ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM...

223
ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IV TAHUN AJARAN 2018/2019 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Bernadeta Putri Ismawati NIM: 151134110 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM...

Page 1: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM

PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IV TAHUN AJARAN

2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Bernadeta Putri Ismawati

NIM: 151134110

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

i

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM

PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IV TAHUN AJARAN

2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Bernadeta Putri Ismawati

NIM: 151134110

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya yang selalu menyertai

dan menuntun setiap langkah saya dalam mengerjakan skripsi ini.

Untuk kedua orang tua tersayang Bapak Yanuarius Mislam dan Ibu

Margaretha Suwarti yang selalu memberikan motivasi kepada saya untuk

selalu semangat dalam mengerjakan skripsi, serta selalu mendoakan yang

terbaik untuk saya.

Adikku Rosalia Cahyaningrum yang selalu memberikan motivasi serta

selalu memberikan saya semangat saat saya sedang putus asa.

Nenekku tersayang Elisabeth Kalimi yang selalu mendoakan saya dan

memberi motivasi saya.

Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd, dan Ibu Brigitta Erlita

Tri Anggadewi, M.Psi yang selalu mendampingi dan memberikan

bimbingan, serta selalu memotivasi saya dan memberikan masukan

selama mengerjakan skripsi ini.

Kekasihku Aditya Aprilianto yang selalu memberikan saya semangat,

selalu menghibur, mendengarkan keluh kesah saya, dan selalu memberi

saya motivasi agar selalu berusaha dan tidak lupa untuk berdoa.

Temanku Maria Dwi Hani, Nafa Rupita, dan Diana Putri Utami yang

selalu memberi dukungan, semangat, dan memotivasi.

Bayu Purnama Sari dan Bernadeta Ika Meilianawati yang selalu

mengajariku dan memberikan motivasi.

Seluruh keluarga dan teman-temanku yang selalu setia mendengarkan

keluh kesahku, memberikan semangat, dan memotivasi saya agar tidak

mudah putus asa.

Almamaterku Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

v

MOTTO

Proses tidak akan pernah mengkhianati hasil

Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersusah-susah dahulu,

bersenang-senang kemudian.

Jawaban sebuah keberhasilan adalah terus belajar dan tak kenal putus asa

“Lakukanlah yang terbaik, sehingga aku tak akan menyalahkan diriku

sendiri atas segalanya.” (Magdalena Neuner)

Jika orang lain bisa, maka aku juga termasuk bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

membuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 17 Juni 2019

Penulis

Bernadeta Putri Ismawati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Bernadeta Putri Ismawati

Nomor Mahasiswa : 151134110

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV TAHUN AJARAN 2018/2019

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 17 Juni 2019

Yang menyatakan

Bernadeta Putri Ismawati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

viii

ABSTRAK

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV TAHUN AJARAN 2018/2019

Bernadeta Putri Ismawati

Universitas Sanata Dharma

2019

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana perencanaan

pembelajaran berpikir tingkat tinggi di SD Mlati (Nama disamarkan) kelas IV; (2)

Bagaimana penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam pelaksanaan

pembelajaran di SD Mlati (Nama disamarkan) kelas IV: (3) Bagaimana penilaian

berpikir tingkat tinggi di SD Mlati (Nama disamarkan) kelas IV.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian

studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah 23 siswa kelas IV di SD Mlati

(Nama disamarkan). Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan observasi,

dokumentasi, wawancara, dan kuesioner.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Desain Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru kelas IV sudah menggunakan indikator

kata kerja keterampilan berpikir tingkat tinggi; (2) Pelaksanaan pembelajaran guru

kelas IV sudah mengarah pada pembelajaran keterampilan tingkat tinggi yang

memuat 4C; (3) Pelaksanaan penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi

dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir tingkat rendah.

Kata kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Pelaksanaan

Pembelajaran, Pelaksanaan penilaian kelas, dan Keterampilan berpikir tingkat

tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

ix

ABSTRACT

ANALYSIS OF HIGH ORDER THINKING SKILLS ON THEMATIC

LEARNING ON CLASS IV ACADEMIC YEAR 2018/2019

Bernadeta Putri Ismawati

Sanata Dharma University

2019

The objectives of this research are: (1) How is the planning of high-level

thinking learning in one of the elementary schools at SD Mlati (Name disguised)

class IV; (2) How is the application of high-level thinking skills in the

implementation of learning at SD Mlati (Name disguised) class IV: (3) How is the

assessment of high order thinking skills at SD Mlati (Name disguised) class IV.

This research is a qualitative research with case study research design.

The subjects in this study was 23 fourth grade students at SD Mlati (Name

disguised). The data in this study was gathered by observations, documentation,

interviews, and questionnaires.

The results of this research showed that: (1) The design of the Learning

Implementation Plan (RPP) by teacher already used the verb of higher order

thinking skills; (2) The learning implementation of class IV teacher learning of

higher order thinking skills that contain 4C; (3) The implementation of class

assessments (evaluation questions) is still dominated by indicators that use lower

order thinking skills.

Keywords: Learning Implementation Plan (RPP), Learning Implementation,

Implementation of class assessment, and Higher Order Thinking Skills.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

x

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas berkat dan rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Pembelajaran

Tematik Kelas IV Tahun Ajaran 2018/2019.”

Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan dan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Selama proses penulisan ini peneliti menyadari banyak pihak yang telah

membantu sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si, selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd, selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Kintan Limiansih, M.Pd selaku Wakil Ketua Prodi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku dosen

pembimbing 1 atas segala kebaikan yang penuh kasih dan kesabaran

dalam membimbing dan mengarahkan penulisan skripsi.

5. Ibu Brigitta Erlita Tri Anggadewi, M.Psi., selaku dosen pembimbing 2

yang banyak memberikan masukan demi kelancaran penulisan skripsi.

6. Segenap Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata

Dharma yang dengan penuh kasih dan kesabaran memberikan ilmu selama

perkuliahan

7. Bapak dan Ibu di sekretariat Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Universitas Sanata Dharma yang telah membantu segala

administrasi yang telah dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini.

8. Bapak Kepala Sekolah di Sekolah Dasar yang telah memberikan izin

peneliti untuk melakukan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

xi

9. Guru Kelas Sekolah Dasar yang memberikan izin peneliti melakukan

penelitian dan memberikan waktu selama peneliti membutuhkan data dari

guru kelas.

10. Segenap siswa kelas IV di Sekolah Dasar yang telah bersedia membantu

dalam proses observasi dan pengisian kuesioner.

11. Seluruh teman-teman Pendidikan Guru Sekolah Dasar angkatan 2015, atas

kerjasama, usaha, dan kecerian selama perkuliahan.

Selain ucapan terimakasih, penulis juga mengucapkan permohonan maaf

karena penulis menyadari akan adanya kesalahan dan kekurangan dalam

penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis

mengharapkan adanya masukan, kritik, dan saran guna memperbaiki penyusunan

skripsi ini.

Yogyakarta, 17 Juni 2019

Penulis

Bernadeta Putri Ismawati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL …………………………………………………….. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………... ii

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………… iii

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………. iv

HALAMAN MOTTO ……………………………………………………. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………… vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ….………….…….. vii

ABSTRAK………………………………………………………………... viii

ABSTRACT ………………………….…………………………………… ix

KATA PENGANTAR …………………………………………………… x

DAFTAR ISI ……………………………………………………………... xii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………….. xv

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….. xviii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………... 1

1.1 Latar Belakang …………………………………………………..... 1

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………........ 7

1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………………. 8

1.4 Manfaat Penelitian …………………………………………….….. 8

1.5 Asumsi Penelitian ………………………………………………… 9

1.6 Definisi Operasional ……………………………….…………….. 9

BAB II LANDASAN TEORI …………………………………………… 11

2.1 Kajian Pustaka …………………………………………………… 11

2.1.1 Teori yang Mendukung ………………………………….… 11

a. Kurikulum 2013 ……………………………...………... 11

b. Berpikir Tingkat Tinggi …………………...…………... 20

c. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

(Higher Order Thingking Skills) …………………….… 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

xiii

d. Lower Order Thinking Skill (LOTS) …………………… 26

e. Pembelajaran Tematik ………………………………….. 28

2.1.2 Penelitian yang Relevan …………………………………… 32

2.2 Kerangka Berpikir ……………………………………………….. 36

BAB III METODE PENELITIAN …………………………………….. 38

3.1 Jenis Penelitian ………………………………………………….. 38

3.2 Setting Penelitian ………………………………………………… 39

3.3 Desain Penelitian ……………………………………………….… 39

3.4 Teknik Pengumpulan Data ……………………………………….. 40

3.5 Instrumen Penelitian ……………………………………………… 43

3.6 Kredibilitas dan Transferabilitas …………………………………. 59

3.7 Teknik Analisis Data ……………………………………………... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………. 63

4.1 Hasil Penelitian …………………………………………………… 63

4.1.1 Analisis Keterampilan Tingkat Tinggi pada

Perenncanaan Pembelajaran (RPP) …………………….… 63

4.1.2 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

di Kelas ……………………………………………..……. 70

4.1.2.1 Hasil Kuisioner Siswa …………………………… 70

4.1.2.2 Hasil Kuisioner Guru ……………………………. 73

4.1.2.3 Hasil Wawancara Guru ………………………….. 75

4.1.2.4 Hasil Observasi Pembelajaran di Kelas …………. 79

4.1.3 Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

pada Penilaian Pembelajaran ……………………………. 86

4.2 Pembahasan ……………………………………………….…….. 94

4.2.1 Analisis Keterampilan Tingkat Tinggi pada

Perenncanaan Pembelajaran (RPP) ……………….…….. 94

4.2.2 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

di Kelas …………………………………………...…….. 99

4.2.3 Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

pada Penilaian Pembelajaran ……………………….…… 106

BAB V PENUTUP ……………………………………………………... 112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

xiv

5.1 Kesimpulan ………………………………………………………. 112

5.2 Keterbatasan Penelitian ………………………………………….. 113

5.3 Saran ……………………………………………………………... 113

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….... 114

LAMPIRAN ……………………………………………………………... 117

RIWAYAT PENELITI ………………………………………………..... 202

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Pedoman Analisis Desain RPP ………………………………… 44

Tabel 3.2 Pedoman Observasi …………………………………………….. 47

Tabel 3.3 Pedoman Wawancara …………………………………………... 49

Tabel 3.4 Pedoman Kuesioner Guru ……………………………………… 52

Tabel 3.5 Pedoman Kuesioner Siswa ……………………………………... 54

Tabel 3.6 Pedoman Analisis Soal Evaluasi ……………………………….. 57

Tabel 3.7 Hasil Hitung Interval …………………………………………… 62

Tabel 4.1 Hasil Analisis Indikator Kognitif pada RPP

Tematik Kelas IV ………………………………………………. 65

Tabel 4.2 Hasil Analisis Langkah-langkah Kegiatan Inti pada

RPP Tematik Kelas IV …………………………………………. 66

Tabel 4.3 Hasil Hitung Interval Kuesioner Siswa ………………………… 71

Tabel 4.4 Hasil Kuesioner Siswa Kelas IV Terhadap

Pelaksanaan Pembelajaran 4C …………………………………. 71

Tabel 4.5 Hasil Analisis Kuesioner Guru …………………………………. 73

Tabel 4.6 Hasil Kuesioner Guru Terhadap Pelaksanaan

Pembelajaran 4C ……………………………………………….. 73

Tabel 4.7 Hasil Wawancara Guru …………………………………………. 75

Tabel 4.8 Hasil Analisis Observasi Proses

Pembelajaran di Kelas IV ……………………………………… 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Indikator HOTS ……………………………………… 23

Gambar 2.2 Bagan Indikator LOTS ……….……………………………… 27

Gambar 2.3 Kerangka Penelitian Yang Relevan …………………………. 35

Gambar 2.4 Peta Kerangka Berpikir ……………………………………… 37

Gambar 4.1 Diagram Hasil Kuesioner Siswa …………………………….. 71

Gambar 4.2 Diagram Hasil Perhitungan Kuesioner Guru ……………....... 73

Gambar 4.3 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester

pada Mata Pelajaran PPKn …………………………………. 87

Gambar 4.4 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah

Semester pada Soal Pilihan Ganda PPKn ……………….…. 87

Gambar 4.5 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester

pada Soal Isian Singkat PPKn ……………………………… 88

Gambar 4.6 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester

pada Soal Essay PPKn ……………………………………… 88

Gambar 4.7 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester

pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia …………………….. 89

Gambar 4.8 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester

pada Soal Essay 1 Bahasa Indonesia ……………………….. 90

Gambar 4.9 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester

pada Soal Essay 2 Bahasa Indonesia ……………………….. 90

Gambar 4.10 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester

pada Soal Pilihan Ganda Bahasa Indonesia ……….………… 91

Gambar 4.11 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester

pada Mata Pelajaran IPA ……………………………………. 92

Gambar 4.12 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester

pada Soal Pilihan Ganda IPA ………………………………. 92

Gambar 4.13 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester

pada Soal Isian Singkat IPA ……………………………....... 93

Gambar 4.14 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

xvii

pada Soal Essay IPA ………………………………………... 93

Gambar 4.15 Diagram Hasil Analisis HOTS pada

Penilaian Tengah Semester …………………………………. 94

Gambar 4.16 Analisis Indikator oleh Peneliti dan

Dua Rekan Peneliti …………………………………………. 96

Gambar 4.17 Analisis Indikator oleh Peneliti dan

Dua Rekan Peneliti …………………………………………. 96

Gambar 4.18 Analisis Langkah-langkah Kegiatan Inti oleh

Peneliti dan Dua Rekan Peneliti ……………………………. 98

Gambar 4.19 Dokumentasi Proses Pembelajaran di Kelas IV ………...….. 99

Gambar 4.20 Contoh Soal LOTS Tingkatan Taksonomi Bloom C1 …….. 108

Gambar 4.21 Contoh Soal LOTS Tingkatan Taksonomi Bloom C3 …….. 109

Gambar 4.22 Contoh Soal LOTS Tingkatan Taksonomi Bloom C2 …….. 110

Gambar 4.23 Contoh Soal HOTS ……………………………………….. 110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ………………………………………..... 118

Lampiran 2 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian ……………..... 119

Lampiran 3A Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa ………………… 120

Lampiran 3B Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa ………………… 121

Lampiran 4A Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Guru …………………. 122

Lampiran 4B Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Guru …………………. 123

Lampiran 5A Hasil Validasi Instrumen Pedoman

Wawancara Guru ………………………………………….. 124

Lampiran 5B Hasil Validasi Instrumen Pedoman

Wawancara Guru ………………………………………….. 125

Lampiran 6A Hasil Validasi Instrumen Observasi

Pelaksanaan Pembelajaran ………………………………… 126

Lampiran 6B Hasil Validasi Instrumen Observasi

Pelaksanaan Pembelajaran ………………………………… 127

Lampiran 7 Hasil Validasi Instrumen Analisis Indikator RPP ………...… 128

Lampiran 8A Hasil Validasi Instrumen Analisis

Soal Evaluasi PTS ………………………………………….. 129

Lampiran 8B Hasil Validasi Instrumen Analisis

Soal Evaluasi PTS …………………………………………... 130

Lampiran 9 Lembar Pedoman Analisis Indikator RPP …………………… 131

Lampiran 10 Lembar Pedoman Analisis Soal Evaluasi

Penilaian Tengah Semester ………………………………… 136

Lampiran 11A Hasil Kuesioner Siswa …………………………………… 141

Lampiran 11B Hasil Kuesioner Siswa …………………………………….. 142

Lampiran 11C Hasil Kuesioner Siswa ……………………………………. 143

Lampiran 11D Hasil Kuesioner Siswa ………………………………….… 144

Lampiran 12 Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Siswa …………………... 145

Lampiran 13 Hasil Analisis Skala Likert Kuesioner Siswa ……………….. 152

Lampiran 14A Hasil Kuesioner Guru ……………………………………... 153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

xix

Lampiran 14B Hasil Kuesioner Guru …………………………………….. 154

Lampiran 14C Hasil Kuesioner Guru …………………………………….. 155

Lampiran 15 Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Guru ………………….. 156

Lampiran 16 Hasil Anlisis Skala Likert Kuesioner Guru ………………… 159

Lampiran 17 Pedoman Wawancara Guru ………………………………… 160

Lampiran 18 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ………………… 163

Lampiran 19A Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……………………… 170

Lampiran 19B Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……………………… 171

Lampiran 19C Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……………………… 172

Lampiran 20 Hasil Analisis Indikator RPP ………………………………. 173

Lampiran 21A Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester ………………... 174

Lampiran 21B Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester ………………... 175

Lampiran 21C Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester ……………….. 176

Lampiran 21D Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester ……………….. 177

Lampiran 21E Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester ……………….. 178

Lampiran 22 Hasil Rekapitulasi Analisis Soal Evaluasi

Penilaian Tengah Semester ………………………………… 179

Lampiran 23A Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi

Penilaian Tengah Semester ……………………………… 188

Lampiran 23B Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi

Penilaian Tengah Semester ………………………………. 189

Lampiran 23C Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi

Penilaian Tengah Semester ……………………………… 190

Lampiran 23D Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi

Penilaian Tengah Semester ……………………………… 191

Lampiran 23E Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi

Penilaian Tengah Semester ……………………………… 192

Lampiran 23F Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi

Penilaian Tengah Semester ……………………………… 193

Lampiran 23G Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi

Penilaian Tengah Semester ……………………………… 194

Lampiran 23H Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

xx

Penilaian Tengah Semester ………………………………. 195

Lampiran 23I Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi

Penilaian Tengah Semester ………………………………. 196

Lampiran 23J Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi

Penilaian Tengah Semester ……………………………… 198

Lampiran 23K Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi

Penilaian Tengah Semester ……………………………… 199

Lampiran 23L Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi

Penilaian Tengah Semester ……………………………… 200

Lampiran 23M Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi

Penilaian Tengah Semester Keseluruhan ………………... 201

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kurikulum abad-21 yaitu kurikulum tuntutan dunia masa depan yang

menuntut siswa untuk memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah,

kemampuan berpikir kritis, kemampuan berkolaborasi dengan siswa yang

lain, kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama yang baik dengan siswa

lain, dan memiliki kemampuan berkreativitas (Sani, 2019: 54). Guru

memiliki peran untuk mempersiapkan masa depan siswa yang tidak pernah

diketahui masa depannya, apa pekerjaannya, masalah apa yang akan

dihadapi. Guru bertugas menuntut siswa untuk memahami atau menguasai

materi, tetapi guru juga harus memperhatikan dan mengembangkan

kemampuan siswa dalam belajar untuk mempersiapkan masa depan siswa

dengan bekal kemampuan yang dimiliki siswa.

Berdasarkan hasil observasi, guru di Sekolah Dasar (SD) hanya

menerapkan pembelajaran yang mengasah kemampuan siswa untuk

berkomunikasi dan berkolaborasi saja. Pada zaman sekarang guru

seharusnya juga mengasah kemampuan siswa untuk berkreativitas dan

berpikir kritis agar siswa mampu berpikir secara kritis dalam memecahkan

masalah. Keterampilan berpikir kritis sangat penting dalam abad ke-21

yakni pada era informasi dan teknologi dimana berbagai informasi harus

dapat disaring secara cerdas dan kritis. Oleh karena itu, sumber daya

manusia harus dibekali keterampilan intelektual yang fleksibel, mampu

menganalisis dan mengevaluasi berbagai informasi untuk menyelesaikan

permasalahan yang dihadapi (Sani, 2019: 53).

Pada zaman sekarang, banyak anak-anak SD yang tidak memiliki

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Permasalahan berpikir tingkat tinggi

untuk anak-anak Indonesia dapat dilihat dari Tes Programme for

International Student Assessment (PISA). Tes PISA mencakup

kemampuan dalam membaca, matematika, dan IPA yang ditunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

2

untuk peserta didik di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama (Sani,

2019: 255). Sampel tes PISA dilakukan secara acak di 400 sekolah

(Sicilia, 2017: 1). Contoh soal pisa yaitu “Jelaskan mengapa grafik yang

menunjukkan rata-rata pertumbuhan tinggi badan remaja putri mengalami

perlambatan setelah usia 12 tahun?” (Hastika, 2017). Laporan OECD,

hasil tes PISA 2015 menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat

64 dari 72 negara (Sicilia, 2017). Laporan OECD dan UNDP

menyampaikan bahwa penguasaan literasi sebagai penanda umum dari

mutu pembelajaran di lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia.

Sekolah di Indonesia, menunjukkan bahwa praktik pembelajaran di

sekolah-sekolah kita belum mampu untuk menerapkan taksonomi Bloom

C4 – C6 agar siswa mempunyai kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Pernyataan tersebut didukung oleh teori Sani (2019: 255) bahwa

rendahnya capaian dalam tes PISA disebabkan karena pembelajaran di

Indonesia pada umumnya belum berbasis HOTS. Hasil tes PISA 2015

menunjukkan bahwa Indonesia sangat rendah tingkat literasi dasar yang

memperlihatkan adanya persoalan dalam praktik belajar mengajar. Literasi

adalah seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam

membaca , menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah

dalam kehidupan sehari-hari. Jika guru membiasakan siswa untuk

membaca secara kritis dan membaca untuk memahami, serta membiasakan

memberi soal menggunakan tingkatan taksonomi Bloom C4 - C6 dari

sejak SD kelas IV, maka skor tes PISA tidak mungkin di peringkat

terahkir.

Taksonomi Bloom adalah konsep pembelajaran yang menyentuh tiga

domain yang menunjang keutuhan pemahaman dan kemandirian anak

didik, yakni domain kognitif (cognitive domain), domain afektif (affective

domain), dan domain psikomotorik atau Bloom menyebutnya domain

manipulatif (manipulative or motor skill area) (Yaumi, 2013: 88).

Taksonomi Bloom mempunyai enam level berpikir yaitu pengetahuan

(C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), evaluasi (C5), dan

mencipta (C6). Berlandaskan pada taksonomi Bloom tersebut, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

3

terdapat tiga aspek dalam ranah kognitif yang menjadi bagian dari

kemampuan berpikir tingkat tinggi atau higher order thinking. Ketiga

aspek itu adalah analisis (C4), evaluasi (C5), dan mencipta (C6). Tiga

aspek lain dalam ranah yang sama yaitu pengetahuan (C1), pemahaman

(C2), dan penerapan (C3) masuk dalam bagian berpikir tingkat rendah atau

lower order thinking (Mitri, 2016: 2). Tahapan taksonomi Bloom sangat

penting untuk konsep pembelajaran. Taksonomi Bloom seharusnya

diberikan kepada siswa secara urut dari C1 – C6. Berdasarkan hasil

observasi, guru hanya mengajarkan menggunakan taksonomi Bloom C1 –

C3 yang membuat siswa kurang berkembang dalam berpikir. Pernyataan

tersebut didukung oleh teori Sani (2019: 255) bahwa rendahnya capaian

dalam tes PISA disebabkan karena pembelajaran di Indonesia pada

umumnya belum berbasis HOTS. Siswa SD dari kelas IV seharusnya

sudah mulai diajak untuk berpikir tingkat tinggi menyelesaikan

permasalahan dengan menggunakan taksonomi Bloom C4 – C6. Siswa

yang kreatif dalam memecahkan masalah, memiliki keterampilan berpikir

tingkat tinggi atau (Higher Order of Thingking Skills) atau yang sering di

sebut dengan HOTS.

Higher Order of Thingking Skills (HOTS) adalah peningkatan

kemampuan pemahaman dan penguasaan anak didik atas materi

pembelajaran agar anak dapat berpikir kritis (critical thingking), kreatif

(creative thingking), mampu memecahkan masalah (problem solving), dan

mampu putusan (making decision) dalam situasi-situasi yang sulit. Siswa

yang dapat berpikir kritis atau membuat suatu keputusan adalah siswa

yang dapat menalar, mempertimbangkan, menganalisis, dan melakukan

evaluasi (Sani, 2019: 4). HOTS sendiri merupakan suatu proses berpikir

anak didik dalam level kognitif yang lebih tinggi yang dikembangkan dari

berbagai konsep dan metode kognitif dan taksonomi pembelajaran. HOTS

dalam Permendikbud No 23 tentang standar penilaian dan panduan

penilaian terbaru menjelaskan bahwa pentingnya mengintegrasikan

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di dalam pembelajaran. Karakter

yang diperkuat terutama 5 karakter, yaitu religius nasionalis, mandiri,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

4

gotong royong, dan integritas. PPK pada pembelajaran perlu juga

diintegrasikan literasi dan keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Berpikir tingkat tinggi mencakup 4C (Creative, Critical thinking,

Communicative, dan Colaborative). Pentingnya berpikir tingkat tinggi

yaitu untuk meningkatkan kemampuan dalam berpikir anak didik pada

level yang lebih tinggi. Kemampuan yang harus dimiliki siswa yaitu

kemampuan untuk berpikir secara kritis dalam menerima berbagai jenis

informasi, berpikir kreatif dalam memecahkan masalah dengan

pengetahuan yang dimiliki serta membuat keputusan dengan berbagai

pertimbangan. Guru seharusnya memiliki kemampuan membuat soal

menggunakan taksonomi Bloom C4 – C6 untuk mengukur sejauh mana

kemampuan siswa dalam berpikir.

Keadaan keterampilan berpikir tingkat tinggi di sekolah masih sangat

rendah. Beberapa guru di Sekolah Dasar (SD) Indonesia rata-rata membuat

indikator rencana pelaksaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan

taksonomi Bloom C1 - C3. Pernyataan tersebut didukung oleh teori Sani

(2019: 255) bahwa rendahnya capaian dalam tes PISA disebabkan karena

pembelajaran di Indonesia pada umumnya belum berbasis HOTS.

Berdasarkan observasi, permasalahan tidak hanya terletak dalam membuat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RRP), tetapi dalam praktik

mengajarnya guru kurang sesuai dengan RPP. Guru hanya fokus untuk

menjelaskan materi pada siswa, tetapi kurang memperhatikan bagaimana

cara mengasah kemampuan berpikir anak agar mampu sampai ke level

yang lebih tinggi. Peran guru tidak begitu dominan dalam proses

pembelajaran, namun lebih berperan sebagai fasilitator untuk memberi

kemudahan bagi siswa dalam berpikir. Oleh sebab itu, guru harus

mempersiapkan tugas-tugas atau soal yang dapat membuat siswa berpikir

kreatif, kritis, dan menyelesaikan masalah (Sani, 2019: 63). Berdasarkan

hasil observasi, beberapa guru tampak belum memvariasikan dalam

membuat RPP di bagian langkah kegiatan, Lembar Kerja Siswa (LKS)

dan soal evaluasi untuk siswa. Guru membuat soal yang disusun dari buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

5

saja. Dalam RPP belum tampak kurikulum abad-21 yang seharusnya

diberikan kepada siswa yang termuat dalam kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 dalam jurnal permendikbud dikembangkan dari

kurikulum 2006 (KTSP) dikembangkan untuk memiliki pemikiran tentang

dapat menghadapi tantangan masa depan, untuk mempunyai kompetensi

masa depan, persepsi masyarakat, dan perkembangan pengetahuan dan

pedagogi. Pemerintah mengharapkan kurikulum 2013 dapat memecahkan

masalah secara individu, lebih aktif, lebih kreatif, dan lebih kritis.

Kurikulum 2013 sudah banyak diterapkan di Sekolah Dasar (SD) di

Indonesia. Kurikulum 2013 menekankan berpikir kritis yang diwujudkan

dalam tindakan nyata dengan membangun kolaborasi antar pelaku

pendidikan. Konsep kurikulum seimbang antara hardskill dan softskill

yang dimulai dari Sandar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian

(Fadlillah, 2014: 36). Standar Isi dalam KI dan KD mata pelajaran yang

terdapat pada buku panduan guru diwujudkan dalam Rencana Pelaksaan

Pembelajaran (RPP). Standar Proses diwujudkan dalam proses

pelaksanaan pembelajaran. Standar Penilaian yang terdapat pada buku

panduan siswa diwujudkan dalam penilaian pembelajaran. Ketiga Standar

Kompetensi Lulusan (SKL) dapat mendukung siswa untuk mempunyai

keterampilan berpikir tingkat tinggi diantaranya menuntut siswa lebih

aktif, lebih kreatif, dan lebih berpikir kritis dalam memecahkan masalah.

Pentingnya memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi untuk siswa

SD yaitu agar siswa mempunyai bekal untuk masa depan. Pernyataan

tersebut didukung oleh teori (Gelven & Stewart (dalam Sani, 2019: 45))

yaitu sekolah harus mengajarkan kemampuan berpikir tingkat tinggi,

dalam upaya mempersiapkan lulusan untuk bekerja dan belajar seumur

hidup. Keterampilan berpikir tingkat tinggi perlu dimiliki oleh siswa agar

mereka dapat menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari

yang pada umumnya membutuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi

seperti berpikir kritis, berpikir logis, memiliki pengetahuan terkait dengan

permasalahan yang dihadapi, dan mengambil keputusan (Sani, 2019: 1).

Guru berperan penting untuk mengasah keterampilan anak untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

6

menghadapi masa depan. Siswa perlu memiliki keterampilan seperti

kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis dalam menyelesaikan

permasalahan yang komplek, dan berpikir kreatif untuk memenuhi

kebutuhan kompetensi masa depan. Selain untuk memenuhi kebutuhan

kompetensi masa depan, siswa juga dapat meningkatkan potensi,

kecerdasan, dan minat sesuai dengan perkembangan dan kemampuan

siswa. Keragaman bangsa Indonesia mempunyai macam-macam

karakteristik seperti potensi, kebutuhan, dan tantangan dalam lingkungan.

Dengan memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi, siswa dapat

menghadapi tantangan pada masa depan. Keterampilan seperti dapat

memecahkan masalah secara kreatif, berpikir kritis dalam

mengembangkan rencana atau langkah-langkah yang kompleks, dan

berkolaborasi, siswa diharapkan dapat mengikuti perkembangan zaman

yang semakin berkembang.

Alasan peneliti memilih topik yaitu karena peneliti tertarik ingin

mengetahui seberapa jauh Sekolah Dasar (SD) di Yogyakarta dalam

menerapkan pembelajaran yang mengasah keterampilan berpikir tingkat

tinggi siswa. Peneliti juga merasa prihatin pada pembelajaran yang ada di

Indonesia ini karena banyaknya tuntutan siswa untuk menguasai materi

namun siswa tidak memiliki keterampilan dalam memecahkan masalah,

berpikir kritis, dan menciptakan kreativitas. Peneliti tertarik untuk meneliti

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru kelas,

proses pembelajaran, dan penilaian kelas melalui soal PTS. Penelitian ini

baru peneliti dengar, karena itu peneliti ingin mengetahui lebih lanjut

bagaimana keterampilan berpikir tingkat tinggi diterapkan di Sekolah

Dasar.

Manfaat dari penelitian ini yaitu peneliti mengetahui bagaimana

penerapan Higher Order Thinking Skills (HOTS) di Sekolah Dasar (SD).

Mengetahui pemahaman guru di Sekolah Dasar (SD) mengenai

keterampilan berpikir tingkat tinggi, mengetahui penerapan pembelajaran

HOTS pada pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

pembelajaran di dalam kelas, dan dalam pembuatan soal menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

7

tingkatan taksonomi Bloom C4 – C6 untuk mengasah kemampuan berpikir

tingkat tinggi pada siswa. Peneliti sebagai calon guru Sekolah Dasar

mendapatkan manfaat dari penelitian ini saat menjadi guru SD nanti.

Peneliti menjadi mengerti bagaimana besok dalam membuat RPP yang

baik dengan menggunakan tingkatan taksonomi Bloom untuk mengukur

kemampuan berpikir tingkat tinggi pada siswa, mengerti dalam membuat

soal menggunakan tahapan taksonomi Bloom untuk mengukur

kemampuan berpikir tingkat tinggi pada siswa, dan menerapkan berpikir

tingkat tinggi pada pembelajaran di kelas.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti menjadi terdorong untuk

mengetahui lebih lanjut mengenai penerapan keterampilan berpikir tingkat

tinggi di kelas IV pada salah satu SD di Kecamatan Mlati. Penelitian ini

dilaksanakan untuk mendiskripsikan rencana pelaksanaan pembelajaran,

proses kegiatan pembelajaran, dan pelaksanaan penilaian kelas mengenai

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Oleh karena itu, peneliti memutuskan

untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Keterampilan Berpikir

Tingkat Tinggi dalam Pembelajaran Tematik Siswa Kelas IV Tahun

Ajaran 2018/2019 (Studi Kasus Pada SD Mlati (Nama disamarkan)

Yogyakarta)”.

1.2 Rumusan Masalah/Pertanyaan:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran berpikir tingkat tinggi di SD

Mlati (Nama disamarkan) kelas IV?

2. Bagaimana penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam

pelaksanaan pembelajaran di SD Mlati (Nama disamarkan) kelas IV?

3. Bagaimana penilaian berpikir tingkat tinggi di SD Mlati (Nama

disamarkan) kelas IV?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

8

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan sejauh mana Perencanaan Pembelajaran

Berpikir Tingkat Tinggi kelas IV di SD Mlati (Nama disamarkan).

2. Untuk mendeskripsikan sejauh mana Penerapan Keterampilan Berpikir

Tingkat Tinggi dalam Pelaksanaan Pembelajaran kelas IV di SD Mlati

(Nama disamarkan).

3. Untuk mendeskripsikan sejauh mana Penilaian Berpikir Tingkat Tinggi

kelas IV di SD Mlati (Nama disamarkan).

1.4 Manfaat Penelitian

1. Untuk peneliti

Manfaat yang didapatkan oleh peneliti yaitu dapat mengetahui

keterampilan bepikir tingkat tinggi yang ada di Sekolah Dasar (SD),

mengetahui RPP yang mencakup keterampilan berpikir tingkat tinggi,

proses pembelajaran yang mencakup berpikir tingkat tinggi, dan soal

evaluasi yang megandung keterampilan berpikir tingkat tinggi.

2. Untuk guru

Manfaat yang didapatkan oleh guru yaitu dapat mengetahui tingkatan

penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam pembuatan RPP,

proses pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Guru juga dapat

manfaat berupa dorongan untuk membuat dan memperbaiki indikator

RPP dan soal yang baik dengan menggunakan tingkatan Taksonomi

Bloom C4 – C6 untuk mengasah keterampilan berpikir tingkat tinggi

pada siswa, serta menerapkan pembelajaran berpikir tingkat tinggi di

dalam kelas.

3. Untuk siswa

Manfaat yang didapatkan oleh siswa yaitu siswa mempunyai dorongan

untuk berkembang dalam keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif,

dan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di sekitar pada

pembelajaran tematik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

9

4. Untuk Universitas

Manfaat yang didapatkan oleh Universitas yaitu hasil penelitian ini

dapat menjadi referensi tambahan untuk mahasiswa Universitas Sanata

Dharma mengenai keterampilan berpikir tingkat tinggi.

5. Untuk dunia pendidikan

Manfaat yang didapatkan oleh pihak yang berkepentingan yaitu untuk

mengetahui bagaimana penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi

yang ada di Sekolah Dasar dan mengambil langkah untuk penerapan

keterampilan berpikir tingkat tinggi.

1.5 Asumsi Penelitian

Adapun asumsi yang peneliti rumuskan yaitu sebagai berikut :

1. Keterampilan berpikir tingkat tinggi sudah diterapkan pada indikator

perencanaan pelaksanaan pembelajaran tematik kelas IV.

2. Keterampilan berpikir tingkat tinggi sudah diterapkan pada proses

pelaksanaan pembelajaran tematik kelas IV melalui penerapan 4C

yang meliputi creativity and innovation, critical thinking and problem

solving, communication, dan collaboration.

3. Kata kerja operasional yang terdapat pada Taksonomi Bloom tingkat

C4, C5, dan C6 sudah diterapkan pada soal evaluasi tematik kelas IV.

1.6 Definisi Operasional

1. Keterampilan Abad 21 adalah keterampilan proses berpikir yang

menuntut siswa menerapkan informasi baru untuk memecahkan suatu

masalah yang memuat aspek berpikir kritis, berkreatifitas, kolaborasi,

dan komunikasi.

2. High Order Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir yang

dimiliki seseorang dalam level yang lebih tinggi yaitu kemampuan

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

3. Lower Order Thinking Skill (LOTS) adalah kemampuan yang dimiliki

seseorang dengan aspek mengetahui, memahami, dan menerapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

10

4. Studi Kasus adalah sebuah strategi penelitian yang mengelola data

menggunakan bukti empiris yaitu bukti yang di dapat dari fenomena

sebuah kejadian yang ada bukan hasil eksperimen untuk mempelajari

sebuah permasalahan yang ada.

5. Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan

yang telah ditentukan oleh pemerintah mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran yang digunakan sebagai pedoman kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan.

a. Standar Isi adalah sebuah tujuan yang berisikan KI dan KD yang

mencakup materi untuk memenuhi standar kelulusan yang di

wujudkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah sebuah

perencanaan yang dibuat oleh guru sebagai bekal sebelum memulai

kegiatan pembelajaran di kelas untuk memandu memberikan

pengetahuan agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai

dengan yang diharapkan

b. Standar Proses adalah standar pendidikan yang ditetapkan oleh

pemerintah untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Kegiatan Pembelajaran adalah kegiatan yang berlangsung dalam

proses belajar mengajar antara guru dengan siswa.

c. Standar Penilaian adalah sesuatu hasil yang diukur untuk

mengetahui sejaumana tujuan pembelajaran dapat terlaksana

diukur dengan soal tes dan soal non tes.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1. Teori-Teori Yang Mendukung

a. Kurikulum 2013

1) Pengertian Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 adalah proses pembelajaran yang dirancang

sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep,

hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan

masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data

dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan

mengomunikasikan yang ditemukan (Hosnan, 2014: 34). Kurikulum

2013 adalah peningkatan dan keseimbangan soft skill dan hard skill

yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan

(Fadlillah, 2014: 16).

Kurikulum 2013 adalah sistem dan pendekatan pembelajaran

yang melibatkan beberapa disiplin ilmu atau mata pelajaran/bidang

studi untuk memberikan pengalaman yang bermakna dan luas kepada

peserta didik (Nurdiana, 2015). Dari tiga pengertian para ahli tersebut,

peneliti menyimpulkan bahwa kurikulum 2013 adalah sebuah sistem

yang memiliki keseimbagan soft skill dan hard skill yang melibatkan

beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang

bermakna kepada peserta didik.

2) Tujuan Kurikulum 2013

Fadlillah (2014: 36) mengatakan bahwa tujuan kurikulum 2013 ada 5

yaitu :

a. Meningkatkan mutu pendidikan dengan menyeimbangkan hard

skills dan soft skills melalui kemampuan sikap, keterampilan, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

12

pengetahuan dalam rangka menghadapi tantangan global yang terus

berkembang.

b. Membentuk dan meningkatkan sumber daya manusia yang

produktif, kreatif, dan inofatif sebagai modal pembangunan bangsa

dan Negara Indonesia.

c. Meringankan tenaga pendidik dalam menyampaikan materi dan

menyiapkan administrasi mengajar, sebab pemerintah telah

menyiapkan semua komponen kurikulum beserta buku teks yang

digunakan dalam pembelajaran.

d. Meningkatkan peran serta pemerintah pusat dan daerah serta warga

masyarakat secara seimbang dalam menentukan dan mengendalikan

kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan.

e. Meningkatkan persaingan yang sehat antar-satuan pendidikan

tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai. Sebab sekolah

diberikan keleluasaan untuk mengembangkan kurikulum 2013

sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik,

dan potensi daerah.

Berdasarkan pendapat dari para ahli, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa tujuan kurikulum 2013 adalah untuk membentuk karaktek anak

supaya lebih aktif dalam memahami materi, meningkatkan kualitas

pendidikan dengan melatih siswa untuk memiliki kemampuan sikap,

keterampilan, dan pengetahuan dalam rangka menghadapi tantangan

global yang terus berkembang.

3) Komponen Kurikulum 2013

a. Standar Isi (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Fadlillah (2014: 36) mengatakan bahwa standar isi adalah

kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi

untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis

pendidikan tertentu dalam bentuk Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

13

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

a) Pengertian RPP

Perencanaan merupakan kegiatan menerjemahkan kurikulum

sekolah ke dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas dalam

melaksanakan tugas mengajar guru (Sanjaya dalam Prastowo,

2015: 34). Rencana pelajaran sehari-hari biasanaya menguraikan

isi yang akan diajarkan, teknik motivasi yang akan digunakan,

materi yang dibutuhkan, langkah-langkah dan kegiatan yang

khusus, dan prosedur penilaian. Perencanaan yang bagus

melibatkan pengalokasian penggunaan waktu. Pemilihan isi dan

metode pengajaran yang tepat, menciptakan minat siswa, dan

membangun lingkungan pembelajaran yang produktif Arends

(dalam Prastowo, 2015: 35).

Perencanaan adalah suatu cara yang merumuskan untuk

membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan

berbagai langkah yang antisipasif guna memperkecil

kesenjangan yang terjadi, sehingga kegiatan tersebut mencapai

tujuan yang telah ditetapkan Uno (dalam Prastowo, 2015: 35).

Dari tiga pengertian para ahli tersebut, peneliti menyimpulkan

bahwa Rencana Perencanaan Pembelajaran (RPP) adalah

rencana yang dibuat oleh guru sebelum pembelajaran untuk

pelaksanaan pembelajaran yang akan diajarkan besoknya agar

kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

b) Prinsip – prinsip pengembangan RPP

Majid & Chaerul (dalam Prastowo, 2014: 261) mengatakan

bahwa ada berbagai prinsip dalam mengembangkan atau

menyusun RPP dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik

c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

14

d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat

rancangan program pemberian umpan balik positif,

penguatan, pengayaan, dan remedi

e. Keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian

kompetensi, penilaian dan sumber belajar dalam satu

keutuhan pengalaman belajar.

Berdasarkan prinsip pengembangan RPP, peneliti

menyimpulkan bahwa dalam pengembangan RPP ada

keterkaitan antara KI, KD, materi pembelajaran, kegiatan

pembelajaran , indikator pencapaian kompetensi, penilaian dan

sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar untuk

membuat siswa agar lebih aktif.

c) Komponen dan Langkah-langkah Pengembangan RPP

Majid & Chaerul (dalam Prastowo, 2014: 262) mengatakan

bahwa tujuh komponen dan langkah-langkah pengembangan

RPP yaitu:

a. Mencantumkan identitas seperti sekolah, kelas, semester,

SK, KD, Indikator, dan alokasi waktu.

b. Mencantumkan tujuan pembelajaran yang mengandung

unsur Audience, Behavior, Condition, dan Degree.

c. Mencantumkan materi pembelajaran

d. Mencantumkan model/metode pembelajaran

e. Mencantumkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran

f. Mencantumkan media/alat/bahan/sumber belajar

g. Mencantumkan penilaian

Dari beberapa komponen pengembangan RPP dapat

disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam pengembangan RPP

mendukung dan menekankan terhadap indikator untuk membuat

perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang HOTS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

15

d) Proses Pembelajaran

Majid dan Chaerul (dalam Prastowo 2014: 264) mengatakan

bahwa ada tiga proses pembelajaran dalam RPP yaitu :

a. Kegiatan Pendahuluan

1) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran

2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang

sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan

dipelajari

3) Mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau

tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi

dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan

dicapai.

4) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan

tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk

menyelesaikan permasalahan atau tugas.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk

mencapai tujuan yang dilakukan secara interatif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

secara aktif menjadi pencari informasi serta memberikan

ruang yang cukup bagi prakasa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta

psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode

yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan

mata pelajaran yang meliputi proses mengamati, menanya,

menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan hasil.

c. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan

peserta didik dan atau sendiri membuat rangkuman atau

kesimpulan pelajaran, melakukan penilaian atau refleksi

terhadap kegiatan yang sudah dilakukan secara konsisten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

16

dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, dan

layanan konseling dan atau memberikan tugas baik tugas

individu atau kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta

didik, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada

pertemuan berikutnya.

b. Standar Proses (Kegiatan pembelajaran)

Fadlillah (2014: 36) mengatakan bahwa standar proses adalah

kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

pendidikan untuk mencapai Standar Kompetesi Lulusan (SKL)

dalam bentuk kegiatan pembelajaran.

1. Kegiatan Pembelajaran

a) Pengertian Pembelajaran

Sugihartono,et.al. (dalam Zulela, 2012: 81) mengatakan

bahwa pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan

dengan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan

ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sistem

lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat

melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta

dengan hasil optimal. Romizowski (dalam Zulela, 2012: 81)

menjelaskan bahwa pembelajaran itu memiliki dua ciri yaitu

aktivitas yang berorientasi pada tujuan yang spesifik serta

adanya sumber dan aktivitas belajar yang telah direncanakan

sebelumnya.

Arikunto (2014: 113) mengatakan bahwa pembelajaran

adalah proses berlangsungnya kegiatan belajar dan

membelajarkan siswa di kelas. Pelaksanaan pembelajaran adalah

interaksi guru dan siswa dalam rangka menyampaikan bahan

pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan pengertian dari para ahli tersebut, peneliti dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

17

menyimpulkan bahwa pembelajaran yaitu proses

berlangsungnya siswa dan guru dalam menberikan ilmu

pengetahuan kepada peserta didiknya. Jadi kegiatan

pembelajaran adalah proses aktivitas yang dilakukan oleh guru

untuk memberikan Ilmu Penegtahuan kepada siswa atas dasar

hubungan timbal balik untuk mencapai tujuan pendidikan.

b) Prinsip

Dalam Permendikbud No 103 Tahun 2014 terdapat prinsip

pembelajaran yaitu :

1. Peserta didik perlu difasilitasi untuk mencari tahu.

2. Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar.

3. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah.

4. Pembelajaran berbasis kompetensi.

5. Pembelajaran terpadu.

6. Pembelajran yang menekankan pada jawaban yang divergen

yang memiliki kebenaran multi dimensi.

7. Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif.

8. Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan

antara hard-skill and soft-skill.

9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan

pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajaran sepanjang

hayat.

10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi

keteladanan (ing ngarso sun tuladha) membangun kemauan

(ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas

peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri

handayani).

11. Pembelajaran yang berlangsung di rumah.

12. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk

meningkatkan efisien dan efektivitas pembelajaran.

13. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang

budaya peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

18

14. Suasana belajar yang menyenangkan dan menantang.

Dari beberapa prinsip kegiatan pembelajaran di atas, peneliti

dapat menyimpulkanbahwa prinsip kegiatan pembelajaran

menekankan pada pembelajaran yang menuntut siswa untuk

lebih aktif, bebas dalam memberikan pendapat, membuat

siswa lebih dapat berpikir kritis dalam memecahkan masalah

melalui sumber belajar dan pengalaman siswa.

c. Standar Penilaian (Pelaksanaan Penilaian Kelas)

Standar penilaian adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur,

dan instrumen, penilaian hasil belajar peserta didik (Fadlillah, 2014:

36).

1. Pelaksanaan Penilaian Kelas

a) Pengertian

Munaf (dalam Zulela, 2012) mengatakan bahwa kegiatan

penilaian dinyatakan oleh hasil belajar untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang merupakan kegiatan untuk melihat

sejauhmana tujuan pengajaran telah dapat dikuasai oleh siswa

dalam bentuk hasil belajar. Suryaman (2012: 151) mengatakan

bahwa penilainan adalah suatu jenis pengukuran dalam bentuk

pemberian angka atau skala kepada suatu atribut atau

karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, benda, atau objek

tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas.

Angelo dan Croos (dalam Abidin, 2014) mengatakan bahwa

penilaian adalah sebuah proses yang didesain untuk membantu

guru menemukan hal-hal yang telah dipelajari siswa di dalam

kelas dan tingkat keberhasilannya dalam pembelajaran.

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa penilaian adalah suatu proses berupa

angka yang diberikan oleh guru untuk mengukur kemampuan

siswa di dalam pembelajaran dan tingkat keberhasilan di dalam

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

19

b) Tujuan Penilaian

Sudjana (dalam Zulela, 2012) menyebutkan bahwa tujuan dari

penilaian adalah :

a. Mendeskripsikan kecakapan belajar pada siswa sehingga

dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dalam berbagai

bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuh.

b. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran

di sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam

mengubah tingkah laku para siswa kea rah tujuan pendidikan

yang diharapkan.

c. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan

perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program

pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaanya.

d. Memberikan pertanggung jawaban dari pihak sekolah

kepada pihak yang berkepentingan.

Berdasarkan pendapat dari para ahli, peneliti menyimpulkan

bahwa tujuan penilaian adalah untuk mengukur kemampuan

siswa dan mengetahui keberhasilan proses belajar, serta untuk

mengetahui tercapainya tujuan pembelajaran.

c) Prinsip Penilaian

Purwanto (dalam Zulela, 2012) mengemukakan bahwa prinsip

penilaian adalah :

a. Penilaian hendaknya didasarkan atas hasil pengukuran yang

komprehensif.

b. Harus dibedakan antara penskoran dan penilaian.

c. Dalam proses pemeberian nilai hendaknya diperhatikan

adanya dua macam patokan yaitu pemberian yang norm-

referenced dan criterion referenced.

d. Kegiatan pemeberian nilai hendaknya merupakan bagian

integral dari proses belajar mengajar.

e. Penilaian harus bersifat komparabel, yang artinya setelah

tahap pengukuran yang menghasilkan angka-angka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

20

dilaksanakan, prestasi-prestasi yang menduduki skor yang

sama harus memiliki nilai yang sama pula.

Berdasarkan poin-poin di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa prinsip penilaian yaitu digunakan untuk mengetahui hasil

pengukuran proses pembelajaran.

b. Keterampilan Abad 21

1) Pengertian Keterampilan Abad 21

Hosnan (2014: 87) mengatakan bahwa keterampilan abad 21

adalah tuntutan dunia masa depan yang menuntut anak untuk memiliki

kecakapan berpikir dan belajar. Kecakapan tersebut diantaranya adalah

kecakapan pemecahan masalah dan berpikir kritis, kolaborasi,

berkomunikasi, dan berkreativitas. Fadel (dalam Sani 2019: 52)

mengatakan bahwa keterampilan abad 21 adalah keterampilan belajar

dan inovasi yang dibutuhkan pada abad 21 yaitu kreativitas, berpikir

kritis, berkolaborasi, dan berkomunikasi.

Zubaidah (2016: 2) mengungkapkan bahwa kompetensi dan

keterampilan bertahan hidup yang diperlukan siswa dalam menghadapi

kehidupan, dunia kerja, dan kewarganegaraan di abad 21 ditekankan

pada tujuh keterampilan yaitu kemampuan berpikir kritis dan

pemecahan masalah, kolaborasi dan kepemimpinan, ketangkasan dan

kemampuan beradaptasi, inisiatif dan berjiwa entrepreneur, mampu

berkomunikasi efektif baik secara lisan maupun tertulis, mampu

mengakses dan menganalisis informasi, dan memiliki rasa ingin tahu.

Dari pendapat beberapa ahli, peneliti menyimpulkan bahwa

berpikir tingkat tinggi adalah tuntutan dunia masa depan yang menuntut

anak untuk memiliki kecakapan berpikir dan belajar. Kecakapan

tersebut diantaranya adalah kecakapan pemecahan masalah dan berpikir

kritis, kolaborasi, berkomunikasi, dan berkreativitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

21

2) Macam-macam Berpikir Tingkat Tinggi

Hosnan (2014: 87) mengatakan bahwa ada 4C model pembelajaran

yang diharapkan dikembangkan untuk pembelajaran abad 21 yaitu :

a. Communication Skill

Pada model ini siswa dituntut untuk memahami, mengelola, dan

menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi

secara lisan, tulisan, dan multimedia. Siswa diberikan kesempatan

menggunakan kemampuannya untuk mengutarakan ide-idenya, baik

itu saat berdiskusi dengan teman-temannya maupun ketika

menyelesaikan masalah dari gurunya.

b. Collaboration Skill

Pada model ini siswa menunjukkan kemampuannya dalam kerja

sama kelompok dan kepemimpinan, beradaptasi dalam berbagai

peran dan tanggung jawab, bekerja secara produktif dengan yang

lain, menempatkan empati pada tempatnya, menghormati perspektif

yang berbeda. Siswa juga menjalankan tanggung jawab pribadi dan

fleksibilitas secara pribadi, pada tempat belajar dan hubungan

masyarakat, menetapkan dan mencapai standard an tujuan yang

tinggi untuk diri sendiri dan orang lain, memaklumi kerancuan.

c. Critical Thinking and Problem Solving Skill

Pada model ini siswa berusaha untuk memberikan penalaran yang

masuk akal dalam memahami dan membuat pilihan yang rumit,

memahami interkoneksi antar system. Siswa juga menggunakan

kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan

permasalahan yang dihadapinya dengan mandiri, siswa juga

memiliki kemampuan untuk menyusun dan mengungkapkan,

menganalisis, dan menyelesaikan masalah.

d. Creativity and Innovation Skill

Model dan metode serta keterampilan yang akan digunakan dalam

pembelajaran masa kini dituntut untuk lebih bersifat multimodel dan

multimetode dan real world problem, sehingga model pembelajaran

berbasis proyek lebih banyak dituntut. Proses pembelajaran lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

22

berpusat pada siswa serta meninggalkan perlakuan yang bersifat

menyamakan semua siswa, tetapi lebih bersifat individual.

3) Karakteristik Berpikir Tingkat Tinggi

Hosnan (2014: 85) mengatakan bahwa ada tujuh (7) karakteristik

berpikir tingkat tinggi :

a. Pembelajaran berpusat pada peserta didik (Student Centered).

b. Mengembangkan kreativitas peserta didik.

c. Menciptakan suasana yang menarik, menyenangkan, dan bermakna.

d. Mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai dan

makna.

e. Belajar melalui berbuat yakni peserta didik aktif berbuat.

f. Menekankan pada penggalian, penemuan, dan penciptaan.

g. Menciptakan pembelajaran dalam situasi nyata dan konteks

sebenarnya yakni melalui pendekatan kontekstual.

Berdasarkan karakteristik di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

pembelajaran yang HOTS menekankan pada penggalian permasalahan,

penemuan, dan penciptaan.

c. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order of Thingking

Skill)

1) Pengertian Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order of

Thingking Skill)

Wardana (dalam Mitri, 2016: 10) mengatakan bahwa kemampuan

berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir yang melibatkan aktivitas

mental dalam usaha mengeksplorasi pengalaman yang kompleks,

reflektif, dan kreatif yang dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan

yaitu memperoleh pengetahuan yang meliputi tingkat berpikir analitis,

sintesis, dan evaluatif. Ernawati (dalam Aspridanel, 2017: 196)

mengatakan bahwa berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking

Skills (HOTS) adalah cara berpikir yang tidak lagi hanya menghafal

secara verbalistik saja namun juga memaknai hakikat dari yang

terkandung diantaranya, untuk mampu memaknai makna dibutuhkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

23

cara berpikir yang integralistik dengan analisis, sintesis, mengasosiasi

hingga menarik kesimpulan menuju penciptaan ide-ide kreatif dan

produktif.

Arnelis (dalam Beti 2016: 28) mengatakan bahwa keterampilan

berpikir tingkat tinggi adalah keterampilan yang paling abstark dalam

domain kognitif, yaitu meliputi analisis, sintesis, dan evaluasi. Dari tiga

pengertian para ahli tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

kemampuan berpikir tingkat tinggi atau HOTS adalah keterampilan

pada domain kognitif yang paling tinggi yang meliputi analisis,

evaluasi, dan mencipta.

2) Indikator Higher Order Thinking Skill (HOTS)

Gambar 2.1 Bagan Indikator HOTS

Berdasarakan gambar di atas, yang termasuk dalam tingkatan berpikir

tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta (Anderson dan Krathwohl

dalam Mulyasa, Iskandar, & Aryani, 2016: 216-218).

a) Menganalisis (Analysis)

Menganalisis merupakan memecahkan suatu permasalahan dengan

memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

24

keterkaitan dari tiap-tiap bagian tersebut dan mencari tahu

bagaimana keterkaitan tersebut dapat menimbulkan masalah.

Contoh : Menganalisis kemasan minuman yang cocok untuk

minuman bersoda dengan menyebutkan kekurangan, kelebihan,

serta alasannya memilih kemasan tersebut.

b) Mengevaluasi (Evaluate)

Evaluasi meliputi mengecek dan mengkritisi. Mengecek mengarah

pada kegiatan pengujian hal-hal yang tidak konsisten atau kegagalan

suatu produk. Mengkritisi mengarah pada penilaian suatu produk

berdasarkan pada kriteria. Mengkritisi berkaitan erat dengan

berpikir kritis.

Contoh : Mengerjakan soal evaluasi berupa soal esai dari kegiatan

pembelajaran untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki oleh

siswa.

c) Mencipta (Create)

Menciptakan mengarah pada proses kognitif meletakan unsur-unsur

secara bersama-sama untuk membentuk satu kesatuan yang

mengarahkan siswa untuk menghasilkan suatu produk baru dengan

mengorganisasikan beberapa unsur menjadi bentuk atau pola yang

berbeda dari sebelumnya.

Contoh : Membuat sebuah puisi dari pengamatan yang dilakukan di

pantai.

3) Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran HOTS

Sani (2019: 62) mengatakan bahwa ada 7 aktivitas siswa dalam

pembelajaran HOTS yaitu :

a. Aktif dalam berpikir.

Pembelajaran berbasis HOTS harus membuat semua siswa aktif

dalam berpikir. Siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan

kemampuan berpikirnya sehingga menguasai keterampilan berpikir

tingkat tinggi. Guru jangan terlalu banyak menjelaskan, namun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

25

lebih banyak memberikan siswa kesempatan untuk mencari dan

menemukan sendiri apa yang dipelajarinya.

b. Memformulasikan masalah.

Pembelajaran yang membuat siswa harus memformulasikan

masalah merupakan pembelajaran berbasis HOTS. Sangat penting

bagi siswa untuk dapat merumuskan suatu permasalahan dari

kondisi yang diberikan. Perumusan masalah dapat berupatindakan

mengubah sebuah masalah yang diberikan menjadi masalah yang

berbeda penyajiannya. Hal ini sering dilakukan ketika berupaya

menyelesaikan masalah agar memudahkan siswa dalam memahami

masalah.

c. Mengkaji permasalahan kompleks.

Permasalahan yang dikaji dalam pembelajaran berbasis HOTS

adalah permasalahan yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan

mengingat atau menerapkan strategi yang telah umum diketahui.

Penyelesaian permasalahan dalam kehidupan sehari-hari

membutuhkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis.

d. Berpikir divergen dan mengembangkan ide.

Pengembangan kreativitas sangat membutuhkan kemampuan

berpikir divergen. Melatih siswa untuk berpikir divergen akan

mengembangkan kemampuan mereka dalam mengajukan beberapa

ide yang berbeda. Pengembangan ide-ide kreatif sangat terkait

dengan kemampuan berpikir divergen.

e. Mencari informasi dari berbagai sumber.

Belajar dengan mencari informasi dari berbagai sumber akan

mengakomodasi perbedaaan karakteristik siswa dalam gaya belajar,

kemampuan belajar, kebutuhan, minat, keingintahuan, dan

pengetahuan awal masing-masing siswa. Jika sumber informasi

diperoleh dari internet, maka siswa dapat mengembangkan

kemampuan dalam menelusuri informasi secara efektif. Siswa akan

belajar mensintesis dan mengevaluasi sinopsis yang mereka susun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

26

f. Berpikir kritis dan memecahkan masalah secara kreatif.

Aktivitas belajar dengan melatih siswa untuk berpikir kritis akan

berguna bagi siswa ketika mengevaluasi ide baru, memilih yang

terbaik, dan melakukan modifikasi yang diperlukan. Jika siswa

mampu berpikir secara kritis, maka mereka tidak akan mudah

dipengaruhi oleh berita negatif karena dapat mencari kebenaran dan

merefleksikan nilai, serta membuat keputusan yang tepat.

g. Berpikir analitik, evaluatif, dan membuat keputusan.

Aktivitas belajar membuat keputusan dapat dicirikan ketika siswa

diminta memilih suatu cara diantara beberapa cara alternatif yang

tersedia. Guru yang melatih siswa untuk membuat keputusan secara

analitik, yakni dengan mempertimbangkan beberapa kelebihan dan

kelemahan dari masing-masing solusi alternatif yang akan dipilih.

d. Lower Order Thinking Skill (LOTS)

1) Pengertian Lower Order Thinking Skill (LOTS)

Kemampuan berpikir tingkat rendah (LOTS) didefinisikan sebagai

kemampuan dalam mengetahui dan mengingat sesuatu konsep dasar

(Zoller et al, 2007). Anderson dan Krathwohl (dalam Mulyasa,

Iskandar, & Aryani, 2016: 216-218) mengemukakan bahwa berpikir

tingkat rendah meliputi tiga aspek pertama dari ranah kognitif yaitu

aspek pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), dan

aplikasi (application).

Aksela (2005) menyatakan bahwa kompetensi berpikir tingkat

rendah meliputi pengetahuan (knowledge/recall), dan pemahaman

(comprehension). Dari tiga pengertian para ahli tersebut, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa kemampuan berpikir tingkat rendah atau LOTS

adalah kemampuan dasar yang meliputi pengetahuan, pemahaman, dan

penerapan sebagai dasar atau awal pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

27

2) Indikator Lower Order Thinking Skill (LOTS)

Gambar 2.2 Bagan Indikator LOTS

Berdasarakan gambar di atas, tingkatan keterampilan berpikir tingkat

rendah atau Lower Order Thinking Skills (LOTS) adalah mengingat,

memahami, dan menerapkan (Anderson dan Krathwohl dalam Mulyasa,

Iskandar, & Aryani, 2016: 216-218).

1. Mengingat (Remember)

Mengingat merupakan usaha mendapatkan kembali pengetahuan

dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik yang baru saja

didapatkan maupun yang sudah lama didapatkan.

Contoh : Menghafalkan ciri-ciri makhluk hidup.

2. Memahami (Understand)

Memahami atau mengerti berkaitan dengan membangun sebuah

pengertian dari berbagai sumber seperti pesan, bacaan, dan

komunikasi.

Contoh : Memahami pesan apa yang ada di dalam cerita si kancil

melalui membaca.

3. Menerapkan (Apply)

Menerapkan menunjuk pada proses kognitif memanfaatkan atau

mempergunakan suatu prosedur untuk melaksanakan percobaan

atau menyelesaikan permasalahan.

Contoh : Melakukan percobaan untuk membuktikan cahya dapat

dipantulkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

28

3) Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran LOTS

Sani (2019: 62) mengatakan bahwa ada 7 aktivitas siswa dalam

pembelajaran LOTS yaitu :

a. Pasif dalam berpikir.

b. Menyelesaikan masalah.

c. Mengkaji permasalahan sederhana.

d. Berpikir konvergen.

e. Belajar dari guru sebagai sumber utama.

f. Berlatih menyelesaikan soal dan menghafal.

g. Mengutamakan pengetahuan faktual.

Berdasarkan aktivitas tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa dalam

pembelajaran yang LOTS hanya menyelesaikan permasalahan

sederhana yang tidak menggunakan keterampilan berpikir kritis hanya

mengandalkan dari hafalan.

e. Pembelajaran Tematik

1) Pengertian Pembelajaran Tematik

Subroto (dalam Kadir dan Asrohah, 2014) mengatakan bahwa

pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang diawali dengan suatu

pokok bahasan atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok bahasan

lain, konsep tertentu dikaitkan dengan konsep lain, yang dilakukan

secara spontan atau direncanakan, baik dalam satu bidang studi atau

lebih, dan dengan beragam pengalaman belajar siswa, maka

pembelajaran akan menjadi lebih bermakna. Depdiknas (2006: 5)

mengatakan bahwa pembelajaran tematik adalah model dari kurikulum

terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata

pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada

peserta didik.

Majid (2013: 86) mengatakan bahwa pembelajaran tematik adalah

suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang

studi yang mencerminkan dunia nyata di sekelilig siswa dan dalam

rentang kemampuan, serta perkembangan anak. Berdasarkan pengertian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

29

dari beberapa ahli, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran

tematik adalah pendekatan pembelajaran yang menghubungkan

berbagai mata pelajaran ke dalam tema dengan proses pembelajaran

yang bermakna sesuai dengan pengalaman siswa.

2) Prinsip Pembelajaran Tematik

Beberapa prinsip yang berkenaan dengan pembelajaran tematik

dalam pembelajaran sosialisasi kurikulum 2013 dari kemendikbud

mengatakan bahwa prinsip pembelajaran tematik sebagai berikut :

1. Memiliki satu tema yang actual, dekat dengan dunia siswa dan ada

dalam kehidupan sehari-hari. Tema ini menjadi alat pemersatu

materi yang beragam dari beberapa muatan.

2. Memilih materi dari beberapa muatan yang saling terkait sehingga

dapat mengungkapkan tema secara bermakna.

3. Tidak bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku, tetapi

pembelajaran tematik harus mendukungk pencapaian tujuan utuh

kegiatan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum.

4. Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema, selalu

mempertimbangkan karakteristik siswa seperti minat, kemampuan,

kebutuhan, dan pengetahuan awal.

5. Materi yang dipadukan tidak dipaksakan, artinya materi yang tidak

mungkin dipadukan tidak usah dipadukan.

Berdasarkan prinsip di atas, peneliti menyimpulkan bahwa prinsip

pembelajaran tematik menekankan pada tema yaitu pembelajaran yang

konsep satu dengan konsep yang lainnya saling berkaitan.

3) Karakteristik Pembelajaran Tematik

Kadir dan Asrohah (2014: 22) mengatakan bahwa pembelajaran

tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut :

1. Anak didik sebagai pusat pembelajaran

Anak didik sebagai pelaku utama pendidikan. Semua arah dan

tujuan pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan anak didik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

30

sedangkan guru hanya sebagai fasilitator yang memfasilitasi yang

dibutuhkan anak didik dalam mengembangkan dirinya sesuai

dengan minat dan motivasinya

2. Memberikan pengalaman langsung

Anak didik diharap mengalami sendiri proses pembelajarannya dari

persiapan, proses, sampai produknya. Hal demikian hanya terjadi

bilamana anak didik dihadapkan pada situasi yang nyata yang tidak

lain adalah lingkungan anak didik sendiri.

3. Menghilangkan batas pemisahan antar mata pelajaran

Sesuai dengan karakter pembelajaran tematik yang terintegrasi,

maka pemisahan antara berbagai mata pelajaran menjadi tidak jelas.

Mata pelajaran disajikan dalam satu unit atau tema dan dalam satu

unit atau tema mengandung mata pelajaran dalam arti bahwa satu

unit atau tema ditinjau dari berbagai perspektif mata pelajaran.

4. Fleksibel (Luwes)

Pembelajaran tematik dilakukan dengan menghubung-hubungkan

antara pengetahuan yang satu dengan pengetahuan yang lain atau

menghubungkan antara pengalaman yang satu dengan penglaman

yang lain bahwa menghubung-hubungkan antara pengetahuan yang

satu dengan pengalaman dan sebaliknya.

5. Menggunakan prinsip PAKEM

Pembelajaran tematik berangkat dari prinsip bahwa belajar itu harus

melibatkan anak didik secara aktif dalam mengembangkan

kreatifitas anak didik, tetapi juga mencapai sasaran. Semua prinsip

tersebut harus ditata dalam suasana yang menyenangkan supaya

tetap menguraikan anak dan tidak membosankan. Pembelajaran

yang demikian akhirnya akan menimbulkan dorongan, minat, dan

motivasi anak didik.

6. Holistik

Bahwa pembelajaran tematik bersifat integrated, dan satu tema

dilihat dari berbagai perspektif suatu gejala yang menjadi pusat

perhatian dalam pembelajaran terpadu diamati dan dikaji dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

31

beberapa bidang kajian sekaligus, tidak dari sudut pandang yang

berbeda-beda, sehingga memungkinkan anak didik untuk

memahami suatu gejala/fenomena dari segala sisi. Hal ini sebagai

modal yang sangat baik untuk menjadi lebih bijak menyikapi setiap

kejadian yang di hadapi/alami.

7. Bermakna

Meningkatkan kebermaknaan (meaningfull) pembelajaran. Bahwa

pembelajaran akan semakin bermakna bilamana memberikan

kegunaan bagi anak didik. Kebermaknaan pembelajaran akan

semakin meningkat apabila sesuai dengan kebutuhan anak didik.

Paling tidak kebermaknaan pembelajaran itu dtunjukan daengan

terbentuknya suatu jalinan antar konsep yang saling berhubungan

antara pengetahuan dan pengalaman sebagai mana disebutkan di

atas.

4) Keunggulan Pembelajaran Tematik

Kadir dan Asrohah (2014: 26) mengatakan bahwa pembelajaran tematik

memiliki keunggulan yaitu :

1. Dapat mengurangi overlapping antara berbagai mata pelajaran

karena mata pelajaran disajikan dalam satu unit

2. Menghemat pelaksanaan pembelajaran terutama dari segi waktu

karena pembelajaran tematik dilakukan secara terpadu antar

beberapa mata pelajaran.

3. Anak didik mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna

materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan

tujuan ahkir.

4. Pembelajaran menjadi holistik dan menyeluruh akumulasi

pengalaman dan pengamatan anak didik tidak tersegmentasi dalam

mata pelajaran tertentu

5. Keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan lainnya menguatkan

konsep yang telah dikuasai anak didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

32

Berdasarkan dari poin-poin di atas, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa keunggulan pembelajaran tematik yaitu pembelajaran yang

konsep satu dengan konsep lain berkaitan, serta keterkaitan antara mata

pelajaran terlihat dengan jelas.

5) Kekurangan Pembelajaran Tematik

Kadir dan Asrohah (2014: 26) mengatakan bahwa pembelajaran tematik

memiliki kekurangan yaitu :

1. Pembelajaran menjadi lebih kompleks dan menuntut guru untuk

mempersiapkan diri sedemikian rupa supaya ia dapat

melaksanakannya dengan baik.

2. Persiapan yang harus dilaksanakan oleh guru lebih lama. Guru harus

merancang pembelajaran tematik dengan memperhatikan

keterkaitan antara berbagai pokok materi tersebar di beberapa mata

pelajaran

3. Menuntut penyediaan alat, bahan, sarana, dan prasarana untuk

berbagai mata pelajaran yang dipadukan secara serentak.

Berdasarkan poin-poin di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

kekurangan pembelajaran tematik yaitu guru harus merancang

pembelajaran yang terkait dengan mata pelajaran satu dengan lainnya

menggunakan media yang yang dipadukan dengan tema.

2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan

Berikut akan disajikan beberapa penelitian relevan yang telah

dilakukan peneliti sebelumnya.

Judul penelitian pertama: Pengaruh PBL terhadap

kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas V SD Se-gugus 01

Kretek. Penelitian ini dilakukan oleh Fatchiyah yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh model PBL terhadap kemampuan berpikir

tingkat tinggi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Se-gugus

01 Kretek sebanyak 196 siswa. Sampel diambil dengan teknik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

33

purposive cluster randomsampling sehingga diperoleh kelas V A SD

1 Kretek (Kelompok Eksperimen) dan kelas V A SD 2 Donotirto (

Kelompok kontrol) masing-masing 20 siswa. Jenis penelitian ini

menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis kuasi eksperimen.

Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes.

Instrument divalidasi oleh expert judgement kemudian instruments di

uji cobakan dan pengujian dilakukan dengan analisis faktor. Teknik

analisis data menggunakan analisis deskriptif dan statistik parametric

yang terdiri dari uji prasyarat (uji normalitas dan homogenitas) dan

uji hipotesis (T-Test) data diolah dengan SPSS.20 for windows

dengan signifikansi 5%.

Judul penelitian kedua: Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

pada pembelajaran Matematika topik Segiempat di kalangan siswa

kelas VII E SMP N 1 Seyegan Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian

ini dilakukan oleh Yohanes Mario Defianus Beti (2017) yang

bertujuan untuk 1) Mengetahui kemampuan awal siswa dalam

menyelesaikan soal-soal matematika yang memerlukan kemampuan

berpikir tingkat tinggi pada topik segiempat, 2) Mengetahui

kemampuan ahkir siswa setelah uji coba dalam menyelesaikan soal-

soal matematika yang memerlukan kemampuan berpikir tingkat

tinggi pada topik segiempat, 3) Mengetahui apakah ada

perkembangan kemampuan berpikir siswa dalam menyelesaikan

soal-soal matematika yang memerlukan kemampuan berpikir tingkat

tinggi pada topik segiempat. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

VII E SMP N 1 Seyegan tahun ajaran 2016/2017 dan dilakukan pada

bulan Maret-Mei 2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data berupa tes tertulis

dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tes awal

diperoleh rata-rata nilai dan standar deviasi (ukuran pemusatan dan

penyebaran hasildata tes awal) berturut-turut 29,2,3 dan 15,81,

presentase taksonomi Bloom pada tingkatan C3, C4, C5 pada tes

awal berturut-turut 41,74%; 21,52%; 12,73%. Sedangkan pada tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

34

ahkir diperoleh rata-rata nilai dan standar deviasi berturut-turut

adalah 68,33 dan 18,35, persentase taksonomi Bloom pada tingkatan

C3, C4, C5 pada tes ahkir berturut-turu 71,16%; 68,95%; 64,16%.

Peningkatan rata-rata dan standar deviasi (ukuran pemusatan dan

penyebaran data tes ahkir) berturut-turut adalah adalah 133% dan

16,06%. Peningkatan presentase taksonomi Bloom pada tingkatan

C3, C4, C5 adalah 70,48%, 118,75%, 404%. Jadi siswa kelas VII E

SMP N 1 Seyegan mengalami peningkatan kemampuan dalam

menyelesaikan soal-soal matematika yang memerlukan kemampuan

berpikir tingkat tinggi.

Judul penelitian ketiga: Analisis Kemampuan Berpikir

Tingkat Tinggi pada soal Ujian Nasional Kimia. Penelitian ini

dilakukan oleh Ani Syahida dan Dedi Irwandi (2012) yang bertujuan

untuk mengetahui perbedaan kualitas soal Ujian Nasional (UN)

Kimia SMA pada tahun 2011/2012 dan 2012/2013 ditinjau dari

proporsi keterampilan berpikir tingkat tinggi yang ditanyakan

masing-masing ujian. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif

Kuantitatif. Subjek penelitian adalah dokumen soal UN Kimia SMA

tahun ajaran 2011/2012 dan 2012/2013. Teknik pengambilan data

dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa mayoritas soal UN Kimia pada tahun ajaran

2011/2012 (92,5%) maupun 2012/2013 (85%) menuntut

keterampilan berpikir tingkat rendah siswa.

Kesimpulan dari tiga jurnal tersebut peneliti menyimpulkan

bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi di ukur dari soal tes yang

akan diberikan kepada siswa. Tidak hanya soal saja yang

membuktikkan siswa memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Mengujikan soal tes yang mengandung taksonomi Bloom C4 – C6

juga merupakan salah satu ukuran untuk menguji kemampuan

berpikir tingkat tinggi pada siswa dengan melihat nilai tes awal dan

ahkir siswa. Dengan begitu dapat ditentukan seberapa banyak siswa

yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

35

Kekhasan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui

bagaimana hasil keterampilan berpikir yang dimiliki siswa dan

proses yang diberikan guru kepada siswa untuk mengasah

keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa. Penelitian ini

meneliti dengan dengan menganalisis Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru, analisis proses

pembelajaran, dan analisis pelaksanaan penilaian seperti soal PTS.

Penelitian ini dilakukan bukan hanya untuk mengetahui kemampuan

berpikir siswa dengan menguji memberikan soal tes, tetapi peneliti

menganalisis soal PTS sudah menerapkan HOTS atau belum.

Penelitian ini dilakukan juga di Sekolah Dasar sehingga pemerintah

dan dinas pendidikan tidak hanya menuntut siswa untuk memiliki

keterampilan berpikir tingkat tinggi, namun mengetahui bagaimana

proses para pendidik melaksanakan HOTS di sekolah.

Gambar 2.3 Kerangka Penelitian yang Relevan

2.2

2.3

Pengaruh PBL

terhadap kemampuan

berpikir tingkat tinggi

siswa kelas V SD Se-

gugus 01 Kretek

Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

pada pembelajaran Matematika topik

Segiempat di kalangan siswa kelas

VII E SMP N 1 Seyegan Tahun

Ajaran 2016/2017

Analisis Kemampuan

Berpikir Tingkat Tinggi

pada soal Ujian

Nasional Kimia

Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV Tahun

Ajaran 2018/2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

36

2.2 Kerangka Berpikir

Pada pembelajaran abad 21, zaman semakin berkembang dan

teknologi semakin maju. Pada zaman yang semakin maju ini, siswa

dituntut untuk lebih aktif, lebih kreatif, dan lebih berpikir kritis dalam

memecahkan masalah. Kurikulum abad 21 menawarkan untuk mendidik

dan mengasah keterampilan berpikir tingkat tinggi yang mengacu dengan

keterampilan 4C. Keterampilan tersebut diantaranya yaitu creativity and

innovation, critical thinking and problem solving, communication, dan

collaboration. Tuntutan zaman pada abad 21 yang semakin berkembang,

dunia pendidikan membutuhkan kurikulum seperti kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 yaitu kurikulum yang dibuat dengan tujuan untuk

meningkatkan mutu pendidikan, membentuk siswa yang produktif,

berpikir kritis, kreatif, dan dapat memecahkan masalah. Kurikulum 2013

dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilannya dalam

menghadapi abad 21. Kurikulum 2013 juga dapat mengembangkan

kemampuan siswa dalam berpikir tingkat tinggi.

Kemampuan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik

dilakukan untuk mengetahui kemampuan berpikir siswa kelas IV SD Mlati

(Nama yang disamarkan). Kemampuan berpikir pada pembelajaran

tematik bisa dilihat dari soal Penilaian Tengah Semester (PTS), RPP

pembelajaran tematik yang dibuat oleh guru, dan saat proses pembelajaran

yang dilakukan oleh guru. Menciptakan pembelajaran yang

mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa sangat

dibutuhkan. Sebelum menuntut siswa untuk memiliki kemampuan berpikir

tingkat tinggi, saat membuat RPP sebaiknya menggunakan kata kerja

operasional Taksonomi Bloom tingkat C4 – C6. Dengan begitu saat proses

pembelajaran, guru sudah menciptakan pembelajaran yang menuntut siswa

untuk berpikir kritis, kreatif, dan dapat memecahkan masalahnya sendiri.

Selain pada RPP dan proses pembelajaran, perlu diperhatikan juga pada

soal PTS. Soal evaluasi yang baik yaitu soal yang mengandung indikator

berpikir tingkat tinggi dari tingkatan taksonomi Bloom C4 – C6. Guru juga

mengambil peran serta dalam membentuk pribadi siswa untuk siap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

37

menghadapi tantangan abad 21. Dalam kegiatan pembelajaran, guru juga

harus menciptakan pembelajaran yang mampu membuat siswa dapat

berpikir secara kritis, berpikir kreatif, dan dapat memecahkan masalah

secara mandiri.

Oleh karena itu, dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat

mendeskripsikan sejauh mana perencanaan pembelajaran berpikir tingkat

tinggi, penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam pelaksanaan

pembelajaran, dan penilaian berpikir tingkat tinggi kelas IV di SD Mlati

(Nama disamarkan). Penelitian ini menggunakan desain studi kasus karena

penelitian ini bersifat subjektif yang hanya menggunakan satu sekolah dan

satu guru sehingga tidak dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya,

namun instrumen penelitian dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

Gambar 2.4 Peta Kerangka Berpikir

“Abad 21”

Tuntutan zaman yang semakin

berkembang untuk memiliki

keterampilan dalam

menghadapi perkembangan

zaman yang semakin maju.

“Guru”

Guru mengambil peran serta

dalam membentuk pribadi

siswa untuk siap menghadapi

tantangan abad 21.

“Kurikulum 2013”

Membantu siswa untuk

mengembangkan

keterampilannya dalam

menghadapi abad 21 dan

mengembangkan kemampuan

berpikir tingkat tinggi melalui

standar isi, standar proses, dan

standar penilaian.

“HOTS”

Suatu kemampuan dalam

berpikir tingkat tinggi yang

menuntut siswa untuk berpikir

kritis dan memecahkan masalah

secara kreatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

38

BAB III

Metode Penelitian

3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Prastowo, 2014: 22)

mengatakan bahwa metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif kualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang diamati.

Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan metode studi

kasus. Basuki (dalam Prastowo, 2014: 129) mengatakan bahwa studi kasus

adalah kajian mendalam tentang peristiwa, lingkungan, dan situasi tertentu

yang memungkinkan mengungkapkan atau memahami suatu hal.

Kecenderungan untuk studi kasus khusus adalah menghasilkan kesimpulan dari

suatu kekhususan yang dapat atau tidak dapat diterapkan pada situasi yang

lebih umum. Tujuan yang ingin dicapai studi kasus adalah pemahaman yang

mendalam tentang suatu kasus, atau dapat dikatakan untuk mendapatkan

deskripsi suatu fenomena. Langkah-langkah analisis data pada studi kasus

menurut Muhadjir (dalam Prastowo, 2014: 137) yaitu (a) Identifikasi status

situasi bagi perlakuan kuratif, (b) Pengumpulan data, (c) Membuat diagnosis,

(d) Mengadakan berbagai penyesuaian, memberikan perlakuan, dan membuat

terapi, (e) Tindak lanjut.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterampilan berpikir tingkat

tinggi siswa pada pembelajaran tematik di SD Mlati (Nama yang disamarkan)

kelas IV. Untuk mengetahui keterampilan berpikir siswa kelas IV pada mata

pembelajaran tematik, akan dianalisis seara kualitatif dengan mendiskripsikan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru,

mendiskripsikan saat proses pembelajaran di kelas, dan mendiskripsikan soal

Penilaian Tengah Semester (PTS). Untuk mendapatkan data keterampilan

berpikir tingkat tinggi siswa kelas IV SD Mlati (Nama yang disamarkan),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

39

diperoleh dengan metode observasi, dokumentasi, wawancara, dan kuesioner.

Data keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik dapat

diperoleh dengan melihat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

dibuat oleh guru yang mengandung taksonomi Bloom C4 – C6 , pelaksanaan

pembelajarannya yang mengacu pada pembelajaran 4C, dan menganalisis soal

Penilaian Tengah Semester (PTS) siswa kelas IV menggunakan taksonomi

Bloom C4 – C6.

3.2 Setting Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang akan digunakan untuk penelitian adalah SD Mlati (nama

disamarkan). Waktu penelitian dilakukan pada 15 November 2018 – 24

Januari 2019.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah guru kelas IV dan siswa-siswi kelas IV

SD Mlati (Nama yang disamarkan) semester ganjil tahun ajaran 2018/2019

yang berjumlah 23 siswa yaitu 13 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.

Objek dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP), pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan soal evaluasi.

3.3 Desain penelitian

Penelitian ini di desain dengan penelitian kualitatif dengan pendekatan

studi kasus. Studi kasus dilakukan di SD Melati (Nama yang disamarkan).

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara,

penyebaran kuesioner, dan dokumentasi. Myers (2009) mengatakan bahwa

studi kasus kualitatif adalah sebagai penelitian yang menggunakan bukti

empiris dari satu atau lebih organisasi dan peneliti berusaha mempelajari

permasalahan dalam konteksnya. Fokus utama studi kasus adalah menjawab

permasalahan penelitian yang dimulai dengan kata tanya bagaimana atau

mengapa. Studi kasus digunakan untuk meneliti kejadian nyata di masa kini di

mana peneliti tidak dapat mengendalikannya (tidak seperti dalam eksperimen)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

40

dan mungkin saja semua kejadian yang diamati terjadi dalam waktu yang

bersamaan (Myers 2009).

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan yaitu teknik pengumpulan

data gabungan. Teknik pengumpulan data gabungan yang terdiri dari

kuesioner atau angket, observasi, dokumentasi, dan wawancara.

1. Observasi

Sutoyo (2012: 84) mengatakan bahwa observasi dalam arti luas

meliputi pengamatan yang dilakukan secara langsung maupun tidak

langsung terhadap obyek yang sedang diteliti. Penelitian ini

menggunakan teknik pengumbulan data berupa pengamatan untuk

mendapatkan data primer yaitu menganalisis proses pembelajaran di

kelas. Melakukan pengamatan proses pembelajaran untuk memperoleh

data dan dianalisis menggunakan kriteria 4C. Data tersebut dapat

menunjukan bahwa proses pembelajaran mengandung keterampilan

berpikir tingkat tinggi atau keterampilan berpikir tingkat rendah.

2. Dokumentasi

Widoyoko (2012: 50) mengatakan bahwa suatu cara pengumpulan

cara yang dilakukan dengan menganalisis isi dokumen yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dalam arti sempit dokumen

berarti barang-barang atau benda-benda tertulis, sedangkan dalam arti

yang lebih luas, dokumen bukan hanya yang berwujud tulisan saja, tetapi

dapat berupa benda-benda peninggalan seperti prasasti dan simbol-

simbol lainnya.

Dalam penelitian ini, dokumen yang dikumpulkan oleh peneliti

yaitu dokumen berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan

soal evaluasi Penilaian Tengah Semester (PTS). Dokumen yang

dikumpulkan akan dianalisis oleh peneliti dan dua rekan peneliti untuk

mengetahui apakah RPP dan soal evaluasi tersebut mengandung

tingkatan taksonomi bloom C4, C5, dan C6. Peneliti menganalisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

41

bagian indikator ranah kognitif dan soal evaluasi dengan menggunakan

pedoman Kata Kerja Operasional (KKO) Taksonomi Bloom. Hasil

analisis menggunakan pedoman dapat mengetahui bahwa indikator ranah

kognitif dan soal evaluasi mengandung keterampilan berpikir tingkat

tinggi atau keterampilan berpikir tingkat rendah.

3. Wawancara

Arifin (2011: 193) mendefinisikan bahwa wawancara adalah teknik

pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan dan tanya-jawab,

baik langsung maupun tidak langsung dengan responden untuk mencapai

tujuan tertentu. Anwar (2012: 152) mengatakan bahwa wawancara

adalah teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab lisan yang

dilakukan secara sistematis untuk mencapai tujuan penelitian.

Peneliti menggunakan teknik wawancara untuk memperoleh

informasi dari guru mengenai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), HOTS, kriteria 4C, dan soal PTS. Wawancara dilakukan dengan

menggunakan pedoman yang sudah divalidasi oleh para ahli.

4. Kuesioner atau Angket

Widoyoko (2012: 33) mengatakan bahwa kuesioner atau angket

adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk

diberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. Angket

merupakan metode pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu

dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bias

diharapkan dari responden. Angket cocok digunakan bila jumlah

responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang cukup luas.

Penelitian ini menggunakan teknik kuesioner untyk memperoleh

persepsi siswa dan guru mengenai proses pembelajaran. Penelitian ini

menggunakan kuesioner tertutup yaitu siswa dan guru hanya memilih

jawaban yang sudah disediakan oleh peneliti. Kuesioner tersebut

mencakup 4 kriteria yaitu critical thinking, creative and innovation,

collaboration, dan communication. Siswa dan guru diharapkan

memberikan persepsi atau pendapat untuk menilai proses pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

42

mencakup kemampuan berpikir tingkat tinggi atau kemampuan berpikir

tingkat rendah.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu

data penelitian primer dan sekunder.

1. Data Primer

Arifin (2011: 193) mengatakan bahwa data primer adalah data

yang dicatat atau dikumpulkan oleh suatu badan, kemudian

dikeluarkan dan diterbitkan oleh badan itu sendiri.

Data Primer dapat diperoleh melalui :

a) Hasil wawancara langsung dengan sumber data

b) Hasil diskusi langsung

c) Hasil pengamatan langsung ketika peristiwa atau fenomena

sedang terjadi

d) Hasil angket yang disebarkan kepada responden, walaupun

pengedar angket tersebut melalui bantuan orang lain.

Sugiyono (2010:137), data primer adalah data yang diperoleh

atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya.

Data primer juga merupakan data asli yang bersifat up to date. Data

primer yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi:

a. Persepsi guru dalam menerapkan kegiatan pembelajaran yang

meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dengan

memberikan kuesioner.

b. Persepsi siswa terhadap guru dalam menerapkan kegiatan

pembelajaran yang meningkatkan keterampilan berpikir tingkat

tinggi dengan memberikan kuesioner.

c. Penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh

guru mata pelajaran ekonomi di kelas dengan menggunakan

metode, model dan teknik tertentu dalam rangka mencapai tujuan

pembelajaran berupa keterampilan berpikir tingkat tinggi dengan

melakukan observasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

43

2. Data Sekunder

Arifin (2011: 193) mengatakan bahwa data sekunder adalah data

yang dikeluarkan oleh suatu badan, tetapi badan ini tidak langsung

mengumpulkan sendiri, melainkan diperoleh dari pihak lain yang

yang telah mengumpulkan terlebih dahulu dan menerbitkannya.

Misalnya laporan-laporan, buku-buku, majalah, dan sebagainya.

Dalam memilih data, mengumpulkan data, ada beberapa kriteria

yang harus diperhatikkan, yaitu data harus tepat (valid), dapat

dipercaya (reliable), dan dapat digunakan (usable).

Menurut Sugiyono (2010: 137), data sekunder adalah data yang

diperoleh atau dikumpulkan peneliti melalui berbagai sumber yang

telah ada. Data sekunder yang dimaksud dalam penelitian ini

meliputi:

a. Desain RPP yang dibuat oleh guru, apakah telah memuat

indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi.

b. Pelaksanaan penilaian kelas (assesment) melalui penggunaan

kata kerja yang digunakan dalam soal berupa kata kerja dari

masing-masing keterampilan menganalisis, mengevaluasi dan

mencipta.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri.

Nasution (dalam Prastowo, 2014: 43) mengatakan bahwa peneliti adalah

key instrument atau alat penelitian utama. Dialah yang mengadakan

sendiri pengamatan atau wawancara tak berstruktur, sering hanya

menggunakan buku catatan. Hanya manusia sebagai instrumen dapat

memahami makna interaksi antar-manusia, membaca gerak muka, serta

menyelami perasaan dan nilai yang terkandung dalam ucapan atau

perbuatan responden.

Peneliti mempunyai beberapa pengalaman penelitian di Sekolah

Dasar di Yogyakarta. Pengalaman pertama saat magang probaling 1

yaitu melakukan pengamatan cara guru mengajar saat proses

pembelajaran. Pengalaman kedua saat melakukan pengamatan ke SD LB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

44

pada mata kuliah Pendidikan ABK. Pengalaman ketiga saya saat magang

probaling 2 melakukan pengamatan rapat komite. Pengalaman keempat

saya yaitu saat saya magang PPL melakukan pengamatan cara mengajar

guru, bagaimana mengerjakan tugas TU dan Kepala Sekolah. Semua

pengalaman dalam melakukan penelitian bermanfaat untuk bekal dalam

mengerjakan penelitian ini. Instrumen penelitian didukung dengan

melakukan observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuisoner.

Sebagai instrumen pembantu peneliti menggunakan :

3.5.1 Instrumen Penelitian RPP

Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) digunakan

sebagai pedoman untuk menganalisis RPP yang dibuat oleh guru untuk

dijadikan penelitian oleh peneliti. Pedoman analisis RPP menggunakan

tabel Kata Kerja Operasional (KKO). Pedoman tersebut digunakan

untuk mengetahui apakah RPP yang akan diteliti mengandung

keterampilan berpikir tingkat tinggi atau keterampilan berpikir tingkat

rendah. Pedoman menggunakan tabel Taksonomi Bloom milik Anderson

& Kratwohl yang sudah direvisi dan divalidasi oleh para ahli. Berikut ini

merupakan pedoman untuk menganalisis desain RPP.

Tabel 3.1 Pedoman Analisis Desain RPP

C1 Mengetahui C2 Memahami C3 Mengaplikasikan

a. Mengutip a. Memperkirakan a. Menugaskan

b. Menyebutkan b. Menjelaskan b. Mengurutkan

c. Menjelaskan c. Mengkategorikan c. Menentukan

d. Menggambar d. Mencirikan d. Menerapkan

e. Membilang e. Merinci e. Menyesuaikan

f. Mengidentifikasik

an

f. Mengasosiasikan f. Mengkalkulasi

g. Mendaftar g. Membandingkan g. Memodifikasi

h. Menunjukkan h. Menghitung h. Mengklasifikasi

i. Memberi label i. Mengkontraskan i. Menghitung

j. Memberi indeks j. Mengubah j. Membangun

k. Memasangkan k. Mempertahankan k. Mengurutkan

l. Menamai l. Menguraikan l. Membiasakan

m. Menandai m. Menjalin m. Mencegah

n. Membaca n. Membedakan n. Mengambarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

45

o. Menyadari o. Mendiskusikan o. Menggunakan

p. Menghafal p. Menggali p. Menilai

q. Meniru q. Mencontohkan q. Melatih

r. Mencatat r. Menerangkan r. Menggali

s. Mengulang s. Mengemukakan s. Mengemukakan

t. Mereproduksi t. Mempolakan t. Mengadaptasi

u. Meninjau u. Memperluas u. Menyelidiki

v. Memilih v. Menyimpulkan v. Mengoperasikan

w. Menyatakan w. Meramalkan w. Mempersoalkan

x. Mempelajari x. Merangkum x. Mengkonspepkan

y. Mentabulasi y. Menjabarkan y. Melaksanakan

z. Memberi kode z. Meramalkan

aa. Menelusuri aa. Memproduksi

bb. Menulis bb. Memproses

cc. Mengaitkan

dd. Menyusun

ee. Menstimulasikan

ff. Memecahkan

gg. Melakukan

hh. Mentabulasi

C4 Menganalisis C5 Mengevaluasi C6 Membuat/Mencipta

a. Menganalisis a. Membandingkan a. Mengabstrasi

b. Mengaudit b. Menyimpulkan b. Mengatur

c. Memecahkan c. Menilai c. Menganimasi

d. Menegaskan d. Mengarahkan d. Mengumpulkan

e. Mendeteksi e. Mengkritik e. Mengkategorikan

f. Mengdiaknosis f. Menimbang f. Mengkode

g. Menyeleksi g. Memutuskan h. Mengkombinasik

an

i. Memerinci h. Memisahkan i. Menyusun

j. Menominasikan i. Memprediksi j. Mengarang

k. Mendiagramkan j. Memperjelas k. Membangun

l. Mengkorelasikan k. Menugaskan l. Menanggulangi

m. Merasionalkan l. Menafsirkan m. Menghubungkan

n. Menguji m. Mempertahankan n. Menciptakan

o. Mencerahkan n. Memerinci o. Mengkreasikan

p. Menjelajah o. Mengukur p. Mengoreksi

q. Membagankan p. Merangkum q. Merancang

r. Menyimpulkan q. Membuktikan r. Merencanakan

s. Menemukan r. Memfalidasi s. Mendikte

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

46

t. Menelaah s. Mengetes t. Meningkatkan

u. Memaksimalkan t. Mendukung u. Memperjelas

v. Memerintahkan u. Memilih v. Memfasilitasi

w. Mengedit v. Memproyeksikan w. Membentuk

x. Mengkaitkan x. Merumuskan

y. Memilih y. Menggeneralisasi

kan

z. Mengukur z. Mengabungkan

aa. Melatih aa. Memadukan

bb. Mentransfer bb. Membatas

cc. Mereparasi

dd. Menampilkan

ee. Menyiapkan

ff. Memproduksi

gg. Merangkum

hh. Merekontruksi

ii. Membuat

3.5.2 Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran

a. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk pedoman peneliti melakukan

pengamatan saat proses pembelajaran. Lembar observasi tersebut

digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran mengandung

keterampilan berpikir tingkat tinggi dengan mencakup 4C atau

tidak. Pedoman observasi bersumber dari buku “Pendekatan

Saintifik dan Kontekstual dalam pembelajaran Abad 21” yang

sudah direvisi dan divalidasi oleh para ahli. Berikut ini

merupakan pedoman untuk mengetahui proses pembelajaran

mengandung keterampilan berpikir yang mencakup 4C :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

47

Tabel 3.2 Pedoman Observasi

No 4 C Kriteria Ya Tidak Keterangan

1 Communication

(Komunikasi)

1. Di dalam pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan siswa untuk

mempresentasikan hasil

dari pembelajaran.

2. Di dalam pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan siswa untuk

menyampaikan ide pada

saat berdikusi dengan

teman-teman maupun

ketika menyelesaikan

masalah yang diberikan

oleh guru

3. Di dalam pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberi kesempatan

siswa untuk mengingat

kembali materi pada

pembelajaran sebelumnya

4. Di dalam pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan siswa untuk

memahami, mengelola,

dan menciptakan

komunikasi yang efektif

dalam berbagai bentuk

secara lisan dan tulisan.

2 Collaborative

(Kolaborasi)

1. Di dalam pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan siswa untuk

membentuk kelompok

diskusi

2. Di dalam pembelajaran

memeprlihatkan proses

guru memberikan siswa

kesempatan untuk saling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

48

bertukar pikiran dan

pendapat saat berdiskusi

3. Di dalam pembelajaran

memeperlihatkan proses

guru memberikan siswa

kesempatan untuk

menghargai pendapat

orang lain dan mencapai

tujuan yang tinggi untuk

diri sendiri dan orang lain

4. Di dalam pembelajaran

memeperlihatkan proses

guru memberikan siswa

tanggung jawab oleh guru

untuk bekerja sama secara

produktif dengan yang

lain

3

Critical

Thingking and

Problem Solving

(Berpikir Kritis

dan Pemecahan

Masalah)

1. Di dalam pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan siswa untuk

menyelesaikan

permasalahan secara

mandiri

2. Di dalam pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan siswa untuk

mengungkapkan pendapat

3. Di dalam pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan siswa untuk

menyusun dan

menganalisis

permasalahan yang ada

4

Creativity and

Innovation

(Kreativitas dan

Inovasi)

1. Di dalam pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan siswa untuk

membuat sebuah karya

2. Di dalam pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

49

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk terampil dalam

menggunakan teknologi

dan informasi

3. Di dalam pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kebebasan dan keluasaan

belajar yang sesuai dengan

minat, bakat, dan

kemampuan siswa

4. Di dalam pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk berkomunikasi

interatif dengan cerdas dan

rendah hati

b. Lembar Wawancara

Lembar wawancara digunakan untuk pedoman peneliti

mewawancarai guru setelah selesai mengamati pembelajaran di

kelas. Pedoman wawancara terdiri dari 4 indikator yaitu HOTS,

pembelajaran abad 21, RPP, dan soal PTS. Pedoman tersebut

digunakan untuk mengetahui informasi yang dimiliki guru serta

pendapat guru tentang pembelajaran berpikir tingkat tinggi.

Pedoman wawancara tersebut sudah divalidasi oleh para ahli

(expert judgment). Berikut ini merupakan pedoman wawancara

guru:

Tabel 3.3 Pedoman Wawancara

No Kriteria Pertanyaan Jawaban

1 HOTS

1. Apakah ibu sudah

mengenal HOTS

sebelumnya?

2. Menurut ibu, apakah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

50

HOTS itu?

3. Apakah HOTS itu penting

untuk diterapkan?

4. Menurut ibu, apakah di

sekolah ini sudah

menerapkan pembelajaran

dengan menggunakan

HOTS?

5. Apakah ibu pernah

menerapkan pembelajaran

HOTS dalam kelas?

6. Apa saja kendala yang ibu

alami saat menerapkan

pembelajaran HOTS dalam

kelas?

7. Apakah ibu pernah

mengikuti diklat mengenai

HOTS?

8. Apa saja yang dibahas

ketika diklat?

9. Dari diklat tersebut,

apakah ibu mengetahui

kriteria pembelajaran yang

HOTS?

2 Pembelajaran

Abad 21

1. Apakah ibu mengetahui

pembelajaran abad 21?

2. Apa saja harapan ibu dari

pembelajaran abad 21

dalam sekolah ini?

3. Apakah ibu sudah

menerapkan pembelajaran

abad 21 di dalam kelas?

4. Apakah ibu pernah

memberikan kesempatan

untuk siswa berdiskusi di

dalam kelas?

5. Apakah ibu pernah

memberikan kesempatan

untuk siswa berkolaborasi?

6. Apakah ibu pernah

memberikan kesempatan

untuk siswa berkreativitas?

7. Apakah ibu pernah

memberikan kesempatan

untuk siswa memecahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

51

masalah secara individu?

8. Apakah ibu saat

pembelajaran pernah

menyelipkan siswa untuk

berpikir kritis, kreatif, dan

memecahkan masalah?

3 RPP

1. Apakah di sekolah ini

dalam membuat RPP

menggunakan tingkatan

taksonomi Bloom yang ke

berapa ya bu?

2. Bagaimana pendapat ibu

cara membuat indikator

RPP yang baik?

4 Soal PTS

1. Siapakah yang membuat

soal Penilaian Tengah

Semester kelas IV bu?

2. Menurut ibu, soal

Penilaian Tengah Semester

kelas IV termasuk kriteria

soal HOTS atau LOTS?

Bisa dijelaskan bu?

3. Menurut ibu bagaimana

soal yang baik untuk

diberikan kepada siswa?

c. Lembar Kuisoner Guru

Lembar kuesioner guru digunakan untuk pedoman peneliti agar

guru dapat memberikan pendapatnya mengenai dirinya sendiri.

Lembar kuesioner tersebut digunakan untuk mengetahui

bagaimana penilain guru terhadap dirinya sendiri tentang cara

menyampaikan pembelajaran sudah mengandung keterampilan

berpikir tingkat tinggi dengan mencakup 4C atau tidak. Pedoman

kuesioner bersumber dari buku “Pendekatan Saintifik dan

Kontekstual dalam pembelajaran Abad 21” yang sudah direvisi

dan divalidasi oleh para ahli. Berikut ini merupakan pedoman

kuesioner guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

52

Tabel 3.4 Pedoman Kuesioner Guru

No. 4 C Keterangan SS S JR TP

1.

Critical

Thinking/Berpikir

Kritis

Guru memberikan soal

siswa untuk

menyelesaikan

permasalahan secara

mandiri

Guru memberian

kesempatan siswa

untuk mengungkapkan

pendapat

Guru memberikan

kesempatan siswa

untuk menyusun dan

menganalisis

permasalahan yang ada

Guru memberikan

kesempatan siswa

untuk mencari sumber

lain untuk materi

pelajaran

2. Collaborative/Kola

borasi

Guru meminta siswa

untuk membentuk

kelompok diskusi

Guru memberikan

kesempatan siswa

untuk bertukar pikiran

dan pendapat saat

berdiskusi

Guru memberikan

kesempatan siswa

untuk menghargai

pendapat orang lain dan

mencapai tujuan yang

tinggi untuk diri sendiri

dan orang lain

Guru memberikan

siswa tanggung jawab

untuk bekerja sama

secara produktif dengan

yang lain

3. Creativity/Kreativit

as

Guru meminta siswa

untuk membuat karya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

53

Guru memberikan

kesempatan siswa

untuk terampil dalam

menggunakan teknologi

dan informasi

Guru memberikan

kebebasan dan

keluasaan belajar yang

sesuai dengan minat,

bakat, dan kemampuan

siswa

Guru memberikan

kesempatan siswa

untuk berkomunikasi

interatif dengan cerdas

dan rendah hati

4. Communication/

Komunikasi

Guru memberikan

kesempatan siswa

untuk

mempresentasikan hasil

dari pembelajaran yang

dilakukan

Guru memberikan

kesempatan siswa

untuk menyampaikan

ide pada saat berdikusi

dengan teman-teman

maupun ketika

menyelesaikan masalah

yang diberikan oleh

guru

Guru memberikan

kesempatan siswa

untuk memahami,

mengelola, dan

menciptakan

komunikasi yang

efektif dalam berbagai

bentuk secara lisan dan

tulisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

54

Guru memberikan

kesempatan siswa

untuk menyimpulkan

pembelajaran yang

sudah di dapat secara

lisan.

d. Lembar Kuesioner Siswa

Lembar kuesioner siswa digunakan untuk pedoman peneliti agar

siswa dapat memberikan penilaiannya terhadap cara mengajar

guru. Lembar kuesioner tersebut digunakan untuk mengetahui

bagaimana penilain siswa terhadap guru tentang cara

menyampaikan pembelajaran sudah mengandung keterampilan

berpikir tingkat tinggi dengan mencakup 4C atau tidak. Pedoman

kuesioner bersumber dari buku “Pendekatan Saintifik dan

Kontekstual dalam pembelajaran Abad 21” yang sudah direvisi

dan divalidasi oleh para ahli. Berikut ini merupakan pedoman

kuesioner siswa.

Tabel 3.5 Pedoman Kuesioner Siswa

No. 4 C Keterangan SS S JR TP

1.

Critical

Thinking/Berpikir

Kritis

Saya diberikan soal

oleh guru untuk

menyelesaikan

permasalahan secara

mandiri

Saya diberikan

kesempatan oleh guru

untuk mengungkapkan

pendapat

Siswa diminta oleh

guru untuk menyusun

dan menganalisis

permasalahan yang ada

Siswa diberikan

kesempatan oleh guru

untuk mencari sumber

lain untuk materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

55

pelajaran

2. Collaborative/Kola

borasi

Saya diberikan

kesempatan oleh guru

untuk membentuk

kelompok diskusi

Saya diberikan

kesempatan oleh guru

untuk bertukar pikiran

dan pendapat saat

berdiskusi

Siswa diberikan

kesempatan untuk

menghargai pendapat

orang lain

Siswa diberikan

tanggung jawab oleh

guru untuk bekerja

sama secara produktif

dengan yang lain

3. Creativity/Kreativit

as

Saya diberikan

kesempatan oleh guru

untuk membuat karya

seni di dalam

pembelajaran

Saya diberikan

kesempatan oleh guru

untuk terampil dalam

menggunakan teknologi

dan informasi

Siswa diberikan

kebebasan dan

keluasaan belajar yang

sesuai dengan minat,

bakat, dan kemampuan

siswa

Saya diberikan

kesempatan oleh guru

untuk berkomunikasi

dengan teman lainnya

sesuai dengan tema

pembelajaran

4. Communication/

Komunikasi

Saya diberikan

kesempatan oleh guru

untuk

mempresentasikan hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

56

dari pembelajaran yang

dilakukan

Saya diberikan

kesempatan oleh guru

untuk menyampaikan

ide pada saat berdikusi

dengan teman-teman

maupun ketika

menyelesaikan masalah

yang diberikan oleh

guru

Siswa diberikan

kesempatan oleh guru

untuk menyimpulkan

pembelajaran yang

sudah di dapat secara

lisan.

Siswa diberikan

kesempatan untuk

memahami, mengelola,

dan menciptakan

komunikasi yang

efektif dalam berbagai

bentuk secara lisan dan

tulisan saat

pembelajaran.

3.5.3 Instrumen Soal Evaluasi

Instrumen soal evaluasi digunakan sebagai pedoman untuk

menganalisis soal PTS yang dibuat oleh pemerintah atau guru

untuk dijadikan penelitian oleh peneliti. Pedoman analisis soal

evaluasi menggunakan tabel Kata Kerja Operasional (KKO).

Pedoman tersebut digunakan untuk mengetahui apakah soal PTS

yang akan diteliti mengandung keterampilan berpikir tingkat

tinggi atau keterampilan berpikir tingkat rendah. Pedoman

menggunakan tabel Taksonomi Bloom milik Anderson &

Kratwohl yang sudah direvisi dan divalidasi oleh para ahli.

Berikut ini merupakan pedoman untuk menganalisis soal

evaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

57

Tabel 3.6 Pedoman Analisis Soal Evaluasi

C1 Mengetahui C2 Memahami C3 Mengaplikasikan

a. Mengutip a. Memperkirakan a. Menugaskan

b. Menyebutkan b. Menjelaskan b. Mengurutkan

c. Menjelaskan c. Mengkategorikan c. Menentukan

d. Menggambar d. Mencirikan d. Menerapkan

e. Membilang e. Merinci e. Menyesuaikan

f. Mengidentifikasika

n

f. Mengasosiasikan f. Mengkalkulasi

g. Mendaftar g. Membandingkan g. Memodifikasi

h. Menunjukkan h. Menghitung h. Mengklasifikasi

i. Memberi label i. Mengkontraskan i. Menghitung

j. Memberi indeks j. Mengubah j. Membangun

k. Memasangkan k. Mempertahankan k. Mengurutkan

l. Menamai l. Menguraikan l. Membiasakan

m. Menandai m. Menjalin m. Mencegah

n. Membaca n. Membedakan n. Mengambarkan

o. Menyadari o. Mendiskusikan o. Menggunakan

p. Menghafal p. Menggali p. Menilai

q. Meniru q. Mencontohkan q. Melatih

r. Mencatat r. Menerangkan r. Menggali

s. Mengulang s. Mengemukakan s. Mengemukakan

t. Mereproduksi t. Mempolakan t. Mengadaptasi

u. Meninjau u. Memperluas u. Menyelidiki

v. Memilih v. Menyimpulkan v. Mengoperasikan

w. Menyatakan w. Meramalkan w. Mempersoalkan

x. Mempelajari x. Merangkum x. Mengkonspepka

n

y. Mentabulasi y. Menjabarkan y. Melaksanakan

z. Memberi kode z. Meramalkan

aa. Menelusuri aa. Memproduksi

bb. Menulis bb. Memproses

cc. Mengaitkan

dd. Menyusun

ee. Menstimulasikan

ff. Memecahkan

gg. Melakukan

hh. Mentabulasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

58

C4 Menganalisis C5 Mengevaluasi C6 Membuat/Mencipta

a. Menganalisis a. Membandingkan a. Mengabstrasi

b. Mengaudit b. Menyimpulkan b. Mengatur

c. Memecahkan c. Menilai c. Menganimasi

d. Menegaskan d. Mengarahkan d. Mengumpulkan

e. Mendeteksi e. Mengkritik e. Mengkategorikan

f. Mengdiaknosis f. Menimbang f. Mengkode

g. Menyeleksi g. Memutuskan g. Mengkombinasikan

h. Memerinci h. Memisahkan h. Menyusun

i. Menominasikan i. Memprediksi i. Mengarang

j. Mendiagramkan j. Memperjelas j. Membangun

k. Mengkorelasikan k. Menugaskan k. Menanggulangi

l. Merasionalkan l. Menafsirkan l. Menghubungkan

m. Menguji m. Mempertahankan m. Menciptakan

n. Mencerahkan n. Memerinci n. Mengkreasikan

o. Menjelajah o. Mengukur o. Mengoreksi

p. Membagankan p. Merangkum p. Merancang

q. Menyimpulkan q. Membuktikan q. Merencanakan

r. Menemukan r. Memfalidasi r. Mendikte

s. Menelaah s. Mengetes s. Meningkatkan

t. Memaksimalkan t. Mendukung t. Memperjelas

u. Memerintahkan u. Memilih u. Memfasilitasi

v. Mengedit v. Memproyeksikan v. Membentuk

w. Mengkaitkan w. Merumuskan

x. Memilih x. Menggeneralisasika

n

y. Mengukur y. Mengabungkan

z. Melatih z. Memadukan

aa. Mentransfer aa. Membatas

bb. Mereparasi

cc. Menampilkan

dd. Menyiapkan

ee. Memproduksi

ff. Merangkum

gg. Merekontruksi

hh. Membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

59

3.6 Kredibilitas dan Transferabilitas

Lincoln dan Guba (dalam Bandur, 2014: 242) mengatakan bahwa

pentingnya peneliti memberikan jaminan bahwa penelitian yang dapat

dipercaya memiliki atribut yang kredibel. Kredibel berarti peneliti

dipercaya telah mengumpulkan data yang real di lapangan serta

menginterpretasi data autentik tersebut dengan akurat. Untuk mencapai

kredibilitas proses dan hasil penelitian kualitatif penelitian dapat

dilakukan dengan membentuk kelompok untuk membandingkan hasil

dan memeriksa kembali. Peneliti menggunakan 2 teknik triangulasi yang

terdiri dari triangulasi teknik pengumpulan data dan triangulasi sumber

data teori untuk memperoleh data.

1. Triangulasi Teknik Pengumpulan Data

Triangulasi teknik adalah teknik pengumpulan data ketika peneliti

menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk

mendapatkan data yang sama. Peneliti menggunakan beberapa teknik

pengumpulan data kualitatif seperti pengamatan partisipatif,

wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang

sama secara serempak.

2. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber adalah teknik pengumpulan data ketika peneliti

menggunakan teknik yang sama untuk mendapatkan data dari

sumber yang sama (Prastowo, 2010: 292-293).

Selain menggunakan triangulasi, untuk keabsahan instrumen

dilakukan oleh validasi ahli untuk expert judgement. Meminta bantuan

validasi ahli seperti dosen untuk mengecek apakah instrumen yang

dibuat oleh peneliti mudah dipahami oleh siswa dan guru.

Gunawan (dalam Meilianawati, 2019: 40) mengatakan bahwa

transferabilitas adalah hasil penelitian kualitatif yang dapat digunakan

atau diterapkan pada suatu kasus atau situasi lainnya. Secara khusus

diartikan bahwa transferabilitas berkaitan dengan sejauhmana hasil

analisis data penelitian dapat diaplikasikan pada tempat penelitian yang

lain. Dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan oleh peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

60

dapat digunakan untuk peneliti lainnya dan harus dapat

dipertanggungjawabkan.

3.7 Teknik Analisis Data

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Untuk mengetahui desain RPP yang dibuat oleh guru sudah memuat

indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka peniliti melakukan

analisis desain RPP pada komponen indikator dan langkah-langkah

kegiatan inti pembelajaran. Analisis pada indikator RPP menggunakan

revisi Taksonomi Bloom. Analisis RPP pada indikator yang memuat

indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah RPP yang memuat

indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi pada tahapan taksonomi

Bloom pada level C4 – C6 yaitu menganalisis, mengevaluasi, dan

mencipta. Analisis RPP pada langkah-langkah kegiatan inti

pembelajaran menggunakan acuan 4C yaitu creativity and innovation,

critical thinking and problem solving, communication, dan

collaboration. Analisis RPP menggunakan lembar pedoman analisis

perencanaan pembelajaran melalui kegiatan triangulasi bersama dua

peneliti lainnya.

2. Implementasi pembelajaran keterampilan berpikir tingkat tinggi

Untuk mengetahui bahwa pelaksanaan kegiatan pembelajaran di

kelas yang dilaksanakan oleh guru sudah mengarah pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi, maka peneliti melakukan kegiatan observasi

terhadap aktivitas belajar yang dilaksanakan guru di kelas. Kegiatan

observasi dilakukan untuk melihat penerapan strategi, model, dan

metode yang diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran sudah

menerapkan tahapan taksonomi Bloom untuk berpikir tingkat tinggi atau

belum. Proses pembelajaran dinilai baik ketika hasil analisis

menunjukkan bahwa guru mampu menerapkan strategi, model, dan

metode yang mengarahkan kemampuan siswa untuk menganalisis,

mengevaluasi, dan mencipta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

61

Untuk melihat kesesuaian hasil observasi yang dilakukan peneliti

terhadap guru, maka peneliti juga melakukan penilaian terhadap persepsi

siswa dan persepsi guru sendiri dengan melakukan wawancara dengan

guru dan memberikan kuesioner siswa dan kuesioner guru. Penilaian

persepsi siswa dan guru dalam menerapkan keterampilan berpikir tingkat

tinggi yang melibatkan 3 indikator proses kognitif keterampilan berpikir

tingkat tinggi, yaitu menganalisis, mengevaluasi dan mencipta .

3. Pelaksanaan Penilaian Kelas (Assesment)

Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan penilaian kelas (assesment)

sudah mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka peneliti

melakukan analisis terhadap soal Penilaian Tengah Semester (PTS) pada

pembelaharan tematik. Soal yang dinyatakan baik jika hasil analisis

menunjukkan bahwa soal PTS tersebut menggunakan kata kerja

taksonomi Bloom C4 – C6. Soal yang dikatakan untuk mengukur

keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu soal yang mengandung

tingkatan dari menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan sebuah

karya sendiri. Pelaksanaa penilaian kelas didapatkan dengan

menggunakan lembar pedoman analisis soal evaluasi berupa Taksonomi

Bloom teori dari Anderson & Kratwohl.

4. Skala Likert

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert. Skala likert

yaitu teknik dalam pemberian skor yang digunakan dalam kuesioner

penelitian ini. Penggunaan Skala Likert menurut Sugiyono (2013: 132)

adalah Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Peneliti menyediakan 4 jawaban yaitu Sangat Sering (SS), Sering (S),

Jarang (J), dan Tidak Pernah (TP).

Jumlah skor yang ditentukan oleh peneliti yaitu Sangat Sering (SS)

bernilai 4, Sering (S) bernilai 3, Jarang (J) bernilai 2, dan Tidak Pernah

(TP) bernilai 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

62

Peneliti membuat skala interval persepsi siswa dan guru

menggunakan skala likert untuk menentukan pernyataan dengan rumus :

Interval Skala (RS) =

Keterangan :

m = angka tertinggi dalam skor jawaban

n = angka terendah dalam skor jawaban

b = banyaknya kelas/kategori jawaban

Dari data hasil perhitungan yang peneliti lakukan menggunakan skala

likert dihasilkan sebagai berikut :

Tabel 3.7 Hasil Hitung Interval

No Interval Indeks Persepsi Pernyataan Penerapan

1. 1.0 – 1.75 Tidak Pernah

2. 1.76 – 2.51 Jarang

3. 2.52 – 3.27 Sering

4. 3.28 – 4.00 Sering Sekali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

63

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Analisis Keterampilan Tingkat Tinggi pada Perenncanaan

Pembelajaran (RPP)

Peneliti melakukan analisis pada Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang terdapat pada SD dengan nama yang

disamarkan pada tanggal 15 November 2018. Langkah pertama yang

peneliti lakukan yaitu meminta izin ke sekolah untuk melakukan

penelitian. Setelah mendapatkan izin dari sekolah untuk melakukan

penelitian, peneliti meminta izin kepada guru untuk melihat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah dibuat untuk dianalisis

oleh peneliti. Peneliti akan langsung menganalisis Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersebut dengan mengamati

indikator terlebih dahulu apakah indikator tersebut terdapat kata

kerja operasional taksonomi Bloom C4 – C6. Setelah itu peneliti

akan melihat di dalam langkah-langkah pembelajaran apakah di

dalam langkah-langkah pembelajaran guru memberikan

permasalahan kepada siswa untuk melatih siswa berpikir secara

kritis. Peneliti juga mengamati di dalam indikator dan langkah-

langkah pembelajaran terutama pada kegiatan inti apakah terdapat

tingkatan taksonomi Bloom C4 - C6 atau tidak.

Peneliti mengamati apakah pada indikator dan langkah-langkah

pembelajaran mengandung 4C. Pembelajaran yang baik yaitu

pembelajaran yang mengacu pada 4C yaitu Critical Thinking,

Collaborative, Creativity, dan Communication. Pembelajaran yang

baik dapat dilihat dari langkah-langkah pembelajaran yang terdapat

pada RPP. Apabila di dalam langkah-langkah kegiatan terdapat guru

mengaplikasikan salah satu dari 4C tersebut, langkah-langkah

pembelajaran sudah termasuk dalam pembelajaran abad 21. Guru

harus memastikan semua 4C diterapkan di dalam RPP maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

64

kegiatan pembelajaran. Peneliti juga mengamati di dalam kegiatan

langkah-langkah pembelajaran apakah mengandung pembelajaran

yang membuat siswa berpikir kritis, berkolaborasi dengan teman,

berkreativitas, dan berkomunikasi terhadap teman sekitar dengan

baik. Di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang baik

indikator harus mengacu pada kata kerja operasional C4 – C6,

sedangkan di dalam langkah-langkah pembelajaran harus mengacu

pada tingkatan taksonomi Bloom C4 – C6 dan pembelajaran yang

mengandung 4C untuk melatih siswa dalam memecahkan masalah

secara individu agar siswa tidak bergantung dengan orang lain.

Hasil analisis indikator dan langkah-langkah kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, yaitu peneliti

menemukan ada beberapa yang mengandung HOTS. Dalam bagian

indikator kognitif RPP memuat dua mata pelajaran dalam

pembelajaran tematik yaitu PPKn dan Bahasa Indonesia. Indikator

kognitif pada pelajaran PPKn mengandung pembelajaran yang

HOTS, sedangkan indikator kognitif pada pelajaran Bahasa

Indonesia mengandung pembelajaran yang LOTS. Pada mata

pelajaran PPKn dapat dikatakan HOTS karena di dalam indikator

tersebut mengandung tingkatan taksonomi Bloom C6 yaitu meminta

siswa untuk menghubungkan kaitan antara sikap kepahlawanan

dengan makna sila pancasila. Setelah selesai menganalisis indikator,

peneliti melanjutkan menganalisis kegiatan inti pada langkah-

langkah pembelajaran apakah sudah sesuai untuk mencapai

indikator. Peneliti menganalisis dalam kegiatan inti apakah ada

kegiatan yang mengandung pembelajaran HOTS dan pembelajaran

yang mengandung pembelajaran abad 21 yaitu berpikir kritis,

berkomunikasi, berkolaborasi, dan berpikir secara kreatif. Dalam

kegiatan inti, peneliti menganalisis bahwa ada beberapa langkah-

langkah dalam kegiatan inti yang mengandung HOTS dan

pembelajaran abad 21.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

65

Hasil analisis yang peneliti lakukan yaitu pada tabel 4.1 dan 4.2

Tabel 4.1 Hasil Analisis Indikator Kognitif pada RPP Tematik

Kelas IV

No Indikator LOTS HOTS Keterangan

Mata Pelajaran PPKn

3.1.6 Menceritakan kaitan antara

sikap kepahlawanan

dengan makna sila

Pancasila

√ Kata kerja

operasional

“Menceritakan”

menunjukkan

tingkatan

taksonomi Bloom

C6 membuat yaitu

menghubungkan.

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

3.8.3 Menyebutkan informasi

yang diketahui tentang

salah satu kepahlawanan

√ Kata kerja

operasional

“Menyebutkan”

menunjukkan

tingkatan

taksonomi Bloom

C1 mengetahui

yaitu

menyebutkan.

Jumlah Indikator 1 1

Berdasarkan tabel di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa ada satu

indikator yang mengandung pembelajaran LOTS dan satu indikator

yang mengandung pembelajaran HOTS di dalam pembelajaran tematik.

Indikator yang mengandung pembelajaran LOTS terdapat pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia yaitu dengan menggunakan tingkatan

taksonomi Bloom C1 mengetahui yang meminta siswa hanya untuk

menjelaskan. Indikator yang mengandung pembelajaran HOTS terdapat

pada mata pelajaran PPKn yaitu dengan menggunakan tingkatan

taksonomi Bloom C6 membuat yang meminta siswa untuk

menceritakan kaitan yang berarti meminta siswa untuk menghubungkan

kaitan sikap kepahlawanan dengan makna sila pancasila.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

66

Tabel 4.2 Hasil Analisis Langkah-langkah Kegiatan Inti pada RPP

Tematik Kelas IV

No Kegiatan Inti LOTS HOTS Keterangan

1. Siswa membaca teks

tentang Kakek Penyelamat

Lingkungan Tanpa Pamrih

yang terdapat dalam buku

siswa.

√ Langkah-langkah

tersebut termasuk

LOTS karena

membaca bukan

termasuk dalam

kriteria

keterampilan

berpikir tingkat

tinggi.

2. Siswa diminta membaca

dalam hati.

√ Langkah-langkah

tersebut termasuk

LOTS karena

membaca bukan

termasuk dalam

kriteria

keterampilan

berpikir tingkat

tinggi.

3. Siswa diminta membuat

pertanyaan sebanyak

mungkin tentang Kakek

Duha Juhaeri

√ Langkah-langkah

tersebut termasuk

HOTS karena

membuat

pertanyaan salah

satu kriteria

keterampilan

berpikir tingkat

tinggi yaitu

kreativitas. Siswa

diminta untuk

membuat

pertanyaan dengan

berkreativas.

4. Siswa menukarkan

pertanyaan yang mereka

buat dengan teman dan

siswa yang saling

menjawab pertanyaan

yang mereka tulis.

√ Langkah-langkah

tersebut termasuk

HOTS karena

menukarkan

pertanyaan dan

saling menjawab

pertanyaan

merupakan salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

67

satu kriteria

keterampilan

berpikir tingkat

tinggi yaitu

keterampilan

berkolaborasi.

5. Siswa diminta mencari

informasi penting dari teks

bacaan dan dituliskan pada

buku siswa.

√ Langkah-langkah

tersebut termasuk

LOTS karena

mencari informasi

bukan merupakan

salah satu kriteria

keterampilan

berpikir tingkat

tinggi.

6. Siswa mempresentasikan

hasilnya dalam kelompok

√ Langkah-langkah

tersebut termasuk

HOTS karena

mempresentasikan

merupakan salah

satu kriteria

keterampilan

berpikir tingkat

tinggi yaitu

keterampilan

komunikasi.

7. Siswa diminta

menjelaskan maksud dari

pernyataan tersebut

sehubungan dengan sila ke

lima Pancasila.

√ Langkah-langkah

tersebut termasuk

HOTS karena

menjelaskan

merupakan salah

satu kriteria

berpikir tingkat

tinggi yaitu

komunikasi dan

berpikir kritis

karena siswa

dituntut untuk

menjelaskan

hubungan dari

pernyataan yang

dibaca dengan sila

Pancasila.

8. Siswa menjawab

pertanyaan yang terdapat

√ Langkah-langkah

tersebut termasuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

68

dalam buku siswa LOTS karena

membaca bukan

merupakan kriteria

keterampilan

berpikir tingkat

tinggi.

9. Siswa mendiskusikan dan

mempresentasikan

jawabanmu dalam

kelompok

√ Langkah-langkah

tersebut termasuk

HOTS karena

mendiskusikan dan

mempresentasika

termasuk salah satu

kriteria berpikir

tingkat tinggi yaitu

keterampilan

komunikasi.

10. Siswa diingatkan kembali

bahwa mereka telah

belajar bagaimana

menangani cedera akibat

luka, luka memar, dan

luka melepuh.

√ Langkah-langkah

tersebut termasuk

HOTS karena

mengingat kembali

pembelajaran yang

telah dipelajari

termasuk salah satu

kriteria

keterampilan

berpikir tingkat

tinggi yaitu

keterampilan

komunikasi.

11. Siswa diminta melakukan

simulasi secara

berkelompok bagaimana

memberi pertolongan

kepada orang-orang yang

mengalami cedera tersebut

agar siswa semakin

terampil dalam

menerapkan hal tersebut.

√ Langkah-langkah

tersebut termasuk

HOTS karena

melakukan

simulasi secara

berkelompok

merupakan salah

satu kriteria

berpikir tingkat

tinggi yaitu

keterampilan

berkolaborasi.

Siswa diminta

untuk

berkolaborasi

melakukan

simulasi bersama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

69

kelompok.

12. Siswa dibagi atas

kelompok yang terdiri atas

4-5 siswa.

√ Langkah-langkah

tersebut termasuk

HOTS karena

membagi

kelompok termasuk

salah satu kriteria

keterampilan

berpikir tingkat

tinggi yaitu

keterampilan

komunikasi.

13. Setiap kelompok

mendiskusikan dan

menuliskan scenario untuk

simulasi dan dituliskan

dalam buku siswa.

√ Langkah-langkah

tersebut termasuk

HOTS karena

mendiskusikan dan

menuliskan

skenario termasuk

salah satu kriteria

keterampilan

berpikir tingkat

tinggi yaitu

berkomunikasi,

berkreativitas, dan

berkolaborasi.

Siswa diminta

untuk berdiskusi

bertukar pendapat

dan berkreativitas

menuliskan isi

scenario dengan

bebas.

14. Setiap kelompok

menampilkan simulasi

secara bergiliran.

√ Langkah-langkah

tersebut termasuk

HOTS karena

menampilkan

simulasi sama

dengan

mempresentasikan

hasil diskusi

merupakan salah

satu kriteria

keterampilan

berpikir tingkat

tinggi yaitu

keterampilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

70

komunikasi.

Jumlah Indikator 4 10

Berdasarkan tabel di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa dalam

langkah-langkah RPP terutama dalam kegiatan inti terdapat 4 kegiatan

yang mengandung pembelajaran yang LOTS dan 10 kegiatan yang

mengandung pembelajaran yang HOTS. Kriteria pembelajaran yang

LOTS yaitu pembelajaran yang mengandung kata kerja taksonomi

Bloom C1 – C3 dan pembelajaran yang tidak masuk kriteria

pembelajaran abad 21 dalam 4C. Kriteria pembelajaran yang HOTS

yaitu pembelajaran yang mengandung kriteria pembelajaran abad 21

dalam 4C. Kegiatan pembelajaran yang mengandung keterampilan

berpikir tingkat tinggi lebih banyak dalam kriteria 4C yaitu kriteria

siswa berkomunikasi dan berkolaborasi, dan sedikit berkreativitas,

sedangkan untuk berpikir kritis tidak ada.

4.1.2 Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) dan

Pembelajaran Abad 21 dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Tematik di SD Mlati (Nama disamarkan)

4.1.2.1 Hasil Kuesioner Siswa Kelas IV

Peneliti membagikan kuesioner pada siswa kelas IV di SD

Mlati (Nama disamarkan) yang berjumlah 23 siswa. Peneliti

membagikan kuesioner pada siswa kelas IV bertujuan untuk

mengetahui penilaian siswa tentang pembelajaran yang guru

berikan sudah termasuk pembelajaran yang HOTS. Perhitungan

skala hasil kuesioner siswa kelas IV dihitung dengan menggunakan

interval skala likert. Dengan menggunakan interval skala likert,

peneliti dapat mengukur pendapat dan persepsi siswa tentang

pembelajaran yang guru berikan dalam pelaksanaan pembelajaran

yang mengandung pembelajaran 4C dan pembelajaran yang HOTS.

Berikut hasil kuesioner siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran

4C :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

71

Tabel 4.3 Hasil Hitung Interval Kuesioner Siswa

No Interval Indeks Persepsi Pernyataan Penerapan

1. 1.0 – 1.75 Tidak Pernah

2. 1.76 – 2.51 Jarang

3. 2.52 – 3.27 Sering

4. 3.28 – 4.00 Sering Sekali

Gambar 4.1 Diagram Hasil Kuesioner Siswa Kelas IV SD Mlati

(Nama disamarkan) terhadap Pelaksaan Pembelajaran 4C

berjumlah 23 siswa

Tabel 4.4 Hasil Kuesioner Siswa Kelas IV SD Mlati (Nama

disamarkan) terhadap Pelaksanaan Pembelajaran 4C berjumlah 23

siswa

No Kriteria Rata-rata Skor

Seluruh Siswa

Pernyataan

Penerapan

1. Critical Thinking 2.09 Jarang

2. Collaborative 3.26 Sering

3. Creativity 2.35 Jarang

4. Communication 2.72 Sering

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

Critical

Thinking

Collaborative Creativity Communication

1. 2. 3. 4.

Ra

ta-r

ata

Kriteria 4C

Hasil Analisis Kuesioner 23 Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

72

Diagram tersebut merupakan hasil kuesioner siswa kelas IV

SD Mlati (Nama disamarkan) yang berjumlah 23 siswa. Siswa

mengisi kuesioner dengan di dampingi oleh peneliti dan tanpa

diperhatikan oleh guru kelas. Siswa mengisi menurut pendapat

mereka masing-masing sesuai dengan kenyataan guru saat

mengajar. Diagram tersebut menunjukkan bahwa siswa menilai

guru lebih sering memberi kesempatan siswa untuk berkolaborasi.

Diagram tersebut juga menunjukkan bahwa guru jarang

memberikan kesempatan siswa untuk berpikir kritis dan melatih

siswa untuk menyelesaikan masalah secara mandiri. Peneliti

melakukan perhitungan rata-rata setiap indikator 4C mulai dari

berpikir kritis, berkolaborasi, berkreativitas, dan berkomunikasi.

Pada indikator berpikir kritis (critical thinking) peneliti

mendapatkan rata-rata dari siswa yaitu 2,09 yang berarti guru

jarang menerapkan pembelajaran yang menuntut siswa untuk

berpikir kritis. Pada indikator berkolaborasi (collaboration)

peneliti mendapatkan rata-rata dari siswa yaitu 3,26 yang berarti

guru sering menerapkan pembelajaran yang menuntut siswa untuk

berkolaborasi di dalam kelompok bersama siswa lainnya. Pada

indikator berkretivitas (creativity) peneliti mendapatkan rata-rata

dari siswa yaitu 2,35 yang berarti guru jarang menerapkan

pembelajaran yang menuntut siswa untuk berkreativitas. Pada

indikator berkomunikasi (communication) peneliti mendapatkan

rata-rata dari siswa yaitu 2,75 yang berarti guru sering menerapkan

pembelajaran yang menuntut siswa untuk berkomunikasi dalam

berdiskusi dengan siswa lain maupun tanya jawab bersama guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

73

4.1.2.2 Hasil Analisis Kuesioner Guru Kelas IV

Tabel 4.5 Hasil Analisis Kuesioner Guru

No Interval Indeks Persepsi Pernyataan Penerapan

1. 1.0 – 1.75 Tidak Pernah

2. 1.76 – 2.51 Jarang

3. 2.52 – 3.27 Sering

4. 3.28 – 4.00 Sering Sekali

Gambar 4.2 Diagram Hasil Penghitungan Kuesioner Pernyataan

Guru pada Pelaksanaan Pembelajaran 4C

Tabel 4.6 Hasil Kuesioner Guru terhadap Pelaksanaan

Pembelajaran 4C

No Kriteria Rata-rata Skor

Kuesioner Guru

Pernyataan

Penerapan

1. Critical Thinking 2,75 Jarang

2. Collaborative 3.5 Sering Sekali

3. Creativity 2.25 Jarang

4. Communication 3.75 Sering Sekali

Data di atas merupakan hasil kuesioner yang dikerjakan

oleh guru. Peneliti memberikan kuesioner untuk dikerjakan guru

setelah peneliti selesai mengamati pembelajaran yang dilakukan

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

Critical Thinking Collaborative Creativity Communication

Rata

-rata

Kriteria 4C

Rata-rata Hasil Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

74

oleh guru. Guru mengisi kuesioner dan menilai dirinya sendiri

tanpa adanya paksaan dan sesuai dengan perpsepsi guru sendiri

mengenai pembelajarannya di kelas. Peneliti menghitung hasil

kuesioner yang diisi oleh guru menggunakan skala likert.

Dengan menggunakan interval skala likert, peneliti dapat

mengukur pendapat dan persepsi guru sendiri mengenai

pembelajarannya di kelas terhadap pelaksanaan pembelajaran

4C. Diagram di atas menunjukkan bahwa guru lebih merasa

sering sekali memberi kesempatan siswa untuk berkolaborasi

dengan siswa yang lain. Diagram di atas juga menunjukkan

bahwa guru jarang memberikan siswa untuk berkreativitas. Guru

hanya memberikan kesempatan berkreativitas jika saja dalam

buku siswa meminta siswa untuk berkreativitas.

Dalam indikator berpikir kritis (critical thinking), guru

mengisi kuesioner menurut persepsi diri sendiri mengenai

pembelajaran di kelas. Peneliti mendapatkan rata-rata dari

kuesioner guru yaitu 2,75 yang berarti dalam skala interval yaitu

guru jarang menerapkan pembelajaran yang menuntut siswa

untuk berpikir kritis. Pada indikator berkolaborasi

(collaboration) peneliti mendapatkan rata-rata dari kuesioner

guru yaitu 3,5 yang berarti dalam skala interval guru sering

sekali menerapkan pembelajaran yang menuntut siswa untuk

berkolaborasi di dalam kelompok bersama siswa lainnya. Pada

indikator berkretivitas (creativity) peneliti mendapatkan rata-rata

dari siswa yaitu 2,25 yang berarti guru jarang menerapkan

pembelajaran yang menuntut siswa untuk berkreativitas. Pada

indikator berkomunikasi (communication) peneliti mendapatkan

rata-rata dari siswa yaitu 3,75 yang berarti guru sering sekali

menerapkan pembelajaran yang menuntut siswa untuk

berdiskusi bersama dengan kelompok dan bertanya jawab

dengan guru mengenai pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

75

4.1.2.3 Hasil Wawancara Guru Kelas IV

Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas IV

setelah selesai mengamati kegiatan pembelajaran. Peneliti

mencari informasi yang diketahui guru mengenai HOTS dan

pembelajaran abad 21 melalui wawancara langsung. Peneliti

menanyakan sejumlah pertanyaan mengenai pengetahuan guru

tentang HOTS. Berikut merupakan daftar pertanyaan dan

jawaban wawancara dari guru:

Tabel 4.7 Hasil Wawancara Guru

No Pertanyaan Jawaban

1. Apakah ibu sudah

mengenal HOTS

sebelumnya?

Sedikit, sudah mengenal tetapi

hanya sedikit dan hanya sebatas

mengetahui HOTS

2. Menurut ibu, apakah

HOTS itu?

HOTS menurut saya yaitu

pemahaman yang lebih tinggi

pengetahuannya.

3. Apakah HOTS itu

penting untuk

diterapkan?

HOTS penting untuk diterapkan

di sekolah agar siswa juga dapat

berkembang.

4. Menurut ibu, apakah di

sekolah ini sudah

menerapkan

pembelajaran dengan

menggunakan HOTS?

Di dalam sekolah belum semua

kelas menerapkan pembelajaran

HOTS karena tergantung oleh

kemampuan siswa.

5. Apakah ibu pernah

menerapkan

pembelajaran HOTS

dalam kelas?

Pernah menerapkan tidak setiap

hari, namun siswa hanya diam

dan tidak mengerti.

6. Apa saja kendala yang

ibu alami saat

menerapkan

pembelajaran HOTS

dalam kelas?

Kendala siswa disini masih harus

dituntun. siswa masih terlalu

manja, siswa masih harus

dijelaskan soalnya terlebih

dahulu agar mengerti. Siswa juga

masih terlalu malas untuk

berpikir mencerna soal sendiri.

7. Apakah ibu pernah

mengikuti diklat

mengenai HOTS?

Secara khusus mengenai HOTS

belum pernah, tetapi saya

mengenal HOTS dari diklat

kurikulum. Dalam diklat

kurikulum tersebut tidak terlalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

76

membahas mengenai HOTS.

8. Apa saja yang dibahas

ketika diklat?

Dalam diklat kurikulum tersebut,

HOTS yang dibahas yaitu

mengenai pembuatan soal HOTS

saja. Tidak membahas bagaimana

cara membuat RPP yang HOTS

dan menerapkan pembelajaran

menggunakan HOTS.

9. Dari diklat tersebut,

apakah ibu mengetahui

kriteria pembelajaran

yang HOTS?

Siswa lebih aktif, lebih kreatif,

mau mencoba dan mencari

sendiri sehingga dapat berpikir

secara kritis.

10. Apakah ibu mengetahui

pembelajaran abad 21?

Pembelajaran abad 21 sudah

pasti HOTS setau saya.

11. Apa saja harapan ibu

dari pembelajaran abad

21 dalam sekolah ini?

Siswa lebih berpikir kritis, lebih

aktif, dan kreatif.

12. Apakah ibu sudah

menerapkan

pembelajaran abad 21 di

dalam kelas?

Pernah saya coba sekali, tetapi

banyak siswa yang lebih diam

hanya ada dua siswa yang

paham. Siswa lebih memilih

menunggu dijelaskan maksudnya

oleh guru dan tidak mau

berusaha sendiri. Siswa tidak

suka membaca, kurang

mempunyai minat untuk mencari

tahu.

13. Apakah ibu pernah

memberikan

kesempatan untuk siswa

berdiskusi di dalam

kelas?

Setiap pembelajaran

berlangsung, saya selalu

memberikan kesempatan siswa

untuk berdiskusi. Saya

memberikan batasan siswa untuk

berdiskusi jika siswa sudah

membicarakan diluar materi

pelajaran.

14. Apakah ibu pernah

memberikan

kesempatan untuk siswa

berkolaborasi?

Iya saya pernah memberikan

siswa kesempatan untuk

berkolaborasi di dalamkelas

dengan bertukar pendapat.

15. Apakah ibu pernah

memberikan

kesempatan untuk siswa

berkreativitas?

Iya pernah seperti dengan

menggambar, membuat poster,

puisi.

16. Apakah ibu pernah

memberikan

Iya pernah memberikan soal IPA.

Saya lebih sering membuat soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

77

kesempatan untuk siswa

memecahkan masalah

secara individu?

IPA untuk siswa agar bisa

berpikir secara kritis dalam

memecahkan masalah secara

individu.

17. Apakah ibu saat

pembelajaran pernah

menyelipkan siswa

untuk berpikir kritis,

kreatif, dan

memecahkan masalah?

Iya saya pernah menyelipkan

tetapi tidak sering menerapkan.

18. Apakah di sekolah ini

dalam membuat RPP

sudah menggunakan

tingkatan taksonomi

Bloom? Kalau sudah

menggunakan tingkatan

Taksonomi Bloom yang

ke berapa ya bu?

Aduh saya lupa tentang tingkatan

taksonomi Bloom. Apa saja

tingkatan taksonomi Bloom ya

mba? Kalau di dalam RPP

sekolah ini sesuai dengan

pembelajarannya, terkadang

dalam pembelajaran hanya ada 2-

3 tingkat taksonomi Bloom.

19. Bagaimana pendapat ibu

cara membuat indikator

RPP yang baik?

Membuat sesuia dengan

Kompetensi Inti (KI),

Kompetensi Dasar (KD), dan

yang memuat indikator A, B, C,

dan D.

20. Siapakah yang membuat

soal Penilaian Tengah

Semester kelas IV bu?

Kelompok kerja guru kelas IV

Kecamatan Mlati.

21. Menurut ibu, soal

Penilaian Tengah

Semester kelas IV

termasuk kriteria soal

HOTS atau LOTS? Bisa

dijelaskan bu?

Soal Penilaian Tengah Semester

kelas IV masih LOTS, karena

soalnya masih sederhana dan

mudah, belum butuh pemikiran

yang lebih tinggi.

22. Menurut ibu bagaimana

soal yang baik untuk

diberikan kepada siswa?

Soal yang merata, ada yang

mudah, sedang, dan sulit sesuai

dengan indikator yang akan

dicapai.

Saat peneliti menemui guru yang hendak diwawancarai,

guru tersebut tersenyum dan mengatakan “HOTS ya?” dan

tersenyum lagi seperti seseorang yang kurang paham mengenai

pembelajaran HOTS. Saat peneliti hendak menanyakan apa yang

diketahui guru mengenai HOTS, guru tersebut diam dan bingung

harus menjawab apa. Guru tersebut terlihat bingung antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

78

pembelajaran HOTS dan pembelajaran abad 21. Guru tersebut

saat di wawancara mengatakan kurang paham mengenai HOTS,

guru tersebut hanya mengatakan bahwa beliau hanya diberikan

diklat kurikulum mengenai cara membuat soal HOTS yang baik.

Guru tersebut juga hanya mengetahui pengertian HOTS yaitu

pemahaman dalam belajar yang lebih tinggi. Saat peneliti

menanyakan mengenai tingkatan taksonomi Bloom, guru tersebut

mengaku bahwa beliau tidak tahu mengenai tingkatan taksonomi

Bloom dan meminta peneliti untuk menjelaskan apa saja

tingkatan taksonomi Bloom. Guru tersebut juga mengaku sudah

menerapkan pembelajaran HOTS di dalam kelas seperti

memberikan permasalahan di dalam soal, namun siswa yang

diajarkan justru banyak diam dan tidak mengerti yang guru

jelaskan. Setelah beberapa pertanyaan yang diberikan oleh

peneliti, guru tersebut terlihat seperti kurang fokus dan susah

untuk menjawab pertanyaan peneliti. Guru tersebut mencoba

menghentikan waktu untuk memperhatikan siswa, kemudian baru

menjawab pertanyaan dari peneliti.

Peneliti melanjutkan mewawancarai guru mengenai kriteria

4C pembelajaran abad 21. Saat peneliti menanyakan apakah guru

tersebut pernah menerapkan pembelajaran abad 21 mengenai

kriteria 4C, guru tersebut mengaku sering melakukan di dalam

kelas hanya saja untuk berpikir kritis kurang sesuai diterapkan di

sekolah tersebut. Guru menjelaskan bahwa guru selalu

memberikan siswa kesempatan untuk berdiskusi, berkolaborasi,

dan berkreativitas. Guru menjelaskan bahwa beliau selalu

memberikan soal HOTS dalam mata pelajaran IPA saja pada

siswa untuk berpikir secara kritis. Guru tersebut berharap bahwa

akan diadakan diklat lagi untuk menjelaskan mengenai

pembelajaran HOTS supaya guru dapat meningkatkan kualitas

siswa dalam belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

79

4.1.2.4 Hasil Observasi Proses Pembelajaran di Kelas IV

Berikut hasil observasi proses pembelajaran kelas IV SD

Mlati (Nama disamarkan) pembelajaran tematik khususnya mata

pelajaran PPKn dan Bahasa Indonesia.

Tabel 4.8 Hasil Analisis Observasi Proses Pembelajaran di Kelas IV

No. 4 C Kriteria Ya Tidak Keterangan

1 Communication

(Komunikasi)

1. Di dalam

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan siswa

untuk

mempresentasikan

hasil dari

pembelajaran.

Di dalam

pembelajaran guru

memperlihatkan

proses memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

menyampaikan

hasil belajar siswa

melaluo tanya

jawab

menyebutkan

contoh sikap

kepahlawanan.

2. Di dalam

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan siswa

untuk

menyampaikan ide

pada saat berdikusi

dengan teman-

teman maupun

ketika

menyelesaikan

masalah yang

diberikan oleh

guru

Di dalam

pembelajaran guru

memperlihatkan

proses memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

berdiskusi dengan

teman-teman

maupun ketika

menyelesaikan

masalah yang

diberikan guru

dengan meminta

pendapat siswa

mengenai contoh

sikap

kepahlawanan per

kelompok dengan

menunjuk satu

siswa untuk

mewakili

kelompok.

3. Di dalam √

Di dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

80

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberi

kesempatan siswa

untuk mengingat

kembali materi

pada pembelajaran

sebelumnya

pembelajaran guru

memperlihatkan

proses memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

mengingat

pembelajaran

sebelumnya dengan

cara tanya jawab

mengenai

pembelajaran

sebelumnya dengan

memberi

pertanyaan materi

pelajaran

sebelumnya.

4. Di dalam

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan siswa

untuk memahami,

mengelola, dan

menciptakan

komunikasi yang

efektif dalam

berbagai bentuk

secara lisan dan

tulisan.

Di dalam

pembelajaran guru

memperlihatkan

proses memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

memahami,

mengelola, dan

menciptakan

komunikasi siswa

yang efektif. Siswa

diminta oleh guru

untuk memahami

dengan membaca

teks bacaan dan

mengetahui isi

bacaan. Siswa

diminta juga untuk

mengelola dari teks

bacaan dengan

membuat soal

pertanyaan. Siswa

diberikan

kesempatan oleh

guru menciptakan

komunikasi yang

efektif di dalam

pelajaran untuk

membahas materi

yang diajarkan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

81

guru.

2 Collaborative

(Kolaborasi)

1. Di dalam

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan siswa

untuk membentuk

kelompok diskusi √

Di dalam

pembelajaran guru

tidak

memperlihatkan

proses memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

membentuk

kelompok diskusi

belajara karena

guru sudah

membentuk

kelompok diskusi

dari awal semester.

2. Di dalam

pembelajaran

memeprlihatkan

proses guru

memberikan siswa

kesempatan untuk

saling bertukar

pikiran dan

pendapat saat

berdiskusi

Di dalam

pembelajaran guru

tidak

memperlihatkan

proses memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

bertukar pikiran

dan pendapat saat

berdiskusi pada

pembelajaran

tematik mengenai

membuat

pertanyaan dari

teks bacaan yang

diberikan oleh

guru.

3. Di dalam

pembelajaran

memeperlihatkan

proses guru

memberikan siswa

kesempatan untuk

menghargai

pendapat orang

lain dan mencapai

tujuan yang tinggi

untuk diri sendiri

dan orang lain

Di dalam

pembelajaran guru

memperlihatkan

proses memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

menghargai

pendapat orang lain

dengan cara

memberikan

kesempatan kepada

siswa lain untuk

menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

82

meskipun jawaban

siswa sebekumnya

sudah benar dan

menerima pendapat

siswa yang sudah

berani menjawab.

4. Di dalam

pembelajaran

memeperlihatkan

proses guru

memberikan siswa

tanggung jawab

oleh guru untuk

bekerja sama

secara produktif

dengan yang lain

Di dalam

pembelajaran guru

memperlihatkan

proses memberi

kesempatan kepada

siswa

untukbertanggung

jawab

menyelesaikan

permaslahan yang

diberikan oleh guru

di dalam kelompok.

3

Critical

Thingking and

Problem Solving

(Berpiki Kritis

dan Pemecahan

Masalah)

1. Di dalam

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan siswa

untuk

menyelesaikan

permasalahan

secara mandiri

Di dalam

pembelajaran guru

memperlihatkan

proses memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

menyelesaikan

permasalahan

secara mandiri.

Dibuktikan dengan

guru meminta

siswa untuk

membuat

pertanyaan

sebanyak mungkin

dari teks bacaan,

tetapi guru

meminta siswa

untuk menukarkan

pertanyaan dan

mengerjakan

pertanyaan-

pertanyaan yang

dibuat oleh siswa

lain secara mandiri.

2. Di dalam

pembelajaran √

Di dalam

pembelajaran guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

83

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan siswa

untuk

mengungkapkan

pendapat

memperlihatkan

proses memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

mengungkapkan

pendapat secara

lisan mengenai

contoh sikap

kepahlawanan dan

menjawab

pertanyaan yang

diberikan oleh guru

secara lisan.

3. Di dalam

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan siswa

untuk menyusun

dan menganalisis

permasalahan

yang ada

Di dalam

pembelajaran guru

memperlihatkan

proses memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

menganalisis

permasalahan yang

ada dengan

menganalisis teks

bacaan dan

memberikan

pertanyaan

“Mengapa” dan

“Bagaimana”.

Siswa juga

diberikan

kesempatan oleh

guru untuk

menyususn

pertanyaan dari

teks bacaan yang

ada.

4. Siswa diberikan

kesempatan oleh

guru untuk

mencari sumber

lain dalam materi

pelajaran.

Di dalam

pembelajaran guru

hanya

memperlihatkan

memberikan

kesempatan siswa

mencari sumber

materi hanya dari

buku paket siswa

saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

84

4

Creativity and

Innovation

(Kreativitas dan

Inovasi)

1. Di dalam

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan siswa

untuk membuat

sebuah karya

Di dalam

pembelajaran guru

memperlihatkan

proses memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

membuat sebuah

karya yaitu dengan

membuat

pertanyaan

2. Di dalam

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

terampil dalam

menggunakan

teknologi dan

informasi

Di dalam

pembelajaran guru

tidak

memperlihatkan

proses memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

menggunakan

teknologi seperti

handphone dan

komputer. Guru

memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

mencari informasi

melalui buku paket

yang dibagikan

oleh guru.

3. Di dalam

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kebebasan dan

keluasaan belajar

yang sesuai dengan

minat, bakat, dan

kemampuan siswa

Di dalam

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberi kebebasan

dan keleluasaan

belajar kepada

siswa sesuai

dengan minat,

bakat, dan

kemampuan siswa.

Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

membuat

pertanyaan secara

bebas dan kreatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

85

sesuai dengan

kemampuan siswa.

4. Di dalam

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

berkomunikasi

interatif dengan

cerdas dan rendah

hati

Di dalam

pembelajaran guru

memperlihatkan

proses memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

berkomunikasi

secara interatif

yaitu

berkomunikasi di

dalam

pembelajaran yang

membahas materi

pelajaran.

Dalam pembelajaran abad 21, ada empat kriteria

pembelajaran abad 21. Kriteria pembelajaran tersebut diantaranya

yaitu Communication (komunikasi), Collaboration (kolaborasi),

Critical Thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan

pemecahan masalah), dan Creativity and Innovation (kreativitas

dan inovasi). Dalam masing-masing kriteria tersebut, peneliti

menjabarkan dalam tiap masing-masing kriteria menjadi 4 ciri-

ciri.

Kriteria 4C yang pertama yaitu communication skill

(komunikasi), peneliti mengartikan komunikasi yaitu sebagai

pembelajaran yang menuntut siswa untuk memahami, mengelola,

dan menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk

dan isi secara lisan, tulisan, dan multimedia. Kriteria 4C yang

kedua yaitu collaboration skill (kolaborasi), peneliti mengartikan

kolaborasi yaitu pembelajaran yang menuntut siswa untuk

bekerja sama dalam kelompok dan kepemimpinan, beradaptasi

dalam berbagai peran dan tanggung jawab, bekerja secara

produktif dengan yang lain, dan menghormati pendapat yang

berbeda. Kriteria 4C yang ketiga yaitu critical thinking and

problem solving skill (berpikir kritis dan pemecahan masalah)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

86

peneliti mengartikan berpikir kritis dan pemecahan masalah yaitu

pembelajaran yang menuntut siswa untuk memberikan penalaran

yang masuk akal dalam memahami dan membuat pilihan yang

rumit, menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dengan

mandiri, menyusun dan mengungkapkan pendapat, dan

menganalisis. Kriteria 4C yang keempat yaitu Creativity and

Innovation (kreativitas dan inovasi) peneliti mengartikan

kreativitas dan inovasi yaitu pembelajaran yang menuntut siswa

untuk berkreativitas dalam membuat karya dan kreatif dalam

memecahkan masalah.

4.1.3 Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Penilaian

Pembelajaran

Analisis penilaian pembelajaran dilakukan setelah selesai

mengamati pelaksanaan pembelajaran dan memberi kuesioner.

Peneliti meminta izin kepada wali kelas IV untuk meminta soal PTS

kelas IV. Setelah peneliti mempunyai soal PTS, peneliti melanjutkan

menganalisis soal tersebut. Soal PTS terdiri dari pilihan ganda, isian

singkat, dan essay. Soal PTS yang didapatkan oleh peneliti yaitu

mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dan IPA. Peneliti

menganalisis dengan sistem triangulasi data merupakan menganalisis

dengan berdiskusi bersama dua peneliti lainnya meluangkan

pendapat mengenai soal yang dianalisis bersama. Peneliti bersama

dengan rekan triangulasi menganalisis soal PTS menggunakan

pedoman taksonomi Bloom C1 – C6. Peneliti dengan sistem

triangulasi data mencocokan mana yang lebih sesuai dengan

tingkatan soal PTS tersebut. Soal PTS yang mengandung HOTS

yaitu soal yang mengandung tingkatan taksonomi Bloom C4 – C6

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Berdasarkan analisis soal

PTS, peneliti memperoleh hasil sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

87

Gambar 4.3 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada

Mata Pelajaran PPKn

Berdasarkan diagram di atas, hasil analisis soal PTS mata pelajaran

PPKn dengan soal pilihan ganda, isian singkat, dan essay. Peneliti

menganalisis menggunakan sistem triangulasi data dan mendapatkan

hasil analisis yaitu soal PTS mata pelajaran PPKn mengacu pada

pembelajaran yang LOTS. Soal PTS PPKn yang berjumlah 12 soal

diantaranya 3 soal pilihan ganda, 6 soal isian singkat, dan 3 soal

essay tersebut memiliki prosentase 100% LOTS.

Gambar 4.4 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada

Pilihan Ganda Mata Pelajaran PPKn

Berdasarkan diagram di atas, dapat ditunjukkan bahwa soal PTS

pada pilihan ganda mata pelajaran PPKn mengandung soal dengan

pembelajaran yang LOTS. Soal PTS pilihan ganda mata pelajaran

PPKn yang berjumlah 3 soal ini memiliki prosentase 100% LOTS.

100%

Hasil Analisis Soal PPKn

1

LOTS

100%

Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda PPKn

1

LOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

88

Soal pilihan ganda tersebut hanya mengandung tingkatan taksonomi

Bloom C1 mengetahui yaitu dengan indikator menyebutkan dan

mengidentifikasi.

Gambar 4.5 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada

Isian Singkat Mata Pelajaran PPKn

Berdasarkan diagram di atas, dapat ditunjukkan bahwa soal PTS

pada isian singkat mata pelajaran PPKn mengandung soal dengan

pembelajaran yang LOTS. Soal PTS isian singkat mata pelajaran

PPKn yang berjumlah 6 soal ini memiliki prosentase 100% LOTS.

Soal pilihan ganda tersebut hanya mengandung tingkatan taksonomi

Bloom C1, C2, dan C3 yaitu mengidentifikasi dan menghafal,

menjelaskan dan mengkontraskan, menentukan dan menyesuaikan.

Gambar 4.6 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada

Soal Essay Mata Pelajaran PPKn

100%

Hasil Analisis Soal Isian Singkat PPKn

1

LOTS

100%

Hasil Analisis Soal Essay PPKn

1

LOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

89

Berdasarkan diagram di atas, dapat ditunjukkan bahwa soal

PTS pada soal essay mata pelajaran PPKn mengandung soal dengan

pembelajaran yang LOTS. Soal PTS essay mata pelajaran PPKn

yang berjumlah 3 soal ini memiliki prosentase 100% LOTS. Soal

essay tersebut hanya mengandung tingkatan taksonomi Bloom C1

dan C2 yaitu menyebutkan dan menjelaskan.

Gambar 4.7 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Berdasarkan diagram di atas, hasil analisis soal PTS mata

pelajaran Bahasa Indonesia dengan soal pilihan ganda dan essay.

Peneliti menganalisis menggunakan sistem triangulasi data dan

mendapatkan hasil analisis yaitu soal PTS mata pelajaran Bahasa

Indonesia mengacu pada pembelajaran yang HOTS dan LOTS. Soal

PTS PPKn yang berjumlah 10 soal diantaranya 3 soal pilihan ganda

dan 7 soal essay tersebut memiliki prosentase 20% LOTS dan 80%

HOTS.

20% HOTS

80% LOTS

Hasil Analisis Soal PTS Bahasa

Indonesia

1 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

90

Gambar 4.8 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada

Soal Essay 1 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Berdasarkan diagram di atas, dapat ditunjukkan bahwa soal

PTS pada soal essay mata pelajaran Bahasa Indonesia mengandung

soal dengan pembelajaran yang LOTS. Soal PTS essay mata

pelajaran Bahasa Indonesia yang berjumlah 4 soal ini memiliki

prosentase 100% LOTS. Soal essay tersebut hanya mengandung

tingkatan taksonomi Bloom C3 yaitu menemukan dan menerapkan.

Gambar 4.9 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada

Soal Essay 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Berdasarkan diagram di atas, dapat ditunjukkan bahwa soal

PTS pada soal essay mata pelajaran Bahasa Indonesia mengandung

100%

Hasil Analisis Soal Essay 1 Bahasa

Indonesia

1

LOTS

67% HOTS

33% LOTS

Hasil Analisis Soal Essay 2 Bahasa Indonesia

1 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

91

soal dengan pembelajaran yang LOTS. Soal PTS essay 2 mata

pelajaran Bahasa Indonesia yang berjumlah 3 soal ini memiliki

prosentase 33% LOTS dan 67% HOTS. Soal essay tersebut yang

mengandung pembelajaran LOTS menggunakan tingkatan taksonomi

Bloom C3 yaitu mengemukakan. Soal essay tersebut yang

mengandung pembelajaran HOTS menggunakan tingkatan

taksonomi Bloom C4 yaitu menganalisis.

Gambar 4.10 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester

pada Pilihan Ganda Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Berdasarkan diagram di atas, dapat ditunjukkan bahwa soal

PTS pada pilihan ganda mata pelajaran Bahasa Indonesia

mengandung soal dengan pembelajaran yang LOTS. Soal PTS

pilihan ganda mata pelajaran Bahasa Indonesia yang berjumlah 3

soal ini memiliki prosentase 100% LOTS. Soal pilihan ganda

tersebut hanya mengandung tingkatan taksonomi Bloom C2

memahami yaitu dengan indikator memperkirakan.

100%

Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Bahasa

Indonesia

1

LOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

92

Gambar 4.11 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester

pada Mata Pelajaran IPA

Berdasarkan diagram di atas, hasil analisis soal PTS mata pelajaran

IPA dengan soal pilihan ganda, isian singkat, dan essay. Peneliti

menganalisis menggunakan sistem triangulasi data dan mendapatkan

hasil analisis yaitu soal PTS mata pelajaran IPA mengacu pada

pembelajaran yang LOTS. Soal PTS IPA yang berjumlah 22 soal

diantaranya 6 soal pilihan ganda, 8 soal isian singkat, dan 8 soal

essay tersebut memiliki prosentase 100% LOTS.

Gambar 4.12 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester

pada Soal Pilihan Ganda Mata Pelajaran IPA

Berdasarkan diagram di atas, dapat ditunjukkan bahwa soal PTS

pada pilihan ganda mata pelajaran IPA mengandung soal dengan

pembelajaran yang LOTS. Soal PTS pilihan ganda mata pelajaran

IPA yang berjumlah 6 soal ini memiliki prosentase 100% LOTS.

100%

Hasil Analisis Soal IPA

1

LOTS

100%

Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda IPA

1

LOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

93

Soal pilihan ganda tersebut hanya mengandung tingkatan taksonomi

Bloom C1 dan C3 yaitu dengan indikator menyebutkan, menghafal,

mengidentifikasi dan menerapkan.

Gambar 4.13 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester

pada Soal Isian Singkat Mata Pelajaran IPA

Berdasarkan diagram di atas, dapat ditunjukkan bahwa soal

PTS pada isian singkat mata pelajaran IPA mengandung soal dengan

pembelajaran yang LOTS. Soal PTS isian singkat mata pelajaran IPA

yang berjumlah 8 soal ini memiliki prosentase 100% LOTS. Soal

isian singkat tersebut hanya mengandung tingkatan taksonomi Bloom

C1 dan C2 yaitu dengan indikator menyebutkan, mengidentifikasi

dan membandingkan.

Gambar 4.14 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester

pada Soal Essay Mata Pelajaran IPA

100%

Hasil Analisis Soal Isian Singkat IPA

1

LOTS

100%

Hasil Analisis Soal Essay IPA

1

LOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

94

Berdasarkan diagram di atas, dapat ditunjukkan bahwa soal

PTS pada essay mata pelajaran IPA mengandung soal dengan

pembelajaran yang LOTS. Soal PTS essay mata pelajaran IPA yang

berjumlah 8 soal ini memiliki prosentase 100% LOTS. Soal isian

singkat tersebut hanya mengandung tingkatan taksonomi Bloom C1

yaitu dengan indikator menyebutkan dan menjelaskan.

Gambar 4.15 Diagram Hasil Analisis Soal HOTS pada Penilaian

Tengah Semester

Berdasarkan diagram di atas, dapat ditunjukkan bahwa soal

Penilaian Tengah Semester (PTS) kelas IV hanya mengandung

pembelajaran yang HOTS 5%. Soal yang mengandung HOTS hanya

terletak pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan tingkatan

taksonomi Bloom C4 yaitu menganalisis. Sisa dari soal tersebut 95%

mengandung LOTS sebagian besar terletak pada semua soal mata

pelajaran PPKn dan IPA dengan tingkatan C1, C2, dan C3.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada

Perencanaan Pembelajaran

Peneliti menganalisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) menggunakan sistem triangulasi data menganalisis RPP

HOTS 5%

LOTS 95%

Hasil Analisis Soal HOTS pada Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

95

bersama rekan-rekan. Peneliti berusaha menyesuaikan indikator

dan kegiatan inti dalam langkah-langkah pembelajaran termasuk

pada tingkatan taksonomi Bloom yang mana. Guru memberikan

RPP pada peneliti yaitu RPP kelas IV Tema 5 (Pahlawanku)

dengan isi mata pelajaran PPKn dan Bahasa Indonesia. Sesudah

peneliti meminta ijin kepada guru untuk meminta RPP, guru

tersebut bingung untuk memberikan RPP yang mana seperti orang

yang takut RPP yang dibuat kurang sempurna. Setelah guru sudah

memilih RPP untuk diberikan peneliti, guru tersebut melihat

kembali indikator dan tersenyum mengatakan “Bagaimana jika

RPP –nya ini saja?”.

Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti yaitu

menganalisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

cara sistem triangulasi data dengan membentuk kelompok yang

berisikan dua peneliti lainnya. Peneliti dan rekan peneliti lainya

menganalisis dengan panduan yang diliat dari kata kerja

taksonomi Bloom C1 – C6. Kata kerja taksonomi Bloom C1 – C6

yaitu Mengetahui, Memahami, Mengaplikasikan, Menganalisis,

Mengevaluasi, dan Membuat/Mencipta. Edward dan Biers (dalam

Yaumi, 2014: 90) mengatakan bahwa taksonomi pembelajaran

khususnya dalam domain kognisi mulai dari keterampilan berpikir

tingkat rendah sampai pada keterampilan tingkat tinggi atau mulai

dari tingkat mengetahui, memahami, dan menerapkan

digolongkan dalam keterampilan berpikir tingkat rendah sampai

pada tingkat menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan

merupakan keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Saat mulai menganalisis menggunakan sistem triangulasi

data, peneliti melihat pada indikator pembelajaran tersebut.

Peneliti menganalisis menemukan pembelajaran yang HOTS pada

salah satu indikator dari kedua mata peajaran yaitu PPKn dan

Bahasa Indonesia. Berikut merupakan hasil contoh analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

96

indikator aspek kognitif pada RPP mata pelajaran PPKn oleh

peneliti dan rekan peneliti :

Gambar 4.1.6 Analisis Indikator oleh Peneliti dan Dua Rekan

Peneliti

Berdasarkan gambar di atas, peneliti menemukan indikator

yang mengacu pada pembelajaran yang HOTS yaitu pada mata

pelajaran PPKn dengan tingkatan taksonomi Bloom C6 (membuat)

yaitu menghubungkan. Dalam Indikator mata pelajaran PPKn yang

bertuliskan “3.1.6 Menceritakan kaitan antara sikap kepahlawanan

dengan makna sila Pancasila” memuat pembelajaran yang HOTS.

Peneliti memilih tingkatan C6 termasuk dalam kategori berpikir

tingkat tinggi. Alasan peneliti memilih C6 “Mencipta” sebagai

tingkatan berpikir pada indikator ini karena indikator tersebut

sesuai dengan teori Anderson dan Krathwohl (dalam Mulyasa,

Iskandar, & Aryani, 2016: 218) yang menjelaskan bahwa kegiatan

mencipta merupakan kegiatan yang menggunakan keterampilan

membuat suatu cerita/tulisan dari berbagai sumber yang dibacanya.

Indikator tersebut dapat dikatakan HOTS karena dalam indikator

menuntut siswa untuk menghubungkan kaitan antara sikap

kepahlawanan dengan makna sila pancasila.

Berikut merupakan hasil contoh analisis indikator aspek

kognitif pada RPP mata pelajaran Bahasa Indonesia oleh peneliti

dan rekan peneliti :

Gambar 4.17 Analisis Indikator oleh Peneliti dan Dua Rekan

Peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

97

Berdasarkan gambar di atas, peneliti menemukan indikator

pada mata pelajaran Bahasa Indonesia mengandung pembelajaran

yang LOTS dengan tingkatan taksonomi Bloom C1 (mengetahui)

yaitu menyebutkan. Dalam Indikator mata pelajaran Bahasa

Indonesia yang bertuliskan “3.8.3 Menyebutkan informasi yang

diketahui tentang salah satu pahlawan nasional Indonesia” memuat

pembelajaran yang LOTS. Alasan peneliti memilih C1

“Mengetahui” sebagai tingkatan berpikir tingkat rendah pada

indikator ini karena indikator tersebut sesuai dengan teori Anderson

dan Krathwohl (dalam Mulyasa, Iskandar, & Aryani, 2016: 218)

yang menjelaskan bahwa kegiatan mengetahui hanya mengingat

dan mengemukakan kembali apa yang sudah dipelajari. Indikator

tersebut dapat dikatakan LOTS, karena dalam indikator hanya

menuntut siswa untuk menyebutkan saja.

Peneliti tidak hanya menganalisis indikator saja dalam

perencanaan pelaksanaan pembelajaran, tetapi peneliti juga

menganalisis langkah-langkah kegiatan inti. Peneliti menganalisis

menggunakan sistem triangulasi data bersama rekan-rekan peneliti

menganalisis menggunakan panduan kriteria keterampilan berpikir

tingkat tinggi yang mengacu pada 4C dalam pembelajaran abad 21.

Empat kriteria dalam pembelajaran abad 21 yaitu communication

skill, collaboration skill, critical thinking and problem solving skill,

dan creativity and innovation skill (Hosnan, 2014: 87).

Saat peneliti mulai menganalisis langkah-langkah dalam

kegiatan inti, peneliti menggunakan sistem triangulasi data. Peneliti

berdiskusi bersama dua rekan peneliti lainnya menganalisis kegiatan

inti. Peneliti menemukan beberapa langkah-langkah dalam kegiatan

inti yang mengandung pembelajaran yang HOTS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

98

Berikut merupakan hasil contoh analisis langkah-langkah

kegiatan inti pada RPP oleh peneliti dan rekan peneliti :

Gambar 4.18 Analisis Langkah-langkah kegiatan Inti oleh

Peneliti dan dua rekan peneliti

Dari hasil triangulasi, peneliti menemukan 4 kegiatan yang

tidak mengandung pembelajaran keterampilan berpikir tingkat

tinggi dan 10 kegiatan yang mengandung pembelajaran

keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam langkah-langkah

kegiatan inti.. Dalam langkah kegiatan inti terdapat 10 kegiatan

pembelajaran yang mengandung keterampilan berpikir tingkat

tinggi, karena dalam pembelajaran tersebut mengandung salah satu

kriteria keterampilan berpikir tingkat tinggi. Hal tersebut dibuktikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

99

pada langkah pembelajaran ke 3, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13 dan 14.

Dalam langkah pembelajaran tersebut mengandung kegiatan yang

mengacu pembelajaran keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu

memenuhi salah satu kriteria pembelajaran keterampilan berpikir

tingkat tinggi. Kriteria tersebut terdapat dalam kriteria pembelajaran

keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu menuntut siswa untuk

berkomunikasi, berkolaborasi, dan berkreativitas. Dalam langkah

kegiatan inti tersebut lebih banyak mengandung kriteria

pembelajaran keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu menuntut

siswa berkomunikasi, sedangkan dalam langkah kegiatan inti

tersebut tidak ada kegiatan yang menuntut siswa untuk berpikir

secara kritis dan memecahkan masalah secara mandiri.

4.2.2 Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada

Pelaksanaan Pembelajaran Tematik

Peneliti melakukan pengamatan pada proses pelaksanaan

pembelajaran di kelas IV SD Mlati (nama disamarkan). Langkah

pertama yang peneliti lakukan yaitu mengamati proses pembelajaran

di kelas IV SD Mlati (nama disamarkan). Berikut merupakan

dokumentasi saat melakukan observasi pada proses pembelajaran di

kelas IV:

Gambar 4.19 Dokumentasi Proses Pembelajaran di Kelas IV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

100

Gambar di atas menunjukkan bahwa guru meminta siswa untuk

berkreasi atau membuat pertanyaan dengan kreatif secara mandiri.

Setelah melakukan observasi, peneliti membagikan kuesioner kepada

siswa dan mendampingi siswa dalam mengisi kuesioner tanpa adanya

guru kelas IV. Setelah semua siswa kelas IV selesai mengisi

kuesioner, peneliti meminta guru untuk mengisi kuesioner dengan

pengarahan yang diberikan oleh peneliti. Kemudian peneliti

melakukan wawancara terhadap guru mengenai pembelajaran HOTS,

kriteria abad 21, pelaksanaan HOTS di sekolah, dan pembuatan soal

dan indikator yang HOTS. Setelah semua hal tersebut dilakukan,

peneliti langsung menganalisis menggunakan sistem triangulasi data

bersama dua rekan peneliti lainnya. Sugiyono (2007: 83) mengatakan

bahwa teknik triangulasi adalah suatu teknik pengumpulan data dan

sumber data yang telah ada. Tujuan menggunakan teknik triangulasi

yaitu supaya pemahaman peneliti lebih meningkat terhadap apa yang

ditemukan untuk menjadikan data yang diperoleh lebih konsisten,

tuntas dan pasti.

Langkah pertama yaitu peneliti melakukan pengamatan pada

proses pembelajaran di kelas IV SD Mlati (nama disamarkan).

Sebelum peneliti melakukan pengamatan, peneliti meminta izin

terlebih dahulu pada guru kelas IV. Saat peneliti meminta izin pada

guru kelas IV, guru tersebut seperti takut untuk diamati saat proses

pembelajaran. Guru tersebut banyak menanyakan “Pembelajaran saya

diamati untuk apa?, “Saya harus bagaimana agar pembelajaran terlihat

HOTS?”. Peneliti sudah menjelaskan kepada guru untuk melakukan

proses pembelajaraan seadanya dan seperti biasa guru tersebut

mengajar, tetapi guru tersebut terlihat tidak tenang saat peneliti

melakukan pengamatan. Peneliti mengamati bahwa guru tersebut

sesekali melihat langkah pembelajaran dalam RPP. Peneliti

mengamati proses pembelajaran di kelas IV menggunakan panduan

kriteria pembelajaran keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu

communication skill, collaboration skil, critical thinking and problem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

101

solving skill, dan creativity and innovation skill yang sudah

dijabarkan oleh peneliti menjadi empat kegiatan dalam satu kriteria.

Peneliti dan rekan peneliti mengamati bahwa guru tersebut

banyak menerapkan pembelajaran berpikir tingkat tinggi. Guru

tersebut lebih banyak menerapkan kriteria pembelajaran abad 21 yaitu

menuntut siswa untuk dapat berkomunikasi yang baik, dapat

berkolaborasi, dan dapat berkreativitas. Dalam proses pembelajaran,

guru tersebut kurang menunjukkan menuntut siswa untuk berpikir

kritis dalam memecahkan masalah secara mandiri. Guru selalu

memberikan permasalahan kepada siswa untuk dipecahkan bersama

dengan kelompok, hal tersebut tidak termasuk dengan kriteria berpikir

kritis. Hal ini dibuktikan oleh Hosnan (2014: 87) yang berpendapat

bahwa berpikir kritis adalah kemampuan yang dimiliki siswa untuk

berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya secara

mandiri, menyusun, mengungkapkan, menganalisis, dan memeahkan

masalah. Peneliti mengamati saat proses pembelajaran berlangsung,

guru menerapkan pembelajaran yang HOTS menggunakan taksonomi

Bloom dengan menunjukkan meminta siswa untuk menghubungkan

kaitan sikap kepahlawanan dengan sila pancasila.

Setelah peneliti selesai mengamati proses pembelajaran kelas IV

SD Mlati (nama disamarkan), peneliti langsung membagikan

kuesioner kepada siswa kelas IV. Peneliti membagikan kuesioner

kepada siswa kelas IV SD Mlati (nama disamarkan) yang berjumlah

23 orang. Siswa kelas IV mengerjakan kuesioner dengan di bimbing

oleh peneliti dan tanpa adanya diamati oleh guru sehingga siswa dapat

menilai dengan jujur sesuai dengan pembelajaran yang diberikan oleh

guru. Banyak siswa kurang mengerti dengan kalimat yang dibuat oleh

peneliti, sehingga membuat peneliti harus menjelaskan satu per satu.

Setelah semua siswa selesai mengisi kuesioner, peneliti menghitung

hasil kuesioner yang diisi oleh siswa.

Peneliti kemudian mencari hasil hitung interval dari jumlah

kriteria tersebut yaitu dengan jarak 0,75. Dengan hasil interval

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

102

tersebut, peneliti dapat mengetahui mengenai pendapat siswa

mengenai pembelajaran yang diberikan oleh guru. Peneliti

menghitung rata-rata hasil siswa menilai pembelajaran guru pada

setiap kriteria. Peneliti mendapatkan rata-rata dari kriteria critical

thinking yaitu 2,09 dengan pernyataan bahwa guru jarang menerapkan

proses pembelajaran yang menuntut siswa untuk berpikir kritis. Rata-

rata dari kriteria collaborative yaitu 3,26 dengan pernyataan bahwa

guru sering menerapkan pembelajaran yang menuntut siswa untuk

saling berkolaborasi. Rata-rata yang di dapatkan dari kriteria

creativity yaitu 2,35 dengan pernyataan bahwa guru jarang

menerapkan pembelajaran yang menuntut siswa untuk berkreativitas.

Peneliti juga menghitung rata-rata dari kriteria communication yaitu

2,72 dengan pernyataan guru sering menerapkan pembelajaran yang

memerikan keleluasaan siswa untuk berdiskusi. Dari hasil rata-rata

empat kriteria tersebut, rata-rata tertinggi yaitu collaborative dan yang

terendah yaitu critical thinking. Dalam observasi, guru jarang

memberikan pertanyaan atau soal yang meminta siswa untuk berpikir

kritis secara mandiri. Hal ini sesuai dengan teori (Hosnan, 2014: 87)

yang mengatakan bahwa berpikir kritis adalah kemampuan yang

dimiliki siswa untuk berusaha menyelesaikan permasalahan yang

dihadapinya secara mandiri, menyusun, mengungkapkan,

menganalisis, dan memeahkan masalah.

Peneliti melanjutkan memberikan kuesioner untuk diisi oleh

guru kelas IV SD Mlati (nama disamarkan). Peneliti menjelaskan

terlebih dulu kepada guru bahwa kuesioner tersebut diisi menurut

pendapat guru sendiri dalam mengajar. Peneliti mengamati saat guru

mengisi kuesioner tersebut, guru terlihat bingung seperti orang ragu-

ragu memilih dalam memilih sesuatu. Setelah guru selesai mengisi

kuesioner, peneliti menghitung rata-rata kuesioner guru. Peneliti

mendapatkan rata-rata dari kriteria critical thinking yaitu 2,75 dengan

pernyataan guru jarang memberikan pembelajaran kepada siswa untuk

berpikir tingkat tinggi. Pada kriteria collaborative, peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

103

mendapatkan rata-rata 3,5 yaitu dengan pernayataan guru sering

sekali memberikan pembelajaran yang menuntut siswa untuk

berkolaborasi. Peneliti menghitung rata-rata pada kriteria creativity

yaitu 2,25 dengan pernyataan guru jarang memberikan keleluasaan

siswa untuk berkreativitas. Peneliti juga menghitung rata-rata dari

kriteria communication yaitu 3,75 dengan pernyataan guru sering

sekali memberikan pembelajaran yang menuntut siswa untuk saling

berkomunikasi di dalam kelompok.

Peneliti mengamati perbedaan kuesioner guru dan kuesioner

siswa, serta pendapat peneliti saat mengamati proses pembelajaran di

kelas IV. Peneliti membandingkan penilaian proses pembelajaran

menurut siswa dan guru sendiri. Peneliti melihat bahwa rata-rata

kriteria critical thinking dalam kuesioner yang diisi oleh siswa yaitu

2,09, sedangkan kuesioner yang diisi oleh guru sendiri yaitu 3.

Peneliti lebih setuju dengan penilaian rata-rata yang diisi oleh siswa

karena peneliti mengamati bahwa guru jarang sekali memberikan

pertanyaan atau soal yang meminta siswa untuk berpikir kritis secara

mandiri. Hal ini sesuai dengan teori (Hosnan, 2014: 87) yang

mengatakan bahwa berpikir kritis adalah kemampuan yang dimiliki

siswa untuk berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya

secara mandiri, menyusun, mengungkapkan, menganalisis, dan

memeahkan masalah.

Rata-rata kriteria collaborative dalam kuesioner yang diisi siswa

yaitu 3,26 dan kuesioner yang diisi oleh guru yaitu 3,5. Peneliti setuju

terhadap penilaian dari siswa maupun guru, karena peneliti

mengamati saat proses pembelajaran memang benar adanya guru

sering sekali menuntut siswa untuk saling berkolaborasi bekerja sama

dengan teman lainnya dalam kelompok . Hal ini sesuai dengan teori

(Hosnan, 2014: 87) yang mengatakan bahwa kolaborasi adalah

kemampuan siswa dalam kerja kelompok, kepemimpinan, beradaptasi

dalam berbagai peran, dan tanggung jawab bekerja sama secara

produktif dengan yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

104

Rata-rata kriteria creativity dalam kuesioner yang diisi siswa

yaitu 2,35 dan kuesioner yang diisi oleh guru yaitu 2,25. Peneliti

setuju terhadap penilaian dari siswa maupun guru, karena peneliti

mengamati saat proses pembelajaran guru memang jarang

menyelipkan pembelajaran yang menuntut siswa untuk berkreativitas.

Hal ini sesuai dengan teori (Hosnan, 2014: 88) yang mengatakan

bahwa kreativitas adalah kemampuan siswa dalam memiliki

kreativitas sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan baru dan

menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah.

Rata-rata kriteria communication dalam kuesioner yang diisi

siswa yaitu 2,72 dan kuesioner yang diisi oleh guru yaitu 3,25.

Peneliti setuju terhadap penilaian dari siswa maupun guru, karena

peneliti mengamati saat proses pembelajaran guru memang sering

menuntut siswa untuk aktif berkomunikasi membicarakan materi saat

pembelajaran. Hal tersebut ditunjukkan dari guru memberikan tanya

jawab kepada siswa dan meminta siswa untuk berdiskusi dengan

kelompok. Hal ini sesuai dengan teori (Hosnan, 2014: 87) yang

mengatakan bahwa komunikasi adalah kemampuan siswa untuk

memahami, mengelola, menciptakan komunikasi yang efektif dalam

berbagai bentuk dan isi secara lisan, tulisan, dan multimedia.

Tahap berikutnya yaitu peneliti melakukan wawancara dengan

guru kelas IV SD Mlati (nama disamarkan) mengenai pembelajaran

HOTS, perencanaan pelaksaan pembelajaran pada RPP, soal PTS, dan

pembelajaran abad 21. Peneliti sebelumnya meminta izin kepada guru

untuk mewawancarai mengenai HOTS dan pembelajaran abad 21.

Saat peneliti meminta izin pada guru, guru tersebut terlihat seperti

enggan untuk diwawancarai mengenai HOTS, tetapi beliau

mempersilahkan peneliti untuk mewawancarai guru tersebut. Saat

peneliti menyapa dan menyampaikan tujuan pada guru untuk

mewawancara mengenai HOTS, guru tersebut tersenyum seperti

orang yang pasrah saat diwawancara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

105

Peneliti memulai wawancara dengan menanyakan “Menurut ibu,

apa itu pembelajaran HOTS?”, guru tersebut tertawa kecil dan

mengatakan “HOTS itu..” dan seperti membutuhkan waktu untuk

menjawab peratnyaan tersebut. Guru tersebut hanya menjawab bahwa

HOTS itu merupakan pemahaman yang lebih tinggi dari yang lain.

Guru tersebut juga mengaku bahwa sekolah belum menerapkan

pembelajaran HOTS dalam semua kelas karena adanya kendala dalam

sekolah. Guru tersebut mengatakan tidak dapat menerapkan

pembelajaran HOTS, karena siswa tidak dapat menangkap materi

pembelajaran jika tidak dijelaskan secara detail dan tidak dapat

menyelesaikan masalah secara mandiri. Peneliti juga menanyakan

mengenai guru pernah mendapatkan pengarahan atau diklat dari

pemerintah mengenai pembelajaran HOTS. Guru tersebut mengaku

tidak ada diklat yang diberikan oleh pemerintah secara khusus untuk

membicarakan HOTS. Guru mengatakan bahwa hanya pernah

diadakan diklat kurikulum yang menyinggung sedikit mengenai cara

membuat soal yang HOTS. Dalam diklat tersebut, tidak ada

pengarahan bagaimana cara membuat RPP yang mengandung

pembelajaran HOTS.

Dalam pelaksanaan pembelajarannya juga guru tidak tahu

bagaimana membuat pembelajaran yang menuntut siswa untuk

berpikir kritis. Guru juga tidak mengetahui apa saja tingkatan

taksonomi Bloom dari C1 – C6 dan kriteria pembelajaran abad 21,

serta meminta peneliti untuk menjelaskan tingkatan taksonomi Bloom

dan kriteria pembelajaran abad 21. Mulyasa, Iskandar, & Aryani

(2016: 218) mengatakan bahwa tingkatan taksonomi Bloom ada enam

yaitu mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3),

menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Hosnan

(2014: 87) mengatakan bahwa kriteria pembelajaran abad 21 ada

empat yaitu berpikir kritis, berkolaborasi, berkretivitas, dan

berkomunikasi. Guru hanya mengetahui pembelajaran yang HOTS

yaitu pembelajaran yang menuntut siswa dalam pemahaman yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

106

tinggi, siswa dapat berpikir secara kritis dan kreatif. Banyak yang

diharapkan oleh guru supaya pemerintah mengadakan pengarahan

untuk seluruh guru di Sekolah Dasar mengenai pembelajaran HOTS.

4.2.3 Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Penilaan

Pembelajaran

Peneliti meminta izin dahulu kepada guru untuk meminta soal

PTS yang akan dianalisis oleh peneliti. Guru memberikan soal PTS

yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Sleman Dinas Pendidikan

UPT Yandik Kecamatan Mlati. Soal tersebut terdiri dari mata

pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dan IPA. Soal PPKn terdiri dari

12 soal yaitu 3 soal pilihan anda, 6 soal isian singkat, dan 3 soal

essay. Soal Bahasa Indonesia terdiri dari 10 soal yaitu 3 soal pilihan

ganda dan 7 soal essay. Soal IPA terdiri dari 22 soal yaitu 6 soal

pilihan ganda, 8 soal isian singkat, dan 8 soal essay.

Peneliti menganalisis soal PTS tersebut menggunakan panduan

tingkatan taksonomi Bloom dari teori Anderson dan Krathwohl

(dalam Mulyasa, Iskandar, & Aryani, 2016: 218) merevisi kata

benda seperti pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,

sintesis dan evaluasi direvisi dengan menggunakan kata kerja

seperti mengetahui (C1), memahami (C2), menerapkan (C3),

menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan menciptakan (C6). Teori

revisi dari Anderson dan Krathwohl (dalam Mulyasa, Iskandar, &

Aryani, 2016: 218) tersebut digunakan oleh peneliti untuk panduan

dalam menganalisis menentukan soal yang mengandung HOTS atau

LOTS. Peneliti menganalisis menggunakan teknik triangulasi data

yaitu menganalisis bersama dengan dua rekan peneliti yang lain.

Peneliti dan dua rekan peneliti menganalisis soal sendiri-sendiri,

kemudian dianalisis bersama untuk mengambil keputusan yang

tepat mengenai soal tersebut mengandung soal yang LOTS atau

HOTS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

107

Peneliti dan dua rekan peneliti menganalisis soal PTS yang

bermuatan mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dan IPA.

Peneliti menganalisis menggunakan panduan tingkatan taksonomi

Bloom. Peneliti dan dua rekan peneliti sempat merasa bingung saat

menganalisis soal dan harus memasukan ke dalam tingkatan

taksonomi Bloom yang mana agar sesuai. Peneliti dan dua rekan

peneliti memutuskan setelah membaca soal, soal tersebut dibuat

indikator untuk mengetahui tujuan soal tersebut. Dari situlah

peneliti dan dua rekan peneliti dapat memutuskan soal tersebut

mengandung LOTS atau HOTS.

Soal PTS tersebut hanya mengandung soal HOTS 5%, sisanya

soal tersebut 95% mengandung soal LOTS. Soal PTS yang

mengandung HOTS tersebut terletak pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia mengandung 5% dengan jumlah 2 soal HOTS, sisanya

yaitu mengandung LOTS semua. Soal PTS pada mata pelajaran

PPKn dan IPA mengandung LOTS 100%. Pada dua soal PTS mata

pelajaran Bahasa Indonesia tersebut mengandung tingkatan

taksonomi Bloom C4 yaitu menganalisis yang menunjukkan soal

tersebut mengandung HOTS. Sisa soal PTS yang terdapat pada

PPKn, Bahasa Indonesia, dan IPA tersebut mengandung tingkatan

taksonomi Bloom C1, C2, dan C3 yang mengandung LOTS.

Soal pertama dalam soal PTS tersebut yaitu mata pelajaran

PPKn, dalam pelajaran PPKn terdapat soal pilihan ganda, isian

singkat, dan essay yang 100% mengandung LOTS. Soal tersebut

rata-rata mengandung tingkatan taksonomi Bloom C1, C2, C3 yaitu

menyebutkan, mengidentifikasi, menghafal, menjelaskan,

menentukan, dan menyesuaikan.

Soal kedua dalam soal PTS yaitu pelajaran Bahasa Indonesia

terdapat soal pilihan ganda dan essay yang mengandung 20% soal

HOTS dan 80% soal LOTS. Ada tujuh soal essay dengan

kompetensi dasar yang berbeda. Kompetensi dasar yang pertama

yaitu KD 3.1 yang terdiri dari empat soal. Soal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

108

mengandung 100% LOTS karena mengandung tingkatan taksonomi

Bloom C3 yaitu menentukan dan menerapkan. Dalam soal essay

dengan KD 3.2 yang terdiri dari 3 soal mengandung 67% HOTS dan

33% LOTS. Soal tersebut yang mengandung soal HOTS ada dua

yaitu dengan tingkatan taksonomi Bloom C4 yaitu menganalisis,

sedangkan satu soal LOTS mengandung C3 yaitu mengemukakan.

Pada soal pilihan ganda terdapat 3 soal mengadung LOTS 100%.

Soal tersebut mengandung tingkatan taksonomi Bloom C2 yaitu

memperkirakan dan C3 yaitu mengurutkan.

Soal ketiga dalam soal PTS yaitu mata pelajaran IPA terdapat

pilihan ganda, isian singkat dan essay yang mengandung 100% soal

LOTS. Soal IPA tersebut terdiri dari 22 soal yaitu 6 soal pilihan

ganda, 8 soal isian singkat, dan 8 soal essay. Semua soal tersebut

mengandung LOTS 100%, karena soal tersebut mengandung

tingkatan taksonomi Bloom C1, C2, dan C3. Tingkatan taksonomi

Bloom tersebt diantaranya yaitu menyebutkan, menjelaskan,

menghafal, mengidentifikasi, membandingkan, dan menerapkan.

Berikut ini contoh soal yang mengandung pembelajaran LOTS :

Pada mata pelajaran PPKn :

C1 (Mengetahui) : Soal pilihan ganda nomer 1 :

Gambar 4.20 Contoh Soal LOTS Tingkatan Taksonomi Bloom C1

Soal tersebut termasuk masuk dalam tingkatan taksonomi

Bloom C1 yaitu menyebutkan. Soal tersebut hanya meminta siswa

untuk menyebutkan contoh lain dari hak kita terhadap penggunaan

listrik. Dalam soal pilihan ganda, siswa juga lebih mudah dalam

menjawab. Jadi soal tersebut termasuk soal yang mengandung

pembelajaran LOTS. Alasan peneliti memilih C1 “Mengetahui”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

109

sebagai tingkatan berpikir tingkat rendah pada soal ini karena soal

tersebut sesuai dengan teori Anderson dan Krathwohl (dalam

Mulyasa, Iskandar, & Aryani, 2016: 218) yang menjelaskan bahwa

tingkat mengetahui merupakan kemampuan mengemukakan

kembali apa yang sudah dipelajari.

Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia :

C3 (Menerapkan) : Soal Essay nomer 2

Gambar 4.21 Contoh Soal LOTS Tingkatan Taksonomi Bloom C3

Soal tersebut termasuk masuk dalam tingkatan taksonomi

Bloom C3 yaitu menemukan. Soal tersebut hanya meminta siswa

untuk menemukan gagasan pokok pada paragraf. Dalam soal essay

tersebut siswa juga lebih mudah dalam menemukan gagasan pokok

paragraf dengan membaca terlebih dahulu. Jadi soal tersebut

termasuk soal yang mengandung pembelajaran LOTS. Alasan

peneliti memilih C3 “Menerapkan” sebagai tingkatan berpikir

tingkat rendah pada soal ini karena soal tersebut sesuai dengan teori

Anderson dan Krathwohl (dalam Mulyasa, Iskandar, & Aryani,

2016: 218) yang menjelaskan bahwa tingkat menerapkan

merupakan kemampuan menggunakan informasi, konsep, prosedur,

prinsip, hukum, teori yang sudah dipelajari untuk sesuatu yang baru

dipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

110

Pada mata pelajaran IPA :

C2 (Memahami) : Soal Isian Singkat nomer 8

Gambar 4.22 Contoh Soal LOTS Tingkatan Taksonomi Bloom C2

“Salah satu persamaan kincir angin dan kincir air adalah ...”

Soal tersebut termasuk masuk dalam tingkatan taksonomi Bloom C2

yaitu membandingkan. Soal tersebut hanya meminta siswa untuk

membandingkan persamaan kincir angin dan kincir air. Jadi soal

tersebut termasuk soal yang mengandung pembelajaran LOTS.

Alasan peneliti memilih C2 “Memahami” sebagai tingkatan berpikir

tingkat rendah pada soal ini karena soal tersebut sesuai dengan teori

Anderson dan Krathwohl (dalam Mulyasa, Iskandar, & Aryani,

2016: 218) yang menjelaskan bahwa tingkat memahami merupakan

kemampuan mengolah pengetahuan yang sudah dipelajari menjadi

sesuatu yang baru seperti menggantikan suatu istilah dengan tanpa

mengubah artinya.

Berikut ini contoh soal yang mengandung pembelajaran HOTS :

Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia :

C4 (Menganalisis) Soal Essay nomer 5 dan 6 dengan soal yang

sama

Gambar 4.23 Contoh Soal HOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

111

Soal tersebut termasuk masuk dalam tingkatan taksonomi Bloom C4

yaitu menganalisis. Soal tersebut meminta siswa untuk menganalisis

gagasan pokok yang terdapat pada gambar tanpa mengetahui tema

gambar tersebut. Gambar pada soal tersebut terbilang gambarnya

kurang jelas dan banyak arti yang dapat ditangkap jika melihat

gambar tersebut. Jadi soal tersebut termasuk soal yang mengandung

pembelajaran HOTS. Alasan peneliti memilih C4 “Menganalisis”

sebagai tingkatan berpikir tingkat tinggi pada soal ini karena soal

tersebut sesuai dengan teori Anderson dan Krathwohl (dalam

Mulyasa, Iskandar, & Aryani, 2016: 218) yang menjelaskan bahwa

tingkat menganalisis merupakan kemampuan menggunakan

keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi yang

belum diketahuinya menentukan antara argumentasi dengan

kesimpulan. Dalam soal PTS tersebut hanya ada dua soal saja yang

mengandung HOTS yaitu terletak pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia, sedangkan dalam mata pelajaran PPKn dan IPA semua

mengandung LOTS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

112

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari data yang didapatkan oleh peneliti serta analisis

dan pembahasan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran pada SD Mlati

(nama disamarkan) kelas IV dapat peneliti simpulkan yaitu :

5.1.1 Pada perencaanan pembelajaran dalam RPP sudah memuat

indikator pembelajaran tingkat tinggi. Dalam RPP SD Mlati

(nama disamarkan) yang memuat mata pelajaran PPKn dan

Bahasa Indonesia sudah memuat indikator keterampilan

berpikir tingkat tinggi.

5.1.2 Penerapan kegiatan pembelajaran di salah satu SD di

Kecamatan Mlati sudah mengacu pada pembelajaran berpikir

tingkat tinggi yaitu critical thinking, collaborative, creative,

dan communication.

5.1.3 Pelaksanaan pada penilaian kelas, peneliti mendapatkan hasil

analisis dari soal PTS yang memuat mata pelajaran PPKn,

Bahasa Indonesia, dan IPA di salah satu SD di Kecamatan

Mlati lebih dominan mengacu pada keterampilan berpikir

tingkat rendah yaitu mengandung pembelajaran HOTS hanya

5%, sedangkan 95% mengandung LOTS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

113

5.2 Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan beberapa

keterbatasan penelitian sebagai berikut :

5.2.1 Penelitian ini terbatas pada saat pelaksanaan pembelajaran

karena peneliti tidak dapat melaksanakan observasi sesuai

dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) karena

keterbatasan waktu. Peneliti hanya diijinkan melakukan

penelitian selama 2 jam saja sampai istirahat sehingga ada

beberapa langkah kegiatan inti pada RPP yang tidak

terlaksanakan. Guru hanya memberikan izin untuk melakukan

penelitian sampai istirahat karena guru akan menggunakan

waktu sisa pelajaran untuk mengejar materi persiapan UAS.

5.2.2 Peneliti masih menggunakan taksonomi bloom yang lama,

karena peneliti tidak dapat menemukan revisi taksonomi Bloom

yang terbaru.

5.2.3 Penelitian ini hanya menggunakan satu ahli validasi.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran sabagai

berikut :

5.3.1 Pada penelitian selanjutnya, peneliti seharusnya membuat

jadwal terlebih dahulu dengan guru dua minggu sebelum

penelitian agar saat melakukan observasi, peneliti dapat

mengambil semua data yang dibutuhkan.

5.3.2 Pada penelitian selanjutnya, peneliti harus mencari banyak

informasi mengenai Taksonomi Bloom yang terbaru sehingga

penelitian menjadi lebih pasti.

5.3.3 Pada penelitian selanjutnya, peneliti perlu mencari ahli validasi

lebih dari satu agar hasil data yang akan diteliti lebih aktual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

114

Daftar Pustaka

Ahmadi, R. (2014). Metodologi penelitian kualitatif. Yogyakarta: AR-RUZZ

MEDIA.

Anderson, L. W. & Krathwohl, D. R. (2010). Kerangka landasan untuk

pembelajaran, pengajaran, dan assessment. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ansyar, M. (2015). Kurikulum hakikat, fondasi, desain & pengembangan. Jakarta:

PT Fajar Interpratama Mandiri.

Arifin, Z. (2011). Penelitian pendidikan metode dan paradigma baru. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Aspridanel, A. (2019). Penggunaan model problem based learning (PBL) dalam

meningkatkan keterampilan kolaborasi dan berpikir tingkat tinggi peserta

didik. Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Lampung.

Bandur, A. (2016). Penelitian kualitatif metodologi, desain, dan teknik analisis

data dengan NVIVO 11 Plus. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Fadlillah. (2014). Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran SD/MI,

SMP/MTs, & SMA/MA. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Fatchiyah. (2016). Pengaruh PBL terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi

siswa kelas V SD Se-Gugus 01 Kretek. Jurnal The Effect Of PBL Toward

Higher Order Thinking Skills. Dalam https://www.google.com/search?ei=-

GD5WruRFcSDvQTcnKjIAQ&q=jurnal+Pengaruh+PBL+terhadap+kema

mpuan+berpikir+tingkat+tinggi+siswa+kelas+V+SD+Se-

gugus+01+Kretek&oq=jurnal+Pengaruh+PBL+terhadap+kemampuan+berp

ikir+tingkat+tinggi+siswa+kelas+V+SD+Se-gugus+01+Kretek&gs_l=psy-

ab.3...3642.3642.0.4092.1.1.0.0.0.0.166.166.0j1.1.0....0...1c.1.64.psy-

ab..0.0.0....0.w1cEY8DnA3Q diunduh pada tanggal 22 April 2018 pukul

19.30.

Hastika, D.T. (2017). Download paket soal PISA(Programme for International

Student Assessment). Dalam

https://deatitahastika.wordpress.com/2017/04/23/download-paket-soal-pisa-

programme-for-international-student-assessment/ diunduh pada tanggal 18

Juni 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

115

Hosnan, M. (2014). Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran

abad 21 kunci sukses implementasi kurikulum 2013. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Ima, N.Y. (2015). Bab II Kajian Teori. Dalam

http://digilib.uinsby.ac.id/2212/4/Bab%202.pdf pada tanggal 5 Febuari

2019 pukul 19.15.

Karlina, A. (2013). Teknik penyusunan skala likert (summated scales) dalam

penelitian akutansi dan bisnis. Semarang: Fatawa Publishing.

Beti, Y.M.D. (2016). Kemampuan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran

matematika topik segiempat di kalangan siswa Kelas VII E SMP N 1

Seyegan Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi Program Studi Pendidikan

Matematika Universitas Sanata Dharma.

Mitiri, H. (2016). Analisis pembelajaran keterampilan berpikir tingkat tinggi

pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 8 Yogyakarta 2016. Skripsi

Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Mulyadi, S. (2019). Metode penelitian kualitatif dan mixed method. Depok: PT

RAJAGRAFINDO PERSADA.

Mulyasa, E., Iskandar, D., & Ayani, W. (2016). Resolusi dan inovasi

pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyati. (2016). Terampil berbahasa Indonesia untuk perguruan tinggi. Jakarta:

PRENADAMEDIA GROUP.

Prastowo, A. ( 2015). Menyususn rencana pelaksanaan pembelajaran tematik

terpadu implementasi kurikulum 2013 untuk SD/MI. Jakarta: PT. Kencana.

Prastowo, A. (2014). Metode penelitian kualitatif dalam perspektif rancangan

penelitian. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Prastowo, A. (2014). Memahami metode-metode penelitian suatu tinjauan teoritis

& praksis. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Repository FKIP Universitas Jambi. Bab II Kajian Pustaka. Dalam

http://repository.fkip.unja.ac.id/file?i=zYnrrYc5RKARvejlAICnqyPuwT2I

D5wU8fp8fVBsKwM pada 21 januari 2018.

Sani, RA. (2019). Pembelajaran berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills).

Tangerang: TSmart

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

116

Saputra, H. (2016). Pengembangan mutu pendidikan menuju era global

(penguatan mutu pembelajaran dengan penerapan HOTS (high order

thinking skills). Jakarta: CV. SMILE’’s INDONESIA INSTITUT (Smile

Publishing).

Sarosa, S. (2012). Penelitian kualitatif dasar-dasar. Jakarta: PT Indeks.

Sicilia. (2017). Uji PISA 2018 berbasis komputer. Jurnal INDOPOS. Dalam

https://indopos.co.id/read/2017/12/14/119917/uji-pisa-2018-berbasis-komputer

diunduh pada tanggal 18 Juni 2019.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suryaman, M. (2012). Metodologi pembelajaran bahasa. Yogyakarta: UNY

Press.

Sutoyo, A. (2012). Pemahaman individu (observasi, checklist, interview dan sosio

metri ) Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Syahida, A., Irwandi, D. (2015). Analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi

pada soal ujian nasional kimia. Jurnal Edusains Vol 7, No 1. Dalam

http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/edusains/article/view/1404 pada

tanggal 22 April 2018 pukul 21.45.

Unila. Bab II Kajian Teori. Dalam

http://digilib.unila.ac.id/10120/14/BAB%20II.pdf pada tanggal 25 Januari

2019 pukul 21.18.

Widoyoko, E.P. (2012). Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Yaumi, M. (2013). Prinsip-prinsip desain pembelajaran disesuaikan dengan

Kurikulum 2013. Jakarta: Kencana.

Zubaidah, S. (2016). Keterampilan abad ke 21. Dalam

https://www.researchgate.net/publication/318013627_KETERAMPILAN_

ABAD_KE-

21_KETERAMPILAN_YANG_DIAJARKAN_MELALUI_PEMBELAJA

RAN, diunduh pada 5 Maret 2019.

Zulela. (2012). Pembelajaran bahasa indonesia apresiasi sastra di sekolah dasar.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

117

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

118

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

119

Lampiran 2 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

120

Lampiran 3A Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa

Lampiran 3A Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

121

Lampiran 3B Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

122

Lampiran 4A Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

123

Lampiran 4B Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

124

Lampiran 5A Hasil Validasi Instrumen Pedoman Wawancara Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

125

Lampiran 5B Hasil Validasi Instrumen Pedoman Wawancara Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

126

Lampiran 6A Hasil Validasi Instrumen Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

127

Lampiran 6B Hasil Validasi Instrumen Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

128

Lampiran 7 Hasil Validasi Instrumen Analisis Indikator RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

129

Lampiran 8A Hasil Validasi Instrumen Analisis Soal Evaluasi PTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

130

Lampiran 8B Hasil Validasi Instrumen Analisis Soal Evaluasi PTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

131

Instrumen Perencanaan untuk Analisis Indikator pada RPP K13

Kata kerja taksonomi bloom yang terdapat pada indikator aspek kognitif dalam RPP K13 berdasarkan pada tingkatan kognitif C4

sampai C6 untuk mengetahui soal tersebut berada pada level berpikir tingkat tinggi atau berpikir tingkat rendah!

C1 Mengetahui C2 Memahami C3 Mengaplikasikan

b. Mengutip f. Memperkirakan e. Menugaskan

f. Menyebutkan g. Menjelaskan g. Mengurutkan

h. Menjelaskan i. Mengkategorikan h. Menentukan

i. Menggambar j. Mencirikan g. Menerapkan

h. Membilang j. Merinci z. Menyesuaikan

aa. Mengidentifikasikan i. Mengasosiasikan h. Mengkalkulasi

i. Mendaftar bb. Membandingkan i. Memodifikasi

j. Menunjukkan cc. Menghitung j. Mengklasifikasi

k. Memberi label dd. Mengkontraskan k. Menghitung

l. Memberi indeks ee. Mengubah l. Membangun

m. Memasangkan ff. Mempertahankan m. Mengurutkan

n. Menamai gg. Menguraikan n. Membiasakan

o. Menandai hh. Menjalin o. Mencegah

p. Membaca ii. Membedakan p. Mengambarkan

Lampiran 9 Lembar Pedoman Analisis Indikator RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

132

q. Menyadari jj. Mendiskusikan q. Menggunakan

r. Menghafal kk. Menggali r. Menilai

s. Meniru ll. Mencontohkan s. Melatih

t. Mencatat mm. Menerangkan t. Menggali

u. Mengulang nn. Mengemukakan u. Mengemukakan

v. Mereproduksi oo. Mempolakan v. Mengadaptasi

w. Meninjau pp. Memperluas w. Menyelidiki

x. Memilih qq. Menyimpulkan x. Mengoperasikan

y. Menyatakan rr. Meramalkan y. Mempersoalkan

z. Mempelajari ss. Merangkum z. Mengkonspepkan

aa. Mentabulasi tt. Menjabarkan aa. Melaksanakan

bb. Memberi kode bb. Meramalkan

cc. Menelusuri cc. Memproduksi

dd. Menulis ii. Memproses

jj. Mengaitkan

kk. Menyusun

ll. Menstimulasikan

mm. Memecahkan

nn. Melakukan

oo. Mentabulasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

133

C4 Menganalisis C5 Mengevaluasi C6 Membuat/Mencipta

b. Menganalisis e. Membandingkan c. Mengabstrasi

d. Mengaudit f. Menyimpulkan g. Mengatur

h. Memecahkan i. Menilai j. Menganimasi

k. Menegaskan e. Mengarahkan f. Mengumpulkan

g. Mendeteksi f. Mengkritik g. Mengkategorikan

h. Mengdiaknosis g. Menimbang h. Mengkode

i. Menyeleksi k. Memutuskan l. Mengkombinasikan

m. Memerinci n. Memisahkan o. Menyusun

p. Menominasikan q. Memprediksi r. Mengarang

s. Mendiagramkan l. Memperjelas m. Membangun

n. Mengkorelasikan m. Menugaskan n. Menanggulangi

o. Merasionalkan n. Menafsirkan o. Menghubungkan

p. Menguji o. Mempertahankan p. Menciptakan

q. Mencerahkan p. Memerinci q. Mengkreasikan

r. Menjelajah q. Mengukur r. Mengoreksi

s. Membagankan r. Merangkum s. Merancang

t. Menyimpulkan s. Membuktikan t. Merencanakan

u. Menemukan t. Memfalidasi u. Mendikte

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

134

v. Menelaah u. Mengetes v. Meningkatkan

w. Memaksimalkan v. Mendukung w. Memperjelas

x. Memerintahkan w. Memilih x. Memfasilitasi

y. Mengedit x. Memproyeksikan y. Membentuk

z. Mengkaitkan y. Merumuskan

z. Memilih z. Menggeneralisasikan

aa. Mengukur aa. Mengabungkan

bb. Melatih bb. Memadukan

cc. Mentransfer ii. Membatas

jj. Mereparasi

kk. Menampilkan

ll. Menyiapkan

mm. Memproduksi

nn. Merangkum

oo. Merekontruksi

pp. Membuat

Sumber Taksonomi Bloom: Utari Retno. Taksonomi Bloom Apa dan Bagaimana Menggunakannya?. Diunduh dari

Http://Ueu7361.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/Taksonomi-Bloom.pdf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

135

Hasil Analisis Indikator Kognitif pada RPP Tematik Kelas IV

Indikator HOTS LOTS Keterangan

Jumlah Indikator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

136

Instrumen Analisis pada Soal Evaluasi Pembelajaran

Kata kerja taksonomi bloom yang terdapat pada soal Ulangan Harian/Penilaian Tengah Semester/Penilaian Akhir Semester

berdasarkan pada tingkatan kognitif C4 sampai C6 untuk mengetahui soal tersebut berada pada level berpikir tingkat tinggi atau

berpikir tingkat rendah!

C1 Mengetahui C2 Memahami C3 Mengaplikasikan

a. Mengutip a. Memperkirakan a. Menugaskan

b. Menyebutkan b. Menjelaskan b. Mengurutkan

c. Menjelaskan c. Mengkategorikan c. Menentukan

d. Menggambar d. Mencirikan d. Menerapkan

e. Membilang e. Merinci e. Menyesuaikan

f. Mengidentifikasikan f. Mengasosiasikan f. Mengkalkulasi

g. Mendaftar g. Membandingkan g. Memodifikasi

h. Menunjukkan h. Menghitung h. Mengklasifikasi

i. Memberi label i. Mengkontraskan i. Menghitung

j. Memberi indeks j. Mengubah j. Membangun

k. Memasangkan k. Mempertahankan k. Mengurutkan

l. Menamai l. Menguraikan l. Membiasakan

m. Menandai m. Menjalin m. Mencegah

n. Membaca n. Membedakan n. Mengambarkan

Lampiran 10 Lembar Pedoman Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

137

o. Menyadari o. Mendiskusikan o. Menggunakan

p. Menghafal p. Menggali p. Menilai

q. Meniru q. Mencontohkan q. Melatih

r. Mencatat r. Menerangkan r. Menggali

s. Mengulang s. Mengemukakan s. Mengemukakan

t. Mereproduksi t. Mempolakan t. Mengadaptasi

u. Meninjau u. Memperluas u. Menyelidiki

v. Memilih v. Menyimpulkan v. Mengoperasikan

w. Menyatakan w. Meramalkan x. Mempersoalkan

x. Mempelajari x. Merangkum y. Mengkonspepkan

y. Mentabulasi y. Menjabarkan z. Melaksanakan

z. Memberi kode aa. Meramalkan

aa. Menelusuri bb. Memproduksi

bb. Menulis cc. Memproses

dd. Mengaitkan

ee. Menyusun

ff. Menstimulasikan

gg. Memecahkan

hh. Melakukan

ii. Mentabulasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

138

C4 Menganalisis C5 Mengevaluasi C6 Membuat/Mencipta

a. Menganalisis a. Membandingkan a. Mengabstrasi

b. Mengaudit b. Menyimpulkan b. Mengatur

c. Memecahkan c. Menilai c. Menganimasi

d. Menegaskan d. Mengarahkan d. Mengumpulkan

e. Mendeteksi e. Mengkritik e. Mengkategorikan

f. Mengdiaknosis f. Menimbang f. Mengkode

g. Menyeleksi g. Memutuskan g. Mengkombinasikan

h. Memerinci h. Memisahkan h. Menyusun

i. Menominasikan i. Memprediksi i. Mengarang

j. Mendiagramkan j. Memperjelas j. Membangun

k. Mengkorelasikan k. Menugaskan k. Menanggulangi

l. Merasionalkan l. Menafsirkan l. Menghubungkan

m. Menguji m. Mempertahankan m. Menciptakan

n. Mencerahkan n. Memerinci n. Mengkreasikan

o. Menjelajah o. Mengukur o. Mengoreksi

p. Membagankan p. Merangkum p. Merancang

q. Menyimpulkan q. Membuktikan q. Merencanakan

r. Menemukan r. Memfalidasi r. Mendikte

s. Menelaah s. Mengetes s. Meningkatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

139

t. Memaksimalkan t. Mendukung t. Memperjelas

u. Memerintahkan u. Memilih u. Memfasilitasi

v. Mengedit v. Memproyeksikan v. Membentuk

w. Mengkaitkan w. Merumuskan

x. Memilih x. Menggeneralisasikan

y. Mengukur y. Mengabungkan

z. Melatih z. Memadukan

aa. Mentransfer aa. Membatas

bb. Mereparasi

cc. Menampilkan

dd. Menyiapkan

ee. Memproduksi

ff. Merangkum

gg. Merekontruksi

hh. Membuat

Sumber Taksonomi Bloom: Utari Retno. Taksonomi Bloom Apa dan Bagaimana Menggunakannya?. Diunduh dari

Http://Ueu7361.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/Taksonomi-Bloom.pdf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

140

Hasil Analisis Soal Penilaian Tengah Semester

No Soal HOTS LOTS Keterangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

141

Lampiran 11A Hasil Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

142

Lampiran 11B Hasil Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

143

Lampiran 11C Hasil Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

144

Lampiran 11D Hasil Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

145

Data Analisis Kuesioner Siswa

Keterangan:

1. SS (Sering Sekali) : 4

2. S (Sering) : 3

3. JR (Jarang) : 2

4. TP (Tidak Pernah) : 1

No Nama Siswa

Critical Thinking Jumlah

Skor

Rata-

rata

Skor

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 GS √ √ √ √ 9 2,25

2 DN √ √ √ √ 8 2

3 IL √ √ √ √ 8 2

4 MA √ √ √ √ 9 2,25

5 HB √ √ √ √ 9 2,25

6 DA √ √ √ √ 8 2

7 DN √ √ √ √ 8 2

8 YN √ √ √ √ 7 1,75

Lampiran 12 Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

146

9 HM √ √ √ √ 8 2

10 RH √ √ √ √ 8 2

11 GS √ √ √ √ 7 1,75

12 HN √ √ √ √ 11 2,75

13 IN √ √ √ √ 10 2,5

14 FA √ √ √ √ 9 2,25

15 HD √ √ √ √ 8 2

16 EJ √ √ √ √ 10 2,5

17 RJ √ √ √ √ 9 2,25

18 FW √ √ √ √ 7 1,75

19 AW √ √ √ √ 9 2,25

20 SS √ √ √ √ 9 2,25

21 IA √ √ √ √ 8 2

22 RH √ √ √ √ 6 1,5

23 IN √ √ √ √ 8 2

Rata-rata Skor Seluruh Siswa 2,09

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

147

No Nama Siswa

Collaborative Jumlah

Skor

Rata-

rata

Skor

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 GS √ √ √ √ 11 2,75

2 DN √ √ √ √ 14 3,5

3 IL √ √ √ √ 13 3,25

4 MA √ √ √ √ 12 3

5 HB √ √ √ √ 13 3,25

6 DA √ √ √ √ 15 3,75

7 DN √ √ √ √ 10 2,5

8 YN √ √ √ √ 14 3,5

9 HM √ √ √ √ 13 3,25

10 RH √ √ √ √ 14 3,5

11 GS √ √ √ √ 13 3,25

12 HN √ √ √ √ 13 3,25

13 IN √ √ √ √ 14 3,5

14 FA √ √ √ √ 10 2,5

15 HD √ √ √ √ 15 3,75

16 EJ √ √ √ √ 13 3,25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

148

17 RJ √ √ √ √ 14 3,5

18 FW √ √ √ √ 13 3,25

19 AW √ √ √ √ 14 3,5

20 SS √ √ √ √ 14 3,5

21 IA √ √ √ √ 11 2,75

22 RH √ √ √ √ 14 3,5

23 IN √ √ √ √ 14 3,5

Rata-rata Skor Seluruh Siswa 3,26

No Nama Siswa

Creativity and Innovation Jumlah

Skor

Rata-

rata

Skor

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 GS √ √ √ √ 10 2,5

2 DN √ √ √ √ 9 2,25

3 IL √ √ √ √ 9 2,25

4 MA √ √ √ √ 9 2,25

5 HB √ √ √ √ 11 2,75

6 DA √ √ √ √ 9 2,25

7 DN √ √ √ √ 9 2,25

8 YN √ √ √ √ 9 2,25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

149

9 HM √ √ √ √ 9 2,25

10 RH √ √ √ √ 11 2,75

11 GS √ √ √ √ 8 2

12 HN √ √ √ √ 9 2,25

13 IN √ √ √ √ 9 2,25

14 FA √ √ √ √ 10 2,5

15 HD √ √ √ √ 8 2

16 EJ √ √ √ √ 9 2,25

17 RJ √ √ √ √ 8 2

18 FW √ √ √ √ 9 2,25

19 AW √ √ √ √ 7 1,75

20 SS √ √ √ √ 9 2,25

21 IA √ √ √ √ 10 2,5

22 RH √ √ √ √ 9 2,25

23 IN √ √ √ √ 12 3

Rata-rata Skor Seluruh Siswa 2,35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

150

No Nama Siswa

Communication Jumlah

Skor

Rata-

rata

Skor

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 GS √ √ √ √ 10 2,5

2 DN √ √ √ √ 12 3

3 IL √ √ √ √ 11 2,75

4 MA √ √ √ √ 9 2,25

5 HB √ √ √ √ 9 2,25

6 DA √ √ √ √ 9 2,25

7 DN √ √ √ √ 14 3,5

8 YN √ √ √ √ 10 2,5

9 HM √ √ √ √ 11 2,75

10 RH √ √ √ √ 10 2,5

11 GS √ √ √ √ 12 3

12 HN √ √ √ √ 11 2,75

13 IN √ √ √ √ 10 2,5

14 FA √ √ √ √ 13 3,25

15 HD √ √ √ √ 11 2,75

16 EJ √ √ √ √ 10 2,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

151

17 RJ √ √ √ √ 11 2,75

18 FW √ √ √ √ 12 3

19 AW √ √ √ √ 10 2,5

20 SS √ √ √ √ 12 3

21 IA √ √ √ √ 12 3

22 RH √ √ √ √ 12 3

23 IN √ √ √ √ 10 2,5

Rata-rata Skor Seluruh Siswa 2,72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

152

Hasil Analisis Kuesioner Siswa

No Interval Indeks

Persepsi Pernyataan Penerapan

1 1.0 - 1.75 Tidak Pernah

2 1.76 - 2.51 Jarang

3 2.52 - 3.27 Sering

4 3.28 - 4.00 Sering Sekali

No Kriteria Rata-rata Skor Seluruh

Siswa

Pernyataan

Kemunculan

1 Critical Thinking 2,09 Jarang

2 Collaborative 3,26 Sering

3 Creativity 2,35 Jarang

4 Communication 2,72 Sering

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

Critical

Thinking

Collaborative Creativity Communication

1. 2. 3. 4.

Ra

ta-r

ata

Kriteria 4C

Hasil Analisis Kuisioner 23 Siswa

Lampiran 13 Hasil Analisis Skala Likert Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

153

Lampiran 14A Hasil Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

154

Lampiran 14B Hasil Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

155

Lampiran 14C Hasil Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

156

Data Analisis Kuesioner Guru

Keterangan:

1. SS (Sering Sekali) : 4

2. S (Sering) : 3

3. JR (Jarang) : 2

4. TP (Tidak Pernah) : 1

No Nama Guru

Critical Thinking

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 PB √ √ √ √

Jumlah 3 4 2 2

Rata-rata 2,75

Lampiran 15 Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

157

No Nama Guru

Collaborative

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 PB √ √ √ √

Jumlah 3 4 4 3

Rata-rata 3,5

No Nama Guru

Creativity and Innovation

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 PB √ √ √ √

Jumlah 3 1 2 3

Rata-rata 2,25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

158

No Nama Guru

Communication

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 PB √ √ √ √

Jumlah 4 4 4 3

Rata-rata 3,75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

159

Hasil Analisis Kuesioner Guru

No Interval Indeks

Persepsi

Pernyataan

Kemunculan

1 1.0 - 1.75 Tidak Pernah

2 1.76 - 2.51 Jarang

3 2.52 - 3.27 Sering

4 3.28 - 4.00 Sering Sekali

No Kriteria Rata-rata Skor Pernyataan

Kemunculan

1 Critical Thinking 2,75 Jarang

2 Collaborative 3,5 Sering Sekali

3 Creativity 2,25 Jarang

4 Communication 3,75 Sering Sekali

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

Critical Thinking Collaborative Creativity Communication

Rata

-rata

Kriteria 4C

Rata-rata Hasil Kuesioner Guru

Lampiran 16 Hasil Anlisis Skala Likert Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

160

Pedoman Wawancara Guru Kelas

Nama Narasumber :

Jabatan Narasumber :

Nama Sekolah :

No Kriteria Pertanyaan Jawaban

1 HOTS

10. Apakah ibu sudah mengenal HOTS

sebelumnya?

11. Menurut ibu, apakah HOTS itu?

12. Apakah HOTS itu penting untuk diterapkan?

13. Menurut ibu, apakah di sekolah ini sudah

menerapkan pembelajaran dengan

menggunakan HOTS?

14. Apakah ibu pernah menerapkan pembelajaran

HOTS dalam kelas?

15. Apa saja kendala yang ibu alami saat

menerapkan pembelajaran HOTS dalam kelas?

16. Apakah ibu pernah mengikuti diklat mengenai

HOTS?

Lampiran 17 Pedoman Wawancara Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

161

17. Apa saja yang dibahas ketika diklat?

18. Dari diklat tersebut, apakah ibu mengetahui

kriteria pembelajaran yang HOTS?

2 Pembelajaran

Abad 21

9. Apakah ibu mengetahui pembelajaran abad 21?

10. Apa saja harapan ibu dari pembelajaran abad

21 dalam sekolah ini?

11. Apakah ibu sudah menerapkan pembelajaran

abad 21 di dalam kelas?

12. Apakah ibu pernah memberikan kesempatan

untuk siswa berdiskusi di dalam kelas?

13. Apakah ibu pernah memberikan kesempatan

untuk siswa berkolaborasi?

14. Apakah ibu pernah memberikan kesempatan

untuk siswa berkreativitas?

15. Apakah ibu pernah memberikan kesempatan

untuk siswa memecahkan masalah secara

individu?

16. Apakah ibu saat pembelajaran pernah

menyelipkan siswa untuk berpikir kritis,

kreatif, dan memecahkan masalah?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

162

3 RPP

3. Apakah di sekolah ini dalam membuat RPP

menggunakan tingkatan taksonomi bloom yang

ke berapa ya bu?

4. Bagaimana pendapat ibu cara membuat

indikator RPP yang baik?

4 Soal PTS

4 Siapakah yang membuat soal Penilaian Tengah

Semester kelas IV bu?

5 Menurut ibu, soal Penilaian Tengah Semester

kelas IV termasuk kriteria soal HOTS atau

LOTS? Bisa dijelaskan bu?

6 Menurut ibu bagaimana soal yang baik untuk

diberikan kepada siswa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

163

Instrumen Pelaksanaan pada Proses Pembelajaran di Kelas

No. 4 C Kriteria Ya Tidak Keterangan

1 Communication

(Komunikasi)

5. Di dalam pembelajaran

memperlihatkan proses guru

memberikan kesempatan siswa

untuk mempresentasikan hasil

dari pembelajaran.

Di dalam pembelajaran guru

memperlihatkan proses memberi

kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan hasil belajar siswa melalui

tanya jawab menyebutkan contoh sikap

kepahlawanan.

6. Di dalam pembelajaran

memperlihatkan proses guru

memberikan kesempatan siswa

untuk menyampaikan ide pada

saat berdikusi dengan teman-

teman maupun ketika

menyelesaikan masalah yang

diberikan oleh guru

Di dalam pembelajaran guru

memperlihatkan proses memberi

kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi

dengan teman-teman maupun ketika

menyelesaikan masalah yang diberikan

guru dengan meminta pendapat siswa

mengenai contoh sikap kepahlawanan per

kelompok dengan menunjuk satu siswa

untuk mewakili kelompok.

Lampiran 18 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

164

7. Di dalam pembelajaran

memperlihatkan proses guru

memberi kesempatan siswa

untuk mengingat kembali

materi pada pembelajaran

sebelumnya

Di dalam pembelajaran guru

memperlihatkan proses memberi

kesempatan kepada siswa untuk mengingat

pembelajaran sebelumnya dengan cara

tanya jawab mengenai pembelajaran

sebelumnya dengan memberi pertanyaan

materi pelajaran sebelumnya.

8. Di dalam pembelajaran

memperlihatkan proses guru

memberikan kesempatan siswa

untuk memahami, mengelola,

dan menciptakan komunikasi

yang efektif dalam berbagai

bentuk secara lisan dan tulisan. √

Di dalam pembelajaran guru

memperlihatkan proses memberi

kesempatan kepada siswa untuk

memahami, mengelola, dan menciptakan

komunikasi siswa yang efektif. Siswa

diminta oleh guru untuk memahami dengan

membaca teks bacaan dan mengetahui isi

bacaan. Siswa diminta juga untuk

mengelola dari teks bacaan dengan

membuat soal pertanyaan. Siswa diberikan

kesempatan oleh guru menciptakan

komunikasi yang efektif di dalam pelajaran

untuk membahas materi yang diajarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

165

oleh guru.

2 Collaborative

(Kolaborasi)

5. Di dalam pembelajaran

memperlihatkan proses guru

memberikan kesempatan siswa

untuk membentuk kelompok

diskusi

Di dalam pembelajaran guru tidak

memperlihatkan proses memberi

kesempatan kepada siswa untuk

membentuk kelompok diskusi belajara

karena guru sudah membentuk kelompok

diskusi dari awal semester.

6. Di dalam pembelajaran

memeprlihatkan proses guru

memberikan siswa kesempatan

untuk saling bertukar pikiran

dan pendapat saat berdiskusi

Di dalam pembelajaran guru tidak

memperlihatkan proses memberi

kesempatan kepada siswa untuk bertukar

pikiran dan pendapat saat berdiskusi pada

pembelajaran tematik mengenai membuat

pertanyaan dari teks bacaan yang diberikan

oleh guru.

7. Di dalam pembelajaran

memeperlihatkan proses guru

memberikan siswa kesempatan

untuk menghargai pendapat

orang lain dan mencapai tujuan

yang tinggi untuk diri sendiri

Di dalam pembelajaran guru

memperlihatkan proses memberi

kesempatan kepada siswa untuk

menghargai pendapat orang lain dengan

cara memberikan kesempatan kepada siswa

lain untuk menjawab meskipun jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

166

dan orang lain siswa sebekumnya sudah benar dan

menerima pendapat siswa yang sudah

berani menjawab.

8. Di dalam pembelajaran

memeperlihatkan proses guru

memberikan siswa tanggung

jawab oleh guru untuk bekerja

sama secara produktif dengan

yang lain

Di dalam pembelajaran guru

memperlihatkan proses memberi

kesempatan kepada siswa

untukbertanggung jawab menyelesaikan

permaslahan yang diberikan oleh guru di

dalam kelompok.

3

Critical

Thingking and

Problem

Solving

(Berpikir Kritis

dan Pemecahan

Masalah)

4. Di dalam pembelajaran

memperlihatkan proses guru

memberikan kesempatan siswa

untuk menyelesaikan

permasalahan secara mandiri

Di dalam pembelajaran guru

memperlihatkan proses memberi

kesempatan kepada siswa untuk

menyelesaikan permasalahan secara

mandiri. Dibuktikan dengan guru meminta

siswa untuk membuat pertanyaan sebanyak

mungkin dari teks bacaan, tetapi guru

meminta siswa untuk menukarkan

pertanyaan dan mengerjakan pertanyaan-

pertanyaan yang dibuat oleh siswa lain

secara mandiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

167

5. Di dalam pembelajaran

memperlihatkan proses guru

memberikan kesempatan siswa

untuk mengungkapkan

pendapat

Di dalam pembelajaran guru

memperlihatkan proses memberi

kesempatan kepada siswa untuk

mengungkapkan pendapat secara lisan

mengenai contoh sikap kepahlawanan dan

menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

guru secara lisan.

6. Di dalam pembelajaran

memperlihatkan proses guru

memberikan kesempatan siswa

untuk menyusun dan

menganalisis permasalahan

yang ada

Di dalam pembelajaran guru

memperlihatkan proses memberi

kesempatan kepada siswa untuk

menganalisis permasalahan yang ada

dengan menganalisis teks bacaan dan

memberikan pertanyaan “Mengapa” dan

“Bagaimana”. Siswa juga diberikan

kesempatan oleh guru untuk menyususn

pertanyaan dari teks bacaan yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

168

7. Di dalam pembelajaran

memperlihatkan proses guru

memberikan kesempatan siswa

untuk mencari sumber lain

untuk materi pelajaran

Di dalam pembelajaran guru tidak

memperlihatkan proses memberi

kesempatan kepada siswa untuk mencari

sumber lain. Guru hanya bergantung pada

buku untuk mencari informasi dalam

menyelesaikan masalah.

4

Creativity and

Innovation

(Kreativitas dan

Inovasi)

5. Di dalam pembelajaran

memperlihatkan proses guru

memberikan kesempatan siswa

untuk membuat sebuah karya

Di dalam pembelajaran guru

memperlihatkan proses memberi

kesempatan kepada siswa untuk membuat

sebuah karya yaitu membuat pertanyaan

dengan kreatif sebanyak-banyaknya.

6. Di dalam pembelajaran

memperlihatkan proses guru

memberikan kesempatan

kepada siswa untuk terampil

dalam menggunakan teknologi

dan informasi

Di dalam pembelajaran guru tidak

memperlihatkan proses memberi

kesempatan kepada siswa untuk

menggunakan teknologi seperti handphone

dan komputer. Guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mencari

informasi melalui buku paket yang

dibagikan oleh guru.

7. Di dalam pembelajaran √

Di dalam pembelajaran memperlihatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

169

memperlihatkan proses guru

memberikan kebebasan dan

keluasaan belajar yang sesuai

dengan minat, bakat, dan

kemampuan siswa

proses guru memberi kebebasan dan

keleluasaan belajar kepada siswa sesuai

dengan minat, bakat, dan kemampuan

siswa. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk membuat pertanyaan

secara bebas dan kreatif sesuai dengan

kemampuan siswa.

8. Di dalam pembelajaran

memperlihatkan proses guru

memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

berkomunikasi interatif dengan

cerdas dan rendah hati

Di dalam pembelajaran guru

memperlihatkan proses memberi

kesempatan kepada siswa untuk

berkomunikasi secara interatif yaitu

berkomunikasi di dalam pembelajaran

yang membahas materi pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

170

Lampiran 19A Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

171

Lampiran 19B Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

172

Lampiran 19C Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

173

Hasil Analisis Indikator Kognitif Pada RPP Tematik Kelas IV

No Indikator LOTS HOTS Keterangan

Mata Pelajaran PPKn

3.1.6 Menceritakan kaitan antara sikap

kepahlawanan dengan makna

sila Pancasila.

√ Kata kerja operasional “Menceritakan”

menunjukkan tingkatan taksonomi bloom C6

membuat yaitu menghubungkan kaitan antara

sikap kepahlawanan dengan makna sila

Pancasila.

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

3.8.3 Menyebutkan informasi yang

diketahui tentang salah satu

kepahlawanan.

√ Kata kerja operasional “Menyebutkan”

menunjukkan tingkatan taksonomi bloom C1

mengetahui yaitu menyebutkan.

Jumlah Indikator 1 1

Lampiran 20 Hasil Analisis Indikator RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

174

Lampiran 21A Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

175

Lampiran 21B Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

176

Lampiran 21C Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

177

Lampiran 21D Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

178

Lampiran 21E Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

179

Hasil Analisis Soal PTS Pada Tema 2

Mata Pelajaran : PPKn, Bahasa Indonesia, dan IPA

No Soal Soal HOTS LOTS Keterangan

PPKN KD 3.2 Pilihan Ganda

1.

Contoh hak kita terhadap penggunaan listrik

adalah …

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu menyebutkan sebuah

contoh

2.

Contoh kewajiban manusia terhadap

penggunaan kertas adalah …

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu menyebutkan sebuah

contoh

3.

Berikut adalah hak anak di sekolah, kecuali

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu mengidentifikasi

Isian singkat

4.

Ibu setiap hari mendampingi anaknya dalam

belajar. Hal ini termasuk hak anak untuk

mendapatkan

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C3 yaitu menentukan. Soal

Lampiran 22 Hasil Rekapitulasi Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

180

tersebut meminta siswa untuk menentukan

hak anak menurut diri sendiri.

5.

Mematuhi dan menghormati nasehat guru

adalah kewajiban anak di lingkungan

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 dan C2 yaitu menyebutkan

dan mengkontraskan. Siswa

dimintamenyebutkan menngkontraskan

mana yang sesuai dengan soal.

6.

Mengikuti kerja bakti membersihkan sarana

ibadah merupakan salah satu contoh

kewajiban di lingkungan

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu mengidentifikasi

7.

Membantu orang tua sesuai kemampuan

merupakan … anak di rumah

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 dan C3 yaitu menyebutkan

dan menyesuaikan.

8.

Kewajiban adalah ….

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu menghafal.

9. Sekolah berkewajiban menciptakan suasana

yang aman, agar siswa dapat belajar dengan √

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

181

tenang. Hal ini termasuk hak anak untuk

mendapatkan …

tingkatan C3 yaitu menentukan. Siswa

diminta untuk menentukkan hak yang tepat.

Essay

10.

Berikan 3 contoh kewajiban siswa terhadap

guru !

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu menyebutkan.

11.

Jelaskan yang dimaksud hak !

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 dan C2 yaitu menjelaskan.

12.

Sebutkan 1 hak dan 1 kewajiban masyarakat

terhadap sumber energy !

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu menyebutkan.

Bahasa Indonesia KD 3.1 Essay

1.

Tuliskan gagasan pokok paragraph tersebut !

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C3 yaitu menentukan dan

menerapkan.

2. Tuliskan gagasan pendukung paragraph

tersebut ! √

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu menentukan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

182

menerapkan.

3. Tuliskan gagasan pendukung paragraph

tersebut ! √

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu menentukan dan

menerapkan.

4. Tuliskan kalimat utama paragraph tersebut !

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu menentukan dan

menerapkan.

Bahasa Indonesia KD 3.2 Essay

5. Tuliskan gagasan pokok sesuai dengan

gambar tersebut ! √

Soal termasuk HOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C4 yaitu menganalisis. Siswa

diminta untuk membuat gagasan dengan

menganalisis gambar yang ada.

6. Tuliskan gagasan pokok yang sesuai dengan

gambar tersebut ! √

Soal termasuk HOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C4 yaitu menganalisis. Siswa

diminta untuk membuat gagasan dengan

mneganalisis gambar yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

183

7. Berikan alasan pentingnya kita menghemat

bahan bakar minyak ! √

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C3 yaitu mengemukakan. Siswa

diminta untuk mengemukakan pendapat.

Bahasa Indonesia KD 3.4 Essay

8. Kalimat yang tepat untuk melengkapi nomor

2 adalah … √

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C2 yaitu memperkirakan. Siswa

diminta untuk melengkapi dengan mengira-

ira jawaban yang tepat.

9. Urutan petunjuk pembuatan kipas dari bahan

kertas yang tepat adalah … √

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C2 yaitu memahami tentang

konsep tertentu untuk menyusun kalimat.

10. Urutan panduan keselamatan kerja yang

tepat adalah … √

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C2 yaitu memahami tentang

konsep tertentu untuk menyusun kalimat.

IPA KD 3. 5 Pilihan Ganda

1. Sumber energi terbesar bagi mahkluk hidup

√ Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

184

di muka bumi adalah … mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu menghafal.

2.

Tumbuhan dapat membuat makanannya

sendiri. Tumbuhan menggunakan energi

cahaya matahari untuk …

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu menghafal.

3.

Cahaya matahari di pagi hari membantu

proses terjadinya vitamin D, yang bermanfaat

untuk …

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu menghafal.

IPA KD 3. 5 Essay

4.

Sebutkan 3 (tiga) manfaat energi matahari

dalam kehidupan sehari-hari !

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu menyebutkan.

IPA KD 3. 5 Pilihan Ganda

5.

Perubahan energi listrik menjadi energi

cahaya dan suara, ditunjukkan oleh kegiatan

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C3 yaitu menerapkan.

6. Contoh alat yang dapat mengubah energi

listrik menjadi energi panas adalah … √

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu menyebutkan.

7. Sumber energi yang digunakan adalah

√ Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

185

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu mengidentifikasi.

IPA KD 3. 5 Isian singkat

8.

Salah satu persamaan kincir angin dan kincir

air adalah …

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C2 yaitu membandingkan

persamaan kincir air dan kincir angin.

9.

Salah satu perbedaan kincir angin dan kincir

air adalah …

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu membandingkan

perbedaan kincir angin dan kincir air.

IPA KD 3. 5 Essay

10.

Sebutkan 3 manfaat kincir air dalam

kehidupan sehari-hari !

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu menyebutkan.

11.

Sebutkan 3 manfaat angin bagi kehidupan

manusia !

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu menyebutkan.

IPA KD 3. 5 Isian singkat

12. Kentang sebagai tumbuhan yang dapat

√ Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

186

dimanfaatkan sebagai sumber energi

alternatif, yaitu sebagai pengganti …. Yang

dapat menghidupkan lampu LED

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu mengidentifikasi.

13.

Salah satu manfaat energi angin bagi nelayan

adalah …..

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu menyebutkan

14.

Salah satu alat yang memanfaatkan

perubahan energi listrik menjadi energi

cahaya adalah …

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu menyebutkan.

15.

Salah satu benda yang memanfaatkan

perubahan bentuk energy listrik menjadi

energi bunyi adalah …

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu meyebutkan.

IPA KD 3. 5 Essay

16. Sebutkan 3 (tiga) manfaat energi listrik

dalam kehidupan sehari-hari! √

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu menyebutkan.

IPA KD 3. 5 Isian singkat

17. Bahan Bakar yang berasal dari tumbuhan

disebut dengan …. √

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu menyebutkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

187

18. Bahan bakar yang berasal dari kotoran hewan

disebut dengan ….. √

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu menyebutkan.

IPA KD 3. 5 Essay

19. Sebutkan 3 (tiga) macam energi alternatif

yang ada di sekitar kita ! √

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu menyebutkan.

20. Sebutkan 3 (tiga) kelebihan energi alternatif !

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu menyebutkan.

21. Jelaskan pentingnya energi alternatif dalam

kehidupan sehari-hari ! √

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu menjelaskan.

22. Tuliskan 3 manfaat energi alternatif !

Soal termasuk LOTS, karena soal tersebut

mengandung kata kerja operasional

tingkatan C1 yaitu menyebutkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

188

Hasil Hitung Analisis Soal PTS Kelas IV Tema 2 Mata Pelajaran PPKn

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Keseluruhan Keseluruhan

1

2

3

4

6

7

8

9

10

11

12

Jenis Soal Jumlah

HOTS 0

LOTS 12

100%

Hasil Analisis Soal PPKn

1

LOTS

Lampiran 23A Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

189

Hasil Hitung Analisis Soal PTS Kelas IV Tema 2 Mata Pelajaran PPKn

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Pilihan Ganda Pilihan Ganda

1

2

3

Jenis Soal Jumlah

HOTS 0

LOTS 3

100%

Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda PPKn

1

LOTS

Lampiran 23B Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

190

Hasil Hitung Analisis Soal PTS Kelas IV Tema 2 Mata Pelajaran PPKn

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Isian Singkat Isian Singkat

4

5

6

7

8

9

100%

Hasil Analisis Soal Isian Singkat PPKn

1

LOTS

Jenis

Soal Jumlah

HOTS 0

LOTS 6

Lampiran 23C Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

191

Hasil Hitung Analisis Soal PTS Kelas IV Tema 2 Mata Pelajaran PPKn

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Essay Essay

10

11

12

100%

Hasil Analisis Soal Essay PPKn

1

LOTS

Jenis Soal Jumlah

HOTS 0

LOTS 3

Lampiran 23D Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

192

Hasil Hitung Analisis Soal PTS Kelas IV Tema 2 Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Keseluruhan Keseluruhan

5 1

6 2

3

4

7

8

9

10

Jenis Soal Jumlah

HOTS 2

LOTS 8

20% HOTS

80% LOTS

Hasil Analisis Soal PTS Bahasa

Indonesia

1 2

Lampiran 23E Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

193

Hasil Hitung Analisis Soal PTS Kelas IV Tema 2 Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Essay 1 Essay 1

1

2

3

4

Jenis Soal Jumlah

HOTS 0

LOTS 4

100%

Hasil Analisis Soal Essay 1 Bahasa

Indonesia

1

LOTS

Lampiran 23F Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

194

Hasil Hitung Analisis Soal PTS Kelas IV Tema 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Essay 2 Essay 2

5 7

6

Jenis Soal Jumlah

HOTS 2

LOTS 1

67% HOTS

33% LOTS

Hasil Analisis Soal Essay 2 Bahasa Indonesia

1 2

Lampiran 23G Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

195

Hasil Hitung Analisis Soal PTS Kelas IV Tema 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Pilihan Ganda Pilihan Ganda

1

2

3

Jenis Soal Jumlah

HOTS 0

LOTS 3

100%

Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Bahasa

Indonesia

1

LOTS

Lampiran 23H Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

196

Hasil Hitung Analisis Soal PTS Kelas IV Tema 2 Mata Pelajaran IPA

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Keseluruhan Keseluruhan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

Lampiran 23I Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

197

Jenis Soal Jumlah

HOTS 0

LOTS 3

100%

Hasil Analisis Soal IPA

1

LOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

198

Hasil Hitung Analisis Soal PTS Kelas IV Tema 2 Mata Pelajaran IPA

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Pilihan Ganda Pilihan Ganda

1

2

3

5

6

7

Jenis Soal Jumlah

HOTS 0

LOTS 6

100%

Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda IPA

1

LOTS

Lampiran 23J Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

199

Hasil Hitung Analisis Soal PTS Kelas IV Tema 2 Mata Pelajaran IPA

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Essay Essay

4

10

11

16

19

20

21

22

Jenis Soal Jumlah

HOTS 0

LOTS 8

Lampiran 23K Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

100%

Hasil Analisis Soal Essay IPA

1

LOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

200

Hasil Hitung Analisis Soal PTS Kelas IV Tema 2 Mata Pelajaran IPA

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Isian Singkat Isian Singkat

4

10

11

16

19

20

21

22

Jenis Soal Jumlah

HOTS 0

LOTS 8

100%

Hasil Analisis Soal Isian Singkat IPA

1

LOTS

Lampiran 23L Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

201

Hasil Hitung Analisis Penilaian Tengah Semester Keseluruhan

No Mata Pelajaran

Jumlah Soal

HOTS

1 Bahasa Indonesia 2

HOTS 5%

LOTS 95%

Hasil Analisis Soal HOTS pada Penilaian Tengah Semester

Lampiran 23M Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah

Semester Keseluruhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ...repository.usd.ac.id/34845/2/151134110_full.pdf · ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

202

RIWAYAT PENELITI

Bernadeta Putri Ismawati, lahir di Cilacap pada tanggal 10

November 1997. Merupakan anak pertama dari pasangan Bapak

Yanuarius Mislam dan Ibu Margaretha Suwarti. Tinggal di

Sidanegara, Cilacap Tengah. Peneliti memiliki cita-cita untuk

menjadi guru yang baik dan cerdas. Guru yang tidak hanya pintar

dalam mengajari siswa, tetapi juga menjadi guru yang baik yang mengerti kebutuhan

siswa dalam belajar. Peneliti lulus SD tahun 2009 di SD Maria Immaculata, Cilacap

Tengah. Pada tahun 2009 peneliti melanjutkan pendidikan di SMP Maria Immaculata,

Cilacap Tengah dan lulus tahun 2012. Pada Tahun 2012, peneliti melanjutkan

pendidikan di SMA Yos Sudarso Cilacap Selatan dan lulus tahun 2015. Pada tahun

2015, peneliti melanjutkan kuliah S1 pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar (PGSD) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI