ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS...

131
ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK BAHASAN PAJAK PENGHASILAN DI SMP FATAHILLAH PONDOK PINANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Disusun oleh : Tarra Anggun Cantika NIM. 109015000123 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Transcript of ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS...

Page 1: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN

IPS TERPADU POKOK BAHASAN PAJAK PENGHASILAN DI

SMP FATAHILLAH PONDOK PINANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Gelar Sarjana pada Program Studi

Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Disusun oleh :

Tarra Anggun Cantika

NIM. 109015000123

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK
Page 3: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK
Page 4: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK
Page 5: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

i

ABSTRAK

Tarra Anggun Cantika, NIM. 109015000123. Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Analisis Kesulitan Siswa Dalam

Pembelajaran IPS Terpadu Pokok Bahasan Pajak Penghasilan di SMP

Fatahillah Pondok Pinang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan apa saja dalam

mengerjakan soal perhitungan pajak penghasilan serta untuk mengetahui

penyebab kesulitan belajar siswa secara internal maupun eksternal yang dialami

siswa dalam mempelajari materi pajak penghasilan di SMP Fatahillah Pondok

Pinang khususnya kelas VIII. Penelitian ini termasuk jenis penelitian campuran

antara kuantitatif dan kualitatif dimana peneliti menjabarkan temuan-temuan yang

didapat di lapangan. Untuk mengetahui kesulitan apa saja yang dialami siswa

dalam mengerjakan perhitungan pajak penghasilan peneliti memberikan tes

uraian, tes diberikan kepada 20 siswa Selanjutnya peneliti melakukan observasi

terhadap siswa dan guru serta wawancara mendalam, terakhir peneliti

menyebarkan angket yang berisi 20 item pertanyaan yang mengacu pada

penyebab kesulitan belajar yang dialami siswa, penyebaran angket ini bertujuan

untuk triangulasi data. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami

kesulitan dalam materi pajak penghasilan yang didukung dengan nilai rata-rata

yang rendah pada tes yang diberikan. Penyebab yang siswa mengalami kesulitan

adalah sebagai berikut: (1). Kesulitan dari dalam diri sendiri atau internal antara

lain: konsentrasi yang rendah, minat belajar rendah, persepsi bahwa materi pajak

penghasilan sulit. (2). Kesulitan dari luar atau eksternal antara lain: fasilitas buku

yang tidak memadai, ruangan yang kurang memadai.

Kata Kunci: Analisis Kesulitan Belajar, Pajak Penghasilan, Penelitian Campuran.

Page 6: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

ii

ABSTRACT

Tarra Anggun Cantika, NIM. 109015000123. Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Analysis of Student Difficulties In

intergrated Sosial Science Learning about Income Taxes material at SMP

Fatahillah Pondok Pinang.

This research was aims to know the difficulties of students in answering the

question about the accounting of income taxes and to know the causer of students’

learning difficulties internally or externally which was felt by the students in

learning income taxes material at SMP Fatahillah Pondok Pinang, exactly

students in the 8th

grade. This research was mixing between kuantitative and

kualitative research which the writer elaborated the findings in the field. To know

the difficulties of students in accounting income taxes. The writer gave an essay

test. The test was given to 20 students. Then the writer did an observation to ward

student and the teachers, did interview deeply, next, the writer distributed the

questionnaires to make triangulation of data. The result of this research showed

that the students had the difficulties in income taxes material which was supported

by the low score of the test given. The causes of the difficulties stated as follows:

1) they had difficulties from themselves or internal factors such as; low

concentration, low motivation in learning and negative perception that income

taxes material was difficult. 2) they had a difficulties from the outside or external

factors, such as; the lack of facilities like Books and rooms.

Keywords: Analysis of Learning Difficulties, Income Tax,kuantitative and

kualitative research.

Page 7: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Salawat dan salam senantiasa dicurahkan

kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para

sahabatnya.

Skripsi yang berjudul “Analisis Kesulitan Siswa Dalam Pembelajaran IPS

Terpadu Pokok Bahasan Pajak Penghasilan di SMP Fatahillah Pondok Pinang” ini

merupakan salah satu syarat mencapai Gelar Sarjana pada Program Studi

Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak akan

terealisasi dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak yang telah

memberikan dorongan baik moral maupun material kepada penulis. Untuk hal itu

maka perkenankanlah pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Komarudin Hidayat, selaku rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

2. Nurlena Rifa’i MA. Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS yang

telah memberikan dukungan secara akademik.

4. Drs. Banadjid, selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa sabar dalam

membimbing dan memberikan arahan.

5. M. Noviadi Nugroho, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang selalu

setia dan sangat sabar dalam memberikan arahan juga bimbingan.

6. Kepala Sekolah, Dewan Guru, staf TU serta Siswa-Siswi SMP Fatahillah

7. Kepada Ayahanda OK. Helmy Aziz dan Ibunda Sumarni Sukaman yang

memberikan kesempatan kepada penulis untuk hidup dan berkarya.

Page 8: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

iv

8. Kakak-kakak yang senantiasa mendukung Reza Ali Perkasa, Septi

Helmarini, Maharani Febri Wardhani dan Muhammad Sigit Maulana.

9. Keponakan yang turut memberi semangat Tante Anggun membawa tawa

dan suasana yang menyenangkan Athaya dan Ziyad.

10. Keluarga Besar OK.H Abdul Aziz dan Keluarga Besar H. Sukaman yang

memberikan penulis semangat untuk masa kuliah selama 4 tahun yang

berharga.

11. Teman-teman yang senantiasa memberi dukungan kepada penulis yang

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam

penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari berbagai pihak untuk menyempurnakan isi skripsi ini.

Akhir kata penulis hanya bisa berharap semoga penyusunan ini dapat

bermanfaat dan mempunyai nilai guna bagi yang memerlukannya.

Jakarta, 1 Januari 2014

Penulis

Page 9: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ....................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x

BAB I Pendahuluan ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 4

D. Perumusan Masalah ......................................................................... 5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 5

BAB II Kajian Teoritis dan Kerangka Berpikir

A. Kajian Teoritis……………………………………………….…..8

1. Pengertian Pendidikan ----------------------------------------------- 8

2. Pengetian Belajar. ..................................................................... 9

3. Definisi Proses belajar .............................................................. 10

4. Tahap-Tahap Proses Belajar ..................................................... 10

5. Karakteristik Perilaku Belajar .................................................. 11

6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ............................ 11

7. Faktor pendekatan belajar ......................................................... 16

8. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku belajar mengajar . 16

9. Pengertian kesulitan belajar ...................................................... 17

10. Pengertian Materi Pembelajaran ............................................... 17

11. Jenis-jenis Kesulitan Belajar ................................................... 17

Page 10: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

vi

12. Diagnosis Kesulitan Belajar ..................................................... 18

13. Pengertian pajak ...................................................................... 19

14. Jenis-jenis pajak ........................................................................ 19

15. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ................................... 25

B. Kerangka Berpikir ............................................................................ 29

C. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 34

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 34

B. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 35

C. Variabel Penelitian ........................................................................ 35

D. Metode Penelitian ......................................................................... 35

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 36

F. Instrumen Penelitian...................................................................... 38

G. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data ................................... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN ....................................................................... 45

A. Profil Sekolah ................................................................................ 45

B. Hasil Observasi Terhadap Siswa ................................................... 48

C. Hasil Observasi Terhadap Guru .................................................... 54

D. Hasil Nilai Siswa pada Materi Pajak Penghasilan ........................ 55

E. Analisis Kesulitan Siswa dalam menjawab Setiap Pertanyaan ..... 57

F. Hasil Angket ................................................................................. 65

G. Hasil wawancara guru ................................................................... 79

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 81

A. Kesimpulan ..................................................................................... 81

B. Saran-saran ..................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 84

Page 11: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

vii

Daftar Tabel

Tabel 2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ...................................... 11

Tabel 2.2 Tabel Tarif Penghasilan Tidak Kena Pajak ....................................... 22

Tabel 2.3 Tarif Pajak Untuk Wajib Pajak Pribadi Dalam Negeri ...................... 24

Tabel 2.4 Perbedaan dan Persamaan dengan Hasil Penelitian relevan ............. 32

Tabel 3.1 Tabel Klasifikasi Nilai ...................................................................... 40

Tabel 3.2 Kategori Penilaian Angket ................................................................ 42

Tabel 4.1 Profil Guru SMP Fatahillah .............................................................. 46

Tabel 4.2 Fasilitas SMP Fatahillah ................................................................... 48

Tabel 4.3 Hasil Observasi Terhadap Siswa ...................................................... 49

Tabel 4.4 Hasil Observasi Terhadap Guru ........................................................ 54

Tabel 4.5 Hasil Nilai Siswa .............................................................................. 55

Tabel 4.6 Siswa Merasa Intelegensi Yang Dimiliki Tinggi .............................. 66

Tabel 4.7 Siswa Merasa Sulit Menangkap Penjelasan Dari Guru Tentang

Pajak Penghasilan ............................................................................. 66

Tabel 4.8 Siswa Sulit Berkonsentrasi Dalam Materi Pajak Penghasilan ........... 68

Tabel 4.9 Siswa Tidak Menyukai Materi Pajak Penghasilan Sehingga

Malas Untuk Memperhatikan .......................................................... 67

Tabel 4.10 Siswa Merasa Kurang Berbakat Pada Mata Pelajaran IPS

Terpadu Khususnya Materi Pajak Penghasilan ................................ 68

Tabel 4.11 Motivasi Siswa Rendah Dalam Mempelajari Materi Pajak

Penghasilan ....................................................................................... 69

Page 12: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

viii

Tabel 4.12 Siswa Beranggapan Bahwa Materi Pajak Penghasilan Sukar........... 69

Tabel 4.13 Siswa Tidak Dapat Mengikuti Apa Yang Guru Jelaskan Tentang

Pajak Penghasilan Karena Kondisi Fisik Mata Dan Pendengaran

Terganggu ......................................................................................... 70

Tabel 4.14 Banyak Teori Dan Ketentuan Dalam Menghitung Pajak

Penghasilan Membuat Siswa Sulit Mengerjakannya ........................ 71

Tabel 4.15 Guru Terlalu Cepat Dalam Menjelaskan Materi Pajak

Penghasilan Sehingga Siswa Tidak Mengerti ................................... 71

Tabel 4.16 Kemampuan Berhitung Siswa Rendah ............................................. 72

Tabel 4.17 Minat Belajar Siswa Rendah ............................................................. 73

Tabel 4.18 Kesulitan Siswa Dalam Menangkap Materi Pajak Penghasilan

Karena Masalah Keluarga ................................................................. 74

Tabel 4.19 Kesulitan Belajar Pajak Penghasilan Karena Teman Sekelas

Gaduh ................................................................................................ 74

Tabel 4.20 Kesulitan Siswa Dalam Belajar Pajak Penghasilan Karena

Lingkungan Yang Tidak Kondusif Dan Nyaman ............................. 75

Tabel 4.21 Siswa Mengobrol Pada Saat Belajar Materi Pajak Penghasilan ....... 76

Tabel 4.22 Siswa Kehilangan Konsentrasi Saat Materi Belajar Pajak

Penghasilan ....................................................................................... 76

Tabel 4.23 Cuaca Yang Tidak Menentu Membuat Berkurangnya Semangat

Belajar Pajak Penghasilan ................................................................. 77

Tabel 4.24 Kesulitan Belajar Pajak Penghasilan Karena Buku Yang Kurang

Lengkap ........................................................................................... 78

Tabel 4.25 Siswa Mencontek Tugas Yang Diberikan Guru Karena Soal

Pajak Penghasilan Sukar Dikerjakan ................................................ 78

Page 13: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

ix

Daftar Gambar

Gambar 1 Poto-Poto kegiatan Siswa Memperhatikan Guru Menjelaskan Materi

Tentang Pajak Penghasilan ...................................................................................... 112

Gambar 2 Poto-Poto kegiatan Siswa Sedang Mencatat Materi Tentang Pajak

Penghasilan .............................................................................................................. 112

Gambar 3 Poto-Poto kegiatan Siswa Sedang Mencatat Materi Tentang Pajak

Penghasilan .............................................................................................................. 112

Gambar 4 Poto-Poto kegiatan Mengerjakan Soal Materi Pajak Penghasilan ......................... 113

Gambar 5 Poto-Poto kegiatan Mengerjakan Soal Materi Pajak Penghasilan ......................... 113

Gambar 6 Poto-Poto kegiatan Siswa Soal Pajak Penghasilan Secara bersama-sama .............. 113

Page 14: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

x

Daftar Lampiran

Lampiran 1 Lembar Observasi Terhadap Siswa ....................................... ....... 85

Lampiran 2 Pedoman Kriteria Penilaian Observasi Terhadap Guru......... ....... 86

Lampiran 3 Hasil Observasi Terhadap Pengajar....................................... ....... 91

Lampiran 4 Kisi Kisi Test Essay Pajak Penghasilan ................................ ....... 92

Lampiran 5 Soal Test Essay Pajak Penghasilan ....................................... ....... 93

Lampiran 6 Kunci Jawaban Test Essay Pajak Penghasilan ...................... ....... 94

Lampiran 7 Hasil Test Essay Pajak Penghasilan ...................................... ....... 97

Lampiran 8 Kisi-Kisi Angket Instrumen Penelitian Tentang Faktor-Faktor

Penyebab Kesulitan Siswa Dalam Perhitungan

Pajak Penghasilan ................................................................. ....... 98

Lampiran 9 Lembar Angket Kesulitan Siswa Dalam Perhitungan Pajak

Penghasilan ............................................................................ ....... 99

Lampiran 10 Hasil Angket ........................................................................ ....... 102

Lampiran 11 Kisi-Kisi Wawancara Siswa dan Guru ................................. ....... 103

Lampiran 12 Pedoman Wawancara Siswa dan Guru ................................. ....... 104

Lampiran 13 Hasil Wawancara Siswa ....................................................... ....... 106

Lampiran 14 Hasil Wawancara Guru ........................................................ ....... 108

Lampiran 15 Hasil Dokumentasi .............................................................. ....... 112

Lampiran 16 Biodata Penulis ..................................................................... ....... 113

Lampiran 17 Surat Pernyataan Sudah Melakukan Penelitian ................... ....... 114

Page 15: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadian manusia

sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan juga hal

yang penting bagi umat islam karena orang-orang yang berilmu memiliki derajat

yang lebih tinggi seperti yang di jelaskan pada hadist dibawah ini :

عن امامت رضي اهلل عنيا قال: قال رسل اهلل صلى اهلل عليو سلم: اقرب الناس من درجت النبة

اىل العلم الجياد، اما اىل العلم فد لعا الناس على ما جاءث بو الرسل اما اىل الجياد فجاىدا

باسيا فيم على ما جاءث بو الرسل )راه درقطن(

Artinya: “Dari Umamah RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: orang paling

dekat derajatnya dari para Nabi ialah ahkul ilmi (yang berilmu) dan pejuang, jika

orang yang berilmu memberi petunjuk pada manusia melalui apa yang datang

dari Rasul (ilmu), dan kalau pejuang berjuanglah dengan pedangnya, seperti

yang ditunjukkan Rasul”. (H.R. Daruqutni).1

“Sedangkan menurut UU. No. 20 th 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasanan belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara”.2

1http://pkbmdaruttaklim.wordpress.com/2012/10/31/kumpulan-hadits-tentang-pendidikan/ diakses pada 2 februari 2013.

2 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,2008) hal. 5

Page 16: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

2

Maka dari itu pendidikan merupakan hal yang harus diperhatikan karena

pendidikan termasuk kepada kebutuhan primer dan di dalam pendidikan terdapat

proses belajar.

Menurut Deporter Bobbi, Reardon Mark, & Singer-Nourie Sarah “Pada

hakekatnya proses belajar atau mengajar adalah fenomena yang kompleks. Segala

sesuatunya berarti setiap kata, pikiran, tindakan, dan asosiasi dan sampai sejauh

mana guru dapat mengubah lingkungan, presentasi, dan rancangan pengajaran,

sejauh itu pula proses belajar itu berlangsung”.3 Maka di dalam proses belajar

yang merupakan fenomena kompleks ini dapat menimbulkan kesulitan-kesulitan

tersendiri yang dialami oleh siswa.

Definisi kesulitan belajar secara umum dipandang sebagai siswa dengan

prestasi yang rendah. M. Alisuf Sabri mengartikan kesulitan belajar siswa sebagai

kesukaran siswa dalam menerima atau menyerap pelajaran disekolah. Jadi

kesulitan belajar yang dihadapi siswa ini terjadi pada waktu mengikuti pelajaran

yang disampaikan atau ditugaskan oleh seorang guru.2

“Menurut Koestoer Partowisastro kesulitan belajar itu dapat disebabkan oleh

beberapa alasan yaitu : (1) masalah intelegensi, (2) masalah penglihatan

dan/atau pendengaran, (3) masalah perceptual, (4) masalah gizi, (5) masalah

minuman keras dan narkotik, (6) Masalah kelelahan (7) masalah harapan

Orang Tua, (8) masalah disharmoni dalam keluarga, (9) masalah penguasaan

materi pelajaran, (10) masalah minat”.4

Dari masalah kesulitan belajar yang sudah dikelompokan oleh Koestoer,

menyatakan bahwa “di dalam proses belajar tidak lepas dari hambatan-hambatan

yang dialami siswa itu sendiri”.5

Di dalam kehidupan pendidikan adalah hal wajar apabila kita menemukan

kesulitan-kesulitan dalam belajar yang dialami oleh peserta didik karena belajar

3Deporter Bobbi, Reardon Mark, & Singer-Nourie Sarah, “Quantum Learning”, (Bandung :

Kaifa 2000), Cet ke-1, h. 3

4 M. Alisuf Sabri. Psikologi pedidikan. ( Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya). Cet. Ke-I. h.88.

5 Partowisastro Koestoer, Diagnosa dan pemecahan kesulitan belajar, (Jakarta : Erlangga 1986),

jilid-2, h. 19-34

Page 17: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

3

itu sendiri merupakan proses dari tidak bisa menjadi bisa, di dalam proses belajar

tersebut kesulitan memang merupakan hal biasa tetapi bukan seterusnya harus

dibiarkan begitu saja melainkan harus diketahui akar permasalahan sebenarnya

apa yang menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan tersebut agar kegiatan

belajar-mengajar ini menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Seperti yang dijelaskan oleh hadist Nabi bahwa seseorang yang berilmu ialah

seseorang yang terus belajar maka dari itu lebih baik jika guru terus mengevaluasi

kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan karena peran guru sebagai mediator

dalam menyampaikan materi merupakan hal yang utama dalam kegiatan belajar-

mengajar dan tugas guru tersebut sebagai mediator juga harus memastikan bahwa

materi yang beliau sampaikan dapat dimengerti dengan baik oleh peserta didik.

Hal ini, sangat mempengaruhi keseluruhan proses belajar dan mengajar di sekolah

dan dalam hal ini khususnya pokok bahasan pajak penghasilan merupakan

perpaduan antara menghitung dan membaca keterangan dengan baik, apabila

ditengah pembelajaran peserta didik tidak mengerti apa yang di jelaskan oleh

mediator itu merupakan permasalahan yang harus kita temukan apa solusi yang

baik sebenarnya.

Siswa Di SMP Fatahillah Pondok Pinang pasti juga memiliki kesulitan-

kesulitan belajar tertentu dalam proses belajar, khususnya untuk siswa yang duduk

di kelas VIII dalam mempelajari IPS terpadu juga terdapat kesulitan siswa dalam

menyelesaikan perhitungan pajak penghasilan dengan ketentuan-ketentuan dalam

menghitung pajak itu sendiri yang membuat siswa sulit untuk mengerjakannya.

Pokok bahasan pajak penghasilan merupakan pokok materi yang menurut

siswa dan siswi SMP Fatahillah adalah materi yang sulit sehingga dengan

pemikiran yang demikian maka kebanyakkan siswa malas untuk memulai

mengerjakannya dan terkadang karena mereka menganggap materi tersebut materi

sukar sehingga mereka tak ingin memulai untuk mempelajarinya.

Pajak penghasilan merupkan materi yang sulit apabila siswa dan siswi tidak

memperhatikan dengan seksama. Kendala yang peneliti temukan adalah hilangnya

konsentrasi di saat mempelajari materi ini, apabila terlewat sedikit apa yang guru

Page 18: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

4

sampaikan maka akan terjadi kebingungan yang mengakibatkan siswa tidak dapat

mengerti apa yang di bicarakan oleh guru.

Di dalam materi tersebut terjadi kesukaran siswa dalam mengerjakan soal-

soal pajak penghasilan, kesulitan dalam belajar merupakan hal yang selalu terkait

dengan dunia pendidikan, untuk mengatasi kesulitan dalam belajar materi

tersebut guru harus mendiagnosa dimanakah kesulitan itu terjadi agar masalah ini

dapat diselesaikan dengan solusi yang baik dan meningkatkan prestasi belajar

siswa.

Sesuai dengan masalah yang sudah dijabarkan diatas maka peneliti

mengajukan judul “Analisis Kesulitan Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu

Pokok Bahasan Pajak Penghasilan di SMP Fatahillah Pondok Pinang”

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diperoleh identifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi pajak penghasilan rendah

pada siswa dan siswi SMP Fatahillah Pondok Pinang.

2. Siswa mengalami kesulitan saat mengerjakan perhitungan pajak

penghasilan pada siswa dan siswi SMP Fatahillah Pondok Pinang.

3. Nilai siswa kelas VIII rendah pada hasil pembelajaran materi pajak

penghasilan.

C. Pembatasan masalah

Dalam penelitian ini peniliti membatasi pada siswa dan siswi SMP Fatahillah

Pondok Pinang Kelas VIII SMP yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan

perhitungan pajak penghasilan karena dianggap sukar. Peneliti ingin mencari

kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam mengerjakan perhitungan pajak

penghasilan serta penyebabnya.

