ANALISIS KESALAHAN SISWA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) SMP NEGERI 1 BOYOLALI DALAM MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

Disusun oleh : MIFTAQUL JANAH A 410 080 101

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2011

MottoAllah tidak akan mengubah suatu keadaan mereka kecuali mereka sendiri yang mengubahnya ( Q.S. Ar-Radu : 11)

Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusu. ( Q.S Al-Baqarah : 45 )

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan Maka apabila kamu telah selesai (dari urusan kamu), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. ( Terjemahan Q.S. Al Insyirah : 6-7 )

There is no better time than right now to be happy. Happiness is a journey, not a destination. So work like you don't need money, love like you've never been hurt, and dance like no one's watching. ( Dr. Joyce Brothers)

past to serve as a lesson, present to be lived and the future to be prepared (penulis)

PERSEMBAHAN

Puji syukur Alhamdulilah hamba panjatkan atas rahmat, hidayah dan karunia Allah SWT, shalawat serta salam hanya bagi Nabi Muhammad SAW. Suatu kebanggaan tersendiri bagi penulis dapat menyelesaikan karya sederhana ini, dengan rasa syukur karya ini penulis persembahkan untuk : My dear Parents

Wujud bakti Ananda pada Bapak Mochamad dan Ibu Sri Hartini tercinta yang selalu menyelipkan namaku dalam setiap doa malamnya yang menjadi semangat dalam hidupku. Terimakasih atas cinta dan kasih sayang serta dukungannya selama ini My Brothers Tanda sayang untuk adik-adikku : Dik Pindi Dharma Hutama, Dik Bagus dan Dik Hafid atas kasih sayang yang tidak terganti. Semoga Allah SWT lebih mempererat ikatan antara kita dengan tulus My Friendships Sahabat-sahabat sejatiku Vifi,Renny,Endah,Wulan,Devi,Othing,Lina. Thanks for all and for your support given to me I hope well always together My nicely Friends .To all my friend in Philadelphia Boarding House Sist Etik, Teteh, Napcul, Liliek, Miss V-ka and another. Thanks for our togetherness that always in my happy memories My classmates in Mathematics Education 2008th specially in class C that always make me more valuable in this life and give me some cheerful. Thanks all For special person that always in side me and always patient to support me so I can finished it better Almamaterku tempatku menimba ilmu dan semoga menjadi awal kesuksesanku

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, senantiasa peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi berjudul Analisis Kesalahan Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMP Negeri 1 Boyolali dalam Menyelesaikan Soal Geometri ini. Dalam penelitian ini peneliti banyak mendapat bantuan, saran serta bimbingan dari berbagai pihak terkait. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada : 1. Drs. H. Sofyan Anif, M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang sudah memberikan ijin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian. 2. Dra. Sri Sutarni, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah mengarahkan dan memberikan kesempatan kepada peneliti dalam menyusun penelitian ini. 3. Idris Harta, M.A, Ph.D, selaku Pembimbing I yang telah memberikan arahan, saran dan menyempatkan waktunya untuk peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Drs. H. Sumardi, M.Si, selaku Pembimbing II yang dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan, petunjuk dan saran mulai dari penyusunan judul hingga selesainya skripsi ini. 5. Ibu Lisning Sumanti, S.Pd.,M.Pd, MM. selaku Kepala SMP Negeri 1 Boyolali yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian di sekolah yang bersangkutan. 6. Ibu Pras, S.Pd selaku Guru mata pelajaran matematika SMP Negeri 1 Boyolali yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian. 7. Bapak dan Ibu tersayang, terima kasih atas doa, kasih sayang dan dukungan yang telah kalian berikan atas kelancaran skripsi ini. 8. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Penelitian ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun diharapkan peneliti demi kesempurnaan dari penelitian ini. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk penelitian selanjutnya.

Surakarta, Februari 2012

Penulis

Daftar Isi

HALAMAN JUDUL................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN.................................................................... iv MOTTO...................................................................................................... v PERSEMBAHAN....................................................................................... vi KATA PENGANTAR................................................................................ vii DAFTAR ISI .............................................................................................. ix DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xiii ABSTRAK.................................................................................................. xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan ............... 1 B. Fokus Penelitian ........................ 5 C. Rumusan Masalah .............. 6 D. Tujuan Penelitian ........... 7 E. Manfaat Penelitian ...... 7 F. Definisi Istilah ........................................................................ 8 BAB II STUDI KEPUSTAKAAN A. Pembahasan Teori ...................................................... 10 1. Kesalahan Belajar Matematika....................... 10

2. Kemampuan Matematika ................................................. 18 3. Analis Kesalahan ............................................................... 22 B. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................. 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .................................................................. .... 28 B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 28 C. Data, Sumber Data, dan Nara Sumber................................... 30 D. Metode Pengumpulan Data ................................................... 31 1. Metode Tes ................. ................................................... 31

2. Metode Wawancara............................................................ 32 3 Metode Observasi................................................................ 32 4. Metode Dokumentasi ........................................................ 33 E. Instrumen Penelitian ....... 34 F. Try Out tes.......................... 35 1. Validitas Item Soal............................................................. 35 2. Reliabilitas ........................................................................ 36 G. Kehadiran Peneliti ................................................................... 37 H. Teknik Analisis Data................................................................ 37 1. Reduksi Data ..................................................................... 38 2. Penyajian Data .................................................................. 38 3. Penarikan Kesimpulan ...................................................... 39 I. Keabsahan Data ........................................................................ 40 J. Prosedur Penelitian ................................................................... 41

BAB IV

HASIL PENELITIAN A. Profil Tempat Penelitian ......................................................... 42 B. Deskripsi Hasil Penelitian ....................................................... 43 1. Penyampaian materi atau bahan ajar ................................. 43 2. Penyusunan soal tes............................................................ 46 3. Pemberian skor soal dan penilaian ..................................... 46 4. Try out tes .......................................................................... 47 5. Pelaksanaan penelitian ...................................................... 49 C. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal............ 49 1. Persentase kesalahan siswa .............................................. 49 2. Analisis kesalahan siswa pada tiap item soal ................... 53 D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 65 1. Kesalahan tipe I ................................................................ 65 2. Kesalahan tipe II .............................................................. 68 3. Kesalahan tipe III ............................................................. 69

Bab V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan .............................................................................. 71 B. Implikasi .................................................................................. 74 C. Saran ........................................................................................ 74

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

ABSTRAK

ANALISIS KESALAHAN SISWA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) SMP NEGERI 1 BOYOLALI DALAM MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI

Miftaqul Janah, A 410080101, Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 80 Halaman

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kesalahan yang dilakukan siswa dan mengetahui seberapa besar persentase letak kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal geometri pada bangun datar persegi dan segitiga. Kesalahan siswa yang dilakukan meliputi kesalahan dalam menerapkan konsep, kesalahan dalam komunikasi geometris dan kesalahan perhitungan pada pembelajaran matematika kelas VII semester II di SMP Negeri 1 Boyolali tahun 2011/2012. Informan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Boyolali. Data yang dikumpulkan melalui Metode Tes, Metode Wawancara, Metode Observasi dan Metode Dokumentasi. Analisis data secara kualitatif melalui 3 alur yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kesalahan dalam menerima konsep sebesar 21% tergolong rendah, kesalahan dalam komunikasi geometris sebesar 51% tergolong sedang dan kesalahan dalam menyelesaikan hitungan sebesar 27% tergolong rendah. Dari data yang diperoleh berdasarkan hasil analisis jawaban siswa, wawancara,dan observasi terihat bahwa kesalahan dalam komunikasi geometris merupakan kesalahan yang banyak dilakukan oleh siswa yang disebabkan karena siswa cenderung malas dalam menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan serta kurang terbiasa mengerjakan soal cerita dengan langkah terperinci dan urut.

Kata Kunci: belajar, matematika, analisis, kesalahan, geometri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Johnson dan Myklebust dalam Abdurrahman (2007: 252) matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk

mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir. Untuk itulah seseorang harus tahu sedikit tentang matematika utamanya pada cara mereka menyampaikan gagasannya. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slameto, 2003 : 2). Belajar matematika tidak sama dengan belajar pelajaran sejarah, metode menghafal tidak cukup karena matematika bukanlah ilmu hafalan. Keberhasilan siswa dalam belajar khususnya pada saat

mengerjakan soal matematika dapat tercapai apabila siswa tersebut memperbanyak pengerjaan latihan soal dan memahami rumus dengan baik. Berbagai kesalahan yang sering dilakukan siswa terutama pada saat ujian diantaranya siswa tidak belajar sama sekali karena merasa yakin dengan apa yang sudah dipelajari sebelumnya, belajar matematika dengan menghafal dan tanpa latihan, tidak teliti, terburu-buru, tidak melihat petunjuk soal dengan seksama,mengerjakan tidak dengan prioritas dan tanpa strategi, dan

mengerjakan

dengan

coba-coba

atau

menghafalkan

rumus

praktis

(http://jurotunguru.wordpress.com). Menganalisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah kesulitan belajar adalah segala usaha yang dilakukan untuk memahami dan menetapkan jenis dan sifat kesulitan belajar. Juga mempelajari faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar serta cara menetapkan dan kemungkinan mengatasinya. Pentingnya mengetahui kesalahan yang dilakukan siswa diantaranya dapat membantu anak dalam mengatasi masalah yang menyebabkannya mengalami kesulitan dalam pembelajaran, dengan

mengetahui kesulitan belajar pada anak maka pendidik dapat menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak dan pendidik dapat lebih mudah mengatur ruangan kelas yang disesuaikan dengan kondisi anak yang mengalami kesulitan belajar ( Rosmawaty, 2011 : 1). Prosedur pembelajaran matematika lebih menekankan pada

pembelajaran yang cenderung ke arah ketercapaian target materi menurut kurikulum atau menurut buku yang dipakai sebagai buku wajib, bukan pada pemahaman materi atau konsep yang dipelajari. Siswa cenderung menghafal konsep-konsep matematika dengan berulang kali menyebutkan definisi yang diberikan guru atau yang tertulis dalam buku tanpa memahami maksud dan isinya. Sehingga sering sekali terjadi kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika yang meliputi kesalahan dalam menangkap konsep maupun kesalahan dalam menghitung.

Belajar matematika terutama bangun datar segitiga adalah mencakup belajar konsep, menggambar, dan perhitungan. Sedangkan konsep dasar matematika merupakan kesatuan yang bulat dan utuh, untuk itu dalam proses belajar mengajar yang terpenting adalah bagaimana guru itu dapat menerapkan konsep dan sisw dengan mudah dapat memahaminya. Dengan adanya kesatuan konsep itu pula, pembelajaran matematika harus dimulai dari hal yang lebih sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks dan harus memperhatikan urutan dari beberapa konsep. Berdasarkan hasil pengamatan pada pembelajaran matematika di SMPN 1 Boyolali kelas VII ternyata pada materi bangun datar segitiga masih terdapat banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep, kesalahan dalam menggambar bahkan kesalahan dalam menghitung. Sumber kesalahan yang berasal dari siswa tersebut hendaknya harus segera mendapatkan penyelesaian dengan cara menganalisis pokok permasalahan yang menjadi penyebab seorang siswa dalam melakukan kesalahan. Dalam penelitian Darsono (2006: 65) yang relevan dengan penelitian ini, diperoleh teori bahwa pada umumnya siswa melakukan kesalahan yang digolongkan menjadi tiga jenis kesalahan yaitu kesalahan pemahaman materi prasyarat, kesalahan pemahaman konsep, dan kesalahan perhitungan. Tanpa berlandaskan pada ketiga jenis kesalahan tersebut, penulis tidak hanya mengidentifikasi kesalahan yang dilakukan oleh siswa dan

menggolongkannya ke dalam beberapa jenis kesalahan, tetapi penulis juga akan membandingkan kesalahan yang dilakukan oleh siswa pada materi

hubungan antar sudut, dengan teori tentang jenis-jenis kesalahan siswa yang telah dikemukakan pada penelitian sebelumnya. Selain itu peneliti juga ingin menemukan penyebab siswa melakukan kesalahan dan mencari solusinya. Salah satu upaya dalam meminimalisasikan kesalahan siswa yang seringkali dilakukan dalam menyelesaikan soal matematika khususnya pada soal geometri yaitu dengan menganalisis kesalahan siswa SMP Kelas VII dalam menyelesaikan soal geometri pada bangun datar segitiga. B. Fokus Penelitian Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal geometri matematika yang dapat dirinci menjadi tiga yaitu : 1. Penulis akan meneliti kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal geometri khususnya pada pokok bahasan bangun datar segitiga dan bangun datar persegi. 2. Jenis kesalahan yang nantinya akan dijadikan patokan adalah a. Kesalahan menangkap konsep sebagai tipe kesalahan I. b. Kesalahan menggambar sebagai tipe kesalahan II. c. Kesalahan menghitung atau menyelesaikan hitungan sebagai tipe kesalahan III. 3. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII semester 2 SMP Negeri 1 Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012.

C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian , maka

permasalahan yang dapat dirumuskan yaitu : 1. Apakah penyebab kesalahan yang dilakukan siswa dalam

menyelesaikan soal geometri pada pokok bahasan bangun datar segitiga, ditinjau dari kesalahan menangkap konsep, kesalahan menggambar, dan kesalahan menghitung atau menyelesaikan hitungan ? 2. Seberapa besar persentase kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal geometri pada bangun datar segitiga ditinjau dari kesalahan menangkap konsep, kesalahan menggambar, dan

kesalahan menghitung atau menyelesaikan hitungan ? D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kesalahan yang dilakukan siswa dan mengetahui seberapa besar persentase letak kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal geometri pada bangun datar segitiga. Kesalahan siswa yang dilakukan meliputi kesalahan dalam menangkap konsep, kesalahan dalam menggambar, dan kesalahan dalam menghitung pada pembelajaran matematika bangun datar segitiga di SMP Negeri 1 Boyolali tahun 2011/2012.

2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui penyebab kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal geometri pada bangun datar segitiga. b. Untuk mengetahui tingkat persentase kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal geometri pada bangun datar segitiga. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara umum, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada bidang pendidikan matematika, utamanya pada

pembelajaran soal geometri bangun datar segitiga. Secara khusus, studi ini memberikan sumbangan penekanan pentingnya peran matematika dalam kehidupan sehari-hari pada siswa. Sehingga tidak hanya sekedar hafalan konsep saja, akan tetapi juga untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengaplikasikan matematika.

2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa agar lebih meningkatkan kemampuan berhitung dan keterampilannya dalam mengerjakan soal matematika. b. Bagi guru untuk meningkatkan kinerjanya dalam proses belajar mengajar di kelas.

c. Bagi sekolah yaitu untuk mengevaluasi tingkat keefektifan dalam pembelajaran di kelas. d. Bagi peneliti selanjutnya sebagai informasi dan bahan pertimbangan bagi penelitian dengan obyek permasalahannya yang sejenis. F. Definisi Istilah 1. Pembelajaran Matematika Pembelajaran merupakan kemampuan dalam mengelola komponenkomponen yang berkaitan dengan pembelajaran sehingga menghasilkan nilai tambah terhadap komponen-komponen tersebut (Martinis,2008:22). Adapun komponen yang berkaitan dengan pembelajaran antara lain guru, siswa, proses pembelajaran, maupun sarana prasarana. 2. Kesalahan Siswa Kesalahan diartikan sebagai suatu bentuk kekeliruan atau

penyimpangan terhadap segala sesuatu yang seharusnya. (Kamus Besar Bahasa Indonesia) 3. Geometri Geometri berasal dari bahasa latin Geometria, Geo artinya tanah dan Metria artinya Ukuran. Geometri di Indonesia diterjemahkan Ilmu Ukur. Geometri senidri diartikan sebagai cabang matematika yang mempelajari titik, garis, bidang dan benda-benda ruang beserta sifat, ukuran dan hubungannya dengan yang lain. Objek geometri benda pikir yang berasal dari benda nyata yang diabstraksikan dan diidealisasikan

(http://topmat.staff.uns.ac.id/).

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN A. Pembahasan Teori 1. Kesalahan Belajar Matematika a. Hakikat matematika Hakikat matematika menurut para ahli antara lain Hudoyo mengemukakan bahwa hakikat matematika berkenan dengan ide-ide, struktur- struktur dan hubungan-hubungannya yang diatur menurut urutan yang logis. Jadi matematika berkenaan dengan konsep-konsep yang abstrak. Selanjutnya dikemukakan bahwa apabila matematika dipandang sebagai struktur dari hubungan-hubungan maka simbol- simbol formal diperlukan untuk membantu memanipulasi aturan-aturan yang beroperasi di dalam struktur-struktur. Sedangkan Soedjadi berpendapat bahwa simbol-simbol di dalam matematika umumnya masih kosong dari arti sehingga dapat diberi arti sesuai dengan lingkup semestanya.

(http://karmawati-yusuf.blogspot.com/2008/12/1-hakikatmatematika.html)

Beberapa

pendefinisian

matematika

oleh

para

ahli

(Abdurrahman, 2007: 252). Menurut Johnson dan Myklebust matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi

teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir. Lerner mengemukakan bahwa matematika disamping sebagai bahasa simbolis juga merupakan

bahasa universal yang memungkinkan manusia memikirkan, mencatat, elemen dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitasi. Kline juga mengemukakan bahwa matematika merupakan bahasa simbolis dan ciri utamanya bernalar deduktif, tetapi juga tidak melupakan cara bernalar induktif. Penalaran deduktif yang bekerja atas dasar asumsi (kebenaran konsistensi).

Berdasarkan

beberapa

pendapat

diatas,

dapat

diambil

kesimpulan bahwa matematika adalah bahasa simbolis yang dapat mengkomunikasikan ide seseorang dalam aktivitasnya sehari-hari untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan. b. Teori belajar matematika Ide manusia tentang matematika berbeda-beda, tergantung pada pengalaman dan pengetahuan masing-masing. Ada yang mengatakan bahwa matematika itu tidak hanya melibatkan tambah, kurang, kali dan bagi akan tetapi matematika juga melibatkan aljabar, geometri, dan trigonometri serta mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan berfikir logis. ( Abdurrahman,2003:252) Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. ( Slameto, 2003 : 2)

Teori

belajar

menurut

Bloom

diklasifikasikan

dalam

penggolongan tujuan ranah kognitif yang meliputi enam kelas atau tingkat yaitu : 1) Pengetahuan, merupakan tingkat terendah dalam tujuan ranah kognitif berupa pengenalan dan pengingatan kembali terhadap pengetahuan tentang fakta, istilah, dan prinsip-prinsip. 2) Pemahaman, merupakan tingkat berikutnya dari tujuan ranah kognitif berupa kemampuan memahami atau mengerti tentang isi pelajaran yang dipelajari tanpa perlu menghubungkannya dengan isi pelajaran lainnya. 3) Penerapan, merupakan kemampuan menggunakan

pengetahuan untuk memecahkan masalah atau menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. 4) Analisis ( penguraian ), merupakan penentuan bagian-bagian dari suatu masalah dan menunjukkan hubungan antar bagian tersebut, melihat penyebab-penyebab dari suatu peristiwa atau memberi pernyataan. 5) Sintesis, merupakan suatu prosedur dalam menggabungkan, meramu, atau merangkai berbagai informasi menjadi satu kesimpulan atau menjadi suatu hal yang baru. 6) Evaluasi, merupakan suatu langkah dalam mempertimbangkan, menilai dan mengambil keputusan benar-salah, baik-buruk, argumen-argumen yang mendukung suatu

atau bermanfaat tak bermanfaat berdasarkan kriteria-kriteria tertentu baik kualitatif maupun kuantitatif. (http://hafizazza.blogspot.com/2011_03_14_archive.html) Berdasarkan berbagai teori yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran matematika perlu diperhatikan pemahaman konsep yang tepat, penerapan dari konsep tersebut serta kemampuan dalam mengoperasikan atau menghitung. c. Hakikat pembelajaran Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berfikir yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan

penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran (Syaiful Sagala,2010:62). Siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tapi mungkin berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan pembelajara yang diinginkan. Oleh karena itu, pembelajaran menaruh perhatian pada Bagaimana membelajarkan siswa dan bukan pada Apa yang dipelajari siswa. Pembelajaran lebih menekankan pada bagaiman cara agar tujuan dapat tercapai (Uno, 2006: 135). Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah proses untuk memberikan pelayanan kepada peserta didik agar terjadi

interaksi optimal antara guru dan siswa sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. 2. Analisis Kesalahan Menurut Soedjono dalam penelitian Suci Juniarto (2004: 18), letak kesulitan belajar yang dialami siswa pada umunnya disebabkan karena kesalahan mereka dalam menyelesaikan soal-soal matematika baik kesalahan dalam menggunakan konsep, kesalahan dalam penggunaan prinsip maupun kesalahan dalam menggunakan bahasa matematika. Menurut Mudjiono dalam penelitian Joko Nuriyanto ( 2005 : 19) menyatakan ada lima kesalahan umum yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika yaitu : a. Aspek bahasa Siswa mengalami kesulitan dalam mencerna atau memahami bahasa, menafsirkan kata-kata atu simbol-simbol yang digunakan dalam matematika. Menurut Secada dalam penelitian Scolastika Mariani (2008: 1) memberikan bukti yang cukup untuk menyimpulkan bahwa kecakapan bahasa, berhubungan dengan prestasi dalam matematika. Misalnya diketahui panjang sebuah tongkat adalah 4 cm lebih panjang dari pisau. Sedangkan panjang pisaunya 20 cm. Berapakah panjang tongkatnya?. Dari soal tersebut kebanyakan dari siswa kurang mampu dalam mengaplikasikannya ke dalam kalimat matematika

karena kesalahan dalam menafsirkan bahasa yang digunakan. Ada

siswa yang menjawab bahwa panjang tongkat dihitung 20 cm dikurangi dengan 4 cm karena kurang teliti dalam membaca soal. b. Aspek imajinasi Kesulitan dan kesalahan siswa dalam mengekspresikan suatu imajinasi kedalam bentuk yang nyata, khususnya imajinasi ruang dalam dimensi tiga yang berakibat salah dalam menyelesaikan soalsoal matematika. Misalnya dalam materi dimensi tiga siswa diminta untuk membayangkan suatu kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuknya 4 cm. Titik P tengah-tengah EH. Tentukan jarak titik P ke garis BG. Dalam hal ini banyak siswa mengalami kesalahan dalam

membayangkan letak dari jarak titik P dengan garis BG dalam kubus tersebut. c. Aspek prasyarat Bahan pelajaran yang merupakan prasyarat dalam pelajaran yang sedang dipelajari siswa belum dikuasai atau belum memadai sehingga menimbulkan kekeliruan dalam menyelesaikan soal. Misalnya diketahui keliling sebuah persegi panjang 120 cm dan lebarnya 20 cm. Kemudian siswa diminta untuk mencari panjangnya, ternyata banyak siswa yang salah dalam menggunakan rumus keliling yang seharusnya dua kali jumlah panjang dan lebar akan tetapi siswa justru menggunakan rumus luas persegi panjang untuk menghitung panjangnya.

d. Aspek tanggapan Kesalahan dalam penafsiran atau tanggapan siswa dalam menafsirkan konsep, rumus-rumus dan dalil-dalil matematika, sehingga terjadi kesalahan dalam menyelesaikan soal matematika. Misalnya siswa diminta untuk menggambar persegi ABCD dengan panjang diagonal 6 cm kemudian yang terjadi banyak siswa yang menggambar persegi panjang tersebut dengan ukuran diagonal sembarang tanpa memperhatikan apa yang sudah diperintahkan oleh soal. e. Aspek terapan Kesalahan siswa dalam menerapkan rumus-rumus dan dalildalil matematika didalam memecahkan atau menyelesaikan soal-soal matematika. Misalnya siswa diminta untuk menghitung panjang dan lebar persegi panjang yang diketahui perbandingannya dan

kelilingnya, dalam hal ini banyak siswa yang salah dalam perhitungannya yaitu dalam hal mengoperasikan perkalian dan pembagiannya. Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penulis akan menggunakan tiga aspek yaitu aspek terapan, aspek tanggapan, dan aspek prasyarat untuk menganalisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika khususnya pada materi bangun datar segitiga. Aspek terapan digunakan untuk mengetahui siswa dalam

kesalahan menghitung. Aspek tanggapan digunakan untuk mengetahui siswa dalam kesalahan menggambar. Aspek prasyarat digunakan untuk mengetahui kesalahan siswa dalam konsep bangun datar segitiga.

B. Hasil Penelitian yang Relevan Hasil penelitian yang relevan merupakan uraian sistematis tentang hasil hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Sebagai

perbandingan dalam penelitian ini, peneliti akan menguraikan hasil hasil penelitian terdahulu, antara lain : David C. Geary (2004) menyimpulkan bahwa antara 5% sampai 8% dari anak usia sekolah memiliki beberapa bentuk memori atau kemampuan kognitif yang mengganggu kemampuan mereka untuk mempelajari konsep-konsep atau prosedur dalam satu atau lebih materi di dalam matematika. Sebuah tinjauan kompetensi ilmu hitung anak-anak ini disediakan bersama dengan diskusi yang mendasari memori. Penelitian Suci Juniarto ( 2004 ) yang berjudul Diagnosis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Geometri pada Pokok Bahasan Persegi dan Persegi Panjang Siswa Kelas 1 SLTP Negeri 1 Ampel Gading Pemalang disimpulkan bahwa dari berbagai kesalahan yang dilakukan siswa diantaranya yang paling sering dilakukan siswa adalah kesalahan aspek terapan yaitu kesalahan dalam menghitung.

Nur saidah ( 2002 ) dalam penelitiannya tentang peningkatan penguasaan konsep bangun ruang pada siswa SLTP Negeri 1 Kedung Jepara mengalami peningkatan dalam pengusaan materi bangun ruang dan dapat menerapkan konsep rumus-rumus yang diberikan pada soal-soal latihan, baik banyaknya soal yang diberikan maupun tingkat kualitas pengajarannya atau tingkat kebenaran dari jawaban siswa. Lisa Angelia ( 2002 ) dalam penelitiannya tentang kesalahan siswa kelas II SMU pada pokok bahasan logaritma menyimpulkan bahwa hasil perhitungan persentase kesalahan menggunakan konsep 36,5 % (rendah), kesalahan menggunakan prinsip 47,9% ( sedang ) dan kesalahan menyelesaikan perhitungan 38,6% ( rendah ). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal logaritma tergolong rendah. Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa ternyata kesalahan yang sering dilakukan oleh siswa terletak pada aspek terapan.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Menurut Nasution (Sugiyono, 2008: 205) mengatakan bahwa penelitian kualitatif pada hakekatnya adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu berusaha mendapat informasi yang selengkapnya mengenai kesalahan siswa, yaitu kesalahan yang dilakukan oleh siswa sehubungan dengan bidang studi matematika khususnya dalam menyelesaikan soal geometri pokok bahasan bangun datar persegi dan segitiga. Informasi yang diperoleh lewat metode wawancara dan observasi terhadap informan yaitu guru dan siswa. Dengan digunakan jenis penelitian kualitatif, maka data yang didapatkan akan lebih lengkap, lebih mendalam dan bermakna sehingga tujuan dari penelitian ini dapat tercapai. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Tempat penelitian merupakan tempat diperolehnya data yang dibutuhkan dari masalah yang sedang diteliti. Sekolah yang dipilih

menjadi tempat penelitian adalah SMP Negeri 1 Boyolali yang terletak di jalan Merapi No. 22 Boyolali Kotamadya Surakarta. Pemilihan tempat tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa pada instansi tersebut diselenggarakan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dengan siswanya dijadikan sebagai subjek penelitian. 2. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan prosedur yang peneliti terapkan. Adapun langkah-langkah pelaksanaan penelitian sebagai berikut : a. Tahap persiapan Tahap persiapan yang dilakukan oleh peneliti meliputi tahap permohonan pembimbing, pengajuan proposal penelitian, permohonan ijin riset ke SMP Negeri 1 Boyolali dan pembuatan instrumen. Tahap diatas membutuhkan waktu selama kurang lebih dua bulan yaitu dimulai minggu ke-IV bulan Oktober 2011 sampai minggu ke-I bulan Januari 2012. b. Tahap pelaksanaan Tahap pelaksanaan disini meliputi kegiatan pengambilan data oleh peneliti dengan alokasi waktu sekitar dua minggu yaitu minggu keII sampai minggu ke-IV bulan Januari 2012. c. Tahap penyelesaian Pada tahap ini peneliti mulai melakukan penyusunan laporan dan konsultasi dengan pembimbing. Waktu yang dibutuhkan sekitar

satu bulan yaitu minggu ke-I Februari 2012 sampai minggu ke-I Maret 2012. Tabel rincian penelitian selengkapnya lihat di lampiran 1. C. Data, Sumber Data dan Nara Sumber Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian yaitu tentang analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal geometri. Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain atau secara tidak langsung dari subyek penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari data berupa dokumen-dokumen atau laporan yang telah tersedia yang mendukung dalam penelitian (Sugiyono, 2009: 6). Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen, data-data dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai sebagai sumber data utama yang dicatat melalui catatan tertulis dan pengambilan foto. Pencatatan sumber utama melalui wawancara atau pengamatan merupakan hasil gabungan dari kegiatan melihat, mendengar, dan bertanya. Data dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data yaitu siswa dan guru mata pelajaran matematika yang mengajar di kelas. Informasi dalam penelitian ini dapat diperoleh dari berbagai kejadian. Peneliti dapat melakukan observasi secara langsung di lapangan dalam proses belajar mengajar di kelas. Objek penelitian ini adalah kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal geometri pada

bangun datar persegi dan segitiga di Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional (RSBI) SMP Negeri 1 Boyolali. D. Metode Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui metode pokok dan metode bantu. Metode pokok yaitu dengan menggunakan metode tes tertulis, sedangkan metode bantuannya adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi yang akan diuraikan sebagai berikut : 1. Metode Pokok Metode pokok merupakan metode utama yang digunakan untuk mengumpulkan data yang kemudian diolah dan dianalisis. Metode pokok dalam penelitian ini menggunakan metode tes. Metode tes yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk soalsoal essay tentang materi bangun datar persegi dan segitiga. Soal essay sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Soal berbentuk essay adalah sejenis soal yang memerlukan penguraian lebih jelas dan teliti. Dalam hal ini siswa diminta untuk mengerjakaan soal-soal essay dan dengan kata lain soal berbentuk essay menuntut siswa untuk dapat mengingat-ingat kembali mengenai konsep maupun berbagai materi pada bangun datar segitiga dan persegi. Metode tes digunakan untuk mendapatkan data mengenai jumlah item soal yang dijawab benar ataupun salah oleh siswa untuk

kemudian data tersebut diolah dengan cara menganalisis aspek kesalahannya. 2. a. Metode Bantu Observasi Cara menggunakan metode observasi yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau pedoman observasi sebagai

instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Observasi yang dilakukan dalam hal ini adalah turut mengawasi berlangsungnya proses pembelajaran dan mengawasi siswa dalam proses

menyelesaikan soal yang diberikan oleh peneliti. Pada waktu obsevasi dilakukan, peneliti mengumpulkan data mengenai segala sesuatu yang terjadi pada proses pembelajaran tersebut baik yang terjadi pada guru maupun siswa yang mendukung dengan terkumpulnya data yang sebenarnya. Metode observasi digunakan untuk mendapatkan data mengenai gambaran pembelajaran yang dilakukan guru mata pelajaran dan tanggapan siswa dalam pembelajaran tersebut. b. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Pencatatan data selama wawancara penting sekali karena data yang akan dianalisis didasarkan

atas kutipan hasil wawancara. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan cara mendatangi terwawancara yaitu siswa dan guru untuk kemudian diberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika. Instrumen yang digunakan peneliti yaitu dengan menggunakan pedoman wawancara. Metode wawancara ini digunakan untuk mengetahui

informasi tentang kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal-soal geometri pada pokok bahasan bangun datar segitiga dan persegi serta untuk mengetahui data tentang pandangan guru terhadap kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam pembelajaran matematika. c. Dokumentasi Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan data yang relevan dengan penelitian. Dokumentasi dalam penelitian ini diperoleh dengan cara memfotokopi dokumen yang diperlukan yaitu berupa data sekolah dan daftar nama siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Boyolali. Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan daftar nama

peserta didik yang dijadikan objek penelitian yaitu siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Boyolali dan juga foto situasi pembelajaran di kelas. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini berupa soal-soal yang disusun berdasarkan indikator kesalahan umum yang dilakukan siswa serta kemampuan matematis siswa yaitu soal uraian yang berhubungan dengan materi bangun datar persegi dan segitiga. Adapun setiap soal peneliti menilai jawaban siswa berdasarkan kesalahan siswa dalam menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan beserta maksud dari soal tersebut (kesalahan dalam komunikasi geometris), kesalahan dalam penggunaan rumus yang tepat (kesalahan menerapkan konsep) dan kesalahan dalam perhitungannya. Validitas item berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur item soal yang seharusnya, artinya tes tersebut harus mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. Tes hasil belajar tidak mungkin dapat mengungkapkan semua materi yang ada dalam bidang tertentu. Soal-soal yang diujikan tersebut diambi dari buku Contextual Teaching and Learning Matematika BSE untuk kelas VII karangan Atik Wintarti,dkk dengan sedikit modifikasi. F. Try Out Tes Sebelum dilakukan tes penelitian untuk mengetahui kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal geometri, terlebih dahulu diadakan try out

pada kelas yang bukan termasuk sampel yaitu kelas VII A SMP Negeri 1 Boyolali. Setelah diperoleh data hasil try out kemudian dengan menggunakan Microsoft Excel 2010 data tersebut diolah untuk mendapatkan validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas dan reliabilitas yang masing-masing akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Validitas butir item soal Masalah validitas berhubungan dengan sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang hendak diukur. Untuk menguji validitas item soal digunakan rumus korelasi produk moment dengan angka kasar sebagai berikut :

{ Keterangan : rxy = koefisien korelasi x dan y N = subyek penelitian X = skor butir item soal Y = skor total

}

}{

( Arikunto Suharsimi, 2009 : 71)

Untuk menentukan validitas butir item, hasil rxy dihadapkan dengan rtabel harga kritik produk moment yang terdapat pada lampiran. Butir soal dikatakan valid jika rxy maka butir soal dikatakan tidak valid. rtabel dan sebaliknya jika rxy rtabel

2. Reliabilitas Persyaratan bagi tes yaitu validitas dan reliabilitas. Dalam hal ini validitas lebih penting dan reliabilitas itu perlu karena menyokong terbentuknya validitas. Untuk mencari reliabilitas soal tes berbentuk uraian keseluruhan perlu juga dilakukan analisis tiap butir soal dengan menggunakan rumus alpha sebagai berikut :

(Keterangan :

)(

)

r11 = reliabilitas instrumen yang dicari variansi total n jumlah variansi skor tiap item = jumlah item yang diteliti (Arikunto Suharsimi, 2009: 109)

Adapun untuk menghitung variansi digunakan rumus sebagai

berikut :

Keterangan :

Untuk menentukan reliabilitas soal tes maka harga r11 diinterpretasikan dengan indeks korelasi yaitu :

(Arikunto Suharsimi, 2009: 75) G. Kehadiran Peneliti Peneliti secara langsung terlibat dalam segala kegiatan yang berhubungan dengan pengumpulan data, baik pada saat wawancara dengan responden ataupun observasi di tempat penelitian. Dalam hal ini peneliti sebagai instrumen yaitu peneliti menetapkan fokus penelitian, memilih instrumen sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan. H. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Menurut Miles dan Huberman ( Sugiyono, 2008: 207 ) berpendapat bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas dan datanya sampai jenuh. Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data adalah teknik interaktif yang mengandung tiga komponen yaitu :

1. Reduksi data Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting serta mencari pola dan temanya. Dalam hal ini peneliti mencatat hasil wawancara dan observasi serta mengumpulkan data dokumentasi dari informan yang berkaitan dengan kesalahan yang dilakukan siswa dalam

menyelesaikan soal. Selain itu peneliti juga mengoreksi atau memberi penilaian terhadap jawaban pada soal yang telah diselesaikan oleh siswa. 2. Penyajian data Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisirkan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga makin mudah dipahami dan merencanakan kerja penelitian selanjutnya. Pada langkah ini peneliti berusaha menyusun data yang yang relevan sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu (Rahmad Sahit, 2011: 3). Dalam hal ini data disajikan dalam bentuk tabel, teks naratif dan teks berbentuk catatan-catatan hasil wawancara dengan informan penelitian yang memberi kemungkinan adanya kesimpulan mengenai kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal geometri.

3. Penarikan kesimpulan

Tahap penarikan kesimpulan disini adalah tahap analisis data yang telah disajikan dalam bentuk tabel. Untuk mengetahui persentase kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam pemahaman konsep geometri pada bangun datar persegi dan segitiga maka digunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan : P = persentase kesalahan yang dicari jumlah soal yang dijawab salah dari total semua soal jumlah soal yang dijawab benar dari total semua soal Tabel 3.1 Analisis kesalahan siswa tiap item soal Jenis Kesalahan Kesalahan Tipe I Jumlah Item 1 2 Nomor item soal Total 3 4 5 6

Kesalahan Tipe II

Kesalahan Tipe III

Keterangan : Kesalahan tipe I Kesalahan tipe II Kesalahan tipe III : kesalahan dalam menerapkan konsep : kesalahan dalam komunikasi geometris : kesalahan dalam perhitungan

Untuk mengetahui tinggi rendahnya persentase kesalahan maka penulis menggunakan acuan sebagai berikut :

( Arikunto Suharsimi, 2009 : 75) I. Keabsahan Data Data dalam penelitian ini disahkan melalui teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan

memanfaatkan sesuatu yang lain ( Moleong, 2008 : 330 ). Triangulasi dilakukan dengan dua cara yaitu triangulasi teknik dan sumber data. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara menanyakan hal yang sama dengan teknik yang berbeda, yaitu dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara menanyakan hal yang sama melalui sumber yang berbeda, dalam hal ini

penulis menggunakan metode pemberian tes kepada sumber yang berbeda yaitu siswa ( Sugiyono, 2008 : 209 ). J. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan tiga langkah yaitu studi persiapan, eksplorasi umum dan eksplorasi khusus. Studi persiapan dilakukan untuk menentukan tempat dan objek serta fokus penelitian. Hal ini didasarkan pada : 1. Kajian pustaka yang relevan 2. Frekuensi kesalahan yang dilakukan siswa dalam

menyelesaikan soal geometri matematika di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional ( RSBI ) Studi eksplorasi umum dilakukan untuk penjagaan umum berkaitan dengan fokus penelitian melalui pemberian soal essay dan wawancara. Studi eksplorasi khusus dilakukan untuk pengumpulan data dan analisis data, pengecekan hasil penelitian, instrumen yang digunakan dan penulisan laporan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2008. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Ansari, Bansu dan Martinis Yamin. 2008. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta : Gaung Persada Press. Ardiansyah, Asrori. 2011. Penyebab Kesulitan Belajar Siswa SD pada Matematika.http://kabarpendidikan.blogspot.com/2011/10/penyeba b-kesulitan-belajar-siswa-sd.html. diakses tanggal 3 januari 2012. Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek edisi revisi V. Jakarta : Rineka Cipta. .2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). Jakarta : Bumi Aksara. Atik Wintarti,dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Matematika BSE kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Darsono. 2006. Analisis Kesalahan Menyelesaikan Soal Sub Pokok Bahasan Layang-Layang dan Trapesium Pada Siswa kelas II Semester I SMP Negeri 2 Ceper Kabupaten Klaten Tahun Ajaran 2004/2005. Surakarta: Skripsi FKIP UNS (tidak diterbitkan ). Geary, David C. 2004. Mathematics and Learning Disabilities. Jurnal internasional vol.37 no.1 januari/februari. Diakses tanggal 18 Oktober 2011. Hafiz. 2011. Aplikasi Teori Belajar Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik menurutBloom.http://hafizazza.blogspot.com/2011_03_14_archive. html. Diakses tanggal 18 Oktober 2011. Herdian. 2010. Kemampuan Komunikasi Matematis. Tersedia dihttp://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/kemampuan-komunikasimatematis/. Diakses tanggal 26 Desember 2011

Juniarto, Suci. 2004. Diagnosis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Geometri pada Materi Persegi dan Persegi Panjang. Surakarta : Skripsi FKIP UMS ( tidak diterbitkan )

Jurotunguru. 2009. Tujuh Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika. http://jurotunguru.wordpress.com/2009/03/31/tujuhkesalahan-siswa-dalam-mengerjakan-soal-matematika/. Desember 2011. Diakses 21

Karmawati. 2008. Hakikat Matematika. Tersedia http://algebra.hakikatmatematika.htm. Diakses tanggal November 2011.

di 14

Mariani, Scolastika. Eksplorasi Tentang Kecakapan Aspek-Aspek Bahasa. http://www.mariani-scolastika.blogspot.com. Diakses tanggal 27 Oktober 2011. Moleong. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya. Nuriyanto, Joko. 2005. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika pada Pokok Bahasan Tabung dan Bola. Surakarta: Skripsi FKIP UMS ( tidak diterbitkan ). Nuraeni, Epon. 2010. Pengembangan Kemampuan Komunikasi Geometris Siswa Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran Berbasis Teori Van Hiele. Jurnal Saung Guru Vol. I No.2 tahun 2010. Diakses tanggal 12 Desember 2012 Purwanto, Ngalim. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Puspendik. 2011. Survei Internasional TIMSS. http://litbangkemdiknas.net/.Diakses tanggal 31 Desember 2011.

Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta. Rosmawaty. 2011. Mengatasi Kesulitan Belajar. Tersedia http://rosmawatysuhartono.blogspot.com/2011/01/diagnosiskesulitan-belajar.html. Diakses tanggal 1 November 2011. di

Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sahit, Rahmat. 2011. Analisis Data Penelitian Kualitatif Model Miles dan Huberman. http://sangit26.blogspot.com/2011/07/analisis-datapenelitian-kualitatif.html. Diakses pada tanggal 15 November 2011 Sbaragli, Silvia dan George Santi. 2011. Teachers Choices as the Cause of Misconceptions in the Learning of the Concept of Angle. Jurnal Internasional Pendidikan Matematika Vol 4(2) No.117. Diakses tanggal 2 Desember 2011.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Staff UNS. 2008. Tutorial Geometri. Tersedia http://topmat.staff.uns.ac.id/categorized/. 21 Oktober 2011 di

Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV Alfabeta. . 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta. Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Tarsito. Uno, Hamzah. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : Bumi Aksara. . 2008. Orientasi dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Yamin, Martinis dan Bansu I. Ansari. 2008. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta : Bumi Aksara