ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PDAM · PDF file13. Perencanaan Biaya Sambungan Air Minum (RAB)...
-
Upload
vuongthien -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PDAM · PDF file13. Perencanaan Biaya Sambungan Air Minum (RAB)...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PDAM KABUPATEN
SRAGEN TAHUN ANGGARAN 2008-2010
(Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, dan Rasio Utang Terhadap
Ekuitas)
TUGAS AKHIR
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat
Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh:
IHSAN NUR HIDAYAT
NIM F3308151
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI KEUANGAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRAC
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PDAM KABUPATEN SRAGEN TAHUN ANGGARAN 2008-2010
(Analisis Rasio Likuiditas Rasio Solvabilitas dan Rasio Utang Terhadap Ekuitas)
IHSAN NUR HIDAYAT
F 3308151
The purpose of this study was to analyze the financial statements of PDAM Sragen 2008-2010. The steps of research carried out by analyzing financial statements based on the ratio according to the theory books.
The results of this study is the discovery of some of the advantages and disadvantages of the financial condition of the PDAM Sragen. Among other advantages possessed by the current ratio, cash ratio, quick ratio, working capital assets ratio, solvency ratio, and debt to equity ratio indicates good liquidity ratios shown in the year 2008-2010 in the safe range. Based on the analysis of losses that include debt to equity ratio shows the financial performance of PDAM Sragen less well in 2010 viewed from a larger amount of debt compared to equity ratio of 1.09.
Conclusions from research on the financial condition of PDAM Kabupaten Sragen is good, but there are still weaknesses that the amount owed is greater than the amount of equity that resulted in Sragen taps the ability to pay debt with debt to capital ratio is not a good approach. Based on the results of weaknesses discovered, we gives some suggestions on taps Sragen must increase the assets in a way to keep each post on the balance sheet under normal circumstances, increase revenue primarily from customers, reducing the amount owed by optimizing current assets to pay debts, and create a boundary or The maximum standard amount of debt that is safe for PDAM Sragen.
Keywords: Financial Statement Analysis, Liquidity Ratio, Solvability Ratio, and Laverage Ratio to Equity.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Kebanyakan motto hanya akan jadi omong kosong. untuk melangkah
maju kita tidak butuh banyak motto, tapi untuk menggapai sukses yang kita
butuhkan adalah banyak MUTU.
Karya sederhana ini adalah karunia Allah SWT. Dan kupersembahkan kepada: v Bapak dan Ibu tercinta
v Kakak-kakakku tersayang
v Almamaterku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah Subbhanahu Wa Ta’alla, Rabb semesta
alam yang tidak pernah menyia-nyiakan siapapun yang mengharapkan keridhaan-
Nya, dan tidak pernah menampikkan siapapun yang memanjatkan doa kepada-
Nya. Segala puji bagi-Nya, yang dengan segala taufik dan pertolongan-Nya
semata, apapun wujud kepentingan, pasti dapat dilaksanakan dengan sempurna.
Dengan itu Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN PADA PDAM KABUPATEN SRAGEN TAHUN
ANGGARAN 2008-2010” (Analisis Rasio Likuiditas Rasio Solvabilitas dan
Rasio Utang Terhadap Ekuitas) dengan baik.
Penyusunan tugas akhir dimaksudkan untuk memenuhi sebagian
persyaratan mencapai gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi.
Penulis mengucapkan terimakasih yang tulus, sehubungan dengan selesainya
penyusunan tugas akhir ini kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan
baik langsung maupun tidak langsung, yaitu:
1. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. selaku Rektor Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Wisnu Untoro, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Drs. Santosa T H, Msi, Ak selaku Ketua Program Diploma III
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
4. Drs. Agus Budiatmanto, M.Si, Ak. selaku Ketua Program Diploma III
Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
5. Ibu Sri Murni, SE, MSI, Ak selaku Pembimbing Akademik Program
Diploma III Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
6. Taufiq Arifin, SE, M.Si, Ak. selaku Pembimbing Tugas Akhir yang dengan
sabar dan ikhlas memberikan pengarahan, bimbingan, dan saran dalam
penyusunan Tugas Akhir ini.
7. Bapak maupun Ibu Dosen yang dengan rendah hati berkenan memberikan
ilmu praktik dan teori selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
8. Seluruh tenaga administrasi (kepala bagian tata usaha, bagian pendidikan,
bagian kemahasiswaan, bagian keuangan dan kepegawaian serta bagian
umum dan perlengkapan) Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
9. Terima kasih yang tidak terhingga untuk Ayah dan Bunda tercinta yang
telah merawatku dari kecil hingga dewasa, yang selalu sabar, dan
memberikan dukungan serta do’a dan semangat, baik moril maupun
materiil, serta seluruh keluarga besar yang selalu membimbing ke arah
yang lebih baik.
10. Terima kasih untuk Kakak-kakakku tersayang yang telah memberikan
pengarahan menuju ke arah yang lebih baik, yang selalu sabar, yang selalu
memberikan dukungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
11. Teman-teman senasib seperjuangan Akuntansi 08, terutama Yoyo’, Beny,
Fauzi, Diyan, Citra, Aris, Friya, Agung, terima kasih atas sikap
kekeluargaannya dan semua yang tidak dapat disebutkan satu persatu
terima kasih atas kebersamaannya.
12. Kepada seluruh Angkatan 2008 Diploma III Fakultas Ekonomi, terima
kasih atas kebersamaannya.
13. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari meskipun telah berusaha semaksimal mungkin dalam
menyelesaikan dan menyusun Tugas Akhir ini, akan tetapi karya ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Dan semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi akademi, perusahaan
serta para pembaca yang budiman.
Surakarta,
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
ABSTRAK ................................................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v
KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ ............. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan................... ........................................... 1
1. Sejarah Dan Perkembangan perusahaan.. ...................................... 1
2. Landasan Hukum ........................................................................... 2
3. Visi dan Misi............................................ ...................................... 2
4. Cakupan Pelayanan ................................. . ..................................... 3
5. Sumber Daya manusia ............................ ...................................... 4
6. Struktur Organisasi ................................. ...................................... 5
7. Klasifikasi Pelanggan .............................. ...................................... 14
B. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 16
C. Perumusan Masalah.............................................................................. 18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
D. Tujuan Penelitian.................................................................................. 18
E. Manfaat Penelitian................................................................................ 19
BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka........................................................................ ........... 21
1. Definisi Laporan Keuangan................................................... ........ 21
2. Tujuan Laporan Keuangan...................................... ....................... 21
3. Laporan Keuangan BUMD...................................... ...................... 23
4. Analisis Laporan Keuangan..................................... ...................... 25
5. Teknik Analisis Laporan Keuangan Sektor Publik ......................... 28
6. Analisis Rasio Keuangan ................................................................ 30
B. Analisis Data dan Pembahasan....................................................... ...... 34
BAB III TEMUAN
A. Kelebihan..................... ........................................................................ 45
1. Rasio Likuiditas…………………………………………. ............ 45
2. Rasio Solvabilitas……………………………………………… .. 46
3. Rasio Utang Terhadap Ekuitas ...................................................... 46
B. Kelemahan47
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan............................................................................................... 48
B. Rekomendasi.......................................... .............................................. 49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
II. 1 Rasio Lancar………………………………….......................................... 35
II. 2 Rasio Kas……………………………………………………………… … 37
II. 3 Rasio Cepat..............................................................................................… 38
II. 4 Rasio Working Capital to Asset............................................................ ….. 41
II. 5 Rasio Solvabilitas………………………………………….……….…. …. 43
II. 6 Rasio Utang Terhadap Ekuitas……………………………………… …… 44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
I.2 Struktur Organisasi PDAM Sragen…. ...................................................... 13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan Tugas Akhir
2. Surat Keterangan Telah Melakukan Kegiatan Magang
3. Neraca PDAM Sragen tahun 2008
4. Neraca PDAM Sragen tahun 2009
5. Neraca PDAM Sragen tahun 2010
6. Laba Rugi PDAM Sragen Tahun 2008
7. Laba Rugi PDAM Sragen Tahun 2009
8. Laba Rugi PDAM Sragen Tahun 2010
9. Laporan Harian Penerimaan Kas Loket
10. Surat Perintah Kerja Opname (SPKO)
11. Rencana Keperluan Peralatan (RKP)
12. Rincian Biaya Pipa pensil (ABI)
13. Perencanaan Biaya Sambungan Air Minum (RAB)
14. Jurnal Rekening Air (AIR)
15. Formulir Pencatatan Meter Langganan (DSML)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1. Sejarah Perkembangan Perusahaan
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) didirikan untuk memenuhi
kebutuhan air bersih bagi masyarakat di Kabupaten Sragen, Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah telah membangun sarana dan prasarana air
bersih yang berkualitas dengan harga yang terjangkau oleh daya beli
masyarakat.
