ANALISIS KESALAHAN MAKHORIJUL HURUF DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/502/1/Sopiana...
Transcript of ANALISIS KESALAHAN MAKHORIJUL HURUF DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/502/1/Sopiana...
i
ANALISIS KESALAHAN MAKHORIJUL HURUF DALAM
KEMAMPUAN MEMBACA PADA PEMBELAJARAN BAHASA
ARAB SISWA KELAS VII MTS NURUL ISHLAH GEGELANG
LOMBOK BARAT TAHUN PELAJARAN 2016/2017
OLEH SOPIANA SHOLEHAH
NIM. 151.122.093
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN)
MATARAM
2017
ii
ANALISIS KESALAHAN MAKHORIJUL HURUF DALAM
KEMAMPUAN MEMBACA PADA PEMBELAJARAN BAHASA
ARAB SISWA KELAS VII MTS NURUL ISHLAH GEGELANG
LOMBOK BARAT
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Skripsi
diajukan kepada Uneversitas Islam Negeri Mataram untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam menyelesaikan program sarjana (S1) Pendidikan
Bahasa Arab
Oleh
SOPIANA SHOLEHAH
NIM.151.122.093
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
(PBA) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
(FITK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2017
iii
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB Sekretariat: Jln. Gajah Mada, Jempong Baru Mataram Telp. (0370) 620783
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi Sopiana Sholehah, NIM. 151.122.093 yang berjudul “Analisis
Kesalahan Makhorijul Huruf dalam Kemampuan Membaca pada
Pembelajaran Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTs Nurul Ishlah
Gegelang Lombok Barat Tahun Pelajaraan 2016/2017”
“Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk di-munaqasyah-kan. Disetujui pada
tanggal 21/Juli/2017”
Di bawah bimbingan:
Pembimbing I,
Drs. H. Muhammad Achyar, M.Pd.I NIP.197602192011011003
Pembimbing II,
Dr. H. Dedy Wahyudin, MA. NIP. 197602192011011003
iv
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB Sekretariat: Jln. Gajah Mada, Jempong Baru Mataram Telp. (0370)
620783
NOTA DINAS PEMBIMBING
Hal: Munaqasyah Skripsi
Mataram, 21/Juli/2017 Kepada
YTH. Rektor UIN Mataram di- Mataram
Assalamuailaikum Wr.Wb.
Satelah di periksa dan diadakan perbaikan sesuai masukan pembimbing dan
pedoman penulisan skripsi kami berpendapat bahwa skripsi Sopiana Sholehah,
NIM 151.1.22.093 yang berjudul “Analisis Kesalahan Makhorijul Huruf dalam
Kemampuan Membaca pada Pembelajaran Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTs
Nurul Ishlah Gegelang Lombok Barat Tahun Pelajaraan 2016/2017”
Telah memenuhi syarat untuk di ajukan dalam sidang Munaqasyah Skripsi FITK
UIN Mataram.
Demikian, atas perhatian Bapak Rektor disampaikan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Pembimbing I,
Drs. H. Muhammad Achyar, M.Pd.I NIP.197602192011011003
Pembimbing II,
Dr. H. Dedy Wahyudin, MA. NIP. 197602192011011003
v
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB Sekretariat: Jln. Gajah Mada, Jempong Baru Mataram Telp. (0370) 620783
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Sopiana Sholehah
NIM : 151.122.093
Jurusan : Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa skripsi dengan judul
:“Analisis Kesalahan Makhorijul Huruf dalam Kemampuan Membaca pada
Pembelajaran Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTs Nurul Ishlah Gegelang Lombok
Barat Tahun Pelajaraan 2016/2017” Ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian
atau karya sendiri kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.
Apabila di belakang hari ternyata karya tulis ini tidak asli saya siap dianulir
gelar keserjanaan saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Mataram,
Mataram, 21/Juli/2017 Saya yang menyatakan
Sopiana Sholehah NIM. 151.122.093
vi
KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Kampus I: jln. Pendidikan No. 35 Mataram Te. (0375) 621298, 625337, 634490 Kampus II:. Jln. Gajah Mada, Jempong Baru Mataram Telp. (0370)
620783
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Analisis Kesalahan Makhorijul Huruf dalam Kemampuan
Membaca pada Pembelajaran Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTs Nurul Ishlah
Gegelang Lombok Barat Tahun Pelajaraan 2016/2017” yang di ajukan oleh
Sopiana Sholehah. NIM:151.122.093, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA),
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram telah disetujui oleh dewan
penguji skripsi sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana
Pendidikan Bahasa Arab.
Dewan Munaqasyah
1. Pembimbing I
Drs. H. Muhammad Achyar,M.Pd.I NIP. 197312312011011003
2. Pembimbing II Dr. H. DedyWahyudin, MA NIP. 197602192011011003
3. Penguji I Dr. H. L. Supriadi, Lc, MA
NIP. 197608252008011012
4. Penguji II Abdul Karim. SS, M. Hum
NIP. 198206152015031003
Mengtahui: Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd NIP. 19691231 199103 2 006
vii
MOTTO:
ناعربيالعلك مت عقل ونآق رانآان زلنه
“Sesungguya kami menurunkannya berupa Al-Qur’an dengan bahasa Arab, agar
Kamu memahaminya” ( QS. Yusuf :2)
PERSEMBAHAN:
viii
Dengan penuh ketulusan dan keikhlasan hati, saya persembahkan
skripsi ini kepada:
1. Yang pertama dan paling utama, saya persembahkan skripsi ini
kepada orang ibuku tercinta Muriati dan bapakku Syafiudin S.Pd.I
y ’ dalam setiap sujudnya dengan penuh
ketulusan dan berjuang dengan penuh kesabaran dan memberikan
dorongan serta motivasi untuk kesuksesan dan keberhasilanku.
2. Kepada semua guru-guruku mulai dari kelas 1 SD sampe aku duduk
dibangku kuliyah dan semua Dosen, baik pembimbing maupun
Pengujiku yang telah membantuku, membimbing serta mengamalkan
ilmunya kepadaku dengan tulus dan ikhlas.
3. Buat semua keluarga besarku yang selalu memberikan motivasi demi
keberhasilan dan masa depanku.
4. Buat kak Nispawati Adidah yang selalu memberikan keritik dan saran,
memberiku pandangan, motivasi hidup, serta mengajakku
berpetualang untuk mendapat pengalaman baru yang belum pernah
aku rasakan sebagai warna dalam hidupku.
5. suwarniyati Mukhtar Suci Ainun, selalu ada di kala suka maupun
duka, terimakasih atas persahabatan ini, terimakasih telah hadir untuk
mengisi hari-hariku. Terima kasih untuk setiap bantuan, motivasi dan
dukunganmu.
6. T 2 P ”12”, y XC. Syukron katsiiron
buat kalian semua, sudah memberikan warna dalam hidupku, canda
dan tawa, berbagi suka maupun duka, telah kita Lewati bersama.
7. Semua sahabat-sahabatku tersayang yang tidak dapat saya sebutkan
satu persatu , selalu ada di kala suka maupun duka, terimakasih atas
persahabatan ini, terimakasih telah hadir untuk mengisi hari-hariku.
Terima kasih untuk setia , , ’ dan dukungannya.
8. Buat semua orang yang mendukung perjuanganku dan berjasa dalam hidupku. Jazakumullahu khairan katsir.
9. Untuk almamaterku tercinta UIN Mataram.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan limpahan rahmat,
kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik, yang berjudul “Analisis Kesalahan Makhorijul Huruf dalam Kemampuan
Membaca pada Pembelajaran Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTs Nurul Ishlah
Gegelang Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017”.
Shalawat beserta salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi besar
Muhammad SAW, para keluarga, sahabat dan seluruh umat Islam semoga
diberikan tempat terbaik di akhirat.
Skripsi ini disusun dalam rangka untuk melengkapi persyaratan mencapai
gelar sarjana S1 di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram, Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab (PBA). Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak baikmoril maupun materil. Oleh karenanya,
ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada yang terhormat:
1. Bapak Drs. H. Muhammad Achyar, M.Pd.I selaku dosen pembimbing I dan
bapak Dr. H. Dedy Wahyudin, MA sebagai dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, nasihat dan masukan kepada penulis untuk terus
berusaha dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Mataram.
3. Bapak Dr. H.Lalu Busyairy, MA selaku wali dosen yang selalu memberikan
ilmunya dan tidak pernah bosan memberikan motivasi kepada penulis serta
seluruh bapak dan ibu dosen yang telah memberikan banyak wawasan dan ilmu
pengetahuan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di UIN mataram.
x
4. Orang tuaku, semua guruku, keluargaku dan teman-temanku tercinta yang selalu
memberikan dukungan dan motivasi dengan tulus ikhlas, kasih sayang serta
keridhoaan yang tiada mampu penulis ungkapkan.
Peneliti menyadari sebagai manusia biasa tentu tidak luput dari kekeliruan
dan kesalahan. Untuk itu, dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna, baik mengenai isi maupun penulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang sifatnya membangun dari pembaca sangat di harapkan peneliti.
