Analisis Laporan Keuangan PT. Harum Energy Tbk.
Click here to load reader
-
Upload
fikri-akmal-harrata -
Category
Economy & Finance
-
view
768 -
download
10
description
Transcript of Analisis Laporan Keuangan PT. Harum Energy Tbk.
TUGAS INDIVIDU
ANALISIS RASIO KEUANGAN HARUM ENERGY Tbk.
Tahun 2010-2013
Makalah ini dibuat untuk memenuhi syarat matakuliah Analisis Laporan Keuangan
Disusun oleh :
Fikri Akmal Harrata (1252231)
Kelas: MG – W
Dosen :
Dr. M. Sienly Veronica, S.E., M.M.
Fakultas Ekonomi
Jurusan Manajemen
Universitas Kristen Maranatha
Bandung
2014
Analisis Rasio Keuangan
Analisis Rasio
Rasio merupakan teknik analisis laporan keuangan yang paling banyak digunakan.
Rasio merupakan alat analisis yang dapat memberikan jalan keluar dan menggambarkan
symptom suatu keadaan.
Analisis Rasio dapat menyingkap hubungan dan sekaligus menjadi dasar pembandingan
yang menunjukkan kondisi atau kecenderungan.
Tujuan Analisis Rasio
Untuk menilai efektivitas keputusan yang telah diambil oleh perusahaan dalam rangka
menjalankan aktivitas usahanya.
Keputusan perusahaan antara lain:
1. Keputusan investasi yaitu keputusan yang menyangkut tentang dana yang dimilik i
perusahaan sebaiknya ditanamkan dalam aktiva bentuk apa.
2. Keputusan pendanaan atau pembiayaan yaitu keputusan yang menyangkut tentang
sumber dana yang dibutuhkan untuk membiaya investasi.
3. Keputusan operasional yaitu keputusan mengenai produk apa yang akan dijual dan
bagaimana cara menjualnya agar memperoleh laba.
Jenis – jenis Rasio
Jenis – jenis analisis rasio yang digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan antara
lain:
1. Rasio Likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek.
2. Rasio Solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Rasio ini juga disebut
rasio pengungkit (leverage) yaitu menilai batasan perusahaan dalam meminjam
uang.
3. Rasio Profitabilitas adalah rasio untuk mengukur tingkat kembalian investasi yang
telah dilakukan oleh perusahaan.
4. Rasio Aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi dan
efektivitas pemanfaatan setiap aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
5. Rasio Pasar adalah rasio yang digunakan untuk melihat perkembangan nilai
perusahaan relative terhadap nilai buku perusahaan.
Rasio Likuiditas
1. Rasio Lancar
Rumus: Rasio Lancar = Aktiva Lancar/Kewajiban Lancar
Contoh: Rasio lancar yang diperoleh adalah 6.79 artinya setiap satu rupiah kewajiban
lancar dijamin dengan 6.79 rupiah aktiva lancar.
Semakin tinggi rasio ini seharusnya semakin besar kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendeknya.
Rasio lancar yang terlalu tinggi juga menunjukkan manajemen yang buruk atas sumber
likuiditas sehingga analisis perlu melihat kondisi makro ekonomi dan kondisi perusahaan
dalam menggunakan rasio lancar.
2. Rasio Cepat
Rumus: Rasio Cepat = (Aktiva Lancar – Persediaan) / Kewajiban Lancar
Contoh: rasio cepat yang diperoleh adalah 2.09 artinya bahwa untuk setiap satu rupiah
hutang dijamin dengan 2.09 aktiva yang cepat diuangkan.
Rasio cepat berkisar antara 1 sampai 2. Angka tersebut menunjukkan bahwa aktiva yang
cepat diuangkan cukup memadai untuk membayar kewajiban yang jatuh tempo dalam
jangka pendek.
3. Net Working Capital
Rumus: NPW = (Aktiva Lancar – Kewajiban Lancar) / Kewajiban Lancar
Contoh: Net Working Capital yang diperoleh adalah 5.79, rasio ini harus dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi
peningkatan maka kinerja perusahaan baik. Tetapi rasio modal kerja yang terlalu besar
menunjukkan manajemen kurang efisien dalam mengelola sumber keuangan dengan
banyak aktiva yang menganggur.
Rasio Solvabilitas
1. Debt To Assets Ratio
Rumus DAR = Total Kewajiban / Total Aktiva
Contoh: DAR yang diperoleh adalah 0.23 artinya persentase aktiva yang didanai oleh
hutang adalah 23%. Semakin kecil rasio tersebut menunjukkan kinerja perusahaan yang
semakin meningkat dan menunjukkan juga bahwa besar investasi didanai oleh modal
sendiri bukan oleh hutang.
2. Debt To Equity Ratio
Rumus: DER = Total Kewajiban / Total Equity
Contoh: DER yang diperoleh adalah 0.30 artinya persentase aktiva yang didanai oleh
hutang adalah 30%. Semakin kecil rasio tersebut menunjukkan kinerja perusahaan semakin
meningkat dan menunjukkan bahwa sebagian besar investasi yang dilakukan oleh
perusahaan didanai oleh ekuitas pemegang saham.
3. Time Interest Earned / Interest Coverage
Rumus: TIE = EBIT / Biaya Bunga
Contoh: TIE yang diperoleh adalah 38.11 artinya bahwa keuntungan yang ersedia untuk
membayar biaya bunga adalah 39 kali dari jumlah bunga yang harus dibayarkan. Semakin
tinggi rasio ini menunjukkan bahwa laba yagn tersedia untuk membayar biaya bunga
semakin besar. Batasannya minimal 2 kali atau lebih. Rules of thumb DER adalah
maksimal 100% yang berarti perusahaan banyak mengandalkan modal dari hutang.
Rasio Profitabilitas
1. Return On Assets Ratio
Rumus: ROA = NIAT / Total AKtiva
Contoh: ROA yang diperoleh adalah sebesar 0,11 artinya setiap 100 rupiah aktiva yang
dimiliki perusahaan. Perusahaan memperoleh keuntungan sebesar 11 rupiah. Untuk
menilai kinerja maka rasio ROA dibandingkan dengan rata – rata suku bunga simpanan,
bila ROA lebih besar dari suku bunga simpanan maka menunjukkan kinerja perusahaan
baik karena memperoleh keuntungan lebih besar dari bunga simpanan bila dana tersebut
disimpan bukan diinvestasikan.
2. Return On Equity Ratio
Rumus: ROE = NIAT / Total Ekuitas
Contoh: ROE yang diperoleh adalah sebesar 0,15 artinya untuk setiap 100 rupiah investas i
pemegang saham, perusahaan memperoleh kembalian sebesar 15 rupiah. Dengan
membandingkan suku bunga simpanan sebesar 8% maka disimpulkan perusahaan
memberikan tingkat kembalian yang lebih tinggi pada pemegang saham dibandingkan
dengan investas pada deposito atau tabungan.
Rasio Aktivitas
1. Receivable Turnover Ratio
Rumus: RTO = Penjualan Bersih / Piutang Dagang
Contoh: RTO yang diperoleh adalah sebesar 29,16 artinya dalam satu tahun perusahaan
mampu mengkonversi piutang menjadi kas sebesar 29,16 kali. Rasio ideal untuk perputaran
piutang adalah maksimal 2 kali dalam satu tahun. Bila dibawah angka tersebut maka
manajemen kurang efisien dalam mengelola aktiva karena lamanya umur piutang.
2. Rata – rata Umur Piutang
Rumus: RPP = 360 / Receivable Turnover
Contoh: RPP yang diperoleh adalah 12 hari artinya dalam jangka waktu 12 hari piutang
dapat diubah menjadi kas atau ditagih. Semakin cepat rata-rata penerimaan pitaung akan
semakin baik kinerja perusahaan. Maksimal umur piutang adalah 60 hari.
3. Inventory Turnover
Rumus: IT = HPP/Persediaan
Contoh: IT yang diperoleh adalah sebesar 4,39 artinya dalam satu tahun persediaan diubah
menjadi penjual sebanyak 4,39 kali. Semakin tinggi rasio ini maka semakin cepat
persediaan diubah menjadi penjualan. Rasio ideal untuk rasio perputaran persediaan adalah
6 kali karena rasio yang terlalu tinggi akan berisiko terjadinya kekurangan persediaan.
4. Lama Persediaan Mengendap
Rumus: LPM = 365 ? Inventory Turnover
Contoh: LPM yang diperoleh adalah 83 hari artinya persediaan dikonversi menjadi
penjualan dalam waktu 83 hari. Semakin cepat persediaan dikonversikan menjadi
penjualan maka semakin likuid persediaan tersebut sehingga tidak ada aktiva yang
menganggur terlalu lama.
