ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA PESERTA …
Transcript of ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA PESERTA …
i
i
ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA PESERTA DIDIK
KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 PANGKEP
SKRIPSI
NURFITRAH
10539 11004 16
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2021
ii
ii
ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA PESERTA DIDIK
KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 PANGKEP
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
NURFITRAH
105391100416
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2021
i
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”
(QS. Asy-Syarh:5-6)
“Hidup bisa memberi segala kepada semua yang mau mencari tau
dan pandai menerima.”
(N.F)
“Tidak penting sebera lambat Anda berjalan, selama Anda tidak
berhenti.”
(Confucius)
Hasil karya ini kupersembahkan untuk ibunda dan ayahanda,
yang selalu memberikan motivasi dalam hidupku.
Kakakku yang selalu memberikan inspirasi dalam hidupku,
dan keluarga besar yang selalu mendukung dan medo’akan yang terbaik.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada
Sahabat dan teman-teman Dispersi A
Tanpa kalian aku hanyalah sebutir debu yang tiada artinya.
vi
vii
ABSTRAK
Nurfitrah. 2020. Analisis Keterampilan Proses Sains Fisika peserta Didik Kelas XI
IPA SMA Negeri 8 Pangkep. Skripsi. Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Nurlina
dan pembimbing II Rahmawati.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan
profil keterampilan proses sains fisika peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 8
Pangkep pada materi fluida statis, subjek penelitian seluruh peserta didik kelas XI
IPA berjumlah sebanyak 64 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple
random sampling berdasarkan populasi yaitu kelas XI IPA 2 berjumlah sebanyak 32
orang. Data hasil penelitian diperoleh dengan memberikan tes keterampilan proses
sains berupa soal dalam bentuk essay berjumlah 12 butir soal. Data dianalisis secara
statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan proses sains fisika
peserta didik kelas XI IPA 2 SMA Negeri 8 Pangkep secara keseluruhan diperoleh
skor rata-rata yaitu sebesar 83,38 dengan persentase sebesar 62,50%. Dilihat dari
setiap indikator keterampilan proses sains diperoleh skor rata-rata secara berturut-
turut adalah interpretasi sebesar 22,75, merumuskan hipotesis sebesar 20,97,
mengajukan pertanyaan sebesar 19,88, dan menerapkan konsep sebesar 19,78.
Dengan demikian berdasarkan hasil akumulasi pada setiap indikator maka
disimpulkan bahwa profil keterampilan proses sains fisika peserta didik pada kelas XI
IPA 2 SMA Negeri 8 Pangkep pada materi fluida statis berada pada kategori sedang.
Kata Kunci: Fluida Statis, Keterampilan Proses Sains
vii
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah Subhanahu Wata’ala
pencipta alam semesta penulis panjatkan kehadirat-Nya, semoga shalawat dan salam
senantiasa tercurah pada Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan
orang-orang yang senantiasa istiqamah untuk mencari Ridha-Nya hingga di akhir
zaman.
Skripsi dengan judul “Analisis Keterampilan Proses Sains Fisika Peserta
Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 8 Pangkep” diajukan sebagai salah satu
persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Berbekal dari kekuatan dan ridha dari Allah SWT semata, maka penulisan
skripsi ini dapat terselesaikan meski dalam bentuk yang sangat sederhana. Tidak
sedikit hambatan dan rintangan yang penulis hadapi, akan tetapi penulis sangat
menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada keberhasilan tanpa kegagalan.
Teristimewa dan terutama sekali penulis sampaikan ucapan terima kasih yang
tulus kepada ayahanda Abd Kadir dan Ibunda Kurniati atas segala pengorbanan dan
do’a restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu sejak
viii
ix
kecil sampai sekarang ini. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis
menjadikan kebaikan dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.
Dengan pertolongan Allah SWT, yang hadir lewat uluran tangan serta
dukungan dari berbagai pihak. Karenanya, penulis menghaturkan terima kasih yang
tiada terhingga atas segala bantuan modal dan spritual yang diberikan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Ucapan terima kasih dan penghargaan istimewa juga penulis sampaikan
kepada ibu Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd, dan Ibu Dr. Rahmawati, M.Pd selaku
pembimbing I dan pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dalam
memberikan bimbingan, arahan dan semangat kepada penulis sejak penyusunan
proposal hingga terselesainya skripsi ini.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-setingginya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D, selaku Dekan FKIP Universitas
Muhammadiyah Makassar
3. Ibu Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd dan Bapak Ma’ruf S.Pd., M.Pd , selaku Ketua
dan Sekertaris Prodi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah
Makassar.
ix
x
4. Bapak dan Ibu dosen Prodi Pendidikan Fisika FKIP Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah mengajar dan mendidik mulai dari
semester awal hingga penulis menyelesaikan studinya.
5. Bapak Burhanuddin, S. Ag, selaku Kepala UPT SMA Negeri 8 Pangkep yang
telah memberikan izin penulis mengadakan penelitian sehingga penulis
menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Sri Asdaya, S. Pd, selaku guru bidang studi fisika SMA Negeri 8 Pangkep
sekaligus sebagai pamong yang selalu memberikan arahan serta masukan
yang membangun selama pelaksanaan penelitian di sekolah.
7. Shabat-sahabatku Rini Susanti, Mariana Arman, Kartini Setiasari, Hasliawati,
Mirna dan Nur Aqli yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat
dalam proses penyelesian skripsi ini.
8. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2016 program studi pendidikan fisika
terkhusus rekan-rekan Dispersi A, yang telah bersama-sama penulis menjalani
masa-masa perkuliahan, atas sumbangsi dan motivasinya selama ini. Semoga
persaudaraan kita tetap terajut untuk selamanya.
9. Peserta didik XI IPA 1 dan 2 SMA Negeri 8 Pangkep atas kesediaannya
menjadi subjek penelitian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Seluruh pihak yang tak sempat penulis sebutkan namanya satu persatu. Hal ini
tidak mengurangi rasa terima kasih saya atas segala bantuannya.
Dengan kerendahan hati penulis menyampaikan bahwa tak ada manusia yang
tak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis senantiasa
x
xi
mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif sehingga penulis dapat berkarya
yang lebih baik lagi. Amin Yaa Rabbal Alamin.
Wassalam
Makassar, Januari 2021
Penulis
NURFITRAH
xi
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ......................................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN ............................................................................................ v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latara Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................... 8
A. Kajian Pustaka .......................................................................................... 8
1. Hakikat Pembelajaran Sains .............................................................. 8
2. Keterampilan Proses Sains ................................................................ 9
3. Hasil Penelitian Yang Relevan .......................................................... 19
B. Kerangka Pikir .......................................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................... 21
xii
xiii
A. Jenis dan Lokasi Penelitian .......................................................................... 21
B. Populai dan Sampel ...................................................................................... 21
C. Prosedur Penelitian ....................................................................................... 22
D. Definisi Operasional Variabel ...................................................................... 24
E. Instrument Penelitian ................................................................................... 24
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 31
G. Teknik Analisis Data .................................................................................... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 34
A. Hasil Penelitian ............................................................................................ 34
B. Pembahasan .................................................................................................. 38
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 45
A. Simpulan ...................................................................................................... 45
B. Saran ............................................................................................................. 45
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 47
LAMPIRAN ............................................................................................................. 49
RIWAYAT HIDUP ...................................................................................................
xiii
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Indikator Keterampilan Proses Sains ...................................................................15
3.1 Jumlah Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 8 Pangkep ............................22
3.2 Kisi-kisi Instrumen Keterampilan Proses Sains .................................................. .24
3.3 Hasil Uji Validasi Keterampilan Proses Sains Peserta Didik ............................ .28
3.4 Hasil Uji Validasi Instrumen Keterampilan Proses Sains pada Setiap
Indikator ............................................................................................................ .28
3.5 Kriteria Tingkat Reliabilitas Item ` ..................................................................... .30
3.6 Krtiteria Pengkategorisasian Keterampilan Proses Sains Fisika Peserta Didik . .33
4.1 Data Statistik Keterampilan Proses Sains Fisika Peserta Didik Kelas XI IPA
SMA Negeri 8 Pangkep ..................................................................................... .34
4.2 Distribusi Skor dan kategori tingkat Keterampilan Proses Sains Fisika
Peserta Didik kelas XI IPA SMA Negeri 8 Pangkep ........................................ .35
xiv
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Alur Kerangka Pikir ....... 20
4.1 Diagram Kategorisasi dan Frekuensi (n sampel) Skor Keterampilan Proses
Sains Fisika Peserta Didik Pada Kelas XI IPA SMAN 8 Pangkep .................... 36
4.2 Diagram Perolehan Skor Rata-rata untuk Masing-masing Indikator
Keterampilan Proses Saina Pada Kelas XI IPA SMA Negeri 8 Pangkep ......... 37
xv
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Kisi-kisi Tes Keterampilan Proses Sains Sebelum Uji Coba .............................. 50
2 Soal Tes Keterampilan Proses Sains ................................................................... 75
3 Kisi-kisi Tes Keterampilan Proses Sains Setelah Uji Coba ................................ 84
4 Soal Tes Keterampilan Proses Sains .................................................................... 99
5 Lembar Validasi Instrumen ................................................................................ 107
6 Uji Validitas ....................................................................................................... 109
7 Uji Reliabilitas .................................................................................................. 115
8 Data Hasil Tes Keterampilan Proses Sains ........................................................ 119
9 Analisis Deskriptif ............................................................................................. 121
10 Jurnal Harian .................................................................................................... 144
11 Daftar Hadir Peserta Didik ............................................................................... 145
12 Dokumentasi .................................................................................................... 147
13 Tabel r Product Moment .................................................................................. 149
14 Persuratan ......................................................................................................... 151
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pesatnya kemajuan teknologi, informasi, komunikasi dan semakin kompleks
tantangan masa depan menjadi era baru yang dikenal dengan abad ke-21. Seiring
dengan perkembangan yang terjadi menuntut kesiapan bangsa dalam memperbaiki
kualitas sumber daya manusia diera abad 21 ini. Pada era ini salah satu upaya yang
dapat dilakukan yaitu dengan meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Berbicara
terkait pendidikan tentu tidak lepas dari upaya yang harus dilakukan untuk
mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas sebagaimana tuntutan abad
ke-21 ini, dan hal itu dapat ditinjau dari segi pendidikan, dan itu telah terkandung
secara jelas dalam tujuan pendidikan itu sendiri. Tujuan pendidikan tidak dapat
tercapai hanya dari segi intelektual saja, tetapi dari segi sikap dan keterampilan yang
dimiliki oleh peserta didik (Yuliati, 2019:167-168).
Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan untuk menciptakan suasana
belajar yang mampu dijadikan bagi peserta didik sebagai wadah untuk
mengembangkan potensi serta membantu perkembangan peserta didik menuju pada
kedewasaan. Dengan demikian pendidikan merupakan suatu kegiatan untuk
mengembangkan potensi dan keterampilan yang dimiliki dalam kehidupan.
Sebagaimana telah dijelaskan jauh sebelumnya di dalam Al-Qur’an surah Al-Anbiya
ayat 7:
1
2
Artinya:”Kami tiada mengutus Rasul Rasul sebelum kamu (Muhammad),
melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka
tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tidak
mengetahui”.
Menurut Prayogi (2019:144) untuk mencapai tujuan pendidikan di abad ke-21
dalam proses pembelajaran terdapat 4 kompetensi yang biasanya dirumuskan 4C,
yang terdiri dari (communication, collaboration, critical thinking and problem
solving, dan creativity and innovation), karena pendidikan merupakan suatu wadah
untuk mengembangkan potensi dan keterampilan yang dimiliki peserta didik salah
satunya adalah keterampilan proses sains.
Keterampilan proses sains adalah keterampilan yang digunakan untuk
melakukan penelitian secara ilmiah untuk memecahkan suatu permasalahan yang
ditemukan. Dengan keterampilan proses sains yang dimiliki peserta didik dapat
memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap peserta didik dalam memahami
konsep-konsep dan teori dalam pembelajaran fisika yang rumit dan bersifat abstrak.
Sedang menurut Aswar (2020:44) keterampilan proses sains diartikan sebagai
kemampuan atau kecakapan untuk melaksanakan suatu tindakan dalam belajar sains
sehingga menghasilkan konsep, teori, prinsip, hukum, maupun fakta-fakta dan bukti.
Dengan mengajarkan dan membantu peserta didik dalam membangun tingkat
keterampilan proses sains yang dimilikinya dapat memberikan kesempatan bagi
peserta didik untuk berbuat sesuatu bukan hanya sekedar mengetahui teori namun
3
dapat mengaplikasikan dan tentunya mampu memecahkan permasalahan dengan
menggunakan konsep yang diketahuinya. Salah satu mata pelajaran ditingkat sekolah
menengah atas yang menekankan pada keterampilan proses sains peserta didik dalam
pembelajaran adalah mata pelajaran fisika.
Menurut Bancong (2015:28) Fisika merupakan bagian yang tidak dapat
terpisahkan olah sains, dengan demikian fisika mempunyai karakteristik yang tidak
berbeda dengan sains pada umumnya yang menitik beratkan pada produk dan proses
sains. Pada pembelajaran fisika peserta didik harus dilibatkan secara fisik dan mental
dalam memecahkan suatu permasalahan. Karena fisika merupakan bagian yang tak
dapat dipisahkan oleh sains maka perlu diketahui bahwa proses sains diturunkan dari
langkah-langkah saintis ketika dilakukan penelitian ilmiah, langkah-langkah tersebut
yang dinamakan keterampilan proses sains.
Keterampilan proses sains dalam pembelajaran fisika sangat berperan penting
dalam proses penemuan dan pemahaman peserta didik terhadap konsep karena proses
pembelajaran fokus pada bagaimana cara untuk dapat mengaktifkan serta melibatkan
peserta didik secara aktif dalam pembelajaran. Fisika merupakan salah satu bagian
dari sains, dalam pembelajaran fisika tidak hanya sekedar memberikan teori dan
pengertian terhadap peserta didik, akan tetapi yang terpenting adalah bagaimana
melatih peserta didik agar mampu menguasai dan memahami konsep tidak hanya
pada batasan matematisnya tanpa mengetahui makna arti fisisnya. Karena kurangnya
melatih keterampilan proses peserta didik dalam pembelajaran sehingga peserta didik
hanya memperoleh informasi dari guru tanpa melatih keterampilan proses sains yang
4
dimilikinya yang menyebabkan terjadi penumpukan informasi dan konsep tanpa ada
penyelidikan atau praktikum dalam pembelajaran dan berdampak pada pada peserta
didik yang hanya sekedar menghafal teori saja, dan tidak memahami materi yang
diberikan sehingga saat diberikan permasalahan yang baru tidak mampu memperoleh
cara penyelesaian yang tepat dan sesuai.
Yang menjadi penyebab kurangnya melatih keterampilan proses sains peserta
didik dikarenakan proses pembelajaran yang diterapkan guru dalam kelas hanya
sebatas menyampaikan materi secara satu arah melalui proses ceramah,
mengakibatkan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran hanya sekedar
mendengarkan tanpa dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran, maka dari itu
menbuat suasana belajar yang kurang menarik sehingga menimbulkan rasa bosan
dalam benak peserta didik mengakibatkan kurang fokus dalam mengikuti proses
pembelajran, selain itu juga pandangan sebagian peserta didik yang menganggap
bahwa pembelajaran fisika itu sulit dan tidak menyenangkan membuat peserta didik
merasa terkekang dan mencari peralihan perhatian dengan berdiskusi pada teman
yang lain sehingga tidak memperhatikan materi dengan baik.
Yang menjadi salah satu penyebab kebanyakan guru menerapkan metode
ceramah tersebut dalam proses pembelajaran disebabkan karena keterbatasan waktu
mengajar, ketertinggalan materi pelajaran, serta sarana dan prasarana yang kurang
menunjang dalam pembelajaran sehingga menjadikan pembelajaran menjadi pasif
dan monoton, yang juga dapat berdampak pada peningkatan keterampilan proses
sains peserta didik. Menurut (Khaerunnisa, 2017:341) bahwa keterampilan proses
5
sains sangat penting dalam pembelajaran fisika, karena keterampilan proses sains
melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif atau intelektual manual, sosial serta
komunikasi sehingga keterampilan proses sains perlu dikembangkan untuk
menanamkan sikap ilmiah pada peserta didik.
Dengan mengetahui kemampuan dan permasalahan yang dialami selama
proses belajar mengajar di kelas, berdasarkan pengalaman dan hasil observasi pada
guru bidang studi, salah satu cara yang digunakan agar dapat memunculkan dan
meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik yaitu dengan melakukan
inovasi atau perubahan terhadap strategi pembelajaran di dalam pola mengajar
dengan cara memaksimalkan penerapan model pembelajaran sesuai dengan aturan
kurikulum 2013. Jika pelaksanaan model pembelajaran dapat dilakukan secara
maksimal dalam kelas maka dapat menciptakan suasana belajar yang lebih aktif dan
bermakna.
Dari pengaplikasian model pembelajaran yang digunakan dalam kelas dapat
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengaplikasikan materi,
membangun pengetahuannya, dan bekerja dalam kelompok dalam melakukan
percobaan ataupun sebuah diskusi sehingga dapat mengembangkan sikap ilmiah dan
keterampilan proses sains peserta didik. Dengan demikian perlu dilakukannya analisis
mengenai keterampilan proses sains fisika peserta didik untuk meninjau apakah
metode yang digunakan guru sudah membantu untuk menumbuhkan sikap ilmiah dan
keterampilan proses sains peserta didik, sehingga dapat memberikan informasi data
status pencapaian keterampilan proses sains peserta didik.
6
Berdasarkan paparan latar belakang tersebut, peneliti bermaksud melakukan
penelitian yang berjudul Analisis Keterampilan Proses Sains Fisika Peserta Didik
Kelas XI IPA SMA Negeri 8 Pangkep, untuk mengetahui sejauh mana tingkat
keterampilan proses sains yang dimiliki peserta didik dalam pembelajaran fisika.
B. Rumusan Masalah
Dengan mengacu pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
dalam penelitian ini adalah: Bagaimana profil keterampilan proses sains fisika peserta
didik kelas XI IPA SMA Negeri 8 Pangkep pada materi fluida statis?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah diatas, tujuan penelitian yang ingin dicapai
adalah untuk mendeskripsikan profil keterampilan proses sains fisika peserta didik
kelas XI IPA SMA Negeri 8 Pangkep pada materi fluida statis.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis, yaitu diharapkan mampu menghasilkan temuan yang
bermanfaat tentang keterampilan proses sains fisika peserta didik kelas XI IPA
SMA Negeri 8 Pangkep.
2. Manfaat Praktis
Selain dari manfaat secara teoritis juga terdapat manfaat secara praktis bagi
peserta didik, guru maupun bagi sekolah itu sendiri, diantaranya sebagai berikut:
7
a. Bagi peserta didik
Dapat meningkatkan keterampilan proses sains yang dimiliki peserta didik
dalam pembelajaran fisika khususnya pada materi fluida statis.
b. Bagi Guru
Dengan penelitian ini manfaat yang diperoleh bagi guru adalah guru dapat
lebih mengetahui tingkat keterampilan proses sains peserta didik dalam
pembelajaran fisika, serta dapat menambah wawasan bagi guru dalam
penyelenggaraan proses belajar sehingga guru dapat lebih memahami karakter
peserta didiknya agar dapat memberikan upaya-upaya yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik dalam
pembelajaran fisika.
c. Bagi sekolah
Memberikan sumbangan yang baik dalam rangka perbaikan proses
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan, yang akan
memberikan pengaruh besar terhadap tingkat keterampilan-keteampilan yang
dimiliki peserta didik khususnya dalam meningkatkan ketrampilan proses sains
fisika peserta didik itu sendiri.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Hakikat Pembelajaran Sains
Zamista (2015:5) mengemukakan bahwa fisika merupakan bagian dari sains
yang memiliki hakikat sebagai proses, produk dan afektif, hakikat sains ini menuntut
pembelajaran sains bukan hanya berupa transfer ilmu namun sebuah proses
konstruktivisme yang memfasilitasi siswa untuk melatih keterampilan, membangun
kemampuan kognitifnya sendiri, dan menumbuhkan sikap positif. Hal tersebut sejalan
dengan pendapat yang dikemukakan oleh Tritianto (2012:136-137) sains merupakan
suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada
gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan
eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan
sebagainya. Sains mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada di permukaan
bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat diamati indera
maupun yang tidak dapat diamati dengan indera.
Abdullah (2013:26) mengemukakan bahwa sains fisika (Physics Sciences)
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang fenomena alam melalui metode
ilmiah dan menyajikannya secara empiris dalam bentuk data numerik, dalam
pengertian lain, sains fisika dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari
8
9
tentang interaksi antara materi dan radiasi dengan metode ilmiah melalui pembuktian
empiris dan eksperimental.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sains
memiliki tiga aspek yang pertama yaitu, proses ilmiah, seperti mengamati,
mengklasifikasi, memprediksi, merancang dan melakukan percobaan, yang kedua
adalah sikap ilmiah, diantaranya terdapat rasa ingin tahu, objektif, hati-hati dan jujur,
dan yang ketiga yaitu produk ilmiah, seperti prinsip, hukum, konsep, dan teori.
Menurut Tawil dan Liliasari (2014:7) sains dan pembelajaran sains tidak
hanya sekedar pengetahuan yang bersifat ilmiah saja, melainkan terdapat dimensi-
dimensi ilmiah penting yang menjadi bagian sains. Pertama, adalah muatan sains
(content of science) yang bersifat fakta, konsep, hukum dan teori-teori. Kedua, sains
adalah proses dalam melakukan aktivitas ilmiah dan sikap ilmiah dari aktivitas sains.
Ketiga, sains merupakan dimensi yang berfokus karakteristik sikap dan watak ilmiah.
Dimensi ini meliputi keingintahuan seseorang dan besarnya daya imajinasi seseorang,
juga antusiasme yang tinggi untuk mengajukan dan memecahkan permasalahan.
2. Keterampilan proses Sains
a. Keterampilan Proses
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini menghasilkan banyak
konsep yang harus dipelajari anak didik melalui pembelajaran, sedangkan guru tidak
mungkin lagi mengajarkan banyak konsep kepada siswa. Salah satu alternatif yang
10
dikembangkan dalam pembelajaran yaitu pembelajaran dengan pendekatan
keterampilan proses (Tawil dan Liliasari, 2014:7).
Tritianto (2012:144) mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan
keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotorik)
yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep, prinsip atau teori, untuk
mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun untuk melakukan
penyanggahan terhadap suatu penemuan atau klasifikasi dengan kata lain
keterampilan ini dapat digunakan sebagai wahana penemuan dan pengembangan
konsep, teori atau prinsip. Konsep, teori, atau prinsip yang telah ditemukan atau
dikembangkan ini akan memantapkan pemahaman tentang keterampilan proses
tersebut.
Keterampilan Proses adalah keterampilan yang diperoleh dari latihan
kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan-
kemampuan yang lebih tinggi. Kemampuan yang mendasar yang telah dikembangkan
dan terlatih, lama kelamaan akan menjadi suatu keterampilan, Nurlina (2014:16).
