ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR …eprints.ums.ac.id/56452/26/Naskah Publikasi...

17
ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2010-2014 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Disusun Oleh : YESPRINTA AS HERO B 300 130 162 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Transcript of ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR …eprints.ums.ac.id/56452/26/Naskah Publikasi...

Page 1: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR …eprints.ums.ac.id/56452/26/Naskah Publikasi r.pdf · terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kerjasama disuatu

ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR

KECAMATAN DI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2010-2014

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi

Disusun Oleh :

YESPRINTA AS HERO

B 300 130 162

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR …eprints.ums.ac.id/56452/26/Naskah Publikasi r.pdf · terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kerjasama disuatu

i

HALAMAN PERSETUJUAN

“ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR

KECAMATAN DI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2010-2014”

PUBLIKASI ILMIAH

oleh :

YESPRINTA AS HERO

B300130162

Telah diterima untuk diuji oleh :

Pembimbing

(Ir. Maulidya Indira Hasmarini, MS)

Page 3: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR …eprints.ums.ac.id/56452/26/Naskah Publikasi r.pdf · terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kerjasama disuatu

ii

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR

KECAMATAN DI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2010-2014

YESPRINTA AS HERO

B300130162

Telah diperiksa didepan Dewan Penguji

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada Hari Sabtu 07 Oktober 2017

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

DEWAN PENGUJI

1. Penguji I

Ir. Maulidyah Indira Hasmarini, MS ( )

2. Penguji II

Dr. Daryono Soebagyo, MEc ( )

3. Penguji III

Drs. Yuni Prihadi Utomo, MM ( )

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

(Dr. Syamsudin, MM)

Page 4: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR …eprints.ums.ac.id/56452/26/Naskah Publikasi r.pdf · terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kerjasama disuatu

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kerjasama disuatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 07 Oktober 2017

Penulis

Yesprinta As Hero

B 300 130 162

Page 5: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR …eprints.ums.ac.id/56452/26/Naskah Publikasi r.pdf · terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kerjasama disuatu

1

ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR

KECAMATAN DI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2010-2014

ABSTRAK

Dalam penelitian ini mengambil judul tentang Analisis Ketimpangan

Distribusi Pendapatan Antar Kecamatan di Kabupaten Wonogiri pada tahun 2010-

2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya tingkat

ketimpangan yang terjadi antar Kecamatan di Kabupaten Wonogiri pada tahun

2010-2014. Analisis yang digunakan yaitu Tipologi Klassen, Indeks Williamson,

dan Indeks Entropi Theil. Hasil dari Tipologi Klassen menunjukkan bahwa pada

setiap tahunnya masing-masing kecamatan mengalami peningkatan dan

mengalami penurunan. Dari 25 kecamatan terdapat dua kecamatan dalam kondisi

stabil dalam kategori daerah berkembang cepat yaitu kecamatan Wonogiri dan

Kecamatan Jatisrono, dan terdapat dua Kecamatan stabil lainnya dalam kategori

daerah tertinggal yaitu Kecamatan Bulukerto dan Slogohimo. Hasil Indeks

Williamson Kabupaten Wonogiri pada tahun 2010-2014 tidak mengalami

peningkatan yang signifikan. Nilai Indeks Williamsonnya sebesar 0,22. Angka

tersebut menunjukkan bahwa di Kabupaten Wonogiri nilai ketimpangannya relatif

kecil. Dari hasil analisis indeks Entropi Theil pada tahun 2010-2014 mengalami

peningkatan yang relatif kecil. Pada tahun 2010-2014 nilai dari Indeks Entropi

Theil sebesar 0,02295 dan menunjukkan bahwa antar kecamatan di Kabupaten

Wonogiri tidak terdapat ketimpangan distribusi pendapatan.

Kata Kunci : PDRB, Jumlah Penduduk, Ketimpangan Distribusi Pendapatan,

Pertumbuhan Ekonomi

ABSTRACT

In this study entitled Analysis of Inequality Distribution Income Inter

District Wonogiri in the year 2010-2014. This study aims to determine whether

the level of inequality that occurred between Wonogiri regency in 2010-2014. The

analysis used is Klassen Typology, Williamson Index, and Theil Entropy Index.