5. Total Assets Turnover
Rumus: TATO = Penjualan Bersih / Total Aktiva
Contoh: TATO yang diperoleh adalah sebesar 2,87 artinya untuk setiap satu Rupiah aktiva
perusahaan menghasilkan 2,87 rupiah penjualan. TATO bagi perusahaan yang produktif
harus diatas 1.
Rasio Pasar
1. Price Earning Ratio
Rumus: PER = Harga Pasar Per Lembar / Earning Per Lembar
Perusahaan yang diharapkan akan tumbuh tinggi mempunyai PER yang tinggi, tetapi dari
sisi investor PER yang terlalu tinggi menarik karena harga saham tidak akan naik lagi
sehingga keuntungan yang diperoleh jadi lebih kecil.
2. Dividend Yeild
Rumus: Dividend Yield = Dividen perlembar / Harga Pasar Saham Per Lembar
Perusahaan yang mempunyai prospek pertumbuhan yang tinggi akan mempunyai dividend
yield yang rendah karena dividen sebagian besar akan diinvestasikan kembali dan PER
yang tinggi mengakibatkan dividend yield akan menjadi kecil.
3. Rasio Pembayaran Dividend (Dividend Pay-Out Ratio)
Rumus: DPR = Dividend Per Lembar / Earning Per Lembar
Perusahaan yang mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi akan mempunyai rasio
pembayaran dividend yang rendah.
Rasio Likuiditas
1. Rasio Lancar
Analisis Rasio Lancar PT. Harum Energy Tbk. mengalami peningkatan dari 2010-2013. Rasio lancar dari tahun 2010 yaitu 2.09 artinya setiap satu rupiah kewajiban lancar dijamin dengan
2,09 aktiva lancar. Rasio lancar dari tahun 2011 yaitu 2.68 artinya setiap satu rupiah kewajiban lancar dijamin dengan
2,68 aktiva lancar. Rasio lancar dari tahun 2012 yaitu 3.13 artinya setiap satu rupiah kewajiban lancar dijamin dengan
3.13 aktiva lancar. Rasio lancar dari tahun 2013 yaitu 3.45 artinya setiap satu rupiah kewajiban lancar dijamin dengan
3.45 aktiva lancar. Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. memiliki kemampuan untuk membayar kewajiban
jangka pendeknya dengan sangat baik, terlihat dari data yang tercantum diatas.
2. Rasio Cepat
Analisis Rasio Cepat PT. Harum Energy Tbk. mengalami peningkatan dari 2010-2013. Rasio Cepat dari tahun 2010 yaitu 1.75 artinya setiap satu rupiah hutang dijamin dengan 1.75 aktiva
yang cepat diuangkan. Rasio Cepat dari tahun 2011 yaitu 2.09 artinya setiap satu rupiah hutang dijamin dengan 2,09 aktiva
yang cepat diuangkan. Rasio Cepat dari tahun 2012 yaitu 2.18 artinya setiap satu rupiah hutang dijamin dengan 2.18 aktiva
yang cepat diuangkan. Rasio Cepat dari tahun 2013 yaitu 2.99 artinya setiap satu rupiah hutang dijamin dengan 2.99 aktiva
yang cepat diuangkan. Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan bahwa aktiva cepat diuangkan cukup
memadai untuk membayar kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka pendek.
2010 2011 2012 2013
Current Ratio 2.09 2.68 3.13 3.45
0
1
2
3
4
Current Ratio
Current Ratio
2010 2011 2012 2013
Quick Ratio 1.75 2.09 2.18 2.99
0
1
2
3
4
Quick Ratio
Quick Ratio
3. Net Working Capital
Analisis New Working Capital PT. Harum Energy Tbk. mengalami peningkatan dari 2010-2013. Net Working Capital dari tahun 2010 yaitu 1.09 Net Working Capital dari tahun 2011 yaitu 1.68 artinya perusahaan mengalami peningkatan dari
tahun sebelumnya yang berarti kinerja perusahaan meningkat. Net Working Capital dari tahun 2012 yaitu 2.13 artinya perusahaan mengalami peningkatan dari
tahun sebelumnya yang berarti kinerja perusahaan meningkat. Net Working Capital dari tahun 2013 yaitu 2.45 artinya perusahaan mengalami peningkatan dari
tahun sebelumnya yang berarti kinerja perusahaan meningkat. Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. kinerja perusahaannya setiap tahun mengalami
peningkatan yang baik.
