Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Simpa

20
1 ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) DI KOTA MATARAM PERIODE 2008-2010 FITRIA LISTIARINI Universitas Mataram ABSTRAK Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 dan 2009 yang berdampak pada pembekuan sejumlah bank namun koperasi mampu bertahan khususnya Koperasi Simpan Pinjam. Perkembangan jumlah KSP/USP dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Koperasi Simpan Pinjam merupakan badan usaha yang kegiatan usahanya penyimpanan dan peminjaman dana dari anggota untuk anggota, calon anggota dan koperasi simpan pinjam lain. Adanya koperasi jenis ini memberikan kemudahan dalam pemberian kredit yang relatif lebih mudah dan sederhana juga dapat menyentuh sektor usaha kecil dan menengah sehingga akan meningkatkan permodalannya. Penelitian ini memfokuskan pada KSP di kota Mataram dari segi kinerja keuangannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan ditinjau dari likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas/profitabilitas berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM No.22/Per/M.KUKM/IV/2007, untuk mengetahui pertumbuhan kinerja keuangan KSP di kota Mataram periode 2008- 2010 dan untuk mengetahui secara empiris pengaruh current ratio dan asset to debt ratio terhadap profit margin pada KSP di kota Mataram. Jenis penelitian ini adalah evaluatif dan kuantitatif. Tehnik pengumpulan data adalah metode dokumentasi. Data dikumpulkan dari sumber sekunder dalam bentuk kuantitatif. Adapun prosedur analisisnya yaitu analisa penilaian pemeringkatan kinerja KSP, analisa pertumbuhan kinerja keuangan KSP dan pengujian hipotesis.. Hasil analisis rasio keuangan tahun 2008 menunjukkan nilai rata-rata rasio likuiditas yaitu current ratio sebesar 126%. Rasio solvabilitas yaitu asset to debt ratio sebesar 131%. Rasio rentabilitas/profitabilitas yaitu rentabilitas modal sendiri sebesar 18%, ROA sebesar 2% dan profit margin sebesar 11%. Tahun

description

koperasi dan kemitraan

Transcript of Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Simpa

Page 1: Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Simpa

1

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM

(KSP) DI KOTA MATARAM PERIODE 2008-2010

FITRIA LISTIARINI

Universitas Mataram

ABSTRAK

Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 dan 2009 yang berdampak

pada pembekuan sejumlah bank namun koperasi mampu bertahan khususnya

Koperasi Simpan Pinjam. Perkembangan jumlah KSP/USP dari tahun ke tahun

mengalami peningkatan. Koperasi Simpan Pinjam merupakan badan usaha yang

kegiatan usahanya penyimpanan dan peminjaman dana dari anggota untuk

anggota, calon anggota dan koperasi simpan pinjam lain. Adanya koperasi jenis

ini memberikan kemudahan dalam pemberian kredit yang relatif lebih mudah dan

sederhana juga dapat menyentuh sektor usaha kecil dan menengah sehingga akan

meningkatkan permodalannya.

Penelitian ini memfokuskan pada KSP di kota Mataram dari segi kinerja

keuangannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan

ditinjau dari likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas/profitabilitas berdasarkan

Peraturan Menteri Koperasi dan UKM No.22/Per/M.KUKM/IV/2007, untuk

mengetahui pertumbuhan kinerja keuangan KSP di kota Mataram periode 2008-

2010 dan untuk mengetahui secara empiris pengaruh current ratio dan asset to

debt ratio terhadap profit margin pada KSP di kota Mataram. Jenis penelitian ini

adalah evaluatif dan kuantitatif. Tehnik pengumpulan data adalah metode

dokumentasi. Data dikumpulkan dari sumber sekunder dalam bentuk kuantitatif.

Adapun prosedur analisisnya yaitu analisa penilaian pemeringkatan kinerja KSP,

analisa pertumbuhan kinerja keuangan KSP dan pengujian hipotesis..

Hasil analisis rasio keuangan tahun 2008 menunjukkan nilai rata-rata

rasio likuiditas yaitu current ratio sebesar 126%. Rasio solvabilitas yaitu asset to

debt ratio sebesar 131%. Rasio rentabilitas/profitabilitas yaitu rentabilitas modal

sendiri sebesar 18%, ROA sebesar 2% dan profit margin sebesar 11%. Tahun

Page 2: Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Simpa

2

2009 menunjukkan nilai rata-rata rasio likuiditas yaitu current ratio sebesar

120%. Rasio solvabilitas yaitu asset to debt ratio sebesar 124%. Rasio

rentabilitas/profitabilitas yaitu rentabilitas modal sendiri sebesar 21%, ROA

sebesar 3% dan profit margin sebesar 13%. Tahun 2010 menunjukkan nilai rata-

rata rasio likuiditas yaitu current ratio sebesar 118%. Rasio solvabilitas yaitu

asset to debt ratio sebesar 123%. Rasio rentabilitas/profitabilitas yaitu rentabilitas

modal sendiri sebesar 19%, ROA sebesar 3% dan profit margin sebesar 12%. Dari

perhitungan kelima rasio tersebut ditentukan nilai realisasi dan dikalikan dengan

bobot sehingga didapat skor akhir yang menunjukkan KSP di kota Mataram tahun

2008-2010 berada pada kelas “A” artinya sangat berkualitas. Kemudian dari segi

pertumbuhan kinerja keuangan KSP dengan total skor secara keseluruhan yaitu

tahun 2008 dengan total skor 7.725, tahun 2009 dengan total skor 8.850 dan tahun

2010 dengan total skor 8.475 dapat disimpulkan tiap tahunnya mengalami

pertumbuhan kinerja yang berfluktuasi (naik turun). Selanjutnya untuk pengujian

hipotesis secara parsial tidak ditemukan adanya pengaruh current ratio dan asset

to debt ratio terhadap profit margin sedangkan untuk pengujian hipotesis secara

simultan ditemukan adanya pengaruh.