Sedangkan menurut Pratama (2015:7) berpendapat bahwa keterampilan proses adalah
keterampilan fisik dan mental berkaitan dengan kemampuan-kemampuan dasar yang
dimiliki, dikuasai, dan diterapkan dalam suatu kegiatan ilmiah sehingga para ilmuan
berhasil menemukan sesuatu yang baru. Sejalan dengan itu, Trianto (2011) dalam
Diana (2019: 215) menyatakan bahwa keterampilan proses merupakan keseluruhan
keterampilan ilmiah (baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik) yang dapat
digunakan untuk menemukan suatu konsep, untuk mengembangkan konsep yang
11
telah ada sebelumnya, ataupun untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu
penemuan atau flasifikas.
Berdasarkan dari beberapa pendapat mengenai keterampilan proses diatas
dapat ditarik kesimpulan bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan ilmiah
yang terarah dan diperoleh melalui proses latihan dalam pembelajaran yang bertujuan
untuk mengembangkan keterampilan baik secara intelektual, sosial, fisik, maupun
mental yang sudah ada dalam diri setiap individu. Dan serangkaian peristiwa yang
harus dilakukan oleh peserta didik dalam mencari dan memproses hasil perolehannya
untuk kemudian dijadikan pengetahuan baru bagi dirinya sendiri.
b. Keterampilan Proses Sains
Keterampilan proses sains adalah pendekatan yang didasarkan pada anggapan
bahwa sains itu terbentuk dan berkembang melalui suatu proses ilmiah proses ilmiah
tersebut dan dikembangkan pada peserta didik sebagai pengalaman yang bermakna.
Bagaimanapun pemahaman konsep sains tidak mengutamakan hasil (produk) saja,
tetapi proses untuk mendapatkan konsep tersebut juga sangat penting dalam
membangun pengetahuan peserta didik, Septantiningtyas (2020:16).
Sains atau IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
terencana dan sistematis. Sains bukanlah sekedar kumpulan pengetahuan yang berupa
fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip tetapi juga merupakan proses
mencari dan menemukan. Proses pembelajaran sains sebaiknya menekankan pada
pemberian pengalaman langsung kepada peserta didik melalui langkah-langkah kerja
12
ilmiah sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan. Proses kerja seperti ilmuwan itulah
yang dikenal sebagai metode ilmiah. Dalam praktek pembelajaran, maka kegiatan
belajar melalui proses kerja ilmiah akan melibatkan serangkaian keterampilan yang
disebut dengan keterampilan proses sains (science process skills) (Jufri, 2017:149).
Tawil dan Liliasari (2014:8) menyatakan bahwa pendekatan keterampilan
proses sains dapat diartikan sebagai wawasan atau panutan pengembangan
keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan fisik yang bersumber dari
kemampuan-kemampuan mendasar yang pada prinsipnya ialah ada dalam diri siswa.
Menurut Nurlina (2014:16) Keterampilan proses sains adalah pendekatan yang
didasarkan pada anggapan bahwa sains itu terbentuk dan berkembang melalui suatu
proses ilmiah dan merupakan upaya yang penting untuk memperoleh keberhasilan
belajar peserta didik yang optimal.
Sejalan dengan hal tersebut, Khaerunnisa (2017: 342) juga mengutip kalimat
Tawil dan Liliasari (2014) dalam bukunya bahwa keterampilan proses sains
merupakan asimilasi dari berbagai keterampilan intelektual yang dapat diterapkan
pada proses pembelajaran. Keterampilan proses sains bukanlah tindakan intuksional
yang berada diluar kemampuan siswa. Keterampilan proses sains justru dimaksudkan
untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Siswa
dapat mengalami ransangan ilmu pengetahuan dan dapat lebih baik mengerti fakta
dan konsep ilmu pengetahuan.
Ongowu dan Indoshi (2013) dalam Elvanisi (2018:246) berpendapat bahwa
keterampilan proses sains membantu siswa mengembangkan rasa tanggung jawab
13
dalam pembelajaran serta meningkatkan betapa pentingnya metode penelitian dalam
proses pembelajaran. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
keterampilan proses sains merupakan wawasan dan panutan terhadap pengembangan
keterampilan-keterampilan intelektual yang bersumber dari kemampuan-kemampuan
yang mendasar yang telah ada dalam diri siswa dan merupakan suatu pondasi yang
diperlukan pada saat proses penyelesaian masalah secara ilmiah.
c. Klasifikasi Keterampilan Proses Sains
Keterampilan proses sains dapat di klasifkasi menjadi keterampilan proses
dasar dan keterampilan proses terpadu. Keterampilan proses dasar terdiri dari
keterampilan mengamati (melakukan observasi), keterampilan mengukur (melakukan
pengukuran), keterampilan memprediksi (meramalkan), keterampilan
mengelompokkan (mengklasifikasi), menginferensi (mengemukakan asumsi), dan
keterampilan mengkomunikasikan. Sedangkan keterampilan proses terpadu meliputi
keterampilan-keterampilan untuk mengidentifikasi masalah dan variabel,
merumuskan hipotesis, mengontrol variabel, merancang eksperimen,
menginterpretasikan data, dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti atau data.
Berikut disajikan uraian tentang tiap-tiap aspek dari keterampilan proses
terpadu sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi variabel, variabel adalah satuan besaran kualitatif atau
kuantitatif yang dapat bervariasi atau berubah sesuai dengan situasi dan kondisi.
14
2) Merumuskan definisi operasional variabel, mendefinisikan secara operasional
suatu variabel berarti menetapkan bagaimana suatu variabel itu aka diukur.
Definisi operasional variabel adalah definisi yang menguraikan bagaimana
mengukur suatu variabel. Definisi ini harus menyatakan tindakan apa yang akan
dilakukan dan data atau informasi apa yang akan dicatat atau diukur dalam suatu
eksperimen.
3) Merumuskan hipotesis, hipotesis biasanya dibuat pada suatu perencanaan
penelitian yang merupakan pekerjaan tentang pengaruh yang akan terjadi dari
variabel manipulasi terdapat variabel respon. Hipotesis dirumuskan dalam bentuk
pernyataan bukan pertanyaan, pertanyaan biasanya digunakan dalam merumuskan
masalah yang akan diteliti. Hipotesis dapat dirumuskan secara induktif maupun
deduktif.
4) Merancang dan melaksanakan eksperimen, keterampilan merancang dan
melaksanakan eksperimen dapat di definisikan sebagai kegiatan ilmiah yang
direncanakan untuk mendapatkan data untuk menjawab suatu masalah atau
menguji suatu hipotesis. Selain itu, prosedur eksperimen perlu direncanakan
dengan ringkas tetapi sistematis.
5) Menginterpretasi data, keterampilan menginterpretasi data biasanya diawali
dengan kegiatan mengumpulkan, menganalisis dan mendeskripsikan data.
Mendeskripsikan data artinya menyajikan data dalam bentuk yang mudah
dipahami misalnya bentuk tabel, grafik dengan angka-angka yang sudah dirata-
ratakan. Data yang sudah dianalisis baru di interpretasikan menjadi suatu
15
kesimpulan atau dalam bentuk pernyataan. Data yang diinterpretasikan harus data
yang membentuk pola atau beberapa kecenderungan.
(Jufri, 2017: 149-154)
d. Indikator Keterampilan Proses Sains
Adapun tabel indikator dari Keterampilan Proses Sains menurut (Tawil &
Liliasari, 2014:37-38) sebagai berikut:
Tabel 2.1. Indikator Keterampilan Proses Sains
Aspek KPS Deskripsi
Mengamati/Observasi
Menggunakan berbagai indera;
mengumpulkan/menggunakan fakta yang
relevan.
Mengelompokkan/Klasifikasi
Mencatat setiap pengamatan secara terpisah;
mencari perbedaan, persamaan;
mengontraksikan ciri-ciri; membandingkan;
mencari dasar pengelompokkan atau
penggolongan.
Menafsirkan/Interpretasi
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan;
menemukan pola/keteraturan dalam suatu seri
pengamatan; menyimpulkan.
Meramalkan/Memprediksi
Menggunakan pola-pola atau keteraturan hasil
pengamatan; mengemukakan apa yang mungkin
terjadi pada keadaan yang belum terjadi.
Melakukan Komunikasi
Mendeskripsikan atau menggambarkan data
empiris hasil percobaan/pengamatan dengan
grafik/tabel/diagram atau mengubahnya dalam
bentuk salah satunya; menyusun dan
menyampaikan laporan secara sistematis dan
jelas; menjelaskan hasil
percobaan/penyelidikan; membaca grafik atau
tabel atau diagram; mendiskusikan hasil
kegiatan suatu masalah/peristiwa.
Mengajukan Pertanyaan Bertanya apa, bagaimana dan mengapa;
bertanya untuk meminta penjelasan;
16
mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang
hipotesis.
Mengajukan Hipotesis
Mengetahui bahwa ada lebih dari suatu
kemungkinan penjelasan dari suatu kejadian;
menyadari bahwa satu penjelasan perlu diuji
kebenarannya dengan memperoleh bukti lebih
banyak atau melakukan cara pemecahan
masalah.
Merencanakan percobaan/
penyelidikan
Menentukan alat, bahan atau sumber yang akan
digunakan; menentukan variabel/faktor penentu;
menentukan apa yang akan diatur, diamati dan
dicatat; menentukan apa yang akan
dilaksanakan berupa langkah kerja.
Menggunakan
alat/bahan/sumber
Memakai alat dan atau bahan atau sumber;
mengetahui alasan mengapa menggunakan alat.
Menerapkan Konsep
Menggunakan konsep/prinsip yang telah
dipelajari dalam situasi baru; menggunakan
konsep/prinsip pada pengalaman baru untuk
menjelaskan apa yang sedang terjadi.
Melaksanakan
Percobaan/Penyelidikan
Penilaian proses dan hasil belajar IPA menurut
teknik dan cara-cara penilaian yang lebih
komprehensif.
Sumber: Tawil & Liliasari, 2014:37-38
Dari beberapa indikator diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa keterampilan
proses dapat diperoleh dari jenis keterampilan yang berbeda-beda sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Semakin banyak jenis keterampilan yang diamati semakin
tinggi kecerdasan peserta didik. Dari beberapa poin indikator dalam keterampilan
proses sains tersebut, dalam penelitian ini indikator yang akan diteliti mencakup
empat poin indikator diantaranya: interpretasi, mengajukan pertanyaan, merumuskan
hipotesis, dan menerapkan konsep.
Zamista (2015:5) menyatakan bahwa dengan melatih dan mengembangkan
keterampilan proses sains pada siswa akan sangat berguna bagi siswa tidak hanya
17
sebagai proses untuk membangun pengetahuan dalam pembelajaran namun juga
berguna dalam kehidupan sehari hari. Terdapat beberapa alasan yang mendasari
perlunya melatih keterampilan proses sains pada siswa dalam kegiatan belajar
mengajar yaitu:
1) Siswa harus dilatih untuk menemukan pengetahuan dan konsep serta
mengembangkannya sendiri;
2) Siswa akan mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika
disertai contoh yang konkrit;
3) Siswa perlu dilatih untuk selalu bertanya, berpikir kritis dan mengusahakan
kemungkinan-kemungkinan untuk menjawab suatu masalah;
4) Dalam proses belajar mengajar pengembangan konsep tidak terlepas dari
pengembangan sikap dalam diri siswa;
5) Dengan dilatihnya keterampilan proses sains dapat mengembangkan sikap ilmiah
dalam diri siswa.
Berdasarkan beberapa uraian dari setiap poin diatas menjelaskan bahwa
betapa pentingnya melatih keterampilan proses sains siswa karena dengan melatih
keterampilan proses sains yang dimiliki siswa karena keterampilan proses dapat
diperoleh dari jenis keterampilan yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Semakin banyak jenis keterampilan yang diamati semakin tinggi
kecerdasan peserta didik.
18
e. Peranan dan Pendekatan Keterampilan Proses Sains Dalam Pembelajaran
Fisika
Peranan KPS dalam kegiatan pembelajaran menurut Tawil dan Liliasari
(2014:10) didasarkan pada hal-hal sebagai berikut:
1) Percepatan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi, percepatan perubahan
IPTEK ini, tidak memungkinkan bagi guru bertindak sebagai satu-satunya orang
yang menyalurkan semua fakta dan teori. Untuk mengatasi hal ini perlu
pengembangan keterampilan dalam memperoleh dan memproses semua fakta,
konsep, dan prinsip pada diri siswa.
2) Pengalaman intelektual, emosional, dan fisik dibutuhkan untuk mendapatkan hasil
belajar yang optimal.
3) Penanaman sikap dan nilai untuk mencari kebenaran ilmu pengetahuan.
Dengan keterampilan-keterampilan ini siswa dapat mempelajari sains
sebanyak mereka dapat mempelajari dan ingin mengetahuinya. Penggunaan
keterampilan-keterampilan proses ini merupakan suatu proses yang berlangsung
selama hidup. Beberapa fakta mengenai pendekatan keterampilan proses menurut
Tawil dan Liliasari (2014:8) sebagai berikut:
1) Pendekatan keterampilan proses memberikan pengertian yang tepat kepada siswa
tentang hakikat ilmu pengetahuan;
2) Pembelajaran dengan keterampilan proses berarti memberi kesempatan kepada
siswa bekerja dengan ilmu pengetahuan, tidak sekedar menceritakan atau
mendengarkan cerita tentang ilmu pengetahuan;
19
3) Menggunakan keterampilan proses untuk mengajar, membuat siswa belajar proses
sekaligus produk ilmu pengetahuan.
3. Hasil Penelitian yang Relevan
Berdasarkan hasil penelitian yang relevan dilakukan oleh Nurhayani dkk
dengan judul penelitian “Keterampilan Proses Sains Peserta Didik kelas XI IPA SMA
Negeri 8 Maros” penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif menggunakan
desain survey yang bertujuan untuk mengetahui gambaran keterampilan proses sains
peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 8 Maros pada materi kesetimbangan benda
tegar dan dinamika rotasi. Berdasarkan analisis deskriptif diperoleh bahwa tingkat
keterampilan proses sains fisika pada kelas XI IPA SMAN 8 Maros masih dalam
kategori sedang, diperoleh hasil pada setiap indikator keterampilan proses sains yang
diteliti dalam penelitian ini sebanyak 7 indikator. Pada indikator berhipotesis dan
menginterpretasi data dominan berada pada kategori sangat tinggi, sedangkan untuk
indikator berkomunikasi, menggunakan alat dan bahan, dominan berada pada
kategori tinggi, dan untuk indikator menerapkan konsep, mengajukan pertanyaan dan
merancang percobaan dominan berada pada kategori rendah. Faktor yang
menyebabkan keterampilan proses sains peserta didik masih dalam kategori sedang
yaitu proses pembelajaran fisika di kelas yang masih kurang optimal dalam
menggunakan K 13.
B. Kerangka Pikir
Keterampilan proses sains merupakan kemampuan peserta didik dalam
menerapkan metode ilmiah dalam memahami, mengembangkan sains serta
20
menemukan ilmu pengetahuan. Keterampilan proses sains sangat penting bagi setiap
peserta didik sebagai bekal untuk menggunakan metode ilmiah dalam
mengembangkan sains untuk memperoleh pengetahuan baru atau mengembangkan
pengetahuan yang dimilikinya. Keterampilan proses sains menekankan bagaimana
peserta didik belajar, dan bagaimana cara mengolah pengetahuan yang diperoleh
sehingga dapat dipahami dan digunakan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan
mengembangkan keterampilan proses sains peserta didik dapat menemukan dan
mengembangkan fakta dan konsep.
Oleh karena itu, penulis membuat desain kerangka pikir dalam penelitian ini
seperti pada gambar 2.1 berikut:
Gambar 2.1 Alur Kerangka Pikir
Guru Peserta Didik
Membagikan Soal Tes
Keterampilan Proses
Sains yang meliputi 4
Indikator diantaranya:
1. Interpretasi
2. Mengajukan
Pertanyaan
3. Merumuskan
Hipotesis
4. Menerapkan Konsep
Profil Tingkat Keterampilan
Proses Sains Peserta Didik
Keterampilan Proses Sains
Menjawab Tes
Keterampilan
Proses Sains
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Lokasi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian bertempat di SMA Negeri 8 Pangkep yang berlokasi di Desa
Bantimurung, Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan,
Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 09 hingga 18
November 2020.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016:117). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 8
Pangkep tahun ajaran 2020/2021 yang berjumlah 64 peserta didik yang terbagi dalam
2 kelas.
21
22
Tabel 3.1 Jumlah Peserta Didik kelas XI IPA SMA Negeri 8
Pangkep
No Kelas Jumlah Siswa
1 XI IPA 1 32
2 XI IPA 2 32
Jumlah 64
Sumber: data hasil pengolahan (2020)
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2016:118), sampel yang digunakan dalam penelitian ini
diambil dengan teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan simple random
sampling di mana pengambilan secara utuh/secara kelompok berdasarkan
populasinya. Di peroleh jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 32
sampel yaitu kelas XI IPA 2.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini meliputi tiga tahap yaitu Tahap persiapan, Tahap pelaksanaan,
dan Tahap akhir penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Melakukan komunikasi terlebih dahulu dengan pihak sekolah yaitu kepada
kepala sekolah dan guru mata pelajaran yang bersangkutan untuk meminta izin
melakukan penelitian terhadap peserta didik di SMA Negeri 8 Pangkep.
b. Berkonsultasi dengan guru mata pelajaran Fisika untuk mengetahui tentang
keadaan peserta didik kelas XI IPA, dan memberitahukan materi fisika yang
23
akan dijadikan tes keterampilan proses sains, serta waktu pelaksanaan
penelitian.
c. Menyusun instrument tes keterampilan proses sains, instrument ini digunakan
untuk memperoleh data keterampilan proses sains fisika peserta didik.
d. Melaksanakan uji validitas instrumen penelitian
2. Tahap Pelaksanaan
Membagikan instrument tes keterampilan proses sains kepada seluruh subjek
penelitian, dalam pembagian instrument tersebut peneliti membagikan melalui
Whatsapp. Hal ini dikarenakan peneliti tidak dapat melakukan pertemuan secara
langsung oleh subjek dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan untuk
dilaksanakan di sekolah sebab proses pembelajaran berlangsung secara virtual
dikarenakan kondisi saat ini yang menganjurkan kegiatan pembelajaran dilaksanakan
di rumah saja.
3. Tahap Akhir
Setelah semua pelaksanaan penelitian telah selesai, langkah selanjutnya yang
dilakukan adalah:
a. Mengolah data hasil penelitian yang telah diperoleh
b. Menganalisis dan membahas hasil penelitian
c. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data keterampilan proses sains
fisika peserta didik.
24
D. Definisi Operasional Variabel
Keterampilan Proses Sains adalah keterampilan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran, meliputi 4 indikator: interpretasi, mengajukan pertanyaan,
merumuskan hipotesis, dan menerapkan konsep yang diukur dengan tes keterampilan
proses sains berbentuk soal essay.
E. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument tes
keterampilan proses sains. Tes keterampilan proses sains yang digunakan berupa soal
essay dengan jumlah sebanyak 20 butir soal, dapat dilihat pada lampiran A.2
halaman 75.
Adapun kisi-kisi tes keterampilan proses sains yang digunakan dapat dilihat
pada Tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.2 Kisi-kisi instrument keterampilan proses sains
Indikator keterampilan proses sains Nomor item Jumlah
Interpretasi 1, 2, 5, 9, 16 5
Mengajukan Pertanyaan 4, 7, 10, 13, 20 5
Merumuskan Hipotesis 3, 8, 12, 14, 17 5
Menerapkan Konsep 6, 11, 15, 18, 19 5
Jumlah keseluruhan 20
Sumber: data hasil pengolahan (2020)
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrument tes
keterampilan proses sains adalah sebagai berikut:
a. Tahap Awal
25
Menyusun instrumen tes keterampilan proses sains dalam bentuk soal essay
sebanyak 20 butir soal
b. Tahap kedua
Langkah selanjutnya ialah item soal yang telah disusun kemudian
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dengan jumlah soal sebanyak 20 butir
soal dalam bentuk essay, selanjutnya dilakukan validasi instrument oleh tim validator
yang terdiri dari dua orang dosen ahli (uji pakar). Setelah itu dari hasil validasi oleh
ahli atau dari hasil uji pakar tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji
Gregory, dalam artian apakah instrumen tes keterampilan proses sains yang akan
digunakan layak atau tidak untuk digunakan. Berikut adalah persamaan Gregory
yang digunakan:
(Retnawati, 2015:33)
Keterangan:
R = Nilai Realibilitas dari uji pakar
A = Relevansi lemah-lemah, jika validator 1 memberikan skor = 1 dan
validator 2 = 1
B = Relevansi kuat-lemah, jika validator 1 memberikan skor = 3 atau 4
dan validator 2 = 1 atau 2
C = Relevansi lemah-kuat, jika validator 1 memberikan skor = 1 atau 2
dan validator 2 = 3 atau 4
26
D = Relevansi kuat-kuat, jika validator 1 memberikan skor = 3 atau 4
dan validator 2 = 3 atau 4
Jika instrumen tersebut layak untuk digunakan dalam penelitian yang mana
kriteria penilaiannya adalah jika nilai maka instrument tersebut dinyatakan
layak untuk digunakan. Dalam penelitian ini, berdasarkan perhitungan dengan
menggunakan persamaan uji Gregory diperoleh hasil validasi oleh para ahli nilai r =
1,00 sehingga instrument keterampilan proses sains fisika yang digunakan dalam
penelitian ini layak untuk digunakan. Untuk lebih spesifiknya terdapat pada
lampiran B.1 halaman 107.
c. Tahap ketiga
Untuk memperoleh data tes keterampilan proses sains peserta didik maka
dilakukan uji coba lapangan yang terdiri dari 20 butir soal essay yang diujikan pada
kelas XI IPA 1 di SMA Negeri 8 Pangkep. Data yang diperoleh dari hasil uji coba
lapangan kemudian dianalisis dengan uji validitas dan uji reliabilitas.
1) Uji Validasi
Suatu instrument pengukuran dapat dikatakan valid jika instrument dapat
mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur. Teknik analisis yang dapat
digunakan untuk menguji validitas soal yang telah di uji lapangan adalah dengan
menggunakan rumus product moment.
∑ ∑ ∑
√( ∑ ∑ ∑
∑ )
27
(Riduwan, 2009:110)
Keterangan:
Koefisien korelasi
∑ Jumlah skor item
∑ Jumlah skor total (seluruh item)
n Jumlah responden
Distribusi (Tabel r) untuk
Kaidah keputusan: Jika rhitung > rtabel berarti valid
Jika rhitung < rtabel berarti tidak valid
Berdasarkan dari persamaan korelasi product moment di atas untuk
menetukan valid atau tidak validnya suatu soal dianalisis dengan membandingkan
antara nilai dengan nilai sesuai dengan penjelasan pada kaidah
keputusan yang tertera diatas, dimana untuk nilai dengan jumlah responden
sebanyak 32 sesuai dengan r tabel product moment dengan taraf signifikan 5% maka
butir tes keterampilan proses sains peserta didik dikatakan valid apabila mempunyai
validitas soalnya 0,349 begitupun sebaliknya apabila lebih kecil dari 0,349 maka
soal dinyatakan tidak valid. Dari hasil uji lapangan yang telah dilakukan diperoleh
sebanyak 12 butir soal yang valid dan 8 butir soal yang dinyatakan tidak valid dari
jumlah total soal sebanyak 20 butir. Uji validasi yang digunakan peneliti
menggunakan bantuan aplikasi Microsoft excel, yang terdapat pada lampiran B.2
28
halaman 109, adapun hasil uji validasi dengan menggunakan 32 responden sebagai
berikut:
Tabel 3.3 Hasil Uji Validasi Tes Keterampilan Proses Sains Peserta
Didik
No.