Rasio Solvabilitas
1. Debt To Assets Ratio
2010 2011 2012 2013
Net Working Capital 1.09 1.68 2.13 2.45
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
Net Working Capital
Net Working Capital
2010 2011 2012 2013
Debt To Assets Ratio 0.27 0.23 0.2 0.18
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
Debt To Assets Ratio
Debt To Assets Ratio
Analisis Debt to Assets Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami penurunan dari 2010-2013. Debt to Assets Ratio dari tahun 2010 yaitu 0.27 artinya persentase aktiva yang didanai olehh utang
adalah 27%. Debt to Assets Ratio dari tahun 2011 yaitu 0.23 artinya persentase aktiva yang didanai oleh hutang
adalah 23%. Debt to Assets Ratio dari tahun 2012 yaitu 0.20 artinya persentase aktiva yang didanai oleh hutang
adalah 20%. Debt to Assets Ratio dari tahun 2013 yaitu 0.18 artinya persentase aktiva yang didanai oleh hutang
adalah 18%. Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin
meningkat dan menunjukkan juga bahwa sebagian besar investasi didanai oleh modal sendiri bukan utang.
2. Debt To Equity Ratio
Analisis Debt to Equity Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami penurunan dari 2010-2013. Debt to Equity Ratio dari tahun 2010 yaitu 0.40 artinya persentase aktiva yang didanai olehh utang
adalah 40%. Debt to Equity Ratio dari tahun 2011 yaitu 0.31 artinya persentase aktiva yang didanai oleh hutang
adalah 31%. Debt to Equity Ratio dari tahun 2012 yaitu 0.26 artinya persentase aktiva yang didanai oleh hutang
adalah 26%. Debt to Equity Ratio dari tahun 2013 yaitu 0.22 artinya persentase aktiva yang didanai oleh hutang
adalah 22%. Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin
meningkat dan menunjukkan juga bahwa sebagian besar investasi didanai oleh ekuitas pemegang saham.
2010 2011 2012 2013
Debt To Equity Ratio 0.4 0.31 0.26 0.22
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
Debt To Equity Ratio
Debt To Equity Ratio
3. Time Interest Earned / Interest Coverage
Analisis Interest Coverage PT. Harum Energy Tbk. mengalami peningkatan dari 2010-2013. Interest Coverage dari tahun 2010 yaitu 2.09 artinya keuntungan yang tersedia untuk membayar
biaya bunga adalah 2 kali dari jumlah bunga yang harus dibayarkan. Interest Coverage dari tahun 2011 yaitu 2.68 artinya keuntungan yang tersedia untuk membayar
biaya bunga adalah 2 kali dari jumlah bunga yang harus dibayarkan. Interest Coverage dari tahun 2012 yaitu 3.13 artinya keuntungan yang tersedia untuk membayar
biaya bunga adalah 3 kali dari jumlah bunga yang harus dibayarkan. Interest Coverage dari tahun 2013 yaitu 3.45 artinya keuntungan yang tersedia untuk membayar
biaya bunga adalah 3 kali dari jumlah bunga yang harus dibayarkan. Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan bahwa laba yang tersedia untuk
membayar biaya bunga semakin besar.
Rasio Profitabilitas
1. Return On Assets Ratio
2010 2011 2012 2013
Time Interest Earned 2.09 2.68 3.13 3.45
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
Time Interest Earned
Time Interest Earned
2010 2011 2012 2013
ROA Ratio(%) 28.28 38.3 30.01 10.32
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
ROA Ratio(%)
ROA Ratio(%)
Analisis Return On Assets Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami fluktuasi dari 2010-2013. Return On Assets Ratio dari tahun 2010 yaitu 2.09 artinya setiap 100 rupiah aktiva yang dimiliki
perusahaan. Perusahaan memperoleh keuntungan 209 rupiah. Return On Assets Ratio dari tahun 2011 yaitu 2.68 artinya setiap 100 rupiah aktiva yang dimiliki
perusahaan. Perusahaan memperoleh keuntungan 268 rupiah. Return On Assets Ratio dari tahun 2012 yaitu 3.13 artinya setiap 100 rupiah aktiva yang dimiliki
perusahaan. Perusahaan memperoleh keuntungan 313 rupiah. Return On Assets Ratio dari tahun 2013 yaitu 3.45 artinya setiap 100 rupiah aktiva yang dimiliki
perusahaan. Perusahaan memperoleh keuntungan 345 rupiah. Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan kinerja perusahaan baik.
