ANALISIS KINERJA JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN...

20
ANALISIS KINERJA JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN DI PT. SURYA HUTANI JAYA - KALIMANTAN TIMUR NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Pius Puji Hermawan 09.11.2886 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014

Transcript of ANALISIS KINERJA JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN...

Page 1: ANALISIS KINERJA JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2886.pdf · Jika dilihat dari sisi keanggotaan maka VLAN dapat dibagi menjadi 2, yaitu

ANALISIS KINERJA JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN

DI PT. SURYA HUTANI JAYA - KALIMANTAN TIMUR

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Pius Puji Hermawan

09.11.2886

kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA

2014

Page 2: ANALISIS KINERJA JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2886.pdf · Jika dilihat dari sisi keanggotaan maka VLAN dapat dibagi menjadi 2, yaitu
Page 3: ANALISIS KINERJA JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2886.pdf · Jika dilihat dari sisi keanggotaan maka VLAN dapat dibagi menjadi 2, yaitu

ANALYSIS NETWORK PERFORMANCE BASED INTER-VLAN AT PT. SURYA HUTANI JAYA – KALIMANTAN TIMUR

ANALISIS KINERJA JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN

DI PT. SURYA HUTANI JAYA – KALIMANTAN TIMUR

Pius Puji Hermawan Melwin Syafrizal

Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

The bandwidth configuration on usage activity VCON tools (Video Conference) is not maximized due to interfere with the activity of employee performance. Bandwidth management is expected to be applied to the VCON running optimally without any significant obstacles.

VCON (Video Conference) used by PT. Surya Jaya Hutani using type POLYCOM VSX 7000. Configurations used are still using the default factory and requires turning off the internet connection at the time of execution of VCON. Here so as not to interfere with the performance of the employee is required to be optimal bandwidth management and does not interfere with the activities of employees.

The end result of the bandwidth management settings on VCON tool can run smoothly without requiring an internet connection and turn off the activity of the employee's performance and activities of VCON with configuration changes in POLYCOM VSX 7000 from 768 kbps to 256 kbps.

Keywords: Analysis, Computer Networking, Internet, VCON.

Page 4: ANALISIS KINERJA JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2886.pdf · Jika dilihat dari sisi keanggotaan maka VLAN dapat dibagi menjadi 2, yaitu

1

1. Pendahuluan

PT. Surya Hutani Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dibidang HTI (Hutan

Tanaman Industri) yang salah satunya cara kerjanya menggunakan sistem komputerisasi

jaringan antar perusahaan dan memerlukan informasi serta data-data dari kantor-kantor

lainnya dan dari rekan kerja, afiliasi bisnis. Selain itu, perusahaan ini biasanya juga

membutuhkan peranan dari manajemen jaringan lokal untuk mengelola layanan internet

yang mereka gunakan.

Manajemen jaringan lokal yang baik hendaknya memiliki kinerja handal dan efisien

dalam meneruskan atau menyebarkan paket data sesuai dengan kebutuhan, namun

sering kali terjadi permasalahan pada jaringan komputer antara lain data yang dikirimkan

lambat atau rusak dan bahkan tidak sampai ke tujuan. Komunikasi sering mengalami

time-out, hingga masalah keamanan, seperti user id yang digunakan oleh lebih dari satu

user.

Management bandwidth pun menjadi faktor utama dalam permasalahan yang terjadi

saat ini seperti contoh penggunaan VCON (Video Conference) yang membutuhkan

penggunaan bandwidth yang cukup besar harus di antisipasi dengan pengaturan yang

sederhana namun diharapkan tidak menggangu aktivitas VCON itu sendiri maupun

kinerja karyawan yang menggunakan aplikasi dan membutuhkan koneksi ke jaringan

komputer (internet).

2. Landasan Teori

2.1 Tinjauan Pustaka

Bandwidth management dalam membangun jaringan komputer sudah banyak yang

melakukan penelitian. Salah satu penelitian mengenai bandwidth management dilakukan

di Kampus Universitas Sumatera Utara Medan. Penelitian tersebut bertujuan untuk

mengalokasikan bandwidth pada jaringan komputer secara teratur sehingga client

mempunyai porsi masing-masing dalam mengakses jaringan internet. (Arif Khairul D,

2010).