Soal Nilai Validasi Keterangan
1 0,169 Tidak Valid
2 0.580 Valid
3 0.379 Valid
4 0,244 Tidak Valid
5 0.409 Valid
6 0.375 Valid
7 0.381 Valid
8 0.211 Tidak Valid
9 0.466 Valid
10 0.231 Tidak Valid
11 0.022 Tidak Valid
12 0.083 Tidak Valid
13 0.357 Valid
14 0.612 Valid
15 0.363 Valid
16 0.216 Tidak Valid
17 0.445 Valid
18 -0.119 Tidak Valid
19 0.451 Valid
20 0.515 Valid
Sumber: data hasil pengolahan (2020)
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Keterampilan Proses Sains pada
setiap indikator
Indikator keterampilan
proses sains
Nomor Soal Valid
Interpretasi 1, 3, 6
Mengajukan Pertanyaan 5, 7, 12
Merumuskan Hipotesis 2, 8, 10
Menerapkan Konsep 4, 9, 11
Jumlah Soal Valid 12
29
Jumlah Soal Keseluruhan 20
Jumlah Peserta Didik 32
Sumber: data hasil pengolahan (2020)
2) Uji Reliabilitas
Untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian dapat
dipercaya sebagai alat pengumpulan data, maka harus ditentukan reliabilitasnya.
Darmayanti (2020:127) mengutip kalimat yang dikemukakan olen Sudjana (2010)
dalam bukunya yang menyatakan bahwa reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan
atau keajengan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya, artinya kapanpun alat
penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Item soal
yang dinyatakan valid berdasarkan dari hasil analisis dengan menggunakan rumus
product moment selanjutnya dianalisis untuk melihat reliabilitas dari suatu soal
tersebut. Reliabel artinya dapat dipercaya sehingga layak untuk digunakan sebagai
alat pengumpul data dari tes keterampilan proses sains. Teknik analisis yang dapat
digunakan untuk menentukan reliabilitasnya adalah dengan menggunakan rumus uji
alpha.
(
) (
∑
)
(Riduwan, 2009:125)
Keterangan:
R11= Nilai Realibilitas
Si = Jumlah Varian Skor Tiap-tiap Item
St = Varian Total
30
k = Jumlah Item
Item yang memenuhi kriteria valid mempunyai koefisien reliabilitas yang
tinggi dan dapat digunakan sebagai alat evaluasi keterampilan proses sains peserta
didik yang dilihat dari skor tes keterampilan proses sains peserta didik sebagaimana
yang dikehendaki dalam peneliti. Setelah diperoleh angka reliabilitas, langkah
selanjutnya adalah mencocokkan angka yang diperoleh tersebut dengan tabel
interpretasi nilai r sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Reliabilitas Item
Rentang Nilai Kategori
> 0,80 Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(Sumber: Sugiyono, 2016:186)
Berdasarkan hasil dari perhitungan uji reliabilitas dengan bantuan aplikasi
Microsoft excel, bahwa diperoleh nilai reliabilitas tes yaitu 0.681 dan berada pada
rentang sehingga dapat disimpulkan bahwa tes keterampilan proses
sains peserta didik memiliki kategori reliabilitas tinggi untuk lebih spesifiknya dapat
dilihat pada lampiran B.3 halaman 115.
Setelah melalui ketiga tahapan tersebut, maka diperoleh instrument tes
keterampilan proses sains jumlah soal yang dinyatakan valid sebanyak 12 butir soal
yang dimana terdiri dari 4 indikator diantaranya interpretasi sebanyak 3 butir soal,
31
mengajukan pertanyaan sebanyak 3 butir soal, merumuskan hipotesis 3 butir soal, dan
indikator menerapkan konsep juga sebanyak 3 butir soal. Utuk lebih spesifiknya
dapat dilihat pada Lampiran A.3 halaman 84.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
a. Tes
Memberikan tes keterampilan proses sains pada masing-masing peserta didik
dengan menggunakan instrumen yang sebelumnya telah dikonsultasikan dengan
dosen pembimbing dan dilakukan validasi oleh tim validator untuk melihat kelayakan
dari instrumen yang dibuat. Tes keterampilan proses sains berupa soal-soal yang
mencakup 4 indikator keterampilan proses sains diantaranya interpretasi,
merumuskan pertanyaan, merumuskan hipotesis, menerapkan konsep. Bentuk
instrumen tes dalam penelitian ini adalah dalam bentuk soal essay dimana jawaban
pada masing-masing item memiliki tingkat skor yang berbeda-beda tergantung
tingkat kesulitan soal.
b. Dokumentasi
Dokumentasi menurut Sugiyono (2016:329) adalah suatu cara yang digunakan
untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumentasi, tulisan
angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung
penelitian. Dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data-data berupa foto.
Namun karena kondisi saat ini proses pembelajaran berlangsung secara virtual,
32
dikarenakan adanya pandemi Covid-19 sehingga penelitian ini tidak dapat
dilaksanakan secara langsung sehingga hasil tes yang dikerjakan peserta didik
dikirim melalui whatsapp.
G. Teknik Analisis Data
Data yang dikumpulkan dari penelitian ini adalah diolah dengan
menggunakan analisis statistik yaitu statistika deskriptif. Statistika deskriptif
digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik responden penelitian. Untuk
menghitung nilai rata-rata, standar deviasi, pengkategorian dan persentase digunakan
persamaan sebagai berikut:
1. Menghitung Rata-rata
∑
Keterangan:
M = Mean/rata-rata
∑ = Skor total peserta didik
N = Jumlah frekuensi
2. Menghitung standar Deviasi
√∑
Keterangan:
SD = Standar Deviasi
∑ = Skor total peserta didik
N = Jumlah responden
33
M = Median
3. Pengkategorisasian untuk Keterampilan Proses Sains
Tabel 3.6 Kriteria Pengkategorisasian Keterampilan Proses Sains
Fisika Peserta Didik
Kriteria Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
(Sumber: Sudijono, 2012:176)
4. Menghitung Kategori Persenan
Keterangan:
P = Angka persentase
f = Frekuensi
(Sudijono, 2012:86-176)
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Bab ini menyajikan proses pengolahan data yang menggunakan analisis
statistik deskriptif, pengolahan data ini digunakan untuk menyatakan karakteristik
distribusi nilai responden.
Menurut Sugiyono (2014:147) analisis deskiriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi
Microsoft excel, sehingga diperoleh data statistik keterampilan proses sains fisika
peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 8 Pangkep seperti yang ditunjukkan pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.1 Data Statistik Keterampilan Proses Sains Fisika
Peserta Didik Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 8
Pangkep
Statistik Skor
Ukuran Sampel 32
Skor Ideal Maksimum 120
Skor Ideal Minimum 1
Skor Tertinggi 94
Skor Terendah 71
Rata-Rata 83,38
Standar Deviasi 5,50
Sumber: data hasil pengolahan (2020)
34
35
Pada Tabel 4.1 diperoleh secara rinci dari jumlah ukuran sampel sebanyak 32
peserta didik perolehan skor tertinggi yaitu sebesar 94, dan skor terendah adalah 71
dari skor ideal yaitu 120. Rata-rata perolehan secara keseluruhan sebesar 83,38
dengan standar deviasi 5,50, analisis lengkap terkait Tabel 4.1 dapat dilihat secara
rinci pada lampiran C.2 halaman 121.
Jika skor keterampilan proses sains peserta didisk pada kelas XI IPA
dikelompokkan ke dalam tiga kategorisasi yang diadopsi dari Sudijono (2012:176)
yang membagi rentang skor ke dalam tiga kategori seperti yang tertera pada Tabel
3.6 halaman 33. Maka akan diperoleh seperti pada Tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2. Distribusi Skor dan kategori tingkat Keterampilan Proses
Sains Fisika Peserta Didik kelas XI IPA 2 SMA Negeri 8
Pangkep
Rentang Skor Kategori f %
Tinggi 6 18.75%
Sedang 20 62.50%
Rendah 6 18.75%
Jumlah 32 100.00%
Sumber: data hasil pengolahan (2020)
Dari tabel 4.2 di atas untuk lebih jelasnya adapun diagram kategorisasi dan
frekuensi (jumlah sampel) pada tingkat keterampilan proses sains fisika peserta didik
berdasarkan hasil tes ditunjukkan pada seperti pada Gambar 4.1 berikut:
36
Gambar 4.1 Diagram Kategorisasi dan Frekuensi (n sampel) Skor
Keterampilan Proses Sains Fisika Peserta Didik Pada
Kelas XI IPA 2 SMAN 8 Pangkep
Pada Tabel 4.2 dan Gambar 4.1 diatas menunjukkan data yang diperoleh
berdasarkan distribusi skor dan pengkategorisasian tingkat keterampilan proses sains
peserta didik dikelas XI IPA 2 SMAN 8 Pangkep dominan tingkat keterampilan
proses sains fisika peserta didik dalam kategori sedang, yang berada pada rentang
skor antara 79 sampai 88 dengan frekuensi sebanyak 20 peserta didik dari 32 jumlah
total peserta didik yang diuji menggunakan soal essay tes atau setara dengan 62,50%
dari jumlah keseluruhan, dengan jumlah soal sebanyak 12 butir soal, dapat dilihat
pada lampiran C.2 halaman 121.
Jika skor keterampilan proses sains fisika peserta didik kelas XI IPA 2
dirincikan diperoleh nilai rata-rata pada empat indikator keterampilan proses sains
yang di adopsi dari Tawil dan Liliasari (2014:37-38) yaitu, interpretasi, mengajukan
6
20
6
0
5
10
15
20
25
Fre
ku
ensi
(n
, S
am
pel
)
Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
37
pertanyaan, merumuskan hipotesis, dan menerapkan konsep kemudian dianalisi
sehingga diperoleh data seperti yang tertera pada Gambar 4.2 berikut:
Gambar 4.2 Diagram perolehan Skor Rata-rata untuk Masing-masing
Indikator Keterampilan Proses Sains Pada Kelas XI IPA 2
SMAN 8 Pangkep
Berdasarkan Gambar 4.2 diatas menunjukkan bahwa skor rata-rata yang
diperolehan peserta didik kelas XI IPA 2 SMA Negeri 8 Pangkep pada setiap
indikator dimana nilai rata-rata tertinggi pada indikator interpretasi, dan yang
terendah adalah menerapkan konsep.Untuk lebih spesifiknya adapun perhitungan dari
rata-rata skor setiap indikator dapat dilihat pada lampiran C.2 halaman 125.
22.75
19.88
20.97
19.78
18.00
18.50
19.00
19.50
20.00
20.50
21.00
21.50
22.00
22.50
23.00
Rata
-Rata
Indikator Keterampilan Proses Sains
Interpretasi
Mengajukan
Pertanyaan
Merumuskan
Hipotesis
Menerapkan
Konsep
38
B. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui profil keterampilan
proses sains fisika peserta didik khusunya pada kelas XI IPA SMA Negeri 8 Pangkep.
Proses pengambilan data dilakukan dengan cara membagikan soal tes yang dalam
bentuk essay sebanyak 12 butir soal kepada peserta didik.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif secara keseluruhan keterampilan proses
sains fisika peserta didik kelas XI IPA 2 SMA Negeri 8 Pangkep tahun ajaran
2020/2021 pada materi fluida statis seperti yang diperlihatkan pada tabel Tabel 4.2
dan Gambar 4.1, menunjukkan bahwa rata-rata skor keterampilan proses sains fisika
peserta didik sebesar 83,38 dengan persentase sebesar 62,50% dan standar deviasi
sebesar 5,50. Hal ini dapat disimpulkan bahwa profil keterampilan proses sains fisika
peserta didik kelas XI IPA 2 SMA Negeri 8 Pangkep berada pada kategori sedang.
Jika dilihat pada Gambar 4.2 menunjukkan perbandingan skor rata-rata setiap
indikator keterampilan proses sains fisika, dimana indikator yang memiliki skor rata-
rata tertinggi ialah indikator menginterpretasi sebesar 22,75 dengan standar deviasi
sebesar 2,03, sedangkan indikator yang memiliki skor rata-rata terendah ialah
menerapkan konsep sebesar 19,78 dengan standar deviasi sebesar 2,43. Dimana dari
hasil analisis diperoleh bahwa hasil perolehan peserta didik kelas XI IPA 2 masing-
masing masih berada dalam kategori sedang untuk setiap indikator yang diteliti.
Berikut ini akan dibahas secara jelas terkait setiap indikator keterampilan
proses sains yang diteliti berikut ini:
39
1. Interpretasi
Dari hasil analisis tes keterampilan proses sains fisika peserta didik kelas XI
IPA 2 SMA Negeri 8 Pangkep pada indikator interpretasi yang terdiri dari tiga butir
soal essay diperoleh skor rata-rata sebesar 22,75 dengan standar deviasi 2,03.
Indikator interpretasi dalam penelitian ini merupakan indikator yang memiliki rata-
rata tertinggi di antara ke tiga indikator lainnya, seperti yang tertera pada Gambar 4.2.
Kemudian berdasarkan hasil analisis indikator interpretasi masih berada dalam
kategori sedang, hal tersebut diperoleh dari hasil akumulasi perolehan peserta didik
pada masing-masing soal yang diujikan dan mewakili indikator tersebut.
Berdasarkan hasil akumulasi dari keseluruhan skor yang diperoleh peserta
didik dari tiga jumlah soal yang mewakili indikator tersebut hampir seluruh peserta
didik memperoleh skor yang lumayan tinggi pada indikator keterampilan
menginterpretasi, karena dari setiap soal yang disajikan didominasi dalam bentuk
tabel hasil percobaan yang dapat mempermudah peserta didik dalam membuat
kesimpulan yang tepat dan sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Karena
kemampuan peserta didik dalam memahami tabel sangatlah penting karena ketika
melakukan percobaan peserta didik harus mampu menarik sebuah kesimpulan dari
hasil perconbaan yang didapatkan untuk dapat dikaitkan dengan konsep yang ada.
Menurut Dewi (2017:108) indikator keterampilan merumuskan kesimpulan dapat
dilihat dari peserta didik dapat menyimpulkan tujuan dari pembelajaran. Hal ini
sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan Aydin (2013) dalam Dewi (2017:108)
40
yang menyatakan bahwa menggambarkan kesimpulan adalah keterampilan proses
pada level yang lebih tinggi.
Sejalan dengan hal tersebut penelitian yang dilakukan oleh Nurtang (2019:56)
dalam penelitiannya yang berjudul “Keterampilan Proses Sains Fisika Peserta Didik
Kelas XI SMA Negeri 24 Bone” perbandingan skor rata-rata tiap indikator
keterampilan proses sains fisika, indikator yang memiliki skor rata-rata yang paling
tinggi ialah indikator menginterpretasi data sebesar 3,81 dengan standar deviasi
sebesar 1,1, dan varians sebesar 1,2.
2. Mengajukan pertanyaan
Berdasarkan hasil analisis data pada indikator mengajukan pertanyaan
keterampilan proses sains fisika peserta didik kelas XI IPA 2 SMA Negeri 8 Pangkep
memiliki skor rata-rata 19,88 dengan standar deviasi sebesar 1,93, seperti yang
terlihat pada Gambar 4.2. Kemudian berdasarkan hasil analisis pada setiap indikator,
untuk indikator mengajukan pertanyaan ternyata masih berada dalam kategori sedang
hal tersebut ditunjukkan dari hasil akumulasi perolehan peserta didik pada soal-soal
indikator mengajukan pertanyaan.
Sejalan dengan pendapat yang diungkapkan oleh Nurhayani (2018:28) untuk
indikator mengajukan pertanyaan nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 52 yang
berada pada kategori sedang sehingga dapat disimpulkan bahwa peserta didik masih
kurang dapat mengajukan pertanyaan dengan baik, hal yang menjadi kendala
sebagian peserta didik pada tahap ini adalah ketidakmampuan peserta didik dalam
41
menggunakan kalimat tanya yang sesuai untuk membuat rumusan masalah yang
sesuai dengan tujuan percobaan.
Mengajukan pertanyaan merupakan kunci yang ada pada keterampilan proses
sains dan alternatif yang dapat melatih hal tersebut adalah dengan melalui praktikum
karena dalam melaksanakan sebuah percobaan hal pertama yang dilakukan adalah
menentukan rumusan masalah untuk menjawab tujuan dari percobaan, hal yang
menjadi penyebab indikator keterampilan mengajukan pertanyaan memiliki rata-rata
skor yang berada pada urutan ke tiga atau terendah ke dua disebabkan karena dalam
proses pembelajaran di kelas jarang melaksanakan percobaan dikarenakan kondisi
laboratorium yang kurang memadai serta alat-alat laboratorium yang juga terbatas
tidak dapat disesuaikan dengan jumlah peserta didiknya, sehingga pada saat diberikan
tes untuk menentukan sebuah rumusan masalah berdasarkan hasil percobaan sebagian
peserta didik menuliskan jawaban yang mengarah pada pertanyaan yang sifatnya
umum.
3. Merumuskan hipotesis
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata skor perolehan peserta
didik kelas XI IPA 2 untuk indikator keterampilan merumuskan hipotesis justru
memiliki nilai rata-rata tertinggi setelah indikator interpretasi data. Rata-rata
perolehan skor peserta didik dari tiga butir soal yaitu sebesar 20,97 dan standar
deviasinya sebesar 2,43, seperti yang tertera pada Gambar 4.2, namun berdasarkan
hasil analisis indikator merumuskan hipotesis masih berada dalam kategori sedang
42
ditinjau dari hasil perolehan peserta didik setelah mengerjakan soal indikator
mengajukan hipotesis.
Sejalan dengan hal tersebut penelitian yang juga dilakukan oleh Nurhayani
(2018:28) yang berjudul “Keterampilan Proses Sains Fisika Peserta Didik Kelas XI
IPA SMA Negeri 8 Maros” berdasarkan nilai rata-rata untuk setiap indikator pada
tabel hasil nilai rata-rata keterampilan proses sains yang diperoleh pada indikator
membuat hipotesis sebesar 73 yang berada pada kategori tinggi, sehingga dapat
disimpulkan bahwa peserta didik telah dapat menyusun hipotesis dengan baik.
Dijelaskan oleh Ozgelen (2012) dalam Dewi (2017:108) bahwa merumuskan
hipotesis berkaitan dengan keterampilan berpikir mencipta, hal tersebut sejalan
dengan yang diungkapkan Dewi (2017:108) bahwa indikator merumuskan hipotesis
dilihat dari peserta didik menjawab pertanyaan dari langkah-langkah yang telah
dilakukan secara rinci.
4. Menerapkan konsep
Berdasarkan hasil analisis tes keterampilan proses sains fisika peserta didik
kelas XI IPA 2 pada indikator menerapkan konsep yang terdiri dari 3 butir soal
memiliki nilai rata-rata 19,78 dan standar deviasinya sebesar 1,51. Namun dalam
penelitian yang dilakukan ini, indikator menerapkan konsep memiliki rata-rata
keseluruhan paling rendah diantara ke tiga indikator lainnya seperti yang trdapat pada
Gambar 4.2. Indikator menerapkan konsep ini masih berada dalam kategori sedang
dari hasil akumulasi keseluruhan nilai perolehan siswa.
43
Sejalan dengan hal tersebut penelitian yang juga dilakukan oleh Nurhayani
(2018:28) yang berjudul “Keterampilan Proses Sains Fisika Peserta Didik Kelas XI
IPA SMA Negeri 8 Maros” berdasarkan nilai rata-rata untuk setiap indikator pada
tabel hasil nilai rata-rata keterampilan proses sains untuk indikator menerapkan
konsep diperoleh sebesar 38 yang berada rendah, sehingga kemampuan peserta didik
dalam menerapkan konsep masih kurang dapat menerapkan konsep dengan baik, hal
yang menjadi kendala sebagian peserta didik pada tahap ini adalah ketidakmampuan
peserta didik dalam menggunakan rumus yang sesuai dengan pertanyaan,
memasukkan nilai-nilai pada setiap variabel dan kesalahan dalam menghitung serta
mengkonversi satuan.
Yang menjadi penyebab rendahnya perolehan peserta didik pada indikator
tersebut disebabkan karena di masa pandemi Covid-19, di mana segala aktivitas
belajar mengajar tidak dapat berjalan secara maksimal sehingga pendidik tidak dapat
menjelaskan konsep-konsep fisika secara detail dikarenakan alokasi waktu yang
terbatas.
Dengan demikian penelitian ini dilakukan guna untuk menganalisis sejauh
mana keterampilan proses sains peserta didik sebagai referensi bagi pendidik dalam
membenahi tata cara proses belajar mengajar di kelas untuk dapat menumbuhkan
nilai-nilai keterampilan dalam berproses setiap individu peserta didik. Penelitian ini
juga menunjukan bahwa penyebab rendahnya keterampilan proses sains yang dimiliki
peserta didik kelas XI IPA 2 ini disebabkan karena kurangnya menyampaikan konsep
dasar pada peserta didik pada materi pelajaran sehingga cenderung membuat peserta
44
didik fokus menghafalkan materi sehingga mudah lupa dan akan merasa sulit dalam
memecahkan jika diberikan permasalahan yang berbeda dari contoh yang sudah
diberikan sebelumnya.
45
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa
Keterampilan Proses Sains fisika peserta didik kelas XI IPA 2 SMA Negeri 8
Pangkep tahun ajaran 2020/2021 pada materi fluida statis masih berada pada kategori
sedang dengan nilai rata-rata secara keseluruhan sebesar 83,38 dengan persentase
sebesar 62,50% dan standar deviasi sebesar 5,50. Selain dari hal tersebut juga dilihat
dari setiap indikator Keterampilan Proses Sains diperoleh skor rata-rata secara
berturut-turut adalah indikator menginterpretasi sebesar 22,75, indikator mengajukan
pertanyaan sebesar 19,88, indikator merumuskan hipotesis sebesar 20,97, dan
indikator menerapkan konsep 19,78, yang dimana setiap indikator tersebut masih
berada dalam kategori sedang.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dikemukakan saran berikut:
1. Kepada pendidik diperlukan kemampuan penguasaan kelas yang baik agar peserta
didik dapat di kondisikan dan fokus mengikuti pembelajaran, serta kreativitas yang
tinggi untuk memunculkan permasalahan baru sehingga dapat memancing peserta
didik untuk lebih berperan aktif dalam pembelajaran sehingga dapat
mengembangkan sikap ilmiah dan keterampilan proses sains peserta didik.
45
46
2. Bagi peneliti yang lain untuk dapat melanjutkan dan mengembangkan penelitian
ini untuk menganalisis keterampilan proses sains yang dimiliki setiap peserta
didik, karena tidak selamanya peserta didik yang memiliki kemampuan kognitif
tinggi akan mempunyai nilai keterampilan yang tinggi pula.
47
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Rahmat. 2013. Benarkah Matahari Mengelilingi Bumi? Study Kritis Teori
Astronomi dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadist. Surakarta: Emir Cakrawala
Islam
Aswar, M. A (2020). Studi Keterampilan Proses Sains Fisika Peserta Didik SMAN
Se-Kabupaten Jeneponto. Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika, 15(3), 43-52
Bancong, H, dan Putra, D.P (2015). Analisis Proses Keterampilan Proses Sains
Mahasiswa Berdasarkan Gaya Berpikir dan Kecerdasan Jamak pada
Praktikum Fisika Modern di Universitas Muhammadiyah Makassar. Jurnal
Pendidikan Fisika, 3(1),27-33
Darmayanti, Ni Wayang Sri dan I Komang Wisnu Budi Wijaya. 2020. Evaluasi
Pembelajaran. Bandung: Nilacakra
Dewi, E. P., Suyatna, A., Abdurrahman, A., dan Ertikanto, C. 2017. Efektivitas
Modul dengan Model Inkuiri Untuk Menumbuhkan Keterampilan Proses
Sains Siswa Pada Materi Kalor. Tadris: Jurnal Keguruan Nilacakra dan Ilmu
Tarbiyah, 2(2), 105-110
Diana, Nur. 2019. An Analysis on learning Activity and Science Process Skills of
High School Students through Guided Inquiry Physics Learning. Jurnal
Pendidikan Fisika, 7(2): 212-220
Elvanisi, Ade, Saleh Hidayat, dan Etty Nurmala Fadillah. 2018. Analisis
Keterampilan Proses Sains Siswa Sekolah Menengah Atas. Jurnal Inovasi
Pendidikan IPA, 4 (2):245-252
Jufri, Wahab. A. 2017. Belajar dan Pembelajaran SAINS: Modal Dasar Menjadi
Guru Profesional. Bandung: Pustaka Reka Cipta.
Khaerunnisa. 2017. Analisis Keterampilan Proses Sains (Fisika) SMA di Kabupaten
Jeneponto. Jurnal Pendidikan Fisika, 5(3), 340-350
Nurhayani, Ika, Abdul Haris, dan Khaeruddin. 2019. Keterampilan Proses Sains
Fisika Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 8 Maros. Jurnal Sains dan
Pendidikan Fisika, 14 (2), 23-30.
Nurlina. (2014). Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dengan Menerapkan Model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pada Peserta Didik. Jurnal Pendidikan
Fisika, 3(1), 14–21
48
Nurtang, Herman, dan Abdul Haris. (2019). Keterampilan Proses Sains Fisika
Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 24 Bone. Jurnal Sains dan Pendidikan
Fisika, 3(15):53-62
Retnawati, Hery. 2015. Analisis Kuantitatif Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Paratama Publishing.
Riduwan. 2009. Metode dan Teknik Penyusunan Tesis. Bandung: Alfabeta.
Pratama, Hutomo Eri. 2015. Keterampilan Proses Sains Siswa Jurusan IA beberapa
SMA di Yogyakarta. Skripsi tidak dipublikasikan , Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Prayogi, Rayinda Dwi dan Rio Estetika. 2019. KECAKAPAN ABAD 21: Kompetensi
Digital Pendidikan Masa Depan. Jurnal Manajemen Pendidikan, 14(2), 144-
151
Septantiningtyas, Niken, Moh Rizal Lukman hakim, dan Nadiya Rosmila. 2020.
Konsep Dasar Sains 1. Boyolali: Lakeisha
Sudijono, Anas. 2012. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali pers.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R & D. Bandung: Alfabeta.
. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Tawil, Muhamad & Liliasari. (2014). Keterampilan-keterampilan Sains dan
Implementasinya dalam Pembelajaran. Makassar: Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Tritianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan
Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Bumi Aksara.
Yuliati, Yuyu dan Dudu Suhandi Saputra. 2019. Pembelajaran Sains di Era Revolusi
Industri 4,0. Jurnal Cakrawala Pendas, 5(2), 2579-4442
Zamista, Adelia Alfama, dan Ida Kaniawati. 2015. Pengembangan Tes Keterampilan
Proses Sains Materi Fluida Statis Kelas X SMA/MA. In Prosiding Seminar
Nasional Fisika (E-Journal) (Vol. 4, pp. SNF2015-III). Tersedia di
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/prosidingsnf/article/view/5012
49
LAMPIRAN
50
LAMPIRAN A
A.1 KISI-KISI TES KETERAMPILAN PROSES
SAINS SEBELUM UJI COBA
A.2 SOAL TES KETERAMPILAN PROSES
SAINS SEBELUM UJI COBA
A.3 KISI-KISI INSTRUMEN KETERAMPILAN
PROSES SAINS SETELAH UJI COBA
A.4 SOAL TES KETERAMPILAN PROSES
SAINS SETELAH UJI COBA
51
Lampiran A.1
KISI-KISI TES KETERAMPILAN PROSES SAINS
SEBELUM UJI COBA
No Indikator Sub Idikator Soal Jawaban Skor
Perolehan
1 Interpretasi
Menginterpretasikan
berdasarkan tabel
hasil percobaan
tentang viskositas
1. Sekelompok siswa kelas XI IPA SMAN 8 Pangkep
melakukan sebuah percobaan untuk menyelidiki
kekentalan zat cair. Dalam percobaan tersebut digunakan
air, minyak, dan gliserin yang diisi kedalam tiga buah
tabung dengan volume dan ketinggian yang sama,
kemudian dimasukkan sebuah kelereng pada setiap
tabung sembari mengukur waktu yang dibutuhkan untuk
setiap masing-masing kelereng sampai pada dasar tabung.
Berdasarkan proses tersebut, diperoleh hasil pengamatan
pada tabel berikut:
No Cairan Waktu (s)
1 Minyak 8,9
2 Air 5,2
Cairan yang memiliki viskositas terbesar
adalah gliserin. 1
Berdasarkan hasil percobaan air
membutuhkan waktu sebesar 5,2 s, minyak
8,9 s, dan gliserin 10,5 s untuk jatuh ke
dasar permukaan tabung. Sehingga air lebih
cepat mencapai dasar permukaan tabung
dibandingkan minyak dengan gliserin.
3
Berdasarkan persamaan viskositas bahwa:
yang menunjukkan bahwa kecepatan bola
mencapai dasar depengaruhi oleh viskositas.
Semakin cepat bola mencapai dasar tabung
3
52
3 Gliserin 10,5
Berdasarkan data tersebut manakah cairan yang memiliki
viskositas paling tinggi? Buatlah sebuah kesimpulan dari
hasil percobaan tersebut!
maka viskositas zat cair semakin kecil
Dengan demikian disimpulkan bahwa
viskositas terbesar dimiliki oleh gliserin
sebab bola membutuhkan waktu yang besar
untuk sampai ke dasar permukaan tabung
diakibatkan oleh kecepatannya yang
menjadi kecil.
3
Total Skor Perolehan 10
Menginterpretasikan
berdasarkan
peristiwa yang
dialami terkait
tegangan permukaan
2. Aisyah melakukan sebuah percobaan menggunakan silet.
Aisyah meletakkan silet pada ember yang berisi air
tersebut secara horizontal (telentang). Aisyah terkejut
melihat kondisi silet yang berada dalam kadaan
mengapung, kemudian Aisyah mengambil kembali silet
tersebut dan menjatuhkannya dengan posisi vertikal
(berdiri). Hal lain terjadi, silet tersebut menjadi
tenggelam. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Bisakah
anda menjelaskan peristiwa tersebut berdasarkan konsep
tegangan permukaan dan berikan kesimpulan berdasarkan
Silet dapat terapung dalam air jika
diletakkan secara horizontal (terlentang)
karena adanya tegangan pada permukaan
air.
2
Tegangan pada permukaan air dapat terjadi
dikarenakan pada permukaan air terdapat
gaya tarik antar partikel air (kohesi),
akibatnya pada permukaan air seolah-olah
terdapat suatu selaput atau lapisan yang
tegang yang dapat menahan benda-benda
3
53
peristiwa tersebut!
sehingga silet dapat terapung jika diletakkan
secara perlahan-lahan dengan posisi
horizontal.
Namun pada posisi silet ketika diletakkan
dalam keadaan vertikal (berdiri) silet akan
tenggelam, karena lapisan tipis tersebut
akan robek sehingga menyebabkan silet
tenggelam
2
Maka dapat disimpulkan bahwa ketika kita
meletakkan silet dalam posisi horizontal
(terlentang) maka silet akan tetap terapung
pada permukaan dikarenakan adanya
tegangan permukaan yang menyebabkan
benda dapat terapung. Yang menyebabkan
terjadinya tegangan pada permukaan adalah
karena pada permukaan air terdapat gaya
tarik-menarik antar partikel air (gaya
kohesi), akibatnya pada permukaan air
3
54
seolah-olah terdapat suatu selaput tipis yang
tegang yang dapat menahan benda, beda
saat diletakkan dalam posisi vertikal
(berdiri) permukaan silet yang kecil dapat
memebrikan tekanan yang besar sehingga
mampu merobek selaput tipis tersebut yang
membuat silet menjadi tenggelam.
Total skor perolehan 10
Menginterpretasikan
berdasarkan hasil
pengamatan terhadap
sebuah kejadian
terkait gejala
kapilaritas
3. Perhatikan dengan seksama gambar berikut ini:
Sumber https://idschool.net
Pada saat pipa kapiler dicelupakn kedalam wadah yang
berisi air dan raksa secara bersamaan, maka permukaan air
dalam pipa akan naik, sedangkan pada cairan raksa
menurun atau terlihat lebih rendah dari pada permukaan
raksa. Seperti ditunjukkan pada gambar di atas.
Deskripsikan penyebab kejadian tersebut dan simpulkan
Untuk gambar pertama, air dalam pipa
kapiler bentuk permukaannya miniskus
cekung dan lebih tinggi dibanding air yang
berada di dalam pipa bukan kapiler (yang
diameternya lebih besar). Hal ini terjadi
karena gaya adhesi antar molekul air dengan
dinding pipa kapiler lebih besar dibanding
dengan gaya kohesi antar molekul air.
4
Sedangkan pada raksa bentuk
permukaannya miniskus cembung dan
permukaannya cenderung menurun. Hal ini
terjadi karena gaya kohesi antara molekul
raksa dengan dinding pipa kapiler lebih
3
55
berdasarkan konsep kapilaritas! besar dibanding dengan gaya adhesi antar
molekul raksa.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa air naik
dalam pembuluh pipa kapiler dikarenakan
adhesi sedangkan raksa mengalami
penurunan dalam pembuluh pipa kapiler
dekarenakan adanya gaya kohesi.
3
Total Skor Perolehan 10
Menginterpretasikan
berdasarkberdasarkan
hasil pengamatan
tentang percobaan
tekanan hidrostatis
4. Rahma dan Ana melakukan percobaan dimana mereka
melubangi sebuah gelas dengan 3 buah lubang seperti
digambarkan berikut ini:
Lubang yang memancarkan air paling jauh
adalah titik C.
1
56
Sumber http://sumadewiblog.wordpress.com
Jarak antara lubang satu dengan lubang lainnya adalah 5
cm, kemudian lubang-lubang pada botol tersebut ditutup
menggunakan selotip, lalu botol di isi dengan air
sebannyak 1000 ml. Apabila Rahma membuka tutup
ketiga lubang secara bersamaan, lubang manakah yang
memancarkan air paling jauh? Buatlah kesimpulan dari
hasil percobaan tersebut!
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan
ketika tutup lubang dibuka secara
bersamaan maka air akan memacar paling
jauh adalah pada titik C. Karena pada titik C
memiliki jarak yang paling jauh dari
permukaan air sehingga tekanan yang
diperoleh paling besar.
2
Berdasarkan persamaan tekanan hidrostatis
bahwa:
Yang menunjukkan bahwa besarnya tekanan
hidrostatis akan meningkat seiring dengan
bertambahnya kedalaman yang diukur dari
permukaan zat cair.
3
57
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
berdasarkan konsep tekanan hidrostatis
dimana semakin jauh lubang dari
permukaan air atau semakin dalam posisi
benda dari permukaan zat cair maka tekanan
yang menimpanya akan semakin besar yang
menyebabkan air yang dipancarkan pada
lubang yang paling bawah menerima
tekanan terbesar dan memancarkan air
paling jauh.
4
Toatal Skor Perolehan 10
Menginterpretasikan
data hasil percobaan
tentang Viskositas
5. Terdapat dua buah gelas ukur yang diberi simbol O dan P
seperti pada gambar di bawah ini:
O P
Bola lebih cepat sampai pada gelas (O)
dibandingkan pada gelas (P) dikarenakan
kekentalan yang dimiliki oleh sirup lebih
besar dibanding air
2
Selain dipengaruhi oleh sifat kekentalan
(viskositas) juga dipengaruhi oleh gaya
stokes, besarnya viskositas berbanding lurus
dengan gaya stokes.
2
58
Sumber https://lib.unnes.ac.id
Pada gelas (O) di isi dengan air sedangkan untuk gelas
(P) di isi dengan sirup. Secara bersamaan dimasukkan
bola kedalam masing-masing gelas, dari hasil
pengamatan ternyata bola kecil yang dijatuhkan pada
gelas (O) lebih cepat sampai pada dasar permukaan gelas
dibandingkan bola kecil yang berada pada gelas (P),
mengapa demikian? Bagaimana pengaruh konsep
viskositas terhadap percobaan yang dilakukan dan
buatlah kesimpulan berdasarkan hasil percobaan
tersebut!
Artinya sirup memiliki viskositas paling
besar dibandingkan air karena kecepatan
yang dimiliki benda saat bergerak dalam
sirup lebih kecil dibanding saat bergerak
dalam air dan tentunya juga dipengaruhi
oleh besarnya gaya gesekan (stokes) yang
bekerja pada kedua bola tersebut.
3
Dapat disimpulkan dari hasil pengamatan
bola kecil yang dimasukkan dalam air lebih
cepat sampai dibandingkan boal kecil yang
dimasukkan kedalam sirup. Hal ini
disebabkan karena semakin kental suatu
fluida maka semakin kecil kecepatan yang
dimiliki benda untuk bergerak, selain itu
juga gaya gesekan yang ditimbulkan sangat
besar sehingga memperlambat pergerakan
bola dalam fluida yang viskositasnya tinggi.
3
Total Skor Perolehan 10
59
2 Mengajukan
Pertanyaan
Mengajukan
pertanyaan
berdasarkan hasil
percobaan tentang
Hukum Pascal
6. Asni melakukan sebuah percobaan dengan menggunakan
dua buah penghisap yang memiliki ukuran pengisap yang
berbeda-beda. Berikut data yang diperoleh Asni:
No.
Jari-jari penghisap pompa
hidrolik (cm)
Gaya pada
penghisap
A (N)
Gaya pada
penghisap
B (N) Peghisap A Peghisap B
1 2 6 4 16
2 6 12 4 36
3 10 40 4 64
Berdasarkan tabel hasil percobaan diketahui bahwa
semakin besar perbandingan ukuran pengisap B terhadap
pengisap A maka semakin besar pula gaya yang dihasilkan
pada pengisap B, hal ini dikarenakan apabila tekanan
diberikan pada suatu bagian zat cair dalam suatu ruang
tertutup akan diteruskan kesegala arah yang besarnya
sama. Berdasarkan hasil percobaan tersebut, rumuskanlah
sebuah pertanyaan terkait hasil percobaan
tersebut?(Maksimal 3 Rumusan masalah)
Bagaimana hubungan luas penampang
terhadap besarnya gaya tekanan yang
dihasilkan?
3
Apakah besarnya gaya tekanan yang
dihasilkan pada setiap penghisap
dipengaruhi oleh luas permukaan
penampang?
3
Bagaimana pengaruh gaya tekanan yang
dihasilkan jika luas penampang berbeda? 2
Bagaimana gaya yang dihasilkan pada
kedua penghisap, apakah sama atau tidak? 1
Mengapa gaya yang dihasilkan pada
masing-masing penghisap berbeda?
1
60
Total Skor Perolehan 10
Mengajukan
pertanyaan
berdasarkan kajian
teori terkait materi
Tekanan Hidrostatis
7. Dilakukan sebuah percobaan atas dasar hipotesis bahwa
semakin besar kedalaman suatu titik terhadap permukaan
zat cair maka semakin besar pula tekanan hidrostatis yang
dihasilkan. Buatlah rumusan pertanyaan berdasarkan
hipotesis tersebut?(Maksimal 3 Rumusan masalah)
Bagaimana pengaruh kedalaman terhadap
besarnya tekanan hidrostatis? 3
Bagaimana hubungan kedalaman dengan
besarnya tekanan hidrostatis? 3
Apakah besarnya tekanan hidrostatis
dipengaruhi oleh kedalaman suatu titik? 2
Mengapa besarnya tekanan hidrostatis
dipengaruhi oleh kedalaman suatu titik?
1
Kenapa besarnya nilai tekanan hidrostatis
yang dihasilkan bergantung dari tingkat
kedalaman suatu titik?
1
Total Skor Perolehan 10
Mengajukan
pertanyaan
berdasarkan
peristiwa yang terjadi
terkait Hukum
Archimedes
8. Pada suatu hari seorang pekerja sedang mengangkut pasir
dari dalam sungai untuk di bawa ke daratan. Saat pasir
diangkat di dalam sungai akan terasa lebih ringan, berbeda
ketika sudah di atas daratan beratnya lebih berat daripada
saat berada di dalam air. Hal tersebut disebabkan oleh
adanya gaya angkat keatas (gaya apung) yang bekerja
Mengapa berat pasir ketika berada di dalam
air akan terasa lebih ringan dibandingkan
saat berada di udara?
3
Apa yang menyebabkan adanya perbedaan
berat pada pasir ketika berada di dalam air
dan diudara?
3
61
pada benda saat berada dalam air sedangkan saat diudara
benda memiliki berat yang sesungguhnya sehingga berat
pasir terasa berbeda jika berada di udara dan di dalam air.
Namun pada dasaranya besarnya gaya angkat yang
diberikan air terhadap pasir sama besar dengan berat zat
cair yang dipindahkan oleh pasir. Berdasarkan peristiwa
yang terjadi rumuskanlah pertanyaan yang mungkin akan
muncul berdasarkan peristiwa tersebut??(Maksimal 3
Rumusan masalah)
Apakah ada perbedaan berat pasir saat
diukur di dalam air dengan di udara? 2
Apa yang menyebabkan perbedaan berat
pasir di air dan di udara? 1
Apakah ada perbedaan berat pasir saat di
ukur di dalam air dengan di udara? 1
Total Skor Perolehan 10
Mengajukan
pertanyaan
berdasarkan hasil
percobaan tentang
Viskositas
9. Andin melakukan sebuah percobaan terkait viskositas
Diperoleh data hasil percobaan sebagai berikut:
Jenis Zat Cair Waktu
Air 5,40 s
Sunligt 10,64 s
Minyak 9,30 s
Gliserin 10,74 s
Berdasarkan keterangan dari tabel hasil pengamatan
Bagaimana pengaruh viskositas terhadap
waktu saat benda bergerak dalam fluida? 3
Apakah semakin besar waktu yang
dihasilkan benda yang bergerak dalam fluida
berpengaruh terhadap besarnya nilai
viskositas fluida?
3
Bagaimana pengaruh sifat kekentalan suatu
fluida jika ditinjau dari waktu yang
dihasilkan saat benda bergerak dalam fluida?
2
62
menunjukkan bahwa benda pada air memiliki kecepatan
yang paling besar dengan perolehan waktu yang paling
kecil, selanjutnya benda pada minyak dan disusul oleh
benda pada sunglight dan yang terakhir benda pada
gliserin. Berdasarkan data hasil percobaan rumuskanlah
sebuah rumusan masalah terkait konsep
viskositas??(Maksimal 3 Rumusan masalah)
Mengapa sifat kekentalan suatu fluida dapat
diukur melalui besar ataupun kecilnya waktu
yang digunakan benda saat bergerak dalam
fluida?
1
Bagaimana pengaruh waktu yang dihasilkan
terhadap viskositas suatu fluida? 1
Total Skor Perolehan 10
Mengajukan
pertanyaan
berdasarkan
peristiwa yang terjadi
terkait Tegangan
Permukaan
10. Karena adanya tengangan permukaan zat cair, seekor
laba-laba air dapat hinggap diatas permukaan air yang
tenang dan tetap terapung di atas permukaan air.
Berdasarkan peristiwa tersebut, rumuskanlah sebuah
rumusan masalah terkait peristiwa tersebut!(Maksimal 3
Rumusan masalah)
Apa yang menyebabkan laba-laba air bisa
terapung diatas permukaan air? 3
Mengapa laba-laba air bisa terapung diatas
permukaan air? 3
Apakah penyebab laba-laba air dapat tetap
terapung diatas permukaan air? 2
Kenapa laba-laba air dapat tetap teraung di
atas permukaan air? 1
Kenapa laba-laba air bisa terapung? 1
Total Skor Perolehan 10
63
3 Merumuskan
Hipotesis
Mengajukan
hipotesis terkait
peristiwa alam pada
konsep Hukum
Archimedes
11. Sebuah kapal laut yang terbuat dari logam sangat berat
akan tetapi dapat terapung diatas permukaan air laut,
sedangkan sebuah batu kecil yang juga memiliki berat
yang jauh lebih kecil dibandingkan kapal laut tersebut
justru akan tenggelam ketika dilemparkan kedalam
lautan. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Buatlah
hipotesis berdasarkan peristiwa tersebut!
Kapal laut tidak tenggelam karena bagian
badan kapal yang besar dan tengah-
tengahnya berongga hal ini bertujuan agar
volume air laut yang dipindahkan oleh
badan kapal menjadi lebih banyak sehingga
gaya angkat yang dimilik oleh air lebih
besar dibandingkan gaya berat yang dimiliki
kapal laut.
3
Tapi batu dapat tenggelam karena batu
memiliki gaya berat yang lebih besar
dibandingkan gaya angkat air, hal ini
disebabkan karena volume air yang
dipindahkan batu sedikit.
2
Peristiwa tersebut merupakan salah satu
contoh penerapan konsep Hukum
Archimedes 2
64
Dimana jika sebuah benda yang tercelup ke
dalam air, akan mendapat dorongan (gaya)
yang arahnya ke atas, besarnya dorongan
(gaya) yang diperoleh sebesar berat air yang
dipindahkan.
3
Total Skor Perolehan 10
Mengajukan
hipotesis terkait hasil
pengamatan tentang
Hukum Pascal
12. Pada proses pengamatan sebuah percobaan Pascal
diperlihatkan gambar di bawah ini:
Sumber https://id.scribd.com
Jika piston ditekan maka bagaimana pancaranan air yang
mungkin terjadi ketika masing-masing lubang dalam
kondisi tertutup dan tabung terisi penuh dengan zat cair?
buatlah hipotesis berdasarkan pengamatan tersebut!
Ketika tangkai piston di tekan, dan berada
dalam keadaan tertutup rapat. Air akan
memancar keluar melalui lubang-lubang
pada kantong plastik yang telah dilubangi,
2
Pancaran air yang keluar pada setiap lubang
memiliki kecepatan yang relative sama. 3
Hal tersebut membuktikan bahwa tekanan
yang diberikan tersebar ke segala arah
dengan besar yang sama.
2
Sesuai dengan prinsip Hukum Pascal yang
menyatakan bahwa tekanan yang diberikan
kepada zat cair di dalam ruang tertutup
diteruskan sama besar kesegala arah.
3
Total Skor Perolehan 10
65
Mengajukan
hipotesis terkait hasil
pengamatan tentang
Tekanan Hidrostatis
13. Perhatikan gambar berikut:
Sumber https://www.slideshare.net
Berdasarkan keterangan gambar di atas menunjukkan
kondisi permukaan air yang memiliki bentuk penampang
yang bermacam-macam. Kemudian Naila melakukan
eksperimen dengan meletakkan sebuah benda pada
ketinggian yang sama pada setiap penampang.
Bagaiamanakah tekanan yang bekerja pada masing-
masing benda dalam penampang tersebut! Rumuskanlah
sebuah hipotesis dari keadaan tersebut!
Diantara titik-titik pada gambar di atas yang
memiliki tekanan hidrostatis paling besar
adalah pada titik A-B-C-D, semua titik
memiliki tekanan yang sama beasar
2
Karena setiap titik pada masing-masing
penampang berada pada kedalaman yang
sama dalam zat cair yang sama.
2
Dan besarnya tekanan hidrostatik tidak
bergantung pada bentuk wadahnya hanya
bergantung pada massa jenis, percepatan
gravitasi dan kedalaman suatu titik.
3
Sesuai dengan konsep Hukum pokok
hidrostatis yang menyatakan bahwa semua
titik yang terletak pada kedalaman yang
sama dan dalam fluida yang sama maka
besarnya tekanan hidrostatisnya sama besar.
3
Total Skor Perolehan 10
Mengajukan
hipotesis terkait hasil
14. Perhatikan tabel dibawah ini Benda A menjadi terapung dalam gliserin
sedangkan benda B tenggelam dalam air. 1
66
pengamatan tentang
Hukum Archimedes No Benda
Massa Jenis Zat
Cair
Massa
Jenis
1 A 0,90 Air 1,00
2 B 1,10 Gliserin 1,26
Berdasarkan data yang terdapat pada tabel di atas, apakah
yang akan terjadi apabila benda A dicelupkan pada zat
cair begitupun pada benda B? Buatlah hipotesis yang
tepat yang dapat menjawab percobaan tersebut!
Benda A dapat terapung dalam gliserin
disebabkan oleh massa jenis benda A lebih
ringan dibanding dengan massa jenis
gliserin.
3
Sedangkan benda B dapat tenggelam dalam
air disebabkan karena massa jenis benda B
lebih besar dibanding massa jenis air
3
Selain itu juga disebabkan karena gaya berat
benda A lebih kecil dibanding gaya angkat
yang diberikan gliserin. Begitupun yang
terjadi pada benda B hal disebabkan karena
gaya angkat yang diberikan oleh air lebih
kecil dibandingkan gaya berat yang dimiliki
oleh benda B.
3
Total Skor Perolehan 10
Mengajukan
hipotesis terkait
peristiwa yang terjadi
terkait Hukum Pascal
15. Suatu ketika Haslia melakukan sebuah eksperimen Dia
mengisi kantong palstik dengan air yang telah
dicampurkan dengan pewarna makanan, kemudian
mengikat mulut plastik dengan menggunakan karet
gelang, selanjutnya kantong palstik tersebut dilubangi
Pada saat kantong plastik ditekan maka air
akan memancar kesegala arah pada masing-
masing lubang plastik
1
Air akan memancar kesegala arah yang
relativ sama tergantung dari besarnya 2
67
dengan menggunakan jarum pentul di beberapa sisi
sebanyak delapan lubang. Setelahnya kantong plastik
tersebut ditekan dengan kuat. Apakah yang akan terjadi?
Buatlah sebuah hipotesis yang paling tepat untuk
menggambarkan kondisi tersebut!
lubang dan tekanan yang diberikan.
Semakin besar gaya tekanan maka
pancarannyapun semakin besar begitupun
sebaliknya.
2
Sehingga besarnya pancaran yang
dikeluarkan tergantung dari tekanan dan
lubang yang diterapkan padanya.
2
Sesuai dengan konsep hukum pascal yang
menyatakan bahwa tekanan yang diberikan
pada zat cair didalam ruang tertutup akan
diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah
dengan sama besar.
3
Total skor perolehan 10
4 Menerapkan
Konsep
Menerapkan konsep
untuk menjawab
suatu kejadian terkait
konsep Hukum
Pascal
16. Ketika kalian sedang dalam perjalanan mungkin kalian
pernah menjumpai sebuah tempat pencucian mobil, coba
kalian amati dengan baik pada saat mobil akan dicuci
mobil tersebut akan terangkat naik, padahal diketahui
bahwa mobil memiliki beban yang berat seperti pada
gambar berikut:
Mesin pengangkat mobil hidrolik bekerja
berdasarkan prinsip hukum pascal ketika
benda diberikan gaya tekan pada ruang
tertutup maka besarnya tekanan akan
diteruskan kesegala arah yang besarnya
sama, dengan alat tersebut mobil dapat
diangkat sekian meter di atas tanah.
3
68
Sumber https://www.gurupendidikan.co.id
Dari sketsa gambar diatas bisakah anda menjelaskan
bagaimana prinsip kerja peralatan tersebut berdasarkan
konsep hukum pascal!
Pada saat digunakan, disatu sisi tekanan
diberikan zat cair dalam dongkrak yang
ditekan akan meneruskan tekanan ke sisi
dingkrak yang lain diperoleh gaya angkat
yang besar.
2
Alat ini terdiri dari dua tabung utama yang
saling berhubungan dan memiliki diameter
yang berbeda ukuran. Masing-masing
tabung dalam keadaan tertutup dan
kemudian diisi dengan fluida, saat gaya
diberikan pada tabung yang diameternya
lebih kecil maka tekanan tersebut akan
disebarkan secara merata kesegala arah,
menuju pada tabung yang diameternya lebih
besar, akibatnya fluida tersebut akan
memberikan gaya dorong sehingga
menimbulkan kekuatan yang lebih besar
untuk mengangkat mobil tersebut.
3
69
Maka kita dapat menuliskan persamaan
matematisnya
2
Total Skor Perolehan 10
Menerapkan konsep
untuk menjawab
hasil percobaan
terkait gejala
kapilaritas
17. Mirna dan Mariana melakukan eksperimen, alat dan
bahan yang digunakan diantaranya air, dua buah gelas
plastik, pewarna makanan, tisu, dan juga kertas.
Langkah pertama yang dilakukan adalah memasukkan
air kedalam gelas plastik secukupnya, setelah itu mereka
menambahkan perwarna makanan ke dalam gelas
kemudian diaduk hingga pewarna tercampur merata,
setelah itu Mariana mamasukkan tisu dan Mirna kertas
ke dalam gelas yang berisi air secara bersamaan. Apa
yang terjadi pada tisu dan kertas yang dicelupkan
kedalam wadah yang berisi air berwarna? Konsep apa
yang dapat menjelaskan peristiwa tersebut!
Kosep gejala kapilaritas 1
Dari hasil percobaan yang dilakukan,
setelah dicelupkan secara bersamaan
keduanya sama-sama menyerap air, namun
terlihat perbedaan diantara keduanya
dimana kertas tisu ternyata lebih cepat
menyerap daripada lembaran kertas.
3
Hal ini dikarenakan pori-pori atau celah-
celah dari kertas tisu lebih besar daripada
celah-celah atau pori-pori dari kertas
sehingga peristiwa kapilaritas yang terjadi
lebih cepat pada tisu. Hal ini disebabkan dua
jenis fungsi kertas yang berbeda, kertas tisu
dibuat untuk menyerap cairan sedangkan
kertas dibuat untuk kertas tulis.
4
70
Selain itu juga dikarenakan adanya interaksi
molekul-molekul di dalam zat cair yang
mengalami gaya adhesi dan kohesi sehingga
terjadi peristiwa kapilaritas.
2
Total Skor Perolehan 10
Menerapkan konsep
untuk menjawab
sebuah peristiwa
alam tentang konsep
tegangan permukaan
18. Pada sore hari Pak Kadir sedang bersantai di halaman
rumahnya sembari menikmati kopi dan membaca koran.
Tiba-tiba lalatpun berdatang dan hinggap di bagian tepi
gelas kopinya. Karena sibuk membaca berita yang
terdapat dikoran tersebut Pak Kadir tidak menyadari
kopinya sudah dipenuhi dengan lalat. Namun anehnya
lalat tersebut tidak tenggelam kedasar gelas melainnkan
tetap terapung diatas permukaan. Bisakah anda
menjelaskan kejadian yang dialami pak Kadir tersebut
jika dikaitkan dengan konsep tegangan permukaan!
Lalat dapat terapung diatas permukaan kopi
karena permukaan air memiliki tegangan
permukaan yang dapat menahan benda
dengan bobot tertentu sebelum akhirnya
tenggelam.
2
Tegangan permukaan terjadi karena
pemukaan zat cair cenderung untuk
menegang sehingga permukaannya tampak
seperti selaput tipis hal ini dipengaruhi oleh
adanya gaya kohesi antar molekul air.
2
Hal tersebut disebabkan oleh adanya
interaksi molekul cairan yang saling tarik-
menarik dibagian dalam cairan setiap
molekul dikelilingi oleh molekul-molekul
lain di setiap sisinya. Karena molekul cairan
3
71
saling tarik menarik satu dengan lainnya
maka terdapat gaya total yang besarnya nol
pada molekul yang berada dibagian dalam
cairan.
Sedang pada bagian permukaan cairan
hanya ada molekul-molekul cairan di
samping dan di bawah. Di bagian atas tidak
ada molekul cairan lainnya., akibatnya pada
permukaan cairan terdapat gaya total yang
berarah ke bawa karena adanya gaya total
yang arahnya ke bawah maka cairan
dipermukaan cenderung memperkecil luas
permukaannya dengan menyusust sekuat
mungkin yang membuat lapisan cairan pada
permukaan seolah-olah tertutup oleh selaput
elastis yang tipis.
3
Total skor perolehan 10
Menerapkan konsep
tekanan hidrostatis
berdasarkan kejadian
19. Seorang penyelam ingin mengamati perkembangan
terumbu karang yang terdapat di dasar permukaan laut
yang dalam. Pada saat menyelam sejauh 4 meter
Peristiwa yang dialami oleh penyelam
tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh
tekanan hidrostatis.
2
72
yang dialami dibawah permukaan air laut tiba-tiba ia merasakan sakit
pada telinganya akan tetapi ia mengabaikan hal tersebut,
namun pada saat penyelam tersebut berada pada
kedalaman sejauh 7 m dibawah permukaan laut ia
merasa sakit yang teramat kuat pada bagian telinganya,
karena tidak mampu lagi melanjutkan pengamatannya
penyelam tersebut kembali kepermukaan. Apa yang
menyebabkan telinga anak tersebut menjadi sakit pada
saat berada dikedalaman yang cukup jauh dari
permukaan? Penerapan konsep apakah yang terjadi pada
kejadian tersebut?
Tekanan hidrostatis merupakan tekanan
yang diberikan oleh air ke semua arah pada
titik ukur manapun akibat adanya gaya
gravitasi.
2
Tekanan hidrostatis akan meningkat seiring
dengan bertambahnya kedalaman diukur
dari permukaan air hal inilah yang
menyebabkan penyelam merasakan sakit
pada telinganya
3
Jadi semakin dalam kita menyelam dari
permukaan air maka akan semakin banyak
volume air yang ada diatas sehingga
menyebabkan tekanan yang diberikan air
pada tubuh penyelam juga akan semakin
besar sehingga mengakibatkan telinga akan
semakin sakit pada saat berada dikedalaman
yang cukup jauh dari permukaan.
3
Total skor perolehan 10
73
Menerapkan konsep
untuk menjawab
suatu kejadian dari
hasil percobaan
Hukum Archimedes
20. Kartini melakukan sebuah percobaan dengan
mencelupkan sebuah batu yang dikaitkan dengan neraca
pegas kedalam zat cair pada sebuah gelas ukur, dan
mengukur berat batu ketika berada di dalam air dan
ketika di udara. Berdasarkan hasil percobaan, diperoleh
data berikut:
No
Berat benda (N) Gaya
apung
(N)
Volume
benda
(cm3)
Berat air yang
dipindahkan
(N)
Di
udara
Di
dalam
air
1 126 121 5 500 5
2 113 107 6 600 6
3 98 94 4 400 4
4 87 84 3 300 3
5 77 74 3 300 3
Berdasarkan tabel hasil pengamatan di atas, Apa yang
menyebabkan berat batu ketika berada di udara lebih
berat dibandingkan saat berada di dalam air? Jelaskan
berdasarkan konsep hukum Archimedes!
Sesungguhnya batu yang dicelupkan
kedalam air tidak berkurang beratnya, gaya
berat batu sebenarnya tetap tetapi pada saat
dicelupkan kedalam air ada gaya keatas
yang dikerjakan air terhadap batu sehingga
berat benda seolah-olah berkurang, namun
pada dasarnya sama dan dapat dibuktikan
dengan meninjau bahwa besarnya gaya
apung yang bekerja pada batu itu sama
dengan berat air yang dipindahkan batu
tersebut seperti pada tabel hasil pengukuran.
4
Hal tersebut tentu bukan berarti ada massa
benda yang hilang, namun disebabkan oleh
gaya yang mendorong benda yang arahnya
berlawanan dengan arah berat benda
1
Sesuai dengan konsep Hukum Archimedes
yang menyatakan bahwa sebuah benda yang
tercelup sebagian atau seluruhnya kedalam
zat cair maka akan mengalami gaya keatas
yang besarnya sama dengan berat zat cair
2
74
Nilai Peserta Didik
yang dipindahkan oleh benda tersebut.
Jadi pada dasarnya berat batu tersebut ketika
berada didalam air tidak berkurang hanya
saja ada gaya angkat air yang
mempengaruhi sehingga dapat kita lihat
pada tabel besarnya gaya angkat air itu akan
selalu sama dengan berat air yang
dipindahkannya.
3
Total skor perolehan 10
75
Lampiran A.2 INSTRUMEN TES SEBELUM UJI COBA
SOAL TES KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SEBELUM
VALIDASI
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 8 Pangkep
Mata Pelajaran : Fisika
Tahun Ajaran : 2020/2021
Kelas/ Semester : XI IPA/ Ganjil (1)
Materi : Fluida Statis
Hari/ Tanggal :
Petunjuk Mengerjakan Soal:
1. Berdo’a sebelum mengerjakan soal
2. Jenis soal adalah soal essay
3. Lengkapilah data diri anda pada lembar jawaban yang telah disediakan
4. Dilarang bekerja sama atau berbuat curang saat mengerjakan soal
5. Tersedia waktu 90 menit untuk mengerjakan soal tersebut
6. Jumlah soal sebanyak 20 butir, pada setiap butir soal memiliki skor ideal yang
tertera pada setiap soal
7. Bacalah soal dengan teliti serta dahulukan menjawab soal yang dianggap mudah
8. Kerjakan dengan menggunakan hasil pemikiran sendiri tidak mengambil
langsung dari internet
9. Periksa kembali jawaban anda sebelum dikumpulkan pada pengawas
76
1. Terdapat dua buah gelas ukur yang diberi simbol O dan P seperti pada gambar
di bawah ini:
(O) (P)
Pada gelas (O) di isi dengan air sedangkan untuk gelas (P) di isi dengan sirup.
Secara bersamaan dimasukkan bola kedalam masing-masing gelas, dari hasil
pengamatan ternyata bola kecil yang dijatuhkan pada gelas (O) lebih cepat
sampai pada dasar permukaan gelas dibandingkan bola kecil yang berada pada
gelas (P), mengapa demikian? Bagaimana pengaruh konsep viskositas
terhadap percobaan yang dilakukan dan buatlah kesimpulan berdasarkan hasil
percobaan tersebut!
2. Sekelompok siswa kelas XI IPA SMAN 8 Pangkep melakukan sebuah
percobaan untuk menyelidiki kekentalan zat cair. Dalam percobaan tersebut
digunakan air, minyak, dan gliserin yang diisi kedalam tiga buah tabung
dengan volume dan ketinggian yang sama, kemudian dimasukkan sebuah
kelereng pada setiap tabung sembari mengukur waktu yang dibutuhkan untuk
setiap masing-masing kelereng sampai pada dasar tabung.
Berdasarkan proses tersebut, diperoleh hasil pengamatan pada tabel berikut:
No Cairan Waktu (s)
1 Minyak 8,9
2 Air 5,2
3 Gliserin 10,5
Berdasarkan data tersebut manakah cairan yang memiliki viskositas paling
tinggi? Buatlah sebuah kesimpulan dari hasil percobaan tersebut!
3. Pada proses pengamatan sebuah percobaan Pascal diperlihatkan gambar di
bawah ini:
77
Jika piston ditekan maka bagaimana pancaranan air yang mungkin terjadi
ketika masing-masing lubang dalam kondisi tertutup dan tabung terisi penuh
dengan zat cair? buatlah hipotesis berdasarkan pengamatan tersebut!
4. Pada suatu hari seorang pekerja sedang mengangkut pasir dari dalam sungai
untuk di bawa ke daratan. Saat pasir diangkat di dalam sungai akan terasa
lebih ringan, berbeda ketika sudah di atas daratan beratnya lebih berat
daripada saat berada di dalam air. Hal tersebut disebabkan oleh adanya gaya
angkat keatas (gaya apung) yang bekerja pada benda saat berada dalam air
sedangkan saat diudara benda memiliki berat yang sesungguhnya sehingga
berat pasir terasa berbeda jika berada di udara dan di dalam air. Namun pada
dasaranya besarnya gaya angkat yang diberikan air terhadap pasir sama besar
dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh pasir. Berdasarkan peristiwa yang
terjadi rumuskanlah pertanyaan yang mungkin akan muncul berdasarkan
peristiwa tersebut?(Maksimal 3 Rumusan masalah)
5. Perhatikan dengan seksama gambar berikut ini:
Pada saat pipa kapiler dicelupakn kedalam wadah yang berisi air dan raksa
secara bersamaan, maka permukaan air dalam pipa akan naik, sedangkan pada
cairan raksa menurun atau terlihat lebih rendah dari pada permukaan raksa.
Seperti ditunjukkan pada gambar di atas. Deskripsikan penyebab kejadian
tersebut dan simpulkan berdasarkan konsep kapilaritas!
78
6. Mirna dan Mariana melakukan eksperimen, alat dan bahan yang digunakan
diantaranya air, dua buah gelas plastik, pewarna makanan, tisu, dan juga
kertas. Langkah pertama yang dilakukan adalah memasukkan air kedalam
gelas plastik secukupnya, setelah itu mereka menambahkan perwarna
makanan ke dalam gelas kemudian diaduk hingga pewarna tercampur merata,
setelah itu Mariana mamasukkan tisu dan Mirna kertas ke dalam gelas yang
berisi air secara bersamaan. Apa yang terjadi pada tisu dan kertas yang
dicelupkan kedalam wadah yang berisi air berwarna? Konsep apa yang dapat
menjelaskan peristiwa tersebut!
7. Andin melakukan sebuah percobaan terkait viskositas Diperoleh data hasil
percobaan sebagai berikut:
Jenis Zat Cair Waktu
Air 5,40 s
Sunligt 10,64 s
Minyak 9,30 s
Gliserin 10,74 s
Berdasarkan keterangan dari tabel hasil pengamatan menunjukkan bahwa
benda pada air memiliki kecepatan yang paling besar dengan perolehan waktu
yang paling kecil, selanjutnya benda pada minyak dan disusul oleh benda pada
sunglight dan yang terakhir benda pada gliserin. Berdasarkan data hasil
percobaan rumuskanlah sebuah rumusan masalah terkait konsep
viskositas??(Maksimal 3 Rumusan masalah)
8. Suatu ketika Haslia melakukan sebuah eksperimen Dia mengisi kantong
palstik dengan air yang telah dicampurkan dengan pewarna makanan,
kemudian mengikat mulut plastik dengan menggunakan karet gelang,
selanjutnya kantong palstik tersebut dilubangi dengan menggunakan jarum
pentul di beberapa sisi sebanyak delapan lubang. Setelahnya kantong plastik
tersebut ditekan dengan kuat. Apakah yang akan terjadi? Buatlah sebuah
hipotesis yang paling tepat untuk menggambarkan kondisi tersebut!
9. Rahma dan Ana melakukan percobaan dimana mereka melubangi sebuah
gelas dengan 3 buah lubang seperti digambarkan berikut ini:
79
Jarak antara lubang satu dengan lubang lainnya adalah 5 cm, kemudian lubang-
lubang pada botol tersebut ditutup menggunakan selotip, lalu botol di isi
dengan air sebannyak 1000 ml. Apabila Rahma membuka tutup ketiga lubang
secara bersamaan, lubang manakah yang memancarkan air paling jauh? Buatlah
kesimpulan dari hasil percobaan tersebut!
10. Dilakukan sebuah percobaan atas dasar hipotesis bahwa semakin besar
kedalaman suatu titik terhadap permukaan zat cair maka semakin besar pula
tekanan hidrostatis yang dihasilkan. Buatlah rumusan pertanyaan berdasarkan
hipotesis tersebut?(Maksimal 3 Rumusan masalah)
11. Seorang penyelam ingin mengamati perkembangan terumbu karang yang
terdapat di dasar permukaan laut yang dalam. Pada saat menyelam sejauh 4
meter dibawah permukaan air laut tiba-tiba ia merasakan sakit pada telinganya
akan tetapi ia mengabaikan hal tersebut, namun pada saat penyelam tersebut
berada pada kedalaman sejauh 7 m dibawah permukaan laut ia merasa sakit
yang teramat kuat pada bagian telinganya, karena tidak mampu lagi
melanjutkan pengamatannya penyelam tersebut kembali kepermukaan. Apa
yang menyebabkan telinga anak tersebut menjadi sakit pada saat berada
dikedalaman yang cukup jauh dari permukaan? Penerapan konsep apakah
yang terjadi pada kejadian tersebut?
12. Sebuah kapal laut yang terbuat dari logam sangat berat akan tetapi dapat
terapung diatas permukaan air laut, sedangkan sebuah batu kecil yang juga
memiliki berat yang jauh lebih kecil dibandingkan kapal laut tersebut justru
akan tenggelam ketika dilemparkan kedalam lautan. Mengapa hal tersebut
dapat terjadi? Buatlah hipotesis berdasarkan peristiwa tersebut!
80
13. Asni melakukan sebuah percobaan dengan menggunakan dua buah penghisap
yang memiliki ukuran pengisap yang berbeda-beda. Berikut data yang
diperoleh Asni:
No.