2. Return On Equity Ratio
Analisis Return On Equity Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami fluktuasi dari 2010-2013. Return On Equity Ratio dari tahun 2010 yaitu 42.69 artinya setiap 100 rupiah investasi pemegang
saham, perusahaan memperoleh kembalian sebesar 4269 rupiah. Return On Equity Ratio dari tahun 2011 yaitu 50.01 artinya setiap 100 rupiah investasi pemegang
saham, perusahaan memperoleh kembalian sebesar 5001 rupiah. Return On Equity Ratio dari tahun 2012 yaitu 37.72 artinya setiap 100 rupiah investasi pemegang
saham, perusahaan memperoleh kembalian sebesar 3772 rupiah. Return On Equity Ratio dari tahun 2013 yaitu 12.55 artinya setiap 100 rupiah investasi pemegang
saham, perusahaan memperoleh kembalian sebesar 1255 rupiah. Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan suku bunga simpanan 6% maka
perusahaan memberikan tingkat kembalian yang lebih tinggi pada pemegang saham dibandingkan dengan investasi pada deposito atau tabungan.
2010 2011 2012 2013
ROE Ratio(%) 42.69 50.01 37.72 12.55
0
20
40
60
Return On Equity Ratio
ROE Ratio(%)
Rasio Aktivitas
1. Receivable Turnover Ratio
Receivable Turnover Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami peningkatan dari 2010-2013. Receivable Turnover Ratio dari tahun 2010 yaitu 11.25 artinya dalam satu tahun perusahaan mampu
mengkonversi piutang menjadi kas sebesar 11.25 kali. Receivable Turnover Ratio dari tahun 2011 yaitu 12.75 artinya dalam satu tahun perusahaan mampu
mengkonversi piutang menjadi kas sebesar 12.75 kali. Receivable Turnover Ratio dari tahun 2012 yaitu 15.29 artinya dalam satu tahun perusahaan
mampu mengkonversi piutang menjadi kas sebesar 15.29 kali. Receivable Turnover Ratio dari tahun 2013 yaitu 15.64 artinya dalam satu tahun perusahaan
mampu mengkonversi piutang menjadi kas sebesar 15.64 kali.
Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan manajemen perusahaan efisien dalam mengelola aktiva.
2. Rata – rata Umur Piutang
2010 2011 2012 2013
RTO 11.25 12.75 15.29 15.64
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Receivable Turnover Ratio
RTO
2010 2011 2012 2013
RPP 32 28.24 23.54 23.02
0
5
10
15
20
25
30
35
Rata – rata Umur Piutang
RPP
RPP Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami penurunan dari 2010-2013. RPP Ratio dari tahun 2010 yaitu 32 hari artinya dalam jangka waktu 32 hari piutang dapat diubah
menjadi kas atau ditagih. RPP Ratio dari tahun 2011 yaitu 28.24 hari artinya dalam jangka waktu 28 hari piutang dapat diubah
menjadi kas atau ditagih. RPP Ratio dari tahun 2012 yaitu 23.54 hari artinya dalam jangka waktu 24 hari piutang dapat diubah
menjadi kas atau ditagih. RPP Ratio dari tahun 2013 yaitu 23.02 hari artinya dalam jangka waktu 23 hari piutang dapat diubah
menjadi kas atau ditagih.
Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan rata-rata perimaan piutang semakin cepat maka semakin baik kinerja perusahaan tersebut.
3. Invetory Turnover
Inventory Turnover Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami fluktuasi dari 2010-2013. Inventory Turnover Ratio dari tahun 2010 yaitu 4.03 artinya dalam satu tahun persediaan diubah
menjadi penjual sebanyak 4.03 kali. Maka perusahaan lambat diubahnya perserdiaan diubah menjadi penjualan.
Inventory Turnover Ratio dari tahun 2011 yaitu 14.78 artinya dalam satu tahun persediaan diubah menjadi penjual sebanyak 14,78 kali. Maka perusahaan cepat diubahnya perserdiaan diubah menjadi penjualan.
Inventory Turnover Ratio dari tahun 2012 yaitu 6.33 artinya dalam satu tahun persediaan diubah menjadi penjual sebanyak 6.33 kali. Maka perusahaan cepat diubahnya perserdiaan diubah menjadi penjualan.
Inventory Turnover Ratio dari tahun 2013 yaitu 24.78 artinya dalam satu tahun persediaan diubah menjadi penjual sebanyak 24.78 kali. Maka perusahaan cepat diubahnya perserdiaan diubah menjadi penjualan.
Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan perputaran persediaan kurang terkendali dan masih naik turun sehingga sangat berbahaya bagi keadaan perusahaan.
2010 2011 2012 2013
IT 4.03 14.78 6.33 24.78
0
5
10
15
20
25
30
Inventory Turnover
IT
4. Lama Persediaan Mengendap
LPM Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami fluktuasi dari 2010-2013. LPM Ratio dari tahun 2010 yaitu 90.57 hari artinya persediaan dikonversi menjadi penjualan dalam
waktu 91 hari. LPM Ratio dari tahun 2011 yaitu 24.70 hari artinya persediaan dikonversi menjadi penjualan dalam
waktu 25 hari. LPM Ratio dari tahun 2012 yaitu 57.66 hari artinya persediaan dikonversi menjadi penjualan dalam
waktu 58 hari. LPM Ratio dari tahun 2013 yaitu 14.73 hari artinya persediaan dikonversi menjadi penjualan dalam
waktu 15 hari.
Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan perusahaan cepat mengkoversikan persediaan menjadi penjualan, maka semakin likuid persediaan tersebut sehingga tidak ada aktiva yang menganggur terlalu lama.
5. Total Assets Turnonver
2010 2011 2012 2013
LPM 90.57 24.7 57.66 14.73
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Lama Persediaan Mengendap
LPM
2010 2011 2012 2013
TATO 1.15 1.61 1.89 1.69
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
2
Total Assets Turnonver
TATO
Total Assets Turonver PT. Harum Energy Tbk. mengalami fluktuasi dari 2010-2013. Total Assets Turonver dari tahun 2010 yaitu 1.15 artinya untuk setiap satu Rupiah aktiva perusahaan
menghasilkan 1.15 penjualan. Total Assets Turonver dari tahun 2011 yaitu 1.61 artinya untuk setiap satu Rupiah aktiva perusahaan
menghasilkan 1.61 penjualan. Total Assets Turonver dari tahun 2012 yaitu 1.89 artinya untuk setiap satu Rupiah aktiva perusahaan
menghasilkan 1.89 penjualan. Total Assets Turonver dari tahun 2013 yaitu 1.69 artinya untuk setiap satu Rupiah aktiva perusahaan
menghasilkan 1.69 penjualan.
Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan perusahaan ini produktif walaupun pada akhir periode sempat menurun.
Rasio Pasar
1. Price Earning Ratio
Price Earning Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami fluktuasi dari 2010-2013. Price Earning Ratio dari tahun 2010 yaitu 29.49 artinya perusahaan akan tumbuh tinggi dari sisi
investor. Price Earning Ratio dari tahun 2011 yaitu 10.82 artinya perusahaan akan tumbuh tinggi dari sisi
investor. Price Earning Ratio dari tahun 2012 yaitu 12.02 artinya perusahaan akan tumbuh tinggi dari sisi
investor. Price Earning Ratio dari tahun 2013 yaitu 13.23 artinya perusahaan akan tumbuh tinggi dari sisi
investor.
Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan perusahaan PER tidak terlalu tinggi sehingga menarik bagi para investor karena saham akan naik lagi sehingga keuntungan yang diperoleh menjadi lebih tinggi.
2010 2011 2012 2013
PER 29.49 10.82 12.02 13.23
0
5
10
15
20
25
30
35
Price Earning Ratio
PER
2. Dividend Yield
Dividened Yield Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami fluktuasi dari 2010-2013. Dividened Yield Ratio dari tahun 2010 yaitu 2.71 investor. Dividened Yield Ratio dari tahun 2011 yaitu 5.55 Dividened Yield Ratio dari tahun 2012 yaitu 4.20 Dividened Yield Ratio dari tahun 2013 yaitu 0 artinya sudah tidak membagikan lagi dividend.
Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan perusahaan mempunyai prospek pertumbuhan yang tinggi karena mempunyai yield yang rendah karena sebagian besar akan diinvestasikan kembali.
3. Rasio Pembayaran Dividend
Dividened Yield Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami fluktuasi dari 2010-2013. Dividened Yield Ratio dari tahun 2010 yaitu 3.05 investor. Dividened Yield Ratio dari tahun 2011 yaitu 5.42 Dividened Yield Ratio dari tahun 2012 yaitu 4.56 Dividened Yield Ratio dari tahun 2013 yaitu 0 artinya sudah tidak membagikan lagi dividend.
Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan perusahaan mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi akan mempunyai rasio pembayaran dividend yang rendah.
2010 2011 2012 2013
Yield 2.71 5.55 4.2 0
0123456
Dividend Yield
Yield
2010 2011 2012 2013
DPR 3.05 5.42 4.56 0
0
1
2
3
4
5
6
Dividened Pay-out Ratio
DPR