Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi ...repository.umrah.ac.id/2753/1/TIYA...

17
1 Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi Persamaan Lingkaran Berdasarkan Taksonomi SOLO-Plus Siswa Kelas XI SMKN 4 Tanjungpinang Tiya Ariyana, Mirta Fera, Febrian [email protected] Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji 2019 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase kesalahan siswa pada masing-masing level taksonomi SOLO Plus serta letak kesalahan yang dominan dan faktor-faktor penyebab kesalahan siswa kelas XI RPL 1 SMKN 4 Tanjungpinang dalam menyelesaikan soal-soal matematika terkait materi persamaan lingkaran. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMKN 4 Tanjungpinang Kelas XI RPL 1 yang berjumlah 30 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes, wawancara, dan dokumentasi serta menggunakan metode triangulasi sebagai pengecekan keabsahan data. Instrumen dalam penelitian ini meliputi soal tes dan lembar pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan persentase kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal matematika materi persamaan lingkaran adalah persentase kesalahan siswa berada di level prastrustural 12,20%, di level unistructural 13,82%, di level multistructural 18,70%, di level semi relasional 24,39%, di level relasional 10,57%, dan di level abstract 8,94%. Sedangkan level extended abstract persentase siswa mencapai 11,38%. Kesalahan yang dominan muncul dari siswa saat menyelesaikan soal terkait materi persamaan lingkaran berada di level semi relasional sebesar 24,39%. Faktor-faktor penyebab kesalahan siswa adalah malas mempelajari matematika, kurang memahami konsep-konsep yang terkait materi persamaan lingkaran dan tidak teliti dalam mengerjakan soal serta menghitung, terburu-buru dalam mengerjakan soal sehingga melakukan kesalahan. Kata Kunci: analisis kesalahan, taksonomi SOLO Plus

Transcript of Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi ...repository.umrah.ac.id/2753/1/TIYA...

Page 1: Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi ...repository.umrah.ac.id/2753/1/TIYA ARIYANA-140384202028-FKIP-2… · Kelas XI RPL 1 yang berjumlah 30 siswa. Metode pengumpulan

1

Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi Persamaan

Lingkaran Berdasarkan Taksonomi SOLO-Plus Siswa Kelas XI SMKN 4

Tanjungpinang

Tiya Ariyana, Mirta Fera, Febrian

[email protected]

Program Studi Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Maritim Raja Ali Haji

2019

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase kesalahan siswa pada

masing-masing level taksonomi SOLO Plus serta letak kesalahan yang dominan

dan faktor-faktor penyebab kesalahan siswa kelas XI RPL 1 SMKN 4

Tanjungpinang dalam menyelesaikan soal-soal matematika terkait materi

persamaan lingkaran. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif

kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMKN 4 Tanjungpinang

Kelas XI RPL 1 yang berjumlah 30 siswa. Metode pengumpulan data

menggunakan metode tes, wawancara, dan dokumentasi serta menggunakan

metode triangulasi sebagai pengecekan keabsahan data. Instrumen dalam

penelitian ini meliputi soal tes dan lembar pedoman wawancara. Hasil penelitian

menunjukkan persentase kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan

soal matematika materi persamaan lingkaran adalah persentase kesalahan siswa

berada di level prastrustural 12,20%, di level unistructural 13,82%, di level

multistructural 18,70%, di level semi relasional 24,39%, di level relasional

10,57%, dan di level abstract 8,94%. Sedangkan level extended abstract

persentase siswa mencapai 11,38%. Kesalahan yang dominan muncul dari siswa

saat menyelesaikan soal terkait materi persamaan lingkaran berada di level semi

relasional sebesar 24,39%. Faktor-faktor penyebab kesalahan siswa adalah malas

mempelajari matematika, kurang memahami konsep-konsep yang terkait materi

persamaan lingkaran dan tidak teliti dalam mengerjakan soal serta menghitung,

terburu-buru dalam mengerjakan soal sehingga melakukan kesalahan.

Kata Kunci: analisis kesalahan, taksonomi SOLO Plus

Page 2: Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi ...repository.umrah.ac.id/2753/1/TIYA ARIYANA-140384202028-FKIP-2… · Kelas XI RPL 1 yang berjumlah 30 siswa. Metode pengumpulan

2

PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ditempuh siswa

dalam pendidikan baik formal maupun non formal. Matematika termasuk mata

pelajaran yang penting baik dari segi teoritis dan aplikatif di dalam kehidupan

sehari-hari (Marlyana dan Ariyanto, 2016: 2). Khususnya pendidikan matematika

memiliki peran yang sangat penting karena matematika merupakan bagian

terpenting dari bidang ilmu pengetahuan yang digunakan di berbagai bidang

kehidupan secara luas. Matematika sebagai ilmu dasar merupakan sarana berpikir

untuk menumbuhkembangkan daya nalar, cara berpikir logis, sistematis, dan

kritis. Oleh karena itu, matematika sangat penting untuk dipelajari siswa mulai

dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Pembelajaran matematika sendiri memiliki beragam karakteristik, salah

satunya adalah mempunya kajian yang bersifat abstrak. Sifat abstrak ini yang

menjadi penyebab siswa mengalami kesulitan dalam matematika, sehingga

memungkinkan terjadinya kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal. Kesalahan

yang dilakukan siswa perlu dianalisis untuk mengetahui gambaran yang lebih

jelas dan rinci mengenai bentuk dan penyebab kesalahan siswa dalam

menyelesaikan soal. Kesalahan yang dilakukan siswa dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan pengajaran guru dalam usaha meningkatkan kegiatan belajar

dan mengajar dengan harapan dapat memperbaiki hasil belajar siswa. Analisis

kesalahan secara mendetail diperlukan agar kesalahan-kesalahan siswa serta

faktor penyebabnya dapat diketahui melalui jawaban yang diberikan siswa dari

tes.

Page 3: Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi ...repository.umrah.ac.id/2753/1/TIYA ARIYANA-140384202028-FKIP-2… · Kelas XI RPL 1 yang berjumlah 30 siswa. Metode pengumpulan

3

Aspek materi matematika pada satuan pendidikan SMK salah satunya

adalah geometri. Persamaan lingkaran merupakan salah satu bagian dari ruang

lingkup geometri, dimana materi ini diajar pada siswa kelas XI semester 2. Materi

ini merupakan materi penting dalam matematika yang dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari. Siswa diajarkan untuk mampu menentukan persamaan

lingkaran. Walaupun dalam menentukan persamaan lingkaran dapat ditunjukkan

dalam proses pembelajaran, tetapi dalam mempelajarinya masih memiliki kajian

yang abstrak, sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam

menterjemahkan soal persamaan lingkaran serta banyaknya rumus yang harus

dihafalkan oleh siswa menyebabkan siswa tidak maksimal dalam menyelesaikan

soal yang berkaitan dengan persamaan lingkaran. Oleh karena itu, perlu adanya

suatu evaluasi pembelajaran yang mampu mendeteksi kesulitan siswa dalam

mempelajari materi pokok persamaan lingkaran dan faktor penyebabnya dapat

diketahui lebih jauh untuk membantu mengatasi masalah tersebut.

Lipianto dan Budiarto (2013: 3) menyatakan model SOLO (Structure of

the Observed Learning Outcome) atau struktur hasil belajar yang dapat diamati

adalah salah satu alat yang dapat dengan mudah untuk mengetahui, menyusun,

dan mengkategorikan tingkat kesalahan siswa dalam menyelesaikan permasalahan

matematika. Taksonomi SOLO-Plus merupakan salah satu alat evaluasi yang

mengklasifikasikan tingkat kesalahan siswa pada 7 level berbeda secara hirarkis,

yaitu prastructural, unistructural, multisturctural, semi relasional, relasional,

abstract, dan extended abstract. Taksonomi ini dipilih karena merupakan

pengembangan dari taksonomi SOLO yang lama yang terdiri atas 5 pelevelan

kemudian dikembangkan menjadi 7 pelevelan. Taksonomi SOLO-Plus pertama

Page 4: Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi ...repository.umrah.ac.id/2753/1/TIYA ARIYANA-140384202028-FKIP-2… · Kelas XI RPL 1 yang berjumlah 30 siswa. Metode pengumpulan

4

kali dikembangkan oleh Hartanto pada tahun 2006 (Lipianto & Budiarto, 2013:

3). Menurut Purwanto (2009: 44) keberhasilan dalam proses mengajar dapat

dilihat dari hasil belajar peserta didik. Dengan menggunakan taksonomi SOLO

Plus yang terdiri dari 7 level diharapkan dapat membantu guru dalam

mengevaluasi hasil belajar peserta didik untuk mengatasi berbagai kesulitan yang

dihadapi siswa agar hasil belajar dapat dicapai secara optimal.

Berdasarkan pemaparan tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian

untuk mengetahui kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika pada

pokok bahasan persamaan lingkaran yang tertuang dalam judul penelitian

“Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi Persamaan

Lingkaran Berdasarkan Taksonomi SOLO-Plus Siswa Kelas XI SMKN 4

Tanjungpinang”.

BAHAN DAN METODE

Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Penelitian dilaksanakan di

SMK N 4 Tanjungpinang. Subjek dalam penalitian adalah siswa kelas XI RPL 1

SMK N 4 Tanjungpinang pada tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 30 siswa.

Pengambilan subjek dalam penelitian menggunakan nonprobability sampling

dengan teknik purposive sampling. Untuk mendapatkan data penelitian, maka

teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti meliputi: 1) teknik tes untuk

mengetahui tingkat kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal persamaan

lingkaran, 2) teknik wawancara untuk mengetahui faktor penyebab kesalahan, 3)

teknik dokumentsi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

instrumen utama meliputi peneliti sendiri, selanjutnya setelah fokus penelitian

Page 5: Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi ...repository.umrah.ac.id/2753/1/TIYA ARIYANA-140384202028-FKIP-2… · Kelas XI RPL 1 yang berjumlah 30 siswa. Metode pengumpulan

5

menjadi jelas, maka dikembangkan instrumen lain meliputi instrumen tes,

instrumen wawancara, dan instrumen dokumentasi. Keabsahan data dilakukan

dengan triangulasi teknik pengumpulan data yang artinya peneliti

membandingkan data hasil tes, data hasil wawancara, dan data hasil dokumentasi.

Teknik analisis data penelitian ini dilakukan dengan 3 alur kegiatan yaitu:

(1) Reduksi data yaitu tahapan mengoreksi jawaban hasil tes siswa yang sudah

dikumpulkan untuk menemukan jenis-jenis kesalahan dan mencatat hasil

wawancara; (2) Penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi atau

data dari hasil penelitian yang sudah disusun dan terorganisir yang

memungkinkan untuk dilakukan penarikan kesimpulan; (3) Verifikasi (penarikan

kesimpulan) merupakan proses penarikan kesimpulan tentang level kesalahan

siswa berdasarkan taksonomi SOLO Plus, sehingga permasalahan dan tujuan

penelitian dapat tercapai.

HASIL

Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 4 Tanjungpinang. Pada penelitian

ini, peneliti menjadikan kelas XI RPL 1 menjadi subjek penelitian. Data yang

diperlukan dalam penelitian ini meliputi data hasil tes dan data wawancara yang

diolah untuk dianalisis. Berdasarkan deskripsi kesalahan subjek penelitian dari

hasil tes, peneliti melakukan wawancara mendalam dengan subjek penelitian.

Tujuan dilakukan wawancara mendalam adalah untuk mengetahui level kesalahan

siswa berdasarkan taksonomi SOLO Plus serta untuk mengetahui faktor yang

menjadi penyebab siswa melakukan kesalahan tersebut.

Page 6: Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi ...repository.umrah.ac.id/2753/1/TIYA ARIYANA-140384202028-FKIP-2… · Kelas XI RPL 1 yang berjumlah 30 siswa. Metode pengumpulan

6

Dari hasil data-data yang diperoleh yaitu data hasil tes dan data hasil

wawancara, maka peneliti dapat mengidentifikasi atau mengklasifikasikan

kesalahan siswa sesuai dengan indikator level taksonomi SOLO Plus dalam

menyelesaikan soal tes materi persamaan lingkaran. Peneliti membandingkan data

hasil pekerjaan subjek dengan data hasil wawancara, maka ditarik suatu

kesimpulan tentang level kesalahan subjek.

Berdasarkan hasil analisi data ditemukan subjek penelitian yang

melakukan kesalahan pada setiap level berdasarkan taksonomi SOLO Plus saat

menyelesaikan soal persamaan lingkaran. Persentase kesalahan ditentukan dengan

cara membandingkan jumlah tiap level kesalahan yang dilakukan siswa dengan

jumlah seluruh level taksonomi SOLO Plus.

Keterangan:

l : jumlah setiap level taksonomi dari seluruh siswa.

∑l : jumlah seluruh level taksonomi dari seluruh siswa.

Tabel 1 Persentase Tiap Level Taksonomi SOLO Plus yang Dilakukan Siswa

No.

Level Kesalahan

Taksonomi

SOLO Plus

No. Butir

Soal Jumlah %

1. Prastructural 3, 4, 5, 6,

7 15 12,20

2. Unistructural 1, 2, 3, 5,

7 17 13,82

3. Multistructural 1, 2, 3, 4,

5, 6, 7 23 18,70

4. Semi relasional 1, 2, 3, 4,

5, 6, 7 30 24,39

5. Relasional 1, 2, 3, 5,

6, 7 13 10,57

6. Abstract 1, 2, 4, 7 11 8,94

7. Extended abstract 1, 2, 4, 5, 14 11,38

Page 7: Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi ...repository.umrah.ac.id/2753/1/TIYA ARIYANA-140384202028-FKIP-2… · Kelas XI RPL 1 yang berjumlah 30 siswa. Metode pengumpulan

7

6, 7

Total 123 100%

PEMBAHASAN

A. Kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal materi persamaan lingkaran

berdasarkan taksonomi SOLO Plus.

1. Level Prastructural

Level prastructural menunjukkan bahwa siswa belum bisa memahami

masalah yang diberikan sehingga jawaban yang ditulis siswa tidak memiliki

konsep apapun. Siswa cenderung tidak menggunakan informasi yang diberikan

untuk menyelesaikan masalah dan tidak memberikan jawaban atas soal yang

diberikan. Persentase kesalahan siswa di level prastructural dari keseluruhan soal

yang diselesaikan adalah sebesar 12,20%. Berikut contoh jawaban kesalahan yang

dilakukan siswa pada level prastructural.

Gambar 1 Penggalan Pekerjaan Subjek S-30

Gambar 1 menunjukkan kesalahan siswa pada subjek S-30 berdasarkan

taksonomi SOLO Plus adalah prastructural karena siswa tidak mampu memahami

soal dan tidak mengunakan informasi/pernyataan yang diberikan untuk

menyelesaikan masalah. Kesalahan pada level ini adalah siswa tidak

menyelesaikan tugas yang diberikan, siswa hanya mengetahui informasi yang

diketahui dan masalah yang ditanyakan soal namun tidak memahaminya sehingga

Page 8: Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi ...repository.umrah.ac.id/2753/1/TIYA ARIYANA-140384202028-FKIP-2… · Kelas XI RPL 1 yang berjumlah 30 siswa. Metode pengumpulan

8

tidak mengetahui langkah-langkah untuk penyelesaian soal. Sesuai dengan

penelitian Marlyana dan Ariyanto (2016: 10) yang menyimpulakn bahwa di level

prastructural siswa menolak memberikan jawaban, menjawab secara cepat atas

dasar pengamatan dan tanpa dasar yang logis.

2. Level Unistructural

Level unistructural menunjukkan bahwa siswa merespon tugas

berdasarkan satu fakta konkrit yang digunakan secara konsisten, sudah

menggunakan informasi yang diberikan namun untuk satu permasalahan yang

komplek siswa hanya fokus pada satu konsep saja. Siswa mencoba menyelesaikan

permasalahan secara terbatas dengan memilih satu penggal informasi yang ada.

Persentase kesalahan siswa di level unistructural dari keseluruhan soal yang

diselesaikan adalah sebesar 13,82%. Berikut contoh jawaban kesalahan yang

dilakukan siswa pada level unistructural.

Gambar 2 Penggalan Pekerjaan Subjek S-11

Gambar 2 menunjukkan kesalahan siswa pada subjek S-11 berdasarkan

taksonomi SOLO Plus adalah unistructural karena siswa hanya menggunakan satu

penggal informasi, berpendapat bahwa suatu pola merupakan suatu pembuktian.

Kesalahan pada level ini ialah siswa tidak menyelesaikan tugas yang diberikan,

siswa perpendapat bahwa perihal yang diketahui adalah jawaban dari perihal yang

ditanyakan. Siswa tidak memahami informasi soal dengan baik sehingga

beranggapan jika rumus luas segitiga adalah luas dari segitiga yang ditanyakan

Page 9: Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi ...repository.umrah.ac.id/2753/1/TIYA ARIYANA-140384202028-FKIP-2… · Kelas XI RPL 1 yang berjumlah 30 siswa. Metode pengumpulan

9

soal. Penelitian yang menguatkan yaitu hasil penelitian Marlyana dan Ariyanto

(2016: 12) mengatakan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa berkemampuan

sedang mencapai level unistructural dengan kesalahan dalam pemisalan variabel

terkait dengan aturan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat, hal ini berarti

siswa harus dapat memahami makna soal dan mampu menangkap data kemudian

menafsirkannya dalam bentuk model atau kalimat matematika.

3. Level Multistructural

Level multistructural menunjukkan bahwa siswa menyelesaikan soal

sudah menggunakan beberapa informasi yang diberikan, dalam menyelesaikan

masalah hanya pada kasus tertentu sehingga belum mendapatkan jawaban yang

benar. Persentase kesalahan siswa di level multistructural dari keseluruhan soal

yang diselesaikan adalah sebesar 18,70%. Berikut contoh jawaban kesalahan yang

dilakukan siswa pada level multistructural.

Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Subjek S-15

Gambar 3 menunjukkan kesalahan siswa pada subjek S-15 berdasarkan

taksonomi SOLO Plus adalah multistructural karena siswa hanya membuat

pembuktian dengan kasus tertentu saja sehingga tidak dapat menyelesaikan

masalah dengan benar. Kesalahan pada level ini ialah siswa hanya menyelesaikan

masalah pada subtugas tertentu saja, subjek hanya mencari jari-jari lingkaran

menggunakan rumus persamaan namun tidak mencari persamaan lingkaran yang

diminta soal sehingga belum menjawab pertanyaan soal. Subjek salah memahami

masalah soal sehingga beranggapan persamaan lingkaran yang diminta soal sama

Page 10: Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi ...repository.umrah.ac.id/2753/1/TIYA ARIYANA-140384202028-FKIP-2… · Kelas XI RPL 1 yang berjumlah 30 siswa. Metode pengumpulan

10

dengan rumus persamaan lingkaran. Sesuai dengan penelitian Asikin yang dikutip

oleh Arpan (2013: 53) ciri dari siswa di level multistructural adalah menarik

kesimpulan berdasarkan dua atau lebih konsep yang cocok, berdiri sendiri atau

terpisah satu sama lain sehingga belum membentuk pemahaman secara

komprehensif.

4. Level Semi Relasional

Level semi relasional menunjukkan bahwa siswa memahami soal yang

harus diselesaikan, tetapi siswa masih belum bisa menyelesaikan soal tersebut

dengan benar. Persentase kesalahan siswa di level semi relasional dari

keseluruhan soal yang diselesaikan adalah sebesar 24,39%. Berikut contoh

jawaban kesalahan yang dilakukan siswa pada level semi relasional.

Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Subjek S-10

Gambar 4 menunjukkan kesalahan siswa pada subjek S-10 berdasarkan

taksonomi SOLO Plus adalah semi relasional karena dapat memahami soal yang

harus diselesaikan dengan baik, namun ia gagal menyelesaikan soal yang

diberikan. Kesalahan pada level ini ialah siswa sudah menggunakan prosedur

penyelesaian yang benar tetapi kurang teliti menuliskan nilai jari-jari pada

persamaan lingkaran sehingga belum memperoleh kesimpulan yang tepat.

Page 11: Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi ...repository.umrah.ac.id/2753/1/TIYA ARIYANA-140384202028-FKIP-2… · Kelas XI RPL 1 yang berjumlah 30 siswa. Metode pengumpulan

11

5. Level Relasional

Level relasional menunjukkan bahwa siswa dapat memahami semua

pernyataan yang diberikan dan menghubungkan pernyataan tersebut sehingga

diperoleh jawaban/pembuktian yang benar. Tapi siswa tidak dapat menerapkan

pernyataan yang telah diperoleh ke dalam kasus lain. Persentase kesalahan siswa

di level relasional dari keseluruhan soal yang diselesaikan adalah sebesar 10,57%.

Berikut contoh jawaban kesalahan yang dilakukan siswa pada level relasional.

Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Subjek S-12

Gambar 5 menunjukkan kesalahan siswa pada subjek S-12 berdasarkan

taksonomi SOLO Plus adalah level relasional karena siswa tidak memanfaatkan

pernyataan yang telah diperoleh untuk kasus lain. Kesalahan pada level ini adalah

siswa sudah merepresentasikan semua pernyataan sehingga diperoleh

jawaban/pebuktian yang benar. Tapi untuk kasus tertentu siswa tidak

menggunakan rumus persamaan lingkaran untuk menentukan jari-jari, melainkan

menggunakan rumus pytagoras.

6. Level Abstract

Level abstract menunjukkan bahwa siswa dapat menggunakan semua

pernyataan yang diberikan, sisea dapat menjelaskan hubungan antar pernyataan

yang diberikan tersebut menjadi satu argumen dalam menyelesaikan masalah,

namun siswa belum dapat menerapkan informasi yang diperoleh untuk area

Page 12: Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi ...repository.umrah.ac.id/2753/1/TIYA ARIYANA-140384202028-FKIP-2… · Kelas XI RPL 1 yang berjumlah 30 siswa. Metode pengumpulan

12

pengetahuan yang lain. Persentase kesalahan siswa di level abstract dari

keseluruhan soal yang diselesaikan adalah sebesar 8,94%. Berikut contoh jawaban

kesalahan yang dilakukan siswa pada level abstract.

Gambar 6 Penggalan Pekerjaan Subjek S-04

Gambar 6 menunjukkan kesalahan siswa pada subjek S-04 berdasarkan

taksonomi SOLO Plus adalah level abstract karena siswa tidak dapat menerapkan

informasi yang diperoleh untuk area pengetahuan yang lain. Kesalahan pada level

ini adalah siswa sudah mengetahui rumus jari-jari lingkaran pada soal

sebelumnya, namun tidak dapat menerapkan informasi tersebut untuk menentukan

luas segitiga pada soal nomor 7. Berdasarkan hasil analisis siswa sebenarnya

mengatahui informasi soal dengan baik, siswa juga sudah mengetahui rumus

untuk mencari jari-jari lingkaran pada soal sebelumnya, tetapi siswa tidak

menerapkan informasi tersebut untuk mencari luas segitiga. Sejalan dengan hasil

penelitian Fitriah (2017: 114) menyimpulkan siswa berkemampuan sedang berada

pada level abstract, adapun kemampuan siswa tersebut dalam menyelesaikan soal

cerita matematika berdasarkan taksonomi SOLO Plus adalah siswa menggunakan

informasi yang diberikan secara terpisah untuk menyelesaikn soal, tetapi untuk

kasus tertentu, siswa tidak menerapkan informasi yang diperoleh pada area

pengetahuan yang lain.

Page 13: Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi ...repository.umrah.ac.id/2753/1/TIYA ARIYANA-140384202028-FKIP-2… · Kelas XI RPL 1 yang berjumlah 30 siswa. Metode pengumpulan

13

7. Level Extended Abstract

Level extended abstract menunjukkan bahwa siswa dapat menggunakan

dua atau lebih informasi yang diberikan dan yang tidak diberikan, dapat membuat

pernyataan baru sebagai akibat dari pernyataan yang telah terbukti kebenarannya,

sehingga menghasilkan prinsip baru sebagai akibat dari prinsip sebelumnya.

Persentase siswa di level extended abstract dari keseluruhan soal yang

diselesaikan adalah sebesar 11,38%. Berikut contoh jawaban kesalahan yang

dilakukan siswa pada level extended abstract.

Gambar 7 Penggalan Pekerjaan Subjek S-02

Gambar 7 menunjukkan subjek S-02 berdasarkan taksonomi SOLO Plus

berada di level extended abstract karena siswa dapat menggunakan informasi yang

diberikan dan dapat mengintegrasikan sehingga terkait secara koheren.

Berdasarkan hasil analisis siswa dapat menjelaskan proses penyelesaian yang

dibuatnya dan dapat menjawab pertanyaan baru yang tidak terdapat pada soal

serta mampu membuktikan kebenaran dari pernyataan yang dibuatnya.

Berdasarkan hasil penelitian Nugroho dan Sri Sutarni (2017: 13) persentase level

extended abstract sebesar 10,98% menunjukkan bahwa siswa mampu

mengerjakan soal dengan sempurna. Hal ini berarti siswa mampu memahami soal

dengan baik dan benar, dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik

Page 14: Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi ...repository.umrah.ac.id/2753/1/TIYA ARIYANA-140384202028-FKIP-2… · Kelas XI RPL 1 yang berjumlah 30 siswa. Metode pengumpulan

14

dan benar, serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain

sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru.

Adapun kesalahan yang dominan muncul dari siswa berada di level semi

relasional sebesar 24,39% yaitu salah dalam pengutipan rumus persamaan

lingkaran, rumus jari-jari, dan rumus titik pusat lingkaran, tidak teliti

memasukkan data ke rumus yang digunakan untuk penyelesaian masalah, salah

kalkulasi untuk menentukan titik pusat, salah operasi aljabar ketika mencari nilai

C, salah dalam pengoperasian bilangan bulat ketika menentukan titik pusat dan

jari-jari lingkaran serta kurang cermat menuliskan nilai jari-jari pada persamaan

lingkaran.

B. Faktor penyebab siswa melakukan kesalahan menyelesaikan soal materi

persamaan lingkaran.

Dari hasil analisis wawancara, ditemukan faktor penyebab siswa

melakukan kesalahan di setiap level taksonomi SOLO Plus. Berikut faktor-faktor

siswa melakukan kesalahan pada di level prastructural ialah: (1) Tidak mengerti

simbol-simbol dalam persamaan lingkaran; (2) Tidak mengetahui langkah-

langkah dalam menyelesaikan soal; (3) Tidak mengerti metode penyelesaian yang

seharusnya digunakan; (4) Tidak mengerti apa yang harus diselesaikan; (5) Siswa

malas belajar matematika.

Pada level unistructural siswa melakukan kesalahan disebabkan oleh: (1)

Salah menangkap informasi yang diberikan soal; (2) Tidak mampu membedakan

informasi dengan masalah soal; (3) Tidak terampil menggunakan rumus yang

diketahui untuk penyelesaian masalah.

Page 15: Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi ...repository.umrah.ac.id/2753/1/TIYA ARIYANA-140384202028-FKIP-2… · Kelas XI RPL 1 yang berjumlah 30 siswa. Metode pengumpulan

15

Untuk level multistrutural penyebab siswa melakukan kesalahan

diantaranya: (1) Subjek masih bingung dengan teknik pengerjaan soal yang

bentuknya berbeda; (2) Tidak tertanam konsep persamaan lingkaran, hanya

sekedar menghafal rumus saja; (3) Tidak teliti menulisakan jawaban akhir; (4)

Subjek penelitian beranggapan memang seperti itu penyelesaian soalnya.

Kesalahan yang dilakukan siswa pada level semi relasional disebabkan

oleh: (1) Kurang memahami konsep aljabar sehingga salah dalam operasi aljabar;

(2) Subjek kurang teliti dalam mengerjakan soal; (3) Salah memahami unsur dan

rumus yang digunakan, beranggapan memamg demikian penyelesaian soalnya; (4)

Sekedar menghafal rumus sehingga kurang memahami konsep yang berkaitan

dengan rumus-rumus persamaan lingkaran.

Sedangkan di level relasional siswa melakukan kesalahan disebabkan oleh:

(1) Subjek beranggapan lebih mudah menggunakan prosedur yang lain untuk

menyelesaikan soal; (2) Tidak dapat mengatur waktu dengan baik, sehingga tidak

menyertakan proses perhitungan; (3) Belum mampu menerapkan rumus yang

diketahui untuk kasus yang lain.

Penyebab siswa melakukan kesalahan di level abstract ialah: (1) Belum

memiliki penguasaan yang cukup terhadap materi persamaan lingkaran; (2) Belum

dapat mengaplikasikan informasi yang diperoleh untuk mencari luas segitiga.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis, dapat diambil kesimpulan hasil perhitungan

persentase kesalahan siswa ditinjau dari level taksonomi SOLO Plus dalam

menyelesaikan soal matematika terkait materi persamaan lingkaran, yaitu

Page 16: Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi ...repository.umrah.ac.id/2753/1/TIYA ARIYANA-140384202028-FKIP-2… · Kelas XI RPL 1 yang berjumlah 30 siswa. Metode pengumpulan

16

persentase kesalahan siswa berada di level prastrustural 12,20%, level

unistructural 13,82%, level multistructural 18,70%, level semi relasional 24,39%,

level reasional 10,57%, dan level abstract 8,94%. Sedangkan level extended

abstract siswa mampu menyelesaikan soal dengan baik dan benar tanpa

melakukan kesalahan, jika siswa diberikan permasalahan lain yang sesuai dengan

soal siswa mampu menjawab dengan benar. Persentase siswa pada level ini

sebesar 11,38%. Adapun kesalahan yang dominan muncul dari siswa berada di

level semi relasional sebesar 24,39%.

Berdasarkan hasil analisis berikut kesalahan yang muncul ketika siswa

menyelesaikan soal persamaan lingkaran diantaranya: (1) Tidak memahami

informasi sehingga tidak mengetahui langkah-langkah serta merencanakan proses

penyelesaian masalah; (2) Salah memahami informasi soal sehingga

menambahkan informasi yang tidak diketahui; (3) Salah dalam menentukan jari-

jari persamaan lingkaran; (4) Salah dalam menentukan langkah-langkah yang

tepat untuk menyelesaikan soal; (5) Salah dalam memahami informasi rumus luas

segitiga yang diketahui soal; (6) Salah dalam menggolongkan informasi sesuai

dengan simbol-simbol dalam persamaan lingkaran; (7) Salah dalam menggunakan

rumus untuk menentukan jari-jari lingkaran; (8) Salah memahamai masalah soal

sehingga tidak membuat kesimpulan; (9) Salah dalam pengutipan rumus

persamaan lingkaran, rumus jari-jari, dan rumus titik pusat lingkaran; (10) Tidak

teliti memasukkan data ke rumus yang digunakan untuk penyelesaian masalah.

11) Salah kalkulasi untuk menentukan titik pusat; (12) Salah operasi aljabar ketika

mencari nilai C; (13) Salah dalam pengoperasian bilangan bulat ketika

menentukan titik pusat dan jari-jari lingkaran; (14) Kurang cermat menuliskan

Page 17: Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi ...repository.umrah.ac.id/2753/1/TIYA ARIYANA-140384202028-FKIP-2… · Kelas XI RPL 1 yang berjumlah 30 siswa. Metode pengumpulan

17

nilai jari-jari pada persamaan lingkaran; (15) Tidak menuliskan proses

perhitungan ketika mencari persamaan lingkaran; (16) Tidak menggunakan rumus

yang seharusnya untuk menentukan persamaan lingkaran, jari-jari, dan titik pusat.

Berdasarkan hasil analisis wawancara, peneliti hanya menganalisis faktor-

faktor penyebab kesalahan yang terdapat dalam diri siswa. Faktor internal yang

ditemukan antara lain malas mempelajari matematika, kurang memahami konsep-

konsep yang terkait materi persamaan lingkaran dan tidak teliti dalam

mengerjakan soal serta menghitung, dan terburu-buru dalam mengerjakan soal

sehingga melakukan kesalahan.

DAFTAR PUSTAKA

Arpan. (2013). Level berpikir matematis siswa kelas XII SMAN 2 Bengkulu

Selatan tentang jarak dan sudut pada kubus ditinjau dari extended level

triad++ dan taksonomi SOLO (PhD Thesis). Universitas Bengkulu.

Fitriah, Isrotul. (2017). Profil kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita

matematika berdasarkan taksonomi SOLO Plus ditinjau dari perbedaan

kemampuan matematika. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 2(6),

114-123.

Lipianto, D., & Budiarto, M. T. (2013). Analisis kesalahan siswa dalam

menyelesaikan soal yang berhubungan dengan persegi dan persegipanjang

berdasarkan taksonomi SOLO Plus pada kelas VIII. Jurnal MatheUnnesa,

1(1).

Marlyana, V., & Ariyanto, M. P. (2016). Analisis kesalahan siswa dalam

menyelesaikan soal materi aljabar dengan taksonomi SOLO pada siswa

kelas VIII Di SMP Negeri 1 Teras Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017 (PhD

Thesis). Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Nugroho, F. A., & Sri Sutarni, M. P. (2017). Analisis kesalahan siswa dalam

menyelesaikan soal cerita sistem persamaan linear dua variabel ditinjau

dari taksonomi SOLO pada siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1

Karanganyar Tahun 2016/2017 (PhD Thesis). Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.