ANALISIS KONFLIK

20
ANALISIS ANALISIS KONFLIK KONFLIK Oleh : Oleh : Miftahul Anwar Miftahul Anwar (Sekjend KPU KEMA UNHAS ) (Sekjend KPU KEMA UNHAS )

Transcript of ANALISIS KONFLIK

Page 1: ANALISIS KONFLIK

ANALISIS KONFLIKANALISIS KONFLIK

Oleh :Oleh :

Miftahul Anwar Miftahul Anwar

(Sekjend KPU KEMA UNHAS )(Sekjend KPU KEMA UNHAS )

Page 2: ANALISIS KONFLIK

Pengertian Konflik dan kekerasan Pengertian Konflik dan kekerasan

Konflik : benturan antara gagasan yang berbeda, Konflik : benturan antara gagasan yang berbeda, antara sikap-sikap yang berbeda serta tindakan-antara sikap-sikap yang berbeda serta tindakan-tindakan yang berbeda tujuan dan kepentingantindakan yang berbeda tujuan dan kepentingan

Konflik : Hubungan antara dua pihak atau lebih Konflik : Hubungan antara dua pihak atau lebih (individu atau kelompok ) yang memiliki atau merasa (individu atau kelompok ) yang memiliki atau merasa memiliki, sasaran yang tidak sejalan memiliki, sasaran yang tidak sejalan

Kekerasan meliputi tindakan, perkataan, sikap, Kekerasan meliputi tindakan, perkataan, sikap, berbagai struktur yang menyebabkan kerusakan fisik, berbagai struktur yang menyebabkan kerusakan fisik, mental, sosial dan lingkungan dan/ atau mental, sosial dan lingkungan dan/ atau mengahalangi seseorang untuk meraih potensinya mengahalangi seseorang untuk meraih potensinya secara penuh secara penuh

Page 3: ANALISIS KONFLIK

Ada 4 peAda 4 perrspektif Masyarspektif Masyaraakat kat tentang Hiduptentang Hidup

Kita Memiliki sejarah dan Karakteristik Kita Memiliki sejarah dan Karakteristik yang Unikyang Unik

Masing-masing dilahirkan sebagai Laki-Masing-masing dilahirkan sebagai Laki-laki dan Perempuan laki dan Perempuan

Dilahirkan dalam cara hidup tertentu Dilahirkan dalam cara hidup tertentu Kita Memiliki Nilai-nilaiKita Memiliki Nilai-nilai

Page 4: ANALISIS KONFLIK

Penahapan KonflikPenahapan Konflik Pra KonflikPra Konflik

Ditandai dengan perbedaan / ketidaksamaan pandangan antara individu / Ditandai dengan perbedaan / ketidaksamaan pandangan antara individu / kelompok, masing-masing individu/kelompok masih menahan diri, dan kelompok, masing-masing individu/kelompok masih menahan diri, dan belum menunjukkan tanda-tanda terjadinya benturan/konfrontasibelum menunjukkan tanda-tanda terjadinya benturan/konfrontasi

KonfrontasiKonfrontasiMasing-masing pihak membangun aliansi dengan pihak lain yang memiliki Masing-masing pihak membangun aliansi dengan pihak lain yang memiliki pandangan sama, dan telah terjadi tekanan satu sama lain dari pihak yang pandangan sama, dan telah terjadi tekanan satu sama lain dari pihak yang berseteruberseteru

KrisisKrisisTanda-tanda kekerasan telah terjadi, dan menimbulkan jatuhnya korban dari Tanda-tanda kekerasan telah terjadi, dan menimbulkan jatuhnya korban dari dan atau masing-masing pihak yang berbeda pandangan / berseterudan atau masing-masing pihak yang berbeda pandangan / berseteru

Pasca KonflikPasca Konflik Tingkat kekerasan menurun, namun masih terjadi konfrontasi satu sama lain.Tingkat kekerasan menurun, namun masih terjadi konfrontasi satu sama lain. Masing-masing pihak mengarah pada penyelesaian konflik, mencoba Masing-masing pihak mengarah pada penyelesaian konflik, mencoba

membangun dialog satu sama lain baik secara langsung maupun melalui pihak membangun dialog satu sama lain baik secara langsung maupun melalui pihak ketiga, masing-masing pihak mencoba menyadari untuk menyelesaikan konflik ketiga, masing-masing pihak mencoba menyadari untuk menyelesaikan konflik dan mengambil pembelajaran dari konflik tersebut.dan mengambil pembelajaran dari konflik tersebut.

Page 5: ANALISIS KONFLIK

Sasaran dan Perilaku KonflikSasaran dan Perilaku Konflik

Sasaran Sasaran

PPeerriillaakkuu

Perilaku yang Perilaku yang selaras selaras

Tanpa KonflikTanpa Konflik Konflik LatenKonflik Laten

Perilaku yang Perilaku yang bertentangan bertentangan

Konflik di permukaan Konflik di permukaan Konflik terbuka Konflik terbuka

Page 6: ANALISIS KONFLIK

Issu Utama Konflik Issu Utama Konflik

Kekuasaan ( Peta Konfik)Kekuasaan ( Peta Konfik) Budaya (Analisis Kekuatan Konflik)Budaya (Analisis Kekuatan Konflik) Identitas (Analogi Bawang Bombai)Identitas (Analogi Bawang Bombai) Gender (semua Tools Analisis)Gender (semua Tools Analisis) Hak (semua Tools Analisis)Hak (semua Tools Analisis)

Page 7: ANALISIS KONFLIK

Respon Terhadap KonflikRespon Terhadap Konflik

Konflik Laten Konflik Laten Konflik di Konflik di PermukaanPermukaan

Konflik Konflik terbukaterbuka

Pencegahan KonflikPencegahan Konflik

Penyelesaian KonflikPenyelesaian Konflik

Pengelolaan KonflikPengelolaan Konflik

Resolusi KonflikResolusi Konflik

Transformasi KonflikTransformasi Konflik

Meningkatnya Kekerasan

Page 8: ANALISIS KONFLIK

Alat Bantu Analisis KonflikAlat Bantu Analisis Konflik

Urutan Kejadian (sejarah)Urutan Kejadian (sejarah) PemPemeetaan Konflik (Pettaan Konflik (Petaa)) SegitiSegitigga SPKa SPK Analogi B. BombayAnalogi B. Bombay Pohon KonflikPohon Konflik Analisis Kekuatan KonflikAnalisis Kekuatan Konflik Analogi pilarAnalogi pilar Piramida Konflik (konflik Lebih dari satu) Piramida Konflik (konflik Lebih dari satu)

Page 9: ANALISIS KONFLIK

KERANGKA ANALISIS KONFLIKKERANGKA ANALISIS KONFLIK

KEKERASAN

STRUKTURAL

KEKERASAN

FISIK

- Penutupan Akses ke ….

- Pencegahan Kontrol atas …..

NO ENTRY

NO ENTRY

SUMBERDAYA STRATEGIS

Sumberdaya Ekonomi

Sumberdaya Non-Ekonomi

KONFLIK KEKERASAN PELEMAHAN SISTEMATIK

Page 10: ANALISIS KONFLIK

ANALISIS MODEL KONFLIK STRUKTURAL KOMUNALANALISIS MODEL KONFLIK STRUKTURAL KOMUNAL

STRUKTUR ANATOMI STRUKTUR ANATOMI BOM RAKITANBOM RAKITAN

BOM RAKITANBOM RAKITAN ANATOMI KEKERASAN ANATOMI KEKERASAN STRUKTUR KONFLIK STRUKTUR KONFLIK KOMUNALKOMUNAL

I.I. WADAH KERASWADAH KERAS

II.II. AMUNISIAMUNISI

III.III. SUMBUSUMBU

IV.IV. PEMICUPEMICU

I. Konteks yang memfasilitasi konflikI. Konteks yang memfasilitasi konflik

a. Konteks lokala. Konteks lokal

1. Segregasi pola pemukiman1. Segregasi pola pemukiman

2. Persaingan antar institusi agama 2. Persaingan antar institusi agama

3. Imigrasi3. Imigrasi

4. Perusakan sistematis Institusi Lokal4. Perusakan sistematis Institusi Lokal

b. Konteks Nasionalb. Konteks Nasional

Adanya dominasi progresif muslim Adanya dominasi progresif muslim perkotaan dalam masy. Sipil dan basis perkotaan dalam masy. Sipil dan basis militer militer

II. Akar KonflikII. Akar Konflik

Pelemahan sistematik pada komunitas Pelemahan sistematik pada komunitas kristenkristen

III. Faktor Sumbu III. Faktor Sumbu

a. Sentimen sukua. Sentimen suku

b Sentimen agamab Sentimen agama

IV. ProvokatorIV. Provokator

Page 11: ANALISIS KONFLIK

ANALISIS PIHAK DALAM KONFLIKANALISIS PIHAK DALAM KONFLIK

Beberapa Konsep Kunci :Beberapa Konsep Kunci : Kata Pihak (stakeholder) sejak 1708 “seseorang yang mempertaruhkan sesuatu Kata Pihak (stakeholder) sejak 1708 “seseorang yang mempertaruhkan sesuatu

dalam suatu taruhan” (A. Bisset, ahli kamus senior, Canadian Oxford Dictionary, dalam suatu taruhan” (A. Bisset, ahli kamus senior, Canadian Oxford Dictionary, 1998, komunikasi pribadi) 1998, komunikasi pribadi)

PIhak “setiap kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi, atau PIhak “setiap kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi, atau dipengaruhi oleh, pencapaian dari suatu maksud ….” (Freeman, 1984, Strategic dipengaruhi oleh, pencapaian dari suatu maksud ….” (Freeman, 1984, Strategic management; a stakeholder approach)management; a stakeholder approach)

Aktor “seseorang yang melaksanakan satu atau lebih kegiatan di dalam sistem” Aktor “seseorang yang melaksanakan satu atau lebih kegiatan di dalam sistem” (Checkland 1981, System thinking, system practice) (Checkland 1981, System thinking, system practice)

Aktor sosial “individu atau entitas sosial yang berpengetahuan dan memiliki Aktor sosial “individu atau entitas sosial yang berpengetahuan dan memiliki kecakapan (Long 1992) dan karenanya bisa merumuskan dan mempertahankan kecakapan (Long 1992) dan karenanya bisa merumuskan dan mempertahankan keputusan (Hindess 1986, Actors and social relations).keputusan (Hindess 1986, Actors and social relations).

Kekuasaan “kemampuan untuk mencapai hasil….. Kekuasaan bukan hanya Kekuasaan “kemampuan untuk mencapai hasil….. Kekuasaan bukan hanya merupakan halangan bagi kebebasan atau emansipasi, tetapi merupakan merupakan halangan bagi kebebasan atau emansipasi, tetapi merupakan mediumnya…..Adanya kekuasaan mensyaratkan struktur dominasi dimana mediumnya…..Adanya kekuasaan mensyaratkan struktur dominasi dimana kekuasaan….berlangsung” (Giddens 1984, The constitutions of society; outline of kekuasaan….berlangsung” (Giddens 1984, The constitutions of society; outline of the theory of structuration) the theory of structuration)

Analisis pihak “serangkaian alat untuk mengidentifikasi dan mendeskripsi pihak Analisis pihak “serangkaian alat untuk mengidentifikasi dan mendeskripsi pihak berdasarkan sifat mereka, hubungan timbal balik dan kepentingan yang berdasarkan sifat mereka, hubungan timbal balik dan kepentingan yang berhubungan dengan suatu isu atau sumberdaya tertentu” Definisi ini masih berhubungan dengan suatu isu atau sumberdaya tertentu” Definisi ini masih longgar!!!longgar!!!

Page 12: ANALISIS KONFLIK

Analisis PihakAnalisis PihakMengapa analisis pihak digunakan?Mengapa analisis pihak digunakan? Secara empiris untuk menemukan pola interaksi yang adaSecara empiris untuk menemukan pola interaksi yang ada Secara analitik untuk memperbaiki intervensiSecara analitik untuk memperbaiki intervensi Sebagai perangkat manajemen dalam pembuatan kebijakanSebagai perangkat manajemen dalam pembuatan kebijakan Sebagai alat untuk memprediksi konflik Sebagai alat untuk memprediksi konflik Analisis pihak “sebagai suatu pendekatan untuk memahami suatu Analisis pihak “sebagai suatu pendekatan untuk memahami suatu

sistem dengan mengidentifikasikan aktor-aktor atau pihak sistem dengan mengidentifikasikan aktor-aktor atau pihak utama didalam sistem, dan menilai kepentingan mereka utama didalam sistem, dan menilai kepentingan mereka masing-masing didalam sistem tersebut” (Grimble et.all 1995, masing-masing didalam sistem tersebut” (Grimble et.all 1995, Stakeholder analysis for natural resource management in Stakeholder analysis for natural resource management in developing countries)developing countries)

Analisis merupakan tema sentral dalam mengelola konflik dan Analisis merupakan tema sentral dalam mengelola konflik dan penyelesaian perselisihan dan mempunyai akar penting dalam penyelesaian perselisihan dan mempunyai akar penting dalam perspektif aktor sosial dalam sosiologi pembangunan.perspektif aktor sosial dalam sosiologi pembangunan.

Page 13: ANALISIS KONFLIK

Pemetaan PihakPemetaan Pihak

Analisis pihak berusaha untuk membedakan dan mempelajari Analisis pihak berusaha untuk membedakan dan mempelajari parapihak berdasarkan sifat mereka dan kriteria dari analis parapihak berdasarkan sifat mereka dan kriteria dari analis atau pemimpin, yang tepat untuk situasi yang spesifik.atau pemimpin, yang tepat untuk situasi yang spesifik.

Kekuasaan dan kepentingan relatif dari tiap pihak (Freeman Kekuasaan dan kepentingan relatif dari tiap pihak (Freeman 1984, Strategic management: a stakeholder approach)1984, Strategic management: a stakeholder approach)

Kepentingan dan pengaruh yang mereka miliki (Grimble dan Kepentingan dan pengaruh yang mereka miliki (Grimble dan Wellard 1996, Stakeholder analysis for natural resource Wellard 1996, Stakeholder analysis for natural resource management: a review of principles, contexts, experiences and management: a review of principles, contexts, experiences and opportunities)opportunities)

Berbagai “peran” yang mereka mainkanBerbagai “peran” yang mereka mainkan Jaringan dan koalisi darimana mereka berasal (Freeman dan Jaringan dan koalisi darimana mereka berasal (Freeman dan

Gilbert 1987, Managing stakeholder relations) Gilbert 1987, Managing stakeholder relations)

Page 14: ANALISIS KONFLIK

Penilaian KonflikPenilaian Konflik

Ada 4 tipe pihak yang diperkirakan akan ada :Ada 4 tipe pihak yang diperkirakan akan ada : Mereka dengan klaim untuk perlindungan hukumMereka dengan klaim untuk perlindungan hukum Mereka yang memiliki pengaruh politikMereka yang memiliki pengaruh politik Mereka yang memiliki kekuatan untuk menghentikan Mereka yang memiliki kekuatan untuk menghentikan

kesepakatan yang sudah dirundingkankesepakatan yang sudah dirundingkan Mereka dengan tuntutan moral untuk simpati publik Mereka dengan tuntutan moral untuk simpati publik (Suskind dan Cruikshank 1987, Breaking the impasse)(Suskind dan Cruikshank 1987, Breaking the impasse)Karena itu kita dapat temukan rangkaian sebagai berikut:Karena itu kita dapat temukan rangkaian sebagai berikut: pihak-pihak primer, sekunder dan utamapihak-pihak primer, sekunder dan utama Internal dan eksternal organisasiInternal dan eksternal organisasi Pihak-pihak, klien-klien, penerima manfaatPihak-pihak, klien-klien, penerima manfaat Tipologi pihak dalam rangkaian kesatuan mikro ke makro dan Tipologi pihak dalam rangkaian kesatuan mikro ke makro dan

berdasarkan kepentingan dan pengaruh relatif merekaberdasarkan kepentingan dan pengaruh relatif mereka

Page 15: ANALISIS KONFLIK

Langkah-langkah analisis pihakLangkah-langkah analisis pihak

Identifikasi maksud utama melakukan analisisIdentifikasi maksud utama melakukan analisis Bangunlah suatu pemahaman mengenai sistem Bangunlah suatu pemahaman mengenai sistem

dan pengambil keputusan didalam sistemdan pengambil keputusan didalam sistem Identifikasi pihak-pihak utamaIdentifikasi pihak-pihak utama Selidiki kepentingan, karakteristik, dan Selidiki kepentingan, karakteristik, dan

keadaan pihak-pihakkeadaan pihak-pihak Identifikasi pola dan konteks dari interaksi Identifikasi pola dan konteks dari interaksi

antara pihak-pihakantara pihak-pihak Definisikan pilihan-pilihan untuk mengelolaDefinisikan pilihan-pilihan untuk mengelola

Page 16: ANALISIS KONFLIK

9 Dalil dalam mengelola konflik9 Dalil dalam mengelola konflikDalil 1. Analisis pihak harus menjawab tiga dimensi yang saling berhubungan : Dalil 1. Analisis pihak harus menjawab tiga dimensi yang saling berhubungan :

sifat persoalan, batasan, dan siapa saja yang “memiliki masalah” sifat persoalan, batasan, dan siapa saja yang “memiliki masalah” Dalil 2. Kemungkinan suatu pihak diperhatikan dan terlibat adalah suatu fungsi dari Dalil 2. Kemungkinan suatu pihak diperhatikan dan terlibat adalah suatu fungsi dari

beberapa sifat termasuk kekuasaan, keterdesakan, dan legitimasibeberapa sifat termasuk kekuasaan, keterdesakan, dan legitimasiDalil 3. Kelompok atau organisasi mana saja yang berusaha untuk mengatur pihak Dalil 3. Kelompok atau organisasi mana saja yang berusaha untuk mengatur pihak

lainnya harus terlebih dahulu menganalisis peran dan tujuannya, dan lainnya harus terlebih dahulu menganalisis peran dan tujuannya, dan hubungannya dengan pihak-pihak yang diundangnyahubungannya dengan pihak-pihak yang diundangnya

Dalil 4. Sifat-sifat pihak merupakan fungsi dari jaringan sosialnya dan banyak Dalil 4. Sifat-sifat pihak merupakan fungsi dari jaringan sosialnya dan banyak peran yang mereka mainkanperan yang mereka mainkan

Dalil 5. Pihak-pihak mungkin dapat diidentifikasi, tapi mereka yang diberdayakan Dalil 5. Pihak-pihak mungkin dapat diidentifikasi, tapi mereka yang diberdayakan dengan pengetahuan dan kapasitaslah yang ikut serta sebagai “aktor sosial”dengan pengetahuan dan kapasitaslah yang ikut serta sebagai “aktor sosial”

Dalil 6. Pihak-pihak akan memilih diantara tiga pembagian prosesdur untuk Dalil 6. Pihak-pihak akan memilih diantara tiga pembagian prosesdur untuk mengatasi konflik sosial: pengambilan keputusan bersama, pengambilan mengatasi konflik sosial: pengambilan keputusan bersama, pengambilan keputusan oleh pihak ketiga, dan aksi terpisahkeputusan oleh pihak ketiga, dan aksi terpisah

Dalil 7. Pihak-pihak bernegosiasi bila hal itu dipandang sebagai alternatif terbaik Dalil 7. Pihak-pihak bernegosiasi bila hal itu dipandang sebagai alternatif terbaik yang dapat mereka peroleh “diluar meja perundingan” – Best Alternative to a yang dapat mereka peroleh “diluar meja perundingan” – Best Alternative to a Negotiated AgreementNegotiated Agreement

Dalil 8. Proses-proses kolaboratif mengikuti tiga langkah utama : penetapan Dalil 8. Proses-proses kolaboratif mengikuti tiga langkah utama : penetapan masalah, penetapan arah dan implementasimasalah, penetapan arah dan implementasi

Dalil 9. Sistem penyelesaian, perselisihan melibatkan penggunaan mediator dan Dalil 9. Sistem penyelesaian, perselisihan melibatkan penggunaan mediator dan mengharuskan pihak yang berselisih beralih dari bernegosiasi mengenai “posisi” mengharuskan pihak yang berselisih beralih dari bernegosiasi mengenai “posisi” menjadi bernegosiasi mengenai “kepentingan” menjadi bernegosiasi mengenai “kepentingan”

Page 17: ANALISIS KONFLIK

Fase A Mengidentifikasi MasalahFase A Mengidentifikasi Masalah Menilai tujuanMenilai tujuan Identifikasi aktor-aktor yang relevan Identifikasi aktor-aktor yang relevan Mengeramkan misiMengeramkan misi Mengidentifikasi lingkungan Mengidentifikasi lingkungan Memperjelas/meredefinisi masalah Memperjelas/meredefinisi masalah Fase B Analisis Hambatan dan PeluangFase B Analisis Hambatan dan Peluang DampakDampak AktorAktor Jaringan Pengetahuan Jaringan Pengetahuan IntegrasiIntegrasi Tugas-tugasTugas-tugas Koordinasi Koordinasi KomunikasiKomunikasi Memahami Organisasi sosial untuk inovasiMemahami Organisasi sosial untuk inovasiFase C Perencanaan Strategis/tindakanFase C Perencanaan Strategis/tindakan Manajemen PengetahuanManajemen Pengetahuan Potensi aktor – siapa bisa berbuat apa?Potensi aktor – siapa bisa berbuat apa? Komitmen strategis untuk suatu rencana tindakanKomitmen strategis untuk suatu rencana tindakan

Page 18: ANALISIS KONFLIK

Kondisi yang menunjukkan kemungkinan berhasilnya kolaborasi Kondisi yang menunjukkan kemungkinan berhasilnya kolaborasi kurang baik kurang baik

Konflik berakar dari perbedaan ideologi yang mendasar Konflik berakar dari perbedaan ideologi yang mendasar Satu pihak memiliki kekuatan untuk mengambil tindakan sepihakSatu pihak memiliki kekuatan untuk mengambil tindakan sepihak Persoalan konstitusional ikut berperan, atau preseden hukum dicariPersoalan konstitusional ikut berperan, atau preseden hukum dicari Tidak ditemukannya pemimpin yang sahTidak ditemukannya pemimpin yang sah Perbedaan kekuasaan ada secara substansial, atau satu dari lebih Perbedaan kekuasaan ada secara substansial, atau satu dari lebih

banyak kelompok pihak tidak dapat membentuk perwakilannyabanyak kelompok pihak tidak dapat membentuk perwakilannya Persoalan terlalu mengancam karena pertentangan historisPersoalan terlalu mengancam karena pertentangan historis Intervensi diwaktu lampau berulang kali tidak efektifIntervensi diwaktu lampau berulang kali tidak efektif Pihak-pihak memperoleh terlalu banyak persepsi dan informasi dan Pihak-pihak memperoleh terlalu banyak persepsi dan informasi dan

perlu menarik diri dari konflikperlu menarik diri dari konflik Pemeliharaan dari hubungan interorganisasional membebankan Pemeliharaan dari hubungan interorganisasional membebankan

biaya yang cukup besar pada mitra biaya yang cukup besar pada mitra

Page 19: ANALISIS KONFLIK

Prinsip untuk sistem penyelesaian perselisihanPrinsip untuk sistem penyelesaian perselisihan1.1. Memberikan kesempatan untuk diskusi pendahuluan mengenai perbedaan-Memberikan kesempatan untuk diskusi pendahuluan mengenai perbedaan-

perbedaanperbedaan2.2. Memasukkan beberapa pihak yang bernegosiasi pada setiap sisi, dengan Memasukkan beberapa pihak yang bernegosiasi pada setiap sisi, dengan

harapan setidaknya satu saluran akan beroperasi pada saat krisisharapan setidaknya satu saluran akan beroperasi pada saat krisis3.3. Menyediakan proses negosiasi multilangkah dimana “perselisihan yang Menyediakan proses negosiasi multilangkah dimana “perselisihan yang

tidak terselesaikan pada satu tingkat dari hirarki organisasi akan bergerak tidak terselesaikan pada satu tingkat dari hirarki organisasi akan bergerak ke tingkat lebih tinggi, dengan perunding yang berbeda pada tiap ke tingkat lebih tinggi, dengan perunding yang berbeda pada tiap tingkatan”tingkatan”

4.4. Memberikan otoritas yang cukup kepada negosiator sehingga orang di sisi Memberikan otoritas yang cukup kepada negosiator sehingga orang di sisi yang lain akan merasa ada gunanya berurusan dengan merekayang lain akan merasa ada gunanya berurusan dengan mereka

5.5. Menyediakan akses yang mudah kepada para penengah (e.g., ombudsman, Menyediakan akses yang mudah kepada para penengah (e.g., ombudsman, mediator) yang dapat mendorong negosiasi atau mengkoordinasi mediator) yang dapat mendorong negosiasi atau mengkoordinasi pembangunan konsensuspembangunan konsensus

6.6. Mengajarkan pihak-pihak yang berselisih keterampilan penyelesaian Mengajarkan pihak-pihak yang berselisih keterampilan penyelesaian masalah – bagaimana mendengar, menyelidiki kepentingan, mencari masalah – bagaimana mendengar, menyelidiki kepentingan, mencari pilihan-pilihan kreatifpilihan-pilihan kreatif

7.7. Memasukkan “loop backs” ke dalam negosiasi (memungkinkan untuk Memasukkan “loop backs” ke dalam negosiasi (memungkinkan untuk kembali ke organisasi), yang mana memindahkan pihak-pihak yang kembali ke organisasi), yang mana memindahkan pihak-pihak yang berselisih dari orientasi hak atau kekuasaan ke orientasi kepentinganberselisih dari orientasi hak atau kekuasaan ke orientasi kepentingan

8.8. Mulai dengan prosedur berbiaya rendah dan bergerak ke biaya tinggi Mulai dengan prosedur berbiaya rendah dan bergerak ke biaya tinggi hanya apabila yang berbiaya rendah tidak berjalanhanya apabila yang berbiaya rendah tidak berjalan

Page 20: ANALISIS KONFLIK

‘‘Serigala dan rubah memang berbeda. Tapi Serigala dan rubah memang berbeda. Tapi bagi kelinci mereka sama sajabagi kelinci mereka sama saja’ ’ (Hernando De (Hernando De Soto, 1989)Soto, 1989)

‘‘Kita berada pada zaman yang besar. Tapi Kita berada pada zaman yang besar. Tapi sayangnya zaman yang besar itu hanya sayangnya zaman yang besar itu hanya menemukan manusia-manusia kerdil’ menemukan manusia-manusia kerdil’

(Muh. Hatta)(Muh. Hatta)

Fajar kearifan dilangit merah tamalanreaFajar kearifan dilangit merah tamalanrea