Kata kunci : kinerja keuangan, likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas/profitabilitas

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada tahun 1998 dan 2009 terjadi krisis ekonomi yang dampaknya

membekukan sejumlah bank Umum Swasta Nasional. Tidak hanya itu, terjadinya

krisis kepercayaan masyarakat terhadap bank dan banyak nasabah menarik

simpanannya karena struktur permodalan bank saat itu rendah (Arsana, 2009).

Akan tetapi ada satu badan usaha yang tetap bertahan pada era krisis

tersebut yaitu koperasi. Koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat yang

bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya serta ikut meningkatkan perekonomian nasional

dengan berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Koperasi

mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia sehingga harus

dikelola secara profesional. Untuk itu suatu koperasi juga harus memberikan

Page 3: Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Simpa

3

perhatian pada kegiatan manajerial, akuntansi, maupun sistem informasi yang

diterapkan dalam kegiatan operasionalnya.

Koperasi mempunyai karakteristik yang membedakannya dengan badan

usaha lain bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda (the dual identity of

the member), yaitu anggota sebagai pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi

(user own oriented firm). Laporan keuangan pada koperasi meliputi Neraca,

Perhitungan Hasil Usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Promosi Ekonomi Anggota,

dan Catatan atas Laporan Keuangan sedangkan untuk laporan keuangan KSP

sama dengan koperasi pada umumnya (psak 27, revisi 1998). Selain itu, aspek

permodalan koperasi simpan pinjam terdiri dari tiga sumber yaitu modal sendiri,

modal pinjaman dan modal penyertaan (UU No.19/Per/MM.KUKM/2008).

Ada beberapa hal yang menarik penelitian koperasi simpan pinjam karena

koperasi jenis ini mampu bertahan pada era krisis ekonomi walaupun struktur

permodalannya relatif kecil. Ternyata kunci kesuksesannya terletak pada prinsip

gotong royong dan didasari oleh pergerakan usaha yang tumbuh secara natural,

sehingga mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi meskipun tidak sebesar

sektor non migas. KSP dan USP mampu melayani anggota di sektor pertanian,

perdagangan dan usaha lainnya, sehingga keberadaannya sangat dibutuhkankan

oleh anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Perkembangan koperasi simpan pinjam yang meningkat setiap tahunnya

dan kebutuhan akan modal usaha bagi sektor usaha kecil. Oleh karena itu,

penelitian ini mengambil aspek kinerja keuangan koperasi simpan pinjam

berdasarkan pedoman pemeringkatan koperasi yaitu Peraturan Menteri Koperasi

dan UKM nomor : 22/Per/M.KUKM/IV/2007 tanggal 16 April 2008. Tujuan dari

pemeringkatan koperasi ini untuk mengetahui kinerja koperasi dalam suatu

periode tertentu, menetapkan peringkat kualifikasi koperasi dan mendorong

koperasi agar menerapkan prinsip-prinsip koperasi dan kaidah bisnis yang sehat.

Adapun dalam menganalisa laporan keuangan koperasi simpan pinjam ini

menggunakan analisis rasio keuangan karena analisis rasio dapat menjelaskan

atau memberikan gambaran mengenai baik atau buruknya/naik atau turunnya

posisi keuangan dan kinerja keuangan koperasi dengan berorientasi pada masa

Page 4: Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Simpa

4

depan tetapi juga memperhatikan masa lalu (Rustendi, 2008). Rasio keuangan

yang digunakan yaitu likuiditas, rentabilitas/profitabilitas dan solvabilitas. Ketiga

rasio ini tepat digunakan untuk menilai kinerja keuangan.

Perumusan Masalah

Pertama, bagaimanakah pemeringkatan KSP di kota Mataram berdasarkan

UU No.22/Per/M.KUKM/IV/2007 ditinjau dari likuiditas, solvabilitas dan

rentabilitas/profitabilitas?. Kedua, bagaimanakah pertumbuhan kinerja keuangan

KSP di kota Mataram periode 2008-2010 dan ketiga apakah current ratio dan

asset to debt ratio mempunyai pengaruh terhadap profit margin pada KSP di kota

Mataram?

Tujuan Penelitian

Pertama, untuk mengetahui kinerja keuangan ditinjau dari likuiditas,

solvabilitas dan rentabilitas/profitabilitas berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi

dan UKM No.22/Per/M.KUKM/IV/2007. Kedua, untuk mengetahui pertumbuhan

kinerja keuangan KSP di kota Mataram periode 2008-2010 dan ketiga untuk

mengetahui secara empiris pengaruh current ratio dan asset to debt ratio terhadap

profit margin pada KSP di kota Mataram.