Dengan mengharapkan Ridha dan Rahmat Allah SWT. Semoga Skripsi ini
dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan para pembaca yang budiman pada
umumnya. Amin Ya Rabbal Alamin
Mataram,
Peneliti
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i
HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... iv
NOTA DINAS .............................................................................................. v
PERSYARATAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................. vi
HALAMAN MOTTO ................................................................................. vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. viii
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................ x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv
ABSTRAK .................................................................................................. xv
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Konteks Penelitian ............................................................................. 1
B. Fokus Penelitian ................................................................................. 5
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ....................................................... 6
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ............................................ 8
E. Telaah Pustaka ................................................................................... 10
F. Kerangka Teoritik ............................................................................. 14
1. Analisis Kesalahan ........................................................................ 14
a. Pengertian Analisis kesalahan .................................................... 14
b. Langkah-langkah Analisis kesalahan ......................................... 15
c. Kesalahan Pengucapan Bunyi (Fonem) ..................................... 18
d. Fonologi ..................................................................................... 20
e. Fonetik ....................................................................................... 21
xii
f. Faktor-Faktor Penyebab Kesalahan Bahasa ............................... 23
2. Makhorijulhuruf ............................................................................ 24
a. Pengertian Makhorijul Huruf ..................................................... 24
b. Pembagian sifat huruf ................................................................ 28
c. Nama lain Huruf Hijaiyyah ........................................................ 29
d. Makhraj Bunyi/Huruf ................................................................ 30
e. Pembagian Makhraj ................................................................... 31
f. Makhraj bunyi bahasa Arab ....................................................... 32
3. Kemampuan/keterampilan Membaca ........................................ 36
a. Pengertian Membaca (Qira’ah) .................................................. 36
b. Membaca Nyaring ...................................................................... 39
4. Pembelajaran bunyi bahasa Arab (Ashwat) ............................... 41
a. Pengertian Pembelajaran bunyi bahasa (Ashwat) ...................... 41
b. Manfaat mempelajari ilmu Bunyi Bahasa Arab (Ashwat) ......... 43
c. Hakikat bahasa sebagai system Bunyi ....................................... 44
G. Metode Penelitian .............................................................................. 46
1. Pendekatan Penelitian .................................................................. 46
2. Kehadiran Peneliti ........................................................................ 47
3. Lokasi Penelitian ........................................................................... 48
a. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ...................... 48
1) Sejarah singkat Madrasah Tsanawiyah PONPES Nurul Ishlah Desa
Gegelang ................................................................................ 48
2) Kedaan sarana dan fasilitas Sekolah ..................................... 50
4. Sumber Data .................................................................................. 58
5. Prosedur Pengumpulan Data ....................................................... 59
a. Persiapan pengumpulan Data ..................................................... 59
b. Pengumpulan Data ..................................................................... 59
1) Observasi ............................................................................... 59
2) Interview (wawancara) .......................................................... 60
3) Dokumentasi .......................................................................... 61
6. Analisis Data .................................................................................. 62
xiii
7. Kredibilitas Data ........................................................................... 63
a. Peningkatan ketekunan Pengamatan .......................................... 64
b. Teknik Trianggulasi ................................................................... 64
1) Trianggulasi Metode.............................................................. 65
2) Trianggulasi Sumber ............................................................. 65
BAB 11 PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN .................. 66
A. PAPARAN DATA ............................................................................. 66
1. Pengucapan Makhraj Huruf al-Halaq dalam Kemampun Membaca
pada Pembelajaran Bahasa Arab siswa kelas VII MTs Nurul Ishlah
........................................................................................................ 66
a. Pengumpulan Sampel (Kesalahanmakhorijulhuruf ) ................. 69
b. Identifikasi Sampel (KesalahanMakhorijulhuruf) ..................... 72
2. Pengucapan Makhraj Huruf al-Lisan dalam Kemampun Membaca
pada Pembelajaran Bahasa Arab siswa kelas VII MTs Nurul Ishlah
........................................................................................................ 76
a. Pengumpulan Sampel (Kesalahan makhorijul huruf ) ............... 81
b. Identifikasi Sampel (Kesalahan Makhorijul huruf) ................... 83
3. Kemampuan Membaca ................................................................ 96
4. Pembelajaran fonologi (Ashwat al-Arabiyah) ............................. 101
B. TEMUAN PENELITIAN ................................................................. 102
1. Pengucapan Makhraj Huruf al-Halaq dalam Kemampuan Membaca
pada Pembelajaran Bahasa Arab siswa kelas VII MTs Nurul
Ishlah...............................................................................................102
2. Pengucapan Makhaj Huruf al-Lisan dalam Kemampun Membaca
pada Pembelajaran Bahasa Arab siswa kelas VII MTs Nurul
Ishlah................................................................................................103
BAB III
PEMBAHASAN ......................................................................................... 105
A. Pengucapan Makhraj Huruf al-Halaq dalam Kemampun Membaca pada
Pembelajaran Bahasa Arab siswakelas VII MTs NurulIshlah ..... 105
1. Pendeskripsian (Penjelasan) Kesalahan .......................................... 105
xiv
2. Interpretasi Kesalahan..................................................................... 108
3. Evaluasi Kesalahan ......................................................................... 110
B. Pengucapan Makhaj Huruf al-Lisan dalam Kemampun Membaca pada
Pembelajaran Bahasa Arab siswakelas VII MTs Nurul Ishlah .... 112
1. Pendeskripsian (Penjelasan) Kesalahan......................................... 112
2. Interpretasi Kesalahan ................................................................... 116
3. Evaluasi Kesalahan ........................................................................ 119
BAB IV
PENUTUP .................................................................................................... 123
A. Kesimpulan ........................................................................................ 123
B. Saran .................................................................................................. 124
C. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 125
LAMPIRAN- LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Transliterasi huruf bahasa Arab dengan bahasa Indonesia....................23
Tabel 2. Makhraj Huruf.......................................................................................34
Tabel 3. Keadaan Sarana dan Prasarana MTs Nurul Ishlah Desa Gegelang Tahun
Pelajaran 2016/2017...............................................................................51
Tabel 4. Data Jumlah keadaan Siswa MTs Nurul Ishlah Desa Gegelang Tahun
Pelajaran 2016/2017...............................................................................53
Tabel 5. Data keadaan Guru dan Pegawai MTs Nurul Ishlah Desa Gegelang Tahun
Pelajaran 2016/2017...............................................................................54
Tabel 6. Data Guru MTs Nurul Ishlah Desa Gegelang tahun Pelajaran 2016/2017
................................................................................................................55
Tabel 7. Pengumpulan Kesalahan makhraj huruf al-Halaq.................................70
Tabel 8. Daftar Kesalahan-kesalahan makhraj huruf al-Halaq pada bacaan
mufrodat siswa kelas VII MTs Nurul Ishlah.........................................74
Tabel 9. Pengumpulan Kesalahan makhraj huruf al-Lisan..................................81
Tabel 10. Daftar Kesalahan-kesalahan makhraj huruf l-Lisan..............................84
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi MTs Nurul Ishlah Desa Gegelang Tahun Pelajaran
2016/2017............................................................................................56
Gambar 2. Organisasi Yayasan MTs Nurul Ishlah Desa Gegelang Tahun Pelajaran
2016/2017.............................................................................................57
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Pedoman Wawancara dengan Guru Bahasa Arab kelas VII MTs Nurul
Ishlah
Lampiran 2. Pedoman wawancara dengan Siswa kelas VII MTs Nurul Ishlah
Lampiran 3. Pedoman Observasi MTs Nurul Ishlah
Lampiran 4. Pedoman Dokumentasi
Lampiran 5. Kartu Konsultasi Skripsi
Lampiran 6. Surat Izin Penelitian dari Kementrian Agama Lombok Barat
Lampiran 7. Surat Keterangan telah Meneliti di MTs Nurul Ishlah
Lampiran 8. Gambar/foto-foto pada saat Penelitian di MTs Nurul Ishlah.
Gambar 9. Absen siswa kelas VII MTs Nurul Ishlah
Gambar 10. Tes 1
Gambar 11. Tes 2.
xviii
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul Analisis kesalahan makhorijul huruf dalam kemampuan membaca pada pembelajaran bahasa arab siswa kelas VII MTs Nurul Ishlah Desa Gegelang Kecamatan Lingsar tahun 2016/2017. Kajian ini dilatar belakangi oleh pentingnya memperhatikan dan mempelajari cara membunyikan huruf Arab terutama bagi pelajar pemula bahasa Arab agar tidak terjadi kesalahan selanjutnya sehingga tidak menghambat proses pembelajaran, dan apabila terdapat kesalahan cara membunyikan atau mengucapkan hurufnya maka akan terjadi perbedaan makna atau kesalah pahaman makna. Studi ini dimaksudkan untuk mengurangi kesalahan dalam mempelajari bahasa Arab melalui hal yang paling mendasar dalam mempelajari Bahasa yaitu Bunyi atau Ashwat Al-Arabiyah yaitu dengan mencari letak kesalahan yang terjadi pada pembunyian makhorijul huruf guna menemukan solusi dari kesulitan bunyi huruf bahasa Arab tersebut dengan metode Analisis Kesalahan yang berfokus pada huruf-huruf yang terdengar mirip bunyinya. Yang menjadi Fokus Penelitian ini adalah Pengucapan makhraj huruf al-Halaq (kerongkongan) dan al-Lisan (Lidah) yang bertujuan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam membunyikan huruf-hurufnya.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan Analisis deskriptif Kualitatif dan Analisis Kesalahan. Manfaat dari penelitian ini secara teoritis adalah diharapkan bermanfaat bagi siapa saja yang berkecimpung dalam bidang pendidikan khususnya masyarakat pada umumnya serta diharapkan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan bagi peneliti. Sebagai suatu perbaikan dalam proses pembelajaran bahasa Arab khususnya bagi kelas VII MTs Nurul Ishlah
Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa keas VII MTs Nurul Ishlah mempunyai Kesulitan atau Kesalahan Pengucapan makhaj al-Halaq dan al-Lisan disebabkan belum mengetahui cara membedakan hurufnya, kurang latihan dan mentahsin bacaan, dan huruf bahasa Arab yang terbatas pada huruf bahasa Indonesia.
xix
ص م خ ف ل لح خ ء م يل أخط حث تح ع تح ل ه س د ل ل في أ لفصل بي ل ط لع غ ل يس ء في تد ل
سط م ل بي . إه لغ م غ ل ي غ لصح ب لسمي ف مخ ع بي أ ي لع غ ل يس في تد يق أ ح ع ل ض ل ه ل لصحيح أ ف ب ف كيف ي ف مخ ح ع ف كيف ي ح
. أخطأ في ت ف ظ ف لخطأ مع حكزه يق كيف م ح ل س ف ظ ي ل لح ى ف مخ ح
ب م ح ئق م لح ع في ج يق ي يق ط ح ل يق ه ط. خطء أ يل فى تح ي ي يل ت ص ح ل يق ث ي ط
ل م أ لف صل ط يق أ ح ل ى ه ص ع س لخ د لف ظ ط في ت يخ ع لإصح هم يص لسمي سط لف كيف لط لم ي ع س بأس م ل ى لح ف مخ حي أ ت حسي ل ي في لط ف م ق بي ح ي ف
أخ لصع . ه ءت ء ق ل ي تحسي ل طأ كث
ئيسي ل ف أ : ل لح س خطأ مخ ل ى لح
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
Kemajuan suatu Negara tergantung pada tercapainya pendidikkan yang
bermutu. Dalam dunia pendidikkan bahasa Arab merupakan salah satu bidang
ilmu bahasa yang ada dalam pendidikan dan penting untuk dipelajari karena
berfungsi dan berperan penting, terutama dalam menggali ilmu agama, memahami
bahasa Arab sangat dibutuhkan untuk bisa menggali ilmu agama yang lebih luas.
Bahasa Arab juga disebut sebagai bahasa dunia Islam, karena agama Islam
lahir di negara Arab, dan untuk mempelajari atau menggali ilmu agama Islam
diperlukan untuk menguasai bahasa Arab karena banyak para ilmuan, para ulama’
dan tokoh-tokoh besar agama Islam lahir atau berasal dari negara Arab, maka dari
itu penting untuk mempelajari bahasa Arab.
Setiap negara mempunyai bahasa nasional sendiri-sendiri, masyarakat
Indonesia mengenal berbagai macam bahasa ketika masih kanak-kanak dikenal
bahasa Ibu yaitu bahasa daerah, setelah masuk sekolah menengah diajarkan
bahasa-bahasa asing pada sekolah-sekolah umum.
Bahasa Arab merupakan bahasa Islam dan bahasa Internasional, namun
sebagian siswa maupun mahasiswa yang belajar bahasa Arab mengeluh bahwa,
bahasa Arab adalah bahasa yang sulit (sukar), hal demikian itu menjadi tantangan
bagi dunia pendidikan Indonesia, khususnya sekolah-sekolah agama.