Jari-jari penghisap pompa
hidrolik (cm) Gaya pada
penghisap
A (N)
Gaya pada
penghisap
B (N) Peghisap A Peghisap B
1 2 6 4 16
2 6 12 4 36
3 10 40 4 64
Berdasarkan tabel hasil percobaan diketahui bahwa semakin besar
perbandingan ukuran pengisap B terhadap pengisap A maka semakin besar pula
gaya yang dihasilkan pada pengisap B, hal ini dikarenakan apabila tekanan
diberikan pada suatu bagian zat cair dalam suatu ruang tertutup akan diteruskan
kesegala arah yang besarnya sama. Berdasarkan hasil percobaan tersebut,
rumuskanlah sebuah pertanyaan terkait hasil percobaan tersebut?(Maksimal 3
Rumusan masalah)
14. Perhatikan gambar berikut:
Berdasarkan keterangan gambar di atas menunjukkan kondisi permukaan air
yang memiliki bentuk penampang yang bermacam-macam. Kemudian Naila
melakukan eksperimen dengan meletakkan sebuah benda pada ketinggian
yang sama pada setiap penampang. Bagaiamanakah tekanan yang bekerja
pada masing-masing benda dalam penampang tersebut! Rumuskanlah sebuah
hipotesis dari keadaan tersebut!
15. Pada sore hari Pak Kadir sedang bersantai di halaman rumahnya sembari
menikmati kopi dan membaca koran. Tiba-tiba lalatpun berdatang dan
hinggap di bagian tepi gelas kopinya. Karena sibuk membaca berita yang
81
terdapat dikoran tersebut Pak Kadir tidak menyadari kopinya sudah dipenuhi
dengan lalat. Namun anehnya lalat tersebut tidak tenggelam kedasar gelas
melainnkan tetap terapung diatas permukaan. Bisakah anda menjelaskan
kejadian yang dialami pak Kadir tersebut jika dikaitkan dengan konsep
tegangan permukaan!
16. Aisyah melakukan sebuah percobaan menggunakan silet. Aisyah meletakkan
silet pada ember yang berisi air tersebut secara horizontal (telentang). Aisyah
terkejut melihat kondisi silet yang berada dalam kadaan mengapung,
kemudian Aisyah mengambil kembali silet tersebut dan menjatuhkannya
dengan posisi vertikal (berdiri). Hal lain terjadi, silet tersebut menjadi
tenggelam. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Bisakah anda menjelaskan
peristiwa tersebut berdasarkan konsep tegangan permukaan dan berikan
kesimpulan berdasarkan peristiwa tersebut!
17. Perhatikan tabel dibawah ini!
No Benda Massa Jenis
Zat
Cair
Massa
Jenis
1 A 0,90 Air 1,00
2 B 1,10 Gliserin 1,26
Berdasarkan data yang terdapat pada tabel di atas, apakah yang akan terjadi
apabila benda A dicelupkan pada zat cair begitupun pada benda B? Buatlah
hipotesis yang tepat yang dapat menjawab percobaan tersebut!
18. Ketika kalian sedang dalam perjalanan mungkin kalian pernah menjumpai
sebuah tempat pencucian mobil, coba kalian amati dengan baik pada saat
mobil akan dicuci mobil tersebut akan terangkat naik, padahal diketahui
bahwa mobil memiliki beban yang berat seperti pada gambar berikut:
82
Dari sketsa gambar diatas bisakah anda menjelaskan bagaimana prinsip kerja
peralatan tersebut berdasarkan konsep hukum pascal!
19. Kartini melakukan sebuah percobaan dengan mencelupkan sebuah batu yang
dikaitkan dengan neraca pegas kedalam zat cair pada sebuah gelas ukur, dan
mengukur berat batu ketika berada di dalam air dan ketika di udara.
Berdasarkan hasil percobaan, diperoleh data berikut:
No
Berat benda (N) Gaya
apung
(N)
Volume
benda
(cm3)
Berat air yang
dipindahkan
(N) Di
udara
Di
dalam
air
1 126 121 5 500 5
2 113 107 6 600 6
3 98 94 4 400 4
4 87 84 3 300 3
5 77 74 3 300 3
Berdasarkan tabel hasil pengamatan di atas, Apa yang menyebabkan berat
batu ketika berada di udara lebih berat dibandingkan saat berada di dalam air?
Jelaskan berdasarkan konsep hukum Archimedes!
20. Karena adanya tengangan permukaan zat cair, seekor laba-laba air dapat
hinggap diatas permukaan air yang tenang dan tetap terapung di atas
permukaan air. Berdasarkan peristiwa tersebut, rumuskanlah sebuah rumusan
masalah terkait peristiwa tersebut!(Maksimal 3 Rumusan masalah)
#SELAMAT MENGERJAKAN#
83
LEMBAR JAWABAN PESERTA DIDIK
Nama : …………………….
Nis : …………………….
Kelas : …………………….
84
Lampiran A.3
KISI-KISI TES KETERAMPILAN PROSES SAINS SETELAH UJI COBA
No Indikator Sub Indikator Soal Jawaban
Skor
Perole
han
1 Interpretasi
Menginterpretasik
an berdasarkan
tabel hasil
percobaan tentang
viskositas
1. Sekelompok siswa kelas XI IPA SMAN 8 Pangkep
melakukan sebuah percobaan untuk menyelidiki
kekentalan zat cair. Dalam percobaan tersebut
digunakan air, minyak, dan gliserin yang diisi kedalam
tiga buah tabung dengan volume dan ketinggian yang
sama, kemudian dimasukkan sebuah kelereng pada
setiap tabung sembari mengukur waktu yang
dibutuhkan untuk setiap masing-masing kelereng
sampai pada dasar tabung.
Berdasarkan proses tersebut, diperoleh hasil
pengamatan pada tabel berikut:
No Cairan Waktu (s)
1 Minyak 8,9
2 Air 5,2
3 Gliserin 10,5
Cairan yang memiliki viskositas terbesar
adalah gliserin. 1
Berdasarkan hasil percobaan air
membutuhkan waktu sebesar 5,2 s,
minyak 8,9 s, dan gliserin 10,5 s untuk
jatuh ke dasar permukaan tabung.
Sehingga air lebih cepat mencapai dasar
permukaan tabung dibandingkan minyak
dengan gliserin.
3
Berdasarkan persamaan viskositas
bahwa:
yang menunjukkan bahwa kecepatan bola
3
85
Berdasarkan data tersebut manakah cairan yang memiliki
viskositas paling tinggi? Buatlah sebuah kesimpulan dari
hasil percobaan tersebut!
mencapai dasar depengaruhi oleh
viskositas. Semakin cepat bola mencapai
dasar tabung maka viskositas zat cair
semakin kecil
Dengan demikian disimpulkan bahwa
viskositas terbesar dimiliki oleh gliserin
sebab bola membutuhkan waktu yang
besar untuk sampai ke dasar permukaan
tabung diakibatkan oleh kecepatannya
yang menjadi kecil.
3
Total Skor Perolehan 10
2
Merumusk
an
Hipotesis
Mengajukan
hipotesis terkait
hasil pengamatan
tentang Hukum
Pascal
2. Pada proses pengamatan sebuah percobaan Pascal
diperlihatkan gambar di bawah ini:
Ketika tangkai piston di tekan, dan
berada dalam keadaan tertutup rapat. Air
akan memancar keluar melalui lubang-
lubang pada kantong plastik yang telah
dilubangi,
2
Pancaran air yang keluar pada setiap
lubang memiliki kecepatan yang relative
sama.
3
86
Sumber https://id.scribd.com
Jika piston ditekan maka bagaimana pancaranan air
yang mungkin terjadi ketika masing-masing lubang
dalam kondisi tertutup dan tabung terisi penuh dengan
zat cair? buatlah hipotesis berdasarkan pengamatan
tersebut!
Hal tersebut membuktikan bahwa
tekanan yang diberikan tersebar ke segala
arah dengan besar yang sama.
2
Sesuai dengan prinsip Hukum Pascal
yang menyatakan bahwa tekanan yang
diberikan kepada zat cair di dalam ruang
tertutup diteruskan sama besar kesegala
arah.
3
Total Skor Perolehan 10
3 Interpretasi
Menginterpretasik
an berdasarkan
hasil pengamatan
terhadap sebuah
kejadian terkait
gejala kapilaritas
3. Perhatikan dengan seksama gambar berikut ini:
Untuk gambar pertama, air dalam pipa
kapiler bentuk permukaannya miniskus
cekung dan lebih tinggi dibanding air
yang berada di dalam pipa bukan kapiler
(yang diameternya lebih besar). Hal ini
terjadi karena gaya adhesi antar molekul
4
87
Sumber https://idschool.net
Pada saat pipa kapiler dicelupakn kedalam wadah yang
berisi air dan raksa secara bersamaan, maka permukaan
air dalam pipa akan naik, sedangkan pada cairan raksa
menurun atau terlihat lebih rendah dari pada
permukaan raksa. Seperti ditunjukkan pada gambar di
atas. Deskripsikan penyebab kejadian tersebut dan
simpulkan berdasarkan konsep kapilaritas!
air dengan dinding pipa kapiler lebih
besar dibanding dengan gaya kohesi
antar molekul air.
Sedangkan pada raksa bentuk
permukaannya miniskus cembung dan
permukaannya cenderung menurun. Hal
ini terjadi karena gaya kohesi antara
molekul raksa dengan dinding pipa
kapiler lebih besar dibanding dengan
gaya adhesi antar molekul raksa.
3
Hal ini dapat disimpulkan bahwa air naik
dalam pembuluh pipa kapiler
dikarenakan adhesi sedangkan raksa
mengalami penurunan dalam pembuluh
pipa kapiler dekarenakan adanya gaya
kohesi.
3
Total Skor Perolehan 10
4 Menerapka Menerapkan 4. Mirna dan Mariana melakukan eksperimen, alat dan Kosep gejala kapilaritas 1
88
n Konsep konsep untuk
menjawab hasil
percobaan terkait
gejala kapilaritas
bahan yang digunakan diantaranya air, dua buah gelas
plastik, pewarna makanan, tisu, dan juga kertas.
Langkah pertama yang dilakukan adalah memasukkan
air kedalam gelas plastik secukupnya, setelah itu
mereka menambahkan perwarna makanan ke dalam
gelas kemudian diaduk hingga pewarna tercampur
merata, setelah itu Mariana mamasukkan tisu dan
Mirna kertas ke dalam gelas yang berisi air secara
bersamaan. Apa yang terjadi pada tisu dan kertas yang
dicelupkan kedalam wadah yang berisi air berwarna?
Konsep apa yang dapat menjelaskan peristiwa tersebut!
Dari hasil percobaan yang dilakukan,
setelah dicelupkan secara bersamaan
keduanya sama-sama menyerap air,
namun terlihat perbedaan diantara
keduanya dimana kertas tisu ternyata
lebih cepat menyerap daripada lembaran
kertas.
3
Hal ini dikarenakan pori-pori atau celah-
celah dari kertas tisu lebih besar daripada
celah-celah atau pori-pori dari kertas
sehingga peristiwa kapilaritas yang
terjadi lebih cepat pada tisu. Hal ini
disebabkan dua jenis fungsi kertas yang
berbeda, kertas tisu dibuat untuk
menyerap cairan sedangkan kertas dibuat
untuk kertas tulis.
4
Selain itu juga dikarenakan adanya
interaksi molekul-molekul di dalam zat
cair yang mengalami gaya adhesi dan
2
89
kohesi sehingga terjadi peristiwa
kapilaritas.
Total Skor Perolehan 10
5
Mengajuka
n
Pertanyaan
Mengajukan
pertanyaan
berdasarkan hasil
percobaan tentang
Viskositas
5. Andin melakukan sebuah percobaan terkait viskositas
Diperoleh data hasil percobaan sebagai berikut:
Jenis Zat Cair Waktu
Air 5,40 s
Sunligt 10,64 s
Minyak 9,30 s
Gliserin 10,74 s
Berdasarkan keterangan dari tabel hasil pengamatan
menunjukkan bahwa benda pada air memiliki kecepatan
yang paling besar dengan perolehan waktu yang paling
kecil, selanjutnya benda pada minyak dan disusul oleh
benda pada sunglight dan yang terakhir benda pada
gliserin. Berdasarkan data hasil percobaan rumuskanlah
sebuah rumusan masalah terkait konsep
Bagaimana pengaruh viskositas terhadap
waktu saat benda bergerak dalam fluida? 3
Apakah semakin besar waktu yang
dihasilkan benda yang bergerak dalam
fluida berpengaruh terhadap besarnya
nilai viskositas fluida?
3
Bagaimana pengaruh sifat kekentalan
suatu fluida jika ditinjau dari waktu yang
dihasilkan saat benda bergerak dalam
fluida?
2
Mengapa sifat kekentalan suatu fluida
dapat diukur melalui besar ataupun
kecilnya waktu yang digunakan benda
saat bergerak dalam fluida?
1
90
viskositas??(Maksimal 3 Rumusan masalah)
Bagaimana pengaruh waktu yang
dihasilkan terhadap viskositas suatu
fluida?
1
Total Skor Perolehan 10
6 Interpretasi
Menginterpretasik
an
berdasarkberdasar
kan hasil
pengamatan
tentang percobaan
tekanan hidrostatis
6. Rahma dan Ana melakukan percobaan dimana mereka
melubangi sebuah gelas dengan 3 buah lubang seperti
digambarkan berikut ini:
Jarak antara lubang satu dengan lubang lainnya adalah 5
cm, kemudian lubang-lubang pada botol tersebut ditutup
menggunakan selotip, lalu botol di isi dengan air
sebannyak 1000 ml. Apabila Rahma membuka tutup
ketiga lubang secara bersamaan, lubang manakah yang
memancarkan air paling jauh? Buatlah kesimpulan dari
Lubang yang memancarkan air paling
jauh adalah titik C.
1
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan
ketika tutup lubang dibuka secara
bersamaan maka air akan memacar
paling jauh adalah pada titik C. Karena
pada titik C memiliki jarak yang paling
jauh dari permukaan air sehingga tekanan
yang diperoleh paling besar.
2
Berdasarkan persamaan tekanan
hidrostatis bahwa:
Yang menunjukkan bahwa besarnya
tekanan hidrostatis akan meningkat
3
91
hasil percobaan tersebut!
seiring dengan bertambahnya kedalaman
yang diukur dari permukaan zat cair.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
berdasarkan konsep tekanan hidrostatis
dimana semakin jauh lubang dari
permukaan air atau semakin dalam posisi
benda dari permukaan zat cair maka
tekanan yang menimpanya akan semakin
besar yang menyebabkan air yang
dipancarkan pada lubang yang paling
bawah menerima tekanan terbesar dan
memancarkan air paling jauh.
4
Total Skor Perolehan 10
7
Mengajuka
n
Pertanyaan
Mengajukan
pertanyaan
berdasarkan
hasil percobaan
7. Asni melakukan sebuah percobaan dengan menggunakan
dua buah penghisap yang memiliki ukuran pengisap yang
berbeda-beda. Berikut data yang diperoleh Asni:
Bagaimana hubungan luas penampang
terhadap besarnya gaya tekanan yang
dihasilkan? 3
92
tentang Hukum
Pascal
No.
Jari-jari penghisap
pompa hidrolik (cm) Gaya pada
penghisap
A (N)
Gaya
pada
penghisa
p B (N)
Peghisap
A
Peghisap
B
1 2 6 4 16
2 6 12 4 36
3 10 40 4 64
Berdasarkan tabel hasil percobaan diketahui bahwa
semakin besar perbandingan ukuran pengisap B terhadap
pengisap A maka semakin besar pula gaya yang dihasilkan
pada pengisap B, hal ini dikarenakan apabila tekanan
diberikan pada suatu bagian zat cair dalam suatu ruang
tertutup akan diteruskan kesegala arah yang besarnya sama.
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, rumuskanlah sebuah
pertanyaan terkait hasil percobaan tersebut?(Maksimal 3
Rumusan masalah)
Apakah besarnya gaya tekanan yang
dihasilkan pada setiap penghisap
dipengaruhi oleh luas permukaan
penampang?
3
Bagaimana pengaruh gaya tekanan yang
dihasilkan jika luas penampang berbeda? 2
Bagaimana gaya yang dihasilkan pada
kedua penghisap, apakah sama atau
tidak?
1
Mengapa gaya yang dihasilkan pada
masing-masing penghisap berbeda?
1
Total Skor Perolehan 10
93
8
Merumusk
an
Hipotesis
Mengajukan
hipotesis terkait
hasil pengamatan
tentang Tekanan
Hidrostatis
8. Perhatikan gambar berikut:
Sumber https://www.slideshare.net
Berdasarkan keterangan gambar di atas menunjukkan
kondisi permukaan air yang memiliki bentuk
penampang yang bermacam-macam. Kemudian Naila
melakukan eksperimen dengan meletakkan sebuah
benda pada ketinggian yang sama pada setiap
penampang. Bagaiamanakah tekanan yang bekerja pada
masing-masing benda dalam penampang tersebut!
Rumuskanlah sebuah hipotesis dari keadaan tersebut!
Diantara titik-titik pada gambar di atas
yang memiliki tekanan hidrostatis paling
besar adalah pada titik A-B-C-D, semua
titik memiliki tekanan yang sama beasar
2
Karena setiap titik pada masing-masing
penampang berada pada kedalaman yang
sama dalam zat cair yang sama.
2
Dan besarnya tekanan hidrostatik tidak
bergantung pada bentuk wadahnya hanya
bergantung pada massa jenis, percepatan
gravitasi dan kedalaman suatu titik.
3
Sesuai dengan konsep Hukum pokok
hidrostatis yang menyatakan bahwa
semua titik yang terletak pada kedalaman
yang sama dan dalam fluida yang sama
maka besarnya tekanan hidrostatisnya
sama besar.
3
Total Skor Perolehan 10
94
9 Menerapka
n Konsep
Menerapkan
konsep untuk
menjawab sebuah
peristiwa alam
tentang konsep
tegangan
permukaan
9. Pada sore hari Pak Kadir sedang bersantai di halaman
rumahnya sembari menikmati kopi dan membaca
koran. Tiba-tiba lalatpun berdatang dan hinggap di
bagian tepi gelas kopinya. Karena sibuk membaca
berita yang terdapat dikoran tersebut Pak Kadir tidak
menyadari kopinya sudah dipenuhi dengan lalat.
Namun anehnya lalat tersebut tidak tenggelam kedasar
gelas melainnkan tetap terapung diatas permukaan.
Bisakah anda menjelaskan kejadian yang dialami pak
Kadir tersebut jika dikaitkan dengan konsep tegangan
permukaan!
Lalat dapat terapung diatas permukaan
kopi karena permukaan air memiliki
tegangan permukaan yang dapat
menahan benda dengan bobot tertentu
sebelum akhirnya tenggelam.
2
Tegangan permukaan terjadi karena
pemukaan zat cair cenderung untuk
menegang sehingga permukaannya
tampak seperti selaput tipis hal ini
dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi
antar molekul air.
2
Hal tersebut disebabkan oleh adanya
interaksi molekul cairan yang saling
tarik-menarik dibagian dalam cairan
setiap molekul dikelilingi oleh molekul-
molekul lain di setiap sisinya. Karena
molekul cairan saling tarik menarik satu
dengan lainnya maka terdapat gaya total
yang besarnya nol pada molekul yang
3
95
berada dibagian dalam cairan.
Sedang pada bagian permukaan cairan
hanya ada molekul-molekul cairan di
samping dan di bawah. Di bagian atas
tidak ada molekul cairan lainnya.,
akibatnya pada permukaan cairan
terdapat gaya total yang berarah ke bawa
karena adanya gaya total yang arahnya ke
bawah maka cairan dipermukaan
cenderung memperkecil luas
permukaannya dengan menyusust sekuat
mungkin yang membuat lapisan cairan
pada permukaan seolah-olah tertutup
oleh selaput elastis yang tipis.
3
Total skor perolehan 10
10 Merumusk
an
Mengajukan
hipotesis terkait 10. Perhatikan tabel dibawah ini!
Benda A menjadi terapung dalam gliserin
sedangkan benda B tenggelam dalam air. 1
96
Hipotesis hasil pengamatan
tentang Hukum
Archimedes
No Benda Massa Jenis
Zat
Cair
Massa
Jenis
1 A 0,90 Air 1,00
2 B 1,10 Gliserin 1,26
Berdasarkan data yang terdapat pada tabel di atas, apakah
yang akan terjadi apabila benda A dicelupkan pada zat
cair begitupun pada benda B? Buatlah hipotesis yang
tepat yang dapat menjawab percobaan tersebut!
Benda A dapat terapung dalam gliserin
disebabkan oleh massa jenis benda A
lebih ringan dibanding dengan massa
jenis gliserin.
3
Sedangkan benda B dapat tenggelam
dalam air disebabkan karena massa jenis
benda B lebih besar dibanding massa
jenis air
3
Selain itu juga disebabkan karena gaya
berat benda A lebih kecil dibanding gaya
angkat yang diberikan gliserin.
Begitupun yang terjadi pada benda B hal
disebabkan karena gaya angkat yang
diberikan oleh air lebih kecil
dibandingkan gaya berat yang dimiliki
oleh benda B.
3
Total Skor Perolehan 10
97
11 Menerapka
n Konsep
Menerapkan
konsep untuk
menjawab
suatu kejadian
dari hasil
percobaan
Hukum
Archimedes
11. Kartini melakukan sebuah percobaan dengan mencelupkan
sebuah batu yang dikaitkan dengan neraca pegas kedalam
zat cair pada sebuah gelas ukur, dan mengukur berat batu
ketika berada di dalam air dan ketika di udara. Berdasarkan
hasil percobaan, diperoleh data berikut:
No
Berat benda (N) Gaya
apung
(N)
Volume
benda
(cm3)
Berat air yang
dipindahkan
(N)
Di
udara
Di
dalam
air
1 126 121 5 500 5
2 113 107 6 600 6
3 98 94 4 400 4
4 87 84 3 300 3
5 77 74 3 300 3
Berdasarkan tabel hasil pengamatan di atas, Apa yang
menyebabkan berat batu ketika berada di udara lebih berat
dibandingkan saat berada di dalam air? Jelaskan
Sesungguhnya batu yang dicelupkan
kedalam air tidak berkurang beratnya,
gaya berat batu sebenarnya tetap tetapi
pada saat dicelupkan kedalam air ada
gaya keatas yang dikerjakan air terhadap
batu sehingga berat benda seolah-olah
berkurang, namun pada dasarnya sama
dan dapat dibuktikan dengan meninjau
bahwa besarnya gaya apung yang bekerja
pada batu itu sama dengan berat air yang
dipindahkan batu tersebut seperti pada
tabel hasil pengukuran.
4
Hal tersebut tentu bukan berarti ada
massa benda yang hilang, namun
disebabkan oleh gaya yang mendorong
benda yang arahnya berlawanan dengan
arah berat benda
1
98
berdasarkan konsep hukum Archimedes!
Sesuai dengan konsep Hukum
Archimedes yang menyatakan bahwa
sebuah benda yang tercelup sebagian
atau seluruhnya kedalam zat cair maka
akan mengalami gaya keatas yang
besarnya sama dengan berat zat cair yang
dipindahkan oleh benda tersebut.
2
Jadi pada dasarnya berat batu tersebut
ketika berada didalam air tidak berkurang
hanya saja ada gaya angkat air yang
mempengaruhi sehingga dapat kita lihat
pada tabel besarnya gaya angkat air itu
akan selalu sama dengan berat air yang
dipindahkannya.
3
Total skor perolehan 10
12
Mengajuka
n
Pertanyaan
Mengajukan
pertanyaan
berdasarkan
12. Karena adanya tengangan permukaan zat cair, seekor laba-
laba air dapat hinggap diatas permukaan air yang tenang dan
tetap terapung di atas permukaan air. Berdasarkan peristiwa
Apa yang menyebabkan laba-laba air
bisa terapung diatas permukaan air? 3
Mengapa laba-laba air bisa terapung 3
99
peristiwa
yang terjadi
terkait
Tegangan
Permukaan
tersebut, rumuskanlah sebuah rumusan masalah terkait
peristiwa tersebut!(Maksimal 3 Rumusan masalah)
diatas permukaan air?
Apakah penyebab laba-laba air dapat
tetap terapung diatas permukaan air? 2
Kenapa laba-laba air dapat tetap teraung
di atas permukaan air? 1
Kenapa laba-laba air bisa terapung? 1
Total Skor Perolehan 10
Nilai Peserta Didik
100
Lampiran A.4 INSTRUMEN TES SETELAH UJI COBA
SOAL TES KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 8 Pangkep
Mata Pelajaran : Fisika
Tahun Ajaran : 2020/2021
Kelas/ Semester : XI IPA/ Ganjil (1)
Materi : Fluida Statis
Hari/ Tanggal :
Petunjuk Mengerjakan Soal:
10. Berdo’a sebelum mengerjakan soal
11. Jenis soal adalah soal essay
12. Lengkapilah data diri anda pada lembar jawaban yang telah disediakan
13. Dilarang bekerja sama atau berbuat curang saat mengerjakan soal
14. Tersedia waktu 90 menit untuk mengerjakan soal tersebut
15. Jumlah soal sebanyak 12 butir, pada setiap butir soal memiliki skor ideal yang
tertera pada setiap soal
16. Bacalah soal dengan teliti serta dahulukan menjawab soal yang dianggap mudah
17. Kerjakan dengan menggunakan hasil pemikiran sendiri tidak mengambil
langsung dari internet
18. Periksa kembali jawaban anda sebelum dikumpulkan pada pengawas
101
1. Sekelompok siswa kelas XI IPA SMAN 8 Pangkep melakukan sebuah percobaan
untuk menyelidiki kekentalan zat cair. Dalam percobaan tersebut digunakan air,
minyak, dan gliserin yang diisi kedalam tiga buah tabung dengan volume dan
ketinggian yang sama, kemudian dimasukkan sebuah kelereng pada setiap tabung
sembari mengukur waktu yang dibutuhkan untuk setiap masing-masing kelereng
sampai pada dasar tabung.
Berdasarkan proses tersebut, diperoleh hasil pengamatan pada tabel berikut:
No Cairan Waktu (s)
1 Minyak 8,9
2 Air 5,2
3 Gliserin 10,5
Berdasarkan data tersebut manakah cairan yang memiliki viskositas paling tinggi?
Buatlah sebuah kesimpulan dari hasil percobaan tersebut!
2. Pada proses pengamatan sebuah percobaan Pascal diperlihatkan gambar di bawah
ini:
Jika piston ditekan maka bagaimana pancaranan air yang mungkin terjadi ketika
masing-masing lubang dalam kondisi tertutup dan tabung terisi penuh dengan zat
cair? buatlah hipotesis berdasarkan pengamatan tersebut!
3. Perhatikan dengan seksama gambar berikut ini:
102
Pada saat pipa kapiler dicelupakn kedalam wadah yang berisi air dan raksa secara
bersamaan, maka permukaan air dalam pipa akan naik, sedangkan pada cairan
raksa menurun atau terlihat lebih rendah dari pada permukaan raksa. Seperti
ditunjukkan pada gambar di atas. Deskripsikan penyebab kejadian tersebut dan
simpulkan berdasarkan konsep kapilaritas!
4. Mirna dan Mariana melakukan eksperimen, alat dan bahan yang digunakan
diantaranya air, dua buah gelas plastik, pewarna makanan, tisu, dan juga kertas.
Langkah pertama yang dilakukan adalah memasukkan air kedalam gelas plastik
secukupnya, setelah itu mereka menambahkan perwarna makanan ke dalam gelas
kemudian diaduk hingga pewarna tercampur merata, setelah itu Mariana
mamasukkan tisu dan Mirna kertas ke dalam gelas yang berisi air secara
bersamaan. Apa yang terjadi pada tisu dan kertas yang dicelupkan kedalam wadah
yang berisi air berwarna? Konsep apa yang dapat menjelaskan peristiwa tersebut!
5. Andin melakukan sebuah percobaan terkait viskositas Diperoleh data hasil
percobaan sebagai berikut:
Jenis Zat Cair Waktu
Air 5,40 s
Sunligt 10,64 s
Minyak 9,30 s
Gliserin 10,74 s
Berdasarkan keterangan dari tabel hasil pengamatan menunjukkan bahwa benda
pada air memiliki kecepatan yang paling besar dengan perolehan waktu yang
paling kecil, selanjutnya benda pada minyak dan disusul oleh benda pada
sunglight dan yang terakhir benda pada gliserin. Berdasarkan data hasil percobaan
rumuskanlah sebuah rumusan masalah terkait konsep viskositas??(Maksimal 3
Rumusan masalah)
6. Rahma dan Ana melakukan percobaan dimana mereka melubangi sebuah gelas
dengan 3 buah lubang seperti digambarkan berikut ini:
103
Jarak antara lubang satu dengan lubang lainnya adalah 5 cm, kemudian lubang-
lubang pada botol tersebut ditutup menggunakan selotip, lalu botol di isi dengan
air sebannyak 1000 ml. Apabila Rahma membuka tutup ketiga lubang secara
bersamaan, lubang manakah yang memancarkan air paling jauh? Buatlah
kesimpulan dari hasil percobaan tersebut!
7. Asni melakukan sebuah percobaan dengan menggunakan dua buah penghisap yang
memiliki ukuran pengisap yang berbeda-beda. Berikut data yang diperoleh Asni:
No.
Jari-jari penghisap pompa
hidrolik (cm) Gaya pada
penghisap
A (N)
Gaya pada
penghisap
B (N) Peghisap A Peghisap B
1 2 6 4 16
2 6 12 4 36
3 10 40 4 64
Berdasarkan tabel hasil percobaan diketahui bahwa semakin besar perbandingan
ukuran pengisap B terhadap pengisap A maka semakin besar pula gaya yang
dihasilkan pada pengisap B, hal ini dikarenakan apabila tekanan diberikan pada
suatu bagian zat cair dalam suatu ruang tertutup akan diteruskan kesegala arah
yang besarnya sama. Berdasarkan hasil percobaan tersebut, rumuskanlah sebuah
pertanyaan terkait hasil percobaan tersebut?(Maksimal 3 Rumusan masalah)
8. Perhatikan gambar berikut:
104
Berdasarkan keterangan gambar di atas menunjukkan kondisi permukaan air yang
memiliki bentuk penampang yang bermacam-macam. Kemudian Naila
melakukan eksperimen dengan meletakkan sebuah benda pada ketinggian yang
sama pada setiap penampang. Bagaiamanakah tekanan yang bekerja pada masing-
masing benda dalam penampang tersebut! Rumuskanlah sebuah hipotesis dari
keadaan tersebut!
9. Pada sore hari Pak Kadir sedang bersantai di halaman rumahnya sembari
menikmati kopi dan membaca koran. Tiba-tiba lalatpun berdatang dan hinggap di
bagian tepi gelas kopinya. Karena sibuk membaca berita yang terdapat dikoran
tersebut Pak Kadir tidak menyadari kopinya sudah dipenuhi dengan lalat. Namun
anehnya lalat tersebut tidak tenggelam kedasar gelas melainnkan tetap terapung
diatas permukaan. Bisakah anda menjelaskan kejadian yang dialami pak Kadir
tersebut jika dikaitkan dengan konsep tegangan permukaan!
10. Perhatikan tabel dibawah ini!
No Benda Massa Jenis
Zat
Cair
Massa
Jenis
1 A 0,90 Air 1,00
2 B 1,10 Gliserin 1,26
Berdasarkan data yang terdapat pada tabel di atas, apakah yang akan terjadi
apabila benda A dicelupkan pada zat cair begitupun pada benda B? Buatlah
hipotesis yang tepat yang dapat menjawab percobaan tersebut!
11. Kartini melakukan sebuah percobaan dengan mencelupkan sebuah batu yang
dikaitkan dengan neraca pegas kedalam zat cair pada sebuah gelas ukur, dan
105
mengukur berat batu ketika berada di dalam air dan ketika di udara. Berdasarkan
hasil percobaan, diperoleh data berikut:
No
Berat benda (N) Gaya
apung
(N)
Volume
benda
(cm3)
Berat air yang
dipindahkan
(N) Di
udara
Di
dalam
air
1 126 121 5 500 5
2 113 107 6 600 6
3 98 94 4 400 4
4 87 84 3 300 3
5 77 74 3 300 3
Berdasarkan tabel hasil pengamatan di atas, Apa yang menyebabkan berat batu
ketika berada di udara lebih berat dibandingkan saat berada di dalam air? Jelaskan
berdasarkan konsep hukum Archimedes!
12. Karena adanya tengangan permukaan zat cair, seekor laba-laba air dapat hinggap
diatas permukaan air yang tenang dan tetap terapung di atas permukaan air.
Berdasarkan peristiwa tersebut, rumuskanlah sebuah rumusan masalah terkait
peristiwa tersebut!(Maksimal 3 Rumusan masalah)
#SELAMAT MENGERJAKAN#
106
LEMBAR JAWABAN PESERTA DIDIK
Nama : …………………….
Nis : …………………….
Kelas : …………………….
107
LAMPIRAN B
B.1 LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN
B.2 UJI VALIDITAS
B.3 UJI REALIBILITAS
108
Lampiran B.1 LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN
Tabel 1 Hasil Validasi Tes Keterampilan Proses Sains Oleh Pakar (Validator)
No Bidang
Telaah Kriteria
Validator
Ket Validator
1
Validator
2
1 Soal
1. Soal-soal sesuai dengan
indikator 3 4 D
2. Soal-soal sesuai dengan
aspek yang diukur 3 4 D
3. Batasan pertanyaan
dirumuskan dengan jelas 4 4 D
4. Mencakup materi
pelajaran secara
representative
4 4 D
2 Kontruksi
1. Kalimat soal tidak
menimbulkan penafsiran
ganda
3 4 D
2. Rumusan pertanyaan
menggunakan kalimat
soal atau perintah yang
jelas
3 4 D
3. Panjang rumusan pilihan
jawaban relatif sama 4 3 D
3 Bahasa
Menggunakan bahasa
yang sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia
yang benar
4 4 D
Menggunakan bahasa
yang sederhana dan
mudah dimengerti
4 4 D
Menggunakan istilah
(kata-kata) yang dikenal
peserta didik
3 4 D
Uji Gregory dengan syarat
109
(Layak Digunakan)
Secara keseluruhan komponen yang dinilai sudah memenuhi kriteria
kevalidan, setelah menggunakan uji Gregory dapat dinyatakan bahwa Tes
Keterampilan Proses Sains sudah layak digunakan karena nilai r (
), namun ada beberapa saran ataupun komentar dari ahli yang perlu
diperhatikan sekaligus sebagai revisi untuk kesempurnaanya perangkat yang
akan digunakan dalam penelitian. Adapun saran/komentar tersebut adalah
sebagai berikut:
Perbaiki sesuai coretan saya di instrument anda
Dengan penilaian umum:
V1: Dapat digunakan dengan sedikit revisi
V2: Dapat digunakan dengan sedikit revisi
110
Lampiran B.2 UJI VALIDITAS
Tabel 2 Nilai Untuk Analisis Validitas Tes Keterampilan Proses Sains Peserta
Didik Kelas XI IPA
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 7 9 8 5 8 7 5 7 8 4
2 5 8 7 6 7 8 4 5 6 5
3 7 7 8 5 8 6 3 7 8 4
4 6 7 6 4 9 8 5 8 7 3
5 7 9 8 5 7 7 6 5 7 6
6 7 8 7 4 8 8 7 7 9 4
7 5 8 8 6 7 8 5 6 8 6
8 6 7 7 5 6 7 4 6 7 3
9 7 7 6 4 7 6 7 8 6 4
10 6 8 9 6 8 6 6 5 7 6
11 8 7 7 2 7 7 5 3 7 4
12 6 7 8 4 9 9 6 7 6 6
13 7 8 8 5 7 8 5 4 8 3
14 8 7 7 6 6 7 4 8 6 4
15 7 8 9 4 8 7 6 6 8 3
16 8 8 7 6 7 6 5 8 7 4
17 7 7 8 6 8 7 6 4 7 5
18 6 8 7 5 9 9 7 6 8 3
19 5 7 6 5 8 7 5 7 9 4
20 6 8 6 5 7 8 4 4 7 3
21 6 7 8 4 6 7 3 6 6 6
22 7 8 8 5 7 8 5 8 9 5
23 7 9 7 6 8 7 6 6 8 4
24 6 7 9 5 7 8 5 5 7 5
25 7 8 9 4 8 7 4 7 9 4
26 8 9 8 5 8 9 6 6 9 5
27 8 7 9 6 6 7 5 6 7 4
28 7 8 7 4 8 9 7 5 8 6
29 7 7 8 5 6 7 5 4 7 4
30 6 8 7 6 8 8 4 5 8 3
31 7 7 8 4 8 6 6 3 7 4
32 8 8 9 6 9 8 5 7 8 6
Total 215 246 244 158 240 237 166 189 239 140
R hitung 0.169 0.580 0.379 0.244 0.409 0.375 0.381 0.211 0.466 0.231
R Tabel 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349
111
Kriteria DROP VALID VALID DROP VALID VALID VALID DROP VALID DROP
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Total
7 9 5 8 7 7 8 6 5 5 135
6 7 3 7 9 7 7 8 7 6 128
8 6 5 6 7 4 8 7 5 4 123
7 8 2 7 8 6 4 7 5 3 120
7 6 4 8 7 4 7 8 7 5 130
6 5 4 7 9 6 7 7 8 6 134
7 6 5 9 8 5 4 6 7 4 128
8 7 4 5 7 4 8 7 8 7 123
7 7 5 6 7 5 7 6 7 5 124
8 6 5 9 8 4 8 8 6 7 136
7 8 4 7 9 8 8 6 6 5 125
6 8 5 9 7 4 7 6 8 6 134
8 6 4 8 8 6 8 7 7 5 130
7 5 3 8 6 4 4 8 8 3 119
8 7 5 7 8 4 7 7 7 5 131
6 6 4 6 6 8 7 8 8 3 128
7 6 5 8 8 7 4 7 5 4 126
8 5 4 7 7 7 8 8 8 7 137
6 7 4 7 6 4 7 7 7 5 123
8 5 6 6 7 8 4 8 6 7 123
5 7 3 6 6 4 8 7 5 6 116
8 9 5 8 8 4 7 8 7 4 138
7 5 4 9 7 8 8 7 8 6 137
6 7 5 8 9 6 4 6 7 6 128
7 6 6 9 8 4 7 7 8 6 135
6 5 4 7 7 5 4 8 5 5 129
6 7 6 8 9 8 7 7 7 6 136
6 7 3 7 8 6 8 6 8 7 135
7 5 6 6 6 6 7 8 6 4 121
6 8 5 8 8 5 8 7 6 6 130
8 7 2 6 7 5 4 7 5 3 114
7 7 4 8 7 7 8 6 7 7 142
221 210 139 235 239 180 212 226 214 168 4118
0.022 0.083 0.357 0.612 0.363 0.216 0.445 -0.119 0.451 0.515
0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349
DROP DROP VALID VALID VALID DROP VALID DROP VALID VALID
112
Untuk validasi no 2 dari 20 soal yang telah diteskan kepada 32 peserta didik
Tabel 3 Perhitungan Uji Validitas soal no 2
Responden X Y XY X2 Y
2
1 9 135 1215 81 18225
2 8 128 1024 64 16384
3 7 123 861 49 15129
4 7 120 840 49 14400
5 9 130 1170 81 16900
6 8 134 1072 64 17956
7 8 128 1024 64 16384
8 7 123 861 49 15129
9 7 124 868 49 15376
10 8 136 1088 64 18496
11 7 125 875 49 15625
12 7 134 938 49 17956
13 8 130 1040 64 16900
14 7 119 833 49 14161
15 8 131 1048 64 17161
16 8 128 1024 64 16384
17 7 126 882 49 15876
18 8 137 1096 64 18769
19 7 123 861 49 15129
20 8 123 984 64 15129
21 7 116 812 49 13456
22 8 138 1104 64 19044
23 9 137 1233 81 18769
24 7 128 896 49 16384
25 8 135 1080 64 18225
26 9 129 1161 81 16641
27 7 136 952 49 18496
28 8 135 1080 64 18225
29 7 121 847 49 14641
30 8 130 1040 64 16900
31 7 114 798 49 12996
32 8 142 1136 64 20164
Jumlah 246 4118 31743 1906 531410
113
Persamaan yang digunakan untuk menguji validitas adalah dengan
menggunakan persamaan product moment sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√( ∑ ∑ ∑
∑ )
√
√
√
Karena nilai yang diperoleh sebesar (0,580) dalam perhitungan
ternyata lebih besar dibandingkan nilai (0,349), maka dapat
disimpulkan bahwa butir soal no 2 dinyatakan valid.
114
Untuk validasi no 8 dari 20 soal yang telah diteskan kepada 32 peserta didik
Tabel 4 Perhitungan Uji Validitas soal no 8
Responden X Y XY X2 Y
2
1 7 135 945 49 18225
2 5 128 640 25 16384
3 7 123 861 49 15129
4 8 120 960 64 14400
5 5 130 650 25 16900
6 7 134 938 49 17956
7 6 128 768 36 16384
8 6 123 738 36 15129
9 8 124 992 64 15376
10 5 136 680 25 18496
11 3 125 375 9 15625
12 7 134 938 49 17956
13 4 130 520 16 16900
14 8 119 952 64 14161
15 6 131 786 36 17161
16 8 128 1024 64 16384
17 4 126 504 16 15876
18 6 137 822 36 18769
19 7 123 861 49 15129
20 4 123 492 16 15129
21 6 116 696 36 13456
22 8 138 1104 64 19044
23 6 137 822 36 18769
24 5 128 640 25 16384
25 7 135 945 49 18225
26 6 129 774 36 16641
27 6 136 816 36 18496
28 5 135 675 25 18225
29 4 121 484 16 14641
30 5 130 650 25 16900
31 3 114 342 9 12996
32 7 142 994 49 20164
Jumlah 189 4118 24388 1183 531410
115
Persamaan yang digunakan untuk menguji validitas adalah dengan
menggunakan persamaan product moment sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√( ∑ ∑ ∑
∑ )
√
√
√
Karena nilai yang diperoleh sebesar (0,125) dalam perhitungan
ternyata lebih kecil dibandingkan nilai (0,349), maka dapat disimpulkan
bahwa butir soal no 8 dinyatakan tidak valid (drop).
116
Lampiran B.3 UJI REALIBILITAS
Tabel 5 Nilai Untuk Analisis Realibilitas Tes Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Kelas XI IPA
NO Responden S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 SKOR
1 P1 9 8 8 7 5 8 5 8 7 8 5 5 83 6889
2 P2 8 7 7 8 4 6 3 7 9 7 7 6 79 6241
3 P3 7 8 8 6 3 8 5 6 7 8 5 4 75 5625
4 P4 7 6 9 8 5 7 2 7 8 4 5 3 71 5041
5 P5 9 8 7 7 6 7 4 8 7 7 7 5 82 6724
6 P6 8 7 8 8 7 9 4 7 9 7 8 6 88 7744
7 P7 8 8 7 8 5 8 5 9 8 4 7 4 81 6561
8 P8 7 7 6 7 4 7 4 5 7 8 8 7 77 5929
9 P9 7 6 7 6 7 6 5 6 7 7 7 5 76 5776
10 P10 8 9 8 6 6 7 5 9 8 8 6 7 87 7569
11 P11 7 7 7 7 5 7 4 7 9 8 6 5 79 6241
12 P12 7 8 9 9 6 6 5 9 7 7 8 6 87 7569
13 P13 8 8 7 8 5 8 4 8 8 8 7 5 84 7056
14 P14 7 7 6 7 4 6 3 8 6 4 8 3 69 4761
15 P15 8 9 8 7 6 8 5 7 8 7 7 5 85 7225
16 P16 8 7 7 6 5 7 4 6 6 7 8 3 74 5476
17 P17 7 8 8 7 6 7 5 8 8 4 5 4 77 5929
18 P18 8 7 9 9 7 8 4 7 7 8 8 7 89 7921
19 P19 7 6 8 7 5 9 4 7 6 7 7 5 78 6084
20 P20 8 6 7 8 4 7 6 6 7 4 6 7 76 5776
21 P21 7 8 6 7 3 6 3 6 6 8 5 6 71 5041
117
22 P22 8 8 7 8 5 9 5 8 8 7 7 4 84 7056
23 P23 9 7 8 7 6 8 4 9 7 8 8 6 87 7569
24 P24 7 9 7 8 5 7 5 8 9 4 7 6 82 6724
25 P25 8 9 8 7 4 9 6 9 8 7 8 6 89 7921
26 P26 9 8 8 9 6 9 4 7 7 4 5 5 81 6561
27 P27 7 9 6 7 5 7 6 8 9 7 7 6 84 7056
28 P28 8 7 8 9 7 8 3 7 8 8 8 7 88 7744
29 P29 7 8 6 7 5 7 6 6 6 7 6 4 75 5625
30 P30 8 7 8 8 4 8 5 8 8 8 6 6 84 7056
31 P31 7 8 8 6 6 7 2 6 7 4 5 3 69 4761
32 P32 8 9 9 8 5 8 4 8 7 8 7 7 88 7744
∑
246 244 240 237 166 239 139 235 239 212 214 168 2579 208995
∑ 1906 1888 1826 1781 898 1813 639 1763 1813 1484 1470 934 18215 10554187
N 32
Varian
0.465 0.859 0.813 0.804 1.152 0.874 1.101 1.163 0.874 2.484 1.215 1.625
∑ 13.429
Varian Total 35.741
n Soal 12
R11 0.681
118
Pengujian Reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Uji Alpha
(
)(
∑
)
(
) (
)
(
)
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai reliabilitas tes
keterampilan proses sains fisika peserta didik yaitu (0,681) yang dimana
berada pada rentang ( , sehingga dapat diambil kesimpulan
bahwa tes keterampilan proses sains fisika peserta didik memiliki kategori
reliabilitas tinggi.