2.2 Konsep Dasar Jaringan

Jaringan Komputer adalah “interkoneksi” antara 2 komputer autonomous atau lebih,

menggunakan protokol komunikasi yang terhubung dengan media transmisi kabel atau

tanpa kabel (wireless) untuk keperluan komunikasi data.

1 | Ariyus, Dony. dan K.R, Rum Andri. 2008. Komunikasi Data Hal 225-229

Page 5: ANALISIS KINERJA JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2886.pdf · Jika dilihat dari sisi keanggotaan maka VLAN dapat dibagi menjadi 2, yaitu

2

Autonomous adalah apabila sebuah komputer tidak melakukan kontrol terhadap

komputer lain dengan akses penuh, sehingga dapat membuat komputer lain melakukan

restart, shutdown, kehilangan file atau kerusakan sistem.

Dalam definisi jaringan yang lain, autonomous dijelaskan sebagai jaringan yang

independen dengan manajemen sistem sendiri (punya admin sendiri), memiliki topologi

jaringan, memiliki hardware dan software sendiri dan dikoneksikan dengan jaringan

autonomous lain. Internet merupakan contoh kumpulan jaringan autonomous yang sangat

besar.

Di dalam jaringan komputer dikenal sistem koneksi antarnode (komputer), yakni :

a. Peer ro peer, adalah suatu model dimana tiap PC dapat memakai resource pada

PC lain atau memberikan resource-nya untuk dipakai PC lain. Tidak ada yang

bertindak sebagai server yang mengatur sistem komunikasi dan penggunaan

sumber daya komputer yang terdapat jaringan. Dengan kata lain, setiap

komputer dapat berfungsi sebagai klien maupun server pada periode yang sama.

b. Cilent-Sever : merupakan model jaringan yang menggunakan satu atau

beberapa komputer sebagai server yang memberikan sumber datanya kepada

komputer lain (klien) dalam jaringan. Server mengatur mekanisme akses sumber

daya yang boleh digunakan serta mekanisme komunikasi antarnode dalam

jaringan.

Klien hanya bisa menggunakan sumber daya yang disediakan server sesuai

dengan otoritas yang diberikan administrator. Aplikasi yang dijalankan pada sisi

klien bisa saja merupakan sumber daya yang tersedia di server namun hanya

bisa dijalankan setelah terkoneksi ke server.

2.3 Model Jaringan

Model jaringan pada umumnya terbagi dalam dua kategori utama, yaitu : local-area-

network (LAN) dan wide-area-network (WAN). Keduanya dibedakan berdasar area

komunikasinya. Antara LAN dan WAN ada model jaringan lain yang disebut metropolitan-

area-network (MAN)

2.4 Internet

Istilah internet berasal dari kata internetworking. Internetworking sendiri biasa

diartikan sebagai network dari network, yang berarti kumpulan dari jaringan-jaringan yang

menghubungkan komputer dari sistem yang berdeda-beda. Jadi, secara singkat dapat

Page 6: ANALISIS KINERJA JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2886.pdf · Jika dilihat dari sisi keanggotaan maka VLAN dapat dibagi menjadi 2, yaitu

3

dikatakan bahwa internet adalah kumpulan berbagai macam sistem jaringan komputer di

dunia yang terkoneksi satu sama lain dan dapat saling berkomunikasi satu sama lain.

2.5 Intranet

Intranet merupakan sebuah jaringan khusus yang bebasis protokol-protokol pada

internet, seperti TCP/IP, SMTP, POP3 serta HTTP. Jaringan intranet biasanya digunakan

oleh sebuah organisasi atau perusahaan untuk membagi informasi yang sifatnya rahasia

atau hanya boleh diakses oleh orang tertentu yang memiliki kepentingan terhadap

informasi tersebut.

2.6 Topologi Jaringan

Topologi merupakan cara menghubungkan komputer atau terminal-terminal dalam

suatu jaringan. Dari sisi bentuk dan model hubungan antar komputer, jaringan kompter

dapat bebentuk sebagai berikut :

a. Topologi Star Network

b. Topologi Bus

c. Topologi Ring

d. Topologi Tree

e. Topologi Mesh

f. Topologi Hybrid

2.7 VLAN ( Virtual LAN)

VLAN adalah membuat kelompok atau group yang terdiri atas beberapa komputer

atau perangkat network. Ketika topologi fisik suatu LAN sudah ditentukan maka akan

cukup sulit bagi kita untuk merombaknya menjadi bentuk yang lain. Biasanya media fisik

network akan ditanamkan pada pipa khusus yang sukar dibongkar dan ditata ulang.

