ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf ·...

106
ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER BELAJAR IPS SERTA PEMANFAATANNYA DALAM PEMBELAJARAN KELAS TINGGI DI SD GUGUS WIRAYUDA KEDUNGBANTENG BANYUMAS SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar oleh Novita Ngasrianti 14014112545 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Transcript of ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf ·...

Page 1: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER BELAJAR IPS SERTA

PEMANFAATANNYA DALAM PEMBELAJARAN KELAS TINGGI DI SD

GUGUS WIRAYUDA KEDUNGBANTENG BANYUMAS

SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh Novita Ngasrianti

14014112545

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Page 2: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa yang tertulis di

dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya

orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang

terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Page 3: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan ke Sidang

Skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Ilmu Pendidikan,

Universitas Negeri Semarang.

Hari, tanggal : Jumat, 27 Mei 2016

Tempat : Tegal

Page 4: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

iv

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul Analisis Ketersediaan Media Pembelajaran dan Sumber

Belajar IPS serta Pemanfaatannya dalam Pembelajaran Kelas Tinggi di SD

Gugus Wirayuda Kedungbanteng Banyumas oleh Novita Ngasrianti 1401412545,

telah dipertahankan dihadapan panitia sidang ujian skripsi FIP UNNES pada

tanggal 14 Juni 2016.

PANITIA UJIAN

Penguji Utama

Penguji Anggota 1 Penguji Anggota 2Penguji Angngngnnnnnnggota 1 g j gg

Page 5: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Bila kau tak tahan lelahnya belajar, maka kau harus tahan menanggung perihnya

kebodohan (Imam Syafi’i)

Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil, kita baru yakin kalau

kita telah berhasil melakukannya dengan baik (Evelyn Underhill)

Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau

jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang (Bung Karno)

Persembahan

Skripsi ini saya persembahkan untuk ibu,

bapak, kakak, saudara kembarku, keluarga

besar, dan untuk sahabat-sahabatku serta

teman-teman seperjuangan mahasiswa PGSD

UNNES UPP TEGAL angkatan 2012 yang

selalu memberikan dukungan dan doa.

Page 6: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

vi

PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karuniaNya, sehingga peneliti menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis

Ketersediaan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar IPS serta Pemanfaatannya

dalam Pembelajaran Kelas Tinggi di SD Gugus Wirayuda Kedungbanteng

Banyumas”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada Universitas

Negeri Semarang.

Banyak pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, oleh

karena itu peneliti menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk belajar di

Universitas Negeri Semarang.

2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan izin dan dukungan dalam penelitian

ini.

3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan kesempatan untuk memaparkan gagasan dalam bentuk skripsi

ini.

4. Drs. Utoyo, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal Universitas Negeri

Semarang yang telah mempermudah administrasi dalam penyusunan skripsi.

Page 7: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

vii

5. Dra. Marjuni, M.Pd., Dosen Pembimbing 1 skripsi yang telah memberikan

bimbingan, arahan, saran, dan motivasi kepada peneliti.

6. Dra. Sri Sami Asih M.Kes., Dosen Pembimbing 2 skripsi yang telah

memberikan bimbingan, arahan, saran, dan motivasi kepada peneliti.

7. Drs. Akhmad Junaedi M.Pd., Dosen Penguji skripsi yang telah memberikan

arahan dan saran kepada peneliti.

8. Dosen jurusan PGSD UPP Tegal Universitas Negeri Semarang, khususnya

ibu Tri Astuti, S.Pd., M.Pd., yang telah banyak membekali peneliti dengan

ilmu pengetahuan.

9. Staf Tata Usaha dan karyawan Jurusan PGSD UPP Tegal Universitas Negeri

Semarang yang telah banyak membantu administrasi dalam penyusunan

skripsi ini.

10. Sudarno, S.Pd., Kepala UPK Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten

Banyumas yang telah memberikan izin penelitian di Gugus Wirayuda

Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas.

11. Kepala sekolah dasar negeri Gugus Wirayuda Kecamatan Kedungbanteng

Kabupaten Banyumas yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk

melaksanakan penelitian.

12. Guru Kelas IV, V, dan VI SD Gugus Wirayuda Kecamatan Kedungbanteng

Kabupaten Banyumas yang telah memberikan partisipasinya dalam penelitian

ini.

Page 8: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

viii

13. Teman-teman seperjuangan, mahasiswa PGSD UPP Tegal Universitas Negeri

Semarang angkatan 2012 yang saling memberikan semangat, memotivasi,

dan perhatian.

14. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini.

Semoga Allah SWT yang Maha Kuasa melimpahkan rahmat dan

lindungannya kepada pihak-pihak yang terkait serta membalasnya dengan lebih

baik. Peneliti juga berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi semua

pihak.

Tegal, Mei 2016

Penulis

Page 9: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

ix

ABSTRAK

Ngasrianti, Novita. 2016. Analisis Ketersediaan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar IPS serta Pemanfaatannya dalam Pembelajaran Kelas Tinggi di SD Gugus Wirayuda Kedungbanteng Banyumas. Skripsi, Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.

Pembimbing: Dra. Marjuni, M.Pd., dan Dra. Sri Sami Asih M.Kes.

Kata Kunci: Media Pembelajaran; Sumber Belajar; IPS.

IPS adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hubungan atau interaksi

antarmanusia sebagai bagian dari kelompok sosial serta lingkungannya, baik

lingkungan fisik maupun lingkungan sosialnya. Bahan pembelajaran IPS diambil

dari berbagai ilmu-ilmu sosial, seperti: geografi, sejarah, ekonomi, antropologi,

sosiologi, politik, dan psikologi. Agar dapat tercipta pembelajaran IPS yang baik,

maka diperlukan suatu sarana yang dapat mendukung pembelajaran. salah satu

sarana tersebut adalah media pembelajaran dan sumber belajar. Tujuan penelitian

ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan ketersediaan media pembelajaran visual IPS

Sekolah Dasar di Gugus Wirayuda Kedungbanteng Banyumas; (2) menganalisis

pemanfaatan sumber belajar cetak dalam pembelajaran IPS kelas tinggi Sekolah

Dasar di Gugus Wirayuda Kedungbanteng Banyumas; (3) mendeskripsikan

ketersediaan sumber belajar cetak IPS Sekolah Dasar di Gugus Wirayuda

Kedungbanteng Banyumas; (4) menganalisis pemanfaatan sumber belajar cetak

dalam pembelajaran IPS kelas tinggi Sekolah Dasar di Gugus Wirayuda

Kedungbanteng Banyumas.

Populasi pada penelitian ini adalah 24 guru dan teknik sampel yang

digunakan adalah teknik nonprobability sampling dengan jenis sampel jenuh.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Sumber data

penelitian ini adalah guru kelas IV, V, dan VI. Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah angket, wawancara, observasi dan

dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

statistik deskriptif. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah

penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan

modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil,

perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi,

perhitungan persentase. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data

persentase berdasarkan rumus Azwar.

Hasil penelitian yaitu; (1) tingkat ketersediaan media pembelajaran visual

berupa KIT IPS dan Bentang Alam di SD Gugus Wirayuda Kedungbanteng

Banyumas berada pada kategori sedang; (2) tingkat pemanfaatan media

pembelajaran visual IPS di SD Gugus Wirayuda Kedungbanteng Banyumas

berada pada kategori rendah; (3) tingkat ketersediaan sumber belajar cetak IPS di

SD Gugus Wirayuda Kedungbanteng Banyumas berada pada kategori sedang; (4)

pemanfaatan sumber belajar cetak IPS oleh guru-guru kelas tinggi di SD Gugus

Wirayuda Kedungbanteng Banyumas berada pada kategori tinggi.

Page 10: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

x

DAFTAR ISI

JUDUL ............................................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii

PENGESAHAN ............................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

PRAKATA ....................................................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xx

BAB

1. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................... 11

1.3 Pembatasan Masalah .............................................................................. 11

1.4 Rumusan Masalah .................................................................................. 12

1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................... 12

1.5.1 Tujuan Umum ........................................................................................ 13

1.5.2 Tujuan Khusus ....................................................................................... 13

1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................. 13

1.6.1 Manfaat Teoritis ..................................................................................... 13

1.6.2 Manfaat Praktis ...................................................................................... 14

2. KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 15

2.1 Kajian Teori ........................................................................................... 15

2.1.1 Pembelajaran Efektif .............................................................................. 15

2.1.2 Ilmu Pengetahuan Sosial ........................................................................ 19

2.1.3 Pembelajaran IPS SD ............................................................................. 21

2.1.4 Media Pembelajaran ............................................................................... 24

Page 11: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

xi

2.1.5 Media Pembelajaran IPS Sekolah Dasar (SD) ....................................... 35

2.1.6 Pemanfaatan Media Pembelajaran ......................................................... 41

2.1.7 Definisi Sumber Belajar ......................................................................... 44

2.1.8 Prinsip Umum Pemanfaatan Sumber Belajar ......................................... 54

2.1.9 Sumber Belajar IPS Sekolah Dasar (SD) ............................................... 56

2.1.10 Karakteristik Siswa SD ......................................................................... 60

2.2 Kajian Empiris ....................................................................................... 62

2.3 Kerangka Berpikir .................................................................................. 74

3. METODE PENELITIAN ....................................................................... 76

3.1 Desain Penelitian .................................................................................... 76

3.2 Variabel Penelitian ................................................................................. 79

3.3 Populasi dan Sampel .............................................................................. 79

3.3.1 Populasi .................................................................................................. 79

3.3.2 Sampel .................................................................................................... 80

3.4 Sumber Data ........................................................................................... 81

3.5 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 81

3.5.1 Angket / Kuesioner ................................................................................ 82

3.5.2 Wawancara ............................................................................................. 83

3.5.3 Observasi ................................................................................................ 85

3.5.4 Dokumentasi .......................................................................................... 86

3.6 Instrumen Penelitian............................................................................... 87

3.6.1 Instrumen Angket ................................................................................... 87

3.6.2 Pedoman Wawancara ............................................................................. 88

3.6.3 Pedoman Observasi ................................................................................ 88

3.6.4 Dokumen-dokumen ................................................................................ 88

3.7 Uji Instrumen Penelitian ........................................................................ 89

3.7.1 Validitas ................................................................................................. 89

3.7.2 Reliabilitas ............................................................................................. 92

3.8 Teknik Analisis Data .............................................................................. 93

3.9 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 96

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 97

Page 12: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

xii

4.1 Gambaran Objek Penelitian ................................................................... 97

4.2 Hasil Penelitian ...................................................................................... 97

4.2.1 Deskripsi Data Penelitian ........................................................................ 98

4.2.2 Ringkasan Ketersediaan Media Pembelajaran Visual dan Sumber

Belajar Cetak IPS serta Pemanfaatannya dalam Pembelajaran

Kelas Tinggi ............................................................................................ 174

4.2.3 Hasil Wawancara .................................................................................... 176

4.2.4 Hasil Observasi ....................................................................................... 177

4.2.5 Hasil Dokumentasi .................................................................................. 183

4.3 Pembahasan ............................................................................................. 184

4.3.1 Ketersediaan Media Pembelajaran Visual Secara Umum ....................... 185

4.3.2 Pemanfaatan Media Pembelajaran Visual Secara Umum ....................... 187

4.3.3 Ketersediaan Sumber Belajar Cetak Secara Umum ................................ 194

4.3.4 Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak Secara Umum ................................ 195

5. PENUTUP ............................................................................................... 203

5.1 Simpulan ................................................................................................. 203

5.2 Saran ........................................................................................................ 204

5.2.1 Kepada Guru ........................................................................................... 204

5.2.2 Kepada Sekolah ....................................................................................... 204

5.2.3 Kepada Dinas Terkait .............................................................................. 205

5.2.4 Kepada Peneliti Selanjutnya ................................................................... 205

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 206

LAMPIRAN ..................................................................................................... 211

Page 13: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Data Guru Kelas Tinggi ...................................................................... 80

3.2. Daftar Guru yang Menjadi Objek Pelaksanaan Observasi ................... 85

3.3. Hasil Uji Validitas Angket Ketersediaan Media Pembelajaran Visual

IPS dan Pemanfaatannya dalam Pembelajaran di Kelas Tinggi ........... 91

3.4. Hasil Uji Validitas Angket Ketersediaan Sumber Belajar Cetak IPS

Dan Pemanfaatannya dalam Pembelajaran di Kelas Tinggi ................. 91

3.5. Hasil Uji Reliabilitas Angket Ketersediaan Media Pembelajaran Visual

IPS dan Pemanfaatannya dalam Pembelajaran di Kelas Tinggi ........... 93

3.6. Hasil Uji Reliabilitas Angket Ketersediaan Sumber Belajar Cetak IPS

dan Pemanfaatannya dalam Pembelajaran di Kelas Tinggi .................. 93

3.7. Kategori Interval ................................................................................. 95

4.1. Kategori Interval Variabel Ketersediaan Media Pembelajaran

Visual .................................................................................................... 100

4.2. Kategori Interval Variabel Ketersediaan Media Pembelajaran

Visual .................................................................................................... 100

4.3. Distribusi Frekuensi Ketersediaan Media Pembelajaran Visual .......... 101

4.4. Kategori Interval Indikator Kelengkapan Media .................................. 103

4.5. Kategori Interval Indikator Kelengkapan Media .................................. 103

4.6. Distribusi Frekuensi Kelengkapan Media ............................................ 104

4.7. Kategori Interval Variabel Pemanfaatan Media Pembelajaran

Visual .................................................................................................... 106

4.8. Kategori Interval Variabel Pemanfaatan Media Pembelajaran

Visual .................................................................................................... 107

4.9. Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Media Pembelajaran Visual ........... 108

4.10. Kategori Interval Indikator Pengetahuan Guru Mengenai

Media Pembelajaran Visual IPS ........................................................... 110

4.11. Kategori Interval Indikator Pengetahuan Guru Mengenai

Media Pembelajaran Visual IPS ........................................................... 110

Page 14: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

xiv

4.12. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Guru Mengenai Media

Pembelajaran Visual IPS ...................................................................... 111

4.13. Kategori Interval Indikator Pemanfaatan Media Diarahkan untuk

Mencapai Tujuan Pembelajaran ........................................................... 113

4.14. Kategori Interval Indikator Pemanfaatan Media Diarahkan untuk

Mencapai Tujuan Pembelajaran ........................................................... 113

4.15. Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Media Diarahkan untuk Mencapai

Tujuan Pembelajaran ............................................................................ 114

4.16. Kategori Interval Indikator Pemanfaatan Media Sesuai dengan

Materi Pembelajaran ............................................................................. 116

4.17. Kategori Interval Indikator Pemanfaatan Media Sesuai dengan

Materi Pembelajaran ............................................................................. 117

4.18. Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Media Sesuai dengan Materi

Pembelajaran......................................................................................... 118

4.19. Kategori Interval Indikator Pemanfaatan Media Sesuai dengan

Kondisi Siswa ....................................................................................... 120

4.20. Kategori Interval Indikator Pemanfaatan Media Sesuai dengan

Kondisi Siswa ....................................................................................... 120

4.21. Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Media Sesuai dengan

Kondisi Siswa ....................................................................................... 121

4.22. Kategori Interval Indikator Pemanfaatan Media Harus Efisien ............ 123

4.23. Kategori Interval Indikator Pemanfaatan Media Harus Efisien ............ 123

4.24. Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Media Harus Efisien ...................... 124

4.25. Kategori Interval Indikator Pemanfaatan Media Harus Efektif ............ 126

4.26. Kategori Interval Indikator Pemanfaatan Media Harus Efektif ............ 126

4.27. Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Media Harus Efektif ....................... 127

4.28. Kategori Interval Indikator Pemanfaatan Media Harus

Memperhatikan Biaya ........................................................................... 129

4.29. Kategori Interval Indikator Pemanfaatan Media Harus

Memperhatikan Biaya ........................................................................... 129

4.30. Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Media Harus

Page 15: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

xv

Memperhatikan Biaya ........................................................................... 130

4.31. Kategori Interval Variabel Ketersediaan Sumber Belajar Cetak IPS.... 132

4.32. Kategori Interval Variabel Ketersediaan Sumber Belajar Cetak IPS.... 133

4.33. Distribusi Frekuensi Ketersediaan Sumber Belajar Cetak IPS ............. 133

4.34. Kategori Interval Indikator Kelengkapan Sumber Belajar Cetak IPS .. 135

4.35. Kategori Interval Indikator Kelengkapan Sumber Belajar Cetak IPS .. 136

4.36. Distribusi Frekuensi Kelengkapan Sumber Belajar Cetak IPS ............. 136

4.37. Kategori Interval Variabel Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak........... 139

4.38. Kategori Interval Variabel Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak........... 139

4.39. Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak ................... 140

4.40. Kategori Interval Indikator Pengetahuan Guru Mengenai

Sumber Belajar Cetak IPS .................................................................... 142

4.41. Kategori Interval Indikator Pengetahuan Guru Mengenai

Sumber Belajar Cetak IPS .................................................................... 142

4.42. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Guru Mengenai

Sumber Belajar Cetak IPS .................................................................... 143

4.43. Kategori Interval Indikator Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS

Sesuai dengan Tujuan Pembelajaran .................................................... 145

4.44. Kategori Interval Indikator Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS

Sesuai dengan Tujuan Pembelajaran .................................................... 146

4.45. Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS

Sesuai dengan Tujuan Pembelajaran .................................................... 146

4.46. Kategori Interval Indikator Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS

Sesuai dengan Karakteristik Siswa ....................................................... 148

4.47. Kategori Interval Indikator Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS

Sesuai dengan Karakteristik Siswa ....................................................... 149

4.48. Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS

Sesuai dengan Karakteristik Siswa ....................................................... 150

4.49. Kategori Interval Indikator Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS

Sesuai dengan karakteristik Sumber Belajar ........................................ 152

4.50. Kategori Interval Indikator Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS

Page 16: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

xvi

Sesuai dengan karakteristik Sumber Belajar ........................................ 152

4.51. Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS

Sesuai dengan Karakteristik Sumber Belajar ....................................... 153

4.52. Kategori Interval Indikator Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak

harus Memperhatikan Alokasi Waktu yang Tersedia ........................... 155

4.53. Kategori Interval Indikator Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak

harus Memperhatikan Alokasi Waktu yang Tersedia ........................... 156

4.54. Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Sumber Belajar cetak IPS

Harus Memperhatikan Alokasi Waktu yang Tersedia .......................... 157

4.55. Kategori Interval Indikator Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS

Harus Memperhatikan Ketersediaan Sumber Belajar........................... 159

4.56. Kategori Interval Indikator Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS

Harus Memperhatikan Ketersediaan Sumber Belajar........................... 159

4.57. Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Sumber belajar Cetak IPS

Harus Memperhatikan Ketersediaan Sumber Belajar........................... 160

4.58. Kategori Interval Indikator Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS

Harus Efektif ......................................................................................... 162

4.59. Kategori Interval Indikator Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS

Harus Efektif ......................................................................................... 163

4.60. Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS

Harus Efektif ......................................................................................... 163

4.61. Kategori Interval Indikator Pemaanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS

Harus Kompatibel ................................................................................. 165

4.62. Kategori Interval Indikator Pemaanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS

Harus Kompatibel ................................................................................. 166

4.63. Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS

Harus Kompatibel ................................................................................. 167

4.64. Kategori Interval Indikator Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS

Harus Memperhatikan Biaya ................................................................ 169

4.65. Kategori Interval Indikator Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS

Harus Memperhatikan Biaya ................................................................ 169

Page 17: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

xvii

4.66. Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Sumber Belajar cetak IPS

Harus Memperhatikan Biaya ................................................................ 170

4.67. Kategori Interval Indikator Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak

Harus Kaya Nilai, Moral, dan Norma ................................................... 172

4.68. Kategori Interval Indikator Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak

Harus Kaya Nilai, Moral, dan Norma ................................................... 172

4.69. Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak

Harus Kaya Nilai, Moral, dan Norma ................................................... 173

4.70. Rekapitulasi Tingkat Ketersediaan Media Pembelajaran Visual

dan Sumber Belajar Cetak IPS serta Pemanfaatannya dalam

Pembelajaran Kelas Tinggi ................................................................... 174

4.71. Hasil Observasi Ketersediaan Media Pembelajaran Visual IPS ........... 178

4.72. Hasil Observasi Ketersediaan Sumber Belajar Cetak IPS .................... 179

Page 18: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Kerucut Pengalaman Dale .................................................................... 27

2.2. Peta Indonesia ....................................................................................... 35

2.3. Peta Tiga Dimensi tentang Bentang Alam............................................ 36

2.4. Model Relief Daratan ........................................................................... 37

2.5. Model Relief Dasar Laut ...................................................................... 37

2.6. Poster Gelombang Laut ........................................................................ 38

2.7. Poster Zona Kedalaman Laut................................................................ 38

2.8. Poster Batas Laut Indonesia.................................................................. 39

2.9. Poster tentang Bentang Alam ............................................................... 39

2.10. Poster Irisan Kulit Bumi ....................................................................... 39

2.11. Buku Teks ............................................................................................` 50

2.12. Modul .................................................................................................... 50

2.13. Buku Sekolah Elektronik (BSE) ........................................................... 51

2.14. Lembar Kerja Siswa (LKS) .................................................................. 51

2.15. Majalah ................................................................................................. 52

2.16. Ensiklopedia ......................................................................................... 53

2.17. Kliping .................................................................................................. 53

2.18. Koran .................................................................................................... 53

2.19. Brosur ................................................................................................... 54

4.1. Diagram Ketersediaan Media Pembelajaran Visual ............................ 101

4.2. Diagram Kelengkapan Media Pembelajaran Visual IPS ...................... 104

4.3. Diagram Pemanfaatan Media Pembelajaran Visual ............................. 108

4.4. Diagram Pengetahuan Guru Mengenai Media Pembelajaran

Visual IPS ............................................................................................. 111

4.5. Diagram Pemanfaatan Media Diarahkan untuk Mencapai Tujuan

Pembelajaran......................................................................................... 115

4.6. Diagram Pemanfaatan Media Sesuai dengan Materi Pembelajaran ..... 118

4.7. Diagram Pemanfaatan Media Sesuai dengan Kondisi Siswa ............... 121

Page 19: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

xix

4.8. Diagram Pemanfaatan Media Harus Efisien......................................... 124

4.9. Diagram Pemanfaatan Media Harus Efektif ......................................... 127

4.10. Diagram Pemanfaatan Media Harus Memperhatikan Biaya ................. 131

4.11. Diagram Ketersediaan Sumber Belajar Cetak IPS ................................ 134

4.12. Diagram Kelengkapan Sumber Belajar Cetak IPS ............................... 137

4.13. Diagram Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak ....................................... 140

4.14. Diagram Pengetahuan Guru Mengenai Sumber Belajar Cetak IPS ...... 144

4.15. Diagram Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS Sesuai dengan

Tujuan Pembelajaran ........................................................................... 147

4.16. Diagram Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS

Sesuai dengan Karakteristik Siswa ....................................................... 150

4.17. Diagram Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS

Sesuai dengan Karakteristik Sumber Belajar ...................................... 154

4.18. Diagram Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS

Harus Memperhatikan Alokasi Waktu yang Tersedia .......................... 157

4.19. Diagram Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS

Harus Memperhatikan Ketersediaan Sumber Belajar .......................... 161

4.20. Diagram Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS Harus Efektif ......... 164

4.21. Diagram Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS

Harus Kompatibel ................................................................................. 167

4.22. Diagram Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS

Harus Memperhatikan Biaya ................................................................ 170

4.23. Diagram Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS

Harus Kaya Nilai, Moral, dan Norma ................................................... 174

Page 20: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-kisi Instrumen Angket Uji Coba Ketersediaan Media

Pembelajaran Visual dan Pemanfaatannya dalam Pembelajaran

di Kelas Tinggi ........................................................................................ 211

2. Angket Uji Coba Ketersediaan Media Pembelajaran Visual IPS dan

Pemanfaatannya dalam Pembelajaran di Kelas Tinggi ........................... 212

3. Kisi-kisi Instrumen Angket Uji Coba Ketersediaan Sumber Belajar

Cetak IPS dan Pemanfaatannya dalam Pembelajaran di Kelas Tinggi ... 217

4. Angket Uji Coba Ketersediaan Sumber Belajar Cetak IPS dan

Pemanfaatannya dalam Pembelajaran di Kelas Tinggi ........................... 218

5. Output SPSS Uji Validitas Angket Ketersediaan Media Pembelajaran

Visual IPS dan Pemanfaatannya dalam Pembelajaran di Kelas Tinggi .. 224

6. Output SPSS Uji Validitas Angket Ketersediaan Sumber Belajar Cetak

IPS dan Pemanfaatannya di Kelas Tinggi ............................................... 226

7. Output SPSS Uji Reliabilitas Angket Ketersediaan Media Pembelajaran

Visual IPS dan pemanfaatannya dalam Pembelajaran di Kelas Tinggi .. 229

8. Output SPSS Uji Reliabilitas Angket Ketersediaan Sumber Belajar Cetak

IPS dan Pemanfaatannya dalam Pembelajaran di Kelas Tinggi ............. 230

9. Tabulasi Skor Angket Uji Coba Ketersediaan Media Pembelajaran Visual

IPS dan Pemanfaatannya dalam Pembelajaran di Kelas Tinggi ............. 231

10. Tabulasi Skor Angket Uji Coba Ketersediaan Sumber Belajar Cetak IPS

dan Pemanfaatannya dalam Pembelajaran di Kelas Tinggi .................... 232

11. Hasil Item Valid dan Tidak Valid Angket Ketersediaan Media

Pembelajaran Visual IPS dan Pemanfaatannya dalam Pembelajaran

di Kelas Tinggi ........................................................................................ 233

12. Kisi-kisi Instrumen Angket Uji Coba Ketersediaan Media

Pembelajaran Visual IPS dan Pemanfaatannya dalam Pembelajaran

di Kelas Tinggi ........................................................................................ 234

Page 21: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

xxi

13. Angket Ketersediaan Media Pembelajaran Visual IPS dan

Pemanfaatannya dalam Pembelajaran di Kelas Tinggi ........................... 235

14. Kisi-kisi Instrumen Ketersediaan Sumber Belajar Cetak IPS dan

Pemanfaatannya dalam Pembelajaran di Kelas Tinggi ........................... 239

15. Angket Ketersediaan Sumber Belajar Cetak IPS dan Pemanfaatannya

dalam Pembelajaran di Kelas Tinggi ..................................................... 240

16. Tabulasi Skor Angket Ketersediaan Media Pembelajaran Visual IPS

dan Pemanfaatannya dalam Pembelajaran di Kelas Tinggi .................... 245

17. Tabulasi Skor Angket Ketersediaan Sumber Belajar Cetak IPS dan

Pemanfaatannya dalam Pembelajaran di Kelas Tinggi ........................... 246

18. Tabulasi Skor Angket Indikator Kelengkapan Media Pembelajaran

Visual IPS ............................................................................................... 247

19. Tabulasi Skor Angket Indikator Pengetahuan Guru Mengenai Media

Pembelajaran Visual IPS ......................................................................... 248

20. Tabulasi Skor Angket Indikator Pemanfaatan Media Diarahkan untuk

Mencapai Tujuan Pembelajaran .............................................................. 249

21. Tabulasi Skor Angket Indikator Pemanfaatan Media Sesuai

dengan Materi Pembelajaran ................................................................... 250

22. Tabulasi Skor Angket Indikator Pemanfaatan Media Sesuai

dengan Kondisi Siswa ............................................................................. 251

23. Tabulasi Skor Angket Indikator Pemanfaatan Media Harus Efisien ...... 252

24. Tabulasi Skor Angket Indikator Pemanfaatan Media Harus Efektif ...... 253

25. Tabulasi Skor Angket Indikator Pemanfaatan Media Harus

Memperhatikan Biaya yang Dikeluarkan dan hasil yang akan Dicapai . 254

26. Tabulasi Skor Angket Indikator Kelengkapan Sumber Belajar

Cetak IPS ................................................................................................ 255

27. Tabulasi Skor Angket Indikator Pengetahuan Guru Mengenai

Sumber Belajar Cetak IPS ...................................................................... 256

28. Tabulasi Skor Angket Indikator Pemanfaatan Sumber Belajar

Sesuai dengan Tujuan Pembelajaran....................................................... 257

29. Tabulasi Skor Angket Indikator Pemanfaatan Sumber Belajar

Page 22: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

xxii

Disesuaikan dengan Karakteristik Siswa ................................................ 258

30. Tabulasi Skor Angket Indikator Pemanfaatan Sumber Belajar

Disesuaikan dengan Karakteristik Sumber Belajar ................................. 259

31. Tabulasi Skor Angket Indikator Pemanfaatan Sumber Belajar Harus

Memperhatikan Alokasi Waktu yang Tersedia ....................................... 260

32. Tabulasi Skor Angket Indikator Pemanfaatan Sumber Belajar Harus

Memperhatikan Ketersediaan Sumber Belajar ....................................... 261

33. Tabulasi Skor Angket Indikator Pemanfaatan Sumber Belajar

Harus Efektif ........................................................................................... 262

34. Tabulasi Skor Angket Indikator Pemanfaatan Sumber Belajar Harus

Kompatibel .............................................................................................. 263

35. Tabulasi Skor Angket Indikator Pemanfaatan Sumber Belajar Harus

Memperhatikan Biaya ............................................................................. 264

36. Tabulasi Skor Angket Indikator Pemanfaatan Sumber Belajar Harus

Kaya Nilai, Moral, dan Norma................................................................ 265

37. Pedoman Observasi Kelas Ketersediaan Media Pembelajaran

Visual IPS ............................................................................................... 266

38. Pedoman Observasi Kelas Ketersediaan Sumber Belajar Cetak IPS ..... 267

39. Pedoman Observasi kelas Pemanfaatan Media Pembelajaran Visual

IPS dalam Pembelajaran di Kelas Tinggi ............................................... 268

40. Pedoman Observasi Kelas Pemanfaatan Sumber Belajar Cetak IPS

dalam Pembelajaran di Kelas Tinggi ...................................................... 270

41. Daftar Guru Kelas Tinggi ...................................................................... 272

42. Surat Izin Penelitian ................................................................................ 273

43. Surat Bukti Penelitian ............................................................................. 277

44. Lembar Validitas Angket oleh Dosen ..................................................... 284

45. Dokumentasi Pembelajaran IPS .............................................................. 286

46. Dokumentasi Media Pembelajaran IPS .................................................. 288

47. Dokumentasi Sumber Belajar Cetak IPS ................................................ 290

48. Dokumentasi Pengisian Angket dan Wawancara oleh Guru Kelas

Tinggi ..................................................................................................... 292

Page 23: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bagian ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, serta manfaat

penelitian.

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal penting bagi kehidupan bangsa. Pendidikan

dapat menjadi modal bangsa untuk menjadi lebih maju ke arah yang lebih baik.

Dengan kata lain, pendidikan membantu manusia dalam menjalani kehidupan,

yaitu tentang bagaimana dan apa yang harus mereka lakukan dalam hidup ini.

Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1

Pasal 1 menyebutkan:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Menurut Munib dkk (2010:31), pendidikan adalah usaha sadar dan

sistematis yang dilakukan oleh orang-orang yang diserahi tanggungjawab untuk

mempengaruhi siswa agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita

pendidikan. Orang-orang yang diserahi tanggungjawab untuk mempengaruhi

siswa disebut guru atau pengajar. Supaya dapat mencapai cita-cita pendidikan

Page 24: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

2

maka guru harus memiliki kemampuan intelektual, sosial serta kepribadian yang

baik.

Selain itu, guru juga harus mampu membuat perencanaan pembelajaran

yang baik agar siswa dapat mencapai keberhasilan belajar. Sesuai dengan yang

dijelaskan oleh Uno (2006:4), perbaikan kualitas pembelajaran haruslah diawali

dengan perbaikan desain pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dapat

dijadikan titik awal dari upaya perbaikan kualitas pembelajaran. Berdasarkan

pernyataan tersebut, disimpulkan keberhasilan belajar siswa sangat ditentukan

oleh perencanaan yang dibuat guru. Jadi penyusunan perencanaan pembelajaran

mutlak dilakukan oleh guru pada saat akan melaksanakan tugasnya dalam

memberikan materi pembelajaran. Artinya, guru tidak akan dapat mengajar

dengan optimal apabila sebelumnya tidak melakukan penyusunan perencanaan

pembelajaran. Perencanaan pembelajaran yang matang dapat menimbulkan

banyak inisiatif dan daya kreatif guru waktu mengajar serta dapat meningkatkan

interaksi belajar rmengajar antara guru dan siswa.

Terkait dengan pelaksanaan program pendidikan di Indonesia, pemerintah

terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh.

Seluruh komponen bangsa wajib berpartisipasi untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa. Hal tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, sebagaimana

tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 yang menyebutkan:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

Page 25: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

3

mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan mejadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pencapaian tujuan pendidikan memerlukan sarana. Salah satu sarana

tersebut adalah suatu lembaga formal berupa sekolah. Di sekolah inilah, siswa

mengalami proses pendidikan. Proses tersebut dimaksudkan agar adanya suatu

perubahan perilaku untuk memperoleh suatu prestasi belajar. Untuk memperoleh

prestasi belajar yang memuaskan, diperlukan proses belajar. Proses belajar dapat

diwujudkan dalam kegiatan pendidikan formal, informal, dan nonformal.

Kegiatan pendidikan jalur formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan

menengah, dan pendidikan tinggi. Salah satu pendidikan dasar formal yaitu

Sekolah Dasar (SD).

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Bab X pasal 37 menyebutkan kurikulum pendidikan dasar

dan menengah wajib memuat 10 mata pelajaran yaitu Pendidikan Agama, Bahasa,

Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Pendidikan Kewarganegaraan (PKn),

Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani dan Olahraga, Ketrampilan/Kejujuran,

Muatan Lokal dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

IPS adalah salah satu mata pelajaran wajib yang terdapat dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pendidikan dasar dan menengah.

Menurut Rachmah (2014:19), IPS merupakan integrasi dari ilmu-ilmu sosial dan

humanity, yaitu gambaran dari disiplin ilmu ekonomi, geografi, sejarah, hukum,

politik, sosiologi, antropologi, filosofi, dan psikologi. Karena tiap aspek

Page 26: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

4

kehidupan sosial mencakup lingkup yang luas, maka untuk mempelajari dan

mengkajinya menuntut bidang-bidang ilmu tertentu sesuai dengan aspek

kehidupan sosial masing-masing. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat

materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai bidang pendidikan, tidak hanya

membekali siswa dengan pengetahuan sosial, melainkan lebih jauh daripada itu

berupaya membina dan mengembangkan siswa menjadi sumber daya manusia

yang berketerampilan sosial dan intelektual sebagai warga masyarakat dan warga

negara yang memiliki perhatian, kepedulian sosial yang bertanggung jawab.

Menurut Rachmah (2014:19), tujuan pembelajaran IPS adalah untuk membantu

siswa menguasai, memahami, dan mengembangkan kemampuan yang berkaitan

dengan disiplin ilmu sosial. Melalui pemahaman tersebut, diharapkan siswa dapat

berpikir secara rasional dan kritis dalam menanggapi isu-isu sosial dan akhirnya

dapat membuat keputusan berdasarkan pengolahan informasi. Dengan demikian,

siswa dapat berpartisipasi sebagai warga negara sesuai dengan kemampuan yang

dimilikinya. Jadi, inti dari pembelajaran IPS adalah untuk mendidik siswa agar

dapat berperan aktif dalam masyarakat maupun negara. Guru yang profesional

sangat berperan dalam membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran IPS

tersebut. Sebagai mana pendapat Rachmah (2014:10) sebagai berikut:

Profesionalisme guru merupakan komitmen guru untuk meningkatkan

kemampuan profesionalnya dan mengembangkan strategi-strategi yang

digunakannya dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya

serta sikap dan komitmen guru untuk bekerja berdasarkan standar yang

tinggi dan kode etik profesinya.

Page 27: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

5

Pembelajaran IPS sangat membutuhkan sosok guru yang benar-benar

profesional dan mampu mengembangkan dirinya, agar dapat menyampaikan

materi IPS yang sebagian besar merupakan kejadian-kejadian di masa lampau

dengan menarik serta lebih konkret. Selain itu, guru harus memiliki pengetahuan

dan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan dan kemajuan zaman.

Profesionalisme guru diukur dari cara menyampaikan pembelajaran di kelas

maupun di luar kelas.

Kegiatan pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya

yaitu kreativitas guru. Menurut Koswara & Halimah (2008:44) yang dikutip

Rachmah (2014:159), guru harus kreatif melaksanakan kegiatan belajar-mengajar.

Baik pada proses pemilihan bahan ajar, metode maupun alat yang digunakan

sebagai bahan penunjang pembelajaran. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat

disimpulkan dalam mengajar, guru harus melakukan inovasi guna menghindari

kejenuhan dalam pembelajaran. Pada saat mengajar di depan kelas, guru harus

berusaha menunjukkan benda-benda yang asli atau konkret. Bila mengalami

kesulitan, guru wajib menggunakan gambar, benda tiruan, atau menggunakan

media lainnya seperti radio, tape recorder, TV dan sebagainya.

Sebagaimana diungkapkan oleh Slameto (2013:37), mengajar dengan

menggunakan bermacam-macam media akan lebih menarik perhatian siswa dan

lebih merangsang siswa untuk berpikir. Guru diharapkan dapat membina dan

membuat media yang sederhana, praktis dan ekonomis bersama siswa, serta

efektif untuk pengajaran. Media pembelajaran merupakan alat yang bisa

Page 28: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

6

merangsang siswa untuk terjadinya proses belajar (Hamdani 2011:244).

Berdasarkan pengertian tersebut maka tugas yang diemban oleh guru bertambah

yaitu guru harus mampu menggunakan media-media yang disediakan oleh

sekolah atau bahkan secara kreatif dan inovatif mampu menggunakan media yang

murah dan efisien untuk membantu mencapai tujuan pembelajaran.

Mawaddah (2015:4) menjelaskan ketersediaan media pembelajaran

berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam menerima materi pembelajaran.

Siswa dapat membangun pengetahuannya dengan media yang telah disediakan

dan dimanfaatkan oleh guru. Oleh karena itu, ketersediaan media pembelajaran

dan pemanfaatannya sangat penting dalam proses pembelajaran. Keberhasilan

proses pembelajaran dapat dilihat dari perubahan perilaku siswa yang dapat

menyatakan dirinya dalam hal pembentukan perilaku sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

Selain itu, dalam membahas keberhasilan pembelajaran IPS, yang harus

diperhatikan kembali adalah terkait sumber belajar. Selain media pembelajaran,

pencapaian tujuan pembelajaran akan berlangsung secara efektif dan efisien jika

ditunjang dengan adanya sumber belajar bagi siswa. Menurut Asosiasi Teknologi

Komunikasi Pendidikan (AECT) yang dikutip oleh Daryanto (2010:60)

mengatakan:

Sumber belajar adalah berbagai atau semua sumber baik yang

berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh

siswa dalam belajar baik secara terpisah maupun secara

terkombinasi, sehingga mempermudah siswa dalam mencapai

tujuan belajarnya.

Page 29: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

7

Berdasarkan pengertian tersebut, apabila kebutuhan sumber belajar

terpenuhi maka dapat dipastikan kualitas pendidikan di sekolah meningkat

sekaligus meningkatkan motivasi belajar siswa menjadi lebih baik. Salah satu

sumber belajar yang sangat penting adalah sumber belajar cetak yang berupa buku

penunjang atau buku teks pembelajaran, modul, LKS, majalah, koran, dan

sebagainya. Buku teks IPS, modul ataupun LKS yang beredar di sekolah-sekolah

dasar merupakan sumber belajar yang selama ini digunakan oleh guru untuk

mengembangkan proses pembelajaran di kelas.

Agar benar-benar dapat digunakan sebagai sumber belajar maka

diperlukan keterampilan dalam memperoleh, membaca dan menggunakannya.

Selain itu, ketersediaan buku sebagai sumber belajar tersebut seharusnya juga

sesuai dengan jumlah siswa yang ada. Supaya saat pembelajaran, siswa dapat

berkonsentrasi memperhatikan penjelasan guru dengan baik dan tidak saling

berebut dengan temannya.

Terkait ketersediaan sarana pembelajaran, pemerintah sudah

mengamanatkannya di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan BAB VII Standar Sarana dan

Prasarana Pasal 42 ayat 1 menegaskan bahwa setiap satuan pendidikan wajib

memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan,

buku, dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang

diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tersebut

selanjutnya ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Page 30: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

8

Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana

untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah

Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) Pasal 1, 2, dan 3 yang menyebutkan buku teks

dan sumber belajar lain di dalam lampiran sebagai salah satu standar sarana dan

prasarana di dalamnya.

Berdasarkan perundang-undangan tersebut, ketersediaan sarana dan

prasarana khususnya media pembelajaran dan sumber belajar IPS ditujukan untuk

menunjang proses pembelajaran IPS. Kemudian tindak lanjut dari ketersediaan

media pembelajaran di sekolah yaitu guru diharapkan mampu memanfaatkan

media pembelajaran untuk pembelajaran IPS.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai ketersediaan media

pembelajaran visual dan sumber belajar cetak IPS serta pemanfaatannya dalam

pembelajarn kelas tinggi dengan tujuh guru di empat Sekolah Dasar di Gugus

Wirayuda Kedungbanteng Banyumas, diperoleh informasi ketersediaan dan

pemanfaatan media pembelajaran visual berupa KIT IPS dan Bentang Alam

belum optimal. Masih ada sekolah yang belum memiliki media tersebut. Sekolah

yang sudah memiliki media KIT IPS dan Bentang Alam juga belum dapat

memanfaatkannya secara optimal.

Terkait dengan pemanfaatan sumber belajar, diantara empat SD yang

peneliti observasi, tidak semua SD memiliki perpustakan. Terdapat dua SD yang

sudah mendapat bantuan gedung perpustakaan beserta isinya yaitu SD

Karangnangka dan SD 3 Kutaliman, sedangkan SD yang lain belum mempunyai

Page 31: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

9

gedung perpustakaan karena terkendala tidak adanya lahan kosong di lingkungan

SD tersebut. Oleh karena itu, ketersediaan sumber belajar antara SD yang sudah

memiliki perpustakaan berbeda dengan yang belum memiliki, SD yang sudah

memiliki perpustakaan memiliki sumber belajar yang lebih beragam.

Berdasarkan hasil observasi pendahuluan di empat SD Gugus Wirayuda

Kedungbanteng Banyumas tersebut, peneliti menitikberatkan penelitian pada

ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar IPS serta pemanfaatannya

dalam pembelajaran kelas tinggi. Pemilihan Gugus Wirayuda sebagai objek

penelitian berdasarkan pada hasil wawancara dengan kepala UPK Kedungbanteng

yang menyatakan bahwa diantara empat gugus yang ada di Kecamatan

Kedungbanteng, yang terbaik adalah gugus Wirayuda karena selama ini gugus

tersebut menjadi gugus sampel bagi gugus-gugus yang lain, dan juga sarana

prasarananya lengkap termasuk media pembelajaran dan sumber belajar. Oleh

karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti apakah gugus ini benar-benar memiliki

kelengkapan sarana prasarana seperti yang diungkapkan oleh kepala UPK

Kedungbanteng atau tidak.

Beberapa penelitian yang telah dilaksanakan terkait ketersediaan media

pembelajaran dan sumber belajar serta pemanfaatannya di sekolah, antara lain

penelitian yang dilakukan oleh Novia Mawaddah dengan judul “Analisis

Ketersediaan dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Non Proyeksi PKN Kelas V

Sekolah Dasar” pada tahun 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah

metode deskriptif dengan bentuk penelitian survei. Hasil dari penelitian ini yaitu

ketersediaan media pembelajaran berupa media globe terdapat di seluruh sekolah.

Page 32: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

10

Sedangkan media patung tidak terdapat di seluruh sekolah. Untuk media cetak

buku paket dan buku penunjang telah tersedia di seluruh sekolah. Media

pembelajaran berupa media grafis foto tidak tersedia di seluruh sekolah, tetapi

media pembelajaran grafis berupa gambar dan peta telah tersedia di seluruh

sekolah. Dalam hal pemanfaatan media pembelajaran nonproyeksi PKn, guru

memanfaatkannya sesuai dengan materi yang akan disampaikan dan tergantung

dengan media yang tersedia. Kendala dalam memanfaatkan media yaitu,

kemampuan siswa memahami pelajaran dan karakter siswa yang berbeda-beda.

Penelitian lain dilakukan oleh Switantri Dwi Fibrianti dengan judul

“Pemanfaatan Media terhadap Pembelajaran IPS di SD Kecamatan Pandaan

Kabupaten Pasuruan” pada tahun 2011. Jenis penelitian yang digunakan adalah

penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) SD Kecamatan

Pandaan Kabupaten Pasuruan pada umumnya (63,4%) memiliki media

pembelajara IPS yang meliputi: Peta, Globe dan Gambar (2) Efektifitas dalam

Pemanfaatan media pembelajaran harus memperhatikan kesesuaian dengan

tujuan, isi materi dan metode (3) kendala yang dihadapi para guru yaitu (48.9%)

keterbatasan media pada saat proses belajar mengajar. Berdasarkan hasil

penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa (1) Sebagian besar media

pembelajaran IPS yang selalu disediakan oleh sekolah antara lain: peta, globe, dan

gambar (2) Efektifitas dalam Pemanfaatan media pembelajaran harus

memperhatikan kesesuaian dengan tujuan, isi materi dan metode, guru juga harus

memperhatikan perbedaan individu siswa, mengenal kondisi fisik media, dan

biaya maupun waktu yang diperlukan (3) Guru di SD Kecamatan Pandaan

Page 33: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

11

sebagian kecil mengalami kendala dalam pengadaan media pembelajaran IPS,

kendala yang dihadapi para guru yaitu keterbatasan media pada saat proses belajar

mengajar.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik mengkaji

tentang ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar IPS serta

pemanfaatannya oleh guru kelas tinggi dengan judul “Analisis Ketersediaan

Media Pembelajaran dan Sumber Belajar IPS serta Pemanfaatannya dalam

Pembelajaran Kelas Tinggi di SD Gugus Wirayuda Kedungbanteng Banyumas”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diidentifikasi masalah-masalah

sebagai berikut:

(1) Ketersediaan media pembelajaran IPS Sekolah Dasar di Gugus Wirayuda

Kedungbanteng Banyumas belum lengkap.

(2) Pemanfaatan media dalam pembelajaran IPS Sekolah Dasar di Gugus

Wirayuda Kedungbanteng Banyumas belum maksimal.

(3) Ketersediaan sumber belajar IPS Sekolah Dasar di Gugus Wirayuda

Kedungbanteng Banyumas belum lengkap.

(4) Pemanfaatan sumber belajar dalam pembelajaran IPS Sekolah Dasar di

Gugus Wirayuda Kedungbanteng Banyumas belum maksimal.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, masalah yang muncul sangat

kompleks sehingga perlu dibatasi. Pembatasan masalah penelitian ini yaitu

sebagai berikut:

Page 34: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

12

(1) Media pembelajaran yang diteliti adalah media pembelajaran visual pada

mata pelajaran IPS. Alasannya karena berdasarkan pendapat Jatmika

(2005:95), media visual bersifat konkret, mengatasi ruang dan waktu,

meminimalisir keterbatasan pengamatan mata, dan dapat memperjelas

suatu masalah sehingga sangat penting dalam pembelajaran.

(2) Sumber belajar yang diteliti adalah sumber belajar cetak pada mata

pelajaran IPS.

(3) Subjek penelitian ini hanya guru-guru kelas tinggi yaitu kelas IV, V, dan

VI.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka dapat dibuat rumusan

masalah sebagai berikut:

(1) Bagaimana ketersediaan media visual IPS Sekolah Dasar di Gugus

Wirayuda Kedungbanteng Banyumas?

(2) Bagaimana pemanfaatan media visual dalam pembelajaran IPS kelas tinggi

Sekolah Dasar di Gugus Wirayuda Kedungbanteng Banyumas?

(3) Bagaimana ketersediaan sumber belajar cetak IPS Sekolah Dasar di Gugus

Wirayuda Kedungbanteng Banyumas?

(4) Bagaimana pemanfaatan sumber belajar cetak dalam pembelajaran IPS

kelas tinggi Sekolah Dasar di Gugus Wirayuda Kedungbanteng

Banyumas?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini meliputi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan

tersebut secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut.

Page 35: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

13

1.5.1 Tujuan Umum

Mengetahui ketersediaan media pembelajaran, sumber belajar IPS dan

pemanfaatannya dalam pembelajaran kelas tinggi di Sekolah Dasar Gugus

Wirayuda Kedungbanteng Banyumas.

1.5.2 Tujuan Khusus

(1) Mendeskripsikan ketersediaan media pembelajaran visual IPS Sekolah

Dasar di Gugus Wirayuda Kedungbanteng Banyumas.

(2) Menganalisis dan mendeskripsikan pemanfaatan sumber belajar cetak

dalam pembelajaran IPS kelas tinggi Sekolah Dasar di Gugus Wirayuda

Kedungbanteng Banyumas.

(3) Mendeskripsikan ketersediaan sumber belajar cetak IPS Sekolah Dasar di

Gugus Wirayuda Kedungbanteng Banyumas.

(4) Menganalisis dan mendeskripsikan pemanfaatan sumber belajar cetak

dalam pembelajaran IPS kelas tinggi Sekolah Dasar di Gugus Wirayuda

Kedungbanteng Banyumas.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti diharapkan dapat memberikan

manfaat secara teoritis dan praktis. Rincian manfaat penelitiannya, yaitu:

1.6.1 Manfaat Teoritis

(1) Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan ilmu

pendidikan di sekolah dasar, khususnya pembelajaran IPS.

(2) Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian

yang serupa pada masa yang akan datang.

Page 36: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

14

1.6.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis pada penelitian ini dapat dilihat dari guru, sekolah dan

peneliti. Berikut ini diuraikan manfaat praktis dari ketiganya.

1.6.2.1 Bagi Guru

(1) Hasil penelitian dapat memberikan informasi sehingga guru dapat

memahami pentingnya ketersediaan media pembelajaran dan sumber

belajar dalam mata pelajaran IPS.

(2) Hasil penelitian dapat menjadi bahan masukan dalam memilih dan

memanfaatkan media pembelajaran serta sumber belajar sehingga hasil

belajar siswa dapat mencapai ketuntasan belajar sesuai standar yang

ditetapkan.

1.6.2.2 Bagi Sekolah

(1) Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi sekolah dasar di Gugus

Wirayuda dalam rangka perbaikan sistem pembelajaran khususnya

pembelajaran IPS.

(2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai alat evaluasi dalam

peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas layanan sekolah dalam

pembelajaran di kelas.

1.6.2.3 Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan untuk mengadakan

penelitian lanjutan yang berhubungan dengan ketersediaan media pembelajaran

dan sumber belajar IPS serta pemanfaatannya dalam pembelajaran IPS di kelas

tinggi.

Page 37: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

15

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

Pada bagian ini dijelaskan kajian teori, kajian empiris, dan kerangka

berpikir. Uraian selengkapnya yaitu sebagai berikut:

2.1 Kajian Teori

Bagian ini menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian,

yaitu: (1) pembelajaran efektif, (2) Ilmu Pengetahuan Sosial, (3) pembelajaran IPS

SD, (4) media pembelajaran, (5) pemanfaatan media pembelajaran, (6) definisi

sumber belajar, (7) prinsip umum pemanfaatan sumber belajar, (8) sumber belajar

IPS SD, dan (9) Karakteristik Siswa SD. Berikut uraian selengkapnya:

2.1.1 Pembelajaran Efektif

Pengertian pembelajaran dalam Undang-undang Sistem Pendidikan

Nasional Nomor 20 Tahun 2003 BAB 1 Pasal 1 bahwa pembelajaran diartikan

sebagai proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar. Interaksi yang baik antara siswa dengan guru dan sumber

belajar dapat menciptakan proses pembelajaran yang efektif sehingga hasil belajar

siswa meningkat.

Berdasarkan beberapa pengertian pembelajaran tersebut, dapat

disimpulkan pembelajaran merupakan sebuah proses dimana di dalamnya terjadi

interaksi antara guru dan siswa, siswa dengan siswa lainnya, serta siswa dengan

lingkungannya. Siswa akan mengalami perubahan tingkah laku ke arah yang lebih

Page 38: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

16

baik dalam jangka waktu tertentu jika telah melakukan proses

pembelajaran. Secara sederhana, pembelajaran dirancang guna dimungkinkannya

transfer pengetahuan maupun keterampilan kepada seseorang.

Pembelajaran mempunyai makna dan pengertian yang lebih luas daripada

pengertian mengajar, karena di dalamnya tersirat satu kesatuan kegiatan yang

tidak terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang mengajar, yang terjalin

dalam bentuk interaksi edukatif. Peran guru dalam pembelajaran IPS mempunyai

hubungan erat dengan cara mengaktifkan siswa dalam belajar, terutama dalam

proses pengembangan keterampilannya. Menurut Balen (1993) dalam

Winataputra (2007:9.6), pengembangan keterampilan yang harus dimiliki siswa

adalah keterampilan berpikir, keterampilan sosial dan keterampilan praktis.

Keterampilan berpikir dikembangkan untuk melatih siswa berpikir logis dan

sistematis melalui pembelajaran dengan model pengembangan berpikir kritis,

keterampilan sosial dan praktis melalui model dialog kreatif. Ketiga keterampilan

tersebut dapat dikembangkan dalam situasi pembelajaran yang interaktif antara

guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Salah satu faktor yang berpengaruh

terhadap optimalisasi interaksi dalam proses pembelajaran yaitu faktor minat dan

perhatian siswa.

Kondisi pembelajaran yang interaktif adalah adanya minat dan perhatian

siswa dalam belajar, yang merupakan faktor penentu derajat keaktifan siswa

(Winataputra 2007:9.6). Upaya memusatkan perhatian siswa dapat dilakukan

dengan cara mengajukan masalah dan memanfaatkan sumber belajar yang

relevan, misalnya pada materi tentang keragaman budaya yang ada di Indonesia

Page 39: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

17

dapat diangkat masalah pengakuan batik oleh negara lain. Pembahasannya dapat

dilengkapi dengan berita dari koran, kemudian dikemukakan daerah-daerah

penghasil batik di Indonesia beserta gambar contoh batik setiap daerahnya

sehingga siswa dapat mengetahui mengapa orang-orang negara lain menyukai

batik Indonesia. Pada pembahasan ini, guru memanfaatkan sumber belajar berupa

koran yang dianggap sebagai sumber belajar yang relevan dengan tujuan

pembelajaran yang telah dirumuskan. Guru dapat memanfaatkan sumber belajar

lain untuk pembahasan yang lainnya.

Proses pembelajaran terdiri atas unsur-unsur pembelajaran. Jika salah satu

unsur tidak ada atau tidak berfungsi, maka proses pembelajaran otomatis akan

terhambat dan tidak berjalan lancar. Menurut Putra (2013:32), unsur-unsur

pembelajaran tersebut meliputi:

(1) Unsur dinamis pembelajaran yang mendukung proses belajar siswa, yakni

motivasi belajar, sumber-sumber yang digunakan sebagai bahan belajar,

alat bantu/media belajar, suasana belajar, dan kondisi subjek belajar.

(2) Unsur-unsur dinamis pembelajaran pada diri guru, yakni motivasi untuk

membelajarkan siswa dan kondisi guru siap membelajarkan siswa.

Proses pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari rangkaian

komponen-komponen sistem pembelajaran. Menurut Rifa’I dan Anni (2012:159),

komponen-komponen pembelajaran tersebut meliputi: tujuan pembelajaran,

subjek belajar, materi pembelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran,

serta penunjang yang meliputi buku penunjang dan fasilitas belajar. Kelima

komponen tersebut tidak berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan dan saling

Page 40: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

18

mempengaruhi satu sama lain. Dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran pada

dasarnya tidak lain ialah proses mengkoordinasi sejumlah komponen-komponen

pembelajaran agar satu sama lain saling berhubungan dan saling berpengaruh

sehingga menumbuhkan kegiatan belajar pada siswa seoptimal mungkin menuju

terjadinya perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang telah

ditetapkan.

Menurut Susanto (2013:53), pembelajaran efektif merupakan tolok ukur

keberhasilan guru dalam mengelola kelas. Proses pembelajaran dikatakan efektif

apabila seluruh siswa dapat terlibat secara aktif, baik mental, fisik, maupun

sosialnya. Sebab dalam proses pembelajaran aktivitas yang menonjol ada pada

siswa. Selanjutnya Susanto (2013:54) menjelaskan untuk dapat mewujudkan suatu

pembelajaran yang efektif, maka perlu diperhatikan beberapa aspek. Apabila

aspek-aspek tersebut dapat terlaksana dengan baik, maka akan terwujud

pembelajaran yang efektif. Aspek-aspek tersebut di antaranya:

(1) Guru harus membuat persiapan mengajar yang sistematis.

(2) Proses pembelajaran harus berkualitas tinggi yang ditunjukkan dengan

adanya penyampaian materi oleh guru secara sistematis, dan menggunakan

berbagai variasi di dalam penyampaian, baik media, metode, suara,

maupun gerak.

(3) Waktu selama proses pembelajaran berlangsung digunakan secara efektif.

(4) Motivasi mengajar guru dan motivasi belajar siswa cukup tinggi

(5) Hubungan interaktif antara guru dan siswa dalam kelas bagus sehingga

setiap terjadi kesulitan belajar dapat segera diatasi.

Page 41: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

19

Pembelajaran akan efektif menarik bagi siswa apabila dalam

pelaksanaannya guru memanfaatkan media pembelajaran atau memanfaatkan

peristiwa aktual dalam memberikan contoh dan harus dimulai dengan pengalaman

langsung atau pengalaman konkret menuju pengalaman yang lebih abstrak

(Winataputra 2007:9.23). Pembelajaran yang menggunakan banyak pemaparan

atau penjelasan tentu akan segera membosankan, sebaliknya pembelajaran akan

lebih menarik apabila siswa senang belajar karena merasa tertarik dan mengerti

pembelajaran yang diterimanya. Mengingat materi pembelajaran IPS lebih banyak

memuat informasi atau teori maka guru dituntut memiliki kreativitas dalam

mengaktualisasikan kompetensinya terutama untuk mengidentifikasi, menentukan

dan membuat media yang menunjang kegiatan pembelajaran.

2.1.2 Ilmu Pengetahuan Sosial

Menurut Rachmah (2014:80), IPS adalah telaah tentang manusia dan

dunianya. Manusia sebagai makhluk sosial mengadakan hubungan sosial dengan

sesamanya, mulai dari keluarga sampai masyarakat global. Hal ini sesuai dengan

yang diungkapkan Sumaatmadja (2007) dalam Rachmah (2014:80) bahwa setiap

orang sejak lahir, tidak terpisahkan dari manusia lain. Selanjutnya dalam

pertumbuhan jasmani dan perkembangan rohani sesuai dengan penambahan umur,

pengenalan serta pengalaman seseorang terhadap kehidupan masyarakat di

sekitarnya makin berkembang dan meluas. Berdasarkan penjelasan tersebut

manusia merupakan makhluk multidimensional yang memiliki potensi untuk

mengembangkan pola kehidupannya, tetapi juga menjadi objek dalam

keseluruhan macam dan bentuk aktivitas dan kreativitasnya.

Page 42: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

20

Menurut Nasution (2010) dalam Soewarso (2012:2), IPS adalah suatu

program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan, yang pada pokoknya

mempersoalkan manusia dalam lingkungan fisik maupun dalam lingkungan

sosialnya, dan yang bahannya diambil dari berbagai ilmu-ilmu sosial: geografi,

sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, politik, dan psikologi sosial. IPS lahir

dari keinginan para pakar pendidikan untuk membekali para siswa supaya

nantinya mereka mampu menghadapi dan menangani kompleksitas kehidupan di

masyarakat yang seringkali berkembang secara tidak terduga. Perkembangan

seperti itu dapat membawa berbagai dampak yang luas. Karena luasnya akibat

terhadap kehidupan maka lahir masalah yang seringkali disebut masalah sosial.

Untuk mampu menghadapi masalah kompleksitas kehidupan para siswa harus

mampu memadukan informasi dari ilmu-ilmu sosial.

Menurut Susanto (2013:138), IPS adalah mata pelajaran untuk

mengembangkan konsep pemikiran yang berdasarkan realita kondisi sosial yang

ada di lingkungan siswa, sehingga dengan memberikan pendidikan IPS

diharapkan dapat melahirkan warga negara yang baik dan bertanggung jawab

terhadap bangsa dan negaranya. Siswa tidak hanya diajarkan tentang pengetahuan

tetapi juga diajarkan mengenai nilai dan sikap dalam berinteraksi dengan

lingkungan sosialnya.

Berdasarkan pengertian IPS menurut beberapa ahli tersebut, dapat

disimpulkan bahwa IPS adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hubungan

atau interaksi antarmanusia sebagai bagian dari kelompok sosial serta

lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosialnya. Bahan

Page 43: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

21

pembelajaran IPS diambil dari berbagai ilmu-ilmu sosial, seperti: geografi,

sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, politik, dan psikologi.

2.1.3 Pembelajaran IPS SD

Permendiknas Nomor 22 dan 23 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan

Kompetensi Lulusan, mata pelajaran IPS di SD/MI bertujuan agar siswa memiliki

kemampuan: (1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungannya; (2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir

logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan

dalam kehidupan sosial; (3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-

nilai sosial dan kemanusiaan; dan (4) Memiliki kemampuan berkomunikasi,

bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,

nasional, dan global.

Berdasarkan empat tujuan tersebut, dapat disimpulkan sudah semestinya

siswa mendapatkan bekal pengetahuan yang berharga dalam memahami dirinya

sendiri dan orang lain dalam lingkungan masyarakat yang berbeda tempat maupun

waktu, baik secara individu maupun secara kelompok sesuai dengan nilai-nilai

sosial dan kemanusiaan yang ruang lingkupnya tidak hanya lokal, melainkan

nasional bahkan global untuk menemukan kepentingannya yang akhirnya dapat

terbentuk suatu masyarakat yang baik dan harmonis.

Pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam

proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di

masyarakat. Pendekatan tersebut diharapkan dapat membantu siswa memperoleh

Page 44: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

22

pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan

(Puspitasari dan Hardini 2012:173).

Pelaksanaan pembelajaran IPS di SD didasari oleh tujuan Ilmu

Pengetahuan Sosial yang sebelumnya sudah direncanakan dan tercantum dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun 2006. Selain tujuan pembelajaran

IPS, juga dirumuskan ruang lingkup pembelajaran IPS, standar kompetensi,

kompetensi dasar, arah pengembangan IPS untuk mengembangkan materi pokok

dan indikator pencapaian untuk penilaian. Pembelajaran IPS di SD harus mengacu

pada kurikulum tersebut, karena kurikulum yang dibuat sudah disesuaikan dengan

karakteristik tingkat perkembangan anak SD.

Berdasarkan tingkat perkembangannya, siswa sekolah dasar berada pada

tahap operasi konkret seperti dalam teori Piaget. Oleh karena itu guru harus dapat

memberikan pembelajaran yang baik sesuai dengan perkembangan siswa.

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran dengan memberikan materi yang

langsung dialami siswa atau dilihat siswa, pembelajaran disampaikan dengan

menanamkan konsep dan karakteristik nilai esensial mata pelajaran (Herijanto

2012:8). Untuk itu, dalam pembelajaran diperlukan media pembelajaran dan

sumber belajar yang sesuai. Herijanto (2012:9) menjelaskan media dan sumber

pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam pembelajaran karena

media dan sumber pembelajaran berkaitan dengan pengalaman belajar dan

kebermaknaan hasil belajar siswa. Pembelajaran lebih bermakna jika siswa

mengalami langsung. Semakin konkret siswa mempelajari bahan pembelajaran,

maka semakin bermakna hasil belajar yang diperolehnya.

Page 45: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

23

Berkaitan dengan media dan sumber pembelajaran, guru harus benar-benar

memperhatikan peranannya dalam pembelajaran, terutama perannya sebagai

mediator dan fasilitator. Menurut Rusman (2013:54), sebagai mediator guru

hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup untuk media

pembelajaran, karena media pembelajaran merupakan alat komunikasi guna lebih

mengefektifkan proses belajar mengajar. Oleh karena itu, media pembelajaran

merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan

merupakan bagian integral dalam proses belajar mengajar guna mencapai tujuan

pembelajaran.

Guru tidak cukup hanya memiliki pengetahuan tentang media, tetapi juga

harus memiliki keterampilan memilih dan menggunakan serta mengusahakan

media dengan baik. Menurut Rusman (2013:54), memilih dan menggunakan

media harus sesuai dengan tujuan, materi, metode, evaluasi, kemampuan guru dan

siswa, dan yang lebih utama dapat memperlancar pencapaian tujuan serta menarik

minat siswa. Guru juga menjadi perantara siswa dengan siswa dan siswa dengan

lingkungan sehingga guru pun dituntut memiliki keterampilan tentang komunikasi

dan berinteraksi. Sehingga siswa dikembangkan kemampuannya dalam

berinteraksi dengan lingkungannya.

Guru sebagai fasilitator hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar

yang kiranya berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar

mengajar, baik yang berupa narasumber, buku teks, majalah, surat kabar, ataupun

sumber belajar lainnya (Rusman 2013:54). Peran guru adalah menyediakan,

menunjukkan, membimbing dan memotivasi siswa agar mereka dapat berinteraksi

Page 46: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

24

dengan berbagai sumber belajar yang ada. Bukan hanya sumber belajar yang

berupa orang, melainkan juga sumber-sumber belajar yang lain. Bukan hanya

sumber belajar yang sengaja dirancang untuk keperluan belajar, melainkan juga

sumber belajar yang telah tersedia.

Keberadaan media pembelajaran dan sumber belajar dalam pembelajaran

IPS sangat penting, mengingat materi pembelajaran IPS yang penuh dengan

muatan konsep dan teori tidak akan optimal jika diajarkan hanya dengan metode

ceramah sehingga kurang mampu merangsang siswa untuk terlibat secara aktif

dalam proses pembelajaran. Kondisi pembelajaran seperti ini jelas tidak

mendorong pengembangan potensi diri siswa dalam pembelajaran karena siswa

hanya duduk, diam, dengar, catat dan hafal sehingga pembelajaran menjadi sangat

membosankan karena penyajiannya bersifat monoton. Adanya media

pembelajaran dan sumber belajar dapat mengurangi verbalisme siswa dan

membantu terhadap pemahaman konsep-konsep yang terdapat dalam materi

pembelajaran IPS.

Pendidikan IPS di sekolah dasar merupakan bidang studi yang

mempelajari manusia dalam semua aspek kehidupan dan interaksinya dalam

masyarakat (Susanto 2013:143). IPS berkaitan dengan bagaimana cara manusia

menggunakan usahanya memenuhi kebutuhannya. Pada hakikatnya yang

dipelajari IPS adalah bagaimana mempelajari-menelaah-mengkaji sistem

kehidupan manusia di permukaan bumi.

2.1.4 Media Pembelajaran

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong

upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasi-hasil teknologi dalam proses

Page 47: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

25

belajar. Hal tersebut menuntut agar guru mampu menggunakan alat-alat yang

disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut

sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya

dapat menggunakan media yang murah dan efisien yang meskipun sederhana,

tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang

diharapkan. Untuk itu, guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang

cukup tentang media pembelajaran. Putra, dkk (2013:130) menjelaskan bahwa

penyediaan media sangat diperlukan bagi pengembangan potensi siswa, secara

optimal. Hal ini disebabkan karena potensi siswa akan lebih terangsang bila

dibantu dengan sejumlah media atau sarana dan prasarana yang mendukung

proses interaksi yang sedang dilaksanakan.

Rusman (2013:162) menjelaskan media merupakan alat yang

memungkinkan siswa untuk mengerti dan memahami sesuatu dengan mudah

untuk mengingatnya dalam waktu yang lama dibandingkan dengan penyampaian

materi pelajaran dengan cara tatap muka dan ceramah tanpa alat bantu atau media

pembelajaran. Media ada yang tinggal dimanfaatkan oleh guru dalam kegiatan

pembelajaran, artinya media tersebut dibuat oleh pihak tertentu (produsen media)

dan guru tinggal menggunakannya secara langsung dalam kegiatan pembelajaran,

begitu juga media yang sifatnya alamiah yang tersedia di lingkungan sekolah juga

termasuk yang dapat langsung digunakan. Selain itu, guru juga dapat merancang

dan membuat sendiri sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa.

Menurut Association of Education and Communication Technology

(AECT) dalam Uno (2011:113), media adalah segala bentuk dan saluran yang

Page 48: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

26

digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi. Apabila dikaitkan dengan

kegiatan pembelajaran maka media dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang

digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi dari guru ke

siswa. Hal yang sama dikemukakan sebelumnya oleh Briggs (1970) dalam Uno

(2011:114) yang menyatakan media adalah segala bentuk fisik yang dapat

menyampaikan pesan serta merangsang peserta didik untuk belajar.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang dapat membantu proses belajar mengajar dan

berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan sehingga dapat

mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna. Di sini media

memiliki fungsi yang jelas yaitu memperjelas, memudahkan dan membuat

menarik pesan pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru kepada siswa

sehingga dapat memotivasi belajar siswa dan mengefisienkan proses belajar.

Semakin banyak tujuan pembelajaran yang dapat dibantu dengan sebuah media

maka semakin baik media tersebut.

Santoso (2014:21) menjelaskan media mempunyai peran yang cukup

penting dalam membantu proses belajar mengajar sebagai sarana atau alat bantu

dalam penyampaian informasi atau sebagai pemicu motivasi siswa dalam proses

belajar mengajar. Selain itu, hubungan komunikasi antara guru dan siswa akan

lebih baik dan efisien jika menggunakan media. Media juga berfungsi untuk

memberikan pengalaman belajar kepada siswa. Pengalaman itu dapat berupa

pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung.

Page 49: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

27

Menurut Sanjaya (2006:164), pengalaman langsung adalah pengalaman

yang diperoleh melalui aktivitas sendiri pada situasi yang sebenarnya. Contohnya,

agar siswa belajar apa saja keragaman flora dan fauna yang ada di Indonesia,

maka guru mengajak siswa pergi ke kebun binatang, atau agar siswa belajar

mengenai peninggalan sejarah maka guru mengajak siswa ke museum.

Pengalaman langsung semacam itu tentu saja merupakan proses belajar yang

sangat bermanfaat, sebab dengan mengalami secara langsung kemungkinan

kesalahan persepsi akan dapat dihindari.

Namun demikian, pada kenyataannya tidak semua materi pelajaran dapat

disampaikan secara langsung. Untuk mempelajari keragaman suku bangsa dan

budaya di Indonesia, tidak mungkin guru mengajak siswa untuk berkeliling ke

seluruh pulau di Indonesia, atau mendatangi wilayah bencana hanya untuk

mempelajari materi bencana alam. Untuk memberikan pengalaman belajar

semacam itu, guru memerlukan alat bantu seperti gambar, foto, dan lain

sebagainya. Alat yang dapat membantu proses belajar ini yang dimaksud dengan

media pembelajaran.

Peranan media dalam proses mendapatkan pengalaman belajar bagi siswa

dapat dipahami dengan memperhatikan kerucut yang dilukiskan oleh Edgar Dale

yang kemudian dinamakan kerucut pengalaman (Cone of experience). Menurut

Sanjaya (2006:165), kerucut pengalaman Edgar Dale pada saat ini dianut secara

luas untuk menentukan media apa yang sesuai agar siswa memperoleh

pengalaman belajar secara mudah. Kerucut pengalaman tersebut adalah sebagai

berikut:

Page 50: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

28

Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman Dale

Berdasarkan gambar 2.1. informasi yang diperoleh melalui pengalaman

langsung yang berada pada dasar kerucut mampu menyajikan pengalaman belajar

secara lebih konkret. Semakin menuju ke puncak kerucut, pemanfaatan media

semakin memberikan pengalaman belajar yang bersifat abstrak. Pengalaman

belajar yang diperoleh siswa dapat melalui proses perbuatan atau mengalami

sendiri apa yang dipelajari, proses mengamati dan mendengarkan melalui media

tertentu serta proses mendengarkan melalui bahasa. Semakin konkret siswa

mempelajari materi pelajaran, maka semakin banyak pengalaman yang diperoleh

siswa. Sebaliknya, semakin abstrak siswa memperoleh pengalaman, contohnya

hanya mengandalkan bahasa verbal, maka semakin sedikit pengalaman yang akan

diperoleh siswa.

Berdasarkan kerucut pengalaman Dale dapat disimpulkan ketika

pemanfaatan media pembelajaran lebih konkret atau dengan pengalaman langsung

maka pesan (informasi) pada proses pembelajaran yang disampaikan guru kepada

siswa akan tersampaikan dengan baik. Maka peranan media pembelajaran di

Page 51: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

29

dalam pembelajaran sangat penting agar proses belajar lebih efektif dan

membawa hasil yang berarti dan mendalam.

Pendapat hampir serupa juga disampaikan oleh Olsen (2011) dalam

Sudjana (2013:110) bahwa prosedur belajar dapat ditempuh dalam tiga tahap,

yaitu:

(1) Pengajaran langsung melalui pengalaman langsung

Pengajaran ini diperoleh dengan teknik karyawisata, wawancara

(interview), resource visitor, dan lain-lain.

(2) Pengajaran tidak langsung melalui alat peraga

Pengalaman ini diperoleh melalui gambar, peta, bagan, grafik, objek,

model, slide, film, tv, dramatisasi, dan lain-lain.

(3) Pengajaran tidak langsung melalui lambang kata, misalnya melalui kata-

kata dan rumus-rumus.

Dari fase pertama ke fase berikutnya siswa belajar melalui tahapan konkret

menuju kepada tahapan yang abstrak. Tahapan belajar tersebut sesuai dengan

tingkat perkembangan siswa. Jika diterapkan pada sekolah dasar, semakin tinggi

tingkat kelas maka semakin abstrak cara belajarnya.

Terdapat dua unsur penting yang harus diperhatikan dalam proses

pembelajaran, yaitu metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini

saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan

memengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada

berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain

tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah

Page 52: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

30

pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik

siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media

pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut memengaruhi iklim,

kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.

Hamalik (1986) dalam Arsyad (2014:19) mengemukakan pemakaian

media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan

keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan

kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap

siswa. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga

dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan

menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan

informasi. Informasi yang terdapat dalam media harus dapat melibatkan siswa,

baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata,

sehingga pembelajaran dapat terjadi. Media pembelajaran harus dapat

memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan individu

siswa, karena setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda.

Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai dari yang

paling sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal harganya. Ada

media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada media yang diproduksi pabrik.

Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung dapat kita

manfaatkan, ada pula yang secara khusus sengaja dirancang untuk keperluan

pembelajaran.

Page 53: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

31

Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak

jenis media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah. Rudy Bretz dalam Anwar

dan Harni (2011:168) mengidentifikasikan jenis-jenis media berdasarkan tiga

unsur pokok yaitu:

1) Media Visual

Media visual adalah media yang dapat menyajikan pesan,

informasi, atau konsep pembelajaran kepada siswa seperti media:

(1)Gambar dan foto adalah media yang paling umum dipakai dalam

pembelajaran. Gambar dan foto sifatnya universal, mudah dimengerti,

dan tidak terikat oleh keterbatasan bahasa.

(2)Sketsa adalah gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan

bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Selain dapat menarik perhatian

siswa, sketsa dapat menghindarkan verbalisme dan memperjelas pesan.

Sketsa dapat dibuat langsung oleh guru, karena itu harganya pasti

murah (bahkan bisa tanpa biaya). Satu-satunya hambatan yang sering

dikemukakan adalah: guru tidak bisa menggambar.

(3)Grafik merupakan gambar sederhana yang menggunakan garis titik,

simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data

kuantitatif. Grafik digunakan untuk menjelaskan perkembangan atau

perbandingan suatu obyek yang saling berhubungan. Ada beberapa

bentuk grafik, antara lain: grafik garis, grafik batang, dan grafik

lingkaran.

Page 54: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

32

(4)Bagan adalah menyajikan ide-ide atau konsep yang sulit sehingga lebih

mudah dicerna siswa. Bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir

penting dari suatu penyajian. Agar menjadi media yang baik, bagan

hendaknya dibuat secara sederhana, lugas, tidak berbelit-belit dan up to

date. Ada beberapa macam bentuk bagan, yaitu: bagan pohon, bagan

arus dan bagan garis waktu.

(5)Diagram/ skema merupakan suatu gambar sederhana yang

menggunakan garis-garis dan simbol-simbol. Diagram menggambarkan

struktur dari objek tertentu secara garis besar. Isi diagram pada

umumnya berupa petunjuk untuk memahami komponen dan mekanisme

kerja suatu peralatan tertentu.

(6)Poster dapat didefinisikan sebagai kombinasi visual dari rancangan

yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud untuk menangkap

perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan gagasan

yang berarti dalam ingatannya.

2) Media Grafis

Media grafis adalah media yang dapat mengomunikasikan fakta

dan gagasan-gagasan secara jelas dan kuat melalui perpaduan antara

pengungkapan kata-kata dan gambar. Kata-kata dan angka-angka

dipergunakan sebagai judul dan penjelasan kepada grafik, bagan, diagram,

poster, kartun, dan komik. Sedangkan sket, lambang, dan bahkan foto

dipergunakan pada media grafis untuk mengartikan fakta, pengertian, dan

gagasan yang pada hakikatnya penyampai presentasi grafis.

Page 55: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

33

3) Media proyeksi

(1)Overhead Projector (OHP)

OHP merupakan media proyektor visual yang relatif sederhana,

yang berfungsi memproyeksikan gambar pada transparan.

(2)Slide dan Tape

Media pembelajaran gabungan slide dan tape dapat digunakan

pada berbagai lokasi dan tujuan pembelajaran untuk mendorong

lahirnya respon emosional.

(3)Media Berbasis Komputer

Pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran dikenal

dengan nama pembelajaran dengan bantuan komputer (computer

assisted instruction-CAI) atau (computer assisted learning-CAL).

Dilihat dari situasi belajar dimana computer digunakan untuk

menyajikan isi pembelajaran, CAI dapat berbentuk tutorial, drills and

practice, simulasi, dan permainan.

(4)Media internet (media teknologi dan informasi)

(5)Media interaktif

Pembelajaran multi media interaktif adalah kombinasi dua atau

lebih media seperti audio, teks, grafik, gambar, animasi dan video, yang

menggunakannya dimanipulasi untuk mengendalikan perintah atau

perilaku alami dari suatu presentasi dalam kegiatan belajar bahan

interaktif biasanya disajikan dalam bentuk compact disk (CD).

Page 56: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

34

Levie dan Lentz (1982) dalam Kustandi dan Sutjipto (2013:19)

mengemukakan empat fungsi media visual, yaitu

(1) Fungsi Atensi

Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan

mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran

yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks

materi pelajaran. Sering kali pada awal pelajaran, siswa tidak tertarik

dengan materi pelajaran atau materi pelajaran itu merupakan salah satu

pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak

memperhatikan.

(2) Fungsi Afektif

Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan

siswa ketika belajar (membaca) teks yang bergambar.

(3) Fungsi Kognitif

Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian

yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar

pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan

yang terkandung dalam gambar.

(4) Fungsi Kompensatoris

Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil

penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk

memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk

mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

Page 57: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

35

2.1.5 Media Pembelajaran IPS Sekolah Dasar (SD)

Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Nomor

144/C/KP/2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus Bidang

Pendidikan Dasar Tahun Anggaran 2015, media pembelajaran IPS SD terdiri dari

KIT IPS & Bentang Alam yang meliputi peta indonesia, peta 3 dimensi tentang

bentang alam, relief daratan, model relief dasar laut, poster gelombang laut, poster

zona kedalaman laut, poster batas laut Indonesia, poster tentang bentang alam dan

poster irisan kulit bumi. Media-media pembelajaran IPS yang telah disebutkan

dalam peraturan tersebut termasuk media pembelajaran visual. Oleh karena itu,

media-media tersebut akan digunakan oleh peneliti sebagai indikator untuk

menyusun angket penelitian yang berkaitan dengan variabel media pembelajaran

visual. Penjelasan untuk setiap media-media tersebut adalah sebagai berikut:

(1) Peta Indonesia

Peta Indonesia berfungsi untuk menunjukkan posisi atau lokasi

Indonesia di permukaan bumi; memperlihatkan ukuran (luas dan jarak)

dan arah Indonesia dengan skala; menggambarkan bentuk-bentuk di

permukaan bumi seperti negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya

di Indonesia; alat untuk mempelajari hubungan timbal balik antara

fenomena-fenomena geografi di permukaan bumi khususnya wilayah

Indonesia.

Gambar 2.2. Peta Indonesia

Page 58: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

36

(2) Peta Tiga Dimensi tentang Bentang Alam

Peta tiga dimensi tentang bentang alam menyajikan 44 legenda

dalam bentuk tiga dimensi untuk dapat menunjukkan suatu bentukan

(alam/buatan) dan tinggi rendah suatu daratan. Keterangan legenda terdiri

dari 2 bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Peta tiga dimensi

tentang bentang alam berfungsi untuk mengenali dan mendefinisikan

nama-nama bentukan alami yang ada di propinsi tempat tinggalnya (dalam

bentuk tiga dimensi); mengenali dan mendefinisikan nama-nama bentukan

buatan manusia yang ada di propinsi tempat tinggalnya (dalam bentuk tiga

dimensi); mengenali kenampakan alami dan buatan kurang lebih 44

legenda.

Gambar 2.3. Peta Tiga Dimensi tentang Bentang Alam

(3) Model Relief Daratan

Relief daratan berfungsi untuk mengenali dan mendefinisikan

nama-nama bentukan alami yang ada di propinsi tempat tinggalnya (dalam

bentuk model); mengenali dan mendefinisikan nama-nama bentukan

buatan manusia yang ada di propinsi tempat tinggalnya (dalam bentuk

model); mengenali kenampakan alami dan buatan paling sedikit 6 legenda.

Pada kedua sisi model terdapat susunan lapisan tanah.

Page 59: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

37

Gambar 2.4. Model Relief Daratan

(4) Model Relief Dasar Laut

Model relief dasar laut berfungsi untuk mengenali,

mendeskripsikan dan mendefinisikan bentuk-bentuk relief dasar laut;

mengenali 5 legenda relief dasar laut. Pada pemukaan relief dapat diisi air

untuk menggambarkan air laut. Lapisan pada keempat sisinya

menggambarkan susunan/lapisan tanah.

Gambar 2.5. Model Relief Dasar Laut

(5) Poster Gelombang Laut

Poster gelombang laut berfungsi untuk mengenali proses terjadinya

gelombang laut; mengenali faktor-faktor terjadinya gelombang laut. Poster

gelombang laut berwarna dan dilengkapi dengan bingkai.

Page 60: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

38

Gambar 2.6. Poster Gelombang Laut

(6) Poster Zona Kedalaman Laut

Poster zona kedalaman laut berfungsi untuk mendapatkan

gambaran dan mengetahui tentang kehidupan bawah laut berdasarkan

kedalamannya; mengetahui zona-zona pada lautan berdasarkan kedalaman.

Poster zona kedalaman laut berwarna dan dilengkapi dengan bingkai.

Gambar 2.7. Poster Zona Kedalaman Laut

(7) Poster Batas Laut Indonesia

Poster batas laut Indonesia berfungsi untuk mengenali batas laut

territorial, landas kontinen, dan zona ekonomi eksklusif wilayah negara

Indonesia serta keuntungannya bagi kita. Poster batas laut Indonesia

berwarna dan dilengkapi dengan bingkai.

Page 61: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

39

Gambar 2.8. Poster Batas Laut Indonesia

(8) Poster tentang Bentang Alam

Media ini berfungsi untuk mengenali dan mendefinisikan nama-

nama bentukan alami yang ada di propinsi tempat tinggalnya; mengenali

dan mendefinisikan nama-nama bentukan buatan manusia yang ada di

propinsi tempat tinggalnya. Poster tentang bentang alam berwarna dan

dilengkapi dengan bingkai.

Gambar 2.9. Poster tentang Bentang Alam

(9) Poster Irisan Kulit Bumi

Poster irisan kulit bumi merupakan alat bantu guru untuk

menerangkan tentang tampilan irisan kulit bumi di depan kelas. Poster

irisan kulit bumi berwarna dan dilengkapi dengan bingkai.

Gambar 2.10. Poster Irisan Kulit Bumi

Page 62: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

40

Menurut Pribadi dan Katrin (2010) dalam Alfiati (2010:31), media KIT

adalah medium yang banyak digunakan dalam proses belajar mengajar khususnya

untuk mengajar pengetahuan dan keterampilan yang bersifat khusus atau keahlian.

Bentuknya adalah suatu koleksi atau paket yang terdiri dari dua atau lebih benda

yang masing-masing saling berhubungan dengan suatu topik tertentu. Menurut

Alfiati (2010:5), tujuan penggunaan media KIT dalam pembelajaran IPS adalah

untuk meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari IPS, meningkatkan rasa

ingin tahu dalam diri siswa, meningkatkan pemahaman dalam diri siswa terhadap

konsep IPS, dan membuat pembelajaran IPS menjadi lebih menarik.

Menurut Modul Pembelajaran Bentang Alam untuk Sekolah Dasar, KIT

Bentang Alam merupakan alat peraga/media belajar yang menampilkan berbagai

bentang alam seperti gunung, bukit, lembah, dataran tinggi, sungai, danau, rawa,

dan laut. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Nomor 144/C/KP/2015

tentang Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan Dasar

Tahun Anggaran 2015 menjelaskan fungsi KIT tentang Bentang Alam yaitu untuk

memudahkan siswa mengenali nama-nama bentukan bumi, memudahkan siswa

mendeskripsikan nama-nama bentukan bumi, memudahkan siswa mengenali

nama bentukan manusia, dan memudahkan siswa mendeskripsikan bentukan

manusia.

Menurut Modul Pembelajaran Bentang Alam untuk Sekolah Dasar,

rancangan pembelajaran yang menggunakan KIT Bentang Alam pada dasarnya

berorientasi pada pencapaian kompetensi dasar IPS dari rumpun geografi, tetapi

guru diharapkan dapat mengembangkan rancangan yang telah disusun, menjadi

Page 63: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

41

pembelajaran dengan pendekatan secara terpadu dengan rumpun-rumpun mata

pelajaran IPS lainnya yaitu ekonomi, sosiologi, dan sejarah. Melalui penggunaan

KIT Bentang Alam diharapkan dapat membantu guru dalam menciptakan proses

pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM).

Dengan demikian, siswa dapat terlibat langsung dalam proses pembelajaran

bermakna.

Media visual yang sering digunakan dalam penyampaian materi pelajaran

adalah gambar. Gambar dapat memberikan nilai yang sangat berarti, terutama

dalam membentuk pengertian baru dan memperjelas pengertian baru dan

memperkuat pengertian tentang suatu konsep tertentu. Selain itu, pemanfaatan

media gambar dapat menimbulkan daya tarik bagi siswa, sehingga dengan

demikian dapat menjadikan siswa lebih senang belajar, sehingga pada akhirnya

akan memberikan hasil belajar yang lebih baik.

Menurut Nasution (2005:197), pada usia sangat muda anak-anak hanya

dapat belajar efektif berdasarkan benda-benda dan peristiwa yang sebenar-

benarnya. Kemudian gambar-gambar juga menjadi efektif setelah anak-anak

belajar menghubungkan gambar dengan dunia kenyataan. Gambar-gambar sangat

memperluas situasi stimulus untuk dipelajari dan dapat menyatakan hal-hal yang

sering sukar disampaikan dengan kata-kata, namun gambar-gambar sendiri sering

hanya bermakna bila disertai oleh keterangan lisan.

2.1.6 Pemanfaatan Media Pembelajaran

Pemanfaatan media harus terencana dan sistematik sesuai dengan tujuan

pembelajaran (Rusman 2013:161). Kehadiran media sangat membantu siswa

Page 64: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

42

untuk memahami suatu konsep tertentu yang sulit dijelaskan dengan bahasa

verbal, dengan demikian pemanfaatan media sangat tergantung pada karakteristik

media dan kemampuan guru maupun siswa memahami cara kerja media tersebut,

sehingga pada akhirnya media dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Pemanfaatan media itu sendiri

dimaksudkan agar siswa mampu menciptakan sesuatu yang baru dan mampu

memanfaatkan sesuatu yang telah ada untuk dipergunakan dengan bentuk dan

variasi lain yang berguna dalam kegiatan belajarnya. Dengan demikian mereka

dengan mudah mengerti dan memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh

guru maupun kelompoknya.

Guru tidak boleh asal menentukan media yang akan dimanfaatkan dalam

pembelajaran. Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik.

Media yang akan dimanfaatkan dalam proses pembelajaran juga memerlukan

perencanaan yang baik. Menurut Anwar dan Harmi (2010:162-3), ada beberapa

hal yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan media pembelajaran,

diantaranya:

(1) Media yang akan dimanfaatkan oleh guru harus sesuai dan diarahkan

untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan. Masalah tujuan pembelajaran ini

merupakan komponen yang utama yang harus diperhatikan dalam memilih

media.

Page 65: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

43

(2) Media yang akan dimanfaatkan harus sesuai dengan materi pembelajaran.

Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam

memilih media. Sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang

digunakan akan berdampak pada hasil pembelajaran.

(3) Media pembelajaran harus sesuai dengan kondisi siswa.

Kondisi siswa dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang

serius bagi guru dalam memilih media sesuai dengan kondisi anak. Faktor

umur, intelegensi, latar belakang pendidikan, budaya dan lingkungan anak

menjadi titik perhatian dan pertimbangan dalam memilih media

pembelajaran.

(4) Media yang akan dimanfaatkan harus efisien.

Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru

mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu

menjadi pertimbangan seorang guru. Sering kali suatu media dianggap

tepat untuk digunakan di kelas akan tetapi di sekolah tersebut tidak

tersedia media yang diperlukan, sedangkan untuk mendesain atau

merancang suatu media yang dikehendaki tersebut tidak mungkin

dilakukan oleh guru.

(5) Media yang akan dimanfaatkan harus efektif.

Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan

disampaikan kepada siswa secara tepat dan berhasil guna, dengan kata lain

tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal.

Page 66: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

44

(6) Media yang akan dimanfaatkan harus mempertimbangkan biaya yang

diperlukan.

Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus

seimbang dengan hasil yang akan dicapai. Media yang bagus tidak harus

mahal, yang terpenting adalah media tersebut dapat membantu guru

menyampaikan materi dengan baik.

Setelah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media, untuk

mengukur kemampuan siswa dalam menyerap materi guru harus melakukan tes,

dengan tes tersebut akan tergambar kemampuan siswa, bagi siswa yang cepat

menguasai materi pembelajaran guru menyiapkan materi pengayaan, sementara

untuk siswa yang belum memenuhi target penilaian guru mengadakan remedial.

2.1.7 Definisi Sumber Belajar

Terdapat suatu interaksi antara komponen-komponen pembelajaran yang

saling berkesinambungan. Salah satu komponen pembelajaran tersebut adalah

sumber belajar. Sumber belajar merupakan segala tempat atau lingkungan sekitar,

benda, dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana

bagi siswa untuk melakukan proses perubahan tingkah laku (Majid 2006:170).

Menurut Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT) dalam Anwar dan

Harni (2010:174), sumber belajar adalah semua sumber (baik berupa data, orang

atau benda) yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas (kemudahan) belajar

bagi siswa.

Menurut Roestiyah (1991) dalam Winataputra (2007:9.31), sumber belajar

adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat atau asal untuk

belajar seseorang. Pemahaman tentang sumber belajar adalah sebagai prasarana

Page 67: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

45

(tempat) bagi berlangsungnya kegiatan belajar, sedangkan asal dapat dimaknai

sebagai bahan acuan (benda, peristiwa, manusia, buku, tempat) yang dapat

digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pendapat lain dikemukakan oleh

Agustina (2014:2) bahwa sumber belajar adalah sumber daya yang memberikan

kemudahan siswa untuk belajar, sumber belajar tersebut perlu dikelola dan

dimanfaatkan seefektif mungkin agar dapat menunjang keberhasilan belajar.

Sumber belajar dalam website bced didefinisikan, “Learning resources are

texts, videos, software, and other materials that teachers use to assist students to

meet the expectations for learning defined by provincial or local curricula. Before

a learning resource is used in a classroom, it must be evaluated and approved at

either the provincial or local level. Evaluation criteria may include curriculum fit,

social considerations, and age or developmental appropriateness.” (Sumber

belajar merupakan bahan cetak, video, perangkat lunak, dan bahan lain yang

digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan sesuai kurikulum yang berlaku. Sebelum sumber belajar digunakan

dalam kelas, harus diperiksa dan disetujui oleh pihak terkait baik di tingkat

provinsi maupun lokal. Sumber belajar harus sesuai dengan kurikulum yang

berlaku, kondisi lingkungan, dan sesuai dengan perkembangan siswa).

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan sumber

belajar adalah segala sesuatu yang sengaja dirancang maupun yang tersedia di

lingkungan meliputi: pesan, manusia, bahan, alat, metode, lingkungan, dan lain-

lain yang dapat dimanfaatkan untuk mempelajari materi pembelajaran dan

pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Dengan kata lain,

Page 68: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

46

siswa seharusnya tidak mengandalkan guru sebagai satu-satunya sumber belajar,

tetapi dapat belajar dari sumber belajar yang tersedia di lingkungannya baik

secara individu maupun bersama-sama untuk membantu proses pembelajaran.

Sumber belajar yang dapat digunakan, misalnya buku, brosur, majalah,

koran, ensiklopedia, maupun lingkungan sekitar. Penyediaan sumber belajar

cukup menunjang terhadap pelaksanaan pembelajaran yang berfungsi sebagai

perantara untuk menyampaikan bahan-bahan sehingga memudahkan pencapaian

tujuan pembelajaran.

Syukur (2008) dalam Anwar dan Harmi (2010:175) mengklasifikasikan

sumber belajar sebagai berikut:

(1) Sumber belajar cetak yaitu buku, majalah, koran, brosur, poster, denah,

kamus, ensiklopedi, dan sebagainya.

(2) Sumber belajar non cetak yaitu films, slides, video, model, audio cassette,

transparan.

(3) Sumber belajar yang berbentuk fasilitas adalah perpustakaan, ruang

belajar, studio lapangan olah raga, serta laboran.

(4) Sumber belajar berupa kegiatan adalah wawancara, kerja kelompok,

observasi, simulasi, permainan.

(5) Sumber belajar berupa lingkungan di masyarakat mencakup taman, pasar,

terminal, toko, pabrik kantor, museum.

Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT) dalam Anwar dan

Harni (2010:174) mengklasifikasikan sumber belajar sebagai berikut:

Page 69: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

47

(1) Pesan (message) adalah informasi yang akan disampaikan oleh komponen

belajar lain yang dapat berupa ide, fakta, ajaran, nilai dan data. Dalam

sistem persekolahan, maka pesan ini berupa seluruh mata pelajaran yang

disampaikan kepada siswa.

(2) Orang (people) adalah manusia yang berperan sebagai pencari, penyimpan,

pengolahan dan penyaji pesan. Contohnya: guru, dosen, pustakawan,

petugas laboratorium, instruktur, widyaiswara, pelatih olah raga, tenaga

ahli dan masih banyak lagi, bahkan termasuk siswa itu sendiri.

(3) Bahan (materials) merupakan perangkat lunak (software) yang

mengandung pesan-pesan belajar yang biasanya disajikan menggunakan

peralatan tertentu. Contohnya: buku teks, modul, transparansi (OHT),

kaset program audio, kaset program video, program slide, film, program

CAI, dan lain-lain.

(4) Alat (Device) adalah perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk

menyajikan pesan yang tersimpan dalam bahan. Contohnya: OHP, tape

recorder, video player, proyektor film, komputer.

(5) Teknik (technique) yaitu prosedur atau langkah-langkah tertentu yang

disiapkan dalam menggunakan bahan, alat, lingkungan dan orang untuk

menyampaikan pesan. Misalnya: demonstrasi, diskusi, praktikum,

pembelajaran mandiri, sistem pendidikan terbuka/ jarak jauh, tutorial tatap

muka, dan lain-lain.

(6) Lingkungan atau latar (setting) adalah situasi di sekitar terjadinya proses

belajar mengajar dimana pembelajar menerima pesan. Lingkungan

Page 70: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

48

dibedakan menjadi dua macam, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan

non-fisik. Contoh lingkungan fisik: gedung sekolah, perpustakaan,

laboratorium, aula, pasar, kebun, bengkel, pabrik, dan lain-lain. Contoh

lingkungan non-fisik: tata ruang belajar, ventilasi udara, cuaca, kebisingan

atau ketenangan lingkungan belajar, dan lain-lain.

Selanjutnya, Majid (2006:170) mengategorikan sumber belajar menjadi 5,

yaitu sebagai berikut:

(1) Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana saja seseorang dapat

melakukan balajar atau proses perubahan tingkah laku maka tempat itu

dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti sumber belajar,

misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat

pembuangan sampah, kolam ikan, dan sebagainya.

(2) Benda yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan

tingkah laku bagi siswa, maka benda itu dapat dikategorikan sebagai

sumber belajar. Misalnya situs, candi, benda peninggalan lainnya.

(3) Orang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu dimana siswa dapat

belajar sesuatu, maka yang bersangkutan dapat dikategorikan sebagai

sumber belajar. Misalnya guru, ahli geologi, polisi, dan ahli-ahli lainnya.

(4) Buku yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh

siswa dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. ,misalnya buku

pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedia, fiksi dan lain sebagainya.

Page 71: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

49

(5) Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan,

peristiwa bencana dan peristiwa lainnya yang guru dapat manjadikan

peristiwa atau fakta sebagai sumber belajar.

Meskipun sumber belajar banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak

banyak jenis sumber belajar yang biasa digunakan oleh guru di sekolah. Sumber

belajar yang hampir semua sekolah memanfaatkannya adalah sumber belajar

cetak. Akan tetapi, jumlah buku di beberapa sekolah belum memadai sehingga

menghambat interaksi antara guru dengan siswa karena siswa cenderung pasif

seperti saat guru bertanya siswa tidak menjawab dan begitupun sebaliknya saat

guru selesai menjelaskan materi pelajaran siswa tidak menanyakan materi

pelajaran yang tidak dipahami, siswa mengantuk saat guru menjelaskan, dan tidak

semangat mengikuti pembelajaran, sehingga interaksi yang terjadi hanya satu

arah. Hal tersebut tentu berdampak pada hasil belajar siswa pada mata pelajaran

IPS. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti hanya akan meneliti sumber

belajar cetak yaitu:

(1) Buku teks

Buku teks adalah sumber belajar yang paling umum digunakan

sebagai acuan dalam pembelajaran apapun. Buku pelajaran yang layak

digunakan biasanya terlebih dahulu diperiksa oleh Depdiknas untuk

mendapatkan izin (Komalasari 2014:116). Dalam pembelajaran IPS, buku

teks yang dimaksud meliputi buku-buku bacaan yang menunjang

pembelajaran IPS. Contohnya sebagai berikut:

Page 72: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

50

Gambar 2.11. Buku Teks

(2) Modul

Modul adalah bahan ajar yang dipersiapkan untuk digunakan dalam

proses pembelajaran yang berisi materi pelajaran dan alat-alat evaluasi

pembelajaran, meliputi buku pegangan guru yang dijual bebas dan

diterbitkan oleh berbagai penerbit. Contohnya sebagai berikut:

Gambar 2.12. Modul

(3) Buku Sekolah Elektronik (BSE)

Menurut Nurmanuel (2013:12), buku berperan penting dan

strategis dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu upaya

pemerintah untuk menjamin ketersediaan buku pelajaran yang bermutu

sesuai pasal 43 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2003

tentang Standar Nasional Pendidikan dilakukan dengan mengeluarkan

program Situs Buku Sekolah Elektronik (BSE) atau e-book. Adanya

program Situs Buku Sekolah Elektronik (BSE) diharapkan kebutuhan buku

Page 73: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

51

pelajaran di sekolah dapat terpenuhi sehingga dapat menunjang dan

memperlancar proses pembelajaran. Tipe BSE yang digunakan sebagai

sumber belajar merupakan versi cetakannya atau hard copy. Sekolah

menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah

untuk membeli buku-buku versi cetak BSE. Siswa hanya diperbolehkan

untuk meminjam buku tersebut di Perpustakaan Sekolah. Contohnya

sebagai berikut:

Gambar 2.13. Buku Sekolah Elektronik (BSE)

(4) Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa adalah bentuk buku latihan atau pekerjaan

rumah yang berisi soal-soal sesuai dengan materi pelajaran. LKS dapat

dijadikan sebagai alat evaluasi sekaligus sumber pembelajaran karena

dalam LKS memuat rangkuman-rangkuman materi (Komalasari

2014:117). Contohnya sebagai berikut:

Gambar 2.14. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Page 74: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

52

(5) Majalah, merupakan surat berkala yang terbit mingguan atau bulanan dan

sebagainya (Suharso 2005:305). Keberadaan majalah dapat memberikan

pengetahuan sekaligus sumber belajar bagi siswa. Adanya majalah

diharapkan menjadikan siswa memiliki kebiasaan membaca dan

mempelajari hal-hal yang bersifat umum sesuai dengan kemampuan

mereka. Sebagai sumber belajar, majalah memiliki keuntungan karena

informasi-informasi yang ada merupakan informasi yang terbaru

(Komalasari 2014:118). Contohnya sebagai berikut:

Gambar 2.15. Majalah

(6) Ensiklopedia, merupakan buku yang berisi keterangan atau uraian tentang

berbagai hal dalam ilmu pengetahuan yang disusun secara abjad atau

menurut lingkungan ilmu (Suharso 2005:134). Menurut Komalasari

(2014:117), kegunaan ensiklopedia adalah memberikan kemudahan bagi

siswa atau guru untuk mendapatkan informasi mengenai materi atau fakta

dari berbagai topik yang diperlukan dalam persiapan mengajar. Idealnya di

setiap perpustakaan terdapat satu perangkat ensiklopedia. Contohnya

sebagai berikut:

Page 75: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

53

Gambar 2.16. Ensiklopedia

(7) Kliping, merupakan guntingan artikel dari media massa yang dianggap

penting untuk disimpan (Suharso 2005:255). Guntingan tersebut dihimpun

dan dijilid menjadi bahan bacaan di perpustakaan. Contohnya sebagai

berikut:

Gambar 2.17. Kliping

(8) Koran, merupakan lembaran kertas bertuliskan kabar (berita) dsb, terbagi

dalam kolom-kolom (8-9 kolom), terbit setiap hari atau secara periodik

(Suharso 2005:266). Contohnya sebagai berikut:

Gambar 2.18. Koran

(9) Brosur, merupakan suatu terbitan yang isinya bersifat sementara, hanya

berisi hal yang aktual dan diterbitkan dalam jumlah yang terbatas.

Contohnya sebagai berikut:

Page 76: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

54

Gambar 2.19. Brosur

Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi siswa maupun guru apabila

sumber belajar diorganisir melalui satu rancangan yang memungkinkan seseorang

dapat memanfaatkanya sebagai sumber belajar. Agar sumber belajar memiliki

daya guna bagi kelancaran proses, pencapaian hasil belajar yang optimal, dan

kebermaknaan belajar bagi kehidupan nyata siswa, maka guru sangat berperan

dalam mendayagunakannya. Untuk itu, guru dituntut memiliki dan terus

mengembangkan pengetahuannya tentang sumber belajar, baik pemanfaatannya

maupun keragamannya. Jika tidak maka tempat atau lingkungan alam sekitar,

benda, orang, dan atau buku hanya sekadar tempat, benda, orang atau buku yang

tidak berarti apa-apa.

2.1.8 Prinsip Umum Pemanfaatan Sumber Belajar

Menurut Komalasari (2014:127-8), pemilihan dan pemanfaatan sumber

belajar harus memperhatikan beberapa hal, yaitu sebagai berikut:

(1) Tujuan

Pemilihan dan pemanfaatan jenis sumber belajar apapun harus

berdasarkan tujuan instruksional, dengan demikian guru tidak boleh begitu

saja menggunakan sumber belajar yang ada tanpa memikirkan

kesesuaiannya dengan tujuan instruksional. Jika prinsip ini diabaikan,

Page 77: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

55

maka sudah dapat diduga bahwa proses belajar mengajar pasti tidak akan

mencapai tujuan yang telah ditargetkan, dan siswa yang belajar akan

menjadi kelinci percobaan

(2) Karakteristik Siswa

Pemilihan dan pemanfaatan sumber belajar harus memperhatikan

karakteristik siswa, seperti tingkat intelegensi siswa, jumlah siswa, status

sosial ekonomi siswa, dan sebagainya.

(3) Karakteristik sumber belajar

Pemilihan sumber belajar perlu mempertimbangkan kelebihan dan

keterbatasan masing-masing sumber belajar. Pastikan sumber belajar yang

dipilih atau dimanfaatkan benar-benar dapat memberikan informasi dan

pengetahuan kepada siswa.

(4) Alokasi Waktu

Suatu sumber belajar bisa digunakan untuk beberapa pokok

bahasan sekaligus, sehingga waktu yang disediakan bisa lebih panjang dan

leluasa. Jika pokok bahasan tidak bisa digabung dalam satu sumber

belajar, maka harus dipilih sumber belajar yang tidak menyita waktu yang

tersedia.

(5) Ketersediaan

Pemanfaatan sumber belajar harus memperhatikan apakah sumber

belajar tersebut tersedia di sekolah atau lingkungan sekitar. Guru juga

harus memanfaatkan sumber belajar yang mudah diperoleh supaya tidak

memberatkan.

Page 78: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

56

(6) Efektivitas

Keefektifan sumber belajar harus diperhatikan sebelum guru

menentukan sumber belajar untuk digunakan dalam proses pembelajaran.

Sumber belajar yang efektif adalah yang dapat membantu siswa mencapai

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

(7) Kompatibilitas

Guru harus dapat memanfaatkan sumber belajar yang praktis dan

luwes dalam pemanfaatannya. Artinya, sumber belajar tersebut tidak

menyita banyak waktu dalam penyiapan serta pemanfaatannya.

(8) Biaya

Dalam memilih sumber belajar harus mempertimbangkan

ketersediaan biaya, efisiensi biaya dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Artinya, pemanfaatan sumber belajar tidak harus berpatok pada harga

mahal, tetapi biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan suatu sumber

belajar harus seimbang dengan manfaatnya.

(9) Kaya nilai, moral, dan norma

Semua mata pelajaran berbasis pembelajaran nilai, sehingga

sumber belajar yang digunakan harus memiliki nilai, moral, dan norma

yang kaya, dilematis, segar, dan merangsang siswa untuk berpikir.

2.1.9 Sumber Belajar IPS Sekolah Dasar (SD)

Mata pelajaran IPS yang banyak dikenal masyarakat umum adalah

banyaknya materi yang terkandung di dalamnya, sehingga menuntut siswa untuk

lebih banyak menghafal materi di dalamnya. Agar siswa dapat belajar IPS dengan

Page 79: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

57

baik maka diperlukan sumber belajar. Ada beragam sumber belajar, seperti

sumber belajar cetak, sumber belajar orang, sumber belajar dari lingkungan

tempat para siswa berada, dan sumber belajar lainnya. Menurut Madya dan

Nurdin, segala hal yang mampu menyumbangkan bahan untuk pembelajaran IPS,

dapat diterapkan sebagai sumber belajar IPS. Oleh karena itu, berbagai pustaka,

dokumen, alat, benda, dan lain-lain dapat pula diterapkan sebagai sumber belajar

IPS agar siswa dapat memperoleh pengetahuan yang diperlukan.

Keberadaan sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran tergantung

kepada kemampuan guru. Kemampuan guru tersebut meliputi pengetahuan,

mengidentifikasi, menyeleksi, dan mendayagunakan sumber belajar dalam

kegiatan pembelajaran. Kita ketahui bahwa materi pembelajaran IPS berkenaan

dengan kemasyarakatan atau kehidupan sosial. Pemanfaatan sumber belajar dalam

pembelajaran IPS dapat mengurangi verbalisme dan membantu pemahaman

konsep-konsep yang terdapat dalam materi pembelajaran IPS.

Menurut Rachmah (2014:202), sumber belajar dalam pembelajaran IPS

meliputi:

1) Sumber Cetak

Buku teks IPS yang antara lain berbentuk buku pelajaran yang

beredar di sekolah-sekolah dasar merupakan sumber belajar utama yang

selama ini digunakan oleh guru-guru IPS di SD untuk mengembangkan

proses pembelajaran di kelas. Buku teks yang diperkenalkan guru kepada

siswa masih merupakan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis buku teks

pelajaran. Sedangkan apabila buku teks tersebut dibaca oleh siswa secara

kritis, dianalisis, dan dikembangkan lebih lanjut dalam bentuk interpretasi

Page 80: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

58

baru dan dituliskan kembali dalam catatan atau rangkuman siswa, maka

hasil olahan tersebut telah menjadi miliknya. Pada akhirnya, siswa telah

menjadi audience dari teks dan bahkan menjadi bagian dari teks itu

sendiri. Dengan demikian, melalui proses membaca dan mencatat tersebut

siswa telah diberdayakan untuk mengkonstruksi pengetahuan, dan mereka

telah berperan sebagai pengembang pengetahuan.

2) Alat atau Perangkat Elektronik

Perangkat elektronik seperti radio, televisi (TV), video, internet,

dan lain-lain merupakan sumber belajar yang sangat berharga bagi

pendidikan IPS. Media tersebut, khususnya radio dan TV bukan lagi

barang baru bagi siswa. Hampir setiap saat mereka dapat mendengar siaran

radio dan menonton tayangan TV. Namun, tidak semua siaran TV dapat

dijadikan sebagai bahan pelajaran. Banyak acara TV yang tidak sesuai

dengan tingkat usia anak-anak sekolah dasar (SD). Jika tidak diawasi,

maka anak-anak akan meniru apapun yang ia tonton di TV karena pada

dasarnya anak usia SD masih berada pada tahap meniru apapun yang

dilihatnya. Demikian juga acara tayangan iklan berbagai produk sering

mengajak siswa untuk mengkonsumsi barang yang ditawarkan sehingga

hal itu dapat menjadikan mereka boros atau konsumtif. Oleh karena itu,

dalam pembelajaran perlu pelatihan tentang cara menyeleksi siaran TV,

waktu menonton dan sikap kritis terhadap tayangan TV agar siaran

tersebut benar-benar menjadi sumber belajar bagi siswa yang sedang

Page 81: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

59

belajar IPS. Berikut beberapa langkah dalam menggali informasi dari

sumber elektronik:

(1)Menggali sumber belajar melalui internet

Beragam materi IPS seperti ketampakan lingkungan alam dan

sosial, baik setempat, wilayah lain di Indonesia dan berbagai negara

dapat dipelajari melalui sarana internet. Apabila sekolah memiliki

sarana tersebut atau dekat dengan lokasi warung internet (warnet) maka

fasilitasilah para siswa dengan kegiatan menjelajah informasi mengenai

topik tersebut di internet. Untuk mencari berbagai informasi seperti

keadaan sosial dan geografis wilayah Indonesia, kebudayaan-

kebudayaan Indonesia, pengairan, dan lain-lain maka sarana internet

dapat menyediakan informasi tersebut.

(2)Menggali sumber informasi dari tayangan film pada VCD

Untuk memahami beragam informasi yang berhubungan dengan

materi pembelajaran IPS maka para siswa dapat difasilitasi dengan

kegiatan menonton tayangan VCD.

(3)Menggali informasi dari tayangan TV

Agar siswa menjadi pembelajar yang aktif yang bisa menemukan

dan melaporkan apa yang mereka lihat dan rasakan maka fasilitasilah

mereka dengan kegiatan menonton berita di TV. Untuk menyaksikan

tayangan TV yang dianggap akan berpengaruh buruk pada para siswa

maka mintalah orang tua meraka untuk mendampinginya. Orang tua

Page 82: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

60

dapat diminta menjelaskan tentang pentingnya perbuatan untuk

menghindari perbuatan-perbuatan buruk yang disaksikan di TV.

3) Sumber Belajar Pengetahuan Sosial yang Berasal dari Lingkungan

Menurut Soemantri (2001) dalam Rachmah (2014:204), IPS

merupakan suatu synthetic discipline antara berbagai ilmu-ilmu sosial

(untuk pengajaran di sekolah biasanya terdiri dari sejarah, ekonomi,

geografi, dan kewarganegaraan). Selain harus mampu menyintesiskan

konsep-konsep yang relevan antara ilmu-ilmu sosial tersebut, juga perlu

dimasukkan unsur-unsur pendidikan dan pembangunan serta masalah-

masalah sosial dalam hidup bermasyarakat, namun kenyataannya dalam

mengajarkan ilmu-ilmu pendidikan sosial didominasi oleh proses belajar

mengajar dengan menggunakan buku teks. Tidaklah salah jika dikatakan

bahwa pelajaran yang diberikan hanyalah sepintas dengan sedikit atau

tidak ada signifikansi sama sekali dengan apa yang dihadapi siswa dalam

kehidupannya di masyarakat.

2.1.10 Karakteristik Siswa SD

Satu hal yang tidak boleh dilupakan guru di sekolah dasar adalah guru

hendaknya memahami karakteristik siswa yang akan diajarnya. Perkembangan

siswa merupakan bagian pengetahuan yang harus dimiliki oleh guru. Selanjutnya

pemahaman terhadap perkembangan siswa SD dapat dijadikan titik awal untuk

menentukan tujuan pendidikan di SD, dan untuk menentukan waktu yang tepat

dalam memberikan pendidikan sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak itu

sendiri.

Page 83: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

61

Menurut Piaget dalam Susanto (2013:77), setiap tahapan perkembangan

kognitif memiliki karakteristik yang berbeda. Secara garis besar tahapan

perkembangan kognitif tersebut dikelompokkan menjadi empat tahap yaitu:

(1) Tahap sensori motorik (usia 0-2 tahun)

Pada tahap ini anak belum memasuki usia sekolah.

(2) Tahap pra-operasional (usia 2-7 tahun)

Pada tahap ini kemampuan skema kognitif siswa masih terbatas.

Siswa suka meniru perilaku orang lain (khususnya orang tua dan guru)

yang pernah ia lihat ketika orang lain itu merespon terhadap perilaku

orang, keadaan, dan kejadian yang dihadapi pada masa lampau. Siswa

mulai mampu menggunakan kata-kata yang benar dan mampu pula

mengekspresikan kalimat-kalimat pendek secara efektif.

(3) Tahap operasional konkret (usia 7-11 tahun)

Pada tahap ini siswa sudah mulai memahami aspek-aspek

kumulatif materi, misalnya volume dan jumlah, mempunyai kemampuan

memahami cara mengombinasikan beberapa golongan benda yang

bervariasi tingkatannya. Selain itu, siswa sudah mampu berpikir sistematis

mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa konkret.

(4) Tahap operasional formal (usia 11-15 tahun)

Pada tahap ini siswa sudah menginjak usia remaja, perkembangan

kognitif siswa pada tahap ini telah memiliki kemampuan

mengkoordinasikan dua ragam kemampuan kognitif baik secara simultan

(serentak) maupun berurutan.

Page 84: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

62

Sumantri (2007:1.14) menyatakan perkembangan kognitif anak

berlangsung secara teratur dan berurutan sesuai dengan perkembangan umurnya.

Maka pengajaran harus direncanakan sedemikian rupa sesuai dengan

perkembangan kecerdasan siswa. Masa usia siswa sekolah dasar, yaitu usia sekitar

6-11 tahun.

Piaget dalam Sumantri (2007:1.15) menjelaskan pada usia tersebut

perkembangan kognitif anak berada dalam tahap operasional konkret. Pada tahap

ini anak mampu mengoperasionalkan berbagai logika, namun masih dalam bentuk

benda konkret atau nyata. Karakter siswa SD yang masuk pada tahap operasional

konkret memerlukan media-media konkret untuk dapat menghubungkan ide-ide

abstrak. Penyajian media pembelajaran yang konkret dan sumber belajar yang

sesuai merupakan salah satu upaya guru untuk mempermudah pemahaman siswa

terhadap suatu materi pelajaran.

2.2 Kajian Empiris

Beberapa hasil penelitian yang mendukung dalam penelitian ini

diantaranya, adalah:

(1) Penelitian yang dilakukan oleh Dalimunthe, Utami, dan Marli yang

merupakan mahasiswa Universitas Tanjungpura dengan judul

“Ketersediaan dan Pemanfaatan Media Non Proyeksi IPS Kelas V SDN

Kecamatan Pontianak Tenggara”. Metode yang digunakan adalah

kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel

yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil penelitian ketersediaan

Page 85: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

63

media pembelajaran didapat bahwa media Media berupa bahan cetak buku

paket seluruh sekolah sudah tersedia. Kemudian untuk buku penunjang

hanya 1 sekolah yang tidak tersedia yaitu sekolah 19 Pontianak Tenggara.

Untuk LKS 5 sekolah tersedia sedangkan 3 sekolah tidak tersedia. Media

yang tidak tersedia di setiap sekolah di Pontianak Tenggara adalah media

komik dan patung. Untuk media gambar dan poster hanya 2 sekolah yang

tidak tersedia. Sedangkan untuk media atlas, papan tulis, peta dan globe

seluruh sekolah sudah tersedia. Untuk pemanfaatan media pembelajaran,

guru memanfaatkannya sesuai dengan materi yang akan disampaikan dan

tergantung dengan media yang tersedia. jumlah media yang terbatas,

kemampuan daya tangkap anak terhadap materi dan Pemanfaatan bahasa

dalam menyampaikan materi pembelajaran.

Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti. Perbedaannya terdapat pada jenis media yang

diteliti, subjek dan lokasi penelitian, serta teknik pengambilan sampel yang

digunakan. Persamaannya adalah sama-sama menggunakan metode

penelitian deskriptif kuantatif dengan variabel ketersediaan dan

pemanfaatan media pembelajaran pada pelajaran IPS SD.

(2) Penelitian yang dilakukan oleh Herijanto yang merupakan mahasiswa

Universitas Negeri Semarang dengan judul “Pengembangan CD Interaktif

Pembelajaran IPS Materi Bencana Alam” pada tahun 2012. Penelitian ini

menggunakan metode Research and Development (R&D), yaitu metode

penelitian untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan

Page 86: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

64

produk tersebut. Penelitian ini memfokuskan pada pengembangan model

pembelajaran interaktif mata pelajaran IPS di SD Negeri Kelo 01

Kecamatan Pekalongan Timur Kelas VI semester 2 kompetensi dasar

macam-macam bencana alam dan proses penanganannya. Hasil penelitian

ini menunjukkan pengembangan model pembelajaran mata pelajaran IPS

materi bencana alam untuk kelas VI semester 2 dapat digunakan untuk

meningkatkan pandangan siswa terhadap mata pelajaran IPS, memberikan

respon positif, meningkatkan minat belajar siswa. Penerapan model

pembelajaran interaktif dapat meningkatkan kualitas pembelajaran siswa

yang ditunjukkan pada hasil evaluasi belajar yang sangat tinggi dan

aktifitas pembelajaran yang sangat baik.

Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti. Perbedaannya terdapat pada metode, jenis media

yang diteliti, subjek dan lokasi penelitian. Persamaannya adalah sama-

sama meneliti media pembelajaran pada mata pelajaran IPS di SD.

(3) Penelitian yang dilakukan oleh Findrawati (2015) mahasiswa Universitas

Negeri Padang dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar dengan

Menggunakan Media Peta dan Gambar pada Mata Pelajaran IPS di Kelas

V SD Negeri 02 Muara Panas Kecamatan Bukit Sundi Kabupaten Solok”.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan

prestasi hasil belajar siswa meningkat hingga 31,9%. Dengan demikian

Page 87: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

65

dapat dipahami bahwa hasil belajar siswa pada pelajaran IPS dengan

pokok bahasan perjuangan melawan penjajahan dan tokoh pergerakan

nasional Indonesia menggunakan media peta dan gambar sudah sangat

efektif. Sehingga dengan demikian penggunaan media peta dan gambar

dalam pembelajaran dapat menjadi salah atu cara untuk meningkatkan

hasil belajara siswa di SDN 02 Muara Panas Kecamatan Bukit Sundi

Kabupaten Solok.

Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti. Perbedaannya terdapat pada jenis penelitian yang

digunakan, subjek serta lokasi penelitian. Persamaannya adalah sama-sama

meneliti pemanfaatan media pembelajaran visual pada mata pelajaran IPS

SD.

(4) Penelitian yang dilakukan oleh Agustina (2014) mahasiswa Pendidikan

Geografi IKIP Veteran Semarang dengan judul “Kompetensi Guru dalam

Pemanfaatan Sumber Belajar Geografi SMA Negeri.” Metode yang

digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel penuh. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa 1) ketersedian sumber belajar di SMA

Negeri di Kabupaten Semarang khususnya meliputi benda, karya ilmiah,

manusia dan lingkungan menunjang kegiatan pembelajaran, hanya saja

sedikit kurang tersedianya jurnal, koran, maket, dan hasil penelitian. 2)

pengetahuan guru geografi terhadap sumber belajar meliputi jenis, fungsi,

manfaat, cara Pemanfaatan sumber belajar. Berdasarkan hasil penelitian,

Page 88: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

66

lebih dari setengah guru 57% atau 9 guru mengetahui tentang jenis, fungsi,

manfaat, dan cara Pemanfaatan sumber belajar. Sisanya tidak mengetahui

keseluruhan tetapi hanya sebagian saja. 3) Kompetensi guru dalam

pemanfaatan sumber belajar sebagian besar guru 88% atau 13 guru

menggunakan media, kecuali maket. 4) upaya pengembangan kompetensi

guru untuk memanfaatkan sumber belajar diperoleh angka lebih dari

setengah guru 88% atau 12 guru sering mengembangkan keprofesionalan.

Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti. Perbedaannya terdapat pada jenis dan metode

penelitian yang digunakan, subjek dan lokasi penelitian. Persamaannya

adalah sama-sama menggunakan sampel jenuh dan membahas tentang

pemanfaatan sumber belajar IPS.

(5) Penelitian yang dilakukan oleh Any (2011) mahasiswa Universitas Negeri

Semarang dengan judul “Pemanfaatan Sumber-sumber Belajar dalam

Proses Pembelajaran di SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal”. Metode

yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik analisis deskriptif.

Teknik sampel yang digunakan adalah proporsional random sampling.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan sumber belajar

dalam proses pembelajaran di SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal adalah

pemanfaatan sumber belajar pesan sebanyak 18%, pemanfaatan sumber

belajar manusia 17%, pemanfaatan sumber belajar bahan 14%,

pemanfaatan sumber belajar alat 21%, pemanfaatan sumber belajar berupa

metode 16%, dan pemanfaatan sumber belajar lingkungan sebanyak 14 %.

Page 89: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

67

Upaya memaksimalkan sumber belajar dalam proses pembelajaran sebesar

51% dengan kategori cukup baik serta keefektifan pemanfaatan sumber

belajar di SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal 48 % dengan kategori

kurang baik.

Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti. Perbedaannya terdapat pada jenis sumber belajar

yang diteliti, subjek, waktu dan lokasi penelitian, serta teknik pengambilan

sampel yang digunakan. Persamaannya adalah sama-sama menggunakan

metode penelitian deskriptif kuantatif dengan variabel pemanfaatan

sumber belajar.

(6) Penelitian yang dilakukan oleh Suarno dan Sukirno (2015) mahasiswa

Universitas Negeri Yogyakarta dengan judul “Pengembangan Media

Pembelajaran IPS dengan Tema Pemanfaatan dan Pelestarian Sungai

untuk Siswa Kelas VII SMP”. Penelitian ini menggunakan metode

Research and Development (R&D). Hasil penelitian ini adalah berupa

multimedia pembelajaran dalam bentuk CD program, yang telah dinilai

dengan skala lima menunjukkan bahwa:(1) aspek pembelajaran dengan

skor 4,64 “sangat layak”; (2) aspek materi dengan skor 4,83 “sangat layak”

(3) penilaian ahli media pada aspek media dengan skor 3,92 “layak”. Hasil

uji coba lapangan menunjukkan bahwa: (1) uji coba lapangan awal dengan

skor 4,04 “layak”; (2) uji coba lapangan utama dengan skor 4,14 “sangat

layak”; (3) uji coba lapangan operasional dengan skor 4,19 “sangat layak”.

Page 90: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

68

Hasil tes uji coba efektivitas lapangan menunjukkan skor ketuntasan

belajar siswa sebesar 76,4 (melampaui KKM yaitu 75,0), aspek sikap

sebesar 84,36 “sangat baik” dan skor aspek keterampilan sebesar 71,88

“baik”. Berdasarkan hasil uji tersebut disimpulkan bahwa media yang

dikembangkan sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran yang

ditinjau dari aspek pembelajaran, materi dan media, baik menurut ahli

meteri dan ahli media. Produk media pembelajaran hasil pengembangan

ini terbukti efektif meningkatkan hasil belajar baik dalam aspek

pengetahuan dilihat dari rerata skor pre-test dan post-test, aspek sikap, dan

aspek keterampilan.

Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti. Perbedaannya terdapat pada metode penelitian

yang digunakan, subjek, waktu dan lokasi penelitian. Persamaannya adalah

sama-sama meneliti media pembelajaran pada mata pelajaran IPS.

(7) Penelitian yang dilakukan oleh Alfiati (2010) mahasiswa Universitas

Sebelas Maret Surakarta dengan judul “Peningkatan Motivasi Belajar IPS

dengan Menggunakan Multimedia KITS pada Siswa Kelas V SD Negeri 1

Bendan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran

2009/2010”. Metode penelitian yang digunakan adalah tindakan kelas

dengan menggunakan dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan

penggunaan multimedia KITS dapat menungkatkan motivasi belajar IPS

siswa kelas V SD Negeri 1 Bendan. Hal ini dapat terlihat dari kegiatan

Page 91: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

69

pembelajaran di dalam kelas dengan meningkatnya motivasi siswa.

Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil angket motivasi siswa yang

menunjukkan adanya peningkatan pada pra tindakan adalah 59, pada siklus

1 adalah 66, dan pada siklus 2 adalah 80. Selain itu peningkatan motivasi

juga dapat dilihat dari hasil test penilaian proses pembelajaran pada pra

tindakan adalah 62, pada siklus 1 adalah 76, dan pada siklus 2 adalah 85.

Dengan demikian dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa dengan

penggunaan multimedia KITS dapat meningkatkan motivasi belajar IPS

siswa kelas V SD Negeri 1 Bendan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten

Boyolali.

Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti. Perbedaannya terdapat pada metode penelitian

yang digunakan, subjek dan lokasi penelitian. Persamaannya adalah sama-

sama membahas media KIT IPS di SD.

(8) Penelitian yang dilakukan oleh Lu (2011) mahasiswa Universitas

Zhejiang, Hangzhou, Cina dengan judul “The Impact of Educational

Reform on China’s Magazines for Teaching English”. This paper

examines the effect of China’s government education policy reform,

adopted in 2001, on English-language magazines and periodicals for

teaching English to young people. This “Character Education” reform

occurred when globalization and economic decentralization were

transforming China. In response, teaching methods and curricula for

Page 92: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

70

teaching English were being revamped. In this study, four of the most

popular publications for teaching English to young people were analyzed

over a 10-year time period. Three of the four adapted their formats and

content, and one changed its name to Crazy English. The publications that

succeeded were targeted to readers’ increasingly diversified needs and

demands. The future of these publications is also discussed.

Dampak reformasi pendidikan pada majalah China untuk pengajaran

bahasa Inggris. Laporan ini membahas pengaruh reformasi pendidikan

pemerintah China yang diterapkan pada tahun 2001, pada majalah

berbahasa Inggris dan majalah untuk mengajar bahasa Inggris kepada

anak-anak muda. Reformasi “Pendidikan Karakter” ini muncul ketika

globalisasi dan desentralisasi ekonomi terjadi di China. Dampaknya,

metode pengajaran dan kurikulum untuk pengajaran bahasa Inggris

berubah. Dalam pembasan ini, empat majalah untuk mengajar bahasa

Inggris kepada anak-anak muda yang paling populer dalam 10 tahun

terakhir dianalisis. Tiga dari empat disesuaikan format dan isinya, dan satu

berubah nama menjadi Gila Bahasa Inggris. Majalah tersebut berhasil

memenuhi kebutuhan pembaca yang semakin beragam.

Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti. Perbedaannya terdapat pada mata pelajaran yang

diteliti, subjek dan lokasi penelitian. Persamaannya adalah sama-sama

membahas majalah sebagai salah satu sumber belajar cetak yang

digunakan dalam suatu mata pelajaran.

Page 93: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

71

(9) Penelitian yang dilakukan oleh Alamri (2016) mahasiswa Universitas

Texas Utara dengan judul “Should Video Games Be Included in the

Learning Process?”. In this paper, we discuss the claim that video games

should be included in the learning process based on the argument that

video games have educational features, attract students, increase their

motivation to study, and help students to use their knowledge in practice.

Video games provide an opportunity for fun and effective repetitive

practice for children. Traditional learning often fails to generate student

interest in what they are studying in class. This lack of interest can result

in ineffective learning as, in these cases, students are simply performing in

the classroom but do not acquire knowledge. Students need special

motivation, which can be provided by video games. However, play video

games may also be associated with some negative behaviors such as

addiction, hyperactivity, attention problems, and impulsiveness. We

discuss the specific ways video games may support learning processes as

an attractive way of delivering information and serving knowledge

acquisition in the new media era.

Perlukah video game digunakan dalam pembelajaran? Laporan ini

membahas anggapan bahwa video game dapat digunakan dalam

pembelajaran yang didasarkan pada pendapat bahwa video game memiliki

pendidikan yang lengkap, menarik perhatian siswa, meningkatkan

motivasi siswa untuk belajar, dan membantu siswa untuk menggunakan

pengetahuan yang dimiliki selama pembelajaran. Video game memberikan

Page 94: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

72

kesempatan belajar yang menyenangkan dan efektif bagi siswa.

Pembelajaran tradisional sering gagal untuk membangkitkan minat siswa

dalam pembelajaran di kelas. Kurangnya minat dapat menyebabkan

pembelajaran kurang efektif, maksudnya siswa berada di kelas tetapi tidak

memperoleh pengetahuan. Siswa perlu motivasi khusus yang dapat

diperoleh dari video game. Namun, video game juga dapat menimbulkan

dampak negatif seperti kecanduan, hiperaktif, masalah perhatian, dan

emosi. Laporan ini membahas cara-cara khusus agar video game dapat

mendukung proses belajar sehingga penyampaian informasi menarik dan

memberikan akuisisi pengetahuan pada era media baru.

Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti. Perbedaannya terdapat pada jenis media dan mata

pelajaran yang diteliti, subjek dan lokasi penelitian. Persamaannya adalah

sama-sama membahas media pembelajaran yang digunakan dalam proses

pembelajaran.

(10) Penelitian yang dilakukan oleh Sinthaputri (2015) mahasiswa Universitas

PGRI Yogyakarta dengan judul “Efektivitas Media Pembelajaran Peta

Buta Berbasis Puzzle Multimedia Ditinjau dari Prestasi Belajar IPS Siswa

Kelas IV SD Negeri Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2013/2014”. Metode

penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan

design Control Group Pretest and Posttest. Sampel yang diteliti adalah

sebanyak 61 siswa yang terdiri dari 32 siswa kelas eksperimen dan 29

Page 95: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

73

siswa kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan

yang signifikan antara nilai pretest dan nilai posttest prestasi belajar pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan uji Wilcoxon diperoleh

nilai signifikansi 0,000 (0,000<0,05). Untuk mengetahui perbedaan

prestasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas control menggunakan uji

Mann-Whitney diperoleh nilai signifikansi 0,005 (0,005<0,05) artinya

prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas

kontrol. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan media

pembelajaran peta buta berbasis puzzle multimedia efektif ditinjau dari

prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Kasihan Bantul Yogyakarta.

Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti. Perbedaannya terdapat pada metode peneltian

yang digunakan, subjek, waktu dan lokasi penelitian. Persamaannya adalah

sama-sama membahas tentang pemanfaatan media pembelajaran pada

mata pelajaran IPS.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti ingin mengetahui

ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar serta pemanfaatannya oleh

guru di sekolah dasar. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian berjudul: ”Analisis Ketersediaan Media Pembelajaran dan Sumber

Belajar IPS serta Pemanfaatannya dalam Pembelajaran Kelas Tinggi di SD

Gugus Wirayuda Kedungbanteng Banyumas.”

Page 96: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

74

2.3 Kerangka Berpikir

Metode pembelajaran konvensional yang digunakan guru menyebabkan

siswa pasif dan bosan, sehingga kurang antusias dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran IPS. Seharusnya guru lebih mampu dan kreatif dalam merencanakan

pembelajaran, karena pembelajaran IPS tidak cukup disampaikan hanya dengan

verbalisme, tetapi perlu adanya media pembelajaran yang membuat pembelajaran

menjadi lebih konkrit dan menarik. Selain media pembelajaran, guru juga harus

memperhatikan sumber belajar IPS seperti buku teks atau modul IPS yang

digunakan oleh siswa. Jika siswa hanya mengandalkan guru sebagai sumber

belajar, maka proses pembelajaran yang terjadi hanya satu arah. Pembelajaran

yang satu arah dapat menyebabkan aktivitas dan hasil belajar IPS menjadi kurang

optimal. Berikut bagan kerangka berpikir penelitian ini:

Gambar 2.20. Bagan Kerangka Berpikir

Page 97: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

75

Bagan tersebut menjelaskan pembelajaran IPS dipengaruhi oleh media

pembelajaran visual dan sumber belajar cetak. Oleh karena itu keberadaan

keduanya dalam pembelajaran IPS sangat penting. Salah satu yang penting adalah

ketersediaan media pembelajaran visual dan sumber belajar cetak IPS di sekolah.

Tindak lanjut dari ketersediaan media pembelajaran visual dan sumber belajar

cetak IPS tersebut adalah pemanfaatannya dalam pembelajaran. Tentunya guru

kelas khususnya guru di kelas IV, V dan VI dianjurkan memanfaatkan media

pembelajaran khususnya media pembelajaran visual dan sumber belajar

khususnya sumber belajar cetak dalam mengajarkan materi IPS guna

memudahkan siswa dalam memahami materi IPS.

Page 98: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

203

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan:

(1) Tingkat ketersediaan media pembelajaran visual berupa KIT IPS dan

Bentang Alam di SD Gugus Wirayuda Kedungbanteng Banyumas berada

pada kategori sedang. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata skor (mean)

tingkat ketersediaan media pembelajaran visual IPS secara umum jika

dibandingkan dengan interval kategori, berada pada kategori ketersediaan

yang sedang.

(2) Tingkat pemanfaatan media pembelajaran visual IPS di SD Gugus

Wirayuda Kedungbanteng Banyumas berada pada kategori rendah. Hal ini

ditunjukkan dengan rata-rata skor (mean) pemanfaatan yang jika

dibandingkan dengan interval kategori, berada pada kategori sedang.

(3) Tingkat ketersediaan sumber belajar cetak IPS berada pada kategori

sedang. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata skor (mean) yang masih

berada di bawah kategori tinggi.

(4) Pemanfaatan sumber belajar cetak IPS oleh guru-guru kelas tinggi di SD

Gugus Wirayuda Kedungbanteng Kabupaten Banyumas berada pada

kategori tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata skor (mean)

responden yang melampaui kategori tinggi.

Page 99: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

204

5.2 Saran

Saran yang peneliti berikan merupakan saran yang berkaitan dengan solusi

atas perbaikan kualitas pembelajaran IPS. Sesuai dengan hasil penelitian,

diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa pemikiran guna kemajuan

pembelajaran IPS pada khususnya dan pembelajaran lain pada umumnya. Saran

tersebut peneliti tujukan pada guru, sekolah, dinas terkait, dan peneliti.

5.2.1 Kepada Guru

Para guru kelas tinggi di SD Gugus Wirayuda Kedungbanteng

Banyumashendaknya lebih meningkatkan pengetahuan guru mengenai media

pembelajaran visual khususnya media KIT IPS dan Bentang Alam, supaya media

yang sudah tersedia di sekolah benar-benar dimanfaatkan dengan baik dan tidak

hanya disimpan atau dipajang di perpustakaan tanpa memiliki nilai

kebermanfaatan. Bagi guru yang di sekolah tempatnya mengajar belum tersedia

media KIT IPS dan Bentang Alam, hendaknya berusaha menyediakan media lain

yang sesuai dengan materi pembelajaran IPS sehingga pembelajaran IPS menjadi

lebih nyata. Selain itu, guru juga perlu meningkatkan pengetahuannya mengenai

sumber belajar cetak IPS supaya pemanfaannya lebih beragam, tidak melulu

memanfaatkan Buku Sekolah Elektronik (BSE) dan Lembar Kerja Siswa (LKS)

saja.

5.2.2 Kepada Sekolah

Pihak sekolah hendaknya lebih memperhatikan ketersediaan media

pembelajaran visual dan sumber belajar cetak IPS serta pemanfaatannya sesuai

dengan tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan agar dapat mencapai

Page 100: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

205

kualitas pendidikan seperti yang diharapkan oleh semua pihak. Kepala sekolah

disarankan lebih memotivasi guru agar terpacu meningkatkan kualitas

pembelajarannya. Pemberian motivasi dapat dilakukan dengan memberikan

reward atau penghargaan kepada guru yang mampu memberikan pembelajaran

secara optimal khusunya pada pembelajaran IPS atau pembelajaran lain pada

umumnya.

5.2.3 Kepada Dinas Terkait

Hendaknya memperhatikan ketersediaan media pembelajaran visual

khususnya media KIT IPS dan Bentang Alam. Perlu adanya pendataan sekolah

dasar mana saja yang belum memperoleh bantuan media tersebut untuk kemudian

diberikan oleh dinas agar pemberian media merata ke seluruh sekolah dasar yang

ada di Kabupaten Banyumas. Begitu pula dengan pemberian bantuan buku-buku

teks atau buku-buku bacaan penunjang pembelajaran IPS khususnya dan

pembelajaran lain pada umumnya. Hendaknya pemberian bantuan buku tidak

hanya diberikan kepada sekolah-sekolah dasar yang sudah memiliki gedung

perpustakaan sekolah saja, tetapi sekolah-sekolah yang belum memiliki gedung

perpustakaan juga diberikan agar ketersediaannya merata.

5.2.4 Kepada Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi peneliti-peneliti selanjutnya

yang akan melakukan penelitian dalam bidang pendidikan khususnya pendidikan

IPS. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis disarankan untuk

melihat kondisi media dan sumber belajar serta pengaruhnya terhadap

pembelajaran IPS di Sekolah Dasar khususnya kelas tinggi.

Page 101: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

206

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, D. (2014). Kompetensi Guru dalam Pemanfaatan Sumber Belajar Geografi SMA Negeri. Dalam Jurnal Ilmiah Pendidikan Geografi, Vol. 2,

No. 1. Tersedia di http://e-journal.ikip-

veteran.ac.id/index.php/geografi/article/view/332 [diakses 22/5/2016].

Alamri, A. (2016). Should Video Games Be Included in the Learning Process?.

Dalam Macrothink Institute, Vol. 8, No. 1. Tersedia di

http://www.macrothink.org/journal/index.php/ije/article/view/8388/7391

[diakses 14/4.2016].

Alfiati, A. 2010. Peningkatan Motivasi Belajar IPS dengan Menggunakan Multimedia KIT pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Bendan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi.

Universitas Sebelas Maret.

Andayani. 2011. Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Anggoro, T. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka.

Anwar, K. dan H. Harmi. 2010. Perencanaan Sistem Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Any, J.I. 2011. Pemanfaatan Sumber-Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran di SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal. Skripsi. Universitas

Negeri Semarang.

Arikunto. S. 2013. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arsyad, A. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Azwar, S. 2015. Penyusun Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dalimunthe, H.S., S. Utami, dan S. Marli. 2014. Ketersediaan dan Pemanfaatan Media Nonproyeksi IPS Kelas V SDN Kecamatan Pontianak Tenggara.

Skripsi. Universitas Tanjungpura Pontianak.

Darmawan, D. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Daryanto. 2013. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya.

Page 102: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

207

Effendi, S. dan Tukiran. 2012. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES.

Fibrianti, S.D. 2011. Pemanfaatan Media terhadap Pembelajaran IPS di SDN Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan. Skripsi. Universitas Negeri

Malang.

Findrawati. (2015). Upaya Peningkatan Hasil Belajar dengan Menggunakan Media Peta dan Gambar pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V SD Negeri 02 Muara Panas Kecamatan Bukit Sundi Kabupaten Solok. Dalam Pedagogi,

Vol. XV, No. 2. Tersedia di

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi/article/view/5824/4553

[diakses 22/5/2016].

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Hardini, I. dan D. Puspitasari. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep & Implementasi). Yogyakarta: Familia.

Herijanto, B. (2012). Pengembangan CD Interaktif Pembelajaran IPS Materi Bencana Alam. Dalam Journal of Educational Social Studies. Tersedia di

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jess/article/view/73/65 [diakses

22/5/2016].

Jatmika, H.M. (2005). Pemanfaatan Media Visual dalam Menunjang Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. Dalam Jurnal

Pendidikan Jasmani Indonesia. Tersedia di

http://journal.uny.ac.id/index.php/jpji/article/download/6176/5364 [diakses

14/6/2016].

Komalasari, K. 2014. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung:

Refika Aditama

Kustandi, C. dan B. Sutjipto. 2013. Media Pembelajaran Manual dan Digital.Bogor: Ghalia Indonesia.

Learning Resources. Online. Tersedia di

https://www.bced.gov.bc.ca/irp_resources/. [diakses 21/4/2016].

Lu, J. (2011). The Impact of Educational Reform on China’s Magazines for Teaching English. Dalam Macrothink Institute, Vol. 3, No. 1. Tersedia di

http://www.macrothink.org/journal/index.php/ije/article/view/566/552

[diakses 14/4/2016].

Madya, W. dan Nurdin, W. (n.d) Sumber Belajar dan Pengorganisasian Bahan Pembelajaran IPS Madrasah Ibtidaiyah. Online

Page 103: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

208

https://sumsel.kemenag.go.id/file/dokumen/SUMBERBELAJARIPSkorekul

ang.pdf [diakses 24/5/2016]

Majid, A. 2006. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mawaddah, N. 2015. Analisis Ketersediaan dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Nonproyeksi PKn Kelas V Sekolah Dasar. Skripsi.

Universitas Tanjungpura Pontianak.

Munib, A. 2012. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri

Semarang Press.

Musfiqon, H.M. 2012. Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan.

Jakarta: Prestasi Pustakaraya

Nasution. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar.

Jakarta: Bumi Aksara.

Nurmanuel, P.C. (2013). Penggunaan Buku Sekolah Elektronik (BSE) sebagai Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran IPS Sejarah di SMP Negeri 1 Batang. Dalam Indonesia Journal of History Education. Tersedia di

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijhe/article/view/2165 [diakses

22/5/2016].

Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2003 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Online. https://kemenag.go.id/file/dokumen/PP1905.pdf [diakses

30/12/2015].

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 dan 23 tahun 2006 tentang Standar

Isi dan Kompetensi Lulusan. Online. Tersedia di

http://sdm.data.kemdikbud.go.id/SNP/dokumen/Permendiknas%20No%202

2%20Tahun%202006.pdf [diakses 30/12/2015].

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun

2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah

Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Mengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah

(SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah (SMA/ MA).

Online. Tersedia di

http://sdm.data.kemdikbud.go.id/SNP/dokumen/Lampiran%20Permen%202

4%202007%20Standar%20Sarana%20Prasarana.pdf [diakses 15/1/2016].

Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Nomor 144/C/KP/2015 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan Dasar

Tahun Anggaran 2015. Online. Tersedia di

Page 104: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

209

http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/dokumen/pengumuman/Perdirjendikdas

%20tentang%20DAK%20TA%202015.pdf [diakses 15/3/2016].

Priyatno, D. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:

Media Kom.

Putra, S.R. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jogjakarta:

Diva Press.

Putra, G.T.S., M.W.A. Kesiman., I.G.M. Darmawiguna. (2013). Pengembangan Media Pembelajaran Dreamweaver Model Tutorial pada Mata Pelajaran Mengelola Isi Halaman Web untuk Siswa Kelas XI Program Keahlian Multimedia di SMK Negeri 3 Singaraja. Dalam Janapati. Vol. 1, No. 2.

Tersedia di http://pti.undiksha.ac.id/janapati/vol2no2/2.pdf [diakses

22/5/2016].

Rachmah, H. 2014. Pengembangan Profesi Pendidikan IPS. Bandung: Alfabeta.

Riduwan. 2012. Pengantar Statistika Sosial. Bandung: Alfabeta.

. 2013. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rifa’i, A. dan C.T. Anni. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang: Pusat

Pengembangan MKU-MKDK UNNES.

Rusman. 2013. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung:

Alfabeta.

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group

Santoso, A.B. (2014). Keefektifan Pembelajaran Menggunakan Media CD Pembelajaran pada Mata Pelajaran IPS Kelas V SD. Dalam Jurnal Ilmiah

Mitra Swara Ganesha, Vol. 1, No. 1. Tersedia di

file:///C:/Users/user/Downloads/254-494-1-SM.pdf [diakses 22/5/2016].

Sinthaputri, I. 2014. Efektivitas Media Pembelajaran Peta Buta Berbasis Puzzle Multimedia Ditinjau dari Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2013/2014. Tersedia di

http://upy.ac.id/ojs/index.php/JPGSDI/article/download/101/71 [diakses

22/5/2016].

Siregar, S. 2014. Statistika Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Page 105: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

210

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Soewarso dan T. Widiarto. 2012. Kajian Ilmu Pengetahuan Sosial. Salatiga:

Widya Sari Press.

Suarno, D, Tri dan Sukirno. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran IPS dengan Tema Pemanfaatan dan Pelestarian Sungai untuk Siswa Kelas VII SMP. Dalam Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS, Vol. 2, No. 2. Tersedia

di http://journal.uny.ac.id/index.php/hsjpi/article/view/7663 [diakses

22/5/2016].

Sudaryono, G. Margono, dan W. Rahayu. 2013. Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudjana, N. 2013. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

. 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2015. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya.

Yogyakarta: Bumi Aksara.

Sumantri, M. dan N. Syaodih. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Susanto, A. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional. Online.

http://kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf [diakses 19/5/2016).

Uno, H. 2011. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

.2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta:Bumi Aksara.

Winataputra, U.S. 2007. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Page 106: ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER ...lib.unnes.ac.id/28192/1/1401412545.pdf · analisis ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar ips serta pemanfaatannya

292

Lampiran 48

DOKUMENTASI PENGISIAN ANGKET OLEH GURU KELAS TINGGI DAN

WAWANCARA

Guru Kelas Tinggi Sedang Mengisi Angket Penelitian

Proses Wawancara dengan Guru Kelas Tinggi