ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi...

63
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) 2008-2012 INTAN HADSARI DWANINTYAS PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014

Transcript of ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi...

Page 1: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN

(PERSERO) 2008-2012

INTAN HADSARI DWANINTYAS

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2014

Page 2: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya
Page 3: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja

Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya saya dengan

arahan dari pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada

perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya

yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Maret 2014

Intan Hadsari Dwanintyas

NIM H24114070

Page 4: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya
Page 5: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

ABSTRAK

INTAN HADSARI DWANINTYAS. Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian

(Persero) 2008-2012. Dibimbing oleh ALI MUTASOWIFIN.

PT Pegadaian (Persero) merupakan perusahaan badan usaha milik negara

yang bergerak di bidang pelayanan jasa bagi masyarakat umum khususnya

pelaksanaan usaha gadai dengan jaminan barang gerak. Untuk mengetahui

penilaian kinerja keuangan PT Pegadaian (Persero) dapat dilakukan dengan

menganalisis laporan keuangan. Dengan melakukan analisis ini akan diperoleh

letak kekuatan dan kelemahan perusahaan. Penelitian ini dilakukan di PT

Pegadaian (Persero) dan jenis data yang digunakan adalah data sekunder.

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi perkembangan keuangan serta

menganalisis kinerja keuangan dengan menggunakan analisis rasio keuangan dan

Du Pont, menganalisis persentase per komponen dalam laporan keuangan pada PT

Pegadaian (Persero) 2008-2012. Hasil penelitian adalah analisis trend terhadap

nilai aset lancar, aset tidak lancar, liabilitas lancar serta ekuitas mengalami trend

naik membuktikan bahwa setelah perubahan status bentuk badan hukum menjadi

PT Pegadaian (Persero) perkembangan perusahaan semakin baik. Dan kategori

penilaian PT Pegadaian (Persero) menunjukan predikat sehat selama tahun 2008

sampai dengan tahun 2012.

Kata kunci: kinerja keuangan, analisis trend, analisis rasio.

ABSTRACT

INTAN HADSARI DWANINTYAS. Analysis of financial performance of PT

Pegadaian (Persero) 2008-2012. Under supervised ALI MUTASOWIFIN.

PT Pegadaian (Persero) is a state owned company engaged in services for the

general public, especially in pawn business with assurance of goods movement.

To assessment the financial performance of PT Pegadaian (Persero) can be done

by analyzing the financial statements. This analysis will be obtained where the

strength and weaknesses of the company. This research was conducted at PT

Pegadaian (Persero) and the type of data used is secondary data. The aims of this

study are to identify and analyze financial development financial performance

using financial ratio analysis and Du Pont, analyzing the percentage per

component in the financial statements on PT Pegadaian (Persero) 2008-2012.

Results of the study is the analysis of the trend toward the value of current assets,

non-current assets, current liabilities and equities experienced a rising trend

proves that after a change in the status of legal entity into PT Pegadaian (Persero)

to be better development of the company. And the assessment categories PT

Pegadaian (Persero) showed healthy predicates during 2008 until the year 2012.

Keywords: financial performance, trend analysis, ratio analysis.

Page 6: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

pada

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi & Manajemen

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN

(PERSERO) 2008-2012

INTAN HADSARI DWANINTYAS

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2014

Page 7: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

Judul Skripsi : Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012

Nama : Intan Hadsari Dwanintyas

NIM : H24114070

Disetujui oleh

Ali Mutasowifin, SE, M.Ak

Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Mukhamad Najib, STP, MM

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 8: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang

dipilih dalam penelitian dengan judul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian

(Persero) 2008-2012.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Ali Mutasowifin, S.E., M.Ak.

yang telah memberikan banyak bimbingan dan arahan tanpa lelah dan saran yang

bersifat membangun kepada penulis dalam menyusun skripsi. Serta Bapak dan Ibu

dosen yang telah mendidik dan membimbing penulis selama proses perkuliahan di

Program Sarjana Alih Jenis Manajemen. Di samping itu, penghargaan penulis

sampaikan kepada ayah Saryono, ibu Winarni, kakak Aji Endra Nugroho, Rika

Yulinda, Bayu Indrayana serta seluruh keluarga, sahabat dan teman-teman

Program Sarjana Alih Jenis Manajemen khususnya angkatan 9, atas doa dan kasih

sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Maret 2014

Intan Hadsari Dwanintyas

Page 9: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR LAMPIRAN viii

PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 3

Manfaat penelitian 3 Ruang Lingkup Penelitian 4

TINJAUAN PUSTAKA 4 Kinerja Keuangan 4 Laporan Keuangan 4

Neraca 5 Laporan Laba Rugi 6

Analisis Laporan Keuangan 6 Analisis Trend (Analisis Horizontal) 7 Analisis Rasio 8 Analisis Du Pont 11

Analisis Persentase Per Komponen (Common Size Percentage) 12 Penelitian Terdahulu 12

METODE 13 Kerangka Pemikiran 13 Lokasi dan Waktu Penelitian 15 Jenis dan Sumber Data 15 Teknik Pengumpulan Data 15 Metode Pengolahan dan Analisis Data 15

Analisis Trend 15 Analisis Rasio Keuangan 16 Analisis Du Pont 18

Analisis Persentase Per Komponen 19

HASIL DAN PEMBAHASAN 19 Gambaran Umum 19

Visi dan Misi 20 Budaya Perusahaan 20

Bidang Usaha 20 Struktur Organisasi 20

Perkembangan Keuangan 21 Perkembangan Neraca 22 Perkembangan Rugi Laba 24

Kinerja Keuangan 25

Rasio Likuiditas 25

Rasio Solvabilitas 29 Rasio Aktivitas 31 Rasio Profitabilitas 33

Page 10: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) Non Infra Struktur 37 Analisis Du Pont 37 Persentase Per Komponen 39

Komposisi Neraca 39 Komposisi Laba Rugi 40

Implikasi Manajerial 40

SIMPULAN DAN SARAN 40 Simpulan 40 Saran 41

DAFTAR PUSTAKA 41

LAMPIRAN 43

RIWAYAT HIDUP 51

Page 11: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

DAFTAR TABEL

1. Current Ratio (Rasio Lancar) PT Pegadaian 2008-2012 26

2. Quick Ratio (Rasio Cepat)PT Pegadaian periode 2008-2012 27

3. Cash Ratio (Rasio Kas) PT Pegadaian Periode 2008-2012 28

4. Rasio Hutang (Debt to Asset Ratio) PT Pegadaian Periode 2008-2012 30

5. Debt to Equity Ratio PT Pegadaian periode 2008-2012 30

6. Perputaran Aktiva (Asset Turnover) PT Pegadaian Periode 2008-2012 32

7. Receivable Turnover Ratio PT Pegadaian Periode 2008-2012 32

8. Avarege Collection Period Ratio PT Pegadaian Periode 2008-2012 33

9. Net Profit Margin PT Pegadaian Periode 2008-2012 34

10. Gross Profit Margin PT Pegadaian Periode 2008-2012 35

11. Return On Asset PT Pegadaian Periode 2008-2012 36

12. Return On Equity PT Pegadaian Periode 2008-2012 36

13. Daftar Indikator dan Bobot Keuangan 37

14. Return On Asset Analisis Du Pont PT Pegadaian Periode 2008-2012 38

15. Return On Equity Analisis Du Pont PT Pegadaian Periode 2008-2012 39

DAFTAR GAMBAR

1. Kerangka pemikiran penelitian 14

2. Stuktur organisasi PT Pegadaian (Persero) 21

3. Perkembangan komponen likuiditas terhadap neraca

PT Pegadaian (Persero) periode 2008 – 2012 22

4. Perkembangan komponen solvabilitas dan ekuitas terhadap laporan

neraca PT Pegadaian (Persero) periode 2008-2012 23

5. Analisis trend rugi laba 24

6. Perkembangan rasio likuiditas PT Pegadaian (Persero) 26

7. Cash ratio PT Pegadaian (Persero) 28

8. Perkembangan rasio solvabilitas PT Pegadaian (Persero) 29

9. Rasio aktivitas PT Pegadaian (Persero) 31

10. Rasio profitabilitas PT Pegadaian (Persero) 34

11. Analisis Du Pont PT Pegadaian (Persero) 38

Page 12: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

DAFTAR LAMPIRAN

1. Jejak langkah pegadaian 43

2. Laporan neraca PT Pegadaian 2008-2012 44

3. Laporan laba rugi PT Pegadaian Tahun 2008-2012 45

4. Hasil analisis trend terhadap laporan neraca PT Pegadaian (Persero)

2008-2012 47

5. Hasil analisis trend terhadap laporan laba rugi PT Pegadaian (Persero)

2008-2012 47

6. Tabel hasil analisis rasio keuangan PT Pegadaian (Persero) periode

2008-2012 48

7. Persentase per komponen terhadap laporan neraca PT Pegadaian

periode 2008-2012 49

8. Persentase Per Komponen terhadap Laporan Laba Rugi PT Pegadaian

periode 2008-2012 50

Page 13: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Jumlah penduduk Indonesia yang semakin banyak dan berkembang setiap

tahunnya menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar

keempat di dunia (Stabilitas, April 2013). Banyaknya jumlah penduduk Indonesia,

beragam pula masalah dalam memenuhi kebutuhan dana yang menjadi dasar

pokok untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. Banyak di kalangan masyarakat

kita yang masih sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, peranan pemerintah

untuk membantu dalam kesejahteraan masyarakat serta menyediakan fasilitas dan

memberikan kemudahan penyaluran uang pinjam sangat penting.

Masyarakat membutuhkan peranan usaha yang dapat membantu mengatasi

masalah uang pinjam agar tidak dirugikan oleh pihak yang bertujuan mengambil

keuntungan secara sepihak seperti lintah darat. Banyak pihak yang memanfaatkan

kalangan masyarakat kecil yang sedang membutuhkan dana untuk keperluan

hidup dengan memberikan pinjaman secara mudah tanpa adanya perjanjian dalam

pelunasan. Pihak yang tidak bertanggungjawab melakukan aksinya dengan

menaikkan suku bunga dan melipatgandakan pinjaman sehingga masyarakat

semakin terbebani. Dengan adanya badan usaha yang mempunyai izin dalam

penyaluran uang pinjam kini masyarakat mudah meminjam dana secara resmi.

Program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional untuk

menunjang pelaksanaan kebijaksanaan melalui penyaluran uang pinjam atas dasar

gadai adalah tujuan Perum Pegadaian sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 10

Tahun 1990 (sumber: laporan keuangan pegadaian). Pegadaian merupakan unit

badan usaha monopoli yang bergerak dibidang pelayanan jasa bagi masyarakat

umum khususnya pelaksanaan usaha gadai dengan jaminan barang gerak. Namun

kini pegadaian bukan hanya sekedar gadai, Pegadaian pun berubah menjadi lebih

kompetitif dengan kemajuan di era bisnis seperti sekarang ini.

Berbeda dengan bank yang mempunyai prosedur pemberian dana yang sulit

dan lama, pegadaian memberikan prosedur yang mudah dan cepat. Dengan

jaminan barang sehari-hari seperti emas atau barang elektronik lainnya dapat

langsung pulang dengan membawa uang. Pegadaian pun memberikan bunga

sesuai dengan kesepakatan dan bila pinjaman uang tidak dilunasi maka barang

jaminan akan disita untuk dilelang oleh pihak pegadaian.

Pada masa dulu pegadaian merupakan satu-satunya badan usaha di

Indonesia yang resmi mempunyai izin untuk melaksanakan pembiayaan dalam

bentuk penyaluran dana uang pinjam ke masyarakat atas dasar gadai. Saat ini

dapat dijumpai banyak pesaing yang membuka usaha bisnis gadai selain

Pegadaian seperti Bank Mandiri selaku induk perusahaan dan BSM selaku anak

perusahaan sepakat mengembangkan layanan gadai emas sekitar tahun 2001 pada

awal peluncurannya. Munculnya lembaga pegadaian yang bercirikan syariah

diawali kerjasama yang terjadi antara PT Bank Muamalat Indonesia (BMI)

dengan perum pegadaian pada tahun 2001 saat pegadaian masih berstatus badan

hukum perum. PT Bank Muamalat Indonesia mempersiapkan dalam hal syariah

dan sistem pendanaanya, sedangkan Pegadaian memfokuskan pada sistem gadai

sehingga terwujud unit layanan gadai syariah. Dalam perjalanan dinamika

Page 14: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

2

perusahaan yang telah menginjakkan usaha di waktu yang sangat lama, perubahan

badan hukum menjadi perseroan-pun terjadi dan menimbulkan konsekuensi yang

menjadi tanggung jawab perusahaan. Pada tanggal 1 April 2012 dibuat penerbitan

akta pendirian perusahaan perseroan (persero) PT Pegadaian atau disingkat PT

Pegadaian (persero) yang bertempat di Jakarta. Dapat dilihat dalam dua tahun

terakhir ini adanya dampak faktor internal dalam perubahan bentuk badan hukum

Perum Pegadaian menjadi PT Pegadaian (Persero). Diketahui bahwa Perusahaan

Perseroan merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

saham kepemilikannya sebagian besar atau sekitar 51 % sahamnya dikuasai oleh

pemerintah dan tujuan utamanya mengejar keuntungan yang diharapkan dapat

memperoleh laba yang besar. Bentuk usaha yang dimiliki perusahaan perseroan

adalah Perseroan Terbatas (PT). Sedangkan Perum adalah BUMN yang modalnya

dimiliki oleh negara dan sahamnya tidak terbagi (dikuasai oleh pemerintah) dan

tujuannya berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat namun profit orientied

yang memberikan penyediaan secara baik berupa barang dan jasa.

Dikutip detikFinance dari publikasi laporan keuangan perseroan, Senin

(30/7/2012) jumlah nasabah Pegadaian terus meningkat per Juni 2012 jumlah

nasabah Pegadaian mencapai sekitar 13,78 juta lebih banyak dibanding pada Juni

2011 yang hanya berjumlah 12,39 juta orang. Hal ini menunjukan bahwa PT

Pegadaian (Persero) setelah perubahan status badan hukum semakin diminati oleh

masyarakat, terlihat dari jumlah nasabah yang terus meningkat per Juni 2012.

Dengan pertambahan jumlah nasabah PT Pegadaian (Persero) mengharapkan

adanya peningkatan laba karena Pegadaian dituntut untuk lebih berorientasi

mencari keuntungan dibandingkan saat masih menjadi perum.

Dengan berkembangnya zaman memberikan dampak faktor ekternal pada

PT Pegadaian (Persero) yang dahulu dikenal sebagai perusahaan monopoli saat ini

PT Pegadaian (Persero) tidak lagi menyandang sebagai perusahaan yang

menguasai usaha gadai karena telah mempunyai pesaing yang juga bergerak di

bidang pelayanan gadai, yaitu pada perbankan syariah. Untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya PT Pegadaian (Persero) menyelenggarakan beragam jasa

usaha yang ditawarkan. Usaha yang ditawarkan adalah penyaluran pinjaman

kredit cepat dan aman, penyaluran pinjaman angsuran fidusia yang memberikan

pinjaman kepada pengusaha mikro-kecil dalam mengembangkan usaha dengan

cara salah satunya menyerahkan buku pemilik kendaraan bermotor sebagai

agunannya, pelayanan jasa titipan, pelayanan jasa dalam pembayaran (Telkom,

listrik, speedy, tiket kereta api, dan indovision), kredit UMKM, kredit angsuran

sistem gadai hingga kredit perumahan swadaya dan perdagangan logam mulia

serta batu adi.

Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat PT Pegadaian (Persero)

memberikan pelayanan kemudahan dalam membantu uang pinjam sehingga

konsumen tetap memilih Pegadaian sebagai jasa gadai ini yang menjadi kekuatan

bagi PT Pegadaian (Persero). PT Pegadaian (Persero) harus mengenali kinerja

perusahaan yang dapat menjadi tolok ukur kelemahan dan kekuatan perusahaan.

Untuk itu perlu adanya analisis laporan keuangan yang telah diolah menjadi

analisis kinerja keuangan guna membantu menghadapi ancaman yang datang dan

mempertahankan kekuatan yang ada. Akibat adanya faktor-faktor yang

mempengaruhi PT Pegadaian (Persero) maka perlu menguji kebenaran apakah

kinerja pegadaian tetap dalam kondisi baik. Oleh karena itu perlu dianalisis

Page 15: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

3

peningkatan kinerja keuangannya setelah menjadi PT, penulis mengambil

penelitian dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero)

Periode 2008-2012”

Rumusan Masalah

Pegadaian diharapkan memiliki kekuatan dalam menghadapi persaingan,

sehingga diperlukan analisis kinerja keuangan agar dapat mengetahui kelemahan

dan kekuatan yang dapat dijadikan informasi dalam memperbaiki atau

mempertahankan kinerja perusahaannya. Sebelum melakukan analisis kinerja

keuangan dibutuhkan laporan keuangan yang diolah dengan analisis trend, analisis

rasio keuangan, analisis Du Pont serta analisis persentase per komponen. Dari

hasil analisis tersebut dapat membantu dalam melihat perkembangan dan kinerja

perusahaan pada setiap tahunnya.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka pokok permasalahan yang

akan diteliti adalah :

1. Bagaimana perkembangan keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008 – 2012

dengan menggunakan analisis trend?

2. Bagaimana kinerja keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 dengan

menggunakan analisis rasio keuangan dan analisis du pont?

3. Bagaimana persentase per komponen dalam laporan keuangan PT Pegadaian

(Persero) 2008-2012?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi perkembangan keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-

2012 dengan menggunakan analisis trend.