Pada tahun 1983 dibentuk Badan Pengelola Air Minum (BPAM) untuk
mengelola melayani kebutuhan air bersih di Kabupaten Sragen. Tahun
1990 BPAM diubah menjadi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
sampai sekarang.
PDAM Sragen bergerak di bidang jasa penyedia air bersih khususnya
bagi masyarakat Kabupaten Sragen. Ada empat belas dari dua puluh
kecamatan di Kabupaten Sragen yang telah dilayani oleh PDAM Sragen.
Dari empat belas kecamatan belum seluruh desa dapat terlayani atas
penyediaan air bersih.
Dalam perkembangannya selama dua dasawarsa, PDAM Kabupaten
Sragen telah memiliki kurang lebih sebanyak 31.786 pelanggan, dengan
pelanggan terbesar adalah pelanggan Rumah Tangga II (R2).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Sejak didirikan tahun 1983, kapasitas produksi air bersih PDAM
Sragen terus meningkat. Dari 45 liter/detik di tahun 1983 hingga menjadi
466 liter/detik di tahun 2008. Hasil produksi tersebut juga masih belum
dapat mencukupi kebutuhan pelanggan yang sangat tinggi.
2. Landasan Hukum
PDAM Kabupaten Sragen dibentuk dan didirikan berdasarkan
Undang-undang No. 5 tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah jo Undang-
undang No.6 tahun 1969 tentang pernyataan tidak berlakunya Undang-
undang dan peraturan pemerintah pengganti undang-undang, serta
didirikan berdasarkan Peraturan Daerah No. 10 tahun 1990 yang
sebelumnya berbentuk suatu Badan, yaitu Badan pengelola Air Minum
(BPAM).
Adapun tujuan pendirian PDAM Kabupaten Sragen adalah:
1. Memberi pelayanan distribusi air bersih bagi seluruh masyarakat
secara adil dan merata serta terus menerus yang memenuhi norma
pelayanan dan syarat-syarat kesehatan.
2. Sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dan sebagai sarana
pengembangan perekonomian dalam rangka pembangunan daerah.
3. Visi dan Misi
a. Visi PDAM
Menjadikan perusahaan yang besar dan sehat dengan pengelolaan
menggunakan prinsip-prinsip ekonomi dengan pelayanan prima yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
didukung oleh sumber daya manusia yang profesional untuk
mendapatkan keuntungan.
b. Misi PDAM
1) Sebagai penyedia air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan
kepada masyarakat secara merata dan terus-menerus.
2) Optimalisasi lingkungan perusahaan melalui pengelolaan secara
ekonomis, efektif dan efisien untuk dapat mengembangkan
perusahaan dan memberikan kontribusi kepada pendapatan asli
daerah dan turut serta menumbuhkan perekonomian daerah.
3) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan
karyawan.
4. Cakupan pelayanan
Dari dua puluh kecamatan yang ada di Kabupaten Sragen, baru empat
belas kecamatan yang telah terlayani oleh PDAM Sragen Di antaranya
adalah:
a. Kecamatan Sragen
b. Kecamatan Kedawung
c. Kecamatan Karangmalang
d. Kecamatan Masaran
e. Kecamatan Ngrampal
f. Kecamatan Sambirejo
g. Kecamatan Gondang
h. Kecamatan Sidoarjo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
i. Kecamatan Tanon
j. Kecamatan Gesi
k. Kecamatan Sukodono
l. Kecamatan Sambungmacan
m. Kecamatan Sumberlawang
n. Kecamatan Gemolong
Kecamatan yang belum terlayani:
a. Kecamatan Kalijambe
b. Kecamatan Plupuh
c. Kecamatan Miri
d. Kecamatan Tangen
e. Kecamatan Jenar
f. Kecamatan Mondokan
5. Sumber Daya Manusia
Jumlah pegawai PDAM Pusat Kabupaten Sragen tahun 2008 sebanyak
153 orang yang terdiri dari:
Pegawai tetap : 113 orang
Pegawai kontrak : 34 orang
Pegawai magang : 6 orang
Jumlah 153 orang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
6. Struktur Organisasi
Struktur organisasi PDAM ditetapkan dengan Keputusan Bupati
Nomor 10 tahun 2006 tentang susunan organisasi dan tata kerja
Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sragen.
a. Badan Pengawas
Badan Pengawas mempunyai tugas:
1) Melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan sehari-hari
Perusahaaan Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku termasuk pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan Daerah.
2) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati.
b. Direktur Utama
Direktur Utama mempunyai tugas:
1) Menyelenggarakan pembinaan administrasi umum, teknik,
pengawasan, penelitian dan pengembangan Perusahaan Daerah.
2) Membantu Bupati dalam rangka mengelola Perusahaan Daerah dan
menyelenggarakan pembangunan daerah.
c. Direktur Umum
Direktur Umum mempunyai tugas:
1) Mengoordinasikan dan mengendalikan kegiatan di bidang
administrasi keuangan, personalia dan kesekretariatan.
2) Mengoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan
pengelolaan peralatan perlengkapan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
3) Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan
serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
4) Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening
penggunaan air dari pelanggan.
5) Memberikan pembinaan dan penilaian terhadap bawahan.
Direktur Umum membawahi:
1) Bagian Keuangan
Bagian Keuangan mempunyai tugas:
a) Mengendalikan kegiatan di bidang keuangan.
b) Merencanakan anggaran pendapatan dan biaya perusahaan.
c) Mengendalikan perputaran kas perusahaan.
d) Menyusun laporan keuangan perusahaan.
e) Melaksanakan verifikasi terhadap semua pengajuan keuangan.
Bagian Keuangan terdiri dari:
a) Sub Bagian Akuntansi
b) Sub Bagian Pengelola Kas
c) Sub Bagian Anggaran dan Pelaporan
2) Bagian Sumber Daya Manusia
Bagian Sumber Daya Manusia mempunyai tugas:
a) Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan untuk
pengembangan sumber daya manusia.
b) Mengurus segala hal yang berhubungan dengan kepegawaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
c) Menyelenggarakan administrasi kepegawaian, kesejahteraan
pegawai dan pembinaan pegawai.
d) Menyiapkan peraturan-peraturan perusahaan tentang
kepegawaian.
e) Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan di bidang kesekretariatan
perusahaan, hukum dan perundang-undangan intern perusahaan
serta kelengkapan kantor.
Bagian Sumber Daya Manusia terdiri dari:
a) Sub Bagian Pengembangan SDM
b) Sub Bagian Kesejahteraan
c) Sub Bagian Sekretariat dan Rumah Tangga
3) Bagian Langganan
Bagian Langganan mempunyai tugas:
a) Menyelenggarakan promosi dan penyuluhan air bersih kepada
masyarakat.
b) Menyelenggarakan pelayanan langganan, pengelolaan rekening
dan pengelolaan data langganan.
c) Melakukan pembacaan dan pemeriksaan data penggunaan air
berdasarkan meter air pelanggan.
d) Mengadakan penelitian dan pengecekan lapangan terhadap
sebab-sebab terjadinya ketidakwajaran penunjukan angka meter
pelanggan, penertiban sambungan liar dan pencurian air serta
penetapan sanksi bagi pelanggan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
e) Menganalisa pola konsumsi, rencana jumlah sambungan dan
penjualan air sebagai bahan penyusunan anggaran perusahaan
maupun upaya-upaya penyesuaian tarif.
Bagian Langganan terdiri dari:
a) Sub Bagian Hubungan Langganan
b) Sub Bagian Pengelola Rekening
c) Sub Bagian Pembaca Meter
d. Direktur Teknik
Direktur Teknik mempunyai tugas:
1) Mengarahkan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan di Bagian
Perencanaan, Bagian Produksi dan Bagian Distribusi.
2) Membantu Direktur Utama untuk mengoordinasikan dan
mengendalikan kegiatan-kegiatan teknik di tingkat Unit Pelayanan
sesuai dengan wewenangnya.
3) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur
Utama.
Direktur Teknik membawahi:
1) Bagian Perencanaan
Bagian Perencanaan mempunyai tugas:
a) Mengkoordinir dan melaksanakan penyusunan program
pengembangan jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
b) Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan persiapan pelaksanaan
pengawasan pekerjaan atas jalannya proyek.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
c) Mempersiapkan program pengembangan keteknikan,
pengembangan sumber air, sistem transmisi dan distribusi
berikut perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.
d) Menyusun penetapan standar biaya, anggaran biaya, program
kerja dan jadwal pelaksanaan pekerjaan serta pembuatan
dokumen-dokumen.
e) Merencanakan, memeriksa dan menilai pekerjaan
pembangunan dan perbaikan yang diserahkan pihak ketiga.