Tinjauan Pustaka dan Pengembangan Hipotesis

KSP

Koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam koperasi merupakan

lembaga koperassi yang melakukan kegiatan usaha penghimpunan dan penyaluran

dana dari dan untuk anggota, calon anggota, koperasi lain, dan atau anggotanya,

yang perlu dikelola secara profesional sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan

kesehatan (UU No.20/Per/M.KUKM/XI/2008).

Permodalan Koperasi Simpan Pinjam

Modal KSP ini terdiri dari modal sendiri, modal penyertaan dan modal

pinjaman.

Kegiatan Usaha dalam KSP

Dalam KSP terdapat dua kegiatan usaha pokok yaitu pemberian pinjaman

dan penghimpunan simpanan.

PSAK 27 AKUNTANSI PERKOPERASIAN (revisi 1998) (reformat 2007)

Page 5: Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Simpa

5

Berikut ini adalah beberapa istilah yang diatur dalam PSAK 27 sebagai

pedoman akuntansi koperasi yaitu sebagai berikut :

EKUITAS

Ekuitas koperasi terdiri dari modal anggota berbentuk simpanan pokok,

simpanan wajib, simpanan lain yang memiliki karakteristik yang sama dengan

simpanan pokok atau simpanan wajib, modal penyertaan, modal sumbangan,

cadangan dan sisa hasil usaha belum dibagi.

KEWAJIBAN

Simpanan anggota yang tidak berkarakteristik sebagai ekuitas diakui

sebagai kewajiban jangka pendek atau jangka panjang sesuai dengan tanggal jatuh

temponya dan dicatat sebesar nilai nominalnya.

ASET

Aset yang diperoleh dari sumbangan yang terikat penggunaannya dan

tidak dapat dijual untuk menutup kerugian koperasi diakui sebagai aset lain-lain.

Sifat keterikatan penggunaan tersebut dijelaskan dalam catatan atas laporan

keuangan.

PENDAPATAN DAN BEBAN

Pendapatan koperasi yang timbul dari transaksi dengan anggota diakui

sebesar partisipasi bruto.

LAPORAN KEUANGAN KOPERASI

Laporan keuangan koperasi meliputi Neraca, Perhitungan Hasil Usaha,

Laporan Arus Kas, Laporan Promosi Ekonomi Anggota, dan Catatan atas Laporan

Keuangan.

Teori tentang Pengukuran Kinerja

Ukuran Kinerja berdasar pada Laporan Keuangan

Adapun ukuran keuangan yang biasa digunakan adalah rasio-rasio

keuangan meliputi (Sofyan Syafri, 2001) :

1. Rasio Likuiditas

Terdiri dari rasio lancar, rasio cepat, rasio kas atas aktiva lancar, rasio kas

atas hutang lancar, rasio aktiva lancar dan total aktiva, aktiva lancar dan

total hutang.

Page 6: Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Simpa

6

2. Rasio Solvabilitas

Terdiri dari rasio hutang atas modal, rasio pelunasan hutang dan rasio

hutang atas aktiva.

3. Rentabilitas/Profitabilitas

Terdiri dari margin laba (profit margin), asset turn over (return on asset,

return on investment (return on equity), return on total asset, basic

earning power, earning per share, contribution margin.

Peraturan Tentang Pengukuran Kinerja Koperasi

Penilaian kinerja Koperasi Kep. Menteri No. 22/PER/M.KUKM/IV/2007

tanggal 16 April 2008, menurut Pedoman Pemeringkatan Koperasi

Pemeringkatan Koperasi adalah suatu kegiatan penilaian terhadap kondisi

dan atau kinerja koperasi melalui system pengukuran yang obyektif dan

transparan dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang dapat menggambarkan

tingkat kualitas dari suatu koperasi. Berikut ini disajikan kriteria penilaian kinerja

keuangan koperasi berdasarkan standar penilaian yang telah ditetapkan oleh

Departemen Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

HIPOTESIS PENELITIAN

Perputaran kegiatan usaha KSP ini baik dari segi peminjaman dan

penghimpunan dana dari dan untuk anggota KSP akan menentukan

keberlangsungan usahanya. Untuk mengukur keberlangsungan usaha KSP ini

digunakan rasio likuiditas (current ratio) dan solvabilitas (asset to debt ratio)

yang mengukur kemampuan KSP dalam melunasi seluruh hutangnya sehingga

jika hasil yang diperoleh dari kedua rasio ini tinggi maka akan meningkatkan

Laba/Sisa Hasil Usaha (SHU). SHU yang tinggi secara tidak langsung akan

meningkatkan kesejahteraan anggotanya dan modal KSP dalam kegiatan

operasionalnya. SHU ini mencerminkan profit margin yang mengukur

kemampuan KSP dalam menghasilkan SHU kotor yang diperoleh dari pendapatan

bruto. Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah dan tinjauan pustaka maka

dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

“Diduga current ratio dan assets to debt ratio mempunyai pengaruh terhadap

profit margin pada KSP di kota Mataram”

Page 7: Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Simpa

7

METODE PENELITIAN

Sampel

Dalam penelitian ini sampel yang diambil dilakukan secara purposive

sampling. Dengan teknik ini akan dipilih kriteria-kriteria kelompok sesuai dengan

kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti. Kriterianya adalah KSP melakukan

RAT (Rapat Anggota Tahunan) selama tahun 2008 sampai dengan 2010 sehingga

dipilih 12 KSP sebagai sampel di kota Mataram.

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian evaluatif dan kuantitatif.

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Dinas Koperasi Perindustrian dan

Perdagangan kota Mataram.

Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah Metode

Dokumentasi.

Jenis dan Sumber Data

Jenis Data

Data kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka (besarnya dapat

dihitung) seperti neraca dan laporan rugi laba.

Sumber Data

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua di Dinas

Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan kota Mataram.

Identifikasi Variabel

Likuiditas terdiri dari : Current Ratio, Solvabilitas terdiri dari : Assets To

Debt Ratio dan Rentabilitas/Profitabilitas terdiri dari : Rentabilitas Modal Sendiri,

ROA dan Profit Margin.

Klasifikasi Variabel

Variabel independen (variabel bebas) yaitu current ratio dan debt ratio. Dan

variabel dependen (variabel terikat) yaitu profit margin.

Pengukuran Variabel

Page 8: Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Simpa

8

1. Current ratio = %100tan

gLancarHu

arAktivaLanc

2. Asset to Debt Ratio = %100tan

gTotalHu

aTotalAktiv

3. Rentabilitas Modal Sendiri = %100riModalSendi

PajakSHUSetelah

4. Return on Asset atau rentabilitas ekonomi = %100aTotalAktiv

PajakSHUSebelum

5. Profit Margin = SHU sebelum Pajak X 100% Pendapatan Bruto

Prosedur Analisis Data

Prosedur analisis data yang digunakan terdiri dari (1) analisa penilaian

pemeringkatan kinerja KSP, (2) analisa pertumbuhan kinerja keuangan KSP dan

(3) pengujian hipotesis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Penilaian Pemeringkatan Kinerja KSP

Dari hasil perhitungan rasio Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas Modal

Sendiri Return on asset dan Profit Margin setiap tahunnya, kemudian akan dinilai

berdasarkan Pedoman Pemeringkatan Koperasi. Berikut ini disajikan perhitungan

nilai akhir rasio Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas Modal Sendiri, Return on

Asset dan Profit Margin berdasarkan pedoman pemeringkatan koperasi 2008 pada

Koperasi Simpan Pinjam di kota Mataram dari tahun 2008-2010.

Adapun keterangan tabel sebagai berikut :

CR = current ratio RMS = rentabilitas modal sendiri

ADB = asset to debt ratio PM = profit margin

NR = nilai realisasi BB = bobot

Page 9: Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Simpa

9

Tabel 2.8 Perhitungan Nilai Akhir Berdasarkan Nilai Perhitungan Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas (Rentabilitas Modal

Sendiri, Return Of Asset, Profit Margin) Periode 2008

NO NAMA KSP CR NR (1)

BB (2)

SKOR (3)

=(1X2) ADR NR

(1) BB (2)

SKOR (3)

=(1X2) RMS NR

(1) BB (2)

SKOR (3)

=(1X2) ROA NR

(1) BB ( 2)

SKOR (3)

=(1X2) PM NR

(1) BB (2)

SKOR (3)

=(1X2)

TOTAL SKOR

1 Aken Karya Mandiri

95 0 3 0

105 25 3 75

20 75 3 225

1 25 3 75

4 25 3 75 450

2 Karya Mandiri

304 0 3 0

311 0 3 0

9 50 3 150

6 50 3 150

48 100 3 300 600

3 Karunia 152 75 3 225

157 0 3 0

3 25 3 75

1 25 3 75

6 25 3 75 450

4 Mitra Lestari 94 0 3 0

109 50 3 150

13 50 3 150

1 25 3 75

6 25 3 75 450

5 Sejahtera 103 25 3 75

108 50 3 150

17 75 3 225

1 25 3 75

8 50 3 150 675

6 Sekar Wangi 108 25 3 75

112 50 3 150

32 100 3 300

4 50 3 150

14 75 3 225 900

7 Sajiwani 109 25 3 75

114 50 3 150

18 75 3 225

2 25 3 75

9 50 3 150 675

8 Tanpa Nama 116 25 3 75

119 50 3 150

19 75 3 225

3 50 3 150

10 50 3 150 750

9 Hari Jaya 105 25 3 75

108 50 3 150

24 100 3 300

2 25 3 75

6 25 3 75 675

10 Artha Sari 107 25 3 75

109 50 3 150

20 75 3 225

2 25 3 75

5 25 3 75 600

11 Abadi 106 25 3 75

115 50 3 150

17 75 3 225

2 25 3 75

11 50 3 150 675

12 Wirartha Utama

110 25 3 75

113 50 3 150

27 100 3 300

3 50 3 150

10 50 3 150 825

JUMLAH 1.511 275 36 825 1.579 475 36 1.425 219 875 36 2.625 30 400 36 1.200 137 550 36 1.650 7.725

Page 10: Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Simpa

10

Tabel 2.9 Perhitungan Nilai Akhir Berdasarkan Nilai Perhitungan Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas (Rentabilitas Modal

Sendiri, Return Of Asset, Profit Margin) Periode 2009

NO NAMA KSP CR NR (1)

BB (2)

SKOR (3)

=(1X2) ADR NR

(1) BB (2)

SKOR (3)

=(1X2) RMS NR

(1) BB (2)

SKOR (3)

=(1X2) ROA NR

(1) BB (2)

SKOR (3)

=(1X2) PM NR

(1) BB (2)

SKOR (3)

=(1X2)

TOTAL SKOR

1 Aken Karya Mandiri

96 0 3 0

105 50 3 150

21 100 3 300

1 25 3 75

4 25 3 75 600

2 Karya Mandiri 265 0 3 0

266 0 3 0

17 75 3 225

11 100 3 300

63 100 3 300 825

3 Karunia 121 25 3 75

123 75 3 225

19 75 3 225

4 50 3 150

16 100 3 300 975

4 Mitra Lestari 97 0 3 0

109 50 3 150

13 50 3 150

1 25 3 75

5 25 3 75 450

5 Sejahtera 104 25 3 75

108 50 3 150

21 100 3 300

2 25 3 75

9 50 3 150 750

6 Sekar Wangi 105 25 3 75

110 50 3 150

28 100 3 300

3 50 3 150

11 50 3 150 825

7 Sajiwani 108 25 3 75

112 50 3 150

16 75 3 225

2 25 3 75

8 50 3 150 675

8 Tanpa Nama 119 25 3 75

120 75 3 225

14 50 3 150

3 50 3 150

8 50 3 150 750

9 Hari Jaya 107 25 3 75

109 50 3 150

36 100 3 300

3 50 3 150

11 50 3 150 825

10 Artha Sari 107 25 3 75

108 50 3 150

21 100 3 300

2 25 3 75

6 25 3 75 675

11 Abadi 106 25 3 75

113 50 3 150

17 75 3 225

2 25 3 75

11 50 3 150 675

12 Wirartha Utama

110 25 3 75

112 50 3 150

31 100 3 300

3 50 3 150

11 50 3 150 825

JUMLAH 1.445 225 36 675 1.495 600 36 1.800 254 1.000 36 3.000 35 500 36 1.500 163 625 36 1.875 8.850

Page 11: Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Simpa

11

Tabel 3.0 Perhitungan Nilai Akhir Berdasarkan Nilai Perhitungan Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas (Rentabilitas Modal

Sendiri, Return Of Asset, Profit Margin) Periode 2010

NO NAMA KSP CR NR (1)

BB (2)

SKOR (3)

=(1X2) ADR NR

(1) BB (2)

SKOR (3)

=(1X2) RMS NR

(1) BB (2)

SKOR (3)

=(1X2) ROA NR

(1) BB (2)

SKOR (3)

=(1X2) PM NR

(1) BB (2)

SKOR (3)

=(1X2)

TOTAL SKOR

1 Aken Karya Mandiri

94 0 3 0

105 50 3 150

20 75 3 225

1 25 3 75

4 25 3 75 525

2 Karya Mandiri 197 100 3 300

197 0 3 0

17 75 3 225

8 75 3 225

49 100 3 300 1050

3 Karunia 155 75 3 225

157 0 3 0

6 25 3 75

3 50 3 150

12 75 3 225 675

4 Mitra Lestari 94 0 3 0

110 50 3 150

14 50 3 150

1 25 3 75

6 25 3 75 450

5 Sejahtera 96 0 3 0

107 50 3 150

21 100 3 300

2 25 3 75

9 50 3 150 675

6 Sekar Wangi 105 25 3 75

111 50 3 150

14 50 3 150

1 25 3 75

5 25 3 75 525

7 Sajiwani 111 25 3 75

112 50 3 150

17 75 3 225

2 25 3 75

7 25 3 75 600

8 Tanpa Nama 125 25 3 75

126 75 3 225

16 75 3 225

4 50 3 150

9 50 3 150 825

9 Hari Jaya 114 25 3 75

113 50 3 150

29 100 3 300

3 50 3 150

11 50 3 150 825

10 Artha Sari 108 25 3 75

108 50 3 150

23 100 3 300

2 25 3 75

6 25 3 75 675

11 Abadi 108 25 3 75

115 50 3 150

19 75 3 225

2 25 3 75

12 75 3 225 750

12 Wirartha Utama 113 25 3 75

114 50 3 150

30 100 3 300

4 50 3 150

12 75 3 225 900

JUMLAH 1.419 350 36 1.050 1.475 525 36 1.575 225 900 36 2.700 34 450 36 1.350 142 600 36 1.800 8.475

Page 12: Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Simpa

12

Penilaian Kinerja Keuangan Koperasi Berdasarkan Peringkat Klasifikasi Koperasi

KSP 2008 2009 2010

TOTAL SKOR KELAS KETERANGAN

TOTAL SKOR KELAS KETERANGAN

TOTAL SKOR KELAS KETERANGAN

Aken Karya Mandiri 450 A SANGAT BERKUALITAS 600 A SANGAT BERKUALITAS 525 A SANGAT BERKUALITAS Karya Mandiri 600 A SANGAT BERKUALITAS 825 A SANGAT BERKUALITAS 1.050 A SANGAT BERKUALITAS Karunia 450 A SANGAT BERKUALITAS 975 A SANGAT BERKUALITAS 675 A SANGAT BERKUALITAS Mitra Lestari 450 A SANGAT BERKUALITAS 450 A SANGAT BERKUALITAS 450 A SANGAT BERKUALITAS Sejahtera 675 A SANGAT BERKUALITAS 750 A SANGAT BERKUALITAS 675 A SANGAT BERKUALITAS Sekar Wangi 900 A SANGAT BERKUALITAS 825 A SANGAT BERKUALITAS 525 A SANGAT BERKUALITAS Sajiwani 675 A SANGAT BERKUALITAS 675 A SANGAT BERKUALITAS 600 A SANGAT BERKUALITAS Tanpa Nama 750 A SANGAT BERKUALITAS 750 A SANGAT BERKUALITAS 825 A SANGAT BERKUALITAS Hari Jaya 675 A SANGAT BERKUALITAS 825 A SANGAT BERKUALITAS 825 A SANGAT BERKUALITAS Artha Sari 600 A SANGAT BERKUALITAS 675 A SANGAT BERKUALITAS 675 A SANGAT BERKUALITAS Abadi 675 A SANGAT BERKUALITAS 675 A SANGAT BERKUALITAS 750 A SANGAT BERKUALITAS Wirartha Utama 825 A SANGAT BERKUALITAS 825 A SANGAT BERKUALITAS 900 A SANGAT BERKUALITAS

Page 13: Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Simpa

13

Analisa Pertumbuhan Kinerja Keuangan KSP

Untuk melihat pertumbuhan kinerja keuangan KSP di kota dapat

dipaparan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Grafik 1.1 Pertumbuhan Kinerja Keuangan Dilihat dari Tahun 2008-2010 pada Masing-Masing KSP

Grafik 1.2 Pertumbuhan Kinerja Keuangan Dilihat dari Tahun 2008-2010 pada

Keseluruhan KSP

Grafik 1.3 Pertumbuhan Kinerja Keuangan Dilihat dari Total Skor Secara Keseluruhan

pada KSP Tahun 2008-2010

Deskripsi Kuantitatif

Analisis Regresi Linear Berganda

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan program SPSS release

16 for windows dapat diperoleh output regresi linear berganda sebagai berikut :

Tabel 3.2 Hasil Regresi Linear Berganda Current Ratio dan Asset to Debt Ratio terhadap Profit Margin

Keterangan Hasil Konstanta (a) -4,021 Koefisien Current Ratio (b1) 0,057 Koefisien Asset to Debt Ratio (b2) 0,292 Fhitung 15,604

0

500

1000

15002008 TOTAL SKOR

2009 TOTAL SKOR

2010 TOTAL SKOR

0

500

1000

1500

TOTAL SKOR TOTAL SKOR TOTAL SKOR

Aken Karya MandiriKarya MandiriKaruniaMitra LestariSejahteraSekar WangiSajiwaniTanpa NamaHari JayaArtha SariAbadiWirartha Utama

7.000 8.000 9.000

TOTAL SKOR

TOTAL SKOR

TOTAL SKOR

RATA-RATA KSP

RATA-RATA KSP

Page 14: Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Simpa

14

Koefisien Determinasi (R2) 0,486 Adjusted 0,455 Koefisien regresi simultan (R) 0,697 Sumber : Lampiran 2

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa persamaan regresi berganda pada

penelitian ini adalah sebagai berikut :

PM = α + β1 CR+ β2 DR + e

PM = -4,021 + 0,057 β1 + 0,292 β2 + e

Koefisien Determinasi

Hasil koefisien determinasi (Lampiran 2) menunjukkan R2 sebesar 0,486

atau 48,6%. Jadi dapat dikatakan bahwa 48,6% perubahan profit margin

disebabkan oleh perubahan current ratio dan asset to debt ratio sedangkan

sisanya sebesar 51,4% disebabkan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini atau variabel pengganggu.

Uji Asumsi Klasik

Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk

mendeteksi apakah berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik

dan statistik.

a. Analisis Grafik

Analisis ini digunakan untuk melihat normalitas residual dengan cara

melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan

distribusi yang mendekati distribusi normal. Untuk hasil dapat dilihat pada grafik

di bawah ini :

Sumber : Lampiran 2

Page 15: Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Simpa

15

Sumber : Lampiran 2

Dengan melihat tampilan grafik histogram maupun grafik normal plot

dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang

sesuai dengan kurva normal. Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik

menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya mendekati garis diagonal,

sehingga kedua grafik ini menunjukkan model regresi yang memenuhi asumsi

normalitas.

b. Analisis Statistik

Analisis grafik mempunyai kelemahan yaitu dapat menyesatkan kalau tidak

hati-hati secara visual kelihatan normal sedangkan secara statistik bisa sebaliknya

sehingga kedua uji ini harus saling berdampingan untuk saling melengkapi.

Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.3 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized

Residual

N 36 Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 2.50331778 Most Extreme Differences Absolute .140

Positive .121 Negative -.140

Kolmogorov-Smirnov Z .838 Asymp. Sig. (2-tailed) .484 a. Test distribution is Normal. Sumber : Lampiran 2 Nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,838 dan melebihi tingkat signifikasi

(0,484 > dari 0,05). Berarti hasil ini menunjukkan H0 diterima yang mengatakan

bahwa residual terdistribusi secara normal.

Page 16: Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Simpa

16

Multikolinearitas

Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.4 Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model t Sig.

Collinearity Statistics

Tolerance VIF 1 (Constant) -1.632 .112

current ratio .353 .726 .102 9.951

asset to debt ratio 1.432 .161 .102 9.951 a. Dependent Variable: profit margin Sumber : Lampiran 2

Dari hasil uji multikolinearitas di atas dapat disimpulkan bahwa nilai

tolerance semua variabel independen yaitu current ratio, asset to debt ratio

= 0,102 sedangkan VIF-nya < 10 sehingga dapat diketahui tidak terjadi

multikolinearitas.

Heteroskedasitas

Penyimpangan asumsi klasik ini adalah dimana terjadi ketidaksamaan

varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Untuk

mendeteksi ada tidaknya heteroskedasitas dapat dilakukan dengan uji scatterplot

dan uji Glejser.

Sumber : Lampiran 2

Dari grafik scatterplot yang diperoleh dapat diketahui bahwa titik-titik

data menyebar secara teratur di satu sumbu dan ada beberapa data yang tersebar

tetapi masih teratur dan tersebar diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y.

Dan hal ini menunjukkan tidak terjadi heteroskedasitas pada model regresi

tersebut. Sedangkan untuk uji glejsernya sebagai berikut : Tabel 3.5 Hasil Uji Glejser

Coefficientsa

Page 17: Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Simpa

17

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.515 .766 3.282 .002

current ratio .032 .052 1.125 .620 .540

asset to debt ratio -.034 .053 -1.170 -.644 .524 a. Dependent Variable: Abresid Sumber : Lampiran 2

Dari hasil output SPSS di atass menunjukkan variabel independen yang

signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolut residual

(abresid). Hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikasinya di atas tingkat

kepercayaan 5% dan dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedasitas.

Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi atau hubungan yang terjadi antara

anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian

waktu (data time series). Salah satu pengujian yang umum digunakan adalah uji

statistik Durbin-Watson sebagai berikut : Tabel 3.6

Durbin-Watson Test

Hasil Perhitungan Klasifikasi < 1,08 Ada autokorelasi

1,08-1,66 Tanpa kesimpulan 1,66-2,34 Tidak ada autokorelasi 2,34-2,92 Tanpa kesimpulan

>2,92 Ada autokorelasi Adapun hasil pengujian menggunakan SPSS sebagai berikut:

Tabel 3.7 Pengujian Durbin-Watson

Model Summaryb Model Durbin-Watson

1 2.140 a. Predictors: (Constant), asset to debt ratio, current ratio b. Dependent Variable: profit margin Sumber : Lampiran 2

Dari hasil perhitungan menggunakan SPSS diketahui nilai statistik DW

sebesar 2,140. Berdasaarkan tabel autokorelasi maka dapat disimpulkan tidak

terdapat autokorelasi dalam penelitian ini.

Page 18: Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Simpa

18

Uji Hipotesis

Uji Hipotesis T-test

Uji T-test dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Nilai

ttabel dengan df = 33 adalah 1,692 (lampiran 3). Variabel current ratio memiliki

thitung sebesar 0,353 (lampiran 2) dengan demikian thitung < ttabel, maka dapat

dikatakan variabel current ratio tidak berpengaruh terhadap profit margin.

Sedangkan variabel asset to debt ratio memiliki thitung sebesar 1,432 (lampiran 2)

dengan demikian thitung < ttabel, maka dapat dikatakan variabel asset to debt ratio

tidak berpengaruh terhadap profit margin.

Uji Hipotesis F-test

Uji F-test dilakukan untuk menguji keberartian pengaruh dari variabel

current ratio dan asset to debt ratio terhadap profit margin secara bersama-sama.

Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel.

Hasil pengujian menunjukkan Fhitung sebesar 15,604 (lampiran 2) dengan

signifikasi sebesar 0,000. Nilai Ftabel dengan df1 (degree of freedom ) pembilang =

2 dan df2 penyebut = 33, α = 5% adalah 3,285. Dari hasil perhitungan

menunjukkan Fhitung > Ftabel yaitu 74,965 > 3,285 sehingga terima Ha artinya

variabel independen current ratio (X1) dan asset to debt ratio (X2) secara simultan

berpengaruh terhadap variabel dependen profit margin (Y).

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Berdasarkan hasil pemeringkatan KSP di kota Mataram tahun 2008-2010

ditinjau dari nilai rasio keuangan yaitu current ratio, asset to debt ratio,

rentabilitas modal sendiri, return on asset dan profit margin ditentukan

nilai realisasinya lalu dikalikan bobot yang nilainya sama dan didapat nilai

akhir skor pemeringkatan yang menunjukkan rata-rata KSP berada pada

peringkat kelas “A” artinya sangat berkualitas.

2. Pertumbuhan kinerja keuangan dari tahun 2008, 2009 dan 2010

berfluktuasi (naik turun) tiap tahunnya.

3. Dari hasil hipotesis, secara parsial tidak ditemukan adanya pengaruh

current ratio terhadap profit margin dan asset to debt ratio terhadap profit

Page 19: Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Simpa

19

margin. Sedangkan secara simultan ditemukan adanya pengaruh current

ratio dan asset to debt ratio terhadap profit margin.

Saran

1. Perlunya perhatian pemerintah setempat terhadap KSP agar menjadi pilar

ekonomi kerakyatan yang mampu menopang sumber permodalan bagi

sektor kecil dan menengah dan menciptakan lebih banyak enterpreneur

baru sehingga mampu menambah pendapatan daerah.

2. KSP di kota Mataram perlu memperhatikan tingkat likuiditasnya karena

sebagai tolak ukur agar KSP tersebut mampu melunasi hutang jangka

pendeknya agar permodalan KSP juga dapat berjalan lancar dan tidak

terhambat.

3. KSP di kota Mataram perlu meningkatkan modal sendiri dan

mengalokasikannya ke sektor-sektor yang bisa mendatangkan laba seperti

penjualan dan pembelian aktiva sehingga KSP menjadi mandiri dan

memiliki prestasi/kinerja yang baik.

Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini hanya menggunakan komponen pemeringkatan kinerja

keuangan saja yang berdasarkan rasio keuangan (likuiditas, solvabilitas dan

rentabilitas/profitabilitas). Dan untuk penelitian selanjutnya hendaknya

menggunakan semua kriteria pemeringkatan koperasi agar mendapatkan hasil

pemeringkatan yang tepat dari segi keuangan maupun non-keuangan.

DAFTAR PUSTAKA Algifari. 2000. Analisis regresi:Teori, Kasus dan Solusi. Yogyakarta :BPFE. Ananingsih,Puji, Analisis Rasio Likuiditas Dan Rasio Aktivitas Terhadap

Rentabilitas Ekonomi Pada Koperasi Republik Indonesia (KPRI) Unit Simpan Pinjam Di Kabupaten Temanggung Tahun 2003-2005. skripsi sarjana (Semarang : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, 2007).

Anonim. 2008. Pedoman Pemeringkatan Koperasi, Departemen Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

Anonim, “Koperasi Harus Punya Standar Kompetensi”, Lombok Post, 23 Februari 2011.

Brigham, Eugene F, Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Jakarta : Erlangga.

Djarwanto, PS dan Subagyo, Pangestu. 1993. Statistik Induktif. Edisi Ke-empat. Yogakarta: BPFE.

Page 20: Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Simpa

20

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hansen and Mowen. 1995. Cost Management Accounting and Control. Jakarta : Gramedia Pustaka.

Hasan, M.Iqbal.2008. Pokok-Pokok Materi Statistik 2. Jakarta : Bumi Aksara. Halim, Neddy Rafinaldy, “Membangun Gerakan Sadar Koperasi”, Jurnal

Koperasi dan Usaka Kecil Menengah, hlm. 11, November 2009. IAI, 1998. StandarAkuntansi Keuangan . Jakarta: Salemba Empat. Ikhsan, Sukardi. 2005. Pengukuran Kinerja Koperasi. Semarang. Pusat

Pengembangan Sumberdaya Manusia Koperasi GKPRI Jawa Tengah. Khairunnas, Siti, Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Unit Desa Wajar

Kecamatan Narmada Periode 2004-2008, skripsi sarjana (Mataram : Fakultas Ekonomi Universitas Mataram, 2009).

Mulyadi. 1997. Akuntansi Manajemen, Yogyakarta: YKPN. Mulyadi & Jhonny S. 2001. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen :

Sistem Pelipatgandaan Kinerja. Yogyakarta : Aditya Media. Munawir, S. 2002. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty. Na’im, Ainun. 1988. Akuntansi Keuangan I. Yogyakarta : BPFE. Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta :

Yayasan Badan Penerbit Gadja Mada. Subandi, 2010. Ekonomi Koperasi (Teori dan Praktik). Bandung : CV. Alfabeta. Sugiyono. 2010.Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta. Sumodiningrat, Gunawan.1999. Ekonometrika Pengantar. Yogyakarta: BPFE Syafri Harahap, Sofyan. 2001. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta :

PT Raja Grafindo Persada. UU No.19/PER/MM.KUKM/2008 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi. UU No.22/PER/M.KUKM/IV/2007 Tentang Pedoman Pemeringkatan Koperasi. UU No.06/PER/M.KUKM/III/2008 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri

Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.22/PER/M.KUKM/IV/2007 Tentang Pedoman Pemeringkatan Koperasi.

UU No.25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian Indonesia. UU No. 19.5/PER/M.KUKM/VIII/2006 Tentang Pedoman Umum Akuntansi

Koperasi Indonesia. UU No.20/PER/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan

Koperasi Simpan Pinjam Dan Unit Simpan Pinjam. http://tedirustendi32.files.wordpress.com/2009/02/2008-analisis

laporankeuangan.doc. http : //www.smkn1.mtr.com/ http://www.depkop.go.id/ http : //www.AnneAhira.com/