2
Dalam mempelajari bahasa, terutama bahasa Arab kita harus mengenal
huruf-huruf yang ada pada bahasa tersebut, huruf abjadiyah atau disebut huruf
hijaiyyah, merupakan huruf-huruf yang juga digunakan untuk mengeja dan
membaca al-Qur’an dan hanya ada dalam bahasa Arab, karena itulah bahasa Arab
disebut juga sebagai bahasa al-Qur’an oleh karena itu mempelajari bahasa Arab
sama dengan mempelajari al-Qur’an.
Untuk bisa mengucapkan bahasa Arab kita harus bisa mengucapkan atau
melafalkan huruf-hurufnya dengan tepat, baik, dan benar menurut ejaan yang
dibenarkan selain itu kita harus mampu mengidentifikasi dan dapat membedakan
huruf yang satu dengan yang lainnya. Untuk bisa membedakan huruf yang satu
dengan yang lainnya, kita perlu latihan dalam mengucapkan atau melafalkan
hurufnya dengan tepat, karena jika salah satu huruf saja salah diucapkan dalam
membaca, maka arti atau maknanya juga akan berbeda oleh karena itu,
dikhawatirkan salah dalam mengucapkannya atau melafalkan hurufnya.
Dengan mempelajari al-Ashwat kita bisa mengerti dan paham suara atau
bunyi, sehingga kita bisa membedakan antara bunyi huruf yang satu dengan bunyi
huruf yang lain dan bisa mengimplementasikannya dalam bentuk lain, atau dalam
bahasa lain dikenal dengan istilah fonologi.
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang memiliki keunggulan dan
keunikan tersendiri yang dapat membedakannya dengan bahasa negara lain.
Diantaranya yaitu kita bisa lihat dengan jelas perbedaannya dari segi penulisan
huruf-hurufnya yang dimulai dari kanan, memiliki harokat/baris yang tak dimiliki
oleh bahasa lain, memiliki I’rab yang mengharuskan keberadaan
3
baris/harakatpada keadaan tertentu atau yang sesuai dengan kedudukannya,
misalnya tanda rofa’, nashab, dan jazm terdapat pada fi’il, begitu pula isim
mempunyai tanda i’rab nashab, jar, dan rofa’. Memiliki huruf yang berfungsi
mempengaruhi baris akhir kalimat/kata, seperti huruf jar yang berfungsi
membaris bawahkan akhir kalimat isim, kaya akan makna/memiliki banyak
makna, maksudnya adalah satu kata yang memiliki banyak makna dan
disesuaikan dengan konteks, namun dengan ada atau banyaknya perbedaan ini,
merupakan tantangan bagi pendidikan terutama bagi pelajar yang bukan orang
Arab, memiliki banyak kesulitan begitu pula dengan siswa siswi terutama bagi
pelajar pemula bahasa Arab, untuk mengucapkannya saja masih terdapat banyak
kesalahan, oleh karena itu perlu dianalisis supaya tidak terjadi kesalahan yang
berkelanjutan, karena mempelajari ilmu al-Ashwat itu merupakan hal yang paling
mendasar didalam ilmu bahasa Arab untuk membantu siswa dalam kemampuan
membaca selanjutnya.
Ketika observasi awal penelti mendengar guru bahasa Arab yaitu H.
Saefudin Zohri mengatakan bahwa ‘’siswa/ siswi masih banyak yang belum
lancar membaca, masih banyak terdapat kesalahan pada Makhorijul huruf, ini
jelas terjadi bagi pelajar pemula dan dikhawatirkan terjadi penyimpangan makna
apalagi terutama pada huruf-huruf yang terdengar mirip, seperti antara huruf ,
, ص, , , dengan ع, antara , dan dengan ’’.1 Hal ini terlihat ketika ,ح,
peneliti observasi awal, peneliti melihat ketika guru bertanya makna kata ’’ل ’’ح
mereka menjawab ‘’apakah’’ sedangkan maknanya adalah keadaan, dan yang
1 Saefudin zohri, wawancara, ruang guru, selasa, 6 september, 2016.
4
bermakna ‘’apakah’’ itu menggunakan huruf ha’ )( lam dan tidak ada alifnya dan
sebagai contoh kedua ketika siswa membaca kata ي siswa malah membacanya صدي
dari sini kita bisa melihat tempat terjadinya kesalahan yaitu pada al-Halaq ,صد
(tenggorokan) yang sering terjadi dan gejala yang ditimbulkan berupa
penyimpangan makna kata pada makna kata sebenarnya disebabkan bunyi huruf
yang tidak tepat seperti huruf ,ع ,ح , ,ء , pada makhraj al-Halaq
(tenggorokan) dan terdapat pada wilayah makhraj al-Lisan (lidah) pada huruf
,ك , , ي , , , ط , ص , , , , , , namun yang diambil sebagai fokus
penelitian ini hanya makhraj al-Halaq pada huruf ,ع,ح , , , dan huruf ء,
pada makhraj al-Lisan (lidah) atau pada huruf-huruf yang terdengar ,ص , , ,
mirip buyinya.
Berdasarkan observasi awal, Siswa kelas VII masih kesulitan dalam
mempelajari bahasa Arab terutama dalam makhorijul hurufnya yang merupakan
dasar utama yang harus dimiliki seseorang dalam mempelajari bahasa Arab ini,
yaitu kemampuan dalam membaca atau membunyikan Makhorijul hurufnya harus
sesuai dengan pembunyian bahasa Arab tersebut.2
Oleh karena itu, jika salah satu huruf dan panjang pendeknya salah
diucapkan maka akan berbeda pula makna/artinya terutama dalam kemampuan
membaca yang terdapat pada pembelajar pemula bahasa Arab kelas VII MTs ini,
suasana atau keadaan siswa ketika belajar, siswa dapat merespon ketika di
jelaskan, tapi ada juga yang ngobrol dengan teman sebangkunya atau tidak
memperhatikan penjelasan gurunya dan kurang menghargai gurunya, ketika diberi
2 Siswa kelas VII MTs, Observasi Awal, ruang kelas VII, selasa, 6 september, 2016.
5
tugas siswa mengelak dan malas mengerjakan sehingga yang menjadi tugasnya
disekolah sering kali menjadi PR karena waktu yang terasa singkat dan karena
terlalu banyak materi yang disampaikan.
Dengan adanya masalah yang ditemukan, oleh karena itu peneliti memilih
meneliti tentang Analisis kesalahan Makhorijul huruf siswa dalam kemampuan
membaca pada pembelajaran bahasa Arab agar tidak terjadi kesalahan yang
berkelanjutan dan berharap agar siswa mengetahui kesalahan yang terjadi pada
makhraj hurufnya, yaitu melalui hal yang paling terkecil dan paling mendasar
yang sering diabaikan atau yang menjadi titik fokus dalam penelitian ini.
Dalam hal ini peneliti fokus terhadap permasalahan yang akan diteliti
berupa memperhatikan Makhorijul huruf siswa terhadap pelafalan atau
pembunyian huruf yang benar. Untuk menentukan kesulitan, peneliti akan
mengadakan studi Analisis kesalahan Makhorijul hurufdalam kemampuan
Membaca pada pembelajaran bahasa Arab siswa kelas VII MTs Nurul Ishlah yang
ada di Desa Gegelang, kecamatan Lingsar Lombok Barat.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar Belakang/ konteks Penelitian yang dikemukakan diatas,
maka peneliti perlu merumuskan masalah yang selanjutnya akan dibahas dalam
penelitian ini. Fokus penelitian (istilah khas kualitatif untuk masalah penelitian)
memaparkan pokok masalah yang hendak diteliti.
Masalah yang didudukkan sebagai fokus penelitian adalah:
6
1. Bagaimana pengucapan Makhraj al-Halaq (tenggorokan) siswa dalam
kemampuan membaca pada pembelajaran bahasa Arab kelas VII MTs Nurul
Ishlah yang ada di Desa Gegelang Lombok Barat ?
2. Bagaimana pengucapan Makhraj al-Lisan (lidah) siswa dalam kemampuan
membaca pada pembelajaran bahasa Arab kelas VII MTs Nurul Ishlah yang
ada di desa Gegelang Lombok Barat ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui bagaimana pengucapan Makhraj al-Halaq (tenggorokan)
siswa dalam kemampuan membaca pada pembelajaran bahasa Arab kelas VII
MTs Nurul Ishlah yang ada di Desa Gegelang Lombok Barat ?
b. Untuk mengetahui bagaimana pengucapan Makhraj al-Lisan (lidah) siswa
dalam kemampuan membaca pada pembelajaran bahasa Arab kelas VII MTs
Nurul Ishlah yang ada di Desa Gegelang Lombok Barat ?
2. Manfaat Penelitian
Setiap masalah yang diteliti atau diangkat suatu objek penelitian adalah
masalah yang dianggap penting untuk kepentingan dan perkembangan bidang
yang diteliti. Hasil penelitian ini dapat ditinjau dari dua segi manfaat yakni
manfaat teoritis dan praktis.
7
a. Manfaat secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapakan bermanfaat bagi siapa saja yang
berkecimpung dalam bidang pendidikan khususnya masyarakat pada umumnya
serta diharapkan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan bagi peneliti dan
dapat dijadikan sebagai refrensi bagi peneliti berikutnya.
b. Manfaat secara Praktis
1) Manfaat bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa mengetahui bagaimana
makhraj huruf yang benar dan supaya dapat mengetahui kesalahan Makhorijul
huruf dalam kemampuan membaca pada pembelajaran bahasa Arab siswa kelas
VII MTs Nurul Ishlah yang ada di desa Gegelang, kecamatan Lingsar Lombok
Barat.
2) Manfaat bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Guru dan sekolah,
memberi kesadaran betapa pentingnya memperhatikan siswa terhadap
kesalahan makharijul huruf dalam kemampuan membaca pada pembelajaran
bahasa Arab dan diharapkan dapat dijadikan tolak ukur pengambilan kebijakan
dalam rangka perbaikan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru sehingga
tujuan penyelenggaraan pendidikan di sekolah dapat dicapai secara optimal.
8
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
1. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah tentang Analisis kesalahan
Makhorijul huruf dalam kemampuan membaca pada pembelajaran bahasa Arab
siswa kelas VII MTs Nurul Ishlah yang ada di Desa Gegelang Lombok Barat yang
mencakup atau membahas tentang bunyi atau berupa pengucapan pada makhraj
huruf al-Halaq (tenggorokan) dan pengucapan pada makhraj huruf al-Lisan
(lidah) karena dikhawatirkan terjadi penyimpangan makna pada makhraj al-Halaq
(tenggorokan) dan terdapat pada wilayah makhraj al-Lisan (lidah) pada huruf
, , , , ي , , , ط , ص , , , , , .3 Namun yang diambil sebagai fokus
penelitian ini hanya makhraj al-Halaq pada huruf , ع,ح, ء, dan huruf , ,
.pada makhraj al-Lisan (lidah) ,ص , , ,
Penelitian ini belum pernah diangkat di MTs Nurul Ishlah Gegelang ini,
disamping itu juga tempat tinggal peneliti yang tidak jauh dari lokasi penelitian
sehingga mempermudah peneliti untuk mendapatkan informasi atau data-data
yang valid sesuai kebutuhan peneliti dalam menunjang keberhasilan penelitian di
MTs Nurul Ishlah Gegelang Lombok Barat. Hal inilah yang mendorong dan
memotivasi peneliti untuk lebih memilih lokasi penelitian ini demi mudahnya
mendapatkan informasi khususnya tentang Analisis kesalahan Makhorijul huruf
dalam kemampuam membaca pada pembelajaran bahasa Arab siswa kelas VII
MTs Nurul Ishlah Gegelang Lombok Barat.
3 Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Pintu Cahaya Al-Qur’an Dasar-dasar Pengajaran
Tajwidul Qur’an, ( Mataram,: Pusat Bahasa dan Budaya, 2012),h. 21.
9
Dengan alasan : Mempelajari ilmu al-Ashwat atau bunyi pada huruf
hijaiyyah atau abjadiyah merupakan hal yang paling mendasar di dalam ilmu
bahasa Arab untuk membantu siswa dalam kemampuan membaca selanjutnya dan
untuk menunjang keberhasilan dalam mempelajari bahasa Arab sehingga sangat
perlu untuk dikaji dan dipelajari terlebih bagi pemula karena dalam
mengucapkannya saja masih terdapat banyak kesalahan, khususnya di kelas VII
MTs ini, oleh karena itu peneliti ingin menganalisis letak kesalahan yang terjadi
pada makhorijul huruf siswa supaya mendapat solusi atau bisa diperbaiki letak
kesalahan yang ada agar tidak terjadi kesalahan yang berkelanjutan.
2. Setting Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VII MTs Nurul Ishlah yang ada
di Desa Gegelang, Kecamatan Lingsar Lombok Barat yang terdiri dari 25 siswa
berkomposisi 5 laki-laki dan 20 perempuan, yang menjadi subyek penelitian ini
adalah siswa kelas VII MTs Nurul Ishlah Gegelang, kecamatan Lingsar Lombok
Barat yang tiap-tiap siswa mempunyai kesalahan dalam pengucapan makhorijul
huruf/abjadiyah bahasa Arab dalam kemampuan membaca pada pembelajaran
bahasa Arab, khususnya di kelas VII MTs dan inilah yang menjadi Obyek dalam
Penelitian ini yaitu ‘’Analisis kesalahan Makhorijul huruf dalam kemampuan
membaca pada pembelajaran bahasa Arab siswa kelas VII MTs Nurul Ishlah
Gegelang Lombok Barat tahun pelajaran 2016-2017’’.
Adapun alasan peneliti mengambil lokasi di MTs Nurul Ishlah yang ada di
Desa Gegelang, Kecamatan Lingsar Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017
karena : peneliti menemukan adanya permasalahan dan berkaitan dengan judul
10
penelitian peneliti yaitu menemukan adanya kesalahan-kesalahan yang terjadi
pada Makharijul huruf siswa seperti kesalahan yang sering terjadi yaitu pada
makhraj al-Halaq dan al-Lisan dan terlihat bahwa adanya kesulitan dalam
membunyikan hurufnya yang dikhawatirkan bisa menyebabkan terjadinya
penyimpangan makna sebenarnya. Selain itu juga, lokasi penelitian kelas VII MTs
PONPES Nurul Ishlah yang ada di Desa Gegelang, ini merupakan satu-satunya
sekolah yang lokasinya dapat dijangkau oleh peneliti sehingga mudah
mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
E. Telaah Pustaka
Guna menjelaskan posisi penelitian yang sedang dilaksanakan (state of
affairs) diantara hasil-hasil penelitian dan buku-buku terdahulu yang bertopik
senada (prior research on the topic). Peneliti mengambil kesimpulan dari hasil
masing-masing penelitian yang serupa dengan judul yang telah diajukan tersebut.
Penelitian mengenai kesulitan dalam belajar bahasa Arab ini memang
banyak menarik perhatian peneliti lain dengan meneliti berbagai kendala atau
kesulitan yang dihadapi para pembelajar bahasa Arab tersebut diantaranya:
1. Siti Zahroh pada tahun 2013/2014, nim 15.1.08.2.004 dengan judul
‘’Perubahan Makna Kata dalam bahasa Arab “ dengan rincian sebagai berikut:
a. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian yang dilakukannya
adalah pendekatan yang besifat kualitatif
b. Dari hasil pengumpulan data dan dengan teknik membaca dan mengutif
informasi, maka jelas bahwa ada perubahan kata dalam bahasa Arab yakni:
11
Perubahan makna kata dalam bahasa Arab yang berhubungan dengan
morfologi bahasa Arab ada dua, yaitu : perubahan yang terjadi pada kata benda
atau isim (deklinasi) dan perubahan makna yang terjadi pada kata kerja atau
Fi’i l (Konjugasi) dan Perubahan makna kata dalam bahasa arab yang
berhubungan dengan Semantik bahasa Arab. Dalam hal ini berhubungan
dengan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan makna (faktor
Bahasa, Sejarah, Sosial budaya, kemajuan IPTEK, kebutuhan kata baru, faktor
para penutur bahasa, dan faktor bahasa asing) dan macam-macam perubahan
makna kata dalam ilmu semantik bahasa Arab (takhsis, ta’mim, isti’arah,majas
mursal, kemiripan kata, kedekatan kata, kenaikan makna dan penurunan
makna ) .4
2. Skripsi berjudul ‘’Analisis kontrastif kalimat Aktif dan kalimat Pasif bahasa
Arab dan bahasa Indonesia serta kontribusinya dalam pembelajaran bahasa
Arab’’ pada tahun 2015 oleh saudara Zainuddin jurusan Bahasa Arab dengan
uraian sebagai berikut:
a. Fokus penelitian yang dilakukan oleh Zainuddin difokuskan pada bentuk
kalimat aktif dan kalimat pasif bahasa Indonesia dan bahasa Arab, maka dapat
ditemukan letak persamaan-persamaan yaitu: mengalami proses morfologis
(bentuk), Verba transitif dan intransitive, pertukaran fungsi, pelaku opsional,
struktur fungsi sintaksis, sedangkan perbedaannya yaitu : perbedaan bentuk
kalimat aktif dan kalimat pasif bahasa Indonesia dan bahasa Arab dapat terlihat
pada sisi kategori verba yang digunakan, cara mendapatkan makna pasif,
4 Siti Zahroh , ‘’Perubahan Makna Kata dalam bahasa Arab “tahun 2013/2014. (skripsi, IAIN
Mataram, 2016 ), h. 58
12
struktur sintaksis kalimat nominal dan kalimat verbal, struktur fungsi sintaksis,
bilangan dan jenis.5 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian yang
dilakukannya adalah pendekatan penelitian yang besifat kualitatif deskriptif.
3. Skripsi dari saudari Sri Wahyuni, Nim 15.1.112.132 dengan judul ‘’Analisis
Kemampuan Pengucapan Kosakata bahasa Arab dalam berbicara siswa kelas
VII MTs. Pringgabaya Lombok Timur tahun pelajaran 201502016’’ dengan
uraian sebagai berikut:
a. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitiannya adalah pendekatan penelitian
yang bersifat kualitatif dengan hasil penelitian yang memang dilakukan oleh
peneliti bahwa ada beberapa cara yang dilakukan dalam pengajaran kosa kata
yaitu pengucapan huruf-huruf hijaiyyah yang hampir sama pengucapannya,
mengucapkan dan menuliskan kosa kata yang berkaitan dengan sekolah atau
alat-alat sekolah, menggunakan alat peraga, mengadakan percakapan dan
menggunakan metode langsung (mubasyaroh) yang sesuai dengan pengajaran
kosa kata bahasa Arab dalam berbicara selain itu, Kendala-kendala yang
dihadapi berasal dari dua sisi yaitu berasal dari internal dan eksternal, internal
berasal dari siswa, kurang bisa membaca al-Qur’an, tidak ada minat dan
motivasi dalam belajar serta merasa bahwa bahasa Arab sulit dan susah.
Eksternal dan dari segi sarana prasarana dan lingkungan. Namun upaya yang
dilakukan guru untuk mengatasi kendala-kendala tersebut adalah :
5 Zainuddin ,‘’Analisis Kontrastif Kalimat Aktif dan kalimat Pasif Bahasa Arab dan Bahasa
Indonesia serta Kontribusinya dalam Pembelajaran Bahasa Arab’’ pada tahun 2015(skripsi, IAIN Mataram, 2016 ), h. 72
13
membiasakan siswa membaca teks-teks bahasa Arab, banyak memberikan
motivasi kepada siswa, melengkapi sarana dan prasarana.6
Dari paparan penelitian di atas maka penelitian yang dilakukan saat ini
tidak sama dengan peneliti terdahulu karena pada penelitian ini peneliti
memfokuskan pada Kesalahan makhorijul huruf dalam kemampuan membaca
pada pembelajaran bahasa Arab khususnya pada makhraj huruf al-Halaq
(kerongkongan)dan al-Lisan (lidah) atau pada huruf yang terdengar mirip cara
pembunyiannya yaitu pengucapan huruf-huruf hijaiyyah yang hampir sama
pengucapannya.
Penelitian ini dilakukan demi tercapainya suatu tujuan yang diinginkan
dalam setiap proses pembelajaran khususnya dalam mempelajari bahasa Arab,
dengan meneliti berbagai kendala atau kesulitan yang dihadapi para pembelajar
bahasa Arab tersebut sebagai suatu perbaikan hasil pembelajaran.
6 Sri Wahyuni, ‘’Analisis Kemampuan Pengucapan Kosa kata bahasa Arab dalam Berbicara
siswa kelas VII MTs NW Pringgabaya Lombok Timur, tahunpelajaran 2015/2016’’ (skripsi, IAIN Mataram, 2016 ), h. 83.
14
F. Kerangka Teoritik
1. Analisis kesalahan
a. Pengertian Analisis Kesalahan
Analisis adalah penguraian, penjabaran, pemerincian, kajian, kupasan,
penyelidikan, ulasan, uraian.7 Bogdan menyatakan dalam Sugiyono8 bahwa
analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga
dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
Analisis data dilakukan dengan memilih mana yang lebih penting data
yang dikumpulkan atau diperoleh dan yang akan dipelajari, selanjutnya membuat
kesimpulan dari hasil analisis tersebut sehingga dapat di aplikasikan kepada orang
lain.
Dalam kaitannya dengan pengertian analisis kesalahan, Crystal9 dalam Analisis kesalahan berbahasa mengatakan bahwa analisis kesalahan adalah suatu teknik untuk mengidentifikasikan, mengklasifikasikan, dan menginterpretasikan secara sistematis kesalahan-kesalahan yang dibuat siswa yang sedang belajar bahasa kedua atau bahasa asing dengan menggunakan teori-teori dan prosedur-prosedur berdasarkan linguistik.
Dari konsep diatas dapat dipahami bahwa analisis merupakan proses, dan
merupakan suatu penjelasan tentang komponen-komponen yang ada dalam sebuah
analisis data dan merupakan suatu usaha yang dilakukan seseorang dalam merinci,
menguraikan sesuatu yang menjadi suatu kajian dalam penelitian guna
menemukan data yang lebih tepat dan penting.
7 Wahyu Untara, Tesaurus Bahasa Indonesia untuk Pelajar, Mahasiswa dan Umum, (Yogyakarta :Indonesia Teras, 2012), h. 29
8 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung,: Alfabeta, 2014), h. 3 4.
9http://piiekaa.blogspot.co.id/2012/10/analisis-kesalahan-berbahasa_5195.html Rabu 8 februari 2017 18:23
15
Maksudnya adalah upaya mengoreksi, menyelidiki kesalahan, mengapa
dan apa penyebab terjadinya kesalahan, kemudian menetukan benar salah dalam
makhorijul huruf dan membetulkan tuturan/ucapan yang dikeluarkan dari mulut
yang menghasilkan bunyi, ujaran yang didengar atau pembuyian yang terdapat
dalam simbol-simbol/huruf atau makhorijul huruf dan Bagaimana membunyikan
atau melafalkan hurufnya dengan baik dan benar.
Pembelajaran bahasa pada dasarnya adalah proses mempelajari bahasa.
Dalam mempelajari bahasa tentu tidak luput dari kesalahan.
Kesalahan bahasa dari segi fonologi merupakan kesalahan dalam
pengucapan atau penuturan. Dalam fonologi ada dua aspek yaitu dari segi fonetik
dan fonemik.
b. Langkah-langkah Analisis Kesalahan
Secara Umum, Analisis Kesalahan mempunyai langkah-langkah sebagai
berikut :
1) Pengumpulan Sampel (kesalahan makhoriul huruf)
Pengumpulan kesalahan ini dilakukan untuk mengetahui kesalahan yang
terjadi pada siswa dengan terlebih dahulu menyiapkan materi atau berupa kosa
kata yang akan diberikan kepada siswa untuk dibaca kemudian dicatat kesalahan-
kesalahan yang terjadi pada siswa dan dikumpulkan
2) Pengidentifikasian sampel (kesalahan makhoriul huruf) : Langkah ini untuk
mencari kesalahan yang paling sering terjadi
16
Kesalahan yang terjadi pada bacaan atau ucapan siswa diperoleh dari
proses membandingkan antara ekspresi seorang siswa (yang sedang dipelajari)
dan bentuk yang benar dari bahasa yang sedang diteliti (bahasa Arab) jadi proses
ini adalah proses mencari kesalahan.10
Langkah pengumpulan Sampel (kesalahan makhoriul huruf) dan
Identifikasi sampel (Kesalahan) ini juga masuk sebagai metode Penelitian yaitu
dalam teknik pengumpulan data (kesalahan Makhorijul huruf) yang didapatkan
melalui tes bacaan kosa kata dalam hal ini dilanjutkan dengan menganalisis
kesalahan dengan langkah-langkah selanjutnya yaitu pendeskripsian kesalahan,
pengklasifikasian kesalahan, dan interpretasi kesalahan serta yang memungkinkan
langkah tambahan lainnya yang bisa saja ada.
3) Pendeskripsian kesalahan: Proses ini mirip dengan proses studi kontrastif,
setelah itu perbedaan yang terjadi dalam proses pertama dicatat, maka dalam
proses ini diberi catatan tentang jenis kesalahan atau perbedaannya dengan
deskripsi yang benar.11Pendeskripsian Kesalahan maksudnya untuk
menggambarkan dan menjelaskan Kesalahan yang terjadi pada siswa
4) Pengklasifikasi kesalahan: setelah kesalahan teridentifikasi, berikutnya adalah
mengklasifikasikan kesalahan yang terjadi dengan memasukkan jenis-jenis
kesalahan kedalam kelompoknya masing-masing sehingga kesalahan tidak
tercatat berdasarkan awal bacaan tetapi sesuai dengan kelompok-kelompok
10ibid 11ibid
17
kesalahan.12pengelompokan kesalahan berdasarkan kesalahan yang ada pada
siswa
5) Interpretasi kesalahan: Interpretasi ini proses dalam mencari sebab dan cara
terjadinya kesalahan yang dilakukan untuk mencari solusi selain itu
menghilangkan sebab yang menimbulkan kesalahan agar siswa dapat belajar
dengan baik dan tanpa hambatan.13
Sedangkan menurut Ellis, dalam Tarigan dan Tarigan, ada lima langkah
analisis kesalahan bahasa, yaitu:
1) Mengumpulkan sampel kesalahan
2) Mengidentifikasi kesalahan
3) Menjelaskan kesalahan
4) Mengklasifikasi kesalahan
5) Mengevaluasi kesalahan14
Dengan adanya langkah-langkah diatas, dapat memudahkan kita dalam
mengetahui atau menemukan kesalahan makhorijul huruf, dapat menganalisis
kesalahan-kesalahan yang ada dalam makhorijul huruf serta dapat mengambil
langkah selanjutnya yaitu untuk dapat mencari dan menemukan solusinya. Akan
tetapi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jadi untuk mendapatkan
yaitu dengan melalui teknik informan atau data yang didapat melalui sumber data
dalam bentuk informasi.
12ibid 13ibid 14Walfajri, Analisis Kesalahan Bahasapada Percakapan Bahasa Arab
Mahasiswa program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) STAIN jurai siwo metrotahun akademik 2013/2014
18
Analisis kesalahan yang dimaksud disini adalah analisis yang sengaja
dibuat untuk mencari kesulitan yang dihadapi oleh siswa yang sedang
mempelajari bahasa Asing (bahasa Arab).
Analisis ini terdiri atas kosa kata, bisa juga dengan potongan kalimat/ayat
yang telah disusun sedemikian rupa dan harus mengandung unsur-unsur
kebahasaan yang ingin dikaji terutama yang akan dikaji disini adalah kesalahan
makhorijul hurufnya. Setelah itu peneliti meminta siswa untuk membaca kosa
kata, bisa juga dengan potongan kalimat bahasa Arab, lalu direkam, peneliti
kemudian mendengar berulang kali, kemudian hasilnya dicatat.
Dari analisis tersebut peneliti mendapatkan tempat-tempat terjadinya
kesalahan yang merupakan akibat adanya kesulitan yang dihadapi siswa, untuk
selanjutnya diupayakan solusinya.15
Target analisis ini ditujukan untuk bisa membantu peneliti dalam mencari
dan menemukan kesalahan yang terjadi dan untuk selanjutnya diupayakan
solusinya sehingga mengurangi hambatan atau kesulitan yang ada.
c. Kesalahan Pengucapan Bunyi (Fonem)
Dalam penelitian ini, kesalahan bahasa pada tataran pengucapan/bunyi
dianalisis berdasarkan ketepatan makhraj-nya.
Di dalam bahasa Arab terdapat 28 bunyi (fonem), 16 fonem diantaranya
memiliki kesamaan dengan bunyi (fonem) bahasa Indonesia, yaitu: , ,د, , , ا,
, , , , , ل, ء, , س, ف,
15Ibid, h.110
19
Siswa pada umumnya tidak mengalami kesulitan sama sekali dalam
mengucapkan 16 fonem bahasa Arab diatas karena adanya kemiripan antara 16
fonem bahasa Arab itu dengan fonem bahasa Indonesia. Adapun 12 fonem di
antaranya memiliki perbedaan dengan bunyi (fonem) bahasa Indonesia. Dengan
kata lain, 12 fonem di antaranya tidak terdapat bunyi fonem yang mirip atau sama
dalam bahasa Indonesia, yaitu: , , ع, , ض, ط, , ش, , , , .
Siswa pada umumnya mengalami kesulitan dalam mengucapkan 12 fonem
bahasa Arab di atas karena tidak terdapat bandingannya dalam fonem bahasa
Indonesia. Oleh karena itu, analisis kesalahan bahasa dalam penelitian ini
difokuskan pada pengucapan 12 bunyi (fonem) bahasa Arab ini.
Jika dilihat dari paparan data mengenai jenis-jenis kesalahan
pengucapan bunyi bahasa Arab diatas, faktor yang menyebabkan terjadinya
kesalahan tersebut dapat dikategorikan sebagai kesalahan antar bahasa
(interlanguage errors), yaitu kesalahan yang disebabkan oleh interferensi bahasa
ibu atau bahasa pertama (B1) sipelajar/siswa terhadap bahasa kedua (B2) atau
bahasa Arab yang sedang dipelajari.16
Oleh karena itu huruf atau fonem bhasa Arab (B2) yang tidak ada
padanannya dalam fonem bahasa ibu atau bahasa pertama (B1) siswa, maka
mereka mengalami kesulitan untuk mengucapkan dua belas fonem bahasa Arab
tersebut sesuai denganmakhraj-nya sebagaimana pengucapan penutur asli
bahasa Arab.
16ibid
20
Selanjutnya, menurut teori Analisis Kontrastif, kesalahan bahasa itu
dapat dihilangkan dengan cara menanamkan kebiasaan bahasa kedua atau asing
yang dipelajari melalui latihan, pengulangan, dan penguatan (reinforcement).17
Hal ini berarti bahwa untuk menghilangkan kesalahan dalam
pengucapan fonem bahasa Arab tersebut diperlukan latihan praktik pengucapan
fonem bahasa Arab tersebut secara berulang-ulang disertai dengan penguatan.
Latihan dimaksud bukan dalam bentuk latihan praktik pengucapan fonem bahasa
Arab terpisah dari kontek kata dan kalimat, melainkan sebaliknya, mesti dalam
bentuk latihan praktik pengucapan fonem bahasa Arab dalam konteks kata dan
kalimat yang bermakna. Dengan begitu siswa diharapkan mampu mengucapkan
fonem bahasa Arab tersebut sesuai dengan makhraj-nya.
d. Fonologi
Menurut Homby dalam Kesulitan pelafalan huruf hija’yah, bidang kajian
bahasa yang membicarakan struktur bunyi bahasa disebut dengan fonologi. Istilah
fonologi berasal dari kata phonology, yaitu gabungan kata phone dan logy. Kata
phone berarti bunyi bahasa, baik berupa bunyi vokal maupun bunyi konsonan,
sedangkan kata logy berarti ilmu pengetahuan, metode atau pikiran.
Fonem Arab dengan fonem Indonesia memiliki perbedaan, fonem Arab
ditulis dengan huruf Arab yang penulisannya dimulai dari kanan ke kiri
sedangkanfonemIndonesia ditulisdengan huruf latinyang penulisannya dimulai
dari kiri ke kanan.
17ibid
21
Dari perbedaan penulisan dan penyebutan itu, tentu saja timbul kesulitan
karena ada beberapa fonem Arab yang tidak ada lambangnya dalam abjad latin.
Contohnya fonem dan tidak dibedakan bunyinya dalam bahasa Indonesia, dan
kita lambangkan dengan “z” dalam bahasa Indonesia, fonem dan cukup kita
lambangkan dengan“k”. Perbedaan fonetik Arab dalam bahasa Indonesia
disebabkan oleh ketidakmampuan artikulasi orang Indonesia untuk menyebut
beberapa huruf Arab, huruf ح bagi orang Jawa, ketika dibunyikan mengalami
perubahan bunyi menjadi “k” dan huruf dibunyikan oleh orang Indonesia juga
menjadi “k” begitu pula dengan ف berubah menjadi “p” tidak lagi “f”. 18
e. Fonetik
Ilmu fonetik adalah salah satu cabang dari ilmu bunyi yang khusus
membicarakan masalah-masalah bunyi tanpa memperhatikan fungsi dan makna
bunyi tersebut, seperti cara memproduksi suatu bunyi, makhraj, dan sifatnya.19
Kesalahan-kesalahan dari segi fonetik biasanya karena beberapa hal
sebagai berikut : Konsonan yang ada dalam bahasa Arab tidak ada dalam bahasa
Indonesia.
1) Deskripsi Tsa ( ) =/Apikointerdental /geseran /td bersuara/
2) Deskripsi Dzal ( ) =/Apikointerdental /geseran /bersuara
3) Deskripsi Dzo ( ) =/Apikointerdental /geseran /bersuara /tebal
4) Deskripsi Shod ( ص) =/Apikodental /geseran/ td bersuara /tebal
18IfnaniIfka, Kesulitan Pelafalan Huruf Hija’iyahyang tidak terdapat dihurufIndonesiapada
masyarakat Saradan wonogiri, (Skripsi: UN Semarang 2013)
19Ibid hal.1.
22
5) DeskripsiTho ( ط) =/Apikoalveolar /letupan /bersuara /tebal.
6) Deskripsi Ra ( ) =/Apikopalatal /geseran /sampingan/bersuara/tebal/
7) Deskripsi L ( ل) =/Apikopalatal /geseran /sampingan /bersuara/tebal/
8) Deskripsi Dhot ( ) =/pikopalatal /geseran /bersuara /sampingan /tebal/
9) Deskripsi Ha ( ح) =/Pharyngal /geseran /td bersuara/
10) Deskripsi Ain ( ع) =/Pharyngal /geseran /td bersuara/20
Diprediksikan siswa akan membuat kesalahan berat dalam menuturkan
bunyi-bunyi diatas, karena mereka tidak terbiasa menuturkan bunyi bahasa Arab
tersebut. Oleh sebab itu, seorang guru atau tutor tahsin qiraah dituntut untuk
mengadakan latihan ektra guna meyakinkan bahwa siswa telah mampu
menuturkan bunyi bahasa Arab tersebut dengan baik.
Konsonan yang ada dalam bahasa Indonesia, tidak ada dalam bahasa Arab
1) Deskripsi Konsonan P =/bilabial /letuoan /td bersuara/
2) Deskripsi KonsonanV =/labiodental /geseran /bersuara/
3) Deskripsi Konsonan C =/mediopalatal /letupan /td bersuara/
4) Deskripsi Konsonan Ny =/mediopalatal /geseran /bersuaa /Nasal
5) Deskripsi Konsonan Ng =/Dorsovelar /geseran /bersuara/21
Diprediksikan dengan tidak sengaja, sewaktu-waktu siswa akan membuat
kesalahan dalam menuturkan bunyi-bunyi bahasa Arab yang mirip dengan bunyi-
bunyi bahasa Indonesia di atas.
20Ahmad Anshari Nasution , Fonetik dan Fonologi Alquran, (Jakarta: Amzah, 2012), 21ibid
23
Transliterasi huruf bahasa Arab dengan bahasa Indonesia
No. Nama Huruf Transliterasi Huruf 1. Alif 2. B ’ B 3. T ’ T 4. Th ’ Th 5. Jīm J 6. H ’ H ح 7. Kh ’ Kh 8. D l D 9. Dh l Dh 10. R ’ R 11. Z y Z 12. Sīn S 13. Shīn Sh 14. S d S ص 15. D d D 16. T ’ T ط 17. Z Z 18. ‘Ayn ‘A ع 19. Ghayn Gh 20. F ’ F ف 21. Q f Q 22. K f K 23. L m L ل 24. Mīm M 25. Nūn N 26. Ha’ H 27. W w w, ū 28. Y ’ y,ī ي
f. Faktor-Faktor Penyebab Kesalahan Bahasa
Kesalahan berbahasa itu bisa terjadi disebabkan oleh kemampuan
pemahaman siswa atau pembelajar bahasa. Artinya, siswa memang belum
memahami sistem bahasa yang digunakan. Kesalahan biasanya terjadi secara
sistematis. Kesalahan jenis ini dapat berlangsung lama bila tidak diperbaiki.
24
Untuk megetahui kesalahan, mencari solusinya, dan memformulasikan
materi pengajaran bahasa Arab yang tepat, diperlukan analisis kesalahan. Secara
umum, kesalahan berbahasa disebabkan tiga penyebab utama, yaitu : 1)Kesalahan
akibat interaksi kebahasaan atau transfer pengalaman, dimana terdapat kebiasaan
berbahasa yang sudah mengkristal dan sulit diubah. 2)Kesalahan akibat masuknya
unsur bahasa ibu yang tidak terdapat dalam bahasa target. 3)Kesalahan akibat
perkembangan yang terjadi dalam proses pembelajaran bahasa asing, seperti:
Generalisasi yang berlebihan (fault generalization), Aplikasi aturan yang tidak
lengkap (incomplete application), Asumsi yang salah terhadap bahasa asing
(wrong assumption).22
Setelah mengetahui kesalahannya biasanya siswa berambisi untuk tidak
melakukan kesalahan lagi, namun yang terjadi justru sebaliknya, inilah yang
merupakan adanya kesulitan dalam mempelajarinya.
2. Makhorijul huruf
a. Pengertian Makhorijul huruf
Makharij adalah jama’ dari kata makhraj, secara etimologis (bahasa)
mempunyai arti ‘’maudlu al-khuruj’’ yaitu (tempat keluarnya huruf). Atau
‘’Ismal-Makan huruf al-Syai’i’’ (nama tempat keluarnya sesuatu). Sedangkan
menurut pengertian terminologi (istilah), makhraj adalah tempat keluarnya huruf
dan tempat membedakannya antara huruf yang satu dengan huruf lainnya.23
22Ibid, h. 108 23Ibid, h. 17
25
Huruf adalah tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan anggota abjad
yang melambangkan bunyi bahasa, sedangkan huruf hijaiyyah adalah huruf Arab
yang terdiri dari alif sampai ya .24
Kemampuan mengucakan atau membunyikan Makhorijul huruf dalam
membaca merupakan sebuah keharusan yang harus dimiliki seorang pembelajar
Bahasa terutama bagi pembelajar pemula.
Pengajaran bahasa Arab sering menemui beberapa masalah tiada lain
karena kedudukan bahasa Arab itu sendiri sebagai bahasa asing dikalangan bahasa
Indonesia. Abjad dalam bahasa Arab menggunakan huruf yang disebut huruf
hijaiyyah ( ف ه ي :Terdapat 30 huruf hijaiyyah, yaitu .( ح
ا – – – – – – – د – – – – س - ش – – ض – ط – – ع – – ف –
. – – ل – – – – ه – ا - ء –
Pengucapan huruf hijaiyyah memiliki aturan tersediri di dalam kajian ilmu
tajwid untuk mengetahui bagaimana sebenarnya membunyikan huruf-huruf
dengan betul, baik huruf yang berdiri sendiri maupun dalam rangkaian kata.
Selain itu dalam kajian ilmu ashwat ( اص م atau fonologi juga (ع
terdapat pembahasan tentang tempat keluar bunyi.
Adapun penjelasan tempat-tempat keluar huruf atau Makhorijul Huruf
antara lain:
1. Al – Jauf ( Rongga mulut): ( ي ) suara keluar dari rongga mulut menekan pada udara.
2. Al- Halq ( Tenggorokan) ( bagian dalam ( ء ( bagian tengah ( ع ح
24ibid
26
( ) bagian luar 3. Al – Lisan ( Lidah )
( ) pangkal lidah dengan langit langit ( ) pangkal lidah, kedepan sedikit dari makhraj Qaf ( pertengahan lidah, dimantapkan dengan langit –langit atas ( ي ( ) tepi lidah dengan geraham kiri atau kanan ( ujung lidah dengan langit- langit didepannya ( ل
Semua lam dibaca tipis kecuali pada kalimat Allah dan Allahumma yang sebelumnya berbaris “a” atau “u”, kalau sebelumnya berbaris “ I ” maka dibaca tipis. ( ) bergeser kebawah sedikit dari makhraj lam, ( ) dekat makhraj Nun,tapi masuk pada punggung lidah, ( ط ) ujung lidah dengan pangkal gigi seri atas, ( ) ujung lidah dengan ujung gigi seri atas.
Perbedaannya ( ) menghembuskan Udara, ( ) tertahan hembusan nafas, ( ) ditebalkan dan tertahan hembusan nafas, ( ص ) ujung lidah dengan ujung gigi seri bawah.
Perbedaanya ( ) berdesis besar, ( ) terpisah lidah dengan langit –langit dan berdesis ringan, ( ص ) ditebalkan mirip bunyi O dengan berdesis sedang 4. Asy – Syafatain ( Dua Bibir )
ف ) ) bibir bawah bagian tengah dengan ujung gigi atas ( ) paduan bibir atas dan bibir bawah
5. Al – Khaysum ( Pangkal Hidung) (Mim dan Nun yang Tasydid, Idgham Bigunnah, Ikhfa, dan Iqlab) pangkal
hidung dengan memakai dengung. Maksudnya huruf-huruf yang dikeluarkan melalui pangkal hidung dengan memakai dengung atau memakai sengau.25
Dari penjelasan tempat keluarnya huruf-huruf tersebut kita bisa
mengetahui cara membedakan bunyi huruf yang satu dengan yang lainnya dan
dapat membantu mengetahui dari mana huruf itu dikeluarkan atau dibunyikan
sehingga bisa menghasilkan bunyi huruf yang benar.
Artikulasi adalah daerah tempat terbentuknya atau terjadinya bunyi bahasa.
Sedangkan makhorijul huruf adalah tempat-tempat keluarnya huruf pada waktu
huruf-huruf itu dibunyikan.26
25ibid 26http://myblog-kunanta2798-waftasyasukma.blogspot.co.id/2015/11/proposal-kesalahan-
pengucapan-huruf.html jam 18.57 tgl 04-02-2017
27
Huruf Indonesia yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri dari
26 huruf yaitu: A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z . Lima
huruf diantaranya adalah huruf vokal yaitu: a e i o u dan dua puluh satu
diantaranya adalah huruf konsonan, yaitu: b c d f g h j k l m n p q r s t v w x y z.
Dalam pelafalan huruf hijaiyyah ada yang berbeda dan ada yang sama
dengan pengucapan huruf bahasa Indonesia, maka untuk dapat membacanya
dengan baik dan benar diperlukan banyak latihan, belajar memperbaiki kesalahan
dan pengulangan ucapan pada huruf –huruf hijaiyyah tersebut sehingga dapat
diucapkan sesuai bunyi huruf bahasa Arab tersebut.
Nampak jelas bahwa pelafalan huruf hijaiyyah ada yang berbeda dan ada
yang sama dengan pengucapan huruf bahasa Indonesia, sehingga banyak
masyarakat Indonesia yang mengalami kesulitan dalam pelafalan huruf hijaiyyah.
Maka demi kelancaran dan kebaikan dalam pelafalan bacaan Arab, setiap huruf
harus dibunyikan sesuai artikulasinya. Kesalahan dalam artikulasi dapat
menimbulkan perbedaan makna atau kesalahan arti pada bacaan yang sedang
dibaca.
Jadi dapat dipahami bahwa Huruf adalah suatu simbol, lambang, bunyi,
yang dapat menghasilkan suara dan apabila digabungkan dengan huruf yang lain
dapat membentuk kata yang sesuai dengan aturan bahasa tersebut menjadi kata
yang bermakna dan bisa dimengerti atau dipahami oleh orang yang
mendengarkan.
Apabila salah satu hurufnya salah dibunyikan maka akan mengakibatkan
perbedaan makna, apalagi ketika membaca al-Qur’an maknanya bisa jauh
28
berbeda, oleh sebab itu memperhatikan bunyi makhraj itu penting untuk dipelajari
supaya dan untuk membantu tajwid seseorang dalam membaca teks Arab juga
terutama terhadap makhraj bunyi dalam al-Qur’an.
b. Pembagian sifat huruf
Menurut pendapat yang terpilih, sifat-sifat huruf itu terdiri dari tujuh belas
sifat, yang selanjutnya terbagi menjadi dua bagian yaitu sifat yang mempunyai
lawan dan sifat yang tidak mempunyai lawan.
Sifat yang memiliki lawan terdiri dari lima sifat, sedangkan yang tidak
memiliki lawan terdiri dari tujuh sifat, yaitu:
Sifat-sifat huruf yang memiliki lawan terdiri dari lima sifat yaitu:1) Jahr
(terang): hurufnya disingkat فحث شخص س, lawannya Hams (samar):, 2) Rikhwah
(lunak/kendor): hurufnya disingkat جد قط ب , lawannya Syiddah (kuat) 3) Istifal
(turun/kebawah): kha’, shad, ghain, tha’, qaf, dha’ (خص غ قط)’’, lawannya
Isti’la’ (naik/terangkat) 4) Infitah (terbuka) lawannya Ismat (menahan/diam),
5)Antara Rikhwah dan Syiddah (Tawassuth/tengah-tengah) hurufnya disingkat ل
’lawannya Idzlaq (ujung) huruf ‘’fa’, ra’, mim, nun, lam, dan ba ع ( . (ف م ل
sedangkan 6) Ithbaq (melekat) huruf ‘’ sha’, dlad, tha’ dan tho’ (ص تط), dan
sifat huruf juga Gunnah (mendengung), biasanya pada huruf dan yang
bertasydid.
Adapun sifat-sifat yang tidak dimiliki lawan adalah sifat-sifat sebagai
berikut: Shafir (siul/seruit): , Qalqalah (goncangan) , ص, : ب طق , Lin
29
(lunak): ( ي ), Inhiraf (condong): ل , , Taqrir (mengulang): , Tafassy (tersebar
atau meluas) : , dan Istithalah (memanjang) : .27
Dari pembagian sifat-sifat huruf tersebut, kita bisa mengetahui makhraj
dengan sifat yang dimiliki huruf tersebut.
c. Nama lain Huruf Hijaiyyah
Disamping nama yang sudah masyhur dikenal dikalangan kaum muslimin,
huruf hijaiyyah juga mempunyai nama atau sebutan lain sesuai dengan
makhrajnya adapun nama-nama tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Halqiyah (tenggorokan /kerongkongan) yaitu sebutan huruf Hamzah (ء), Ha’
( ) ghain ,(ح) ’ain, Ha‘(ع) ,( ), dan kha’( ).
2) Janbiyah (tepi lidah, kanan maupun bagian kiri) yaitu sebutan huruf (dlad) .
3) Dzalqiyah (pinggir ujung tepi lidah) yaitu sebutan huruf lam (ل), nun ( ) , dan
ra’( ).
4) Nath’iyah yaitu sebutan huruf-huruf ta’( ), dal ( ), dan Tha’(ط) karena keluar
dari kulit lubang langit-langit atas.
5) Asaaliyah (lidah bagian depan) yaitu sebutan huruf-huruf Zai ( ), Sin ( ), dan
Shad (ص) .
6) Lahawiyah (anak lidah yang ada pada pangkal lidah) yaitu sebutan huruf-huruf
Qa’ ( ), dan Ka ( ).
7) Syajriyah (lidah bagian tengah sejajar dengan langit-langit bagian atas) yaitu
sebutan huruf-huruf Ja ( ) , Sya ( ), dan Ya’ (ي)
8) Jaufiyah (rongga mulut) yaitu sebutan huruf-huruf mad yakni, ( أ-إ -أ )
27Ibid, h 28
30
9) Litsawiyah (dekat gusi gigi seri atas) yaitu sebutan huruf-huruf Tsa’ ( ),
Dza’ ( ) dan Zha ( ).
10) Syafawiyah (dua bibir) yaitu sebutan huruf-huruf Ba’( ), Fa’(ف), Mim ( ),
dan Wau ( ) .28
Penjelasan nama lain huruf hijaiyyah diatas kita bisa tahu makhraj/tempat
keluarnya karena mempunyai nama atau sebutan lain yang disesuaikan dengan
makhrajnya.
d. Makhraj Bunyi/Huruf
Ulamak fonetik asing dalam mendefinisikan makhraj, menitikberatkan
pada organ bicara aktif yang difungsikan dalam menghambat atau menekan
saluran udara ketika mengartikulasikan sebuah konsonan. Oleh karena itu,
makhraj mereka definisikan sebagai tempat dua organ bicara bekerja sama, yang
satu aktif dan yang satu lagi pasif.29
Dari penjelasan dan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, Makhorijul
huruf adalah tempat keluarnya huruf atau merupakan cara mengeluarkan bunyi
huruf yang benar menggunakan organ atau alat bicara yang terhubung dengan cara
menghasilkan atau mengeluarkan bunyi, yaitu dalam membaca dengan
memperhatikan pembunyian huruf yang benar . Huruf-huruf yang dimaksud disini
adalah huruf arab atau huruf hijaiyyah yang ada dalam bahasa Arab dan didalam
al-Qur’an.
28Ibid,h. 21-22 29Ibid, h. 20
31
Memperhatikan pelafalan atau pembunyian makhraj huruf atau yang
disebut ilmu al-Ahswat sangat penting untuk dipelajari dan diperhatikan karena
mempelajarinya juga merupakan fardu kifayah sedangkan membacanya dengan
tajwid atau makhraj yang benar hukumnya fardu ‘ain.
Dalam ilmu linguistik disebut fonetik, yang merupakan salah satu cabang
dari ilmu bunyi. Akan tetapi ilmu ini khusus membicarakan masalah-masalah
bunyi tanpa memperhatikan fungsi dan makna yang dikandung oleh bunyi itu.
e. Pembagian Makhraj
Menurut pendapat ahli Qura’30 dalam pusat bahasa dan budaya (IAIN
Mataram) bahwa yang paling sahih dan terpilih jumlah makharij al-Huruf, terdiri
dari tujuh belas makhraj, akan tetapi Syaikh Ibn al-Jazari31 meringkas pembagian
makhraj menjadi lima makhraj, antara lain sebagai berikut : 1)Al-Jauf yaitu
rongga/lobang tenggorokan dan mulut: أ –إ –أ . 2)Al-Halaq yaitu tenggorokan
a)Tenggorokan bawah (Adna al-Halqi): ء , , b)Tenggorokan tengah (Wasath al-
Halqi): ح ع , , c)Tenggorokan atas (Aqsha al-Halqi): , . 3)Al-Lisan yaitu
lidah: – - – – ي ط – – - ص – – - - – . 4)Al-Syafatain (dua
bibir): 5 . – – –ف)Al-Khaisyum (pangkal hidung) : – .
Dari pembagian makhraj diatas, kita bisa mengetahui tempat keluarnya
huruf atau letak huruf yang akan dibunyikan tersebut.
30Ibid, h. 19 31Ibid, h. 20
32
f. Makhraj Bunyi Bahasa Arab
Dalam mendefinisikan Makhraj, ulamak fonetik asing menitik beratkan
pada organ bicara aktif yang berfungsi menghambat atau menekan fungsi saluran
udara ketika mengartikulasikan sebuah konsonan dan dapat dibagi menjadi
sebelas makhraj dan dijelaskan dalam makhraj bunyi bahasa Arab sebagai berikut:
1) Konsonan bilabial ( ي , artinya dua bibir terdiri atas (شف dan
2) Konsonan labio-dental: labio (bibir), dental (gigi) ( ي ي أس terdiri atas , ,(شف
huruf ف .
3) Konsonan apiko-interdental: apiko, interdental (antara dua gigi) (ujung lidah)
( ي أس س بي ل ف terdiri atas ,(ط , , dan .
4) Konsonan apiko-dental ( ي أس ل س أص ل ف dental: gigi yang terdiri (ط
atas ,ل , , , ط, dan .
5) Konsonan apiko-alveolar ( ث ل س ل ف ط ), alveolar: gusi yang terdiri atas ,
, dan ص.
6) Konsonan apiko-palatal (ي لص لح س ل ف ,palatal: langit-langit keras ,(ط
terdiri atas dan .
7) Konsonan mediopalatal ( ي لص لح س ل سط ) medio: tengah lidah terdiri
atas ي.
8) Konsonan dorso-velar ( س ل خ ي م ل لح ), dorso: bagian belakang lidah dan
velar: langit-langit lunak, terdiri atas , , dan .
9) Konsonan dorso-uvular ( ل س ل خ uvular: tekak/anak lidah terdiri atas ,(م
.
10) Konsonan faringal: tenggorokan ( ي لح ) terdiri atas ح dan ع .
33
11) Konsonan glotal: kerongkongan ( ي لح ) terdiri atas ء dan .32
Dalam mempelajari Makharijul bunyi dan makharaj huruf ini memang
tidak terlepas juga dari yang namanya ilmu tajwid karena setelah mempelajari
bunyi dan makhraj huruf kita tidak terlepas dari yang namanya hukum bacaan
ketika huruf yang satu bertemu dengan huruf yang lainnya sehingga terbentuklah
hukum bacaan yang dibahas dalam ilmu tajwid, akan tetapi peneliti membatasi
ilmu bunyi ini hanya pada makhorijul hurufnya saja karena tidak membahas
tentang hukum bacaannya karena peneliti memfokuskan hanya pada pengucapan
huruf-huruf yang terdengar mirip bunyinya yaitu pada makhorijul huruf al-Halaq
dan huruf al-Lisan supaya tidak terjadi kesalahan pada pengucapan apalagi ketika
membaca al-Qur’an supaya tidak terjadi kesalahan yang berkelanjutan, karena jika
salah satu hurufnya salah diucapkan akan terjadi penyimpangan makna.
