Analisis landasan kurikulum

22
3.1. Analisis landasan kurikulum Beberapa landasan yang digunakan SMAN 1 PAKUSARI dalam penyusunan kurikulum sekolah sebagai berikut : 1. Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah RI No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 3. Peraturan Pemerintah RI No 38 Tahun 2005 tentang pembagian wewenang antara pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota; 4. Peraturan Pemerintah RI No 22 Tahun 2005 tentang pembiayaan pendidikan 5. Permendiknas Bo 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi 6. Permendiknas No 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan 7. Permendiknas No 24 Tahun 2006 tentang pelaksanaan peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006 8. Permendiknas No 6 Tahun 2007 tentang perubahan peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 24 Tahun 2006 9. Permendiknas No 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah 10. Permendiknas No 16 Tahun 2007 tentang kualifikasi akademik dan kompetensi guru 11. Permendiknas No 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses 12. Permendiknas No 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan 13. Permendiknas No 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan

Transcript of Analisis landasan kurikulum

Page 1: Analisis landasan kurikulum

3.1. Analisis landasan kurikulum

Beberapa landasan yang digunakan SMAN 1 PAKUSARI dalam penyusunan kurikulum

sekolah sebagai berikut :

1. Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Peraturan Pemerintah RI No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

3. Peraturan Pemerintah RI No 38 Tahun 2005 tentang pembagian wewenang antara

pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota;

4. Peraturan Pemerintah RI No 22 Tahun 2005 tentang pembiayaan pendidikan

5. Permendiknas Bo 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

6. Permendiknas No 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan

7. Permendiknas No 24 Tahun 2006 tentang pelaksanaan peraturan Menteri

Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006

8. Permendiknas No 6 Tahun 2007 tentang perubahan peraturan Menteri Pendidikan

Nasional No 24 Tahun 2006

9. Permendiknas No 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah

10. Permendiknas No 16 Tahun 2007 tentang kualifikasi akademik dan kompetensi

guru

11. Permendiknas No 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses

12. Permendiknas No 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan

13. Permendiknas No 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan

14. Permendiknas No 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana

15. Permendiknas No 27 Tahun 2007 tentang kualifikasi dan kompetensi konselor

16. Permendiknas No 39 Tahun 2007 tentang pembinaan kesiswaan.

17. Panduan penyusunan KTSP yang dikembangkan oleh BSNP tahun 2006

3.1.1. Analisa Terhadap Landasan Pengembangan Kurikulum

NO

LANDASAN

PENGEMBANGAN

KURIKULUM

HASIL ANALISA KETERANGAN

1 Landasan Filosofis Pada saat ini kurikulum

yang dipakai oleh SMA

Negeri 1 PAKUSARI

adalah kurikulum

Landasan filosofis

ini mendasari sumber

dari segala sumber

hukum (pancasila),

Page 2: Analisis landasan kurikulum

KTSP .Dalam

penyusunan

kurikulumnya

dilandaskan pada tujuan

nasional pendidikan yakni

mencerdaskan kehidupan

bangsa dan

mengembangkan manusia

Indonesia seutuhnya,

yaitu manusia yang

beriman dan bertaqwa

terhadap Tuhan Yang

Maha Esa dan berbudi

pekerti luhur memiliki

pengetahuan dan

ketrampilan, kesehatan

jasmani dan

rohani,berkepribadian

yang mantap dan mandiri

serta rasa tanggung jawab

kemasyarakatan dan

kebangsaan serta

memiliki tujuan

pendidikan Sekolah

Menengah Atas (tujuan

institusional) yakni

meningkatkan

kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak

mulia, serta ketrampilan

untuk hidup mandiri dan

mengikuti pendidikan

lebih lanjut.

memperhatikan

falsaffah negara.

Landasan ini

menentukan tujuan

umum pendidikan

yang akan dijadikan

konsep implementasi

kurikulum yang

dikembangkan.

Page 3: Analisis landasan kurikulum

2 Landasan Sosiologis Pada kurikulum SMA

Negeri 1 PAKUSARI

selain terdapat komponen

materi mata pelajaran

yang akan disampaikan

juga terdapat muatan

lokal. Kebujakan

Nasional yang berkaitan

dengan dmasukkannya

muatan lokal dalam

Standar Isi dilatar

belakangi oleh kenyataan

bahwa NKRI terdiri atas

berbagai daerah yang

beragam, kondisi

geografis, sumber daya

alam, dan masyarakatnya

(sumber daya

manusianya) dengan latar

belakang sejarah dan

budaya yang berbeda.

Adanya muatan lokal

bertujuan agar peserta

didik dapat bersaing dan

mempunyai jiwa,

semangat, dan

ketrampilan.. Untuk tahun

pelajaran 2013 – 2014

muatan lokal yang

digunakan pada kelas XI

IPA yaitu Baca Tulis Al-

quran dan kelas lomba

(OSN), sedangkan pada

Memeberikan dasar

untuk menetukan apa

yang akan dipelajari

sesuai dengan

kebutuhan

masyarakat,

kebudayaan dan

perkembangan

IPTEK sehingga

peserta didik dapat

mengaplikasikan

pengetahuan yang

diperolehnya dalam

kehidupan nyata

yang bermanfaat bagi

masyarakat.

Page 4: Analisis landasan kurikulum

kelas XI IPS yakni

kewirausahaan, Baca

Tulis Al-quran dan kelas

lomba (OSN).

3Landasan

Organisatoris

Fisika merupakan salah

satu cabang IPA yang

mendasari perkembangan

teknologi maju dan

konsep hidup harmonis

dengan alam. Bahan ajar

kelas XI semester satu dan

semester dua sudah runtut

jika dilihat dari SK dan

KD serta keruntutan dari

buku yang digunakan

sebagai bahan ajar.

Dalam hal ini buku

bahan ajar yang

digunakan dalam

pembelajaran dengan

SK/KD telah sesuai.

Sehingga tidak

terjadi kerancuan

dalam pembelajaran.

4 Landasan Psikologis Kurikulum yang

digunakan oleh SMAN 1

PAKUSARI

memperhatikan

keragaman karakteristik

peserta didik (humanistik)

tanpa membedakan

agama, suku, adat budaya

serta status sosial ekonomi

dan gender. Untuk

mengatasi perbedaan itu

terdapat pelayanan

konseling yang berkenaan

dengan masalah diri

pribadi individu dan

kehidupan sosial, belajar

dan pembentukan karakter

Dalam pembelajaran,

diperhatikan tingkat

peserta didik dalam

berbagai aspek serta

cara peserta didik

belajar agar bahan

ajar yang disediakan

dapt dicerna dan

dikuasai sesuai

dengan taraf

perkembangannya

Page 5: Analisis landasan kurikulum

peserta didik.

3.2. Analisis Prinsip Pengembangan Kurikulum

N

o.Prinsip

Pengembangan

Prinsip Pengembangan

Kurikulim di SMAN 1

Pakusari

Analisis

1

Berpusat pada

Potensi,

Perkembangan,

Kebutuhan, dan

Kepentingan

Siswa dan

Lingkungannya

Kurikulum dikembangkan

berdasarkan prinsip bahwa

siswa memiliki posisi sentral

untuk mengembangkan

kompetensinya agar menjadi

manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri dan menjadi warga

negara yang demokratis serta

bertanggung jawab. Untuk

mendukung pencapaian

tujuan tersebut

pengembangan kompetensi

siswa disesuaikan dengan

potensi, perkembangan,

kebutuhan, dan kepentingan

siswa serta tuntutan

lingkungan. Memiliki posisi

sentral berarti kegiatan

pembelajaran berpusat pada

siswa.

Dalam hal ini peserta

didik menjadi pemeran

utama dalam

pengembangan dirinya.

Akan tetapi guru juga tak

lepas dari upaya

membimbing siswanya

serta memilih strategi

mengajar yang sesuai

dengan keadaan, kondisi,

dan kebutuhan siswanya.

Prinsip yang digunakan

sama persis dengan

prinsip yang tercantum

dalam dokumen panduan

KTSP yang dikeluarkan

BSNP. Jika dianaolgikan

dengan prinsip yang

diberikan oleh beberapa

ahli, prinsip ini mirip

dengan ”berorientasi

pada tujuan“.

Page 6: Analisis landasan kurikulum

2Beragam dan

Terpadu

Kurikulum dikembangkan

dengan memperhatikan

keragaman karakteristik

siswa, kondisi daerah, jenjang

dan jenis pendidikan, serta

menghargai dan tidak

diskriminatif terhadap

perbedaan agama, suku,

budaya, adat istiadat, status

sosial ekonomi, dan jender.

Kurikulum meliputi substansi

komponen muatan wajib

kurikulum, muatan lokal,

dan pengembangan diri

secara terpadu, serta disusun

dalam keterkaitan dan

kesinambungan yang

bermakna dan tepat

antarsubstansi

Prinsip ini selain

memperhatikan nilai

akademik siswa,

melainkan juga

memperhatikan faktor-

faktor perbedaan antar

siswa, lingkungan, dan

ras. Menjadikan

keterpaduan dari hal-hal

yang beragam. Serta

menciptakan

keterpaduan dari

komponen kurikulum,

seperti muatan wajib,

muatan lokal, dan

pengembangan diri.

Keseluruhan komponen

tersebut disusun dengan

keterkaitan dan

keterpaduan. Ini juga

sama dengan prinsip di

KTSP. Prinsip ini juga

bisa disebut dengan

prinsip keterpaduan.

3 Tanggap

terhadap

Perkembangan

Ilmu

Pengetahuan,

Teknologi dan

Seni

Kurikulum dikembangkan

atas dasar kesadaran bahwa

ilmu pengetahuan, teknologi

dan seni yang berkembang

secara dinamis. Karena itu,

semangatdan isi kurikulum

memberikan pengalaman

belajar siswa untuk mengikuti

dan memanfaatkan

Prinsip ini menjelaskan

dan menegaskan

pentingnya IPTEKS

(ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni)

dalam dunia saat ini.

Minimal mampu sebagai

user dari IPTEKS

tersebut. Prinsip ini juga

Page 7: Analisis landasan kurikulum

perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan

seni.

sama persis dengan yang

terdapat dalam KTSP

oleh BSNP.

4

Relevan dengan

Kebutuhan

Kehidupan

Pengembangan kurikulum

dilakukan dengan melibatkan

pemangku kepentingan

(stakeholders) untuk

menjamin relevansi

pendidikan dengan

kebutuhan kehidupan,

termasuk di dalamnya

kehidupan kemasyarakatan,

dunia usaha dan dunia kerja.

Karena itu, pengembangan

keterampilan pribadi,

keterampilan berpikir,

keterampilan sosial,

keterampilan akademik, dan

keterampilan vokasional.

Prinsip ini mirip dengan

yangdikeluarkan oleh

BSNP, akan tetapi pada

kalimat terakhir terdapat

kata-kata yang hilang

atau memang

dihilangkan, yaitu

”...merupakan

keniscayaan.“ Artinya

pengembangan

kurikulum disesuaikan

dengan keadaan agar

relevan. Misalnya

ditujukan untuk

pekerjaan tertentu,

profesi tertentu, atau

untuk memasuki

perguruan tinggi yang

diinginkan. Prinsip ini

sama dengan prinsip

relevansi.

5 Menyeluruh dan

Berkesinambun-

gan

Substansi kurikulum

mencakup keseluruhan

dimensi kompetensi, bidang

kajian keilmuan dan mata

pelajaran yang direncanakan

dan disajikan secara

berkesinambungan

antarsemua jenjang

pendidikan

Dalam hal ini

kompetensi dan mata

pelajaran disajikan

secara

berkesinambungan,

maksudnya antar

kompetensi dan

matapelajaran saling

berkaitan dan

Page 8: Analisis landasan kurikulum

berkelanjutan. Ini dapat

pula disebut dengan

prinsip kontinuitas.

6

Belajar

Sepanjang

Hayat

Kurikulum diarahkan kepada

proses pengembangan,

pembudayaan, dan

pemberdayaan siswa yang

berlangsung sepanjang hayat.

Kurikulum mencerminkan

keterkaitan antara unsur-

unsur pendidikan formal,

nonformal, dan informal

dengan memperhatikan

kondisi dan tuntutan

lingkungan yang selalu

berkembang serta arah

pengembangan manusia

seutuhnya

Prinsip ini juga

mengajarkan prinsip

belajar sepanjang hayat.

Siswa tidak hanya

dipacu untuk beajar

disekolah, melainkan

belajar dimanapun dan

kapanpun. Dan melatih

siswa untuk belajar

mandiri hingga akhir

hayatnya.

7

Seimbang antara

Kepentingan

Nasional dan

Kepentingan

Daerah

Kurikulum dikembangkan

dengan memperhatikan

kepentingan nasional dan

kepentingan daerah untuk

membangun kehidupan

bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara. Kepentingan

nasional dan kepentingan

daerah harus saling mengisi

dan memberdayakan sejalan

dengan motto Bhineka

Tunggal Ika dalam kerangka

Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI)

Pengembangan

kurikulum di SMA N 1

Pakusari juga

memperhatikan

keseimbangan antara

kebutuhan atau

kepentinagan nasional

dengan kepentingan

daerah sekitar SMA N 1

Pakusari.

Page 9: Analisis landasan kurikulum

3.3. Analisis Komponen Kurikulum

3.3.1. Tujuan Kurikulum

No Kriteria Tujuan Hasil Telaah

1 Kriteria Subtantif

Pada kurikulum SMAN 1 PAKUSARI, tujuan yang

tercantum sudah mengandung kriteria subtantif. Yaitu

telah memperhatikan kebutuhan mendasar kebutuhan

peserta didik untuk mampu bersaing dalam kehidupan

bermasyarakat dengan dibekali ketrampilan.

2 Kriteria prosedur

Tujuan pada kurikulum SMAN 1 PAKUSARI juga

sudah memperhatikan kriteria prosedur yaitu

representative, jelas, tidak rancu, dan tidak

menimbulkan intrepretasi yang berbeda dan

kontradiktif, berdasarkan argumen dan kerangka

berpikir yang logis, kelayakan, keterwakilan dan

konsisten, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Page 10: Analisis landasan kurikulum

3.3.2. Analisi Kontent Kurikulum

Kelas XI Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik

1.1 Menganalisis gerak lurus, gerak melingkar dan gerak parabola dengan menggunakan vektor

1.2 Menganalisis keteraturan gerak planet dalam tatasurya berdasarkan hukum-hukum Newton

1.3 Menganalisis pengaruh gaya pada sifat elastisitas bahan

1.4 Menganalisis hubungan antara gaya dengan gerak getaran

1.5 Menganalisis hubungan antara usaha, perubahan energi dengan hukum kekekalan energi mekanik

1.6 Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik untuk menganalisis gerak dalam kehidupan sehari-hari

1.7 Menunjukkan hubungan antara konsep impuls dan momentum untuk menyelesaikan masalah tumbukan

Kelas XI Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

2. Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah

2.1 Menformulasikan hubungan antara konsep torsi, momentum sudut, dan momen inersia, berdasarkan hukum II Newton serta penerapannya dalam masalah benda tegar

2.2 Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Page 11: Analisis landasan kurikulum

1. Materi Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas XI

Materi yang mencakup dalam mata pelajaran Fisika SMA/MA kelas XI yaitu

sebagai berikut :

SEMESTER I

Bab I : Kinematika dengan Analisis Vektor

Bab II : Hukum-Hukum Newton tentang Gerak dan Gravitasi

Bab III : Elastisitas dan Gerak Harmonik Sederhana

Bab IV : Usaha dan Energi

Bab V : Impuls dan Momentum

SEMESTER II

Bab VI : Dinamika Rotasi dan Keseimbangan Benda Tegar

Bab VII : Mekanika Fluida

Bab VIII : Teori Kinetik Gas

Bab IX : Termodinamika

2. Alokasi Waktu

Alokasi waktu yang digunakan adalah 34 minggu efektif. Untuk semester I

digunakan 17 minggu efektif dan pada semester II juga digunakan 17 minggu efektif.

3.3.3. Analisis Organisasi Kurikulum

No

.

Kriteria Organisasi

KurikulumHasil telaah

1. Ruang Lingkup Mata pelajaran Fisika di SMA/MA merupakan

pengkhususan IPA di SMP/MTs. Untuk kelas XI

IPA semester 1 dan semester 2 ruang lingkup

Page 12: Analisis landasan kurikulum

materi terdiri atas gerak dengan analisis vektor,

hukum Newton tentang gerak dan gravitasi, gerak

getaran, energi, usaha, dan daya, impuls dan

momentum, momentum sudut dan rotasi benda

tegar, fluida, termodinamika

2. Integrasi/ keterpaduan

Mencakup dari ruang lingkup yang ada, materi

yang disampaikan pada setiap pertemuan haruslah

terintegrasi. Seperti pada SK dan KD yang telah

disusun. Misalnya saja pada bab pertama yaitu

Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam

cakupan mekanika benda titik (gerak dalam analisis

vektor) yang didalamnya menganalisis mengenai

gerak lurus, gerak melingkar dan gerak parabola

dengan menggunakan vektor , Menganalisis

keteraturan gerak planet dalam tatasurya

berdasarkan hukum-hukum Newton, Menganalisis

pengaruh gaya pada sifat elastisitas bahan,

Menganalisis hubungan antara gaya dengan gerak

getaran, Menganalisis hubungan antara usaha,

perubahan energi dengan hukum kekekalan energi

mekanik , Menerapkan hukum kekekalan energi

mekanik untuk menganalisis gerak dalam

kehidupan sehari-hari, Menunjukkan hubungan

antara konsep impuls dan momentum untuk

menyelesaikan masalah tumbukan

3. Urutan Materi yang disampaikan sudah berurutan yaitu

mulai dari materi pengenalan . inti sampai pada

penerapan pada kehidupan sehari – hari. Terlihat

pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

yang dimulai dari menganalisis berbagai macam

gerak hingga materi yang lebih kompleks yaitu

Page 13: Analisis landasan kurikulum

tumbukan. Pembelajaran Fisika dilaksanakan

secara pendekatan ilmiah untuk menumbuhkan

kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah

serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek

penting dalam proses pembelajaran.

4 Kontinuitas

Dilihat dari SK dan KD secara umum materi yang

disampaikan tampak selalu berkesinambumgan

dengan penyampaian materi yang selanjutnya. Oleh

karena itu kriteria dari kontinuitas selalu mengacu

pada kesinambungan antara materi awal dengan

materi selanjutnya.

5 Artikulasi dan keseimbangan

Pada materi kelas XI IPA semester 1 dan 2 sudah

bisa dikatan seimbang bobotnya antara materi satu

dengan materi yang lain. Misalnya pada waktu

kelas XI IPA semester 1, siswa mampu

menganalisis konsep mekanika, selanjutnya pada

semester 2 siswa mampu menerapkan konsep

mekanika dalam kehidupan sehari-hari.

3.3.4. Hasil Analisis Evaluasi

Untuk mengetahui ketercapaian tujuan kurikulum dapat dilihat dari kriteria ketuntasan

minimal yang digunakan SMA N 1 PAKUSARI dengan mempertimbangkan tingkat

kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya

pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Standar ketuntasan minimal yang

ditetapkan oleh Kepala Sekolah mencakup ketuntasan belajar dan penilaian yang diharapkan

dan kriteria ketuntasan Minimal (KKM). SMA N 1 PAKUSARI pada tahun pelajaran

2013/2014 menggunakan Standar Isi (SI) dan KTSP. Penilaian dapat dilakukan bersamaan

dengan pelaksanaan pembelajaran dan dapat pula dilakukan setelah selesai satu kompetensi

dasar (KD) atau lebih. Penilaian meliputi aspek kognitif (pemahaman konsep), afektif (sikap)

dan psikomotorik (praktik). Setiap mata pelajaran harus memenuhi ketuntasan nilai kognitif

dan psikomotorik minimal sesuai dengan KKM tiap mata pelajaran dan nilai afektif adalah B.

Page 14: Analisis landasan kurikulum

Dan jika siswa belum mencapai batas ketuntasan batas ketuntasan minimal, peserta didik

harus mengikuti remidial sesuai KD yang belum tuntas.