119
LAMPIRAN C
C.1 DATA HASIL TES KETERAMPILAN
PROSES SAINS FISIKA KELAS XI IPA
C.2 ANALISIS DESKRIPTIF
120
Lampiran C.1 Data Hasil Tes Keterampilan Proses Sains Fisika Kelas XI IPA 2
SMA Negeri 8 Pangkep
Tabel 1 Skor Perolehan Peserta Didik Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 8
Pangkep Pada Setiap Indikator Keterampilan Proses Sains
No Responden 1 2 3 4 5 6
1 A1 8 7 9 8 7 7
2 A2 7 8 8 7 6 8
3 A3 6 6 7 5 6 6
4 A4 7 5 8 8 7 7
5 A5 7 7 9 5 6 8
6 A6 8 9 8 8 7 7
7 A7 6 7 7 5 6 9
8 A8 9 9 8 6 6 8
9 A9 7 8 8 7 7 6
10 A10 6 6 7 8 5 7
11 A11 8 8 6 7 8 7
12 A12 7 5 8 5 6 6
13 A13 7 8 9 7 6 7
14 A14 6 5 6 6 7 6
15 A15 8 6 7 7 8 8
16 A16 8 9 8 8 6 9
17 A17 7 9 9 6 7 8
18 A18 7 6 6 7 6 7
19 A19 8 8 8 6 7 8
20 A20 9 7 9 5 5 6
21 A21 9 8 8 6 6 8
22 A22 8 8 7 6 7 9
23 A23 9 7 8 7 6 8
24 A24 6 7 8 5 8 6
25 A25 8 8 9 8 7 9
26 A26 6 7 7 6 7 7
27 A27 9 7 6 7 6 8
28 A28 7 5 8 8 6 8
29 A29 8 7 7 6 8 9
30 A30 8 7 9 6 6 7
31 A31 7 6 7 7 7 8
32 A32 8 8 9 6 7 9
JUMLAH 239 228 248 209 210 241
121
Tabel 1 Hasil Tes Keterampilan Proses Sains Fisika Peserta Didik Kelas XI
IPA 2 Pada Setiap indikator
7 8 9 10 11 12 Skor X2
8 8 7 8 5 7 89 7921
7 7 8 7 6 8 87 7569
5 8 7 5 8 6 75 5625
6 5 7 8 7 5 80 6400
5 8 8 7 7 7 84 7056
7 6 8 7 5 6 86 7396
6 7 7 5 6 8 79 6241
6 9 6 8 8 6 89 7921
8 7 6 7 7 8 86 7396
7 6 7 5 5 6 75 5625
8 7 6 7 6 7 85 7225
5 6 7 7 6 6 74 5476
8 7 8 8 7 7 89 7921
7 6 6 5 5 6 71 5041
6 7 6 7 6 6 82 6724
8 8 7 7 8 7 93 8649
6 7 7 8 6 6 86 7396
8 8 6 7 7 7 82 6724
6 6 7 7 6 6 83 6889
4 8 7 5 7 5 77 5929
7 6 7 7 6 8 86 7396
6 9 8 7 6 6 87 7569
7 9 6 8 5 7 87 7569
7 7 8 5 6 7 80 6400
8 6 8 7 8 8 94 8836
6 6 6 5 6 7 76 5776
6 7 6 5 7 8 82 6724
7 6 7 8 8 6 84 7056
6 8 6 9 5 7 86 7396
7 6 7 8 6 6 83 6889
6 7 6 5 7 6 79 6241
8 8 6 8 7 8 92 8464
212 226 219 217 205 214 2668 223440
Indikator Interpretasi
Indikator Mengajukan Pertanyaan
122
Indikator Merumuskan Hipotesis
Indikator Menerapkan Konsep
Lampiran C.2 Analisis Deskriptif
Rata-Rata Skor (Mean)
∑
Standar Deviasi
√∑
√
√
√
Kriteria dalam pengkategorian berdasarkan nilai mean dan standar deviasi
Pengkategorian berdasarkan skor perolehan peserta didik ditinjau dari SD dan
Mean
Tinggi
123
Jika X lebih besar atau sama dengan 89 maka termasuk dalam kategori tinggi
Sedang
Jika X lebih besar dari 78 dan lebih kecil dari 89 maka termasuk dalam
kategori sedang
Rendah
Jika X lebih kecil atau sama dengan 78 maka termasuk dalam kategori rendah
Tabel 1 Pengkategorian tingkat keterampilan proses sins fisika peserta
didik
Kriteria Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
124
Tabel 2 Distribusi Skor dan kategori tingkat Keterampilan Proses Sains Fisika
Peserta Didik kelas XI IPA SMA Negeri 8 Pangkep
Rentang Skor Kategori F %
Tinggi 6 18,75%
Sedang 20 62.50%
Rendah 6 18.75%
Jumlah 32 100.00%
Menghitung Kategori Persenan
Tabel 3 Kategori tingkat keterampilan Proses Sains Fisika Peserta Didik
Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 8 Pangkep
No Nama Responden Skor Perolehan Kategori
1 A1 89 Tinggi
2 A2 87 Sedang
3 A3 75 Rendah
4 A4 80 Sedang
5 A5 84 Sedang
6 A6 86 Sedang
7 A7 79 Sedang
8 A8 89 Tinggi
9 A9 86 Sedang
10 A10 75 Rendah
11 A11 85 Sedang
12 A12 74 Rendah
13 A13 89 Tinggi
14 A14 71 Rendah
15 A15 82 Sedang
16 A16 93 Tinggi
17 A17 86 Sedang
18 A18 82 Sedang
19 A19 83 Sedang
20 A20 77 Rendah
21 A21 86 Sedang
22 A22 87 Sedang
23 A23 87 Sedang
24 A24 80 Sedang
125
25 A25 94 Tinggi
26 A26 76 Rendah
27 A27 82 Sedang
28 A28 84 Sedang
29 A29 86 Sedang
30 A30 83 Sedang
31 A31 79 Sedang
32 A32 92 Tinggi
126
Menentukan Skor Rata-rata Keterampilan Proses Sains Fisika Peserta Didik
Kelas XI IPA 2 Untuk Pada Setiap Indikator Yang Diteliti
1. Indikator Interpretasi
∑
2. Indikator Mengajukan Pertanyaan
∑
3. Indikator Merumuskan Hipotesis
∑
127
4. Indikator Merumuskan Hipotesis
∑
Tabel 4 Skor Rata-Rata Perolehan Untuk Setiap Indikator
Keterampilan Proses Sains Fisika Peserta Didik Kelas XI
IPA 2 SMA Negeri 8 Pangkep
Indikator Skor Rata-Rata
Interpretasi 22,75
Mengajukan Pertanyaan 19,88
Merumuskan Hipotesis 20,97
Menerapkan Konsep 19,78
128
Pengkategorisasian Untuk Setiap Indikator Keterampilan Proses Sains
1. Analisis Keterampilan Proses Sains Fisika Peserta Didik Pada Indikator
Interpretasi
Tabel 5 Skor Perolehan Untuk Indikator Keterampilan Proses Sains
Aspek Interpretasi
No Responden 1 3 6 X X2
1 A1 8 9 7 24 576
2 A2 7 8 8 23 529
3 A3 6 7 6 19 361
4 A4 7 8 7 22 484
5 A5 7 9 8 24 576
6 A6 8 8 7 23 529
7 A7 6 7 9 22 484
8 A8 9 8 8 25 625
9 A9 7 8 6 21 441
10 A10 6 7 7 20 400
11 A11 8 6 7 21 441
12 A12 7 8 6 21 441
13 A13 7 9 7 23 529
14 A14 6 6 6 18 324
15 A15 8 7 8 23 529
16 A16 8 8 9 25 625
17 A17 7 9 8 24 576
18 A18 7 6 7 20 400
19 A19 8 8 8 24 576
20 A20 9 9 6 24 576
21 A21 9 8 8 25 625
22 A22 8 7 9 24 576
23 A23 9 8 8 25 625
24 A24 6 8 6 20 400
25 A25 8 9 9 26 676
26 A26 6 7 7 20 400
27 A27 9 6 8 23 529
28 A28 7 8 8 23 529
29 A29 8 7 9 24 576
129
30 A30 8 9 7 24 576
31 A31 7 7 8 22 484
32 A32 8 9 9 26 676
Jumlah 239 248 241 728 16694
Skor Rata-rata 22.75
Skor Rata-Rata
∑
Standar Deviasi
√∑
√
√
√
Pengkategorian berdasarkan skor perolehan peserta didik ditinjau dari standar
deviasi dan mean
Skor Tinggi
130
Jika X lebih besar atau sama dengan 25 maka termasuk dalam kategori tinggi.
Skor Sedang
Jika X lebih besar dari 21 dan lebih kecil dari 25 maka termasuk dalam
kategori sedang
Skor Rendah
Jika X lebih kecil atau sama dengan 21 maka termasuk dalam kategori rendah
Tabel 6 Kriteria Pengkategorisasian Indikator Interpretasi
Kriteria Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
131
Tabel 7 Distribusi Skor dan kategori tingkat Keterampilan Proses Sains
Fisika Inidikator Interpretasi
Rentang Skor Kategori F %
Tinggi 6 18,75%
Sedang 17 53,13%
Rendah 9 28,12%
Jumlah 32 100.00%
Menghitung Kategori Persenan
132
2. Analisis Keterampilan Proses Sains Fisika Peserta Didik Pada Indikator
Mengajukan Pertanyaan
Tabel 8 Skor Perolehan Untuk Indikator Keterampilan Proses Sains
Aspek Mengajukan Pertanyaan
No Responden 5 7 12 X X2
1 A1 7 8 7 22 484
2 A2 6 7 8 21 441
3 A3 6 5 6 17 289
4 A4 7 6 5 18 324
5 A5 6 5 7 18 324
6 A6 7 7 6 20 400
7 A7 6 6 8 20 400
8 A8 6 6 6 18 324
9 A9 7 8 8 23 529
10 A10 5 7 6 18 324
11 A11 8 8 7 23 529
12 A12 6 5 6 17 289
13 A13 6 8 7 21 441
14 A14 7 7 6 20 400
15 A15 8 6 6 20 400
16 A16 6 8 7 21 441
17 A17 7 6 6 19 361
18 A18 6 8 7 21 441
19 A19 7 6 6 19 361
20 A20 5 4 5 14 196
21 A21 6 7 8 21 441
22 A22 7 6 6 19 361
23 A23 6 7 7 20 400
24 A24 8 7 7 22 484
25 A25 7 8 8 23 529
26 A26 7 6 7 20 400
27 A27 6 6 8 20 400
28 A28 6 7 6 19 361
29 A29 8 6 7 21 441
30 A30 6 7 6 19 361
31 A31 7 6 6 19 361
133
32 A32 7 8 8 23 529
Jumlah 210 212 214 636 12766
Skor Rata-rata 19.88
Skor Rata-Rata
∑
Standar Deviasi
√∑
√
√
√
Pengkategorian berdasarkan skor perolehan peserta didik ditinjau dari standar
deviasi dan mean
Skor Tinggi
134
Jika X lebih besar atau sama dengan 22 maka termasuk dalam kategori tinggi
Skor Sedang
Jika X lebih besar dari 18 dan lebih kecil dari 22 maka termasuk dalam
kategori sedang
Skor Rendah
Jika X lebih kecil atau sama dengan 18 maka termasuk dalam kategori rendah
Tabel 9 Kriteria Pengkategorisasian Indikator Mengajukan
Pertanyaan
Kriteria Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
Tabel 10 Distribusi Skor dan kategori tingkat Keterampilan Proses
Sains Fisika Inidikator Mengajukan Pertanyaan
Rentang Skor Kategori F %
Tinggi 6 18,75%
Sedang 19 59,37%
Rendah 7 21,88%
Jumlah 32 100.00%
135
Menghitung Kategori Persenan
136
3. Analisis Keterampilan Proses Sains Fisika Peserta Didik Pada Indikator
Merumuskan Hipotesis
Tabel 11 Skor Perolehan Untuk Indikator Keterampilan Proses Sains
Aspek Merumuskan Hipotesis
No Responden 2 8 10 X X2
1 A1 7 8 8 23 529
2 A2 8 7 7 22 484
3 A3 6 8 5 19 361
4 A4 5 5 8 18 324
5 A5 7 8 7 22 484
6 A6 9 6 7 22 484
7 A7 7 7 5 19 361
8 A8 9 9 8 26 676
9 A9 8 7 7 22 484
10 A10 6 6 5 17 289
11 A11 8 7 7 22 484
12 A12 5 6 7 18 324
13 A13 8 7 8 23 529
14 A14 5 6 5 16 256
15 A15 6 7 7 20 400
16 A16 9 8 7 24 576
17 A17 9 7 8 24 576
18 A18 6 8 7 21 441
19 A19 8 6 7 21 441
20 A20 7 8 5 20 400
21 A21 8 6 7 21 441
22 A22 8 9 7 24 576
23 A23 7 9 8 24 576
24 A24 7 7 5 19 361
25 A25 8 6 7 21 441
26 A26 7 6 5 18 324
27 A27 7 7 5 19 361
28 A28 5 6 8 19 361
29 A29 7 8 9 24 576
30 A30 7 6 8 21 441
31 A31 6 7 5 18 324
137
32 A32 8 8 8 24 576
JUMLAH 228 226 217 671 14261
Rata-rata Skor 20.97
Skor Rata-Rata
∑
Standar Deviasi
√∑
√
√
√
Pengkategorian berdasarkan skor perolehan peserta didik ditinjau dari standar
deviasi dan mean
Skor Tinggi
138
Jika X lebih besar atau sama dengan 23 maka termasuk dalam kategori tinggi
Skor Sedang
Jika X lebih besar dari 19 dan lebih kecil dari 23 maka termasuk dalam
kategori sedang
Skor Rendah
Jika X lebih kecil atau sama dengan 19 maka termasuk dalam kategori rendah
Tabel 12 Kriteria Pengkategorisasian Indikator Merumuskan Hipotesis
Kriteria Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
Tabel 13 Distribusi Skor dan kategori tingkat Keterampilan Proses
Sains Fisika Inidikator Merumuskan Hipotesis
Rentang Skor Kategori F %
Tinggi 9 28,12%
Sedang 12 37,50%
Rendah 11 34,38%
Jumlah 32 100.00%
139
Menghitung Kategori Persenan
140
4. Analisis Keterampilan Proses Sains Fisika Peserta Didik Pada Indikator
Menerapkan Konsep
Tabel 14 Skor Perolehan Untuk Indikator Keterampilan Proses Sains
Aspek Menerapkan Konsep
No Responden 4 9 11 X X2
1 A1 7 7 5 19 361
2 A2 7 8 6 21 441
3 A3 6 7 8 21 441
4 A4 7 7 7 21 441
5 A5 5 8 7 20 400
6 A6 7 8 5 20 400
7 A7 7 7 6 20 400
8 A8 8 6 8 22 484
9 A9 7 6 7 20 400
10 A10 8 7 5 20 400
11 A11 7 6 6 19 361
12 A12 6 7 6 19 361
13 A13 7 8 7 22 484
14 A14 6 6 5 17 289
15 A15 7 6 6 19 361
16 A16 5 7 8 20 400
17 A17 6 7 6 19 361
18 A18 7 6 7 20 400
19 A19 6 7 6 19 361
20 A20 5 7 7 19 361
21 A21 6 7 6 19 361
22 A22 6 8 6 20 400
23 A23 7 6 5 18 324
24 A24 5 8 6 19 361
25 A25 8 8 8 24 576
26 A26 6 6 6 18 324
27 A27 7 6 7 20 400
28 A28 8 7 8 23 529
29 A29 6 6 5 17 289
30 A30 6 7 6 19 361
31 A31 7 6 7 20 400
141
32 A32 6 6 7 19 361
JUMLAH 209 219 205 633 12593
Rata-rata Skor 19.78
Skor Rata-Rata
∑
Standar Deviasi
√∑
√
√
√
Pengkategorian berdasarkan skor perolehan peserta didik ditinjau dari standar
deviasi dan mean
Skor Tinggi
142
Jika X lebih besar atau sama dengan 21 maka termasuk dalam kategori tinggi
Skor Sedang
Jika X lebih besar dari 18 dan lebih kecil dari 21 maka termasuk dalam
kategori sedang
Skor Rendah
Jika X lebih kecil atau sama dengan 18 maka termasuk dalam kategori rendah
Tabel 15 Kriteria Pengkategorisasian Indikator Menerapkan
Konsep
Kriteria Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
Tabel 16 Distribusi Skor dan kategori tingkat Keterampilan Proses
Sains Fisika Inidikator Menerapkan Konsep
Rentang Skor Kategori f %
Tinggi 7 21,88%
Sedang 21 65,62%
Rendah 4 12,50%
Jumlah 32 100.00%
143
Menghitung Kategori Persenan
Jadi berdasarkan hasil akumulasi pada masing-masing indikator diperoleh
bahwa skor perolehan peserta didik berada dalam kategori sedang untuk setiap
indikator seperti yang tertera pada tabel berikut:
Tabel 17 Kategorisasi tingkat Keterampilan Proses Sains Fisika Pada
Masing-masing Indikator
Indikator Kategori
Interpretasi Sedang
Mengajukan Pertanyaan Sedang
Merumuskan Hipotesis Sedang
Menerapkan Konsep Sedang
144
LAMPIRAN D
D.1 KATROL PELAKSANAAN PENELITIAN
D.2 DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK
145
146
DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK KELAS XI IPA 2
Waktu Penelitian : Kamis, 18 November 2020
No Urut Nama Siswa Kehadiran
1 ADI ATMA WINAYA √
2 FATHUL HAERUL √
3 FIKA ALFARESYA √
4 MUHAMMAD ALIF ASRUDIN √
5 MUHAMMAD IKHLAS √
6 MUHAMMAD ISHAK √
7 MUHAMMAD RAFLI √
8 MUHAMMAD RISKAL √
9 NASAR √
10 NUR AISYAH HAMDAN √
11 NUR ALAMSYAH √
12 NUR ALFIANI. G √
13 NUR ASIKIN √
14 NUR ASNI √
15 NUR ILFAYANTI √
16 NUR SELFI √
17 NUR WILDAN √
18 NUR FADILAH RESKI √
19 NURHIDAYATURRAHMI √
20 NURUL ANNISA √
21 NURUL FITRIANI YUNUS √
22 RAMADHAN SYAPUTRA √
23 RANI √
24 RASMI AMIR √
25 RESKI AMALIA. H √
26 ROSTIARA √
27 RUSDI √
28 SAMSUADI √
29 SELVIRA MEIRANI √
30 SITTI SYAHRIANA √
31 SYAHRUL RAMADHAN AMIR √
32 WANDA SARI √
147
LAMPIRAN E
E.1 DOKUMENTASI
E.2 TABEL r PRODUCT MOMENT
E.3 PERSURATAN
148
Dokumentasi Penelitian
149
150
151
Persetujuan pembimbing
152
153
Lembar perbaikan
154
155
Lembar validasi V 1
156
LEMBAR VALIDASI
TES KETERAMPILAN PROSES SAINS
PETUNJUK:
Dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “Analisis Keterampilan
Proses Sains Fisika Peserta Didik Kelasa XI IPA SMA Negeri 8 Pangkep”.
Peneliti menggunakan instrument “Tes Keterampilan Proses Sins”. Untuk itu peneliti
meminta Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian terhadap perangkat yang
dikembangkan tersebut. Penilaian dilakukan dengan memberi tanda ceklist (√ pada
kolom yang sesuai dalam matriks uraian aspek yang dinilai. Penilaian menggunakan
rentang penilaian sebagai berikut:
1 = Tidak Baik
2 = Kurang Baik
3 = Baik
4 = Baik Sekali
Selain Bapak/Ibu memberikan penilaian, dimohon juga Bapak/Ibu
memberikan komentar langsung di dalam lembar pengamatan. Atas bantuan penilaian
Bapak/Ibu saya ucapkan banyak terimakasih
157
158
159
LEMBAR VALIDASI
TES KETERAMPILAN PROSES SAINS
PETUNJUK:
Dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “Analisis Keterampilan
Proses Sains Fisika Peserta Didik Kelasa XI IPA SMA Negeri 8 Pangkep”.
Peneliti menggunakan instrument “Tes Keterampilan Proses Sins”. Untuk itu peneliti
meminta Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian terhadap perangkat yang
dikembangkan tersebut. Penilaian dilakukan dengan memberi tanda ceklist (√ pada
kolom yang sesuai dalam matriks uraian aspek yang dinilai. Penilaian menggunakan
rentang penilaian sebagai berikut:
1 = Tidak Baik
2 = Kurang Baik
3 = Baik
4 = Baik Sekali
Selain Bapak/Ibu memberikan penilaian, dimohon juga Bapak/Ibu
memberikan komentar langsung di dalam lembar pengamatan. Atas bantuan penilaian
Bapak/Ibu saya ucapkan banyak terimakasih.
160
No Bidang
Telaah Kriteria
Skala
Penilaian
1 2 3 4
1 SOAL
1. Soal-soal sesuai dengan indikator √
2. Soal-soal sesuai dengan aspek
yang diukur
√
3. Batasan pertanyaan dirumuskan
dengan jelas
√
4. Mencakup materi pelajaran secara
representative
√
2 Kontruksi
1. Kalimat soal tidak menimbulkan
penafsiran ganda
√
2. Rumusan pertanyaan
menggunakan kalimat soal atau
perintah yang jelas
√
3. Panjang rumusan pilihan jawaban
relatif sama
√
3 Bahasa
1. Menggunakan bahasa yang sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia
yang benar
√
2. Menggunakan bahasa yang
sederhana dan mudah dimengerti
√
3. Menggunakan istilah (kata-kata)
yang dikenal peserta didik
√
161
Penilaian Umum
Lembar Tes ini:
1. Belum dapat digunakan dan masih memerlukan konsultasi
2. Dapat digunakan dengan banyak revisi
3. Dapat digunakan dengan sedikit revisi
4. Dapat digunakan tanpa revisi
Catatan:
Mohon menuliskan butir-butir revisi pada kolom saran berikut atau menuliskan
langsung pada naskah.
Komentar:
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Makassar, 01 November 2020
Validator
Nurfadilah, S.Pd., M.Pd
162
163
164
165
166
167
168
169
170
RIWAYAT HIDUP
Nurfitrah. Dilahirkan di Lanne Kecamatan Tondong Tallasa
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada tanggal 24 Januari
1998. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara yang
merupakan buah kasih saying dari pasangan Ayahanda Abd.
Kadir dan Ibunda Kurniati. Penulis memulai jenjang
pendidikan taman kanak-kanak di TK Pertiwi Desa Lanne pada tahun 2002 dan tamat
pada tahun 2004, kemudian melanjutkan pendidikan formal di SD Negeri 7/20 Lanne
pada tahun 2004 dan tamat pada tahun 2010. Kemudian penulis melanjutkan
pendidikan ke jenjang SMP Negeri 1 Pangkajene pada tahun 2010 dan lulus pada
tahun 2013. Untuk pendidikan tingkat menengah atas penulis melanjutkan
pendidikannya di SMA Negeri 1 Pankajene pada tahun 2013 dan lulus pada tahun
2016. Selanjutnya, penulis melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi swasta
yaitu sebagai mahasiswi Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar Program Strata 1 (S1).