ANALISIS KESESUAIAN BUKU TEKS KELAS VI DENGAN PERKEMBANGAN...
-
Upload
nguyenquynh -
Category
Documents
-
view
259 -
download
0
Transcript of ANALISIS KESESUAIAN BUKU TEKS KELAS VI DENGAN PERKEMBANGAN...
i
ANALISIS KESESUAIAN BUKU TEKS
KELAS VI DENGAN PERKEMBANGAN
PSIKOLOGI SISWA Skripsi
Diajukan kepada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan (S.P.d)
Oleh:
ADE MUKHLIS SUPANDI
142400719
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDIN BANTEN
TAHUN 2018 M / 1439 H
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
dan diajukan kepada jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas Tarbiah dan Keguruan Universitas Isalam Negri Sultan
Hasanudin Banten ini sepenuhnya asli merupakan hasil karya tulis
ilmiah saya pribadi.
Adapun tulisan maupun pendapat orang lain yang terdapat
dalam skripsi ini telah saya sebutkan kutipkannya secara jelas sesuai
dengan etika keilmuan yang berlaku di bidang penulisan karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari terbukti bahwa sebagian atau seluruh
isi skripsi ini merupakan hasil perbuatan plagiarisme atau menyontek
karya tulis orang lain, saya bersedia untuk menerima sanksi berupa
pencabutan gelar keserjanaan yang saya terima ataupun sanksi
akademik lain sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Serang, 13 Juli 2018
Ade Mukhlis Supandi
NIM. 142400719
iii
ABSTRAK
Ade Mukhlis Supandi. 142400719. Judul Skripsi “Analisis
Kesesuaian Buku Teks Kelas VI Dengan Perkembangan Psikologi
Siswa”.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh penemuan terhadap adanya
kesulitan yang dihadapai peserta didik ketika melakukan kegiatan
penalaran dalam pembelajaran. Hal ini mendorong peneliti untuk
melakukan analisis terhadap buku teks yang digunakan oleh peserta
didik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat
kesesuian penalaran yang tersedia dalam buku teks tematik kurikulum
2013 dengan perkembangan kognitif yang terjadi pada peseta didik
secara umum. Untuk menemukan tingkat kesesuaian buku teks tematik
kurikulum 2013 dengan perkembangan psikologi peserta didik peneliti
menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode analisis
konten. Diaman peneliti menjabarkan secara rinci kegiatan yang
menjadi tujuan dari penelitian ini. dari buku teks tematik kurikulum
2013 yang dianalisis oleh peneliti yang terdiri dari 72 kegiatan
pembelajaran yang terdapat pada 4 tema ini terdapat 55 kegiatan
penalaran, masing-masing penalaran terdapat pada tema satu sebanyak
17 kegiatan, tema dua 15, tema tiga 14 dan tema empat 9 kegiatan
penalaran. Dari 55 kegiatan penalaran yang tersdia dalam buku teks
tematik kelas VI tema satu sampai empat semu sesuai dengan tahapan
perkembangan psikologi peserta didik yang duduk dikelas VI sekolah
dasar.
Kata Kunci: Buku Teks; Kesesuaian Isi; Tahapan Perkembangan.
iv
Assalamu‟alaikumWr.Wb
Dipermaklumkan dengan hormat, bahwa setelah membaca dan
menganalisis serta mengadakan koreksi seperlunya, kami berpendapat
bahwa skripsi saudara Ade Mukhlis Supandi, NIM: 142400719 yang
berjudul Analisis Kesesuaian Buku Teks Kelas VI Dengan
Perkembangan Psikologi Siswa, telah dapat diajukan sebagai salah satu
syarat untuk melengkapi ujian munaqasah pada Fakultas Tarbiah Dan
Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas
Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin Banten.
Demikian atas segala perhatian bapak kami ucapkan terima
kasih Wassalamu‟alaikum Wr.Wb.
Pembimbing I,
Dra. Hj. Fitri Hilmiyati, M. Ed
NIP: 19700614 199703 2 001
Pembimbing II,
Birru Muqdamien, M.Kom
NIP: 19810320 200912 1 003
Nomor
Lampiran
Perihal
: Nota Dinas
: 1 (satau) Eksemplar
: Usulan Ujian Skripsi
a.n. Ade Mukhlis Supandi
NIM. 142400719
Kepada Yth.
Bapak Dekan Fakultas
Tarbiah dan Keguruan
di.
Serang
v
ANALISIS KESESUAIAN BUKU TEKS KELAS VI
DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGI SISWA
OLEH:
ADE MUKHLIS SUPANDI
NIM: 142400719
Menyetujui,
Pembimbing I,
Dra. Hj. Fitri Hilmiyati, M. Ed
NIP. 19700614 199703 2 001
Pembimbing II,
Birru Muqdamien, M.Kom
NIP. 19810320 200912 1 003
Mengetahui,
Dekan
Fakultas Tarbiah dan Keguruan
Dr. H. Subhan, M. Ed
NIP. 19680910 200003 1 001
Ketua jurusan
Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah
Khaeroni, M.Si
NIP.19830318 200604 1 003
vi
PENGESAHAN
Skeripsi a.n. Ade Mukhlis Supandi NIM: 142400719 yang
berjudul “ Analisis kesesuaian Buku Teks Kelas VI dengan
perkembangan Psikologi Siswa” telah diajukan pada sidang
Munaqasah Universitas Islam Negri “ Sultan Maulana Hasanudin
Banten” pada tanggal 13 Juli 2018.
Skripsi tersebut telah disahkan dan diterima sebagai salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas
Tarbiah dan Keguruan Universitas Isalam Negri “Sultan Maulana
Hasanudin Banten”.
Serang. 13 Juli 2018
Sidang Munaqosyah
Ketua Merangkap Anggota
H. M. Rifqi Rijal, S.Si. M.Si
NIP. 19740731 199903 1 001
Sekertaris Merangkap Anggota
Gut Windarsih, S.Si. M.Si
Anggota
Penguji I
Umayah, S.Psi, M.M.Pd.
NIP. 19710710 200003 2 008
Penguji II
Drs. Sabri, M.Pd.
NIP. 19641006 199403 1 004
Pembimbing I,
Dra. Hj. Fitri Hilmiyati, M. Ed
NIP. 19700614 199703 2 001
Pembimbing II,
Birru Muqdamien, M.Kom
NIP. 19810320 200912 1 003
vii
RIWAYAT HIDUP
Peneliti yang bernama lengkap Ade Mukhlis Supandi dilahirkan
di Serang tepatnya di Kanmpung Tangsi, Desa Labuan Kec. Mancak
Kab, Serang pada tanggal 02 September 1993 merupakan anak
kesembilan dari pasangan bapak Madrusdi dan ibu Junariah.
Peneliti telah menyelesaikan Sekolah Dasar nya pada tahun
2006 di SDN Mancak 1 kecamatan Mancak, Sekolah Menengah
Pertama pada tahun 2009 di SMP 1 Mancak, Sekolah Menengah
Kejuruan pada tahun 2012 di SMK YABHINKA Kota Cilegon dan
setelah menyelesaikan pendidikan di SMK peneliti melanjutkan
stadynya ke Universitas Islam Negri Sultan Maulana Hasanudin Banten
pada tahun 2014 dan selesai pada tahun 2018.
viii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah..Alhamdulillah..Alhamdulillahirobbil’alamin..
Sujud syukurku kusembahkan kepadamu Tuhan yang Maha Agung nan Maha Tinggi nan Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdirmu telah kau jadikan aku manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk meraih cita-cita besarku.
Lantunan Al-fatihah beriring Shalawat dalam silahku merintih,
menadahkan doa dalam syukur yang tiada terkira, terima kasihku untukmu. Kupersembahkan sebuah karya kecil ini untuk Ayahanda dan Ibundaku tercinta, yang tiada pernah hentinya selama ini memberiku semangat, doa, dorongan, nasehat dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada didepanku.,, Ayah,.. Ibu...terimalah bukti kecil ini sebagai kado keseriusanku untuk membalas semua pengorbananmu.. dalam hidupmu demi hidupku kalian ikhlas mengorbankan segala perasaan tanpa kenal lelah, dalam lapar berjuang separuh nyawa hingga segalanya.. Maafkan anakmu Ayah,,, Ibu,, masih saja ananda menyusahkanmu..
Dalam silah di lima waktu mulai fajar terbit hingga terbenam.. seraya tangaku menadah”.. ya Allah ya Rahman ya Rahim... Terimakasih telah kau tempatkan aku diantara kedua malaikatmu yang setiap waktu ikhlas menjagaku,, mendidikku,, membimbingku dengan baik,, ya Allah berikanlah balasan setimpal syurga firdaus untuk mereka dan jauhkanlah mereka nanti dari panasnya sengat hawa api nerakamu..
Untukmu Ayah (Madrusdi),,,Ibu (Junariah)...Terimakasih.... we always loving you... ( ttd.Anakmu)
Dalam setiap langkahku aku berusaha mewujudkan harapan-
harapan yang kalian impikan didiriku, meski belum semua itu kuraih’ insyallah atas dukungan doa dan restu semua mimpi itu kan terjawab di masa penuh kehangatan nanti. Untuk itu kupersembahkan ungkapan terimakasihku kepada:
Kepada kakakku dan adekku.”Bro, Adekmu yang paling nakal ini
bisa wisuda juga kan..[(^,^)> Makasih yaa buat segala dukungan doa dan khususnya.
... i love you all” :* ...
ix
MOTTO
“RAHASIA KESUKSESAN ADALAH
MELAKUKAN HAL YANG BIASA
SECARA TIDAK BIASA”
Dalam rangka meraih keberhasilan, banyak orang mengusahakan hal yang
muluk muluk. Padahal rahasia sukses adalah kemampuan melakukan yang
biasa menjadi tidak biasa.
x
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Segala puji hanya bagi allah SWT yang telah memberikan
taufik, hidayah, serta inayah-nya, sehingga sekripsi ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya, shalawat beserta salam semoga tetap
tercurah limpahkan kepada rosullah SAW, keluarga, para sahabat, serta
para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Skripsi ini kemungkinan besar tidak dapat diselesaikan tanpa
bantuan dari berbagai pihak, oleh karenanya penulis ingin
menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya,
terutama:
1. Bapak prof. Dr. H. Fauzul Imam M.A., Rektor UIN Sultan
Maulan Hasanuddin Banten
2. Bapak Dr. H. Subhan., M.Ed., Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sultan Maulan Hasanuddin Banten
3. Bapak Khaeroni, S.Si.M.Si Ketua Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sultan Maulan Hasanuddin Banten
4. Dra. Hj. Fitri Hilmiyati, M.Ed sebagai pembimbing 1 dan
Bapak Birru Muqdamien. M.Kom sebagai pembimbing II, yang
telah memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis
selama penyusunan skripsi ini.
xi
5. Bapak dan Ibu Dosen UIN Sultan Maulan Hasanuddin Banten,
terutama yang telah mengajar dan mendidik penulis selama
kuliah di UIN Sultan Maulan Hasanuddin Banten.
6. Keluarga, sahabat dan rekan-rekan yang telah memberikan
motivasi selama penyusunan skripsi ini.
Atas segala bantuan yang telah diberikan, penulis
berharap semoga Allah SWT. Membalasnya dengan pahala
yang berlimpah. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun
metodologi penulisannya. Untuk itu, kritik serta saran dari
pembaca sangat penulis harapkan guna perbaikan selanjutnya.
Akhirnya hanya kepada Allah penulis berharap, semoga
skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin
Serang 13 Juli 2018
Penulis,
Ade Mukhlis Supandi
xii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................... iii
USULAN MUNAQOSAH ............................................................................ iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ v
PENGESAHAN ............................................................................................ vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ...................................... vii
RIWAYAT HIDUP...................................................................................... viii
PERSEMBAHAN ......................................................................................... ix
MOTO ........................................................................................................... xi
KATA PENGANTAR .................................................................................. xii
DAFATAR ISI ............................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 8
E. Definisi Oprasional .............................................................................. 9
1. Analisis Kesesuaian Buku Teks .................................................... 9
2. Perkembangan Psikologi ............................................................. 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 11
A. Buku Teks Tematik ........................................................................... 11
1. Pengertian Buku Teks Tematik .................................................... 11
2. Daftar Tema Tematik Terpadu Kurikulum 2013 .......................... 13
B. Psikologi Perkembangan ................................................................... 14
xiii
1. Pengertian Psikologi Perkembangan ............................................ 14
2. Jenis pesikologi perkembangan ................................................... 15
3. Arti Perubahan Dalam Perkembangan ........................................ 18
4. Aspek perkembangan Peserta Didik ............................................. 19
C. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 35
1. Hasil Penelitian Adfila Pandu Putra 2016 .................................... 35
2. Hasil Penelitian Dwi Lestari 2013 ................................................ 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 40
A. Metode Penelitian .............................................................................. 40
1. Tempat Penelitian ........................................................................ 40
2. Metode penelitian ........................................................................ 40
3. Pendekatan penelitian ................................................................... 41
4. Jenis Penelitian ............................................................................. 42
5. Sumber Data ................................................................................. 44
6. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 45
7. Analisis Data................................................................................. 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 48
A. Deskripsi pelaksanaan Penelitian ...................................................... 48
B. Hasil Analisis ...................................................................................... 50
C. Pembahasan ....................................................................................... 50
1. Tema 1 selamatkan makhluk Hidup ............................................ 50
2. Tema 2 persatuan dalam perbedaan.............................................. 91
3. Tema 3 tokoh dan penemuan ....................................................... 118
4. Tema 4 Gelobalisasi .................................................................... 141
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 157
A. Kesimpulan ........................................................................................ 157
B. Saran ................................................................................................. 157
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Buku memegang peranan penting dalam kehidupan
masyarakat moderen. Banyak hal yang dapat dipelajari dari buku.
Bahkan, dapat dikatakan hampir semua segi kehidupan manusia
direkam dalam buku.
Buku menjadi gerbang utama menuju dunia keilmuan.
Siapapun dan apapun propesinya jika ingin maju dan pandai
haruslah menggunakan manfaat buku. Terutama para pelajar, baik
tingkat dasar atau tingkat perkuliahan semua harus mampu
memanfaatkan buku dengan baik.
Harus disadari bahwa sampai saat ini, buku pelajaran masih
merupakan sumber belajar yang sangat penting bagi para peserta
didik1. Salah satu buku yang dibutuhkan oleh siswa adalah buku
teks atu buku pelajaran. Buku teks berfungsi sebagai pen unjang
1 H.E. Mulyasa, pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), 50
2
kegiatan belajar mengajar dalam mata pelajaran tertentu.2
Kesempurnaan buku teks yang digunakan menentukan kualitas
kesempurnaan pengajaran suatu mata pelajaran yang di tunjangnya.
Buku yang memuat berbagai informasi tertulis yang tersusun
secara sistematis, dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf
kehidupan menjadi lebih berkualitas. Buku dapat dikelompokan ke
dalam 4 kelompok pertama berdasarkan isi, pembaca sasaran,
tampilan fisik, dan peruntukanya. Jenis kelompok buku yang
sering kita jumpai di sekolah adalah kelompok buku berdasarkan
bentuk fisiknya. Dari bentuk fisik, buku dapat dikatagorikan
sebagai buku teks, buku bergambar, dan buku gambar.
Buku teks pelajaran pendidikan dasar, menengah, dan
perguruan tinggi yang selanjutnya disebut buku teks adalah buku
acuan wajib untuk digunakan di satuan pendidikan dasar dan
menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi pembelajaran
dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia,
dan kepribadian, penguasan ilmu pengetahuan dan teknologi,
peningkatan kepekaan dan kemempuan estetis, peningkatan
2Henry Guntur Tarigan,Djago Tarigan. Telaah Buku Teks Bahasa
Indonesia(Bandung: Angkasa,2009),20.
3
kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan
standar nasional pendidikan3.
Dengan melihat kedudukan buku yang sangat penting dalam
dunia pendidikan maka penulisan buku teks harus mengacu secara
ketat dan memperhatikan hal-hal berikut dalam mengembangkan
isi buku teks: 1.Tujuan pembelajaran dalam kurikulum, 2.
Kebenaran, kemutakhiran, dan ketepatan informasi yang
disampaikan berdasarkan disiplin ilmu yang bersangkutan, 3.
Kedalaman dan keluasan bahan pembelajaran berkaitan dengan
kemampuan yang perlu dicapai sisiwa, 4. Metode pembelajaran
yangsesuai untuk pencapaian tujuan pembelajaran, dan 5. Bahasa
yang digunakan sesuai dengan kemapuan berbahasa siswa4.
Penyajian buku pelajaran yang digunakan pada kurikulum
2013 berbeda dengan penyajian buku pelajaran pada kurikulum
2006 yang dikenal dengan kurikulum KTSP, jika pada kurikulum
KTSP buku pelajaran di sajikan secara terpisah dan disusun sesuai
mata pelajaran. Sedangkan pada pembelajaran tematik buku
pelajaran terintegrasi pada suatu topik tertentu sebagi tema atau
3 B. P. Sitepu, Penulisan Buku Teks Pelajaran (Bandung:Remaja
Rosdakarya,2012),18. 4 B. P. Sitepu, Penulisan Buku Teks Pelajaran, 21.
4
topik sentral. Selanjutnya tema menjadi dasar untuk menentukan
sub tema dari bidang yang terkait dalam tema tersebut.
Dengan pembelajaran berbasis kurikulum 2013 guru tidak lagi
menjadi pusat pembelajaran akan tetapi pusat pembelajaran adalah
siswa itu sendiri dikenal dengan istilah student Center. Pada
Kurikulum 2013 Guru berperan sebagai fasilitator untuk
mengembangkan belajar anak dengan menetapkan area yang
diperkirakan (Zone of Proximal Development) yang merupakan
kesenjangan antara perkembangan nyata anak (Child‟s potensial
level of development) dengan potensial yang dapat anak lakukan.
Lebih daripada itu, peranan guru pada pembelajaran terpadu ini
adalah mengorientasikan pembelajaran terhadap kekuatan-
kekuatan anak pada saat anak itu tertantang untuk membuat atau
menjalani informasi-informasi baru dari bidang studi yang berbeda
dan dapat menguatkan pemahamannya yang terdahulu.5 Maka
dengan itu guru harus mampu menyajikan dan mengembangkan
materi pelajaran sesuai dengan taraf perkembangn peserta
didiknya.
5 Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2014), 184.
5
Setelah melakukan pengumpulan data dengan teknik
wawancara yang di ajukan kepada Bapak Arifudin selaku wali
kelas 6 e di SD Negri Serang 02 Kota Serang. Beliau mengatakan
bahwa “ Buku tematik dilihat dari segi isi dan penulisannya sudah
cukup sesuai dengan kurikulum 2013. Tetapi pada tahapan
pembelajaran peserta didik terkadang mengalami kesulitan
terutama pada tahapan penalaran”6. Peserta didik mendapatkan
hambatan untuk melakukan penalaran hasil kegiatan mengamati,
menanya dan mengumpulkan informasi pada kegiatan sebelumnya,
mereka kesulitan untuk mencapi penalaran yang diharapkan sesuai
dalam buku teks pelajaran Tematik Terpadu. Kemampuan menalar
yang dimiliki peserta didik berkaitan erat dengan perkembangan
psikologinya.
Perkembangan psikologi yang berkaitan erat dengan proses
belajar mengajar adalah perkembangan Pesikologi Kognitif.
Muhibin Syah mengutip pendapat “Best, 1998; Reber, 1989; dan
Anderson, 1990 menungkapkan, Psikologi kognitif yang
merupakan bagian dari cognitive sciences itu adalah sebuah
6 Arifudin, “ Kesesuaian Isi Teks Pelajaran Kelas VI”, interview by Ade
Mukhlis Supandi, Buku Teks Tematik Trepadu. 2015.
6
disiplin pesikologi yang khusus membidangi penelitian dan
pembahasan mengenai segala hal yang berhubungan dengan ranah
cipta (cognitive domain) manusia, seperti: proses penerimaan,
pengolahan, penyimpanan, dan perolehan kembali informasi dari
sistem memori (akal) manusia7. Dan setiap tahapan umur memiliki
perkembangan psikologi yang berbeda. Dengan adanya masalah
dalam proroses pembelajaran khususnya dalam tahapan Penalaran
yang merupakan kegiatan proses pengolahan informasi bagi
peserta didik.
