ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI...

154
i ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh PANGESTIKA MUJI RAHAYU 12201244033 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017

Transcript of ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI...

Page 1: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

i

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS

DALAM KARANGAN SISWA KELAS X

SMK NEGERI 1 DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

PANGESTIKA MUJI RAHAYU

12201244033

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2017

Page 2: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran
Page 3: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran
Page 4: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran
Page 5: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

v

MOTTO

Hidup itu adalah sesuatu yang berharga, sesuatu yang harus selalu diperjuangkan. Jadi teruslah berjuang, meskipun tidak mudah dan

berputar-putar di tempat yang sama. (Pangestika M.R.)

“Jika Allah timpakan kemelaratan kepadamu, maka tiada yang dapat

menghilangkannya selain Dia. Dan jika Dia kehendaki kebaikan bagimu, maka tiada yang sanggup menolak karunianya, Dia memberikan kebaikan kepada siapa saja yang

Dia kehendaki diantara hamba-hambaNya dan Dia Pengampun lagi Pengasih.”

(Yunus: 107)

Page 6: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

vi

PERSEMBAHAN

Teruntuk Almamaterku tercinta, Universitas Negeri Yogyakarta. Terima kasih atas ilmu yang telah diperoleh. Teruntuk Bapak dan Ibu tercinta, yang telah memberikan doa, kasih sayang dan pelajaran hidup yang sangat berharga, kalian adalah semangatku. Kalian motivasiku untuk mengejar impianku. Impianku untuk mengabdi pada tanah air tercinta dan bermanfaat bagi agama, keluarga, dan umat manusia. Teruntuk Kakakku, Heni Wulandari, suporter setiaku. Atas doa, semangat, dan bimbinganmu, semoga menjadikanku seseorang yang lebih baik dan rendah hati

Page 7: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur patutlah dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan judul “Analisis Kesalahan Sintaksis dalam Karangan Siswa Kelas

X SMK Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta”. Sholawat serta salam juga semoga

senantiasa Allah curahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW kepada

sahabat keluarga, serta ummat yang istiqomah berada di jalan-Nya.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi kewajiban sebagai salah

satu persyaratan guna menempuh gelar Strata-1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia pada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta.

Penulis mengambil judul skripsi ini adalah karena tertariknya penulis untuk

mengamati kesalahan sintaksis dalam karangan siswa SMK N 1 Depok, Sleman,

Yogyakarta.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini hambatan dan kesulitan selalu

penulis temui, namun hanya atas izin-Nya serta bimbingan, dorongan, dan bantuan

dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini,

penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, M.A, selaku Rektor Universitas

Negeri Yogyakarta;

2. Ibu Dr. Widyastuti Purbani, M.A., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

UNY;

3. Bapak Dr. Teguh Setiawan, M. Hum, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan, dan memberikan

petunjuk sehingga skripsi ini dapat selesai;

4. Ibu Dra. Caecilia Utami, selaku guru pengampu mata pelajaran Bahasa

Indonesia kelas X yang telah memberikan waktu dan bantuannya dalam proses

pengambilan data di lapangan;

5. Siswa- Siswi Kelas X SMK Negeri 1 Depok, yang bersedia membantu dalam

proses pengambilan data di lapangan;

Page 8: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

viii

6. Ibu Ary Kristiyani, M.Hum., selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah

memberikan nasihat, ilmu, dan kerjasamanya;

7. Bapak, Ibu, Kakak, Kakak Iparku, Kedua Keponakan tercintaku (Valent dan

Varrel) serta Keluarga Besarku terima kasih atas segalanya;

8. Para sahabat di FBS UNY khususnya kelas C PBSI 2012 atas dukungan dan

indahnya persahabatan yang terjalin;

9. Para sahabatku KKN Dsn. Krapyak Wetan, PPL SMPN 2 Mlati, dan Seruni

Girls yang selalu mendukungku, terima kasih;

10. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas

dukungannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik

yang dapat menyempurnakan skripsi ini sangat penulis harapkan. Akhir kata penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Yogyakarta, Januari 2017

Penulis

Pangestika Muji Rahayu

Page 9: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

ix

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL .....................................................................................................

PERSETUJUAN .....................................................................................

PENGESAHAN ......................................................................................

PERNYATAAN ......................................................................................

MOTO ......................................................................................................

PERSEMBAHAN ...................................................................................

KATA PENGANTAR ............................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................

DAFTAR TABEL ...................................................................................

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................

ABSTRAK ...............................................................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

ix

xiii

xiv

xv

xvi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................

B. Identifikasi Masalah ......................................................................

C. Batasan Masalah ...........................................................................

D. Rumusan Masalah .........................................................................

E. Tujuan Penelitian ..........................................................................

F. Manfaat Penelitian ........................................................................

G. Batasan Istilah ...............................................................................

1

6

6

7

7

7

8

BAB II KAJIAN TEORI .........................................................................

A. Karangan ...............................................................................................

1. Pengertian Karangan .......................................................................

2. Jenis Karangan ................................................................................

a. Narasi ..........................................................................................

b. Deskriptif ....................................................................................

10

10

10

10

11

11

Page 10: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

x

c. Argumentatif ..............................................................................

d. Eksposisi .....................................................................................

B. Analisis Kesalahan Berbahasa ...........................................................

1. Pengertian Analisis Kesalahan Berbahasa ...............................

2. Penyebab Kesalahan Berbahasa ...............................................

3. Klasifikasi Analisis Berbahasa .................................................

4. Konstruksi Sintaksis .................................................................

C. Kesalahan Sintaksis .......................................................................

1. Pengertian Kesalahan Sintaksis ................................................

2. Bentuk Kesalahan Sintaksis .....................................................

a. Kesalahan Penggunaan Frasa .............................................

b. Kesalahan Penggunaan Kalimat .........................................

D. Penelitian yang Relevan ................................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..............................................

A. Desain Penelitian ...........................................................................

B. Subjek dan Objek Penelitian .........................................................

C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ...................................................

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................

E. Instrumen Penelitian .....................................................................

F. Teknik Analisis Data .....................................................................

G. Keabsahan Data .............................................................................

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................

A. Hasil Penelitian ..............................................................................

1. Kesalahan Konstruksi Sintaksis dalam Karangan Siswa Kelas

X SMK Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta .........................

2. Faktor Penyebab Terjadinya Kesalahan Konstruksi Sintaksis

dalam Karangan Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Depok,

Sleman, Yogyakarta ..................................................................

12

12

12

12

15

16

17

28

28

29

29

33

43

47

47

47

48

49

50

51

53

55

55

55

59

Page 11: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

xi

B. Pembahasan ...................................................................................

1. Kesalahan Konstruksi Sintaksis dalam Karangan Siswa Kelas

X SMK Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta .........................

a. Kesalahan Konstruksi Sintaksis pada Tataran Struktur

Frasa .....................................................................................

1) Pengggunaan Preposisi yang Tidak Tepat ......................

2) Ketidaktepatan Susunan Kata .........................................

3) Redudansi Makna ............................................................

b. Kesalahan Konstruksi Sintaksis pada Tataran Struktur

Kalimat .................................................................................

1) Kalimat Tidak Berpredikat ..............................................

2) Kalimat Tidak Bersubjek ................................................

3) Kalimat Tidak Lengkap (Kalimat Buntung) ...................

4) Penggunaan Konjungsi yang Tidak Tepat ......................

5) Kalimat yang Rancu ........................................................

6) Penggunaan Kata Tanya yang Tidak Perlu .....................

2. Faktor Penyebab Terjadinya Kesalahan Konstruksi Sintaksis

dalam Karangan Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Depok,

Sleman, Yogyakarta ..................................................................

a. Faktor Penyebab Kesalahan Konstruksi Sintaksis Struktur

Frasa .....................................................................................

1) Ketidaktepatan Distribusi Kata .......................................

2) Redudansi Makna ............................................................

b. Faktor Penyebab Kesalahan Konstruksi Sintaksis Struktur

Kalimat .................................................................................

1) Ketidaklengkapan Fungsi ................................................

2) Ketidaktepatan Makna .....................................................

BAB V PENUTUP....................................................................................

A. Simpulan........................................................................................

B. Implikasi......................................................................................

61

61

61

62

63

65

67

67

69

70

72

73

74

76

77

77

79

79

80

81

83

83

84

Page 12: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

xii

C. Saran...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

85

86

Page 13: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Perbedaan dan Persamaan Objek dan Pelengkap .......................

Tabel 2 : Jenis Keterangan ........................................................................

Tabel 3 : Jenis Kalimat ..............................................................................

Tabel 4 : Kartu Data ..................................................................................

Tabel 5 : Indikator Frasa dan Kalimat .......................................................

Tabel 6 : Jenis kesalahan Konstruksi Sintaksis pada Tataran Frasa dalam

Karangan Siswa ........................................................................

Tabel 7 : Jenis kesalahan Konstruksi Sintaksis pada Tataran Kalimat

dalam Karangan Siswa ...............................................................

24

25

27

50

51

56

57

Page 14: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Desain Penelitian .............................................................

48

Page 15: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Frekuensi persentase kesalahan penggunaan sintaksis

ditinjau dari bentuknya .................................................

Lampiran 2 : Kesalahan Konstruksi Sintaksis Struktur Frasa dan

Kalimat ...........................................................................

Lampiran 3 : Lembar Kerja Siswa dan Jadwal Pelajaran ...................

88

92

109

Lampiran 4 : Hasil Karangan Siswa ...................................................

Lampiran 5 : Gambar Lokasi Penelitian .............................................

Lampiran 6 : Surat-surat Perizinan .....................................................

116

134

136

Page 16: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

xvi

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS

DALAM KARANGAN SISWA KELAS X

SMK NEGERI 1 DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

Oleh Pangestika Muji Rahayu

NIM 12201244033

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeteksi dan mendeskripsikan

bentuk-bentuk kesalahan sintaksis yang dilakukan siswa yang meliputi: (1) kesalahan

konstruksi sintaksis dalam karangan siswa kelas X di SMK Negeri 1 Depok, Sleman,

Yogyakarta, (2) faktor penyebab terjadinya kesalahan konstruksi sintaksis dalam

karangan siswa kelas X di SMK Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta.

Subjek penelitian ini adalah karangan siswa kelas X SMK Negeri 1 Depok

tahun pelajaran 2015/2016. Objek penelitian merupakan kalimat yang mengandung

kesalahan sintaksis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif

kualitatif, yaitu mendeskripsikan suatu keadaan alamiah mengenai kesalahan

penggunaan struktur sintaksis pada karangan siswa kelas X SMK Negeri 1 Depok,

Sleman. Teknik yang digunakan untuk menemukan dan mengklasifikasikan kalimat

yang mengandung unsur kesalahan sintaksis adalah teknik membaca dan mencatat.

Data dianalisis secara deskriptif kualitatif menggunakan metode agih dengan teknik

baca markah dan metode padan ortografis dengan teknik pilah unsur penentu.

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri (human instrument), yaitu

sebagai instrumen kunci dengan menggunakan kriteria bentuk dan distribusi.

Hasil penelitian kesalahan konstruksi sintaksis dalam karangan siswa kelas X

SMK N 1 Depok ada dua. Pertama, kesalahan konstruksi sintaksis dalam karangan

siswa berupa kesalahan struktur frasa dan kalimat. Kemudian, jenis kesalahan

konstruksi sintaksis struktur frasa, meliputi ketidaktepatan susunan kata, preposisi

yang tidak tepat, dan redudansi makna. Kesalahan struktur kalimat meliputi kalimat

tidak berpredikat, kalimat tidak bersubjek, kalimat tidak lengkap (kalimat buntung),

penggunaan konjungsi yang tidak tepat, kalimat yang rancu, dan penggunaan kata

tanya yang tidak perlu. Kedua, faktor penyebab terjadinya kesalahan konstruksi

sintaksis dalam karangan siswa, meliputi faktor penyebab kesalahan struktur frasa

dibagi menjadi dua, yaitu ketidaktepatan distribusi kata dan redudansi makna. Faktor

penyebab kesalahan struktur kalimat dibagi menjadi dua, yaitu ketidaklengkapan

fungsi dan ketidaktepatan makna.

Kata Kunci: Deskripsi Kualitatif, Kesalahan Sintaksis, Penyebab Kesalahan.

Page 17: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan Pasal 33 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa Bahasa Indonesia sebagai

Bahasa Negara menjadi bahasa pengantar dalam pendidikan nasional. Dalam hal

ini bahasa Indonesia penting penerapannya bagi pendidikan setiap warga negara.

Hal tersebut telah menjadikan pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai pelajaran

wajib di semua jenjang sekolah. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada setiap

jenjang pendidikan memiliki fungsinya masing-masing, termasuk dalam

mengasah empat keterampilan berbahasa.

Keterampilan berbahasa tersebut meliputi kegiatan menyimak atau

mendengarkan, menulis, membaca, dan berbicara. Setiap keterampilan berbahasa

tersebut terbentuk dan terus berkembang seiring dengan kemampuan serta latihan

dari setiap peserta didik. Salah satu keterampilan berbahasa yang terdapat dalam

penelitian ini adalah menulis. Hal ini dikarenakan, menulis memilki tingkat

kompleksitas tinggi serta membutuhkan tiga keterampilan berbahasa lain. Menulis

merupakan suatu aktivitas menuangkan ide/pikiran ke dalam sebuah angka atau

huruf. Sebuah tulisan dapat mengandung sifat informatif, hiburan, ajakan, dan lain

sebagainya.

Sebagai orang terpelajar, para siswa hingga mahasiswa dituntut untuk

dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam menyampaikan

Page 18: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

2

ilmunya termasuk dalam menulis. Badudu (1995: 3-5) menjelaskan bahwa

berbahasa yang baik ialah berbahasa sesuai dengan “lingkungan” bahasa itu

digunakan. Bahasa yang benar ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: orang yang

berbicara, orang yang diajak berbicara, situasi pembicaran (formal atau

nonformal), dan masalah atau topik pembicaraan. Selain itu, bahasa yang benar

ialah bahasa yang sesuai dengan kaidahnya, aturannya, bentuk, dan strukturnya.

Badudu (1995: 5) juga menyatakan bahwa sampai sekarang masih tampak

kesalahan bahasa dalam tataran masyarakat, seperti dalam media massa,

pembelajaran, komunikasi, dan lain-lain.

Kesalahan bahasa dalam tataran masyarakat, tentu berpengaruh juga

terhadap bahasa Indonesia peserta didik di sekolah. Dalam setiap pembelajaran

Bahasa Indonesia dari tingkat terbawah, yaitu Sekolah Dasar, hingga jenjang

SMA/SMK/MA menulis merupakan kegiatan yang selalu ada dan terus

dikembangkan pada setiap peserta didik. Hal ini dikarenakan menulis bukanlah

sebuah keterampilan bawaan yang dapat dikuasai tanpa mempelajari dan

mengasahnya. Nurgiyantoro (2014: 427) mengatakan bahwa kegiatan menulis

untuk menghasilkan sebuah karangan atau karya tulis, dalam bentuk apa pun,

suatu keharusan mendapatkan prioritas guna mengukur kompetensi menulis

peserta didik itu sendiri.

Hasil dari keterampilan menulis siswa dinamakan karangan, baik fiksi

maupun non fiksi. Pembelajaran menulis guna membuat karangan bertujuan agar

siswa mampu menggunakannya sesuai dengan kebutuhan, tujuan, dan fungsi

dalam kehidupan sosial akademisnya. Karangan sendiri merupakan satuan bahasa

Page 19: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

3

yang dapat mempresentasikan makna secara konseptual. Hal ini dikarenakan,

karangan yang dihasilkan dapat sekaligus menunjukkan kompetensi atau

kemampuan berbahasa tulis peserta didik. Artinya, apabila nilai seorang siswa

tinggi, maka tinggi pula kompetensi menulisnya. Oleh sebab itu, anggapan bahwa

kompetensi menulis merupakan hal yang sulit dikuasai dikatakan benar.

Dengan demikian, dalam sebuah karangan yang dibuat siswa, kalimat

harus tersusun baik, agar pembaca dapat memahami maksud yang dipaparkan

penulis. Karangan yang baik mengandung sistem tata bahasa yang baik dan benar

pula. Penguasaan tata bahasa yang rendah akan memunculkan suatu kekeliruan

maksud dan tujuan antara pembaca dengan penulis terhadap isi karangan tersebut.

Analisis kesalahan didasarkan pada suatu objek bahasa yang menjadi target.

Bahasa yang dimaksud berupa bahasa ibu dan bahasa kedua (bahasa nasional dan

bahasa asing). Dalam penelitian ini dikhususkan pada bahasa Indonesia sebagai

bahasa nasional. Oleh karena itu, analisis kesalahan dalam sebuah karangan

berbahasa Indonesia berfungsi sebagai alat ukur suatu kemampuan tata bahasa

siswa. Hal ini dapat membuka pikiran guru dalam mengatasi segala kerumitan

sintaksis yang dihadapi peserta didik.

Sintaksis merupakan salah satu cabang ilmu bahasa yang terkait dengan

struktur frasa, klausa dan kalimat (Suhardi, 2013: 33). Frasa merupakan kelompok

kata yang unsur terbentuknya terdiri dari dua kata atau lebih. Klausa menurut

Cook dalam Suhardi (2013: 41) merupakan frasa yang mengandung satu unsur

predikat, baik disertai unsur lain atau tidak. Selain itu, kalimat merupakan bentuk

konstruksi sintaksis yang paling besar dan secara struktural yang mengandung tiga

Page 20: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

4

konsep dasar berbentuk satuan gramatikal, yaitu kata, frasa, atau klausa, serta

dapat berdiri sendiri.

Bahasa tertulis terikat pada aturan-aturan kebahasaan, seperti ejaan,

susunan, sistematika, dan teknik-teknik penulisan. Apabila siswa tidak memenuhi

aturan-aturan kebahasaan tertulis, terjadilah kesalahan kebahasaan. Salah satu

kesalahan kebahasaan tertulis yang masih sering dilakukan siswa adalah

kesalahan sintaksis. Ruang lingkup kesalahan sintaksis berkisar pada kesalahan

diksi, frasa, klausa dan kalimat berikut alat-alat sintaksis yang membentuk unsur-

unsur tersebut. Selain itu, diangkatnya permasalahan ini karena dari wawancara

yang telah dilakukan terhadap guru bahasa Indonesia Kelas X SMK Negeri 1

Depok, Sleman, Yogyakarta bahwa pemahaman dan penguasaan struktur bahasa

khususnya pemilihan kata (diksi), frasa, klausa, dan kalimat dalam bahasa tulis

yang dimiliki siswa masih perlu ditingkatkan.

Jenjang pendidikan Sekolah menengah atas atau sekolah menengah

kejuruan dipilih karena pertimbangan usia, tingkat kemampuan siswa, dan tujuan

menulis. Pertimbangan usia siswa sekolah menengah kejuruan adalah karena

mereka telah menempuh pembelajaran menulis sejak sekolah dasar dan sekolah

menengah pertama, sehingga memiliki latar belakang pengetahuan dan

kemampuan menulis. Tujuan menulis karangan sendiri bagi siswa Sekolah

Menengah Kejuruan lebih ditekankan untuk membantu penulisan ilmiah. Adapun

yang menjadi subjek penelitian adalah hasil karangan siswa kelas X SMK Negeri

1 Depok, Sleman, Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

Page 21: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

5

Berdasarkan pemaparan tersebut, menulis untuk menghasilkan karangan

merupakan keterampilan berbahasa yang dalam penerapannya membutuhkan

penguasaan ejaan, frasa, konjungsi, klausa, struktur kalimat, kosakata, tanda baca,

dan penyusunan paragraf. Guna mempelajari kemampuan tata bahasa karangan

siswa dilihat dari analisis kesalahan sintaksisnya. Diperlukan adanya penelitian

yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menilai sejauh mana kemampuan tata

bahasa pada karangan siswa, dilihat dari tingkat kesalahan tataran sintaksisnya.

Kesalahan dalam tataran sintaksis antara lain kesalahan dalam bidang frasa

dan kesalahan dalam bidang kalimat. Sebuah klausa dapat berpotensi menjadi

sebuah kalimat apabila intonasinya final. Kesalahan dalam bidang klausa tidak

dibicarakan tersendiri, tetapi sudah melekat dalam kesalahan di bidang kalimat.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang perlu diteliti dalam

analisis kesalahan tataran sintaksis adalah penyimpangan dalam penyusunan atau

pemilihan diksi, kalimat, frasa, klausa, konjungsi, dan preposisi.

Kesalahan sintaksis yang dilakukan siswa dapat terjadi karena berbagai

hal, antara lain sebagai akibat dari kekurangpahaman siswa terhadap kaidah tata

bahasa yang digunakan, pengajaran bahasa yang kurang tepat atau kurang

sempurna, atau kekhilafan yang dilakukan siswa. Penelitian yang pernah

dilakukan menunjukkan bahwa pemahaman dan penguasaan menggunakan kaidah

bahasa dalam bahasa tulis pada siswa masih perlu diperbaiki. Salah satu

kekurangan siswa dalam menggunkan bahasa tampak pada pemakaian kalimat,

sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui dan

mempelajari lebih dalam jenis kesalahan sintaksis yang dilakukan siswa.

Page 22: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan

berbagai masalah sebagai berikut:

1. Anggapan bahwa kompetensi menulis merupakan hal yang sulit dikuasai

sehingga, mengakibatkan kemampuan menulis peserta didik masih rendah.

2. Kesalahan penggunaan konstruksi sintaksis yang berupa frasa.

3. Kesalahan penggunaan konstruksi sintaksis yang berupa klausa.

4. Kesalahan penggunaan konstruksi sintaksis yang berupa kalimat.

5. Kesalahan sintaksis yang dilakukan siswa terjadi akibat dari

kekurangpahaman siswa terhadap kaidah tata bahasa yang digunakan,

pengajaran bahasa yang kurang tepat atau kurang sempurna, serta kekhilafan

yang dilakukan siswa.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, terdapat beberapa permasalahan yang

sangatlah perlu untuk dibatasi. Permasalahan yang telah diidentifikasi tidak

semuanya dibicarakan tersendiri karena penulis mempertimbangkan kemampuan,

waktu, dan tujuan agar penulis memperoleh pembahasan yang lebih mendalam.

Masalah yang akan dikaji pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Kesalahan konstruksi sintaksis dalam karangan siswa.

2. Faktor penyebab terjadinya kesalahan konstruksi sintaksis dalam karangan

siswa.

Page 23: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

7

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, rumusan masalah yang akan

menjadi fokus penelitian adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah kesalahan konstruksi sintaksis dalam karangan siswa kelas X

di SMK Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta?

2. Apakah faktor penyebab terjadinya kesalahan konstruksi sintaksis dalam

karangan siswa kelas X di SMK Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeteksi dan

mendeskripsikan jenis-jenis kesalahan sintaksis yang dilakukan siswa yang

meliputi.

1. Kesalahan konstruksi sintaksis dalam karangan siswa kelas X di SMK Negeri

1 Depok, Sleman, Yogyakarta.

2. Faktor penyebab terjadinya kesalahan konstruksi sintaksis dalam karangan

siswa kelas X di SMK Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat secara

teoretis dan praktis.

1. Manfaat Teoretis

Deskripsi hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan

baru bagi ilmu pengetahuan, khususnya bidang linguistik. Aspek kebahasaan,

Page 24: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

8

dalam hal ini menulis karangan dengan memperhatikan unsur-unsur fungsional

kalimat, yaitu sintaksis berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru dan Siswa

Penelitian Bagi guru maupun siswa, penelitian ini diharapkan dapat

menambah pengetahuan kebahasaan dalam aspek menulis khususnya tentang

ketepatan dan ketidaktepatan penggunaan sintaksis sebagai unsur dalam kalimat.

Bagi guru juga, penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan atau tolak ukur

kemampuan tata bahasa tulis siswa sehingga selanjutnya, dapat memotivasi guru

untuk menemukan metode atau cara agar meminimalisir kesalahan bahkan

menghilangkannya. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat menghindari

kesalahan sintaksis dalam menulis karangan.

b. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan atau saran

positif dalam upaya untuk mengatasi permasalahan-permasalahan pembelajaran

menulis karangan, sebagai bagian dari pelajaran bahasa Indonesia.

G. Batasan Istilah

Supaya tidak terjadi perbedaan persepsi terhadap istilah yang ada dalam

penelitian ini, peneliti membatasi istilah-istilah tersebut.

1. Analisis kesalahan adalah penyelidikan terhadap suatu hal (karangan,

peristiwa, dan sebagainya) sebagai teknik untuk mengidentifikasi,

mengklasifikasikan, dan menginterpretasikan secara urut dan sistematis

Page 25: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

9

kesalahan kaidah yang telah ditentukan dalam tataran ilmu kebahasaan

(linguistik).

2. Kesalahan sintaksis adalah kesalahan struktur yang berupa kesalahan struktur

frasa dan kesalahan struktur kalimat karena frasa dan kalimat merupakan

bagian dari sintaksis.

3. Kesalahan frasa adalah kesalahan penggunaan sintaksis pada struktur frasa.

4. Kesalahan kalimat adalah kesalahan penggunaan sintaksis pada struktur

Kalimat.

5. Karangan adalah hasil perwujudan ide, gagasan dan pikiran manusia yang

tersusun dari rangkaian kata demi kata yang membentuk sebuah kalimat,

paragraf dan wacana yang mempunyai tujuan tertentu sehingga dapat dibaca

dan dipahami maksudnya oleh pembaca.

Page 26: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

10

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Karangan

1. Pengertian Karangan

Dalam proses pembelajaran khususnya Bahasa Indonesia, Mengarang

merupakan sebuah tindakan yang biasa dilakukan dengan tujuan menghasilkan

sebuah karya, baik lisan maupun tulis. Umumnya hasil mengarang dalam bentuk

tulisan disebut sebagai karangan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:

419) karangan merupakan hasil mengarang yang berupa: cerita, tulisan, artikel,

dan puah pena. Selain pengertian itu, Keraf dalam Istinganah (2012: 17)

mengatakan bahwa karangan adalah bahasa tulis yang merupakan rangkaian kata

demi kata sehingga menjadi sebuah kalimat, paragraf dan akhirnya menjadi

sebuah wacana yang dapat dibaca dan dipahami. Oleh sebab itu, karangan

merupakan sebuah tindakan menuangkan pikiran atau gagasan dalam bahasa tulis

yang menghasilkan suatu karya dalam bentuk kata demi kata, sehingga menjadi

kalimat, paragraf, dan akhirnya wacana.

2. Jenis Karangan

Berdasarkan jenis pendekatan berbasis teks atau genre yang berpijak pada

fungsi sosial, dikenal empat jenis karangan, yaitu: naratif, deskritif, argumentatif,

dan ekspositori (Zainurrahman, 2013: 37). Menurut Wong (2002: 107-139)

karangan nonfiksi dibedakan menjadi lima jenis, yaitu: recounts, prcedural text,

information report, explanation, exposition. Akan tetapi, menurut Sugono (ed)

Page 27: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

11

(2005: 128) disebutkan bahwa karangan dibagi menjadi empat, yaitu: kisahan

(narasi), bahasan (argumentasi), paparan (eksposisi), perian (deskripsi). Berikut

penjelasan berbagai jenis karangan tersebut sebagai berikut.

a. Narasi

Narasi adalah tulisan yang menyajikan rincian peristiwa menurut urutan

waktu, rincian tindakan, atau kegiatan. Narasi berkaitan dengan persepsi dan

peristiwa pada latar tertentu mengenai objek tertentu. Narasi biasanya

mendeskripsikan suatu tempat, waktu, dan manusia serta tindakannya sebagai

poin penting. Dalam karangan narasi, penceritaan yang berdasarkan langkah demi

langkah. Fungsi sosial karangan narasi adalah penulis bermaksud untuk berbagi

cerita kepada masyarakat, menghibur pendengar, melaporkan sebuah peristiwa

atau kejadian, memecahkan suatu misteri, dan sebagainya. Elemen wajib dalam

naratif antara lain orientasi, komplikasi, evaluasi, dan resolusi. Contoh jenis

karangan ini adalah biografi, kisah, roman, cerpen, dan novel.

b. Deskriptif

Deskriptif adalah penjabaran hasil pengamatan alat indera ke dalam

rangkaian kata-kata untuk memberikan kesan indera juga kepada orang lain

(Budiharso, 2009: 22). Bahasa deskriptif dapat bersifat subjektif atau objektif, hal

ini dipengaruhi oleh besarnya keterlibatan penulis terhadap objek yang

diamatinya. Karangan deskriptif digunakan penulis untuk menggambarkan sebuah

keadaan atau situasi objek secara komprehensif dengan mengandalkan

kemampuan kosakata. Fungsi sosial karangan deskriptif adalah berusaha

semaksimal mungkin untuk membuat pembaca seolah-olah mengalami, melihat,

Page 28: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

12

dan merasakan apa yang sedang dideskripsikan. Contoh karangan deskripsi adalah

penggambaran sebuah ruangan yang disertai dengan tata letak barang di dalam

ruang, warna, keadaan, bentuk, dan struktur melalui pengamatan indera.

c. Argumentatif

Argumentatif adalah salah satu jenis esai yang bertujuan untuk mengubah

pemikiran atau tindakan orang lain disertai dengan bukti-bukti yang dapat

diterima akal. Fungsi sosial karangan argumentatif adalah sebagai sarana

berargumen yang bertujuan untuk mengajak, membujuk, atau mendesak pembaca

mengenai suatu isu dan menyuguhkan rasionalitas, pembantahan, dan penguatan

beralasan terhadap pernyataan. Secara skematik karangan argumentatif terdiri atas

tiga bagian, yaitu perkenalan isu, argumen, dan kesimpulan. Contoh argumentatif

adalah debat, kampanye, dan lain sebagainya.

d. Eksposisi

Eksposisi adalah karangan yang menyatakan atau menjawab pertanyaan

terkait dengan sesuatu. Eksposisi bertujuan untuk menjelaskan masalah ke dalam

bahasa tulis. Eksposisi biasanya digunakan dalam menyampaikan uraian ilmiah

populer. Contoh karangan jenis ini adalah buku pengetahuan, artikel-artikel dalam

surat kabar, majalah, dan tulisan-tulisan ilmiah.

B. Analisis Kesalahan Berbahasa

1. Pengertian Analisis Kesalahan Berbahasa

Sebelum membahas tentang kesalahan sintaksis, terlebih dahulu akan

membahas kesalahan berbahasa. Pranowo (2015: 118) menjelaskan bahwa

Page 29: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

13

kesalahan berbahasa adalah penyimpangan kaidah dalam pemakaian bahasa. Oleh

sebab itu, untuk membantu tercapainya tujuan belajar bahasa, pembelajar perlu

untuk mengevaluasi sebab-akibat dan cara mengatasi kekeliruan-kekeliruan

berbahasa yang dilakukan, salah satunya adalah analisis kesalahan berbahasa.

Hastuti (1989: 73-74) menjelaskan bahwa analisis kesalahan ialah proses yang

didasarkan pada menganalisis kesalahan orang yang sedang belajar sebuah objek

yang sudah jelas atau sudah ditargetkan. Oleh sebab itu, apabila analisis kesalahan

yang dimaksud adalah berbahasa, objek tersebut ialah bahasa. Bahasa yang dapat

dianalisis adalah bahasa ibu, bahasa kebangsaannya, dan bahasa asing.

Analisis kesalahan berbahasa dikhususkan pada bahasa yang telah

ditargetkan. Beberapa fungsi dari analisis kesalahan berbahasa adalah sebagai

berikut. (1) sebagai alat pada awal dan selama program pengajaran bahasa

dilakasanakan, (2) dapat membuka pikiran guru dalam mengatasi kesulitan bahasa

yang dihadapi siswa, (3) membantu penemuan linguistik konstrastif, (4)

membantu pengajar bahasa (guru) mengatur materi pengajaran dan melaksanakan

pengajarannya sesuai dengan jenis kesalahan bahasa yang dihadapi, (5) sebagai

skala penentu keberhasilan atau kegagalan program bahasa yang telah diterapkan

sehingga, dapat menentukan evaluasi selanjutnya.

Hastuti (1989: 74-76) menjelaskan bahwa penyebutan “kesalahan” lebih

dideskripsikan sebagai sebuah „gelincir‟, yaitu suatu tindakan yang disertai sikap

kurang berhati-hati. Hal ini bisa disebabkan oleh sifat terburu-buru ingin cepat

sampai tujuan. Kesalahan tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor ekstra

linguistik, semacam kegagalan ingatan, emosi yang meningkat, kelelahan mental

Page 30: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

14

atau fisik, serta mabuk. Karakteristik dari gelincir memungkinkan pemakai bahasa

menyadari kegelincirannya, sehingga ia dapat mengoreksi diri tanpa bantuan

eksternal.

Pada bahasa Indonesia ditemui beberapa kata yang artinya bernuansa

dengan kesalahan. Di samping kesalahan terdapat pula penyimpangan,

pelanggaran, dan kekhilafan. Keempat kata tersebut dapat dideskripsikan sebagai

berikut.

a. Kesalahan

Kesalahan berasal dari kata „salah‟ yang dilawankan dengan „betul‟,

memilki arti jika yang dilakukan tidak betul, tidak menurut norma, ataupun tidak

menurut aturan yang ditentukan. Hal ini dapat disebabkan, penutur belum tahu,

tidak tahu ada norma, atau khilaf. Apabila kesalahan ini dihubungkan dengan

penggunaan kata, bisa jadi penutur tidak tahu kata apa yang tepat untuk dipakai.

b. Penyimpangan

Kata penyimpangan memilki arti menyimpang dari norma yang telah

ditetapkan. Hal ini bisa disebabkan tidak mau, enggan, atau malas mengikuti

norma yang ada. Sikap berbahasa ini cenderung menuju ke pembentukan kata,

istilah, slang, jargon, dan prokem.

c. Pelanggaran

Kata pelanggaran memberi kesan negatif karena pemakai bahasa dengan

penuh kesadaran tidak mau mneuruti norma yang telah ditentukan, meskipun ia

telah paham akan segala konsekuensinya.

Page 31: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

15

d. Kekhilafan

Kata ini merupakan proses psikologis, dalam hal ini menandai seseorang

khilaf dalam menerapkan teori atau norma bahasa yang telah diketahuinya.

Kekhilafan dapat diartikan kekeliruan yang memungkinkan salah ucap dan salah

susun karena kurang cermat.

2. Penyebab Kesalahan Berbahasa

Penyebab kesalahan berbahasa terdapat pada orang yang menggunakan

bahasa bersangkutan bukan pada bahasa yang digunakannya. Menurut Setyawati

(2010: 15) ada tiga kemungkinan seseorang dapat salah dalam berbahasa, sebagai

berikut.

a. Penutur terpengaruh bahasa yang lebih dahulu dikuasainya. Hal ini dapat

diartikan bahwa kesalahan berbahasa disebabkan oleh interferensi bahasa ibu

atau bahasa pertama (B1) terhadap bahasa kedua (B2) yang sedang dipelajari si

pembelajar (siswa). Dengan kata lain sumber kesalahan terletak pada

perbedaan sistem linguistik B1 dengan sistem linguistik B2.

b. Pemakai bahasa kurangpaham terhadap bahasa yang dipakainya. Kesalahan

yang merefleksikan ciri-ciri umum kaidah bahasa yang dipelajari. Dengan kata

lain, keliru menerapkan kaidah bahasa. Misalnya: kesalahan generalisasi,

aplikasi kaidah bahasa yang tidak sempurna, dan kegagalan mempelajari

kondisi penerapan kaidah bahasa. Kesalahan seperti ini sering disebut dengan

istilah kesalahan intrabahasa (intralingual error). Kesalahan ini disebabkan

oleh: (a) penyamarataan berlebihan, (b) ketidaktahuan pembatasan kaidah, (c)

Page 32: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

16

penerapan kaidah yang tidak sempurna, dan (d) salah menghipotesiskan

konsep.

c. Pengajaran bahasa yang kurang tepat atau kurang sempurna. Hal ini berkaitan

dengan bahan yang diajarkan atau dilatihkan dan cara pelaksanaan pengajaran.

Bahan pengajaran menyangkut masalah sumber, pemilihan, penyusunan,

pengurutan, dan penekanan. Cara pengajaran menyangkut masalah pemilihan

teknik penyajian, langkah-langkah dan urutan penyajian, intensitas dan

kesinambungan pengajaran, dan alat-alat bantu dalam pengajaran.

3. Klasifikasi Analisis Berbahasa

Menurut Tarigan (1997: 48-49), kesalahan berbahasa dalam bahasa

Indonesia dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

a. Berdasarkan tataran linguistik, kesalahan berbahasa dapat diklasifikasikan

menjadi: kesalahan berbahasa di bidang fonologi, morfologi, sintaksis (frasa,

klausa, kalimat), semantik, dan wacana.

b. Berdasarkan kegiatan berbahasa atau keterampilan berbahasa dapat

diklasifikasikan menjadi kesalahan berbahasa dalam menyimak, berbicara,

membaca, dan menulis.

c. Berdasarkan sarana atau jenis bahasa yang digunakan dapat berwujud

kesalahan berbahasa secara lisan dan secara tertulis. Berdasarkan penyebab

kesalahan tersebut terjadi dapat diklasifikasikan menjadi kesalahan berbahasa

karena pengajaran dan kesalahan berbahasa karena interferensi.

Page 33: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

17

d. Kesalahan berbahasa berdasarkan frekuensi terjadinya dapat diklasifikasikan

atas kesalahan berbahasa yang paling sering, sering, sedang, kurang, dan jarang

terjadi.

4. Konstruksi Sintaksis

Ilmu bahasa memiliki beberapa cabang yang mengkaji permasalahan yang

terkait dengan unsur-unsur bahasa, salah satu cabang ilmu tersebut adalah

sintaksis. Suhardi (2013: 15) menjelaskan bahwa sintaksis merupakan cabang

ilmu bahasa yang membahas seluk-beluk konstruksi sintaksis berupa frasa, klausa,

dan kalimat. Selain itu, Verhaar (2012: 161) menyatakan bahwa sintaksis

merupakan ilmu yang membahas hubungan antar-kata dalam tuturan. Oleh karena

itu, unsur minimal dalam sebuah konstruksi sintaksis adalah kata atau bentuk

bebas. Dengan kata lain, kata dapat dibedakan berdasarkan kategori sintaksisnya

atau kelas kata. Dalam bahasa Indonesia memilki empat kategori utama, yaitu

verba (kata kerja), nomina (kata benda), adjektiva (kata sifat), dan adverbia (kata

keterangan) ada juga kata tugas (preposisi, konjungtor, dan partikel). Objek kajian

konstruksi sintaksis adalah hal-hal terkait frasa, klausa, dan kalimat.

a. Frasa

Verhaar (2012: 291) menyatakan bahwa frasa merupakan kelompok kata

yang merupakan bagian fungsional dari tuturan yang lebih panjang. Sebagai

contoh:

{Secara {lebih mendalam}} kita {akan membahas} {kemampuan {menilai

{prestasi belajar}}} {untuk {kepentingan {pengajaran {yang lebih baik}}}.

Page 34: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

18

Frasa-frasa yang terdapat dalam kalimat diapit antara kurung kurawal,

akan tetapi terdapat juga “frasa terkandung”, yang artinya frasa di dalam frasa.

Selain itu, Suhardi (2013: 34) menyatakan bahwa frasa merupakan salah satu

bentuk konstruksi sintaksis yang beranggotakan dua kata atau lebih dan tidak

bersifat predikatif. Oka dan Suparno dalam Suhardi (2013: 36) menyebutkan

bahwa frasa-frasa yang berpotensi sebagai frasa endosentris adalah frasa nominal

(frasa benda), frasa verbal (frasa kerja), frasa adjektival (frasa sifat), dan frasa

numeralia (frasa bilangan). Selain itu, frasa-frasa yang berpotensi sebagai frasa

eksosentrik adalah frasa preposisional (frasa depan) dan frasa artikel (frasa

sandang). Alwi dkk (2003: 243) menyebutkan contoh-contoh frasa tersebut

sebagai berikut:

1) Frasa Nominal (Frasa Benda)

(1) baju merah

(2) dua baju

(3) rumah mewah saya

(4) baju merah ini/itu

2) Frasa Verbal (Frasa Kerja)

(5) akan pergi Kelompok kata yang dapat berfungsi sebagai pewatas adalah

akan, harus, dapat / bisa, boleh, suka, ingin, mau, tidak,

dan belum.

(6) berlatih setiap pagi

3) Frasa Adjektival (Frasa Sifat)

(7) anak kecil

Page 35: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

19

(8) Ia berhasil dengan baik.

(9) sangat kuat

(10) paling besar

4) Frasa Numeralia (Frasa Bilangan)

(11) dua ekor (kerbau)

(12) lima orang (penjahat)

(13) tiga buah (rumah)

5) Frasa Preposisional (Frasa Depan)

(14) dari rumah kata dasar (di, ke, dari, pada) dan kata berafiks (selama,

sepanjang, dan mengenai)

(15) menurut rencana menambah afiks pada bentuk dasar kelas kata verba,

adjektiva, atau nomina.

(16) kepada guru

6) Frasa Artikel (Frasa Sandang)

Frasa artikel merupakan frasa yang bersifat gelar, mengacu pada makna

kelompok, dan yang menominalkan (Alwi, 2003: 304-306).

(17) yang mencipta

(18) sang juara

(19) para guru

(20) si pengirim

Page 36: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

20

b. Klausa

Klausa menurut Alwi, dkk. (2003: 312) adalah satuan sintaksis yang terdiri

dari dua kata atau lebih, yang mengandung unsur predikasi. Klausa merupakan

bagian dari kalimat. Dilihat dari segi struktur internalnya, kalimat dan klausa

keduanya terdiri dari unsur predikat dan subjek, dengan atau tanpa objek,

pelengkap, atau keterangan. Contohnya :

(1) Dia pergi pukul 06.00, ketika saya sedang mandi

Klausa utama atau induk kalimat Dia pergi pukul 06.00

Klausa subordinatif atau anak kalimat ketika saya sedang mandi

Suhardi (2013: 42) menyatakan bahwa klausa adalah salah bentuk

konstruksi sintaksis yang salah satu unsur pembentuknya berfungsi sebagai

predikat (P). Predikat dalam konstruksi sintaksis merupakan sentral dari fungsi-

fungsi sintaksis lain yang terkandung di dalamnya. Klausa diidentifikasikan

berdasarkan kriteria tertentu, yaitu (1) kelengkapan unsur intinya, (2) struktur

internalnya, (3) ada tidaknya unsur negasi pada unsur pengisi P, (4) kategori unsur

yang menduduki fungsi P, dan (5) distribusi unsur-unsur pembentuknya.

Berikut penjelasan dari kriteria klausa, sebagai berikut.

1) Kelengkapan unsur intinya

Berdasarkan kelengkapan unsur ini terdapat dua jenis klausa yakni klausa

lengkap dan klausa tidak lengkap. Contoh :

(2) Santi sedang memasak. Klausa Lengkap

S P

Page 37: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

21

(3) Lima ekor. (Sebagai jawaban atas pertanyaan “jumlah

P sapimu berapa?”) Klausa tidak lengkap

2) Struktur internalnya

Berdasarkan unsur internalnya merujuk pada bentuk klausa lengkap, yakni

klausa yang unsur-unsurnya minimal terdiri atas unsur yang berfungsi sebagai S

dan P.

(3) adik saya / akan pergi berstruktur runtut S-P

(4) akan pergi / adik saya berstruktur inversi P-S

3) Ada tidaknya unsur negasi pada unsur pengisi P

Berdasarkan ada tidaknya unsur negasi pada unsur pengisi P, yakni klasua

positif dan klausa negatif. Kata negasi yang bisa digunakan, anatar lain tidak, tak,

tiada, bukan, non, dan jangan. Contohnya :

(5) dia / akan bekerja (Klausa psitif)

(6) dia tidak akan bekerja (Klausa negatif)

4) Unsur pengisi P

Berdasarkan unsur pengisi P, klausa dikelompokkan menjadi dua, yakni

klausa kerja (verbal), dan klausa nonkerja (nonverbal). Contohnya :

(7) mereka akan berangkat besok klausa kerja/verbal

(8) ruangannya sangat kotor klausa nonverbal: sifat/adjektival

5) Distribusi unsur-unsur pembentuknya

Berdasarkan distribusi unsur-unsur pembentuknya, klausa dikelompokkan

menjadi dua, yakni klausa bebas (klausa yang mampu berdiri sendiri sebagai

Page 38: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

22

kalimat sempurna) dan klausa terikat (klausa tidak berdiri sebagai kalimat

sempurna, terikat dari konstruksi lain). Contohnya :

(9) mereka akan bekerja (klausa bebas)

(10) jika terlambat datang, ... (klausa terikat)

c. Kalimat

Kalimat sendiri menurut Chaer (2006: 327) merupakan satuan bahasa yang

berisi suatu “pikiran” atau “amanat” yang lengkap (terdapat unsur atau bagian

yang menjadi pokok pembicaraan Subjek, bagian yang menjadi “komentar”

tentang subjek Predikat, bagian yang merupakan pelengkap dari predikat

Objek, dan bagian yang merupakan “penjelasan” terhadap predikat dan subjek

Keterangan). Alwi, dkk. (2003: 311) menyatakan bahwa kalimat merupakan

satuan bahasa terkecil, yang berwujud lisan atau tulis dan mengungkapkan pikiran

yang utuh. Selain itu, Badudu (1995: 185) menyatakan bahwa kalimat tersusun

dari kata-kata, frasa, atau klausa. Kalimat tunggal merupakan kalimat yang terdiri

atas satu klausa unsur kalimat, yaitu kata dan frasa.

Contoh : (1) Saya sakit. (dua kata)

(2) Saya sakit keras. (kata saya dan frasa sakit keras)

(3) Adik saya sakit keras. (dua frasa: adik saya dan sakit keras)

Kalimat memiliki unsur-unsur, yaitu predikat, subjek, objek, pelengkap,

keterangan, dan interpretasi ganda (Alwi, dkk., 2003: 326-333). Berikut ini

penjelasan masing-masing unsur kalimat, sebagai berikut:

Page 39: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

23

1) Fungsi Predikat

Predikat sebuah kalimat biasanya berupa frasa verbal, frasa adjektival,

frasa nominal, frasa numeralia, atau frasa preposisional. Berikut contohnya.

(4) Ayahnya guru Bahasa Inggris (P=FN)

2) Fungsi Subjek

Pada umumnya subjek berupa nomina, frasa nominal, atau klausa.

Terdapat pada contoh berikut.

(5) Anak itu belum makan. frasa verbal

3) Fungsi Objek

Objek dituntut kehadirannya oleh predikat yang berupa verba transitif pada

kalimat aktif. Letaknya setelah predikat. Verba transitif biasanya ditandai oleh

kehadiran afiks tertentu. Contohnya sebagai berikut :

(6) Adi mengunjungi Pak Ali.

(7) Adi mengunjunginya.

(8) saya ingin menemui kamu.

4) Fungsi Pelengkap

Menurut Alwi (2003: 329) berikut ini perbedaan dan persamaan dari objek

dan pelengkap.

Page 40: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

24

Tabel 1: Perbedaan dan Persamaan Objek dan Pelengkap

Objek Pelengkap

Berwujud frasa nominal dan klausa Berwujud frasa nominal, frasa

verbal, frasa adjektifal, frasa

preposisional, atau klausa

Berada langsung di belakang

predikat

Berada langsung di belakang

predikat jika tak ada objek dan di

belakang objek kalau unsur ini hadir

Menjadi subjek akibat pemasifan

kalimat

Tak dapat menjadi subjek dalam

pemasifan kalimat

Dapat diganti dengan pronomina –

nya

Tidak dapat diganti dengan –nya

kecuali dalam kombinasi preposisi

selain di, ke, dari, dan akan.

Contoh :

(9) Dia mendagangkan barang-barang elektronik di Glodok.

O

(10) Dia berdagang barang-barang elektronik di Glodok.

Pel

5) Fungsi Keterangan

Keterangan dapat berada di akhir, di awal, dan di tengah kalimat.

Kosntituen keterangan biasanya berupa frasa nominal, frasa preposisional, frasa

adverbial, atau klausa. Sebagai contoh.

(11) Dia memotong rambutnya dengan gunting.

(12) Dia memotong rambutnya sebelum dia mendapat peringatan dari sekolah.

Menurut Alwi dkk (2003: 331), berikut ini daftar beberapa jenis

keterangan dalam tata bahasa, sebagai berikut.

Page 41: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

25

Tabel 2: Jenis Keterangan

Jenis Keterangan Preposisi/penghubung Contoh

1. Tempat

di

ke

dari

(di) dalam

Pada

di kamar

ke Medan

dari Manado

(di) dalam rumah

pada saya

2. Waktu

-

pada

dalam

se-

sebelum

sesudah

selama

sepanjang

kemarin, sekarang

pada hari ini

dalam minggu ini

sepulang dari kantor

sebelum pergi

sesudah pukul 12.00

selama dua minggu

sepanjang hari

3. Alat dengan dengan gunting

4. Tujuan

agar/supaya

untuk

bagi

demi

agar/supaya kamu pintar

untuk kebebasan

bagi masa depan

demi sahabatnya

5. Cara

dengan

secara

dengan cara

dengan jalan

dengan diam-diam

secara hati-hati

dengan cara damai

dengan jalan berunding

6. Penyerta

dengan

bersama

beserta

dengan adiknya

bersama orang tuanya

beserta sahabatnya

7. Perbandingan/

Kemiripan

Seperti

bagaikan

laksana

seperti angin

bagaikan puteri

laksana bintang di langit

8. Sebab Karena

sebab

karena perempuan itu

sebab kekeliruannya

9. Kesalingan - saling (membenci), satu

sama lain

6) Interpretasi Ganda

Konstruksi kalimat dalam bahasa Indonesia memiliki fungsi konstituen

yang tafsirannya berbeda, yaitu kalimat yang predikatnya berupa frasa

preposisional dan kalimat yang subjeknya berupa frasa verbal. Sebagai contoh

frasa preposisional sebagai predikat.

Page 42: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

26

(13) Ibu ke pasar.

(14) Ibu pergi ke pasar.

Frasa Ke pasar pada kedua kalimat tersebut memilki kedudukan yang

berbeda. Frasa pada kalimat pertama menduduki posisi predikat kalimat apabila

Ibu diperlakukan sebagai subjek kalimat. Frasa ke pasar kalimat kedua berfungsi

sebagai katerangan. Sebagai contoh dari frasa verbal sebagai subjek, yaitu:

(15) Membangun gedung bertingkat mahal sekali.

Subjek Predikat

(16) Biaya membangun gedung bertingkat mahal sekali.

Pel

Perbedaan kedua frasa yang berhuruf miring tersebut adalah pada kalimat

(15) berfungsi sebagai subjek. Akan tetapi, pada kalimat (16) berfungsi sebagai

pelengkap karena nomina /biaya/ yang mengalami pelesapan.

7) Jenis Kalimat

Jenis kalimat dapat ditinjau dari sudut (a) jumlah klausanya, (b) bentuk

sintaksisnya, (c) kelengkapan unsurnya, dan (d) susunan subjek dan predikatnya

(Alwi, dkk, 2003: 336-337). Berdaarkan jumlah klausanya, kalimat dapat dibagi

atas kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal sendiri dapat

dibedakan lagi berdasarkan kategori predikatnya, menjadi (1) kalimat berpredikat

verbal, (2) kalimat berpredikat adjektival, (3) kalimat berpredikat nominal

(termasuk pronominal), (4) kalimat berpredikat numeral, dan (5) kalimat

berpredikat frasa preposisional.

Page 43: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

27

Kalimat verbal sendiri dapat dikelompokkan berdasarkan kemungkinan

kehadiran nomina atau frasa nominal objeknya, yaitu (i) kalimat taktransitif, (ii)

kalimat ekatransitif, dan (iii) kalimat dwitransitif. Kalimat majemuk dapat dibagi

menjadi kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Berdasarkan

bentuk atau kategori sintaksisnya, kalimat lazim dibagi menjadi kalimat deklaratif

(kalimat berita), kalimat interogatif (kalimat tanya), kalimat imperatif (kalimat

perintah), dan kalimat ekslamatif (kalimat seruan).

Dilihat dari segi kelengkapan unsurnya, kalimat dapat dibedakan menjadi

kalimat lengkap (major) dan kalimat taklengkap (minor). Selanjutnya, kalimat

dari susunan unsur subjek dan predikatnya dapat dibedakan menjadi kalimat biasa

dan kalimat inversi. Menurut Alwi dkk (2003: 337) berbagai jenis kalimat yang

telah dijelaskan tersebut dapat dirangkum pada tabel 3 berikut.

Tabel 3: Jenis Kalimat

Kal

imat

Jumlah

Klausa

Bentuk Predikat Susun-

an P-S

Keleng-

kapan

Unsur Ver-

bal

Adjek-

tival

Nomi-

nal

Nume-

ral

Prepo-

sisional

Tung-

gal

Deklaratif

Interogatif

Imperatif

Ekslamatif

+

+

+

-

+

+

(+)

+

+

+

+

-

+

+

-

(+)

+

+

(+)

-

(+)

(+)

(+)

++

(+)

(+)

(+)

(+)

Maj

emu

k

Set

ara

Ber

tin

gk

at

Kehadiran

objek

Aktif Pasif

Taktransitif +

+

+

-

+

+

Ekatransitif

Dwitansitif

Keterangan tabel:

+ : Ada, ya (+) : Terbatas

- : Tidak ada ++ : Wajib ada

Page 44: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

28

Kesalahan penempatan kata atau frasa dalam kalimat dapat membuat

makna kalimat tidak jelas dan dapat digolongkan sebagai kalimat yang tidak

efektif. Perbedaan dalam bahasa lisan dan tulis, kekurangsempurnaan susunan

kata dalam kalimat mungkin masih dapat diatasi dengan adanya intonasi,

sedangkan dalam bahasa tulis alat bantu tersebut tidak ada. Oleh karena itu,

bentuk dan susunan bahasa tulis haruslah tepat dan teratur.

C. Kesalahan Sintaksis

1. Pengertian Kesalahan Sintaksis

Kesalahan-kesalahan yang telah dibuat siswa dalam Bahasa Indonesia

mempunyai karakteristik sendiri dan dalam perkembangannya terdapat beberapa

komponen bahasa yang belum dibakukan, yaitu komponen lafal. Selain itu,

komponen yang telah dibakukan ialah komponen ortografi (ilmu ejaan),

selanjutnya menyusul komponen tata bahasa (sintaksis dan morfologi). Tarigan

(1988: 199) menjelaskan bahwa kesalahan sintaksis adalah kesalahan atau

penyimpangan struktur, frasa, klausa, atau kalimat serta ketidaktepatan pemakaian

partikel. Hastuti (1989: 79-80) menyebutkan empat jenis kesalahan, yaitu; (a)

kesalahan leksikon, (b) kesalahan sintaksis, (c) kesalahan morfologi, (d) kesalahan

ortografi.

Penelitian ini akan dikhususkan dalam penelitian kesalahan sintaksis.

Sintaksis menurut Suhardi (2013: 15) merupakan cabang ilmu bahasa yang

membicarakan seputar konstruksi sintaksis yang berupa frasa, klausa, dan kalimat.

Pengertian sintaksis hampir serupa dengan Ramlan (2001: 18) ialah bagian ilmu

Page 45: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

29

bahasa yang yang membicarakan seluk-beluk wacana, kalimat, klausa, dan frasa

serta berusaha menjelaskan unsur-unsur suatu satuan serta hubungan antara unsur-

unsur itu dalam suatu bahasa. Kesalahan dalam tataran sintaksis berkaitan erat

dengan morfologi. Hal ini dikarenakan komponen sintaksis adalah terdiri dari

kata.

Kesalahan sintaksis berdasarkan pendapat ahli sebelumnya merupakan

sebuah kesalahan, penyimpangan, pelanggaran, kekhilafan terhadap suatu kaidah

yang ditentukan dalam tataran sintaksis (ilmu bahasa yang membicarakan seluk-

beluk frasa, klausa, dan kalimat serta pengaturan dan hubungan antara kata

dengan kata atau dengan satuan-satuan yang lebih besar. Satuan-satuan dalam

bahasa yang mempunyai satuan terkecil, yaitu kata). Kesalahan dalam tataran

sintaksis antara lain berupa tataran frasa, klausa, dan kalimat. Analisis kesalahan

tataran sintaksis dalam penelitian ini mencakup frasa dan kalimat.

2. Bentuk Kesalahan Sintaksis

a. Kesalahan Penggunaan Frasa

Kesalahan berbahasa dalam bidang frasa sering dijumpai pada bahasa lisan

maupun bahasa tulis. Artinya, kesalahan berbahasa dalam bidang frasa ini sering

terjadi dalam kegiatan berbicara maupun kegiatan menulis. Kesalahan berbahasa

dalam bidang frasa dapat disebabkan oleh berbagai hal, di antaranya: (1) pengaruh

bahasa daerah, (2) penggunaan preposisi yang tidak tepat, (3) kesalahan susunan

kata, (4) penggunaan unsur berlebihan atau mubazir, (5) penggunaan bentuk

superlatif yang berlebihan, (6) penjamakan yang ganda, (7) penggunaan bentuk

Page 46: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

30

resiprokal yang tidak tepat (Setyawati, 2010: 76). Berikut penjelasan dari

kesalahan penggunaan frasa berdasarkan penyebab terjadinya.

1) Pengaruh Bahasa Daerah

Situasi kedwibahasaan yang ada di Indonesia, menimbulkan pengaruh

besar dalam pemakaian bahasa. Terdapat kecenderungan bahasa daerah

merupakan B1, sedangkan bahasa Indonesia merupakan B2 bagi rakyat Indonesia

atau pemakai bahasa. Tidak mengherankan apabila hampir dalam setiap tataran

linguistik, pengaruh bahasa daerah dapat dijumpai dalam pemakaian bahasa

Indonesia. Dengan kata lain, kesalahan berbahasa dalam tataran fonologi,

morfologi, sintaksis, semantik, dan wacana sebagai akibat pengaruh bahasa daerah

dapat dijumpai dalam bahasa Indonesia (Setyawati, 2010: 76). Hal tersebut dapat

diamati dalam pemakaian frasa yang tidak tepat berikut ini.

(17) Siswa-siswi pada berlarian di dalam kelas.

(18) Kalau harus disuruh menunggu, Ali sudah tidak sabaran lagi.

Dalam ragam baku, unsur-unsur yang dicetak miring pada kalimat (17)

dan (18) merupakan contoh pemakaian frasa yang salah. Kesalahan itu disebabkan

oleh pengaruh bahasa daerah. Berturut-turut kedua frasa tersebut sebaiknya

diganti dengan sedang berlarian dan tidak sabar.

2) Penggunaan Preposisi yang Tidak Tepat

Sering dijumpai pemakaian preposisi tertentu dalam frasa preposisional

tidak tepat. Hal ini biasanya terjadi pada frasa preposisional yang menyatakan

tempat, waktu, dan tujuan. Perhatikan pemakaian preposisi yang salah dalam

kalimat berikut ini.

Page 47: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

31

(19) Di hari bahagia ini aku memberikan sebuah kado untukmu.

(20) Jika Pak Tomas tidak berada di rumah, surat itu bisa dititipkan ke istrinya.

Kata-kata yang dicetak miring pada kedua kalimat di atas merupakan

penggunaan preposisi yang tidak tepat. Kalimat (3) lebih tepat menggunakan

preposisi yang menyatakan waktu, yaitu pada; dan pada kalimat (4) lebih tepat

menggunakan preposisi yang menyatakan tujuan, yaitu kepada (Setyawati, 2010:

78).

3) Susunan Kata yang Tidak Tepat

Salah satu akibat pengaruh bahasa asing adalah kesalahan dalam susunan

kata. Perhatikan contoh berikut ini.

(21) Ini hari kita akan melaksanakan berbagai kegiatan untuk memperingati

HUT Kemerdekaan.

(22) Kamu sudah mengerjakan tugas-tugas itu?

Susunan kata-kata yang dicetak miring pada kalimat (5) dan (6) tidak

sesuai kaidah bahasa Indonesia. Hal tersebut berawal dari terjemahan harfiah dari

bahasa asing itu ke dalam bahasa Indonesia. Kaidah bahasa Indonesia dengan

bahasa asing yang berbeda tersebut menyebabkan terjadi kesalahan berbahasa

(Setyawati, 2010: 79).

4) Penggunaan Unsur Berlebihan atau Mubazir

Sering dijumpai pemakaian kata-kata yang mengandung makna yang sama

(bersinonim) digunakan sekaligus dalam sebuah kalimat. Perhatikan contoh

berikut.

(23) Kita pun juga harus menolong mereka.

Page 48: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

32

(24) Program ini dimaksudkan agar supaya dapat membantu menyelesaikan

masalah yang kita hadapi..

Kata-kata yang bercetak miring pada kalimat-kalimat di atas bersinonim.

Penggunaan dua kata yang bersinonim sekaligus dalam sebuah kalimat dianggap

mubazir karena tidak hemat. Oleh karena itu, yang digunakan salah satu saja agar

tidak mubazir (Setyawati, 2010: 80).

5) Penggunaan Bentuk Superlatif yang Berlebihan

Bentuk superlatif adalah bentuk yang mengandung arti „paling‟ dalam

suatu perbandingan. Bentuk yang mengandung arti „paling‟ tersebut dapat

dihasilkan dari suatu adjektiva ditambah adverbia amat, sangat, sekali, atau

paling. Jika ada dua adverbia digunakan sekaligus dalam menjelaskan adjektiva

pada sebuah kalimat, terjadilah bentuk superlatif yang berlebihan (Setyawati,

2010: 81). Perhatikan contoh berikut.

(25) Acara tersebut sangat menghibur sekali.

(26) Musibah yang dia alami amat sangat memilukan.

6) Penjamakan yang Ganda

Dalam penggunaan bahasa sehari-hari kadang-kadang orang salah

menggunakan bentuk jamak dalam bahasa Indonesia, sehingga menjadi bentuk

yang rancu atau kacau. Perhatikan contoh bentuk penjamakan ganda berikut ini.

(27) Para guru-guru sedang mengikuti seminar.

(28) Presiden akan mengunjungi berbagai negara-negara di Asia.

Dalam sebuah kalimat untuk penanda jamak sebuah kata cukup

menggunakan satu penanda saja; jika sudah terdapat penanda jamak tidak perlu

Page 49: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

33

kata tersebut diulang atau jika sudah diulang tidak perlu menggunakan penanda

jamak (Setyawati, 2010: 82).

7) Penggunaan Bentuk Resiprokal yang Salah

Bentuk resiprokal merupakan bentuk bahasa yang mengandung arti

„berbalasan‟. Bentuk resiprokal dapat dihasilkan dengan cara menggunakan kata

saling atau dengan kata ulang berimbuhan. Akan tetapi, jika ada bentuk yang

berarti „berbalasan‟ itu dengan cara pengulangan kata, digunakan sekaligus

dengan kata saling, akan terjadilah bentuk resiprokal yang salah (Setyawati, 2010:

83). Perhatikan contoh kalimat berikut ini.

(29) Sesama pengendara dilarang saling dahulu-mendahului.

(30) Kedua sahabat itu kini saling jauh-menjauhi karena kesalahpahaman.

b. Kesalahan Penggunaan Kalimat

Kesalahan penggunaan kalimat dapat menyebabkan kekeliruan makna atau

maksud bagi pembaca atau pendengar. Oleh sebab itu, kesalahan penggunaan

kalimat dapat terjadi dalam bahasa lisan dan tulis. Sehingga, bukan hal yang

umum bila ditemukan kesalahan saat berbicara dan menulis. Menurut Setyawati

(2010: 84-102), kesalahan berbahasa dalam bidang kalimat dapat disebabkan oleh

berbagai hal, yaitu: (1) kalimat yang tidak bersubjek, (2) kalimat yang tidak

berpredikat, (3) kalimat yang buntung (tidak bersubjek dan tidak berpredikat), (4)

penggandaan subjek, (5) antara predikat dan objek yang tersisipi, (6) kalimat yang

tidak logis, (7) kalimat yang ambigu, (8) penghilangan konjungsi, (9) penggunaan

Page 50: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

34

konjungsi yang berlebihan, (10) urutan kalimat yang tidak pararel, (11)

penggunaan istilah asing, dan (12) penggunaan kata tanya yang tidak perlu.

Berikut ini penjelasan dari kesalahan penggunaan bidang kalimat

berdasarkan penyebab terjadinya.

1) Kalimat yang Tidak Bersubjek

Kalimat itu paling sedikit harus terdiri atas subjek dan predikat, kecuali

kalimat perintah atau ujaran yang merupakan jawaban pertanyaan. Biasanya

kalimat yang subjeknya tidak jelas terdapat dalam kalimat rancu, yaitu kalimat

yang berpredikat verba aktif transitif di depan subjek terdapat preposisi.

Perhatikan contoh berikut.

(31) Dari pengamatan selama ini menunjukkan bahwa program BLT belum

dapat dianggap sebagai usaha yang dapat memecahkan masalah

kemiskinan.

(32) Untuk masalah ini memerlukan solusi yang tepat.

Subjek kalimat-kalimat di atas tidak jelas atau kabur karena subjek kalimat

aktif tersebut didahului preposisi dari dan untuk. Kata-kata lain yang sejenis

dengan preposisi itu, yang sering mengaburkan subjek adalah di, di dalam, dalam,

bagi, dari, dengan, sebagai, merupakan, kepada, dan pada. Perbaikan kalimat-

kalimat di atas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu; (1) jika ingin tetap

mempertahankan preposisi yang mendahului subjek, maka predikat diubah

menjadi bentuk pasif, dan (2) jika menghendaki predikat dalam bentuk aktif,

maka preposisi yang mendahului subjek harus dihilangkan (Setyawati, 2010: 85).

Page 51: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

35

2) Kalimat yang Tidak Berpredikat

Kalimat yang tidak berpredikat disebabkan adanya keterangan subjek yang

beruntun atau terlalu panjang, keterangan itu diberi keterangan lagi, sehingga

penulis atau pembicaranya terlena dan lupa bahwa kalimat yang dibuatnya belum

lengkap atau belum terdapat predikatnya. Perhatikan contoh berikut.

(33) Bandar udara Soekarno-Hatta yang dibangun dengan menggunakan teknik

cakar ayam yang belum pernah digunakan di mana pun di dunia sebelum

ini karena teknik itu memang dikembangkan dalam beberapa tahun

terakhir ini oleh para rekayasa Indonesia.

(34) Proyek raksasa yang menghabiskan dana yang besar serta tenaga kerja

yang banyak dan ternyata pada saat ini sudah mulai beroperasi karena

dikerjakan siang dan malam dan sudah diresmikan pada awal Repelita

yang lalu oleh Kepala Negara.

Dua contoh kalimat tersebut terlihat belum selesai karena belum

berpredikat. Penghilangan kata yang pada kalimat (33) dapat menghasilkan

kalimat yang lengkap yang mengandung subjek dan predikat. Subjek kalimat

tersebut Bandar udara Soekarno-Hatta dan predikatnya dibangun. Agar tidak

melelahkan pembaca karena terlalu panjang dan bertele-tele, maka contoh (33)

dipecah menjadi dua kalimat.

Pada contoh (34) penghilangan dan sudah cukup memadai dalam usaha

membuat kalimat itu menjadi berpredikat. Subjek kalimat itu adalah Proyek

raksasa yang menghabiskan dana yang besar serta tenaga kerja yang banyak itu

dan predikat kalimatnya sudah mulai beroperasi. Panjang tidaknya suatu kalimat

Page 52: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

36

bukan merupakan ukuran bahwa kalimat itu lengkap. Sebaiknya kalimat dibuat

haruslah pendek, hemat, lengkap, dan jelas karena hal itu merupakan ciri-ciri

kalimat yang efektif (Setyawati, 2010: 86-88).

3) Kalimat Tidak Bersubjek dan Tidak Berpredikat ( Kalimat Buntung)

Dalam bahasa tulis sehari-hari sering dijumpai kalimat yang tidak

bersubjek dan tidak berpredikat (kalimat buntung). Perhatikan contoh berikut.

(35) Perempuan itu menatapku aneh. Serta sulit dimengerti.

(36) Di negara saya ajaran itu sulit diterima. Dan sukar untuk dilaksanakan.

Kedua contoh di atas adalah susunan kalimat yang dipenggal-penggal.

Kalimat yang dipenggal itu masih mempunyai hubungan gantung dengan kalimat

lain (sebelumnya). Kalimat yang memiliki hubungan gantung tersebut dinamakan

anak kalimat, sedangkan kalimat tempat bergantung anak kalimat disebut induk

kalimat. Jika dicermati, kalimat kedua pada masing-masing contoh kalimat (yang

diawali oleh kata-kata yang bercetak miring) bukan kalimat baku karena kalimat-

kalimat tersebut buntung, tidak bersubjek dan tidak berpredikat. Kalimat-kalimat

itu hanya merupakan keterangan kalimat sebelumnya.

Sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, kalimat tunggal tidak boleh

diawali oleh kata-kata karena, sehingga, apabila, agar, seperti, kalau, walaupun,

jika, dan konjungsi yang lain. Konjungsi seperti itu dapat mengawali kalimat jika

yang diawali oleh kata tersebut merupakan anak kalimat yang mendahului induk

kalimat (Setyawati, 2010: 89).

Page 53: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

37

4) Penggandaan Subjek

Penggandaan subjek kalimat menjadikan kalimat tidak jelas bagian yang

mendapat tekanan. Perhatikan contoh berikut.

(37) Persoalan itu kami sudah membicarakannya dengan Bapak Camat.

(38) Buku itu saya sudah membelinya.

Contoh kalimat-kalimat tersebut memilki dua subjek yang berbeda dalam

satu kalimat. Dalam kalimat (37) kata /persoalan itu/ dan /kami/ memilki fungsi

sebagai subjek yang masing-masing dapat berkaitan dengan fungsi lain dalam

kalimat. Penjelasan tersebut berlaku sama dengan kalimat (38), yaitu kata /buku

itu/ dan /saya/.

Kata atau kelompok kata dalam sebuah kalimat akan menduduki fungsi

sintaksis tertentu. Pada kedua contoh di atas merupakan kalimat yang tidak baku

karena mempunyai dua subjek. Perbaikan kalimat-kalimat di atas dapat dilakukan

dengan cara: (1) diubah menjadi kalimat pasif bentuk diri, (2) diubah menjadi

kalimat aktif yang normatif, (3) salah satu di antara kedua subjek dijadikan

keterangan (Setyawati, 2010: 90).

5) Antara Predikat dan Objek yang Tersisipi

Perhatikan kalimat-kalimat yang di antara predikat dan objek tersisipi

preposisi.

(39) Kami mengharap atas kehadiran Saudara tepat pada waktunya.

(40) Acara yang diselenggarakan pada minggu yang lalu menampilkan tentang

seni pertujunkan dari berbagai daerah.

Page 54: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

38

(41) Banyak anggota masyarakat belum menyadari akan pentingnya

kesehatan lingkungan.

Dalam kalimat aktif transitif, yaitu kalimat yang memiliki objek; verba

transitif tidak perlu diikuti oleh preposisi sebagai pengantar objek. Dengan kata

lain, antara predikat dan objek tidak perlu disisipi preposisi, seperti atas, tentang

atau akan (Setyawati, 2010: 91).

6) Kalimat yang Tidak Logis

Kalimat tidak logis adalah kalimat yang tidak masuk akal atau tidak benar

menurut penalaran. Hal itu terjadi karena pembicara atau penulis kurang berhati-

hati dalam memilih kata. Bentuk ini pun sudah merata di mana-mana (Setyawati,

2010: 92-93). Perhatikan kalimat-kalimat berikut ini.

(42) Yang sudah selesai mengerjakan tugas harap dikumpulkan.

(43) Untuk mempersingkat waktu kita lanjutkan acara ini.

(44) Acara berikutnya adalah sambutan Kepala Desa Pesahangan. Waktu dan

tempat kami persilakan.

Kalimat (42) memilki pertalian antara makna Yang sudah selesai

mengerjakan soal dengan harap dikumpulkan tidak logis karena suatu hal yang

tidak mungkin adalah Yang sudah selesai mengerjakan tugas itulah yang harap

dikumpulkan.

Kalimat (43) memilki ketidaklogisan pada makna kata mempersingkat

waktu. Hal itu disebabkan kata mempersingkat makna leksikalnya sama dengan

„memperpendek‟. Jadi, tidak mungkin kalau waktu sampai diperpendek karena

sampai kapan pun waktu itu tetap tidak mungkin dipersingkat atau diperpendek,

Page 55: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

39

sehari semalam tetap 24 jam. Kata yang tepat untuk menyatakan waktu tersebut

adalah kata menghemat.

Kalimat (44) memilki ketidaklogisan pada /waktu dan tempat/ yang

dipersilakan untuk memberi sambutan. Seharusnya yang dipersilakan memberi

sambutan adalah Kepala Desa Pesahangan.

7) Kalimat yang Ambigu

Ambigu adalah kegandaan arti kalimat, sehingga meragukan atau sama

sekali tidak dipahami orang lain. Ambigu dapat disebabkan beberapa hal,

diantaranya intonasi yang tidak tepat, pemakaian kata yang bersifat polisemi,

struktur kalimat yang tidak tepat (Setyawati, 2010: 94). Di bawah ini akan

diperlihatkan beberapa contoh kalimat yang ambigu.

(45) Kubah masjid yang indah terbuat dari emas.

(46) Mobil Direktur yang baru mahal harganya.

(47) Pidato ketua panitia yang terakhir itu dapat membangkitkan semangat

para pemuda.

Pembaca dapat menafsirkan kalimat-kalimat di atas dengan dua

penafsiran: (1) keterangan yang indah, yang baru, dan yang terakhir dapat

mengenai nomina yang terakhir, yaitu kubah, Direktur, dan ketua panitia; (2)

keterangan itu dapat mengenai keseluruhannya, yaitu kubah masjid, mobil

Direktur dan pidato ketua panitia. Dengan demikian, kalimat itu menjadi ambigu

karena maknanya tidak jelas.

Page 56: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

40

8) Penghilangan Konjungsi

Pembaca sering menemukan tulisan-tulisan resmi yang di dalamnya

terdapat gejala penghilangan konjungsi pada anak kalimat. Penghilangan

konjungsi itu menjadikan kalimat tersebut tidak efektif (tidak baku). Perhatikan

contoh-contoh berikut ini.

(48) Sering digunakan untuk main game, komputer ini kini telah dijual.

(49) Membaca surat anda, saya sangat bahagia.

(50) Dilihat secara keseluruhan, kegiatan usaha koperasi unit desa tampak

semakin meningkat setelah adanya pembinaan yang lebih intensif,

terarah, dan terpadu.

Konjungsi jika, apabila, setelah, sesudah, ketika karena, dan sebagainya

sebagai penanda anak kalimat sering ditinggalkan. Hal tersebut dikarenakan

penulisnya terpengaruh oleh bentuk partisif bahasa Inggris. Gejala tersebut sudah

merata digunakan diberbagai kalangan, maka mereka tidak sadar lagi kalau bentuk

itu salah. Dalam bahasa Indonesia, konjungsi pada anak kalimat harus digunakan

(Setyawati, 2010: 95-96).

9) Penggunaan Konjungsi yang Berlebihan

Kekurangtelitian pemakai bahasa dapat mengakibatkan penggunaan

konjungsi yang berlebihan. Hal itu tejadi karena dua kaidah bahasa bersilang dan

bergabung dalam sebuah kalimat. Beberapa contoh kalimat penggunaan konjungsi

yang berlebihan sebagai berikut.

(51) Walaupun dia belum istirahat seharian, tetapi dia datang juga di

pertemuan RW.

Page 57: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

41

(52) Untuk penyaluran informasi yang efektif, maka harus dipergunakan sinar

inframerah karena sinar itu mempunyai dispersi yang kecil.

(53) Meskipun hukuman sangat berat, tetapi tampaknya pengedar ganja itu

tidak gentar.

Pemakai bahasa tidak menyadari kalau bentuk-bentuk kalimat di atas

menggunakan padanan yang tidak serasi, yaitu penggunaan dua konjungsi

sekaligus. Seharusnya konjungsi yang digunakan salah satu saja (Setyawati, 2010:

97).

10) Urutan Kalimat yang Tidak Pararel

Pada keempat kalimat di bawah ini terjadi bentuk rincian yang tidak

pararel atau tidak sejajar.

(54) Dengan penghayatan yang sungguh-sungguh terhadap profesinya serta

memahami akan tugas yang diembannya, dokter Ali telah berhasil

mengakhiri masa jabatannya dengan baik.

(55) Harga BBM dibekukan atau kenaikan secara luwes.

(56) Tahap terakhir penyelesaian rumah itu adalah pengaturan tata ruang,

memasang penerangan, dan pengecatan tembok.

(57) Angin yang bertiup kencang kemarin membuat pohon-pohon tumbang,

menghancurkan beberapa rumah, dan banyak fasilitas penerangan

rusak.

Jika dalam sebuah kalimat terdapat beberapa unsur yang dirinci,

rinciannya itu harus diusahakan pararel. Jika unsur pertama berupa nomina, unsur

berikutnya juga berupa nomina; jika unsur pertama berupa adjektiva, unsur

Page 58: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

42

berikutnya juga berupa adjektiva; jika unsur pertama bentuk di-…-kan, unsur

berikutnya juga berbentuk di-…-kan, dan sebagainya. Kata-kata yang dicetak

miring pada masing-masing kalimat di atas perlu diperbaiki; sehingga menjadi

kalimat yang baku (Setyawati, 2010: 98).

11) Penggunaan Istilah Asing

Pengguna bahasa Indonesia yang memiliki kemahiran menggunakan

bahasa asing tertentu sering menyelipkan istilah asing dalam pembicaraan atau

tulisannya. Kemungkinannya adalah pemakai bahasa itu ingin memperagakan

kebolehannya atau bahkan ingin memperlihatkan keintelektualannya pada

khalayak. Padahal kita tidak boleh mencampuradukkan bahasa Indonesia dengan

bahasa asing (Setyawati, 2010: 99-100). Perhatikan contoh-contoh berikut ini.

(58) At last, semacam task force perlu dibentuk dahulu untuk job ini.

(59) Kita segera menyusun project proposal dan sekaligus budgeting-nya.

(60) Dalam work shop ini akan dibahas working paper agar diperoleh input

bagi kita.

Ketiga kalimat di atas belum tentu dapat dipahami oleh orang yang

berpendidikan rendah karena pada kalimat-kalimat itu terdapat istilah bahasa

asing yang tidak mudah dipahami. Lain halnya jika istilah asing yang dicetak

miring pada masing-masing kalimat di atas diganti dengan istilah dalam bahasa

Indonesia. Istilah at last diganti dengan akhirnya, istilah task force didanti dengan

satuan tugas, istilah job diganti dengan pekerjaan, istilah project proposal diganti

dengan rancangan kegiatan, istilah budgeting diganti dengan rancangan

Page 59: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

43

biayanya, istilah workshop diganti dengan sanggar kerja, istilah working paper

diganti dengan kertas kerja, dan istilah input diganti dengan masukan.

12) Penggunaan Kata Tanya yang Tidak Perlu

Dalam bahasa Indonesia sering dijumpai penggunaan bentuk-bentuk di

mana, yang mana, hal mana, dari mana, dan kata-kata tanya yang lain sebagai

penghubung atau terdapat dalam kalimat berita (bukan kalimat tanya) (Setyawati,

2010: 101-102). Contoh-contohnya adalah sebagai berikut.

(61) Sektor pariwisata yang mana merupakan tulang punggung perekonomian

negara harus senantiasa ditingkatkan.

(62) Ali membuka-buka album dalam mana ia menyimpan foto terbarunya.

(63) Bila tidak bersekolah, saya tinggal di gedung kecil dari mana suara

gamelan yang lembut terdengar.

Penggunaan bentuk-bentuk tersebut kemungkinan besar dipengaruhi oleh

bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Bentuk yang mana sejajar dengan

penggunaan which, penggunaan dalam mana sejajar dalam penggunaan in which,

dan penggunaan dari mana sejajar dengan penggunaan from which. Dalam bahasa

Indonesia sudah ada penghubung yang lebih tepat, yaitu kata tempat dan yang.

C. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan pertama merupakan penelitian yang berjudul

Analisis Kesalahan Sintaksis pada Karangan Narasi Ekspositoris Siswa Kelas

VIII SMP Negeri 1 Banguntapan, Bantul, Yogyakarta oleh Nurul Istinganah NIM

06201244022 pada tahun ajaran 2011/2012 Universitas Negeri Yogyakarta.

Page 60: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

44

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kesalahan sintaksis yang

meliputi kesalahan penggunaan struktur frasa dan kalimat pada karangan narasi

ekspositoris siswa. Subjek penelitian ini adalah karangan narasi ekspositoris siswa

kelas VIII SMP Negeri 1 Banguntapan, Bantul, Yogyakarta tahun ajaran

2011/2012.

Objek penelitian ini adalah kalimat dan frasa yang mengandung unsur

kesalahan sintaksis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif

kualitatif, yaitu mendeskripsikan suatu keadaan alamiah mengenai kesalahan

penggunaan struktur sintaksis pada karangan narasi ekspositoris siswa kelas VIII

SMP Negeri 1 Banguntapan. Untuk menemukan dan mengklasifikasikan kalimat

yang mengandung unsur kesalahan sintaksis digunakan teknik membaca dan

mencatat. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif menggunakan metode agih

dengan teknik baca markah dan metode padan ortografis dengan teknik pilah

unsur penentu.

Hasil penelitian kesalahan sintaksis karangan narasi ekspositoris siswa

kelas VIII SMP 1 Banguntapan ada dua. Pertama, kesalahan penggunaan struktur

frasa meliputi enam kesalahan, yaitu: penggunaan preposisi yang tidak tepat,

susunan kata yang tidak tepat, penggunaan unsur yang berlebihan atau mubazir,

penggunaan bentuk superlatif yang berlebihan, penjamakan ganda, dan

penggunaan bentuk resiprokal yang tidak tepat. Kedua, kesalahan penggunaan

struktur kalimat meliputi tujuh kesalahan, yaitu: kalimat yang tidak berpredikat,

kalimat yang tidak bersubjek dan tidak berpredikat (kalimat tak lengkap), subjek

Page 61: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

45

ganda, penggunaan preposisi pada verba transitif, kalimat yang rancu

penghilangan konjungsi, dan penggunaan konjungsi yang berlebihan.

Penelitian yang relevan kedua adalah penelitian yang berjudul Analisis

Kesalahan Kalimat pada Skripsi Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta oleh Anggit Kuntarti

NIM 07201244105. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk

kesalahan kalimat dalam skripsi mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia. Objek

penelitian ini adalah kalimat yang mengandung unsur kesalahan kalimat pada

skripsi mahasiswa prodi Bahasa dan Sastra Indonesia tahun 2013 dengan

menggunakan teknik pengambilan sampel acak sederhana (simple random

sampling).

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif,

yaitu mendeskripsikan suatu keadaan alamiah mengenai kesalahan penggunaan

struktur kalimat pada skripsi mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia. Untuk

menemukan dan mengklasifikasikan kalimat yang mengandung unsur kesalahan

kalimat digunakan teknik membaca dan mencatat. Data dianalisis secara deskriptif

kualitatif menggunakan metode agih dengan teknik baca markah dan metode

padan ortografis dengan teknik pilah unsur penentu.

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri (human instrument),

yaitu sebagai instrumen kunci dengan menggunakan kriteria bentuk dan distribusi.

Hasil penelitian kesalahan kalimat pada skripsi mahasiswa Bahasa dan Sastra

Indonesia yang berjumlah 8 skripsi adalah kesalahan penggunaan struktur kalimat

meliputi delapan kesalahan, yaitu: kalimat tidak bersubjek, kalimat yang tidak

Page 62: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

46

berpredikat, kalimat yang tidak bersubjek dan tidak berpredikat (kalimat tak

lengkap), antara predikat dan objek tersisipi, konjungsi berlebihan, urutan tidak

paralel, penggunaan istilah asing, dan penggunaan kata tanya yang tidak perlu

dengan berbagai variasi dari tiap bentuk kesalahan.

Perbedaan kedua penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah pada

subjek dan objek kajiannya. Dalam penelitian ini subjek kajiannya adalah

karangan eksposisi siswa kelas X SMK Negeri 1 Depok, sedangkan kedua

penelitian yang telah disebutkan, subjek kajiannya adalah karangan siswa SMP

dan skripsi mahasiswa prodi Bahasa dan Sastra Indonesia tahun 2013. Objek

kajian penelitian ini lebih detail memaparkan kesalahan konstruksi sintaksis

berdasarkan bentuk dan penyebabnya dalam karangan siswa kelas X Sekolah

Menengah Kejuruan.

Page 63: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

47

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu menganalisis jenis-jenis kesalahan

sintaksis, khususnya konstruksi pada tataran frasa dan kalimat beserta faktor-

faktor yang menyebabkannya. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif

analisis dengan pendekatan kualitatif. Menurut Donald Ary dalam Prastowo

(2011: 202-203) menayatakan penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang

dirancang untuk memperoleh informasi tentang suatu gejala apa adanya saat

penelitian dilakukan. Penelitian ini menyajikan data selengkapnya dalam tabel

data untuk mendeskripsikan jenis kesalahan sintaksis yang terdapat dalam

karangan siswa kelas X SMK Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta.

B. Subjek dan Objek Penelitian

Penelitian ini berlokasi di SMK Negeri 1 Depok, yang beralamat di Jalan

Ring Road Utara, Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Sekolah tersebut

menggunakan kurikulum KTSP 2006. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh

peneliti secara langsung dari pengamatan lapangan, subjek penelitian adalah

karangan siswa kelas X SMK Negeri 1 Depok tahun pelajaran 2015/2016. Objek

penelitian merupakan kalimat yang mengandung kesalahan sintaksis. Hal ini

sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu kesalahan konstruksi

Page 64: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

48

sintaksis dalam karangan siswa yang ditinjau dari jenis dan faktor-faktor

penyebabnya.

C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Desain penelitian di bawah ini mendeskripsikan prosedur penelitian

analisis deskriptif yang akan dilakukan. Berikut ini adalah gambar dari desain

penelitian.

Gambar 1: Desain Penelitian

Penyusunan Prosedur

Penelitian

Penentuan Tujuan

Penelitian

Penyusunan Instrumen

Pendeskripsian Data

Pengambilan Data

Penarikan Kesimpulan

Page 65: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

49

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah atau cara peneliti dalam

mendapatkan sejumlah data lapangan yang kemudian dideskripsikan. Sugiyono

(2012: 309) menjelaskan bahwa pengumpulan data dilakukan pada natural setting

(kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih

banyak pada observasi berperanserta (participan observation), wawancara

mendalam, dan dokumentasi. Langkah untuk memperoleh data berupa karangan

dalam bahasa Indonesia, dilakukan dengan cara pemberian tugas kepada siswa

oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Tema karangan yang digunakan

sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Langkah Selanjutnya, agar menemukan

dan mengklasifikasikan konstruksi sintaksis (frasa serta kalimat) yang

mengandung unsur kesalahan yang terdapat pada karangan siswa, teknik yang

digunakan adalah membaca dan mencatat.

Teknik baca yang dilakukan adalah membaca secara berulang dan cermat

hasil karangan siswa yang telah diperoleh serta dikumpulkan. Pembacaan

karangan disesuaikan dengan tujuan penelitian, sedangkan yang tidak

berhubungan dengan tujuan penelitian diabaikan. Teknik selanjutnya adalah

teknik catat. Teknik catat digunakan untuk mengungkapkan serta merekam suatu

permasalahan yang terdapat dalam bacaan. Teknik catat adalah teknik menjaring

data dengan mencatat hasil menyimak karangan pada kartu data. Sebelum

dilakukan pencatatan, terlebih dahulu dilakukan pencatatan data pada kartu data.

Kemudian kartu data tersebut dikategorikan menurut kriteria bentuk kesalahan

Page 66: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

50

sintaksis. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dan dideskripsikan. Adapun

format kartu data tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 4: Kartu Data

01/K2/P1 Di dalam rumah ini menunjukkan beberapa barang

pemilik yang sudah rusak.

PKS Kalimat tidak bersubjek, subjek didahului preposisi

Keterangan Tabel:

01 Menunjukkan Subjek

K2 Menunjukkan nomor kalimat dalam setiap paragraf

P1 Menunjukkan nomor paragraf dalam setiap karangan

PKS Menunjukkan penyebab kesalahan sintaksis kalimat

E. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri (human instrument),

yaitu sebagai instrumen kunci dengan bantuan instrumen pendukung yang berupa

tabel data. Penelitian ini juga menggunakan kriteria-kriteria sebagai perangkat

lunak untuk memudahkan dalam pengambilan data dan analisis data. Kriteria-

kriteria yang digunakan adalah kriteria untuk menentukan kalimat yang

mengandung jenis kesalahan kontruksi sintaksis strukur frasa dan kalimat dalam

karangan. Setelah menentukan kriteria kesalahan kontruksi sintaksis tersebut,

kemudian dijabarkan dan diklasifikasikan beserta hal-hal yang menjadi penyebab

kesalahan sintaksis.

Page 67: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

51

Tabel 5: Indikator Frasa dan Kalimat

No Indikator

Jenis Frasa Ciri Kalimat

1 Frasa Nominal Minimal satu klausa (S-P)

2 Frasa Verbal Bersifat predikatif (Fungsi Subjek dan

Fungsi Predikat)

3 Frasa Adjektival Diawali huruf kapital

4 Frasa Preposisional Diakhiri tanda titik (.), seru (!), tanya (?)

5 Frasa Numeral

6 Frasa Pronomina Persona

Indikator frasa dan kalimat yang terdapat dalam tabel 5 digunakan sebagai

parameter peneliti dalam menemukan kesalahan konstruksi sintaksis frasa dan

kalimat. Dengan indikator tersebut peneliti dapat menentukan sebuah frasa dan

kalimat dalam karangan yang mengandung kesalahan dan tidak mengandung

kesalahan, sehingga dapat menggolongkan serta menganalisisnya. Berdasarkan

kriteria tersebut peneliti dapat menganalisis tiap jenis kesalahan sintaksis (frasa

dan kalimat) dalam karangan siswa. Alat bantu lain yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kartu data. Kartu data ini menggunakan kertas HVS. Kartu

data berfungsi untuk menyimpan data dan selanjutnya diidentifikasi sesuai kriteria

kesalahan penggunaan kalimat dalam karangan.

F. Teknik Analisis Data

Data yang dianalisis adalah kesalahan penggunaan struktur frasa dan

kalimat dalam karangan siswa kelas X di SMK Negeri 1 Depok. Metode yang

digunakan adalah metode agih. Metode agih, yaitu metode analisis yang alat

Page 68: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

52

penentunya bagian dari bahasa yang bersangkutan atau bahasa yang diteliti. Alat

penentu dari metode ini, selalu berupa bagian atau unsur dari bahasa objek sasaran

penelitian itu sendiri, seperti kata (ingkar kata, preposisi, adverbia, dan lain-lain),

fungsi sintaksis (subjek, objek, predikat, dan lain-lain), klausa, silabe kata,

titinada, dan lain-lain (Sudaryanto, 2015: 19).

Metode ini digunakan untuk mencari kesalahan sintaksis berdasarkan jenis

kesalahan beserta penyebab terjadinya kesalahan tersebut. Berdasarkan metode

ini, teknik analisis data yang digunakan adalah teknik baca markah. Pemarkahan

itu menunjukan kejatian satuan lingual atau identitas konstituen tertentu, dan

kemampuan membaca peranan pemarkah itu berarti kemampuan menentukan

kejatian yang dimaksud (Sudaryanto, 2015: 129). Teknik baca markah merupakan

teknik analisis data dengan cara membaca pemarkah dalam suatu konstruksi.

Istilah lain pemarkah adalah penanda. Jenis pemarkah dapat bersifat semantis

(preposisi, konjungsi, afiksasi, dan lain-lain), sintaksis, dan suprakorporal generik

pragmatis (Sudaryanto, 2015: 134).

Teknik baca markah dapat digunakan untuk menentukan peran konstituen

kalimat. Caranya adalah dengan membaca satuan kebahasaan yang menjadi

pemarkah peran konstituen kalimat yang dimaksud. Pemarkah dapat berupa

imbuhan, kata, dan konstruksi. Kalimat merupakan pemarkah yang berupa

konstruksi. Teknik lain yang digunakan meliputi kategorisasi, tabulasi, dan

pendeskripsian (Istinganah, 2012: 62). Teknik ini digunakan karena data-data

dalam penelitian ini berupa kalimat yang merupakan data kualitatif sehingga

Page 69: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

53

memerlukan penjelasan secara deskriptif. Langkah-langkah yang digunakan untuk

analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Kategorisasi

Data-data berupa kalimat yang mengandung kesalahan sintaksis yang telah

diperoleh melalui pembacaan dicatat dalam kartu data dan selanjutnya

dikelompokkan/dikategorikan berdasarkan bentuk kesalahan sintaksis dan

berdasarkan faktor yang menjadi penyebab terjadinya kesalahan tersebut.

2) Tabulasi

Tabulasi dilakukan dengan memasukkan data berupa kesalahan sintaksis

kalimat ke dalam tabel dan diklasifikasikan berdasarkan penyebab kesalahan

sintaksis.

3) Pendeskripsian

Data-data yang telah dikelompokkan, selanjutnya dideskripsikan sesuai

dengan interpretasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh peneliti. Pendeskripsian

dilakukan terhadap setiap kelompok dan dilakukan secara berurutan. Berdasarkan

pendeskripsian yang dilakukan, selanjutnya dibuat simpulan.

G. Keabsahan Data

Pencapaian validitas dalam penelitian ini didasarkan pada validitas isi

yang diperoleh dari kajian teori tentang kesalahan sintaksis frasa dan kalimat

dalam karangan siswa menurut beberapa ahli bahasa. Tujuan mencapai validitas

isi data, cara yang digunakan peneliti adalah mengkonsultasikan atau

mengevaluasikan kepada orang lain yang ahli, dalam hal ini adalah dosen

Page 70: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

54

pembimbing. Jenis reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

reliabilitas antarpengamat dan konsensus antarpengamat.

Agar mencapai reliabilitas data, peneliti menggunakan cara membaca

berulang-ulang data yang sama, diskusi dengan teman sejawat, dan melakukan

konsultasi dengan dosen pembimbing. Strategi triangulasi dilakukan dengan

memeriksa bukti-bukti yang berasal dari sumber-sumber tertentu dan

menggunakannya untuk membangun justifikasi koheren berdasarkan sejumlah

sumber data atau perspektif dari partisipan akan menambah validitas penelitian.

Dalam penelitian ini, dilakukan uji keabsahan data sebagai berikut:

(1) Intrarater

Intrarater dilakukan untuk mendapatkan keabsahan data, yaitu dengan cara

mencermati berulang-ulang hasil karangan siswa untuk banyaknya dan aspek

yang relevan dengan permasalahan yang diteliti sehingga mendapatkan data yang

benar, akurat, dan normal.

(2) Interrater

Interrater dilakukan untuk menguji keabsahan data, yaitu dengan cara

berdiskusi bersama teman sejawat (Eria Wahyu Pratiwi dan Furika Tri Jayanti,

mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UNY, angkatan tahun 2012)

dan melakukan konsultasi atau mengevaluasi kepada orang yang ahli dalam

bidang yang bersangkutan dalam hal ini adalah dosen pembimbing. Hal ini

dilakukan untuk mengecek kebenaran dari interpretasi yang telah dilakukan.

Page 71: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil berupa deskripsi

analisis kesalahan sintaksis dalam karangan siswa kelas X SMK Negeri 1 Depok,

Sleman, Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Adapun subjek dalam penelitian ini

berupa 84 karangan narasi, eksposisi, dan deskripsi yang ditulis oleh siswa. Dari

84 karangan tersebut jumlah kalimat yang diteliti dan dianalisis adalah 1323

kalimat. Dari sejumlah kalimat tersebut, ditemukan 101 kalimat yang memilki

kesalahan konstruksi sintaksis. Adapun rinciannya adalah 33 kalimat yang

memilki kesalahan konstruksi sintaksis struktur frasa dan 68 kalimat yang

memilki kesalahan konstruksi sintaksis struktur kalimat. Oleh sebab itu, objek

kajian dalam penelitian ini adalah frasa dan kalimat yang memilki kesalahan

konstruksi sintaksis dan penyebabnya. Berikut ini akan dijabarkan hasil penelitian

berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan.

1. Kesalahan Konstruksi Sintaksis dalam Karangan Siswa Kelas X SMK

Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta

Kesalahan konstruksi sintaksis dalam karangan siswa kelas X SMK Negeri

1 Depok sebagian besar berupa kesalahan struktur frasa dan kalimat. Data yang

diperoleh berupa kalimat. Selanjutnya, kalimat-kalimat yang memilki kesalahan

tersebut disusun ke dalam tabel kartu data yang terdapat pada teknik pengumpulan

data. Berikut ini adalah tabel jenis kesalahan konstruksi sintaksis pada tataran

frasa dan kalimat dalam karangan siswa kelas X SMK Negeri 1 Depok.

Page 72: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

56

Tabel 6: Jenis Kesalahan Konstruksi Sintaksis pada Tataran Frasa dalam Karangan Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Depok

No Contoh Data

Kesalahan Jenis Kesalahan

Jumlah

Data F K

Preposisi

Tidak

Tepat

Susunan

Kata

Redudansi

Makna

1

Aku keluar daripada rumah menuju halaman, terlihat

sawah-sawah yang asri ada juga petani yang sedang

membajak sawahnya yang belum ditanami apapun sawah

tersebut. (11/K4/P2)

√ - √ - -

18

2

Soekarno bebarengan Mohammad Hatta sebagai Wakil

Presiden bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan

Indoensia di tanggal 17 Agustus 1945. (16/K2/P2)

√ - √ - -

3 Di banyak kota besar, lalu lintas kemacetan di jalan raya

menjadi persoalan yang pelik. (44/K1/P1) √ - - √ -

6

4

Akhirnya ibu saya mendaftarkan saya di sekolah Taman

Kanak-kanak Mutiara Harapan yang masih baru saja

berdiri dan saya masuk langsung pada kelas nol besar.

(83/K4/P2)

√ - - √ -

5

Oleh karena paras dan hatinya yang cantik itu, Uti

menjadi sosok yang sangat diidolakan oleh semua teman-

temannya, tidak terkecuali aku. (13/K8/P3)

√ - - - √

9

6 Di sana, aku dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto

untuk mengabadikan momen yang indah ini. (26/K5/P2) √ - - - √

Keterangan Tabel:

F : Frasa Susunan Kata : Ketidaktepatan susunan kata

K : Kalimat Redudansi Makna : Redudansi makna

Page 73: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

57

Tabel 7: Jenis kesalahan Konstruksi Sintaksis pada Tataran Kalimat dalam Karangan Siswa

No Contoh Data

Kesalahan Jenis Kesalahan Jumlah

Data F K P S Tidak

Lengkap Konj. Rancu

Kata

tanya

1 Kemacetan lalu lintas juga dapat polusi udara dan

suara. (18/K3/P3) - √ √ - - - - - 7

2 Dari kejauhan pula yang melihat seorang petani yang

sedang membajak sawahnya yang belum ditanami

tumbuhan, dan ada juga petani yang sedang mencari

rumput untuk makan binatang peliharaannya seperti

kambing, sapi, dan kerbau. (34/K5/P1)

- √ - √ - - - - 12

3 Karena tidak ingin tertular penyakit sang gadis itu.

(50/K2/P6) - √ - - √ - - - 10

4 Dan kami memilih bus pariwisata agar dapat

menampung kami semua. (1/K6/P1) - √ - - - √ - - 27

5 Yang saya ingat saat TK saya pernah jatuh saat latihan

menari karena pundak saya dipegang oleh teman saya

yang bernama Farel, meskipun saya sudah bilang kalau

itu risih dan akhirnya saya terjatuh dan saya menangis

dengan kencang. (77/K8/P1)

- √ - - - - √ - 6

6 Setelah berapa ratus meter, tiba-tiba aku terpeleset.

(54/K1/P3) - √ - - - - - √ 6

Keterangan Tabel :

F : Frasa Konj. : Konjungsi Tidak Tepat

K : Kalimat Rancu : Kalimat yang Rancu

P : Kalimat Tidak Berpredikat Kata Tanya : Penggunaan Kata Tanya yang Tidak Perlu

S : Kalimat Tidak Bersubjek

Tidak Lengkap : Kalimat Tidak Lengkap

Page 74: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

58

Berdasarkan informasi pada tabel 6, dapat dilihat bahwa terdapat tiga jenis

kesalahan yang merupakan bagian dari kesalahan kontruksi sintaksis struktur frasa.

Ketiga jenis kesalahan tersebut, yaitu (1) penggunaan preposisi yang tidak tepat

sejumlah 18 kalimat, (2) ketidaktepatan susunan kata sejumlah 6 kalimat, dan (3)

redudansi makna sejumlah 9 kalimat. Data tersebut menunjukkan bahwa jenis kesalahan

konstruksi sintaksis pada tataran frasa yang paling dominan terdapat pada penggunaan

preposisi yang tidak tepat.

Berdasarkan informasi pada tabel 7, dapat dilihat bahwa terdapat tujuh jenis

kesalahan yang merupakan bagian dari kesalahan kontruksi sintaksis struktur kalimat.

Keenam jenis kesalahan tersebut adalah (1) kalimat tidak berpredikat sejumlah 7

kalimat, (2) kalimat tidak bersubjek sejumlah 12 kalimat, (3) kalimat tidak

lengkap/kalimat buntung sejumlah 10 kalimat, (4) penggunaan konjungsi yang tidak

tepat sejumlah 27 kalimat, (5) kalimat yang rancu sejumlah 6 kalimat, dan (6)

penggunaan kata tanya yang tidak perlu sejumlah 6 kalimat. Dengan demikian, data

hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kesalahan kontruksi sintaksis tataran kalimat

yang paling dominan ditemukan pada penggunaan konjungsi yang tidak tepat.

Dari data 1323 kalimat yang diteliti, menunjukkan bahwa persentase kalimat

yang memilki kesalahan konstruksi sintaksis adalah 7,63% (101 kalimat). Di sisi lain

persentase kalimat yang tidak memilki kesalahan konstruksi sintaksis adalah 92,37%

(1222 kalimat). Persentase data tersebut dihitung berdasarkan jumlah temuan dibagi

jumlah keseluruhan kalimat dalam karangan siswa kemudian dikalikan 100%.

Berdasarkan persentase tersebut menunjukkan bahwa jumlah kalimat yang dibuat oleh

Page 75: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

59

siswa kelas X SMK Negeri 1 Depok tidak mengandung kesalahan konstruksi sintaksis

lebih banyak dibandingkan dengan kalimat yang mengandung kesalahan.

Data 101 kalimat yang memiliki kesalahan konstruksi sintaksis dibagi menjadi

dua jenis kesalahan, yaitu 33 kalimat (32,67%) masuk dalam kategori kesalahan

konstruksi sintaksis struktur frasa kesalahan konstruksi struktur frasa dan 68 kalimat

(67,32%) masuk dalam kategori kesalahan konstruksi struktur kalimat. Persentase data

tersebut dihitung berdasarkan jumlah temuan dibagi jumlah keseluruhan kesalahan

konstruksi sintaksis dalam karangan siswa kemudian dikalikan 100%.

2. Faktor Penyebab Terjadinya Kesalahan Konstruksi Sintaksis dalam

Karangan Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta

Dari hasil penelitian tentang kesalahan konstruksi sintaksis ditemukan dua

kesalahan, yaitu pada tataran frasa dan tataran kalimat. Selanjutnya, data yang berupa

kalimat tersebut dianalisis untuk mengetahui jenis kesalahan dan faktor penyebabnya

pada konstruksi frasa serta kalimat. Faktor penyebab kesalahan konstruksi sintaksis

merupakan hal pokok yang mendasari dan mempengaruhi terjadinya kesalahan, baik itu

pada tataran frasa maupun tataran kalimat. Penjelasan terkait faktor penyebab terjadinya

kesalahan konstruksi sintaksis dalam karangan siswa kelas X SMK Negeri Depok

adalah sebagai berikut.

a. Faktor Penyebab Kesalahan Konstruksi Sintaksis pada Tataran Frasa

Dari data hasil penelitian terdapat tiga jenis kesalahan konstruksi sintaksis

tataran frasa yang ditemukan dalam karangan siswa SMK Negeri 1 Depok, Sleman,

Yogyakarta, yaitu penggunaan preposisi yang tidak tepat, ketidaktepatan susunan kata,

Page 76: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

60

dan redudansi makna. Ketiga jenis kesalahan tersebut merupakan kesalahan yang

terdapat pada tataran konstruksi dan makna. Akan tetapi, kedua faktor penyebab

tersebut sama-sama mempengaruhi kesalahan konstruksi sintaksis tataran frasa.

Penjelasan terkait dua faktor penyebab kesalahan konstruksi sintaksis pada tataran frasa

adalah sebagai berikut.

1) Ketidaktepatan Distribusi Kata

Faktor penyebab kesalahan konstruksi tataran frasa ini terdiri dari penggunaan

preposisi yang tidak tepat dan ketidaktepatan susunan kata.

2) Redudansi Makna

b. Faktor Penyebab Kesalahan Konstruksi Sintaksis pada Tataran Kalimat

Terdapat tujuh jenis kesalahan kesalahan konstruksi sintaksis tataran kalimat

dalam karangan siswa Kelas X SMK Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta, yaitu

kalimat tidak bersubjek, kalimat tidak berpredikat, kalimat tidak lengkap/kalimat

buntung, penggunaan konjungsi yang tidak tepat, kalimat yang rancu, dan penggunaan

kata tanya yang tidak perlu. Keenam jenis kesalahan konstruksi sintaksisi tataran

kalimat tersebut mempunyai sebab yang mendasari terjadinya kesalahan, atau disebut

juga faktor penyebab kesalahan. Dari keenam jenis kesalahan tersebut dapat diambil dua

inti faktor penyebab sebagai berikut.

1) Ketidaklengkapan Fungsi

Ketidaklengkapan fungsi menjadi faktor penyebab kesalahan konstruksi

sintaksis tataran kalimat dari beberapa jenis kesalahan, yaitu kalimat tidak berpredikat,

kalimat tidak bersubjek, kalimat tidak lengkap/kalimat buntung, dan penggunaan

konjungsi yang tidak tepat.

Page 77: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

61

2) Ketidaktepatan Makna

Ketidaktepatan makna menjadi faktor penyebab kesalahan konstruksi sintaksis

tataran kalimat dari beberapa jenis kesalahan, yaitu kalimat yang rancu dan penggunaan

kata tanya yang tidak perlu.

B. Pembahasan

Penelitian ini akan membahas kesalahan konstruksi sintaksis pada tataran

struktur frasa dan struktur kalimat beserta faktor penyebabnya yang terdapat dalam

karangan siswa kelas X SMK Negeri 1 Depok tahun ajaran 2015/2016.

1. Kesalahan Konstruksi Sintaksis dalam Karangan Siswa Kelas X SMK Negeri

1 Depok, Sleman, Yogyakarta

Berdasarkan bentuknya, kesalahan konstruksi sintaksis yang terdapat dalam

karangan siswa kelas X SMK Negeri 1 Depok tahun ajaran 2015/2016 dibagi menjadi

dua, yaitu kesalahan konstruksi struktur frasa dan kesalahan konstruksi struktur kalimat.

a. Kesalahan Konstruksi Sintaksis pada Tataran Struktur Frasa

Berdasarkan hasil penelitian, telah ditemukan bahwa dari 33 kalimat yang

mengandung kesalahan konstruksi sintaksis tataran frasa terdapat 33 frasa yang salah.

Ke-33 frasa yang mengandung kesalahan tersebut ditentukan berdasarkan instrumen

pada tabel 5, yaitu Indikator Frasa dan Kalimat. Jenis kesalahan konstruksi sintaksis

pada tataran struktur frasa yang ada dalam kalimat, yaitu ketidaktepatan susunan kata

(18 kalimat), preposisi yang digunakan tidak tepat (6 kalimat), dan redudansi makna (9

kalimat). Deskripsi jenis kesalahan struktur frasa beserta penyebabnya tersebut adalah

sebagai berikut.

Page 78: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

62

1) Penggunaan Preposisi yang Tidak Tepat

Pada karangan siswa kelas X SMK Negeri 1 Depok dijumpai adanya

penggunaan preposisi yang tidak tepat dalam frasa preposisional. Perhatikan data

kalimat berikut ini.

(1a) Zulfa dengan teman-temannya sangat terobsesi dengan tokoh cerita fiksi suatu

cerita dengan karakter yang bernama “Dhirga”. (5/K1/P3)

(2a) Suasana yang sejuk karena senyuman sang surya membuatku nyaman saat

berada pada halaman. (11/K1/P2)

(3a) Alpukat sering disebut dengan buah yang tak bersahabat bagi para pengidap

kolesterol tinggi. (53/K1/P1)

(4a) Tiap prosesi dari upacara ini sangat menarik wisatawan sehingga saat Upacara

Kasada Bromo semakin banyak dikunjungi oleh pendatang. (71/K2/P4)

Data kalimat tersebut mengandung kesalahan berupa penggunaan preposisi yang

tidak tepat. Kalimat (1a) terdapat kesalahan penggunaan preposisi /dengan/. Kalimat

(1a) mengandung dua kesalahan konstruksi struktur frasa yang disebabkan oleh

penggunaan preposisi yang tidak tepat. Kesalahan pertama terdapat pada frasa /Zulfa

dengan teman-temannya/. Preposisi /dengan/ yang terdapat pada frasa tersebut tidak

tepat, seharusnya menggunakan konjungsi /dan/ yang merupakan penghubung satuan

bahasa (kata, frasa, klausa, dan kalimat) yg setara. Kesalahan kedua terdapat pada frasa

/dengan tokoh cerita fiksi/. Preposisi /dengan/ seharusnya diganti menjadi preposisi

/pada/. Hal ini dikarenakan, preposisi /dengan/ pada kalimat (1a) memiliki arti

menyatakan cara, sifat, dan keselarasan tidak sesuai bila disandingkan dengan

pelengkap yang menyatakan kata ganti orang.

Page 79: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

63

Kalimat (2a) memilki kesalahan penggunaan preposisi /pada halaman/,

seharusnya preposisi yang tepat untuk menggantikan /pada/ adalah /di/. Preposisi /di/

lebih tepat untuk menunjukkan keterangan tempat, sehingga sesuai apabila beriringan

dengan kata /halaman/. Kalimat (3a) terdapat kesalahan penggunaan preposisi /dengan/,

seharusnya menggunakan preposisi yang menyatakan status, yaitu preposisi /sebagai/.

Kalimat (4a) memilki kesalahan penggunaan preposisi /dari/ yang merupakan penanda

hubungan tempat, seharusnya menggunakan preposisi /pada/ yang bermakna penanda

hubungan waktu. Hal ini dikarenakan kata /tiap prosesi/ yang diletakan sebelum

preposisi dan menjelaskan nomina /upacara/ merupakan keterangan waktu, sehingga

lebih tepat jika preposisi yang digunakan adalah /pada/. Perbaikan keempat kalimat

tersebut adalah sebagai berikut.

(1b) Zulfa dan teman-temannya sangat terobsesi pada tokoh cerita fiksi suatu cerita

dengan karakter yang bernama “Dhirga”.

(2b) Suasana yang sejuk karena senyuman sang surya membuatku nyaman saat

berada di halaman.

(3b) Alpukat sering disebut sebagai buah yang tak bersahabat bagi para pengidap

kolesterol tinggi.

(4b) Tiap prosesi pada upacara ini sangat menarik wisatawan sehingga saat Upacara

Kasada Bromo semakin banyak dikunjungi oleh pendatang.

2) Ketidaktepatan Susunan Kata

Dalam karangan siswa kelas X SMK Negeri 1 Depok juga ditemukan adanya

susunan kata yang tidak tepat. Banyak faktor yang menyebabkan siswa kurang

memahami susunan kata yang tepat pada sebuah kalimat. Salah satu faktor tersebut

Page 80: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

64

adalah perilaku semena-mena siswa pada susunan kata Bahasa Indonesia, sehingga

menyamakan bahasa cakapan dengan bahasa tulisan. Perhatikan data kalimat berikut ini.

(5a) Kembali aku merasa sangat kesal saat itu. (23/K2/P2)

(6a) Di banyak kota besar, lalu lintas kemacetan di jalan raya menjadi persoalan

yang pelik. (44/K1/P1)

(7a) Akhirnya ibu saya mendaftarkan saya di Sekolah Taman Kanak-kanak Mutiara

Harapan yang masih baru saja berdiri dan saya masuk langsung pada kelas nol

besar. (83/K4/P2)

Frasa yang bercetak miring tersebut mengandung kesalahan susunan kata.

Kalimat (5a) terdapat kesalahan susunan kata pada predikat dan subjek. Pada kalimat

(5a) seharusnya kata /kembali/ diletakkan setelah kata /Aku/. Hal ini dikarenakan,

fungsi verba /kembali/ sebagai predikat, seharusnya diletakkan setelah subjek, yaitu

/aku/. Kalimat (6a) memilki kesalahan pada susunan frasa /lalu lintas kemacetan/. Frasa

yang baik memilki format D-M (diterangkan-menerangkan) tetapi, frasa tersebut

mengalami kebalikannya. Oleh sebab itu, susunan frasa /lalu lintas kemacetan/

seharusnya menjadi /kemacetan lalu lintas/.

Kalimat (7a) memilki kesalahan pada susunan frasa /masuk langsung/,

seharusnya adverbia /langsung/ diletakkan sebelum verba /masuk/. Hal tersebut sesuai

dengan aturan dalam tataran frasa, bahwa adverbia adalah kata yang menjelaskan verba,

adjektiva, atau adverbia langsung. Perbaikan keempat kalimat tersebut adalah sebagai

berikut.

Page 81: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

65

(5b) Aku kembali merasa sangat kesal saat itu.

(6b) Di banyak kota besar, kemacetan lalu lintas di jalan raya menjadi persoalan

yang pelik.

(7b) Akhirnya ibu saya mendaftarkan saya di Sekolah Taman Kanak-kanak Mutiara

Harapan yang masih baru berdiri dan saya langsung masuk pada kelas nol

besar.

3) Redudansi Makna

Dalam karangan siswa juga ditemukan kesalahan karena adanya penjamakan

yang ganda (kesalahan penggunaan bentuk jamak) pada kalimat tersebut. Dalam sebuah

kalimat untuk penanda jamak sebuah kata cukup digunakan satu penanda saja, jika

sudah terdapat penanda jamak tidak perlu kata tersebut diulang atau jika kata tersebut

sudah diulang tidak perlu menggunakan penanda jamak. Perhatikan data penggunaan

bentuk penjamakan ganda berikut ini.

(8a) Oleh karena paras dan hatinya yang cantik itu, Uti menjadi sosok yang sangat

diidolakan oleh semua teman-temannya, tidak terkecuali aku. (13/K8/P3)

(9a) Kini giliran ku untuk membalas semua jasa-jasa mereka kepada ku, walaupun

yang aku lakukan tidak sebanding dengan apa yang mereka berikan kepada ku.

(35/K1/P5)

(10a) Bahkan menurut guru-guruku, perpustakaan sekolahku merupakan

perpustakaan terlengkap di kota, tak jarang banyak pengunjung-pengunjung

dari sekolah lain yang datang untuk mencari referensi buku. (41/K3/P1)

(11a) Kami mengunjungi banyak sekali tempat-tempat unik dan menarik yang

merupakan ciri khas Kota Surabaya. (46/K3/P2)

Page 82: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

66

Dalam kalimat-kalimat tersebut, terdapat beberapa frasa bergaris miring yang

mengandung kesalahan penjamakan yang ganda. Perbaikan keempat kalimat tersebut

adalah sebagai berikut.

(8b) Oleh karena paras dan hatinya yang cantik itu, Uti menjadi sosok yang sangat

diidolakan oleh semua temannya, tidak terkecuali aku.

(8c) Oleh karena paras dan hatinya yang cantik itu, Uti menjadi sosok yang sangat

diidolakan oleh teman-temannya, tidak terkecuali aku.

(9b) Kini giliran ku untuk membalas semua jasa mereka, walaupun yang aku lakukan

tidak sebanding dengan yang mereka berikan kepada ku.

(9c) Kini giliran ku untuk membalas semua jasa-jasa mereka, walaupun yang aku

lakukan tidak sebanding dengan yang mereka berikan kepada ku.

(10b) Bahkan menurut guru-guruku, perpustakaan sekolahku merupakan

perpustakaan terlengkap di kota, tak jarang banyak pengunjung dari sekolah

lain yang datang untuk mencari referensi buku.

(10c) Bahkan menurut guru-guruku, perpustakaan sekolahku merupakan

perpustakaan terlengkap di kota, tak jarang pengunjung-pengunjung dari

sekolah lain yang datang untuk mencari referensi buku.

(11b) Kami mengunjungi banyak sekali tempat unik dan menarik yang merupakan

ciri khas Kota Surabaya.

(11c) Kami mengunjungi tempat-tempat unik dan menarik yang merupakan ciri khas

Kota Surabaya.

Page 83: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

67

b. Kesalahan Konstruksi Sintaksis Pada Tataran Struktur Kalimat

Dari 1323 kalimat dalam 84 karangan siswa kelas X SMK Negeri 1 Depok

ditemukan 106 kalimat yang mengandung kesalahan konstruksi sintaksis. Ke-102

kalimat-kalimat yang mengandung kesalahan konstruksi sintaksis tersebut terdiri dari 33

kalimat struktur frasa dan 73 kalimat struktur kalimat. Kesalahan konstruksi sintaksis

struktur kalimat tersebut tidak lepas dari parameter penyebab kesalahan sebuah kalimat.

Beberapa parameter yang digunakan dalam penelitian ini telah diungkapkan oleh

Setyawati (2010: 84-102). Parameter tersebut dibagi menjadi sembilan jenis kesalahan

konstruksi pada tataran struktur kalimat. Berdasarkan parameter yang telah diungkapkan

dalam bab hasil penelitian, terdapat enam jenis kesalahan konstruksi sintaksis pada

tataran kalimat yang ditemukan dalam karangan siswa kelas X SMK Negeri 1 Depok.

Parameter penyebab kesalahan konstruksi sintaksis pada tataran struktur kalimat

tersebut meliputi kalimat tidak berpredikat (7 kalimat), kalimat tidak bersubjek (12

kalimat), adanya kalimat tidak lengkap (kalimat buntung) (10 kalimat), penggunaan

konjungsi yang tidak tepat (27 kalimat), kalimat yang rancu (6 kalimat), dan

penggunaan kata tanya yang tidak perlu (6 kalimat). Deskripsi dari parameter penyebab

kesalahan konstruksi sintaksisi struktur kalimat tersebut sebagai berikut.

1) Kalimat Tidak Berpredikat

Setiap kalimat dalam struktur lahirnya (lisan/tulis) sekurang-kurangnya memiliki

predikat (Sugono, 2009: 30). Ketiadaan unsur predikat sebagai unsur inti/struktur

internal kalimat disebut sebagai kalimat yang tidak lengkap atau tidak sempurna atau

kalimat minor. Adanya kalimat yang tidak berpredikat pada karangan siswa tersebut

Page 84: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

68

dapat mengakibatkan pembaca mengalami kesulitan dalam memahami makna kalimat.

Perhatikan data kalimat berikut ini.

(12a) Dinding-dinding kelas putih dan bersih yang dihiasi dengan gambar-gambar

pahlawan, foto presiden, wakil presiden, dan pancasila. (14/K1/P2)

(13a) Kemudian, aku sarapan pagi bersama ayah dan ibuku. (20/K2/P2)

(14a) Ayah dan ibuku, semenjak Imaji diangkat sebagai sesepuh desa. (52/K1/P2)

(15a) Adi yang ke pasar dengan sepeda bututnya. (79/K4/P3)

Kalimat (12a) memilki kata /yang/ yang dapat mengaburkan predikat dalam

kalimat tersebut. Penghilangan kata /yang/ dalam kalimat (12a) dapat mengakibatkan

kalimat tersebut lengkap subjek dan predikatnya. Kalimat (13a) tidak dapat disebut

kalimat lengkap karena sebelum kata /pagi/ terdapat kata /sarapan/ yang memiliki arti

makanan pagi hari atau makanan pada pagi hari. Jadi, apabila diartikan secara harafiah

kalimat tersebut memiliki arti /Kemudian, aku.....makanan pagi hari pagi bersama ayah

dan ibuku./.

Kalimat (14a) kurang lengkap bila dilihat dari unsur kelengkapan sebuah

kalimat, yaitu subjek dan predikat. Kalimat tersebut tidak memiliki predikat, sehingga

akan lebih baik bila terdapat tambahan verba sebagai predikatnya. Salah satu verba yang

tepat untuk mengisi predikat kalimat (14a) adalah /berpisah/. Kalimat (15a) memiliki

kesalahan yang sama dengan data kalimat lainnya, yaitu tidak adanya verba setelah

subjek. Oleh sebab itu, sebagai salah satu data perbaikan kalimat, verba /pergi/ dapat

melengkapi kekurangan kalimat tersebut. Perbaikan keempat kalimat tersebut adalah

sebagai berikut.

Page 85: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

69

(12b) Dinding-dinding kelas putih dan bersih dihiasi dengan gambar-gambar

pahlawan, foto presiden, wakil presiden, dan pancasila..

(13b) Kemudian, aku makan sarapan bersama ayah dan ibuku.

(14b) Ayah dan ibuku berpisah, semenjak Imaji diangkat sebagai sesepuh desa.

(15b) Adi pergi ke pasar dengan sepeda bututnya.

2) Kalimat Tidak Bersubjek

Sama seperti kalimat tidak berpredikat, kalimat tidak bersubjek pun dikatakan

sebagai kalimat yang tidak lengkap. Salah satu penyebab kesalahan sintaksis ini adalah

menggunakan preposisi di awal kalimat aktif. Preposisi seperti dalam, bagi dari,

dengan, sebagai, merupakan, kepada, dan pada dapat mengaburkan subjek dalam

kalimat khususnya kalimat aktif (Setyawati, 2010: 85). Perhatikan data kalimat berikut

ini.

(16a) Di dalam kelas, populer sebagai anak yang usil atau jahil kepada teman-

temannya. (5/K1/P2)

(17a) Dengan menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik

sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka. (19/K2/P2)

(18a) Mempunyai banyak fasilitas seperti lab ipa, lab bahasa, perpustakaan, green

house, ruang multimedia, aula, parking lot, dan ruang fitness. (43/K2/P3)

(19a) Dari kejauhan pula yang melihat seorang petani yang sedang membajak

sawahnya yang belum ditanami tumbuhan, dan ada juga petani yang sedang

mencari rumput untuk makan binatang peliharaannya seperti kambing, sapi,

dan kerbau. (34/K5/P1)

Page 86: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

70

Keempat kalimat tersebut tidak memilki subjek yang jelas. Kalimat-kalimat

tersebut hanya menyebutkan predikat, objek, dan keterangan tanpa menyebutkan subjek

sebagai pokok pembicaraan atau bahasannya, sehingga membuat makna kalimat

menjadi rancu. Kalimat (17a) dan (19a) menggunakan preposisi /dengan/ dan /dari/

yang mengaburkan subjek dalam kalimat aktif, sehingga untuk memperbaikinya dengan

mempasifkan kalimat atau menghilangkan preposisi tersebut. Perbaikan keempat

kalimat tersebut adalah sebagai berikut.

(16b) Di dalam kelas, ia populer sebagai anak yang usil atau jahil kepada teman-

temannya.

(17b) Ekstrakurikuler menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta

didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka.

(18b) Sekolahku mempunyai banyak fasilitas seperti lab ipa, lab bahasa,

perpustakaan, green house, ruang multimedia, aula, parking lot, dan ruang

fitness.

(19b) Dari kejauhan pula terlihat seorang petani yang sedang membajak sawahnya

yang belum ditanami tumbuhan, dan ada juga petani yang sedang mencari

rumput untuk makan binatang peliharaannya seperti kambing, sapi, dan kerbau.

3) Kalimat Tidak Lengkap (Kalimat Buntung)

Kalimat tidak lengkap merupakan kalimat yang tidak memiliki subjek atau

predikat. Kalimat buntung dapat merupakan kalimat yang dipenggal dan masih

berhubungan dengan kalimat lain. Dalam landasan teori dijelaskan bahwa kalimat

tunggal yang diawali konjungsi tidak dapat dikategorikan sebagai kalimat. Akan tetapi,

Page 87: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

71

dapat menjadi kalimat apabila merupakan anak kalimat yang mendahului induk kalimat.

Perhatikan data kalimat berikut ini.

(20a) Untuk sang surya menyapaku dengan malu-malu untuk menampakkan

cahayanya. (34/K3/P1)

(21a) Saat sang gadis keluar untuk mencari obat yang dapat menyembukan

wajahnya, banyak orang-orang di desa yang menjauhinya. Karena tidak ingin

tertular penyakit sang gadis itu. (50/K1&2/P6)

(22a) Tiba-tiba saja ia susah bernapas. Seperti mendekati ajal. (81/K1&2/P3)

(23a) Ternyata dia teman SD Tiffani. Bernama Reza. (81/K7/P1)

Kalimat (20a) memilki pola kalimat yang kurang tepat karena didahului

preposisi yang mengaburkan subjek. Akan tetapi, Ketiga kalimat lainnya merupakan

kalimat buntung karena dipaksa menjadi kalimat tunggal tanpa adanya induk kalimat

dan tanpa keterangan subjek atau predikat yang jelas. Kata bercetak miring pada kalimat

(21a), (22a), dan (23a) merupakan anak kalimat yang masih berhubungan dengan

kalimat sebelumnya. Perbaikan keempat kalimat tersebut adalah sebagai berikut.

(20b) Sang surya menyapaku dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya.

(21b) Saat sang gadis keluar untuk mencari obat yang dapat menyembukan

wajahnya, banyak orang-orang di desa yang menjauhinya karena tidak ingin

tertular penyakit sang gadis itu.

(22b) Tiba-tiba saja ia susah bernapas, seperti mendekati ajal.

(23b) Ternyata dia teman SD Tiffani yang bernama Reza.

Page 88: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

72

4) Penggunaan Konjungsi yang Tidak Tepat

Kesalahan sintaksis ini, merupakan kesalahan struktur kalimat terbanyak dalam

karangan siswa kelas X SMK Negeri 1 Depok. Hal ini dikarenakan beberapa konjungsi

berikut ini berada pada posisi yang salah pada sebuah kalimat. Perhatikan data kalimat

berikut ini.

(24a) Dan kami memilih bus pariwisata agar dapat menampung kami semua.

(1/K6/P1)

(25a) Dan ketika aku baru pulang sekolah dia sudah menungguku di depan pintu dan

segera berlari ke arahku. (8/K6/P2)

(26a) Walaupun tanaman lidah buaya sederhana, tetapi begitu banyak manfaat yang

bisa kita manfaatkan. (76/K4/P2)

(27a) Padahal baru saja Arif menyatakan cintanya pada Tiffani. Tapi kedatangan

Reza membuat semuanya kacau. (81/K11/P1)

Keempat kalimat tersebut menempatkan konjungsi pada posisi yang tidak tepat,

sehingga membuat kalimat tersebut tidak efektif. Konjungsi /dan/ pada kalimat (24a)

dan (25a) termasuk konjungtor koordinatif, seharusnya menghubungkan klausa serta

kata bukan penghubung kalimat. Kalimat (26a) menggunakan konjungsi yang

berlebihan, akan lebih efektif apabila menggunakan salah satu saja konjungsi pada

kalimat tersebut. Kalimat (27a) seharusnya menggunakan konjungtor korelatif /akan

tetapi/ sebagai penghubung dengan kalimat sebelumnya. Perbaikan keempat kalimat

tersebut adalah sebagai berikut.

(24b) Kami memilih bus pariwisata, agar dapat menampung kami semua.

Page 89: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

73

(25b) Ketika aku baru pulang sekolah, dia sudah menungguku di depan pintu dan

segera berlari ke arahku.

(26b) Walaupun tanaman lidah buaya sederhana, begitu banyak manfaat yang bisa

kita manfaatkan.

(26c) Tanaman lidah buaya sederhana, tetapi begitu banyak manfaat yang bisa kita

manfaatkan.

(27b) Padahal baru saja Arif menyatakan cintanya pada Tiffani. Akan tetapi,

kedatangan Reza membuat semuanya kacau.

5) Kalimat yang Rancu

Kalimat yang rancu merupakan kalimat yang tidak jelas susunan dan maknanya,

sesuai dengan kata /rancu/ itu sendiri yang berarti tidak teratur serta kacau. Kesalahan

ini juga ditemukan dalam karangan siswa. Adanya kesalahan ini, dapat diakibatkan

penempatan kata yang tidak perlu, sehingga membuat konstruksi kalimat menjadi rancu.

Perhatikan data kalimat berikut ini.

(28a) Kelima, untuk kehamilan karena dalam dalam buah tomat terdapat asupan

asamfolat yang cukup banyak sangat penting bagi wanita hamil untuk

mencegah terjadinya cacat tabung saraf pada bayi dalam kandungan.

(51/K4/P2)

(29a) Yang saya ingat saat TK saya pernah jatuh saat latihan menari karena pundak

saya dipegang oleh teman saya yang bernama Farel, meskipun saya sudah

bilang kalau itu risih dan akhirnya saya terjatuh dan saya menangis dengan

kencang. (77/K8/P1)

(30a) Ternyata tidak, dan benar-benar terjadi. (80/K7/P3)

Page 90: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

74

(31a) Kala itu pendaftaran sekolah sudah mulai selesai, ibu saya mencarikan sekolah

untuk saya yang masih menerima siswa baru. (83/K3/P2)

Data (28a) bukan merupakan kalimat, tetapi keterangan/anak kalimat yang tidak

memiliki induk kalimat. Data (28a) dan (31a) memilki frasa yang salah, sehingga

makna kalimatnya sulit untuk dipahami. Kalimat (29a) memiliki kesalahan karena

menggunakan preposisi /yang/ di awal kalimat serta menggunakan konjungsi secara

berlebihan. Kalimat (30a) mengandung kesalahan karena masih merupakan bagian dari

kalimat sebelumnya, sehingga tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat tunggal. Oleh

sebab itu, langkah untuk memperbaikinya adalah jeli dan teliti dalam melihat kata dan

frasa yang tidak tepat, sehingga dapat diperbaiki menjadi kalimat efektif. Perbaikan

keempat kalimat tersebut adalah sebagai berikut.

(28b) Manfaat buah tomat yang kelima adalah untuk kehamilan karena dalam dalam

buah tomat terdapat asupan asamfolat yang sangat penting bagi wanita hamil

untuk mencegah terjadinya cacat tabung saraf pada bayi dalam kandungan.

(29b) Saya ingat saat TK saya pernah jatuh ketika latihan menari karena pundak saya

dipegang oleh teman yang bernama Farel, meskipun saya sudah bilang kalau

itu risi, akhirnya saya terjatuh dan menangis dengan kencang.

(30b) ... ternyata tidak, dan hal itu benar-benar terjadi.

(31b) Kala itu pendaftaran sekolah sudah selesai, ibu saya mencarikan sekolah yang

masih menerima siswa baru untuk saya.

6) Penggunaan Kata Tanya yang Tidak Perlu

Kata tanya berfungsi sebagai kata yang digunakan dalam membuat kalimat

tanya. Kalimat tanya itu sendiri berfungsi untuk menanyakan sesuatu (Ramlan, 2001:

Page 91: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

75

28). Ciri kalimat tanya adalah adanya tanda baca tanda tanya (?) diakhir kalimat serta

terdapat kata-kata tanya seperti apa, siapa, di mana, bagaimana, dan mengapa.

Sebaliknya beberapa karangan siswa ini sebagian besar merujuk pada kalimat berita,

yaitu kalimat yang berisi informasi untuk memberitahukan sesuatu kepada orang lain

sehingga tanggapan yang diharapkan berupa perhatian (Ramlan, 2001: 17). Ramlan

menegaskan secara jelas bahwa dalam kalimat berita tidak terdapat kata tanya seperti

apa, siapa, di mana, mengapa, dan bagaimana. Akan tetapi, beberapa data kalimat

berikut ini ditemukan adanya kata tanya dalam kalimat berita. Oleh sebab itu, kalimat

berikut ini mengandung kesalahan. Perhatikan data kalimat berikut ini.

(32a) Selain keahlian jurnalistik, majalah dinding juga melatih siswa bagaimana

bersosialisasi dan bekerjasama dengan rekan kerja. (12/K1/P2)

(33a) Kini giliran ku untuk membalas semua jasa-jasa mereka kepada ku, walaupun

yang aku lakukan tidak sebanding dengan apa yang mereka berikan kepadaku.

(35/K1/P5)

(34a) Apa yang mereka inginkan dan cita-citakan akan aku laksanakan dan akan aku

penuhi. (35/K6/P4)

(35a) Setelah berapa ratus meter, tiba-tiba aku terpeleset. (54/K1/P3)

Kalimat-kalimat tersebut secara jelas menggunakan kata tanya /bagaimana/,

/apa/, dan /berapa/, padahal kalimat tersebut tidak berisi ajakan, persilahan, dan

larangan. Oleh karena itu, keempat kalimat tersebut merupakan kalimat berita, sehingga

kata tanya dalam kalimat tersebut harus dihapus. Perbaikan keempat kalimat tersebut

adalah sebagai berikut.

Page 92: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

76

(32b) Selain keahlian jurnalistik, majalah dinding juga melatih siswa bersosialisasi

dan bekerjasama dengan rekan kerja.

(33b) Kini giliranku untuk membalas semua jasa-jasa mereka kepadaku, walaupun

yang aku lakukan tidak sebanding dengan yang mereka berikan kepadaku..

(34b) Apapun yang mereka inginkan dan cita-citakan akan aku laksanakan dan

penuhi.

(35b) Setelah beberapa ratus meter, tiba-tiba aku terpeleset.

2. Faktor Penyebab Terjadinya Kesalahan Konstruksi Sintaksis Dalam

Karangan Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta

Berdasarkan temuan kesalahan konstruksi sintaksis struktur frasa dan kalimat

yang terdapat dalam karangan siswa kelas X SMK Negeri 1 Depok tahun ajaran

2015/2016. Secara jelas telah menyebutkan bahwa sebuah kalimat yang mengandung

kesalahan konstruksi sintaksis baik struktur frasa maupun kalimat memiliki faktor

penyebab terjadinya kesalahan tersebut. Pembahasan sebelumnya menyebutkan bahwa

kesalahan pada tataran struktur frasa menemukan tiga jenis kesalahan. Ketiga jenis

kesalahan tersebut meliputi penggunaan preposisi yang tidak tepat, susunan kata yang

tidak tepat, dan redudansi makna.

Akan tetapi, pada tataran struktur kalimat peneliti menemukan enam jenis

kesalahan. Keenam jenis kesalahan tersebut meliputi kalimat tidak berpredikat, kalimat

tidak bersubjek, adanya kalimat tidak lengkap (kalimat buntung), penggunaan konjungsi

yang berlebihan dan tidak tepat, kalimat yang rancu, kalimat yang ambigu, dan

penggunaan kata tanya yang tidak perlu. Penjelasan terkait faktor penyebab kesalahan

Page 93: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

77

konstruksi sintaksis struktur frasa dan kalimat dalam karangan siswa adalah sebagai

berikut.

a. Faktor Penyebab Kesalahan Konstruksi Sintaksis Struktur Frasa

Sebuah kesalahan, pasti memilki sebab dan akan menimbulkan akibat, sehingga

kesalahan konstruksi sintaksis tataran frasa pun pasti memilki faktor penyebab yang

melatarbelakangi terjadinya kesalahan tersebut. Faktor penyebab kesalahan konstruksi

sintaksis struktur frasa dibagi menjadi dua, yaitu pada tataran konstruksi dan tataran

makna. Kedua faktor kesalahan tersebut berakibat sama, yaitu membuat kalimat

menjadi salah, tidak efektif, dan tidak baku. Ketiga jenis kesalahan konstruksi sintaksis

pada tataran struktur frasa, kemudian dibagi menjadi dua faktor penyebabnya, yaitu

ketidaktepatan distribusi kata, dan redudansi makna. Penjelasan mengenai dua faktor

penyebab kesalahan kosntruksi sintaksis struktur frasa adalah sebagai berikut.

1) Ketidaktepatan Distribusi Kata

Ketidaktepatan distribusi kata erat kaitannya dengan kesalahan konstruksi

sintaksis. Faktor penyebab ketidaktepatan distribusi kata mendasari jenis kesalahan

penggunaan preposisi yang tidak tepat dan ketidaktepatan susunan kata. Preposisi

merupakan penanda hubungan makna antara konstituen di depan preposisi dan di

belakangnya. Frasa preposisional secara sintaksis berada di depan nomina, adjektiva,

atau adverbia. Preposisi merupakan bagian dari kalimat yang juga memilki peranan

penting. Penggunaan preposisi yang tidak tepat dapat menimbukan kesalahan konstruksi

dan berakibat pada rancunya makna sebuah kalimat.

Pembahasan selanjutnya adalah ketidaktepatan susunan kata. Susunan kata,

merupakan hal yang penting dalam sebuah kalimat karena setiap konstituen tidak dapat

Page 94: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

78

menggantikan fungsi konstituen yang lain. Sebuah frasa menurut Suhardi (2013:38)

terdiri atas unsur pusat atau unsur yang diterangkan (D) dan unsur atribut atau unsur

yang diterangkan (M). Akan tetapi, terdapat beberapa frasa yang berstruktur M-D.

Berikut ini adalah data kalimat yang mengandung kesalahan, yaitu penggunaan

preposisi dan susunan kata sebagai berikut.

(36a) Karena pada siang yang panas terik terlalu banyak polusi dan debu yang membuat

udara tidak sejuk kembali. (11/K2/P4)

(37a) Membayangkan sudah aku di depan halaman akan berdiri sendiri dan ditertawai

oleh teman-teman. (20/K4/P3)

Kalimat (36a) merupakan kalimat yang memiliki kesalahan karena penggunaan

preposisi yang tidak tepat. Kesalahan kalimat (36a) terdapat pada frasa /karena siang yang

terik/. Kalimat (36a) terdapat frasa yang memilki preposisi dan konjungsi /karena/ di awal

kalimat, tetapi tidak disertai dengan induk kalimat yang tepat. Hal ini dikarenakan, preposisi

/yang membuat/ mengaburkan klausa sebagai induk kalimat. Preposisi /yang/ menyatakan

bahwa bagian kalimat berikutnya menjelaskan kata yang di depan. Dengan demikian,

perbaikan kalimat (36a) agar menjadi kalimat majemuk adalah sebagai berikut.

(36b) Siang yang panas terik terlalu banyak polusi dan debu yang membuat udara tidak

sejuk kembali.

(36c) Karena siang yang panas terik terlalu banyak polusi dan debu, membuat udara

tidak sejuk kembali.

Kalimat (37a) memiliki kesalahan karena susunan katanya yang tidak tepat.

Susunan klausa /membayangkan sudah aku/ tidak tepat. Subjek /Aku/ seharusnya diletakkan

di awal kalimat sebelum adverbia /sudah/ dan predikat /membayangkan/. Perbaikan

kalimat (37a) agar menjadi kalimat majemuk adalah sebagai berikut.

Page 95: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

79

(37b) Aku sudah membayangkan di depan halaman akan berdiri sendiri dan ditertawai

oleh teman-teman.

2) Redudansi Makna

Faktor penyebab ini erat kaitannya dengan kesalahan makna. Hal ini

dikarenakan, penanda bentuk jamak digunakan lebih dari satu kali atau ganda, sehingga

kalimat menjadi tidak efektif. Data kalimat yang mengandung kesalahan karena

redudansi makna adalah sebagai berikut.

(38a) Kini giliran ku untuk membalas semua jasa-jasa mereka kepadaku, walaupun

yang aku lakukan tidak sebanding dengan apa yang mereka berikan kepadaku.

(35/K1/P5)

Kalimat (38a) tersebut memiliki redudansi makna pada frasa /semua jasa-jasa/.

Penggunaan numeralia pokok taktentu /semua/ dengan pengulangan nomina atau nomina

jamak tidak diperkenankan berangkai karena keduanya telah menandakan makna (Alwi

dkk, 2003: 284). Oleh sebab itu, perbaikan dari kalimat (38a) tersebut adalah sebagai

berikut.

(38b) Kini giliranku untuk membalas semua jasa mereka kepadaku, walaupun yang aku

lakukan tidak sebanding dengan apa yang mereka berikan kepadaku.

(38c) Kini giliranku untuk membalas jasa-jasa mereka kepadaku, walaupun yang aku

lakukan tidak sebanding dengan apa yang mereka berikan kepadaku.

b. Faktor Penyebab Kesalahan Konstruksi Sintaksis Struktur Kalimat

Berdasarkan analisis data, terdapat dua faktor penyebab sebuah kalimat

dikategorikan memilki kesalahan konstruksi sintaksis, yaitu ketidaklengkapan fungsi

Page 96: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

80

dan ketidaktepatan makna. Penjelasan dari kedua faktor penyebab kesalahan struktur

kalimat tersebut adalah sebagai berikut.

1) Ketidaklengkapan Fungsi

Fungsi yang dimaksud adalah unsur-unsur penting dalam sebuah kalimat.

Persyaratan pokok sebuah kalimat menurut Sugono (2009: 29) adalah unsur predikat

dan permutasi unsur kalimat. Suatu kalimat yang baik dan benar memilki unsur kalimat,

yaitu subjek dan predikat. Oleh sebab itu, apabila dalam suatu kalimat tidak terdapat

kedua unsur tersebut, maka kalimat tersebut dinyatakan mengandung kesalahan.

Dengan demikian, jenis kesalahan seperti kalimat tidak berpredikat, kalimat tidak

bersubjek, kalimat tidak lengkap/kalimat buntung, dan penggunaan konjungsi yang

tidak tepat merupakan bagian dari faktor penyebab kesalahan konstruksi sintaksis

tataran kalimat ketidaklengkapan fungsi. Seperti yang tertera dalam data kalimat berikut

ini.

(39a) Kemacetan lalu lintas juga dapat polusi udara dan suara. (18/K3/P3)

(40a) Dalam benak, akan kembali esok. (26/K10/P2)

(41a) Dari mulai kendaraan pribadi, bus, kereta, maupun pesawat. (71/K3/P6)

(42a) Dan ketika aku baru pulang sekolah dia sudah menungguku di depan pintu dan

segera berlari ke arahku. (8/K6/P2)

Kalimat-kalimat tersebut merupakan data kalimat yang mengandung kesalahan

konstruksi sintaksis karena ketidaklengkapan fungsi. Kalimat (39a) memilki kesalahan

karena hilangnya fungsi kalimat, yaitu predikat, sehingga pembaca akan mengalami

kesulitan dalam memahami makna kalimatnya. Kalimat (40a) memilki kesalahan karena

hilangnya fungsi kalimat, yaitu subjek, sehingga pembaca akan kesulitan dalam

Page 97: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

81

menentukan pelaku. Kalimat (41a) memilki kesalahan karena hilangnya fungsi kalimat,

yaitu subjek dan predikat, sehingga kurang lengkap jika disebut sebagai kalimat.

Kalimat (42a) memilki kesalahan karena ketidaktepatan penggunaan fungsi kalimat,

yaitu konjungsi. Konjungsi merupakan kata atau ungkapan penghubung antarkata,

antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat, sehingga konjungsi masih merupakan konstituen

dalam kalimat, khususnya kalimat majemuk. Konjungsi /dan/ yang mengawali kalimat

(42a) kurang tepat karena /dan/ digunakan sebagai penghubung antarkata dan antarklausa

(Alwi dkk, 2003: 297). Perbaikan dari data kalimat-kalimat tersebut adalah sebagai berikut.

(39b) Kemacetan lalu lintas juga dapat mengakibatkan polusi udara dan suara.

(40b) Dalam benak, aku akan kembali esok.

(41b) Dari mulai kendaraan pribadi, bus, kereta, maupun pesawat ... .

(41c) ... dari mulai kendaraan pribadi, bus, kereta, maupun pesawat.

(42b) Ketika aku baru pulang sekolah dia sudah menungguku di depan pintu dan segera

berlari ke arahku.

2) Ketidaktepatan Makna

Makna merupakan hal yang penting dalam sebuah kalimat. Oleh sebab itu,

faktor penyebab kesalahan ketidaktepatan makna, dapat membuat pendengar atau

pembaca mengalami kesulitan dalam memahami makna dan maksud yang akan

disampaikan dalam kalimat tersebut. Faktor penyebab kesalahan ketidaktepatan makna

merupakan inti dari dua jenis kesalahan konstruksi sintaksis pada tataran struktur

kalimat, yaitu kalimat yang rancu, dan penggunaan kata tanya yang tidak perlu.

Perhatikan data berikut ini.

(43a) Dari saya yang 3 tahun sudah menjalani masa putih biru dan saya berlanjut ke

jenjang putih abu-abu (SMA/SMK) saya memilih banyak SMK namun saya

Page 98: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

82

selalu berpikir bahwa saya tidak cocok di SMK tersebut dan orang tua saya

mengarahkan saya menuju SMK PGRI 3 Malang yang saat ini menjadi sekolah

saya. (83/K1/P5)

(44a) Ayah yang selalu memberikan ku kehidupan yang layak dan selalu mengajari

ku tentang apa-apa yang baik dan buruk yang harus aku lakukan atau aku

tinggalkan. (35/K2/P2)

Kesalahan kalimat (43a) karena konstruksi kalimatnya rancu, sehingga makna

kalimat juga menjadi sulit untuk dipahami. Kalimat (43a) memiliki kesalahan karena,

penulis memasukkan beberapa informasi menjadi satu kalimat. Akan lebih baik apabila

kalimat tersebut dipisah menjadi beberapa kalimat. Kalimat (44a) menggunakan kata

tanya /apa/ dan kata /tentang/ yang tidak tepat bila mengacu pada kaidah kalimat efektif

yang baik dan benar. Perbaikan dari kalimat-kailmat tersebut adalah sebagai berikut.

(43b) Setelah 3 tahun, saya menjalani masa putih biru dan berlanjut ke jenjang putih

abu-abu (SMA/SMK).

Saya memilih beberapa SMK, namun selalu berpikir bahwa saya tidak cocok di

SMK tersebut.

Oleh karena itu, orang tua saya mengarahkan saya untuk mendaftar di SMK

PGRI 3 Malang yang saat ini menjadi sekolah saya.

(44b) Ayah yang selalu memberikanku kehidupan yang layak dan selalu mengajariku

hal-hal baik dan buruk yang harus dilakukan atau ditinggalkan.

Page 99: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

83

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut.

1. Kesalahan konstruksi sintaksis dalam karangan siswa kelas X di SMK Negeri 1

Depok, Sleman, Yogyakarta berupa kalimat yang mengandung kesalahan struktur

frasa dan kalimat. Jenis kesalahan konstruksi sintaksis struktur frasa, meliputi tiga

kesalahan, yaitu ketidaktepatan susunan kata, preposisi yang digunakan tidak tepat,

dan redudansi makna. Kesalahan struktur kalimat meliputi tujuh kesalahan, yaitu:

kalimat tidak berpredikat, kalimat tidak bersubjek, kalimat tidak lengkap (kalimat

buntung), penggunaan konjungsi yang tidak tepat, kalimat yang rancu, dan

penggunaan kata tanya yang tidak perlu.

2. Faktor penyebab terjadinya kesalahan konstruksi sintaksis dalam karangan siswa

kelas X di SMK Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta dibagi menjadi dua, yaitu

faktor kesalahan struktur frasa dan kalimat. Faktor penyebab kesalahan struktur

frasa dibagi menjadi dua, yaitu ketidaktepatan distribusi kata dan redudansi makna.

Faktor penyebab kesalahan struktur kalimat dibagi menjadi dua, yaitu

ketidaklengkapan fungsi dan ketidaktepatan makna.

Page 100: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

84

B. Implikasi

Penelitian ini memiliki keterbatasan terkait dengan hasil karangan yang telah

diperoleh dari siswa. Peneliti menyimpulkan bahwa data karangan yang diperoleh dari

guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kurang memuaskan karena guru membebaskan

siswa membuat karangan dengan cara meniru serta mencontek contoh karangan dari

internet. Bahkan, peneliti menemukan karangan siswa yang sama persis dengan yang

ada di internet. Keterbatasan lainnnya adalah jumlah data yang diperoleh oleh peneliti

sangat jauh dari harapan.

Hal ini diketahui dari jumlah 286 siswa kelas X yang dibagi menjadi 11 kelas,

hanya 5 kelas yang mengumpulkan data berupa karangan pada guru mata pelajaran

Bahasa Indonesia. Keterbatasan lainnya adalah sistem pengambilan data karangan

dengan cara kelompok. Guru membentuk siswa dari setiap kelas menjadi 6-7 kelompok

dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa. Hal ini menyebabkan hasil dari

penelitian tidak dapat merujuk pada kemampuan sintaksis siswa perorangan, tetapi

kelompok.

Segala keterbatasan yang peneliti temukan dalam menganalisis karangan siswa

dapat diatasi dan hasilnya telah diterima guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil

dari penelitian ini telah memberikan gambaran situasi dan kondisi lapangan yang

sebenarnya baik itu sekolah, guru, dan siswa. Apapun hasil dari penelitan ini dapat

dijadikan tolak ukur kemampuan tata bahasa khususnya sintaksis siswa kelas X SMK

Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta.

Page 101: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

85

C. Saran

Setelah mengetahui tingkat kesalahan konstruksi sintaksis yang telah dilakukan

siswa, peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut.

1. Guru bahasa Indonesia lebih memberikan pengetahuan terkait bentuk kesalahan

kontruksi sintaksis, penyebab, serta cara memperbaikinya, agar siswa lebih banyak

mengerti berbagai hal tersebut, sehingga dapat menghindarinya.

2. Guru harus lebih aktif memberikan latihan terkait tata bahasa dalam karangan tulis

dengan tetap memperhatikan berbagai aspek termasuk struktur sintaksis. Oleh

karena itu, pemahaman siswa terkait konstruksi sintaksis dalam frasa, klausa, dan

kalimat yang baik dan benar dalam bahasa Indonesia dapat ditingkatkan kembali.

3. Pengurus sekolah disarankan untuk menambah bacaan khususnya buku sintaksis

dan tata bahasa dalam bahasa Indonesia.

4. Siswa diharapkan dapat lebih aktif dalam mencari informasi dan pengetahuan

terkait tata bahasa termasuk sintaksis.

Page 102: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

86

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta:

Balai Pustaka.

Badudu, J.S. 1995. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar IV. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Budiharso, Teguh. 2009. Panduan Lengkap Menulis Karya Ilmiah. Yogyakarta: Venus.

Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Gamiarsih, Irmasari. 2014. “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi

Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1

Kejawar Banyumas Jawa Tengah”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Prasekolah Dan Sekolah Dasar, FIP, UNY.

Hastuti, Sri. 1989. Sekitar Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: PT

Mitra Jasa Niaga.

Istinganah, Nurul. 2012. “Analisis Kesalahan Sintaksis Pada Karangan Narasi

Ekspositoris Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Banguntapan, Bantul,

Yogyakarta”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS,

UNY.

Kuntarti, Anggit. 2015. “Analisis Kesalahan Kalimat pada Skripsi Mahasiswa Prodi

Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri

Yogyakarta”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS,

UNY.

Nurgiyantoro, Burhan. 2014. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi

(Edisi Pertama). Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Pranowo. 2015. Teori Belajar Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Prastowo, Andi. 2011. Memahami Metode-Metode Penelitian: Suatu Tinjauan Teoretis

dan Praksis. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Putrayasa, Ida Bagus. 2007. Analisis Kalimat (Fungsi, Kategori, dan Peran). Bandung:

PT Refika Aditama.

Ramlan, M. 2001. Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis. Yogyakarta: C.V. Karyono.

Page 103: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

87

Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Surakarta: Yuma

Pustaka.

Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian

Wahana Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta: Sanata Dharma University

Press.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D). Bandung: CV Alfabeta.

Sugono, Dendy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Sugono, Dendy (ed). 2005. Buku Praktis Bahasa Indonesia Jilid 1. Jakarta: Pusat

Bahasa Depdiknas.

Suhardi. 2013. Sintaksis (Edisi Pertama). Yogyakarta: UNY Press.

Syafar, Dian Noviani. 2016.”Negasi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris”.

Jurnal Arbitrer, 3, I, hlm. 3-4.

Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. 1988. Pengajaran Analisis Kesalahan

Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Team Pustaka Phoenix. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru. Jakarta: PT

Media Pustaka Phoenix.

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2009 tentang Sisdiknas. Diakses dari

www.kemdikbud.org, pada tanggal 25 Mei 2016.

Verhaar, J. W. M. 2012. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Zainurrahman. 2013. Menulis: Dari Teori Hingga Praktik (Penawar Racun

Plagiarisme). Bandung: Alfabeta.

Page 104: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

88

LAMPIRAN 1

Frekuensi persentase kesalahan penggunaan sintaksis ditinjau

dari bentuknya

Page 105: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

89

Lampiran 1. Frekuensi persentase kesalahan penggunaan sintaksis ditinjau

dari bentuknya

No

Subjek

Jumlah Kalimat

yang Mengandung

Kesalahan

Sintaksis

Jumlah Kalimat

yang Tidak

Mengandung

Kesalahan Sintaksis

Kesalahan Sintaksis

Kesalahan

Penggunaan

Frasa

Kesalahan

Penggunaan

Kalimat

1. 10 17 2 8

2. - 10 - -

3. - 11 - -

4. 2 7 - 2

5. 4 9 2 2

6. 1 12 1 -

7. - 17 - -

8. 2 8 1 1

9. 2 14 2 -

10. - 12 - -

11. 1 7 1 -

12. 2 8 - 2

13. 1 21 - 1

14. - 9 - -

15. - 15 - -

16. - 21 - -

17. 1 16 - 1

18. 3 16 - 3

19. 2 36 1 1

20. - 19 - -

21. - 11 - -

22. 3 15 1 2

23. - 19 - -

24. 1 9 - 1

25. 2 16 2 -

26. - 14 - -

27. - 17 - -

28. - 17 - -

29. 2 9 - 2

30. 2 7 1 1

31. 1 35 - 1

32. 1 15 - 1

33. 4 11 1 3

34. 5 17 1 3

35. - 8 - -

36. - 7 - -

37. - 8 - -

Page 106: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

90

38. 2 13 1 1

39. 1 9 - 1

40. 3 8 3 -

41. - 17 - -

42. 1 12 - 1

43. - 16 - -

44. - 19 - -

45. 1 9 1 -

46. 1 9 - 1

47. 2 8 2 -

48. - 9 - -

49. 2 42 1 1

50. 4 3 - 4

51. - 36 - -

52. 1 15 1 -

53. 5 10 1 4

54. 1 11 1 -

55. - 9 - -

56. 1 20 - 1

57. - 9 - -

58. - 6 - -

59. - 17 - -

60. - 16 - -

61. - 15 - -

62. - 18 - -

63. - 16 - -

64. - 22 - -

65. - 8 - -

66. - 14 - -

67. 1 37 1 -

68. 1 18 1 1

69. 1 14 - 1

70. - 19 - -

71. 5 6 4 1

72. - 11 - -

73. - 23 - -

74. - 16 - -

75. 2 14 1 1

76. 4 7 2 2

77. 4 12 1 3

78. - 6 - -

79. 6 23 2 4

80. 6 27 - 6

81. 1 7 - 1

Page 107: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

91

82. - 13 - -

83. 2 13 1 1

84. 1 8 - 1

Jumlah

∑ 101 1222 33 68

Presentase

%

101/1323 x 100%

= 7,01%

1217/1323x 100%

= 92,37%

33/106 x

100% =

32,67%

73/106 x

100% =

67,32%

Page 108: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

92

LAMPIRAN 2 Jenis Kesalahan Konstruksi Sintaksis pada Tataran Struktur

Frasa dan Kalimat

Page 109: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

93

Jenis Kesalahan Konstruksi Sintaksis pada Tataran Struktur Frasa

No Data Kode Data

Kesalahan Jenis Kesalahan

F K Preposisi

Tidak Tepat

Susunan

Kata

Redudansi

Makna

1. Zulfa dengan teman-temannya sangat terobsesi

dengan tokoh cerita fiksi suatu cerita dengan karakter

yang bernama “Dhirga”.

5/K1/P3 √ - √ - -

2. Suasana yang sejuk karena senyuman sang surya

membuatku nyaman saat berada pada halaman. 11/K1/P2 √ - √ - -

3.

Tanpa debu, tanpa polusi, hanya pemandangan hijau

di depan rumah di samping jalan yang ditanami oleh

padi yang terkena embun membuat suasana semakin

sejuk.

11/K2/P2 √ - √ - -

4.

Aku keluar daripada rumah menuju halaman, terlihat

sawah-sawah yang asri ada juga petani yang sedang

membajak sawahnya yang belum ditanami apapun

sawah tersebut.

11/K4/P2 √ - √ - -

5. Karena pada siang yang panas terik terlalu banyak

polusi dan debu yang membuat udara tidak sejuk

kembali.

11/K2/P4 √ - √ - -

6. Soekarno bebarengan Mohammad Hatta sebagai

Wakil Presiden bangsa Indonesia memproklamasikan

kemerdekaan Indoensia di tanggal 17 Agustus 1945.

16/K2/P2 √ - √ - -

Page 110: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

94

No Data Kode Data

Kesalahan Jenis Kesalahan

F K Preposisi

Tidak Tepat

Susunan

Kata

Redudansi

Makna

7. Tepat ketika tanggal 10 Maret, sekolahku libur

selama sembilan hari dan akan berakhir pada

tanggal 18 Maret.

26/ K1/P1 √ - √ - -

8.

Di halaman rumah kakekku yang menghadap ke

timur terdapat pohon-pohon yang rindang, ada

pohon mangga yang berbuah sangat lebat, di

samping kiri pohon mangga dapat pula pohon

jambu air yang belum berbuah karena belum

musimnya.

34/K1/P3 √ - √ - -

9. Tepat di hari kelahiran Putri Natasha, di depan

pintu gerbang istana terdapat seorang bayi kecil

yang tergeletak tak berdaya.

39/K5/P1 √ - √ - -

10. Putri Andine yang ketika itu menyadari bahwa Putri

Natasha lebih cantik darinya dan lebih mirip kepada

Sang Ratu, mempunyai niat tak baik ke Putri Natasha.

39/K3/P3 √ - √ - -

11. Namun ada yang mengatakan ke Lilis bahwa hanya

orang yang tulus mencintainya yang dapat

menyembuhkan penyakit tersebut.

50/K4/P8 √ - √ - -

12. Sedangkan, ayahku adalah seorang elf (peri) musim

dingin.

52/K5/P1 √ - √ - -

Page 111: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

95

No Data Kode Data

Kesalahan Jenis Kesalahan

F K Preposisi

Tidak Tepat

Susunan

Kata

Redudansi

Makna

13. Alpukat sering disebut dengan buah yang tak

bersahabat bagi para pengidap kolesterol tinggi. 53/K1/P1 √ - √ - -

14. Tetapi, pagi itu matahari seolah-olah enggan untuk

menampakkan dirinya. 54/K2/P2 √ - √ - -

15. Tiap prosesi dari upacara ini sangat menarik

wisatawan sehingga saat Upacara Kasada Bromo

semakin banyak dikunjungi oleh pendatang.

71/K2/P4 √ - √ - -

16.

Dengan semakin majunya teknologi kini lidah

buaya dapat diolah menjadi makanan, obat, dan

minuman tanpa mengurangi nutrisi yang ada di

dalamnya.

76/K5/P1 √ - √ - -

17.

Yang saya ingat saat TK saya pernah jatuh saat

menari, karena pundak saya dipegang oleh teman

saya yang bernama Farel, meskipun saya sudah

bilang kalau itu risih dan akhirnya saya terjatuh dan

saya menangis dengan kencang.

77/K8/P1 √ - √ - -

18. Itu merupakan berkah yang diberikan kepada

Tuhan. 78/K4/P1 √ - √ - -

19. Membayangkan sudah aku di depan halaman akan

berdiri sendiri dan ditertawai oleh teman-teman. 20/K4/P3 √ - - √ -

Page 112: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

96

No Data Kode Data

Kesalahan Jenis Kesalahan

F K Preposisi

Tidak Tepat

Susunan

Kata

Redudansi

Makna

20. Kembali aku merasa sangat kesal saat itu.

P S 23/K2/P2 √ - - √ -

21. Puas rasanya, terasa hilang semua kepenatan

karena kesibukan tiap harinya. 26/K4/P2 √ - - √ -

22. Di banyak kota besar, lalu lintas kemacetan di jalan

raya menjadi persoalan yang pelik. 44/K1/P1 √ - - √ -

23. Pun ada keesokan harinya seorang warga yang

akan berkebun di perkebunan teh dan menemukan

Ayah Lilis tewas berlumuran darah.

50/K1/P2 √ - - √ -

24.

Akhirnya ibu saya mendaftarkan saya di sekolah

Taman Kanak-kanak Mutiara Harapan yang masih

baru saja berdiri dan saya masuk langsung pada

kelas nol besar.

83/K4/P2 √ - - √ -

25. Oleh karena paras dan hatinya yang cantik itu, Uti

menjadi sosok yang sangat diidolakan oleh semua

teman-temannya, tidak terkecuali aku.

13/K8/P3 √ - - - √

26. Setibanya disana, kulihat semua teman-teman

sedang bersiap-siap mengikuti upacara. 20/K6/P2 √ - - - √

27. Di sana, aku dan seluruh keluargaku saling berfoto-

foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. 26/K5/P2 √ - - - √

Page 113: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

97

Keterangan Tabel:

F : Frasa Susunan Kata : Susunan kata tidak tepat

K : Kalimat Redudansi Makna : Redudansi makna ganda

No Data Kode Data

Kesalahan Jenis Kesalahan

F K Preposisi

Tidak Tepat

Susunan

Kata

Redudansi

Makna

28.

Kini giliran ku untuk membalas semua jasa-jasa mereka

kepadaku, walaupun yang aku lakukan tidak sebanding

dengan apa yang mereka berikan kepada ku.

35/K1/P5 √ - - - √

29.

Bahkan menurut guru-guruku, perpustakaan sekolahku

merupakan perpustakaan terlengkap di kota, tak jarang

banyak pengunjung-pengunjung dari sekolah lain yang

datang untuk mencari referensi buku.

41/K3/P1 √ - - - √

30.

Di dalam perpustakaan sekolahku terdapat banyak rak-

rak buku yang disusun rapi menurut jenis buku tersebut

di dalam rak-rak tersebut tersimpan ratusan bahkan

jutaan buku-buku.

41/K5/P1 √ - - - √

31. Kami mengunjungi banyak sekali tempat- tempat unik

dan menarik yang merupakan ciri khas Kota Surabaya. 46/K3/P2 √ - - - √

32.

Saat sang gadis keluar untuk mencari obat yang dapat

menyembukan wajahnya, banyak orang-orang di desa

yang menjauhinya.

50/K1/P6 √ - - - √

33. Setibanya disana, kulihat semua teman-teman sedang

bersiap-siap mengikuti upacara. 68/K7/P2 √ - - - √

Page 114: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

98

Jenis Kesalahan Konstruksi Sintaksis pada Tataran Struktur Kalimat

No Data Kode

Data

Kesalahan Jenis Kesalahan

F K P S Tidak

Lengkap Konjungsi Rancu

Kata

Tanya

1.

Dinding-dinding kelas putih dan bersih

yang dihiasi dengan gambar-gambar

pahlawan, foto presiden, wakil presiden,

dan pancasila.

14/K1/P

2 - √ √ - - - - -

2. Kemacetan lalu lintas juga dapat polusi

udara dan suara.

18/K3/P

3 - √ √ - - - - -

3. Kemudian, aku sarapan pagi bersama ayah

dan ibuku.

20/K2/P

2 - √ √ - - - - -

4. Ayah dan ibuku, semenjak Imaji diangkat

sebagai sesepuh desa.

52/K1/P

2 - √ √ - - - - -

5. Aku yang panik, bingung. 54/K4/P

3 - √ √ - - - - -

6. Anda yang merasa percaya diri mampu

melewati situasi dan suasana yang akan

anda lalui tanpa terhalang oleh rasa takut.

70/K2/P

4 - √ √ - - - - -

7. Adi yang dengan sepeda bututnya ke pasar. 79/K4/P

3 - √ √ - - - - -

8. Di dalam kelas, populer sebagai anak yang

usil atau jahil kepada teman-temannya. 5/K1/P2 - √ - √ - - - -

Page 115: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

99

No Data Kode

Data

Kesalahan Jenis Kesalahan

F K P S Tidak

Lengkap Konjungsi Rancu

Kata

Tanya

9. Dengan menyediakan sejumlah kegiatan yang

dapat dipilih oleh peserta didik sesuai dengan

kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka.

19/K2/P2 - √ - √ - - - -

10. Dengan hati suka ria, menyambut Parang Tritis

dengan senyumku. 25/K7/P1 - √ - √ - - - -

11. Dalam benak, akan kembali esok. 26/K10/P

2 - √ - √ - - - -

12.

Dari kejauhan pula yang melihat seorang

petani yang sedang membajak sawahnya yang

belum ditanami tumbuhan, dan ada juga petani

yang sedang mencari rumput untuk makan

binatang peliharaannya seperti kambing, sapi,

dan kerbau.

34/K5/P1 - √ - √ - - - -

13.

Mempunyai banyak fasilitas seperti lab ipa, lab

bahasa, perpustakaan, green house, ruang

multimedia, aula, parking lot, dan ruang

fitness.

43/K2/P3 - √ - √ - - - -

14.

Ada yang bertugas mencari berita, menyunting

berita, mengatur tata letak, dan bagian promosi

untuk memprovokasi murid-murid lain

membaca majalah dinding mereka.

47/K3/P3 - √ - √ - - - -

Page 116: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

100

No Data Kode

Data

Kesalahan Jenis Kesalahan

F K P S Tidak

Lengkap Konjungsi Rancu

Kata

Tanya

15.

Kelima, untuk kehamilan, karena dalam dalam

buah tomat terdapat asupan asamfolat yang

cukup sangat penting bagi wanita hamil untuk

mencegah terjadinya cacat tabung saraf pada

bayi dalam kandungan.

51/K4/P2 - √ - √ - - - -

16.

Keenam, mencegah depresi. Karena asam

dalam tomat juga bisa membantu mencegah

depresi dengan cara mencegah kelebihan

pembentukan homosisten dalam tubuh.

51/K5/P2 - √ - √ - - - -

17. Kedua, pelajari sebaik-baiknya bila

menghadapi situasi tersebut. 70/K1/P3 - √ - √ - - - -

18. Memandangi pulau kecil nan jauh

P O

di seberang sana.

72/K2/P2 - √ - √ - - - -

19. Dan segera masuk kelas, karena bel sudah

berbunyi.

81/K12/P

3 - √ - √ - - - -

20. Mesin nomor 4 atau yang paling ujung pada

sayap kanan, tiba-tiba lepas akibat 2 fuse in

lepas. Disusul kemudian oleh mesin nomor 3.

4/K3 dan

K4 /P2 - √ - - √ - - -

21. Untuk sang surya menyapaku dengan

malu-malu untuk menampakkan

cahayanya.

34/K3/P

1 - √ - - √ - - -

Page 117: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

101

No Data Kode

Data

Kesalahan Jenis Kesalahan

F K P S Tidak

Lengkap Konjungsi Rancu

Kata

Tanya

22. Sebenarnya ini merupakan yang tidak aneh. 33/K2/P1 - √ - - √ - - -

23.

Saat sang gadis keluar untuk mencari obat

yang dapat menyembukan wajahnya, banyak

orang-orang di desa yang menjauhinya.

Karena tidak ingin tertular penyakit sang

gadis itu.

50/K1&2/

P6 - √ - - √ - - -

24. Ketiga, untuk kesehatan jantung. Karena serat,

kalium, vitamin C dan kolin yang terdapat

dalam tomat mendukung kesehatan jantung.

51/K1 &

K2/P2 - √ - - √ - - -

25. Dari mulai kendaraan pribadi, bus, kereta,

maupun pesawat. 71/K3/P6 - √ - - √ - - -

26. Sedangkan untuk kesehatan berupa diabetes,

batuk rejan, dan penyakit ambeyen atau wasir. 76/K2/P3 - √ - - √ - - -

27. Tadinya aku mengira, aku buang air kecil

hanya dalam mimpi saja. Ternyata tidak, dan

itu benar-benar terjadi.

80/K7 &

K8/P3 - √ - - √ - - -

28. Ternyata dia teman SD Tiffani. Bernama Reza. 81/K7/P1 - √ - - √ - - -

29. Tiba-tiba saja ia susah bernapas. Seperti

mendekati ajal.

81/K1/P

3 - √ - - √ - - -

30. Karena, kebanyakan dari kami memilih

untuk tidur. 1/K4/P2 - √ - - - √ - -

Page 118: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

102

No Data Kode

Data

Kesalahan Jenis Kesalahan

F K P S Tidak

Lengkap Konjungsi Rancu

Kata

Tanya

31.

Kami memilih berangkat malam hari,

karena agar nantinya kami dapat

beristirahat dahulu selagi menunggu WBL

dibuka.

1/K2/P2 - √ - - - √ - -

32. Dan kami memilih bus pariwisata agar

dapat menampung kami semua. 1/K6/P1 - √ - - - √ - -

33. Dan tujuan akhir kami adalah kolam

renang. 1/K6/P3 - √ - - - √ - -

34. Dan akhirnya kami sampai di desa kami

sekitar pukul 03.00 WIB. 1/K6/P4 - √ - - - √ - -

35.

Dan saat ini, ia menimba ilmu di sekolah

kejuruan yang selama ini ia impikan, yakni

SMK Negeri 1 Depok dengan memilih

program keahlian akutansi.

5/K6/P1 - √ - - - √ - -

36. Dan ketika aku baru pulang sekolah dia

sudah menungguku di depan pintu dan

segera berlari ke arahku.

8/K6/P2 - √ - - - √ - -

37. Dan masih banyak lagi hal positif yang

dapat diperoleh siswa dengan mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler.

19/K5/P

3 - √ - - - √ - -

Page 119: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

103

No Data Kode

Data

Kesalahan Jenis Kesalahan

F K P S Tidak

Lengkap Konjungsi Rancu

Kata

Tanya

38.

Kebetulan saat itu matahari sangat terik-

teriknya sehingga hawa panas menyelimuti

tubuhku dan lagi ditambah rasa lapar yang

sejak tadi menghantuiku, membuat suasana

saat itu tak mengenakan untukku.

23/K3/P

1 - √ - - - √ - -

39.

Aku heran mengapa hal ini tak terpikirkan

olehku sejak tadi, mungkin karena terlalu

emosi sehingga hal sekecil itu tak lagi

terpikirkan olehku.

23/K9/P

2 - √ - - - √ - -

40. Sedangkan, ayahku adalah seorang elf

(peri) musim dingin.

32/K4/P

1 - √ - - - √ - -

41. Dan di sebelah kanan rumah ada pohon

rambutan yang buahnya sangat manis

rasanya.

34/K2/P

3 - √ - - - √ - -

42. Dan juga Putri Natasha lebih mirip Ratu

Aurora.

39/K2/P

3 - √ - - - √ - -

43. Dan sekarang mereka menjadi putri-putri

yang paling dikagumi di negeri tersebut.

39/K3/P

5 - √ - - - √ - -

Page 120: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

104

No Data Kode

Data

Kesalahan Jenis Kesalahan

F K P S Tidak

Lengkap Konjungsi Rancu

Kata

Tanya

44.

Semakin jauh hartopku melaju menuju

puncak, dengan liku-liku jalan yang belum

pernah ku jumpai sebelumnya, walaupun

aku sendiri berasal dari daerah bukit yang

dikenal jalannya berliku tajam, lajunya

beberapa kali membuat jantungku

berdegup kencang karena sempitnya jalan.

40/K2/P

2 - √ - - - √ - -

45. Dan sialnya, sepatuku juga terjatuh ke

sebuah parit.

54/K3/P

3 - √ - - - √ - -

46. Walaupun tanaman lidah buaya sederhana,

tetapi begitu banyak manfaat yang bisa

kita manfaatkan.

76/K4/P

2 - √ - - - √ - -

47. Dan menyebabkan kepala saya menjadi

pusing.

77/K9/P

1 - √ - - - √ - -

48. Dan para malaikat menari bersenda gurai

diantara jatuhnya hujan.

78/K12/

P1 - √ - - - √ - -

49. Dan kepergiannya tetap memberikan sisa-

sisa keindahan.

78/K14/

P1 - √ - - - √ - -

50. Dan para malaikat pun kembali ke langit

manaiki pelangi mengejar hujan kembali.

78/K16/

P1 - √ - - - √ - -

Page 121: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

105

No Data Kode

Data

Kesalahan Jenis Kesalahan

F K P S Tidak

Lengkap Konjungsi Rancu

Kata

Tanya

51. Dan akhirnya sudah siap untuk dinikmati. 80/K2/P

2 - √ - - - √ - -

52.

Padahal baru saja Arif menyatakan

cintanya pada Tiffani. Tapi kedatangan

Reza membuat semuanya kacau.

81/K11/

P1 - √ - - - √ - -

53. Dan saai itu juga ia menyatakan

perasaanya pada Tiffani.

81/K8/P

2 - √ - - - √ - -

54. Dan segera masuk kelas, karena bel sudah

berbunyi.

81/K12/

P3 - √ - - - √ - -

55.

Dan di SMK ini juga memberi

pembekalan di dunia kerja, namun diluar

pembelajaran, pembekalan itu meliputi:

table manner, outbond, beauty class,

Kunjungan Industri (KI) serta Praktek

Kerja Industri (PKL/Prakerin).

82/K7/P

1 - √ - - - √ - -

56. Walaupun terdapat CCTV, namun

identitas pelaku belum dapat diketahui.

84/K4/P

1 - √ - - - √ - -

Page 122: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

106

No Data Kode

Data

Kesalahan Jenis Kesalahan

F K P S Tidak

Lengkap Konjungsi Rancu

Kata

Tanya

57.

Kelima, untuk kehamilan, karena dalam

dalam buah tomat terdapat asupan

asamfolat yang cukup banyak sangat

penting bagi wanita hamil untuk mencegah

terjadinya cacat tabung saraf pada bayi

dalam kandungan.

51/K4/P

2 - √ - - - - √ -

58.

Gadis itu benci laut, di sanalah kedua

orang tuanya meninggal beserta adik yang

sangat disayanginya itu meninggal karena

akibat tenggelamnya kapal yang

ditumpanginya sekitar 3 bulan yang lalu.

72/K1/P

3 - √ - - - - √ -

59.

Yang saya ingat saat TK saya pernah jatuh

saat latihan menari, karena pundak saya

dipegang oleh teman saya yang bernama

Farel, meskipun saya sudah bilang kalau

itu risih dan akhirnya saya terjatuh dan

saya menangis dengan kencang.

77/K8/P

1 - √ - - - - √ -

60. Ternyata tidak, dan benar-benar terjadi. 80/K7/P

3 - √ - - - - √ -

Page 123: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

107

No Data Kode

Data

Kesalahan Jenis Kesalahan

F K P S Tidak

Lengkap Konjungsi Rancu

Kata

Tanya

61. Kala itu pendaftaran sekolah sudah mulai

selesai, ibu saya mencarikan sekolah untuk

saya yang masih menerima siswa baru.

83/K3/P

2 - √ - - - - √ -

62.

Dari saya yang 3 tahun sudah menjalani

masa putih biru dan saya berlanjut ke

jenjang putih abu-abu (SMA/SMK) saya

memilih banyak SMK namun saya selalau

berpikir bahwa saya tidak cocok di SMK

tersebut dan orang tua saya mengarahkan

saya menuju SMK PGRI 3 Malang yang

saat ini menjadi sekolah saya.

83/K1/P

5 - √ - - - - √ -

63.

Selain keahlian jurnalistik, majalah

dinding juga melatih siswa bagaimana

bersosialisasi dan bekerjasama dengan

rekan kerja.

12/K1/P

2 - √ - - - - - √

64.

Ayah yang selalu memberikan ku

kehidupan yang layak dan selalu mengajari

ku tentang apa-apa yang baik dan buruk

yang harus aku lakukan atau aku

tinggalkan.

35/K2/P

2 - √ - - - - - √

Page 124: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

108

No Data Kode

Data

Kesalahan Jenis Kesalahan

F K P S Tidak

Lengkap Konjungsi Rancu

Kata

Tanya

65. Apa yang mereka inginkan dan cita-citakan

akan aku laksanakan dan akan aku penuhi.

35/K6/P

4 - √ - - - - - √

66.

Kini giliran ku untuk membalas semua

jasa-jasa mereka kepada ku, walaupun

yang aku lakukan tidak sebanding dengan

apa yang mereka berikan kepadaku.

35/K1/P

5 - √ - - - - - √

67. Akhirnya Sang Ratu menceritakan alasan

mengapa ia tak mirip dengan Ratu Aurora.

39/K1/P

5 - √ - - - - - √

68. Setelah berapa ratus meter, tiba-tiba aku

terpeleset.

54/K1/P

3 - √ - - - - - √

Keterangan Tabel :

F : Frasa Konj. : Konjungsi Tidak Tepat

K : Kalimat Rancu : Kalimat yang Rancu

P : Kalimat Tidak Berpredikat Kata Tanya : Penggunaan Kata Tanya yang Tidak Perlu

S : Kalimat Tidak Bersubjek

Tidak Lengkap : Kalimat Tidak Lengkap

Page 125: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

109

LAMPIRAN 3 Lembar Kerja Siswa dan Jadwal Pelajaran

Page 126: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

110

Page 127: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

111

Page 128: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

112

Page 129: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

113

Page 130: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

114

Page 131: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

115

Page 132: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

116

LAMPIRAN 4 Hasil Karangan Siswa

Page 133: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

117

Page 134: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

118

Page 135: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

119

Page 136: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

120

Page 137: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

121

Page 138: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

122

Page 139: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

123

Page 140: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

124

Page 141: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

125

Page 142: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

126

Page 143: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

127

Page 144: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

128

Page 145: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

129

Page 146: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

130

Page 147: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

131

Page 148: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

132

Page 149: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

133

Page 150: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

134

LAMPIRAN 5

Gambar Lokasi Penelitian

Page 151: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

135

Page 152: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

136

LAMPIRAN 6

Surat-surat Perizinan

Page 153: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

137

Page 154: ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN …eprints.uny.ac.id/50175/1/SKRIPSI - PANGESTIKA MUJI RAHAYU... · ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS ... selaku guru pengampu mata pelajaran

138