The result of Klassen Tipologi shows that every year every sub-district increases

and decreases. From 25 sub-districts, two sub-districts are in stable condition in

the fast-growing category of Wonogiri and Jatisrono, and there are two other

stable sub-districts in disadvantaged areas in Bulukerto and Slogohimo Sub-

districts. Williamogiri County Williamson Index 2010-2014 results do not

increase significantly. The value of the Williamson Index is 0.22. This figure

shows that in Wonogiri Regency, the value of inequality is relatively small. From

the analysis of Entropy Theil index in 2010-2014 has a relatively small increase.

In 2010-2014 the value of Theil Entropy Index is 0.02295 and indicates that there

is no imbalance in the distribution of income between districts in Wonogiri

regency. Keywords: GRDP, population, Inequality of Economic Growth

Keyword : PDRB, Population, Inequality distribution income, Economic Growth

Page 6: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR …eprints.ums.ac.id/56452/26/Naskah Publikasi r.pdf · terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kerjasama disuatu

2

1. PENDAHULUAN

Pembangunan ekonomi merupakan salah satu indikator dari tinggi

rendahnya laju pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah, dan ditujukan untuk

mengatasi berbagai masalah ekonomi. Apabila pertumbuhan pembangunan

suatu wilayah mengalami peningkatan maka laju pertumbuhan

perekonomiannya juga akan meningkat dan ketimpangan semakin sedikit.

Pada hakekatnya pembangunan perekonomian bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dan pemerataan pendapatan. Peningkatan dan

pertumbuhan ekonomi membawa pengaruh terhadap kesejahteraan dan

peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Menurut Suparmoko (1991) Pertumbuhan ekonomi di suatu negara

tidak selalu dilihat dari sisi global, karena cara tersebut dianggap kurang

mencerminkan keadaan riil perekonomian yang bersangkutan. Untuk lebih

jelasnya, harus dikelompokkan atau diperinci menjadi sektor-sektor usaha atau

kegiatan.

Kesenjangan sering kali terjadi di suatu wilayah dan menjadi

permasalahan yang cukup serius. Barika (2010) daerah yang mengalami

ketimpangan disesabkan salah satunya kekurangan sumber daya yang tidak

dimiliki, karena cendeerung para investor memilih daerah yang memiliki

sarana dan prasarana yang memadahi, seperti halnya yang ada di perkotaan

dan tidak ada di pedesaan. Budi Satrio (2013) perencanaan untuk mewujudkan

pemerataan pembangunan antar wilayah sangat diperlukan agar tujuan

pembanguan yakni meningkatkan perluasan distribusi dan ketersediaan

kebutuhan pokok, dan peningkatan standar dan kualitas hidup masyarakat

dapat tewujud secara bersamaan baik pada tingkat regional maupun nasional.

Andy dan Wisnu (2014) pertumbuhan ekonomi yang tidak diimbangi

dengan pemerataan akan memperluas kesenjangan antara satu wilayah dengan

wilayah lainnya, sedangkan pemerataan ekonomi yang tidak di imbangi

dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat akan menimbulkan kemiskinan di

daerah tersebut. Ketimpangan dan pertumbuhan ekonomi merupakan masalah

yang banyak terjadi di negara Indonesia pada saat ini. Untuk meningkatkan

Page 7: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR …eprints.ums.ac.id/56452/26/Naskah Publikasi r.pdf · terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kerjasama disuatu

3

pertumbuhan ekonomi suatu wilayah harus mempunyai sektor-sektor

pendukung yang mampu mengakselerasi pembangunan.

Menurut World Bank kategori ketimpangan dapat menggunakan

kriteria yaitu : a) Jika Proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk

dalam kategori 40 persen terendah terhadap total pendapatan seluruh

penduduk kurang dari 12 persen dikategorikan ketimpangan pendapatan

tinggi, b) Jika proporsi jumlah pendapatan penduduk yang masuk kategori 40

persen terendah terhadap total terhadap penduduk kurng dari 12-17 persen

dikategorikan ketimpangan sedang, c) Apabila jumlah pendapatan penduduk

masuk dalam kategori 40 persen terendah terhadap total pendapatan penduduk

kurang dari 17 persen dikatakan ketimpangan rendah.

Pada sisi lain, adanya permasalahan tentang kemiskinan dan

ketidakmerataan pendapatan tersebut juga akan menimbulkan dampak

instabilitas sosial, ketidakpastian, kelaparan, kesehatan, dan gizi yang buruk.

Apabila kondisi tersebut terus berlangsug dan menghambat laju pertumbuhan

ekonomi terus-menerus, maka akanmenganggu stabilitas ekonomi makro dan

kelangsungan pemerintahan yang ada pada saat itu. Ketimpangan

pembangunan pada saat ini berwujud dalam berbagai dimensi dan aspek,

seperti pendapatan per kapita atau pendapatan daerah wilayah tersebut.

Jawa Tengah adalah provinsi yang tidak terlepas dari masalah

ketimpangan distribusi pendapatan dan pertumbuhan ekonomi. Ada banyak

masalah yang dihadapi dalam pemerataan pembangunan ekonomi. Masalah

tersebut yang membuat pemerintah daerah membuat kebijakan-kebijakan yang

nantinya akan menghasilkan sebuah tujuan tertentu. Dalam Peraturan Daerah

(Perda) Provinsi Jawa Tengah No. 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029, bahwa Pemerintah

melakukan kerjasama antar daerah yang memiliki potensi-potensi di

kawasannya dengan tujuan meningkatkan pemerataan pembangunan ekonomi

di kawasan tersebut. Menurut Todaro 2000 Koefisien Gini adalah alat

pengukuran ketidakmerataan / ketimpangan yang angkanya berkisar antara nol

hingga nol. Koefisien yang mendekati angka nol maka tingkat ketimpangnnya

Page 8: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR …eprints.ums.ac.id/56452/26/Naskah Publikasi r.pdf · terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kerjasama disuatu

4

sempurna, namun jika mendekati angka satu berarti ketidakmerataan yang

sempurna.

2. METODE PENELITIAN

2.1 Jenis dan Sumber Data

Untuk mengetahui pengaruh dari PDRB perkapita Kabupaten Wonogiri,

PDRB perkapita Kecamatan Wonogiri, dan Jumlah Penduduk terhadap

ketimpangan distribusi pendapatan antar Kecamatan di Kabupaten

Wonogiri tahun 2010-2014 digunakan Tipologi Kalssen, Indeks

Williamson dan Indeks Entropi Theil dalam melakukan analisis.

2.2 Metode Analisis Data

2.2.1 Analisis Tipologi Klassen

Quadrant I

Daerah maju dan cepat

tumbuh

ri > r dan yi < y

Quadrant II

Daerah maju tapi tertekan

ri < r dan yi > y

Quadrant III

Daerah berkembang pesat

ri > r dan yi > y

Quadrant IV

Daerah relatif terbelakang

ri < r dan yi < y

Keterangan:

ri : Laju pertumbuhan ekonomi kecamatan i

yi : PDRB perkapita Kecamatan i

r : rata-rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonogiri

y : rata-rata PDRB perkapita Kabupaten Wonogiri

Page 9: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR …eprints.ums.ac.id/56452/26/Naskah Publikasi r.pdf · terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kerjasama disuatu

5

2.2.2 Indeks Williamson

IW =

Keterangan :

IW = Indeks Williamson

Yi = PDRB per kapita kecamatan i

Ý = Rerata PDRB per kapita Kabupaten Wonogiri

fi = Jumlah Penduduk Kecamatan i

N = Jumlah Penduduk kabupaten Wonogiri

2.2.3 Indeks Entropi Theil

Keterangan:

TE = Indeks ketimpangan Entropi Theil

= Total Income

N =The number of the agents in the economic system

Apabila nilai indeks entropi theil = 0 maka akan terjadi

pemerataan, dan sebaliknya apabila menjauh dari 0 maka akan

terjadi ketimpangan yang semakin besar.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada tahun 2010-2014 Kabupaten Wonogiri memiliki rata-rata

PDRB per kapita sebesar 90.997,451 dan rata-rata pertumbuhan ekonomi

sebesar 5,14. Dari hasil perhitungan tersebut pada tahun 2010-2014

kecamatan yang memiliki rata-rata laju pertumbuhan ekonomi di atas laju

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonogiri adalah Kecamatan Wonogiri,

Pracimantoro, Jatisrono, Puhpelem, Purwantoro, Ngadirojo, Manyaran,

Eromoko, dan Baturetno.

Pada setiap tahunnya setiap Kecamatan memiliki hasil analisis

yang berubah-ubah. Pada tahun 2011, 2012 dan 2014 Kecamatan

Pracimantoro berada dalam kategori daerah berkembang cepat. Namun

Page 10: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR …eprints.ums.ac.id/56452/26/Naskah Publikasi r.pdf · terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kerjasama disuatu

6

pada tahun 2013 Pracimantoro termasuk ke dalam kategori daerah yang

tertinggal. Kecamatan paranggupito tahun 2011, 2012 dan 2014 termasuk

ke dalam daerah yang tertinggal, namun pada tahun 2013 termasuk ke

dalam daerah berkembang cepat. Untuk Kecamatan Giritontro pada tahun

2011 dan 2013 berada dalam daerah berkembang cepat, serta pada tahun

2012 dan 2014 termasuk ke dalam daerah tertinggal. Kecamatan Giriwoyo

pada tahun 2011, 2012, dan 2014 termasuk ke dalam kategori daerah yang

berkembang cepat, dan pada tahun 2013 berada pada kategori daerah yang

tertinggal. Pada tahun 2011 dan 2012 Kecamatan Batuwarno termasuk ke

dalam kategori daerah berkembang cepat, sedangkan pada tahun 2013 dan

2014 berubah menjadi daerah yang tertinggal.

Kecamatan Karangtengah pada tahun 2011 dan 2013 termasuk ke

dalam kategori daerah yang berkembang cepat, namun pada tahun 2012

dan 2014 Kecamatan tersebut masuk ke dalam kategori daerah tertinggal.

Pada Kecamatan Tirtomoyo tahun 2011 dan 2014 tergolong di dalam

daerah berkembang cepat, sedang pada tahun 2013 dan 2012 daerah yang

tertinggal. Pada tahun 2011 dan 2012 Kecamatan Nguntoronadi termasuk

dalam kategori daerah berkembang cepat, dan tahun 2013-2014 termasuk

kategori daerah tertinggal. Hasil dari Kecamatan Baturetno pada tahun

2011,2013 dan 2014 menunjukkan kedalam daerah yang berkembang

cepat, dan tahun 2012 Baturetno termasuk ke dalam daerah tertinggal.

Kecamatan Eromoko pada tahun 2011 dan 2013 termasuk ke

dalam kategori daerah berkembang cepat, namun pada tahun 2012 dan

2014 mengalami penurunan sehingga termasuk kedalam daerah tertinggal.

Pada tahun 2011 Kecamatan Wuryantoro termasuk dalam daerah yang

berkembang cepat, namun pada tahun 2012-2014 Wuryantoro mengalami

penurunan dan termasuk dalam daerah yang tertinggal.

Kecamatan Manyaran pada tahun 2011 dan tahun 2013 merupakan

Kecamatan yang berada dalam kategori daerah berkembang cepat, namun

pada tahun 2012 dan 2014 Manyaran termasuk kategori daerah tertinggal.

Kecamatan Selogiri di tahun 2011 dan 2014 termasuk dalam aderah yang

Page 11: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR …eprints.ums.ac.id/56452/26/Naskah Publikasi r.pdf · terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kerjasama disuatu

7

tertinggal, namun pada tahun 2012 dan 2013 Selogiri berada pada kategori

daerah yang berkembang cepat. Untuk Kecamatan Wonogiri pada tahun

2011 hingga 2014 berada dalam kategori daerah yang berkembang cepat,

dikarenakan nilai PDRB dan laju pertumbuhan ekonomi yang terus

meningkat. Kemudian untuk Kecamatan Ngadirojo pada tahun 2011-2012

termasuk dalam kategori daerah yang tertinggal, namun pada tahun 2013-

2014 naik menjadi daerah yang berkembang cepat. Kecamatan Sidoharjo

pada tahun 2011 merupakan daerah yang masih tertinggal, kemudian pada

tahun berikutnya yaitu 2012-2014 berubah kategori menjadi daerah yang

berkembang cepat.

Pada tahun 2011-2012 Kecamatan Jatiroto merupakan Kecamatan

yang termasuk ke dalam daerah yang berkembang cepat, dan paada tahun

2013-2014 termasuk dalam kategori daerah yang relatif tertinggal.

Kecamatan Kismantoro pada tahun 2011 berada dalam kategori daerah

yang berkembang cepat, namun dalam tahun berikutnya yaitu 2012-2014

berubah menjadi daerah yang relatif tertinggal. Untuk Kecamatan

Purwantoro pada setiap tahunnya mengalami perubahan, pada tahun 2011

dan 2013 termasuk dalam daerah yang berkembang cepat, kemudian tahun

2012 dan 2014 merupakan daerah yang tertinggal. Kecamatan Bulukerto

dalam tahun ke tahun yaitu 2011-2014 merupakan Kecamatan yang

termasuk dalam daerah yang relatif tertinggal.

Kecamatan Puhpelem pada thun 2011, 2012, dan 2014 termasuk

dalam daerah yang berkembang cepat, dan pada tahun 2013 Puhpelem

termasuk kategori daerah tertinggal. Pada tahun 2011 hingga 2014

Kecamatan Slogohimo tidak mengalami peningkatan, dan termasuk

kedalam daerah yang tertinggal. Kecamatan Jatisrono dari tahun ke tahun

termasuk dalam daerah yang berkembang cepat yaitu pada tahun 2011-

2014. Untuk Kecamatan Jatipurno pada tahun 2011-2013 tidak mengalami

peningkatan yaitu termasuk dalam daerah tertinggal, namun pada thun

2014 Jatipurno berubah menjadi Daerah yang berkembang cepat.

Page 12: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR …eprints.ums.ac.id/56452/26/Naskah Publikasi r.pdf · terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kerjasama disuatu

8

Kecamatan Girimarto pada setiap tahunnya juga tidak

mengalamipeningkatan. Di tahun 2011 Kecamatan Girimarto merupakan

daerah yang masih tertinggal, namun pada thun 2012 berubah menjadi

daerah yang berkembang pesat. Pada tahun berikutnya 2013 dan 2014

menurun kembali menjadi daerah yang tertinggal. Dari hasil analisis

Tipologi Klassen tersebut, dapat dilihat klasifikasinya pada tabel berikut :

Tabel 1. Hasil Klasifikasi Tipologi Klassen Kecamatan di

Kabupaten Wonogiri Tahun 2010-2014

Quadran 1 Quadran II

Daerah maju dan cepat

tumbuh Daerah maju tapi tertekan

( - ) ( - )

Quadran III Quadran IV

Daerah berkembang cepat Daerah relatif tertinggal

- Kecamatan Pracimantoro - Kecamatan Paranggupito

- Kecamatan Eromoko - Kecamatan Giritontro

- Kecamatan Baturetno - Kecamatan Giriwoyo

- Kecamatan Manyaran - Kecamatan Batuwarno

- Kecamatan Wonogiri - Kecamatan Karangtengah

- Kecamatan Ngadirojo - Kecamatan Tirtomoyo

- Kecamatan Jatisrono - Kecamatan Nguntoronadi

- Kecamatan Puhpelem - Kecamatan Wuryantoro

- Kecamatan Purwantoro - Kecamatan Selogiri

- Kecamatan Sidoharjo

- Kecamatan Jatiroto

- Kecamatan Kismsantoro

- Kecamatan Bulukerto

- Kecamatan Slogohimo

- Kecamatan Jatipurno

- Kecamatan Girimarto

Page 13: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR …eprints.ums.ac.id/56452/26/Naskah Publikasi r.pdf · terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kerjasama disuatu

9

Tabel 2. Indeks Williamson

di Kabupaten Wonogiri Tahun 2010-2014

Tahun Indeks Wiliomson

2010 0,21

2011 0,21

2012 0,21

2013 0,22

2014 0,22

Rerata 0,22

Dari hasil perhitungan pada tabel di atas, tingkat

ketimpangan pendapatan kecamatan yang ada di Kabupaten

Wonogiri pada tahun 2010-2014 sebesar 0,22. Berdasarkan kriteria

yang sudah ditentukan dalam analisis indeks williamson maka

dapat dikatakan bahwa ketimpangan yang ada pada Kabupaten

Wonogiri pada tahun 2014 relatif kecil. Dapat dilihat pada tabel

diatas bahwa dari tahun 2010 hingga tahun 2012 nilai

ketimpangannya tidak mengalami perubahan yaitu sebesar 0,21

masih relatif kecil.

Pada tahun berikutnya yaitu 2013 hingga 2014 nilainya

meningkat tidak begitu tinggi, yaitu sebesar 0,22 dan masih

dikategorikan relatif kecil. Nilai ketimpangan yang relatif kecil

disebabkan karena pemerataan pembangunan yang ada di masing-

masing daerah. Meskipun pada analisis Klassen ada beberapa

kecamatan yang relatif tertinggal namun upaya pemerataan

pembangunan pemerintah di setiap wilayah terus dilakukan.

Dari hasil analisis Indeks williamson diatas maka di

kabupaten Wonogiri pada tahun 2010-2014 tingkat

ketimpangannya relatif kecil. Berikut merupakan hasil dari

perhitungan Indeks Entropi Theil Kecamatan di Kabupaten

Wonogiri pada tahun 2010-2014 :

Page 14: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR …eprints.ums.ac.id/56452/26/Naskah Publikasi r.pdf · terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kerjasama disuatu

10

Tabel 3. Hasil dari Indeks Entropi Theil Kecamatan

di Kabupaten Wonogiri Tahun 2010-2014

Tahun

Indeks

Entropi Theil

2010 0,02144

2011 0,02267

2012 0,02290

2013 0,02369

2014 0,02407

Rerata 0,022959

Dari hasil Indeks Entropi Theil diatas menunjukkan bahwa

kecamatan di Kabupaten Wonogriri pada tahun 2010 hingga 2014

tidak mengalami ketimpangan pendapatan. Angka tersebut

menunjukkan hasil sebesar 0,02295. Pada tahun 2010 - 2014 hasil

dari Indeks Entropi Theil mengalami peningkatan yang tidak

terlalu banyak.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis diatas maka dapat diambil kesimpulannya

yaitu:

1) Berdasarkan dari hasil Tipologi Kalssen bahwa pada tahun 2010

hingga tahun 2014 terdapat 16 kecamatan yang dikategorikan

sebagai daerah yang relatif tertinggal yaitu Kecamatan

Paranggupito, Giritontro, Giriwoyo, Batuwarno, Karangtengah,

Tirtomoyo, Nguntoronadi, Wuryantoro, Selogiri, Sidoharjo,

Jatiroto, Kismantoro, Bulukerto, Slogohimo, Jatipurno, dan

Girimarto. Untuk 9 Kecamatan termasuk ke dalam kategori daerah

berkembang cepat yaitu Kecamatan Pracimantoro, Eromoko,

Baturetno, Wonogiri, Jatisrono, Manyaran, Ngadirojo, Puhpelem,

dan Purwantoro. Daerah yang relatif tertinggal disebabkan karena

nilai laju pertumbuhan ekonomi dan PDRB Per Kapita yang

rendah.

Page 15: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR …eprints.ums.ac.id/56452/26/Naskah Publikasi r.pdf · terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kerjasama disuatu

11

2) Untuk hasil analisis Indeks Williamson di Kabupaten Wonogiri

pada tahun 2010-2014 sebesar 0,22. Hal ini menyebabkan

ketimpangan di Kabupaten Wonogiri relatif kecil karena kurang

dari 0,3. Pada tahun 2010 hingga 2012 tingkat ketimpangan di

Kabupaten Wonogiri relatif kecil pula yaitu 0,21. Tahun 2013 dan

2014 walaupun mengalami peningkatan tetapi tidak berpengaruh

terhadap ketimpangan. Hasil yang di tunjukkan sebesar 0,22 yaitu

masih relatif kecil. Meskipun Kecamatan Wonogiri berada di pusat

kota, namun hal ini tidak menjadikan pemusatan roda

perekonomian. Hasil yang ditunjukkan bahwa distribusi

pendapatan merata.

3) Ketimpangan distribusi pendapatan antar Kecamaatan di

Kabupaten Wonogiri pada tahun 2010-2014 relatif kecil. Pada

analisis Indeks Entropi Theil bahwa nilainya sebesar 0,02295.

Hasil menunjukkan pada tahun 2010 hingga tahun 2014 mengalami

peningkatan yang tidak cukup berarti (sangat kecil). Berdasarkan

hasil analisis nilai ketimpangan masih relatif kecil. Ketimpangan

Pendapatan antar Kecamatan di Kabupaten Wonogiri pada tahun

2010-2014 tidak terbukti.

4.2 Saran

1) Untuk Kecamatan yang termasuk ke dalam kategori daerah relatif

tertinggal di KabupatenWongiri dibutuhkan campur tangan oleh

pemerintah derah dari sarana dan prasarana kebutuhan ekonomi.

Agar nantinya kecamatan tersebut dapat meningkatkan pendapatan

perkapita dan pertumbuhan ekonomi ikut meningkat.

2) Pemerintah daerah diharapkan dapat menggali potensi yang ada

pada setiap Kecamatan yang masih dalam kategori daerah relatif

tertinggal. Sehingga diharapkan nantinya pendapatan antar

Kecamatan lebih meningkat dan pemerataan semakin berkembang

dan dapat mempertahankan yang sudah ada saat ini.

Page 16: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR …eprints.ums.ac.id/56452/26/Naskah Publikasi r.pdf · terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kerjasama disuatu

12

3) Dalam mempertahankan pemerataan pendapatan di seluruh

Kecamatan yang ada di Kabupaten Wonogiri Pemerintah

diharapkan menggali kembali potensi di masing-masing daerah,

melakukan kembali evaluasi serta pembangunan di setiap

Kecamatan agar Ketimpangan dan ketiadakmerataan pendapatan

tidak akan terjadi di Kabupaten Wongiri pada tahun berikutnya.

4) Bagi masyarakat setiap Kecamatan di Kabupaten Wonogiri

diharapkan partisipasi untuk kegiatan ekonomi agar tidak adanya

ketimpangan distribusi pendapatan dalam masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Amico, Guglielmo D , Giussepe Di Biase and Raimondo Manca.2014.

“Decompositing Of The Population Dynamic Theil’s Entropy and Its

Application to Four Europan Countries”.Department of Pharmacy, “G.

d’Annunzio” University Chieti , Department of Methods and Models for

the Economy, Territory and Finance, “La Sapienza” University Rome.

Arsyad, Lincolin.1999.Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi

Daerah, Edisi Pertama.Yogyakarta:BPFE Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik Wonogiri.2010.PDRB Per Kecamatan di Kabupaten

Wonogiri.BPS:Wonogiri.