Bagian Perencanaan terdiri dari:
a) Sub Bagian Perencanaan Teknik
b) Sub Bagian Monitoring dan Evaluasi Teknik
2) Bagian Produksi
Bagian Produksi mempunyai tugas:
a) Menyelenggarakan pengendalian atas kualitas dan kuantitas
produksi air serta berupaya mempertahankan kualitas dan
kuantitas produksi.
b) Mengatur penyelenggaraan fungsi-fungsi mesin dan listrik
pengolahan, laboratorium dan jaringan pipa colector.
c) Melaksanakan pembuatan laporan yang diperlukan.
d) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
e) Memberikan pembinaan dan penilaian terhadap bawahan.
Bagian Produksi terdiri dari:
a) Sub Bagian Sumber Air dan Pengolahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
b) Sub Bagian Perawatan Peralatan Produksi
3) Bagian Distribusi
Bagian Distribusi mempunyai tugas:
a) Menjamin dan melaksanakan pendistribusian air secara
merata, cukup dan terus-menerus.
b) Mengoordinir dan melaksanakan pemasangan pipa transmisi,
distribusi, tertier dan sambungan baru seta penutupan,
pencabutan dan pemasangan kembali sambungan langganan.
c) Mengoordinir dan melaksanakan perbaikan kebocoran pipa
dan menangani gangguan aliran air serta mengatur fungsi
jaringan pipa.
d) Melaksanakan perbaikan meter air dan melakukan tera ulang.
e) Mengetes, meneliti dan menilai peralatan sesuai dengan
kebutuhan Bagian Distribusi.
Bagian Distribusi terdiri dari:
a) Sub Bagian Distribusi dan Sambungan Langganan
b) Sub Bagian Pemeliharaan dan Perbaikan Jaringan
c) Sub Bagian Meter Air
e. Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Perusahaan Daerah sesuai dengan keahlian dan
keterampilannya.
Jenis Jabatan Fungsional terdiri dari:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
1) Satuan Pengawas Intern
Bertugas membantu Direktur Utama dalam melaksanakan tugas
dan fungsi perusahaan daerah di bidang pengawasan intern perusahaan.
Terdiri dari Pengawas Audit Internal dan Pengawas Teknik.
f. Unit Logistik
Unit Logistik mempunyai tugas:
1) Menyelenggarakan kegiatan yang berhubungan dengan pembelian
dan pengelolaan barang-barang yang dibutuhkan perusahaan.
2) Menerima, memeriksa dan menyimpan barang-barang yang dikirim
ke gudang, serta mengadministrasikan dan mengeluarkan barang.
Unit logistik terdiri dari:
1) Sub Unit Pembelian
2) Sub Unit Gudang
g. Unit Pelayanan
Untuk membantu Direksi dalam penyelenggaraan Perusahaan
Daerah dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat, dibentuk Unit
Pelayanan yang meliputi beberapa daerah pelayanan:
1) Unit Pelayanan Sambirejo dan Gondang
2) Unit Pelayanan Mojokerto dan Pengkok
3) Unit Pelayanan Sidoharjo dan Masaran
4) Unit Pelayanan Tanon dan Sukodono
5) Unit Pelayanan Gemolong dan Sumberlawang
Kepala Unit Pelayanan mempunyai tugas:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
1) Mengoordinir dan menyelenggarakan semua kegiatan administrasi
dan teknik pada kantor Unit Pelayanan yang dipimpinnya.
2) Mengendalikan dan mengatur produksi dan pendistribusian air
minum kepada pelanggan secara merata dan terus-menerus serta
menjaga kualitas dan kuantitas air minum.
3) Meneliti dan menyelesaikan berkas-berkas permohonan
sambungan langganan dan menetapkan besarnya biaya sesuai
ketentuan yang berlaku dan melaporkan kepada Direksi.
4) Merencanakan, mengatur dan melaksanakan pengembangan
pelayanan pada Unit Pelayanan yang dipimpinnya.
5) Mengendalikan segala kegiatan administrasi dan teknik yang ada di
Unit Pelayanan yang dipimpinnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
GAMBAR 1.1 Struktur Organisasi PDAM Sragen
DIREKTUR TEKNIK
BAGIAN LANGGANAN
SUB BAGIAN HUBUNGAN LANGGAN
SUB BAGIAN PENGELOLA REKENING
SUB BAGIAN PEMBACA METER
SUB BAG PENGOLAH-AN DATA ELEKTRONIK
BAGIAN UMUM
SUB BAG ADM UMUM DAN PERSONALIA
SUB BAGIAN PEMBELIAN
SUB BAGIAN GUDANG
BAGIAN PRODUKSI
SUB BAG PRODUKSI DAN PENGOLAH-AN
SUB BAG MEKANIK DAN LISTRIK
BAGIAN DISTRIBUSI
SUB BAG DISTRIBUSI & SAMBUNGAN LANGGANAN
SUB BAG PERBAIKAN KEBOCORAN
BAGIAN PERENCANA-AN
SUB BAG PERENCANA-AN DAN PENGAWAS-AN TEKNIK
SUB BAG PROG MONITORING & EVALUASI TEKNIK
CABANG
UNIT PELAYANAN
BAGIAN PEMELIHA-RAAN PERALATAN TEKNIK
SUB BAG PEMELIHA-RAAN DAN METER AIR
SUB BAG INSPEKSI JARINGAN PERPIPAAN
BUPATI
DIREKTUR UTAMA
BADAN PENGAWAS
DIREKTUR UMUM
SATUAN PENGAWAS INTERNAL
PENGAWAS AUDIT INTERNAL
PENGAWAS TEKNIK
BAGIAN KEUANGAN
SUB BAGIAN PEMBUKUAN
SUB BAG ANGGARAN DAN PELAPORAN
SUB BAGIAN PENGELOLA KAS & PENAGIHAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
7. Klasifikasi Pelanggan
Pelanggan di PDAM Kabupaten Sragen diklasifikasikan menjadi empat
kelompok, yaitu:
a. Kelompok Sosial
1) Sosial Umum
Pelanggan yang melayani kepentingan umum, khususnya bagi
masyarakat dengan luas bangunan < 60 m2. Berada pada prasarana
jalan 6 m, fisik bangunan sederhana, termasuk diantaranya adalah
kamar mandi umum, kran umum dan terminal air.
2) Sosial Khusus
Pelanggan yang melayani kepentingan umum serta
mendapatkan sebagian sumber dana dari kegiatannya, termasuk
diantaranya adalah pondok pesantren, yayasan sosial, panti asuhan,
tempat ibadah.
b. Kelompok Non Niaga
1) Rumah Tangga I (R1)
Luas bangunan < 60 m2, berada pada prasarana jalan 6 m, fisik
bangunan sederhana, berlokasi di kompleks perumahan,
perkampungan dan pedesaan.
2) Rumah Tangga II (R2)
Luas bangunan < 200 m2, berada pada prasarana jalan 6-10 m,
fisik bangunan menengah, berlokasi di perkotaan atau
perkampungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
3) Rumah Tangga III (R3)
Luas bangunan > 200 m2, berada pada prasarana jalan 10 m,
fisik bangunan mewah, berlokasi di perkotaan.
4) Instansi Pemerintah
Lembaga, instansi, kantor pemerintah, asrama TNI/POLRI,
asrama milik pemerintah, sekolah negeri/swasta, Puskesmas,
Rumah Sakit Pemerintah tipe D.
c. Kelompok Niaga
Pelanggan yang setiap harinya berhubungan dengan suatu usaha
yang dapat mendatangkan keuntungan, dibagi menjadi tiga antara lain:
1) Niaga Kecil
2) Niaga Menengah
3) Niaga Besar
d. Kelompok Industri
Pelanggan yang dalam kegiatan usahanya merubah suatu barang
menjadi barang yang lebih tinggi nilainya untuk mendapatkan suatu
keuntungan. Dibagi menjadi tiga:
1) Industri Kecil
Industri rumah tangga, pengrajin, penggergajian kayu,
penggilingan padi, peternak kecil dan usaha kecil lainnya.
2) Industri Menengah
Konveksi, pabrik minuman, pabrik es, pabrik kayu, pabrik
tenun, dan pabrik berskala menengah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
3) Industri Besar
Peternakan besar, pabrik kimia, pabrik mobil, pertambangan
dan pabrik berskala besar.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam kehidupan sehari-hari kebutuhan yang sangat penting bagi manusia
adalah kebutuhan atas air bersih, baik untuk konsumsi atau untuk kebutuhan
sehari-hari. Air bersih ini digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, sosial,
industri dan sebagai bahan baku suatu produksi perusahaan. Pemenuhan akan
kebutuhan ini harus selalu tersedia dengan lancar dan sehat.
