Terjemahan The value relevance of the foreign translation adjustment.docx
ANALISIS KESEPADANAN MAKNA TERJEMAHAN BERITA …/Analisis... · kalimat terjemahan berita...
-
Upload
hoangkhanh -
Category
Documents
-
view
328 -
download
12
Transcript of ANALISIS KESEPADANAN MAKNA TERJEMAHAN BERITA …/Analisis... · kalimat terjemahan berita...
i
ANALISIS KESEPADANAN MAKNA TERJEMAHAN
BERITA INTERNASIONAL
YANG TERBIT DI KORAN SEPUTAR INDONESIA
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai
Derajat Magister Program Studi Linguistik
Minat Utama Bidang Penerjemahan
Disusun oleh:
NINUK SHOLIKHAH AKHIROH
S.130907008
PROGRAM STUDI LINGUISTIK PENERJEMAHAN
PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
ii
ANALISIS KESEPADANAN MAKNA TERJEMAHAN
BERITA INTERNASIONAL
YANG TERBIT DI KORAN SEPUTAR INDONESIA
Oleh:
NINUK SHOLIKHAH AKHIROH
S.130907008
Telah disetujui oleh Tim Pembimbing
Pada tanggal: ……………………….
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed, MA, Ph.D Prof. Dr. M. Sri Samiati Tarjana
NIP. 196303281992011001 NIP. 1944060211965112001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Linguistik
Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed, MA, Ph.D
NIP. 196303281992011001
iii
ANALISIS KESEPADANAN MAKNA TERJEMAHAN
BERITA INTERNASIONAL
YANG TERBIT DI KORAN SEPUTAR INDONESIA
Oleh:
NINUK SHOLIKHAH AKHIROH
S.130907008
Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji
Pada tanggal: ……………………….
Jabatan Nama Tanda Tangan
Ketua : Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D ……………
NIP.
Sekretaris : Dr. Tri Wiratno, MA ……………
NIP.
Anggota : Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., MA, Ph.D …………….
Penguji NIP. 196303281992011001
Prof. Dr. M. Sri Samiati Tarjana …………….
NIP. 1944060211965112001
Mengetahui,
Direktur Program Pasca Sarjana UNS Ketua Program Studi Linguistik
Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., MA, Ph.D
NIP. NIP. 196303281992011001
iv
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya
Nama : Ninuk Sholikhah Akhiroh
NIM : S.130907008
Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis yang berjudul ANALISIS
KESEPADANAN MAKNA TERJEMAHAN BERITA INTERNASIONAL
YANG TERBIT DI KORAN SEPUTAR INDONESIA betul-betul karya saya
sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis tersebut diberi tanda
citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik yang berupa pencabutan tesis dan gelar
yang saya peroleh dari tesis tersebut.
Surakarta, Juli 2010
Yang membuat pernyataan
Ninuk Sholikhah Akhiroh
v
MOTTO
- Achievement in Any Placement -
(My Own Motivating Words)
Tesis Ini Kupersembahkan untuk:
Ibu
Bapak
Kakak, Adik
Seluruh Keluarga dan Sahabat
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Alhamdulillaahirobbil‘alamiin. Yang utama penulis mengucap syukur
kepada Allah Ta‘ala atas selesainya penyusunan tesis ini. Sungguh merupakan
perjuangan yang tak akan berhasil tanpa rahmat dan karunia-Nya, serta dukungan
doa dan motivasi dari semua pihak yang memberikan perhatian pada penulis
dalam penyusunan tesis yang berjudul ―ANALISIS KESEPADANAN MAKNA
TERJEMAHAN BERITA INTERNASIONAL YANG TERBIT DI KORAN
SEPUTAR INDONESIA‖ ini.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan
terimakasih yang tulus kepada:
1. Bapak Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D selaku direktur Program
Pascasarjana UNS atas perkenannya memberi ijin penulisan tesis ini.
2. Bapak Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., MA, Ph.D selaku ketua Program
Studi Linguistik Pascasarjana UNS, serta pembimbing tesis penulis, yang
telah sangat banyak membantu dengan memberikan bimbingan dan
pengarahan yang sangat berharga dalam penyusunan tesis ini.
3. Ibu Prof. Dr. M. Sri Samiati Tarjana selaku pembimbing tesis penulis,
yang dengan sabar memberi bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan
tesis ini.
4. Bapak Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D, selaku ketua sidang tesis
5. Bapak Dr. Tri Wiratno, MA, selaku sekertaris sidang tesis, sekaligus rater
dalam penulisan tesis ini.
6. Keluarga besarku atas dukungan doa dan segalanya.
7. Syarifudin Koran Sindo, yang membuka jalanku untuk menulis tesis ini.
Terimakasih atas bantuannya yang ramah dan menyenangkan.
8. Sugeng Wahyudi, Andika Koran Sindo atas bantuannya memberikan data
untuk tesis ini, beserta seluruh staf redaksi halaman Internasional Koran
Sindo.
vii
9. Ibu Umi Pujiyanti, SS, M.Hum yang telah bersedia menjadi tempat
bertanya.
10. Teman-temanku Linguistik Penerjemahan 07. Hurry up Friends! We‘ve
been late. We don‘t want to be very late, do we?
11. Seluruh dosen dan karyawan program studi linguistik pascasarjana UNS
12. Semua pihak yang mungkin belum tersampaikan, yang telah membantu
dan mendukung penulis dalam penyusunan tesis ini.
Semoga Allah Yang Maha Kuasa memberikan balasan dengan balasan yang
sebaik-baiknya.
Akhirnya, walaupun banyak kekurangan, penulis berharap tesis ini dapat
menjadi ilmu yang bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Surakarta, Juli 2010
Penulis
viii
ABSTRAK
NINUK SHOLIKHAH AKHIROH. S.130907008. 2010. ANALISIS
KESEPADANAN MAKNA TERJEMAHAN BERITA INTERNASIONAL
YANG TERBIT DI KORAN SEPUTAR INDONESIA. (Tesis. Pascasarjana
Program Linguistik, Minat Utama Penerjemahan. Universitas Sebelas Maret
Surakarta).
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan teknik
penerjemahan, aspek yang mempengaruhi kesepadanan makna, serta kesepadanan
makna (keakuratan) terjemahan berita Internasional yang terbit di koran Seputar
Indonesia.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif terpancang untuk
kasus tunggal. Jenis data objektif berupa dokumen teks berita di halaman
Internasional koran Seputar Indonesia, dan dokumen teks sumber berita. Jenis
data afektif berupa informan ahli bidang penerjemahan yang memberikan
informasi tentang kesepadanan makna terjemahan berita Internasional yang terbit
di koran Seputar Indonesia, dan wartawan yang menulis berita tersebut. Teknik
cuplikan yang digunakan adalah teknik purposif. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah mengkaji dokumen dan wawancara.
Hasil Penelitian: Hasil analisis pada 126 kalimat BSa menunjukkan bahwa
kalimat terjemahan berita Internasional yang terbit di koran Seputar Indonesia
memiliki tingkat kesepadanan makna cukup. Para rater memberi penilaian sepakat
terhadap 86 terjemahan (68%). Terhadap 40 terjemahan (32%) lainnya, para rater
memberi penilaian berbeda. Hasil lengkap penilaian kesepadanan untuk nilai
sepakat adalah sebagai berikut: terjemahan akurat, sebanyak 34 kalimat (40%);
terjemahan akurat dengan perbedaan tematik, sebanyak 6 kalimat (7%);
terjemahan kurang akurat, sebanyak 40 kalimat (46%); terjemahan tidak akurat,
sebanyak 6 kalimat (7%). Dari terjemahan dengan nilai tidak sepakat, diperoleh
penilaian rata-rata sebagai berikut: tidak ada terjemahan akurat; terjemahan akurat
dengan perbedaan tematik, sebanyak 25 kalimat (62,5%); terjemahan kurang
akurat, sebanyak 11 kalimat (27,5%); terjemahan tidak akurat, sebanyak 4 kalimat
(10%). Dari kajian yang dilakukan terhadap teknik penerjemahan, teridentifikasi
teknik-teknik berikut: Penghilangan, Penambahan, Modulasi, Transposisi,
Established Equivalent, Partikularisasi, Generalisasi, Peminjaman, Calque,
Amplifikasi serta Reduksi. Teknik penghilangan merupakan teknik yang paling
banyak dilakukan dan paling berpengaruh terhadap kesepadanan makna.
Penggunaan teknik modulasi dan transposisi yang cukup banyak, menyiratkan
bahwa penerjemah cenderung menggunakan metode penerjemahan yang agak
bebas. Pengaruh aspek linguistik terhadap kesepadanan makna terlihat pada:
ketepatan pemilihan padanan yang berpengaruh positif terhadap kesepadanan
makna, serta ketidaktepatan pemilihan padanan (aspek leksikal) yang
menyebabkan terjemahan tidak akurat; ketepatan penyusunan kata dalam kalimat
ix
(aspek sintaktik) yang memberi efek positif terhadap kesepadanan makna;
pengubahan struktur tematik dan aliran informasi (aspeks tekstual) yang tidak
mengurangi keakuratan pesan, namun menyebabkan perbedaan tematik. Pengaruh
aspek ekstralinguistik terhadap kesepadanan makna terlihat pada: pemahaman
budaya Bsu dan Bsa yang memberi pengaruh positif dan negatif terhadap
kesepadanan makna; kebijakan institusi media dan kaidah umum jurnalisme yang
memberi efek negatif terhadap kesepadanan makna; kurangnya pengetahuan
tentang teori penerjemahan dan ilmu linguistik aplikatif yang memberi efek
negatif terhadap kesepadanan makna, serta wawasan pengetahuan penerjemah
yang memberi efek positif dan negatif terhadap kesepadanan makna.
Saran/rekomendasi: Dari hasil evaluasi dan pembahasan terhadap terjemahan
berita Internasional yang terbit di koran Seputar Indonesia, terdapat beberapa
masukan sebagai berikut: memahami teks Bsu dengan cermat agar dapat
melakukan penghilangan dengan tepat; menghindari penambahan yang tidak
perlu; memperluas pengetahuan tentang teori penerjemahan dan ilmu linguistik
aplikatif.
x
ABSTRACT
NINUK SHOLIKHAH AKHIROH. S130907008. 2010. THE ANALYSIS OF
EQUIVALENCE IN THE TRANSLATION OF INTERNASIONAL NEWS
IN SEPUTAR INDONESIA DAILY (Tesis. Postgraduate Program in
Linguistic, Majoring in Translation Studies. Sebelas Maret University of
Surakarta)
Objectives: This research is aimed to analyze and describe translation technique,
aspects influencing equivalence, and equivalence (accuracy) in the translation of
Internasional news in Seputar Indonesia daily.
Methods: This is a descriptive qualitative research with single embedded case.
The objective data is the document of news text in the page Internasional in
Seputar Indonesia daily, and the document of source text from which the
translated text was taken. The affective data is informan mastering translation
field who gives information about equivalence of the translation of International
news in Seputar Indonesia daily, and journalist writing the news. This research
uses purposive sampling technique. Data collecting technique used in this research
is document analysis and interview.
Result: From the analysis of 126 sentences of target text, it can be concluded that
the translations of International news in Seputar Indonesia daily are equivalent
enough. Raters give approved assessment for 86 translations (62%). For the rest
40 translations (32%), they give different assessment. The whole result for
equivalence of approved assessment are: accurate translations are 40 sentences
(40%); accurate translations with thematic unequivalence are 6 sentences (7%);
less accurate translations are 50 sentences (40%); not accurate translations are 40
sentences (46%). From disapproved assessment, the average score is as follow:
there is no accurate translation; accurate translations with thematic unequivalence
are 25 sentences (62,5%); less accurate translations are 11 sentences (27,5%); not
accurate translations are 4 sentences (10%). From the analysis of translation
technique, it was identified the following translation techniques : Deletion,
Addition, Modulation, Transposition, Established Equivalent, Particularization,
Generalization, Borrowing, Reduction, Amplification, and Calque. Deletion
technique was proven to be the mostly used and the most influential technique
toward equivalence. The use of Modulation and Transposition in quite many
sentences implies that the translator tends to use a little bit free translation
method. The degree of equivalence in the translations of International news in
Seputar Indonesia daily is affected by liguistics aspects in the form of lexical,
sintactic and textual aspect. The influence of linguistics aspect can be seen from:
inappropriate lexical choice which causes not accurate translations; knowledge
about word order (sintactic aspect) which gives positive effect on accuracy; the
change of thematic structure and information flow (textual aspect) which doesn‘t
give negative aspect on accuracy, but place the sentence on unequal thematic
xi
pattern. The degree of equivalence is also affected by extralinguistic aspect in the
form of cultural, thematic (knowledge about topic discussed) and encyclopedic
problem. Media institution policy and general rule of journalism give negative
aspect on accuracy. The lack of knowledge in translation theory and apllied
linguistics gives negative aspect on accuracy. The translator‘s encyclopedic
knowledge gives negative and positive effect on accuracy.
The result of analysis and discussion about the translations of Internasional news
in Seputar Indonesia daily bring the following recommendations: examining and
understanding source text properly in order to be able to do proper; avoiding
unnecessary addition of information; enhancing knowledge of translation theory
and applied linguistics.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi saat ini, kebutuhan akan informasi aktual dan faktual
telah menjadi tuntutan penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Keinginan
masyarakat untuk selalu mengetahui berbagai isu dan peristiwa yang terjadi di
lingkup lokal, nasional maupun internasional telah menjadikan berita sebagai
kebutuhan pokok masyarakat.
Puluhan saluran TV yang dapat diakses setiap saat, selalu menempatkan
berita sebagai menu unggulan diantara beragam tayangan mereka. Bahkan
sejumlah stasiun TV memang mengkhususkan diri sebagai stasiun saluran berita.
Sementara di media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid dan lain-lain, berita
merupakan menu utama.
Diantara berbagai sumber berita yang tersedia, surat kabar merupakan
salah satu sumber berita yang sudah akrab di kalangan masyarakat Indonesia sejak
dahulu. Kesederhanaan dalam pemanfaatan dan kemudahan untuk
mendapatkannya, merupakan beberapa faktor pendorong yang membuat surat
kabar menjadi sangat dekat dengan masyarakat. Tidak perlu ketrampilan khusus
untuk dapat memperoleh informasi dari surat kabar, tidak memerlukan banyak
biaya untuk mendapatkan sebuah terbitan koran, dan tidak harus pergi ke pusat
kota untuk membeli surat kabar.
2
Sebagaimana sumber berita yang lain, surat kabar membawakan
pembacanya detil informasi dari tempat terjadinya peristiwa, meskipun tidak
secepat berita di televisi maupun internet. Walaupun para wartawan surat kabar
dapat mengumpulkan berita secepat wartawan televisi, namun surat kabar
memilki siklus terbit. Maka, secepat apapun berita didapat, berita tersebut harus
menunggu jadwal cetaknya untuk dapat disampaikan pada masyarakat, tidak
seperti pada televisi yang bisa secepat mungkin menayangkan berita terkini pada
program breaking news.
Dengan pengaruh globalisasi, berita mancanegara, apalagi tentang topik-
topik yang populer telah menjadi kebutuhan informasi yang penting untuk
masyarakat, sama pentingnya dengan berita lokal maupun nasional. Isu-isu
terhangat dari luar negeri telah menjadi informasi yang senatiasa ingin di update
oleh masyarakat Indonesia dewasa ini.
Segala informasi tentang berbagai peristiwa dari segala penjuru dunia
ditampilkan pada halaman demi halaman surat kabar. Untuk berbagai berita yang
terjadi di luar Indonesia, kebanyakan surat kabar menempatkannya di halaman
khusus, terpisah dari berita-berita tentang peristiwa lokal maupun nasional, yaitu
halaman Internasional. Halaman ini memang khusus menyajikan berita dari luar
negeri, baik berita ringan maupun berita yang sangat penting.
Berita-berita mancanegara yang ditampilkan di halaman Internasional
pada beberapa kesempatan merupakan hasil liputan wartawan ke luar negeri. Hal
ini biasa dilakukan pada kasus berita yang sangat popular, misalnya, terpilihnya
3
presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, beberapa saat yang lalu. Beberapa
terbitan koran mengirimkan tim liputan langsung ke Amerika Serikat.
Namun demikian, tidak pada setiap kesempatan pengelola media mampu
mengirimkan wartawan ke luar negeri untuk sebuah liputan. Keterbatasan dana
dan waktu bisa jadi adalah penyebab utamanya. Oleh karena itu, kebanyakan
berita di halaman Internasional biasanya diambil dari berita jadi yang di
download dari situs penyedia berita. Situs berita yang sering dimanfaatkan para
wartawan untuk mendownload berita mancanegara, antara lain adalah: AFP, AP,
Reuters, BBC, dan lain-lain. Untuk situs berita non-Indonesia, tentu saja berita
yang ditampilkan berbahasa Inggris. Dalam hal ini, media-lah yang akan
mengolahnya menjadi berita berbahasa Indonesia yang dikonsumsi seluruh
kalangan masyarakat Indonesia.
Pengambilan berita dari situs berita berbahasa Inggris melibatkan kerja
seorang wartawan penerjemah. Beberapa orang bahkan tidak menyadari bahwa
berita Internasional yang dibacanya di koran merupakan hasil terjemahan. Hal ini
mengingat gaya bahasa maupun cara penyajiannya memang tidak berbeda dengan
berita lokal dan nasional. Hal ini menunjukkan bahwa terjemahan berita
Internasional tersebut terbaca dan berterima. Tapi pernahkah dipikirkan juga
tentang keakuratan terjemahan tersebut? Berita yang tampak bagus dan mudah
dimengerti tidak menjamin bahwa pesan yang disampaikannya sepadan dengan
pesan teks sumbernya. Oleh karenanya, pembahasan mengenai kesepadanan
makna terjemahan merupakan poin penting guna mengetahui kualitas terjemahan,
disamping keterbacaan dan keberterimaan.
4
Proses penerjemahan berita berbahasa Inggris sampai menjadi berita jadi
di koran merupakan proses yang sangat kompleks. Berita sebagai konsumsi publik
harus menampilkan informasi yang akurat, independen, objektif dan tanpa
prasangka. Begitupun terjemahan berita, harus menyampaikan kandungan pesan
dari teks sumber berita, dengan kemasan yang mudah dipahami dan natural.
Untuk mencapai hal ini sangatlah tidak mudah. Keberadaan media yang tidak
lepas dari bias, pengaruh berbagai kelompok serta kondisi masyarakat,
menjadikan keakuratan terjemahan berita sebagai sesuatu yang sangat harus
diperjuangkan agar dapat tercapai.
Dalam proses penerjemahan berita berbahasa Inggris menjadi berita
halaman Internasional yang berbahasa Indonesia, wartawan penerjemah
merupakan jembatan yang menghubungkan pembaca bahasa sasaran (BSa)
dengan teks bahasa sumber (BSu). Tidak semua pembaca surat kabar di Indonesia
menguasai bahasa Inggris, kalau tidak bisa dikatakan sedikit. Pembaca BSa
tersebut ingin mendapatkan informasi yang disampaikan dalam sebuah teks BSu.
Akan tetapi, karena mereka tidak memiliki kompetensi dalam bahasa Inggris,
mereka menjadi lay person yang menggantungkan sepenuhnya pada penerjemah,
untuk mengetahui pesan yang dikandung sebuah teks.
Wartawan penerjemah yang telah diberi kepercayaan sebagai jembatan
penghubung tersebut, seharusnya mampu melakukan tugasnya dengan baik.
Sedikit saja kelalaian dan ketidak-sesuaian yang terjadi dalam proses
penerjemahan berita, bisa menyesatkan pembaca dengan informasi yang tidak
benar. Hal ini tentulah berbahaya. Berita yang disampaikan koran berpeluang
5
membentuk opini masyarakat. Apa yang telah diterjemahkan oleh wartawan dan
diterbitkan di halaman Internasional, dianggap sebagai fakta yang sahih di mata
pembaca. Pembaca surat kabar, hampir tidak mungkin melakukan kroscek dengan
membandingkan berita yang ditampilkan di halaman Internasional dengan teks
berita asli dari situs berita. Oleh karena itu, pertanyaan tentang "Sudah cukup
sepadankah makna terjemahan berita yang terbit di koran dengan teks berita
aslinya" menjadi hal yang sangat penting untuk dianalisis.
Faktor lain yang menarik adalah fakta bahwa penerjemahan teks media
memiliki aspek-aspek yang tidak ditemukan pada penerjemahan bidang lain.
Bagaimanapun idealis seorang penerjemah dalam mengerjakan karyanya, dia tetap
akan menyerah pada berbagai kepentingan yang berlaku dalam sebuah institusi
media. Keberadaan media yang tak steril dari berbagai pengaruh, juga
mendatangkan permasalahan tersendiri bagi penerjemah. Apalagi manakala teks
berita yang diterjemahkan menyangkut isu-isu sensitif yang terkait dengan
ideologi masyarakat pembaca teks terjemahan. Penerjemah harus bisa
menempatkan diri, agar terjemahannya akurat seakligus dapat diterima oleh
pembaca target. Bagaimana penerjemah mengatasi masalah dalam kaitan dengan
hal ini, sehingga tetap dapat menghasilkan terjemahan yang berkualitas
merupakan hal yang menarik untuk dianalisis. Untuk itulah, dalam hal ini juga
akan dibahas mengenai teknik penerjemahan yang diterapkan penerjemah. Demi
mewadahi berbagai aspek yang berpengaruh dalam penerjemahan teks media,
dalam penelitian ini juga dibahas tentang aspek-aspek yang mempengaruhi
kesepadanan makna, baik aspek linguistik maupun ekstra linguistik.
6
Cuplikan contoh data berikut akan dapat menujukkan sisi kompleks dan
menarik dari sebuah analisis kesepadanan makna terjemahan berita.
Lead
TSu: JERUSALEM, June 29 (Reuters) – Israel‘s Defence Ministry said on
Monday it had approved construction of 50 new homes at a West Bank
settlement as part of a plan for 1.450 housing units, an expansion that
defies a U.S call for a settlement freeze.
TSa: YERUSALEM (SI) Kementerian Pertahanan Israel menyetujui
pembangunan 50 unit rumah baru pemukiman Yahudi di wilayah
pendudukan Tepi Barat.
Puluhan unit rumah tersebut merupakan bagian dari rencana
pembangunan 1.450 unit rumah di Tepi Barat meskipun ditentang
Amerika Serikat (AS).
Bagian tersebut adalah bagian lead, bagian terpenting sebuah teks berita
yang menjawab pertanyaan who, where, when, why, what dan how. Bagian ini
berfungsi mengusik pembaca untuk terus mebaca keseluruhan teks.
Wartawan memecah satu kalimat pada teks sumber menjadi dua kalimat
dalam teks terjemahannya. Keputusan ini terbilang tepat, mengingat posisi penting
lead sebagai bagian pemancing minat pembaca. Jika kalimat tersebut terlalu
panjang, akan lebih sulit dimengerti, dan inti berita pun kurang jelas. Pemecahan
kalimat tersebut sekaligus mempertegas adanya tentangan pemerintah Amerika
Serikat terhadap pembangunan pemukiman tersebut. Kalimat ke dua, dibuat
dengan mengeluarkan informasi penjelas pada teks sumber, yakni: an expansion
that defies a U.S call for a settlement freeze, menjadi sebuah kalimat independen.
Upaya mempertegas ini bisa dikatakan sebagai sudut pandang media yang
menegaskan fakta negatif dari peristiwa yang diberitakan. Seperti diketahui bahwa
pembangunan pemukiman Yahudi ini terkait erat dengan konflik Israel –
7
Palestina, dimana masyarakat Indonesia memiliki kecenderungan keberpihakan
tersendiri atas kedua kubu tersebut.
Kesepadanan dan kualitas merupakan hal yang terkait erat. Sebuah
terjemahan dianggap berkualitas jika mampu menghasilkan padanan yang paling
optimal antara bahasa sumber dengan bahasa sasaran.
The notion of equivalence is the conceptual basis of translation and, to
quote Catford, the central problem of translation practice is that of finding
TL equivalents. A central task of translation theory is therefore that of
defining the nature and conditions of translation equivalence (House, 1965
dalam Cuellar)
Kesepadanan itu sendiri oleh para pakar penerjemahan disampaikan dalam
berbagai konsep, dengan beragam parameter. Dalam penelitian ini, konsep
kesepadanan yang dimaksud adalah kesepadanan makna, atau keakuratan. Dalam
beberapa rujukan tentang indikator terjemahan yang berkualitas, kesepadanan
makna atau keakuratan merupakan indikator terjemahan yang berkualitas,
disamping keterbacaan dan keberterimaan.
Untuk mengukur tingkat kesepadanan makna, peneliti membandingkan
teks bahasa sumber dengan bahasa sasaran dengan mempertimbangkan: 1) tipe
teks, 2) ciri kebahasaan yang digunakan dan 3) faktor-faktor ekstralinguistik.
Instrumen pengukur yang digunakan adalah Accuracy-rating instrument yang
diadaptasi Nababan (2004) dari Nagao, Tsujii dan Nakamura (1988). Instrumen
ini menggunakan skala 1 sampai 4 untuk merujuk pada tingkat keakuratan
terjemahan. Penulis menggunakan instrumen ini untuk mengkaji keakuratan
penyampaian pesan pada tataran kalimat. Kalimat merupakan bagian dari teks
(text unit). Meskipun penilaian keakuratan dilakukan pada tataran kalimat, namum
8
pelaksanaan penilaian tingkat kesepadanan itu sendiri tidak akan lepas dari
konteksnya.
B. Pembatasan Masalah
Kajian tentang kualitas terjemahan cakupannya luas, mulai dari satuan
lingual yang akan dibahas maupun kriteria yang akan digunakan untuk menilai.
Oleh karena itu, penulis merumuskan batasan masalah sebagai berikut:
1. Objek penelitian adalah berita halaman Internasional yang terbit di
koran Seputar Indonesia (Sindo), dengan fokus penerjemahan dari
bahasa Inggris ke bahasa Indonesia.
2. Satuan lingual yang akan diteliti adalah kalimat, sebagai bagian teks
(text unit).
3. Kriteria penilaian adalah tingkat keakuratan penyampaian pesan
dengan menggunakan Accuracy-rating Instrument.
C. Rumusan Masalah
Terdapat berbagai kriteria untuk menilai kualitas terjemahan. Penulis
menggunakan pendekatan analisis kesepadanan makna teks terjemahan dengan
teks sumber. Penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Teknik apa yang digunakan penerjemah?
2. Aspek apa yang mempengaruhi kesepadanan makna teks terjemahan
dengan teks sumber?
3. Bagaimana kesepadanan makna teks terjemahan dengan teks sumber?
9
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk :
1. Menggambarkan teknik yang digunakan penerjemah.
2. Mengidentifikasi aspek apa yang mempengaruhi kesepadanan
makna antara teks terjemahan dengan teks sumber.
3. Menggambarkan kesepadanan makna teks terjemahan dengan
teks sumber.
E. Manfaat Penelitian
1. Dapat memberikan gambaran tentang aplikasi penilaian kualitas
terjemahan, juga gambaran kesepadanan makna terjemahan berita
Internasional yang terbit di koran Sindo.
2. Dapat memberikan gambaran tentang teknik penerjemahan dan faktor-
faktor yang berperan dalam penerjemahan teks media, dan pengaruhnya
terhadap kesepadanan makna terjemahan.
3. Dapat menjadi pertimbangan bagi penelitian bidang penerjemahan
berikutnya.
10
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR
A. Kajian Teori
1. Hakikat Penerjemahan
Penerjemahan adalah ilmu kebahasaan yang bisa dikatakan masih baru
karena disiplin ilmu ini baru muncul sekitar abad ke 19. Terdapat berbagai
definisi penerjemahan yang dikemukakan oleh para pakar penerjemahan, dengan
kelebihan dan kelemahan masing-masing. Diantaranya adalah Catford, yang
mengatakan bahwa penerjemahan adalah "the replacement of textual material in
one language (SL) by equivalent textual material in other language (TL)" (1965:
20). Menurut Catford, penerjemahan merupakan proses penggantian materi
tekstual dari sebuah bahasa oleh materi tekstual yang sepadan, dalam bahasa yang
lain. Berikutnya, Seleskovich (dalam Riccardi, 2002: 81) menyebutkan bahwa
"translation in a broad sense indicate the activity of transferring a message into a
different language,…". Seleskovitch menyampaikan bahwa penerjemahan, secara
umum, adalah aktivitas mentransfer sebuah pesan kedalam bahasa yang berbeda.
Disamping itu, penerjemahan bisa juga didefinisikan sebagai bentuk ekspresi lain
pada bahasa lain (Bahasa Sasaran) akan sesuatu yang telah diekspresikan di
Bahasa Sumber dengan memperhatikan aspek padanan secara bentuk dan makna
(Bell, 1991: 5). Namun demikian, kesepadanan bentuk hanya dapat tercapai dalam
tataran makro. Kridalaksana mendefinisikan penerjemahan sebagai pemindahan
suatu amanat dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dengan pertama-tama
11
mengungkapkan maknanya dan kemudian gaya bahasanya (Kridalaksana dalam
Nababan, 2003: 20-21). House mendefinisikan penerjemahan sebagai penggantian
sebuah teks bahasa sumber dengan teks dalam bahasa sasaran yang sepadan secara
semantik dan pragmatik (1977: 30)
Dari beberapa definisi penerjemahan tersebut, dapat disimpulkan bahwa,
hakikat penerjemahan adalah suatu kegiatan pengalihan pesan dari Bahasa
Sumber ke Bahasa Sasaran, dengan sangat menekankan pada kesepadanan antara
keduanya.
2. Proses Penerjemahan
2.1 Proses Penerjemahan
Proses penerjemahan adalah suatu model yang dimaksudkan untuk
menerangkan proses berfikir yang dilakukan penerjemah saat melakukan
penerjemahan. Proses penerjemahan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan
yang dilakukan oleh seorang penerjemah pada saat dia mengalihkan amanat dari
bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran (Nababan, 2003: 24).
Nida dan Taber , menggambarkan proses penerjemahan yang dinamis,
dalam bagan berikut:
Bagan 1: Proses penerjemahan menurut Nida dan Taber
(Suryawinata & Haryanto, 2003:24)
Bentuk teks BSu Bentuk teks BSa
↓ ↑
Analisis Restrukturisasi
↓ ↑
Isi teks BSu → Transfer → Isi teks BSa
12
Berdasarkan bagan tersebut, proses terjemahan terdiri dari 3 langkah:
1. Tahap analisis. Pada tahap ini, penerjemah menganalisis teks BSu dalam
hal hubungan gramatikal, makna kata dan rangkaian kata-kata, untuk
memahami makna atau isi teks BSu secara keseluruhan.
2. Tahap transfer. Pada tahap ini, makna teks BSu yang telah dipahami,
ditransfer dalam pikiran penerjemah.
3. Tahap restrukturisasi. Pada tahap ini, makna yang telah dipahami tersebut,
disusun kembali ke dalam BSa, sesuai kaidah yang berlaku dalam BSa.
2.2 Proses Penerjemahan di Koran
Proses penerjemahan yang berlaku di koran juga mengikuti ketentuan
proses penerjemahan secara umum. Bedanya adalah, bahwa proses penerjemahan
yang terjadi di sebuah institusi media, tentu saja banyak dipengaruhi oleh nilai-
nilai jurnalistik, visi dan misi, gaya bahasa dan gaya penulisan serta paradigma
dari sebuah institusi media. Karena aspek-aspek itulah, proses penerjemahan di
koran lebih kompleks daripada proses penerjemahan secara umum.
Wartawan penerjemah yang terlibat dalam penerbitan berita Internasional
telah terlebih dahulu melakukan rapat dengan tim untuk menentukan topik berita
yang akan diangkat. Diantara berbagai situs penyedia berita, wartawan akan
memilih topik mana yang paling terkini dan teraktual. Untuk berita yang sifatnya
sangat terkini, dan sangat cepat perkembangannya, wartawan penerjemah
diberikan deadline hanya dengan hitungan jam, untuk menyelesaikan tugasnya.
13
2.3 Proses Penerjemahan di Koran Seputar Indonesia
Perlu ditegaskan kembali bahwa dalam penelitian ini, yang menjadi kajian
adalah kalimat terjemahan yang terbit di koran, yang telah mengalami editing oleh
redaktur. Berikut adalah alur kerja penerjemahan di koran Sindo:
(Bagan 2: Proses Kerja Penerbitan Berita Internasional di koran Sindo)
Proses penerjemahan di koran Sindo, diawali dengan rapat informal yang
dipimpin redaktur, yang diikuti dengan penugasan kepada wartawan untuk
Teks BSu
Mencari sumber berita
Naskah berita Penerjemahan oleh wartawan
Editing oleh Redaktur/Asisten Redaktur
Editor Bahasa
Layout / Desain
Koreksi oleh
Asisten Redaktur
Dicetak
Acc. oleh Redaktur
Percetakan
Berita di koran
14
mencari berita terbaru dari sebuah isu. Wartawan kemudian memulai tugas
tersebut dengan mengumpulkan sumber – sumber berita dari beberapa kantor
berita asing, dengan mempertimbangkan : angle (sudut pandang) kantor berita,
serta keberpihakan media asing dan keberpihakan pembaca dalam sebuah isu.
Penggunaan beberapa sumber dianggap perlu utuk mengikuti alur cerita sumber
utama dan untuk memperlengkap detail.
Pemotongan kalimat-kalimat pada teks BSu menjadi hal yang sangat lazim
ditemui dalam penerjemahan di media manapun. Penggunaan lebih dari 1 teks
berita sumber, tentu saja mengharuskan penerjemah untuk tidak menerjemahkan
semua kalimat pada teks sumber. Alasan utama adalah masalah keterbatasan
space. Sebuah teks headline dibatasi minimal 3000 karakter tanpa spasi dan
maksimal 4000 karakter tanpa spasi.
Disamping itu, menurut salah seorang wartawan, pemotongan kalimat teks
sumber didasarkan oleh tingkat pentingnya berita. Misalnya, jika kalimat –
kalimat di bagian tengah teks hanya menjelaskan pengulangan isi dari teks bagian
awal, maka kalimat tersebut dihilangkan. Pemotongan kalimat BSu juga
dilakukan guna lebih fokus terhadap satu pokok berita, sehingga info tambahan
yang tidak terkait dengan pokok berita yang disampaikan tidak diterjemahkan.
Kalimat – kalimat dibagian akhir teks tidak selalu dihilangkan karena kadangkala
kalimat tersebut menjelaskan rincian, sehingga dianggap penting. Wartawan
tersebut juga mengatakan bahwa alur logika teks asing kadang – kadang meloncat
– loncat dari awal ke akhir teks. Dalam hal inilah wartawan yang akan menilai
kalimat yang mana yang akan dihilangkan dan dipertahankan.
15
Setelah mendapat teks BSu, wartawan mulai menerjemahkan. Proses
penerjemahan memerlukan waktu yang relatif lebih singkat dibanding dengan
proses pencarian sumber berita. Waktu yang diperlukan untuk menerjemahkan
berkisar 30 menit sampai 1,5 jam, tergantung pengalaman masing – masing
penerjemah. Semakin berpengalaman seorang penerjemah, semakin cepat dia
menerjemahkan. Alat bantu yang biasa digunakan adalah kamus bahasa Inggris,
didukung dengan pemahaman tentang idiom – idiom khusus dan pemahaman
terhadap serapan kata asing ke kata Indonesia.
Wartawan melaksanakan tugas menerjemahkan dengan berbagai peraturan
dan kebijakan institusi media. Penerjemahan judul, misalnya, dipatok space
sekitar 2 sampai 5 kata, lebih dari itu tidak bisa dimuat di koran. Ketika judul di
naskah asli tidak menarik, diperbolehkan membuat judul sendiri yang lebih
menarik pembaca, yang tetap sesuai dengan isi berita. Jadi tidak harus sama
dengan judul pada teks aslinya.
Setelah penerjemahan dan penulisan oleh wartawan lengkap, naskah
tersebut akan diperiksa oleh asisten redaktur atau redaktur untuk diedit dari sisi
alur logika, kebenaran penerjemahan, hingga ketepatan penulisan kata – kata
serapan. Hasil tulisan yang sudah diedit oleh asisten redaktur /redaktur, masuk ke
bagian editor bahasa untuk diedit kembali hingga mengurangi kesalahan penulisan
kata.
Setelah diedit oleh editor bahasa, naskah berita akan masuk ke bagian
layout/desain. Berikutnya, naskah di print untuk dikoreksi lagi oleh asisten
16
direktur. Hasil koreksi kemudian diberikan kepada redaktur untuk disetujui masuk
ke bagian percetakan. Akhirnya terbitlah koran dari percetakan.
3. Metode, Strategi, Teknik dan Masalah Penerjemahan
Salah satu poin dalam penelitian ini adalah menganalisis teknik
penerjemahan, oleh karena itu terlebih dahulu perlu disampaikan konsep tentang
teknik penerjemahan. Konsep teknik seringkali dianggap rancu atau saling
tumpang tindih (overlapping) dengan metode dan strategi. Berdasarkan hal itulah
perlu disampaikan definisi tentang ketiga peristilahan tersebut agar memberikan
pemahaman yang lebih jelas.
3.1. Metode Penerjemahan
Dalam Macquarie Dictionary (1982), metode adalah cara melakukan
sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu (Machali, 2000:48).
Berdasarkan acuan ini, Machali menyimpulkan dua butir penting tentang metode
penerjemahan. Pertama, cara melakukan penerjemahan dan yang kedua adalah
rencana dalam pelaksanaan penerjemahan. Pelaksanaan penerjemahan dilakukan
dalam tiga tahap penting, yang biasa disebut proses penerjemahan, yakni: analisis,
pengalihan dan penyerasian. Dalam pelaksanaannya, ketiga tahap tersebut
dijalankan dengan menggunakan cara tertentu, dan cara itulah yang kita sebut
metode.
Newmark (1988) membagi metode penerjemahan menjadi dua kelompok
utama, yakni (1) metode yang memberikan penekanan terhadap bahasa sumber
(BSu); (2) metode yang memberikan penekanan terhadap bahasa sasaran (BSa).
17
Dari dua kelompok besar metode penerjemahan tersebut, Newmark
menyampaikan delapan metode penerjemahan yang secara garis besarnya
berpangkal pada dua dua ideologi yakni orientasi ke BSu atau BSa. Metode-
metode tersebut disampaikan dalam diagram V:
Bagan 3: Metode Penerjemahan (Newmark, 1988:45)
Berorientasi ke BSu Berorientasi ke BSa
Penerjemahan kata demi kata Adaptasi
Penerjemahan harfiah Penerjemahan bebas
Penerjemahan setia Penerjemahan idiomatik
Penerjemahan semantis Penerjemahan komunikatif
Diagram V ini menunjukkan bahwa, dari delapan metode penerjemahan yang
diajukan Newmark, empat berorientasi ke BSu dan empat lainnya berorientasi ke
BSa.
―Translation method refers to the way a particular translation process is
carried out in terms of the translator’s objective, i.e., a global option that affects
the whole text‖ (Molina & Albir, 2001:507) Definisi ini senada dengan definisi
yang disampaikan Machali, bahwa metode penerjemahan merupakan cara
penerjemah melaksanakan tahapan proses penerjemahan. Disamping itu juga
disampaikan bahwa metode penerjemahan merupakan hal yang bersifat global
atau keseluruhan atau makro yang mempengaruhi seluruh unit-unit mikro teks
yang diterjemahkan. Beberapa contoh metode penerjemahan yang disampaikan
adalah: interpretative-communicative translation, literal translation, free
translation dan philological translation.
18
3.2 Strategi Penerjemahan
Metode apapaun yang dipilih, penerjemah akan selalu menghadapi
masalah dalam proses penerjemahan baik karena ada unit-unit tertentu yang
memang sulit, atau karena kurangnya pengetahuan dan ketrampilan penerjemah.
Dalam kondisi inilah diperlukan strategi penerjemahan, yang didefinisikan Molina
& Albir sebagai ―the procedures (conscious or unconscious, verbal or non-
verbal) used by the translator to solve the problems that emerge when carrying
out the translation process with a particular objective in mind‖ (2002:508).
Strategi merupakan prosedur yang disadari atau tidak, verbal atau non-verbal,
yang digunakan oleh penerjemah untuk menyelesaikan masalah yang muncul saat
menerjemahkan, dengan tujuan tertentu. Strategi menyangkut unit-unit mikro.
Newmark menyampaikan berbagai strategi penerjemahan, yang disebutnya
sebagai ―translation procedures‖. Diantara beberapa strategi penerjemahan yang
dikemukakan oleh Newmark adalah: Naturalisation, Cultural equivalent,
Functional equivalent, Descriptive equivalent, Synonymy, Shifts or
Transpositions, Modulation, Compensation, Componential analysis, Reduction
and expansion, Paraphrase, Notes, Addition, Glosses.
Suryawinata dan Haryanto, dengan banyak mengutip dari pemikiran
Newmark tersebut, membagi berbagai strategi penerjemahan menjadi dua jenis
utama: Strategi Struktural dan Strategi Semantis (2000: 67). Strategi Struktural,
meliputi: (1) Penambahan; (2) Pengurangan; (3) Transposisi. Sedangkan Strategi
Semantis meliputi: (1) Pungutan; (2) Padanan Budaya; (3) Padanan Deskriptif dan
19
Analisis Komponensial; (4) Sinonim; (5) Terjemahan Resmi; (6) Penyusutan dan
Perluasan; (7) Penambahan; (8) Penghapusan dan (9) Modulasi.
3.3 Teknik Penerjemahan
Dari ketiga peristilahan yang dibahas dalam bagian ini, teknik dan strategi
merupakan dua istilah yang seringkali membingungkan. Baik strategi maupun
teknik berada pada tataran mikro. Keduanya merupakan hal penting dalam
penyelesaian masalah yang muncul dalam proses penerjemahan. Strategi
membuka cara menemukan solusi yang tepat, dan solusi ini diwujudkan dengan
menggunakan teknik tertentu. ―Strategies and techniques occupy different places
in problem solving: strategies are part of the process, techniques affect the result‖
(Molina & Albir, 2002:508). Jadi perbedaan mendasar antara strategi dan teknik
adalah, bahwa strategi merupakan bagian dari proses, sementara teknik dapat
dilihat dari produk.
Teknik penerjemahan bersifat praktis, berbeda dengan metode yang
bersifat normatif. Teknik penerjemahan secara langsung berkaitan dengan
permasalahan praktis penerjemahan dan pemecahannya (Machali, 2000:77).
Dalam kaitan dengan analisis terjemahan, Albir dan Molina mendefinisikan teknik
penerjemahan sebagai berikut: ―We define translation techniques as procedures to
analize and classify how translation equivalence works” (2002: 509). Dari
definisi ini, tidaklah mengherankan jika pembahasan tentang kesepadanan
terjemahan seringkali dikaitkan dengan teknik penerjemahan, meskipun teknik
penerjemahan bukanlah satu-satunya kategori yang digunakan untuk menganalisis
kesepadanan makna terjemahan. Teknik penerjemahan memilki 5 ciri khas utama:
20
1. Mempengaruhi hasil terjemahan
2. Diklasifikasikan dengan membandingkan dengan teks aslinya
3. Mempengaruhi unit mikro teks
4. Bersifat diskursif dan kontekstual
5. Bersifat fungsional
Tabel 1: Classification of translation techniques
(Molina & Albir, 2002:511)
Adaptation Baseball (E) Futbol (Sp)
Amplification (A)Ramadan, the Muslim month of
fasting (E)
Borrowing Pure: Lobby (E) Lobby (Sp)
Naturalized: Meeting (E) Mitin (Sp)
Calque Ecole normale (F) Normal School (E)
Compensation I was seeking thee, Flathead (E) En verite, c‘est
bien toi que je cherche, O Tete-Plate (F)
Description Panetton (I) The traditional Italian cake eaten on
New Year‘s eve (E)
Discursive creation Rumble fish (E) La ley de la calle (Sp)
Established equivalent They are as like as two peas (E) Se parecen como
dos gotas de agua (Sp)
Generalization Guichet, fenetre, devanture (F) fi Window (E)
Linguistic amplification No way (E) De ninguna de las maneras (Sp)
Linguistic compression Yes, so what? (E) Y? (Sp)
Literal translation She is reading (E) Ella esta leyendo (Sp)
Modulation (A) You are going to have a child (Sp)
Particularization Window (E) Guichet, fenetre, devanture (F)
Reduction Ramadan, the Muslim month of fasting (Sp)
(A)
Substitution (linguistic,
paralinguistic)
Put your hand on your heart (A) Thank you (E)
Transposition He will soon be back (E) No tardara en venir (Sp)
Variation Introduction or change of dialectical indicators,
changes of tone, etc.
1) Adaptasi (Adaptation): mengganti elemen budaya BSu dengan BSa.
Misal: BSu: cricket (bahasa Inggris)
BSa: kasti (bahasa Indonesia)
21
2) Amplifikasi (Amplification): menyampaikan detil yang tidak terdapat dalam
BSu, yang dapat berwujud informasi atau parafrase yang bersifat eksplisit.
Delisle menyebutnya addition (penambahan).
Misal: BSu: Ramadan (bahasa Arab),
BSa: Ramadan, the Muslim month of fasting (bahasa Inggris)
3) Peminjaman (Borrowing): mengambil kata atau ekspresi langsung dari bahasa
lain. Peminjaman ini berbentuk peminjaman murni (pure borrowing) dan
peminjaman dengan penyesuaian (naturalized borrowing).
Misal: BSu: artistic (bahasa Inggris)
BSa: artistik (bahasa Indonesia) peminjaman dengan penyesuaian
BSu: reshuffle (bahasa Inggris)
BSa: reshuffle (bahasa Indonesia) peminjaman murni
4) Calque: penerjemahan secara literal atas kata atau frase dari bahasa asing, yang
dapat berwujud leksikal atau struktural.
Misal: BSu: primary school (bahasa Inggris)
BSa: sekolah dasar (bahasa Indonesia)
5) Kompensasi (compensation): memperkenalkan elemen informasi BSu yang
mengandung efek stilistika ke dalam BSa.
Misal: BSu = Man attempts, the will of God prevails (bahasa Inggris)
BSa = Manusia berusaha, kehendak Tuhan berkuasa (bahasa Inggris)
6) Deskripsi (Description): mengganti sebuah istilah atau ekspresi, dengan
sebuah deskripsi bentuk dan atau fungsinya.
Misal: BSu: panetton (bahasa Italia)
BSa: traditional Italian cake eaten on New Year’s eve‖ (bahasa Inggris)
7) Discursive Creation: menampilkan kesepadanan sementara yang tidak terduga
atau keluar dari konteks. Ini banyak dijumpai dalam penerjemahan judul.
Misal: BSu: Rumble Fish (judul film berbahasa Inggris)
22
BSa: La ley de la calle (bahasa Spanyol)
8) Established Equivalent: menggunakan istilah atau ekspresi yang dikenal
(dalam kamus atau penggunaan sehari-hari) sebagai padanan dalam BSa.
Misal: BSu: Attorney General (bahasa Inggris)
BSa: Jaksa Agung (bahasa Indonesia)
9) Generalisasi (Generalization): menggunakan istilah yang lebih umum dan
lebih netral.
Misal: BSu: mansion (bahasa Inggris)
BSa: rumah (bahasa Indonesia)
10) Linguistic Amplification: menambahkan elemen linguistik. Teknik ini sering
digunakan dalam penerjemahan lisan konsekutif dan sulih suara.
Misal: BSu: ―Shall we?‖ (bahasa Inggris)
BSa: ―Bisa kita berangkat sekarang?‖ (bahasa Indonesia)
11) Linguistic Compression: mensintesa unsur-unsur linguistik dalam BSa. Ini
sering digunakan dalam penerjemahan lisan simultan dan sub-titling.
Misal: BSu: ―I want you to know‖ (bahasa Inggris)
BSa: ―Ketahuilah‖ (bahasa Indonesia)
12) Literal Translation: menerjemahkan kata atau ekspresi secara kata per kata.
Misal: BSu: Ministry of Education (bahasa Inggris)
BSa: Departemen Pendidikan (bahasa Indonesia)
13) Modulasi (Modulation): mengubah sudut pandang, fokus atau kategori
kognitif dalam kaitan dengan BSu, bisa bersifat leksikal atau struktural.
Misal: BSu: He denied stealing the wallet (bahasa Inggris)
BSa: Dia tidak mengakui telah mencuri dompet (bahasa Indonesia)
14) Partikularisasi (Particularization): menggunakan istilah yang lebih spesifik
atau konkret dalam BSa.
23
Misal: BSu: Developed countries rejected the protocol (bahasa Inggris)
BSa: Negara maju menolak Protokol Kyoto (bahasa Indonesia)
15) Reduksi (Reduction): mengurangi elemen tertentu dari BSu. Reduksi juga
disebut pengurangan atau penghilangan. Teknik ini merupakan kebalikan dari
teknik amplifikasi.
Misal: BSu: Ramadan, the Moslem month of fasting (bahasa Inggris)
BSa: Ramadan (bahasa Indonesia)
16) Subtitusi (Subtitution): mengubah elemen linguistik ke dalam paralinguistic
atau sebaliknya. Teknik ini sering digunakan dalam penerjemahan lisan.
Misal: BSu: Gestur menundukkan kepala (bahasa Indonesia)
BSa: Kata ―shy‖ (bahasa Inggris)
17) Transposisi (Transposition): mengubah sebuah kategori gramatikal dalam
kaitannya dengan BSu.
Misal: BSu: Beny dimarahi ayah (bahasa Indonesia)
BSa: Father got angry with Beny (bahasa Inggris)
18) Variasi (Variation): mengubah elemen linguistik atau paralinguistik
(misalnya: intonasi dan gestur) yang mempengaruhi aspek-aspek variasi
linguistik: pengubahan ton secara tekstual, gaya, dialek sosial, dialek gegrafis,
dan lain-lain.
Misal: Mengubah ton ketika menerjemahkan novel untuk anak-anak
Berbagai teknik penerjemahan yang disampaikan Molina dan Albir
diperlengkapi oleh beberapa teknik yang disampaikan oleh pakar lain. Contohnya
adalah teknik Addition vs. Omission yang disampaikan oleh Delisle (1993).
Delisle menyebut addition dan omission sebagai translation error. Teknik ini
tepat untuk melengkapi teknik amplifikasi dan reduksi dari Molina dan Albir.
24
19. Addition : menambah elemen stilistika dan informasi yang tidak terdapat pada
teks sumber.
Misal: BSu: … the Islamic republic will not back down from its rights.
BSa: … Teheran tidak akan mundur untuk mempertahankan haknya
memiliki teknologi nuklir.
20. Omission : penghilangan elemen yang ada pada teks sumber
Misal: BSu: Iran will enrich uranium to 20%, says Ahmadinejad
BSa: Iran produksi uranium 20%
3.4. Masalah Penerjemahan
Masalah yang dihadapi penerjemah saat menerjemahkan bervariasi.
Namun secara garis besarnya dapat digolongkan dalam masalah linguistik,
masalah ekstralinguistik dan masalah transfer. Masalah penerjemahan terkait erat
dengan kompetensi dan subkompetensi yang dimiliki penerjemah untuk dapat
melaksanakan proses penerjemahan. Kemampuan menyelesaikan masalah,
menuntut kompeten-kompetensi tersebut.
Masalah linguistik adalah masalah dalam menerjemahkan, yang terkait
dengan kebahasaan. Masalah tersebut dapat berupa masalah yang terjadi pada
level leksikal, sintaktik maupun tekstual. Perlu diingat bahwa penerjemah
mempunyai tugas memahami pesan yang terkandung kata, frase, klausa, sampai
dengan kalaimat. Pesan tersebut harus diekspresikan kembali dalam bahasa
sasaran, dengan kata, frase, klausa ataupun kalimat yang sepadan. Berdasarkan hal
tersebut, permasalahan linguistik mempengaruhi tingkat kesepadanan makna
terjemahan.
25
Masalah ekstralinguistik merupakan masalah diluar kebahasaan yang
mempengaruhi proses kerja seorang penerjemah. Karena penerjemahan
merupakan cabang linguistik terapan, maka permasalahan diluar kebahasaan
menjadi faktor yang harus dipertimbangkan penerjemah untuk dapat melakukan
tugasnya dengan baik. Masalah ekstralinguitik terkait dengan masalah budaya,
masalah tematik dan masalah ensiklopedik. Masalah budaya meliputi pemahaman
budaya BSu dan BSa. Masalah tematik menyangkut pengetahuan tentang tema
atau topik dari teks yang diterjemahkan. Sedangkan masalah ensiklopedik
menyangkut pengetahuan tentang berbagai hal secara umum, yang bersinggungan
dengan teks yang diterjemahkan.
Masalah transfer merupakan kompetensi sangat penting yang harus
dimiliki penerjemah. Kemampuan transfer yang bersifat umum, melingkupi
aspek-aspek lainnya dalam permasalah penerjemahan, seperti aspek linguistik dan
ekstralinguistik. Permasalahan transfer meliputi pemahaman, deverbalisasi dan
pemisahan dua bahasa (kemampuan mengontrol pengaruh BSa terhadap BSu, atau
sebaliknya), penyampaian kembali dalam BSu, termasuk juga pemilihan metode
penerjemahan yang tepat.
Semua aspek tersebut memiliki hubungan saling terkait, yang
mempengaruhi tingkat kesepadanan makna terjemahan.
4. Penilaian Kualitas Terjemahan (Translation Quality Asseessment)
Penilaian kualitas terjemahan mencakup 3 area, yakni: the evaluation of
published translation (penilaian terhadap karya terjemahan yang diterbitkan), the
26
evaluation of professional translator (penilaian terhadap penerjemah profesional)
dan the evaluation in transation teaching (penilaian dalam pengajaran
penerjemahan) (Melis & Albir, 2001:2). Penilaian terhadap karya terjemahan yang
diterbitkan bertujuan untuk menilai sebuah terjemahan, mendiskusikan kelebihan
dan kekurangannya dan kadang-kadang mengajukan solusi. Kritik independen
atas penerjemahan media merupakan contoh dari tipe penilaian jenis ini. Dalam
hal ini, pertimbangan penilaian akan terkait dengan fidelity dan quality (kualitas).
Fidelity dalam hal ini adalah kesetiaan terhadap pesan yang disampaikan teks
sumber. Penilaian harus dilakukan dengan menggunakan kriteria penilaian yang
objektif dan reliabel.
Penilaian kualitas terjemahan juga melibatkan masalah-masalah
penerjemahan dan kesalahan terjemahan. Problem yang dihadapi penerjemah
bervariasi. Problem tersebut meliputi: masalah linguistik (leksikal, sintaktik dan
tekstual), ekstra-linguistik (budaya, tematik dan ensiklopedik) dan transfer (Melis
& Albir, 2001:281). Masalah-masalah tersebut jika tidak tertangani dengan baik,
akan mempengaruhi kualitas terjemahan. Oleh karenanya, bagaimana aspek
linguistik dan ekstra-linguistik itu mempengaruhi kesepadanan makna, juga akan
menjadi kajian dalam penelitian ini. Untuk mengatasi masalah yang muncul dalam
proses penerjemahan, diperlukan teknik penerjemahan. Oleh karena itu, penilaian
kualitas terjemahan seringkali dikaitkan dengan analisis terhadap strategi (atau
teknik, jika dipandang dari orientasi kepada produk) yang dilakukan penerjemah.
27
4.1 Parameter dan Strategi Penilaian Kualitas Terjemahan
Penilaian kualitas terjemahan sering dipandang sebagai sesuatu yang
subjektif. Parameter tentang terjemahan yang berkualitas muncul dalam berbagai
aliran pendapat. Selama beberapa dekade, para pakar penerjemahan telah
berupaya untuk mengembangkan sejumlah parameter dan prosedur penilaian
terjemahan yang seobjektif mungkin.
Sejarah penilaian terjemahan dimulai dari masa pre-lingustik yang
menggunakan parameter terjemahan bebas dan terjemahan literal. Selanjutnya,
diajukan prinsip Dynamic Equivalence oleh Nida (1964). Di tahun 1969 Nida dan
Taber menyarankan penggunaan Cloze Test sebagai parameter penilaian kualitas
terjemahan. Carrol (1966) menyatakan bahwa kualitas terjemahan dapat diukur
dengan Rate of Informativeness and Intelligibility (Al Qinai, 2000:498).
Newmark (1988), Hatim dan Mason (1990) dan House (1981, 1997)
mengajukan berbagai parameter penilaian kualitas terjemahan, yang dapat
disarikan sebagai berikut: 1) Textual Typology (province) and Tenor, 2) Formal
Correspondence, 3) Coherence of Thematic Structure, 4) Cohesion, 5) Text-
Pragmatic (Dynamic) Equivalence, 6) Lexical Properties (Register), 7)
Grammatical/Syntactic Equivalence. (Ibid, 499). Berbagai pendapat ini tidak lepas
dari berbagai kritik. Karena tidak ada dua bahasa yang sama, baik dalam hal
makna atau bentuk, maka yang terbaik adalah mengusahakan terpenuhinya
variabel berikut: 1) Pesan teks sumber, 2) Tujuan dan maksud penulis teks sumber
serta 3) Tipe pembaca target (Al Qinai, 2000:500).
28
Gerzymisch dan Arbogast (2001: 229-239) menyatakan bahwa
kontroversi seputar kesepadanan sebagai parameter penilaian kualitas terjemahan
diakibatkan karena adanya kebingungan penggunaan istilah kesepadanan pada 2
level linguistik, yakni kesepadanan pada level sistem dan kesepadanan pada level
teks. Pada level linguistik, strategi dan parameter yang digunakan: 1) Texts and
Translation Features in Perspective, 2) Texts Represented as Semantic Network
(Text Mapping), yang meliputi: extracting networks from texst, coherence, text
topic and thematic patterns, isotopic patterns. Pada level teks, parameter yang
digunakan adalah: 1) Text and Translation Sample, yang meliputi: coherence,
topic and thematic patterns, isotopic pattern, 2) The Evaluation Problem yang
meliputi: text-specific equivalence dan parameter ranking, 3) Motivation for
Translation Variance and Invariance in Translation.
William (2001: 326-344) menyampaikan bahwa penilaian kualitas
terjemahan dapat digolongkan dalam 2 model, yakni Models with Qualitative
Dimension seperti yang digunakan Sept (1979) dan Sical (1986) dan Non-
quantitative Model, Textological Models, seperti yang digunakan Nord (1991) dan
House (1997). Kedua pendekatan tersebut masing-masing memiliki kelemahan,
sehingga William mengajukan sebuah teori yang berupaya mewadahi 2 model
tersebut dengan mengembangkan Argumentative Theory untuk menilai kualitas
terjemahan.
The Institute of Linguists’ (IoL) Diploma in Translation, sebuah institut
ilmu penerjemahan terkemuka di Inggris, mengajukan kriteria penilaian
terjemahan sebagai berikut: 1) accuracy : pengalihan informasi dan fakta dengan
29
tepat, 2) penggunaan pilihan kosakata, idiom, peristilahan dan register yang tepat,
3) kohesi, koherensi dan organisasi teks, 4) keakuratan dalam aspek teknis,
misalnya tanda baca dan sebagainya (Munday, 2001:30).
Nababan berpendapat bahwa kualitas suatu terjemahan, pada umumnya
dikaitkan dengan konsep keakuratan pengalihan pesan (accuracy), yang
didalamnya sekaligus mengandung konsep keberterimaan (acceptability) dan
keterbacaan teks bahasa sasaran (readability) (JLB, 2, 2004:54).
Senada dengan yang diungkapkan Nababan, Baker mengatakan:
“ Accuracy is no doubt an important aim in translation but it is also
important to bear in mind that the use of common target-language patterns
which are familiar to the target reader plays an important role in keeping
the communication channels open” (1992:57)
Baker mengemukakan dua poin penting dalam gagasan ini, yaitu: keakuratan dan
penggunaan pola-pola bahasa yang familiar dengan pembaca bahasa sasaran. Jadi
selain akurasi, Baker juga menekankan pada pentingnya keberterimaan dan
keterbacaan bagi pembaca bahasa sasaran.
Akurasi merupakan ukuran sejauh mana tingkat kesesuaian terjemahan
dengan teks sumbernya. Accuracy is a term used in translation evaluation to refer
to the extent to which a translation matches its original (Shuttleworth, Cowie,
1997:3). Dalam konsep ini, kualitas terjemahan ditentukan oleh ketepatan
penyampaian pesan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Apa yang
dimaksudkan dalam teks sumber harus disampaikan dengan setepat mungkin.
Keberterimaan terkait dengan kesesuaian teks dengan sistem yang berlaku
dalam bahasa sasaran. Terjemahan yang akurat tidak akan sampai pada
pembacanya jika terjemahan tersebut tidak berterima. Meskipun penerjemah telah
30
menggunakan kata-kata yang cocok dengan makna yang dikandung bahasa
sasaran, seringkali kata-kata atau kalimat tersebut tidak lazim dikenal dan
digunakan dalam bahasa sasaran.
Keterbacaan merujuk pada mudah atau tidaknya sebuah terjemahan dibaca
dan dimengerti oleh pembacanya (Richard et.al. dalam Nababan, 2003:53). Faktor
pembaca menjadi hal penting dalam mengkaji keterbacaan. Konsep keterbacaan
menyangkut keterbacaan bahasa sumber dan bahasa sasaran, namun dalam
konteks penilaian kualitas terjemahan, keterbacaan lebih ditekankan pada
keterbacaan teks bahasa sasaran, dimata pembaca target. Ketiga kriteria tersebut
lalu diukur dengan merujuk pada parameter pengukuran yang telah disampaikan
oleh beberapa pakar penerjemahan, ataupun menggunakan skala pengukuran
sendiri yang ilmiah dan dapat dipertanggung-jawabkan.
Peneliti yang hendak menilai kualitas terjemahan perlu memahami
berbagai parameter dan strategi penilaian kualitas terjemahan. Dari berbagai
parameter dan strategi tersebut, peneliti memutuskan untuk menggunakan
parameter kesepadanan makna (keakuratan). Hal ini berpegang pada pendapat
bahwa pada evaluation of published material termasuk kritik independen terhadap
terjemahan media, masalah fidelity dan quality menjadi objek kajian yang paling
penting. Strategi penilaian yang digunakan adalah Accuracy-rating Instrument
yang diajukan Nagao, Tsuji dan Nakamura (1998) (Nababan dalam JLB 2004:61).
Pengukuran ini didasarkan pada skala 1 hingga 4 yang diuraikan sebagai berikut:
31
Tabel 2: Skala dan Definisi Kualitas Terjemahan (JLB/2, 2004: 61)
Scale Definition
1 The content of the source sentence is accurately conveyed to target
sentence. The translated sentence is clear to the evaluator and no
rewriting is needed.
2 The content of the source sentence is accurately conveyed to the
target sentence. The translated sentence can be clearly understood by
the evaluator, but some rewriting and some changing in word order
are needed.
3 The content of the source sentence is not accurately conveyed to the
target sentence. There are some problems with the choice of lexical
items and with the relationships between phrase, clause and sentence
elements.
4 The source sentence is not translated at all into the target sentence,
i.e. it is ommited or deleted.
Penilaian kualitas dengan skala tersebut terjadi pada tataran kalimat, namun
implementasi dari penilaian kualitas itu tidak lepas dari konteksnya. Dalam skala
tersebut dapat pula dilihat berbagai parameter, seperti: word order, lexical items,
relationship between phrase, clause and sentence elements. Unsur-unsur itu yang
akan digunakan untuk menilai tingkat keakuratan penyampaian pesan, dan menilai
tingkat kesepadanan makna.
4.2 Manfaat Penilaian Kualitas Terjemahan
Penilaian terhadap kualitas terjemahan atau kritik terhadap suatu karya
terjemahan bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan terjemahan.
Secara tidak langsung, kritik ini akan mengungkapkan kemampuan penerjemah
(Nababan, 2003:84-85). Terjemahan yang berkualitas menunjukkan bahwa
penerjemahnya memiliki kompetensi penerjemahan yang baik.
32
Lebih lanjut, Honig dalam Nababan (JLB, 2004), menyatakan bahwa ada
beberapa pihak yang mendapatkan manfaat dari penilaian kualitas terjemahan,
yaitu:
1. Pembaca teks bahasa sasaran
2. Penerjemah professional
3. Peneliti di bidang penerjemahan
4. Peserta pelatihan penerjemahan
Lebih luas lagi, penilaian kualitas terjemahan yang reliabel akan lebih
memajukan dunia penerjemahan. Penilaian terjemahan sangat penting karena dua
alasan: (1) untuk menciptakan hubungan dialektik antara teori dan praktik
penerjemahan; (2) untuk kepentingan kriteria dan standar dalam menilai
kompetensi penerjemahan, terutama apabila kita menilai beberapa versi teks BSa
dari teks BSu yang sama. (Machali, 2000:108).
5. Jurnalisme
Jurnalisme (juga sering disebut jurnalistik) merujuk pada semua kegiatan
media massa dalam mengumpulkan dan menyajikan informasi kepada publik.
Jurnalisme merupakan alat pemasok kebutuhan orang dalam berkomunikasi.
Jurnalisme mencakup media cetak dan elektronika yang menyampaikan berita dan
informasi kepada khalayak umum. Surat kabar, majalah, radio, televisi, layanan
online berbagai situs penyedia berita merupakan bagian dari media massa.
Jurnalisme masa kini dipenuhi dengan berbagai layanan akses berita yang
menggunakan teknologi komputer dan internet. Dunia jurnalisme juga mengenal
33
adanya ‗kantor berita‖, yakni sebuah organisasi yang menampung liputan-liputan
jurnalistik internasional dan menjualnya kepada berbagai koran dan majalah
(Santana, 2005: 12).
Di Indonesia, menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1982, pers
adalah lembaga kemasyarakatan, alat perjuangan nasional yang mempunyai karya
sebagai salah satu media komunikasi massa, yang bersifat umum berupa
penerbitan yang teratur waktu terbitnya, diperlengkapi atau tidak diperlengkapi
dengan alat-alat milik sendiri berupa percetakan, alat-alat foto, klise, mesin-mesin
stensil atau alat-alat teknik lainnya (Djuroto, 2000: 4).
Terdapat Sembilan prinsip jurnalisme, yakni: 1) menyampaikan
kebenaran, 2) memiliki loyalitas kepada masyarakat, 3) memiliki disiplin untuk
melakukan verifikasi, 4) memiliki kemandirian terhadapa apa yang diliputnya, 5)
memiliki kemandirian untuk memantau kekuasaan, 6) menjadi forum bagi kritik
dan kesepakatan publik, 7) menyampaikan sesuatu secara menarik dan relevan
kepada publik, 8) membuat berita secara komprehensif, 9) memberi keleluasaan
wartawan untuk mengikuti nurani mereka (Kovach dan Rosenstiel dalam Santana,
2005: 6)
Perlu diingat bahwa media massa diakses oleh massa yang heterogen
(berasal dari berbagai golongan dan bidang ilmu). Nilai-nilai jurnalisme
mengedepankan kebebasan berekspresi, keobjektifan, dan kejujuran. Namun,
media juga harus ingat bahwa posisinya berada di tengah-tengah masyarakat yang
cenderung mengendalikannya. Pandangan, nilai-nilai serta pemikiran yang
berlaku dan berkembang dalam masyarakat Indonesia, turut mempengaruhi sudut
34
pandang penyampaian berita. Sudut pandang tersebut sangat mempengaruhi
pemilihan kata-kata dan gaya bahasa penulisan berita.
Ada berbagai kepentingan yang bermain dalam media massa: kepentingan
ideologi masyarakat dan negara, kepentingan kapitalisme pemilik modal,
kepentingan keberlangsungan lapangan kerja bagi karyawan dan sebagainya.
Dalam posisi inilah bias media menjadi satu hal yang tak terhindarkan (Sobur,
2006). Dilihat dari ketentuan dasar, menurut GBHN, media massa diberi tugas
melestarikan nilai-nilai budaya bangsa. Hal ini turut mempengaruhi kinerja
wartawan penerjemah dalam tugas penerbitan berita internasional di sebuah surat
kabar.
Masih ada banyak hal yang merupakan karakteristik khusus jurnalisme,
yang sangat berpengaruh pada berbagai proses kerja jurnalistik, termasuk proses
penerbitan berita Internasional yang melibatkan proses yang cukup kompleks.
5.1 Koran
Penyampaian informasi dalam kegiatan jurnalisme dilakukan melalui
media, baik yang bersifat visual, audio, maupun audio-visual. Koran merupakan
salah satu media yang bersifat visual. Lebih lazim disebut media cetak, koran
menyampaikan informasi secara terstruktur, dalam bentuk lembaran-lembaran
kertas yang diatur dalam halaman-halaman.
Dilihat dari segi pembaca target, dikenal dua jenis koran, yaitu koran lokal
dan koran nasional. Sementara jika dilihat dari isi berita, terdapat koran umum,
dan koran dengan minat khusus. Koran dengan minat khusus merupakan koran
dengan konsentrasi pada bidang tertentu, misalnya koran bisnis.
35
Muatan utama koran, tentu saja adalah informasi aktual yang disampaikan
pada tiap halamannya. Namun, dalam setiap terbitan koran, bisa dipastikan
muncul pula berbagai iklan. Sisi lain pers sebagai sebuah bisnis menuntut hal
tesebut. Iklan-lah yang menutup biaya produksi sebuah koran. Tanpa iklan, tak
bisa dibayangkan berapa harga selembar koran. Demi kepentingan bisnis, bahkan
tak jarang iklan menempati posisi-posisi strategis yang biasanya ditempati oleh
berita-berita utama.
Telah disinggung sebelumnya bahwa koran memuat berita aktual yang
terkini. Akan tetapi, sebuah peristiwa yang terjadi tidak dapat disampaikan kepada
publik dalam jeda waktu beberapa menit setelah kejadian, seperti halnya berita
televisi. Koran memiliki siklus terbit. Jadi berita yang terjadi setelah penerbitan
koran, tentu saja akan disimpan untuk penerbitan berikutnya.
Struktur penerbitan pers mencakup organisasi yang cukup luas, yakni
Bidang Redaksi, Bidang Cetak dan Bidang Usaha. Namun yang terkait langsung
dengan pemberitaan dalam surat kabar adalah Bidang Redaksi (Editor
Department). Struktur sederhana Bidang Redaksi dapat digambarkan dalam figur
berikut:
- Pemimpin Redaksi adalah orang pertama yang bertanggung jawab terhadap
semua isi penerbitan pers. Tugas utamanya adalah mengendalikan kegiatan
keredaksian di perusahaannya, yang meliputi penyajian berita, penentuan
liputan, pencarian fokus pemberitaan, penentuan topik, pemilihan berita
utama (headline) dan sebagainya. Pemimpin redaksi, dalam melaksanakan
36
tugasnya, dibantu oleh redaktur pelaksana, redaktur halaman dan asisten
redaktur.
- Sekertaris Redaksi adalah pembantu pemimpin redaksi dalam hal administrasi
keredaksionalan, misalnya: menerima surat-menyurat yang terkait dengan
keredaksionalan, mengirim honor penulis dari luar, dan lain-lain.
- Redaktur Pelaksana bertugas membantu pemimpin redaksi dalam
melaksanakan tugas-tugas keredaksionalan.
- Redaktur (Editor) adalah petugas yang bertanggung jawab terhadap isi
halaman surat kabar. Tugas redaktur adalah menerima bahan berita, baik dari
kantor berita, wartawan, koresponden atau bahkan press release dari
lembaga, organisasi, instansi pemerintah atau perusahaan swasta, kemudian
menyeleksi mana yang layak diberitakan.
- Wartawan atau reporter adalah seseorang yang bertugas mencari,
mengumpulkan dan mengolah informasi menjadi berita, untuk disiarkan
melalui media massa. Wartawan pada sebuah penerbitan media cetak disebut
wartawan media cetak. Dari status pekerjaannya, ada tiga jenis wartawan,
yaitu: wartawan tetap, wartawan pembantu dan wartawan lepas (freelance).
- Koresponden (stringer) atau lazim disebut wartawan pembantu adalah
seseorang yang berdomisili di suatu daerah, diangkat atau ditunjuk oleh suatu
penerbitan pers untuk memberikan laporan secara kontinyu tentang peritiwa
yang terjadi di daerahnya
37
5.2 Berita
- Jenis Berita
Tulisan yang ada di koran pada umumnya berupa berita dan opini. Berita
adalah tulisan yang sepenuhnya berisi fakta, sehingga diharapkan bersifat objektif.
Sedangkan tulisan opini merupakan opini penulis tentang suatu hal. Beberapa
contoh tulisan opini, adalah: tajuk rencana, surat pembaca, karikatur, editorial.
Ishwara (2005: 52), seorang wartawan Kompas, menyampaikan dua jenis berita:
1) Berita yang terpusat pada peristiwa (event centered news) yang khas
menyajikan peristiwa hangat yang baru terjadi, dan umumnya tidak
diinterpretasikan, dengan konteks yang minimal, tidak dihubungkan dengan
situasi dan peristiwa yang lain. 2) Berita yang berdasarkan pada proses (process-
centered news) yang dihubungkan dalam konteks yang luas melampaui waktu.
Berdasarkan sifat kejadian berita, terdapat berbagai jenis berita: 1) Berita
yang diduga, misalnya: berita pelantikan pejabat, berita kunjungan presiden,
berita peresmian oleh pejabat. 2) Berita tak diduga, misalnya: berita kecelakaan
dan berita tentang bencana alam.
Berdasarkan bidang yang dicakup, terdapat berbagai jenis berita, yakni: 1)
berita ekonomi, 2) pendidikan, 3) politik, 4) olahraga dan 5) kriminalitas.
Berdasarkan jarak kejadian, terdapat: 1) berita lokal (kota propinsi/daerah), 2)
berita nasional dan 3) berita mancanegara.
Berita juga dapat dibedakan berdasarkan teknik atau gaya penulisannya.
Dalam hal ini, berita dapat dikategorikan sebagai: 1) berita langsung atau straight
news dan 2) feature. Berita langsung biasanya berbentuk eksposisi, sedangkan
38
feature biasanya berbentuk deskripsi atau pemerian. Sementara, feature masih
dapat dibedakan lagi menjadi feature informatif, feature histori, feature ilmiah
dan pengalaman pribadi.
- Nilai Berita
Tulisan yang dimuat di koran tentu saja telah melalui penseleksian
berdasarkan nilai berita atau news value. Nilai berita menjadi ukuran yang
berguna, atau yang bisa diterapkan untuk menentukan layak berita (newsworthy).
Nilai berita merupakan suatu hal yang sulit didefinisikan. Beberapa elemen nilai
berita yang mendasari pelaporan kisah berita adalah:
- Immediacy atau timelines: terkait dengan kesegaran peristiwa yang dilaporkan
- Proximity: keterdekatan peristiwa dengan pembaca atau pemirsa dalam
keseharian hidup mereka.
- Consequence: berita yang mengubah kehidupan pembaca adalah berita yang
mengandung nilai konsekuensi.
- Conflict: peristiwa-peristiwa perang, demonstrasi atau kriminal merupakan
contoh elemen konflik di dalam pemberitaan.
- Oddity: peristiwa yang tidak biasa terjadi
- Sex: kerapkali menjadi elemen utama, namun bisa juga menjadi elemen
tambahan bagi pemeberitaan tertentu, seperti pada olahraga, selebriti, atau
kriminal.
- Emotion atau human interest: menyangkut kisah-kisah yang mengandung
kesedihan, kemarahan, simpati, ambisi, cinta, kebencian, kebahagiaan atau
humor.
39
- Prominence: ketika seseorang terkenal, dia akan menjadi pusat berita. Unsur
keterkenalan menarik minat pembaca berita.
- Suspense: elemen ini menunjukkan sesuatu yang ditunggu-tunggu, terhadap
sebuah peristiwa, oleh masyarakat.
- Progress: elemen ini merupakan elemen ―perkembangan‖ dari elemen yang
ditunggu masyarakat. (Santana, 2005: 18-20)
Berita yang dianggap memiliki nilai tinggi, dipilih menjadi Headline (HL)
suatu halaman. HL memiliki porsi halaman yang lebih besar dibanding berita-
berita lainnya. Besarnya halaman untuk HL berbeda antara halaman luar dengan
halaman dalam. Seringkali HL di halaman awal harus dipotong untuk dilanjutkan
di halaman dalam. Pemotongan dan penyambungan ini sekaligus memberikan
tempat bagi berita-berita yang bernilai tinggi lain, tapi tidak menjadi HL.
- Kategori Berita
Jurnalistik membakukan beberapa kategori pemberitaan, Yakni:
- Hard News: merupakan desain utama dari sebuah pemberitaan. Isinya
menyangkut hal-hal penting yang langsung terkait dengan kehidupan
pembaca, pendengar atau pemirsa. Ini menyangkut hal-hal yang penting, yang
harus segera diberitakan.
- Feature News: adalah kisah peristiwa atau situasi yang menimbulkan
kegemparan atau imaji-imaji (pencitraan). Kisahnya didesain untuk
menghibur, namun terkait dengan hal-hal yang menjadi perhatian atau
mengandung informasi.
40
- Sport News: berita olahraga bisa masuk kategori hard news atau feature.
Berita ini mencakup rangkuman hasil pertandingan atau rangkaian kompetisi
musiman juga berbagai bidang yang terkait dengan olahraga, dari atlet-atlet,
tokoh olahraga serta penggemar fanatik olahraga.
- Social News: mencakup kisah-kisah kehidupan sosial. Berita sosial juga bisa
masuk dalam kategori hard atau feature. Umumnya meliputi pemberitaan
yang terkait dengan kehidupan masyarakat sehari-hari.
- Interpretive: dalam kategori berita ini, wartawan berupaya untuk memberi
kedalaman analisis dan melakukan survey terhadap berbagai hal yang terkait
dengan peristiwa yang hendak dilaporkan.
- Science: berita yang memuat ihwal kemajuan perkembangan keilmuan dan
teknologi.
- Consumer: berita ini membantu khalayak yang ingin membeli barang-barang
kebutuhan sehari-hari baik yang bersifat primer dan sekunder.
- Financial: berita yang memfokuskan perhatian pada bidang-bidang bisnis,
komersial atau investasi. Para penulisnya memiliki referensi akademis atau
kepakaran terhadap subyek yang dibahasnya.
Dalam penelitian ini, objek yang digunakan adalah berita berjenis straight news
dan berkategori hard.
- Sumber Berita
Eugene J. Webb dan Jerry R. Salancik dalam Ishwara (2005: 67)
mengatakan bahwa ada beberapa petunjuk yang dapat membantu wartawan dalam
mengumpulkan informasi, yaitu:
41
1) Observasi langsung dan tidak langsung dari situasi berita.
2) Proses wawancara
3) Pencarian atau penelitian bahan-bahan melalui dokumen publik
4) Partisipasi dalam peristiwa.
Bahan berita dapat dikumpulkan dari berbagai informasi yang diperoleh wartawan
melalui berbagai cara. Ada berita yang diperoleh melalui wawancara dengan nara
sumber, ada berita yang ditulis berdasarkan press release atau undangan sebuah
acara yang diterima oleh wartawan. Jurnalis juga dapat menulis berita berupa
laporan acara yang digelar suatu institusi atau laporan pandangan mata suatu
musibah. Secara umum, sumber berita yang diperoleh dengan cara tersebut,
merupakan sumber berita yang memberikan "bahan mentah" yang masih harus
diolah lagi oleh wartawan agar menjadi berita yang siap terbit.
Ada pula berita yang diperoleh dari sumber yang memberikan "berita
jadi". Sumber yang dimaksud adalah situs atau kantor berita. Dalam hal ini,
wartawan men-download tulisan yang telah di –upload oleh situs atau kantor
berita. Wartawan hanya tinggal melakukan relatif sedikit editing, atau
penyesuaian dengan gaya bahasa yang digunakan medianya. Namun untuk berita
yang diperoleh dari media asing, maka wartawan harus menerjemahkan lebih dulu
berita tersebut.
Dalam menulis berita yang berasal dari "sumber jadi", wartawan sering
menggabungkan beberapa sumber sekaligus, misalnya menggabungkan berita dari
situs AP dan Reuters. Untuk penulisan berita yang berasal dari situs atau kantor
berita, wartawan biasanya mencantumkan sumber, entah di dalam berita atau di
42
luar berita dengan dicetak tebal dan ditempatkan setelah titik kalimat terakhir.
Sementara itu, jika wartawan melakukan penerjemahan, maka inisial namanya
ditulis sebelum nama sumber berita.
- Format Penulisan Berita
Bahasa koran biasanya compact (tidak bertele-tele), banyak digunakan
verba dengan kategori actional maupun relational. Actional verb digunakan untuk
menceritakan suatu kejadian yang menekankan pada happening-nya (biasanya
pada berita tipe hard dan straight). Relational verb digunakan untuk menyatakan
berita yang menekankan pada being-nya (biasanya pada berita soft atau feature).
Pemilihan kata harus setepat dan seefektif mungkin agar bisa membentuk bahasa
yang compact. Terutama untuk bagian judul, kata-kata sebisa mungkin harus
provokatif atau menarik minat dan rasa ingin tahu pembaca. Penamaan atau
naming juga perlu diperhatikan dalam penulisan berita.
Format berita terdiri dari judul, lead, isi/tubuh berita dan penutup
(Ishwara, 2005: 98). Segala jenis berita disampaikan melalui teknik penulisan
berita Piramida Terbalik, bagian atasnya lebar, bagian bawahnya menyempit. Isi
berita ditekankan di bagian awal, semakin kebawah menuju bagian akhir semakin
berkurang nilainya dengan sisipan-sisipan keterangan (Santana, 2005: 22).
Lead adalah bagian terpenting, paling kuat dan menonjol, yang merupakan
inti dari keseluruhan berita. Bagian ini mengusik pembaca untuk melanjutkan
baca. Lead ini menjawab pertanyaan 5 W + 1 H (who, what, when, where, why
dan who) berkenaan dengan berita yang ditulis. Setelah lead, bagian berita
berikutnya adalah isi/tubuh berita. Bagian ini berisi fakta atau kutipan yang
43
mendukung lead, termasuk menyebutkan sumber informasi. Bagian penutup
(ending) umumnya berisi kutipan sumber utama yang menyimpulkan isu
keseluruhan, enjelasan mengenai tindakan selanjutnya atau fakta tambahan lain
(Ishwara, 2005: 98)
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian kualitas terjemahan teks media telah dilakukan oleh Endang
Setyaningsih, dengan judul Perbandingan Tingkat Kesepadanan Makna
Terjemahan Berita Internasional Yang Terbit Di harian Solopos Dengan
Terjemahan Berita Internasional Oleh Penerjemah Non-media. Dalam penelitian
ini, Endang Setyaningsih membandingkan tingkat kesepadanan dua teks
terjemahan terhadap teks aslinya. Teks terjemahan tersebut dihasilkan oleh
wartawan dan penerjemah biasa, lalu diperbandingkan mana yang lebih sepadan
dengan teks sumbernya, dengan menggunakan kriteria kesepadanan makna.
Penelitian ini berbeda dengan yang sedang penulis lakukan, dalam beberapa hal:
1. Perbedaan objek penelitian. Penelitian Endang Setyaningsih menggunakan
objek berupa berita Internasional Koran Solopos. 2. Perbedaan poin-poin masalah
yang dibahas. Sementara persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian
penulis adalah adanya persamaan parameter pengukur kualitas terjemahan, yakni
sama-sama menggunakan kesepadanan makna dengan menggunakan instrumen
pengukur berupa Accuracy Rating Instrument.
44
C. Kerangka Pikir Penelitian
Secara ringkas, kerangka pikir akan dikembangkan sesuai dengan bagan
berikut:
Bagan 4: Kerangka pikir penelitian
Sebagai gambaran dari kerangka pikir tersebut, metode atau ideologi yang dianut
penerjemah mempengaruhi proses mentransfer pesan teks sumber kedalam teks
sasaran. Dari teks terjemahan yang dihasilkan, peneliti akan menganalisis tingkat
kesepadanan makna. Dari analisis tingkat kesepadanan makna tersebut, akan
diidentifikasi teknik apa yang digunakan penerjemah, dan juga aspek-aspek yang
mempengaruhi tingkat kesepadanan makna, baik aspek linguistik maupun ekstra -
linguistik. Teknik penerjemahan terkait dengan tindakan praktis mengatasi
masalah yang muncul dalam penelitian. Masalah-masalah tersebut meliputi
Penerjemah
Metode/ ideologi
Berita berbahasa Inggris Terjemahan berita
Teknik penerjemahan Aspek linguistik & ekstra linguistik
Rater
Kesepadanan Makna
45
masalah linguistik, ekstra-linguistik dan transfer. Masalah linguistik meliputi
masalah leksikal, sintaktik dan tekstual; masalah ekstra-linguistik meliputi
masalah budaya, tematik dan ensiklopedik. Sementara itu, masalah transfer
berkaitan dengan kemampuan pemahaman teks BSu dan BSa, termasuk juga
kemampuan untuk memisahkan pengaruh BSu terhadap BSa atau sebaliknya.
Masalah transfer mencakupi masalah linguistik dan ekstralinguistik. Karena
itulah, pengaruh aspek transfer terhadap kesepadanan sudah tercakup dalam
pengaruh aspek linguistik dan ekstra-linguistik terhadap tingkat kesepadanan
makna juga akan dibahas dalam penelitian ini. Peneliti juga melibatkan rater
untuk menilai kesepadanan makna.
46
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian ini adalah teks berita yang terdapat di halaman
International koran Seputar Indonesia. Berita tersebut yang merupakan
terjemahan dari berita berbahasa Inggris yang terdapat dalam situs-situs kantor
berita di internet.
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang mengarah pada
pendeskripsian kesepadanan makna terjemahan, teknik penerjemahan yang
digunakan serta aspek-aspek yang mempengaruhi kesepadanan makna. Penelitian
ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan data berupa kata-
kata atau kalimat yang bermakna, dan memicu timbulnya pemahaman.
Penelitian ini adalah penelitian dasar, yang bertujuan untuk memahami
suatu masalah yang mengarah pada manfaat teoretik, tidak pada manfaat praktis
(Sutopo, 2006:135-136). Hal ini sesuai dengan permasalahan yang diketengahkan,
tujuan, serta manfaat penelitian.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berupa studi kasus.
Dalam hal ini, penulis membahas masalah kesepadanan makna terjemahan berita
internasional yang terbit di koran Sindo, dengan teks asli berita yang berbahasa
Inggris. Oleh karena itu, kasusnya adalah kesepadanan itu sendiri dan kasus
47
tersebut hanya berlaku pada terjemahan berita Internasional yang terbit di koran
Sindo. Tidak bisa dilakukan generalisasi, yang dapat dilakukan adalah
menyimpulkan kecenderungan yang terjadi. Penelitian ini merupakan Studi Kasus
Terpancang (Embedded Case Study). Fokus permasalahan dalam penelitian ini
adalah kesepadanan makna, teknik penerjemahan serta aspek-aspek yang
mempengaruhi kesepadanan makna. Fokus tersebut telah ditentukan sebelum
peneliti menggali fakta.
Penelitian menggunakan pendekatan holistik, dan membuat kajian dari tiga
aspek, yakni: aspek genetik (latar belakang terjadinya sesuatu), yakni penerjemah;
aspek objektif (kondisi aktual sasaran yang dikaji), yakni teks berita terjemahan
dan teks sumber; dan aspek afektif (dampak pengaruh/persepsi/hasil), yakni
informasi dari informan.
C. Sumber Data
Data yang dikumpulkan adalah data kualitatif yang digali dari :
1. Dokumen, yang meliputi:
a. terjemahan berita (BSa) yang dihasilkan wartawan Sindo, yang sesuai
dengan kriteria yang terdapat dalam bagian pembatasan masalah.
b. teks terjemahan berita (BSa) yang dimuat di koran Sindo, yang sesuai
dengan kriteria yang terdapat dalam pembatasan masalah.
c. teks asli (BSu) berita yang diterjemahkan. BSu ini berasal dari kantor
berita, yang situsnya diakses lewat internet.
2. Informan, yang meliputi:
48
a. personel bagian redaksi Internasional koran Sindo, yang terdiri dari:
(a) wartawan yang bertugas menerjemahkan berita-berita Internasional
(b) redaktur halaman Internasional koran Sindo
b. rater terjemahan. Ahli dalam bidang penerjemahan yang membantu menilai
kualitas terjemahan.
D. Teknik Sampling
Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Peneliti
melakukan cuplikan terhadap sumber data, yang dilakukan dengan beberapa
pertimbangan. Pengambilan sampel berita didasarkan pada keberagaman berita
serta pertimbangan tentang banyaknya pemotongan yang dilakukan wartawan
penerjemah terhadap teks aslinya. Berita yang dipilih sebagai sampel adalah berita
dengan topik yang berbeda-beda. Berita yang diterjemahkan dari teks BSu yang
terlalu banyak dipotong, tidak digunakan sebagai sampel. Berita yang digunakan
sebagai sampel, kesemuanya adalah berita headline di halaman Internasional,
dengan pertimbangan bahwa berita headline adalah yang paling newsworthy.
Berdasarkan adanya pembagian berita berdasarkan nilainya, peneliti
melakukan pembatasan terhadap berita yang digunakan sebagai sampel. Berita
yang diambil sebagai sampel adalah berita straight berkategori hard. Berita jenis
ini punya magnitude yang lebih besar dan menarik lebih banyak perhatian
pembaca. Sedikit ketidak-akuratan yang terjadi, memberikan akibat yang lebih
signifikan dibandingkan jenis berita yang lain.
49
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara Mendalam (in-depth interview)
Guna mendapatkan informasi yang mendalam dari informan, peneliti
melakukan wawancara dengan wartawan penerjemah. Wawancara secara
langsung (tatap muka), yang dilakukan sebelum analisis data, menghasilkan
informasi tentang proses kerja penerjemahan di Koran Sindo. Selain itu, melalui
wawancara tersebut, peneliti juga memperoleh informasi penting yang berkaitan
dengan jurnalistik, peraturan-peraturan yang berlaku, visi dan misi serta gaya
bahasa penulisan berita yang digunakan dalam institusi media Sindo.
Dalam proses mengkaji dokumen, penulis juga melakukan wawancara
lewat serangkaian pertanyaan yang dikirimkan lewat surat elektronik, yang
langsung direspon oleh wartawan penerjemah. Wawancara tersebut bertujuan
untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi informan (dalam hal ini
wartawan) dalam mengambil keputusan selama proses penerjemahan. Perlu
diingat bahwa penerjemahan merupakan proses decision making oleh penerjemah.
Oleh karena itu, wawancara mendalam dengan penerjemah memberikan informasi
penting terkait dengan teks terjemahan yang dianalisis.
Wawancara dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat terbuka (open-
ended). Wawancara dilakukan pada kondisi yang paling tepat, sehingga dapat
menghasilkan informasi semaksimal mungkin.
50
2. Observasi Berperan Pasif
Observasi dilakukan dengan datang langsung ke kantor redaksi Koran
Sindo untuk melihat bagaimana proses penerjemahan dalam sebuah institusi
media terjadi. Melalui observasi tersebut, peneliti dapat mengamati dan menggali
informasi mengenai proses kerja serta kondisi sebenarnya dari proses penerbitan
berita di halaman Internasional Koran Sindo. Dari observasi tersebut, peneliti
dapat melihat 'birokrasi' yang berlaku, serta bagaimana sebuah teks berita asli
(dalam Bsu) diubah menjadi teks terjemahan (Bsa) hingga teks tersebut siap 'naik
cetak'.
Teknik observasi yang dilakukan adalah observasi berperan pasif. Peneliti
hanya datang ke lokasi, tetapi tidak berperan apalagi mengintervensi proses yang
sedang diamati. Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan ketika ada sesuatu yang
kurang jelas.
3. Analisis Dokumen
Analisis dokumen dilakukan dengan cara membandingkan teks berita yang
terbit di halaman Internasional (yang merupakan teks terjemahan), dengan teks
sumber yang diperoleh peneliti dari wartawan yang menerjemahkan berita
tersebut. Teks terjemahan dianalisis kesepadanan maknanya, dengan
memperhatikan kaidah-kaidah yang berlaku di dunia penerjemahan, tentang
bagaimana sebuah teks bisa dikatakan sepadan. Selain itu, dianalisis juga tentang
teknik penerjemahan yang digunakan serta hal-hal yang mempengaruhi
51
kesepadanan makna. Dari hasil analisis dokumen, ditemukan beragam hal yang
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian.
F. Validasi Data
Guna menjamin reliabilitas penelitian, terdapat beberapa cara
pengembangan validitas. Trianggulasi merupakan cara yang paling lazim untuk
peningkatan validitas dalam penelitian kualitatif (Sutopo, 2006: 92). Penelitian ini
menggunakan dua jenis trianggulasi, yaitu trianggulasi sumber dan trianggulasi
metode.
1. Trianggulasi Sumber
Teknik trianggulasi sumber mengarahkan peneliti agar dalam
mengumpulkan data, wajib menggunakan beragam sumber data berbeda yang
tersedia. Dengan demikian, data yang sejenis akan lebih mantap kebenarannya
bila digali dari beberapa sumber yang berbeda (Sutopo, 2006: 93). Dalam
penelitian ini, data digali dari dua sumber, yaitu dokumen dan informan.
Dokumen yang dimaksud, adalah teks terjemahan dan teks asli berita. Sedangkan
informan yang dimaksud adalah tim redaksi Sindo yang terlibat dalam penerbitan
berita Internasional, dan juga rater yang ikut menilai kesepadanan makna
terjemahan.
Dalam trianggulasi sumber, hasil analisis kesepadanan makna terjemahan
(faktor objektif) dibandingkan dengan hasil wawancara dengan informan dan rater
(faktor genetik). Perpaduan analisis faktor objektif dengan faktor genetik tersebut
52
merupakan paduan yang tepat dalam menilai kualitas terjemahan, dimana
penerjemah telah melakukan proses decision making.
wawancara informan
data analissi dokemen dokumen/ arsip
observasi aktivitas/ perilaku
Bagan 5: Trianggulasi Sumber (Sutopo, 2006: 94)
2. Trianggulasi Metode
Teknik trianggulasi metode mengkaji satu sumber dengan metode yang
berbeda. Pada penelitian ini, trianggulasi metode dilakukan dengan menggunakan
teknik wawancara mendalam, analisis dokumen dan observasi berperan pasif.
Analisis dokumen dilakukan dengan membaca secara teliti hasil teks terjemahan
yang terbit di koran Sindo. Teks tersebut dianalisis kesepadanan maknanya,
dengan berdasarkan standar tingkat keakuratan penyampaian pesan. Untuk
bagian-bagian teks yang masih meragukan, ditandai dahulu untuk kemudian
diamati lagi, ataupun ditanyakan pada informan. Wawancara dengan informan
dilakukan guna mencari tahu alasan dibalik informasi yang diberikan informan,
ataupun alasan-alasan dibalik pengambilan keputusan. Selain dengan wawancara
mendalam dan analisis dokumen, data juga dimantapkan dengan observasi
berperan pasif. Dengan demikian dapat diketahui hubungan antara teks
terjemahan serta apa yang dikatakan wartawan, dengan hal-hal yang terlibat
selama proses penerjemahan.
kuesioner
data wawancara sumber data
observasi
Bagan 6: Trianggulasi Metode (Sutopo, 2006: 96)
53
G. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif dan
berkelanjutan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data
yang disampaikan oleh Spradley (1997). Teknik analisis data dilakukan dalam
empat tahap, yakni: 1) analisis domain (domain analysis), 2) analisis taksonomi
(taxonomy analysis), 3) analisis komponensial (componential analysis), serta 4)
analisis tema budaya (cultural values analysis).
Analisis domain bertujuan memperoleh gambaran umum dan menyeluruh
dari objek penelitian. Dalam hal ini peneliti menganalisis teks sumber dan teks
terjemahan, guna memilih data berupa kalimat-kalimat BSu yang diterjemahkan,
serta kalimat-kalimat terjemahannya. Hasil klasifikasi ini menjadi bagian dari
analisis taksonomi.
Analisis taksonomi merupakan analisis terhadap keseluruhan data yang
terkumpul berdasarkan domain yang telah ditetapkan. Analisis taksonomi
bertujuan menjabarkan lebih rinci domain yang dipilih untuk mengetahui struktur
internalnya.
Berikutnya dilakukan analisis komponensial yang bertujuan mencari ciri
spesifik pada setiap struktur internal dengan cara mengkontraskan antar elemen.
Komponensial analisis dilakukan terhadap teknik penerjemahan untuk
menggambarkan teknik apa yang dilakukan penerjemah. Analisis komponensial
juga dilakukan terhadap aspek-aspek yang mempengaruhi terjemahan, sehingga
diketahui aspek apa yang mempengaruhi kesepadanan makna terjemahan.
54
Setelah melakukan ketiga teknik analisis sebelumnya, dilakukan analisis
tahap keempat yakni analisis tema budaya. Pelaksanaan analisis tema budaya
dilakukan dengan mengklasifikasikan dan menganalisis akibat dari teknik
penerjemahan, serta pengaruh aspek tertentu, terhadap kesepadanan makna
terjemahan berita Internasional yang terbit di Koran Seputar Indonesia.
H. Tahapan Prosedur Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan melewati tiga tahapan pokok yaitu (1)
melakukan studi awal, (2) menyusun dan memantapkan proposal penelitian, dan
(3) melakukan penelitian di lapangan. Tiga langkah ini diakhiri dengan
penyusunan laporan.
Pelaksanaan studi awal merupakan langkah membuat kontak yang tepat,
negosiasi perhatian, mengembangkan dan menjaga kepercayaan, serta identifikasi
dan pemilihan informan serta sumber data lainnya. Dalam hal ini, peneliti
menggunakan akses langsung dengan wartawan penerjemah yang bekerja di koran
Sindo yang memberikan beragam informasi penting.
55
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat kesepadanan makna
terjemahan, teknik yang dilakukan penerjemah, serta aspek yang mempengaruhi
tingkat kesepadanan makna terjemahan berita Internasional yang terbit di koran
Seputar Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada lima teks berita bertipe ‗straight
news‘ (berita berbentuk paparan, bukan deskripsi), serta berkategori hard (berita
tentang topik penting yang harus segera diberitakan). Kesemuanya merupakan
berita headline di halaman Internasional koran Seputar Indonesia (Sindo). Lima
teks berita tersebut tidak diambil dari lima hari penerbitan secara berturut – turut.
Berita – berita di halaman Internasional Koran Seputar Indonesia
merupakan terjemahan berita online berbahasa Inggris dari berbagai situs
penyedia berita. Kajian dilakukan pada tataran kalimat, tentu saja dengan tetap
mempertimbangkan konteks serta fungsi teks, sebagai teks berita. Yang menjadi
poin pembahasan adalah kalimat BSu berbahasa Inggris dari teks berita online,;
dan kalimat BSa, berbahasa Indonesia yang terbit di koran Sindo.
Di media koran Seputar Indonesia, headline hampir tidak pernah diambil
atau diterjemahkan dari satu sumber saja. Hal ini didasarkan pada alasan
kelengkapan berita. Berita jadi tersebut diunduh wartawan dari berbagai situs
berita berbahasa Inggris, diantaranya ; AP, AFP, Reuter, BBC, CNN, Aljazeera,
Daily Mail, atau berita online dari harian lokal tempat terjadinya berita, seperti:
Bangkok Post. Karena satu teks berita Internasional di koran Sindo diambil dari
56
beberapa sumber, maka tidaklah mengherankan jika sering kali dilakukan
pemotongan terhadap sumber – sumber berita tersebut.
Hasil analisis data menunjukkan adanya penghilangan kalimat – kalimat
BSu dan penambahan kalimat Bsa, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3: Rekapitulasi Kalimat BSu, Kalimat BSu yang Diterjemahkan,
dan Kalimat BSa
Berita BSu BSu yang
ditrjmhkn.
Bsa
Terbit
Catatan
Berita 1 39 23 33 Berita 1 diambil dari dua teks berita
online.
Pada teks 1; 5 kalimat di akhir teks
tidak diterjemahkan.
Pada teks 2; 2 kalimat di awal teks,
serta 9 kalimat dia akhir teks tidak
diterjemahkan.
Berita 2 44 20 31 Berita 2 diambil dari tiga teks berita
online.
Pada teks 1; 7 kalimat di tengah teks,
serta 7 kalimat di akhir teks tidak
diterjemahkan.
Pada teks 2; 1 kalimat judul, 3
kalimat di tengah teks, serta 2
kalimat di akhir teks tidak
diterjemahkan.
Pada teks 3; 1 kalimat judul, 1
kalimat di tengah teks dan 2 kalimat
di akhir teks tidak diterjemahkan.
Penambahan 1 kalimat sub judul
yang tidak terdapat pada BSu.
Berita 3 59 32 40 Berita 3 diambil dari dua teks berita
online.
Pada teks 1; 9 kalimat di akhir teks
tidak diterjemahkan.
Pada teks 2; 1 kalimat judul dan 15
kalimat di akhir teks tidak
diterjemahkan.
Penambahan 2 kalimat pada Bsa
yang tidak terdapat pada BSu.
Berita 4 42 26 30 Berita 4 diambil dari empat teks
berita online.
Pada teks 1; 1 kalimat judul dan 1
kalimat sub judul tidak
57
diterjemahkan.
Pada teks 2; 1 kalimat judul dan 10
kalimat di akhir teks tidak
diterjemahkan.
Pada teks 3; 1 kalimat judul tidak
diterjemahkan.
Pada teks 4; 1 kalimat judul tidak
diterjemahkan.
Penambahan 1 kalimat pada Bsa ,
yang tidak terdapat pada BSu.
Berita 5 47 26 39 Berita 5 diambil dari dua teks berita
online.
Pada teks 1; 1 kalimat judul dan 5
kalimat di akhir teks tidak
diterjemahkan.
Pada teks 2; 1 kalimat judul, 2
kalimat di awal teks, 5 kalimat di
tengah teks, serta 7 kalimat di akhir
teks tidak diterjemahkan.
Penambahan 1 kalimat judul yang
tidak terdapat pada BSu.
Seperti terlihat dalam matriks penerjemahan berita oleh wartawan Sindo,
jumlah kalimat BSa yang terbit, lebih sedikit dari jumlah kalimat BSu –nya. Hal
ini disebabkan karena pemotongan sejumlah kalimat BSu. Selain penghilangan,
wartawan juga menambahkan beberapa kalimat pada BSa, yang tidak terdapat
dalam BSu. Penambahan dilakukan untuk memperjelas dan memberi tambahan
informasi bagi pembaca. Beberapa penambahan dilakukan berdasarkan
pengetahuan yang dimiliki wartawan atas berita yang ditulisnya. Hal ini terjadi
karena, di koran Sindo, berita dengan topik atau objek yang senada akan diberikan
kepada wartawan yang pernah menulis topik tersebut. Misal : Wartawan ‗X‘
tanggal 10 Januari menulis tentang Iran, maka jika pada tanggal 13 Januari ada
berita terbaru tentang Iran, cenderung diberikan kepada wartawan ‗X‘.
58
Pengkajian tingkat kesepadanan makna dilakukan dengan instrumen
‗Accuracy Rating‘ yang diadopsi dari Nababan (2004) dengan penyesuaian,
diselaraskan dengan fungsi teks yang diterjemahkan, yakni teks berita. Berita
disampaikan dengan bentuk yang khas, yang berbeda dengan struktur teks lain,
misalnya novel atau buku. Oleh karena itu, ditambahkan aspek penilaian tertentu
pada skala Accuracy Rating, guna mewadahi aspek yang khas dari teks berita.
Pembahasan mengenai teknik penerjemahan, merupakan kajian yang
sangat erat hubungannya dengan kesepadanan makna. Proses penerjemahan
pastilah melewati tahap penyelesaian masalah dan penggunaan strategi demi
mencapai terjemahan yang akurat, terbaca dan berterima. Inilah poin yang
menunjukkan bahwa teknik penerjemahan merupakan kajian yang relevan dengan
kajian tingkat kesepadanan makna. Pembahasan mengenai teknik penerjemahan
tersebut melahirkan serangkaian fakta tentang aspek – aspek yang mempengaruhi
tingkat kesepadanan makna. Oleh karena itu, penggambaran mengenai aspek –
aspek yang mempengaruhi kesepadanan makna terjemahan berita Internasional
yang terbit di Koran Seputar Indonesia, juga merupakan hal yang relevan untuk
disertakan sebagai kajian.
A. Temuan Penelitian
1. Teknik Penerjemahan
Pembahasan mengenai teknik penerjemahan seringkali tak terpisahkan dari
penilaian kualitas terjemahan. Dalam melaksanakan tugasnya, penerjemah pasti
dihadapkan pada berbagai permasalahan praktis, yang menuntut tindakan prakris
59
untuk menyelesaikannya. Tindakan itu yang disebut sebagai teknik penerjemahan.
Saat menerjemahkan, penerjemah menggunakan gabungan beberapa teknik
penerjemahan sekaligus, bahkan dalam satu kalimat.
Teknik penerjemahan yang dilakukan penerjemah seringkali efektif untuk
mencapai tingkat keakuratan penyampaian pesan yang tinggi, namun seringkali
juga menyebabkan kekurang-akuratan penyampaian pesan. Berikut ini adalah
catatan mengenai teknik penerjemahan yang digunakan penerjemah:
Tabel 4: Daftar Teknik Penerjemahan
No
.
Teknik * ** *** **** ***** Jml %
1. Penghilangan 13 25 20 14 3 75 25,59
2. Penambahan 13 13 17 14 2 59 20,13
3. Modulasi 4 11 12 10 - 37 12,62
4. Transposisi 1 6 16 7 3 33 11,26
5. Established
Equivalent
1 3 2 2 - 8 2,73
6. Partikularisasi 3 2 7 4 2 18 6,14
7. Generalisasi 1 - 1 - 2 0,68
8. Peminjaman 4 12 9 8 1 34 11,60
9. Calque 1 - 2 2 - 5 1,70
10. Amplifikasi 2 5 1 2 1 11 3,75
11. Reduksi 3 2 3 1 2 11 3,75
Total Teknik 46 79 90 64 14 293 100
Jumlah Data 23 20 31 26 24 124 98,4
Keterangan:
* : menggunakan 1 teknik penerjemahan
** : menggunakan 2 teknik penerjemahan
*** : menggunakan 3 teknik penerjemahan
**** : menggunakan 4 teknik penerjemahan
***** : menggunakan 5 teknik penerjemahan
1.1 Penghilangan (Deletion)
Dari beberapa teknik penerjemahan yang digunakan penerjemah, teknik
yang paling banyak digunakan adalah teknik penghilangan (deletion). Teknik ini
60
bisa juga disebut teknik omission. Teknik ini berwujud tidak diterjemahkannya
satu atau beberapa bagian dalam satu kalimat (totally omitted). Bagian yang tidak
diterjemahkan dapat berupa klausa, frase ataupun satu kata saja.
Klausa yang dihilangkan ada yang berupa klausa independen, klausa yang
berfungsi sebagai adjective clause, aposisi, ataupun keterangan. Sedangkan frase-
frase yang dihilangkan, sebagian berupa frase yang berfungsi sebagai modifier
ataupun frase yang berdiri sendiri sebagai noun phrase. Pemotongan satu kata
banyak dilakukan penerjemah pada kata-kata yang dianggap tidak memiliki fungsi
signifikan dalam sebuah kalimat. Namun, terdapat juga beberapa kasus dimana
penerjemah tidak hati-hati menghilangkan satu kata yang sangat penting yang
mempengaruhi keakuratan pesan yang disampaikan. Beberapa contoh kasus
deletion yang mengurangi keakuratan pesan adalah :
No Data BSu Bsa
17/N1/ The Dalai Lama would avoid
―embarrassing‖ the host,
Thondup said.
Dan, Dalai Lama berusaha
menghindari untuk
mempermalukan ―tuan rumah‖.
Penghilangan ‗source‘ dalam kalimat ini menyebabkan kalimat terjemahan
menjadi kurang akurat. Sebagaimana diketahui bahwa source merupakan bagian
penting sebuah teks berita. Source memastikan bahwa apa yang disampaikan
merupakan fakta yang didapatkan dari pihak yang berkompeten dan terkait
dengan berita. Penghilangan source tidak menyebabkan berkurangnya keakuratan,
jika informasi tentang sumber berita telah tercakup dalam kalimat tersebut, atau
kalimat sebelum dan sesudahnya. Namun dalam kalimat ini, kalimat berikutnya
(kalimat bernomor 18) menyampaikan informasi yang diberikan oleh juru bicara
61
kepresidenan, Tony Wang. Penghilangan source pada kalimat bernomor 17
tersebut, berpeluang membuat pembaca beranggapan bahwa informasi tersebut
berasal dari Tony Wang. Dan ini menjadi pergeseran pesan yang cukup signifikan.
No Data BSu Bsa
11/N2/ But he quickly fell afoul of the
Nationalists‘ majority in the
legislature and his alleged
tendency to play fast and loose
with accepted procedures,
including his lax management
of a special presidential fund,
meant to promote Taiwan‘s
overseas interests.
Namun, sayangnya, Chen jatuh
karena beberapa sebab.
Salah satunya karena dia gagal
mengontrol pemerintahan.
Mayoritas parlemen di Taiwan
diisi orang nasionalis.
Chen juga dituduh melakukan
kebijakan-kebijakan tak populis.
Penggunaan terjemahan bebas pada kalimat ini menyebabkan hilangnya
beberapa poin informasi penting, sehingga menyebabkan kalimat terjemahan
kurang akurat. Penerjemah melakukan teknik penghilangan pada bagian yang
tidak tepat. Kalimat tersebut menyampaikan sebab jatuhnya Mantan Presiden
Taiwan Chen Sui Ban. Namun sayangnya, beberapa kalimat tentang penyebab
kejatuhan tersebut justru dihilangkan.
No. Data BSu Bsa
27/N3/ TEHRAN: A defiant President
Mahmoud Ahmadinejad said
…
TEHERAN (SI) – Presiden
Iran Mahmoud Ahmadinejad
mendeklarasikan …
Penghilangan satu kata pada subjek kalimat lead ini cukup menggeser
makna yang dikandung kalimat BSu. Pemotongan ini dilakukan guna
menyesuaikan dengan sosiologis masyarakat pembaca. Ideologi kantor berita yang
terkandung dalam kata defiant dianggap tidak berterima dalam masyarakat
pembaca yang memiliki keberpihakan terhadap pihak presiden Ahmadinejad.
62
Penerjemah pun secara otomatis dan sukarela menyesuaikan dengan pandangan
umum masyarakat pembaca, karena dia juga merupakan bagian dari masyarakat
tersebut, sehingga dia berada dalam posisi yang sama dengan masyarakat
pembaca.
Tidak semua teknik deletion menyebabkan berkurangnya keakuratan
pesan. Langkah pemotongan yang dilakukan pada bagian yang tidak menjadi fakta
penting, tidak mengurangi kualitas kalimat terjemahan. Jika ada atau tidaknya
suatu kata atau frasa tidak mempengaruhi pesan yang disampaikan, maka kata
atau frasa tersebut boleh dihilangkan demi terwujudnya kalimat berita yang
compact. Begitulah kaidah yang dianut dalam institusi media. Contoh-contoh
kasusnya adalah :
No. Data BSu Bsa
08/N1
18/N3/
Amid attempts to keep the visit
discreet, the KMT government
has repeatedly stressed the
need to focus on comfort of
victims of Typhoon Morakot,
which left at least 571 dead in
Taiwan.
―The (Iranian) guys on the
ground there treated us very
well.
Di tengah usaha untuk menjaga
agar kunjungan itu tetap tiak
keluar jalur, pemerintahan
KMT berulang kali
menegaskan butuhnya berfokus
terhadap korban Topan
Morakot yang telah
menewaskan 571 orang itu.
―Orang-orang Iran
memperlakukan kami dengan
sangat baik.
Penghilangan bagian frase ―on the ground there‖ (pada data 08/N1 )tidak
mengurangi inti pesan kalimat BSu. Begitupun pada data 18/N3, tidak
disampaikannya kata ―Taiwan‖ tidak berpengaruh terhadap pesan, karena dari
awal teks sudah jelas disampaikan bahwa Topan Morakot terjadi di Taiwan.
63
Secara lengkap kalimat – kalimat yang mengalami teknik deletion adalah
sebagai berikut:
Tabel 5: Daftar Data dengan Teknik Deletion
No No. Data No No. Data No No. Data
1. 01/N1 26. 16/N2 51. 04/N4
2. 02/N1 27. 17/N2 52. 08/N4
3. 03/N1 28. 18/N2 53. 14/N4
4. 04/N1 29. 19/N2 54. 17/N4
5. 05/N1 30. 01/N3 55. 21/N4
6. 07/N1 31. 02/N3 56. 22/N4
7. 08/N1 32. 03/N3 57. 23/N4
8. 09/N1 33. 04/N3 58. 24/N4
9. 11/N1 34. 06/N3 59. 25/N4
10. 12/N1 35. 11/N3 60. 01/N5
11. 13/N1 36. 12/N3 61. 02/N5
12. 14/N1 37. 13/N3 62. 03/N5
13. 17/N1 38. 14/N3 63. 04/N5
14. 18/N1 39. 16/N3 64. 06/N5
15. 19/N1 40. 17/N3 65. 08/N5
16. 20/N1 41. 18/N3 66. 09/N5
17. 21/N1 42. 20/N3 67. 11/N5
18. 01/N2 43. 22/N3 68. 13/N5
19. 02/N2 44. 24/N3 69. 15/N5
20. 06-07/N2 45. 26/N3 70. 20?N5
21. 08/N2 46. 27/N3 71. 21/N5
22. 09/N2 47. 29/N3 72. 23/N5
23. 11/N2 48. 30/N3 73. 24/N5
24. 12/N2 49. 31/N3 74. 25/N5
25. 13/N2 50. 02/N4 75. 26/N5
1.2 Penambahan (Addition)
Teknik ini merupakan kebalikan dari teknik deletion. Teknik penambahan
(deletion) berwujud penambahan informasi berupa kata, frase atau klausa yang
tidak terdapat pada BSu. Apa yang tidak ada pada kalimat BSu menjadi ada di
kalimat BSa (totally added).
64
Dalam penerjemahan teks media oleh wartawan Koran Seputar Indonesia,
teknik ini (sering disebut improvisasi di kalangan wartawan Sindo) cukup banyak
digunakan. Teknki penambahan berakibat positif dan negatif terhadap
kesepadanan makna. Teknik addition yang berhasil memperjelas pesan BSu
antara lain adalah:
No. Data BSu Bsa
13/N2/ Washington saw Chen‘s support
for independence as raising the
possibility of a war with
Beijing, and pressured him to
desist — with only limited
success.
Waktu itu, Washington
memandang dukungan Chen
untuk kemerdekaan hanya akan
meningkatkan kemungkinan
terjadinya perang dengan
Beijing dan menekannya untuk
tak meneruskannya.
Penambahan frase diawal kalimat yang berfungsi sebagai keterangan ini
merupakan langkah yang tepat. Penggunaan frase ―Waktu itu,‖ menunjukkan
bahwa fakta yang disampaikan dalam kalimat itu merupakan kejadian yang
terpisah dari rentetan peristiwa yang telah disampaikan sebelumnya. Penggunaan
frase tersebut merujuk pada sebuah kejadian yang telah terjadi sebelum terjadinya
peristiwa yang disampaikan dalam rangkaian kalimat berita sebelumnya. Oleh
karena itu kalimat ini bernilai 1.
No. Data BSu Bsa
03/N1/ Tibet‘s exiled spiritual leader
met with Paul Shan, the
Catholic cardinal of the
southern city of Kaohsiung,
before a scheduled departure
later for the north, where the
government worried publicly
about China ties.
Pada hari ketiga, dari rencana
lima hari kunjungannya,
pemimpin spiritual Tibet yang
dalam pengasingan tersebut
bertemu Paul Shan, 64egative
gereja katolik di selatan kota
Kaohsiung.
Setelahnya, Dalai Lama akan
menuju ke utara.
65
Pada contoh kalimat ini, terdapat penambahan beberapa kata yang
berfungsi sebagai keterangan. Keterangan ini tidak terdapat pada kalimat BSu.
Namun pada kalimat lain dari teks BSu yang sama, terdapat informasi tentang
lama kunjungan Dalai Lama. Oleh karena itu, penambahan tersebut dianggap
tidak mengurangi keakuratan pesan, karena dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya, dan lebih memperjelas fakta yang disampaikan. Penerjemah
menyebut ini sebagai langkah memperbaiki alur logika teks sumber yang
dikatannya sering melompat-lompat.
Namun tidak semua penambahan informasi dapat memperjelas pesan
kalimat BSu. Beberapa penambahan justru mengurangi keakuratan pesan.
Beberapa contoh kalimatnya adalah:
No. Data BSu Bsa
14/N4/ COPENHAGEN, Dec 16
(Reuters) – The Kyoto Protocol
which binds nearly 40 rich
nations to limit carbon
emissions is in ―intensive care‖
and global negotiations to
extend the pact have stalled,
India‘s environment minister
said on Wednesday.
Mewakili negara-negara
berkembang, India
menegaskan bahwa Protokol
Kyoto yang mengikat sekitar
40 negara kaya untuk
membatasi emisi karbon
sedang berada dalam
―perawatan intensif‖ dan
negosiasi global untuk
memperpanjang pakta itu
terganjal.
Penambahan klausa diawal kalimat pada contoh ini justru mengurangi
keakuratan pesan. Kalimat BSu tidak menyampaikan fakta bahwa Menteri
Lingkungan India menyampaikan pernyataan tersebut atas nama negara
berkembang, padahal jika dicermati, itu hanyaah pernyataan Menteri Lingkungan
66
India (salah satu negara berkembang), bukan seseorang yang ditunjuk mewakili
negara berkembang.
No. Data BSu Bsa
15/N5/ There were reports of heated
rows and some passengers
bitterly criticised the company.
Dilaporkan sempat terjadi
kekacauan dan para
penumpang pun mengkritik
perusahaan karena tidak
memberikan jaminan
keselamatan.
Penambahan informasi diakhir kalimat ini mengurangi keakuratan pesan
yang disampaikan kalimat BSu. Dalam kalimat BSu memang terdapat informasi
tentang para penumpang yang mengkritik tajam perusahaan transportasi, namun
tidak disebutkan apa alasan dibalik kritikan tajam tersebut.
No. Data BSu Bsa
26/N5/ Emergency services delivered
heater meals and 400 bottles of
water for stranded motorists,
while others were moved to
shelters.
Badan penanganan gawat
darurat pun menyediakan
makanan bagi para pengendara
kendaraan yang terjebak di
jalanan.
Mereka dipindahkan ke tempat
penampungan untuk
mengantisipasi insiden yang
tidak diinginkan.
Penambahan klausa di akhir kalimat kedua pada contoh ini merupakan
penambahan yang tidak perlu.
Disamping itu, terdapat penambahan kalimat BSa yang independen, yang
tidak terdapat dalam BSu. Penambahan kalimat tersebut ada yang berupa
penambahan sub-judul, serta penambahan kalimat penjelas, yang ditambahkan
berdasarkan pengetahuan wartawan atas peristiwa yang ditulisnya. Perlu diingat
67
kembali bahwa di Koran Seputar Indonesia, wartawan cenderung ditugasi untuk
menulis berita yang sejenis. Ketika ada perkembangan dari satu berita yang
pernah ditulis seorang wartawan, maka kelanjutannya akan cenderung ditugaskan
pada wartawan yang sama. Maka tidaklah mengherankan jika wartawan memiliki
pengetahuan di luar teks yang tengah diterjemahkannya. Hal itulah yang
seringkali menginspirasi wartawan untuk memberikan penambahan informasi.
Penambahan tersebut juga didasarkan pada pertimbangan bahwa pembaca
tidak selalu membaca tiap edisi koran, sehingga penambahan informasi
dimaksudkan untuk memberikan rentetan peristiwa yang terjadi sebelumnya, yang
masih terkait dengan berita yang tengah disampaikan.
Berikut adalah data tentang penambahan kalimat secara independen, yang
tidak diterjemahkan dari BSu:
No. Data Bsa
N2/Bsa/ST/02 Mantan Presiden Taiwan Hadapi Penjara Seumur Hidup
Contoh diatas merupakan penambahan kalimat yang berfungsi sebagai
sub-judul. Penambahan sub-judul dimaksudkan untuk lebih memperjelas berita
yang disampaikan, serta membuat berita lebih eye-catching.
No. Data Bsa
N3/Bsa/21/
N3/Bsa/22/
Tapi Barat menolak perubahan tersebut, bahkan IAEA justru
mengeluarkan resolusi yang meminta Teheran menghentikan
semua aktivitas nuklirnya.
Resolusi IAEA itu membuat marah Iran hingga Teheran
mendeklarasikan akan melakukan pengayaan uranium sendiri
dan membangun 10 fasilitas nuklir baru.
68
Pada kalimat sebelumnya (16/N3/BSu/ - 20/N3/BSa/) disampaikan bahwa
Iran menolak proposal yang diajukan badan energi atom dunia (IAEA) dan
meminta perubahan terhadap proposal tersebut. Penerjemah menambahkan
informasi dengan menambahkan kalimat BSa bernomer 21 dan 22 tersebut.
Penambahan ini didasarkan pada pengetahuannya tentang berita yang ditulisnya.
Penambahan inilah yang dimaksudkan untuk menyampaikan kesinambungan
perkembangan berita kepada pembaca yang tidak selalu membaca setiap terbitan
koran. Berikut adalah rekapitulasi kalimat yang menggunakan teknik addition:
Tabel 6: Daftar Data dengan Teknik Addition
No No. Data No No. Data
1. 02/N1 31. 17/N3
2. 03/N1 32. 21/N3
3. 04/N1 33. 23/N3
4. 05/N1 34. 24/N3
5. 09/N1 35. 25/N3
6. 10/N1 36. 28/N3
7. 12/N1 37. 30/N3
8. 15/N1 38. 32/N3
9. 16/N1 39. 02/Bsa/N4
10. 17/N1 40. 02/N4
11. 19/N1 41. 09/N4
12. 23/N1 42. 14/N4
13. 01/N2 43. 17/N4
14. 02/Bsa/N2 44. 19/N4
15. 02/N2/ 45. 21/N4
16. 04/N2 46. 22/N4
17. 09/N2 47. 26/BSa/N4/
18. 10/N2 48. 25/N4
19. 11/N2 49. 01/Bsa/N5
20. 13/N2 50. 02/N5
21. 14/N2 51. 08/N5
22. 15/N2 52. 09/N5
23. 16/N2 53. 13/N5
24. 17/N2 54. 14/N5
25. 19/N2 55. 16/N5
26. 02/N3 56. 23/BSa/N5
69
27. 06/N3 57. 24/BSa/N5
28. 10/N3 58. 22/N5
29. 21/Bsa/N3 59. 24/N5
30. 22/ Bsa/N3
1.3 Modulasi (Modulation)
Modulasi adalah langkah penerjemah mengubah sudut pandang, fokus atau
kategori kognitif, dalam kaitannya dengan BSu. Teknik modulasi menyampaikan
inti pesan yang sama, namun dengan cara penyampaian yang berbeda. Dari hasil
analisis data, dijumpai cukup banyak teknik modulasi, sebagai akibat dari metode
penerjemahan yang agak bebas. Beberapa contohnya adalah:
No. Data BSu Bsa
03/N1/ Tibet‘s exiled spiritual leader
met with Paul Shan, the
Catholic cardinal of the
southern city of Kaohsiung,
before a scheduled departure
later for the north, where the
government worried publicly
about Chine ties.
Pada hari ketiga dari rencana
lima hari kunjungannya,
pemimpin spiritual Tibet
yang dalam pengasingan
tersebut bertemu Paul Shan,
cardinal gereja katolik di
selatan kota Kaohsiung.
Setelahnya, Dalai Lama akan
menuju ke utara.
Frasa keterangan waktu ―before a scheduled departure later for the north‖
diterjemahkan menjadi sebuah klausa ―Setelahnya, Dalai Lama akan menuju ke
utara.‖ Walaupun kata ―before‖ diterjemahkan dengan kata antonimnya, yakni
―setelahnya‖, namun hal itu tidak menggeser pesan, karena ada kata ―later‖ yang
turut dileburkan, sehingga mengasilkan makna yang sama.
No. Data BSu Bsa
08/N3/ Iran denies having such
ambition.
Iran menyatakan program
nuklirnya bertujuan damai dan
tidak untuk membuat bom atom.
70
Teknik modulasi dalam kalimat ini dilakukan dengan mengganti sudut
pandang pada bagian predikat. Terjemahan predikat kalimat BSu seharusnya
adalah: ―menyangkal ambisi tersebut‖. Pada Bsa, bagian tersebut diterjemahkan
menjadi ―menyatakan program nuklirnya bertujuan damai dan tidak untuk
membuat bom atom‖. Inti pesan yang disampaikan tidak bergeser dari BSu nya,
karena frase terjemahan tersebut memiliki hubungan anaforik dengan informasi
yang telah disampaikan sebelumnya. Maka, frase ―menyangkal ambisi tersebut‖,
dapat disepadankan dengan ―menyatakan program nuklirnya bertujuan damai dan
tidak untuk membuat bom atom‖. Pengubahan sudut pandang tersebut membuat
terjemahan tersebut menjadi lebih eksplisit dan jelas.
No. Data BSu Bsa
09/N3/ Neither Israel – widely believed
to be the sole nuclear-armed
power in the Middle East, albeit
undeclared – nor the United
States has ruled out military
action against Iran over its
atomic ambitions.
Israel dan Amerika Serikat
(AS) mengancam dapat
mengambil langkah militer jika
Iran tetap tidak menghentikan
program nuklirnya.
Teknik modulasi dalam kalimat ini dilakukan dengan cara mengubah
penerjemahan subjek dan predikat kalimat. Kalimat BSu menggunakan paired
conjunction yang bermakna negatif, yakni ―neither … nor …‖. Konjungsi ini
memang seringkali menimbulkan ketidakjelasan dalam kalimat Bsa, jika
penerjemah tidak dapat menyiasatinya. Dalam hal ini, penerjemah ingin
menghasilkan kalimat yang jelas namun tetap akurat, dengan mengubah makna
negatif tersebut menjadi positif, tentu saja dengan juga melakukan perubahan pada
predikat. Secara ringkas, pesan kalimat BSu adalah sebagai berikut: ―Neither
71
Israel nor the United States has ruled out military action …‖. Terjemahan kalimat
secara literal adalah sebagai berikut: ―Baik Israel maupun Amerika Serikat tidak
mencegah untuk melakukan langkah militer‖. Namun, penerjemah lebih memilih
menerjemahkan menjadi ―Israel dan Amerika Serikat (AS) mengancam dapat
mengambil langkah militer‖. Langkah ini tergolong tepat dan membuat kalimat
terjemahan menjadi lebih jelas.
No. Data BSu Bsa
28/N3/ Members of the Revolutionary
Guards boarded the yacht,
checked the crew‘s papers, and
initially waved them on.
Anggota Garda Revolusi lalu
naik ke perahu dan memeriksa
surat-surat kru kapal.
Awalnya mereka membiarkan
kami pergi,‖ papar Smith.
Penerjemah mengganti kalimat BSu yang berupa kalimat tak langsung,
menjadi kalimat Bsa yang berupa kalimat langsung. Pengubahan tersebut
membuat penerjemah menerjemahkan kata ―them‖ pada kalimat BSu dengan kata
―kami‖ pada kalimat Bsa. Ini menunjukkan perbedaan sudut pandang
penyampaian berita. Kalimat BSu menggunakan narasi wartawan, sedangkan
kalimat Bsa menggunakan kutipan langsung ucapan sumber berita.
Selengkapnya, daftar kalimat yang menggunakan teknik modulasi adalah
sebagai berikut:
Tabel 7: Daftar Data dengan Teknik Modulasi
No No. Data No No. Data
1. 02/N1 20. 08/N3
2. 03/N1 21. 09/N3
3. 09/N1 22. 14/N3
4. 10/N1 23. 27/N3
5. 12/N1 24. 28/N3
6. 13/N1 25. 29/N3
72
7. 18/N1 26. 31/N3
8. 20/N1 27. 32/N3
9. 22/N1 28. 01/N4
10. 23/N1 29. 10/N4
11. 02/N2 30. 14/N4
12. 03/N2 31. 16/N4
13. 05/N2 32. 10/N5
14. 06-07/N2 33. 13/N5
15. 09/N2 34. 14/N5
16. 13/N2 35. 19/N5
17. 14/N2 36. 22/N5
18. 16/N2 37. 23/N5
19. 19/N2
1.4 Transposisi (Transposition)
Teknik ini merupakan langkah penerjemah mengubah kategori gramatikal
BSu, kedalam BSa. Teknik ini dilakukan jika pola kalimat BSu dianggap tidak
berterima dalam Bsa, atau pola tersebut tidak terdapat dalam Bsa. Teknik ini
hampir sama dengan modulasi dalam hal pengubahan elemen BSu. Akan tetapi,
transposisi lebih ke perubahan gramatikal (kebahasaan), sedangkan modulasi lebih
ke perubahan kognitif (makna).
Teknik transposisi cukup banyak dijumpai dalam terjemahan berita oleh
wartawan koran Sindo. Teknik tersebut diantaranya berwujud pemecahan 1
kalimat BSu, menjadi lebih dari 1 kalimat BSa, atau sebaliknya, 2 kalimat BSu
atau lebih, dijadikan 1 kalimat BSa. Selain itu juga terdapat teknik transposisi
berupa penggantian bentuk gramatikal yang tidak terdapat dalam BSa. Beberapa
contoh kasus transposisi adalah:
No. Data BSu Bsa
05/N1/ The Dalai Lama‘s five-day
visit to Taiwan, which he says
is meant to comfort victims of
Kunjungan Dalai Lama selama
lima hari di Taiwan memang
memancing reaksi keras dari
73
Typhoon Morakot, has
triggered two strong reactions
from China, which vilifies
him as a champion of
independence for Tibet.
China.
Beijing merasa terluka atas
kunjungan tersebut meski Dalai
Lama mengatakan,
kunjungannya tak ada maksud
politis, hanyalah ingin memberi
ketenteraman bagi korban topan
Morakot.
Terusiknya China lebih-lebih
lantaran Dalai Lama dianggap
sebagai pemimpin gerakan
sparatis Tibet.
Penerjemah menganggap ada tiga inti penting berita dalam 1 kalimat BSu.
Oleh karena itu, penerjemah memecah kalimat BSu menjadi 3 kalimat Bsa, agar
ketiga inti berita tersebut dapat tersampaikan dengan lebih jelas. Ketiga kalimat
hasil pemecahan tersebut memiliki subjek dan predikat yang sama dengan kalimat
BSu nya, sehingga pesan yang disampaikan juga sepadan.
No. Data BSu Bsa
06-07/N2/ TAIPEI – Taiwan‘s former
president Chen Shui-bian, who is
awaiting a verdict in a corruption
case against him, has vowed to
quit politics if he is released, a
report said Thursday.
Chen, who has been locked up in
a detention centre since late
December, made the pledge in an
interview with the local Apple
daily published a day before the
verdict.
Dalam wawancaranya
dengan media lokal, Apple
Daily, yang diterbitkan
sehari sebelum tanggal
vonis, Chen mengungkap
akan mundur dari panggung
politik jika dia dibebaskan.
Pemotongan 2 kalimat BSu menjadi 1 kalimat Bsa juga merupakan teknik
transposisi. Terlepas dari banyaknya kata-kata yang dihilangkan, penggabungan 2
74
kalimat BSu menjadi 1 kalimat Bsa tersebut, sebenarnya sudah sepadan subjek
dan predikatnya, ketika dibandingkan dengan BSu. Action verb yang seringkali
menjadi inti dari kalimat berita, telah tersampaikan dengan baik dalam BSu.
Namun adanya penghilangan informasi penting, menyebabkan kalimat terjemahan
ini tidak bernilai tinggi.
No. Data BSu Bsa
18/N2/ The island nation, plunged into
recession by the global
downturn, got a new economics
minister, along with new
foreign, defence, interior and
education ministers.
Pos kementerian kunci yang
diganti adalah menteri
ekonomi, menteri luar negeri,
menteri pertahanan, menteri
dalam negeri dan menteri
pendidikan.
Kalimat BSu, jika diterjemahkan secara literal, akan menghasilkan
terjemahan yang kaku. Oleh karenanya, penerjemah mengubah susunan
gramatikalnya, sehingga pesan tetap tersampaikan, namun dengan kalimat yang
terbaca. Berikut adalah rekapitulasi kalimat terjemahan yang menggunakan teknik
transposisi:
Tabel 8: Daftar Data dengan Teknik Transposisi
No No. Data No No. Data
1. 03/N1 18. 16/N3
2. 05/N1 19. 17/N3
3. 06/N1 20. 22/N3
4. 10/N1 21. 23/N3
5. 16/N1 22. 28/N3
6. 19/N1 23. 02/N4
7. 23/N1 24. 08/N4
8. 02/N2 25. 01/N5
9. 04/N2 26. 02/N5
10. 05/N2 27. 03/N5
11. 06-07/N2 28. 07/N5
12. 10/N2 29. 08/N5
13. 11/N2 30. 16/N5
14. 15/N2 31. 19/N5
75
15. 18/N2 32. 24/N5
16. 02/N3 33. 25/N5
17. 11/N3
1.5 Established Equivalent
Dengan menggunakan teknik ini, penerjemah cenderung menggunakan
istilah atau ekspresi yang telah dikenal luas, baik menurut kamus maupun dalam
penggunaan sehari-hari. Penggunaan kata-kata atau istilah yang lebih familiar itu
diharapkan dapat memperjelas pesan yang ingin disampaikan.
Dalam pembahasan data, tercatat beberapa kalimat yang menggunakan
teknik established equivalent. Kalimat-kalimat tersebut adalah:
Tabel 9: Daftar Data dengan Teknik Established Equivalent
No. No. Data BSu BSa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
21/N1/
15/N3/
21/N4/
26/N4/
03/N5/
07/N5/
08/N5/
15/N5/
Motherland
UN atomic watchdog
Prime Minister
United Nations
caravan
Netherlands
Britain
United States
Ibu pertiwi
Badan Energi Atom
Internasional (IAEA)
Perdana Menteri
PBB
mobil karavan
Belanda
Inggris
Amerika Serikat
Penggunaan istilah ―Badan Energi Atom International (IAEA)‖ pada data
15/N3 sebagai padanan istilah ―the UN atomic watchdog‖, merupakan contoh
penerapan teknik established equivalent. Badan pengawas atom PBB, secara
internasional dikenal dengan nama IAEA (International Atomic Energy Agency –
Encarta World English Dictionary). Dalam BSa (bahasa Indonesia), IAEA dikenal
sebagai Badan Energi Atom Internasional. Frasa ―Prime Minister‖ pada data
21/N4 jika diterjemahkan kata demi kata menjadi ―Menteri Utama‖. Namun,
76
istilah Prime Minister menurut makna kamus ataupun menurut pemakaian kata
secara lazim, memang diterjemahkan Perdana Menteri. Penerjemahan nama
negara kedalam bahasa Indonesia menjadi contoh yang jelas dan sering dijumpai
dalam pemakaian teknik Established Equvalent. Nama suatu negara yang berlaku
internasional, seringkali disesuaikan dengan nama yang lazim digunakan di
Indonesia.
1.6 Partikularisasi (Particularization)
Dengan teknik ini, penerjemah cenderung menggunakan istilah yang lebih
spesifik dari istilah BSu yang bersifat umum. Teknik ini merupakan kebalikan
dari teknik generalisasi (generalization). Dalam pembahasan data, terdapat
beberapa kalimat yang menggunakan teknik partikularisasi. Kalimat yang
memiliki teknik partikularisasi, diantaranya adalah:
No. Data BSu BSa
05/N1/
06/N1/
05/N3/
14/N3/
China
the island
The Protocol
Iran
Beijing
wilayah Taiwan
Protokol Kyoto
Teheran
Penggunaan nama ibukota untuk mewakili suatu negara, merupakan
contoh penggunaan teknik partikularisasi. dalam hal ini seluruh negara diwakili
oleh satu kota saja. penambahan informasi guna mempersempit objek yang
disampaikan, sehingga lebih jelas, merupakan teknik partikularisasi. Misalnya
kata ―protocol‖ ang diterjemahkan menjadi ―Protokol Kyoto‖, merupakan wujud
membuat objek menjadi lebih spesifik. Teknik partikularisasi juga didukung oleh
77
kecermatan pengamatan kohesi antar kalimat dalam sebuah teks, sehingga
langkah membuat spesifik tersebut tidak menyebabkan pergeseran pesan.
Berikut adalah rekapitulasi kalimat terjemahan yang menggunakan teknik
partikularisasi:
Tabel 10: Daftar Data dengan Teknik Partikularisasi
No No. Data 10. 13/N3/
1. 05/N1/ 11. 14/N3/
2. 06/N1/ 12. 15/N3/
3. 14/N1/ 13. 20/N3/
4. 19/N1/ 14. 11/N4/
6. 04/N2/ 15. 12/N4/
7. 10/N2/ 16. 21/N4/
8. 02/N3/ 17. 10/N5/
9. 04/N3/ 18. 13/N5/
1.7 Generalisasi
Teknik ini merupakan kebalikan dari teknik partikularisasi. Teknik ini
dilakukan dengan memberikan hal yang lebih bersifat umum dari suatu hal yang
khusus. Berikut adalah data dengan teknik generalisasi:
Tabel 11: Daftar Data dengan Teknik Generalisasi
No. Data BSu BSa
14/N1
17/N5
Beijing leaders
thousands of passengers
Pemimpin China
ribuan orang
1.8 Peminjaman (Borrowing)
Teknik borrowing merupakan teknik meminjam istilah asli BSu, dengan
atau tanpa penyesuaian. Pada peminjaman murni, tanpa penyesuaian (pure
borrowing), kata atau frase ditulis persis seperti ejaan aslinya. Sedangkan pada
peminjaman alamiah (naturalized borrowing), kata atau frase disesuaikan dengan
78
ejaan BSa. Teknik peminjaman dilakukan manakala tidak ada padanan yang lebih
tepat dalam BSa, dan penggunaan kata-kata BSu dianggap sudah berterima dalam
BSa. Dalam pembahasan data, cukup banyak dijumpai teknik borrowing. Berikut
adalah contoh kalimat yang menggunakan teknik peminjaman (borrowing):
Tabel 12: Daftar Data dengan Teknik Peminjaman
No. No. Data BSu Peminjaman
Murni Alamiah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
02/N1/
04/N1/
06/N1/
08/N1/
11/N1/
12/N1/
16/N1/
18/N1/
21/N1/
06-07/
10/N2/
12/N2/
15/N2/
16/N2/
17/N2/
19/N2/
02/N3/
07/N3/
10/N3/
15/N3/
20/N3/
22/N3/
26/N3/
03/N4/
04/N4/
06/N4/
07/N4/
08/N4/
14/N4/
reaction
crucial
territory
focus
deputy
politics
Communist
President
activities
local
corruption
nationalist
de facto
tense
District
reshuffle
cabinet
parliament
chairman
nuclear
controversy
Zionist
reactor
Russia
captain
conference
December
Copenhagen
optimistic
mitigation
financial
mechanism
formula
emission
de facto
reshuffle
chairman
formula
reaksi
krusial
teritori
deputi
focus
politik
komunis
Presiden
aktivitas
lokal
korupsi
nasionalis
tensi
Distrik
kabinet
parlemen
nuklir
kontroversi
Zionis
reaktor
Rusia
kapten
konferensi
Desember
Kopenhagen
optimistis
mitigasi
finansial
mekanisme
emisi
79
30.
31.
32.
33.
34.
22/N4/
23/N4/
24/N4/
02/N5/
23/N5/
intensive
negotiations
police
activist
Celsius
Authorities
Celsius
intensif
negosiasi
polisi
aktivis
otoritas
Teknik peminjaman yang dilakukan penerjemah didominasi oleh teknik
peminjaman alamiah.
1.9 Calque
Teknik ini menyerupai penerjemahan literal, baik kata maupun frasa dari
BSu ke BSa. Terdapat 5 teknik calque, yakni:
Tabel 13: Daftar Data yang Menggunakan Teknik Calque
No. Data BSu BSa
18/N2/
20/N2/
28/N3/
22/N4/
25/N4/
Economics Minister
Education Minister
Foreign Minister
Revolutionary Guard
Executive Secretary
train station
Menteri Ekonomi
Manenteri Pendidik
Menteri Luar Negeri
Garda Revolusi
Sekretaris Eksekutif
stasiun kereta
1.10 Amplifikasi (Amplification)
Teknik ini merupakan teknik mengungkapkan detil pesan secara eksplisit
atau memparafrasekan suatu informasi implisit dalam BSu, menjadi lebih eksplisit
dalam BSa. Beberapa contoh penggunaan teknik ini adalah:
No. Data BSu BSa
04/N3/
07/N3
.. the Islamic Republic will
not back down from its
rights.
.. Iran‘s nuclear controversy
... dan Teheran tidak akan
mundur untuk mempertahankan
haknya memiliki teknologi
nuklir.
… kontroversi program nuklir
Iran
80
11/N3
11/N5/
Even its masters …
We did run two or three
trains yesterday ...
Bahkan tuannya (AS) …
Kita menjalankan dua atau tiga
kereta kemarin (waktu setempat)
...
Penambahan frasa atau kata pada contoh-contoh diatas merupakan contoh
teknik Amplifikasi. Teknik ini digunakan untuk memperjelas pesan yang tersirat
dalam BSu, jadi bukan menambahkan sesuatu yang tidak ada pada BSu. Secara
lengkap, daftar teknik amplifikasi adalah sebagai berikut:
Tabel 14: Daftar Data dengan Teknik Amplifikasi
No No. Data 6. 11/N3
1. 05/N1 7. 05/N4
2. 09/N1 8. 13/N4
3. 04/N3 9. 03/N5
4. 07/N3 10. 11/N5
5. 09/N3 11. 24/N5
1.11 Reduksi (Reduction)
Teknik ini merupakan kebalikan dari teknik amplifikasi. Ini merupakan
teknik meringkas informasi dengan bentuk yang lebih pendek, namun tidak ada
substansi penting yang hilang. Beberapa contoh teknik reduksi adalah:
No. Data BSu BSa
13/N1/
09/N3/
23/N3/
Tibetan spiritual leader,
reviled by China as
separatist
Israel – widely believed to
be the sole nuclear-armed
power in the Middle East,
albeit undeclared –
... to end up there (in Iranian
water)
Dalai Lama
Israel
... masuk ke perairan Iran
81
Berikut adalah data dengan teknik reduksi:
Tabel 15: Daftar Data dengan Teknik Reduksi
No No. Data No. No. Data
1. 13/N1 7. 01/N4
2. 17/N2 8. 20/N4
3. 02/N3 9. 02/N5
4. 05/N3 10. 10/N5
5. 09/N3 11. 18/N5
6. 23/N3
2. Aspek yang Mempengaruhi Kesepadanan Makna Terjemahan
Penilaian kualitas terjemahan melibatkan masalah-masalah penerjemahan
dan kesalahan terjemahan. Masalah yang muncul dalam proses penerjemahan
dapat diatasi jika penerjemah memiliki kompetensi yang diperlukan dalam
menerjemahkan. Permasalahan penerjemahan meliputi masalah linguistik
(leksikal, sintaktik dan tekstual) dan masalah ekstra-linguistik (budaya, tematik
dan ensiklopedik). Pada tingkat yang lebih tinggi, ada masalah transfer. Sejauh
mana masalah tersebut mempengaruhi kesepadanan makna, dibahas dalam kajian
mengenai aspek –aspek yang mempengaruhi kesepadanan makna terjemahan
berita Internasional yang terbit di koran Seputar Indonesia.
2.1 Aspek Transfer
Aspek transfer merupakan kemampuan untuk melaksanakan seluruh
proses transfer dari teks sumber ke teks terjemahan. Masalah transfer ini meliputi
pemahaman, deverbalisasi dan pemisahan antara dua bahasa (kontrol terhadap
pengaruh), pengungkapan kembali dan pemilihan metode penerjemahan yang
82
paling tepat. Aspek transfer termasuk aspek penting, karena mewadahi dua aspek
lain, yakni aspek linguistik dan ekstralinguistik.
Salah satu bagian penting dari aspek transfer adalah pemahaman.
Kesalahan memahami kalimat-kalimat BSu sangat berpengaruh pada tingkat
kesepadanan makna. Kalimat terjemahan bernilai 3, yang merupakan jumlah
terbanyak menurut hasil pembahasan, disebabkan kegagalan penerjemah
memahami informasi penting dan informasi pelengkap dalam kalimat BSu
sehingga menyebabkan penerjemah tidak cermat melakukan pemotongan dan
penambahan informasi dalam kalimat BSu.
Pemilihan metode penerjemahan dan kemampuan mengontrol pengaruh
BSu dan BSa yang juga merupakan aspek transfer juga berpengaruh besar
terhadap kesepadanan makna. Para rater yang menilai kualitas terjemahan berita
Internasional di koran Seputar Indonesia memberi pendapat bahwa cukup banyak
diantara kalimat BSu yang diterjemahkan secara bebas. Hasil pembahasan
menunjukkan bahwa sinyalemen tersebut memang benar. Banyaknya data
mengenai penghilangan dan penambahan informasi, modulasi, perbedaan aliran
informasi menunjukkan kecenderungan menggunakan metode penerjemahan
bebas. Sayangnya, dalam cukup banyak kasus, penerjemahan bebas ini
mengurangi keakuratan pesan. Hal ini disebabkan karena penerjemahan bebas
yang dilakukan penerjemah cenderung menyebabkan penghilangan informasi
penting dan perubahan tematik. Wartawan penerjemah di koran Seputar Indonesia
cenderung lebih terkontrol oleh pengaruh BSa, sehingga pelaksanaan
penerjemahan cenderung menekankan pada kepentingan pembaca BSa.
83
2.2 Aspek Linguistik (Linguistic Aspect)
Aspek linguistik meliputi masalah leksikal, sintaktik dan tekstual. Masalah
leksikal merupakan masalah yang terkait dengan pemilihan kata (perbendaharaan
kata). Masalah sintaktik terkait dengan penyusunan beberapa kata di dalam
kalimat. Sedangkan aspek tekstual terkait dengan satuan dasar bahasa dalam
penggunaan. Dengan kata lain, aspek tekstual terkait dengan pembahasan kalimat
sebagai bagian dari teks. Aspek tekstual tampak pada struktur yang melibatkan
tema, yaitu struktur tematik dan aliran informasi.
Dari hasil analisis data, ditemukan bahwa aspek linguistik yang berupa
ketepatan pemilihan kata (lexical choice) merupakan penyebab utama ketidak-
akuratan kalimat terjemahan. Mayoritas kalimat terjemahan bernilai 4 disebabkan
karena kesalahan terjemahan, yang berarti, penerjemah tidak mampu memilih kata
yang tepat untuk memberikan padanan terhadap kata atau frase pada BSu.
Sebaliknya, pemilihan leksikal yang tepat juga banyak berperan dalam mencapai
kalimat terjemahan dengan nilai maksimal (nilai 1). Semua kalimat dengan tingkat
kesepadanan makna yang tinggi, dihasilkan dari pemilihan kata yang tepat,
sehingga menghasilkan padanan yang tepat antara BSu dengan BSa.
Ketepatan pemilihan padanan juga didukung oleh ketepatan sintaktik
(penyusunan kata dalam kalimat). Pengetahuan linguistik penerjemah tentang
word order dalam BSu dan BSa membuat penerjemah dapat menyusun kata-kata
dengan susunan yang tepat, sehingga mampu menampilakan padanan yang tepat.
Secara keseluruhan, aspek sintaktik ini memberi efek positif terhadap tingkat
84
kesepadanan makna, karena sangat sedikit kalimat yang kurang akurat karena
ketidaktepatan susunan kata.
Dalam pembahasan tentang terjemahan berita Internasional di koran
Seputar Indonesia ini, aspek tekstual terlihat memiliki pengaruh besar terhadap
terjemahan. Hal ini terbukti dengan banyaknya data yang menunjukkan perbedaan
aliran informasi (tematik) antara kalimat BSu dan BSa. Perbedaan tematik ini
terdapat pada kalimat terjemahan bernilai 2, serta pada banyak kalimat terjemahan
yang bernilai 3. Selain itu, juga terdapat pengubahan susunan kalimat dalam
sebuah teks. Hal ini disebabkan karena logika teks sumber kadang meloncat-
loncat, sehingga wartawan merasa perlu melakukan pengubahan guna menjaga
koherensi antar kalimat.
2.3 Aspek Ekstralinguistik (Extra-linguistic Aspect)
Aspek ekstralinguistik meliputi masalah budaya, tematik dan ensiklopedik.
Aspek ekstralinguistik juga melibatkan pengetahuan tentang teori penerjemahan
dan pengetahuan tentang jurnalisme, yang dalam hal ini menjadi satuan kerja
wartawan. Masalah budaya meliputi pengetahuan dua budaya (bicultural
knowledge), yakni budaya BSu dan BSa. Masalah tematik yang dimaksud dalam
aspek ekstralinguistik ini berbeda dengan tematik dalam aspek tekstual-linguistik.
Disini tematik yang dimaksud adalah pengetahuan tentang tema atau topik yang
dibahas dalam teks BSu. Sementara aspek ensiklopedik merupakan pengetahuan
umum tentang berbagai bidang.
85
Aspek ekstralinguistik terbukti cukup berpengaruh terhadap tingkat
kesepadanan makna. Pengetahuan dua budaya yang dimiliki penerjemah
membuatnya dapat menerapkan teknik penerjemahan dengan tepat, misalnya
penggunaan established equivalent, partikularisasi maupun generalisasi. Dari hasil
wawancara dengan wartawan memang disebutkan bahwa pengetahuan tentang
idiom ataupun peristilahan tertentu (aspek tematik-ekstralinguistik) merupakan
modal yang harus dimiliki wartawan penerjemah dalam proses kerja di
institusinya. Tanpa pengetahuan tersebut, penerjemah tidak akan dapat memilih
kata yang tepat untuk memberikan padanan untuk istilah tertentu.
Aspek ekstralinguistik yang berupa kebijakan institusi media terbukti
memiliki pengaruh yang besar terhadap terjemahan. Misalnya kebijakan mengenai
space berita, yang sangat mempengaruhi penerjemahan judul. Kaidah tentang
struktur dan fungsi teks berita secara teoretis, memberi masukan penting bagi
penerjemah tentang bagian inti (bagian yang harus ada) dan bagian pelengkap
sebuah teks berita. Dengan demikian penerjemah akan dapat dengan cermat
memilih bagian mana dari teks berita yang harus dipertahankan, dan bagian mana
yang dapat dihilangkan. Hal ini tentu saja sangat berpengaruh terhadap ketepatan
pemilihan teknik penerjemahan yang akhirnya mempengaruhi kesepadanan
makna.
Dalam pembahasan data, aspek pengetahuan tematik pada beberapa contoh
justru berdampak buruk terhadap proses kerja penerjemah. Pengetahuan
penerjemah tentang topik berita yang ditulisnya, seringkali mendorongnya untuk
memberikan penambahan informasi yang menyebabkan berkurangnya keakuratan
86
pesan. Hal itu terbukti pada beberapa data yang dinilai kurang akurat karena
penambahan informasi yang tidak terdapat di BSu. Namun, tidak juga dipungkiri
bahwa pengetahuan wartawan tentang berita yang ditulisnya, membuatnya akurat
melakukan pemilihan kata sebagai padanan yang tepat.
3. Kesepadanan Makna
Kajian ini menggunakan 5 berita headline di halaman Internasional,
dengan total kalimat BSu yang diterjemahkan sebanyak 126 kalimat. Dari 126
kalimat BSu tersebut, dihasilkan 173 kalimat BSa. Bertambahnya jumlah kalimat
BSa merupakan hasil pemecahan satu kalimat BSu manjadi lebih dari satu kalimat
BSa, maupun penambahan kalimat BSa secara independen, bukan hasil
terjemahan kalimat BSu.
Penilaian tingkat kesepadanan makna dilakukan oleh 3 orang pembaca ahli
(rater). Penilaian oleh tiga rater tersebut menghasilkan nilai yang sepakat maupun
tidak sepakat. Ketiga rater memberi penilaian sepakat pada 86 (68%) kalimat
terjemahan. Terhadap 40 (32%) kalimat terjemahan lainnya, rater tidak
memberikan nilai yang sama. Secara keseluruhan, hasil penilaian ketiga rater
adalah sebagai berikut:
Tabel 16: Hasil Penilaian Tingkat Kesepadanan Makna
No.
No.
Data
Nilai
No.
No.
Data
Nilai
Rtr
1
Rtr
2
Rtr
3
Rata-
rata
Rtr
1
Rtr
2
Rtr
3
Rata-
rata
1. 01/N1 3 3 3 3 64. 22/N3 3 3 3 3
2. 02/N1 3 3 2 3 65. 23/N3 3 3 4 3
3. 03/N1 3 3 3 3 66. 24/N3 1 1 1 1
87
4. 04/N1 3 3 3 3 67. 25/N3 1 1 1 1
5. 05/N1 3 3 1 2 68. 26/N3 3 3 3 3
6. 06/N1 1 1 1 1 69. 27/N3 1 1 1 1
7. 07/N1 3 3 3 3 70. 28/N3 1 1 1 1
8. 08/N1 1 1 1 1 71. 29/N3 3 3 3 3
9. 09/N1 3 3 3 3 72. 30/N3 4 4 4 4
10. 10/N1 3 3 3 3 73. 31/N3 1 1 1 1
11. 11/N1 4 4 4 4 74. 32/N3 2 2 2 2
12. 12/N1 3 3 3 3 75. 01/N4 1 4 4 3
13. 13/N1 3 3 3 3 76. 02/N4 4 3 3 3
14. 14/N1 1 1 1 1 77. 03/N4 1 1 1 1
15. 15/N1 1 1 1 1 78. 04/N4 1 4 1 2
16. 16/N1 3 3 3 3 79. 05/N4 1 3 3 2
17. 17/N1 1 1 1 1 80. 06/N4 1 3 1 2
18. 18/N1 3 3 3 3 81. 07/N4 1 1 1 1
19. 19/N1 1 1 4 2 82. 08/N4 3 3 1 2
20. 20/N1 2 2 2 2 83. 09/N4 1 1 1 1
21. 21/N1 1 1 1 1 84. 10/N4 1 1 1 1
22. 22/N1 2 2 2 2 85. 11/N4 4 4 4 4
23. 23/N1 3 3 2 3 86. 12/N4 1 1 1 1
24. 01/N2 3 3 3 3 87. 13/N4 1 1 1 1
25. 02/N2 3 3 3 3 88. 14/N4 3 3 3 3
26. 03/N2 1 1 1 1 89. 15/N4 1 1 1 1
27. 04/N2 1 3 1 2
90. 16/N4 4 3 1 3
28. 05/N2 2 2 2 2 91. 17/N4 1 3 1 2
29.
06-
07/N2 3 3 3 3 92. 18/N4 1 1 1 1
30. 08/N2 1 3 1 2 93. 19/N4 1 1 1 1
31. 09/N2 3 3 1 2 94. 20/N4 3 4 3 3
32. 10/N2 1 3 1 2 95. 21/N4 3 3 3 3
33. 11/N2 4 3 4 4 96. 22/N4 1 3 1 2
34. 12/N2 1 1 1 1 97. 23/N4 3 3 3 3
35. 13/N2 1 3 1 2 98. 24/N4 3 3 3 3
36. 14/N2 3 3 3 3 99. 25/N4 3 3 1 2
37. 15/N2 3 3 3 3 100. 26/N4 1 1 1 1
38. 16/N2 3 3 3 3 101. 01/N5 4 3 4 4
39. 17/N2 3 3 3 3 102. 02/N5 1 1 1 1
40. 18/N2 3 3 3 3 103. 03/N5 3 3 3 3
41. 19/N2 3 3 3 3 104. 04/N5 3 3 3 3
42. 20/N2 1 1 1 1 105. 05/N5 1 1 1 1
43. 01/N3 1 3 3 2 106. 06/N5 3 3 3 3
88
44. 02/N3 3 3 3 3 107. 07/N5 1 1 1 1
45. 03/N3 1 1 1 1 108. 08/N5 3 3 3 3
46. 04/N3 1 3 1 2 109. 09/N5 4 4 3 4
47. 05/N3 4 4 4 4 110. 10/N5 3 4 3 3
48. 06/N3 3 3 3 3 111. 11/N5 4 4 4 4
49. 07/N3 1 1 1 1 112. 12/N5 1 1 4 2
50. 08/N3 1 1 1 1 113. 13/N5 3 3 3 3
51. 09/N3 3 3 3 3 114. 14/N5 3 3 1 2
52. 10/N3 1 1 1 1 115. 15/N5 4 4 4 4
53. 11/N3 3 3 1 2 116. 16/N5 3 3 3 3
54. 12/N3 3 3 3 3 117. 17/N5 3 3 3 3
55. 13/N3 3 3 1 2 118. 18/N5 3 4 3 3
56. 14/N3 3 3 3 3 119. 19/N5 2 2 2 2
57. 15/N3 1 1 1 1 120. 20/N5 1 3 1 2
58. 16/N3 4 3 4 4 121. 21/N5 1 3 1 2
59 17/N3 3 3 1 2 122. 22/N5 2 2 2 2
60. 18/N3 1 1 1 1 123. 23/N5 3 4 3 3
61. 19/N3 1 1 1 1 124. 24/N5 3 3 1 2
62. 20/N3 1 3 1 2 125. 25/N5 3 3 4 3
63. 21/N3 3 3 3 3 126. 26/N5 3 3 3 3
Rater sepakat menilai akurat pada 34 (40%) kalimat terjemahan, akurat
dengan perbedaan tematik pada 6 (7%) kalimat terjemahan, kurang akurat pada 40
(46%) kalimat terjemahan, serta tidak akurat pada 6 (7%). Kalimat terjemahan
dengan penilaian yang tidak sepakat dibahas dalam sub bab terpisah.
Berikut disajikan kembali tabel ‗Accuracy Rating‘ yang digunakan dalam
penelitian ini:
Tabel 17: Accuracy Rating Instrument
(Instrumen Penilaian Tingkat Keakuratan)
Indikator Skala
Pesan kalimat sumber disampaikan dengan akurat kedalam
bahasa sasaran. Kalimat terjemahan jelas, tidak perlu
penulisan ulang, dan dapat menjalankan fungsinya sebagai
teks berita.
1
Pesan kalimat sumber disampaikan dengan akurat kedalam 2
89
bahasa sasaran. Terdapat perbedaan tematik (aliran
informasi), serta kohesi. Kalimat terjemahan dapat
menjalankan fungsinya sebagai teks berita.
Pesan kalimat sumber disampaikan dengan kurang akurat.
Terdapat penghilangan dan penambahan informasi yang
mengurangi tingkat keakuratan pesan. Kalimat terjemahan
dapat menjalankan fungsinya sebagai teks berita.
3
Pesan kalimat sumber disampaikan dengan tidak akurat.
Terdapat kesalahan dalam pemilihan kata, ketidakakuratan
aspek teknis (tanda baca), serta tidak dapat menjalankan
fungsinya sebagai teks berita
4
1) Terjemahan Akurat
Kalimat terjemahan akurat merupakan kalimat terjemahan yang sangat
akurat, jelas dan tidak perlu penulisan ulang. Kalimat ini dapat menjalankan
dengan baik, fungsinya sebagai teks berita. Dari keseluruhan data, didapatkan 34
kalimat (40%) terjemahan yang akurat.
No. Data BSu BSa
06/N1/ China sees both Tibet and
Taiwan as inalienable parts of
its territory, and the fact that
he is now touring the island,
which has governed itself
since 1949, is an extra source
of ire in Beijing.
China memandang baik Tibet
dan Taiwan sebagai bagian dari
teritori mereka yang tak
terpisahkan.
Kunjungan Dalai Lama ke
wilayah Taiwan yang resmi
membentuk pemerintahan
sendiri sejak 1949 terang saja
menjadi sumber kemarahan di
Beijing.
Pada kalimat ini, penerjemah memecah 1 kalimat BSu menjadi 2 kalimat
BSa, tanpa mengubah posisi subjek dan predikat dari 2 klausa yang ada.
Pemecahan menjadi 2 kalimat merupakan langkah yang tepat, karena kalimat
yang tidak terlalu panjang dapat dibaca dengan nyaman dan ide yang disampaikan
90
lebih jelas. Pemecahan pun dilakukan pada bagian yang tepat, yakni di bagian
penghubung ‗and‘. Dengan demikian hanya ada satu ide dalam satu klausa.
Kalimatnya menjadi simpel, sehingga mudah dipahami tanpa mengurangi
keakuratan pesan. Pada BSa terdapat penambahan frase ‗terang saja‘. Penambahan
ini lebih mempertegas pesan yang disampaikan dan tidak mengakibatkan
penyimpangan pesan antara BSu dan BSa.
No. Data BSu BSa
15/N3/
04/N4/
World powers had backed a
proposal brokered by the UN
atomic watchdog under which
Iran would send most of its
LEU to Russia and France for
conversion into nuclear fuel for
a research reactor in the capital.
―We are just three days away
from a final deal in
Copenhagen.
Kekuatan dunia mendukung
usulan Badan Energi Atom
Internasional (IAEA) yang
meminta Iran mengirimkan
sebagian besar LEU ke Rusia
dan prancis untuk diubah
menjadi bahan baku nuklir
untuk reaktor riset di Teheran.
―Kita hanya tinggal tiga hari
lagi dari kesepakatan akhir di
Kopenhagen.
Kalimat bernomer 15/N3 dan 04/N4 ini dinilai akurat, karena tepat
pesannya dan tidak ada masalah dengan aliran informasi. Ada penggunaan teknik
penerjemahan yang tepat pada kalimat ini, yang akan dibahas dalam kajian
tentang teknik penerjemahan.
No. Data BSu BSa
07/N5/ Roads and railways were
closed or disrupted by snow
drifts, black ice or floods across
northern and western Europe,
from Portugal to the
Netherlands, and flights from
London, Brussels and Paris
Jalanan dan jalur kereta ditutup
salju, balok es, dan banjir di
Eropa barat dan utara, dari
Portugal hingga Belanda.
Penerbangan dari London,
Brussels, dan Paris pun
91
airports were delayed. ditunda.
Kalimat ini mendapat nilai 1 dari ketiga rater. Penghilangan beberapa kata
pada kalimat BSu tidak mengakibatkan pergeseran pesan. Pemecahan 1 kalimat
BSu menjadi 2 kalimat BSa juga terbilang tepat mengingat panjangnya kalimat
BSu. Pemotongan yang dilakukan pada bagian penghubung ini mempermudah
pembaca dalam membaca dan memahami kalimat. Berikut rekapitulasi kalimat-
kalimat terjemahan yang akurat:
Tabel 18: Daftar Terjemahan Akurat
No. Kode Data No. Kode Data
1. 06/N1/ 18. 25/N3/
2. 08/N1/ 19. 27/N3/
3. 14/N1/ 20. 28/N3/
4. 15/N1/ 21. 31/N3/
5. 17/N1/ 22. 03/N4/
6. 21/N1/ 23. 07/N4/
7. 03/N2/ 24. 09/N4/
8. 12/N2/ 25. 10/N4/
9. 20/N2/ 26. 12/N4/
10. 03/N3/ 27. 13/N4/
11. 07/N3/ 28. 15/N4/
12. 08/N3/ 29. 18/N4/
13. 10/N3/ 30. 19/N4/
14. 15/N3/ 31. 26/N4/
15. 18/N3/ 32. 02/N5/
16. 19/N3/ 33. 05/N5/
17. 24/N3/ 34. 07/N5/
2) Terjemahan Akurat dengan Perbedaan Tematik
Kalimat terjemahan dengan ranking penilaian 2 merupakan kalimat
terjemahan yang akurat, namun terdapat perbedaan aliran informasi (tematik).
92
Kalimat ini tidak mengalami penyimpangan pesan, namun lebih tepat jika
dilakukan sedikit penulisan ulang. Pengubahan tematik menyebabkan perubahan
tekanan penyampaian pesan, yang pada teks berita merupakan salah satu aspek
penting. Perbedaan tematik yang merupakan point of departure dalam
penyampaian sebuah kalimat berpeluang menghadirkan sudut pandang yang
berbeda antara kalimat BSu dengan BSa. Hal ini disebabkan karena tekanan
kalimat juga berbeda. Sudut pandang yang berbeda ini, dalam penerjemahan
media bisa jadi mengandung unsur keberpihakan pada pihak tertentu, dimana se-
independen apapun sebuah media, tak akan luput dari pengaruh berbagai pihak.
Dari total data, terdapat 6 kalimat atau (7%) terjemahan akurat dengan
perbedaan tematik, kalimat-kalimat tersebut antara lain:
No. Data BSu BSa
20/N1/ At a news conference in
Beijing, Tibet Vice-Governor
Baima Chilin lashed out at the
Dalai Lama again on
Wednesday.
Kunjungan Dalai Lama itu juga
dikecam Wakil Gubernur Tibet
Baima Chilin.
Penghilangan keterangan tempat (circumstance) di awal kalimat, serta
penghilangan beberapa kata tidak terlalu mempengaruhi keakuratan pesan. Pada
BSu, tema (theme) nya adalah ―At a news conference in Beijing‖, sedangkan pada
BSa, temanya adalah ―kunjungan Dalai Lama‖. Ketiga rater sepakat memberi nilai
2 untuk kalimat ini.
No. Data BSu BSa
05/N2/ Chen has pleaded not guilty
and claims he is being
persecuted for his anti-China
views by successor Ma Ying-
jeou, a strong advocate of
Dalam pembelaannya, Chen
mengaku tak bersalah dan
mengklaim dia menjadi korban
atas pandangan anti-Chinanya
dari pemerintahan yang
93
improved ties with Beijing. sekarang dijalankan presiden
Ma Ying-jeou.
Ma adalah presiden yang
terkenal berkawan akrab
dengan Beijing.
Tidak terjadi penyimpangan makna pada kalimat ini. Pesan tersampaikan
dengan akurat. Pemecahan 1 kalimat BSu menjadi 2 kalimat BSa dilakukan
dengan tepat, pada bagian penjelas. Theme kalimat BSu adalah ―Chen‖,
sedangkan theme pada kalimat BSa adalah ―Dalam pembelaannya‖. Ketiga rater
sepakat memberi nilai 2 untuk kalimat ini.
No. Data BSu BSa
19/N5/ With many residents forced to
stay home and shopping malls
shuttered or closing early, the
winter wallop was also likely to
take a bite out of retail sales on
―Super Saturday,‖ a major
shopping day on the last
weekend before Christmas.
Toko-toko yang seharusnya
ramai dikunjungi warga,
mereka harus menghadapi
kerugian.
Pusat perbelanjaan pun
memilih tutup lebih awal.
Banyak warga memilih tinggal
di rumah.
Keputusan penerjemah untuk mengeluarkan beberapa pesan pada klausa
sumber menjadi 3 kalimat terjemahan, mengakibatkan perubahan susunan theme
dan rheme yang cukup jelas.
Tabel 19: Daftar Terjemahan Akurat dengan Perbedaan Tematik
No. No. Data No. No. Data
1. 20/N1 4. 32/N3
2. 22/N1 5. 19/N5
3. 05/N2 6. 22/N5
94
3) Terjemahan Kurang Akurat
Terdapat 40 (46%) kalimat terjemahan yang kurang akurat. Ini berarti, dari
hasil penilaian, kalimat terjemahan dengan nilai 3 menempati porsi terbanyak,
diantara kalimat bernilai 1, 2 maupun 4.
Sebagaimana diketahui bahwa penerjemah seringkali melakukan
pemotongan pada kata, frase atau klausa. Namun, dengan atau tanpa sadar,
penerjemah telah membuat kalimat terjemahan tersebut bergeser dari pesan
kalimat sumbernya. Selain pemotongan, penerjemah juga acap kali melakukan
penambahan kata, frase, klausa ataupun kalimat independen yang tidak ada di
BSu. Penambahan ini pada beberapa kasus, tidak memperjelas pesan, tetapi justru
mengurangi tingkat keakuratan pesan. Penghilangan dan penambahan informasi
itulah yang banyak menyebabkan kalimat terjemahan mendapat nilai 3, karena
dianggap bergeser dari pesan kalimat BSu. Penambahan dan pengurangan
informasi juga berpotensi menimbulkan kebingungan pada pembaca, serta efek
keberpihakan atau penentangan yang sebenarnya tidak terkandung dalam pesan
kalimat sumber.
Berikut adalah contoh-contoh kalimat terjemahan bernilai 3:
No. Data BSu BSa
03/N1/ Tibet's exiled spiritual leader
met with Paul Shan, the
Catholic cardinal of the
southern city of Kaohsiung,
before a scheduled departure
later for the north, where the
government worried publicly
about China ties.
Pada hari ketiga, dari rencana
lima hari kunjungannya,
pemimpin spiritual Tibet yang
dalam pengasingan tersebut
bertemu Paul Shan, kardinal
gereja katolik di selatan kota
Kaohsiung.
Setelahnya, Dalai Lama akan
menuju ke utara.
95
Pemecahan 1 kalimat BSu menjadi 2 kalimat BSa, lebih memperjelas
berita yang disampaikan. Namun demikian, penerjemah melakukan pemotongan
klausa di akhir kalimat, yang berfungsi sebagai keterangan. Walaupun yang
dipotong merupakan keterangan penjelas tempat, namun ketiga rater sepakat
menilai keterangan tersebut sebagai fakta penting yang tetap harus disampaikan.
Oleh karena itu, pemotongan bagian tersebut menyebabkan kalimat tersebut
menjadi berkurang keakuratannya, sehingga mendapat nilai 3.
No. Data BSu BSa
01/N2/ Taiwan's Chen awaits verdict in
corruption trial
Chen Shui-bian Divonis
Kalimat ini dinilai 3 oleh ketiga rater. Hal ini disebabkan karena ada
penghilangan informasi yang cukup penting, yakni kata ―awaits‖ dan frase ―in
corruption trial‖. Tidak diterjemahkannya bagian tersebut menyebabkan adanya
bagian penting pesan yang tidak tersampaikan. Dengan tetap mempertimbangkan
beberapa persyaratan penulisan judul berita, sebenarnya penerjemah masih dapat
mencari redaksi lain untuk dapat menerjemahkan judul tersebut tanpa
menghilangkan bagian yang penting. Penerjemahan judul cenderung menjadi
bagian yang paling rumit dalam penerjemahan teks media. Hal ini disebabkan
karena di institusi media, dalam hal ini koran Sindo, space untuk judul dibatasi
dari 3 sampai 5 kata, lebih dari itu tidak bisa naik cetak. Oleh karena itu,
pemotongan menjadi hal yang sangat sering dilakukan. Selain pemotongan,
wartawan juga sering menyiasati keterbatasan space dengan membuat redaksi
baru kalimat judul dengan kalimat yang sama sekali berbeda dengan BSa nya,
namun dengan inti pesan yang sama. Penambahan sub judul juga merupakan cara
96
mendapatkan kesepadanan maksimal dalam penerjemahan judul, tanpa harus
melanggar batas maksimum kata yang disediakan. Selain itu judul juga dituntut
agar padat dan menggugah minat pembaca untuk membaca keseluruhan teks.
Maka, kadangkala pemotongan kata dianggap sebagai strategi untuk menggugah
rasa penasaran pembaca untuk tidak sekedar membaca judulnya saja.
No. Data BSu BSa
26/N3/ Instead, they spent November
25 through December 2 in
Iranian custody.
Kelima pelaut itu telah ditahan
di penjara Iran sejak 25
November hingga 2 Desember.
Tidak diterjemahkannya konjungsi di awal kalimat berakibat terputusnya
hubungan dengan kalimat sebelumnya, dan lebih lanjut mengurangi keakuratan
pesan yang disampaikan. Kalimat BSu menghendaki hubungan yang kontrastif
dengan kalimat sebelumnya, namun hubungan tersebut tidak dapat kita jumpai
pada kalimat terjemahannya, karena tidak diterjemahkannya kata instead.
No. Data BSu BSa
14/N4/ COPENHAGEN, Dec 16
(Reuters) - The Kyoto
Protocol which binds nearly
40 rich nations to limit
carbon emissions is in
"intensive care" and global
negotiations to extend the
pact have stalled, India's
environment minister said on
Wednesday.
Mewakili negara-negara
berkembang, India menegaskan
bahwa Protokol Kyoto yang
mengikat sekitar 40 negara
kaya untuk membatasi emisi
karbon sedang berada dalam
―perawatan intensif‖ dan
negosiasi global untuk
memperpanjang pakta itu
terganjal
Kalimat ini dinilai 3 oleh ketiga rater bukan karena penghilangan
keterangan tempat dan tanggal di awal kalimat. Penghilangan bagian tersebut
dapat diterima, karena kalimat BSu tersebut merupakan lead yang dalam BSa
tidak diterjemahkan menjadi lead, sehingga tidak memerlukan keterangan
97
tersebut. Yang mengakibatkan kalimat tersebut kurang akurat adalah adanya
penambahan keterangan di awal kalimat, yakni ―Mewakili negara-negara
berkembang‖. Keterangan tersebut tidak terdapat di kalimat BSu, dan
penambahkan kalimat tersebut mengakibatkan pergeseran dari pesan yang
dimaksud kalimat sumber. Selain itu, juga terdapat pemotongan pada bagian
source, yakni ―India’s environment minister‖, yang hanya diterjemahkan menjadi
―India‖.
No. Data BSu BSa
26/N5/ "This is a very serious storm,"
said Maryland Emergency
Management chief Richard
Muth, warning people not to
drive unless in an emergency.
―Ini merupakan badai yang
sangat serius,‖ ujar kepala
manjemen darurat Maryland,
Richard Muth.
Penghilangan klausa di akhir kalimat menyebabkan keakuratan pesan
menjadi berkurang, sehingga ketiga rater sepakat memberi nilai 3 untuk kalimat
ini. Klausa yang dihilangkan merupakan informasi penting yang layak diberitakan
(newsworthy). Berikut adalah rekapitulasi kalimat terjemahan dengan ranking 3:
Tabel 20: Daftar Terjemahan Kurang Akurat
No. No. Data No. No. Data
1. 01/N1/ 21. 06/N3/
2. 03/N1/ 22. 09/N3/
3. 04/N1/ 23. 12/N3/
4. 07/N1/ 24. 14/N3/
5. 09/N1/ 25. 21/N3/
6. 10/N1/ 26. 22/N3/
7. 12/N1/ 27. 26/N3/
8. 13/N1/ 28. 29/N3/
9. 16/N1/ 29. 14/N4/
10. 18/N1/ 30. 21/N4/
11. 01/N2/ 31. 23/N4/
12. 02/N2/ 32. 24/N4/
98
13. 06-07/N2/ 33. 03/N5/
14. 14/N2/ 34. 04/N5/
15. 15/N2/ 35. 06/N5/
16. 16/N2/ 36. 08/N5/
17. 17/N2/ 37. 13/N5/
18. 18/N2/ 38. 16/N5/
19. 19/N2/ 39. 17/N5/
20. 02/N3/ 40. 26/N5/
4) Terjemahan Tidak Akurat
Terdapat 6 (7%) kalimat terjemahan yang tidak akurat. Pesan yang
disampaikan menyimpang dari pesan aslinya. Penyimpangan tersebut diakibatkan
salah menerjemahkan, atau penggunaan padanan yang tidak tepat. Sebagaimana
diketahui bahwa teks berita harus dapat menjalankan fungsinya untuk
menyampaikan fakta seakurat mungkin.
Kalimat-kalimat terjemahan tidak akurat antara lain:
No. Data BSu BSa
11/N1/ The Taiwan government said
earlier that China had
cancelled various delegations
to the island, including one
led by a Chinese deputy
central bank governor.
Pemerintah Taiwan
mengatakan, China juga telah
membatalkan pengiriman
sejumlah delegasi ke wilayah
itu, termasuk salah seorang
pimpinan dari Deputi Gubernur
Bank Sentral China.
Ketidakhati-hatian penerjemah dalam menerjemahkan kata ―one‖
mengakibatkan pesan yang disampaikan kalimat terjemahan menjadi tidak akurat.
Penerjemah kurang teliti merunut kata apa yang digantikan oleh kata ―one‖. Kata
―one‖ merujuk pada kata ―delegasi‖ bukan kata ―pimpinan‖. Oleh karenanya,
ketiga rater sepakat memberi nilai 4 untuk kalimat tersebut.
99
No. Data BSu BSa
30/N3/ After staying at anchor
overnight under the watch of
an Iranian patrol boat, the
yacht's crew were taken to Abu
Musa and held on a base until
Wednesday, Smith said.
Ketika berlabuh sepanjang
malam dengan pengawasaan
kapal patroli Iran, kru kapal
dibawa ke Abu Musa dan
ditahan di sana hingga Rabu
(2/12).
Ketidakhati-hatian wartawan menerjemahkan konjungsi ―after‖ berujung
ketidakakuratan terjemahan. Walaupun kesalahan hanya terletak pada satu kata,
namun kata tersebut berperan sebagai penghubung antar peristiwa dalam kalimat
tersebut, sehingga kesalahan menerjemahkan tersebut mempengaruhi pesan yang
dikandung kalimat tersebut.
No. Data BSu BSa
11/N4/ He denied a media report that
he was conceding that the
summit might not include
promised financial aid for the
poor.
Dia menyangkal laporan media
bahwa Sekjen PBB mengecam
karena konferensi tingkat
tinggi UNFCCC nanti tidak
memasukkan janji negara-
negara maju untuk memberi
bantuan dana pada negara-
negara miskin.
Ketiga rater sepakat memberi nilai 4 untuk kalimat ini. Kesalahan terletak
pada ketidak-tepatan wartawan menerjemahkan adjective clause yang
menjelaskan kata benda a media report. Lebih spesifik, wartawan menerjemahkan
kata ―was conceding‖ dengan kata ―mengecam‖. Penerjemahan ini jelas tidak
tepat dan mengakibatkan pergeseran makna yang sangat jauh dari pesan kalimat
kalimat sumbernya.
No. Data BSu BSa
11/N5/ "We did run two or three trains
yesterday, they all got through
the tunnel OK, but one or two
―Kita menjalankan dua atau
tiga kereta kemarin (waktu
setempat), tetapi satu atau dua
100
of them showed symptoms of
the problem that happened on
Friday night," Eurostar director
Richard Brown told the BBC.
diantara menunjukkan gejala-
gejala bermasalah pada Jumat
malam,‖ papar Direktur
Eurostar Richard Brown.
Hal pertama yang menyebabkan kalimat ini tidak akurat adalah kesalahan
wartawan menerjemahkan kata ―We‖ dengan kata ―kita‘. Menurut kaidah
kebahasaan yang berlaku di BSa, kata ―kita‖ melibatkan pembaca dalam subjek,
sehingga dalam hal ini, kalimat terjemahan menjadi tidak tepat. Pembaca berita
tidak ikut serta menjalankan kereta. Kedua, wartawan juga tidak hati-hati
menerjemahkan predikat dan objek kalimat, yakni ―showed symptoms of the
problem that happened on Friday night‖. Predikat dan objek tersebut
diterjemahkan menjadi ―menunjukkan gejala-gejala bermasalah pada Jumat
malam‖. Yang dimaksud sebenarnya adalah bahwa kereta yang diuji coba
menunjukkan gejala bermasalah seperti halnya masalah yang terjadi pada kereta
yang macet pada jumat malam. Berdasarkan beberapa ketidaktepatan itulah,
ketiga rater sepakat memberi nilai 4 untuk kalimat tersebut. Berikut adalah
rekapitulasi kalimat terjemahan dengan ranking 4:
Tabel 21: Daftar Terjemahan Tidak Akurat
No. No. Data No. No. Data
1. 11/N1/ 4. 11/N4/
2. 05/N3/ 5. 11/N5/
3. 30/N3/ 6. 15/N5/
101
5. Terjemahan dengan Nilai Tidak Sepakat
Ketiga rater tidak sepakat dalam pemberian nilai pada sejumlah kalimat.
Setelah melalui konfirmasi ulang dengan rater, terdapat 40 (32%) kalimat
terjemahan yang dinilai berbeda oleh para rater,. Masing-masing rater memiliki
alasan tersendiri atas keputusan mereka memberikan nilai. Hasil rata-rata nilai
tidak sepakat tersebut adalah sebagai berikut: terjemahan akurat, tidak ada (0%);
terjemahan akurat dengan perbedaan tematik, sebanyak 25 kalimat (62,5%);
terjemahan akurat, sebanyak 11 kalimat (27,5%); terjemahan tidak akurat,
sebanyak 4 kalimat (10%). Contoh kalimat-kalimat terjemahan dengan penilaian
yang tidak sepakat adalah:
No. Data BSu BSa
19/N1/ "The Dalai Lama's itinerary is
entirely his own decision, and
the presidential office respects
his decision," Wang said.
―Keputusan Dalai Lama murni
dari dirinya.
Dan kantor presiden
menghargai keputusannya,‖
kata juru bicara kepresidenan
China, Tony Wang.
Rater 1 dan 2 memberi nilai 1 untuk kalimat tersebut. Namun demikian
rater 3 memberi nilai 4, karena dianggap terjadi kesalahan dalam menerjemahkan
frase ―presidemtial office‖. Frase tersebut diterjemahkan ―kantor presiden‘,
sementara rater 3 berpendapat bahwa frase tersebut seharusnya diterjemahkan
menjadi ―kantor kepresidenan‖. Rater 1 dan 2 berpendapat bahwa frase ―kantor
presiden‖ memiliki maksud yang sama dengan ―kantor kepresidenan‖, sedangkan
rater 3 berpendapat bahwa keduanya berbeda.
102
No. Data BSu BSa
08/N2/ ―I will not get involved in
politics if I am released,‖ he
told the paper.
―Saya tidak akan terlibat dalam
politik jika dibebaskan,‖
terangnya.
Rater 2 memberi nilai 3 untuk kalimat ini, karena beranggapan bahwa
dihilangkannya kata ―the paper‖ mengurangi keakuratan pesan. Sementara itu,
rater 1 dan 3 menganggap penghilangan tersebut tidak mempengaruhi keakuratan
pesan, karena sumber berita juga telah disebutkan, hanya kepada siapa dia
berbicara tidak disertakan.
No. Data BSu Bsa
27/N3/ On November 25, the yacht
was approached by an Iranian
military vessel, Smith said.
―Pada 25 November, kapal
kami didekati kapal militer
Iran.
Rater 2 memberi nilai 3 untuk kalimat ini karena ada penghilangan sumber
berita. Sementara itu, rater 1 dan 3 menganggap penghilangan sumber berita
tersebut dapat diterima, karena kalimat tersebut masih dilanjutkan di kalimat
selanjutnya, dengan bentuk kalimat langsung juga. Maka tidaklah bermasalah jika
sumber berita disertakan di akhir kutipan kalimat langsung tersebut.
No. Data BSu Bsa
06/N4/ I think that they can and must
do more, in terms of mitigation
(curbing emissions), in terms of
financial support packages,‖ he
said.
Saya pikir mereka dapat dan
harus melakukan lebih banyak
lagi, dalam mitigasi
(pengurangan emisi), serta
dalam isu paket dukungan
finansial,‖ tuturnya.
Rater 1 dan 3 memberi nilai 1 untuk kalimat ini karena tidak terjadi
penyimpangan makna. Rater 3 menganggap kalimat tersebut kurang akurat karena
103
tidak setuju dengan penerjemahan frase ―in terms of financial support packages‖
menjadi ―dalam isu paket dukungan finansial‖. Kata ―isu‖ dalam frase tersebut
dianggap sebagai penambahan yang kurang tepat, karena sebelumnya pun frase
―in terms of‖ juga tidak diterjemahkan dengan kata ―isu‖.
No. Data BSu Bsa
06/N4/ I think that they can and must
do more, in terms of mitigation
(curbing emissions), in terms of
financial support packages,‖ he
said.
Saya pikir mereka dapat dan
harus melakukan lebih banyak
lagi, dalam mitigasi
(pengurangan emisi), serta
dalam isu paket dukungan
finansial,‖ tuturnya.
Rater 1 dan 3 memberi nilai 1 untuk kalimat ini karena tidak terjadi
penyimpangan makna. Rater 3 menganggap kalimat tersebut kurang akurat karena
tidak setuju dengan penerjemahan frase ―in terms of financial support packages‖
menjadi ―dalam isu paket dukungan finansial‖. Kata ―isu‖ dalam frase tersebut
dianggap sebagai penambahan yang kurang tepat, karena sebelumnya pun frase
―in terms of‖ juga tidak diterjemahkan dengan kata ―isu‖. Berikut adalah
rekapitulasi terjemahan dengan nilai tidak sepakat:
Tabel 22: Daftar Terjemahan dengan Nilai Tidak Sepakat
No. No. Data No. No. Data
1. 02/N2 21. 02/N4
2. 05/N1 22. 04/N4
3. 19/N1 23. 05/N4
4. 23/N1 24. 06/N4
5. 04/N2 25. 08/N4
6. 08/N2 26. 16/N4
7. 09/N2 27. 17/N4
8. 10/N2 28. 20/N4
9. 11/N2 29. 22/N4
10. 13/N2 30. 25/N4
104
11. 01/N3 31. 01/N5
12. 04/N3 32. 09/N5
13. 11/N3 33. 10/N5
14. 13/N3 34. 12/N5
15. 16/N3 35. 14/N5
16. 17/N3 36. 20/N5
17. 20/N3 37. 22/N5
18. 27/N3 38. 23/N5
19. 28/N3 39. 24/N5
20. 01/N4 40. 25/N5
B. Pembahasan
Bagian ini merupakan bagian pembahasan atas hasil analisis data.
Pembahasan terdiri dari tiga bagian: teknik penerjemahan, aspek yang
mempengaruhi kesepadanan makna, serta kesepadanan makna.
1. Teknik Penerjemahan
Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa teknik penghilangan
merupakan teknik yang paling banyak digunakan, dan paling mempengaruhi
kesepadanan makna. Hal ini disebabkan karena banyaknya penghilangan yang
dilakukan penerjemah menyebabkan terjemahan menjadi kurang akurat.
Banyaknya teknik penghilangan, secara keseluruhan dipengaruhi oleh:
keterbatasan space, faktor signifikansi pesan yang disampaikan, unsur
keberpihakan, gaya bahasa, serta kesalahan penerjemah (ketidaktepatan
menerapkan teknik penerjemahan).
Keterbatasan space menjadi kendala pada penerjemahan judul. Ketatnya
patokan jumlah kata yang dapat terbit membuat penerjemah harus menghilangkan
satu atau beberapa kata. Cara lain mengatasi keterbatasan space untuk judul
adalah dengan membuat sendiri kalimat judul, tanpa harus menerjemahkan
105
kalimat judul BSu yang panjangnya melebihi space yang disediakan untuk judul
BSa. Namun, pembuatan judul tetap harus mewakili isi teks berita.
Tidak diterjemahkannya satu atau beberapa bagian kalimat didasarkan
pada berbagai alasan. Jika informasi sudah tercakup dalam kalimat-kalimat lain
dalam satu teks yang sama, penerjemah cenderung menghilangkan informasi
tersebut. Misalnya: penghilangan source pada beberapa contoh data, disebabkan
karena source tersebut sudah ada di kalimat sebelum atau sesudahnya (secara
berurutan). Penghilangan seringkali juga dilakukan penerjemah atas pertimbangan
signifikansi suatu kata, frasa atau klausa. Tata bahasa jurnalistik menyatakan
bahwa jika ada atau tidaknya kata tidak mempengaruhi pesan, maka kata-kata
tersebut dapat dihilangkan, agar tidak memperpanjang kalimat. Namun
sayangnya, penilaian bagian yang signifikan atau kurang signifikan, yang dalam
hal ini dilakukan oleh penerjemah sebagai decision maker, seringkali kurang dapat
dipertanggungjawabkan. Dengan kata lain, pada beberapa kasus, penerjemah
justru menghilangkan bagian yang sesungguhnya penting. Kesalahan ini, oleh
wartawan penerjemah sendiri diakui sebagai human error. Kesalahan tersebut
mungkin bersumber dari: tuntutan deadline penulisan berita atau penerjemah yang
kurang memahami isi teks sehingga kurang bisa memilah mana yang penting dan
kurang penting.
Ada pula penghilangan yang disebabkan karena pengaruh ideologi dan
sudut pandang. Surat kabar yang dikonsumsi oleh masyarakat umum, nyatanya
memang sangat mempertimbangkan kepentingan masyarakat pembaca.
Penerjemah menghilangkan satu atau beberapa kata, jika dianggap kata tersebut
106
tidak berterima bagi pembaca BSa. misalnya adalah penghilangan kata defiant
pada frasa ―the defiant President Ahmadinejad‘. Penerjemah menganggap
penghilangan ini harus dilakukan, mengingat kondisi ideologis masyarakat
Indonesia yang memihak pada Iran. Kata defiant dianggap penerjemah merupakan
wujud ideologi kantor berita yang pro Barat.
Teknik penambahan yang juga cukup banyak dilakukan, didasarkan pada
berbagai pertimbangan, yang kesemuanya dimaksudkan demi kejelasan dan
kemudahan pemahaman oleh pembaca BSa. Salah satu alasan penambahan adalah
improvisasi, kreativitas penerjemah agar bahasa berita lebih hidup. Bahkan
wartawan penerjemah menyebutkan prosentase 30% improvisasi, dan 70%
berdasarkan teks yang diterjemahkan. Namun prosentase 30% improvisasi pun
didasarkan pada fakta-fakta yang terkait dengan teks yang diterjemahkan. Ditilik
dari kecenderungan menugasi wartawan dengan topik berita sejenis, dapat
dipastikan bahwa penerjemah memantau perkembangan kasus yang ditulisnya
dari awal. Pengetahuan inilah yang ingin disampaikan pada pembaca, lewat
penambahan kalimat-kalimat berisi informasi yang tidak ada dalam kalimat BSa.
Alasan penambahan informasi tersebut adalah agar pembaca yang tidak setiap hari
membaca koran dapat mengerti urutan kejadian yang terkait dengan berita yang
dibacanya.
Penggunaan teknik modulasi yang tercermin dalam pengubahan kategori
kognitif dan pengubahan sudut pandang, didasarkan pada pertimbangan kejelasan
kalimat. Pengubahan dilakukan dengan tetap menyesuaikan isi kalimat yang
diubah. Penggunaan teknik transposisi pun dilakukan dengan pertimbangan agar
107
pembaca lebih mudah memahami pesan yang disampaikan. Pemecahan kalimat
misalnya, dilakukan dengan pertimbangan bahwa kalimat yang lebih pendek,
dengan satu action verb dipandang lebih jelas intinya daripada kalimat kompleks.
Pengubahan bentuk-bentuk gramatikal dilakukan guna menyesuaikan dengan tata
bahasa bahasa Indonesia. Jika tidak dilakukan pengubahan, bisa jadi kalimat
terlalu kaku, bahkan membuat pembaca kesulitan menangkap pesan yang
terkandung. Banyaknya teknik modulasi dan transposisi merupakan pengaruh
penggunaan metode penerjemahan yang agak bebas oleh penerjemah.
Penggunaan teknik yang terkait dengan peristilahan juga cukup terlihat
dalam terjemahan berita di koran Sindo, misalnya: teknik established equivalent,
penerjemahan literal dan calque. Ketepatan penerjemahan peristilahan didukung
oleh pengetahuan dan wacana penerjemah tentang isu-isu internasional.
Pengetahuan tersebut membuat penerjemah dapat memilih kata yang tepat dan
berterima. Sementara itu, penggunaan reference guna menjaga kesinambungan
kohesi dan ketepatan pesan, banyak diwujudkan dalam teknik pertikularisasi dan
generalisasi. Demi kejelasan penyampaian berita, penerjemah sangat
memperhatikan penggunaan kata ganti dan reference.
2. Aspek yang Mempengaruhi Kesepadanan Makna
Aspek linguistik, ekstralinguistik dan transfer, semuanya berpengaruh
terhadap tingkat kesepadanan makna. Secara keseluruhan aspek linguistik –
leksikal, sintaktik dan tekstual – berpengaruh positif terhadap kesepadanan
makna. Penerjemah (walaupun dengan latar belakang pendidikan non-bahasa
108
Inggris) memiliki perbendaharan kata yang cukup memadai untuk dapat memilih
padanan yang tepat. Faktor pengalaman kerja agaknya merupakan hal yang cukup
berpengaruh terhadap memadainya perbendaharaan kata penerjemah. Hanya
sedikit terdapat kesalahan kata yang barangkali disebabkan karena penerjemah
bekerja terlalu cepat, dan malas menggunakan alat bantu. Dalam hal pengubahan
struktur tematik dan aliran informasi (yang merupakan aspek tekstual),
penerjemah melakukannya dengan pertimbangan kejelasan kalimat, dan
memperbaiki alur logika teks sumber yang dianggapnya kurang runtut. Langkah
pengubahan tematik tidak mengurangi keakuratan pesan, namun menyebabkan
pergeseran tematik.
Aspek ekstralinguistik berupa aspek budaya (pengetahuan budaya BSu dan
BSa) mempengaruhi penerjemah untuk menggunakan teknik tertentu. Misalnya:
penghilangan informasi dengan tidak diterjemahkannya bagian tertentu dalam
kalimat merupakan sebuah strategi terkait dengan pemahaman budaya BSu dan
BSa. Kalimat BSu dengan muatan ideologi yang tak berterima dalam budaya BSa
akan dihilangkan, bahkan meski bagian tersebut merupakan unsur penting sebuah
kalimat.
Aspek transfer berupa pemahaman teks BSu ternyata berpengaruh besar
terhadap kesepadanan makna. Penghilangan bagian-bagian penting dalam kalimat,
banyak disebabkan karena kegagalan penerjemah mengidentifikasi bagian penting
dalam kalimat BSu yang harus dipertahankan. Pada kasus tertentu, penerjemah tak
sanggup melakukan pemisahan antara BSu dan BSa (tak kuasa mengendalikan
pengaruh BSa), sehingga melakukan teknik tertentu yang mempengaruhi
109
kesepadanan makna. Aspek transfer ini tercermin lebih lanjut dalam aspek
linguitik dan ekstralinguitik.
3. Kesepadanan Makna
Hasil terjemahan berita oleh wartawan koran Seputar Indonesia dapat
dikatakan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari prosentase terjemahan akurat yang
cukup tinggi, berselisih sedikit dengan prosentase terjemahan kurang akurat yang
menduduki jumlah terbanyak. Penyebab utama kurang akuratnya terjemahan
adalah adanya penghilangan dan penambahan informasi.
Penghilangan informasi pada tataran teks, dilakukan dengan tidak
diterjemahkannya kalimat-kalimat di bagian akhir teks. Penghilangan kalimat oleh
penerjemah, mengikuti kaidah piramida terbalik yang digunakan dalam penulisan
berita. Penghilangan kalimat di akhir bagian teks ini tidak mengganggu isi berita
(Mursito BM dalam Setyaningsih, 2006:128). Sementara itu, penghilangan
informasi pada tataran kalimat yang mengurangi keakuratan, banyak disebabkan
oleh ketidaktepatan penggunaan teknik deletion. Kegagalan penerjemah
mengidentifikasi poin penting dalam tiap kalimatlah yang menyebabkan hal ini.
Penghilangan informasi juga terkadang dilakukan dengan pertimbangan
keberterimaan terjemahan. Tugas penerjemah adalah menyampaikan pesan
dengan seakurat mungkin dengan kemasan yang sebaik mungkin. Namun
ketepatan dan kemasan yang baik seringkali berbanding terbalik. Dalam
penerjemahan media pun, keakuratan seringkali harus bertabrakan kepentingan
dengan keberterimaan dan keterbacaan. Ketika penerjemah berusaha
110
menyampaikan pesan setepat mungkin, seringkali terjemahan menjadi kurang
dapat dipahami, ataupun kurang berterima bagi pembaca.
Selain penghilangan, kesepadanan makna juga dipengaruhi adanya
penambahan informasi dan pengubahan sudut pandang pada sejumlah kalimat.
Hal ini terkait dengan faktor subjektivitas dalam penerjemahan. Misalnya adanya
kecenderungan penerjemah untuk menjelaskan hubungan logis antara gagasan
yang satu dengan yang lain, dan tindakan penerjemah melakukan pengubahan
perspektif. Guna menjelaskan hubungan logis antara gagasan satu dengan yang
lain itulah penerjemah seringkali menambahkan kata, frasa bahkan klausa
penghubung ataupun melakukan penambahan informasi dengan menambahkan
kata, frasa ataupun klausa yang tidak terdapat pada kalimat BSu.
Pengubahan sudut pandang juga merupakan pengaruh faktor subjektivitas
dalam penerjemahan. Wartawan penerjemah terikat pada ketaatan terhadap
peraturan, gaya bahasa, tata cara penulisan sampai ideologi media. Seluruh faktor
ini berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan oleh penerjemah. Hal ini
tampak jelas pada berita dengan topik yang ―rawan‖, yang menyangkut ideologi
dan keberpihakan masyarakat pembaca. Dari hasil analisis data, terlihat bahwa
penerjemah banyak melakukan pengubahan sudut pandang. Pada berita dengan
topik yang tidak ―rawan‖, pengubahan tersebut dilakukan demi kejelasan
penyampaian pesan. Pada berita dengan topik ―rawan‖, pengubahan memang
dilakukan untuk menyesuaikan dengan sosiologis masyarakat pembaca.
Pengubahan sudut pandang memang sah dilakukan penerjemah, sepanjang tidak
mengubah subject matter atau field berita (Machali, 2000). Karena bagaimanapun
111
juga, pengubahan sudut pandang tersebut menyangkut keberlangsungan ―hidup‖
penerjemah itu sendiri maupun institusi media tempatnya bekerja.
112
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah menganalisis dan melakukan pembahasan terhadap data, penelitian
menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerjemah menggunakan teknik yang beragam dalam menerjemahkan,
bahkan dalam satu kalimat. Teknik penerjemahan yang digunakan,
didominasi oleh teknik penghilangan informasi (deletion). Teknik ini
paling berpengaruh terhadap kesepadanan makna. Banyaknya kalimat
terjemahan yang kurang akurat disebabkan karena penghilangan informasi.
Teknik penambahan (addition) juga banyak digunakan. Banyaknya
kalimat yang diterjemahkan secara agak bebas memunculkan teknik
modulasi dan transposisi yang cukup banyak. Teknik penerjemahan lain
yang dapat dijumpai adalah: Established Equivalent, partikularisasi,
generalisasi, calque serta peminjaman.
2. Aspek linguistik berupa pemilihan kata (leksikal) cukup berpengaruh
terhadap kesepadanan makna. Terjemahan akurat dihasilkan dari
pemilihan padanan yang tepat. Pemilihan padanan yang tepat ditentukan
oleh pemahaman yang cermat terhadap BSu, yang merupakan bagian dari
aspek transfer. Aspek leksikal yang berwujud dalam ketidaktepatan
pemilihan kata juga yang menyebabkan ketidak akuratan pesan pada
beberapa terjemahan. Aspek ekstralinguistik berupa pengetahuan budaya
113
BSu dan BSa berakibat negatif terhadap kesepadanan, manakala hal ini
menyebabkan penerjemah melakukan penghilangan bagian kalimat yang
berakibat berkurangnya keakuratan. Pengetahuan ensiklopedik dan tematik
penerjemah, pada kasus tertentu berhasil memperjelas pesan, namun pada
cukup banyak kasus, justru mengurangi keakuratan. Ketidak mampuan
penerjemah dalam memahami teks BSu (merupakan aspek transfer)
menyebabkan ketidaktepatan penggunaan teknik deletion yang
mengurangi kesepadanan makna.
3. Terjemahan berita Internasional yang terbit di koran Seputar Indonesia
memiliki tingkat kesepadanan makna cukup. Terjemahan kurang akurat
menduduki jumlah terbanyak, diikuti terjemahan akurat, dengan selisih
tipis. Terjemahan akurat dengan perbedaan tematik dan terjemahan tidak
akurat menduduki tempat yang sama, karena memiliki jumlah yang sama.
B. Saran
Sebagai sebuah evaluasi terhadap hasil terjemahan yang diterbitkan dan
yang masih terus berjalan, hasil penelitian ini dapat memberikan kritik independen
terhadap terjemahan media, serta saran demi meningkatnya kualitas terjemahan.
Saran-saran tersebut adalah:
1. Lebih cermat dalam memahami teks BSu, agar dapat melakukan teknik
penghilangan dengan cermat sehingga tidak mengurangi keakuratan pesan.
2. Menghindari penambahan yang tidak perlu (unnecessary addition). Space
yang ditempati oleh informasi tambahan yang kurang signifikan terhadap
114
berita, dapat digunakan untuk mengoptimalkan penerjemahan terhadap
kalimat-kalimat BSu, sehingga tidak perlu banyak melakukan
pemotongan.
3. Menambah pengetahuan tentang teori penerjemahan serta ilmu linguistik
aplikatif yang dapat meningkatkan prestasi kerja sebagai wartawan yang
sekaligus bertindak sebagai penerjemah.
115
DAFTAR PUSTAKA
Alex Sobur. 2006. Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Anannur. 2010. Analisis Data dalam Penelitian Kualitatif Model Spradley/Studi
Etnografi. Anannur.wordpress.com
Al Qinai, Jamal. 2000. Translation Quality Assessment: Strategies, Parameters
and Procedures. Meta: XLV, 3, 497-519
Baker, Mona. 1992. In Other Words: A Coursebook on Translation. London,
New York: Routledge
Bell, R.T. 1991. Translation and Translating: Theory and Practices. New York:
Longman
Benny H. Hoed. 2004. ―Ideologi dalam Penerjemahan‖. dalam Jurnal Linguistik
BAHASA volume 2 No. 1. Hal. 1-16
B.M. Mursito. 1999. Penulisan Jurnalistik: Konsep dan Teknik Penulisan
Berita. Solo: Spikom
Catford, J.C. 1980. A Linguistics Theory of Translation. London: Oxford
University Press
Endang Setyaningsih. 2006. Perbandingan Tingkat Kesepadanan Makna
Terjemahan Berita Internasional Yang Terbit Di harian Solopos Dengan
Terjemahan Berita Internasional Oleh Penerjemah Non-media. Tesis.
Surakarta: Universitas Sebelas Maret
Gerzymisch, Heidrun & Arbogast. 2001. ―Equivalence Parameters and
Evaluation‖. Meta: XLVI, 2, hal.. 227-242
Hatim, Basil dan Mason, Ian. 1990. Discourse and The Translator. London:
Longman Group.UK.Ltd.
__________. 1997. Translator as Communicator. New York: Routledge
House, Juliane. 1977. A Model for Translation Quality Assessment. Tubingen:
TBL Verlag Gunter Narr Tubingen
Luwi Ishwara. 2005. Catatan-catatan Jurnalisme Dasar. Jakarta: PT Kompas
Media Nusantara
Melis, Nicole Martinez & Albir, Amparo Hurtado. 2001. ―Assessment in
Translation Studies: Research Needs‖. Meta, XLVI, 2, hal. 272-287
116
Molina, Lucia and Albir, Amparo Hurtado. 2002. ―Translation Techniques
Revisited: A Dynamic and Functionalist Approach‖. Meta, XLVII, 4, hal.
498-512
Munday, Jeremy. 2001. Introducing Translation Studies, Theories and
Application. London: Routledge
Nababan, M.R. 2003. Teori Menerjemah Bahasa Inggris. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
_______. 2004. ―Strategi Penilaian Kualitas Terjemahan‖ dalam Jurnal
Linguistik BAHASA volume 2 No. 1. Hal. 15-23
Newmark, Peter. 1988. A Textbook of Translation. London: Prentice Hall Europe
_______. 1991. About Translation. Clevedon: Multilingual Matters
Riccardi, A. Translation Studies: Perspective on an Emerging Discipline.
Cambridge: Cambridge University Press
Rochayah Machali. 2000. Pedoman Bagi Penerjemah. Jakarta: PT Grasindo
Septiawan Santana. 2005. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia
Spradley, James P. 1997. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana
Sutopo, H.B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan
Terapannya dalam Penelitian. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Shuttleworth, Cowie. Dictionary of Translation Studies. Manchester: St. Jerome
Publishing
Totok Djuroto. 2000. Manajemen Penerbitan Pers. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
William, Malcolm. 2001. The Application of Argumentation Theory to
Translation Quality Assessment. Meta, XLVI, 2, 326-344
Verhaar, J.W.M., dkk. 2004. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press
Zuchridin Suryawinata & Sugeng Haryanto. 2003. Translation: Bahasan Teori
dan Penuntun Praktis Menerjemahkan. Yogyakarta: Kanisiu
117
LAMPIRAN
Data Teks Sumber dan Teks Terjemahan
No. BSu BSa 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Taiwan wary over China reaction as
Dalai Lama visit continues
KAOHSIUNG, Taiwan: The Dalai
Lama's Taiwan tour entered its third
day Wednesday as he prepared to
move closer to the island's capital
Taipei where concerns were
mounting about the reaction from
China.
Tibet's exiled spiritual leader met
with Paul Shan, the Catholic cardinal
of the southern city of Kaohsiung,
before a scheduled departure later for
the north, where the government
worried publicly about China ties.
"The coming few days will be
extremely crucial," said Wu Poh-
hsiung, chairman of the ruling
Kuomintang (KMT) party, according
to the Taipei-based China Times
newspaper.
The Dalai Lama's five-day visit to
Taiwan, which he says is meant to
comfort victims of Typhoon
Morakot, has triggered two strong
reactions from China, which vilifies
him as a champion of independence
for Tibet.
China sees both Tibet and Taiwan as
inalienable parts of its territory, and
the fact that he is now touring the
island, which has governed itself
since 1949, is an extra source of ire
Taiwan Khawatirkan China
Taiwan mulai mengkhawatirkan
dampak kunjungan Dalai Lama
terhadap reaksi China, di saat
pemimpin spiritual Tibet itu memasuki
hari ketiga kunjungannya, kemarin.
Pada hari ketiga, dari rencana lima hari
kunjungannya, pemimpin spiritual
Tibet yang dalam pengasingan tersebut
bertemu Paul Shan, kardinal gereja
katolik di selatan kota Kaohsiung.
Setelahnya, Dalai Lama akan menuju
ke utara.
―Hari-hari mendatang akan sangat
krusial,‖ kata Wu Poh-hsiung, ketua
partai berkuasa, Kuomintang (KMT).
Kunjungan Dalai Lama selama lima
hari di Taiwan memang memancing
reaksi keras dari China.
China merasa terluka atas kunjungan
tersebut meski Dalai Lama
mengatakan, kunjungannya tak ada
maksud politis, hanyalah ingin
memberi ketentaraman bagi korban
topan Morakot.
Terusiknya China lebih-lebih
disebabkan lantaran Dalai Lama juga
dianggap sebagai pemimpin gerakan
sparatis Tibet.
China memandang baik Tibet dan
Taiwan sebagai bagian dari teritori
mereka yang tak terpisahkan.
Kunjungan Dalai Lama ke wilayah
Taiwan yang resmi membentuk
118
7.
8.
9.
10.
11.
12.
in Beijing.
"We have a typhoon blowing from
Beijing," an unnamed KMT official
said, according to the China Post
newspaper Wednesday.
Amid attempts to keep the visit
discreet, the KMT government has
repeatedly stressed the need to focus
on comfort of victims of Typhoon
Morakot, which left at least 571 dead
in Taiwan.
―If the Dalai Lama‘s visit to Taiwan
is confined to the religious and
humanitarian level and aimed at
consoling the souls of the victims,
there‘s no big problem,‖ Premier Liu
Chao-shiuan said according to the
China Times.
The official said a planned economic
cooperation framework agreement,
widely seen as the first step towards
an actual free trade pact with China,
could be delayed because of the
Dalai Lama's visit, "to the detriment
of Taiwan".
The Taiwan government said earlier
that China had cancelled various
delegations to the island, including
one led by a Chinese deputy central
bank governor.
KAOHSIUNG, Taiwan (Reuters) -
Taiwan officials have asked the Dalai
Lama to cancel public speeches and
media events on the island under
pressure from an angry China, which
fears he will talk politics, a Tibetan
legislator said on Wednesday.
pemerintahan sendiri sejak 1949 terang
saja menjadi sumber kemarahan di
Beijing.
―Kami mendapat ‗serangan topan‘ dari
Beijing,‖ terang pejabat KMT yang tak
disebutkan identitasnya.
Di tengah usaha untuk menjaga agar
kunjungan itu tetap tak keluar jalur,
pemerintahan KMT berulang kali
menegaskan butuhnya berfokus
terhadap korban Topan Marikot yang
telah menewaskan 571 orang itu.
―Kalau kunjungan Dalai Lama ke
Taiwan memang bertujuan untuk
keagamaan dan kemanusiaan serta
memberikan ketenangan bagi korban
jiwa, maka tidak ada masalah,‖ ujar
Perdana Menteri Taiwan Liu Chao-
shiuan.
Pejabat tersebut tak salah
mengistilahkan kemarahan China
bagai seperti tiupan topan lainnya.
Sebab, kedatangan Dalai Lama
kemungkinan bisa saja menunda
kesepakatan kerja sama ekonomi yang
telah direncanakan.
Kerangka kerja sama yang menjadi
langkah maju dalam penerapan pakta
perdagangan bebas dengan China
tersebut, bisa saja batal dan tentu saja,
bagi Taiwan sebuah kerugian.
Pemerintah Taiwan mengatakan, China
juga telah membatalkan pengiriman
sejumlah delegasi ke wilayah itu,
termasuk salah seorang pimpinan dari
Deputi Gubernur Bank Sentral China.
Sebagai bentuk respons atas
kemarahan China, Pemerintah Taiwan
telah meminta Dalai Lama untuk
membatalkan pidato umum dan
beragam kegiatan yang berhubungan
dengan media. Permintaan itu
diungkapkan karena dikhawatirkan
119
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
The visiting Tibetan spiritual leader,
reviled by China as a separatist, was
asked to cancel a news conference, a
public speech for 10,000 people,
interview requests and abandon any
hopes of meeting Taiwan‘s top
leaders, said Khedroob Thondup, a
Taipei-based parliamentarian in-exile
close to the Dalai Lama.
"Beijing leaders are worried about
His Holiness making any speaking
engagements," Thondup told Reuters.
"The Taiwan government has gone
out of its way to listen.
"But this is not Communist Taiwan,
it's democratic Taiwan," he said.
The Dalai Lama would avoid
"embarrassing" the host, Thondup
said.
China had not asked Taiwan
President Ma Ying-jeou to make the
Dalai Lama restrict his events,
presidential spokesman Tony Wang
said.
"The Dalai Lama's itinerary is
entirely his own decision, and the
presidential office respects his
decision," Wang said.
At a news conference in Beijing,
Tibet Vice-Governor Baima Chilin
lashed out at the Dalai Lama again
on Wednesday.
"He still engages in separatist
activities against the motherland,"
dalam pidato dan kegiatan lainnya
nanti, Dalai Lama membawa misi
politik.
Khedroob Thondup, seorang anggota
parlemen Taiwan yang dalam
pengasingan dan dekat dengan Dalai
Lama mengatakan, Dalai Lama telah
diminta membatalkan pidato di
hadapan 10.000 massa, permintaan
wawancara dan harapan melakukan
pertemuan dengan pemimpin elite
Taiwan.
―Pemimpin China mengkhawatirkan
Dalai Lama akan membawa misi
politis dalam pidaotnya.
Dan pemerintah Taiwan
mendengarkan kekhawatiran China,‖
terang Thndup.
Thondup menyayangkan sikap
pemerintah Taiwan.
―Taiwan bukan komunis tetapi
demokratis,‖ ujarnya.
Dan, Dalai Lama berusaha
menghindari untuk mempermalukan
―tuan rumah‖.
China membantah telah meminta
Presiden Taiwan Ma Ying-jeou untuk
membatasi kunjungan Dalai Lama.
―Keputusan Dalai Lama murni dari
dirinya.
Dan kantor presiden menghargai
keputusannya,‖ kata juru bicara
kepresidenan China, Tony Wang.
Kunjungan Dalai Lama itu juga
dikecam Wakil Gubernur Tibet Baima
Chilin.
―Dia masih melakukan aktivitas
separatism melawan ibu pertiwi,‖
120
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
Baima Chilin said.
The Dalai Lama was scheduled to
head north from Kaohsiung on
Wednesday afternoon, according to a
statement from the foundation that
represents him in Taiwan.
The foundation gave no details about
planned activities until his expected
departure on Friday, but said a mass
appearance Thursday at a stadium
with a capacity for thousands in
Taoyuan, a city near Taipei, had been
called off.
Taiwan's Chen awaits verdict in
corruption trial
TAIPEI, Taiwan — A Taiwan court
will decide Friday if former President
Chen Shui-bian is guilty of
corruption, in a trial widely seen as a
key test of the island's young
democracy.
If convicted, he could be sentenced
to life imprisonment.
Chen, 58, is accused of embezzling
$3.15 million during his 2000-2008
presidency from a special
presidential fund, receiving bribes
worth at least $9 million in
connection with a government land
deal, laundering some of the money
through Swiss bank accounts, and
forging documents.
Chen has pleaded not guilty and
claims he is being persecuted for his
tandas Baima Chilin.
Sementara itu, yayasan yang menjadi
perwakilan Dalai Lama di Taiwan
menyampaikan, pemimpin spiritual
tersebut meninggalkan Kaohsiung
menuju wilayah utara kemarin.
Tak disebutkan apa aktivitas Dalai
Lama selama di sana hingga
kepulangannya yang dijadwalkan
Jumat mendatang.
Namun, yang pasti rencana kumpul
massa di stadion berkapasitas ribuan
orang di Taoyuan, kota dekat Taipei,
hari ini dibatalkan.
Akhir Berita 1
Chen Shui-bian Divonis
TAIWAN (SI) – Hari ini, nasib
mantan Presiden Taiwan Chen Shui-
bian akan ditentukan.
Pengadilan Taiwan akan membacakan
vonis Chen atas kasus korupsi.
Jika bersalah, dia menghadapi penjara
seumur hidup.
Chen dituduh terlibat dalam
serangkaian skandal korupsi saat
masih menjabat sebagai presiden.
Mantan pemimpin berusia 58 tahun itu
di tuduh menggelapkan dana bantuan
khusus untuk kepresidenan sebesar
USD 3,15juta (sekitar Rp. 31 miliar)
selama masa dia memerintah dari
2000-2008.
Selain itu, dia juga dituduh telah
menerima uang sogokan bernilai
USD9 juta (sekitar 89 miliar) terkait
kesepakatan tanah pemerintah,
pencucian uang (money laundering)
melalui rekening di Bank Swiss, dan
pemalsuan dokumen.
Dalam pembelaannya, Chen mengaku
tak bersalah dan mengklaim dia
121
29.
30.
31.
32.
33.
anti-China views by successor Ma
Ying-jeou, a strong advocate of
improved ties with Beijing.
TAIPEI - Taiwan's former president
Chen Shui-bian, who is awaiting a
verdict in a corruption case against
him, has vowed to quit politics if he
is released, a report said Thursday.
Chen, who has been locked up in a
detention centre since late December,
made the pledge in an interview with
the local Apple Daily published a day
before the verdict.
"I will not get involved in politics if I
am released," he told the paper.
Chen reiterated during the interview
that one of his biggest regrets in
office was not to declare formal
independence for the self-ruled
island.
Chen, Taiwan's first non-Nationalist
Party leader since Chiang Kai-shek
fled to the island after losing the
Chinese civil war to Mao Zedong's
Communists in 1949, rode to power
in 2000 on a promise to clean up
decades of Nationalist corruption and
to deepen Taiwan's de facto
independence.
But he quickly fell afoul of the
Nationalists' majority in the
legislature and his alleged tendency
to play fast and loose with accepted
procedures, including his lax
management of a special presidential
fund, meant to promote Taiwan's
menjadi korban atas pandangan anti-
Chinanya dari pemerintahan sekarang
yang dijalankan presiden Ma Ying-
jeou.
Ma adalah presiden yang terkenal
berkawan akrab dengan Beijing.
Dalam wawancaranya dengan media
lokal, Apple Daily, yang diterbitkan
sehari sebelum tanggal vonis, Chen
mengungkap akan mundur dari
panggung politik jika dia dibebaskan.
―Saya tidak akan terlibat dalam politik
jika dibebaskan,‖ terangnya.
Terkait pandangan politiknya yang
anti-China, Chen mengaku begitu
menyesal karena sewaktu menjabat tak
mengumumkan kemerdekaannya
secara resmi agar pulau itu
menjalankan pemerintahannya sendiri.
Chen, adalah pemimpin pertama
Taiwan dari partai non-Nasionalis
sejak Chiang Kai-shek melarikan diri
ke Taiwan setelah kalah dalam perang
sipil China melawan pemimpin
Komunis Mao Zedong pada 1949.
Chen lantas mengemban jabatannya
sebagai presiden pada 2000.
Dia berjanji membersihkan Taiwan
dari budaya korupsi yang biasa
dilakukan Nasionalis.
Dia juga berjanji membawa Taiwan
mendapatkan kemerdekaan secara de
facto dari China.
Namun, sayangnya, Chen jatuh karena
beberapa sebab.
Salah satunya karena dia gagal
mengontrol pemerintahan.
Mayoritas parlemen di Taiwan diisi
orang Nasionalis.
Chen juga dituduh melakukan
122
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
overseas interests.
Complicating matters was China's
outright hostility, based on Chen's
pro-independence views, and his
tense relations with the United States,
Taiwan's most important foreign
partner.
Washington saw Chen's support for
independence as raising the
possibility of a war with Beijing, and
pressured him to desist — with only
limited success.
Five hundred supporters of former
Taiwanese president Chen Shui-bian
plan to protest at a Taipei court on
Friday when it passes its verdict in
his corruption trial.
The demonstrators will gather at the
Taipei District Court to signal their
anger over a court case that they
believe will result in a lengthy prison
sentence for Chen.
TAIPEI: Taiwan replaced key
ministers in a Cabinet reshuffle on
Wednesday as the China-friendly
government struggled to regain
public support after criticism of its
response to Typhoon Morakot.
"Under the supervision of parliament
and the public, we will try our best to
live up to their high expectations,"
incoming premier Wu Den-yih told a
late-night news conference.
The island nation, plunged into
recession by the global downturn, got
a new economics minister, along
with new foreign, defence, interior
and education ministers.
kebijakan-kebijakan tak populis.
Makin menambah kompleks adalah
permusuhannya dengan China,
berdasarkan pandangan pro-
kemerdekaan Chen ditambah tensi
hubungannya dengan Amerika Serikat,
salah satu partner terpenting Taiwan.
Waktu itu, Washington memandang
dukungan Chen untuk kemerdekaan
hanya akan meningkatkan
kemungkinan terjadinya perang
dengan Beijing dan menekannya untuk
tak meneruskannya.
Sementara itu, 500 orang yang
mengatasnamakan dirinya sebagai
pendukung Chen berencana menggelar
demonstrasi di depan Pengadilan
Taiwan hari ini atau bertepatan dengan
pembacaan vonis bagi mantan presiden
tersebut.
Para demonstran akan berkumpul di
Pengadilan Distrik Taiwan untuk
menunjukkan kemarahan mereka atas
jalannya pengadilan.
Sebagian besar mereka mempercayai
vonis akan berisi hukuman seumur
hidup bagi Chen.
Di sisi lain, Taiwan akhirnya
mengganti beberapa menteri kunci
dalam reshuffle kabinet yang
dilakukan, Rabu (9/9).
―Di bawah pengawasan parlemen dan
masyarakat, kami akan melakukan
yang terbaik untuk memenuhi harapan
mereka,‖ terang perdana menteri
Taiwan Wu Den-yih.
Pos kementerian kunci yang diganti
adalah menteri ekonomi, menteri luar
negeri, menteri pertahanan, menteri
dalam negeri dan menteri pendidikan.
123
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
Shih Yen-hsiang, currently the
chairman of state-owned China
Petroleum Corp., was made new
economic affairs minister.
The island's de facto ambassador to
Indonesia, Timothy Yang, was
named foreign minister.
Iran will enrich uranium to 20%, says
Ahmadinejad
TEHRAN: A defiant President
Mahmoud Ahmadinejad said on
Wednesday that Iran will itself enrich
uranium up to 20 percent purity in a
blow to Western efforts to stop
Tehran's sensitive nuclear activities.
Ahmadinejad also said that even the
Islamic republic's arch-foe Israel
would be unable to do a "damn
thing" about Iran's nuclear program.
He reiterated that as far as Tehran is
concerned, the nuclear issue is "over"
and said the Islamic republic will
"not back down from its rights."
"The Iranian nation will by itself
make the 20 percent (nuclear) fuel
(enriched uranium) and whatever it
needs," the hardliner announced in a
speech broadcast live on state
television from the central city of
Isfahan.
It was unclear whether the cabinet
had taken a formal decision on
enriching uranium to 20 percent, as
on Sunday he had announced his
government would meet on
Wednesday to consider such a
proposal.
Enriched uranium lies at the heart of
Beberapa nama yang ditunjuk adalah
Shih Yen-hsiang, yang sekarang
menjabat Chairman Petroleum Corp.
Duta besar Taiwan untuk Indonesia,
Timothy Ying, juga ditunjuk sebagai
menteri luar negeri.
Akhir Berita 2
Iran Produksi Uranium 20%
TEHERAN (SI) – Presiden Iran
Mahmoud Ahmadinejad
mendeklarasikan bangsanya akan
melakukan pengayaan uranium hingga
kemurnian 20%.
Langkah ini merupakan tantangan
terhadap upaya Barat menghentikan
program nuklir Teheran.
Ahmadinejad juga menegaskan bahwa
musuh utamanya, Israel, tidak akan
sanggup melakukan ―tindakan buruk‖
terkait program nuklir Iran.
Dia menyatakan, isu nuklir telah
―selesai‖ dan Teheran tidak akan
mundur untuk mempertahankan
haknya memiliki teknologi nuklir.
―Bangsa Iran akan membuat sendiri
pengayaan uranium hingga 20%
dengan cara apa pun,‖ tegas
Ahmadinejad dalam pidato yang
disiarkan langsung di televisi Iran dari
pusat kota Isfahan.
Belum jelas apakah kabinet telah
mengambil keputusan resmi tentang
pengayaan uranium hingga 20%
karena Ahmadinejad pada Minggu
(29/11) mengumumkan bahwa
pemerintah akan membahas usulan
tersebut.
Pengayaan uranium merupakan inti
124
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
Iran's nuclear controversy as the
material can be used to power a
nuclear reactor as well as to make the
core of an atomic bomb.
Iran denies having such ambition
Neither Israel -- widely believed to
be the sole nuclear-armed power in
the Middle East, albeit undeclared --
nor the United States has ruled out
military action against Iran over its
atomic ambitions.
―The Zionist regime is nothing.
Even its masters cannot do a damn
thing," Ahmadinejad said on
Wednesday, a day after declaring:
"Any finger which is about to pull
the trigger will be cut off."
Ahmadinejad came down heavily on
Western powers and Israel in his
speech, accusing them of using
against Tehran what he said was an
Iranian proposal to exchange its low-
enriched uranium (LEU) in return for
20 percent enriched material.
"They want to use against us what we
proposed ourselves," he said in the
province where Iran's flagship
uranium enrichment plant is located
in the city of Natanz.
He also said that Iran will build 10
more plants of the size of Natanz.
World powers had backed a proposal
brokered by the UN atomic watchdog
under which Iran would send most of
its LEU to Russia and France for
kontroversi program nuklir Iran karena
bahan baku tersebut dapat digunakan
sebagai tenaga reaktor nuklir dan
untuk membuat bom atom.
Iran menyatakan program nuklirnya
bertujuan damai dan tidak untuk
membuat bom atom.
Israel dan Amerika Serikat (AS)
mengancam dapat mengambil langkah
militer jika Iran tetap tidak
menghentikan program nuklirnya.
Namun ancaman kedua negara itu
dianggap remeh oleh Iran.
―Rezim Zionis itu tidak ada apa-
apanya‖.
Bahkan tuannya (AS) pun tidak dapat
melakukan tindakan terkutuk.
Jari mana pun yang menarik pelatuk
(serangan) akan dipotong,‖ tegas
Ahmadinejad.
Ahmadinejad menuding kekuatan
Barat berupaya memanfaatkan usulan
Iran untuk menukar uranium
pengayaan rendah (LEU) dengan
uranium pengayaan 20%.
―Mereka ingin memanfaatkan apa yang
kita usulkan sendiri,‖ ujarnya di
Isfahan, lokasi fasilitas nuklir di
Natanz.
Teheran juga akan membangun 10
fasilitas pengayaan uranium yang baru
dengan kapasitas sebesar fasilitas di
Natanz.
Kekuatan dunia mendukung proposal
usulan Badan Energi Atom
Internasional (IAEA) yang meminta
Iran mengirimkan sebagian besar LEU
125
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
conversion into nuclear fuel for a
research reactor in the capital.
But Tehran rejected the proposal last
month, insisting that it wanted to
hand over its LEU at the same time it
receives the 20 percent enriched
uranium, and that the handover must
take place inside Iran.
by W.G. Dunlop - DUBAI, Dec 3,
2009 (AFP) -, Five British yachtsmen
seized by Iran after apparently
straying into the country's territorial
waters were released on Wednesday
and arrived in Dubai, saying they
were treated well while in custody.
"The (Iranian) guys on the ground
there treated us very well.
Obviously it was a fairly tense
situation...
They did relax a little as we went
along, and yeah, they treated us very
well," the yacht's captain Oliver
Smith told a press conference here.
The five were greeted by flashing
cameras and a crowd of journalists
when they arrived at the Dubai
International Marine Club
Wednesday evening in an Emirati
flag-festooned red and white
powerboat.
The yachtsmen, dressed in white
shirts with "CREW" stitched across
the back, piled into two golf carts,
waving as they drove away, then
reappeared for a press conference
later.
"It was our mistake to end up there
(in Iranian waters).
We didn't want to end up there, it
wasn't clearly marked on our charts,"
ke Rusia dan Prancis untuk dibuah
menjadi bahan baku nuklir untuk
reaktor riset di Teheran.
Teheran mendesak perubahan proposal
itu, meminta penyerahan LEU
waktunya serentak dengan penerimaan
uranium pengayaan 20%.
Selain itu juga meminta penyerahan
LEU dilakukan di dalam negeri Iran.
Sementara itu, lima pelaut Inggris
yang ditahan Iran telah dibebaskan
pada Rabu (2/12) dan tiba di Dubai.
Mereka mengaku diperlakukan baik
saat ditahan Iran.
―Orang-orang Iran memperlakukan
kami dengan sangat baik.
Tentu saja itu merupakan situasi yang
cukup tegang.
Mereka bersikap rileks saat kami di
sana, dan yah, mereka memperlakukan
kami sangat baik,‖ ujar kapten kapal
Oliver Smith di Dubai.
Kelima pelaut itu disambut meriah
dengan jepretan kamera dan
kerumunan wartawan saat tiba di
Dubai International Marine Club pada
Rabu (2/12) malam dengan kapal
berbendera Uni Emirat Arab, berhias
bendera merah dan putih.
Awak kapal Inggris itu berbaju putih
dengan tulisan ―CREW‖ di bagian
punggungnya.
Mereka melambaikan tangan dari jauh
lantas menggelar konferensi pers.
―Merupakan kesalahan kami karena
masuk ke perairan Iran.
Kami tidak berniat memasukinya
karena batas itu tidak jelas di peta
126
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
Smith told the press conference.
"We were just trying to get (to
Dubai) to start a yacht race."
Instead, they spent November 25
through December 2 in Iranian
custody.
On November 25, the yacht was
approached by an Iranian military
vessel, Smith said.
Members of the Revolutionary
Guards boarded the yacht, checked
the crew's papers, and initially waved
them on.
But, he said, as the crew prepared the
yacht to get underway, guardsmen re-
boarded, blindfolded everyone except
him, and ordered him to sail toward
Iranian-controlled Abu Musa Island,
ownership of which is claimed by
both Iran and the United Arab
Emirates.
After staying at anchor overnight
under the watch of an Iranian patrol
boat, the yacht's crew were taken to
Abu Musa and held on a base until
Wednesday, Smith said.
The sailors "got a chess board at one
point, and darts, and as it relaxed,
they'd let us outside in the evenings,"
he said.
They also were let out to check on
and move the yacht.
All Countries Must Set Tougher
Climate Goals –Ban
COPENHAGEN, Dec 16 (Reuters) -
All nations need to set tougher
kami.
Kami hanya mencoba mencapai Dubai
untuk mengikuti lomba perahu layar,‖
kata Smith.
Kelima pelaut itu telah ditahan di
penjara Iran sejak 25 November
hingga 2 Desember.
―Pada 25 November, kapal kami
didekati kapal militer Iran.
Anggota Garda Revolusi lalu naik ke
perahu dan memeriksa surat-surat kru
kapal.
Awalnya mereka membiarkan kami
pergi,‖ papar Smith.
―Tapi saat kru hendak menjalankan
kapal, Garda kembali naik ke kapal,
menutup mata semua kru kecuali saya,
dan meminta saya berlayar ke Pulau
Abu Musa yang dikontrol Iran,‖
ungkap Smith.
Ketika berlabuh sepanjang malam
dengan pengawasaan kapal patroli
Iran, kru kapal dibawa ke Abu Musa
dan ditahan di sana hingga Rabu
(2/12).
―Kami diberi papan catur dan
suasananya relaks, mereka
membiarkan kami di luar ruangan pada
malam hari.
Mereka juga membiarkan kami
memeriksa dan menggerakkan kapal,‖
kata Smith.
Akhir Berita 3
Ban Desak Perketat Target
KOPENHAGEN (SI)- Seluruh negara
perlu membuat target lebih ketat untuk
127
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
targets to combat global warming at a
U.N. summit and the rich should
spell out how much aid they will give
the poor by 2020, U.N. Secretary-
General Ban Ki-moon said on
Wednesday.
"We are just three days away from a
final deal in Copenhagen.
I am reasonably optimistic," Ban told
Reuters Insider television on the
sidelines of the Dec. 7-18 meeting,
which is seeking a new U.N. deal to
combat global warming.
"I have been urging both developed
and developing countries that they
should all come on board.
I think that they can and must do
more, in terms of mitigation (curbing
emissions), in terms of financial
support packages," he said.
"Financial support for developing
countries is one of the keys in getting
this deal agreed in Copenhagen," he
said.
He said the meeting needed to work
out mechanisms for raising aid, a
formula for sharing it and decide
"how much money can be provided -
- that means size of financial support.
These are keys."
He said the amount was up to
member states.
He denied a media report that he was
memerangi pemanasan global dan
negara-negara kaya harus menetapkan
sebesar apa bantuan yang akan diberi
pada negara-negara miskin pada 2020.
Desakan itu diungkapkan Sekretaris
Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) Ban Ki-moon, kemarin, setelah
Konferensi PBB untuk Perubahan
Iklim (UNFCCC) itu terancam gagal
karena perselisihan antara negara maju
dan negara berkembang.
―Kita hanya tinggal tiga hari lagi dari
kesepakatan akhir di Kopenhagen.
Saya secara rasional optimistis,‖ papar
Ban di sela-sela UNFCCC yang
digelar 7-18 Desember itu.
Ban mengaku mendesak kedua pihak
yang berselisih untuk mengatasi
kebuntuan negosiasi.
Saya pikir mereka dapat dan harus
melakukan lebih banyak lagi, dalam
mitigasi (pengurangan emisi), serta
dalam isu paket dukungan finansial,‖
tuturnya.
―Dukungan finansial bagi negara-
negara berkembang merupakan salah
satu kunci agar kesepakatan ini
disetujui di Kopenhagen,‖ ujar Ban.
Menurut Ban, diperlukan kesepakatan
untuk membuat mekanisme
pengumpulan dana, formula untuk
pembagian dana, dan sebesar apa uang
yang dapat disediakan.
―Ini berarti besarnya dukungan
finansial.
Ini semua kuncinya,‖ ungkapnya.
Bagi Ban, besarnya bantuan dana itu
terserah pada semua negara.
Dia menyangkal laporan media bahwa
128
86.
87.
88..
89.
90.
91.
92.
conceding that the summit might not
include promised financial aid for the
poor.
The United Nations also wants
countries to come up with $10 billion
a year from 2010-12 as a quick start
for a deal to help developing nations
cope with global warming that will
bring more floods, droughts,
mudslides and rising sea levels.
"That is a good start but this is just a
start," he said of the $10 billion goal.
COPENHAGEN, Dec 16 (Reuters) -
The Kyoto Protocol which binds
nearly 40 rich nations to limit carbon
emissions is in "intensive care" and
global negotiations to extend the pact
have stalled, India's environment
minister said on Wednesday.
Developing countries want rich
nations to be held to their Kyoto
obligations, and sign up to a second
round of tougher commitments from
2013.
But Jairam Ramesh said many
developed countries were
"vehemently opposing" the protocol
and some of them wanted a single
new accord obliging all nations to
fight global warming.
"The sense we get is that Kyoto is in
intensive care if not dead," Ramesh
told reporters.
The protocol obliges nearly 40
industrialised nations to limit
emissions by at least 5.2 percent
below 1990 levels by 2008-12.
Sekjen PBB mengecam karena
konferensi tingkat tinggi UNFCCC
nanti tidak memasukkan janji negara-
negara maju untuk memberi bantuan
dana pada negara-negara miskin.
PBB berharap negara-negara maju
bersedia mengucurkan USD10 miliar
per tahun dari 2010-2012 sebagai
bentuk awal kesepakatan membantu
negara-negara berkembang
menghadapi dampak pemanasan global
berupa banjir, kekeringan, tanah
longsor, dan naiknya permukaan air
laut.
―Ini merupakan awal bagus tapi ini
baru awal,‖ ujar Ban mengenai target
bantuan sebesar USD10 miliar.
Mewakili negara-negara berkembang,
India menegaskan bahwa Protokol
Kyoto yang mengikat sekitar 40 negara
kaya untuk membatasi emisi karbon,
sedang berada dalam ―perawatan
intensif‖ dan negosiasi global untuk
memperpanjang pakta itu terganjal.
Negara berkembang mendesak negara
kaya melaksanakan kewajiban dalam
Protokol Kyoto dan menandatangani
putaran kedua komitmen lebih ketat
mulai 2013.
―Namun, negara kaya menentang
dengan keras desakan negara
berkembang dan sebagian negara maju
menginginkan kesepakatan baru yang
mewajibkan semua negara memerangi
pemanasan global,‖ papar Menteri
Lingkungan India Jairam Ramesh.
―Suasana yang kita dapat, Protokol
Kyoto dalam perawatan intensif jika
tidak mati,‖ tegas Ramesh.
Protokol Kyoto mewajibkan sekitar 40
negara industri membatasi emisi
sedikitnya 5,2% di bawah level 1990
pada 2008-2012.
129
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
It does not impose curbs on poorer
nations.
Talks on a pact to succeed Kyoto
have been sluggish since they started
two years ago, largely because rich
nations want to merge Kyoto into a
single new accord obliging all
nations to fight global warming.
- Copenhagen, Dec 16, 2009 (AFP) -,
Danish Prime Minister Lars Loekke
Rasmussen is taking over as
chairman of the climate talks,
replacing Connie Hedegaard who
will lead informal talks, the UN's
climate pointman said on
Wednesday.
Rasmussen will now be the chairman
for the final phase of negotiations
which will culminate on Friday with
a summit to be attended by around
120 heads of state and government,
Yvo de Boer, executive secretary of
the UN Framework Convention on
Climate Change (UNFCC), told the
talks in Copenhagen.
Police with dogs fired tear-gas as
hundreds of activists neared the
tightly guarded Bella Center, where
194 nations are negotiating a new
global deal to battle the ravages of
change.
- Copenhagen, Dec 16, 2009 (AFP) -,
Police fired tear gas and arrested
more than 100 activists who tried to
march on the UN climate conference,
a police spokeswoman said.
"The activists were arrested near the
Bella Center train station," the
spokeswoman told AFP.
Namun pakta itu tidak mewajibkan
pengurangan emisi pada negara-negara
miskin.
Karena itu sekarang terjadi tarik ulur
sangat keras antara negara maju dan
negara berkembang mengenai masalah
tersebut.
Sementara kemarin, Perdana Menteri
(PM) Denmark Lars Loekke
Rasmussen mengambil alih
kepemimpinan UNFCCC,
menggantikan Connie Hedegaard yang
akan memimpin berbagai perundingan
informal.
―Dengan demikian, Rasmussen kini
menjadi ketua negosiasi tahap akhir
dengan puncaknya pada Jumat (18/12)
yang akan dihadiri sekitar 120
pemimpin negara dan pemerintahan,‖
papar sekretaris eksekutif UNFCCC.
Polisi menggunakan anjing dan
menembakkan gas air mata saat para
demonstran berusaha menerobos
barikade di luar gedung konferensi
Kopenhagen.
Polisi juga menahan lebih dari 100
aktivis yang hendak ikut dalam pawai
terkait konfrensi iklim.
―Para aktivis ditahan dekat stasiun
kereta Bella Center yang
berdampingan dengan gedung
konferensi iklim,‖ papar juru bicara
polisi.
130
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
The activists accused the United
Nations of ignoring the interests of
those worst hit by climate change
after excluding thousands of
environmental campaigners from the
overcrowded venue.
by Dave Clark - paris, Dec 20, 2009
(AFP) -, Tens of thousands of
European travellers were stranded
Sunday in rail stations, traffic jams
and airports as heavy snow and ice
caused massive disruption at the start
of the Christmas holiday season.
In Poland at least 15 people died of
exposure, mainly the homeless or
careless drunks caught outside in
temperatures that plunged to minus
20 Celsius (minus four Fahrenheit),
according to police.
Another homeless Pole froze to death
while sheltering in a doorway in the
French Mediterranean port of
Marseille, and a Frenchman was
found dead in his ice-cold caravan
near the northern town of Arras.
In Germany, a 46-year-old homeless
man froze to death overnight in the
southwestern city of Mannheim
while sleeping on a bare pavement,
while temperatures in Bavaria
plunged to a glacial minus 33.6
degrees Celsius.
Two more Germans died in road
accidents caused by the icy
conditions.
Forecasters across the continent are
expecting more snow and freezing
rain over the next couple of days, but
with temperatures rising slightly and
Para aktivis menuduh PBB
mengabaikan kepentingan publik yang
paling mendapat dampak buruk
perubahan iklim dengan mengusir
keluar ribuan pengkampanye iklim dari
lokasi konferensi iklim yang melebihi
kapasitas.
Akhir Berita 4
LONDON (SI) – Puluhan ribu warga
Eropa yang biasa bepergian harus
menunda perjalanan mereka karena
tidak beroperasinya jalur kereta api,
jalanan yang macet, dan penutupan
bandara.
Semuanya disebabkan badai salju yang
menyebabkan kerusakan transportasi
pada awal liburan Natal.
Di Polandia, sedikitnya 15 orang
meninggal karena kedinginan.
Mereka umumnya adalah tunawisma
dan terjebak di luar rumah dengan
minus 20 derajat Celcius.
Seorang tunawisma ditemukan
membeku hingga meninggal di
pelabuhan Mediterranean, Marseille,
Prancis.
Kemudian, seorang warga Prancis juga
ditemukan tewas di mobil karavan
yang membeku di kota Arras.
Di Jerman, seorang tunawisma berusia
46 tahun membeku hingga meninggal
karena tetap tinggal di luar rumah
dengan suhu mencapai minus 33,6
derajat Celcius.
Dua warga Jerman lainnya meninggal
karena kecelakaan yang disebabkan
kondisi badai salju.
Prakiraan cuaca menyatakan badai
salju tetap akan terjadi dalam beberapa
hari ke depan dengan temperatur yang
sedikit menghangat.
131
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
the outlook gradually improving.
Roads and railways were closed or
disrupted by snow drifts, black ice or
floods across northern and western
Europe, from Portugal to the
Netherlands, and flights from
London, Brussels and Paris airports
were delayed.
The most crippling problems hit
cross-Channel transport between
Britain and France, amid chaotic
scenes after the Eurostar passenger
service from London to Paris was
shut down following at least five
breakdowns.
Eurostar, the operator of the Channel
Tunnel passenger trains, admitted it
could not say when services would
resume, with more than 24,000
passengers attempting to travel ahead
of Christmas already affected.
The company said it would send test
trains along the route to see if they
could withstand the sub-zero
temperatures in northern France
which are believed to have caused
trains to break down in the tunnel
Friday.
"We did run two or three trains
yesterday, they all got through the
tunnel OK, but one or two of them
showed symptoms of the problem
that happened on Friday night,"
Eurostar director Richard Brown told
the BBC.
"We will not start services again until
we're sure that we can get them
through safely," he said.
More than 2,000 passengers spent
Friday night trapped in the undersea
tunnel, some without anything to eat
or drink.
Jalanan dan jalur kereta ditutup salju,
balok es, dan banjir di Eropa barat dan
utara, dari Portugal hingga Belanda.
Penerbangan dari London, Brussels,
dan Paris pun ditunda.
Permasalahan yang paling serius
terjadi pada transportasi penghubung
antara Inggris dan Prancis.
Dimana kereta penumpang Eurostar
dari London ke Paris mogok di tengah
terowongan.
Meskipun evakuasi telah dilaksanakan,
tetapi insiden tersebut memaksa
24.000 penumpang tidak bisa
bepergian.
Ingin memastikan jalur terowongan itu
aman, Eurostar akan mengujicoba jalur
tersebut.
―Kita menjalankan dua atau tiga kereta
kemarin (waktu setempat), tetapi satu
atau dua diantara menunjukkan gejala-
gejala bermasalah pada Jumat malam,‖
papar Direktur Eurostar Richard
Brown.
―Kita tidak akan memberikan
pelayanan hingga kita yakin bahwa
kita dapat menjamin keselamatan,‖
paparnya.
Sebelumnya sedikitnya 2.000
penumpang kereta api Eurostar
terperangkap dalam terowongan
terusan karena kereta mereka mogok.
132
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
There were reports of heated rows
and some passengers bitterly
criticised the company.
by Michael Mathes - Washington,
Dec 20, 2009 (AFP) -, Snow
blanketed much of the eastern United
States Sunday during one of its worst
storms in decades with stores closed,
flights grounded and traffic brought
to a standstill, as holiday shopping
suffered a cold snap.
Washington Mayor Adrian Fenty
declared a snow emergency, as most
mass transit shut down, but expressed
confidence the mostly empty city
streets would be cleaned up by
Monday.
By Saturday afternoon, the capital
region's three main airports -- Reagan
National, Washington Dulles
International, and Baltimore
Washington International --
cancelled all incoming and outgoing
flights, stranding thousands of
passengers.
It was bleak news for millions hoping
to hit the roads and skies ahead of
Christmas on one of the busiest travel
weekends of the year.
With many residents forced to stay
home and shopping malls shuttered
or closing early, the winter wallop
was also likely to take a bite out of
retail sales on "Super Saturday," a
major shopping day on the last
weekend before Christmas.
New York Mayor Michael
Bloomberg tried to put an uplifting
spin on vicious Mother Nature.
"Cold weather is here," Bloomberg
Dilaporkan sempat terjadi kekacauan
dan para penumpang pun mengkritik
perusahaan karena tidak memberikan
jaminan keselamatan.
Dari Amerika Serikat dilaporkan badai
salju kemarin menyerbu wilayah
Amerika Serikat timur.
Badai salju memaksa jadwal
penerbangan tertunda, dan kemacetan
merajalela.
Bahkan, Walikota Washington Adrian
Fenty mendeklarasikan darurat salju
yang berarti semua transportasi
dinonaktifkan.
Dengan darurat salju, otoritas
Washington akan membersihkan
jalanan kota hari ini waktu setempat.
Sementara, Tiga bandara utama seperti
Reagan National, Washington Dulles
International, dan Baltimore
Washington International menunda
semua penerbangan keluar dan dari,
dan memaksa ribuan orang terjebak di
bandara.
Liburan awal Natal pun terpaksa kacau
balau.
Toko-toko yang seharusnya ramai
dikunjungi warga, mereka harus
menghadapi kerugian.
Pusat perbelanjaan pun memilih tutup
lebih awal.
Banyak warga memilih tinggal di
rumah.
Walikota New York Michael
Bloomberg berkomentar mengenai
badai salju itu.
―Cuaca dingin ini berada di sini,‖
133
122.
123.
124.
125.
126.
was quoted by local media as saying.
"Hopefully, we'll have a little bit of a
white Christmas."
The storm turned much of the East
Coast, home to tens of millions of
Americans, into a winter wonderland,
but the conditions were as perilous as
they were scenic, authorities warned.
Three people died on roads in
Virginia Saturday, according to the
state's department of emergency
management (VDEM), with
spokesman Bob Spieldenner saying
some 3,000 accidents shut down
Virginia interstates for several hours.
Emergency services delivered heater
meals and 400 bottles of water for
stranded motorists, while others were
moved to shelters.
"This is a very serious storm," said
Maryland Emergency Management
chief Richard Muth, warning people
not to drive unless in an emergency.
ungkap Bloomberg.
―Kita berharap, akan terjadi Natal yang
putih,‖ imbuhnya.
Dari Pantai Timur, otoritas setempat
menyatakan bahwa wilayah itu bakal
menghadapi situasi yang mencekam.
Sedikitnya tiga orang meninggal
karena kecelakaan di jalanan di
Virginia pada Sabtu (waktu setempat).
Menurut Juru Bicara Departemen
Manajemen Darurat Negara Bagian
Virginia, sekitar 3.000 kecelakaan
telah terjadi karena badai salju.
Badan penanganan gawat darurat pun
menyediakan makanan bagi para
pengendara kendaraan yang terjebak di
jalanan.
Mereka dipindahkan ke tempat
penampungan untuk mengantisipasi
insiden yang tidak diininkan.
―Ini merupakan badai yang sangat
serius,‖ ujar kepala manjemen darurat
Maryland, Richard Muth.