Badan Pusat Statistik Wonogiri.2011.PDRB Per Kecamatan di Kabupaten

Wonogiri.BPS:Wonogiri.

Badan Pusat Statistik Wonogiri.2012.PDRB Per Kecamatan di Kabupaten

Wonogiri.BPS:Wonogiri.

Badan Pusat Statistik Wonogiri.2013.PDRB Per Kecamatan di Kabupaten

Wonogiri.BPS:Wonogiri.

Badan Pusat Statistik Wonogiri.2014.PDRB Per Kecamatan di Kabupaten

Wonogiri.BPS:Wonogiri.

Badan Pusat Statistik Wonogiri.2014.PDRB Kabupaten Wonogiri dan Jumlah

Penduduk.BPS:Wonogiri

Badan Pusat Statistik Wonogiri.2016.Wonogiri Dalam Angka Kabupaten

Wonogiri.BPS:Wonogiri.

Barika.2012.”Analisis Ketimpangan Pembangunan Wilayah Kabupaten/Kota di

provinsi Bengkulu Tahun 2005-2009”.Ekonomi Pembangunan.

Universitas Bengkulu.Volume : 04. NO. 03, Januari-Juni 2012

Page 17: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR …eprints.ums.ac.id/56452/26/Naskah Publikasi r.pdf · terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kerjasama disuatu

13

Kalalao,T.,Daisy,S.,danMauna.2016.Analisis distribusi Pendapatan Masyarakat

Kecamatan Airmandidi Kabupaten Minahasa Utara.Jurnal Ekonomi

Pembangunan Universitas Sam Ratulangi,pp.820.

Kuncoro Mudrajad.2010.Dasar-Dasar Ekonomika Pembangunan, Edisi

Kelima.UPP STIM YKPN.Yogyakarta.

Mahardiki, Doni dan Rokhedi Priyo S.2013.Analisis Perubahan Ketimpangan

Pendapatan Dan Pertumbuhan Ekonomi antar Propinsi di Indonesia 2006-

2011,Universitas Islam Indonesia,pp.183.

Pauzi, Ahmad dan Dewa Nyoman Budiana.2016.Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Secara Langsung Maupun Tidak Langsung Ketimpangan

Distribusi Pendapatan.JEP Universitas Udayana Bali.

Raswita, Ngakan Putu Mahesa Eka dan Made Suyana Utama.2013.Analisis

Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pendapatan Antar Kecamatan di

Kabupaten Gianyar.Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana,

Vol.2,pp.3.

Razak, Abd.Rahman. 2011. “Economic Growth and Regional Development

Disparity In South Sulawesi”. Economic Journal Of Emerging Markets

Hassanudin University. Vol. 3, No.3, 275-287.

Soebagiyo,Daryono.2015.Perekonomian Indonesia.Gumpang, Kartasura

CV.Jasmine.

Suparmoko,M.1991.Pengantar Ekonomika Makro Edisi II.BPFE:Yogyakarta

Suparmoko,M. Dan Irawan.1992.Ekonomika Pembangunan, Edisi Kelima,

BPFE:Yogyakarta.

Tambunan,Tulus.2001.Perekonomian Indonesia. Teori dan Temuan Empiris.

Jakarta : Ghalia Indonesia.

Tb, Ai Edy.2015.”Regional Development Classification Model using Decision

Tree Approach”. International Journal of Computer Applications (0975 –

8887) Volume 114 – No. 8, March 2015.

Theil, H.1967.Economic And Informations Theory. Amsterdam, North Holand

Todaro, Michael.2000.Ekonomi Untuk Negara Berkembang.Jakarta:Bumi Askara

Williamson, Jeffrey G.1965.Economic Development And Cultural Change.Vol 13,

No.4, Part 2, pp.1-84.

Yuliani, Tutik.2015.Pertumbuhan Ekoonomi dan Ketimpangan Pendapatan Antar

Kabupaten di Kalimantan Timur. Universitas Balikpapan. Jejak 8 (1):1-88