Page 19: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

5

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan diangkat peneliti dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Apa saja kesulitan yang dialami siswa dan siswi SMP Fatahillah Pondok

Pinang Kelas VIII SMP Fatahillah dalam mengerjakan perhitungan pajak

penghasilan?

2. Apakah penyebab siswa dan siswi SMP Fatahillah Pondok Pinang Kelas

VIII SMP banyak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan perhitungan

pajak penghasilan?

E. Tujuan dan Manfaaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini berdasarkan dari latar belakang dan identifikasi

masalah yang sudah di jelaskan sebelumnya, adalah:

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui Apa saja kesulitan yang dialami tentang pemahaman

materi pajak penghasilan pada siswa dan siswi SMP Fatahillah Pondok

Pinang Kelas VIII.

b. Untuk mengetahui apa penyebab kesulitan yang banyak dialami siswa

dan siswi SMP Fatahillah Pondok Pinang Kelas VIII dalam

menyelesaikan perhitungan pajak penghasilan.

2. Manfaat Penelitian :

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah adanya suatu

kontribusi hasil penelitian baik secara teoritis ataupun secara praktis. Adapun

manfaat-manfaat tersebut sebagai berikut :

A. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, peneliti mengharapkan melalui penelitian ini dapat

mengembangkan serta memperkaya khasanah ilmu pengetahuan terutama

Page 20: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

6

pada bidang pendidikan, khususnya tentang kesulitan perhitungan pajak

penghasilan.

B. Manfaat Praktis

Secara praktis, peneliti mengharapkan melalui penelitian ini dapat

membawa manfaat bagi para pelaku pendidikan, diantaranya:

1. Bagi Siswa

Dengan guru yang cekatan dalam menanggapi permasalahan kesulitan belajar

siswa maka masalah tersebut tidak berlarut-larut dan dapat dengan cepat

membantu siswa menyelesaikan permasalahannya dan meningkatnya hasil

belajar siswa.

2. Bagi Guru

Dapat mengidentifikasi faktor apa saja kesulitan belajar yang dialami siswa

dengan cermat dan guru dapat dengan cepat mencari solusi yang tepat untuk

menangulangi masalah kesulitan yang siswa alami agar dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.

3. Bagi Sekolah

Manfaat penelitian ini bagi sekolah adalah sekolah dapat meningkatkan

prestasi akademik siswa dan dapat mengevaluasi kesulitan-kesulitan apa saja

yang dialami oleh siswa dalam proses belajar-mengajar agar dengan baik

menyelesaikan masalah tersebut serta dapat juga memfasilitasi apa yang

kurang dalam proses belajar-mengajar tersebut.

4. Bagi Pembaca

Dengan penelitian yang disusun oleh peneliti ini bermanfaat bagi pembaca

untuk memahami kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dalam

mengerjakan soal perhitungan pajak penghasilan. Sehingga pembaca lebih

Page 21: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

7

mengerti bahwa sesungguhnya siswa mengalami kesulitan belajar yang

terkadang orang dewasa tidak mengerti masalah sebenarnya.

5. Bagi Peneliti

Penelitian ini dilakukan agar peneliti mengetahui penyabab kesulitan belajar

dan menjadikan peneliti lebih berpengalaman dan apabila menemui hal yang

sama dapat dengan cekatan menanggulanginya karena peneliti adalah calon

guru profesional. Selain itu peneliti juga dapat berkontribusi dalam dunia

pendidikan untuk menjadi lebih maju di masa depan.

6. Bagi peneliti lain

Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti lain untuk referensi dalam penelitian

berikutnya agar dapat dijadikan pedoman dan juga dikembangkan agar ilmu

ini dapat diketahui oleh masyarakat luas.

7. Bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Penelitian ini bermanfaat untuk kampus tercinta peneliti UIN Syarif

Hidayatullah sebagai perluasan ilmu pengetahuan baru bagi dunia

kependidikan dan juga sebagai referensi bagi junior yang ingin

mengembangkan hasil penelitian ini agar dapat terus berkembang sampai

akhir masa.

Page 22: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

8

BAB II

Kajian Teoritis dan Kerangka Berpikir

A. Kajian Teoritis

1. Pendidikan

Pendidikan adalah usaha manusia untuk dengan penuh tanggung jawab

membimbing anak-anak didik ke kedewasaan.1 Di dalam dunia pendidikan akan

terjadi dimana adanya kontak antara siswa dan guru dalam proses belajar dan

mengajar.

Adapun pengertian pendidikan dalam arti sederhana sering diartikan sebagai

usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau

paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja

oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Pendidikan juga dapat diartikan

sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar

menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi

dalam arti mental.2

Pendidikan masa kini penting untuk masa depan anak bangsa agar dapat

menunjang taraf hidup yang lebih baik serta berpengaruh pada pembangunan

Indonesia yang telah dicita-citakan.

2. Pengertian Belajar

Cronbach di dalam bukunya Educational Psychology menyatakan bahwa

1 Sumadi Suryabrata, Psikologi pendidikan, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada 2005), Cet 13,

h. 293

2 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada 2008), Cet 6,

h.1

Page 23: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

9

“Learningis shown by a change in behavior as a result of experience”:3

Jadi menurut Cronbach belajar yang sebaik baiknya adalah dengan

mengalami dan dalam mengalami itu si pelajar mempergunakan pancainderanya.

Sesuai dengan pendapat ini adalah pendapatnya Harold Spears. Spears

menyatakan, bahwa :

“learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to

listen, to follow direction”.4

Senada dengan apa yang dikemukakan Cronbach di atas itu ialah pendapat

McGeoh yang menyatakan bahwa:5

“Learning is a change in performance as a result of practice”

Definisi-definisi yang telah dikemukakan itu diberikan oleh ahli-ahli yang

berbeda-beda pendiriannya, berlainan-lainan titik tolaknya. Kalau kita simpulkan

definisi-definisi tersebut dan juga definisi-definisi yang lain maka kita dapatkan

hal-hal pokok sebagai berikut :

a) Bahwa belajar itu membawa perubahan (dalam arti behavioral change, aktual

maupun potensial).

b) Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru

(dalam arti Kenntnis dan Fertingkeit).

c) Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha (dengan sengaja).

3. Definisi Proses belajar

Proses adalah kata yang berasal dari bahasa latin “processus” yang “berarti

berjalan kedepan”. Kata ini mempunyai konotasi urutan langkah atau kemajuan

yang mengarah pada sasaran atau tujuan. Menurut Chaplin, proses adalah: Any

changes in any objector organism, particularly a behavioural psychological

change (proses adalah suatu perubahan khususnya yang menyangkut perubahan

tingkah laku atau perubahan kejiwaan).6

3 Suryabrata, op.cit., h. 231

4 Ibid, h. 231

5 ibid., h. 232

6 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu). Cet. Ke-1 h. 98

Page 24: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

10

4. Tahap-tahap dalam proses belajar

Tahap belajar menurut Jerome S. Bruner adalah karena belajar itu merupakan

aktivitas berproses, sudah tentu di dalamnya terjadi perubahan-perubahan yang

bertahap. Perubahan tersebut timbul melalui tahap-tahap yang antara satu dengan

yang lainnya bertalian secara berurutan dan fungsional. Menurut bruner, salah

seorang teori S-R Bond yang terbilang vokal, dalam proses pembelajaran siswa

menempuh tiga episode/ tahap, yaitu :

a. Tahap informasi (tahap penerimaan)

Dalam tahap informasi, seorang siswa sedang belajar memperoleh sejumlah

keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari. Dalam tahap ini dapat

dikatakan bahwa siswa baru pertama kali mempelajari perhitungan pajak

penghasilan karena sebelumnya tidak pernah mempelajarinya selain di kelas VIII

SMP, sehingga siswa akan merasa asing dengan pembahasan materi ini.

b. Tahap tranformasi (tahap pengubah materi)

Dalam tahap tranformasi, informasi yang telah diperoleh itu dianalisis,

diubah atau ditranformasikan menjadi bentuk yang abstrak atau konseptual supaya

kelak pada gilirannya dapat dimanfaatkan bagi hal-hal yang lebih luas. Bagis

siswa pemula, tahap ini akan berlangsung mudah apabila disertai dengan

bimbingan guru dalam mentransfer strategi kognitif yang tepat untuk melakukan

pembelajaran materi pajak penghasilan.

c. Tahap evaluasi (tahap penilaian materi)

Dalam tahap evaluasi, seorang siswa menilai sendiri sampai sejauh mana

informasi yang telah ditransformasikan tadi dapat dimanfaatkan untuk memahami

gejala atau memecahkan masalah yang dihadapi.7

7 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu). Cet. Ke-1 h. 99

Page 25: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

11

5. Karakteristik Perilaku Belajar

Ciri perubahan yang merupakan perilaku belajar, diantaranya:

a) Bahwa perubahan intensional, dalam arti pengalaman atau praktik atau latihan

itu dengan sengaja dan disadari dilakukannya bukan secara kebetulan; dengan

demikian, perubahan karena kemantapan dan kematangan atau keletihan atau

karena penyakit tidak dapat dipandang sebagai perubahan hasil belajar;

b) Bahwa perubahan itu postif, dalam arti sesuai seperti yang diharapkan

(normatif) atau kriteria keberhasilan (criteria of success) baik dipandang dari

segi siswa (tingkat abilititas dan bakat khususnya, tugas perkembangan, dan

sebagainya) maupun dari segi guru (tuntutan masyarakat orang dewasa sesuai

dengan tindakan kulturalnya);

c) Bahwa perubahan itu efektif, dalam arti membawa pengaruh dan makna

tertentu bagi pelajar itu (setidak-tidaknya sampai batas waktu tertentu) relatif

tetap dan setiap saat diperlukan dapat direproduksi dan dipergunakan seperti

dalam pemecahan masalah (problem solving), baik dalam ujian, ulangan, dan

sebagainya maupun dalam penyesuaian diri dalam kehidupan sehari-hari dalam

rangka mempertahankan kelangsungan hidup.8

6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Tabel 2.1

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Ragam Faktor dan Unsur-unsurnya

Internal Siswa Ekternal Siswa Pendekatan

8 Abin Syamsuddin Makmun. Psikologi Kependidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya).

Cet. Ket-10 h. 158

Page 26: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

12

1. Aspek Fisiologis:

-tonus jasmani

-mata dan telinga

2. Aspek Psikologis:

- Inteligensi

- Sikap

- Minat

- Bakat

- Motivasi

1. Lingkungan sosial:

-Keluarga

-guru dan staf

- masyarakat

- teman

2. Lingkungan

Nonsosial:

- rumah

- sekolah

- peralatan

- alam

1. Pendekatan Tinggi:

- speculative

- achieving

2. Pendekatan

menengah:

- Analytical

- Deep

3. Pendekatan Rendah:

- Reproductive

- surface

Belajar sebagai proses atau aktivitas diisyaratkan oleh banyak sekali hal-hal

atau faktor-faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar itu adalah banyak

sekali macamnya terlalu banyak untuk disebutkan satu per satu. Untuk

memudahkan pembicaraan dapat dilakukan klasifikasi demikian:9

a) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar, dan ini masih lagi dapat

digolongkan menjadi dua golongan dengan catatan bahwa overlapping tetap

ada, yaitu:

1) Faktor-faktor non sosial

Kelompok faktor-faktor ini boleh dikatakan juga tak terbilang jumlahnya,

seperti misalnya: keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu (pagi atau siang,

ataupun malam), tempat (letaknya, pergudangannya), alat-alat yang dipakai

untuk belajar (seperti alat tulis-menulis, buku-buku, alat-alat peraga, dan

sebagainya yang biasa kita sebut alat-alat pelajaran).

Semua faktor-faktor yang telah disebutkan di atas itu, dan juga faktor-

faktor lain yang belum disebutkan harus kita atur sedemikian rupa, sehingga

dapat membantu (menguntungkan) proses atau perbuatan belajar secara

9.Suryabrata Sumadi, Psikologi pendidikan, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada 2005), Cet 13,

h. 233-234.

Page 27: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

13

maksimal. Letak sekolah atau tempat belajar misalnya harus memenuhi syarat-

syarat seperti ditempat yang tidak terlalu dekat kepada kebisingan atau jalan

ramai, lalu bangunan itu harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan

dalam ilmu kesehatan sekolah. Demikian pula alat-alat pelajaran harus

seberapa mungkin diusahakan untuk memenuhi syarat didaktis, psikologis dan

pedagogis.10

2) Faktor-faktor sosial,

Yang dimaksud dengan faktor-faktor sosial disini adalah faktor manusia

(sesama manusia), baik manusia itu ada (hadir) maupun kehadiran orang atau

orang-orang lain pada waktu seseorang belajar, banyak kali mengganggu

belajar; misalnya kalau satu kelas murid sedang mengerjakan ujian, lalu

terdengar banyak anak-anak lain bercakap-cakap disamping kelas atau

seseorang sedang belajar dikamar, satu atau dua orang hilir mudik keluar

masuk kamar belajar itu, dan sebagainya. Kecuali kehadiran yang berlangsung

seperti yang telah dikemukakan di atas itu, mungkin juga orang lain itu hadir

tidak langsung atau dapat disimpulkan kehadirannya; misalnya saja potret

dapat merupakan representasi dari seseorang; suara nyanyian yang sedang

dihidangkan lewat radio maupun tape recorder juga dapat merupakan

representasi bagi kehadiran seseorang. Faktor-faktor sosial yang seperti telah

dikemukakan diatas itu pada umumnya bersifat mengganggu proses belajar dan

prestasi-prestasi belajar. Biasanya faktor-faktor tersebut mengganggu

kosentrasi sehingga perhatian dapat ditujukan kepada hal yang dipelajari atau

aktifitas belajar semata-semata. Dengan berbagi cara faktor-faktor tersebut

dapat berlangsung dengan baik.

b) Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar dan ini pun dapat lagi

digolongkan menjadi dua golongan yaitu:

1) Faktor-faktor fisiologis,

10 Suryabrata, op.cit h. 234

Page 28: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

14

Faktor-faktor fisiologis ini masih dapat lagi dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

(a) Tonus jasmani pada umumnya, dan keadaan tonus jasmani pada

umumnya ini dapat melatarbelakangi aktivitas belajar; keadaan

jasmani yang kurang segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan

jasmani yang kurang segar; keadaaan jasmani yang lelah lain

berpengaruhnya daripada yang tidak lelah. Dalam hubungan dengan

hal ini ada dua hal yang perlu dikemukakan yaitu:

(b) Nutrisi harus cukup karena kekurangan kadar makanan ini akan

mengakibatkan kekurangan tonus jasmani, yang pengaruhnya dapat

berupa kelesuan, lekas mengantuk, lekas lelah, dan sebagainya.

(c) Beberapa penyakit yang kronis sangat mengganggu belajar itu.

Penyakit-penyakit seperti pilek, influenza, sakit gigi, batuk dan yang

sejenis dengan itu biasanya diabaikan karena dipandang tidak cukup

serius untuk mendapatkan perhatian dan pengobatan, akan tetapi

dalam kenyataannya penyakit-penyakit semacam ini sangat

mengganggu aktivitas belajar.

(d) Keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu. Panca indera dapat

dimisalkan sebagai pintu gerbang masuknya pengaruh kedalam

individu. Orang mengenal dunia sekitarnya dan belajar dengan

mempergunakan pancaindera. Baiknya pancaindera merupakan

syarat dapat belajar itu berlangsung dengan baik.11

(e) Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai

tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat

mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti

pelajaran.12

2) Faktor-faktor psikologis

Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi

kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa namun, diantara faktor-

11 Suryabrata, op.cit.,h. 236

12

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu). Cet. Ke-1 h. 131

Page 29: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

15

faktor rohaniah siswa pada umumnya dipandang esensial itu adalah sebagai

berikut:

a) Inteligensi Siswa

Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik

untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan

cara tepat. Jadi, intelegensi sebenarnya bukan persoalan otak saja, melainkan juga

kualitas organ-organ tubuh lainnya, lantaran otak merupakan “menara pengontrol”

hampir seluruh aktivitas manusia. Tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ) siswa

tidak dapat diragukan lagi, sangat menetukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

Ini bermakna, semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa maka

semakin kecil peluangnya memperoleh sukses.

b) Sikap Siswa

Sikap adalah gejala internal berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk

mereaksi atau merespons (response tendency) dengan cara yang relatif tetap

terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif dan negatif.

Sikap (attitude) siswa yang positif, terutama kepada anda dan mata pelajaran

yang anda sajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa

tersebut. Sebaliknya, sikap negatif siswa terhadap anda dan mata pelajaran anda,

apalagi jika di iringi kebencian kepada anda atau kepada mata pelajaran anda,

dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut.

c) Bakat Siswa

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai

keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan demikian, sebetulnya setiap

orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai

ketingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing.

d) Minat Siswa

Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu.

Page 30: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

16

e) Motivasi Siswa

Pengertian dasar motivasi ialah keadaan internal organism baik manusia

ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.13

7. Faktor pendekatan belajar

“Meurut Ballard & Clanchy, pendekatan belajar siswa pada umumnya

dipengaruhi oleh sikap terhadap ilmu pengetahuan (attitude to knowledge). Ada

dua macam siswa dalam menyikapi ilmu pengetahuan, yaitu: 1) sikap

melestarikan apa yang sudah ada (conserving); dan 2) sikap memperluas

(extending).”14

Menurut Biggs pendekatan belajar siswa dapat di kelompokkan kedalam tiga

prototipe (bentuk dasar), yakni :

a. Pendekatan surface (pendekatan/bersifat lahiriah)

Siswa yang menggunakan pendekatan surface misalnya, mau belajar

karena dorongan dari luar (ekstrinsik) antara lain takut tidak lulus yang

mengakibatkan dia malu.

b. Pendekatan deep (mendalam)

Siswa yang menggunakan deep biasanya mempelajari materi karena

memang tertarik dan merasa membutuhkannya (intrinsik).

c. Pendekatan Achieving (pencapaian prestasi tinggi)

Siswa yang menggunakan pendekatan Achieving pada umumnya dilandasi

oleh motif ekstrinsik yang berciri khusus yang disebut “ego-enhancement”

yaitu ambisi pribadi bisa dalam meningkatkan prestasi kekuatan dirinya

dengan cara meraih indeks prestasi setinggi-tingginya.15

8. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku belajar mengajar

Secara fundamental Dollar dan Miller menegaskan bahwa keefektivan

perilaku belajar dipengaruhi oleh empat hal, yaitu:

(a) Adanya motivasi (drives), siswa harus menghendaki sesuatu (the

learner must want something);

(b) Adanya perhatian dan mengetahui sasaran (cue), siswa harus

memperhatikan sesuatu (the learner must notice something);

(c) Adanya usaha (response), siswa harus melakukan sesuatu (the learner

must do something);

13 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu). Cet. Ke-1 h. 132-137

14

Ibid., h. 123

15

Ibid., h. 126

Page 31: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

17

(d) Adanya evaluasi dan pemantapan hasil (reinforcement) siswa harus

memperoleh sesuatu (the learner must get something).16

9. Pengertian kesulitan belajar

Definisi kesulitan belajar secara umum dipandang sebagai siswa dengan

prestasi yang rendah. M. Alisuf Sabri mengartikan kesulitan belajar siswa sebagai

kesukaran siswa dalam menerima atau menyerap pelajaran disekolah. Jadi

kesulitan belajar yang dihadapi siswa ini terjadi pada waktu mengikuti pelajaran

yang disampaikan atau ditugaskan oleh seorang guru.17

Kesulitan belajar bukan hal yang tidak normal karena didalam proses

pembelajaran tentu ada kesulitan disaat guru menyampaikan ilmu yang beliau

miliki kepada muridnya karena siswa juga memiliki kapasitasnya masing-masing

disaat menyerap informasi yang disampaikan oleh gurunya dikelas.

10. Pengertian Materi Pembelajaran

Materi Pembelajaran atau materi ajar (instructional materials) adalah

pengetahuan sikap, dan keterampilan, yang harus dipelajari siswa dalam rangka

mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan18

11. Jenis-jenis Kesulitan Belajar

Burton mengidentifikasi seorang siswa kasus dapat dipandang atau dapat

diduga mengalami kesulitan belajar kalau yang bersangkutan menunjukkan

kegagalan (failure) tertentu dalam mencapai tujuan-tujuan belajarnya. Kegagalan

belajar didefinisikan oleh burton sebagai berikut:

a. Siswa dikatan gagal apabila dalam batas waktu tertentu yang bersangkutan

tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan (level of

mastery) minimal dalam pekerjaan tertentu, seperti yang telah ditetapkan oleh

orang dewasa atau guru (criterion refrenced). Kasus siswa semacam ini dapat

digolongkan kedalam lower group .

b. Siswa dikatakan gagal apabila yang bersangkutan tidak dapat mengerjakan

atau mencapai prestasi yang semestinya berdasarkan ukuran tingkat

16 Abin Syamsuddin Makmun. Psikologi Kependidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya).

Cet. Ke-10 h. 164

17

M. Alisuf Sabri. Psikologi pedidikan.( Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya). Cet. Ke-I. h.88.

18

Lukman Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima) hal. 105. 2009

Page 32: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

18

kemampuan: inteligensi, bakat. Diramalkan (predicted) akan dapat

mengerjakannya atau mencapai suatu prestasi, namun ternyata tidak sesuai

dengan kemampuannya. Kasus siswa ini dapat digolongkan kedalam under

archievers.

c. Siswa dikatakan gagal kalau yang bersangkutan tidak dapat mewujudkan

tugas-tugas perkembangan, termasuk pnyesuian sosial sesuai dengan pola

organismiknya (his organismic pattern) pada fase perkembangan tertentu,

seperti yang berlaku bagi kelompok sosial dan usia yang bersangkutan (norm-

referenced). Kasus siswa yang bersangkutan dapat dikategorikan kedalam

slow learners.

d. Siswa dikatakan gagal kalau yang bersangkutan tidak berhasil mencapai

tingkat penguasaan (level of mastery) yang diperlukan sebagai prasyarat

(prerequisite) bagi kelanjutan ini dapat digolongkan kedalam slow learners

atau belum matang (immature) sehingga mungkin harus menjadi pengulang

(repeaters) pelajaran.19

12. Diagnosis Kesulitan Belajar

Sebelum menetapkan alternatif pemecahan masalah kesulitan belajar siswa,

guru sangat dianjurkan untuk terlebih dahulu melakukan identifikasi (upaya

mengenali gejala dengan cermat) terhadap fenomena yang menunjukkan

kemungkinan adanya kesulitan belajar yang melanda siswa tersebut. Upaya

seperti ini disebut diagnosis yang bertujuan menetapkan “jenis penyakit” yakni

jenis kesulitan belajar siswa.

Dalam melakukan diagnosis diperlukan adanya prosedur atau langkah-

langkah tertentu yang diorientasikan pada ditemukannya kesulitan belajar jenis

tertentu yang dialami siswa. Prosedur seperti ini dikenal sebagai “diagnostik”

kesulitan belajar.

Banyak langkah-langkah diagnostik yang ditempuh guru antara lain yang

cukup terkenal adalah prosedur Weener & Senf sebagai berikut:

a. Melakukan observasi kelas untuk melihat perilaku menyimpang siswa

ketika mengikuti pelajaran;

b. Memeriksa penglihatan dan pendengaran siswa, khususnya yang diduga

mengalami kesulitan belajar;

c. Mewawancarai orangtua atau wali siswa untuk mengetahui hal ihwal

keluarga yang mungkin menimbulkan kesulitan belajar;

19 Abin Syamsuddin Makmun. Psikologi Kependidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya).

Cet. Ke-10 h. 307-308

Page 33: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

19

d. Memberika tes diagnotik bidang kecakapan tertentu untuk mengetahui

hakikat kesulitan belajar yang dialami siswa;

e. Memberikan tes kemampuan intelegensi (IQ) khususnya kepada siswa

yang diduga mengalami kesulitan belajar.20

13. Pengertian pajak

Berikut merupakan definisi pajak menurut beberapa tokoh:21

a. Definisi pajak yang dikemukakan oleh Rochmat Soemitro:

Menurut Rochmat Soemitro pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara

berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat

balas jasa timbal balik (kontraprestasi) yang berlangsung dapat ditunjukkan,

dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Definisi tersebut kemudian di sempurnakan, menjadi:

Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas Negara untuk

membiayai pegeluaran rutin dan “surplus”-nya digunakan untuk public saving

yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment.

b. Definisi pajak yang dikemukakan oleh S.I Djajadiningrat:

Menurut Djajadiningrat pajak sebagai suatu kewajiban untuk

menyerahkan sebagian besar dari kekayaan ke kas Negara yang disebabkan

suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu,

tetapi bukan sebagai hukuman, menuurut peraturan yang ditetapkan

pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbale balik dari

Negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan secara umum.

c. Definisi pajak yang dikemukakan oleh Feldman:

Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada

penguasa (menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum), tanpa

adanya kotraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup

pengeluaran-pengeluaran umum.

14. Jenis-jenis pajak

Terdapat berbagai jenis pajak, yang dikelompokkan menjadi tiga yaitu,

pengelompokkan menurut golongan, menurut sifat, dan menurut lembaga

pemungutnya.

a. Menurut Golongan

Pajak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

1. Pajak langsung : pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh

wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang

20 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu). Cet. Ke-1 h. 169

21

Siti Resmi, Perpajakan : Teori dan kasus , (Jakarta: Salemba Empat, 2011). h. 1

Page 34: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

20

lain atau pihak lain. Pajak harus menjadi beban wajib pajak yang

bersangkutan.

Contoh: pajak penghasilan (PPh). PPh harus dibayar oleh pihak-pihak

tertentu memperoleh penghasilan tersebut.

2. Pajak tidak langsung pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau

dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga.

Contoh: Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

b. Menurut sifatnya

Pajak dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:

1. Pajak subjektif; pajak yang pengenaannya memerhatikan keadaan pribadi

wajib pajak atau pengenaan pajak yang memperhatikan subjeknya.

Contoh: Pajak Penghasilan (PPh).dalam PPh terdapat subjek pajak (wajib

pajak) orang pribadi. Pengenaan PPh untuk orang pribadi tersebut

memperhatikan keadaan pribadi wajib pajak (status perkawinan,

banyaknya anak, dan tanggungan lainnya).Keadaan pribadi wajib pajak

tersebut selanjutnya digunakan untuk menetukan besarnya penghasilan

tidak kena pajak.

2. Pajak objekitif: pajak yang pengenaannya memperhatikan objek pajaknya

baik berupa benda, keadaan, perbuatan atau peristiwa yang

mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa

memerhatikan keadaan pribadi subjek pajak (wajib pajak) maupun

tempat tinggal.

c. Menurut Lembaga Pemungut

Pajak dikelompokkan menjadi dua, yaitu;

1. Pajak Negara (pajak pusat) pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat

dan digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara pada umumnya.

Contoh; PPh, PPN dan PPnBM, PBB, serta Bea Perolehan Hak atas tanah

dan bangunan (BPHTB).PPB dan BPHTB menjadi pajak daerah mulai

tahun 2011.

2. Pajak dipungut oleh pemerintah daerah baik daerah tingkat I (pajak

provinsi) maupun daerah tingkat II (pajak kabupaten/kota) dan digunakan

untuk membiayai rumah tangga daerah masing-masing Contoh: pajak

kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan, pajak reklame.22

22 Siti, op.cit,. h.7-8

Page 35: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

21

d. Pajak Penghasilan

1) Definisi pajak penghasilan

Pajak penghasilan (PPh) adalah pajak yang dikenakan terhadap

Subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu

tahun pajak.23

2) Dasar hukum pajak penghasilan.

Peraturan perundangan yang mengatur pajak penghasilan di

Indonesia adalah UU.No.7 Tahun 1983 yang telah disempurnakan

dengan UU. NO 7 tahun 1991. UU No.10 tahun 1994. UU No. 17 tahun

2000, UU No. 36 tahun 2008, peraturan pemerintah, keputusan Presiden,

keputusan menteri keuangan, keputusan Direktur Jendral Pajak maupun

surat edaran Direktur Jendral Pajak.24

3) Subjek Pajak Penghasilan

Subjek pajak penghasilan adalah segala sesuatu yang mempunyai

potensi untuk memperoleh penghasilan dan menjadi sasaran untuk

dikenakan pajak penghasilan.25

4) Objek Pajak Penghasilan

Objek pajak merupakan segala sesuatu (barang, jasa, kegiatan, atau

keadaan) yang dikenakan pajak. Objek pajak penghasilan adalah

penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima

atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun diluar

Indonesia, yang dapat dipakai untuk menambah kekayaan wajib pajak

yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun.26

Dilihat dari mengalirnya tambahan kemampuan ekonomis kepada wajib

pajak penghasilan dapat dikelompokkan menjadi :

23

Siti Resmi, Perpajakan : Teori dan kasus , (Jakarta: Salemba Empat, 2011). h. 78 24

Ibid., h.74 25

Ibid., h.75 26

Ibid., h. 80

Page 36: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

22

(a) Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan kerja dan pekerjaan bebas

seperti gaji, honorarium, penghasilan dari praktik dokter, notaris, aktuaris,

akuntan, pengacara dan sebagainya;

(b) Penghasilan dari usaha dan kegiatan

(c) Penghasilan dari modal

(d) Hadiah

e. Penghasilan Tidak kena Pajak

Penghasilan tidak kena pajak (PTKP) merupakan jumlah penghasilan tertentu

yang dikenakan pajak.untuk menghitung besarnya penghasilan kena pajak orang

pribadi dalam negeri, penghasilan netonya dikurangi dengan jumlah penghasilan

tidak kena pajak. PTKP yang ditetapkan dalam pasal 7 ayat (1) undang-undang

nomor 17 tahun 2003 mengalami beberapa perubahan seiring dengan

perkembangan ekonomi dan moneter serta perkembangan harga kebutuhan pokok

setiap tahunnya. Sampai dengan diberlakukannya undang-undang nomor 36 tahun

2008 perubahan PTKP dapat dilihat pada tabel berikut:27

Tabel 2.2

Tabel Tarif Penghasilan Tidak Kena Pajak

Keterangan Pasal 7

UU No. 17

tahun

2000

(mulai

berlaku 1

januari

2001)

PMK No.

564/Kmk03

/2004

(mulai

berlaku 1

januari

2005)

PMK No.

137/

PMK.03/2

005 (mulai

berlaku 1

januari

2006)

Pasal 7 UU

No. 36

tahun 2008

(mulai

berlaku 1

januari

2008)

Peraturan

Menteri

Keuangan

Pasal 7.

PMK No.

162.

(mulai

berlaku 1

januari

2013)

1. Diri

wajib

2.880.000 12.000.000 13.200.000 15.840.000 24.300.000

27 Siti Resmi, Perpajakan : Teori dan kasus , (Jakarta: Salemba Empat, 2011). h. 96

Page 37: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

23

pajak

2. Tambah

an

untuk

pajak

yang

sudah

kawin

1.440.000 1.200.000 1.200.000 1.320.000 2.025.000

3. Tambah

an

untuk

seorang

istri

yang

meneri

ma

penghas

ilan

yang

digabun

g

dengan

penghas

ilan

suami

1.440.000 12.000.000 13.200.000 15.840.000 24.300.000

4. Tambah

an

untuk

setiap

anggota

keluarg

a

sedarah

semend

a dalam

garis

keturun

an lurus

yang

menjadi

tanggun

gannya

(maksi

1.440.000 1.200.000 1.200.000 1.320.000 2.025.000

Page 38: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

24

mal 3)

f. Tarif pajak

Tarif pajak merupakan persentase tertentu yang digunakan untuk menghitung

besarnya tarif yang berlaku di Indonesia di kelompokkan menjadi dua tarif umum

sesuai dengan pasal 17 UU No.7 Tahun 1983 (sebagaimana telah diubah beberapa

kali dan yang terakhir adalah dalam UU No.36 Tahun 2008) dan tarif lainnya.

Sistem penerapan tarif pajak penghasilan sesuai dengan pasal 17 UU PPh

dibagi menjadi dua, yaitu wajib pajak orang pribadi dalam negeri, dan wajb pajak

dalam negeri badan dan bentuk usaha tetap.28

Tabel 2.3

Tarif pajak untuk wajib pajak orang pribadi dalam negeri

Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak Tarif Pajak

Sampai dengan Rp. 50.000.000 5%

Rp 50.000.000 – Rp.250.000.000 15%

Rp. 250.000.000 – Rp. 500.000.000 25%

Di atas Rp 500.000.000 30%

g. Menghitung pajak penghasilan

Secara umum, Pajak penghasilan yang terutang dihitung dengan formula

sebagai berikut :

PPh terutang = tarif pajak penghasilan Kena Pajak

PKP = Penghasilan Netto PTKP

Contoh:

Sesorang pengusaha memiliki penghasilan Rp. 5.000.000 per bulan. Jika

pengusaha tersebut memiliki istri dan seorang anak, maka tentukan besar pajak

yang ditanggung per bulan!

Penghasilan setahun = Rp. 5.000.000 12 = Rp. 60.000.000

28

Siti, op.cit,. h. 119

Page 39: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

25

PTKP

-Wajib pajak sendiri = Rp. 12.000.000

-Tambahan istri = Rp. 1.200.000

-Tambahan Anak = Rp. 1.200.000

Jumlah PTKP = Rp. 14.400.000

PKP RP. 45.600.000

PPh dalam setahun:

5% 25.000.000 = Rp. 1.250.000.

10% (45.600.000-25.000.000) = Rp. 2.060.000

Rp. 3.310.000

PPh per bulan:

3.310.000 12 = Rp. 275833.33

Dalam perhitugan tersebut dijelaskan seorang pengusaha yang berpenghasilan

Rp. 5.000.000 harus membayar Rp. 3.310.000 selama satu tahun dan Rp.

275833.33 per bulanya, inilah perhitungan pajak penghasilan yang ada di kelas

VIII yang siswa harus kerjakan dengan berbagai kesulitannya. Secara garis besar

peneliti juga menitik beratkan pada afektif siswa dalam mengerjakan perhitungan

pajak penghasilan di atas.

15. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Istilah Pendidikan IPS dalam menyelenggarakan pendidikan di Indonesia

masih relatif baru digunakan. Pendidikan IPS merupakan terapan dari Social

Studies dalam konteks kurikulum di Amerika Serikat. Istilah tersebut pertama kali

digunakan di AS pda tahun 1913 mengadopsi nama lembaga Social Studies yang

mengembangkan kurikulum di AS.29

Kurikulum Pendidikan IPS tahun 1994 sebagaimana dikatakan oleh Hamid

hasan, merupakan fungsi dari berbagai disiplin ilmu. Sedangkan ilmu pengetahuan

sosial dan sistem pendidikan di Indonesia baru dikenal sejak lahirnya kurikulum

29 Trianto, Model pembelajaran Terpadu; Konsep, Strategi Implementasinya dalam KTSP,

(Jakarta:bumi Aksara, 2010), h.172.

Page 40: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

26

1975.Sebelumnya pembelajaran ilmu-ilmu sosial untuk tingkat persekolahan

menggunakan istilah yang berubah-rubah sesuai dengan situasi politik pada masa

itu. Ilmu yang membahas hubungan manusia dengan manusia lain dan hubungan

manusia dengan alam semesta merupakan bahasan dari Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS). IPS sebagai mata pelajaran di persekolahan pertama kali digunakan di

kurikulum 1975. Pada kurikulum 1975 memuat IPS sebagai mata pelajaran untuk

pendidikan di sekolah dasar dan menengah.30

Sebagaimana sekarang IPS menjadi

mata pelajaran yang sudah seharusnya ada disetiap sekolah dan disetiap jenjang

pendidikan tetapi dengan bobot materi yang berbeda-beda dan juga disesuaikan

dengan umur siswa agar dapat menerima pelajarannya dengan baik

“Somantri mengemukakan bahwa pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin

ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang

diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan

pendidikan.”31

Ilmu pengetahuan sosial merupakan intelegensi dari berbagai cabang ilmu-

ilmu sosial seperti: Ekonomi, Sosiologi, Sejarah, Geografi, Politik, Hukum, dan

budaya. Ilmu pengetahuan sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena

sosial yang mewujudkan suatu pendekatan interdispliner dari aspek dan cabang-

cabang sosial.

Secara mendasar pengajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang

melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhan. IPS berkenaan dengan cara

manusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan kejiwaannya pemanfaatan

sumber budaya yang ada di permukaan bumi, mengatur serta mempertahankan

kehidupan masyarakat manusia.

Melalui pembelajaran pengetahuan sosial, peserta didik di arahkan, dibimbing

dan dibantu untuk menjadi warga Negara Indonesia warga dunia yang efektif

30 Sapriya, Pendidikan IPS, (Bandung: Remaja Rosadakarya, 2009), Cet. Ke-I, h.11.

31

Ibid, h.11.

Page 41: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

27

merupakan tantangan berat, karena masyarakat global selalu mengalami

perubahan setiap saat.

Dari pengertian di atas, disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

adalah ilmu yang membahas tentang kehidupan sosial manusia yang erat

kaitannya dengan hubungan manusia dengan manusia beserta dinamikanya

maupun hubungan manusia dengan alam, baik pada masa sekarang maupun masa

yang akan datang.

b. Karakteristik Pembelajaran IPS

Sebagai program pendidikan IPS yang layak harus mampu memberikan

berbagai pengertian yang mendasar, melatih berbagai keterampilan serta

mengembangkan sikap moral yang dibutuhkan agar peserta didik menjadi

masyarakat yang berguna, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Ketiga

aspek yang dikaji dalam proses pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (memberikan

berbagai pengertian yang mendasar, melatih berbagai keterampilan serta

mengembangkan sikap moral yang dibutuhkan) merupakan karakteristik IPS

sendiri.

Nu’man Somantri, yang dikutip oleh Daljoeni menyatakan bahwa

pembaharuan pembelajaran IPS sebenarnya masih dalam proses yang penuh berisi

berbagai eksperimen. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:

1. Bahan pelajarannya akan lebih banyak memperhatikan minat para

peserta didik, masalah sosial, keterampilan berfikir serta pemeliharaan

dan pemanfaatan lingkungan alam.

2. Program IPS akan mencerminkan berbagai kegiatan dasar dari

manusia

3. Organisasi kurikulum IPS akan bervariasi dari susunan yang

intergreted (terpadu), correlated (berhubungan) sampai yang

separated (terpisah).

4. Susunan bahan pembelajaran akan bervariasi dari pendekatan

kewarganegaraan, fungsional, humanitis sampai strutural.

5. Kelas pembelajaran IPS akan dijadikan laboratorium demokrasi.

Page 42: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

28

6. Evaluasinya tidak hanya, mencakup aspek-aspek kognitif, afektif dan

psikomotor saja tetapi juga mencoba mengembangkan apa yang

disebut democratic quotient dan citizenship quotient.

7. Unsur-unsur sosiologi dan pengetahuan sosial lainnya melengkapi

program pembelajaran IPS, demikian pula unsur-unsur science,

teknologi, matematika, dan agama akan ikut memperkaya bahan

pembelajaran.32

Dari ciri-ciri diatas terbukti jelas bahwa IPS merupakan ilmu yang

melingkupi berbagai aspek yang ada diberbagai bidang.

c. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangankan

potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di

masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala

masalah yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi

sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa

masyarakat. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan berpikir, sikap, dan nilai peserta didik

sebagai individu maupun sebagai sosial budaya. Kemudian dalam berbagai

buku sosial, seiring dijumpai bahwa para ahli merumuskan tujuan IPS

dengan mengaitkan pada usaha mempersiapkan pesera didik menjadi warga

yang baik.

Selain itu ilmu pengetahuan sosial juga bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap sosial yang

terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan

segala masalah yang terjadi, dan terampil menatasi setiap masalah yang

terjadi sehari-hari baik yang terjadi pada dirinya sendiri maupun

masyarakat umum.

32 Panitia Pendidikan dan Latihan Guru, Modul Program Pendidikan dan latihan Profesi Guru

(Guru Kelas), (Bogor, Universitas Pakuan, 2012), h 254-257

Page 43: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

29

“Gross menyebutkan bahwa tujuan pendidikan IPS adalah untuk

mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik dalam

kehidupannya dimasyarakat, secara tegas ia mengatakan “to prepare

students to be well-functioning citizens in a democratic society”.

Artinya, tujuan lain dari pendidikan IPS adalah untuk mengembangkan

siswa menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan setiap

persoalan yang dihadapinya”.33

Seperti yang dinyatakan oleh Gross bahwa pedidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) memang merupakan ilmu yang mendasari

tentang cara manusia untuk saling berinteraksi antara manusia dengan

manusia lainnya. Sehingga manusia dapat berinteraksi dengan baik dan

selaras dengan kehidupan alam

B. Kerangka Berpikir

Ilmu ekonomi merupakan ilmu yang penting untuk dipahami oleh siswa

sehingga kesulitan yang dialami dalam proses belajar ini harus segera ditangani

sedini mungkin agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Untuk

tercapainya prestasi belajar siswa yang baik kita harus mengenal terlebih dahulu

hambatan yang apa yang dialami siswa agar dapat segera diselesaikan dengan baik

dan tidak mengganggu siswa dalam menyelesaikan soal yang diberikan

kepadanya. Khususnya peneliti disini meneliti tentang kendala yang dialami siswa

dalam belajar mengkajinya dalam dua faktor yaitu faktor internal dan faktor

eksternal siswa dalam mengerjakan perhitungan pajak penghasilan. Faktor nternal

meliputi: intelegensi, minat, bakat, sikap dan motivasi. Faktor eksternal dibagi dua

yaitu: faktor sosial dan faktor non-sosial, faktor lingkungan sosial meliputi:

keluarga, guru dan staf, masyarakat dan teman sedangkan faktor lingkungan

nonsosial meliputi: rumah, sekolah, peralatan, alam. Peneliti dalam hal ini ingin

mengetahui tentang kendala apa saja yang dialami siswa dalam mengerjakan soal

pajak penghasilan yang ada dalam materi IPS terpadu. Pajak penghasilan memiliki

ketentuan-ketentuan tertentu dalam menghitung jumlah setiap pajak yang harus

dibayarkan oleh wajib pajak. Siswa kelas VIII yang mempelajari tentang pajak

33 Etin Solihatin, dkk, Cooperative learning: Analisis Model pembelajaran IPS, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2011), Ed. 1, Cet. 5, h.14

Page 44: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

30

penghasilan seringkali mengalami kesulitan dalam menghitung pajak penghasilan,

hal ini yang ingin diuraikan oleh peneliti.

Skema Kerangka Berpikir

Page 45: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

31

C. Hasil Penelitian Relevan

Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan oleh:

1. Feldmen, William yang terjemahkan Sudarmaji dengan judul Mengatasi

Gangguan Belajar Pada Anak, Feldmen mejelaskan sebab-sebab gangguan

belajar pada anak yang cenderung mengurangi prestasi siswa.34

Feldmen

mengungkapkan bagaimana cara seorang guru dapat mengetahui gangguan-

gangguan belajar yang dialami oleh siswa sejak dini agar sang guru dapat

menyelesaikan masalah gangguan belajar tersebut sesuai dengan kelompok

gangguan belajar yang dialami siswa itu sendiri.

2. Skripsi yang berjudul “Analisis Kesulitan materi Statistika kelas II

Madrasah Aliyah darul”. Di dalam penelitian ini menjelaskan tentang

kesulitan-kesulitan siswa yang dialami pada saat mempelajari materi

statistika, menurut peneliti mansyur, beliau berpendapat bahwa statistika

yang merupakan cabang ilmu matematika yang sampai saat ini masih

dirasakan sulit oleh mayoritas siswa dalam memahaminya, hal ini Karena

statistika bagian dari matematika yang harus diterima setiap jurusan ketika

siswa melanjutkan hingga ke perguruan (PT), selain itu juga karena

banyaknya rumus yang harus diingat. 35

3. Skripsi yang berjudul “Analisis Kesulitan Pembelajaran Matematika pada

Materi Lingkaran”. Di dalam penelitian ini menjelaskan tentang kesulitan-

kesulitan siswa pada saat mempelajari materi lingkaran, menurut peneliti

Rahmat Hidayat bahwa materi lingkaran sulit karena siswa tidak memahami

rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung lingkaran, sehingga siswa

tidak dapat menjawab dengan benar setiap pertanyaan dengan benar.36

34 Feldmen, William. Penerjemah Sudarmaji. “Pada Mengatasi Gangguan Belajar Anak”.

(Jakarta : Prestasi Putra.2002).

35

Mansyur. “Analisis Kesulitan materi Statistika kelas II Madrasah Aliyah daru”

(Jakarta:2012)

36

Rahmat Hidayat, “Analisis Kesulitan Pembelajaran Matematika Pada Materi Lingkaran”.

(Jakarta: 2005)

Page 46: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

32

Tabel 2.4

Perbedaan dan Persamaan Dengan Hasil Penelitian Relevan

No. Nama

Pengarang

Judul Perbedaan

dengan Skripsi

Penulis

Persamaan

dengan Skripsi

Penulis

1.

William

Feldmen

Mengatasi

Gangguan Belajar

Pada Anak

Letak perbedaan

penelitian ini

dengan penelitian

penulis adalah pada

penelitian ini

mencari solusi dari

gangguan belajar

yang dialami oleh

anak sedangkan

penelitian penulis

tidak

Letak persamaan

penelitian ini

dengan penelitian

penulis adalah

pada klasifikasi

yang dimiliki anak

yang memiliki

gangguan belajar

yang dijelaskan

Wiliam sama

dengan yang

penulis jabarkan.

2. Mansyur Analisis Kesulitan

materi Statistika

kelas II Madrasah

Aliyah darul

Perbedaan

penelitian ini

dengan penelitian

penulis adalah

pada subjek mata

pelajarannya,

penelitian ini

dilakukan pada

mata pelajaran

matematika

sedangkan penulis

pada mata

pelajaran IPS

Persamaan

Penelitian ini

dengan penelitian

penulis adalah

sama-sama

meneliti tentang

kesulitan belajar

pada materi yang

menyangkut

perhitungan, dan

penelitian ini juga

memiliki metode

penelitian yang

Page 47: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

33

Terpadu. mirip.

3. Rahmat

Hidayat

Analisis Kesulitan

Pembelajaran

Matematika pada

Materi Lingkaran

Perbedaan

penelitian ini

dengan penelitian

yang penulis

jabarkan adalah

pada subjek mata

pelajarannya.

Penelitian ini pada

mata pelajaran

matematika

sedangkan penulis

IPS Terpadu.

Persamaan

penelitian ini

dengan penelitian

ini adalah sama-

sama meneliti

tentang kesulitan

belajar siswa dan

memiliki

persamaan dalam

cara mengolah

data.

Page 48: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMP Fatahillah Pondok

Pinang. tempat penelitian yang peneliti pilih ini merupakan tempat

dimana peneliti menjalani program PPKT (Program Profesi Keguruan

Terpadu) sehingga, memudahkan peneliti untuk menjalani penelitian dan

dapat secara langsung mengetahui medan yang akan diteliti.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-November tahun 2013.

No. Kegiatan Bulan Ke:

5 6 7 8 9 10 11 12

1. Persiapan

Instrument

penelitian

2. Pelaksanaan

penelitian

lapangan: tes,

observasi, angket,

wawancara,

dokumentasi dan

triangulasi

3. Pengolahan data

dan analisis data

Page 49: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

35

4. Penyusunan Bab

IV dan Ban V

5. Kesimpulan dan

rekomendasi

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah jumlah siswa kelas

VIII, SMP Fatahillah. Tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 20 siswa.

2. Sampel

Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling,

purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu.1

Purposive sampling digunakan peneliti karena beberapa pertimbangan

ketepatan memilih sumber data yang sesuai dengan variabel yang diteliti

yaitu kesulitan dalam materi pajak penghasilan, sehingga peneliti

mengambil sampel yang terdiri dari siswa kelas VIII SMP Fatahillah.

C. Variabel Penelitian

Istilah variabel dapat diartikan bermacam-macam. Variabel yang

diartikan sebagai segala sesuatu yang menjadi obyek pengamatan

penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian itu sebagai faktor-

faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti.2

Adapun dalam penelitian ini hanya terdapat satu variabel, yaitu kesulitan

siswa dalam materi pajak penghasilan.

D. Metode Penelitian

Untuk memudahkan data, fakta dan informasi yang akan mengungkapkan

dan menjelaskan permasalahan dalam penelitian ini, penulis menggunakan

1 Sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D,(2009: penerbit alfabeta,

Bandung)

2 Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Rajawali, 2007), Cet. Ke-3, hal. 25.

Page 50: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

36

metode campuran yang terdiri dari pendekatan kuantitatif dan kualitatif,

pendeketan kualitatif, yaitu metode penelitian yang berusaha menggambarkan

dan menginterpretasikan obyek sesuai dengan apa adanya.3

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan penelitian ini,

penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan (Library research) dan

penelitian lapangan (field research).4

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan penulis lakukan dengan mempelajari atau

menelaah dan mengakaji buku yang erat kaitannya dengan masalah yang

akan dibahas yaitu, kesulitan siswa dalam perhitungan pajak pada Siswa

kelas VIII SMP Fatahillah. Penulis membaca referensi-referensi yang

relevan dengan masalah yang diteliti.

2. Lapangan (Field Research)

Jenis penelitian lapangan ini dimaksudkan agar dapat diperoleh fakta,

data dan informasi yang lebih obyektif dan akurat mengenai yaitu

kesulitan Siswa dalam mengerjakan perhitungan pajak penghasilan pada

siswa kelas VIII, SMP Fatahillah. Dalam hal ini penulis melakukan

Observasi, penyebaran tes soal, angket dan melakukan wawancara kepada

siswa yang mengalami kesulitan belajar.

E. Teknik Pengumpulan Data

Suatu penelitian dipandang sebagai suatu usaha yang dilakukan untuk

memecahkan masalah dengan berbagai cara atau metode dengan menggunakan

alat atau fasilitas-fasilitas yang ada untuk meperoleh hasil yang bisa

dipertanggungjawabkan. Metode yang digunakan untuk menemukan kebenaran

dari suatu yang diteliti dengan cara yang ilmiah adalah melalui metode

penelitian.

3 Suharsimi Arikunto, manajamen penelitian, ( Jakarta; Rineka Cipta, 2009), Cet. Ke-1, h.

234.

4 Syamsir salam dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, ( Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2006) Cet, Ke- 1, h. 4.

Page 51: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

37

Dalam penelitian ini, diperlukan adanya suatu data sebagai akhir dari

penelitian. Banyak terdapat teknik pengumpulan data yang diperlukan dalam

penelitian ini antara lain:

1. Tes

a. Soal uraian

Tes yang berbentuk uraian dimana soal pajak penghasilan yang diberikan

kepada siswa untuk mencari data kesulitan yang dialami siswa dalam

pembelajaran IPS terpadu pokok bahasan pajak penghasilan setelah pelaksanaan

tes tersebut peneliti menganalisis jawaban dari beberapa siswa. Soal tes yang

diberikan kepada siswa berpedoman pada kurikullum KTSP tahun 2007. Sebuah

tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang

sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan.

2. Non-Tes

a. Obeservasi

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat

bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh

melalui observasi.

“Marshall menyatakan bahwa “through observation, the researcher learn

about behavior and the meaning attached to those behavior”. Melalui

observasi peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan

mengadakan pencatat secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati”.5

Observasi disebut juga dengan kegiatan pemusatan perhatian terhadap

sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Jadi pengobservasian

dapat dilakukan melalui pengamatan, pedengaran, pencium, meraba, dan

pengecap.6

5 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,

1998) Cet. XI, h. 146

6 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,

1998) Cet. XI, h. 146

Page 52: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

38

b. Angket

Angket adalah suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan

sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara secara tertulis pula oleh

responden. Angket yang disebarkan kepada responden berbentuk angket tertutup

dengan jawaban yang sudah disiapkan. Adapun item yang akan diberikan terdiri

dari 20 item pertanyaan dengan alternatif jawaban sangat setuju, setuju, ragu,

tidak setuju, sangat tidak setuju, dan selalu, sering, kadang-kadang, jarang, tidak

pernah. Pertanyaan yang terdapat dalam angket diberikan kepada responden untuk

mengetahui kesulitan siswa dalam perhitungan pajak penghasilan.

c. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu prosedur utuk pengumpulan data dalam

penelitian kualitatif, sebab dengan wawancara peneliti dapat melihat kebenaran

jawaban yang diberikan oleh narasumber dengan menganalisis gaya tubuh yang

ditunjukan. Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada siswa dan guru

mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VIII SMP Fatahillah Pondok Pinang.

d. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data kualitatif untuk dapat

menjelaskan keadaaan sebenarnya melalui foto atau gambar dalam berjalannya

kegiatan penelitian tersebut.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang Peneliti gunakan untuk memperoleh data

mengenai yaitu kesulitan dalam perhitungan pajak di kalangan siswa-siswi SMP

Fatahillah adalah berbentuk soal, angket (Kuesioner) dan wawancara. Soal yang

terdiri dari 5 pertanyaan tentang pajak penghasilan dan angket yang digunakan

terdiri dari 20 item pertanyaan yang disebarkan kepada responden sedangkan,

untuk wawancara peneliti membagi dua pertanyaan yang di tujukan untuk siswa

dan guru mata pelajaran IPS Terpadu.

Page 53: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

39

G. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Teknik Pengolahan Data

Untuk mengelola data dalam penulisan ini, melakukan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Untuk pengolahan data tes

1. Diperiksa melalui pemberian bobot terhadap setiap pertanyaan yang

siswa dan siswi jawab.

2. Bobot disesuaikan dengan dugaan-dugaan yang telah ditetapkan

sebelumnya.

3. Hasil tes dijumlahkan dari setiap bobot yang diterima siswa dan siswi

setiap pertanyaannya.

b. Untuk mengolah data angket.

1. Editing, yaitu memeriksa kembali jawaban daftar pertanyaan yang

diserahkan oleh responden. Kemudian angket tersebut diperiksa satu-

persatu, tujuannya untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang

ada pada daftar pertanyaan yang telah diselesaikan jika ada jawaban

yang diragukan atau tidak dijawab, maka penulis menghubungi

responden yang bersangkutan untuk menyempurnakan jawabannya.

2. Scoring, yaitu merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir

soal yang terdapat dalam angket. Dalam setiap pertanyaan dalam angket

terdapat 10 butir jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu

(R), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Pernah (TP),

Jarang (JR), Kadang-kadang (KD), Sering (SR), dan Selalu (SL). Maka

penulis melakukan perhitungan skor rata-ratan dengan ketentuan

sebagai berikut:

Sangat Setuju = 5 Tidak Pernah = 1

Setuju = 4 Jarang = 2

Ragu = 3 Kadang-kadang = 3

Page 54: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

40

Tidak Setuju = 2 Sering = 4

Sangat Tidak Setuju = 1 Selalu = 5

c. Tabulating, yaitu setelah diketahui setiap indikatornya maka seluruh data

tersebut ditabulasikan dalam sebuah tabel untuk kemudian diketahui

perhitungannya.

2. Teknik Analisis Data

Langkah pertama peneliti memeriksa hasil tes siswa dengan bobot yang telah

ditentukan, setelah hasil nilai yang sudah diberikan sesuai kemampuan siswa

ditentukan klasifikasi nilai siswa sebagai berikut:

Tabel 3.1

Klasifikasi Nilai7

No Nilai Kualitas

Klasifikasi

1. 80-100 Sempurna A

2. 66-76 Baik B

3. 56 – 65 Cukup C

4. 40 – 55 Kurang D

5. 30 - 39 Gagal E

Berdasarkan dari klasifikasi diatas, maka dapat di bagi menjadi nilai tinggi,

menengah dan rendah :

7 Suharsmi Arikunto, Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 1995), h. 251

Page 55: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

41

Nilai Tinggi : 80 - 100

Nilai Menengah : 56 – 79

Nilai rendah : 3 – 55

Selanjutnya, untuk mengetahui nilai rata-rata siswa dalam menghitung pajak

kelas VIII SMP Fatahillah, maka penulis menghitung rata-rata tersebut dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :8

Keterangan :

Mx = Mean (Rata-rata) yang dicari

Σx = Jumlah dari skor (nilai-nilai) yang dicari

N = Number of cases (banyaknya skor itu sendiri)

Dalam setiap klasifikasi diambil sampel siswa untuk mengetahui apa saja

kesulitan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal perhitungan pajak

penghasilan, lalu di berikan analisis oleh peneliti dan sebagai triangulasi peneliti

mewawancarai siswa yang bersangkutan.

Langkah Kedua adalah membuat tabel frekuensi dan kemudian dilengkapi

dengan persentase. Dalam hal ini penulis menggunakan rumus sebagai berikut:

8 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu). Cet. Ke-1 h.

189

Mx = Σx .

N

Page 56: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

42

Keterangan :

P = Presentase yang dicari

f = Frekuensi yang sedang dicari

N = Jumlah populasi yang ada

Setelah didapat hasil persentase dari angket yang disebar kepada

siswa, maka akan menentukan kategori penilaian dari hasil penelitian

tersebut, peneliti merumuskan sebagai berikut:9

Tabel 3.2

Kategori Penilaian Angket

NO. PROSENTASE PENAFSIRAN

1. 100% Seluruhnya

2. 90-99% Hampir seluruhnya

3. 60-89% Sebagian besar

4. 51-59% Lebih dari setengah

5. 50% Setengahnya

6. 40-49% Hampir setengahnya

9 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah, Metodologi Riset, (Bandung: IAIN Bandung, 1984), h.

52.

P = f x 100%

N

Page 57: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

43

7. 20-39% Sebagian kecil

8. 10-19% Sedikit

9. 1-9% Sedikit sekali

10. 0% Tidak ada sama sekali

Langkah ketiga peneliti mencari rata-rata penyebab kesulitan pada angket

dengan rumus sebagai berikut

Keterangan :

Mx = Mean (Rata-rata) yang dicari

Σx = Jumlah dari skor (nilai-nilai) yang dicari

N = Number of cases (banyaknya skor itu sendiri)

Kemudian menentukan kategori penilaian kesuilitan siswa dalam menghitung

pajak penghasilan tersebut diantaranya:

0-40 = Tingkat Kesulitan Rendah

41-51 = Tingkat Kesulitan sedang

51-60 = Tingkat Kesulitan Tinggi

>70 = Tingkat Kesulitan Sangat Tinggi

Adapun untuk membuktikan keabsahan data adalah dengan ketekunan

pengamatan dan triangulasi

Mx = Σx .

N

Page 58: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

44

a. Ketekunan pengamatan

Teknik ini digunakan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam

situasi yang sangat relevan dengan persoalan isu yang sedang dicari dan kemudian

memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Peneliti melalui teknik ini juga

mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan

terhadap faktor-faktor yang menonjol.10

Teknik pengamatan ini berguna agar data yang diambil dapat sesuai dengan

apa yang ada dilapangan.

b. Triangulasi

Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu

yang lain di luar data untuk keperluan pengecekkan atau sebagai pembanding

terhadap data itu. Teknik triangulasi yang akan digunakan dalam penelitian ini

meliputi: triangulasi dengan sumber, metode, penyelidik, dan teori.11

Triangulasi sumber, metode, penyelidik, dan teori dilakukan dengan

bersamaan sehingga mencapai data yang yang konkret serta jelas keabsahannya.

10 Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum & Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,

1993). Cet ke-1, h. 10

11

Ibid,. h. 63

Page 59: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

45

BAB IV

A. PROFIL SEKOLAH SMP FATAHILLAH PONDOK PINANG

I. Sejarah Singkat Sekolah

Sekolah SMP Fatahillah merupakan lembaga swasta yang didirikan oleh Bpk.

Abdul Rohim dibawah naungan yayasan Al Akbar yang mendapatkan izin

operasional kegiatan dari instansi pemerintah yang berwenang sesuai dengan

bidang usaha kegiatannya dengan nomor tanda daftar 09.31.74.05.1002.1364.

Sekolah ini terletak dikawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Sekolah yang

berdiri pada tanggal 16 juli 1986 ini didasari oleh kepedulian remaja dan tokoh-

tokoh masyarakat sekitar terhadap pendidikan islam dan juga terhadap masyarakat

ekonomi lemah terutama dalam hal pendidikan putra-putrinya. Oleh karena itu

salah satu tujuan dari SMP Fatahillah ini yaitu untuk menolong masyarakat

menengah kebawah agar dapat melanjutkan pendidikan putra-putrinya ke sekolah

menengah pertama (SMP).

SMP Fatahillah mendapatkan surat persetujuan mendirikan

/menyelenggarakan sekolah swasta dengan No: SP.93OP/101.64/1.88. pada

tanggal 27 Januari 1988 disetujui oleh An. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

kepala kantor wilayah Dekdikbud Daerah Khusus Ibukota Jakarta yaitu Bpk

Soegijo (NIP 130048913).

SMP Fathillah mendapatkan akrediatsi diakui Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan direktorat jendral pendidikan Dasar dan Menengah pada tanggal 09

Januari 1991 oleh An. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Direktur Sekolah Swasta Drs. Sarjono Sigit. Jenjang akreditasi ini berlaku untuk

jangka waktu 5 tahun. Pada tanggal 06 Mei 1996 SMP Fatahillah mendapat

akrediatsi diakui untuk yang kedua kali yang disetujui oleh An. Direktur Jendral

Page 60: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

46

Pendidikan Dasar dan Menengah Direktur sekolah Bpk Drs. Umaedi, M. Ed. Pada

tanggal 28 Desember 2005 SMP Fatahillah memperoleh akrediatsi dengan

peringkat B yang di sahkan oleh badan akreditasi sekolah provinsi DKI Bpk Drs.

Hajoko Rawoto untuk jangka waktu 4 tahun dan pada tanggal 10 November 2009

SMP Fatahillah memperoleh akreditasi B untuk jangka waktu 2014/2015

terhitung sejak tanggal ditetapkan, disetujui oleh badan akreditasi Provinsi

sekolah/madrasah provinsi DKI Jakarta Bpk Drs. H. Abdul Rochim, MM.

Sejak berdirinya, SMP Fatahillah ini telah dipimpin oleh beberapa kepala

sekolah Kepala sekolah SMP Fatahillah yaitu:

1. Bpk Drs. H. Daliman. BA masa bakti 1986 sampai 1993

2. Bpk Drs. H. Widodo, M.Ag masa bakti 1993 sampai 2004

3. Bpk Drs. Idham Kholid masa bakti 2004 sampai 2008

4. Ibu Dra. Lilis Nurhayati masa bakti 2008 sampai sekarang

II. Keadaan Guru SMP Fatahillah

Guru adalah profesi atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Oleh

karenanya tingkat pendidikan guru merupakan modal yang sangat penting dalam

melaksanakan tugas mendidik, mengajar, dan melatih siswa. Untuk keadaan guru

SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan memiliki tenaga pengajar dan

tenaga kependidikan yang bervariatif dilihat dari jenis kelamin, jabatan, maupun

pendidikan. Seperti tabel berikut:

Tabel 4.1

Profil Guru SMP Fatahillah

NO NAMA GURU PENDIDIKAN JABATAN BIDANG

STUDI

1. Dra. Lilis

Nurhayati

S1/Pend.

B.Indonesia

Kepala

Sekolah

Bahasa

Indonesia

PLKJ

Page 61: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

47

2. Idrus Syarifuddin,

S.Ag

S1/Pend. Agama

Islam

Wakil

Kepsek

Agama

BTA

3. Hamilah, BA D3/Komunikasi Guru Bahasa

Indonesia

PLKJ

4. Drs. Abdul Haris S1/Penjas Guru Penjas

5. Misani, S. Pd S1/Pend.

Biologi

Guru IPA

6. Nurmaningsih, S.

Pd

S1/Pend.

Biologi

Guru IPA

7. Sartiningsih, S. Pd S1/B. Inggris Guru Bahasa Inggris

8. Agus Hadiwijaya D3/Manajemen Guru Komputer/TIK

9. Sumiyati S1/Sejarah Guru Seni budaya

KJTN

10. Tuti Sarmaini

Purba, S.Ag

S1/Pend. Agama

Islam

Guru Agama

BTA

11. Imas Masriyah,

S.Sos.I

S1/Ppkn Guru IPS

PKN

13. Drs. Ruhiyat

Sitopang

S1/Pend.

Matematika

Guru Matematika

14 Irna Iryanti, S.Pd S1/Pend. Bahasa

Inggris

Guru Bahasa Inggris

14. Umi Kulsum SMA Tata Usaha -

15. Yoyodianto SMA Tata Usaha -

Page 62: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

48

16. Sulaiman SMA Karyawan -

III. Sarana dan Prasarana SMP Fatahillah

Daftar sarana dan prasarana yang terdapat di SMP Fatahillah, seperti tabel

berikut:

Tabel 4.2

Tabel Fasilitas SMP Fatahillah

NO. FASILITAS JUMLAH

1. Ruang Kepala Sekolah 1

2. Ruang Tata Usaha Administrasi 1

3. Ruang Guru 1

4. Ruang Kelas 5

5. Ruang Laboratorium Komputer 1

6. Ruang Ibadah/Musholah 1

7. Meja 125

8. Kursi 180

9. Kantin 1

10. Toilet Guru dan Murid 4

11. Perpustakaan 1

B. Hasil Observasi Terhadap Siswa

Observasi terhadap siswa ini digunakan untuk melihat proses pembelajaran

yang diikuti siswa. Jumlah aspek yang diamati yaitu meliputi tiga aspek,

diantaranya aspek sebelum PBM, selama PBM, akhir PBM. Jumlah keseluruhan

poin yang tertuang dalam lembar observasi ini berjumlah 11 poin. Perhitungan

dilakukan dengan menggunakan presentasi jumlah siswa yang melakukan

kegiatan proses pembelajaran. Hasil observasi tersebut disajikan pada tabel

sebagai berikut:

Page 63: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

49

Tabel 4.3

Hasil Observasi Terhadap Siswa

Indikator

instrumen

No Aspek Yang Diamati Pada Kegiatan Tahap

Pengajaran

Presentase

Sebelum

PBM

1 siswa hadir tepat waktu 60%

2 Siswa menjawab salam 80%

3 Siswa mendengarkan guru mengabsen 40%

4. Siswa mengeluarkan perlengkapan sekolah 40%

4 Siswa mendengar motivasi guru 20%

Selama PBM 5 Siswa memperhatikan guru 60%

6 Siswa bertanya kepada guru 40%

7 Siswa mengungkapkan pendapat 40%

8 Siswa menjawab pertanyaan dari guru 40%

9 Siswa berkonsentrasi belajar 20%

Akhir PBM 10 Siswa mencatat atau menandai tugasnya 40%

11 Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran 40%

Rata-rata Keaktifan siswa 43, 636%

Page 64: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

50

Analisis peneliti sebagai uraian dari presentase yang diberikan diatas adalah

sebagai berikut :

1. Kedatangan

Siswa SMP Fatahillah di wajibkan datang pukul 07.00 pagi. Tetapi banyak

siswa yang datang terlambat karena faktor lokasinya di pondok pinang yang

menjadikan jalan menuju sekolah macet sehingga siswa yang berkendara dengan

kendaraan umum sering terlambat karena faktor tersebut. Kedatangan siswa untuk

pelajaran ips terpadu yang dilakukan setiap hari rabu pukul 09.10 dan jumat 09.10

mereka tidak pernah terlambat masuk ke kelas karena sudah ada pelajaran

sebelum IPS dan mereka sudah masuk sekolah sejak pukul 07.00 pagi hanya saja

setiap pergantian jam siswa sering keluar kelas untuk bermain dengan kelas

sebelah jika guru tidak langsung masuk ke kelasnya. Sehingga memakan waktu

sekitar 10 menit untuk merapikan duduk siswa. Setelah pengamatan yang cukup

banyak siswa yang tidak langsung masuk ke kelasnya walau bel pelajaran sudah

dimulai. Dari hasil pengamatan 60% siswa datang tepat waktu sedangkan 40%

lainnya terlambat masuk ke kelasnya, siswa yang terlambat sering kali membuat

gaduh saat pelajaran dan guru sudah mulai untuk menjelaskan pelajaran. Rata-rata

keterlambatan siswa antara 10-15 menit merupakan waktu yang cukup banyak

terbuang.

2. Pemberian Salam

Dari hasil pengaamatan terdapat 80% siswa memberikan salam kepada

guru dengan di pimpin oleh ketua kelas, pemberian salam yang siswa gunakan

adalah dengan mengucapkan “Assalammualaikum Wr.Wb” karena SMP

Fatahillah adalah sekolah menengah pertama yang bercorak islam dan menjunjung

tinggi nilai ke islaman yang baik. SMP Fatahillah memiliki siswa yang berakhlak

terpuji terbukti dengan 80% siswanya memberikan salam serta menjawab salam

dari guru, tetapi juga terdapat 20% siswanya yang tidak menjawab salam karena

masih sibuk bercanda dengan teman sebangkunya sehingga tidak menyadari kalau

mereka seharusnya menjawab salam.

Page 65: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

51

3. Persiapan Kelengkapan Pelajaran

Guru menginstruksikan siswa agar mengeluarkan alat tulis mereka seperti:

pulpen, pensil, dan penghapus, 60% siswa yang tidak membawa alat tulis tersebut

sehingga gaduh untuk meminjamnya kepada teman disampingnya. Kedua guru

mengintruksikan untuk mengeluarkan buku pelajaran dalam hal ini siswa hanya

memiliki buku yang berjenis LKS (lembar kerja siswa) dengan rangkuman materi

yang tidak mendetail, siswa tidak memiliki buku paket alasannya karena siswa

yang berasal dari ekonomi rendah sehingga tidak mampu untuk membeli buku

paket tetapi sebenarnya di perpustakaan SMP Fatahillah terdapat buku paket dari

dana BOS yang diberikan pemerintah tapi pada saat pembelajaran IPS siswa tidak

ada yang berinisiatif untuk meminjam buku tersebut di perpustakaan. Kekurangan

buku sumber belajar merupakan hal utama yang mengganggu kelancaran kegiatan

belajar mengajar pada materi pajak penghasilan karena siswa seharusnya memiliki

buku yang lengkap untuk menunjang prestasi mereka.

4. Memperhatikan

Sikap siswa dalam hal memperhatikan guru masih dianggap kurang karena

disaat guru menerangkan siswa malah bercanda atau mengobrol sehingga memuat

kelas terkesan gaduh padahal materi yang disampaikan guru tentang pajak

penghasilan merupakan materi yang sukar jika siswa tidak memperhatikan. 60%

siswa yang gaduh membuat guru menegur mereka dan menghentikan kegiatan

belajar mengajar untuk menasehati mereka agar memperhatikan guru saat sedang

belajar, sesudah guru menegur siswa, siswa pun mendengarkan dengan baik tetapi

disaat guru mulai lagi untuk menjelaskan siswa pun mulai bercanda kembali

dengan teman sebangkunya sehingga membuat guru menasehati mereka kembali

lagi. Hal ini menyebabkan terpotongnya waktu dalam kegiatan belajar mengajar.

5. Bertanya

40% siswa banyak bertanya tentang materi pajak penghasilan karena tadi

mereka gaduh sehingga mereka lupa sampai dimana guru menjelaskannya.

Page 66: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

52

Pertanyaan yang siswa lontarkan pada saat mempelajari materi pajak

penghasilan adalah sebagai berikut:

1. Bu, kenapa wajib pajak tidak dapat dibayarkan oleh orang lain?

2. Kenapa lapisan tarif pajak banyak sekali, saya bingung jadinya bu?

3. Bu, saya ga ngerti kok penghasilan bruto harus dikali 12?

4. Bu, kok ngitungnya kok panjang banget bu? itu yang harus di hitung

duluan apa saja bu?

5. Bu, kok PKP setahun sama sebulan beda? Cara ngitungnya gimana?

6. Bu, saya ga ngerti ini kok ngitungnya panjang banget

7. Bu, ibu bayar pajak tidak?

Demikian pertanyaan yang dilotarkan siswa disaat mempelajari perhitungan

pajak. Kisaran pertanyaan itu pada ketentuan-ketentuan tarif lapisan pajak dan

tarif yang dikenakan pada wajb pajak yang berbeda sehingga siswa sulit untuk

menghapalnya, selain menghitung siswa juga harus menghapal ketentuan

ketentuan pada pajak penghasilan, jika siswa salah memasukkan angka pada tarif-

tarif tertentu maka hasil akhirnya akan salah. Hanya 40% siswa yang bertanya

kepada guru, banyak siswa yang sudah tidak mengerti dari awal sehingga tidak

mengikuti lagi apa yang dijelaskan guru.

6. Berpendapat

Siswa jarang yang berpendapat karena materi pajak penghasilan bukan materi

yang terbuka untuk pendapat sehari-hari siswa sehingga siswa fokus kepada apa

yang guru sampaikan, tetapi ada 20% siswa yang berpendapat tentang apa yang

mereka ketahui dan membandingkannya dengan apa yang dipelajari pada materi

pajak penghasilan.

7. Menjawab Pertanyaan

40% siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru disaat mencoba

mengukur sampai dimana pemahaman siswa dalam materi perhitungan pajak

penghasilan, tetapi kebanyakkan siswa jarang yang dapat menjawab dengan benar

karena menurut mereka terlalu banyak ketentuan-ketentuan pajak penghasilan

Page 67: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

53

sehingga mereka tertukar antara ketentuan yang satu dengan yang lain. Selain

karena materi pajak penghasilan sudah dianggap sukar sehingga mereka tidak

berkonsentrasi sehingga 60% siswa lain tidak dapat menjawab pertanyaan guru

dengan benar.

8. Konsentrasi Siswa

Terdapat 20 % siswa yang berkonsentrasi dari awal hingga akhir tetapi 80%

lainnya tidak dapat kosentrasi karena teman sebangkunya mengajak mengobrol

dan teman lainnya gaduh. Konsentrasi pada materi pajak penghasilan merupakan

hal yang krusial karena jika siswa tidak berkonsentrasi maka mereka tidak dapat

mengikuti materi tersebut dengan baik karena perhitungan materi pajak

merupakan perpaduan antara pemahaman dan kemampuan berhitung. 80% siswa

yang tidak dapat berkonsentrasi mengindikasikan adanya kesulitan dalam materi

perhitungan pajak penghasilan.

9. Siswa Mencatat Atau Menandai Tugasnya

Hanya 40% siswa yang mencatat dan menandai tugas yang diberikan oleh

guru dan 60% siswa lainnya tidak mencatat dengan alasan alat tulis yang tidak

lengkap karena perlengkapannya tertinggal dirumah. Catatan merupakan alat

bantu bagi siswa untuk mengingat lagi materi yang dijelaskan oleh guru, jika

siswa tidak mencatat maka bagaimana cara mereka untuk mengerjakan tugas yang

diberikan guru.

10. Siswa Menyimpulkan Kegiatan Pembelajaran

Terdapat 40% yang dapat menyimpulkan pelajaran pajak penghasilan dengan

bahasanya masing-masing pada saat guru bertanya. Sedangkan 60% lainnya tidak

dapat menyimpulkan pelajaran tentang materi pajak penghasilan hari itu.

Page 68: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

54

C. Hasil Observasi Terhadap Guru

Tabel 4.4

Hasil Observasi Terhadap Guru

No. Aspek Yang Diamati Pada Kegiatan Tahap

Pengajaran

Skor

Kegiatan awal

1. Guru hadir tepat waktu 3

2. Guru mengucapkan salam 3

3. Guru mengabsen siswa 3

4. Guru memberikan motivasi kepada siswa 2

Kegiatan inti

5. Guru mampu mengkondisikan siswa 2

6. Guru menjelaskan materi pelajaran secara singkat 2

7. Guru dapat mengkondisikan siswa untuk mencatat

materi pelajaran

1

8. Guru menjelaskan materi pokok kepada siswa 3

9. Guru mendorong siswa untuk bertanya 2

10. Guru memberikan tugas meringkas materi atau

mengerjakan soal latihan di LKS

2

Kegiatan Penutup

11. Guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran 2

12. Guru menutup kegiatan belajar mengajar 3

13. Guru mengucapkan salam penutup 2

Rata-rata nilai kreatifitas guru 2,15

Hasil observasi terhadap guru menunjukkan bahwa guru memiliki kreatifitas

yang cukup baik yang ditunjukan bahwa nilai skor yang didapat guru sebesar 2,15

yang dikategorikan cukup baik. Dengan kemampuan kreatifitas yang cukup baik

diharapkan siswa dapat lebih bersemangat dalam proses pembelajarannya.

Page 69: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

55

D. Hasil Nilai Siswa Pada Materi Pajak Penghasilan:

Nilai dibawah ini merupakan hasil dari nilai soal essay mengenai perhitungan

pajak penghasilan yang telah diberikan sebelumnya kepada 20 siswa sebagai

berikut :

Tabel 4.5

Hasil Nilai Siswa

No Responden Nilai Kualitas Klasifikasi

1 AD 70

Baik B

3 ALD 57

Cukup C

4 ALF 38

Gagal E

2 AS 70

Baik B

6 DAL 30

Gagal E

5 DH 52

Kurang D

7 FF 44

Kurang D

8 GMR 55

Kurang D

9 H 26

Gagal E

10 IM 36

Gagal E

11 IS 42

Gagal E

12 JRC 42

Gagal E

13 KP 52

Kurang D

14 MG 52

Kurang D

15 MN 24

Gagal E

16 NA 61

Cukup C

17 RPA 40

Gagal E

18 RS 25

Gagal E

19 SA 44

Kurang D

20 VV 47

Kurang D

Page 70: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

56

Jumlah 907

Nilai rata-rata dari soal essay yang berisi 5 item soal siswa yaitu:

Mx = Σx = 907 = 45,35

N 20

Nilai rata-rata siswa dalam mengerjakan soal perhitungan pajak penghasilan

hanyalah 45,35 yang memiliki klasifikasi nilai rendah.

Berdasarkan dari klasifikasi diatas, maka dapat di bagi menjadi nilai tinggi,

menengah dan rendah :

Gambar 1

Nilai Essay Siswa

Dari gambar di atas jelas hanya satu orang siswa yang lulus dengan

kriteria ketuntasan minimal (KKM), KKM yang ditetapkan untuk

kompetensi dasar (KD) adalah 70. Siswa yang mendapatkan nilai 70 hanya

2 (dua) orang, sedangkan 18 (sembilan belas siswa) lainnya tidak mencapai

nilai KKM . maka dari itu diindikasikan bahwa siswa mengalami kesulitan

dalam mengerjakan soal perhitungan pajak penghasilan.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

AD

ALD ALF AS

DA

LD

H FFG

MR H IM IS

JRC

KP

MG

MN

NA

RP

A RS

SA VV

Nilai Essay

Nilai

Page 71: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

57

E. Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menjawab Setiap Pertanyaan.

Pertanyaan :

1. Jessica sebagai pegawai bank, penghasilan setiap bulannya sebesar Rp.

2.500.000. Jessica belum menikah. Berapakah pajak terutang setiap

bulannya?

Jawaban seharusnya dengan menggunakan undang-undang 2005, disesuaikan

dengan buku yang dipergunakan siswa SMP Fatahillah:

Penghasilan setahun = Rp. 2.500.000 12 = Rp. 30.000.000

PTKP

-Wajib pajak sendiri = Rp. 12.000.000

-Tambahan istri = Rp. -

-Tambahan Anak = Rp .-

Jumlah PTKP = Rp. 12.000.000

PKP Rp. 18..000.000

PPh dalam setahun:

5% 18..000.000 = Rp. 900.000

PPh per bulan:

900.000 12 = Rp. 75.000

Dugaan :

Siswa tidak dapat menghitung pajak penghasilan setiap bulannya

Jawaban siswa berinisial ALD mendapatkan poin 4 dan bobot nilai 10 :

Jessica : 2.500.000 12 = Rp. 30.000.000

PTKP : wajib pajak = Rp. 12.000.000 –

PKP Rp. 18.000.000 : 12 = 1.500.000

PPh : 5% 1.500.000 = 3.750.000

Analisis :

Siswa ALD hanya mendapatkan nilai 4 dari bobot skor penuh 10 karena

siswa hanya dapat mengerjakan sampai tahap PTKP (Penghasilan Tidak kena

Pajak) sebesar Rp. 18.000.000. siswa ALD berhasil menghitung penghasilan neto.

Page 72: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

58

Siswa ALD tidak dapat menghitung PKP (Penghasilan Kena Pajak). Siswa ALD

mengalami kesulitan dalam menentukan rumus perhitungan PKP yang dibuktikan

dengan kesalahan yang dialaminya hal ini dikarenakan ALD langsung membagi

12 (untuk perhitungan setahun) jumlah PKP sedangkan seharusnya pembagian

dilakukan pada tahap terakhir setelah mengetahui jumlah PPh dalam setahun.

Hamper seluruh siswa mengalami kesulitan mengalami kesulitan yang sama

dengan siswa ALD

Wawancara :

Untuk pengecekan keabsahan data peneliti mewawancarai kesulitan yang

dialami siswa ALD. Siswa ALD tidak dapat menghitung PPh dalam setahun

dikarenakan siswa tidak hafal teori dan ketentuan yang berlaku.

Kesimpulan :

Siswa ALD tidak dapat menghitung PPh setiap bulan yang harus dikeluarkan

Jessica dikarenakan tidak hafal teori dan ketentuan yang berlaku.

2. Santoso adalah seorang kasir yang berpenghasilan sebesar Rp. 2.000.000.

Bapak Santoso sudah beristeri tidak bekerja. Berapakah pajak terutang yang harus

dibayar Bapak Santoso setiap bulannya?

Jawaban yang benar:

Penghasilan setahun = Rp. 2.000.000 12 = Rp. 24.000.000

PTKP

-Wajib pajak sendiri = Rp. 12.000.000

-Tambahan istri = Rp. 1.200.000

-Tambahan Anak = Rp

Jumlah PTKP = Rp. 13.200.000

PKP Rp. 10.800.000

PPh dalam setahun:

5% 10.800.000 = Rp. 540.000

PPh per bulan:

540.000 12 = Rp. 45.000

Page 73: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

59

Dugaan :

Siswa tidak dapat menghitung pajak penghasilan bagi wajib pajak yang sudah

memiliki istri/suami

Jawaban siswa berinisial DH mendapatkan poin 4 dari bobot nilai 10 :

Santoso : 2.000.000 12 = Rp. 24.000.000

PTKP : -Wajib pajak sendiri = Rp. 12.000.000

-Tambahan istri = Rp. 1.200.000

PKP Rp. 10.800.000 : 12 = 900.000

PPh : 5% 900.000 = 225.000

Analisis :

Siswa DH hanya mendapatkan nilai 4 dari bobot skor penuh 10 karena siswa

hanya dapat mengerjakan perhitungan penghasilan neto dengan benar. Pada tahap

perhitungan PTKP (Penghasilan Tidak kena Pajak). Siswa DH salah dalam

menjumlahkan PTKP. Siswa DH tidak dapat menghitung PKP (penghasilan kena

pajak). Siswa DH mengalami kesulitan dalam menentukan rumus perhitungan

PKP yang dibuktikan dengan kesalahan yang dialaminya hal ini dikarenakan DH

langsung membagi 12 (untuk perhitungan setahun) jumlah PKP sedangkan

seharusnya pembagian dilakukan pada tahap terakhir setelah mengetahui jumlah

PPh dalam setahun.

Wawancara :

Untuk pengecekan keabsahan data peneliti mewawancarai kesulitan yang

dialami siswa DH. Siswa DH mengalami kesulitan dalam menjumlahkan PTKP

dan mencari PKP. Sama kasusnya dengan siswa lainnya DH langsung membagi

12 (untuk menghitung PPh setahun) jumlah PKP dikarenakan siswa tidak hafal

susunan menghitung pajak penghasilan dengan benar. DH tidak dapat

menjumlahkan dengan baik karena DH merasa angka penghasilan santoso besar.

DH juga tidak dapat menyebutkan lapisan tarif pajak penghasilan.

Page 74: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

60

Kesimpulan :

DH tidak dapat menghitung pajak bagi wajib pajak yang sudah memiliki istri atau

suami dikarenakan siswa tidak hafal susunan menghitung pajak penghasilan

dengan benar dan tidak hafal lapisan pajak penghasilan.

3. Bambang sebagai guru yang memiliki penghasilan sebesar Rp. 4.000.000.

Bambang sudah menikah dan memiliki 1 orang anak. Berapakah pajak

terutang yang harus dibayar Bambang setiap bulannya?

Jawaban yang benar :

Penghasilan setahun = Rp. 4.000.000 12 = Rp. 48.000.000

PTKP

-Wajib pajak sendiri = Rp. 12.000.000

-Tambahan istri = Rp. 1.200.000

-Tambahan Anak = Rp. 1.200.000

Jumlah PTKP = Rp. 14.400.000

PKP Rp. 33.600.000

PPh dalam setahun:

5% Rp.25.000.000 = Rp. 1.250.000

10% Rp. 8.600.000 = Rp. 860.000 -

Rp. 2.110.000

PPh per bulan:

2.110.000 12 = Rp. 175.833

Dugaan :

Siswa tidak dapat menghitung pajak penghasilan bagi orang yang sudah menikah

dan memiliki anak

Jawaban Siswa AD

4.000.000 12 = Rp. 48.000.000

PTKP

-Wajib pajak sendiri = Rp. 12.000.000

Page 75: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

61

-Tambahan istri = Rp. 1.200.000

-Tambahan Anak = Rp. 1.200.000

Jumlah PTKP = Rp. 14.400.000

PKP Rp. 33.600.000 : 12= 2.800.000

PPh

5% Rp.2.800.000 = Rp. 10.800.000

Analisis :

Siswa AD hanya mendapatkan nilai 16 dari bobot skor penuh 25 karena siswa

hanya dapat mengerjakan perhitungan penghasilan neto dengan benar. Pada tahap

perhitungan PTKP (Penghasilan Tidak kena Pajak) siswa AD mampu

menyebutkan PTKP dengan benar. Kesalahan siswa AD tidak dapat menghitung

PKP (penghasilan kena pajak) menentukan rumus perhitungan PKP yang

dibuktikan dengan kesalahan yang dialaminya hal ini dikarenakan AD langsung

membagi 12 (untuk perhitungan setahun) jumlah PKP sedangkan seharusnya

pembagian dilakukan pada tahap terakhir setelah mengetahui jumlah PPh dalam

setahun. Kesalahan tersebut dilakukan berulang-ulang oleh siswa lain juga.

Wawancara:

Siswa AD mengalami kesulitan sesudah menghitung PKP, seingat siswa AD

kalau PKP harusnya dibagi 12.

Kesimpulan :

Siswa AD tidak dapat menghitung pajak penghasilan bagi orang yang sudah

menikah dan memiliki anak dikarenakan kesalahan dalam membagi PKP menjadi

12 terlebih dahulu.

4. Cahyo seorang manajer di suatu perusahaan. Ia berpenghasilan Rp.

6.000.000/bulan. Istri tidak bekerja dan mempunyai 2 anak. Berapa PPh yang

harus dibayarkan per tahunnya?

Page 76: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

62

Jawaban yang benar:

Penghasilan setahun = Rp. 6.000.000 12 = Rp. 72.000.000

PTKP

-Wajib pajak sendiri = Rp. 12.000.000

-Tambahan istri = Rp. 1.200.000

-Tambahan 2 Anak = Rp 2.400.000

Jumlah PTKP = Rp. 15.600.000

PKP Rp. 56.400.000

PPh dalam setahun:

5% 25.000.000 = Rp. 1.250.000

10% 31.400.000 = Rp. 3.140.000 +

Rp. 4.390.000

Dugaan ;

Siswa tidak dapat menghitung pajak penghasilan bagi orang yang sudah menikah

dan memiliki anak

Jawaban Siswa VV :

Penghasilan setahun = Rp. 6.000.000 12 = Rp. 72.000.000

PTKP

-Wajib pajak sendiri = Rp. 12.000.000

-Tambahan istri = Rp. 1.200.000

-Tambahan 2 Anak = Rp 2.400.000

Jumlah PTKP = Rp. 15.600.000

PKP Rp. 56.400.000

PPh setahun

5% 15.600.000 = 78.600.000

Analisis :

Siswa VV hanya mendapatkan nilai 15 dari bobot skor penuh 25 karena siswa

hanya dapat mengerjakan perhitungan penghasilan neto dengan benar. Pada tahap

Page 77: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

63

perhitungan PTKP (Penghasilan Tidak kena Pajak) siswa VV mampu

menyebutkan PTKP dengan benar. Selanjutnya dalam tahap perhitungan PKP

(penghasilan Kena Pajak) siswa VV berhasil menjumlahkan dengan benar.

Kesalahan yang dialami siswa VV adalah pada tahap menghitung PPh siswa VV

seharusnya mengenakan tarif pajak pada jumlah PKP tetapi siswa VV keliru

menjadi membagi jumlah PTKP dengan tarif pajak 5% sehingga hasilnya salah.

Wawancara :

Siswa VV tidak hafal tarif pajak dan susunan perhitungan pajak penghasilan.

Kesimpulan:

Siswa tidak dapat menghitung pajak penghasilan bagi orang yang sudah menikah

dah memiliki anak dikarenakan kekeliruan dalam tahap membagi jumlah PTKP

dengan tarif pajak.

5. Bakrie seorang pengusaha yang berpenghasilan Rp. 5.000.000/bulan. Bakrie

memiliki istri yang tidak bekerja dan 4 orang anak. Berapakah PPh yang harus

dibayar bakrie per bulannya?

Jawaban yang benar:

Penghasilan setahun = Rp. 5.000.000 12 = Rp. 60.000.000

PTKP

-Wajib pajak sendiri = Rp. 12.000.000

-Tambahan istri = Rp. 1.200.000

-Tambahan 3 Anak = Rp. 3.600.000

Jumlah PTKP = Rp. 16.800.000

PKP Rp. 43.200.000

PPh dalam setahun:

5% 25.000.000 = Rp. 1.250.000

10% 18.200.000 = Rp. 1.820.000 +

Rp. 3.070.000

Page 78: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

64

PPh per bulan:

3.070.000 12 = Rp 255833.333

Dugaan : Siswa tidak dapat menghitung pajak penghasilan bagi orang yang sudah

menikah dan memiliki anak lebih dari 3 orang. Siswa diharapkan dapat mengingat

ketentuan pajak penghasilan bahwa untuk PTKP yang dibolehkan hanya untuk 3

orang anak atau saudara semenda tidak lebih.

Jawaban siswa NA:

Penghasilan setahun = Rp. 5.000.000 12 = Rp. 60.000.000

PTKP

-Wajib pajak sendiri = Rp. 12.000.000

-Tambahan istri = Rp. 1.200.000

-Tambahan 4 Anak = Rp. 4.800.000

Jumlah PTKP = Rp. 18.000.000

PKP Rp. 42.000.000 : 12 = 3.500.000

PPh dalam setahun:

5% 3.500.000= 17.500.000

Analisis :

Siswa NA hanya mendapatkan nilai 10 dari bobot skor penuh 30 karena siswa

hanya dapat mengerjakan perhitungan penghasilan neto dengan benar. Pada tahap

perhitungan PTKP (Penghasilan Tidak kena Pajak) siswa NA mengkalikan PTKP

menjadi 4 anak yang seharusnya yang termasuk dalam PTKP adalah hanya 3

anak.

Wawancara :

Siswa NA tidak mengerti menghitung pajak penghasilan karena caranya yang

terlalu panjang, tarif yang berbeda setiap lapisannya.dan lupa ketentuan yang

berlaku dalam menghitung pajak penghasilan.

Page 79: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

65

Kesimpulan:

Siswa NA tidak dapat menghitung pajak penghasilan bagi orang yang sudah

menikah dan memiliki anak lebih dari 3 orang. dikarenakan siswa tidak dapat

mengingat ketentuan pajak penghasilan bahwa untuk PTKP yang dibolehkan

hanya untuk 3 orang anak atau saudara semenda tidak lebih.

Dari tabel hasil analisis diatas merupakan garis besar dari jawaban-jawaban

yang diberikan siswa kepada peneliti meyimpulan bahwa siswa memiliki

kesulitan yang berasal dari dalam (internal) dan dari luar (eksternal). Dari

berbagai pernyataan yang diberikan siswa diatas bahwa penyebab kesulitan

internal dalam materi pajak penghasilan adalah (1). siswa tidak mengerti tentang

pajak penghasilan karena terlalu banyak ketentuan-ketentuan dalam menhitung

pajak penghasilan, (2). semangat dan minat belajar yang kurang juga merupakan

penyebab kesulitan belajar yang dialami siswa, (3). Kesulitan dalam menghitung

karena angka yang digunakan dalam soal pajak penghasilan sangat banyak.

Adapun kesulitan eksternal yang dialami siswa adalah sebagai berikut : (1).

Masalah keluarga yang meyita pikiran dan membuat perasaan siswa tidak nyaman

juga merupakan hambatan yang dirasakan siswa. (2). Fasilitas sekolah seperti

buku yang tidak mendetail, ruangan kelas yang terletak dipojok dan panas, dan

peralatan sekolah yang tidak lengkap membuat siswa kesulitan pada materi pajak

penghasilan. (3) teman yang gaduh juga merupakan hal yang menganggu

konsentrasi dalam belajar sehingga siswa mengalami kesulitan untuk menelaah

pelajaran pajak penghasilan.

F. Hasil angket

Hasil angket dibawah ini merupakan hasil angket tertutup yang dilakukan

peneliti agar mengetahui penyebab kesulitan belajar siswa secara mendetail

berdasarkan jawaban siswa peneliti menjabarkannya sebagai berikut:

Page 80: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

66

Tabel 4.6

Siswa merasa intelegensi yang dimiliki tinggi

No. Soal Alternatif jawaban F P

1. Sangat setuju 5 25 %

Setuju 9 45%

Ragu 6 30%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat tidak setuju 0 0%

Dari data di atas menunjukkan untuk pernyataan siswa yang merasa

intelegensi yang dimiliki antara lain : 25 % dari responden menjawab Sangat

Setuju, 45% menjawab setuju, 30% menjawab ragu, 0% dari responden menjawab

Tidak Setuju dan 0% sisanya sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

lebih dari setengahnya (70%) merasa memiliki intelegensi yang tinggi. Tingginya

angka siswa yang memilih pernyataan setuju, ini menujukkan bahwa kepercayaan

diri yang tinggi pada kemampuan diri masing-masing siswa yang membuat

mereka semakin bersemangat dalam mempelajari materi pajak penghasilan.

Tabel 4.7

Siswa sulit menangkap penjelasan dari guru tentang pajak penghasilan

No. Soal Alternatif jawaban F P

2. Sangat setuju 0 0%

Setuju 5 25%

Ragu 7 35%

Tidak Setuju 5 25%

Sangat tidak setuju 1 5%

Dari data di atas menunjukkan untuk pernyataan siswa yang merasa sulit

menangkap penjelasan dari guru tentang pajak penghasilan antara lain : 0% dari

responden menjawab Sangat Setuju, 25% menjawab setuju, 35% menjawab ragu,

Page 81: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

67

25% dari responden menjawab Tidak Setuju dan 5% sisanya sangat tidak setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua siswa sulit menangkap penjelasan dari

guru yang menyebabkan nilai yang diperoleh oleh siswa kurang, sulit menangkap

materi dari guru merupakan salah satu kesulitan belajar yang dialami siswa SMP

Fatahillah.

Tabel 4.8

Siswa sulit berkonsentrasi dalam materi pajak penghasilan

No. Soal Alternatif jawaban F P

3. Sangat setuju 6 30%

Setuju 4 20%

Ragu 4 20%

Tidak Setuju 5 25 %

Sangat tidak setuju 1 5%

Dari data di atas menunjukkan untuk pernyataan siswa sulit berkonsentrasi

antara lain : 30% dari responden menjawab Sangat Setuju, 20% menjawab setuju,

20% menjawab ragu, 25% dari responden menjawab Tidak Setuju dan 5% sisanya

sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan 50% dari siswa mengalami kesulitan

berkonsentrasi dalam mempelajari materi pajak penghasilan. Konsentrasi

merupakan bagian penting dalam proses penyerapan materi pelajaran, pernyataan

di atas menunjukkan siswa mengalami kesulitan dalam konsentrasi yang

merupakan salah satu kesulitan dalam belajar materi pajak penghasilan.

Tabel 4.9

Siswa tidak menyukai materi pajak penghasilan sehingga malas memperhatikan

No. Soal Alternatif jawaban F P

4. Sangat setuju 5 25%

Setuju 2 10%

Ragu 4 20%

Page 82: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

68

Tidak Setuju 6 30%

Sangat tidak setuju 7 35%

Dari data di atas menunjukkan untuk pernyataan siswa tidak menyukai materi

pajak penghasilan sehingga malas memperhatikan antara lain : 25% dari

responden menjawab Sangat Setuju, 10% menjawab setuju, 20% menjawab ragu,

30% dari responden menjawab Tidak Setuju dan 35% sisanya sangat tidak setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa 45% dari siswa tidak menyukai materi pajak

penghasilan sehingga malas memperhatikan. Faktor suka atau tidaknya siswa pada

suatu pelajaran membuat anak lebih terbuka ataupun tertutup sikapnya pada suatu

mata pelajaran dalam hal ini siswa tidak menyukai materi pajak penghasilan yang

menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam menerima pembelajaran pajak

penghasilan.

Tabel 4.10

Siswa merasa kurang berbakat pada mata pelajaran IPS Terpadu khususnya materi

pajak penghasilan

No. Soal Alternatif jawaban F P

5. Sangat setuju 1 5%

Setuju 4 20%

Ragu 8 40%

Tidak Setuju 6 30%

Sangat tidak setuju 1 5%

Dari data di atas menunjukkan untuk pernyataan siswa merasa kurang

berbakat pada pelajaran IPS terpadu Khususnya materi pajak penghasilan antara

lain : 5% dari responden menjawab Sangat Setuju, 20% menjawab setuju, 40%

menjawab ragu, 30% dari responden menjawab Tidak Setuju dan 5% sisanya

sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa siswa ragu akan bakat yang

Page 83: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

69

dimiliki. Keraguan siswa dalam bakatnya merupakan salah satu faktor kesulitan

dalam mempelajari materi pajak penghasilan yang dialami siswa SMP Fatahillah.

Tabel 4.11

Motivasi siswa rendah dalam mempelajari pajak penghasilan

No. Soal Alternatif jawaban F P

6. Sangat setuju 7 35%

Setuju 9 45%

Ragu 1 5%

Tidak Setuju 2 10%

Sangat tidak setuju 1 5%

Dari data di atas menunjukkan untuk pernyataan siswa yang memiliki

motivasi rendah antara lain : 35% dari responden menjawab Sangat Setuju, 45%

menjawab setuju, 5% menjawab ragu, 10% dari responden menjawab Tidak

Setuju dan 5% sisanya sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari

setengah (80%) siswa memiliki motivasi yang rendah dalam mempelajari pajak

penghasilan. Motivasi merupakan bagian dalam proses belajar, jika siswa

memiliki motivasi yang tinggi maka dengan mudah pelajaran akan masuk

kedalam ingatannya sedangkan sebaliknya jika motivasi yang dimiliki rendah

maka akan mengindikasikan kesulitan belajar dan inilah dialami siswa SMP

Fatahillah dalam mempelajari materi pajak penghasilan.

Tabel 4.12

Siswa beranggapan materi pajak penghasilan sukar

No. Soal Alternatif jawaban F P

7. Sangat setuju 1 10%

Setuju 9 45%

Ragu 5 20%

Page 84: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

70

Tidak Setuju 4 20%

Sangat tidak setuju 1 5%

Dari data di atas menunjukkan untuk pernyataan siswa beranggapan materi

pajak penghasilan sukar antara lain : 10% dari responden menjawab Sangat

Setuju, 45% menjawab setuju, 25% menjawab ragu, 20% dari responden

menjawab Tidak Setuju dan 5% sisanya sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa lebih dari setengah (55%) siswa beranggapan materi pajak penghasilan

sukar. Anggapan bahwa materi pajak penghasilan yang sukar membuat siswa

kesulitan dalam mempelajari materi pajak penghasilan.

Tabel 4.13

Siswa tidak dapat mengikuti apa yang guru jelaskan tentang pajak penghasilan

karena kondisi fisik mata atau pendengaran terganggu

No. Soal Alternatif jawaban F P

8. Sangat setuju 0%

Setuju 1 5%

Ragu 5 25%

Tidak Setuju 6 30%

Sangat tidak setuju 8 40%

Dari data di atas menunjukkan untuk pernyataan siswa tidak dapat mengikuti

apa yang guru jelaskan tentang pajak penghasilan karena kondisi fisik mata atau

pendengaran terganggu antara lain : 0% dari responden menjawab Sangat Setuju,

5% menjawab setuju, 25% menjawab ragu, 30% dari responden menjawab Tidak

Setuju dan 40% sisanya sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa lebih

dari setengah (70%) siswa tidak mengalami kesulitan dikarenakan ganguan fisik.

Fisik yang sehat dapat menjadikan siswa mudah menerima pelajaran dengan

Page 85: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

71

pernyataan di atas menujukkan bahwa siswa tidak mengalami masalah fisik

sehingga siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik.

Tabel 4.14

Banyak teori dan ketentuan dalam menghitung pajak penghasilan membuat siswa

sulit mengerjakannya

No. Soal Alternatif jawaban F P

9. Sangat setuju 2 10%

Setuju 10 50%

Ragu 6 30%

Tidak Setuju 2 10%

Sangat tidak setuju 0 0%

Dari data di atas menunjukkan untuk pernyataan siswa banyak teori dan

ketentuan dalam menghitung pajak penghasilan membuat siswa sulit

mengerjakannya antara lain : 10% dari responden menjawab Sangat Setuju, 50%

menjawab setuju, 30% menjawab ragu, 30% dari responden menjawab Tidak

Setuju dan 10% sisanya sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa lebih

dari setengah (60%) siswa tidak mengalami kesulitan dikarenakan banyak teori

dan ketentuan dalam menghitung pajak penghasilan. Faktor teori yang terlalu sulit

menurut merupakan salah satu kesulitan dalam mempelajari pajak penghasilan

yang menjadikan siswa SMP Fatahillah kurang berminat dalam mempelajari

materi pajak penghasilan.

Tabel 4.15

Guru terlalu cepat dalam menjelaskan materi pajak penghasilan sehingga siswa

tidak mengerti

No. Soal Alternatif jawaban F P

10. Sangat setuju 3 15%

Page 86: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

72

Setuju 6 30%

Ragu 5 25%

Tidak Setuju 4 20%

Sangat tidak setuju 2 10%

Dari data di atas menunjukkan untuk pernyataan guru terlalu cepat

menjelaskan materi pajak sehingga siswa tidak mengerti antara lain : 15% dari

responden menjawab Sangat Setuju, 30% menjawab setuju, 25% menjawab ragu,

20% dari responden menjawab Tidak Setuju dan 10% sisanya sangat tidak setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa 45% siswa mengalami kesulitan karena guru yang

terlalu cepat menjelaskan. Faktor penyampaian dari guru kepada siswa merupakan

faktor yang krusial sehingga dengan daya tangkap siswa yang berbeda-beda dapat

menjadikan siswa SMP Fatahillah kesulitan dalam mengerjakan soal perhitungan

pajak penghasilan.

Tabel 4.16

Kemampuan Berhitung Siswa Rendah

No. Soal Alternatif jawaban F P

11. Sangat setuju 2 10%

Setuju 4 20%

Ragu 5 25%

Tidak Setuju 4 20%

Sangat tidak setuju 5 25%

Dari data di atas menunjukkan untuk pernyataan siswa memiliki kemampuan

yang berhitung yang rendah antara lain : 10% dari responden menjawab Sangat

Setuju, 20% menjawab setuju, 25% menjawab ragu, 20% dari responden

menjawab Tidak Setuju dan 25% sisanya sangat tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan berhitung yang berbeda yaitu

20% siswa menyatakan memiliki kemampuan berhitung rendah. Kemampuan

Page 87: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

73

berhitung sangat berdampak pada kecepatan dan ketepatan siswa mengerjakan

soal perhitungan pajak penghasilan karena materi pajak penghasilan merupakan

ilmu yang sangat berkaitan dengan menghitung sehingga kemampuan berhitung

sangat dibutuhkan pada materi ini dan siswa SMP Fatahillah tidak mengalami

kesulitan dalam mengitung.

Tabel 4.17

Minat Belajar Siswa Rendah

No. Soal Alternatif jawaban F P

12. Sangat setuju 2 10%

Setuju 4 20%

Ragu 2 25%

Tidak Setuju 4 20%

Sangat tidak setuju 8 40%

Dari data di atas menunjukkan untuk pernyataan siswa memiliki minat belajar

rendah antara lain : 10% dari responden menjawab Sangat Setuju, 20% menjawab

setuju, 25% menjawab ragu, 20% dari responden menjawab Tidak Setuju dan

40% sisanya sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah

(60%) siswa tidak memiliki minat yang rendah dalam mempelajari materi pajak

penghasilan. Minat yang rendah dalam belajar merupakan salah satu kesulitan

dalam belajar dan minat yang rendah dapat berpengaruh terhadap nilai yang

rendah pula, siswa SMP Fatahillah memiliki minat yang rendah dalam mengikuti

materi pajak penghasilan, ini yang menyebabkan nilai siswa kurang dalam materi

tersebut.

Page 88: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

74

Tabel 4.18

Kesulitan siswa dalam menangkap materi pajak penghasilan karena masalah

keluarga yang dipikirkan

No. Soal Alternatif jawaban F P

13. Selalu 3 15%

Sering 1 5%

Kadang-kadang 3 15%

Jarang 1 5%

Tidak pernah 12 60%

Dari data di atas menunjukkan untuk pernyataan siswa mengalami kesulitan

dalam menangkap materi pajak penghasilan karena masalah keluarga yang

dipikirkan antara lain : 15% dari responden menjawab selalu, 5% menjawab

sering, 15% menjawab ragu, 5% dari responden menjawab kadang-kadang dan

60% sisanya tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah (60%)

siswa tidak mengalami kesulitan dikarenakan masalah keluarga. Masalh keluarga

merupakan hal yang mengganggu belajar tetapi di SMP Fatahillah siswa tidak

mengalami gangguin ini.

Tabel 4.19

Kesulitan Belajar Pajak Penghasilan Karena Teman Sekelas Gaduh

No. Soal Alternatif jawaban F P

14. Selalu 8 40%

Sering 3 15%

Kadang-kadang 4 20%

Jarang 4 20%

Tidak pernah 1 5%

Page 89: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

75

Dari data di atas menunjukkan untuk pernyataan siswa kesulitan belajar pajak

penghasilan karena teman sekelas gaduh antara lain : 40% dari responden

menjawab selalu, 15% menjawab sering, 20% menjawab kadang-kadang, 20%

dari responden menjawab jarang dan 5% sisanya tidak pernah. Hal ini

menunjukkan bahwa lebih dari setengah (55%) siswa sering mengalami kesulitan

dikarenakan teman sekelas gaduh. Kelas yang kondusif merupakan salah satu

penunjang berlangsungnya proses belajar yang baik sedangkan jika kelas tersebut

tidak kondusif dapat merusak konsentrasi belajar yang merupakan kesulitan siswa

dalam belajar, siswa SMP Fatahillah mengalami kesulitan ini dikarenakan kelas

yang gaduh sehingga mengurangi konsentrasi.

Tabel 4.20

Kesulitan Belajar Pajak Penghasilan Karena Lingkungan Yang Tidak Kondusif

Dan Nyaman

No. Soal Alternatif jawaban F P

15. Selalu 4 20%

Sering 2 10%

Kadang-kadang 6 30%

Jarang 1 5%

Tidak pernah 7 35%

Dari data di atas menunjukkan untuk pernyataan siswa mengalami kesulitan

belajar pajak penghasilan karena lingkungan yang tidak kondusif dan nyaman

antara lain : 20% dari responden menjawab selalu, 10% menjawab sering, 30%

menjawab kadang-kadang, 5% dari responden menjawab jarang dan 35% sisanya

tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah siswa mengalami

kesulitan dikarenakan lingkungan yang tidak kondusif dan nyaman. Suasana kelas

yang kondusif dan nyaman merupakan faktor penunjang terjadinya proses belajar

mengajar yang baik apabila sebaliknya maka akan menimbulkan kesulitan siswa

dalam menerima pelajaran.

Page 90: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

76

Tabel 4.21

Siswa Mengobrol Pada Saat Belajar Materi Pajak Penghasilan

No. Soal Alternatif jawaban F P

16. Selalu 5 25%

Sering 2 10%

Kadang-kadang 7 35%

Jarang 3 15%

Tidak pernah 3 15%

Dari data di atas menunjukkan untuk pernyataan siswa mengobrol pada saat

belajar materi pajak penghasilan antara lain : 25% dari responden menjawab

selalu, 10% menjawab sering, 35% menjawab kadang-kadang, 15% dari

responden menjawab jarang dan 15% sisanya tidak pernah. Hal ini menunjukkan

bahwa siswa mengobrol didalam kelas. Mengobrol merupakan gangguan dalam

konsentrasi yang merupakan salah satu kesulitan dalam belajar sehingga

mengakibatkan siswa tidak mengerti apa yang diajarkan oleh guru, hal ini yang

terjadi pada siswa SMP Fatahillah.

Tabel 4.22

Siswa Kehilangan Konsentrasi Saat Belajar Materi Pajak Penghasilan

No. Soal Alternatif jawaban F P

17. Selalu 6 30%

Sering 1 5%

Kadang-kadang 9 45%

Jarang 2 10%

Tidak pernah 2 10%

Page 91: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

77

Dari data di atas menunjukkan untuk pernyataan siswa kehilangan konsentrasi

belajar pajak penghasilan antara lain : 30% dari responden menjawab selalu, 5%

menjawab sering, 45% menjawab kadang-kadang, 10% dari responden menjawab

jarang dan 10% sisanya tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa lebih dari

setengah siswa kehilangan konsentrasi saat belajar materi pajak penghasilan.

Konsentrasi merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran, siswa SMP

Fatahillah mengalami hilangnya konsentrasi sehingga tidak dapat menangkap

materi pajak penghasilan.

Tabel 4.23

Cuaca yang tidak menentu membuat berkurangnya semangat belajar pajak

penghasilan

No. Soal Alternatif jawaban F P

18. Selalu 2 10%

Sering 5 25%

Kadang-kadang 2 10%

Jarang 1 5%

Tidak pernah 10 50%

Dari data di atas menunjukkan untuk pernyataan siswa cuaca yang tidak

menentu membuat berkurangnya semangat belajar pada materi pajak penghasilan

antara lain : 10% dari responden menjawab selalu, 25% menjawab sering, 10%

menjawab kadang-kadang, 5% dari responden menjawab jarang dan 50% sisanya

tidak pernah. Hal ini menunjukkan 50% bahwa siswa cuaca tidak mempengaruhi

siswa untuk belajar. Cuaca merupakan salah satu faktor yang menunjang proses

pembelajaran tetapi siswa SMP Fatahillah tidak memiliki kesulitan apapun cuaca

yang dihadapi.

Page 92: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

78

Tabel 4.24

Kesulitan Belajar Pajak Penghasilan Karena Tidak Memiliki Buku Yang Paket

Lengkap

No. Soal Alternatif jawaban F P

19. Selalu 4 20%

Sering 5 25%

Kadang-kadang 4 20%

Jarang 2 10%

Tidak pernah 5 25%

Dari data di atas menunjukkan untuk pernyataan siswa kesulitan belajar pada

materi pajak penghasilan dikarenakan tidak memiliki buku yang paket lengkap

antara lain : 20% dari responden menjawab selalu, 10% menjawab sering, 35%

menjawab kadang-kadang, 15% dari responden menjawab jarang dan 15% sisanya

tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan belajar pada

materi pajak penghasilan dikarenakan tidak memiliki buku paket yang lengkap.

Buku merupakan hal yang penting dalam proses pembelajaran, Siswa SMP

Fatahillah mengalami kesulitan karena tidak memiliki buku paket yang lengkap

tentang materi pajak penghasilan.

Tabel 4.25

Siswa Mencontek Tugas Yang Diberikan Guru Karena Soal Pajak Penghasilan

Sukar Dikerjakan

No. Soal Alternatif jawaban F P

20. Selalu 4 20%

Sering 2 10%

Kadang-kadang 4 20%

Jarang 2 10%

Page 93: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

79

Tidak pernah 8 40%

Dari data di atas menunjukkan untuk pernyataan siswa mencontek tugas yang

diberikan guru karena soal pajak penghasilan sukar dikerjakan: 20% dari

responden menjawab selalu, 10% menjawab sering, 20% menjawab kadang-

kadang, 10% dari responden menjawab jarang dan 40% sisanya tidak pernah. Hal

ini menunjukkan bahwa siswa tidak mencontek tugas yang diberikan oleh guru.

Mencontek merupakan perbuatan tidak terpuji dan siswa SMP Fatahillah tidak

melakukan hal itu karena penanaman akhlak yang tinggi dari sekolah yang baik.

Data di atas menunjukkan siswa SMP Fatahillah kelas VII memiliki berbagai

penyebab kesulitan dalam menpelajari materi pajak penghasilan dan telah

dijabarkan sebelumnya tentang kesulitan apa yang dialami siswa secara internal

maupun secara eksternal.

Dari deskripsi hasil angket tersebut dapat dianalisis dan diinterpretasikan

frekuensi nilai rata-rata penyebab siswa mengalami kesulitan pada materi pajak

penghasilan SMP Fatahillah berikut :

Mx = Σx = 1136 = 56,8

N 20

Ini berarti skor rata-rata variabel X yaitu sebesar 56,8 sehingga dapat

menggambarkan bahwa siswa kelas VII IPS, SMP Fatahillah mempunyai

kesulitan yang tinggi dalam pembelajaran IPS pokok bahasan pajak penghasilan

G. Hasil Wawancara Guru

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru yang bersangkutan

semakin memperkuat dan memperjelas bahwa kesulitan internal dan eksternal

yang dialami siswa. Guru mata pelajaran IPS terpadu tersebut sudah

mempersiapkan dengan baik agar siswa mengerti apa yang diajarkannya hanya

saja memang dalam proses belajar pasti ada kesulitan atau hambatan-hambatan

Page 94: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

80

dalam mentransfer ilmu dari guru kepada murid. Wawancara dengan guru

memperjelas kesulitan internal siswa adalah sebagai berikut :

1) Intelegensi siswa kurang khususnya dalam menghitung angka-angka yang

tidak familiar.

2) Konsentrasi siswa kurang

3) Semangat belajar siswa kurang

4) Sikap siswa yang pesimis dalam mempelajari pajak penghasilan

5) Minat dan bakat siswa juga kurang

Adapun kesulitan eksternal yang dialami siswa adalah sebagai berikut:

1) Fasilitas sekolah yang kurang memadai seperti buku dan peralatan sekolah

yang tidak lengkap

2) Masalah keluarga yang membuat perasaan siswa tidak nyaman saat belajar

Page 95: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

81

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun Kesulitan siswa dalam belajar terbagi dua yaitu kesulitan dari

dalam (internal) dan kesulitan dari luar (eksternal). Kesulitan dari dalam terdiri

dari aspek fisiologis dan aspek psikologis, sedangkan kesulitan dari luar

dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial. Penelitian ini

menunjukan bahwa tingkat kesulitan yang dialami siswa sangat tinggi

Kesulitan juga ditunjukkan pada hasil belajar siswa melalui soal pajak

penghasilan berbentuk essay dengan nilai rata-rata hanya 45,35. Nilai tersebut

sangat jauh dari yang diharapkan sesuai dengan KKM dengan nilai 70 untuk

tuntas. Kesulitan diindikasikan juga dari nilai keaktifan siswa yang hanya

43,636% dari skala 100% yang mencerminkan siswa tidak kondusif dalam

mempelajari materi pajak penghasilan dan hasil angket 56,8 yang menunjukkan

tingkat kesulitan siswa tinggi. Kesulitan dalam mengerjakan soal perhitungan

pajak adalah sebagai berikut:

1. kesulitan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal perhitungan pajak

penghasilan

a. siswa kurang memahami soal pajak penghasilan alhasil alur

mengerjakan pajak perhitungan salah.

b. siswa tidak memahami ketentuan-ketentuan yang ada dalam

menentukan tarif pajak penghasilan.

c. Siswa tidak dapat menghitung pajak penghasilan karena angka yang

digunakan besar.

2. penyebab kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran IPS terpadu pokok

bahasan materi pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

Penyebab dari kesulitan belajar siswa pada materi pajak penghasilan

seperti dijabarkan sebelumnya yaitu : kesulitan yang berasal dari dalam diri

Page 96: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

82

siswa (internal) antara lain: penguasaan materi rendah (tidak hafal ketentuan-

kententuan pada pajak penghasilan), konsentrasi yang rendah, sikap yang tidak

terbuka karena persepsi bahwa materi pajak penghasilan sukar, minat dan

motivasi yang rendah, sedangkan kesulitan yang berasal dari luar diri siswa

(eksternal) antarai lain : lingkungan yang tidak mendukung seperti suasana

kelas gaduh, peralatan sekolah yang tidak lengkap seperti siswa tidak memiliki

buku paket, guru yang terlalu cepat dalam menjelaskan, dan masalah keluarga

yang menyita pikiran siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa SMP

Fatahillah memiliki kesulitan belajar yang tinggi dalam mempelajari materi

pajak penghasilan.

B. Saran-saran

Adapaun saran dari peneliti adalah sebagai berikut :

1. Siswa diharapkan dapat meningkat motivasi dan konsentrasi dalam

mempelajari pajak penghasilan.

2. Guru diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam materi

pajak penghasilan antara lain :

a. Pemahaman siswa dalam menelaah soal yang diberikan.

b. Pemahaman siswa tentang ketentuan-ketentuan pajak penghasilan.

c. Memberikan latihan kepada siswa agar siswa terbiasa untuk

menghitung sehingga pada saat diberikan soal perhitungan pajak

penghasilan siswa dapat mengerjakan dengan baik.

d. Guru diharapkan menggunakan metode yang efektif dan menarik agar

dapat meningkatkan semangat dan konsentrasi siswa.

3. Sekolah diharapkan dapat meningkatkan fasilitas sekolah, antara lain:

a. Menambah fentilasi kelas agar udara segar dapat masuk dan

meningkatkan produktivitas siswa dalam belajar.

b. Mengadakan buku yang lebih lengkap karena buku yang digunakan

siswa sekarang merupakan buku lama dan menghambat siswa untuk

mengetahui perkembangan tarif pajak penghasilan yang berubah secara

berkala.

Page 97: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

85

Lampiran 1

LEMBAR OBSERVASI SISWA

Petunjuk pengisian : berilah tanda silang (X) pada kolom dengan pedoman

sebagai berikut:

0 jika tidak ada siswa yang melakukan

1 jika 4 orang siswa melakukan

2 jika 8 orang siswa melakukan

3 jika 12 orang siswa melakukan

4 jika 16 orang siswa melakukan

5 jika 20 orang siswa melakukan

Indikator

instrumen

No Aspek Yang Diamati Pada Kegiatan Tahap

Pengajaran

Skor

0 1 2 3 4 5

Kegiatan Awal

Sebelum PBM 1 siswa hadir tepat waktu X

2 Siswa menjawab salam X

3 Siswa mendengarkan guru mengabsen X

4 Siswa mendengar motivasi guru X

Selama PBM 5 Siswa memperhatikan guru X

6 Siswa bertanya kepada guru X

7 Siswa mengungkapkan pendapat X

8 Siswa menjawab pertanyaan dari guru X

9 Siswa berkonsentrasi belajar X

10 Siswa mengobrol X

Akhir PBM 11 Siswa mencatat atau menandai tugasnya X

12 Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran X

Page 98: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

86

Lampiran 2

Pedoman Kriteria Penilaian Observasi Terhadap Guru

No Aspek yang

Diamati pada

Kegiatan

Pengajaran

Kriteria

Baik sekali =

4 Baik = 3 Cukup = 2 Kurang = 1 Sangat kurang = 0

Kegiatan awal

1 Guru hadir tepat

waktu

Telah hadir di

kelas saat jam

pelajaran tepat

dimulai

Menuju kelas saat

jam pelajaran

tepat dimulai

Kehadiran

terlambat

kurang dari 5

menit

Kehadiran

terlambat kurang

dari 10 menit

Kehadiran

terlambat lebih dari

10 menit

2 Guru

mengucapkan

salam

Mengucapkan

salam dengan

lantang dan

dijawab oleh

semua siswa

Mengucapkan

salam dengan

lantang dan

djawab oleh

sebagian besar

siswa (>50%)

Mengucapkan

salam dengan

lantang dan

dijawab oleh

sebagain kecil

siswa (<50%)

Mengucapkan

salam kurang

lantang namun

dijawab sebagain

besar siswa

(>50%)

Mengucapkan

salam kurang

lantang dan

dijawab sebagain

kecil siswa (<50%)

3 Guru

mengabsen

siswa

Mengabsen

seluruh siswa

dengan melihat

satu persatu

Mengabsen

seluruh siswa

dengan melihat

sebagian besar

Mengabsen

seluruh siswa

dengan melihat

sebagian kecil

Hanya melihat

sebagian kecil

siswa (<50%))

dan ada beberapa

Hanya menanyakan

siswa yang tidak

hadir kepada Ketua

kelas

Page 99: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

87

siswa yang

diabsen

siswa yang

diabsen (>50%)

siswa yang

diabsen (<50%))

siswa yang tak

disebutkan

namanya

4 Guru

memberikan

motivasi kepada

siswa

Guru dapat

membuat

seluruh siswa

mendengarkan

motivasi yang

diberikannya

Guru dapat

membuat

sebagian besar

siswa

mendengarkan

motivasi guru

(>50%)

Guru dapat

membuat

sebagian kecil

siswa (<50%)

mendengarkan

motivasi yang

diberikannya

Hampir seluruh

(>90%) siswa

bersikap acuh

terhadap motivasi

guru

Seluruh siswa

bersikap acuh tak

acuh terhadap

motivasi guru

Kegiatan inti

5 Guru mampu

mengkondisikan

siswa

Guru dapat

membuat

seluruh siswa

tertib dan tidak

gaduh

Guru dapat 80%

siswa tertib dan

tidak gaduh

Guru dapat

membuat 60%

siswa tertib dan

tidak gaduh

Guru dapat 40%

siswa tertib dan

tidak gaduh

Ketertiban dan

ketidakgaduhan

dimiliki kurang

dari 30% siswa

6 Guru

menjelaskan

materi pelajaran

Menyampaika

n materi

dengan jelas,

Menyampaikan

materi dengan

jelas, bersuara

Menyampaikan

materi dengan

jelas, bersuara

Menyampaikan

materi dengan

jelas, kurang

Menyampaikan

materi kurang

jelas, kurang

Page 100: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

88

secara singkat bersuara

lantang, dan

langsung pada

intinya

lantang, namun

sedikit lambat

pada pembahasan

intinya

lantang, dan

tidak langsung

pada intinya

bersuara lantang,

dan tidak

langsung pada

intinya

bersuara lantang,

dan tidak langsung

pada intinya

7 Guru dapat

mengkondisikan

siswa untuk

mencatat materi

pelajaran

Guru mampu

membuat

seluruh siswa

mencatat

materi

pelajaran

Guru mampu

membuat >90%

siswa mencatat

materi pelajaran

Guru mampu

membuat 70%-

90% siswa

mencatat materi

pelajaran

Guru mampu

membuat 70%-

50% siswa

mencatat materi

pelajaran

Guru tidak mampu

membuat >50%

siswa mencatat

materi pelajaran

8 Guru

menjelaskan

materi pokok

kepada siswa

Menyampaika

n materi

dengan jelas,

bersuara

lantang dan

dapat

menanggapi

respon siswa

secara cepat

Menyampaikan

materi dengan

jelas, bersuara

lantang dan dapat

menanggapi

respon siswa

namun sedikit

lambat

Menyampaikan

materi dengan

jelas, bersuara

sedikit pelan

namun dapat

menanggapi

respon siswa

namun sedikit

lambat

Menyampaikan

materi dengan

jelas, namun

bersuara kurang

lantang dan

kurang dapat

menanggapi

respon siswa

Menyampaikan

materi dengan

kurang jelas,

bersuara kurang

lantang dan kurang

dapat menanggapi

respon siswa

Page 101: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

89

9 Guru

mendorong

siswa untuk

bertanya

Guru dapat

membuat

seluruh siswa

untuk bertanya

Guru dapat

membuat >90%

siswa untuk

bertanya

Guru dapat

membuat 70%-

90% siswa

untuk bertanya

Guru dapat

membuat 70%-

50% siswa untuk

bertanya

Guru tidak dapat

membuat >50%

siswa untuk

bertanya

10 Guru

memberikan

tugas meringkas

materi atau

mengerjakan

soal latihan di

buku paket

Guru mampu

membuat

seluruh siswa

mengerjakan

tugas

Guru mampu

membuat > 90%

siswa

mengerjakan

tugas

Guru mampu

membuat 90%-

70% siswa

mengerjakan

tugas

Guru mampu

membuat 70%-

50% siswa

mengerjakan

tugas

Guru tidak mampu

membuat >50%

siswa mengerjakan

tugas

Kegiatan

Penutup

11 Guru

menyimpulkan

kegiatan

pembelajaran

Menyimpulkan

kegiatan

pembelajaran

dengan jelas,

singkat dan

langsung pada

Menyimpulkan

kegiatan

pembelajaran

dengan jelas,

singkat namun

sedikit meluas

Menyimpulkan

kegiatan

pembelajaran

dengan jelas

namun panjang

lebar dan sedikit

Menyimpulkan

kegiatan

pembelajaran

dengan kurang

jelas, panjang

lebar dan sedikit

Guru tidak mampu

membuat

kesimpulan yang

jelas, singkat dan

langsung pada

intinya

Page 102: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

90

intinya meluas meluas

12 Guru menutup

kegiatan belajar

mengajar

Menginformasi

kan kepada

seluruh siswa

bahwa

kegiatan

belajar telah

selsai

Menginformasika

n kepada siswa

yang duduk di

depan saja bahwa

kegiatan belajar

telah selesai

Menginformasik

an kepada siswa

yang bertanya

saja bahwa

kegiatan belajar

telah selesai

Menginformasika

n kepada seorang

siswa saja bahwa

kegiatan belajar

telah selesai

Sama sekali tidak

menginformasikan

kepada siswa

bahwa kegiatan

belajar telah selesai

13 Guru

mengucapkan

salam penutup

Mengucapkan

salam dengan

lantang dan

djawab oleh

semua siswa

Mengucapkan

salam dengan

lantang dan

dijawab sebagian

besar siswa

(>50%)

Mengucapkan

salam dengan

lantang dan

dijawab oleh

sebagain kecil

siswa (<50%)

Mengucapkan

salam kurang

lantang namun

dijawab sebagain

besar siswa

(>50%)

Mengucapkan

salam kurang

lantang dan

dijawab sebagain

kecil siswa (<50%)

Page 103: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

91

Lampiran 3

Hasil Observasi Terhadap Pengajar

No Aspek Yang Diamati Pada Kegiatan Tahap

Pengajaran

Skor

0 1 2 3 4 Kegiatan awal

1 Guru hadir tepat waktu X

2 Guru mengucapkan salam X

3 Guru mengabsen siswa X

4 Guru memberikan motivasi kepada siswa X

Kegiatan inti

5 Guru mampu mengkondisikan siswa X

6 Guru menjelaskan materi pelajaran secara singkat X

7 Guru dapat mengkondisikan siswa untuk mencatat materi

pelajaran

X

8 Guru menjelaskan materi pokok kepada siswa X

9 Guru mendorong siswa untuk bertanya X

10 Guru memberikan tugas meringkas materi atau

mengerjakan soal latihan di buku paket

X

Kegiatan Penutup

11 Guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran X

12 Guru menutup kegiatan belajar mengajar X

13 Guru mengucapkan salam penutup X

Rata-rata nilai kreatifitas guru 2,15

Jakarta, 18 Juli 2013

Observer,

Tarra Anggun Cantika

Page 104: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

92

Lampiran 4

KISI-KISI TES ESSAY PAJAK PENGHASILAN

Pokok

Bahasan

Butir

soal

Bobot

Soal

Indikator

Pajak

penghasilan

1. 10 Siswa dapat menghitung pajak penghasilan

terutang setiap bulannya

2. 10 Siswa dapat menghitung pajak penghasilan

bagi wajib pajak yang sudah memiliki

istri/suami

3. 25 Siswa dapat menghitung pajak penghasilan

bagi orang yang sudah menikah dan

memiliki anak

4. 25 Siswa dapat menghitung pajak penghasilan

bagi orang yang sudah menikah dah

memiliki anak

5. 30 Siswa dapat menghitung pajak penghasilan

bagi orang yang sudah menikah dan

memiliki anak lebih dari 3 orang. Siswa

diharapkan dapat mengingat ketentuan

pajak penghasilan bahwa untuk PTKP

yang dibolehkan hanya untuk 3 orang anak

atau saudara semenda tidak lebih.

Page 105: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

93

Lampiran 5

SOAL TEST ESSAY PAJAK PENGHASILAN

NAMA :

MATA PELAJARAN :

HARI/ TANGGAL :

1. Jessica sebagai pegawai Bank, penghasilan setiap bulannya sebesar Rp.

2.500.000. Jessica belum menikah. Berapakah pajak terutang setiap

bulannya?

2. Santoso adalah seorang kasir yang berpenghasilan sebesar Rp. 2.000.000.

Bapak santoso sudah beristeri tidak bekerja. Berapakah pajak terutang yang

harus dibayar bapak santoso setiap bulannya?

3. Bambang sebagai guru yang memiliki penghasilan sebesar Rp. 4.000.000. pak

bambang sudah menikah dan memiliki 1 orang anak. Berapakah pajak

terutang yang harus dibayar Santoso setiap bulannya?

4. Cahyo seorang manajer di suatu perusahaan. Ia berpenghasilan Rp.

6.000.000/bulan. Istri tidak bekerja dan mempunyai 2 anak. Berapa PPh yang

harus dibayarkan per tahunnya?

5. Bakrie seorang pengusaha yang berpenghasilan Rp. 5.000.000/bulan. Bakrie

memiliki istri yang tidak bekerja dan 4 orang anak. Berapakah PPh yang harus

dibayar bakrie per bulannya?

Page 106: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

94

Lampiran 6

KUNCI JAWABAN TEST ESSAY PAJAK PENGHASILAN

1. Penghasilan setahun = Rp. 2.500.000 12 = Rp. 30.000.000

PTKP

-Wajib pajak sendiri = Rp. 12.000.000

-Tambahan istri = Rp. -

-Tambahan Anak = Rp .-

Jumlah PTKP = Rp. 12.000.000

PKP Rp. 18.000.000

PPh dalam setahun:

5% 18.000.000 = Rp. 900.000

PPh per bulan:

900.000 12 = Rp. 75.000

2. Penghasilan setahun = Rp. 2.000.000 12 = Rp. 24.000.000

PTKP

-Wajib pajak sendiri = Rp. 12.000.000

-Tambahan istri = Rp. 1.200.000

-Tambahan Anak = Rp.-

Jumlah PTKP = Rp. 13.200.000

PKP Rp. 10.800.000

PPh dalam setahun:

5% 10.800.000 = Rp. 540.000

PPh per bulan:

540.000 12 = Rp. 45.000

Page 107: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

95

3. Penghasilan setahun = Rp. 4.000.000 12 = Rp. 48.000.000

PTKP

-Wajib pajak sendiri = Rp. 12.000.000

-Tambahan istri = Rp. 1.200.000

-Tambahan Anak = Rp. 1.200.000

Jumlah PTKP = Rp. 14.400.000

PKP Rp. 33.600.000

PPh dalam setahun:

5% Rp.25.000.000 = Rp. 1.250.000

10% Rp. 8.600.000 = Rp. 860.000 +

Rp. 2.110.000

PPh per bulan:

2.110.000 12 = Rp. 175.833

4. Penghasilan setahun = Rp. 6.000.000 12 = Rp. 72.000.000

PTKP

-Wajib pajak sendiri = Rp. 12.000.000

-Tambahan istri = Rp. 1.200.000

-Tambahan 2 Anak = Rp 2.400.000

Jumlah PTKP = Rp. 15.600.000

PKP Rp. 56.400.000

PPh dalam setahun:

5% 25.000.000 = Rp. 1.250.000

10% 31.400.000 = Rp. 3.140.000 +

Rp. 4.390.000

Page 108: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

96

5. Penghasilan setahun = Rp. 5.000.000 12 = Rp. 60.000.000

PTKP

-Wajib pajak sendiri = Rp. 12.000.000

-Tambahan istri = Rp. 1.200.000

-Tambahan 3 Anak = Rp. 3.600.000

Jumlah PTKP = Rp. 16.800.000

PKP Rp. 43.200.000

PPh dalam setahun:

5% 25.000.000 = Rp. 1.250.000

10% 18.200.000 = Rp. 1.820.000 +

Rp. 3.070.000

PPh per bulan:

3.070.000 12 = Rp 255833.333

Page 109: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

97

Lampiran 7

Hasil Test Essay Pajak Penghasilan

Responden

Nomor

Soal Nilai

1 2 3 4 5

AD 6 8 16 20 20 70

ALD 8 7 15 20 20 70

ALF 4 8 15 15 15 57

AS 4 4 10 10 10 38

DAL 6 6 10 20 10 52

DH 8 4 5 5 8 30

FF 6 8 10 10 10 44

GMR 6 8 10 16 15 55

H 6 2 10 2 6 26

IM 2 6 15 5 8 36

IS 6 6 10 10 10 42

JRC 6 6 15 15

42

KP 6 6 10 20 10 52

MG 6 8 10 20 8 52

MNS 2 6 4 4 8 24

NA 8 8 15 20 10 61

RPA 5 7 8 10 10 40

RS 9 2 10 2 2 25

SA 6 6 10 12 10 44

VV 6 6 10 15 10 47

Jumlah

907

Rata-rata

45.35

Page 110: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

98

Lampiran 8

Kisi-Kisi Angket Instrumen Penelitian Tentang Faktor-Faktor Penyebab

Kesulitan Siswa Dalam Perhitungan Pajak Penghasilan

NO. VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN JUMLAH

BUTIR

SOAL POSITIF NEGATIF

1.

Faktor-Faktor

penyebab

kesulitan

siswa dalam

menghitung

pajak

penghasilan

Kesulitan dari dalam diri siswa:

1. Aspek Fisiologis:

-tonus jasmani

-mata dan telinga

2. Aspek Psikologis:

- Inteligensi

- Sikap

- Minat

- Bakat

5 5 10

2. Kesulitan dari luar diri siswa:

1. Lingkungan sosial:

-Keluarga

-guru dan staf

- masyarakat

- teman

2. Lingkungan Nonsosial:

- rumah

- sekolah

- peralatan

- alam

5 5 10

Page 111: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

99

Lampiran 9

LEMBAR ANGKET KESULITAN SISWA DALAM PERHITUNGAN PAJAK

PENGHASILAN

Nama : ______________

Kelas : ______________

Petunjuk pengisisan :

- Bacalah terlebih dahulu dengan teliti sebelum menjawab

- Pengisian angket ini tidak mempengaruhi nilai, untuk itu jawablah

dengan jujur dan sesuai dengan hati nurani dan

- Berilah tanda (X) pada setiap pertanyaan dengan cara memilih salah

satu jawaban yang paling sesuai menurut anda,

dengan pilihan jawaban sebagai berikut:

(Angket A)

S : Setuju R : Ragu

TS : Tidak Setuju SS : Sangat Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No. Pertanyaan SS S R TS STS

1. Saya memiliki intelegensi yang tinggi

2. Saya sulit menangkap apa yang guru

saya jelaskan tentang pajak penghasilan

3. Ketika sedang belajar pajak penghasilan

saya sulit untuk berkonsentrasi

Page 112: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

100

4. Saya tidak suka dengan materi pajak

penghasilan sehingga saya malas untuk

memperhatikan

5.

saya merasa kurang berbakat pada mata

pelajaran IPS terpadu khususnya materi

pajak penghasilan

6 Saya kurang termotivasi belajar pajak

penghasilan

7. Menurut saya materi pajak penghasilam

merupakan materi yang sukar

8.

Saya tidak dapat mengikuti apa yang

guru jelaskan tentang pajak penghasilan

karena mata atau pendengaran saya

tidak berfungsi dengan baik

9.

Banyak ketentuan dalam menghitung

pajak penghasilan membuat saya sulit

mengerjakannya

10.

Guru terlalu cepat dalam

menjelaskannya materi pajak

penghasilan sehingga saya kurang

mengerti

11.

Kemampuan berhitung saya rendah

sehingga dalam mengerjakan materi

pajak penghasilan saya mengalami

kesulitan

12

Saya mengalami kesulitan dalam

perhitungan pajak penghasilan karena

saya tidak memiliki minat belajar.

Page 113: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

101

(Angket B)

SL : Selalu SR : Sering

KD : Kadang-kadang JR : Jarang

TP : Tidak Pernah

No. Pertanyaan SL SR KD JR TP

1. Saya mengalami kesulitan belajar menelaah pelajaran

karena saya ada masalah keluarga yang dipikirkan

2. Saya kesulitan belajar materi pajak penghasilan

karena teman sekelas saya membuat gaduh

3. saya tidak dapat belajar karena lingkungan yang tidak

kondusif atau nyaman

4. Saya mengobrol disaat guru menerangkan materi

pajak penghasilan

5. Ketika guru menerangkan materi pajak penghasilan

saya kehilangan konsentrasi

6. Karena cuaca yang tidak menentu saya tidak

bersemangat untuk belajar pajak penghasilan

7.

Saya hanya menggunakan LKS dan tidak memiliki

buku paket sehingga materinya tidak ditulis mendetail

menyebabkan saya tidak mengerti materi pajak

penghasilan

8.

Saya mencontek tugas yang diberikan oleh guru pada

materi pajak penghasilan karena terlalu sulit untuk

dikerjakan sendiri

Page 114: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

102

Lampiran 10

Hasil Angket Kesulitan Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu Pokok Bahasan Pajak Penghasilan

Responden Nomor item Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 4 1 1 1 1 4 2 2 4 2 2 2 1 3 3 2 2 1 4 2 44

2 3 3 2 2 2 5 3 1 2 2 2 2 1 2 1 2 3 4 1 1 44

3 3 2 1 1 4 5 3 5 5 3 5 1 3 5 1 1 3 1 1 1 54

4 5 2 5 1 2 4 3 1 5 2 1 3 5 5 5 5 5 5 5 5 74

5 4 3 2 2 2 1 4 4 2 5 4 2 1 1 3 1 1 1 3 1 45

6 5 3 5 3 3 4 4 3 4 3 3 2 5 5 1 5 5 5 5 5 78

7 4 3 4 1 4 4 4 5 3 5 2 1 1 5 1 3 5 3 5 4 67

8 2 3 2 1 3 2 2 2 3 4 1 4 1 5 1 5 5 4 5 3 58

9 3 4 2 5 2 4 5 1 4 2 3 4 1 2 3 1 3 1 3 2 55

10 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 1 4 1 2 3 1 3 1 3 3 55

11 4 3 3 2 3 1 3 1 3 2 3 1 1 4 3 3 3 4 5 3 55

12 5 4 5 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 2 4 3 5 2 1 1 66

13 3 4 2 1 2 5 2 1 4 3 2 1 2 5 2 3 2 1 1 3 49

14 3 4 2 3 2 2 4 3 4 2 3 2 1 3 1 3 1 1 3 3 50

15 4 3 4 3 3 5 5 2 2 4 4 2 1 5 5 4 5 1 1 4 67

16 4 2 3 2 4 4 2 2 2 4 4 2 1 3 3 2 3 1 1 1 50

17 3 4 4 4 4 5 4 2 4 2 4 4 1 1 4 4 3 1 1 4 63

18 5 2 1 1 3 5 4 1 4 1 1 1 4 5 3 3 3 2 2 1 52

19 4 1 2 4 3 4 4 1 4 3 1 2 3 4 3 1 4 3 5 1 57

20 4 1 4 1 2 5 3 1 2 1 3 1 3 3 1 3 3 4 4 2 51

Jumlah 76 55 57 44 55 76 69 44 67 57 53 45 40 70 51 55 67 46 59 50 1136

Page 115: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

103

Lampiran 11

KISI-KISI WAWANCARA SISWA

Jenis Pertanyaan Jumlah

pertanyaan

Pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman 1

Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat 1

Pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan 1

Pertanyaan tentang pengetahuan 1

Pertanyaan dengan pancaindera 1

Pertanyaan berkaitan dengan latar belakang 1

KISI-KISI WAWANCARA GURU

Jenis Pertanyaan Jumlah

pertanyaan

Pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman 2

Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat 2

Pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan 2

Pertanyaan tentang pengetahuan 2

Pertanyaan dengan pancaindera 2

Pertanyaan berkaitan dengan latar belakang 2

Page 116: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

104

Lampiran 12

PEDOMAN WAWANCARA SISWA

No. Pertanyaan

1. Apa yang anda rasakan setelah mempelajari materi tentang pajak

penghasilan?

2. Apa pendapat anda tentang materi pajak penghasilan?

3. apakah kamu mencontek tugas teman pada saat diberi tugas pajak

penghasilan? jika iya, mengapa?

4. Bagaimana sikap kamu saat mempelajari materi pajak penghasilan?

5. Dalam proses mengerjakan pajak penghasilan kamu merasa yang

paling sulit dalam hal apa saja?

6. Apakah pancaindera anda mengalami masalah saat mempelajari

materi pajak penghasilan?

PEDOMANA WAWANCARA GURU

No. Pertanyaan

1. Apa yang anda rasakan setelah mengajar materi tentang pajak

penghasilan?

2. Apa pendapat anda tentang materi pajak penghasilan?

3. Bagaimana perasaan anda saat mengajar materi pajak penghasilan?

4. Apakah anda menguasai materi pajak penghasilan sebelum mengajar?

5. Apakah anda mengalami kesulitan dalam mengajarkan perhitungan

pajak penghasilan?

6. Jelaskan kesulitan apa saja yang anda alami saat mengajar materi

pajak penhasilan?

7. Menurut anda apa saja penyebab siswa mengalami kesulitan dalam

belajar pajak penghasilan?

Page 117: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

105

8. Menurut anda metode apa yang tepat digunakan dalam mengajar

pajak penghasilan?

9. Apakah sebelum mengajar anda telah mempersiapkan rencana

pembelajaran terlebih dahulu?

10. Apakah karakteristik siswa mempengaruhi anda dalam mengajar?

11. Apa yang and lakukan agar dapat memahami karakteristik siswa?

12. Apakah masalah yang terjadi dalam keluarga anda mempengaruhi

konsentrasi mengajar anda?

Page 118: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

106

Lampiran 13

Hasil Wawancara Siswa

Berita acara

Nara Sumber : Siswa Kelas VIII

Tempat : Ruang Guru SMP fatahillah

Hari/tanggal : 14 Juli 2013

Untuk menguatkan dugaan yang diberikan kepada siswa. Peneliti

melakukan wawancara kepada siswa wawancara yang dilakukan adalah

wawancara terstruktur yang berisi 6 pertanyaan. Berikut adalah jawaban yang

diberikan siswa :

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa saja kesulitan yang

kamu temui dalam materi

pajak penghasilan?

a. Tidak mengerti dengan tarif

pajaknya

b. Kesulitan dalam perhitungan

c. Tidak mengerti tentang pajak

d. Cara perhitungannya panjang.

e. Tidak menegerti tentang PTKP

f. Tidak begitu hafal mengenai

cara menghitung tarifnya.

2. Masalah keluarga kamu

dapat mempengaruhi

semangat dalam

mempelajari materi pajak

penghasilan ?

a. Iya, masalah dikeluarga sangat

mempengaruhi semangat dalam

mempelajari materi pajak

b. Masalah keluarga membuat

mood naik-turun

c. Masalah keluarga mengganggu

kosentrasi

d. Masalah keluarga tidak berperan

Page 119: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

107

besar dalam mepegaruhi

semangat belajar.

3. Bagaimana sikap dan

minat kamu saat

mempelajari materi pajak

penghasilan

a. Pusing terlebih dahulu saat

mendengar akan belajar materi

pajak penghasilan

b. Memperhatikan dengan

sungguh-sungguh

c. Tidak mengerti jadi malas untuk

belajar

d. Bingung dengan apa yang guru

jelaskan.

e. Biasa-biasa saja.

f. Kurang berminat

4. Menurut kamu bagaimana

cara guru kamu

menjelaskan materi pajak

penghasilan?

a. Jelas tetapi menjelaskannya

terlalu cepat.

b. Kurang jelas

c. Jelas dan tegas

d. Pelan-pelan dan diulang-ulang

5. Apakah Fasilitas sekolah,

guru dan teman

mempengaruhi kamu

dalam mempelajari pajak

penghasilan

a. Tidak biasa saja

b. Berpengaruh bukunya tidak ada

jadi tidak mengerti

c. Berpengaruh kalau teman berisik

jadi susah kosentrasi

d. Berpengaruh kelasnya kalau

siang panas jadi males belajar

6. Apakah pancaindra anda

mengalami masalah saat

mempelajari materi pajak

penghasilan

a. Tidak, Alhamdulillah semua

panca indra saya normal semua.

b. Tidak mengganggu

c. Iya, mata saya rabun saat

berfikir soal perhitungan pajak.

Page 120: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

108

Lampiran 14

Hasil wawancara Guru

Berita acara

Nara Sumber : Imas Masriyah S.Sos.I

Tempat : Ruang Guru SMP fatahillah

Hari/tanggal : 23 November 2013

Untuk menguatkan hasil angket terbuka yang diberikan kepada siswa. Peneliti

melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran IPS terpadu yaitu: Imas

Masriyah, S.Sos.I. wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur yang

berisi 12 pertanyaan. Berikut adalah jawaban yang diberikan guru mata pelajaran

IPS terpadu :

No. pertanyaan Jawaban

1.

Apa yang anda rasakan

setelah mengajar materi

tentang pajak penghasilan?

Yang saya rasakan disitu ibu bisa

memberikan kesadaran terhadap siswa

bagaimana seharusnya warga Negara

yang sadar mengenai kewajibannya

membayar pajak yang secara tidak

langsung dapat mengingatkan orang

tuanya untuk membayar pajak.

2.

Apa pendapat anda tentang

materi pajak penghasilan?

Menurut ibu materi pajak merupakan

materi yang cukup sulit dan angka

yang digunakan terlalu tinggi. Juga

siswa juga harus cara menghitung

PTKP dan PKP

3. Bagaimana perasaan anda

saat mengajar materi pajak

penghasilan?

Perasaan ibu untuk mengajar pajak

penghasilan adalah sebagai tantangan

dalam mengajarkan siswa tentang

materi pajak penghasilan yang

Page 121: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

109

merupakan materi yang sulit menurut

siswa karena banyak perhitungan

dengan angka yang besar sehingga

siswa sulit untuk memahaminya.

4.

Apakah anda menguasai

materi pajak penghasilan

sebelum mengajar?

Sebelum mengajar ibu pelajari dulu,

dan sekarang ketentuan undang-

undang yang berubah tapi dikarenakan

buku pegangan masih menggunakan

undang-undang tahun 2000 sehingga

siswa pun ketinggalan dengan undang-

undang baru, itu merupakah salah satu

kendalanya.

5.

Apakah anda mengalami

kesulitan dalam

mengajarkan perhitungan

pajak penghasilan?

Kesulitan si tidak, hanya saja ibu juga

harus belajar dahulu sebelum mengajar

karena memang banyak ketentuan

dalam menghitung pajak penghasilan

sehingga lebih mantap saat mengajar.

6.

Jelaskan kesulitan apa saja

yang anda alami saat

mengajar materi pajak

penhasilan?

Kesulitan yang ibu rasakan adalah

siswa tidak memiliki buku paket

sehingga ibu harus menjelaskan secara

mendetail tentang pajak penghasilan

agar anak-anak mengerti dan jelas.

Juga ketentuan-ketentuan tarif yang

sering berubah sehingga terkadang ibu

tidak update karena buku yang dipakai

belum memuat undang-undang baru

tetapi buku paket yang ibu pegang

memang sudah KTSP tetapi tahun

2005 sedangkan ketentuan-ketentuan

Page 122: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

110

tarif pajakkan sudah berubah lagi.

7.

Menurut anda apa saja

penyebab siswa mengalami

kesulitan dalam belajar

pajak penghasilan?

Kesulitan siswa biasanya karena

1. memang bukunya mereka tidak

lengkap.

2. Konsentrasi siswa yang rendah

3. Ruang kelas yang terletak dipojok

sehingga siswa suka kepanasan

4. Kemampuan berhitung siswa

yang kurang

5. Minat dan bakat siswa juga

mempengaruhi siswa dalam

mengerjakan soal perhitungan

pajak penghasilan

Demikian kurang lebih kesulitan yang

dialami siswa tetapi yang paling

berpengaruh memang kemampuan

berhitung siswa yang kurang karena

angka yang digunakan dalam

menghitung pajak penghasilan

merupakan angka yang tinggi bisa-bisa

sampai ratusan juta sehingga siswa

sulit untuk menghitungnya belum lagi

ketentuan-ketentuan pajak yang

banyak.

8. Menurut anda metode apa

yang tepat digunakan

dalam mengajar pajak

penghasilan?

Metode yang ibu gunakan adalah

metode ceramah dan pemberian latihan

kepada siswa, metode itu yang paling

efektif untuk materi pajak penghasilan.

9. Apakah sebelum mengajar

anda telah mempersiapkan

Jelas, saya mempersiapkan rencana

pembelajaran tapi tidak mendetail

Page 123: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

111

rencana pembelajaran

terlebih dahulu?

karena terkadang waktu yang

digunakan dikelas dengan di RPP

tidaklah sama.

10. Apakah karakteristik siswa

mempengaruhi anda dalam

mengajar?

Sangat berpengaruh kalau anak yang

kurang dalam pelajaran biasanya ibu

lebih perhatian agar dia bisa

mengerjakannya.

11. Apa yang and lakukan agar

dapat memahami

karakteristik siswa?

Karena ibu mengajar mereka dari awal

jadi ibu sudah tahu karakter siswa ,

karena untuk mengenal karakteristik

anak membutuhkan waktu yang lama

12. Apakah masalah yang

terjadi dalam keluarga anda

mempengaruhi konsentrasi

mengajar anda?

Tidak, kita sebagai guru harus

professional apa saja yang terjadi

dirumah tidak boleh dibawa ke dunia

kerja, jadi tidak berpengaruh.

Page 124: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

112

Lampiran 15

Hasil Dokumentasi Kegiatan Belajar

Gb lampiran 1. Kegiatan Siswa memperhatikan Guru sedang Menjelaskan tentang

materi Pajak penghasilan

Gb lampiran 2 dan 3. Kegiatan Siswa mencatat Guru sedang menjelaskan materi tentang

Pajak Penghasilan

Page 125: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

113

Gb. Lampiran 4 dan 5. Kegiatan siswa mengerjakan soal materi pajak penghasilan

Gb. Lampiran 6. Kegiatan Siswa mengerjakan Soal Pajak Penghasilan secara bersama-

sama

Page 126: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK
Page 127: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK
Page 128: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK
Page 129: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK
Page 130: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK
Page 131: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24513/1/Tarra... · ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU POKOK

Biodata Penulis

Penulis bernama Tarra Anggun

Cantika, Lahir pada tanggal 5 November

1990 di Jakarta. Putri kebanggaan dari OK

Helmi Aziz dan Sumarni Sukaman ini telah

lulus dari SDN Benda Baru III, SMPN 164

Jakarta Selatan, SMUN 87 Jakarta Selatan

dan Mahasiswi dari Universitas Islam

Syarif Hidayatullah yang telah menyusun

skripsi berjudul “Kesulitan Siswa dalam

Pembelajaran IPS terpadu Pokok Bahasan

Pajak Penghasilan Di SMP Fatahillah

Pondok Pinang. Semoga pembaca dapat

menambah ilmu dari apa yang ditulis oleh

peneliti.