Sehingga kita tidak dapat secara fleksibel mengelompokkan kembali beberapa komputer

yang lokasinya berjauhan.

VLAN dapat mengatasi keterbatasan ini. Kita dapat secara fleksibel mengatur ulang

“layout” network secara virtual. Artinya, kita tidak perlu membongkar media network dan

mencabut kabel-kabel switch. Cukup mengatur ulang menggunakan software untuk

menentukan komputer mana saja yang akan dikelompokkan. VLAN dapat ditentukan

berdasarkan lokasi, fungsi, departemen, aplikasi, dan protokol yang digunakan.

2 | Ariyus, Dony. dan K.R, Rum Andri. 2008. Komunikasi Data Hal 229-234

Page 7: ANALISIS KINERJA JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2886.pdf · Jika dilihat dari sisi keanggotaan maka VLAN dapat dibagi menjadi 2, yaitu

4

2.8 Keanggotaan VLAN

Jika dilihat dari sisi keanggotaan maka VLAN dapat dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Static VLAN

Static VLAN meripaka tipe VLAN yang paling umum dan paling secure. Setiap

anggota VLAN ditentukan berdasarkan nomor port switch. Keanggotaan akan

tetap selamanya seperti itu hingga kita menentukan lain. Biasanya dengan

memindahkan kabel network ke port yang lain. Kadang kala static VLAN disebut

sebagai port based VLAN.

2. Dynamic VLAN

Pada dynamic VLAN, keanggotaan akan ditentukan secara otomaits

menggunakan software yang diinstal pada server pusat, yang disebut VLAN

Management Policy Server (VMPS).

2.9 Link VLAN

Link seringkali disebut sebagai interface. Ada dua jenis link yang digunakan, yaitu :

1. Access Link

Access link merupakan tipe link yang umum dan dimiliki oleh hampir semua jenis

switch VLAN. Access link lazimnya digunakan untuk menghubungkan komputer

dengan switch. Access link tidak lain merupakan port switch yang sudah

terkonfigurasi.

2. Trunk Link

Istilah Trunk diambil dari sistem telepon yang dapat mengangkat beberapa

percakapan sekaligus (multipe conversation). Trunk link digunakan untuk

menghubungkan switch dengan switch yang lain, switch dengan router, atau

switch dengan server. Jadi, port telah dikonfigurasi untuk dilalui berbagai VLAN

(tidak hanya sebuah VLAN)

2.10 VLAN Trunk Protocol (VTP)

VTP merupakan protokol milik (proprietary) Cisco yang memungkinkan switch-switch

Cisco (yang terhubung) saling bertukar informasi. VTP memudahkan proses konfigurasi

3 | Sofana, Iwan. 2009. Cisco CCNA & Jaringan Komputer Hal 126 & 174-189

Page 8: ANALISIS KINERJA JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2886.pdf · Jika dilihat dari sisi keanggotaan maka VLAN dapat dibagi menjadi 2, yaitu

5

secara otomatis antar sesama switch.

VTP bekerja pada layer 2. Kita dapat menghapus, menambah, mengedit, mengubah

konfigurasi VLAN. Jika salah satu switch dirubah konfigurasinya, maka VTP akan

melakukan sinkronisasi konfigurasi terhadap switch-switch yang lain.

Ada 3 mode VTP yang disediakan, yaitu :

1. Server Mode

2. Client Mode

3. Tranparent Mode

Konfigurasi VLAN harus dilakukan pada switch server. Sementara switch-switch

lain (client mode) akan menyesuaikan konfigurasinya secara otomatis dengan server.

2.11 Inter-VLAN

Inter-VLAN merupakan sebuah proses meneruskan paket data dari suatu VLAN ke

VLAN yang lain dengan bantuan router, sehingga suatu perangkat dapat mengirimkan

informasi kepada perangkat lain yang berada pada jaringan VLAN yang berbeda.

Pada umumnya, Inter-VLAN digunakan karena adanya suatu kebutuhan khusus

terhadap beberapa perangkat yang harus tetap saling berhubungan namun perangkat

tersebut berada pada jaringan VLAN yang berbeda

Istilah Inter-VLAN routing sering kali dikaitkan dengan switch layer 3. Switch layer 3

adalah jenis switch yang mendukung routing seperti layaknya sebuah router. Namun, ada

juga yang berpendapat bahwa Inter-VLAN routing dapat diterapkan menggunakan switch

layer 2 dengan tambahan router. Untuk keperluan routing dapat digunakan bebagai jenis

router, termasuk PC router (komputer biasa yang dijadikan router).

3. Analisis Dan Perancangan

3.1 Tinjauan Umum

PT. Surya Hutani Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dibidang HTI (Hutan

Tanaman Industri) yang salah satunya cara kerjanya menggunakan sistem komputerisasi

jaringan antar perusahaan maupun jaringan LAN (Local Area Network) antar distrik, region

dan kantor perwakilan di samarinda.

PT.Surya Hutani Jaya sendiri memiliki beberapa distrik, 1 (satu) region dan 1 (satu)

kantor perwakilan di samarinda. Dengan adanya sistem komputerisasai jaringan maka di

Page 9: ANALISIS KINERJA JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2886.pdf · Jika dilihat dari sisi keanggotaan maka VLAN dapat dibagi menjadi 2, yaitu

6

butuhkan perangkat yang dapat mendukung kegiatan operasional perusahaan dan

digunakanlah perangkat cisco serta menggunakan konfigurasi berbasis Inter-VLAN untuk

di implementasikan di PT.Surya Hutani Jaya agar dapat membantu dalam kegiatan

operasional serta meningkatkan seluruh kinerja karyawan.

3.2 Topologi Jaringan

Topologi jaringan berbasis Inter-VLAN yang digunakan PT. Surya Hutani Jaya

merupakan topologi dan konfigurasi basic yang hampir digunakan di setiap perusahaan

pengguna perangkat cisco, akan tetapi yang membedakan adalah pengembangan dari

topologi basic tersebut sesuai dengan keperluan atau kepentingan pihak perusahaan.

Berikut gambaran umum tentang topologi jaringan berbasis Inter-VLAN yang

digunakan PT.Surya Hutani Jaya dalam implementasi yang terdapat di Region 38

Gambar 3.1 Topologi Jaringan Region 38

3.3 Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang digunakan PT.Surya Hutani Jaya khususnya region 38, Yaitu :

Router : cisco 2921 (Primary) dan cisco 2911 untuk region 38, cisco 2810 untuk distrik 32

Page 10: ANALISIS KINERJA JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2886.pdf · Jika dilihat dari sisi keanggotaan maka VLAN dapat dibagi menjadi 2, yaitu

7

(sebulu), cisco 2811 untuk log pond tanjung karas, Switch : Catalyst 2960, HUB : D-LINK

(DES-1016D 16 port), D-LINK (DES-1008A 8 port), Access Point : LINKSYS – Wireless-G

Access Point with SES - Model WP54G, Radio Mikrotik : Router Board 433/532, RB SXT-

G5HnD, NIC : D-LINK DFE-520TX, Kabel UTP & STP : Product BELDEN CAT5E.

3.4 Perangkat Lunak (Software)

Aplikasi / perangkat lunak yang di gunakan oleh admin jaringan di PT.Surya Hutani

Jaya bersifat opensource atau freeware yang dapat di dapatkan secara mudah melalui

internet. Aplikasi / perangkat lunak tersebut adalah FREEping, Xshell 4 dan Secure CRT,

ORION.

3.5 Kebutuhan Sumber Daya Manusia (User)

Kebutuhan sumber daya manusia meliputi orang-orang yang terlibat didalam

penggunaan jaringan komputer perusahaan ini, antara lain :

a. Administrator

Disini, administrator berfungsi sebagai pengatur sistem jaringan komputer,

mengkonfigurasi dan memanajemen jaringan serta hubungan langsung terhadap

provider.

b. User

User merupakan pengguna atau orang yang menggunakan jaringan komputer.

3.6 Analsis Masalah

PT.Surya Hutani Jaya memiliki sebuah region yang berada di kilometer 38 yang

perhitungan jarak di sesuaikan dengan titik 0 dari area log pond terdahulu. Region 38 di

mempunyai beberapa kantor yang letaknya tidak saling berjauhan serta memiliki beberapa

mess (tempat tinggal) untuk karyawan yang bekerja di kantor atau main office region 38

yang memerlukan koneksi jaringan komputer sebagai penunjang dalam aktifitas kerja.

Koneksi jaringan menggunakan 2 backbone yang meliputi indosat dan xl dilanjutkan

dengan menggunakan router untuk membagi koneksi, lalu dibagikan kepada client atau

user melalui LAN (Local Area Network) menggunakan switch maupun hub.

Page 11: ANALISIS KINERJA JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2886.pdf · Jika dilihat dari sisi keanggotaan maka VLAN dapat dibagi menjadi 2, yaitu

8

3.7 Analisis Kondisi Lingkungan Perusahaan

Region 38 terdiri dari beberapa departemen yang terdiri dari Planning Management

Departement, Harvest Controler, FOD, Plantation Controler, IT, Forest Protection

Departement, Forest Emportment Departement, Regional MBOS Controler.

Hampir setiap hari semua user melakukan aktifitas kerja menggunakan jaringan

local komputer maupun internet untuk melakukan berbagai hal yang yang meliputi tranfer

data, browsing, chating, download yang berkaitan dengan kegiatan operasional

perusahaan.

Rata-rata dari user memiliki perangkat komputer, baik dalam bentuk PC maupun

laptop/notebook. Saat semua client melakukan aktifitasnya melalui jaringan local maupun

internet, maka dibutuhkan koneksi jaringan dan konfigurasi yang baik agar dapat

membantu membagi bandwidth agar masing user mendapatkan kecepatan akses yang

sama.

3.8 Analisis Kinerja Jaringan

PT. Surya Hutani Jaya khususnya di Region 38 seperti pada gambar 3.2

menggunakan 2 Provider (backbone) yang meliputi INDOSAT dan XL, kemudian jaringan

di sebar luaskan ke seluruh kantor yang tersebar dibeberapa spot tertentu. Untuk

bandwidth masing-masing provider mempunyai kapasitas 2 MB dengan total keseluruhan

menjadi 4 MB (XL = 2 MB & INDOSAT = 2 MB).

Region 38 menggunakan 2 buah router yang terhubung ke accelerator dan

dihubungkan ke 2 buah switch catalyst yang prosesnya akan di sebarkan kembali melalui

beberapa server, hub serta access point untuk mendistribusikan ke user.

Konfigurasi yang digunakan merupakan konfigurasi dasar jaringan yang

menggunakan perangkat cisco, akan tetapi untuk pembagian vlan di region 38 mempunyai

kriteria khusus untuk dapat membagi jaringan agar mudah di mengerti oleh administrator

jaringan perusahaan.

Pembagian kriteria vlan di region 38 adalah sebagai berikut :

1. VLAN 10 = User

2. VLAN 11 = Server

3. VLAN 50 = WiFi

Page 12: ANALISIS KINERJA JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2886.pdf · Jika dilihat dari sisi keanggotaan maka VLAN dapat dibagi menjadi 2, yaitu

9

4. VLAN 90 = Voice (IP Phone)

Bandwidth management yang digunakan di wilayah region 38 meliputi 2 Mb dari

Provider XL untuk penggunaan data, server dan WiFi (VLAN 10, 11 dan 50), sedangkan 2

Mb dari Provider INDOSAT untuk penggunaan Voice / IP Phone.

Jaringan yang berada di distrik sebulu (32) dan log pond Tanjung Karas, jaringan

di sebarkan melalui radio mikrotik karena lokasi dari distrik Sebulu (32) dan log pond

Tanjung Karas mencapai jarak tempuh 9,2 km untuk region 38 ke distrik Sebulu (32) dan

23,8 km region 38 ke log pond Tanjung Karas. Batas jarak maksimal untuk penggunaan

radio adalah ± 50 km.

Akan tetapi dalam implemtasi kinerja jaringan terdapat beberapa masalah, meliputi :

1. Semakin banyak pengguna komputer (user) yang terhubung jaringan komputer local

maupun internet dan ip phone, maka akan mengurangi porsi bandwidth sehingga

menyebabkan makin lambatnya akses jaringan komputer local dan internet pada jaringan

tersebut.

2. Penggunaan Video Conference (VCON) pada saat meeting menghambat penggunaan

jaringan dikarenakan beberapa akses seperti internet serta pengiriman data melalui FTP

(File Transfer Protocol) harus dimatikan untuk menunjang pengunaan VCON agar berjalan

lancar karena VCON membutuhkan bandwidth yang cukup besar.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan pengaturan terhadap fasilitas

jaringan komputer PT.Surya Hutani Jaya khususnya di region 38 agar dapat terbentuk

sebuah jaringan komputer yang nyaman dan terkendali.

3.9 Internet Block Akses

Penggunaan VCON pada saat jam kerja pasti akan menutup beberapa akses bagi

karyawan seperti Internet dan FTP (File Tranfer Protocol).

Berikut gambaran penutupan akses yang dilakukan admin jaringan pada saat

adanya penggunaan VCON pada saat jam kerja, yaitu :

Page 13: ANALISIS KINERJA JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2886.pdf · Jika dilihat dari sisi keanggotaan maka VLAN dapat dibagi menjadi 2, yaitu

10

Gambar 3.2 Konfigurasi Router Internet Block For VCON

Gambar 3.3 Ping Internet Block For VCON

3.10 Sistem Yang Berjalan Sekarang

Konfigurasi Sistem yang digunakan sekarang di PT.Surya Hutani Jaya adalah

default dari POLYCOM VSX 7000

Gambar 3.4 Konfigurasi Default

Page 14: ANALISIS KINERJA JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2886.pdf · Jika dilihat dari sisi keanggotaan maka VLAN dapat dibagi menjadi 2, yaitu

11

Penggunaan VCON untuk meeting juga menghambat kinerja jaringan di PT.Surya

Hutani Jaya sehingga mempengaruhi kinerja dari para karyawan yang mengakses

Internet dan FTP untuk sharing data atau file-file dikarenakan setiap ada penggunaan

VCON akses Internet dan FTP dimatikan sementara agar penerimaan gambar dan suara

di VCON menjadi maksimal tetapi menghambat kerja karyawan yang lain.

3.11 Tahap Desain

Algoritma konfigurasi sistem yang akan dirancang pada alat VCON POLYCOM VSX 7000

di PT.Surya Hutani Jaya adalah sebagai berikut :

Gambar 3.5 Algoritma Sistem

4. Implementasi Dan Pembahasan

4.1 Implementasi

PT.Surya Hutani Jaya memiliki sistem dan jaringan komputer yang terorganisir

dengan baik, untuk itu Penulis mencoba memahami terlebih dahulu sistem atau konfigurasi

Inter-VLAN yang telah berjalan di PT.Surya Hutani Jaya agar dapat mempermudah dalam

menerapkan ide untuk pemecahan masalah yang di hadapi yang terfokus pada konfigurasi

VCON agar semua dapat berjalan dengan baik tanpa mengganggu kinerja karyawan.

Sebelum penulis melakukan konfigurasi untuk polycom alangkah baiknya untuk

dapat mengenal beberapa IP Address yang ada di PT.Surya Hutani Jaya khususnya IP

Page 15: ANALISIS KINERJA JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2886.pdf · Jika dilihat dari sisi keanggotaan maka VLAN dapat dibagi menjadi 2, yaitu

13

Address yang akan terganggu atau terpengaruh dengan adanya VCON (Video

Conference), yaitu :

Tabel 4.1 Table IP

IP Address Keterangan

172.30.98.2 Internet

172.30.64.72 Lotus Note

172.30.97.165 SAP

172.30.65.2 FTP For FMIS (SRHFGS02)

172.30.67.199 FTP For FMIS (SMDFGS02)

172.30.64.74 FTP For All (SMDFAM01)

172.30.65.10 FTP For All (SMDFAM02)

4.2 Pengujian Sistem

Beberapa solusi direalisasikan dari rumusan masalah yang telah dijelaskan di bab-

bab sebelumnya, dilakukan proses konfigurasi sistem. Sebelum masuk kedalam tahapan

tersebut, ada tahapan-tahapan yang harus dilalui terlebih dahulu.

Berikut adalah beberapa konfigurasi untuk mengetahui pengelompokan Inter-VLAN

di PT. Surya Hutani Jaya Region 38.

a. Konfigurasi untuk koneksi Provider di router

Gambar 4.1 Konfigurasi Router 1

Page 16: ANALISIS KINERJA JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2886.pdf · Jika dilihat dari sisi keanggotaan maka VLAN dapat dibagi menjadi 2, yaitu

13

b. Konfigurasi VLAN di router

Gambar 4.2 Konfigurasi Router 2

c. Konfigurasi koneksi provider di switch

Gambar 4.3 Konfigurasi Switch 1

d. Konfigurasi koneksi VCON di Switch (Catalyst)

Gambar 4.4 Konfigurasi Switch 2

Page 17: ANALISIS KINERJA JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2886.pdf · Jika dilihat dari sisi keanggotaan maka VLAN dapat dibagi menjadi 2, yaitu

14

4.3 Konfigurasi Polycom

Konfigurasi POLYCOM VSX 7000 agar penggunaan management bandwidth tidak

mempengaruhi kinerja akses yang lainnya (Internet, Lotus notes, FTP dan SAP). Caranya

yaitu dengan buka aplikasi POLYCOM dan masuk ke Preferences kemudian pilih Network

serta pilih yang akan di gunakan seperti terihat pada gambar berikut :

Gambar 4.5 Konfigurasi Default

Setelah masuk ke menu preferences, penulis hanya merubah pilihan dari

Premium Broadband 760 kbps menjadi Basic Broadband 256 kbps. Terlihat pada gambar

berikut :

Gambar 4.6 Konfigurasi Update

4.4 Tahap Pengoperasian

Dalam sub-bab ini penulis mencoba untuk menampilkan hasil dari konfigurasi yang

telah dilakukan oleh penulis dengan mencoba melakukan pengoperasian terhadap

penggunaan alat VCON tanpa harus menonaktifkan akses internet serta akses beberapa

aplikasi yang membutuhkan akses internet.

Page 18: ANALISIS KINERJA JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2886.pdf · Jika dilihat dari sisi keanggotaan maka VLAN dapat dibagi menjadi 2, yaitu

15

Packet Internet Gopher (ping) yaitu sebuah program utilitas yang dapat digunakan

untuk memeriksa Induktivitas jaringan berbasis teknologi Transmission Control

Protocol/Internet Protocol (TCP/IP). Dengan menggunakan utilitas ini, dapat diuji apakah

sebuah komputer terhubung dengan komputer lainnya. Hal ini dilakukan dengan mengirim

sebuah paket kepada alamat IP yang hendak diujicoba konektivitasnya dan menunggu

respon darinya.

Berikut hasil dari PING yang dilakukan setelah dilakukan konfigurasi kedalam

aplikasi POLYCOM, yaitu :

Gambar 4.7 Ping Internet saat VCON berlangsung

Gambar 4.8 Ping Lotus Note saat VCON berlangsung

4.5 Pengujian Black Box

Tabel 4.2 Table Black Box

No. Deskripsi Evaluasi Hasil yang Didapat Kesimpulan

1 Alat VCON Alat yang digunakan telah

standarisasi perusahaan Tipe yang digunakan

POLYCOM VSX 7000 Diterima

Page 19: ANALISIS KINERJA JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2886.pdf · Jika dilihat dari sisi keanggotaan maka VLAN dapat dibagi menjadi 2, yaitu

16

2 Cek

Konfigurasi

Konfigurasi POLYCOM VSX 7000 masih default

pabrik.

Premium Broadband (758 kbps)

Diterima

3 Monitoring Traffic Pra

Implementasi

Monitoring traffic menggunakan Netflow dan

cek akses jaringan

Dengan settingan konfigurasi default masih

memakan bandwdth yang cukup besar dan

akhirnya akses internet dimatikan setiap

penggunaan VCON

Diterima

4 Percobaan Perubahaan Konfigurasi

Cek konfigurasi dan merubah pilihan preference

network

Premium Broadband (768 kbps) menjadi Basic

Broadband (256kbps) Diterima

5 Implementasi Konfigurasi

Monitoring traffic tanpa block internet akses

Tidak ada perubahan yang berarti dan semua akses dapat berjalan

seperti biasa.

Diterima

4.6 Tahap Optimalisasi

Dalam tahap optimalisasi ini penulis mencoba untuk melakukan beberapa saran

demi kelancaran dan kemudahan untuk kedepannya dalam penggunaan akses jaringan

yang berbasis Inter-VLAN di PT. Surya Hutani Jaya khususnya di region 38.

Saran yang Penulis coba berikan adalah berupa hal teknis maupun non-teknis yang

terjadi di PT.Surya Hutani Jaya khususnya Region 38, yaitu :

1. Perlunya penambahan tenaga ahli khususnya Technical Support dilapangan pada saat

ini hanya berjumlah 1 orang untuk menangani masalah teknis maupun non-teknis jaringan

yang harus bekerja mencangkup region 38, Distrik Sebulu, Distrik Muara Bengkal serta

beberapa distrik baru lainnya.

2. Dengan adanya penambahan tenaga Technical Support dapat membantu memecahkan

permasalahan seperti yang tercantum dalam penelitian penulis diatas dengan lebih detail

dalam melakukan konfigurasi hardware maupun software yang ada dengan cara

pembagian tugas dan menghemat waktu dalam penanganan masalah yang terjadi di

beberapa Distrik dan Region.

5. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian tentang ”Analisis Kinerja Jaringan Berbasis Inter-

VLAN Di PT. Surya Hutani Jaya - Kalimantan Timur” serta hasil pembahasan yang penulis

uraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu :

Page 20: ANALISIS KINERJA JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2886.pdf · Jika dilihat dari sisi keanggotaan maka VLAN dapat dibagi menjadi 2, yaitu

17

1. Penggunaan bandwidth yang berlebihan dalam kegiatan VCON (Video Conference)

mengakibatkan terganggunya kinerja karyawan yang menggunakan beberapa aplikasi

yang harus terhubung ke internet menjadi terhambat dikarenakan selama aktivitas VCON

berlangsung jaringan internet di non-aktifkan sementara.

2. Perubahan konfigurasi bandwidth yang dilakukan penulis dari default pabrik yang

menggunakan premium broadband (768 kbps) menjadi basic broadband (256 kbps) cukup

membantu kinerja karyawan yang sebelumnya terhambat dikarenakan setelah

implementasi berhasil selama aktivitas VCON jaringan internet tidak perlu di non-aktifkan.

3. Sebelum penulis melakukan penelitian perusahaan telah mencoba untuk mencoba

melakukan tindakan untuk meninggkatkan kinerja jaringan dengan menggunakan alat

yaitu Juniper, akan tetapi tindakan tersebut kurang berhasil dan kontrak kerja di batalkan.

Tetapi penulis mencoba dengan mengkonfigurasi ulang POLYCOM VSX 7000 untuk

meningkatkan kinerja jaringan dan berhasil tanpa menghambat kinerja karyawan.

4. Kurangnya tenaga technical support yang hanya berjumlah satu orang serta support

karyawan yang selalu ketergantungan terhadap tenaga IT dalam menghadapi

permasalahan kecil jaringan, hardware maupun software walaupun sebagian besar

karyawan telah mengikuti IT Academy.

DAFTAR PUSTAKA

Ariyus, Dony. dan K.R, Rum Andri. 2008. Komunikasi Data . Yogyakarta : Andi.

Heriade, Dodi. 2012. Solusi Cerdas Menguasai Internetworking Packet Tracer.

Yogyakarta : Andi

Sofana, Iwan. 2009. Cisco CCNA & Jaringan Komputer. Bandung : Informatika.

Sutanta, Edhy. 2005. Komunikasi Data & Jaringan Komputer. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Cisco. The ppdioo network lifecycle.

http://www.ciscozine.com/2009/01/29/the-ppdioo-network-lifecycle/

[25 Juli 2013]

Cisco. Analyzing the Cisco Enterprise Campus Architecture.

http://www.ciscopress.com/articles/article.asp?p=1608131&seqNum=3

[25 Juli 2013]

Wikipedia. Netflow

http://en.wikipedia.org/wiki/NetFlow [21 Oktober 2013]

Wikipedia. Ping

http://id.wikipedia.org/wiki/Ping. [21 Oktober 2013]