik
402
12 Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai.
13 Guru menfasilitasi kegiatan yang memuat komponen eksplorasi,
elaborasi
dan konfirmasi.
14 Guru melaksanakan pembelajaran secara runtut.
15 Guru menguasai kelas.
16 Guru melaksanakan pembelajaran yang bersifat realistik
17 Guru melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif (nurturant effect).
18 Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang
direncanakan.
Penerapan Pendekatan RME
19 Guru memberikan masalah kontekstual dan siswa dapat memahami
permasalahan tersebut
20 Guru menjelaskan situasi dan kondisi soal dengan memberikan petunjuk
seperlunya
21 Guru memotivasi siswa untuk menyelesaikan masalah dengan cara
mereka
memberikan pertanyaan/petunjuk/saran
22 Guru menyediakan waktu pada siswa untuk mendiskusikan jawaban soal
secara berkelompok
23
Guru mengarahkan siswa
23 Guru mengarahkan siswa menarik kesimpulan suatu procedur atau
konsep,dengan guru bertindak sebagai pembimbing
Pemanfaatan Sumber Belajar/Meedia dalam Pembelajaran
24 Guru menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar
pembelajaran.
25 Guru menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media
pembelajaran.
26 Guru menghasilkan pesan yang menarik.
27 Guru melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar
pembelajaran.
28 Guru melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran
Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran
29 Guru menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru,
peserta didik, sumber belajar.
30 Guru merespon positif partisipasi peserta didik.
31 Guru menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik.
32 Guru menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif.
33 Guru menumbuhkan keceriaan atau antuisme peserta didik dalam belajar.
Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran
34 Guru menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar.
35 Guru menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar.
Melaksanakan Penilaian Otentik
36 Guru melaksanakan penilaian, sikap, dan keterampilan.
37 Guru memberikan tes lisan/tertulis.
Kegiatan Penutup
403
Evaluasi Pembelajaran
38 Guru melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan
peserta didik.
39 Guru mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio.
40 Guru melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan tugas rumah dan
memberikan tugas untuk mempelajari materi pembelajaran berikutnya
Jumlah Skor
404
Lampiran 46 Data Hasil Observasi Kualitas Pembelajaran
DATA HASIL OBSERVASI KUALITAS PEMBELAJARAN
KELAS EKSPERIMEN KONTEN SHAPE AND SPACE
no pertemuan ke-1 pertemuan ke-2 pertemuan ke-3
1 4 4 4
2 4 4 4
3 3 4 4
4 4 4 3
5 3 3 3
6 3 4 3
7 3 3 3
8 4 4 3
9 3 3 3
10 3 3 4
11 4 3 4
12 3 3 4
13 3 3 3
14 4 4 4
15 3 3 3
16 3 3 3
17 3 4 4
18 3 3 3
19 3 4 3
20 3 3 4
21 3 3 3
22 3 4 3
23 4 3 4
24 3 3 4
25 4 4 4
26 3 3 4
27 3 4 4
28 4 3 4
29 3 3 4
30 4 4 3
31 3 3 3
32 4 4 3
33 3 3 3
34 3 3 3
35 3 3 4
405
36 3 3 3
37 3 3 3
38 3 3 4
39 3 3 4
40 3 3 4
jumlah 131 134 140
rata-rata 81.875 83.75 87.5
jumah
total 405
rata-rata
total 84.375
406
Lampiran 47 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Literasi Matematika
KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA
LITERASI MATEMATIKA SISWA SMP N 1
SELOGIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Mata Pelajaran : Matematika
Kemampuan Indikator Nomor
Communication Siswa dapat memahami dan menjelaskan hubungan
antara bahasa, simbol, dan konteks sehingga dapat
disajikan secara matematika
1
Mathematizing Siswa dapat mentransformasikan masalah yang
didefinisikan ke dalam bentuk matematis
2
Representation Siswa dapat merepresentasikan hasil pengerjaan 3
Reasoning and
Argument
Siswa dapat memberikan penalaran secara logis
untuk mengeksplorasi dan menghubungkan masalah
untuk membuat kesimpulan
4
Devising
Strategies for
Soving Problems
Siswa dapat merencanakan strategi yang akan
digunakan untuk memecahkan masalah secara
matematis
5
Using Sumbolic,
formal, and
technical
language, and
operations
Siswa dapat menggunakan simbol-simbol
matematika dalam pemecahan masalah
6
Using
Mathematical
Tools
Siswa dapat menggunakan alat-alat matematika
dalam pemecahan masalah
7
407
PEDOMAN WAWANCARA
LITERASI MATEMATIKA SISWA SMP N 1 SELOGIRI
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
TUJUAN WAWANCARA
Wawancara ini bertujuan untuk menginvestigasi kemampuan literasi matematika siswa
SMP Negeri 1 Selogiri.
Metode Wawancara:
Metode wawancara yang digunakan adalah wawancara tak terstruktur, dengan ketentuan
sebagai berikut.
a. Pertanyaan/suruhan wawancara yang diajukan disesuaikan dengan kondisi
implementasi yang dilakukan subjek penelitian.
b. Pertanyaan/suruhan yang diajukan tidak harus sama, tetapi memuat inti permasalahan
yang sama.
c. Pertanyaan/suruhan dalam pedoman wawancara ini diajukan kepada subjek penelitian
apabila dipandang perlu saja.
d. Apabila subjek penelitian mengalami kesulitan dengan pertanyaan tertentu, subjek
penelitian akan didorong merefleksi atau diberikan pertanyaan yang lebih sederhana
atau pertanyaan lain tanpa menghilangkan inti permasalahan.
PERTANYAAN
1. Apakah kamu memahami jawaban setiap soal yang kamu kerjakan? Jika tidak
mengapa? Jika iya, bagaimana proses dan langkah yang kamu lakukan untuk
menyelesaikan soal yang diberikan?
2. Apakah kamu mentransformasikan setiap masalah yang didefinisikan ke dalam bentuk
matematika? Jika tidak mengapa? Jika iya, coba jelaskan bagaimana kamu
mentransformasikan masalah yang didefinisikan?
3. Apakah kamu dapat merepresentasikan suatu kesimpulan pada setiap hasil pengerjaan
soal? Jika tidak mengapa? Jika iya, bagaimana cara kamu merepresentasikan suatu
kesimpulan tersebut?
4. Apakah dalam membuat suatu alasan atau argumen kamu memberikan penalaran yang
logis? Jika tidak mengapa? Jika iya, bagaimana proses kamu memberikan suatu alasan
atau argumen?
5. Apakah kamu merencanakan strategi yang akan digunakan untuk menyelesaikan
masalah dalam soal yang diberikan? Jika tidak mengapa? Jika iya, coba jelaskan
bagaimana kamu merencanakan strategi untuk menyelesaikan masalah dalam soal?
6. Apakah dalam mengerjakan soal kamu menggunakan simbol-simbol matematika? Jika
tidak mengapa? Jika iya, mengapa kamu menggunakan simbol matematika dalam
mengerjakan soal?
7. Apakah dalam mengerjakan soal kamu menggunakan alat-alat matematika seperti
penggaris? Jika tidak mengapa? Jika iya, mengapa kamu menggunakan alat tersebut?
408
Lampiran 48 Pedoman Wawancara Newman
PEDOMAN WAWANCARA
Pedoman wawancara dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 bagian. Bagian yang
pertama dibuat agar dapat menjawab pertanyaan rumusan masalah nomor 5 (apa sajakah
jenis kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan soal kemampuan literasi
matematika siswa berdasarkan prosedur Newman dan penyebab terjadinya kesalahan.
Bagian pertanyaan tersebut ditanyakan oleh peneliti kepada subjek penelitian. Bagian yang
kedua dibuat agar dapat menjawab pertanyaan rumusan masalah nomor (apa sajakah solusi
untuk meminimalkan atau menghindari kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan soal
pemecahan masalah berdasarkan prosedur Newman?). Bagian pertanyaan tersebut
ditanyakan oleh peneliti kepada guru mata pelajaran matematika yang dianggap sebagai ahli.
Berikut ini panduan pertanyaan yang harus ditanyakan berdasarkan prosedur Newman untuk
menjawab rumusan masalah nomor 6, yaitu.
1. Untuk mengetahui jenis dan penyebab kesalahan membaca, diberikan pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut.
a. Silahkan bacakan kembali soal nomor 1/2/3/4/5/6/7/8!
b. Adakah simbol atau lambang matematis yang tidak kamu ketahui pada soal ini?
c. Mengapa kamu tidak bisa membacanya?
2. Untuk mengetahui jenis dan penyebab kesalahan memahami masalah, diberikan
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut
a. Menurut kamu, apa masalah yang harus diselesaikan pada soal nomor
1/2/3/4/5/6/7/8?
b. Mengapa kamu tidak mengetahui atau salah menentukan masalah yang harus
diselesaikan?
3. Untuk mengetahui jenis dan penyebab kesalahan transformasi, diberikan pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut.
a. Menurut kamu, apa transformasi atau rumus yang harus digunakan untuk
menyelesaikan soal nomor 1/2/3/4/5/6/7/8?
b. Mengapa kamu tidak mengetahui atau salah memilih transformasi atau rumus yang
harus digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut?
4. Untuk mengetahui jenis dan penyebab kesalahan kemampuan memproses, diberikan
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
a. Coba jelaskan cara mengerjakanmu pada nomor 1/2/3/4/5/6/7/8?
409
b. Mengapa kamu tidak melakukan atau mengalami kesalahan pada langkah-langkah
kemampuan memproses?
5. Untuk mengetahui jenis dan penyebab kesalahan penulisan jawaban, diberikan
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
a. Apakah kamu memeriksa kembali jawaban kamu sebelum kamu kumpulkan?
b. Mengapa terjadi kesalahan dalam menuliskan jawaban?
Berikut ini panduan pertanyaan yang harus ditanyakan kepada guru berdasarkan prosedur
Newman untuk menjawab penyebab kesalahan yang dibuat siswa, yaitu.
1. Untuk mengetahui solusi dalam meminimalkan atau menghindari kesalahan membaca,
diberikan pertanyaan sebagai berikut.
a. Menurut Ibu, apa yang harus peserta didik lakukan agar terhindar dari kesalahan
membaca?
2. Untuk mengetahui solusi dalam meminimalkan atau menghindari kesalahan memahami
masalah, diberikan pertanyaan sebagai berikut.
a. Menurut Ibu, apa yang harus peserta didik lakukan agar terhindar dari kesalahan
memahami masalah?
3. Untuk mengetahui solusi dalam meminimalkan atau menghindari kesalahan
a. Menurut Ibu, apa yang harus peserta didik lakukan agar terhindar dari kesalahan
transformasi?
4. Untuk mengetahui solusi dalam meminimalkan atau menghindari kesalahan kemampuan
memproses, diberikan pertanyaan sebagai berikut.
a. Menurut Ibu, apa yang harus peserta didik lakukan agar terhindar dari kesalahan
kemampuan memproses?
5. Untuk mengetahui solusi dalam meminimalkan atau menghindari kesalahan penulisan
jawaban, diberikan pertanyaan sebagai berikut.
a. Menurut Ibu, apa yang harus peserta didik lakukan agar terhindar dari kesalahan
penulisan jawaban?
410
Lampiran 49 Pre-Test SE-22
Petikan Wawancara dan Jawaban Pre-test SE-22
Mengenai Kemampuan Literasi Matematika Siswa
P: Apakah kamu dapat memahami jawaban dari setiap soal yang kamu kerjakan?
SE-22: Ya mbak...
P: Bagaimana langkahmu dalam menyelesaikan soal no 5?
SE-22: Pertama memahami soal mbak, cari yang diketahui, ditanyakan, memilih rumus
yang sesuai, lalu menghitungnya.
P: Coba sekarang bacakan kembali soal nomor 5!
SE-22: Pak Agus membeli sebatang kawat. Kawat tersebut akan digunakan untuk membuat
kerangka persegi panjang. Ternyata kawat cukup untuk membuat kerangka persegi
panjang dengan ukuran . Jika dengan ukuran kawat yang sama hendak
dibuat kerangka persegi maka berapa panjang maksimal dari rusuk persegi tersebut?
P: masalah apa yang ada pada soal no 5 dek?
SE-22: disuruh mencari panjang maksimal dari rusuk persegi.
P: informasi apa aja yang kamu dapat dari soal dek?
SE-22: ukuran persegi panjang akan dibuat 5 kerangka persegi dengan
ukuran yang sama dengan persegi panjang
P:Apakah kamu terlebih dahulu merencanakan strategi untuk menyelesaikan soal no 5?
SE-22: ya mbak..
P: coba jelaskan pada saya langkah pengerjaan yang kamu lakukan!
SE-22: pertama-tama mencari keliling persegi panjang dengan rumus P: kenapa setelah mendapatkan keliling kamu bagi dengan
SE-22: karena akan dibuat 5 kerangka persegi mbak
P: coba dipikirkan lagi seharusnya dibagi atau ?
SE-22: eh iya mbak..hehe harusnya dibagi mbak
P: ok sekarang kamu tahu letak kesalahannya kan dek. Nah, apakah dalam mengerjakan
soal kamu menggunakan simbol matematika?
SE-22: hee..kadang-kadang mbak..
P: mengapa kamu menggunakan simbol matematika tersebut dek?
SE-22: biar lebih mudah mengerjakannya mbak…
P: apakah dalam mengerjakan soal kamu menggunakan alat-alat matematika seperti
pengggaris atau alat matematika yang lain?
SE-22: ya mbak untuk soal materi segiempat saya pakai penggaris biar rapi.
411
Petikan Jawaban Pre-Test SE-22
412
Lampiran 50 Pre-Test SE-10
Petikan Wawancara dan Jawaban Pre-Test SE-10
Mengenai Kemampuan Literasi Matematika
P: Apakah kamu dapat memahami jawaban dari setiap soal yang kamu kerjakan?
SE-10: Ya mbak...
P: Bagaimana langkahmu dalam menyelesaikan soal no 5?
SE-10: Membaca soal lalu dipahami mbak, cari yang diketahui, ditanyakan, memilih
rumus yang sesuai, lalu menghitungnya.
P: Coba sekarang bacakan kembali soal nomor 5!
SE-10: Pak Agus membeli sebatang kawat. Kawat tersebut akan digunakan untuk
membuat kerangka persegi panjang. Ternyata kawat cukup untuk membuat kerangka
persegi panjang dengan ukuran . Jika dengan ukuran kawat yang sama
hendak dibuat kerangka persegi maka berapa panjang maksimal dari rusuk persegi
tersebut?
P: masalah apa yang ada pada soal no 5 dek?
SE-10: panjang maksimal dari rusuk persegi.
P: informasi apa aja yang kamu dapat dari soal dek?
SE-10: ukuran persegi panjang akan dibuat 5 kerangka persegi dengan
ukuran yang sama dengan persegi panjang
P:Apakah kamu terlebih dahulu merencanakan strategi untuk menyelesaikan soal no 5?
SE-10: ya mbak..
P: coba jelaskan pada saya langkah pengerjaan yang kamu lakukan!
SE-10: pertama-tama menghitung mbak
P: untuk apa kamu menghitung itu dek?
SE-10: untuk menghitung panjang kawat mbak..
P:ok, lalu kenapa setelah itu kamu bagi dengan 20?
SE-10: ehm..kan karena akan dibuat 5 persegi, nah jumlah sisi persegi kan ada 4 lalu
mbak jadi saya bagi
P: ok, mengapa dalam mengerjakan soal nomor 5 ini kamu tidak menggunakan simbol
matematika?
SE-10: lha bingung mbak..
P:hemt..apakah dalam mengerjakan soal kamu menggunakan alat-alat matematika seperti
pengggaris atau alat matematika yang lain?
SE-10: ya kalau diperlukan saya pakai mbak…
413
Petikan Jawaban Pre-Test SE-10
414
Lampiran 51 Pre-Test SE-09
Petikan Wawancara dan Jawaban Pre-Test SE-09
Mengenai Kemampuan Literasi Matematika
P: Apakah kamu dapat memahami jawaban dari setiap soal yang kamu kerjakan?
SE-09: ya mbak...
P: Bagaimana langkahmu dalam menyelesaikan soal no 5?
SE-09: Membaca soal lalu dipahami mbak, cari yang diketahui, ditanyakan, lalu
menghitungnya.
P: Coba sekarang bacakan kembali soal nomor 5!
SE-09: Pak Agus membeli sebatang kawat. Kawat tersebut akan digunakan untuk
membuat kerangka persegi panjang. Ternyata kawat cukup untuk membuat kerangka
persegi panjang dengan ukuran . Jika dengan ukuran kawat yang sama
hendak dibuat kerangka persegi maka berapa panjang maksimal dari rusuk persegi
tersebut?
P: masalah apa yang ada pada soal no 5 dek?
SE-09: panjang maksimal dari rusuk persegi.
P: informasi apa aja yang kamu dapat dari soal dek?
SE-09: ukuran persegi panjang akan dibuat 5 kerangka persegi dengan
ukuran yang sama dengan persegi panjang
P:Apakah kamu terlebih dahulu merencanakan strategi untuk menyelesaikan soal no 5?
SE-09: ya mbak..
P: coba jelaskan pada saya langkah pengerjaan yang kamu lakukan!
SE-09:…(diam)
P: coba itu kamu menghitungnya menggunakan rumus apa dek?
SE-09: gak tau mbak...bingung jadi nggawur hee
P: ok, mengapa dalam mengerjakan soal nomor 5 ini kamu tidak menggunakan simbol
matematika?
SE-09: lha bingung mbak..
P:hemt..apakah dalam mengerjakan soal kamu menggunakan alat-alat matematika seperti
pengggaris atau alat matematika yang lain?
SE-09: ya kan tidak ada yang menggambar mbak jadi saya tidak pakai.
415
Petikan Jawaban Pre-Test SE-09
416
Lampiran 52 Pre-Test SE-12
Petikan Wawancara dan Jawaban Pre-Test SE-12
Mengenai Kemampuan Literasi Matematika
P: Apakah kamu dapat memahami jawaban dari setiap soal yang kamu kerjakan?
SE-12: ya mbak...
P: Bagaimana langkahmu dalam menyelesaikan soal no 5?
SE-12: Membaca soal lalu dipahami mbak, cari yang diketahui, ditanyakan, memilih
rumus lalu menghitungnya.
P: Coba sekarang bacakan kembali soal nomor 5!
SE-12: Pak Agus membeli sebatang kawat. Kawat tersebut akan digunakan untuk
membuat kerangka persegi panjang. Ternyata kawat cukup untuk membuat kerangka
persegi panjang dengan ukuran . Jika dengan ukuran kawat yang sama
hendak dibuat kerangka persegi maka berapa panjang maksimal dari rusuk persegi
tersebut?
P: masalah apa yang ada pada soal no 5 dek?
SE-12: panjang maksimal dari rusuk persegi.
P: informasi apa aja yang kamu dapat dari soal dek?
SE-12: ukuran persegi panjang akan dibuat 5 kerangka persegi dengan
ukuran yang sama dengan persegi panjang
P:Apakah kamu terlebih dahulu merencanakan strategi untuk menyelesaikan soal no 5?
SE-12: ya mbak..
P: coba jelaskan pada saya kenapa kemarin kamu menggunakan rumus luas?
SE-12:…(diam) hee
P: ok, mengapa dalam mengerjakan soal nomor 5 ini kamu tidak menggunakan simbol
matematika?
SE-12: masih bingung mbak..
P:hemt..apakah dalam mengerjakan soal kamu menggunakan alat-alat matematika
seperti pengggaris atau alat matematika yang lain?
SE-12: tidak mbak karena tidak perlu menggambar.
417
Petikan Jawaban Pre-Test SE-12
418
Lampiran 53 Pre-Test SE-19
Petikan Wawancara dan Jawaban Pre-Test SE-19
Mengenai Kemampuan Literasi Matematika
P: Apakah kamu dapat memahami jawaban dari setiap soal yang kamu kerjakan?
SE-19: ya mbak...
P: Bagaimana langkahmu dalam menyelesaikan soal no 2?
SE-19: Membaca soal lalu dipahami mbak, cari informasi, memilih rumus lalu
menghitungnya.
P: Coba sekarang bacakan kembali soal nomor2!
SE-19: Sebuah pabrik memproduksi buku berbentuk persegi dan persegi panjang. Jika
pabrik tersebut membuat luas persegi panjang=luas persegi dengan panjang sisi .
Jika lebar persegi panjang maka berapa keliling persegi panjang tersebut?
P: masalah apa yang ada pada soal no 2 dek?
SE-19: mencari keliling persegi panjang mbak.
P:informasi apa yang kamu dapat dari soal dek?
SE-19: luas persegi=luas persegi panjang, panjang sisi persegi cm, lebar
P: ok, kamu kemarin menggunakan rumus , itu rumus apa dek?
SE-19: …waduh saya lupa mbak hee
419
Petikan Jawaban Pre-Test SE-19
420
Lampiran 54 Pre-Test SE-20
Petikan Wawancara dan Jawaban Pre-Test SE-20
Mengenai Kemampuan Literasi Matematika
P: Apakah kamu dapat memahami jawaban dari setiap soal yang kamu kerjakan?
SE-20: ya mbak...
P: Bagaimana langkahmu dalam menyelesaikan soal no 2?
SE-20: Membaca soal lalu dipahami mbak, cari informasi, memilih rumus lalu
menghitungnya.
P: Coba sekarang bacakan kembali soal nomor2!
SE-20: Sebuah pabrik memproduksi buku berbentuk persegi dan persegi panjang. Jika
pabrik tersebut membuat luas persegi panjang=luas persegi dengan panjang sisi .
Jika lebar persegi panjang maka berapa keliling persegi panjang tersebut?
P: masalah apa yang ada pada soal no 2 dek?
SE-20: mencari keliling persegi panjang mbak.
P:coba rumus keliling persegi panjang itu apa dek?
SE-20: apa ya mbak hee…
P: kenapa ini kamu malah menulis apakah ada
rumus keliling yang seperti itu dek?
SE-20:hee..nggawur mbak
421
Petikan Jawaban Pre-Test SE-20
422
Lampiran 55 Post-Test SE-22
Petikan Wawancara dan Jawaban Post-Test SE-22
Mengenai Kemampuan Literasi Matematika
P: apakah kamu dapat memahami jawaban dari setiap soal yang kamu kerjakan?
SE-22: ya mbak…
P: bagaimana langkahmu dalam menyelesaikan soal tersebut?
SE-22: ehmt..pertama saya membaca soal mbak, lalu mencari apa yang diketahui dan
ditanyakan
P: silakan adek bacakan soal no 3
SE-22: Di sebuah gedung, terdapat dua jenis jendela yaitu berbentuk persegi dan
persegi panjang. Jika diketahui keliling jendela persegi samadengan dua kali keliling
jendela persegi panjang dan luas jendela persegi , sedangkan panjang jendela
persegi panjang . Tentukan lebar jendela persegi panjang!
P: masalah apa yang ada pada soal dek?
SE-22: tentukan lebar pesegi panjang mbak
P: informasi apa yang ada pada soal?
SE-22: keliling jendela persegi samadengan dua kali keliling jendela persegi panjang
dan luas jendela persegi , sedangkan panjang jendela persegi panjang .
P: kemarin adek mengerjakannya bagaimana?
SE-22: nyari sisi persegi dengan akar 256, terus nyari sisi persegi
P: hayo coba ini berapa dek?
SE-22: hehe..64 mbak
P: kenapa kemarin bisa salah menghitung dek?
SE-22: lha namanya juga salah mbak hee
P: kalau keliling perseginya 64 berarti berapa seharusnya keliling persegi panjang dek?
SE-22: berarti 32 mbak
Soal no 4
P: silakan bacakan soal no 4!
SE-22: Pak Waluyo membeli dua jenis papan untuk membuat rak buku. Papan tersebut
berbentuk persegi dan persegi panjang. Jika papan persegi panjang memiliki
perbandingan panjang dan lebar adalah dan keliling . Jika papan persegi
memiliki panjang sisi
lebar persegi panjang. Hitung keliling papan persegi tersebut!
P: masalah apa yang muncul pada soal?
SE-22: keliling papan persegi
P: informasi apa yang terdapat pada soal?
SE-22: dua jenis papan papan persegi panjang memiliki perbandingan panjang dan
lebar adalah dan keliling . Jika papan persegi memiliki panjang sisi
lebar
persegi panjang.
P: kemarin bagaimana cara adek mengerjakannya?
SE-22: mencari panjang persegi panjang mbak…
P: itu bagaimana caranya dek?
SE-22:
P: kira-kira benar atau tidak jawaban adek itu?
SE-22: gak tahu mbak hehe…
P: kemarin kan saya sudah menjelaskan rumus keliling persegi panjang. Coba rumus
keliling persegi panjang apa dek?
SE-22: mbak…
423
P: oke, lalu seharusnya berapa panjangnya?
SE-22: ehmt,, berarti masih harus dibagi dua lagi ya mbak?
P: iya…
Soal no 5
P: oke..coba sekarang kamu bacakan kembali soal no 5.
SE-22: Di sebuah toko menjual dua jenis cermin. Jenis I berbentuk persegi dan jenis II
berbentuk persegi panjang. Jika keduanya memiliki hubungan panjang cermin persegi
panjang
panjang sisi cermin persegi, lebar cermin persegi panjang samadengan
panjang sisi persegi. Jika keliling cermin persegi adalah . Hitunglah keliling
cermin persegi panjang!
P:masalah apa yang ada pada soal?
SE-22:mencari keliling persegi panjang.
P: informassi apa saja yang kamu dapat dari soal?
SE-22: dua buah cermin berbentuk persegi panjang dan persegi yang memiki ukurang
sama dengan hubungan panjang cermin persegi panjang
panjang sisi cermin
persegi, lebar cermin persegi panjang
panjang sisi persegi, dan keliling cermin
persegi .
P: apakah kamu dapat memberikan alasan penalaran yang logis terhadap terhadap
cara penyelesaianmu untuk menyelesaikan soal yang kamu kerjakan?
SE-22:ya mbak..
P: coba jelaskan ke saya strategi yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal
tersebut?
SE-22: mencari sisi persegi dengan membagi 240/4 karena sisi persegi ada 4, mencari
panjang persegi panjang dan lebar perrsegi panjang, mencari keliling
P:bagaimana cara mencari panjang dan lebar persegi panjang dek?
SE-22: panjang panjang cermin persegi panjang
panjang sisi cermin persegi, lebar
cermin persegi panjang
panjang sisi cermin persegi, lalu mencari keliling dengan
rumus
P: apakah dalam mengerjakan soal kamu menggunakan simbol-simbol matematika?
SE-22:kadang-kadang mbak
P: mengapa kamu menggunakan simbol-simbol matematika dalam mengerjakannya?
SE-22: agar lebih ringkas menulisnya mbak..
P: apakah dalam mengerjakan soal, kamu menggunakan alat-alat matematika seperti
penggaris, jangka, atau alat matematika lainnya?
SE-22: dalam pengerjaan soal nomor 5 ini tidak mbak…hee
Soal no 6
P: silakan bacakan soal no 6!
SE-22: Di samping rumah Aldi tedapat taman berbentuk jajargenjang. Jika dan . Hitung:
a.
b. Besar
P: masalah apa yang muncul di soal no 6
SE-22: mencari x dan sudut Q
P: informasi apa yang ada pada soal
SE-22: taman berbentuk jajargenjang dengan dan P: kemarin bagaimana cara adek mencari nilai x?
SE-22: , x=29
424
P: lalu bagaimana mendapatkan ?
SE-22: dikali mbak…
P: dikali bagaimana dek?
SE-22: mbak
Soal no 8
P: coba bacakan kembali soal no 8!
SE-22: Bu Susi pergi ke toko alat tulis membeli buku gambar berbentuk persegi panjang
untuk anaknya. Jika panjang buku gambar samadengan
kali lebarnya dan luasnya
. Tentukan keliling buku gambar tersebut!
P: masalah apa yang ada soal pada no 8?
SE-22: keliling buku gambar
P: informasi apa yang ada pada soal?
SE-22: panjang buku gambar samadengan
kali lebarnya dan luasnya
P: kemarin cara adik mengerjakannya gimana?
SE-22: hehe…(diam) gak tau mbak..
P: harusnya kamu nyari lebar dan panjangnya pakai rumus apa dek?
SE-22: luas mbak…
425
Petikan Jawaban Post-Test SE-22
426
427
Analisis Newman SE-22 Soal no 3
Soal no 4
No Jenis
Kesalahan
Ket Alasan/penjelasan Asumsi awal
penyebab kesalahan
1
2
3
4
5
Reading
Comprehension
Transformation
Process skill
Encoding
-
-
-
X
X
Tidak dapat diselidiki melalui hasil
pekerjaan
SE-22 mampu menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang
ditanyakan
SE-22 mencari sisi persegi dari
rumus luas persegi selanjutnya
digunakan untuk mencari keliling
persegi dan lebar persegi panjang
SE-22 menuliskan
SE-22 menuliskan lebar persegi
panjang
-
-
-
SE-22 telah melalukan
proses perhitungan
sehingga perhitungan
untuk mencari lebar
persegi panjang juga
salah
SE-22 sudah salah
dalam langkah process
skill
No Jenis
Kesalahan
Ket Alasan/penjelasan Asumsi awal
penyebab kesalahan
1
2
3
4
5
Reading
Comprehension
Transformation
Process skill
Encoding
-
-
X
X
X
Tidak dapat diselidiki melalui hasil
pekerjaan
SE-22 mampu menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang
ditanyakan
SE-22 mencari panjang persegi
panjang
dan lebar persegi
panjang dari
SE-22 salah memilih rumus untuk
mencari panjang dan lebar pada
persegi panjang
SE-22 menuliskan keliling persegi
panjang adalah
-
-
SE-22 kurang
memahami konsep
perbandingan dan
keliling persegi
panjang untuk mencari
panjang dan lebar
persegi panjang
SE-22 telah salah
dalam langkah
transformation
SE- 22 telah
melakukan kesalahan
pada langkah
sebelumnya
428
Soal no 8
No Jenis
Kesalahan
Ket Alasan/penjelasan Asumsi awal
penyebab kesalahan
1
2
3
4
5
Reading
Comprehension
Transformation
Process skill
Encoding
-
-
X
X
X
Tidak dapat diselidiki melalui hasil
pekerjaan
SE-22 mampu menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang
ditanyakan
SE-22 menggunakan rumus
keliling untuk mencari panjang dan
lebar persegi panjang
SE-22 salah memilih rumus untuk
mencari panjang dan lebar pada
persegi panjang
SE-22 menuliskan keliling persegi
panjang adalah
-
-
Kesalahan pemilihan
rumus untuk
menghitung panjang
dan lebar persegi
panjang
SE-22 telah salah
dalam langkah
transformation
SE- 22 telah
melakukan kesalahan
pada langkah
sebelumnya
429
Lampiran 56 Post-Test SE-10
Petikan Wawancara dan Jawaban Post-Test SE-10
Mengenai Kemampuan Literasi Matematika
P: apakah kamu dapat memahami jawaban dari setiap soal yang kamu kerjakan?
SE-10: ya mbak…
P: bagaimana langkahmu dalam menyelesaikan soal tersebut?
SE-10: saya membaca soal terlebih dahulu lalu mencari apa yang diketahui dan
ditanyakan
Soal no 3
P: silakan baca soal no 3!
SE-10: Di sebuah gedung, terdapat dua jenis jendela yaitu berbentuk P dan PP. Jika
diketahui keliling jendela P samadengan dua kali keliling jendela PP dan luas jendela P
, sedangkan panjang jendela PP . Tentukan lebar jendela PP!
P: masalah apa yang ada pada soal dek?
SE-10: tentukan lebar jendela persegi panjang
P: informasi apa aja yang ada pada soal dek?
SE-10: iyaaaa gak tau mbak,,,di sebuah gedung, terdapat dua jenis jendela yaitu
berbentuk P dan PP. Jika diketahui keliling jendela P samadengan dua kali keliling
jendela PP dan luas jendela P , sedangkan panjang jendela PP .
P: bagaimana cara adek mengerjakan soal tersebut?
SE-10: ya gak tau mbak,bingung saya mbak
P: bingung yang gimana dek?
SE-10: gak ngerti harus pakai rumus yang mana mbak hehe…
Soal no 4
P: coba bacakan kembali soal no 4!
SE-10: Pak Waluyo membeli dua jenis papan untuk membuat rak buku. Papan tersebut
berbentuk persegi dan persegi panjang. Jika papan persegi panjang memiliki
perbandingan panjang dan lebar adalah dan keliling . Jika papan persegi
memiliki panjang sisi
lebar persegi panjang. Hitung KPP tersebut!
P: masalah apa yang ada pada soal dek?
SE-10: hitung KPP
P: informasi apa saja yang adek dapat dari soal?
SE-10: Papan tersebut berbentuk persegi dan persegi panjang. Jika papan PP memiliki
perbandingan panjang dan lebar adalah dan K-nya . Jika papan P memiliki
panjang sisi
lebar PP
P: gimana kemarin adek mengerjakannya?
SE-10: mencari lebar PP mbak
mbak…
P: hayo benar atau salah itu? Seharusnya bagaimana mencari lebar yang benar?
SE-10: ehmt…
mbak jadi lebarnya
P: kalau lebarnya panjang sisi persegi harusnya berapa dek?
SE-10: mbak berarti kelilingnya harusnya mbak hehe…
Soal no 5
P: oke..coba sekarang kamu bacakan kembali soal no 5.
SE-10: Di sebuah toko menjual dua jenis cermin. Jenis I berbentuk persegi dan jenis II
berbentuk persegi panjang. Jika keduanya memiliki hubungan panjang cermin persegi
panjang
panjang sisi cermin persegi, lebar cermin persegi panjang samadengan
430
panjang sisi persegi. Jika keliling cermin persegi adalah . Hitunglah keliling
cermin persegi panjang!
P:masalah apa yang ada pada soal?
SE-10:mencari keliling PP...
P: informasi apa saja yang kamu dapat dari soal?
SE-10: cermin I berbentuk persegi dan cermin II berbentuk persegi panjang dan yang
memiki ukurang sama dengan hubungan panjang cermin PP
panjang sisi cermin P,
lebar cermin persegi panjang
panjang sisi persegi, dan keliling cermin persegi
.
P: kemarin gimana cara adek untuk mengerjakannya?
SE-10: (diam)…
P: apakah pada soal sudah diketahui sisi perrsegi?
SE-10: (diam) tidak ada mbak…hehe
P:bagaimana cara mencari panjang dan lebar persegi panjang dek?
SE-10: panjang panjang cermin persegi panjang
P: hayo itu keliling persegi atau sisi persegi?
SE-10: hee…keliling persegi mbak
P:nah, kalau kelilingnya berapa seharusnya panjang sisinya dek?
SE-10: mbak…
P: apakah dalam mengerjakan soal kamu menggunakan simbol-simbol matematika?
SE-10:iya mbak..
P: mengapa kamu menggunakan simbol-simbol matematik dalam mengerjakannya?
SE-10: agar lebih mudah dimengerti dan ringkas menulisnya mbak..
P: apakah dalam mengerjakan soal, kamu menggunakan alat-alat matematika seperti
penggaris, jangka, atau alat matematika lainnya?
SE-10: dalam pengerjaan soal nomor 5 ini tidak mbak…hee
Soal no 6
P: bacakan kembali soal no 6!
SE-10: Di samping rumah Aldi terdapat taman berbentuk jajargenjang. Jika dan . Hitung:
a.
b. Besar
P: masalah apa yang ada pada soal dek?
SE-10: mencari x dan sudut Q
P: informasi apa yang ada pada soal
SE-10: taman berbentuk jajargenjang dengan dan P: kemarin bagaimana cara adek mencari nilai x?
SE-10:
P: lalu kok bisa SE-10: kan derajat mbak, kan jajargenjang itu sudutnya mbak…
P: sudut yang bagaimana dek?
SE-10: itu mbak yang kemarin sifat yang no 3..
P: kemarin apa hayo bunyi sifatnya?
SE-10: hehehe..pokokna yang itu mbak
P: jadi berapa hasil nilai x dek?
SE-10: P: lalu bagaimana adek mencari ?
SE-10: kan diketahui jadi mbak….
431
Soal no 8
P: bacakan kembali soal no 8 dek!
SE-10: Bu Susi pergi ke toko alat tulis membeli buku gambar berbentuk persegi panjang
untuk anaknya. Jika panjang buku gambar samadengan
kali lebarnya dan luasnya
. Tentukan keliling buku gambar tersebut!
P: masalah apa yang ada pada soal dek?
SE-10: K buku gambar
P: informasinya apa saja dek?
SE-10: panjang buku gambar samadengan
kali lebarnya dan luasnya
SE-10: saya kalikan langsung
dengan mbak
P: kemarin kok langsung mengerjakan seperti itu dek?
SE-10: lha bingung mbak terus waktunya juga mepet mbak hee..
432
Petikan Jawaban Post-Test SE-10
433
434
Analisis Newman SE-10 soal no 3
Soal no 4
No Jenis
Kesalahan
Ket Alasan/penjelasan Asumsi awal
penyebab kesalahan
1
2
3
4
5
Reading
Comprehension
Transformation
Process skill
Encoding
-
-
X
X
X
Tidak dapat diselidiki melalui hasil
pekerjaan
SE-10 mampu menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang
ditanyakan
SE-10 mencoret jawaban yang
sudah dia tuliskan sebelumnya
SE-10 melakukan perhitungan
tanpa alasan yang logis
SE-10 menuliskan lebar jendela
persegi panjang
-
-
SE-10 tidak mampu
mengolah informasi
yang dia tuliskan
dengan benar
SE-10 telah
melakukan kesalahan
pada langkah
sebelumnya
SE-10 telah
melakukan kesalahan
pada langkah
sebelumnya
No Jenis
Kesalahan
Ket Alasan/penjelasan Asumsi awal
penyebab kesalahan
1
2
3
4
5
Reading
Comprehension
Transformation
Process skill
Encoding
-
-
X
X
X
Tidak dapat diselidiki melalui hasil
pekerjaan
SE-10 mampu menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang
ditanyakan
SE-10 mencari lebar persegi
panjang dengan
SE-10 melakukan perhitungan
dengan benar namun menjadi salah
karena sudah melakukan kesalahan
pada proses transformation
SE-10 menuliskan jadi kelilingnya
-
-
SE-10 kurang dapat
mengolah informasi
yang ada untuk
mencari panjang dan
lebar dari keliling
yang diketahui
SE-10 telah
melakukan kessalahan
pada proses
transformation
SE-10 telah
melakukan kessalahan
pada proses
transformation
435
Soal no 5
Soal no 8
No Jenis
Kesalahan
Ket Alasan/penjelasan Asumsi awal
penyebab kesalahan
1
2
3
4
5
Reading
Comprehension
Transformation
Process skill
Encoding
-
-
X
X
X
Tidak dapat diselidiki melalui hasil
pekerjaan
SE-10 mampu menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang
ditanyakan
SE-10 belum dapat menyusun
strategi yang tepat untuk menjawab
pertanyaan yang ada pada soal
SE-10 melakukan perhitungan
tanpa alasan yang logis
SE-10 menuliskan jadi kelilingnya
-
-
SE-10 tidak dapat
mengolah informasi
yang telah dia tuliskan
karena dia mengalami
kebingungan
SE-10 telah
melakukan kesalahan
pada langkah
sebelumnya
SE-10 telah
melakukan kesalahan
pada langkah
sebelumnya
No Jenis
Kesalahan
Ket Alasan/penjelasan Asumsi awal
penyebab kesalahan
1
2
3
4
5
Reading
Comprehension
Transformation
Process skill
Encoding
-
-
X
X
X
Tidak dapat diselidiki melalui hasil
pekerjaan
SE-10 mampu menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang
ditanyakan
SE-10 mencari keliling dengan
SE-10 salah memilih rumus untuk
mencari panjang dan lebar pada
persegi panjang
SE-10 menuliskan keliling persegi
panjang adalah
-
-
Kesalahan pemilihan
strategi untuk
menghitung keliling
berdasarkan informasi
yang ada di soal
SE-10 telah salah
dalam langkah
transformation
SE- 10 telah
melakukan kesalahan
pada langkah
sebelumnya
436
Lampiran 57 Post-Test SE-09
Petikan Wawancara dan Jawaban Post-Test SE-09
Mengenai Kemampuan Literasi Matematika
P: apakah kamu dapat memahami jawaban dari setiap soal yang kamu kerjakan?
SE-09: ya mbak…
P: bagaimana langkahmu dalam menyelesaikan soal tersebut?
SE-09: membaca soal, mencari apa yang diketahui dan ditanyakan
P: oke..coba sekarang kamu bacakan kembali soal no 3.
SE-09: Di sebuah gedung, terdapat dua jenis jendela yaitu berbentuk persegi dan persegi
panjang. Jika diketahui keliling jendela persegi samadengan dua kali keliling jendela
persegi panjang dan luas jendela persegi , sedangkan panjang jendela persegi
panjang . Tentukan lebar jendela persegi panjang!
P:masalah apa yang ada pada soal?
SE-09:tentukan lebar jendela persegi panjang...
P: informasi apa saja yang kamu dapat dari soal?
SE-09: keliling jendela persegi samadengan dua kali keliling jendela persegi panjang,
luas jendela persegi , panjang jendela persegi panjang P: kemarin gimana cara adek untuk mengerjakannya?
SE-09: mencari panjang sisi persegi dulu mbak, kan itu luasnya …nah saya bagi
dua mbak hee
P: kok bisa kamu bagi dua dek?coba rumus luas persegi itu apa?
SE-09: lha kan luasnya rumus luas jadi tak bagi dua mbak (tertawa)
P: hemt, apakah dalam mengerjakan soal kamu menggunakan simbol-simbol
matematika?
SE-09: kadang-kadang mbak
P: mengapa kamu menggunakan simbol-simbol matematika dalam mengerjakannya?
SE-09: agar lebih mudah memahami soal mbak hee..
P: apakah dalam mengerjakan soal, kamu menggunakan alat-alat matematika seperti
penggaris, jangka, atau alat matematika lainnya?
SE-09: kalau ada yang perlu menggunakan alat ya saya menggunakan alat mbak..
Soal no 4
P: coba bacakan soal no 4 dek!
SE-09: Pak Waluyo membeli dua jenis papan untuk membuat rak buku. Papan tersebut
berbentuk persegi dan persegi panjang. Jika papan persegi panjang memiliki
perbandingan panjang dan lebar adalah dan keliling . Jika papan persegi
memiliki panjang sisi
lebar persegi panjang. Hitung keliling papan persegi tersebut!
P: masalah apa yang ada pada soal?
SE-09: menghitung keliling papan persegi
P: informasi apa yang ada pada soal?
SE-09: papan persegi panjang memiliki perbandingan panjang dan lebar adalah dan
keliling . Jika papan persegi memiliki panjang sisi
lebar persegi panjang
P: kemarin bagaimana adik mengerjakannya?
SE-09: memisalkan perbandingan menjadi jadi P: kira-kira benar atau enggak jawaban kamu dek?
SE-09: (diam)
P: coba rumus keliling persegi panjang apa dek?
437
SE-09: mbak…hee berarti harusnya masih dibagi dua ya mbak?
P: hemt..udah tahu kan sekarang letak kesalahannya? Jadi lebarnya harusnya berapa
dek?
SE-09: mbak
P: ok, besok lebih teliti lagi ya mengerjakannya
Soal no 5
P: coba bacakan kembali soal no 5 dek!
SE-09: Di sebuah toko menjual dua jenis cermin. Jenis I berbentuk persegi dan jenis II
berbentuk persegi panjang. Jika keduanya memiliki hubungan panjang cermin persegi
panjang
panjang sisi cermin persegi, lebar cermin persegi panjang samadengan
panjang sisi persegi. Jika keliling cermin persegi adalah . Hitunglah keliling
cermin persegi panjang!
P: masalah apa yang ada pada soal?
SE-09: hitung keliling cermin persegi panjang
P: informasi yang didapat apa saja?
SE-09: panjang cermin persegi panjang
panjang sisi cermin persegi, lebar cermin
persegi panjang samadengan
panjang sisi persegi. Jika keliling cermin persegi adalah
P: bagaimana kemarin adek mengerjakannya?
SE-09: (ketawa) kan keliling persegi mbak jadi panjang sisinya
lalu mencari panjang
dan lebar
lalu menghitung keliling persegi panjang
jadi hasilnya
P: oke sekarang lanjut pada no berikutnya
Soal no 6
P: bacakan kembali soal no 6!
SE-09: Di samping rumah Aldi terdapat taman berbentuk jajargenjang. Jika dan . Hitung:
a.
b. Besar
P: masalah apa yang ada pada soal dek?
SE-09: mencari x dan sudut Q
P: informasi apa yang ada pada soal
SE-09: taman berbentuk jajargenjang dengan dan P: bagaimana kemarin kamu mengerjakannya?
SE-09: itu mba menggunakan sifat sudut pada jajargenjang didapat
lalu untuk dengan mensubtitusikan nilai ke dalam informasi yang ada
sehingga Soal no 8
P: bacakan kembali soal no 8 dek!
SE-09: Bu Susi pergi ke toko alat tulis membeli buku gambar berbentuk persegi panjang
untuk anaknya. Jika panjang buku gambar samadengan
kali lebarnya dan luasnya
. Tentukan keliling buku gambar tersebut!
P: masalah apa yang ada pada soal dek?
SE-09: K buku gambar
P: informasinya apa saja dek?
SE-09: panjang buku gambar samadengan
kali lebarnya dan luasnya
438
P: bagaimana kemarin adek mengerjakannya?
SE-09: menggunakan perbandingan mbak
P: lalu itu kamu menggunakan perbandingan pada rumus apa dek?
SE-09: keliling mbak hehe
P: apakah di soal diketahui kelilingnya?
SE-09: hee tidak mbak…
P: lalu harusnya menggunakan rumus apa dek?
SE-09: ehmt…luas ya mbak
439
Petikan Jawaban Post-Test SE-09
440
441
Analisis Newman SE-09 no 3
Soal no 4
No Jenis
Kesalahan
Ket Alasan/penjelasan Asumsi awal
penyebab kesalahan
1
2
3
4
5
Reading
Comprehension
Transformation
Process skill
Encoding
-
-
X
X
X
Tidak dapat diselidiki melalui hasil
pekerjaan
SE-09 mampu menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang
ditanyakan
SE-09 sudah memilih strategi yang
benar tetapi SE-09 kurang
memahami konsep rumus luas
persegi untuk mencari sisi persegi
SE-09 melakukan perhitungan
dengan benar sesuai strategi yang
dia tuliskan
SE-09 menuliskan lebar jendela
persegi panjang
-
-
SE-09 kurang
memahami konsep
luas persegi untuk
mencari sisi persegi
SE-09 telah
melakukan kesalahan
pada langkah
sebelumnya
SE-09 telah
melakukan kesalahan
pada langkah
sebelumnya
No Jenis
Kesalahan
Ket Alasan/penjelasan Asumsi awal
penyebab kesalahan
1
2
3
4
5
Reading
Comprehension
Transformation
Process skill
Encoding
-
-
X
X
X
Tidak dapat diselidiki melalui hasil
pekerjaan
SE-09 mampu menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang
ditanyakan
SE-09 mencari lebar persegi
panjang dengan menggunakan
permisalan dan keliling persegi
panjang
SE-09 melakukan perhitungan
dengan benar namun menjadi salah
karena sudah melakukan kesalahan
pada proses transformation
SE-09 menuliskan jadi kelilingnya
-
-
SE-09 kurang
memahami konsep
keliling persegi
panjang untuk mencari
panjang dan lebar
SE-09 telah
melakukan kessalahan
pada proses
transformation
SE-09 telah
melakukan kessalahan
pada proses
transformation
442
Soal no 8
No Jenis
Kesalahan
Ket Alasan/penjelasan Asumsi awal
penyebab kesalahan
1
2
3
4
5
Reading
Comprehension
Transformation
Process skill
Encoding
-
-
X
X
X
Tidak dapat diselidiki melalui hasil
pekerjaan
SE-09 mampu menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang
ditanyakan
SE-09 salah menyusun strategi
untuk mencari panjang dan lebar
dari informsi yang diketahui
SE-09 salah menyusun strategi
untuk mencari panjang dan lebar
pada persegi panjang
SE-09 menuliskan keliling persegi
panjang adalah
-
-
SE-09 kurang
memahami konsep
aljabar dan konsep
luas persegi panjang
untuk mencari panjang
dan lebar
SE-09 telah salah
dalam langkah
transformation
SE- 09 telah
melakukan kesalahan
pada langkah
sebelumnya
443
Lampiran 58 Post-Test SE-12
Petikan Wawancara dan Jawaban Post-Test SE-12
Mengenai Kemampuan Literasi Matematika
P: apakah kamu dapat memahami jawaban dari setiap soal yang kamu kerjakan?
SE-12: ya mbak…
P: bagaimana langkahmu dalam menyelesaikan soal tersebut?
SE-12: membaca soal, mencari apa yang diketahui dan ditanyakan
P: oke..coba sekarang kamu bacakan kembali soal no 3.
SE-12: Di sebuah gedung, terdapat dua jenis jendela yaitu berbentuk persegi dan persegi
panjang. Jika diketahui keliling jendela persegi samadengan dua kali keliling jendela
persegi panjang dan luas jendela persegi , sedangkan panjang jendela persegi
panjang . Tentukan lebar jendela persegi panjang!
P:masalah apa yang ada pada soal?
SE-12:tentukan lebar jendela persegi panjang...
P: informasi apa saja yang kamu dapat dari soal?
SE-12:ehmt, diketahui keliling jendela persegi samadengan dua kali keliling jendela
persegi panjang dan luas jendela persegi sedangkan panjang jendela persegi
panjang P: kemarin gimana cara adek untuk mengerjakannya?
SE-12: (diam)
P: bagaimana cara kamu menemukan sisi persegi dek?
SE-12: dari rumus jadi sisi samadengan akar kuadrat dari luas
P: oke, lalu kenapa ini kamu menggunakan rumus luas persegi panjang dek?
SE-12: (diam)
P:apakah lebar persegi panjang sudah diketahui sehingga kamu bisa mendapatkan
luasnya?
SE-12: (diam) belum mbak..hee itu saya bingung jadi saya pakai rumus luas
P: hemt, apakah dalam mengerjakan soal kamu menggunakan simbol-simbol matematika?
SE-12: iya mbak
P: mengapa kamu menggunakan simbol-simbol matematika dalam mengerjakannya?
SE-12: agar lebih mudah mengerjakan soal mbak hee…
P: apakah dalam mengerjakan soal, kamu menggunakan alat-alat matematika seperti
penggaris, jangka, atau alat matematika lainnya?
SE-12: kalau memang diperlukan saya akan memakainya mbak..
Soal no 4
P: coba bacakan soal no 4 dek!
SE-12: Pak Waluyo membeli dua jenis papan untuk membuat rak buku. Papan tersebut
berbentuk persegi dan persegi panjang. Jika papan persegi panjang memiliki
perbandingan panjang dan lebar adalah dan keliling . Jika papan persegi
memiliki panjang sisi
lebar persegi panjang. Hitung keliling papan persegi tersebut!
P: masalah apa yang ada pada soal?
SE-12: hitung keliling papan persegintersebut
P: informasi apa yang ada pada soal dek?
SE-12: jika papan persegi panjang memiliki perbandingan panjang dan lebar adalah
dan keliling ,jika papan persegi memiliki panjang sisi
lebar persegi panjang
P: kemarin bagaimana adek mengerjakannya?
SE-12: menggunakan perbandingan dan keliling untuk mencari panjang dan lebar mbak
444
P: oke, panjang dan lebarnya berapa dek?
SE-12: panjang lebar
P: lalu berapa panjang sisi persegi dek?
SE-12: mbak
P: mencari kelilingnya bagaimana dek?
SE-12: keliling persegi jadi kelilingnya mbak
Soal no 5
P: coba bacakan kembali soal no 5 dek!
SE-12: Di sebuah toko menjual dua jenis cermin. Jenis I berbentuk persegi dan jenis II
berbentuk persegi panjang. Jika keduanya memiliki hubungan panjang cermin persegi
panjang
panjang sisi cermin persegi, lebar cermin persegi panjang samadengan
panjang sisi persegi. Jika keliling cermin persegi adalah . Hitunglah keliling
cermin persegi panjang!
P: masalah apa yang ada pada soal?
SE-12: menghitung keliling cermin persegi panjang
P: informasi yang adek dapat apa saja?
SE-12: keduanya memiliki hubungan panjang cermin persegi panjang
panjang sisi
cermin persegi, lebar cermin persegi panjang samadengan
panjang sisi persegi. Jika
keliling cermin persegi adalah
P: bagaimana adek menyelesaikan soal tersebut?
SE-12: hitung kelilingnya saja mbak..hee
P: apa bisa kalau langsung menghitung seperti itu dek?
SE-12: hehe..tidak mbak
Soal no 6
P: bacakan kembali soal no 6!
SE-12: Di samping rumah Aldi terdapat taman berbentuk jajargenjang. Jika dan . Hitung:
a.
b. Besar
P: masalah apa yang ada pada soal dek?
SE-12: mencari dan besar sudut
P: informasi apa yang ada pada soal
SE-12: dan P: bagaimana kemarin kamu mengerjakannya?
SE-12: ehmt…. P: oke, lalu kemarin adek menuliskan , kira-kira nih dek perhitungan
adek benar atau salah?
SE-12: (diam) salah..
P: harusnya berapa dek?
SE-12: mbak…
445
Soal no 8
P: bacakan kembali soal no 8 dek!
SE-12: Bu Susi pergi ke toko alat tulis membeli buku gambar berbentuk persegi panjang
untuk anaknya. Jika panjang buku gambar samadengan
kali lebarnya dan luasnya
. Tentukan keliling buku gambar tersebut!
P: masalah apa yang ada pada soal dek?
SE-12: keliling buku gambar…
P: informasinya apa saja dek?
SE-12: panjang buku gambar samadengan
kali lebarnya dan luasnya
P: kemarin bagaimana cara adek mengerjakannya?
SE-12: (diam)
P: kemarin adek pakai rumus apa?
SE-12: rumus luas mbak, jadi
P: hayo coba dicermat kembali soalnya, itu informasi yang ada seharusnya panjang atau
lebar yang dimisalkan dek
SE-12: (membaca) ehmt..panjang yang diketahui mbak
P: berarti apa yangv harus dimisalkan dek?
SE-12: itu mbak lebarnya
446
Petikan Jawaban Post-Test SE-12
447
SE-12 soal no 3
Soal no 6
No Jenis
Kesalahan
Ket Alasan/penjelasan Asumsi awal
penyebab kesalahan
1
2
3
4
5
Reading
Comprehension
Transformation
Process skill
Encoding
-
-
X
X
X
Tidak dapat diselidiki melalui hasil
pekerjaan
SE-12 mampu menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang
ditanyakan
SE-12 sudah memilih strategi yang
benar untuk mencari sisi persegi
tapi SE-12 salah memilih strategi
untuk mencari lebar persegi
panjang
SE-12 melakukan perhitungan
dengan benar sesuai strategi yang
dia tuliskan
SE-12 menuliskan lebar jendela
persegi panjang
-
-
SE-12 kurang
memahami informasi
yang terdapat pada
soal sehingga
melakukan kesalahan
saat mencari lebar
persegi panjang
SE-12 telah
melakukan kesalahan
pada langkah
sebelumnya
SE-12 telah
melakukan kesalahan
pada langkah
sebelumnya
No Jenis
Kesalahan
Ket Alasan/penjelasan Asumsi awal
penyebab kesalahan
1
2
3
4
5
Reading
Comprehension
Transformation
Process skill
Encoding
-
-
-
X
X
Tidak dapat diselidiki melalui hasil
pekerjaan
SE-12 mampu menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang
ditanyakan
SE-12 menyusun strategi untuk
mencari besar menggunakan
sifat jajargenjang
SE-12 melakukan kesalahan saat
perhitungan
SE-12 menuliskan
-
-
-
SE-12 kurang
memahami konsep
operasi hitung pada
bilangan bulat
SE-12 telah
melakukan kessalahan
pada process skill
448
Soal no 8
No Jenis
Kesalahan
Ket Alasan/penjelasan Asumsi awal
penyebab kesalahan
1
2
3
4
5
Reading
Comprehension
Transformation
Process skill
Encoding
-
X
X
X
X
Tidak dapat diselidiki melalui hasil
pekerjaan
SE-12 mampu menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang
ditanyakan, namun salah dalam
menuliskan bentuk aljabar dari
informasi yang ada
SE-12 telah mampu menyusun
strategi yang benar
SE-12 salah menyusun strategi
untuk mencari panjang dan lebar
pada persegi panjang
SE-12 menuliskan keliling persegi
panjang adalah 54 cm
-
-
SE-12 melakukan
kesalahan pada
langkah proses
comprehension
SE-12 telah salah
dalam langkah
comprehension
SE- 12 telah
melakukan kesalahan
pada langkah
sebelumnya
449
Lampiran 59 Post-Test SE-19
Petikan Wawancara dan Jawaban Post-Test SE-19
Mengenai Kemampuan Literasi Matematika
P: apakah kamu dapat memahami jawaban dari setiap soal yang kamu kerjakan?
SE-19: ya mbak…
P: bagaimana langkahmu dalam menyelesaikan soal tersebut?
SE-19: membaca soal, mencari apa yang diketahui dan ditanyakan
P: oke..coba sekarang kamu bacakan kembali soal no 3.
SE-19: Di sebuah gedung, terdapat dua jenis jendela yaitu berbentuk persegi dan persegi
panjang. Jika diketahui keliling jendela persegi samadengan dua kali keliling jendela
persegi panjang dan luas jendela persegi , sedangkan panjang jendela persegi
panjang . Tentukan lebar jendela persegi panjang!
P:masalah apa yang ada pada soal no 3 dek?
SE-19:itu cari lebar mbak
P: informasi apa saja yang kamu dapat dari soal?
SE-19:keliling jendela persegi samadengan dua kali keliling jendela persegi panjang,
luas jendela persegi , panjang jendela persegi panjang P: kemarin gimana cara adek untuk mengerjakannya?
SE-19: gak tau lupa mbak, kemarin itu saya hanya mencari sisi dari persegi lalu gak saya
lanjutkan hee
P: kenapa tidak kamu lanjutkan untuk menjawab soal dek?
SE-19: lha bingung mbak dan waktunya kurang hee
P: lalu apakah dalam mengerjakan soal kamu menggunakan simbol-simbol matematika?
SE-19: kadang-kadang mbak...
P: mengapa kamu menggunakan simbol-simbol matematika dalam mengerjakannya?
SE-19: agar lebih mudah memahami soal mbak dan bisa memilih rumus yang tepat
P: apakah dalam mengerjakan soal, kamu menggunakan alat-alat matematika seperti
penggaris, jangka, atau alat matematika lainnya?
SE-19: kadang mbak kalau diperlukan saya menggunakan penggaris
Soal no 5
P: coba bacakan kembali soal no 5 dek!
SE-19: Di sebuah toko menjual dua jenis cermin. Jenis I berbentuk persegi dan jenis II
berbentuk persegi panjang. Jika keduanya memiliki hubungan panjang cermin persegi
panjang
panjang sisi cermin persegi, lebar cermin persegi panjang samadengan
panjang sisi persegi. Jika keliling cermin persegi adalah . Hitunglah keliling
cermin persegi panjang!
P: masalah apa yang ada pada soal?
SE-19: itu mencari keliling persegi panjang
P: informasi yang didapat apa saja?
SE-19: panjang cermin persegi panjang
panjang sisi cermin persegi, lebar cermin
persegi panjang samadengan
panjang sisi persegi. Jika keliling cermin persegi adalah
P: bagaimana kemarin adek mengerjakannya?
SE-19: itu mbak mencari panjang
dan lebar
P: itu didapat dari mana dek?
450
SE-19: itu kan keliling persegi jadi sisinya
mbak
P: oke lalu bagaimana kamu mencari kelilingnya?
SE-19: itu mbak pakai rumus Soal no 6
P: bacakan kembali soal no 6!
SE-19: Di samping rumah Aldi terdapat taman berbentuk jajargenjang. Jika dan . Hitung:
a.
b. Besar
P: masalah apa yang ada pada soal dek?
SE-19: mencari x dan besar sudut Q
P: informasi apa yang ada pada soal
SE-19: dan P: bagaimana kemarin kamu mengerjakannya?
SE-19: P: oke, lalu kemarin adek menuliskan , kira-kira nih dek perhitungan
itu benar atau salah?
SE-19: salah..
P: harusnya berapa dek?
SE-19: mbak…
Soal no 8
P: bacakan kembali soal no 8 dek!
SE-19: Bu Susi pergi ke toko alat tulis membeli buku gambar berbentuk persegi panjang
untuk anaknya. Jika panjang buku gambar samadengan
kali lebarnya dan luasnya
. Tentukan keliling buku gambar tersebut!
P: masalah apa yang ada pada soal dek?
SE-19: kurang tahu…
P: yang ditanyakan apa dek?
SE-19: keliling mbak..
P: informasinya apa saja dek?
SE-19: panjang buku gambar samadengan
kali lebarnya dan luasnya
P: kemarin kenapa gak dikerjakan dek?
SE-19: gak paham sama soalnya dan bingung mbak
451
Petikan Jawaban Post-Test SE-19
452
453
SE-19 soal no 3
Soal no 4
No Jenis
Kesalahan
Ket Alasan/penjelasan Asumsi awal
penyebab kesalahan
1
2
3
4
5
Reading
Comprehension
Transformation
Process skill
Encoding
-
-
X
X
X
Tidak dapat diselidiki melalui hasil
pekerjaan
SE-19 mampu menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang
ditanyakan
SE-19 sudah memilih strategi yang
benar untuk mencari sisi persegi
tetapi SE-19 hanya berhenti sampai
sisi persegi
SE-19 melakukan perhitungan
yang salah saat mencari sisi
persegi
SE-19 tidak menuliskan
kesimpulan
-
-
SE-19 kurang
memahami maksud
dari soal sehingga
tidak punya waktu
untuk meneruskan
jawabannya
SE-19 belum begitu
memahami tentang
bentuk akar kuadrat
SE-19 tidak memiliki
waktu lebih untuk
mengerjakan lebih
lanjut
No Jenis
Kesalahan
Ket Alasan/penjelasan Asumsi awal
penyebab kesalahan
1
2
3
4
5
Reading
Comprehension
Transformation
Process skill
Encoding
-
-
X
X
X
Tidak dapat diselidiki melalui hasil
pekerjaan
SE-19 mampu menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang
ditanyakan
SE-19 mampu menyusun strategi
dengan benar
SE-19 melakukan perhitungan
dengan benar namun menjadi salah
karena sudah melakukan kesalahan
pada proses transformation
SE-19 menuliskan jadi kelilingnya
-
-
SE-19 kurang
memahami konsep
keliling persegi
panjang untuk mencari
panjang dan lebar
SE-19 telah
melakukan kessalahan
pada proses
transformation
SE-19 telah
melakukan kessalahan
pada proses
transformation
454
Soal no 6
Soal no 8
No Jenis
Kesalahan
Ket Alasan/penjelasan Asumsi awal
penyebab kesalahan
1
2
3
4
5
Reading
Comprehension
Transformation
Process skill
Encoding
-
-
-
X
X
Tidak dapat diselidiki melalui hasil
pekerjaan
SE-19 mampu menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang
ditanyakan
SE-19 menyusun strategi untuk
mencari besar menggunakan
sifat jajargenjang
SE-19 melakukan kesalahan saat
perhitungan
SE-19 menuliskan
-
-
-
SE-19 kurang
memahami konsep
operasi hitung pada
bilangan bulat
SE-19 telah
melakukan kessalahan
pada process skill
No Jenis
Kesalahan
Ket Alasan/penjelasan Asumsi awal
penyebab kesalahan
1
2
3
Reading
Comprehension
Transformation
-
-
X
Tidak dapat diselidiki melalui hasil
pekerjaan
SE-19 mampu menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang
ditanyakan
SE-19 tidak menuliskan strategi
-
-
Berdasarkan
wawancara SE-19
mengaku kehabisan
waktu untuk
mengerjakan
455
Lampiran 60 Post-Test SE-20
Petikan Wawancara dan Jawaban Post-Test SE-20
Mengenai Kemampuan Literasi Matematika
P: apakah kamu dapat memahami jawaban dari setiap soal yang kamu kerjakan?
SE-20: ya mbak…
P: bagaimana langkahmu dalam menyelesaikan soal tersebut?
SE-20: membaca soal, memahami soal, cari apa yang diketahui dan ditanyakan
P: oke..coba sekarang kamu bacakan kembali soal no 3.
SE-20: Di sebuah gedung, terdapat dua jenis jendela yaitu berbentuk persegi dan persegi
panjang. Jika diketahui keliling jendela persegi samadengan dua kali keliling jendela
persegi panjang dan luas jendela persegi , sedangkan panjang jendela persegi
panjang . Tentukan lebar jendela persegi panjang!
P:masalah apa yang ada pada soal?
SE-20:menghitung lebar jendela persegi panjang mbak
P: informasi apa saja yang kamu dapat dari soal?
SE-20: keliling jendela persegi samadengan dua kali keliling jendela persegi panjang
dan luas jendela persegi , panjang jendela persegi panjang .
P: kemarin gimana cara adek untuk mengerjakannya?
SE-20: menghitung sisi persegi dulu mbak
P:coba jelaskan kepada saya bagaimana cara menghitung sisi persegi dek?
SE-20: itu mbak luasnya saya akar kan rumus luas persegi itu P:oke, lalu setelah itu kamu mencari apa dek?
SE-20: mencari keliling persegi mbak
P: oke setelah mencari keliling persegi kamu mencari keliling persegi panjang?
SE-20: iya mbak..
P: kenapa keliling persegi panjang itu dua kali keliling persegi dek?
SE-20: (diam)..hehe
P: seharusnya kamu kali dua atau kamu bagi dua dek?
SE-20: hee dibagi dua mbak...
P: oke sekarang sudah tahu letak kesalahan kamu kemarin kan dek?
SE-20:: iya mbak..
P: lalu apakah dalam mengerjakan soal kamu menggunakan simbol-simbol matematika?
SE-20: kadang-kadang mbakk..
P: mengapa kamu menggunakan simbol-simbol matematika dalam mengerjakannya?
SE-20: agar lebih mudah mengerjakan soal
P: apakah dalam mengerjakan soal, kamu menggunakan alat-alat matematika seperti
penggaris, jangka, atau alat matematika lainnya?
SE-20: kalau diperlukan saja mbak
Soal no 4
P: coba bacakan soal no 4 dek!
SE-20: Pak Waluyo membeli dua jenis papan untuk membuat rak buku. Papan tersebut
berbentuk persegi dan persegi panjang. Jika papan persegi panjang memiliki
perbandingan panjang dan lebar adalah dan keliling . Jika papan persegi
memiliki panjang sisi
lebar persegi panjang. Hitung keliling papan persegi tersebut!
P: itu masalahnya apa?
SE-20: hitung keliling papan persegi tersebut
P: informasi apa yang ada pada soal dek?
456
SE-20: dan K persegi panjang ,jika papan persegi memiliki panjang sisi
lebar persegi panjang
P: kemarin bagaimana adek mengerjakannya?
SE-20: pakai rumus keliling mbak jadi
P: lebarnya berapa dek?
SE-20: mbak jadi sisi persegi
terus kelilingnya
Soal no 5
P: coba bacakan kembali soal no 5 dek!
SE-20: Di sebuah toko menjual dua jenis cermin. Jenis I berbentuk persegi dan jenis II
berbentuk persegi panjang. Jika keduanya memiliki hubungan panjang cermin persegi
panjang
panjang sisi cermin persegi, lebar cermin persegi panjang samadengan
panjang sisi persegi. Jika keliling cermin persegi adalah . Hitunglah keliling
cermin persegi panjang!
P: masalah apa yang ada pada soal?
SE-20: menghitung keliling cermin persegi panjang
P: informasi yang adek dapat apa saja?
SE-20: keduanya memiliki hubungan panjang cermin persegi panjang
panjang sisi
cermin persegi, lebar cermin persegi panjang samadengan
panjang sisi persegi.
Keliling cermin persegi adalah
P: bagaimana adek menyelesaikan soal tersebut?
SE-20: mencari keliling persegi panjang mbak
P: oke kenapa itu panjangnya dan lebarnya ? Dapat darimana coba?
SE-20: (diam)
P: hayo kok tiba-tiba bisa muncul seperti itu?
SE-20:panjangnya
panjang sisi cermin persegi dan lebarnya
panjang sisi persegi
P: terus panjang sisi persegi berapa dek?
SE-20: (diam) ehmt,,, mbak
P: hayo dibaca kembali apakah itu panjang sisi persegi?
SE-20: keliling persegi mbak
P: oke kalau kelilingnya panjang sisi persegi berapa dek?
SE-20: mbak
Soal no 6
P: bacakan kembali soal no 6!
SE-20: Di samping rumah Aldi terdapat taman berbentuk jajargenjang. Jika dan . Hitung:
a.
b. Besar
P: masalah apa yang ada pada soal dek?
SE-20: hitung dan besar sudut
P: informasi apa yang ada pada soal
SE-20: dan P: bagaimana kemarin kamu mengerjakannya?
SE-20: (diam) P: hasil akhir yang adek kerjakan sih sudah benar, tapi kemarin adek menuliskan
, kira-kira nih dek perhitungan adek benar atau salah?
SE-20: (diam) salah..
457
P: harusnya berapa dek?
SE-20: mbak…
Soal no 8
P: bacakan kembali soal no 8 dek!
SE-20: Bu Susi pergi ke toko alat tulis membeli buku gambar berbentuk persegi panjang
untuk anaknya. Jika panjang buku gambar samadengan
kali lebarnya dan luasnya
. Tentukan keliling buku gambar tersebut!
P: masalah apa yang ada pada soal dek?
SE-20: tentukan keliling buku gambar tersebut…
P: informasinya apa saja dek?
SE-20: panjang buku gambar samadengan
kali lebarnya dan luasnya
P: terus gimana ngerjainnya??
SE-20:
P: hayo dicermati kembali soalnya dek yang
itu panjangnya atau lebarnya dek di
soal?
SE-20: (membaca) ehmt..panjangnya mbak
P: berarti jawabanmu alah atau benar dek?
SE-20: salah mbak…
458
Petikan Jawaban Post-Test SE-20
459
460
SE-20 soal no 3
Soal no 6
No Jenis
Kesalahan
Ket Alasan/penjelasan Asumsi awal
penyebab kesalahan
1
2
3
4
5
Reading
Comprehension
Transformation
Process skill
Encoding
-
-
-
X
X
Tidak dapat diselidiki melalui hasil
pekerjaan
SE-20 mampu menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang
ditanyakan
SE-20 sudah memilih strategi yang
benar menjawab pertanyaan yang
ada pada soal
SE-20 melakukan kesalahan saat
proses mencari keliling persegi
panjang dari persamaan yang ada
pada soal
SE-20 menuliskan lebar persegi
panjang adalah
-
-
-
SE-20 kurang
memahami konsep
persamaan yang ada
pada soal
SE-20 telah
melakukan kesalahan
pada process skill
No Jenis
Kesalahan
Ket Alasan/penjelasan Asumsi awal
penyebab kesalahan
1
2
3
4
5
Reading
Comprehension
Transformation
Process skill
Encoding
-
-
-
X
X
Tidak dapat diselidiki melalui hasil
pekerjaan
SE-20 mampu menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang
ditanyakan
SE-20 menyusun strategi untuk
mencari besar menggunakan
sifat jajargenjang
SE-20 melakukan kesalahan saat
perhitungan
SE-12 menuliskan
-
-
-
SE-12 kurang
memahami konsep
operasi hitung pada
bilangan bulat
SE-12 telah
melakukan kessalahan
pada process skill
461
Soal no 8
No Jenis
Kesalahan
Ket Alasan/penjelasan Asumsi awal
penyebab kesalahan
1
2
3
4
5
Reading
Comprehension
Transformation
Process skill
Encoding
-
X
X
X
X
Tidak dapat diselidiki melalui hasil
pekerjaan
SE-20 mampu menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang
ditanyakan, namun salah dalam
menuliskan bentuk aljabar dari
informasi yang ada
SE-20 telah mampu menyusun
strategi yang benar
SE-20 salah menyusun strategi
untuk mencari panjang dan lebar
pada persegi panjang
SE-20 menuliskan keliling persegi
panjang adalah
-
-
SE-20 melakukan
kesalahan pada
langkah proses
comprehension
SE-20 telah salah
dalam langkah
comprehension
SE- 20 telah
melakukan kesalahan
pada langkah
sebelumnya
462
Lampiran 61
Wawancara dengan Guru
Wawancara dengan guru dilakukan untuk menambah pengetahuan peneliti dalam
pengelolaan kelas sehingga dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan siswa dalam
mengerjakan soal. Berikut hasil wawancara peneliti kepada salah satu guru matematika di
SMP Negeri 1 Selogiri:
P: maaf bu, saya akan cerita dan tanya ke ibu terkait penelitian yang sudah saya lakukan
S: iya mbak bagaimana?
P: kemarin saya sudah melakukan wawancara ke beberapa siswa, ternyata mereka
banyak melakukan kesalahan pada process skill menurut ibu bagaimana langkah untuk
meminimalisisr kesalahan yang dilakukan oleh siswa tersebut?
S: langkah pertama siswa membaca lebih cermat, diperhatikan sungguh-sungguh maksud
pernyataan dan pertanyaan setelah anak paham soal baru menuliskan apa yang diketahui,
apa yang ditanyakan, kemudian anak memproses dengan memilih rumus yang sesuai
dengan pertanyaan, memasukkan informasi yang telah dituliskan sebelumnya dan
memprosesnya sehingga mendapatkan jawaban yang tepat
P: kemarin juga saya menemukan siswa kebanyakan salah menuliskan satuan pada luas
dan keliling bahkan banyak yang terbalik, menurut ibu apa yang membuat siswa
melakukan kesalahan tersebut?
S: siswa kadang kurang cermat dalam pemahaman soal walaupun pada soal biasanya
sudah dituliskan satuan untuk keliling ataupun luas itu sendiri
P: iya bu, terus ini bu kemarin kan saya memberikan soal tentang hubungan luas persegi
panjang dan luas persegi tetapi masih banyak siswa yang masih melakukan kesalahan
saat mengolah informasi yang ada?
S: kadang anak masih belum memahami dengan benar informasi yang ada pada soal
misalnya diketahui luas persegi panjang=luas persegi, dari situ saja anak sudah bingung
memprosesnya meskipun sebenarnya soal tersebut dapat dikerjakan
P: iya bu, sebenarnya kalau ditanya langsung itu bisa menjawab dengan benar tapi
kenapa saat mengerjakan sendiri itu masih mengalami kebingungan ya bu?
S: mungkin saat mengerjakan soal anak kurang persiapan sehingga merasa nervous dna
terburu-buru sehingga apa yang sudah dipersiapkan jadi lupa
P: iya bu padahal saya merasa soal yang saya berikan itu mudah
S: mudah buat guru belum tentu mudah untuk siswa. Untuk itulah pandai-pandailah
seorang guru membawa pikiran guru ke dalam pikiran anak sehingga dapat mengetahui
seberapa kemampan anak baik secara psikis maupun kemampuan. Guru harus tahu
kemampuan dan kekurangan anak sehingga guru dapat masuk ke dunia pikiran anak,
harus tahu bagaimana memancing anak sehingga timbul minat, kemauan, dan sadar akan
kemampuannya, tidak tergesa-gesa sehingga anak bisa memahami soal yang ada, anak
dapat menjawab pertanyaan secara rinci dan tepat sehingga dapat meminimalisir
kesalahan.
P: iya bu, menurut ibu bagaimana pembelajaran matematika yang baik itu?
S: menurut saya berdasarkan kondisi yang ada di sekolah ini adalah guru harus dapat
mengajak anak memahami dengan lingkungan sekitar jadi anak tidak menganggap
matematika itu ilmu yang saklek seakan-akan seperti bermain. Misalnya saat menjelaskan
materi persegi panjang, guru harus menunjukkan contoh persegi panjang dalam
kehidupan sehari-hari dan guru harus menunjukkan unsur-unsur yang ada pada persegi
463
panjang misal mana panjangnya, lebarnya, sudut-sudutnya, serta diagonal-diagonalnya
sehingga anak terpancing untuk mempelajarinya lebih lanjut.
P: baik bu, lalu menurut ibu mengapa anak masih melakukan kesalahan saat mengerjakan
soal yang sama dengan soal yang sudah dijelaskan saat pembelajaran
S: itulah kelemahan anak, anak sekarang dengan anak zaman dulu berbeda mbak. Anak
zaman dulu pulang sekolah disuruh belajar ya belajar lah anak sekarang pulang sekolah
ya main game. Untuk itulah guru harus pandai memancing anak sehingga mereka
termotivasi untuk penasaran mencari jawaban dari pertanyaan yang ada pada soal
dengan benar dan guru harus bisa menfasilitasi anak sehingga ketika anak mengalami
kesulitan saat mengerjakan soal guru dapat memberikan penjelasan dan solusi yang
mudah diterima oleh anak.
P: iya bu, terimakasih atas waktu, saran, dan bimbingannya.
S: iya mbak.
464
Lampiran 62 Kemampuan Awal SE-22
Deskripsi Kemampuan Awal Literasi Matematika SE-22
Berdasarkan hasil observasi pre-test, petikan wawancara, dan hasil jawaban subjek
SE-22 (lampiran 49) menunjukkan bahwa SE-22 memiliki kemampuan literasi maematika
yang baik. Berdasarkan hasil wawancara SE-22 telah mampu mengidentifikasi masalah
dengan menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari masalah yang disajikan
setelah membaca soal. SE-22 telah mampu mengomunikasikan masalah yang ada pada soal
dengan baik, mampu untuk mengubah permasalahan dari dunia nyata ke dalam bentuk
matematika.
Berdasarkan hasil wawancara SE-22 telah mampu menyusun strategi untuk menjawab
pemasalahan yang ada pada soal namun pada saat proses perhitungan mencari panjang
maksimal rusuk persegi SE-22 melakukan kesalahan dengan membagi keliling persegi
panjang dengan .
Berdasarkan hasil wawancara SE-22 belum menunjukkan kemampuan menalar dan
memberi alasan karena SE-22 mengaku masih mengalami kebingungan saat proses penalaran
walaupun hasil jawaban akhir dari SE-22 bernilai benar.
Sedangkan pada kemampuan using symbolic, formal and technical language and
operation dan kemampuan using mathematics tools belum terlihat dari hasil pekerjaan SE-22
meskipun pada saat wawancara SE-22 mengaku akan menggunakan simbol dan alat
matematika dalam mengerjakan persoalan jika dibutuhkan. Namun pada saat pengerjaan soal
ini SE-22 belum menunjukkan dua kemampuan tersebut.
Berdasarkan keseluruhan jawaban SE-22 dalam menyelesaikan masalah dan
bagaimana respon SE-22 ketika wawancara menunjukkan bahwa SE-22 memiliki
kemampuan awal literasi matematika yang cukup, namun SE-22 belum menunjukkan
kemampuan using symbolic, formal and technical language and operation dan kemampuan
using mathematics tools saat mengerjakan soal pre-test no 5 tersebut. Pada saat wawancara
SE-22 mengaku masih mengalami kesulitan jika harus menggunakan simbol matematika
pada saat SE-22 mengerjakan soal yang diberikan.
465
Lampiran 63 Kemampuan Awal SE-10
Deskripsi Kemampuan Awal Literasi Matematika SE-10
Berdasarkan hasil observasi pre-test, petikan wawancara, dan hasil jawaban subjek
SE-10 (lampiran 50) menunjukkan bahwa SE-10 mengidentifikasi masalah dengan
menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari masalah yang disajikan setelah
membaca soal. SE-10 telah mampu mengomunikasikan masalah yang ada pada soal dengan
baik, mampu untuk mengubah permasalahan dari dunia nyata ke dalam bentuk matematika,
mampu menyusun strategi untuk menjawab pemasalahan yang ada pada soal, mampu
menalar dan memberi alasan atas pekerjaannya yang SE-10 kerjakan.
Berdasarkan hasil wawancara SE-10 sudah menunjukkan kemampuan untuk
menjelaskan strategi yang SE-10 gunakan untuk menjawab persoalan yang ada sehingga ini
menunjukkan bahwa SE-10 telah memenuhi kemampuan devising strategies, reasoning and
argument.
Sedangkan pada kemampuan using symbolic, formal and technical language and
operation dan kemampuan using mathematics tools belum terlihat dari hasil pekerjaan SE-10
meskipun pada saat wawancara SE-10 mengaku akan menggunakan simbol dan alat
matematika dalam mengerjakan persoalan jika dibutuhkan. Namun pada saat pengerjaan soal
ini SE-10 belum menunjukkan dua kemampuan tersebut.
Berdasarkan keseluruhan jawaban SE-10 dalam menyelesaikan masalah dan
bagaimana respon SE-10 ketika wawancara menunjukkan bahwa SE-10 memiliki
kemampuan awal literasi matematika yang cukup dikarenakan saat pengerjaan pre-test ini
SE-10 belum menunjukkan kemampuan using symbolic, formal and technical language and
operation dan kemampuan using mathematics tools saat mengerjakan soal pre-test no 5
tersebut. SE-10 mengaku masih mengalami kebingungan saat harus menggunakan simbol
matematika dalam mengerjakan soal yang ada.
466
Lampiran 64 Kemampuan Awal SE-09
Deskripsi Kemampuan Awal Literasi Matematika SE-09
Berdasarkan hasil observasi pre-test, petikan wawancara, dan hasil jawaban subjek
SE-09 (lampiran 51) menunjukkan bahwa SE-09 telah mengidentifikasi masalah dengan
menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari masalah yang disajikan setelah
membaca soal. SE-09 telah mampu mengomunikasikan masalah yang ada pada soal dengan
baik, mampu untuk mengubah permasalahan dari dunia nyata ke dalam bentuk matematika.
Berdasarkan hasil wawancara dengan SE-09 menunjukkan bahwa SE-09 belum
memiliki kemampuan menyusun strategi yang baik karena pada saat pengerjaan soal nomor 5
ini SE-09 terlihat hanya menuliskan rumus yang SE-09 ketahui tanpa berpikir apakah rumus
tersebut dapat menjawab persoalan pada nomor 5. Pada saat wawancara tentang kemampuan
menalar dan memberi alasan SE-09 tidak dapat menjelaskan arti dari pekerjaan yang sudah
SE-09 kerjakan. Hal ini menunjukkan bahwa SE-09 belum memiliki kemampuan untuk
menalar dan memberi alasan.
Berdasarkan hasil pekerjaan SE-09 terlihat bahwa SE-09 belum memiliki kemampuan
using symbolic, formal and technical language and operation dan kemampuan using
mathematics tools saat mengerjakan soal karena pada saat pengerjaan soal nomor 5 ini SE-09
langsung mengerjakan dengan cara cepat tanpa menggunakan simbol dan alat matematika.
Berdasarkan keseluruhan jawaban SE-09 dalam menyelesaikan masalah dan
bagaimana respon SE-09 ketika wawancara menunjukkan bahwa SE-09 memiliki
kemampuan awal literasi matematika yang kurang karena SE-09 belum menunjukkan
kemampuan menyusun strategi, menalar dan memberi alasan, using symbolic, formal and
technical language and operation dan kemampuan using mathematics tools saat mengerjakan
soal pre-test no 5 tersebut.
467
Lampiran 65 Kemampuan Awal SE-12
Deskripsi Kemampuan Awal Literasi Matematika SE-12
Berdasarkan hasil observasi pre-test, petikan wawancara, dan hasil jawaban subjek
SE-12 (lampiran 52) menunjukkan bahwa SE-12 telah mampu mengidentifikasi masalah
dengan menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari masalah yang disajikan
setelah membaca soal. Terlihat bahwa SE-12 telah mampu mengomunikasikan masalah yang
ada pada soal dengan baik, mampu untuk mengubah permasalahan dari dunia nyata ke dalam
bentuk matematika.
Berdasarkan hasil pekerjaan SE-12 telah menunjukkan bahwa SE-12 sudah
kemampuan using symbolic, formal and technical language and operation, hal ini terlihat
pada saat SE-12 mengerjakan soal nomor 5.
Berdasarkan hasil wawancara dengan SE-12 terlihat bahwa SE-12 belum mampu
menyusun strategi yang tepat guna menjawab persoalan yang ada, SE-12 juga tidak
menunjukkan kemampuan kemampuan menalar dan memberi alasan, karena ketika SE-12
diwawancarai oleh peneliti SE-12 tidak mampu menjelaskan jawaban dari yang SE-12
tuliskan sendiri.
Sedangkan pada kemampuan using mathematics tools SE-12 mengaku hanya
menggunakan alat bantu matematika seperti penggaris di saat SE-12 merasa alat tersebut
dapat membantu SE-12 dalam menyelesaikan persoalan yang diberikan.
Berdasarkan keseluruhan jawaban SE-12 dalam menyelesaikan masalah dan
bagaimana respon SE-12 ketika wawancara telah menunjukkan bahwa SE-12 memiliki
kemampuan awal literasi matematika yang kurang karena SE-12 belum menunjukkan
kemampuan menyusun strategi, menalar dan memberi alasan, dan kemampuan using
mathematics tools saat mengerjakan soal pre-test no 5 tersebut.
468
Lampiran 66 Kemampuan Awal SE-19
Deskripsi Kemampuan Awal Literasi Matematika SE-19
Berdasarkan hasil observasi, petikan wawancara, dan hasil jawaban subjek SE-19
(lampiran 53) menunjukkan bahwa SE-19 mengidentifikasi masalah dengan menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari masalah yang disajikan setelah membaca soal.
SE-19 telah mampu mengomunikasikan masalah yang ada pada soal dengan baik, mampu
untuk mengubah permasalahan dari dunia nyata ke dalam bentuk matematika.
Berdasarkan hasil wawancara dengan SE-19 menunjukkan bahwa SE-19 belum
memiliki kemampuan menyusun strategi yang baik karena pada saat pengerjaan soal nomor 2
ini SE-19 terlihat bahwa SE-19 hanya asal menuliskan rumus yang menurutnya dapat
menjawab persoalan yang ada walaupun konsep rumus yang SE-19 tuliskan sebenarnya tidak
ada.. Pada saat wawancara tentang kemampuan menalar dan memberi alasan SE-19 tidak
dapat menjelaskan strategi yang sudah SE-19 pilih untuk mengerjakan persoalan yang ada.
Hal ini menunjukkan bahwa SE-19 belum memiliki kemampuan untuk menalar dan memberi
alasan.
Berdasarkan hasil pekerjaan SE-19 terlihat bahwa SE-19 belum memiliki kemampuan
using symbolic, formal and technical language and operation dan kemampuan using
mathematics tools saat mengerjakan soal karena pada saat pengerjaan soal nomor 2 ini SE-19
langsung mengerjakan dengan cara cepat tanpa menggunakan simbol dan alat matematika.
Pada keseluruhan jawaban SE-19 dalam menyelesaikan masalah dan bagaimana
respon SE-19 ketika wawancara menunjukkan bahwa SE-19 memiliki kemampuan awal
literasi matematika yang kurang karena SE-19 belum menunjukkan kemampuan menyusun
strategi, menalar dan memberi alasan, using symbolic, formal and technical language and
operation dan kemampuan using mathematics tools saat mengerjakan soal pre-test no 2
tersebut.
469
Lampiran 67 Kemampuan Awal SE-20
Deskripsi Kemampuan Awal Literasi Matematika SE-20
Berdasarkan hasil observasi, petikan wawancara, dan hasil jawaban subjek SE-20
(lampiran 54) menunjukkan bahwa SE-20 mengidentifikasi masalah dengan menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari masalah yang disajikan setelah membaca soal.
SE-20 telah mampu mengomunikasikan masalah yang ada pada soal dengan baik, mampu
untuk mengubah permasalahan dari dunia nyata ke dalam bentuk matematika.
Berdasarkan hasil wawancara dengan SE-20 menunjukkan bahwa SE-20 belum
memiliki kemampuan menyusun strategi yang baik karena pada saat pengerjaan soal nomor 2
ini SE-20 terlihat bahwa SE-20 hanya asal menuliskan rumus dari apa yang sudah SE-20
tuliskan pada informasi dan SE-20 hanya mengalikan semua angka yang ada pada informasi
yang SE-20 tuliskan, sedangkan rumus yang sebenarnya SE-20 tidak terdapat dalam konsep
bangun datar. Pada saat wawancara tentang kemampuan menalar dan memberi alasan SE-20
tidak dapat menjelaskan strategi yang sudah SE-20 pilih untuk mengerjakan persoalan yang
ada. Hal ini menunjukkan bahwa SE-20 belum memiliki kemampuan untuk menalar dan
memberi alasan.
Berdasarkan hasil pekerjaan SE-20 terlihat bahwa SE-20 belum memiliki kemampuan
using symbolic, formal and technical language and operation dan kemampuan using
mathematics tools saat mengerjakan soal karena pada saat pengerjaan soal nomor 2 ini SE-20
langsung mengerjakan dengan cara cepat tanpa menggunakan simbol dan alat matematika.
Pada keseluruhan jawaban SE-20 dalam menyelesaikan masalah dan bagaimana
respon SE-20 ketika wawancara menunjukkan bahwa SE-20 memiliki kemampuan awal
literasi matematika yang kurang karena SE-20 belum menunjukkan kemampuan menyusun
strategi, menalar dan memberi alasan, using symbolic, formal and technical language and
operation dan kemampuan using mathematics tools saat mengerjakan soal pre-test no 2
tersebut.
470
Lampiran 68 Kemampuan Akhir SE-22
Deskripsi Kemampuan Akhir Literasi Matematika SE-22
Berdasarkan hasil observasi, petikan wawancara, dan hasil jawaban subjek SE-22
(lampiran 55) untuk nomor soal 4 dan 5 tekah menunjukkan bahwa SE-22 dapat
mengidentifikasi masalah dengan menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan
dari masalah yang disajikan setelah membaca soal. SE-22 telah mampu mengomunikasikan
masalah yang ada pada soal dengan baik, mampu untuk mengubah permasalahan dari dunia
nyata ke dalam bentuk matematika.
Pada soal nomor 5 SE-22 telah mampu menyusun strategi dengan benar untuk
menyelesaikan persoalan yang diberikan. Berdasarkan hasil wawancara SE-22 juga telah
mampu menjelaskan strategi yang SE-22 tuliskan dengan baik dan lancar. Hal ini
menunjukkan bahwa SE-22 telah memiliki kemampuan mathematizing, devising strategies
for solving problems, reasoning and arguments.
Namun pada pekerjaan soal nomor 4 tingkat level 6, SE-22 telah melakukan
kesalahan pada saat transformation. Berdasarkan hasil wawancara kesalahan ini dilakukan
oleh SE-22 dikarenakan SE-22 kurang memahami konsep keliling persegi panjang dan
pemanfaatan konsep perbandingan pada saat mencari panjang dan lebar persegi panjang dari
keliling yang sudah diketahui. Meskipun pada saat wawancara sudah terlihat bahwa SE-22
mampu menjelaskan alasan dari setiap pekerjaan yang sudah SE-22 tuliskan pada lembar
pekerjaannya. Hal ini menunjukkan bahwa SE-22 sudah memiliki kemampuan menyusun
strategi, menalar dan memberikan alasan, walaupun SE-22 telah melakukan kesalahan pada
transformation yang mengakibatkan SE-22 juga melakukan kesalahan saat process skill dan
encoding.
Berdasarkan hasil pekerjaan SE-22 untuk nomor soala 4 dan nomor 5 belum terlihat
bahwa SE-22 menggunakan alat dan simbol matematika. Hal ini diperkuat dengan hasil
wawancara SE-22 mengakui hanya menggunakan simbol dan alat matematika jika menurut
SE-22 diperlukan dan dapat mempermudah langkah pekerjaan untuk menjawab persoalan.
Berdasarkan keseluruhan jawaban SE-22 dalam menyelesaikan masalah dan
bagaimana respon SE-22 ketika wawancara menunjukkan bahwa SE-22 memiliki
kemampuan literasi matematika yang baik dan meningkat dari kemampuan awal meskipun
dalam pekerjaannnya SE-22 belum menunjukkan kemampuan using symbolic, formal and
technical language and operation dan kemampuan using mathematics tools serta berdasarkan
analisis Newman soal nomor 4 level 6 SE-22 telah melakukan kesalahan pada process skill
yang berakibat pula SE-22 melakukan kesalahan encoding.
471
472
Lampiran 69 Kemampuan Akhir SE-10
Deskripsi Kemampuan Akhir Literasi Matematika SE-10
Berdasarkan hasil observasi, petikan wawancara, dan hasil jawaban subjek SE-10
(lampiran 56) untuk nomor soal 4 dan 5 telah menunjukkan bahwa SE-10 mampu
mengidentifikasi masalah dengan menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan
dari masalah yang disajikan setelah membaca soal. SE-10 telah mampu mengomunikasikan
masalah yang ada pada soal dengan baik, mampu untuk mengubah permasalahan dari dunia
nyata ke dalam bentuk matematika.
Pada soal nomor 4 dan 5 SE-10 belum mampu menyusun strategi dengan benar untuk
menyelesaikan persoalan yang diberikan. Walaupun pada hasil wawancara SE-10 juga telah
mampu menjelaskan strategi yang SE-10 tuliskan dengan baik dan lancar. Hal ini
menunjukkan bahwa SE-22 telah memiliki kemampuan mathematizing, devising strategies
for solving problems, reasoning and arguments walaupun strategi yang digunakan oleh SE-
10 belum mampu menjawab persoalan yang ada pada soal nomor 4 dan 5.
Pada pekerjaan soal nomor 4 tingkat level 6, SE-10 telah melakukan kesalahan pada
saat transformation. Berdasarkan hasil wawancara kesalahan ini dilakukan oleh SE-10
dikarenakan SE-10 kurang dapat mengolah informasi yang ada pada soal, kurang memahami
konsep keliling persegi panjang dan pemanfaatan konsep perbandingan pada saat mencari
panjang dan lebar persegi panjang dari keliling yang sudah diketahui. Meskipun pada saat
wawancara sudah terlihat bahwa SE-10 mampu menjelaskan alasan dari setiap pekerjaan
yang sudah SE-10 tuliskan pada lembar pekerjaannya. Hal ini menunjukkan bahwa SE-10
sudah memiliki kemampuan menyusun strategi, menalar dan memberikan alasan, walaupun
SE-10 telah melakukan kesalahan pada transformation yang mengakibatkan SE-10 juga
melakukan kesalahan saat process skill dan encoding.
Sedangkan pada pekerjaan soal no 5 tingkat level 5, SE-10 juga melakukan kesalahan
saat transformation. Berdasarkan hasil wawancara kesalahan ini terjadi karena SE-10
mengalami kebingungan saat mengolah informasi yang ada pada soal, hal ini ditunjukkan SE-
10 pada saat menuliskan apa yang diketahui SE-10 hanya menuliskan kembali kalimat yang
ada pada soal. Kesalahan transformation ini juga mengakibatkan kesalahan process skill dan
encoding.saat process skill SE-10 melakukan perhitungan tanpa alasan yang logis, SE-10
juga tidak menunjukkan kemampuan menalar dan memberikan alasan.
473
Pada keseluruhan jawaban SE-10 dalam menyelesaikan masalah dan bagaimana
respon SE-10 ketika wawancara menunjukkan bahwa SE-10 memiliki kemampuan akhir
literasi matematika yang baik dan meningkat dari kemaampuan pre-test hanya saja SE-10
belum menunjukkan kemampuan reasoning and ergument saat mengerjakan soal post-test no
4 dan 5 tersebut. Sehingga SE-10 melakukan kesalahan saat proses transformation, process
skill, dan encoding. Kesalahan SE-10 pada soal no 4 diakibatkan karena kurangnya
pemahaman SE-10 pada konsep perbandingan keliling persegi panjang untuk mencari
panjang dan lebar persegi panjang tersebut. Ini mengakibakan SE-10 melakukan kesalahan
pada proses encoding. Sedangkan pada nomor 5 SE-10 melakukan kesalahan yang
diakibatkan dari kurangnya SE-10 dalam memahami informasi yang ada pada soal sehingga
melakukan kesalahan saat prose transformation, process skill, dan encoding.
474
Lampiran 70 Kemampuan Akhir SE-09
Deskripsi Kemampuan Akhir Literasi Matematika SE-09
Berdasarkan hasil observasi, petikan wawancara, dan hasil jawaban subjek SE-09
(lampiran 57) untuk soal nomor 3 dan nomor 4 telah menunjukkan bahwa SE-09 mampu
mengidentifikasi masalah dengan menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan
dari masalah yang disajikan setelah membaca soal. SE-09 juga telah mampu
mengomunikasikan masalah yang ada pada soal dengan baik, mampu untuk mengubah
permasalahan dari dunia nyata ke dalam bentuk matematika.
Berdasarkan pekerjaan SE-09 untuk soal nomor 3 SE-09 telah mampu menyusun
strategi yang benar untuk menjawab pertanyaan yang ada pada soal. Namun SE-09
melakukan kesalahan pada process skill berdasarkan hasil wawancara hal ini disebabkan
karena SE-09 kurang memahami konsep luas persegi untuk mencari panjang sisi persegi dari
luas yang sudah diketahui. Kesalahan process skill ini juga yang menyebabkan SE-09
melakukan kesalahan encoding pada saat mengerjakan soal no 3.
Pada pekerjaan SE-09 untuk soal nomor 4 SE-09 belum mampu menyusun strategi
yang benar untuk menjawab permasalahan yang ada pada soal. Meskipun pada saat
wawancara SE-09 sudah menunjukkan kemampuan menalar dan memberikan alasan dari
setiap pekerjaan yang SE-09 tuliskan. Pada pekerjaan SE-09 ini juga sudah terlihat
kemampuan using symbolic. Pemilihan strategi yang kurang tepat ini mengakibatkan SE-09
melakukan kesalahan pada saat transformation hal ini disebabkan karena SE-09 kurang
memahami konsep keliling persegi panjang dan konsep perbandingan yang digunakan untuk
mencari panjang dan lebar persegi panjang dari keliling yang sudah diketahui. Kesalahan
transformation yang dilakukan oleh SE-09 ini juga mengakibatkan SE-09 melakukan
kesalahan process skill dan encoding.
Berdasarkan keseluruhan jawaban SE-09 dalam menyelesaikan masalah dan
bagaimana respon SE-09 ketika wawancara menunjukkan bahwa SE-09 memiliki
kemampuan literasi matematika yang baik dan meningkat dari pre-test hanya saja SE-09
masih melakukan kesalahan saat penggunaan konsep rumus luas persegi untuk mencari
panjang sisi persegi pada saat mengerjakan soal no 3. Sedangkan dalam mengerjakan soal no
4 SE-09 juga melakukan kesalahan pada transformation yang diakibatkan dari kurangnya
pemahaman SE-09 pada saat menggunakan konsep perbandingan pada keliling persegi
panjang untuk mencari panjang dan lebar persegi panjang tersebut.
475
476
Lampiran 71 Kemampuan Akhir SE-12
Deskripsi Kemampuan Akhir Literasi Matematika SE-12
Berdasarkan hasil observasi, petikan wawancara, dan hasil jawaban subjek SE-12
(lampiran 58) menunjukkan bahwa SE-12 mengidentifikasi masalah dengan menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari masalah yang disajikan setelah membaca soal.
SE-12 telah mampu mengomunikasikan masalah yang ada pada soal dengan baik, mampu
untuk mengubah permasalahan dari dunia nyata ke dalam bentuk matematika, telah
menunjukkan kemampuan using symbolic, formal and technical language and operation.
Berdasarkan pekerjaan SE-12 untuk soal nomor 3 SE-12 telah mampu menyusun
strategi yang benar untuk mencari sisi persegi dari luas persegi yang sudah diketahui, namun
SE-12 telah melakukan kesalahan saat menyusun strategi untuk mencari lebar persegi
panjang. Hal ini disebabkan karena SE-12 kurang memahami informasi yang terdapat pada
soal yang sudah SE-12 tuliskan. Kesalahan pada comprehension yang dilakukan oleh SE-12
juga mengakibatkan SE-12 melakukan kesalahan process skill dan encoding pada saat
mengerjakan soal no 3.
Pada pekerjaan SE-12 untuk soal nomor 8 SE-12 telah mampu menyusun strategi
yang benar untuk menjawab permasalahan yang ada pada soal. Namun berdasarkan hasil
pekerjaan SE-12 terlihat bahwa SE-12 melakukan kesalahan comprehension ketika
menuliskan apa yang diketahui, hal ini terjadi karena SE-12 kurang teliti dan kurang
memahami informasi perbandingan yang ada pada soal. Jadi meskipun pemilihan strategi
yang dilakukan oleh SE-12 sudah tepat namun karena SE-12 telah melakukan kesalahan pada
comprehension ini juga menyebabkan SE-12 melakukan kesalahan pada process skill dan
encoding.
Berdasarkan keseluruhan jawaban SE-12 dalam menyelesaikan masalah dan
bagaimana respon SE-12 ketika wawancara menunjukkan bahwa SE-12 memiliki
kemampuan literasi matematika yang cukup baik dan meningkat dari pre-test meskipun SE-
12 telah menunjukkan kemampuan menyusun strategi, menalar dan memberi alasan, dan
kemampuan using mathematics tools saat mengerjakan soal no 3 namun SE-12 belum dapat
menyelesaikan permasalahan yang ada dengan sempurna karena SE-12 kurang memahami
informasi yang telah SE-12 tuliskan. Sedangkan untuk soal no 8 SE-12 sudah menunjukkan
kemampuan devising strategies yang baik tetapi SE-12 tetap melakukan kesalahan saat
process skill yang dikarenakan SE-12 kurang memahami permasalahan yang ada pada soal
477
sehingga SE-12 melakukan kesalahan saat penulisan informasi apa saja yang diketahui dari
soal sehingga mengakibatkan SE-12 melakukan kesalahan saat process skill meskipun
strategi yang SE-12 tuliskan sudah benar.
478
Lampiran 72 Kemampuan Akhir SE-19
Deskripsi Kemampuan Akhir Literasi Matematika SE-19
Berdasarkan hasil observasi, petikan wawancara, dan hasil jawaban subjek SE-19
(lampiran 59) menunjukkan bahwa SE-19 mengidentifikasi masalah dengan menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari masalah yang disajikan setelah membaca soal.
SE-19 telah mampu mengomunikasikan masalah yang ada pada soal dengan baik, mampu
untuk mengubah permasalahan dari dunia nyata ke dalam bentuk matematika.
Berdasarkan pekerjaan SE-19 untuk soal nomor 3 SE-19 telah mampu menyusun
strategi yang benar untuk mencari sisi persegi dari luas persegi yang sudah diketahui, namun
SE-19 belum mampu meneruskan strategi untuk mencari lebar persegi panjang. Hal ini
disebabkan karena SE-19 mengakui kebingungan saat mengerjakan soal nomor 3 dan
mengaaku kekurangan waktu dalam pengerjaan soal ini. Sehingga pada pengerjaan soal
nomor 3 ini SE-12 melakukan kesalahan transformation, process skill, dan encoding.
Pada pekerjaan SE-19 untuk soal nomor 6 SE-19 telah mampu menyusun strategi
yang benar untuk menjawab permasalahan yang ada pada soal. Namun berdasarkan hasil
pekerjaan SE-19 terlihat bahwa SE-19 melakukan kesalahan pada process skil. Berdasarkan
hasil wawancara dengan SE-19 hal ini terjadi karena SE-19 kurang memahami konsep
operasi hitung pada materi bilangan. Kesalahan process skill ini juga mengakibatkan SE-19
melakukan kesalahan encoding sehingga jawaban SE-19 belum mampu menjawab persoalan
yang ada.
Pada keseluruhan jawaban SE-19 dalam menyelesaikan masalah dan bagaimana
respon SE-19 ketika wawancara menunjukkan bahwa SE-19 memiliki kemampua literasi
matematika yang cukup baik dan meningkat dari pre-test. Berdasrkan hasil pekerjaan dan
wawancara dengan SE-19 saat pengerjaan soal no 3 SE-19 telah mampu mencari panjang sisi
persegi dari luuas persegi yang diketahui hanya saja SE-19 belum mampu menjawab soal
yang ada karena saat mengerjakan soal no 3 SE-19 mengalami kebingungan dan mengaku
kehabisan waktu untuk meneruskan menjawab pertanyaan yang ada pada soal. Sedangkan
pada saat SE-19 mengerjakan soal no 6 SE-19 sudah menunjukkan kemampuan devising
strategies yang baik hanya saja SE-19 melakukan kesalahan saat process skill pada operasi
hitung bilangan bulat. Hal ini pula yang menyebabkan SE-19 melakukan kesalahan pada
encoding.
479
Lampiran 73 Kemampuan Akhir SE-20
Deskripsi Kemampuan Akhir Literasi Matematika SE-20
Berdasarkan hasil observasi, petikan wawancara, dan hasil jawaban subjek SE-20
(lampiran 60) menunjukkan bahwa SE-20 mengidentifikasi masalah dengan menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari masalah yang disajikan setelah membaca soal.
SE-20 telah mampu mengomunikasikan masalah yang ada pada soal dengan baik, mampu
untuk mengubah permasalahan dari dunia nyata ke dalam bentuk matematika.
Berdasarkan pekerjaan SE-20 untuk soal nomor 3 SE-20 telah mampu menyusun
strategi yang benar untuk mencari sisi persegi dari luas persegi yang sudah diketahui, namun
SE-20 telah melakukan kesalahan saat menyusun strategi untuk mencari lebar persegi
panjang. Hal ini disebabkan karena SE-20 kurang memahami informasi tentang persamaaan
keliling persegi dan keliling persegi panjang yang sudah SE-20 tuliskan sebelumnya.
Kesalahan pada proses transformation ini menyebabkan SE-20 juga melakukan kesalahan
process skill dan encoding sehingga SE-20 belum mampu menjawab persoalan yang ada pada
soal nomor 3.
Pada pekerjaan SE-20 untuk soal nomor 6 SE-20 telah mampu menyusun strategi
yang benar untuk menjawab permasalahan yang ada pada soal. Namun berdasarkan hasil
pekerjaan SE-20 terlihat bahwa SE-20 melakukan kesalahan pada process skil. Berdasarkan
hasil wawancara dengan SE-20 hal ini terjadi karena SE-20 kurang memahami konsep
operasi hitung pada materi bilangan. Kesalahan process skill ini juga mengakibatkan SE-20
melakukan kesalahan encoding sehingga jawaban SE-20 belum mampu menjawab persoalan
yang ada.
Pada keseluruhan jawaban SE-20 dalam menyelesaikan masalah dan bagaimana
respon SE-20 ketika wawancara menunjukkan bahwa SE-20 memiliki kemampuan literasi
matematika yang cukup baik dan meningkat dari pre-test meskipun SE-20 telah menunjukkan
kemampuan menyusun strategi, menalar dan memberi alasan, dan kemampuan using
mathematics tools saat mengerjakan soal no 3 namun SE-20 belum dapat menyelesaikan
permasalahan yang ada dengan sempurna karena SE-20 kurang memahami informasi yang
telah SE-20 tuliskan sehingga mengakibatkan SE-20 melakukan kesalahan saat process skill
dan encoding. Sedangkan pada saat SE-20 mengerjakan soal no 6 SE-20 sudah menunjukkan
kemampuan devising strategies yang baik hanya saja SE-20 melakukan kesalahan saat
480
process skill pada operasi hitung bilangan bulat. Hal ini pula yang menyebabkan SE-20
melakukan kesalahan pada encoding.
481
Lampiran 74
Hasil Ulangan Tengah Semester Kelas Eksperimen
482
Lampiran 75
Hasil Ulangan Tengah Semester Kelas Kontrol
483
Lampiran 76
SK Pembimbing
484
Lampiran 77
Surat Izin Penelitian
485
Lampiran 78
SK Penelitian
486
Lampiran 79
Kegiatan Pembelajaran
487
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen
a. Pertemuan Pertama
Pada pertemuan pertama di kelas eksperimen dilaksanakan pada tanggal 26 April
2016. Pertemuan pertama ini dilaksanakan pre-test guna mengetahui kemampuan
awal dari siswa kelas eksperimen sebelum diberikannya perlakuan oleh peneliti.
Pre-test ini dilaksanakan pada pukul 07:00-08:40, pre-test berjalan lancar meski
banyak pertanyaan dari siswa yang muncul karena mereka kebingungan pada saat
pre-test berlangsung.
b. Pertemuan Kedua
Pada pertemuan kedua di kelas eksperimen dilaksanakan pada tanggal 03 Mei
2016. Pembelajaran dimulai pukul 07:00 dan berakhir pada pukul 08:40. Materi
yang diajarkan pada pertemuan kali ini adalah persegi panjang. Pembelajaran
dilaksanakan dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah.
Pembelajaran diawali dengan peneliti memberikan masalah kehidupan sehari-hari
yang berhubungan dengan materi persegi panjang. Setelah peneliti memberikan
masalah kepada siswa, peneliti membentuk kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5
siswa. Pada pembentukan kelompok berjalan tidak begitu kondusif karena ada
salah satu siswa yang tidak mau satu kelompok dengan anggota kelompok. Hal ini
membuat pembelajaran kerja kelompok agak terhambat, sehingga peneliti harus
memberikan pengertian terhadap siswa tersebut.
Setelah siswa duduk berkelompok dengan kelompok masing-masing. Peneliti
membagikan lembar kerja siswa dan kartu masalah kepada setiap kelompok untuk
dikerjakan secara berkelompok. Peneliti berkeliling dan memberikan bantuan
terbatas pada setiap kelompok. Peneliti di sini hanya sebatas sebagai fasilitator.
Selanjutnya setelah siswa selesai melakukan kerja kelompok, peneliti meminta
salah satu anggota dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya. Kemudian kelompok lain diminta untuk mencocokan dengan
hasil pekerjaannya.
Setelah itu peneliti membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Di akhir pembelajaran peneliti
memberikan kuis untuk dikerjakan siswa secara individu. Namun pelaksanakan
kuis di pertemuan kedua ini terdapat banyak kendala, karena pekerjaan siswa
banyak yang belum selesai.
488
c. Pertemuan Ketiga
Pada pertemuan ketiga di kelas eksperimen dilaksanakan pada tanggal 14 Mei
2016. Pembelajaran dimulai pukul 07:00 dan berakhir pada pukul 08:40. Materi
yang diajarkan pada pertemuan kali ini adalah persegi. Pembelajaran dilaksanakan
dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah. Pembelajaran
diawali dengan peneliti memberikan masalah kehidupan sehari-hari yang
berhubungan dengan materi persegi. Setelah peneliti memberikan masalah kepada
siswa, peneliti membimbing siswa untuk duduk sesuai dengan kelompok yang
sudah ditentukan pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ketiga ini kondisi
siswa pada saat berkelompok sudah kondusif tidak seperti pada pertemuan
sebelumnya.
Setelah siswa duduk berkelompok dengan kelompok masing-masing. Peneliti
membagikan lembar kerja siswa dan kartu masalah kepada setiap kelompok untuk
dikerjakan secara berkelompok. Peneliti berkeliling dan memberikan bantuan
terbatas pada setiap kelompok. Peneliti di sini hanya sebatas sebagai fasilitator.
Selanjutnya setelah siswa selesai melakukan kerja kelompok, peneliti meminta
salah satu anggota dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya. Kemudian kelompok lain diminta untuk mencocokan dengan
hasil pekerjaannya.
Setelah itu peneliti membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Di akhir pembelajaran peneliti
memberikan kuis untuk dikerjakan siswa secara individu. Pelaksanakan kuis juga
berlangsung lebih kondusif daripada pertemuan sebelumnya.
d. Pertemuan keempat
Pada pertemuan keempat di kelas eksperimen dilaksanakan pada tanggal 17
Mei 2016. Pembelajaran dimulai pukul 07:00 dan berakhir pada pukul 08:40.
Materi yang diajarkan pada pertemuan kali ini adalah persegi. Pembelajaran
dilaksanakan dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah.
Pembelajaran diawali dengan peneliti memberikan masalah kehidupan sehari-hari
yang berhubungan dengan materi jajargenjang. Setelah peneliti memberikan
masalah kepada siswa, peneliti membimbing siswa untuk duduk sesuai dengan
kelompok yang sudah ditentukan pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan
ketiga ini kondisi siswa pada saat berkelompok sudah kondusif tidak seperti pada
pertemuan sebelumnya. Pertemuan kali ini peneliti juga menggunakan alat peraga
489
yang digunakan untuk menemukan rumus mencari keliling dan luas jajargenjang.
Peneliti memintaa bantuan kepada dua orang siswa yang dipilih secara acak untuk
membantu peneliti menemukan rumus keliling dan luas jajargenjang.
Setelah siswa duduk berkelompok dengan kelompok masing-masing. Peneliti
membagikan lembar kerja siswa dan kartu masalah kepada setiap kelompok untuk
dikerjakan secara berkelompok. Peneliti berkeliling dan memberikan bantuan
terbatas pada setiap kelompok. Peneliti di sini hanya sebatas sebagai fasilitator.
Selanjutnya setelah siswa selesai melakukan kerja kelompok, peneliti meminta
salah satu anggota dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya. Kemudian kelompok lain diminta untuk mencocokan dengan
hasil pekerjaannya.
Setelah itu peneliti membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Di akhir pembelajaran peneliti
memberikan kuis untuk dikerjakan siswa secara individu.
e. Pertemuan Kelima
Pada pertemuan kelima di kelas eksperimen dilaksanakan pada tanggal 19 Mei
2016. Pertemuan kelima ini dilaksanakan post-test guna mengetahui kemampuan
akhir dari siswa kelas eksperimen setelah diberikannya perlakuan oleh peneliti.
Post-test ini dilaksanakan pada pukul 08:40-09:30, post-test berjalan lancar.
490