2. Menganalisis kinerja keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 dengan

menggunakan analisis rasio keuangan dan analisis du pont.

3. Menganalisis persentase per komponen dalam laporan keuangan PT

Pegadaian 2008-2012.

Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak di antaranya:

1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi

untuk mengevaluasi kinerja keuangan dan dijadikan sebagai catatan/koreksi

untuk mempertahankan atau meningkatkan perusahaan setelah melihat kinerja

keuangannya, sekaligus memperbaiki apabila ada kelemahan dan kekurangan.

2. Bagi penulis, dapat memperoleh wawasan dan ilmu pengetahuan baru

mengenai kinerja keuangan.

3. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

referensi bagi penelitian selanjutnya.

Page 16: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

4

Ruang Lingkup Penelitian

Batasan penelitian yang dianalisis difokuskan pada laporan keuangan yaitu

neraca dan laporan laba-rugi perusahaan. Sedangkan dalam penelitian ini alat

analisis yang digunakan adalah analisis trend (analisis horizontal), analisis rasio

(likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas), analisis Du Pont dan analisis

persentase per komponen (analisis vertikal) . Data yang digunakan adalah selama

lima tahun terakhir, yaitu dari tahun 2008 sampai tahun 2012.

TINJAUAN PUSTAKA

Kinerja Keuangan

Menurut Fahmi (2012), kinerja keuangan adalah suatu analisis yang

dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan

dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.

Kinerja keuangan melihat pada laporan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan/

badan usaha yang bersangkutan dan itu tercermin dari informasi yang diperoleh

pada balance sheet (neraca), income statement (laporan laba rugi), dan cash flow

statement (laporan arus kas) serta hal-hal lain yang turut mendukung sebagai

penguat penilaian financial performance tersebut.

Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005), penilaian kinerja perusahaan

merupakan suatu kegiatan yang sangat penting karena berdasarkan hasil penilaian

kinerja tersebut ukuran keberhasilan perusahaan dapat diketahui sehingga hasil

penilaian tersebut dapat digunakan sebagai pedoman bagi usaha perbaikan

maupun peningkatan kinerja perusahaan selanjutnya.

Laporan Keuangan

Laporan keuangan (financial statement) merupakan daftar ringkasan akhir

transaksi keuangan organisasi yang menunjukan semua kegiatan operasional

organisasi dan akibatnya selama tahun buku yang bersangkutan (Sugiyarso dan

Winarni, 2005).

Menurut Hery (2012), laporan keuangan merupakan alat informasi yang

menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan, yang

menunjukan kondisi kesehatan keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan.

Untuk dapat menginterpretasikan angka-angka yang terkandung dalam laporan

keuangan, pemakai harus dapat membaca catatan laporan keuangan (notes to the

financial statements) dan memahami asumsi-asumsi yang dipakai dalam mencatat

akun-akun laporan keuangan.

Menurut Kasmir (2010), laporan keuangan mampu memberikan informasi

keuangan kepada pihak dalam dan luar perusahaan yang memiliki kepentingan

terhadap perusahaan. Berikut ini beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan

laporan keuangan, yaitu:

1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki

perusahaan pada saat ini.

Page 17: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

5

2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang

dimiliki perusahaan saat ini.

3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh

pada suatu periode tertentu.

4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis yang dikeluarkan

perusahaan dalam suatu periode tertentu.

5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap

aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.

6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu

periode.

7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.

Neraca

Menurut Fraser dan Ormiston (2008), neraca disebut juga laporan kondisi

atau laporan posisi keuangan, menyediakan informasi yang berharga tentang

bisnis perusahaan, khususnya bilamana diteliti dalam periode beberapa tahun dan

dievaluasi dalam laporan keuangan lainnya.

Menurut Kasmir (2010) dalam neraca disajikan berbagai informasi yang

berkaitan dengan komponen yang ada di neraca. Secara lengkap informasi yang

disajiakan dalam neraca meliputi :

1. Jenis-jenis aktiva atau harta (assets) yang dimiliki.

2. Jumlah rupiah masing-masing jenis aktiva.

3. Jenis-jenis kewajiban atau utang (liability).

4. Jumlah rupiah masing-masing jenis kewajiban atau utang.

5. Jenis-jenis modal (equity).

6. Serta jumlah rupiah masing-masing jenis modal.

Menurut Kasmir (2010) posisi aktiva pada neraca disajikan pada sisi kanan

secara berurutan dari atas ke bawah untuk neraca berbentuk skontro (account

form). Adapun untuk neraca yang berbentuk laporan (report form) penyusunannya

dimulai dari atas secara berurutan ke bawah yaitu dimulai dari aktiva, kewajiban,

dan ekuitas. Penyusunan neraca dimulai dari yang paling likuid (lancar), yaitu

mulai dari aktiva lancar, aktiva tetap, dan aktiva lainnya. Aktiva merupakan harta

atau kekayaan (aset) yang dimiliki oleh perusahaan, baik pada saat tertentu.

Aktiva lancar adalah harta atau kekayaan yang segera dapat diuangkan

(ditunaikan) pada saat dibutuhkan dan paling lama 1 tahun. Aktiva tetap

merupakan harta atau kekayaan perusahaan yang digunakan dalam jangka panjang

lebih dari 1 tahun.

Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain

yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal

perusahaan yang berasal dari kreditor. Hutang lancar atau hutang jangka pendek

adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayaran akan

dilakukan dalam jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki

perusahaan. Sedangkan hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang

jangka waktu pembayarannya (jatuh tempo) lebih dari satu tahun (Munawir,2010).

Komponen yang terakhir adalah modal, menurut Kasmir (2010) modal

merupakan hak yang dimiliki perusahaan. Komponen modal yang terdiri dari:

modal setor, agio saham, laba yang ditahan, cadangan laba, dan lainnya.

Page 18: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

6

Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi juga disebut “laporan pendapatan” (statement of

earnings), menyajikan pendapatan, beban, laba bersih, dan laba per saham, untuk

suatu periode akuntansi, biasanya setahun atau satu triwulan (Fraser dan

Ormiston, 2008).

Menurut Kasmir (2010) laporan laba rugi harus dibuat dalam suatu sirklus

operasi atau periode tertentu guna mengetahui jumlah perolehan pendapatan

(penjualan) dan biaya yang telah dikeluarkan,sehingga dapat diketahui,

perusahaan dalam keadaan laba atau rugi. Adapun informasi yang disajikan

perusahaan dalam laporan laba rugi meliputi:

1. Jenis-jenis pendapatan (penjualan) yang diperoleh dalam suatu periode.

2. Jumlah rupiah dari masing-masing jenis pendapatan.

3. Jumlah keseluruhan pendapatan.

4. Jenis-jenis biaya atau beban dalam suatu periode.

5. Jumlah rupiah masing-masing biaya atau beban yang dikeluarkan dan jumlah

keseluruhan biaya yang dikeluarkan.

6. Hasil usaha yang diperoleh dengan mengurangi jumlah pendapatan dan biaya.

Selisih ini disebut laba atau rugi.

Menurut Kasmir (2010) laporan laba rugi merupakan laporan yang

menunjukan jumlah pendapatan atau penghasilan yang diperoleh dan biaya-biaya

yang dikeluarkan dan laba rugi dalam suatu periode tertentu. Dalam praktiknya

komponen pendapatan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi terdiri dua jenis

yaitu:

1. Pendapatan atau penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok (usaha utama)

perusahaan.

2. Pendapatan atau penghasilan yang diperoleh dari di luar usaha pokok (usaha

sampingan) perusahaan.

Untuk komponen pengeluaran atau biaya-biaya dalam laporan laba rugi juga

terdiri dua jenis, yaitu:

1. Pengeluaran atau biaya yang dibebankan dari usaha pokok (usaha utama)

perusahaan.

2. Pengeluaran atau biaya yang dibebankan dari luar usaha pokok (usaha

sampingan) perusahaan.

Menurut Fraser dan Ormiston (2008), bahwa suatu laporan laba rugi

perusahaan dan informasi lainnya disajikan pada laporan laba rugi bukanlah

barometer yang lengkap dan cukup atas kinerja keuangan.

Analisis Laporan Keuangan

Menurut Prastowo dan Julianty (2008), analisis laporan keuangan

merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu

mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang

dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan prediksi yang

paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahan pada masa mendatang.

Kegiatan dalam analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan cara

menentukan dan mengukur antara pos-pos yang ada dalam satu laporan keuangan.

Kemudian analisis laporan keuangan juga dapat dilakukan dengan menganalisis

Page 19: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

7

laporan keuangan yang dimiliki dalam satu periode. Di samping itu, analisis

laporan keuangan dapat dilakukan pula antara beberapa periode (Kasmir,2010).

Menurut Kasmir (2010) ada beberapa tujuan dan manfaat bagi berbagai

pihak dengan adanya analisis laporan keuangan. Secara umum dikatakan bahwa

tujuan dan manfaat dari analisis laporan keuangan adalah:

1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu,

baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk

beberapa periode.

2. Untuk mengetahui kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.

3. Untuk mengetahui kekuatan yang dimiliki.

4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan

ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.

5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu

penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.

6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang

hasil yang mereka capai.

Pada akhirnya bagi pihak pemilik dan manajemen, dengan mengetahui

posisi keuangan dan merencanakan dan mengambil keputusan yang tepat tentang

apa yang harus dilakukan ke depan. Perencanaan ke depan dengan cara menutupi

kelemahan yang ada, mempertahankan posisi yang sudah sesuai dengan yang

diinginkan dan berupaya untuk meningkatkan lagi kekuatan yang sudah diperoleh

selama ini (Kasmir,2010).

Analisis Trend (Analisis Horizontal)

Menurut Kasmir (2010) analisis trend merupakan analisis laporan keuangan

yang biasanya dinyatakan dalam persentase tertentu. Analisis ini dilakukan dari

periode ke periode sehingga akan terlihat apakah perusahaan mengalami

perubahan yaitu naik, turun atau tetap, serta seberapa besar perubahan tersebut

yang dihitung dalam persentase.

Menurut Munawir (2010) dari analisis trend akan tampak pos-pos yang

mengalami kecenderungan arah yang meningkat, menurun atau tetap. Analisis ini

menggunakan angka indeks berupa persentase sehingga analisis ini sering juga

disebut analisis indeks. Untuk dapat menghitung trend yang dinyatakan dalam

persentase dibutuhkan satu tahun yang dijadikan sebagai tahun dasar. Tahun dasar

ini diperlukan sebagai dasar perhitungan yang akan dibuat dalam bentuk

persentase. Biasanya data laporan keuangan dari tahun yang paling awal dari

deretan laporan keuangan yang dianalisa dianggap sebagai tahun dasar.

Tiap-tiap pos yang terdapat dalam laporan keuangan yang dipilih sebagai

tahun dasar diberikan angka indeks 100, sedangkan pos-pos yang sama dari

periode yang dianalisa dihubungkan dengan pos yang sama dalam laporan

keuangan tahun dasar dengan cara membagi jumlah rupiah tiap-tiap pos dalam

periode yang dianalisis dengan jumlah rupiah dari pos yang sama dalam laporan

keuangan tahun dasar (Munawir, 2010).

Menurut Prastowo dan Julianty (2008), analisis trend ini menjadi berguna

karena dua alasan, yaitu :

1. Mengungkapkan perubahan yang terjadi selama kurun waktu tertentu.

2. Memberikan informasi tentang arah ke mana perusahaan akan bergerak.

Page 20: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

8

Analisis Rasio

Menurut Kasmir (2010) analisis rasio merupakan analisis yang digunakan

untuk mengetahui hubungan pos-pos yang ada dalam satu laporan keuangan atau

pos-pos antara laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.

Adapun manfaat yang bisa diambil dengan dipergunakannya rasio

keuangan, yaitu (Fahmi, 2012) :

1. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat

menilai kinerja dan prestasi perusahaan.

2. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak menajemen sebagai

rujukan untuk membuat perencanaan.

3. Analisis keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi

suatu perusahaan dari perspektif keuangan.

4. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dapat digunakan

untuk memperkirakan potensi resiko yang akan dihadapi dikaitkan dengan

adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga dan pengembalian pokok

pinjaman.

5. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilai bagi pihak

stakeholder organisasi.

Analisis ini mencakup empat kelompok analisis yang meliputi analisis

likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas (Munawir, 2010). Alat analisis

rasio ini dapat memberikan gambaran mengenai baik buruknya keadaan keuangan

suatu perusahaan apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka

pembanding yang digunakan sebagai standar.

1. Rasio Likuiditas

Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005), likuiditas adalah ratio yang

mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka

pendek. Likuditas dibedakan menjadi dua, yaitu likuiditas badan usaha dan

likuiditas perusahaan. Likuiditas badan usaha merupakan kemampuan perusahaan

untuk menyediakan alat-alat likuid sehingga dapat memenuhi kewajiban

finansialnya pada saat ditagih. Sementara itu Likuidasi perusahaan merupakan

kemampuan perusahaan menyediakan alat-alat likuid sedemikian rupa sehingga

perusahaan mampu menyelenggarakan proses produksi.

Menurut Kasmir (2010), perhitungan rasio likuiditas memberikan cukup

banyak manfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.

Berikut ini adalah tujuan dan manfaat yang dapat dipetik dari hasil rasio

likuiditas;

a. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau utang

yang segera jatuh tempo pada saat ditagih.

b. Sebagai alat perencanaan ke depan, terutama yang berkaitan dengan

perencanaan kas dan utang.

c. Untuk melihat kondisi dan posisi likuditas perusahaan dari waktu ke waktu

dengan membandingkannya untuk beberapa periode.

d. Untuk melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari masing-masing

komponen yang ada di aktiva lancar dan utang lancar.

e. Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya.

f. Fred Weston dalam Kasmir, menyebutkan bahwa rasio likuiditas (liquidity

ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan

Page 21: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

9

memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Adapun jenis-jenis rasio

likuiditas yang dapat digunakan terdiri dari:

1) Rasio Lancar (Current Ratio).

Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera

jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain,

seberapa banyak aktiva lancar yang bersedia unuk menutupi kewajiban

jangka pendek yang segera jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan

sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu

perusahaan (Kasmir, 2010).

2) Rasio Cepat (Quick Ratio).

Rasio cepat atau rasio sangat lancar atau acid test ratio merupakan

rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan memenuhi atau membayar

kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar

tanpa perhitungkan nilai sediaan (inventory). Menurut Kasmir (2010),

artinya nilai sediaan kita abaikan, dengan cara dikurangi dari nilai total

aktiva lancar.

3) Rasio Kas (Cash Ratio).

Rasio kas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa

besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Dapat dikatakan

rasio ini menunjukan kemampuan sesungguhnya bagi perusahaan untuk

membayar utang-utang jangka pendeknya.

2. Analisis Solvabilitas

Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-

utangnya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Solvabilitas diukur dengan

perbandingan antara total aktiva dengan total utang. Ukuran ini mensyaratkan agar

perusahaan mampu memenuhi semua kewajibannya, baik jangka pendek maupun

jangka panjang (Sugiyarso dan Winarni, 2005).

Menurut Kasmir (2010), manfaat rasio solvabilitas atau leverage ratio

adalah:

a. Untuk menganalisis kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban

kepada pihak lainnya.

b. Untuk menganalisis kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang

bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk bunga).

c. Untuk menganallisis keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap

dengan modal.

d. Untuk menganalisis seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang.

e. Untuk menganalisis seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap

pengelolaan aktiva.

f. Untuk menganalisis atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal

sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang.

g. Untuk menganalisis berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih ada

terdapat sekian kalinya modal sendiri.

h. Adapun jenis-jenis rasio yang digunakan dalam rasio solvabilitas antara lain:

1) Debt to Asset Ratio (Debt Ratio)

Debt Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur

perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain,

Page 22: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

10

seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar

utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva (Kasmir,2010).

2) Debt to Equity Ratio

Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai

utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara

seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini

berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam

(kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi

untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk

jaminan utang (Kasmir,2010).

3. Analisis Aktivitas

Menurut Kasmir (2010), ratio aktivitas merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang

dimilikinya. Rasio aktivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Terdapat beberapa manfaat

yang dapat dipetik dari rasio aktivitas adalah:

a. Perusahaan atau manajemen dapat mengetahui berapa lama piutang mampu

ditagih selama satu periode.

b. Manajemen dapat mengetahui hari rata-rata sediaan tersimpan dalam gudang.

c. Manajemen dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanamkan dalam

modal kerja berputar dalam satu periode.

d. Manajemen dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanamkan dalam

aktiva tetap berputar dalam satu periode.

e. Manfaat lainnya.

Rasio aktivitas yang dapat digunakan manajemen untuk mengambil

keputusan terdiri dari beberapa jenis. Berikut beberapa jenis rasio aktivitas yang

dapat dirangkum, yaitu (Kasmir, 2010) :

a. Perputaran Aktiva (Assets Turnover).

Perputaran Aktiva (Assets Turnover) merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan.

Kemudian juga mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap

rupiah aktiva.

b. Perputaran Piutang (Receivable Turnover).

Perputaran Piutang (Receivable Turnover) merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu

periode. Atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar

dalam satu periode. Rasio perputaran piutang memberikan pemahaman

tentang kualitas piutang dan kesuksesan penagihan piutang.

c. Average Collection Period.

Average Collection Period memberikan gambaran tentang berapa periode

rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang.

4. Analisis Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan

dalam mencari keuntungan. Menurut Kasmir (2010), manfaat yang diperoleh

adalah untuk:

Page 23: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

11

a. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu

periode.

b. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.

c. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.

Menurut Fahmi (2012), rasio ini mengukur efektifitas manajemen secara

keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang

diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik

rasio profitabilias maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya

perolehan keuntungan perusahaan. Rasio profitabilitas yang secara umum

digunakan adalah:

a. Rasio Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Rasio marjin laba kotor merupakan rasio antara laba kotor yang diperoleh

perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai pada periode yang sama.

Rasio ini mencerminkan atau menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai

dari setiap rupiah penjualan. Semakin besar nilai rasio maka semakin besar

pula perusahaan memperoleh laba kotor (Munawir, 2010).

b. Rasio Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Rasio marjin laba bersih merupakan perbandingan antara laba bersih

sesudah pajak dengan penjualan. Rasio ini menunjukkan besarnya laba bersih

yang dapat dihasilkan perusahaan dari setiap rupiah penjualan. Selain itu rasio

ini digunakan untuk menghitung tingkat keuntungan bersih yang diperoleh

(Munawir, 2010).

c. Hasil Pengembalian Investasi (Return of Investment/ROI)

Menurut Kasmir (2010), Return on Investment (ROI) merupakan rasio

yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam

perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektifitas manajemen

dalam mengelola investasinya. Hasil pengembalian investasi menunjukan

produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun

modal sendiri. Semakin kecil rasio ini semakin kurang baik, demikian pula

sebaliknya.

d. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return of Equity/ROE)

Hasil pengembalian ekuitas atau return on equity atau rentabilitas modal

sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan

modal sendiri. Rasio ini menunjukan efisiensi penggunaan modal sendiri.

Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan

semakin kuat, demikian pula sebaliknya (Kasmir,2010).

Analisis Du Pont

Menurut Keown, et al (2008), analisis ini merupakan pendekatan terpadu

terhadap analisis rasio keuangan dimana analisis ini dirancang untuk

mengevaluasi profitabilitas dan mencari tingkat pengembalian ekuitas. Analisis ini

mengukur tingkat pengembalian atas investasi bagi pemegang saham biasa.

Semakin tinggi nilai ROE suatu perusahaan maka semakin baik perusahaan dalam

pengelolaan manajemen keuangannya.

Manfaat lain dari analisis Du Pont adalah (Keown, et al, 2008) :

1. Untuk menganalisis cara meningkatkan prestasi perusahaan.

2. Untuk melihat efektivitas pengelolaan sumber daya guna memaksimalkan

tingkat pengembalian para pemilik saham.

Page 24: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

12

Menurut Farah Margaretha dalam Fahmi menyebutkan bahwa the du pont

chart merupakan bagan yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan antara

ROI, asset turnover dan profit margin.

Analisis Persentase Per Komponen (Common Size Percentage)

Menurut Kasmir (2010) analisis persentase per komponen, merupakan

analisis yang dilakukan untuk membandingkan antara komponen yang ada dalam

suatu laporan keuangan, baik yang ada di neraca maupun laporan laba rugi.

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui:

1. Persentase investasi terhadap masing-masing aktiva atau terhadap total aktiva.

2. Struktur permodalan.

3. Komposisi biaya terhadap penjualan.

Menurut Fraser dan Ormiston (2008), laporan keuangan common-size

bermanfaat untuk membandingkan perusahaan-perusahaan dengan tingkat

penjualan atau total aktiva yang berbeda, untuk memudahkan analisis internal atau

analisis struktur suatu perusahaan, untuk mengevaluasi kecenderungan, dan

membandingkan industri.

Dinamakan sebagai laporan keuangan common-size (laporan keuangan yang

berukuran sama) adalah karena total jumlah akun-akun dalam kelompok

bersangkutan adalah 100 persen. Laporan keuangan common-size juga berguna

untuk perbandingan antar perusahaan karena laporan keuangan perusahaan yang

berbeda dibuat dalam format common-size. Perbandingan laporan keuangan

common size perusahaan dengan laporan keuangan common-size pesaing, atau

rata-rata industri, dapat menekankan perbedaan komposisi dan distribusi akun

(Kasmir,2010).

Menurut Munawir (2010), metode untuk mengubah jumlah-jumlah rupiah

dalam suatu laporan keuangan menjadi persentase-persentase dapat dilakukan

sebagai berikut :

1. Nyatakan total aktiva, total pasiva, serta total penjualan netto masing-masing

dengan 100%

2. Hitunglah rasio dari tiap-tiap pos atau komponen dalam laporan tersebut

dengan cara membagi jumlah rupiah dari masing-masing pos aktiva dengan

total aktivanya, jumlah rupiah masing-masing pos pasiva dengan total

pasivanya dan masing-masing pos rugi laba dengan total penjualan nettonya

dikalikan 100%.

Penelitian Terdahulu

Sinuraya (2008) melakukan penelitian terhadap kinerja keuangan pada

Perum Pegadaian kantor wilayah I Medan, selama periode tahun 2003-2006

dengan menggunakan analisis rasio. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa

total aktiva dan laba mengalami perkembangan yang searah sedangkan

pendapatan dan laba mengalami fluktuasi. Dilihat dari total aktiva tahun 2003

sampai dengan tahun 2006 mengalami peningkatan, namun pada tahun 2004

pendapatan dan beban usaha mengalami penurunan. Akan tetapi penurunan yang

terjadi pada pendapatan dan beban usaha tidak mempengaruhi tingkat laba

perusahaan dimana laba mengalami peningkatan. Dengan analisis rasio keuangan

Page 25: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

13

dapat dilihat dan diukur kinerja keuangan pada Perum Pegadaian. Berdasarkan

hasil analisis dapat dijadikan saran dalam upaya meningkatkan kinerja keuangan

pada masa yang akan datang. Perbedaan dengan penelitian penulis bahwa penulis

menggunakan analisis trend, analisis common-size, serta analisis Du Pont untuk

lebih membantu dalam melihat perkembangan kinerja perusahaan.

Aryani (2011) melakukan penelitian terhadap kinerja keuangan pada PT

Goodyear Indonesia Tbk, berbasis laporan keuangan periode 2006-2010 dengan

menggunakan analisis trend, forecasting, persentase per komponen, rasio dan

analisis Du Pont, serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

perusahaan selama periode 2006-2010. Dari hasil penelitian dapat diketahui

bahwa perkembangan keuangan perusahaan dalam lima tahun menunjukkan

kondisi keuangan jangka pendek yang mengalami peningkatan secara fluktuatif.

Sementara, kondisi keuangan jangka panjang menunjukan kecenderungan

meningkat dalam dua tahun terakhir. Dilihat dari analisis trend keuangan

perusahaan mengalami peningkatan lebih besar dibandingkan dari tahun-tahun

sebelumnya. Hal ini juga dibuktikan dengan analisis forecasting untuk periode 2

tahun kedepan bahwa keuangan perusahaan akan mengalami peningkatan dari

tahun sebelumnya. Dari analisis rasio dapat dilihat bahwa kondisi keuangan

perusahaan menunjukkan keadaan yang likuid dan solvabel serta aktivitas

perusahaan cukup baik. Analisis Du Pont menunjukkan kondisi yang fluktuatif

dengan peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2009. Faktor internal yaitu harga

pokok penjualan dan total hutang perusahaan. Sedangkan, perusahaan sejenis

(kompetitor), tingkat suku bunga dan selisih kurs merupakan faktor eksternalnya.

Perbedaan dengan penulis bahwa penulis tidak menggunakan analisis forecasting

dalam penelitiannya.

METODE

Kerangka Pemikiran

Penilaian kinerja keuangan dibutuhkan untuk membantu menunjukan

seberapa berhasil kinerja perusahaan dalam menjalankan roda usahanya. Penilaian

kinerja keuangan PT Pegadaian (Persero) dilakukan dengan menganalisis laporan

keuangan. Dengan melakukan analisis ini diperoleh letak kekuatan dan kelemahan

perusahaan. Di samping itu, laporan keuangan juga bermanfaat untuk melihat

peluang yang ada dan menghindari ancaman yang mungkin terjadi di masa

sekarang ataupun di masa yang akan datang.

Laporan keuangan memiliki indikator komponen dengan maksud, fungsi

dan tujuan yang berbeda. Komponen laporan keuangan yang digunakan untuk

menganalisis penilaian kinerja keuangan PT Pegadaian (Persero) adalah neraca

dan laporan laba rugi. Neraca merupakan laporan yang menunjukan posisi

keuangan perusahaan (berupa aktiva, kewajiban, dan modal perusahaan) pada

waktu dan tanggal tertentu, sedangkan laporan laba rugi menunjukan kondisi

usaha yang dilakukan perusahaan dalam suatu periode tertentu. Melalui data

laporan keuangan perusahaan, data diolah menggunakan analisis Trend, analisis

Rasio (likuditas, solvabilitas, aktivitas, profitabilitas), analisis Du Pont serta

Page 26: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

14

analisis Persentase Per Komponen yang dapat memberikan gambaran mengenai

perkembangan keuangan dan kinerja keuangan. Kerangka pemikiran dari

penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Perubahan Status

Bentuk Badan

Hukum

Perum Pegadaian

PT Pegadaian (Persero)

Laporan Keuangan

Neraca Laba/Rugi

Analisis Kinerja Keuangan

Analisis

Trend

Analisis Rasio

• Likuiditas

• Solvabilitas

• Aktivitas

• Profitabilitas

Analisis

Persentase

Per

Komponen

Rekomendasi

Analisis Du

Pont

Perubahan

Lingkungan Usaha

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian

Page 27: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

15

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT Pegadaian (Persero) dengan

mengumpulkan data sekunder. Data yang didapat kemudian diolah untuk

dianalisis sehingga menghasilkan gambaran mengenai kinerja keuangan PT

Pegadaian (Persero). Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 3 (tiga) bulan dari

bulan Juli hingga bulan September 2013.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif, data yang berupa angka-angka

yang menunjukan jumlah atau banyaknya sesuatu, yaitu laporan keuangan

perusahaan yang meliputi laporan neraca dan laporan laba rugi perusahaan dalam

waktu lima tahun terakhir (2008-2012). Sedangkan data kualitatif, data yang tidak

dinyatakan dalam bentuk angka, seperti sejarah singkat perusahaan dan bidang

usaha perusahaan.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data sekunder dilakukan melalui penelusuran literatur-

literatur dalam pencarian data di internet dan memperoleh data berupa

dokumentasi yang telah disusun oleh perusahaan. Adapun data-data yang

diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Gambaran umum perusahaan meliputi sejarah, visi misi dan budaya

perusahaan serta struktur organisasai PT Pegadaian (Persero).

2. Laporan keuangan PT Pegadaian (Persero).

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini diolah secara manual maupun diolah

dengan menggunakan komputer. Data yang telah diolah selanjutnya dimunculkan

dalam bentuk tabel agar memudahkan untuk dibaca.

Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam membantu

memecahkan permasalahan pada suatu penelitian. Metode analisis yang

digunakan adalah :

Analisis Trend

Dalam analisis trend dibutuhkan satu tahun dasar. Dalam penelitian ini

yang dijadikan tahun dasar adalah tahun 2008 karena merupakan tahun yang

paling awal dari periode yang dianalisis. Setiap pos yang terdapat dalam laporan

keuangan yang dipilih sebagai tahun dasar diberikan angka indeks 100, sedangkan

pos-pos yang sama dari periode yang dianalisis dihubungkan dengan pos yang

sama dalam laporan keuangan tahun dasar dengan cara membagi jumlah rupiah

tiap-tiap pos dalam periode yang dianalisis dengan jumlah rupiah dari pos yang

sama dalam laporan keuangan tahun dasar, sehingga dapat dilihat kenaikan atau

penurunan nilai persentase tiap pos. Analisis ini merupakan pelengkap dari

analisis rasio karena hasil dari analisis ini akan membantu didalam

Page 28: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

16

menginterpretasikan hasil analisis rasio. Analisis trend dapat dirumuskan sebagai

berikut:

............................................................................................... (1)

Keterangan : Rxt = nilai presentase untuk tahun ke-t

Px t = pos x dalam laporan keuangan yang akan dianalisis

Px o= pos x dalam laporan keuangan sebagai tahun dasar

Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka

yang ada dalam laporan keuangan dengan cara mambagi satu angka dengan angka

lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen

dalam satu laporan keuangan. Hasil rasio keuangan ini digunakan untuk menilai

kinerja manajemen dalam suatu periode apakah mencapai target seperti yang telah

ditetapkan. Analisis rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

likuiditas, analisis aktivitas, analisis leverage, analisis profitabilitas dan analisis nilai

pasar.

1. Rasio Likuiditas

Rasio ini berfungsi untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik

kewajiban kepada pihak luar perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun di

dalam peusahaan (likuiditas perusahaan) yang terdiri dari :

a. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur

tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan. Perhitungan rasio

lancar dilakukan dengan cara membandingkan antara total aktiva lancar

dengan total utang lancar. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut :

Rasio Lancar = Aset Lancar ......................................................... (2)

Kewajiban Lancar

b. Rasio Cepat (Quick Ratio) Rasio cepat merupakan ukuran penting untuk mengetahui kemampuan

perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya tanpa memperhitungkan

penjualan persediaan. Untuk mencari quick ratio, diukur dari total aktiva

lancar, kemudian dikurangi dengan nilai sediaan. Terkadang perusahaan

juga memasukan biaya yang dibayar di muka jika memang ada dan

dibandingkan dengan seluruh utang lancar. Rasio ini dirumuskan sebagai

berikut :

Rasio Cepat = Aset Lancar – Persediaan .............................................. (3)

Kewajiban Lancar

c. Cash Ratio

Rasio yang dihitung dari penjumlahan atas kas dan efek yang dibagi

dengan hutang lancar. Dapat dikatakan rasio ini menunjukkan kemampuan

sesungguhnya bagi perusahaan untuk membayar utang-utang jangka

pendeknya. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:

Rasio Kas = Kas + Efek .......................................................... (4)

Kewajiban Lancar

Page 29: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

17

2. Rasio Solvabilitas

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

membayar seluruh kewajiban, baik jangka pendek maupun jangka panjang

apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi). Rasio solvabilitas merupakan

rasio untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.

Yang terdiri dari:

a. Rasio Hutang (Debt to Total Asset Ratio)

Rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total

utang dengan total aktiva. Seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh

utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap

pengelolaan aktiva. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:

Rasio Hutang = Total Kewajiban ..................................................... (5)

Total Aset

b. Rasio Hutang terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio)

Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang

dan utang termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini

berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan meminjam

kreditor dengan pemilik perusahaan. rasio ini dirumuskan sebagai

berikut:

Rasio Hutang terhadap Ekuitas = Total Kewajiban ............................. (6)

Total Ekuitas

3. Rasio Aktivitas

Penggunaan rasio aktivitas adalah dengan cara membandingkan antara

tingkat penjualan dengan investasi dalam aktiva untuk satu periode.

Kemampuan manajemen untuk menggunakan dan mengoptimalkan aktiva

yang dimiliki merupakan tujuan utama rasio ini, yang terdiri dari:

a. Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turn Over Ratio)

Rasio ini digunakan untuk mengukur penggunaan semua aktiva

perusahaan dan jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.

Rumus untuk mencari rasio perputaran total aktiva (total asset turn over)

adalah sebagai berikut:

Rasio Perputaran Total Aktiva = Pendapatan Administrasi ................. (7)

Total Aset

b. Rasio Perputaran Piutang (Receivable Turn Over)

Semakin tinggi rasio ini menunjukan bahwa modal kerja yang

ditanam dalam piutang semakin rendah (bandingkan dengan rasio tahun

sebelumnya) dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik.

Sebaliknya jika rasio ini semakin rendah ada over investment dalam

piutang. Cara mencari rasio ini adalah dengan membandingkan antara

penjualan kredit dengan rata-rata piutang. Dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Rasio Perputaran Piutang = Pendapatan Administrasi .......................... (8)

Piutang c. Average Collection Period

Digunakan untuk memberikan gambaran tentang berapa periode

rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang. Rasio ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Page 30: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

18

Average Collection Period = 360 hari ⨉ Piutang .......... (9)

Pendapatan Administrasi

4. Rasio Profitabilitas

Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan

perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan,

terutama laporan keuangan neraca dan laba rugi, yang terdiri dari:

a. Net Profit Margin

Rasio ini mencerminkan kemampuan manajemen untuk

menghasilkan laba setelah harga pokok penjualan, beban operasi, beban

lain-lain dan pajak sehubungan dengan penjualan. Rumus rasio ini adalah

sebagai berikut:

Net Profit Margin = Laba Bersih .............................................. (10)

Pendapatan Usaha

b. Gross Profit Margin

Rasio ini digunakan untuk mengukur ukuran presentase dari hasil

sisa penjualan setelah perusahaan membayar harga pokok penjualan dan

berguna untuk memberikan indikasi mengenai efisiensi operasi

perusahaan dan penetapan harga jual. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Gross Profit Margin = Laba Sebelum Pajak ................................ (11)

Pendapatan Usaha

c. Hasil Pengembalian Investasi (Return on Investment/ROI)

Hasil pengembalian investasi menunjukkan produktivitas dari

seluruh dana perusahaan, baik modal peminjam maupun modal sendiri.

Semakin kecil (rendah) rasio ini, semakin kurang baik, demikian pula

sebaliknya. Rumus rasio ROI atau biasa disebut ROA ini adalah sebagai

berikut:

Return on Investment (ROI) = Laba Bersih ........................................ (12)

Total Aset

d. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity/ROE)

Rasio ini menunjukan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin

tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin

kuat, demikian pula sebaliknya. Rumus rasio ini adalah sebagai berikut:

Return on Equity (ROE) = Laba Bersih ........................................... (13)

Ekuitas

Analisis Du Pont

Analisis Du Pont menggabungkan profit margin dengan rasio aktivitas

diperoleh dari perkalian margin laba dengan perputaran total aktiva hasilnya

adalah tingkat pengembalian aktiva (ROA) yang lebih dikenal dengan tingkat

pengembalian investasi (ROI). Adapun rumusnya sebagai berikut:

ROA = Margin laba x Perputaran total aktiva .................................... (14)

Untuk mendapatkan pengembalian ekuitas (ROE), ROA harus dibagi

dengan 1-rasio hutang. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut:

ROE = ROA ....................................................................... (15)

1 ‒ Debt Ratio

Page 31: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

19

Analisis Persentase Per Komponen

Metode analisis ini merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui

persentase investasi terhadap masing-masing komponen yang ada dalam laporan

keuangan. Analisis ini dilakukan dengan menghitung persentase dari setiap pos

dalam aktiva dengan total aktivanya, dan setiap pos dalam pasiva dengan total

pasivanya, serta setiap pos dalam laba-rugi dengan total penjualannya, maka akan

diperoleh suatu dasar atau ukuran umum yang dapat digunakan sebagai

pembanding. Analisis persentase per komponen dapat dirumuskan sebagai

berikut:

................................................................................ (16) Keterangan: Ry

t = nilai persentase pos yang dibandingkan

Py t = pos y dalam laporan keuangan tahun ke-t

Py o = pos dasar sebagai pembanding

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum

Pada tanggal 20 Agustus 1746, bertempat di Batavia merupakan awal

berdirinya lembaga pegadaian di Indonesia. Pemerintah kolonial Belanda

mendirikan Bank Van Leening, lembaga keuangan yang memberikan kredit

dengan sistem gadai. Pegadaian adalah monopoli Pemerintah, pada tanggal 1

April 1901 didirikan lembaga Pegadaian Negara pertama di Sukabumi, Jawa

Barat. Maka pada tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun PT

Pegadaian (Persero).

Pegadaian telah mengalami beberapa pergantian status, mulai dari

Perusahaan Negara (PN) pada 1 Januari 1961. Perubahan status kedua adalah

Perusahaan Jawatan (PERJAN) dan perubahan status ketiga sebagai dasar hukum

status Perusahaan Umum (PERUM), status PERUM bertahan sampai tahun 2011.

Hingga pada 13 Desember 2011 Pemerintah mengeluarkan PP nomor 51 tahun

2011 yang menandakan perubahan status badan hukum Pegadaian menjadi

Perusahaan Persero (Persero). Dan berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan

Perseroan (Persero) PT Pegadaian tanggal 1 April 2012 telah disahkan Badan

Hukum Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian (Persero). Jejak langkah

selengkapnya terdapat pada lampiran 1.

Perubahan banyak dialami oleh PT Pegadaian (Persero) untuk lebih

meningkatkan kualitas dan pencitraan pada masyarakat, salah satunya kini

pegadaian pun melakukan perubahan logo perusahaan yang menggunakan citra

tiga deret bentuk lingkaran berwarna hijau. Citra dari perusahaan pegadaian

dengan dominan berwarna hijau melambangkan keteduhan sebagaimana

pelayanan Pegadaian yang selalu dapat memberikan keteduhan dalam proses

pelayanan kepada masyarakat umum. Hal ini juga sesuai dengan moto perusahaan

yaitu, “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”.

Page 32: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

20

Visi dan Misi

Visi PT Pegadaian (Persero) adalah sebagai solusi bisnis terpadu terutama

berbasis gadai yang selalu menjadi market leader dan mikro berbasis fidusia selalu

menjadi yang terbaik untuk masyarakat.

Misi PT Pegadaian (Persero) adalah memberikan pembiayaan yang tercepat

termudah, aman dan selalu memberikan pembinaan terhadap usaha golongan

menengah ke bawah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Memastikan

pemerataan pelayanan dan infrastuktur yang memberikan kemudahan dan

kenyamanan di seluruh Pegadaian dalam mempersiapkan diri menjadi pemain

regional dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat. Dan membantu pemerintah

dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan menengah ke bawah dan

melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya perusahan.

Budaya Perusahaan

Budaya kerja PT Pegadaian (Persero) disimbolkan dari kata INTAN, yang

merupakan singkatan dari I untuk inovatif, berupaya melakukan penyempurnaan

nilai tambah dan tanggapan terhadap perubahan. N untuk nilai moral tinggi,

memahami dan mematuhi ajaran agama masing-masing serta etika perusahaan. T

untuk terampil, mengetahui dan memahami tugas yang diemban serta selalu

belajar dengan penuh tanggung jawab. A untuk adi layanan, memberikan layanan

yang dapat memuaskan orang lain dan fokus pada privacy. N untuk nuansa citra,

senantiasa peduli dan menjaga nama baik serta reputasi perusahaan.

Bidang Usaha

Bidang usaha yang dilakukan PT Pegadaian (Persero) meliputi bisnis inti

dan bisnis non inti. Adapun bisnis inti PT Pegadaian (Persero) terdiri dari:

1. Pegadaian KCA (Kredit Cepat Aman)

Pegadaian KCA adalah pinjaman berdasarkan hukum gadai dengan prosedur

pelayanan yang mudah, cepat dan aman. Barang jaminan yang menjadi

agunan sepeti perhiasan emas, kendaraan bermotor, alat elektronik dan alat

rumah tangga lainnya. Kredit yang diberikan mulai Rp 50.000 sampai dengan

Rp 200.000.000 dengan pengenaan sewa modal maksimum 1,15% per 15 hari

dengan jangka waktu kredit maksimum 4 bulan dan dapat dilunasi sewaktu-

waktu selama masa pinjaman.

2. Pegadaian Rahn

Pegadaian Rahn adalah produk jasa gadai yang berlandaskan pada prinsip-

prinsip syariah dengan mengacu pada sistem administrasi modern. Tarif

Ijaroh dikenakan sebesar Rp80-Rp90 per sepuluh hari masa penyimpanan

untuk setiap kelipatan Rp 10.000 dari taksiran barang jaminan yang

dititipkan.

PT Pegadaian (Persero) mengembangkan bisnis non inti dengan kegiatan

usaha yang luas. Beberapa bisnis non inti pegadaian yaitu pegadaian jasa taksiran,

pegadaian jasa titipan, pegadaian kreasi, pegadaian krasida, pegadaian kresna,

pegadaian kremada, pegadaian krista, jasa lelang dan pegadaian MULIA.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai

komponen, sehingga dapat mencapai sasaran secara efektif . Pada pola organisasi

Page 33: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

21

memberikan kerangka yang menghubungkan wewenang karena struktur

merupakan penghubung antar posisi para anggota organisasi. Tiap anggota

organisasi mempunyai wewenang yang harus dipertanggungjawabkan secara baik.

Struktur organisasi PT Pegadaian (Persero) dapat dilihat pada Gambar 2.

Perkembangan Keuangan

Laporan keuangan suatu perusahaan sangat dibutuhkan untuk mengetahui

perkembangan usaha dari tahun ke tahun dibantu dengan menggunakan analisis

trend. Dalam laporan keuangan dengan menggunakan analisis trend dapat dilihat

pergerakan pos-pos jika dibandingkan dengan pos yang sama pada tahun dasar.

Analisis ini dapat memberikan gambaran tentang kecenderungan yang terjadi pada

pos keuangan.

Pada penelitian ini, periode pengamatan adalah lima tahun, yaitu tahun

2008-2012. Data laporan keuangan lengkapnya baik neraca dan laporan laba rugi

dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 terlampir pada lampiran 2 dan

lampiran 3. Analisis trend adalah alat analisa pendukung yang dijadikan dasar

analisis kinerja yang dihasilkan dalam analisis rasio (likuiditas, solvabilitas,

aktivitas dan profitabilitas). Sehingga komponen yang ada dalam analisis trend

Direktur

Bisnis II

JM Bisnis

Gadai

JM Bisnis

Emas

Direktur

Bisnis III

JM Bisnis

Properti

JM

Pemasara

n

Direktur

Keuangan

JM Tresuri

JM

Akuntansi

JM

Manajemen

Risiko

Direktur

Bisnis I

JM Bisnis

Fidusia

JM Bisnis

Syariah

Direktur

Umum dan

SDM

JM

Pengelolaan

SDM

JM Hubungan

Industrial

JM

Pendidikan

dan Pelatihan

JM Logistik

Dewan

Pengawas

Direktur

Utama

Kepala Satuan

Pengawas

Intern

Sekretaris

Perusahaan

Pemimpin

Wilayah

Gambar 2 Struktur Organisasi PT Pegadaian (Persero)

(Sumber: http\\www.pegadaian.co.id)

Page 34: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

22

adalah komponen yang digunakan dalam analisis rasio, yaitu neraca dan laporan

laba rugi.

Perkembangan Neraca

Dilihat dari neraca PT Pegadaian (Persero), pendanaan perusahaan banyak

dibiayai oleh hutang dibandingkan dengan modal sendiri (ekuitas). Komponen

hutang yang ada pada perusahaan meliputi pinjaman bank, pinjaman medium term

notes, pinjaman obligasi, pinjaman lainnya, hutang kepada rekanan, hutang

kepada nasabah, hutang pajak, biaya yang masih harus dibayar, pendapatan

diterima di muka dan hutang lancar lainnya. Sedangkan komponen hutang tidak

lancar meliputi pinjaman obligasi setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo

dalam waktu satu tahun, pinjaman dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah,

pendapatan ditangguhkan, kewajiban estimasi untuk imbalan kerja. Dan

komponen modal sendiri (ekuitas) pada perusahaan terdiri dari modal awal,

penyertaan modal pemerintah dan saldo laba. Hasil perhitungan analisis trend

terhadap neraca dapat dilihat pada Lampiran 4.

Analisis trend terhadap laporan neraca dilakukan terhadap komponen-

komponen yang digunakan untuk memberikan informasi tentang arah kemana

perusahaan akan bergerak serta melihat kondisi keuangan perusahaan, baik jangka

pendek maupun jangka panjang. Kondisi keuangan jangka pendek digunakan

untuk menilai likuiditas perusahaan, yaitu liabilitas lancar dan aset lancar.

Sementara, pada kondisi keuangan jangka panjang dilihat dari komponen yang

digunakan untuk menilai solvabilitas perusahaan, yaitu hutang, aset dan modal.

Gambar perkembangan komponen likuiditas terdapat pada Gambar 3.

2008 2009 2010 2011 2012

Aset Lancar 100 148.41 190.62 248.08 277.34

Liabilitas Lancar 100 149.91 210.88 269.44 285.14

0

50

100

150

200

250

300

Pe

rse

nta

se

Analisis Trend Terhadap Neraca

Gambar 3 Perkembangan komponen likuiditas terhadap neraca PT Pegadaian

(Persero) periode 2008 – 2012

Pada Gambar 3, terlihat bahwa analisa trend dengan menggunakan tahun

dasar terhadap komponen-komponen neraca yang digunakan untuk melihat

likuiditas pada perusahaan, aset lancar cenderung mengalami peningkatan, namun

tidak begitu signifikan. Peningkatan yang paling besar terjadi pada tahun 2012

yaitu sebesar 277,34% dimana peningkatan ini disebabkan oleh kas dan bank,

uang muka, pajak dibayar di muka, pinjaman yang diberikan, piutang lainnya,

Page 35: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

23

persediaan, pendapatan yang masih harus diterima dan beban dibayar di muka.

Pada tahun 2012 dapat dilihat jumlah kenaikan yang terbesar terjadi pada

pinjaman yang diberikan, hal ini sesuai dengan usaha PT Pegadaian (Persero)

untuk turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Terlihat pada tahun 2008-2012, hutang lancar cenderung mengalami

peningkatan yang signifikan selama 5 tahun terakhir. Peningkatan terbesar terjadi

pada tahun 2011 dan 2012 yaitu masing-masing sebesar 142,61% dan sebesar

159,52%. Peningkatan ini terjadi karena pinjaman bank yang setiap tahunnya terus

meningkat, beberapa bank yang terlibat dalam pinjaman modal kerja adalah PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk, PT BRI (Persero) Tbk, PT Bank BNI (Persero) Tbk, PT Bank

Central Asia Tbk, PT Bank Syariah Mandiri Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank

DKI Syariah dan PT Bank Permata Syariah. Dilihat hutang pajak perusahaan juga

mengalami peningkatan yang begitu besar terjadi pada tahun 2011 dan 2012. Berdasarkan analisis trend dengan menggunakan tahun dasar terhadap

komponen-komponen dalam neraca yang mencerminkan solvabilitas perusahaan

menunjukkan kecenderungan yang meningkat dalam dua tahun terakhir.

Solvabilitias digunakan untuk membayar utang salah satunya pada utang jangka

panjang. Komponen aset tidak lancar dalam analisis trend terhadap neraca adalah

piutang kepada pihak-pihak berelasi, aset pajak tangguhan, aset tetap dan aset

lainnya. Terlihat aset lainnya tahun 2010 mengalami kenaikan karena perusahaan

terus menambah jaringan usaha sehingga menambah sejumlah kantor cabang unit

pelayanan cabang di seluruh wilayah operasi Perusahaan. Gambar perkembangan

komponen solvabilitas dan ekuitas terhadap neraca terdapat pada Gambar 4.

2008 2009 2010 2011 2012

Aset Tidak Lancar 100 115.59 138.25 142.61 159.52

Liabilitas Tidak Lancar 100 153.7 138.84 196.82 230.67

Ekuitas 100 130.63 169.56 209.69 276.33

100120140160180200220240260280300

Pe

rse

nta

se

Gambar 4 Perkembangan komponen solvabilitas dan ekuitas terhadap neraca PT

Pegadaian (Persero) periode 2008-2012

Berdasarkan gambar 4, terlihat peningkatan terbesar terjadi pada komponen

aset tidak lancar tahun 2011 dan 2012 yang meningkat masing-masing sebesar

142,61% dan 159,52% dari tahun dasarnya. Untuk hutang (liabilitas) tidak lancar

terjadi penurunan sebesar 138,84% dari tahun sebelumnya yang mencapai

persentase 153,7% dan terjadi kenaikan kembali pada tahun 2011 dan 2012

sebesar 196,82% dan 230,67%. Kenaikan ini dikarenakan pada tahun 2011

terdapat pinjaman medium term notes yang mencapai jumlah tinggi. Sedangkan

Page 36: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

24

peningkatan komponen modal sendiri (ekuitas) lebih disebabkan karena

peningkatan saldo laba baik yang ditentukan penggunaanya maupun yang belum

ditentukan penggunaanya. Selama dalam jangka waktu lima tahun yaitu 2008-

2012, perusahaan terus mengalami pertambahan persediaan dalam aset lancar

yang merupakan persediaan emas MULIA. Perusahaan tidak memperhitungkan

penyisihan atau penghapusan persediaan rusak atau usang dan tidak ada

persediaan yang dijaminkan. Dapat dilihat analisis trend jumlah aset tidak lancar

dan ekuitas mengalami kecenderungan meningkat terutama pada tahun 2011 dan

2012 namun hutang tidak lancar mengalami penurunan pada tahun 2010, hal ini

disebabkan oleh menurunnya pinjaman obligasi - setelah dikurangi bagian yang

akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun.

Perkembangan Rugi Laba

Dalam perkembangan rugi laba perusahaan terhadap analisis trend

dilakukan pada komponen-komponen yang digunakan untuk melihat kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba. Komponen-komponen tersebut adalah

pendapatan usaha, beban usaha, laba usaha, laba sebelum pajak dan laba bersih.

Hasil perhitungan analisis trend terhadap laporan laba rugi dapat dilihat pada

Lampiran 5. Dan Gambar perkembangan analisis trend terhadap laporan rugi laba

terdapat pada Gambar 5.

2008 2009 2010 2011 2012

Pendapatan Usaha 100 137.07 183.52 225.24 263.58

Beban Usaha 100 144.15 187.09 228.46 257.43

Laba Usaha 100 120.7 175.27 217.8 277.83

Laba Sebelum Pajak 100 123.86 179.39 222.17 285.99

Laba Bersih 100 127.03 187.75 234.93 303.13

100130160190220250280310

Per

sen

tase

(%

)

Analisis Trend Terhadap Laporan Rugi Laba

Gambar 5 Analisis Trend Terhadap Laporan Rugi Laba

Gambar 5 menunjukkan Pendapatan usaha selama lima tahun PT Pegadaian

(Persero) secara keseluruhan mengalami trend naik. Pada tahun 2009 mengalami

kenaikan menjadi 137,07%, tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi 183,52%,

tahun 2011 mengalami kenaikan menjadi 225,24% dan tahun 2012 mengalami

kenaikan menjadi 263,58%. Jumlah pendapatan usaha yang selalu naik,

menunjukkan PT Pegadaian (Persero) memberikan pembiayaan yang tepat untuk

mendorong pertumbuhan ekonomi serta membantu pemerintah dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan menengah ke bawah.

Page 37: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

25

Beban usaha PT Pegadaian (Persero) secara keseluruhan mengalami trend

naik, disebabkan oleh bunga dan provisi meningkat, penyusutan aktiva tetap

meningkat tiap tahunnya, pegawai dan umum. Beban usaha tahun 2009 naik

menjadi 144,15%, tahun 2010 naik menjadi 187,09% atau sebesar Rp. 225

Milyar, tahun 2011 naik menjadi 228,46% atau sebesar Rp. 269 Milyar dan tahun

2012 naik menjadi 257,43% atau sebesar Rp. 229 Milyar.

Laba Usaha PT Pegadaian (Persero) secara keseluruhan mengalami trend

naik. Tahun 2009 naik menjadi 120,70%, tahun 2010 naik menjadi 175,27%,

tahun 2011 naik menjadi 217,80%, tahun 2012 naik menjadi 277,83%. Kenaikan

laba usaha yang terjadi hasil dari pendapatan usaha yang dikurangi dengan beban

usaha, dihitung dari tahun 2008 sampai tahun 2012.

Analisis trend selama lima tahun terhadap laba sebelum pajak mengalami

trend naik, pada tahun 2009 menjadi 123,86%, pada tahun 2010 naik menjadi

179,39%, tahun 2011 pun naik menjadi 222,17% dan makin meningkat di tahun

2012 menjadi 285,99%. Kenaikan laba sebelum pajak disebabkan karena kenaikan

berdasarkan laba usaha dan komponen pada pendapatan lain-lain yaitu uang

kelebihan lewat waktu, pendapatan sewa gedung, pendapatan jasa giro, laba (rugi)

penjualan aset tetap, pendapatan lainnya. Pendapatan perusahaan yang naik

menyebabkan pemerintah menaksirkan penghasilan kena pajak yang tinggi

kepada perusahaan.

Laba bersih PT Pegadaian (Persero) secara keseluruhan mengalami trend

naik. Laba bersih pada tahun 2009 naik menjadi 127,03%, hasil ini diketahui

dengan cara laba sebelum pajak penghasilan yang dikurangi dengan taksiran pajak

penghasilan. Pada tahun 2010 laba bersih mengalami peningkatan menjadi

187,75%. Terlihat 234,93% naik pada tahun 2011 dari tahun sebelumnya yaitu

2010. Dan laba bersih perusahan pada tahun 2012 mencapai Rp 1.905 Triliun

yang mengalami peningkatan sebesar 303,13%. Kenaikan laba bersih disebabkan

oleh kenaikan laba usaha, sehingga laba bersih mengalami kenaikan trend naik.

Kinerja Keuangan

Gambaran mengenai kondisi kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat dari

laporan keuangan perusahaan yang kemudian dianalisis menggunakan analisis

rasio. Analisis rasio adalah metode analisis yang menghitung dan

menginterpretasikan rasio keuangan perusahaan yang bermanfaat sebagai alat

menilai kinerja dan prestasi perusahaan. Pada analisis rasio keuangan, dibuat

perbandingan dari laporan keuangan perusahaan selama periode pengamatan

untuk mengetahui arah pergerakannya dan membuat perencanaan. Analisis rasio

keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas, rasio

solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. Dengan analisis rasio akan

diperoleh gambaran mengenai kinerja keuangan perusahaan dalam tahun

pengamatan yaitu tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Hasil analisis rasio

keuangan PT Pegadaian (Persero) tahun 2008-2012 selengkapnya dapat dilihat

pada Lampiran 6.

Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas menunjukkan posisi keuangan jangka pendek perusahaan,

yang mencerminkan dan mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi

Page 38: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

26

kewajiban keuangannya pada saat ditagih atau jatuh tempo. Hubungan antara pos-

pos aktiva lancar dan hutang lancar dalam neraca merupakan komponen penting

dalam menentukan tingkat likuiditas perusahaan sehingga dapat memenuhi

kewajiban finansialnya pada saat ditagih. Tiga rasio yang digunakan dalam rasio

likuiditas adalah current ratio, quick ratio dan cash ratio.

1. Current Ratio (Rasio Lancar)

Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban

jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancarnya atau utang yang segera

jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Semakin besar nilai rasio lancar

menunjukkan bahwa semakin kuat perusahaan mampu menjamin setiap

kewajibannya dengan aset lancarnya, begitu pun sebaliknya. Berikut dapat dilihat

Gambar perkembangan current ratio PT Pegadaian (Persero) selama tahun 2008

sampai dengan tahun 2012 terdapat pada Gambar 6.

2008 2009 2010 2011 2012

Current Ratio 156.79 155.23 141.72 144.36 152.5

Quick Ratio 156.45 155 141.37 144.19 152.34

140

145

150

155

Pe

rse

nta

se

Rasio Likuiditas

Gambar 6 Perkembangan Rasio Likuiditas PT Pegadaian (Persero)

Perkembangan nilai current ratio selama lima tahun yaitu tahun 2008

sampai dengan 2012 bergerak fluktuatif. Pada tahun 2008 sampai dengan 2010

bergerak menurun disebabkan oleh jumlah hutang lancar yang melambung lebih

tinggi dari pada tahun sebelumnya, sedangkan pada tahun 2011 dan 2012

mengalami kenaikan. Hasil perhitungan current ratio terdapat pada Tabel 1.

Tabel 1. Current Ratio (Rasio Lancar) PT Pegadaian 2008-2012

Keterangan

(Jutaan Rupiah)

2008 2009 2010 2011 2012

Aset Lancar 10.293.773 15.277.484 19.621.785 25.537.221 28.548.901

Kewajiban Lancar 6.565.284 9.842.086 13.845.159 17.689.388 18.720.492

Current Rasio 156,79 155,23 141,72 144,36 152,50

Sumber: Laporan keuangan PT Pegadaian (Persero) periode 2008-2012 (diolah)

Dengan melakukan perhitungan current ratio diharapkan perusahaan

mengantisipasi agar tidak terjadi penurunan pada tahun 2013, serta perhitungan

current ratio dapat mengukur tingkat keamanan sehingga perusahaan mampu

Page 39: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

27

memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancarnya.

Rata-rata current ratio sebelum jadi PT Pegadaian (Persero) sebesar 149,52%,

jika dibandingkan dengan rata-rata setelah perubahan status menjadi PT

Pegadaian (Persero) sebesar 152,50% maka setelah perubahan bentuk status

menjadi PT Pegadaian tergolong baik karena lebih tinggi nilai yang dihasilkan

berarti kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya

lebih baik dibandingkan sebelum perubahan status PT Pegadaian (Persero).

Dari segi penilaian aspek keuangan standar kesehatan BUMN, Pegadaian

termasuk BUMN Non Infrastruktur mencapai nilai bobot rasio lancar 152,50%.

Hal ini menunjukan bahwa dengan angka rasio lancar 125 <= nilai bobot maka

pegadaian mempunyai skor 5, artinya pegadaian memiliki indikator skor tinggi

pada rasio lancar. Diharapkan pegadaian dapat mempertahankan agar tidak terjadi

penurunan pada aset lancar dalam menjamin kewajiban jangka pendeknya.

2. Quick Ratio (Rasio Cepat)

Pada Quick ratio yang bertujuan mengetahui tingkat likuiditas yaitu aset

lancar dibandingkan dengan kewajiban jangka pendek, namun yang membedakan

quick ratio dengan current ratio adalah tanpa perhitungkan nilai persediaan ke

dalam komponen aset lancar. Artinya nilai sediaan kita abaikan dengan cara

dikurangi dari nilai total aset lancar. Sehingga aset lancar yang diperhitungkan

hanya kas dan piutang. Pada gambar 6 dapat dilihat perkembangan rasio cepat PT

Pegadaian (Persero) selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 dan

perhitungan terdapat pada Tabel 2.

Tabel 2. Quick Ratio (Rasio Cepat)PT Pegadaian periode 2008-2012

Keterangan

(Jutaan Rupiah)

2008 2009 2010 2011 2012

Aset Lancar 10.293.773 15.277.484 19.621.785 25.537.221 28.548.901

Persediaan 22.176 22.573 48.904 30.602 30.794

Kewajiban Lancar 6.565.284 9.842.086 13.845.159 17.689.388 18.720.492

Quick Rasio 156,45 155,00 141,37 144,19 152,34

Sumber: Laporan Keuangan PT Pegadaian (Persero) Periode 2008-2012 (diolah)

Perkembangan nilai quick ratio selama lima tahun yaitu tahun 2008 sampai

dengan 2012 bergerak fluktuatif. Pada tahun 2008 sampai dengan 2010 bergerak

mengalami penurunan, sedangkan pada tahun 2011 dan 2012 mengalami kenaikan

menjadi 144,19% dan 152,34%. Dengan melakukan perhitungan quick ratio

diharapkan perusahaan mengantisipasi agar tidak terjadi penurunan pada tahun

2013 nantinya. Sehingga perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka

pendeknya dengan menggunakan aset lancar dikurangi dengan persediaannya dan

dibagi dengan hutang (liabilitas) lancar. Nilai rata-rata quick ratio sebelum

perubahan bentuk status PT Pegadaian (Persero) sebesar 149,25% dan

dibandingkan dengan rata-rata setelah perubahan bentuk status PT Pegadaian

(Persero) adalah sebesar 152,34%. Maka PT Pegadaian setelah bentuk perubahan

status digolongkan baik karena kas dan piutang perusahaan mampu memenuhi

kewajiban jangka pendeknya atau membayar hutang dalam jangka waktu pendek.

Page 40: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

28

3. Cash Ratio (Rasio Kas)

Cash ratio alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas

yang tersedia untuk membayar utang. Dapat dikatakan rasio ini untuk menunjukan

kemampuan sesungguhnya bagi perusahaan untuk membayar utang jangka

pendeknya. Semakin besar nilai cash ratio, semakin kuat kemampuan perusahaan

menjamin setiap kewajibannya dengan aset lancarnya yang berbentuk kas. Pada

Gambar 6 dapat dilihat perkembangan rasio kas PT Pegadaian (Persero) selama

tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Gambar perkembangan Cash Ratio dapat

dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Cash Ratio PT Pegadaian (Persero)

Perkembangan nilai rasio kas selama lima tahun yaitu tahun 2008 sampai

dengan 2012 bergerak fluktuatif. Pada tahun 2008 sampai dengan 2010

mengalami penurunan yang disebabkan karena jumlah kas dan kewajiban yang

bergerak lebih tinggi, tahun 2008 rasio kas sebesar 3,24%, tahun 2009 turun

menjadi 2,72%, tahun 2010 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar

2,58%. Penjelasan perhitungan cash ratio sebagai berikut.

Tabel 3. Cash Ratio (Rasio Kas) PT Pegadaian Periode 2008-2012

Keterangan

(Jutaan Rupiah)

2008 2009 2010 2011 2012

Kas 212.810 267.988 357.072 459.112 647.155

Kewajiban Lancar 6.565.284 9.842.086 13.845.159 17.689.388 18.720.492

Cash Ratio 3,24 2,72 2,58 2,60 3,46

Sumber: Laporan Keuangan PT Pegadaian (Persero) Periode 2008-2012 (diolah)

Dengan melakukan perhitungan cash ratio diharapkan perusahaan

mengantisipasi agar tidak terjadi penurunan pada tahun 2013. Nilai rata-rata cash

ratio sebelum perubahan status bentuk badan hukum sebesar 2,78%, jika

dibandingkan dengan rata-rata setelah perubahan status badan hukum menjadi PT

Pegadaian (Pesero) sebesar 3,46%, dapat dikatakan baik setelah perubahan status

badan hukum menjadi PT Pegadaian (Persero) karena hasil menunjukan semakin

Page 41: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

29

besarnya nilai sehingga perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka

pendeknya.

Dalam penilaian aspek keuangan standar kesehatan BUMN, Pegadaian

termasuk BUMN Non Infrastruktur mencapai nilai bobot rasio kas 3,46%. Hal ini

menunjukan bahwa dengan angka 0 <= nilai bobot < 5 mempunyai skor yaitu 0,

sehingga rasio kas perusahaan sangat rendah diharapkan dapat meningkatkan

jumlah kas untuk menjamin kewajiban jangka pendeknya.

Rasio Solvabilitas

Analisis rasio solvabilitas dilakukan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban keuangannya, baik dalam jangka

pendek maupun jangka panjang atau memenuhi kewajiban-kewajibannya apabila

perusahaan dilikuidasi. Serta untuk menganalisis keseimbangan antara nilai aset

khususnya aset tetap dengan modal. Bagi perusahaan, tingkat solvabilitas ini

sangat dibutuhkan karena akan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

menanggung seluruh beban hutang jika perusahaan dilikuidasi. Solvabilitas diukur

dengan perbandingan antara total aktiva dengan total utang. Penilaian tingkat

solvabilitas PT Pegadaian (Persero) dilakukan dengan menggunakan debt to asset

ratio dan debt to equity ratio.

1. Rasio Hutang (Debt to Asset Ratio)

Rasio hutang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang

dengan total aset, seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh utang atau

seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aset.

Perkembangan rasio solvabilitas dapat dilihat pada Gambar 8.

2008 2009 2010 2011 2012

Debt Ratio 81.95 83.95 83.75 84.45 81.67

Debt to Equity Ratio 454.12 524.52 515.35 543.2 445.65

70

120

170

220

270

320

370

420

470

520

570

Pe

rse

nta

se (

%)

Rasio Solvabilitas

Gambar 8 Perkembangan Rasio Solvabilitas PT Pegadaian (Persero)

Perkembangan nilai debt ratio selama lima tahun yaitu tahun 2008 sampai

dengan 2012 bergerak fluktuatif. Disebabkan perbedaan total aset yang lebih

Page 42: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

30

tinggi setiap tahunnya, sedangkan total kewajiban yang bergerak tidak terlalu jauh

pada tiap tahunnya. Penjelasaan perhitungan rasio sebagai berikut:

Tabel 4. Rasio Hutang (Debt to Asset Ratio) PT Pegadaian Periode 2008-2012

Keterangan

(Jutaan Rupiah)

2008 2009 2010 2011 2012

Total Kewajiban 8.828.086 13.320.005 16.986.839 22.142.989 23.940.013

Total Aset 10.772.086 15.859.464 20.283.042 26.219.352 29.311.898

Debt Ratio 81,95 83,99 83,75 84,45 81,67

Sumber: Laporan Keuangan PT Pegadaian (Persero) Periode 2008-2012 (diolah)

Pada tahun 2012 nilai rata-rata rasio PT Pegadaian (Persero) sebesar

81,67%. Yang artinya aset yang dibiayai oleh pinjaman adalah sebesar 81,67%.

Rasio ini lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata rasio sebelum perubahan

status badan hukum PT Pegadaian (Persero) yaitu sebesar 83,53%. Maka sebelum

perubahan status badan hukum PT Pegadaian (Persero) atau saat Perum Pegadaian

dikatakan kurang baik karena tingkat utang perusahaan yang lebih tinggi. Karena

semakin tinggi nilai debt ratio, maka semakin tinggi resiko perusahaan yang

ditanggung untuk membayar kewajibannya. Diharapkan pada tahun 2013

mendatang perusahaan dapat mengantisipasi tingginya tingkat resiko dengan cara

menaikkan total asetnya dan menurunkan total kewajibannya (hutang).

2. Debt to Equity Ratio

Debt to equity ratio digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Total

liabilitas yang diperhitungkan merupakan penjumlahan dari total liabilitas jangka

panjang dan total liabilitas jangka pendek. Total liabilitas yang besar akan

membuat perusahaan sulit untuk mendapatkan dana tambahan dari luar atau

membuat investor akan sulit mempertimbangkan untuk menanamkan

investasinya. Pada Gambar 8 dapat dilihat perkembangan debt to equity ratio PT

Pegadaian (Persero) selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 dan

perhitungan terdapat pada Tabel 5.

Tabel 5. Debt to Equity Ratio PT Pegadaian periode 2008-2012

Keterangan

(Jutaan Rupiah)

2008 2009 2010 2011 2012

Total Kewajiban 8.828.086 13.320.005 16.986.839 22.142.989 23.940.013

Total Ekuitas 1.943.999 2.539.458 3.296.202 4.076.363 5.371.884

Debt To Equity

Ratio 454,12 524,52 515,35 543,20 445,65

Sumber: Laporan Keuangan PT Pegadaian (Persero) Periode 2008-2012 (diolah)

Berdasarkan hasil perhitungan rasio ini menunjukkan trend yang

berfluktuatif setiap tahunnya. Pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2009

mengalami kenaikan sebesar 70,4% sehingga menjadi 524,52%, karena

melambungnya nilai total liabilitas pada tahun 2009 dan bergerak tidak terlalu

jauh nilai ekuitasnya. Pada tahun 2009 saldo hutang nasabah terhitung per 31

Desember 2009 mencapai angka Rp. 60.005.937.156 yang berupa uang kelebihan

Page 43: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

31

dari nilai penjualan lelang barang jaminan dari pokok pinjaman, sewa modal

(bunga) dan bea lelang, yang belum diambil oleh nasabah. Dalam ketentuannya

apabila dalam jangka waktu 12 bulan uang kelebihan tersebut tidak diambil oleh

nasabah bersangkutan, maka dinyatakan kadaluarsa dan diakui sebagai

pendapatan oleh perusahaan. Hal ini yang mempengaruhi nilai hutang kepada

nasabah terhadap total liabilitas naik. Pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2012

mengalami penurunan yang disebabkan karena total liabilitas naik yang cukup

signifikan walaupun total ekuitas meningkat tetapi nilai tidak bergerak jauh. Nilai

rata-rata debt to equity ratio sebelum perubahan status badan hukum menjadi PT

Pegadaian (Persero) sebesar 509,30%, jika dibandingkan dengan rata-rata setelah

perubahan status badan hukum sebesar 445,65%, maka dapat dikatakan PT

Pegadaian (Persero) dapat dikatakan baik karena perusahaan akan lebih mudah

mendapatan pinjaman dari kreditor.

Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas bertujuan mengukur efektivitas perusahaan dalam

menggunakan aktiva yang dimilikinya. Perusahaan dapat mengetahui berapa lama

piutang mau ditagih dan ditanamkan dalam modal kerja berputar selama satu

periode. Serta kemampuan perusahaan untuk membayar deviden secara teratur

kepada para pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan.

Perkembangan nilai rasio aktivitas PT Pegadaian (Persero) selama 2008 sampai

dengan tahun 2012 dapat dilihat pada Gambar 9.

2008 2009 2010 2011 2012

Assets Turnover 0.03 0.03 0.02 0.02 0.02

Receivable Turnover 79 83.01 35.38 38.66 19.15

Average CollectionPeriod

4.56 4.34 10.18 9.31 18.8

0.0210.0220.0230.0240.0250.0260.0270.0280.02

kali

Rasio Aktivitas

Gambar 9 Rasio Aktivitas PT Pegadaian (Persero)

Perkembangan rasio aktifitas selama lima tahun pengamatan menunjukkan

perubahan secara fluktuatif setiap tahunnya. Rasio yang diperhitungkan dalam

aktivitas adalah asset turnover, receivable turnover dan average collection period.

1. Perputaran Aktiva (Assets Turnover)

Perputaran aktiva (Aset Turnover) digunakan untuk mengukur perputaran

semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah pendapatan

yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva. Rasio perputaran total aktiva dapat

menunjukkan apakah suatu perusahaan sudah dapat menghasilkan nilai

Page 44: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

32

penghasilan sesuai dengan total aktiva yang dimilikinya. Perhitungan terdapat

pada Tabel 6.

Tabel 6. Perputaran Aktiva (Asset Turnover) PT Pegadaian Periode 2008-2012

Keterangan

(Kali)

2008 2009 2010 2011 2012

Pendapatan 294.980 405.281 481.863 631.147 663.747

Total Aset 10.772.086 15.859.464 20.283.042 26.219.352 29.311.898

Total Asset

Turnover 0,03 0,03 0,02 0,02 0,02

Sumber: Laporan Keuangan PT Pegadaian (Persero) Periode 2008-2012 (diolah)

Pada tahun 2009 mengalami penurunan yang disebabkan karena kenaikan

total aset yang lebih tinggi dibandingkan kenaikan pendapatan. Perputaran total

aktiva tahun 2009 sebanyak 0,03 kali. Artinya setiap Rp 1,00 aktiva tetap dapat

menghasilkan Rp 0,03 penjualan. Sedangkan nilai rata-rata perputaran aktiva

sebelum menjadi PT Pegadaian (Persero) adalah sebesar 0,08 kali. Artinya setiap

Rp 1,00 total aktiva yang dimanfaatkan akan menghasilkan pendapatan sebesar

Rp 0,08.

Dalam penilaian aspek keuangan standar kesehatan BUMN, Pegadaian yang

termasuk dalam kategori BUMN Non Infrastruktur mencapai nilai bobot asset

turnover 0,026%. Hal ini menunjukan bahwa asset turnover pada perusahaan

rendah dengan skor 3, apabila 0 < nilai bobot <= 5. Diharapkan pegadaian dapat

meningkatan pendapatan agar menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

2. Perputaran Piutang (Receivable Turnover Ratio)

Receivable Turnover Ratio (rasio perputaran piutang) merupakan

pemahaman tentang kualitas piutang dan kesuksesan penagihan piutang.

Digunakan untuk indikator efisiensi pemasaran serta daya bersaing dalam

mengadakan perbandingan antar perusahaan dan mengukur berapa lama

penagihan piutang selama satu periode. Dapat terlihat pada Gambar 9

perkembangan perputaran piutang (receivable turnover ratio) PT Pegadaian

(Persero) selama lima tahun terakhir dan penjelasan perhitungan Receivable

Turnover Rasio terdapat pada Tabel 7.

Tabel 7. Receivable Turnover Ratio PT Pegadaian Periode 2008-2012

Keterangan

(Kali)

2008 2009 2010 2011 2012

Pendapatan

Administrasi 294.980 405.281 481.863 631.147 663.747

Piutang 3.733 4.882 13.619 16.323 34.665

Receivable Turn

Over 79,00 83,01 35,38 38,66 19,15

Sumber: Laporan Keuangan PT Pegadaian (Persero) Periode 2008-2012 (diolah)

Perputaran piutang menunjukkan perkembangan yang berfluktuatif setiap

tahunnya. Tahun 2009 dipengaruhi oleh tingginya nilai piutang, manajemen

berkeyakinan bahwa piutang lain-lain seluruhnya lancar sehingga tidak dibentuk

Page 45: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

33

penyisihan penurunan nilai piutang, beban penyisihan dan penghapusan piutang.

Pada tahun 2010 perputaran piutang adalah 35 kali dibandingkan penghasilan dan

perputaran piutang untuk tahun 2011 adalah 39 kali dibandingkan penghasilan.

Jika rata-rata perputaran piutang setelah menjadi PT adalah 19 kali maka setelah

menjadi PT, piutang mengalami peningkatan karena adanya kenaikan piutang

klaim asuransi yang merupakan piutang kepada PT Asuransi Jasa Indonesia

(Persero) dengan pengajuan klaim atas penggantian kerugian terhadap barang

jaminan.

3. Rasio Rata-rata Pengumpulan Piutang (Average Collection Period)

Rasio rata-rata pengumpulan piutang digunakan untuk mengetahui berapa

lama rata-rata waktu mengumpulkan piutang yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Dapat dikatakan semakin kecil hari yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam

mengumpulkan piutangnya maka semakin baik untuk perusahaan. Perjelasan

perhitungan rasio terdapat pada Tabel 8.

Tabel 8. Avarege Collection Period Ratio PT Pegadaian Periode 2008-2012

Keterangan

(Hari) 2008 2009 2010 2011 2012

Piutang 3.733 4.882 13.619 16.323 34.665

Pendapatan

Administrasi 294.980 405.281 481.863 631.147 663.747

Hari 360 360 360 360 360

Average Collection

Period Ratio 4,56 4,34 10,18 9,31 18,80

Sumber: Laporan Keuangan PT Pegadaian (Persero) Periode 2008-2012 (diolah)

Nilai rata-rata sebelum menjadi PT Pegadaian (Persero) adalah sebesar 8

hari dalam satu periode, artinya bahwa perusahaan dapat melakukan pengumpulan

piutang sebanyak kurang lebih 45 kali dalam satu tahun (360/8). Sedangkan nilai

rata-rata setelah menjadi PT Pegadaian (Persero) adalah sebesar 19 hari, artinya

waktu pengumpulan piutang PT Pegadaian (Persero) dapat disimpulkan lebih

lama dibandingkan dengan waktu pengumpulan piutang saat sebelum menjadi PT

Pegadaian (Pesero). Hal ini disebabkan karena meningkatnya piutang klaim

asuransi yang merupakan piutang kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Pesero) dan

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) berkenaan dengan pengajuan klaim atas

penggantian kerugian terhadap barang jaminan dan klaim atas kerugian kredit dan

Syariah yang masih dalam proses terhadap barang jaminan.

Dalam penilaian aspek keuangan standart kesehatan BUMN, pegadaian

mencapai nilai bobot pada collection periods sebesar 19 hari. Hal ini menunjukan

bahwa dengan angka 15 < hari <=20 memiliki skor 3. Nilai skor yang didapatkan

dari hasil perhitungan akan diakumulasi menjadi total skor yang diharapkan

mencapai standar kesehatan dengan kategori sehat.

Rasio Profitabilitas

Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah

memperoleh keuntungan yang maksimal. Untuk mengukur tingkat keuntungan

suatu perusahaan, digunakan rasio profitabilitas.

Page 46: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

34

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan

dalam mencari keuntungan yang maksimal. Rasio ini dapat memberikan ukuran

tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukan oleh laba yang

dihasilkan dari pendapatan investasi dan penggunaan rasio ini menunjukan

efisiensi perusahaan. Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas

adalah net profit margin, gross profit margin, return on investment (ROI) dan

return on equity (ROE). Terlihat perkembangan rasio profitabilitas terdapat pada

Gambar 10.

2008 2009 2010 2011 2012

Net Profit Margin 21.44 19.87 21.94 22.36 24.36

Gross Profit Margin 30.75 27.79 30.06 30.33 33.37

ROA 5.83 5.03 5.82 5.63 6.5

ROE 32.32 31.43 35.79 36.21 35.46

05

10152025303540

Pe

rse

nta

se (

%)

Rasio Profitabilitas

Gambar 10 Rasio Profitabilitas PT Pegadaian (Persero)

Berdasarkan Gambar 10 dapat dilihat perkembangan rasio profitabilitas PT

Pegadaian (Persero) selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.

Perkembangan rasio profitabilitas pada net profit margin, gross profit margin,

ROA dan ROE bergerak fluktuatif.

1. Net Profit Margin

Net Profit Margin (Margin Laba Bersih) merupakan ukuran keuntungan

dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan

pendapatan usaha. Rasio ini dapat menunjukan pendapatan bersih perusahaan.

Semakin besar angka rasio ini semakin baik laba dan hasil penjualannya. Hasil

perhitungan terdapat pada Tabel 9.

Tabel 9. Net Profit Margin PT Pegadaian Periode 2008-2012

Keterangan

(Jutaan Rupiah) 2008 2009 2010 2011 2012

Laba Bersih 628.373 798.195 1.179.788 1.476.235 1.904.822

Pendapatan Usaha 2.930.594 4.017.103 5.378.292 6.600.927 7.724.569

Net Profit Margin 21,44 19,87 21,94 22,36 24,66

Sumber: Laporan Keuangan PT Pegadaian (Persero) Periode 2008-2012 (diolah)

Page 47: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

35

Pada tahun 2008 nilai net profit margin lebih tinggi dibandingkan tahun 2009

yang disebabkan oleh tingginya laba bersih dan pendapatan usaha. Pendapatan

usaha didapatkan dari nilai pendapatan sewa modal, pendapatan administrasi,

uang kelewatan pendapatan waktu, dan pendapatan lainnya. Pada tahun 2010

sampai dengan tahun 2012 mengalami kenaikan, angka yang dihasilkan semakin

besar. Artinya semakin baik laba dan pendapatan usahanya.

Jika, hasil rata-rata net profit margin yang didapat sebelum menjadi PT

Pegadaian (Persero) adalah 21,40% dibandingkan dengan rata-rata net profit

margin setelah menjadi PT Pegadaian (Persero) adalah 24,66% maka dapat dilihat

adanya perubahan yang semakin maju pada PT Pegadaian (Pesero) dan

diharapkan tidak terjadi penurunan pada net profit margin dengan terus

meningkatan jumlah nasabah sehingga menghasilkan laba yang tinggi.

2. Gross Profit Margin

Ratio ini menghitung antara gross profit (laba kotor) yang diperoleh

perusahaan dengan tingkat penjualan atau pendapatan usaha yang dicapai pada

periode yang sama. Semakin besar nilai gross profit margin maka semakin besar

pula perusahaan memperoleh laba kotor. Hasil perhitungan gross profit margin

terdapat pada Tabel 10.

Tabel 10. Gross Profit Margin PT Pegadaian Periode 2008-2012

Keterangan

(Jutaan Rupiah) 2008 2009 2010 2011 2012

Laba Sebelum Pajak 901.241 1.116.247 1.616.726 2.002.251 2.577.445

Pendapatan Usaha 2.930.594 4.017.103 5.378.292 6.600.927 7.724.569

Gross Profit Margin 30,75 27,79 30,06 30,33 33,37

Sumber: Laporan Keuangan PT Pegadaian (Persero) Periode 2008-2012 (diolah)

Perkembangan nilai gross profit margin selama tahun 2008 sampai dengan

tahun 2012 bergerak fluktuatif. Tahun 2008 sampai dengan tahun 2009

mengalami penurunan yang disebabkan oleh meningkatnya nilai pendapatan

usaha pada tahun 2009 tetapi tidak sebanding dengan naiknya nilai pada laba

kotor. Pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 terlihat nilai yang bergerak

naik. Hasil rata-rata gross profit margin yang diperoleh pada sebelum

terbentuknya PT adalah sebesar 29,73% dibandingkan dengan setelah menjadi PT

yaitu sebesar 33,37% maka PT Pegadaian (Pesero) dapat dikatakan baik dalam

memperoleh laba. Perusahaan diharapkan dapat terus meningkatkan nilai laba

pada tahun berikutnya agar dapat melangsungkan roda usahanya.

3. Return on Asset (ROA)

Return on asset menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva yang

digunakan dalam perusahaan. Semakin kecil rasio ini, semakin kurang baik. Hasil

perhitungan return on asset terdapat pada Tabel 11.

Page 48: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

36

Tabel 11. Return On Asset PT Pegadaian Periode 2008-2012

Keterangan

(Jutaan Rupiah) 2008 2009 2010 2011 2012

Laba Bersih 628.373 798.195 1.179.788 1.476.235 1.904.822

Total Aset 10.772.086 15.859.464 20.283.042 26.219.352 29.311.898

ROA 5,83 5,03 5,82 5,63 6,50

Sumber: Laporan Keuangan PT Pegadaian (Persero) Periode 2008-2012 (diolah)

Berdasarkan hasil, puncak tertinggi kenaikan return on asset terjadi pada

tahun 2012 yaitu sebesar 6,50%. Hal ini menunjukan kemampuan manajemen

untuk memperoleh ROA bernilai baik. Perkembangan nilai return on asset selama

lima tahun pada perusahaan bergerak fluktuatif. Kenaikan yang terjadi pada tahun

2010 sampai dengan tahun 2012 disebabkan oleh naiknya nilai yang didapat pada

perusahaan yaitu laba bersih dan total aset yang cenderung naik tiap tahunnya.

Perusahaan mengalami peningkatan yang baik setelah menjadi PT, hal ini

disebabkan oleh naiknya nilai rata-rata return on asset setelah menjadi PT yaitu

6,50% dibandingkan sebelum menjadi PT yaitu sebesar 5,58%. Berdasarkan total

aset yang ada perusahaan PT Pegadaian (Pesero) dikatakan baik dalam

menghasilkan laba. Dan dalam standar penilaian kesehatan BUMN, Pegadaian

yang termasuk dalam kategori BUMN Non Infrastruktur menghasilkan nilai

6,50% dengan skala penilaian bobot 5 <ROA<=7 memiliki skor 5, maka

pegadaian cukup baik dalam pengembalian atas jumlah aktiva yang digunakan

perusahaan.

4. Return On Equity (ROE)

Hasil pengembalian ekuitas atau return on equity rasio untuk mengukur laba

bersih sesudah pajak dengan modal sendiri atau menunjukkan efisiensi

penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi

pemilik perusahaan semakin kuat. Hasil perhitungan return on Equity terdapat

pada Tabel 12.

Tabel 12. Return On Equity PT Pegadaian Periode 2008-2012

Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012

Laba Bersih 628.373 798.195 1.179.788 1.476.235 1.904.822

Ekuitas 1.943.999 2.539.458 3.296.202 4.076.363 5.371.884

Return On Equity 32,32 31,43 35,79 36,21 35,46

Sumber: Laporan Keuangan PT Pegadaian (Persero) Periode 2008-2012 (diolah)

Perkembangan nilai return on equity PT Pegadaian (Persero) selama tahun

2008 sampai dengan tahun 2012 bergerak fluktuatif. Pada tahun 2008 return on

equity sebesar 32,32% yang terjadi penurunan pada tahun 2009 yaitu sebesar

0,89% menjadi 31,43%. Penurunan ini disebabkan oleh tingginya kenaikan pada

ekuitas tidak sebanding dengan naiknya pada laba bersih. Pada tahun 2010 sampai

dengan tahun 2011 terjadi kenaikan yang disebabkan oleh tingginya nilai ekuitas

dan nilai laba bersih. Perhitungan rata-rata return on equity (ROE) sebelum

perubahan status menjadi PT menunjukkan bahwa tingkat pengembalian investasi

yang diperoleh sebesar 33,94%. Kemudian, setelah perubahaan status menjadi PT

Page 49: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

37

Pegadaian (Persero) naik sebesar 1,52% menjadi 35,46%. Artinya hasil

pengembalian ekuitas bertambah sebesar 1,52% dan ini menunjukkan kemampuan

manajemen dalam mempertahankan tingkat ROE.

Dalam penilaian aspek keuangan standar kesehatan BUMN, Pegadaian

termasuk BUMN Non Infrastruktur mencapai nilai bobot ROE 35,46%. Hal ini

menunjukan bahwa dengan skor ROE > 15 mempunyai angka tinggi yaitu 20,

sehingga hasil pengembalian ekuitas oleh pegadaian sangat baik dan perusahaan

diharapkan dapat mempertahankan nilai yang telah dicapai.

Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Non Infra

Struktur

PT Pegadaian (Persero) merupakan salah satu BUMN dibidang non infra

dalam penilaian aspek keuangan, indikator yang dinilai dan masing-masing

bobotnya adalah seperti pada Tabel 13.

Tabel 13. Daftar Indikator dan Bobot Keuangan

No. Indikator Non Infastruktur

Bobot Skor

1. Imbalan Kepada Pemegang Saham (ROE) 35,46% 20

2. Imbalan Investasi (ROI) 6,50% 5

3. Rasio Kas 3,46% 0

4. Rasio Lancar 152,50% 5

5. Collection Periods 19 hari 3

6. Perputaran Persediaan 2 hari 0,6

7. Perputaran Total Aset 0,026% 3

8. Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aktiva 0,18% 4

Total Skor 40,6 Sumber: Penilaian tingkat kesehatan BUMN (diolah)

Penilaian tingkat kesehatan BUMN digolongkan menjadi 3 (tiga) kategori

yaitu sehat, kurang sehat dan tidak sehat. Tingkat kesehatan BUMN ditetapkan

berdasarkan penilaian terhadap kinerja perusahaan untuk tahun buku yang

bersangkutan. Penilaian dibagi dalam 3 (tiga) aspek, meliputi aspek keuangan,

aspek operasional dan aspek administrasi. Dalam aspek keuangan pegadaian

memberikan skor cukup tinggi untuk mencapai total skor 70 yaitu total skor untuk

bidang non infrastruktur. Total skor yang dicapai pegadaian dalam aspek

keuangan berjumlah 40,6, hal ini menunjukan pegadaian mampu memberikan

hasil penilaian yang cukup tinggi dan mencapai kategori sehat.

Analisis Du Pont

Sistem Du Pont membantu analisis melihat bagaimana keputusan dan

aktivitas perusahaan sepanjang periode guna menghasilkan suatu pengembalian

atau imbalan keseluruhan kepada pemegang saham perusahaan, ROE. Semakin

tinggi nilai ROE suatu perusahaan menunjukan semakin baik perusahaan dalam

pengelolaan manajemen keuangannya. Hasil perhitungan analisis Du Pont PT

Pegadaian (Persero) selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 dapat dilihat

pada tabel 14.

Page 50: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

38

Tabel 14. Return On Asset Analisis Du Pont PT Pegadaian Periode 2008-2012

Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012

Net Profit Margin 21,44 19,87 21,94 22,36 24,66

Total Asset

Turnover

0,03

0,03

0,02

0,02

0,02

Return On Asset

0,59

0,51

0,52

0,54

0,56

Sumber: Laporan Keuangan PT Pegadaian (Persero) Periode 2008-2012 (diolah)

Perkembangan analisis Du Pont selama lima tahun pengamatan yaitu tahun 2008 sampai dengan 2012 pada PT Pegadaian (Persero) cenderung berfluktuasi. Nilai masing-masing ROA selama lima tahun yaitu sebesar 0,59% pada tahun 2008, sebesar 0,51% pada tahun 2009, sebesar 0,52% pada tahun 2010, pada tahun 2011 sebesar 0,54% dan 0,56% pada tahun 2012. Tingginya nilai ROA pada tahun 2008 disebabkan oleh margin laba bersih 21,44% dengan perputaran total aktiva sebesar 0,03%. Tingginya nilai laba bersih dan pendapatan usaha ini menyebabkan margin laba bersih meningkat. Gambar perkembangan analisis Du Pont dapat dilihat pada Gambar 11.

0.150.651.151.652.152.653.153.65

2008 20092010

20112012

0.59 0.51 0.52 0.54 0.56

0.18 0.16 0.16 0.16 0.18

3.25 3.17 3.21 3.46 3.05

Analisis Du Pont

Return On Asset

1-Debt Ratio

Return On Equity

Gambar 11 Analisis Du Pont PT Pegadaian (Persero)

Dari hasil perhitungan Return On Equity Analisis Du pont nilai masing-

masing ROE selama lima tahun yaitu sebesar 3,25% pada tahun 2008, pada tahun 2009 sebesar 3,17%, pada tahun 2010 sebesar 3,21%, pada tahun 2011 mencapai sebesar 3,46% dan sebesar 3,05% pada tahun 2012. ROE pada tahun awal adalah rendah tetapi membaik sejak titik terendah pada tahun 2012. Sistem Du Pont memberikan satu petunjuk mengapa perubahan itu terjadi. Baik margin laba bersih maupun perputaran total aktiva dan rasio hutang yang mempengaruhi menurunnya nilai ROE pada tahun 2012. Pada tahun 2011 nilai ROE mengalami peningkatan, ini menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Kenaikan ROE pada tahun 2011 disebabkan oleh ROA mengalami peningkatan sebesar 0,54% dan rasio hutang sebesar 0,16%. Hal ini menunjukkan bahwa ROA berpengaruh terhadap ROE dan rasio hutang juga memberikan pengaruh terhadap meningkatnya atau menurunnya tingkat pengembalian ekuitas. Perhitungan ROE Analisis Du Pont pada Tabel 15.

Page 51: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

39

Tabel 15. Return On Equity Analisis Du Pont PT Pegadaian Periode 2008-2012

Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012

Return On Asset 0,59 0,51 0,52 0,54 0,56

1-Debt Ratio 0,18 0,16 0,16 0,16 0,18

Return On Equity 3,25 3,17 3,21 3,46 3,05

Sumber: Laporan Keuangan PT Pegadaian (Persero) Periode 2008-2012 (diolah)

Berdasarkan perhitungan menggunakan analisis Du pont, rata-rata ROA

setelah menjadi PT Pegadaian (Persero) tahun 2011-2012 mengalami kenaikan sebesar 0,02% menjadi 0,55% maka perusahaan baik dalam menghasilkan laba dan mengelola hasil (return) atas jumlah aktiva namun, rata-rata ROE mengalami penurunan yang disebabkan oleh tingginya nilai rasio hutang yang tidak sebanding dengan naiknya nilai ROA. Dapat disimpulkan jika perusahaan akan menaikkan nilai ROE yang semakin tinggi maka sebaiknya menaikkan ROA dan rasio hutang tidak melebihi nilai ROA.

Persentase Per Komponen

Analisis persentase per komponen atau dikenal dengan analisis vertikal adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui persentase investasi terhadap masing-masing komponen yang ada dalam laporan keuangan dan tiap-tiap pos dinyatakan dalam presentase. Tujuan analisis persentase per komponen adalah untuk mengetahui struktur permodalan dan komposisi biaya terhadap jumlah pendapatan perusahaan. Hasil perhitungan analisis persentase per komponen terhadap neraca dan laporan laba rugi dapat dilihat pada Lampiran 7 dan Lampiran 8. Analisis persentase per komponen juga merupakan analisis pendukung dari analisis rasio. Analisis rasio digunakan untuk mengetahui hubungan pos-pos antara laporan keuangan neraca dan laporan laba-rugi. Komposisi Neraca Persentase per komponen yang terdapat dalam neraca merupakan persentase terhadap total aktiva, sehingga perbandingan secara horizontal dari tahun ke tahun akan menunjukan trend hubungan dan tidak menunjukan ada atau tidaknya perubahan. Persentase per komponen terhadap neraca yang digunakan dalam analisis rasio untuk mengetahui kondisi likuiditas dan solvabilitas perusahaan. Komponen yang terdapat dalam neraca adalah jumlah aset, jumlah liabilitas, dan ekuitas. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 7 terhadap neraca menunjukkan bahwa komponen aset lancar memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan aset tidak lancar terhadap total aset. Puncak tertinggi persentase per komponen aset lancar pada tahun 2012 sebesar 97,40%, karena kenaikan dari nilai kas dan bank, pinjaman yang diberikan, piutang lainnya dan beban dibayar di muka. Perkembangan persentase per komponen terhadap aset lancar menunjukkan persentase yang meningkat tiap tahunnya. Rata-rata persentase per komponen aset lancar selama lima tahun pengamatan sebesar 96,68%. Sedangkan rata-rata aset tidak lancar sebesar 3,32%, pada tahun 2008 nilai dari komponen aset tidak lancar tinggi di mana piutang kepada pihak berelasi, aset pajak dan aset tetap menghasilkan nilai besar. Namun, setiap tahunnya persentase aset tidak lancar mengalami nilai yang lebih kecil yaitu 2,61% pada tahun 2012.

Page 52: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

40

Komposisi Laba Rugi Komponen yang dilihat terhadap laba rugi adalah komponen yang

digunakan untuk menilai kondisi profitabilitas perusahaan. Analisis persentase perkomponen ini bertujuan untuk melihat perbandingan setiap perubahan dalam pos-pos dengan total aktiva atau total passiva. Dengan demikian, akan terlihat fluktuasi kenaikan atau penurunan yang memiliki makna tertentu. Analisis persentase perkomponen terhadap laporan rugi laba dapat dilihat pada Lampiran 8. Berdasarkan Lampiran 8 dapat dilihat bahwa komponen beban usaha yang mempunyai proporsi nilai kecil, sehingga laba usaha pada tahun 2012 mengalami kenaikan. Rata-rata persentase komponen laba usaha yaitu 29,32%. Besarnya persentase menunjukkan berapa besar proporsi nilai laba usaha yang terserap ke dalam komponen laba bersih. Secara keseluruhan komponen laba bersih selama periode 2008-2012 menunjukkan proporsi yang meningkat walaupun sempat mengalami penurunan pada tahun 2009 yang disebabkan oleh menurunnya laba usaha pada tahun 2009.

Implikasi Manajerial

Implikasi manajerial yang dapat dilihat dalam penelitian adalah bagaimana mempertahankan kinerja keuangan yang baik menjadi lebih baik dan sehat sehingga perusahaan dapat terus melangsungkan roda usahanya pada tahun-tahun yang akan datang, untuk itu diperlukan cara-cara agar kinerja keuangan perusahaan tetap pertahan dan meningkat yaitu: 1. Perusahaan mempunyai pendapatan dari bidang usaha yang meliputi bisnis

inti dan bisnis non inti. Hal ini yang dilakukan oleh perusahaan agar menaikan pendapatan usaha sehingga perusahaan dapat mengukur perputaran aktiva dengan peningkatan jumlah pendapatan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva. Dan perusahaan perlu untuk terus meningkatan aset lancar yang meliputi kas dan bank, uang muka, pinjaman yang diberikan, piutang lainnya, persediaan, pendapatan yang masih harus diterima dan beban dibayar dimuka agar semakin kuat perusahaan dalam menjamin setiap kewajibannya.

2. Perusahaan perlu mempercepat liabilitas lancar dan tidak lancarnya karena total liabilitas yang besar akan membuat perusahaan sulit untuk mendapatkan dana tambahan dari luar atau membuat investor akan sulit mempertimbangkan untuk menanamkan investasinya. PT Pegadaian (Persero) dalam ketentuannya apabila dalam jangka waktu 12 bulan uang kelebihan tersebut tidak diambil oleh nasabah bersangkutan, maka dinyatakan kadaluarsa dan diakui sebagai pendapatan oleh perusahaan. Hal ini yang mempengaruhi nilai hutang kepada nasabah terhadap total liabilitas naik sehingga berpengaruh kepada penagihan piutangnya.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Analisis trend terhadap nilai aset lancar, aset tidak lancar, liabilitas jangka pendek serta ekuitas mengalami trend naik. Hal ini membuktikan bahwa setelah perubahan status bentuk badan hukum menjadi PT Pegadaian (Persero) perkembangan perusahaan semakin baik.

Page 53: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

41

2. Analisis rasio terhadap PT Pegadaian (Persero) menunjukkan bahwa receivable turnover ratio yang digunakan dalam penelitian adalah piutang lainnya karena pinjaman yang diberikan diklasifikasikan sebagai aset keuangan. Hasil menunjukkan perusahaan mampu berputar dengan cepat dalam melakukan kegiatan penagihan piutang sebanyak 19 kali atau jangka waktu penagihan piutang yaitu 19 hari (360/19). Dan katagori penilaian PT Pegadaian (Persero) menunjukkan predikat sehat selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.

3. Perkembangan persentase per komponen terhadap aset lancar menunjukkan persentase yang meningkat tiap tahunnya. Hal ini karena kenaikan dari nilai kas dan bank, pinjaman yang diberikan, piutang lainnya dan beban dibayar di muka.

Saran

Berdasarkan pada simpulan dari penelitian ini ada beberapa hal yang dapat

disarankan baik bagi perusahaan maupun untuk pihak yang tertarik meneliti lebih lanjut tentang masalah ini, beberapa hal tersebut yaitu: 1. Perusahaan dan manajemen diusahakan untuk tetap mengontrol pendapatan

disetiap bidang usaha pegadaian agar perputaran aktiva yang diperoleh perusahaan mendapatkan jumlah yang akurat dan perusahaan segera melunasi pinjaman agar kewajiban perusahaan berkurang sehingga investor tertarik untuk menanamkan modalnya.

2. Secara umum perkembangan pada kondisi perusahaan setelah perubahan status badan hukum terlihat baik, perusahaan diharapkan dapat terus meningkatkan kinerja keuangan agar perusahaan terus menjadi perusahaan yang dapat diandalkan.

DAFTAR PUSTAKA

Aryani D. 2011. Kajian Terhadap Kinerja Keuangan Pada PT. Goodyear Indonesia Tbk Berbasis Laporan Keuangan Periode 2006-2010. [Skripsi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Fahmi I. 2011. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung (ID): Alfabeta.

Fadilah S. 2013. Di Tengah Beragam Tantangan. Stabilitas 82: 14-15.

Fraser M, Ormiston A. 2008. Memahami Laporan Keuangan. Jakarta (ID): PT Indeks.

Hery. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta (ID): PT. Bumi Aksara.

Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta (ID): PT RajaGrafindo Persada

Kasmir. 2010. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta (ID): PT RajaGrafindo Persada

Page 54: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

42

Keown A. 2008. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Jilid I. Jakarta (ID): Salemba Empat.

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara. [Internet]. [Diunduh pada 3 Maret 2014]. Tersedia pada: http://www.bumn.go.id/wpcontent/fbumn/0000dcd3kepmen__Kep_100_tahun_2002.pdf

Munawir S. 2010. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta (ID): Liberty.

Prastowo D, Julianty R. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 2. Yogyakarta (ID): Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

PT Pegadaian (Persero). 2008. Laporan Keuangan Perum Pegadaian tahun 2008. Jakarta (ID): PT Pegadaian (Persero). [Internet]. [Diunduh pada 15 Juni 2013]. Tersedia pada: http://www.pegadaian.co.id/download/ Lapkeu_Audited_Perum_Pegadaian_2008.pdf

PT Pegadaian (Persero). 2009. Laporan Keuangan Perum Pegadaian tahun 2009. Jakarta (ID): PT Pegadaian (Persero). [Diunduh pada 15 Juni 2013]. Tersedia pada: http://www.pegadaian.co.id/download/LAI_Pegadaian 2009_REVISI COVER.zip

PT Pegadaian (Persero). 2010. Laporan Keuangan Perum Pegadaian tahun Jakarta (ID): PT Pegadaian (Persero). [Diunduh pada 15 Juni 2013]. Tersedia pada:http://www.pegadaian.co.id/download/Lapkeu_Audited_ Perum_Pegadaian_2010.pdf

PT Pegadaian (Persero). 2011. Laporan Keuangan Perum Pegadaian tahun Jakarta (ID): PT Pegadaian (Persero). [Diunduh pada 15 Juni 2013]. Tersedia pada:http://www.pegadaian.co.id/download/Annual_Report_ Pegadaian_31_Des_2011_Final.pdf

PT Pegadaian (Persero). 2012. Laporan Keuangan PT.Pegadaian (Persero) tahun Jakarta (ID): PT Pegadaian (Persero). [Diunduh pada 15 Juni 2013]. Tersedia pada: http://www.pegadaian.co.id/download/ANNUAL_ REPORT_PEGADAIAN_2012.zip

Purnomo H. 2012. Laporan Keuangan Perseroan (ID): Detik Finance. [Internet]. [Diunduh pada 3 Maret 2014]. Tersedia pada: http://finance.detik.com/read/2012/07/30/110220/1978024/5/nasabah-bertambah-pegadaian-raup-laba-rp-929-miliar

Sinuraya I. 2008. Analisis Kinerja Keuangan Pada Perum Pegadaian Kantor Wilayah I Medan. [Skripsi]. Medan (ID): Universitas Sumatera Utara.

Sugiyarso G, Winarni. 2005. Manajemen Keuangan: Pemahaman Laporan Keuangan, Pengelolaan Aktiva, Kewajiban, dan Modal, serta Pengukuran Kinerja Perusahaan. Tangerang (ID): PT Agromedia Pustaka.

Page 55: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

43

LAMPIRAN

Lampiran 1. Jejak langkah pegadaian

No. Keterangan Waktu

1. Pendirian Bank Van Leening sebagai cikal bakal

perusahaan.

20 Agustus 1746

2. Pegadaian Negara pertama kali didirikan di Sukabumi,

Jawa Barat.

1 April 1902

3. Perubahan status Pegadaian Negara menjadi

Perusahaan Negara (PN).

1 Januari 1961

4. Perubahan Status PN menjadi Perusahaan Jawatan

(Perjan) berdasarkan PP No.7/1969

1969

5. Perubahan Status Perjan menjadi Perusahaan Umum

(Perum) berdasarkan Peraturan Pemerintah No.10/1990

(yang diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah

No.103/2000).

1990

6. Perubahan status Perum menjadi Perusahaan Perseroan

(Persero) berdasarkan PP No.51 2011

13 Desember

2011

7. Penerbitan Akta Pendirian Perusahaan Perseroan

(Persero) PT Pegadaian atau disingkat PT Pegadaian

(Persero) nomor 1 tanggal 1 April 2012 yang dibuat

dihadapan Notaris Nanda Fauziwan, SH, M.Kn yang

berkedudukan di Jakarta.

1 April 2012

8. Penerbitan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-

17525.AH.01.01 tahun 2012 tentang Pengesahan

Badan Hukum Perseroan sebagai dasar hukum

disahkan Badan Hukum Perusahaan Perseroan

(Persero) PT Pegadaian (Persero).

4 April 2012

Sumber: Laporan Keuangan PT Pegadaian (Persero)

Page 56: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

44

Lampiran 2. Laporan neraca PT Pegadaian 2008-2012

PT Pegadaian dan Entitas Anak

Neraca Konsilidasi

31 Desember 2008-2012 (Jutaan Rupiah).

Komponen

Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

ASET

ASET LANCAR

Kas dan Bank 212.810 267.988 357.072 459.112 647.155

Uang Muka 4.225 11.940 124.505 192.266 70.604

Pajak Dibayar Dimuka - 39.396 39.396 - - Pinjaman Yang Diberikan 9.494.277 14.194.632 18.079.061 23.576.329 26.387.345

Piutang Lainnya 3.733 4.882 13.619 16.323 34.665

Persediaan 22.176 22.573 48.904 30.602 30.794 Pendapatan Yang Masih Harus

Diterima 517.122 684.602 901.745 1.178.524 1.236.656

Beban Dibayar Dimuka 39.426 51.468 57.480 84.061 141.680

Jumlah Aset Lancar 10.293.773 15.277.484 19.621.785 25.537.221 28.548.901

ASET TIDAK LANCAR

Piutang Kepada Pihak-Pihak

Berelasi 1.707 333 1.082 2.817 5.282

Aset Pajak Tangguhan 42.725 42.883 34.486 71.489 111.226

Aset Tetap 387.186 472.020 508.413 518.807 548.661

Aset Lain-lain 46.693 66.742 117.275 89.016 97.826

Jumlah Aset Tidak Lancar 478.312 581.980 661.257 682.131 762.996

JUMLAH ASET 10.772.086 15.859.464 20.283.042 26.219.352 29.311.898

LIABILITAS DAN

EKUITAS

LIABILITAS LANCAR

Pinjaman Bank 6.205.667 9.252.231 13.070.484 16.593.817 17.378.982

Pinjaman Medium Term Notes - - - 425.000 240.000 Pinjaman Obligasi 8.685 269.143 336.139 - 149.962

Pinjaman Lainnya 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000

Hutang Kepada Rekanan 16.938 19.364 29.163 31.919 41.826 Hutang Kepada Nasabah 35.748 60.005 64.454 73.195 86.998

Hutang Pajak 107.892 40.745 89.327 157.467 261.171

Biaya Yang Masih Harus Dibayar

82.901 63.806 75.253 136.676 223.730

Pendapatan Diterima di Muka 2.798 3.620 5.160 13.373 13.229

Hutang Lancar Lainnya 89.652 118.168 160.174 242.938 309.590

Jumlah Liabilitas Lancar 6.565.284 9.842.086 13.845.159 17.689.388 18.720.492

LIABILITAS TIDAK

LANCAR

Pinjaman Obligasi - Setelah Dikurangi Bagian

1.762.064 2.991.560 2.657.440 3.655.959 4.506.584

Pinjaman Medium Term Notes

240.000

Pinjaman Dari Pemerintah Pusat

410.000 410.000 410.000 410.000 410.000

Pinjaman Dari Pemerintah

Daerah 1.250 1.350 - -

Pendapatan Ditangguhkan 26.063 24.425 22.788 21.150 19.513

Kewajiban Estimasi Untuk

Imbalan Kerja 63.423 50.582 51.451 126.491 283.423

Jumlah Liabilitas Tidak

Lancar 2.262.801 3.477.919 3.141.680 4.453.601 5.219.521

Jumlah Liabilitas 8.828.086 13.320.005 16.986.839 22.142.989 23.940.013

EKUITAS

Modal Awal 205.000 205.000 205.000 205.000

Penyertaan Modal Pemerintah 46.252 46.252 46.252 46.252 251.252

Ditemukan Penggunaannya 1.059.199 1.490.010 1.865 2.348.875 3.215.809

Belum Ditentukan

Penggunaannya 633.548 798.195 1.179.788 1.476.235 1.904.822

Jumlah Ekuitas 1.943.999 2.539.458 3.296.202 4.076.363 5.371.884

Sumber: Laporan Keuangan PT Pegadaian (Persero) Periode 2008-2012 (diolah)

Page 57: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

Lampiran 3. Laporan laba rugi PT Pegadaian tahun 2008-2012

PT Pegadaian dan Entitas

Laporan Laba Rugi

31 Desember Tahun 2008- 2012

Komponen

Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

PENDAPATAN USAHA 2.930.594.295.381 4.017.103.152.528 5.378.292.906.586 6.600.927.966.486 7.724.569.543.708

BEBAN USAHA

Bunga dan Provisi 853.649.486.555 1.347.960.331.708 1.573.453.742.911 1.842.906.719.748 2.072.564.502.083

Penyusutan Aktiva Tetap 39.600.456.008 52.130.492.608 79.859.739.674 89.569.819.086 296.972.600.156

Pegawai 808.443.478.685 1.007.927.772.767 1.328.788.645.238 1.704.807.622.455 1.972.828.928.797

Umum 344.283.334.319 541.329.652.080 845.682.926.556 1.036.984.573.322 924.503.598.828

Jumlah Beban Usaha 2.045.976.755.567 2.949.348.249.163 3.827.785.054.379 4.674.268.734.611 5.266.869.629.864

LABA USAHA 884.617.539.814 1.067.754.903.365 1.550.507.852.207 1.926.659.231.875 2.457.699.913.844

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Uang Kelebihan Lewat Waktu - 19.283.738.489 23.658.824.171 29.037.602.814 41.130.969.534

Sumber: Laporan Keuangan PT Pegadaian (Persero) Periode 2008-2012 (diolah)

Page 58: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

46

Lanjutan lampiran 3.

PT Pegadaian dan Entitas

Laporan Laba Rugi (Lanjutan)

31 Desember Tahun 2008- 2012

Pendapatan Sewa Gedung 3.532.176.189 3.596.936.674 3.489.966.147 2.410.187.388 2.463.308.192

Pendapatan Jasa Giro 978.858.623 1.199.186.839 1.336.541.145 1.458.977.205 1.509.735.703

Laba (Rugi) Penjualan Aktiva

Tetap 3.454.952.983 583.803.400 (134.523.087) 179.520.506 13.276.627

Pendapatan Lainnya 8.852.281.463 28.860.477.721 39.637.200.190 44.388.777.493 77.399.990.404

Beban Lain-lain (194.430.161) (5.031.974.928) (1.769.061.119) (1.882.706.567) (2.771.848.200)

Jumlah Pendapat Lain-lain 16.623.839.097 48.492.168.195 66.218.947.447 75.592.358.839 119.745.432.260

LABA SEBELUM PAJAK

PENGHASILAN BADAN 901.241.378.911 1.116.247.071.559 1.616.726.799.654 2.002.251.590.714 2.577.445.346.104

BEBAN (MANFAAT) PAJAK

PENGHASILAN

Tahun Berjalan 294.752.092.100 318.209.384.080 428.541.301.000 563.019.130.000 712.359.669.000

Tangguhan (21.884.491.309) (157.831.442) 8.397.112.962 (37.002.826.214) (39.736.888.798)

Jumlah Beban (Manfaat) Pajak

Penghasilan 272.867.600.791 318.051.552.638 436.938.413.962 526.016.303.786 672.622.780.202

LABA BERSIH 628.373.778.120 798.195.518.921 1.179.788.385.692 1.476.235.286.928 1.904.822.565.902

Sumber: Laporan Keuangan PT Pegadaian (Persero) Periode 2008-2012 (diolah)

Page 59: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

47

Lampiran 4. Hasil analisis trend terhadap laporan neraca PT Pegadaian (Persero)

2008-2012

Keterangan

(Jutaan Rupiah) 2008 2009 2010 2011 2012

Aset Lancar 10.293.773 15.277.484 19.621.785 25.537.221 28.548.902

Aset Tidak Lancar 478.312 552.903 661.258 682.132 762.996

Liabilitas Jangka

Pendek 6.565.284 9.842.087 13.845.160 17.689.388 18.720.492

Liabilitas Jangka

Panjang 2.262.802 3.477.919 3.141.680 4.453.602 5.219.521

Ekuitas 1.944.000 2.539.458 3.296.203 4.076.363 5.371.885

Keterangan % 2008 2009 2010 2011 2012

Aset Lancar 100 148,41 190,62 248,08 277,34

Aset Tidak Lancar 100 115,59 138,25 142,61 159,52

Liabilitas Jangka

Pendek 100 149,91 210,88 269,44 285,14

Liabilitas Jangka

Panjang 100 153,70 138,84 196,82 230,67

Ekuitas 100 130,63 169,56 209,69 276,33

Sumber: Laporan Keuangan PT Pegadaian (Persero) Periode 2008-2012 (diolah)

Lampiran 5. Hasil analisis trend terhadap laporan laba rugi PT Pegadaian

(Persero) 2008-2012

Keterangan

(Jutaan Rp) 2008 2009 2010 2011 2012

Pendapatan Usaha 2.930.594 4.017.103 5.378.293 6.600.928 7.724.567

Beban Usaha 2.045.976 2.949.348 3.827.785 4.674.269 5.266.869

Laba Usaha 884.618 1.067.755 1.550.508 1.926.659 2.457.698

Laba Sebelum

Pajak 901.241 1.116.247 1.616.726 2.002.252 2.577.439

Laba Bersih 628.374 798.196 1.179.788 1.476.235 1.904.817

Keterangan(%) 2008 2009 2010 2011 2012

Pendapatan Usaha 100 137,07 183,52 225,24 263,58

Beban Usaha 100 144,15 187,09 228,46 257,43

Laba Usaha 100 120,70 175,27 217,80 277,83

Laba Sebelum

Pajak 100 123,86 179,39 222,17 285,99

Laba Bersih 100 127,03 187,75 234,93 303,13

Sumber: Laporan Keuangan PT Pegadaian (Persero) Periode 2008-2012 (diolah)

Page 60: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

48

Lampiran 6. Tabel hasil analisis rasio keuangan PT Pegadaian (Persero) periode

2008-2012

Rasio Tahun Rata-rata

2008 2009 2010 2011 2012 Sebelum

PT

Sesudah

PT

Naik/

Turun

Rasio Likuiditas (%)

Current Rasio 156,79 155,23 141,72 144,36 152,50 149,52 152,50 2,98%

Quick Ratio 156,45 155,00 141,37 144,19 152,34 149,25 152,34 3,09%

Cash Ratio 3,24 2,72 2,58 2,60 3,46 2,78 3,46 0,68%

Rasio Solvabilitas (%)

Debt Ratio 81,95 83,99 83,75 84,45 81,67 83,53 81,67 (1,86%)

Debt To Equity Ratio 454,12 524,52 515,35 543,20 445,65 509,30 445,65 (63,65%)

Rasio Aktivitas (kali)

Total Asset Turnover 003 0,03 0,02 0,25 0,26 0,08 0,26 0,18%

Receivable Turn Over 79,00 83,01 35,38 38,66 19,15 59.01 19,15 (39,86%)

Average Collection Period

Ratio 4,56 4,34 10,18 9,31 18,80 8,00 18,80

10,8%

Rasio Profitabilitas (%)

Net Profit Margin 21,44 19,87 21,94 22,36 24,66 21,40 24,66 3,26%

Gross Profit Margin 30,75 27,79 30,06 30,33 33,37 29,73 33,37 3,64%

Return On Asset 5,83 5,03 5,82 5,63 6,50 5,58 6,50 0,92%

Return On Equity 32,32 31,43 35,79 36,21 35,46 33,94 35,46 1,52%

Sumber: Laporan keuangan PT Pegadaian (Persero) periode 2008-2012 (diolah)

Page 61: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

49

Lampiran 7. Persentase per komponen terhadap laporan neraca PT Pegadaian

periode 2008-2012

Komponen

Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 Rata-

Rata ASET

ASET LANCAR

Kas dan Bank 1,98 1,69 1,76 1,75 2,21 1,88

Uang Muka 0,04 0,08 0,61 0,73 0,24 0,34

Pajak Dibayar Dimuka

0,25 0,19 - - 0,22 Pinjaman Yang Diberikan 88,14 89,50 89,13 89,92 90,02 89,34

Piutang Lainnya 0,03 0,03 0,07 0,06 0,12 0,06

Persediaan 0,21 0,14 0,24 0,12 0,11 0,16 Pendapatan Yang Masih Harus

Diterima 4,80 4,32 4,45 4,49 4,22 4,46

Beban Dibayar Dimuka 0,37 0,32 0,28 0,32 0,48 0,35

JUMLAH ASET LANCAR 95,56 96,33 96,74 97,40 97,40 96,68

ASET TIDAK LANCAR

Piutang Kepada Pihak-Pihak Berelasi 0,02 0,00 0,01 0,01 0,02 0,01

Aset Pajak Tangguhan 0,40 0,27 0,17 0,27 0,38 0,30 Aset Tetap 3,59 2,98 2,51 1,98 1,87 2,59

Aset Lain-lain 0,43 0,42 0,58 0,34 0,33 0,42

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 4,44 3,67 3,26 2,60 2,60 3,32

JUMLAH ASET 100 100 100 100 100 100

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS LANCAR

Pinjaman Bank 70,29 69,46 76,94 74,94 72,59 72,85 Pinjaman Medium Term Notes

1,92 1,00 1,46

Pinjaman Obligasi 0,10 2,02 1,98

0,63 1,18

Pinjaman Lainnya 0,17 0,11 0,09 0,07 0,63 0,21 Hutang Kepada Rekanan 0,19 0,15 0,17 0,14 0,06 0,14

Hutang Kepada Nasabah 0,40 0,45 0,38 0,33 0,17 0,35

Hutang Pajak 1,22 0,31 0,53 0,71 1,09 0,77 Biaya Yang Masih Harus Dibayar 0,94 0,48 0,44 0,62 0,93 0,68

Pendapatan Diterima di Muka 0,03 0,03 0,03 0,06 0,06 0,04

Hutang Lancar Lainnya 1,02 0,89 0,94 1,10 1,29 1,05

Jumlah Liabilitas Lancar 74,37 73,89 81,51 79,89 78,20 77,57

LIABILITAS TIDAK LANCAR

Pinjaman Obligasi - Setelah Dikurangi

Bagian 19,96 22,46 15,64 16,51 18,82 18,68

Pinjaman Medium Term Notes

1,08

1,08

Pinjaman dari Pemerintah

Pinjaman Dari Pemerintah Pusat 4,64 3,08 2,41 1,85 1,71 2,74 Pinjaman Dari Pemerintah Daerah 0,01 0,01

0,01

Pendapatan Ditangguhkan 0,30 0,18 0,13 0,10 0,08 0,16

Kewajiban Estimasi Untuk Imbalan

Kerja 0,72 0,38 0,30 0,57 1,18 0,63

Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 25,63 26,11 18,49 20,11 21,80 22,43

Jumlah Liabilitas 100 100 100 100 100 100

EKUITAS

Modal Awal 10,55 8,07 6,22 5,03 7,47

Penyertaan Modal Pemerintah

2,38

1,82

1,40

1,13

4,68

2,28 Saldo Laba:

Ditemukan Penggunaannya

54,49

58,67

56,59

57,62

59,86

57,45

Belum Ditentukan Penggunaannya

32,59

31,43

35,79

36,21

35,46

34,30

Jumlah Ekuitas

100

100

100

100

100

100

Sumber: Laporan Keuangan PT Pegadaian (Persero) Periode 2008-2012 (diolah)

Page 62: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

50

Lampiran 8. Persentase per komponen terhadap laporan laba rugi

PT Pegadaian periode 2008-2012

Komponen Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 Rata-Rata

PENDAPATAN USAHA 100 100 100 100 100 100

BEBAN USAHA

Bunga dan Provisi 29,13 33,56 29,26 27,92 26,83 29,34

Penyusutan Aktiva Tetap 1,35 1,30 1,48 1,36 3,84 1,87

Pegawai 27,59 25,09 24,71 25,83 25,54 25,75

Umum 11,75 13,48 15,72 15,71 11,97 13,73

Jumlah Beban Usaha 69,81 73,42 71,17 70,81 68,18 70,68

LABA USAHA 30,19 26,58 28,83 29,19 31,82 29,32

PENDAPATAN (BEBAN)LAIN-

LAIN

Uang Kelebihan Lewat Waktu - 0,48 0,44 0,44 0,53 0,47

Pendapatan Sewa Gedung 0,12 0,09 0,06 0,04 0,03 0,07

Pendapatan Jasa Giro 0,03 0,03 0,02 0,02 0,02 0,03

Laba (Rugi) Penjualan Aktiva Tetap

0,12 0,01 (0,00) 0,00 0,00 0,03

Pendapatan Lainnya 0,30 0,72 0,74 0,67 1,00 0,69

Beban Lain-lain (0,01) (0,13) (0,03) (0,03) (0,04) (0,05)

Jumlah Pendapat Lain-lain 0,57 1,21 1,23 1,15 1,55 1,14

LABA SEBELUM PAJAK

PENGHASILAN BADAN 30,75 27,79 30,06 30,33 33,37 30,46

BEBAN (MANFAAT) PAJAK

PENGHASILAN

Tahun Berjalan 10,06 7,92 7,97 8,53 9,22 8,74

Tangguhan (0,75) (0,00) 0,16 (0,56) (0,51) (0,33)

Jumlah Beban (Manfaat) Pajak

Penghasilan 9,31 7,92 8,12 7,97 8,71 8,41

LABA BERSIH 21,44 19,87 21,94 22,36 24,66 22,05

Sumber: Laporan Keuangan PT Pegadaian (Persero) Periode 2008-2012 (diolah)

Page 63: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) … · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) 2008-2012 adalah benar karya

51

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 14 Januari 1990. Merupakan

puteri bungsu dari dua bersaudara dari bapak Saryono, SE., MM dan ibu Winarni,

S.Pd. Jenjang pendidikan di tahun 2002 penulis sekolah di SMPN 1 Tangerang

dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan sekolah ke

SMAN 1 Tangerang dan lulus pada tahun 2008.

Pada tahun 2008 penulis diterima sebagai mahasiswa Swiss German

University namun pada tahun 2009 penulis pindah Universitas dan diterima

sebagai mahasiswa Program Diploma Studi Akuntansi Universitas Gadjah Mada,

ditempuh selama satu setengah tahun dan lulus pada tahun 2011. Di tahun yang

sama penulis diterima di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen (Ekstensi),

Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Selama menjalani perkuliahan, tahun 2012 penulis mengikuti ajang

pemilihan mojang jajaka Kabupaten Bogor dan terpilih menjadi finalis. Penulis

juga pernah bergabung sebagai anggota PSDM EXOM IPB.