Maka, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul: ANALISIS KESESUAIAN BUKU TEKS KELAS VI
DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGI SISWA.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, adanya kendala yang
dihadapi peserta didik dalam melakukan kegiatan penalaran
pembelajaran. Maka peneliti membuat suatu rumusan masalah
sebagi berikut: Bagaimanakah kesesuaian buku teks kelas VI
dengan perkembangan psikologi siswa?
7 Muhibin Syah, Pesikologi Belajar (Jakarta: raja Grafindo Persada, 2015), 3.
7
Perkembangan psikologi siswa yang dimaksud peneliti dalam
penelitian ini adalah psikologi kognitif, yang difokuskan
pembahasannya pada tahapan kegiatan penalaran dalam
pembelajaran tematik kurikulum 2013.
C. Tujuan Penelitian
Dalam kehidupan sehari-hari kita selaku manusia tentunya
memiliki masalah. Terlepas dari apa jenis masalah yang dihadapi,
pasti kita akan berusah untuk mencari cara bagaimana dapat
menyelesaikan masalah tersebut.
Untuk dapat memecahkan masalah tersebut, banyak cara yang
dilakukan manusia pada umumnya, diantaranya: 1. Pemecahan
masalah secara tradisional atu mengikuti kebiasan, 2. secra
dogmatis, 3. secara intuitif atau bisikan hati, 4. secara emosional,
5. secara Sepekulatif Atau trial and error, 6. secara penelitian.
Dalam penelitian pemecahan masalah dilakukan secara objektif,
sistematis, menggunakan metode dan prosedur serta berpegang
pada prinsip–prinsip dan kaidah-kaidah pengumpulan, pengolahan
8
data, dan pembuktian secara ilmiah8. Cara yang ke enam ini sering
digunakan oleh para ilmuan akademisi untuk menyelesaikan masah
- masalah akademis yang dihadapi dalam dunia pendidikan, yang
dikenal dengan penelitian pendidikan.
Tujuan umum penelitian pendidikan adalah untuk
menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu
penegtahuan, konsep, prinsip, dan generalisasi tentang pendidikan,
baik berupa teori maupun paraktik9. Tujuan penelitian pendidikan
tentunya tergantung dari permasalahan apa yang ingin dipecahkan.
Dalam Penelitian atau analisis yang dilakukan peneliti
terhadap buku teks pelajaran Tematik Terpadu yang diterbitkan
tahun 2015 oleh Kemetrian Pendidikan dan Kebudayaan bertujuan
untuk mengetahui kesesuaian isi buku teks dengan perkembangan
psikologi peserta didik.
D. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini, maka peneliti berharap
hasilnya dapat memberikan manfaat kepada:
1. Bagi Pendidik
8 Nana Syaodih Sukmadinata, Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012), 5. 9 Zaenal Arifin, Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja RosdaKarya,
2014), 5.
9
a. Diharapkan pendidik dapat semakin aktif dan kreatif dalam
menggunakan suber belajra.
b. Diahrapkan pendidik dapat lebih mudah menyusun rencana
Pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik.
2. Bagi Peserta Didik
a. Peserta didik akan lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.
b. Peserta didik lebih mudah mengikuti dan melaksanakan
tahapan-tahapan pembelajaran yang di berikan pendidik.
3. Bagi Sekolah
a. Sekolah lebih aktif dalam membantu peserta didik dalam
mengembangngkan pembelajaran.
b. Meningkatkan profesional guru dalam membantu siswa
mencapai tujuan pembelajaran.
E. Definisi Operasional
1. Analisis kesesuaian buku teks
Analisis adalah suatu usaha untuk mengurai suatu masalah
atau fokus kajian menjadi bagian-bagian (decomposition)
sehingga susunan/ tatanan bentuk sesuatu yang diurai itu
tampak dengan jelas dan karnanya bisa secara lebih terang di
tangkap maknanya atau lebih jernih di mengerti duduk
perkaranaya10
. Sedangkan kesesuaian adalah keselarasan atau
10
Djaman Satori, Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (bandung:
Alfabeta, 2013), 200.
10
kecocokan, dalam penelitian ini diartikan sebagai usaha
mengurai keselaransan atau kecocokan buku teks.
2. Perkembangan Psikologi
Yang dimaksud dengan perkembangan sikologi adalah
perkembangan mental. Perkembangan mental manusia dibahas
dalam salah satu cabang ilmu pesikologi yakni dalam bidang
pesikologi perkembangan, perkembangan pesikologi mengkaji
perkembangan tingkah laku dan aktivitas mental manusia
sepajanjang rentang masa hidupnya, mulai dari masa konsepsi
hingga meninggal dunia. Dalam penelitian ini peneliti
bermaksud mengetahui perkembangan mental siswa.
diKhususkan pada kemampuan penalaran.
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Buku Teks Tematik
1. Pengertian Buku Teks Tematik
Istilah buku teks adalah padanan texbook dalam bahasa
inggris dan dalam kamus texbook diterjemahkan dengan buku
pelajaran. Ada beberapa pengertian menegnai buku teks
meneurut ahli.
a. Buku teks adalah rekaman pikiran rasial yang disusun buat
maksud-maksud dan tujuan – tujuan intuksional.
b. Buku teks adalah buku yang dirancang buat penggunaan di
kelas, dengan cermat disusun dan disiapkan oleh para pakar
atau para ahli dalam bidang itu dan diperlengkapi dengan
sarana-sarana yang sesuai dan serasi.
c. Buku teks adalah sarana belajar yang biasa di gunakan di
sekolah-sekolah dan perguruan tinggi untuk menunjang
12
suatu program pengajaran dalam pengertian moderen dan
yang umum dipahami11
.
Dari pendapat ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
buku teks adala buku panduan pembelajara setandar yang
disusun oleh para pakar dan ahli dengan tujuan intuksional.
Sedangkan tematik adalah salah satu bentuk atau model
dari pembelajaran terpadu, yaitu model terjala (webbed). Yang
pada intinya menekankan pada pola pengorganisasian materi
yang terintegrasi dipadukan oleh suatu tema. Tema diambil dan
dikembangkan dari luar mata pelajaran, tapi sejalan dengan
kompetensi dasar dan topik-topik (setandar isi) dari mata
pelajaran12
, model pembelajaran ini digunakan demi menunjang
kurikulum 2013 yang merupaka kurikulum terbaru yang
digunakan di Indonesia.
11
Hery Guntur Tarigan, Djago Tarigan, telaah buku teks bahasa
Indonesi(Bandung:Angkasa, 2009) 12.
12Deni kurniawan, pembelajaran terpadu tematik.(Bandung:Alfabeta,
2014)95.
13
Maka dapat disimpulkan buku teks tematik adalah buku
panduan pembelajaran yang disusun oleh para pakar atau ahli
dengan tujuan intruksional berdasarkan tema-tema tertentu yang
digunakan sebagai pengikat atau pemadu mata pelajaran dalam
menunjang kurikulum 2013.
2. Daftar Tema Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Tabel 2.1 Tema Kelas 6
Tema Subtema
Selamatkan makhluk
hidup
a. Tumbuhan sumber kehidupan
b. Hewan dan tumbuhan
c. Lestarikan hewan dan tumbuhan
Persatuan dalam
perbedaan
a. Rukun dalam perbedaan
b. Bekerjasama mencapai tujuan
c. Bersatu kita teguh
Tokoh dan penemu
a. Penemu yang merubah dunia
b. Penemuan dan manfaatnya
c. Ayo, menjadi penemu
Globalisasi
a. Globalisasi di sektarku
b. Globalisasi dan manfaatnya
c. Gelobalisasi dan cinta tanah air
Wirausaha
a. Kerja keras berubah kesuksesan
b. Usah di sekitarku
c. Ayo, belajar berwirausaha
Kesehatan masyarakat
a. Lingkungan sehat, masyarakat sehat
b. Masyarakat sehat, negara kuat
c. Membangun masyarakat sehat
Organisasi di sekitarku
a. Kepemimpinan di sekitarku
b. Pemimpin idolaku
c. Ayo, memimpin
14
Tema Subtema
Bumiku
a. Perbedaan waktu dan pengaruhnya
b. Bumiku dan musimnya
c. Bumi, matahari dan bulan
Menjelajah angkasa
luar
a. Keteraturan yang menakjubkan
b. Benda angkasa luar dan rhasianya
c. Tokoh penjelajah angkasa luar
B. Pesikologi Perkembangan
1. Penegrtian Pesikologi Perkembangan
Pendapat para ahli, pesikologi perkembangan diartikan
sebgai berikut.
a. Pesikologi perkembangan merupakan cabang dari
pesikologi yang mempelajari peroses perkembangan
individu, baik sebelum maupun setelah kelahiran berikut
kematangan prilaku”.
b. Psikologi perkembangan merupakan “ cabang psikologi
yang mempelajari perubahan tingkah laku dan kempuan
sepanjang proses perkembangan individu dari mulai masa
konsepsi sampai mati.13
.
13
M. Djawad Dahlan, Pesikologi Perkembangan Anak & Remaja(Bandung:
Rosda Karya.2017). 3.
15
Kedua pendapat ahli diatas menunjukan bahwa psikologi
perkembangan merupakan salah satu cabang ilmu dari sikologi
yang memfokuskan pembahasan mengenai perubahan-
perubahan tingkahlaku dari masa pranatal sampai mati.
2. Jenis-Jenis Pesikologi Perkembangan
Secara umum, psikologi perkembangan dikelompokan
menjadi dua, psikologi teoritis dan psikologi terapan.
Psikologi teoritis di bedakan menjadi dua psikologi umum dan
pesikologi khusus.
Psikologi umum adalah psikologi teoritis yang
mempelajari aktivitas-aktivitas mental manusia yang bersifat
umum dalam rangka mencari dalil-dalil umum dan teori-teori
psikologi. Sedangkan psikologi khusus adalah psikologi
teoritis yang menyelidiki segi-segi khusus aktivitas mental
manusia. Psikologi khusus ini terdiri dari:
a. Psikologi perkembangan, mengkaji perkembangan tingkah
laku dan aktivitas mental manusia sepanjang rentang
16
kehidupannya, mulai dari masa konsepsi hingga meninggal
dunia.
b. Psikologi sosial, mengkaji aktivitas mental manusia dalam
kaitanya dengan situasi sosial.
c. Psikologi kepribadian, mengkaji struktur kepribadian
manusia sebagai satu kesatuan utuh.
d. Psikologi abnormal, mengkaji aktivitas mental individu
yang tergolong abnormal.
e. Psikologi deferensial, menguraikan tentang perbedaan-
perbedaan antar individu14
.
Psikologi khusus kemungkinan akan terus berkembang
sesuai dengan situasi dan kebutuhan, karena itu tidak menutup
kemungkinan akan bermunculan cabang-cabang psikologi
khusu lainya. Pada mulanya, menurut Siegel “psikologi
perkembangan mengkhususkan diri pada masalah usia dan
tahapan-tahapan. Para penyelidik terdorong untuk mempelajari
usia yang khas dan tertentu di mana terjadi berbagai tahapan
14
Desmita, psikologi perkembangan peserta didik (Bandung: Remaja
RosdaKarya, 2012), 4.
17
perkembangan”15
. Bidang riset yang difokuskan adalah
bidangg- bidang yang dianggap penting dalam penyesuaian
evolusi manusia. Sebagian besar riset banyak difokuskan pada
anak usia prasekolah, usia sekolah dan remaja. Selanjutnya di
perluas kebawah pada masa kelahiran lalu ke masa pembuahan,
di kembangkan lagi ke atasa yakni pada masa dewasa, masa
tuan dan akhir hayat atau meninggal dunia.
Ada dua perbedaan yang menjadikan alasan mengapa
terjadi perbedaan dalam penekanan pada psikologi
perkembangan. Satu, penelitian pada masa tertentu dipengaruhi
oleh keinginan memecahkan masalah yang praktis dan masalah
– masalah yang berkaitan dengan priode tersebut. Missalnya,
riset mengenai usia pertengahan dikembangkan dari realisasi
bahwa penyesuaiaan diri yang baik pada tahun kedepan
bergantung pada seberapa jauh seseorang dapat menyesuaikan
diri, baik pada perubahan fisik maupun psikologi yang biasanya
terjadi pada usia pertengahan.
15
Elizabeth B. Hurlock, Pesikologi Perkembangan,(Jakarta:
Erlangga.1980),2.
18
Alasan kedua, mangapa terjadi perbedaan penekanan, karna
lebih sulit untuk mempelajari manusia pada tahapan tertentu
dibandingkan dengan tahapan yang lain, seperti mempelajari
usia pertengahan dan usia lanjut akan lebih sulit dibandingkan
mempelajari manusia pada masa usia prasekolah, sekolah, dan
remaja. Itulah mengapa terdapat perbedaan penekanan dalam
psikologi.
3. Arti Perubahan dalam perkembangan
Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan
progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan
dan pengalaman. Seperti yang dikatan oleh Van den Deale
“perkembangan berarti perubahan secara kualitatif16
. Dapat
kita artikan bahwa perkembangan bukan hanya penambahan
berapa sentimeter tinggi seseorang atau berapa kilo gram berat
yang bertambah pada seseorang, melainkan perkembangan
adalah suatu proses integrasi yang kompleks yang terdiri dari
banyak struktur dan fungsi.
16
Elizabeth B. Hurlock, Pesikologi Perkembangan,2.
19
Pada dasarnya ada dua perkembangan yang twrjadi secara
bersamaan namun salaing bertolak belakang selama peroses
kehidupan, yaitu pertumbuhan atau evolusi dan kemunduran
atau involusi, keduanya bermula senjak pembuahan sampai
kematian. Pertumbuhan berperan besar pada masa awal,
sekalipun perubahan yang bersifat kemunduran telah terjadi
sejak kehidupan janin. Masa selanjutnya kemunduran akan
berperan walaupun pertumbuhan tidak berhenti. Pada masa
usia lanjuta beberapa bagian tubuh dan kondisi alam pikiran
akan banyak berubah dari pada bagian lain.
Pada dasarnya manusia tidak pernah mengalami setatis,
sejak pembuahan dalam rahim sampai ajal tiba manusia terus
engalami perubahan baik dalam kemampuan fisik maupun
psikologis. Telah diterangkan oleh Paiget bahwa struktur itu
tidak setatis dan sudah ada sejak awal. Denagn kata lain
organisme yang matang selalu mengalami perubahan yang
progresif sebagai tanggapan yang kondisi yangbersifat
pengalaman atau perubahan – perubahan itu mengakibatkan
jaringan interaksi yang majemuk.
20
4. Aspek Perkembangan Peserta Didik
Secara umum perkembangan peserta didik dapat di
golongkan menjadi tiga kelompok perkembangan, yakni
perkembangan fisik, perkembangan kognitif, dan
perkembangan psikososial17
.
a. Perkembangan aspek fisik
Perkembangan fisik atau yang disebut dengan
perkembangan biologis (biological growth) meliputi
perubahan dalam tubuh seperti: pertumbuhan otak,
susunan saraf, tinggi badan, berat badan, organ
indra, dll, dan kemampuan dalam menggunakan
tubuhnya seperti kemampuan motorik dan
perkembangan seksual, serta perubahan dalam
kemampuan organ fisik.
b. Perkembangan aspek kognitif
Perkembangan kognitif adalah adalah salah
satu aspek perkemabnagan yang terjadi pada peserta
didik yang berkaitan degan pengertian
17
Desmita, Pesikologi Perkembangan peserta didik, 34.
21
(pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yang
berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari
dan memikirkan lingkungannya. Perkembangan ini
meliputi proses mental yang berhubungan dengan
persepsi, pemikiran, ingatan, keterampilan
brebahasa, dan pengolahan informasi yang
memungkinkan seseorang memperoleh
pengetahuan, memecahkan masalah dan
merencanakan masa depan, atau semu proses
psikologis yang berkaitan dengan bagai mana
individu mempelajari, memperhatikan mengamati,
membayangkan, memperkirakan, menilai dan
memikirkan lingkunagan.
Menurut teori perkembangan kognitif yang
dikembangkan oleh Piaget, perkembangan kognitif
dibagi kedalam empat tahapan, tahapan pertama,
adalah tahapan sensori-motor yakni usia 0-2 tahun,
kedau tahapan praoprasional pada usia 2-7 tahun,
ketiga tahapan oprasional-kongkrit pada usia 7-11
22
tahun, keempat adalah tahapan oprasional-formal
pada usia 11-15 tahun. Pada tahapan perkembangan
akhir inilah yang akan menjadi rujukan
pertimbangan peneliti dalam menentukan
kesesuaian analisis yang akan di lakuka pada buku
teks tematik kelas 6. Dimana peserta didik kelas 6,
lajimnya di indonesia berumur 11-12 tahun yang
telah memiliki kemampuan untuk mengordinasi
secara simultan (serentak) maupun berurutan dua
ragam kemampuan kognitif, yakni:1. Kapasitas
menggunakan hipotesis 2. Kapasitas menggunakan
prinsip-prinsip abstrak18
. Dengan kemampuan
tersebut maka peserta didik sudah dapat
menggunakan daya nalar yang lebih luas
dibandingkan pada tahapan sebelumnya, hal ini
membantu peserta didik untuk dapat memahami
pengetahuan menjadi lebih komplek.
18
Muhibin Syah, Pseikologi Belajar (Jakarta: Raja Grafinndo
Persada.2015),24.
23
Perkembangan kognitif dapat dikaji dengan
menggunakan pendekatan sistem pemrosesan
informasi sebagai alternatif terhadap sisitem piaget.
Namun berbeda dengan piaget, para pakar psikologi
pemrosesan informasi tidak menggambarkan
perkembangan kognitif dalam tahap-tahap tertentu
atau serangkaian subtahap tertentu. Sebaliknya, teori
pemrosesan informasi lebih menekankan pentingnya
proses-proses kognitif atau menganalisis
perkembangan keterampilan kognitif, seperti
perhatian, memori, metagognisi dan strategi
kognitif19
.
Dalam dunia pendidikan terdapat tiga tujuan
yang sanagat dikenal diakui oleh para ahli
pendidkan, tiga tujuan tersebut adalah ranah
kognitif, afektif dan psikomotorik, namun ranah
kognitif merupakan kemampuan yang selalu dituntut
untuk dikuasai oleh peserta didik. Tanpa ranah
19
Desmita, Pesikologi Perkembangan peserta didik, 115.
24
kognitif, sulit dibayangkan seorang siswa dapat
berpikir. Selanjutnya, tanpa kemampuan berpikir
mustahil siswa tersebut dapat memahami materi-
materi pelajran yang disajikan kepadanya. Tanpa
berpikir juga sulit bagi siswa untuk menangkap
pesan-pesan moral yang terkandung dalam materi
pelajaran yang ia ikuti, termasuk materi pelajaran
agama20
. Ada tiga kemampuan yang harus dikuasai
sebagai jembatan untuk sampai pada penguasaan
kemampuan kognitif, yaitu persepsi, mengingat dan
berpikir21
.
1) Persepsi
Persepsi merupakan istilah yang sudah
sangat familiar didengar dalam percakapan
sehari-hari. Istilah persepsi berasal dari
bahsa latin “perceptio”, yang berarti
menerima atau mengambil. Dalam kamus
20
Muhibbin Syah, Psikologi Belaja,50.
21Saeful Bahri Djamarah, Pesikologi Belajar,202.
25
Inggris Indonesia, kata perception diartikan
dengan “penglihatan”, yakni bagaimana
cara seseorang melihat sesuatu; sedangkan
dalam arti luas, perception adalah
“pandangan”, yaitu bagaimana seseorang
memandang atau mengartikan
sesuatu22
.Dalam pengajaran guru harus
menanamkan pengertian dengan cara
menjelaskan materi pelajaran sejelas-
jelasnya bukan bertele-tele kepada anak
didik. Kesalahan persepsi anak akan kecil
jika penjelasan yang dibrikan mendekati
objek yang sebenarnya.
Tanpa persepsi yang benar, manusia
mustahil dapat menangkap dan memaknai
berbagai fenomena, informasi atau data
yang senantiasa mengitarinya. Demikian
juga halnya kehadiran peserta didik di
22
Desmita,Psikologi Perkembangan Peserta Didik, 116.
26
sekolah, tidak akan memberikan manfaat
yang berarti dari informasi atau materi
pelajaran yang disampaikan guru
kepadanya.Karena persepsi sebagai proses
masuknya pesan atau informasi kedalam
otak manusia23
. Dalam hal ini manusia
tidak dapat merespon semua stimulus yang
masuk secara otomatis, setiap informasi
atau stimulus yang masuk harus melalui
serangkaian kognitif yang kompleks, oleh
sebab itu apa yang terjadi diluar
kemungkinan akan berbeda dengan apa
yang masuk kedalam otak manusia.
Dengan adanya realitas persepsi yang
demikian, mengharuskan seorang guru
mengetahui dan memahami gejala-gejala
persepsi, sehingga informasi yang masuk
23
Saeful Bahri Djamarah, Psikologi Belaja, 202.
27
tidak dimaknai berbeda oleh peserta
didiknya.
2) Mengingat
Mengingat adalah salahsatu dari
aktifitas kognitif, dimana orang menyadari
bahwa pengetahuanya berasal dari masa
lampau atau dari kesan-kesan yang
diperoleh dimasa yang lampau yang
tersimpan dalam memori. Memori
merupakan unsur inti dari perkembangan
kognitif, sebab segala bnetuk bbelajar
sisiwa melibatkan memori24
. Tanpa memori
manusia mustahil dapat merefleksikan
dirinya sendiri, karna pemahaman diri
sangat bergantung pada suatu kesadaran
yang berkesinambungan yang hanya dapat
terlaksan dengan adanya memori. Tanpa
memori, manusia tidak dapat
24
Desmita.Pesikologi Perkembangan Peserta Didik. 121.
28
menghubungkan apa yang terjadi kemarin
dan apa yang dialaminya sekarang.
Dengan demikian, dapat dipahami
secara umum mengingat adalah salah satu
kegiatan kognitif dengan mengunakan
ingatan atau memori yang memiliki fungsi
menyimpan informasi atau pengetahuan.
Desmita mengutip beberapa pendapat
mengenai memori atau ingatan beberapa
diantaranya Suharnan mengatakan bahwa “
ingatan atau memory menunjuk pada proses
penyimpanan atau pemeliharaan informasi
sepanjang waktu (maintaning information
over-time), sementara itu, menurut
Chaplin, memori adalah keseluruhan
pengalaman masa lampau yang dapat
diingat kembali. Myers mendefinisikan
memori sebagai: “the persistence of
29
learning over time via storage and retrieval
of information”.
Mengenai ingatan atau memory
setidaknya manusia memiliki 3 tipe ingatan
atau memory: 1. Memori Sensoris
(Pencatatan Indrawi) adalah informasi atau
pengetahuan yang didapat melalui reseptor
yang merupakan komponen-komponen
sisitem indrawi untuk melihat, mendengar,
merasakan dan mencium. Pola aktivitas
netral yang dihasilkan ketika stimultan
mencapai reseptor kemudian diproses
melalui pencatatan indrawi dengan waktu
seperempat detik, walau dengan waktu
singkat kita dapat menyeleksi informasi
guna pemerosesan lebih lanjut. Karena
catatan indrawi menghadirkan segalanya
dengan singkat kita memiliki kesempatan
untuk memakainya, mengorganisasinya
30
dengan persepsi. Ini dirasa perlu
dikarenakan terdapat banyak informasi
yang tersedia dicatatan indrawi daripada
yang masuk memori jangka pendek. 2.
Memori Jangka Pendek.Memori jangka
pendek merupakan sistem memori yang
memeiliki kapasitas yang terbatas dengan
hanya dapat mempertahankan informasi
selama 30 detik, kecualai informasi yang
telah diulang-ulang atau diproses lebih
lanjut sehingga dapat bertahan lama.
Pemindahan informasi dari memori indrawi
menuju ingatan jangka pendek
dikendalaikan oleh perhatian atau atensi.
Maka ingatan jangka pendek juga berfungsi
sebagai eksekutif pusat yang bertugas
memasukan informasi ke dalam ingatan
jangka panjang. 3. Memori Jangka Panjang.
Memori jangka panjang adalah tipe memori
31
yang menyimpan banyak informasi dalam
rentang waktu yang lama secara relatif
permanen. Agar informasi sampai kepada
ingatan jangka panjang, makainformasi
tersebut harus diproses lagi secaralebih
mendalam.
3) Berpikir.
Di kalangan ahli Ilmu Jiwa Asosiasi
desmita mengutip pendapat Abror, “
berpikir adalah kelangsungan tanggapan-
tanggapan yang disertai dengan sifat pasif
dari subjek yang berpikir. Tetapi menurut
Garrett, berpikir adalah tingkah laku yang
sering implisit dan tersembunyi dan
biasanya dengan menggunakan simbol-
simbol. Tingkah laku serupa itu tidak
terbatas pada “jiwa”, tetapi bisa melibatkan
seluruh tubuh. Di sini harus diaku bahwa
32
berpikir merupakan merupakan kegiatan
mental yang bersifat pribadi. Dan berpikir
itu sendiri memiliki tingkatan. Frohn
berpendapat ada tiga tingkat berpikir
manusia, yaitu berpikir kognitif, berpikir
skematis, dan berpikir abstrak25
. Kegiatan
berpikir anak bergerak meningkat dari
berpikir kongkrit menuju abstrak beriringan
dengan bertambah atau meningkatnya usia
seorang anak. Maka disini guru atau
pendiidk harus mampu memahami
kemampuan berpikir anak sehingga tidak
memaksakan materi-materi yang tingkat
kesukarannya tidak sesuai dengan usia anak
untuk diterima dan dicerna oleh anak. Bila
hai ini terjadi, maka anak mengalami
kesukaran untuk mencerna gagasan-
gagasan dari materi pelajaran yang
25
Saeful Bahri Djamarah.Psikologi Belajar.204.
33
diberikan, materi pelajaran jelas tidak dapat
dikuasai anak didik dengan baik. maka
gagallah usaha guru untuk mengajarkan
anak didik.
Cara berpikir anak pada tiap tingkatan
akan berbeda-beda, ada beberapa macam
cara berpikir diantaranya:
a) Berpikir Induktif
Berpikir Induktif ialah suatau
proses dalam berpikir yang
berlangsung, dari khusus menuju
kepada yang umum. Orang
mencari sifatnya terlebih dahulu
baru menyimpulkan bahwa sifat
itu terdapat pada semua jenis
fenomena. Tepat atau tidaknya
kesimpulan yang secara induktif
tergantung pada representatif atau
tidaknya sampel yang diambil
34
yang mewakili fenomena
keseluruhan.
b) Berpikir Deduktif
Sebaliknya dari berpikir induktif,
maka berpikir deduktif prosesnya
berlangsung dari yang umum
menuju kepada yang khusus.
Dalam cara berpikir ini, orang
bertolak dari suatu teori atau
kesimpulan yang dianggapnya
benar dan sudah bersifat umum.
Dari situ ia menerapkannya
kepada fenomena-fenomena yang
khusus, dan mengambil
kesimpulan khusus yang berlaku
bagi fenomena tersebut.
c) Berpikir analogis
Analogi berarti persamaan atau
perbandingan. Berpikir analogis
35
ialah dengan jalan menyamakan
atau memperbandingkan
fenomena-fenomena yang
biasa/pernah dialami. Didalam
cara berpikir ini, orang
beranggapan bahwa kebenaran
dari fenomena-fenomena yang
pernah dialaminya berlaku pula
bagi fenomena yang dihadapinya
sekarang26
.
c. Perkembangan Aspek Psikososial
Perkembangan psikososial adalah proses
perubahan kemampuan peserta didik untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang
lebih luas. Dalam proses pekembangan ini peserta
didik diharapkan mengerti orang lain, yang berarti
mampu menggambarkan ciri-cirinya, mengenali apa
26
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja
Rosdakarya,2013), 47.
36
yang dipikirkan, dirasakan dan diinginkan serta
dapat menampatkan diri pada sudut pandang orang
lain tanpa kehilangan dirinya sendiri.
C. Penelitian Terdahulu
1. Hasil Penelitian Adfila Pandu Putra 2016
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
jenis penelitian deskriptif. Dalam pembahasannya
dideskripsikan dan dijabarkan tentang kesesuaian buku teks
tematik terpadu pada kompetensi dasar 2013. Penelitian ini
menggunakan teknik pengumpulan data yaitu, membaca buku
teks tematik terpadu, mengidentifikasi kesesuaian buku teks
tematik terpadu dengan kompetensi dasar 2013, mengklasifikasi
data hasil penelitian, menganalisis data yang sudah diklasifikasi,
menjelaskan kesesuaian buku teks dengan kompetensi dasar,
menghitung persentase kesesuaian data.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa. (1) Buku teks
tematik terpadu untuk siswa sub tema 1 tentang Wujud Benda
dan Cirinya, sudah sesuai dengan kompetensi dasar dalam
kurikulum 2013. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan
37
persentase skor sebesar 96,30 % dan termasuk dalam criteria
sangat sesuai. (2) Buku teks tematik terpadu untuk siswa sub
tema 2 tentang Perubahan Wujud Benda, sudah sesuai dengan
kompetensi dasar dalam kurikulum 2013. Hal ini ditunjukkan
dengan perolehan persentase skor sebesar 96,83 % dan termasuk
dalam criteria sangat sesuai. (3) Buku teks tematik terpadu
untuk siswa sub tema 3 tentang Manusia dan Lingkungan, sudah
sesuai dengan kompetensi dasar dalam kurikulum 2013. Hal ini
ditunjukkan dengan perolehan persentase skor sebesar 96,83 %
dan termasuk dalam criteria sangat sesuai27
.
2. Hasil Penelitian Dwi Larasati 2013
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, sedangkan
jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
studi kepustakaan. Dimana penelitian yang disusun tidak
melalui prosedur statistic atau non matematik. Maka untuk
mendapatkan informasi dan data-data yang perlukan, peneliti
melakukan observasi dan dokumentasi. Sedangkan metode
27
Adfila Pandu Putra, “Analisis Kesesuaian Buku Teks tematik terpadu pada
kompetensi dasar2013”, ( Skeripsi, Program S1, UNP, KEDIRI, 2016),p, vii.
38
analisis data peneliti menggunakan metode Miler dan
Huberman, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian
data, dan kesimpulan/verifikasi. Peneliti mengumpulkan data
yang terkait dengan kurikulum 2013, kemudian data-data
tersebut di reduksi, disajikan data-data yang penting, dan
ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa isi buku guru dan
buku siswa kelas IV SD/MI tema “Indahnya negeriku” yang
diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2013 yang ditinjau dari kompetensi inti dan kompetensi dasar
kurikulum 2013, baik dari aspek materi, aspek bahasa, dan
aspek ilustrasi/gambar dapat dikatakan sudah sesuai. Akan
tetapi masih terdapat kekurangan dalam menjabarkan materi
Matematika, PJOK, PPKn, IPA, dan IPS. Terdapat
penambahan beberapa materi pelajaran dalam focus
pembelajaran. Dan ada beberapa kompetensi dasar tidak
tercantum dalam kurikulum 2013 masuk masuk kedalam materi
pembelajaran seperti materi Matematika, PJOK, dan SBdP.
Dalam aspek bahasa masih ada penggunaan bahasa asing dan
39
bahasa singkatan yang belum dijelaskan maksudnya. Dan
dalam aspek ilustrasi/gambar masih kurang dalam penyajian
gambar yang disesuaikan dengan materi pembelajaran.
Peneliti anter dahulu yang telah dilakukan Dwi Larasati
dan Adfila Pandu Putra yang dipaparkan di atas, kedua peneliti
tersebut meneliti kesesuaian isi teks buku tematik dengan
kurikulum 2013. Maka disini peneliti akan melakukan
penelitian terhadap aspek yang belum diteliti oleh peneliti
sebelumnya, dimana peneliti akan meneliti kesesuaian isi teks
dengan perkembangan psikologi siswa28
.
28
Dwi Lestari, “Analisis kesesuaian materi pelajaran buku teks tema
indahnya negriku dengan kurikulum 2013”,(Skripsi, program S1, IAIN Purwakerto,
Purwakerto, 2013), p.vii.
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti bertempat di
Sekolah Dasar Negri Serang 02 Kota serang, Jl. Ki Mas Jong
No. 1 Kota Serang Banten. Subjek penelitian adalah buku teks
pelajaran tematik terpadu kurikulum 2013 tahun Pelajaran
2017-2018 Kelas VI.
2. Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah
untuk mendaptkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu29
.
Yang digunakan oleh para ilmuan sebagai alat untuk pembuka
tabir keilmuan. Melalui penelitian yang dilakukan, peneliti
29
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif dan R&D ( Bandung:
Alfabeta,2015), 2.
41
dapat menemukan suatu cara yang dapat dijadikan solusi untuk
memecahkan masalah. Karna memang penelitian merupakan
suatu kegiatan ilmiah yang sangat penting bagi pengembangan
ilmu dan bagi pemecahan masalah.
Dalam pengertian secara umum kegiatan penelitian
adalah proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan
dengan sistematis dan logis demi mencapai tujuan-tujuan yang
diharapkan dnegan menggunakan metode – metode ilmiah.
metode penelitian adakalanya juga disebut ”Metodologi
penelitian”… dalam arti yang lebih lauas “desain” atau
rancangan penelitian.
Dalam dunia pendidikan mengenal istilah penelitian
pendidikan, penelitian ini digunakan untuk menmukan,
mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan,
konsep, prinsip, dan generelasi tentang pendidikan, baik berupa
teori atau praktit.
3. Pendekatan penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan
kulaitatif. Pendekatan kualitatif dipilih oleh peneliti karena pada
42
peneltian ini peneliti hendak menganalisis suatu buku teks,
yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan tujuan-tujuan
penelitian yang telah ditetapkan terlebih dahulu oleh peneliti.
Cara yang digunakan peneliti sejalan dengan salah satu
dari tujuan penelitian kualitatif. Dimana penelitian kulaitatif
mempunyai dua tujuan utama, pertama, menggambaran dan
mengungkap (to describe and explore), kedua, mengambarkan
dan menjelaskan (to describe and explain).
4. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dapat dibedakan dari beberapa aspek
tinjauan, bagaimana suatu bentuk penelitian dapat dilihat dan di
bedakan. Beberapa aspek tinjauan tersebut termasuk: aspek
tujuan, aspek metode, dan aspek bidang kajian30
.
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian
deskriptif. Peneliti berusaha menggambarkan kegiatan
penelitian yang dilakukanya pada suatu objek penelitian secara
jelas dan sistematis dengan menggunakakan teknik kajian isi
30 Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), 13.
43
atau disebut dengan conten analysis. Terdapat bebrapa definisi
mengenai conten analysis, diantaranya telah di tulis oleh Lexy
J. Moleong dalam buku Metode Penelitian Kualitatifnya sebagi
berikut:
a. Berelso mendefinisikan, kajian isi sebagai teknik
untuk keperluan mendeskripsikan secara objektif,
sistematis, dan kuantitatif tentang manifestasi
komunikasi.
b. Weber menyatakan bahwa kajian isi adalah
metodologi penelitian yang memanfatkan seperangkat
prosedur untuk menarik kesimpulan yang sahih dari
sebuah buku atau dokumen.
c. Krippendorff yaitu kajian isi adalah teknik penelitian
yang dimanfaatkan untuk menraik kesimpulan yang
reflektif dan sahih dari data atas dasar konteknya31
.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesesuiaan isi
buku tema sisiwa kelas 6 kurikulum 2013 berdasarkan
perkembangan psikologi sisiwa dilihat dari aspek kognitif. Hal
31
Lexy J, moleong, metodologi Penelitian Kualitatif ( Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006), 220.
44
ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pencapaian dan
ketuntasan belajar peserta didik.
5. Sumber Data
Seumber data adalah subjek yang telah diambil datanya.
Maka sumber data dapat ditentukan dari apa yang menjadi
objek datanya. Jika suatu petani ingin mengetahui pertumbuhan
tanaman maka yang menjadi objek adalah data pertumbuhan
tanaman dan yang menjadi sumber data atau subjek adalah
tanaman. Suharsimi Arikunto membagi subjek data menjadi
tiga.
a. P = person, sumber data yang berupa manusia
b. P = place, sumber data yang berupa tempat
c. P = paper, sumber data yang berupa simbol
Sumber data dalam penelitian ini adalah Buku tema siswa
kelas VI Tematik Terpadu kurikulum 2013 tema 1, 2, 3 dan 4.
Sumber data ini termasuk kedalam katagori sumber data paper,
45
yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf,
angka, gambar, atau simbol - simbol lain32
.
6. Teknik pengumpulan data
Tahapan yang penting yang harus dilakukan peneliti
dalam melakukan penelitian adalah pengumpulan data.
Pengumpulan data dalam penelitian dapat di lakukan dengan
berbagai cara atau teknik, salah satunya dengan teknik
dokumentasi atau dalam bahasa asing disebut decumentary,
yaitu mencari data mengenai hal-hal atau fariabel yang berupa
catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasati, notulen
rapat, lengger, agenda, dan sebagianya33
.
Demi kepentingan penelitian semua peneliti
membutuhkan dokumen utuk penelitianya, yang digunakan
sebgai bukti otentik dan mungkin juga sebgai pendukung suatu
kebenaran, Djam’an Satori dan Aan Komariah mengutip dari
guba dan lincoln yang menyatakan …dokumen ialah setiap
32
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2013),
172.
33 Suharsimi Arikunto, prosedur Penelitian, 274.
46
bahan tertulis ataupun film34
. Gattschalk mengungkapkan
bahwa para ahli sering mengartikan dokumen kedalam dua
pengertian, yaitu: pertama , sumber tertulis bagi informasi
sejarah sebagai kebalikan dari pada kesaksian lisan, aftefak,
peninggalan-peninggalan tertulis, dan petilasan-petilasan
arkeologis. Kedua, diperuntukan bagi surat-surat resmi dan
surat-surat negara seperti surat perjanjian, undang-undang,
hibah, konsesi dan lainya35
.
Metode dokumentasi ini peneliti lakukan terhadap buku
tematik sisiwa kelas VI buku tematik terpadu kurikulum 2013
yang dikeluarkan oleh kementrian pendidikan dan kebudayan
tahun 2013.
7. Analisis Data
Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah
kesesuaiaan isi buku teks siswa tematik terpadu kelas VI
kurikulum 2013 dengan perkembangan psikologi siswa di
Sekolah Dasar Negri Serang 02 Kota Serang.
34
Djam’an satori, Aan Karomah, Metodologi Penelitian Kualitatif, 147.
35 Djam’an satori, Aan Karomah, Metodologi Penelitian Kualitatif, 147.
47
Adapun tahapan analisis dalam penelitian ini adalah:
a. Peneliti mempersiapkan buku siswa kelas VI tematik
terpadu kurikulum 2013.
b. Peneliti membuat daftar cek kesesuaian isi buku siswa
kelas VI tematik terpadu kurikulum 2013.
c. Melakukan analisis kesesuaian isi buku siswa kelas VI
tematik terpadu kurikulum 2013.
d. Penentuan kriteria penilaian buku teks buku siswa
kelas VI tematik terpadu kurikulum 2013. Materi yang
sesuai diberi nilai 1 dan yang tidak sesuai tidak di beri
nilai atau nilai nol.
e. Penghitungan nilai kesesuaian
= jumlah nilai x 100
Jumlah aspek
f. Indikator kesesuaian
1. Penalaran dilakukan berdasarkan hipotesis
(anggapan dasar).
2. Penalaran dapat menggunakan penalaran abstrak.
3. Penalaran berada pada tahapan perkembangan
kognitif yang telal dilaluin atau sedang dilakukan.
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan
kulaitatif. karena peneltian yang dilakukan peneliti adalah
analisis kesesuaian isi buku teks, yang dilakukan dengan cara
mendeskripsikan tujuan-tujuan penelitian yang telah ditetapkan
terlebih dahulu oleh peneliti.
Cara yang digunakan peneliti sejalan dengan salah satu
dari tujuan penelitian kualitatif. Secara umum, penelitian
kualitatif mempunyai dua tujuan utama, pertama,
menggambaran dan mengungkap (to describe and explore),
kedua, mengambarkan dan menjelaskan (to describe and
explain)36
.
Peneliti berusaha menggambarkan kegiatan penelitian
yang dilakukanya pada objek penelitian secara jelas dan
36
Nana syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian pendidikan( Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2012), 96
49
sistematis menggunakakan teknik kajian isi atau disebut dengan
conten analysis dengan mengunakan penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif analisis dilakukan pada 4 tema
buku teks tematik kelas VI yang terdiri dari 12 sub tema, buku-
buku tema tersebuat adalah buku panduan poko pembelajaran di
sekolah-sekolah dasar yang sudah menggunakan kurikulum
terbaru yakni kurikulum 2013.
Pada kurikulum 2013 kegiatan pebelajaran terdiri dari 5
kegiatan. Pertama, kegaiatan mengamati kedua, kegiatan
menanya ketiga, kegiatan mencoba keempat, kegiatan menalar
kelima, kegiatan mengkomunikasikan. Kegiatan Analisis yang
dilakukan peneliti difokuskan pada kegiatan ke-4 yakni kegiatan
menalar, dimana setiap kegiatan penalaran yang terdapat dalam
buku teks tematik terpadu kurikulum 2013 akan dianalisis
tingkat kesesuaiannya dengan kemampuan menalara siswa pada
umumnya, kegiatan penalaran dikatakan sesuai jika fase
penalaran yang tersaji dalam buku teks tematik telah terlewati
atau sedang dihadapi oleh peserta didik.
50
B. Hasil Analisis
4.1 Tabel Hasil Analisis Tema
No Tema Sub-
Tema
Pembelajran
1 2 3 4 5 6
1
Selamatkan
Makhluk
Hidup
1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 -
2
Persatuan
Dalam
Perbedaan
1 1 1 1 1 1 -
2 1 1 1 1 1 -
3 1 1 1 1 1 -
3 Tokoh Dan
Penemu
1 1 1 1 1 1 -
2 1 1 - 1 1 -
3 1 1 1 1 1 -
4 Globalisasi
1 1 1 - 1 - -
2 1 1 - 1 1 -
3 1 - 1 - - -
Ket : 1 = sesuai
0 = tidak sesuai
- = Tidak terdapat kegiatan penalaran
C. Pembahasan
1. Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup
a. Sub Tema 1 Tumbuhan Sumber kehidupan
1) Pembelajaran 1
Kegiatan penalaran yang disajikan dalam
buku paket tematik yang dikeluarkan Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan yang digunakan
51
sebagai penunjang keberlangsuangan pembelajaran
dengan kurikulum terbaru, yakni kurikulum 2013
pada pembelajaran mengunakan penalaran induktif.
Dimana peserta didik melakukan penalaran setelah
sebelunya peserta didik melakukan pengamatan
(observing) terhadap suatu objek tertentu.
Pada pembelajaran satu ini terdapat beberapa
kegiatan penalaran diantaranya:
a) Penalaran pertama terdapat pada halaman
3. Pada penalaran yang terdapat pada
halamn 3, peserta didik diharapakan
dapat menalar atau mengasosiasi
(assosiating) dari objek yang telah
diamati atau diobservasi pada tahapan
mengamati, pada penalaran ini peserta
didik diminta untuk mengidentifikasi
manfaat tumbuhan bagi makhluk hidup
sesuai dengan petanyaan yang diajukan
dalam buku. “1. Siapa saja yang
memperoleh manfaat dari tumbuhan? 2.
52
Apa manfaat tumbuhan bagi manusia? 3.
Apa manfaat tumbuhan bagi hewan? 4.
Apakah tumbuhan merupakan sumber
bagi kehidupan? Jelaskan! 5. Apa yang
akan terjadi jika tidak ada tumbuhan?
Coba jelaskan menurutmu”, dan terdapat
pula kegiatan penalaran yang
menggunakan penalaran analogi seperti
yang diungkapkan pada petanyaan no.5.
b) Kegiatan penalaran dua, dalam kegiatan
penalaran ini peserta didik diberikan
kesempatan untuk mengidentifikasi
informasi sesuai dengan pertanyaan yang
di ajukan dalam buku teks halaman 6
berikut “ 1. Apa yang dilakukan Udin
ketika liburan sekolah? 2. Siapakah Pak
Umar itu? Apa pekerjaan Pak Umar? 3.
Apa yang ingin Udin pelajari dari Pak
Umar? 4. Mengapa Udin bertanya
berbagai hal mengenai jagung kepada
53
Pak Umar? 5. Apa saja yang dilakukan
Udin untuk membuat tugas laporannya?
Identifikasi gasana dilakukan terhadap
kisah Udin yang terdapat pada halaman 3
dan 4.
c) Dalam kegiatan penalaran 3 peserta didik
diberikan kesempatan untuk
mengidentifikasi informasi yang bersifat
umum, yang berupa fakta-fakta
berdasarkan data dan kesimpulan dari
laporan Infestigasi yang telah dibuat oleh
udin pada halaman 5, sebagaimana
kesempatan yang diberikan dalam buku
teks pada halaman 7 seperti berikut
“Bersama temanmu, carilah informasi
umum, fakta-fakta, dan kesimpulan dari
laporan investigasi yang ditulis Udin”.
d) Kegiatan penalaran selanjutnya adalah
kegiatan membandingkan, dalam
kegiatan ini peserta didik diberikan
54
kesempatan untuk melakukan
perbandingan terhadap kesamaan hasil
gambar bagian – bagian bunga yang telah
digambarnya dengan hasil gambar
temannya, sesuai petunjuk yang terdapat
pada buku teks halaman 9 berikut
“Bandingkan hasilmu dengan temanmu.
Apakah sama? Apakah semua bunga
merupakan bunga sempurna? Jelaskan”.
Pada kegiatan pembelajaran satu, kemampuan
penalaran peserta didik yang dikembangkan adalah
kemampuan identifikasi gagasan, kemampuan
analogi, dan perbandingan. Kemampuan
identifikasi, analogi dan melakukan perbandingan,
merupakan suatu kemampuan inteligensi yang telah
berkembang pada tahap perkembangan oprasional
kongkrit dan formal. tahapan oprasional kongkrit
berkembang pada rentang usia 7-11 tahun,
sedangkan tahapan oprasional formal merupakan
tahapan terakhir dalam perkembanagan psikologi
55
yang berada di usia 11 tahun - dewasa. Dan sesuai
dengan usia peserta didik yang duduk di kelas 6
sekolah dasar secara umum, dengan begitu
penalaran yang disajikan pada pembelajaran ini
sesuai dengan kondisi perkembangan psikologi
peserta didik.
2) Pembelajaran 2
Kegitan penalaran yang harus dilakukan oleh
peserta didik Pada kegiatan pembalajaran dua ini
terdapat beberapa kegiatan penalaran diantaranya:
a) Dalam kegiatan penalaran yang pertama
peserta didik diberikan kesempatan untuk
melakukan perbandingan jenis teks seperti
ungkapan yang terdapat pada halaman 16
buku tematik berikut“Buatlah diagram venn
tentang persamaan dan perbedaan teks
investigasi dan teks deskripsi. Dalam
melakukan perbandingan peserta didik
didorong untuk dapat mengidentifikasi
gagasan mengenai persamaan dan perbedaan
56
jenis teks investigasi dan teks deskripsi dan
membuat katagori perbedaan dari jenis teks
tersebut dalam bentuk diagram ven.
b) Penalaran kedua peserta didik diberikan
kesempatan untuk memeberikan atau
menemukan contoh perilaku atau sikap
dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai
dengan nilai-nilai pancasila, seperti
kesempatan yang terdapat pada halaman 23
berikut, “ Berikan 3 contoh perilaku atau
sikap lain dalam kehidupan sehari-hari yang
sesuai dengan nilai-nilai sila ke-1, Berikan 3
contoh perilaku atau sikap lain dalam
kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan
nilai-nilai sila ke-2, Berikan 3 contoh
perilaku atau sikap lain dalam kehidupan
sehari-hari yang sesuai dengan nilai-nilai
sila ke-3”.
Kegiatan penalaran yang tersedia dalam
pembelajaran 2 sesuai dengan tahapan
57
perkembangan peserta didik. Hal ini dikarenakan
kegiatan penalaran yang terdapat pada pembelajaran
2 (dua) ini kemampuan peserta didik yang
dikembangkan adalah kemampuan dalam melakukan
identifikasi. Kemampuan identifikasi ini berada pada
perkembangan psikologi kognitif tahapan oprasional
kongkrit, yang terjadi pada manusia dalam rentang
usia 7-11 tahun. Jika melihat dari tahapan usia secara
umum kemampuan identifikasi ini sudah
berkembang dan bahkan terlewati. Karena pada
umumnya usia peserta didik yang duduk di kelas VI
berada pada rentang usia 11-12 tahun.
3) Pembelajaran 3
Kegiatan penalaran pada pembelajaran tiga
terdapat dua kegiatan penalaran:
a) Penalaran pertama terdapat pada halaman 27.
Kegaitan penalaran yang disajikan adalah
mengasosiasi atau menghubungkan
fenomena /informasi yang telah didapat pada
teks bacaan sebelumnya yang telah dibaca
58
pada tahapan mengamati, teks yang dibaca
adalah teks cerita dengan judul tempat hidup
tanaman teh yang terdapat pada halaman 25.
pada kesempatan ini peserta didik di berikan
kesempatan untuk menganalisis bagian-
bagian teks yang telah dibaca, disini peserta
didik dituntut untuk dapat membedakan
mana yang termasuk gagasan umum dan
mana yang termasuk fakta dalam teks
tersebut. Kegaiatan ini merupakan kegatan
mengidentifikasi suatu gagasan.
b) Kegiatan penalaran kedua terdapat pada pada
halam 29 buku tematik kelas 6. Pada
halaman 29 ini peserta didik diberikan
kesempatan untuk menjawab beberapa
pertanyaan berukut, “Jawablah pertanyaan
berikut setelah membaca teks di atas! 1.
Apakah perbedaan dataran tinggi dan
dataran rendah?2. Sebutkan jenis tumbuhan
yang terdapat di kedua dataran tersebut! 3.
59
Apa perbedaan kehidupan masyarakat yang
tinggal di kedua dataran tersebut? Jelaskan
dengan singkat! 4. Apakah jenis tumbuhan
yang berbeda dari wilayah yang berbeda
tersebut akan saling melengkapi? Jelaskan
dengan singkat!
dalam kegiatan penalaran ini terdapat tiga
deskipsi kegiatan penalaran yakni
menganalisis data dalam bentuk kata gori,
mengasosiasi atau menghubungkan
fenomena yang terkait dalam menemukan
suatu pola dan membuat kesimpulan dari
data yang telah didapat. Seperti kesempatan
yang diberikan pada halaman 29 berikut, “
Dimana dalam kegiatan ini sisiwa diberikan
kesempatan untuk melakukan penalaran dari
teks bacaan dengan judul Tumbuhan Sumber
Kehidupan Di Berbagai Daerah Indonesia
yang telah dibacanya.
60
peserta didik diharapkan untuk dapat
menemukan informasi yang terdapat di dalam teks
bacaan mengenai jenis tumbuhan yang terdapat di
dataran rendah dan tumbuhan yang terdapat di
dataran tinggi serta adakah keterhubungan anatar
kedua jenis tumbuhan tersebut. Dalam kegiatan
mengasosiasi atau menghubungkan fenomena yang
terkait dalam menemukan suatu pola, peserta didik
diharapkan dapat menemukan perbedaan kehidupan
yang terdapat pada masyarakat yang tingal di dataran
rendah dan masyarakat yang tinggal di dataran tinggi
dan mengetahui perbedaan kedua dataran tersebut.
Dalam kegiatan pembelajaran ini
kemampuan yang dikembangkan adalah kempuan
mengidentifikasi, Kemampuan mengidentifikasi ini
berada pada tahapan perkembangan oprasional
kongkrit, yang merupakan tahapan ketiga dalam
proses perkembangan psikologi. Yang pada
umumnya peserta didik sekolah dasar yang duduk
dikelas 6 telah mencapai tahapan perkembangan ke-
61
4 yang merupakan tahapan terakhir menurut toeri
piaget, tahapan ini disebut dengan tahapan
oprasional formal.
4) Pembelajaran 4
Terdapat 2 kegiatan penalaran yang disajikan
pada pembelajaran empat dan dianatranya terdapat
pada:
a) Halaman 39, kegaitan penalaran yang
disajikan adalah mengasosiasi atau
menghubungkan fenomena / informasi yang
telah didapat pada kegiatan pengamatan
sebelumnya, data yang diamati adalah
berupa gambar perputaran udara dari O2
berubah menjadi CO2 dan kembali berubah
menjadi O2. Pada kesempatan ini peserta
didik diberikan kesempatan untuk
mengidentifikasi manfaat tumbuhan dalam
kehidupan makhluk hidup. Seperti
kesempatan yang telah diberikan dalam
buku teks tematik halaman 39 berikut,
62
“Berdasarkan pengamatanmu sehari-hari,
tuliskan berbagai manfaat tumbuhan bagi
kehidupan makhluk hidup
b) Halaman 45, pada kegiatan penalaran ini
peserta didik diberikan kesempatan untuk
mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan dan melakukan identifikasi
terhadap macam-macam buah-buahan yang
dapat di konsumsi agar memenuhi
kebutuhan vitamin C untuk tubuh.
Pada kegaitan pembelajaran ini kemampuan
yang dikembangkan adalah kemampuan
mengidentifikasi, kemampuan ini terdapat dalam
63
tahapan perkembangan kognitif yang ke-3 yakni
pada tahapan oprasional kongkrit, tahapan ini
merupakan tahapan yang telah dilalui oleh peserta
didik yang duduk di kelas 6 sekolah dasar karena
pada umumnya peserta didik yang duduk di kelas 6
sekolah dasar berada pada tahapan perkembangan
kognitif tahap ke-4 yakni tahapan oprasional formal.
5) Pembelajaran 5
Terdapat dua kegiatan penalaran pada
pembelajaran lima ini diantaranya :
a) Kegiatan penalaran pertama dilakukan
terhadap tumbuhan cocor bebek yang telah
diamati, dalam kegiatan penlaran ini peserta
didik diberikan kesempatan untuk
melakukan identifikasi terhadap tumbuhan
cocor bebek dengan menjawab beberapa
pertanyaan seperti yang terdapat pada
halaman 50 berikut, “ 1. cara
perkembangbiakan tanaman cocor
bebek?2.Apakah perkembangbiakan
64
tersebut termasuk perkembangbiakan
generatif?Berikan alasanmu!.
b) Kegiatan penalaran kedua terdapat pada
halaman 51, dalam kegiatan ini peserta
didik diberikan kesempatan untuk
mengelompokkan jenis tumbuhan kedalam
dua jenis perkembangbiakan generatif dan
vegetatif dan membuat tabel klasifikasi
dalam bentuk diagram venn untuk
mengetahui persamaan dan perbedaan
kedua jenis perkembangbiakan tersebut.
Seperti kesempatan yang terdapat pada buku
tematik berikut, “Buatlah tabel klasifikasi
dalam bentuk diagram venn untuk
mengetahui persamaan dan perbedaan
kedua jenis perkembangbiakan tersebut.
Buat juga kesimpulan mengenai hubungan
antara perkembangbiakan tumbuhan
dengan kelangsungan makhluk hidup
lainnya.”
65
c) Kegiatan penalaran ketiga terdapat pada
halaman 55 diaman peserta didik diberikan
kesempatan untuk menemukan contoh
prilaku sehari-hari yang sesuai dengan nilai
– nilai Pancasila, siala ke 3,4 dan sila ke
Kemampuan yang dikembangkan dalam
kegiatan pembelajaran 5 ini, adalah kemampuan
menarik kesimpulan, mengklasifikasikan dan
kemampuan berpikir ilmiah tipe hipotesis,
kemampuan ini terdapat pada kemampuan kognitif
tahapan oprasional kongkrit dan tahapan oprasiaonal
formal yang secara umum tahapan tersebut sudah
dicapai oleh peserta didik.
6) Pembelajaran 6
Kegiatan penalaran dalam pembelajaran 6
(enam) terdapat dua kegiatan penalaran yaitu:
a) Kegiatan penalaran pertama terdapat pada
halaman 60, kegiatan penalaran dilakukan
Setelah peserta didik diberikan kesempatan
untuk melakukan pengamatan dengan
66
membaca teks bacaan yang berjudul
“Tumbuhan Sumber Karbohidrat, Protein,
dan Vitamin” setelah itu peserta didik
diberikan kesempatan untuk membuat
rencana menu makanan sehat selama satu
minggu seperti kesempatan yang diberikan
berikut, “Coba kamu rencanakan membuat
menu makanan sehat setiap hari selama satu
minggu. Jangan lupa memasukkan sayur dan
buah dalam daftar menumu setiap hari” pada
halama 60. Dalam kegiatan ini peserta didik
diberikan kesempatan untuk
mengembangkan interpretasinya dalam
mengidentifikasi menu makanna sehat yang
sesuai dengan perintah yang diajukan.
b) Kegiatan penalaran selanjutnya dilakukan
dengan menjawab beberapa sola yang
tersedia dalam buku teks seperti berikut, “a.
Buatlah diagram untuk menunjukkan
perbandingan tersebut pada kertas berpetak
67
berikut ini. b. Berapa cangkir air tomat yang
diperlukan, jika air jeruk yang digunakan 10
cangkir? jelaskan caramu mendapatkan
jawabannya. c. Berapa cangkir air jeruk
yang diperlukan, jika air tomat yang
digunakan 21 cangkir? Jelaskan caramu
mendapatkan jawabanny”. Dalam kegiatan
penalaran kedua ini peserta didik melakukan
pengolahan informasi yang sudah
dikumpulkan dan peserta didik diberikan
kesempatan untuk mengembangkan
interpretasi atau pendapatnya.
Dalam kegiatan pembelajaran 6 kegiatan
penalaran yang tersedia mengembangkan kemampuan
kognitif dengan melakukan analisis kombinasi,
analisis secara kombinasi merupakan ciri dari
perkembangan kognitif tahapan oprasional formal
yang merupakan tahapan akhir dari tahapn
perkembangan kognitif menurut Piaget Dan kegiatan
penalaran ini sesuai dengan perkembangan kognitif
68
peserta didik, karena peserta didik kelas 6 (enam)
berada pada rentang usia 11 dan 12 tahun ini sesuai
dengan rentang usia perkembangan kognitif tahapan
oprasional formal yang dimulai pada rentang usai 11
tahun sampai dewasa.
b. Subtema 2 Hewan Sahabatku
1) Pembelajaran 1
Kegiatan menalar pada pembelajaran 1 subtema
2 terdapat beberapa kegiatan seperti berikut:
a) Pada pembelajaran 1 kegiatan
penalaran pertama terdapat pada
halaman 69, kegiatan penalaran yang
disajikan adalah mengidentifikasi
suatu gagasan sesaui dengan teks
yang telah dibaca pada kegiatan
mengamati dengan menjawab
beberapa pertanyaan yang diajukan
pada bukuteks seperti berikut, “1.
Sebutkan hewan-hewan yang
dipelihara di peternakan “Hewan
69
Sahabatku”. 2. Beternak hewan
apakah yang memerlukan lahan
paling luas? 3. Beternak hewan
apakah yang memerlukan lahan
paling sempit? 4. Bagaimana
perbandingan antara luas lahan
untuk memelihara kedua hewan
tersebut? 5. Apa kunci kesuksesan
paman dalam mengelola
peternakannya?” dalam kegiatan ini
peserta didik diharapkan untuk dapat
melakukan identifikasi sesuai
pertanyaan yang diajuakan sesuai
gagasan yang terdapat pada teks
bacaan yang berjudul Peternakan
Hewan Sahabatku.
b) Kegiatan selanjutnya terdapat pada
halaman 72, pada kegiatan penalaran
ini peserta didik dibrikan kesempatan
untuk melakukan analisis terhadap
70
teks bacan dan mengidentifikasi
fakta-fakta yang terdapat dalam teks
bacaan dengan judul bagaimana
menghasilkan susu berkualitas baik
yang telah disediakan seperti
kesempatan yang diberikan dalam
buku teks tematik berikut, “Adakah
fakta yang kamu temukan pada teks
tersebut di atas? Tulislah fakta
tersebut pada kolom berikut”.
c) kegiatan penalaran ketiga pada
pembelajaran 1 subtema 2 ini terdapat
pada halaman 74, Pada kegiatan
penalaran ini peserta didik diberikan
kesempatan seperti yang terdapat pada
buku teks tematik berikut, “Berdasarkan
gambar tersebut di atas,
kelompokkanlah hewan berdasarkan
cara berkembangbiaknya pada diagram
venn berikut. Dalam kesempatan ini
71
peserta didik diberikan kesempatan
untuk melakukan menganalisi data yang
berupa gambar-gambar binatang
kemudian dikalsifikasikan atau
dikelompokan kedalam tiga kelompok
perkembangbiakan, apakah binatang
tersebut masuk kedalam kelompok
ovipar, vivipar ataukah kelompok
ovovivipar.
Kegiatan penalaran pada pembelajaran
ini mengembangkan kemampauan identifikasi,
kempuan ini telah ada pada perkembang
kognitif tahap oprasional kongkrit, tahapan ini
berada pada rentang usia 7-11 tahun, artinya
tahapan ini sudah terlewati oleh peserta didik
yang duduk di kelas 6 sekolah dasar karena
pada umumnya peserta duidk di kelas 6 berada
pada rentang usia 11- dewasa.
72
2) Pembelajaran 2
Pada pembelajaran 2 (dua) kegiatan penalaran
tedapat 2 kegiatan penalaran yakni:
a) Diantaranya terdapat pada halaman 80, Pada
kesempatan ini setelah peserta didik
melakukan pengamatan terhadap gambar
maket, peserta didik diminta untuk
menganalisis dan mengidentifikasi dengan
menentukan manakah maket yang termasuk
maket kecil dan mana yang termasuk maket
yang berukuran besar, dan setelah
menetukan kedua jenis maket tersebut
peserta didik diberikan kesmpatan untuk
membuat perbandingan antara kedua maket
tersebut setelah itu membuat
kesimpulannaya, seperti yang terdapat
dalam buku teks tematik berikut, “Jawablah
pertanyaan berikut berdasarkan maket
peternakan tersebut. 1. Hewan apakah yang
memiliki kandang paling luas?2. Hewan
73
apakah yang memiliki kandang paling
sempit?3. Buatlah perbandingan luas
kandang untuk kedua hewan tersebut.
Buatlah kesimpulanmu tentang
perbandingan kedua kandang hewan
tersebut.
b) Kegiatan penalaran selanjutnya tedapat
pada halaman 82, pada kegiatan ini peserta
didik melakukan asosiasi atau
menghubungkan fenomena/informasi yang
terkait dalam rangka menemukan suatu
pola, Kegiatan penalaran terdapat pula pada
halaman 83 dan 84, dengan deskripsi
kegaiatan menganalisis data dalam bentuk
membuat kata gori, dengan bentuk asil
belajar adalah mengembangkan
interpretasi. Peserta didik diberikan
kessmpatan untuk menganalisis dan
mengidentifikasi tempat yang ada pada
gambar dalam buku tema, setelah
74
mengidentifikasi tempat peserta didik harus
mengidentifikasi kegaiatan yang dilakukan
apakah sesuai atau tidak dengan nilai
pancasila. Pada kegiatan ini peserta didik
dituntut untuk menggunakan kemampuan
mengidentifikasi dalam pembelajaran.
Seperti yang sudah di ungkapkan kemampuan
mengidentifikasi merupakan ciri dari perkembang
yang terjadi pada tahapan oprasional kongkrit.
Dengan demikian kegiatan penalaran yang disajikan
dalam buku sesuai dengan kemampuan peseta didik.
Karena tahapan ini telah terlewati oleh peserta didik.
3) Pembelajaran 3
Kegiatan penalaran pada pembelajaran 3
terdapat pada halaman 92, Pada kegiatan ini peserta
didik diberikan kesempatan untuk menemukan fakta
yang terdapat pada teks bacaan perkembang biakan
vegetatif seperti kesempatan yang diberikan dalam
buku teks tematik berikut, “Berdasarkan informasi
mengenai perkembangbiakan vegetatif tersebut di
75
atas, tuliskan fakta-fakta yang kamu temukan dalam
kolom berikut”.
Kegiatan penalaran ini sesuai dengan
perkembang kognitif peserta didik, karena
kemempuan yang di kembangkan adalah
kemampuan mengidentifikasi sebuah gagasan.
Kemampuan ini berkembang pada tahapan
oprasional kongkrit, yang merupakan tahapan ketiga
dalam perkembangan kognitif dan tahapan ini sudah
dilalui oleh peserta didik
4) Pembelajaran 4
Pada kegaiatan penalaran pada pembelajaran 4
ini terdapat dua kegiatan penalaran yakni:
a) Kegiatan penalaran pertama berada pada
halaman 98, pada kegiatan ini peserta
didik dituntut untuk dapat mengabil
kesimpulan dari kegiatan bermain peran
yang telah dilakukan di kelas beserta
teman-temannya. Dan peserta didik juga
duharapkan untuk dapat menemukan
76
nilai-nilai yang telah di pelajarinya
dalam kegiatan bermain peran bersama
teman-temannya tersebut seperti yang
terdapat pada buku teks berikut,
“Tuliskan kesimpulan dan nilai-nilai
yang kamu pelajari dari setiap
penampilan kelompok.
b) Kegiatan penalaran selanjutnya terdapat
pada halam 102. Pada kegiatan ini
peserta didik diberikan data berupa tabel
berisi jarak dan waktu tempuh seperti
yang terdapat pada buku teks halaman
99 berikut:
Banyak
telur (Kg)
Harga
telur/Kg
Keterangan
1 Kg 15 000 Baris ke-1
2 Kg Baris ke-2
3 Kg Baris ke-3
4 Kg Baris ke-4
5 Kg Baris ke-5
A B
Setelah itu peserta didik diminta untuk
mneraik kesimpulan dari tabel tersebut
seperti kemsempatan yang diberikan
77
pada halaman 99 tersebut, “Apa yang
dapat kamu simpulkan dari tabel
tersebut?.
Pada kegaiatn pembelajaran 4 ini kemampuan
peserta didik yang di kembangkan adalah kempuan
mengidentifikasi, dimana kemampuan ini terlah
berkembang pada tahapan kognitif oprasional
kongkrit dan kemampuan selanjutnya adalah
kemampuan menarik sebuah kesimpulan,
kemampuan menarik ke simpulan ini terdapat pada
tahapan akhir yakni pada tahapan ke-4 tahapan
perkembangan oprasional formal, jenis penalaran ini
sesuai dengan perkembangan peserta didik karena
pada umumnya pesrta didik sekolah dasar kelas 6
secara umum sedang berada pada tahapan tersebut,
mereka sedang memulai mengembangkan tahapan
oprasional formalnya, dengan begitu kemampuan
sisiwa yang terdapat dalam tahapn ini akan dapat
terasah dengan baik.
78
5) Pembelajaran 5
Pada pembelajaran 5 ini kegiatan penalaran
terdapat pada halaman 106, peserta didik diberikan
kesempatan untuk menganalisis sebuah karya
jahitan 3 (tiga),dimensi berbentuk hewan. kemudian
peserta didik harus mengidentifikasi jenis hewan
yang mereka beserta tempat hidup (letak gografis)
hewan tersebut. seperti petujuk dalambuku teks
halama 106 berikut: “Amati hasil karya jahit tiga
dimensi yang kamu buat dan jawablah
pertanyaanberikut.1. Hewan apa yang kamu buat.
2. Dimanakah hewan tersebut biasa kamu temui (di
pegunungan, di dataran, di pantai, atau di laut)?3.
Adakah pengaruh tempat hidup (letak geografis)
hewan tersebut terhadap kehidupannya?
Jelaskan!4. Apakah keberadaan hewan tersebut
mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia
di sekitar hewan tersebut berada? Jelaskan!”.
Setelah informasi mengenai jenis hewan dan
tempat hidup (letak gografis) dari hewan tersebut
79
diketahui, maka selanjutnya peserta didik diberikan
kesmpatan untuk dapat mengidentifikasi adakah
pengaruh tempat hidup hewan dengan kelangsungan
hidup heawan itu sendiri, serta pengaruh hewan
tersebut terhadap kelangsungan hidup manusia yang
berada di sekitarnya.
Pada kegiatan penalaran ini kemampuan yang
dikembangkan adalah kempuan pikir abstrak,
karena kegaiatan ini tidak menggunakan benda-
benda yang bersifat kongkrit. Dalam kemampuan
mengembangkan hipotesa yang ada, kemampuan ini
berada pada tahapan dan tahapan ini pun sudah
dimiliki oleh peserta didik.
6) Pembelajaran 6
Pada kegiatan pembelajaran 6 ini terdapat dua
kegaiatan penalaran yakni:
a) terdapat pada halaman 112. pada
kegiatan penalaran ini peserta didik
diberikan kesempatan untuk
menganalisis data yang telah mereka
80
dapat dari kegiatan mengamati, data
tersebut berupa peta konsep rantai
makanan seperti yang terdapat pada
buku teks seperti berikut:
dari peta konsep tersebut peserta didik
harus mengidentifikasi untuk membuat
katagori rantai makanan makhluk hidup
berbentuk tabel seperti berikut:
Produsen
Kunsumen
Tingkat-
1
Kunsumen
Tingkat-
2
Kunsumen
Tingkat-
3
pengurai
81
b) Kegaiatan penalaran selanjutnya
terdapat pada halaman 114, Pada
kegiatan penalaran ini peserta didik
diberikan kesempatan untuk
mengidentifikasi ciri-ciri khusus hewan
dan tumbuhan disekitar rumah, setelah
itu pesreta didik harus menganalisis
hubungan saling ketergantungan anatar
hewan dan manusia dalam ekosistem
tersebut.
Kemampuan kognitif yang dikembangkan pada
kegiatan ini adalah kemampuan identifikasi,
mengelompokkan dan berpikir ilmiah dengan tipe
hipothetico deductiv dan inductiv, kemampuan ini
sudah dimiliki oleh peserta didik. Karena peserta
didik sudah berada pada tahapan perkembangan
kognitif oprasional formal.
82
c. Subtema 3 Lestarikan Hewan Dan Tumbuhan
1) Pembelajaran 1
Pada pembelajaran 1 ini, kegiatan penalaran
terdapat pada halam 120 buku siswa tematik terpadu
kurikulum 2017, Dalam kegiatan ini peserta didik
diberikan kesempatan melakukan analisis untuk
menemukan persamaan dan perbedaan dari ketiga
jenis perkembangbiakan hewan, berupa perkembang
biakan ovipar, vivipar dan ovovivipar seperti
berikut, “Tuliskan persamaan dan perbedaan ketiga
jenis perkembangbiakan hewan Ovipar, Vivipar,
dan Ovovivipar dalam bentuk diagram venn”,
Kemampuan yang di kembangkan adalah
kemapuan mengidentifikasi gagasan, dengan
kegiatan menghubungkan fenomena/ informasi yang
terkait dalam rangka menemukan suatu pola,
kemampuan ini berada pada tahapan perkembangan
oprasional formal dan kemampuan ini sudah
dimiliki oleh peserta didik yang duduk di kelas 6
sekolah dasar, karna secara umum peserta didik
83
sekolah dasar kelas 6 sudah barada pada tahapan
oprasional formal dengan rata – rata usia 11-12
tahun.
2) Pembelajaran 2
Kegiatan penalaran pada pemeblajaran 2 ini
terdapat pada halaman 127 dengan deskripsi
kegiatan penalaran menganalisis data dalam bentuk
membuat katagori dan menghubungkan
fenomena/informasi yang terkait dalam rangka
menemukan suatu pola. Dalam kegiatan penalaran
ini peserta didik diberikan ksempatan untuk
menganalisis dan mengidentifikasi data berupa jenis
hewan dari setiap pulau di Indonesia dari gamabar
peta persebaran hewan di Indonesia dan teks dengan
judul Ayo, Lestarikan Hewan dan Tumbuhan
Langka Indonesia yang tersedia di buku paket
tematik kelas 6 dengan menjawab bberapa
pertanyaan yang tersedia sebagai berikut,
“1.Sebutkan jenis hewan langka dari setiap pulau di
Indonesia! 2. Apa tujuan dibuatnya Taman
84
Nasional? 3. Mengapa hewan-hewan tersebut perlu
dilestarikan? Apa manfaatnya bagi kelangsungan
hidup rakyat Indonesia? 4. Bagaimana hubungan
keterkaitan manusia dengan hewan dan tumbuhan
serta lingkungan tempat kita hidup?.
Kegiatan penalaran pada pembelajaran ini telah
sesuai dengan perkemabangan pesikologi peserta
didik, karena dalam kegiatan penalaran ini,
kemampuan yang dikembangkan adalah
kemampuan analisis, dimana kemampun analisis
merupakan salah satu kemampuan yang telah
berkembang pada tahapan oprasional formal. dan
tahapn perkembangan ini sedang di lalui oleh
peserta didik yang duduk di sekolah dasar kelas VI.
3) Pembelajaran 3
Kegiatan penalaran pada pemeblajaran 3 ini
terdapat pada halaman 132. dengan deskripsi
kegiatan penalaran megolah informasi menganalisis
data dalam bentuk membauat katagori dan
menghubungkan fenomena/informasi yang terkait
85
dalam rangka menemukan suatu pola. Dalam
kegiatan ini peserta didik diberikan kesempatan
untuk mengamati suatu teks bacaan yang berjudul
melestarikan tanaman obat keluarga (TOGA) dan
mengidentifikasi informasi yang ada dalam teks
bacaan tanaman obat keluarga tersebut dengan
menjawab bebrapa pertanyaan berikaut, “1. Apa
yang dimaksud dengan TOGA? 2. Apa yang
dilakukan oleh kepala desa Bapak Warjoyo? 3. Apa
manfaat program tersebut bagi warga desa
Kenongo? 4. Apakah kepala Desa Kenongo telah
ikut melestarikan tumbuhan? Jelaskan dengan
singkat!
Dalam kegiatan ini kemampuan yang
dikembangkan adalah kemampuan mengidentifikasi
suatu gagasan. Kemampuan mengidentifikasi suatu
gagasan adalah salah satu ciri dari perkembangan
kognitif tahapan oprasional kongkrit. Karena fase
perkembangan kognitif tahap oprasional kongkrit
telah terlewati oleh peserta didik yang duduk di
86
sekolah dasar kelas IV Dengan demikian kegiatan
yang tersedia dalam pembelajaran 3 ini secara
umum telah sesuai dengan tugas perkembangan
kognitif peserta didik.
4) Pembelajaran 4
Kegiatan penalaran pada pemeblajaran ini
terdapat pada halaman 140 dan terdiri dari berbagai
kegiatan penalaran diantaranya:
a) Dalam kegiatan penalaran pertama peseerta
didik diberikan kesempatan untuk
melakukan identifikasi terhadap teks bacaan
dengan judul Ayo, Sayangi Hewan Disekitar
Kita dengan menjawab beberapa pertanyaan
sebagai beriut, “Bagaimana hubungan
antara Alia dan si Belang? 2. Apa pesan
moral yang terkandung dalam bacaan
tersebut?.
b) Penalaran kedua, pada penalaran ini peserta
didik diberikan kesempatan untuk
melakukan identifikasi terhadap berbagai
87
macam hewan dan menemukanmanfaat dari
jenis hewan tersebut. Kegiatan penalaran
dilakukan dengan menjawab beberapa
pertanyaan berikut, “Apa perbedaan hewan
peliharaan, hewan ternak, dan hewan liar?
2. Apakah kita perlu melestarikan ketiga
jenis hewan tersebut? Jelaskan. Pada
kegiatan ini kemampuan yang
dikembangkan adalah kemampuan
identifikasi, dimana kemampuan ini terdapat
dalam tahapan dalam perkembangan
kognitif peserta didik pada tahapan
oprasional kongkrit. Dimana tahapan ini
sudah dilalui oleh peserta didik. Pada
pertanyaan kedua peserta didik diberikan
kesempatan untuk memberikan pendapat
atau pandangan mengenai perlu atu tidaknya
melestarikan ketiga jenis kelompok hewan
tersebut dan mengidentifikasi manfat yang
88
dapat diambil dari ketiga jenis kelompok
hewan tersebut.
Dalam kegaiatan penalaran ini
kemampuan peserta didik yang
dikemabngkan adalah kemampuan berpikir
menggunakan logika, peserta didik dituntut
untuk berpeikir secara hipotesis dan abstrak
dimana pesrta didik diberikan kesempatan
untuk menyebutkan manfaat ketiga
kelompok jenis hewan tersebut di muka
bumi.
kegaiatan ini membutuhkan pemikiran
yang ilmiah, karena pesrta didik harus dapat
menghubungkannya dengan kegiatan dan
fungsi ketiga kelompok jenis hewan tersebut
di muka bumi. kegaiatan ini adalah salah
satu ciri dari tahapan kognitif oprasional
formal.
Baik tahapan oprasional formal maupun
oprasional kongkrit keduanya sudah dan sedang
89
dilalui oleh peserta didik. Artinya kemampuan
penalaran tersebut sudah ada dalam diri peserta
didik, dan penalaran ini dapat dikatakan sesuai
dengan perkembangan kognitif peserta didik.
5) Pembelajaran 5
Kegiatan penalaran pada pemeblajaran 5 ini
terdapat pada halaman 147, dengan deskripsi
kegiatan penalaran mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan. Dan hasil belajar yang diharapkan
peserta didik dapat berargumentasi dan
menyimpulkan keterkaitan informasi dari dua fakta/
konsep yang ada dengan melakukan analisis seperti
yang terdapat pada buku teks seperti berikut,
“Apakah persamaan dan perbedaan
perkembangbiakan generatif dan vegetatif pada
tumbuhan? Analisislah dan tuliskan dalam bentuk
diagram venn seperti berikut.
90
Dalam kegaiatan penalaran ini kemampuan
peserat didik yang dikemabngkan adalah
kemampuan untuk menarik kesimpulan dari
kerterkaitan informasi/fenomena yang telah
dianalisi terlebih dahulu. Dimana setelah melakukan
analisis terhadap dua jenis perkebangbiakan pada
tumbuhan peserta didik dapat menemukan
persamaan dan perbedan dari kedua jenis
perkembang biakan tersebut. Kemampuan penarikan
kesimpulan dari suatu informasi yang tersedia
merupakan kegaiatan berpikir ilmiah dan logis, yang
merupakan ciri dari perkembangan tahap oprasional
formal.
Perkembangan tahap oprasional formal yang
merupakan tahapan terakhir dalam tahapan
91
perkembangan kognitif. dan peserta didik yang
duduk di kelas VI sekolah dasar sedang berada
dalam tahapan tersebut, jadi keggaiata penalaran ini
sesuai dengan perkembangan psikologi peserta
didik.
6) Pembelajaran 6
Dalam pembelajaran 6 tidak ditemukan adanya
kegiatan penalaran. Dalam kegaiatan pembelajaran
6 ini hanya terdapat kegaitan mengumpulkan
informasi.
2. Tema 2 Persatuan Dalam Perbedaan
a. Sub Tema 1 Rukun Dalam Perbedaan
1) Pembelajaran 1
Pada pembelajaran 1 ini kegiatan penalaran
terdapat dalam halamn 3. Dengan deskripsi kegiatan
penalaran menyimpulkan seperti kesempatan yag
diberikan berikut, “Tulis kesimpulan tentang hidup
rukun dalam perbedaan pada bagan berikut,
dimana setelah peserta didik melakukan
pengamatan terhadap gambar hidup rukun dan
92
membaca teks yang telah disedakan dengan judul
“perbedaan yang menguatkan” peserta didik
diberikan kesempatan untuk menemukan macam-
macam perbedaan yang terdapat dalam teks dan cara
menyikapai perbedaan tersebut serta
mengemukakan apa yang menjadi manfaat dalam
perbedaan.
Dalam kegiatn pembelajaran ini ada beberapa
kemampuan kognitif yang dikembangkan
diantaranya, kemampuan mengidentifikasi suatu
gagasan, kemampuan menarik generalisasi dan
berfikir proporsional. Kemampuan tersebut
merupakan kemampuan yang menjadi ciri dari
tahapan perkembangan kognitif tahapan oprasional
formal.
2) Pembelajaran 2
Kegiatan penalaran dalam pembelajaran 2
terdapat pada halaman 10 dengan deskripsi kegiatan
menyimpulkan. Dimana peserta didik setelah
diberikan kesempatan untuk mencoba melakukan
93
pengukuran berbagai jenis sudut yang ditmukannya,
peserta didik diberikan kesmpataan untuk membuat
kesimpulan dari hasil pengukuranya seperti berikut,
Tulis kesimpulan berdasarkan tabel tadi.
Dengan kegiatan menarik kesimpulan ini maka
pada kegiatan pembelajaran ini kempuan peserta
didik yang di kembangkan adalah kemampuan
berpikir abstarak dan logis, Berpikir Ilmiah Dengan
Tipe hipothatico-dedutive dan inductive sudah mulai
dimiliki anak, dengan kemampuan menarik
kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan
hipotesa. dimana kemampuan ini berada pada
tahapan perkembangan kognitif oprasional formal.
yang menjadi tahapan terakhir dalam perkembangan
kognitif.
3) Pembelajaran 3
Pada kegiatan pembelajran 3 ini kegiatan
penalaran terdapat pada halaman 14 dan 15, dengan
deskripsi kegiatan menganalisis data dan
mengasosiasi atau menghubungkan
94
fenomena/informasi yang terkait dalam rangka
membuat suatu pola.
Dalam kesempatan ini peserta didik diberikan
kesempatan untuk mengidentifikasi nilai-nilai yang
ada pada teks yang telah di baca sebelumnya,
setelah nilai – nilai tersebut di temukan maka
dihubungkan dengan kehidupan sehari hari peserta
didik apakah nilai tersebut sudah diterapkan dalam
kehidupanya, setelah itu peserta didik diberikan
kesempatan untuk mengidentifikasai manfaat yang
telah diterima dari niali-nilai tersebut seperti
kesempatan yang dibberikan berikut, “1.Apakah
kamu telah menerapkan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupanmu sehari-hari. Jelaskan dan beri contoh!
2. Apa manfaat yang kamu peroleh dari nilai-nilai
tersebut?.
Dalam kegiatan ini kemampuan yang
dikebangkan adalah kemampuan menganalilis
secara kombinasi, pengembangan hipotesa dan
berpikir proporsional. Ketiga kemampuan ini berada
95
pada tahapan perkembangan kognitif tahapan
oprasional formal. dimana tahapan ini adalah suatu
tahapan yang sedang dilalui oleh peserta didik
sekolah dasar kelas VI yang berada pada kisaran
umur 11-12 tahun sebagai tahapan terakhir dari
perkembangan psikologinya.
4) Pembelajaran 4
Kegiatan penalaran dalam pembelajaran 4
terdapat pada halaman 24, dengan deskripsi kegiatan
adalah mengasosiasi atau menghubungkan
fenomena/informasi terkait dalam rangka
menemukan suatu pola. Dalam kegiatan ini peserta
didik diberikan kesempatan untuk melakukan
perbandingan hasil pengukuran yang telah dilakukan
olehnya sendiri dengan hasil pengukuran yang telah
dilakukan oleh temannya dan melakukan penalaran
analogi, seperti berikut, “1.Bandingkan hasil
pengukuranmu dengan temanmu! 2. Apakah hasil
pengukuran kalian sama? Jelaskan! 3.Agar hasilnya
sama, apa yang sebaiknya dilakukan?.
96
Dalam kegiatan ini kemampuan yang
dikembangkan adalah kemampuan berpikir logis
dan kemampuan menganalisis secara kombinasi.
Dimana kedua kemampuan ini telah dimiliki peserta
didik karena kemampuan tersebut berada pada
tahapan perkembangan kognitif oprasional formal
yang secara umum tahapan ini telah di capai oleh
peserta didik.
5) Pembelajaran 5
Dalam pembelajaran lima ini kegaiatan
penlaran terdapat pada halam 31, dengan deskripsi
kegiatan menyimpulkan. Dalam kesempatan ini
peserta didik diberikan kesempatan untuk menarik
kesimpulan dari hasil perkiraan yang dilakukannya
berserta 6 teman yang berbeda lainya terhadap
besaran sudut yang dibuat olehnya.
Dalam kegiatan ini kemampuan kognitif yang
dikembangkan adalah kemampuan Berpikir Ilmiah
Dengan Tipe hipothatico-dedutive dan inductive
kemampuan ini sudah mulai dimiliki anak, dengan
97
kemampuan menarik kesimpulan, menafsirkan dan
mengembangkan hipotesa. Dimana kemampuan ini
berada pada tahapan perkembangan kognitif
oprasional formal. yang menjadi tahapan terakhir
dalam perkembangan kognitif.
6) Pembelajaran 6
Dalam pembelajaran enam ini peserta didik
diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi
menemukan sebuah catatan penting hasil
pengamatan yang dilakukanya terhadap penampilan
permainan tradisional yang dilakukan temannya,
sebagaimana kesempatan yang ada pada buku
tematik berikut, “Tulis catatan penting berdasarkan
hasil pengamatanmu”.
kegiatan penalaran yang dikembangkan dalam
pembelajaran ini adalah kegiatan mengidentifikasi,
dimana kemampuan indentifikasi adalah
kemampuan yang menjadi ciri dari perkembangan
pesikologi kognitif tahap oprasional kongkrit.
Diaman tahapan perkembangan ini telah dilalui oleh
98
peserata didik maka kegiatan penalaran yang
disajikan pada pembalejaran ini telah sesuai dengan
tahapan perkembangan kognitif peserta didik.
b. Sub Tema 2 Bekerja Sama Mencapai Tujuan
1) Pembelajaran 1
Dalam pembelajaran satu ini terdapat 3 kegiatan
penalaran diantaranya:
a) Kegiatan penalaran pertama
Kegiatan penalaran pertama terdapat pada
halam 40 dengan deskripsi kegiatan
mengasosiasi atau menghubungkan
fenomena/informasi yang terkait dalam rangka
menemukan suatu pola. Dalam kegiatan ini
peserta didik diberikan kesempatan untuk
mengidentifikasi suatu gagasan sesuai dengan
pertanyaan yang di ajukan dalam buku paket
berikut. “Mengapa lebah hidup berkelompok?
2. Sebutkan pembagian tugas ketika lebah
bekerja sama! 3. Apa yang akan terjadi pada
kehidupan koloni, jika lebahlebah tersebut
99
malas dan tidak mengerjakan tugasnya? 4.
Bagaimana setiap lebah tersebut
mempertahankan diri saat diserang musuh?
Apakah setiap lebah memiliki sistem adaptasi
yang sama? 5. Berikan contoh jenis hewan lain
yang memiliki sistem kerja sama seperti lebah!.
b) Kegiatan penalaran kedua
Kegiatan penalaran kedua terdapat pada
halaman 42, dengan deskripsi kegiatan
menganalisis data dalambentuk membuat
kategori, dalam kegiatan ini peserta didik
diberikan kesempatan untuk membut kategori
hewan yang hidup menyendiri dan berkelompok
berdasarkan ciri-ciri yang ditemukan dari data
yang ada dalam tabel hasil pengamatan terhadap
sistem adaptasi hewan. Dengan menjawab
beberapa pertanyaan yang diajukan dalam buku
teks tematik seperti berikut, “Jawab pertanyaan
berikut berdasarkan hasil observasi! 1. Apa
ciriciri adaptasi hewan yang hidup dalam
100
kelompok?2. Apa ciriciri hewan yang hidup
menyendiri?3. Jelaskan dengan singkat, apa
tujuan hewan hidup berkelompok!.
c) Kegiatan penalaran ketiga
Kegiatan penalara ketiga terdapat pada
halaman 44, dengan deskripsi kegiatan
menyimpulkan seperti berikut, “Apa yang dapat
kamu simpulkan dari pertanyaan di atas? dimana
dalam kegiatan ini peserta didik diberikan
kesempatan untuk menarik sebuah kesimpulan
dari pertanyaan yang di ajukan dalam buku teks
mengenai pertanyaan mengenai sifat sudut
seperti berikut, “Jika garis g1 dan g2 ditarik
searah panah, apakah akan terjadi perpotongan?
Mengapa? Jelaskan”.
Dalam kegiatan pembelajaran 1 ini
kemampuan yang dikembangkan adalah
kemampuan berpikir abstrak dan logis
dengan menggunakan pola berpikir
"kemungkinan" dan Model berpikir ilmiah
101
dengan tipe Tipe hipothatico-dedutive dan
inductive, dengan kemampuan menarik
kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan
hipotesa. Dimana kemapuan kognitif tersebut
berkembang pada tahan oprasional formal, yang
merupakan tahapan perkembangan kognitif yang
sedang di lalui oleh peserta didik sekolah dasar
kelas 6.
2) Pembelajaran 2
Terdapat 2 kegiatan penalaran dalam pembelajaran
dua diantaranya:
a) Kegiatan penalaran pertama
Kegiatan penalaran pertama terdapat pada
halaman 47, dengan deskripsi kegiatan
mengasosiasi atau menghubungkan
fenmena/informasi yang terkait dalam rangka
menemukan suatu pola. Dalam kegiatan ini
peserta didik diberikan kesempatan untuk
mengidentifikasi dan melakukan analisis
102
terhadap informasi yang terdapat dalam pidato
bung tomo.
Informasi yang harus diidentifikasi seperti
berikut, “ 1. Di mana latar tempat kejadian
dalam isi pidato? 2. Perkirakanlah! Tahun
berapa peristiwa yang terjadi dalam isi pidato?
3. Apa yang dilakukan Bung Tomo dan para
pemuda saat itu? 4. Bagaimana bentuk kerja
sama Bung Tomo dengan para pemuda
Surabaya saat itu”.
b) Kegiatan penalaran kedua
Kegiatan penalran kedua terdapat pada
halaman 49, dengan deskripsi kegiatan
mengolah informasi yang sudah ada. Dalam
kegiatan ini peserta didik diberikan kesempatan
untuk menarik kesimpulan dan mengidentifikasi
sebua isi dari teks pidato bung tomo.
Peserta didik harus mengidentifukasi
informasi sesuai dengan pertanyaan yang
diajukan dalam buku paket tematik, informasi
103
yang harus diidentifikasi dari pidato bung tomo
tersebut adalah 1. Jelaskan dengan singkat
bagaimana situasi kota Surabaya saat itu! 2.
Nilainilai apa yang terkandung dalam pidato
tersebut? 3. Bagaimana semangat persatuan
dan kerja sama para pemuda Surabaya saat itu?
4. Apa tujuan yang akan dicapai? Jelaskan
dengan singkat.
Dalam kegiatan pembelajaran ini
kemampuan yang dikembangkan adalah
kemampuan mengidentifikasi suatu gagasan dan
menarik kesimpulan, kemampuan menarik
kesimpulan adalah suatu kemampuan kognitif
berkembangan pada tahapan perkembangan
kognitif oprasional formal yang sedangkan
mengidentifikasi isi dari suatu gagsan adalah
kamapuan yang sudah berkembang pada tahapan
oprasional kongkrit dan merupakan tahapan 3
dalam perkembangan kognitif sebelum
perkembangan perkembangan oprasional formal,
104
karena umumnya peserta didik kelas 6 Sekolah
Dasar telah ada pada tahapan oprasional formal.
3) Pembelajaran 3
Dalam pembelajaran 3 kegiatan penelaran
terdapat pada halaman 57, dengana deskripsi
kegiatan mengolah informasi. Dalam kegiatan ini
peserta didik diberikan kesempatan menganalisis
untuk mengidentifikasi isi dari sebuah gagasan
yanga terdapat dalam teks kerjasama
mempertahankan kemerdekaan, dan jendra
sudirman, pemimpin teladan bangsa. Sesuai dengan
pertanyaan yang diajukan dalam buku teks tematik.
Informasi yang harus diidentifikasi dari kedua
teks tersebuat adalah 1. Bagaimana kondisi
kehidupan di masa Perang Gerilya di saat itu? 2.
Adakah nilainilai persatuan dan kerja sama di
masa itu? Apakah tujuan yang akan dicapai?
Jelaskan dengan singkat! 3. Apa perbedaan kedua
jenis teks tersebut? Manakah yang merupakan fiksi
dan nonfiksi?.
105
Dalam kegiatan pembelajaran 3 ini kemampuan
yang dikembangkan adalah kemampuan
mengidentifikasi isi dari sebuah gagsan. Dimana
kemmapuan ini merupakan kemampuan yang telah
berkembang pada tahapan perkembangan kognitif
tahapan oprasional kongkrit, dan merupakan
tahapan perkembangan yang telah dilalui oleh
peserta didik.
4) Pembelajaran 4
Dalam pembelajaran 4 ini terdapat 2 kegiatan
penalaran yakni:
a) Penalaran pertama
Kegiatan penalaran pertama terdapat pada
halaman 61, dengan deskripsi kegiatan
menganalisis data dalam bentuk membuat
kategori. Dalam kesempatan ini peserta didik
diberikan kesempatan untuk menganalisis
rangkayan foto sejarah bangsa untuk
mengidentifikasi informasi yang ada
didalamnya.
106
Informasi yang harus diidentifikasi oleh
peserta didik adalah sesuai pertanyan yang
diajukan dalam buku teks tematik, diantaranya:
1. Nilainilai apa yang dapat ditemukan dari
rangkaian foto fakta sejarah bangsa kita? 2.
Bagaimana persatuan dan kerja sama para
pahlawan di Masa Diplomasi? Apa peranan
mereka terhadap perubahan kehidupan bangsa
Indonesia? Jelaskan dengan singkat! 3. Apa
yang dapat kita lakukan untuk mengisi
kemerdekaan dan melanjutkan nilai persatuan
dan kerja sama para pahlawan? Berikan contoh.
Dalam kegiatan penalaran ini kemampuan
yang dikembangkan adalah kemampuan
mengidentifikasi gagasan. Kemampuan
megidentifikasi gagasan ini adalah kemampuan
yang telah ada pada tahapan perkembangan
kognitif tahapan oprasional kongkrit, yang telah
dilalui oleh peserta didik.
107
b) Penalaran kedua
Kegiatan penalaran kedua terdapat pada
halaman 65, dengan deskripsi kegiatan
penalaran menyimpulkan, seperti berikut, Apa
yang dapat kamu simpulkan tentang sudut pada
jarum jam. dalam kesempatan ini peserta didik
diberikan kesempatan untuk menarik
kesimpulan dari data yang diambil dari tabel
hasil pengukuran sudut yang terbentuk dari dua
jarum jam.
Kemampuan yang dikembangkan dalam
pembelaran ini adalah kemampuan kognitif
berupa mganalisis secara kombinasi,
kemampuan ini telah dimiliki oleh peserta didik
yang berada pada jenjang sekolah dasar kelas
VI, karena kemampuan ini berada pada tahapan
perkembangan kognitif tahap oprasional forma.
Dan peserta didik di Indonesia jika dilihat dari
segi umurnya berada pada tahapi ini, karena
pada umum peserta didik di indonesia berada
108
pada usia 11-12 tahun dan telah mencapai
berada pada perkembangan kognitif tahapan
oprasional formal.
5) Pembelajaran 5
Dalam pembelajaran 5 ini kegiatan penalaran
terdapat pada halaman 69, dengan deskripsi
kegiatan, menganlisis data dalam bentuk membuat
kategori dan mengasosiasi atu menghubungkan
informasi/fenomena yang terkait dalam rangka
menemukan suatu pola. Dalam kegiatan ini peserta
didik diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi
kegiatan kerjasama dan pembagian tugas dari semut,
setelah itu dihubungkan dengan pengalaman pribadi
peserta didik lalu peserta didik diberikan kesempatn
untuk mengembangkan interpretasinya mengenai
manfaat dari kerja sama yang telah dilakukanya.
Dalam kegiatan pembelajaran 5 ini kemampuan
yang dikembangkan adalah kemampuan
mengidentifikasi dan menganalsisi secara
kombinasi, kemampuan ini terdapat pada tahapan
109
perkembangan kognitif tahapan oprasional formal
dan telah di miliki oleh peserta didik.
6) Pembelajaran 6
Pada pembelajaran 6 tidak ditemukan kegiatan
penalaran, dalam kegiata ini hanaya terdapat
kegiatan melakukan atau mencoba. Dan kegiatan
evaluasi.
c. Sub tema 3 Bersatu Kita Teguh
1) Pembelajaran 1
Pada pemeblajaran 1 kegiatan penalaran
terdapat beberapa kegiatan penalaran diantaranya:
a) Kegiatan penalaran pertama
Kegiatan penalaran kedua terdapat pada
halaman 82 dan 83. Dalam kegiatan
penalaran ini peserta didik diberikan
kesempatan untuk menganalisis dan
mengidentifikasi suatu informasi yang
tekandung dalam teks pidato Bung Karno.
Informasi yang harus diidentifikasi
adalah sesuai dengan pertanyaan yang
110
diajukan dalam buku teks tematik
diantaranya adalah. 1. Apakah yang
dimaksud dengan hal „maha penting‟ dalam
pidato tersebut? 2. Apa syarat untuk
menyusun, mengadakan, mengakui satu
negara yang merdeka? 3. Kata-kata apa
yang digunakan Soekarno untuk
menyemangati dan mengajak pendengar?
Selain mengidentifikasi peserta didik juga
diberikan kesempatan untuk mengungkapkan
pendapatnya mengenai kata-kata yang
dipakai dalam pidato Bung Karno dan
dierikan kesempatan untuk menarik
kesimpulan dari pidato Soekarno trsebut.
b) Kegiatan penalaran ke-dua
Kegiatan penalaran ketiga dalam
pembelajaran satu terdapat pada halaman 84.
Dengan deskripsi kegiatan penalaran
menganalisis data dalam bentuk membuat
kategori.
111
Dalam kegiatan penalaran ini peserta
didik diberikan kesempatan untuk
melakukan analasisi dan identifikasi
mengenai kata-kata yang mengandung
ajakan atau kata-kata persuasif yang terdapat
dalam teks pidato yang terdapat dalam buu
teks tematik.
c) Kegiatan penalaran ke-tiga
Kegiatan penalaran ke-empat terdapat
pada halaman 86. Dalam kegiatan penalaran
ini peserta didik diberikan kesempatan untuk
menganalsisi dan mengidentifikasi informasi
yang terdapat dalam teks bacaan yang
berjudul hyena adalah hewan paling pintar di
dunia. Informasi yang harus diidentifikasi
dari teks bacaan tadi adalah sesuai
pertanyaan yang terdapat dalam buku teks
tematik diantaranya. 1. Bagaimana cara
Hyena mempertahankan diri dan
wilayahnya? 2. Apa perbedaan Hyena
112
dengan hewan lainnya dalam mengatasi
masalah?. Dan selain itu juga peserta didik
diberikan kesempatan untuk menarik
kesimpulan dari teks bacaan hyena adalah
hewan paling pintar di dunia.
d) Kegiatan penalaran ke-empat
Kegiatan penalaran kelima terdapat pada
halaman 88. Dalam kesempatan penalaran
ini pesertadidik diberikan kesempatan untuk
menarik kesimpulan tentang cara hewan
beradap tasi.
Dari kelima kegiatan penalaran yang
disediakan pada pembelajaran satu ini,
terdapat bebrapa kemampuan yang di
kembangkan didalamnya diantaranya adalah
kemampuan mengidentifikasi gagasan yang
terdapat pada perkembangan kognitif
tahapan oprasional kongkrit dan kemampuan
Model berpikir ilmiah dengan
tipe hipothetico-dedutive dan inductive,
113
dengan kemampuan menarik kesimpulan,
menafsirkan dan mengembangkan hipotesa.
2) Pembelajaran 2
Kegiatan penalaran pada pembelajaran 2
terdapat pada 98, dengan deskripsi kegiatan
mengasosiasi atau menghubungkan
fenomena/informasi yang terkai dalam rangka
menemukan suatu pola dan menyimpulkan. Dalam
kegiatan ini peserta didik diberika kesempatan untuk
menghubungkan informasi yang ia dapat dari hasil
menggabungkan potongan-potongan sudut dari dua
buah segitiga dan menarik kesimpulanya.
Setelah itu peserta didik berikan kesempatan
untuk membandingkan hasil hasil yang ia peroleh
dengan hasil teman sebelahnya, kemudian peserta
didik menarik kesimpulan dari hasil pengukuran
tersebut.
Pada pembelajaran dua ini kemampuan yang
dikembangkan adalah kemmapuan menganalisis
secara kombinasi. Kemampuan ini terdapat pada
114
perkembangan kognitif tahapan oprasional formal.
tahapan oprasional formal merupakan tahapan
terakhir pada perkembangan kognitif yang berada
pada kisaran usia 11- sampai dewasa dan peserta
didik yang perasa pada jenjang sekolah dasar kelas
VI telah berada pada tahapan ini, karana kisaran
umur mereka secara umum berada pada 11 atu 12
tahun.
3) Pembelajaran 3
Kegiatan penalaran pada pembelajaran 3
terdapat pada halaman 105 dengan deskripsi
penalaran mengasosiasi atau menghubungkan
fenomena/ informasi yang terkait dalam menemukan
suatu pola dan menyimpulkan. Dalam kegiatan ini
peserta didik diberikan kesempatan untuk menarik
sebuah kesimpulan dari hasil diskusi pembandingan
laporan dengan teman sebelahnya mengenai terdapat
atau tidaknya persamaan dalam laporan yang telah
mereka buat.
115
Dalamkegiatan ini kemampuan yang
dikembang adalah kemapuan mnganalisis secara
kombinasi. Dimana kemampuan ini terdapat pada
perkembangan kognitif tahapan oprasional formal
yang merupakan tahapan terakhir dalam tahapan
perkembangan kognitif.
4) Pembelajaran 4
Pada pembelajaran 4 kegiatan penalaran
terdapat pada halaman 107 dan 111, dengan
deskripsi kegiatan mengasosiasi atu
menghubungkan fenomena/informasi yang terkait
dalam rangka menemukan suatu pola. Dalam
kegiatan penalaran ini peserta didik diberikan
kesempatan untuk menemukan bentuk segi tiga
yang terdapat pada gambar pada halaman 106 dan
111.
Dalam kegiatan penlaran ini kemampuan yang
dikembangkan adalah kemampuan menganalisis dan
mengidentifikasi kemampuan ini terdapat pada
perkembangan kognitif tahapan oprasional formal.
116
5) Pembelajaran 5
Pada pembelajaran 5 terdapat 2 kegiatan penalaran
yakni:
a) Penalaran pertama
Kegiatan penaaran pertama terdapa pada
halaman 116, dengan deskripsi kegiatan
mengasosiasi atu menghubungkan
fenomena/informasi yang terkait dalam rangka
menemukan suatu pola. Dalam kesempatan ini
peserta didik diberikan kesempatan untuk
menemukan sebab dan akibat dari persatuan
dan kesatan bangsa.
Dalam kegiatan penalaran ini kemampuan
kognitif yang dikembangkan adalah
kemampuan Model berpikir ilmiah dengan
tipe hipothetico-dedutive dan inductive, dengan
kemampuan menarik kesimpulan, menafsirkan
dan mengembangkan hipotesa.
117
b) Penalaran ke-dua
Kegiatan penlaran kedua terdapat pada
halaman 117, dengan deskripsi kegiatan
penalaran mngasosiasi atu mnghubungkan
fenomena/informasi yang terkait dalam rangka
menemukan suatu pola, pada kegiatan
penalaran ini peserta didik dibrikan kesempatan
untuk memperkirakan/ menafsirkan
kemungkinan Apakah memungkinkan susunan
penari berbentuk segi tiga dengan syarat-syarat
tertentu, diantaranya dengan lebih dari satu
sudut tumpul, dua sudut siku-siku, tiga sudut
lancip, selain itu peserta didik juga diberikan
kesempatan unntu menarik kesimpulan dari
hasil menafsirkan terhadap bentuk segi tiga tadi.
Dalam kegiatan ini kemapuan kognitif yang
dikembangkan adalah kemampuan Model
berpikir ilmiah dengan tipe hipothetico-
dedutive dan inductive kemampuan ini sudah
mulai dimiliki anak, dengan kemampuan
118
menarik kesimpulan, menafsirkan dan
mengembangkan hipotesa yang berada pada
perkembangan kognitig tahapa oprasional
formal.
6) Pembelajaran 6
Pada kegiatan pembelajaran tidak ditemukan
ada kegiatan penalaran, hanya terdpat kegiatan
melakukan atu mngumpulkan informasi dan
evaluasi.
3. Tema 3 tokoh dan penemuan
a. Subtema 1 penemuan yang mengubah dunia
1) Pembelajaran 1
Pada pembelajaran 1 terdapat beberapa kegiatan
penalaran yakni:
a) Penalaran pertama
Kegiatan penalaran pertama terdapat pada
halaman 1-2, dengan deskripsi kegiatan
mengidentifikasi. Dalam kesempatan ini peserta
didik diberikan kesempatan untuk
mengidentifikasi seperti berikut, “1.Di rumah
119
Edo, benda apa saja yang menggunakan listrik?
2.Apa manfaat listrik untuk Edo? 3. Sekarang,
coba kamu amati di sekitarmu. Tulislah manfaat
listrik yang kamu rasakan. Penalaran dilakukan
sesuai dengan gambar yang tertera beruku yang
ada pada halaman 1 berikut:
b) Penalaran ke-dua
Penalaran kedua dilakukan terhadap teks
bacaan yang terdapat pada halaman 3 mengenai
Nicola Tesla, pada kesempatan ini peserta didik
diberikan kesempatan untuk mengaidentifikasi
teks tersebut sesui dengan pertanyaan pada
alaman 4 berikut, “
120
Berdasarkan teks tersebut, hal apa saja yang
dilakukan oleh Nikola Tesla?2. Bagaimana
penemuan Nikola Tesla tersebut mampu
mengubah kehidupan warga dunia? Jelaskan
dengan singkat. 3.Menurutmu, apa yang akan
terjadi dengan kehidupan di dunia saat ini, jika
Nikola Tesla tidak menemukan pembangkit
listrik. Tuliskan dalam satu paragraf
sederhana!4. Nikola Tesla adalah tokoh yang
pertama kali membangun pembangkit listrik
tenaga air (PLTA) pertama di dunia hingga
listrik dapat menerangi dunia. Tahukah kamu
bagaimana proses hingga listrik itu dapat
sampai ke rumah mu?. Dan terdapat pula
kegiatan analogi sebab akibat seperti yang
terdapat pada pertanyaan no 3. Diaman peserta
didik beri kesempatan untuk melakukan analogi
terhadap apa yang akan terjadi jika Nikola Tesla
tidak menemukan pembangkit listrik.
121
c) Penalaran ke-tiga
Kegiatan penalaran ketiga terdapat pada
halam 5, dengan deskripsi kegiatan mengnalisis
data dalam bentuk membuat katagori,
sebagaimana berikut, “Berdasarkan teks yang
kamu baca jawablah pertanyaan berikut.
Jelaskan proses transmisi dan
istribusi listrik sehingga sampai di
rumahmu. Apa manfaat SUTET? Proses
apa yangterjadi pada bagian
pembangkit tenaga listrik?
Dalam kesempatan ini pesreta didik
diberikan kesempatan untuk menganalisis proses
transmisi dan distribusi pada aliran listrik dan
mengidentifikasi proses apa yang terjadi pada
bagian pembangkit tenaga listrik dan
menemukan manfaat dari sutet.
Dalam kegiatan ini kemampuan yang
dikembangkan adalah kemampuan berpikir
secara proporsional dan menganalisis secara
122
kombinasi. Kemampuan ini terdapat pada
perkemabangan kognitif tahapan oprasional
formal.
d) Penalaran ke-empat.
Kegiatan penalaran ke-empat terdapat pada
halam 8, dengan kegiatan sebagai berikut,
“Identifikasi dan tuliskan kembali setiap bagian
dari peralatan listrik pada proses transmisi dan
distribusi listrik pada gambar di bawah ini.
1. Tuliskan nama dan fungsi dari bagian yang
diberi nomor pada tabel berikut.
No Nama Fungsi
1
2
3
4
5
6
7
123
2. Nomor berapakah yang merupakan bagian
dari proses transmisi?
3. apa yang dimaksud dengan trans misi?
4. Nomor berapakah yang merupakan bagian
dari proses distribusi?
5. Apakah yang dimaksud dengan proses
distribusi?
Deskripsi kegiatan penalaran tersebuat
adalah identifikasi dan menganalisis data dalam
bentuk membuat kategori. Dalam kesempatan ini
peserta didik diberikan kesempatan untuk
mengidentifikasi peralatan-peralatan listrik pada
proses transmisi dan distribusi, setalh itu peserta
didik dibrikan kesempatan untuk mengolah
kembali informasi yang telah dikumpulkannya.
Dalam kegiatan penalaran ini kemampuan
yang dikembangkan adalah kemampuan berpikir
proposional, diman kemampuan berpikir secara
124
proporsional adalah kemampuan kognitif yang
berda pada tahapan oprasional formal.
2) Pembelajaran 2
Pada pembelajaran 2 ini terdapat dua kegiatan
penalaran yakni:
a) Penalaran pertama
Pada penalaran ini peserta didik diberikan
kesempatan untuk mengidentifikasi dan
menganalisis seperti yang terdapat pada buku
teks tematik halama 18 berikut, “Tulislah
persamaan dan perbedaan teks sejarah dan fiksi
sejarah dalam bentuk diagram venn berikut.
Perssamaan
Perbedaan
125
b) Penalaran ke-dua
Penalaran kedua terdapat pada halaman 20,
dengan deskripsi kegiatan penalaran
mengasiosiasi atau menghubungkan
fenomena/informasi yang terkait dalam rangka
menemukan suatu pola. Dalam kegiatan
penalaran ini peserta didik diberikan kesempatan
untuk menganalisis apa dampak penemuan
Guglielmo Marconi bagi warga dunia, seperti
petanyaa yang terdapat pada halaman 20 berikut,
“Menurutmu apa dampak penemuan Guglielmo
Marconi bagi warga dunia.
Dalam kegiatan penalaran ini kemampuan
yang dikembangkan adalah kemampuan
menganalisis secara kombinasi, karena peserta
didik harus menghubungkan fenomena/fakta
yang terkait untuk dapat menemukan jawabanya.
Dan kemampuan tersebut berada pada
perkembangan psikologi kognitif tahapan
oprasional formal.
126
c) Penalaran ke-tiga
Kegiatan penalaran ketiga terdapat pada
halaman 23, dengan deskripsi kegiatan mengolah
informasi. Dalam kegiatan penalaran yang
terdapat dalam kegiatan ini peserta didik
diberikan kesempatan untuk mengembangkan
analsisi interpretasi, argumentasi dan
kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari
dua fakta/ konsep seperti berikut, “Ketika Siti
mendengarkan radio di kamarnya, volume suara
radio itu cukup keras, hingga adiknya yang
sedang belajar merasa terganggu. Menurutmu,
apakah Siti sudah menggunakan hak dan
kewajibannya secara seimbang? Jelaskan
alasanmu. Di lingkungan rumahnya, Siti sebagai
warga harus menjalankan hak dan kewajibannya
secara seimbang. Menurutmu, apa saja hak dan
kewajibanmu ketika di rumah? Mengapa hak
yang kita dapatkan dan kewajiban yang kita
laksanakan harus seimbang?.
127
Kemampuan yang dikembangkan dalam
kegiatan penalaran ini adalah mengaalisis secara
kombinasi. Dengan menghubungkan dua fakta
yang terkait. Kemampuan ini terdapat pada
perkembangan kognitif tahapan oprasional
formal.
3) Pembelajaran 3
Pada pembelajaran 3 terdapat dua kegiatan penalaran
yakni:
a) Penalaran pertama
Penalaran pertama terdapat pada halam 28.
Dengan deskripsi kegiatan penalaran mengolah
informasi yng telah dikumpulkan. Dalam
kegiatan penalaran ini peserta didik diberikan
kesempatan untuk mengembangkan
interpretasinya dengan menganalsisi dan
mengidentifikasi apa sebagaimana pertanyaan
yang terdapat pada buku teks berikut,
“Bagaimana pengaruh roda terhadap kehidupan
manusia di dunia dan jasa apa yang telah
128
Goodyear dan Dunlop berikan terhadap
kehidupan di dunia Dan bagaimana
pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat
Indonesia” .
Dalam keguatan penalaran ini keterampilan
yang dikembangkan adalah kemampuan
mengnalsis dan mengidentifikasi, kemampuan
tersebut telah berkembang pada perkembangan
kognitif tahapan oprasional kongkrit.
b) Penalaran ke-dua
Kegiatan penalaran kedua terdapat pada
halam 29, dengan deskripsi kegiatan
menyimpulkan, dalam kegiatan penalaran ini
peserta didik diberikan kesempatan untuk
mengembangkan interpretasinya dengan menarik
kesimpulan dari informasi yang tersedia pada
tabel pengaruh roda terhadap aspek sosial,
ekonomi, pendidikan, dan budaya.
Kemampuan yang dikembangkan dalam
kegiatan penaran yanag terdapat pada
129
pembelajaran 3 ini adalah menganalisis secara
kombinasi. Diamana kemampuan ini terdapat
pada perkembangan kognitif tahapan oprasional
forma, yang merupakan tahapan terakhir dalam
perkembangan psikologi kognitif.
4) Pembelajaran 4
Pada pembelajaran 4 kegiata penalaran terdapat
pada halaman 43, dengan deskripsi kegiatan
menganalisis dalam bentuk membuat kategori.
Dalam kesempatan ini peserta didik diberikan
kesempatan untuk mengembangkan interpretasi,
argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan
informasi dari dua fakta/konsep, dengan menemukan
perbedaan kehidupan rakyat Indonesia dalam aspek
sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya pada masa
sebelum dan sesudah listrik ditemukan dan menarik
kesimpulan dari hasil analisis.
Dalam kegiatan penalaran ini kemampuan yang
dikembangkan adalah kemampuan Model berpikir
ilmiah dengan tipe hipothetico-dedutive
130
dan inductive, dengan kemampuan menarik
kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan
hipotesa, dimana kemampuan ini terdapat pada
perkembangan terakhir dalam perkembangan
kognitif yakmi berada pada tahapan oprasional
formal.
5) Pembelajaran 5
Pada pembelajaran 5 kegiatan penalaran
terdapat pada halam 48 dan 49, dengan deskripsi
mengasosiasi atau menghubungkan
fenomena/informasi yangterkait dalam rangka
menemukan suatu pola. Peserta didik diberikan
kesempatan untuk mengembangkan interpretasinya
dengan menganalisis hasil temuan Charles Babbage,
yang harus dianalisis adalah mengapa komputer
terus berkembang, apa dampak perkembangan
komputer bagi manusia, apa yang terjadi jika
komputer tidak ditemukan,Menurutmu komputer
seperti apa yang akan tercipta di masa depan.
131
Dalam kegiatan penalaran ini kemampuan
yang di kembangkan adalah kemampuan model
berpikir ilmiah dengan tipe hipothetico-dedutive
dan inductive sudah mulai dimiliki anak, dengan
kemampuan menarik kesimpulan, menafsirkan
dan mengembangkan hipotesa, kemampuan ini
tedapat pada perkembangan kognitif tahapan
oprasional.
6) Pembelajaran 6
Pada pembelajaran 6 tidak ditemukan adanya
kegiatan menalar, dalam kegiatan pembelajaran 6
hanya terdapat kegiatan mencoba dan evaluasi.
b. Subtema 2 Penemuan dan Manfaatnya
1) Pembelajaran 1
Pada kegiatan pembelajaran 1, kegiatan
menalar terdapat pada halaman 60, seperti berikut,
“Berdasarkan pengamatanmu, lengkapi tabel
berikut. Kamu dapat menuliskan jawaban pada
kertas tambahan jika tabel di bawah ini tidak cukup.
132
No Penemuan Manfaat
Bagaimana jika
penemuan
tersebut tidak
ada?
1
2
3
4
5
6
Pada kegiatan penalaran ini peserta didik
diberikan kesempatan untuk mengembangkan
interpretasinya terhadap kemungkinan yang akan
terjadi jika alat-alat yang bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari tidak ditemuakn dan juga
membuat kesimpulan dari tabel.
Dalam kegiatan ini kemampuan yang
dikembangkan adalah berpikir abstrak dan logis
dengan menggunakan pola berpikir kemungkinan.
Kemampuan ini terdapat pada tahapan oprasional
formal yang merupakan tahapan terakhir dari dari
perkembangan kognitif dan berada pada kisaran
usia 11 tahun sampai dewas.
2) Pembelajaran 2
133
Pada pembelajaran 2 kegiatan penalaran
terdapat pada halaman 71 dan 72, dengan deskripsi
kegaiatan penalaran menyimpulkan. Pada
kesempatan ini pesertadidik diberikan kesempatan
untuk menarik kesimpulan dari persamaan dan
perbedaan ciri-ciri bangun yang ada pada kelompok
A dan kelompok B dan jawaban dari pertanya yang
diajukan pada halam 72 serat menarik kesimpulan
dari hasil dari diskusi bersama kelompok yang
terdapat pada halam 74dan 76.
Dalam kegiatan ini kemampuan yang di
kembangkan adalah kemampuan berpikir ilmiah
dengan tipe hipothetico-dedutive dan inductive,
dengan kemampuan menarik kesimpulan,
menafsirkan dan mengembangkan hipotesa, karna
pada tahapan ini peserta didik sudah mampu
menganlsis secara kombinasi. Kemampuan ini
terdapat pada tahapan oprasional formal yang
merupakan tahapan akhir dari perkembangan
sikologi.
134
3) Pembelajaran 3
Pada pembelajaran 3 tidak ditemukan adanya
kegiatan menalar, dalam kegiatan pembelajaran 3
hanya terdapat kegiatan mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi dan mengkomunikasikan.
4) Pembelajaran 4
Pada kegiatan pembelajaran 4 kegiatan
penalaran terdapat pada halaman 89, dengan
deskripsi kegiatan penalaran menganalisis
dalambentuk membuat kategori. Dalam kegiatan
penalaran ini peserta didik diberikan kesempatan
untuk melakukan analisis menemukan Temukan
benda-benda yang mempunyai simetri lipat dan
memberikan alasannya dan melakukan
pengklasifikasian terhadap benda-benda yang
berbentuk poligon dan bukan poligon seperti berikut,
“Temukan benda-benda yang ada di sekitarmu yang
mempunyai simetri lipat? Mengapa benda-benda
tersebut mempunyai simetri lipat. Amati gambar
135
berikut! Manakah gambar yang mempunyai simetri
lipat dan tidak mempunyai simetri lipat.
Dalam kegiatan ini kemampuan peserta didik
yang dikembangkan adalah kemampuan
mengidentifikasi dan mengklasifikasikan.
Kemampuan mengkalsifikasi terdapat pada
perkembangan kognitif tahapan oprasional kongkrit.
5) Pembelajaran 5
Pada kegiatan pembelajaran 5 kegiatan
penalaran terdapat pada halaman 94, dengan
deskripsi kegiatan penalaran mengasosiasi atau
menghubungkan fenomena/informasi yang terkait
dalam rangka menemukan suatu pola. Pada kegiatan
pembelajaran ini peserta didik diberikan kesempatan
untuk menemukan perbedaan gambar yang memiliki
simetri putar dan tidak mempunyai simetri putar
136
serta cara simetri putar seperti petunjuk yang ada
dalam buku teks berikut, “Apa perbedaan gambar
yang mempunyai simetri putar dan tidak mempunyai
simetri putar? Apa itu simetri putar? Bagaimana
caramu mengetahuinya?.
6) Pembelajaran 6
Pada pembelajaran 6 tidak ditemukan adanya
kegiatan menalar, dalam kegiatan pembelajaran 6
hanya terdapat kegiatan mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi.
c. Subtema 3 ayo menjadi penemu
1) Pembelajaran 1
Pada pembelajaran 1kegiatan penelaran terdapat
pada halam 104 dengan deskripsi kegiatan penalaran
mengolah informasi yang sudah dikumpulkan. Pada
kegiatan penalaran ini peserta didik diberikan
kesempatan utuk mengaidentifikasi apa yang teradi
pada kertas dan rambut yang didekatkan pada balon,
sisir dan penggaris plastik, apa perbedaan antara
balon, sisir, dan penggaris plastik yang belum
137
digosok dan sudah digosok dan peserta didik
diberikan kesempatan untuk menarik kesimpulan
dari percobaan tersebut.
Dalam kegiatan penalaran yang terdapat padat
kegaitan pembelajaran 1 ini kemampuan yang
dikembangkan adalah kemampuan kemampuan
mengidentifikasi, kemampuan ini berada pada
tahapan oprasional kongkrit. Dan kemampuan
berpikir ilmiah dengan tipe hipothetico-dedutive
dan inductive, dengan kemampuan menarik
kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan
hipotesa.
2) Pembelajaran 2
Pada kegiatan pembelajaran 2 kegiatan
penalaran terdapat pada halaman 114, dengan
deskripsi kegaiatan penalaran, mengasosiasi atu
menghubungkan fenomena/informasi yang terkait
dalam rangka menemukan suatu pola dan
menyimpulkan. Pada kesempatan ini peserta didik
diberikan kesempatan untuk memasangkan nilai-
138
nilai yang haris dimiliki oleh seorang penemu
denagan nilai-nilai pancasila dan menemukan
contohnya dalam kehidupan sehari-hari serta
menarik kesimpulan dari informasi yang didapatnya.
Kemampuan yang dikembangkan pada
pembelajaran 2 ini adalah kemampuan berpikir
secara proporsional dan menganlisis secara
kombinasi. Kemampuan ini telah berkembang pada
tahapan oprasional formal dan merupakan tahapan
terakhir dari tahapan perkembangan kognitif.
Tahapan ini berkembang pada kisaran usia 11 tahu
samapai dewasa. Dan perkembangan ini telah terjadi
pada peserta didik yang duduk di kelas 6 sekolah
dasar karena pada umumnya peserta didik berusia
11-12 tahun
3) Pembelajaran 3
Pada pembelajaran 3 kegiatan penalaran
terdapat pada halaman 119, dengan deskripsi
kegiatan penalaran mengasosiasi atau
menghubungkan fenomena/ informasi yang terkait
139
dalam rangka menemukan suatu pola. Pada
kesempatan ini peserta didik dibrikan kesempatan
untuk menganlisis dan mengidentifikasi pengaruh
olahraga terhadap kehidupan masyarakat di daerah
tempat tinggalnya dan untuk menemukan pengaruh
olahraga terhadap kehidupan rakyat Indonesia di
bidang pendidikan, sosial, ekonomi, dan budaya.
Pada kesempatan ini kemampuan yang
dikembangkan adalah kemampuan menganalsisi
secara kombinasi dan Model berpikir ilmiah dengan
tipe hipothetico-dedutive dan inductive, dengan
kemampuan menarik kesimpulan, menafsirkan dan
mengembangkan hipotesa. Kemampuan ini terdapat
pada perkembangan kognitif tahapan oprasional
formal yang merupakan tahapan terakhir dalam
perkembangan kognitif.
4) Pembelajaran 4
Pada pembelajaran 4 kegiatan penalaran
terdapat pada halaman 125 dan 126, dengan
deskripsi kegiatan penalaran mengolah informasi
140
yang sudah dikumpulkan. Pada kegiatan penalaran
ini peserta didik diberiakn kesempatan untuk
menemukan informasi yang terkandung dalam
sebuah teks gagasani informasi yang harus
ditemukan diantaranya: 1. Apa yang menjadi latar
belakang seorang inovator berhasil menemukan
suatu inovasi baru. 2. Sikap apa saja yang perlu
dimiliki seorang inovator hingga berhasil
menemukan inovasi baru. 3. Sikap seorang inovator
saat menghadapi kegagalan.
Dalam kegiatan pembelajaran ini kemampuan
yang dikembangkan adalah kemampuan
mengidentifikasi gagasan. Kemampuan ini terdapat
pada tahapan oprasional kongkrit, yang merupakan
tahapan ke-3 dari perkembangan kognitif yang
berkembang pada kisaran usia 7-11 tahun.
5) Pembelajaran 5
Pada pembelajaran 5 kegiatan penelaran
terdapat pada halaman 130, dengan deskripsi kegitan
penalaran mengasosiasi atau menghubungkan
141
fenomena/informasi yang terkait dalam rangka
menemukan sebuah pola. Dalam kesmpatan ini
peserta didik diberikan kesempatan untuk
menemukan persamaan dari Pusat pembangkit
listrik, Baterai isi ulang, Baterai sekali pakai.
Pada pembelajaran ini kemampuan yang
dikembangkan adalah kemmapuan menganalisis
secara kombinasi. Kemmapuan ini terdapat pada
perkembangan kognitif tahapan oprasional formal,
yang merupakan tahapan akhir dari perkembangan
kognitif.
6) Pembelajaran 6
Dalam pembelajaran 6 tidak ditemukan adanya
kegiatan penalaran. Dalam kegaitan ini hanya
terdapat kegiatan mengumpulkan
informasi/mencoba.
142
4. Tema 4 Globalisasi
a. Subtema 1Globalisasi di Sekitarku
1) Pembelajaran 1
Pada pembelajaran 1 kegiatan menalar terdapat
pada halam 3, dengan deskripsi kegiatan
mengasosiasi atu menghubungkan
fenomena/informasi terkait dalam rangka
menemukan suatu pola dan menyimpulkan. Pada
kegiatan mengamati peserta didik diberikan
kesempatan untuk melakukan pengamatn terhadap
peta yang terdapat gambar benda-benda hasil
produksi negara tersebut, seperti yang terdapat pada
gambar halama 3 buku tematik berikut:
Setelah mengamati peta diatas peserta didik
diberikan kesempatan untuk menarik kesimpulan,
143
seperti kesempatan yang diberikan yang terdapat
dibawah gambar seperti berikut, “Produk tersebut
diproduksi oleh negara tertentu. Namun, produk
tersebut dapat diperoleh di negara lain, misalnya
mobil buatan Jepang, yang dapat juga dibeli di
negara lain. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Jelaskan alasanmu! Tulis kesimpulanmu.
Pada kegiatan penalaran ini kemampuan yang
dikembangkan adalah Model berpikir ilmiah dengan
tipe hipothetico-dedutive dan inductive, dengan
kemampuan menarik kesimpulan, menafsirkan dan
mengembangkan hipotesa. Kemampuan ini terdapat
pada perkembangan kognitif tahapan oprasional
formal yang merupakan tahapan terakhir dalam
perkembangan kognitif.
2) Pembelajaran 2
Pada pembelajaran 2 terdapat 2 kegiatan
penalaran yang tersaji yakni:
a) Penalaran pertama
144
Dalam kegiatan penalaran pertama
peserta didik diberikan kesempatan untuk
menjawab beberapa pertanyaan yang
diajukan dalam buku teks halaman pada
halaman 13 seperti berikut, “1. Apa tujuan
awal pembuatan batik?2. Jelaskan apa yang
kamu ketahui tentang motif batik
Indonesia.3. Apa upaya yang telah dilakukan
untuk mengenalkan batik Indonesia ke dunia
internasional?4. Tulis komentarmu setelah
mengetahui bahwa batik Indonesia diakui
sebagai salah satu warisan budaya dunia.5.
Jelaskan arti kata „mendunia‟ pada teks
yang telah kamu baca.6. Tulis kesimpulanmu
menggunakan 3 kalimat tentang bacaan
yang telah kamu baca.
Dalam kegiatan penalaran ini peserta
didik diberikan kesempatan untuk
melakukan identifikasi terhadap teks bacaan
yang berjudul Batik, Seni Tradisional
145
Indonesia yang Mendunia seperti yang
terdapat pada pertanyaan nomor 1, 2 dan 3,
selanjutnya peserta didik diberikan
kesempatan untuk mengembangkan
pendapat atau interpretasinya setelah
mengetahui seni batik telah mendunia seperti
yang terdapat pada pertanyaan nomor 4 dan
5, terakhir peserta didik diberikan
kesempatan untuk memberikan kesimpulan
seperti yang terdapat pada pertanyaan nomor
enam.
b) Penalaran kedua
Pada kegiatan penalaran kedua
terdapat pada halaman 19, dengan deskripsi
kegiatan penalaran menyimpulkan. Dalam
pembelajaran ini peserta didik diberikan
kesempatan untuk menarik kesimpulan dari
seketsa yang telah dibuatnya.
146
c) Penalaran ketiga
Kegiatan penalaran ke-dua terdapat
pada halaman 20, pada kesempatan ini
peserta didik diberikan kesempatan untuk
mengidentifikasi banyaknya jumlah sisi,
rusuk, titik sudut, diagonal bidang dan
diagonal ruang yang terdapat pada kubus
sebagaimana soal yang terdapat pada
halaman 20 berikut, “Berapa banyak sisi
yang terdapat pada kubus? 2. Berapa
banyak rusuk yang terdapat pada kubus? 3.
Berapa banyak titik sudut yang terdapat
pada kubus? 4. Berapa banyak diagonal
bidang yang terdapat pada kubus? 5. Berapa
banyak diagonal ruang yang terdapat pada
kubus? Tulis kesimpulanmu tentang diagonal
bidang dan diagonal ruang yang terdapat,
selain itu peserta didik juga diberikan
kesempatan untuk menyimpulkan apa yang
147
dimaksud denagn diagonal bidang diagonal
ruang yang terdapat pada kubus.
Pada kedua ketiga penalaran tersebut
kemampuan yang di kembangkan adalah
kemampuan berpikir ilmiah dengan
tipe hipothetico-dedutive dan inductive,
kemampuan menarik kesimpulan,
menafsirkan dan mengembangkan hipotesa.
Kemampuan ini terdapat pada perkembangan
kognitif pada tahapa oprasional formal. dan
dengan ini penalaran yang disajikan dalam
pembelajaran 2 (dua) telah sesuai dengan
perkembangan peserat psikologi didik.
3) Pembelajaran 3
Pada pemeblajaran 3 tidak ditemukan adanya
kegiatan penalaran, dalam pembelajaran ini hanya
terdapat kegiatan mengamati, menanya, mencoba
dan mengkomunikasikan.
148
4) Pembelajaran 4
Pada pembelajaran 4 terdapat dua kegiatan penalaran
yakni:
a) Penalaran pertama
Penalaran pertama terdapat pada halaman
29, dengan deskripsi kegiatan penalaran
menyimpulkan. Pada pemeblajaran ini peserta
didik diberikan kesempatan untuk menarik
kesimpulan dari seketsa kubus dan balok yang
dibuatnya.
b) Penalaran ke-dua
Kegiatan penalaran kedua terdapat pada
halam 30, dengan deskripsi kegiatan penalaran
menyimpulkan dan menganalisis. Pada kegiatan
penalaran ini peserta didik diberikan kesempatan
untuk menarik kesimpulan mengenai balok serta
menemukan persamaan dan perbedaan balok dan
kubus.
Dalam kegiatan penalaran yang terdapat
pada pembelajaran 4 ini kemampuan yang
149
dikembangkan adalah kemampuan berpikir
ilmiah dengan tipe hipothetico-dedutive
dan inductive, dengan kemampuan menarik
kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan
hipotesa serta menganalisis secara kombinasi.
Kemapuan ini terdapat pada perkembangan
kognitif tahapa oprasional formal.
5) Pembelajaran 5
Pada pemeblajaran 5 tidak ditemukan adanya
kegiatan penelaran, dalam pembelajaran lima ini
hanya terdapat kegiatan mengumpulkan informasi
atu mencoba.
6) Pembelajaran 6
Pada pembelajaran 6 tidak ditemukan adanya
kegiatan penalaran, dalam pembelajaran ini hanya
terdapat kegaitan mencoba, mengkomunikasikan dan
evaluasi pembelajaran.
150
b. Subtema 2 Globalisasi dan Manfaatnya
1) Pembelajaran 1
Pada pemeblajaran 1 kegiatan penalaran
terdapat pada halaman 47, dengan deskripsi kegiatan
penalaran menganalisis dan menyimpulkan, dalam
kesempatan ini peserta didik diberikan kesmepatan
untuk menganalisis peristiwa-peristiwa yang
merupakan pengaruh dari gelobalisasi. Setelah itu
menarik kesimpulan mengenai hasil analisis yang
telah didapatkan.
Pada pembelajaran ini kemampuan yang
dikembangkan adalah kemampuan analisis dan
kemampuan berpikir ilmiah dengan tipe hipothetico-
dedutive dan inductive, dengan kemampuan menarik
kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan
hipotesa. Kemampuan ini terdapat pada
pekembangan kognitif tahapan oprasional formal.
2) Pembelajaran 2
Pada pemeblajaran 2 kegiatan penalaran
terdapat pada halaman 61 dengan deskripsi
151
kegaiatan penalaran menyimpulkan, dalam kegiatan
penalaran yang terdapat pada pembelajaran dua ini
peserta didik diberikan kesempatan untuk menarik
kesimpulan setelah setelah melakukan proses
mengamati, mewawancara dan mendiskusikan
perubahan sebagai akibat globalisasi.
Dalam kegiatan penalaran ini kemampuan yang
dikembangkan adalah kemampuan menganalsis
secara kombinasi. Kemampuan menganalisis secara
kombinasi merupakan suatu kemampuan kognitif
yang berkembang pada tahapan oprasional formal.
dan peserta didik yang duduk di kelas 6 sekolah
dasar telah berada pada tahapan perkembangan
kognitif tahapan oprasional formal tersebut.
3) Pembelajaran 3
Pda pemebalajaran 3 tidak ditemukan adanya
kegiatan penalaran. Dalam pembelajaran 3 hanya
terdapat kegiatan mengamati, mencoba,
mengumpulkan informasi dan mengkomunikasikan.
152
4) Pembelajaran 4
Pada pembelajaran 4 kegiatan penalaran
terdapat pada halaman 72, dengan deskripsi kegiatan
penalaran menganalisisi data dalam bentuk membuat
kategori dan mengasosiasi atau menghubungkan
fenomena/informasi terkait dalam rangka
menemukan suatu pola. Pada kesempatan ini peserta
didik diberikan kesempatan untuk menentukan
ruangan yang tidak menerapkan sikap hidup hemat
listrik dan menemukan dampak dari sikap hidup
boros listrik bagi warga sekola.
Pada pembelajaran 4 ini kemampuan yang
dikembangkan aadalah kemampuan berpikir ilmiah
dengan tipe hipothetico-dedutive dan inductive,
dengan kemampuan menarik kesimpulan,
menafsirkan dan mengembangkan hipotesa dan
berpikir abstrak dan logis dengan menggunakan
pola berpikir kemungkinan dan kemampuan ini
terdapat pada perkembangan kognitif tahapan
oprasional formal.
153
5) Pembelajaran 5
Pada pembelajaran 5 kegiatan menalar terdapat
pada halaman 80, dengan dskripsi kegiatan
penalaran menganalisis data dalam bentuk membuat
kategori. Pada kegiatan ini peserta didik diberikan
kesempatan beserta salah satu temannya untuk
mencari contoh pengaruh positif dan pengaruh
negatif globalisasi.
Kemampuan yang dikembangkan dalam
kegiatan penalaran ini adalah kemampuan
mengidentifikasi. Diaman kemampuan ini terdapat
pada perkembangan kognitif tahapan oprasional
kongkrik.
6) Pembelajaran 6
Pada pembelajaran 6 tidak ditemukan adanya
kegiatan penalaran. Dalam pembelajaran 6 ini
hayanya terdapat kegiatan mencoba dan evaluasi.
154
c. Subtema 3 Globalisasi dan Cinta Tanah Air
1) Pembelajaran 1
Pada kegiatan pembelajaran satu peserta didik
diberikan kesempatan untuk melakukan identifikasi
dan analisis terhadapa teks yang telah dibacanya
denagn judul, yuk, cintai buah dalam negri, jangan
lupakan pasar tradisional dan mari gunakan produksi
dalam negri.
Pada kegiatan penalaran ini peserta didik
diberikan kesempatan untuk dapat menemukan
pokok pikiran, nilai-nilai yang tersirat dalam teks
tersebut dan memberikan contoh-contoh sikap dalam
kehidupan sehari-hari serta hal yang bisa lakukan
terkait tema seperti petunjuk yang terdapat pada
bukuteks halam 91 berikut, “Setelah membaca teks,
tulis pokok pikiran yang kamu temukan dalam teks
tersebut. Setelah memahami pokok pikiran tersebut,
tambahkan nilai-nilai yang tersirat dalam teks
tersebut. Berikan contoh-contoh sikap dalam
155
kehidupan sehari-hari dan sebutkan juga hal yang
kamu bisa lakukan terkait tema”.
2) Pembelajaran 2
Pada pemeblajaran ini tidak ditemukan adanya
kegiatan penalaran, dalam pebelajaran ini hanya
terdapat kegiatan mengamati, menanya, mencoba,
dan mengkomunikasikan.
3) Pembalajaran 3
Pada pembelajaran 3 peserta didik diberikan
kesempatan untuk mengidentifikasi dengan
menjawab beberapa pertanyaan yang disajikan
dalam buku teks seperti berikut, “Jawab pertanyaan
berikut berdasarkan teks. 1. Apa pokok pikiran dari
bacaan di atas?2. Mengapa masalah lingkungan
menjadi pembicaraan dewasa ini?3. Apa fakta yang
terjadi dengan lingkungan?4. Apa yang dimaksud
dengan teknologi hijau?5. Tulis kesimpulanmu
menggunakan 4 kalima”. Sereta peserta didik
diberikan kesempatan untuk menarik kesimpaulan
seperti soal yang terdapat pada no4.
156
Kemampuan yang di kembangkan dalam
pembelajaran 3 ini adalah mengidentifikasi gagasan
diaman kemampuan ini telah berkembang pada
perkembangan kognitif tahapan oprasional kongkrit
kemampuan selanjutnya yang dikembangkan adalah
kemampuan menarik kesimpulan, kemampuan ini
berada pada tahapan perkembangnag kognitif
tahapan oprasional formal. dengan ini dapat kita
simpulkan bahawa kegiatan penalaran yang tersaji
dalam buku teks tematik pembelajaran 3 sesuai
dengan tahapan perkembangan kognitif peserta
didik.
Pada kegiatan pembelajaran selanjutnya peneliti
tidak menemukan kegiatan penalaran baik pada
pembelajaran 4, 5 maupun 6. Dalam pembelajaran
ini hanya terdapat kegiatan mengamati, menanya,
mencoba dan mengkominikasikan.
157
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah peneliti lakukan
terhadap buku paket tematik kelas VI tentang kesesuaian buku
teks kelas VI terhadap perkembangan psikologi peserta didik
dapat diambil kesimpulan sebagi berikut:
Dari 72 kegiatan pembelajaran yang terdapat pada 4 tema
terdapat 55 kegiatan, masing-masing penalaran terdapat pada
temas satu 17 kegiatan, tema dua 15, tema tiga 14 dan tema
empat 9 kegiatan penalaran. Dari 55 kegiatan penalaran yang
tersdia dalam buku teks tematik kelas VI tema satu sampai
empat semu sesuai dengan tahapan perkembangan psikologi
peserta didik yang duduk dikelas VI sekolah dasar.
B. Saran
Dari hasil analisis yang dilakukan peneliti terhadap buku
teks tematik kelas VI dapat diberikan saran-saran sebagi
berikut:
158
Proses belajar yang dialami seorang anak pada tahap
sensorimotor tentu akan berbeda dengan proses belajar yang
dialami oleh seorang anak pada tahap preoperasional, dan akan
berbeda pula dengan mereka yang sudah berada pada tahap
operasional konkret, bahkan dengan mereka yang sudah berada
pada tahap operasional formal. Secara umum, semakin tinggi
tahap perkembangan kognitif seseorang akan semakin teratur
dan semakin abstrak cara berpikirnya. Maka pendidik harus
memahami tahap-tahap perkembangan kognitif pada peserta
didiknya agar dalam merancang dan melaksanakan proses
pembelajaran sesuai dengan tahap-tahap tersebut. Karena
pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan tidak sesuai
dengan kemampuan dan karakteristik siswa tidak akan ada
maknanya bagi siswa.
159
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arifin, Zaenal. 2014. Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
RosdaKarya.
Dahlan, M. Djawad. 2017. Pesikologi Perkembangan Anak & Remaja.
Bandung: Rosda Karya.
Desmita, 2012. psikologi perkembangan peserta didik. Bandung:
Remaja RosdaKarya.
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Pesikologi Perkembangan, Jakarta:
Erlangga.
Kurniawan, Deni. 2014. pembelajaran terpadu tematik.
Bandung:Alfabeta.
Lestari, Dwi. “Analisis kesesuaian materi pelajaran buku teks tema
indahnya negriku dengan kurikulum 2013”. Skripsi, program
S1, IAIN Purwakerto.
Moleong, Lexy J. 2006. metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, H.E. 2013. pengembangan dan Implementasi Kurikulum
2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Putra, Adfila Pandu. 2016. Analisis Kesesuaian Buku Teks tematik
terpadu pada kompetensi dasar2013. Skeripsi, Program S1,
UNP, KEDIRI
Sitepu, B. P. 2012. Penulisan Buku Teks Pelajaran .Bandung:Remaja
Rosdakarya.
Syah, Muhibbin. 2015. Pesikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2015. Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.