Air bersih sudah menjadi suatu keharusan dan menyangkut hajat hidup
orang banyak, maka diperlukan suatu badan atau organisasi yang profesional
yang dapat mengelola kebutuhan akan air bersih. Di Indonesia, perusahaan
tersebut dibentuk oleh pemerintah dengan nama Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM). PDAM Kabupaten Sragen adalah salah satu perusahaan
daerah yang melayani penyediaan air bersih kepada konsumen di area
kabupaten Sragen. Adapun proses usahanya meliputi penjualan air bersih
dengan berbagai jenis kebutuhan mulai dari pemakaian untuk rumah tangga,
sosial, industri dan bisnis.
PDAM sebagai perusahaan daerah dituntut untuk selalu profesional dalam
menjalankan usahanya, sebab perusahaan ini dibentuk untuk terus berjalan.
Oleh karena itu, dibuat suatu penelitian yang dalam hal ini dapat dilihat dalam
laporan keuangan. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
membutuhkan analisis laporan keuangan yang diperlukan untuk dasar
pengambilan suatu keputusan ekonomi.
Analisis laporan keuangan dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan.
Misalnya dapat digunakan untuk mengurangi ketergantungan para pengambil
keputusan pada dugaan murni, terkaan, dan mengurangi atau mempersempit
lingkup ketidakpastian yang tidak bisa dielakkan pada setiap proses
pengambilan keputusan. Analisis laporan keuangan memberikan dasar-dasar
yang layak dan sistematis dalam menggunakan pertimbangan-pertimbangan
tertentu.
Di dalam tujuan analisis laporan keuangan, dengan membandingkan antara
kepentingan pemakai laporan keuangan, khususnya dalam rangka
pengambilan keputusan ekonomi dan karakteristik laporan itu sendiri, akan
diperoleh adanya kesenjangan antara informasi yang di sajikan laporan
keuangan dan informasi yang di butuhkan pemakai.
Kesenjangan kebutuhan informasi ini pada akhirnya menuntut suatu
pemecahan. Meskipun bukan satu-satunya sumber informasi, laporan
keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang cukup penting untuk
pengambilan keputusan ekonomi. Untuk memecahkan kesenjangan kebutuhan
informasi inilah diperlukan suatu analisis terhadap laporan keuangan, untuk
mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni,
dan mempersempit lingkup ketidakpastian yang tidak bisa dielakkan pada
setiap proses pengambilan keputusan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka
penulis mengambil judul: “ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
PDAM KABUPATEN SRAGEN TAHUN ANGGARAN 2008-2010”
(Analisis Rasio Likuiditas Rasio Solvabilitas dan Rasio Utang Terhadap
Ekuitas).
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka permasalahan yang
dapat di rumuskan adalah:
1. Bagaimana kinerja keuangan PDAM Kabupaten Sragen berdasarkan
laporan keuangan 2008-2010 menggunakan analisis rasio likuiditas?
2. Bagaimana kinerja keuangan PDAM Kabupaten Sragen berdasarkan
laporan keuangan 2008-2010 menggunakan analisis rasio solvabilitas?
3. Bagaimana kinerja keuangan PDAM Kabupaten Sragen berdasarkan
laporan keuangan 2008-2010 menggunakan analisis rasio utang terhadap
ekuitas?
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penulis melakukan penelitian di PDAM Kabupaten Sragen adalah
sebagai berikut ini.
1. Untuk mengetahui kinerja keuangan PDAM Kabupaten Sragen
berdasarkan laporan keuangan 2008-2010 menggunakan analisis rasio
likuiditas.
2. Untuk mengetahui kinerja keuangan PDAM Kabupaten Sragen
berdasarkan laporan keuangan 2008-2010 menggunakan analisis rasio
solvabilitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
3. Untuk mengetahui kinerja keuangan PDAM Kabupaten Sragen
berdasarkan laporan keuangan 2008-2010 menggunakan analisis rasio
utang terhadap ekuitas.
E. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak
sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan
pertimbangan bagi perusahaan dalam melakukan perencanaan ekonomi
oleh perusahaan tempat penelitian ini dilakukan dan bila perlu dijadikan
sumber pemikiran untuk penyempurnaan di masa yang akan datang.
2. Bagi Penulis
Merupakan pengalaman yang sangat berharga dan menambah
pengetahuan serta wawasan karena dapat menerapkan secara langsung
teori yang diperoleh dari bangku kuliah selama ini dengan praktik
sebenarnya di perusahaan.
3. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai tambahan referensi dalam
melakukan analisis laporan keuangan pada organisasi sektor publik.
F. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ruang lingkup penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Penelitian ini dilakukan di kantor Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Kabupaten Sragen pada yang beralamat di jalan Ronggowarsito
No. 18 Sragen.
2. Sumber Data
a. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya,
yaitu PDAM Kabupaten Sragen.
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
dari perusahaan dan buku-buku yang berhubungan dengan penelitian.
3. Metode Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data yang diperlukan, penulis menggunakan
metode pengumpulan data sebagai berikut:
a. Observasi (pengamatan)
Penulis mengadakan pengamatan langsung untuk mendapatkan
data kualitatif dan kuantitatif.
b. Wawancara
Penulis mengadakan wawancara kepada pihak-pihak yang
bersangkutan dalam perusahaan.
c. Studi Pustaka
Penulis mengumpulkan data dengan cara membaca buku-buku
yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Laporan Keuangan
Menurut Mahmudi (2007: 11), laporan keuangan adalah informasi
yang disajikan untuk membantu stokeholders dalam membuat keputusan
sosial, politik, dan ekonomi, sehingga keputusan yang diambil bisa
berkualitas.
Menurut Prastowo dan Juliati (2002: 8), laporan keuangan
menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang
diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik
ekonomi, yang merupakan unsur laporan keuangan.
Menurut Hanafi dan Halim (2003: 49), laporan keuangan perusahaan
merupakan salah satu sumber informasi yang penting disamping informasi
lain seperti informasi industri, kondisi perekonomian, pangsa pasar
perusahaan, kualitas manajemen dan lainnya.
2. Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi (Prastowo dan Juliati, 2002: 5)
Menurut Falikhatun dan Nugrahaningsih (2007: 1), laporan keuangan
disusun dengan maksud untuk memberikan informasi tentang hasil usaha,
posisi finansial dan berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya
perubahan posisi financial kepada pihak yang berkepentingan dengan
eksistensi perusahaan.
Menurut mahmudi (2007: 4) apapun secara garis besar tujuan
penyajian laporan keuangan bagi pemerintah daerah adalah:
a. Untuk memberikan informasi yang bermanfaat dalam pembuatan
keputusan ekonomi, sosial, dan politik.
b. Untuk alat akuntabilitas publik.
c. Untuk memberikan informasi yang digunakan dalam mengevaluasi
kinerja manajerial dan organisasi.
Tujuan laporan keuangan menurut SAP (Standar Akuntansi
Pemerintah) dalam Mahmudi (2007: 4-5), antara lain:
a) Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan selama
periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran.
b) Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh
sumberdaya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan
dan peraturan perundangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
c) Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang
digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah
dicapai.
d) Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan
mendanai seluruh kegiatannya dan mencakup kegiatan kasnya.
e) Meneydiakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas
pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik
jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari
pungutan pajak dan pinjaman.
f) Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas
pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat
yang dilakuakn selama periode pelaporan.
Kesimpulan dari tujuan keuangan adalah laporan keuangan bertujuan
menyajikan/ memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan
perubahan keputusan, laporan keuangan juga merupakan alat akuntabilitas
publik.
3. Laporan Keuangan BUMD
Laporan keuangan daerah disusun untuk menyediakan informasi yang
relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan
oleh pemerintah daerah selama satu periode pelaporan (Darise, 2008: 238)
Menurut Prastowo dan Juliati (2002: 8) unsur-unsur laporan
keuangan yang pokok adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
a. Unsur Posisi Keuangan (Neraca)
Masing-masing unsur yang berkaitan dengan posisi keuangan
tersebut didefinisikan sebagai berikut:
1) Aktiva
Aktifa adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan
sebagai akibat dari peristiwa masalalu dan diharapkan akan
memberi manfaat ekonomi bagi perusahaan di masa depan.
2) Kewajiban
Kewajiban marupakan hutang perusahaan masa kini yang
timbul dari peristiwa masalalu, yang penyelesaiannya diharapkan
akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang
mengandung manfaat ekonomi.
3) Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah
dikurangi semua kewajiban (aktiva bersih). Meskipun demikian, di
dalam neraca ekuitas dapat di subklasifikasikan.
b. Unsur Kinerja Keuangan (Laba-Rugi)
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran kinerja
perusahaan disajikan pada laporan keuangan yang disebut laba rugi.
Masing-masing unsur yang berkaitan dengan perusahaan tersebut
didefinisikan sebagai berikut:
1) Penghasilan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu
periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan
aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenikan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi (setoran) penanaman
modal.
2) Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya
aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan
ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.
4. Analisis Laporan Keuangan
a. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Menurut Prastowo dan Juliati (2002: 55), analisis laporan
keuangan merupakan suatu proses membedah-bedah laporan keuangan
ke dalam komponen-komponennya. Analisis laporan keuangan pada
hakikatnya bertujuan untuk memberikan dasar pertimbangan yang
lebih layak dan sistematis dalam rangka memprediksi apa yang
mungkin akan terjadi di masa datang, mengingat data yang disajikan
oleh laporan keuangan menggambarkan apa yang terjadi. Selama itu,
analisis laporan keuangan juga akan mampu mengurangi dan
mempersempit berbagai ketidakpastian
Menurut Sumarso (2002: 21), analisis laporan keuangan (financial
statement analysis) pada hakeketnya adalah menghubungkan angka-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
angka yang terdapat dalam laporan keuangan dengan angka lain atau
menjelaskan arah perubahan (trend) nya.
Analisis laporan keuangan berarta melakukan penelaahan atau
mempelajari hubungan-hubungan dan tendensi atau kecenderungan
(trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta
perkembangan perusahaan yang bersangkutan (falikhatun dan
Nugrahaningsih, 2007: 6)
Menurut mahmudi (2007: 6), analisis dimaksudkan untuk
membantu bagaimana memahami laporan keuangan, bagaimana
mengevaluasi laporan keuangan, dan bagaimana menggunakan
informasi keuangan untuk pengambilan keputusan.
Kesimpulan dari pengertian analisis laporan keuangan adalah suatu
proses analisis/ penelaahan/ mempelajari laporan keuangan untuk
memperoleh pemahaman dan pengertian yang baik dan tepat untuk
pengambilan keputusan pada organisasi sektor publik atau organisasi
sektor swasta.
b. Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Menurut Prastowo dan Julianti (2002: 53), analisis laporan
keuangan dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan, misalnya:
1) Dapat digunakan sebagai alat screening awal dalam memilih
alternatif invertasi atau marger.
2) Sebagai alat fore casting mengenai kondisi dan kinerja keuangan di
masa datang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
3) Sebagai alat diagnosis terhadap masalah manajemen, operasi atau
masalah lainnya.
4) Sebagai alat evaluasi terhadap manajemen.
c. Metode Analisis Laporan Keuangan
Menurut Falikhatul dan Nugrahaningsih (2007: 9), ada dua metode
analisis yang di gunakan, yaitu:
1) Analisis Vertikal
Analisis vertikal yaitu apabila laporan keuangan yang dianalisis
hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan
membandingkan antara pos yang satu dengan yang lainnya dalam
laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui atau
hasil operasi pada saat itu saja.
2) Analisis Horisontal
Analisis horisontal yaitu analisis dengan melakukan
perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau
beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya.
Menurut Prastowo dan Juliati (2002), secara umum metode analisis
laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua klasifikasi, yaitu:
1) Metode Analisis Horizontal (dinamis)
Metode analisis horizontal (dinamis) adalah metode analisis
yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan
untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat deketahui
perkembangan dan kecenderungannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
2) Metode analisis vertikal (statis)
Metode analisis vertikal (statis) adalah metode analisis yang
dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada tahun
(periode) tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos satu
dan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk satu
tahun (periode) yang sama.
Kesimpulan dari beberapa metode analisis laporan keuangan di
atas adalah:
a. Metode Analisis Horizon (Dinamis)
Metode analisis horizontal merupakan analisis yang dilakukan
dalam beberapa periode untuk melakukan analisis laporan
keuangan pada organisasi sektor publik atau organisasi sektor
swasta.
b. Metode Analisis Vertikal (Statis)
Metode analisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan
dalam satu periode untuk melakukan analisis laporan keuangan
pada organisasi sektor publik atau sektor swasta.
5. Teknik analisis Laporan Keuangan Sektor Publik
Menurut Mahmudi (2007), teknik analisis laporan keuangan organisasi
sektor publik adalah sebagai berikut:
a. Analisis Aset
Analisis aset dilakukan untuk mengetahui lebih dalam tentang
kekayaan dan potensi ekonomi pemerintah sehingga dari informasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
tersebut masyarakat dapat menilai berbagai hal, misalnya seberapa
menarik melakukan investasi di wilayah itu, bagaimanakah skala
ekonomi pemerintah daerah dan kondisi keuangannya.
b. Analisis Kewajiban dan Ekuitas Dana
Analisis Utang sangat penting bagi calon pemberi peminjaman
(kreditor) dalam memberi keputusan kredit, sedangkan bermanfaat
untk mengetahui beban utang, keseimbangan fiskal, dan kesehatan
keuangan pemerintah daerah. Analisis struktur ekuitas dana
bermanfaat untuk mengetahui proporsi dari utang terhadap ekuitas
dana. Struktur ekuitas yang baik mencerminkan adanya harmonisasi
antara sumber pembiayaan eksternal dengan pembiayaan internal.
Informasi komposisi ekuitas dana bermanfaat untuk mengetahui
orientasi alokasi dana pemerintah daerah yaitu seberapa besar dana
yang ditanamkan untuk operasi rutin, dan seberapa dalam bentuk
investasi.
c. Analisis Pendapatan
Analisis pendapatan daerah dapat digunakan untuk mengevaluasi
kinerja pemerintah daerah dalam melaksanakan anggaran. Secara
umum realisasi pendapatan daerah dinilai baik apabila melampaui
target anggaran, sebab anggaran pendapatan merupakan batas minimal
yang harus dicapai pemerintah daerah.
d. Analisis Belanja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Analisis belanja sangat penting dilakukan untuk mengevaluasi
apakah pemerintah daerah telah menggunakan APBD secara
Ekonomis, efisien, dan efektif (velue for money). Belanja daerah perlu
memperoleh perhatian lebih besar karena belanja daerah lebih rawan
mengalami kebocoran anggaran dibandingkan kebocoran pada sisi
pendapatan.
e. Analisis Pembiayaan
Informasi pembiayaan penting untuk menilai keputusan pembiayaan
yang dilakukan pemerintah daerah sudah tepat. Struktur pembiayaan
pemerintah daerah juga biasa menggambarkan rentan tidaknya
keuangan daerah yang juga berpengaruh pada tingkat rasio daerah.
6. Analisis Rasio Keuangan
Dalam mulyadi (2007: 92), beberapa jenis rasio keuangan memang ada
yang kurang relevan untuk sektor publik, seperti analisis perputaran
piutang, perputaran persediaan, perputaran aset, ROA, dan ROI. Rasio-
rasio tersebut lebih cocok untuk sektor bisnis yang mencari laba, karena
tujuan menggunakan rasio tersebut adalah dalam rangka menilai kinerja
keuangan yang berhubungan dengan laba. Sementara itu, di sektor publik
tidak tersedianya informasi laba menyebabkan analisis rasio keuangan
yang biasa digunakan di sektor bisnis tidak dapat di aplikasikan di sektor
publik. Namun, ada juga analisis rasio keuangan yang dapat di gunakan
baik di sektor bisnis maupun publik, seperti analisis likuiditas dan
solvabilitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Rasio-rasio keuangan dalam analisis laporan keuangan pemerintah
daerah menurut Mahmudi (2007: 920), antara lain:
a. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan pemerintah daerah
untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Walaupun pemerintah
daerah sudah menyusun anggaran kas, tetapi analisis likuiditas akan
lebih bermanfaat bagi manajemen dibandingkan jika hanya
mendasarkan pada anggaran kas saja. Untuk melakukan analisis
likuiditas ada beberapa rasio yang bias dipelajari, yaitu:
1) Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar membandingkan antara aktiva lancar yang
dimiliki pemerintah daerah pada tanggal neraca dengan utang
jangka pendek. Rasio lancar merupakan ukuran standar untuk
menilai kesehatan keuangan organisasi, baik organisasi bisnis
maupun pemerintah daerah. Rasio memiliki aset yang mencukupi
untuk melunasi utangnya.
Nilai rasio lancar yang di anggap lancar adalah 2:1. Namun
angka tersebut tidaklah mutlak, sangat tergantung karakteristik aset
lancar. Tetapi nilai nominal yang masih bias di terima adalah 1:1,
jika kurang dari itu maka keuangan organisasi tidak lancar.
2) Rasio Kas (Cash Ratio)
Rasio kas membandingkan antara kas yang tersedia dalam
pemerintah ditambah efek yang dapat segera diuangkan (investasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
jangka pendek) dibagi dengan utang lancar. Rasio kas bermanfaat
untuk mengetahui kemampuan pemerintah daerah dalam
membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan kas dan efek
yang dimiliki pemerintah daerah.
