ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA...

215
ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NONELEKTROLIT SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun oleh: Sutinah 1110016200008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Transcript of ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA...

Page 1: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN

NONELEKTROLIT

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun oleh:

Sutinah

1110016200008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

i

Page 3: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

LEMBAR PENGES.{HAN

Skripsi yang berjudul Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Melalui

Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Materi Larutan Elektrolit dan Larutan

Nonelektrolit disusun oleh Sutineh, NIM 1110016200008' Program Studi

pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan Ilmu Perrgetahuan Alam' Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta'

Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak

untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan fakultas'

Jakarta, Mei 2015

Yang mengesaltkan

Pembimbing I Pembimbing II

Burhanudin Milama. M.Pd.

NIP.19770201 200801 1 01 1 NIP.19710528 2000031 002

Page 4: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

KEMENTERIAN AGAMA

a-& urN JAKARTA

u-i-nl',t,![r**, r" ro ro","t 1541 2 t.clonasa

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-O66

Tgl. Terbit : I Maret 2010No. Revisi: '. 02Hal 1t1

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama

TempatiTgl. Lahir

NIM

Jurusan/Prodi

Judul Skipsi

Dosen Pembimbing

Sutinah

Bogor, 01 September 1992

1110016200008

Peudidikan IPA/Pendidikan Kimia

: Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Melalui

Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Materi Larutan Elektrolit

Den Larutan Nonelektrolit

: 1. Burhanudin Milama, M.Pd.

2. Dedi Irwandi, M. Si.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan

sal a bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satr.( syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Jakarta,

Mahasiswa Ybs.

NIM. 1110016200008

lll

Page 5: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

iv

ABSTRAK

Sutinah (NIM:1110016200008). ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR

KRITIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN

NONELEKTROLIT.

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kualitas dan mengetahui perbedaan

kualitas keterampilan berpikir kritis siswa kelas X-MIA setelah diterapkannya

model pembelajaran berbasis proyek. Penelitian ini dilaksanakan pada semester

ganjil tahun ajaran 2014/2015 dikelas X-MIA SMA Dharma Karya Legoso.

Sampel penelitian ini terdiri dari 24 siswa kelas X-MIA. Metode penelitian yang

digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini terdiri dari empat tahapan

pembelajaran yaitu tahap perencanaan proyek, tahap pelaksanaan proyek,

Tahapan penyelidikan Terbimbing dan pembuatan produk, tahap kesimpulan

proyek. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes, lembar

observasi, dan wawancara. Hasil analisis data menunjukan bahwa secara

keseluruhan kualitas keterampilan berpikir kritis melalui pembelajaran berbasis

proyek dalam ketegori baik dan terdapat perbedaan kualitas keterampilan berpikir

kritis pada indikator bertanya dan menjawab pertanyaan; Membuat deduksi dan

mempertimbangkan hasil deduksi; Mengidentifikasi asumsi. Hasil wawancara

siswa menunjukan bahwa siswa merasa tertarik dengan pembelajaran berbasis

proyek.

Keyword: Project Based Learning, Berpikir Kritis, Larutan Elektrolit dan non

elektrolit.

Page 6: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

v

ABSTRACT

Sutinah (NIM:1110016200008). Analysis of Critical Thinking In Project Based

Learning About Electrolyte and Nonelectrolyte Solution.

The purpuse of this study is to analyze and determine the difference in

quality critical thinking skills class X-MIA after the implementation of project

based learning model. This study was carried out in the first year of first grade

SMA Dharma Karya legoso academic year 2014/2015. The subject of this study

were consisted of 24 students first grade. The methode used in this study was

descriptive quantitative. This study carried out in four stages: Project planning,

project implementation, guided inquiry and manufacture of products. The data

gathering in this study through test, observation, and interview. The result of the

analysis showed overall critical thinking skills of students in project based

learning model can be develoved and there are differences in the quality of

critical thinking skills in the indicator ask and answer questions:Make deduction

and considering the results of deduction:Identifying assumptions. The results of

student interviews showed that student were interested in the project based

learning.

Keyword: Project based learning, critical thinking, Electrolyte and Nonelectrolyte

Page 7: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr. Wb

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang senantiasa memberikan

kekuatan disetiap perjalanan hidup. Sholawat seta salam semoga selalu tercurah

kepada tauladan kita, Rasulullah SAW, keluarga, para sahabat dan umatnya.

Dengan segala upaya dan doa, penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul Analisis Ketrampilan Berpikir Kritis Siswa Melalui Model

Pembelajaran Berbasis Proyek pada Materi Larutan Elektrolit dan Larutan

Nonelektrolit. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat mencapai gelar sarjana

pendidikan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Dalam menyelesaikan skripsi ini tidak luput dari dukungan, bimbingan, dan

bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A sebagai Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Baiq Hanna Susanti, M.Sc selaku Kepala Jurusan Pendidikan IPA UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dedi Irwandi, M.Si selaku Kepala Program Studi Kimia UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Burhanudin Milama, M.Pd yang telah memberikan bimbingan dan saran

dalam penyususnan skripsi ini dengan penuh kesabaran dan kasih sayang

sebagai Bapak Pembimbing I dan Pembimbing Akademik. Semoga Alloh

selalu memberkahi kehidupan Bapak.

5. Dedi Irwandi, M.Si sebagai pembimbing II yang juga telah memberikan

bimbingan dan saran dalam penyusunan skripsi ini dengan penuh kesabaran

dan kasih sayang. Semoga Alloh memberkahi kehidupan Bapak.

6. Kedua orang tua tercinta dan tersayang yaitu Bapak Diding Suryadin dan

Emak Sumyati, Kakak pertama Dedi supriadi, Kakak kedua Asep Supriatna,

Kakak ipar Ida Nengsih, Keponakan tercinta Bunga Qurratun ‘Aini serta

Page 8: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

vii

keluarga yang telah memberikan kasih sayang dan motivasi melalui

perjuangan dan gema do’a yang tiada hentinya.

7. Arif Soleh, S.Pd. selaku guru mata pelajaran kimia di SMA DK yang telah

banyak membantu dan memberikan saran untuk penelitian ini.

8. Ayah Dr. Sihabudin Noor, Bunda Karlina Helmanita M.A dan Keluarga

besar Sanggar Baca Jendela Dunia (Kak Ilut, Kak Zainul, Kak Ida, Kak

Najmah, Kak Hafidz, Kak Helmi, dan Kak Dion). Terimakasih telah

memberikan inspirasi dan motivasi secara tidak langsung bagi saya.

9. Tanpa Nama. Seseorang spesial yang masih berada di Lauhul Mahfudz dan

saya masih mencari serta menjemputnya nya hingga detik ini. Namun tetap

saja belum bertemu. Salam rindu dan Salam Jomblo Mulia. :’(

10. Sahabat di Lembaga Dakwah Kampus (LDK) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Sahabat di PSU (Pos Solidaritas Ummat), Sahabat Akhwat Forum

Angkatan An-Najm, Sahabat Pendidikan Kimia 2010, Sahabat Alumni

MAN Parungpanjang (Iti, dina, Abirah, Mae, tompel, ilfa, Mpau, sarah,

atika, aad, , dkk). Terimakasih telah memberikan banyak hal yang tiada bisa

ditulis dengan kata-kata. Cerita tentang cinta tulus kalian selama berada

dikampus peradaban telah menggoreskan kenangan yang tak pernah terlupa

hingga masa tua.

11. Teman-teman di Kosan Markaz Al-Hamra (Juni, Apri, Kak Hikmah, Tari,

Linda, dan Lala), dan teman-teman Bangsal A6 (Bangsa Assalam Kamar

A6)

12. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penyusunan Skripsi ini.

Peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun sehingga

menambah pengetahuan peneliti. Peneliti berharap bahwa skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak yang menggunakannya.

Jakarta, Mei 2015

Sutinah

Page 9: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ......................................... iii

ABSTRAK ................................................................................................. iv

ABSTRACT ................................................................................................ v

KATA PENGANTAR ............................................................................... vi

DAFTAR ISI .............................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................... 6

C. Batasan Masalah ................................................................. 6

D. Rumusan Masalah .............................................................. 7

E. Tujuan Penelitian ................................................................ 7

F. Manfaat Penelitian .............................................................. 8

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Teoretis ................................................................... 9

1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek .......................... 9

a. Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek ....... 12

b. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek ........... 14

c. Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek ........... 17

d. Perbedaan penekanan Pembelajaran Berbasis

Proyek dan Pembelajaran Tradisonal ...................... 18

2. Hakikat Keterampilan Berpikir Kritis ........................... 21

a. Pengertian Keterampilan ......................................... 21

Page 10: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

ix

b. Pengertian Berpikir Kritis ........................................ 22

c. Prinsip Berpikir Kritis ............................................. 25

d. Karakteristik Berpikir Kritis .................................... 27

e. Indikator Keterampilan Berpikir Kritis ................... 27

f. Delapan Langkah Untuk Menuju Berpikir Kritis .... 31

3. Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Materi Larutan Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit .... 34

4. Konsep Larutan Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit .. 37

B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................ 41

C. Kerangka Berpikir .............................................................. 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian............................................ 45

B. Metode Penelitian .............................................................. 45

C. Desain Penelitian ............................................................... 46

D. Populasi dan Sampel .......................................................... 49

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 50

F. Instrumen Penelitian .......................................................... 50

1. Instrumen Tes ............................................................... 53

2. Instrumen Nontes ......................................................... 56

G. Kalibrasi Instrumen ........................................................... 58

a. Uji Validitas ................................................................. 58

b. Uji Reliabilitas .............................................................. 59

c. Tingkat Kesukaran ....................................................... 60

d. Daya Pembeda .............................................................. 61

H. Teknik Analisis Data ........................................................ 62

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................. 66

B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................ 69

Page 11: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

x

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................... 94

B. Saran .................................................................................. 95

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 96

LAMPIRAN ............................................................................................... 102

Page 12: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Manajemen Kegiatan didalam Pembelajaran Berbasis Proyek ............. 15

Tabel 2.2 Perbedaan Pembelajaran Berbasis Proyek dan Pembelajaran

Tradisional ............................................................................................. 19

Tabel 2.3 Prinsip Kecakapan Berpikir Kritis ........................................................ 26

Tabel 2.4 Keterampilan Berpikir Kritis Menurut Ennis ........................................ 28

Tabel 2.5 Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator Materi Kimia ....... 35

Tabel 2.6 Perbedaan Elektrolit Kuat, Elektrolit Lemah, dan Nonelektrolit .......... 39

Tabel 2.7 Perbedaan Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen Polar .......................... 41

Tabel 3.1 Pembagian Kategori Kelompok Siswa .................................................. 50

Tabel 3.2 Instrumen Penelitian .............................................................................. 52

Tabel 3.3 Sub Keterampilan Berpikir Kritis yang akan dianalisis .................. ..... 53

Tabel 3.4 Sub Keterampilan Berpikir Kritis Siswa yang diteliti

pada Tes Essai ....................................................................................... 55

Tabel 3.5 Kisi-kisi Penomoran Soal Tes Essai Keterampilan Berpikir Kritis ...... 56

Tabel 3.6 Kisi-kisi Sub Keterampilan Berpikir Kritis yang diteliti

pada Lembar Observasi ......................................................................... 57

Tabel 3.7 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ............................................................. 58

Tabel 3.8 Kriteria Validitas Butir Soal ................................................................ 60

Tabel 3.9 Klasifikasi Interpretasi untuk Koefisien Realiabilitas Tes .................... 61

Tabel 3.10 Kriteria Tingkat Kesukaran ................................................................. 62

Tabel 3.11 Kriteria Daya Pembeda ....................................................................... 63

Tabel 3.12 Pengkategorian Skor............................................................................ 66

Tabel 4.1 Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis pada seluruh siswa .............. 73

Tabel 4.2 Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Kritis Setiap

Kelompok Siswa Pada Seluruh Indikator .............................................. 74

Page 13: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ...................................................................... 44

Gambar 3.1 Desain Penelitian ........................................................................ 46

Gambar 4.1. Nilai rata-rata Persentase Keterampilan

Memfokuskan Pertanyaan ........................................................... 71

Gambar 4.2. Nilai rata-rata Persentase Keterampilan

Menganlisis Argumen ................................................................. 73

Gambar 4.3. Nilai rata-rata Persentase Keterampilan Bertanya dan

Menjawab Pertanyaan ................................................................. 75

Gambar 4.4. Nilai rata-rata Persentase Keterampilan

Mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber ........................... 77

Gambar 4.5. Nilai rata-rata Persentase Keterampilan

Mengobservasi dan melaporkan hasil observasi ......................... 79

Gambar 4.6. Nilai rata-rata Persentase Keterampilan Membuat

deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi .......................... 81

Gambar 4.7. Nilai rata-rata Persentase Keterampilan Membuat

induksi dan mempertimbangkan hasil induksi ............................ 83

Gambar 4.8. Nilai rata-rata Persentase Keterampilan

Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan .................... 85

Gambar 4.9. Nilai rata-rata Persentase Keterampilan Mendefinisikan

istilah, dan mempertimbangkan definisi ..................................... 86

Gambar 4.10. Nilai rata-rata Persentase Keterampilan

Mengidentifikasi Asumsi.......................................................... 88

Gambar 4.11. Nilai rata-rata Persentase Keterampilan

Memutuskan Suatu Tindakan ................................................... 89

Gambar 4.12. Nilai rata-rata Persentase Keterampilan

Berinteraksi dengan orang lain ................................................. 91

Page 14: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP ............................................................................................. 100

Lampiran 2 Kisi-kisi Soal Keterampilan Berpikir Kritis Siswa ..................... 133

Lampiran 3 Pedoman Penskoran Tes Essai .................................................... 143

Lampiran 4 Hasil Validitas Instrumen ........................................................... 150

Lampiran 5 Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa ................................ 151

Lampiran 6 Rubrik Penilaian Lembar Observasi ........................................... 152

Lampiran 7 LKS ............................................................................................. 162

Lampiran 8 Kisi-kisi LKS .............................................................................. 170

Lampiran 9 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ................................................... 177

Lampiran 10 Data Hasil Perhitungan Kedudukan Siswa Dalam Kelas ......... 178

Lampiran 11 Data Hasil Instrumen Tes Keterampilan Berpikir Kritis

dan Lembar Observasi seluruh siswa .......................................... 179

Lampiran 12 Hasil Nilai dan Kategori Sub Keterampilan

Memfokuskan Pertanyaan ........................................................... 180

Lampiran 13 Hasil Nilai dan Kategori Sub Keterampilan

Menganalisis Argumen .......................................................... 181

Lampiran 14 Hasil Nilai dan Kategori Sub Keterampilan Bertanya

dan Menjawab Pertanyaan ......................................................... 182

Lampiran 15 Hasil Nilai dan Kategori Sub Keterampilan

Mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber .......................... 183

Lampiran 16 Hasil Nilai dan Kategori Sub Keterampilan

Mengobservasi dan melaporkan hasil observasi ........................ 184

Lampiran 17 Hasil Nilai dan Kategori Sub Keterampilan

Mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi .................. 185

Lampiran 18 Hasil Nilai dan Kategori Sub Keterampilan

Menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi ................. 186

Page 15: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

xiv

Lampiran 19 Hasil Nilai dan Kategori Sub Keterampilan

Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan ................... 187

Lampiran 20 Hasil Nilai dan Kategori Sub Keterampilan

Mendefinisikan istilah, dan mempertimbangkan definisi .......... 188

Lampiran 21 Hasil Nilai dan Kategori Sub Keterampilan

Mengidentifikasi Asumsi ........................................................... 189

Lampiran 22 Hasil Nilai dan Kategori Sub Keterampilan

Memutuskan Suatu Tindakan .................................................... 190

Lampiran 23 Hasil Nilai dan Kategori Sub Keterampilan Berinteraksi

dengan orang lain ....................................................................... 191

Lampiran 24 Hasil Wawancara Terhadap Siswa .......................................... 192

Lampiran 25 Hasil Dokumentasi Kegiatan Belajar ....................................... 193

Lampiran 26 Uji Referensi ............................................................................ 194

Lampiran 27 Surat Bukti Telah Melakukan Penelitian ................................. 200

Page 16: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan hasil studi Programme for International Student

Assessment (PISA) tahun 2012 skor sains indonesia dalam peringkat

terendah. Dari 65 negara anggota PISA, pendidikan Indonesia berada di

bawah peringkat 641. Oleh sebab itu, pembaharuan untuk meningkatkan

kualitas pendidikan dilakukan pemerintah melalui penataan dalam

berbagai komponen pendidikan. Tiga isu utama yang menjadi fokus dalam

pembaharuan pendidikan adalah pembaharuan kurikulum, peningkatan

kualitas pembelajaran dan efektivitas metode pembelajaran. Oleh karena

itu, pemerintah menetapkan kurikulum 2013 sebagai kurikulum

pendidikan terbaru yang merupakan hasil revisi dari kurikulum 2006 atau

kurikulum tingkat satuan pendidikan. Menurut Husamah, kurikulum 2013

ini mampu menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif,

afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang

terintegrasi.2

Pendidikan merupakan suatu berkah dari Maha Pencipta terhadap

ciptaanNya. Manusia adalah satu-satunya makhluk yang ditakdirkan untuk

memperoleh pendidikan. Hakikat pendidikan adalah proses memanusiakan

anak manusia yaitu menyadari akan manusia yang merdeka.3 Berdasarkan

hal tersebut, pendidikan merupakan salah satu karunia yang berasal dari

Rabb Semesta Alam yang wajib di dapatkan oleh setiap manusia yang

merdeka supaya bisa mencetak generasi penerus bangsa Indonesia yang

mumpuni di bidang-bidang yang di gelutinya.

1http://www.oecd.org/pisa/keyfindings/pisa-2012-results-overview.pdf. h. 5.

2Husamah,dkk, Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi Panduan dalam

Merancang Pembelajaran untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013, (Jakarta: Prestasi

Pustakakaraya, 2013), h. 4. 3H.A.R. Tilaar, Manifesto Pendidikan Nasional tinjauan dari perspektif postmodernisme

dan studi kultural kompas Indonesia, (Jakarta: Buku Kompas, 2005), Cet.1 h. 109.

Page 17: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

2

Fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut ditunjang oleh

peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik indonesia nomor

65 tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah

yang menyatakan bahwa:

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan

secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi

peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang

yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai

dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis

peserta didik.4

Berdasarkan permendikbud tersebut, setiap satuan pendidikan

melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran

serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Sesuai dengan standar

kompetensi lulusan SMA/MA permendikbud No.54 Tahun 2013, sasaran

pembelajaran mencakup pengembangan domain sikap, pengetahuan, dan

keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan5. Seluruh

domain ini harus dimiliki oleh siswa agar permendikbud No. 54 tahun

2013 dapat tercapai dengan baik. Salah satu upaya agar permendikbud

No.54 tahun 2013 ini tercapai adalah dengan memaksimalkan peran

seorang guru dan murid di lingkungan sekolah. Guru harus mampu

mengkolaborasikan berbagai macam keterampilannya di kelas. Misalnya

dengan memadukan berbagai macam metode, pendekatan, media, atau

model pembelajaran di kelas. Jika guru tidak memiliki kompetensi

tersebut, maka kemungkinan besar sasaran pembelajaran tidak akan

tercapai secara sempurna, murid-murid akan tetap tergantung kepada guru,

murid tetap tidak matang, dan masih bersifat kekanak-kanakan. Selain itu,

pihak sekolah pun harus berperan aktif dalam memfasilitasi guru dan

murid.

4Pendis.Kemenag,

http://www.pendis.kemenag.go.id/pai/file/dokumen/06.B.SalinanLampiranPermendikbudNo.65th2

013ttgStandarIsi.pdf Di unduh pada 26 Maret 2014 5http://bsnp-indonesia.org/id/?p=1239/SalinanLampiranPermendikbudNo.54th2013

Page 18: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

3

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan seorang guru kimia

di sebuah sekolah menengah atas sebelum melakukan penelitian,

permasalahan yang terjadi di kelas adalah kurangnya siswa dalam

mengembangkan keterampilan berpikir kritis, hal ini terbukti saat guru

menjelaskan materi kimia hanya terdapat beberapa siswa yang memiliki

keterampilan berpikir kritis contohnya pada sub keterampilan bertanya dan

menjawab pertanyaan. Permasalahan selanjutnya terletak dalam penerapan

metode atau model yang kurang bervariasi saat proses pembelajaran,

selama guru tersebut mengajar disekolah metode yang sering diterapkan

dikelas adalah metode diskusi dan ceramah saja. Faktor penyebabnya

adalah alokasi waktu yang kurang memadai dalam menerapkan sebuah

model pembelajaran, sehingga guru hanya fokus pada penuntasan materi

saja.

Berbagai permasalahan yang di alami oleh guru terjadi di

lingkungan sekolah dan masih di perlukan riset untuk mengatasi masalah

itu. Hal ini pun didukung oleh Subiantoro yang telah melakukan

pengamatan di sekolah dan hasil sharing dengan mahasiswa calon guru

adalah masih terdapat guru-guru yang membelajarkan siswanya dengan

strategi atau metode yang kurang sesuai dan mendukung pemenuhan

kebutuhan keilmuan IPA, sehingga hanya sedikit kesempatan bagi siswa

untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, kurang

berinteraksi dengan objek pembelajaran, kecenderungan siswa hanya

menerima materi yang diajarkan tanpa mau menelaah lebih dalam dan

berkelanjutan, jika ditanya contoh dalam kehidupan sehari-hari maka

siswa akan memberikan jawabannya sesuai dengan yang diberikan oleh

guru, dan guru yang hanya fokus pada penuntasan materi pelajaran, serta

pada akhirnya guru dipaksa untuk mengabaikan proses pembelajaran IPA

yang ideal.6

6 Agung W Subiantoro, Pentingnya Praktium dalam Pembelajaran IPA.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/PPM_PENTINGNYA%20PRAKTIKUM.pdf Di unduh

pada 26 Maret 2014

Page 19: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

4

Berdasarkan permasalahan tersebut perlu adanya solusi

pembaharuan ketika proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru

sebagai pendidik untuk menemukan alternatif pembelajaran tentang

strategi pembelajaran yang relevan dengan materi dan selalu berpedoman

pada tujuan pembelajaran. Dari penerapan strategi pembelajaran yang

sesuai tersebut, diharapkan agar siswa memiliki dorongan untuk belajar

lebih giat. Salah satu alternatif strategi pembelajaran yang efektif adalah

pembelajaran berbasis proyek yang mampu meningkatkan keterampilan

berpikir kritis siswa.

Di era digital saat ini, sebagian orangtua maupun guru berharap

agar setiap anak itu menguasai keterampilan berpikir dalam tingkatan yang

lebih kritis. Kemampuan berpikir dengan jelas dan imajinatif, menilai

bukti, bermain logika, dan mencari alternatif imajinatif dari ide-ide

konvensional, memberi anak-anak muda sebuah jalur yang jelas di tengah

carut marutnya pemikiran pada zaman tekhnologi ini. Berdasarkan hal ini,

jika anak-anak diberi kesempatan untuk menggunakan pemikiran dalam

tingkatan yang lebih kritis di setiap tingkat kelas, pada akhirnya mereka

akan terbiasa membedakan antara kebenaran dan kebohongan, penampilan

dan kenyataan, fakta dan opini, pengetahuan dan keyakinan. Keterampilan

berpikir kritis peserta didik perlu dilatih oleh guru sejak dini supaya

peserta didik mampu memecahkan masalah dan mengambil sebuah

keputusan yang tepat sesuai kebenaran ilmiah dalam kehidupannya. Dalam

proses pembelajaran seorang guru harus menanamkan keterampilan

berpikir kritis agar peserta didik cerdas dalam mencermati berbagai

permasalahan, mengidentifkasi permasalahan, mendefinisikan masalah,

menyusun dan menerapkan strategi dalam memecahkan masalah, serta

mengevaluasi permasalahan tersebut. Hal ini pun sesuai dengan tuntutan

yang terdapat dalam kurikulum 2013.

Permasalahan selanjutnya terletak pada motivasi siswa untuk

mempelajari mata pelajaran kimia yang masih rendah. Ilmu kimia adalah

ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang materi yang meliputi

Page 20: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

5

struktur, susunan, sifat dan perubahan materi serta energi yang

menyertainya.7 Kimia merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan

dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif), pada perkembangan

selanjutnya kimia juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori

(deduktif). Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa,

mengapa dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan hal-hal

yang abstrak seperti komposisi, struktur sifat, perubahan dinamika, dan

energi zat. Berdasarkan penjelasan ini, mata pelajaran kimia seharusnya

menjadi pelajaran yang disenangi oleh para siswa bukan ditakuti karena

kimia itu sangat berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Namun

fenomena menyeramkan tentang ilmu kimia masih tersebar di benak

sebagian siswa. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah

satunya adalah strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru tidak

bervariasi, artinya penggunaan metode atau model pembelajaran yang

tidak sesuai dalam mengajar. Biasanya guru hanya menggunakan metode

ceramah, sehingga proses pembelajaran terasa monoton dan

membosankan. Akibatnya siswa hanya memiliki kemampuan menghapal

materi, tetapi tidak memahami konsep materi kimia yang bersifat abstrak

tersebut secara mendalam. Dengan demikian, guru diwajibkan untuk

menerapkan model yang bisa membuat siswa “melek” atau paham tentang

materi kimia serta mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritisnya.

Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan oleh Navhies di

peroleh hasil penelitian bahwa pembelajaran berbasis proyek dapat

meningkatkan aspek keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif dan

kemahiran generik siswa SMK. Setiap aspek keterampilan berpikir kritis

mempunyai hubungan dengan aspek keterampilan berpikir kreatif

berdasarkan hasil analisis uji regresi. Sebagian besar siswa merespon baik

dan senang dengan pembelajaran fisika berbasis proyek.8 Sehingga di

harapkan dengan di terapkannya pembelajaran berbasis proyek, siswa bisa

7Michael, Purba, Kimia Untuk SMA/MA kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2012), h. 3.

8Navhies Luthvitasari, Implementasi Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Keterampilan

Berpikir dan Kemahiran Generik Sains.

Page 21: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

6

termotivasi untuk belajar kimia dan mengasah ketrampilan berpikir kritis.

Menurut Thomas sebagaimana dikutip oleh Wena pembelajaran berbasis

proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan

kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan

kerja proyek. Hal ini banyak digunakan untuk menggantikan metode

pengajaran tradisional dimana guru sebagai pusat pembelajaran.9 Hal ini

senada dengan penelitian Annas Kurniawan, bahwa ada pengaruh yang

signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis antara siswa yang

dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek dengan siswa

yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung.10

Menurut Ida

Ayu bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep dan keterampilan

berpikir kritis siswa yang mengikuti model pembelajaran berbasis proyek

dan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional.11

Namun,

pada seluruh penelitian yang telah di jelaskan tersebut masih terdapat

beberapa hal yang perlu di kembangkan dan di perbaharui jika akan

melakukan riset lebih lanjut menurut Ida Ayu. Salah satunya adalah

kesesuaian pokok bahasan kimia dengan kemampuan berpikir siswa.

Berdasarkan uraian diatas, penulis mencoba melakukan penelitian

dengan judul “Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Melalui

Model Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Materi Larutan Elektrolit

dan Nonelektrolit”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan, dapat

diidentifikasi beberapa masalah, antara lain :

1. Proses pembelajaran yang hanya berpusat pada guru (teacher center).

9Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual

Operasiona Edisi satu, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), Cet.6 h.144 10

Annas Kurniawan, Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap

keterampilan berpikir kritis dan sikap terkait siswa SMP.

http://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_ipa/article/download/399/191 11

Ida Ayu Kade Sastrika, Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap

Pemahaman Konsep Kimia dan Keterampilan Berpikir Kritis. E-journal Program Pascasarjana

Universitas Pendidikan Ganesha Program studi IPA (Volume 3 Tahun 2013)

Page 22: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

7

2. Siswa yang jarang di latih untuk berpikir secara kritis.

3. Siswa hanya mampu menghapal materi tanpa memahami konsep materi

kimia secara mendalam.

4. Penggunaan model pembelajaran yang belum bervariasi.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, maka masalah

hanya dibatasi pada :

1. Materi yang digunakan pada kegiatan pembelajaran dibatasi pada

materi larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit.

2. Model pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah Project

Based Learning.

D. Rumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kualitas keterampilan berpikir kritis siswa melalui

pembelajaran berbasis proyek pada materi larutan elektrolit dan larutan

nonelektrolit?”

2. Adakah perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa pada kelompok

tinggi, kelompok sedang, & kelompok rendah pada materi larutan

elektrolit dan larutan nonelektrolit?”

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah:

a. Untuk menganalisis kualitas keterampilan berpikir kritis siswa kelas

X-MIA setelah diterapkannya model pembelajaran berbasis proyek.

b. Untuk mengetahui perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa pada

kelompok tinggi, kelompok sedang, & kelompok rendah kelas X-MIA

setelah diterapkannya model pembelajaran berbasis proyek.

Page 23: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

8

2. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian diharapkan mampu memberikan manfaat bagi

semua kalangan terutama untuk :

a. Siswa, penelitian dapat digunakan untuk memahami konsep tentang

materi larutan elektrolit dan non elektrolit sehingga dapat

meningkatkan keterampilan berpikir kritis.

b. Guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif

dalam mengajarkan dan menyampaikan konsep materi larutan

elektrolit dan non elektrolit dengan menggunakan model Project

Based learning.

c. Sekolah, hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai bahan referensi

bagi guru-guru yang akan mengembangkan penelitian ini.

d. Peneliti, hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan referensi

untuk mengetahui model pembelajaran yang dapat meningkatkan

keterampilan berpikir kritis siswa.

Page 24: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

9

BAB II

DESKRIPSI TEORITIK

A. Deskripsi Teoritik

1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)

Joyce dan Murin dalam Rusman berpendapat bahwa, “Model

pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan

untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang),

merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran

di kelas atau yang lain”.1 Menurut Rusman model pembelajaran

memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

(1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli

tertentu, (2) Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu,

(3) Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar-

mengajar dikelas, (4) Memiliki bagian-bagian model atau urutan

langkah-langkah pembelajaran (syntax), (5) Memiliki dampak

sebagai akibat terapan model pembelajaran, (6) Membuat

persiapan mengajar dengan pedoman model pembelajaran yang

dipilihnya.2

Thomas menyatakan bahwa pembelajaran berbasis proyek

merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada

guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja

proyek. Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan

kepada pertanyaan dan permasalahan yang sangat menantang, dan

menuntut siswa untuk merancang, memecahkan masalah, membuat

keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri.3 The pasific

1Rusman, Model-model pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2012), h. 133. 2Ibid., h. 136

3John W. Thomas, A review of Reasearch on Project-Based Learning, (California: The

Autodesk Foundation, 2000), p. 1.

Page 25: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

10

education institute's pada intinya menjelaskan bahwa dalam model

project based learning, guru dan siswa bekerja sama dan pada saat

proses pembelajaran tersebut siswa mampu membangun,

meningkatkan konten pengetahuan, kemampuan memecahkan

masalah, pemikiran sistem dan keterampilan berkomunikasi.

Sedangkan guru hanya sebagai fasilitator.4 Patton pun menjelaskan

bahwa keistimewaan pembelajaran berbasis proyek adalah di

pamerkannya output atau hasil produk secara terbuka. Dalam

pembelajaran berbasis proyek ini siswa dituntun untuk merancang,

merencanakan, dan melaksanakan proyek yang menghasilkan output

seperti sebuah produk, publikasi, atau presentasi. Hal itu berkaitan

dengan pembelajaran penyelidikan atau sering disebut juga inquiry

based learning dan pembelajaran berbasis masalah.5 Project based

learning berisi tugas intelektual untuk mengeksplorasi masalah yang

kompleks dan memiliki kegiatan dengan jangka waktu yang cukup,

berpusat pada siswa, siswa mengeksplorasi, membuat penilaian,

menafsirkan, dan mensintesis informasi dalam cara yang lebih

bermakna. Hal ini akan mendorong pemahaman yang benar tentang

pengetahuan.6

Tahapan Pembelajaran berbasis proyek siswa difokuskan pada

pertanyaan atau masalah yang kompleks, kemudian menjawab

pertanyaan atau memecahkan masalah melalui proses penyelidikan

bersama dengan periode waktu yang cukup. Selama proses

penyelidikan, siswa mempelajari konten, informasi, dan fakta yang

diperlukan untuk menarik kesimpulan tentang pertanyaan. Selain itu,

siswa juga belajar keterampilan yang berharga dan kebiasaan berpikir

4Erica Baker et al., Project-Based Learning Model: Relevant Learning for the 21st

Century, (Amerika: Pacific Education Insttitute, 2011), p. 1. 5Alec Patton, Work that Matters: The Teacher’s guide to Project-Based Learning, (UK:

The Paul Hamlyn Foundation, 2012), p. 13. 6Educational Technology Division Ministry of Education, Project Based Learning

Handbook “Educating the Millennial Learner”, (Kuala Lumpur: Communication and Training

Sector, 2006), p. 3.

Page 26: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

11

selama proses tersebut.7 Project based learning memungkinkan

peserta didik untuk menulis makna dan mencapai pemahaman dari

informasi baru, pengalaman, dan dibangun pada pemahaman tentang

masa lalu.8 Dengan project based learning, siswa menggunakan

pendekatan kolaboratif dan kooperatif untuk menghasilkan

pengetahuan. Hal ini juga memfasilitasi pembelajaran yang bermakna

dan sesuai dengan kehidupan.9 Ministry of Education Malaysia juga

menyebutkan bahwa ada delapan hasil project based learning yaitu,

(1) konten, (2) kerjasama, (3) berpikir kritis, (4) komunikasi lisan, (5)

komunikasi tertulis, (6) persiapan karir, (7) kewarganegaraan dan

etika, dan (8) literasi teknologi.10

Kelebihan project based learning dibandingkan dengan model

konvensional adalah membantu siswa mengembangkan keterampilan

dasar dan digital age skill untuk hidup berbasis pengetahuan dan

teknologi tinggi, sedangkan model konvensional kurang mampu

mempersiapkan siswa untuk dapat bertahan dalam keadaan di dunia

sekarang ini. Melalui kombinasi keterampilan ini, siswa akan menjadi

pemimpin dan pengatur dalam pembelajaran dengan panduan dan

bimbingan guru terampil.11

Berdasarkan uraian diatas mengenai definisi pembelajaran

berbasis proyek, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis

proyek adalah pembelajaran yang berpusat pada proses, relatif

berjangka waktu, berfokus pada masalah, unit pembelajaran bermakna

dengan memadukan konsep-konsep dari sejumlah komponen baik itu

pengetahuan, disiplin ilmu atau lapangan.

Pembelajaran berbasis proyek kegiatan pembelajarannya

berlangsung secara kolaboratif dalam kelompok yang heterogen.

7Educational Technology Division Ministry of Education, op. cit., p. 51.

8Ibid., p. 51.

9Ibid., p. 13.

10Ibid., p. 18.

11Ibid., p. 6.

Page 27: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

12

Pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi yang sangat besar

untuk melatih proses berpikir siswa yang mengarah pada keterampilan

berpikir kritis siswa. Pembelajaran berbasis proyek menyediakan

tugas-tugas kompleks yang berbasis pertanyaan-pertanyaan

menantang atau masalah yang melibatkan siswa dalam aktivitas-

aktivitas memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan

investigasi dan refleksi yang melibatkan guru sebagai fasilitator.

Pembelajaran berbasis proyek terfokus pada pertanyaan-pertanyaan

yang menuntun (driving question) siswa untuk memanfaatkan konsep-

konsep dan prinsip-prinsip melalui pengalaman. Melalui pembelajaran

berbasis proyek siswa belajar dari pengalamannya dan kemudian

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya adalah agar

siswa mempunyai kemandirian dalam menyelesaikan tugas yang

dihadapinya.

a. Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis proyek

Menurut Thomas pembelajaran berbasis proyek memiliki

beberapa prinsip yang dapat membedakan pembelajaran berbasis

proyek dengan model pembelajaran lain, yaitu (a) sentralis, (b)

pertanyaan pendorong, (c) investigasi konstruktif, (d) otonomi, (e)

realistis.12

a) Prinsip sentralis atau centrality

Model ini merupakan pusat strategi pembelajaran, dimana

siswa belajar konsep utama dari suatu pengetahuan melalui

kerja proyek. Dalam pembelajaran, siswa mengalami dan

belajar konsep-konsep inti suatu disiplin ilmu melalui proyek.

Dengan demikian, kegiatan pembelajaran akan dapat di

laksanakan secara optimal.13

12

Thomas, op.cit., h.3-4. 13

Wena, op.cit., h.145.

Page 28: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

13

b) Prinsip pertanyaan pendorong/penuntun atau driving question.

Pembelajaran berbasis proyek berfokus pada pertanyaan

atau permasalahan yang dapat mendorong siswa untuk

berjuang memperoleh konsep atau prinsip utama suatu bidang

tertentu. Jadi, dalam hal ini kerja sebagai external motivation

yang mampu menggugah siswa (internal motivation) untuk

menumbuhkan kemandiriannya dalam mengerjakan tugas-tugas

pembelajaran.14

c) Prinsip investigasi konstruktif/ constructive investigation

Prinsip ini mengarah kepada pencapaian tujuan yang

mengandung kegiatan inkuiri, pembangunan konsep, dan

resolusi. Penentuan jenis proyek haruslah dapat mendorong

siswa untuk mengonstruksi pengetahuan sendiri untuk

memecahkan persoalan yang di hadapinya. Dalam hal ini guru

harus mampu merancang suatu kerja proyek yang mampu

menumbuhkan rasa ingin meneliti, rasa untuk berusaha

memecahkan masalah, dan rasa ingin tahu yang tinggi.15

d) Prinsip otonomi/Autonomy

Pembelajaran berbasis proyek dapat diartikan sebagai

kemandirian siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran,

yaitu menjadi pemberi keputusan dan pencari solusi. Dalam hal

ini guru hanya berperan sebagai fasilitator dan motivator untuk

mendorong tumbuhnya kemandirian siswa.16

e) Prinsip realistis/Realisme

Pembelajaran berbasis proyek dapat memberikan perasaan

realistis kepada siswa termasuk dalam memilih topik, tugas,

dan peran konteks kerja, kolaborasi kerja, produk, pelanggan,

maupun standar produknya. Pembelajaran berbasis proyek

mengandung tantangan nyata berfokus pada permasalahan yang

14

Ibid., h.145. 15

Ibid., h.146. 16

Ibid., h.146.

Page 29: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

14

autentik (bukan simulasi), bukan dibuat-buat, dan solusinya

dapat di implementasikan dilapangan. Jadi guru harus mampu

menggunakan dunia nyata sebagai sumber belajar bagi siswa.

Kegiatan ini akan dapat meningkatkan motivasi, kreativitas,

dan kemandirian siswa dalam pembelajaran.17

Kelima prinsip di atas harus ada dalam model pembelajaran

berbasis proyek. Berdasarkan prinsipnya pembelajaran berbasis

proyek mengutamakan aktivitas siswa dalam menghimpun konsep dan

pengetahuannya.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek

Pelaksanaan Pembelajaran berbasis proyek, dijalankan

dengan melalui beberapa tahap pembelajaran. Belum ada ketetapan

baku untuk menjalankan tahap-tahap pembelajaran berbasis

proyek, namun pada umumnya didasarkan dan mencontoh pada

tahap pembelajaran konstruktivisme. Tahapan project based

learning yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: perencanaan

proyek (project planning), pelaksanaan proyek (project launch),

penyelidikan terbimbing dan pembuatan produk (guided inquiry

and product creation), dan kesimpulan proyek (project

conclution).18

Tahapan project based learning seperti yang dijelaskan

sebelumnya secara ringkas disajikan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Manajemen kegiatan di dalam project based

learning19

Tahap

Pembelajaran Kegiatan pengelolaan

Tahap Perencanaan

Proyek (project

planning)

Menentukan cakupan proyek, masalah,

dan ide pemecahan masalah

Mengembangkan sebuah driving

question

17

Ibid., h.146-147. 18

Carolyn M. Evertson and Carol S. Weinstein (eds), Handbook of Classroom

Management, (New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publishers, 2006), p. 590. 19

Ibid., h. 590.

Page 30: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

15

Pemilihan konten dan penggabungan

dengan non konten

Perencanaan assessment

Pengaturan sumber belajar

Menentukan strategi kelompok

Tahap Pelaksanaan

Proyek (project

launch)

Merangsang minat, semangat, dan

perhatian para siswa

Membangun harapan tinggi

Menjelaskan peraturan, prosedur,

produk, jadwal, dan penilaian

Tahap Penyelidikan

Terbimbing dan

Pembuatan Produk

(guided inquiry and

product creation)

Memfasilitasi penggunaan sumber

belajar

Membantu siswa menentukan tugas dan

kemajuan

Scaffolding

Mengusahakan ketrampilan presentasi

Tahap Kesimpulan

Proyek

(project conclution)

Tahap pameran

Melakukan assessment

Refleksi

Berikut ini akan dipaparkan secara rinci mengenai tahapan

model project based laearning.

1. Tahap perencanaan proyek

Tahapan awal project based learning, guru memberikan

pertanyaan atau masalah, kemudian memfasilitasi kegiatan

belajar siswa selama proses memecahkan masalah ini. Pada

tahap awal implementasi project based learning, guru seperti

memimpin perencanaan proyek tersebut dan membantu siswa

untuk melakukan kegiatan belajar yang diperlukan.

2. Tahap pelaksanaan proyek.

Tahapan dilanjutkan dengan peningkatan tanggung jawab di

tengah siswa dalam melakukan desain dan mencari sumber

belajar yang relevan dengan tema proyek. Proses pencarian

sumber belajar atau informasi yang mendukung proyek

merupakan proses investigasi secara teoritik. Dalam project

based learning siswa juga akan merasakan manfaat dan

Page 31: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

16

semangat dalam menyelesaikan proyek tersebut karena dalam

tahapan ini guru berusaha merangsang minat dan semangat

siswa dengan menjelaskan seluruh peraturan, prosedur, dan

jadwal penilaian yang akan dilaksanakan.

3. Tahap penyelidikan terbimbing dan pembuatan produk.

Tahapan ketiga yaitu penyelidikan terbimbing dan pembuatan

produk. Guru berperan sebagai fasilitator dalam penggunaan

sumber daya dalam melakukan penyelidikan dan pembuatan

produk, sedangkan siswa mengembangkan kemampuan berpikir

kritisnya melalui pembuatan produk.

4. Tahap Kesimpulan Proyek.

Tahapan terakhir, yaitu kesimpulan proyek siswa akan

melakukan evaluasi, analisis dan menyimpulkan. Pada

kesimpulan proyek tersebut, guru memiliki tanggung jawab

untuk memastikan bahwa penilaian ini secara akademik sesuai,

maka dilakukan refleksi terhadap kegiatan untuk membuat

perbaikan proyek untuk di masa depan.

Tahapan project based learning ini juga memberikan

pengetahuan kepada siswa bagaimana metode ilmiah digunakan

dalam melaksanakan suatu proyek, yaitu dimulai dari merumuskan

permasalahan, menentukan langkah-langkah, menentukan alat dan

bahan yang dibutuhkan, melakukan penyelidikan, membuat sebuah

produk dari sebuah proyek, mempresentasikan dan

mengkomunikasikan produk sebagai hasil penyelidikan, dan

melakukan diskusi.

Menurut Martin, guru memiliki peran yang sangat penting

dalam project based learning. Karena peranan yang penting ini

maka ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru,

antara lain:20

20

Jennifer Railsback, Project Based Instruction “Creating Excitement for Learning”,

(Northwest Regional: Educational Laboratory, 2002) p. 24.

Page 32: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

17

1) Menganalisis tugas dan keterampilan yang dibutuhkan untuk

melaksanakan proyek tersebut.

2) Memfasilitasi proses analisis tugas proyek, menyiapkan

rencana aktivitas, dan melaksanakan serta mengevaluasi

proyek.

3) Menentukan bagaimana proyek akan memberikan kontribusi

untuk proses pembelajaran siswa.

4) Memfasilitasi pengambilan keputusan, berpikir, dan

kemampuan memecahkan masalah.

5) Memfasilitasi siswa untuk memperlihatkan tanggung jawab

pribadi, harga diri, dan integritas.

6) Memfasilitasi pertumbuhan keterampilan interpersonal siswa,

seperti bekerja sebagai tim, bekerja sama dengan anggota

masyarakat, dan bekerja dengan orang-orang dari berbagai

latar belakang.

c. Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek

Menurut Moursund seperti dikutip Wena, ada lima

keuntungan dari project based learning, yaitu: 21

1) Increased motivation. Pembelajaran berbasis proyek dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa terbukti dari beberapa

laporan penelitian tentang pembelajaran berbasis proyek yang

menyatakan bahwa siswa sangat tekun, berusaha keras untuk

menyelesaikan proyek, siswa merasa lebih bergairah dalam

pembelajaran, dan keterlambatan dalam kehadiran sangat

berkurang.

2) Increased problem-solving ability. Beberapa sumber

mendeskripsikan bahwa lingkungan belajar pembelajaran

berbasis proyek dapat meningkatkan kemampuan memecahkan

21

Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011),

h. 147.

Page 33: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

18

masalah, membuat siswa lebih aktif dan berhasil memecahkan

problem-problem yang bersifat kompleks.

3) Improved library research skills. Pembelajaran berbasis

proyek mempersyaratkan siswa harus mampu secara cepat

memperoleh informasi melalui sumber-sumber informasi,

maka keterampilan siswa untuk mencari dan mendapatkan

informasi akan meningkat.

4) Increased collaboration. Pentingnya kerja kelompok dalam

proyek mmerlukan siswa mengambangkan dan mempraktikan

keterampilan komunikasi. Kelompok kerja kooperatif, evaluasi

siswa, pertukaran informasi online adalah aspek-aspek

kolaboratif dari sebuah proyek. Selain itu, Bryson dan Reyes22

menganggap bahwa pembelajaran kolaboratif memungkinkan

siswa untuk mendukung yang muncul di antara mereka,

menyuarakan pendapat mereka sendiri, dan mendiskusikan

pemecahan masalah. Semua keterampilan tersebut akan

diperlukan dalam dunia kerja.

5) Increased resource-management skills. Pembelajaran berbasis

proyek yang diimplementasikan secara baik memberikan

kepada siswa pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi

proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain

seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

d. Perbedaan Penekanan Pembelajaran Berbasis Proyek dan

Pembelajaran Tradisional.

Project Based Learning memiliki banyak perbedaan dengan

model pembelajaran tradisional. Penjelasan di atas juga telah

diungkapkan model kovensional yang pasif hanya belajar fakta-

fakta, membaca, dan tidak konteks dengan kehidupan.23

22

Jennifer Railsback, Project Based Instruction “Creating Excitement for Learning”,

(Northwest Regional: Educational Laboratory, 2002), p. 9. 23

Educational Technology Division Ministry of Education, op. cit., p. 6.

Page 34: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

19

Buck Institute for Education seperti dikutip Wena,24

terdapat

perbedaan antara pembelajaran tradisonal dan project based

learning. Perbedaan ini dapat dilihat dalam Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Perbedaan Project Based Learning dan Pembelajaran

Tradisional

Aspek

Pendidikan

Pembelajaran

Tradisional

Project Based

Learning (PjBL)

Fokus

kurikulum

Cakupan isi Kedalaman

pemahaman

Pengetahuan tentang

fakta

Penguasaan konsep

dan prinsip

Belajar keterampilan

“Building-Block”

dalam isolasi

Pengembangan

keterampilan

pemecahan masalah

yang kompleks

Lingkup dan

urutan

Mengikuti urutan

kurikulum secara ketat

Mengikuti minat

siswa

Berjalan dari blok ke

blok atau dari unit ke

unit

Unit-unit besar

terbentuk dari

problem dan isu yang

kompleks

Memusat, fokus

berbasis disiplin

Meluas, fokus,

interdisipiliner

Peranan guru

Penceramah dan

direktur pembelajaran

Penyedia sumber

belajar dan partisipan

dalam pembelajaran

Ahli Pembimbing/partner

Fokus

pengukuran

Produk Proses dan produk

Skor tes Pencapaian yang

nyata

Membandingkan

dengan yang lain

Unjuk kerja yang

standar dan kemajuan

dari waktu ke waktu

Bahan-bahan

pembelajaran

Teks, ceramah, dan

presentasi

Langsung sumber asli,

bahan-bahan tercetak,

interview, dokumen,

dan lain-lain

Kegiatan dan lembar

latihan dikembangkan

Data dan bahan

dikembangkan oleh

24

Wena, op. cit., h. 149-151.

Page 35: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

20

guru siswa

Penggunaan Pendukung, peripheral Utama, integral

Teknologi

Dijalankan guru Diarahkan siswa

Kegunaan untuk

perluasan presentasi

guru

Kegunaan untuk

memperluas presentasi

siswa atau penguatan

kemampuan siswa

Konteks kelas

Siswa bekerja sendiri Siswa bekerja dalam

kelompok

Siswa kompetisis satu

dengan yang lainnya

Siswa kolaboratif satu

dengan yang lainnya

Siswa menerima

informasi guru

Siswa

mengkonstruksi,

berkonstribusi, dan

melakukan sintesis

informasi

Peranan siswa

Menjalankan perintah

guru

Melakukan kegiatan

belajar yang diarahkan

oleh diri sendiri

Pengingat dan

pengulang fakta

Pengkaji, integrator,

dan penyaji ide

Pembelajar menerima

dan menyelesaikan

tugas-tugas laporan

pendek

Siswa menentukan

tugas mereka sendiri

dan bekerja secara

independen dalam

waktu yang besar

Tujuan jangka

pendek

Pengetahuan tentang

fakta, istilah, dan isi

Pemahaman dan

aplikasi ide dan proses

yang kompleks

Tujuan jangka

panjang

Luas pengetahuan Dalam pengetahuan

Lulusan yang

memiliki pengetahuan

yang berhasil pada tes

standar pencapaian

Lulusan yang

berwatak dan terampil

mengembangkan diri,

mandiri, dan belajar

sepanjang hayat

Page 36: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

21

2. Hakikat Keterampilan berpikir kritis

a. Pengertian Keterampilan

Keterampilan adalah sebuah kemampuan untuk

memfungsikan akal, pikiran, dan kreatifitas dalam mengerjakan,

mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna

sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut.

Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia keterampilan diartikan

sebagai kecakapan dalam meyelesaikan tugas.

Menurut Muhibbin, keterampilan itu suatu aktifitas yang

berkaitan dengan kegiatan jasmaniah seperti menulis, mencuci,

mengetik, dan lain-lain, artinya keterampilan itu bersifat motorik

yang membutuhkan koordinasi gerak dan kesadaran yang tinggi.

Dengan demikian, siswa yang melakukan gerakan motorik dengan

koordinasi dan kesadaran yang rendah dapat kurang atau tidak

terampil.25

Menurut Rebber dalam muhibbin, keterampilan adalah

kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan

tersusun rapi dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil

tertentu. Keterampilan bukan hanya pada aspek gerak motorik

melainkan juga pengejawantahan fungsi yang bersifat kognitif.26

Berdasarkan beberapa pengertian keterampilan yang telah

dikemukakan diatas maka keterampilan dapat disimpulkan bahwa

suatu kecakapan atau keahlian dalam mengerjakan sesuatu kegiatan

yang memerlukan koordinasi gerakan-gerakan otot.

b. Pengertian Berpikir Kritis

Pendidikan diharapkan memberikan pengetahuan yang

memungkinkan orang dapat mengatasi masalah-masalah kehidupan

dalam tugas-tugas professional dan dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, dalam kondisi kehidupan yang berubah dengan sangat

25

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2009), Cet.15 h. 117. 26

Ibid. h. 117.

Page 37: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

22

cepat seperti sekarang ini, sering kali pengetahuan yang kita

peroleh tidak mampu kita implementasikan untuk mengatasi

masalah-masalah yang muncul. Oleh karena itu diperlukan

keterampilan berpikir kritis dan kreatif, keterampilan memecahkan

masalah dan mengambil keputusan. Memecahkan masalah

memerlukan penggunaan keterampilan berpikir secara terpadu dan

dasar pengetahuan yang relevan.27

Menurut para ahli psikologi asosiasi, berpikir adalah

kelangsungan tanggapan-tanggapan di mana subjek yang berpikir

pasif. Plato beranggapan bahwa berpikir itu berbicara dalam hati.

Berpikir adalah proses yang dinamis yang dapat dilukiskan

menurut proses atau jalannya.28

Proses atau jalannya berpikir itu

pada dasarnya ada tiga langkah,yaitu pembentukan pengertian,

pembentukan pendapat, penarikan kesimpulan atau pembentukan

keputusan.29

Menurut Peter Reason dalam Wina mendefinisikan

berpikir sebagai proses mental seseorang yang lebih dari sekedar

mengingat(remembering) dan memahami(comprehending).30

Menurut Donald, berpikir adalah tindakan yang kompleks

yang terdiri dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang

memungkinkan individu untuk membentuk lingkungannya lebih

efektif daripada intuisi saja. Mengajar siswa bagaimana berpikir

adalah sebuah perjalanan, bukan suatu peristiwa.31

Menurut Edward

de Bono, berpikir sebagai keterampilan mental yang memadukan

kecerdasan dengan pengalaman.32

27

Darmiyati Zuchdi, Humanisasi Pendidikan Menemukan Kembali Pendidikan yang

Manusiawi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet.2 h. 124. 28

Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2010), cet.1 h. 54-

55 29

Ibid, h. 55. 30

Wina sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta: Kencana, 2011), cet.8 h. 230. 31

Donald C. Orlich, Teaching Strategies A Guide to Effective Instruction, (USA:

Wadsworth Cengage Learning, 2010), h. 286. 32

Edward de Bono, Revolusi Berpikir Edward De Bono:Belajar Berpikir Canggih dan

Kreatif dalam Memecahkan masalah dan Memantik Ide-ide Baru, (Bandung: Kaifa, 2007) h. 24.

Page 38: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

23

Menurut Departemen Pendidikan Nasional mengatakan

bahwa berpikir adalah kegiatan akal untuk mengolah pengetahuan

yang kita terima melalui panca indra, dan ditujukan untuk

mencapai suatu kebenaran. Istilah berpikir dipergunakan untuk

menunjukan suatu bentuk kegiatan akal yang khas dan terarah.33

Menurut Jenicek dalam Laurent berpikir kritis tidaklah

identik dengan kemampuan memecahkan masalah, meskipun

kemampuan menyelesaikan masalah adalah bagian dari

kemampuan berpikir kritis.34

Dalam perspektif deskriptif, berpikir

kritis merupakan analisis situasi masalah melalui evaluasi potensi,

pemecahan masalah, dan sintesis informasi untuk menentukan

keputusan.35

Berpikir didalam batin akan mempertimbangkan,

merenungkan, menganalisis, membuktikan sesuatu, menunjukan

alasan-alasan, menarik kesimpulan, meneliti suatu jalan pikiran,

mencari bagaimana berbagai hal berhubungan satu sama lain,

mengapa atau untuk apa sesuatu terjadi, membahasakan suatu

realita. Dengan demikian, berpikir tidak sama dengan melamun,

mengkhayal, merasakan pekerjaan pancaindra seperti: mendengar,

melihat. Setiap orang yang sudah melakukan kegiatan berpikir,

belum tentu dapat dikatakan telah berpikir dengan kritis atau

dengan tepat, sebab untuk berpikir dengan kritis orang dituntut

untuk mengikuti hukum-hukum pemikiran.

Selama beberapa dekade, para ahli mempunyai definisi

beragam tentang istilah critical thinking. Norris dalam depdiknas

33

Anonim. Pembelajaran yang Mengembangkan Critical Thinking, (Departemen

Pendidikan Nasional, 2009), h. 9.

34

Joyce M Laurens, "integrasi riset dan desain:sebuah pendekatan dalam pembelajaran

di studio perancangan. prosedding seminar nasional" jurnal Seminar nasional Pendidikan

Arsitektur profesional Denpasar, 9-10 februari 2008. h. 35

http://fportfolio.petra.ac.id/user_files/99-035/3.5-Joyce%20M.Laurens.pdf diunduh pada 09

januari 2014 14.43 WIB 35

Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Berpikir, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2011), Cet.1 h. 19.

Page 39: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

24

berpendapat bahwa critical thinking adalah kemampuan membuat

keputusan secara rasional terhadap apa yang harus dipercayai tidak

boleh dipercayai.36

Menurut Jhon Dewey yang disebut juga sebagai bapak

tradisi berpikir kritis modern mendefinisikan berpikir kritis sebagai

pertimbangan yang aktif, terus menerus dan teliti mengenai sebuah

keyakinan atau bentuk pengetahuan yang diterima begitu saja

dengan menyertakan alasan-alasan yang mendukung dan

kesimpulan-kesimpulan yang rasional.37

Menurut Alec Fisher,

berpikir kritis adalah interpretasi dan evaluasi yang terampil dan

aktif terhadap observasi dan komunikasi, informasi dan

argumentasi.38

Robert Duron menyatakan critical thinking sebagai

kemampuan untuk membuat analisis dan melakukan evaluasi

terhadap data atau informasi. Menurut Ennis, berpikir kritis adalah

cara berpikir yang masuk akal atau berdasarkan nalar yang

difokuskan untuk menentukan apa yang harus diyakini dan

dilakukan.39

Wanda menyatakan bahwa berpikir kritis itu lebih dari

argumentasi, suatu disiplin ilmu yang luas daripada logika. Yang

termasuk berpikir kritis adalah keterampilan observasi, deskripsi,

kesimpulan, analisis bahasa, dan menilai dengan kerangka acuan.40

Liliasari mengutip Facione menyatakan bahwa inti berpikir

kritis adalah deskripsi yang rinci dari sejumlah karakteristik yang

berhubungan, meliputi analisis, inferensi, eksplanasi, evaluasi,

36

Anonim, Pembelajaran yang Mengembangkan Critical Thinking, ( Departemen

Pendidikan Nasional, 2009), h. 9. 37

Kasdin Sihotang, dkk., Critical Thinking Membangun Pemikiran Logis, (Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan, 2012), Cet.1 38

Alec Fisher, Berpikir Kritis Sebuah Pengantar, (Jakarta: PT.Gelora Aksara Pratama,

2008), h. 10. 39

Ibid., h. 4 40

Wanda Teays, Second thought:critical thinking for a diverse society, (New York: Mc

Graw-Hill Companies, 2006), h. 22.

Page 40: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

25

pengaturan diri, dan interpretasi.41

Berdasarkan hal ini berpikir

kritis telah menjadi salah satu kompetensi dari tujuan pendidikan.

Selama menempuh pendidikan, berpikir kritis dapat membantu

siswa dalam meningkatkan pemahaman materi yang dipelajari

dengan mengevaluasi secara kritis argument pada buku teks, jurnal,

teman diskusi, termasuk argumentasi guru dalam kegiatan

pembelajaran. Jadi, berpikir kritis dalam pendidikan merupakan

kompetensi yang akan dicapai serta alat yag diperlukan dalam

mengkonstruksi pengetahuan.42

Menurut Halpern, pembelajaran berpikir kritis memerlukan

latihan;siswa dapat diberikan banyak dilema, argument logis dan

tidak logis, iklan ang sah dan menyesatkan, dan seterusnya.

Pengajaran pemikiran kritis yang efektif bergantung pada

penentuan suasana ruang kelas yang mendorong penerimaan

terhadap sudut pandang yang berlainan dan diskusi bebas.

Kemampuan berpikir kritis paling baik dipelajari pada topik-topik

yang sudah tidak asing lagi bagi siswa.43

Berdasarkan beberapa definisi yang telah dikemukakan oleh

para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis adalah

Kemampuan membuat keputusan secara rasional, kemampuan

membuat analisis, kemampauan membuat interpretasi dan evaluasi

yang terampil dan aktif terhadap observasi dan komunikasi,

informasi dan argumentasi.

41

Liliasari, "Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Sains Kimia menuju Profesionalisme

guru". http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/194909271978032-

LILIASARI/BERPIKIR_KRITIS_Dlm_Pembel_09.pdf diunduh 09 januari 2014 17.04 WIB 42

Anonim, Pembelajaran yang Mengembangkan Critical Thinking, (Departemen

Pendidikan Nasional, 2009), h. 14. 43

Robert E. Slavin, Psikologi Pendidikan : Teori dan Praktik Edisi Kedelapan Jilid 2,

Terj. Marianto Samosir, (Jakarta: PT.Indeks, 2009), h. 40.

Page 41: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

26

c. Prinsip Berpikir Kritis

Prinsip kecakapan berpikir kritis bersumber kepada enam

keahlian (BIG6) dan Empowering-8.44

Tabel 2.3 Prinsip Kecakapan Berpikir Kritis

6 Keahlian 12 Keterampilan atau

Langkah

1. Perumusan Masalah

1.1 Merumuskan masalah

1.2 Mengidentifikasi informasi

yang dibutuhkan

2. Strategi pencarian

Informasi

2.1 Menentukan Sumber

2.2 Memilih sumber terbaik

3. Lokasi dan Akses

3.1 Mengalokasi sumber secara

intelektual dan fisik.

3.2 Menemukan Informasi di

dalam sumber-sumber

tersebut

4. Pemanfaatan Informasi

4.1 Membaca, mendengar,

meraba, dsb.

4.2 Mengekstraksi Informasi

yang relevan.

5. Sintesis

5.1Mengorganisasikan informasi

dari berbagai sumber

5.2Mempersentasikan informasi

tersebut

6. Evaluasi

6.1Mengevaluasi Hasil

(Evektivitas)

6.2Mengevaluasi proses

(Efisiensi)

44

Anonim, Pembelajaran yang Mengembangkan Critical Thinking, ( Departemen

Pendidikan Nasional, 2009), h. 15.

Page 42: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

27

d. Karakteristik Berpikir Kritis

Robert duron mengidentifikasi delapan karakteristik

berpikir kritis, yakni meliputi: (1) Kegiatan merumuskan

pertanyaan, (2) Membatasi permasalahan, (3) Menguji data-data,

(4) Menganalisis berbagai pendapat dan bias, (5) Menghindari

pertimbangan yang sangat emosional, (6) Menghindari

penyederhanaan berlebihan, (7) Mempertimbangkan berbagai

interpretasi, dan (8) Mempertimbangkan toleransi ambiguitas.45

e. Indikator Keterampilan Berpikir Kritis

Ada beberapa indikator untuk mengukur keterampilan

berpikir kritis menurut depdiknas, yaitu:(1) Membandingkan, (2)

Hubungan Sebab-Akibat, (3) Memberi alasan, (4) Meringkas, (5)

Menyimpulkan, (6) Berpendapat, (7) Mengelompokkan, (8)

Menciptakan, (9) Menerapkan, (10) Analisis, (11) Sintesis, (12)

Evaluasi.46

Menurut Ennis dan Norris menyatakan bahwa keterampilan

berpikir kritis itu dikelompokkan kedalam lima langkah

Memberikan penjelasan sederhana, membangun keterampilan

dasar, menyimpulkan, memberikan penjelasan sederhana dan

mengatur strategi dan taktik.47

Berikut ini adalah Indikator dan sub indikator keterampilan

berpikir kritis menurut Ennis dalam Suwarna .48

45

Ibid., h. 19. 46

Ibid., h. 18. 47

Perkins, C., & Murphy, E, (2006). Identifying and measuring individual engagement in

critical thinking in online discussions: An exploratory case study. Educational Technology &

Society, 9 (1), h. 299. 48

Dina Mayadiana Suwarna, Suatu Alternatif Pembelajaran untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis Matematika, (Jakarta: Cakrawala Maha Karya, tt), h. 13-16.

Page 43: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

28

Tabel 2.4 Keterampilan Berpikir Kritis Menurut Ennis

No Kelompok Indikator Penjelasan

1. Memberikan

penjelasan

sederhana

1) Memfokus-

kan

pertanyaan

Mengidentifikasi

atau merumuskan

pertanyaan.

Mengidentifikasi

atau merumuskan

kriteria untuk

mempertimbangkan

kemungkinan

jawaban

Menjaga kondisi

berpikir

2) Menganalisis

argument

Mengidentifikasi

kesimpulan

Mengidentifikasi

kalimat-kalimat

pertanyaan

Mengidentifikasi

kalimat-kalimat

bukan pertanyaan

Mengidentifikasi

dan menangani

suatu ketidaktepatan

Melihat struktur dari

suatu argument

Membuat ringkasan

3) Bertanya dan

menjawab

pertanyaan

Memberikan

penjelasan

sederhana

Menyebutkan

contoh

Bagaimana

menerapkannya

dalam kasus tersebut

Perbedaan apa yang

menyebabkannya

Akankah Anda

menyatakan lebih

dari itu.

Page 44: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

29

2. Membangun

keterampilan

dasar

4) Mempertim-

bangkan

kredibilitas

(kriteria)

suatu sumber

Mempertimbangkan

keahlian

Mempertimbangkan

kemenarikan konflik

Mempertimbangkan

kesesuaian sumber

Mempertimbangkan

reputasi

Mempertimbangkan

penggunaan

prosedur yang tepat

Mempertimbangkan

risiko untuk reputasi

Kemampuan untuk

memberikan alasan

Kebiasaan berhati-

hati

5) Mengobser-

vasi dan

mempertim-

bangkan

laporan

observasi

Melibatkan sedikit

dugaan.

Menggunakan

waktu yang singkat

antara observasi dan

laporan.

Melaporkan hasil

observasi.

Merekam hasil

observasi.

Menggunakan bukti-

bukti yang benar.

Menggunakan akses

yang baik.

Menggunakan

teknologi

Mempertanggung-

jawabkan hasil

observasi

Mencatat hal-hal

yang diinginkan

3. Menyimpulkan 6) Membuat

deduksi dan

mempertim-

bangkan

hasil deduksi

Siklus logika Euler.

Mengkondisikan

logika.

Menyatakan

Page 45: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

30

tafsiran.

7) Membuat

induksi dan

mempertim-

bangkan

hasil induksi

Mengemukakan hal

yang umum.

Mengemukakan

kesimpulan dan

hipotesis

Mengemukakan

hipotesis

Merancang

eksperimen

menarik kesimpulan

sesuai fakta

Menarik kesimpulan

dari hasil

menyelidiki.

8) Membuat

dan

mempertimb

angkan nilai

keputusan

Membuat dan

menentukan hasil

pertimbangan

berdasarkan latar

belakang fakta-fakta

Membuat dan

menentukan hasil

pertimbangan

berdasarkan akibat.

Membuat dan

menentukan hasil

pertimbangan

berdasarkan

penerapan fakta.

Membuat dan

menentukan hasil

pertimbangan

keseimbangan dan

masalah

4. Memberikan

penjelasan lanjut

9) Mendefinisi-

kan istilah

dan

mempertim-

bangkan

definisi

Membuat bentuk

definisi.

Strategi membuat

definisi.

Bertindak dengan

memberikan

penjelasan lanjut.

Mengidentifikasi

dan menangani

Page 46: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

31

ketidakbenaran yg

disengaja.

Membuat isi

definisi.

10) Mengiden-

tifikasi

asumsi-

asumsi

Penjelasan bukan

pernyataan

Mengonstruksi

argument

5 Mengatur

strategi dan

taktik

11) Menentu-

kan suatu

tindakan

Mengungkap

masalah

Memilih kriteria

untuk

mempertimbangkan

solusi yang mungkin

Merumuskan solusi

alternative.

Menentukan

tindakan sementara.

Mengulang kembali.

Mengamati

penerapannya

12) Berinterak-

si dengan

orang lain

Menggunakan

argument.

Menggunakan

strategi logika.

Menggunakan

strategi retorika.

Menunjukkan posisi,

orasi, atau tulisan

f. Delapan Langkah Untuk Menjadi Pemikir Kritis

Ada delapan langkah yang dapat diikuti oleh pemikir kritis.

Kedelapan langkah berikut ini disajikan dalam bentuk sebuah

pertanyaan karena dengan menjawab pertanyaan, para siswa

dilibatkan dalam kegiatan mental yang mereka perlukan untuk

mendapatkan pemahaman yang mendalam. Pertanyaan-pertanyaan

ini harus dikemukakan sesuai dengan urutan untuk meneliti secara

menyeluruh setiap masalah, isu, proyek, atau keputusan yang

Page 47: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

32

dihadapi oleh siswa ketika menjalankan kegiatan pengajaran dan

pembelajaran kontekstual atau merasakan pengalaman pribadi.49

1) Apa sebenarnya isu, masalah, keputusan, atau kegiatan yang

sedang dipertimbangkan?Ungkapkan dengan jelas.

Sebuah masalah atau isu mustahil bisa diteliti sebelum

masalah atau isu tersebut di gambarkan dengan jelas. Oleh

karena itu, subjek yang akan diteliti harus dijelaskan dengan

setepat-tepatnya. Mungkin subjek itu berupa sebuah isu. Isu

adalah sebuah topik pelik yang dapat memunculkan

perselisihan.50

2) Apa sudut pandangnya?

Sudut pandang adalah sudut pribadi yang kita gunakan

dalam memandang sesuatu, dapat membutakan kita dari

kebenaran. Pemikir kritis waspada terhadap bahasa

manipulative, logika yang cacat, dan bukti yang lemah.51

3) Apa alasan yang diajukan?

Alasan bisa berupa sebuah hubungan yang biasa saja.

Alasan bisa berupa penjelasan atas suatu kejadian, menegaskan

sebuah ide umum, atau mengambil bentuk-bentuk yang lain.

Tugas pemikir kritis adalah mengidentifikasi alasan-alasan dan

bertanya apakah alasan-alasan yang dikemukakan masuk akal

sesuai dengan konteksnya. Alasan yang bagus didasarkan pada

informasi yang dapat dipercaya dan relevan dengan kesimpulan

yang ditarik sesudahnya.52

4) Asumsi-asumsi apa saja yang dibuat?

Asumsi adalah ide-ide yang kita terima apa adanya. Kita

menganggap asumsi sebgai kebenaran yang sudah terbukti, dan

49

Elaine B, Jhonson, Contextual Teaching & Learning Menjadikan Kegiatan Belajar-

Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna, (Bandung: Mizan Learning Center(MLC), 2007), Cet.5 h.

190. 50

Ibid., h. 192. 51

Ibid., h. 193. 52

Ibid., h. 194.

Page 48: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

33

kita berharap orang lain mau bergabung dengan kita untuk

menerima kebenaran asumsi tersebut.53

5) Apakah bahasanya jelas?

Ketika mereka meneliti apa yang ditulis atau dikatakan

oleh orang lain, siswa harus tetap waspada pada kata-kata tidak

jelas yang menutupi makna, atau kata-kata emosional yang

menghalangi logika. Mereka selalu ingat bahwa kata-kata

membentuk ide, karena itu pemikir kritis harus terus-menerus

memeriksa bahasa mereka sendiri dan bahasa orang lain, sambil

bertanya, misalnya, apakah kata-kata yang digunakan justru

mengaburkan pengertian atau memperjelasnya?.54

6) Apakah alasan didasarkan pada bukti-bukti yang meyakinkan?

Menurut Ruggiero dalam Elaine menyebutkan bahwa

bukti yang dapat dipercaya memiliki sifat antara lain:Tidak

bertentangan dengan pokok masalahnya;Berasal dari sumber-

sumber terbaru;Akurat;Dapat diuji;Berlaku umum, bukan

pengecualian. Untuk menemukan bukti yang dapat dipercaya,

kita harus bekerja selaras dengan alam.55

7) Kesimpulan apa yang ditawarkan

Langkah-langkah efektif untuk menentukkan sebuah

kesimpulan adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi alasan.

b. Apakah alasan yang diambil sesuai dengan alasan yang

mendasarinya.56

8) Apakah implikasi dari kesimpulan-kesimpulan yang sudah

diambil?

Kesimpulan memiliki efek samping baik menyangkut

persoalan pribadi maupun umum. Pemikir kritis berusaha untuk

53

Ibid., h. 195. 54

Ibid., h. 197. 55

Ibid., h. 198. 56

Ibid., h. 199.

Page 49: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

34

memprediksi dan mengevaluasi semua efek samping yang akan

timbul. Jika kesimpulan yang diambil tidak berdampak negatif,

makan pemikir kritis akan memakainya.57

3. Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Materi Larutan

Elektrolit dan non elektrolit

Pemilihan materi menjadi sangat penting karena harus dilihat

keterkaitannya dengan variabel dalam penelitian. Selain itu,

kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) juga harus

diperhatikan. Berdasarkan definisinya, kompetensi inti merupakan

operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki para

siswa yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan

tertentu atau jenjang pendidikan tertentu. Sedangkan kompetensi dasar

merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang

diturunkan dari kompetensi inti. Kompetensi dasar adalah konten atau

kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang

bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik.

Kompetensi inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising

element) kompetensi dasar. Selain itu, konten kompetensi dasar

dijabarkan secara terperinci dalam suatu indikator pembelajaran.

Menurut Zulfiani, indikator pencapaian adalah tanda-tanda siswa telah

memiliki kemampuan dasar atau kompetensi dasar tertentu.

Berdasarkan uraian diatas, pada tabel 2.6 akan dijelaskan keterkaitan

KI, KD, Indikator pencapaian dan materi yang dipilih pada penelitian

ini.

57

Ibid., h. 200.

Page 50: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

35

Tabel 2.5 KI, KD, dan Indikator Materi kimia

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator

KI 3 : Memahami

,menerapkan,

menganalisis

pengetahuan faktual,

konseptual,

prosedural

berdasarkan rasa

ingintahunya tentang

ilmu pengetahuan,

teknologi, seni,

budaya, dan

humaniora dengan

wawasan

kemanusiaan,

kebangsaan,

kenegaraan, dan

peradaban terkait

penyebab fenomena

dan kejadian, serta

menerapkan

pengetahuan

prosedural pada

bidang kajian yang

spesifik sesuai

dengan bakat dan

minatnya untuk

memecahkan

masalah.

3.8. Menganalisis

sifat larutan elektrolit

dan larutan

nonelektrolit

berdasarkan daya

hantar listriknya.

Membedakan

larutan elektrolit

dan non

elektrolit

berdasarkan

daya hantar

listrik melalui

penayangan

video.

Mengelompok-

kan larutan ke

dalam larutan

elektrolit dan

non elektrolit

serta larutan

elektrolit kuat

dan elektrolit

lemah

berdasarkan

hantaran listrik.

Menganalisis

penyebab

larutan elektrolit

dapat

menghantarkan

arus listrik.

KI 4 : Mengolah,

menalar, dan menyaji

dalam ranah konkret

dan ranah abstrak

terkait dengan

pengembangan dari

yang dipelajarinya di

sekolah secara

mandiri, dan mampu

menggunakan

metoda sesuai kaidah

keilmuan.

4.8.Merancang,

melakukan dan

menyimpulkan serta

menyajikan hasil

percobaan untuk

mengetahui sifat

larutan elektrolit dan

larutan non-

elektrolit.

Menyusun

perencanaan

proyek mengenai

perancangan alat

identifikasi

larutan elektrolit

dan non

elektrolit.

Merancang

percobaan

pengujian daya

hantar listrik

berbagai larutan.

Menyimpulkan

Page 51: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

36

bahwa larutan

elektrolit dapat

berupa senyawa

ion dan senyawa

kovalen polar.

Pada tabel 2.5 diatas dapat dilihat bahwa pada KI 3 dan KI 4.

Sedangkan kompetensi dasar 3.8 dan 4.8 adalah menganalisis sifat

larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit berdasarkan daya hantar

listriknya.

Merancang;melakukan; dan menyimpulkan serta menyajikan

hasil percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan

nonelektrolit. Berdasarkan KI dan KD tersebut siswa dituntut untuk

memiliki kemampuan menganalisis. Kemampuan analisis dapat

diartikan sebagai memecah-mecah materi jadi bagian-bagian

penyusunnya dan menentukkan hubungan-hubungan antar bagian

itu.58

Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisa

informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan

informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau

hubungannya dan mampu mengenali serta membedakan faktor

penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang rumit. Kategori ini

terdiri dari kemampuan membedakan (Differentiating),

mengorganisasi (Organizing), dan memberi simbol (Attributing).59

Kemampuan analisis peserta melalui didik dapat dilihat sebuah model

pembelajaran. Salah satu model pembelajaran tersebut adalah model

pembelajaran berbasis proyek yang didukung dengan sebuah metode

pembelajaran, yaitu praktikum. Selain itu, prinsip-prinsip pada

pembelajaran berbasis proyek yang mampu meningkatkan

kemampuan analisis diantaranya prinsip driving question/pertanyaan

58Lorin Anderson, Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen Revisi

Taksonomi Pendidikan Bloom, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), Cet.1 h. 101.

59

Ibid., h. 101.

Page 52: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

37

pendorong yang dapat mendorong siswa untuk berjuang memperoleh

konsep atau prinsip utama suatu bidang tertentu dan prinsip

investigasi konstruktif. Dalam investigasi konstruktif ini memuat

proses perancangan, pembuatan keputusan, penemuan masalah,

pemecahan masalah, discovery, dan pembentukan model.

Berdasarkan uraian diatas, jika dilihat dari hubungan KI, KD

dan indikator materi pelajaran tersebut, pengimplementasian model

pembelajaran berbasis proyek lah yang mampu mencapai KD 3.8 dan

KD 4.8.

4. Konsep Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Dalam kehidupan sehari-hari kita berinteraksi dengan berbagai

jenis benda atau materi, yang bermacam-macam bentuk wujudnya, ada

yang berwujud (fase) padatan, cairan, gas, larutan dan campuran antara

padatan dan cairan.

Larutan memegang peranan yang sangat penting dalam segala

bidang kehidupan karena kebanyakan proses-proses kimia, biologi,

maupun fisika berlangsung dalam fase larutan. Larutan didefiniskan

sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat. Keenan

mendefinisikan larutan adalah campuran homogen dari molekul, atom

ataupun ion dari dua zat atau lebih. Suatu larutan tersusun atas

komponen zat pelarut (solvent) dan zat terlarut (salute). Solvent

umumnya zat yang berada pada larutan dalam jumlah yang besar, dan

zat terlarut (solute) yang jumlahnya lebih sedikit. Zat pelarut atau

solvent yang paling banyak terdapat dialam semesta adalah air. Air

memiliki sifat pelarutan yang sangat baik, yang menyebabkan air

mampu mengangkut zat-zat makanan dalam tubuh organisme. Jika

suatu larutan terbentuk dari pelarut air dengan zat terlarut senyawa-

senyawa ionik, maka larutan tersebut akan memiliki sifat dapat

menghantarkan arus listrik. Untuk menguji daya hantar listrik larutan

dapat dilakukan dengan menggunakan alat penguji elektrolit. Larutan

yang dapat menghantarkan arus listrik dapat menyebabkan lampu pijar

Page 53: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

38

dalam alat tersebut menyala dan timbul gelembung-gelembung gas

disekitarnya elektrodenya.

Berdasarkan daya hantar arus listrik larutan dapat

dikelompokkan menjadi: larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.60

a) Larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus

listrik, dengan data percobaan berupa bola lampu menyala dan

timbul gelembung gas disekitar elektrode. Contohnya: larutan HCl,

larutan NaOH, larutan HCl.

b) Larutan nonelektrolit, yaitu larutan yang tidak dapat

menghantarkan arus listrik, dengan data percobaan berupa bola

lampu tidak menyala dan tidak timbul gelembung gas disekitar

elektrode. Contohnya:air suling, larutan etanol 70%, larutan gula.

Berdasarkan kekuatan daya hantar arus listrik larutan elektrolit

dapat dikelompokkan menjadi61

:

a) Larutan elektrolit kuat, yaitu larutan elektrolit yang daya hantar

arus listriknya kuat sehingga menyebabkan bola lampu pijar

menyala dan timbul gelembung gas disekitar elektrodenya.

Contohnya:Larutan HCl, larutan NaOH, larutan HCl.

b) Larutan elektrolit lemah, yaitu larutan elektrolit yang daya hantar

arus listriknya lemah sehingga menyebabkan bola lampu pijar tidak

menyala (kadang menyala redup) tetapi timbul gelembung gas

disekitar elektrodenya. Contohnya: larutan CH3COOH, larutan

NH3.

Lihatlah perbedaan antara elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan

nonelektrolit pada tabel 2.7.

60

Michael Purba, Kimia 1 untuk SMA kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2006), h. 166. 61

Ibid., h. 170.

Page 54: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

39

Tabel 2.7 Perbedaan Elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non

elektrolit62

Jenis

Elektrolit

Jenis zat

terlarut(pelarut air)

Nyala

lampu

Contoh

Larutan

Elektrolit kuat

Senyawa ion.

Senyawa kovalen

polar yang

terhidrolisis

sempurna.

Terang

NaCl, HNO3,

H2SO4, NaOH,

CH3COOK

Elektrolit

Lemah

Senyawa kovalen polar

terhidrolisis sebagian. Redup

CH3COOH,

NH3, H2CO3

Nonelektrolit Senyawa kovalen polar

yang tidak terhidrolisis.

Tidak

menyala

C12H22O11,

C2H5OH,

CO(NH2)2,

C6H12O6

Tahun 1884 Stevane Arrhenius berpendapat bahwa larutan

elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion

yang bergerak bebas. Zat elektrolit dalam larutannya akan terurai

menjadi partikel-partikel yang berupa atom atau gugus atom yang

bermuatan listrik yang dinamakan ion. Jadi suatu zat dapat bersifat

elektrolit bila dalam larutannya zat tersebut terurai menjadi ion-ion.

Ion yang bermuatan negatif disebut anion. Dan ion yang bermuatan

positif dinamakan kation. Peristiwa terurainya suatu elektrolit menjadi

ion-ionnya disebut reaksi ionisasi.

Larutan elektrolit dapat berasal dari senyawa ion dan kovalen.

senyawa ion meskipun tersusun dari ion-ion, tetapi dalam bentuk

padat tidak dapat menghantarkan listrik karena ion-ion terikat kuat

62

Ibid., h. 168-169

Page 55: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

40

dan tidak bergerak bebas. Bila senyawa ion dalam bentuk lelehan dan

larutan atau cair, maka cairan dan dan dalam larutn senyawa ion dapat

menghantarkan listrik. Misalnya garam dapur (NaCl) dalam

larutannya terurai menjadi ion-ion (Terionisasi).

NaCl(aq) +

Senyawa kovalen dalam bentuk larutan juga dapat

menghantarkan listrik bila senyawa tersebut terionisasi. Misalnya

asam sulfat merupakan senyawa kovalen tetapi dalam air terionisasi

sehingga larutannya dapat menghantarka listrik.

Reaksinya:H2SO4(aq) 2 +

Tidak semua senyawa kovalen polar tergolong elektrolit. Menurut

Michael Faraday, elektrolit merupakan suatu zat yang dapat

menghantarkan listrik jika dalam bentuk larutan atau lelehannya.

Tabel 2.8. Perbedaan Senyawa ion dan senyawa kovalen polar

Jenis

Senyawa

Padatan Lelehan Larutan dalam

pelarut air

Senyawa Ion

Tidak dapat

menghantarkan

arus listrik,

karena dalam

bentuk padatan,

ion-ionnya tidak

dapat bergerak

bebas.

Dapat

menghantarkan

arus listrik,

karena dalam

bentuk lelehan,

ion-ionnya dapat

bergerak jauh

lebih bebas

dibandingkan

ion-ion dalam

zat padat.

Dapat

menghantarkan

arus listrik,

karena dalam

bentuk larutan,

ion-ionnya dapat

bergerak bebas.

Senyawa

kovalen

polar

Tidak dapat

menghantarkan

arus listrik,

karena

padatannya

terdiri dari

molekul-

molekul netral

meskipun

bersifat polar.

Tidak dapat

menghantarkan

arus listrik,

karena

lelehannya

terdiri dari

molekul-

molekul netral

meski dapat

bergerak bebas.

Dapat

menghantarkan

arus lsitrik,

karena dalam

bentuk larutan,

ion-ionnya dapat

bergerak bebas.

Page 56: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

41

B. Hasil Penelitian yang relevan

Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan

oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Navies Luthvitasari, Ngurah Made D.,

dan Suharto Linuwih dengan judul “Implementasi Pembelajaran

Berbasis Proyek Pada Keterampilan Berpikir Dan Kemahiran Generik

Sains”. Hasilnya adalah pembelajaran berbasis proyek dapat

meningkatkan aspek keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif dan

kemahiran generik siswa SMK. Setiap aspek keterampilan berpikir

kritis mempunyai hubungan dengan aspek keterampilan berpikir kreatif

berdasarkan hasil analisis uji regresi. Sebagian besar siswa merespon

baik dan senang dengan pembelajaran fisika berbasis proyek.63

2. Penelitian yang dilakukan oleh Rosyidatul Munawaroh, Bambang

Subali, dan Achmad Sopyan dengan judul “Penerapan Model Project

Based Learning Untuk Membangun Empat Pilar Pembelajaraan siswa

smp”. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa Hasil belajar dan

motivasi siswa dengan model Project Based Learning (PBL) lebih

tinggi dari pada model pembelajaran kooperatif dalam membangun

empat pilar pembelajaran pada siswa SMP kelas VIII pokok bahasan

perubahan bentuk energi.64

3. Penelitian yang dilakukan oleh Ida Ayu Kade Sastrika, I Wayan Sadia,

dan I Wayan Muderawan dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran

Berbasis Proyek Terhadap Pemahaman Konsep Kimia Dan

Keterampilan Berpikir Kritis”. Hasilnya adalah Siswa yang mengikuti

63

Navies Luthvitasari, Implementasi Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Keterampilan

Berpikir Dan Kemahiran Generik Sains. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan

Ganesha Program Studi IPA Vol.3,2013. 64

Rosyidatul Munawaroh, “Penerapan Model Project Based Learning Untuk

Membangun Empat Pilar Pembelajaraan siswa smp”.Jurnal dari Unnes Physics Education

Journal/2012 http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej

Page 57: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

42

model pembelajaran berbasis proyek mendapatkan ruang lebih luas

untuk belajar secara mandiri.65

4. Penelitian oleh Herti Patmawati dengan judul “Analisis Keterampilan

Berpikir Siswa Pada Pembelajaran Larutan Elektrolit Dan Non

Elektrolit Dengan Praktikum”. Hasilnya menunjukan bahwa

keterampilan berpikir kritis pada pembelajaran larutan elektrolit dan

non elektrolit dengan metode praktikum tergolong sangat baik.66

5. Penelitian oleh Istiqomah dengan judul :Analisis Keterampilan Berpikir

kritis dengan Menggunakan PBL pada Materi laju reaksi. Hasilnya

menunjukkan bahwa indikator keterampilan berpikir kritis yang diukur

tergolong baik.67

C. Kerangka Berpikir

Salah satu tujuan pembelajaran kimia di SMA adalah “siswa dapat

memahami konsep-konsep kimia dan keterkaitannya serta penerapannya

untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari”. Pada konsep

kimia yang kebanyakan bersifat abstrak, memerlukan penalaran tinggi dan

kebanyakan juga perhitungan, yang mana guru selalu menyajikan materi

kimia dengan menggunakan ceramah saja tanpa menghubungkan dengan

kehidupan sehari-hari dan lingkungan kehidupan. Sehingga bagi siswa

pelajaran kimia itu cenderung tidak bermakna dan menakutkan.

Pada dasarnya proses pembelajaran kimia itu, guru tidak hanya

menekankan kepada salah satu dimensi aspek kognitif saja atau hanya

sekedar mengingat (C1) dan memahami (C2) saja, namun pada dimensi

mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), sampai

dengan mencipta(C6). Hal ini sangat penting, karena siswa akan mampu

65

Ida Ayu Kade Sastrika, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap

Pemahaman Konsep Kimia Dan Keterampilan Berpikir Kritis” e-Journal Program Pascasarjana

Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA Vol. 3 Tahun 2013 66

Herti,Patmawati, “Analisis Keterampilan Berpikir Siswa Pada Pembelajaran Larutan

Elektrolit Dan Non Elektrolit Dengan Praktikum”, Skripsi Pada Strata satu UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. 2011. Tidak dipublikasikan. 67

Istiqomah, Analisis Keterampilan Berpikir Kritis dengan Menggunakan PBL”Skripsi

pada Strata satu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.2012. Tidak dipublikasian

Page 58: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

43

mengembangkan keterampilan berpikirnya dalam memecahkan

permasalahan dan mampu menciptakan sesuatu yang berguna untuk

kehidupan sekitarnya dari konsep-konsep yang telah dipelajari. Oleh

karena itu, guru wajib menerapkan model-model pembelajaran yang

relevan dengan materi yang akan dipelajari oleh siswa, sehingga mampu

meningkatkan berbagai aspek belajar, yaitu aspek kognitif, afektif,

maupun psikomotorik. Salah satu alternative model pembelajaran yang

bisa meningkatkan keaktifan siswa ketika pembelajaran, menjalin

kerjasama dengan anggota kelompoknya, serta melatih keterampilan

berpikir secara kritis sehingga mampu memecahkan permasalahan yang

dihadapi adalah model project based learning. Larutan elektrolit dan non

elektrolit adalah salah satu materi mata pelajaran kimia yang sangat sarat

dengan konsep teoritik dan konsep-konsepnya sangat erat dengan

kehidupan sehari-hari atau bersifat kontekstual. Sesuai dengan KD 3.8

(menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit berdasarkan

daya hantar listriknya) dengan salah satu indikator pembelajaran yaitu

merancang dan menguji alat daya hantar listrik larutan, hal ini sesuai

dengan prinsip-prinsip model pembelajaran berbasis proyek, diantaranya

prinsip investigasi konstruktif. Dalam investigasi memuat proses

perancangan, pembuatan keputusan, penemuan masalah, pemecahan

masalah, discovery, dan pembentukan model. Selain itu, project based

learning memiliki sintak pembelajaran yang mampu mengembangkan

indikator-indikator keterampilan berpikir kritis.

Berikut ini akan digambarkan lebih rinci mengenai kerangka

berpikir dalam penelitian ini.

Page 59: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

44

Dengan menggunakan PjBL akan

muncul indikator keterampilan berpikir

kritis pada setiap tahapnya. Dan materi

yang sesuai dengan KD adalah Larutan

elektrolit dan nonelektrolit

larutan elektrolit dan nonelektrolit

Tahap Project Based

Learning

Indikator Keterampilan

Berpikir Kritis yang muncul

(1)Memfokuskan pertanyaan

(3)Bertanya dan menjawab Pertanyaan

(4)Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya

atau tidak

(5)Mengobservasi dan mempertimbangkan laporan

observasi

(7)Menginduksi & mempertimbangkan hasil induksi

Tahap Perencanaan

Proyek

Analisis Kompetensi Inti dan

Kompetensi Dasar Kimia

pada Kurikulum 2013

Analisis Materi yang sesuai

dengan Variabel penelitian

(9)Mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan

definisi.

(10)Mengidentifikasi Asumsi.

(12)Berinteraksi dengan orang lain.

(6)Mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi

Tahap Pelaksanaan

Proyek dan Tahap

Penyelidikan

terbimbing dan

pembuatan produk.

Tahap Kesimpulan

Proyek

(1)Memfokuskan pertanyaan

(3)Bertanya dan menjawab Pertanyaan

(4)Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya

atau tidak

(5)Mengobservasi dan mempertimbangkan laporan

observasi

(7)Menginduksi & mempertimbangkan hasil induksi

(2)Menganalisis Argumen

(8)Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan

(12)Berinteraksi dengan orang lain.

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Page 60: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

45

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan tempat

1. Waktu Penelitian

Waktu penelitian sesuai dengan masalah yang diambil yaitu mengenai

materi Larutan elektrolit dan nonelektrolit yang dipelajari pada semester

ganjil pada awal bulan November 2014

2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan SMA Dharma Karya UT

B. Metode dan Prosedur Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

kuantitatif. Menurut Nana Syaodih metode ini ditujukan untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik

fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini

mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan

dan perbedaannya dengan fenomena lain.1 Penelitian deskriptif tidak

memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variable-variabel

bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penggambaran

kondisi bisa individual atau kelompok, dan menggunakan angka-angka.2Hasil

penelitian kuantitatif disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan

angka-angka statistik.3 Penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji suatu

teori yang menjelaskan tentang hubungan antara kenyataan sosial, pengujian

tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah teori yang ditetapkan

didukung oleh kenyataan atau bukti-bukti empiris atau tidak.4

1NanaSyaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:PT.Remaja Rosadakarya, 2010),

Cet.6 h.72. 2Ibid., h.73.

3Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan,

(Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada), h.30. 4Ibid., h. 34.

Page 61: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

46

Secara garis besar prosedur penelitian ini dapat disajikan sebagai

berikut:

Gambar 3.1 Desain Penelitian

TAHAP PERSIAPAN

Studi Pendahuluan

Analisis KI,

KD,Silabus

kurikulum 2013,

Standar Isi mata

pelajaran Kimia

Studi

Kepustakaan

Model project

based learning

Studi Kepustakaan

Keterampilan

berpikir kritis

Pengajuan

judul,Pengajuan

proposal, Seminar

Proposal

Perbaikan Proposal

Membuat perangkat

pembelajaran (RPP,dll) Membuat Instrumen

Penelitian

Validasi Instrumen Revisi

Memperbanyak

Instrumen

Tes

Keterampilan

Berpikir Kritis

Lembar

Observasi

Pedoman

Wawancara

Analisis Data

Hasil &

Pembahasan

Kesimpulan

Membuat Skripsi

TAHAP PENYELESAIAN

TAHAP

PELAKSANAAN

Page 62: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

47

Berdasarkan desain penelitian di atas dapat di tuliskan prosedur penelitian ini

yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu :

1. Tahap Persiapan

2. Tahap Pelaksanaan

3. Tahap Penyelesaian

Tahap-tahap penelitian tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Menganalisis kompetensi inti, kompetensi dasar, silabus kurikulum

2013, dan standar isi mata pelajaran kimia serta menganalisis materi

kimia diberbagai literatur yang sesuai dengan KI dan KD pada

kurikulum 2013, agar pada saat proses pembelajaran peneliti mampu

menerapkan pembelajaran berbasis proyek dan pendekatan

keterampilan berpikir kritis. Berdasarkan hasil analisis, peneliti memilih

materi mengenai larutan elektrolit dan nonelektrolit.

b. Menganalisis keterampilan berpikir kritis dan menentukan indikator

keterampilan berpikir kritis yang akan dikembangkan.

c. Menentukan materi yang akan dijadikan proyek bagi siswa pada konsep

larutan elektrolit dan nonelektrolit.

d. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan model

pembelajaran berbasis proyek.

e. Membuat instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data berupa

tes keterampilan berpikir kritis,lembar observasi, dan pedoman

wawancara yang dibuat oleh peneliti yang dibimbing oleh dosen

pembimbing.

f. Menguji validasi instrumen penelitian berupa tes keterampilan berpikir

kritis dan lembar observasi oleh para ahli, kemudian diperbaiki sesuai

dengan saran para ahli, selanjutnya instrumen tes essay diuji cobakan

kepada siswa kelas XII IPA SMA untuk mengetahui validitas,

reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. Hasil validasi

instrumen dikonsultasikan kepada kedua dosen pembimbing. Apabila

Page 63: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

48

instrumen tersebut telah disetujui oleh para ahli, maka instrument

tersebut akan langsung digunakan untuk penelitian.

g. Menghubungi guru kimia untuk menentukan waktu pelaksanaan

penelitian.

h. Menghubungi kepala sekolah untuk melakukan penelitian.

i. Mempersiapkan dan mengurus surat izin penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam tiga kali pertemuan.

Pertemuan pertama melakukan diskusi mengenai tugas yang harus di

kerjakan di kelas, pada pertemuan kedua melakukan tugas proyek didalam

laboratorium, dan pada pertemuan terakhir mempresentasikan hasil

praktikum berupa poster setiap kelompok didepan kelas. Adapun tahapan-

tahapannya yaitu sebagai berikut:

a. Membagi siswa dalam lima kelompok, setiap kelompok terdiri dari

lima orang siswa yang terdiri dari kelompok tinggi, kelompok sedang,

dan kelompok rendah.

b. Memberikan lembar kerja siswa sebelum memulai pembelajaran

dengan menerapkan model pembelajaran berbasis proyek.

c. Melakukan kegiatan diskusi kelompok (pertemuan pertama) dan

kegiatan praktikum (pertemuan kedua) untuk menyelesaikan proyek

yang telah diberikan, setelah itu mempersentasian hasil proyek yang

telah dibuat oleh masing-masing kelompok(pertemuan ketiga)

d. Membimbing siswa dalam pelaksanaan praktikum dan diskusi

kelompok.

e. Menilai kemunculan keterampilan berpikir kritis dengan

menggunakan lembar observasi oleh para observer saat para siswa

melakukan kegiatan belajar dikelas dan dilaboratorium.

f. Memberikan tes keterampilan berpikir kritis pada siswa untuk

mengukur keterampilan berpikir kritis, yang kemudian hasil dari

lembar kerja siswa, tes keterampilan berpikiran kritis, dan lembar

Page 64: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

49

observasi dianalisis apakah memenuhi kriteria keterampilan berpikir

kritis atau tidak.

g. Pelaksanaan wawancara.

3. Tahap Penyelesaian

Kegiatan dalam tahap penyelesaian diantaranya:

a. Mengolah data hasil penelitian

b. Menganalisis dan membahas hasil penelitian

c. Menarik kesimpulan

C. Populasi dan Sampel

Menurut sugiyono populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi itu.5

Dengan demikian Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMA

Dharma Karya UT dan populasi target adalah siswa kelas X MIA. Adapun

sampel yang diukur adalah siswa kelas X MIA sebanyak 24 orang. Setelah

itu, peneliti mengelompokkan siswa tersebut menjadi kelompok tinggi,

kelompok sedang, dan kelompok rendah. Siswa dikelompokkan berdasarkan

hasil standar deviasi yang diolah dari data ulangan harian siswa melalui

kategori menurut Arikunto.

Berdasarkan hasil perhitungan (Lampiran 10) diperoleh data

penggolongan kelompok

Tabel 3.1 Pembagian kategori kelompok siswa

Kelompok Siswa Kriteria Jumlah Siswa

Tinggi ≥97 4 Orang

Sedang 78,4˂ N˂ 97 14 Orang

Rendah ≤78,4 6 Orang

5Sugiyono, Metode penelitian Pendidikan Pendidikan kuantitatif, kualitatif, dan R&D,

(Bandung:Alfabeta, 2010), Cet. 11 h.297.

Page 65: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

50

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive

sampling. Menurut sugiyono menyatakan bahwa purposive sampling adalah

teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan atau tertentu.6

Sedangkan menurut Arikunto purposive sampling dilakukan dengan cara

mengambil subjek bukan didasarkan pada strata atau daerah melainkan

didasarkan atas adanya tujuan tertentu.7

D. Teknik Pengumpulan Data

Pada kegiatan penelitian ini teknik pengumpulan data diartikan sebagai

cara memperoleh data.8 Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan tes dan non tes. Teknik tes yang digunakan

adalah tes tertulis berupa tes essai, sedangkan teknik non tes yang digunakan

adalah lembar observasi, dan lembar wawancara.Pada tes esai, indikator yang

mampu terukur terdapat sepuluh indikator, yaitu indikator memfokuskan

pertanyaan, menganalisis argumen, bertanya dan menjawab pertanyaan,

mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber, membuat deduksi dan

mempertimbangkan hasil deduksi, membuat induksi dan mempertimbangkan

hasil induksi, membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan,

mendefinisikan istilah, dan mempertimbangkan definisi, mengidentifikasi

asumsi, dan memutuskan suatu tindakan. Sedangkan pada lembar observasi,

indikator yang mampu terukur terdapat dua indikator, yaitu mengobservasi

dan melaporkan hasil observasi, serta berinteraksi dengan orang lain.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat pengambilan data yang digunakan

untuk memperoleh data. Instrumen yang dirancang pada penelitian ini untuk

6Ibid, h.300

7Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik, (Jakarta:Rineka

Cipta, 2006), h.183. 8Ibid., 192.

Page 66: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

51

mengukur keterampilan berpikir kritis.Instrumen dalam penelitian kuantitatif

dapat berupa test, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan kuesioner.9

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang

diteliti. Selain itu pengertian instrumen penelitian juga disebut sebagai alat

atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

penelitiannya lebih mudah dan hasilnya lebih cermat,dan sistematis sehingga

lebih mudah diolah.10

Tabel 3.2Instrumen penelitian

Variabel

Penelitian

Sumber

Data

Instrumen

Penelitian

Kegunaan

Instrumen

Rencana

Pemberian

instrumen

Keterampilan

Berpikir Kritis.

Siswa

sebagai

Pelaku.

Tes

berupa

esai.

Mengukur

keterampil-

an berpikir

kritis pada

setiap

indikator-

indikator

keterampi-

lan berpikir

kritis.

Setelah

proses

pembelaja-

ran

Saat proses

pembelajar-

an

berlangsung

Keterampilan

Berpikir Kritis Siswa

sebagai

pelaku.

Lembar

observa-

si(Cek-

list)

dengan

Skala

Likert

Melihat

Kemuncul-

an dari

indikator

keterampil-

an berpikir

kritis.

9Sugiyono.Metode penelitian Pendidikan(Pendidikan kuantitatif, kualitatif, dan R&D.

(Bandung:Alfabeta, 2010), Cet. 11 h.305 10

Suharsimi, op.cit., h.203

Page 67: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

52

Keterampilan

Berpikir Kritis Siswa

sebagai

pelaku.

Pedo-

man

wawan-

cara

Melihat

Kemuncul-

an dari

indikator-

indikator

keterampil-

an berpikir

kritis.

Setelah

proses

pembelajar-

an berakhir

Instrument penelitian ini digunakan untuk melihat skor siswa secara individu

dengan teknik tes dan non tes. Adapun Indikator keterampilan berpikir kritis

yang akan dianalisis pada penelitin ini adalah:

Tabel 3.3Sub keterampilan berpikir kritis yang akan dianalisis

No

Aspek

Keterampilan

Berpikir

kritis

Sub

Keterampilan

Berpikir Kritis

Penjelasan

Dapat

diketahui

di

1. (1)Memberi-

kan

Penjelasan

Sederhana

(3)Bertanya dan

Menjawab

Pertanyaan

Memberikan

penjelasan

Sederhana

Tes essai

Menyebutkan

Contoh

Tes Essai

(2)menganalisis

Argumen

Mengidentifikasi

Kerelevanan

Tes Essai

(1)Memfokus-

kan Pertanyaan

Mengidentifikasi

atau merumuskan

pertanyaan

Tes Essai

2. (2)Memba-

ngun

keterampilan

Dasar

(4)Mempertim-

bangkan

kredibilitas

(kriteria) suatu

sumber

Mampu memberikan

alas an

Tes Essai

Mempertimbangkan

penggunaan

prosedur yang tepat.

Tes Essai

(5)Mengobser-

vasi dan

mempertim-

bangkan laporan

observasi

Mempertanggung-

jawabkan hasil

observasi

Lembar

Observasi

Melaporkan Hasil

Observasi

Lembar

Observasi

(6)Membuat

deduksi dan

mempertim-

bangkan hasil

observasi

Menyatakan tafsiran Tes Essay

Page 68: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

53

3. (3)Menyim-

pulkan

(7)Membuat

induksi dan

mempertim-

bangkan hasil

induksi

Membuat

kesimpulan atau

Merumuskan

hipotesis

Tes Essai

(8)Membuat dan

mempertim-

bangkan nilai

keputusan

Menerapkan prinsip-

prinsip

Tes essai

4. (4)Memberi-

kan

Penjelasan

Lanjut

(9)Mendefinisi-

kan dan

mempertim-

bangkan suatu

define

Strategi membuat

definisi

Tes Essai

(10)Mengidenti-

fikasi Asumsi

Rekonstruksi

Argumen

Tes essai

5

.

(5)Mengatur

Strategi dan

Taktik

(11)Menentukan

suatu tindakan

Memilih Kriteria

untuk

mempertimbangkan

solusi yang mungkin

atau memutuskan

hal-hal yang akan

dilakukan

Tes essai

(12)Berinteraksi

dengan orang

lain

Menggunakan

Argumen

Lembar

Observasi

a. Tes

1) Tes Essay

Tes adalah cara yang dapat dipergunakan atau prosedur yang

perlu di tempuh dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang

pendidikan , yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas

baik berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus di jawab, atau perintah-

perintah yang harus di kerjakan oleh testee, sehingga atas dasar data

yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut dapat dihasilkan nilai

yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee.11

Berdasarkan

pengertian tersebut, jenis tes yang akan digunakan adalah tes tertulis

dengan bentuk tes esay. Tes esay ini untuk mengukur kemunculan

indikator keterampilan berpikir kritissetelah di terapkannya model

11

Anas, Sudijono. Pengantar Evaluasi Pendidian, (Jakarta:PT Raja Grafindo, 2005), h.67.

Page 69: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

54

pembelajaran berbasis proyek. Menurut Ngalim purwanto menyatakan

bahwa tes essay itu sangat baik untuk tingkat sintesis dan evaluasi.

Berikut ini akan ditulis lebih rinci mengenai indikator keterampilan

berpikir kritis siswa.

Tabel 3.4 Sub keterampilan berpikir kritis siswa yang diteliti

pada tes essai

No

Aspek

Keterampilan

Berpikir Kritis

Sub Keterampilan

Berpikir Kritis Penjelasan

1. Memberikan

Penjelasan

Sederhana

(1)Memfokuskan

Pertanyaan

Mengidentifikasi

atau merumuskan

pertanyaan

(2)Menganalisis

Argumen

Mengidentifikasi

kerelevanan

(3)Bertanya dan

Menjawab

Pertanyaan

Memberikan

Contoh

2. Memberikan

Keterampilan

Dasar

(4) Mempertim-

bangkan kredibilitas

(kriteria) suatu

sumber

Memberikan

alasan

3. Menyimpulkan (6) Membuat

deduksi &

mempertimbangkan

hasil deduksi

Menyatakan

Tafsiran

(7)Membuat induksi

&

mempertimbangkan

hasil induksi

Membuat

Kesimpulan atau

merumuskan

hipotesis

(8)Membuat dan

mempertimbangkan

nilai keputusan

Menerapkan

Prinsip-prinsip

4. Memberikan

Penjelasan Lanjut

(9)Mendefinisikan

istilah,

mempertimbangkan

definisi

Strategi definisi

(tindakan,

mengidentifikasi

persamaan)

(10)Mengidentifi-

kasi Asumsi

Rekonstruksi

Argumen

5. Strategi dan

Taktik

(11)Memutuskan

suatu tindakan

Memilih kriteria

untuk

mempertim-

bangkan solusi

yang memungkin-

Page 70: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

55

kan atau

memutuskan hal-

hal yang

diinginkan

Adapun kisi-kisi soal tes tertulis keterampilan berpikir kritis yang

digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.5Kisi-kisi Penomoran Soal Tes Tertulis Keterampilan

Berpikir Kritis

No

Aspek

Keterampil-

an Berpikir

Kritis

Sub Keterampil-

an Berpikir

Kritis

Penjelasan No.Soal

1. Memberikan

Penjelasan

Sederhana

(1)Memfokuskan

Pertanyaan

Mengidentifikasi

atau merumuskan

pertanyaan

1*, 2

(2)Menganalisis

Argumen

Mengidentifikasi

kerelevanan

3, 4*

(3)Bertanya dan

Menjawab

Pertanyaan

Memberikan

Contoh

5, 6, 7*

2. Memberikan

Keterampilan

Dasar

(4)Mempertim-

bangkan

kredibilitas suatu

sumber

Memberikan alasan 8, 9, 10*

3. Menyim-

pulkan

(6)Membuat

deduksi &

mempertimb-

angkan hasil

deduksi

Menyatakan

Tafsiran

21*, 22

(7)Membuat

induksi &

mempertim-

bangkan hasil

induksi

Membuat

Kesimpulan atau

merumuskan

hipotesis

11, 12*

(8)Membuat dan

mempertim-

bangkan nilai

keputusan

Menerapkan

prinsip-prinsip

13*, 14

4. Memberikan

Penjelasan

Lanjut

(9)Mendefinisika

n istilah,

mempertimbangk

an definisi

Strategi definisi

(tindakan,

mengidentifikasi

persamaan)

15*, 16

(10)Mengidentifi-

kasi Asumsi

Rekonstruksi

Argumen

17*, 18

5. Strategi dan

Taktik

(11)Memutuskan

suatu tindakan

Memilih kriteria

untuk mempertim-

bangkan solusi

19*, 20

Page 71: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

56

yang

memungkinkan

atau memutuskan

hal-hal yang

diinginkan

Keterangan:*:Nomor Soal yang valid

b. Non Tes

1) Lembar Observasi

Observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemuatan

perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat

indra. Mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan,

penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap atau pengamatan

langsung. Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang

mungkin timbul dan akan diamati.12

Lembar observasi adalah Pedoman terperinci yang berisi

langkah-langkah melakukan observasi mulai dari merumuskan

masalah, prosedur dan teknik perekaman, kriteria analisis hingga

interpretasi. Melalui lembar observasi peneliti dapat melihat apakah

muncul indikator keterampilan berpikir kritis siswa selama proses

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis

proyek. Instrumen yang digunakan untuk menyaring data disesuaikan

dengan indikator keterampilan berpikir kritis siswa berdasarkan

kriteria yang telah ditetapkan dalam lembar observasi. Format yang

digunakan terdapat empat kategori, yaitu sangat baik, baik, kurang

baik dan sangat kurang baik.

Tabel 3.6Kisi-kisi sub keterampilan berpikir kritis yang diteliti

pada lembar observasi

No Aspek Keterampilan

Berpikir Kritis

Sub Keterampilan Berpikir

Kritis

1. Membangun keterampilan

dasar

(5)Mengobservasi &

mempertimbangkan laporan

observasi

2. Strategi dan Taktik (12)Berinteraksi dengan orang

lain

12

Suharsimi, op.cit., h. 199-200.

Page 72: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

57

2) Pedoman Wawancara

Wawancara atau interview adalah percakapan antara dua orang

atau lebih dan berlangsung antara interviewer dan interviewee.

Dengan wawancara peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih

mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan

fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui

observasi. Wawancara dalam penelitian ini diajukan kepada sebgaian

siswa untuk mengetahui tanggapan mereka terhadap pembelajaran

berbasis proyek dan untuk mengetahui tingkat keterampilan berpikir

kritis masing-masing siswa.

Tabel 3.7Kisi-kisi pedoman wawancara

Aspek yang

diwawancara Pertanyaan

Respon siswa terhadap

model pembelajaran

berbasis proyek

1. Menurut pendapat Anda, Apa

perbedaan yang Anda rasakan antara

pembelajaran berbasis proyek

dengan pembelajaran yang sehari-

hari dikelas khususnya pada

pembelajarn kimia?

2. Apakah Anda mengalami kesulitan

pada saat pembelajaran

berlangsung?Jika “Ya” kesulitan apa

yang kamu alami? Dan bila “tidak”

sebutkan alasanmu?

3. Menurut pendapat Anda, Apakah

dengan menggunakan pembelajaran

berbasis proyek dikelas sangat

menarik?jelaskan!

Respon siswa terhadap

akibat menggunakan

pembelajaran berbasis

proyek (keterampilan

berpikir kritis)

1. Apakah Anda termotivasi untuk

lebih kreatif melalui pembelajaran

berbasis proyek ini?Jelaskan alasan

Anda!

2. Apakah Anda termotivasi untuk

membuat pertanyaan dan

menyampaikan ide-ide atau

gagasanmu melalui pembelajaran

berbasis proyek ini ?Jelaskan alasan

Anda!

3. Apakah dengan pembelajaran

berbasis proyek mampu membuat

Page 73: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

58

Anda memahami atau mudah dalam

menjawab soal yang telah diberikan?

Respon siswa untuk

mengetahui sejauh mana

keterampilan berpikir

kritis siswa

1. Soal manakah yang menurut Anda

paling sulit?Jelaskan alasannya!

2. Menurut Anda, Apakah soal-soal

yang diberikan termasuk kategori

sulit/sedang atau mudah?

Alasan siswa dalam

menjawab soal

keterampilan berpikir

kritis nomor 1-10

1. Bagaimana kamu bisa menjawab

soal ini (1-10)? Apakah kamu

mengalami Kesulitan

F. Kalibrasi Instrumen

Adapun tahapan analisis data hasil uji coba yang dilakukan adalah

sebagai berikut:

1) Uji Validitas

Validitas adalah kualitas yang menunjukkan hubungan antara suatu

pengukuran(diagnosis) dengan arti atau tujuan kriteria belajar atau tingkah

laku.13

Menurut Suharsimi validitas merupakan suatu ukuran yang

menunjukan tingkat kevalidan suatu instrumen.

Sedangkan Sugiyono mendefinisikan validitas itu adalah derajad

ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang

dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah

data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan

data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Untuk mengukur

keterampilan berpikir kritis siswa dilakukan validasi isi oleh pakar

pendidikan. Uji validitas yang dilakukan terhadap instrumen tes ini adalah

ujian validitas isi(content validity), yaitu dimana suatu isi tes sesuai

dengan atau mewakili sampel hasil-hasil belajar yang seharusnya dicapai

menurut tujuan kurikulum.14

13

Ngalim purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran,

(Bandung:Remaja Rosdakarya, 2013), Cet.18 h.137. 14

Purwanto,Op.cit h. 138.

Page 74: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

59

Untuk menghitung validitas instrumen yaitu dengan cara menghitung

koefisien validitas menggunakan rumus Korelasi Product Moment.15

rxy=

√ √

Keterangan:

rxy :Koefisien antara variabel X dan variabel Y

X :Skor tiap item dari responden uji coba variabel X

Y :Skor tiap item dari responden uji coba variabel Y

N :Jumlah Responden

Valid atau tidaknya suatu soal dapat diketahui dengan

membandingkan rxy dan rtabel dengan Product Moment dengan α =0,05.

Perhitungan validitas soal dalam penelitian ini menggunakan bantuan

software Anates versi 4.0. Dengan menggunakan kriteria acuan untuk

validitas butir soal yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.8 Kriteria Validitas Butir Soal

No Rentang Kriteria

1. 0,8 – 1,00 Sangat Tinggi

2. 0,6 – 0,79 Tinggi

3. 0,4 – 0,59 Sedang

4. 0,2 – 0,39 Rendah

5. 0,0 – 0,19 Sangat Rendah

Dari uji validitas instrumen, diperoleh koefisien korelasi xy sebesar

0,63. Berdasarkan tabel interpretasi koefisien korelasi xy, instrumen yang

digunakan memiliki validitas yang tergolong tinggi.

2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas atau keandalan adalah kualitas yang menunjukkan kemantapan

(consistency) ekuivalensi atau stabilitas suatu pengukuran yang

dilakukan.16

Suatu tes atau alat evaluasi dikatakan andal jika ia dapat

dipercaya, konsisten, atau stabil dan produktif.

15

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik, (Jakarta:Rineka

Cipta, 2010), cet.14, h.213. 16

Purwanto, op.cit., h.137.

Page 75: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

60

Untuk tes hasil belajar bentuk uraian, pada umumnya untuk

mengetahui reliabilitas tes tersebut digunakan rumus alpha. Adapun rumus

alpha yang dimaksud adalah sebagai berikut:17

r11=(

) (

)

Keterangan:

r11 :Koefisien reliabilitas tes

n :Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes

1 :Bilangan Konstan.

:Jumlah Varian skor dari tiap-tiap butir item

:Varian Total

Harga reliabilitas yang diperoleh kemudian ditafsirkan dengan

kriteria reliabilitas seperti pada tabel 3.8 berikut ini.

Tabel 3.9Klasifikasi Interpretasi untuk Koefisien Reliabilitas Tes

No Rentang Kriteria

1 0,8 – 1,00 Sangat Tinggi

2 0,6 – 0,79 Tinggi

3 0,4 – 0,59 Sedang

4 0,2 – 0,39 Rendah

5 0,0 – 0,19 Sangat Rendah

Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan

bantuan software Anates versi 4.0.

Dari uji reliabilitas instrumen, diperoleh koefisien korelasi

reliabilitas sebesar 0,77. Berdasarkan tabel interpretasi koefisien

reliabilitas, instrument yang digunakan memiliki reliabilitas yang

tergolong tinggi.

3) Tingkat Kesukaran

Perhitungan taraf kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar

derajat kesukaran suatu soal.18

Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran

17

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2003)

h.208. 18

Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2010), h.266.

Page 76: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

61

seimbang(proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik.

Suatu soal tes hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah.

Cara menghitung tingkat kesukaran untuk soal uraian adalah dengan

menghitung berapa persen peserta didik yang gagal menjawab benar atau

ada di bawah batas lulus (passing grade) untuk tiap-tiap soal. Tingkat

kesukaran dapat dihitung dengan rumus:19

P =

Keterangan:

P :Indeks Kesukaran

B :Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar

:Jumlah seluruh peserta tes

Setelah dilakukan perhitungan dengan rumus tersebut, maka perhitungan

tersebut diklasifikasikan sesuai dengan kriteria nilai yang ada. Untuk

mengetahui tingkat kesukaran tiap butir soal, digunakan kriteria tingkat

kesukaran pada tabel berikut ini:

Tabel 3.10 Kriteria Tingkat Kesukaran

No Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Kriteria

1 0,70≤TK≤1,00 Mudah

2 0,30≤TK<0,70 Sedang

3 0,70≤TK<0,30 Sukar

Perhitungan pengujian taraf kesukaran dalam penelitian ini menggunakan

bantuan Software Anates versi 4.0.

4) Daya Pembeda

Daya pembeda dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh setiap butir

soal mampu dijawab oleh setiap siswa. Daya beda suatu soal tes dapat

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:20

19

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2006),

cet.6, h.223.

20

Ibid., h. 228.

Page 77: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

62

D =

-

= -

Keterangan:

D :Daya Beda

:Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

:Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

:Banyaknya peserta kelompok atas

:Banyaknya peserta kelompok atas

PA :

=Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar.

PB :

=Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.

Adapun klasifikasi daya pembeda adalah sebagai berikut:

Tabel 3.11 Kriteria Daya Beda

No Rentang Nilai D Kriteria

1 D<0,20 Jelek

2 0,20≤D≤0,40 Cukup

3 0,40≤D<0,70 Baik

4 0,70≤D<1,00 Baik Sekali

Pengujian daya beda dalam penelitian ini menggunakan bantuan Software

Anates versi 4.0

G. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu yang sangat penting dalam kegiatan

penelitian terutama bila diinginkan generalisasi atau kesimpulan tentang

masalah yang diteliti. Jika data disajikan dalam bentuk yang masih mentah

maka data kurang mempunyai arti. Data yang diperoleh dari hasil penelitian

ini adalah dari lembar observasi, tes essay keterampilan berpikir kritis, dan

wawancara lalu diolah lebih lanjut. Adapun langkah-langkah dalam

melakukan pengolahan data-data hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1. Cara mencari kedudukan siswa

Perhitungan variansi langkah yang pertama dilakukan dengan menghitung

simpangan terlebih dahulu dan kemudian menjumlahkan simpangannya.

Page 78: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

63

Adapun rumus untuk menghitung variansi adalah21

:

atau

Keterangan:

S=Ragam/Varians

Xi=Skor Siswa

Rata-rata

Jumlah Siswa

Adapun rumus untuk menghitung simpangan baku adalah:

(

)

s=Standar Deviasi

=Tiap Skor dikuadratkan lalu dijumlahkan kemudian N dibagi N

(

)

=Semua skor dijumlahkan, dibagi N, lalu dikuadratkan.

2. Menganalisis instrumen tes essay

Keterampilan berpikir kritis siswa dianalisis melalui jawaban siswa dari

pertanyaan yang dapat mengindikasikan adanya keterampilan berpikir

kritis pada siswa. Data yang diperoleh dari instrumen diatas dapat

dianalisis dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Memberikan skor mentah pada setiap jawaban siswa terhadap tes

essay berdasarkan standar jawaban yang telah dibuat. Pedoman

penilaian terlampir pada lampiran ,

b. Menghitung skor total dari tes essay untuk masing-masing siswa

berdasarkan setiap indikatornya.

c. Menentukan nilai persentase keterampilan berpikir kritis masing-

masing siswa, dengan cara mengubah skor mentah ke dalam nilai

persentase berdasarkan rumus:22

21

Budi Susetyo, Statistika Untuk Analisis Data Penelitian Dilengkapi Cara Perhitungan

dengan SPSS dan Ms. Office Exel, (Bandung:PT.Refika Aditama, 2010), Cet.1 h.71.

Page 79: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

64

NP=

x 100

Keterangan:

NP :Nilai persen yang dicari atau diharapkan

R :Skor mentah yang diperoleh siswa

SM :Skor maksimum ideal dari tes yang berangkutan

100 :Bilangan tetap

3. Menganalisis hasil lembar observasi

Hasil data observasi ini digunakan untuk dapat melengkapi data-data

penelitian yang telah diolah. Data yang diperoleh dari lembar observasi

dianalisis dengan cara:

a. Membubuhkan tanda ceklis di kolom yang tersedia. Tanda ceklis

tersebut dimasukkan ke dalam lembar observasi sesuai dengan kriteria

yang ada pada setiap aspek indikator keterampilan berpikir kritis

siswa yang muncul selama berlangsungnya rangkaian kegiatan proses

pembelajaran.

b. Menjumlahkan banyak ceklis(√) pada setiap kolom yang terdapat pada

lembar observasi dari tiap-tiap aspek indikator keterampilan berpikir

kritis siswa yang muncul dengan masing-masing kriteria, yaitu sangat

baik, baik, kurang baik, dan sangat kurang baik.

c. Menghitung persentase dari masing-masing indikator yang muncul

berdasarkan rumus:

NP=

x 100

Keterangan:

NP :Nilai persen yang dicari atau diharapkan

R :Skor mentah yang diperoleh siswa

SM :Skor maksimum ideal dari tes yang berangkutan

100 :Bilangan tetap

d. Mengukur skor rata-rata setiap kelompok siswa untuk masing-masing

sub keterampilan berpikir kritis.

22

Purwanto, op.cit., h.102.

Page 80: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

65

Rata-rata =

e. Menentukkan jumlah siswa setiap kategori kemampuan dalam

masing-masing kategori kelompok (Tinggi, Sedang, Rendah) untuk

sub keterampilan berpikir kritis, dengan rumus sebagai berikut:

α

x 100%

Keterangan:

α =Sebaran siswa pada setiap kategori kelompok (Tinggi, Sedang,

Rendah) dan untuk masing-masing kategori kemampuan.

: Jumlah siswa pada setiap kategori kemampuan (SB, B, C, K,

SK).

: Jumlah siswa pada setiap kategori kelompok (Tinggi, Sedang,

Rendah)

f. Menginterpretasi secara deskriptif data persentase tiap-tiap

subketerampilan berpikir kritis siswa yang muncul selama proses

pembelajaran.

4. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis tes essay, dan lembar

observasi, nilai tersebut selanjutnya diinterpretasikan dalam bentuk

kategori agar lebih mudah dibaca dan mudah untuk memberi kesimpulan

masing-masing keterampilan berpikir kritis termasuk dalam kategori

sangat baik, baik, cukup, kurang atau sangat kurang. Pengkategorian ini

berdasarkan pedoman penilaian menurut Riduwan. Adapun kategori

penskoran tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.12 Pengkategorian Skor23

No Interval Skor Kategori

1 81%-100% Sangat Baik

2 61%-80% Baik

3 41%-60% Cukup

4 21%-40% Kurang

5 0%-20% Sangat Kurang

23

Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula,

(Bandung: Alfabeta, 2009), h. 89.

Page 81: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

66

5. Menganalisis jawaban hasil wawancara yang dilakukan pada 10 orang

siswa. Mengubah hasil wawancara dari bentuk lisan ke tulisan, yang

kemudian dihubungkan tes essay untuk melengkapi data-data penelitian

yang telah diolah.

Page 82: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan temuan-temuan yang diperoleh dari hasil

penelitian dengan judul analisis keterampilan berpikir kritis siswa melalui

model pembelajaran berbasis proyek pada materi larutan elektrolit dan

nonelektrolit. Penelitian ini dilakukan di SMA Dharma Karya dengan

menggunakan sampel kelas X-MIA (Matematika-IPA) yang berjumlah 24

orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur keterampilan berpikir

kritis siswa dengan menerapkan model pembelajaran berbasis proyek pada

materi larutan elektrolit dan nonelektrolit.

Pada saat proses pembelajaran, diterapkan model pembelajaran berbasis

proyek ini yang terdiri dari empat tahapan, yaitu tahap perencanaan proyek,

tahap pelaksanaan proyek, tahap penyelidikan terbimbing dan pembuatan

produk, serta tahap kesimpulan proyek. Terdapat lima aspek atau kelompok

keterampilan berpikir kritis yang terdiri dari dua belas indikator. Pencapaian

keterampilan berpikir kritis setiap kelompok dapat dilihat dari hasil jawaban

tes essay untuk indikator memfokuskan pertanyaan, menganalisis argumen,

bertanya & menjawab pertanyaan, mempertimbangkan kredibilitas suatu

sumber, mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi, menginduksi dan

mempertimbangkan hasil induksi, membuat & mempertimbangkan nilai

keputusan, mendefinisikan istilah & mempertimbangkan definisi,

mengidentifikasi asumsi, dan memutuskan suatu tindakan. Hasil dari lembar

observasi, indikator yang mampu terukur terdapat dua indikator, yaitu

mengobservasi dan melaporkan hasil observasi, serta berinteraksi dengan

orang lain.

Page 83: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

68

1. Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Setiap Kelompok Siswa

Pada Seluruh Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Siswa.

Untuk mengetahui pencapaian keterampilan berpikir kritis setiap

kelompok siswa pada seluruh indikator dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Pada seluruh siswa

No Indikator Nilai persentase

(%) Kategori

1 Memfokuskan Pertanyaan 66 Baik

2 Menganalisis Argumen 92 Sangat Baik

3 Bertanya dan Menjawab

Pertanyaan 51 Cukup

4 Mempertimbangkan kredibilitas

(kriteria) suatu sumber 97 Sangat Baik

5 Mengobservasi dan melaporkan

hasil observasi 86 Sangat Baik

6

Membuat deduksi dan

mempertimbangkan hasil

deduksi

60 Cukup

7

Membuat Induksi dan

mempertimbangkan hasil

induksi

99 Sangat Baik

8

Membuat dan

mempertimbangkan nilai

keputusan

82 Sangat Baik

9 Mendefinisikan istilah, dan

mempertimbangkan definisi 85 Sangat Baik

10 Mengidentifikasi Asumsi 38 Kurang

11 Memutuskan Suatu Tindakan 65 Baik

12 Berinteraksi dengan orang lain 88 Sangat Baik

Rata-rata 75,75 Baik

Page 84: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

69

2. Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Setiap Kelompok Siswa

Pada Masing-masing Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Siswa.

Pencapaian keterampilan berpikir kritis setiap kelompok dapat

dilihat dari hasil jawaban tes essay untuk indikator memfokuskan

pertanyaan, menganalisis argumen, bertanya & menjawab pertanyaan,

mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber, mendeduksi dan

mempertimbangkan hasil deduksi, menginduksi dan mempertimbangkan

hasil induksi, membuat & mempertimbangkan nilai keputusan,

mendefinisikan istilah & mempertimbangkan definisi, mengidentifikasi

asumsi, dan memutuskan suatu tindakan. Sedangkan pada lembar

observasi, indikator yang mampu terukur terdapat dua indikator, yaitu

mengobservasi dan melaporkan hasil observasi, serta berinteraksi dengan

orang lain.

Tabel 4.2. Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Setiap Kelompok

Siswa Pada seluruh Indikator

No Indikator

Kelompok

Tinggi

Kelompok

Sedang

Kelompok

Rendah

% Kategori % Kategori % Kategori

1 Memfokuskan

Pertanyaan 100

Sangat

Baik 67 Baik 44,5 Cukup

2 Menganalisis

Argumen 100

Sangat

Baik 90,5

Sangat

Baik 89

Sangat

Baik

3 Bertanya dan

Menjawab Pertanyaan 43,7 Cukup 50 Cukup 58,3 Cukup

4

Mempertimbangkan

kredibilitas (kriteria)

suatu sumber

100 Sangat

Baik 98,2

Sangat

Baik 92

Sangat

Baik

5

mengobservasi dan

melaporkan hasil

observasi

85,6 Sangat

Baik 85,8

Sangat

Baik 87

Sangat

Baik

6

Membuat deduksi dan

mempertimbangkan

hasil deduksi

50 Cukup 62 Baik 61 Baik

7

Membuat Induksi dan

mempertimbangkan

hasil induksi

100 Sangat

Baik 98,2

Sangat

Baik 100

Sangat

Baik

8 Membuat dan

mempertimbangkan 83,5

Sangat

Baik 83,4

Sangat

Baik 78 Baik

Page 85: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

70

nilai keputusan

9

Mendefinisikan

istilah, dan

mempertimbangkan

definisi

92 Sangat

Baik 88

Sangat

Baik 72 Baik

10 Mengidentifikasi

Asumsi 42 Cukup 38 Kurang 33 Kurang

11 Memutuskan Suatu

Tindakan 67 Baik 67 Baik 67 Baik

12 Berinteraksi dengan

orang lain 94

Sangat

Baik 88

Sangat

Baik 81

Sangat

Baik

Rata-rata 79 Baik 76 Baik 72 Baik

B. Pembahasan

Berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang

berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan.1

Keterampilan ini diperoleh melalui penerapan model pembelajaran berbasis

proyek dikelas. Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran

yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran

dikelas dengan memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada

pertanyaan dan permasalahan yang sangat menantang, dan menuntut siswa

untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan

kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja

secara mandiri.2 Pembelajaran berbasis proyek mempunyai lima karakteristik,

yaitu sentralis, pertanyaan pendorong, investigasi konstruktif, otonomi, dan

realistis.3 Kelima karakteristik ini yang akan melatih keterampilan berpikir

kritis siswa melalui lima tahapan pembelajaran berbasis proyek, diantaranya

tahapan perencanaan proyek, tahapan pelaksanaan proyek, tahapan

penyelidikan terbimbing dan pembuatan produk, dan kesimpulan proyek.

Pada tahapan perencanaan proyek keterampilan berpikir kritis yang

dikembangkan adalah memfokuskan pertanyaan, menginduksi dan

1Alec Fisher, Berpikir Kritis Sebuah Pengantar, (Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama,

2009), h. 4. 2John W Thomas, A review of Reasearch on Project-Based Learning, (California: The

Autodesk Foundation, 2000), p. 1. 3Ibid, h.3-9

Page 86: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

71

mempertimbangkan hasil induksi, mengobservasi & mempertimbangkan

laporan observasi, mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau

tidak, bertanya dan menjawab pertanyaan. Hal ini dikarenakan pada tahapan

perencanaan proyek, siswa mengembangkan driving question dari guru yang

akan menentukan bagaimana siswa akan merancang atau merencanakan sebuah

proyek. Melalui penayangan video larutan elektrolit dan larutan non elektrolit

yang ditampilkan oleh peneliti ini siswa distimulus untuk membuat sebuah

proyek yaitu membuat alat uji elektrolit sederhana dengan cara mencari sumber

atau informasi yang relevan dengan tema proyek.

Selanjutnya adalah pada tahapan pelaksanaan dan tahapan penyelidikan

terbimbing & pembuatan produk keterampilan berpikir kritis siswa akan

melibatkan beberapa indikator keterampilan berpikir kritis siswa seperti

memfokuskan pertanyaan, menganalisis argumen, bertanya dan menjawab

pertanyaan, mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak,

mengobservasi & mempertimbangkan laporan observasi. Menurut Annas

Kurniawan, pada tahapan ini kreatifitas siswa dalam menciptakan sebuah

produk yang original, siswa harus mampu bekerja secara kolaboratif.4

Berdasarkan data statistik yang diperoleh dari hasil penelitian ini, pada

kelompok tinggi, kelompok sedang, dan kelompok rendah indikator

menganalisis argumen, mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya

atau tidak, mengobservasi dan melaporkan hasil observasi, membuat induksi

dan mempertimbangkan hasil induksi, dan berinteraksi dengan orang lain

mencapai kategori sangat baik. Hal inilah yang menjadi temuan dalam

penelitian ini, bagaimana ketiga kelompok siswa ini mampu mencapai kategori

sangat baik terutama pada indikator keterampilan berpikir kritis diatas yang

akan dijelaskan secara rinci berikut ini.

1) Indikator Memfokuskan Pertanyaan

Indikator keterampilan berpikir kritis yang diteliti adalah

memfokuskan pertanyaan. Indikator ini muncul pada tahapan perencanaan

4Annas kurniawan, Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap

Keterampilan Berpikir Kritis dan Sikap terkait Sains Siswa SMP, (Studi Eksperimen di SMPN 4

Singaraja)

Page 87: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

72

proyek dimana siswa diharapkan bisa mengidentifikasi suatu fenomena

yang menjadi permasalahan yang diberikan oleh guru lalu siswa menjawab

pertanyaan tersebut berdasarkan apa yang siswa pahami. Fenomena yang

diberikan bertujuan agar siswa mampu menjelaskan temuan pada fenomena

tersebut dan siswa mampu merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan

berdasarkan fenomena yang telah dipahami. Fenomena yang diberikan

adalah bagaimana gejala-gejala yang ditimbulkan larutan garam pada alat

uji elektrolit. Pencapaian indikator memfokuskan pertanyaan ini diukur

melalui soal tes tertulis nomor 1(lampiran 2).

Berdasarkan analisis tes essay, siswa mampu menjelaskan temuan dan

merumuskan masalah berdasarkan pada fenomena yang telah dipahami

dengan persentase secara keseluruhan ada pada kategori baik. Berdasarkan

gambar diatas, pencapaian keterampilan memfokuskan pertanyaan pada

siswa kelompok tinggi dengan kategori sangat baik, pada kelompok

sedang dengan kategori baik, dan pada kelompok rendah dengan kategori

cukup. Persentase tersebut menunjukan bahwa kelompok tinggi dan

kelompok sedang dapat mengembangkan sub keterampilan memfokuskan

pertanyaan. Kelompok rendah belum mampu mengembangkan sub

keterampilan ini.

Meskipun model pembelajaran berbasis proyek mampu dalam

meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dibandingkan dengan

model konvensional, tetapi data statistik menunjukkan bahwa kelompok

rendah dikatakan belum mencapai kategori sangat baik. Hal ini karena

siswa belum terbiasa belajar dengan menggunakan model pembelajaran

berbasis proyek. Selama ini proses pembelajaran dikelas berpusat pada

guru, siswa belum terampil dalam menghadapi sebuah pertanyaan atau

masalah atau tugas yang kompleks berupa tugas proyek sehingga mereka

dituntut untuk menyelesaikannya dalam waktu yang telah ditentukan.

Akibat budaya belajar dikelas yang kurang baik ini siswa tidak

mengerahkan semua kemampuan dan interaksinya dalam menyelesaikan

tugas proyek. Faktor lain yang mempengaruhi adalah motivasi intrinsik

Page 88: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

73

setiap siswa yang berbeda-beda. Siswa yang memiliki motivasi intrinsik

tinggi berusaha menyelesaikan tugas proyek yang diberikan guru secara

optimal sedangkan siswa dengan motivasi intrinsik rendah hanya sekedar

saja dalam melakukan diskusi untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.

Disisi lain, jika ditinjau dari soal/pertanyaan yang diberikan setelah

kegiatan proses pembelajaran, soal/pertanyaan tersebut memuat sebuah

fenomena tentang bagaimana gejala-gejala yang ditimbulkan larutan garam

pada alat uji elektrolit dan siswa diminta untuk merumuskan temuan itu

kedalam sebuah pertanyaan. Jenis soal ini lah yang membingungkan siswa

dalam menjawab pertanyaan tersebut, karena siswa belum terbiasa dengan

jenis soal yang memerlukan kemampuan berpikir kritis.

Hal ini pun sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Chee

Coy, faktor yang mempengaruhi siswa belum bisa mengembangkan

keterampilan berpikir kritis adalah mereka tidak pernah dilatih untuk

berpikir kritis diawal pendidikan mereka, sehingga mereka memiliki

prilaku pasif didalam kelas, mereka tidak memiliki penguasaan bahasa atau

kepercayaan diri untuk berpikir kritis, dan mereka hanya berorientasi pada

latihan soal saja.5

2) Indikator Menganalisis Argumen

Indikator keterampilan berpikir kritis yang kedua adalah menganalisis

argumen. Pada tahapan pelaksanaan proyek ini terdapat kegiatan

merangsang semangat dan perhatian para siswa, sehingga guru memberikan

pertanyaan kemudian para siswa menganalisis pertanyaan tersebut. Dalam

tes essay, siswa diharapkan mampu menjelaskan perbedaan gejala-gejala

yang ditimbulkan oleh tiga jenis larutan elektrolit(kuat/lemah) dan

nonelektrolit. Pencapaian indikator menganalisis argumen ini diukur melalui

soal tes tertulis nomor 4(lampiran 2).

Pencapaian sub keterampilan ini secara keseluruhan berada pada

kategori sangat baik. Pencapaian keterampilan menganalisis argumen pada

5S Chee Choy & Phaik Kin Cheah. Teacher Perceptions Of Critical Thinking Among

Students and Its Influence on Higher Education. Journal of teaching and learning in higher

education. (2009). Vol.20 No. 2, h.202

Page 89: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

74

siswa kelompok tinggi dengan kategori sangat baik, pada kelompok sedang

dengan kategori sangat baik, dan pada kelompok rendah dengan kategori

sangat baik. Persentase tersebut menunjukan bahwa kelompok tinggi,

kelompok sedang, dan kelompok rendah dapat mengembangkan sub

keterampilan menganalisis argumen.

Pencapaian ini berada pada kategori sangat baik disebabkan karena

penerapan model pembelajaran berbasis proyek di dalam kelas, pada saat

tahap penyelidikan terbimbing dan pembuatan produk siswa belajar konsep

utama dari suatu pengetahuan melalui kerja proyek dan siswa melakukan

praktikum sehingga siswa dituntut untuk mengerahkan seluruh kemampuan

berpikirnya secara optimal, pada tahapan ini juga setiap kelompok dituntut

untuk saling berdiskusi dengan sesama timnya yang akan berakibat kepada

siswa yang berkognitif rendah akan memahami lebih dalam dari proses

diskusi tersebut. Selain itu, dikarenakan penyebaran siswa pada setiap

kelompok merata, artinya disetiap kelompok terdapat siswa yang berlevel

kognitif tinggi, sedang, dan rendah, sehingga mengakibatkan siswa yang

berlevel kognitif rendah mampu menganalisis argumen dari soal/pertanyaan

yang diberikan guru dengan baik.

Jika ditinjau dari jenis soal/pertanyaan yang diberikan, soal ini

memuat perbedaan gejala-gejala yang ditimbulkan oleh tiga jenis larutan

elektrolit(kuat/lemah) dan nonelektrolit, setelah melihat jawaban siswa,

mereka cenderung mampu menjawab soal tersebut dengan baik. Hal ini lah

yang menyebabkan kelompok tinggi, kelompok sedang, dan kelompok

rendah mencapai kategori sangat baik. Hal ini pun sejalan dengan hasil

observasi yang dilakukan pada saat proses pembelajaran didalam kelas dan

laboratorium, semua kelompok siswa memperoleh kategori sangat baik.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap para siswa diketahui bahwa selama

proses pembelajaran beberapa siswa berperan aktif dalam menjelaskan

contoh larutan elektrolit setelah mereka melihat video yang ditayangkan.

Selain itu, berdasarkan hasil wawancara diperoleh jawaban sebagai berikut:

Page 90: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

75

Tanya: “Pada soal nomor 2, Bagaimana kamu mampu menjawab soal

mengenai gejala-gejala yang ditimbulkan oleh larutan? Apakah kamu

mengalami kesulitan?”.

Jawaban siswa kelompok tinggi:”Saya menjawab soal ini karena saya

paham dengan soal ini dan karena sudah membaca serta praktek, kak. Saya

juga tidak mengalami kesulitan.”

Jawaban siswa kelompok sedang:”Saya sudah membaca LKS yang

diberikan kaka dan sudah praktikum, jadi saya ngerti pertanyaannya. Dan

saya tidak mengalami kesulitan.”

Jawaban siswa kelompok rendah:”Saya bisa menjawab soal ini karena

sebelumnya kaka menayangkan video, jadi saya masih ingat gejala

larutannya dan karena saya juga sudah praktikum. Dan saya tidak

mengalamai kesulitan.”

3) Indikator Bertanya dan Menjawab Pertanyaan

Indikator keterampilan berpikir kritis yang ketiga adalah bertanya dan

menjawab pertanyaan. Pada tahapan perencanaan proyek, guru

menampilkan tayangan video daya hantar listrik larutan, dalam kegiatan ini

siswa dirangsang untuk bertanya hal-hal yang tidak dipahami kepada guru.

Pada soal essay yang memuat indikator ini siswa diharapkan mampu

memberikan penjelasan sederhana tentang penyebab senyawa kovalen

polar dalam bentuk larutan dan senyawa ion dalam bentuk lelehan/larutan

mampu menghantarkan listrik. Pencapaian indikator bertanya dan

menjawab pertanyaan ini diukur melalui soal tes tertulis nomor 7(lampiran

2).

Pencapaian sub keterampilan ini secara keseluruhan berada pada

kategori cukup. Pencapaian keterampilan bertanya dan menjawab

pertanyaan pada siswa kelompok tinggi, kelompok sedang, dan kelompok

rendah dengan kategori cukup. Pencapaian ini berada pada kategori cukup

disebabkan karena penerapan model pembelajaran berbasis proyek di

dalam kelas, pada saat tahapan perencanaan proyek guru membagikan

lembar proyek dan lembar kerja siswa, siswa merasa termotivasi untuk

Page 91: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

76

menjawab setiap pertanyaan yang terdapat dalam lembar kerja siswa dan

lembar proyek bersama kelompok mereka dan setiap anggota kelompok

merasa penasaran dengan pertanyaan yang kurang dipahami sehingga

mereka bertanya kepada guru. Namun, ketika guru memberikan post test,

data statistik menunjukkan ketiga kelompok ini berada pada kategori

cukup.

Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, diantaranya disebabkan

karena faktor diri dan faktor lingkungan. Faktor diri bisa saja terlihat pada

penguasaan konsep materi prasyarat siswa yang belum baik, yaitu

mengenai ikatan kimia, sehingga siswa tidak dapat menjawab pertanyaan

yang diberikan dengan baik. Selain itu, pada saat proses pembelajaran,

terdapat beberapa siswa yang kurang aktif ketika proses diskusi bersama

tim kelompoknya, sehingga membuat sebagian siswa kurang memahami

konsep yang diajarkan.

Sebagian siswa yang salah dalam menjawab saat diminta untuk

menjelaskan penyebab larutan elektrolit (NaOH/HCl) dalam senyawa ion

dan senyawa kovalen polar yang mampu menghantarkan arus listrik.

Sebagian besar siswa hanya mampu menjawab bahwa penyebab larutan

tersebut adalah karena termasuk kedalam elektrolit kuat dan elektrolit

lemah. Di ketahui bahwa masih banyak siswa yang belum memahami

konsep larutan elektrolit berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar.

Hal ini pun sesuai dengan hasil wawancara yang menunjukkan masih

terdapat siswa yang kesulitan dalam menjawab soal ini.

Tanya:”Pada soal nomor 3, bagaimana cara kamu menjawab soal

ini?Apakah kamu mengalamai kesulitan?”

Kelompok Tinggi:”Saya sebenarnya bingung jawabnya kak, untuk soal ini

saya lumayan mengalami sedikit kesulitan.”

Kelompok Sedang: ”Saya bisa menjawab ini dari lks yang sudah dibaca,

dan lumayan sedikit bingung soalnya.”

Kelompok Rendah: ”Saya bisa menjawab soal ini karena sudah praktek

kak, lumayan sulit .”

Page 92: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

77

4) Indikator Mempertimbangkan Kredibilitas (kriteria) suatu sumber

Indikator keterampilan berpikir kritis siswa yang keempat adalah

mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber. Pada soal essay yang

memuat indikator ini siswa diharapkan mampu untuk mempertimbangkan

penggunaan prosedur yang tepat dengan membuat prosedur atau langkah

kerja pengujian daya hantar listrik larutan NaOH. Pencapaian indikator

mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak ini diukur

melalui soal essay nomor 10(lampiran 2).

Pencapaian sub keterampilan ini secara keseluruhan berada pada

kategori sangat baik. Pencapaian keterampilan mempertimbangkan apakah

sumber dapat dipercaya atau tidak pada siswa kelompok tinggi dengan

kategori sangat baik, pada kelompok sedang dengan kategori sangat baik,

dan pada kelompok rendah dengan kategori sangat baik.

Pencapaian ini berada pada kategori sangat baik disebabkan karena

penerapan model pembelajaran berbasis proyek di dalam kelas, pada saat

tahapan perencanaan proyek, siswa berdiskusi dan didorong untuk

membuat sebuah proyek (membuat alat uji elektrolit) bersama tim

kelompok dengan mengisi lembar proyek yang telah disediakan guru, pada

tahapan ini siswa dituntut untuk membaca beberapa sumber referensi

(buku/internet) agar mampu membuat alat uji elektrolit dan mampu

melakukan praktikum sederhana pada pertemuan berikutnya sehingga

mereka merasa terpacu untuk merencanakan proyek di lembar proyek

dengan baik/lengkap dan tepat waktu.

Jika ditinjau dari hasil observasi pada saat proses pembelajaran di

laboratorium siswa menyiapkan alat dan bahan dengan lengkap dan benar,

membuat dan merancang alat uji elektrolit sesuai yang ditugaskan, hal

inilah yang menyebabkan siswa mengerahkan segala kemampuan

berpikirnya sehingga mampu menjawab soal/pertanyaan dengan sangat

baik. Hal ini di dukung dengan hasil wawancara kepada masing-masing

kelompok siswa.

Page 93: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

78

Tanya:” Pada soal nomor 4, Bagaimana kamu bisa menjawab soal

mengenai penulisan prosedur kerja pengujian daya hantar listrik pada

larutan NaOH?. Apakah kamu mengalami kesulitan dalam menjawab soal

ini?”

Jawaban siswa kelompok tinggi:”Saya bisa menjawab soal ini karena

saya pernah praktikum dengan kakak dan membaca LKS, dan saya tidak

merasa kesulitan?

Jawaban siswa kelompok sedang:”Saya sudah praktikum dan mengisi lks

yang kaka berikan, jadi saya mengerti dalam menulis prosedur kerja dan

saya tida kesulitan kak.”

Jawaban siswa kelompok rendah:”Saya sudah praktikum, jadi saya tahu

kak.”

5) Mengobservasi dan melaporkan hasil observasi

Indikator keterampilan berpikir kritis yang kelima adalah

mengobservasi dan mempertimbangkan laporan observasi. Pada indikator

ini, kegiatan siswa yang dianalisis pada lembar observasi adalah mengamati

gejala hantaran arus listrik yang timbul pada alat uji elektrolit yang terdapat

pada video, melaporkan hasil pencarian di google/buku mengenai proyek

yang akan dibuat, menyampaikan hasil diskusi kelompok tentang proyek

yang akan dibuat, mengamati gejala-gejala yang terjadi pada larutan

elektrolit (kuat/lemah) maupun larutan nonelektrolit pada saat praktikum

sederhana, dan mencatat data hasil pengamatan.

Pencapaian sub keterampilan ini secara keseluruhan berada pada

kategori sangat baik. Pencapaian keterampilan mengobservasi dan

mempertimbangkan laporan observasi pada siswa kelompok tinggi dengan

kategori sangat baik, pada kelompok sedang dengan kategori sangat baik,

dan pada kelompok rendah dengan kategori sangat baik. Persentase tersebut

menunjukan bahwa kelompok tinggi, kelompok sedang, dan kelompok

rendah dapat mengembangkan sub keterampilan ini dengan sangat baik.

Ketercapaian indikator keterampilan berpikir kritis ini terlihat pada

pertemuan pertama yaitu tahap perencanaan dan pertemuan kedua yaitu

Page 94: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

79

tahap pelaksanaan proyek dan tahap penyelidikan terbimbing & pembuatan

produk. Pada tahap perencanaan ini siswa distimulus untuk mengamati

gejala hantaran arus listrik yang timbul pada alat uji elektrolit yang terdapat

pada video, dan membawa sebuah proyek (alat uji elektrolit), setelah itu

alat uji elektrolit ini digunakan untuk menguji berbagai larutan. Pada tahap

perencanaan dan tahap pelaksanaan proyek ini siswa diberikan kesempatan

untuk mengamati secara langsung gejala-gejala yang ditimbulkan pada alat

uji elektrolit sehingga siswa mampu melaporkan hasil observasinya.

Keadaan ini menggambarkan bahwa dengan model pembelajaran berbasis

proyek siswa dapat mencapai keterampilan mengobservasi dan melaporkan

hasil observasi dengan baik.

Melalui melakukan proses kegiatan pembelajaran ini, siswa mampu

berpikir kritis dengan baik. Hal ini pun sejalan dengan teori yang dijelaskan

oleh Zulfiani bahwa praktikum diyakini sebagai metode yang paling tepat

dalam mengajarkan konsep-konsep sains, karena sains berasal dari hal-hal

yang bersifat fakta.6 Seseorang belajar jauh lebih baik melalui

keterlibatannya secara aktif dalam proses belajar, yakni berpikir tentang

apa yang dipelajari kemudian menerapkan apa yang telah dipelajari dalam

situasi nyata.7 Metode pembelajaran ini pun dapat mendukung

pembelajaran berbasis proyek didalam kelas.

Hal ini pun didukung oleh jawaban siswa pada lembar kerja siswa saat

melakukan kegiatan pembelajaran, mereka aktif berdiskusi untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada lks tersebut. Di dalam

lembar kerja siswa terdapat perintah untuk menuliskan hasil pengamatan

saat menguji alat uji elektrolit.

6Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,

2009), h. 104. 7Ida Ayu Kade Sastrika, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap

Pemahaman Konsep Kimia Dan Keterampilan Berpikir Kritis” e-Journal Program Pascasarjana

Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA Vol. 3 Tahun 2013 h.7

Page 95: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

80

6) Membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi

Indikator keterampilan berpikir kritis yang keenam adalah

mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi. Keterampilan

mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi adalah keterampilan

dalam menggunakan teori yang telah dipelajari sebelumnya. Pada soal

essay yang memuat indikator ini siswa diharapkan mampu untuk

menyatakan tafsiran dengan diberikannya soal mengenai alasan air buah

jeruk mampu menghantarkan arus listrik. Pencapaian indikator

mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi ini diukur melalui soal

essay nomor 21(lampiran 2).

Pencapaian sub keterampilan ini secara keseluruhan berada pada

kategori cukup. Pencapaian ini berada pada kategori cukup disebabkan

karena penerapan model pembelajaran berbasis proyek di dalam kelas, pada

saat tahapan kesimpulan proyek terdapat kegiatan pameran alat uji

elektrolit didepan kelas. Siswa dituntut untuk menjelaskan alat uji elektrolit

tersebut. Pencapaian keterampilan mendeduksi dan mempertimbangkan

hasil deduksi pada siswa kelompok tinggi dengan kategori cukup, pada

kelompok sedang dengan kategori baik, dan pada kelompok rendah dengan

kategori baik.

Perbedaan data statistik dari setiap kelompok siswa ini disebabkan

karena faktor dalam diri siswa, salah satu faktor ini adalah rendahnya

kemampuan logika yang dimiliki sebagian siswa, hal ini dibuktikan saat

mengerjakan soal-soal keterampilan berpikir kritis, sebagian siswa yang

mengeluh dan bertanya tentang maksud soal ini dan siswa belum mampu

menghubungkan konsep prasyarat dengan konsep yang sedang dipelajari.

Padahal jika siswa membaca dengan seksama dan bersabar dalam

memahami soal ini, sebagian siswa akan mampu menjawabnya secara

tepat. Berikut ini hasil wawancara yang akan memperkuat alasan mengapa

sub keterampilan ini dalam kategori cukup.

Tanya:”Pada soal nomor 5, bagaimana kamu bisa menjawab soal

ini?Apakah kamu mengalami kesulitan?”

Page 96: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

81

Kelompok Tinggi:”Saya hanya tahu kalau air jeruk itu elektrolit lemah

karena sudah praktek, dan sedikit sulit.

Kelompok Sedang:”Saya bisa karena sudah mencoba air jeruk saat di

lab.”

Kelompok Rendah:”Saya bisa karena sudah praktek kak.”

Berdasarkan hasil wawancara diatas, beberapa siswa hanya mengetahui

bahwa air jeruk termasuk larutan elektrolit lemah saja namun tidak

mengetahui mengapa penyebab air jeruk tersebut bersifat elektrolit lemah.

Hal ini disebabkan karena siswa belum mampu mengetahui cara

menghubungkan materi prasyarat dengan materi yang sedang dipelajari

sehingga mereka mengalami sedikit kesuliitan.

7) Membuat induksi dan mempertimbangkan hasil induksi

Indikator keterampilan berpikir kritis siswa yang ketujuh adalah

menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi. Keterampilan

menginduksi adalah kemampuan siswa dalam menarik kesimpulan

berdasarkan keadaan-keadaan yang khusus untuk diperlakukan secara

umum. Pada soal essay yang memuat indikator ini siswa diharapkan

mampu membuat kesimpulan pengelompokkan larutan elektrolit kedalam

larutan elektrolit (kuat/lemah) dan larutan nonelektrolit. Pencapaian

indikator menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi ini diukur

melalui soal essay nomor 12 (lampiran 2 ).

Pencapaian sub keterampilan ini secara keseluruhan berada pada

kategori sangat baik. Pencapaian ini berada pada kategori sangat baik

disebabkan karena penerapan model pembelajaran berbasis proyek di

dalam kelas, pada saat tahapan pelaksanaan proyek penyebaran siswa pada

setiap kelompok merata, artinya disetiap kelompok terdapat siswa yang

berlevel kognitif tinggi, sedang, dan rendah, sehingga mengakibatkan siswa

yang berlevel kognitif rendah mampu menjawab soal menginduksi dan

mempertimbangkan hasil induksi yang diberikan guru dengan baik. Selain

itu, hal ini pun teramati pada saat diskusi berlangsung, dengan adanya

diskusi dalam pembelajaran ini memberikan siswa yang berada pada

Page 97: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

82

kelompok tinggi, sedang dan rendah saling membantu untuk memahami

konsep materi ini dan mereka pun bisa untuk menarik kesimpulan

berdasarkan keadaan-keadaan yang khusus untuk diperlakukan secara

umum. Selain itu, dikarenakan siswa telah mengalami pengalaman

praktikum dilaboratorium, sehingga memudahkan siswa dalam menjawab

atau menyimpulkan soal ini. Menurut Sanjaya, kemampuan berpikir logis

akan sangat dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta

keluasan pengalaman.8 Hal ini pun didukung oleh hasil wawancara kepada

siswa sebagai berikut ini:

Tanya :”Pada soal nomor 7, bagaimana kamu bisa menjawab soal mengenai

membuat kesimpulan larutan elektrolit yang disajikan dalam sebuah tabel?

Apakah kamu mengalami kesulitan?”

Jawaban kelompok tinggi:”Kan saya sudah belajar kak dan sudah praktik

juga, dan tidak mengalami kesulitan.”

Jawaban kelompok sedang:”Ya bisa aja kak, karna sudah diskusi sama

temen-temen pas praktek dan mudah kak soalnya.”

Jawaban kelompok rendah:”Kan sudah belajar dan baca lks, jadi saya tahu

kak dan tidak mengalami kesulitan.”

8) Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan

Indikator keterampilan berpikir kritis siswa yang kedelapan adalah

membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan. Pada soal essay yang

memuat indikator ini siswa diharapkan mampu menerapkan prinsip-prinsip

dengan mengelompokkan berbagai larutan ke dalam larutan elektrolit

(kuat/lemah)dan larutan non elektrolit. Pencapaian indikator membuat dan

mempertimbangkan nilai keputusan ini diukur melalui soal essay nomor 13

(lampiran 2).

Pencapaian sub keterampilan ini secara keseluruhan berada pada

kategori sangat baik. Pencapaian ini berada pada kategori sangat baik

disebabkan karena penerapan model pembelajaran berbasis proyek di

8Wina Sanjaya, Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan, (Jakarta:

Kencana Pranada Media, 2011), h. 204.

Page 98: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

83

dalam kelas, pada saat tahap penyelidikan terbimbing dan pembuatan

produk. Hal ini dapat teramati pada saat berdiskusi dikelas, siswa dituntut

agar mampu secara cepat memperoleh informasi melalui sumber-sumber

informasi, saat mereka mampu menemukan informasi yang tepat secara

otomatis siswa mampu membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan

dengan baik. Jika ditinjau dari jawaban siswa terhadap soal mengenai

mengelompokkan larutan kedalam larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah,

dan larutan elektrolit kuat, ada beberapa larutan yang belum dipraktekkan

namun mereka mengetahui pengelompokkan larutan tersebut, hal ini pun

sudah menunjukkan bahwa siswa membaca informasi didalam buku atau di

internet saat proses pembelajaran.

9) Mendefinisikan istilah, dan mempertimbangkan definisi

Indikator keterampilan berpikir kritis siswa yang kesembilan adalah

mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan definisi. Pada tes soal essay,

siswa diharapkan mampu memberikan strategi definisi (tindakan

mengidentifikasi persamaan) dengan menjawab soal mengenai peristiwa

hantaran listrik dan siswa diminta untuk menghubungkan peristiwa

tersebut. Pencapaian indikator mendefinisikan istilah dan

mempertimbangkan hasil induksi ini diukur pada soal essay nomor 15

(lampiran 2).

Pencapaian sub keterampilan ini secara keseluruhan berada pada

kategori sangat baik. Pencapaian ini berada pada kategori sangat baik

disebabkan karena penerapan model pembelajaran berbasis proyek di

dalam kelas, pada saat tahapan kesimpulan proyek siswa didorong agar

mampu menjelaskan kembali materi yang berkaitan dengan larutan

elektrolit dan larutan nonelektrolit. Pada saat tahap perencanaan proyek

atau pada saat proses pembelajaran berlangsung, guru meminta setiap

perwakilan kelompok untuk mengemukakan definisi larutan elektrolit dan

larutan nonelektrolit setelah penayangan video usai dan hasilnya siswa

mampu mendefiniskan larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit dengan

Page 99: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

84

baik. Selain itu, pada tes essay pun siswa mampu menjawab soal tersebut

dengan baik.

10) Mengidentifikasi Asumsi

Indikator keterampilan berpikir kritis yang kesepuluh adalah

mengidentifikasi asumsi. Menurut Jhonson, asumsi adalah ide-ide yang kita

terima apa adanya.9 Pencapaian indikator mendefinisikan istilah dan

mempertimbangkan hasil induksi ini diukur pada soal essay nomor 17

(lampiran 2). Pada tes essay, siswa diharapkan mampu merekonstruksi

argumen mengenai penyebab larutan elektrolit itu kuat dan lemah.

Pencapaian sub keterampilan ini secara keseluruhan berada pada

kategori kurang. Indikator ini merupakan indikator dengan persentase

terendah jika dibandingkan dengan indikator keterampilan berpikir kritis

yang lain. Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Fitria Takhlisi,

keterampilan mengidentifikasi asumsi memiliki kategori yang lebih tinggi

dibandingkan dengan penelitian ini. Rendahnya keterampilan berpikir kritis

ini disebabkan karena terdapat beberapa siswa yang tidak aktif saat

praktikum dan ada beberapa siswa yang tidak ikut berkontribusi dalam

membuat alat uji elektrolit terutama saat mencari informasi di internet atau

buku. Sehingga siswa kurang memahami konsep mengenai penyebab

larutan elektrolit itu bisa bersifat kuat dan lemah. Hal ini, dibuktikan

dengan hasil wawancara kepada siswa.

Tanya:”Pada soal nomor 9, Bagaimana kamu bisa menjawab soal

ini?Apakah kamu mengalami kesulitan?

Jawaban Kelompok Tinggi:”Lumayan bisa karena sudah praktikum, tapi

saya belum tahu penyebabnya kak”

Jawaban Kelompok Sedang:”Saya bingung kak alasannya.”

Jawaban Kelompok Rendah:”Saya bingung alasannya kak.”

9Elaine B jhonson, Contextual Teaching & Learning (Menjadikan Kegiatan Belajar-

Mengajar Mengasyikan dan Bermakna, (Bandung: Mizan Learning Center, 2006), h. 195.

Page 100: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

85

11) Memutuskan Suatu Tindakan

Indikator keterampilan berpikir kritis yang kesebalas adalah

memutuskan suatu tindakan. Pada indikator ini siswa diharapkan mampu

memilih kriteria untuk mempertimbangkan solusi yang memungkinkan

atau memutuskan hal-hal yang diinginkan. Pencapaian indikator

mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan hasil induksi ini diukur

pada soal essay nomor 19 (lampiran 2).

Pencapaian sub keterampilan ini secara keseluruhan berada pada

kategori baik. Pencapaian ini berada pada kategori baik disebabkan karena

penerapan model pembelajaran berbasis proyek di dalam kelas, pada saat

tahap penyelidikan terbimbing dan pembuatan produk. Pada tes essay yang

memuat indikator ini siswa diharapkan mampu untuk memutuskan suatu

tindakan jika diberikan soal yang memuat sebuah fenomena tentang gardu-

gardu listrik yang terendam oleh air banjir. Secara keseluruhan siswa

mampu menjawab dengan baik pertanyaan tersebut. Hal ini disebabkan

karena tes essay ini memuat sebuah fenomena yang pernah dilihat atau

dialami oleh para siswa, sehingga memudahkan siswa untuk berpikir kritis

terutama dalam hal memutuskan suatu tindakan.

12) Berinteraksi dengan orang lain

Indikator keterampilan berpikir kritis siswa yang kedua belas adalah

berinteraksi dengan orang lain. Pada indikator ini, siswa diharapkan

mampu melakukan diskusi kelompok mengenai materi yang dipelajari

terutama saat membuat sebuah proyek, mengisi lembar kerja siswa,

melakukan kegiatan praktikum, dan saat mempersentasikan alat uji

elektrolit serta mempersentasikan poster hasil praktikum bersama tim

kelompoknya.

Pencapaian sub keterampilan ini secara keseluruhan berada pada

kategori sangat baik. Ketercapaian keterampilan ini dapat teramati pada

saat siswa melakukan pembelajaran didalam kelas dan di laboratorium, dari

hasil pengamatan terlihat bahwa siswa berdiskusi pada tahap perencanaan

proyek sampai tahap kesimpulan proyek dan munculnya keterampilan ini

Page 101: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

86

pada saat guru menayangkan video, saat memberikan lks, saat memberikan

lembar proyek, saat pembuatan proyek dan praktikum. Setiap kelompok

siswa yang terdiri dari kelompok tinggi, kelompok sedang, dan kelompok

rendah ini bekerja sama dalam satu tim untuk membuat satu proyek yang

harus diselesaikan dalam jangka waktu lima hari dan secara otomatis setiap

anggota tim saling bertukar ide atau membagi tugas.

Hal ini terbukti dari hasil penilaian sejawat/sesama siswa yang

menjelaskan bahwa mereka mampu belajar secara mandiri. Keadaan ini

membuktikan bahwa model pembelajaran berbasis proyek ini dapat

membantu siswa untuk mencapai keterampilan berinteraksi dengan orang

lain dengan kategori sangat baik, sebab model ini memiliki prinsip otonomi

yaitu menuntut siswa untuk belajar mandiri saat melaksanakan proses

pembelajaran dan dalam hal ini guru hanya berperan sebagai fasilitator dan

motivator untuk mendorong tumbuhnya kemandirian siswa, sehingga siswa

dipacu untuk berdiskusi dengan kelompok lain untuk menyelesaikan tugas

proyek yang diberikan oleh guru.

Berdasarkan data hasil tes essay keterampilan berpikir kritis, dan lembar

observasi dapat diketahui bahwa rata-rata pencapaian keterampilan seluruh

siswa termasuk dalam kategori baik. Pencapaian indikator keterampilan

berpikir kritis yang tertinggi diperoleh oleh indikator menginduksi dan

mempertimbangkan hasil induksi dengan kategori sangat baik, sedangkan

pencapaian indikator keterampilan berpikir kritis yang terendah diperoleh oleh

indikator mengidentifikasi asumsi.

Rendahnya indikator ini disebabkan karena terdapat beberapa siswa yang

tidak aktif saat praktikum dan ada beberapa siswa yang tidak ikut berkontribusi

dalam membuat alat uji elektrolit terutama saat mencari informasi di internet

atau buku. Sehingga siswa kurang memahami konsep mengenai penyebab

larutan elektrolit itu bisa bersifat kuat dan lemah. Hal ini pun senada dengan

penelitian yang dilakukan oleh Gebi Dwiyanti dan Siti Darsati bahwa aspek

keterampilan berpikir kritis yang keempat itu tergolong kurang karena

disebabkan oleh penguasaan konsep prasyarat siswa yang tidak baik, sehingga

Page 102: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

87

siswa tidak dapat memberikan penjelasan dengan baik. Alasan yang lain adalah

siswa tidak dapat menghubungkan konsep-konsep yang telah dimiliki dan tidak

dapat mengaitkannya dengan suatu fenomena yang terjadi pada praktikum

yang dilakukan.10

Model pembelajaran berbasis proyek mampu meningkatkan motivasi

belajar dan siswa sangat tekun, berusaha keras untuk menyelesaikan proyek,

siswa merasa lebih bergairah dalam pembelajaran, dan dapat meningkatkan

keterampilan berpikir kritis. Pernyataan ini didukung oleh hasil penelitian Sri

Wahyuni yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran

berbasis proyek terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Hal yang sama pun

dikemukakan oleh Fitri Takhlisi yang menjelaskan pembelajaran inquiri

terbimbing dapat menciptakan suasana pembelajaran yang membuat siswa aktif

dan dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa11

. Selain itu,

penelitian yang dilakukan oleh Oktaviani Dwi Astuti pun menjelaskan bahwa

pencapaian keterampilan berpikir kritis seluruh siswa secara umum dikatakan

baik dengan menggunakan pembelajaran Learning Cycle tipe Hypotetical

Dedustive.12

10Gebi Dwiyanti dan Siti Darsati. Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Sma Kelas X Dan Xi

Pada Pembelajaran Kimia Menggunakan Metoda Praktikum. Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA

UPI. h. 6. Di unduh dari

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/195603231981012-

SITI_DARSATI/Makalah_Semnaskim.pdf

11Fitria, Takhlisi. Analisis keterampilan berpikir kritis dalam model pembelajaran

inquiry(guided inquiry) pada materi larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. h. 74. 12

Oktaviani dwi astuti. Analisis keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran

learning cycle tipe hypothetical deductive. h. 67.

Page 103: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

88

BAB V

KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas

keterampilan berpikir kritis siswa kelas X-MIA setelah diterapkannya

model pembelajaran berbasis proyek dan untuk mengetahui perbedaan

kualitas keterampilan berpikir kritis setelah penerapan model

pembelajaran berbasis proyek. Berdasarkan hasil temuan penelitian dan

pembahasan pada bab IV, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara keseluruhan kualitas keterampilan berpikir kritis untuk setiap

kelompok siswa (tinggi, sedang, dan rendah) tergolong baik dan dapat

dikembangkan secara optimal.

2. Terdapat perbedaan Kualitas keterampilan berpikir kritis pada

kelompok tinggi, kelompok sedang, dan kelompok rendah. Indikator

bertanya dan menjawab pertanyaan; Membuat deduksi dan

mempertimbangkan hasil deduksi; Mengidentifikasi asumsi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti

merekomendasikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru :

a. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis

proyek disarankan lebih sering diterapkan karena dapat melatih

keterampilan berpikir kritis siswa.

b. Jika guru akan menerapkan model pembelajaran berbasis proyek,

hendaknya memperhatikan karakteristik siswa yang akan diajarkan

misalnya siswa yang memiliki karakter pekerja

keras/semangat/tekun dalam belajar, karakteristik materi yang akan

diajarkan sebaiknya bersifat kontekstual agar siswa tidak kesulitan

dalam menerapkan konsep menjadi suatu proyek, jenis proyek

Page 104: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

89

yang akan diberikan kepada siswa harus sesuai dengan kemampuan

siswa, alokasi waktu dalam menerapkan model pembelajaran

berbasis proyek harus cukup agar proses pembelajarn dikelas

menjadi efektif dan efisien.

2. Bagi peneliti selanjutnya

a. Perlu dilakukan penelitian pada materi pembelajaran kimia yang

lainnya yang berpotensi dapat mengembangkan keterampilan

berpikir kritis siswa.

b. Pada saat pembuatan proyek sebaiknya peneliti terus memantau

perkembangan kemajuan proyek tersebut agar semangat siswa

semakin menggebu.

Page 105: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

90

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Pembelajaran yang Mengembangkan Critical Thinking.

Departemen Pendidikan Nasional.

Arifin, Zaenal. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Baker, Erica. 2011. Project-Bades Learning Model: Relevant Learning for the

21st Century. Amerika: Pacific Education Insttitute.

Bono, Edward de. 2007. Revolusi Berpikir Edward De Bono:Belajar Berpikir

Canggih dan Kreatif dalam Memecahkan masalah dan Memantik Ide-ide

Baru. Bandung: Kaifa.

Daryanto. 2013. Strategi dan Tahapan Mengajar Bekal Keterampilan Dasar bagi

Guru. Bandung: Yrama Widya.

Educational Technology Division Ministry of Education. 2006. Project Based

Learning Handbook “Educating the Millennial Learner”. Kuala Lumpur:

Communication and Training Sector.

Elaine B, Jhonson. 2007. Contextual Teaching & Learning Menjadikan Kegiatan

Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Mizan Learning

Center(MLC).

Ennis, Robert H. 1996. Critical Thinking. New York: The New York Company.

Evertson, Carolyn M. and Weinstein, Carol S (eds). 2006. Handbook of

Classroom Management. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates

Publishers.

Fisher, Alec. 2008. Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: PT.Gelora Aksara

Pratama.

Gowin, D.Bob. 2005. The Art of Educating with V Diagrams. New york:

Cambridge University Press.

Page 106: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

91

Husamah. Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi Panduan

dalam Merancang Pembelajaran untuk Mendukung Implementasi

Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustakakaraya, 2013.

http://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_ipa/article/download/

399/191

Istiqomah. Analisis Keterampilan Berpikir Kritis dengan Menggunakan

PBL”Skripsi pada Strata satu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.2012. Tidak

dipublikasian.

Kurniawan, Annas. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap

keterampilan berpikir kritis dan sikap terkait siswa SMP.

Laurens, Joyce M. "integrasi riset dan desain:sebuah pendekatan dalam

pembelajaran di studio perancangan. prosedding seminar nasional" jurnal

Seminar nasional Pendidikan Arsitektur profesional Denpasar, 9-10 februari

2008. http://fportfolio.petra.ac.id/user_files/99-035/3.5-

Joyce%20M.Laurens.pdf diunduh pada 09 januari 2014 14.43 WIB.

Liliasari, "Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Sains Kimia menuju

Profesionalisme guru".

http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/19490927197

8032-LILIASARI/BERPIKIR_KRITIS_Dlm_Pembel_09.pdf diunduh 09

januari 2014 17.04 WIB.

Litbang Kemendikbud..2013. di unduh di

http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/survei-internasional-pisa.

Luthvitasari, Navhies. Implementasi Pembelajarn Berbasis Proyek Pada

Keterampilan Berpikir dan Kemahiran Generik Sains.

Munawaroh, Rosyidatul., Subali,Bambang, dan Sopyan, Achmad. “Penerapan

Model Project Based Learning Untuk Membangun Empat Pilar

Pembelajaraan siswa smp”.Jurnal dari Unnes Physics Education

Journal/2012 http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej

Mutma’innah. Penerapan Pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran

praktikum terhadap literasi inkuiri ilmiah dan keterampilan berpikir kreatif

siswa smp pada materi sistem pencernaan.Tesis dari UPI, 2013.

Orlich, Donald C. 2010. Teaching Strategies A Guide to Effective Instruction.

USA:Wadsworth Cengage Learning.

Patmawati, Herti. “Analisis Keterampilan Berpikir Siswa Pada Pembelajaran

Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit Dengan Praktikum”, Skripsi Pada

Strata satu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2011. Tidak dipublikasikan.

Page 107: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

92

Patton, Alec. 2012. Work that Matters: The Teacher’s guide to Project-Based

Learning. UK: The Paul Hamlyn Foundation.

Pendis.Kemenag. Salinan Lampiran Permendikbud No.65 th.2013.

http://www.pendis.kemenag.go.id/pai/file/dokumen/06.B.SalinanLampiranP

ermendikbudNo.65th2013ttgStandarIsi.pdf Di unduh pada 26 Maret 2014

Purba, Michael. 2012. Kimia Untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga.

Purwanto, Ngalim. 2013. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Railsback, Jennifer. 2002. Project Based Instruction “Creating Excitement for

Learning”. Northwest Regional: Educational Laboratory.

Riduwan. 2009. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung:Alfabeta.

Rusman. 2012. Model-model pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sastrika Ida Ayu Kade., Sadia, I Wayan, dan Muderawan, I Wayan. Pengaruh

Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Pemahaman Konsep Kimia

Dan Keterampilan Berpikir Kritis Pada Mata Pelajaran Kimia.e-journal

program pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Prodi IPA. (3) Tahun

2013.

Sihotang, Kasdin. 2012. Critical Thinking Membangun Pemikiran Logis. Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan.

Slavin, Robert E. 2009. Psikologi Pendidikan : Teori dan Praktik Edisi Kedelapan

Jilid 2, Terj. Marianto Samosir. Jakarta: PT.Indeks.

Subiantoro, Agung W. Pentingnya Praktium dalam Pembelajaran IPA.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/PPM_PENTINGNYA%20PRA

KTIKUM.pdf Di unduh pada 26 Maret 2014.

Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidian. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Sugiyono. 2010. Metode penelitian Pendidikan (Pendidikan kuantitatif, kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Page 108: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

93

Suryabrata, Sumadi. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Syaodih, Nana. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.Remaja

Rosadakarya.

Thomas, John W. 2000. A review of Reasearch on Project-Based Learning.

California: The Autodesk Foundation.

Tilaar, H.A.R. 2005. Manifesto Pendidikan Nasional tinjauan dari perspektif

postmodernisme dan studi kultural kompas Indonesia. Jakarta: Buku

Kompas.

Wanda, Teays. 2006. Second thought:critical thinking for a diverse society. New

York: Mc Graw-Hill Companies.

Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan

Konseptual Operasiona Edisi satu. Jakarta: Bumi Aksara.

Wiyarsi, Antuni. Penerapan Pembelajaran Berbasis Projek Pada Perkuliahan

Workshop Pendidikan Kimia Untuk Meningkatkan Kemandirian Dan

Prestasi Belajar Mahasiswa. Jurnal Prodi Kimia UNY Jilid 12 No.1 Tahun

2009

Zuchdi, Darmiyati. 2009. Humanisasi Pendidikan Menemukan Kembali

Pendidikan yang Manusiawi. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 109: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

94

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Identitas

Identitas Sekolah : SMA / MA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas /Semester : X / 1

Materi Pokok : Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan :Ke-1

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar

KD

1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel

materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.

Lampiran 1

Page 110: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

95

KD

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet,

teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi

yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

KD

2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya

alam.

KD

2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat

keputusan.

KD

3.8

Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.

Indikator:

Membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan daya hantar listrik melalui penayangan video.

KD

4.8

Merancang, melakukan dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non-

elektrolit.

Indikator:

Menyusun perencanaan proyek mengenai perancangan alat identifikasi larutan elektrolit dan non elektrolit.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses mengkaji literatur, menanya, berdiskusi, merancang dan melakukan percobaan peserta didik dapat :

Membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan daya hantar listrik melalui penayangan video.

Menyusun perencanaan proyek mengenai perancangan alat identifikasi larutan elektrolit dan non elektrolit.

Page 111: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

96

Page 112: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

97

isolator dan semikonduktor?Lalu,

Apakah larutan memiliki sifat yang

sama?.

Menampilkan video yang berkaitan

dengan larutan elektrolit dan

nonelektrolit.

bersifat semikonduktor adalah

silikon dan karbon.

Ya, larutan pun memiliki sifat

menghantarkan listrik.

Siswa memperhatikan dan

membuat catatan penting

Mengembangkan

sebuah Driving

question

Bertanya mengenai video yang telah

ditampilkan:

-Apakah hasil pengamatan kelompok

kalian terhadap video tersebut?

-Apakah akuades dan cairan lainnya

termasuk elektrolit juga?

-Apakah dalam tubuh kita terdapat

larutan elektrolit juga

-Bagaimana membuktikan bahwa suatu

larutan bersifat elektrolit?

Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh guru:

-Larutan NaCl bisa menghantarkan

arus listrik dan larutan gula tidak bisa.

-Iya termasuk elektrolit

-Iya di dalam tubuh kita terdapat

elektrolit karena kita bisa kesetrum

-Dengan menguji cairan elektrolit

tersebut menggunakan alat uji

elektrolit.

Siswa menyimak tujuan

pembelajaran yang disampaikan

oleh guru.

(7)Menginduksi

dan mempertim-

bangkan hasil

induksi

10 menit

Page 113: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

98

b. Kegiatan Inti

Tahapan Project

Based Learning Komponen Project

Based Learning Aktifitas Guru Aktifitas Siswa

Sub Indikator

Keterampilan

berpikir kritis.

Alokasi

Waktu

Tahap

Perencanaan

Proyek

Pemilihan konten dan

penggabungan dengan

non konten

Meminta masing-masing siswa

untuk duduk berdasarkan

kelompoknya.

Memberikan lembar kerja siswa

kepada masing-masing kelompok.

Menginstruksikan agar setiap

kelompok memperhatikan video

yang akan ditayangkan dan setelah

video ditayangkan siswa harus

menjawab soal yang terdapat di

lembar kerja siswa.

Menampilkan video mengenai

pengujian daya hantar listrik

larutan.

Meminta siswa untuk mengisi LKS

secara berkelompok.

Meminta untuk menjelaskan

pengertian larutan elektrolit dan

larutan nonelektrolit beserta

contohnya?.

Meminta untuk menjelaskan

gejala-gejala yang menandai

hantaran listrik melalui larutan.

Menyiapkan kelompoknya.

Membaca lembar kerja siswa

yang dibagikan.

Setiap kelompok memberitahu

anggota kelompok yang lain agar

menyimak penayangan video

tersebut.

Siswa melihat dengan seksama isi

video tersebut.

Mengisi LKS secara berkelompok.

Larutan elektrolit adalah larutan

yang mampu menghantarkan

arus listrik, sedangkan larutan

nonelektrolit sebaliknya.

Contohnya garam dan gula.

Terdapat nyala lampu dan

banyak gelembung untuk larutan

elektrolit, sedangkan larutan

nonelektrolit tidak ada nyala

15 menit

(5)Mengobser-

vasi &

mempertim-

bangkan

laporan

observasi.

(5)Mengobser-

vasi &

mempertim-

bangkan

Page 114: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

99

Kesimpulan yang diperoleh

berdasarkan video yang telah

ditampilkan.

lampu dan tidak ada gelembung

gas.

Larutan elektrolit adalah larutan

yang bisa menghantarkan listrik.

Larutan nonelektrolit adalah

larutan yang tidak mampu

menghantarkan arus listrik.

laporan

observasi.

(6) Menginduksi &

mempertimbangkan

hasil induksi

Menentukan cakupan

proyek dan ide Menginstruksikan siswa untuk

membuat sebuah alat uji elektrolit

sederhana dan memodifikasi

indikator alat identifikasi larutan

elektrolit & non elektrolit dalam

kehidupan sehari-hari yang akan

digunakan pada saat eksperimen

serta membuat poster untuk lomba

tentang eksperimen hasil kerja

kelompoknya di pertemuan kedua &

pertemuan ketiga.

Menyimak instruksi guru dan

menSearching di google tentang

alat identifikasi larutan elektrolit

dan non elektrolit.

(5)Mengobservasi

dan

mempertimbang-

kan laporan

observasi.

5 menit

Perencanaan

assessment

Membagikan lembar desain project,

lembar manajemen tugas, dan

menjelaskan bahwa setiap kelompok

harus membuat sebuah project berupa

pembuatan alat uji elektrolit yang

dimodifikasi alat identifikasi larutan

elektrolit dan non elektrolit dalam

kehidupan sehari-hari serta

mempresentasikan project yang telah

dibuat.

Mendiskusikan project yang akan

dikerjakan bersama, dan memberi

tugas secara merata kepada setiap

anggota kelompok

(4)Mempertim-

bangkan apakah

sumber dapat

dipercaya atau

tidak

10 menit

Mengatur sumber Meminta siswa untuk menjelaskan hasil

diskusi kelompok mereka.

Perwakilan siswa dari masing-masing

kelompok menjelaskan hasil diskusi

(5)Mengobser-

vasi dan 20 menit

Page 115: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

100

c. Kegiatan Akhir

Tahapan Project

Based Learning

Komponen Project Based

Learning

Aktifitas Guru Aktifitas Siswa Alokasi

Waktu

Tahap Perencanaan

Proyek

Kegiatan Akhir Meminta siswa untuk mengumpulkan

lembar desain project dan memberikan

masukan terhadap bahan serta alat yang

akan digunakan.

Memberikan hasil diskusi lembar desain project

dan menanyakan beberapa hal mengenai alat dan

bahan yang akan digunakan

5 menit

Mengembalikan lembar desain project

dan menjelaskan bahwa pertemuan

selanjutnya adalah laporan progress

project yang dijalankan.

Meminta siswa untuk menyimpulkan

Menulis di dalam lembar managemen tugas

dan mengingatkan kepada kelompoknya

masing-masing.

Menyimpulkan bahwa larutan elektrolit

belajar

kelompok mereka. mempertimbang-

kan laporan

observasi

Memberikan penjelasan mengenai hal

yang kurang dipahami siswa dari

berbagai literatur yang dibaca bersama

kelompoknya.

Menanyakan informasi yang kurang

dipahami untuk bagaimana membuat

alat uji elektrolit dan memodifikasi

indikator alat identifikasi larutan

elektrolit dan non elektrolit dalam

kehidupan sehari-hari.

(3)Bertanya

dan Menjawab

Pertanyaan

Menentukan strategi

kelompok

Meminta siswa mendiskusikan dan

mengisi tabel managemen tugas

Mendiskusikan dan mengorganisir

tugas masing-masing siswa dengan

tabel menajemen tugas.

(4)Memper-

timbangkan

apakah sumber

dapat

dipercaya atau

tidak

10 menit

Page 116: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

101

pertemuan pertama. adalah larutan yang dapat menghantarkan arus

listrik dan larutan non elektrolit adalah

sebaiknya.

Guru menutup pertemuan dengan berdoa

bersama

Berdoa bersama-sama

Guru mengakhiri pertemuan dengan

mengucapkan salam

Menjawab salam

G. Sumber Belajar

1. Internet

http://www.chem-is-try.org/

http://kimia.lipi.go.id/

http://www.swfcabin.com/open/1386036058

2. Buku Kimia SMA Kelas X

James,Brady.Kimia Universitas Asas & Struktur Edisi kelima Jilid I. Jakarta:Binapura Aksara.

Michael Purba. 2006. Kimia IB Untuk SMA Kelas X Semester 2. Jakarta:Erlangga.

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid 1 Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga

3. LKS

H. Penilaian Hasil Belajar

a. Jenis Tagihan

-Lembar Kerja Siswa

b. Bentuk Instrumen

-Lembar Instrumen

Tangerang, November 2014

Guru Kimia Peneliti

Sutinah Arif Soleh, S.Pd

Page 117: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

102

Page 118: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

103

3. Alat dan Bahan

4. Gambarlah rangkaian alat uji elektrolit sederhana dan memodifikasi indikator alat

identifikasi larutan elektrolit dan non elektrolit dalam kehidupan sehari-hari yang

akan kalian buat!

5. Buatlah Prosedur kerja atau langkah kerja pada proyek yang akan kalian buat

dengan Tim kelompok!

Alat Bahan

Page 119: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

104

TABEL MANAJEMEN TUGAS TIM KELOMPOK

Nama Kelompok :

No Jenis Proyek yang akan

kerjakan

Penanggung Jawab

didalam Tim kelompok

Deadline

pengerjaan proyek

1 Pembuatan Alat Uji

elektrolit dan eksperimen

sederhana

18 November 2014

3 Pembuatan Poster hasil

eksperimen sederhana

25 November 2014

Page 120: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

105

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Identitas

Identitas Sekolah : SMA / MA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas /Semester : X / 1

Materi Pokok : Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan :Ke-2

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif

dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Lampiran 1

Page 121: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

106

Kompetensi Dasar

KD 1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud. kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel

materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.

KD 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet,

teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi

yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

KD 2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya

alam.

KD 2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat

keputusan.

KD 3.8 Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.

Indikator:

Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit serta larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah

berdasarkan hantaran listrik.

KD 4.8 Merancang, melakukan dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non-

elektrolit.

Indikator:

Merancang percobaan pengujian daya hantar listrik berbagai larutan.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses mengkaji literatur, menanya, berdiskusi, merancang dan melakukan percobaan peserta didik dapat :

Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit serta larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah

berdasarkan hantaran listriknya.

Merancang percobaan untuk menyelidiki sifat larutan berdasarkan daya hantar listrik.

Page 122: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

107

Page 123: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

108

a. Kegiatan Awal

Tahapan Project

Based Learning

Komponen Project

based Learning Aktifitas Guru Aktifitas Siswa

Sub indikator

keterampilan

berpikir kritis

Alokasi

Waktu

Tahap

Perancangan

proyek

Awal Mengucapkan salam Menjawab salam 5 menit

Menunjuk salah satu siswa untuk

memimpin doa.

Bersama-sama berdoa sebelum

belajar

Mengecek kehadiran siswa dan

meminta siswa duduk bersama

kelompoknya

Memperhatikan guru dan duduk

bersama kelompoknya

Merangsang minat,

semangat, dan perhatian

para siswa

Menunjukkan contoh larutan elektrolit

dalam kehidupan sehari-hari seperti

minuman mizone, extra jos. Kemudian

Guru bertanya :Tebak lah minuman

ini, termasuk kedalam larutan apa?

Melihat contoh larutan elektrolit

tersebut dan menjawab pertanyaan

guru bahwa larutan tersebut

termasuk larutan elektrolit.

(2)Menganalisis

Argumen 5 menit

Membangun harapan

tinggi Memberikan pertanyaan :

“Mengapa saat mencabut saklar,

tangan kita tidak boleh basah?Apa

yang akan terjadi jika tangan kita

basah?

Menjelaskan bahwa project yang

akan dilakukan sangat berguna

untuk meningkatkan kualitas

pribadi masing-masing dan akan

terlihat dari rubrik penilaian teman

sekelompok.

Karena tangan kita mengandung

air, dan air termasuk kedalam

larutan elektrolit, sehingga tangan

yang basah akan tersetrum jika

bersentuhan dengan saklar.

Siswa merasakan bahwa mereka

harus menampilkan kemampuan

yang baik dan mampu bekerja

bersama kelompok untuk

menyelesaikan project tersebut.

(1)Memfokuskan

pertanyaan.

Page 124: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

109

Menjelaskan peraturan,

prosedur, produk,

jadwal,dan penilaian

praktik

Menjelaskan bahwa pada akhir

kegiatan, project akan ditampilkan di

depan semua kelompok dan

memberikan rubrik penilaian

presentasi.

Membaca rubrik penilaian presentasi

dan saling memotivasi sesama

anggota kelompok.

b. Kegiatan Inti

Tahapan Project

Based Learning

Komponen Project

Based Learning Aktifitas Guru Aktifitas Siswa

Sub Indikator

Keterampilan

Berpikir Kritis

Alokasi

waktu

Tahap

penyelidikan

Terbimbing dan

Pembuatan

Produk

Memfasilitasi

penggunaan sumber

belajar

Meminta setiap kelompok untuk

mengelompokkan larutan elektrolit

dan non elektrolit serta larutan

elektrolit kuat dan lemah

berdasarkan daya hantar listriknya

dengan praktikum.

Membagikan LKS bagi setiap

kelompok untuk didiskusikan

bersama kelompok.

Meminta setiap kelompok untuk

Melakukan praktikum di

laboratorium bersama masing-

masing tim kelompok.

Menerima LKS bersama

kelompok.

Menyiapkan alat dan bahan yang

(4)Mempertim-

20

menit

Page 125: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

110

menyiapkan alat dan bahan yang

akan dipraktikumkan.

Meminta siswa untuk merangkai

alat uji elektrolit sederhana yang

telah mereka bawa.

Meminta siswa untuk mengisi

gelas kimia dengan larutan yang

akan diamati. Lalu diuji dengan

alat uji elektrolit.

Meminta siswa untuk

mengelompokkan larutan elektrolit

kedalam larutan elektrolit

kuat/lemah, dan larutan

akan digunakan.

Merangkai alat uji elektrolit yang

telah mereka bawa

Mengisi gelas kimia dengan

larutan yang akan diamati, lalu

diuji dengan alat uji elektrolit.

Mengelompokkan larutan

elektrolit kedalam larutan

elektrolit kuat/lemah, dan larutan

nonelektrolit.

bangkan apakah

sumber dapat

dipercaya atau

tidak.

(7)Menginduksi

dan

mempertimbang-

kan hasil induksi.

(4)Mempertim-

bangkan apakah

sumber dapat

dipercaya atau

tidak.

(5)Mengobservasi

dan

mempertimbang-

kan laporan

Page 126: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

111

nonelektrolit.

Meminta siswa untuk mengulangi

kegiatan tersebut pada larutan

lainnya dengan terlebih dahulu

membersihkan elektrode sampai

kering.

Meminta siswa untuk mengisi LKS

secara berkelompok.

Meminta siswa menjelaskan

gejala-gejala yang terjadi pada

elektrolit kuat, elektrolit lemah,

dan nonelektrolit.

Meminta siswa untuk

menyebutkan contoh larutan

elektrolit yang berasal dari

Mengulangi kegiatan tersebut

pada larutan lainnya dengan

terlebih dahulu membersihkan

elektrode sampai kering.

Mengisi LKS bersama kelompok.

Elektrolit kuat:terdapat nyala

lampu terang dan banyak

gelembung gas. Elektrolit

lemah:terdapat nyala lampu

redup dan sedikit gelembung.

Nonelektrolit:tidak ada nyala

lampu dan tidak ada

gelembung gas

Larutan elektrolit senyawa ion:

NaCl dan KCl. Larutan

elektrolit senyawa kovalen:

observasi.

(8)Membuat dan

mempertimbang-

kan nilai

keputusan.

(8)Membuat dan

mempertimbang-

kan nilai keputusan

(3)Bertanya dan

Menjawab

Page 127: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

112

senyawa ion dan larutan

elektrolit yang berasal dari

senyawa kovalen.

Meminta siswa menuliskan

reaksi ionisasi senyawa berikut

ini:

KCl

Meminta siswa menggunakan

sumber yang telah di cari dalam

pertemuan pertama berupa

jurnal/artikel/video.

HCl & CH3COOH.

KCl K+ + Cl

Membaca semua sumber yang

telah dicari.

Pertanyaan

(8)Membuat dan

mempertimbang-

kan nilai keputusan

Membantu siswa

menentukan tugas dan

kemajuan

Memperhatikan siswa yang sedang

melaksankan project mereka.

Melakukan eksperimen sederhana. (12)Berinteraksi

dengan orang lain.

Memberikan saran kepada murid yang

memiliki kendala saat dalam

pengerjaan proyek.

Mencatat saran-saran yang

disampaikan oleh guru.

(5)Mencatat hal-hal

yang di inginkan.

Scaffolding

Mengingatkan agar proyek yang

dibuat harus segera selesai sesuai

dengan jadwal yang telah ditetapkan

Merapikan data-data hasil praktikum

yang akan dipersentasikan pada

pertemuan terakhir(tahap kesimpulan

(5)Mencatat hal-hal

yang di inginkan.

(4)Mempertimbang-

10

menit

Page 128: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

113

agar pada saat tahap pameran alat

identifikasi larutan elektrolit dan non

elektrolit dan poster hasil praktikum

telah siap untuk dipresentasikan di

depan kelas.

proyek) kan apakah sumber

dapat dipercaya atau

tidak

Mengusahakan

keterampilan presentasi

Meminta siswa untuk mendiskusikan

konten/materi yang akan

dipresentasikan.

Mendiskusikan konten/materi yang

akan dipresentasikan bersama

kelompoknya.

(7)Menginduksi &

mempertimbangkan

hasil induksi

Page 129: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

114

c. Kegiatan Akhir

G. Sumber Belajar :

1. Buku Kimia kelas X

James,Brady.Kimia Universitas Asas & Struktur Edisi kelima Jilid I. Jakarta:Binapura Aksara

Michael Purba. 2006. Kimia IB Untuk SMA Kelas X Semester 2. Jakarta:Erlangga.

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid 1 Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga

2. Lembar Kerja Siswa

3. Internet

http://www.chem-is-try.org/

http://kimia.lipi.go.id/

http://www.swfcabin.com/open/1386036058

Tahapan Project

Based Learning

Komponen Project

Based Learning Aktifitas Guru Aktifitas Siswa

Alokasi

Waktu

-

Kegiatan Akhir,

penutup Menjelaskan bahwa pertemuan selanjutnya

adalah presentasi project dan penjelasan

konten/materi dalam bentuk poster.

Meminta Siswa untuk menyimpulkan

pertemuan ini.

Menulis di dalam lembar managemen tugas

dan mengingatkan kepada kelompoknya

masing-masing.

Menyimpulkan mengenai pelajaran hari ini.

5 menit

Guru menutup pertemuan dengan berdoa

bersama

Berdoa bersama-sama

Guru mengakhiri pertemuan dengan

mengucapkan salam

Menjawab salam

Page 130: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

115

H. Alat dan Bahan yang digunakan:

Alat

1. Spidol

2. Gelas kimia

3. Baterai kotak 12 volt

4. Kancing kutub baterei

5. Elektroda (paku/tembaga/alumunium foil)

6. Kabel

Bahan

Berdasarkan Bentuk Zat

Nama Zat Bentuk Zat Jumlah Zat

NaOH Murni 3 gram

Larutan 3 gram/30 ML

Berdasarkan Jenis Zat

Nama Zat Bentuk Zat Jumlah Zat

Asam Asetat Asam 50 ML

Natrium Klorida Garam 50 ML

Alkohol Senyawa Organik 50 ML

Larutan Gula Senyawa Organik 50 ML

7. Fitting (dudukan lampu)

8. Lampu kecil

lampu)

Page 131: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

116

I. Penilaian:

LKS, Lembar Observasi

Tangerang, November 2014

Peneliti

Sutinah

Guru Kimia

Arif Soleh, S.Pd

Page 132: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

117

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Identitas

Identitas Sekolah : SMA / MA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas /Semester : X / 1

Materi Pokok : Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan :Ke-3

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah.

Lampiran 1

Page 133: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

118

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar

KD 1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel

materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.

KD 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet,

teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta

berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

KD 2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya

alam.

KD 2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat

keputusan.

KD 3.8 Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.

Indikator:

Menganalisis penyebab larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik.

KD 4.8 Merancang, melakukan dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan

Page 134: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

119

Page 135: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

120

E. Model / Metode Pembelajaran

Project based Learning / Diskusi

F. Langkah-Langkah Pembelajaran

a. Kegiatan Pendahuluan

Tahapan

Project Based

Learning

Komponen

Project Based

Learning

Aktifitas Guru Aktifitas Siswa

Sub Indikator

Keterampilan

Berpikir kritis

Alokasi

Waktu

Tahap

kesimpulan

proyek

Awal,

pembukaan

Mengucapkan salam Menjawab salam 5 menit

Menunjuk siswa memimpin doa Bersama-sama berdoa sebelum belajar

Mengecek kehadiran siswa Memperhatikan guru

Bertanya: “Berdasarkan hasil percobaan

yang telah dilakukan oleh tim kelompok

kalian, Bisakah kalian menjelaskan

penyebab larutan elektrolit dapat

menghantarkan arus listrik?

Karena terdapat ion-ion yang bergerak

bebas, sehingga larutan itu mampu

menghantarkan arus listrik.

(1)Memfokuskan

Pertanyaan

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Siswa menyimak

Page 136: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

121

b. Kegiatan Inti

Tahapan

Project Based

Learning

Komponen

Project Based

Learning

Aktifitas Guru Aktifitas Siswa

Sub Indikator

Keterampilan

Berpikir Kritis

Alokasi

Waktu

Tahap

kesimpulan

proyek

Tahap pameran

Meminta siswa menyiapkan

kelompoknya untuk mempresentasikan

hasil eksperimen dalam bentuk poster

didepan kelas.

Membaca sumber yang telah dibawa dari

rumah.

(9)Mendefiniskan

dan

mempertimbangkan

suatu definisi.

(10)Mengidentifikasi

Asumsi

25 menit

Meminta salah satu kelompok untuk

mempresentasikan project di depan kelas

Mempresentasikan project. (12)Berinteraksi

dengan orang lain

Meminta masing-masing siswa aktif

untuk berdiskusi (bertanya hal yang

kurang dipahami).

Aktif dalam kegiatan diskusi

Guru menguatkan dan atau meluruskan

hasil diskusi kelompok.

Siswa menyimak dan mencatat penjelasan

guru.

Melakukan

penilaian

Menilai penampilan setiap kelompok

dengan rubrik

Menampilkan penampilan terbaik agar

mendapatkan nilai yang baik

5 menit

Page 137: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

122

Memberikan peer assessment bagi setiap

kelompok

Masing-masing siswa menerima peer

assessment lalu mengisinya

5 menit

Memberikan beberapa komentar atas

beberapa penampilan terbaik

Mengapresiasi penampilan-penampilan

terbaik

c. Kegiatan Akhir

Tahapan Project

Based Learning

Komponen Project

Based Learning Aktifitas Guru Aktifitas Siswa

Alokasi

Waktu

Tahap

kesimpulan

proyek

Penutup

Mengucapkan rasa terimakasih atas semua kerja

keras yang dilakukan dan meluruskan

kesalahpahaman konsep saat diskusi.

Menampilkan rasa senangnya terhadap

project yang telah selesai

5 menit

Guru menutup pertemuan dengan berdoa bersama Berdoa bersama-sama

Guru mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan

salam

Menjawab salam

Page 138: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

123

G. Sumber Belajar :

1. Internet

http://www.chem-is-try.org/

http://kimia.lipi.go.id/

http://www.swfcabin.com/open/1386036058

2. Buku Kimia SMA Kelas X

James,Brady.Kimia Universitas Asas & Struktur Edisi kelima Jilid I. Jakarta:Binapura Aksara.

Michael Purba. 2006. Kimia IB Untuk SMA Kelas X Semester 2. Jakarta:Erlangga.

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid 1 Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

H. Alat dan Bahan yang digunakan:

1. Infokus

2. Sound system

I. Penilaian:

Rubrik Diskusi

Rubrik Presentasi

Rubrik penilaian hasil proyek

Page 139: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

124

1. Rubrik Diskusi (Metode Diskusi)

No. Nama Siswa Aspek Yang Dinilai

Ʃ Skor Nilai 1 2 3 4 5 6

Dst

Keterangan :

1. Kemampuan menghargai pendapat teman lain

2. Kemampuan mempertanggung jawabkan argumentasi

3. Kemampuan mengajukan pertanyaan

4. Kemampuan menggunakan banyak ide (kreatif)

5. Bersemangat ( Pantang Menyerah )

6. Kerja sama

Penskoran :

Skor 1=Tidak Baik

Skor 2 = Kurang Baik

Skor 3 = Cukup

Skor 4 = Baik

Skor 5 = Sangat Baik

Page 140: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

125

Jumlah Skor Maksimum = 6 x 5 = 30

Nilai = (Ʃ Skor / 3) x 10 skala 100

2. Rubrik Presentasi Kelompok

No Nama Siswa Kelengkapan

Materi

Kemampuan

Presentasi

Total Skor Nilai Akhir

1. 4 3 2 1 4 3 2 1

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Nilai Akhir =

x 100%

No Aspek Skor Kriteria

1. Kelengkapan materi 4 Poster terdiri dari judul;Nama Anggota Kelompok;Isi Materi; dan Daftar

Pustaka.

Poster disusun sistematis sesuai materi.

Di lengkapi dengan gambar/animasi yang menarik dan sesuai dengan

materi.

Page 141: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

126

3 Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 tidak terpenuhi

2 Terdapat 2 Kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 tiak terpenuhi

1 Terdapat lebih dari 2 kriteria kelengkapan materi dari skor 4 tidak terpenuhi.

2. Kemampuan Presentasi 4 Dipresentasikan dengan percaya diri, antusias, dan bahasa yang lantang.

Seluruh anggota kelompok berpartisipasi dalam presentasi.

Dapat mengemukakan ide dan berargumen dengan baik.

Memanajemen waktu persentasi dengan baik.

3 Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 tidak terpenuhi.

2 Terdapat 2 Kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 tiak terpenuhi.

1 Terdapat lebih dari 2 kriteria kelengkapan materi dari skor 4 tidak terpenuhi.

3. Rubrik penilaian hasil proyek1

No Aspek-aspek

Penilaian

Indikator Skor Keterangan

1 Persiapan

Mengumpulkan sumber referensi untuk membuat alat uji

identifikasi larutan elektrolit dan non elektrolit

Mengisi lembar proyek yang diberikan oleh guru

2 Komponen penilaian

-Desain alat identifikasi larutan elektrolit dalam kehidupan

sehari-hari yang ditampilkan menarik.

-Alat uji identifikasi larutan elektrolit dan non elektrolit tersebut

bisa berfungsi dengan baik.

Bahan yang ada pada alat itu harus terdiri dari :Alat dudukan

baterai/kayu ukuran, Batang karbon dua buah, Baterai kecil, Bel,

Kabel, dudukan baterai.

Poster harus memiliki kriteria :gambar jelas yang dilengkapi

dengan langkah kerja percobaan sederhana, Data, dan

1 http://psma.kemdikbud.go.id/files/Buku_Alat_Peraga_Kimia.pdf

Page 142: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

127

Page 143: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

128

Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2

Bentuk Soal : Essay Materi Pokok : Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Alokasi Waktu : 60 menit Jumlah Soal : 22

No Indikator Keterampilan Berpikir Kritis yang akan diukur No. Soal

1 (1)Memfokuskan Pertanyaan 1*, 2

2 (2)Menganalisis Argumen 3, 4*

3 (3)Bertanya dan Menjawab Pertanyaan 5, 6, 7*

4 (4)Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak 8, 9, 10*

5 (5)Mengobservasi dan mempertimbangkan laporan observasi -

6 (6)Mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi 21*, 22

7 (7)Menginduksi & mempertimbangkan hasil induksi 11, 12*

8 (8)Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan 13*, 14,

9 (9)Mendefinisikan istilah, mempertimbangkan hasil induksi 15*, 16

10 (10)Mengidentifikasi Asumsi 17*, 18

11 (11)Memutuskan suatu tindakan 19*, 20

12 (12)Berinteraksi dengan orang lain -

KISI-KISI INSTRUMEN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Lampiran 2

Page 144: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

129

Page 145: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

130

elektrolit

dan

nonelektr-

olit serta

larutan

elektrolit

kuat &

elektrolit

larutan,

siswa

diminta

untuk

memberik-

an

penjelasan

perbedaan

indikator

larutan

elektrolit &

nonelektro-

lit.

Berdasarkan gambar diatas, Menurut pengamatan

Anda, uraikanlah perbedaan indikator larutan

elektrolit (kuat/lemah) dan larutan non elektrolit

tersebut!(C4)

dielektroda terjadi sedikit gelembung.

Gambar 3 adalah Larutan Nonelektrolit:

Tidak ada nyala lampu, Tidak ada

gelembung dielektroda.

(2)Mengana-

lisis Argumen

Mengidentifi-

kasi kerelevanan

atau persamaan

atau perbedaan

4 Seorang siswa akan menguji tiga jenis larutan

senyawa kimia di laboratorium kimia. Menurut

analisis Anda, sebutkanlah gejala-gejala yang akan

timbul pada rangkaian alat uji larutan elektrolit

tersebut!

a. Larutan C6H12O6

b. Larutan NH4OH

c. Larutan NaOH (C4)

a. Gejala yang timbul pada senyawa

C6H12O6 adalah tidak ada nyala lampu

dan tidak ada gelembung gas.

b. Gejala yang timbul pada senyawa

NH4OH adalah nyala lampu redup dan

terdapat sedikit gelembung gas.

c. Gejala yang timbul pada senyawa NaOH

adalah nyala lampu terang dan terdapat

banyak gelembung gas.

Mengelo-

mpokkan

larutan ke

dalam

larutan

elektrolit

dan

nonelektr-

olit serta

larutan

elektrolit

kuat dan

Diberikan

soal untuk

menyebutk-

an contoh

larutan

elektrolit

yang bersifat

asam dan

basa.

(3)Bertanya

dan Menjawab

Pertanyaan

Memberikan

Contoh

Senyawa

elektrolit yang

bersifat Asam &

Basa

5 Dalam kehidupan kita sehari-hari sering

menggunakan larutan elektrolit dan nonelektrolit.

Sebutkan masing-masing 2 contoh larutan elektrolit

yang bersifat asam dan basa dalam kehidupan sehari-

hari?(C3)

Larutan Elektrolit yang bersifat

Asam:HCl, H2SO4(Terdapat dalam aki)

Larutan Elektrolit yang bersifat

Basa:NaOH (terdapat dalam sabun),

NH4OH

Page 146: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

131

elektrolit

berdasar-

kan

hantaran

listrik.

Menyim-

pulkan

bahwa

larutan

elektrolit

dapat

berupa

senyawa

ion &

senyawa

kovalen

polar.

Diberikan

soal untuk

menyebut-

kan contoh

larutan

elektrolit

yang berasal

dari senyawa

ion dan

senyawa

kovalen

polar.

Memberikan

Contoh senyawa

ion dan senyawa

kovalen polar

6 Dalam kehidupan kita sehari-hari sering

menggunakan larutan elektrolit. Sebutkanlah masing-

masing 2 contoh larutan elektrolit yang berasal dari

senyawa ion dan kovalen polar?(C3)

Senyawa ion: NaCl dan KCl

Senyawa Kovalen Polar: HCl,

CH3COOH

Menyim-

pulkan

bahwa

larutan

elektrolit

dapat

berupa

senyawa

ion &

senyawa

kovalen

polar.

Diberikan

soal untuk

menjelask-

an senyawa

yang bersifat

sebagai

elektrolit.

Memberikan

penjelasan

sederhana

7 Seorang siswa ingin menguji daya hantar senyawa

ionik dan senyawa kovalen, contohnya lelehan

NaOH dan larutan NaOH serta larutan HCl.

Mengapa senyawa kovalen polar (dalam bentuk

larutan) serta senyawa ion (dalam bentuk lelehan dan

larutan) mampu menghantarkan arus listrik!(C4)

Hal ini dikarenakan senyawa ion dalam

bentuk lelehan & larutan serta senyawa

kovalen polar dalam bentuk larutan, ion-

ionnya akan terurai dan bergerak bebas,

sehingga bisa menghantarkan arus listrik.

Mengana-

lisis

penyebab

larutan

elektrolit

Diberikan

tabel yang

terdiri dari

berbagai

bentuk zat,

(2)Membe-

rikan

Keteramp-

ilan Dasar

(4)Memperti-

mbangkan

apakah

sumber dapat

dipercaya atau

Memberikan

alasan

8 Perhatikan data pada tabel berikut ini!

Bentuk Zat Keterangan

NaOH Padatan Tidak dapat

menghantarkan

a. Karena padatan NaOH termasuk padatan

senyawa ion yang ion-ionnya tidak bisa

bergerak bebas. Sehingga tidak mampu

menghantarkan arus listrik

b. Karena ion-ion NaOH dapat bergerak

Page 147: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

132

dapat

menghan-

tarkan arus

listrik.

siswa

diminta

untuk

menjelas-

kan alasan

mengenai

daya

hantaran

listrik.

tidak

Berdasarkan data diatas, jawablah pertanyaan berikut

ini!

a. Mengapa NaOH dalam bentuk padatan tidak

dapat menghantarkan arus listrik?

b. Mengapa NaOH dalam bentuk larutan dapat

menghantarkan arus listrik?

c. Apakah NaOH dalam bentuk lelehan juga

menghantarkan arus listrik?(C4)

Arus Listrik

NaOH Lelehan Dapat

menghantarkan

arus listrik

NaOH Larutan Dapat

menghantarkan

arus listrik

bebas, sehingga dapat menghantarkan

arus listrik.

c. Lelehan NaOH bisa menghantarkan arus

listrik, karena ion-ion tersebut dapat

bergerak bebas.

Membed-

akan

larutan

elektrolit

dan

nonelekt-

rolit

berdasar-

kan arus

listrik.

Diberikan

soal untuk

menjelask-

an penyebab

larutan

elektrolit

menghanta-

rkan arus

listrik dan

non

elektrolit

tidak

menghanta-

rakan arus

listrik.

Memberikan

alasan

9 Dua elektroda A dimasukkan ke dalam larutan cuka,

dan dua elektroda B dimasukkan ke dalam larutan

garam. Jika dialiri listrik, mengapa pada elektroda A

timbul sedikit gelembung gas dan lampu tidak

menyala, sedangkan pada elektroda B timbul banyak

gelembung gas dan lampu menyala terang?(C4)

Karena pada elektroda A termasuk

larutan elektrolit lemah sedangkan pada

elektroda B termasuk larutan elektrolit

kuat.

Page 148: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

133

Meranca-

ng

percobaan

pengujian

daya

hantar

listrik

berbagai

larutan.

Disediakan

alat dan

bahan yang

dibutuhkan

untuk

membuat

langkah

kerja pada

percobaan

daya hantar

listrik

terhadap

larutan.

Mempertimba-

ngkan

penggunaan

prosedur yang

tepat.

10 Saat akan melakukan eksperimen tentang pengujian

daya hantar listrik larutan disediakan alat dan bahan

sebagai berikut:

1. Satu set alat uji elektrolit

2. Padatan NaOH

3. Aquades 100 mL

4. Batang Pengaduk

5. Gelas Kimia 100 mL

Tulislah prosedur kerja pengujian daya hantar listrik

pada larutan NaOH dengan menggunakan alat uji

elektrolit!(C4)

1. Siapkan alat dan bahan yang akan

digunakan.

2. melarutkan NaOH dengan menggunakan

aquades.

3. Uji daya hantar larutan dengan

mencelupkan elektrode kedalam larutan

yang akan diuji.

4. Dilakukan pengamatan pada nyala

lampu dan pada gelembung gasnya di

kedua elektroda.

5. Mencatat hasil pengamatan.

Mengelo-

mpokkan

larutan ke

dalam

larutan

elektrolit

kuat dan

elektrolit

lemah serta

berdasar-

kan

hantaran

listrik.

Diberikan

tabel

mengenai

daya hantar

listrik

berbagai

jenis air,

siswa

diminta

untuk

menyimpu-

lkan daya

hantar

listrik.

(3)Menyimp

ulkan

(7)Mengind-

uksi &

mempertimba

ngkan hasil

induksi

Membuat

Kesimpulan

atau

merumuskan

hipotesis

11 Perhatikan data percobaan daya hantar listrik dari

beberapa sumber berikut!

Berdasarkan data dari tabel diatas, buatlah

kesimpulan yang dipahami oleh Anda! (C3)

Jenis Air Nyala Lampu Gelembung

Gas

Sumur Redup Ada

Laut Redup Ada

Sungai Tidak

Menyala

Ada

Danau Tidak

Menyala

Ada

Semua air dari berbagai sumber bersifat

elektrolit.

Mengelo-

mpokkan

larutan ke

dalam

larutan

elektrolit

kuat dan

Diberikan

tabel

mengenai

daya hantar

listrik

berbagai

jenis air,

(7)Mengind-

uksi &

mempertim-

bangkan hasil

induksi

Membuat

Kesimpulan

atau

merumuskan

hipotesis

12 Diketahui data hasil eksperimen daya hantar listrik

beberapa larutan berikut:

Lar-

utan Lampu

Gelem-

bung Gas

Keterangan

1 - + Larutan elektrolit

lemah

2 + + Larutan elektrolit

Larutan 1, 3, 5 adalah larutan elektrolit

lemah, karena tidak ada nyala lampu dan

terdapat gelembung gas.

Larutan 2 adalah larutan elektrolit kuat,

karena ada nyala lampu dan terdapat

gelembung gas.

Larutan 4 & 6 adalah larutan

Page 149: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

134

elektrolit

lemah serta

berdasar-

kan

hantaran

listrik.

siswa

diminta

untuk

menyimpu-

lkan daya

hantar

listrik.

kuat

3 - + Larutan elektrolit

lemah

4 - - Larutan

nonelektrolit

5 - + Larutan elektrolit

lemah

6 - - Larutan

nonelektrolit

Berdasarkan tabel diatas, buatlah kesimpulan

mengenai larutan elektrolit!(C3)

nonelektrolit, karena tidak ada nyala

lampu dan gelembung gas.

Mengelo-

mpokkan

larutan ke

dalam

larutan

elektrolit

kuat dan

elektrolit

lemah serta

berdasarka

n hantaran

listrik.

Diberikan

soal untuk

mengelom-

pokkan

larutan yang

termasuk

kedalam

elektrolit

kuat/lemah

atau non

elektrolit.

(8)Membuat

dan

mempertim-

bangkan nilai

keputusan

Menerapkan

Prinsip-prinsip

13 Perhatikan macam-macam larutan berikut ini!

a. Larutan garam(NaCl)

b. Larutan cuka(CH3COOH)

c. Larutan air sungai

d. Larutan Alkohol

e. Larutan Soda Api(NaOH)

f. Larutan Aki(H2SO4)

Berdasarkan data diatas, Kelompokkanlah larutan

kedalam;Larutan Elektrolit Kuat;Larutan Elektrolit

Lemah;Larutan Nonelektrolit!(C3)

Larutan elektrolit kuat: NaCl, NaOH,

H2SO4

Larutan elektrolit Lemah: CH3COOH,

Air Sungai

Larutan Nonelektrolit: Larutan Alkohol.

Menyim-

pulkan

bahwa

larutan

elektrolit

dapat

berupa

senyawa

ion dan

senyawa

kovalen

Diberikan

soal untuk

menuliskan

reaksi

ionisasi

larutan

elektrolit.

Menerapkan

Prinsip-prinsip

14 Tuliskan reaksi ionisasi senyawa ion dan kovalen

berikut ini!(C3)

a. KCl

b. HBr

c. NaCl

a. KCl K+ + Cl

b. HBr H+ + Br

c. NaCl Na+ + Cl

Page 150: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

135

polar.

Mengana-

lisis

penyebab

larutan

elektrolit

dapat

menghan-

tarkan arus

listrik.

Diberikan

soal

mengenai

peristiwa

hantaran

listrik, siswa

diminta

untuk

menghub-

ungkan

peristiwa

tersebut.

(4)Membe-

rikan

Penjelasan

Lanjut

(9)Mendefin-

isikan istilah,

mempertim-

bangkan hasil

induksi

Strategi definisi

(tindakan

mengidentifik-

asi persamaan)

15 Pada pagi hari, Lulu akan mencabut saklar untuk

mematikan lampu dengan menggunakan tangan yang

basah. Lalu Ibunya menegur Lulu supaya mengelap

tangannya yang basah terlebih dahulu saat mencabut

saklar. Lulu pun penasaran dan bertanya kepada

ibunya "Apakah yang terjadi jika tangan yang dalam

keadaan basah mengenai saklar?Mengapa tangan

yang basah jika mengenai saklar bisa tersetrum?.

Jawablah pertanyaan tersebut!jelaskan

alasannya.(C4)

Akan tersetrum. Hal ini dikarenakan tangan

yang basah tersebut mengandung air atau

ion-ion yang dapat terurai menjadi ion

positif ( kation) dan ion negatif (anion),

sehingga jika tangan yang basah tersebut

menyentuh saklar, Lulu akan tersengat

listrik.

(9)Mendefin-

isikan istilah,

mempertim-

bangkan hasil

induksi

Strategi definisi

(tindakan

mengidentifik-

asi persamaan)

16 Bagaimana senyawa ion dan senyawa kovalen polar

dapat menghantarkan arus listrik?Jelaskan menurut

pendapat Anda!(C4)

Senyawa ion:Jika senyawa ion

dilarutkan dalam air, ion-ion yang terikat

kuat dalam zat padat akan lepas dan

dapat bergerak bebas satu dengan yang

lainnya. Sehingga senyawa ion bisa

menghantarkan arus listrik.

Senyawa kovalen polar: Senyawa

kovalen polar terjadi karena adanya

penggunaan bersama pasangan elektron

antara dua atom nonlogam yang

memiliki keelektronegatifan yang besar.

Molekul-molekul senyawa kovalen polar

dapat diuraikan oleh air membentuk ion

positif dan ion negatif yang bergerak

bebas. Sehingga dapat menghantarkan

arus listrik.

Mengana-

lisis

penyebab

larutan

elektrolit

dapat

menghan-

Diberikan

soal untuk

merekonst-

ruksi

argumen

siswa

mengenai

(10)Mengid-

entifikasi

Asumsi

Rekonstruksi

Argumen

17 Mengapa larutan NaCl 5% di dalam air dapat

menghantarkan arus listrik dengan baik (lampu

menyala terang), sedangkan larutan CH3COOH 10%

menyala redup?Jelaskan!(C4)

NaCl tergolong senyawa ion. Jika dilarutkan

dalam air akan terionisasi membentuk ion

Na+ dan ion Cl

−. Oleh karena daya hantar

listrik NaCl baik, berarti elektrolit kuat.

CH3COOH tergolong senyawa kovalen.

Jika dilarutkan dalam air, hanya ada sedikit

ion-ion H+ dan CH3COO

− yang dapat

Page 151: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

136

tarkan arus

listrik.

larutan yang

bersifat

elektrolit

lemah dan

kuat.

menghantarkan arus listrik. Berarti larutan

CH3COOH tergolong elektrolit lemah.

Mengelo-

mpokkan

larutan ke

dalam

larutan

elektrolit

kuat dan

elektrolit

lemah serta

berdasar-

kan

hantaran

listrik.

Diberikan

soal untuk

membeda-

kan larutan

elektrolit

dan non

elektrolit.

Rekonstruksi

Argumen

18 Menurut Anda, Apakah larutan H2SO4 dan larutan

Alkohol bisa atau tidak menghantarkan arus

listrik?Jelaskan alasanmu!. (C4)

Larutan H2SO4: Dapat menghantarkan arus

listrik karena dalam air dapat terurai

sempurna membentuk ion positif (kation)

dan ion negatif (anion), sehingga larutan

H2SO4 termasuk larutan elektrolit kuat.

Larutan Alkohol: Tidak dapat

menghantarkan arus listrik, karena

senyawanya dalam air tidak dapat terurai

membentuk ion positif (kation) dan ion

negatif (Anion), sehingga larutan alkohol

termasuk larutan nonelektrolit.

Mengana-

lisis

penyebab

larutan

elektrolit

dapat

menghan-

tarkan arus

listrik.

Diberikan

soal tentang

peristiwa

hantaran

listrik, siswa

diminta

untuk

menghubu-

ngkan

peristiwa

tersebut.

(5)Strategi

dan Taktik

(11)Memutu-

skan suatu

tindakan

Memilih kriteria

untuk

mempertimba-

ngkan solusi

yang

memungkin-kan

atau

memutuskan

hal-hal yang

diinginkan

19 Apa yang akan PLN lakukan , jika melihat gardu-

gardu listrik terendam banjir? Jelaskan pendapat

Anda!(C4)

Memutuskan atau mematikan aliran listrik.

Hal ini dilakukan karena air banjir bersifat

elektrolit. Larutan elektrolit dapat

menghantarkan arus listrik karena ion-

ionnya dapat terurai menjadi ion

positif(kation) dan ion negatif(anion), yang

akan mengakibatkan sengatan listrik

disekitar air banjir ters

ebut.

(11)Memut-

uskan suatu

tindakan

Memilih kriteria

untuk

mempertimba-

ngkan solusi

yang

20 Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia,

yang 2/3 wilayahnya merupakan wilayah lautan.

Selama ini, Salah satu permasalahan di Indonesia

yang belum terselesaikan adalah terjadinya krisis

energi. Berdasarkan hal ini, Anda sebagai seorang

Air laut dapat dimanfaatkan sebagai

penghasil listrik karena air laut mengandung

senyawa NaCl (garam) yang terurai menjadi

ion Na+ dan Cl

- di dalam air. Air laut pun

merupakan larutan elektrolit dengan zat

Page 152: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

137

memungkin-kan

atau

memutuskan

hal-hal yang

diinginkan

pelajar diarahkan supaya bisa mengembangkan

energi alternatif. Menurut Anda, apakah air laut dapat

dimanfaatkan sebagai energi alternatif penghasil

energi listrik?jelaskan hubungannya dengan larutan

elektrolit! (C4)

terlarut terbesar. Untuk mendapatkan arus

listrik yang besar diperlukan lempengan

elektroda yang mempunyai luas permukaan

yang besar dan air laut yang banyak.

Mengana-

lisis

penyebab

larutan

elektrolit

dapat

menghan-

tarkan arus

listrik.

Diberikan

soal tentang

air buah

jeruk untuk

menyatak

tafsiran

mengenai

mengapa air

jeruk

tersebut

termasuk

elektrolit.

(6)Mendedu-

ksi dan

mempertimba

ngkan hasil

deduksi

Menyatakan

Tafsiran

21 Menurut analisis Anda, air buah jeruk itu dapat

menghantarkan arus listrik atau tidak? Jika

seandainya dapat menghantarkan listrik, kira-kira

termasuk elektrolit kuat atau elektrolit

lemah?Jelasakan alasannya menurut

pengetahuanmu!(C4)

Air jeruk atau asam sitrat (C6H8O7)itu dapat

menghantarkan arus listrik dan termasuk

kedalam larutan elektrolit lemah. Hal ini

disebabkan karena Air jeruk tersebut terurai

sebagian membentuk ion-ionnya dalam

pelarut air.

Mengana-

lisis

penyebab

larutan

elektrolit

dapat

menghan-

tarkan arus

listrik.

Diberikan

soal tentang

fenomena

dalam

kehidupan

sehari-hari

untuk

menganalisis

penyebab

dari

fenomena.

(6)Mendedu-

ksi dan

mempertimba

ngkan hasil

deduksi

Menyatakan

Tafsiran

22 Jika Anda terkena penyakit diare, akibatnya adalah

tubuh terasa lemah. Menurut Analisis anda mengapa

tubuh menjadi terasa lemah? Kira-kira larutan apa

yang diminum untuk memulihkan tubuh yang terasa

lemah?(C4)

Tubuh terasa lemah saat diare, disebabkan

karena tubuh kekurangan cairan

tubuh(dehidrasi) yang mengandung

elektrolit. Untuk memulihkannnya dapat

diberikan larutan oralit, karena larutan oralit

adalah larutan yang mengandung elektrolit.

Page 153: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

138

PEDOMAN PENSKORAN TES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

No Soal Jenjang Kognitif Penskoran

1 C4 3:Bila membuat jawaban sangat tepat. Seperti berikut:

Temuan yang saya peroleh adalah larutan garam termasuk larutan elektrolit kuat dengan menimbulkan gejala nyala lampu terang

dan banyak gelembung gas.

Sebutkan gejala-gejala yang terjadi dalam larutan garam pada saat diuji dengan satu set alat uji!

2:Bila membuat jawaban cukup tepat.

Sebutkan gejala-gejala yang terjadi dalam larutan garam pada saat diuji dengan satu set alat uji!

1:Bila membuat jawaban kurang tepat.

0:Tidak memberikan jawaban.

2 C4 3:Bila membuat jawaban sangat tepat.

Temuan yang saya peroleh adalah Larutan elektrolit mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas di antara molekul air. Jika arus

listrik dialirkan, maka kation akan bergerak menuju elektrode negatif (katode) dan ion-ion negatif akan bergerak menuju elektrode

positif (anode).

Bagaimana larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik?

2:Bila membuat jawaban cukup tepat.

Bagaimana larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik?

1:Bila membuat jawaban kurang tepat.

0:Tidak memberikan jawaban.

3 C4 2:Bila membuat jawaban sangat tepat. Seperti berikut ini:

Gambar 1 & 2 adalah Larutan Elektrolit Kuat: Nyala lampu terang dan di elektroda terjadi banyak gelembung.

Gambar 4 & 5 adalah Larutan Elektrolit Lemah: Nyala lampu redup dan dielektroda terjadi sedikit gelembung.

Gambar 3 adalah Larutan Nonelektrolit: Tidak ada nyala lampu, Tidak ada gelembung dielektroda.

1: Bila jawaban kurang tepat Seperti berikut ini:

Gambar 1 & 2 adalah Larutan Elektrolit Kuat: Nyala lampu redup dan dielektroda terjadi sedikit gelembung.

Gambar 4 & 5 adalah Larutan Elektrolit Lemah: Nyala lampu terang dan di elektroda terjadi banyak gelembung.

Gambar 3 adalah Larutan Nonelektrolit: Tidak ada nyala lampu.

0:Tidak memberikan jawaban.

4 C4 3:Bila mampu membuat jawaban sangat tepat. Seperti berikut ini:

a. Gejala yang timbul pada senyawa C6H12O6 adalah tidak ada nyala lampu dan tidak ada gelembung gas.

b. Gejala yang timbul pada senyawa NH4OH adalah nyala lampu redup dan terdapat sedikit gelembung gas.

c. Gejala yang timbul pada senyawa NaOH adalah nyala lampu terang dan terdapat banyak gelembung gas.

2: Bila mampu membuat jawaban cukup tepat.

a. Gejala yang timbul pada senyawa C6H12O6 adalah tidak ada nyala lampu dan tidak ada gelembung gas.

Lampiran 3

Page 154: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

139

b. Gejala yang timbul pada senyawa NH4OH adalah nyala lampu redup dan terdapat sedikit gelembung gas.

1:Bila mampu membuat jawaban kurang tepat.

a. Gejala yang timbul pada senyawa C6H12O6 adalah tidak ada nyala lampu dan tidak ada gelembung gas.

0:Tidak memberikan jawaban.

5 C3 2: Bila mampu membuat jawaban sangat tepat. Seperti berikut ini:

Larutan Elektrolit yang bersifat Asam:HCl, H2SO4

Larutan Elektrolit yang bersifat Basa:NaOH, NH4OH

1:Bila mampu membuat jawaban cukup tepat.

Larutan Elektrolit yang bersifat Asam: NH4OH, H2SO4

Larutan Elektrolit yang bersifat Basa:NaOH, HCl,

0:Tidak memberikan jawaban.

6 C3 2: Bila mampu membuat jawaban sangat tepat.

Senyawa ion: NaCl dan KCl

Senyawa Kovalen Polar: HCl, CH3COOH

1:Bila mampu membuat jawaban cukup tepat.

Senyawa ion: NaCl

Senyawa Kovalen Polar: HCl

0:Tidak memberikan jawaban.

7 C4 4:Bila mampu membuat jawaban sangat tepat. Seperti berikut:

Hal ini dikarenakan senyawa ion dalam bentuk lelehan & larutan serta senyawa kovalen polar dalam bentuk larutan, ion-ionnya

akan terurai dan bergerak bebas, sehingga bisa menghantarkan arus listrik.

3:Bila mampu membuat jawaban cukup tepat. Seperti berikut:

Hal ini dikarenakan senyawa ion dalam bentuk lelehan & larutan ion-ionnya akan terurai dan bergerak bebas, sehingga bisa

menghantarkan arus listrik.

2:Bila mampu membuat jawaban kurang tepat. Seperti berikut ini:

Hal ini dikarenakan senyawa ion dalam bentuk larutan ion-ionnya akan terurai dan bergerak bebas, sehingga bisa menghantarkan

arus listrik. Senyawa kovalen polar ion-ionnya akan terurai dan bergerak bebas, sehingga bisa menghantarkan arus listrik.

1:Bila membuat jawaban tidak tepat.

Hanya senyawa ion yang termasuk larutan elektrolit.

0:Tidak memberikan jawaban.

8 C4 4:Bila mampu membuat jawaban sangat tepat. Seperti berikut:

a. Karena padatan NaOH termasuk padatan senyawa ion yang ion-ionnya tidak bisa bergerak bebas. Sehingga tidak mampu

menghantarkan arus listrik

b. Karena ion-ion NaOH dapat bergerak bebas, sehingga dapat menghantarkan arus listrik.

c. Lelehan NaOH bisa menghantarkan arus listrik, karena ion-ion tersebut dapat bergerak bebas.

3:Bila mampu membuat jawaban cukup tepat (poin a/b/c saja). Seperti berikut:

a. Karena padatan NaOH termasuk padatan senyawa ion yang ion-ionnya tidak bisa bergerak bebas. Sehingga tidak mampu

Page 155: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

140

menghantarkan arus listrik

2:Bila mampu membuat jawaban kurang tepat.

a. Karena padatan NaOH termasuk padatan senyawa ion yang ion-ionnya tidak bisa bergerak bebas. Sehingga tidak mampu

menghantarkan arus listrik

b. Karena ion-ion NaOH dapat bergerak bebas, sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik.

c. Lelehan NaOH bisa tidak bisa menghantarkan arus listrik, karena ion-ion tersebut dapat bergerak bebas.

1:Bila mampu membuat jawaban tidak tepat.

a. Karena padatan NaOH termasuk padatan senyawa ion yang ion-ionnya bisa bergerak bebas. Sehingga tidak mampu

menghantarkan arus listrik

b. Karena ion-ion NaOH tidak dapat bergerak bebas, sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik.

c. Lelehan NaOH bisa tidak bisa menghantarkan arus listrik, karena ion-ion tersebut dapat bergerak bebas.

0:Tidak memberikan jawaban.

9 C4 2:Bila mampu membuat jawaban sangat tepat.

Karena pada elektroda A termasuk larutan elektrolit lemah sedangkan pada elektroda B termasuk larutan elektrolit kuat.

1:Bila mampu membuat jawaban tidak tepat.

0:Tidak memberikan jawaban.

10 C4 4:Bila mampu membuat empat langkah kerja menguji larutan elektrolit dengan tepat.

3:Bila hanya mampu membuat tiga langkah kerja menguji larutan elektrolit.

2:Bila hanya mampu membuat dua langkah kerja menguji larutan elektrolit.

1:Bila hanya mampu membuat satu langkah kerja menguji larutan elektrolit.

0:Tidak memberikan jawaban.

11 C3 2:Bila mampu membuat jawaban sangat tepat.

Semua air dari berbagai sumber bersifat elektrolit.

1:Bila mampu membuat jawaban tidak tepat.

0:Tidak memberikan jawaban.

12 C3 4:Bila mampu membuat jawaban sangat tepat. Seperti berikut:

Larutan 1, 3, 5 adalah larutan elektrolit lemah, karena tidak ada nyala lampu dan terdapat gelembung gas.

Larutan 2 adalah larutan elektrolit kuat, karena ada nyala lampu dan terdapat gelembung gas.

Larutan 4 & 6 adalah larutan nonelektrolit, karena tidak ada nyala lampu dan gelembung gas.

3:Bila mampu membuat jawaban cukup tepat.

Larutan 1, 3 adalah larutan elektrolit lemah, karena tidak ada nyala lampu dan terdapat gelembung gas.

Larutan 2 adalah larutan elektrolit kuat, karena ada nyala lampu dan terdapat gelembung gas.

2:Bila mampu membuat jawaban kurang tepat.

Larutan 1, 3, 5 adalah larutan elektrolit lemah, karena tidak ada nyala lampu dan terdapat gelembung gas.

Larutan 2 adalah larutan elektrolit kuat, karena ada nyala lampu dan terdapat gelembung gas.

1:Bila mampu membuat jawaban tidak tepat.

0:Tidak memberikan jawaban.

Page 156: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

141

13 C3 3:Bila mampu membuat jawaban sangat tepat.

Larutan elektrolit kuat: NaCl, NaOH, H2SO4

Larutan elektrolit Lemah: CH3COOH, Air Sungai

Larutan Nonelektrolit: Larutan Alkohol.

2: Bila mampu membuat jawaban cukup tepat.

Larutan elektrolit kuat: NaCl, NaOH, H2SO4

Larutan elektrolit Lemah: CH3COOH, Air Sungai

1:Bila mampu membuat jawaban kurang tepat.

Larutan elektrolit kuat: NaCl, NaOH, CH3COOH

Larutan elektrolit Lemah: H2SO4 Larutan Alkohol.

Larutan Nonelektrolit: Air Sungai

0:Tidak memberikan jawaban.

14 C3 2: Bila mampu membuat jawaban sangat tepat. (poin a, b, & c)

a. KCl K+ + Cl−

b. HBr H+ + Br−

c. NaCl Na+ + Cl−

1:Bila mampu membuat jawaban kurang tepat.

0:Tidak memberikan jawaban.

15 C4

3:Bila mampu membuat jawaban sangat tepat.

Akan tersetrum. Hal ini dikarenakan tangan yang basah tersebut mengandung air atau ion-ion yang dapat terurai menjadi ion

positif ( kation) dan ion negatif (anion), sehingga jika tangan yang basah tersebut menyentuh saklar, Lulu akan tersengat listrik

2:Bila menjelaskan namun cukup tepat.

Akan tersetrum.

1:Bila mampu membuat jawaban kurang tepat.

0:Tidak memberikan jawaban.

16 C4 3:Bila mampu membuat jawaban sangat tepat.

Senyawa ion:Jika senyawa ion dilarutkan dalam air, ion-ion yang terikat kuat dalam zat padat akan lepas dan dapat bergerak

bebas satu dengan yang lainnya. Sehingga senyawa ion bisa menghantarkan arus listrik.

Senyawa kovalen polar: Senyawa kovalen polar terjadi karena adanya penggunaan bersama pasangan elektron antara dua

atom nonlogam yang memiliki keelektronegatifan yang besar. Molekul-molekul senyawa kovalen polar dapat diuraikan oleh air

membentuk ion positif dan ion negatif yang bergerak bebas. Sehingga dapat menghantarkan arus listrik.

2:Bila mampu membuat jawaban kurang tepat.

Senyawa ion:Jika senyawa ion dilarutkan dalam air, ion-ion yang terikat kuat dalam zat padat akan lepas dan dapat bergerak

bebas satu dengan yang lainnya. Sehingga senyawa ion bisa menghantarkan arus listrik.

1:Bila mampu membuat jawaban tidak tepat.

0:Tidak memberikan jawaban.

17 C4 3:Bila mampu membuat jawaban sangat tepat.

Page 157: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

142

NaCl tergolong senyawa ion. Jika dilarutkan dalam air akan terionisasi membentuk ion Na+ dan ion Cl−. Oleh karena daya hantar

listrik NaCl baik, berarti elektrolit kuat.

CH3COOH tergolong senyawa kovalen. Jika dilarutkan dalam air, hanya ada sedikit ion-ion H+ dan CH3COO− yang dapat

menghantarkan arus listrik. Berarti larutan CH3COOH tergolong elektrolit lemah.

2:Bila mampu membuat jawaban cukup tepat.

NaCl tergolong senyawa ion.

CH3COOH tergolong senyawa kovalen.

1:Bila mampu membuat jawaban kurang tepat.

0:Tidak memberikan jawaban.

18 C4 3:Bila mampu membuat jawaban sangat tepat.

Larutan H2SO4: Dapat menghantarkan arus listrik karena dalam air dapat terurai sempurna membentuk ion positif (kation) dan ion

negatif (anion), sehingga larutan H2SO4 termasuk larutan elektrolit kuat.

Larutan Alkohol: Tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena senyawanya dalam air tidak dapat terurai membentuk ion positif

(kation) dan ion negatif (Anion), sehingga larutan alkohol termasuk larutan nonelektrolit.

2:Bila mampu membuat jawaban cukup tepat.

Larutan H2SO4: Dapat menghantarkan arus listrik.

Larutan Alkohol: Tidak dapat menghantarkan arus listrik,

1:Bila mampu membuat jawaban kurang tepat.

0:Tidak memberikan jawaban.

19 C4 3:Bila mampu membuat jawaban sangat tepat.

Memutuskan atau mematikan aliran listrik. Hal ini dilakukan karena air banjir bersifat elektrolit. Larutan elektrolit dapat

menghantarkan arus listrik karena ion-ionnya dapat terurai menjadi ion positif(kation) dan ion negatif(anion), yang akan

mengakibatkan sengatan listrik disekitar air banjir tersebut.

2:Bila mampu membuat jawaban cukup tepat.

Memutuskan atau mematikan aliran listrik.

1:Bila mampu membuat jawaban kurang tepat.

0:Tidak memberikan jawaban.

20 C4 3:Bila mampu membuat jawaban sangat tepat.

Air laut dapat dimanfaatkan sebagai penghasil listrik karena air laut mengandung senyawa NaCl (garam) yang terurai menjadi ion

Na+ dan Cl- di dalam air. Air laut pun merupakan larutan elektrolit dengan zat terlarut terbesar. Untuk mendapatkan arus listrik

yang besar diperlukan lempengan elektroda yang mempunyai luas permukaan yang besar dan air laut yang banyak.

2:Bila mampu membuat jawaban cukup tepat.

Air laut dapat dimanfaatkan sebagai penghasil listrik karena air laut mengandung senyawa NaCl (garam) yang terurai menjadi ion

Na+ dan Cl- di dalam air. Air laut pun merupakan larutan elektrolit dengan zat terlarut terbesar.

1:Bila mampu membuat jawaban kurang tepat

0:Tidak memberikan jawaban.

21 C4 3: Bila mampu membuat jawaban sangat tepat.

Air jeruk atau asam sitrat (C6H8O7)itu dapat menghantarkan arus listrik dan termasuk kedalam larutan elektrolit lemah. Hal ini

Page 158: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

143

disebabkan karena Air jeruk tersebut terurai sebagian membentuk ion-ionnya dalam pelarut air.

2: Bila mampu membuat jawaban cukup tepat.

Air jeruk atau asam sitrat (C6H8O7)itu dapat menghantarkan arus listrik dan termasuk kedalam larutan elektrolit lemah

1:Bila mampu membuat jawaban kurang tepat.

0: Tidak memberikan jawaban.

22 C4 3: Bila mampu membuat jawaban sangat tepat.

Tubuh terasa lemah saat diare, disebabkan karena tubuh kekurangan cairan tubuh(dehidrasi) yang mengandung elektrolit. Untuk

memulihkannnya dapat diberikan larutan oralit, karena larutan oralit adalah larutan yang mengandung elektrolit.

2: Bila mampu membuat jawaban cukup tepat.

Tubuh terasa lemah saat diare, disebabkan karena tubuh kekurangan cairan tubuh(dehidrasi) yang mengandung elektrolit.

1:Bila mampu membuat jawaban kurang tepat.

0: Tidak memberikan jawaban.

Page 159: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

144

Hasil Validasi Instrumen Tes

Rata-rata = 36,63

Simpang Baku = 6,38

Korelasi XY = 0,63

Reliabilitas Tes = 0,77

Butir Soal = 22

Jumlah Subyek = 24

No No.Butir

Soal T DP(%)

Tingkat

Kesukaran Korelasi

Signifikan

Korelasi

1 1 2,58 50,00 Sedang 0,631 Sangat Signifikan

2 2 1,38 27,78 Sedang 0,142 -

3 3 0,54 8,33 Sukar 0,274 -

4 4 1,75 27,78 Sedang 0,474 Signifikan

5 5 2,24 41,67 Sedang 0,409 Signifikan

6 6 0,00 0,00 Sedang 0,194 -

7 7 3,38 45,83 Sedang 0,437 Signifikan

8 8 2,44 29,17 Sedang 0,651 Sangat Signifikan

9 9 -.... -2... Sedang -0,162 -

10 10 1,27 20,83 Mudah 0,422 Signifikan

11 11 0,00 0,00 Sangat Mudah 0,152 -

12 12 4,57 45,83 Sedang 0,623 Sangat Signifikan

13 13 2,12 33,33 Mudah 0,559 Sangat Signifikan

14 14 1,58 33,33 Sedang 0,267 -

15 15 3,95 55,56 Mudah 0,552 Sangat Signifikan

16 16 2,70 44,44 Mudah 0,322 -

17 17 2,08 27,78 Sedang 0,433 Signifikan

18 18 -... -1... Sedang -0,111 -

19 19 0,96 16,67 Sedang 0,402 Signifikan

20 20 0,00 0,00 Mudah 0,059 -

21 21 2,91 38,89 Sedang 0,586 Sangat Signifikan

22 22 -... -2... Sedang -0,411 -

Lampiran 4

Page 160: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

145

LEMBAR OBSERVASI

KETERLAKSANAAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Nama Siswa :-----------------------------------

Waktu /Hari/Tanggal :-----------------------------------

Pertemuan ke :-----------------------------------

Petunjuk Penilaian :

1. 4 = Sangat Baik; 3 = Baik; 2 = Kurang Baik; 1 = Sangat Kurang Baik;

2. Ceklislah (√) skor penilaian;

3. Jumlahkanlah skor total dan buat skor rata-rata

Tahap Project Based

Learning

Keterampilan

berpikir kritis yang

tergali

Kegiatan Siswa

Skor

Persentase 4 3 2 1

Tahap Perencanaan

Proyek

(1)Memfokuskan

pertanyaan guru.

Memberikan respon

terhadap pertanyaan guru.

(2)Menganalisis

Argumen

Menjelaskan contoh larutan

elektrolit dan nonelektrolit

(3)Bertanya dan

Menjawab

Pertanyaan

Bertanya mengenai materi

yang diajarkan.

(4)Mempertimbangka

n apakah sumber

dapat dipercaya atau

tidak.

Merencanakan proyek di

lembar proyek dengan

baik/lengkap dan tepat

waktu

(5)Mengobservasi dan

mempertimbangkan

laporan.

Mengamati gejala hantaran

arus listrik yang timbul pada

alat uji elektrolit yang

terdapat pada video.

Melaporkan hasil pencarian

di google mengenai proyek

yang akan dibuat.

Lampiran 5

Page 161: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

146

Menyampaikan hasil diskusi

kelompok tentang proyek

yang akan dibuat.

Mencatat data hasil

pengamatan

(6)Mendeduksi dan

mempertimbangkan

hasil deduksi.

Menarik kesimpulan

berdasarkan fakta.

(7)Menginduksi &

mempertimbangkan

hasil induksi

Membuat hipotesis atau

dugaan sederhana mengenai

larutan NaCl itu sebagai

larutan elektrolit.

(9) Strategi membuat

definisi dengan

bertindak

memberikan

penjelasan lanjut.

Membuat bentuk definisi

seperti siswa dapat

memberikan definisi larutan

elektrolit sesuai dengan

hasil pengamatan saat

mengamati tayangan video

Menjelaskan penggolongan

larutan elektrolit kuat dan

lemah

(12)Berinteraksi

dengan orang lain

Melakukan diskusi

kelompok

Tahap Pelaksanaan

Proyek dan Tahap

Penyelidikan

terbimbing dan

pembuatan produk.

(1)Memfokuskan

pertanyaan

Memberikan respon

terhadap pertanyaan guru.

(2)Menganalisis

Argumen

Menjelaskan contoh larutan

elektrolit dan nonelektrolit

(3)Bertanya dan

Menjawab

Pertanyaan

Bertanya mengenai materi

yang diajarkan.

(4)Mempertimbangka

n apakah sumber

dapat dipercaya atau

Membuat prosedur atau

langkah kerja percobaan

sederhana

Page 162: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

147

tidak. Menyiapkan alat dan bahan

dengan lengkap dan benar.

Membuat dan merancang

alat uji elektrolit sesuai yang

ditugaskan.

(5)Mengobservasi &

mempertimbangkan

laporan observasi.

Mengamati gejala-gejala

yang terjadi pada larutan

elektrolit, larutan elektrolit

kuat.lemah, maupun larutan

nonelektrolit.

Mencatat data hasil

praktikum

Tahap Kesimpulan

Proyek

(12)Berinteraksi

dengan orang lain

Melakukan diskusi

kelompok

Pelajaran yang diperoleh dari hasil pengamatan/observasi :

.…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………........

Nama Observer :………………………………..

Mengetahui, November 2014

Observer

(………………………………)

Page 163: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

148

RUBRIK KETERLAKSANAAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Tahap Project Based

Learning

Keterampilan berpikir

kritis yang tergali Kegiatan Siswa Skor

Tahap Perencanaan

Proyek

(1)Memfokuskan

pertanyaan guru.

Memberikan respon terhadap

pertanyaan guru.

4:Menjawab semua pertanyaan dengan benar

3:Menjawab semua pertanyaan namun kurang tepat.

2:Menjawab hanya beberapa pertanyaan namun salah.

1:Tidak memberikan respon.

(2)Menganalisis

Argumen

Menjelaskan dua contoh larutan

elektrolit dan dua contoh larutan

nonelektrolit

4:Menjelaskan dua contoh larutan elektrolit dan

nonelektrolit dengan lengkap dan benar.

3:Menjelaskan dua contoh larutan elektrolit dan dua

contoh larutan nonelekktrolit namun kurang tepat.

2:Menjelaskan hanya sebagian contoh larutan elektrolit

dan larutan nonelektrolit.

1:Tidak menjelaskan dua contoh larutan elektrolit dan

larutan nonelektrolit.

(3)Bertanya dan

Menjawab Pertanyaan

Bertanya mengenai materi yang

diajarkan.

4:Bertanya tentang pertanyaan yang terdapat didalam

LKS dan Lembar Proyek yang digunakan.

3:Bertanya tentang pertanyaan yang terdapat didalam

LKS saja.

2:Bertanya tentang pertanyaan yang terdapat didalam

LKS dan lembar proyek namun kurang jelas.

Lampiran 6

Page 164: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

149

1:Tidak Bertanya

(4)Mempertimbangkan

apakah sumber dapat

dipercaya atau tidak.

Merencanakan proyek di lembar

proyek dengan baik/lengkap dan

tepat waktu

4: Merencanakan proyek di lembar proyek dengan

baik/lengkap dan tepat waktu.

3: Merencanakan proyek di lembar proyek dengan tidak

baik/lengkap dan tepat waktu.

2: Merencanakan proyek di lembar proyek dengan

baik/lengkap namun tidak tepat waktu.

1: Merencanakan proyek di lembar proyek dengan tidak

baik/lengkap dan tidak tepat waktu.

(5)Mengobservasi dan

mempertimbangkan

laporan.

Mengamati gejala hantaran arus

listrik yang timbul pada alat uji

elektrolit yang terdapat pada video.

4: Memperkirakan semua gejala yang terjadi saat larutan

diuji dengan alat uji daya hantar listrik baik pada nyala

lampu maupun pada elektrode.

3: Memperkirakan beberapa gejala saja yang terjadi saat

larutan diuji dengan alat uji daya hantar listrik, misalnya

hanya pada nyala lampu saja/ hanya pada elektrode saja.

2: Memperkirakan semua gejala yang terjadi saat larutan

diuji dengan alat uji daya hantar listrik baik pada nyala

lampu maupun pada elektrode namun kurang tepat.

1: Tidak memperkirakan gejala yang terjadi saat larutan

diuji dengan alat uji daya hantar listrik. Tidak

memperkirakan gejala yang terjadi saat larutan diuji

Page 165: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

150

dengan alat uji daya hantar listrik.

Melaporkan hasil pencarian di

google/sumber lain/buku mengenai

proyek yang akan dibuat.

4:Melaporkan kepada guru hasil pencarian digoogle

mengenai proyek yang akan dibuat yaitu membuat alat

uji elketrolit dengan baik.

3: Melaporkan kepada guru hasil pencarian digoogle

mengenai proyek yang akan dibuat yaitu membuat alat

uji elketrolit namun kurang tepat belum sesuai dengan

yang ditugaskan oleh guru.

2: Melaporkan kepada guru hasil pencarian digoogle

mengenai proyek yang akan dibuat yaitu membuat alat

uji elektrolit namun belum sesuai dengan yang

ditugaskan oleh guru.

1:Tidak melaporkan hasil pencarian digoogle/sumber

lain

Menyampaikan hasil diskusi

kelompok tentang proyek yang akan

dibuat.

4:Menyampaikan hasil diskusi kelompok tentang proyek

yang akan dibuat yaitu membuat alat uji elektrolit

dengan membawa lembar proyek yang telah mereka isi.

3:Menyampaikan hasil diskusi kelompok tentang proyek

yang akan dibuat yaitu membuat alat uji elektrolit tanpa

membawa lembar proyek yang telah mereka isi.

2: Menyampaikan hasil diskusi kelompok tentang

Page 166: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

151

proyek yang akan dibuat yaitu membuat alat uji

elektrolit dengan membawa lembar proyek yang telah

mereka isi namun kurang tepat/sesuai dengan yang

ditugaskan.

1: Menyampaikan hasil diskusi kelompok tentang

proyek yang akan dibuat.

Mencatat data hasil pengamatan 4:Mencatat data hasil pengamatan saat guru

menjelaskan dan penayangan video dilakukan dengan

baik da benar.

3: Mencatat data hasil pengamatan saat penayangan

video yang dilakukan dengan baik dan benar.

2: Mencatat data hasil pengamatan saat guru

menjelaskan dan penayangan video, namun kurang

baik/lengkap.

1:Tidak mencatat hasil pengamatan.

(6)Mendeduksi dan

mempertimbangkan

hasil deduksi.

Menarik kesimpulan berdasarkan

fakta.

4:Menarik kesimpulan berdasarkan fakta sesuai dengan

tujuan pembelajaran

3: Menarik kesimpulan berdasarkan fakta namun tidak

sesuai tujuan pembelajaran.

2: Menarik kesimpulan berdasarkan fakta secara

mengasal saja.

Page 167: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

152

1:Tidak menari kesimpulan.

(7)Menginduksi &

mempertimbangkan

hasil induksi

Membuat hipotesis atau dugaan

sederhana mengenai larutan NaCl itu

sebagai larutan elektrolit.

4: Membuat hipotesis atau dugaan sederhana mengenai

larutan NaCl itu termasuk larutan elektrolit dengan

benar.

3: Membuat hipotesis atau dugaan sederhana mengenai

larutan NaCl itu termasuk larutan elektrolit dengan

kurang tepat atau belum sesuai teori.

2: Membuat hipotesis atau dugaan sederhana mengenai

larutan NaCl itu termasuk larutan elektrolit namun

salah.

1:Tidak membuat hipotesis atau dugaan sederhana

mengenai larutan NaCl itu sebagai larutan elektrolit.

(9) Strategi membuat

definisi dengan

bertindak memberikan

penjelasan lanjut.

Membuat bentuk definisi seperti

siswa dapat memberikan definisi

larutan elektrolit sesuai dengan hasil

pengamatan saat mengamati

tayangan video

4: Membuat bentuk definisi seperti siswa dapat

memberikan definisi larutan elektrolit secara tepat

sesuai dengan hasil pengamatan saat mengamati

tayangan video

3: Membuat bentuk definisi seperti siswa dapat

memberikan definisi larutan elektrolit secara kurang

tepat sesuai dengan hasil pengamatan saat mengamati

tayangan video

2: Membuat bentuk definisi seperti siswa dapat

Page 168: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

153

memberikan definisi larutan elektrolit secara salah

sesuai dengan hasil pengamatan saat mengamati

tayangan video

1:Tidak membuat bentuk definisi seperti siswa dapat

memberikan definisi larutan elektrolit sesuai dengan

hasil pengamatan saat mengamati tayangan video

Menjelaskan penggolongan larutan

elektrolit kuat dan lemah

4: Menjelaskan penggolongan larutan elektrolit kuat dan

lemah dengan baik/lengkap atau benar.

3: Menjelaskan penggolongan larutan elektrolit kuat dan

lemah secara kurang baik.

2: Menjelaskan penggolongan larutan elektrolit kuat dan

lemah namun salah.

1:Tidak menjelaskan penggolongan larutan elektrolit

kuat dan lemah

(12)Berinteraksi dengan

orang lain

Melakukan diskusi kelompok 4: Melakukan diskusi kelompok dengan baik mengenai

materi yang dipelajari.

3: Melakukan diskusi kelompok dengan baik namun

tidak sesuai dengan materi yang dipelajari.

2: Melakukan diskusi kelompok dengan ricuh/berisik

dan tidak sesuai dengan materi.

1:Tidak melakukan diskusi kelompok

Page 169: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

154

Tahap Pelaksanaan

Proyek dan Tahap

Penyelidikan

terbimbing dan

pembuatan produk.

(1)Memfokuskan

pertanyaan guru.

Memberikan respon terhadap

pertanyaan guru.

4:Menjawab semua pertanyaan dengan benar

3:Menjawab semua pertanyaan namun kurang tepat.

2:Menjawab hanya beberapa pertanyaan namun salah.

1:Tidak memberikan respon.

(2)Menganalisis

Argumen

Menjelaskan dua contoh larutan

elektrolit dan nonelektrolit

4:Menjelaskan dua contoh larutan elektrolit dan

nonelektrolit dengan lengkap dan benar.

3:Menjelaskan dua contoh larutan elektrolit dan dua

contoh larutan nonelekktrolit namun kurang tepat.

2:Menjelaskan hanya sebagian contoh larutan elektrolit

dan larutan nonelektrolit.

1:Tidak menjelaskan dua contoh larutan elektrolit dan

larutan nonelektrolit.

(3)Bertanya dan

Menjawab Pertanyaan

Bertanya mengenai materi yang

diajarkan.

4:Bertanya tentang pertanyaan yang terdapat didalam

LKS dan Lembar Proyek yang digunakan.

3:Bertanya tentang pertanyaan yang terdapat didalam

LKS saja.

2:Bertanya tentang pertanyaan yang terdapat didalam

LKS dan lembar proyek namun kurang jelas.

1:Tidak Bertanya

(4)Mempertimbangkan

apakah sumber dapat

Membuat prosedur atau langkah

kerja percobaan sederhana

4: Membuat prosedur atau langkah kerja percobaan

sederhana dengan baik/lengkap/sesuai.

Page 170: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

155

dipercaya atau tidak. 3: Membuat prosedur atau langkah kerja percobaan

sederhana namun kurang tepat atau hanya sebagian

prosedur yang ditulis.

2: Membuat prosedur atau langkah kerja percobaan

sederhana namun salah.

1: Tidak membuat prosedur atau langkah kerja

percobaan sederhana

Menyiapkan alat dan bahan dengan

lengkap dan benar.

4: Menyiapkan alat dan bahan dengan lengkap dan

benar.

3: Menyiapkan alat dan bahan dengan lengkap dan

benar namun kurang tepat/belum sesuai dalam memilih

bahan/alat.

2: Menyiapkan alat dan bahan dengan lengkap dan

benar namun salah.

1: Tidak menyiapkan alat dan bahan dengan lengkap

dan benar.

Membuat dan merancang alat uji

elektrolit sesuai yang ditugaskan.

4: Membuat dan merancang alat uji elektrolit sesuai

yang ditugaskan dengan benar dan tepat waktu.

3: Membuat dan merancang alat uji elektrolit sesuai

yang ditugaskan namun masih

2: Membuat dan merancang alat uji elektrolit yang tidak

Page 171: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

156

sesuai dengan yang ditugaskan.

1: Tidak membuat dan merancang alat uji elektrolit

sesuai yang ditugaskan.

(5)Mengobservasi &

mempertimbangkan

laporan observasi.

Mengamati gejala-gejala yang terjadi

pada larutan elektrolit kuat, lemah,

maupun larutan nonelektrolit.

4: Mengamati gejala-gejala yang terjadi pada larutan

elektrolit kuat, lemah, maupun larutan nonelektrolit

secara benar/lengkap (mengamati gejala-gejala pada

nyala lampu atau elektrode)

3: Mengamati gejala-gejala yang terjadi pada larutan

elektrolit kuat, lemah, maupun larutan nonelektrolit

namun kurang lengkap(hanya mengamati gejala-gejala

pada nyala lampu saja)

2: Mengamati gejala-gejala yang terjadi pada larutan

elektrolit kuat, lemah, maupun larutan nonelektrolit

secara benar/lengkap (mengamati gejala-gejala pada

nyala lampu atau elektrode) namun salah.

1: Tidak mengamati gejala-gejala yang terjadi pada

larutan elektrolit, larutan elektrolit kuat, lemah, maupun

larutan nonelektrolit.

Mencatat data hasil praktikum 4:Mencatat data hasil pengamatan saat guru

menjelaskan dan penayangan video dilakukan dengan

baik da benar.

Page 172: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

157

3: Mencatat data hasil pengamatan saat penayangan

video yang dilakukan dengan baik dan benar.

2: Mencatat data hasil pengamatan saat guru

menjelaskan dan penayangan video, namun kurang

baik/lengkap.

1:Tidak mencatat hasil pengamatan.

Tahap Kesimpulan

Proyek

(12)Berinteraksi dengan

orang lain

Melakukan diskusi kelompok 4: Melakukan diskusi kelompok dengan baik mengenai

materi yang dipelajari.

3: Melakukan diskusi kelompok dengan baik namun

tidak sesuai dengan materi yang dipelajari.

2: Melakukan diskusi kelompok dengan ricuh/berisik

dan tidak sesuai dengan materi.

1:Tidak melakukan diskusi kelompok

Page 173: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

158

LEMBAR KERJA SISWA 1

Larutan Elektrolit dan Larutan Non-

elektrolit

Judul :Membedakan laruatan elektrolit dan Larutan Nonelektrolit

NAMA :————————————

A. Bacalah Wacana Berikut

Salah satu siswa kelas X Darma Karya UT merasa penasaran dengan

materi larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit, kemudian ia men-

searching video di youtube. Di dalam video tersebut terdapat seorang

anak kecil yang bernama lulu dan sang bunda sedang asyik melakukan

eksperimen sederhana untuk menguji daya hantar listrik beberapa

larutan, diantaranya larutan garam dan larutan gula. Masing-masing

larutan tersebut dihubungkan dengan dua buah elektroda karbon,

kabel listrik, sumber arus (baterai 9 volt), dan sebuah bohlam. Hasil

pengamatan tampak bahwa lampu menyala terang pada larutan

garam dan terdapat gelembung gas di sekitar karbon.

Sedangkan lampu pada larutan gula tidak menyala sama sekali dan tidak terdapat gelembung gas.

Lulu menyimpulkan bahwa larutan garam bersifat elektrolit dan larutan gula bersifat nonelektro-

lit

1. Berdasarkan wacana diatas, menurut Anda temuan apa yang diperoleh?Rumuskan

dalam bentuk pertanyaan!

1. Buatlah hipotesis (jawaban sementara) beradsarkan permasalahan diatas!

Lampiran 7

Page 174: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

159

2. Berdasarkan video yang telah Anda amati dan wacana yang telah Anda baca, Tulislah alat dan ba-

han yang digunakan oleh Bunda dan lulu saat melakukan pengujian daya hantar arus listrik larutan!

3. Berdasarkan video yang telah Anda amati dan alat dan bahan yang telah Anda tulis, Rangkailah

alat uji elektrolit dan buatlah prosedur kerja pengujian daya hantar arus lsitrik larutan elektrolit dan

nonelektrolit!

Page 175: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

160

4. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh Bunda dan Lulu pada video tersebut, isi-

lah table pengamatan dibawah ini! Berikanlah tanda ceklis (√)!

No Bahan

Gejala Yang Terjadi

Lampu Gelembung pada elektroda

Terang Redup Tidak nyala Banyak Sedikit Tidak ada

1 Larutan

garam

2 Larutan cuka

3 Larutan gula

5. Buatlah pengelompokkan larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan kategori berikut ini !

A. Kategori I

Ciri-ciri Kategori I:

Lampu menyala terang

Ada gelembung

Bahan

Larutan ————-

B. Kategori II

Ciri-ciri Kategori II:

Lampu menyala redup atau tidak

menyala

Ada gelembung

Bahan

Larutan ————-

C. Kategori III

Ciri-ciri Kategori III:

Lampu tidak menyala

Tidak Ada gelembung

Bahan

Larutan ————-

Page 176: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

161

Setelah mengamati tayangan video tersebut, buatlah sketsa poster yang berisi tentang eksperimen

sederhana yang akan tim kelompok Anda lakukan pada pertemuan kedua. Didalam poster tersebut

harus memuat: Judul eksperimen, Nama Kelompok, Tujuan Eksperimen, Teori, Alat dan Bahan,

Prosedur kerja, hasil pengamatan, pembahasan, kesimpuln dan daftar pustaka.

Page 177: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

162

PERTANYAAN

1. Jelaskan pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit beserta contohnya!

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

2. Sebutkan gejala-gejala yang menandai hantaran listrik melalui larutan!

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………................................................................................................................................................

3. Berdasarkan hasil percobaan, Bagaimana kamu dapat mengelompokkan larutan berdasarkan daya hantar

listriknya?

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

4. Sebutkan ciri-ciri larutan elektrolit dan non elektrolit?Jelaskan!

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

5. Apa yang bisa kamu simpulkan dari praktikum yang telah dilakukan oleh lulu?

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

........................................................................................................................................................................

Page 178: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

163

Judul :Mengelompokkan larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit

NAMA :————————————

A. Bacalah Wacana Berikut

Ketika Udin berada dikantin sekolah, Udin melihat para pedagang

menjajakan minuman tepat saji misalnya seperti mizone, extra jos,

teh sisri, nutrisari, jus jeruk, jus apel, dan lain-lain. Udin merasa pen-

asaran dengan semua jenis minuman yang dijajakan tersebut, Udin

ingat materi tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit yang dijelas-

kan oleh Sang Guru pada minggu yang lalu. Udin berinisiatif untuk

menguji semua jenis minuman/larutan tersebut di laboratorium

dengan menggunakan alat uji elektrolit bersama sahabatnya, si

sholeh. Pada saat menguji minuman-minuman tersebut, ternyata ada

timbul nyala lampu yang terang, redup bahkan tidak menyala serta

pada elektrodanya pun timbul gelembung gas dengan jumlah yang ban-

yak, sedikit, dan bahkan tidak ada gelembung gasnya sama sekali.

Sholeh mengingatkan udin, bahwa larutan yang termasuk elektrolit kuat adalah yang memiliki nyala

lampu terang dan timbul banyak gelembung gas, misalnya larutan soda kue. Larutan yang termasuk

elektrolit lemah adalah yang memiliki nyala lampu redup dan timbul sedikit gelembung, misalnya

larutan cuka. Sedangkan larutan yang termasuk nonelektrolit adalah yang tidak ada nyala lampu

dan tidak ada gelembung gas, misalnya alkohol dan gula.

1. Berdasarkan wacana diatas, temuan apa yang Anda peroleh?Rumuskan dalam ben-

tuk pertanyaan!

LEMBAR KERJA SISWA 2

Larutan Elektrolit dan Larutan

Nonelektrolit

1. Buatlah hipotesis (jawaban sementara) beradsarkan permasalahan diatas!

Lampiran 7

Page 179: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

164

2. Tulislah alat dan bahan yang digunakan saat melakukan pengujian daya hantar arus listrik laru-

tan!

3. Rangkailah alat uji elektrolit dan buatlah prosedur kerja pengujian daya hantar arus lsitrik larutan

elektrolit dan nonelektrolit!

4. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan Buatlah tabel yang didalamnya memuat Nama

Larutan, Rumus kimia larutan, jenis larutan(senyawa ion/kovalen), pengamatan pada nyala lampu,

pengamatan pada elektrode, keterangan mengenai larutan elektrolit(kuat/lemah) dan larutan non el-

ektrolit!

Page 180: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

165

PERTANYAAN

1. Apa yang dimaksud larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah, dan larutan nonelektrolit?

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

2. Sebutkan gejala-gejala yang terjadi pada larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah, dan larutan non-

elektrolit !

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………................................................................................................................................................

3. Sebutkan contoh larutan elektrolit dari senyawa ion dan dan larutan elektrolit dari senyawa kovalen po-

lar?

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

4. Kelompokkan larutan kedalam asam, basa, garam!

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

5. Pada senyawa ion dalam bentuk apa senyawa tersebut dapat menghantarkan arus listrik? Sedangkan da-

lam senyawa kovalen polar dalam bentuk apalah senyawa tersebut dapat menghantarkan arus listrik?

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

........................................................................................................................................................................

Page 181: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

166

6. Apa yang bisa kamu simpulkan dari praktikum yang telah dilakukan ?

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

7. Jelaskan mengapa senyawa ion dalam bentuk padatan bersifat nonelektrolit dan dalam bentuk lelehan

serta lelehan bersifat elektrolit!

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

8. Tuliskan reaksi ionisasi dari senyawa berikut ini!

a. KCl

b. NaOH

c. NaCl

d. NaSO4

e. HBr

f. H2SO4

g. NH4OH

h. NH4Cl

i. HNO3

Page 182: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

167

KISI-KISI PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA

Kompetensi Dasar :Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya

Indikator :Membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan daya hantar listrik melalui penayangan video.

Materi :Larutan elektrolit dan Larutan nonelektrolit

No Tahapan Project

Based Learning

Sub Keterampilan

berpikir kritis

Aktifitas Siswa Lembar Kerja Siswa

1 Tahap

Perencanaan

proyek

(1)Memfokuskan

pertanyaan

Guru memberikan wacana yang menimbulkan

pertanyaan kausal, siswa menyelidiki wacana

tersebut. Dalam hal ini, siswa ditugaskan untuk

membaca kemudian merumuskan permasalahan

yang terkandung dalam wacana dalam bentuk

pertanyaan ilmiah.

Salah satu siswa kelas X Darma Karya UT merasa penasaran dengan materi

larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit, kemudian ia mensearching video di

youtube. Di dalam video tersebut terdapat seorang anak kecil yang bernama

lulu dan sang bunda sedang asyik melakukan eksperimen sederhana untuk

menguji daya hantar listrik beberapa larutan, diantaranya larutan garam dan

larutan gula. Masing-masing larutan tersebut dihubungkan dengan dua buah

elektroda karbon, kabel listrik, sumber arus (baterai 9 volt), dan sebuah

bohlam. Hasil pengamatan tampak bahwa lampu menyala terang pada larutan

garam dan terdapat gelembung gas di sekitar karbon. Sedangkan lampu pada

larutan gula tidak menyala sama sekali dan tidak terdapat gelembung gas. Lulu

menyimpulkan bahwa larutan garam bersifat elektrolit dan larutan gula

bersifat nonelektrolit

Rumusan masalah yang diharapkan

Mengemukakan hipotesis atau dugaan-dugaan

yang muncul.

Hipotesis ini merupakan jawaban sementara untuk pertanyaan

sebelumnya.

Hipotesis yang diharapkan.

1. Apakah gejala-gejala yang dapat dialami oleh larutan elektrolit?

2. Apakah larutan garam dan larutan gula dapat menyalakan lampu?

3. Apakah larutan garam dan larutan gula dapat menghasilkan gas?

Lampiran 8

Page 183: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

168

(5)Mengobservasi dan

melaporkan hasil

observasi.

Merencanakan dan mengkonstruksi suatu

perangkat

Siswa membuat langkah kerja pengujian daya hantar arus listrik larutan elektrolit

dan nonelektrolit

Setelah melihat video percobaan pengujian daya

hantar listrik, siswa mencatat data hasil

pengamatan berdasarkan percobaan tersebut.

Siswa mencatat hasil percobaan dalam tabel data hasil percobaan.

(8)Membuat dan

mempertimbangkan

nilai keputusan

Menjawab pertanyaan dalam lembar kerja siswa

berdasarkan data pengamatan

Siswa menjawab pertanyaan dalam lembar kerja siswa berdasarkan data

pengamatan yang disajikan dari hasil percobaan sebelumnya.

1. Jelaskan pengertian larutan elektrolit dan nonelektrolit beserta contohnya?

1. Merangkai alat uji elektrolit.

2. Menyiapakan gelas kimia untuk diisikan larutan yang akan diamati, lalu memasukan alat penguji elektrolit ke dalam larutan! Amati

peristiwa yang terjadi!

3. Catat data hasil pengamatan pada tabel hasil percobaan,

4. Ulangi kegiatan tersebut dengan terlebih dahulu membersihkan elektrode hingga kering.

No. Bahan

Gejala Yang Terjadi

Lampu Gelembung pada elektroda

Terang Redup Tidak

nyala Banyak Sedikit Tidak ada

1 Larutan garam √ - - √ - -

2 Larutann cuka - √ - - √ -

3 Larutan gula - - √ - - √

1. Gejala-gejala yang dapat dialami oleh larutan elektrolit adalah nyala lampu dan timbulnya gelembung gas.

2. Hanya larutan garam yang menyalakan lampu. Sedangkan larutan gula tidak menyalakan lampu.

3. Hanya larutan garam yang menghasilkan gelembung gas. Sedangkan larutan gula tidak menghasilkan gas.

Page 184: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

169

2. Sebutkan gejala-gejala yang menandai hantaran listrik melalui larutan?

3. Berdasarkan hasil percobaan, bagaimana kamu dapat mengelompokkan larutan

berdasarkan daya hantar listriknya?

4. Sebutkan ciri-ciri larutan elektrolit dan nonelektrolit?jelaskan!

(6)Membuat induksi

dan mempertimbang

hasil induksi

Membuat kesimpulan bedasarkan pengamatan. Siswa membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan.

Jawaban yang diharapkan.

1. Larutan elektrolit adalah larutan yang mampu menghantarkan arus listrik, contohnya larutan NaCl, dan larutan Asam asetat/cuka. larutan

nonelektrolit adalah larutan yang tidak mampu menghantarkan arus listrik, contohnya larutan gula.

2. Gejala yang menandai hantaran listrik pada larutan dengan nyala lampu dan timbul gelembung gas pada elektrode.

3. Dengan cara melihat ciri-ciri pada larutan tersebut.

4. Ciri-ciri larutan elektrolit:Dapat menyalakan lampu dan menimbulkan gelembung gas pada elektrode.

Ciri-ciri larutan nonelektrolit:Tidak dapat menyalakan lampu dan tidak mampu menimbulkan gelembung gas padaelektrode.

Larutan elektrolit adalah larutan yang mampu menghantarkan arus listrik, dengan gejala adanya nyala lampu dan timbulnya gelembung gas

pada elektrode. Sedangkan larutan nonlektrolit adalah larutan yang tidak mampu menghantarkan arus listrik, dengan gejaltidak adanya nyala

lampu dan tidak adanya gelembung gas

Page 185: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

170

KISI-KISI PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA

Kompetensi Dasar :Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya

Indikator :Mengelompokkan larutan kedalam larutan elektrolit kuat/lemah dan larutan nonelektrolit berdasarkan hantaran listrik.

Materi :Larutan elektrolit dan Larutan nonelektrolit

No Tahapan Project

Based Learning

Sub Keterampilan

berpikir kritis

Aktifitas Siswa Lembar Kerja Siswa

1 Tahap

Perancangan

proyek

(1)Memfokuskan

pertanyaan

Guru memberikan wacana yang menimbulkan

pertanyaan kausal, siswa menyelidiki wacana

tersebut. Dalam hal ini, siswa ditugaskan untuk

membaca kemudian merumuskan permasalahan

yang terkandung dalam wacana dalam bentuk

pertanyaan ilmiah.

Ketika Udin berada dikantin sekolah, Udin melihat para pedagang menjajakan

minuman tepat saji misalnya seperti mizone, extra jos, teh sisri, nutrisari, jus jeruk,

jus apel, dan lain-lain. Udin merasa penasaran dengan semua jenis minuman yang

dijajakan tersebut, Udin ingat materi tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit

yang dijelaskan oleh Sang Guru pada minggu yang lalu. Udin berinisiatif untuk

menguji semua jenis minuman/larutan tersebut di laboratorium dengan

menggunakan alat uji elektrolit bersama sahabatnya, si sholeh. Pada saat menguji

minuman-minuman tersebut, ternyata ada timbul nyala lampu yang terang, redup

bahkan tidak menyala serta pada elektrodanya pun timbul gelembung gas dengan

jumlah yang banyak, sedikit, dan bahkan tidak ada gelembung gasnya sama sekali.

Sholeh mengingatkan udin, bahwa larutan yang termasuk elektrolit kuat adalah

yang memiliki nyala lampu terang dan timbul banyak gelembung gas, misalnya

larutan garam. Larutan yang termasuk elektrolit lemah adalah yang memiliki nyala

lampu redup dan timbul sedikit gelembung, misalnya larutan cuka. Sedangkan

larutan yang termasuk nonelektrolit adalah yang tidak ada nyala lampu dan tidak

ada gelembung gas, misalnya alkohol dan gula.

Rumusan masalah yang diharapkan dan hipotesis (jawaban sementarayang

diharapkan

1. Sebutkan gejala-gejala yang terjadi pada larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan nonelektrolit!

Larutan yang termasuk elektrolit kuat adalah yang memiliki nyala lampu terang dan timbul banyak gelembung gas, misalnya larutan

garam. Larutan yang termasuk elektrolit lemah adalah yang memiliki nyala lampu redup dan timbul sedikit gelembung, misalnya

larutan cuka. Sedangkan larutan yang termasuk nonelektrolit adalah yang tidak ada nyala lampu dan tidak ada gelembung gas,

misalnya alkohol dan gula.

Page 186: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

171

Tahap

penyelidikan

terbimbing dan

pembuatan

produk.

(4)Mempertimbangkan

kriteria suatu sumber

(5)Mengobservasi dan

mempertimbangkan

hasil observasi

Merencanakan dan mengkonstruksi suatu

perangkat.

Siswa membuat langkah kerja untuk melakukan percobaan.

Melakukan percobaan larutan elektrolit, lalu

siswa mencatat hasil pengamatannya

berdasarkan percobaan yang telah dilakukan.

Siswa mencatat hasil percobaan dalam tabel data hasil percobaan.

1. Merangkai alat uji elektrolit.

2. Menyiapakan gelas kimia untuk diisikan larutan yang akan diamati, lalu memasukan alat penguji elektrolit ke dalam larutan! Amati

peristiwa yang terjadi!

3. Catat data hasil pengamatan pada tabel hasil percobaan,

4. Ulangi kegiatan tersebut dengan terlebih dahulu membersihkan elektrode hingga kering.

No. Nama larutan

Rumus

kimia

larutan

Jenis larutan

(senyawa

ion/kovalen)

Keterangan

(elektrolit

kuat/lemah

atau

nonelektrolit)

Gejala Yang Terjadi

Lampu Gelembung pada elektroda

Terang Redup Tidak

nyala Banyak Sedikit

Tidak

ada

1 Larutan Natrium

Hidroksida

2 Padatan Natrium

Hidroksida

3 Lelehan Natrium

Hidroksida

4 Asam Klorida

5 Asam asetat

6 Alkohol

7 Larutan Gula

Page 187: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

172

Membuat dan

mempertimbangkan

nilai keputusan.

Menjawab pertanyan dan lembar kerja siswa

nerdasarkan data pengamatan yang disajikan.

Siswa menjawab dalam lebar kerja siswa berdasarkan data pengamatan yang

disajikan.

1. Apa yang dimaksud larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah dan

nonelektrolit?

2. Sebutkan gejala-gejala yang terjadi pada larutan elektrolit kuat, elektrolit

lemah, dan nonelektrolit?

3. Sebutkan contoh larutan elektrolit dari senyawa ion dan larutan elektrolit dari

senyawa kovalen polar?

4. Kelompokkan larutan kedalam Asam, Basa, dan Garam

5. Pada senyawa ion dalam bentuk apa senyawa tersebut dapat menghantarkan

arus listrik? Sedangkan pada senyawa kovalen polar, dalam bentuk apa

senyawa tersebut dapat menghantarkan arus lsitrik?

6. Jelaskan mengapa senyawa ion dalam bentuk padatan bersifat nonelektrolit

dan dalam bentuk lelehan serta larutan bersifat elektrolit!

7. Tuliskan rekasi ionisasi dari senyawa berikut ini!

g. KCL

h. NaOH

i. NaCl

j. NaSO4

1. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang bisa menghantarkan arus listrik dengan gejala nyala lamu terang dan timbul banyak gelombang.

Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang bisa menghnatrkan arus listrik dengan gejala nyala lampu redup dan timbu sedikit gelembung.

Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.

2. Larutan yang termasuk elektrolit kuat adalah yang memiliki nyala lampu terang dan timbul banyak gelembung gas, misalnya larutan garam. Larutan

yang termasukelektrolit lemah adalah yang memiliki nyala lampu redup dan timbul sedikit gelembung, misalnya larutan cuka. Sedangkan larutan

yang termasuk nonelektrolit adalah yang tidak ada nyala lampu dan tidak ada gelembung gas, misalnya alkohol dan gula.

3. Larutan elektroit berupa senyawa ion:NaCl

Larutan elektrolit berupa senyawa kovalen polar:HCl, CH3COOH

4. Larutan asam: HCl, CH3COOH

Larutan Basa:NaOH

Larutan Netral :NaCl dan C2H5OH

g. HBr

h. H2SO4

i. NH4OH

j. NH4Cl

k. HNO3

Page 188: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

173

Membuat induksi dan

mempertimbangkan

induksi

Membuat kesimpulan beradsarkan pengamatan Siswa membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan.

Kesimpulan yang diharapkan

Larutan NaCl

5. Pada senyawa ion dalam bentuk lelehan dan larutan yang bisa menghantarkan arus lsitrik. Sedangkan pada senyawa kovalen polar dalam

bentuk larutan saja yang bisa menghantarkan arus listrik.

6. Senyawa ion dalam bentuk lelehan dan larutan dapat menghantarkan arus listrik disebabkan karena ion-ionnya dapat bergerak bebas.

Sedangkan dalam bentuk padatan tidak dapat menghantarkan arus listrik karena ion-ionnya tidak bergerak bebas.

7. Reaksi ionisasi:

a. KCl K+

+ Cl−

b. NaOH Na+ + OH

c. NaCl Na+ + Cl

d. NaSO4 Na+ + SO4

e. HBr H+ + Br

f. H2SO4 H2+

+ SO42−

g. NH4OH NH4+

+ OH−

h. NH4Cl NH4+

+ Cl−

i. HNO3 H+

+ NO3−

Berdasarkan percobaan ini larutan elektrolit yang temasuk kedalam larutan elektrolit kuat adalah larutan garam, Larutan yang termasuk kedalam

larutan elektrolit lemah adalah asama asetat, dan larutan yang termasuk kedalam larutan nonelektrolit adalah gula dan alkohol.

Page 189: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

174

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

Aspek yang diwawancara Pertanyaan

Respon siswa terhadap model pembelajaran

berbasis proyek

1. Menurut pendapat Anda, Apa perbedaan

yang Anda rasakan antara pembelajaran

berbasis proyek dengan pembelajaran

yang sehari-hari dikelas khususnya pada

pembelajarn kimia?

2. Apakah Anda mengalami kesulitan pada

saat pembelajaran berlangsung?Jika “Ya”

kesulitan apa yang kamu alami? Dan bila

“tidak” sebutkan alasanmu?

3. Menurut pendapat Anda, Apakah dengan

menggunakan pembelajaran berbasis

proyek dikelas sangat menarik?jelaskan!

Respon siswa terhadap akibat menggunakan

pembelajaran berbasis proyek (keterampilan

berpikir kritis)

1. Apakah Anda termotivasi untuk lebih

kreatif melalui pembelajaran berbasis

proyek ini?Jelaskan alasan Anda!

2. Apakah Anda termotivasi untuk membuat

pertanyaan dan menyampaikan ide-ide

atau gagasanmu melalui pembelajaran

berbasis proyek ini ?Jelaskan alasan

Anda!

3. Apakah dengan pembelajaran berbasis

proyek mampu membuat Anda

memahami atau mudah dalam menjawab

soal yang telah diberikan?

Respon siswa untuk mengetahui sejauh mana

keterampilan berpikir kritis siswa

1. Soal manakah yang menurut Anda paling

sulit?Jelaskan alasannya!

2. Menurut Anda, Apakah soal-soal yang

diberikan termasuk kategori sulit/sedang

atau mudah?

Alasan siswa mampu menjawab soal

keterampilan berpikir kritis.

1. Bagaimana kamu bisa menjawab soal

dari nomor satu sampai sepuluh?Apakah

kamu mengalami kesulitan?

Lampiran 9

Page 190: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

175

Nama Xi Xi-Xr (Xi-Xr)2

Agni 100 12,3 151,29

Andri 100 12,3 151,29

Ananda 100 12,3 151,29

Husna 98 10,3 106,09

agung 95 7,3 53,29

syah 95 7,3 53,29

gina 95 7,3 53,29

indira 95 7,3 53,29

mahar 95 7,3 53,29

nadya 95 7,3 53,29

rusda 95 7,3 53,29

reza 90 2,3 5,29

sabila 90 2,3 5,29

mikha 84 -3,7 13,69

april 81 -6,7 44,89

mega 80 -7,7 59,29

siti 80 -7,7 59,29

azalia 79 -8,7 75,69

gabril 78 -9,7 94,09

kevin 78 -9,7 94,09

angel 77 -10,7 114,49

silmi 75 -12,7 161,29

raden di 75 -12,7 161,29

rofi dwi 75 -12,7 161,29

Xr 87,70833 0,2 1982,96

1. S= 𝑥𝑖−𝑥 2

𝑛−1

= 1982,29

24−1

= 86,18 = 9,3

2. Mean = 87,7

Jadi:

Kelompok Tinggi : 87,7 + 9,3 = ≥97 (4 Orang)

Kelompok Sedang : 78,4˂ x˂ 97 (14 Orang)

Kelompok Rendah : 87,7 – 9,3 = ≤78,4 (6 Orang)

Kedudukan Siswa Di Dalam Kelas

Lampiran 10

Page 191: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

176

No Kode

Siswa

Indikator/Nomor Soal Jumlah

Skor

Nilai

Presentase Kategori

1 2 3 4 5

6 7 8 9 10 11 12

k1 k2 k3 k4 k5 k6 k1 k2

1 S1 1 3 4 4 3 4 3 4 4 4 1 4 3 3 1 1 4 3 54 83 Sangat Baik

2 S2 1 2 2 2 4 4 4 3 4 4 2 4 2 1 1 1 4 4 49 75 Baik

3 S3 3 3 1 4 4 4 3 4 4 4 1 4 2 3 1 3 4 4 56 86 Sangat Baik

4 S4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 3 1 1 3 4 56 86 Sangat Baik

5 S5 1 3 1 4 3 3 3 4 3 4 2 4 2 3 1 3 3 4 51 78 Baik

6 S6 2 3 1 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 2 1 3 4 55 85 Sangat Baik

7 S7 3 3 4 4 4 3 3 4 2 2 3 4 3 3 2 3 2 2 54 83 Sangat Baik

8 S8 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 1 4 2 3 1 1 4 4 54 83 Sangat Baik

9 S9 1 3 1 4 3 3 2 3 3 4 1 4 2 2 1 3 4 4 48 74 Baik

10 S10 3 3 1 4 2 3 3 3 4 3 1 4 2 2 1 3 3 4 49 75 Baik

11 S11 1 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 3 1 2 4 4 56 86 Sangat Baik

12 S12 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 4 2 3 1 3 4 4 58 89 Sangat Baik

13 S13 1 3 3 4 3 2 4 4 4 4 2 4 3 2 1 3 4 4 55 85 Sangat Baik

14 S14 2 3 3 4 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 1 3 2 3 49 75 Baik

15 S15 3 3 1 4 4 4 4 4 3 3 1 4 3 3 1 1 3 3 52 80 Baik

16 S16 2 1 1 4 3 3 4 3 4 3 2 4 1 3 1 1 3 3 46 71 Baik

17 S17 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 4 3 3 2 3 4 3 58 89 Sangat Baik

18 S18 1 3 1 4 3 2 3 4 4 4 3 4 2 2 1 3 3 4 51 78 Baik

19 S19 2 2 1 4 3 1 3 2 3 4 3 4 2 2 1 1 3 4 45 69 Baik

20 S20 2 3 1 4 3 4 3 4 4 4 1 4 3 3 1 1 4 4 53 81 Sangat Baik

21 S21 1 1 1 4 3 3 3 3 4 3 2 4 2 1 1 1 3 4 44 68 Baik

22 S22 2 3 3 4 2 3 4 3 4 4 1 4 3 2 1 3 4 4 54 83 Sangat Baik

Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Pada seluruh siswa Lampiran 11

Page 192: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

177

23 S23 2 3 2 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 2 1 1 3 4 54 83 Sangat Baik

24 S24 3 3 1 4 3 3 3 4 4 4 1 4 3 3 1 1 3 3 51 78 Baik

Jumlah 48 66 49 93 495 43 95 59 61 27 47 169 1252 1923

Baik Skor Max 3 3 4 4 24 3 4 3 3 3 3 8 65 1923/24=80

(%) 66 92 51 97 495/24=20,6/24=86 60 99 82 85 38 65 88 80

Page 193: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

178

No Kode Siswa

Indikator/Nomor

Soal Nilai Kategori Kelompok

1

Skor

1 Ag 3 100 Sangat Baik

TINGGI

2 dria 3 100 Sangat Baik

3 usna 3 100 Sangat Baik

4 zaldi 3 100 Sangat Baik

Jumlah 12 400

Sangat Baik Skor Max 3 100

Rata2(%) 100

1 gung 3 100 Sangat Baik

SEDANG

2 Nad 2 67 Baik

3 lia 1 33,3 Kurang

4 ina 2 67 Baik

5 dira 2 67 Baik

6 Apr 1 33,3 Kurang

7 rani 3 100 Sangat Baik

8 mega 2 67 Baik

9 mikha 3 100 Sangat Baik

10 reza 2 67 Baik

11 rusd 3 100 Sangat Baik

12 sabil 2 67 Baik

13 siti 1 33,3 Kurang

14 Syah 1 33,3 Kurang

Jumlah 28 935,2

Baik Skor Max 3 66,8

Rata2(%) 67

1 lica 2 67 Baik

RENDAH

2 evin 2 67 Baik

3 raden 1 33,3 Kurang

4 rofi 1 33,3 Kurang

5 sil 1 33,3 Kurang

6 Gab 1 33,3 Kurang

Jumlah 8 267,2

Kurang Skor Max 3 44,5

Rata2(%) 44,5

Lampiran 12

Hasil Nilai dan Kategori Sub Keterampilan Memfokuskan Pertanyaan

Cara Perhitungan :

Rata-rata (%) = Jumlah Skor Siswa/Jumlah Siswa, setelah itu dibagi Skor Maksimal

Nilai (%) = Skor yang diperoleh siswa/Skor Maksimal x 100%

Page 194: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

179

No Kode Siswa

Indikator/Nomor Soal

Nilai Kategori Kelompok 2

Skor

1 usna 3 100 Sangat Baik

TINGGI

2 dria 3 100 Sangat Baik

3 Ag 3 100 Sangat Baik

4 zaldi 3 100 Sangat Baik

Jumlah 12 400 Sangat Baik

Skor Max 3 100 Sangat Baik

Rata2(%) 100

1 gung 3 100 Sangat Baik

SEDANG

2 Nad 3 100 Sangat Baik

3 lia 3 100 Sangat Baik

4 ina 3 100 Sangat Baik

5 Apr 3 100 Sangat Baik

6 dira 1 33,3 kurang

7 rani 3 100 Sangat Baik

8 mega 3 100 Sangat Baik

9 mikha 3 100 Sangat Baik

10 reza 3 100 Sangat Baik

11 rusd 3 100 Sangat Baik

12 sabil 3 100 Sangat Baik

13 siti 1 33,3 kurang

14 Syah 3 100 Sangat Baik

Jumlah 38 1266,6

Sangat Baik Skor Max 3 90,5

Rata2(%) 90,5

1 lica 2 67 Baik

RENDAH

2 evin 3 100 Sangat Baik

3 raden 3 100 Sangat Baik

4 rofi 3 100 Sangat Baik

5 sil 2 67 Baik

6 Gab 3 100 Sangat Baik

Jumlah 16 534

Sangat Baik Skor Max 3 89

Rata2(%) 89

Hasil Nilai dan Kategori Sub Keterampilan Menganalisis Argumen

Lampiran 13

Cara Perhitungan :

Rata-rata (%) = Jumlah Skor Siswa/Jumlah Siswa, setelah itu dibagi Skor Maksimal

Nilai (%) = Skor yang diperoleh siswa/Skor Maksimal x 100%

Page 195: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

180

No Kode

Siswa

Indikator/Nomor

Soal Nilai Kategori Kelompok

3

Skor

1 Ag 4 100 Sangat Baik

TINGGI

2 dria 1 25 Kurang

3 usna 1 25 Kurang

4 Nad 1 25 Kurang

Jumlah 7 175

Kurang Skor Max 4 43,7

Rata2(%) 43,7

1 gung 3 75 Baik

SEDANG

2 Apr 3 75 Baik

3 lia 1 25 Kurang

4 ina 2 50 Cukup

5 dira 1 25 Kurang

6 rani 1 25 Kurang

7 mega 3 75 baik

8 mikha 4 100 Sangat Baik

9 zaldi 3 75 Baik

10 reza 3 75 Baik

11 rusd 1 25 Kurang

12 sabil 1 25 Kurang

13 siti 1 25 Kurang

14 Syah 1 25 Kurang

Jumlah 28 700

Cukup Skor Max 4 50

Rata2(%) 50

1 lica 1 25 Kurang

RENDAH

2 evin 3 75 Baik

3 raden 1 25 Kurang

4 rofi 4 100 Sangat Baik

5 sil 2 50 Cukup

6 Gab 3 75 Baik

Jumlah 14 350

Cukup Skor Max 4 58,3

Rata2(%) 58,3

Hasil Nilai dan Kategori Sub Keterampilan Bertanya & Menjawab Pertanyaan

Lampiran 14

Cara Perhitungan :

Rata-rata (%) = Jumlah Skor Siswa/Jumlah Siswa, setelah itu dibagi Skor Maksimal

Nilai (%) = Skor yang diperoleh siswa/Skor Maksimal x 100%

Page 196: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

181

No Kode Siswa

Indikator/Nomor Soal

Nilai Kategori Kelompok 4

Skor

1 Ag 4 100 Sangat baik

TINGGI

2 dria 4 100 Sangat baik

3 usna 4 100 Sangat baik

4 zaldi 4 100 Sangat baik

Jumlah 8 400

Sangat baik Skor Max 4 100

Rata2(%) 100

1 gung 4 100 Sangat baik

SEDANG

2 Nad 4 100 Sangat baik

3 lia 4 100 Sangat baik

4 ina 4 100 Sangat baik

5 dira 4 100 Sangat baik

6 rani 4 100 Sangat baik

7 mega 4 100 Sangat baik

8 mikha 3 75 Baik

9 Apr 4 100 Sangat baik

10 reza 4 100 Sangat baik

11 rusd 4 100 Sangat baik

12 sabil 4 100 Sangat baik

13 siti 4 100 Sangat baik

14 Syah 4 100 Sangat baik

Jumlah 55 1375

Sangat baik Skor Max 4 98,2

Rata2(%) 98,2

1 evin 4 100 Sangat baik

RENDAH

2 raden 4 100 Sangat baik

3 rofi 4 100 Sangat baik

4 sil 2 50 Cukup

5 lica 4 100 Sangat baik

6 Gab 4 100 Sangat baik

Jumlah 22 550

Sangat baik Skor Max 4 92

Rata2(%) 92

Hasil Nilai dan Kategori Sub Keterampilan Mempertimbangkan

kredibilitas suatu sumber

Lampiran 15

Cara Perhitungan :

Rata-rata (%) = Jumlah Skor Siswa/Jumlah Siswa, setelah itu dibagi Skor Maksimal

Nilai (%) = Skor yang diperoleh siswa/Skor Maksimal x 100%

Page 197: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

182

No Kode

Siswa

Indikator

Jumlah Skor Nilai Kategori Kelompok 5

Ksa Ksb Ksc Ksd Kse Ksf

1 Ag 3 4 3 4 4 4 22 92 Sangat

Baik

TINGGI

2 dria 4 3 4 4 4 4 23 96 Sangat

Baik

3 usna 3 3 4 3 4 4 21 87,5 Sangat

Baik

4 zaldi 2 2 3 3 3 3 16 67 Baik

Jumlah 12 12 14 14 15 15 82 342,5 Sangat

Baik Skor Max 4 4 4 4 4 4 24

85,6 Rata2(%) 75 75 88 88 94 94 85,4

1 gung 4 4 3 4 4 4 23 96 Sangat

Baik

SEDANG

2 Nad 4 4 4 3 4 4 23 96 Sangat

Baik

3 lia 4 4 4 4 3 4 23 96 Sangat

Baik

4 ina 4 3 3 4 2 2 18 75 Baik

5 dira 3 3 2 3 3 4 18 75 Baik

6 rani 3 3 4 4 4 4 22 92 Sangat

Baik

7 mega 4 4 4 4 3 3 22 92 Sangat

Baik

8 mikha 3 2 4 4 4 4 21 87,5 Sangat

Baik

9 reza 3 3 4 3 4 3 20 83,3 Sangat

Baik

10 rusd 3 2 3 4 4 4 20 83,3 Sangat

Baik

11 sabil 3 1 3 2 3 4 16 67 Baik

12 Apr 4 4 4 4 4 3 23 96 Sangat

Baik

13 siti 3 3 3 3 4 3 19 79,1 Baik

14 Syah 2 3 4 3 4 4 20 83,3 Sangat

Baik

Jumlah 47 43 49 49 50 50 288 1201,5 Sangat

Baik Skor Max 4 4 4 4 4 4 24

85,8 Rata2(%) 84 77 88 88 89 89 85,71

1 evin 2 3 3 3 4 3 18 75 Baik

RENDAH

2 sil 3 4 3 4 4 4 22 92 Sangat

Baik

3 rofi 4 4 3 4 4 3 22 92 Sangat

Baik

4 raden 4 4 4 4 3 3 22 92 Sangat

Baik

5 lica 3 3 3 4 3 4 20 83,3 Sangat

Baik

6 Gab 3 3 3 4 4 4 21 87,5 Sangat

Baik

Jumlah 19 21 19 23 22 21 125 521,8 Sangat

Baik Skor Max 4 4 4 4 4 4 24

87 Rata2(%) 79 88 79 96 92 88 87

Hasil Nilai dan Kategori Sub Keterampilan Mengobservasi dan

Melaporkan Hasil Observasi

Lampiran 16

Page 198: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

183

No Kode

Siswa

Indikator/Nomor Soal

Nilai Kategori Kelompok 6

Skor

1 Ag 3 100 Sangat baik

TINGGI

2 dria 1 33,3 kurang

3 zaldi 1 33,3 kurang

4 usna 1 33,3 kurang

Jumlah 6 199,9

Cukup Skor Max 3 50

Rata2(%) 50

1 gung 2 67 Baik

SEDANG

2 Nad 1 33,3 kurang

3 lia 3 100 Sangat baik

4 ina 2 67 Baik

5 dira 2 67 Baik

6 rani 1 33,3 kurang

7 mega 2 67 Baik

8 mikha 2 67 Baik

9 Apr 2 67 Baik

10 reza 2 67 Baik

11 rusd 1 33,3 kurang

12 sabil 2 67 Baik

13 siti 2 67 Baik

14 Syah 2 67 Baik

Jumlah 26 869,9

Baik Skor Max 3 62,13

Rata2(%) 62

1 sil 2 67 Baik

RENDAH

2 rofi 1 33,3 kurang

3 raden 1 33,3 kurang

4 evin 1 33,3 kurang

5 lica 3 100 Sangat baik

6 Gab 3 100 Baik

Jumlah 11 366,9

Baik Skor Max 3 61

Rata2(%) 61

Hasil Nilai dan Kategori Sub Keterampilan Mendeduksi dan

mempertimbangkan hasil deduksi

Lampiran 17

Cara Perhitungan :

Rata-rata (%) = Jumlah Skor Siswa/Jumlah Siswa, setelah itu dibagi Skor Maksimal

Nilai (%) = Skor yang diperoleh siswa/Skor Maksimal x 100%

Page 199: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

184

No Kode Siswa

Indikator/Nomor

Soal Nilai Kategori Kelompok

7

Skor

1 Ag 4 100 Sangat Baik

TINGGI

2 dria 4 100 Sangat Baik

3 usna 4 100 Sangat Baik

4 zaldi 4 100 Sangat Baik

Jumlah 16 400

Sangat Baik Skor Max 4 100

Rata2(%) 100

1 gung 3 75 Baik

SEDANG

2 Nad 4 100 Sangat Baik

3 lia 4 100 Sangat Baik

4 ina 4 100 Sangat Baik

5 dira 4 100 Sangat Baik

6 rani 4 100 Sangat Baik

7 mega 4 100 Sangat Baik

8 mikha 4 100 Sangat Baik

9 reza 4 100 Sangat Baik

10 rusd 4 100 Sangat Baik

11 sabil 4 100 Sangat Baik

12 Apr 4 100 Sangat Baik

13 siti 4 100 Sangat Baik

14 Syah 4 100 Sangat Baik

Jumlah 55 1375

Sangat Baik Skor Max 4 98,2

Rata2(%) 98,2

1 evin 4 100 Sangat Baik

RENDAH

2 lica 4 100 Sangat Baik

3 sil 4 100 Sangat Baik

4 raden 4 100 Sangat Baik

5 rofi 4 100 Sangat Baik

6 Gab 4 100 Sangat Baik

Jumlah 24 600

Sangat Baik Skor Max 4 100

Rata2(%) 100

Hasil Nilai dan Kategori Sub Keterampilan Mendeduksi dan

mempertimbangkan hasil deduksi

Hasil Nilai dan Kategori Sub Keterampilan Menginduksi dan

mempertimbangkan hasil induksi

Lampiran 18

Cara Perhitungan :

Rata-rata (%) = Jumlah Skor Siswa/Jumlah Siswa, setelah itu dibagi Skor Maksimal

Nilai (%) = Skor yang diperoleh siswa/Skor Maksimal x 100%

Page 200: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

185

No Kode Siswa

Indikator/Nomor Soal

Nilai Kategori Kelompok 8

Skor

1 Ag 3 100 Sangat Baik

TINGGI

2 dria 3 100 Sangat Baik

3 usna 2 67 Baik

4 zaldi 2 67 Baik

Jumlah 10 334

Sangat Baik Skor Max 3 83,5

Rata2(%) 83,5

1 gung 3 100 Sangat Baik

SEDANG

2 Nad 3 100 Sangat Baik

3 lia 2 67 Baik

4 ina 3 100 Sangat Baik

5 dira 1 33,3 Kurang

6 rani 3 100 Sangat Baik

7 mega 3 100 Sangat Baik

8 mikha 2 67 Baik

9 Apr 3 100 Sangat Baik

10 reza 3 100 Sangat Baik

11 rusd 2 67 Baik

12 sabil 3 100 Sangat Baik

13 siti 2 67 Baik

14 Syah 2 67 Baik

Jumlah 35 1168,3

Sangat Baik Skor Max 3 83,45

Rata2(%) 83,45

1 sil 2 67 Baik

SEDANG

2 rofi 3 100 Sangat Baik

3 raden 2 67 Baik

4 evin 3 100 Sangat Baik

5 lica 2 67 Baik

6 Gab 2 67 Baik

Jumlah 14 468

Baik Skor Max 3 78

Rata2(%) 78

Hasil Nilai dan Kategori Sub Keterampilan Mempertimbangkan

Nilai Keputusan

Lampiran 19

Cara Perhitungan :

Rata-rata (%) = Jumlah Skor Siswa/Jumlah Siswa, setelah itu dibagi Skor Maksimal

Nilai (%) = Skor yang diperoleh siswa/Skor Maksimal x 100%

Page 201: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

186

No Kode Siswa

Indikator/Nomor Soal

Nilai Kategori Kelompok 9

Skor

1 Ag 3 100 Sangat Baik

TINGGI

2 dria 3 100 Sangat Baik

3 usna 2 67 Baik

4 zaldi 3 100 Sangat Baik

Jumlah 11 367

Sangat Baik Skor Max 3 92

Rata2(%) 92

1 gung 3 100 Sangat Baik

SEDANG

2 Nad 3 100 Sangat Baik

3 lia 2 67 Baik

4 ina 2 67 Baik

5 dira 3 100 Sangat Baik

6 rani 3 100 Sangat Baik

7 mega 3 100 Sangat Baik

8 mikha 3 100 Sangat Baik

9 reza 3 100 Sangat Baik

10 rusd 3 100 Sangat Baik

11 sabil 3 100 Sangat Baik

12 Apr 2 67 Baik

13 siti 1 33,3 Kurang

14 Syah 3 100 Sangat Baik

Jumlah 37 1234,3

Sangat Baik Skor Max 3 88

Rata2(%) 88

1 evin 2 67 Baik

RENDAH

2 sil 1 33,3 Kurang

3 raden 2 67 Baik

4 rofi 3 100 Sangat Baik

5 lica 2 67 Baik

6 Gab 3 100 Sangat Baik

Jumlah 13 434,3

Sangat Baik Skor Max 3 72

Rata2(%) 72

Hasil Nilai dan Kategori Sub Keterampilan Mendefinisikan istilah,

dan mempertimbangkan definisi

Lampiran 20

Cara Perhitungan :

Rata-rata (%) = Jumlah Skor Siswa/Jumlah Siswa, setelah itu dibagi Skor Maksimal

Nilai (%) = Skor yang diperoleh siswa/Skor Maksimal x 100%

Page 202: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

187

No Kode

Siswa

Indikator/Nomor Soal

Nilai Kategori Kelompok 10

Skor

1 Ag 2 67 Baik

TINGGI

2 dria 1 33 Kurang

3 usna 1 33 Kurang

4 zaldi 1 33 Kurang

Jumlah 5 166

Cukup Skor Max 3 42

Rata2(%) 42

1 gung 1 33 Kurang

SEDANG

2 Nad 1 33 Kurang

3 lia 1 33 Kurang

4 ina 1 33 Kurang

5 dira 1 33 Kurang

6 rani 1 33 Kurang

7 mega 1 33 Kurang

8 mikha 1 33 Kurang

9 reza 2 67 Baik

10 rusd 1 33 Kurang

11 sabil 2 67 Sangat Baik

12 Apr 1 33 Kurang

13 siti 1 33 Kurang

14 Syah 1 33 Kurang

Jumlah 16 530

Kurang Skor Max 3 38

Rata2(%) 38

1 raden 1 33 Cukup

RENDAH

2 sil 1 33 Cukup

3 rofi 1 33 Cukup

4 evin 1 33 Cukup

5 lica 1 33 Cukup

6 Gab 1 33 Cukup

Jumlah 6 198

Kurang Skor Max 3 33

Rata2(%) 33

Hasil Nilai dan Kategori Sub Keterampilan Mengidentifikasi Asumsi

Lampiran 21

Cara Perhitungan :

Rata-rata (%) = Jumlah Skor Siswa/Jumlah Siswa, setelah itu dibagi Skor Maksimal

Nilai (%) = Skor yang diperoleh siswa/Skor Maksimal x 100%

Page 203: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

188

No Kode Siswa

Indikator/Nomor Soal

Nilai Kategori Kelompok 11

Skor

1 Ag 3 100 Sangat Baik

TINGGI

2 dria 1 33,3 Kurang

3 usna 3 100 Sangat Baik

4 zaldi 1 33,3 Kurang

Jumlah 8 266,6

Baik Skor Max 3 67

Rata2(%) 67

1 gung 1 33,3 Kurang

SEDANG

2 Nad 1 33 Kurang

3 lia 3 100 Sangat Baik

4 ina 1 33,3 Kurang

5 dira 1 33,3 Kurang

6 rani 1 33,3 Kurang

7 mega 3 100 Sangat Baik

8 mikha 3 100 Sangat Baik

9 Apr 3 100 Sangat Baik

10 reza 3 100 Sangat Baik

11 rusd 3 100 Sangat Baik

12 sabil 1 33,3 Kurang

13 siti 1 33,3 Kurang

14 Syah 3 100 Sangat Baik

Jumlah 28 932,8

Baik Skor Max 3 67

Rata2(%) 67

1 raden 3 100 Sangat Baik

RENDAH

2 evin 3 100 Sangat Baik

3 sil 1 33,3 Kurang

4 rofi 1 33,3 Kurang

5 lica 1 33,3 Kurang

6 Gab 2 67 Baik

Jumlah 11 366,9

Baik Skor Max 3 61

Rata2(%) 61

Hasil Nilai dan Kategori Sub Keterampilan Memutuskan Suatu Tindakan

Lampiran 22

Cara Perhitungan :

Rata-rata (%) = Jumlah Skor Siswa/Jumlah Siswa, setelah itu dibagi Skor Maksimal

Nilai (%) = Skor yang diperoleh siswa/Skor Maksimal x 100%

Page 204: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

189

No Kode

Siswa

Indikator Jumlah

Skor Nilai Kategori Kelompok 12

ka kb

1 Ag 4

3 7 87,5 Sangat

Baik

TINGGI

2 dria 3

4 7 87,5 Sangat

Baik

3 usna 4

4 8 100 Sangat

Baik

4 zaldi 2 3 5 62,5 Baik

Jumlah 13 14 27 337,5 Sangat

Baik Skor Max 4 4 8

84,4 Rata2(%) 81,2 87,5 84,4

1 gung 4

4 8 100 Sangat

Baik

SEDANG

2 Nad 4

4 8 100 Sangat

Baik

3 lia 3 3 6 75 Baik

4 ina 2 2 4 50 Cukup

5 dira 4

4 8 100 Sangat

Baik

6 rani 4

4 8 100 Sangat

Baik

7 mega 4

4 8 100 Sangat

Baik

8 mikha 4

4 8 100 Sangat

Baik

9 Apr 3

4 7 87,5 Sangat

Baik

10 reza 3 3 6 75 Baik

11 rusd 3

4 7 87,5 Sangat

Baik

12 sabil 3

4 7 87,5 Sangat

Baik

13 siti 3

4 7 87,5 Sangat

Baik

14 Syah 4

4 8 100 Sangat

Baik

Jumlah 48 52 100 1250 Sangat

Baik Skor Max 4 4 8

89,2 Rata2(%) 86 93 89,2

1 sil 4

4 8 100 Sangat

Baik

RENDAH

2 raden 3 3 6 75 Baik

3 rofi 4

3 7 87,5 Sangat

Baik

4 evin 3

4 7 87,5 Sangat

Baik

5 lica 3

4 7 87,5 Sangat

Baik

6 Gab 3 3 6 75 Baik

Jumlah 20 21 41 512,5 Sangat

Baik Skor Max 4 4 8

85,4 Rata2(%) 83 87,5 85,4

Hasil Nilai dan Kategori Sub Keterampilan Berinteraksi Dengan Orang Lain

Lampiran 23

Page 205: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

190

Hasil Wawancara

Pertanyaan Hasil Wawancara

Menurut pendapat Anda, Apa perbedaan

yang Anda rasakan antara pembelajaran

berbasis proyek dengan pembelajaran

yang sehari-hari dikelas khususnya pada

pembelajarn kimia?

Ada, karena dalam pembelajaran

sehari-hari kita merasa bosan didalam

kelas. Jika ita menggunakan metode

pembelajaran berbasis proyek kita aan

merasa penasaran dan ingin tahu apa

yang ingin kita buat dan akan lebih

masuk kedalam otak.

Apakah Anda mengalami kesulitan pada

saat pembelajaran berlangsung?Jika “Ya”

kesulitan apa yang kamu alami? Dan bila

“tidak” sebutkan alasanmu?

Tidak, karena dengan pembelajaran ini

saya lebih merasa enjoy daripada

pembelajaran yang sering kita lakukan

didalam kelas.

Menurut pendapat Anda, Apakah dengan

menggunakan pembelajaran berbasis

proyek dikelas sangat menarik?jelaskan!

Iya sangat menarik.

Apakah Anda termotivasi untuk lebih

kreatif melalui pembelajaran berbasis

proyek ini?Jelaskan alasan Anda!

Iya saya jadi termotivasi dan ingin

mencoba kembali proyek yang telah

dilakukan dikelas

Apakah Anda termotivasi untuk membuat

pertanyaan dan menyampaikan ide-ide

atau gagasanmu melalui pembelajaran

berbasis proyek ini ?Jelaskan alasan

Anda!

Iya saya jadi termotivasi, untuk

membuat pertanyaan dan

menyampaikan ide-ide kepada

kelompok saya

Apakah dengan pembelajaran berbasis

proyek mampu membuat Anda

memahami atau mudah dalam menjawab

soal yang telah diberikan?

Iya saya jadi lebih memahami.

Soal manakah yang menurut Anda paling

sulit?Jelaskan alasannya!

Soal nomor tiga

Menurut Anda, Apakah soal-soal yang

diberikan termasuk kategori sulit/sedang

atau mudah?

Sedang

Bagaimana kamu bisa menjawab soal dari

nomor satu sampai sepuluh?

Iya bisa karena saya sudah paham,

sudah praktikum dan sudah membaca

buku.

Lampiran 24

Page 206: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

191

Page 207: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

v' T

Nim

tr'akultas

UJI REFERENSI

Nama :Sutinah

:1110016200008

:Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Jurusan/prodi :P.IPA/P.Kimia

Judul Skripsi :Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Sisrva Melalui

Model Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Materi

Larutan Elektrolit Dan Larutan Nonelektrolit

No ReferensiParaf

Pembimbing I

Paraf

Pembimbing 2

BAB I,l !.qtp!rvrvrv. gs_q_{.o-lglp-r-a.,1ky_fi ldilgVpuq1o l. 2.

results-overview.pdf. h.5. t bt2 I{usamah,dkk. Desuin Penbelajantn Berhosis

Pencapaian Kompetc si Panduan dalantl,lttttncattg Peutb,luJrtr,tr ttttrttl' .ll,nJtrlittttgImplementasi Kurikulun 2013.(Jakarta:PrestasiPustakakamva. 2013). h.4

+ M3 tI.A.R. Tilaar. lvloni/bsto Pendidikcot Ncrsionql

tinjauon duri perspektiJ postnodernisne cltur

stucli ktrltural kompas Indonesia.(Jakala;BukuKonpas.2005) Cet.l h.109

{ K4 Pendis.Kemenag

httD://www.pendis.kemenag.go.idt &r

5 http://bsnp-indonesiaSalinanlampiranPerme[dikludNa. 5 4th20 L3

+ &:6 Agung W Subiantoro. Pentingnyq Prqklium

dalam Pembelojaran IPA.httD://staff.uny.ac. id

t A-7 Michael, Purba. Kinia Untnk SMA/MA kelas

X (Jakarta:Erlanssa .2012) h.3 t Df8 Navhies Luthvitasari. I tplementasi

Pembelajaran Berbasis Prcyek PadaKeterampilan Berpikir dan Kemahiran GenerikSains.

+ Jn9 Made,Wena. Sn-atugi Penbelajaran Inovatif

Kontemporer Sudtlt Tinjauan KonseptLtalOperasiona Eclisi satu.(Iakafta:Bumi Aksara,2011). Cet.6 h.144

f ffl0 Annas Kurniawan. Pengaruh Motlel

Pembelajaran Berbasis Proyek terhadapketertlmpilan beryikir kritis dan sikap terkaitsiswa SMP, http : //pas ca.undilqha.ac.itl/eioumal/

{ h'

Page 208: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

ll Ida Ayu Kade Sastrika,dkk. Pengaruh MctclelPembelajaran Berbqsis Proyek TerhadapPemahemqn Konsep Kimia Dan KeterampilanBerpikir Kritis Pada Matq Pelajaran Kimia.e-joumal program pascasarjana UniversitasPeodidikan Ganesha Prodi.IPA(volume 3 Tahun2013)

+ A-BAB II

1 Rusman. Model-model pembelajaranMengenbangkan ProfesionqlisueGurLt.(lakarta.PT Raja Grafi ndo Persada, 2012)h.133

{ K2 Rusman. Model-model pembelajaran

Mensemb anpkan Profesionalisme Gtru.h.136 h'3 John W. Thomas, A review of Reasearch on

ProjecfBased Learning, (Califomia: TheAutodesk Foundation. 2000). p. l. f k

4 Erica Baker. et all, Project-Basetl LeantingModel: Relevut Leorning for the 2lsl Centtu!,(Amerika: Pacific Education Insttitute, 2011), p.i.

+ !{5 Alec Patton. lqork that M.ttters: Tlle Teucher's

guide to Project-Bctsed Leurning, (UK: The PaulHamlyn Foundation.2012). p. 13. f 4,.

6 Educational Technology Division Ministry ofEducation, , Project Bosed Learning Handboctk"Educating the Millennial Leartter", (KualaLunrpur: Communication and Training Sector,2006).. p.l.

{ k7 Educational Technology Division Ministry of

Education, op.cit, p.5l t d\'8 Educational Technology Division Ministry of

Education. .........p. 51.p,'

9 Educational Technology Division Ministry ofEducation ..........p. 13. T.; d+

10 Educational Technology Division Ministry ofEducation ..........p. 18.

&.lt Educational Technology Division Ministry of

Education ..........p. 6. t J12 Thomas, '7 revietv of Reasearch on Projecl

Based Leamins". -.,..,,,,.h.3-4 t {\.13 Made,Wena. Strategi Pembelajaran Inovatif

Kontemporer Suatu Tinjauan KonseptualOperasiona Edisi satu .........h.145

f A'14 Made,Wena. Strategi Pembelajaran Inotatif

Kontemporer Suatu Tinjauak KonseptuolOperqsiona Edisi satu -......,,.h.745 t A"

15 Made,Wena. Strategi Pembelajarqn InoyatifKontemporer Suatu Tinjauan KonseptualOperasiona Edisi sqtu ....,,,,,..h.146

t A^

t6 Made,Wena. Strategi Pembelajqrqn InoyatifKo temporer Suatu Tinjauan KonsepttnlOperasiona Edisi satu .......,-...h.146

tI

kt7 Made,Wena. Strategi Pembelqjqran Inovatif 4.'

Page 209: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

Kontefiporer Suatu Tinjauan KonseptudlOperas iona E dis i satu .. - -.....,,,h.1 46-14'7

18 Carolyn M, Evertson and Carol S. Weinstein(eds), Hanclbook of Classroom Management,(New Jersey: Lawrence Erlbaum AssociatesPublishers. 2006). p. 590.

I A"t9 Carolyn M. Evefison and Carol S. Weinstsin

(eds), Handbook of Classroom Management..........h.590

{ h"

20 Jennifer Railsback, Project Based Instnrction"Creating Excitement for Learning " , (North\'/estRegional: Educational Laboratory. 2002) p.24. t A/

21 Made Wena, Stralegi Pembelajaron InotatifKontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara. 2011), h.14',7 .

I k22 Jennifer Railsback, Project Bqsed Instruction

"Creating Excitement for Leanin9", (NorthwestRegional: Educational Laboratory, 2002). p. 9.

{ k23 Educational Technology Division Ministry of

Education. or. cil.. D. 6. t, h'24 Wena, op. cr., h. 149-151. %'

,2s Muhibbin- Syah. Psikobgi Penclidikan DengcutPendekat.ol -Barrr.(Bandung:PT. RemajaRosdakarya.2009).Ce t.1 5 h.117

t h26 Muhibbin Syah. Psr*o1ogi Pentlitlikan Dertgan

Pentlekatatl Bcu'u............h. I 17 t h'21 Darmiyati, Zrschdi. Hunanisusi Pentlilikcm

Mene ntrkan Kenbali Penclidikan )angMonltsictwi.(Jakarta:Bumi Aksara, 2009), Cet.2h 124

{ K28 Sumadi,Suryabrata. Psikologi

Penditlikax.(Jakana:Rajawali Press,20i0), cet.lh.54-55

t lr'29 Sumadi,Suryabmta. Ps i ko logi Penditlikon h.5 5 r b\30 Wina, sanjaya. Strategi Pembelajaran

Berorientasi StLndar ProsesPendidikan.(lakafta:Kencana, 201 1). cet.8 h.230

{- k31 Donald C. Orlich. Teaching Strategies A Guide

to Effectiye 1rrlr'rclior.(UsA:WadswofthCensase Learnins. 2010) h.286

t u,32 Edward de Bono. Revolusi Beryikir Etlward De

Bono:Belajar Berpikir Canggih dall Kreatifdalum Memecahkan masaluh dan Memantik Lle-ide B aru.(Banduns..Kaifa. 2007) h.24

{ 0.,'

33 Anonim, Pembelajaran yang MengembangkanCritical Thinking.( Departemen PendidikanNasional:2009) h.9

f A"34 Joyce M Lalurens, "integrasi riset dan

cles ain : s eb uah p ewlekat an dalam p em b e I aj arandi srudio perancangan. prosedding sentintrnasional" jurnal Seminar nasional PendidikanArsitektur profesional Denpasar, 9-10 februari2008. h. 35

( J{'

Page 210: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

35 Wowo Sunaryo Kuswana. Taksononi Berpiki'.(Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 201 l) Cet.lh.l9

t A^36 Anonim. Pembelajaran yctng Mengembangkan

Critical Thinking.( Depaftemen PendidikanNasional:2009) h.9

t A.3',7 Kasdin, Sihotang, dkk. Critical Thi*ing

Membongun Penikiror aog,-r.(Jakafta:PustakaSinar HaraDan. 2012) Cet.1 h.3

t A'38 Alec, Fisher. Berpikir K'itis Sebuah

Penga tar.(Jakafia:PT.Gelora Aksara Pratama,2008) h.10

f tt.#j

39 Alec, Fisher. Berpikir Kritis Sebualt Pengantar.......-......h.4 f l',"

40 Wanda, Teays. Seco d thought:critical thinkingfor a dtuerse society.(New York:Mc Grarv-HillComoanies.2006) h.22

r At

41 Llliasari. " B erpikir Krllis tla lan P em beltiatattSui s Ki liu nletluitr Proftsiotnlisntc puru"- {- o{

12 Anonin. Penbe|a jtt t1tt .\-ong ,\1angantbangkutr

Critical Thinl;ittg.( Dcpar.tenren PendidikanNasional:1009) h.14

t An'41 Roben E. Slavin. Pr*o1r.,gi Peutliliktu . Teori

lan Prulttik Eliti KctlclLtpun .lilil ), Terj.Nlarianto Sanrosir" (Jakarta:P l .lndeks. 2009),h.40

{11.U''

.11 A,nori';n. Petnbeltiut al tLt tl g llt'n getn bongliotCriticol Thinking.( Depafiemen PenclidikanNasional:2009) h.15

t !,'l5 Anontnt. Pent be Iajuftt]t ro n g 7lcn gent ban gkatt

C rir it al Thitkbtq ....h.19+ !{'

16 Anonim. P e nt b e I uj a r.ul .\' u tl g it[ e n g c nt b a n gka rt

Critical Thittkitq .....h.18 $t4'.1 Perkins, C, & Murphy, E. (2006). klenttJying

and measLu itg intli|iduel engagenent il criticdlthinkitg in onli e discussio s: Ai1 exploratot).)case stutly. Educatiowrl Technologyt & Societ_y,9( t).299

{ At'48 Dina Mayadiana Suwama, Su4rr Altet atif

Penbelaj aratt oltuk Mefiit|gkatkan KemantputotBetpikir Kritis Moten.tiko. (Jakarta:CakrarvalaMaha Karya. tt). h.l3-16

{ k"49 Elaine B, lhonson.ContextLlal Teaching &

Learning Menjeulikut Kegiatan BelajatMengajar Menga.syikkan danBermakta.(Bandung'.Mizan LearningCenter(MLC). 2007). Cet.5 h.190

t h'50 Elaine B, Jhonsofi.Contextual Teaching &

Learfiing Menjadikun Kegidtan Belajar-Mengajar Mengasyikkun dan Bermakna..........h.192

+ K51 Elaine B, Jhonson.Corlertr.r/ Tetclting &

Lecuting Menjadikan Kegictt.ln Belajar-lulengajar Mengasyikkan dqn Bermqkna......... h. r 93

+ 0)'

Page 211: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

52 Elaine B, Jhonson.Contextuul Teoching &Leoning Llenjaclikan Kegiatafl Belajar-fulengajar Mengasyikkan clan Bernukna.........h.194

r Li53 Elaine B, Jhotsot.Contextual Teaching &

Learning Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna.........h.195

{ L'51 Elaine B, Jhonson.Contextual Teaching &

Learning Menjadikan Kegialan Belcljar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna.........h.197

{ 0r55 Elaine B, Jhonson.ContextLtdl Teachittg &

Learning Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan clan Bermalcna......... h.198

( J','56 Elaine B, Jhonson.Contextual Teaching &

Learniug l[enjadilicut Kegiatan Belcljar-)[etgcrjtu' ],Iengttsyilikcot dtut Berntttktttt... ...... h. 199

{ A'5',7 Elaine B, Jhonso[. C.)r1".! /ldl Tcue-hitry &

Leottitg Menjadiktn KegiltlLt]t BcltiarMangajar llengasvikliun lan Berntulota

..h 200{ $.

58 Lorin, Anderson, Kertutgka Lan(/asut1 untukPenbelaju-an, Pcngttluron, (kttl,4s?.\ntcn RctisiTaksonorni Pendidikul B/oont.(Yoeyakarta:Pustaka Pelaiar. 2010) Cet.1 h.101

{ A^59 l.orin, An<lerson, Kercutgka Ltniasan unluk

Penbelajco cot, Pertgajurutt, tkrn Asesmen RerisiTtksononti Pentliliktn Bloont ..-h-101. t a'

60 Michael Purba. Kiniq I urth* Sll;1 kelat X,(Jakarta: Erlangga. 2006), h. 166. a'

6t Michael Purba, Kimia I untuk SMA kelasx............ h.170 f e\-

62 Michael Purba, Kimia I uttuk SMA kelusx............. h. t 68-l69 It 0t"

63 Navies Luthvitasari,dkk. InplemetltasiPen$elajaran Berbasis Proyek PadaKetetu lpildtl Berpikit' Dan Kemaltiran GetterikSains. e-Joumal Program Pascasa{anaUniversitas Pendidikan Ganesha Program StudiIPA Vo1.3.2013.

{t) -"'d)

64 Rosyidatul Munarvaroh,dkk. " Pe n erap tn LlodelProject Bosed Learning Untuk MenbongutEmpat Pilar Pembelajafaan siswa srrp".Jumaldari Unnes Physics Education Joumal/2012Yol.2. 2012

{ dr^

65 Ida Ayu Kade Sastrika. "Pengaruh ModelPembelajaran Berbasis Proyek TerhadapPemaltamttn Koxsep Kimia Dan KeterampilcotBerpikir Kritis" e-Journal Program Pascasarjana

Universitas Pendidikan Ganesha Program StudiIPA Vol. 3 Tahun 2013

t t;

Page 212: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

I

66 Hefii,Patmawati. "Analisis KeteronpilanBerpikir Siswa Pada Pembelajaran LarutanElektrolit Dan Non Elektrolit DenganPralaikum", Skripsi Pada Strata satu UIN SyarifHidayahrllah Jakarla. 2011. Tidakdipublikasikan.

r dr6'7 Istiqomah. lzclrsis Keterampilan B erpikir Kritis

dengan Menggrnakan PBL"SLipsi pada Stratasatu UIN Syarif Hidayatullah lakarta.2012.Tidak dipublikasian

{ !t'BAB III

1 Nana, Syaodih. Metode PenelitianP endidikan.(Bandung:PT.Remaja Rosadakarya,2010), Cet.6 h.72

( k2 Nana, Syaodih-lletode Penelitian Pendidikan

........h.73 r A/'3 Ibnu Hadjar. Dasto-Dusur Metodologi

Penelitian Kwantitatif dalant Penclidikan.(Jakarta: PT.Raia Gmfindo Persada) h.30 t A'

4 Ibnu Hadjar. Dasar Dasu MetodologiPe elitiltt Kw.oltitatiJ tlalan Pentlidikan....................h.34 { &-

5 Sugiyono. Metode pertelitianPen d idikan (Pentlicli kan kuant itotif, kuo I itat if,dan R&D. (Bandung:Alfabeta, 2010), Cet. 11

h.29'7

{ 4'6 Sugiyono. Metode penelitian

Pendidikan(Perulidikan kuntitcrtif, kualltatif,dan R&D... ... ... ... ... ... h.300

t ,L-7 Suharsirni Arikunto. Prcserll' Peitelitia suatLt

pendekatan pruktik, (lakartatRineka Cipta,2006). h.139

{ k8 Suharsimi Aiktnto. Pros edur P en elitian suqtLt

pendekatan praktik...........h192. f a"9 Sugiyono. Metode pefielitian

Pendidikan(Pendidikatn k@ntitutif, kuqlitatif,dan R&D. (Bandung:Alfabeta, 2010), Cet. 11

h.305

t $,l0 Suharsimi, op.cit., h.203 trl A^ll Anas, Sudijono. Pengantar Evaluasi Pendiclian.

(Jakarta:PT Raia Crafindo. 2005) h.67 f/ 4^t2 Suharsimi, op.cit., h. I 99-200 il- U'1

t3 Ngalim, purwanto..Prinsip-prinsip dan TeknikEvahnsi Pembelajaran. (Bandung:RemajaRosdakarya, 2013) Cet.1 8 h.137. t 0\'

t4 Purwanto,Op.cit h. 138 f A1l5 Suharsimi, Aiktnto

" Prosedur P ene litian suatu

penclekotan prak:tik.(Jakarta:Rineka Cipta, 20 I 0),cet.14 . h. 213 .

{ &"16 Purwanto, op.cit., h. 137. f A--'

Page 213: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

17 Anas, Sudijono. Petlgantar EvahtasiPendidikan.(Jakarta:Raja Grafindo Persada,

2003) h.2086 A^

l8 Zaenal, Arifin. EvahnsiPembelajaran.(Bandung:Remaja Rosdakarya,2010\.h.266

{ a.19 Suharsimi, Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi

Pendidikan.(Jakarta:Bumi Aksara, 2006), cet.6,h.221. { t{

20 Suharsimi, Arikunto, Dasar-dasar EraluLtsiPendidikan...........h.228 f A'

21 Budi, Susetyo. Statistika Untuk Analisis DataPe elitian Dilengkapi Cara Perltitungan denganSPSS dan Ms. Ofiice Exel(Bandung:PT.RefikaAditama. 2010) Cet.1 h.71

{ l,^22 Purwanto, op.cit., h.102 L'23 Rlduwan. Belojar Mtrlah Penelitian untLtk Gut t-

Karyavan dan Penelili Pentula,(Banduns:Alfabeta.2009). h.89.

{ ),^

BAB IV

Alec Fisher, Berpikir Kritis SebuuhPengatlt.tr,(J akul^ -P T Celora Aksara Pratama,2009). h.4

{ L./2 John W. Thomas, A rc\'ie\\, of Reoseurch on

Prcject-Base.l Learning, (Calilornia: TheAutodesk Foundation. 2000). p. l. { h'/

3 John W. Thomas, A rcriev of Retsecu ch oltPt'oi ect- B os ed Leortilre... -..........h.3-9 t'

4 Annas kunriawan, Petgamlt lulodelPembelajorun Bel btsis Proyek TerhaclaltKetetqmpilan Berpikir Kritis dan Sikap terkaitSairs Sisrua SMP (Studi Eksperinen di SMPN 4Sinearaia)

t k5 S Chee Choy & Phaik Kin Cheah. Teqcher

Perceptions Of Critical Thinking AmongStudents and lts ltiluence on Highet Educatiotl.Joumal of teaching and leaming in highereducation. (2009). Vol.20 No.2, h.202

6 Zulfian| dkk. Sttotegi PembelajaranSairs.(Jakafia:Lembaga Penelitian UIN Jakafia,2009). h.104 r 02"

7 Ida Ayu Kade Sastrika. "Pergai'rrh ModelPembelajaran Berbasis Proyek TerhatlapPemahaman Konsep Kimia Dan KeterampilanBeryikir Kritis" e-Joumal Program Pascasarjana

Universitas Pendidikan Ganesha Program StudiIPA Vol. 3 Tahun 2013 h.7

{ k8 Wina, Sanjaya. Strategi pembelajaran

beroientasi slandar proses pendielikan.(Jakafta:Kencana Pranada Media,20I I) h.204

{ h^9 Elaine, B jhonson. ContextLral Teaching &

Learning (Menjadikan Kegiqtan Belajar-Mensaiar Mensasyikan dqn I 4.

Page 214: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

Bennakno-(Bandung:Mizan Leanring Center.2006) h.195

Jakarta, Mei 2015

Yang Mengesahkan

Pembimbing I Pembimbing 1l

Ltl^4.r."-t-

Burhanudin Milarna. M.Pd.

NIP. 19770201 200E01 l00l NtP. 19710528 2000031 002

Page 215: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28473/3/SUTINAH... · observasi, dan wawancara ... keseluruhan kualitas keterampilan

SURAT KETERANGAN

NOMOR: 303/I02.1/SMA DK-YPII/H/2014

Kepala SMA Dharma Karya UT Pondok Cabe Ilir Kecamatan Pamulang Kota Tangerang

Selatan Provinsi Banten menerangkan bahwa:

Nama :Sutinah

NIM :1110016200008

Tempat/Tanggal lahir :Bogor, 01 September 1992

Jenis Kelamin :Perempuan

Prodi/Jurusan :Pendidikan Kimia/Pendidikan IPA

Jenjang :Strata satu (S1)

Universitas :UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Telah melakukan observasi dan penelitian dalam rangka menyusun SKRIPSI dengan judul

“Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Melalui Model Pembelajaran Berbasis

Proyek Pada Materi Larutan Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit” di SMA Dharma Karya

UT terhitung mulai tanggal 1 November s/d 30 November 2014.

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, dan dapat dipergunakan

sebagai mestinya.