ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan...

103
ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM PENGEMBANGAN PERDESAAN (KSP3) CABANG AMANDRAYA TAHUN 2014 DAN 2015 SKRIPSI Disusun Oleh: MASANIA LAIA NIM: 13100121248 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NIAS SELATAN TELUKDALAM 2017

Transcript of ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan...

Page 1: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN

PINJAM PENGEMBANGAN PERDESAAN

(KSP3) CABANG AMANDRAYA

TAHUN 2014 DAN 2015

SKRIPSI

Disusun Oleh:

MASANIA LAIA

NIM: 13100121248

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NIAS SELATAN

TELUKDALAM

2017

Page 2: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN

PINJAM PENGEMBANGAN PERDESAAN

(KSP3) CABANG AMANDRAYA

TAHUN 2014 DAN 2015

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

MASANIA LAIA

NIM: 13100121248

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NIAS SELATAN

TELUKDALAM

2017

Page 3: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi
Page 4: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi
Page 5: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul: “Analisis

Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3)

Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

syarat kelulusan dalam memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi

Manajemen di STIE Nias Selatan.

Selama penyusunan skripsi ini, peneliti tidak luput dari kekurangan dan

kelemahan. Hal tersebut bisa diatasi peneliti berkat adanya bantuan, bimbingan

dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu peneliti ingin menyampaikan

rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Taosige Wau, S.E., M.Si sebagai Ketua STIE Nias Selatan yang

telah memberikan izin kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Samalua Waoma, SE.,M.M, sebagai Wakil Ketua I Bidang Akademik

STIE Nias Selatan dan sekaligus sebagai dosen pembimbing I yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Erasma F. Zalogo, SE.,M.M sebagai Kepala LPPM STIE Nias Selatan

dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu,

tenaga dan pikiran dalam membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi

ini.

Page 6: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

4. Ibu Alwinda Manao, SE.,M.M, sebagai Wakil Ketua II Bidang Administrasi

STIE Nias Selatan yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti

dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Yohanes Dakhi, SE.,M.M sebagai Wakil Ketua III Bidang

Kemahasiswaan STIE Nias Selatan yang telah memberikan layanan akademik

kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Timotius Duha, SE.,M.M sebagai Kepala Lembaga Penjaminan Mutu

Internal STIE Nias Selatan yang telah memberikan layanan akademik kepada

peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.M., MAP sebagai Kaprodi Manajemen yang

telah memberikan layanan akademik kepada peneliti untuk menyelesaikan

skripsi ini.

8. Ibu Elistina Wau, SE.,M.M sebagai Sekretaris Program Studi Manajemen

yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti untuk

menyelesaikan skripsi ini.

9. Bapak Progresif Bu’ulolo S.Kom.,M.M sebagai Kepala BAAK yang telah

memberikan layanan akademik kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi

ini.

10. Bapak dan Ibu Dosen, Staf Administrasi dan Staf Perpustakaan STIE Nias

Selatan yang telah mencurahkan pemikiran dan bantuan kepada peneliti

dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Kedua orang tua saya dan saudara saya yang telah memberikan semangat dan

doa serta dukungan material kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

12. Teman-teman dan sahabat yang telah membantu peneliti dalam menyusun

skripsi ini.

Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala

kebaikan pihak yang telah membantu peneliti dalam menyusun skripsi ini.

Semoga skripsi penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Demikian peneliti sampaikan atas perhatian diucapkan terimakasih.

Telukdalam, Januari 2019

Peneliti

Masania Laia

NIM. 13100121248

Page 8: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi

ABSTRAK ....................................................................................................... xii

ABSTRACT ..................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

1.2. Identifikasi Masalah .................................................................................. 4

1.3 Rumusan Masalah ..................................................................................... 5

1.4. Batasan Masalah ........................................................................................ 5

1.5. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5

1.6. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6

1.7. Sistematika Punulisan ................................................................................ 6

BAB II TINJAUAN LITERATUR ............................................................... 8

2.1 Kerangka Konseptual ................................................................................. 8

Konsep Kesehatan Koperasi ...................................................................... 8

Konsep Aspek Permodalan ........................................................................ 9

Konsep Aspek Kualitas Aktiva Produktif . ................................................ 11

Page 9: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Konsep Aspek Manajemen . ...................................................................... 12

Konsep Aspek Efisiensi . ........................................................................... 13

Konsep Aspek Likuiditas . ......................................................................... 13

Konsep Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan . ....................................... 14

Konsep Jati Diri Koperasi. ......................................................................... 15

2.1 Kerangka Teoritis ....................................................................................... 16

2.2.1 Tujuan dan Manfaat Analisis Kesehatan Koperasi .......................... 16

2.2.2 Jenis-Jenis Koperasi .......................................................................... 18

2.2.3 Indikator Pengukuran Analisis Kesehatan Koperasi ......................... 21

2.3. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 35

2.4. Kerangka Berpikir .................................................................................... 38

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 40

3.1. Jenis Penelitian .......................................................................................... 40

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 40

3.3. Subjek dan Objek Penelitian ..................................................................... 41

3.4. Data Penelitian .......................................................................................... 41

3.5. Metode Analisis Data ................................................................................ 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 56

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 56

4.2 Deskriptif Data Variabel Penelitian ......................................................... 56

4.3 Analisis dan Pembahasan ......................................................................... 63

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 78

5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 78

Page 10: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

5.2 Saran .......................................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 77

LAMPIRAN- LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penetapan predikat tingkat kesehatan KSP dan USP ................ 42

Tabel 3.2 Standar Perhitungan skor Rasio Modal Sendiri

terhadap total Asset ................................................................. 43

Tabel 3.3 Standar perhitungan skor rasio modal sendiri

Diberikan yang pinjaman beresiko .............................................. 44

Tabel 3.4 Standar perhitungan skor rasio Kecukupan Modal Sendiri ......... 45

Tabel 3.5 Standar perhitungan skor rasio volume pinjaman pada anggota

terhadap total pinjaman diberikan ............................................... 46

Tabel 3.6 Standar perhitungan RPM ........................................................... 46

Tabel 3.7 Standar perhitungan rasio cadangan resiko terhadap resiko

pinjaman bermasalah ................................................................... 47

Tabel 3.8 Standar perhitungan rasio pinjaman beresiko ............................. 48

Tabel 3.9 Standar perhitungan rasio beban operasi anggota terhadap

partisipasi bruto ........................................................................... 49

tabel 3.10 Standar perhitungan rasio beban operasi anggota terhadap

SHU Kotor ................................................................................... 49

Tabel 3.11 Standar perhitungan Skor rasio efesiensi pelayanan ................... 49

Tabel 3.12 Standar perhitungan Skor rasio kas terhadap kewajiban lancar .. 50

Tabel 3.13 Standar perhitungan Skor rasio pinjaman yang diberikan

terhadap dana yang diterima........................................................ 51

Tabel 3.14 Standar perhitungan skor untuk rasio rentabilitas asset .............. 51

Page 12: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Tabel 3.15 Standar perhitungan untuk rasio rentabilitas modal sendiri ........ 52

Tabel 3.16 Standar perhitungan untuk rasio partisipasi bruto ....................... 53

Tabel 3.17 Standar perhitungan rasio promosi ekonomi anggota ................. 54

Tabel 3.18 Tolak Ukur Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi

Simpan Pinjam ............................................................................ 54

Tabel 4.1 Neraca Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan

(KSP3) Nias Cabang Amandraya per 31 Desember 2014-2015. 57

Tabel 4.2 Laporan Perhitungan Hasil Usaha Koperasi Simpan

Pinjam Pengembangan Pedesaan (KSP3) Nias Cabang

Amandraya Per 31 Desember 2014-2015. .................................. 60

Tabel 4.3 Laporan Promosi Ekonomi Anggota Koperasi Simpan

Pinjam Pengembangan Pedesaan (Ksp3) Nias Cabang

Amandraya Per 31 Desember 2014-2015. .................................. 61

Tabel 4.4 Laporan Arus Kas Koperasi Simpan Pinjam

Pengembangan Pedesaan (Ksp3) Nias Cabang Amandraya

Per 31 Desember 2014-2015. ...................................................... 62

Tabel 4.5 Aspek Manajemen ...................................................................... 68

Tabel 4.6 Hasil Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan

Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang

Amandraya tahun 2014-2015. ..................................................... 74

Page 13: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ....................................................................... 39

Page 14: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Tabulasi Kuesioner Penelitian Aspek Manajemen Pada KSP3

Cabang Amandraya

Lampiran 3 Visi, Misi dan Tujuan

Lampiran 4 Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP3) Nias

Cabang Amandraya

Lampiran 5 Rencana Kerja Tahunan 2014-2015

Lampiran 6 Perhitungan rasio berdasarkan aspek penilaian kesehatan operasi

Lampiran 7 Data Keuangan (KSP3) Nias Cabang Amandraya.

Page 15: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

ABSTRAK

ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN

PINJAM PENGEMBANGAN PERDESAAN

(KSP3) CABANG AMANDRAYA

TAHUN 2014-2015

Oleh :

MASANIA LAIA

NIM. 13100121248

Dosen Pembimbing:

Samalua Waoma, S.E,.M.M dan Erasma F. Zalogo , S.E.,M.M

Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kesehatan Koperasi

Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun

2014-2015. Jenis ini adalah penelitian Kualitatif dengan pendekatan deskriptif.

Metode analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini berdasarkan

pada Pedoman Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit

Simpan Pinjam Koperasi Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009. Berdasarkan hasil

penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pada Tahun 2014 tingkat kesehatan

Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya

sebesar 67,65 yang berarti Cukup Sehat dan pada Tahun 2015 tingkat kesehatan

Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya

sebesar 67,15 yang berarti Cukup Sehat. Berdasarkan hasil perhitungan tingkat

kesehatan Tahun 2014-2015 Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan

(KSP3) Cabang Amandraya menunjukkan hasil yang cukup sehat. Sebaiknya

memperhatikan tingkat kesehatan Koperasi yang dimana hasil yang dicapai harus

dapat dikatakan Sehat, dengan cara lebih meningkatkan lagi penambahan modadl

kerja dan melunasi hutang-hutang yang masih ada sehingga (KSP3) Cabang

Amandraya dapat mencapai visi dan misinya.

Kata Kunci : Analisis Kesehatan Koperasi.

Page 16: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

ABSTRACT

ANALYSIS OF COOPERATIVE HEALTH SAVINGS

RURAL DEVELOPMENT CREDIT

(KSP3) BRANCH AMANDRAYA

YEAR 2014-2015

By:

MASANIA LAIA

NIM. 13100121495

Supervisor :

Samalua Waoma, S.E,.M.M and Erasman F. Zalogo, S.E,.MM

The scope of this study aims to determine the Savings and Loans Cooperative

Health Rural Development (KSP3) Branch Amandraya Year 2014-2015. This

type of qualitative research with descriptive approach. Methods of data analysis

used in this study is based on the Guidelines for Assessment of Health Level

Credit Unions and Savings and Loans Cooperative Unit Based on Minister of

Cooperatives and Small and Medium Enterprises No. 14 / Per / M.KUKM / XII /

2009. Based on the results of this research can be concluded that in 2014 the level

of health of Rural Development Credit Unions (KSP3) Branch Amandraya at

67.65 which means the Fit and the 2015 soundness Rural Development Credit

Unions (KSP3) Branch Amandraya by 67, 15 which means Fit. Based on

calculations soundness Year 2014-2015 Rural Development Credit Unions

(KSP3) Branch Amandraya showing results quite healthy. Should pay attention to

the soundness of cooperatives where the results achieved must be said Sehat, by

further enhancing modadl more additional work and pay off the debts are still

there so (KSP3) Branch Amandraya can achieve its vision and mission.

Keywords: Cooperative Health Analysis.

Page 17: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan ekonomi didasarkan pada demokrasi ekonomi yang

mengarahkan bahwa masyarakat harus memegang peran aktif dalam kegiatan

pembangunan. Oleh karena itu pemerintah sangat mendorong pertumbuhan

ekonomi disegala bidang dengan mengambil langkah-langkah dan

menetapkan berbagai kebijaksanaan guna menciptakan iklim usaha yang

sehat bagi dunia usaha. Untuk melaksanakan tujuan tersebut, maka usaha koperasi

diharapkan agar dapat memegang peranan penting sebagai tulang punggung

perekonomian nasional.

Ternyata tanpa di sadari terdapat suatu wadah ekonomi yang mampu

bertahan di tengah-tengah situasi ekonomi yang tidak terkendali ini. Wadah yang

sesuai untuk perekonomian di Indonesia tersebut adalah Koperasi, karena

merupakan wadah perekonomian rakyat yang bersifat sesuai dan di laksanakan

berdasarkan atas asas kekeluargaan. Menurut undang-undang Perkoperasian

No.25 tahun 1992 Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang–orang

atas badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas

kekeluargaan dengan tujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya

dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian

nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur

berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Koperasi sebagai soko

Page 18: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

guru perekonomian Indonesia berarti koperasi tersebut mampu membangun badan

usaha yang tangguh, di bangun bersama- sama dengan rakyat untuk mewujudkan

kemakmuran rakyat banyak. Berdasarkan pernyataan di atas koperasi sebagi soko

guru di Indonesia harus dapat berkembang lebih baik. Namun, pada kenyataanya

koperasi di Indonesia cenderung mengalami kemunduran seiring dengan

kemajuan zaman yang semakin maju. Walaupun demikian, koperasi masih tetap

mampu bertahan untuk mewujudkan tujuannya mencapai kesejahteraan rakyat.

Anggota koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.

Partisipasi anggota merupakan unsur utama dalam memacu kegiatan dan

untuk mempertahankan ikatan pemersatu di dalam koperasi. Koperasi sebagai

usaha kesatuan dan usaha sosial dibentuk oleh anggota-anggota untuk menggapai

manfaat tertentu melalui partisipasi. Partisipasi adalah kesediaan untuk membantu

berhasilnya setiap program sesuai dengan kemampuan, setiap orang tanpa berarti

mengorbankan kepentingan diri sendiri.

Salah satu bentuk keberhasilan koperasi dapat dilihat dari perolehan sisa

hasil usaha yang lebih baik setiap tahunnya karena koperasi sebagai lembaga yang

bergerak dalam bidang ekonomi tidak terlepas dari pendapatan yang

diperoleh selama satu tahun sisa hasil usaha. Mengingat kegunaan dan fungsi dari

penyisihan sisa hasil usaha yang begitu banyak, maka perolehan sisa hasil usaha

bagi koperasi setiap tahunnya menjadi sangat penting. Melalui sisa hasil usaha

koperasi dapat memupuk modal sendiri yaitu dengan dana cadangan yang

disisihkan setiap akhir periode tutup buku, sehingga akan memperkuat struktur

modalnya. Selain itu dana-dana yang disisihkan dari sisa hasil usaha, apabila

Page 19: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

belum dicairkan atau digunakan maka akan diperlakukan sebagai tambahan modal

yaitu sebagai modal pinjaman tanpa dikenakan biaya modal. Oleh sebab itu

apabila koperasi dapat meningkatkan perolehan sisa hasil usaha dalam setiap

tahunnya dengan sendirinya akan memperkuat struktur finansialnya.Keberhasilan

usaha koperasi sangat ditentukan dengan pengelolaan usaha koperasi yang baik

dengan pencapaian sisa hasil usaha yang diperoleh setiap tahunnya yang dapat

dipertanggungjawabkan kepada para anggota. Namun masih sedikit koperasi

yang mempunyai asset dan volume perdagangan usaha yang besar. Banyak

koperasi yang mempunyai anggota banyak akan tetapi usahanya tetap lesu dan

kebanyakan mengalami kebangkrutan.

Dalam penelitian ini laporan keuangan dianalisis berdasarkan rasio

keuangan yang meliputi rasio menurut keputusan Menteri Negara Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 14/per/M.KUM/XII/2009

tentang Pedoman Standar Operasional Manajemen Koperasi Simpan Pinjam

dalam menilai kinerja keuangan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan

Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Kabupaten Nias Selatan.Koperasi Simpan

Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Kabupaten Nias

selatan merupakan koperasi yang bergerak dalam bidang kegiatan simpan

pinjam yang bersumber modalnya berasal dari simpanan wajib, simpanan pokok,

simpanan sukarela dan pinjaman dari bank.

Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang

Amandraya merupakan koperasi yang bergerak di bidang simpan pinjam, yaitu

menghimpun dana dari anggota dan menyalurkannya kembali dalam bentuk

Page 20: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

pinjaman. Namun selama ini koperasi tersebut kurang memberikan informasi

tentang kinerja keuangan koperasi kepada anggota koperasi pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya, dengan menghitung menggunakan analisis rasio

keuangan, disebabkan karyawan dan pengurus koperasi kurang mengetahui

tentang cara penilaian kinerja keuangan dengan menggunakan rasio. Sehingga hal

ini mengakibatkan terhadapPertumbuhan jumlah anggota pada koperasi berjalan

lambat, dimana ada tahun 2011 anggota koperasi berjumlah 300 orang sampai

pada tahun 2013, kemudian pada tahun 2014 jumlah anggota koperasi berjumlah

325 orang, dan pada tahun 2015 berjumlah 337 orang. Sehingga hal ini

mengakibatkan koperasi masih sangat kesulitan untuk berkembang.

Kemudianmasalah lainyang muncul dari segi simpanan. Terbatasnya modal

yang ada pada koperasi disebabkan anggota masih kurang, sehingga hal ini

sulitnya menyalurkan kembali kepada anggota dalam bentuk pinjaman. Dengan

keadaan demikian penulis tertarik melakukan “Analisis Kesehatan Koperasi

Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan Cabang Amandraya Tahun 2014-

2015”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Kuranganya informasi tentang kinerja keuangan koperasi

2. Belum dilakukan penilaian kinerja keuangan dengan menggunakan rasio

3. Pertumbuhan anggota yang lambat

4. Terbatasnya pinjaman yang diberikan koperasi kepada anggota.

Page 21: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkanbatasan masalahdiatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah: Bagaimanakah kesehatan Koperasi Simpan Pinjam

Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Kabupaten Nias Selatan

Tahun 2014-2015 berdasarkan keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 14/per/M.KUM/XII/2009 tentang

Pedoman Standar Operasional Manajemen Koperasi Simpan Pinjam?

1.4 Batasan Masalah

Dengan mempertimbangkan keterbatasan yang dimiliki oleh penulis baik

dari segi waktu, material, dan tenaga, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi

pada “Analisis Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan

(KSP3) Cabang Amandraya KabupatenNias Selatan Periode 2014-2015”. Laporan

keuangan akan dianalisis dengan menggunakan rasio keuangan yang meliputi

rasio menurut keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia No. 14/per/M.KUM/XII/2009 tentang Pedoman

Standar Operasional Manajemen Koperasi Simpan Pinjam.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan penelitian

ini, untuk mengetahui Kesehatatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan

Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Kabupaten Nias Selatan Periode 2014-

2015 berdasarkan keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia No. 14/per/M.KUM/XII/2009 tentang Pedoman

Standar Operasional Manajemen Koperasi Simpan Pinjam.

Page 22: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

1.6 Manfaat Penelitian

Bertitik tolak pada pada tujuan penelitian yang dikemukakan, dari hasil

penelitian ini nantinya, diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Penulis,

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan khususnya, mengenai analisis

kesehatan koperasi.

2. Bagi Lokasi Penelitian,

Hasil penelitian ini nantinya, diharapkan dapat memberi masukan dan

sumbangan pemikiran kepada Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan

Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya untuk dapat memperbaiki tingkat

kesehatan koperasinya.

3. Bagi Akademik (STIE Nias Selatan),

Hasil penelitian ini nantinya, diharapkan dapat memperkaya khasanah

kepustakaan manajemen, khususnya mengenai analisis kesehatan koperasi serta

dapat menjadi bahan masukan kepada peneliti yang berminat untuk menindak

lanjuti hasil penelitian ini dengan mengambil secara kancah (lebih luas)

penelitian yang berbeda dengan sampel penelitian yang lebih banyak.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan oleh penulis untuk skripsi ini adalah

sebagai berikut dari Bab Satu membahas mengenai Pendahuluan dimana

menguraikan dan menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi

Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat

Penelitian dan Sistematika Penulisan, Bab Dua membahas mengenai Tinjauan

Page 23: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Literatur: Kerangka Konseptual, Kerangka Teori (teori-teori yang relefan dengan

penelitian), Penelitian Terdahulu dan Kerangka Berpikir, Bab Tiga membahas

mengenai Metode Penelitian: Jenis Penelitian, Populasi dan Sampel, Tempat dan

Waktu Penelitian, Subjek dan Objek Penelitian, Defenisi Operasional Penelitian,

Data Penelitian (jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data) dan Metode

Analisis Data, Bab Empat membahas mengenai Hasil dan Pembahasan: Gambaran

Umum Objek Penelitian, Deskriptif Variabel Penelitian, dan Analisis dan

Pembahasan dan Bab Lima membahas mengenai Penutup: Kesimpulan dan Saran,

daftar pustaka dan Bagian Akhir Skripsi yaitu Lampiran dan Daftar Riwayat

Hidup.

Page 24: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

2.1 Kerangka Konseptual

Pada penelitian ini konsep dasar yang digunakan yaitu koperasi untuk

menganalisis kesehatan koperasi yang berguna untuk mengetahui seberapa besar

tingkat persentase kesehatan koperasi selama periode tertentu. Untuk

menganalisis kesehatan koperasi dan mengetahui hasilnya maka diperlukan alat

pengukuran yang tepat. Alat pengukuran yang digunakan dalam menganalisis

kesehatan koperasi yaitu berdasarkan aspek-aspek penilaian kesehatan koperasi

yang terdiri atas Aspek Permodalan, Aspek Kualitas Aktiva Produktif, Aspek

Manajemen, Aspek Efisiensi, Aspek Likuiditas, Aspek Kemandirian dan

Pertumbuhan serta Aspek Jati Diri Koperasi.

2.1.1 Konsep Kesehatan Koperasi

Penilaian perilaku manusia dalam melaksanakan kegiatan dalam mencapai

tujuan organisasi atau koperasi. Kemungkinan yang lain adalah digunakannya

informasi akuntansi bersama dengan informasi non akuntansi untukmenilai

kinerja manajer atau pemimpin koperasi. Kinerja berasal dari kata performance,

kinerja dinyatakan sebagai prestasi yang dicapai oleh koperasi dalam suatu

periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan dari koperasi tersebut.

Pengertian Tingkat Kesehatan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang

dapat mengukur keberhasilan suatu koperasi dalam menghasilkan laba.

Penilaian kesehatan koperasi menurut Mulyadi (1997) dalam Risnawati

(2012:13-14) adalah secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi,

Page 25: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran standar dan kriteria yang

ditetapkan sebelumnya. Karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia

maka penilaian atas perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka

mainkan dalam organisasi. Sedangkan Menurut Riyanto (2003:25) bahwa

“Kesehatan koperasi adalah kemampuan suatu koperasi dalam menggunakan

financial untuk mendapatkan profit yang direncanakan”. Pendapat yang dimiliki

koperasi baik dilihat sumbernya maupun fungsinya terangkum dalam laporan

keuangan yang meliputi neraca, rugi laba, laporan posisi keuangan dan catatan

atas laporan keuangan.

Menurut Peraturan Menteri Negara (2009:30) “Kesehatan koperasi adalah

kondisi atau keadaan koperasi yang dinyatakan sehat, cukup sehat, kurang sehat,

tidak sehat dan sangat tidak sehat”. Adapun aspek yang digunakan untuk penilaian

kesehatan koperasi antara lain aspek permodalan, kualitas aktiva produktif,

manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, dan jati diri

koperasi.

Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat

kesehatan koperasi adalah analisis yang digunakan untuk melihat kemampuan

koperasidalam mengelola keuangan yang dimiliki dengan baik dan benar.

2.1.2 Konsep Aspek Permodalan

Dalam teori manajemen, modal meliputi tiga bentuk. Ketiga modal

perusahaan itu berbentuk modal keuangan, modal fisik atau barang, modal sosial.

Sebagai badan usaha yang menjalankan bisnis, koperasi membutuhkan modal.

Modal dibutuhkan untuk membiayai kegiatan organisasi maupun bisnis koperasi.

Modal usaha bisnis terdiri dari modal kerja dan modal investasi. Modal kerja

Page 26: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

adalah sejumlah uang yang tersimpan dalam aktiva lancar perusahaan atau yang

dipergunakan untuk membiayai operasional jangka pendek perusahaan. Misalnya,

biaya tenaga kerja, pengadaan bahan baku, listrik, dan pajak.

Menurut Keputusan Menteri Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang

Aspek Permodalan. Modal adalah perbandingan antara modal sendiri terhadap

total aset. Modal sendiri atau modal yang menanggung risiko atau yang disebut

modal ekuiti terdiri dari :

1) Simpanan Pokok, adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib

dibayarkan oleh an ggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota.

Simpanan Pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan

masih menjadi anggota.

2) Simpanan Wajib, adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama

yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan

kesempatan tertentu. Simpanan Wajib tidak dapat diambil kembali selama

yang bersangkutan masih menjadi anggota.

3) Dana Cadangan, adalah sejumlah uang yang diperoleh dan penyisihan sisa

hasil usaha yang digunakan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup

kerugian koperasim bila diperlukan.

4) Hibah, adalah sejumlah uang yang diberikan dari suatu badan atau orang

perorangan kepada Koperasi Simpan Pinjam /USP.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa aspek

permodalan merupakan perbandingan antara modal sendiri terhadap total asset

yang terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah.

Page 27: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

2.1.3 Konsep Aspek Kualitas Aktiva Produktif

Aktiva produktif adalah semua aktiva dalam rupiah atau valuta asing yang

dimiliki oleh koperasi dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai

dengan fungsinya. Menurut Keputusan Menteri Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008

tentang Aspek Kualitas Aktiva Produktif. Aktiva produktif adalah kekayaan

koperasi yang mendatangkan penghasilan bagi koperasi yang bersangkutan.

Aktiva produktif sering juga disebut earning asset atau aktiva yang menghasilkan,

karena penempatan dana tersebut untuk mencapai tingkat penghasilan yang

diharapkan. Aktiva produktif yang diklasifikasikan adalah jumlah aktiva produktif

yang kolekbilitasnya tidak lancar. Oleh karena itu penanaman dana dan kesigapan

USP dalam menanggung kemungkinan timbulnya resiko kerugian penanaman

dana tersebut, mempunyai peranan penting dalam menunjang usaha operasional

USP. Kualitas produktif dinilai atas dasar pengolongan kolektibilitas yang terdiri

atas lancar, kurang lancar, diragukan dan macet. Kemudian untuk menutup

kemungkinan resiko kerugian maka USP wajib membentuk penyisihan

penghapusan aktiva produktif. Besarnya penyisihan penghapusan aktiva produktif

yang harus dibentuk USP sekurang-kurangnya:

a. 0,5% dari aktiva produktif yang digolongkan lancar.

b. 10% dari aktiva produktif yang digolongkan kurang lancar setelah dikurangi

75% dari nilai agunan yang dikuasai USP.

c. 50% dari aktiva produktif yang digolongkan diragukan setelah dikurangi 75%

dari nilai agunan yang dikuasai USP.

d. 100 % dari aktiva produktif yang digolongkan macet setelah dikurangi 75%

dari nilai agunan yang dikuasai USP.

Page 28: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa aspek kualitas

aktiva produktif merupakan aktiva yang menghasilkan untuk mencapai tingkat

penghasilan yang diharapkan yang didasari pada penilaian penanaman modal dan

kesigapan koperasi dalam mengatasi setiap resiko yang terjadi.

2.1.4 Konsep Aspek Manajemen

Pada dasarnya manajemen koperasi tidak jauh berbeda dengan manajemen

perusahaan industri manufaktur, perdagangan, dan perusahaan non bank yang

lain. Menurut Keputusan Menteri Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang

Aspek Manajemen. Fungsi manajemen perusahaan berikut juga diterapkan dalam

manajemen koperasi, termasuk untuk unit simpan pinjamnya :

1. Menyusun rencana kerja jangka pendek dan panjang termasuk menentukan

sasaran usaha yang ingin dicapai pada masa yang akan datang.

2. Menyusun struktur organisasi yang efektif dan efisien.

3. Mengawasi pelaksanaan kegiatan bisnis.

Secara ringkas ketiga fungsi manajemen diatas disebut kegiatan

perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan (Planning, Organizing, and

controlling). Pada manajemen Unit simpan pinjam, pengelolaan Unit Simpan

Pinjam harus dilakukan secara professional dengan prinsip pengelolaan yang

sehat dan prinsip kehati-hatian. Pengelolaan kegiatan USP dapat dilakukan oleh

pengurus atau pengelola, Pengelola diangkat oleh pengurus dan bertanggung

jawab kepada pengurus. Pengelola dapat perorangan atau badan usaha, termasuk

yang berbentuk badan usaha, termasuk badan hukum dengan sistem kerja

keterkaitan dalam kontrak kerja (Pasal 8 PP No. 9 Tahun 1995).

Page 29: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa aspek

manajemen merupakan aspek terpenting dikarenakan setiap koperasi harus dapat

memanajemen setiap usaha yang dijalankannya.

2.1.5 Konsep Aspek Efesiensi

Aspek efesiensi bertujuan menggambarkan sampai seberapa besar

KSP/USP koperasi mampu memberikan pelayanan yang efisien kepada

anggotanya dari penggunaan asset yang dimilikinya. Menurut Keputusan Menteri

Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Aspek Efisiensi. Penilaian efisiensi

KSP/USP koperasi didasarkan pada 3 (tiga) rasio, yaitu :

a. Rasio biaya operasional terhadap partisipasi bruto

b. Rasio aktiva tetap terhadap total asset

c. Rasio efisiensi pelayanan

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa aspek efesiensi

merupakan aspek yang bergerak di bidang pelayanan yang efesien kepada

anggotanya yang didasari oleh penggunaan asset yang dimilikinya.

2.1.6 Konsep Aspek Likuiditas

Masalah likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu

perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi.

Menurut Keputusan Menteri Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Aspek

Likuiditas. Dalam hal ini adalah kemampuan koperasi untuk memenuhi kewajiban

jangka pendek. Jumlah alat-alat pembayaran (alat-alat likuid) yang dimiliki suatu

perusahaan pada suatu saat tertentu merupakan kekuatan membayar dari

perusahaan yang bersangkutan. Suatu perusahaan yang mempunyai “kekuatan

membayar” belum tentu dapat memenuhi segala kewajiban finansiilnya yang

Page 30: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

segera harus dipenuhi, atau dengan kata lain perusahaan tersebut belum tentu

mempunyai “kemampuan membayar”. Suatu perusahaan dikatakan likuid apabila

perusahaan tersebut mempunyai “kekuatan membayar” sedemikian besarnya

sehingga mampu memenuhi segala kewajiban finansialnya yang segera harus

dipenuhi, sebaliknya perusahaan yang tidak mempunyai “kemampuan membayar”

dikatakan mengalami likuid (Riyanto,1995:25-26).

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa aspek

likuiditas merupakan aspek yang membidangi dalam hal pemenuhan segala

kewajiban yang harus dibayar sehingga koperasi dapat dikatakan likuid atau tidak.

2.1.7 Konsep Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan

Aspek kemandirian dan pertumbuhan didasarkan pada rentabilitas aset,

rentabilitas ekuitas dan kemandirian operasional. Menurut Keputusan Menteri

Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan.

Aspek ini didasarkan pada rentabilitas aset, rentabilitas ekuitas dan kemandirian

operasional. Dalam hal penilaian tingkat, kesehatan Unit Simpan Pinjam yang

digunakan untuk menghitung kemandirian dan pertumbuhan adalah :

a. Rasio rentabilitas aset

Rasio rentabilitas aset yaitu SHU sebelum pajak dibandingkan dengan total

aset.

b. Rasio rentabilitas modal sendiri

Rasio rentabilitas ekuitas yaitu SHU bagian anggota dibandingkan total

ekuitas.

c. Rasio kemandirian operasional pelayanan

Page 31: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Rasio kemandirian operasional yaitu SHU dibandingkan dengan biaya beban.

usaha ditambah dengan beban perkoperasian.

Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba

dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain

rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba periode

tertentu (Riyanto, 1995:35). Dalam hal ini rentabilitas adalah kemampuan

koperasi untuk memperoleh sisa hasil usaha.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa aspek

kemandirian dan pertumbuhan merupakan aspek yang didasari pada rentabilitas

aset, rentabilitas ekuitas dan kemandirian operasional. Aspek ni menilai seberapa

besar kemampuan koperasi dapat mandiri dan bertumbuh di dalam menjalankan

setiap kegiatan/usahanya.

2.1.8 Aspek Jati Diri Koperasi

Jati diri koperasi adalah penilaian untuk mengukur keberhasilan koperasi

dalam mencapai tujuannya yaitu mempromosikan ekonomi anggota. Menurut

Keputusan Menteri Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Aspek Jatidiri

Koperasi. Dalam hal penilaian tingkat kesehatan Unit Simpan Pinjam yang

digunakan untuk menghitung rentabilitas adalah :

a. Rasio Partisipasi Bruto

Rasio partisipasi bruto adalah tingkat kemampuan koperasi dalam melayani

anggota, semakin tinggi/besar persentasenya semakin baik. Partisipasi bruto

adalah kontribusi anggota kepada koperasi sebagai imbalan penyerahan jasa

pada anggota yang mencakup beban pokok dan partisipasi bruto.

b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota

Page 32: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Rasio ini mengukur kemampuan koperasi memberikan manfaat efisiensi

partisipasi dan manfaat efisiensi biaya koperasi dengan simpanan pokok dan

simpanan wajib, semakin tinggi persentasenya semakin baik.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa aspek jati diri

koperasi merupakan penilaian untuk mengukur keberhasilan koperasi dalam

mencapai tujuannya yaitu mempromosikan ekonomi anggota.

2.2 Kerangka Teori

2.2.1 Tujuan dan Manfaat Analisis Kesehatan Koperasi

Tujuan dan manfaat penilaian kesehatan koperasi ini sangat besar dan

berhubungan dengan pengambilan keputusan, sebagai alat yang memggambarkan

keadaan dalam koperasiitu sendiri. Dengan kata lain bahwa manfaat penilaian

kinerja identik dengan tampilan atau gambaran koperasidalam mencapai target

atau prestasi. Tujuan dan manfaat penilaian kinerja koperasi menurut Munawir

(2000:31) adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan koperasi

untuk memperoleh kewajiban keuangannya yang harus segera

dipenuhi atau kemampuan koperasi untuk memenuhi

keuangannya pada saat ditagih.

2. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan koperasi

untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila koperasi

tersebut dilikuidasi baik kewajiban keuangan jangka pendek

maupun jangka panjang.

3. Untuk mengetahui tingkat rentabilitas atau profitabilitas, yaitu

menunjukkan kemampuan koperasi untuk menghasilkan laba

selama periode tertentu.

4. Untuk mengetahui tingkat stabilitas usaha, yaitu kemampuan

koperasi untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur

dengan mempertimbangkan kemampuan koperasi untuk

membayar beban bunga atas hutang-hutangnya termasuk

membayar kembali pokok hutangnya tepat pada waktunya serta

kemampuan membayar deviden secara teratur kepada para

pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis

keuangan.

Page 33: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Kemudian menurut Jumingan (2009:239) tujuan dan mnafaat tingkat

kesehatan adalah:

a. Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan keuangan perusahaan dilihat dari

aspek kecukupan modal dan profitabilitas yang dicapai dalam tahun berjalan

maupun tahun sebelumnya.

b. Untuk mengetahui kemampuan koperasi dalam mendayagunakan semua asset

yang dimiliki dalam menghasilkan profit secara efisien.

Adapun tujuan dan manfaat kesehatan koperasi menurut Hanafi,

(2005:40). adalah kinerja koperasi terutama profitabilitas diperlukan untuk

menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di

masa depan. Manfaat penilaian kesehatan koperasi menurut Munawir (2000:32)

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi

dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat

keberhasilan pelaksanaan kegiatannya.

2. Selain digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara

keseluruhan, maka pengukuran kinerja juga dapat digunakan

untuk menilai kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan

koperasisecara keseluruhan.

3. Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi koperasi untuk

masa yang akan datang.

4. Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan

organisasi pada umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada

khususnya.

5. Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar

dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

Menurut Mulyadi (2001:416), penilaian tingkat kesehatan dimanfaatkan

oleh manajemen untuk:

1. Mengelola operasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian

karyawan secara umum.

Page 34: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan

seperti: promosi, transfer, dan pemberhentian.

3. Mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan dan pengembangan

karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi

program pelatihan karyawan.

4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana

atasan mereka menilai kinerja mereka.

5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.

Berdasarkan dari pendapat diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

tujuan dan manfaat penilaian tingkat kesehatan adalah untuk meningkatkan

produktivitas setiap koperasiakan bergerak untuk meningkatkan kinerja

perusahaannya. Untuk itu setiap koperasi harus melakukan pengukuran dengan

skala-skala yang ditetapkan oleh pihak manajemen melalui efektivitas dan

efisiensi dalam pengelolaan sumber daya koperasi agar memperoleh keuntungan

(Profit).

2.2.2 Jenis-Jenis Koperasi

Jenis-jenis koperasi dapat dibedakan berdasarkan jenis kegiatan, jenis

anggotanya, profesi dari angota, fungsi atau tujuan, dan juga kebutuhan koperasi

itu sendiri.namun pada dasarnyajenis-jenis koperasi dibedakan menjadi dua jenis

yaitu jenis koperasi berdasarkan kegiatan usaha dan jenis koperasi berdasarkan

keanggotanya.

Menurut Arita (2008) menjelaskan bahwa koperasi juga dapat dibedakan

berdasarkan kepentingan anggotanya. Beberapa diantaranya adalah sebagai

berikut:

1. Koperasi Konsumsi

Koperasi konsumsi adalah jenis koperasi konsumen. Anggota

koperasi konsumsi memperoleh barang dan jasa dengan harga

lebih murah, lebih mudah, lebih baik dan dengan pelayanan yang

menyenangkan.

2. Koperasi Produksi

Page 35: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Koperasi produksi disebut juga koperasi pemasaran. Koperasi

produksi didirikan oleh anggota yang bekerja di sektor usaha

produksi seperti petani, peternak, pengerajin, dan sebagainya.

3. Koperasi Jasa

Koperasi jasa didirikan bagi calon anggota yang menjual jasa.

Misalnya, usaha distribusi, usaha perhotelan, angkutan, restoran,

dan lain-lain.

4. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi Simpan Pinjam didirikan untuk mendukug kepentingan

anggota yang membutuhkan tambahan modal usaha dan kebutuhan

finansial lainnya.

5. Single Purpose dan Multi Purpose

Koperasi Single Purpose adalah koperasi yang aktivitasnya terdiri

dari satu macam usaha. Misalnya, koperasi bahan kebutuhan

pokok, alat-alat pertanian, koperasi simpan pinjam dan lain-lain.

Sedangkan koperasi Multi Purpose adalah koperasi yang didirikan

oleh para anggotanya untuk dua atau lebih jenis usaha. Misalnya,

koperasi ekspor dan impor, dan lain-lain.

Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1967, jenis-jenis koperasi

sebagai berikut:

1. Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya

a. Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang memiliki usaha

tunggal yaitu menampung simpanan anggota dan melayani

peminjaman. Anggota yang menabung (menyimpan) akan

mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa.

Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan melalui

rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat

dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota.”

b. Koperasi Serba Usaha (KSU)

Koperasi Serba Usaha (KSU) adalah koperasi yang bidang

usahanya bermacam-macam. Misalnya, unit usaha simpan pinjam,

unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-hari anggota juga

masyarakat, unit produksi, unit wartel.

c. Koperasi Konsumsi

Koperasi konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya

menyediakan kebutuhan sehari-hari anggota. Kebutuhan yang

dimaksud misalnya kebutuhan bahan makanan, pakaian, perabot

rumah tangga.

d. Koperasi Produksi

Koperasi produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat

barang (memproduksi) dan menjual secara bersama-sama. Anggota

Page 36: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

koperasi ini pada umumnya sudah memiliki usaha dan melalui

koperasi para anggota mendapatkan bantuan modal dan pemasaran.

2. Koperasi Berdasarkan Keanggotaannya

a. Koperasi Unit Desa (KUD)

Koperasi Unit Desa adalah koperasi yang beranggotakan

masyarakat pedesaan. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha

ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk itu, kegiatan yang

dilakukan KUD antara lain menyediakan pupuk, obat pemberantas

hama tanaman, benih, alat pertanian, dan memberi penyuluhan

teknis pertanian.

b. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)

Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI,

koperasi ini bernama Koperasi Pegawai Negeri (KPN). KPRI

bertujuan terutama meningkatkan kesejateraan para pegawai negeri

(anggota). KPRI dapat didirikan di lingkup departemen atau

instansi. c. Koperasi Sekolah Koperasi Sekolah meiliki anggota

dari warga sekolah, yaitu guru, karyawan, dan siswa. Koperasi

sekolah memiliki kegiatan usaha menyediakan kebutuhan warga

sekolah, seperti buku pelajaran, alat tulis, makanan, dan lain-lain.

Keberadaan koperasi sekolah bukan semata-mata sebagai kegiatan

ekonomi, melainkan sebagai media pendidikan bagi siswa antara

lain berorganisasi, kepemimpinan, tanggung jawab, dan kejujuran.

Menurut Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil 1997/1998,

bahwa jenis-jenis koperasi terdiri dari:

1. Koperasi Konsumsi

Adalah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari tiap-tiap

orang yang mempunyai kepentingan langsung dengan

konsumsi.Funsi dari koperasi konsumsi adalah:

a. Sebagai penyalur tanggal barang-barang kebutuhan rakyat sehari-

hari ke konsumen.

b. Harga barang sampai ke tangan pemakai menjadi murah

2. Koperasi Produksi

Adalah koperasi yang anggota-anggotanya menghasilkan sesuatu

bersama-sama. Koperasi produksi biasanya didirikan oleh

produsen-produsen kecil yang bekerja sama untuk kepentingan

bersama.

3. Koperasi Simpan Pinjam (Koperasi Kredit)

Adalah koperasi yang anggota-anggotanya Setiap orang

mempunyai kepentingan langsung dalam laporan perkreditan.

Fungsi koperasi simpan pinjam:

a. Membantu keperluan kredit para anggotanya yang sangat

membutuhkan dengan syarat ringan.

Page 37: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

b. Mendidik para anggotanya supaya giat menyimpan secara teratur

sehingga membentuk modal sendiri.

c. Mendidik anggotanya untuk hidup berhemat dengan menyisihkan

sebagian dari pendapatan.

4. Koperasi Jasa

Adalah koperasi yang berusaha di bidang penyediaan jasa tertentu

bagi anggotanya dan masyarakat pada umumnya.

5. Koperasi Serba Usaha/Koperasi Unit Desa (KUD)

Adalah koperasi yang bertujuan meningkatkan produksi dan

kesejahteraan rakyat di daerah pedesaan di mana satu untuk desa

terdiri dari beberapa desa dalam satu kecamatan yang merupakan

satu kesatuan potensi ekonomi dianjurkan membentuk satu

Koperasi Unit Desa.

Berdasrkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa koperasi terdiri

dari berbagai jenis sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

2.2.3 Indikator Pengukuran Analisis Kesehatan Koperasi

Adapun alat analisis kesehatan koperasi menurut Peraturan Menteri

Negara No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang kriteria penilaian tingkat

kesehatan koperasi, yaitu:

1. Rasio likuiditas (liquidity ratio)

a. Rasio lancar (current ratio)

b. Rasio sangat lancar (quick ratio atau akid test ratio)

2. Rasio solvabilitas (leverage ratio)

a. Total utang dibandingkan dengan total aktiva atau rasio

utang

b. Jumlah perolehan bunga

c. Lingkup biaya tetap

d. Lingkup biaya arus kas

3. Rasio aktivitas (activity ratio)

a. Perputaran sediaan

b. Rata-rata jangka waktu penagihan/perputaran piutang

c. Perputaran aktiva tetap

d. Perputaran total aktiva

4. Rasio profitabilitas (profitability ratio)

a. Margin laba penjualan

b. Daya laba dasar

c. Hasil pengembalian total aktiva

d. Hasil pengembalian ekuitas

5. Rasio pertumbuhan (growth ratio) merupakan rasio yang

menggambarkan kemampuan koperasimempertahankan posisi

Page 38: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

ekonominya ditengah pertumbuhan perekonomian dan sektor

usahanya.

a. Pertumbuhan penjualan

b. Pertumbuhan laba bersih

c. Pertumbuhan pendapatan persaham

d. Pertumbuhan dividen persaham

6. Rasio penilaian (valuation ratio), yaitu rasio yang memberikan

ukuran kemampuan manajemen dalam menciptakan nilai pasar

usahanya diatas biaya investasi.

a. Rasio harga saham terhadap pendapatan

b. Rasio nilai pasar saham terhadap nilai

7. Jati Diri Koperasi

Penilaian aspek jatidiri koperasidimaksudkan untuk mengukur

keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya yaitu

mempromosikan ekonomi anggota. Aspek penilaian jatidiri

koperasi menggunakan 2 (dua) rasio, yaitu:

a. Rasio Partisipasi Bruto

b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota (PEA)

Menurut Kasmir (2008:286) rasio likuiditas merupakan rasio untuk

mengukur kemampuan suatu koperasi dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya pada saat ditagih.dengan kata lain, dapat membayar kembali pencairan

dana deposannya pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit yang

telah diajukan. Koperasi dikatakan likuid jika koperasi dapat membayar semua

hutangnya terutama hutang-hutang jangka pendek serta mampu membayar dan

dapat memenuhi semua permintaan kredit yang harus dipenuhi.

Menurut Munawir (1999), likuiditas adalah “menunjukkan kemampuan

suatu koperasi untuk memenuhi kewejiban keuangan yang harus segera dipenuhi,

atau kemampuan koperasi untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat

ditagih”. koperasi yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada

waktunya berarti koperasi tersebut dalam keadaan likuid dan koperasi dikatakan

mampu memenuhi kewajiban keuangan tepat pada waktunya apabila koperasi

Page 39: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

tersebut mempunyai alat pembayaran atau aktiva lancar yang lebih besar dari pada

hutang lancar ataupun hutang jangka pendek.

Jenis-jenis rasio likuiditas menurut Riyanto (2001), adalah:

1. Current Ratio

Current Ratio menunjukkan tingkat keamanan (margin of safety) kreditor

jangka pendek, atau kemampuan koperasi untuk membayar hutang-hutang

tersebut.

asio Lancar Aktiva Lancar

utang Lancar 100

2. Cash Ratio

Rasio ini menunjukkan kemampuan koperasi dalam membayar kewajiban

jangka pendeknya dengan kas yang dimilikinya.

asio Kas Kas Bank

utang Lancar 100

Menurut Kasmir (2008:297) rasio rentabilitas sering disebut profabilitas

usaha.Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efesiensi usaha dan

profabilitas yang dicapai oleh koperasi yang bersangkutan.sisa hasil usaha yang

diraih dari kegiatan yang dilakukan merupakan cermin kinrja sebuah koperasi

dalam menjalankan usahanya. Dengan kata lain, rasio rentabilitas selain bertujuan

untuk mengetahui kemampuan koperasi dalam menghasilkan sisa hasil usaha

selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas

manajemen dalam menjalankan operasional koperasi.

Menurut peraturan Menteri NegaraNo.14/Per/M.KUKM/XII/2009 bahwa

Kriteria penilaian tingkat kesehatan koperasi bahwa “kemampuan koperasi untuk

menghasilkan laba selama periode tertentu”. entabilitas suatu koperasi diukur

Page 40: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

dengan kesuksesan koperasidan kemampuan menggunakan aktivanya secara

produktif, dengan demikian rentabilitas suatu koperasi dapat diketahui dengan

perbandingan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah

aktiva ataupun jumlah modal koperasi tersebut. Rasio rentabilitas terdiri atas

beberapa jenis, yaitu:

1. Rentabilitas aset adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk

mengukur kemampuan koperasi dalam menghasilkan laba dengan

menggunakan total aktiva yang ada setelah biaya-biaya modal (biaya yang

digunakan mendanai aktiva) dikeluarkan dari analisis.

entabilitas S

otal asset 100

2. Rentabilitas modal sendiri tersebut menyangkut bagaimana kemampuan

keuntungan, yang dibandingkan adalah bukan keseluruhan modal tetapi

khususnya modal sendiri.

entabilitas Modal Sendiri S

otal modal sendiri 100

Menurut Peraturan Menteri Negara No.06/Per/Dep.6/IV/2016 bahwa

Kriteria penilaian tingkat kesehatan koperasiyaitu:

1. Aspek Permodalan

Aspek permodalan merupakan gambaran sejumlah dana yang

digunakan untuk melaksanakan usaha koperasi.

1.1 Rasio modal sendiri terhadap total aset

Untuk memperoleh rasio antara modal sendiri terhadap

total aset ditetapkan sebagai berikut:

a. Untuk rasio antara modal sendiri dengan total aset lebih

kecil atau sama dengan 0% diberikan nilai 0.

b. Untuk setiap kenaikan rasio 4% mulai dari 0 % nilai

ditambah 5 dengan maksimum nilai 100.

c. Untuk rasio lebih besar dari 60% sampai rasio 100%

setiap kenaikan rasio 4% nilai dikurangi 5.

Page 41: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

d. Nilai dikalikan bobot sebesar 6% diperoleh skor

permodalan.

1.2 Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang

berisiko

Untuk memperoleh rasio modal sendiri terhadap pinjaman

diberikan yang berisiko, ditetapkan sebagai berikut :

a. Untuk rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan

yang berisiko lebih kecil atau sama dengan 0% diberi

nilai 0.

b. Untuk setiap kenaikan rasio 1% mulai dari 0% nilai

ditambah 1 dengan nilai maksimum 100.

c. Nilai dikalikan bobot sebesar 6%, maka diperoleh skor

permodalan

1.3 Rasio kecukupan modal sendiri

a. Rasio kecukupan modal sendiri yaitu perbandingan

antara Modal Sendiri tertimbang dengan aktiva

tertimbang menurut risiko (ATMR) dikalikan dengan

100 %.Modal tertimbang adalah jumlah dari hasil kali

setiap komponen modal KSP/USP koperasi yang

terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan risiko.

ATMR adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen

aktiva KSP dan USP Koperasi yang terdapat pada

neraca dengan bobot pengakuan risiko.

b. Menghitung nilai ATMR dilakukan dengan cara

menjumlahkan hasil perkalian nilai nominal aktiva

yang ada dalam neraca dengan bobot risiko masing-

masing komponen aktiva.

c. Rasio kecukupan modal sendiri dapat

dihitung/diperoleh dengan cara membandingkan nilai

modal tertimbang dengan nilai ATMR dikalikan

dengan 100 %.

2. Kualitas Aktiva Produktif

Penilaian terhadap kualitas aktiva produktif didasarkan pada 4

(empat) rasio, yaitu:

a. Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume

pinjaman diberikan.

b. Rasio pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang

diberikan

c. Rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah.

d. Rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang

diberikan.

Pinjaman bermasalah terdiri dari:

1. Pinjaman kurang lancar

Pinjaman digolongkan kurang lancar apabila memenuhi

kriteria dibawah ini:

Page 42: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

a. Pengembalian pinjaman dilakukan dengan angsuran

yaitu:

1. Terdapat tunggakan angsuran pokok sebagai

berikut:

a. tunggakan melampaui 1 (satu) bulan dan belum

melampaui 2 (dua) bulan bagi pinjaman dengan

angsuran harian dan/atau mingguan; atau.

b. melampaui 3 (tiga) bulan dan belum melampaui

6 (enam) bulan bagi pinjaman yang masa

angsurannya ditetapkan bulanan, 2 (dua) bulan

atau 3 bulan; atau

c. melampaui 6 (enam) bulan tetapi belum

melampaui 12 (dua belas) bulan bagi pinjaman

yang masa angsurannya ditetapkan 6 (enam)

bulan atau lebih; atau

2. Terdapat tunggakan bunga sebagai berikut :

a. tunggakan melampaui 1 (satu) bulan tetapi

belum melampaui 3

(tiga) bulan bagi pinjaman dengan masa

angsuran kurang dari 1 (satu) bulan; atau

b. melampaui 3 (tiga) bulan, tetapi belum

melampaui 6 (enam) bulan bagi pinjaman yang

masa angsurannya lebih dari 1 (satu) bulan.

b. Pengembalian pinjaman tanpa angsuran yaitu :

a. Pinjaman belum jatuh tempo

Terdapat tunggakan bunga yang melampaui 3 (tiga)

bulan tetapi belum melampaui 6 (enam) bulan.

b. Pinjaman telah jatuh tempo

Pinjaman telah jatuh tempo dan belum dibayar

tetapi belum melampaui 3 (tiga) bulan.

2. Pinjaman yang diragukan

Pinjaman digolongkan diragukan apabila pinjaman yang

bersangkutan tidak memenuhi kriteria kurang lancar tetapi

berdasarkan penilaian dapat

disimpulkan bahwa :

a. Pinjaman masih dapat diselamatkan dan gunannya bernilai

sekurang-kurangnya 75% dari hutang peminjam termasuk

bunganya; atau

b. Pinjaman tidak dapat diselamatkan tetapi agunannya masih

bernilai sekurang-kurangnya 100% dari hutang peminjam

termasuk bunganya.

3. Pinjaman macet

Pinjaman digolongkan macet apabila:

a. Tidak memenuhi kriteria kurang lancar dan diragukan,

atau;

Page 43: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

b. Memenuhi kriteria diragukan tetapi dalam jangka waktu 12

(dua belas) bulan sejak digolongkan diragukan belum ada

pelunasan.

c. Pinjaman tersebut penyelesaiannya telah diserahkan kepada

Pengadilan Negeri atau telah diajukan penggantian kepada

perusahaan asuransi pinjaman.

2.1 Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap total volume

pinjaman diberikan.

2.2 Rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman diberikan

Untuk memperoleh rasio antara risiko pinjaman bermasalah

terhadap pinjaman yang diberikan, ditetapkan sebagai berikut :

a. menghitung perkiraan besarnya risiko pinjaman bermasalah

(RPM) sebagai berikut:

a) 50% dari pinjaman diberikan yang kurang lancar (PKL)

b) 75% dari pinjaman diberikan yang diragukan (PDR)

c) 100% dari pinjaman diberikan yang macet (PM)

b. hasil penjumlahan tersebut dibagi dengan pinjaman yang

disalurkan.

Perhitungan penilaian:

a) Untuk rasio 45 % atau lebih diberi nilai 0;

b) Untuk setiap penurunan rasio 1% dari 45% nilai ditambah

2, dengan maksimum nilai 100;

c) Nilai dikalikan dengan bobot 5% diperoleh skor.

2.3 Rasio cadangan risiko terhadap risiko bermasalah dihitung

dengan cara sebagai berikut:

a. Untuk rasio 0%, berarti tidak mempunyai cadangan

penghapusan diberi nilai 0;

b. Untuk setiap kenaikan 1% mulai dari 0%, nilai ditambah 1

sampai dengan maksimum 100;

c. Nilai dikalikan bobot sebesar 5% diperoleh skor.

2.4 Rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang

diberikan.

Rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang

diberikan diaturdengan ketentuan.

3. Penilaian Manajemen

3.1.Penilaian aspek manajemen KSP dan USP koperasi meliputi

lima komponen sebagai berikut:

a. Manajemen umum

b. Kelembagaan

c. Manajemen permodalan

d. Manajemen aktiva

e. Manajemen likuiditas

3.2 Perhitungan nilai didasarkan kepada hasil penilaian atas

jawaban pertanyaan aspek manajemen terhadap seluruh

Page 44: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

komponen dengan komposisi pertanyaan sebagai berikut

(pertanyaan terlampir):

1. Manajemen umum 12 pertanyaan (bobot 3 atau 0,25 nilai

untuk setiap jawaban pertanyaan “ya”).

a. Apakah KSP/USP Koperasi memiliki visi, misi dan

tujuan yang jelas (dibuktikan dengan dokumen tertulis)

b. Apakah KSP/USP Koperasi telah memiliki rencana

kerja Jangka panjang minimal untuk 3 tahun ke depan

dan dijadikan sebagai acuan KSP/USP Koperasi dalam

menjalankan usahanya (dibuktikan dengan dokumen

tertulis)

c. KSP/USP Koperasi memiliki rencana kerja tahunan

yang digunakan sebagai dasar acuan kegiatan usaha

selama 1 tahun (dibuktikan dengan dokumen tertulis)

d. kesesuaian antara rencana kerja jangka pendek dengan

rencana jangka panjang (dibuktikan dengan dokumen

tertulis)

e. Apakah visi, misi, tujuan dan rencana kerja diketahui

dan dipahami oleh pengurus, pengawas, pengelola dan

seluruh karyawan. (dengan cara pengecekan silang)

f. Pengambilan keputusan yang bersifat operasional

dilakukan oleh pengelola secara independent

(konfirmasi kepada pengurus atau pengawas).

g. Pengurus dan atau pengelola KSP/USP Koperasi

memilik komitmen untuk menangani permasalahan

yang dihadapi sertamelakukan tindakan perbaikan yang

diperlukan.

h. KSP/USP koperasi memiliki tata tertib kerja SDM yang

meliputi disiplin kerja serta didukung sarana kerja yang

memadai dalam melaksanakan pekerjaan (dibuktikan

dengan dokumen tertulis dan pengecekan fisik sarana

kerja)

i. Pengurus KSP/USP koperasi yang mengangkat

pengelola, tidak mencampuri kegiatan operasional

sehari-hari yang cenderung menguntungkan

kepentingan sendiri, keluarga atau kelompoknya

sehingga dapat merugikan KSP/USP Koperasi

(dilakukan konfirmasi kepada pengelola dan atau

pengawas).

j. Anggota KSP/USP Koperasi sebagai pemilik

mempunyai kemampuan untuk meningkatkan

permodalan KSP/USP Koperasi sesuai dengan

ketentuan yang berlaku (pengecekan silang dilakukan

terhadap partisipasi modal anggota)

k. Pengurus, Pengawas, dan Pengelola KSP/USP Koperasi

di dalam melaksanakan kegiatan operasional tidak

Page 45: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

melakukan hal- hal yang cenderung menguntungkan

diri sendiri, keluarga dan kelompoknya, atau berpotensi

merugikan KSP/USP Koperasi (konfirmasi dengan

mitra kerja)

l. Pengurus melaksanakan fungsi pengawasan terhadap

pelaksanaan tugas pengelola sesuai dengan tugas dan

wewenangnya secara efektif (pengecekan silang kepada

pengelola dan atau pengawas).

2. Kelembagaan 6 pertanyaan (bobot 3 atau 0,5 nilai untuk

setiap jawaban pertanyaan “ya”).

a. Bagan organisasi yang ada telah mencerminkan seluruh

kegiatan KSP/USP Koperasi dan tidak terdapat jabatan

kosong atau perangkapan jabatan.(dibuktikan dengan

dokumen tertulis mengenai struktur organisasi dan job

description)

b. KSP/USP Koperasi memiliki rincian tugas yang jelas

untuk masing-masing karyawannya. (yang dibuktikan

dengan adanya dokumen tertulis tentang job

specification)

c. Di dalam struktur kelembagaan KSP/USP Koperasi

terdapat struktur yang melakukan fungsi sebagai

dewan pengawas. (yang dibuktikan dengan dokumen

tertulis tentang struktur organisasi)

d. KSP/USP Koperasi terbukti mempunyai Standar

Operasional dan Manajemen (SOM) dan Standar

Operasional Prosedur (SOP ). (dibuktikan dengan

dokumen tertulis tentang SOM dan SOP KSP/USP

Koperasi)

e. KSP/USP Koperasi telah menjalankan kegiatannya

sesuai SOM dan SOP KSP/USP Koperasi. (pengecekan

silang antara pelaksanaan kegiatan dengan SOM dan

SOP-nya)

f. KSP/USP Koperasi mempunyai system pengamanan

yang baik terhadap semua dokumen penting.

(dibuktikan dengan adanya system pengamanan

dokumen penting berikut sarana penyimpanannya

3. Manajemen permodalan 5 pertanyaan (bobot 3 atau 0,6

nilai untuk setiap jawaban pertanyaan “ya”).

a. Tingkat pertumbuhan modal sendiri sama atau lebih

besar dari tingkat pertumbuhan aset. (dihitung

berdasarkan data yang ada di Neraca).

b. Tingkat pertumbuhan modal sendiri yang berasal dari

anggota sekurang kurangnya sebesar 10 %

dibandingkan tahun sebelumnya. (dihitung berdasarkan

data yang ada di Neraca)

Page 46: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

c. Penyisihan cadangan dari SHU sama atau lebih besar

dari seperempat SHU tahun berjalan

d. Simpanan dan simpanan berjangka koperasi meningkat

minimal 10 % dari tahun sebelumnya

e. Investasi harta tetap dari inventaris serta pendanaan

ekspansi perkantoran dibiayai dengan modal sendiri

(pengecekan silang dengan laporan sumber dan

penggunaan Dana)

4. Manajemen aktiva 10 pertanyaan (bobot 3 atau 0,3 nilai

untuk setiap jawaban pertanyaan “ya”).

a. Pinjaman dengan kolektibilitas lancar minimal sebesar

90 % dari pinjaman yang diberikan.

b. Setiap pinjaman yang diberikan didukung dengan

agunan yang nilainya sama atau lebih besar dari

pinjaman yang diberikan kecuali pinjaman bagi anggota

sampai dengan 1 juta rupiah. (dibuktikan dengan

laporan pinjaman dan daftar agunannya)

c. Dana cadangan penghapusan pinjaman sama atau lebih

besar dari jumlah pinjaman macet tahunan. (dibuktikan

dengan laporan kolektibilitas pinjaman dan cadangan

penghapusan pinjaman)

d. Pinjaman macet tahun lalu dapat ditagih sekurang-

kurangnya sepertiganya. (dibuktikan dengan laporan

penagihan pinjaman macet tahunan)

e. KSP/USP Koperasi menerapkan prosedur pinjaman dan

dilaksanakan dengan efektif.(pengecekan silang antara

pelaksanaan prosedur pinjaman dengan SOP-nya)

f. KSP/USP Koperasi memiliki kebijakan cadangan

penghapusan pinjaman bermasalah (dibuktikan dengan

kebijakan tertulis dan laporan keuangan).

g. Dalam memberikan pinjaman KSP/USP Koperasi

mengambil keputusan berdasarkan prinsip kehati-

hatian.(dibuktikan dengan hasil analisis kelayakan

pinjaman)

h. Keputusan pemberian pinjaman dan atau penempatan

dana dilakukan melalui komite. (dibuktikan dengan

risalah rapat komite)

i. Setelah pinjaman diberikan KSP/USP Koperasi

melakukan pemantauan terhadap penggunaan pinjaman

serta kemampuan dan kepatuhan anggota atau

peminjaman dalam memenuhi kewajibannya.

(dibuktikan dengan laporan monitoring)

j. KSP/USP Koperasi melakukan peninjauan, penilaian

dan pengikatan terhadap agunannya. (dibuktikan

dengan dokumen pengikatan dan atau penyerahan

agunan)

Page 47: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

5. Manajemen likuiditas 5 pertanyaan (bobot 3 atau 0,6 nilai

untuk setiap jawaban pertanyaan “ya”).

a. Memiliki kebijaksanaan tertulis mengenai pengendalian

likuiditas (dibuktikan dengan dokumen tertulis

mengenai perencanaan usaha)

b. Memiliki fasilitas pinjaman yang akan diterima dari

lembaga lain untuk menjaga likuiditasnya. (dibuktikan

dengan dokumen tertulis mengenai kerjasama

pendanaan dari lembaga keuangan lainnya)

c. Memiliki pedoman administrasi yang efektif untuk

memantau kewajiban yang jatuh tempo. (dibuktikan

dengan adanya dokumen tertulis mengenai skedul

penghimpunan simpanan dan pemberian pinjaman)

d. Memiliki kebijakan penghimpunan simpanan dan

pemberian pinjaman sesuai dengan kondisi keuangan

KSP/USP koperasi (dibuktikan dengan kebijakan

tertulis)

e. Memiliki sistem informasi manajemen yang memadai

untuk pemantauan likuiditas (dibuktikan dengan

dokumen tertulis berupa sistem pelaporan

penghimpunan simpanan dan pemberian pinjaman

4. Penilaian Efisiensi

Penilaian efisiensi KSP/USP koperasi didasarkan pada 3 (tiga)

rasio yaitu:

a. Rasio biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi

bruto

b. Rasio beban usaha terhadap SHU Kotor

c. Rasio efisiensi pelayanan.

Rasio-rasio di atas menggambarkan sampai seberapa besar

KSP/USP koperasi mampu memberikan pelayanan yang

efisien kepada anggotanya dari penggunaan aset yang

dimilikinya.

4.1 Rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto

Cara perhitungan rasio beban operasi anggotaatas

partisipasi bruto ditetapkan sebagai berikut:

a. Untuk rasio sama dengan atau lebih besar dari 100

diberi nilai 0 dan untuk rasio antara 95 persen hingga

lebih kecil dari 100 diberi nila 50, selanjutnya setiap

penurunan rasio sebesar 5% nilai ditambahkan dengan

25 sampai dengan maksimum nilai 100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 4% diperoleh skor

penilaian.

4.2 Rasio beban usaha terhadap SHU kotor

Rasio beban usaha terhadap SHU Kotor ditetapkan sebagai

berikut:

Page 48: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

a. Untuk rasio lebih dari 80% diberi nilai 25 dan untuk

setiap penurunan rasio 20% nilai ditambahkan dengan

25 sampai dengan maksimum nilai 100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 4% diperoleh skor

penilaian:

4.3 Rasio efisiensi pelayanan

Perhitungan rasio efisiensi pelayanan dihitung dengan

membandingkan biaya karyawan dengan volume pinjaman,

dan ditetapkan sebagai berikut:

a. Untuk rasio lebih dari 15 persen diberi nilai 0 dan untuk

rasio antara 10 persen hingga 15 persen diberi nilai

50,selanjutnya setiap penurunanrasio 1 persen nilai

ditambah 5 sampai dengan maksimum nilai 100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 2% diperoleh skor

penilaian

5. Likuiditas

Penilaian kuantitatif terhadap likuiditas KSP dan USP Koperasi

dilakukan terhadap 2 (dua) rasio, yaitu:

a. Rasio kasdan bank terhadap kewajiban lancar

b. Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang

diterima

5.1 Pengukuran rasio kas + bank terhadap kewajiban lancar

ditetapkan sebagai berikut:

a. Untuk rasio kas lebih besar dari 10 % hingga 15%

diberi nilai 100, untuk rasio lebih kecil dari 15%

sampai dengan 20% diberi nilai 50, untuk rasio lebih

kecil atau sama dengan10% diberi nilai 25 sedangkan

untuk rasio lebih dari 20 % diberi nilai 25.

b. Nilai dikalikan dengan bobot 10% diperoleh skor

penilaian

5.2 Pengukuran rasio pinjaman diberikan terhadap dana yang

diterima. Pengukuran rasio pinjaman terhadap dana yang

diterima ditetapkan sebagai berikut:

a. Untuk rasio pinjaman lebih kecil dari 60% diberi nilai

25, untuk setiap kenaikan rasio10% nilai ditambah

dengan 25 sampai dengan

maksimum 100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot 5% diperoleh skor

penilaian

6. Kemandirian dan Pertumbuhan

Penilaian terhadap kemandirian dan pertumbuhan didasarkan

pada 3 (tiga) rasio, yaitu rentabilitas aset, rentabilitas ekuitas,

dan kemandirian operasional.

6.1.Rasio rentabilitas aset

Rasio rentabilitas aset yaitu SHU sebelum pajak

dibandingkan dengan total aset, perhitungannya ditetapkan

Page 49: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

sebagai berikut:

a. Untuk rasio rentabilitas aset lebih kecil dari 5% diberi

nilai 25, untuk setiap kenaikan rasio 2,5% nilai

ditambah 25 sampai dengan maksimum 100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot 3% diperoleh skor

penilaian.

6.2 Rasio rentabilitas modal sendiri

Rasio rentabilitas modal sendiriyaitu SHU bagian anggota

dibandingkan total modal sendiri, perhitungannya

ditetapkan sebagai berikut:

a. Untuk rasio rentabilitas modal sendirilebih kecil dari

3% diberi nilai 25, untuk setiap kenaikan rasio 1 % nilai

ditambah 25 sampai dengan maksimum 100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot 3% diperoleh skor

penilaian.

6.3 Rasio kemandirian operasional pelayanan

Rasio kemandirian operasional yaitu Partisipasi Netto

dibandingkan Beban Usahaditambah beban perkoperasian,

perhitungannya ditetapkan sebagai berikut:

a. Untuk rasio kemandirian operasional lebih kecil atau

sama dengan 100% diberi nilai 0, dan untuk rasio lebih

besar dari 100 % diberi nilai

100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot 4% diperoleh skor

penilaian.

7. Jati Diri Koperasi

Penilaian aspek jatidiri koperasidimaksudkan untuk mengukur

keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya yaitu

mempromosikan ekonomi anggota. Aspek penilaian jatidiri

koperasi menggunakan 2 (dua) rasio, yaitu:

c. Rasio Partisipasi Bruto

Rasio partisipasi bruto adalah tingkat kemampuan koperasi

dalam melayani anggota, semakin tinggi/besar

persentasenya semakin baik.Partisipasi bruto adalah

kontribusi anggota kepada koperasi sebagai imbalan

penyerahan jasa pada anggota yang mencakup beban pokok

dan partisipasi netto.

d. Rasio Promosi Ekonomi Anggota (PEA)

Rasio ini mengukur kemampuan koperasi memberikan

manfaat efisiensi partisipasi dan manfaat efisiensi biaya

koperasi dengan simpanan pokok dan simpanan wajib,

semakin tinggi persentasenya semakin baik.

7.1 Rasio Partisipasi Bruto

Pengukuran rasio partisipasi bruto dihitung dengan

membandingkan partisipasi bruto terhadap partisipasi bruto

ditambah pendapatan, yang ditetapkan sebagai berikut:

Page 50: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

a. Untuk rasio lebih kecil dari 25% diberi nilai 25 dan

untuk setiap kenaikan rasio 25% nilai ditambah dengan

25 sampai dengan rasio lebih besar dari 75% nilai

maksimum 100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot 7% diperoleh skor

penilaian.

7.2 Rasio Promosi Ekonomi Anggota

Pengukuran rasio promosi ekonomi anggota dihitung

dengan membandingkan promosi ekonomi anggota

terhadap simpanan pokok ditambah simpanan wajib, yang

ditetapkan sebagai berikut:

a. Untuk rasio lebih kecil dari 5% diberi nilai 0 dan untuk

rasio antara 5 hingga 7,5 diberi nilai 50. Selanjutnya

untuk setiap kenaikan rasio 2,5 %, nilai ditambah

dengan 25 sampai dengan nilai maksimum 100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot 3 %, diperoleh skor

penilaian.

Berdasarkan teori di atas maka penulis dapat menarik kesimpulan, bahwa

kriteria penilaian kesehatan koperasi adalah rasio permodalan, rasio kualitas

aktiva produk, rasio manajemen, rasio likuiditas, rasio kemandirian dan

pertumbuhan, dan jati diri koperasi.

2.2.4 Kesimpulan Terkait Dengan Permasalahan

Di dalam penilaian kesehatan koperasi menurut Peraturan Menteri

Negara No.14/Per/M.KUKM/XII/2009, dimaksudkan bahwa setiap koperasi harus

dapat menilai dan mengetahui tingkat kesehatan koperasinya. tujuan penilaian

tingkat kesehatan adalah untuk meningkatkan produktivitas setiap koperasiakan

bergerak untuk meningkatkan kinerja perusahaannya. Dengan pernyataan tersebut

dapat disimpulkan bahwa pengukuran kesehatan koperasi dapat digunakan dengan

menggunakan analisis kesehatan koperasi. Salah satunya yang digunakan sebagai

pembanding untuk menilai kondisi suatu koperasi dalam menghasilkan

keuntungan (profitable) yaitu melalui analisis kesehatan koperasi berdasarkan

aspek-aspek penilaian kesehatan koperasi yang terdiri atas Aspek Permodalan,

Page 51: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Aspek Kualitas Aktiva Produktif, Aspek Manajemen, Aspek Efisiensi, Aspek

Likuiditas, Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan serta Aspek Jati Diri Koperasi.

2.3 Penelitian terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Nimah (2011) dengan judul Analisis

Tingkat Kesehatan Pada Koperasi BMT Bina Usaha Kecamatan Bergas

Kabupaten Semarang, Universitas Negeri Semarang tahun 2011. Metode analisis

yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif presentase, yaitu dengan cara

menjelaskan data-data yang telah ada kemudian diolah dan menghasilkan hasil

dalam bentuk prosentase. Analisis rasio yang digunakan dalam mengukur

Tingkat Kesehatan pada koperasi Bina Usaha menggunakan analisis rasio

Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas. Keseluruhan analisis yang dilakukan

menghasilkan angka rasio yang cukup baik kecuali pada analisis Cash Ratio.

Analisis tersebut diperoleh hasil analisis Current Ratio yaitu dengan angka

sesuai standar (144,33% pada tahun 2007, 128,36% pada tahun 2008 dan

125,96% pada tahun 2009), sedangkan pada analisis Cash Ratio menunjukkan

hasil yang tidak baik karena masih jauh di bawah standar yang telah

ditetapkan.

Penelitian yang dilakukan oleh Mutmainnah (2013) dengan judul Analisis

Tingkat Kesehatan Koperasi Serba Usaha Putra Mandiri Di Kabupaten Jember,

Universitas Jember Fakultas Ekonomi tahun 2013. Rasio ini meskipun sempat

terjadi penurunan pada tahun 2010 tapi masih dalam kondisi yang sangat baik

karena memiliki nilai rasio >20%. Rasio efisiensi mengalami kenaikan, dan

menunjukkan kondisi yang efisien kecuali pada tahun terakhir menunjukkan

kondisi yang cukup efisien karena berada pada kisaran 69-84%. Semakin kecil

Page 52: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

rasio efisiensi maka semakin baik dan semakin efisien koperasi tersebut. Rasio

aktiva tetap terhadap total aset menunjukkan kondisi yang baik pada tahun

2008-2011dan cukup baik pada tahun 2012 karena berada pada kisaran 26-50%.

Penelitian yang dilakukan oleh Retno (2013) dengan judul “Analisis

Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Atau Unit Simpan Pinjam Koperasi

Di Kota Surakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesehatan

koperasi simpan pinjam atau unit simpan pinjam koperasi di kota Surakarata.

Masalah yang dibahas adalah “Bagaimana tingkat kesehatan Koperasi Simpan

Pinjam atau nit Simpan Pinjam Koperasi di Kota Surakarta tahun 2011”. Data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data laporan

keuangan berupa laporan neraca dan laba-rugi. Sumber data diperoleh langsung

dari Kantor Dinas Koperasi Kota Surakarata dan Koperasi KPRI yang ada di kora

Surakarta. Hasil analisis tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam atau unit

simpan pinjam koperasi di kota Surakarta tergolong sehat yaitu: KPRI RRI dan

KPRI SMAN 6. Disisi lain, analisis tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam

atau unit simpan pinjam koperasi di kota Surakarta tergolong cukup sehat yaitu:

PKPRI, KPRI SMPN 10, KPRI Moewardi, KPRI subur, KPRI SMPN 5, KPRI

Makarya, KPRI Sejahtera P&K, KPRI Pasu, KPRI UNS dan KPRI GURU.

Koperasi yang memiliki predikat sehat adalah apabila hasil penilaian masuk

dalam kelompok kriteria 80 ≤ x < 100. Apabila Koperasi masuk dalam predikat

cukup sehat maka penilaiannya terdapat kriteria 60 ≤ x < 80.

Penelitian yang dilakukan oleh ardianti (2014) dengan judul “Promosi Ekonomi

Anggota Dalam Organisasi Koperasi”. Hasil penelitian ini adalah Kelemahan mendasar

dari koperasi Indonesia dalam proses perjalanannya untuk mewujudkan tujuan

Page 53: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

mensejahterakan anggota seringkali menjadi hilang arah, karena pada umumnya banyak

yang tidak mengetahui kondisi anggota secara utuh baik itu rumah tangga anggotanya

ataupun perusahaan yang dimiliki oleh anggota. Oleh sebab itu sudah semestinya

koperasi memiliki pelayanan operasi. Dengan begitu, pengembangan unit-unit pelayanan

koperasi pun dapat menjawab segala kebutuhan dan keinginan para anggotanya. Di lain

pihak keberhasilan koperasi dalam mempromosikan ekonomi anggota dapat tercapai dan

terukur.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh yas (2014) dengan judul “Analisis

Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Mukti Bina Usaha Kelurahan Muktisari

Kota Banjar Jawa Barat Tahun 2011-2013”. Penelitian bertujuan untuk mengetahui

tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Mukti Bina Usaha tahun 2011-2013

berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Republik Indonesia No. 14/Per/M. KUKM/XII/2009 yang menyangkut atas aspek

permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, likuiditas, efisiensi, kemandirian dan

pertumbuhan serta jati diri koperasi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian evaluatif

deskriptif. Subjek penelitian ini adalah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Mukti Bina Usaha

di mana yang menjadi objek evaluasi adalah kesehatan KSP Mukti Bina Usaha. Teknik

analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Dalam penelitian ini

data dikumpulkan melalui metode dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa tingkat kesehatan KSP Mukti Bina Usaha tahun 2011-2013

berada dalam kategori cukup sehat secara rerata mendapatkan skor 68,02 dengan

rincian: (1) aspek permodalan secara rerata mendapat skor 10,50 dan berada pada

kategori cukup sehat; (2) aspek kualitas aktiva produktif secara rerata mendapat

skor 13,92 dan berada dalam kategori kurang sehat; (3) aspek manajemen secara

rerata mendapat skor 10,60 dan berada dalam kategori cukup sehat; (4) aspek

Page 54: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

efisiensi secara rerata mendapat skor 10,00 dan berada dalam kategori sehat; (5)

aspek likuiditas secara rerata mendapat skor 7,50 dan berada dalam kategori

kurang sehat; (6) aspek kemandirian dan pertumbuhan secara rerata mendapat

skor 5,50 dan berada dalam kategori kurang sehat; (7) aspek jati diri koperasi

secara rerata mendapat skor 10,00 dan berada dalam kategori sehat. (8) tingkat

kesehatan KSP Mukti Bina Usaha selama 3 tahun (2011-2013) secara berturut

diperoleh total skor sebesar 69,10; 67,35; dan 67,60; dan berada dalam kategori

cukup sehat.

2.4 Kerangka Berpikir

berdasarkan uraian teori diatas, sehingga peneliti mendeskripsikan kerangka

berpikir yaitu umtuk memberikan gambaran penelitian yang akan dilakukan yaitu

mengenai Analisis Kesehatan Pada Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan

Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Kabupaten Nias Selatan yang digunakan

untuk mengetahui tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan

Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Kabupaten Nias Selatan dalam memenuhi

kewajiban jangka pendeknya. Untuk lebih jelasnya, gambaran penelitian ini dapat

di lihat pada gambar 2.1 di bawah ini.

Page 55: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

Sumber : Olahan Penulis (2017)

Koperasi Simpan Pinjam Pengembang

Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya

Tingkat Kesehatan Koperasi

Aspek Penilaian Kesehatan Koperasi

1. Permodalan

2. Kualitas Aktiva Produktif

3. Manajemen

4. Efisiensi

5. Likuiditas

6. Kemandirian dan Pertumbuhan

7. Jati Diri Koperasi

Page 56: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam menyelesaikan penelitian

ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif yaitu suatu penelitian yang bertujuan

untuk mengumpulkan data, dimana data yang telah berhasil dikumpulkan

kemudian disajikan kembali dengan disertai analisis sehingga dapat memberikan

hasil penelitian dan gambaran yang jelas.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan

Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya. Berdasarkan pengamatan penulis,

koperasi tersebut kurang memberikan informasi tentang kinerja keuangan

koperasi kepada anggota koperasi pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya, dengan menghitung menggunakan analisis rasio keuangan, disebabkan

karyawan dan pengurus koperasi kurang mengetahui tentang cara penilaian

kinerja keuangan dengan menggunakan rasio. Sehingga hal ini mengakibatkan

terhadap pertumbuhan jumlah anggota pada koperasi berjalan lambat.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang peneliti lakukan adalah selama 1 bulan yang

dilakukan pada hari Senin dan Jum’at dari setiap minggunya (2 (dua) kali

seminggu) di Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang

Amandraya.

Page 57: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

3.3 Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah karyawan Koperasi Simpan Pinjam

Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya. Sedangkan objek

penelitian yang menjadi pusat perhatian dan sasaran penelitian yaitu Koperasi

Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya.

3.4 Data Penelitian

3.4.1 Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data

sekunder yaitu berupa laporan keuangan Tahun 2014-2015 dan data primer yaitu

seluruh karyawan yang bekerja pada Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan

Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya. Data sekunder yaitu data yang didapat dan

diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti. Data yang diperlukan meliputi

laporan keuangan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3)

Cabang Amandraya Tahun 2014-2015.

Sumber data dengan menggunakan data sekunder internal, karena

diperoleh langsung dari Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan

(KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015 yang berupa laporan keuangan

yang akan dianalisis.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

1. Teknik dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat, dan

mengkaji data sekunder yang berupa laporan keuangan pada Koperasi Simpan

Page 58: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-

2015.

2. Studi kepustakaan (Library Research), mengumpulkan informasi yang

diperoleh dengan cara membaca literatur untuk menunjang penelitian ini,

dengan mengutip beberapa teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli yang

ada kaitannya dengan permasalahan yang dibahas.

3.5 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini

berdasarkan pada Pedoman Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam

dan Unit Simpan Pinjam Koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009, yaitu:

Tabel 3.1

Penetapan Predikat Tingkat Kesehata KSP dan USP

SKOR PREDIKAT SKOR PREDIKAT

80 < X< 100 SEHAT

60 <X <80 CUKUP SEHAT

40 < X < 20 KURANG SEHAT

20 < X < 40 TIDAK SEHAT

< 20 SANGAT TIDAK SEHAT

Sumber: Permen No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

1. Aspek Permodalan

(1) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Assets

Rasio =

%

Page 59: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

a. Penilaian terhadap rasio antara modal tetap KSP/USP terhadap total assets

ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan modal tetap KSP dalam

mendukung pendanaan terhadap total asset.

b. Untuk rasio antara modal sendiri dengan total asset lebih kecil atau sama

dengan 0% diberikan nilai 0.

c. Untuk setiap kenaikan rasio 4% mulai dari 0% nilai ditambah 5 dengan

maksimum nilai 100.

d. Untuk rasio lebih besar dari 60% sampai rasio 100% setiap kenaikan rasio

4% nilai dikurangi 5.

e. Nilai dikalikan bobot sebesar 6% diperoleh skor permodalan.

Tabel 3.2

Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap Total Assets

Rasio Modal

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

0 < X < 20 25 6 1,50

20 < X < 40 50 6 3,00

40 < X < 60 100 6 6,00

60 < X < 80 50 6 3,00

80 < X < 100 25 6 1,50

Sumber: Permen No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

(2) Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko

Rasio =

%

a. Penilaian terhadap rasio antara modal sendiri terhadap pinjaman diberikan

yang berisiko dimaksudkan untuk mengukur kemampuan modal sendiri

Page 60: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

KSP/USP untuk menutup risiko atas pemberian pinjaman yang tidak

didukung oleh agunan.

b. Untuk rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko lebih

kecil atau sama dengan 0% diberi nilai 0.

c. Untuk setiap kenaikan rasio 1% mulai dari 0% nilai ditambah 1 dengan

nilai maksimum 100.

d. Nilai dikalikan bobot sebesar 6%, maka diperoleh skor permodalan.

e. Untuk memudahkan bagi penilai dalam melakukan penilaian mengenai

Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko, dalam

Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM No. 14 Tahun 2009 untuk

mempermudah penilaian digunakan tabel standar perhitungan sebagai

berikut:

Tabel 3.3

Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman

Diberikan yang Berisiko

Rasio Modal

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

0 < x < 10 0 6 0

10 < x < 20 10 6 0,6

20 < x < 30 20 6 1,2

30 < x < 40 30 6 1,8

40 < x < 50 40 6 2,4

50 < x < 60 50 6 3,0

60 < x < 70 60 6 3,6

70 < x < 80 70 6 4,2

80 < x < 90 80 6 4,8

90 < x < 100 90 6 5,4

≥ 100 100 6 6,0

Sumber: Permen No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

(3) Rasio Kecukupan Modal Sendiri

Page 61: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Rasio =

%

a. Rasio kecukupan modal sendiri yaitu perbandingan antara Modal Sendiri

Tertimbang dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dikalikan

dengan 100%.

b. Modal tertimbang adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen modal

KSP/USP koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan

risiko.

c. ATMR adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen aktiva KSP dan

USP Koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan risiko.

d. Menghitung nilai ATMR dilakukan dengan cara menjumlahkan hasil

perkalian nilai nominal aktiva yang ada dalam neraca dengan bobot risiko

masing-masing komponen aktiva.

e. Rasio kecukupan modal sendiri dapat dihitung/diperoleh dengan cara

membandingkan nilai modal tertimbang dengan nilai ATMR dikalikan

dengan 100%.

f. Untuk memudahkan bagi penilai, maka dipergunakan tabel standar

perhitungan sebagai berikut:

Tabel 3.4

Standar Perhitungan Skor Rasio Kecukupan Modal Sendiri

Rasio Modal (%) Nilai Bobot

(%) Skor

< 4 0 3 0,00

4 < X < 6 50 3 1,50

6 < X < 8 75 3 2,25

> 8 100 3 3,00

Sumber: Permen No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

Page 62: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

2. Aspek Aktiva Produktif

(1) Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume Pinjaman yang

Diberikan

Rasio =

%

Tabel 3.5

Standar Perhitungan Skor Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap

Total Pinjaman Diberikan

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

< 25 0 10 0,00

25 < X < 50 50 10 5,00

50 < X < 75 75 10 7,50

> 75 100 10 10,00

Sumber: Permen No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

(2) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan

Rasio =

%

Tabel 3.6

Standar Perhitungan Skor RPM

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

45 0 5 0,00

40 < ≤ 45 10 5 0,50

30 < ≤ 40 20 5 1,00

20 < X ≤ 30 40 5 2,00

10 < X ≤ 20 60 5 3,00

0 < X ≤ 10 80 5 4,00

= 0 100 5 5,00

Sumber: Permen No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

(3) Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman Bermasalah

Page 63: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Rasio =

%

a. Untuk rasio 0% berarti tidak mempunyai cadangan penghapusan

diberi nilai 0.

b. Untuk setiap kenaikan 1% mulai dari 0%, nilai ditambah 1 sampai

dengan maksimum 100.

c. Nilai dikalikan bobot sebesar 5% diperoleh skor.

Tabel 3.7

Standar Perhitungan Skor Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko

Pinjaman Bermasalah

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

0 0 5 0,00

0 < x ≤ 10 10 5 0,50

10 < x ≤ 20 20 5 1,00

20 < x ≤ 30 30 5 1,50

30 < x ≤ 40 40 5 2,00

40 < x ≤ 50 50 5 2,50

50 < x ≤ 60 60 5 3,00

60 < x ≤ 70 70 5 3,50

70 < x ≤ 80 80 5 4,00

80 < x ≤ 90 90 5 4,50

90 < x ≤ 100 100 5 5,00

Sumber: Permen No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

(4) Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap Pinjaman yang Diberikan

Rasio =

%

Page 64: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Tabel 3.8

Standar Perhitungan Skor Rasio Pinjaman Beresiko

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

> 30 25 5 1,25

26 – 30 50 5 2,50

21 – 26 75 5 3,75

< 21 100 5 5,00

Sumber: Permen No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

3. Aspek Manajemen

Penilaian aspek manajemen KSP dan USP koperasi meliputi lima

komponen sebagai berikut:

(1) Manajemen Umum

(2) Manajemen Kelembagaan

(3) Manajemen Permodalan

(4) Manajemen Aktiva

(5) Manajemen Likuiditas

4. Aspek Efisiensi

(1) Rasio Beban Operasi Anggota Terhadap Partisipasi Bruto

Rasio =

%

1) Untuk rasio sama dengan atau lebih besar dari 100% diberi nilai 0 dan

untuk rasio antara 95% hingga lebih kecil dari 100% diberi nilai 50,

selanjutnya setiap penurunan rasio sebesar 5% nilai ditambahkan dengan

25 sampai dengan maksimum nilai 100.

2) Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 4% diperoleh skor penilaian.

Page 65: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Tabel 3.9

Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Operasi Anggota Terhadap

Partisipasi Bruto

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

> 100 0 4 1

95 ≤ x < 100 50 4 2

90 ≤ x < 95 75 4 3

0 ≤ x < 90 100 4 4

Sumber: Permen No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

(2) Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor

Rasio =

%

Tabel 3.10

Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

80 25 4 1

60 < x ≤ 80 50 4 2

40 < x ≤ 60 75 4 3

0 < x ≤ 40 100 4 4

Sumber: Permen No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

(4) Rasio Efisiensi Pelayanan

Rasio =

%

Tabel 3.11

Standar Perhitungan Skor Rasio Efisiensi Pelayanan

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

< 5 100 2 2,00

5 < x ≤ 10 75 2 1,50

10 < x ≤ 15 50 2 1,00

> 15 25 2 0,00

Sumber: Permen No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

Page 66: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

5. Aspek Likuiditas

(1) Rasio Kas dan Bank terhadap Kewajiban Lancar ditentukan sebagai

berikut:

Rasio =

%

a. Untuk rasio kas lebih besar dari 10% hingga 15% diberi nilai 100,

untuk rasio lebih kecil dari 15% sampai dengan 20% diberi nilai 50,

untuk rasio lebih kecil atau sama dengan 10% diberi nilai 25

sedangkan untuk rasio lebih dari 20% diberi nilai 25.

b. Nilai dikalikan dengan bobot 10% diperoleh skor penilaian.

Tabel 3.12

Standar Perhitungan Skor Rasio Kas terhadap Kewajiban Lancar

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

≤ 10 25 10 2,50

10 < x ≤ 15 100 10 10

15 < x ≤ 20 50 10 5,00

> 20 25 10 2,50

Sumber: Permen No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

(2) Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima ditentukan

sebagai berikut:

Rasio =

%

a. Untuk rasio pinjaman lebih kecil dari 60% diberi nilai 25, untuk setiap

kenaikan rasio 10% nilai ditambah dengan 25 sampai dengan

maksimum 100.

Page 67: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

b. Nilai dikalikan dengan bobot 5% diperoleh skor penilaian.

Tabel 3.13

Standar Perhitungan Skor Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana

yang Diterima

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

< 60 25 5 1,25

60 ≤ x < 70 50 5 2,50

70 ≤ x < 80 75 5 3,75

80 ≤ x < 90 100 5 5,00

Sumber: Permen No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

6. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan

(1) Rasio Rentabilitas Assets

Rasio =

%

Rasio rentabilitas aset ditetapkan sebagai berikut:

a. Untuk rasio rentabilitas aset lebih kecil dari 5% diberi nilai 25, untuk

setiap kenaikan rasio 2,5% nilai ditambah 25 sampai dengan

maksimum 100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot 3% diperoleh skor penilaian

c. Untuk memudahkan bagi penilai, maka dipergunakan tabel standar

perhitungan sebagai berikut:

Tabel 3.14

Standar Perhitungan Skor Rasio Rentabilitas Assets

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

≤ 5 25 3 0,75

5 ≤ x < 7,5 50 3 1,50

7,5 ≤ x < 10 75 3 2,25

> 10 100 3 3,00

Sumber: Permen No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

Page 68: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

(2) Rasio Rentabilitas Modal Sendiri

Rasio =

%

Rasio rentabilitas modal sendiri ditetapkan sebagai berikut:

a. Untuk rasio rentabilitas modal sendiri lebih kecil dari 3% diberi nilai

25, untuk setiap kenaikan rasio 1% nilai ditambah 25 sampai dengan

maksimum 100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot 3% diperoleh skor penilaian.

c. Untuk memudahkan bagi penilai, maka dipergunakan tabel standar

perhitungan sebagai berikut:

Tabel 3.15

Standar Perhitungan Skor Rasio Rentabilitas Modal Sendiri

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

< 3 25 3 0,75

3 ≤ x < 4 50 3 1,50

4 ≤ x < 5 75 3 2,25

≥ 5 100 3 3,00

Sumber: Permen No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

(3) Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan

Rasio =

%

Rasio kemandirian operasional ditetapkan sebagai berikut:

a. Untuk rasio kemandirian operasional lebih kecil atau sama dengan

100% diberi nilai 0, dan untuk rasio lebih besar dari 100% diberi nilai

100.

Page 69: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

b. Nilai dikalikan dengan bobot 4% diperoleh skor penilaian.

c. Untuk memudahkan bagi penilai, maka dipergunakan tabel standar

perhitungan sebagai berikut:

Tabel 3.16

Standar Perhitungan Skor Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

≤ 100 0 4 0

≥ 100 100 4 4

Sumber: Permen No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

7. Aspek Jati Diri Koperasi

(1) Rasio Partisipasi Bruto

Rasio =

%

Pengukuran rasio partisipasi bruto dihitung sebagai berikut:

a. Untuk rasio lebih kecil dari 25% diberi nilai 25 dan untuk setiap

kenaikan rasio 25% nilai ditambah dengan 25 sampai dengan rasio

lebih besar dari 75% nilai maksimum 100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot 7% diperoleh skor penilaian.

c. Untuk memudahkan bagi penilai, maka dipergunakan tabel standar

perhitungan sebagai berikut:

Page 70: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Tabel 3.17

Standar Perhitungan Skor Rasio Partisipasi Bruto

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

< 25 25 7 1,25

25 ≤ x < 50 50 7 3,50

50 ≤ x < 75 75 7 5,25

≥ 75 100 7 7,00

Sumber: Permen No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

(2) Rasio Promosi Ekonomi Anggota

Rasio =

%

Pengukuran rasio promosi ekonomi anggota dihitung sebagai berikut:

a. Untuk rasio lebih kecil dari 5% diberi nilai 0 dan untuk rasio antara 5

hingga 7,5 diberi nilai 50. Selanjutnya untuk setiap kenaikan rasio

2,5%, nilai ditambah dengan 25 sampai dengan nilai maksimum 100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot 3%, diperoleh skor penilaian.

Tabel 3.18

Standar Perhitungan Skor Rasio Promosi Ekonomi Anggota

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

≤ 5 0 3 0,00

5 < x ≤ 7,5 50 3 1,50

7,5 < x ≤ 10 75 3 2,25

10 100 3 3,00

Sumber: Permen No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

8. Tolak Ukur Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam

Page 71: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Tabel 3.19

Tolak Ukur Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam

No Aspek yang dinilai Komponen Skor

Komponen

Jumlah

Skor

1 Permodalan

a. Rasio Modal Sendiri terhadap

Total Assets

b. Rasio Modal Sendiri terhadap

Pinjaman diberikan yang

berisiko

c. Rasio Kecukupan Modal

Sendiri

6

6

3

15

2 Kualitas Aktiva

Produktif

a. Rasio Volume Pinjaman pada

anggota terhadap volume

pinjaman diberikan

b. Rasio Risiko Pinjaman

Bermasalah Terhadap Pinjaman

yang diberikan

c. Rasio Cadangan Risiko

Terhadap Pinjaman Bermasalah

d. Rasio Pinjaman yang berisiko

terhadap pinjaman yang

diberikan

10

5

5

5

25

3 Manajemen

a. Manajemen Umum

b. Manajemen Kelembagaan

c. Manajemen Permodalan

d. Manajemen Aktiva

e. Manajemen Likuiditas

3

3

3

3

15

4 Efesiensi

a. Rasio beban operasi anggota

terhadap partisipasi bruto

b. Rasio beban usaha terhadap

SHU Kotor

c. Rasio efisiensi pelayanan

4

4

2

10

5 Likuiditas

a. Rasio kas dan bank terhadap

kewajiban lancar

b. Rasio pinjaman yang diberikan

terhadap dana yang diterima

10

5 15

6 Kemandirian dan

Pertumbuhan

a. Rentabilitas Assets

b. Rentabilitas Modal Sendiri

c. Kemandirian Operasional

Pelayanan

3

3

4 10

7 Jati Diri Koperasi a. Rasio partisipasi bruto

b. Rasio promosi ekonomi

anggota (PEA)

7

3 10

Jumlah 100

Sumber: Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

Page 72: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Salah satu koperasi primer di Kepulauan Nias adalah Koperasi Simpan

Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) yang mampu bertahan dari tanggal 13

Mei 1987 hingga saat ini dan mampu menjadi koperasi terbaik. KSP3 pertama

kali didirikan di Desa Togizita Kabupaten Nias Selatan yang sekarang berpusat di

Jalan Yos Sudarso Km. 3,4 No. 18B Gunung Sitoli dan memiliki 25 cabang usaha

di seluruh Kepulauan Nias. Di Kabupaten Nias Selatan hanya terdapat 7 Cabang

yaitu salah satunya adalah KSP3 Kecamatan Amandraya. Koperasi mempunyai

tujuan yang berorientasi pada kebutuhan para anggotanya, sama halnya dengan

KSP3 Kecamatan Amandraya merupakan lembaga ekonomi masyarakat yang

bertujuan untuk mendukung kegiatan usaha ekonomi rakyat mikro, yang

dijalankan berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi Simpan Pinjam

Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya merupakan koperasi yang

bergerak di bidang simpan pinjam, yaitu menghimpun dana dari anggota dan

menyalurkannya kembali dalam bentuk pinjaman.

4.2 Deskriptif Data Variabel Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam menyelesaikan penelitian

ini adalah kuantitatif yang bersifat deskriptif yaitu suatu penelitian yang bertujuan

untuk mengumpulkan data, dimana data yang telah berhasil dikumpulkan

kemudian disajikan kembali dengan disertai analisis sehingga dapat memberikan

hasil penelitian dan gambaran yang jelas.

Page 73: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil penilaian kesehatan

Laporan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3)

Cabang Amandraya tahun 2014-2015. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi

dan sampel adalah Laporan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan

Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya tahun 2014-2015. Dari Laporan Keuangan

Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya

tahun 2014-2015 akan dianalisis berdasarkan Analisis kesehatan koperasi menurut

Peraturan Menteri Negara No.14/Per/M.KUKM/XII/2009.

Laporan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan

(KSP3) Cabang Amandraya tahun 2014-2015tercatat sebagai berikut:

4.2.1 Neraca KSP3 Cabang Amandraya

TABEL 4.1

NERACA

KOPERASI SIMPAN PINJAM PENGEMBANGAN PERDESAAN (KSP3)

NIAS CABANG AMANDRAYA

per 31 Desember 2014-2015

Uraian 2014 (Rp) 2015(Rp)

AKTIVA

Aktiva Lancar

Kas dan Bank

Piutang Usaha

Piutang Lain-lain

Persediaan

Jumlah Aktiva lancar

Penyertaan

Simpanan PUSKUD

Simpanan KJA

Simpanan KJUB

Jumlah Penyertaan

Aktiva Tetap

Setelah dikurangi AKK Penyusutan

888.305.651,00

5.981.255.842,00

255.753.000,00

548.295.056,00

7.673.609.549,00

6.500.323,00

105.000,00

37.000.000,00

43.605.323,00

244.849.372,00

1.577.448.472,82

3.069.391.663.00

113.900.000.00

783.532.703.00

5.544.272.838,82

6.500.323,00

105.000,00

31.000.000,00

37.605.323,00

266.764.618,00

Page 74: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Aktiva Lain-Lain

Dana Liquiditas Subsidi BBM

Bangunan dalam Proses

Jumlah aktiva lain-lain

JUMLAH AKTIVA

90.000.000,00

0,00

90.000.000,00

8.052.064.244,00

80.000.000,00

5.223.000,00

85.223.000,00

5.933.865.779,82

KEWAJIBAN DAN KEKAYAAN BERSIH

Kewajiban Lancar

Hutang usaha

Dana Subsidi BBM

Beban Ymh. Dibayar

Hutang Lain-lain

Hutang SHU Bagi Anggota

Hutang Dana-dana

Simpanan Sukarela

Hutang Anggota

Hutang PUKK

Hutang Fee Kelompok Tani

Hutang

Jumlah kewajiban Lancar

Kewajiban Jangka Panjang

Hutang Bank

Hutang PNH

Jumlah kewajiban jangka panjang

Kekayaan Bersih (Modal)

Simpanan pokok

Simpana wajib

Simpanan Wajib Khusus

Cadangan

Donasi

SHU Tahun Berjalan

Jumlah Kekayaan Bersih (Modal)

JUMLAH KEWAJIBAN DAN KEKAYAAN

BERSIH

108.808.000,00

100.000.000,00

20.000.000,00

847.291.635,00

88.395,00

19.247.354,00

794.640,00

2.346.464.502,00

91.668.894,00

12.132.000,00

300.000.000,00

3.846.495.420,00

2.450.000.000,00

916.666.671,00

7.213.162.091,00

4.256.000,00

140.966.250,00

54.665.250,00

321.517.714,00

115.850.000,00

201.647.103,00

838.902.153,00

8.052.064.244,00

241.628.000,00

100.000.000,00

40.000.000,00

189.361.235,00

88.395,40

11.867.131,62

794.640,00

2.287.430.254,00

15.000.000,00

0,00

315.000.000,00

3.201.169.662,02

20.000.000,00

0,00

5.201.169.662,00

4.246.000,00

114.892.250,00

54.665.086,00

247.154.241,80

115.850.000,00

195.888.540,00

732.696.117,80

5.933.865.779,82

Berdasarkan tabel 4.1 menjelaskan setiap pos-pos neraca Koperasi Simpan

Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya tahun 2014-2015

sebagai berikut: Saldo aktiva lancar per 31 Desember 2014 sampai dengan 31

Desember 2015 masing-masing sebesar Rp. 7.673.609.549,00 dan Rp.

5.544.272.838,82. Saldo penyertaan per 31 Desember 2014 sampai dengan 31

Page 75: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Desember 2015 masing-masing sebesar Rp. 43.605.323,00 dan Rp.

37.605.323,00. Saldo aktiva tetap per 31 Desember 2014 sampai dengan 31

Desember 2015 masing-masing sebesar Rp. 244.849.372,00 dan Rp.

266.764.618,00. Saldo aktiva lain-lain per 31 Desember 2014 sampai dengan 31

Desember 2015 masing-masing sebesar Rp. 90.000.000,00 dan Rp.

85.223.000,00. Saldo kewajiban lancar per 31 Desember 2014 sampai dengan 31

Desember 2015 masing-masing sebesar Rp. 3.846.495.420,00 dan Rp.

3.201.169.662,02. Saldo Kewajiban jangka panjang per 31 Desember 2014

sampai dengan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp. 7.213.162.091,00

dan Rp. 5.201.169.662,00. Saldo Kekayaan Bersih per 31 Desember 2014 sampai

dengan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp. 838.902.153,00 dan Rp.

732.696.117,80.

Page 76: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

4.2.2 Laporan Perhitungan Hasil Usaha KSP3 Cabang Amandraya

TABEL 4.2

LAPORAN PERHITUNGAN HASIL USAHA

KOPERASI SIMPAN PINJAM PENGEMBANGAN PEDESAAN (KSP3)

NIAS CABANG AMANDRAYA

per 31 Desember 2014-2015

Uraian 2014 (Rp) 2015(Rp)

Partisipasi Anggota

Partisipasi Bruto Anggota

Beban Pokok

Pendapatan jasa

Partisipasi Netto Anggota

Pendapatan Dari Non Anggota

Penjualan

Harga Pokok

Laba (Rugi) Kotor Dengan Non-Anggota

Sisa Hasil Usaha Kotor

Beban-Beban Koperasi

Beban Usaha

Biaya Karyawan

Beban Umum dan Administrasi

Jumlah Beban Operasional

SHU Operasional

Pendapatan Dan Beban Operasional

Pendapatan Lain-lain

Beban Lain-lain

Selisih Pendapatan dan Beban Luar Operasi

SHU Bersih Sebelum Pajak

Pajak Penghasilan

SHU Bersih Setelah Pajak

3.551.403.203,00

(3.346.322.229,00)

1.074.933.923,00

1.280.014.897,00

0,00

0,00

0,00

0,00

21.500.000,00

87.500.000,00

(1.112.583.981,00)

1.221.583.981,00

58.430.916,00

143.216.187,00

( 0,00)

143.216.187,00

201.647.103,00

0,00

201.647.103,00

3.408.408.810,00

(3.169.310.548,00)

667.702.000,00

906.800.262,00

0,00

0,00

0,00

0,00

27.700.000,00

95.000.000,00

(665.095.634,00)

787.795.634,00

121.004.628,00

74.883.912,00

( 0,00)

74.883.912,00

195.888.540,00

0,00

195.888.540,00

Berdasarkan tabel 4.2 menjelaskan setiap pos-pos laporan perhitungan

hasil usaha Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang

Amandraya tahun 2014-2015 sebagai berikut: Saldo Partisipasi Netto Anggota per

31 Desember 2014 sampai dengan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp.

1.280.014.897,00 dan Rp. 906.800.262,00. Saldo SHU Operasional per 31

Desember 2014 sampai dengan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp.

Page 77: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

58.430.916,00 dan Rp. 121.004.628,00. Saldo Pendapatan dan Beban Luar

Operasi per 31 Desember 2014 sampai dengan 31 Desember 2015 masing-masing

sebesar Rp. 143.216.187,00 dan Rp. 74.883.912,00. Saldo SHU per 31 Desember

2014 sampai dengan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp.

201.647.103,00 dan Rp. 195.888.540,00.

4.2.3 Laporan Promosi Ekonomi Anggota KSP3 Cabang Amandraya

TABEL 4.3

LAPORAN PROMOSI EKONOMI ANGGOTA

KOPERASI SIMPAN PINJAM PENGEMBANGAN PEDESAAN (KSP3)

NIAS CABANG AMANDRAYA

per 31 Desember 2014-2015

Uraian 2014 (Rp) 2015(Rp)

PROMOSI EKONOMI SELAMA TAHUN

BERJALAN

Manfaat Ekonomi Dari Pemasaran Produk

Anggota:

Pemasaran Produk Anggota Atas Dasar Harga

Koperasi

Pemasaran Produk Anggota Aatas Dasar Harga

Pasar

Jumlah Promosi Ekonomi Dari Transaksi

Pemasaran Produk Anggota

Manfaat Ekonomi Dari Pengadaan Barang Untuk

Anggota:

Pengadaan Barang Atas Dasar Harga Pasar

Pengadaan Barang Atas Dasar Harga Koperasi

Jumlah Promosi Ekonomi Dari Transaksi

Pengadaan Barang Untuk Anggota

Manfaat Ekonomi Dari simpan Pinjam Lewat

Koperasi:

Penghematan Beban Pinjaman Anggota

Kelebihan Balas Jasa Simpanan Anggota

Jumlah Promosi Ekonomi Dari Transaksi

Penyediaan Jasa Untuk Anggota

Jumlah Promosi Ekonomi Anggota Selama

Tahun Berjalan

Promosi Ekonomi Pada Akhir Tahun:

-

( )

-

151.978.770,03

(75.989.385,15)

75.989.385.15

6.000.000,00

(25.000,00)

5.875.000.00

63.864.385,15

-

( )

-

162.043.431,00

(81.021.715,05)

81.021.715,95

4.500.000,00

(50.000,00)

4.450.000.00

8.5471.715,95

Page 78: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Pembagian Sisa Hasil Usaha Selama Berjalan

Untuk Anggota

Jumlah Promosi Ekonomi Anggota

252.000.000,00

315.864.385,15

219.300.000,00

30.477.175,95

Berdasarkan tabel 4.3 menjelaskan bahwa laporan promosi ekonomi

anggota laporan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3)

Cabang Amandraya tahun 2014-2015 menunjukkan saldo promosi ekonomi

anggota per 31 Desember 2014 sampai dengan 31 Desember 2015 masing-masing

sebesar Rp. 315.864.385,15 dan Rp. 30.477.175,95.

4.2.4 Laporan Arus Kas KSP3 Cabang Amandraya

TABEL 4.4

LAPORAN ARUS KAS

KOPERASI SIMPAN PINJAM PENGEMBANGAN PEDESAAN (KSP3)

NIAS CABANG AMANDRAYA

per 31 Desember 2014-2015

Uraian 2014 (Rp) 2015 (Rp)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penyusutan aktiva tetap

Piutang usaha

Piutang lain-lain

Hutang Bank BRI

Persediaan

Hutang Fee kelompok tani

Hutang

Hutang usaha

Beban YMH dibayar

Hutang Lain-lain

Hutang anggota

SHU bagian anggota

Hutang dana-dana

Hutang Bank

Hutang PNM

Hutang PUUK

Arus Kas dan Bank Dari (Untuk) Kegiatan Usaha

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Simpanan KJUB

Simpanan PUSKUD

27.138.246,00

(2.911.864.179,00)

(141.853.000,00)

0,00

235.237.647,00

12.132.000,00

(15.000.000,00)

(132.820.000,00)

(20.000.000,00)

(652.390.399,60)

59.034.248,00

(5.540.000,40)

7.380.222,38

2.450.000.000,00

(1.083.333.329,00)

76.668.888,00

(779.348.857,00)

(6.000.000,00)

0,00

24.651.839,00

(579.810.000,00)

14.753.500,00

(22.222.222,00)

(11.273.952,00)

0,00

(45.000.000,00)

140.584.983,00

40.000.000,00

(304.638.622,00)

56.770.129,00

(6.404.540,00)

6.289.955,00)

0.00

2.000.000.000,00

(18.333.333,00)

(1.282.787.821,00)

(16.000.000,00)

(120.000,00)

Page 79: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Koreksi Akk. Penyusutan

Penambahan aktiva lain-lain

Penambahan aktiva tetap

Arus Kas dan Bank Dari (Untuk) Kegiatan

Investasi

Jumlah

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Simpanan pokok

Simpanan wajib

Donasi

Cadangan

SHU tahun berjalan

SHU tahun lalu

Arus Kas dan Bank Dari (Untuk) Kegiatan

Pendanaan

Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas Kas

Saldo Kas Pada Awal Tahun Kas dan Setara

Saldo Kas Pada Akhir Tahun

0,00

(4.777.000,00)

(5.223.000,00)

(16.000.000,00)

(795.348.857,00)

10.000,00

26.074.000,00

0,00

74.363.472,20

201.647.103,00

(195.888.540,00)

106.206.035,20

(689.142.821,82)

1.577.448.472,82

888.305.651,00

0,00

32.898.973,00

(66.788.973,00)

(50.010.000,00)

1.232.777.821,00

10.000,00

25.354.000,00

0,00

50.777.352,00

195.888.540,00

(126.943.381,00)

145.086.511,00

1.377.864.332,00

199.584.140,82

1.577.448.472,82

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa pada laporan arus kas Koperasi

Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya tahun

2014-2015 bersaldo per 31 Desember 2014 sampai dengan 31 Desember 2015

masing-masing sebesar Rp. 888.305.651,00 dan Rp. 1.577.448.472,82.

4.3 Analisis dan Pembahasan

4.3.1 Analisis Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan

Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya tahun 2014-2015

Adapun perhitungan rasio masing-masing aspek penilaian kesehatan

koperasi dapat dilihat datanya pada laporan keuangan tahunan periode yang

dibutuhkan dalam penelitian yaitu:

1. Aspek Permodalan

a. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Assets

Rasio =

%

Page 80: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Hasil perhitungan rasio modal sendiri dengan total asset adalah sebagai

berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 10,41%

Tahun 2015: Rasio =

% = 12,34%

Berdasarkan perhitungan rasio modal sendiri terhadap total asset

diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2014 hasil rasio 10,14

% (< 20%) maka nilainya adalah 25 dan nilai skornya 1,50 sedangkan

pada tahun 2015 hasil rasio 12,34% (< 20%) maka nilainya adalah 25 dan

nilai skornya 1,50.

b. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio modal sendiri dengan pinjaman diberikan yang

beresiko adalah sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 35,75 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 36,67 %

Berdasarkan perhitungan rasio modal sendiri terhadap pinjaman

diberikan yang beresiko diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun

2014 hasil rasio menunjukkan sebesar 35,75 % (< 40 %) maka nilainya

adalah 30 dan nilai skornya 1,8 sedangkan pada tahun 2015 hasil rasio

36,67 % (< 40%) maka nilainya adalah 30 dan nilai skornya 1,8.

c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri

Page 81: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio kecukupan modal sendiri adalah sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 3,99 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 4,16 %

Berdasarkan perhitungan rasio kecukupan modal sendiri diatas,

maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2014 hasil rasio menunjukkan

sebesar 3,99 % (< 4 %) maka nilainya adalah 0 dan nilai skornya 0

sedangkan pada tahun 2015 hasil rasio 4,16 % (> 4 %) maka nilainya

adalah 50 dan nilai skornya 1,5.

2. Aspek Aktiva Produktif

a. Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume Pinjaman yang

Diberikan

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume

pinjaman yang diberikan adalah sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 39,23 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 74,52 %

Berdasarkan perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota

terhadap volume pinjaman diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pada

tahun 2014 hasil rasio menunjukkan sebesar 39,23 % (< 40 %) maka

Page 82: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

nilainya adalah 50 dan nilai skornya 5,00 sedangkan pada tahun 2015 hasil

rasio 74,52 % (> 4 %) maka nilainya adalah 100 dan nilai skornya 10.

b. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman

yang diberikan adalah sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 0,33 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 1,30 %

Berdasarkan perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota

terhadap volume pinjaman diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pada

tahun 2014 hasil rasio menunjukkan sebesar 0,33 % (< 0 %) maka nilainya

adalah 80 dan nilai skornya 4,00 sedangkan pada tahun 2015 hasil rasio

1,30 % (> 0 %) maka nilainya adalah 80 dan nilai skornya 4,00.

c. Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman Bermasalah

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman

Bermasalah adalah sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 371,8 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 126,94 %

Page 83: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Berdasarkan perhitungan rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko

Pinjaman Bermasalah diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun

2014 hasil rasio menunjukkan sebesar 371,8 % (> 100%) maka nilainya

adalah 100 dan nilai skornya 5,00 sedangkan pada tahun 2015 hasil rasio

126,94 % (> 100 %) maka nilainya adalah 100 dan nilai skornya 5,00.

d. Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap Pinjaman yang Diberikan

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio pinjaman beresiko terhadap pinjaman yang

diberikan adalah sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 61,00 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 71,45 %

Berdasarkan perhitungan rasio pinjaman beresiko terhadap

pinjaman yang diberikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pada

tahun 2014 hasil rasio menunjukkan sebesar 61,00 % (> 30%) maka

nilainya adalah 25 dan nilai skornya 1,25 sedangkan pada tahun 2015 hasil

rasio 71,45 % (> 30 %) maka nilainya adalah 25 dan nilai skornya 1,25.

3. Aspek Manajemen

Penilaian aspek manajemen KSP dan USP koperasi meliputi lima

komponen sebagai berikut:

Page 84: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Tabel 4.5

Aspek Manajemen

NO ASPEK MANAJEMEN SKOR

1 Manajemen Umum 2,50

2 Manajemen Kelembagaan 1,75

3 Manajemen Permodalan 2,50

4 Manajemen Aktiva 2,50

5 Manajemen Likuiditas 2,00

JUMLAH 11,25

Dengan demikian skor penilaian untuk aspek manajemen adalah 11,25.

4. Aspek Efisiensi

a. Rasio Beban Operasi Anggota Terhadap Partisipasi Bruto

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio Beban Operasi Anggota Terhadap Partisipasi

Bruto adalah sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 34,39 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 23,11 %

Berdasarkan perhitungan rasio Beban Operasi Anggota Terhadap

Partisipasi Bruto diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2014

hasil rasio menunjukkan sebesar 34,39 % (< 90%) maka nilainya adalah

100 dan nilai skornya 4 sedangkan pada tahun 2015 hasil rasio 23,11 % (<

90 %) maka nilainya adalah 100 dan nilai skornya 4.

b. Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor

Page 85: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor adalah sebagai

berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 10,66 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 14,14 %

Berdasarkan perhitungan rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor

diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2014 hasil rasio

menunjukkan sebesar 10,66 % (< 40%) maka nilainya adalah 100 dan nilai

skornya 4 sedangkan pada tahun 2015 hasil rasio 14,14 % (< 40 %) maka

nilainya adalah 100 dan nilai skornya 4.

c. Rasio Efisiensi Pelayanan

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio Efisiensi Pelayanan adalah sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 1,46 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 3,09 %

Berdasarkan perhitungan rasio Efisiensi Pelayanan diatas, maka

dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2014 hasil rasio menunjukkan

sebesar 1,46 % (< 5 %) maka nilainya adalah 100 dan nilai skornya 2

sedangkan pada tahun 2015 hasil rasio 3,09 % (< 5 %) maka nilainya

adalah 100 dan nilai skornya 2.

Page 86: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

5. Aspek Likuiditas

a. Rasio Kas dan Bank terhadap Kewajiban Lancar

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio Kas dan Bank terhadap Kewajiban Lancar adalah

sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 23,09 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 49,27 %

Berdasarkan perhitungan rasio Kas dan Bank terhadap Kewajiban

Lancar diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2014 hasil rasio

menunjukkan sebesar 23,09 % (> 20 %) maka nilainya adalah 25 dan nilai

skornya 2,50 sedangkan pada tahun 2015 hasil rasio 49,27 % (> 20 %)

maka nilainya adalah 25 dan nilai skornya 2,50.

b. Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang

Diterima adalah sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 168,41 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 90,05 %

Berdasarkan perhitungan rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap

Dana yang Diterima diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun

Page 87: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

2014 hasil rasio menunjukkan sebesar 168,41 % (> 90 %) maka nilainya

adalah 100 dan nilai skornya 5,00 sedangkan pada tahun 2015 hasil rasio

90,05 % (> 90 %) maka nilainya adalah 100 dan nilai skornya 5,00.

6. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan

a. Rasio Rentabilitas Assets

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio Rentabilitas Assets adalah sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 2,50 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 3,30 %

Berdasarkan perhitungan rasio Rentabilitas Assets diatas, maka

dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2014 hasil rasio menunjukkan

sebesar 2,50 % (≤ 5 %) maka nilainya adalah 25 dan nilai skornya 0,75

sedangkan pada tahun 2015 hasil rasio 3,30 % (≤ 5 %) maka nilainya

adalah 25 dan nilai skornya 0,75.

b. Rasio Rentabilitas Modal Sendiri

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio Rentabilitas Modal Sendiri adalah sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 0,66 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 0,76 %

Page 88: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Berdasarkan perhitungan rasio Rentabilitas Modal Sendiri diatas,

maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2014 hasil rasio menunjukkan

sebesar 0,66 % (< 3 %) maka nilainya adalah 25 dan nilai skornya 0,75

sedangkan pada tahun 2015 hasil rasio 0,76 % (< 3 %) maka nilainya

adalah 25 dan nilai skornya 0,75.

c. Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio Kemandirian Operasional Pelayanan adalah

sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 102,97 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 111,19 %

Berdasarkan perhitungan rasio Kemandirian Operasional

Pelayanan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2014 hasil

rasio menunjukkan sebesar 102,97 % (≥ 100 %) maka nilainya adalah 100

dan nilai skornya 4 sedangkan pada tahun 2015 hasil rasio 111,19 % (≥

100 %) maka nilainya adalah 100 dan nilai skornya 4.

7. Aspek Jati Diri Koperasi

a. Rasio Partisipasi Bruto

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio Partisipasi Bruto adalah sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 96,12 %

Page 89: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Tahun 2015: Rasio =

% = 97,85 %

Berdasarkan perhitungan rasio Partisipasi Bruto diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa pada tahun 2014 hasil rasio menunjukkan sebesar

96,12 (≥ 75 %) maka nilainya adalah 100 dan nilai skornya 7 sedangkan

pada tahun 2015 hasil rasio 97,85 (≥ 75 %) maka nilainya adalah 100

dan nilai skornya 7.

b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio Promosi Ekonomi Anggota adalah sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 217,50 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 25,58 %

Berdasarkan perhitungan rasio Promosi Ekonomi Anggota diatas,

maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2014 hasil rasio menunjukkan

sebesar 217,50 % ( 10 %) maka nilainya adalah 100 dan nilai skornya 3

sedangkan pada tahun 2015 hasil rasio 25,58 % ( 10 %) maka nilainya

adalah 100 dan nilai skornya 3.

4.3.2 Pembahasan

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa setelah dianalisis kesehatan

koperasinya terhadap Laporan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan

Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya tahun 2014-2015 mengalami peningkatan

dan penurunan (berfluktuasi) pada setiap aspek pengujian kesehatan koperasi.

Page 90: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Untuk mempermudah dan mengetahui hasil penelitian ini maka dilihat melalui

Tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6

Hasil Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan

Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya tahun 2014-2015

No Aspek yang dinilai Komponen

Skor

Tahun

2014

Skor

Tahun

2015

1 Permodalan

d. Rasio Modal Sendiri terhadap

Total Assets

e. Rasio Modal Sendiri terhadap

Pinjaman diberikan yang

berisiko

f. Rasio Kecukupan Modal

Sendiri

1,5

1,8

1,5

1,5

1,8

1,5

2 Kualitas Aktiva

Produktif

e. Rasio Volume Pinjaman pada

anggota terhadap volume

pinjaman diberikan

f. Rasio Risiko Pinjaman

Bermasalah Terhadap Pinjaman

yang diberikan

g. Rasio Cadangan Risiko

Terhadap Pinjaman Bermasalah

h. Rasio Pinjaman yang berisiko

terhadap pinjaman yang

diberikan

10

4

5

1,25

10

4

5

1,25

3 Manajemen

a. Manajemen Umum

b. Manajemen Kelembagaan

c. Manajemen Permodalan

d. Manajemen Aktiva

e. Manajemen Likuiditas

11,25 11,25

4 Efesiensi

d. Rasio beban operasi anggota

terhadap partisipasi bruto

e. Rasio beban usaha terhadap

SHU Kotor

f. Rasio efisiensi pelayanan

4

4

2

4

4

2

5 Likuiditas

a. Rasio kas dan bank terhadap

kewajiban lancar

b. Rasio pinjaman yang diberikan

terhadap dana yang diterima

2,5

5

2,5

5

Page 91: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

6 Kemandirian dan

Pertumbuhan

d. Rentabilitas Assets

e. Rentabilitas Modal Sendiri

f. Kemandirian Operasional

Pelayanan

0,75

0,75

4

0,75

0,75

4

7 Jati Diri Koperasi

c. Rasio partisipasi bruto

d. Rasio promosi ekonomi

anggota (PEA)

7

3

7

3

Jumlah 67,65 69,15

Sumber: Laporan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan

(KSP3) Cabang Amandraya (Data Diolah Penulis)

Berdasarkan Tabel 4.6 diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil

penilaian tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan

(KSP3) Cabang Amandraya tahun 2014-2015 yaitu:

Pada tahun 2014 tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam

Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya sebesar 67,65 yang berarti

Cukup Sehat. Hal tersebut dikarenakan laporan keuangan Koperasi Simpan

Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya selalu dianalisis

tingkat kesehatannya berada pada skor predikat antara nilai < 60 x < 80, sehingga

predikat cukup sehat. Pada tahun 2015 tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam

Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya sebesar 69,15 yang berarti

Cukup Sehat. Sama halnya dengan perhitungan tingkat kesehatan Simpan Pinjam

Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya yang menunjukkan

predikat cukup sehat, walaupun mengalami peningkatan sedikit dari pada per 31

Desember 2014. Tetapi tetap saja Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan

(KSP3) Cabang Amandraya memerhatikan lebih rinci setiap aspek yang akan

dievaluasinya agar dapat menghasilkan predikat yang lebih baik atau sehat.

Dampak yang terjadi adalah Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3)

Page 92: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Cabang Amandraya tidak dapat memenuhi semua tujuan koperasi yang selama ini

yang ingin dicapai karena keterbatasan dana pendapatan atau keuangan koperasi.

Hasil perhitungan penilaian tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam

Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya di atas menunjukkan

bahwa laporan keuangan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan

(KSP3) Cabang Amandraya tahun 2014-2015 mempunyai predikat yang cukup

sehat.

Hasil analisis Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia No. 14/Per/M. KUKM/XII/2009 yang menyangkut atas

aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, likuiditas, efisiensi,

kemandirian dan pertumbuhan serta jati diri koperasi. Dalam penelitian ini sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Tyas (2014) Koperasi Simpan Pinjam Mukti Bina

Usaha tahun 2011-2013. Dimana hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

tingkat kesehatan KSP Mukti Bina Usaha tahun 2011-2013 berada dalam kategori

cukup sehat secara rerata.

Hal berbeda ditemukan oleh Nimah (2012) Pada Koperasi BMT Bina Usaha

Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang, Universitas Negeri Semarang tahun

2011 dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif presentase, yaitu dengan

cara menjelaskan data-data yang telah ada kemudian diolah dan menghasilkan

hasil dalam bentuk prosentase. Dimana hasil penelitian tersebut menghasilkan

angka rasio yang cukup baik kecuali pada analisis Cash Ratio. Sedangkan pada

analisis Cash Ratio menunjukkan hasil yang tidak baik karena masih jauh di

bawah standar yang telah ditetapkan.

Page 93: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Berdasarkan penelitian terdahulu dan penetian yang di lakukan peneliti di

atas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan peneliti saat ini

dibandingkan dengan penelitian terdahulu adalah searah (relevan) sampai saat ini.

Hal tersebut dikarenakan pada penelitian saat ini tercatat bahwa keseluruhan

analisis yang dilakukan menghasilkan angka rasio yang cukup baik yaitu

berdasarkan tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan

(KSP3) Cabang Amandraya tahun 2014 dan 2015 masing sebesar 67,65 dan 69,15

yang berarti Cukup Sehat.

Page 94: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat

ditarik kesimpulan bahwa pada Tahun 2014 tingkat kesehatan Koperasi Simpan

Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya sebesar 67,65 yang

berarti Cukup Sehat dan pada Tahun 2015 tingkat kesehatan Koperasi Simpan

Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya sebesar 69,15 yang

berarti Cukup Sehat. Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesehatan Tahun

2014-2015 Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang

Amandraya menunjukkan hasil yang cukup sehat.

5.2 Saran

Adapun beberapa saran yang peneliti kemukakan sebagai sumbangan

pemikiran guna kemajuan pada Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan

Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya adalah Koperasi Simpan Pinjam

Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya sebaiknya memperhatikan

tingkat kesehatan koperasi yang dimana hasil yang dicapai harus dapat dikatakan

Sehat, dengan cara meningkatkan lagi penambahan modal kerja dan melunasi

hutang-hutang yang masih ada sehingga KSP3 Cabang Amandraya dapat

mencapai visi dan misinya.

Page 95: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

DAFTAR PUSTAKA

Fay. 1908, dalam Hendrojogi. 2010. Dinamika Koperasi. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Fraser. 2008, dalam Mutmainnah, 2013. Tujuan laporan keuangan koperasi.

Jakarta: Rajawali Pers.

Hanafi, MamduhdanHalim,dkk. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:

YPKN

Harahap, 2007. Analisis Kritisatas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Hartono dalam Sudarsono dan Edilius, 2010. Manajemen Koperasi Indonesia.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta:

Salemba Empat.

Jumingan. 2009, Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Kartasapoetra, ddk, 2007. Manajemen Perkreditan Komersil. Yogyakarta: BPFE.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 96/Kep/M.KUKM/IX/2004

tentang Pedoman Standar Operasional Manajemen Koperasi Simpan

Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi.

Mulyadi. 1997, dalam Risnawati. (2012). Akuntansi Manajemen. Yogyakarta:

Salemba Empat.

............2001. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Munawir. 1999. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ke-4 Yogyakarta: Liberty.

................ 2000. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

................2002. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

................2008. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ke-3 Yogyakarta: BPFE.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995 Tentang

Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi.

Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik

Indonesia Nomor : 19/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman

Page 96: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam

Koperasi.

Peraturan Menteri Negara Koperasidan Usaha Kecil dan Menengah Republik

Indonesia Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009.Tentang Pedoman

Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam

Koperasi.

Riyanto, 2001. Bambang. 2003. Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan, Edisi

Ke-4 Cetakan Ke-8. Yogyakarta: Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada.

.............2003, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

Sartono. 2001. dalam Betaria 2013. Manajemen Keuangan: teori dan aplikasi.

Edisi keempat. Yogyakarta: Liberty.

Sitio dan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga.

Soemarso. 2005. Laporan keuangan koperasi. Jakarta : Grafindo Persada.

Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketiga, Bandung: Alfabeta.

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 27 Tahun 2002 tentang Akuntansi

Perkoperasian, laporan keuangan koperasi meliputi neraca, perhitungan

hasil usaha, laporan arus kas, dan catatan laporan keuangan.

Tunggal, 2013 dalam Mercy. Memahami Konsep Ekonomic Value Added (EVA)

dan Value Based Management (VBM). Jakarta. Harvarindo.

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992, Tentang

Pernyataan Standar Pernyataan Akuntansi Keuangan (SPAK) Nomor 27

tahun 2002 tentang Akuntansi Perkoperasian.

Widiyanti, 2007. Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Posisi Keuangan

dan Kinerja Koperasi”. Tugas Akhir. Program Studi Akuntansi Diploma

III Fakultas Ekonomi. UNY.

Yayuk. 2012. Upaya Meningkatkan Kemampuan Kongnitif Dalam Mengenal

Konsep Bilangan Melalui Permainan Dakon. Surakarta: Skripsi FKIP

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Page 97: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

LAMPIRAN 1

Perhitungan rasio berdasarkan aspek penilaian kesehatan koperasi dapat

dilihat datanya pada laporan keuangan tahunan periode yang dibutuhkan dalam

penelitian yaitu:

4. Aspek Permodalan

d. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Assets

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio modal sendiri dengan total asset adalah sebagai

berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 10,41%

Tahun 2015: Rasio =

% = 12,34%

e. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio modal sendiri dengan pinjaman diberikan yang

beresiko adalah sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 35,75 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 36,67 %

f. Rasio Kecukupan Modal Sendiri

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio kecukupan modal sendiri adalah sebagai berikut:

Page 98: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Tahun 2014: Rasio =

% = 3,99 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 4,16 %

5. Aspek Aktiva Produktif

e. Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume Pinjaman yang

Diberikan

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume

pinjaman yang diberikan adalah sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 39,23 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 74,52 %

f. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman

yang diberikan adalah sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 0,33 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 1,30 %

g. Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman Bermasalah

Rasio =

%

Page 99: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Hasil perhitungan rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman

Bermasalah adalah sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 371,8 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 126,94 %

h. Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap Pinjaman yang Diberikan

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio pinjaman beresiko terhadap pinjaman yang

diberikan adalah sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 61,00 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 71,45 %

6. Aspek Manajemen

Penilaian aspek manajemen KSP dan USP koperasi meliputi lima

komponen sebagai berikut:

Aspek Manajemen

NO ASPEK MANAJEMEN SKOR

1 Manajemen Umum 2,50

2 Manajemen Kelembagaan 1,75

3 Manajemen Permodalan 2,50

4 Manajemen Aktiva 2,50

5 Manajemen Likuiditas 2,00

JUMLAH 11,25

Dengan demikian skor penilaian untuk aspek manajemen adalah 11,25.

Page 100: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

4. Aspek Efisiensi

a. Rasio Beban Operasi Anggota Terhadap Partisipasi Bruto

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio Beban Operasi Anggota Terhadap Partisipasi

Bruto adalah sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 34,39 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 23,11 %

b. Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor adalah sebagai

berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 10,66 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 14,14 %

d. Rasio Efisiensi Pelayanan

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio Efisiensi Pelayanan adalah sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 1,46 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 3,09 %

Page 101: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

5. Aspek Likuiditas

a. Rasio Kas dan Bank terhadap Kewajiban Lancar

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio Kas dan Bank terhadap Kewajiban Lancar adalah

sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 23,09 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 49,27 %

b. Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang

Diterima adalah sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 168,41 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 90,05 %

6. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan

a. Rasio Rentabilitas Assets

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio Rentabilitas Assets adalah sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 2,50 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 3,30 %

Page 102: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

b. Rasio Rentabilitas Modal Sendiri

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio Rentabilitas Modal Sendiri adalah sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 0,66 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 0,76 %

c. Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio Kemandirian Operasional Pelayanan adalah

sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 102,97 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 111,19 %

7. Aspek Jati Diri Koperasi

a. Rasio Partisipasi Bruto

Rasio =

%

Hasil perhitungan rasio Partisipasi Bruto adalah sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 96,12 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 97,85 %

b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota

Rasio =

%

Page 103: ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Cabang Amandraya Tahun 2014-2015”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

Hasil perhitungan rasio Promosi Ekonomi Anggota adalah sebagai berikut:

Tahun 2014: Rasio =

% = 217,50 %

Tahun 2015: Rasio =

% = 25,58 %