3) Rasio Cepat (Quick Ratio)
Rasio cepat membandingkan antara aktiva lancar setelah
dikurangi persediaan dengan utang lancar. Rasio cepat
mengindikasikan apakah perusahaan dapat membayar utangnya
dengan cepat. semakin tinggi nilai rasio cepat maka semakin tinggi
tingkat likuiditas keuangan. Nilai yang dianggap baik untuk rasio
cepat adalah 1:1.
4) Working Capital to Total Assets
Working capital to total assets adalah rasio keuangan untuk
mengukur likuiditas dari total aktiva dengan posisi modal kerja
neto.
b. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas dapat digunakan untuk melihat kemampuan
perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, baik kewajiban
jangka pendek maupun jangka panjang. Nilai yang dianggap baik
untuk rasio solvabilitas adalah 1:1.
c. Rasio Utang (Laverage)
1) Rasio Utang Terhadap Ekuitas (Total Debt to Equity Ratio)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Rasio utang terhadap ekuitas adalah rasio yang digunakan
untuk mengetahui bagian dari setiap rupiah ekuitas dan yang
dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang. Rasio utang terhadap
ekuitas yang tinggi mengindikasi bahwa perusahaan mungkin
sudah kelebihan utang, dan harus segera mencari jalan untuk
mengurangi utang. Semakin besar rasio ini menunjukkan risiko
pemberian utang semakin besar.
2) Rasio Utang Terhadap Aset Modal (Total Debt to Total Capital
Assets)
Rasio ini digunakan untuk mengetahui berapa bagian dari asset
modal yang dapat digunakan untuk menjamin utang. Perusahaan
tidak diasumsikan untuk dilikuidasi karena kreditor tidak bias
mengklaim aset modal perusahaan jika terjadi kegagalan dalam
membayar utang, kreditor tidak dapat memailitkan badan usaha
milik daerah (BUMD). Rasio ini kurang relevan jika digunakan
dalam operasi setor publik.
3) Time Interest Earned Ratio
Time interest earned ratio adalah rasio untuk mengetahui
besarnya jaminan keuntungan untuk membayar bunga utang jangka
panjang. Rasio ini dihitung dengan cara membandingkan laba
sebelum bunga dan pajak dengan utang jangka panjang. Rasio ini
kurang tepat untuk digunakan dalam setor publik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
B. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengumpulan data laporan keuangan PDAM Sragen
berupa neraca tahun anggaran 2008-2010, maka perhitungan analisis
laporan keuangan sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas mengukur kemampuan PDAM Sragen dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Berikut ini perhitungan rasio
likuiditas PDAM Sragen tahun 2008-2010:
a. Rasio Lancar
Rasio lancar mengukur kesehatan keuangan PDAM Sragen
dengan menunjukkan apakah PDAM Sragen Memiliki aset yang
cukup untuk melunasi utangnya. Rumus yang digunakan dalam
menghitung rasio lancar adalah sebagai berikut:
+
Rasio lancar PDAM Sragen tahun 2008 dalam Tabel II. 1
sebesar 21.13 ini menunjukkan keuangan PDAM Sragen 2008
lancar, karena menurut Mahmudi (2007: 93) rasio lancar dianggap
aman adalah 2:1 nilai minimal yang masih bias diterima adalah
1:1. Rasio lancar PDAM Sragen tahun 2008 sebesar 21,13
mempunyai arti bahwa jumlah aktiva lancar (aset lancar) yang
Rasio Lancar = Aktiva Lancar Utang Lancar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
dimiliki PDAM Sragen sebesar 21,13 kali utang lancarnya
(kewajiban jangka pendek), atau setiap Rp 1 Utang lancarnya
dijamin dengan Rp 21,13 aset lancar.
TABEL II. 1
RASIO LANCAR NERACA PDAM SRAGEN
TAHUN ANGGARAN 2008-2010 (Dalam Rupiah)
KETERANGAN 2008 2009 2010Aktiva Lancar 5.557.325.687,40 5.466.109.561,75 5.608.822.472,40Utang Lancar 263.005.647,00 395.226.380,19 1.690.140.031,31Rasio Lancar 21,13 13,83 3,32Naik atau (turun) (7,30) (10,51)Sumber data: PDAM Sragen (Data yang diolah)
Rasio lancar PDAM Sragen Surakarta tahun 2009 dalam Tabel
II.1 sebesar 3,32 ini menunjukkan keuangan PDAM Sragen 2008
lancar. Rasio lancar PDAM Sragen tahun 2008 sebesar 3,32
mempunyai arti bahwa jumlah aktiva lancar (aset lancar) yang
dimiliki PDAM Sragen sebesar 3,32 kali utang lancarnya
(kewajiban jangka pendek), atau setiap Rp 1 Utang lancarnya
dijamin dengan Rp 3,32 aset lancar.
Rasio lancar PDAM Sragen Surakarta tahun 2010 dalam Tabel
II.1 sebesar 13,83 ini menunjukkan keuangan PDAM Sragen 2008
lancar. Rasio lancar PDAM Sragen tahun 2008 sebesar 13,83
mempunyai arti bahwa jumlah aktiva lancar (aset lancar) yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
dimiliki PDAM Sragen sebesar 13,83 kali utang lancarnya
(kewajiban jangka pendek), atau setiap Rp 1 Utang lancarnya
dijamin dengan Rp 13,83 aset lancar.
Kesimpulan dari rasio lancar PDAM Sragen tahun 2008-2010
menunjukkan, pada tahun 2009 rasio lancar turun sebesar 7,30 dan
mengalami penurunan sebesar 10,51 pada tahun 2010. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja PDAM Sragen tahun 2008-2010
memburuk dari tahun ke tahun, namun penurunan yang terjadi dari
tahun 2008-2010 masih berada pada titik yang lancar, karena masih
berada di atas perbandingan 2:1.
b. Rasio Kas
Rasio kas mengukur kemampuan PDAM Sragen dalam
membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan kas dan efek
yang dimiliki PDAM Sragen. Rumus yang digunakan dalam
menghitung rasio kas adalah sebagai berikut:
Rasio kas PDAM Sragen tahun 2008 dalam Tabel II.2 sebesar
12,15 menunjukkan bahwa setiap Rp 1 Utang lancar dijamin
dengan Rp 12,15 kas ditambah efek. Rasio kas PDAM Sragen
tahun 2009 dalam Tabel II.2 sebesar 6,74 menunjukkan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
setiap Rp 1 Utang lancar dijamin dengan Rp 6,74 kas ditambah
efek. Rasio kas PDAM Sragen tahun 2010 dalam Tabel II.2
sebesar 1,25 menunjukkan bahwa setiap Rp 1 Utang lancar dijamin
dengan Rp 1,25 kas ditambah efek.
TABEL II. 2
RASIO KAS NERACA PDAM SRAGEN
TAHUN ANGGARAN 2008-2010 (Dalam Rupiah)
2008 2009 2010
3.196.786.465,70 2.662.261.083,20 2.115.288.037,40263,005,647,00 395.226.380,19 1.690.140.031,31
12,15 6,74 1,25(5,42) (5,48)
KETERANGANKas/ Bank (a)Utang Lancar (b)Rasio Kas (a/b) Naik atau (turun) Sumber data: PDAM Sragen (Data yang diolah)
Kesimpulan dari rasio kas PDAM Sragen tahun 2008-2010
mengalami penurunan pada tahun 2009 sebesar 5,42 dan pada
tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 5,48. Dari penurunan-
penurunan tersebut kemampuan PDAM Sragen dalam membayar
utang yang segera harus dibayar dalam keadaan baik karena rasio
kas masih lebih dari 1:1.
c. Rasio Cepat
Rasio cepat mengukur kecepatan PDAM Sragen dalam
membayar atau melunasi utang lancarnya. Rumus yang digunakan
dalam menghitung rasio kas adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Rasio cepat PDAM Sragen tahun 2008 dalam Tabel II.3
sebesar 20,97 hal ini menunjukkan kemampuan yang baik dalam
melunasi utang lancar. Rasio cepat PDAM Sragen tahun 2008
sebesar 20,97 mempunyai arti bahwa jumlah aktiva lancar
dikurangi persediaan yang dimiliki PDAM Sragen sebesar 20,97
kali utang lancarnya, atau setiap Rp 1 Utang lancarnya dijamin
dengan Rp 20,97 aset lancar.
Tabel II.3
RASIO CEPAT NERACA PDAM SRAGEN
TAHUN ANGGARAN 2008-2010 (Dalam Rupiah)
KETERANGAN 2008 2009 2010Aktiva Lancar (a) 5.557.325.687,40 5.466.109.561,75 5.608.822.472,40Persediaan bahan operasi (b) 41.206.501,60 50.740.833,80 49.874.558,00Selisih (c) = (a-b) 5.516.119.185,80 5.415.368.727,95 5.558.947.914,40Utang Lancar (d) 263.005.647,00 395.226.380,19 1.690.140.031,31Rasio Cepat (a/d) 20,97 31,70 3,29Naik atau (turun) (7,27) (10,41) Sumber data: PDAM Sragen (Data yang diolah)
Rasio cepat PDAM Sragen tahun 2009 dalam Tabel II.3
sebesar 13,70 hal ini menunjukkan kemampuan yang baik dalam
Rasoi Cepat = Aktva Lancar – Persediaan Utang lancar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
melunasi utang lancar. Rasio cepat PDAM Sragen tahun 2009
sebesar 13,70 mempunyai arti bahwa jumlah aktiva lancar
dikurangi persediaan yang dimiliki PDAM Sragen sebesar 13,70
kali utang lancarnya, atau setiap Rp 1 Utang lancarnya dijamin
dengan Rp 13,70 aset lancar.
Rasio cepat PDAM Sragen tahun 2010 dalam Tabel II.3
sebesar 3,29 hal ini menunjukkan kemampuan yang baik dalam
melunasi utang lancar. Rasio cepat PDAM Sragen tahun 2010
sebesar 3,29 mempunyai arti bahwa jumlah aktiva lancar dikurangi
persediaan yang dimiliki PDAM Sragen sebesar 3,29 kali utang
lancarnya, atau setiap Rp 1 Utang lancarnya dijamin dengan Rp
3,29 aset lancar.
Kesimpulan dari rasio cepat PDAM Sragen tahun 2008-2010
adalah rasio cepar pada tahun 2008-2009 ada penurunan nilai rasio
cepat sebesar 7,27 hal itu menunjukkan dalam dua tahun tersebut
PDAM Sragen mempunyai penurunan dalam kemampuan
membayar utangnya lancar. Penurunan tersebut dikarenakan
PDAM Sragen melakukan kebijakan menambah pos aktiva tetap
sehingga pos aktiva lancar menjadi menurun.
d. Working Capital to Total Asset (WC to TA)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Working capital to tottal asset mengukur likuiditas dari total
aktiva dengan posisi modal kerja neto. Rumus yang dipakai dalam
menghitung working capital to tottal asset adalah sebagai berikut:
Rasio working capital to tottal asset PDAM Sragen tahun
2008 dalam Tabel II.4 sebesar 23%, hal ini menunjukkan bahwa
setiap Rp 100 total aktiva mewakili modal kerja sebesar Rp 23.
Rasio working capital to tottal asset tahun 2009 dalam Tabel II.4
sebesar 19%, hal ini menunjukkan bahwa setiap Rp 100 total
aktiva mewakili modal kerja sebesar Rp 19. Rasio working capital
to tottal asset tahun 2010 dalam Tabel II.4 sebesar 14%, hal ini
menunjukkan bahwa setiap Rp 100 total aktiva mewakili modal
kerja sebesar Rp 14.
Kesimpulan dari hasil perhitungan working capital to tottal
asset PDAM Sragen tahun 2008-2010 menunjukkan penurunan
pada tahun 2009 sebesar 4% dan pada tahun 2010 sebesar 5%.
Pada tahun 2010 rasio working capital to tottal asset sebesar 14%
hal ini memnunjukkan likuiditas yang baik, karena kisaran aman
rasio working capital to tottal asset sebesar 5-15% dari total aset.
Working Capital to Total Asset = Aktiva Lancar - Utang Lancar Total Aktiva
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Tabel II. 4
RASIO WORKING CAPITAL to ASSET NERACA PDAM SRAGEN
TAHUN ANGGARAN 2008-2010 (Dalam Rupiah)
KETERANGAN 2008 2009 2010Aktiva Lancar (a) 5.557.325.687,40 5.466.109.561,75 5.608.822.472,40Utang Lancar (b) 263.005.647,00 395.226.380,19 1.690.140.031,31Selisih (c) (a-b) 5.294.320.040,40 5.070.883.181,56 3.918.682.441,09Total Aktaiva (d) 23.192.795.085,24 26.824.567.083,22 28.677.252.100,55Rasio WC to TA (c/d) x 100 23% 19% 14%Naik atau (turun) -4% -5% Sumber data: PDAM Sragen (Data yang diolah)
a. Rasio solvabilitas
Rasio solvabilitas mengukur kemampuan PDAM Sragen dalam
memenuhi kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun
jangka panjang. Rumus yang digunakan dalam menghitung rasio
solvabilitas:
Rasio solvabilitas PDAM Sragen tahun 2008 dalam Tabel II.5
sebesar 3,44 menunjukkan bahwa setiap Rp 3,44 aktiva menjamin Rp
1 total utang PDAM Sragen, hal ini menunjukkan bahwa total aktiva
(aset) tahun 2008 sebesar Rp 23.192.795.085,24 lebih besar dari total
utang (kewajiban) sebesar Rp 6.734.132.894,73.
Rasio Solvabilitas = Totas Aset Total Utang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Rasio solvabilitas PDAM Sragen tahun 2009 dalam Tabel II.5
sebesar 3,68 menunjukkan bahwa setiap Rp 3,68 aktiva menjamin Rp
1 utang lancar PDAM Sragen, hal ini menunjukkan bahwa total aktiva
(aset) tahun 2008 sebesar Rp 26.824.567.083,22 lebih besar dari total
utang (kewajiban) sebesar Rp 7.286.658.948,42
Rasio solvabilitas PDAM Sragen tahun 2010 dalam Tabel II.5
sebesar 0,24 menunjukkan bahwa setiap Rp 24 aktiva menjamin Rp 1
utang lancar PDAM Sragen, hal ini menunjukkan bahwa total aktiva
(aset) tahun 2008 sebesar Rp 28.677.252.100,55 lebih besar dari total
utang (kewajiban) sebesar Rp 22.898.054.222,52
Kesimpulan dari hasil perhitungan rasio solvabilitas PDAM Sragen
tahun 2008-2010 menunjukkan kenaikan pada tahun 2009 sebesar 0,24
dan pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 2,43 sehingga
pada tahun 2008-2010 jumlah aktiva lebih besar daripada utang
(kewajiban), hal ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan
PDAM Sragen dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya.
Berdasarkan Edy (2005: 50), apabila angka rasio yang diparoleh lebih
besar dari 1 maka berarti total aset lebih besar dari utang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Tabel II. 5
RASIO SOLVABILITAS NERACA PDAM SRAGEN
TAHUN ANGGARAN 2008-2010 (Dalam Rupiah)
KETERANGAN 2008 2009 2010Total Aktiva (a) 23.192.795.085,24 26.824.567.083,22 28.677.252.100,55Total Utang (b) 6.734.132.894,73 7.286.658.948,42 22.898.054.222,52Rasio Solvabilitas (a/b) 3,44 3,68 1,25Naik atau (turun) 0,24 (2,43) Sumber data: PDAM Sragen (Data yang diolah)
b. Rasio Utang Terhadap Ekuitas
Rasio utang mengukur kemampuan PDAM Sragen dalam
membayar utangnya. Berikut ini perhitungan rasio utang yang relevan
dengan PDAM Sragen tahun 2008-2010, yaitu rasio utang terhadap
ekuitas. Rumus yang di gunakandalam menghitung rasio utang
terhadap ekuitas adalah sebagai berikut:
Rasio utang terhadap ekuitas tahun 2008 dalam table II. 6 sebesar
0,41 hal ini berarti setiap Rp 0,41 utang PDAM Sragen dijamin oleh
Rp 1 ekuitas dana, hal ini menunjukkan kemampuan PDAM Sragen
dalam membayar utangnya (kewajiban) baik. Rasio utang terhadap
ekuitas tahun 2009 dalam Tabel II. 6 sebesar 0,37 hal ini berarti setiap
Rasio Utang Terhadap Ekuitas = Total Utang Jumlah Ekuitas Dana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Rp 0,37 utang PDAM Sragen dijamin oleh Rp 1 ekuitas dana, hal ini
menunjukkan kemampuan PDAM Sragen dalam membayar utangnya
(kewajiban) baik. Rasio utang terhadap ekuitas tahun 2010 dalam
Tabel II. 6 sebesar 1,09 hal ini berarti setiap Rp 1,09 utang PDAM
Sragen dijamin oleh Rp 1 ekuitas dana, hal ini menunjukkan
kemampuan PDAM Sragen dalam mambayar utangnya (kewajiban)
buruk.
Kesimpulan rasio utang terhadap ekuitas PDAM Sragen tahun
2008-2009 menunjukkan kecilnya rasio utang terhadap ekuitas
menunjukan dana yang dijadikan jaminan untuk memenuhi utang lebih
besar dari jumlah utang. Pada tahun 2010 rasio utang terhadap ekuitas
PDAM Sragen sebesar 1,09 hal ini menunjukkan kemampuan DAM
Sragen dalam membayar dilihat dari rasio utang terhadap ekuitas
buruk, karena kisaran aman untuk rasio utang terhadap ekuitas dana
kurang dari 1 (0 - 0,6).
Tabel II. 5
RASIO UTANG TERHADAP EKUITAS NERACA PDAM SRAGEN
TAHUN ANGGARAN 2008-2010 (Dalam Rupiah)
KETERANGAN 2008 2009 2010Total Utang (a) 6.734.132.894,73 7.286.658.948,42 22.898.054.222,52Total Ekuitas (b) 16.458.662.190,51 19.537.908.134,80 20.994.235.426,01Rasio utang terhadapEkuitas (a/b) 0,41 0,37 1,09Naik atau (turun) (0,04) 0,72 Sumber data: PDAM Sragen (Data yang diolah)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
45
BAB III
TEMUAN
Penulis menemukan ada kelebihan dan kelemahan setelah melakukan
analisis laporan keuangan (analisis rasio keuangan) pada laporan keuangan
PDAM Sragen berupa Neraca tahun anggaran 2008-2010. Kelebihan dan
kelemahan yang ditemukan adalah sebagai berikut:
A. KELEBIHAN
1. Rasio Likuiditas
a. Rasio lancar tahun 2010 menunjukkan kinerja keuangan PDAM
Sragen cukup baik, dilihat dari besarnya angka rasio lancar tahun 2010
sebesar 3,32. Hal ini menunjukkan keuangan PDAM Sragen tahun
2010 lancar, atau jumlah aktiva lancar (aset lancar) yang dimiliki
sebesar 3,32 kali utang lancarnya (kewajiban jangka pendek).
b. Rasio kas tahun 2010 menunjukkan kinerja keuangan PDAM Sragen
cukup baik, dilihat dari besarnya angka rasio kas tahun 2010 sebesar
1,25. Hal ini menujukkan bahwa setiap Rp 1 utang lancar dijamin
dengan Rp 3,91 kas setelah ditambah efek.
c. Rasio cepat menunjukan kinerja keuangan PDAM Sragen cukup baik,
dilihat dari besarnya angka rasio cepat tahun 2010 sebesar 3,29. Angka
rasio 3,29 menunjukkan kemampuan yang baik dalam membayar atau
melunasi utang lancar dengan cepat, atau Rp 1 utang lancar dijamin Rp
3,91 aktiva lancar setelah dikurangi persediaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
2. Rasio Solvabilitas
Kinerja keuangan PDAM Sragen tahun anggaran 2008-2010
berdasarkan rasio solvabilitas menunjukkan kinerja keuangan PDAM
Sragen cukup baik dilihat dari tahun 2008-2009 adalah sebesar 3,44 dan
3,68 hal ini menujukkan bahwa setiap Rp 3,44 dan setiap Rp 3,68 aktiva
menjamin Rp 1 utang lancar. Besarnya angka rasio solvabilitas tahun 2010
adalah 1,25 hal ini menujukkan bahwa setiap Rp 1,25 aktiva menjamin Rp
1 utang lancar.
3. Rasio Utang terhadap ekuitas
Kinerja keuangan PDAM Sragen Surakarta tahun 2008-2010
berdasarkan rasio utang terhadap ekuitas menujukkan kinerja keuangan
cukup baik pada tahun 2008-2009 dilihat dari kemampuan PDAM Sragen
dalam membayar utangnya. Angka rasio utang terhadap ekuitas tahun
2008-2009 adalah sebesar 0,41 dan 0,37 hal ini menujukkan bahwa setiap
Rp 0,41 utang dijamin oleh Rp 1 aset, dan setiap Rp 0,37 utang dijamin
oleh Rp 1 aset. Rasio terhadap ekuitas yang rendah menunjukkan bahwa
utang PDAM Sragen kecil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
B. KELEMAHAN
1. Berdasarkan analisis laporan keuangan PDAM Sragen dengan pendekatan
rasio utang terhadap ekuitas menujukkan kinerja keuangan PDAM Sragen
kurang baik pada tahun 2010 dilihat dari kemampuan PDAM Sragen dalam
membayar utangnya. Angka rasio utang terhadap ekuitas tahun 2010
sebesar 1,09 utang di jamin oleh Rp 1 ekuitas dana. Rasio utang yang lebih
tinggi menujukkan utang PDAM Sragen lebih besar dibanding dengan
ekuitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
48
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Analisis laporan keuangan (analisis rasio likuiditas solvabilitas dan
utang) pada laporan keuangan PDAM Sragen tahun anggaran 2008-2010
memperoleh hasil penelitian sebagai berikut:
1. Kinerja keuangan PDAM Sragen tahun 2008-2010 berdasarkan analisis
rasio likuiditas menunjukkan penurunan dari tahun ke tahun. Berdasarkan
rasio lancar, rasio kas, rasio cepat, dan working capital to asset ratio
menunjukkan kondisi likuiditas yang baik pada tahun 2008-2010
penurunan-penurunan yang terjadi masih berada di kisaran aman dari tiap
tahun yang ditujukkan pada bab-bab sebelumnya.
2. Hasil rasio solvabilitas menunjukkan angka yang masih berada pada
kisaran aman dari tahun ke tahunnya. Hasil rasio utang (rasio utang
terhadap ekuitas) menunjukkan angka yang mesih berasa pada kisaran
aman, namun dari tahun ke tahun rasio utang mengalami peningkatan hal
ini menunjukkan adanya peningkatan utang yang dibebankan pada ekuitas
dana namun penurunan tersebut masih berada di kisaran aman dari tiap
tahun yang dinunjukkan pada bab-bab sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
B. REKOMENDASI
Analisis laporan keuangan (analisis rasio likuiditas solvabilitas dan
utang) tahun anggaran 2008-2010 memperoleh hasil penelitian atau temuan
yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian
atau temuan-temuan yang diperoleh, maka penulis mengajukan rekomendasi
kepada PDAM Sragen. Rekomendasi penulis kepada PDAM Sragen sebagai
berikut:
1. Berdasarkan perhitungan analisis likuiditas keuangan PDAM Sragen tahun
2008-2010 menunjukkan penurunan keinerja keuangan, maka untuk
mengantisipasi masalah ini dan untuk menjaga likuiditas keuangan,
PDAM Sragen dapat meningkatkan pertumbuhan aset dengan cara
menjaga nilai tiap-tiap pos neraca dalam angka normal.
2. Berdasarkan perhitungan analisis rasio solvabilitas PDAM Sragen tahun
2008-2010 menunjukkan penurunan kinerja keuangan tiap tahunnya, maka
untuk mempertahankan likuiditas PDAM Sragen hendaknya PDAM
Sragen meningkatkan penerimaan khususnya dari penerimaan dari
pelanggan.
3. Berdasarkan perhitungan analisis rasio utang terhadap ekuitas tahun 2008-
2010 PDAM menunjukkan penurunan kinerja keuangan pada tahun 2010,
maka untuk mengatasi masalah tersebut hendaknya PDAM Sragen
mengurangi jumlah utang dengan mengoptimalkan aset lancar untuk
melunasi hutang dan membuat batas atau standar maksimum jumlah utang
yang aman bagi PDAM Sragen selaku BUMD.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra 2007. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Darise, Nurlan. 2008. Pengelolaan Keuangan Pada Satuan Kinerja Perangkat Daerah (SKPD). Jakarta: PT Indeks.
Falikhatun dan Putri Nugrahaningsih. 2007. Analisis Laporan Keuangan.
Surakarta: FE UNS. Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah.
Jakarta: Salemba Empat. Hanafi, Mahmud M dan Abdul Halim. 2003. Analisis Laporan Keuangan. Edisi
Revisi Yogyakarta: UPP AMP YKPN. KSAP. PP No. 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. 2005.
Jakarta: Salemba Empat. Mahmudi. 2007. Analisis Laporan Keuamgan Pemerintah Daerah. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN. Menteri Keuangan. 2008. Peraturan Menteri Keuangan Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instalasi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Jakarta: Departemen Keuangan RI.
Prastowo, Dwi D dan Rifka Julianti. 2002. Analisis Laporan Keuangan Konsep
dan Aplikasi. Edisi Revisi. Yogyakarta: AMP YKAPN. Riyanto, Bambang Dan S. Munawir. 1976. Analisa Laporan Finansiil.
Yogyakarta: liberty. Sumarso. 2002. Akuntansi Pengantar. Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat.