ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega...

240
ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL EGA KARYA ANGGIE M DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS XI SEMESTER I (PENDEKATAN STRUKTURAL DAN PSIKOLOGI SASTRA) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Oleh: Sisillia Yossy Nour Indrasari NIM : 121224058 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega...

Page 1: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL

EGA KARYA ANGGIE M DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA

KELAS XI SEMESTER I

(PENDEKATAN STRUKTURAL DAN PSIKOLOGI SASTRA)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh:

Sisillia Yossy Nour Indrasari

NIM : 121224058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

i

ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL

EGA KARYA ANGGIE M DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA

KELAS XI SEMESTER I

(PENDEKATAN STRUKTURAL DAN PSIKOLOGI SASTRA)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh:

Sisillia Yossy Nour Indrasari

NIM : 121224058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Kedua orang tua saya Bapak Ignatius Wasgito dan Ibu Yustina Sumiyati yang

selalu mendoakan dan memberikan dukungan dalam mengerjakan skripsi ini.

Adikku Stefanus Ricky Wahyu Nugroho dan orang yang terkasih Aji Saputro.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

v

MOTO

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah maka akan mendapat; ketuklah

maka pintu akan dibukakan bagimu

(Matius 7:7)

Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan,

percayalah bahwa telah menerimanya, maka hal ini akan diberikan kepadamu

(Markus 11:24)

Tuhan tak’kan terlambat!

Juga tak’kan lebih cepat

Semuanya…

Dia jadikan indah tepat pada waktunya

(Pengkotbah 3:11a)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa skripsi ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana mestinya sebuah karya ilmiah.

Yogyakarta, 30 Oktober 2017

Penulis

Sisillia Yossy Nour Indrasari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Sisillia Yossy Nour Indrasari

NIM : 121224058

menyatakan bahwa demi pengembangan ilmu pengetahuan, kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma diserahkan karya ilmiah berjudul:

ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA

NOVEL EGA KARYA ANGGIE M DALAM PEMBELAJARAN SASTRA

DI SMA KELAS XI SEMESTER I

(PENDEKATAN STRUKTURAL DAN PSIKOLOGI SASTRA)

Dengan demikian saya memberikan kewenangan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media

lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, medistribusikan secara terbatas,

dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan yang saya buat dengan kesungguhan ini.

Dibuat diYogyakarta

Pada tanggal: 30 Oktober 2017

Yang menyatakan

Sisillia Yossy Nour Indrasari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

viii

ABSTRAK

Indrasari, Sisillia Yossy Nour. 2017. Analisis Konflik Batin Tokoh Utama Ega

dalam Novel Ega Karya Anggie M dalam Pembelajaran Sastra di

SMA Kelas XI Semester I (Pendekatan Struktural dan Psikologi

Sastra). Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP, USD.

Penelitian ini mengkaji konflik batin tokoh utama Ega dalam novel Ega karya

Anggie M dalam pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester II. Tujuan

penelitian ini yaitu mendeskripsikan alur, tokoh/penokohan, tema, dan latar yang

terdapat dalam novel Ega untuk mengetahui bagaimana konflik batin tokoh utama

Ega sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA kelas X semester II.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

kualitatif. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan unsur intrinsik berupa

alur, tokoh/penokohan, tema, dan latar, serta konflik batin tokoh utama Ega akibat

tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar; dan mendeskripsikan novel Ega

dengan pembelajaran sastra di SMA yang dikaji dari segi bahasa, perkembangan

psikologi, dan latar belakang budaya siswa. Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini menggunakan teknik baca dan teknik catat.

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat delapan unsur alur yang

digambarkan dalam novel Ega karya Anggie M. yaitu, paparan, rangsangan,

gawatan, tikaian, rumitan, klimaks, leraian, dan selesaian. Tokoh utama dalam

novel ini adalah Ega sedangkan tokoh tambahan adalah Pak Bos, Pak Wira, Evan,

Ryan, Mama, Papa, Kak Hana, Andi, Nami, dan Luna. Teknik Penokohan yang

digunakan yaitu teknik dramatik. Latar yang yang digambarkan dalam novel ini

adalah latar tempat, latar waktu dan latar sosial. Konflik batin tokoh utama Ega

muncul dikarenakan tidak terpenuhinya beberapa aspek berdasarkan teori yang

dikemukakan oleh Abraham Maslow, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan

keamanan, tidak terpenuhinya akan cinta dan keberadaan, tidak terpenuhinya

kebutuhan akan penghargaan, dan tidak terpenuhinya kebutuhan akan aktualisasi

diri. Akibat dari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar tersebut, maka timbullah rasa

sedih, rasa takut, rasa tidak percaya diri, dan rasa marah.

Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa novel Ega karya

Anggie M. layak digunakan sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA kelas XI

semester I. Dari segi bahasa, perkembangan psikologi, dan latar belakang budaya,

novel ini cocok untuk dijadikan bahan pembelajaran di kelas.

Kata kunci: konflik batin, pembelajaran sastra, pendekatan struktural,

pendekatan psikologi sastra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

ix

ABSTRACT

Indrasari, Sisillia Yossy Nour. 2017. Analysis of Ega’s Inner Conflicts as the

Main Character in the Anggie M.’s Novel of “Ega” in Literature

Learning for High School XI Class on 1st Semester (Structural and

Literary Psychology Approach). Essay. Yogyakarta: PBSI, FKIP, USD.

This study examines the inner conflicts of the main character of Ega in the

novel “Ega” by Anggie M. in the study of literature in high school X class on

second semester. The purpose of this study is to describe the plot,

character/characterization, theme, and background contained in the novel Ega to

find out how the inner conflicts of the main character of Ega as a material of

literature learning in high school X class on second semester.

The method used in this research is descriptive qualitative method. This

method is used to describe the intrinsic elements such as plot, characterization,

theme, and background, and inner conflicts of the main character of Ega due to

unmet basic needs, describe Ega novel by studying literature in high school

studied in terms of language, psychology development, and Student's cultural

background. Data gathering techniques in this study using the techniques of

reading and make notes.

The results of the analysis show that there are eight elements of the plot

depicted in the novel “Ega” by Anggie M. that is, exposure, stimulation, gait,

conflicts, complexing, climax, divination, and completion. The main character in

this novel is Ega while the additional characters are Mr.Bos, Mr.Wira, Evan,

Ryan, the Mama, the Papa, Miss Hana, Andi, Nami, and Luna. The

characterization technique used is dramatic technique. The background described

in this novel is the setting of the place, the background of time and the social

setting. The inner conflicts of Ega's main character is existed because of the lack

of fulfillment of several aspects based on the theory proposed by Abraham

Maslow, namely physiological needs, the need for security, the unfulfilledness of

love and existence, the unmet need for reward, and the non-fulfillment of the need

for self-actualization. The consequences of that is causing sadness, fear,

insecurity, and anger.

Based on the results of the analysis can be concluded that the novel “Ega”

by Anggie M. is feasible to be used as a literary learning material in high school

XI class on first semester. In terms of language, the development of psychology,

and the cultural background, this novel is suitable to be used as learning

materials in the classroom.

Keywords: inner conflicts, literature learning, structural approach, literature

psychology approach

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah

memberikan berkat dan rahmat-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan akhir

skripsi yang berjudul “Analisis Konflik Batin Tokoh Utama Ega Novel Ega Karya

Anggie M dalam Pembelajaran Sastra di SMA Kelas X Semester II (Pendekatan

Struktural dan Psikologi Sastra)” dapat diselesaikan dengan baik. Tujuan

menyusun skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar

Sarjana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Skripsi ini juga dapat terselesaikan berkat peran serta dan jasa berbagai

pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak

terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D, selaku dekan FKIP Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Rishe Purnama Dewi, SPd., M.Hum, selaku ketua program studi PBSI,

yang memberikan saran dan dukungan dalam menyelesaian skripsi.

3. Dr. R. Kunjana Rahardi,M.Hum, selaku wakil ketua Program studi PBSI,

yang memberikan saran dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi.

4. Drs. J. Prapta Diharja, S.J.,M.Hum, selaku dosen pembimbing pertama,

yang dengan penuh kesabaran dan ketelitian membimbing penulis

menyelesaikan skripsi ini.

5. Drs. P. Hariyanto, M.Pd, selaku dosen pembimbing kedua, yang dengan

penuh kesabaran dan ketelitian dari awal hingga penulisan menyelesaikan

skripsi ini.

6. Septina Krismawati, S.S., M.A, selaku dosen trianggulator yang telah

memberikan penilaian beserta komentar dan saran untuk memperbaiki

analisis novel.

7. Dosen-dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang

telah membekali ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di

Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

xi

8. Orang tua saya Ignatius Wasgito dan Yustina Sumiyati yang selalu

mendoakan dan mendukung saya.

9. Adik saya Stefanus Ricky Wahyu Nugroho dan orang terkasih Aji Saputro

yang membantu dan mendukung saya.

10. Teman-teman yang selalu menyemangati saya yaitu: Leonardus Yudi

Kristianto, Markus Jalu Via Nugrah, Alfonsus Novendi, Tian Eka

Febriana, Maria Ratih Pramithasari, Martha Novitasari Lagur, Paulina

Novi Dianing Sari, dan Yoanna Daru Kusumastuti serta para sahabat yang

ada di PBSI yang tidak tersebut.

11. Seluruh teman-teman PBSI 2012 kelas A, B, dan C

Dalam hal ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat diharapkan. Penulis

berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat secara khusus dibidang akademis

dan dapat dipergunakan sebaik-baiknya.

Yogyakarta, 30 Oktober 2017

Penulis

Sisillia Yossy Nour Indrasari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................................iv

MOTO ....................................................................................................................v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..............................................................vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................................................................vii

ABSTRAK ..........................................................................................................viii

ABSTRACK ...........................................................................................................ix

KATA PENGANTAR ...........................................................................................x

DAFTAR ISI ........................................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................5

1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................................................5

1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................6

1.5 Batasan Istilah ...................................................................................................7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

xiii

1.6 Sistematika Penyajian .......................................................................................9

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian yang Relevan ..................................................................................11

2.2 Kerangka Teori ................................................................................................13

2.2.1 Hakikat Novel .......................................................................................13

2.2.2 Unsur Instrinsik (Alur, Tokoh, Penokohan, Tema, dan Latar) .............15

2.2.2.1 Alur ...........................................................................................15

2.2.2.2 Tokoh dan Penokohan ..............................................................20

2.2.2.3 Tema .........................................................................................21

2.2.2.4 Latar ..........................................................................................22

2.2.3 Psikologi Sastra .....................................................................................24

2.2.4 Teori Kepribadian .................................................................................25

2.2.5 Teori Psikologi Abraham Maslow ........................................................27

2.2.6 Konflik Batin .........................................................................................31

2.2.7 Pembelajaran Sastra di SMA ................................................................32

2.2.8 Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) ...............................35

2.2.9 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan .................................................37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

xiv

2.2.10 Silabus .................................................................................................40

2.2.11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................................47

2.2.12 Kerangka Berpikir ...............................................................................53

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ......................................................................55

3.2 Sumber Data ....................................................................................................56

3.3 Instrumen Penelitian ........................................................................................56

3.4 Teknik Pengumpulan Data ..............................................................................57

3.5 Teknik Analisis Data .......................................................................................58

3.6 Trianggulasi .....................................................................................................58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data .................................................................................................60

4.2 Analisis Alur ...................................................................................................60

4.2.1 Paparan ..................................................................................................61

4.2.2 Rangsangan ...........................................................................................64

4.2.3 Gawatan ................................................................................................65

4.2.4 Tikaian ..................................................................................................66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

xv

4.2.5 Rumitan .................................................................................................67

4.2.6 Klimaks .................................................................................................68

4.2.7 Leraian ..................................................................................................68

4.2.8 Selesaian ................................................................................................69

4.3 Analisis Tokoh dan Penokohan .......................................................................71

4.3.1 Tokoh Utama .........................................................................................71

4.3.2 Tokoh Tambahan ..................................................................................83

a. Pak Bos .............................................................................................84

b. Pak Wira ...........................................................................................89

c. Evan ..................................................................................................92

d. Ryan ..................................................................................................95

e. Mama ..............................................................................................100

f. Papa .................................................................................................102

g. Kak Hana ........................................................................................104

h. Andi ................................................................................................107

i. Nami ................................................................................................108

j. Luna .................................................................................................110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

xvi

4.4 Analisis Tema ...............................................................................................111

4.5 Analisis Latar ................................................................................................111

4.5.1 Latar Tempat .......................................................................................112

a. Dian Shop ........................................................................................112

b. Kampus ...........................................................................................113

c. Rumah .............................................................................................114

d. Kantin .............................................................................................116

e. Rumah Sakit ....................................................................................116

f. Bengkel ............................................................................................117

4.5.2 Latar Waktu ........................................................................................117

a. Tahun 2009 .....................................................................................118

b. Waktu 4 Tahun ...............................................................................118

c. Waktu 1 Tahun ................................................................................119

d. Waktu 2 Tahun ...............................................................................119

e. Waktu 5 Hari ...................................................................................120

f. Waktu 2 Bulan .................................................................................120

g. Waktu 3 Minggu .............................................................................121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

xvii

h. Waktu 3 Bulan ................................................................................121

i. Beberapa Peristiwa yang Menunjukkan Latar Waktu (Kehidupan

Sehari-hari) .......................................................................................122

4.5.3 Latar Sosial .........................................................................................133

4.6 Analisis Konflik Batin Menggunakan Teori Psikologi Abraham Maslow ...134

4.6.1 Tidak Terpenuhinya Kebutuhan Fisologis ..........................................134

4.6.2 Tidak Terpenuhinya Kebutuhan Akan Rasa Aman ............................136

4.6.3 TidakTerpenuhinya Kebutuhan Akan Cinta dan Keberadaan ............138

4.6.4 Tidak Terpenuhinya Kebutuhan Akan Penghargaan ..........................140

4.6.5 Tidak Terpenuhinya Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri .....................141

4.7 Konflik Batin Akibat Tidak Terpenuhinya Kebutuhan-Kebutuhan Dasar

Tokoh Ega ....................................................................................................142

4.7.1 Rasa Sedih ...........................................................................................142

4.7.2 Rasa Takut ...........................................................................................143

4.7.3 Rasa Tidak Percaya Diri .....................................................................143

4.7.4 Rasa Marah .........................................................................................143

4.8 Perencanaan Pembelajaran Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik Novel Ega Karya

Anggie M .....................................................................................................144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

xviii

4.9 Pembahasan ...................................................................................................145

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ...................................................................................................151

5.2 Implikasi ........................................................................................................155

5.3 Saran ..............................................................................................................155

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................157

BIODATA .........................................................................................................219

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

xix

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I SILABUS .................................................................................159

LAMPIRAN II RPP ..........................................................................................162

LAMPIRAN III MATERI PEMBELAJARAN .............................................173

LAMPIRAN IV KUNCI JAWABAN ..............................................................175

LAMPIRAN V RINGKASAN NOVEL ..........................................................178

LAMPIRAN VI DATA PENILAIAN PRODUK RPP...............................................184

LAMPIRAN VII RUBRIK PENILAIAN RPP ...............................................186

LAMPIRAN VIII TRIANGGULASI DATA ..................................................193

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sastra adalah karya seni dalam bentuk tulisan, karangan, bahasa atau kata-kata

yang memiliki nilai ekstetika atau keindahan. Nilai ekstetika atau keindahan sastra

dapat terlihat dari bagaimana bahasa dan kata-kata itu saling mengisi dan

menghasilkan sebuah karya dan seni yang indah untuk dinikmati, didengar, dan

dirasakan. Sastra (karya sastra) merupakan karya seni yang mempergunakan

bahasa sebagai mediumnya. Bahasa sastra adalah bahasa yang sudah berarti

(Pradopo, 2010: 121). Bahasa sastra merupakan bahasa yang khusus hasil susunan

dari sastrawannya. Bahasa itulah yang dikatakan karya seni. Beberapa fungsi

sastra di antaranya adalah menghibur dan bermanfaat. Sastra menghibur dengan

cara menyajikan keindahan, memberikan makna terhadap kehidupan (kematian,

kesengsaraan, maupun kegembiraan), atau memberikan pelepasan ke dunia

imajinasi, sehingga dapat meracuni tanpa kita sadari. Sebagian orang selalu

menjadikan karya sastra sebagai sarana untuk menyampaikan pesan tentang apa

yang terjadi pada masanya. Menurut Yudiono K.S. (2007: 27), sebuah karya

sastra dapat diterangkan atau ditelaah secara tuntas apabila diketahui asal usulnya

yang bersumber pada riwayat hidup pengarang dan zaman yang melingkupinya.

Novel merupakan sebuah karangan prosa yang tergolong panjang, yang

mengandung susunan cerita kehidupan seseorang dengan orang yang berada di

sekitarnya. Selain itu novel juga menonjolkan sifat dan watak setiap tokoh. Novel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

2

juga merupakan salah satu bentuk karya sastra yang memiliki unsur pembangun.

Unsur-unsur tersebut merupakan unsur intrinsik dan ekstrinsik.

Unsur intrinsik ialah unsur yang menyusun sebuah karya sastra dari dalam

yang mewujudkan struktur suatu karya sastra, seperti tema, tokoh, dan penokohan,

alur dan pengaluran, latar dan pelataran, dan pusat pengisahan sedangkan unsur

ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra itu, tetapi secara

tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra.

Pembelajaran sastra tidak akan pernah lepas dari pembelajaran Bahasa

Indonesia, karena bahasa adalah bahan pokok pembelajaran sastra. Pembelajaran

dan pengajaran sastra saling berkaitan tidak bisa dilepaskan karena sangatlah

penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan memiliki relevansi-relevansi

dalam dunia nyata.

Menurut Rahmanto (1988: 16), pengajaran sastra mempunyai empat

manfaat yang dapat ditujukan untuk dunia pendidikan. Manfaat yang pertama

adalah pengajaran bahasa dapat membantu keterampilan dalam berbahasa. Kedua,

pengajar bahasa dapat meningkatkan pengetahuan budaya. Ketiga, pengajaran

bahasa dapat mengembangkan cipta dan rasa. Keempat, pengajaran bahasa dapat

menunjang pembemtukan watak.

Rahmanto (1988: 27) mengatakan pemilihan bahan ajar dalam pengajaran

sastra harus tepat. Ada tiga aspek yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan

bahan ajarnya. Aspek pertama, yaitu dari sudut bahasa. Kedua, pengajaran dari

segi kematangan jiwa (psikologi). Ketiga, pengajaran dari latar belakang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

3

kebudayaan para siswa. Jika dilihat dari ketiga aspek tersebut, pemilihan bahan

ajar untuk pengajaran sastra sangat kompleks dan harus bisa merelevansikan

bahan yang digunakan untuk siswa. Oleh karena itu, peneliti mencoba

memanfaatkan bahan pengajaran yang menarik bagi siswa sesuai dengan tahap

psikologi siswa. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mencoba menemukan relevansi

dalam novel Ega karya Anggie M dalam pembelajaran Sekolah Menengah Atas

(SMA). Peneliti memilih kelas XI karena pembelajaran sastra yang kompetensi

dasarnya menganalisis unsur instrinsik dan ekstrinsik novel terdapat di kelas XI.

Selain itu, juga untuk membatasi ruang lingkup yang akan diteliti.

Peneliti memilih novel Ega karya Anggie M karena ceritanya menarik

untuk diteliti. Dalam cerita ini terdapat perjuangan tokoh utama meskipun tokoh

utama mengalami pergulatan batin yang disebabkan oleh masa lalu di dalam

keluarganya. Konflik batin tokoh utama yang digambarkan pengarang menantang

peneliti untuk menganalisis secara psikologi. Selain itu, perjuangan tokoh utama

juga cocok sebagai bahan pembelajaran di sekolah. Cerita yang digambarkan

dalam tokoh utama bernama Helga Herlangga, namun biasa dipanggil Ega. Di

usianya yang beranjak remaja, Ega harus mengalami berbagai peristiwa

menyedihkan dalam keluarganya. Kehidupan Mama dan papanya tidak harmonis.

Hingga suatu hari, ia bertemu dengan Pak Wira yang mau menampung dan

merawatnya.

Ega sering mengalami konflik batin dalam kehidupannya. Salah satunya

adalah ketika ia mendengarkan perkataan mamanya yang membuat hatinya

terluka. Mamanya bahkan menganggap Ega sebagai anak iblis yang dititipkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

4

dirahimnya. Satu per satu orang yang ia cintai telah meninggalkannya. Ega

merasa bahwa ia hidup sendirian. Di tengah sikap egois dan cueknya, Ega

menemukan sebuah keluarga yang selalu memberikan perhatian dan cinta

kasihnya. Pak Bos, Bu Dian, Evan, dan Ryan yang selalu memerhatikan kondisi

dan keadaan Ega. Konflik yang dialami Ega, khususnya konflik batin membuat

peneliti ingin meneliti novel Ega karya Anggie M.

Psikologi sastra dan sastra memiliki kaitan dengan manusia dan

masyarakat. Pendekatan psikologi sastra dapat memberikan gambaran atau

penjelasan tentang tokoh utama yang mengalami konflik batin diakibatkan oleh

rasa traumanya terhadap masa lalu dalam keluarganya. Pendekatan psikologi

dipilih untuk dapat memberikan gambaran tentang aspek kejiwaan tokoh utama,

sejauh mana keterlibatan psikologi tokoh utama dalam menghadapi masalah

hidupnya dan kemampuan menampilkan tokoh rekaan yang terlibat dalam

masalah kejiwaan.

Dalam memilih bahan pembelajaran sastra, pendidik mempertimbangkan

relevansi bahan ajar, nilai yang terkandung dalam karya sastra itu, dan psikologi

siswa. Peneliti tertarik untuk meneliti dan menganalisis konflik batin dan struktur

intrinsik khususnya tokoh, penokohan, alur, latar dan konflik batin yang dialami

tokoh utama Ega yang terdapat dalam novel yang berjudul Ega karya Anggie M,

dan hasil analisis ini diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif bahan

pembelajaran sastra di SMA kelas XI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

5

Penelitian konflik batin dalam tokoh Ega menggunakan pendekatan

struktural dan psikologi sastra. Pendekatan psikologi sastra dapat mengkaji dan

menemukan hal-hal yang terjadi dalam novel. Aliran psikologi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah teori psikologi menurut Abraham Maslow tentang

kebutuhan manusia. Menurut Maslow kebutuhan manusia ada lima tingkatan.

Kebutuhan yang paling dasar adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa

aman, kebutuhan akan rasa saling memiliki, kebutuhan akan harga diri, dan

kebutuhan akan aktualisasi diri

1.2 Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang tersebut, peneliti merumuskan masalah penelitian

sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimanakah tokoh, penokohan, alur, tema, dan latar dalam novel Ega

karya Anggie M?

1.2.2 Bagaimanakah konflik batin yang dialami tokoh utama dalam novel Ega

karya Anggie M?

1.2.3 Bagaimana penerapan analisis novel dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran di pembelajaran sastra untuk SMA kelas XI semester 1?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah-masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, maka

tujuan yang akan dicapai adalah sebagai berikut:

1.3.1 Mendeskripsikan unsur tokoh, penokohan alur, tema dan latar dalam

novel Ega karya Anggie M.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

6

1.3.2 Mendeskripsikan konflik batin yang dialami tokoh utama dalam novel

novel Ega karya Anggie M.

1.3.3 Mendeskripsikan penerapan analisis novel dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran di pembelajaran sastra untuk SMA kelas XI semester 1?

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dan menambah

ilmu pengetahuan tentang studi sastra Indonesia, dan meningkatkan potensi

dalam membuat karya sastra, khususnya dengan pendekatan psikologi sastra.

Pendekatan ini juga diharapkan mampu memberikan sumbangan dalam teori

sastra dan teori psikologi sastra dalam mengungkapkan novel Ega karya

Anggie M.

1.4.2 Manfaat Praktis

Secara praktis dengan penelitian ini diharapkan dapat masukan dan

menambah informasi mengenai karya sastra, khusunya novel Ega karya

Anggie M. Dari penelitian ini, pembaca lebih memahami isi cerita dalam

novel Ega karya Anggie M terutama kondisi kejiwaan para tokoh dan konflik

yang dihadapi dengan pemanfaatan lintas disiplin ilmu yaitu, psikologi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

7

1.5 Batasan Istilah

Penelitian ini terdapat batasan istilah yang bertujuan agar tidak terjadi salah

pengertian dan salah tafsir tentang istilah-istilah yang ada. Batasan isitilah

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Novel

Novel merupakan sebuah karya sastra prosa fiksi yang panjangnya cukupan,

tidak terlalu panjang, namun juga tidak terlalu pendek (Nurgiyantoro, 2010: 10).

b. Konflik

Konflik adalah aspek-aspek pada aktivitas manusia yang dapat timbul dalam

kehidupan sehari-hari tiap-tiap orang. Konflik terjadi karena kegagalan dalam

menyesuaikan diri (Soeitoe, 1971:21).

c. Konflik Batin

Konflik batin adalah konflik yang disebabkan adanya dua gagasan atau lebih

atau keinginan yang saling bertentangan untuk menguasai diri sehingga

mempengaruhi tingkah laku (Depdiknas, 2008: 723).

d. Tema

Tema adalah gagasan, ide, atau pilihan utama yang mendasar suatu karya

sastra itu (Sudjiman, 1988: 50).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

8

e. Tokoh

Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan di

dalam berbagai peristiwa dalam cerita (Sudjiman, 1988: 16).

f. Penokohan

Penokohan adalah kualitas tokoh, kualitas nalar dan jiwanya yang

membedakannya dengan tokh yang lain (Sudjiman, 1988: 23)

g. Alur

Alur adalah pengaturan urutan peristiwa pembentuk cerita (Sudjiman, 1988:

31)

h. Latar

Latar adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan

waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra

membangun larat cerita (Sudjiman, 1988: 44)

i. Psikologi Sastra

Kajian sastra yang memandang karya sebagai aktivitas kejiwaan (Endraswara,

2013: 96).

j. KTSP

KTSP adalah suatu proses penerapan ide, konsep, dan kebijakan kurikulum

(kurikulum potensial) dalam suatu aktivitas pembelajaran sehingga peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

9

menguasai seperangkat kompetensi tertentu sebagai hasil interaksi dengan

lingkungan (Mulyasa, 2008: 178).

k. Silabus

Silabus adalah penjabaran lebih rinci dari Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar (SKKD) yang minimal memuat kompetensi dasar, materi

standar, dan hasil belajar yang harus dimiliki peserta didik sehubungan dengan

suatu mata pelajaran (Mulyasa, 2008: 133)

l. RPP

RPP adalah perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan dan

memproyeksikan tentang apa yang akan dilakukan guru dalam pembelajaran dan

pembentukan kopentensi peserta didik (Mulyasa, 2008: 154)

1.6 Sistematika Penyajian

Sistematika penelitian dalam skripsi ini disajikan terbagi dalam lima bab. Bab

I dalam pendahuluan akan menguraikan (a) latar belakang, (b) rumusan masalah,

(c) tujuan penelitian, (d) manfaat penelitian, (e) batasan istilah, dan (f) sistematika

penyajian. Bab II menguraikan landasan teori yang digunakan sebagai acuan yang

terdiri dari (a) penelitian terdahulu yang relevan, dan (b) kajian pustaka. Bab III

adalah metodologi penelitian yang berisi (a) jenis penelitian, (b) data penelitian,

(c) teknik pengumpulan data, dan (d) teknik analisis data. Bab IV berisi hasil dan

pembahasan, yang meliputi (a) analisis alur, tokoh, penokohan dan latar yang

membentuk konflik batin tokoh utama, (b) analisis psikologi sastra, (c) konflik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

10

batin tokoh utama, dan (d) relevansi novel sebagai bahan pembelajaran sastra di

SMA. Bab V berisi tentang (a) kesimpulan, (b) implikasi, dan (c) saran. Bagian

akhir skripsi ini terdapat daftar pustaka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

11

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan disampaikan beberapa beberapa kajian pustaka yang

mengkaji novel dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra. Terdapat tiga

penelitian yang relevan yang memiliki kesamaan dengan topik yang akan diteliti.

Penelitian tersebut dilakukan oleh Elisabeth Tri Lestari (2014), Wahyu Mintasih

(2016), dan L. Yudi Kristianto (2016).

2.1 Penelitian yang Relevan

Penelitian Elisabeth Tri Lestari yang berjudul “Konflik Batin Tokoh Utama

dalam Novel Ayah, Mengapa Aku Berbeda? Karya Agnes Davonar dan

Relevansinya Sebagai Materi Pembelajaran Sastra Indonesia di SMP (Pendekatan

Psikologi Sastra)”. Penelitian ini dilakukan karena tokoh dalam novel ini memberi

contoh kepada anak-anak perlunya sebuah perjuangan. Penelitian ini merupakan

penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Pengumpulan dalam dalam penelitian ini menggunakan teknik baca catat dan

instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Tokoh utama dalam novel

Ayah, Mengapa Aku Berbeda? adalah Angel, dan tokoh pembantu lainnya adalah

Ayah, Ibu, Nenek, Guru, Kepala Sekolah, Hendra, Agnes, Maria, Fifi, Pak Mojo,

Mbok Itam, dan Bu Katrina. Konflik batin yang dialami oleh tokoh utama adalam

rasa sedih, rasa takut, dan rasa putus asa.

Kedua, penelitian Wahyu Mintasih yang berjudul “Konflik Batin Tokoh

Utama Pusparatri dalam Novel Pusparatri: Gairah Tarian Perempuan Kembang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

12

Karya Nurul Ibad, MS dan Relevansinya Sebagai Bahan Pembelajaran Sastra di

SMA Kelas XII Semester I (Suatu Tinjauan Psikologi Sastra)”. Penelitian ini

merupakan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode deskriptif analisis. Metode ini digunakan untuk mengungkapkan

alur, tokoh, penokohan, latar, psikologi novel, dan konflik batin tokoh utama.

Novel ini menggunakan alur mundur karena menceritakan tahun 1961. Tokoh

utama dalam novel ini adalah Pusparatri, serta tokoh tambahan Gus Rukh, Nyi

Poniyem, Demang Wonokromo, Bilqis, Margono, Raden Mas Jayakesuma,

Herman, Karenina, dan Paijo. Watak dari Pusparatri adalah pemberani, pantang

menyerah, pendirian yang kuat, dan wanita yang baik. Latar sosial yang

digambarkan dari Pusparatri yang memiliki darah keturunan kerajaan. Konflik

batin yang dialami tokoh utama dalam novel ini adalah timbulnya rasa takut, tidak

percaya diri, dan rasa marah disebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan fisiologis,

tidak terpenuhinya kebutuhan rasa aman, tidak terpenuhinya kebutuhan akan cinta

dan keberadaan, tidak terpenuhinya kebutuhan akan penghargaan, tidak

terpenuhinya kebutuhan akan aktualisasi diri pada tokoh Pusparatri.

Kemudian yang ketiga adalah penelitian L. Yudi Kristianto yang berjudul

“Analisis Konflik Batin Tokoh Utama Ayu tu Novel Cinta Berbunga di Lovina

Karya Sunaryono Basuki KS dan Relevansinya dalam Pembelajaran Sastra di

SMP Kelas VIII Semester II (Pendekatan Psikologi Sastra). Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Motode ini

digunakan untuk mendeskripsikan unsur instrinsik berupa alur, tokoh penokohan,

dan latar, serta konflik batin tokoh utama Ayu Tu akibat tidak terpenuhinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

13

kebutuhan-kebutuhan dasar, mendeskripsikan relevansi novel Cinta Berbunga di

Lovina dengan pembelajaran sastra di SMP yang dikaji dari segi

bahasa,perkembangan psikologi, dan latar belakang budaya siswa. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik baca dan teknik

catat. Tokoh utama dalam novel ini adala Ayu Tu sedangkan tokoh tambahan

adalah Putu Wijaya, Ted dan Ketut. Konflik batin tokoh utama Ayu Tu muncul

karena tidak terpenuhinya beberapa aspek berdasarkan teori yang dikemukakan

oleh Abraham Maslow, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keamanan,

tidak terpenuhinya akan cinta dan keberadaan, tidak terpenuhinya kebutuhan akan

penghargaan, dan tidak terpenuhinya kebutuhan akan aktualisasi diri. Akibat dari

tidak terpenuhinya kebutuhan dasar tersebut menimbulkan rasa sedih, rasa benci,

rasa marah, rasa kecewa, dan rasa putus asa.

Ketiga penelitian di atas merupakan penelitian yang menggunakan

pendekatan psikologi sastra. Penelitian yang dilakukan oleh penulis masih

relevan, bermanfaat dan bisa dikembangkan. Referensi penelitian di atas bisa

dijadikan acuan oleh peneliti dalam penelitian konflik batin tokoh Ega.

2.2 Kerangka Teori

2.2.1 Hakikat Novel

Novel berasal dari bahasa latin yaitu novellus. Kata baru dikaitkan dengan

kenyataan bahwa novel merupakan jenis cerita fiksi yang muncul belakangan

dibandingkan cerita pendek dan roman. Suasana yang digambarkan dalam novel

adalah sesuatu yang realistis dan masuk akal. Kehidupan yang dilukiskan bukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

14

hanya kelebihan dari tokoh tersebut tetapi juga kekurangannya (Waluyo, 1994:

37).

Menurut Depdiknas (2008: 969) novel merupakan karangan prosa yang

panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang

di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Sedangkan

menurut Sumardjo (1984: 66) novel adalah cerita yang berbentuk prosa dalam

ukuran yang panjang dan luas.

Novelis menganggap bahwa novel bukan hanya sebagai alat hiburan, tetapi

juga sebagai bentuk seni yang mempelajari dan meneliti segi-segi kehidupan dan

nilai-nilai kehidupan baik dan buruk (moral) dalam kehidupan ini dan

mengarahkan kepada pembaca tentang pekerti yang baik dan budi luhur (Waluyo,

1994: 39)

Menurut Waluyo (1994: 40), novel berisi tentang perubahan nasib tokoh

cerita, kehidupan tokoh utama, dan tokoh utama yang tidak pernah mati. Dalam

novel tidak dituntut memiliki kesatuan gagasan, impresi, emosi, dan setting seperti

dalam cerita pendek. Pengamat mengklarifikasi novel menjadi dua, yaitu sebagai

berikut.

a) Novel Serius

Novel serius adalah novel yang dipandang bernilai sastra tinggi. Ciri novel

serius adalah tidak menunjukan realitas kehidupan (realisme), tetapi yang

ditampilkan adalah tokoh dan cerita di luar realitas kehidupan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

15

b) Novel Pop

Novel pop adalah novel yang nilai sastranya diragukan atau rendah, karena

tidak adanya unsur kreativitas. Pengarang novel pop hanya mengulang-ulang

problem cerita yang sudah dikerjakan dan dengan pengerjaan yang tetap. Selain

itu, karya mereka juga kurang mendapat perhatian di mata kritikus.

2.2.2 Unsur Instrinsik (Alur, Tokoh, Penokohan, Tema, dan Latar)

Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun sebuah karya sastra. Unsur

intrinsik yang digunakan dalam penelitian ini ada lima, yaitu alur, tokoh,

penokohan, tema dan latar. Lima hal tersebut akan menjadi acuan peneliti untuk

mengetahui hal apa saja yang menimbulkan konflik batin tokoh utama.

2.2.2.1 Alur

Alur adalah peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama yang

menggerakan jalan cerita melalui rumitan ke klimaks dan selesaian. Menurut

Sudjiman (1988: 30) struktur terbagi menjadi beberapa tahapan. Pada setiap

tahapan struktur alur akan terjadi peristiwa-peristiwa yang berurutan. Plot

memiliki tiga unsur untuk membangun dan mengembangkan sebuah plot cerita.

Ketiga unsur tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat jika jumlah cerita

sebuah karya fiksi banyak sekali, tetapi belum tentu semuanya mengandung dan

atau merupakan konflik, apalagi konflik utama. Jumlah konflik juga relatif masih

banyak, tetapi hanya konflik utama tertentu yang dapat dipandang sebagai

klimaks. Sedangkan menurut Depdiknas (2008: 45) alur adalah jalinan peristiwa

dalam cerita untuk memperoleh efek tertentu. Kemudian menurut Abrams (dalam

Nurgiyantoro, 2010: 113), plot merupakan struktur peristiwa-peristiwa, yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

16

sebagaimana yang terlihat dalam pengurutan dan penyajian berbagai peristiwa

tersebut untuk mencapai efek emosional dan efek artistik tertentu.

1) Unsur-unsur Alur

a) Peristiwa

Sebuah karya sastra akan memiliki kejadian atau peristiwa yang diangkat

menjadi sebuah cerita. Peristiwa dapat diartikan sebagai peralihan dari satu

keadaan ke keadaan yang lain (Luxemburg dalam Nurgiyantoro, 2010: 117).

Peristiwa dapat dibedakan menjadi tiga jenis dalam pengembangan plot atau

penyajian cerita, yaitu (1) Peristiwa fungsional adalah peristiwa-peristiwa yang

menentukan dan mempengaruhi perkembangan plot. Urut-urutan peristiwa

fungsional merupakan inti cerita sebuah karya fiksi yang bersangkutan, (2)

Peristiwa kaitan adalah peristiwa-peritiwa yang berfungsi mengaitkan peristiwa

penting, (3) Peristiwa acuan adalah peristiwa yang tidak secara langsung

berpengaruh dan berhubungan dengan perkembangan plot, melainkan mengacu

pada unsur-unsur lain. Dalam hubungan ini, bukan alur dan peristiwa yang

diceritakan, melainkan bagaimana suasana alam dan batin dilukiskan.

b) Konflik

Konflik adalah kejadian yang tergolong penting (jadi, ia akan berupa

peristiwa fungsional, utama, kernel) dan merupakan unsur yang esensial dalam

pengembangan plot (Nurgiyantoro, 2010: 122). Konflik adalah sesuatu yang

dramatik mengacu pada pertarungan dua kekuatan yang seimbang dan

menyiratkan adanya aksi dan aksi balasan (Wellek & Werren dalam

Nurgiyantoro, 2010: 122). Menurut Nurgiyantoro konflik terdiri dari dua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

17

kategori, yaitu konflik internal dan konflik eksternal. Konflik internal adalah

konflik yang terjadi dalam hati dan jiwa seorang tokoh cerita. Konflik ini

merupakan konflik yang dialami manusia dengan dirinya sendiri dan lebih

masalah intern seorang manusia. Konflik ekternal adalah konflik yang terjadi

antara seorang tokoh dan sesuatu yang di luar dirinya, baik lingkungan alam

maupun lingkungan manusia.

c) Klimaks

Konflik merupakan unsur penting dalam plot, seperti halnya dengan klimaks

yang merupakan unsur penting dalam struktur plot. Klimaks akan terjadi apabila

konflik sudah mencapai titik puncaknya. Klimaks adalah konflik yang telah

mecapai intensitas tertinggi, dan saat itu merupakan sesuatu yang tidak dapat

dihindari kejadiannya. Klimaks merupakan titik pertemuan antara dua atau lebih

hal yang berbeda yang menentukan permasalahan atau konflik akan diselesaikan

(Stanton dalam Nurgiyantoro, 2010: 127).

2) Struktur Alur

Untuk memperoleh keutuhan sebuah plot dalam cerita, ada pola-pola tertentu

yang hampir selalu terdapat di dalam sebuah cerita. Sebuah alur terdiri dari tahap

awal, tahap tengah, dan tahap akhir. Struktur alur dapatlah digambarkan sebagai

berikut.

a) Tahap Awal

Tahap awal sebuah cerita disebut dengan tahap perkenalan. Tahap perkenalan

pada umumnya berisi sejumlah informasi penting yang berkaitan dengan berbagai

hal yang akan dikisahkan pada tahap-tahap berikutnya. Fungsi pokok tahap awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

18

sebuah cerita adalah untuk memberikan informasi dan penjelasan seperlunya

khususnya yang berkaitan dengan pelataran dan penokohan.

a. Paparan (exsposition)

Paparan adalah penyampaian informasi awal kepada pembaca yang disebut

juga dengan eksposisi. Pada bagian ini pengarang memberikan gambaran awal

kepada pembaca untuk emngikuti jalan ceritanya. Pengarang memperkenalkan

para tokoh, menggambarkan secara singkat watak tokoh-tokohnya, dan

menjelaskan tempat terjadinya peristiwa dalam cerpen.

b. Rangsangan (inciting moment)

Pada rangsangan terjadi peristiwa yang menimbulkan terjadinya gawatan

sehingga memiliki potensi untuk kemudian mengembangkan jalan cerita yang

akan berlanjut pada bagian gawatan. Tidak ada patokan mengenai panjang

paparan, kapan disusul oleh rangsangan, dan berapa lama sesudah itu sampai pada

gawatan (Sudjiman, 1988: 333).

c. Gawatan (rising action)

b) Tahap Tengah

Tahap tengah cerita, yang dapat disebut sebagai tahap pertikaian,

menampilkan pertentangan dan atau konflik yang sudah dimunculkan pada tahap

sebelumnya. Pada tahap ini konflik menjadi semakin meningkat dan

menegangkan. Bagian tengah cerita merupakan bagian terpanjang dan terpenting

dari karya fiksi yang bersangkutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

19

a. Tikaian (conflict)

Tikaian adalah perselisahan yang timbul karena adanya dua kekuatan yang

bertentangan. Tikaian ini dapat berupa pertentangan tokoh dengan suara hati atau

prinsip dirinya, dengan kekuatan alam, dengan masyarakat, orang atau tokoh lain,

ataupun pertentangan antara dua unsur dalam diri satu tokoh tersebut (Sudjiman,

1988: 35).

b. Rumitan (complication)

Perkembangan dari gejala muda tikaian menuju klimaks cerita disebut

rumitan.

c. Klimaks

Klimaks akan terjadi apabila sudah mencapai puncaknya. Oleh karena itu,

klimaks disebut sebagai titik pusat cerita.

c) Tahap Akhir

Tahap akhir sebuah cerita, atau dapat juga disebut sebagai tahap pelarian,

menampilkan adegan tertentu sebagai akibat klimaks. Jadi, bagian akhir berisi

kesudahan cerita atau menyaran pada hal bagaimanakah sebuah cerita.

a. Leraian (falling action)

Leraian menunjukkan perkembangan peristiwa ke arah selesaian.

b. Selesaian (denouement)

Selesaian adalah bagian akhir atau penutup cerita. Tidak menutup

kemungkinan sebuah cerita berakhir dalam keadaan salah satu atau bahkan

beberapa tokohnya masih berada dalam masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

20

2.2.2.2 Tokoh dan Penokohan

Menurut Abrahm (dalam Nurgiyantoro, 2010: 165), tokoh adalah orang

yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh pembaca

memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan

dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan, sedangkan menurut

Sudjiman (1988: 16), tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa

atau berlakuan di dalam berbagai peristiwa dalam cerita.

Berdasarkan segi peranan tokoh dalam sebuah cerita, menurut Sudjiman

(1988:17), tokoh dibagi menjadi tokoh sentra/utama dan tokoh

bawahan/tambahan.

a) Tokoh sentral/utama adalah tokoh yang memegang peran pimpinan. Ia

bahkan menjadi pusat sorotan dalam kisahan. Tokoh utama dapat juga

ditentukan dengan memperhatikan hubungan antartokoh. Tokoh utama

merupakan tokoh yang banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian

maupaun yang dikenai kejadian (peristiwa yang terjadi).

b) Tokoh bawaan/tambahan adalah tokoh yang tidak sental kedudukannya

didalam cerita tetapi kehadirannya sangat diperlukan untuk menunjang atau

mendukung tokoh utama. Tokoh bawahan yang sebenarnya sulit disebut

tokoh karena ia boleh dikatakan tidak memegang peran di dalam cerita.

Tokoh dalam cerita memiliki watak seperti manusia nyata. Ada dua teknik

penggambaran tokoh menurut Altenbernd dan Lewis (dalam Wahyuningtyas dan

Santoso, 2011: 4) yaitu secara langsung (analitik) dan tak langsung (dramatik).

Secara dramatik, watak tokoh digambarkan melalui beberapa teknik, yaitu: (a)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

21

tingkah laku, (b) cakapan, (c) pikiran dan perasaan, (d) arus kesadaran, (e) reaksi

tokoh, (f) reaksi tokoh lain, (g) pelukisan latar, dan (h) pelukisan fisik.

Penjelasan tokoh juga ada penjelasan tentang penokohan. Penokohan adalah

pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah

cerita (Nurgiyantoro, 2010: 165), sementara itu menurut Sudjiman (1988: 23)

penokohan dalam perwatakan dan penciptaan citra tokoh dalam karya sastra.

Watak tokoh dapat diungkap melalui (a) tindakan, (b) perkataan, (c) pikiran, (d)

penampilan fisik, dan (e) apa yang dikatakan dan dipikirkan tokoh tentang diri

sendiri. Penokohan merupakan acuan untuk mewujudkan dan mengembangkan

tokoh dalam sebuah cerita, tokoh dalam cerita memiliki tempat untuk

menyampaikan pesan, amanat, moral, atau sesuatu yang akan disampaikan

kepada pembaca. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tokoh adalah

oranng yang melakukan sebuah adegan dalam sebuah karya sastra, sedangkan

penokohan adalah watak atau karakter yang ada dalam setiap tokoh.

2.2.2.3 Tema

Tema adalah gagasan, ide, atau pilihan utama yang mendasar suatu karya

sastra. Menurut Stanton dan Kenny (dalam Nurgiyantoro, 2010: 67) tema adalah

makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Tema merupakan pokok pikiran atau

dasar cerita yang dipercakapkan dan dipakai sebagai dasar mengarang, mengubah

sajak, dsb (Depdiknas, 2008: 1429). Sedangkan menurut Sudjiman (1988: 50)

tema adalah alasan pengarang mengemukakan gagasan, ide, atau pilihan utama

yang mendasar suatu karya sastra. Tema disaring dari motif-motif yang terdapat

dalam karya yang bersangkutan yang menentukan hadirnya peristiwa-peristiwa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

22

konflik, dan situasi tertentu tema dalam banyak hal bersifat “mengikat” kehadiran

atau ketidakhadiran peristiwa konflik situasi tertentu, termasuk berbagai unsur

intrinsik yang lain, karena hal-hal tersebut haruslah bersifat mendukung kejelasan

tema yang ingin disampaikan. Tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita,

maka ia pun bersifat menjiwai seluruh bagian cerita itu. Tema mempunyai

genelalisasi yang umum, lebih luas dan abstrak.

2.2.2.4 Latar

Latar adalah landas tumpu menyaran pada pengertian tempat, hubungan

waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang

diceritakan (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2010: 216). Sudjiman (1988: 44), juga

berpendapat bahwa latar adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang

berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu

karya sastra membangun latar cerita. Menurut Rahmanto (1988: 71), latar

menyangkut tentang lingkungan geografi, sejarah, sosial dan bahkan kadang-

kadang lingkungan politik atau latar belakang tempat kisah itu berlangsung.

Menurut Nurgiyantoro (2010: 227), unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga

unsur pokok, yaitu tempat, waktu, dan sosial. Ketiga unsur tersebut memberikan

permasalahan yang berbeda dan dapat dibicarakan. Pada kenyataannya saling

berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Ketiga unsur latar

tersebut akan dijabarkan sebagai berikut.

a. Latar Tempat

Latar tempat menyarankan pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan

dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

23

tempat-tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu, atau lokasi tertentu tanpa

jelas. Penggunaan latar tempat dengan nama tertentu haruslah mencerminkan

atau paling tidak tak bertentangan dengan sifat dan keadaan goegrafis tempat

yang bersangkutan. Masing-masing tempat tentu saja memiliki karakteristiknya

sendiri yang membedakannya dengan tempat lainnya.

b. Latar Waktu

Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-

peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah waktu dalam karya

naratif, menurut Genette (dalam Nurgiyantoro, 2010: 231), dapat bermakna

ganda: di satu pihak menyaran pada waktu penceritaan, waktu penulisan cerita,

dan di pihak lain menunjukan pada waktu dan urutan waktu yang terjadi dan

dikisahkan dalam cerita. Kejelasan waktu yang diceritakan sangat penting dari

segi waktu penceritaannya.

c. Latar Sosial

Latar sosial menyarankan pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku

kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.

Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam

lingkup yang cukup komplek, misalnya kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi,

keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir, dan lain-lain. Latar sosial juga

berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan, misalnya rendah,

menengah, dan atas. Latar sosial berperan penting dalam menentukan apakah

sebuah latar,khususnya latar tempat menjadi khas dan tipikal atau sebaliknya

bersifat netral.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

24

2.2.3 Psikologi Sastra

Psikologi berasal dari bahasa Yunani psyce, yang berarti jiwa dan logos

yang berarti ilmu. Jadi, psikologi adalah ilmu jiwa atau ilmu yang menyelidiki dan

mempelajari tingkah laku manusia (Minderop, 2016: 3). Pada dasarnya psikologi

sastra dibangun atas dasar asumsi-asumsi genesis dalam kaitannya dengan asal

usul karya. Artinya, psikologi sastra dianalisis dalam kaitannya dengan psikologi

dengan aspek-aspek kejiwaan pengarang (Minderop: 2010: 52).

Psikologi sastra adalah telaah karya sastra yang diyakinin mencerminkan

proses dan aktiviitas kejiwaan. Dalam menelaah suatu karya psikologis, hal

penting yang perlu dipahami adalah sejauh mana keterlibatan psikologi pengarang

dan kemampuan pengarang menampilkan usaha kejiwaan (Minderop, 2010: 55).

Psikologi sastra dipengaruhi oleh beberapa hal. Pertama, karya sastra merupakan

kreasi dari suatu proses kejiwaan dan pemikiran pengarang yang berada pada

situasi setengah sadar (subconscious) yang selanjutnya dituangkan dalam bentuk

conscious (Endraswara dalam Minderop, 2010: 55). Kedua, telaah psikologi sastra

adalah kajian yang menelaah cerminan psikologis dalam diri para tokoh yang

disajikan sedemikian rupa oleh pengarang sehingga pembaca merasa terbuai oleh

problema psikologis kisahan. Kadang kala merasa dirinya terlibat dalam cerita

tersebut (Minderop, 2010: 55).

Psikologi sastra adalah sebuah interdisiplin antara psikologis dan sastra

(Endraswara dalam Minderop, 2010: 59). Menurut Wellek dan Warren (dalam

Wahyuningtyas dan Santoso, 2011: 8), psikologi terdapat empat kategori, yaitu (1)

studi psikologi pengarang sebagai tipe atau sebagai pribadi, (2) studi hukum-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

25

hukum psikologi yang diterapkan dalam karya sastra, (3) proses kreatif, dan (4)

pengarang dan latar belakang pengarangnya mempelajari dampak sastra terhadap

pembaca dan psikologi karya sastra. Penelitian ini akan lebih menjelaskan tentang

studi-studi hukum psikologi yang diterapkan dalam karya sastra.

Berdasarkan pendapat-pendapat dari para tokoh diatas dapat disimpulkan

bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari kejiwaan dan tingkah laku

seseorang. Ilmu yang bisa berdiri sendiri, tidak bersama ilmu yang lainnya.

Psikologi sastra merupakan ilmu yang mempelajari ilmu kejiwaan dan ringkah

laku seseorang dalam karya sastra. Psikologi sastra mempelajari dari aspek

pengarang, pembaca, dan tokoh-tokoh lain dalam karya sastra. Dalam penelitian

ini, studi hukum-hukum psikologi yang diterapkan dalamkarya sastra akan

digunakan. Salah satunya dengan teori psikologi Abraham Maslow untuk

menganalisis konflik batin yang terdapat dalam novel Ega.

2.2.4 Teori Kepribadian

Kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri

seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan.

Menurut Gregory (dalam Sjarkawi, 2006: 13), kepribadian tidak ada hubungannya

dengan sikap berpura-pura dan menunjukkan yang diperolehnya dalam pendidikan

keluwesan dengan kursus-kursus perbaikan diri, karena hal tersebut merupakan

mode dan keisengan yang datang dan pergi. Kepribadian adalah sebuah kata yang

menandakan ciri pembawaan dan pola kelakuan seseorang yang khas bagi pribadi

itu sendiri. Kepribadian meliputi tingkah laku, cara berpikir, perasaan, gerak hati,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

26

usaha, aksi tanggapan terhadap kesempatan, tekanan, dan cara sehari-hari

berinteraksi dengan orang lain.

„Orang percaya percaya bahwa tiap-tiap individu memiliki karakteristik

kepribadian atau pembawaan yang menandainya. Pembawaan yang mencakup

dalam pikiran, perasaan, dan tingkah laku merupakan karakteristik seseorang yang

menampilkan cara ia beradaptasi dan berkompromi dalam kehidupan, itulah yang

disebut kepribadian (Santrock dalam Minderop, 2010: 4). Kepribadian menurut

psikologi bisa pada pola karakteristik dan pola pikir yang menentukan penilaian

seseorang terhadap lingkungan. Kepribadian dibentuk oleh potensi sejak lahir dan

budaya yang memodifikasi oleh pengalaman budaya dan pengalaman unik yang

mempengaruhi seseorang sebagai individu.

Menurut Krech (dalam Minderop, 2010: 6), kepribadian adalah suatu

konstruksi hipotesis yang kompleks. Kepribadian menjadi konstruksi hipotesis

karena ia mengembangkannya melalui observasi tingkah laku. Kepribadian

dikatakan kompleks karena kita mengasumsi bahwa kepribadian terdiri dari

kualitas nalar atau id, ego, dan superego. Kajian kepribadian adalah kajian

mengenai bagaimana seseorang menjadi dirinya sendiri, karena tiap individu

memiliki pengalaman dan keunikan sendiri, walaupun semua berdasarkan hukum

yang berlaku.

Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa kepribadian

adalah suatu integrasi dari semua aspek kepribadian yang unik dari seseorang

menjadi organisasi yang unik, yang menentukan, dan dimodifikasi oleh upaya

seseoarang beradaptasi dengan lingkungannya yang selalu berubah. Terdapat tiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

27

aliran pemikiran (revolusi yang mempengaruhi pemikiran personologis modern),

yaitu psikoanalisis, behaviorisme, dan psikologi humasnistik.

Teori psikologi yang dikemukakan oleh Freud merupakan teori

berdasarkan pengalamannya menghadapi para pasien yang mengalami problem

mental. Teori Freud disebut dengan Teori Psikoanalisis. Psikoanalisis adalah

disiplin ilmu yang dimulai oleh Sigmund Freud pada tahun 1900. Teori

psikoanalisis berhubungan dengan fungsi dan perkembangan mental serta

manusia. Ilmu ini merupakan bagian dari psikologi yang memberikan konstribusi

besar dan dibuat untuk psikologi manusia (Minderop, 2010: 11).

2.2.5 Teori Psikologi Abraham Maslow

Abraham Maslow, seorang psikolog berasumsi bahwa manusia sejatinya

merupakan makhluk yang baik sehingga manusia memiliki hak cipta untuk

merealisasikan jati dirinya agar mencapai aktualisasi dari. Manusia berupaya

memenuhi dan mengekspresikan potensi dan bakatnya yang kerap kali terhambat

oleh kondisi masyarakat yang menolaknya. Kondisi ini membuat seseorang

menyangkal keberadaan dirinya dan menghambat dirinya sendiri untuk mencapai

kenyataan dirinya. Keadaan semacam ini pula yang dapat menyebabkan seseorang

mengalami problem kejiwaan dan ketimpangan prilaku. Individu semacam ini

membutuhkan terapi agar memperoleh kesempatan bagi dirinya sendiri untuk

mengekspresikan dirinya sendiri secara bebas dan berupaya melepaskan perasaan

dan pikiran yang disembunyikan dan dihindarinya. Apabila ia mampu menerima

dirinya secara penuh, ia akan mampu mencapai integrasi psikologis yang

memuaskan. (Krech dalam Minderop, 2016 :591).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

28

Menurut Maslow tingkah laku manusia lebih ditentukan oleh

kecendrungan individu untuk mencapai tujuan agar kehidupan si individu untuk

mencapai tujuan lebih bahagia dan sekaligus memuaskan. Maslow menyampaikan

teorinya tentang kebutuhan bertingkat yang tersusun sebagai berikut, kebutuhan:

fisiologis, rasa aman, cinta, dan memiliki, harga diri, dan aktualisasi diri.

Kebutuhan yang paling mendasar adalah kebutuhan psikologis; bila

kebutuhan ini belum tercapai dan terpuaskan maka individu tidak akan bergerak

mencapai kebutuhan di atasnya. Maksudnya kebutuhan yang akan diaktualisasi

diri bisa tercapai bila kebutuhan akan harga diri sudah terpenuhi. Demikian pula,

kebutuhan harga diri dapat dicapai bila kebutuhan cinta dan memiliki telah

diperoleh, dst. Masalah yang terpenting menurut Maslow adalah seseorang harus

terlebih dahulu mencapai kebutuhan yang mendasar sebelum mampu mencapai

kebutuhan di atasnya. Seseorang tidak bisa memenuhi kebutuhan rasa aman

sebelum ia memenuhi kebutuhan fisiologis dst.

Teori kebutuhan bertingkat dari Maslow adalah sebagai berikut:

1. Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan yang jelas terhadap makanan, air,

udara, tidur. Pemuasan terhadap kebutuhan ini sangat penting untuk kelangsungan

hidup, karena kebutuhan ini merupakan yang terkuat dari semua kebutuhan.

Apabila kebutuhan fisiologis telah dipenuhi maka kita didorong oleh kebutuhan

rasa aman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

29

2. Kebutuhan Rasa Aman

Kebutuhan rasa aman meliputi kebutuhan akan jaminan, stabilitas,

perlindungan, ketertiban, bebas dari ketakutan dan kecemasan. Ketidakpastian

yang dihadapi manusia membuat manusia harus mencapai sebanyak mungkin

jaminan, perlindungan, ketertiban menurut kemampuan kita apabila kita mencapi

suatu tingkat tertentu dari rasa aman dan jaminan, maka kita akan digerakkan

untuk memuaskan kebutuhan akan memiliki dan cinta.

3. Kebutuhan Rasa Memiliki dan Cinta

Kebutuhan rasa memiliki dan cinta dapat dipenuhi dengan cara

menggabungkan diri dengan suatu kelompok atau perkumpulan, menerima nilai-

nilai dan sifat-sifat atau memakai pakaian seragam dengan maksud agar

merasakan perasaan memiliki. Untuk memuaskan kebutuhan akan cinta kita dapat

membangun suatu hubungan akrab dan penuh perhatian dengan orang lain atau

dengan orang-orang pada umumnya, dalam hubungan ini memberi dan menerima

cinta adalah sama penting. Menurut Maslow sulit bagi kita memenuhi kebutuhan

cinta dewasa ini sehingga menimbulkan rasa kesepian dan keterasingan. Oleh

karena itu, banyak tumbuh berbagai kelompok atau komune untuk melepaskan

diri dari perasaan terisolasi karena kegagalan mencapai cinta dan memiliki. Bila

kita telah mencapai cinta dan memiliki, kita akan bergerak menuju kebutuhan

akan rasa penghargaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

30

4. Kebutuhan Rasa Penghargaan

Kebutuhan rasa penghargaan, menurut Maslow terbagi dua, yaitu penghargaan

yang berasal dari orang lain dan penghargaan terhadap diri sendiri. Penghargaan

yang berasal dari orang lain adalah yang utama. Penghargaan ini berdasarkan

reputasi, kekaguman, status, popularitas, prestise atau keberhasilan dalam

masyarakat semua sikap bagaimana pandangan orang lain terhadap kita. Apabila

kita merasak suatu perasaan penghargaan dari dalam atau penghargaan diri, kita

merasa yakin dan aman akan diri kita; kita merasa berharga dan edukat. (serasi,

seimbangan). Apabila kita kekurangan harga diri, kita merasa rendah diri, kecil

hati dan tak berdaya menghadapi kehidupan. Agar kita memiliki perasaan harga

diri sejati, kita harus mengetahui diri kita dengan baik dan mampu menilai secara

obyektif kebaikan dan kelemahan kita. Kita tidak dapat menghargai diri kita bila

kita tidak mengetahui siapa dan apa diri kita. Bila kebutuhan ini tercapai kita

didorong oleh kebutuhan tertinggi kebutuhan aktualisasi diri.

5. Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri

Kebutuhan akan aktualisasi diri dapat didefinisikan sebagai perkembangan

yang paling tinggi dan penggunaan semua bakat kita, pemenuhan semua kualitas

dan kapasitas kita. Walaupun kita telah mencapai kebutuhan dalam tingkat yang

lebih rendah merasa aman secara fisik dan emosional, mempunyai rasa memiliki

dan cinta, merasa berharga, namun kita akan merasa kecewa, tidak tenang dan

tidak puas kalau kita gagal berusaha memuaskan kebutuhan akan aktualisasi diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

31

Bila kondisi ini terjadi, maka kita tidak berada dalam damai dengan diri kita dan

tidak bisa dikatakan sehat secara psikologis (Schultz dalam Minderop, 2016 :93).

2.2.6 Konflik Batin

Konflik batin adalah pertarungan individual yang terjadi dalam batin

manusia itu sendiri. Konflik ini akan membuat sebuah keputusan atau ketetapan,

terjadilah pertentangan antara kekuatan keberanian dan kekuatan, kebijakan dan

kejahatan, kejujuran dan kecurangan, dan sebagainya (Tjahjono, 1988: 113).

Menurut Soeitoe (1971: 21) konflik merupakan aspek-aspek pada aktivitas

manusia yang dapat timbul dalam kehidupan sehari-hari tiap-tiap orang. Kalau

seseorang menemukan rintangan baik, besar maupun kecil dalam pemenuhan

kebutuhan vitalnya, ia akan mengalami frustasi. Frustasi hanya timbul bila orang

sadar akan rintangan dan kesulitan yang dihadapinya dan bila ia mengerti bahwa

semua itu merupakan tenaga yang kuat. Pengalaman tegangan yang kuat dapat

menimbulkan frustasi.

Menurut Depdiknas (2008: 723) konflik batin adalah konflik yang

disebabkan oleh adanya dua gagasan atau lebih atau keinginan yang saling

bertentangan untuk menguasai diri sehingga memengaruhi tingkah laku. Menurut

Miderop (2010: 230), penyebab terjadinya konflik adalah sebagai berikut.

a) Adanya kebebasan versus ketidakbebasan

Manusia kerap kali ingin melakukan sesuatu di masa kecil, namun kita diberi

pelajaran bahwa yang kita lakukan harus diikuti dengan sikap bertanggung jawab.

b) Adanya kerjasama versus persaingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

32

Kompetisi telah diajarkan sejak masa kecil hingga dewasa, sejak di sekolah

dasar hingga terjun ke masyarakat, dalam bidang pekerjaan. Di saat bersamaan

kita harus pula bekerja sama dan menolong orang lain. Kontradiksi semacam ini

berpontensi memunculkan konflik.

c) Adanya implus versus moral standar

Suatu masyarakat menganut sistem moral yang mengatur tingkah laku

anggota masyarakat. Misalnya, naluri agresif seksual kerap kali berkonflik dengan

standar moral yang bilamana dilanggar akan melahirkan konflik (Minderop, 2016:

230).

Klasifikasi emosi berdasarkan konflik batin akibat tidak terpenuhinya

kebutuhan dasar yang dialami oleh tokoh utama, yaitu rasa benci, rasa kecewa,

dan rasa marah. Rasa benci berhubungan erat dengan perasaan marah, cemburu,

dan iri hati. Ciri khas yang menandai perasaan rasa benci ialah timbulnya nafsu

atau keinginan untuk menghancurkan objek yang menjadi sasaran kebencian.

2.2.7 Pembelajaran Sastra di SMA

Pembelajaran sastra merupakan salah satu media yang baik dalam

menumbuhkan karakter siswa. Pengajaran sastra dapat membantu pendidikan

secara utuh apabila cakupan memiliki 4 manfaat, yaitu: membantu keterampilan

berbahasa, meningkatkan pengetahuan budaya, mengembangkan cipta dan rasa,

dan menunjang pembentukan watak (Rahmanto, 1988: 16). Rahmanto (1988 :15)

berpendapat apabila karya-karya sastra dianggap tidak berguna, tidak bermanfaat

lagi untuk menafsirkan dan memahami masalah-masalah dunia nyata maka tentu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

33

saja pengajaran sastra tidak ada gunanya lagi untuk diadakan. Namun, jika dapat

ditunjukkan bahwa sastra itu mempunyai relevansi dengan masalah-masalah dunia

nyata, maka pengajaran sastra harus kita pandang sebagai sesuatu yang penting

yang patut menduduki tempat yang selayaknya.

Prinsip penting dalam pengajaran ialah penyajian bahan pengajaran yang

sesuai dengan kemampuan siswa pada tahapan pengajaran. Pengajaran

memerlukan suatu pentahapan. Bahan pengajaran harus sesuai dengan

kemampuan siswa. Oleh karena itu, bahan pengajaran diklasifikasikan

berdasarkan tingkatan kesukaran dan kriteria-kriteria siswa (Rahmanto, 1988: 26).

Untuk memilih bahan pengajaran sastra yang tepat, ada beberapa aspek

penting yang perlu dipertimbangkan. Tiga aspek penting dalam memilih

pengajaran sastra yaitu sudut pandang bahasa, segi kematangan siswa (psikologi),

dan latar belakang budaya siswa. Jika pengajaran sastra dilakukan dengan cara

yang tepat, pengajaran sastra dapat memberikan sumbangan yang besar untuk

memecahkan masalah nyata yang cukup sulit dipecahkan oleh masyarakat

(Rahmanto, 1988: 27). Ada tiga aspek penting yang tidak boleh dilupakan jika

ingin memilih bahan pengajaran sastra (Rahmanto, 1988: 27), yaitu sebagai

berikut

1. Bahasa

Perkembangan karya sastra melewati tahap-tahap yang meliputi banyak aspek

kebahasaan. Aspek kebahasaan dalam sastra tidak hanya ditentukan oleh

masalah-masalah yang akan dibahas, tetapi juga faktor yang lain seperti cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

34

penulisan yang dipakai pengarang, ciri-ciri karya sastra pada waktu penulisan,

dan kelompok pembaca yang ingin dijangkau pengarang. Agar pengajaran sastra

dapat lebih berhasil, guru perlu mengembangkan keterampilan khusus untuk

memilih bahan pengajaran sastra yang bahasanya sesuai dengan tingkat

penguasaan siswa.

2. Psikologi

Dalam memilih bahan pengajaran sastra, tahap-tahap perkembangan

psikologis hendaknya diperhatikan karena hendaknya tahap-tahap ini sangat

berpengaruh besar terhadap daya ingat, kemauan mengerjakan tugas, kesiapan

bekerja sama, dan kemungkinan pemahaman situasi atau pemecahan problem

yang dihadapi. Untuk membantu guru lebih memahami tingkatan perkembangan

psikologi anak-anak sekolah dasar dan menengah, Rahmanto (1988: 30)

menyajikan perkembangan psikologi anak, yaitu sebagai berikut.

a. Tahap pengkhayal (8 sampai 9 tahun)

Pada tahap ini, imajinasi anak belum banyak diisi hal-hal nyata, tetapi masih

penuh dengan berbagai macam fantasi.

b. Tahap romantik (10 sampai 12 tahun)

Pada tahap ini, anak mulai meninggalkan fantasi-fantasi dan mengarah ke

realitas. Pada tahap ini anak telah menyukai cerita kepahlawanan, petualangan,

dan kejahatan.

c. Tahap realistik (13 sampai 16 tahun)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

35

Sampai tahap ini, anak-anak sudah benar-benar terlepas dari dunia fantasi dan

sangan berniat pada realitas atau apa yang benar-benar terjadi.

d. Tahap generalisasi (16 tahun dan selanjutnya)

Pada tahap ini, anak sudah tidak lagi berminat pada hal yang praktis saja

tetapi juga berminat untuk menemukan konsep-konsep abstrak dengan

menganalisis suatu fenomena.

3 Latar Belakang Budaya

Latar belakang budaya yang juga harus diperhatikan dalam pengajaran sastra.

Biasanya siswa akan mudah tertarik pada karya-karya sastra dengan latar

belakang yang erat hubungannya dengan kehidupan mereka. Dengan demikian,

guru hendaknya memilih bahan pengajaran dengan menggunakan prinsip

mengutamakn karya-karya sastra yang latar ceritanya dikenal oleh para siswa.

2.2.8 Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok

yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada

perubahan informasi secara sosial di antara kelompok-kelompok pembelajaran

yang di dalamnya setiap pembeajar bertanggung jawab atas pembelajarannya

sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang

lain (Roger, dkk dalam Huda, 2012: 29).

Pembelajaran kooperatif dapat menciptakan suasana ruang kelas yang

terbuka (inclusive). Hal ini disebabkan pembelajaran ini mampu membangun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

36

keberagaman dan mendorong koneksi antarsiswa. Jadi, pembelajaran ini tidak

hanya cocok untuk sisw-siswa yang berkemampuan rendah. Ia juga sesuai bagi

siswa-siswa yang diindentifikasi “berisiko gagal”(at risk), “berdwibahasa”

(bilingual) “berbakat” (gifted), dan “normal” (normal). Semua siswa perlu belajar

dan bekerja di lingkungan-lingkungan yang memungkinkan karakteristik

individual mereka diakui dan diperhatikan. Semua siswa harus belajar dalam

komunitas suportif agar dirinya merasa aman dan nyaman jika harus mengambil

resiko tertentu.

Teknik pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan berpikir-berpasangan-berbagi (think-pair-share). Teknik ini

dikembangkan oleh Frank Lyman. Teknik ini memungkinkan siswa untuk bekerja

sendiri dan bekerja sama dengan orang lain, juga mengoptimalkan partisipasi

siswa. Teknik ini juga memberikan kesempatan sedikitnya delapan kali lebih

banyak kepada setiap siswa untuk menunjukkan partisipasi mereka kepada orang

lain. Selain itu, teknik ini juga bisa diterapkan untuk semua mata pelajaran dan

tingkatan kelas. Prosedur dalam teknik ini yaitu:

a. Siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok terdiri dari

empatanggota/siswa.

b. Guru memberikan tugas pada setiap kelompok.

c. Masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri-

sendiri terlebih dahulu.

d. Kelompok membentuk anggota-anggotanya secara berpasangan. Setiap

pasangan mendiskusikan hasil pengerjaan individunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

37

e. Kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompoknya masing-masing

untuk menshare hasil diskusinya.

2.2.9 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan

penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK). KTSP adalah kurikulum operasional

yang disusun dan diaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan/ sekolah

(Muslich, 2007: 17). KTSP adalah suatu proses penerapan ide, konsep, dan

kebijakan kurikulum (kurikulum potensial) dalam suatu aktivitas pembelajaran

sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu sebagai hasil

interaksi dengan lingkungan (Mulyasa, 2008: 178). Implemantasi kurikulum

setidaknya dipengaruhi oleh tiga faktor berikut.

a. Karakteristik kurikulum; yang mencakup ruang lingkup ide baru suatu

kurikulum dan kejelasannya bagi pengguna di lapangan.

b. Strategi implementasi; yaitu strategi yang digunakan dalam implementasi,

seperti diskusi profesi, seminar, penataran, loka karya, penyediaan buku

kurikulum, dan kegiatan-kegiatan yang dapat mendorong penggunaan

kurikulum di lapangan.

c. Karakteristik pengguna kurikulum, yang meliputi pengetahuan, keterampilan,

nilai, dan sikap guru terhadap kurikulum, serta kemampuannya untuk

merealisasikan kurikulum (curriculum planning) dalam pembelajaran.

Menurut Muslich (2007: 29), KTSP memiliki empat komponen, yaitu (1)

tujuan pendidikan tingkat kesatuan pendidikan, (2) struktur dan muatan KTSP,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

38

(3) kalender penelitian, dan (4) silabus dan rencana pelaksanaan pengajaran

(RPP).

Komponen 1: Tujuan Pendidikan Tingkat Kesatuan Pendidikan

a. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia dan keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

b. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia dan keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

c. Tujuan pendedekan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia dan keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan

kejujurannya.

Komponen 2: Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan pada jenjang pendidikan

dasar dan menengah tertuang dalam standar isi. Struktur KTSP yang terdapat

dalam standar isi dikembangkan dari kelompok mata pelajaran sebagai berikut:

a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.

b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.

c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.

d. Kelompok mata pelajaran estetika.

e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

39

Sementara itu, muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan meliputi

sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban

belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu, materi muatan

lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk kedalam isi kurikulum.

Komponen 3: Kalender Pendidikan

Satuan pendidikan dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan

kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat

dengan mempertahankan kalender pendidikan sebagaimana tercantum dalam

standar isi.

Komponen 4: Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pengajaran.

Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar

ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian

kompetensi untuk penilaian. Berdasarkan silabus inilah, guru mengembangkannya

menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kegiatan belajar mengajar.

KTSP merupakan bentuk operasional pengembangan kurikulum dalam

konteks desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah yang akan memberikan

wawasan baru terhadap sistem yang berjalan. Karakteristik KTSP dapat diketahui

dengan bagaimana sekolah dan satuan pendidikan mengoptimalkan kinerja dan

proses pembelajaran, pengelolaan sumber belajar, profesionalisme tenaga

kependidikan, dan sistem penilaian. Berdasarkan penjelasan diatas dapat

disimpulkan bahwa karakteristik KTSP adalah pemberi otonomi luas kepada

sekolah dan satuan pendidikan, pastisipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

40

kepemimpinan yang demokratis dan profesional, dan tim kerja yang kompak dan

transparan (Mulyasa, 2008: 178).

2.2.10 Silabus

Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar

ke dalam materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian

kompetensi untuk penilaian hasil belajar. Silabus memuat enam komponen utama,

yakni (1) standar kompetensi, (2) kompetensi dasar, (3) materi pembelajaran, (4)

materi standar, (5) standar proses (kegiatan belajar mengajar), dan (6) standar

penilaan (Mulyasa, 2008: 138).

Pengembangan silabus diserahkan sepenuhnya kepada setiap jenjang

pendidikan. Dalam prosesnya, pengenbangan silabus harus melibatkan berbagai

pihak, seperti dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kota dan kabupaten,

departemen agama serta sekolah yang akan mengimplementasikan kurikulum,

sesuai dengan kapasitas dan proporsinya masing-masing. Dengan demikian,

pengembangan silabus KTSP dapat dilakukan melalui tiga cara berikut.

a. Mengembangkan silabus sendiri; bagi sekolah yang sudah mampu

mengembangkannya, dan didukung oleh sumber daya, sumber dana, serta

fasilitas dan lingkungan yang memadai.

b. Menggunakan model silabus yang dikembangkan oleh BSNP; bagi sekolah

yang belum mampu mengembangkannya secara mandiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

41

c. Menggunakan atau memotokopi silabus dari sekolah lain; bagi sekolah yang

belum mampu mengembangkannya secara mandiri (Mulyasa, 2008: 134).

Pengembangan silabus diserahkan sepenuhnya kepada setiap jenjang

pendidikan. Oleh karena itu, setiap satuan pendidikan diberi kebebasan dan

keluasan dalam mengembangkan silabus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan

(Mulyasa, 2008: 138). Berikut ini adalah prinsip-prinsip pengembangan silabus

yang terdapat dalam KTSP.

a. Ilmiah

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus

benar, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

b. Relevan

Relevan dalam silabus mengandung arti bahwa ruang lingkup, kedalaman,

tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus disesuaikan dengan

karakteristik peserta didik.

c. Fleksibel

Fleksibel dalam silabus dapat dikaji dari dua sudut pandang yang berbeda,

yakni fleksibel sebagai suatu pemikiran pendidikan, dan fleksibel sebagai kaidah

dalam penerapan kurikulum.

d. Kontinuitas

Setiap program pembelajaran yang dikemas dalam silabus memiliki

keterkaitan satu sama lain dalam membentuk kompetensi dan pribadi peserta

didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

42

e. Konsisten

Adanya hubungan konsisten antara kompetensi dasar, standar kompetensi,

indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.

f. Memadai

Ruang lingkup indikator, materi standar, pengalaman belajar, sumber belajar,

dan sistem penilaian yang dilakasanakan dapat mencapai kompetensi dasar yang

telah ditetapkan.

g. Aktual dan kontekstual

Ruang lingkup kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman

belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian yang dikembangkan memperhatikan

perkembangan ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni mutakhir

dalam kehidupan nyata.

h. Efektif

Silabus berbasis KTSP harus dilakukan secara efektif, yakni memperhatikan

keterlaksanaan silabus tersebut dalam proses pembelajaran dan tingkat

pembentukkan kompetensi sesuai dengan standar kompetensi yang telah

ditetapkan.

i. Efisien

Efisien dalam silabus bisa dilihat dengan cara membandingkan antara biaya,

tenaga, dan waktu yang digunakan untuk pembelajaran dengan hasil yang dicapai

oleh peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

43

Silabus merupakan uraian yang lebih rinci mengenai kompetensi dasar, materi

standar, dan hasil belajar yang dimiliki oleh peserta didik sehubungan dengan

suatu mata pelajaran, atau kelompok mata pelajaran. Ada beberapa langkah atau

prosedur dalam pengembangan silabus berbasis KTSP, yaitu sebagai berikut.

a. Mengisi kolom identitas

Contoh: Cara mengisi kolom identitas

b. Mengkaji dan menganalisis standar kompetensi

Mengkaji dan menganalisis standar kompetensi mata pelajaran yang ada

dalam standar isi dengan memerhatikan hal-hal berikut:

1. Urutan tidak harus sesuai dengan urutan yang ada dalam Standar Isi,

melainkan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dengan tingkat

kesulitan bahan.

2. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam

mata pelajaran.

3. Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata

pelajaran.

c. Mengkaji dan menentukan kompetensi dasar

SILABUS

Nama Sekolah : SDN Majalengka

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : V/2

Alokasi Waktu : 12 x 35 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

44

Mengkaji dan menentukan kompetensi dasar mata pelajaran yang ada dalam

standar isi dengan memerhatikan hal-hal berikut.

1. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan tingkat kesulitan

materi, tidak harus sesuai dengan urutan yang ada dalam standar isi.

2. Keterkaitan antar kompetensi dasar dalam mata pelajaran.

3. Keterkaitan kompetensi dasar dengan standar kompetensi.

d. Mengidentifikasi materi standar

Mengidentifikasi materi standar yang menunjang standar kompetensi dan

kompetensi dasar, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut.

1. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spititual

peserta didik.

2. Kebermanfaatan bagi peserta didik.

3. Struktur keilmuan.

4. Kedalaman dan keluasan materi.

5. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan.

6. Alokasi waktu.

e. Mengembangkan pengalaman belajar

Pengalaman belajar merupakan kegiatan mental dan fisik yang dilakukan

peserta didik dalam proses pembentukkan kompetensi, dengan berinteraksi aktif

dengan sumber belajar melalui pendekatan, metode, dan media pembelajaran yang

bervariasi. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

45

peserta didik. Rumusan pengalaman belajar mencerminkan manajemen

pengalaman belajar peserta didik.

f. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi

1. Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang

menunjukan tanda-tanda, perbuatan dan respon yang dilakukan atau

ditampilkan oleh peserta didik.

2. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakterisktik satuan

pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.

3. Indikator dirumuskan dalam kata kerja operasional yang dapat diukur

dan dapat diobservasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam

menyusun alat penilaian.

g. Menentukan jenis penilaian

Penelitian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan

indikator, dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tulisan maupun

lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaan hasil karya berupa proyek atau produk,

penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

h. Alokasi waktu

Alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar dilakukan dengan memerhatikan

jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran perminggu dengan

mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat

kesulitan, dan tingkat kepentingannya. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

46

silabus merupakan perkiraan waktu yang dibutuhkan oleh rata-rata peserta didik

untuk menguasai kompetensi dasar.

i. Menentukan sumber belajar.

Sumber belajar adalah rujukan, objek, dan bahan yang digunakan untuk

kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik,

nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

Sumber belajar dipilih dan ditetapkan berdasarkan standar kompetensi dan

kompetensi dasar, indikator kompetensi, serta materi pokok dan kegiatan

pembelajaran, dengan prosedur sebagai berikut.

1. Merumuskan kompetensi dan tujuan pembelajaran, serta menentukan

materi standar yang memuat kompetensi dasar, materi standar, hasil

belajar, dan indikator hasil belajar.

2. Menetapkan strategi, metode, dan teknik pembelajaran sesuai dengan

model pembelajaran.

3. Menetapkan alat evaluasi berbasis kelas (EBK), dan alat ujian berbasis

sekolah atau school based exam (SBE) sesuai dengan visi dan misi

KTSP, yang berbasis kompetensi.

4. Menganalisis kesesuaian silabus dengan pengorganisasian pengalaman

belajar, dan waktu yang tersedia dengan kurikulum beserta

perangkatnya (kegiatan pembelajaran, pengelolaan kurikulum berbasis

sekolah, kurikulum dan hasil belajar, serta penilaian berbasis kelas, dan

ujian berbasis sekolah).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

47

5. Menetapkan sumber belajar yang tepat untuk mencapai SKKD, dan

tujuan pembelajaran sesuai dengan waktu yang tersedia (alokasi

waktu).

2.2.10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah perencanaan jangka pendek

untuk memperkirakan dan memproyeksikan tentang apa yang akan dilakukan

guru dalam pembelajaran dan pembentukan kopentensi peserta didik (Mulyasa,

2008: 154).

Guru diberikan kewenangan secara luas untuk mengembangkan RPP

berbasis KTSP. Tugas guru adalah menjabarkan silabus kedalam RPP yang lebih

operasional dan rinci, serta siap dijadikan pedoman atau skenario pembelajaran.

Dengan demikian, RPP merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang

akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. RPP mengkoordinasi komponen

pembelajaran, yakni kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar, dan

penilaian.

Pengembangan RPP harus memperhatikan perhatian dan karakteristik

peserta didik. Guru hanya berperan sebagai motivator yang membangkitkan

gairah dan nafsu belajar, serta mendorong peserta didik untuk belajar.

Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran terdapat beberapa prinsip yang

harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

48

a. Kompetensi yang dirumuskan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran harus

jelas; makin konkret kompetensi makin mudah dipahami, dan makin tepat

kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk membentuk kompetensi.

b. Rencana pelaksanaan pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, dapat

dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, dan pembentukan kompetensi

peserta didik

c. Kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi dasar yang

diwujudkan.

d. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dikembangkan harus utuh dan

menyeluruh, serta jelas pencapaiannya.

e. Harus ada koordinasi antarkomponen pelaksana program di sekolah, terutama

secara tim atau dilaksanakan diluar kelas, agar tidak mengganggu jam-jam

pelajaran yang lain.

Pengembangan RPP dalam menyukseskan implementasi KTSP dapat

dilakukan dengan dua cara. Pertama, menambah kolom yang lebih rinci pada

format silabus. Kedua, membuat format terpisah dalam bentuk satuan pelajaran

(satpel). Cara pertama lebih tepat dilakukan oleh guru yang sudah berpengalaman,

sedangkan cara kedua lebih cocok digunakan oleh guru pemula atau oleh para

calon guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

49

1. Cara Pertama (Menambah Kolom Silabus)

Pengembangan rencana pembelajaran dapat dilakukan dengan cara

menambahkan beberapa kolom pada format silabus yang sudah ada sebagai

berikut.

MATRIK RPP

Kelas :........................................................................

Standar Kompetensi : 1. ...................................................................

Kom-

peten-

si

Dasar

Indik-

ator

Mate-

ri

Pokok

Kegiatan

Belajar

Penil-

aian

Instr-

umen

Penil-

aian

Tugas

Alok-

asi

Wak-

tu

Sum-

ber

Belaj-

ar

Pendahul

uan

Pembent

ukan

kompete

nsi

Penutup

Matrik di atas memberikan kemudahan, karena guru hanya mengisi matrik

tersebut sesuai dengan kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik.

Format tersebut dapat dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

50

serta dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik. Selanjutnya kemampuan

guru sendiri yang akan mengembangkan persiapan mengajar, dan yang akan

melakukan proses pembelajaran.

2. Cara Kedua (Membuat Format Satpel)

Cara kedua dalam pengembangan RPP adalah dengan membuat format

rencana pembelajaran berbentuk satpel. Cara ini lebih rinci sehingga memakan

waktu yang cukup lama dibanding dengan cara pertama. Pembuatannya pun perlu

dilakukan beberapa kali, mungkin untuk satu silabus perlu tiga sampai lima satpel.

Sedangkan cara pertama, silabus langsung berfungsi sebagai satpel, setelah

ditambah beberapa kolom.

Format suatu pelajaran bisa dan bahkan harus dikembangkan sendiri oleh guru

dengan memperhatikan bebagai ketentuan serta kompetensi yang diharapkan

dicapai oleh peserta didik. Berikut disajikan contoh format RPP.

Contoh format rencana pelaksanaan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

51

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : .............................................................................................

Satuan Pendidikan : .............................................................................................

Kelas/Semester : .............................................................................................

Pertemuan ke : .............................................................................................

Alokasi Waktu : .......................... jam pembelajaran

(Isi sesuai dengan silabus)

Kompetensi dasar : 1. .........................................................................................

2...........................................................................................

Indikator:

1.1 ..........................................................................................................................

1.2 ..........................................................................................................................

2.1 ..........................................................................................................................

2.2 ..........................................................................................................................

(Kompetensi dasar dan indikator ditulis lengkap sesuai dengan silabus)

Tujuan Pembelajaran:

1. ............................................................................................................................

2. ............................................................................................................................

(Rumuskan dengan lengkap mengacu pada indikator)

Materi Standar:

1. ............................................................................................................................

2. ............................................................................................................................

(Tulis garis besar atau pokok-pokok yang langsung berkaitan dengan indikator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

52

dan tujuan pembelajaran)

Metode Pembelajaran

1. ............................................................................................................................

2. ............................................................................................................................

(Tulis cara yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan pembelajaran. Misalnya:

ceramah, tanya jawab, karyawisata, dan cara lainnya)

Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan awal (pembukaan)

a. ...................................................................................................

b. ...................................................................................................

2. Kegiatan inti (pembentukan kompetensi)

a. ...................................................................................................

b. ...................................................................................................

3. Kegiatan akhir (penutup)

a. ...................................................................................................

b. ...................................................................................................

(Tulis kegiatan apa yang harus dilakukan dari awal sampai akhir, untuk

mencapai tujuan dan membentuk kompetensi)

Sumber Belajar

1. .............................................................................................................................

2. .............................................................................................................................

(Tulis sumber belajar yang akan digunakan, termasuk alat peraga, media, dan

bahan pembelajaran/buku sumber)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

53

Penilaian

1. Tes tulis : ....................................................................................

2. Kinerja (Perfomansi) : ....................................................................................

3. Produk : ....................................................................................

4. Penugasan/Proyek : ....................................................................................

5. Portofolio : .....................................................................................

(Tulis penilaian apa yang akan dilakukan untuk mengetahui tercapai tidaknya

tujuan pembelajaran dan kompetens dasar, pilih jenis penilaian yang paling

tepat)

2.2.11 Kerangka Berpikir

Pembelajaran unsur intrinsik dan ekstrinsik merupakan salah satu materi

yang terdapat pada siswa SMA kelas SMA kelas XI semester 1 yaitu pada

Kompetensi Dasar 7.2 Menganalisis unsur-unsur instrinsik dan ekstrinsik novel

Indonesia/terjemahan.

Dalam penelitian ini, hal pertama yang dilakukan peneliti adalah mencari

novel yang akan dianalisis unsur instrinsiknya. Judul novel yang akan dianalisis

ialah “Ega” karya Anggie M, novel ini terdiri dari 228. Selanjutnya peneliti

membaca novel sampa selesai dan membuat sinopsisnya. Hal selanjutnya yang

peneliti lakukan adalah mencari unsur-unsur instrinsik dan ekstrinsik daam novel.

Setelah membuat sinopsis dan menganalisis unsur instrinsik dan ekstrinsik

dalan novel “Ega” karya Anggie M. Peneliti merancang bahan ajar yang berupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

54

silabus dan RPP, peneliti membuat RPP dengan dua kali pertemuan yaitu

menganalisis unsur instrinsik dan ekstrinsik novel “Ega”. Metode yang digunakan

dalam pembelajaran sastra untuk siswa SMA kelas XI adalah metode kooperatif.

Pendekatan kooperatif sangat bermanfaat bagi guru maupun siswa agar siswa

dapat dengan mudah memahami apa yang diajarkan oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

55

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini terdiri dari lima subab, yaitu pendekatan dan jenis penelitian,

teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, sumber data, dan teknik analisis

data. Kelima subab tersebut dijelaskan secara terperinci, yaitu sebagai berikut.

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologi

sastra. Secara definitif tujuan psikologi sastra adalah memahami aspek-aspek

kejiwaan yang terkandung dalam suatu karya peneliti menggunakan novel Ega

karya Anggie M karena penulis menganalisis konflik batin dalam novel tersebut.

Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif

adalah penelitian dengan data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan

bukan angka-angka. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-

kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian laporan tersebut (Moleong,

2006: 11).

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif atau kajian pustaka. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong,

2006: 4) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati.

Penelitian ini juga menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan

prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

56

Tujuan penelitian ini yang pertama adalah menganalisis unsur instrinsik dan

konflik batin tokoh utama novel Ega karya Anggie M dan menganalisis tokoh dan

penokohan, latar, dan alur novel tersebut. Tujuan kedua adalah merelevansikan

unsur intrinsik novel Ega karya Anggie M sebagai bahan pelajaran dalam bentuk

silabus dan RPP sastra untuk SMA. Dalam penelitian ini produk yang dhasilkan

berupa silabus dan RPP. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif ini

bertujuan untuk menemukan sesuatu yang bermanfaat berdasarkan fakta yang ada

dan peneliti akan menyajikan kata-kata tertulis yang mengandung konflik batin

dari tokoh utama yang terdapat dalam novel.

3.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari data diperoleh. Sumber data

merupakan tempat asal data diperoleh. Sumber data pada penelitian ini sebagai

berikut.

Judul : Ega

Pengarang : Anggie M

Penerbit : Kana Media

Tahun Terbit : 2013

Jumlah Halaman : 228

3.3 Instrumen Penelitian

Menurut Moleong (2006: 168), kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif

cukup rumit. Peneliti merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data,

analisis, penafsif data, dan pada akhirnya peneliti juga berperan sebagai pelapor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

57

hasil penelitiannya. Dalam penelitian ini yang berperan sebagai alat pengumpulan

data adalah peneliti sendiri. Peneliti mengumpulkan data dari novel Ega karya

Anggie M.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Sumber tertulis dapat dibagi atas buku, majalah ilmiah, sumber dari arsip,

dokumen pribadi, dan dokumen resmi. Sumber-sumber tersebut biasanya

dapat ditemukan di perpustakaan. Langkah awal yang digunakan dalam penelitian

ini ada dua yaitu menyimak dan mencatat. Peneliti menyimak langsung teks sastra

yang telah dipilih sebagai bahan penelitian. Menyimak bertujuan untuk mencatat

hal-hal yang dianggap sesuai dan mendukung penulis dalam memecahkan

rumusan masalah.

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data. Langkah-langkah pengumpulan data adalah sebagai

berikut.

1. Peneliti memilih novel yang akan diteliti.

2. Peneliti menyimak dan menggaris-bawahi setiap kalimat yang

mengandung konflik batin tokoh utama novel yang menjadi bahan

penelitian. Dalam hal ini novel yang diteliti adalah Ega karya Anggie M.

3. Peneliti mencatat setiap kalimat yang mengandung konflik batin tokoh

utama dalam kertas yang sudah disediakan oleh peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

58

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan

satuan uraian dasar, sehingga dapat dirumuskan sebagai suatu hipotesis kerja

seperti yang disarankan oleh data (Moleong,2006: 247). Teknik yang digunakan

oleh peneliti dalam melakukan novel Ega karya Anggie M adalah sebagai

berikut.

1. Peneliti membaca ulang data yang sudah di kumpulkan dan mengamati

dengan teliti bagian kalimat yang menujukan konflik batin.

2. Peneliti menelaah data yang terkumpul dalam bentuk catatan dengan cara

menghubungkannya dengan teori, apakah novel tersebut sesuai dengan

teori atau tidak.

3. Peneliti menganalisis data dan mengamati dengan teliti bagian kalimat

yang menujukan konflik batin.

4. Peneliti menghubungkan konflik batin dengan standar kompetisi dan

kompetensi dasar yang berkaitan dengan pembelajaran sastra di kelas XI

SMA Semester I.

3.6 Trianggulasi

Temuan dan interpretasi yang diperoleh peneliti harus diperiksa

keabsahannya dengan trianggulasi. Trianggulasi dalam pengujian kredibilitas ini

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagi cara, dan

berbagai waktu (Sugiyono, 2009: 273). Dalam penelitian ini, peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

59

menggunakan trianggulasi data. Trianggulasi data dilakukan dengan cara

mengumpulkan data yang berupa kutipan dalam novel Ega karya Anggie M.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

60

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

Dalam bab empat ini, peneliti akan mengkaji unsur-unsur intrinsik dalam

novel Ega karya Anggie M. Peneliti memilih empat dari enam unsur yang ada

dalam unsur instrinsik, yaitu tokoh, penokohan, alur, dan latar. Peneliti memilih

keempat unsur karena unsur-unsur tersebut bisa membantu dalam menemukan

konflik batin yang dialami oleh tokoh Ega.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

psikologi sastra. Pendekatan ini menganalisis aspek-aspek psikologi dari tokoh

utama dalam karya sastra tersebut. Hasil penelitian ini akan direlevansikan dalam

pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester I.

4.2 Analisis Alur

Alur adalah peristiwa yang diurutkan itu membangun tulang punggung

cerita (Sudjiman, 1988: 29). Seperti yang dikatakan oleh Sudjiman (1988: 30-36),

struktur alur meliputi paparan (exsposition), rangsangan (inciting moment),

gawatan (rising action), tikaian (conflict), rumitan (complication), klimaks,

leraian (falling action), selesaian (denouement).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

61

4.2.1 Paparan

Paparan adalah penyampaian informasi awal kepada pembaca disebut

dengan eksposisi (Sudjiman, 1988: 31). Tahap paparan dalam novel Ega diawali

dengan memaparkan tokoh utama Ega. Ega adalah seorang yang baru lulus SMA

dan akan menjalani kehidupan sebagai mahasiswa di Jakarta. Dalam

perjalanannya mencari alamat yang di berikan oleh Pak Wira, yang selama ini

menampungnya, akhirnya mempertemukannya dengan Pak Bos, Evan, Ryan, dan

Nami.

(1) Dian Shop

Jln. Pemuda, No. 17, Rawamangun, Jakarta

Alamat itu tertulis di secarik kertas yang kupegang. Aku sama sekali

tidak tahu di mana letak alamat itu. Setahun lalu, Pak Wira

memberikan alamat ini kepadaku. Kalau aku membutuhkan bantuan,

aku boleh mencari “Pak Bos” di toko itu. Pak Bos adalah sahabat baik

Pak Wira yang sudah bertahun-tahun menikah, tapi belum memiliki

anak. Kata Pak Wira, lelaki yang dipanggil “Bos” ini pasti akan

bersikap baik kepadaku (Anggie, 2013: 6).

(2) “Namanya Evan,” kata Pak Bos tiba-tiba. “Si penjaga kasir itu,

namanya Evandra Saputra. Kamu kelihatan sangat tertarik kepadanya,”

sambung Pak Bos lagi (Anggie, 2013: 8).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

62

(3) “Aku belum bilang, ya? Kita satu falkutas. Kebetulan yang hebat, kan?

Aku di jurusan Ilmu Komunitas, sedangkan kamu kalau tidak salah

Hubungan Internasional, kan?” tanya Evan (Anggie, 2013: 12).

(4) “Aku Ryan. Sesama anak HI (Hubungan Internasional) kita harus

saling kenal. Satu semester ini mata kuliah kita satu paket. Jadi, kita

pasti bakal sekelas. Kamu reguler, kan? Ingat baik-baik, ya. Namaku

Ryan. Jadi, nanti kalau ketemu jangan lupa sapa aku, ya.” (Anggie,

2013: 13).

(5) Aku tidak menjawab pertanyaannya, tapi aku akan memusatkan

perhatian pada name tag panitia PKA yang tergantung di leher wanita

itu. Namanya Nami. (Anggie, 2013: 15).

Kutipan di atas menggambarkan pertemuan Ega dengan Pak Bos, Evan, Ryan dan

Nami. Selain menjelaskan pertemuan Ega, peneliti akan memaparkan masa lalu

Ega. Berikut adalah kutipannya

(6) Pertama kali aku menyadari ada yang tidak beres dengan Mama adalah

saat kelas 1 SMP. Aku melihat Mama berdebat dengan Papa di ruang

makan (Anggie, 2013: 16).

(7) Waktu itu aku memang tidak begitu mengerti, tapi sekang aku tahu apa

yang terjadi. Kak Hana−satu-satunya kakakku−pernah menceritakan

tentang pernikahan Mama dan Papa yang ditentang keluarga dan

keadaan Mama yang sudah pernah berkonsultasi kepada psikolog.

Mama mengalami guncangan jiwa. Dia menuduh Papa selingkuh,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

63

menuduh Kak Hana hamil di luar nikah, menuduh semua tetangga

bergunjing tentangnya, dan menuduhku memakai narkoba sampai

kemudian dia takut melihatku dan menganggapku jelmaan iblis. Dia

menyesal telah meminta Papa membawanya meninggalkan

keluarganya. Dia juga menyesal telah melahirkanku. Semua

penyesalan itu dirasakannya saat tekanan hidup semakin menghimpit

keluarga kami. Dia menyesal hidup yang telah dipilihnya (Anggie,

2013: 18).

(8) Keadaan di bawah kelihatannya semakin parah. Terdengar suara gaduh

benda-benda dilemparkan, berjatuhan, dan pecah. Aku harus keluar

dan melakukan sesuatu. Suasana pelahan mulai hening, aku pun mulai

berani menuruni anak tangga. Perasaanku tidak menentu. Aku

mempercepat langkah sambil memandang sekeliling ruang tengah

yang cukup lebar. Lantai yang kupijak seolah terperosok saat mataku

menangkap Mama memegang pisau yang berlumuran darah di depan

tubuh Papa yang terbaring kaku. Papa sudah tidak bergerak lagi, tapi

Mama kembali menikamkan pisaunya sambil tertawa tanpa suara

dengan air mata yang berlinang di pipinya (Anggie, 2013: 23).

(9) Saat itu aku melihat Mama berdiri, tapi Mama tidak menghampiriku.

Mama bahkan tidak memandangku. Dia melangkah lunglai menuju

dapur. Aku tidak tahu apa yang dilakukannya. Beberapa saat

kemudian, asap mengepul dari dapur dan mulai memenuhi ruangan.

Mama membakar rumah kami (Anggie, 2013: 24).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

64

Selain memaparkan bahwa Ega adalah seorang mahasiswa, dia juga menjadi

penjaga toko Dian Shop milik Pak Bos.

(10) Kemarin sudah disepakati jika jam kuliah kami bersamaan, Pak

Bos akan menggantikan kami menjaga toko. Setiap hari aku dan Evan

bergantian menutup dan membuka toko sekaligus membersihkan

rumah (gudang lantai dua) (Anggie, 2013: 27).

4.2.2 Rangsangan

Rangsangan adalah peristiwa yang mengawali timbulnya gawatan

sehingga memiliki potensi untuk kemudian mengembangkan jalan cerita yang

akan berlanjut pada bagian gawatan (Sudjiman, 1988: 33). Saat rumahnya sudah

terbakar, tinggal Ega dan Kak Hana yang selamat. tetapi saat Ega terbangun dari

tidurnya Kak Hana juga meninggalkan Ega.

(11) Saat aku tersadar, aku sudah berada di rumah tetangga−aku lupa

tetangga yang mana dan siapa namanya. Langit di luar sudah terang

Kak Hana duduk di sampingku dan sepertinya orang-orang sibuk

sekali diluar sana. Semua bagian rumah nyaris terbakar habis bersama

dengan semua pakaian, buku, dan foto-foto kenangan keluarga kami,

termasuk Papa dan Mama (Anggie, 2013: 24).

(12) Aku suka Kak Hana mengatakan itu. Kupikir memang selama aku

masih punya dia, semua pasti akan baik-baik saja. Kak Hana adalah

kakak yang paling sempurna dseluruh dunia. Setidaknya itulah yang

ada dipikiranku samapi aku terbangun dan tidak menemukannya di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

65

sampingku. Aku menunggunya sampai hari berganti malam. Besoknya

aku tetap berharap dia akan pulang karna kupikir dia pasti hanya pergi

sebentar. Tapi ternyata, dia memang tidak pernah kembali lagi. Saat

aku terbangun di pagi berikutnya, aku tetap sendirian. Lagi-lagi aku

ditinggalkan (Anggie, 2013: 26).

4.2.3 Gawatan

Gawatan adalah tahapan yang ditimbulkan oleh rangsangan dan lebih

mengarah ke tikaan. Saat kakaknya yang pergi meninggalkan Ega di rumah

tetangganya, Ega akhirnya memutuskan untuk hidup di jalanan. Ega pun bertemu

dengan Pak Wira yang menolongnya dan membantunya melanjutkan sekolah

dengan mencarikan beasiswa.

(13) Aku terus mencoba meyakinkan diri kalau aku akan baik-baik saja.

Aku hidup dijalanan, makan dari sisa orang lain, mengemis,

menjadikan emperan toko sebagai atapku. Aku tidak menangis lagi

karena semua itu percuma dan buang-buang tenaga. Pada akhirnya,

hanya aku sendiri yang peduli dengan diriku sendiri. Aku tidak pernah

memikirkan keluargaku. Aku sudah muak menjadi korban dari semua

ini (Anggie, 2013: 26).

(14) Hampir dua bulan aku hidup dengan kondisi seperti itu. Hingga

akhirnya aku memutuskan untuk mencopet, tapi gagal. Pertama kali

mencoba, aku langsung ditangkap dan dihajar. Namun, seseorang

membelaku. Dia mengajakku tinggal bersamanya di sebuah bengkel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

66

Itu pertama kalinya aku tidur dengan bantal sejak hidup dijalan. Dia

lelaki luar biasa. Aku memanggilnya Pak Wira (Anggie, 2013: 26).

(15) Pak Wira membantuku mencarikan beasiswa agar aku bisa kembali

sekolah. Dia punya seorang teman yang bekerja di dinas pendidikan.

Dia membuatkan proposal dengan melampirkan prestasiku hingga

akhirnya aku berhasil melanjutkan sekolah dengan mengandalkan

beasiswa dari pemerintah daerah. Aku mempertahankan setiap nilai

mata pelajaranku agar tetap di atas rata-rata. Aku mendapatkan biaya

sekolah sampai tamat SMA (Anggie, 2013: 26-27).

(16) Awal semester kelas 1 SMA, Pak Wira pergi ke Bandung, ke

tempat keluarganya. Aku hidup sendirian lagi. Pada saat bersamaan

sekolah merekomendasikanku untuk memperebutkan beasiswa dari

salah satu perusahaan minya terbesar di Indonesia. Dari sekian banyak

peserta tes, hanya beberapa orang yang akan terpilih mendapatkan

biaya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi selama empat tahun. Aku

adalah salah satu di antara mereka (Anggie, 2013: 27)

4.2.4 Tikaian

Tikaian adalah perselisihan yang timbul akibat adanya dua kekuatan yang

bertentangan. Pada tahap ini tikaian terjadi ketika Ega bertemu lagi dengan Kak

Hana tetapi Ega mengelak bahwa kakaknya sudah meninggal dan tidak mengenali

Kak Hana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

67

(17) “Kakak saya sudah mati;” kataku lagi. Dalam hati, aku berharap

dia akan menangis meraung-raung. Sudah cukup dia merasa bahagia

selama aku harus mengalami semua kepahitan. Tidak akan kubiarkan

dia mendapat kebahagiaan lebih dari ini. “Dia sudah mati. Kira-kira

enam tahun lalu. Dia mati. Maaf saya harus kembali bekerja dan tidak

punya waktu menemani Anda ngobrol. Ini belanjaannya,” tegasku

sambil menyodorkan plastik belanjaan kepadanya (Anggie, 2013: 95).

4.2.5 Rumitan

Pada tahap rumitan, cerita sudah masuk pada tahap konflik yang terjadi.

Rumitan adalah perkembangan dari tikaian yang menghantar konflik menuju

klimaks. Pada tahap rumitan ini Kak Hana menemui Ega kembali untuk

menjelaskan dan meminta maaf tetapi Ega tidak memperdulikannya dan

menganggap semuanya sudah selesai.

(18) “Memangnya aku harus bilang apa?” tanyaku kemudian. Dia sudah

menjelaskan semuanya. Dia juga sudah mengalirkan banyak air mata

saking menyesalnya. Bukankah seharusnya kita sudahi saja drama

menyedihkan ini? Aku bilang sudah memaafkannya. Apa itu tidak

cukup? Apa aku harus ikut menangis tersedu-sedu dan berlari

memeluknya?” kataku dengan nada meninggi. “Kepalaku sakit. Aku

mau tidur,” sambungku lagi sambil memutar langkah kembali menaiki

tingga (Anggie, 2013: 120).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

68

4.2.6 Klimaks

Klimaks adalah titik puncak cerita. Klimaks tercapai apabila rumitan

mencapai puncak kehebatanya. Bagian ini merupakan tahapan ketika pertentangan

yang terjadi menjadi titik optimalnya. Tahap klimaks terjadi ketika Ega masuk ke

rumah sakit dan Kak Hana beserta suami dan anaknya mengunjungi Ega kembali

untuk menjelaskan kejadian sebenarnya tetapi Ega merasa kesal dan mengusirnya.

(19) “Lalu kenapa sekarang kamu kembali?” tanyaku mencoba

mengabaikan tangisannya. “Kamu butuh waktu satu bulan untuk

memilih antara meninggalkanku atau menjemputku kembali? Aku

tidak peduli waktu sebulan itu. Karena yang aku tahu, kamu sudah

enam tahun meninggalkanku. Kenapa sekarang kamu kembali lagi?”

tanyaku dengan nada tinggi (Anggie, 2013: 142).

4.2.7 Leraian

Leraian adalah tahap yang menunjukkan peristiwa ke arah selesaian atau

penyelesaian. Leraian dimulai ketika Ega mulai memaafkan kakanya, Kak Hana.

Kak Hana juga meminta Ega untuk tinggal bersamanya dan mencukupi

kebutuhannya.

(20) “Terima kasih, Ega. Aku juga merasa tidak apa-apa kalau kamu

masih sedikit marah. Kamu berhak untuk marah. Aku tidak pernah

menganggap kemarahanmu itu tidak pantas,” Kak Hana kembali

mengusap matanya. Dia mengempas napas dan menatapku.

“Tinggallah bersamaku. Kamu mau? Aku janji tidak akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

69

membiarkanmu terbebani lagi. Aku akan memberikan semua yang

kamu butuhkan dan semua yang selama ini sudah hilang darimu. Aku

akan berusaha mengembalikannya lagi. Aku ingin melaksanakan

peranku sebagai kakak dan melihatmu tertawa lagi,” kata Kak Hana

penuh harap (Anggie, 2013: 169).

(21) “Tidak tinggal bersama bukan berarti hubungan keluarga putus,

kan? Biar sudah mati sekalipun, sekali keluarga tetap keluarga. Sayang

sekali, aku tidak bisa mempertemukanmu dengan Pak Wira. Dia orang

yang bertama kali memberikan „tempat pulang‟ kepadaku sejak rumah

kita terbakar. Dia juga yang mengantarku sampai ke „rumah‟ ini. Kalau

tidak ada dia, mungkin aku tidak akan bisa bangkit lagi. Tapi, tidak

akan ada yang berubah meskipun dia sudah tidak ada lagi di dunia ini.

Kamu juga begitu, apa pun yang terjadi, sampai kapan pun tidak ada

yang bisa mengubah kenyataan kalau kamu kakakku,” aku

memberinya senyum yang kurasa cukup terkesan hangat (Anggie,

2013: 173).

4.2.8 Selesaian

Selesian adalah bagian akhir atau penutup cerita. Selesaian terjadi saat

ulang tahun Ega. Pak Bos, Bu Dian, Evan, Ryan, Nami dan Kak Hana

memberikannya kado sebagai tanda kasih sayang mereka kepada Ega. Ega pun

merasa senang karna banyak yang memperhatikannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

70

(22) “Buka kadoku dulu, buka kadoku dulu, kadoku dulu!” Ryan ngotot

menyodorkan kotak kadonya kepadaku

Kupikir itu memang cara terbaik untuk membungkam makhluk

primitif itu. Jadi, aku membuka kadonya dan menemukan handphone

canggih keluaran terbaru yang sangat mahal tergolek anggun di dalam

kotak itu.

Selanjutnya aku membuka kado dari Bu Dian. Isinya Parka berwarna

abu-abu. Dia bilang, jaketku sudah kelihatan lusuh dan sepertinya aku

tidak berminat membeli yang baru. Jadi, dia membelikan parka sebagai

penggantinya.

Berikutnya, kado dari Kak Hana dan Pak Bos yang kubuka. Aku

merenggangkan mulut cukup lama. Kupikir Cuma aku yang begitu,

tapi ternyata semua orang yang ada di sini sama kagetnya denganku.

Kak Hana dan Pak Bos juga membelikanku HP (Anggie, 2013: 175-

176).

(23) Terima kasih kadonya,” aku mencoba memulai topik baru. Nami

memberikan kado di hari ulang tahunku yang isinya handuk kecil

berwarna biru muda dengan rajutan kata “your silence” di bagian

ujungnya. “Aku suka,” kataku lagi (Anggie, 2013: 190).

(24) Aku mencagak sepedaku di depan toko dan membuka pintu kaca.

Seperti yang sudah kuduga, Pak Bos menyapaku dengan senyum

hangatnya,”Ega? Kamu sudah pulang?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

71

Oh, Tuhan....

Terima kasih....

Aku telah menemukan diriku tidak sendirian lagi.

Ternyata aku memang tidak pernah sendirian

Aku akan hidup dengan baik.... (Anggie, 2013: 205).

4.3 Analisis Tokoh dan Penokohan

Tokoh adalah orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau

drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral, dan

kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dan ucapan dan apa yang

dilakukan dalam tindakan (Nurgiyantoro, 2010: 165). Menurut Sudjiman (1988:

16), tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan di

dalam berbagai peristiwa dalam cerita. Tokoh-tokoh cerita yang dikemukakan

diatas, tidak begitu saja ada di depan pembaca. Mereka memerlukan perantara

yang kemungkinan kehadirannya. Ada dua cara dalam menggambarkan watak

tokoh yaitu secara langsung (teeling) dan tak langsung (showing) (Nurgiyantoro,

2010: 195-210).

4.3.1 Tokoh Utama

Ada satu tokoh utama yang terdapat dalam novel Ega karya Anggie M

yaitu Ega. Tokoh Ega merupakan tokoh sentral dalam novel ini karena tokoh

tersebut sangat dominan dan dalam setiap cerita selalu ada, penemuan tokoh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

72

utama dalam novel Ega. Hal ini ditunjukkan pengarang dengan teknik langsung

atau ekspositori melalui kutipan sebagai berikut:

(25) Alamat itu tertulis di secarik kertas yang kupegang. Aku sama

sekali tidak tahu di mana letak alamat itu. Setahun lalu, Pak Wira

memberikan alamat ini kepadaku. Kalau aku membutuhkan bantuan,

aku boleh mencari “Pak Bos” di toko itu. Pak Bos adalah sahabat baik

Pak Wira yang sudah bertahun-tahun menikah, tapi belum memiliki

anak. Kata Pak Wira, lelaki yang dipanggil “Bos” ini pasti akan

bersikap baik kepadaku (Anggie, 2013: 6).

(26) “Tinggallah di sini selama kamu mau,” Pak Bos membuka suara.

“Aku tidak akan menahanmu. Kalau tidak betah, kamu boleh pergi

kapan saja. Kamu boleh menyebut tempat ini rumah dan aku tidak aka

menutup pintu kalau kamu mau kembali. Kamu boleh pulang dan pergi

sesuka hatimu,” sambungnya (Anggie, 2013: 7).

(27) Aku memilih untuk tidak menanggapi dan melangkah menuju

kamar mandi. Aku yakin, Evan itu tidak sebaik kelihatannya. Dia

menyembunykan banya hal di balik senyumnya. Tidak akan ada

manusia yang “tidak apa-apa” kalau pernah dicampakkan ayahnya dan

ditinggal mati ibunya saat usianya masih sepuluh tahun (Anggie, 2013:

12).

(28) “Aku Ryan. Sesama anak HI (Hubungan Internasional) kita harus

saling kenal. Satu semester ini mata kuliah kita satu paket. Jadi, kita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

73

pasti bakal sekelas. Kamu reguler, kan? Ingat bak-baik, ya. Namaku

Ryan. Jadi, nanti kalau ketemu jangan lupa sapa aku, ya.” (Anggie,

2013: 13).

(29) “Kamu lihat apa, hah?!” bentak Mama saat mata kami bertemu.

Wanita itu berlinang air mata, rambutnya kusut, dan matanya cekung.

Ternyata keadaan Mama sudah separah itu. Aku jarang melihatnya

karena dia selalu menghindariku (Anggie, 2013: 17)

(30) “Kamu sudah gila!” teriak Papa masih terdengar jelas di telingaku

sampai sekarang, seolah menggema disetiap sudut kamar ini. Aku

masih ingat laki-laki itu menghampiriku dan mengusap pelan

keningku, tempat sendok yang dilemparkan Mama mendarat keras.

“Tidak sakit, kan?” tanyanya. Aku menggeleng pelan (Anggie, 2013:

17)

(31) Kak Hana tertawa sambil mengucap rambut. “Kamu tenang saja.

Aku kan sudah bilang tidak apa-apa. Aku masih punya sisa tabungan.

Sementara ini masih cukup untuk kita, selanjutnya nanti kita pikirkan.

Besok aku akan coba cari kerja lagi,” senyumnya berhasil

mendamaikan hatiku. “Ega, dengar ya. Biar bagaimana pun, kamu

tidakboleh benci kepada Mama. Dia beusaha keras menghadapi ini

semua, tapi dia tetap punya kekurangan. Mungkin ini terlalu berat

baginya. Kamu mengerti, kan?” (Anggie, 2013: 25).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

74

(32) “Kamu sakit”? sebuah suara yang tidak asing menyapaku. Saat aku

mengangkat wajah, aku menemukan Nami menatapku prihatin. “Kamu

bak-bak saja?” tanya lagi (Anggie, 2013: 105).

(33) “Kak Ega tidak ikut?” tanya Luna saat aku membukakan pintu

mobil untuknya (Anggie, 2013: 200)

Ega digambarkan sebagai seorang anak remaja yang baru saja lulus SMA

dan akan melanjutkan ke Universitas. Ega seorang yang berprestasi dalam

akademiknya. Ega memiliki perawakan yang kecil dan pendek. Ega juga memiliki

wajah yang imut. Hal ini ditunjukkan pengarang dengan teknik langsung atau

ekspositori melalui kutipan sebagai berikut:

(34) Perjalanan dari Bekasi sampai Pulo Gadung memakan waktu

kurang lebih dua jam. Sopirnya ugal-ugalan sampai tulangku rasanya

hampir patah. Semua harus kulalui demi menjalani kehidupanku

sebagai mahasiswa di Jakarta. Aku baru saja lulus SMA dengan nilai

yang cukup memuaskan. Aku juga berhasil memperebutkan beasiswa

dari salah satu perusahaan besar di Indonesia. Selama empat tahun,

perusahaan itu akan mengirimkan lima juta setiap tahunnya ke

rekeningku dengan syarat IP-ku tidak boleh kurang dari 2,75 (Anggie,

2013: 5).

(35) Wanita berjilbab yang tubuhnya lebih tinggi dariku itu sudah pergi

semenit yang lalu, tapi Evan masih saja menggelayutkan lengan

dipundakku sambil sesekali membalas sapaan anak-anak 2009 yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

75

lain. Aku meliriknya jengkel sampai akhirnya dia sadar tatapan

kesalku, lalu menurunkan tangannya sambil nyengir (Anggie, 2013:

15).

(36) “Jangan bikin emosi, ya! Aku sudah sengaja membuatnya

untukmu. Kata Pak Bos, kamu harus banyak minum susu. Memangnya

kamu tidak pernah mengukur tinggidan beratbadanmu, ha?! Kamu

tidak mirip mahasiswa, tahu!” sambungnya (Anggie, 2013: 178).

(37) “Aku benci kalau orang bilang aku ini kakakmu! Kesannya aku

jadi yang ketuaan. Padahal bukan tampangku yang boros, tapi mukamu

itu yang terlalu kekanak-kanakan!” protes Evan (Anggie, 2013: 178).

Ega berasal dari seorang anak yang bercukupan. Hal ini ditunjukan

pengarang dengan teknik langsung atau ekspositori melalui kutipan sebagai

berikut:

(38) Dulu keluarga kami tidak seperti itu. Keluarga kami bahagia, tapi

semuanya berubah sejak usaha Papa tidak mengalami kemajuan,

keuangan keluarga semakin sulit, dan utang menumpuk. Mama dan

Papa semakin sering bertengkar, saling menyalahkan tanpa

memedulikan dampaknya kepadaku dan Kak Hana. Mama menjadi

sering menangis sendiri. Dia mulai tidak peduli kepadaku yang lebih

parah lagi, dia jadi takut melihatku (Anggie, 2013: 18).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

76

Tokoh Ega merasa tersiksa saat Mamanya menganggap Ega sebagai

penghancur keluarganya. Hal ini ditunjukan pengarang dengan teknik langsung

atau ekspositori melalui kutipan sebagai berikut:

(39) “Kenapa?” Mama mulai mengabaikan bahan-bahan masakannya.

“Kenapa kamu lahir?!” cengkramannya di lenganku terasa sangat

keras. “Semua kacau sejak kamu muncul. Kamu ini sebenarnya apa,

hah?! Kenapa kamu membuat keluargaku tidak bahagia?” Mama

melayangkan telapak tangannya ke pipiku sangat keras hingga pipiku

terasa panas (Anggie, 2013: 18-19).

(40) “Mama ....,” aku menangis sambil memanggilnya, tapi dia tidak

mendengarkanku lagi. Saat itu yang terasa sakit bukan pipiku, tapi

hatiku. Dan yang kutakutkan bukan pukulan Mama, melainkan

tatapannya kepadaku (Anggie, 2013: 19).

Ega menganggap kakaknya adalah kakak yang paling sempurna karna

akan selalu menemaninya. Tetapi saat Ega terbangun dari tidurnya Ega tidak

melihat Kak Hana ada disampingnya. Hal ini ditunjukkan pengarang dengan

teknik tidak langsung atau dramatik melalui kutipan sebagai berikut:

(41) Aku suka Kak Hana mengatakan itu. Kupikir memang selama aku

masih punya dia, semua pasti akan baik-baik saja. Kak Hana adalah

kakak yang paling sempurna diseluruh dunia. Setidaknya itulah yang

ada dipikiranku sampai aku terbangun dan tidak menemukannya

disampingku. Aku menunggunya sampai hari berganti malam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

77

Besoknya aku tetap berharap dia akan pulang karna kupikir dia pasti

hanya pergi sebentar. Tapi ternyata, dia memang tidak pernah kembali

lagi. Saat aku terbangun di pagi berikutnya, aku tetap sendirian. Lagi-

lagi aku ditinggalkan (Anggie, 2013: 26).

Tokoh Ega digambarkan sebagai tokoh yang cuek dan dingin. Hal ini

ditunjukkan pengarang dengan teknik tidak langsung atau dramatik melalui

kutipan sebagai berikut:

(42) Hari kelima sejak aku tinggal tetanggaku, aku keluar tanpa

mengucapkan apa pun, bahkan tidak mengucapkan terima kasih. Aku

pergi begitu saja dan berlari mengejar sesuatu yang bayangannya pun

bahkan sudah tidak terlihat lagi. Aku mencari sosok Kak Hana yang

akan tersenyum kepadaku sambil berkata,” Semuanya pasti akan baik-

baik saja.” Tapi kini Kak Hana sudah pergi, hilang entah ke mana, dan

aku sudah tidak bisa kembali lagi. Aku tidak punya tempat untuk

pulang. Saat itu kupikir, kali ini aku benar-benar sendirian (Anggie,

2013:26).

(43) “Ok, aku akan diam kalau kamu merasa terganggu,” katanya tiba-

tiba. “Ternyata dia cukup peka karena tahu apa yang baru saja

kupikitkan,” pikirku. “Oh, iya. Besok giliranmu buat sarapan, ya,”

sambungnya lagi. “Aku mengerti. Berisik!” gerutuku tanpa berkata

sepatah katapun (Anggie, 2013:13).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

78

Tokoh Ega juga digambarkan sebagai tokoh yang tidak banyak berbicara.

Hal ini ditunjukan pengarang dengan teknik langsung atau ekspositori melalui

kutipan sebagai berikut:

(44) “Anda siapanya Evan?” tanyaku yang entah kenapa menjadi

penasaran. “Akhirnya, kamu bicara juga,” Pak Bos tertawa sambil

meneguk kembali minuman kalengnya (Anggie, 2013: 9).

(45) “Boleh aku tanya sesuatu?” tanyaku kepada Pak Bos yang sedang

membantuku memasang banderol barang yang baru masuk di lantai

dua. Pak Bos terdiam sambil menatapku tidak percaya. Dia buru-buru

mengeluarkan HP dan mengutak-atik benda itu. “Pak Bos sedang

apa?” aku bingung melihat reaksinya. “Tunggu. Aku sedang mencatat

hari ini sebagai hari pertama kamu mengajakku bicara,” katanya yang

masih memeperhatikan HP (Anggie, 2013:59).

Tokoh Ega digambarkan sebagai sosok yang membutuhkan kasih sayang

dari Pak Wira. Hal ini ditunjukkan pengarang dengan teknik langsung atau

ekspositori dan teknik tidak langsung atau dramatik melalui kutipan sebagai

berikut

(46) “Aku...,” jawabku berusaha mengendalikan suaraku yang bergetar

hebat. “Aku senang kamu menelponku,” kataku (Anggie, 2013:59).

(47) “Wira meninggal,” Pak Bos mengucapkan kalimat itu sambil

menangis. Dua kata itu cukup menutup seluruh aliran pernapasanku.

Sekujur tubuhku mendadak seperti tersiram air es dan udara yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

79

kuhirup benar-benar tidak sampai ke paru-paruku. Dadaku terasa

sesak. Tubuhku gemetar tidak terkendali. Aku masih tidak percaya jika

satu-satunya orang yang kumiliki itu akan pergi meninggalkanku

(Anggie, 2013: 96).

(48) “Tunggu.... kumohon jangan pergi! Tolong jangan tinggalkan aku

seperti ini. Aku janji aku akan hidup dengan baik. Jangan tinggalkan

aku lagi, jangan biarkan aku sendirian. Aku mohon bawa aku ikut

bersamamu...,” kataku dalam mimpi (Anggie, 2013:98)

Ega digambarkan orang yang sangat baik kepada temannya. Hal ini

ditunjukkan pengarang dengan teknik tidak langsung atau dramatik melalui

kutipan sebagai berikut:

(49) “Cukup!” Ryan histeris. “Tolong jangan sebut-sebut lagi tentang

tugas kuliah,” Ryan mendadak lemas dan menjatuhkan keningnya di

atas meja kasir. “Kan kamu yang mulai duluan. Aku punya bahannya

kalau kamu mau,” kataku. Ternyata jawabanku semakin

menjerumuskanku ke dalam permainan “teman-temanan” Ryan

(Anggie, 2013: 71).

(50) “Saya beli satu, tapi saya minta tolong kasihkan ke cewek itu,”

kataku sambil mengendikkan dagu sekilas ke arah Nami. Si bapak

mengacungkan jempol dengan mantap (Anggie, 2013: 92).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

80

Selain itu Ega juga digambarkan sebagai tokoh yang pantang menyerah

meskipun harus hidup dijalanan. Hal ini ditunjukkan pengarang dengan teknik

langsung atau ekspositori melalui kutipan sebagai berikut:

(51) Aku terus mencoba meyakinkan diri kalau aku akan baik-baik saja.

Aku hidup dijalanan, makan dari sisa orang lain, mengemis,

menjadikan emperan toko sebagai atapku. Aku tidak menangis lagi

karena semua itu percuma dan buang-buang tenaga. Pada akhirnya,

hanya aku sendiri yang peduli dengan diriku sendiri. Aku tidak pernah

memikirkan keluargaku. Aku sudah muak menjadi korban dari semua

ini (Anggie, 2013: 26).

(52) Hampir dua bulan aku hidup dengan kondisi seperti itu. Hingga

akhirnya aku memutuskan untuk mencopet, tapi gagal. Pertama kali

mencoba, aku langsung ditangkap dan dihajar. Namun, seseorang

membelaku. Dia mengajakku tinggal bersamanya di sebuah bengkel.

Itu pertama kalinya aku tidur dengan bantal sejak hidup dijalan. Dia

lelaki luar biasa. Aku memanggilnya Pak Wira (Anggie, 2013: 26).

Tokoh Ega selain menjadi mahasiswa juga membagi waktunya menjadi

penjaga kasir di toko milik Pak Bos. Hal ini ditunjukan pengarang dengan teknik

langsung atau ekspositori dan teknik tidak langsung atau dramatik melalui kutipan

sebagai berikut.

(53) Kemarin sudah disepakati jika jam kuliah kami bersamaan, Pak

Bos akan menggantikan kami menjaga toko. Setiap hari aku dan Evan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

81

bergantian menutup dan membuka toko sekaligus membersihkan

rumah (gudang lantai dua) (Anggie, 2013: 27).

(54) Sebotol air mineral dan makanan ringan baru saja diletakkan di

atas meja kasir. “Hei, kamu kerja disini?” sapa sebuah suara (Anggie,

2013: 37).

(55) “Sudah sana mandi, biar kugantikan.” Kata Pak Bos yang tiba- tiba

muncul dari arah tangga (Anggie, 2013:40).

Tokoh Ega selalu teringat akan kenangan buruknya bersama keluarganya,

perkataan Mamanya yang selalu terngiang di dalam pikiran Ega. Hal ini

ditunjukan pengarang dengan teknik tidak langsung atau dramatik berikut

kutipannya

(56) “Kamu lihat apa, hah?! Jangan lihat aku seperti itu! Pergi kamu

dari sini! Pergi!”. Teriakan itu bergema di telingaku bersama dengan

cahaya mentari pagi yang menerobos masuk lewat jendela dan

menyilaukan mata. Lagi-lagi mimpi yang sama, entah harus berapa

kali lagi aku melihat mimpi itu. Mimpi tentang seorang wanita yang

dulu sangat menyayangiku, yang pernah kupanggil Mama, berteriak-

teriak kepadaku dengan mata cekung dan rambut panjang tidak

terawat. Aku takut menutup mata karena masa lalu yang mengerikan

itu akan selalu muncul dan menggangguku (Anggie, 2013:12).

Teknik penulisan tokoh yang digunakan dalam novel Ega karya Anggie M

adalah teknik langsung atau ekspositori dan teknik tidak langsung atau dramatik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

82

Dalam pelukisan tokoh Ega teknik langsung atau ekspositori dapat dilihat melalui

kutipan (25), (26), (27), (28), (29), (30), (31), (32), (33), (34), (35), (36), (38),

(39), (40), (44), (45), (46), (51), (52), dan (53). Teknik tidak langsung atau

dramatik dapat dilihat melalui kutipan (41), (42), (43), (47), (48), (49), (50), (54),

(55), dan (56).

Berdasarkan kutipan (25) sampai (53) dapat disimpulkan bahwa pengarang

menggambarkan Ega dengan sudut pandang “aku”. Kutipan (25), (26), (27), (28),

(29), (30), (31), (32), dan (33) menjelaskan bahwa Ega adalah sebagai tokoh

utama memiliki hubungan dengan Pak Wira, Pak Bos, Evan, Ryan, Mama, Papa,

Kak Hana, Nami, dan Luna. Kutipan (34) menjelaskan bahwa Ega adalah seorang

anak yang akan melanjutkan pendidikannya ke Universitas, selain itu Ega juga

termasuk anak yang berprestasi bisa mendapatkan beasiswa selama empat tahun

dengan mempertahankan IP diatas 2,75. Kutipan (35), (36), dan (37) menjelaskan

ciri Ega yang memiliki perawakan kecil, pendek, dan juga imut.

Kutipan (38) menjelaskan bahwa Ega berasal dari keluarga yang

berkecukupan dan penuh dengan kasih sayang. Tetapi semuanya berubah saat

usaha Papanya tidak mengalami kemajuan. Kedua orang tua Ega pun bertengkar

dan saling menyalahkan tanpa memikirkan dampaknya kepada Ega dan kakaknya

yang bernama Kak Hana. Kutipan (39) dan (40) menjelaskan bahwa Ega sangat

terluka atas perkataan dan perilaku Mamanya yang menganggap bahwa Ega

adalah penyebab hancurnya keluarga mereka. Kutipan (41) menjelaskan setelah

Ega ditinggalkan oleh kedua orangtuanya, Ega hanya memiliki Kak Hana yang

merupakan satu-satunya keluarganya. Ega juga beranggapan bahwa Kak Hana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

83

adalah Kakak yang paling sempurna karena Kak Hana selalu berada di

sampingnya saat itu. Tetapi saat Ega membuka matanya di pagi hari, Ega tidak

menemukan Kak Hana tetapi Ega masih tetap percaya bahwa Kak Hana akan

kembali tetapi setelah beberapa hari ternyata Kak Hana tidak kembali juga.

Kutipan (42) dan (43) menjelaskan bahwa Ega merasa sudah beberapa

kali tinggalkan, akhirnya iapun bersikap cuek kepada setiap orang. Kutipan (44)

dan (45) menjelaskan bahwa Ega dinilai jarang berbicara dengan orang

disekitarnya. Kutipan (46), (47), dan (48) menjelaskan bahwa Ega sangat

menyayangi Pak Wira dan membutuhkan kasih sayang dari Pak Wira. Kutipan

(49) dan (50) menjelaskan Ega memiliki hati yang baik dan suka membantu

terhadap teman-teman di kampusnya. Kutipan (51) dan (52) menjelaskan bahwa

Ega memiliki sikap pantang menyerah dalam menghadapi situasi. Kutipan (53),

(54), dan (55) menjelaskan bahwa Ega memiliki sikap yang mandiri. Ega juga

membagi waktunya selain berkuliah, ia juga membantu menjaga toko sebagai

kasir di toko milik Pak Bos dan bergantian dengan Evan. Kutipan (56)

menjelaskan bahwa sampai usianya yang ke 19 tahun itu, ia masih teringat akan

kenangan buruknya bahkan saat tidurpun Ega selalu memimpikan hal yang sama.

4.3.2 Tokoh Tambahan

Tokoh-tokoh lain yang ada dalam novel Ega ini adalah Pak Bos, Pak Wira,

Evan, Ryan, Mama, Papa, Kak Hana, Andi, Nami dan Luna. Tokoh tambahan

merupakan tokoh yang tidak sentral kedudukannya dalam cerita tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

84

kehadirannya sangat diperlukan untuk mendukung tokoh utama (Wahyuningtyas

& Santoso, 2011: 3).

a. Pak Bos

Tokoh Pak Bos disini yang dimaksud adalah laki-laki pemilik toko yang

bermana Dian Shop. Dia merupakan teman dekat dari Pak Wira. Dia memiliki

istri yang bernama Bu Dian, namun belum dikaruniai seorang anak. Pak Bos yang

menampung Ega dan Evan. Hal ini ditunjukan dengan teknik langsung atau

ekspositori melalui kutipan sebagai berikut.

(57) Dian Shop

Jln. Pemuda, No. 17, Rawamangun, Jakarta.

Alamat itu tertulis di secarik kertas yang kupegang. Aku sama sekali

tidak tahu di mana letak alamat itu. Setahun lalu, Pak Wira

memberikan alamat ini kepadaku. Kalau aku membutuhkan bantuan,

aku boleh mencari “Pak Bos” di toko itu. Pak Bos adalah sahabat baik

Pak Wira yang sudah bertahun-tahun menikah, tapi belum memiliki

anak. Kata Pak Wira, lelaki yang dipanggil “Bos” ini akan bersikap

baik kepadaku (Anggie, 2013:6).

(58) “Kenapa Pak Bos tidur disitu?,” tanyaku

“Terserah aku. Ini kan tokoku,” sahutnya berlagak sewot (Anggie,

2013:100).

(59) Terakhir, terima kasih karena kamu memang sobatku yang luar

biasa. Kesabaranmu bersama Dian, meskipun kalian belum dikarunia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

85

anak, membuatku kagum kepadamu. Kamu suami yang hebat dan Dian

istri yang hebat. Kalian teman-temanku yang paling luar biasa.

Bukannya sok tahu, tapi mungkin Allah sudah mengatur semua ini

supaya kalian bisa bertemu dengan Evan dan Ega Semakin banyak

alasan bagi kalian untuk ke surga. Semoga Allah selalu memberikan

yang terbaik untukmu dan orang-orang yang kamu sayangi (Anggie,

2013:103).

Pak Bos juga bersikap rendah hati. Niatnya kala itu menampung Evan

hanya karna bentuk kemanusiaan saja. Pak Bos tidak suka disebut orang yang

baik hati. Hal ini ditunjukkan dengan teknik tidak langsung atau dramatik melalui

ketipan sebagai berikut:

(60) “Bukan, tadinya kupikir dia akan baik-baik saja. Pasti ada orang

baik hati yang akan merawatnya. Tapi ternyata dia memang sendirian,

bahkan dibiarkan sendirian.”

“Lalu, Anda menampungnya?” tannyaku lagi

“Bukan. Sudah kubilang bukan. Aku bukan orang sebaik itu,” (Anggie,

2013:9).

Pak Bos memiliki sikap yang sabar, bijaksana dan penuh pengertian dalam

menghadapi sikap Ega yang keras kepala. Pak Bos mencoba untuk menyadarkan

Ega bahwa menahan sesuatu itu tidak baik dan bisa menyiksa diri sendiri. Hal ini

ditunjukkan pengarang dengan menggunakan teknik tidak langsung atau dramatik

melalui kutipan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

86

(61) “Menceritakan masalah kepada orang lain itu pekerjaan orang

lemah. Lagi pula kalau sedikit-sedikit aku mengeluh dan mencarai

orang lain untuk mengadu, aku tidak akan bisa bertahan sampai hari

ini,” kataku setengah membela.

“Tapi sakit, kan?” suara Pak Bos terdengar sangat lembut. “Pasti

rasanya menderita sekali. Aku tahu, kamu pasti tidak suka sendirian.

Mana ada orang yang suka sendirian,” sindir Pak Bos (Anggie,

2013:79).

(62) “Kalau begitu, maukah kamu memberitahuku lebih banyak lagi

tentangmu? Supaya aku bisa membantumu,” dia masih tersenyum

meskipun aku sudah menunjukkan rasa tidak suka (Anggie, 2013:83).

(63) “Aku minta maaf kalau sudah membuatmu kesal. Tapi, kamu tidak

akan pernah bisaberubah menjadi orang hampa yang tidak peduli

apapun,” Pak Bos melangkah mendekatiku sambil membersihkan

bagian belakang celananya dan masih mengumbar senyum tenang.

“Kamu tidak akan sangup hidup seperti ini terus. Jangan kamu menipu

dirimu sendiri. Kamu tidak sepenuhnya bersikap tidak peduli. Kamu

peduli, kamu memikirkan semuanya. Kamu sedih, marah, dan terluka.

Rasa sakitnya luar biasa sampai seolah mata rasa dan tidak merasakan

apa pun.” (Anggie, 2013:84).

(64) “Biarkan kami membantumu,” akhirnya Pak Bos buka suara lagi.

“Kamu kan tidak sendirian. Kalau kamu sedang sakit atau butuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

87

sesuatu, kamu cerita saja. Kamu tidak perlu menahan semuanya

sendirian,” nada suara Pak Bos sangat bijak (Anggie, 2013: 123).

Selain itu Pak Bos juga memiliki selera humor. Pak Bos mengejek Ega

yang sedang berbicara dengan Pak Wira melalui HP Pak Bos. Ega tidak bisa

menjawab pertanyaan dari Pak Wira karena Ega menahan tangis. Hal ini

ditunjukkan pengarang dengan menggunakan teknik langsung atau ekspositori

melalui kutipan sebagai berikut:

(65) Aku belum bisa menjawab kata-katanya. Hatiku belum stabil.

Semua masih terasa sesak. Kalau aku bicara, pasti terdengar parau dan

konyol. Namun, tiba-tiba seseorang nyeletuk dari sebelahku,” Dia

tidak bisa bicara, Wira. Anak ini sudah membanjiri tokoku dengan air

matanya,” kata Pak Bos sambil berlalu pergi dan tertawa keras. Pak

Wira pun terdengar tertawa lepas diujung sana (Anggie, 2013: 61).

Pak Bos perhatian, peduli terhadap Ega dan menyayangi Ega. Pak Bos

ingin membantu Ega, untuk mengobati beban di hatinya. Hal ini ditunjukkan

pengarang dengan teknik langsung atau ekspositori melalui kutipan sebagai

berikut:

(66) “Padahal kalau kamu begini, kamu akan membuat orang-orang

yang peduli denganmu merasa sedih. Kamu terlalu menutup diri dan

tidak membeiarkan siapa pun menolongmu. Kita memang boleh punya

cerita masing-masing yang ingin disimpan sendiri, tapi tidak ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

88

salahnya menerima uluran tangan, kan? Kenapa kamu sulit sekali

menerima kebaikan orang lain?” lanjut Pak Bos (Anggie, 2013:82).

(67) “Bagaimana caranya membantumu kalau aku tidak tahu apa pun

tentangmu,” Pak Bos balik bertanya (Anggie, 2013:83).

(68) “Aku ambilkan minum, ya? Kamu juga lapar, kan? Kamu mau

makan sesuatu?” tanya Pak Bos yang hanya aku jawab dengan

gelengan kepala. “Bagaimana kalau kita ke rumah sakit saja. Ok?”

(Anggie, 2013:99).

(69) “Kamu jangan berkeliaran dulu. Kamu kan masih sakit. Sudah

menum obat?” tanyanya sambil meraba keningku. Refleks aku

menarik diri karena merasa tidak nyaman diperlakukan seperti itu.

“Ayo, masuk lagi sana. Wajahmu masih pucat begitu” (Anggie,

2013:100).

Dalam pelukisan tokoh Pak Bos, tenik langsung atau ekspositori dapat

dilihat melalui kutipan (57), (58), (59), (65), (66), (67), (68), dan (69). Teknik

tidak langsung atau dramatik dapat dilihat melalui kutipan (60), (61), (62), (63),

dan (64). Berdasarkan kutipan-kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa kutipan

(57), (58), dan (59) menjelaskan bahwa Pak Bos adalah pemilik toko Dian Shop

sekaligus teman dekat Pak Wira. Pak Bos juga memiliki istri bernama Bu Dian,

yang sudah lama menikah namun belum dikaruniai anak. Pak Bos adalah

seseorang yang menampung Evan dan Ega. Kutipan (60) menjelaskan bahwa Pak

Bos memiliki sikap yang rendah hati. Menurutnya sikap yg dilakukan terhadap

Evan itu hal yang manusiawi. Kutipan (61), (62), (63), dan (64) menjelasan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

89

Pak Bos memiliki sikap yang sabar, bujaksana dan penuh pengertian dalam

menghadapi Ega yang keras kepala. Kutipan (65) menjelaskan bahwa Pak Bos

juga memiliki selera humor untuk menghibur Ega yang saat itu sedang berbicara

lewat HP dengan Pak Wira. Kutipan (66), (67), (68) dan (69) menjelaskan bahwa

Pak Bos sangat peduli, perhatian dan juga menyayangi Ega. Pak Bos juga ingin

membantu Ega untuk meringankan beban di hati Ega.

b. Pak Wira

Tokoh Pak Wira yang dimaksud disini adalah orang yang menolong Ega

ketika dikeroyok warga karna ketahuan mencopet. Pak Wira digambarkan sebagai

sosok yang tegas, baik hati, penyayang, dan ikhlas. Pak Wira mempunyai bengkel

untuk memenuhi kebutuhannya. Hal ini ditunjukkan pengarang dengan

menggunakan teknik langsung atau ekspositori melalui kutipan sebagai berikut.

(70) “Aku menyanyangimu,” kata Pak Wira begitu saja. Darahku

langsung mendesir sangat hangat sampai ke ujung jari. “Aku sangat

menyayangimu seperti anakkku sendiri. Aku tidak mau melihatmu

sedih. Aku tidak tahan kalau melihatmu sedih. Kamu mengerti?

Hiduplah dengan baik, ya?” dia mengatakan itu lagi (Anggie, 2013:

64).

(71) Hampir dua bulan aku hidup dengan kondisi seperti itu. Hingga

akhirnya aku memutuskan untuk mencopet, tapi gagal. Pertama kali

mencoba, aku langsung ditangkap dan dihajar. Namun, seseorang

membelaku. Ia mengajakku tinggal bersamanya di sebuah bengkel. Itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

90

pertama kalinya aku tidur dengan bantal sejak hidup dijalan. Dia lelaki

luar biasa. Aku memanggilnya Pak Wira (Anggie, 2013: 26).

Saat Ega tinggal dengan Pak Wira, Pak Wira mendidik Ega dengan tegas

dan keras. Ternyata itu malah membuat Ega menjadi pribadi yang cuek dan tidak

mau terbuka terhadap siapapun. Pak Wira pun menyesali dan menasehati Ega

supaya hidup dengan baik. Ketika Pak Wira kembali kerumah anaknya di

Bandung, Ega pun tinggal sendiri di sebuah bengkel. Sebenarnya Pak Wira

menitipkan Ega pada Pak Ridwan dan Pak Bos. Hal ini ditunjukkan pengarang

dengan menggunakan teknik langsung atau ekpositori dan teknik tidak langsung

atau dramatik melalui kutipan sebagai berikut.

(72) Pak Wira selalu mengatakan itu kepadaku. Dia memintaku untuk

hidup dengan baik. Aku dan Pak Wira pernah mengalami bayank hal.

Entah sejak kapan kehadirannya menjadi sangat berarti bagiku. Tapi

sekitar tiga tahun lalu, dia meninggalkanku. Hari- hari pertama setelah

kepergiannya adalah hal tersulit bagiku. Dia memang mengenalkanku

pada Pak Ridwan teman yang membuka usaha rumah makan. Aku

bekerja ditempat Pak Ridwan untuk membiayai hidupku selama SMA.

Dia menyewakan bengkel kecilnya selama setahun untuk kutinggali.

Tapi saat aku membuka pintu, aku hanya melihat ruangan gelap dan

tidak kutemukan siapapun ditempat itu. (Anggie, 2013:47).

(73) “Kenapa harus dihentikan?” balas Pak Wira sesaat kemudian.

“Kalau tidak bisa berhenti, ya, biarkan saja. Biarkan saja air matamu

itu meluap. Bayangkan, sudah berapa lama kamu menahannya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

91

Bendungannya pasti sudah keropos,” Pak Wira menghela napas.

“Mungkin ini juga salahku. Aku terlalu keras membentuk pribadimu,

padahal kamu juga berhak untuk menangis. Meskipun kuat, tapi kamu

tetap saja bocah biasa yang bertahan sendirian saat umurmu baru

belasan tahun. Ega, jangan terlalu memendam. Kamu Cuma akan

menyakiti dirimu sendiri. Mengenai kata-kata yang pernah kuucapkan

dulu ...,”Pak Wira berhenti sejenak. Dia sedang berpikir untuk

melanjutkan apa yang akan dikatakannya (Anggie, 2013: 62).

(74) “Namanya Ega. kamu jangan lembek kepadanya. Anak itu harus

diperlakukan keras,” Pak Wira berbicara dengan lawan bicaranya di

telepon. Malam itu beberapa hari sebelum Pak Wira mengatakan kalau

dia akan pindah bersama anaknya ke Bandung, aku mendengar dia

sedang bicara dengan seseorang melalui HP. Mungkin dia mengira aku

tidak mendengar karena aku sedang mencuci piring di kamar mandi.

Tapi, aku nyaris mendengar semua yang dikatakannya. Hanya saja,

memang aku tidak bisa dengar apa yang dikatakan lawan bicaranya

yang ternyata adalah Pak Bos (Anggie, 2013: 219).

Pak Wira sangat dekat dengan Ega, meskipun Pak Wira tidak tahu masa

lalu Ega, tetapi Pak Wira mencoba menenangkan Ega. Hal ini ditunjukkan

pengarang dengan menggunakan teknik langsung atau ekpositori melalui kutipan

sebagai berikut.

(75) Perlahan Pak Wira melepaskan kedua lenganku dan memelukku.

“Sudahlah. Tidak apa-apa, Ega. Jangan menangis lagi, “ katanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

92

dengan suara lembut. Aku tidak bisa menahan air mataku. Aku

menangis dalam dekapannya tanpa mengatakan apapun (Anggie, 2013:

46).

Dalam pelukisan toko Pak Wira, pengarang menggunakan teknik langsung

atau ekspoditori tersebut dapat dilihat melalui kutipan (70), (71), (72), (73), dan

(75). Teknik tidak langsung atau dramatik dapat dilihat melalui kutipan (74).

Berdasarkan kutipan-kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa kutipan (70) dan

(71) menjelaskan Pak Wira adalah orang yang menolong Ega ketika dikeroyok

warga karna ketahuan mencopet. Pak Wira digambarkan sebagai sosok yang

tegas, baik hati, penyayang, dan ikhlas. Pak Wira mempunyai bengkel untuk

memenuhi kebutuhannya. Kutipan (72), (73), dan (74) menjelaskan bahwa Pak

Wira mendidik Ega dengan tegas dan keras. Ternyata itu malah membuat Ega

menjadi pribadi yang cuek dan tidak mau terbuka terhadap siapapun. Pak Wira

pun menyesali dan menasehati Ega supaya hidup dengan baik. Kutipan (75) Pak

Wira sangat dekat dengan Ega, meskipun Pak Wira tidak tahu masa lalu Ega,

tetapi Pak Wira mencoba menenangkan Ega.

c. Evan

Evan merupakan teman Ega di toko Dian Shop. Evan juga bekerja sebagai

kasir dan menjadi mahasiswa di Universitas yang sama dengan Ega. Hal ini

ditunjukkan pengarang dengan teknik langsung atau ekspositori melalui kutipan

sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

93

(76) “Namanya Evan,” kata Pak Bos tiba-tiba. “Si penjaga kasir itu,

namanya Evandra Saputra. Kamu kelihatannya sangat tertarik

kepadanya,” sambung Pak Bos lagi (Anggie, 2013:8).

(77) “Aku belum bilang, ya? Kita satu falkutas. Kebetulan yang hebat,

kan? Aku dijurusan Ilmu Komunikasi, sedangkan kamu kalau tidak

salah Hubungan Internasional, kan?” tanyanya (Anggie, 2013: 12).

Evan juga mengalami masalah dengan keluarganya, Ibunya meninggal dan

Ayahnya pergi meninggalkan Evan. Sejak saat itu Pak Boslah yang

menampungnya. Evan menutupi rasa sakit hatinya dengan mengumbarkan

senyum kepada siapapun. Hal ini ditunjukkan pengarang dengan teknik langsung

atau ekspositori melalui kutipan sebagai berikut.

(78) “Waktu dia berusia sepuluh tahun, dia ditemukan terkurung

dirumahnya selama dua hari dengan mayat ibunya.” Kalimat Pak Bos

cukup menyekap perhatian dan membuatku menatapnya tidak percaya

(Anggie, 2013: 8).

(79) “Lalu, Pak Bos membawaku kerumah sakit,” sambung suara lain

yang membuatku harus mengangkat wajah untuk menemukan si

pemilik suara. Evan sedang tersenyum kepada kami dan biacar tanpa

beban seolah pembicaraan ini bukan tentang dia. “Setelah aku sembuh,

dia langsung mengeksploitasiku,” katanya lagi (Anggie, 2013: 9).

(80) “Kurasa kalau kamu, perempuan, kamu pasti cerewet sekali,” kata

Evan sambil mengamatiku. ”memang ada yang salah dengan penilaian

Pak Wira. Kamu bukan nya susah ditebak, tapi malah terlalu mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

94

ditebak. Kalau sedang kesal, eskpresimu jelas sekali,” sambungnya

lagi. “Kayak aku dong. Kamu pasti tidak tahu apa yang kupikirkan

sekarang, kan?” dia mendekatkan wajahnya dengan senyum penuh

makna (Anggie,2013:16).

Evan mempunyai sifat yang baik, peduli, perhatian, dan usil terhadap

temannya. Hal ini ditujukkan pengarang dengan teknik langsung atau ekspositori

dan teknik tidak langsung atau dramatik melalui kutipan sebagai berikut.

(81) “Hei, sudah bangun? Tadinya aku akan membangunkanmu setelah

sarapan siap. Kamu harus cepat-cepat soalnya PKA (Pengenalan

Kuliah Awal) dimulai pukul 8.00. Tinggal setengah jam lagi,” dia

mengedikkan dagu ke arah jam dinding di sisi kiri ruangan (Anggie,

2013: 12).

(82) Ryan langsung mundur sambil nyengir dan berlari menaiki tangga.

Evan masih sibuk menahan tawanya disudut sana. Tangan ku gatal

ingin melemparkan tas Ryan ini kewajah si ceking yang suka sekali

tertawa diatas kesalahan orang lain itu. “Kalian seperti pasangan

homo,” katanya disela-sela tawa (Anggie,2013:72).

(83) Kata- katanya yang terakhir membuat urat dipelipis ku menonjol.

Cebol katanya? Aku sudah tahu, jadi tidak perlu dibilang lagi, kan?

Aku sempat kesal, tetapi setelah kupikir lagi, dia cukup peratian juga.

Mungkin dia menyimpulkan kalau aku tidak suka susu putih gara-gara

dulu waktu aku sakit, aku pernah bergulat sama Pak Bos demi menolak

susu yang disodorkannya kepadaku dan berakhir dengan wajah Pak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

95

Bos yang basah dengan susu putih. Padahal aku memang tidak suka

susu mau putih atau coklat tetap saja aku tidak suka

(Anggie,2013:178).

Evan juga memiliki sifat yang dingin jika sudah merasa tidak nyaman dan

juga susah di tebak oleh siapapun. Hal ini ditujukkan pengarang dengan teknik

langsung atau ekspositori dan teknik tidak langsung atau dramatik melalui kutipan

sebagai berikut.

(84) “Kita berbeda, Ega,” Evan mulai merenggangkan otot-otot

pinggangnya. “Aku kesal kalau Pak Bos mengatakan kita sama. Aku

tidak terima,” katanya sambil menyatukan dua ujung handuk dan

mengambil ancang-ancang untuk memukul sesuatu dengan handuk itu.

“Kalau kamu memutuskan untuk tidak peduli kepada apa pun, aku lain

lagi. Aku membenci semuanya. Aku terbiasa melenyapkan apa yang

kuanggap mengganggu,” katanya sambil memukulkan handuk ke

kardus. Tatapan matanya lekat menatapku dan berhasil membuatku

merinding. Dia mendadak terlihat mengerikan (Anggie, 2013: 30).

(85) Itulah salah satu sifat Evan yang tidak bisa kutebak. Tapi entah

kenapa, aku menghabiskan sarapan yang dibuatnya. Mungkin aku

kesal dikatai cebol atau aku memang tidak mau menyia-nyiakan

kebaikannya yang jarang itu. Aku sebenarnya tidak mau melihat dia

kecewa karena merasa apa yang dilakukannya tidak dihargai (Anggie,

2013: 178).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

96

Dalam pelukisan tokoh Evan, pengarang menggunakan teknik langsung

atau ekspositori tersebut dapat dilihat melalui kutipan (76). (77), (78), (79), (80),

(81), (82), dan (84). Teknik tidak langsung atau dramatik dapat dilihat melalui

kutipan (83) dan (85). Berdasarkan kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa

kutipan (76) dan (77) menjelaskan bahwa Evan juga bekerja sebagai kasir dan

menjadi mahasiswa di Universitas yang sama dengan Ega. Kutipan (78), (79, dan

(80) menjelaskan bahwa Evan juga mengalami masalah dengan keluarganya,

Ibunya meninggal dan Ayahnya pergi meninggalkan Evan. Sejak saat itu Pak

Boslah yang menampungnya. Evan menutupi rasa sakit hatinya dengan

mengumbarkan senyum kepada siapapun. Kutipan (81), (82), dan (83)

menjelaskan Evan mempunyai sifat yang baik, peduli, perhatian, dan usil terhadap

temannya. Kutipan (84) dan (85) menjelaskan bahwa Evan juga memiliki sifat

yang dingin jika sudah merasa tidak nyaman dan juga susah di tebak oleh

siapapun.

d. Ryan

Ryan merupakan teman Ega di kampus yang mengambil jurusan yang sama

dengan Ega. Ryan adalah anak dari seorang penjabat. Ryan sangat ingin berteman

dengan Ega karena Ega adalah teman sewaktu SD dan SMP selain itu juga karena

Ryan ingin membalas budi kepada Ega karena dulu Ega pernah membantu Ryan..

Hal ini ditunjukkan pengarang dengan teknik langsung atau ekspositori melalui

kutipan sebagai berikut.

(86) “Aku Ryan. Sesama anak HI (Hubungan Internasional) kita harus

saling kenal. Satu semester ini mata kuliah kita satu paket. Jadi, kita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

97

pasti bakal sekelas. Kamu reguler, kan? Ingat baik-baik, ya. Namaku

Ryan. Jadi, nanati kalau ketemu jangan lupa sapa aku, ya? (Anggie,

2013: 13).

(87) “Iya, masa anak penjabat pelit sama seniornya,” tambah yang lain.

“Rokok sebungkus ya, Ryan,” kata salah satu dari mereka (Anggie,

2013: 52).

(88) “Kita kan dulu satu SMP!”serunya nyaris histeris. “Aku Ian. Kita

pernah sekelas waktu kelas VII, masakamu sama sekali tidak ingat/”

tanyanya (Anggie, 2013: 54).

(89) Evan sudah membuka mulut untuk mengatakan sesuatu, tapi Ryan

menyela. “Kupikir kira bisa berteman lagi seperti dulu, tapi kamu

bahkan tidak mengingatku. Kamu pasti juga lupa kalau kita satu SD,”

keluh Ryan (Anggie, 2013: 55).

Ryan memiliki sikap yang baik hati, setia kawan, dan cerewet. Ryan selalu

ingin menjaga Ega. Hal ini ditunjukkan pengarang dengan teknik langsung atau

ekspositori dan teknik tidak langsung atau dramatik melalui kutipan sebagai

berikut.

(90) “PKA-nya bikin ngantuk. Untuk apa juga mereka bicara panjang

lebar begitu,” kata Ryan. “Untuk masa depanmu, bodoh,” gerutuku

dalam hati. “Hei, kamu kenapa? Sariawan? Katakan sesuatu, dong”.

“Kamu tidak bisa diam, ya?” kalimatku meluap begitu saja. “Aku kesal

melihat orang cerewet sepertimu,” sambungku sambil

meninggalkannya yang terpaku bingung (Anggie, 2013: 14).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

98

(91) “Jangan bicarakan hal yang tidak kamu tahu,” tukas Ryan cepat.

“Dia bukannya tidak punya perasaan, tapi dia Cuma tidak pandai

menyampaikan perasaannya. Dia memang bukan orang yang supel,

tapi dia baik. Aku benar-benar tidak tahucara membantunya kalau dia

selalu diam begitu,” nada biacar Ryan mulai turun (Anggie, 2013:

114).

(92) “Tenang saja, pokoknya kutemani sampai kamu bisa bangkit lagi,”

katanya dengan senyum lebar. “Tadi kamu mimpi buruk, ya? Sampai

berkeringat,” dia mengelap sesuatu di sudut mataku. Bohong kalau dia

tidak tahu itu air mata (Anggie, 2013: 131).

(93) “Aku memang tidak tahu apa-apa. Apa yang kamu alami, apa yang

membuatmu merasa sedih dan marah, semua tentang masa lalumu itu.

Aku hanya tahu luarnya saja. Bagaimana pun, aku tidak akan pernah

bisa mengerti bagaimana sulitnya menanggung rasa sakit hatimu

selama ini,” dia mengambil jeda beberapa detik. Raut wajahnya pun

berubah serius. “Tapi, teman itu kan bukan berarti kita harus mengerti

semuanya. Teman itu ada agar kamu tidak senditian. Paling tidak kalau

kamu mati, ada yang menangis kan? Aku pasti menangis karna aku

temanmu. Terserah mau percaya atau tidak,” dia mengendikkan

bahunya sekilas sambil mengumbar senyum (Anggie, 2013: 133).

Ryan sangat peduli dengan Ega, dia pun ingin membantu Ega dengan

mengangkat Ega sebagai saudaranya. Hal ini ditunjukkan pengarang dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

99

teknik langsung atau ekspositori dan teknik tidak langsung atau dramatik melalui

kutipan sebagai berikut.

(94) “Lebih dari pasangan homo, tahu!” teriakan Ryan di seberang

membuatku mengurungkan niat untuk melempar gelas ke jidat Evan.

“Dia lebih dari itu! Sudah seperti saudaraku. Seperti kakak, adik,

sepupu, sahabat, dan seperti semua orang yang berarti. Biar

bagaimanapun, dia teman yang tidak bisa aku biarkan,” jelas Ryan

(Anggie, 2013: 114).

(95) “Kamu mau kan jadi ..., hmm ... mau, kan?” tanya Ryan tersendat-

sendat. “Mau apanya?!”. “Jadi anak angkat di rumahku,” katanya

mantap. “Ha?” tanyaku heran. “Anak angkat. Orangtuaku mau

mengangkatmu sebagai anak. Kita jadi saudara. Daripada kamu hidup

sendirian, lebih bagus kalau kamu memiliki orang-orang yang bisa

disebut keluarga. Ya, kan? (Anggie, 2013: 159).

Dalam pelukisan tokoh Ryan pengarang menggunakan teknik langsung atau

ekspositori tersebut dapat dilihat melalui kutipan (86), (87), (88), (89), (90), (91),

dan (95). Teknik tidak langsung atau dramatik dapat dilihat melalui kutipan (92),

(93), dan (94). Berdasarkan kutipan-kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa

kutipan (86), (87), (88), dan (89) menjelaskan bahwa Ryan merupakan teman Ega

di kampus yang mengambil jurusan yang sama dengan Ega. Ryan adalah anak

dari seorang penjabat. Ryan sangat ingin berteman dengan Ega karena Ega adalah

teman sewaktu SD dan SMP selain itu juga karena Ryan ingin membalas budi

kepada Ega karena dulu Ega pernah membantu Ryan. Kutipan (90), (91), (92),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

100

dan (93) menjelaskan Ryan memiliki sikap yang baik hati, setia kawan, dan

cerewet. Ryan selalu ingin menjaga Ega meskipun Ega selalu bersikap cuek

kepadanya. Kutipan (94) dan (95) menjelaskan Ryan sangat peduli dengan Ega,

dia pun ingin membantu Ega dengan mengangkat Ega sebagai saudaranya

kandungnya.

e. Mama

Mama adalah ibu dari Ega dan Kak Hana. Mama mengalami guncangan jiwa

dikarenakan pernikahannya yang ditentang keluarga dan keadaan keluarga yang

hampir bangkrut. Hal ini ditunjukkan pengarang dengan teknik langsung atau

ekspositori dan tidak langsung atau dramatik melalui kutipan sebagai berikut:

(96) Waktu itu aku memang tidak begitu mengerti, tapi sekarang aku

tahu apa yang terjadi. Kak Hana, kakakku satu-satunya pernah

menceritakan tentang pernikahan Mama dan Papa yang ditentang

keluarga dan keadaan Mama yang sudah pernah berkonsultasi kepasa

psikolog. Mama mengalami guncanagan jiwa. Dia menuduh Papa

selingkuh, menuduh Kak Hana hamil diluar nikah, menuduh semua

tetangga bergunjing tentangnya, dan menuduhku memakai narkoba

sampai kemudian dia takut melihatku dan menganggapku jelmaan

iblis. Dia telah menyesal telah meminta Papa membawanya

meninggalkan keluarganya. Dia juga menyesal telah melahirkanku.

Semua penyesalan itu dirasakannya saat tekanan hidup semakin

menghimpit keluarga kami. Dia menyesali hidup yang telah dipilihnya

(Anggie, 2013: 18).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

101

(97) “Mama!” sebuah teriakan menghentikan Mama yang hendak

menyabetkan pisau di tangannya ke wajahku. Aku menoleh ke pintu

dapur dan menemukan Kak Hana melangkah cepat ke arahku. “Apa

yang Mama lakukan?” tanyanya sambil berlutut dan memelukku.

“Seharusnya Mama lebih kuat. Tolong, jangan perlakukan kami seperti

ini. Apa salah kami, Ma?” suara Kak Hana mulai terdengar parau

(Anggie, 2013: 20).

Mama memiliki sikap yang kasar, senang menuduh dan karena gangguan

jiwanya Mama tanpa sengaja membunuh Papa. Hal ini ditunjukkan pengarang

dengan teknik langsung atau ekspositori melalui kutipan sebagai berikut.

(98) “Kamu lihat apa, hah?!” bentak Mama saat mata kami bertemu.

Wanita itu berlinang air mata, rambutnya kusut, dan matanya cekung

(Anggie, 2013:17).

(99) “Asal kamu tahu, aku mengemis kesana kemari mencari pinjaman

setelah semua uang kita habis untuk membayar utang. Sudahlah, aku

capek! Jangan mulai lago!” bentak Papa. “Kamu selalu bicara begitu

kalau sudah hampir ketauan”. “Hampir ketahuan apa?” tanya Papa.

“Kamu pasti bersama wanita lain, kan?” tanya Mama penuh

kecurigaan (Anggie, 2013: 22).

(100) Keadaan di bawah kelihatanya semakin parah, Terdengar suara

gaduh benda-benda dilemparkan, berjatuhan, dan pecah. Aku harus

keluar dan melakukan sesuatu. Suasana perlahan mulai hening, aku

pun mulai berani menuruni anak tangga. Perasaanku tidak menentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

102

Aku mempercepat langkah sambil memandang sekeliling ruang tengah

yang cukup lebar. Lantai yang kupijak seolah terperosok saat mataku

menangkap Mama memegang pisau yang berlumuran darah didepan

tubuh Papa yang terbaring kaku. Papa yang sudah terbaring kaku. Papa

sudah tidak bergerak lagi, tapi Mama kembali menikam pisaunya

sambil tertawa tanpa suara dengan air mata yang berlinang di pipinya

(Anggie, 2013: 23).

Dalam pelukisan tokoh Mama, pengarang menggunakan teknik langsung

atau ekspositori tersebut dapat dilihat melalui kutipan (97), (98), dan (99). Teknik

tidak langsung atau dramatik dapat dilihat melalui kutipan (96) dan (100).

Berdasarkan kutipan-kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa kutipan (96) dan

(97) menjelaskan bahwa Mama adalah ibu dari Ega dan Kak Hana. Mama

mengalami guncangan jiwa dikarenakan pernikahannya yang ditentang keluarga

dan keadaan keluarga yang hampir bangkrut. Kutipan (98), (99), dan (100)

menjelaskan bahwa Mama memiliki sikap yang kasar, senang menuduh dan

karena gangguan jiwanya Mama tanpa sengaja membunuh Papa.

f. Papa

Papa adalah ayah dari Ega dan Kak Hana. Papa memiliki sikap yang tegas dan

penyayang terhadap anakanya. Papa juga memiliki pemikiran yang logis. Hal ini

ditunjukkan pengarang dengan teknik langsung atau ekspositori melalui kutipan

sebagai berikut.

(101) “Kamu jangan suka mengada-ada,” balas Papa sambil tetap

melahap makanannya (Anggie, 2013: 16).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

103

(102) “Kamu sudah gila!” teriakan Papa masih terdengar jelas di

telingaku sampai sekarang, seolah menggema ke setiap sudut kamar

ini. Aku masih ingat laki-laki itu menghampiriku mengusap pelan

keningku tempat sendok yang dilemparkan Mama mendarat keras.

”Tidak sakit,kan?” tanyanya. Aku menggeleng pelan (Anggie,

2013:17).

Papa sudah tahu keadaan Mama yang memiliki guncangan jiwa dan masalah

yang menimpa keluarga. Papa mencoba menenangkan Mama. Hal ini ditunjukan

pengarang dengan teknik langsung atau ekspositori melalui kutipan sebagai

berikut.

(103) “Kamu berhalusinasi,” tegas Papa.” Aku tahu kita sedang

mengalami masa-masa sulit, Lisa. Aku hampir bangkrut dan sebentar

lagi kita harus meninggalkan rumah ini.” (Anggie, 2013: 17).

(104) “Aku berusaha membuat keadaan kita jadi lebih baik, Lisa” samar

terdengar bentakan Papa dari bawah (Anggie, 2013: 22).

Dalam pelukisan tokoh Papa, pengaran menggunakan teknik langsung atau

ekspositori tersebut dapat dilihat melalui kutipan (101), (102), (103), dan (104).

Berdasarkan kutipan-kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa kutipan (101) dan

(102) menjelaskan bahwa Papa adalah ayah dari Ega dan Kak Hana. Papa

memiliki sikap yang tegas dan penyayang terhadap anakanya. Papa juga memiliki

pemikiran yang logis. Kutipan (103) dan (104) menjelaskan bahwa Papa sudah

tahu keadaan Mama yang memiliki guncangan jiwa dan masalah yang menimpa

keluarga. Papa mencoba menenangkan Mama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

104

g. Kak Hana

Kak Hana adalah Kakak dari Ega. Kak Hana mencari kerja untuk membantu

perekonomian keluarga. Kak Hana merupakan seorang mahasiswa yang sudah

selesai ujian dan akan diwisuda. Kak Hana bekerja sebagai office girl di Kantor

Andi. Hal ini ditujukkan pengarang dengan teknik langsung atau ekspositori

melalui kutipan sebagai berikut.

(105) Waktu itu aku memang tidak begitu mengerti, tapi sekarang aku

tahu apa yang terjadi. Kak Hana, kakakku satu-satunya pernah

menceritakan tentang pernikahan Mama dan Papa yang ditentang

keluarga dan keadaan Mama yang sudah pernah berkonsultasi kepasa

psikolog (Anggie, 2013: 18).

(106) Aku kira keadaan tidak akan menjadi lebih parah lagi, tapi ternyata

tidak. Papa mulai jarang pulang, Kak Hana lebih sering berada di luar

rumah mencari pekerjaan untuk membantu keluarga, sedangkan aku

lebih sering berduaan dengan Mama di rumah, tapi kondisi Mama pun

semakin parah (Anggie, 2013: 20).

(107) Aku mengangguk. Entah kenapa, waktu itu aku merasa hampa.

Selama beberapa saat kami membisu, Kak Hana terdian seperti

kehilangan jiwa. Dia pasti sedang berusaha menjadi satu-satunya yang

bisa kuandalkan, padahal waktu itu dia sudah selesai ujian dan akan

diwisuda dalam waktu dekat. Tapi, aku tidak bisa membayangkan apa

yang menanti kami di depan sana. Bahkan untuk menangisi kematian

Mama dan Papa pun kami sudah tidak sempat (Anggie, 2013: 25).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

105

(108) “Aku bekerja sebagai office girl di kantor Andi. Sebulan setelahnya

aku bermaksud menjemputmu karena kupikir gajiku sudah lumayan

cukup untuk hidup kita berdua. Waktu aku kembali, Bu Yuli bilang

kamu sudah pergi entah kemana,” air mata Kak Hana mengalir lagi

(Anggie, 2013: 141).

Kak Hana memliki sikap yang penyayang, bertanggung jawab, tegar dan

lemah lembut. Hal ini ditunjukkan pengarang dengan teknik tidak langsung atau

dramatik melalui kutipan sebagai berikut.

(109) Kak Hana tertawa sambil mengusap rambutku. “Kamu tenang saja.

Aku kan sudah bilang tidak apa-apa. Aku masih punya sisa tabungan.

Sementara ini masih cukup untuk kita, selanjutnya nanti kita pikirkan.

Besok aku akan coba cari kerja lagi,” senyumnya berhasil

mendamaikan hatiku. “Ega, dengar ya. Biar bagaimana pun, kamu

tidak boleh benci kepada Mama. Dia berusaha keras menghadapi ini

semua, tapi dia tetap punya kekurangan. Mungkin ini terlalu berat

baginya. Kamu mengerti, kan? (Anggie, 2013: 25).

(110) “Kamu harus pandai menjaga diri. Jangan bicarakan hal apa pun

membuatmu menderita. Jangan biarkan siapa pun menyakitimu. Kamu

mengerti, Ega? Kamu harus menjadi orang bahagia,” kata Kak Hana

lagi. “Sekarang cepat tidur! Besok kamu harus sekolah,” dia mengusap

pelan rambutku dengan penuh kehangatan sambil membetulkan posisi

bantalku dan menepuknya pelan. “Tidurlah. Aku janji, saat kamu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

106

membuka mata nanti, aku akan selalu ada menemanimu,” katanya

(Anggie, 20013: 26).

Kak Hana menyesal karena telah meninggalkan Ega, tetapi Kak Hana

mencoba meminta maaf dan menjelaskan kepada Ega. Hal ini ditunjukkan

pengarang dengan teknik langsung atau ekspositori melalui kutipan sebagai

berikut.

(111) “Maafkan aku, Ega. Selama ini aku berusaha mencarimu, tapi aku

tidak bisa menemukanmu,” katanya dengan suara parau dan terisak-

isak seolah kesedihannya sangat dalam (Anggie, 2013: 119).

(112) “Aku bekerja sebagai office girl di kantor Andi. Sebulan setelahnya

aku bermaksud menjemputmu karena kupikir gajiku sudah lumayan

cukup untuk hidup kita berdua. Waktu aku kembali, Bu Yuli bilang

kamu sudah pergi entah kemana,” air mata Kak Hana mengalir lagi.

“Kalau saja aku langsung menjemputmu dan aku tidak punya pikiran

bodoh untuk meninggalkanmu bersama Bu Yuni, aku pasti bisa

menemukanmu. Ini salahku. Dari awal aku sudah meninggalkanmu

dan memperbaiki hidupku lebih dulu. Aku yang salah karena sudah

mengesampingkanmu, Ega,” sesalnya (Anggie, 2013: 144).

Dalam pelukisan tokoh Kak Hana, pengarang menggunakan teknik langsung

atau ekspositori tersebut dapat dilihat melalui kutipan (105), (106), (107), (108),

(111), dan (112). Teknik tidak langsung atau dramatik dapat dilihat melalui

kutipan (109) dan (110). Berdasarkan kutipan-kutipan tersebut dapat disimpulkan

bahwa kutipan (105), (106), (107), dan (108) menjelaskan bahwa Kak Hana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

107

adalah Kakak dari Ega. Kak Hana mencari kerja untuk membantu perekonomian

keluarga. Kak Hana merupakan seorang mahasiswa yang sudah selesai ujian dan

akan diwisuda. Kak Hana bekerja sebagai office girl di Kantor Andi. Kutipan

(109) dan (110) menjelaskan bahwa Kak Hana memliki sikap yang penyayang,

bertanggung jawab, tegar dan lemah lembut. Kutipan (111) dan (112) menjelaskan

Kak Hana menyesal karena telah meninggalkan Ega, tetapi Kak Hana mencoba

meminta maaf dan menjelaskan kepada Ega.

h. Andi

Andi adalah suami dari Kak Hana. Andi memiliki sikap yang sabar dan

suka menolong. Hal ini di tunjukkan pengarang dengan teknik langsung atau

ekspositori melalui kutipan sebagai berikut.

(113) “Iya, Ega. Tolong dengarkan sebentar. Aku tdak berani

berhrapamuakan mengerti, tapi setidaknya kamu tahu cerita

sebenarnya,” Andi sepertinya ingin menceritakan alasan kenapa

selama ini aku bisa terlupakan. “Sekitar 6 tahun yang lalu, beberapa

hari setelah rumah kalian kebakaran ...” (Anggie, 2013: 141).

(114) “Iya, seperti itulah tepatnya. Beberapa hari setelah itu, Hana

meninggalkanmu di rumah tetangga, kan? Itu bukan salahnya. Aku

yang waktu itu menyetir tidak hati-hati dan tidak sengaja

menabraknya,” sahutnya (Anggie, 2013: 141).

Dalam pelukisan tokoh Andi, pengarang menggunakan teknik langsung atau

ekspositori tersebut dapat dilihat melalui kutipan (113) dan (114). Berdasaran

kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa kutipan (113) dan (114) menjelaskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

108

bahwa Andi ingin memberitahukan kepada Ega apa penyebab Kak Hana tidak

pulang pada waktu itu.

i. Nami

Nami adalah senior Ega di kampus. Nami salah satu panitia PKA di kampus.

Nami memiliki rasa suka kepada Ega. Hal ini ditunjukkan pengarang dengan

teknik langsung atau ekspositori melalui kutipan sebagai berikut.

(115) Aku tidak menjawab pertanyaannya, tapi aku memusatkan

perhatian pada name tag panitia PKA yang tergantung di leher wanita

itu. Namanya Nami (Anggie, 2013: 15).

(116) “Maaf ...,” gumam Nami. Dia menunduk dan kelihatan salah

tingkah. Sampai akhirnya, dia bicara pelan ke arah permukaan meja.

“Aku, sejak pertama melihatmu, aku ...,” suaranya mengecil di akhir

kalimat. “Aku suka sama kamu,” gumamnya pelan (Anggie, 2013:

109).

Nami memiliki sikap yang baik, peduli dan setia kepada Ega. Nami ingin

berusaha membantu Ega. Hal ini ditunjukkan pengarang dengan teknik tidak

langsung atau dramatik melalui kutipan sebagai berikut.

(117) “Tidak bisakah sedikit saja kamu melihat orang lain tidak seperti

keluargamu?” kali ini Nami bicara dengan wajah memelas. Dia

menatap dengan pandangan superprihatin seperti aku ini orang yang

sudah divonis mengidap penyakit kronis dan akan mati besok.

“Lupakan semua masa lalu yang menyedihkan itu. Kamu harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

109

membuat kenangan baru yang lebih menyenangkan. Berteman dengan

orang lain dan ...” (Anggie, 2013: 109).

(118) “Aku ...,” akhirnya Nami buka suara. “Aku terus disini sejak tadi

pagi. Aku menggantikan Evan menjagamu karena dia ada kuis hari

ini,” Nami bicara tanpa mengangkat wajahnya. “Hari ini tidak ada

yang menjengukmu selain kami,” katanya (Anggie, 2013: 132).

(119) “Selamat ulang tahun,” kata suara pelan itu kemudian. “Ega,

selamat ulang tahun,” kata perempuan di seberang sana (Anggie,

2013:154).

(120) “Kak Nami, ada yang mau kubilang,” aku menyela kalimat

panjangnya itu dan membuatnya terdiam. “Kakak berhenti saja

menungguku,” lanjutku kemudian. Dia masih terdiam. Aku tidak bisa

membayangkan ekspresinya saat ini dan aku sama sekali tidak ingin

membayangkannya. “Apa Kakak tidak pernah kepikiran? Mungkin

perasaan Kakak kepadaku bukan perasaan cinta kepada laki-laki, tapi

itu Cuma perasaan cinta seorang kakak kepada adik,” jelasku (Anggie,

2013: 188).

Dalam pelukisan tokoh Kak Hana, pengarang menggunakan teknik langsung

atau ekspositori tersebut dapat dilihat melalui kutipan (115) dan (116). Teknik

tidak langsung atau dramatik dapat dilihat melalui kutipan (117), (118), (119), dan

(120). Berdasarkan kutipan-kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa kutipan

(115) dan (116) menjelaskan bahwa Nami adalah senior Ega di kampus. Nami

salah satu panitia PKA di kampus. Nami memiliki rasa suka kepada Ega. Kutipan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

110

(117), (118), (119) dan (120) menjelaskan bahwa Nami memiliki sikap yang baik,

peduli dan setia kepada Ega. Nami ingin berusaha membantu Ega meskipun Ega

bersikap tidak peduli kepada Nami.

j. Luna

Luna adalah mahasiswa baru di kampusnya. Luna memiliki sifat pemalu,

tertutup dan ceroboh. Hal ini ditunjukkan dengan teknik langsung atau ekspositori

melalui kutipan sebagai berikut.

(121) Dia tersentak kaget dan langsung berbalik panik saat mendengar

suaraku. “Ya ampun,” dia sadar kalau sudah menjatuhkan hampir

seluruh benda kecil dari dalam tasnya, mulai dari permen, pensil, pena,

sampai recehan. Ternyata ada lubang kecil di bagian bawah ranselnya

yang baru dia ketahui. Dengan tergesa-gesa dia mengambil satu per

satu barangnya yang terjatuh sampai akhirnya dia tiba di hadapanku.

Dia baru saja akan mengambil benda terakhir dari lantai koridor, uang

koin lima ratus rupiah, saat buku-buku yang sejak tadi dipeluknya

lolos dan berjatuhan karena membungkuk (Anggie, 2013: 196).

(122) Dia mendongak menatapku dengan wajah yang sudah basah.

Kurasa itu keringat bercampur air mata. “Maaf, kakak tidak usah

repot-repot membantu. Saya tidak mau menyusahkan,” katanya dengan

wajah yang sangat merah seperti tomat (Anggie, 2013: 196).

(123) “Aku sama sekali tidak bicara manis. Lupakan. Aku menyuruhmu

ke sini untuk membantunya,” kataku sambil mengendikkan dagu ke

arah Luna. “Namanya Luna. Dia anak baru. Kakinya sakit gara-gara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

111

terjatuh tadi. Antarkan dia pulang,” perintahku kepada Ryan (Anggie,

2013: 199).

Dalam pelukisan tokoh Luna, pengarang menggunakan teknik tidak

langsung atau dramatik dapat dilihat melalui kutipan (121), (122), dan (123).

Berdasarkan kutipan-kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa kutipan (121),

(122), dan (123) menjelaskan bahwa Luna adalah mahasiswa baru di kampusnya.

Luna memiliki sifat pemalu, tertutup dan ceroboh.

4.4 Analisis Tema

Menurut Sudjiman (1988: 50) tema adalah alasan pengarang

mengemukakan gagasan, ide, atau pilihan utama yang mendasar suatu karya

sastra. Tema yang terdapat dalam novel Ega karya Anggie M adalah keluarga.

Dalam novel Ega karya Anggie M, cerita yang lebih ditunjukkan adalah masalah

keluarga Ega yang Mamanya tidak bisa menerima keadaan karena perekonomian

dalam keluarga semakin sulit dan utang papa menumpuk. Selain itu, Mamanya

juga mengalami guncangan jiwa sehingga sikap Mama mengakibatkan Ega

merasa tidak nyaman.

4.5 Analisis Latar

Menurut Sudjiman (1988: 44), latar adalah segala keterangan, petunjuk,

pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa

dalam suatu karya sastra membangun latar cerita. Menurut Nurgiyantoro (2010:

227), unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, yaitu tempat, waktu,

dan sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

112

4.5.1 Latar Tempat

Latar tempat menyarankan pada lokasi terjadinya peristiwa yang

diceritakan dalam sebuah karya fiksi (Nurgiyantoro, 2010, 227). Latar tempat

pada novel Ega adalah di Rawamangun, Jakarta. Berikut latar tempat yang

digunakan dalam novel Ega.

a. Dian Shop

Dian Shop adalah toko milik Pak Bos. Dian Shop merupakan swalayan

yang menjual barang-barang yang cukup beragam. Selain itu Dian Shop juga

merupakan tempat kerja dan rumah untuk Ega dan Evan. Berikut ini kutipan tidak

langsung yang menggambarkan latar tersebut.

(124) Kami lalu duduk di anak tangga sambil menikmati minuman

kaleng yang disodorkannya. Ternyata Dian Shop adalah swalayan

dengan barang-barang yang cukup beragam, mulai dari makanan dan

minuman, kebutuhan sehari-hari, sampai pernak-pernik. Aku memutar

kepala untuk melihat apa yang ada di ujung tangga dan menemukan

tumpukan kardus di lantai dua sepertinya lantai dua ini adalah gudang

(Anggie, 2013: 7).

(125) “Tinggalah disini selama yang kamu mau,” Pak Bos membuka

suara. “Aku tidak akan menahanmu. Kamu tidak betah, kamu boleh

pergi kapan saja. Kamu boleh menyebut tempat ini rumah dan aku

tidak akan menutup pintu kalau kamu mau kembali. Kamu boleh

pulang dan pergi sesuka hatimu,” sambungnya (Anggie, 2013: 7).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

113

(126) “Ini kamarmu,” Pak Bos membuka pintu kamar di sudut gudang.

“Cukup luas untuk kalian berdua, kan? Sekarang kamu mau beres-

beres dulu atau makan siang?” (Anggie, 2013: 10).

(127) Aku tidak menanggapinya dan neranjak meninggalakn kamar itu.

Kemarinsudah disepakati jika jam kuliah kami bersamaan. Pak Bos

akan menggantikan kami menjaga toko. Setiap hari akudan Evan

bergatian menutup dan membuka toko sekaligus membersihkan rumah

(gudang lantai dua). Tapi entah kenapa, aku rasanya lelah sekali.

Hidup seperti ini membuatku lelah. Aku merasa tidak nyaman kalau

ada orang lain di dekatku. Aku sudah terbiasa sendirian karena aku

tidak perlu memikirkan apapun yang akan dikatakan orang lain. Aku

merasa hidup dengan orang lain itu terlalu melelahkan (Anggie, 2013:

27).

b. Kampus

Kampus adalah tempat Ega, Evan, Ryan, dan Nami berkuliah dengan falkutas

yang sama. Berikut ini kutipan tidak langsung yang menggambarkan latar

tersebut.

(128) “Aku belum bilang, ya? Kita satu fakultas. Kebetulan yang hebat,

kan? Aku di jurusan ilmu Komunikasi, sedangkan kamu kalau tidak

salah Hubungan Internasional, kan?” tanyanya (Anggie, 2013: 12).

(129) Menurut kabar yang beredar, kampusku melarang hal-hal yang

berbau perpeloncoan. Kupikir suasana PKA hari pertama akan

diwarnai dengan ospek, tapi ternyata tidak. Kegiatan yang dilakukan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

114

hari pertama hanya obrolan seputar kampus, pengenalan, kuliah

perdana, dan sejenisnya. Orang yang duduk disebelahku selalu

bergumam dalam selang waktu tertentu. Sepuluh menit pertama, dia

bilang,” Sepuluh tahun kemudian.” Lima menit berikutnya, dia

bilang,” Dua puluh tahun kemudian ...,” begitu seterusnya sampait

akhirnya MC menutup acara dan dia menggliat sambil nyeletuk, “And

they live happily ever after ....” (Anggie, 2013: 13).

(130) “Aku Ryan. Sesama anak HI (Hubungan Internasional) kita harus

saling kenal. Satu semester ini mata kuliah kita satu paket. Jadi, kita

pasti bakal sekelas. Kamu reguler, kan? Ingat baik-baik, ya. Namaku

Ryan. Jadi, nanati kalau ketemu jangan lupa sapa aku, ya? (Anggie,

2013: 13).

(131) Aku tidak menjawab pertanyaannya, tapi aku memusatkan

perhatian pada name tag panitia PKA yang tergantung di leher wanita

itu. Namanya Nami (Anggie, 2013: 15).

c. Rumah

Rumah adalah tempat Papa, Mama, Kak Hana, dan Ega tinggal. Rumah itu

memiliki ruang makan, kamar, dapur, anak tangga dan ruang tengah yang cukup

lebar. Berikut ini kutipan tidak langsung yang menggambarkan latar tersebut.

(132) Pertama kali aku menyadari ada yang tidak beres dengan Mama

adalah saat kelas 1 SMP. Aku sering lihat Mama berdebat dengan Papa

di ruang makan (Anggie, 2013: 16).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

115

(133) Aku kaget dan tanpa sengaja menyikut fream foto di atas meja.

Meraka segera menyadari keberadaanku. Karena sudah ketahuan, aku

memberanikan diri muncul di pintu (Anggie. 2013:17).

(134) Dulu keluarga kami tidak seperti ini. Keluarga kami bahagia, tapi

semuanya berubah sejak usaha Papa tidak mengalami kemajuan,

keuangan keluarga semakin sulit, dan utang menumpuk. Mama dan

Papa semakin sering bertengkar, saling menyalahkan tanpa

memedulikan dampaknya kepadaku dan Kak Hana. Mama menjadi

sering menangis sendiri. Dia mulai tidak peduli kepadaku dan yang

lebih parah lagi, dia jadi ketakutan melihat ku (Anggie. 2013:18).

(135) Suatu Minggu pagi, aku terbangun dan tidak menemukan siapapun

dirumah. Aku membuat sarapan sendiri, lalu duduk menonton TV

sambil menunggu seseorang pulang. Tidak berapa lama, Mama muncul

dipintu sambil membawa belanjaan. Aku berdiri, menghampirinya, dan

bermaksud membawakan belajaannya. Dia melihatku, tapi tidak

mengatakan apa-apa. Seolang tidak ada siapapun di hadapannya. Dia

hanya melangkah melewatiku menuju dapur (Anggie, 2013: 18).

(136) Sekitar pukul 8 malam, Papa akhirnya pulang. Papa dan Mama

kembali bertengkar. Aku masuk kekamar dan sama sekali tidak ingin

menyimak sumpah serapah dan kata – kata makian yang meluncur

bergantian dari mulut mereka (Anggie, 2013: 22).

(137) Keadaan di bawah kelihatannya semakin parah. Terdengar suara

gaduh benda-benda dilemparkan, berjatuhan, dan pecah. Aku harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

116

keluar dan melakukan sesuatu. Suasana mulai hening, aku pun mulai

berani menuruni anak tangga. Perasaanku tidak menentu. Aku

mempercepat langkah sambil memandang sekeliling ruang tengah

yang cukup lebar. Lantai yang kupijak seolang terperosok saat mataku

menangkap Mama memegang pisau yang berlumuran darah di depan

tubuh Papa yang terbaring kaku. Papa sudah tidak bergerak lagi, tapi

Mama kembali menikamkan pisaunya sambil tertawa tanpa suara

dengar air mata yang berlinang di pipinya (Anggie, 2013: 23).

d. Kantin

Kantin adalah tempat para mahasiswa membeli makanan dan minuman. Di

Kantin terdapat berbagai macam daftar makanan yang disajikan. Berikut ini

kutipan tidak langsung yang menggambarkan latar tersebut.

(138) Siang ini kantin cukup penuh. Perkuliahan di kelas cukup

membosankan. Kuliah benar-benar seperti aksi mentalis yang

menghipnotis orang supaya tidur. Dosen duduk di belakang meja dan

mengoceh tanpa memedulikan mahasiswanya yang sibuk dengan

urusannya masing-masing. Bahkan, sebagian orang di kelas satu per

satu izin keluar dan tidak kembali sampai kuliah selesai (Anggie,

2013:51).

e. Rumah Sakit

Rumah sakit adalah tempat Ega dirawat saat dia sakit terkena tifus. Berikut ini

kutipan tidak langsung yang menggambarkan latar tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

117

(139) Saat aku mengulurkan tangan untuk menggapai sosoklelaki itu, ada

yang memegang tanganku. Seketika aku membuka mata dan rasanya

seolah ditarik keluar dari dalam cerobong asap yang pekat. “Akhirnya

begini lagi, kan?” sebuah suara terdengar saat aku menemukan

seseorang barusaja meletakkan kembali tanganku tepat di samping

tubuhku, di atas tempat tidur. Pandanganku mulai jelas. Aku belum

bisa menangkap wajah di depanku, tapi sepertinya yang barusan bicara

itu suara Pak Bos. Perlahan aku mulai sadar kalau akua tidak sedang

berada di kamarku. Ruangan yang kukenal ini sepertinya rumah sakit.

Ya ampun, aku sampai pakai infus segala. Apa ini tidak terlalu

berlebihan? (Anggie, 2013: 122).

f. Bengkel

Bengkel adalah tempat tinggal Pak Wira. Berikut ini kutipan tidak langsung

yang menggambarkan latar berikut.

(140) Hampir dua bulan aku hidup dengan kondisi seperti ini. Hingga

akhirnya aku memutuskan untuk mencopet, tapi gagal. Pertama kali

mencoba , Aku langsung ditangkap dan dihajar. Namun, seseorang

membelaku. Dia mengajakku tinggal bersamanya di sebuah bengkel.

Itu pertama kalinya Aku tidur dengan bantal sejak hidup di jalan.Dia

lelaki luar biasa. Aku memanggilnya Pak Wira (Anggie, 2013:26).

4.4.2 Latar Waktu

Menurut Genette (dalam Nurgiantoro, 2010: 231), dapat bermakna ganda:

di satu pihak menyaran pada waktu penceritaan, waktu penulisan cerita, dan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

118

pihak lain menujuk pada waktu dan urutan waktu yang terjadi dan dikisahkan

dalam cerita. Berikut latar waktu yang digunakan dalam novel Ega.

a. 2009

Tahun 2009 adalah tahun angkatan Ega berkuliah di Universitas. Berikut

ini kutipan yang menggambarkan hal tersebut.

(141) “Saya Evan, Ikom 2009. Dia Ega. HI 2009. Maaf ya, Kak. Saya

akan coba menasehati dia supaya lebih sopan kepada senior,” kata

Evan sambil meletakkan tangan di pundakku (Anggie, 2013: 15).

b. Waktu 4 Tahun

Dalam waktu empat tahun Ega mendapatkan kiriman beasiswa sebanyak lima

juta setiap tahunnya. Berikut ini kutipan tidak langsung yang menggambarkan hal

tersebut.

(142) Perjalananku dari Bekasi sampai Pulo Gadung memakan waktu

kurang lebih dua jam. Sopirnya ugal-ugalan samapai tulangku rasanya

hampir patah. Semua harus kulalui demi menjalani kehidupanku

sebagai mahasiswa di Jakarta. Aku baru saja lulus SMA dengan nilai

yang cukup memuaskan. Aku juga berhasil memperebutkan beasiswa

dari salah satu perusahaan besar di Indonesia. Selama empat tahun,

perusahaan itu akan mengirimkan lima juta setiap tahunnya ke

rekeningku dengan syarat IP-ku tidak boleh kurang dari 2,75 (Anggie,

2013: 5).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

119

c. Waktu 1 Tahun

Waktu satu tahun adalah waktu saat Pak Wira memberikan alamat Dian Shop

kepada Ega yang akhirnya mempertemukan Ega dengan Pak Bos. Berikut ini

kutipan yang menggambarkan hal tersebut

(143) Alamat itu tertulis di secarik kertas yang kupegang. Aku sama

sekali tidak tahu di mana letak alamat itu. Setahun lalu, Pak Wira

memberikan alamat ini kepadaku. Kalau aku membutuhkan bantuan,

aku boleh mencari “Pak Bos” di toko itu. Pak Bos adalah sabahat baik

Pak Wira yang sudah bertahun-tahun menikah, tapi belum memiliki

anak. Kata Pak Wira, lelaki yang dipanggil “Bos” ini pasti akan

bersikap baik kepadaku (Anggie, 2013: 6).

d. Waktu 2 Tahun

Waktu dua tahun adalah waktu saat Pak Wira meninggalkan Ega untuk

kembali pada keluarganya di Bandung. Saat Pak Wira pergi, Ega hanya sendirian

dalam keheningan dan membuatnya teringat akan masa lalu dengan keluarganya.

Berikut ini kutipan tidak langsung yang menggambarkan hal tersebut.

(144) Hari ketiga PKA, aku terbangun lebih dulu dari Evan, tepatnya aku

terbangun karena mimpi buruk pukul 03.00 dan tidak bisa mnyambung

tidur lagi. Aku berbaring menghadap langit-langit dan menikmati suara

hening. Senyap ... hanya terdengar detak jarum jam dan sesekali suara

kendaraan di luar. Sejak Pak Wira pergi sekitar dua tahun lalu, aku

sudah terbiasa dengan keheningan. Pikiranku kosong membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

120

sekelebat masa lalu kembali melintas di benakku, masa lalu yang tidak

pernah berhasil kusingkirkan dari kepalaku (Anggie, 2013: 16).

e. Waktu 5 hari

Waktu lima hari adalah waktu saat Ega keluar dari rumah tetangganya. Kak

Hana pun tidak kembali kepadanya. Ega pun pergi mencari Kak Hana namun

tidak menemukannya. Berikut ini kutipan tidak langsung yang menggambarkan

hal tersebut

(145) Hari kelima setelah aku tinggal di rumah tetanggaku, aku keluar

tanpa mengucapkan apa pun, bahkan tidak mengucapkan terima kasih.

Aku pergi begittu saja dan berlari mengejar sesuatu yang bayangannya

pun bahkan sudah tidak terlihat lagi. Aku mencari sosok Kak Hana

yang akan tersenyum kepadaku sambil berkata,” Semuanya pasti akan

baik-baik saja.” Tapi kini Kak Hana sudah pergi, hilang entah kemana

dan aku sudah tidak bisa bangkit lagi. Aku tidak punya tempat untuk

pulang. Saat itu kupikir, aku benar-benar sendirian (Anggie, 2013: 26).

f. Waktu 2 Bulan

Waktu dua bulan adalah waktu ketika Ega hidup di jalanan, makan sisa orang,

mengemis, dan tidur di emperan toko. Berikut ini kutipan tidak langsung yang

meggambarkan hal tersebut.

(146) Hampir dua bulan aku hidup dengan kondisi seperti itu. Hingga

akhirnya aku memutuskan untuk mencopet, tapi gagal. Pertama kali

mencoba, aku langsung ditangkap dan dihajar. Namun, seseorang

membelaku. Dia mengajakku tinggal bersamanya di sebuah bengkel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

121

Itu pertama kalinya aku tidur dengan bantal sejak hidup di jalan. Dia

lelaki luar biasa. Aku memanggilnya Pak Wira (Anggie, 2013: 26).

g. Waktu 3 Minggu

Waktu tiga minggu adalah waktu Ega sudah menjalani kehidupan di kampus.

Ega mulai terbiasa dengan keshariannya saat bersama Evan dan Ryan. Berikut ini

kutipan tidak langsung yang menggambarkan hal tersebut.

(147) Sudah hampir tiga minggu aku menjalani kehidupan kampus.

Semester ini aku masuk pagi dari senin sampek jumat. Semuanya

berjalan baik. Evan masih ramah dengan senyumannya dan aku

memutuskan untuk melupakan pembicaraan tidak menyenangkan yang

pernah terjadi diantara kami. Sementara itu, Ryan masih selalu

mengikutiku. Di kelas, dia suka duduk di sebelahku, sedangkan kalau

di kantin, dia selalu satu meja denganku. Dia juag selalu menyapaku

sebelum kelas dimulai dan setelah kelas bubar. Aku juga tidak tau apa

maunya. Semoga saja dia laki-laki norkal yang masih suka melihat

perempuan dan tidak ada yang salah dengan otaknya (Anggie,

2013:37).

h. Waktu 3 bulan

Waktu tiga bulan adalah waktu Ega mulai terbiasa sendiri saat Pak Wira pergi

ke Bandung. Berikut ini kutipan tidak langsung yang menggambarkan hal tersebut

(148) Setelah tiga bulan berlalu, aku tidak pernah memikirkan Pak Wira

lagi. Bagiku, dia hanya mimpi dan tidak pernah ada. Mama, Papa, dan

Kak Hana, mereka juga hanya mimpi buruk. Di dunia ini semuanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

122

ilusi. Teman dan musuh itu tidak ada. Hanya aku serang diri yang ada.

Seperti orang lain yang tidak peduli denganku, seperti itulah aku tidak

peduli kepada mereka. Aku tidak ingin jadi orang yang memilukan.

Aku memutuskan untuk melanjutkan hidup dan tidak akan

membiarkan apa pun meruntuhkanku. Menangis pun percuma, dunia

tidak akan diam selagi aku menghabiskan waktu untuk menangis. Aku

tidak akan mengharapakan siapa pun lagi. Aku tidak butuh orang lain

(Anggie, 2013: 223-224).

i. Beberapa Peristiwa yang menunjukkan latar waktu (kehidupan

sehari-hari)

a) Peristiwa terjadi pada siang hari, ketika Ega mencari alamat itu. Berikut

ini kutipan tidak langsung yang menggambarkan hal tesebut.

(149) Siang ini cuaca sangat panas. Entah apa yang terjadi, sepertinya

matahari berniat memanggang bumi. Untungnya, aku tidak perlu

berlama-lama mencari alamat itu. Dian Shop terletak diantara deretan

ruko, tepat beberapan meter di hadapanku. Aku mendorong pintu kaca

toko. Udara AC di ruangan itu langsung menyambutku. Rasanya

seperti menemukan oase di gurun pasir (Anggie, 2013: 6).

b) Peristiwa terjadi pada pagi hari saat Ega tersadar dari lamunanya dan Evan

memberi tahu bahwa hari itu ada PKA (Perkenalan Kuliah Awal) di

kampus. Berikut ini kutipan tidak langsung yang menggambarkan hal

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

123

(150) “Hei, sudah bangun? Tadinya aku akan membangunkanmu setelah

sarapan siap. Kamu harus cepat-cepat soalnya PKA (Perkenalan

Kuliah Awal) dimulai pukul 8.00. Tinggal setengah jam lagi,” dia

mengendikkan dagu ke arah jam dinding di sisi kiri ruangan (Anggie,

2013: 12).

c) Peristiwa terjadi pada pagi hari ketika Ega terbangun dan tidak

menemukan siapapun di rumah. Ega menunggu seseoarang pulang, ketika

Mama pulang, Ega berharap Mamanya akan menyambutnya tetapi Mama

hanya diam saja. Berikut ini kutipan tidak langsung yang menggambarkan

hal tersebut.

(151) Suatu minggu pagi, aku terbangun dan tidak menemukan siapa pun

di rumah. Aku membuat sarapan sendiri, lalu duduk menonton TV

sambil menunggu seseorang pulang. Tidak berapa lama, Mama muncul

di pintu sambil membawa belanjaan. Aku berdiri, menghampirinya,

dan bermaksud membawakan belanjaannya. Dia melihatku, tapi tidak

mengatakan apa-apa. Seolah tidak ada siapa pun di hadapannya. Dia

hanya melangkah melewatiku menuju dapur (Anggie, 2013: 18).

d) Peristiwa terjadi pada malam hari ketika Papa pulang, setelah seharian

keluar rumah. Mama dan Papa pun kembali bertengkar yang akhirnya

membuat Mama membunuh Papa. Berikut ini kutipan tidak langsung yang

menggambarkan hal tersebut

(152) Sekitar pukul 8 malam, Papa akhirnya pulang. Papa dan Mama

kembali bertengkar. Aku masuk ke kamar dan sama sekali tidak ingin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

124

menyimak sumpah serapah dan kata-kata makian yang meluncur

bergantian dari mulut mereka (Anggie, 2013: 22).

e) Peristiwa terjadi pada malam hari ketika rumahnya habis terbakar. Ega dan

Kak Hana tinggal di rumah tetangganya. Kak Hana pulang setelah

seharian mencari kerja tetapi tidak mendapatkannya, ia pun menangis

namun berusaha untuk tetap tegar. Berikut ini kutipan tidak langsung yang

menggambarkan hal tersebut.

(153) Malam kedua di rumah tetangga, aku menemukan Kak Hana

menangis. Aku pun semakin sadar kalau dia tidak akan sanggup

menanggung ini semua. Saat dia sadar kalau aku sedang

memerhatikannya, Kak Hana langsung mengusap pipinya. “Kenapa

kamu belum tidur?” tanyanya lembut sambil mengumbar senyum

(Anggie, 2013: 25).

f) Peristiwa terjadi pada pagi hari ketika Ega tersadar atas lamunannya

tentang masa lalu. Berikut ini kutipan tidak langsung yang

menggambarkan hal tersebut.

(154) Alarm handphone Evan berdering cukup keras dan memecah

keheningan. Saat aku mendapatkan kesadaranku kembali, ternyata aku

sudah cukup lama terhanyut dalam pikiranku. Sekarang sudah pukul 5

pagi. Evan menggeliat dan menyapaku saat mata kami bertemu. “Hei,

sudah bangun? Kamu sudah tahu tugasmu, ya? Hebat,” kata Evan

(Anggie, 2013: 27).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

125

g) Peristiwa terjadi pada siang hari ketika PKA terakhir kampus mengadakan

acara Go Green. Tetapi Ega meminta izin kepada dosen untuk mengambil

HP yang tertinggal di musala. Berikut ini kutipan tidak langsung yang

menggambarkan hal tersebut.

(155) Pucuk-pucuk pohon ekaliptus yang berjajar rapi di belakang

musala FISIP bergoyang saat angin sepoi-sepoi berhembus siang ini.

PKA hari terakhir kampus mengadakan acara Go Green dengan

kegiatan menanam pohon di halaman FISIP. Hari ini benar-benar

melelahkan. Setelah Isoma, HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) dan

para dosen HI mengadakan acara pengenalan jurusan. Aku pun

seharusnya berada di kelas tapi sebelum kajur (kepala jurusan) bicara,

aku minta izin keluar dengan alasan HP-ku ketinggalan di musala

(Anggie, 2013: 30).

h) Peristiwa terjadi pada sore hari ketika Ega pulang dan dia melihat Nami

tertidur di bawah pohon mahoni. Berikut ini kutipan tidak langsung yang

menggambarkan hal berikut.

(156) Aku melangkah sendirian melintas taman. Saat itu, aku melihat ada

seseorang tertidur lelap di bawah pohon mahoni rindang di sisi kira

taman falkutas. Hari sudah sore, kampus sudah mulai sepi (Anggie,

2013: 34).

i) Peristiwa terjadi pada siang hari ketika Ega selessi mengisi angin ban

motor seorang anak SMA. Tiba -tiba ada yang menynyikan lagu Kasih Ibu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

126

di radio. Berikut ini kutipan tidak langsung yang menggambarkan hal

tersebut.

(157) Siang itu, Pak Wira menyalakan radio sambil memperbaiki motor

pelanggannya. Waktu itu kami hanya berdua. Pelanggan sedang sepi

dan si pemilik motor menitipkan motornya di bengkel. Saat aku baru

saja selesai mengisi angin ban motor seorang anak SMA, aku

mendengar ada penelpon di radio yang menyanyikan lagu “Kasih Ibu”.

Aku tidak tahu kenapa dia menyanyikan lagu itu. Entah itu hari ibu

atau apa, tetapi gara-gara mendengar lagu itu aku sampai mengabaikan

anak SMA yang mengucapkan terima kasih. Perhatianku terpusat pada

lirik lagu itu (Anggie, 2013:45).

j) Peristiwa terjadi pada pagi hari ketika Ega membuka mata. Saat itu hujan

turun dengan deras dan Ega merasa tidak nyaman. Berikut ini kutipan

tidak langsung yang menggambarkan hal tersebut.

(158) Tepat pukul tujuh pagi, aku membuka mata. Suara hujan

menghampiri telingaku. Derasya hujan tidak pernah membuatku

merasa nyaman. Aku benci hujan. Dari dulu aku tidak suka dengan

suasana hujan, apalagi pada pagi hari. Setiap kali aku terbangun dan

mendengar suara hujan, rasanya sepi. Benar-benar membuat

perasaanku tidak nyaman. Aku beranjak dan melangkah keluar kamar.

Hari ini giliranku piket (Anggie, 2013: 49).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

127

k) Peristiwa terjadi pada siang hari ketika Ega selesai kuliah dan menuju ke

kantin. Berikut ini kutipan tidak langsung yang menggambarkan hal

tersebut.

(159) Siang ini kantin cukup penuh. Perkuliahan di kelas cukup

membosankan. Kuliah benar-benar seperti aksi mentalis yang

menghipnotis orang supaya tidur. Dosen duduk dibelakang meja dan

mengoceh tanpa memedulikan mahasiswanya yang sibuk dengan

urusannya masing-masing. Bahkan, sebagian orang di kelas satu per

satu izin keluar dan tidak kembali sampai kuliah selesai (Anggie,

2013: 51).

l) Peristiwa terjadi pada siang hari ketika Ega menjaga toko. Berikut ini

kutipan tidak langsung yang menggambarkan hal tersebut.

(160) Minggu siang di Jakarta. Sepertinya sebentar lagi akan turun hujan.

Aku menekan tombol up pada AC karena dingin sudah mulai

menyelinap ke balik kulitku. Tadi malam setelah Pak Wira

meninggalkan pesan agar aku hidup dengan baik, kami tidak bicara

lagi. Dia memintaku untuk menyerahkan HP pada Pak Bos, lalu Pak

Bos keluar toko. Aku tidak tahu mereka membicarakan apa, tapi

sepertinya cukup serius (Anggie, 2013: 64).

m) Peristiwa terjadi pada malam hari ketika Pak Bos baru saja akan pamit

pulang dan Evan bertemu dengan ayahnya. Berikut ini kutipan tidak

langsung yang menggambarkan hal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

128

(161) Jam mulai menunjukan pukul 22.30. Pak Bos baru saja akan pamit

pulang sebelum ayah Evan akhirnya memberanikan diri mendakati

toko dan menyapa. Evan bermaksud menghindar dengan masuk

kembali ke toko. Tapi, Pak Bos menarik lenganya cukup keras sampai

dia terpaksa berbalik dan berhadapan dengan ayahnya (Anggie,

2013:75).

n) Peristiwa terjadi pada pagi hari ketika selesai kuliah dan Ega dimintai

bantuan untuk membawakan makalah. Berikut ini kutipan tidak langsung

yang menggambarkan hal tersebut

(162) Waktu menunjukan pukul 10.30. Kuliah baru saja selesai dan Bu

Okta memintaku membawakan tumpukan makalah yang baru saja

dikumpulkan. Kebetulan aku duduk paling depan dan paling dekat

mejanya sehingga dia meminta tolong kepadaku. Tinggi badanku yang

tidak seberapa dan beratku yang kurus membuatku membuatku

kesulitan membawa tumpukan makalah yang cukup berat ini. Aku

tidak mengejar Bu Okta yang berjalan cepat di depan sana (Anggie,

2013:89).

o) Peristiwa terjadi pada malam hari ketika Ega tak bisa memejamkan mata

dan Ega pun keluar dari kamar. Berikut ini kutipan tidak langsung yang

menggambarkan hal tersebut

(163) Aku tidak berhasil tidur nyenyak, padahal jam sudah menunjukan

pukul 22.00 lewat beberapa menit. Aku selalu terbangun saat hendak

memejamkan mata. Akhirnya, kuputuskan untuk beranjak sebisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

129

mungkin tidak membuat suara saat melangkah keluar kamar.aku

sedang tidak ingin berada di kamar. Aku ingin sendirian (Anggie,

2013:100).

p) Peristiwa terjadi pada pagi hari ketika Ega hendak berangkat kuliah, saat

itu Ega edang tidak enak badan tetapi Ega memaksakan diri untuk tetap

berangkat kuliah. Berikut ini kutipan tidak langsung yang menggambarkan

hal tersebut

(164) Sepanjang pagi ini, aku menghindari bertatapan langsung dengan

Evan. Wajahku sembab dan mataku bengkak. Jadi, sudah kuputuskan

untuk tidak pergi ke kampus diiringi tawa bahagia Evan. Sekarang aku

bisa mengerti kenapa setelah Evan menangis seperti anak kecil di

dalam pelukan ayahnya, dia terlihat agak ceria dan banyak omong.

Ternyata sensasi melegakannya memang luar biasa. Setelah semalam

aku menangis di depan Pak Bos, aku merasa seolah semuanya menjadi

lebih ringan (Anggie, 2013: 105).

q) Peristiwa terjadi pada malam hari ketika Ega akan bertukar shift dengan

Evan. Namun demamnya mulai kambuh lagi. Berikut ini kutipan tidak

langsung yang menggambarkan hal tersebut

(165) Langit sudah gelap saat aku bertukar shift dengan Evan. Aku

mengurungkan niat untuk mandi karena badanku menggigil. Untuk

kesekian kalinya, sepertinya demamku kambuh lagi. Rasanya benar-

benar lemas dan tidak enak mau melakukan apa saja. Padahal biasanya

aku tidak tidak pernah demam lebih dari dua hari. Jadi, seharusnya aku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

130

sudah sembuh hari ini. Mungkin karena sudah dua malam aku selalu

kena angin di atap atau mungkin karena aku selalu tidak bisa tidur

belakangan ini makanya demamku belum juga sembuh (Anggie, 2013:

117).

r) Peristiwa terjadi pada tengah malam ketika Evan sudah selesai

mengerjakan tugas. Ega pun mengerjakan tugas menggunakan komputer

secara bergantian. Berikut ini kutipan tidak langsung yang

menggambarkan hal tersebut

(166) Pukul 01.00 lewat beberapa menit. Aku masih harus mengerjakan

tugas paper yang harus dikumpulkan besok. Tadi Evan memakai

komputer sampai tengah malam. Dia baru saja naik dan langsung

tewas di tempat tidur. Sepertinya kami sama-sama punya tugas yang

harus dikumpulkan besok. Komputer di meja kasir memang disediakan

untuk Evan, tapi kali ini Pak Bos memintanya untuk berbagi denganku.

Mungkin sebenarnya Evan kesal karena kehadiranku di tengah

kehidupannya bersama Pak Bos hanya membuatnya susah. Jadi, lebih

baik aku tidak mengatakan kepadanya tentang tugas yang juga harus

ku selesaikan malam ini (Anggie, 2013: 153-154).

s) Peristiwa terjadi pada malam hari ketika Ega berulang tahun. Pak Bos,

Ryan, Evan, dan Bu Dian mengucapkan selamat kepada Ega dan juga

memberi kue tart kepada Ega. Berikut ini kutipan tidak langsung yang

menggambarkan hal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

131

(167) “Selamat ulang tahun ...!” seru beberapa orang saat aku baru saja

bersiap mandi pukul 7 malam. Mereka berkumpul tepat beberapa

meter di depanku dan aku melihat namaku tertulis di atas kue tart yang

dibawa Pak Bos ke hadapanku. Pak Bos, Ryan, Evan, dan Bu Dian

sudah mempersiankan semua ini untukku (Anggie, 2013: 163).

t) Peristiwa terjadi pada malam hari ketika Ega menghabiskan waktu di

tempat kesukaannya. Berikut ini kutipan tidak langsung yang

menggambarkan hal tersebut

(168) Tengah malam di atap, lagi-lagi aku berada di tempat yang

beratapkan langit malam yang cerah ini. Entah kenapa, aku suka sekali

berada di sini. Saking seringnya aku mengahabiskan waktu di sini

setelah toko tutup, Pak Bos sampai memasang pagar di sekelilimg.

Katanya dia takut kalau aku tiba-tiba punya pikiran untuk melompat

(Anggie, 2013: 177).

u) Peristiwa terjadi siang hari ketika Ega hendak berangkat ke kampus

menggunakan busway. Berikut ini kutipan tidak langsung yang

menggambarkan hal tersebut

(169) Siang ini pun, busway yang kutumpang penuh sesak. Tapi, aku

cukup beruntung karena seorang penumpang yang duduk tepat di

depanku baru saja turun. Aku pun langsung mengambil kesempatan itu

untuk duduk sampai akhirnya aku mengurungkan niat karena melihat

seorang cewek berjilbab sedang berdiri terhimpit dengan penumpang

yang lain. Kalau kuperhatikan, cewek itu cukup kesusahkan karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

132

badannya kecil dan membawa ransel besar beserta tas plastik. Cewek

itu menatap ke arahku (Anggie, 2013: 183).

v) Peristiwa terjadi sore hari ketika Ega hendak pulang kampus, ia teringat

saat melihat Nami tertidur. Berikut ini kutipan tidak langsung yang

menggambarkan hal tersebut

(170) Matahari sudah semakin condong ke langit sebelah barat. Kampus

juga sudah sepi, hanya tampak beberapa oarang yang masih tinggal

dan suara canda tawa yang terdengar samar dari kejauhan. Aku harus

menyebrangi taman di bagian tengah falkutas ini untuk menuju ke

tempat parkir sepedaku. Tepat saat itu aku melintas di dekat pohon

mahoni rindang di salah satu sisi taman, pikiranku kembali ke saat itu.

Ketika aku menemukan wanita bernama Nami sedang tertidur di

bawah pohon. Suasana yang sama, hembusan angin yang sama, cahaya

matahari sore yang sama. Untuk pertama kalinya, aku terpesona

melihat wajah seorang wanita yang sedang tidur (Anggie, 2013: 187).

w) Peristiwa terjadi siang hari ketika Ega bertemu dengan Luna di kantin.

Berikut ini kutipan tidak langsung yang menggambarkan hal tersebut

(171) Entah kenapa, rasanya aku semakin sering bertemu dengan Luna.

Seperti siang ini, hanya dua hari setelah aku dan Ryan

mengantarkannya pulang waktu itu, aku melihanya bersama dengan

teman-teman di meja dekat pintu kantin. Teman-temannya menoleh ke

arahku beberapa kali dan langsung mengalihkan tatapan mereka saat

Luna terlihat panik (Anggie. 2013: 201).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

133

4.5.3 Latar Sosial

Latar sosial menyaran pada hal –hal yang berhubungan dengan prilaku

kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.

Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup

yang cukup kompleks, misalnya kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan,

pandangan hidup, cara berpikir, dan lain-lain (Nurgiyantoro, 2010: 227). Dalam

novel Ega karya Anggie M selain terdapat keberagaman latar tempat juga

tterdapat keberagaman latar sosial.

Latar sosial yang ditunjukan dalam novel Ega karya Anggie M adalah

ketika Ega melamun selalu terbayang tentang masa lalu keluarganya bahkan

dalam mimpi pun Ega selalu bermimpi tentang masa lalunya sampai membuat

Ega tidak pernah tertidur dengan nyenyak. Berikut ini kutipan tidak langsung

yang menggambarkan hal tersebut.

(172) “Kamu lihat apa, hah?! Jangan lihat aku seperti itu! Pergi kamu

dari sini! Pergi!”

Pergi!

Teriakan itu bergema di telingaku bersamaa dengan cahaya matahari

pagi yang menerobos masuk lewat jendela dan menyilaukan mata.

Lagi-lagi mimpi yang sama, entah harus berapa kali aku melihat

mimpi itu. Mimpi tentang seorang wanita yang dulu sangat

menyayangiku, yang pernah kupanggil Mama, berteriak-teriak

kepadaku dengan mata cekung dan rambut panjang tidak terawat. Aku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

134

takut menutup mata karena masa lalu yang mengerikan itu akan selalu

muncul dan menggangguku (Anggie, 2013: 12).

(173) “Dia itu anak iblis yang dititipkan di kandunganku!” suara itu

masih terdengar di telingaku. “Kenapa Mama jadi seperti itu? Kenapa

hanya Mama yang seperti itu?” tanyaku dalam hati (Anggie, 2013: 46).

Latar sosial yang ditunjukan dalam novel Ega karya Anggie M adalah Ega

selalu mengingat kata-kata yang pernah diucapkan Pak Wira kepadanya yang

meminta Ega untuk hidup dengan baik. Berikut ini kutipan tidak langsung yang

menggambarkan hal tersebut.

(174) “Hiduplah dengan baik, Ega ....” Kata-kata Pak Wira sebelum

beliau pergi ke Bandung selalu terngiang di telingaku. Beliau

memintaku untuk hidup dengan baik (Anggie, 2013: 29).

4.6 Analisis Konflik Batin menggunakan Teori Psikologi Abraham Maslow

Analisis psikologi tokoh utama, Ega menggunakan teori Abraham

Maslow. Maslow (2010, dalam Feist: 333-335) mengungkapkan kebutuhan-

kebutuhan dasar manusia di golongan menjadi lima tingkatan, yaitu kebutuhan

fisiologis, rasa aman, cinta dan keberadaan, pengahargaan, dan aktualisasi diri.

Berikut uraian dan analisis.

4.6.1 Tidak Terpenuhinya Kebutuhan Fisiologis

Dalam novel Ega memiliki kebutuhan fisiologis. Kebutuhan fisiologis

adalah kebutuhan yang jelas terhadap makanan, air, udara dan tidur. Kebutuhan

fisiologis Ega mulai tidak terpenuhi setelah dia kehilangan rumah dan orang

tuanya, bahkan Kak Hana kakaknya Ega pun pergi meninggalkan Ega. Ega harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

135

hidup mandiri pada saat dia masih kelas 1 SMP. Ega hidup di jalanan, makan dari

sisa orang lain dan mengemis. Berikut ini kutipan yang menggambarkan hal

tersebut.

(175) Saat aku tersadar, aku sudah berada di rumah tetangga, aku lupa

tetangga yang mana dan siapa namanya. Langit diluar sudah terang.

Kak Hana duduk di sampingku dan sepertinya orang-orang sibuk

sekali di luar sana. Semua bagian rumah nyaris terbakar habis bersama

dengan semua pakaian, buku, dan foto-foto kenangan keluarga kami,

termasuk Papa dan Mama (Anggie, 2013: 24).

Pada kutipan tersebut, dijelaskan bahwa saat rumahnya terbakar Ega dan

Kak Hana selamat dari kejadian itu, ketika Ega tersadar, Ega sudah berada di

rumah tetangganya dan Kak Hana duduk di sampingku. Kejadian kebakaran itu

mengakibatkan Ega kehilangan rumah, pakaian, buku, dan foto-foto kenangan

keluarganya.

(176) Aku terus mencoba meyakinkan diri kalau aku akan baik-baik saja.

Aku hidup di jalanan, makan dari sisa orang lain, mengemis,

menjadikan emperan toko sebagai atapku. Aku tidak menangis lagi

karena semua itu percuma dan buang-buang tenaga. Pada akhirnya,

hanya aku sendiri yang peduli dengan diriku sendiri. Aku tidak pernah

memikirkan keluargaku. Aku sudah muak menjadi korban dari semua

ini (Anggie, 2013: 26).

Pada kutipan tersebut, dijelaskan bahwa Ega menjalani hidupnnya di

jalanan, Ega juga makan dari sisa orang lain, mengemis dan tidur di emperan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

136

toko. Ega berusaha menyakinkan dirinya akan baik-baik saja walau hanya

sendirian dan hidup di jalanan.

4.6.2 Tidak Terpenuhinya Kebutuhan akan Rasa Aman

Dalam novel Ega membutuhkan rasa aman dari bayangan masa lalunya.

Kebutuhan akan rasa aman meliputi kebutuhan akan jaminan, stabilitas,

pelindungan, ketertiban, bebas dari ketakutan dan kecemasan. Kebutuhan rasa

aman Ega mulai tidak terpenuhi ketika Ega memiliki kecemasan dalam dirinya,

setiap bermimpi bahkan dalam bayangannya pun Ega selalu terngiang dengan

perkataan Mamanya yang mengatakan Ega adalah anak iblis dan bersikap kasar

untuk mengusir Ega. Berikut ini kutipan yang menggambarkan hal tersebut.

(177) “Kamu lihat apa, hah?! Jangan lihat aku seperti itu! Pergi kamu

dari sini! Pergi!”

Pergi!

Teriakan itu bergema di telingaku bersamaa dengan cahaya matahari

pagi yang menerobos masuk lewat jendela dan menyilaukan mata.

Lagi-lagi mimpi yang sama, entah harus berapa kali aku melihat

mimpi itu. Mimpi tentang seorang wanita yang dulu sangat

menyayangiku, yang pernah kupanggil Mama, berteriak-teriak

kepadaku dengan mata cekung dan rambut panjang tidak terawat. Aku

takut menutup mata karena masa lalu yang mengerikan itu akan selalu

muncul dan menggangguku (Anggie, 2013: 12).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

137

Pada kutipan tersebut, menjelaskan bahwa Ega selalu bermimpi tentang

Mamanya yang berteriak-teriak kasar dengan penampilan yang tidak terawat. Ega

merasa takut untuk tidur karena selalu bermimpi tentang masa lalunya.

(178) “Anak itu sangat menakutkan ....Aku tidak tahan lagi seharian di

dekatnya. Dia itu anak iblis yang ditiipkan dikandunganku.”

Teriakan-teriakan Mama terdengar semakin nyata, saling bersahutan,

dan gemanya tidak berhenti mengisi kepalaku. Suaranya seperti

rekaman kaset yang diputar berulang-ulang dan terlanjur melekat di

benakku sampai kapan pun. Kalau aku menutup mata, hanya wajah

Mama yang cekung dan rambutnya yang berantakan yang dapat

kulihat, sosok Papa yang berlumur darah, dan punggung Kak Hana

yang berlari meninggalkanku. Hanya itu saja, tidak ada satu pun

kenangan indah yang tersisa (Anggie, 2013: 129).

Pada kutipan tersebut, menjelaskan ketika Ega sedang melamun terlintas

kembali perkataan Mama yang diucapkan dulu. Mamanya yang mengalami

guncangan jiwa mengakibatkan Mama menjadi gila. Mama juga menuduh Papa

berselingkuh, Kak Hana hamil di luar nikah, dan menuduh Ega menggunakan

narkoba, sehingga Mama sangat takut bertemu bahkan bertatapan mata dengan

Ega.

(179) “Kamu lihat apa, hah?!”

“Diam”! aku nyaris berteriak dan berusaha menghilangkan suara-suara

itu dengan mnutup kedua telingaku. Tapi, teriakan Mama masih tetap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

138

memenuhi kepalaku. “Diam. Aku mohon diamlah ...,” seruku (Anggie,

2013: 129).

Pada kutipan tersebut, menjelaskan bahwa Ega berusaha memberontak

karena selalu terbayang dengan ucapan Mamanya yang selalu mengganggunya.

4.6.3 Tidak Terpenuhinya Kebutuhan akan Cinta dan Keberadaan

Kebutuhan akan cinta dan keberadaan meliputi membangunnya suatu

hubungan akrab dan penuh perhatian dengan orang lain, dalam hubungan ini

memberi dan menerima cinta juga akan memenuhi kebutuhan akan cinta dan

keberadaan. Dalam novel Ega, masing-masing tokoh juga membutuhkan rasa

cinta dan keberadaan dari keluarga dan lingkungan.

Kebutuhan cinta dan keberadaan yang tidak terpenuhi oleh Ega ketika

Mama mulai kumat karena usaha Papa mulai bangkrut yang menyebabkan

keuangan mulai menipis, Mama mulai berubah yang dulunya sangat penyayang

sekarang menjadi sangat membenci Ega. Akibat kegilaan Mama menyebabkan

Papa meninggal dunia, Mama pun membakar rumah yang juga membakar diri

Mama dan Papa. Hanya Kak Hanalah yang Ega miliki satu-satunya, tetapi saat

Kak Hana berpamit untuk mencari kerja Kak Hana tak kunjung kembali. Berikut

ini kutipan yang menggambarkan hal tersebut.

(180) Dulu keluarga kami tidak seperti itu. Keluarga kami bahagia, tapi

semuanya berubah sejak usaha Papa tidak mengalami kemajuan,

keuangan keluarga semakin sulit, dan utang menumpuk. Mama dan

Papa semakin sering bertengkar, saling menyalahkan tanpa

memedulikan dampaknya kepadaku dan Kak Hana. Mama menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

139

sering menangis sendiri. Dia mulai tidak peduli kepadaku dan yang

lebih parah lagi, dia jadi takut melihatku (Anggie, 2013: 18).

Pada kutipan tersebut, menjelaskan bahwa Ega merindukan keluarganya

yang dulu, keluarga yang penuh dengan kebahagiaan dan kasih sayang. Tetapi

saat usaha Papa mulai bangkrut, keuangan menjadi sulit dan utang menumpuk

dimana-mana. Mama dan Papanya pun sering bertengkar, dan tidak ada lagi rasa

bahagia dan kasing sayang dalam keluarga.

(181) Aku suka Kak Hana mengatakan itu. Kupikir memang selama aku

masih punya dia, semuanya pasti akan baik-baik saja. Kak Hana adalah

kakak yang paling sempurna di seluruh dunia. Setidaknya itulah yang

ada dipikiranku sampai aku terbangun dan tidak menemukannya di

sampingku. Aku menunggunya sampai hari berganti malam. Besoknya

aku tetap berharap dia akan pulang karena aku pikir dia pasti hanya

pergi sebentar. Tapi ternyata, dia memang tidak pernah kembali lagi.

Saat aku terbangun di pagi berikutnya, aku tetap sendirian. Lagi-lagi

aku ditinggalkan (Anggie, 2013: 26).

Pada kutipan tersebut, menjelaskan Ega menganggap bahwa Kak Hana

adalah kakak yang paling sempurna. Ega menyukai Kak Hana yang bersikap

sangat penyayang dan selalu ingin melindungi Ega. Tetapi anggapan itu

menghilang ketika Kak Hana pergi meninggalkan Ega dan tak kunjung kembali.

(182) Awal semester kelas 1 SMA, Pak Wira pergi ke Bandung, ke

tempat keluarganya. Aku hidup sendiri lagi. Pada saat bersamaan,

sekolah merekomendasikanku untuk memperebutkan beasiswa dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

140

salah satu perusahaan minyak terbesar di Indonesia. Dari sekian

banyak peserta tes, hanya beberapa orang yang akan terpilih

mendapatkan biaya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi selama

empat tahun. Aku adalah salah satu di antara mereka (Anggie, 2013:

27).

Pada kutipan tersebut, menjelaskan bahwa sejak itu Ega hidup di jalanan,

tetapi Pak Wira datang untuk membantu dan merawat Ega, hingga mencarikannya

beasiswa untuk bisa bersekolah kembali. Saat kelas 1 SMA, Ega kembali merasa

ditinggalkan oleh Pak Wira, karena Pak Wira harus kembali pada keluarganya di

Bandung.

(183) “Pak Bos menyayangimu,” kataku memanggapinya

“Ya, Pak Bos lebih menyanyangi Evan dibandingkan aku. Dilihat dari

mana pun, Pak Bos lebih mendahulukan Evan daripada aku,”

gumamku dalam hati (Anggie, 2013: 87).

Pada kutipan tersebut, menjelaskan bahwa Ega merasa Pak Bos lebih

menyayangi Evan karena Evan lebih dahulu tinggal bersama Pak Bos. Pak Bos

adalah orang yang memberinya tumpangan saat Ega kuliah.

4.6.4 Tidak Terpenuhinya Kebutuhan akan Penghargaan

Terpenuhinya kebutuhan akan penghargaan berdasarkan reputasi,

kekaguman, status, popularitas, prestise, atau keberhasilan. Dalam novel Ega

kebutuhan akan penghargaan ini tidak terpenuhi. Kebutuhan akan penghargaan

tidak terpenuhinya ketika Ega melihat Mamanya berubah yang tadinya

menyayangi Ega tetapi kini membenci Ega. Ega merasa dipersalahkan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

141

Mamanya tanpa tahu kesalahannya. Berikut ini kutipan yang menggambarkan hal

tersebut

(184) “Kenapa Mama membenciku ?” tanyaku disela isakan yang

semakin menjadi. “Padahal dulu Mama tidak begini. Dulu Mama

menyayangiku. Kalau semua kesulitan ini menimpa kita, mengapa ini

jadi salahku?” tanyaku lagi (Anggie, 2013: 19).

Pada kutipan tersebut, menjelaskan Ega mempertanyakan kenapa Mama

membenci Ega, Ega juga mempertanyakan kalau kesulitan yang menimpa dalam

keluarganya, mengapa ia yang harus disalahkan.

4.6.5 Tidak Terpenuhinya Kebutuhan akan Aktualisasi Diri

Kebutuhan aktualisasi diri mencangkup pemenuhan semua kualitas dan

kapasitas diri. Dalam novel Ega kebutuhan akan aktualisasi diri tidak dapat

terpenuhi. Kebutuhan aktualisasi diri tidak terpenuhi ketika Ega tidak berusaha

menyelamatkan diri dari kebakaran. Berikut ini kutipan yang menggambarkan hal

tersebut.

(185) “Sudahlah, mati pun tidak apa,” pikirku. Aku sama sekali tidak

berusaha menyelamatkan diri. Seumur hidupku, itulah malam yang

paling menyeramkan. Seperti jeritan tanpa suara, rasa sakit

meremukkanku sampai tidak berbentuk. Aku bahkan berharap ada

lubang hitam yang mampu menelanku bulat-bulat dan

menghilangkanku tanpa jejak. Malam itu mengubah hidupku untuk

selamanya (Anggie, 2013: 24).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

142

Pada kutipan tersebut, menjelaskan Ega tidak memiliki semangat untuk

hidup. Ega bersikap pasrah ketika rumahnya terbakar dan Ega juga berharap ada

api yang membakarnya tanpa meninggalkan jejak karena Ega beranggapan

hidupnya sudah tidak ada gunanya lagi.

4.7 Konflik Batin Akibat Tidak Terpenuhinya Kebutuhan-kebutuhan Dasar

Tokoh Ega

Berdasarkan kebutuhan-kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi dalam hidup

Ega, maka menyebabkan konflik yang dialami oleh Ega, yaitu.

4.7.1 Rasa Sedih

Rasa sedih adalah satu konflik batin yang dialami oleh Ega akibat

kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi. Ega merasa sedih karena saat masih kelas 1

SMP Ega sudah kehilangan rumah dan juga kedua orang tuanya, sehingga Ega

harus hidup di jalanan, makan dari sissa orang, dan tidur di emperan toko, dapat

dilihat pada kutipan (175). Pada kutipan (180), dan (181) dijelaskan bahwa Ega

merindukan keluarga yang dulu, keluarga yang penuh dengan kebahagiaan. Ega

juga merasa sedih karena kakak satu-satunya yaitu Kak Hana juga meninggalakan

Ega sendirian, sehingga Ega merasa ditinggalkan. Pada kutipan (182) menjelaskan

bahwa ketika Ega sudah merasa nyaman dengan Pak Wira yang dulu

menolongnya saat Ega hidup di jalanan dan membantunya mencarikan beasiswa

untuk melanjutkan sekolah ke SMA juga harus meninggalkan Ega untuk kembali

pada keluarganya di Bandung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

143

4.7.2 Rasa Takut

Kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi oleh Ega, menimbulkan rasa takut.

Kutipan (177), (178), dan (179) menjelaskan bahwa Ega merasa cemas karena

setiap bermimpi bahkan dalam bayangannya pun Ega selalu terbayang dengan

perkataan Mamanya yang mengatakan bahwa Ega adalah anak iblis dan bersikap

kasar kepada Ega untuk mengusir Ega.

4.7.3 Tidak Percaya Diri

Kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi dalam diri Ega juga menyebabkan

dirinya tak percaya diri. Kutipan (176) menjelaskan bahwa Ega berusaha

meyakinkan diri bahwa dirinya akan baik-baik saja, meskipun Ega hanya hidup

sendirian dan menjalani hari-harnya di jalananan. Kutipan (183) menjelaskan Ega

berpikiran bahwa Pak Bos yang selama ini membantunya juga tidak menyayangi

Ega. Ega beranggapan Pak Bos lebih menyayangi Evan karena Evan yang lebih

dahulu tinggal bersama Pak Bos. Kutipan (185) menjelaskan Ega tidak memiliki

harapan untuk bertahan hidup, Ega bersikap pasrah dan tidak menyelamatkan diri

saat kebakaran menimpa rumahnya.

4.7.3 Rasa Marah

Kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi oleh Ega, menimbulkan rasa marah

kepada Mama. Pada kutipan (184) Ega mempertanyakan apa kesalahannya

sehingga Mama membecinya. Ega juga tidak menerima jika kesulitan yang

menimpa dalam keluarganya itu adalah kesalahan Ega.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

144

4.8 Perencanaan Pembelajaran Unsur-Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik

Novel Ega Karya Anggie M

Dalam kegiatan pembelajaran, guru terlebih dahulu menyiapkan materi

pembelajaran. Guru juga harus menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) yang dibuat dengan melihat silabus. RPP sangat mempunyai peranan

penting dalam berlangsungnya pembelajaran, RPP ini dibuat dengan tujuan

supaya dapat tercapainya pembelajaran dengan baik.

Standar kompetensi yang digunakan untuk pembelajaran ini adalah

memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan dengan

kompetensi dasar menganalisis unsur-unsur instrinsik dan ekstrinsik novel

Indonesia/terjemahan.

Dalam pembuatan RPP unsur instrinsik dan ekstrinsik novel Ega karya

Anggie M. terdapat beberapa langkah. Langkah pertama, peneliti mengisi kolom

identitas yang terdiri dari mata pelajaran, satuan pendidikan, kelas/semester,

pertemuan, dan alokasi waktu. Langkah kedua, peneliti mengisi kompetensi dasar

yang sudah ada dalam silabus. Langkah ketiga, peneliti menuliskan indikator yang

sudah ditentukan. Langkah keempat, peneliti menuliskan tujuan pembelajaran

dengan mengacu pada indikator, tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan.

Langkah kelima, peneliti menuliskan pada kolom materi standar atau materi

pembelajaran, peneliti menuliskan topik-topik yang akan diajarkan tetapi juga

berkaitan dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan

sebelumnya. Langkah keenam, peneliti menentukan metode pembelajaran apa

yang akan digunakan dalam pembelajaran. Langkah ketujuh, peneliti mulai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

145

menentukan kegiatan pembelajaran, mulai dari kegiatan awal hingga kegiatan

akhir untuk tercapai kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. Peneliti

menuliskan ada dua kali pertemuan Langkah kedelapan, peneliti menuliskan

sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran, alat peraga, media, dan

bahan pembelajaran. Kemudian, langkah kesembilan, menentukan penilaian untuk

tercapainya tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar.

Dalam perencanaan ini, jenis penilaian yang digunakan adalah penilaian

tertulis. Dengan menerapkan tiga aspek penilaian, yaitu penilaian kognitif,

penilaian afektif, dan penilaian psikomotorik. Penilaian kognitif digunakan untuk

menilai kemampuan siswa dalam memahami materi yang diberikan, penilaian

afektif digunakan untuk menilai sikap yang ditunjukkan siswa selama

pembelajaran itu berlangsung, sedangkan penilaian psikomotorik digunakan untuk

menilai keberanian siswa mempresentasikan tugasnya di depan kelas.

4.9 Pembahasan

Setelah melakukan penelitian dengan menjawab semua rumusan masalah.

Konflik batin telah ditemukan dengan cara mencermati alur, tokoh penokohan,

dan latar. Dalam teori terdapat lima tingkatan yang menggolongkan kebutuhan-

kebutuhan dasar manusia, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keamanan,

kebutuhan cinta dan keberadaan, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan

akan aktualisasi diri. Pada hasil analisis, peneliti menemukan konflik batin yang

terjadi dalam diri tokoh Ega akibat tidak terpenuhinya lima kebutuhan dasar

manusia. Penemuan tersebut sudah bisa dijadikan gambaran bentuk konflik batin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

146

Dalam penyusunan RPP untuk pembelajaran sastra SMA kelas XI

semester I, siswa akan diajak untuk menganalisis unsur-unsur instrinsik dan

ekstrinsik dalam novel Ega karya Anggie M sesuai dengan kompetensi dasar yang

digunakan. Kemudian siswa juga diajak untuk mengidentifikasi konflik batin yang

terkandung dalam novel Ega karya Anggie M. Selan itu, siswa menghubungkan

nilai-nilai moral yang terkandung dalam novel Ega karya Anggie M denggan

kehidupan sehari-hari. Strandar kompetensi yang sesuai dengan penelitian ini

adalah memahami pembacaan novel dan kompetensi dasar yang sesuai dengan hal

ini adalah menjelaskan unsur-unsur instrinsik dari pembacaan penggalan novel.

Peneliti menggunakan trianggulasi data untuk menilai RPP yang telah disusun

sudah layak digunakan atau belum. Trianggulator dalam penelitian ini adalah Ibu

Septiana Krismawati, S.S., M.A. Menurut beliau, RPP yang telah peneliti susun

sudah layak untuk digunakan dalam pembelajaran sastra di SMA untuk kelas XI

semester I.

Dalam pembuatan RPP unsur instrinsik dan ekstrinsik novel Ega karya

Anggie M. terdapat beberapa langkah. Langkah pertama, peneliti mengisi kolom

identitas yang terdiri dari mata pelajaran, satuan pendidikan, kelas/semester,

pertemuan, dan alokasi waktu. Langkah kedua, peneliti mengisi kompetensi dasar

yang sudah ada dalam silabus yaitu menganalisis unsur-unsur instrinsik dan

ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan. Langkah ketiga, peneliti menuliskan

indikator yang sudah ditentukan, yaitu menganalisis tema, tokoh, penokohan,

latar, dan alur yang terdapat dalam novel Ega karya Anggie M, mengidentifikasi

konflik batin yang dialami tokoh utama, mengidentifikasi nilai-nilai moral yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

147

terkadung dalam novel, dan menghubungkan nilai moral yang terkandung dalam

novel dengan kehidupan sehari-hari. Langkah keempat, peneliti menuliskan tujuan

pembelajaran dengan mengacu pada indikator, tujuan pembelajaran yang sudah

dirumuskan yaitu siswa dapat menganalisis tema, tokoh, penokohan, latar, dan

alur yang terdapat dalam novel Ega karya Anggie M, siswa dapat

mengidentifikasi konflik batin yang dialami tokoh utama, siswa dapat

mengidentifikasi nilai-nilai moral yang terkadung dalam novel, dan siswa dapat

menghubungkan nilai moral yang terkandung dalam novel dengan kehidupan

sehari-hari. Langkah kelima, peneliti menuliskan pada kolom materi standar atau

materi pembelajaran, peneliti menuliskan topik-topik yang akan diajarkan tetapi

juga berkaitan dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan

sebelumnya, misalnya pengertian novel, unsur instrinsik novel (tema, tokoh,

penokohan, latar, dan alur), dan juga pengertian dari konflik batin. Langkah

keenam, peneliti menentukan metode pembelajaran apa yang akan digunakan

dalam pembelajaran, di pembelajaran ini peneliti menerapkan model pembelajaran

kooperatif (cooperative learning). Langkah ketujuh, peneliti mulai menentukan

kegiatan pembelajaran, mulai dari kegiatan awal hingga kegiatan akhir untuk

tercapai kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. Pada pertemuan pertama

dalam kegiatan awal, peneliti menuliskan guru memberikan salam kepada siswa,

lalu guru menjelaskan SK, KD, dan tujuan pembelajaran pada hari itu, dalam

petemuan awal terdapat orientasi, apersepsi, dan motivasi. Selama orientasi guru

memusatkan perhatian siswa pada materi yang diajarkan dan memberikan ilustrasi

meng enai unsur instrinsik. Lalu apersepsi, guru memberikan gambaran atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

148

contoh kepada siswa, kemudian guru memberikan ilustrasi kotak pensil, siswa

menyebutkan apa saja bagian dalam dan bagian luar yang terdapat dalam kotak

pensil. Pada contoh kotak pensil, guru mengaitkan dengan unsur instrinsik novel.

Kemudian dalam motivasi, guru memberikan motivasi dan manfaat mempelajari

unsur instrinsik novel dan manfaat dalam kehidupan nyata dan kehidupan sehari-

hari.

Dalam kegiatan inti terdapat eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada

eksplorasi, siswa mencatat materi yang diberikan guru. Lalu, siswa membaca dan

memahami isi novel Ega karya Anggie M. Setelah itu, siswa mempelajari definisi

tema, tokoh, penokohan, alur, dan latar yang terdapat dalam cerpen dan

mengkaitkan definisi unsur instrinsik ke dalam kehidupan sehari-hari atau dunia

nyata. Kemudian siswa menganalisis secara individu novel Ega untuk

menentukan unsur tema, tokoh, penokohan, alur, dan latar yang terdapat dalam

novel Ega karya Anggie M. Pada elaborasi, siswa membentuk kelompok yang

beranggotakan 4-5 orang setiap kelompok. Lalu, siswa mendiskusikan secara

berkelompok hasil analisis setiap individu mengenai unsur tema, tokoh,

penokohan, alur dan latar dalam novel Ega karya Anggie M dan siswa

mendiskusikan manfaat mempelajari unsur instrinsik yng terdapat dalam novel

Ega karya Anggie M serta mengkaitkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kemudian, dalam konfirmasi guru memberikan umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk lisan dan tulisan kepada siswa dan menanyakan kepada

siswa materi yang belum dipahami. Pada kegiatan akhir, terdapat kesimpulan

refleksi, evaluasi dan tindak lanjut. Dalam kesimpulan, guru dan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

149

menyimpulkan materi tentang mengidentifikasi tema, tokoh, penokohan, alur dan

latar dalam novel Ega karya Anggie M. Lalu dalam refleksi, guru dan siswa

merefleksikan pembelajaran dengan membuat ringkasan mengenai pengguasaan

materi. Dalam evaluasi, guru memberikan post-test berkaitan dengan unsur

instrinsik yang dusah diberikan. Kemudian dalam tindak lanjut, guru memberikan

pekerjaan rumah (PR) kepada siswa berkaitan dengan unsur insitrinsk yang sudah

dipelajari

Pada pertemuan kedua, kegiatan awal yang terdiri dari orientasi, apersepsi,

dan motivasi. Guru meminta siswa mengumpulkan pekerjaan rumah (PR) yang

telah diberikan. Dalam orientasi, guru memusatkan perhatian siswa pada materi

lanjutan unsur instrinsik dan konflik batin. Dalam apersepsi, guru memberikan

ilustrasi seorang anak yang dibully oleh teman-temannya disekolah hingga

menyebabkan tidak mau berangkat sekolah kemudian mengkaitkannya dengan

konflik batin. Dalam motivasi, guru memberikan motivasi untuk mempelajari

unsur instrinsik dan konflik batin dalam kehidupan sehari-hari. Lalu, kegiatan inti

yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Dalam eksplorasi, guru dan

siswa bertanya jawab tentang materi sebelumnya, lalu guru menginstruksikan agar

duduk secara berkelompok untuk menganalisis konflik batin pada novel Ega

karya Anggie M. Dalam elaborasi, siswa diminta untuk mengidentifikasi konflik

batin yang dialami tokoh utama, lalu siswa melaporkan hasil analisis konflik batin

lalu kelompok lain menanggapi dan memberikan pertanyaan. Dalam konfirmasi,

guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dan guru bertanya tentang

materi yang belum dipahami siswa. Kemudian kegiatan akhir, terdapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

150

kesimpulan, refleksi, dan evaluasi. Dalam kesimpulan, guru dan siswa

menyimpulkan materi tentang mengidentifikasi unsur instrinsik dan konflik batin

yang terdapat dalam novel Ega karya Anggie M untuk mengkaitkan dengan

kehidupan sehari-hari sehingga dapat berguna dan bermanfaat bagi siswa. Dalam

refleksi, guru dan siswa melakukan refleksi terkait pembelajaran dengan membuat

ringkasan mengenai penguasaan materi. Dalam evaluasi, guru memberikan post-

test berkaitan dengan unsur instrinsik dan konflik batin. Langkah kedelapan,

peneliti menuliskan sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran, alat

peraga, media, dan bahan pembelajaran. Sumber belajar yang digunakan dalam

menganalisis unsur instrinsik dan ekstrinsik novel Ega karya Anggie M adalah

novel Ega karya Anggie M, Teori Pengkajian Fiksi karya Nurgiyantoro, dan

Memahami Cerita Rekaan karya Panuti Sudjiman. Kemudian, langkah

kesembilan, menentukan penilaian untuk tercapainya tujuan pembelajaran dan

kompetensi dasar. Dalam perencanaan ini, jenis penilaian yang digunakan adalah

penilaian tertulis. Dengan menerapkan tiga aspek penilaian, yaitu penilaian

kognitif, penilaian afektif, dan penilaian psikomotorik. Penilaian kognitif

digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam memahami materi yang

diberikan, penilaian afektif digunakan untuk menilai sikap yang ditunjukkan siswa

selama pembelajaran itu berlangsung, sedangkan penilaian psikomotorik

digunakan untuk menilai keberanian siswa mempresentasikan tugasnya di depan

kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

151

BAB V

PENUTUP

Ada tiga hal utama yang akan dikemukakan pada bab lima ini, yaitu

kesimpulan akhir penganalisisan, implikasi, dan saran.

5.1 Kesimpulan

Novel Ega karya Anggie mempunyai alur yang meliputi paparan,

rangsangan, gawatan, tikaian, rumitan, klimaks, leraian dan selesaian. Paparan

diawali dengan menceritakan tokoh utama yang bernama Ega. Ega adalah seorang

lelaki yang baru lulus SMA dan akan menjalani kehidupan sebagai mahasiswa di

Jakarta. Dalam perjalanannya mencari alamat yang diberikan oleh Pak Wira,

ternyata mempertemukannya dengan Pak Bos, Evan, Ryan dan Nami. Rangsangan

mulai tampak ketika rumah, Mama, dan Papanya terbakar, yang tersisa hanyalah

Kak Hana saja dan mereka pun tinggal di rumah tetangga. Gawatan dimulai ketika

Kak Hana meninggalkan Ega dirumah tetangganya, Ega memutuskan untuk hidup

dijalanan. Ega pun bertemu dengan Pak Wira yang menolongnya dan

membantunya melanjutkan sekolah dengan mencarikan beasiswa. Tikaian terjadi

pada diri Ega ketika Ega bertemu dengan Kak Hana, tetapi Ega berpura-pura tidak

mengenalinya dan beranggapan bahwa Kak Hana sudah meninggal. Rumitan

terjadi ketika ada konflik antara Ega dan Kak Hana, Kak Hana menemui Ega

kembali untuk menjelaskan dan meminta maaf tetapi Ega tidak

memperdulikannya dan menganggap kalau semuanya sudah selesai. Klimaks

terjadi ketika Ega masuk ke rumah sakit dan Kak Hana beserta suami dan anaknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

152

mengunjungi Ega kembali untuk menjelaskan kejadian sebenarnya tetapi Ega

merasa kesal dan mengusirnya. Leraian dimulai ketika Ega mulai memaafkan Kak

Hana. Kak Hana juga meminta Ega untuk tinggal bersamanya dan mencukupi

kebutuhannya sebagai wujud untuk menebus kesalahannya. Selesaian terjadi saat

ulang tahun Ega. Pak Bos, Bu Dian, Evan, Ryan, Nami, dan Kak Hana

memberikannya kado sebagai tanda kasih sayang mereka kepada Ega. Ega pun

tersadar bahwa masih ada yang peduli dengannya dan berjanji akan hidup dengan

baik.

Novel Ega karya Anggie M memiliki tokoh utama dan tokoh tambahan.

Tokoh utama dalam novel ini yaitu Helga Herlangga atau biasa dipanggil Ega.

Tokoh tambahan dalam novel ini yaitu Mama, Papa, Kak Hana sebagai kakaknya

Ega, Pak Wira, Pak Bos, Evan, Ryan, Nami dan Luna. Teknik penokohan yang

digunakan adalah teknik dramatik.

Novel Ega karya Anggie M mempunyai tiga latar yaitu latar tempat, latar

waktu, dan latar sosial. Latar tempat yang terdapat dalam novel Ega yaitu Dian

Shop, kampus, rumah, kantin, rumah sakit, dan bengkel. Latar waktu dalam

penceritaan novel Ega karya Anggie M adalah pada tahun 2009 ketika dia

memulai kehidupan menjadi mahasiswa. Waktu lima hari Ega ditinggalkan Kak

Hana di rumah tetangganya. Waktu dua bulan Ega hidup di jalanan. Waktu dua

tahun Ega kembali merasakan kesendirian ketika ditinggalkan oleh Pak Wira.

Ketika kehidupan Ega pada pagi, siang, sore, dan malam hari. Latar sosial yang

ditunjukan dalam novel Ega karya Anggie M adalah ketika Ega selalu terbayang

akan masa keluarganya bahkan dalam mimpi pun Ega selalu bermimpi tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

153

masa lalunya dan Ega selalu mengingat kata-kata Pak Wira untuk hidup dengan

baik.

Dalam meneliti novel Ega karya Anggie M, peneliti menggunakan

pendekatan struktural yang mengkaji alur, tokoh/penokohan, tema, dan latar.

Selain itu juga menggunakan pendekatan psikologi sastra yang ditinjau dari sisi

persepektif kepribadian humanistik Abraham Maslow. Peneliti menggunakan lima

teori kebutuhan untuk menganalisis konflik batin yang dialami tokoh utama Ega.

Ada lima teori kebutuhan yang peneliti gunakan, yaitu (1) kebutuhan fisiologis,

(2) kebutuhan akan keamanan, (3) kebutuhan akan cinta dan keberadaan, (4)

kebutuhan akan penghargaan, dan (5) kebutuhan akan aktualisasi diri.

Pertama, tidak terpenuhinya kebutuhan fisiologis yang dinyatakan bahwa

di dalam kehidupan Ega setelah dia kehilangan rumah dan orang tuanya, bahkan

Kak Hana kakaknya Ega pun pergi meninggalkan Ega. Ega harus hidup mandiri

pada saat dia masih kelas 1 SMP dan hidup di jalanan, makan dari sisa orang lain

dan mengemis. Kejadian kebakaran itu mengakibatkan Ega kehilangan rumah,

pakaian, buku, dan foto-foto kenangan keluarganya. Kedua, tidak terpenuhinya

kebutuhan rasa aman dinyatakan bahwa ketika Ega mengalami kecemasan dalam

dirinya, setiap bermimpi bahkan dalam bayangannya pun Ega selalu terngiang

dengan perkataan Mamanya yang mengatakan Ega adalah anak iblis. Ketiga, tidak

terpenuhinya kebutuhan rasa cinta dan memiliki dinyatakan bahwa Mamanya

yang dulu sangat menyayanginya tetapi sekarang malah membecinya. Keempat,

tidak terpenuhinya kebutuhan rasa penghargaan saat Ega merasa dipersalahkan

oleh Mamanyatanpa tahu kesalahannya. Kelima, tidak terpenuhinya kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

154

akan aktualisasi diri ketika Ega tidak berusaha menyelamatkan diri dari

kebakaran.

Kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi dalam hidup Ega menyebabkan

konflik batin. Konflik batin yang Ega alami yaitu (1) rasa sedih. Pertama, dalam

usia kelas 1 SMP Ega harus ditinggalkan sendiri oleh Kak Hana. Kedua, Ega

harus hidup dijalanan, makan dari sisa orang, mengemis, dan menjadikan emperan

toko sebagai atapnya. Ketiga, Ega harus merasakan sendiri lagi karena Pak Wira

meninggalkannya ke Bandung. Keempat, Ega merindukan keluarganya yang dulu,

keluarga yang penuh dengan kebahagiaan. (2) rasa takut karena setiap bermimpi

bahkan dalam bayangannya pun Ega selalu tergiang dengan perkataan Mamanya

yang mengatakan bahwa Ega anak iblis dan bersikap kasar kepada Ega untuk

mengusir Ega. (3) rasa tidak percaya diri karena Ega tidak memiliki harapan untuk

bertahan hidup, Ega bersikap pasrah dan tidak menyelamatan diri saat kebakaran

menimpa rumahnya dan (4) rasa marah karena Ega tidak terima jika kesulitan

yang terjadi dalam keluarganya adalah kesalahannya seperti yang dikatakan

Mamanya.

Hasil analisis tokoh penokohan, psikologi dan konflik batin tokoh utama

Ega dalam novel Ega karya Anggie M dapat digunakan sebagai bahan

pembelajaran sastra di SMA kelas XI karena memenuhi tiga aspek penting

sebagai bahan ajar, yaitu aspek bahasa, aspek psikologi, dan aspek latar belakang

budaya. Dari segi bahasa, novel Ega dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran

sastra di SMA. Hal ini didasarkan pada penggunaan bahasa sehari-hari yang

mudah dipahami. Dari segi perkembangan psikologi, novel Ega dapat digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

155

sebagai bahan pembelajaran di SMA. Hal itu dikarenakan novel Ega mengandung

nilai-nilai kehidupan dan pendidikan yang baik untuk siswa. Dari segi latar

belakang budaya siswa, novel Ega tepat jika digunakan untuk bahan pembelajaran

sastra di SMA karena tokoh yang dihadirkan merupakan sesuai dengan usia dan

menyadarkan pada sang pencipta.

Pembelajaran tersebut membutuhkan RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran) berdasarkan SK (Standar Kompetensi) dan KD (Kompetensi

Dasar) Salah satu KD yang dapat digunakan untuk pembelajaran adalah SK kelas

XI, yaitu memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan. KD

yang dapat dijadikan acuan adalah menganalisis unsur-unsur instrinsik dan

ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan.

5.2 Implikasi

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian terhadap novel Ega karya Anggie

M, dapat dikatakan bahwa novel ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran

sastra di SMA kelas XI semester I. Melalui analisis terhadap tokoh Ega, siswa

dapat diharapkan mampu menerapkan sikap positif dari tokoh utama yang selalu

optimis dan pantang menyerah.

5.3 Saran

Dari penelitian novel Ega karya Anggie M dapat disimpulkan bahwa novel

ini bisa digunakan sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester I.

Melalui analisis konflik batin tokoh Ega, siswa diharapkan mampu menerapkan

sikap positif dari tokoh utama yang selalu optimis dan pantang menyerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

156

Secara umum, bagi peneliti sastra, penelitian ini dapat dijadikan sebagai

masukan dalam meneliti novel, khususnya novel Ega karya Anggie M. Dengan

menemukan permasalahan yang lainya, novel ini dapat diangkat menjadi sebuah

penelitian sastra yang lebih baik. Bagi peneliti lain, novel Ega karya Anggie M

dapat dijadikan bahan referensi dalam penelitianya dan diharapkan dapat

dikembangkan serta ditinjau kembali baik dari segi sastra, psikologi sastra, dan

yang lainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

157

DAFTAR PUSTAKA

Anggie, M. 2013. Ega. Yogyakarta: Kana Media.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa: Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia.

Endraswara, Suwardji. 2013. Metodologi Penelitian Sastra: Epistemologi, Model,

Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta: CAPS.

Huda, Miftahul, M.Pd. 2012. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur,

dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Lestari, Elisabet Tri. “Analisis Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Ayah,

Mengapa Aku Berbeda? Karya Agnes Davonar dan Relevansinya sebagai

Materi Pembelajaran Sastra Indonesia di SMP Pendekatan Psikologi Sastra”.

Skripsi. Yogyakarta: PBSI, JPSI, FKIP,USD.

Minderop, Albertine. 2016. Psikologi Sastra. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor

Indonesia.

Mintasih, Wahyu. 2016. “Konflik Batin Tokoh Utama Pusparatri dalam Novel

Pusparatri: Gairah Tarian Perempuan Kembang Karya Nurul Ibad,MS dan

Relevansinya Sebagai Bahan Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XII

Semester 1 Suatu Tinjauan Psikologi Sastra”. Skripsi. Yogyakarta: PBSI,

JPSI, FKIP, USD.

Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Mulyasa, H.E. 2008. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,

Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Muslich, Masnur. 2007. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan): Dasar

Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada

University.

Pradopo, Rachnat Djoko. 2010. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan

Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rahmanto, B. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius.

Sjarkawi. 2006. Pembentukan Kepribadian Anak: Peran Moral, Intelektual,

Emosional, dan Sosial sebagai Wujud Intergitas Membangun Jati Diri.

Jakarta: Bumi Aksara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

158

Sudjiman, Panuti. 1988. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif

dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sumardjo, Jacob. 1984. Memahami Kesusastraan. Bandung: Penerbit Alumni.

Soeitoe, S. 1971. Kesehatan Mental. Djakarta: Bursa Buku.F.I.P.I.K.I.P.

Tjahjono, Liberatus Tengsoe. 1988. Sastra Indonesia Pengantar Teori dan

Apresiasi. NTT: Nusa Indah.

Wahyuningtyas, Sri & Santoso, Heru Wijaya. 2011. Sastra: Teori dan

Implementasi. Surakarta: Yuma Pusaka.

Waluyo, Herman J. 1994. Pengkajian Cerita Fiksi. Surakarta: Sebelas Maret

University Press.

Yudiono K.S. 2007. Pengantar Sejarah Sastra Indonesia. Jakarta: Grasindo.

Yudi, L Kristianto. 2016. “Analisis Konflik Batin Tokoh Utama Ayu Tu Novel

Cinta Berbunga di Lovina Karya Sunaryono Basuki KS dan Relevansinya

dalan Pembelajaran Sastra di SMP Kelas VIII Semester II Pendekatan

Psikologi Sastra”. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, JPSI, FKIP, USD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

159

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I SILABUS

LAMPIRAN II RPP

LAMPIRAN III MATERI PEMBELAJARAN

LAMPIRAN IV KUNCI JAWABAN

LAMPIRAN V RINGKASAN NOVEL

LAMPIRAN VI DATA PENILAIAN PRODUK RPP

LAMPIRAN VII RUBRIK PENILAIAN RPP

LAMPIRAN VIII TRIANGGULASI DATA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

159

Lampiran 1

SILABUS

Nama Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : XI/1

Standar Kompetensi : Membaca

7. Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pencapaian

Indikator

Pencapaian

Penilaian Contoh Soal Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

7.2 Menganalisis

unsur-unsur instrinsik

dan ekstrinsik novel

Indonesia/terjemahan

1. Ringkasan

novel Ega karya

Angge M.

2. Pengertian novel

dan unsur-unsur

instrinsik

2. Unsur-unsur

instrinsik novel

(tema, tokoh,

penokohan, alur,

1.Siswa memahami

pengertian novel

dan unsur instrinsik

2. Siswa membaca

ringkasan novel

Ega karya Anggie

M.

3.Siswa membe-

ntuk kelompok 4-5

orang setiap

1. Menganalisis 5

unsur instrisik

dalam novel

Ega karya

Anggie M.

2. Mengidentifikas

i konflik batin

tokoh utama

dalam novel

Ega karya

Jenis

Tugas

Tugas

kelompok.

Bentuk

Instrumen

Jawaban

singkat

1. Analisislah

unsur

instrinsik

yang

terkandung

dalam

novel Ega

karya

Anggie M.

2. Identifikasil

4 x 45

menit

1. Laptop,

LCD,

proyektor.

2. Buku

siswa.

3. Novel Ega

karya

Anggie M.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

160

latar) dan konflik

batin.

kelompok.

4. Siswa mengide-

ntifikasi unsur

tema, tokoh,

penokohan, alur,

dan latar dalam

novel Ega karya

Anggie M.

4. Siswa mengide-

ntifikasi konflik

batin yang

terkandung dalam

novel Ega karya

Anggie M.

5. Siswa mela-

porkan hasil

analisis instrinsik

dan konflik batin

Anggie M

3. Mengidentifikas

i nilai-nilai

moral yang

terkandung

dalam novel

Ega karya

Anggie M.

4. Menghubungka

n nilai-nilai

moral yang

terkandung

dalam novel

Ega karya

Anggie M

dengan

kehidupan

sehari-hari.

Uraian ah konflik

batin yang

dialami

tokoh

utama

dalam

novel Ega

karya

Anggie M.

3. Identifisika

silah nilai-

nilai moral

yang

terkandung

dalam

novel Ega

karya

Anggie M.

4. Hubungkan

lah nilai-

nilai moral

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

161

yang

terkandung

dalam

novel Ega

karya

Anggie M

dengan

kehidupan

sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

162

Lampiran 2

Rencana Pelaksanaan Pembeajaran

(RPP)

Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : XI/I

Standar Kompetensi : 7. Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan

Kompetensi Dasar : 7.2 Menganalisis unsur-unsur instrinsik dan ekstrinsik novel

Indonesia/terjemahan

Alokasi Waktu : 4 X 45 menit (2 x pertemuan)

I. Indikator

1. Menganalisis 5 unsur instrisik (tema, tokoh, penokohan, latar, dan alur) dalam novel

Ega karya Anggie M.

2. Mengidentifikasi konflik batin tokoh utama dalam novel Ega karya Anggie M

3. Mengidentifikasi nilai-nilai moral yang terkandung dalam novel Ega karya Anggie M.

4. Menghubungkan nilai-nilai moral yang terkandung dalam novel Ega karya Anggie M

dengan kehidupan sehari-hari.

II. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menganalisis 5 unsur instrisik (tema, tokoh, penokohan, latar, dan alur)

dalam novel Ega karya Anggie M.

2. Siswa dapat mengidentifikasi konflik batin tokoh utama dalam novel Ega karya

Anggie M

3. Siswa dapat mengidentifikasi nilai-nilai moral yang terkandung dalam novel Ega

karya Anggie M.

4. Siswa dapat menghubungkan nilai-nilai moral yang terkandung dalam novel Ega

karya Anggie M dengan kehidupan sehari-hari.

III. Materi Pembelajaran

- Pengertian novel dan unsur instrinsik (terlampir)

- Unsur instrinsik novel (tema, tokoh, penokohan, latar, dan alur) dan konfik batin

(terlampir)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

163

- Ringkasan novel Ega karya Anggie M (terlampir)

IV. Model dan Metode Pembelajaran

- Model Pembelajaran

Cooperative Learning

V. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan 1

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Kegiatan Awal

1. Guru memberikan salam kepada siswa.

2. Guru menyiapkan siswa untuk siap

belajar (berdoa).

3. Guru menjelskan SK, KD, dan tujuan

pembelajaran

Orientasi

4. Guru memusatkan perhatian siswa pada

materi yang akan diajarkan dan

memberikan ilustrasi mengenai unsur

instrinsik.

Apersepsi

5. Guru memberikan gambaran atau

contoh kepada siswa, kemudian guru

memberikan ilustrasi kotak pensil,

siswa menyebutkan apa saja bagian

dalam dan bagian luar yang terdapat

dalam kotak pensil. Pada contoh kotak

pensil, guru mengaitkan dengan unsur

instrinsik novel

Motivasi

6. Guru memberikan motivasi dan manfaat

mempelajari unsur instrinsik novel dan

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

164

manfaat dalam kehidupan nyata dan

kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Siswa mencatat materi yang diberikan

Guru

b. Siswa membaca dan memahami isi

novel Ega karya Anggie M.

c. Siswa mempelajari definisi tema, tokoh,

penokohan, alur, dan latar yang terdapat

dalam cerpen dan mengkaitkan definis

unsur instrinsik kedalam kehidupan

sehari-hari atau dunia nyata.

d. Kemudian siswa menganalisis secara

individu novel Ega untuk menentukan

unsur tema, tokoh, penokohan, alur, dan

latar yang terdapat dalam novel Ega

karya Anggie M.

e. Siswa bertanya kepada guru berkaitan

dengan unsur tema, tokoh, penokohan,

alur, latar dan mengkaitkannya dengan

kehidupan sehari-hari

Elaborasi

f. Setelah siswa menganalisis tema, tokoh,

penokohan, alur, dan latar. Guru

membentuk kelompok yang

beranggotakan 4-5 orang setiap

kelompok.

g. Siswa mendiskusikan secara

berkelompok hasil analisis setiap

individu mengenai unsur tema,toko,

penokohan, alur dan latar dalam novel

Ega karya Anggie M.

70 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

165

h. Siswa mendiskusikan manfaat

mempelajari unsur instrinsik yng

terdapat dalam novel Ega karya Anggie

M serta mengkaitkannya dalam

kehidupan masing-masing siswa.

i. Guru memberikan instruksi agar tugas

kelompok dipersentasikan

Guru memberikan contoh pemodelan

novel Ega karya Anggie M yang

sebelumnya sudah dianalisis.

j. Guru memberikan contoh pemodelan

novel Ega karya Anggie M yang

sebelumnya sudah dianalisis.

Konfirmasi

k. Guru memberikan umpan balik positif

dan penguatan dalam bentuk lisan dan

tulisan kepada siswa.

l. Guru bertanya tentang materi yang

belum diketahui siswa

Kegiatan

Akhir

Kesimpulan

Guru dan siswa menyimpulkan materi

tentang mengidentifikasi unsur tema,

tokoh, penokohan, alur, dan latar dalan

novel Ega karya Anggie M.

Refleksi

Guru dan siswa melakukan refleksi terkait

pembelajaran dengan membuat ringkasan

mengenai penguasaan materi.

Evaluasi

Sebelum mengakhiri pemblajaran, Guru

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

166

memberikan post-test berkaitan dengan

unsur tema, tokoh, penokohan, alur, dan

latar yang sudah diberikan.

Tindak Lanjut

Guru memberikan pekerjaan rumah (PR)

kepada siswa berkaitan dengan unsur

instrinsik yang sudah dipelajari.

Pertemuan II

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Kegiatan Awal 1. Guru memberkan salam kepada siswa.

2. Guru menyiapkan siswa untuk siap

belajar (berdoa)

3. Guru meminta siswa untuk

mengumpulkan tugas rumah yang telah

diberikan pada pertemuan pertama.

Orientasi

4. Guru memusatkan perhatian siswa pada

materi yang akan diajarkan dan

memberikan ilustrasi mengenai materi

lanjutan unsur instrinsik dan konflik

batin

Apersepsi

5. Guru memberikan penjelasan tentang

gambar awal mengenai unsur instrinsik

novel. Kemudian guru memberikan

ilustrasi seorang anak yang dibully oleh

teman-temannya di sekolah hingga

menyebabkan tidak mau berangkat

sekolah. Pada contoh itu, guru

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

167

mengkaitkannya dengan konflik batin.

Motivasi

6. Guru memberikan motivasi

mempelajari unsur instrinsik dan

manfaat konflik batin dalamkehidupan

nyata dan sehari-hari

Kegiatan Inti Eksplorasi

a. Guru dan siswa bertanya jawab

mengenai materi sebelumnya yang telah

dipelajari agar pemahaman tentang

unsur instrinsik lebih baik.

b. Guru memberikan instruksi agar duduk

bersama kelompoknya dan

mempersiapkan untuk menganalisis

konflik batin.

Elaborasi

c. Siswa mendiskusikan secara

berkelompok hasil analisis konflik batin

dalam novel Ega karya Anggie M.

d. Semua kelompok wajib melaporkan

tugasnya terkait menganalisis konflik

batin novel Ega karya Anggie M.

e. Guru memberikan instruksi agar siswa

yang lain menanggapi atau memberi

pertanyaan atas persentasi tiap

kelompok

Konfirmasi

f. Guru memberikan umpan balik positif

dan penguatan dalam bentuk lisan dan

tulisan kepada siswa.

g. Guru bertanya tentang materi yang

belum diketahui siswa

70 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

168

Kegiatan

Akhir

Kesimpulan

Guru dan siswa menyimpulkan materi

tentang mengidentifikasi unsur instrinsik

dan konflik batin yang terdapat dalam

novel Ega dan guru membrikan

kesimpulan dengan mengkaitkan dengan

kehidupan nyata atau kehidupan sehari-

hari sehingga dapat berguna dan

bermanfaat bagi siswa.

Refleksi

Guru dan siswa melakukan refleksi terkait

pembelajaran dengan membuat ringkasan

mengenai penguasaan materi.

Evaluasi

Sebelum mengakhiri pembelajaran, guru

memberikan post test berkaitan dengan

materi unsur instrinsik dan konflik batin.

10 menit

VI. Media Pembelajaran

1. Buku siswa

2. Rangkuman materi

3. Ringkasan novel Ega karya Anggie M

4. Alat: LCD, Power Point

VII. Sumber:

- Anggie, M. 2013. Ega. Yogyakarta: Kana Media.

- Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada

University.

- Sudjiman, Panuti. 1988. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

VIII. Penilaian

Jenis tes : tertulis

Bentuk tes: Uraian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

169

Kerjakan soal di bawah ini!

1. Analisislah 5 unsur instrinsik yang terkandung dalam novel Ega karya Anggie

M! (skor 5)

2. Identifikasilah konflik batin yang terkandung dalam novel Ega karya Anggie

M ! (skor 5 )

Rubrik Penilaian

No Kriteria Penilaan Skor

1 Menganalisis 5 unsur instrinsik novel Ega karya

Anggie M

5

Menganalisis 4 unsur instrinsik novel Ega karya

Anggie M

4

Menganalsis 3 unsur instrinsik novel Ega karya

Anggie M

3

Menganalisis 2 unsur instrinsik novel Ega karya

Anggie M

2

Menganalisis 1 unsur instrinsik novel Ega karya

Anggie M

1

2 Mengidentifikasi konflik batin novel Ega karya

Anggie M dengan lengkap dan menggunakan

bahasa yang baik dan benar.

5

Mengidentifikasi konflik batin novel Ega karya

Anggie M dengan lengkap dan tidak

menggunakan bahasa yang baik dan benar.

4

Mengidentifikasi konflik batin novel Ega karya

Anggie M dengan tidak lengkap tetapi

menggunakan bahasa yang baik dan benar.

3

Mengidentifikasi konflik batin novel Ega karya

Anggie M dengan tidak lengkap dan tidak

menggunakan bahasa yang baik dan benar.

2

Tidak mengidentifiikasi konflik batin novel Ega

karya Anggie M dengan lengkap dan

menggunakan bahasa yang baik dan benar.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

170

Pedoman Penilaian

Skor = jumlah pemerolehan angka seluruh aspek

Nilai =

1. Aspek Afektif

Mata Pelajaran : ..............................................

Kelas/Semester : ..............................................

Tahun Ajaran : ..............................................

Waktu Pengamatan : ..............................................

Kriteria yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah menunjukkan tanggung jawab dan

disiplin dalamberinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan jangkauan pergaulan.

Rubrik Penilaian

Indikator Selalu Sering Tampak Belum

Tampak

Keterangan

(4) (3) (2) (1)

Siswa mampu menunjukkan

sikap tanggung jawab dalam

mengidentifikasi unsur

instrinsik dan konflik batin

novel Ega.

Siswa mampu menunjukan

sikap disiplin dalam

mengerjakan tugas unsur

instrinsik dan konflik batin

dengan baik

Pedoman Penilaian

Skor = jumlah pemerolehan angka seluruh aspek

Nilai =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

171

2. Aspek Psikomotorik

Kriteria Penilaian

Deskripsi Pelaksanaan Skor

Media Presentasi Kelengkapan Isi Pemahaman

a. Media

yang

digunakan

sangat

menarik

a. Mempersentasikan

dengan intonasi yang

sangat jelas

a. Kelengkapan

isi yang

dipaparkan

sangat

lengkap

a. Kemampuan

menanggapi

presentasi

kelompok

lain dengan

baik

5

b. Media

yang cukup

menarik

b.Mempersentasikan

dengan intonasi cukup

jelas

b.Kelengkapanisi

yang dipaparkan

lengkap

b.Kemampuan

menanggapi

presentasi

kelompok lain

baik

3

c. Media

yang

digunakan

kurang

menarik

c.mempresentasikan

dengan intonasi yang

kurang jelas

c. kelengkapan

isi yang

dpaparkan

kurang lengakap

c.kemampuan

menanggapi

kelompok lain

cukup baik

2

Skor

Maksimal

10

Rubrik Penilaian

Nama Media Presentasi Kelengkapan Isi Pemahaman Total Skor

Sari

Ratih

Dst

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

172

Pedoman Penilaian

Skor = jumlah pemerolehan angka seluruh aspek

Nilai =

Mengetahui, Yogyakarta, Oktober 2017

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

(.....................) (Sisillia Yossy)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

173

Lampiran 3

Materi Pembelajaran

Pengertian Novel

Novel berasal dari bahasa latin yaitu novellus. Kata baru dikaitkan dengan kenyataan

bahwa novel merupakan jenis cerita fiksi yang muncul belakangan dibandingkan cerita

pendek dan roman. Suasana yang digambarkan dalam novel adalah sesuatu yang realistis dan

masuk akal. Kehidupan yang dilukiskan bukan hanya kelebihan dari tokoh tersebut tetapi

juga kekurangannya (Waluyo, 1994:37).

Unsur-unsur instrinsik yang terkandung dalam novel

a. Tema adalah alasan pengarang mengemukakan gagasan, ide atau pilihan utama yang

mendasar suatu karya sastra (Sudjiman, 1988:50).

b. Tokoh adalah pelaku atau aktor dalam sebuah cerita sejauh ia oleh pembaca dianggap

sebagai tokoh konkret dan individual (Hartoko dan Rahmanto, 1986: 144). Sedangkan

menurut Sudjiman (1990: 79)), tokoh adalah adalah individu rekaan yang mengalami

peristiwa atau berlakuan di dalam berbagai peristiwa dalam cerita, tokoh di bedakan

menjadi tokoh sentral dan tokoh bawahan.

1. Tokoh sentral/utama adalah tokoh yang memegang peran pimpinan. Ia bahkan

menjadi pusat sorotan dalam kisahan. Tokoh utama dapat juga ditentukan dengan

memperhatikan hubungan antartokoh. Tokoh utama merupakan tokoh yang banyak

diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupaun yang dikenai kejadian (peristiwa

yang terjadi).

2. Tokoh bawaan/tambahan adalah tokoh yang tidak sental kedudukannya didalam cerita

tetapi kehadirannya sangat diperlukan untuk menunjang atau mendukung tokoh

utama. Tokoh bawahan yang sebenarnya sulit disebut tokoh karena ia boleh dikatakan

tidak memegang peran di dalam cerita.

c. Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan

dalam sebuah cerita (Nurgiyantoro, 2010: 165), sementara itu menurut Sudjiman (1990:

61) penokohan dalam perwatakan dan penciptaan citra tokoh dalam karya sastra. Watak

tokoh dapat diungkap melalui (a) tindakan, (b) perkataan, (c) pikiran, (d) penampilan

fisik, dan (e) apa yang dikatakan dan dipikirkan tokoh tentang diri sendiri.

d. Latar adalah landas tumpu menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan

lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan (Abrams dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

174

Nurgiyantoro, 1995: 216). Sudjiman (1988: 44), juga berpendapat bahwa latar adalah

segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan

suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra membangun latar cerita. Latar

terdiri dari tiga unsur, yaitu tempat waktu dan sosial. Ketiga unsur latar tersebut salilng

berkaitan dan saling mempengaruhi satu yang lainnya. Latar berfungsi untuk

mempertegas jalannya cerita.

e. Alur adalah rangkaian peristiwa dalam sebuah novel untuk mengembangkan jalan cerita

dan merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk karena sebab-akibat.

Konflik batin

Konflik batin adalah pertarungan individual yang terjadi dalam batin manusia itu sendiri.

Konflik ini akan membuat sebuah keputusan atau ketetapan, terjadilah pertentangan

antara kekuatan keberanian dan kekuatan, kebijakan dan kejahatan, kejujuran dan

kecurangan, dan sebagainya (Tjahjono, 1987: 113). Sedangkan menurut Baribin (1985:

62), konflik internal atau kejiwaan adalah konflik yang terjadi dalam hati, jiwa seorang

tokoh cerita yang dialami manusia dengan dirinya sendiri. Konflik batin mengarah pada

suatu individu dimana terjadi pergulatan batin dalam dirinya yang dihasilkan dari luar

maupun dari dalam dirinya sendiri. Konflik bisa terjadi karena masalah internal

seseorang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

175

Lampiran 4

Kunci Jawaban

1. 5 unsur instrinsik

a. Tema

Tema adalah alasan pengarang mengemukakan gagasan, ide atau pilihan utama

yang mendasar suatu karya sastra (Sudjiman, 1988:50).

b. Tokoh

Tokoh adalah pelaku atau aktor dalam sebuah cerita sejauh ia oleh pembaca

dianggap sebagai tokoh konkret dan individual (Hartoko dan Rahmanto, 1986:

144). Sedangkan menurut Sudjiman (1990: 79)), tokoh adalah adalah individu

rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan di dalam berbagai peristiwa

dalam cerita, tokoh di bedakan menjadi tokoh sentral dan tokoh bawahan.

c. Penokohan

Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang

ditampilkan dalam sebuah cerita (Nurgiyantoro, 2010: 165), sementara itu

menurut Sudjiman (1990: 61) penokohan dalam perwatakan dan penciptaan citra

tokoh dalam karya sastra. Watak tokoh dapat diungkap melalui (a) tindakan, (b)

perkataan, (c) pikiran, (d) penampilan fisik, dan (e) apa yang dikatakan dan

dipikirkan tokoh tentang diri sendiri.

d. Latar

Latar adalah landas tumpu menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu,

dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan

(Abrams dalam Nurgiyantoro, 1995: 216). Sudjiman (1988: 44), juga berpendapat

bahwa latar adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan

dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra

membangun latar cerita. Latar terdiri dari tiga unsur, yaitu tempat, waktu dan

sosial. Ketiga unsur latar tersebut salilng berkaitan dan saling mempengaruhi satu

yang lainnya. Latar berfungsi untuk mempertegas jalannya cerita.

e. Alur

Alur adalah rangkaian peristiwa dalam sebuah novel untuk mengembangkan jalan

cerita dan merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk karena sebab-

akibat. Alur terdapat tiga jenis, yaitu maju, mundur, dan campuran (maju

mundur).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

176

Konflik batin

Konflik batin adalah pertarungan individual yang terjadi dalam batin manusia itu

sendiri. Konflik ini akan membuat sebuah keputusan atau ketetapan, terjadilah

pertentangan antara kekuatan keberanian dan kekuatan, kebijakan dan kejahatan,

kejujuran dan kecurangan, dan sebagainya (Tjahjono, 1987: 113). Sedangkan menurut

Baribin (1985: 62), konflik internal atau kejiwaan adalah konflik yang terjadi dalam

hati, jiwa seorang tokoh cerita yang dialami manusia dengan dirinya sendiri. Konflik

batin mengarah pada suatu individu dimana terjadi pergulatan batin dalam dirinya

yang dihasilkan dari luar maupun dari dalam dirinya sendiri. Konflik bisa terjadi

karena masalah internal seseorang.

2. Unsur instrinsik Novel Ega

Pertama, tema yang terdapat dalam novel Ega adalah berkaitan dengan keluarga, karena

pada novel ini menceritakan tentang permasalahannya bersama keluarganya. Kedua,

tokoh dalam novel Ega karya Anggie M adalah Ega, Pak Bos, PakWira, Evan, Ryan,

Mama, Papa, Kak Hana, Andi, Nami, dan Luna. Tokoh utama dalam novel ini adalah

Ega, sedangkan tokoh tambahan dalam novel ini adalah Pak Bos, PakWira, Evan, Ryan,

Mama, Papa, Kak Hana, Andi, Nami, dan Luna. Ketiga, penokohan dalam novel Ega

karya Anggie M adalah Ega memiliki karakter baik, mandiri, cuek, dan pantang

menyerah. Pak Bos memiliki karakter baik hati, sabar, bijaksana, penuh pengertian,

humoris, dan penyayang. Pak Wira memiliki kriteria baik, keras, tegas, penyayang, dan

ikhlas. Evan memiliki kriteria baik, peduli, perhatian, dan usil. Ryan memiliki kriteria

baik, setia kawan, dan cerewet. Mama memiliki kriteria kasar, plin plan, dan senang

menuduh. Papa memiliki kriteria penyayang, bertanggung jawab, dan sabar. Kak Hana

memiliki kriteria penyayang, bertanggung jawab, lemah lembut, dan tegar. Andi

memiliki kriteria baik, sabar, dan suka menolong. Nami memiliki kriteria baik, peduli

dan setia. Luna memiliki kriteria pemalu, tertutup, dan ceroboh. Keempat, latar yang

terdapat dalam novel Ega karya Anggie M terbagi menjadi tiga unsur yaitu latar tempat,

latar waktu, dan sosial. Latar tempat dalam novel Ega terjadi di Dian shop, kampus,

rumah, kantin, rumah sakit, dan bengkel. Latar waktu yang terdapat dalam novel Ega

menunjukkan pada waktu siang hari, pagi hari, malam hari, dan sore hari. Latar sosial

yang terdapat dalam novel Ega adalah Ega selalu terbayang dengan masa lalunya yang

membuat Ega tidak bisa tidur dengan nyenyak tetapi, pada akhirnya Ega mampu

memaafkan semua orang yang meninggalkan Ega termasuk Mamanya yang sudah tiada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

177

dan mau menerima Kak Hana kembali sehingga Ega bisa hidup dengan baik. Kelima,

alur yang digunakan dalam novel Ega karya Anggie M adalah alur campuran atau maju

mundur, karena dalam novel ini Ega mengingat kembali kejadian masa lalu, setelah itu

Ega menceritakan kembali kehidupannya saat ini.

Konflik batin yang dialami Ega adalah ketika hal yang tidak diinginkan terjadi pada

keluarganya. Mama yang dulu menyayanginya, kini membenci Ega. Mama juga

membunuh Papa. Kak Hana yang sangat ia percayai juga meninggalkannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

178

Lampiran 5

Ringkasan Novel

Siang itu cuaca sangat panas. Perjalanan dari Bekasi sampai Pulo Gadung memakan

waktu kurang lebih dua jam. Ega baru saja lulus SMA dengan nilai yang cukup memuaskan.

Dia juga berhasil memperebutkan beasiswa dari salah satu perusahaan besar di Indonesia.

Selama empat tahun, perusahaan itu akan mengirim lima juta setiap tahunnya ke rekening

dengan syarat IP tidak boleh kurang dari 2,75.

Dian Shop

Jln. Pemuda, No. 17, Rawamangun, Jakarta

Alamat itu tertulis d secarik kertas yang dipegang. Ega sama sekali tidak tahu di mana

letak alamat itu. Setahun lalu, Pak Wira memberikan alamat ini kepadanya. Kalau dia

membutuhkan bantuan, dia boleh mencari “Pak Bos” di toko itu. Pak Bos adalah sahabat baik

Pak Wira yang sudah bertahun-tahun menikah, tapi belum memliki anak. Kata Pak Wira,

lelaki yang dipanggil “Bos” ini pasti akan bersikap baik kepadaku. Dian Shop terletak di

antara deretan ruko, tepat beberapa meter di hadapannya. Ega mendorong pintu kaca toko.

Udara dingin AC di ruangan itu langsung menyambut. Rasanya seperti menemukan oase di

gurun pasir.

Saat Pak Bos menemuinya dan menebak namanya, Ega hanya membalas dengan

anggukan. Tidak ada yang salah, namanya Helga Herlangga dan memang biasa dipanggil

Ega. Lelaki di hadapannya itu langsung memeluknya sampai Ega nyaris kehabisan napas. Pak

Bos mempersilahkan Ega untuk tinggal di toko itu bersama dengan Evan.

Lamunannya buyar saat mencium aroma telur dadar yang membuatnya menarik diri

untuk beranjak dan mengintip keluar. Evan sedang membelakanginya diseberang ruangan,

tepat di sebelah kamar mandi. Tempat itu bisa disebut dapur karena ada satu kompor di atas

meja kayu dan beberapa alat makan tergeletak begitu saja di sebelahnya. Pintu kamar berderit

saat dibukanya. Evan menoleh dan langsung menyambut Ega dengan senyum khasnya yang

luar biasa sempurna. Ega dan Evan merupakan satu falkutas, Evan di jurusan Ilmu

Komunikasi, sedangkan Ega di jurusan Hubungan Internasional.

Saat PKA (Perkenalan Kuliah Awal) hari pertama, tiba-tiba ada seseorang yang

mendekati dan langsung mengajaknya berkenalan. Dia bernama Ryan. Ega pun membalas

uluran tangannya sambil menyebutkan nama panggilannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

179

Saat Ega melangkah sendirian di koridor, lagi-lagi ada sesuatu yang menganggunya.

Ega melihat wanita itu lagi, wanita yang berdiri di sebelahnya waktu di busway. Wanita itu

melirik Ega sekilas dan sepertinya dia juga masih mengenali wajah Ega. Di luar dugaan, Ega

pikir dia akan pasang wajah jutek, tapi dia malah mengumbar senyum.

Wanita bernama Nami itu menatap Ega dengan wajah mengerucut penuh selidik.

Menanyakan siapa namanya tanpa ada kesan ramah sama sekali karena Ega tidak menjawab

pertanyaanya. Wanita berjilbab yang tubuhnya lebih tinggi dari Ega itu sudah pergi semenit

yang lalu, tapi Evan masih saja menggelayutkan lengan di pundak Ega sambil sesekali

membalas sapaan anak-anak 2009 yang lain. Ega meliriknya jengkel sampai akhirnya dia

sadar dengan tatapan kesal Ega, lalu menurunkan tangannya sambil nyengir.

Hari ketiga PKA, Ega bangun lebih dulu dari Evan, tepatnya Ega terbangun karena

mimpi buruk pukul 03.00 dan tidak bisa menyambung tidur lagi. Sejak Pak Wira pergi sekitar

dua tahun lalu, Ega sudah semakin terbiasa dengan keheningan. Pikiran kosong membuatnya

sekelebat masa lalu kembali melintas di benak, masa lalu yang tidak pernah berhasil Ega

singkirkan dari kepalanya.

Pertama kali Ega menyadari ada yang tidak beres dengan Mama adalah saat kelas 1

SMP. Ega melihat Mama berdebat dengan Papa di ruang makan. Dulu keluarga mereka tidak

seperti itu. Keluarga mereka bahagia, tapi semuanya berubah sejak usaha Papa tidak

mengalami kemajuan, keuangan keluarga semakin sulit, dan utang menumpuk. Mama dan

Papa semakin sering bertengkar, saling menyalahkan tanpa memedulikan dampaknya kepada

Ega dan Kak Hana. Mama menjadi sering menangis sendiri. Dia mulai tidak peduli kepada

Ega dan yang lebih parah lagi, Mama jadi ketakutan melihat Ega.

Waktu itu Ega memang tidak begitu mengerti, tapi sekarang Ega tahu apa yang

terjadi. Kak Hana, satu-stunya kakaknya, pernah menceritakan tentang pernikahan Mama dan

Papa yang ditentang keluarga dan keadaan Mama yang sudah pernah berkonsultasi kepada

psikolog. Mama mengalami guncangan jiwa. Dia menuduh Papa selingkuh, menuduh Kak

Hana hamil di luar nikah, menuduh semua tetangga bergunjing tentangnya, dan menuduh Ega

memakai narkoba sampai kemudian dia takut melihat Ega dan menganggap Ega jelmaan

iblis. Dia menyesal telah melahirkan Ega. Semua penyesalan itu dirasakannya saat tekanan

hidup menghimpit keluarga kami. Dia menyesali hidup yang telah dipilihnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

180

Sekitar pukul 8 malam, Papa akhirnya pulang. Papa dan Mama kembali bertengkar.

Ega masuk ke kamar dan sama sekali tidak ingin menyimak sumpah serapah dan kata-kata

makian yang meluncur bergantian dari mulut mereka.

Keadaan di bawah kelihatannya semakin parah. Terdengar suara gaduh benda-benda

dilemparkan, berjatuhan dan pecah. Ega merasa harus keluar dan melakukan sesuatu. Suasana

perlahan mulai hening, Ega pun mulai berani menuruni anak tangga. Perasaannya tidak

menentu. Ega mempercepat langkah sambil memandang sekeliling ruang tengah yang cukup

lebar. Lantai yang dipijak seolah terperosok saat matanya menangkap Mama memegang

pisau yang berlumuran darah di depan tubuh Papa yang terbaring kaku. Papa sudah tidak

bergerak lagi, tapi Mama kembali menikamkan pisaunya sambil tertawa tanpa suara dengan

air mata.

Kak Hana pergi mencari bantuan. Ega ingin menyusulnya karena Ega benar-benar

takut berada di situ tetapi Ega tidak bisa bergerak, sekujur tubuhnya terasa lemas. Saat itu

Ega melihat Mama berdiri, tapi Mama tidak menghampiri Ega. Mama bahkan tidak

memandangnya. Dia melangkah lunglai menuju dapur. Ega tidak tahu apa yang

dilakukannya. Beberapa saat kemudian, asap mengepul dari dapur dan mulai memenuhi

ruangan. Mama membakar rumah mereka.

Saat Ega tersadar, Ega sudah berada di rumah tetangga yang mana dan siapa

namanya. Langit di luar sudah terang. Kak Hana duduk di sampingnya dan sepertinya orang-

orang sibuk sekali di luar sana. Semua bagian rumah nyaris terbakar habis bersama dengan

semua pakaian, buku, dan foto-foto kenangan keluarga mereka, terutama Papa dan Mama.

Hari kelima sejak Ega tinggal di rumah tetangganya, Ega keluar tanpa mengucapkan

apapun, bahkan tidak mengucapkan terima kasih. Ega pergi begitu saja dan berlari mengejar

sesuatu yang bayangannya pun bahkan sudah tak terlihat lagi. Ega mencari sosok Kak Hana

yang akan tersenyum kepadanya sambil berkata, “Semuanya pasti akan baik-baik saja.” Tapi

kini Kak Hana sudah pergi, hilang entah kemana dan Ega sudah tidak bisa kembali lagi. Ega

tidak punya tempat untuk pulang. Saat itu dia pikir, kali ini dia benar-benar sendirian.

Ega terus mencoba meyakinkan diri kalau dia akan baik-baik saja. Ega hidup di jalan,

makan dari sisa orang lain, mengemis, menjadikan emperan toko sebagai atapku. Ega tidak

menangis lagi karena itu percuma dan buang-buang tenaga. Pada akhirnya, hanya Ega sendiri

yang peduli dengan dirinya sendiri. Ega tidak pernah memikirkan keluarganya. Ega sudah

muak menjadi korban dari semua ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

181

Hampir dua bulan Ega hidup dengan kondisi seperti itu. Hingga akhirnya Ega

memutuskan untuk mencopet, tapi gagal. Pertama kali mencoba, Ega langsung ditangkap dan

dihajar. Namun, seseorang membelanya. Dia mengajak Ega tinggal bersamanya di sebuah

bengkel. Itu pertama kalinya Ega tidur dengan bantal sejak hidup di jalan. Dia lelaki luar

biasa. Ega memanggilnya Pak Wira.

Pak Wira membantu Ega mencarikan beasiswa agar Ega bisa kembali sekolah. Dia

punya seorang teman yang bekerja di dinas pendidikan. Dia membuatkan proposal dengan

melampirkan prestasi Ega hingga akhirnya Ega berhasil melanjutkan sekolah dengan

mengandalkan beasiswa dari pemerintah daerah. Ega mempertahankan setiap nilai mata

pelajarannya agar tetap di atas rata-rata. Ega mendapatkan biaya sekolah sampai tamat SMA.

Awal semester kelas I SMA, Pak Wira pergi ke Bandung, ke tempat keluarganya. Ega

hidup sendirian lagi. Pada saat bersamaan, sekolah merekomendasikannya untuk

memperebutkan beasiswa dari salah satu perusahaan minyak terbesar di Indonesia. Dari

sekian banyak peserta tes, hanya beberapa orang yang akan terpilih mendapatkan biaya untuk

melanjutkan ke perguruan tinggi selama empat tahun. Ega adalah salah satunya di antara

mereka.

Ketika Ega sedang duduk di kursi kasir, HP Pak Bos berdering. Dia kemudian keluar

dari toko. Hampir bersamaan saat dia keluar, seorang wanita masuk ke toko diikuti bocah

laki-laki. Mereka berjalan ke salah satu lorong. Tidak lama kemudian, wanita itu

menghampiri Ega sambil membawa tisu, permen, cokelat, dan minyak kayu putih. Seperti

biasa, tanpa bicara apapun Ega langsung menghitung belanjaan dan membiarkannya

menunggu.

Wanita itu menatapnya dan memanggil namanya. Ega pun mendongak dan tidak

butuh waktu lama untuk mengenali wajah itu. Wanita itu adalah Kak Hana, satu-satunya

saudara kandungnya yang dulu pernah Ega anggap kakak terbaik di dunia. Dia yang dulu

pernah bilang kalau semuanya akan baik-baik saja. Dia yang dulu pernah pergi meninggalkan

Ega tanpa mengatakan apapun. Dan sekarang, sepertinya dia menjalani kehidupan yang

bahagia. Kak Hana bahkan sudah punya anak yang tampak sangat sehat.

Perlahan Kak Hana mulai berbalik dan menggandeng tangan anaknya. Dia masih

memandang Ega dengan matanya yang berair. Kak Hana masih berharap Ega mengenalinya.

Ega sama sekali tidak berniat memanggilnya meskipun dia masih menatap Ega lewat kaca

etalase. Apa pun yang dia katakan tidak akan mengubah keadaan. Ega akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

182

meninggalkannya, sama seperti yang dia lakukan kepada Ega. Ega berharap dia merasakan

kepedihan, sakit hati, dan penyesalan seumur hidup.

Pak Bos kembali ke toko dengan wajah basah. Dia pun mengatakan bahwa Pak Wira

meninggal. Ega pun meninggalkan meja kasir. Sekujur tubuhnya menggigil seperti retak dan

akan roboh seketika. Ega merasa lelah. Kakinya lemas dan Ega tidak bisa mencegah saat

tubuhnya jatuh. Ega tahu ada orang lain yang baru saja masuk ke toko dan Ega juga tahu

waktu Pak Bos berteriak panik. Pandangannya semakin gelap, tidak terlihat apa-apa, dan

tidak terdengar apa-apa.

Perlahan Ega mulai sadar kalau Ega tidak sedang berada di kamarnya. Ruangan yang

tidak dia kenal ini adalah rumah sakit. Pak Bos, Evan, Ryan dan Nami bergantian

menjaganya. Kak Hana beserta suami dan anaknya pun datang untuk menjenguk Ega. Kak

Hana mulai meminta maaf kepada Ega atas kesalahannya meninggalkan Ega, namun Ega

tidak memperdulikannya. Dia pun mulai menjelaskan kejadian apa yang sebenarnya terjadi

sehinga membuat dia tidak pulang.

Saat Kak Hana hendak pulang, dia ditabrak oleh Andi yang kini jadi suaminya. Andi

pun membawanya ke rumah sakit. Kak Hana menceritakan apa yang terjadi dalam keluarga,

dia menceritakan kalau tidak punya rumah. Andi menawarkan kak Hana bekerja sebagai

office girl. Kak Hana berpikir Ega akan baik-baik saja bersama Bu Yuni tetangggaku.

Sebulan setelahnya, Kak Hana bermaksud menjeput Ega karena dia pikir gajinya sudah

lumayan cukup untuk hidup, namun ketika Kak Hana kembali, Bu Yuni mengatakan Ega

sudah pergi entah kemana. Kak Hana sudah menjelaskan semuanya tetapi Ega masih tidak

bisa menerimanya. Ega meminta Kak Hana untuk pulang.

Malam hari setelah Ega selesai mandi, Pak Bos, Bu Dian, Evan, dan Ryan serempak

mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya. Pak Bos juga mengundang Kak Hana untuk

ikut makan malam bersama. Kak Hana bilang kepada Ega akan menceraikan suaminya dan

meninggalkan anaknya. Kak Hana merasa inilah salah satunya cara agar Ega bisa

memaafkannya dan menggantikan semua kesalahannya. Bahkan, Kak Hana berniat untuk

bunuh diri namun Ega mencegahnya. Ega merasa hatinya sudah terlalu membusuk

membiarkan kakaknya menderita. Ega pun memaafkannya. Kak Hana senang Ega sudah

memaafkannya, dia pun memeluk dan menggenggap erat tangan Ega.

Kak Hana meminta Ega untuk tinggal bersamanya namun Ega menolaknya. Ega

membutuhkan waktu untuk menerima semua ini, Kak Hana pun mengerti dan mengizinkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

183

Ega untuk tinggal bersama Pak Bos dan Evan. Siang itu Ega berangkat ke kampus, salah satu

teman Nami memanggil Ega dan mengancam Ega agar aku tidak menghancurkan hidup

Nami. Nami menyukai Ega sejak Ega masuk kuliah, namun Ega tidak memperdulikannya.

Nami merupakan seniorku, saat itu dia sudah di wisuda. Nami sempat mengatakan kepada

Ega bahwa dia akan menunggu Ega. Ega pun menelfonnya dan mengatakannya untuk tidak

menunggunya lagi dan memintanya untuk sebatas kakak adik saja.

Saat menyusuri karidor gedung A tiba-tiba saja mata Ega tertancap pada benda kecil,

ternyata gantungan kunci ini adalah milik cewek yang berada di busway kemarin. Cewek itu

bernama Luna. Ega baru saja berbalik dan melangkah menuju arah berlawanan dengannya

saat kudengar teriakan kecil dari belakang, tepatnya arah yang dituju cewek tadi. Setelah Ega

menoleh, ternyata dia terjatuh. Kakinya terperosok di selokan kecil, buku-bukunya

berserakan, jilbabnya miring, dan sepertinya dia cedera. Ega langsung membantunya dan

meminta bantuan Ryan untuk mengantarnya pulang.

Pak Bos baru saja membuka toko baru. Ega berkunjung kesana karena letaknya tidak

jauh dengan makan Pak Wira. Aku memutuskan untuk datang kemakamnya dan Pak Bos

menemaninya tanpa Ega minta. Terlintas Ega teringat saat dia menyelamatkannya ketika Ega

dikeroyok karena ketahuan mencopet. Setelah Ega usai mendoakannya Ega pun berjanji akan

hidup dengan baik seperti yang selalu dikatakan Pak Wira kepadanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

184

Lampiran 6

Data Penilaian Produk RPP untuk Siswa SMA Kelas XI Semester 1 oleh Dosen Bahasa

Indonesia

Nama Dosen Penilai : Septina Krismawati, S.S., M.A.

Instrumen Penlinaian Kegiatan Guru

No Komponen Rencana Pembelajaran Skor

(1-5

Skor

Maksimal

I Perumusan tujuan pembelajaran

dengan metode pembelajaran

kooperatif

1 Kejelasan tujuan pembelajaran 5

2 Kesesuaian dengan karakteristik

peserta didik

5

3 Kejelasan urutan tujuan pembelajaran 5

4 Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar 5

II Pemilihan dan pengorganisasian

materi novel

5 Kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran

5

6 Kesesuaian dengan karakteristik

peserta didik

5

7 Keruntutan dan sistematika materi 5

8 Ketepatan alokasi waktu 5

III Pemilihan sumber belajar/media

pembelajaran dengan metode

pembelajaran kooperatif

9 Kesesuaian sumber belajar/media

pembelajaran dengan tujuan

pembelajaran

4

10 Kesesuaian sumber belajar/media

pembelajaran dengan materi

pembelajaran

4

11 Kesesuaian sumber belajar/media

pemblajaran dengan karakteristik

siswa

5

IV Metode pembelajaran dengan

menggunakan pembelajaran

kooperatif

12 Kesesuian strategi dan metode

pembelajaran dengan tujuan

pembelajaran

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

185

13 Kesesuaian strategi dan metode

pembelajaran dengan materi

pembelajaran

5

14 Kesesuaian strategi dan metode

pembelajaran dengan karakteristik

siswa

5

V Penilaian hasil belajar

15 Kesesuaian teknik penilaian dengan

tujuan pembelajaran

4

16 Kejelasan unsur-unsur penilaian 4

17 Kejelasan instrumen (soal, kunci

jawaban/pedoman penskoran)

5

Skor Total 81

Setelah Bapak/Ibu memberikan penilaian diatas, maka Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) ini dinyatakan LAYAK/TIDAK LAYAK.

Catatan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

186

Lampiran 7

1.1 Daftar Tabel Kisi-Kisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Instrumen Penilaian Kegiatan Guru

No Komponen Rencana Pembelajaran Skor

(1-5

Skor

Maksimal

I Perumusan tujuan pembelajaran

dengan metode pembelajaran

kooperatif

1 Kejelasan tujuan pembelajaran

2 Kesesuaian dengan karakteristik

peserta didik

3 Kejelasan urutan tujuan pembelajaran

4 Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar

II Pemilihan dan pengorganisasian

materi novel

5 Kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran

6 Kesesuaian dengan karakteristik

peserta didik

7 Keruntutan dan sistematika materi

8 Ketepatan alokasi waktu

III Pemilihan sumber belajar/media

pembelajaran dengan metode

pembelajaran kooperatif

9 Kesesuaian sumber belajar/media

pembelajaran dengan tujuan

pembelajaran

10 Kesesuaian sumber belajar/media

pembelajaran dengan materi

pembelajaran

11 Kesesuaian sumber belajar/media

pemblajaran dengan karakteristik

siswa

IV Metode pembelajaran dengan

menggunakan pembelajaran

kooperatif

12 Kesesuian strategi dan metode

pembelajaran dengan tujuan

pembelajaran

13 Kesesuaian strategi dan metode

pembelajaran dengan materi

pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

187

14 Kesesuaian strategi dan metode

pembelajaran dengan karakteristik

siswa

V Penilaian hasil belajar

15 Kesesuaian teknik penilaian dengan

tujuan pembelajaran

16 Kejelasan unsur-unsur penilaian

17 Kejelasan instrumen (soal, kunci

jawaban/pedoman penskoran)

Skor Total

Setelah Bapak/Ibu memberikan penilaian diatas, maka Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) ini dinyatakan LAYAK/TIDAK LAYAK.

Catatan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

188

1.2 Rubrik Penilaan RPP Pembelajaran Sastra untuk SMA Kelas XII Semester 1

1. Kejelasan Identitas RPP

No Aspek yang Dinilai Skor

1 Kejelasan identitas RPP mencakup 7 komponen, yaitu 1.

SK,KD dan indikator pencapaian, 2. Tujuan pembelajaran, 3.

Materi Pembelajaran, 4. Metode Pembelajaran, 5. Langkah-

langkah kegiatan pembelajaran, 6. Alat dan sumber belajar, 7.

Evaluasi pembelajaran

5

2 Kejelasan identitas RPP mencakup 6 komponen, yaitu 1.

SK,KD dan indikator pencapaian, 2. Tujuan pembelajaran, 3.

Materi Pembelajaran, 4. Metode Pembelajaran, 5. Langkah-

langkah kegiatan pembelajaran, 6. Alat dan sumber belajar,

4

3 Kejelasan identitas RPP mencakup 5 komponen, yaitu 1.

SK,KD dan indikator pencapaian, 2. Tujuan pembelajaran, 3.

Materi Pembelajaran, 4. Metode Pembelajaran, 5. Langkah-

langkah kegiatan pembelajaran.

3

4 Kejelasan identitas RPP mencakup 4 komponen, yaitu 1.

SK,KD dan indikator pencapaian, 2. Tujuan pembelajaran, 3.

Materi Pembelajaran, 4. Metode Pembelajaran.

2

5 Kejelasan identitas RPP mencakup 3 komponen, yaitu 1.

SK,KD dan indikator pencapaian, 2. Tujuan pembelajaran, 3.

Materi Pembelajaran.

1

2. Ketepatan Standar Kompetensi (SK)

No Aspek yang Dinilai Skor

1 SK pembelajaran sesuai dengan standar isi, urutan SK

berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan tingkat kesulitan

bahan, keterkaitan SK dan KD dalam mata pelajaran.

5

2 SK pembelajaran sesuai dengan standar isi, urutan SK

berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan tingkat kesulitan

bahan, tetapi tidak ada keterkaitan SK dan KD dalam mata

pelajaran.

4

3 SK pembelajaran sesuai dengan standar isi, urutan SK tidak

berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan tingkat kesulitan

bahan, tidak ada keterkaitan SK dan KD dalam mata pelajaran.

3

4 SK pembelajaran tidak sesuai dengan standar isi, urutan SK

tidak berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan tingkat

kesulitan bahan, tetapi tidak ada keterkaitan SK dan KD dalam

mata pelajaran.

2

5 Tidak ada SK 1

3. Ketepatan Kompetensi Dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

189

No Aspek yang Dinilai Skor

1 KD dan SK berkaitan, KD sesuai dengan aspek yang diukur,

KD ditulis lengkap dan penulisan kalimat sesuai EYD

5

2 KD dan SK berkaitan, KD sesuai dengan aspek yang diukur,

KD ditulis lengkap tetapi penulisan kalimat tidak sesuai EYD

4

3 KD dan SK berkaitan, KD sesuai dengan aspek yang diukur,

KD tidak ditulis lengkap dan penulisan tidak kalimat sesuai

EYD

3

4 KD dan SK berkaitan, KD tidak sesuai dengan aspek yang

diukur, KD tidak ditulis lengkap dan penulisan tidak kalimat

sesuai EYD

2

5 KD dan SK tidak berkaitan, KD tidak sesuai dengan aspek yang

diukur, KD tidak ditulis lengkap dan penulisan tidak kalimat

sesuai EYD

1

4. Ketepatan Indikator

No Aspek yang Dinilai Skor

1 Indikator sesuai dengan SK dan KD, indikator dikembangkan

lebih dari satu, indikator dirumuskan dalam kata kerja

operasional, indikator sesuai dengan yang diukur, dan disusun

dengan menggunakan bahasa baku.

5

2 Indikator sesuai dengan SK dan KD, indikator dikembangkan

lebih dari satu, indikator dirumuskan dalam kata kerja

operasional, indikator sesuai dengan yang diukur, tetapi tidak

disusun dengan menggunakan bahasa baku.

4

3 Indikator sesuai dengan SK dan KD, indikator dikembangkan

lebih dari satu, indikator dirumuskan dalam kata kerja

operasional, tetapi indikator tidak sesuai dengan yang diukur,

dan tidak disusun dengan menggunakan bahasa baku.

3

4 Indikator sesuai dengan SK dan KD, indikator dikembangkan

lebih dari satu, indikator tidak dirumuskan dalam kata kerja

operasional, indikator tidak sesuai dengan yang diukur, dan

tidak disusun dengan menggunakan bahasa baku.

2

5 Indikator tidak sesuai dengan SK dan KD 1

5. Ketepatan Tujuan Pembelajaran

No Aspek yang Dinilai Skor

1 Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan jelas, terperinci fokus

dengan kompetensi yang akan dicapai

5

2 Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan jelas, terperinci tetapi

kurang fokus dengan kompetensi yang akan dicapai

4

3 Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan jelas, tidak terperinci

dan tidak fokus dengan kompetensi yang akan dicapai

3

4 Tujuan pembelajaran kurang jelas, tidak terperinci dan tidak

fokus dengan kompetensi yang akan dicapai

2

5 Tidak ada tujuan pembelajaran 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

190

6. Ketepatan Materi Pembelajaran

No Aspek yang Dinilai Skor

1 Materi pembelajaran disesuaikan dengan SK dan KD,

mencakup 6 pertimbangan, yaitu: (1) Tingkat perkembangan

fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual; (2) manfaat

bagi siswa; (3) struktur keilmuan; (4) kedalaman dan keluasan

materi; (5) relevansi dengan kebutuhan siswa; (6) alokasi waktu

5

2 Materi pembelajaran disesuaikan dengan SK dan KD,

mencakup 5 pertimbangan, yaitu: (1) Tingkat perkembangan

fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual; (2) manfaat

bagi siswa; (3) struktur keilmuan; (4) kedalaman dan keluasan

materi; (5) relevansi dengan kebutuhan siswa

4

3 Materi pembelajaran disesuaikan dengan SK dan KD,

mencakup 4 pertimbangan, yaitu: (1) Tingkat perkembangan

fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual; (2) manfaat

bagi siswa; (3) struktur keilmuan; (4) kedalaman dan keluasan

materi

3

4 Materi pembelajaran disesuaikan dengan SK dan KD,

mencakup 3 pertimbangan, yaitu: (1) Tingkat perkembangan

fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual; (2) manfaat

bagi siswa; (3) struktur keilmuan

2

5 Materi pembelajaran disesuaikan dengan SK dan KD,

mencakup 2 pertimbangan, yaitu: (1) Tingkat perkembangan

fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual; (2) manfaat

bagi siswa

1

7. Ketepatan Metode Pengajaran

No Aspek yang Dinilai Skor

1 Metode pengajaran sesuai dengan tingkat perkembangan fisik

peserta didik, tingkat intelektual, tingkat emosi, mengaktifkan

siswa, dan menggunakan metode yang sesuai dengan

karakteristik peserta didik

5

2 Metode pengajaran sesuai dengan tingkat perkembangan fisik

peserta didik, tingkat intelektual, tingkat emosi, mengaktifkan

siswa, tetapi tidak menggunakan metode yang sesuai dengan

karakteristik peserta didik

4

3 Metode pengajaran sesuai dengan tingkat perkembangan fisik

peserta didik, tingkat intelektual, tingkat emosi, tetapi tidak

dapat mengaktifkan siswa, dan tidak menggunakan metode

yang sesuai dengan karakteristik peserta didik

3

4 Metode pengajaran sesuai dengan tingkat perkembangan fisik

peserta didik, tingkat intelektual, tetapi tidak sesuai dengan

tingkat emosi, tidak mengaktifkan siswa, dan tidak

menggunakan metode yang sesuai dengan karakteristik peserta

didik

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

191

5 Metode pengajaran sesuai dengan tingkat perkembangan fisik

peserta didik, tetapi tidak disesuaikan dengan tingkat

intelektual, tidak sesuai dengan tingkat emosi, tidak

mengaktifkan siswa, dan tidak menggunakan metode yang

sesuai dengan karakteristik peserta didik

1

8. Ketepatan Kegiatan Pembelajaran

No Aspek yang Dinilai Skor

1 Kegiatan pembelajaran disusun secara tepat, jelas, runtut,

terperinci sesuai dengan alokasi waktu dan materi yang sudah

ditentukan

5

2 Kegiatan pembelajaran disusun secara tepat, jelas, runtut,

kurang terperinci sesuai dengan alokasi waktu dan materi yang

sudah ditentukan

4

3 Kegiatan pembelajaran disusun secara tepat, jelas, kurang

runtut, kurang terperinci sesuai dengan alokasi waktu dan

materi yang sudah ditentukan

3

4 Kegiatan pembelajaran disusun secara tepat, kuraang jelas,

kurang runtut, kurang terperinci sesuai dengan alokasi waktu

dan materi yang sudah ditentukan

2

5 Kegiatan pembelajaran disusun secara kurang tepat, kurang

jelas, kurng runtut, kurang terperinci sesuai dengan alokasi

waktu dan materi yang sudah ditentukan

1

9. Ketepatan Penilaian

No Aspek yang Dinilai Skor

1 Penilaian dilakukan berdasarkan indikator dan mencakup 5 hal,

yaitu (1) penilaian dilakukan untung mengukur pencapaian

kompetensi, (2) menggunakan acuan kriteria, (3) menggunakan

sistem penilaian berkelanjutan, (4) hasil penilaian dianalisis

untuk menentukan tindak lanjut, (5) sesuai dengan pengalaman

belajar yang ditempuh dalam kegiatan pembelajaran

5

2 Penilaian dilakukan berdasarkan indikator dan mencakup 4 hal,

yaitu (1) penilaian dilakukan untung mengukur pencapaian

kompetensi, (2) menggunakan acuan kriteria, (3) menggunakan

sistem penilaian berkelanjutan, (4) hasil penilaian dianalisis

untuk menentukan tindak lanjut

4

3 Penilaian dilakukan berdasarkan indikator dan mencakup 3 hal,

yaitu (1) penilaian dilakukan untung mengukur pencapaian

kompetensi, (2) menggunakan acuan kriteria, (3) menggunakan

sistem penilaian berkelanjutan

3

4 Penilaian dilakukan berdasarkan indikator dan mencakup 2 hal,

yaitu (1) penilaian dilakukan untung mengukur pencapaian

kompetensi, (2) menggunakan acuan kriteria

2

5 Penilaian dilakukan berdasarkan indikator dan mencakup 1 hal,

yaitu (1) penilaian dilakukan untung mengukur pencapaian

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

192

kompetensi

10. Ketepatan Sumber dan Media Pembelajaran

No Aspek yang Dinilai Skor

1 Ketepatan sumber dan media pembelajaran dipilih berdasarkan

SK, KD, indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sesuai

dengan karakteristik siswa, dan dapat mengaktifkan siswa

5

2 Ketepatan sumber dan media pembelajaran dipilih berdasarkan

SK, KD, indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sesuai

dengan karakteristik siswa, dan tetapi tidak dapat mengaktifkan

siswa

4

3 Ketepatan sumber dan media pembelajaran dipilih berdasarkan

SK, KD, indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, tetapi

tidak sesuai dengan karakteristik siswa, dan tidak dapat

mengaktifkan siswa

3

4 Ketepatan sumber dan media pembelajaran dipilih berdasarkan

SK, KD, indikator, materi pokok, tetapi tidak sesuai dengan

kegiatan pembelajaran, tidak sesuai dengan karakteristik siswa,

dan tidak dapat mengaktifkan siswa

2

5 Ketepatan sumber dan media pembelajaran dipilih berdasarkan

SK, KD, indikator, tetapi tidak sesuai materi pokok, tidak

sesuai dengan kegiatan pembelajaran, tidak sesuai dengan

karakteristik siswa, dan tidak dapat mengaktifkan siswa

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

193

Lampiran 8

Triangulasi Data

Berikut ini adalah hasil analisis data penelitian pembelajaran unsur instrinsik novel Ega karya Anggie M dengan menggunakan metode

pembelajaran kooperatif untuk siswa SMA kelas XI semester 1 yang perlu divalidasi oleh ahli pakar. Berilah tanda centang (√) pada kolom

“setuju” atau “tidak setuju” yang menggambarkan penilaian Anda terhadap hasil analisis unsur instrinsik novel Ega karya Anggie M, serta

berilah pada kolom keterangan yang dapat membuat kebenaran hasil analisis tersebut.

Alur

No Unsur Hasil Analisis Keterangan Hasil Analisis Setuju Tidak

Setuju

Keterangan

1 Alur

Tahapan

Awalan

Paparan (1) Dian Shop

Jln.Pemuda, No.17, Rawamangun,

Jakarta

Alamat itu tertulis di secarik

kertas yang kupegang. Aku sama

sekali tidak tahu di mana letak

alamat itu. Setahun lalu, Pak Wira

memberikan alamat itu kepadaku.

Kalau aku membutuhkan bantuan,

aku boleh mencari “Pak Bos” di

toko itu. Pak Bos adalah sahabat

baik Pak Wira yang sudah

bertahun-tahun menikah, tapi

belum memiliki anak. Kata Pak

Wira, lelaki yang dipanggil “Bos”

ini pasti akan bersikap bak

kepadaku (Anggie, 2013: 6)

Kutipan (1), penulis

mencerikan tentang Ega yang

baru saja datang ke Jakarta

untuk kuliah di salah satu

Universitas dan mencari

alamat Pak Bos teman dari

Pak Wira.

Rangsangan (2) Saat tersadar, aku sudah berada di

rumah tetangga−aku lupa tetangga

Kutipan (2), penulis

menceritakan saat kejadian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

194

yang mana dan siapa namanya.

Langit di luar sudah terang Kak

Hana duduk disampingku dan

sepertinya orang-orang sibuk

sekali diluar sana. Semua bagian

rumah nyaris terbakar habis

bersama dengan semua pakaian,

buku, dan foto-foto kenangan

keluarga kami, termasuk Papa dan

Mama (Anggie, 2013: 24)

kebakaran Ega dan kakaknya,

Kak Hana berhasil selamat

dalam kejadian itu.

Kebakaran itu menghabiskan

rumah beserta dengan semua

pakaian, buku, dan foto-foto

kenangan, bahkan Mama dan

Papanya.

Gawatan (3) Aku terus mencoba meyakinkan

diri kalau aku akan baik-baik saja.

Aku hidup di jalanan, makan dari

sisa orang lain, mengemis,

menjadikan emperan toko sebagai

atapku. Aku tidak menangis lagi

karena semua itu percuma dan

buang-buang tenaga. Pada

akhirnya, hanya aku sendiri yang

peduli dengan diriku sendiri. Aku

tidak pernah memikirkan

keluargaku. Aku sudah muak

menjadi korban dari semua ini

(Anggie, 2013: 26).

(4) Hampir dua bulan aku hidup

dengan kondisi seperti ini. Hingga

akhirnya aku memutuskan untuk

mencopet, tapi gagal. Pertama kali

mencoba, aku langsung ditangkap

dan dihajar. Namun, seseorang

membelaku. Dia mengajakku

tinggal bersamanya di sebuah

Kutipan (3), penulis

menceritakan tentang Ega

yang memutuskan kabur dari

rumah tetangga setelah Kak

Hana pergi dan tidak kembali

lagi, Ega menjalani

kehidupannya di jalanan dan

mencoba meyakinkan diri

bahwa dirinya akan baik-baik

saja.

Kutipan (4), menjelaskan

bahwa Ega sudah hampir dua

bulan hidup di jalanan.

Hingga Ega memutuskan

untuk mencopet tetapi gagal.

Ega langsung ditangkap dan

dihajar oleh warga tetapi Pak

Wira menyelamatkannya dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

195

bengkel. Itu pertama kalinya aku

tidur dengan bantal sejak hidup

dijalan. Dia lelaki luar biasa. Aku

memanggilnya Pak Wira (Anggie,

2013: 26).

merawat lukanya hingga Ega

tersadar. Sejak saat itulah

Ega tinggal bersama Pak

Wira.

Tahap

Tengah

Tikaian (5) “Kakak saya sudah mati;” kataku

lagi. Dalam hati, aku berharap dia

akan menangis meraung-raung.

Sudah cukup dia merasa bahagia

selama aku harus mengalami

semua kepahitan. Tidak akan

kubiarkan dia mendapat

kebahagiaan lebih dari ini. “Dia

sudah mati. Kira-kira enam tahun

lalu. Dia mati. Maaf saya harus

kembali bekerja dan tidak punya

waktu menemani Anda ngobrol.

Ini belanjaannya,” tegasku sambil

menyodorkan plastik belanjaan

kepadanya (Anggie, 2013: 95).

Kutipan (5), menjelaskan Ega

bertemu dengan Kak Hana di

Dian Shop tempat Ega

bekerja. Tetapi Ega mengelak

dan mengatakan bahwa

Kakaknya sudah meninggal

selama enam tahun lalu, tepat

Kak Hana meninggalkan Ega

di rumah tetangganya.

Rumitan (6) “Memangnya aku harus bilang

apa?” tanyaku kemudian. Dia

sudah menjelaskan semuanya. Dia

juga sudah mengalirkan banyak

air mata saking menyesalnya.

Bukankah seharusnya kita sudahi

saja drama menyedihkan ini? Aku

bilang sudah memaafkannya. Apa

itu tidak cukup? Apa aku harus

ikut menangis tersedu-sedu dan

berlari memeluknya?” kataku

dengan nada meninggi. “Kepalaku

Kutipan (6), menjelaskan

bahwa Kak Hana menemui

Ega kembali untuk

menjelaskan dan meminta

maaf tetapi Ega tidak

memperdulikannya dan

menganggap semuanya sudah

selesai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

196

sakit. Aku mau tidur,” sambungku

lagi sambil memutar langkah

kembali menaiki tingga (Anggie,

2013: 120).

Klimaks (7) “Lalu kenapa sekarang kamu

kembali?” tanyaku mencoba

mengabaikan tangisannya. “Kamu

butuh waktu satu bulan untuk

memilih antara meninggalkanku

atau menjemputku kembali? Aku

tidak peduli waktu sebulan itu.

Karena yang aku tahu, kamu

sudah enam tahun

meninggalkanku. Kenapa

sekarang kamu kembali lagi?”

tanyaku dengan nada tinggi

(Anggie, 2013: 142).

Kutipan (7), menjelaskan

ketika Ega masuk ke rumah

sakit karena Ega pingsan.

Kak Hana, suaminya Andi

dan anaknya pun datang

menemui Ega kembali untuk

menjelaskan kejadian

sebenarnya tetapi Ega merasa

kesal dan mengusirnya

Tahap

Akhir

Leraian (8) “Terima kasih, Ega. Aku juga

merasa tidak apa-apa kalau kamu

masih sedikit marah. Kamu

berhak untuk marah. Aku tidak

pernah menganggap

kemarahanmu itu tidak pantas,”

Kak Hana kembali mengusap

matanya. Dia mengempas napas

dan menatapku. “Tinggallah

bersamaku. Kamu mau? Aku janji

tidak akan membiarkanmu

terbebani lagi. Aku akan

memberikan semua yang kamu

butuhkan dan semua yang selama

ini sudah hilang darimu. Aku akan

Kutipan (8), menjelaskan

bahwa Ega sudah mulai

mencoba untuk memaafkan

Kak Hana meminta Ega

untuk tinggalbersamanya

untuk menebus semua

kesalahannya dan memenuhi

tugas sebagai kakak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

197

berusaha mengembalikannya lagi.

Aku ingin melaksanakan peranku

sebagai kakak dan melihatmu

tertawa lagi,” kata Kak Hana

penuh harap (Anggie, 2013: 169).

(9) “Tidak tinggal bersama bukan

berarti hubungan keluarga putus,

kan? Biar sudah mati sekalipun,

sekali keluarga tetap keluarga.

Sayang sekali, aku tidak bisa

mempertemukanmu dengan Pak

Wira. Dia orang yang bertama kali

memberikan „tempat pulang‟

kepadaku sejak rumah kita

terbakar. Dia juga yang

mengantarku sampai ke „rumah‟

ini. Kalau tidak ada dia, mungkin

aku tidak akan bisa bangkit lagi.

Tapi, tidak akan ada yang berubah

meskipun dia sudah tidak ada lagi

di dunia ini. Kamu juga begitu,

apa pun yang terjadi, sampai

kapan pun tidak ada yang bisa

mengubah kenyataan kalau kamu

kakakku,” aku memberinya

senyum yang kurasa cukup

terkesan hangat (Anggie, 2013:

173).

Kutipan (9), menjelaskan

bahwa Ega menolak untuk

tinggal bersama kakaknya

karena Ega merasa sudah

nyaman tinggal bersama

keluarga barunya. Ega juga

mengatakan kepada Kak

Hana bahwa tidak tinggal

bersama bukan berarti

hubungan keluarga putus.

Kak Hana pun mencoba

memahaminya.

Selesaian (10) “Buka kadoku dulu, buka

kadoku dulu, kadoku dulu!” Ryan

ngotot menyodorkan kotak

kadonya kepadaku. Kupikir itu

Kutipan (10), menceritakan

ketika Ega ulang tahun

banyak yang memberikannya

kado, Pak Bos, Bu Dian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

198

memang cara terbaik untuk

membungkam makhluk primitif

itu. Jadi, aku membuka kadonya

dan menemukan handphone

canggih keluaran terbaru yang

sangat mahal tergolek anggun di

dalam kotak itu. Selanjutnya aku

membuka kado dari Bu Dian.

Isinya Parka berwarna abu-abu.

Dia bilang, jaketku sudah

kelihatan lusuh dan sepertinya aku

tidak berminat membeli yang

baru. Jadi, dia membelikan parka

sebagai penggantinya. Berikutnya,

kado dari Kak Hana dan Pak Bos

yang kubuka. Aku

merenggangkan mulut cukup

lama. Kupikir Cuma aku yang

begitu, tapi ternyata semua orang

yang ada di sini sama kagetnya

denganku. Kak Hana dan Pak Bos

juga membelikanku HP (Anggie,

2013: 175-176).

(11) Aku mencagak sepedaku di

depan toko dan membuka pintu

kaca. Seperti yang sudah kuduga,

Pak Bos menyapaku dengan

senyum hangatnya,”Ega? Kamu

sudah pulang?”

Oh, Tuhan....

Terima kasih....

Aku telah menemukan diriku tidak

Ryan, dan Kak Hana. Bu

Dian memberikannya Parka

berwana abu-abu, sedangkan

Pak Bos, Kak Hana dan Ryan

memberikannya HP.

Kutipan (11), menjelaskan

ketika Ega pulang kuliah, Pak

Bos menyapanya dengan

hangat. Ega sangat bersyukur

dengan orang yang

menyayanginya, Ega pun

berjanji akan hidup dengan

baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

199

sendirian lagi.

Ternyata aku memang tidak pernah

sendirian

Aku akan hidup dengan baik....

(Anggie, 2013: 205).

Tokoh dan Penokohan

No Unsur Hasil Analisis Keterangan Hasil Analisis Setuju Tidak

Setuju

Keterangan

2 Tokoh

Utama

Ega Ega disebut sebagai tokoh utama

dalam novel karena tokoh tersebut

sangat dominan dalam cerita. Ega

memiliki sifat cuek, baik, mandiri, dan

pantang menyerah.

Dalam cerita Ega selalu

berkaitan dengan tokoh

lainnya seperti Pak Bos, Pak

Wira, Evan, Ryan, Mama,

Papa, Kak Hana, Andi, Nami,

dan Luna. Ega bersikap cuek

terhadap siapapun, tetapi Ega

memiliki rasa untuk saling

monolong. Ega menjalani

kehidupan sendirian setelah

rumahnya terbakar dan Ega

berusaha untuk mencari

kehidupan yang lebih baik.

Tokoh

Tambahan

Pak Bos Pak Bos adalah pemilik toko Dian

Shop. Dia adalah sahabat dekat Pak

Wira. Pak Bos memiliki istri bernama

Bu Dian, namun belum dikaruniai

seorang anak. Pak Bos menampung

Ega dan Evan. Pak Bos memiliki sifat

yang sabar, bijaksana, penuh

Pak Bos memiliki toko yang

bernama Dian Shop. Pak Bos

sudah lama menikah dengan

Bu Dian tetapi belum

memiliki anak. Pak Bos juga

menampung Evan saat ia

ditinggalkan oleh orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

200

pengertian, penyayang dan humoris. tuanya dan menjadikan Evan

sebagai karyawan di tokonya.

Pak Bos juga menampung

Ega ketika Ega akan

berkuliah di Universitas

Jakarta, dan Pak Wira

mengusulkan Ega untuk

tinggal bersama Pak Bos

yang merupakan sahabat baik

Pak Wira. Pak Bos juga

menjadikan Ega sebagai

karyawannya.

Pak Wira Pak Wira memiliki bengkel untuk

memenuhi kebutuhannya. Pak Wira

sahabat baik Pak Bos. Pak Wira yang

menolong Ega ketika dikeroyok warga

karena ketahuan mencopet. Pak Wira

memiliki sifat yang keras, tegas,

penyayang dan ikhlas dalam mendidik

Ega

Pak Wira memiliki sebuah

bengkel untuk memenuhi

kebutuhannya, sedangkan

anaknya tinggal di Bandung.

Pak Wira merupakan sahabat

baik Pak Bos. Pak Wira

adalah seseorang yang

menolong Ega ketika Ega

dikeroyok warga karena

ketahuan mencopet. Pak

Wira juga merawat Ega dan

membantu Ega mencarikan

beasiswa agar Ega bisa

melanjutkan sekolah.

Evan Evan merupakan teman Ega di toko

Dian Shop. Evan juga bekerja sebagai

kasir dan menjadi mahasiswa di

Universitas yang sama dengan Ega.

Evan memiliki sifat peduli dan

perhatian terhadap Ega tetapi kadang

Evan adalah teman Ega di

toko Dian Shop dan bekerja

sebagai kasir. Evan juga

seorang mahasiswa di

Universitas yang sama

dengan Ega. Mereka satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

201

juga usil. falkutas namun berbeda

jurusan, Evan di jurusan Ilmu

Komunikasi sedangkan Ega

dijurusan Hubungan

Internasional.

Ryan Ryan merupakan teman Ega di kampus

dan mengambil jurusan yang sama

dengan Ega. Ryan adalah anak dari

seorang penjabat. Ryan sangat ingin

berteman dengan Ega karena Ryan

ingin membalas budi kepada Ega.

Ryan memiliki sifat yang setia kawaan

dan cerewet

Ryan adalah teman Ega di

kampus dan mengambil

jurusan Hubungan

Internasional yang sama

dengan Ega. Ryan

merupakan anak dai seorang

penjabat. Ryan sangat ingin

berteman dengan Ega karena

Ryan ingin membalas budi

kepada Ega karena Ega

pernah membantu Ryan saat

dia dijahili oleh temannya

sewaktu SD, selain itu Ryan

merupakan teman Ega

sewaktu SD dan SMP.

Mama Mama merupakan ibu dari Ega dan

Kak Hana. Mama mengalami

guncangan jiwa dan menyebabkan

Mama membunuh Papa. Mama

memiliki sifat yang kasar terhadap

Ega, Kak Hana, dan Papa, selain itu

Mama juga senang menuduh.

Mama adalah ibu dari Ega

dan Kak Hana. Mama

mengalami guncangan jiwa

karena pernikahan mereka

yang ditentang oleh keluarga.

Selain itu, usaha Papa yang

hampir bangkrut dan

menyebabkan utang yang

menumpuk serta

perekonomian keluarga yang

mulai menipis juga

menyebabkan guncangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

202

jiwa Mama kumat sehingga

membuat Mama membunuh

Papa dan membakar rumah.

Kejadian kebakaran itu juga

membakar Mama dan Papa.

Akibat kebakaran itu Ega dan

Kak Hana kehilangan rumah

dan mengungsi di rumah

tetangganya.

Papa Papa merupakan ayah dari Ega dan

Kak Hana. Papa mencoba memahami

dan memberikan pengertian kepada

Mama. Papa memiliki sifat yang sabar

dan penyayang

Papa adalah ayah dari Ega

dan Kak Hana. Papa

mencoba memberikan

pengertian kepada Mama

tentang keadaan keluarganya

yang sedang sulit tetapi

Mama tidak bisa

menerimanya yang

menyebabkan Papa di bunuh

oleh Mama.

Kak Hana Kak Hana merupakan Kakak kandung

Ega. Kak Hana merupakan seorang

mahasiswa yang sudah selesai ujian

dan akan di wisuda. Kak Hana bekerja

sebagai office girl. Kak Hana memiliki

sifat yang bertanggung jawab, lemah

lembut, dan tegar

Kak Hana adalah Kakak

perempuan Ega. Ketika Ega

masih SMP, Kak Hana

seorang mahasiswa yang

sudah selesai ujian dan akan

di wisuda. Tetapi kebakaran

itu membuat Kak Hana

kehilangan semuanya

termasuk Mama dan

Papanya, hanya Egalah yang

dimiliki. Sebagai seorang

Kakak, Kak Hana

mempunyai kewajiban untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

203

melindungi Ega agar tetap

aman hingga Kak Hana pun

bekerja menjadi office girl

untuk memenuhi kebutuhan.

Andi Andi merupakan suami Kak Hana.

Andi mencoba memberikan penjelasan

kepada Ega alasan Kak Hana

meninggalkan Ega, tetapi Ega tidak

memperdulikannya. Andi memiliki

sifat yang sabar dan suka menolong

Andi adalah suami Kak

Hana. Andi mencoba

memberikan penjelasan

bahwa Kak Hana tidak

sengaja meninggalkan Ega.

Saat itu, tanpa sengaja Andi

menabrak Kak Hana

sehingga Andi membawa

Kak Hana ke rumah sakit.

Kak Hana menceritakan

kejadian yang menimpa

keluarganya dan Kak Hana

mengatakan membutuhkan

pekerjaan, kemudian Andi

menolong Kak Hana untuk

memberikannya pekerjaan

sebagai office girl di

kantornya. Saat Kak Hana

kembali ke rumah

tetangganya Ega sudah tidak

ada di sana.

Nami Nami merupakan senior Ega di

kampus. Nami salah satu panitia PKA

di kampus. Nami memiliki rasa suka

kepada Ega. Nami memiliki sifat

peduli dan setia

Nami merupakan senior Ega

di kampus. Nami juga salah

satu panitia PKA (Perkenalan

Kuliah Awal) di kampus.

Nami memiliki perasaan suka

pada Ega sejak pertama

bertemu. Bahkan Nami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

204

bersedia menunggu Ega,

hingga Ega mau menerima

Nami, walaupun banyak yang

menyukai Nami tetapi Nami

menolaknya

Luna Luna merupakan mahasiswa baru di

kampus. Luna memiliki sifat pemalu,

tertutup, dan ceroboh

Luna adalah mahasiswa baru.

Luna kerap kali tanpa sengaja

meninggalkan barangnya dan

Luna tidak suka merepotkan

orang lain

Latar

No Unsur Hasil Analisis Keterangan Hasil Analisis Setuju Tidak

Setuju

Keterangan

3 Latar Latar

tempat

(1) Kami lalu duduk di anak tangga

sambil menikmati minuman kaleng

yang disodorkannya. Ternyata Dian

Shop adalah swalayan dengan

barang-barang yang cukup beragam,

mulai dari makanan dan minuman,

kebutuhan sehari-hari, sampai

pernak-pernik. Aku memutar kepala

untuk melihat apa yang ada di ujung

tangga dan menemukan tumpukan

kardus di lantai dua sepertinya lantai

dua ini adalah gudang (Anggie,

2013: 7).

(2) Menurut kabar yang beredar,

kampusku melarang hal-hal yang

berbau perpeloncoan. Kupikir

Terjadi di Dian Shop

Terjadi di Kampus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

205

suasana PKA hari pertama akan

diwarnai dengan ospek, tapi ternyata

tidak. Kegiatan yang dilakukan di

hari pertama hanya obrolan seputar

kampus, pengenalan, kuliah perdana,

dan sejenisnya. Orang yang duduk

disebelahku selalu bergumam dalam

selang waktu tertentu. Sepuluh menit

pertama, dia bilang,” Sepuluh tahun

kemudian.” Lima menit berikutnya,

dia bilang,” Dua puluh tahun

kemudian ...,” begitu seterusnya

sampait akhirnya MC menutup acara

dan dia menggliat sambil nyeletuk,

“And they live happily ever after ....”

(Anggie, 2013: 13).

(3) Aku kaget dan tanpa sengaja

menyikut fream foto di atas meja.

Meraka segera menyadari

keberadaanku. Karena sudah

ketahuan, aku memberanikan diri

muncul di pintu (Anggie. 2013:17).

(4) Siang ini kantin cukup penuh.

Perkuliahan di kelas cukup

membosankan. Kuliah benar-benar

seperti aksi mentalis yang

menghipnotis orang supaya tidur.

Dosen duduk di belakang meja dan

mengoceh tanpa memedulikan

mahasiswanya yang sibuk dengan

urusannya masing-masing. Bahkan,

sebagian orang di kelas satu per satu

Terjadinya di Rumah

Terjadinya di kantin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

206

izin keluar dan tidak kembali sampai

kuliah selesai (Anggie, 2013:51).

(5) Saat aku mengulurkan tangan untuk

menggapai sosoklelaki itu, ada yang

memegang tanganku. Seketika aku

membuka mata dan rasanya seolah

ditarik keluar dari dalam cerobong

asap yang pekat. “Akhirnya begini

lagi, kan?” sebuah suara terdengar

saat aku menemukan seseorang

barusaja meletakkan kembali

tanganku tepat di samping tubuhku,

di atas tempat tidur. Pandanganku

mulai jelas. Aku belum bisa

menangkap wajah di depanku, tapi

sepertinya yang barusan bicara itu

suara Pak Bos. Perlahan aku mulai

sadar kalau akua tidak sedang berada

di kamarku. Ruangan yang kukenal

ini sepertinya rumah sakit. Ya

ampun, aku sampai pakai infus

segala. Apa ini tidak terlalu

berlebihan? (Anggie, 2013: 122).

(6) Hampir dua bulan aku hidup dengan

kondisi seperti ini. Hingga akhirnya

aku memutuskan untuk mencopet,

tapi gagal. Pertama kali mencoba ,

Aku langsung ditangkap dan dihajar.

Namun, seseorang membelaku. Dia

mengajakku tinggal bersamanya di

sebuah bengkel. Itu pertama kalinya

Aku tidur dengan bantal sejak hidup

Terjadinya di Rumah sakit

Terjadinya di bengkel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

207

di jalan.Dia lelaki luar biasa. Aku

memanggilnya Pak Wira (Anggie,

2013:26).

Latar

Waktu

(7) “Saya Evan, Ikom 2009. Dia Ega. HI

2009. Maaf ya, Kak. Saya akan coba

menasehati dia supaya lebih sopan

kepada senior,” kata Evan sambil

meletakkan tangan di pundakku

(Anggie, 2013: 15).

(8) Perjalananku dari Bekasi sampai

Pulo Gadung memakan waktu

kurang lebih dua jam. Sopirnya ugal-

ugalan samapai tulangku rasanya

hampir patah. Semua harus kulalui

demi menjalani kehidupanku sebagai

mahasiswa di Jakarta. Aku baru saja

lulus SMA dengan nilai yang cukup

memuaskan. Aku juga berhasil

memperebutkan beasiswa dari salah

satu perusahaan besar di Indonesia.

Selama empat tahun, perusahaan itu

akan mengirimkan lima juta setiap

tahunnya ke rekeningku dengan

syarat IP-ku tidak boleh kurang dari

2,75 (Anggie, 2013: 5).

(9) Alamat itu tertulis di secarik kertas

yang kupegang. Aku sama sekali

tidak tahu di mana letak alamat itu.

Setahun lalu, Pak Wira memberikan

alamat ini kepadaku. Kalau aku

membutuhkan bantuan, aku boleh

mencari “Pak Bos” di toko itu. Pak

2009 adalah tahun angkatan

Ega berkuliah di Universitas

Waktu empat tahun Ega

mendapatkan kiriman

beasiswa sebanyak lima juta

setiap tahunnya

Satu tahun adalah waktu saat

Pak Wira memberikan alamat

Dian Shop kepada Ega yang

akhirnya mempertemukan

Ega dengan Pak Bos.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

208

Bos adalah sabahat baik Pak Wira

yang sudah bertahun-tahun menikah,

tapi belum memiliki anak. Kata Pak

Wira, lelaki yang dipanggil “Bos”

ini pasti akan bersikap baik

kepadaku (Anggie, 2013: 6).

(10) Hari ketiga PKA, aku

terbangun lebih dulu dari Evan,

tepatnya aku terbangun karena

mimpi buruk pukul 03.00 dan tidak

bisa mnyambung tidur lagi. Aku

berbaring menghadap langit-langit

dan menikmati suara hening. Senyap

... hanya terdengar detak jarum jam

dan sesekali suara kendaraan di luar.

Sejak Pak Wira pergi sekitar dua

tahun lalu, aku sudah terbiasa

dengan keheningan. Pikiranku

kosong membuat sekelebat masa lalu

kembali melintas di benakku, masa

lalu yang tidak pernah berhasil

kusingkirkan dari kepalaku (Anggie,

2013: 16).

(11) Hari kelima setelah aku tinggal

di rumah tetanggaku, aku keluar

tanpa mengucapkan apa pun, bahkan

tidak mengucapkan terima kasih.

Aku pergi begittu saja dan berlari

mengejar sesuatu yang bayangannya

pun bahkan sudah tidak terlihat lagi.

Aku mencari sosok Kak Hana yang

akan tersenyum kepadaku sambil

Dua tahun adalah waktu saat

Pak Wira meninggalkan Ega

untuk kembali pada

keluarganya di Bandung.

Waktu lima hari adalah waktu

saat Ega keluar dari rumah

tetangganya. Kak Hana pun

tidak kembali kepadanya. Ega

pun pergi mencari Kak Hana

namun tidak menemukannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

209

berkata,” Semuanya pasti akan baik-

baik saja.” Tapi kini Kak Hana

sudah pergi, hilang entah kemana

dan aku sudah tidak bisa bangkit

lagi. Aku tidak punya tempat untuk

pulang. Saat itu kupikir, aku benar-

benar sendirian (Anggie, 2013: 26).

(12) Hampir dua bulan aku hidup

dengan kondisi seperti itu. Hingga

akhirnya aku memutuskan untuk

mencopet, tapi gagal. Pertama kali

mencoba, aku langsung ditangkap

dan dihajar. Namun, seseorang

membelaku. Dia mengajakku tinggal

bersamanya di sebuah bengkel. Itu

pertama kalinya aku tidur dengan

bantal sejak hidup di jalan. Dia

lelaki luar biasa. Aku memanggilnya

Pak Wira (Anggie, 2013: 26).

(13) Sudah hampir tiga minggu aku

menjalani kehidupan kampus.

Semester ini aku masuk pagi dari

senin sampek jumat. Semuanya

berjalan baik. Evan masih ramah

dengan senyumannya dan aku

memutuskan untuk melupakan

pembicaraan tidak menyenangkan

yang pernah terjadi diantara kami.

Sementara itu, Ryan masih selalu

mengikutiku. Di kelas, dia suka

duduk di sebelahku, sedangkan

kalau di kantin, dia selalu satu meja

Waktu dua bulan adalah

waktu ketika Ega hidup di

jalanan, makan sisa orang,

mengemis, dan tidur di

emperan toko.

Waktu tiga minggu adalah

waktu Ega sudah menjalani

kehidupan di kampus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

210

denganku. Dia juag selalu

menyapaku sebelum kelas dimulai

dan setelah kelas bubar. Aku juga

tidak tau apa maunya. Semoga saja

dia laki-laki norkal yang masih suka

melihat perempuan dan tidak ada

yang salah dengan otaknya (Anggie,

2013:37).

(14) Setelah tiga bulan berlalu, aku

tidak pernah memikirkan Pak Wira

lagi. Bagiku, dia hanya mimpi dan

tidak pernah ada. Mama, Papa, dan

Kak Hana, mereka juga hanya

mimpi buruk. Di dunia ini semuanya

ilusi. Teman dan musuh itu tidak

ada. Hanya aku serang diri yang ada.

Seperti orang lain yang tidak peduli

denganku, seperti itulah aku tidak

peduli kepada mereka. Aku tidak

ingin jadi orang yang memilukan.

Aku memutuskan untuk melanjutkan

hidup dan tidak akan membiarkan

apa pun meruntuhkanku. Menangis

pun percuma, dunia tidak akan diam

selagi aku menghabiskan waktu

untuk menangis. Aku tidak akan

mengharapakan siapa pun lagi. Aku

tidak butuh orang lain (Anggie,

2013: 223-224).

(15) “Hei, sudah bangun? Tadinya

aku akan membangunkanmu setelah

sarapan siap. Kamu harus cepat-

Waktu tiga bulan adalah

waktu Ega mulai terbiasa

sendiri saat Pak Wira pergi ke

Bandung.

Terjadi pada pagi hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

211

cepat soalnya PKA (Perkenalan

Kuliah Awal) dimulai pukul 8.00.

Tinggal setengah jam lagi,” dia

mengendikkan dagu ke arah jam

dinding di sisi kiri ruangan (Anggie,

2013: 12).

(16) Pucuk-pucuk pohon ekaliptus

yang berjajar rapi di belakang

musala FISIP bergoyang saat angin

sepoi-sepoi berhembus siang ini.

PKA hari terakhir kampus

mengadakan acara Go Green dengan

kegiatan menanam pohon di

halaman FISIP. Hari ini benar-benar

melelahkan. Setelah Isoma, HMJ

(Himpunan Mahasiswa Jurusan) dan

para dosen HI mengadakan acara

pengenalan jurusan. Aku pun

seharusnya berada di kelas tapi

sebelum kajur (kepala jurusan)

bicara, aku minta izin keluar dengan

alasan HP-ku ketinggalan di musala

(Anggie, 2013: 30).

(17) Aku melangkah sendirian

melintas taman. Saat itu, aku melihat

ada seseorang tertidur lelap di bawah

pohon mahoni rindang di sisi kira

taman falkutas. Hari sudah sore,

kampus sudah mulai sepi (Anggie,

2013: 34).

(18) Aku tidak berhasil tidur

nyenyak, padahal jam sudah

Terjadi pada siang hari.

Terjadi pada sore hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

212

menunjukan pukul 22.00 lewat

beberapa menit. Aku selalu

terbangun saat hendak memejamkan

mata. Akhirnya, kuputuskan untuk

beranjak sebisa mungkin tidak

membuat suara saat melangkah

keluar kamar.aku sedang tidak ingin

berada di kamar. Aku ingin

sendirian (Anggie, 2013:100).

Terjadi pada malam hari.

Latar sosial (19) “Kamu lihat apa, hah?!

Jangan lihat aku seperti itu! Pergi

kamu dari sini! Pergi!”

Pergi!

Teriakan itu bergema di telingaku

bersamaa dengan cahaya matahari

pagi yang menerobos masuk lewat

jendela dan menyilaukan mata. Lagi-

lagi mimpi yang sama, entah harus

berapa kali aku melihat mimpi itu.

Mimpi tentang seorang wanita yang

dulu sangat menyayangiku, yang

pernah kupanggil Mama, berteriak-

teriak kepadaku dengan mata cekung

dan rambut panjang tidak terawat.

Aku takut menutup mata karena

masa lalu yang mengerikan itu akan

selalu muncul dan menggangguku

(Anggie, 2013: 12).

(20) “Hiduplah dengan baik, Ega

....” Kata-kata Pak Wira sebelum

beliau pergi ke Bandung selalu

terngiang di telingaku. Beliau

Ketika Ega melamun selalu

terbayang tentang masa lalu

keluarganya bahkan dalam

mimpi pun Ega selalu

bermimpi tentang masa

lalunya sampai membuat Ega

tidak pernah tertidur dengan

nyenyak.

Ega selalu mengingat kata-

kata yang pernah diucapkan

Pak Wira kepadanya yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

213

memintaku untuk hidup dengan baik

(Anggie, 2013: 29).

meminta Ega untuk hidup

dengan baik.

Konflik Batin

No Unsur Hasil Analisis Keterangan Hasil Analisis Setuju Tidak

Setuju

Keterangan

4 Konflik

Batin

Tidak

terpenuhinya

kebutuhan

akan

fisiologis

(1) Saat aku tersadar, aku sudah berada

di rumah tetangga, aku lupa

tetangga yang mana dan siapa

namanya. Langit diluar sudah

terang. Kak Hana duduk di

sampingku dan sepertinya orang-

orang sibuk sekali di luar sana.

Semua bagian rumah nyaris

terbakar habis bersama dengan

semua pakaian, buku, dan foto-foto

kenangan keluarga kami, termasuk

Papa dan Mama (Anggie, 2013:

24).

(2) Aku terus mencoba meyakinkan

diri kalau aku akan baik-baik saja.

Aku hidup di jalanan, makan dari

sisa orang lain, mengemis,

menjadikan emperan toko sebagai

atapku. Aku tidak menangis lagi

karena semua itu percuma dan

buang-buang tenaga. Pada

akhirnya, hanya aku sendiri yang

peduli dengan diriku sendiri. Aku

Kebutuhan fisiologis Ega

mulai tidak terpenuhi setelah

dia kehilangan rumah dan

orang tuanya, bahkan Kak

Hana kakaknya Ega pun

pergi meninggalkan Ega. Ega

harus hidup mandiri pada saat

dia masih kelas 1 SMP. Ega

hidup di jalanan, makan dari

sisa orang lain dan

mengemis. Kutipan (1)

menyebabkan rasa sedih yang

di alami Ega.

Kutipan (2) dijelaskan bahwa

saat rumahnya terbakar Ega

dan Kak Hana selamat dari

kejadian itu, ketika Ega

tersadar, Ega sudah berada di

rumah tetangganya dan Kak

Hana duduk di sampingku.

Kejadian kebakaran itu

mengakibatkan Ega

kehilangan rumah, pakaian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

214

tidak pernah memikirkan

keluargaku. Aku sudah muak

menjadi korban dari semua ini

(Anggie, 2013: 26).

buku, dan foto-foto kenangan

keluarganya. Hal ini

menyebabkan rasa tidak

percaya diri pada diri Ega.

Kebutuhan

akan rasa

aman

(3) “Kamu lihat apa, hah?! Jangan

lihat aku seperti itu! Pergi kamu

dari sini! Pergi!”

Pergi!

Teriakan itu bergema di telingaku

bersamaa dengan cahaya matahari

pagi yang menerobos masuk lewat

jendela dan menyilaukan mata.

Lagi-lagi mimpi yang sama, entah

harus berapa kali aku melihat

mimpi itu. Mimpi tentang seorang

wanita yang dulu sangat

menyayangiku, yang pernah

kupanggil Mama, berteriak-teriak

kepadaku dengan mata cekung dan

rambut panjang tidak terawat. Aku

takut menutup mata karena masa

lalu yang mengerikan itu akan

selalu muncul dan menggangguku

(Anggie, 2013: 12).

(4) “Anak itu sangat menakutkan

....Aku tidak tahan lagi seharian di

dekatnya. Dia itu anak iblis yang

ditiipkan dikandunganku.”

Teriakan-teriakan Mama terdengar

semakin nyata, saling bersahutan,

dan gemanya tidak berhenti

Kutipan (3) Kebutuhan rasa

aman Ega mulai tidak

terpenuhi bahwa Ega selalu

bermimpi tentang Mamanya

yang berteriak-teriak kasar

dengan penampilan yang

tidak terawat.

Kutipan (4), menjelaskan

ketika Ega memiliki

kecemasan dalam dirinya,

setiap bermimpi bahkan

dalam bayangannya pun Ega

selalu terngiang dengan

perkataan Mamanya yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

215

mengisi kepalaku. Suaranya seperti

rekaman kaset yang diputar

berulang-ulang dan terlanjur

melekat di benakku sampai kapan

pun. Kalau aku menutup mata,

hanya wajah Mama yang cekung

dan rambutnya yang berantakan

yang dapat kulihat, sosok Papa

yang berlumur darah, dan

punggung Kak Hana yang berlari

meninggalkanku. Hanya itu saja,

tidak ada satu pun kenangan indah

yang tersisa (Anggie, 2013: 129).

(5) “Kamu lihat apa, hah?!”

“Diam”! aku nyaris berteriak dan

berusaha menghilangkan suara-

suara itu dengan mnutup kedua

telingaku. Tapi, teriakan Mama

masih tetap memenuhi kepalaku.

“Diam. Aku mohon diamlah ...,”

seruku (Anggie, 2013: 129).

mengatakan Ega adalah anak

iblis dan bersikap kasar untuk

mengusir Ega.

Kutipan (5), menjelaskan

bahwa Ega berusaha

memberontak karena selalu

terbayang dengan ucapan

Mamanya yang selalu

mengganggunya. Hal tersebut

menyebabkan rasa takut pada

diri Ega.

Tidak

terpenuhinya

kebutuhan

akan cinta

dan

keberadaan

(6) Dulu keluarga kami tidak seperti

itu. Keluarga kami bahagia, tapi

semuanya berubah sejak usaha

Papa tidak mengalami kemajuan,

keuangan keluarga semakin sulit,

dan utang menumpuk. Mama dan

Papa semakin sering bertengkar,

saling menyalahkan tanpa

memedulikan dampaknya kepadaku

dan Kak Hana. Mama menjadi

Kutipan (6), menjelaskan Ega

merindukan keluarganya

yang dulu, keluarga yang

penuh dengan kebahagiaan

dan kasih sayang. Tetapi saat

usaha Papa mulai bangkrut,

keuangan menjadi sulit dan

utang menumpuk dimana-

mana. Mama dan Papanya

pun sering bertengkar, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

216

sering menangis sendiri. Dia mulai

tidak peduli kepadaku dan yang

lebih parah lagi, dia jadi takut

melihatku (Anggie, 2013: 18).

(7) Aku suka Kak Hana mengatakan

itu. Kupikir memang selama aku

masih punya dia, semuanya pasti

akan baik-baik saja. Kak Hana

adalah kakak yang paling sempurna

di seluruh dunia. Setidaknya itulah

yang ada dipikiranku sampai aku

terbangun dan tidak

menemukannya di sampingku. Aku

menunggunya sampai hari berganti

malam. Besoknya aku tetap

berharap dia akan pulang karena

aku pikir dia pasti hanya pergi

sebentar. Tapi ternyata, dia

memang tidak pernah kembali lagi.

Saat aku terbangun di pagi

berikutnya, aku tetap sendirian.

Lagi-lagi aku ditinggalkan (Anggie,

2013: 26).

(8) Awal semester kelas 1 SMA, Pak

Wira pergi ke Bandung, ke tempat

keluarganya. Aku hidup sendiri

lagi. Pada saat bersamaan, sekolah

merekomendasikanku untuk

memperebutkan beasiswa dari salah

satu perusahaan minyak terbesar di

Indonesia. Dari sekian banyak

tidak ada lagi rasa bahagia

dan kasing sayang dalam

keluarga.

Kutipan (7) menjelaskan Ega

menganggap bahwa Kak

Hana adalah kakak yang

paling sempurna. Ega

menyukai Kak Hana yang

bersikap sangat penyayang

dan selalu ingin melindungi

Ega. Tetapi anggapan itu

menghilang ketika Kak Hana

pergi meninggalkan Ega dan

tak kunjung kembali.

Kutipan (8) menjelaskan

bahwa sejak itu Ega hidup di

jalanan, tetapi Pak Wira

datang untuk membantu dan

merawat Ega, hingga

mencarikannya beasiswa

untuk bisa bersekolah

kembali. Saat kelas 1 SMA,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

217

peserta tes, hanya beberapa orang

yang akan terpilih mendapatkan

biaya untuk melanjutkan ke

perguruan tinggi selama empat

tahun. Aku adalah salah satu di

antara mereka (Anggie, 2013: 27).

(9) “Pak Bos menyayangimu,” kataku

memanggapinya

“Ya, Pak Bos lebih menyanyangi

Evan dibandingkan aku. Dilihat

dari mana pun, Pak Bos lebih

mendahulukan Evan daripada aku,”

gumamku dalam hati (Anggie,

2013: 87).

Ega kembali merasa

ditinggalkan oleh Pak Wira,

karena Pak Wira harus

kembali pada keluarganya di

Bandung. Hal ini

menyebabkan Ega merasa

sedih.

Kutipan (9) menjelaskan

bahwa Ega merasa Pak Bos

lebih menyayangi Evan

karena Evan lebih dahulu

tinggal bersama Pak Bos. Pak

Bos adalah orang yang

memberinya tumpangan saat

Ega kuliah. Hal ini Ega

merasa tidak percaya diri.

Tidak

terpenuhinya

kebutuhan

akan

penghargaan

(10) “Kenapa Mama membenciku

?” tanyaku disela isakan yang

semakin menjadi. “Padahal dulu

Mama tidak begini. Dulu Mama

menyayangiku. Kalau semua

kesulitan ini menimpa kita,

mengapa ini jadi salahku?” tanyaku

lagi (Anggie, 2013: 19).

Kutipan (10) menjelaskan

Ega mempertanyakan kenapa

Mama membenci Ega, Ega

juga mempertanyakan kalau

kesulitan yang menimpa

dalam keluarganya, mengapa

ia yang harus disalahkan. Hal

ini Ega sangat marah.

Tidak

terpenuhinya

akan

akutualisasi

diri

(11) “Sudahlah, mati pun tidak

apa,” pikirku. Aku sama sekali

tidak berusaha menyelamatkan diri.

Seumur hidupku, itulah malam

yang paling menyeramkan. Seperti

jeritan tanpa suara, rasa sakit

meremukkanku sampai tidak

Kutipan (11) menjelaskan

Ega tidak memiliki semangat

untuk hidup. Ega bersikap

pasrah ketika rumahnya

terbakar dan Ega juga

berharap ada api yang

membakarnya tanpa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

218

berbentuk. Aku bahkan berharap

ada lubang hitam yang mampu

menelanku bulat-bulat dan

menghilangkanku tanpa jejak.

Malam itu mengubah hidupku

untuk selamanya (Anggie, 2013:

24).

meninggalkan jejak karena

Ega beranggapan hidupnya

sudah tidak ada gunanya lagi.

Hal ini Ega merasa tidak

percaya diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA EGA DALAM NOVEL · i analisis konflik batin tokoh utama ega dalam novel ega karya anggie m dalam pembelajaran sastra di sma kelas xi semester i

219

BIODATA

Sisillia Yossy Nour Indrasari lahir di Bantul, Yogyakarta pada

tanggal 22 Oktober 1994. Ia lulus Taman Kanak-Kanak Indriyasana

pada tahun 1999. Tahun 2000 melanjutkan pendidikan di SD Negeri

2 Manggahang III, Bandung dan lulus pada tahun 2006. Tahun 2006

melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Baleendah, Bandung dan

lulus pada tahun 2009. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMA

Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarya dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012

menlanjutkan ke jenjang perguruan tinggi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan

jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Masa kuliah di Universitas Sanata Dharma

diakhiri dengan menyelesaikan skripsi dengan judul Analisis Konflik Batin Tokoh Utama

Ega dalam Novel Ega Karya Anggie M dalam Pembelajaran Sastra di SMA Kelas X

Semester II (Pendekatan Struktural Dan Psikologi Sastra).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI