ANALISIS KESESUAIAN BUKU TEKS KELAS VI DENGAN PERKEMBANGAN...

173
i ANALISIS KESESUAIAN BUKU TEKS KELAS VI DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGI SISWA Skripsi Diajukan kepada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.P.d) Oleh: ADE MUKHLIS SUPANDI 142400719 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDIN BANTEN TAHUN 2018 M / 1439 H

Transcript of ANALISIS KESESUAIAN BUKU TEKS KELAS VI DENGAN PERKEMBANGAN...

i

ANALISIS KESESUAIAN BUKU TEKS

KELAS VI DENGAN PERKEMBANGAN

PSIKOLOGI SISWA Skripsi

Diajukan kepada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan (S.P.d)

Oleh:

ADE MUKHLIS SUPANDI

142400719

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN MAULANA HASANUDIN BANTEN

TAHUN 2018 M / 1439 H

ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

dan diajukan kepada jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Fakultas Tarbiah dan Keguruan Universitas Isalam Negri Sultan

Hasanudin Banten ini sepenuhnya asli merupakan hasil karya tulis

ilmiah saya pribadi.

Adapun tulisan maupun pendapat orang lain yang terdapat

dalam skripsi ini telah saya sebutkan kutipkannya secara jelas sesuai

dengan etika keilmuan yang berlaku di bidang penulisan karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari terbukti bahwa sebagian atau seluruh

isi skripsi ini merupakan hasil perbuatan plagiarisme atau menyontek

karya tulis orang lain, saya bersedia untuk menerima sanksi berupa

pencabutan gelar keserjanaan yang saya terima ataupun sanksi

akademik lain sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Serang, 13 Juli 2018

Ade Mukhlis Supandi

NIM. 142400719

iii

ABSTRAK

Ade Mukhlis Supandi. 142400719. Judul Skripsi “Analisis

Kesesuaian Buku Teks Kelas VI Dengan Perkembangan Psikologi

Siswa”.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh penemuan terhadap adanya

kesulitan yang dihadapai peserta didik ketika melakukan kegiatan

penalaran dalam pembelajaran. Hal ini mendorong peneliti untuk

melakukan analisis terhadap buku teks yang digunakan oleh peserta

didik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat

kesesuian penalaran yang tersedia dalam buku teks tematik kurikulum

2013 dengan perkembangan kognitif yang terjadi pada peseta didik

secara umum. Untuk menemukan tingkat kesesuaian buku teks tematik

kurikulum 2013 dengan perkembangan psikologi peserta didik peneliti

menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode analisis

konten. Diaman peneliti menjabarkan secara rinci kegiatan yang

menjadi tujuan dari penelitian ini. dari buku teks tematik kurikulum

2013 yang dianalisis oleh peneliti yang terdiri dari 72 kegiatan

pembelajaran yang terdapat pada 4 tema ini terdapat 55 kegiatan

penalaran, masing-masing penalaran terdapat pada tema satu sebanyak

17 kegiatan, tema dua 15, tema tiga 14 dan tema empat 9 kegiatan

penalaran. Dari 55 kegiatan penalaran yang tersdia dalam buku teks

tematik kelas VI tema satu sampai empat semu sesuai dengan tahapan

perkembangan psikologi peserta didik yang duduk dikelas VI sekolah

dasar.

Kata Kunci: Buku Teks; Kesesuaian Isi; Tahapan Perkembangan.

iv

Assalamu‟alaikumWr.Wb

Dipermaklumkan dengan hormat, bahwa setelah membaca dan

menganalisis serta mengadakan koreksi seperlunya, kami berpendapat

bahwa skripsi saudara Ade Mukhlis Supandi, NIM: 142400719 yang

berjudul Analisis Kesesuaian Buku Teks Kelas VI Dengan

Perkembangan Psikologi Siswa, telah dapat diajukan sebagai salah satu

syarat untuk melengkapi ujian munaqasah pada Fakultas Tarbiah Dan

Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas

Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin Banten.

Demikian atas segala perhatian bapak kami ucapkan terima

kasih Wassalamu‟alaikum Wr.Wb.

Pembimbing I,

Dra. Hj. Fitri Hilmiyati, M. Ed

NIP: 19700614 199703 2 001

Pembimbing II,

Birru Muqdamien, M.Kom

NIP: 19810320 200912 1 003

Nomor

Lampiran

Perihal

: Nota Dinas

: 1 (satau) Eksemplar

: Usulan Ujian Skripsi

a.n. Ade Mukhlis Supandi

NIM. 142400719

Kepada Yth.

Bapak Dekan Fakultas

Tarbiah dan Keguruan

di.

Serang

v

ANALISIS KESESUAIAN BUKU TEKS KELAS VI

DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGI SISWA

OLEH:

ADE MUKHLIS SUPANDI

NIM: 142400719

Menyetujui,

Pembimbing I,

Dra. Hj. Fitri Hilmiyati, M. Ed

NIP. 19700614 199703 2 001

Pembimbing II,

Birru Muqdamien, M.Kom

NIP. 19810320 200912 1 003

Mengetahui,

Dekan

Fakultas Tarbiah dan Keguruan

Dr. H. Subhan, M. Ed

NIP. 19680910 200003 1 001

Ketua jurusan

Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah

Khaeroni, M.Si

NIP.19830318 200604 1 003

vi

PENGESAHAN

Skeripsi a.n. Ade Mukhlis Supandi NIM: 142400719 yang

berjudul “ Analisis kesesuaian Buku Teks Kelas VI dengan

perkembangan Psikologi Siswa” telah diajukan pada sidang

Munaqasah Universitas Islam Negri “ Sultan Maulana Hasanudin

Banten” pada tanggal 13 Juli 2018.

Skripsi tersebut telah disahkan dan diterima sebagai salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas

Tarbiah dan Keguruan Universitas Isalam Negri “Sultan Maulana

Hasanudin Banten”.

Serang. 13 Juli 2018

Sidang Munaqosyah

Ketua Merangkap Anggota

H. M. Rifqi Rijal, S.Si. M.Si

NIP. 19740731 199903 1 001

Sekertaris Merangkap Anggota

Gut Windarsih, S.Si. M.Si

Anggota

Penguji I

Umayah, S.Psi, M.M.Pd.

NIP. 19710710 200003 2 008

Penguji II

Drs. Sabri, M.Pd.

NIP. 19641006 199403 1 004

Pembimbing I,

Dra. Hj. Fitri Hilmiyati, M. Ed

NIP. 19700614 199703 2 001

Pembimbing II,

Birru Muqdamien, M.Kom

NIP. 19810320 200912 1 003

vii

RIWAYAT HIDUP

Peneliti yang bernama lengkap Ade Mukhlis Supandi dilahirkan

di Serang tepatnya di Kanmpung Tangsi, Desa Labuan Kec. Mancak

Kab, Serang pada tanggal 02 September 1993 merupakan anak

kesembilan dari pasangan bapak Madrusdi dan ibu Junariah.

Peneliti telah menyelesaikan Sekolah Dasar nya pada tahun

2006 di SDN Mancak 1 kecamatan Mancak, Sekolah Menengah

Pertama pada tahun 2009 di SMP 1 Mancak, Sekolah Menengah

Kejuruan pada tahun 2012 di SMK YABHINKA Kota Cilegon dan

setelah menyelesaikan pendidikan di SMK peneliti melanjutkan

stadynya ke Universitas Islam Negri Sultan Maulana Hasanudin Banten

pada tahun 2014 dan selesai pada tahun 2018.

viii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah..Alhamdulillah..Alhamdulillahirobbil’alamin..

Sujud syukurku kusembahkan kepadamu Tuhan yang Maha Agung nan Maha Tinggi nan Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdirmu telah kau jadikan aku manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk meraih cita-cita besarku.

Lantunan Al-fatihah beriring Shalawat dalam silahku merintih,

menadahkan doa dalam syukur yang tiada terkira, terima kasihku untukmu. Kupersembahkan sebuah karya kecil ini untuk Ayahanda dan Ibundaku tercinta, yang tiada pernah hentinya selama ini memberiku semangat, doa, dorongan, nasehat dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada didepanku.,, Ayah,.. Ibu...terimalah bukti kecil ini sebagai kado keseriusanku untuk membalas semua pengorbananmu.. dalam hidupmu demi hidupku kalian ikhlas mengorbankan segala perasaan tanpa kenal lelah, dalam lapar berjuang separuh nyawa hingga segalanya.. Maafkan anakmu Ayah,,, Ibu,, masih saja ananda menyusahkanmu..

Dalam silah di lima waktu mulai fajar terbit hingga terbenam.. seraya tangaku menadah”.. ya Allah ya Rahman ya Rahim... Terimakasih telah kau tempatkan aku diantara kedua malaikatmu yang setiap waktu ikhlas menjagaku,, mendidikku,, membimbingku dengan baik,, ya Allah berikanlah balasan setimpal syurga firdaus untuk mereka dan jauhkanlah mereka nanti dari panasnya sengat hawa api nerakamu..

Untukmu Ayah (Madrusdi),,,Ibu (Junariah)...Terimakasih.... we always loving you... ( ttd.Anakmu)

Dalam setiap langkahku aku berusaha mewujudkan harapan-

harapan yang kalian impikan didiriku, meski belum semua itu kuraih’ insyallah atas dukungan doa dan restu semua mimpi itu kan terjawab di masa penuh kehangatan nanti. Untuk itu kupersembahkan ungkapan terimakasihku kepada:

Kepada kakakku dan adekku.”Bro, Adekmu yang paling nakal ini

bisa wisuda juga kan..[(^,^)> Makasih yaa buat segala dukungan doa dan khususnya.

... i love you all” :* ...

ix

MOTTO

“RAHASIA KESUKSESAN ADALAH

MELAKUKAN HAL YANG BIASA

SECARA TIDAK BIASA”

Dalam rangka meraih keberhasilan, banyak orang mengusahakan hal yang

muluk muluk. Padahal rahasia sukses adalah kemampuan melakukan yang

biasa menjadi tidak biasa.

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Segala puji hanya bagi allah SWT yang telah memberikan

taufik, hidayah, serta inayah-nya, sehingga sekripsi ini dapat

diselesaikan tepat pada waktunya, shalawat beserta salam semoga tetap

tercurah limpahkan kepada rosullah SAW, keluarga, para sahabat, serta

para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Skripsi ini kemungkinan besar tidak dapat diselesaikan tanpa

bantuan dari berbagai pihak, oleh karenanya penulis ingin

menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya,

terutama:

1. Bapak prof. Dr. H. Fauzul Imam M.A., Rektor UIN Sultan

Maulan Hasanuddin Banten

2. Bapak Dr. H. Subhan., M.Ed., Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sultan Maulan Hasanuddin Banten

3. Bapak Khaeroni, S.Si.M.Si Ketua Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sultan Maulan Hasanuddin Banten

4. Dra. Hj. Fitri Hilmiyati, M.Ed sebagai pembimbing 1 dan

Bapak Birru Muqdamien. M.Kom sebagai pembimbing II, yang

telah memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis

selama penyusunan skripsi ini.

xi

5. Bapak dan Ibu Dosen UIN Sultan Maulan Hasanuddin Banten,

terutama yang telah mengajar dan mendidik penulis selama

kuliah di UIN Sultan Maulan Hasanuddin Banten.

6. Keluarga, sahabat dan rekan-rekan yang telah memberikan

motivasi selama penyusunan skripsi ini.

Atas segala bantuan yang telah diberikan, penulis

berharap semoga Allah SWT. Membalasnya dengan pahala

yang berlimpah. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun

metodologi penulisannya. Untuk itu, kritik serta saran dari

pembaca sangat penulis harapkan guna perbaikan selanjutnya.

Akhirnya hanya kepada Allah penulis berharap, semoga

skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin

Serang 13 Juli 2018

Penulis,

Ade Mukhlis Supandi

xii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................... iii

USULAN MUNAQOSAH ............................................................................ iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ v

PENGESAHAN ............................................................................................ vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ...................................... vii

RIWAYAT HIDUP...................................................................................... viii

PERSEMBAHAN ......................................................................................... ix

MOTO ........................................................................................................... xi

KATA PENGANTAR .................................................................................. xii

DAFATAR ISI ............................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 8

E. Definisi Oprasional .............................................................................. 9

1. Analisis Kesesuaian Buku Teks .................................................... 9

2. Perkembangan Psikologi ............................................................. 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 11

A. Buku Teks Tematik ........................................................................... 11

1. Pengertian Buku Teks Tematik .................................................... 11

2. Daftar Tema Tematik Terpadu Kurikulum 2013 .......................... 13

B. Psikologi Perkembangan ................................................................... 14

xiii

1. Pengertian Psikologi Perkembangan ............................................ 14

2. Jenis pesikologi perkembangan ................................................... 15

3. Arti Perubahan Dalam Perkembangan ........................................ 18

4. Aspek perkembangan Peserta Didik ............................................. 19

C. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 35

1. Hasil Penelitian Adfila Pandu Putra 2016 .................................... 35

2. Hasil Penelitian Dwi Lestari 2013 ................................................ 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 40

A. Metode Penelitian .............................................................................. 40

1. Tempat Penelitian ........................................................................ 40

2. Metode penelitian ........................................................................ 40

3. Pendekatan penelitian ................................................................... 41

4. Jenis Penelitian ............................................................................. 42

5. Sumber Data ................................................................................. 44

6. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 45

7. Analisis Data................................................................................. 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 48

A. Deskripsi pelaksanaan Penelitian ...................................................... 48

B. Hasil Analisis ...................................................................................... 50

C. Pembahasan ....................................................................................... 50

1. Tema 1 selamatkan makhluk Hidup ............................................ 50

2. Tema 2 persatuan dalam perbedaan.............................................. 91

3. Tema 3 tokoh dan penemuan ....................................................... 118

4. Tema 4 Gelobalisasi .................................................................... 141

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 157

A. Kesimpulan ........................................................................................ 157

B. Saran ................................................................................................. 157

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Buku memegang peranan penting dalam kehidupan

masyarakat moderen. Banyak hal yang dapat dipelajari dari buku.

Bahkan, dapat dikatakan hampir semua segi kehidupan manusia

direkam dalam buku.

Buku menjadi gerbang utama menuju dunia keilmuan.

Siapapun dan apapun propesinya jika ingin maju dan pandai

haruslah menggunakan manfaat buku. Terutama para pelajar, baik

tingkat dasar atau tingkat perkuliahan semua harus mampu

memanfaatkan buku dengan baik.

Harus disadari bahwa sampai saat ini, buku pelajaran masih

merupakan sumber belajar yang sangat penting bagi para peserta

didik1. Salah satu buku yang dibutuhkan oleh siswa adalah buku

teks atu buku pelajaran. Buku teks berfungsi sebagai pen unjang

1 H.E. Mulyasa, pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), 50

2

kegiatan belajar mengajar dalam mata pelajaran tertentu.2

Kesempurnaan buku teks yang digunakan menentukan kualitas

kesempurnaan pengajaran suatu mata pelajaran yang di tunjangnya.

Buku yang memuat berbagai informasi tertulis yang tersusun

secara sistematis, dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf

kehidupan menjadi lebih berkualitas. Buku dapat dikelompokan ke

dalam 4 kelompok pertama berdasarkan isi, pembaca sasaran,

tampilan fisik, dan peruntukanya. Jenis kelompok buku yang

sering kita jumpai di sekolah adalah kelompok buku berdasarkan

bentuk fisiknya. Dari bentuk fisik, buku dapat dikatagorikan

sebagai buku teks, buku bergambar, dan buku gambar.

Buku teks pelajaran pendidikan dasar, menengah, dan

perguruan tinggi yang selanjutnya disebut buku teks adalah buku

acuan wajib untuk digunakan di satuan pendidikan dasar dan

menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi pembelajaran

dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia,

dan kepribadian, penguasan ilmu pengetahuan dan teknologi,

peningkatan kepekaan dan kemempuan estetis, peningkatan

2Henry Guntur Tarigan,Djago Tarigan. Telaah Buku Teks Bahasa

Indonesia(Bandung: Angkasa,2009),20.

3

kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan

standar nasional pendidikan3.

Dengan melihat kedudukan buku yang sangat penting dalam

dunia pendidikan maka penulisan buku teks harus mengacu secara

ketat dan memperhatikan hal-hal berikut dalam mengembangkan

isi buku teks: 1.Tujuan pembelajaran dalam kurikulum, 2.

Kebenaran, kemutakhiran, dan ketepatan informasi yang

disampaikan berdasarkan disiplin ilmu yang bersangkutan, 3.

Kedalaman dan keluasan bahan pembelajaran berkaitan dengan

kemampuan yang perlu dicapai sisiwa, 4. Metode pembelajaran

yangsesuai untuk pencapaian tujuan pembelajaran, dan 5. Bahasa

yang digunakan sesuai dengan kemapuan berbahasa siswa4.

Penyajian buku pelajaran yang digunakan pada kurikulum

2013 berbeda dengan penyajian buku pelajaran pada kurikulum

2006 yang dikenal dengan kurikulum KTSP, jika pada kurikulum

KTSP buku pelajaran di sajikan secara terpisah dan disusun sesuai

mata pelajaran. Sedangkan pada pembelajaran tematik buku

pelajaran terintegrasi pada suatu topik tertentu sebagi tema atau

3 B. P. Sitepu, Penulisan Buku Teks Pelajaran (Bandung:Remaja

Rosdakarya,2012),18. 4 B. P. Sitepu, Penulisan Buku Teks Pelajaran, 21.

4

topik sentral. Selanjutnya tema menjadi dasar untuk menentukan

sub tema dari bidang yang terkait dalam tema tersebut.

Dengan pembelajaran berbasis kurikulum 2013 guru tidak lagi

menjadi pusat pembelajaran akan tetapi pusat pembelajaran adalah

siswa itu sendiri dikenal dengan istilah student Center. Pada

Kurikulum 2013 Guru berperan sebagai fasilitator untuk

mengembangkan belajar anak dengan menetapkan area yang

diperkirakan (Zone of Proximal Development) yang merupakan

kesenjangan antara perkembangan nyata anak (Child‟s potensial

level of development) dengan potensial yang dapat anak lakukan.

Lebih daripada itu, peranan guru pada pembelajaran terpadu ini

adalah mengorientasikan pembelajaran terhadap kekuatan-

kekuatan anak pada saat anak itu tertantang untuk membuat atau

menjalani informasi-informasi baru dari bidang studi yang berbeda

dan dapat menguatkan pemahamannya yang terdahulu.5 Maka

dengan itu guru harus mampu menyajikan dan mengembangkan

materi pelajaran sesuai dengan taraf perkembangn peserta

didiknya.

5 Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2014), 184.

5

Setelah melakukan pengumpulan data dengan teknik

wawancara yang di ajukan kepada Bapak Arifudin selaku wali

kelas 6 e di SD Negri Serang 02 Kota Serang. Beliau mengatakan

bahwa “ Buku tematik dilihat dari segi isi dan penulisannya sudah

cukup sesuai dengan kurikulum 2013. Tetapi pada tahapan

pembelajaran peserta didik terkadang mengalami kesulitan

terutama pada tahapan penalaran”6. Peserta didik mendapatkan

hambatan untuk melakukan penalaran hasil kegiatan mengamati,

menanya dan mengumpulkan informasi pada kegiatan sebelumnya,

mereka kesulitan untuk mencapi penalaran yang diharapkan sesuai

dalam buku teks pelajaran Tematik Terpadu. Kemampuan menalar

yang dimiliki peserta didik berkaitan erat dengan perkembangan

psikologinya.

Perkembangan psikologi yang berkaitan erat dengan proses

belajar mengajar adalah perkembangan Pesikologi Kognitif.

Muhibin Syah mengutip pendapat “Best, 1998; Reber, 1989; dan

Anderson, 1990 menungkapkan, Psikologi kognitif yang

merupakan bagian dari cognitive sciences itu adalah sebuah

6 Arifudin, “ Kesesuaian Isi Teks Pelajaran Kelas VI”, interview by Ade

Mukhlis Supandi, Buku Teks Tematik Trepadu. 2015.

6

disiplin pesikologi yang khusus membidangi penelitian dan

pembahasan mengenai segala hal yang berhubungan dengan ranah

cipta (cognitive domain) manusia, seperti: proses penerimaan,

pengolahan, penyimpanan, dan perolehan kembali informasi dari

sistem memori (akal) manusia7. Dan setiap tahapan umur memiliki

perkembangan psikologi yang berbeda. Dengan adanya masalah

dalam proroses pembelajaran khususnya dalam tahapan Penalaran

yang merupakan kegiatan proses pengolahan informasi bagi

peserta didik.

Maka, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul: ANALISIS KESESUAIAN BUKU TEKS KELAS VI

DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGI SISWA.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, adanya kendala yang

dihadapi peserta didik dalam melakukan kegiatan penalaran

pembelajaran. Maka peneliti membuat suatu rumusan masalah

sebagi berikut: Bagaimanakah kesesuaian buku teks kelas VI

dengan perkembangan psikologi siswa?

7 Muhibin Syah, Pesikologi Belajar (Jakarta: raja Grafindo Persada, 2015), 3.

7

Perkembangan psikologi siswa yang dimaksud peneliti dalam

penelitian ini adalah psikologi kognitif, yang difokuskan

pembahasannya pada tahapan kegiatan penalaran dalam

pembelajaran tematik kurikulum 2013.

C. Tujuan Penelitian

Dalam kehidupan sehari-hari kita selaku manusia tentunya

memiliki masalah. Terlepas dari apa jenis masalah yang dihadapi,

pasti kita akan berusah untuk mencari cara bagaimana dapat

menyelesaikan masalah tersebut.

Untuk dapat memecahkan masalah tersebut, banyak cara yang

dilakukan manusia pada umumnya, diantaranya: 1. Pemecahan

masalah secara tradisional atu mengikuti kebiasan, 2. secra

dogmatis, 3. secara intuitif atau bisikan hati, 4. secara emosional,

5. secara Sepekulatif Atau trial and error, 6. secara penelitian.

Dalam penelitian pemecahan masalah dilakukan secara objektif,

sistematis, menggunakan metode dan prosedur serta berpegang

pada prinsip–prinsip dan kaidah-kaidah pengumpulan, pengolahan

8

data, dan pembuktian secara ilmiah8. Cara yang ke enam ini sering

digunakan oleh para ilmuan akademisi untuk menyelesaikan masah

- masalah akademis yang dihadapi dalam dunia pendidikan, yang

dikenal dengan penelitian pendidikan.

Tujuan umum penelitian pendidikan adalah untuk

menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu

penegtahuan, konsep, prinsip, dan generalisasi tentang pendidikan,

baik berupa teori maupun paraktik9. Tujuan penelitian pendidikan

tentunya tergantung dari permasalahan apa yang ingin dipecahkan.

Dalam Penelitian atau analisis yang dilakukan peneliti

terhadap buku teks pelajaran Tematik Terpadu yang diterbitkan

tahun 2015 oleh Kemetrian Pendidikan dan Kebudayaan bertujuan

untuk mengetahui kesesuaian isi buku teks dengan perkembangan

psikologi peserta didik.

D. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini, maka peneliti berharap

hasilnya dapat memberikan manfaat kepada:

1. Bagi Pendidik

8 Nana Syaodih Sukmadinata, Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2012), 5. 9 Zaenal Arifin, Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja RosdaKarya,

2014), 5.

9

a. Diharapkan pendidik dapat semakin aktif dan kreatif dalam

menggunakan suber belajra.

b. Diahrapkan pendidik dapat lebih mudah menyusun rencana

Pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan

peserta didik.

2. Bagi Peserta Didik

a. Peserta didik akan lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.

b. Peserta didik lebih mudah mengikuti dan melaksanakan

tahapan-tahapan pembelajaran yang di berikan pendidik.

3. Bagi Sekolah

a. Sekolah lebih aktif dalam membantu peserta didik dalam

mengembangngkan pembelajaran.

b. Meningkatkan profesional guru dalam membantu siswa

mencapai tujuan pembelajaran.

E. Definisi Operasional

1. Analisis kesesuaian buku teks

Analisis adalah suatu usaha untuk mengurai suatu masalah

atau fokus kajian menjadi bagian-bagian (decomposition)

sehingga susunan/ tatanan bentuk sesuatu yang diurai itu

tampak dengan jelas dan karnanya bisa secara lebih terang di

tangkap maknanya atau lebih jernih di mengerti duduk

perkaranaya10

. Sedangkan kesesuaian adalah keselarasan atau

10

Djaman Satori, Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (bandung:

Alfabeta, 2013), 200.

10

kecocokan, dalam penelitian ini diartikan sebagai usaha

mengurai keselaransan atau kecocokan buku teks.

2. Perkembangan Psikologi

Yang dimaksud dengan perkembangan sikologi adalah

perkembangan mental. Perkembangan mental manusia dibahas

dalam salah satu cabang ilmu pesikologi yakni dalam bidang

pesikologi perkembangan, perkembangan pesikologi mengkaji

perkembangan tingkah laku dan aktivitas mental manusia

sepajanjang rentang masa hidupnya, mulai dari masa konsepsi

hingga meninggal dunia. Dalam penelitian ini peneliti

bermaksud mengetahui perkembangan mental siswa.

diKhususkan pada kemampuan penalaran.

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Buku Teks Tematik

1. Pengertian Buku Teks Tematik

Istilah buku teks adalah padanan texbook dalam bahasa

inggris dan dalam kamus texbook diterjemahkan dengan buku

pelajaran. Ada beberapa pengertian menegnai buku teks

meneurut ahli.

a. Buku teks adalah rekaman pikiran rasial yang disusun buat

maksud-maksud dan tujuan – tujuan intuksional.

b. Buku teks adalah buku yang dirancang buat penggunaan di

kelas, dengan cermat disusun dan disiapkan oleh para pakar

atau para ahli dalam bidang itu dan diperlengkapi dengan

sarana-sarana yang sesuai dan serasi.

c. Buku teks adalah sarana belajar yang biasa di gunakan di

sekolah-sekolah dan perguruan tinggi untuk menunjang

12

suatu program pengajaran dalam pengertian moderen dan

yang umum dipahami11

.

Dari pendapat ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

buku teks adala buku panduan pembelajara setandar yang

disusun oleh para pakar dan ahli dengan tujuan intuksional.

Sedangkan tematik adalah salah satu bentuk atau model

dari pembelajaran terpadu, yaitu model terjala (webbed). Yang

pada intinya menekankan pada pola pengorganisasian materi

yang terintegrasi dipadukan oleh suatu tema. Tema diambil dan

dikembangkan dari luar mata pelajaran, tapi sejalan dengan

kompetensi dasar dan topik-topik (setandar isi) dari mata

pelajaran12

, model pembelajaran ini digunakan demi menunjang

kurikulum 2013 yang merupaka kurikulum terbaru yang

digunakan di Indonesia.

11

Hery Guntur Tarigan, Djago Tarigan, telaah buku teks bahasa

Indonesi(Bandung:Angkasa, 2009) 12.

12Deni kurniawan, pembelajaran terpadu tematik.(Bandung:Alfabeta,

2014)95.

13

Maka dapat disimpulkan buku teks tematik adalah buku

panduan pembelajaran yang disusun oleh para pakar atau ahli

dengan tujuan intruksional berdasarkan tema-tema tertentu yang

digunakan sebagai pengikat atau pemadu mata pelajaran dalam

menunjang kurikulum 2013.

2. Daftar Tema Tematik Terpadu Kurikulum 2013

Tabel 2.1 Tema Kelas 6

Tema Subtema

Selamatkan makhluk

hidup

a. Tumbuhan sumber kehidupan

b. Hewan dan tumbuhan

c. Lestarikan hewan dan tumbuhan

Persatuan dalam

perbedaan

a. Rukun dalam perbedaan

b. Bekerjasama mencapai tujuan

c. Bersatu kita teguh

Tokoh dan penemu

a. Penemu yang merubah dunia

b. Penemuan dan manfaatnya

c. Ayo, menjadi penemu

Globalisasi

a. Globalisasi di sektarku

b. Globalisasi dan manfaatnya

c. Gelobalisasi dan cinta tanah air

Wirausaha

a. Kerja keras berubah kesuksesan

b. Usah di sekitarku

c. Ayo, belajar berwirausaha

Kesehatan masyarakat

a. Lingkungan sehat, masyarakat sehat

b. Masyarakat sehat, negara kuat

c. Membangun masyarakat sehat

Organisasi di sekitarku

a. Kepemimpinan di sekitarku

b. Pemimpin idolaku

c. Ayo, memimpin

14

Tema Subtema

Bumiku

a. Perbedaan waktu dan pengaruhnya

b. Bumiku dan musimnya

c. Bumi, matahari dan bulan

Menjelajah angkasa

luar

a. Keteraturan yang menakjubkan

b. Benda angkasa luar dan rhasianya

c. Tokoh penjelajah angkasa luar

B. Pesikologi Perkembangan

1. Penegrtian Pesikologi Perkembangan

Pendapat para ahli, pesikologi perkembangan diartikan

sebgai berikut.

a. Pesikologi perkembangan merupakan cabang dari

pesikologi yang mempelajari peroses perkembangan

individu, baik sebelum maupun setelah kelahiran berikut

kematangan prilaku”.

b. Psikologi perkembangan merupakan “ cabang psikologi

yang mempelajari perubahan tingkah laku dan kempuan

sepanjang proses perkembangan individu dari mulai masa

konsepsi sampai mati.13

.

13

M. Djawad Dahlan, Pesikologi Perkembangan Anak & Remaja(Bandung:

Rosda Karya.2017). 3.

15

Kedua pendapat ahli diatas menunjukan bahwa psikologi

perkembangan merupakan salah satu cabang ilmu dari sikologi

yang memfokuskan pembahasan mengenai perubahan-

perubahan tingkahlaku dari masa pranatal sampai mati.

2. Jenis-Jenis Pesikologi Perkembangan

Secara umum, psikologi perkembangan dikelompokan

menjadi dua, psikologi teoritis dan psikologi terapan.

Psikologi teoritis di bedakan menjadi dua psikologi umum dan

pesikologi khusus.

Psikologi umum adalah psikologi teoritis yang

mempelajari aktivitas-aktivitas mental manusia yang bersifat

umum dalam rangka mencari dalil-dalil umum dan teori-teori

psikologi. Sedangkan psikologi khusus adalah psikologi

teoritis yang menyelidiki segi-segi khusus aktivitas mental

manusia. Psikologi khusus ini terdiri dari:

a. Psikologi perkembangan, mengkaji perkembangan tingkah

laku dan aktivitas mental manusia sepanjang rentang

16

kehidupannya, mulai dari masa konsepsi hingga meninggal

dunia.

b. Psikologi sosial, mengkaji aktivitas mental manusia dalam

kaitanya dengan situasi sosial.

c. Psikologi kepribadian, mengkaji struktur kepribadian

manusia sebagai satu kesatuan utuh.

d. Psikologi abnormal, mengkaji aktivitas mental individu

yang tergolong abnormal.

e. Psikologi deferensial, menguraikan tentang perbedaan-

perbedaan antar individu14

.

Psikologi khusus kemungkinan akan terus berkembang

sesuai dengan situasi dan kebutuhan, karena itu tidak menutup

kemungkinan akan bermunculan cabang-cabang psikologi

khusu lainya. Pada mulanya, menurut Siegel “psikologi

perkembangan mengkhususkan diri pada masalah usia dan

tahapan-tahapan. Para penyelidik terdorong untuk mempelajari

usia yang khas dan tertentu di mana terjadi berbagai tahapan

14

Desmita, psikologi perkembangan peserta didik (Bandung: Remaja

RosdaKarya, 2012), 4.

17

perkembangan”15

. Bidang riset yang difokuskan adalah

bidangg- bidang yang dianggap penting dalam penyesuaian

evolusi manusia. Sebagian besar riset banyak difokuskan pada

anak usia prasekolah, usia sekolah dan remaja. Selanjutnya di

perluas kebawah pada masa kelahiran lalu ke masa pembuahan,

di kembangkan lagi ke atasa yakni pada masa dewasa, masa

tuan dan akhir hayat atau meninggal dunia.

Ada dua perbedaan yang menjadikan alasan mengapa

terjadi perbedaan dalam penekanan pada psikologi

perkembangan. Satu, penelitian pada masa tertentu dipengaruhi

oleh keinginan memecahkan masalah yang praktis dan masalah

– masalah yang berkaitan dengan priode tersebut. Missalnya,

riset mengenai usia pertengahan dikembangkan dari realisasi

bahwa penyesuaiaan diri yang baik pada tahun kedepan

bergantung pada seberapa jauh seseorang dapat menyesuaikan

diri, baik pada perubahan fisik maupun psikologi yang biasanya

terjadi pada usia pertengahan.

15

Elizabeth B. Hurlock, Pesikologi Perkembangan,(Jakarta:

Erlangga.1980),2.

18

Alasan kedua, mangapa terjadi perbedaan penekanan, karna

lebih sulit untuk mempelajari manusia pada tahapan tertentu

dibandingkan dengan tahapan yang lain, seperti mempelajari

usia pertengahan dan usia lanjut akan lebih sulit dibandingkan

mempelajari manusia pada masa usia prasekolah, sekolah, dan

remaja. Itulah mengapa terdapat perbedaan penekanan dalam

psikologi.

3. Arti Perubahan dalam perkembangan

Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan

progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan

dan pengalaman. Seperti yang dikatan oleh Van den Deale

“perkembangan berarti perubahan secara kualitatif16

. Dapat

kita artikan bahwa perkembangan bukan hanya penambahan

berapa sentimeter tinggi seseorang atau berapa kilo gram berat

yang bertambah pada seseorang, melainkan perkembangan

adalah suatu proses integrasi yang kompleks yang terdiri dari

banyak struktur dan fungsi.

16

Elizabeth B. Hurlock, Pesikologi Perkembangan,2.

19

Pada dasarnya ada dua perkembangan yang twrjadi secara

bersamaan namun salaing bertolak belakang selama peroses

kehidupan, yaitu pertumbuhan atau evolusi dan kemunduran

atau involusi, keduanya bermula senjak pembuahan sampai

kematian. Pertumbuhan berperan besar pada masa awal,

sekalipun perubahan yang bersifat kemunduran telah terjadi

sejak kehidupan janin. Masa selanjutnya kemunduran akan

berperan walaupun pertumbuhan tidak berhenti. Pada masa

usia lanjuta beberapa bagian tubuh dan kondisi alam pikiran

akan banyak berubah dari pada bagian lain.

Pada dasarnya manusia tidak pernah mengalami setatis,

sejak pembuahan dalam rahim sampai ajal tiba manusia terus

engalami perubahan baik dalam kemampuan fisik maupun

psikologis. Telah diterangkan oleh Paiget bahwa struktur itu

tidak setatis dan sudah ada sejak awal. Denagn kata lain

organisme yang matang selalu mengalami perubahan yang

progresif sebagai tanggapan yang kondisi yangbersifat

pengalaman atau perubahan – perubahan itu mengakibatkan

jaringan interaksi yang majemuk.

20

4. Aspek Perkembangan Peserta Didik

Secara umum perkembangan peserta didik dapat di

golongkan menjadi tiga kelompok perkembangan, yakni

perkembangan fisik, perkembangan kognitif, dan

perkembangan psikososial17

.

a. Perkembangan aspek fisik

Perkembangan fisik atau yang disebut dengan

perkembangan biologis (biological growth) meliputi

perubahan dalam tubuh seperti: pertumbuhan otak,

susunan saraf, tinggi badan, berat badan, organ

indra, dll, dan kemampuan dalam menggunakan

tubuhnya seperti kemampuan motorik dan

perkembangan seksual, serta perubahan dalam

kemampuan organ fisik.

b. Perkembangan aspek kognitif

Perkembangan kognitif adalah adalah salah

satu aspek perkemabnagan yang terjadi pada peserta

didik yang berkaitan degan pengertian

17

Desmita, Pesikologi Perkembangan peserta didik, 34.

21

(pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yang

berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari

dan memikirkan lingkungannya. Perkembangan ini

meliputi proses mental yang berhubungan dengan

persepsi, pemikiran, ingatan, keterampilan

brebahasa, dan pengolahan informasi yang

memungkinkan seseorang memperoleh

pengetahuan, memecahkan masalah dan

merencanakan masa depan, atau semu proses

psikologis yang berkaitan dengan bagai mana

individu mempelajari, memperhatikan mengamati,

membayangkan, memperkirakan, menilai dan

memikirkan lingkunagan.

Menurut teori perkembangan kognitif yang

dikembangkan oleh Piaget, perkembangan kognitif

dibagi kedalam empat tahapan, tahapan pertama,

adalah tahapan sensori-motor yakni usia 0-2 tahun,

kedau tahapan praoprasional pada usia 2-7 tahun,

ketiga tahapan oprasional-kongkrit pada usia 7-11

22

tahun, keempat adalah tahapan oprasional-formal

pada usia 11-15 tahun. Pada tahapan perkembangan

akhir inilah yang akan menjadi rujukan

pertimbangan peneliti dalam menentukan

kesesuaian analisis yang akan di lakuka pada buku

teks tematik kelas 6. Dimana peserta didik kelas 6,

lajimnya di indonesia berumur 11-12 tahun yang

telah memiliki kemampuan untuk mengordinasi

secara simultan (serentak) maupun berurutan dua

ragam kemampuan kognitif, yakni:1. Kapasitas

menggunakan hipotesis 2. Kapasitas menggunakan

prinsip-prinsip abstrak18

. Dengan kemampuan

tersebut maka peserta didik sudah dapat

menggunakan daya nalar yang lebih luas

dibandingkan pada tahapan sebelumnya, hal ini

membantu peserta didik untuk dapat memahami

pengetahuan menjadi lebih komplek.

18

Muhibin Syah, Pseikologi Belajar (Jakarta: Raja Grafinndo

Persada.2015),24.

23

Perkembangan kognitif dapat dikaji dengan

menggunakan pendekatan sistem pemrosesan

informasi sebagai alternatif terhadap sisitem piaget.

Namun berbeda dengan piaget, para pakar psikologi

pemrosesan informasi tidak menggambarkan

perkembangan kognitif dalam tahap-tahap tertentu

atau serangkaian subtahap tertentu. Sebaliknya, teori

pemrosesan informasi lebih menekankan pentingnya

proses-proses kognitif atau menganalisis

perkembangan keterampilan kognitif, seperti

perhatian, memori, metagognisi dan strategi

kognitif19

.

Dalam dunia pendidikan terdapat tiga tujuan

yang sanagat dikenal diakui oleh para ahli

pendidkan, tiga tujuan tersebut adalah ranah

kognitif, afektif dan psikomotorik, namun ranah

kognitif merupakan kemampuan yang selalu dituntut

untuk dikuasai oleh peserta didik. Tanpa ranah

19

Desmita, Pesikologi Perkembangan peserta didik, 115.

24

kognitif, sulit dibayangkan seorang siswa dapat

berpikir. Selanjutnya, tanpa kemampuan berpikir

mustahil siswa tersebut dapat memahami materi-

materi pelajran yang disajikan kepadanya. Tanpa

berpikir juga sulit bagi siswa untuk menangkap

pesan-pesan moral yang terkandung dalam materi

pelajaran yang ia ikuti, termasuk materi pelajaran

agama20

. Ada tiga kemampuan yang harus dikuasai

sebagai jembatan untuk sampai pada penguasaan

kemampuan kognitif, yaitu persepsi, mengingat dan

berpikir21

.

1) Persepsi

Persepsi merupakan istilah yang sudah

sangat familiar didengar dalam percakapan

sehari-hari. Istilah persepsi berasal dari

bahsa latin “perceptio”, yang berarti

menerima atau mengambil. Dalam kamus

20

Muhibbin Syah, Psikologi Belaja,50.

21Saeful Bahri Djamarah, Pesikologi Belajar,202.

25

Inggris Indonesia, kata perception diartikan

dengan “penglihatan”, yakni bagaimana

cara seseorang melihat sesuatu; sedangkan

dalam arti luas, perception adalah

“pandangan”, yaitu bagaimana seseorang

memandang atau mengartikan

sesuatu22

.Dalam pengajaran guru harus

menanamkan pengertian dengan cara

menjelaskan materi pelajaran sejelas-

jelasnya bukan bertele-tele kepada anak

didik. Kesalahan persepsi anak akan kecil

jika penjelasan yang dibrikan mendekati

objek yang sebenarnya.

Tanpa persepsi yang benar, manusia

mustahil dapat menangkap dan memaknai

berbagai fenomena, informasi atau data

yang senantiasa mengitarinya. Demikian

juga halnya kehadiran peserta didik di

22

Desmita,Psikologi Perkembangan Peserta Didik, 116.

26

sekolah, tidak akan memberikan manfaat

yang berarti dari informasi atau materi

pelajaran yang disampaikan guru

kepadanya.Karena persepsi sebagai proses

masuknya pesan atau informasi kedalam

otak manusia23

. Dalam hal ini manusia

tidak dapat merespon semua stimulus yang

masuk secara otomatis, setiap informasi

atau stimulus yang masuk harus melalui

serangkaian kognitif yang kompleks, oleh

sebab itu apa yang terjadi diluar

kemungkinan akan berbeda dengan apa

yang masuk kedalam otak manusia.

Dengan adanya realitas persepsi yang

demikian, mengharuskan seorang guru

mengetahui dan memahami gejala-gejala

persepsi, sehingga informasi yang masuk

23

Saeful Bahri Djamarah, Psikologi Belaja, 202.

27

tidak dimaknai berbeda oleh peserta

didiknya.

2) Mengingat

Mengingat adalah salahsatu dari

aktifitas kognitif, dimana orang menyadari

bahwa pengetahuanya berasal dari masa

lampau atau dari kesan-kesan yang

diperoleh dimasa yang lampau yang

tersimpan dalam memori. Memori

merupakan unsur inti dari perkembangan

kognitif, sebab segala bnetuk bbelajar

sisiwa melibatkan memori24

. Tanpa memori

manusia mustahil dapat merefleksikan

dirinya sendiri, karna pemahaman diri

sangat bergantung pada suatu kesadaran

yang berkesinambungan yang hanya dapat

terlaksan dengan adanya memori. Tanpa

memori, manusia tidak dapat

24

Desmita.Pesikologi Perkembangan Peserta Didik. 121.

28

menghubungkan apa yang terjadi kemarin

dan apa yang dialaminya sekarang.

Dengan demikian, dapat dipahami

secara umum mengingat adalah salah satu

kegiatan kognitif dengan mengunakan

ingatan atau memori yang memiliki fungsi

menyimpan informasi atau pengetahuan.

Desmita mengutip beberapa pendapat

mengenai memori atau ingatan beberapa

diantaranya Suharnan mengatakan bahwa “

ingatan atau memory menunjuk pada proses

penyimpanan atau pemeliharaan informasi

sepanjang waktu (maintaning information

over-time), sementara itu, menurut

Chaplin, memori adalah keseluruhan

pengalaman masa lampau yang dapat

diingat kembali. Myers mendefinisikan

memori sebagai: “the persistence of

29

learning over time via storage and retrieval

of information”.

Mengenai ingatan atau memory

setidaknya manusia memiliki 3 tipe ingatan

atau memory: 1. Memori Sensoris

(Pencatatan Indrawi) adalah informasi atau

pengetahuan yang didapat melalui reseptor

yang merupakan komponen-komponen

sisitem indrawi untuk melihat, mendengar,

merasakan dan mencium. Pola aktivitas

netral yang dihasilkan ketika stimultan

mencapai reseptor kemudian diproses

melalui pencatatan indrawi dengan waktu

seperempat detik, walau dengan waktu

singkat kita dapat menyeleksi informasi

guna pemerosesan lebih lanjut. Karena

catatan indrawi menghadirkan segalanya

dengan singkat kita memiliki kesempatan

untuk memakainya, mengorganisasinya

30

dengan persepsi. Ini dirasa perlu

dikarenakan terdapat banyak informasi

yang tersedia dicatatan indrawi daripada

yang masuk memori jangka pendek. 2.

Memori Jangka Pendek.Memori jangka

pendek merupakan sistem memori yang

memeiliki kapasitas yang terbatas dengan

hanya dapat mempertahankan informasi

selama 30 detik, kecualai informasi yang

telah diulang-ulang atau diproses lebih

lanjut sehingga dapat bertahan lama.

Pemindahan informasi dari memori indrawi

menuju ingatan jangka pendek

dikendalaikan oleh perhatian atau atensi.

Maka ingatan jangka pendek juga berfungsi

sebagai eksekutif pusat yang bertugas

memasukan informasi ke dalam ingatan

jangka panjang. 3. Memori Jangka Panjang.

Memori jangka panjang adalah tipe memori

31

yang menyimpan banyak informasi dalam

rentang waktu yang lama secara relatif

permanen. Agar informasi sampai kepada

ingatan jangka panjang, makainformasi

tersebut harus diproses lagi secaralebih

mendalam.

3) Berpikir.

Di kalangan ahli Ilmu Jiwa Asosiasi

desmita mengutip pendapat Abror, “

berpikir adalah kelangsungan tanggapan-

tanggapan yang disertai dengan sifat pasif

dari subjek yang berpikir. Tetapi menurut

Garrett, berpikir adalah tingkah laku yang

sering implisit dan tersembunyi dan

biasanya dengan menggunakan simbol-

simbol. Tingkah laku serupa itu tidak

terbatas pada “jiwa”, tetapi bisa melibatkan

seluruh tubuh. Di sini harus diaku bahwa

32

berpikir merupakan merupakan kegiatan

mental yang bersifat pribadi. Dan berpikir

itu sendiri memiliki tingkatan. Frohn

berpendapat ada tiga tingkat berpikir

manusia, yaitu berpikir kognitif, berpikir

skematis, dan berpikir abstrak25

. Kegiatan

berpikir anak bergerak meningkat dari

berpikir kongkrit menuju abstrak beriringan

dengan bertambah atau meningkatnya usia

seorang anak. Maka disini guru atau

pendiidk harus mampu memahami

kemampuan berpikir anak sehingga tidak

memaksakan materi-materi yang tingkat

kesukarannya tidak sesuai dengan usia anak

untuk diterima dan dicerna oleh anak. Bila

hai ini terjadi, maka anak mengalami

kesukaran untuk mencerna gagasan-

gagasan dari materi pelajaran yang

25

Saeful Bahri Djamarah.Psikologi Belajar.204.

33

diberikan, materi pelajaran jelas tidak dapat

dikuasai anak didik dengan baik. maka

gagallah usaha guru untuk mengajarkan

anak didik.

Cara berpikir anak pada tiap tingkatan

akan berbeda-beda, ada beberapa macam

cara berpikir diantaranya:

a) Berpikir Induktif

Berpikir Induktif ialah suatau

proses dalam berpikir yang

berlangsung, dari khusus menuju

kepada yang umum. Orang

mencari sifatnya terlebih dahulu

baru menyimpulkan bahwa sifat

itu terdapat pada semua jenis

fenomena. Tepat atau tidaknya

kesimpulan yang secara induktif

tergantung pada representatif atau

tidaknya sampel yang diambil

34

yang mewakili fenomena

keseluruhan.

b) Berpikir Deduktif

Sebaliknya dari berpikir induktif,

maka berpikir deduktif prosesnya

berlangsung dari yang umum

menuju kepada yang khusus.

Dalam cara berpikir ini, orang

bertolak dari suatu teori atau

kesimpulan yang dianggapnya

benar dan sudah bersifat umum.

Dari situ ia menerapkannya

kepada fenomena-fenomena yang

khusus, dan mengambil

kesimpulan khusus yang berlaku

bagi fenomena tersebut.

c) Berpikir analogis

Analogi berarti persamaan atau

perbandingan. Berpikir analogis

35

ialah dengan jalan menyamakan

atau memperbandingkan

fenomena-fenomena yang

biasa/pernah dialami. Didalam

cara berpikir ini, orang

beranggapan bahwa kebenaran

dari fenomena-fenomena yang

pernah dialaminya berlaku pula

bagi fenomena yang dihadapinya

sekarang26

.

c. Perkembangan Aspek Psikososial

Perkembangan psikososial adalah proses

perubahan kemampuan peserta didik untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang

lebih luas. Dalam proses pekembangan ini peserta

didik diharapkan mengerti orang lain, yang berarti

mampu menggambarkan ciri-cirinya, mengenali apa

26

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja

Rosdakarya,2013), 47.

36

yang dipikirkan, dirasakan dan diinginkan serta

dapat menampatkan diri pada sudut pandang orang

lain tanpa kehilangan dirinya sendiri.

C. Penelitian Terdahulu

1. Hasil Penelitian Adfila Pandu Putra 2016

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

jenis penelitian deskriptif. Dalam pembahasannya

dideskripsikan dan dijabarkan tentang kesesuaian buku teks

tematik terpadu pada kompetensi dasar 2013. Penelitian ini

menggunakan teknik pengumpulan data yaitu, membaca buku

teks tematik terpadu, mengidentifikasi kesesuaian buku teks

tematik terpadu dengan kompetensi dasar 2013, mengklasifikasi

data hasil penelitian, menganalisis data yang sudah diklasifikasi,

menjelaskan kesesuaian buku teks dengan kompetensi dasar,

menghitung persentase kesesuaian data.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa. (1) Buku teks

tematik terpadu untuk siswa sub tema 1 tentang Wujud Benda

dan Cirinya, sudah sesuai dengan kompetensi dasar dalam

kurikulum 2013. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan

37

persentase skor sebesar 96,30 % dan termasuk dalam criteria

sangat sesuai. (2) Buku teks tematik terpadu untuk siswa sub

tema 2 tentang Perubahan Wujud Benda, sudah sesuai dengan

kompetensi dasar dalam kurikulum 2013. Hal ini ditunjukkan

dengan perolehan persentase skor sebesar 96,83 % dan termasuk

dalam criteria sangat sesuai. (3) Buku teks tematik terpadu

untuk siswa sub tema 3 tentang Manusia dan Lingkungan, sudah

sesuai dengan kompetensi dasar dalam kurikulum 2013. Hal ini

ditunjukkan dengan perolehan persentase skor sebesar 96,83 %

dan termasuk dalam criteria sangat sesuai27

.

2. Hasil Penelitian Dwi Larasati 2013

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, sedangkan

jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

studi kepustakaan. Dimana penelitian yang disusun tidak

melalui prosedur statistic atau non matematik. Maka untuk

mendapatkan informasi dan data-data yang perlukan, peneliti

melakukan observasi dan dokumentasi. Sedangkan metode

27

Adfila Pandu Putra, “Analisis Kesesuaian Buku Teks tematik terpadu pada

kompetensi dasar2013”, ( Skeripsi, Program S1, UNP, KEDIRI, 2016),p, vii.

38

analisis data peneliti menggunakan metode Miler dan

Huberman, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian

data, dan kesimpulan/verifikasi. Peneliti mengumpulkan data

yang terkait dengan kurikulum 2013, kemudian data-data

tersebut di reduksi, disajikan data-data yang penting, dan

ditarik kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa isi buku guru dan

buku siswa kelas IV SD/MI tema “Indahnya negeriku” yang

diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2013 yang ditinjau dari kompetensi inti dan kompetensi dasar

kurikulum 2013, baik dari aspek materi, aspek bahasa, dan

aspek ilustrasi/gambar dapat dikatakan sudah sesuai. Akan

tetapi masih terdapat kekurangan dalam menjabarkan materi

Matematika, PJOK, PPKn, IPA, dan IPS. Terdapat

penambahan beberapa materi pelajaran dalam focus

pembelajaran. Dan ada beberapa kompetensi dasar tidak

tercantum dalam kurikulum 2013 masuk masuk kedalam materi

pembelajaran seperti materi Matematika, PJOK, dan SBdP.

Dalam aspek bahasa masih ada penggunaan bahasa asing dan

39

bahasa singkatan yang belum dijelaskan maksudnya. Dan

dalam aspek ilustrasi/gambar masih kurang dalam penyajian

gambar yang disesuaikan dengan materi pembelajaran.

Peneliti anter dahulu yang telah dilakukan Dwi Larasati

dan Adfila Pandu Putra yang dipaparkan di atas, kedua peneliti

tersebut meneliti kesesuaian isi teks buku tematik dengan

kurikulum 2013. Maka disini peneliti akan melakukan

penelitian terhadap aspek yang belum diteliti oleh peneliti

sebelumnya, dimana peneliti akan meneliti kesesuaian isi teks

dengan perkembangan psikologi siswa28

.

28

Dwi Lestari, “Analisis kesesuaian materi pelajaran buku teks tema

indahnya negriku dengan kurikulum 2013”,(Skripsi, program S1, IAIN Purwakerto,

Purwakerto, 2013), p.vii.

40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti bertempat di

Sekolah Dasar Negri Serang 02 Kota serang, Jl. Ki Mas Jong

No. 1 Kota Serang Banten. Subjek penelitian adalah buku teks

pelajaran tematik terpadu kurikulum 2013 tahun Pelajaran

2017-2018 Kelas VI.

2. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah

untuk mendaptkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu29

.

Yang digunakan oleh para ilmuan sebagai alat untuk pembuka

tabir keilmuan. Melalui penelitian yang dilakukan, peneliti

29

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif dan R&D ( Bandung:

Alfabeta,2015), 2.

41

dapat menemukan suatu cara yang dapat dijadikan solusi untuk

memecahkan masalah. Karna memang penelitian merupakan

suatu kegiatan ilmiah yang sangat penting bagi pengembangan

ilmu dan bagi pemecahan masalah.

Dalam pengertian secara umum kegiatan penelitian

adalah proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan

dengan sistematis dan logis demi mencapai tujuan-tujuan yang

diharapkan dnegan menggunakan metode – metode ilmiah.

metode penelitian adakalanya juga disebut ”Metodologi

penelitian”… dalam arti yang lebih lauas “desain” atau

rancangan penelitian.

Dalam dunia pendidikan mengenal istilah penelitian

pendidikan, penelitian ini digunakan untuk menmukan,

mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan,

konsep, prinsip, dan generelasi tentang pendidikan, baik berupa

teori atau praktit.

3. Pendekatan penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan

kulaitatif. Pendekatan kualitatif dipilih oleh peneliti karena pada

42

peneltian ini peneliti hendak menganalisis suatu buku teks,

yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan tujuan-tujuan

penelitian yang telah ditetapkan terlebih dahulu oleh peneliti.

Cara yang digunakan peneliti sejalan dengan salah satu

dari tujuan penelitian kualitatif. Dimana penelitian kulaitatif

mempunyai dua tujuan utama, pertama, menggambaran dan

mengungkap (to describe and explore), kedua, mengambarkan

dan menjelaskan (to describe and explain).

4. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dapat dibedakan dari beberapa aspek

tinjauan, bagaimana suatu bentuk penelitian dapat dilihat dan di

bedakan. Beberapa aspek tinjauan tersebut termasuk: aspek

tujuan, aspek metode, dan aspek bidang kajian30

.

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian

deskriptif. Peneliti berusaha menggambarkan kegiatan

penelitian yang dilakukanya pada suatu objek penelitian secara

jelas dan sistematis dengan menggunakakan teknik kajian isi

30 Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), 13.

43

atau disebut dengan conten analysis. Terdapat bebrapa definisi

mengenai conten analysis, diantaranya telah di tulis oleh Lexy

J. Moleong dalam buku Metode Penelitian Kualitatifnya sebagi

berikut:

a. Berelso mendefinisikan, kajian isi sebagai teknik

untuk keperluan mendeskripsikan secara objektif,

sistematis, dan kuantitatif tentang manifestasi

komunikasi.

b. Weber menyatakan bahwa kajian isi adalah

metodologi penelitian yang memanfatkan seperangkat

prosedur untuk menarik kesimpulan yang sahih dari

sebuah buku atau dokumen.

c. Krippendorff yaitu kajian isi adalah teknik penelitian

yang dimanfaatkan untuk menraik kesimpulan yang

reflektif dan sahih dari data atas dasar konteknya31

.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesesuiaan isi

buku tema sisiwa kelas 6 kurikulum 2013 berdasarkan

perkembangan psikologi sisiwa dilihat dari aspek kognitif. Hal

31

Lexy J, moleong, metodologi Penelitian Kualitatif ( Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2006), 220.

44

ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pencapaian dan

ketuntasan belajar peserta didik.

5. Sumber Data

Seumber data adalah subjek yang telah diambil datanya.

Maka sumber data dapat ditentukan dari apa yang menjadi

objek datanya. Jika suatu petani ingin mengetahui pertumbuhan

tanaman maka yang menjadi objek adalah data pertumbuhan

tanaman dan yang menjadi sumber data atau subjek adalah

tanaman. Suharsimi Arikunto membagi subjek data menjadi

tiga.

a. P = person, sumber data yang berupa manusia

b. P = place, sumber data yang berupa tempat

c. P = paper, sumber data yang berupa simbol

Sumber data dalam penelitian ini adalah Buku tema siswa

kelas VI Tematik Terpadu kurikulum 2013 tema 1, 2, 3 dan 4.

Sumber data ini termasuk kedalam katagori sumber data paper,

45

yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf,

angka, gambar, atau simbol - simbol lain32

.

6. Teknik pengumpulan data

Tahapan yang penting yang harus dilakukan peneliti

dalam melakukan penelitian adalah pengumpulan data.

Pengumpulan data dalam penelitian dapat di lakukan dengan

berbagai cara atau teknik, salah satunya dengan teknik

dokumentasi atau dalam bahasa asing disebut decumentary,

yaitu mencari data mengenai hal-hal atau fariabel yang berupa

catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasati, notulen

rapat, lengger, agenda, dan sebagianya33

.

Demi kepentingan penelitian semua peneliti

membutuhkan dokumen utuk penelitianya, yang digunakan

sebgai bukti otentik dan mungkin juga sebgai pendukung suatu

kebenaran, Djam’an Satori dan Aan Komariah mengutip dari

guba dan lincoln yang menyatakan …dokumen ialah setiap

32

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2013),

172.

33 Suharsimi Arikunto, prosedur Penelitian, 274.

46

bahan tertulis ataupun film34

. Gattschalk mengungkapkan

bahwa para ahli sering mengartikan dokumen kedalam dua

pengertian, yaitu: pertama , sumber tertulis bagi informasi

sejarah sebagai kebalikan dari pada kesaksian lisan, aftefak,

peninggalan-peninggalan tertulis, dan petilasan-petilasan

arkeologis. Kedua, diperuntukan bagi surat-surat resmi dan

surat-surat negara seperti surat perjanjian, undang-undang,

hibah, konsesi dan lainya35

.

Metode dokumentasi ini peneliti lakukan terhadap buku

tematik sisiwa kelas VI buku tematik terpadu kurikulum 2013

yang dikeluarkan oleh kementrian pendidikan dan kebudayan

tahun 2013.

7. Analisis Data

Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah

kesesuaiaan isi buku teks siswa tematik terpadu kelas VI

kurikulum 2013 dengan perkembangan psikologi siswa di

Sekolah Dasar Negri Serang 02 Kota Serang.

34

Djam’an satori, Aan Karomah, Metodologi Penelitian Kualitatif, 147.

35 Djam’an satori, Aan Karomah, Metodologi Penelitian Kualitatif, 147.

47

Adapun tahapan analisis dalam penelitian ini adalah:

a. Peneliti mempersiapkan buku siswa kelas VI tematik

terpadu kurikulum 2013.

b. Peneliti membuat daftar cek kesesuaian isi buku siswa

kelas VI tematik terpadu kurikulum 2013.

c. Melakukan analisis kesesuaian isi buku siswa kelas VI

tematik terpadu kurikulum 2013.

d. Penentuan kriteria penilaian buku teks buku siswa

kelas VI tematik terpadu kurikulum 2013. Materi yang

sesuai diberi nilai 1 dan yang tidak sesuai tidak di beri

nilai atau nilai nol.

e. Penghitungan nilai kesesuaian

= jumlah nilai x 100

Jumlah aspek

f. Indikator kesesuaian

1. Penalaran dilakukan berdasarkan hipotesis

(anggapan dasar).

2. Penalaran dapat menggunakan penalaran abstrak.

3. Penalaran berada pada tahapan perkembangan

kognitif yang telal dilaluin atau sedang dilakukan.

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan

kulaitatif. karena peneltian yang dilakukan peneliti adalah

analisis kesesuaian isi buku teks, yang dilakukan dengan cara

mendeskripsikan tujuan-tujuan penelitian yang telah ditetapkan

terlebih dahulu oleh peneliti.

Cara yang digunakan peneliti sejalan dengan salah satu

dari tujuan penelitian kualitatif. Secara umum, penelitian

kualitatif mempunyai dua tujuan utama, pertama,

menggambaran dan mengungkap (to describe and explore),

kedua, mengambarkan dan menjelaskan (to describe and

explain)36

.

Peneliti berusaha menggambarkan kegiatan penelitian

yang dilakukanya pada objek penelitian secara jelas dan

36

Nana syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian pendidikan( Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2012), 96

49

sistematis menggunakakan teknik kajian isi atau disebut dengan

conten analysis dengan mengunakan penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif analisis dilakukan pada 4 tema

buku teks tematik kelas VI yang terdiri dari 12 sub tema, buku-

buku tema tersebuat adalah buku panduan poko pembelajaran di

sekolah-sekolah dasar yang sudah menggunakan kurikulum

terbaru yakni kurikulum 2013.

Pada kurikulum 2013 kegiatan pebelajaran terdiri dari 5

kegiatan. Pertama, kegaiatan mengamati kedua, kegiatan

menanya ketiga, kegiatan mencoba keempat, kegiatan menalar

kelima, kegiatan mengkomunikasikan. Kegiatan Analisis yang

dilakukan peneliti difokuskan pada kegiatan ke-4 yakni kegiatan

menalar, dimana setiap kegiatan penalaran yang terdapat dalam

buku teks tematik terpadu kurikulum 2013 akan dianalisis

tingkat kesesuaiannya dengan kemampuan menalara siswa pada

umumnya, kegiatan penalaran dikatakan sesuai jika fase

penalaran yang tersaji dalam buku teks tematik telah terlewati

atau sedang dihadapi oleh peserta didik.

50

B. Hasil Analisis

4.1 Tabel Hasil Analisis Tema

No Tema Sub-

Tema

Pembelajran

1 2 3 4 5 6

1

Selamatkan

Makhluk

Hidup

1 1 1 1 1 1 1

2 1 1 1 1 1 1

3 1 1 1 1 1 -

2

Persatuan

Dalam

Perbedaan

1 1 1 1 1 1 -

2 1 1 1 1 1 -

3 1 1 1 1 1 -

3 Tokoh Dan

Penemu

1 1 1 1 1 1 -

2 1 1 - 1 1 -

3 1 1 1 1 1 -

4 Globalisasi

1 1 1 - 1 - -

2 1 1 - 1 1 -

3 1 - 1 - - -

Ket : 1 = sesuai

0 = tidak sesuai

- = Tidak terdapat kegiatan penalaran

C. Pembahasan

1. Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup

a. Sub Tema 1 Tumbuhan Sumber kehidupan

1) Pembelajaran 1

Kegiatan penalaran yang disajikan dalam

buku paket tematik yang dikeluarkan Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan yang digunakan

51

sebagai penunjang keberlangsuangan pembelajaran

dengan kurikulum terbaru, yakni kurikulum 2013

pada pembelajaran mengunakan penalaran induktif.

Dimana peserta didik melakukan penalaran setelah

sebelunya peserta didik melakukan pengamatan

(observing) terhadap suatu objek tertentu.

Pada pembelajaran satu ini terdapat beberapa

kegiatan penalaran diantaranya:

a) Penalaran pertama terdapat pada halaman

3. Pada penalaran yang terdapat pada

halamn 3, peserta didik diharapakan

dapat menalar atau mengasosiasi

(assosiating) dari objek yang telah

diamati atau diobservasi pada tahapan

mengamati, pada penalaran ini peserta

didik diminta untuk mengidentifikasi

manfaat tumbuhan bagi makhluk hidup

sesuai dengan petanyaan yang diajukan

dalam buku. “1. Siapa saja yang

memperoleh manfaat dari tumbuhan? 2.

52

Apa manfaat tumbuhan bagi manusia? 3.

Apa manfaat tumbuhan bagi hewan? 4.

Apakah tumbuhan merupakan sumber

bagi kehidupan? Jelaskan! 5. Apa yang

akan terjadi jika tidak ada tumbuhan?

Coba jelaskan menurutmu”, dan terdapat

pula kegiatan penalaran yang

menggunakan penalaran analogi seperti

yang diungkapkan pada petanyaan no.5.

b) Kegiatan penalaran dua, dalam kegiatan

penalaran ini peserta didik diberikan

kesempatan untuk mengidentifikasi

informasi sesuai dengan pertanyaan yang

di ajukan dalam buku teks halaman 6

berikut “ 1. Apa yang dilakukan Udin

ketika liburan sekolah? 2. Siapakah Pak

Umar itu? Apa pekerjaan Pak Umar? 3.

Apa yang ingin Udin pelajari dari Pak

Umar? 4. Mengapa Udin bertanya

berbagai hal mengenai jagung kepada

53

Pak Umar? 5. Apa saja yang dilakukan

Udin untuk membuat tugas laporannya?

Identifikasi gasana dilakukan terhadap

kisah Udin yang terdapat pada halaman 3

dan 4.

c) Dalam kegiatan penalaran 3 peserta didik

diberikan kesempatan untuk

mengidentifikasi informasi yang bersifat

umum, yang berupa fakta-fakta

berdasarkan data dan kesimpulan dari

laporan Infestigasi yang telah dibuat oleh

udin pada halaman 5, sebagaimana

kesempatan yang diberikan dalam buku

teks pada halaman 7 seperti berikut

“Bersama temanmu, carilah informasi

umum, fakta-fakta, dan kesimpulan dari

laporan investigasi yang ditulis Udin”.

d) Kegiatan penalaran selanjutnya adalah

kegiatan membandingkan, dalam

kegiatan ini peserta didik diberikan

54

kesempatan untuk melakukan

perbandingan terhadap kesamaan hasil

gambar bagian – bagian bunga yang telah

digambarnya dengan hasil gambar

temannya, sesuai petunjuk yang terdapat

pada buku teks halaman 9 berikut

“Bandingkan hasilmu dengan temanmu.

Apakah sama? Apakah semua bunga

merupakan bunga sempurna? Jelaskan”.

Pada kegiatan pembelajaran satu, kemampuan

penalaran peserta didik yang dikembangkan adalah

kemampuan identifikasi gagasan, kemampuan

analogi, dan perbandingan. Kemampuan

identifikasi, analogi dan melakukan perbandingan,

merupakan suatu kemampuan inteligensi yang telah

berkembang pada tahap perkembangan oprasional

kongkrit dan formal. tahapan oprasional kongkrit

berkembang pada rentang usia 7-11 tahun,

sedangkan tahapan oprasional formal merupakan

tahapan terakhir dalam perkembanagan psikologi

55

yang berada di usia 11 tahun - dewasa. Dan sesuai

dengan usia peserta didik yang duduk di kelas 6

sekolah dasar secara umum, dengan begitu

penalaran yang disajikan pada pembelajaran ini

sesuai dengan kondisi perkembangan psikologi

peserta didik.

2) Pembelajaran 2

Kegitan penalaran yang harus dilakukan oleh

peserta didik Pada kegiatan pembalajaran dua ini

terdapat beberapa kegiatan penalaran diantaranya:

a) Dalam kegiatan penalaran yang pertama

peserta didik diberikan kesempatan untuk

melakukan perbandingan jenis teks seperti

ungkapan yang terdapat pada halaman 16

buku tematik berikut“Buatlah diagram venn

tentang persamaan dan perbedaan teks

investigasi dan teks deskripsi. Dalam

melakukan perbandingan peserta didik

didorong untuk dapat mengidentifikasi

gagasan mengenai persamaan dan perbedaan

56

jenis teks investigasi dan teks deskripsi dan

membuat katagori perbedaan dari jenis teks

tersebut dalam bentuk diagram ven.

b) Penalaran kedua peserta didik diberikan

kesempatan untuk memeberikan atau

menemukan contoh perilaku atau sikap

dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai

dengan nilai-nilai pancasila, seperti

kesempatan yang terdapat pada halaman 23

berikut, “ Berikan 3 contoh perilaku atau

sikap lain dalam kehidupan sehari-hari yang

sesuai dengan nilai-nilai sila ke-1, Berikan 3

contoh perilaku atau sikap lain dalam

kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan

nilai-nilai sila ke-2, Berikan 3 contoh

perilaku atau sikap lain dalam kehidupan

sehari-hari yang sesuai dengan nilai-nilai

sila ke-3”.

Kegiatan penalaran yang tersedia dalam

pembelajaran 2 sesuai dengan tahapan

57

perkembangan peserta didik. Hal ini dikarenakan

kegiatan penalaran yang terdapat pada pembelajaran

2 (dua) ini kemampuan peserta didik yang

dikembangkan adalah kemampuan dalam melakukan

identifikasi. Kemampuan identifikasi ini berada pada

perkembangan psikologi kognitif tahapan oprasional

kongkrit, yang terjadi pada manusia dalam rentang

usia 7-11 tahun. Jika melihat dari tahapan usia secara

umum kemampuan identifikasi ini sudah

berkembang dan bahkan terlewati. Karena pada

umumnya usia peserta didik yang duduk di kelas VI

berada pada rentang usia 11-12 tahun.

3) Pembelajaran 3

Kegiatan penalaran pada pembelajaran tiga

terdapat dua kegiatan penalaran:

a) Penalaran pertama terdapat pada halaman 27.

Kegaitan penalaran yang disajikan adalah

mengasosiasi atau menghubungkan

fenomena /informasi yang telah didapat pada

teks bacaan sebelumnya yang telah dibaca

58

pada tahapan mengamati, teks yang dibaca

adalah teks cerita dengan judul tempat hidup

tanaman teh yang terdapat pada halaman 25.

pada kesempatan ini peserta didik di berikan

kesempatan untuk menganalisis bagian-

bagian teks yang telah dibaca, disini peserta

didik dituntut untuk dapat membedakan

mana yang termasuk gagasan umum dan

mana yang termasuk fakta dalam teks

tersebut. Kegaiatan ini merupakan kegatan

mengidentifikasi suatu gagasan.

b) Kegiatan penalaran kedua terdapat pada pada

halam 29 buku tematik kelas 6. Pada

halaman 29 ini peserta didik diberikan

kesempatan untuk menjawab beberapa

pertanyaan berukut, “Jawablah pertanyaan

berikut setelah membaca teks di atas! 1.

Apakah perbedaan dataran tinggi dan

dataran rendah?2. Sebutkan jenis tumbuhan

yang terdapat di kedua dataran tersebut! 3.

59

Apa perbedaan kehidupan masyarakat yang

tinggal di kedua dataran tersebut? Jelaskan

dengan singkat! 4. Apakah jenis tumbuhan

yang berbeda dari wilayah yang berbeda

tersebut akan saling melengkapi? Jelaskan

dengan singkat!

dalam kegiatan penalaran ini terdapat tiga

deskipsi kegiatan penalaran yakni

menganalisis data dalam bentuk kata gori,

mengasosiasi atau menghubungkan

fenomena yang terkait dalam menemukan

suatu pola dan membuat kesimpulan dari

data yang telah didapat. Seperti kesempatan

yang diberikan pada halaman 29 berikut, “

Dimana dalam kegiatan ini sisiwa diberikan

kesempatan untuk melakukan penalaran dari

teks bacaan dengan judul Tumbuhan Sumber

Kehidupan Di Berbagai Daerah Indonesia

yang telah dibacanya.

60

peserta didik diharapkan untuk dapat

menemukan informasi yang terdapat di dalam teks

bacaan mengenai jenis tumbuhan yang terdapat di

dataran rendah dan tumbuhan yang terdapat di

dataran tinggi serta adakah keterhubungan anatar

kedua jenis tumbuhan tersebut. Dalam kegiatan

mengasosiasi atau menghubungkan fenomena yang

terkait dalam menemukan suatu pola, peserta didik

diharapkan dapat menemukan perbedaan kehidupan

yang terdapat pada masyarakat yang tingal di dataran

rendah dan masyarakat yang tinggal di dataran tinggi

dan mengetahui perbedaan kedua dataran tersebut.

Dalam kegiatan pembelajaran ini

kemampuan yang dikembangkan adalah kempuan

mengidentifikasi, Kemampuan mengidentifikasi ini

berada pada tahapan perkembangan oprasional

kongkrit, yang merupakan tahapan ketiga dalam

proses perkembangan psikologi. Yang pada

umumnya peserta didik sekolah dasar yang duduk

dikelas 6 telah mencapai tahapan perkembangan ke-

61

4 yang merupakan tahapan terakhir menurut toeri

piaget, tahapan ini disebut dengan tahapan

oprasional formal.

4) Pembelajaran 4

Terdapat 2 kegiatan penalaran yang disajikan

pada pembelajaran empat dan dianatranya terdapat

pada:

a) Halaman 39, kegaitan penalaran yang

disajikan adalah mengasosiasi atau

menghubungkan fenomena / informasi yang

telah didapat pada kegiatan pengamatan

sebelumnya, data yang diamati adalah

berupa gambar perputaran udara dari O2

berubah menjadi CO2 dan kembali berubah

menjadi O2. Pada kesempatan ini peserta

didik diberikan kesempatan untuk

mengidentifikasi manfaat tumbuhan dalam

kehidupan makhluk hidup. Seperti

kesempatan yang telah diberikan dalam

buku teks tematik halaman 39 berikut,

62

“Berdasarkan pengamatanmu sehari-hari,

tuliskan berbagai manfaat tumbuhan bagi

kehidupan makhluk hidup

b) Halaman 45, pada kegiatan penalaran ini

peserta didik diberikan kesempatan untuk

mengolah informasi yang sudah

dikumpulkan dan melakukan identifikasi

terhadap macam-macam buah-buahan yang

dapat di konsumsi agar memenuhi

kebutuhan vitamin C untuk tubuh.

Pada kegaitan pembelajaran ini kemampuan

yang dikembangkan adalah kemampuan

mengidentifikasi, kemampuan ini terdapat dalam

63

tahapan perkembangan kognitif yang ke-3 yakni

pada tahapan oprasional kongkrit, tahapan ini

merupakan tahapan yang telah dilalui oleh peserta

didik yang duduk di kelas 6 sekolah dasar karena

pada umumnya peserta didik yang duduk di kelas 6

sekolah dasar berada pada tahapan perkembangan

kognitif tahap ke-4 yakni tahapan oprasional formal.

5) Pembelajaran 5

Terdapat dua kegiatan penalaran pada

pembelajaran lima ini diantaranya :

a) Kegiatan penalaran pertama dilakukan

terhadap tumbuhan cocor bebek yang telah

diamati, dalam kegiatan penlaran ini peserta

didik diberikan kesempatan untuk

melakukan identifikasi terhadap tumbuhan

cocor bebek dengan menjawab beberapa

pertanyaan seperti yang terdapat pada

halaman 50 berikut, “ 1. cara

perkembangbiakan tanaman cocor

bebek?2.Apakah perkembangbiakan

64

tersebut termasuk perkembangbiakan

generatif?Berikan alasanmu!.

b) Kegiatan penalaran kedua terdapat pada

halaman 51, dalam kegiatan ini peserta

didik diberikan kesempatan untuk

mengelompokkan jenis tumbuhan kedalam

dua jenis perkembangbiakan generatif dan

vegetatif dan membuat tabel klasifikasi

dalam bentuk diagram venn untuk

mengetahui persamaan dan perbedaan

kedua jenis perkembangbiakan tersebut.

Seperti kesempatan yang terdapat pada buku

tematik berikut, “Buatlah tabel klasifikasi

dalam bentuk diagram venn untuk

mengetahui persamaan dan perbedaan

kedua jenis perkembangbiakan tersebut.

Buat juga kesimpulan mengenai hubungan

antara perkembangbiakan tumbuhan

dengan kelangsungan makhluk hidup

lainnya.”

65

c) Kegiatan penalaran ketiga terdapat pada

halaman 55 diaman peserta didik diberikan

kesempatan untuk menemukan contoh

prilaku sehari-hari yang sesuai dengan nilai

– nilai Pancasila, siala ke 3,4 dan sila ke

Kemampuan yang dikembangkan dalam

kegiatan pembelajaran 5 ini, adalah kemampuan

menarik kesimpulan, mengklasifikasikan dan

kemampuan berpikir ilmiah tipe hipotesis,

kemampuan ini terdapat pada kemampuan kognitif

tahapan oprasional kongkrit dan tahapan oprasiaonal

formal yang secara umum tahapan tersebut sudah

dicapai oleh peserta didik.

6) Pembelajaran 6

Kegiatan penalaran dalam pembelajaran 6

(enam) terdapat dua kegiatan penalaran yaitu:

a) Kegiatan penalaran pertama terdapat pada

halaman 60, kegiatan penalaran dilakukan

Setelah peserta didik diberikan kesempatan

untuk melakukan pengamatan dengan

66

membaca teks bacaan yang berjudul

“Tumbuhan Sumber Karbohidrat, Protein,

dan Vitamin” setelah itu peserta didik

diberikan kesempatan untuk membuat

rencana menu makanan sehat selama satu

minggu seperti kesempatan yang diberikan

berikut, “Coba kamu rencanakan membuat

menu makanan sehat setiap hari selama satu

minggu. Jangan lupa memasukkan sayur dan

buah dalam daftar menumu setiap hari” pada

halama 60. Dalam kegiatan ini peserta didik

diberikan kesempatan untuk

mengembangkan interpretasinya dalam

mengidentifikasi menu makanna sehat yang

sesuai dengan perintah yang diajukan.

b) Kegiatan penalaran selanjutnya dilakukan

dengan menjawab beberapa sola yang

tersedia dalam buku teks seperti berikut, “a.

Buatlah diagram untuk menunjukkan

perbandingan tersebut pada kertas berpetak

67

berikut ini. b. Berapa cangkir air tomat yang

diperlukan, jika air jeruk yang digunakan 10

cangkir? jelaskan caramu mendapatkan

jawabannya. c. Berapa cangkir air jeruk

yang diperlukan, jika air tomat yang

digunakan 21 cangkir? Jelaskan caramu

mendapatkan jawabanny”. Dalam kegiatan

penalaran kedua ini peserta didik melakukan

pengolahan informasi yang sudah

dikumpulkan dan peserta didik diberikan

kesempatan untuk mengembangkan

interpretasi atau pendapatnya.

Dalam kegiatan pembelajaran 6 kegiatan

penalaran yang tersedia mengembangkan kemampuan

kognitif dengan melakukan analisis kombinasi,

analisis secara kombinasi merupakan ciri dari

perkembangan kognitif tahapan oprasional formal

yang merupakan tahapan akhir dari tahapn

perkembangan kognitif menurut Piaget Dan kegiatan

penalaran ini sesuai dengan perkembangan kognitif

68

peserta didik, karena peserta didik kelas 6 (enam)

berada pada rentang usia 11 dan 12 tahun ini sesuai

dengan rentang usia perkembangan kognitif tahapan

oprasional formal yang dimulai pada rentang usai 11

tahun sampai dewasa.

b. Subtema 2 Hewan Sahabatku

1) Pembelajaran 1

Kegiatan menalar pada pembelajaran 1 subtema

2 terdapat beberapa kegiatan seperti berikut:

a) Pada pembelajaran 1 kegiatan

penalaran pertama terdapat pada

halaman 69, kegiatan penalaran yang

disajikan adalah mengidentifikasi

suatu gagasan sesaui dengan teks

yang telah dibaca pada kegiatan

mengamati dengan menjawab

beberapa pertanyaan yang diajukan

pada bukuteks seperti berikut, “1.

Sebutkan hewan-hewan yang

dipelihara di peternakan “Hewan

69

Sahabatku”. 2. Beternak hewan

apakah yang memerlukan lahan

paling luas? 3. Beternak hewan

apakah yang memerlukan lahan

paling sempit? 4. Bagaimana

perbandingan antara luas lahan

untuk memelihara kedua hewan

tersebut? 5. Apa kunci kesuksesan

paman dalam mengelola

peternakannya?” dalam kegiatan ini

peserta didik diharapkan untuk dapat

melakukan identifikasi sesuai

pertanyaan yang diajuakan sesuai

gagasan yang terdapat pada teks

bacaan yang berjudul Peternakan

Hewan Sahabatku.

b) Kegiatan selanjutnya terdapat pada

halaman 72, pada kegiatan penalaran

ini peserta didik dibrikan kesempatan

untuk melakukan analisis terhadap

70

teks bacan dan mengidentifikasi

fakta-fakta yang terdapat dalam teks

bacaan dengan judul bagaimana

menghasilkan susu berkualitas baik

yang telah disediakan seperti

kesempatan yang diberikan dalam

buku teks tematik berikut, “Adakah

fakta yang kamu temukan pada teks

tersebut di atas? Tulislah fakta

tersebut pada kolom berikut”.

c) kegiatan penalaran ketiga pada

pembelajaran 1 subtema 2 ini terdapat

pada halaman 74, Pada kegiatan

penalaran ini peserta didik diberikan

kesempatan seperti yang terdapat pada

buku teks tematik berikut, “Berdasarkan

gambar tersebut di atas,

kelompokkanlah hewan berdasarkan

cara berkembangbiaknya pada diagram

venn berikut. Dalam kesempatan ini

71

peserta didik diberikan kesempatan

untuk melakukan menganalisi data yang

berupa gambar-gambar binatang

kemudian dikalsifikasikan atau

dikelompokan kedalam tiga kelompok

perkembangbiakan, apakah binatang

tersebut masuk kedalam kelompok

ovipar, vivipar ataukah kelompok

ovovivipar.

Kegiatan penalaran pada pembelajaran

ini mengembangkan kemampauan identifikasi,

kempuan ini telah ada pada perkembang

kognitif tahap oprasional kongkrit, tahapan ini

berada pada rentang usia 7-11 tahun, artinya

tahapan ini sudah terlewati oleh peserta didik

yang duduk di kelas 6 sekolah dasar karena

pada umumnya peserta duidk di kelas 6 berada

pada rentang usia 11- dewasa.

72

2) Pembelajaran 2

Pada pembelajaran 2 (dua) kegiatan penalaran

tedapat 2 kegiatan penalaran yakni:

a) Diantaranya terdapat pada halaman 80, Pada

kesempatan ini setelah peserta didik

melakukan pengamatan terhadap gambar

maket, peserta didik diminta untuk

menganalisis dan mengidentifikasi dengan

menentukan manakah maket yang termasuk

maket kecil dan mana yang termasuk maket

yang berukuran besar, dan setelah

menetukan kedua jenis maket tersebut

peserta didik diberikan kesmpatan untuk

membuat perbandingan antara kedua maket

tersebut setelah itu membuat

kesimpulannaya, seperti yang terdapat

dalam buku teks tematik berikut, “Jawablah

pertanyaan berikut berdasarkan maket

peternakan tersebut. 1. Hewan apakah yang

memiliki kandang paling luas?2. Hewan

73

apakah yang memiliki kandang paling

sempit?3. Buatlah perbandingan luas

kandang untuk kedua hewan tersebut.

Buatlah kesimpulanmu tentang

perbandingan kedua kandang hewan

tersebut.

b) Kegiatan penalaran selanjutnya tedapat

pada halaman 82, pada kegiatan ini peserta

didik melakukan asosiasi atau

menghubungkan fenomena/informasi yang

terkait dalam rangka menemukan suatu

pola, Kegiatan penalaran terdapat pula pada

halaman 83 dan 84, dengan deskripsi

kegaiatan menganalisis data dalam bentuk

membuat kata gori, dengan bentuk asil

belajar adalah mengembangkan

interpretasi. Peserta didik diberikan

kessmpatan untuk menganalisis dan

mengidentifikasi tempat yang ada pada

gambar dalam buku tema, setelah

74

mengidentifikasi tempat peserta didik harus

mengidentifikasi kegaiatan yang dilakukan

apakah sesuai atau tidak dengan nilai

pancasila. Pada kegiatan ini peserta didik

dituntut untuk menggunakan kemampuan

mengidentifikasi dalam pembelajaran.

Seperti yang sudah di ungkapkan kemampuan

mengidentifikasi merupakan ciri dari perkembang

yang terjadi pada tahapan oprasional kongkrit.

Dengan demikian kegiatan penalaran yang disajikan

dalam buku sesuai dengan kemampuan peseta didik.

Karena tahapan ini telah terlewati oleh peserta didik.

3) Pembelajaran 3

Kegiatan penalaran pada pembelajaran 3

terdapat pada halaman 92, Pada kegiatan ini peserta

didik diberikan kesempatan untuk menemukan fakta

yang terdapat pada teks bacaan perkembang biakan

vegetatif seperti kesempatan yang diberikan dalam

buku teks tematik berikut, “Berdasarkan informasi

mengenai perkembangbiakan vegetatif tersebut di

75

atas, tuliskan fakta-fakta yang kamu temukan dalam

kolom berikut”.

Kegiatan penalaran ini sesuai dengan

perkembang kognitif peserta didik, karena

kemempuan yang di kembangkan adalah

kemampuan mengidentifikasi sebuah gagasan.

Kemampuan ini berkembang pada tahapan

oprasional kongkrit, yang merupakan tahapan ketiga

dalam perkembangan kognitif dan tahapan ini sudah

dilalui oleh peserta didik

4) Pembelajaran 4

Pada kegaiatan penalaran pada pembelajaran 4

ini terdapat dua kegiatan penalaran yakni:

a) Kegiatan penalaran pertama berada pada

halaman 98, pada kegiatan ini peserta

didik dituntut untuk dapat mengabil

kesimpulan dari kegiatan bermain peran

yang telah dilakukan di kelas beserta

teman-temannya. Dan peserta didik juga

duharapkan untuk dapat menemukan

76

nilai-nilai yang telah di pelajarinya

dalam kegiatan bermain peran bersama

teman-temannya tersebut seperti yang

terdapat pada buku teks berikut,

“Tuliskan kesimpulan dan nilai-nilai

yang kamu pelajari dari setiap

penampilan kelompok.

b) Kegiatan penalaran selanjutnya terdapat

pada halam 102. Pada kegiatan ini

peserta didik diberikan data berupa tabel

berisi jarak dan waktu tempuh seperti

yang terdapat pada buku teks halaman

99 berikut:

Banyak

telur (Kg)

Harga

telur/Kg

Keterangan

1 Kg 15 000 Baris ke-1

2 Kg Baris ke-2

3 Kg Baris ke-3

4 Kg Baris ke-4

5 Kg Baris ke-5

A B

Setelah itu peserta didik diminta untuk

mneraik kesimpulan dari tabel tersebut

seperti kemsempatan yang diberikan

77

pada halaman 99 tersebut, “Apa yang

dapat kamu simpulkan dari tabel

tersebut?.

Pada kegaiatn pembelajaran 4 ini kemampuan

peserta didik yang di kembangkan adalah kempuan

mengidentifikasi, dimana kemampuan ini terlah

berkembang pada tahapan kognitif oprasional

kongkrit dan kemampuan selanjutnya adalah

kemampuan menarik sebuah kesimpulan,

kemampuan menarik ke simpulan ini terdapat pada

tahapan akhir yakni pada tahapan ke-4 tahapan

perkembangan oprasional formal, jenis penalaran ini

sesuai dengan perkembangan peserta didik karena

pada umumnya pesrta didik sekolah dasar kelas 6

secara umum sedang berada pada tahapan tersebut,

mereka sedang memulai mengembangkan tahapan

oprasional formalnya, dengan begitu kemampuan

sisiwa yang terdapat dalam tahapn ini akan dapat

terasah dengan baik.

78

5) Pembelajaran 5

Pada pembelajaran 5 ini kegiatan penalaran

terdapat pada halaman 106, peserta didik diberikan

kesempatan untuk menganalisis sebuah karya

jahitan 3 (tiga),dimensi berbentuk hewan. kemudian

peserta didik harus mengidentifikasi jenis hewan

yang mereka beserta tempat hidup (letak gografis)

hewan tersebut. seperti petujuk dalambuku teks

halama 106 berikut: “Amati hasil karya jahit tiga

dimensi yang kamu buat dan jawablah

pertanyaanberikut.1. Hewan apa yang kamu buat.

2. Dimanakah hewan tersebut biasa kamu temui (di

pegunungan, di dataran, di pantai, atau di laut)?3.

Adakah pengaruh tempat hidup (letak geografis)

hewan tersebut terhadap kehidupannya?

Jelaskan!4. Apakah keberadaan hewan tersebut

mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia

di sekitar hewan tersebut berada? Jelaskan!”.

Setelah informasi mengenai jenis hewan dan

tempat hidup (letak gografis) dari hewan tersebut

79

diketahui, maka selanjutnya peserta didik diberikan

kesmpatan untuk dapat mengidentifikasi adakah

pengaruh tempat hidup hewan dengan kelangsungan

hidup heawan itu sendiri, serta pengaruh hewan

tersebut terhadap kelangsungan hidup manusia yang

berada di sekitarnya.

Pada kegiatan penalaran ini kemampuan yang

dikembangkan adalah kempuan pikir abstrak,

karena kegaiatan ini tidak menggunakan benda-

benda yang bersifat kongkrit. Dalam kemampuan

mengembangkan hipotesa yang ada, kemampuan ini

berada pada tahapan dan tahapan ini pun sudah

dimiliki oleh peserta didik.

6) Pembelajaran 6

Pada kegiatan pembelajaran 6 ini terdapat dua

kegaiatan penalaran yakni:

a) terdapat pada halaman 112. pada

kegiatan penalaran ini peserta didik

diberikan kesempatan untuk

menganalisis data yang telah mereka

80

dapat dari kegiatan mengamati, data

tersebut berupa peta konsep rantai

makanan seperti yang terdapat pada

buku teks seperti berikut:

dari peta konsep tersebut peserta didik

harus mengidentifikasi untuk membuat

katagori rantai makanan makhluk hidup

berbentuk tabel seperti berikut:

Produsen

Kunsumen

Tingkat-

1

Kunsumen

Tingkat-

2

Kunsumen

Tingkat-

3

pengurai

81

b) Kegaiatan penalaran selanjutnya

terdapat pada halaman 114, Pada

kegiatan penalaran ini peserta didik

diberikan kesempatan untuk

mengidentifikasi ciri-ciri khusus hewan

dan tumbuhan disekitar rumah, setelah

itu pesreta didik harus menganalisis

hubungan saling ketergantungan anatar

hewan dan manusia dalam ekosistem

tersebut.

Kemampuan kognitif yang dikembangkan pada

kegiatan ini adalah kemampuan identifikasi,

mengelompokkan dan berpikir ilmiah dengan tipe

hipothetico deductiv dan inductiv, kemampuan ini

sudah dimiliki oleh peserta didik. Karena peserta

didik sudah berada pada tahapan perkembangan

kognitif oprasional formal.

82

c. Subtema 3 Lestarikan Hewan Dan Tumbuhan

1) Pembelajaran 1

Pada pembelajaran 1 ini, kegiatan penalaran

terdapat pada halam 120 buku siswa tematik terpadu

kurikulum 2017, Dalam kegiatan ini peserta didik

diberikan kesempatan melakukan analisis untuk

menemukan persamaan dan perbedaan dari ketiga

jenis perkembangbiakan hewan, berupa perkembang

biakan ovipar, vivipar dan ovovivipar seperti

berikut, “Tuliskan persamaan dan perbedaan ketiga

jenis perkembangbiakan hewan Ovipar, Vivipar,

dan Ovovivipar dalam bentuk diagram venn”,

Kemampuan yang di kembangkan adalah

kemapuan mengidentifikasi gagasan, dengan

kegiatan menghubungkan fenomena/ informasi yang

terkait dalam rangka menemukan suatu pola,

kemampuan ini berada pada tahapan perkembangan

oprasional formal dan kemampuan ini sudah

dimiliki oleh peserta didik yang duduk di kelas 6

sekolah dasar, karna secara umum peserta didik

83

sekolah dasar kelas 6 sudah barada pada tahapan

oprasional formal dengan rata – rata usia 11-12

tahun.

2) Pembelajaran 2

Kegiatan penalaran pada pemeblajaran 2 ini

terdapat pada halaman 127 dengan deskripsi

kegiatan penalaran menganalisis data dalam bentuk

membuat katagori dan menghubungkan

fenomena/informasi yang terkait dalam rangka

menemukan suatu pola. Dalam kegiatan penalaran

ini peserta didik diberikan ksempatan untuk

menganalisis dan mengidentifikasi data berupa jenis

hewan dari setiap pulau di Indonesia dari gamabar

peta persebaran hewan di Indonesia dan teks dengan

judul Ayo, Lestarikan Hewan dan Tumbuhan

Langka Indonesia yang tersedia di buku paket

tematik kelas 6 dengan menjawab bberapa

pertanyaan yang tersedia sebagai berikut,

“1.Sebutkan jenis hewan langka dari setiap pulau di

Indonesia! 2. Apa tujuan dibuatnya Taman

84

Nasional? 3. Mengapa hewan-hewan tersebut perlu

dilestarikan? Apa manfaatnya bagi kelangsungan

hidup rakyat Indonesia? 4. Bagaimana hubungan

keterkaitan manusia dengan hewan dan tumbuhan

serta lingkungan tempat kita hidup?.

Kegiatan penalaran pada pembelajaran ini telah

sesuai dengan perkemabangan pesikologi peserta

didik, karena dalam kegiatan penalaran ini,

kemampuan yang dikembangkan adalah

kemampuan analisis, dimana kemampun analisis

merupakan salah satu kemampuan yang telah

berkembang pada tahapan oprasional formal. dan

tahapn perkembangan ini sedang di lalui oleh

peserta didik yang duduk di sekolah dasar kelas VI.

3) Pembelajaran 3

Kegiatan penalaran pada pemeblajaran 3 ini

terdapat pada halaman 132. dengan deskripsi

kegiatan penalaran megolah informasi menganalisis

data dalam bentuk membauat katagori dan

menghubungkan fenomena/informasi yang terkait

85

dalam rangka menemukan suatu pola. Dalam

kegiatan ini peserta didik diberikan kesempatan

untuk mengamati suatu teks bacaan yang berjudul

melestarikan tanaman obat keluarga (TOGA) dan

mengidentifikasi informasi yang ada dalam teks

bacaan tanaman obat keluarga tersebut dengan

menjawab bebrapa pertanyaan berikaut, “1. Apa

yang dimaksud dengan TOGA? 2. Apa yang

dilakukan oleh kepala desa Bapak Warjoyo? 3. Apa

manfaat program tersebut bagi warga desa

Kenongo? 4. Apakah kepala Desa Kenongo telah

ikut melestarikan tumbuhan? Jelaskan dengan

singkat!

Dalam kegiatan ini kemampuan yang

dikembangkan adalah kemampuan mengidentifikasi

suatu gagasan. Kemampuan mengidentifikasi suatu

gagasan adalah salah satu ciri dari perkembangan

kognitif tahapan oprasional kongkrit. Karena fase

perkembangan kognitif tahap oprasional kongkrit

telah terlewati oleh peserta didik yang duduk di

86

sekolah dasar kelas IV Dengan demikian kegiatan

yang tersedia dalam pembelajaran 3 ini secara

umum telah sesuai dengan tugas perkembangan

kognitif peserta didik.

4) Pembelajaran 4

Kegiatan penalaran pada pemeblajaran ini

terdapat pada halaman 140 dan terdiri dari berbagai

kegiatan penalaran diantaranya:

a) Dalam kegiatan penalaran pertama peseerta

didik diberikan kesempatan untuk

melakukan identifikasi terhadap teks bacaan

dengan judul Ayo, Sayangi Hewan Disekitar

Kita dengan menjawab beberapa pertanyaan

sebagai beriut, “Bagaimana hubungan

antara Alia dan si Belang? 2. Apa pesan

moral yang terkandung dalam bacaan

tersebut?.

b) Penalaran kedua, pada penalaran ini peserta

didik diberikan kesempatan untuk

melakukan identifikasi terhadap berbagai

87

macam hewan dan menemukanmanfaat dari

jenis hewan tersebut. Kegiatan penalaran

dilakukan dengan menjawab beberapa

pertanyaan berikut, “Apa perbedaan hewan

peliharaan, hewan ternak, dan hewan liar?

2. Apakah kita perlu melestarikan ketiga

jenis hewan tersebut? Jelaskan. Pada

kegiatan ini kemampuan yang

dikembangkan adalah kemampuan

identifikasi, dimana kemampuan ini terdapat

dalam tahapan dalam perkembangan

kognitif peserta didik pada tahapan

oprasional kongkrit. Dimana tahapan ini

sudah dilalui oleh peserta didik. Pada

pertanyaan kedua peserta didik diberikan

kesempatan untuk memberikan pendapat

atau pandangan mengenai perlu atu tidaknya

melestarikan ketiga jenis kelompok hewan

tersebut dan mengidentifikasi manfat yang

88

dapat diambil dari ketiga jenis kelompok

hewan tersebut.

Dalam kegaiatan penalaran ini

kemampuan peserta didik yang

dikemabngkan adalah kemampuan berpikir

menggunakan logika, peserta didik dituntut

untuk berpeikir secara hipotesis dan abstrak

dimana pesrta didik diberikan kesempatan

untuk menyebutkan manfaat ketiga

kelompok jenis hewan tersebut di muka

bumi.

kegaiatan ini membutuhkan pemikiran

yang ilmiah, karena pesrta didik harus dapat

menghubungkannya dengan kegiatan dan

fungsi ketiga kelompok jenis hewan tersebut

di muka bumi. kegaiatan ini adalah salah

satu ciri dari tahapan kognitif oprasional

formal.

Baik tahapan oprasional formal maupun

oprasional kongkrit keduanya sudah dan sedang

89

dilalui oleh peserta didik. Artinya kemampuan

penalaran tersebut sudah ada dalam diri peserta

didik, dan penalaran ini dapat dikatakan sesuai

dengan perkembangan kognitif peserta didik.

5) Pembelajaran 5

Kegiatan penalaran pada pemeblajaran 5 ini

terdapat pada halaman 147, dengan deskripsi

kegiatan penalaran mengolah informasi yang sudah

dikumpulkan. Dan hasil belajar yang diharapkan

peserta didik dapat berargumentasi dan

menyimpulkan keterkaitan informasi dari dua fakta/

konsep yang ada dengan melakukan analisis seperti

yang terdapat pada buku teks seperti berikut,

“Apakah persamaan dan perbedaan

perkembangbiakan generatif dan vegetatif pada

tumbuhan? Analisislah dan tuliskan dalam bentuk

diagram venn seperti berikut.

90

Dalam kegaiatan penalaran ini kemampuan

peserat didik yang dikemabngkan adalah

kemampuan untuk menarik kesimpulan dari

kerterkaitan informasi/fenomena yang telah

dianalisi terlebih dahulu. Dimana setelah melakukan

analisis terhadap dua jenis perkebangbiakan pada

tumbuhan peserta didik dapat menemukan

persamaan dan perbedan dari kedua jenis

perkembang biakan tersebut. Kemampuan penarikan

kesimpulan dari suatu informasi yang tersedia

merupakan kegaiatan berpikir ilmiah dan logis, yang

merupakan ciri dari perkembangan tahap oprasional

formal.

Perkembangan tahap oprasional formal yang

merupakan tahapan terakhir dalam tahapan

91

perkembangan kognitif. dan peserta didik yang

duduk di kelas VI sekolah dasar sedang berada

dalam tahapan tersebut, jadi keggaiata penalaran ini

sesuai dengan perkembangan psikologi peserta

didik.

6) Pembelajaran 6

Dalam pembelajaran 6 tidak ditemukan adanya

kegiatan penalaran. Dalam kegaiatan pembelajaran

6 ini hanya terdapat kegaitan mengumpulkan

informasi.

2. Tema 2 Persatuan Dalam Perbedaan

a. Sub Tema 1 Rukun Dalam Perbedaan

1) Pembelajaran 1

Pada pembelajaran 1 ini kegiatan penalaran

terdapat dalam halamn 3. Dengan deskripsi kegiatan

penalaran menyimpulkan seperti kesempatan yag

diberikan berikut, “Tulis kesimpulan tentang hidup

rukun dalam perbedaan pada bagan berikut,

dimana setelah peserta didik melakukan

pengamatan terhadap gambar hidup rukun dan

92

membaca teks yang telah disedakan dengan judul

“perbedaan yang menguatkan” peserta didik

diberikan kesempatan untuk menemukan macam-

macam perbedaan yang terdapat dalam teks dan cara

menyikapai perbedaan tersebut serta

mengemukakan apa yang menjadi manfaat dalam

perbedaan.

Dalam kegiatn pembelajaran ini ada beberapa

kemampuan kognitif yang dikembangkan

diantaranya, kemampuan mengidentifikasi suatu

gagasan, kemampuan menarik generalisasi dan

berfikir proporsional. Kemampuan tersebut

merupakan kemampuan yang menjadi ciri dari

tahapan perkembangan kognitif tahapan oprasional

formal.

2) Pembelajaran 2

Kegiatan penalaran dalam pembelajaran 2

terdapat pada halaman 10 dengan deskripsi kegiatan

menyimpulkan. Dimana peserta didik setelah

diberikan kesempatan untuk mencoba melakukan

93

pengukuran berbagai jenis sudut yang ditmukannya,

peserta didik diberikan kesmpataan untuk membuat

kesimpulan dari hasil pengukuranya seperti berikut,

Tulis kesimpulan berdasarkan tabel tadi.

Dengan kegiatan menarik kesimpulan ini maka

pada kegiatan pembelajaran ini kempuan peserta

didik yang di kembangkan adalah kemampuan

berpikir abstarak dan logis, Berpikir Ilmiah Dengan

Tipe hipothatico-dedutive dan inductive sudah mulai

dimiliki anak, dengan kemampuan menarik

kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan

hipotesa. dimana kemampuan ini berada pada

tahapan perkembangan kognitif oprasional formal.

yang menjadi tahapan terakhir dalam perkembangan

kognitif.

3) Pembelajaran 3

Pada kegiatan pembelajran 3 ini kegiatan

penalaran terdapat pada halaman 14 dan 15, dengan

deskripsi kegiatan menganalisis data dan

mengasosiasi atau menghubungkan

94

fenomena/informasi yang terkait dalam rangka

membuat suatu pola.

Dalam kesempatan ini peserta didik diberikan

kesempatan untuk mengidentifikasi nilai-nilai yang

ada pada teks yang telah di baca sebelumnya,

setelah nilai – nilai tersebut di temukan maka

dihubungkan dengan kehidupan sehari hari peserta

didik apakah nilai tersebut sudah diterapkan dalam

kehidupanya, setelah itu peserta didik diberikan

kesempatan untuk mengidentifikasai manfaat yang

telah diterima dari niali-nilai tersebut seperti

kesempatan yang dibberikan berikut, “1.Apakah

kamu telah menerapkan nilai-nilai tersebut dalam

kehidupanmu sehari-hari. Jelaskan dan beri contoh!

2. Apa manfaat yang kamu peroleh dari nilai-nilai

tersebut?.

Dalam kegiatan ini kemampuan yang

dikebangkan adalah kemampuan menganalilis

secara kombinasi, pengembangan hipotesa dan

berpikir proporsional. Ketiga kemampuan ini berada

95

pada tahapan perkembangan kognitif tahapan

oprasional formal. dimana tahapan ini adalah suatu

tahapan yang sedang dilalui oleh peserta didik

sekolah dasar kelas VI yang berada pada kisaran

umur 11-12 tahun sebagai tahapan terakhir dari

perkembangan psikologinya.

4) Pembelajaran 4

Kegiatan penalaran dalam pembelajaran 4

terdapat pada halaman 24, dengan deskripsi kegiatan

adalah mengasosiasi atau menghubungkan

fenomena/informasi terkait dalam rangka

menemukan suatu pola. Dalam kegiatan ini peserta

didik diberikan kesempatan untuk melakukan

perbandingan hasil pengukuran yang telah dilakukan

olehnya sendiri dengan hasil pengukuran yang telah

dilakukan oleh temannya dan melakukan penalaran

analogi, seperti berikut, “1.Bandingkan hasil

pengukuranmu dengan temanmu! 2. Apakah hasil

pengukuran kalian sama? Jelaskan! 3.Agar hasilnya

sama, apa yang sebaiknya dilakukan?.

96

Dalam kegiatan ini kemampuan yang

dikembangkan adalah kemampuan berpikir logis

dan kemampuan menganalisis secara kombinasi.

Dimana kedua kemampuan ini telah dimiliki peserta

didik karena kemampuan tersebut berada pada

tahapan perkembangan kognitif oprasional formal

yang secara umum tahapan ini telah di capai oleh

peserta didik.

5) Pembelajaran 5

Dalam pembelajaran lima ini kegaiatan

penlaran terdapat pada halam 31, dengan deskripsi

kegiatan menyimpulkan. Dalam kesempatan ini

peserta didik diberikan kesempatan untuk menarik

kesimpulan dari hasil perkiraan yang dilakukannya

berserta 6 teman yang berbeda lainya terhadap

besaran sudut yang dibuat olehnya.

Dalam kegiatan ini kemampuan kognitif yang

dikembangkan adalah kemampuan Berpikir Ilmiah

Dengan Tipe hipothatico-dedutive dan inductive

kemampuan ini sudah mulai dimiliki anak, dengan

97

kemampuan menarik kesimpulan, menafsirkan dan

mengembangkan hipotesa. Dimana kemampuan ini

berada pada tahapan perkembangan kognitif

oprasional formal. yang menjadi tahapan terakhir

dalam perkembangan kognitif.

6) Pembelajaran 6

Dalam pembelajaran enam ini peserta didik

diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi

menemukan sebuah catatan penting hasil

pengamatan yang dilakukanya terhadap penampilan

permainan tradisional yang dilakukan temannya,

sebagaimana kesempatan yang ada pada buku

tematik berikut, “Tulis catatan penting berdasarkan

hasil pengamatanmu”.

kegiatan penalaran yang dikembangkan dalam

pembelajaran ini adalah kegiatan mengidentifikasi,

dimana kemampuan indentifikasi adalah

kemampuan yang menjadi ciri dari perkembangan

pesikologi kognitif tahap oprasional kongkrit.

Diaman tahapan perkembangan ini telah dilalui oleh

98

peserata didik maka kegiatan penalaran yang

disajikan pada pembalejaran ini telah sesuai dengan

tahapan perkembangan kognitif peserta didik.

b. Sub Tema 2 Bekerja Sama Mencapai Tujuan

1) Pembelajaran 1

Dalam pembelajaran satu ini terdapat 3 kegiatan

penalaran diantaranya:

a) Kegiatan penalaran pertama

Kegiatan penalaran pertama terdapat pada

halam 40 dengan deskripsi kegiatan

mengasosiasi atau menghubungkan

fenomena/informasi yang terkait dalam rangka

menemukan suatu pola. Dalam kegiatan ini

peserta didik diberikan kesempatan untuk

mengidentifikasi suatu gagasan sesuai dengan

pertanyaan yang di ajukan dalam buku paket

berikut. “Mengapa lebah hidup berkelompok?

2. Sebutkan pembagian tugas ketika lebah

bekerja sama! 3. Apa yang akan terjadi pada

kehidupan koloni, jika lebah­lebah tersebut

99

malas dan tidak mengerjakan tugasnya? 4.

Bagaimana setiap lebah tersebut

mempertahankan diri saat diserang musuh?

Apakah setiap lebah memiliki sistem adaptasi

yang sama? 5. Berikan contoh jenis hewan lain

yang memiliki sistem kerja sama seperti lebah!.

b) Kegiatan penalaran kedua

Kegiatan penalaran kedua terdapat pada

halaman 42, dengan deskripsi kegiatan

menganalisis data dalambentuk membuat

kategori, dalam kegiatan ini peserta didik

diberikan kesempatan untuk membut kategori

hewan yang hidup menyendiri dan berkelompok

berdasarkan ciri-ciri yang ditemukan dari data

yang ada dalam tabel hasil pengamatan terhadap

sistem adaptasi hewan. Dengan menjawab

beberapa pertanyaan yang diajukan dalam buku

teks tematik seperti berikut, “Jawab pertanyaan

berikut berdasarkan hasil observasi! 1. Apa

ciri­ciri adaptasi hewan yang hidup dalam

100

kelompok?2. Apa ciri­ciri hewan yang hidup

menyendiri?3. Jelaskan dengan singkat, apa

tujuan hewan hidup berkelompok!.

c) Kegiatan penalaran ketiga

Kegiatan penalara ketiga terdapat pada

halaman 44, dengan deskripsi kegiatan

menyimpulkan seperti berikut, “Apa yang dapat

kamu simpulkan dari pertanyaan di atas? dimana

dalam kegiatan ini peserta didik diberikan

kesempatan untuk menarik sebuah kesimpulan

dari pertanyaan yang di ajukan dalam buku teks

mengenai pertanyaan mengenai sifat sudut

seperti berikut, “Jika garis g1 dan g2 ditarik

searah panah, apakah akan terjadi perpotongan?

Mengapa? Jelaskan”.

Dalam kegiatan pembelajaran 1 ini

kemampuan yang dikembangkan adalah

kemampuan berpikir abstrak dan logis

dengan menggunakan pola berpikir

"kemungkinan" dan Model berpikir ilmiah

101

dengan tipe Tipe hipothatico-dedutive dan

inductive, dengan kemampuan menarik

kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan

hipotesa. Dimana kemapuan kognitif tersebut

berkembang pada tahan oprasional formal, yang

merupakan tahapan perkembangan kognitif yang

sedang di lalui oleh peserta didik sekolah dasar

kelas 6.

2) Pembelajaran 2

Terdapat 2 kegiatan penalaran dalam pembelajaran

dua diantaranya:

a) Kegiatan penalaran pertama

Kegiatan penalaran pertama terdapat pada

halaman 47, dengan deskripsi kegiatan

mengasosiasi atau menghubungkan

fenmena/informasi yang terkait dalam rangka

menemukan suatu pola. Dalam kegiatan ini

peserta didik diberikan kesempatan untuk

mengidentifikasi dan melakukan analisis

102

terhadap informasi yang terdapat dalam pidato

bung tomo.

Informasi yang harus diidentifikasi seperti

berikut, “ 1. Di mana latar tempat kejadian

dalam isi pidato? 2. Perkirakanlah! Tahun

berapa peristiwa yang terjadi dalam isi pidato?

3. Apa yang dilakukan Bung Tomo dan para

pemuda saat itu? 4. Bagaimana bentuk kerja

sama Bung Tomo dengan para pemuda

Surabaya saat itu”.

b) Kegiatan penalaran kedua

Kegiatan penalran kedua terdapat pada

halaman 49, dengan deskripsi kegiatan

mengolah informasi yang sudah ada. Dalam

kegiatan ini peserta didik diberikan kesempatan

untuk menarik kesimpulan dan mengidentifikasi

sebua isi dari teks pidato bung tomo.

Peserta didik harus mengidentifukasi

informasi sesuai dengan pertanyaan yang

diajukan dalam buku paket tematik, informasi

103

yang harus diidentifikasi dari pidato bung tomo

tersebut adalah 1. Jelaskan dengan singkat

bagaimana situasi kota Surabaya saat itu! 2.

Nilai­nilai apa yang terkandung dalam pidato

tersebut? 3. Bagaimana semangat persatuan

dan kerja sama para pemuda Surabaya saat itu?

4. Apa tujuan yang akan dicapai? Jelaskan

dengan singkat.

Dalam kegiatan pembelajaran ini

kemampuan yang dikembangkan adalah

kemampuan mengidentifikasi suatu gagasan dan

menarik kesimpulan, kemampuan menarik

kesimpulan adalah suatu kemampuan kognitif

berkembangan pada tahapan perkembangan

kognitif oprasional formal yang sedangkan

mengidentifikasi isi dari suatu gagsan adalah

kamapuan yang sudah berkembang pada tahapan

oprasional kongkrit dan merupakan tahapan 3

dalam perkembangan kognitif sebelum

perkembangan perkembangan oprasional formal,

104

karena umumnya peserta didik kelas 6 Sekolah

Dasar telah ada pada tahapan oprasional formal.

3) Pembelajaran 3

Dalam pembelajaran 3 kegiatan penelaran

terdapat pada halaman 57, dengana deskripsi

kegiatan mengolah informasi. Dalam kegiatan ini

peserta didik diberikan kesempatan menganalisis

untuk mengidentifikasi isi dari sebuah gagasan

yanga terdapat dalam teks kerjasama

mempertahankan kemerdekaan, dan jendra

sudirman, pemimpin teladan bangsa. Sesuai dengan

pertanyaan yang diajukan dalam buku teks tematik.

Informasi yang harus diidentifikasi dari kedua

teks tersebuat adalah 1. Bagaimana kondisi

kehidupan di masa Perang Gerilya di saat itu? 2.

Adakah nilai­nilai persatuan dan kerja sama di

masa itu? Apakah tujuan yang akan dicapai?

Jelaskan dengan singkat! 3. Apa perbedaan kedua

jenis teks tersebut? Manakah yang merupakan fiksi

dan nonfiksi?.

105

Dalam kegiatan pembelajaran 3 ini kemampuan

yang dikembangkan adalah kemampuan

mengidentifikasi isi dari sebuah gagsan. Dimana

kemmapuan ini merupakan kemampuan yang telah

berkembang pada tahapan perkembangan kognitif

tahapan oprasional kongkrit, dan merupakan

tahapan perkembangan yang telah dilalui oleh

peserta didik.

4) Pembelajaran 4

Dalam pembelajaran 4 ini terdapat 2 kegiatan

penalaran yakni:

a) Penalaran pertama

Kegiatan penalaran pertama terdapat pada

halaman 61, dengan deskripsi kegiatan

menganalisis data dalam bentuk membuat

kategori. Dalam kesempatan ini peserta didik

diberikan kesempatan untuk menganalisis

rangkayan foto sejarah bangsa untuk

mengidentifikasi informasi yang ada

didalamnya.

106

Informasi yang harus diidentifikasi oleh

peserta didik adalah sesuai pertanyan yang

diajukan dalam buku teks tematik, diantaranya:

1. Nilai­nilai apa yang dapat ditemukan dari

rangkaian foto fakta sejarah bangsa kita? 2.

Bagaimana persatuan dan kerja sama para

pahlawan di Masa Diplomasi? Apa peranan

mereka terhadap perubahan kehidupan bangsa

Indonesia? Jelaskan dengan singkat! 3. Apa

yang dapat kita lakukan untuk mengisi

kemerdekaan dan melanjutkan nilai persatuan

dan kerja sama para pahlawan? Berikan contoh.

Dalam kegiatan penalaran ini kemampuan

yang dikembangkan adalah kemampuan

mengidentifikasi gagasan. Kemampuan

megidentifikasi gagasan ini adalah kemampuan

yang telah ada pada tahapan perkembangan

kognitif tahapan oprasional kongkrit, yang telah

dilalui oleh peserta didik.

107

b) Penalaran kedua

Kegiatan penalaran kedua terdapat pada

halaman 65, dengan deskripsi kegiatan

penalaran menyimpulkan, seperti berikut, Apa

yang dapat kamu simpulkan tentang sudut pada

jarum jam. dalam kesempatan ini peserta didik

diberikan kesempatan untuk menarik

kesimpulan dari data yang diambil dari tabel

hasil pengukuran sudut yang terbentuk dari dua

jarum jam.

Kemampuan yang dikembangkan dalam

pembelaran ini adalah kemampuan kognitif

berupa mganalisis secara kombinasi,

kemampuan ini telah dimiliki oleh peserta didik

yang berada pada jenjang sekolah dasar kelas

VI, karena kemampuan ini berada pada tahapan

perkembangan kognitif tahap oprasional forma.

Dan peserta didik di Indonesia jika dilihat dari

segi umurnya berada pada tahapi ini, karena

pada umum peserta didik di indonesia berada

108

pada usia 11-12 tahun dan telah mencapai

berada pada perkembangan kognitif tahapan

oprasional formal.

5) Pembelajaran 5

Dalam pembelajaran 5 ini kegiatan penalaran

terdapat pada halaman 69, dengan deskripsi

kegiatan, menganlisis data dalam bentuk membuat

kategori dan mengasosiasi atu menghubungkan

informasi/fenomena yang terkait dalam rangka

menemukan suatu pola. Dalam kegiatan ini peserta

didik diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi

kegiatan kerjasama dan pembagian tugas dari semut,

setelah itu dihubungkan dengan pengalaman pribadi

peserta didik lalu peserta didik diberikan kesempatn

untuk mengembangkan interpretasinya mengenai

manfaat dari kerja sama yang telah dilakukanya.

Dalam kegiatan pembelajaran 5 ini kemampuan

yang dikembangkan adalah kemampuan

mengidentifikasi dan menganalsisi secara

kombinasi, kemampuan ini terdapat pada tahapan

109

perkembangan kognitif tahapan oprasional formal

dan telah di miliki oleh peserta didik.

6) Pembelajaran 6

Pada pembelajaran 6 tidak ditemukan kegiatan

penalaran, dalam kegiata ini hanaya terdapat

kegiatan melakukan atau mencoba. Dan kegiatan

evaluasi.

c. Sub tema 3 Bersatu Kita Teguh

1) Pembelajaran 1

Pada pemeblajaran 1 kegiatan penalaran

terdapat beberapa kegiatan penalaran diantaranya:

a) Kegiatan penalaran pertama

Kegiatan penalaran kedua terdapat pada

halaman 82 dan 83. Dalam kegiatan

penalaran ini peserta didik diberikan

kesempatan untuk menganalisis dan

mengidentifikasi suatu informasi yang

tekandung dalam teks pidato Bung Karno.

Informasi yang harus diidentifikasi

adalah sesuai dengan pertanyaan yang

110

diajukan dalam buku teks tematik

diantaranya adalah. 1. Apakah yang

dimaksud dengan hal „maha penting‟ dalam

pidato tersebut? 2. Apa syarat untuk

menyusun, mengadakan, mengakui satu

negara yang merdeka? 3. Kata-kata apa

yang digunakan Soekarno untuk

menyemangati dan mengajak pendengar?

Selain mengidentifikasi peserta didik juga

diberikan kesempatan untuk mengungkapkan

pendapatnya mengenai kata-kata yang

dipakai dalam pidato Bung Karno dan

dierikan kesempatan untuk menarik

kesimpulan dari pidato Soekarno trsebut.

b) Kegiatan penalaran ke-dua

Kegiatan penalaran ketiga dalam

pembelajaran satu terdapat pada halaman 84.

Dengan deskripsi kegiatan penalaran

menganalisis data dalam bentuk membuat

kategori.

111

Dalam kegiatan penalaran ini peserta

didik diberikan kesempatan untuk

melakukan analasisi dan identifikasi

mengenai kata-kata yang mengandung

ajakan atau kata-kata persuasif yang terdapat

dalam teks pidato yang terdapat dalam buu

teks tematik.

c) Kegiatan penalaran ke-tiga

Kegiatan penalaran ke-empat terdapat

pada halaman 86. Dalam kegiatan penalaran

ini peserta didik diberikan kesempatan untuk

menganalsisi dan mengidentifikasi informasi

yang terdapat dalam teks bacaan yang

berjudul hyena adalah hewan paling pintar di

dunia. Informasi yang harus diidentifikasi

dari teks bacaan tadi adalah sesuai

pertanyaan yang terdapat dalam buku teks

tematik diantaranya. 1. Bagaimana cara

Hyena mempertahankan diri dan

wilayahnya? 2. Apa perbedaan Hyena

112

dengan hewan lainnya dalam mengatasi

masalah?. Dan selain itu juga peserta didik

diberikan kesempatan untuk menarik

kesimpulan dari teks bacaan hyena adalah

hewan paling pintar di dunia.

d) Kegiatan penalaran ke-empat

Kegiatan penalaran kelima terdapat pada

halaman 88. Dalam kesempatan penalaran

ini pesertadidik diberikan kesempatan untuk

menarik kesimpulan tentang cara hewan

beradap tasi.

Dari kelima kegiatan penalaran yang

disediakan pada pembelajaran satu ini,

terdapat bebrapa kemampuan yang di

kembangkan didalamnya diantaranya adalah

kemampuan mengidentifikasi gagasan yang

terdapat pada perkembangan kognitif

tahapan oprasional kongkrit dan kemampuan

Model berpikir ilmiah dengan

tipe hipothetico-dedutive dan inductive,

113

dengan kemampuan menarik kesimpulan,

menafsirkan dan mengembangkan hipotesa.

2) Pembelajaran 2

Kegiatan penalaran pada pembelajaran 2

terdapat pada 98, dengan deskripsi kegiatan

mengasosiasi atau menghubungkan

fenomena/informasi yang terkai dalam rangka

menemukan suatu pola dan menyimpulkan. Dalam

kegiatan ini peserta didik diberika kesempatan untuk

menghubungkan informasi yang ia dapat dari hasil

menggabungkan potongan-potongan sudut dari dua

buah segitiga dan menarik kesimpulanya.

Setelah itu peserta didik berikan kesempatan

untuk membandingkan hasil hasil yang ia peroleh

dengan hasil teman sebelahnya, kemudian peserta

didik menarik kesimpulan dari hasil pengukuran

tersebut.

Pada pembelajaran dua ini kemampuan yang

dikembangkan adalah kemmapuan menganalisis

secara kombinasi. Kemampuan ini terdapat pada

114

perkembangan kognitif tahapan oprasional formal.

tahapan oprasional formal merupakan tahapan

terakhir pada perkembangan kognitif yang berada

pada kisaran usia 11- sampai dewasa dan peserta

didik yang perasa pada jenjang sekolah dasar kelas

VI telah berada pada tahapan ini, karana kisaran

umur mereka secara umum berada pada 11 atu 12

tahun.

3) Pembelajaran 3

Kegiatan penalaran pada pembelajaran 3

terdapat pada halaman 105 dengan deskripsi

penalaran mengasosiasi atau menghubungkan

fenomena/ informasi yang terkait dalam menemukan

suatu pola dan menyimpulkan. Dalam kegiatan ini

peserta didik diberikan kesempatan untuk menarik

sebuah kesimpulan dari hasil diskusi pembandingan

laporan dengan teman sebelahnya mengenai terdapat

atau tidaknya persamaan dalam laporan yang telah

mereka buat.

115

Dalamkegiatan ini kemampuan yang

dikembang adalah kemapuan mnganalisis secara

kombinasi. Dimana kemampuan ini terdapat pada

perkembangan kognitif tahapan oprasional formal

yang merupakan tahapan terakhir dalam tahapan

perkembangan kognitif.

4) Pembelajaran 4

Pada pembelajaran 4 kegiatan penalaran

terdapat pada halaman 107 dan 111, dengan

deskripsi kegiatan mengasosiasi atu

menghubungkan fenomena/informasi yang terkait

dalam rangka menemukan suatu pola. Dalam

kegiatan penalaran ini peserta didik diberikan

kesempatan untuk menemukan bentuk segi tiga

yang terdapat pada gambar pada halaman 106 dan

111.

Dalam kegiatan penlaran ini kemampuan yang

dikembangkan adalah kemampuan menganalisis dan

mengidentifikasi kemampuan ini terdapat pada

perkembangan kognitif tahapan oprasional formal.

116

5) Pembelajaran 5

Pada pembelajaran 5 terdapat 2 kegiatan penalaran

yakni:

a) Penalaran pertama

Kegiatan penaaran pertama terdapa pada

halaman 116, dengan deskripsi kegiatan

mengasosiasi atu menghubungkan

fenomena/informasi yang terkait dalam rangka

menemukan suatu pola. Dalam kesempatan ini

peserta didik diberikan kesempatan untuk

menemukan sebab dan akibat dari persatuan

dan kesatan bangsa.

Dalam kegiatan penalaran ini kemampuan

kognitif yang dikembangkan adalah

kemampuan Model berpikir ilmiah dengan

tipe hipothetico-dedutive dan inductive, dengan

kemampuan menarik kesimpulan, menafsirkan

dan mengembangkan hipotesa.

117

b) Penalaran ke-dua

Kegiatan penlaran kedua terdapat pada

halaman 117, dengan deskripsi kegiatan

penalaran mngasosiasi atu mnghubungkan

fenomena/informasi yang terkait dalam rangka

menemukan suatu pola, pada kegiatan

penalaran ini peserta didik dibrikan kesempatan

untuk memperkirakan/ menafsirkan

kemungkinan Apakah memungkinkan susunan

penari berbentuk segi tiga dengan syarat-syarat

tertentu, diantaranya dengan lebih dari satu

sudut tumpul, dua sudut siku-siku, tiga sudut

lancip, selain itu peserta didik juga diberikan

kesempatan unntu menarik kesimpulan dari

hasil menafsirkan terhadap bentuk segi tiga tadi.

Dalam kegiatan ini kemapuan kognitif yang

dikembangkan adalah kemampuan Model

berpikir ilmiah dengan tipe hipothetico-

dedutive dan inductive kemampuan ini sudah

mulai dimiliki anak, dengan kemampuan

118

menarik kesimpulan, menafsirkan dan

mengembangkan hipotesa yang berada pada

perkembangan kognitig tahapa oprasional

formal.

6) Pembelajaran 6

Pada kegiatan pembelajaran tidak ditemukan

ada kegiatan penalaran, hanya terdpat kegiatan

melakukan atu mngumpulkan informasi dan

evaluasi.

3. Tema 3 tokoh dan penemuan

a. Subtema 1 penemuan yang mengubah dunia

1) Pembelajaran 1

Pada pembelajaran 1 terdapat beberapa kegiatan

penalaran yakni:

a) Penalaran pertama

Kegiatan penalaran pertama terdapat pada

halaman 1-2, dengan deskripsi kegiatan

mengidentifikasi. Dalam kesempatan ini peserta

didik diberikan kesempatan untuk

mengidentifikasi seperti berikut, “1.Di rumah

119

Edo, benda apa saja yang menggunakan listrik?

2.Apa manfaat listrik untuk Edo? 3. Sekarang,

coba kamu amati di sekitarmu. Tulislah manfaat

listrik yang kamu rasakan. Penalaran dilakukan

sesuai dengan gambar yang tertera beruku yang

ada pada halaman 1 berikut:

b) Penalaran ke-dua

Penalaran kedua dilakukan terhadap teks

bacaan yang terdapat pada halaman 3 mengenai

Nicola Tesla, pada kesempatan ini peserta didik

diberikan kesempatan untuk mengaidentifikasi

teks tersebut sesui dengan pertanyaan pada

alaman 4 berikut, “

120

Berdasarkan teks tersebut, hal apa saja yang

dilakukan oleh Nikola Tesla?2. Bagaimana

penemuan Nikola Tesla tersebut mampu

mengubah kehidupan warga dunia? Jelaskan

dengan singkat. 3.Menurutmu, apa yang akan

terjadi dengan kehidupan di dunia saat ini, jika

Nikola Tesla tidak menemukan pembangkit

listrik. Tuliskan dalam satu paragraf

sederhana!4. Nikola Tesla adalah tokoh yang

pertama kali membangun pembangkit listrik

tenaga air (PLTA) pertama di dunia hingga

listrik dapat menerangi dunia. Tahukah kamu

bagaimana proses hingga listrik itu dapat

sampai ke rumah mu?. Dan terdapat pula

kegiatan analogi sebab akibat seperti yang

terdapat pada pertanyaan no 3. Diaman peserta

didik beri kesempatan untuk melakukan analogi

terhadap apa yang akan terjadi jika Nikola Tesla

tidak menemukan pembangkit listrik.

121

c) Penalaran ke-tiga

Kegiatan penalaran ketiga terdapat pada

halam 5, dengan deskripsi kegiatan mengnalisis

data dalam bentuk membuat katagori,

sebagaimana berikut, “Berdasarkan teks yang

kamu baca jawablah pertanyaan berikut.

Jelaskan proses transmisi dan

istribusi listrik sehingga sampai di

rumahmu. Apa manfaat SUTET? Proses

apa yangterjadi pada bagian

pembangkit tenaga listrik?

Dalam kesempatan ini pesreta didik

diberikan kesempatan untuk menganalisis proses

transmisi dan distribusi pada aliran listrik dan

mengidentifikasi proses apa yang terjadi pada

bagian pembangkit tenaga listrik dan

menemukan manfaat dari sutet.

Dalam kegiatan ini kemampuan yang

dikembangkan adalah kemampuan berpikir

secara proporsional dan menganalisis secara

122

kombinasi. Kemampuan ini terdapat pada

perkemabangan kognitif tahapan oprasional

formal.

d) Penalaran ke-empat.

Kegiatan penalaran ke-empat terdapat pada

halam 8, dengan kegiatan sebagai berikut,

“Identifikasi dan tuliskan kembali setiap bagian

dari peralatan listrik pada proses transmisi dan

distribusi listrik pada gambar di bawah ini.

1. Tuliskan nama dan fungsi dari bagian yang

diberi nomor pada tabel berikut.

No Nama Fungsi

1

2

3

4

5

6

7

123

2. Nomor berapakah yang merupakan bagian

dari proses transmisi?

3. apa yang dimaksud dengan trans misi?

4. Nomor berapakah yang merupakan bagian

dari proses distribusi?

5. Apakah yang dimaksud dengan proses

distribusi?

Deskripsi kegiatan penalaran tersebuat

adalah identifikasi dan menganalisis data dalam

bentuk membuat kategori. Dalam kesempatan ini

peserta didik diberikan kesempatan untuk

mengidentifikasi peralatan-peralatan listrik pada

proses transmisi dan distribusi, setalh itu peserta

didik dibrikan kesempatan untuk mengolah

kembali informasi yang telah dikumpulkannya.

Dalam kegiatan penalaran ini kemampuan

yang dikembangkan adalah kemampuan berpikir

proposional, diman kemampuan berpikir secara

124

proporsional adalah kemampuan kognitif yang

berda pada tahapan oprasional formal.

2) Pembelajaran 2

Pada pembelajaran 2 ini terdapat dua kegiatan

penalaran yakni:

a) Penalaran pertama

Pada penalaran ini peserta didik diberikan

kesempatan untuk mengidentifikasi dan

menganalisis seperti yang terdapat pada buku

teks tematik halama 18 berikut, “Tulislah

persamaan dan perbedaan teks sejarah dan fiksi

sejarah dalam bentuk diagram venn berikut.

Perssamaan

Perbedaan

125

b) Penalaran ke-dua

Penalaran kedua terdapat pada halaman 20,

dengan deskripsi kegiatan penalaran

mengasiosiasi atau menghubungkan

fenomena/informasi yang terkait dalam rangka

menemukan suatu pola. Dalam kegiatan

penalaran ini peserta didik diberikan kesempatan

untuk menganalisis apa dampak penemuan

Guglielmo Marconi bagi warga dunia, seperti

petanyaa yang terdapat pada halaman 20 berikut,

“Menurutmu apa dampak penemuan Guglielmo

Marconi bagi warga dunia.

Dalam kegiatan penalaran ini kemampuan

yang dikembangkan adalah kemampuan

menganalisis secara kombinasi, karena peserta

didik harus menghubungkan fenomena/fakta

yang terkait untuk dapat menemukan jawabanya.

Dan kemampuan tersebut berada pada

perkembangan psikologi kognitif tahapan

oprasional formal.

126

c) Penalaran ke-tiga

Kegiatan penalaran ketiga terdapat pada

halaman 23, dengan deskripsi kegiatan mengolah

informasi. Dalam kegiatan penalaran yang

terdapat dalam kegiatan ini peserta didik

diberikan kesempatan untuk mengembangkan

analsisi interpretasi, argumentasi dan

kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari

dua fakta/ konsep seperti berikut, “Ketika Siti

mendengarkan radio di kamarnya, volume suara

radio itu cukup keras, hingga adiknya yang

sedang belajar merasa terganggu. Menurutmu,

apakah Siti sudah menggunakan hak dan

kewajibannya secara seimbang? Jelaskan

alasanmu. Di lingkungan rumahnya, Siti sebagai

warga harus menjalankan hak dan kewajibannya

secara seimbang. Menurutmu, apa saja hak dan

kewajibanmu ketika di rumah? Mengapa hak

yang kita dapatkan dan kewajiban yang kita

laksanakan harus seimbang?.

127

Kemampuan yang dikembangkan dalam

kegiatan penalaran ini adalah mengaalisis secara

kombinasi. Dengan menghubungkan dua fakta

yang terkait. Kemampuan ini terdapat pada

perkembangan kognitif tahapan oprasional

formal.

3) Pembelajaran 3

Pada pembelajaran 3 terdapat dua kegiatan penalaran

yakni:

a) Penalaran pertama

Penalaran pertama terdapat pada halam 28.

Dengan deskripsi kegiatan penalaran mengolah

informasi yng telah dikumpulkan. Dalam

kegiatan penalaran ini peserta didik diberikan

kesempatan untuk mengembangkan

interpretasinya dengan menganalsisi dan

mengidentifikasi apa sebagaimana pertanyaan

yang terdapat pada buku teks berikut,

“Bagaimana pengaruh roda terhadap kehidupan

manusia di dunia dan jasa apa yang telah

128

Goodyear dan Dunlop berikan terhadap

kehidupan di dunia Dan bagaimana

pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat

Indonesia” .

Dalam keguatan penalaran ini keterampilan

yang dikembangkan adalah kemampuan

mengnalsis dan mengidentifikasi, kemampuan

tersebut telah berkembang pada perkembangan

kognitif tahapan oprasional kongkrit.

b) Penalaran ke-dua

Kegiatan penalaran kedua terdapat pada

halam 29, dengan deskripsi kegiatan

menyimpulkan, dalam kegiatan penalaran ini

peserta didik diberikan kesempatan untuk

mengembangkan interpretasinya dengan menarik

kesimpulan dari informasi yang tersedia pada

tabel pengaruh roda terhadap aspek sosial,

ekonomi, pendidikan, dan budaya.

Kemampuan yang dikembangkan dalam

kegiatan penaran yanag terdapat pada

129

pembelajaran 3 ini adalah menganalisis secara

kombinasi. Diamana kemampuan ini terdapat

pada perkembangan kognitif tahapan oprasional

forma, yang merupakan tahapan terakhir dalam

perkembangan psikologi kognitif.

4) Pembelajaran 4

Pada pembelajaran 4 kegiata penalaran terdapat

pada halaman 43, dengan deskripsi kegiatan

menganalisis dalam bentuk membuat kategori.

Dalam kesempatan ini peserta didik diberikan

kesempatan untuk mengembangkan interpretasi,

argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan

informasi dari dua fakta/konsep, dengan menemukan

perbedaan kehidupan rakyat Indonesia dalam aspek

sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya pada masa

sebelum dan sesudah listrik ditemukan dan menarik

kesimpulan dari hasil analisis.

Dalam kegiatan penalaran ini kemampuan yang

dikembangkan adalah kemampuan Model berpikir

ilmiah dengan tipe hipothetico-dedutive

130

dan inductive, dengan kemampuan menarik

kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan

hipotesa, dimana kemampuan ini terdapat pada

perkembangan terakhir dalam perkembangan

kognitif yakmi berada pada tahapan oprasional

formal.

5) Pembelajaran 5

Pada pembelajaran 5 kegiatan penalaran

terdapat pada halam 48 dan 49, dengan deskripsi

mengasosiasi atau menghubungkan

fenomena/informasi yangterkait dalam rangka

menemukan suatu pola. Peserta didik diberikan

kesempatan untuk mengembangkan interpretasinya

dengan menganalisis hasil temuan Charles Babbage,

yang harus dianalisis adalah mengapa komputer

terus berkembang, apa dampak perkembangan

komputer bagi manusia, apa yang terjadi jika

komputer tidak ditemukan,Menurutmu komputer

seperti apa yang akan tercipta di masa depan.

131

Dalam kegiatan penalaran ini kemampuan

yang di kembangkan adalah kemampuan model

berpikir ilmiah dengan tipe hipothetico-dedutive

dan inductive sudah mulai dimiliki anak, dengan

kemampuan menarik kesimpulan, menafsirkan

dan mengembangkan hipotesa, kemampuan ini

tedapat pada perkembangan kognitif tahapan

oprasional.

6) Pembelajaran 6

Pada pembelajaran 6 tidak ditemukan adanya

kegiatan menalar, dalam kegiatan pembelajaran 6

hanya terdapat kegiatan mencoba dan evaluasi.

b. Subtema 2 Penemuan dan Manfaatnya

1) Pembelajaran 1

Pada kegiatan pembelajaran 1, kegiatan

menalar terdapat pada halaman 60, seperti berikut,

“Berdasarkan pengamatanmu, lengkapi tabel

berikut. Kamu dapat menuliskan jawaban pada

kertas tambahan jika tabel di bawah ini tidak cukup.

132

No Penemuan Manfaat

Bagaimana jika

penemuan

tersebut tidak

ada?

1

2

3

4

5

6

Pada kegiatan penalaran ini peserta didik

diberikan kesempatan untuk mengembangkan

interpretasinya terhadap kemungkinan yang akan

terjadi jika alat-alat yang bermanfaat dalam

kehidupan sehari-hari tidak ditemuakn dan juga

membuat kesimpulan dari tabel.

Dalam kegiatan ini kemampuan yang

dikembangkan adalah berpikir abstrak dan logis

dengan menggunakan pola berpikir kemungkinan.

Kemampuan ini terdapat pada tahapan oprasional

formal yang merupakan tahapan terakhir dari dari

perkembangan kognitif dan berada pada kisaran

usia 11 tahun sampai dewas.

2) Pembelajaran 2

133

Pada pembelajaran 2 kegiatan penalaran

terdapat pada halaman 71 dan 72, dengan deskripsi

kegaiatan penalaran menyimpulkan. Pada

kesempatan ini pesertadidik diberikan kesempatan

untuk menarik kesimpulan dari persamaan dan

perbedaan ciri-ciri bangun yang ada pada kelompok

A dan kelompok B dan jawaban dari pertanya yang

diajukan pada halam 72 serat menarik kesimpulan

dari hasil dari diskusi bersama kelompok yang

terdapat pada halam 74dan 76.

Dalam kegiatan ini kemampuan yang di

kembangkan adalah kemampuan berpikir ilmiah

dengan tipe hipothetico-dedutive dan inductive,

dengan kemampuan menarik kesimpulan,

menafsirkan dan mengembangkan hipotesa, karna

pada tahapan ini peserta didik sudah mampu

menganlsis secara kombinasi. Kemampuan ini

terdapat pada tahapan oprasional formal yang

merupakan tahapan akhir dari perkembangan

sikologi.

134

3) Pembelajaran 3

Pada pembelajaran 3 tidak ditemukan adanya

kegiatan menalar, dalam kegiatan pembelajaran 3

hanya terdapat kegiatan mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi dan mengkomunikasikan.

4) Pembelajaran 4

Pada kegiatan pembelajaran 4 kegiatan

penalaran terdapat pada halaman 89, dengan

deskripsi kegiatan penalaran menganalisis

dalambentuk membuat kategori. Dalam kegiatan

penalaran ini peserta didik diberikan kesempatan

untuk melakukan analisis menemukan Temukan

benda-benda yang mempunyai simetri lipat dan

memberikan alasannya dan melakukan

pengklasifikasian terhadap benda-benda yang

berbentuk poligon dan bukan poligon seperti berikut,

“Temukan benda-benda yang ada di sekitarmu yang

mempunyai simetri lipat? Mengapa benda-benda

tersebut mempunyai simetri lipat. Amati gambar

135

berikut! Manakah gambar yang mempunyai simetri

lipat dan tidak mempunyai simetri lipat.

Dalam kegiatan ini kemampuan peserta didik

yang dikembangkan adalah kemampuan

mengidentifikasi dan mengklasifikasikan.

Kemampuan mengkalsifikasi terdapat pada

perkembangan kognitif tahapan oprasional kongkrit.

5) Pembelajaran 5

Pada kegiatan pembelajaran 5 kegiatan

penalaran terdapat pada halaman 94, dengan

deskripsi kegiatan penalaran mengasosiasi atau

menghubungkan fenomena/informasi yang terkait

dalam rangka menemukan suatu pola. Pada kegiatan

pembelajaran ini peserta didik diberikan kesempatan

untuk menemukan perbedaan gambar yang memiliki

simetri putar dan tidak mempunyai simetri putar

136

serta cara simetri putar seperti petunjuk yang ada

dalam buku teks berikut, “Apa perbedaan gambar

yang mempunyai simetri putar dan tidak mempunyai

simetri putar? Apa itu simetri putar? Bagaimana

caramu mengetahuinya?.

6) Pembelajaran 6

Pada pembelajaran 6 tidak ditemukan adanya

kegiatan menalar, dalam kegiatan pembelajaran 6

hanya terdapat kegiatan mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi.

c. Subtema 3 ayo menjadi penemu

1) Pembelajaran 1

Pada pembelajaran 1kegiatan penelaran terdapat

pada halam 104 dengan deskripsi kegiatan penalaran

mengolah informasi yang sudah dikumpulkan. Pada

kegiatan penalaran ini peserta didik diberikan

kesempatan utuk mengaidentifikasi apa yang teradi

pada kertas dan rambut yang didekatkan pada balon,

sisir dan penggaris plastik, apa perbedaan antara

balon, sisir, dan penggaris plastik yang belum

137

digosok dan sudah digosok dan peserta didik

diberikan kesempatan untuk menarik kesimpulan

dari percobaan tersebut.

Dalam kegiatan penalaran yang terdapat padat

kegaitan pembelajaran 1 ini kemampuan yang

dikembangkan adalah kemampuan kemampuan

mengidentifikasi, kemampuan ini berada pada

tahapan oprasional kongkrit. Dan kemampuan

berpikir ilmiah dengan tipe hipothetico-dedutive

dan inductive, dengan kemampuan menarik

kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan

hipotesa.

2) Pembelajaran 2

Pada kegiatan pembelajaran 2 kegiatan

penalaran terdapat pada halaman 114, dengan

deskripsi kegaiatan penalaran, mengasosiasi atu

menghubungkan fenomena/informasi yang terkait

dalam rangka menemukan suatu pola dan

menyimpulkan. Pada kesempatan ini peserta didik

diberikan kesempatan untuk memasangkan nilai-

138

nilai yang haris dimiliki oleh seorang penemu

denagan nilai-nilai pancasila dan menemukan

contohnya dalam kehidupan sehari-hari serta

menarik kesimpulan dari informasi yang didapatnya.

Kemampuan yang dikembangkan pada

pembelajaran 2 ini adalah kemampuan berpikir

secara proporsional dan menganlisis secara

kombinasi. Kemampuan ini telah berkembang pada

tahapan oprasional formal dan merupakan tahapan

terakhir dari tahapan perkembangan kognitif.

Tahapan ini berkembang pada kisaran usia 11 tahu

samapai dewasa. Dan perkembangan ini telah terjadi

pada peserta didik yang duduk di kelas 6 sekolah

dasar karena pada umumnya peserta didik berusia

11-12 tahun

3) Pembelajaran 3

Pada pembelajaran 3 kegiatan penalaran

terdapat pada halaman 119, dengan deskripsi

kegiatan penalaran mengasosiasi atau

menghubungkan fenomena/ informasi yang terkait

139

dalam rangka menemukan suatu pola. Pada

kesempatan ini peserta didik dibrikan kesempatan

untuk menganlisis dan mengidentifikasi pengaruh

olahraga terhadap kehidupan masyarakat di daerah

tempat tinggalnya dan untuk menemukan pengaruh

olahraga terhadap kehidupan rakyat Indonesia di

bidang pendidikan, sosial, ekonomi, dan budaya.

Pada kesempatan ini kemampuan yang

dikembangkan adalah kemampuan menganalsisi

secara kombinasi dan Model berpikir ilmiah dengan

tipe hipothetico-dedutive dan inductive, dengan

kemampuan menarik kesimpulan, menafsirkan dan

mengembangkan hipotesa. Kemampuan ini terdapat

pada perkembangan kognitif tahapan oprasional

formal yang merupakan tahapan terakhir dalam

perkembangan kognitif.

4) Pembelajaran 4

Pada pembelajaran 4 kegiatan penalaran

terdapat pada halaman 125 dan 126, dengan

deskripsi kegiatan penalaran mengolah informasi

140

yang sudah dikumpulkan. Pada kegiatan penalaran

ini peserta didik diberiakn kesempatan untuk

menemukan informasi yang terkandung dalam

sebuah teks gagasani informasi yang harus

ditemukan diantaranya: 1. Apa yang menjadi latar

belakang seorang inovator berhasil menemukan

suatu inovasi baru. 2. Sikap apa saja yang perlu

dimiliki seorang inovator hingga berhasil

menemukan inovasi baru. 3. Sikap seorang inovator

saat menghadapi kegagalan.

Dalam kegiatan pembelajaran ini kemampuan

yang dikembangkan adalah kemampuan

mengidentifikasi gagasan. Kemampuan ini terdapat

pada tahapan oprasional kongkrit, yang merupakan

tahapan ke-3 dari perkembangan kognitif yang

berkembang pada kisaran usia 7-11 tahun.

5) Pembelajaran 5

Pada pembelajaran 5 kegiatan penelaran

terdapat pada halaman 130, dengan deskripsi kegitan

penalaran mengasosiasi atau menghubungkan

141

fenomena/informasi yang terkait dalam rangka

menemukan sebuah pola. Dalam kesmpatan ini

peserta didik diberikan kesempatan untuk

menemukan persamaan dari Pusat pembangkit

listrik, Baterai isi ulang, Baterai sekali pakai.

Pada pembelajaran ini kemampuan yang

dikembangkan adalah kemmapuan menganalisis

secara kombinasi. Kemmapuan ini terdapat pada

perkembangan kognitif tahapan oprasional formal,

yang merupakan tahapan akhir dari perkembangan

kognitif.

6) Pembelajaran 6

Dalam pembelajaran 6 tidak ditemukan adanya

kegiatan penalaran. Dalam kegaitan ini hanya

terdapat kegiatan mengumpulkan

informasi/mencoba.

142

4. Tema 4 Globalisasi

a. Subtema 1Globalisasi di Sekitarku

1) Pembelajaran 1

Pada pembelajaran 1 kegiatan menalar terdapat

pada halam 3, dengan deskripsi kegiatan

mengasosiasi atu menghubungkan

fenomena/informasi terkait dalam rangka

menemukan suatu pola dan menyimpulkan. Pada

kegiatan mengamati peserta didik diberikan

kesempatan untuk melakukan pengamatn terhadap

peta yang terdapat gambar benda-benda hasil

produksi negara tersebut, seperti yang terdapat pada

gambar halama 3 buku tematik berikut:

Setelah mengamati peta diatas peserta didik

diberikan kesempatan untuk menarik kesimpulan,

143

seperti kesempatan yang diberikan yang terdapat

dibawah gambar seperti berikut, “Produk tersebut

diproduksi oleh negara tertentu. Namun, produk

tersebut dapat diperoleh di negara lain, misalnya

mobil buatan Jepang, yang dapat juga dibeli di

negara lain. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Jelaskan alasanmu! Tulis kesimpulanmu.

Pada kegiatan penalaran ini kemampuan yang

dikembangkan adalah Model berpikir ilmiah dengan

tipe hipothetico-dedutive dan inductive, dengan

kemampuan menarik kesimpulan, menafsirkan dan

mengembangkan hipotesa. Kemampuan ini terdapat

pada perkembangan kognitif tahapan oprasional

formal yang merupakan tahapan terakhir dalam

perkembangan kognitif.

2) Pembelajaran 2

Pada pembelajaran 2 terdapat 2 kegiatan

penalaran yang tersaji yakni:

a) Penalaran pertama

144

Dalam kegiatan penalaran pertama

peserta didik diberikan kesempatan untuk

menjawab beberapa pertanyaan yang

diajukan dalam buku teks halaman pada

halaman 13 seperti berikut, “1. Apa tujuan

awal pembuatan batik?2. Jelaskan apa yang

kamu ketahui tentang motif batik

Indonesia.3. Apa upaya yang telah dilakukan

untuk mengenalkan batik Indonesia ke dunia

internasional?4. Tulis komentarmu setelah

mengetahui bahwa batik Indonesia diakui

sebagai salah satu warisan budaya dunia.5.

Jelaskan arti kata „mendunia‟ pada teks

yang telah kamu baca.6. Tulis kesimpulanmu

menggunakan 3 kalimat tentang bacaan

yang telah kamu baca.

Dalam kegiatan penalaran ini peserta

didik diberikan kesempatan untuk

melakukan identifikasi terhadap teks bacaan

yang berjudul Batik, Seni Tradisional

145

Indonesia yang Mendunia seperti yang

terdapat pada pertanyaan nomor 1, 2 dan 3,

selanjutnya peserta didik diberikan

kesempatan untuk mengembangkan

pendapat atau interpretasinya setelah

mengetahui seni batik telah mendunia seperti

yang terdapat pada pertanyaan nomor 4 dan

5, terakhir peserta didik diberikan

kesempatan untuk memberikan kesimpulan

seperti yang terdapat pada pertanyaan nomor

enam.

b) Penalaran kedua

Pada kegiatan penalaran kedua

terdapat pada halaman 19, dengan deskripsi

kegiatan penalaran menyimpulkan. Dalam

pembelajaran ini peserta didik diberikan

kesempatan untuk menarik kesimpulan dari

seketsa yang telah dibuatnya.

146

c) Penalaran ketiga

Kegiatan penalaran ke-dua terdapat

pada halaman 20, pada kesempatan ini

peserta didik diberikan kesempatan untuk

mengidentifikasi banyaknya jumlah sisi,

rusuk, titik sudut, diagonal bidang dan

diagonal ruang yang terdapat pada kubus

sebagaimana soal yang terdapat pada

halaman 20 berikut, “Berapa banyak sisi

yang terdapat pada kubus? 2. Berapa

banyak rusuk yang terdapat pada kubus? 3.

Berapa banyak titik sudut yang terdapat

pada kubus? 4. Berapa banyak diagonal

bidang yang terdapat pada kubus? 5. Berapa

banyak diagonal ruang yang terdapat pada

kubus? Tulis kesimpulanmu tentang diagonal

bidang dan diagonal ruang yang terdapat,

selain itu peserta didik juga diberikan

kesempatan untuk menyimpulkan apa yang

147

dimaksud denagn diagonal bidang diagonal

ruang yang terdapat pada kubus.

Pada kedua ketiga penalaran tersebut

kemampuan yang di kembangkan adalah

kemampuan berpikir ilmiah dengan

tipe hipothetico-dedutive dan inductive,

kemampuan menarik kesimpulan,

menafsirkan dan mengembangkan hipotesa.

Kemampuan ini terdapat pada perkembangan

kognitif pada tahapa oprasional formal. dan

dengan ini penalaran yang disajikan dalam

pembelajaran 2 (dua) telah sesuai dengan

perkembangan peserat psikologi didik.

3) Pembelajaran 3

Pada pemeblajaran 3 tidak ditemukan adanya

kegiatan penalaran, dalam pembelajaran ini hanya

terdapat kegiatan mengamati, menanya, mencoba

dan mengkomunikasikan.

148

4) Pembelajaran 4

Pada pembelajaran 4 terdapat dua kegiatan penalaran

yakni:

a) Penalaran pertama

Penalaran pertama terdapat pada halaman

29, dengan deskripsi kegiatan penalaran

menyimpulkan. Pada pemeblajaran ini peserta

didik diberikan kesempatan untuk menarik

kesimpulan dari seketsa kubus dan balok yang

dibuatnya.

b) Penalaran ke-dua

Kegiatan penalaran kedua terdapat pada

halam 30, dengan deskripsi kegiatan penalaran

menyimpulkan dan menganalisis. Pada kegiatan

penalaran ini peserta didik diberikan kesempatan

untuk menarik kesimpulan mengenai balok serta

menemukan persamaan dan perbedaan balok dan

kubus.

Dalam kegiatan penalaran yang terdapat

pada pembelajaran 4 ini kemampuan yang

149

dikembangkan adalah kemampuan berpikir

ilmiah dengan tipe hipothetico-dedutive

dan inductive, dengan kemampuan menarik

kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan

hipotesa serta menganalisis secara kombinasi.

Kemapuan ini terdapat pada perkembangan

kognitif tahapa oprasional formal.

5) Pembelajaran 5

Pada pemeblajaran 5 tidak ditemukan adanya

kegiatan penelaran, dalam pembelajaran lima ini

hanya terdapat kegiatan mengumpulkan informasi

atu mencoba.

6) Pembelajaran 6

Pada pembelajaran 6 tidak ditemukan adanya

kegiatan penalaran, dalam pembelajaran ini hanya

terdapat kegaitan mencoba, mengkomunikasikan dan

evaluasi pembelajaran.

150

b. Subtema 2 Globalisasi dan Manfaatnya

1) Pembelajaran 1

Pada pemeblajaran 1 kegiatan penalaran

terdapat pada halaman 47, dengan deskripsi kegiatan

penalaran menganalisis dan menyimpulkan, dalam

kesempatan ini peserta didik diberikan kesmepatan

untuk menganalisis peristiwa-peristiwa yang

merupakan pengaruh dari gelobalisasi. Setelah itu

menarik kesimpulan mengenai hasil analisis yang

telah didapatkan.

Pada pembelajaran ini kemampuan yang

dikembangkan adalah kemampuan analisis dan

kemampuan berpikir ilmiah dengan tipe hipothetico-

dedutive dan inductive, dengan kemampuan menarik

kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan

hipotesa. Kemampuan ini terdapat pada

pekembangan kognitif tahapan oprasional formal.

2) Pembelajaran 2

Pada pemeblajaran 2 kegiatan penalaran

terdapat pada halaman 61 dengan deskripsi

151

kegaiatan penalaran menyimpulkan, dalam kegiatan

penalaran yang terdapat pada pembelajaran dua ini

peserta didik diberikan kesempatan untuk menarik

kesimpulan setelah setelah melakukan proses

mengamati, mewawancara dan mendiskusikan

perubahan sebagai akibat globalisasi.

Dalam kegiatan penalaran ini kemampuan yang

dikembangkan adalah kemampuan menganalsis

secara kombinasi. Kemampuan menganalisis secara

kombinasi merupakan suatu kemampuan kognitif

yang berkembang pada tahapan oprasional formal.

dan peserta didik yang duduk di kelas 6 sekolah

dasar telah berada pada tahapan perkembangan

kognitif tahapan oprasional formal tersebut.

3) Pembelajaran 3

Pda pemebalajaran 3 tidak ditemukan adanya

kegiatan penalaran. Dalam pembelajaran 3 hanya

terdapat kegiatan mengamati, mencoba,

mengumpulkan informasi dan mengkomunikasikan.

152

4) Pembelajaran 4

Pada pembelajaran 4 kegiatan penalaran

terdapat pada halaman 72, dengan deskripsi kegiatan

penalaran menganalisisi data dalam bentuk membuat

kategori dan mengasosiasi atau menghubungkan

fenomena/informasi terkait dalam rangka

menemukan suatu pola. Pada kesempatan ini peserta

didik diberikan kesempatan untuk menentukan

ruangan yang tidak menerapkan sikap hidup hemat

listrik dan menemukan dampak dari sikap hidup

boros listrik bagi warga sekola.

Pada pembelajaran 4 ini kemampuan yang

dikembangkan aadalah kemampuan berpikir ilmiah

dengan tipe hipothetico-dedutive dan inductive,

dengan kemampuan menarik kesimpulan,

menafsirkan dan mengembangkan hipotesa dan

berpikir abstrak dan logis dengan menggunakan

pola berpikir kemungkinan dan kemampuan ini

terdapat pada perkembangan kognitif tahapan

oprasional formal.

153

5) Pembelajaran 5

Pada pembelajaran 5 kegiatan menalar terdapat

pada halaman 80, dengan dskripsi kegiatan

penalaran menganalisis data dalam bentuk membuat

kategori. Pada kegiatan ini peserta didik diberikan

kesempatan beserta salah satu temannya untuk

mencari contoh pengaruh positif dan pengaruh

negatif globalisasi.

Kemampuan yang dikembangkan dalam

kegiatan penalaran ini adalah kemampuan

mengidentifikasi. Diaman kemampuan ini terdapat

pada perkembangan kognitif tahapan oprasional

kongkrik.

6) Pembelajaran 6

Pada pembelajaran 6 tidak ditemukan adanya

kegiatan penalaran. Dalam pembelajaran 6 ini

hayanya terdapat kegiatan mencoba dan evaluasi.

154

c. Subtema 3 Globalisasi dan Cinta Tanah Air

1) Pembelajaran 1

Pada kegiatan pembelajaran satu peserta didik

diberikan kesempatan untuk melakukan identifikasi

dan analisis terhadapa teks yang telah dibacanya

denagn judul, yuk, cintai buah dalam negri, jangan

lupakan pasar tradisional dan mari gunakan produksi

dalam negri.

Pada kegiatan penalaran ini peserta didik

diberikan kesempatan untuk dapat menemukan

pokok pikiran, nilai-nilai yang tersirat dalam teks

tersebut dan memberikan contoh-contoh sikap dalam

kehidupan sehari-hari serta hal yang bisa lakukan

terkait tema seperti petunjuk yang terdapat pada

bukuteks halam 91 berikut, “Setelah membaca teks,

tulis pokok pikiran yang kamu temukan dalam teks

tersebut. Setelah memahami pokok pikiran tersebut,

tambahkan nilai-nilai yang tersirat dalam teks

tersebut. Berikan contoh-contoh sikap dalam

155

kehidupan sehari-hari dan sebutkan juga hal yang

kamu bisa lakukan terkait tema”.

2) Pembelajaran 2

Pada pemeblajaran ini tidak ditemukan adanya

kegiatan penalaran, dalam pebelajaran ini hanya

terdapat kegiatan mengamati, menanya, mencoba,

dan mengkomunikasikan.

3) Pembalajaran 3

Pada pembelajaran 3 peserta didik diberikan

kesempatan untuk mengidentifikasi dengan

menjawab beberapa pertanyaan yang disajikan

dalam buku teks seperti berikut, “Jawab pertanyaan

berikut berdasarkan teks. 1. Apa pokok pikiran dari

bacaan di atas?2. Mengapa masalah lingkungan

menjadi pembicaraan dewasa ini?3. Apa fakta yang

terjadi dengan lingkungan?4. Apa yang dimaksud

dengan teknologi hijau?5. Tulis kesimpulanmu

menggunakan 4 kalima”. Sereta peserta didik

diberikan kesempatan untuk menarik kesimpaulan

seperti soal yang terdapat pada no4.

156

Kemampuan yang di kembangkan dalam

pembelajaran 3 ini adalah mengidentifikasi gagasan

diaman kemampuan ini telah berkembang pada

perkembangan kognitif tahapan oprasional kongkrit

kemampuan selanjutnya yang dikembangkan adalah

kemampuan menarik kesimpulan, kemampuan ini

berada pada tahapan perkembangnag kognitif

tahapan oprasional formal. dengan ini dapat kita

simpulkan bahawa kegiatan penalaran yang tersaji

dalam buku teks tematik pembelajaran 3 sesuai

dengan tahapan perkembangan kognitif peserta

didik.

Pada kegiatan pembelajaran selanjutnya peneliti

tidak menemukan kegiatan penalaran baik pada

pembelajaran 4, 5 maupun 6. Dalam pembelajaran

ini hanya terdapat kegiatan mengamati, menanya,

mencoba dan mengkominikasikan.

157

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah peneliti lakukan

terhadap buku paket tematik kelas VI tentang kesesuaian buku

teks kelas VI terhadap perkembangan psikologi peserta didik

dapat diambil kesimpulan sebagi berikut:

Dari 72 kegiatan pembelajaran yang terdapat pada 4 tema

terdapat 55 kegiatan, masing-masing penalaran terdapat pada

temas satu 17 kegiatan, tema dua 15, tema tiga 14 dan tema

empat 9 kegiatan penalaran. Dari 55 kegiatan penalaran yang

tersdia dalam buku teks tematik kelas VI tema satu sampai

empat semu sesuai dengan tahapan perkembangan psikologi

peserta didik yang duduk dikelas VI sekolah dasar.

B. Saran

Dari hasil analisis yang dilakukan peneliti terhadap buku

teks tematik kelas VI dapat diberikan saran-saran sebagi

berikut:

158

Proses belajar yang dialami seorang anak pada tahap

sensorimotor tentu akan berbeda dengan proses belajar yang

dialami oleh seorang anak pada tahap preoperasional, dan akan

berbeda pula dengan mereka yang sudah berada pada tahap

operasional konkret, bahkan dengan mereka yang sudah berada

pada tahap operasional formal. Secara umum, semakin tinggi

tahap perkembangan kognitif seseorang akan semakin teratur

dan semakin abstrak cara berpikirnya. Maka pendidik harus

memahami tahap-tahap perkembangan kognitif pada peserta

didiknya agar dalam merancang dan melaksanakan proses

pembelajaran sesuai dengan tahap-tahap tersebut. Karena

pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan tidak sesuai

dengan kemampuan dan karakteristik siswa tidak akan ada

maknanya bagi siswa.

159

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arifin, Zaenal. 2014. Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja

RosdaKarya.

Dahlan, M. Djawad. 2017. Pesikologi Perkembangan Anak & Remaja.

Bandung: Rosda Karya.

Desmita, 2012. psikologi perkembangan peserta didik. Bandung:

Remaja RosdaKarya.

Hurlock, Elizabeth B. 1980. Pesikologi Perkembangan, Jakarta:

Erlangga.

Kurniawan, Deni. 2014. pembelajaran terpadu tematik.

Bandung:Alfabeta.

Lestari, Dwi. “Analisis kesesuaian materi pelajaran buku teks tema

indahnya negriku dengan kurikulum 2013”. Skripsi, program

S1, IAIN Purwakerto.

Moleong, Lexy J. 2006. metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, H.E. 2013. pengembangan dan Implementasi Kurikulum

2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Putra, Adfila Pandu. 2016. Analisis Kesesuaian Buku Teks tematik

terpadu pada kompetensi dasar2013. Skeripsi, Program S1,

UNP, KEDIRI

Sitepu, B. P. 2012. Penulisan Buku Teks Pelajaran .Bandung:Remaja

Rosdakarya.

Syah, Muhibbin. 2015. Pesikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2015. Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

160

Satori, Djaman. Aan Komariah. 2013. Metodologi Penelitian

Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif dan R&D

Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.