Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang...

98
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S – 1 EKSTENSI MEDAN Skripsi ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO PADA PT BTN (PERSERO) CABANG MEDAN Oleh Nama : Donny Rahdian Habibie NIM : 040522210 Departemen : Akuntansi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi 2007 Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Transcript of Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang...

Page 1: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S – 1 EKSTENSI MEDAN

Skripsi

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO PADA

PT BTN (PERSERO) CABANG MEDAN

Oleh

Nama : Donny Rahdian Habibie NIM : 040522210 Departemen : Akuntansi

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi 2007

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 2: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul:

“ Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Menggunakan Metode

Rasio pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan”

Adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah

dimuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penilaian

skripsi level program S 1 Ekstensi Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

Semua sumber data dan informasi yang diperoleh, telah dinyatakan dengan jelas

benar apa adanya. Apabila dikemudian hari ini tidak benar, saya bersedia

menerima sanksi yang ditetapkan oleh universitas.

Medan, 29 Oktober 2007

Yang Membuat Pernyataan Donny Rahdian Habibie

NIM : 040522210

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 3: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang hanya

dengan izin dan rahmat- Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi pada

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Selama melakukan penelitian dan penyusunan skripsi, penulis menerima

bimbingan, bantuan moril dan materil dari berbagai pihak. Untuk itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih terutama kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Arifin Akhmad, MSi., Ak , selaku Ketua Departemen Akuntansi

dan Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak, selaku Sekretaris

Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Rustam, Ak, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktunya untuk membimbing saya dalam menyelesaikan

skripsi ini.

4. Bapak Drs Zainul Bahri Torong, MSi, Ak dan Bapak Iskandar Muda, SE,

MSi., Ak selaku Dosen Pembanding/Penguji yang telah memberikan saran

untuk kesempurnaan skripsi penulis.

5. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

6. Pimpinan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan dan seluruh

staff karyawan khususnya Bang Edison, Bang Elfian, Bang Rizal yang telah

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 4: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

7. Terkhusus buat kedua orang tuaku, H. Ahmad Suhendro dan Hj. Basawaty,

keluarga besar H. Ansyari Lubis dan Hj. Erlinda Sari Nasution.

8. Teristimewa buat Ella yang telah berjuang dalam membantu penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini dan atas motivasi yang diberikan kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini. Segala perhatian dan kasih sayang yang

diberikan tidak dapat tergantikan.

9. Kawan-kawan seperjuangan angkatan 2004 Ekstension ; Bangun, Dani,

Erick, Dina, Irza ”Etek”, Ami dan seluruh kawan-kawanku yang tidak dapat

disebutkan satu persatu yang telah membantu dan menyemangati penulis

selama kegiatan perkuliahan hingga pengerjaan skripsi ini.

Akhir kata dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini

masih jauh dari sempurna. Atas kritik dan saran yang bersifat membangun,

penulis mengucapkan terima kasih. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua

Medan, 29 Oktober 2007

Penulis

Donny Rahdian Habibie NIM : 040522210

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 5: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis dan dapat menjelaskan kinerja keuangan pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang jasa perbankan.

Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi, wawancara dan studi literatur. Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Data yang diperoleh dari responden bersumber dari kepala cabang dan bagian accunting dari objek penelitian.

Dari hasil pengamatan dan tanya jawab dengan responden, diketahui bahwa (1). Kinerja keuangan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan pada tahun 2005 dan tahun 2006 secara umum dapat dikatakan baik. (2).Kinerja Keungan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan mengalami perubahan yang cukup baik. (3). Meskipun tingkat likuiditas pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan tampak rendah, namun hal ini tidak begitu dipermasalahkan khususnya di perusahaan perbankan yang tugasnya adalah menarik dan menyalurkan dana kepada masyarakat.

Kata Kunci : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 6: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

ABSTRAK .......................................................................................................... iv

DAFTAR ISI .................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... x

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 6

E. Kerangka Konseptual .................. ............................................ 6

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kinerja Keuangan ................................................. 8

B. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan .......................................... 9

2. Tujuan Laporan Keuangan ............................................... 11

3. Karakteristik Laporan Keuangan ...................................... 13

4. Jenis-Jenis Laporan Keuangan........................................... 14

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 7: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

C. Analisa Laporan Keuangan sebagai Dasar Penilaian Kinerja

Keuangan Perusahaan ............................................................. 19

D. Rasio Keuangan Bank ............................................................. 22

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 28

B. Responden................................................................................. 28

C. Jenis dan Sumber Data ............................................................. 28

D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 29

E. Metode Analisis Data .............................................................. 29

BAB IV : HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

1. Gambaran Umum Perusahaan

a. Sejarah Singkat............................................................... 30

b. Struktur Organisasi ....................................................... 36

2. Laporan Keuangan sebagai Dasar Penilaian Kinerja

Keuangan Perusahaan

a. Neraca .......................................................................... 41

b. Laporan Laba Rugi ....................................................... 42

3. Rasio-Rasio Keuangan Bank .............................................. 43

B. Analisis Hasil Penelitian

1. Analisis dan Evaluasi Laporan Keuangan sebagai Dasar

Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan............................. 49

2. Analisis dan Evaluasi Rasio Keuangan Bank...................... 51

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 8: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ………………………………………………… 63

B. Saran ........................................................................................ 65

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 66

LAMPIRAN

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 9: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

DAFTAR TABEL

NO JUDUL HALAMAN

Tabel 1 : Tabulasi Rasio Likuiditas…………………………………….. 43

Tabel 2 : Tabulasi Rasio Solvabilitas…………………………………... 45

Tabel 3 : Tabulasi Rasio Profitabilitas…………………………………. 46

Tabel 4 : Tabulasi Rasio Resiko Usaha Bank…………………………... 47

Tabel 5 : Tabulasi Rasio Efesiensi……………………………………... 48

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 10: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

DAFTAR GAMBAR

NO JUDUL HALAMAN

Gambar : Kerangka Konseptual………………………………………… 7

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 11: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Struktur Organisasi

Lampiran 2 : Neraca

Lampiran 3 : Laba Rugi

Lampiran 4 : Kinerja Keuangan Diukur dari Rasio-Rasio Keuangan Bank

Lampiran 5 : Keseluruhan Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan

Bank

Lampiran 6 : Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan Bank

Lampiran 7 : Perhitungan Persentase Kenaikan/Penurunan Komponen

Neraca dan Laba Rugi

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 12: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dinamika globalisasi dan revolusi teknologi yang sedang melanda dunia

saat ini, sudah dapat dipastikan akan mempengaruhi peta dan pola persaingan

dunia bisnis secara drastis. Dari asumsi tersebut mengharuskan perusahaan untuk

memandang jauh ke depan guna mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang

dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan.

Setiap bentuk perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu profit (laba),

growth (pertumbuhan), survive (kelangsungan hidup perusahaan) dan tujuan

perusahaan tersebut harus dicapai oleh semua pihak yang ada dalam perusahaan.

Proses penetapan dan pencapaian tujuan membutuhkan ketelitian, keakuratan,

serta kecepatan manajemen dalam pengambilan keputusan serta dalam mengelola

perusahaan. Manajemen harus melaksanakan fungsi-fungsinya dengan baik

sehingga tujuan perusahaan akan tercapai dengan efektif dan efisien. Oleh karena

itu pihak manajemen perusahaan perlu mengetahui dan mengumpulkan berbagai

informasi tentang keadaan atau kondisi yang dialami perusahaan. Dengan

mengetahui informasi tersebut maka manajeman dapat mengambil tindakan yang

tepat untuk menjalankan dan mengembangkan perusahaan.

Media yang dapat dipakai untuk melihat kondisi kesehatan perusahaan

adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca, perhitungan laba rugi, laporan

perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 13: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

keuangan adalah hasil akhrir dari proses akuntansi. Setiap transaksi yang dapat

diukur dengan nilai uang, dicatat dan diolah sedemikian rupa dan disajikan dalam

nilai uang. Laporan keuangan merupakan salah satu dasar informasi dan penilaian

dalam menentukan kebijaksanaan persahaan. Agar dapat mengetahui kondisi

kesehatan perusahaan dan prestasi yang dicapai, maka laporan keuangan perlu

dianalisa dan diinterpresentasikan yang menunjukkan posisi sumber daya yang

dimiliki selama periode tertentu serta kekuatan dan kelemahannya.

Untuk nilai kondisi keuangan dan presentasi perusahaan, pihak manajemen

memerlukan tolak ukur. Tolak ukur yang umumnya digunakan dalam perusahaan

adalah rasio. Rasio menggambarkan suatu hubungan dan perimbangan antara satu

jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan menggunakan rasio ini akan

dapat menjelaskan atau mamberi gambaran kepada manajemen tentang baik

buruknya keuangan atau kesehatan perusahaan. Analisis dan iterpretasi dari

macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang

kondisi keuangan dan prestasi perusahaan bagi analisis atau pihak manajemen

yang ahli dan berpengalaman dibandingkan analisis yang hanya didasarkan atas

data keuangan sendiri-sendiri yang tidak membentuk rasio. Pihak manajemen atau

analis harus mampu menyesuaikan faktor-faktor yang ada pada masa sekarang

dengan faktor–faktor dimasa yang akan datang yang mungkin akan

mempengarihui posisi keuangan atau operasi perusahaan.

Analisa rasio berorientasi pada masa depan yaitu memprediksi keadaan

yang akan dialami oleh perusahaan. Dengan demikian kegunaan atau manfaat

suatu angka rasio tergantung pada kemampuan dan kecerdasaan manajemen atau

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 14: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

analis dalam mengiterpretasikan data yang ada untuk menilai dan mengukur

kinerja keuangan perusahaan, karena data yang trercantum dalam laporan

keuangan mencerminkan kinerja keuangan dan merupakan jendela untuk melihat

aktivitas perusahaan.

Pengelolaan keuangan pada perusahaan-perusahaan yang berskala besar

sangat kompleks karena banyak faktor-faktor yang mampengaruhi maupun unsur-

unsurnya. Pada perusahaan jasa seperti perbankan juga mampunyai data keuangan

yang kompleks sehingga perlu analisis yang tajam untuk menilai dan mengukur

berdasarkan analisis rasio dan ketentuan ynag berlaku pada perusahaan tersebut

untuk mengetahui kondisi perusahaan. Pengelolaan keuangan pada perusahaan

perbankkan mampunyai keunikan sendiri dari perusahaan-perusahaan lainnya,

dimana bank merupakan badan usaha yang menghimpun dan menyalurkan dana

pada pihak yang berkepentinggan atau masyarakat sehingga pihak manajemen

bank harus mampu mengelola dana yang terhimpun agar dapat menciptakan

kekayaan sebagai kinerja keuangan dan prestasi yang baik. Manajer keuangan

merupakan suatu hal yang paling diperhatikan oleh masyarakat khususnya calon

investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Begitu juga halnya dengan

bank, dimana semakin baik kinerja keuangannya maka bank tersebut akan

semakin berkembang karena dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat

terhadap bank tersebut sehingga akan dapat menarik dan meningkatkan jumlah

nasabahnya.

Dalam penelitian ini penulis meneliti keadaan PT. Bank Tabungan Negara

(Persero) Cabang Medan dengan menganalisis kinerja keuangannya. Sejauh

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 15: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

pengamatan penulis bank ini merupakan bank yang cukup berkembang sehingga

banyak masyarakat yang percaya dan menjadi nasabahnya, selain itu juga banyak

masyarakat yang menggunakan produk-produknya misalnya pembiyaan

kepemilikan rumah. Hal ini dapat dilihat pada jumlah tabungan dan kredit yang

disalurkan oleh bank ini kepada masyarakat dan bentuk-bentuk lainnya yang

merupakan bukti bahwa bank banyak melakukan transaksi yang ditunjukkan oleh

jumlah dana yang masuk dan keluar seperti tampak pada tabel berikut :

ASPEK 2005 ( Rp )

2006 ( Rp )

Giro pada bank lain 26.381.278,47 33.352.805,47

Kredit yang diberikan 294.510.324.876,14 311.995.907.748,32

Giro (dari nasabah) 17.094.318.540,61 126.149.088.804,21

Tabungan 256.148.669.500,08 264.553.020.111,54

Deposito berjangka 181.403.806.493,11 128.279.394.254,37

Penulis menganggap bahwa bank ini berkembang tentu karena memiliki

kinerja keuangan dan pengelolaan keuangan yang baik. Hal tersebut juga dapat

terlihat pada kemampuan perusahaan untuk menciptakan laba yang dapat

memberikan kepercayaan dengan kinerja yang baik kepada masyarakat sehingga

banyak masyarakat yang tertatik untuk menjadi nasabah bank tersebut. Seperti

perolehan laba bank ini pada tahun 2005 dan tahun 2006 yang cukup besar yaitu

Rp 4.443.975.192,52 (2005) dan meningkat menjadi Rp 18.559.753.290,53

(2006), yang tentunya ini merupakan kinerja keuangan yang baik yang

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 16: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2. Berdasarkan hal tersebut untuk

melihat sejauh mana pengelolaan keuangan dan kinerja keuangannya dan

bagaimana menginterprestasikanya sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan

dalam mambuat kebijakan dalam mengembangkan perusahaan, maka penulis

merasa tertarik untuk mempelajari dan menganalisis kinerja keuangan suatu

perusahaan khususnya kinerja keuangan suatu bank..

Dari uraian diatas penulis merasa tertarik untuk meneliti dan mambahas

masalah dengan judul :

“Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Menggunakan Metode

Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan”.

B. Perumusan Masalah

Untuk dapat mengarahkan dan memudahkan dalam melakukan penelitian

yang lebih terfokus dan sisitematis, penulis mencoba merumuskan masalah

yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini dalam bentuk pertanyaan, yaitu:

1. Apakah laporan keuangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang

Medan mencerminkan kinerja keuangan yang baik?

2. Apakah kinerja keuangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang

Medan pada periode 2005 dan 2006 menunjukkan kinerja keuangan yang

baik diukur dari rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, resiko usaha

bank, dan rasio efisiensi?

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 17: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan skripsi ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah laporan keuangan PT. Bank Tabungan Negara

(Persero) Cabang Medan mencerminkan kinerja keuangan yang baik.

2. Untuk mengetahui apakah kinerja keuangan PT. Bank Tabungan Negara

(Persero) Cabang Medan pada periode 2005 dan 2006 menunjukkan

kinerja keuangan yang baik diukur dari rasio likuiditas, solvabilitas,

profitabilitas, resiko usaha bank, dan rasio efisiensi.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penulisan skripsi ini adalah :

1. Bagi penulis sendiri sebagai wadah untuk menuangkan pemikiran dan

mengembangkan kemampuan untuk meneliti.

2. Sebagai bahan masukan bagi investor dan calon investor PT. Bank

Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan serta memberikan informasi

sebagai bahan pertimbangan dalam menanam modal.

3. Sebagai bahan refrensi bagi peneliti lainnya yang menganalisis,

mengembangkan dan menyempurnakan masalah kinerja keuangan dalam

suatu perusahaan.

E. Keranngka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan model konseptual tentang bagaimana

teori yang digunakan berhubungan dengan berbagai faktor yang telah penulis

identifikasikan sebagai masalah yang penting. Kerangka konseptual ini

merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi objek

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 18: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

permasalahan. Kriteria utama agar suatu kerangka konseptual adalah alur-alur

pikiran yang logis dalam membangun suatu kerangka konseptual yang

membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis.

Berikut ini penulis akan memberikan kerangka konseptual untuk

mempermudah pemahaman alur skripsi ini :

Laporan Keuangan PT. BTN (Persero)

Cabang Medan

Metode Rasio

Analisa Laporan Keuangan

Analisa Kinerja Keuangan PT. BTN (Persero)

Cabang Medan

PT. BTN (Persero) Cabang Medan

Gambar

Kerangka Konseptual

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 19: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kinerja Keuangan

Pengertian kinerja keuangan pada dasarnya sama, tetapi tergantung dari

sudut mana yang mau didefenisikan apakah kinerja perusahaan atau organisasi

maupun kinerja perseroan.

Pengertian kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sesuatu

yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan kerja.

Menurut Mulyadi (2001: 293) mengemukakan bahwa :

“Kinerja organisasi merupakan usaha cerdas yang kompleks yang menjanjikan hasil signifikan dan berjangka panjang”. Dalam lingkungan bisnis yang stabil dan persaingan yang tidak begitu signifikan, kinerja organisasi perusahaan berupa penciptaan kekayaan dalam jumlah memadai. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif untuk dapat bertahan hidup dan bertumbuh, organisasi perusahaan harus mampu melipatgandakan kekayaannya. Pada proses inilah dapat diukur kinerja perusahaan khususnya keuangan dalam melipatgandakan kekayaannya untuk dapat bertahan dan berkembang.

Selanjutnya manurut Agnes Sawir (2005: 1) mengemukakan bahwa : Yang dimaksud dengan kinerja keuangan adalah ukuran mengenai seberapa jauh perusahaan-perusahaan berada dari batas normal agar perusahaan dapat dikatakan sehat dan berjalan baik sehingga dapat memenuhi kewajibannya dan menghasilkan keuntungan dimasa yang akan datang.

Dari penjelasan di atas maka dapat diambil suatu kesimpulan mengenai

arti kinerja keuangan yaitu merupakan keadaan atau potensi keuangan yang

dimiliki oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuan. Kinerja keuangan dapat

dilihat dan diukur melalui laporan keuangan. Laporan keuangan dapat dijadikan

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 20: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

jendela untuk melihat kondisi atau hasil aktivitas yang telah dijalankan

perusahaan. Dengan melihat dan menganalisis laporan keuangan tersebut akan

ditemukan tanda-tanda permasalahan dan kondisi perusahaan secara lebih spesifik

mengenai kinerja keuangannya.

B. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Untuk mengetahui perkembangan suatu perusahaan, maka perlu

mengetahui keadaan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Keadaan

keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan.

Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh

informasi mengenai posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh

perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan menggambarkan informasi

prestasi keuangan pada masa lalu dan dapat memberikan petunjuk untuk

menetapkan kebijakan pada masa yang akan datang. Informasi yang tersedia

dalam laporan keuangan terutama menyangkut bentuk keuangan, yang diukur

dan dinyatakan dalam unit uang, biasanya dirangkum dan disajikan dalam

periode yang telah ditentukan sebelumnya. Akan tetapi bagaimanapun

hebatnya laporan keuangan kalau belum dianalisis tidak akan memberikan

informasi apa-apa.

Menurut H.S Munawir (2004:2) mengemukakan pengertian laporan

keuangan sebagai berikut :

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 21: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

“Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang

dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau

aktivitas suatu perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan data

atau aktivitas dari perusahaan tersebut.”

Selanjutnya menurut Sofyan Syafri Harahap (2002:7) mengemukakan

bahwa :

“Laporan keuangan adalah merupakan pokok atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan dan juga dapat menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan mencapai tujuannya.” Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi

Keuangan PSAK No. 1 (2004: 04) mengemukakan bahwa :

“Laporan keuangan merupakan laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status keuangan dari individu, asosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.”

Dari ketiga defenisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya

laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan

ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Kelima laporan

ini merupakan informasi sekaligus pertanggungjawaban pihak manajemen

kepada pihak eksternal perusahaan maupun pihak internal yang mempunyai

hubungan dengan perusahaan. Dengan demikian laporan keuangan bukanlah

merupakan tujuan tetapi sebagai alat untuk mengkomunikasikan data

keuangan atau kegiatan yang merupakan tujuan dari laporan keuangan.

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 22: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

2. Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan

PSAK No. 1 (2004: 04) mengemukakan bahwa:

“Tujuan laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja

serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.

Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi; keputusan ini mungkin mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.”

Laporan keuangan pada hakekatnya bersifat umum dalam arti laporan

tersebut ditujukan untuk berbagai pihak yang mempunyai kepentingan yang

berbeda sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Melalui analisa laporan keuangan akan dapat dilihat kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban jangka pendek, struktur modal perusahaan,

distribusi dari aktiva, keefektifan penggunaan aktiva hasil usaha atau

pendapatan yang dicapai perusahaan.

Ada beberapa pihak atau kelompok yang memerlukan dan berkepentingan

terhadap analisa laporan keuangan dimana masing-masing kelompok menilai

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 23: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

laporan keuangan tersebut dari sisi yang berlainan. Secara garis besar ada dua

kelompok yang berkepentingan terhadap laporan keuangan yaitu pihak intern

perusahaan dan pihak ekstern perusahaan. Pihak intern adalah mereka yang

bebas untuk melihat data-data secara terperinci, biasanya dilakukan oleh

manajer yang merupakan orang dalam yang dapat menggunakan data

keuangan apapun yang ada dalam perusahaan. Pihak ekstern adalah pihak lain

di luar perusahaan yang tidak berwenang melihat data secara terperinci.

Adapun pihak atau kelompok yang membutuhkan laporan keuangan

sebagai informasi yang berbeda menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam

Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 1 (2004: 02) antara lain yaitu:

a Investor Penanam modal berisiko dan penasihat mereka berkepentingan dengan resiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar deviden.

b Karyawan Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.

c Pemberi Pinjaman Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

d Pemasok dan Kreditur Usaha Lainnya Pemasok dan kreditur usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Keditur usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.

e Pelanggan

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 24: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau tergantung pada perusahaan.

f Pemerintah Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

g Masyarakat Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

3. Karakteristik Laporan Keuangan

Karakteristik merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan

keuangan berguna bagi pemakai. Karakteristik laporan keuangan menurut H

Veithzal Rivai, Andria Permata Veithzal dan Ferry N Idroes (2007:617)

mengemukakan bahwa :

a Relevan, data yang diolah ada kaitannya dengan transaksi. b Jelas dan Dapat Dipahami, informasi yang disajikan harus ditampilkan

sedemikian rupa sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh semua pembaca laporan keuangan.

c Dapat Diuji Kebenarannya, data dan informasi yang disajikan harus dapat ditelusuri kepada bukti asalnya.

d Netral, laporan keuangan yang disajikan dapat dipergunakan oleh semua pihak.

e Tepat Waktu, laporan keuangan harus memiliki periode pelaporan waktu penyajiannya harus dinyatakan dengan jelas dan disajikan dalam batas waktu yang wajar.

f Dapat Dipertimbangkan, laporan keuangan yang disajikan harus dapat diperbandingkan dengan periode-periode sebelumnya.

g Lengkap, data yang disajikan dalam informasi akuntansi harus lengkap sehingga tidak memberikan informasi yang menyesatkan bagi para pemakai laporan keuangan.

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 25: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

4. Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan

PSAK No. 1 (2004: 02) mengemukakan bahwa :

“Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari neraca, laporan laba rugi dan

laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan lain

serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan

keuangan.”

a Neraca

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2007: 107) mengemukakan

bahwa:

“Laporan neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi keuangan

perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan

modal pada saat tertentu. Laporan ini bisa disusun setiap saat dan

merupakan opname situasi posisi keuangan pada saat itu.”

Selanjutnya menurut H.S Munawir (2004:13) mengemukakan

bahwa : “Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal

dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu”.

Sedangkan menerut H Veithzal Rivai, Andria Permata Veithzal dan

Ferry N Idroes (2007:617) mengemukakan bahwa :

“Neraca bank adalah suatu laporan keuangan yang diterbitkan setiap hari kerja oleh satuan kerja akunting. Laporan tersebut menunjukkan posisi saldo serta mutasi-mutasi dari rekening yang dikelola oleh satuan kerja akunting yang bersangkutan. Aktiva bank pada umumnya terdiri atas alat-

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 26: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

alat likuid, aktiva produktif dan aktiva tidak produktif. Sisi pasiva menggambarkan kewajiban bank yang berupa klaim pihak ketiga atau pihak lainnya atas kekayaan bank yang dinyatakan dalam bentuk rekening giro, deposito berjangka, tabungan dan instrumen kewajiban lainnya serta ekuitas yang menggambarkan nilai buku pemilik saham bank.”

Berdasarkan defenisi diatas, dapat dilihat bahwa neraca terdiri dari

aktiva dan pasiva (hutang dan modal). Umumnya aktiva dapat dibedakan

atas dua kelompok yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar

adalah kekayaan perusahaan yang dapat dicairkan menjadi uang tunai,

dijual atau dipakai habis dalam siklus kegiatan perusahaan misalnya kas

dan bank, surat-surat berharga dan lain-lain. Aktiva tetap merupakan

aktiva yang penggunaannya adalah untuk jangka panjang, misalnya lebih

dari satu tahun. Aktiva tetap terdiri dari aktiva tatap berwujud (fixed

tangible assets) dan aktiva tetap tidak berwujud (fixed intangible assets).

Aktiva tetap berwujud termasuk didalamnya seperti bangunan, peralatan,

tanah, dan lain-lain. Sedangkan aktiva tetap tidak berwujud adalah hak-hak

khusus seperti hak paten, good will, hak cetak dan sebagainya. Hutang

adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang

belum terpenuhi menurut jangka waktu pelunasannya. Hutang dapat

dikelompokkan menjadi hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang.

Hutang jangka pendek merupakan seluruh kewajiban keuangan perusahaan

yang jangka waktu temponya dibawah satu tahun atau kurang satu tahun

seperti hutang dagang, hutang wessel, hutang pajak dan sebagainya.

Hutang jangka panjang yaitu kewajiban keuangan perusahaan yang jangka

waktu temponya lebih dari satu tahun seperti hutang hipotik, hutang

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 27: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

obligasi, dan pinjaman dari perusahaan lain. Modal sendiri adalah modal

yang berasal dari peserta atau pemilik perusahaan. Modal ini menjadi

tanggungan terhadap keseluruhan resiko perusahaan yang merupakan

jaminan bagi kreditur.

Dalam menyajiannya neraca dapat dibagi dalam 3 bentuk, menurut

Sofyan Syafri Harahap (2002: 75) bentuk neraca yang umum digunakan

adalah sebagai berikut :

a Bentuk Neraca Staffel (Report Form) Neraca ini dilaporkan satu halaman vertikal. Disebelah atas

dicantumkan total aktiva dan di bawahnya disajikan pos kewajiban dan pos modal.

b Bentuk Neraca Skontro (Account Form) Di sini aktiva disajikan di sebelah kiri dan kewajiban serta modal

ditempatkan di sebelah kanan sehingga penyajiannya sebelah-menyebelah.

c Bentuk yang Menyajikan Posisi Keuangan (Financial Position Form) Dalam bentuk ini posisi keuangan tidak dilaporkan seperti dalam

bentuk sebelumnya yang berpedoman pada persamaan akuntansi. Dalam bentuk ini pertama-tama dicantumkan aktiva lancar dikurangi utang lancar dan pengurangannya diketahui modal kerja. Modal kerja ditambah aktiva tetap dan aktiva lainnya kemudian dikurangi utang jangka panjang, maka akan diperoleh modal pemilik.

b Laporan Laba Rugi

Pada umumnya perusahaan yang didirikan selalu berusaha untuk

mencari keuntungan yang semaksimal mungkin, dan dari laporan laba rugi

dapat diketahui sejauh mana perusahaan telah memperoleh keuntungan.

Menurut H. S Munawir (2004: 26) menyatakaan bahwa :

“Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis tentang

penghasilan, biaya, laba rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama

periode tertentu”.

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 28: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

Sedangkan menerut H Veithzal Rivai, Andria Permata Veithzal dan

Ferry N Idroes (2007:618) mengemukakan bahwa :

“Laporan laba rugi bank merupakan suatu laporan keuangan bank yang

menggambarkan pendapatan, biaya operasional dan non operasional bank

serta keuntungan bersih bank untuk suatu periode tertentu.”

Menurut H.S Munawir (2004: 28) bahwa prinsip-prinsip yang

umumnya ditetapkan dalam penyusunan laporan laba rugi adalah sebagai

berikut:

1. Bagian yang pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh usaha pokok perusahaan (penjualan barang dagangan atau memberikan service) diikuti dengan harga pokok dari barang/ service yang dijual sehingga diperoleh laba kotor.

2. Bagian kedua merupakan biaya-biaya operasional yang terdiri dari biaya penjualan dan biaya umum/administrasi (operating expense).

3. Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh diluar operasi pokok perusahaan yang diikuti dengan biaya-biaya yang terjadi di luar usaha pokok perusahaan (non operating/financial income dan expenses).

4. Bagian keempat menunjukkan rugi/laba yang insidentil (extraordinary gain or loss) sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.

Hasil akhir dari suatu laporan rugi laba adalah keuntungan bersih

atau kerugian. Kemudian bila perusahaan tidak membagi deviden, maka

seluruh hasil akhir tersebut menjadi laba ditahan. Tetapi bila perusahaan

membagi deviden, maka hasil akhir tersebut terlebih dahulu dikurangi

dengan deviden untuk memperoleh nilai laba ditahan.

Menurut H.S Munawir (2004: 26) bentuk laporan laba rugi yang

biasa digunakan adalah :

1. Bentuk Single Step yaitu dengan menggabungkan semua hasil menjadi satu kelompok dan semua biaya dalam satu kelompok lainnya. Total

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 29: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

2. Bentuk Mutiple Step yaitu dengan membuat pengelompokan yang lebih teliti sesuai dengan prinsip yang digunakan secara umum, misal untuk memperoleh nilai laba penjualan, nilai penjualan bruto dikurangi dengan potongan yang didapat dan harga pokok penjualan. Kemudian laba penjualan ini dikurangi dengan biaya operasi untuk mendapatkan nilai laba bersih operasional.

c. Laporan Perubahan Ekuitas

Menurut H Veithzal Rivai, Andria Permata Veithzal dan Ferry N

Idroes (2007:619) mengemukakan bahwa :

“Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang menggambarkan

perubahan saldo akun ekuitas seperti modal disetor, tambahan modal

disetor, laba yang ditahan dan akun ekuitas lainnya.”

d. Laporan Arus Kas

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2002:93) mengemukakan bahwa :

“Laporan arus kas ini dinilai banyak memberikan informasi tenteng kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dan likuiditas di masa yang akan datang. Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, pembiayaan dan investasi”

e. Catatan Atas Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi

Keuangan PSAK No. 1 (2004: 6) mengemukakan bahwa :

“Catatan atas laporan keuangan umumnya menjelaskan ikhtisar

kebijaksanaan akuntansi yang penting dianut oleh perusahaan.”

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 30: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

C. Analisa Laporan Keuangan Sebagai Dasar Penilaian Kinerja Keuangan

Perusahaan

1. Pengertian Analisa Laporan Keuangan

Analisa laporan keuangan terdiri dari dua kata yaitu analisa dan laporan

keuangan. Kata analisa adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit

menjadi berbagai unit terkecil, sedangkan laporan keuangan adalah neraca,

laba rugi dan arus kas (dana). Jika dua pengertian ini digabungkan maka

analisa laporan keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap (2002:93)

mengemukakan bahwa :

“Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat”. Laporan keuangan bisa saja menyembunyikan sesuatu informasi yang

salah, tetapi hasil analisa laporan keuangan tidak akan mungkin dapat

menyembunyikan semua informasi yang salah. Hal inilah yang juga

membuktikan bahwa akuntansi itu memiliki disiplin ilmu tersendiri yang

sifatnya objektif dan ilmiah.

2. Prosedur Analisa Laporan Keuangan

Menurut M Faisal Abdullah (2005:120) prosedur analisis meliputi tahapan

sebagai berikut :

a Review Data Laporan Merupakan aktivitas penyesuaian data laporan keuangan terhadap

berbagai hal, baik sifat atau jenis perusahaan yang melaporkan maupun sistem akuntansi yang berlaku. Sistem akuntansi yang diterapkan dalam

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 31: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

memberi pengakuan terhadap pendapatan dan biaya akan menentukan jumlah pendapatan maupun laba yang dihasilkan perusahaan.

b Menghitung Dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis

dilakukan perhitungan-perhitungan, baik metode perbandingan, persentase komponen, analisis rasio keuangan dan lain-lain. Dengan metode atau teknik apa yang digunakan dalam perhitungan sangat bergantung pada tujuan analisa.

c Membandingkan/Mengukur Langkah ini diperlukan guna mengetahui kondisi hasil perhitungan

tersebut apakah sangat baik, baik, sedang, kurang baik, dan seterusnya. Ada dua cara yang dapat dilakukan di dalam membandingkan rasio keuangan perusahaan yaitu : Cross Sectional Approach, suatu cara mengevaluasi dengan jalan

membandingkan rasio-rasio antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya yang sejenis pada saat bersamaan.

Time Series Analysis, dilakukan dengan jalan membandingkan hasil yang dicapai perusahaan dari periode yang satu ke periode lainnya. Dengan pembandingan semacam ini akan diketahui hasil yang dicapai perusahaan, apakah mengalami kemajuan atau kemunduran.

d Menginterpretasi Interpretasi merupakan inti dari proses analisa sebagai panduan

antara hasil pembandingan atau pengukuran dengan kaidah teoritik yang berlaku. Hasil interpretasi mencerminkan keberhasilan maupun permasalahaan apa yang dicapai perusahaan dalam pengeloaan keuangan.

e Solusi Merupakan langkah terakhir dari rangkaian prosedur analisa.

Dengan memahami problem keuangan yang dihadapi perusahan maka akan ditempuh solusi yang tepat.

3. Metode Analisa Laporan Keuangan

Menurut M Faisal Abdullah (2005:123) berdasarkan tekniknya,

analisis keuangan dapat dibedakan menjadi :

a Analisa Perbandingan Laporan Keuangan Merupakan teknik analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih dengan menunjukkan perubahan baik dalam jumlah (absolut) maupun dalam persentase (relatif).

b Analisa Trend (Tendensi Posisi) Merupakan teknik analisis untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan penaikan atau penurunan. Hal yang membedakan antara kedua teknik ini adalah tahun atau periode pembanding. Apabila analisa perbandingan menggunakan tahun sebelumnya (n-1) sebagai tahun

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 32: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

pembanding, maka analisa trend menggunakan tahun dasar (Po) sebagai tahun pembanding.

c Analisa Persentase per Komponen (Common Size) Teknik analisa untuk mengetahui presentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktiva seluruhnya. Juga untuk mengetahui berapa besar proporsi setiap pos aktiva maupun hutang terhadap keseluruhan atau total aktiva maupun hutang.

d Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Merupakan teknik analisa untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja melalui dua periode waktu yang dibandingkan. Selain mengetahui posisi modal kerja juga dimaksudkan untuk mengetahui sebab-sebab terjadi perubahan modal kerja dalam suatu periode tertentu.

e Analisa Sumber dan Penggunaan Kas Merupakan teknik analisis untuk mengetahui kondisi kas disertai sebab-sebab terjadinya perubahan kas pada suatu periode waktu tertentu.

f Analisa Rasio Keuangan Merupakan teknik analisis untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan. Analisis rasio keuangan yang menghubungkan unsur-unsur neraca dan perhitungan laba rugi dari periode yang satu dengan periode yang lain dapat menunjukkan posisi keuangan perusahaan. Rasio analisis keuangan meliputi dua jenis perbandingan yaitu : Analis dapat membadingkan rasio sekarang dengan yang lalu dan yang

akan datang untuk perusahaan yang sama (perbandingan internal). Jika rasio keuangan disajikan dalam bentuk suatu daftar untuk periode beberapa tahun, analis dapat mempelajari komposisi perubahan-perubahan dan menetapkan telah terdapat suatu perbaikan atau bahkan sebaliknya di dalam kondisi keuangan dan prestasi perusahaan selama jangka waktu tersebut. Rasio keuangan juga dapat diperhitungkan berdasarkan laporan keuangan performa atau proyeksi dan diperbandingkan dengan rasio sekarang atau masa lalu.

Perbandingan meliputi perbandingan rasio perusahaan dengan perusahaan lainnya yang sejenis atau dengan rata-rata industri pada satu titik yang sama (perbandingan eksternal). Perbandingan tersebut dapat memberikan gambaran tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan. Hanya dengan cara membandingkan rasio keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis seorang analis dapat memberikan pertimbangan yang realistis.

g Analisa Perubahan Laba Kotor Merupakan teknik analisis untuk mengetahui posisi laba dan sebab-sebab terjadinya perubahan laba. Analisis ini juga dimaksudkan untuk mengetahui posisi laba yang dibudgetkan dengan laba yang benar-benar dapat dihasilkan.

h Analisa Break Even Merupakan teknik analisis untuk mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian, tetapi pada tingkat penjualan tesebut perusahaan belum memperoleh keuntungan.

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 33: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

D. Rasio Keuangan Bank

Berdasarkan teknik analisis keuangan tersebut di atas, analisis rasio

keuangan merupakan analisis dengan jalan membandingkan satu pos dengan

pos laporan keuangan lainnya baik secara individu maupun bersama-sama

guna mengetahui hubungan di antara pos-pos tertentu baik dalam neraca

maupun laporan laba rugi. Setiap rasio keuangan yang dibentuk memiliki

tujuan yang ingin dicapai masing-masing. Ini berarti tidak dijumpai batasan

yang jelas dan tegas berapa rasio yang terdapat pada setiap aspek yang

dianalisis.

Rasio-rasio keuangan perbankan menurut Agnes Sawir (2005: 28)

diklasifikasi menjadi lima kelompok yaitu

“Rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio resiko usaha

bank, dan rasio efisiensi.”

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi seluruh

kewajiban hutang-hutangnya dan dapat membayar kembali kepada semua

deposannya serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi

penangguhan.

Menurut Agnes Sawir (2005:29) rasio likuiditas terdiri dari :

1. Quick Ratio, rasio untuk mengetahui kemampuan bank dalam membiayai kembali kewajibannya kepada para nasabah yang menyimpan dananya dengan cash assets yang dimilikinya. Semakin tinggi rasionya semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Quick ratio ini dapat dihitung dengan :

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 34: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

Quick Ratio = DepositsTotalAssetsCash

2. Banking Rasio, rasio untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada para deposannya yang telah menyimpan dananya dengan menarik kembali kredit-kredit yang telah diberkan kepada para debiturnya. Semakin tinggi rasionya semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya.

Banking Ratio = DepositsTotalLoansTotal

3. Cash Ratio, rasio untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kewajibannya yang sudah jatuh tempo dengan cash assets yang dimilikinya. Semakin tinggi rasionya semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya.

Cash Ratio = dibayarsegeraharusyangPinjaman

AssetsCash

4. Loans to Assets Ratio, Rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi permintaan para debitur dengan asset bank yang tersedia. Semakin tinggi rasionya maka yang terjadi justru sebaliknya yaitu semakin rendah tingkat likuiditasnya

Loans to Assets Ratio = AssetsTotalLonasTotal

5. Lonas to Deposit Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar kembali kewajibannya kepada para deposan dan pemilik modal dengan menarik kembali kredit-kredit yang telah diberikan kepada debiturnya. Semakin tinggi rasionya menunjukkan hasil yang semakin baik.

Loan to Deposit Ratio = diterimayangDana

LoansTotal

2. Rasio Solvabilitas

Rasio ini disebut juga rasio permodalan. Analisis solvabilitas digunakaan

untuk :

a Ukuran kemampuan bank tersebut untuk menyerap kerugian-kerugian yang

tidak dapat dihindarkan.

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 35: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

b Sumber dana ynag diperlukan untuk membiayai kegiatan usahanya sampai

batas tertentu, karena sumber-sumber dana dapat juga berasal dari hutang

penjualan aset yang tidak terpakai dan lain-lain.

c Alat pengukuran besar kecilnya kekayaan bank tersebut yang dimiliki oleh

para pemegang sahamnya.

d Dengan modal yang mencukupi, memungkinkan manajemen bank yang

bersangkutan untuk berkerja dengan efisiensi yang tinggi, seperti yang

dikehendaki oleh para pemilik modal pada bank tersebut.

Menurut Agnes Sawir (2005: 38) rasio solvabilitas terdiri dari :

1. Primary Ratio; rasio untuk mengukur kemampuan permodalan pada suatu bank untuk menutupi penurunan aktivitasnya akibat berbagai kerugian yang tidak dapat dihindarkan. Semakin tinggi rasionya menunjukkan hasil yang semakin baik.

Primary Ratio = AssetsTotalCapitalEquity

2. Capital Ratio; rasio untuk mengukur kemampuan permodalan pada suatu bank untuk menutupi kemungkinan kegagalan yang ada dalam proses permodalan kredit. Semakin tinggi rasionya akan menunjukkan hasil yang semakin baik.

Capital Ratio = LoansTotalCapitalEquity

3. Capital Adequacy Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan permodalan pada suatu bank setelah dikurangi aktiva tetap dan untuk menutupi kemungkinan kegagalan yang ada dalam proses permodalan kredit. Semakin tinggi rasionya akan menunjukkan hasil yang semakin baik.

Capital Adequacy Ratio = LonasTotal

AssetsFixedCapitalEquaty −

3. Rasio Profitabilitas

Rasio ini disebut juga rasio rentabilitas. Rasio ini bertujuan untuk

mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu,

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 36: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan

operasional perusahaannya.

Menurut Agnes Sawir (2005:31) rasio profitabilitas terdiri dari :

1. Gross Profit Margin, rasio untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba dari operasi usahanya yang murni.

Gross Profit Margin = IncomeOperating

ExpenseOperatingIncomeOperating −

2. Net Profit Margin, rasio untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan net income (laba bersih sebelum pajak) ditinjau dari sudut operating income-nya. Semakin tinggi rasionya menunjukkan hasil yang semakin baik.

Net Profit Margin = IncomeOperating

IncomeNet

3. Return on Equity Capital, rasio untuk mengetahui kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan net income (laba bersih sebelum pajak) ditinjau dari sudut equity capitalnya. Semakin tinggi rasionya akan menunjukkan hasil yang semakin baik.

Return on Equity = CapitalEquity

IncomeNet

4. Return on Total Assets; rasio untuk mengetahui kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva yang dikuasainya untuk menghasilkan berbagai pendapatan. Semakin tinggi rasionya akan menunjukkan hasil yang semakin baik.

Return on Total Assets = AssetsTotal

IncomeOperating

5. Interest Margin on Loans, rasio ini untuk mengetahui kemampuan perkreditan bank dalam menghasilkan pendapatan. Semakin tinggi rasio yang dimiliki menunjukkan hasil yang semakin baik

Interest Margin in Loans = LoansTotal

ExpenseInterestIncomeInterest −

6. Return on Investment, raiso untuk mengetahui kemampuan bank dalam

mengelola aktivanya untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Semakin tinggi rasio yang dimiliki akan menunjukkan hasil yang semakin baik.

Return in Onvestment = AktivaTotal

PajakSetelahBersihLaba

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 37: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

4. Rasio Resiko Usaha Bank

Menurut Agnes Sawir (2005:34) rasio resiko usaha bank terdiri dari :

1. Deposit Risk Ratio, yaitu rasio untuk mengukur permodalan yang dimiliki oleh bank yang bersangkutan untuk memenuhi kemungkinan kegagalan dalam memenuhi kewajiban kepada para nasabah yang menyimpan dananya. Semakin tinggi rasionya menunjukkan hasil yang semakin baik.

Deposit Risk Ratio = DepositsTotalCapitalEquity

2. Assets Risk Ratio, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan modal dalam menyerap resiko terjadinya kerugian yang mengakibatkan penurunan terhadap aktiva bank yang bersangkutan. Semain tinggi rasionya akan menunjukkan hasil yang semakin baik.

Assets Risk Ratio = CashAssetsTotal

CapitalEquity−

5. Rasio Efisiensi Usaha

Rasio ini bertujuan untuk mengukur kinerja manajemen suatu bank apakah

telah menggunakan semua faktor produksinya dengan tepat guna dan hasil guna.

Maka melalui rasio-rasio keuangan dapat diukur secara kuantitatif tingkat efisiensi

yang telah dicapai oleh manajemen bank yang bersangkutan.

Menurut Agnes Sawir (2005:39) rasio efisiensi usaha terdiri dari:

1. Leverage Multiplier, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan manajemen suatu bank di dalam mengelola aktiva yang dikuasainya, mengingat atas penggunaan aktiva tetap tersebut bank harus mengeluarkan sejumlah biaya yang tetap. Semakin tinggi rasio menunjukkan hasil yang semakin baik.

Leverage Multiplier = CapitalEquityTotal

AssetsTotal

2. Assets Utilization, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan manajemen suatu bank dalam memanfaatkan aktiva yang dikuasai untuk menghasilkan total income. Semakin tinggi rasio ini akan menunjukkan hasil yang semakin baik.

AssetsTotalIncomengNonOperatiIncomeOperatingnUtilizatioAssets +

=

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 38: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

Hasil analisa rasio sangat bermanfaat bagi pihak ekstern perusahaan dan

pihak intern perusahaan. Dalam hal ini analisa rasio likuiditas, solvabilitas,

profitabilitas, resiko usaha bank, dan rasio efisiensi yang dipakai sebagai dasar

penilaian laporan keuangan perusahaan dimana dengan adanya analisa rasio ini

akan dapat diketahui tingkat kemampuan dan perkembangan keuangan atau secara

keseluruhan kinerja keuangan perusahaan.

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 39: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

BBAABB IIIIII

MMEETTOODDEE PPEENNEELLIITTIIAANN

AA.. TTeemmppaatt ddaann WWaakkttuu PPeenneelliittiiaann

PPeennuulliiss mmeellaakkuukkaann ppeenneelliittiiaann ppaaddaa PPTT BBaannkk TTaabbuunnggaann NNeeggaarraa ((PPeerrsseerroo))

CCaabbaanngg MMeeddaann yyaanngg bbeerraallaammaatt ddii JJll.. PPeemmuuddaa 1100 AA MMeeddaann.. PPeenneelliittiiaann iinnii ddiimmuullaaii

ppaaddaa bbuullaann JJaannuuaarrii 22000077..

BB.. RReessppoonnddeenn

YYaanngg mmeennjjaaddii rreessppoonnddeenn aaddaallaahh BBrraanncchh MMaannaaggeerr ddaann AAccccoouunnttiinngg

DDeeppaarrtteemmeenntt sseellaakkuu ppeejjaabbaatt sseerrttaa kkaarryyaawwaann yyaanngg tteerrkkaaiitt ddiibbaaggiiaann aakkuunnttaannssii PPTT

BBaannkk TTaabbuunnggaann NNeeggaarraa ((PPeerrsseerroo)) CCaabbaanngg MMeeddaann..

CC.. JJeenniiss ddaann SSuummbbeerr DDaattaa

DDaattaa yyaanngg ddiigguunnaakkaann aaddaallaahh ddaattaa bbeerrssiiffaatt kkuuaalliittaattiiff ddaann kkuuaannttiittaattiiff yyaanngg

bbeerruuppaa ddaattaa pprriimmeerr ddaann ddaattaa sseekkuunnddeerr..

1.1. Data Primer Data Primer

DDaattaa pprriimmeerr bbeerruuppaa ddaattaa yyaanngg ddiippeerroolleehh sseeccaarraa llaannggssuunngg ddaarrii oobbyyeekk ppeenneelliittiiaann,,

ddaallaamm hhaall iinnii PPTT BBaannkk TTaabbuunnggaann NNeeggaarraa ((PPeerrsseerroo)) CCaabbaanngg MMeeddaann,, mmeellaalluuii

tteekknniikk wwaawwaannccaarraa yyaanngg mmeemmeerrlluukkaann ppeennggoollaahhaann lleebbiihh llaannjjuutt sseeppeerrttii JJeenniiss--

jjeenniiss RRaassiioo BBaannkk,, PPeenniillaaiiaann KKiinneerrjjaa ddaann ddaattaa llaaiinnnnyyaa yyaanngg mmeenndduukkuunngg

ppeenneelliittiiaann iinnii

Page 40: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

2.2. Data Sekunder Data Sekunder

DDaattaa sseekkuunnddeerr bbeerruuppaa ddaattaa yyaanngg ddiippeerroolleehh ddaallaamm bbeennttuukk yyaanngg ssuuddaahh jjaaddii,, bbaaiikk

bbeerruuppaa ppuubblliikkaassii mmaauuppuunn ddaattaa oollaahhaann ppeerruussaahhaaaann sseennddiirrii,, sseeppeerrttii:: SSttrruukkttuurr

OOrrggaanniissaassii ppeerruussaahhaaaann,, LLaappoorraann NNeerraaccaa,, LLaappoorraann RRuuggii LLaabbaa ddaann ddaattaa llaaiinnnnyyaa

yyaanngg bbeerrssuummbbeerr ddaarrii ppeerruussaahhaaaann yyaanngg mmeenndduukkuunngg ppeenneelliittiiaann iinnii..

DD.. TTeekknniikk PPeenngguummppuullaann DDaattaa

TTeekknniikk ppeenngguummppuullaann ddaattaa yyaanngg ddiigguunnaakkaann aaddaallaahh::

1.1. Teknik Dokumentasi, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap

dokumen-dokumen di perusahaan yang berkaitan dengan penelitian.

Teknik Dokumentasi, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap

dokumen-dokumen di perusahaan yang berkaitan dengan penelitian.

2.2. Teknik Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung

kepada pihak-pihak yang terkait untuk mendapatkan keterangan yang penulis

butuhkan.

Teknik Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung

kepada pihak-pihak yang terkait untuk mendapatkan keterangan yang penulis

butuhkan.

3.3. Studi Literatur, yaitu mengumpulkan data-data dengan membaca dan

mempelajari teori-teori dan literatur-literatur yang berkaitan dengan analisis

kinerja keuangan dengan metode rasio.

Studi Literatur, yaitu mengumpulkan data-data dengan membaca dan

mempelajari teori-teori dan literatur-literatur yang berkaitan dengan analisis

kinerja keuangan dengan metode rasio.

EE.. MMeettooddee AAnnaalliissiiss DDaattaa

UUnnttuukk mmeennggaannaalliissiiss ddaattaa yyaanngg ddiippeerroolleehh,, ppeennuulliiss mmeenngggguunnaakkaann mmeettooddee

ddeesskkrriippttiiff yyaaiittuu mmeenngguummppuullkkaann,, mmeennyyuussuunn,, mmeennggkkllaassiiffiikkaassiikkaann ddaattaa yyaanngg

ddiippeerroolleehh kkeemmuuddiiaann ddiiiinntteerrpprreettaassiikkaann ddaann ddiiaannaalliissiiss sseehhiinnggggaa mmeemmbbeerriikkaann

iinnffoorrmmaassii yyaanngg lleennggkkaapp bbaaggii ppeemmeeccaahhaann mmaassaallaahh yyaanngg ddiihhaaddaappii..

Page 41: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

1. Gambaran Umum Perusahaan

a. Sejarah Singkat

Kelahiran merupakan salah satu peristiwa penting dalam

kehidupan siapapun, apakah itu menyangkut manusia, lembaga atau

organisasi. Sehubungan dengan itu Bank Tabungan Negara

mengambil langkah baru dengan menetapkan tanggal 9 Februari 1950

sebagai hari jadi Bank Tabungan Negara .

Secara de facto lembaga ini sudah ada sejak masa pemerintahan

Hindia Belanda. Catatan sejarah menyebutkan Bank Tabungan Negara

bermula dari Postpaarbank yang didirikan berdasarkan Koninklijk Besluit

No. 27 tahun 1897 tanggal 16 Oktober 1897 dan berlaku tanggal 1 Juli

1898. Dalam Besluit ditegaskan pula bahwa di Hindia Belanda didirikan

Pusat Perbankan yang berkedudukan di Batavia (Jakarta) dan Gubernur

Jendral yang mengatur pelaksanaan pendiriannya. Tujuan didirikannya

Postpaarbank antara lain adalah unuk mendidik rakyat gemar menabung

dan sekaligus memperkenalkan lembaga perbankan. Peraturan tentang

Postpaarbank berdasarkan koninklijk Besluit No. 27 tahun 1897 semasa

berlakunya selalu ditinjau kembali dan untuk selanjutnya disempurnakan

oleh Besluit Gubernur Jendral Hindia Belanda No. 27 tahun 1934 yang

dikenal dengan sebutan Postpaarbank Ordonantie (STBI N. I. No. 653

tahun 1934) yang berlaku 1 Januari 1935. Keberadaan Postpaarbank ini

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 42: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

berlangsung terus hingga pendudukan Jepang dan oleh pemerintahan

pendudukan Jepang tepatnya tanggal 1 April 1942 Postpaarbank diubah

menjadi “Tyokin Kyoku”. Sesudah Proklamasi Kemerdekaan R I 17

Agustus 1945, Tyokin Kyoku secara keseluruhan diambil oleh Pemerintah

RI dan diberi nama “Kantor Tabungan Post”. Tetapi lembaga ini belum

dapat menjalankan fungsinya dengan lancar. Pada Agresi Militer II tahun

1948, dimana Yogyakarta sebagai ibukota RI jatuh ke tangan Belanda

menyebabkan aktivitas Kantor Tabungan Post dilanjutkan di Yogyakarta

dengan nama “Bank Tabungan Post Republik Indonesia” dan ini

berlangsung hingga akhir tahun 1949. Selanjutnya atas dasar Undang-

undang Darurat No. 9 tahun 1950 tanggal 9 Februari 1950 dan dalam

Lembaran Negara No. 12 tahun 1950 nama Postpaarbank sebagai nama

awal bank ini dirubah menjadi “Bank Tabungan Post”.

Pada tahun 1953 melalui undang-undang No. 36 tahun 1953

Lembaran Negara No. 86 tahun 1953 ditetapkan undang-undang tentang

Bank Tabungan Post. Tabungan Post berganti nama menjadi “Bank

Tabungan Negara” sesuai dengan Peraturan Pemerintah pengganti

undang-undang No. 4 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963. Kemudian

melalui undang-undang No. 2 tahun 1964 Lembaran Negara No. 51

ditetapkan undang-undang tentang Bank Tabungan Negara yang mencabut

undang-undang No. 36 tahun 1953 yang telah dirobah terakhir dengan

Perpu No. 4 tahun 1953. Dengan alasan “Program Ekonomi”, tahun 1965

Bank Tabungan Negara diinmtegrasikan kedalam Bank Indonesia melalui

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 43: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

Penetapan Presiden No. 11 tahun 1965 Lembaran Negara yang berlaku

sejak 21 Juni 1964.

Kemudian dengan penetapan Presiden tersebut, Bank Umum Milik

Negara termasuk Bank Tabungan Negara berubah menjadi Bank Tunggal

Milik Negara, kemudian dengan SK Menteri Urussan Bank Sentral No.

Kep 65/UBS/1965 tanggal 30 Juli 1965. Bank Tabungan Negara

ditetapkan menjadi ”Bank Negara Indonesia Unit V”. Berdasarkan

undang-undang No. 20 tahun 1968, Pemerintah Orde Baru mengubah lagi

Bank Negara Indonesia Unit V menjadi “Bank Tabungan Negara”’

dimana tugas dan usahanya diarahkan untuk perbaikan ekonomi rakyat dan

pembangunan ekonomi nasional dengan jalan menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk tabungan. Selain itu, sesuai dengan Surat

Menteri Keuangan Republik Indonesia No. B-49/MK/IV/I/1974, BTN

ditunjuk sebagai wadah pembiayaan proyek pembangunan Perumahan

Rakyat” yang benuknya berupa “pinjaman kepada para pembeli rumah”.

Untuk pelaksanaannya sesuai dengan undang-undang tersebut

diatas, dilakukan menurut bimbingan Bank Indonesia, sedangkan

pelaksanaan tekhnis dan ketentuannya, sesuai Surat Menteri Keuangan

tersebut ditetapkan oleh instansi-instansi yang ada kaitannya dengan

program tersebut. Adanya peningkatan usaha Bank Tabungan Negara

dalam penyediaan rumah dalam KPR-BTN ini memerlukan suatu sistem

penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan yakni

“Tabungan Uang Muka Kredit Pemilikan Rumah (TUM-KPR)” dan ini

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 44: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

telah mendapat persetujuan dari Direksi Bank Indonesia melalui Surat No.

18/DIR/UPUP tertanggal 16 Agustus 1985.

Selanjutnya untuk memperluas usahanya, tahun 1989 berdasarkan

Surat BI No. 22/9/DIR/UPG tanggal 29 April 1989, BTN diijinkan

beroperasi sebagai Bank Umum. Berdasarkan undang-undang No. 7 tahun

1992 tentang Perbankan dan Peraturan Pemerintah RI No. 24 tahun 1992

tentang Penyesuaian Bentuk Hukum BTN menjadi “Perusahaan Perseroan

Terbatas (Persero) PT Bnak Tabungan Negara”. Oleh karena itu BTN

yang didirikan berdasarkan undang-undang No. 20 tahun 1968 dibubarkan

dan dilanjutkan secara langsung oleh PT Bank Tabungan Negara

(Persero). Penyesuaian bentuk hukum tersebut sesuai dengan SK Menteri

Keuangan No. S-940/MK.01/1992 tanggal 31 Juli 1992.

Sebagaimana telah berjalan selama ini, hari ulang tahun BTN

diperingati tanggal 28 Desember. Hal ini berdasarkan suatu pertimbangan

dimana pada tanggal tersebut nulai diberlakukannya undang-undang No.

36 tahun 1953 tentang Bank Tabungan Post yang menetapkan:

• Mencabut Postpaarbank Ordonantie (Staatblad 1934 No. 653) yang

dirubah terakhir dengan undang-undang darurat No. 9 tahun 1950

• Menetapkan undang-undang Tabungan Post

Namun demikian, sebelum undang-undang No. 36 tanggal 28

Desember 1953 diundangkan sebagai undang-undang Bank Tabungan

Post, sebelumnya telah diundangkan undang-undang darurat No. 9 tahun

1950 tanggal 9 Februari 1950. Undang-undang yang berisikan tentang

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 45: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

perubahan undang-undang Postpaarbank tersebut diumumkan Menteri

Keuangan tanggal 13 Februari 1950, yang salah satu pasal didalmnya

menyebutkan nama “Postpaarbank In Indonesia” dirubah menjadi “Bank

Tabungan Post”. Hal lain, sejak ditetapkan secara hukum melalui

undang-undang darurat No. 9 tahun 1950, ditetapkan pula S.

Darmosusanto sebagai Pribumi I yang menduduki jabatan Direktur Bank

Tabungan Negara.

Berdasrkan kilasan sejarah tersebut, maka tanggal 9 Februari lebih

tepat dijadikan sebagai titik tolak hari jadi BTN, karena makna undang-

undang darurat No. 9 tahun 1950 lebih bersifat monumental disamping

mengandung makna histories sekaligus nasionalis. Ini dibuktikan dengan

munculnya S. Darmosusanto yang menduduki jabatan Direktur BTN

Pribumi I yang menandai bangkitnya Kelompok Pribumi dalam dunia

perbankan di Indonesia. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka Direksi

Bank Tabungan Negara melalui Ketetapan Direksi No.

05/DIR/BIDIR/tanggal 27 September 1993 memutuskan hari lahir BTN

adalah tanggal 9 Februari 1950.

Dalam perkembangan selanjutnya, tugas Bank Tabungan Negara

semakin bertambah ketiga pada tanggal 29 Januari 1974 pemerintah,

melalui Surat Menteri Keuangan No.B-49/MK/1974, memberikan tugas

untuk menyalurkan dana kredit perumahan melalui pemberian Kredit

Pemilikan Rumah (KPR) yang berlangsung sampai saat ini. Tugas khusus

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 46: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

inilah yang selanjutnya menjadikan BTN sebagai Bank pelopor KPR,

bahkan menjadi bank yang terkemuka dalam bisnis pembiayaan KPR.

Ruang lingkup usaha BTN semakin meluas dengan diizinkannya

untuk beroperasi sebagai Bank Umum, yaitu melalui Surat BI No.

22/9/DIR/UPG tanggal 29 April 1989. Bentuk hukum Bank Tabungan

Negara mengalami perubahan lagi pada tahun 1992, yaitu dengan

dikeluarkannya PP No.24 tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang

merupakan pelaksanaan dari UU No.7 tahun 1992 bentuk hukum Bank

Tabungan Negara berubah menjadi Perseroan. Sejak itu nama Bank

Tabungan Negara menjadi PT. BANK TABUNGAN NEGARA

(PERSERO) dengan call name Bank BTN. Berdasarkan kajian konsultan

independent, Price Waterhouse Coopers, Pemerintah melalui Mentri

BUMN dalam surat nomor S-544/M-MBU/2002 tanggal 21 Agustus 2002

memutuskan Bank BTN sebagai Bank Umum dengan fokus bisnis

pembiayaan perumahan tanpa subsidi. PT. Bank Tabungan Negara

mempunyai Visi menjadi Bank yang terkemuka dalam pembiayaan

perumahan dan mengutamakan kepuasan nasabah. Untuk mencapai Visi

tersebut maka Bank Tabungan Negara memiliki misi yang harus

dijalankan yaitu :

Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan

industri yang terkait, serta menyediakan produk dan jasa perbankkan

lainnya.

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 47: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

Menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang

berkualitas dan profesional serta memiliki integritas yang tinggi.

Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi berkelanjutan

sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Melaksanakan manajemen perbankkan yang sehat sesuai dengan

prinsip kehati-hatian dan Good Corporate Governance untuk

meningkatkan Shareholder Value.

Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.

Sampai tahun 2007, PT. Bank Tabungan Negara (Persero) telah

berkembang ke seluruh wilayah Indonesia, dan memiliki jaringan cukup

luas yang meliputi 208 Kantor Cabang termasuk Kantor Cabang Medan.

b. Struktur Organisasi

Pada umumnya setiap perusahaan memiliki struktur organisasi,

dimana dalam stuktur organisasi ini tercermin adanya pembagian tugas,

wewenang dan tanggung jawab serta komunikasi maupun kondisi

pengawasan dan pelaksanaan tugas-tugas perusahaan. Dengan adanya

struktur organisasi maka karyawan akan mengetahui tugas dan

tanggungjawabnya serta kedudukannya sehingga ia dapat bekerja dengan

baik. Bagi para menejer struktur organisasi ini berguna sebagai pedoman

dalam pelaksanaan fungsi manajemen diperusahaan.

Dari beberapa jenis struktur organisasi yang ada, PT Bank

Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan menggunakan struktur

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 48: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

organisasi fungsional, dimana menurut bentuk ini wewenang dari

pimpinan puncak dilimpahkan pada satuan-satuan organisasi di bawahnya

dalam bidang pekerjaan tertentu dan pimpinan tiap bidang berhak

memerintah pada semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut

bagian kerjanya.

Berikut ini disajikan struktur organisasi dari PT Bank Tabungan

Negara (Persero) cabang Medan yang tertera pada lampiran 1, sebagai

berikut:

1. Kepala Cabang (Branch Manager)

Bertanggung jawab pada peningkatan kualitas sumber-sumber daya

pada perusahaan dan pertumbuhan usaha cabang baik aset , laba, kredit

serta dana pihak ketiga.

2. Kepala Bagian Retail Service (Deputy Branch Manager Retail

Service)

Bertanggung jawab atas pendapatan perusahaan dengan meningkatkan

kualitas pelayanan serta menjamin bahwa semua aset perusahaan di

bawah wewenangnya telah dilindungi dan diiventarisir dengan baik.

Kepala Bagian Retail Service membawahi seksi-seksi sebagai berikut:

a. Seksi Customer Service

b. Seksi Teller Service

c. Seksi Loan Service

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 49: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

3. Kepala Bagian Operasional (Deputy Branch Manager Operational).

Kepala Bagian Operasional merupakan manajer pusat biaya di

perusahaan ini dengan tugas sebagai berikut:

Mengelola operasional harian cabang untuk menjamin efektifitas

dan efisiensi

Menjamin keakuratan dan kecepatan semua proses transaksi di

bagian operasional.

Menjamin standar kualitas yang tinggi dalam seksi Transaction

Processing, Loan Administration, dan General Branch

Administration.

Menjamin produktivitas dan kapabilitas pegawai bagian

operasional

Kepala Bagian Operasional membawahi seksi-seksi sebagai berikut:

a. Seksi Transaction Processing

- Mengatur operasional proses transaksi sehari-hari

- Mengoptimalkan peningkatan efisiensi pada back office dan

peningkatan kontrol

- Menganalisis operasional dan mengajukan usulan perbaikan ke

kantor pusat

- Memastikan bahwa standar kualitas dan kecepatan proses transaksi

selalu dalam kualitas yang baik.

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 50: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

b. Seksi Loan Administration

- Memastikan kecepatan dan ketepatan proses kredit sesuai dengan

kebijakan dan prosedur yang ada.

- Memastikan bahwa semua dokumen yang disimpan aman, dan

lengkap baik dokumen maupun pendukungnya

- Melakukan analisa kredit korporasi

- Memastikan kecepatan dan ketepatan proses Bapetarum PNS

c. Seksi General Branch Administration

- Memantau anggaran biaya dan cabang

- Bertanggungjawab atas pengembangan dan pengelolaan semua

inventaris cabang

- Menyelenggarakan/memantau dan menangani semua masalah

logistik

- Memastikan keamanan cabang setiap saat

- Memastikan file kepegawaian di administrasi secara tertib.

4. Kepala Bagian Penyelamatan Kredit ( Assistant Branch Manager

Loan Recovery)

Kepala Bagian Loan Recovery membawahi satu seksi yaitu seksi Loan

Recovery yang bertanggungjawab pada pengawasan dan pembinaan

kredit.

5. Kepala Bagian Akunting dan Kontrol (Assistant Manager Accounting

& Control)

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 51: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

- Kepala Bagian Akunting & Kontrol membawahi satu seksi yaitu

seksi Bookeeping & Controls yang bertanggungjawab pada

pelaporan keuangan, pembukuan dan kontrol perusahaan.

- Unit kerja ini secara umum bertugas mengontrol data transaksi

harian, mengelola buku besar (GL) Kantor Cabang, mengelola dan

mengarsipkan bukti transaksi, membuat nota jurnal, dan

mengkoordinasikan rekonsiliasi SL dan GL setiap unit kerja yang

memegang SL. Tugas-tugas tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut :

Memeriksa kas besar dan kas ATM;

Memeriksa sandi jurnal/sandi pemindah-bukuan dan validasinya;

Memeriksa/rekonsiliasi rekening milik BTN di bank lain;

Memeriksa Laporan Likuiditas;

Membuat Laporan Dana Harian;

Membuat Laporan Sistem Informasi Peyediaan Dana (SIPD),

Laporan Bulanan Bank Umum (LBBU), dan Sistem Informasi

Keuangan ke Bank Indonesia;

Menyelenggarakan dan menindaklanjuti audit intern dan audit

koordinasi.

Memeriksa neraca harian dan bulanan.

Mengelola buku besar Cabang dari mulai entry bukti transaksi

sampai cetak GL dan mencocokkan dengan listingnya.

Mengelola bukti transaksi.

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 52: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

Membuat nota jurnal transaksi serta periksa bukti dasar.

Mengkoordinasikan pencocokan GL dengan SL tiap unit

pemegang SL.

Financial Reporting & Analysis :

Membuat laporan cabang:

Membuat laporan SIPD dan LBU ke Kntor Pusat.

Membuat laporan SIK ke Bank Indonesia.

Membuat laporan arus kas dan laporan penerimaan angsuran.

Menerima dan memeriksa laporan manual.

Sistem informasi manajemen cabang.

Mengadiministrasikan pelaporan cabang.

2. Laporan Keuangan sebagai Dasar Penilaian Kinerja Keuangan

Perusahaan

a. Neraca

Neraca bank adalah suatu laporan keuangan yang diterbitkan setiap

hari kerja oleh satuan kerja akunting. Laporan tersebut menunjukkan

posisi saldo serta mutasi-mutasi dari rekening yang dikelola oleh satuan

kerja akunting yang bersangkutan. Aktiva bank pada umumnya terdiri atas

alat-alat likuid, aktiva produktif dan aktiva tidak produktif. Sisi pasiva

menggambarkan kewajiban bank yang berupa klaim pihak ketiga atau

pihak lainnya atas kekayaan bank yang dinyatakan dalam bentuk rekening

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 53: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

giro, deposito berjangka, tabungan dan instrumen kewajiban lainnya serta

ekuitas yang menggambarkan nilai buku pemilik saham bank

Dari data pada lampiran 2 dapat dilihat bahwa laporan neraca

perusahaan pada tahun 2006 menunjukkan kinerja perusahaan yang

meningkat dibandingkan dengan keadaaan pada tahun 2005. Hal ini dapat

dilihat pada peningkatan total aktiva dimana terjadi peningkatan pada

hampir semua akun diantaranya peningkatan pada kenaikan jumlah kas,

kenaikan kredit yang diberikan dan kenaikan pendapatan yang masih akan

diterima. Dari segi pasiva juga terjadi peningkatan dihampir semua akun,

diantaranya peningkatan pada giro, tabungan serta kewajiban segera

lainnya.

b. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi bank merupakan suatu laporan keuangan bank

yang menggambarkan pendapatan, biaya operasional dan non operasional

bank serta keutungan bersih bank untuk suatu periode tertentu.

Dari data pada lampiran 3 dapat dilihat bahwa laporan laba rugi

perusahaan pada tahun 2006 menunjukkan kinerja perusahaan yang

meningkat jika dibandingkan dengan keadaan pada tahun 2005. Hal ini

terlihat pada peningkatan pendapatan operasional dan beban operasional.

Peningkatan pendapatan bunga memperlihatkan perusahaan mampu

meningkatkan pemberian kredit kepada nasabahnya. Beban bunga yang

meningkat menunjukkan keberhasilan bank meningkatkan dana nasabah

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 54: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

yang tersimpan di bank. Peningkatan laba yang cukup besar terlihat pada

laporan laba rugi menunjukkan kinerja keuangan bank yang cukup baik.

3. Rasio-Rasio Keuangan Bank

Berdasarkan data-data yang diperoleh dari PT Bank Tabungan

Negara (Persero) Cabang Medan, maka dilakukan analisis rasio laporan

keuangan yang meliputi likuiditas,solvabilitas, profitabilitas, resiko

keuangan bank, dan rasio efisiensi yang dijelaskan sebagai berikut :

a Analisis Likuiditas

Analisis likuiditas adalah suatu analisa terhadap perbandingan

harta lancar dengan hutang lancar. Analisis likuiditas yang dikaji

penulis disini meliputi quick ratio, cash ratio, dan loan to assets ratio

yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1

Tabulasi Rasio Likuiditas

Tahun 2005 dan 2006

Tahun Aspek

2005 2006 Keterangan

1. Quick Ratio 0,722% 1,247% (+) 0,525%

2. Cash Ratio 0,696% 1,195% (+) 0,499%

3. Loan to assets Ratio 61,728% 55,556% (-) 6,172%

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 55: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat likuiditas bank yang

diukur dengan rasio-rasio tersebut di atas meningkat pada tahun 2006.

Dengan angka-angka atau persentase yang ditunjukkan melalui rasio

itu, selain menunjukkan likuiditas yang meninggkat juga menunjukkan

tingkat likuiditas yang rendah karena persentasenya kecil. Namun bagi

bank hal seperti ini tidak terlalu masalah, karena dengan kondisi

seperti itu bukan berarti bank tidak sehat tetapi karena bank banyak

menyalurkan dana sehingga dana yang tinggal di bank sangat sedikit,

yang nampak pada kas dan harta lancar lainnya. Ini memang karena

kegiatan dan fungsi bank yaitu sebagai penarik dan penyalur dana

kepada masyarakat. Oleh karena itu setiap dana yang masuk misalnya

melalui tabungan dan usaha lainnya akan tersalur kembali. Sehingga

dana yang tinggal di bank akan tetap atau bahkan berkurang karena

permintaan dari nasabah yang akan meminjam dana.

b Analisis Solvabilitas

Analisis solvabilitas adalah analisis terhadap keadaan keuangan

jangka panjang atau permodalan bank dengan tujuan mengukur

kemampuan bank dalam menjalankan atau mengembangkan usaha

dengan menampung resiko kerugian. Analisis ini menganalisis modal,

total aset dan pinjaman kredit yang diberikan. Sehingga analisis

solvabilitas yang dikaji penulis disini adalah primary ratio, capital

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 56: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

ratio, dan capital adequacy ratio yang hasilnya dapat dilihat pada tabel

di bawah ini.

Tabel 2

Tabulasi Rasio Solvabilitas

Tahun 2005 dan 2006

Tahun Aspek

2005 2006 Keterangan

1. Primary Ratio 0,931% 3,305% (+) 2,374%

2. Capital Ratio 1,509% 5,949% (+) 4,440%

3. Capital Adequacy

Ratio

- 5,615% - 1,081% (+) 4,534%

Pada tabel di atas rasio menunjukkan ada kenaikan pada tahun

2006. Hal ini memberikan arti bahwa permodalan atau keadaan

keuangan jangka penjang bank semakin baik. Sehingga bank dapat

menjalankan usahanya dengan baik dan bahkan dapat memperluas

usaha atau sesuai dengan tugasnya dapat menambah jumlah pinjaman

yang akan diberikan atau penyaluran kredit dan giro dan yang lain-

lainnya. Dengan keadaan yang seperti itu bank juga dapat mengatasi

resiko kerugian yang dialami oleh bank, misalnya kredit macet. Jadi

dari rasio sovabilitas bank itu menunjukkan keadaan keuangan yang

baik.

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 57: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

c Analisis Profitabilitas

Analisis profitabilitas adalah suatu analisis terhadap keadaan

keuangan bank yang dapat menciptakan laba yang dapat diukur dari

pendapatan dan biaya-biaya usaha. Analisis profitabilitas yang dikaji

oleh penulis di sini adalah meliputi gross profit margin, net profit

margin, dan return on equity capital yang hasilnya dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Tabel 3

Tabulasi Rasio Profitabilitas

Tahun 2005 dan 2006

Tahun Aspek

2005 2006

Keterangan

1. Gross Profit Margin - 24,686% - 20,428% (+) 4,258%

2. Net Profit Margin 10,597% 38,056% (+) 27,459%

3. Return on Equty Capital 100% 100% -

Pada tabel di atas dilihat bahwa profitabilitas bank meningkat

dari tahun 2005 ke tahun 2006. Hal tersebut nampak pada kenaikan

gross profit margin dan net profit margin. Kenaikan tersebut

disebabkan oleh kenaikan pendapatan operasi pada tahun 2006

meskipun juga diikuti oleh kenaikan biaya operasi. Tidak berbeda jauh

dengan keadaan pada tahun 2005. Dimana pendapatan operasi lebih

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 58: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

kecil daripada biaya operasi yang menyebabkan gross profit marginnya

minus.

d Analisis Resiko Usaha Bank

Analisis ini mengukur permodalan atau kemampuan keuangan

bank untuk mengatasi kemungkinan kegagalan pembayaran kewajiban

kepada nasabah atau kerugian atas aktiva yang dimiliki dan resiko

kerugian lainnya yang diukur dari equity capital, total aset maupun

total deposito. Analisis yang dikaji oleh penulis di sini adalah deposit

risk ratio dan assets risk ratio seperti tampak pada tabel berikut.

Tabel 4

Tabulasi Rasio Resiko Usaha Bank

Tahun 2005 dan 2006

Tahun Aspek

2005 2006 Keterangan

1. Deposits Risk Ratio 0,977% 3,576% (+) 2,599%

2. Assets Risk Ratio 0,938% 3,343% (+) 2,405%

Angka dan persentase yang ditunjukkan pada tabel tersebut

memberikan arti bahwa keadaan keuangan bank mampu untuk

mengatasi atau membayar kewajiban kepada nasabah dan mampu

menyerap resiko kerugian yang dihadapi karena terjadi peningkatan

dari tahun 2005 ke tahun 2006. Hal ini terjadi karena kenaikan laba

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 59: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

pada tahun 2006 yang juga sebagai equity capitalnya yang semakin

besar untuk membagi total depositnya maupun total asetnya.

e Analisis Efesiensi

Analisis efesiensi adalah analisis yang bertujuan untuk mengukur

kinerja manajemen bank dengan membandingkan pendapatan usaha,

total asetnya dan juga modalnya atau total ekuitasnya. Analisisnya

meliputi leverage multiplier dan assets utilization yang hasilnya dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5

Tabulasi Rasio Efesiensi

Tahun 2005 dan 2006

Tahun Aspek

2005 2006

Keterangan

1. Leverage Multiplier 10.736,030% 3.025,841% (-) 7.710,189%

2. Assets Utilization 12,687% 13,784% (+) 1,097%

Pada tabel tersebut ditunjukkan bahwa tingkat efesiensi bank atau

manajemen bank pada tahun 2006 manurun yang dapat dilihat pada

angka atau persentase daripada leverage multiplier, sementara

meskipun assets utilizationnya meningkat namun peningkatannya

relatif kecil. Hal tersebut memberikan arti bahwa terjadi penurunan

kinerja manajemen bank dalam mengelola dan memanfaatkan semua

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 60: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

sumber daya yang ada pada tahun 2006 yang diukur dari rasio

efisiensi.

B. Analisis Hasil Penelitian

1. Analisis dan Evaluasi Laporan Keuangan sebagai Dasar Penilaian

Kinerja Keuangan Perusahaan

a. Neraca

Berdasarkan data neraca hasil penelitian yang terdapat pada

lampiran (2), maka dapat dijelaskan keadaan neraca PT Bank

Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan pada tahun 2005 dan tahun

2006 sebagai berikut :

Aktiva tahun 2006 naik sebesar Rp 84.482.105.974,82 ( dari

tahun 2005 sebesar Rp.477.106.514.131,04 menjadi

Rp561.588.620.105,86 pada tahun 2006) atau naik 17,707%. Kenaikan

aktiva tersebut disebabkan oleh kenaikan jumlah kredit yang diberikan

sebesar Rp.17.485.582.872,18 (dari tahun 2005 sebesar

Rp294.510.324.876,14 ke tahun 2006 menjadi Rp311.995.907.748,32)

atau naik 5,937%. Kenaikan aktiva total tersebut juga disebabkan oleh

kenaikan jumlah aktiva tetap sebesar 4,541% dan kenaikan jumlah

aktiva lain-lain sebesar 33,133%.

Sedangkan pada pasiva, kenaikannya tampak pada hampir semua

komponen pasiva, dimana terdapat kenaikan giro yang cukup besar

yaitu 637,959% dan kenaikan tabungan sebesar 3,281%. Hal itu juga

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 61: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

disebabkan oleh kenaikan saldo laba yang terdapat pada ekuitas yang

cukup besar yaitu sebesar Rp.14.115.778.098,01 atau sebesar

317,638%. Pada pasiva dapat juga diketahui bahwa bank telah banyak

menerima dana, ini terlihat dari meningkatnya jumlah giro dan

tabungan pada tahun 2006. Penurunan yang cukup signifikan terlihat

pada deposito berjangka yang turun sebesar Rp.53.124.412.238,74 atau

sebesar 29,285% dan beban bunga yang masih harus dibayar sebesar

Rp.30.468.151,31 atau sebesar 4,335%.

b. Laporan Laba Rugi

Berdasarkan hasil penelitian dari data laba rugi (pada lampiran

3), maka dapat dijelaskan keadaan keuangan bank pada tahun 2005 dan

tahun 2006 sebagai berikut :

Bahwa laba yang dicapai tahun 2006 sebesar

Rp.18.559.753.290,53 meningkat dari tahun 2005

(Rp.4.443.975.192,52) sebesar Rp.14.115.778.098,01 atau naik sebesar

317,638%. Kenaikan laba ini didukung oleh kenaikan pendapatan non

operasional sebesar 53,993% dan penurunan beban non operasional

sebesar 96,986%. Tetapi jika dilihat dari sisi pendapatan bunga

bersihnya, tidak baik karena pada tahun 2006 menurun sebesar

Rp.1.854.884.410,15 atau turun 12,362% dari tahun 2005. Peningkatan

laba juga terjadi disebabkan oleh peningkatan pendapatan operasional

lainnya yaitu sebesar Rp.292.005.476,83 atau meningkat sebesar

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 62: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

8,475%, sementara beban operasional lainnya mengalami penurunan

sebesar Rp.1.992.452.044,45 atau turun sebesar 6,908%. Kenaikan

laba pada tahun 2006 tidak diikuti oleh kenaikan pendapatan bunga

bersih yang mengalami penurunan sebesar 12,362%. Sehingga secara

umum kenaikan laba bank pada tahun 2006 dipengaruhi oleh kenaikan

pendapatan operasional lainnya, pendapatan non operasional dan

jumlah beban yang semakin menurun baik itu beban operasional

lainnya maupun beban non operasional lainnya. Hal ini memberikan

arti bahwa kegiatan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang

Medan berjalan secara efisien dimana perusahaan dapat meningkatkan

pendapatan dan mengurangi biaya-biaya usaha yang menyebabkan

laba meningkat sebesar 317,638%

2. Analisis dan Evaluasi Rasio Keuangan Bank

Berdasarkan data-data dari hasil penelitian dan perhitungan rasio-

rasio keuangan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan

seperti terlampir, maka dapat dianalisis kinerja keuangannya dan

perbandingannya selama dua periode yaitu tahun 2005 dan 2006.

I. Rasio Likuiditas

1. Quick Ratio

Quick ratio tahun 2005 yaitu 0,722%, berarti cash assets

dapat menjamin 0,722% dari total deposit yang terdiri dari giro,

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 63: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

tabungan, dan deposit berjangka. Pada tahun 2006 quick ratio

sebesar 1,247% dimana quick ratio pada periode ini mengalami

kenaikan sebesar 0,525% dari tahun 2005. Hal ini terjadi karena

cash assets yang meningkat pada tahun 2006 sebesar

Rp.3.189.120.287 atau 97,102%, demikian juga dengan total

deposit meningkat sebesar Rp.64.334.708.636,32 atau sebesar

14,150% . Jumlah kas, penempatan pada bank lain, giro dan

tabungan pada tahun 2006 meningkat tetapi jumlah deposito

berjangka menurun.

Dapat dilihat bahwa bank berusaha meningkatkan jumlah kas

dan jumlah penempatan pada bank lain untuk mengimbangi

peningkatan jumlah tabungan dan giro, sementara deposito

berjangka mengalami penurunan. Peningkatan pada kas dan

penempatan pada bank lain diikuti oleh peningkatan giro dan

tabungan sehingga quick ratio cendrung meningkat. Dengan

jumlah kas yang kecil, dapat diketahui bahwa bank banyak

menyalurkan kredit untuk menambah pendapatan melalui bunga.

Selain itu juga bank banyak memperoleh dana dari giro dan

tabungan. Jadi kemampuan bank dalam memperoleh dana dari giro

dan tabungan sangat baik karena ada peningkatan pada tahun 2006.

Dengan demikian dilihat dari data, quick ratio dari tahun

2005 ke tahun 2006 mengalami peningkatan, artinya kemampuan

bank dalam membiayai kembali kewajibannya kepada para

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 64: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

nasabah yang menyimpan dananya dengan cash assets yang

dimilikinya meningkat.

2. Cash Ratio

Cash ratio pada tahun 2005 yaitu sebesar 0,696%, ini berarti

cash assets dapat menjamin 0,696% dari pinjaman yang harus

segera dibayar. Pada tahun 2006 cash ratio meningkat sebesar

0,499% sehingga menjadi 1,195%. Peningkatan cash assets pada

tahun 2006 yang meningkat sebesar Rp.3.189.120.287 atau naik

97,102% lebih besar dari pada persentase peningkatan pinjaman

yang harus segera dibayar sebesar 14,822% mengakibatkan cash

ratio menjadi naik.

Pada tahun 2006 pinjaman yang harus segera dibayar

meningkat dibanding tahun 2005. Hal ini dikarenakan penerimaan

dana yang cukup tinggi dari tabungan, kewajiban segera lainnya,

kewajiban lain-lain dan giro yang mengalami kenaikan, tetapi

deposito berjangka cenderung menurun. Dilihat dari perbandingan

jumlah cash assets dengan jumlah pinjaman yang harus segera

dibayar, maka keadaan bank sebenarnya pada keadaan sulit atau

tidak likuid karena jumlah cash assets yang demikian tidak mampu

menutupi semua kewajiban yang segera jatuh tempo.

Namun ditinjau dari segi perputaran uang pada bank tersebut,

sangat baik karena hanya sedikit atau bahkan tidak ada uang atau

dana yang bisa dikatakan menganggur di bank. Jadi jumlah cash

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 65: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

assets yang ada pada bank pada periode ini hanya merupakan stok.

Tetapi kas ataupun cash assets yang terlalu kecil juga tidak baik.

Dari angka-angka rasio, maka dari tahun 2005 ke 2006

kemampuan bank dalam membayar kewajibannya yang sudah jatuh

tempo dengan cash assets yang dimilikinya meningkat.

3. Loan to Assets Ratio

Tahun 2005 loan to assets ratio sebesar 61,728% dan

menurun sebesar 6,172% sehingga menjadi 55,556% pada tahun

2006. Penurunan rasio ini disebabkan karena persentase kenaikan

total assets (Rp.84.482.105.974,82) atau 17,707% lebih besar dari

persentase kenaikan total loans (Rp.17.485.582.872,18) atau

5,937%. Semakin tinggi rasio ini semakin rendah tingkat

likuiditasnya.

Pada rasio ini bank mengalami penurunan yaitu kemampuan

untuk memenuhi permintaan para debitur dengan assets bank yang

tersedia. Walaupun ada peningkatan penyaluran kredit dari tahun

2005 ke athun 2006, namun tak dapat meningkatkan loan to assets

rationya karena perubahan kenaikan total assets jauh lebih besar

dari kenaikan total loan, sehingga tidak bisa naik bahkan jadi

menurun. Hal ini mungkin disengaja oleh pihak manajemen bank

agar tetap terkontrol (tidak terlalu tinggi) karena loan to assets

ratio yang tinggi akan dapat menurunkan tingkat likuiditas bank itu

sendiri. Berarti pada dua periode ini (dari tahun 2005 ke 2006 ) ada

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 66: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

peningkatan tingkat likuiditas dari loan to assets ratio karena rasio

ini pada tahun 2006 menurun dimana bila rasio ini meningkat maka

tingkat likuiditas menurun, demikian juga sebaliknya bila rasionya

menurun maka tingkat likuiditasnya meningkat.

II. Rasio Solvabilitas

1. Primary Ratio

Primary ratio tahun 2005 sebesar 0,931% dan pada tahun

2006 menjadi 3,305%. Berarti ada kenaikan sebesar 2,374%. Pada

masing-masing periode ini perusahaan dapat menciptakan laba

yang berpengaruh pada kenaikan ekuitas atau equity capital.

Namun yang menjadi unsur equitas pada periode ini adalah hanya

laba ditahan/tahun berjalan. Sehingga peningkatan laba tahun

berjalan berarti merupakan peningkatan equity capitalnya. Pada

tahun 2006 equity capital meningkat sebesar Rp.14.115.778.098,01

dari Rp.4.443.975.192,52 menajdi Rp.18.559.753.290,53.

Persentase kenaikan equity capital yaitu sebesar 317,638% lebih

besar dari persentase kenaikan total assets yaitu sebesar 17,707%

sehingga rasio ini meningkat. Primary ratio 0,931% artinya

kemampuan permodalan bank sebesar 0,931% untuk menutupi

penurunan aktivanya akibat kerugian yang tidak dapat dihindarkan

pada tahun 2005, begitu juga pada tahun 2006 kemampuan

permodalannya untuk menutupi penurunan aktivanya sebesar

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 67: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

3,305%. Adanya peningkatan rasio ini dari tahun 2005 ke 2006

menunjukkan kondisi bank yang baik karena rasio yang semakin

tinggi berarti akan semakin baik, dengan permodalan yang

meningkat kemampuan bank dalam pengembangan usaha dan

menampung resiko kerugian akan semakin kuat.

2. Capital Ratio

Capital ratio pada tahun 2005 sebesar 1,509%, artinya

kemapuan permodalan bank dalam menutupi kemungkinan

kegagalan yang ada dalam proses permodalan kredit adalah

1,509%. Tahun 2006 capital ratio 5,949% berarti ada kenaikan

sebesar 4,440% dibandingkan tahun 2005 sebesar 1,509%. Equity

capital meningkat sebesar Rp.14.115.778.098,01 atau naik

317,638% dan total loans bertambah Rp.17.485.582.872,18 atau

naik 5,937%. Tingginya kenaikan equity capital dan persentasenya

(317,638%) dibandingkan dengan kenaikan dan persentase total

loans (5,937%) mengakibatkan capital ratio meningkat. Naiknya

rasio ini artinya kemampuan permodalan bank meningkat dalam

menutupi kemungkinan kegagalan yang ada dalam proses

permodalan kredit. Hal ini juga menunjukkan kemampuan

manajemen bank meningkat/ baik dalam mengelola modal yang

dimilikinya.

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 68: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

3. Capital Adequacy Ratio

Capital adequacy ratio (CAR) pada tahun 2005 adalah -

5,615% dan meningkat sebesar 4,534% menjadi -1,081% pada

tahun 2006. Angka persentase pada tahun 2005 adalah minus, ini

dikarenakan fixed asset/aktiva tetap (Rp.20.980.183.089,39) lebih

besar dari pada jumlah equity capital (Rp.4.443.975.192,52),

sehingga hasil selisih equity capital dengan fixed asset menjadi

negatif (-Rp.16.536.207.896,87) yang artinya untuk menutupi

kemungkinan kegagalan yang ada dalam proses permodalan kredit

sudah menggunakan fixed asset sebesar Rp.16.536.207.896,87

karena equity capitalnya tak mampu lagi menutupinya. Tetapi pada

tahun 2006 terjadi kenaikan sebesar Rp.13.163.061.112,01 atau

naik 79,601% sehingga menjadi negatif yaitu sebesar

Rp.3.373.146.784,85. Sedangkan total loans pada tahun 2006 naik

sebesar Rp.17.485.582.872,18 atau meningkat 5,937% dari

Rp.294.510.324.876,14 pada tahun 2005 menjadi

Rp.311.995.907.748,32 pada tahun 2006. Jumlah dan persentase

kenaikan selisih equity capital dengan fixed asset (79,601%) yang

lebih besar dari pada jumlah dan persentase kenaikan total loans

(5,937%) menjadi CAR pada tahun 2006 meningkat. Kenaikan

tersebut didominasi oleh equity capital. Sedangkan jumlah dan

persentase kenaikan fixed asset hanya sebagian kecil saja

(Rp.952.716.986) atau 4,541%. CAR bank yang meningkat dari

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 69: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

tahun 2005 ke tahun 2006 sebesar 4,534% artinya kemampuan

bank meningkat dalam permodalan setelah dikurangi aktiva tetap

untuk menutupi kemungkinan kegagalan yang ada dalam proses

permodalan kredit.

III. Rasio Profitabilitas

1. Gross Profit Margin

Pada tahun 2005 gross profit margin (GPM) sangat rendah

dengan angka negatif yaitu –24,686%. Rendahnya rasio ini karena

besarnya operasional expense melebihi jumlah pendapatan

operasional. Hal ini disebabkan oleh beban operasional lainnya

lebih besar dari pada pendapatan operasional lainnya, sehingga

pada saat ini bank rugi jika ditinjau dari segi pendapatan

operasional lainnya sebesar (Rp.3.445.321.111,96 –

Rp.28.842.303.531,02 = -Rp.25.396.982.419,06). Selain itu juga

selisih pendapatan bunga dengan beban bunga tidak terlalu tinggi

atau cukup besar untuk menutupi kerugian tersebut sehingga

angkanya masih tetap minus. Demikian juga halnya yang terjadi

pada tahun 2006 dimana GPM -20,428% naik sebesar 4,258%.

Pada tahun ini bank juga masih merugi dari segi pendapatan

operasional lainnya sebesar (Rp.3.737.326.588,79 –

Rp.26.849.851.486,57 = -Rp.23.112.524.897,78) meskipun bank

memperoleh keuntungan dari pendapatan bunga bersih sebesar

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 70: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

Rp.13.149.716.241,41. Kenaikan GPM pada tahun ini juga

dipengaruhi oleh kenaikan pendapatan bunga yang cukup besar dan

penurunan beban operasional lainnya. Pada tahun ini pihak

manajemen belum mampu untuk menekan beban operasional

meskipun manajemen manpu meningkatkan pendapatan

operasionalnya. Dari data dapat dilihat perbandingan biaya

operasional terhadap pendapatan operasional pada tahun 2005

sebesar 124,686% sehingga tidak baik bagi kelangsungan bank.

Pada tahun 2006 perbandingan biaya operasional terhadap

pendapatan operasional adalah sebesar 120,428%. Artinya disini

dari tahun 2005 ke tahun 2006 ada perbaikan. Kenaikan GPM pada

tahun 2006 disebabkan kenaikan persentase pendpatan operasional

(16,296%) lebih besar dari persentase beban operasional yang naik

sebesar 12,324%.

Dari data dapat dilihat GPM dari tahun 2005 ke 2006

meningkat dan perbandingan biaya operasional terhadap

pendapatan opersional menurun, ini menunjukkan prestasi yang

baik dan dapat dilihat pada laporan laba rugi bahwa laba ditahan

atau tahun berjalan terus meningkat dan itu artinya kemampuan

bank terus meningkat dalam menghasilkan laba dari operasi

usahanya yang murni.

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 71: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

2. Net Profit Margin

Net profit margin (NPM) tahun 2005 yaitu 10,597%, artinya

kemampuan bank dalam menghasilkan net income dilihat dari

operating incomenya adalah sebesar 10,597%. Tahun 2006 NPM

meningkat 27,459% menjadi 38,056%. Kenaikan ini dipengaruhi

oleh kenaikan net income 317,638% lebih besar dari kenaikan

operating income sebesar 16,296%. Besarnya beban operasional

yang melampaui pendapatan operasional mengakibatkan net

income bank pada tahun 2005 rendah. Meningkatnya NPM pada

tahun 2006 karena meningkatnya pendapatan non operasional

bersih. Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan bank dalam

menghasilkan net income ditinjau dari operating incomenya

meningkat.

3. Return on Equity Capital (ROEC)

Return on equity capital (ROEC) tahun 2005 100% dan sama

dengan tahun 2006. hal ini disebabkan equity capital pada kedua

tahun tersebut sama-sama hanya bersumber dari laba ditahan.tahun

berjalan. Sementara jumlah equity capitalnya sama dengan net

incomenya, karena net incomenya tidak dikurangi dengan pajak

dan itulah yang langsung menjadi laba ditahan dan komponen dari

pada equity capital. Dengan demikian kemampuan bank tetap atau

tidak berubah dalam menghasilkan net income ditinjau dari equity

capital pada tahun 2005 dan 2006.

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 72: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

IV. Rasio Resiko Usaha Bank

1. Deposit Risk Ratio

Tahun 2005 deposit risk ratio yaitu 0,977%, artinya

kemampuan modal bank menyerap resiko kegagalan pembayaran

deposit adalah sebesar 0,977%. Tahun 2006 rasio ini meningkat

sebesar 2,599% menajdi 3,576% karena peningkatan equity capital

sebesar 317,638% lebih besar dibandingkan peningkatan total

deposit sebesar 14,150%. Peningkatan rasio ini menaytakan bahwa

kemampuan permodalan bank meningkat dalam menyerap resiko

kegagalan pembayaran deposito.

2. Assets Risk Ratio

Assets risk ratio pada tahun 2005 sebesar 0,977% dan pada

tahun 2006 menjadi 3,343%, berarti ada peningkatan sebesar

2,405%. Pada tahun 2006 peningkatan hasil selisih total aset

dengan kas adalah sebesar 17,157% sedangkan equity capital

meningkat sebesar 317,638%. Peningkatan equity capital yang

lebih tinggi dibandingkan peningkatan selisih total aset dengan kas

menyebabkan assets risk ratio pada tahun 2006 naik. Berarti

kemampuan permodalan bank meningkat dalam menyerap resiko

penurunan terhadap aktiva bank.

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 73: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

V. Rasio Efisiensi

1. Leverage Multiplier

Total aset yang hanya naik sebesar 17,707% pada tahun 2006

dari tahun 2005 sementara equity capital jauh lebih besar menigkat

sebesar 317,638% mengakibatkan rasio leverage multiplier bank

menurun 7710,189% dari 10.736,030% pada tahun 2005 menjadi

3.025,841% pada tahun 2006. maka hal ini menggambarkan bahwa

kemampuan manajemen bank menurun dalam mengelola aktiva

yang dikuasainya dan tingkat efisiensi yang menurun.

2. Assets Utilization

Tahun 2005 total aset sebesar Rp.477.106.514.131,04,

sedangkan hasil penjumlahan pendapatan operasional dan non

operasional adalah Rp.60.532.579.456 sehingga aset utilization

sebesar 12,687%, artinya kemampuan manajemen bank dalam

memanfaatkan aktivanya untuk menghasilkan total income adalah

sebesar 12,687%. Peningkatan assets utilization terjadi pada tahun

2006 sebesar 1,097% menjadi 13,784% karena persentase kenaikan

total income sebesar 27,877% lebih besar jika dibandingkan

dengan persentase kenaikan total asset yang sebesar 17,707%

menjadikan kemampuan manajemen bank meningkat dalam

memanfaatkaan aktivanya untuk menghasilkan total income.

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 74: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab IV, maka dapat dibuat

beberapa kesimpulan mengenai kinerja keuangan PT. Bank Tabungan Negara

(Persero) Cabang Medan pada tahun 2005 dan tahun 2006 sebagai berikut :

1. Dilihat dari sudut rasio likuiditas, secara umum kondisi rasio likuiditas

PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan pada tahun 2005 dan

tahun 2006 dapat dikatakan kurang baik, meskipun terjadi peningkatan

angka rasio. Hal ini dikarenakan rasio likuiditas pada tahun 2005 dan

tahun 2006 menujukkan rasio yang sangat rendah. Pada tahun 2006, rasio

likuiditas pada aspek quick ratio dan cash ratio yang berada di angka 1%

yang artinya tiap-tiap Rp. 1,00 hutang lancar hanya dijamin oleh kurang

dari Rp. 0,01 harta lancar.

2. Dari sudut rasio solvabilitas, kondisi keuangan perusahaan menunjukkan

kinerja keuangan yang baik karena terjadi kenaikan baik primary ratio,

capital ratio, maupun capital adequacy rationya dari tahun 2005 ke tahun

2006. Berarti kemampuan permodalan bank untuk menutupi penurunan

aktiva akibat kerugian dan kemampuan untuk mengatasi permasalahan

kredit semakin meningkat.

3. Dari sudut rasio profitabilitas, kondisi keuangan menunjukkan kinerja

keuangan yang baik pada tahun 2006, karena terjadi peningkatan dari

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 75: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

tahun 2005 yang tampak pada kenaikan gross profit marginnya maupun

net profit marginnya yang berarti kemampuan keuangan perusahaan untuk

menciptakan laba semakin baik.

4. Dari sudut rasio resiko usaha bank juga menunjukkan kinerja keuangan

yang baik karena terjadi peningkatan dari tahun 2005 ke tahun 2006 yang

tampak pada kenaikkan persentase deposit risk ratio dan assets risk

rationya. Kemampuan keuangan bank untuk mengatasi kemungkinan

kegagalan pembayaran kewajiban kepada nasabah dan kemampuan

mengatasi kerugian atas aktiva yang dimiliki semakin meningkat.

5. Sedangkan dari sudut rasio efisiensi, kinerja keuangannya mengalami

penurunan dari tahun 2005 ke tahun 2006 yang ditunjukkan pada

penurunan leverage multipliernya,meskipun terjadi peningkatan pada asset

utilization namun peningkatannya relatif kecil. Ini mengartikan bahwa

kemampuan manajemen menurun dalam mengelola dan memanfaatkan

seluruh sumber daya yang ada pada tahun 2006.

6. Secara umum kinerja keuangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero)

Cabang Medan dari tahun 2005 ke tahun 2006 mengalami peningkatan,

yang berarti bank telah memiliki kinerja keuangan yang baik karena rasio-

rasio keuangan bank yang ditunjukkan secara umum meningkat. Namun

persentase rasio-rasio tersebut relatif sangat rendah khususnya pada rasio

solvabilitas dan rasio resiko usaha bank, karena komponen equity

capitalnya hanya terdiri dari laba ditahan atau laba tahun berjalan. Pada

neraca tidak terdapat modal disetor, modal sumbangan dan modal

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 76: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

cadangan umum. Sehingga perbandingan equity capitalnya dengan total

asetnya maupun dengan total loans relatif sangat rendah.

B. Saran

1. Mengingat rasio likuiditas pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero)

Cabang Medan yang relatif sangat rendah, untuk itu PT. Bank Tabungan

Negara (Persero) Cabang Medan perlu mengupayakan untuk

meningkatkan rasio likuiditasnya. Adapun upaya untuk meningkatkan

rasio likuiditas ini dapat dilakukan dengan cara menjual aktiva tetap untuk

menambah aktiva lancar atau mengadakan tambahan modal untuk

menambah aktiva lancar serta menambah hutang jangka panjang untuk

menambah aktiva lancar.

2. Pada tahun 2006 kinerja keuangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero)

Cabang Medan dari sudut rasio efisiensi menurun, untuk itu bank perlu

mengupayakan meningkatkan pendapatan operasional serta dapat menekan

beban-beban operasional agar dapat memperoleh laba yang tinggi. Hal ini

juga sangat berpengaruh pada rasio profitabilitas khususnya gross profit

margin dimana pada tahun 2005 dan tahun 2006 mengalami minus karena

biaya operasi lebih besar dari pemdapatan operasi.

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 77: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M.Faisal, 2005. Manajemen Perbankan, Cetakan Ketiga, Penerbit

UMM Press, Malang. Harahap, Sofyan Safri, 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi 1,

Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. _______, 2002. Teori Akuntansi Laporan Keuangan, Cetakan Ketiga, Penerbit

PT. Bumi Aksara, Jakarta. Kuncoro Mudrajad, 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Penerbit

Erlangga, Jakarta. Mulyadi, 2001. Balanced Scorcard. Alat Manajemen Kontemporer untuk

Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Mulyono, Teguh Pudjo, 2002. Aplikasi Akuntansi Manajemen dalam Praktik

Perbankan, Edisi Ketiga, Cetakan Kedua, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Munawir, H.S. 2004. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Cetakan

Ketigabelas, Penerbit Liberty, Yogyakarta. Rivai, H.Veithzal, Veithzal Andria P, Idroes N.Ferry,2007. Bank and Financial

Institution Management, Edisi Pertama, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sawir, Agnes, 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perencanaan, Cetakan Ketiga, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Fakutas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Departemen Jurusan Akuntansi,

2004. Buku Petunjuk Teknik Penulisan Proposal, Penelitian dan Penulisan Skripsi, Medan.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2004. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba

Empat, Jakarta.

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 78: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

Lampiran 1. Struktur Organisasi

BRANCH MANAGER

DBM RETAIL SERVICE

ABM OPERATION

ABM LOAN RECOVERY

SEKSI CUSTOMER

SERVICE

SEKSI TELLER

SERVICE

SEKSI LOAN

SERVICE

SEKRETARIS

KEPALA SEKSI ACCOUNTING

SEKSI BOOKEPING KEPALA SEKSI

KEPALA SEKSI LOAN SERVICE

KEPALA SEKSI TELLER SERVICE

KEPALA SEKSI CUSTOMER SERVICE

AND CONTROLL LOAN ADMIN

SEKSI LOAN ADMINISTRATION

KEPALA SEKSI TRANS. PROCESSING

SEKSI TRANSACTION PROCESSING

KEPALA SEKSI UMUM/GBA

SEKSI UMUM GBA

SEKSI LOAN RECOVERY

LAS & LAO

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 79: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

Lampiran 2

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan Neraca

Per 31 Desember 2005 – 2006

Keterangan 2005 (Rp)

2006 (Rp)

AKTIVA

Naik (+) Turun (-)

(Rp)

Kas 3.257.925.850,00 6.440.074.610,00 (+) 3.182.148.760

Penempatan pada Bank Indonesia - - -

Giro Pada Bank Lain 26.381.278,47 33.352.805,47 (+) 6.971.527

PPAP-Penempatan pada Bank Lain -/- (919.052,00) (400.233,67) (-) 518.818,33

Kredit yang diberikan 294.510.324.876,14 311.995.907.748,32 (+) 17.485.582.872.18

PPAP-Kredit yang diberikan -/- (11.614.554.265,70) (8.749.161.959,70) (-) 2.865.392.306

Pendapatan yang masih akan diterima 3.560.686.040,00 4.723.439.703,00 (+) 1.162.753.663

Biaya dibayar dimuka 785.445.292,45 1.270.125.210,71 (+) 484.679.918,26

Aktiva tetap 20.980.183.089,39 21.932.900.075,39 (+) 952.716,986

Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap -/- (14.760.879.867,95) (16.138.709.085,87) (+) 1.377.829.217,92

Aktiva Lain-lain 180.361.920.890,24 240.121.091.232,21 (+) 59.759.170.341,97

Total Aktiva 477.106.514.131,04 561.588.620.105,86 (+) 84.482.105.974,82

PASIVA

Giro 17.094.318.540,61 126.149.088.804,21 (+) 109.054.770.263,60

Kewajiban Segera Lainnya 4.628.022.022,66 10.212.884.971,65 (+) 5.584.862.948,99

Tabungan 256.148.669.500,08 264.553.020.111,54 (+) 8.404.350.611,46

Deposito Berjangka 181.403.806.493,11 128.279.394.254.37 (-) 53.124.412.238,74

Simpanan dari Bank Lain - - -

Estimasi Kerugian Komitmen & Kontinjensi - 442.763.465,00 (+) 442.763.465,00

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 80: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

Beban Bunga yang masih harus dibayar 702.818.664,19 672.350.512,88 (-) 30.468.151,31

Kewajiban lain-lain 12.684.903.717,87 12.719.364.695,68 (+) 34.460.977,81

Ekuitas

Modal disetor - - -

Cadangan Umum - - -

Modal Sumbangan - - -

Laba ditahan 4.443.975.192,52 18.559.753.290,53 (+) 14.115.778.098,01

Total Pasiva 477.106.514.131,04 561.588.620.105,86 (+) 84.482.105.974,82

Sumber: Data Neraca PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan tahun 2005 dan 2006 yang diolah oleh penulis.

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 81: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

Lampiran 3

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan Laba Rugi

Per 31 Desember 2005 – 2006

Keterangan 2005 (Rp)

2006 (Rp)

Naik (+) Turun (-)

(Rp)

Pendapatan dan Beban Operasional - - -

Pendapatan Bunga - - -

Hasil Bunga 37.412.062.404,51 43.972.178.913,20 (+) 6.560.116.580,69

Provinsi dan Komisi 1.078.837.908,00 1.060.559.889,00 (-) 18.278.019

Jumlah Pendapatan Bunga Total 38.490.900.312,51 45.032.738.802,20 (+) 6.541.838.489,69

Beban Bunga

Beban Bunga (23.446.299.660,95) (31.883.022.560,79) (+) 8.436.722.899,84

Beban Lainnya - - -

Jumlah Beban Bunga (23.446.299.660,95) (31.883.022.560,79) (+) 8.436.722.899,84

Pendapatan Bunga Bersih 15.004.600.651,56 13.149.716.241,41 (-) 1.854.884.410,15

Pendapatan Operasional Lainnya

Pendapatan provinsi, komisi dan fee

Fee

30.123.170,00 39.345.000,00

(+) 9.221.830

Pendapatan lainnya 3.415.197.941,96 3.697.981.588,79 (+) 282.783.646,83

Jumlah Pendaptan Operasional Lainnya 3.445.321.111,96 3.737.326.588,79 (+) 292.005.476,83

Beban Operasional Lainnya

Beban penyisihan & Penghapusan atas

Aktiva Produktif

9.108.223,00 (110.958.422,67) (+) 101.850.199,67

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 82: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

Beban Estimasi Kerugian Komitmen &

kontinjensi

330.000,00 (442.763.465,00) (+) 442.443.465

Beban Administrasi dan Umum (10.021.491.165,22) (11.665.923.930,03) (+) 1.644.432.764,81

Beban Personalia (11.182.025.795,00) (13.126.079.222,57) (+) 1.944.053.427,57

Beban Lainnya (7.648.224.793,80) (1.504.126.446,30) (-) 6.144.098.347,50

Jumlah Beban Operasional Lainnya (28.842.303.531,02) (26.849.851.486,57) (-) 1.992.452.044,45

Pendapatan Operasional Bersih - 10.352.381.767,50 - 9.962.808.656,37 (+) 389.573.111,13

Pendapatan dan Beban Non Operasional

Pendapatan Non Operasional 18.596.358.031,53 28.637.073.079,62 (+) 10.040.715.048,09

Beban Non Operasional (3.800.001.071,51) (114.511.132,72) (-) 3.685.489.938,79

Pendapatan Non Operasional Bersih 14.796.356.960,02 28.522.561.946,90 (+) 13.726.204.986,88

Laba Rugi Sebelum Pajak Penghasilan 4.443.975.192,52 18.559.753.290,53 (+) 14.115.778.098,01

Taksiran Pajak Penghasilan - - -

Laba/Rugi Tahun Berjalan 4.443.975.192,52 18.559.753.290,53 (+) 14.115.778.098,01

Sumber: Data Laba Rugi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan Tahun 2005 dan 2006 Yang diolah oleh penulis

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 83: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

Lampiran 4

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan

Kinerja Keuangan diukur dari Rasio-Rasio Keuangan Bank

Per 31 Desember 2005 – 2006

URAIAN 2005 (Rp)

2006 (Rp)

RASIO LIKUIDITAS

A. Quick Ratio (a:b) 0,722% 1,247%

Cash Assets (a) 3.284.307.128,47 6.473.427.415,47

Kas 3.257.925.850,00 6.440.074.610,00

Giro pada Bank Indonesia - -

Penempatan pada bank lain 26.381.278,47 33.352.805,47

Total Deposit (b) 454.646.794.533,80 518.981.503.170,12

Giro (pada pasiva) 17.094.318.540,61 126.149.088.804,21

Tabungan 256.148.669.500,08 264.553.020.111,54

Deposit Berjangka 181.403.806.493,11 128.279.394.254,37

B. Cash Ratio (a : b) 0.696 % 1,195 %

Cash Assets (a) 3.284.307.128,47 6.473.427.415,47

Pinjaman yang harus segera dibayar (b) 471.959.720.274,33 541.913.752.837,45

Tabungan 256.148.669.500,08 264.553.020.111,54

Deposito Berjangka 181.403.806.493,11 128.279.394.254,37

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 84: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

Kewajiban segera lainnya 4.628.022.022,66 10.212.884.971,65

Simpanan dari bank lain - -

Kewajiban lain – lain 12.684.903.717,87 12.719.364.695,68

Giro (pada pasiva) 17.094.318.540,61 126.149.088.804,21

C. Loan to Assets Ratio (a : b) 61,728 % 55,556%

Total Loans (kredit yang diberikan) (a) 294.510.324.876,14 311.995.907.748,32

Total Assets (b) 477.106.514.131,04 561.588.620.105,86

RASIO SOLVABILITAS

A. Prymary Ratio (a : b) 0,931 % 3,305 %

Equity Capital (a) 4.443.975.192,52 18.559.753.290,53

Modal Disetor - -

Cadangan Umum - -

Modal Sumbangan - -

Laba ditahan/tahun berjalan 4.443.975.192,52 18.559.753.290,53

Total Assets (b) 477.106.514.131,04 561.588.620.105,86

B. Capital Ratio (a : b) 1,509 % 5,949 %

Equity Capital (a) 4.443.975.192,52 18.559.753.290,53

Total Loans (b) 294.510.324.876,14 311.995.907.748,32

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 85: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

C. Capital Adequacy Ratio (a : b) -5,615 % -1,081 %

Equity Capital 4.443.975.192,52 18.559.753.290,53

Fixed Assets 20.980.183.089,39 21.932.900.075,39

(Equity Capital – Fixed Assets) (a) - 16.536.207.896,87 - 3.373.146.784,86

Total Loans (b) 294.510.324.876,14 311.995.907.748,32

RASIO PROFITABILITAS

A. Gross Profit Margin ((a-b) :a) -24,686 % -20,428 %

Operating Income (a) 41.936.221.424,47 48.770.065.390,99

Pendapatan Bunga 39.490.900.312,51 45.032.738.802,20

Pendaptan Operasional Lainnya 3.445.321.111,96 3.737.326.588,79

Operasional Expense (b) 52.288.603.191,97 58.732.874.047,36

Beban Bunga 23.446.299.660,95 31.883.022.560,79

Beban Operasional lainnya 28.842.303.531,02 26.849.851.486,57

(operating Income – Operating

Expense)

- 10.352.381.767,50 - 9.962.808.656,37

B. Net Profit Margin (a : b) 10,597 % 38.056 %

Net Income (a) 4.443.975.192,52 18.559.753.290,53

Operating Income (b) 41.936.221.424,47 48.770.065.390,99

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 86: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

C. Return on Equity Capital (a:b) 100 % 100 %

Net Income (a) 4.443.975.192,52 18.559.753.290,53

Equity Capital (b) 4.443.975.192,52 18.559.753.290,53

RASIO RESIKO USAHA BANK

A. Deposit Risk Ratio (a : b) 0,977 % 3,576 %

Equity Capital (a) 4.443.975.192,52 18.559.753.290,53

Total Deposit (b) 454.646.794.533,80 518.981.503.170,12

B. Assets Risk Ratio (a :(b-c)) 0,938 % 3,343 %

Equity Capital (a) 4.443.975.192,52 18.559.753.290,53

Total Assets (b) 477.106.514.131,04 561.588.620.105,86

Kas (c) 3.257.925.850,00 6.440.074.610,00

(Total Assets - Kas) (b-c) 473.848.588.281,04 555.148.545.495,86

RASIO EFISIENSI

A. Leverage Multiplier (a : b) 10.736,030 % 3.025,841 %

Total Assets (a) 477.106.514.131,04 561.588.620.105,86

Equity Capital (b) 4.443.975.192,52 18.559.753.290,53

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 87: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

B. Assets Utilization ((a+b) :c) 12,687 % 13,784 %

Operating Income (a) 41.936.221.424,47 48.770.065.390,99

Non Operating Income (b) 18.596.358.031,53 28.637.073.079,62

Total Assets (c) 477.106.514.131,04 561.588.620.105,86

Operating Income + Non Operating

Income

60.532.579.456,00 77.407.138.470,61

Sumber: Data Keuangan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan tahun 2005 dan 2006

Yang diolah oleh penulis.

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 88: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

Lampiran 5

Keseluruhan hasil perhitungan rasio-rasio keuangan bank

Tahun

No

Uraian 2005 2006 Naik (+) Turun (-)

I RASIO LIKUIDITAS

1 Quick Ratio 0,722% 1,247% (+) 0,525%

2 Cash Ratio 0,696% 1,195% (+) 0,499%

3 Loan to Assets Ratio 61,728% 55,556% (-) 6,172 %

II RASIO SOLVABILITAS

1 Primary Ratio 0,931% 3,305% (+) 2,374%

2 Capital Ratio 1,509% 5,949% (-) 4,44%

3 Capital Adequacy Ratio - 5,615% - 1,081% (+) 4.534%

III RASIO PROFITABILITAS

1 Gross Profit Margin - 24,686% - 20,428% (+) 4,258%

2 Net Profit Margin 10,597% 38,056% (-) 27,459%

3 Return on Equity Capital 100% 100% -

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 89: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

IV RASIO RESIKO USAHA

BANK

1 Deposit Risk Ratio 0,977% 3,576% (+) 2,599%

2 Assets Risk Ratio 0,938% 3,343% (+) 2,405%

V RASIO EFISIENSI

1 Leverage Multiplier 10.736,030% 3.025,841% (-) 7.710,189%

2 Assets Utilization 12,687% 13,784% (-) 1,097%

Sumber: Data Keuangan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan tahun 2005 dan 2006 Yang diolah oleh penulis.

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 90: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

Lampiran 6

Perhitungan Rasio-rasio Keuangan Bank

1. Rasio Likuiditas

A. Quick Ratio : %100xDepositTotalAssetsCash

Tahun 2005 %722,0%100722386513,00,0%100534.794.646.454

128.307.284.3== xx

Tahun 2006 %247,1%10030124733297,0%100170.503.981.518

415.427.473.6== xx

B. Cash Ratio : %100xdibayarsegeraharusyangPinjaman

AssetsCash

Tahun 2005 %696,0%10070069588716,0%100274.720.959.471

128.207.284.3== xx

Tahun 2006 %195,1%10070119454938,0%100837.752.913.541

415.427.473.6== xx

C. Loan to assets ratio : %100xAssetsTotalLoansTotal

Tahun 2005 %728,61%10026172842251,0131.514.106.477876.324.510.294

=xx

Tahun 2006 %556,55%10075555595262,0%100106.620.588.561748.907.995.311

== xx

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 91: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

2. Rasio Solvabilitas

A. Primary Ratio : %100xTotal

CapitalEquity

Tahun 2005 %931,0%10020093144299,0%100131.514.106.477

193.975.443.4== Xx

Tahun 2006 %305,3%10020330486634,0%100106.620.588.561291.753.559.18

== Xx

B. Capital Ratio : %100xLoansTotalCapitalEquital

Tahun 2005 509,160150893697,0%100876.324.510.294

193.975.443.4==x %

Tahun 2006 %949,5%10090594871689,0%100748.907.995.311

291.753.559.18== xx

C. Capital Adequency Ratio : %100xAssetsTotal

AsassetsFixedCapitalEquity −

Tahun 2005 %615,50561481432,0%100876.324.510.294897.207.536.6

==− x

Tahun 2006 %081,1%1000108115097,0%100748.907.995.311785.146.373.3

==− xx

3. Rasio Profitabilitas

A. Gross Profit Margin : %100xIncomeOperating

ExpenseOperatingIncomeOperating −

Tahun 2005 %686,24%1002468014658,0%100424.221.936.41768.381.352.10

−==− xx

Tahun 2006 %428,20%10062042812240,0%100391.065.770.48656.808.962.9

−==− xx

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 92: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

B. Net Profit Margin : %100xIncomeOperating

IncomeNet

Tahun 2005 %597,10%10061059698523,0%100424.221.936.41193.975.443.4

== xx

Tahun 2006 %056,38%10013805562519,0%100391.065.770.48291.753.559.18

== xx

C.. Return on Equity Capital : %100xCapitalEquity

IncomeNet

Tahun 2005 %100%100193.975.443.4193.975.443.4

=x

Tahun 2006 %100%100291.753.559.18291.753.559.18

=x

4. Rasio Resiko Usaha Bank

A. Deposit Risk Ratio : %100xDepositsTotalCapitalEquity

Tahun 2005 %977,0%1000087745662,0%100534.794.646.454

193.975.443.4== xx

Tahun 2006 %576,3%10070357618781,0%100170.503.981.518291.753.559..18

== xx

B. Assets Risk Ratio : %100KasAssetsTotal

CapitalEquity−

Tahun 2005 %938,0%120090093784708,0%100281.588.848.473

193.975.443.4== xx

Tahun 2006 %343,3%10040334320488,0%100496.545.148.555291.753.559.18

== xx

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 93: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

5. Rasio Efisiensi

A. Leverage Multiplier : %100xCapitalEquityAssetsTotal

Tahun 2005 %030,10736%100360300949.107%100193.975.443.4

131.514.106.477=−= xx

Tahun 2006 %841,025,3%100258409759,30%100291.753.559.18106.620.588.561

== xx

B. Assets Utilization : %100xAssetsTotal

IncomeOperatingNonIncomeOperating +

Tahun 2005 %687,12%10041268743512,0%100131.514.106.477

456.579.532.60== xx

Tahun 2006 %784,13%10091378360167,0%100106.620.388.561471.138.407.77

== xx

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 94: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

Lampiran 7

Perhitungan persentase kenaikan atau penurunan komponen neraca dan

laba rugi dari tahun 2005 ke tahun 2006.

1. Persentase kenaikan total aktiva neraca dari tahun 2005 ke athun 2006 :

%1002005

20052006 xtahunAktivaTotal

tahunaktivaTotaldengantahunaktivaTotalSelisih

%10004,131.514.106.47782,974.105.482.84%100

04,131.514.106.47704,131.514.106.47786,105.620.588.561 xx =

= 0,177071793 x 100% = 17,707 %

2. Persentase Kenaikan jumlah kredit yang diberikan (total loans):

%937,5%100059371714,0%10014,876.324.510.294

18,872.582.485.17== xx

3. Persentase Kenaikan jumlah aktiva tetap :

%541,4%100045410327,0%10039,089.183.980.20

986.716.952== xx

4. Persentase kenaikan aktiva lain-lain :

%133,33%100331329196,0%10024,800.920.361.180

97,341.170.759.59== xx

5. Persentase kenaikan giro :

%959,637%10037959155,6%10061,540.318.094.1760,263.770.054.109

== xx

6. Persentase kenaikan tabungan :

%281,3%100032810440,0%10008,500.669.148.256

46,61.350.404.8== xx

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 95: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

7. Persentase kenaikan laba :

%638,317%10017685440,3%10052,192.975.443.401,098.778.115.14

== xx

8. Persentase penurunan deposito berjangka :

%10011,493.806.403.18174,238.412.124.53 x = 0,29285169 x 100 % = 29,285 %

9. Persentase penurunan pendapatan bunga bersih :

%362,2̀1%100123621044,0%10056,651.600.004.1515,410.884.854.1

== xx

10. Persentase penurunan beban bunga yang masih harus dibayar :

%10019,664.818.70231,151.468.30 x = 0,0433513 690 x 100% = 4,335 %

11. Persentase kenaikan beban bunga :

%983,35%1003598317441,0%10095,660.299.446.23

84,890.722.436.8== xx

12. Persentase kenaikan jumlah pendapatan operasional lainnya :

%475,8%100084754212,0%10096,111.321.445.3

83,476.005.292== xx

13. Persentase penurunan jumlah beban operasional lainnya :

%%908,6%100069080886,0%10002,531.705.842.2845,044.452.992.1

== xx

14. Persentase kenaikan pendapatan operasional bersih :

%763,3%100037631254,0%10050,767.381.352.10

13,111.573.389== xx

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 96: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

15. Persentase kenaikan pendapatan non operasional :

%993,53%1005399291103,0%10053,031.358.596.1809,048.715.040.10

== xx

16. Persentase penurunan beban non operasional :

%986,96%1009698654998,0%10052,071.001.800.379,938.489.685.3

== xx

17. Persentase kenaikan cash assets :

%1002005

20052006 xtahunassetsCash

tahunassetsCashtahunassetsCash −

%10047,128.307.284.3

287.120.189.3%10047,128.307.284.3

47,128.307.284.347,415.427.473.6 xx =−

=

= 0,971017679 x 100 % = 97,102 %

18. Persentase kenaikan total deposit

%150,14%1001415048107,0%10080,533.794.646.45432,636.708.334.64

== xx

19. Persentase kenaikan pinjaman yang harus segera dibayar :

%822,14%1001482203448,0%10033,274.720.959.471

12,563.032.954.69== xx

20. Persentase kenaikan pendapatan operasional :

%296,16100162957028,0%10047,424.221.936.41

52,966.843.833.6== xx

21. Persentase kenaikan total income (pendapatan operasional + pendapatan non

operasional ):

%877,27%1002787682131,0%100456.579.532.60

61,014.559.874.16== xx

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 97: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

22. Persentase kenaikan beban operasional :

%324,12%100123244272,0%10097,191.603.288.5239,855.270.444.6

== xx

23. Persentase kenaikan hasil selisih total aset dengan kas :

%157,17%1001715737035,0%10007,281.588.848.47382,214.957.299.81

== xx

24. Persentase penurunan selisih equity capital dengan fixed assets :

%601,79%10079601449,0%10087,896.207.536.1601,112.061.163.13

== xx

25. Persentase perbandingan biaya operasional terhadap pendaptan operasional :

Tahun 2005 : %686.124%100246860146,1%10077,424.221.936.4197,191.603.288.52

== xx

Tahun 2006 : %428,120%100204281224,1%10099,390.065.770.4836,047.874.732.58

== xx

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009

Page 98: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT. BTN (Persero) Cabang Medan

Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009