Selain paparan diatas untuk bisa mengetahui sifat dan dari mana keluarnya
huruf lebih jelasnya berikut adalah makhraj-makhraj huruf bahasa Arab atau huruf
hija’iyyah dalam tabel.
32Ibid, h. 23-25
34
Tabel
makhraj huruf33
No Makhraj Makhraj ل ان س ش ج اس خ ه اء ل اط ت اس Huruf اس
ف 1 ل rongga dada
2 قصى ق لح
tenggorokan paling bawah
هـ ء ء ء هـ ء هـ
ء هـ
ق 3 لح سط tenggorokan
bagian tengah
ع ع ح ع ح
ح ح
ع ح
4 ق لح ى لفم لى
tenggorokan yang dekat
dengan mulut
5
قصى س م لق لح ى بق م م ف
لح
lidah paling bawah dan langit2 di atasnya
6
قصى س م لسفل مخ ي ف ق لي م م ي
لح
sedikit diatas
makhraj qaf
7 س ل سط بي بي لح سط
lidah bagian tengah dan
langit2 bagian tengah
ي
ي
ي
ي
ي
8 ف ل حم س لي م ي
ujung tepi lidah dan
gusi
33http://oyayo.blogspot.co.id/2011/01/makalah-tartil-dan-tilawatil-quran.html15 februari 2017
jam 16:25
35
اض ل م
samping bagian dalam
9
ف حس ل م
لى ه ى م
م ف طبي بي ي م يلح ى اع
ujung lidah dan langit2
ل
ل
10
ف طسفل س لل مخ
ي ق
sedkit diatas makhraj
lam
11
مخ ل ل خل فى س ل
Makhraj nun tapi
keluar dari punggung
lidah
12
ف طس لل ص
ي لع ي لثلى مصعد
لح ج
ujung lidah dan pangkal
gigi seri atas yg
berbatasan dengan langit2
ط ط
ط
ط
ط
13
ف بي طس لي لث يق فى لسف
ujung lidah dan bagian atas gigi
seri bawah
ص ص
ص
14
ف بي طس لف طي لع ي لث
ujung lidah dan ujung gigi seri
atas
15 ف ل ط بى لسفف ط
bibir bawah dan ujung gigi seri
ف
ف
36
ي لع ي لث atas
ي 16 ف ل di antara 2 بي bibir
لخي 17 Hidung
Berikut Keterangan dari sifat huruf:
Hams yaitu samar, jahr:terang, syiddah: kuat, rikhwah: kendor, tawassuth:
tengah-tengah, Isti’la’: naik/terangkat, Istifal: tuun/ke bawah, Ithbaq: melekat,
Infitah: terbuka, Izlaq: ujung, Ishmat: menahan/diam, Shafir: siul/seruit, Qlqalah:
onang, Liin: lunak, Inhiraf: condong, Tahrir: mengulang, Tafassyi:
meluas/tersebar, Istithaah: memanjang, Ghunnah: dengung.34
3. Kemampuan/ Keterampilan Membaca
a. Pengertian Membaca (Qira’ah)
Keterampilan membaca (maharah al-Qira’ah/ reading skill) adalah
kemampuan mengenali dan memahami isi sesuatu atau biasa disebut bacaan yang
tertulis (lambang-lambang tertulis) dengan melapalkan atau
mencerna/membacanya didalam hati.
Membaca hakekatnya adalah proses komunikasi antara pembaca dengan
penulis melalui teks yang ditulisnya kemudian diaplikasikan kedalam bentuk
ujaran atau bunyi dari pembaca yang menghasilkan bunyi bacaan tersebut, maka
secara langsung didalamnya ada hubungan kognitif antara bahasa lisan dengan
bahasa tulis.
34ibid
37
Tarigan dalam Acep Hermawan35 melihat bahwa membaca adalah proses
yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang
hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis.
Kata dijadikan sebagai unsur pembawa makna dan makna yang dapat
dipahami pembaca itulah yang menjadi isi dari bacaan tersebut kemudian dapat
dicerna kedalam hati pembaca. Perpindahan simbol tertulis kedalam bahasa ujaran
itulah, menururut Ibrahim disebut membaca.
Keterampilan Membaca (maharah al-Qira’ah) ini merupakan suatu
kompetensi atau kemampuan yang dimiliki seseorang dalam merubah suatu
lambang atau symbol dalam bentuk tulisan kemudian mengaplikasikannya
menjadi suara/bunyi dan kemampuan Membaca merupakan salah satu
keterampilan dalam mempelajari bahasa khususnya bahasa Arab dan merupakan
suatu kompetensi yang harus dimiliki dalam membaca oleh pembelajar bahasa
tersebut, khususnya disini kemampuan yang paling mendasar yaitu kemampuan
pada Makhorijul huruf/ bagaimana melafalkan huruf dengan baik dan benar.
Kemahiran Membaca mengandung dua aspek pengertian. Pertama,
mengubah lambang tulis menjadi bunyi. Kedua, menangkap arti dari seluruh
situasi yang dilambangkan dengan lambang tulis tersebut.36
Jadi dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa kemahiran/ keterampilan
Membaca adalah merubah sistem lambang, simbol-simbol atau huruf yang
terdapat pada abjad bahasa Arab atau yang disebut huruf hija’iyyah yang
35 Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung,: PT Remaja
Rosdakarya, 2013), h.143 36Ibid, h. 162.
38
berbentuk tulisan menjadi bunyi atau suara yang dihasilkan oleh mulut manusia
yang menghasilkan bunyi dan masing-masing hurufnya berbeda cara
membunyikannya.
Akan tetapi aspek yang pertama merupakan hal yang paling mendasar
sebelum sampai pada aspek yang kedua, oleh karena itu dalam hal ini, peneliti
lebih memfokuskan pada aspek yang pertama bagi pemula, karena untuk sampai
pada aspek yang kedua, harus menguasai aspek yang pertama, jika pembunyian
pada aspek yang kedua salah, maka aspek yang kedua juga tidak akan sempurna
atau jika bunyi huruf atau simbol salah di bunyikan maka makna dan makusud
tidak akan tersampaikan, dan maknanya akan jauh berbeda dari yang
dimaksudkan dari sinilah kita lihat bahwa makhraj huruf atau bunyi huruf saling
berkaitan dengan kemampuan Membaca karena mengingat bahwa Bunyi
merupakan hal paling mendasar yang harus dipelajari setiap pembelajar bahasa
dan merupakan komponen bahasa yang pertama kali dihadapi oleh pembelajar
bahasa baru, terutama pada tingkat MTs kelas VII, merupakan pembelajar pemula
yang harus meperhatikan membaca dengan pengertian mengubah lambang
menjadi bunyi, dan harus diperhatikan pada tingkat pemula baru setelah itu bisa
menangkap arti dari seluruh situasi dengan lambang tulisan.
Terkait dengan adanya kesalahan yang terdapat pada makhraj siswa,
keterampilan ini bertujuan untuk melatih, membiasakan mulut untuk bisa
membaca/mengucapkan makhrarijul huruf dengan baik dan benar, serta lancar
dalam melafalkan huruf-huruf yang terdapat pada makhraj al-Halaq
(tenggorokan) pada huruf : ع ,ح , ,ء , dan terdapat pada wilayah makhraj al-
39
Lisan (lidah) pada huruf : , ك, , ي , , , ط , , , , , , maka perlu
banyak latihan dalam makhrajnya dan kemudian dijadikan sebagai target untuk
diperhatikan pada siswa kelas VII MTs PONPES Nurul Ishlah yang ada di desa
Gegelang.
Membaca secara garis besarnya terbagi kedalam dua bagian yaitu
membaca nyaring (al-Qira’ah al-Jahriyah) dan membaca dalam hati (al-Qira’rh
as-Samitah). Terkait dengan analisis kesalahan makhorijul huruf tersebut metode
yang cocok dalam menentukan kesalahan siswa adalah membaca Nyaring, supaya
bisa mendengar dan mengetahui kesalahan yang terjadi ketika seseorang membaca
sehingga bisa dikoreksi atau diperbaiki letak kesalahan tersebut.
Sedangkan membaca dalam hati atau membaca secara diam sesuai dengan
namanya, membaca dengan cara seperti ini tidak dapat membantu dalam
mengetahui kesalahan, sehingga yang lebih cocok adalah dengan membaca
Nyaring.
b. Membaca Nyaring
Membaca Nyaring adalah membaca dengan melafalkan atau menyuarakan
simbol-simbol tertulis berupa kata-kata atau kalimat yang dibaca dengan suara
yang nyaring/bersuara, membaca seperti ini lebih cocok diberikan kepada pelajar
tingkat pemula dan sesuai tujuannya yaitu dapat membantu mengetahui kesalahan
yang ada sehingga dapat langsung diperbaiki.
Sesuai dengan sebutan bacaan ini, maka tujuan utamanya agar para pelajar
mampu melafalkan bacaan dengan baik sesuai dengan sistem bunyi dalam bahasa
Arab, selain itu ada beberapa keuntungan mengajar membaca secara nyaring
40
antara lain seperti kata Nababan : 1) menambah percaya diri pelajar; 2) kesalahan-
kesalahan dapat segera diperbaiki/dikoreksi; 3) memperkuat disiplin dalam kelas;
4) memberi kesempatan kepada pelajar untuk menghubungkan lafal dengan
ortografi (tulisan); 5) melatih pelajar untuk membaca dalam kelompok.37
Namun disamping kelebihan tersebut terdapat beberapa kekurangan, menurut Al-Khuli dalam Acep Hermawan38 kelemahan itu antara lain : 1) membaca nyaring menyita banyak energi, akibatnya cepat lelah; 2) pemahaman membaca nyaring lebih sedikit dibandingkan membaca diam; 3) membaca nyaring dapat menimbulkan kegaduhan,dan bisa mengganggu orang lain.
Membaca nyaring dan membaca diam sama-sama memiliki kekurangan
dan kelebihan karena itulah keduanya saling melengkapi dan bisa digunakan
sesuai tujuan yang ingin kita capai terlebih dahulu, karena membaca nyaring ini
lebih cocok bagi pembelajar pemula bahasa tersebut maka bisa digunakan untuk
menekankan pada bunyi huruf dan pelafalannya, sehingga kita bisa mengetahui
tempat kesalahan-kesalahan yang ada dan dapat segera diperbaiki supaya tidak
terjadi kesalahan yang berkelanjutan.
Dari kekurangan dan kelebihan tersebut diatas, belajar nyaring perlu
dilakukan, terutama kepada para pelajar tahap pemula, karena pada tahap ini
mereka harus dikenalkan kepada bunyi-bunyi huruf Arab atau huruf Hijaiyyah
dan dilatih pelafalannya.
Untuk mengetahui kesalahan siswa diperlukan analisis kesalahan dan
setelah diketahui kesalahannya supaya segera diperbaiki atau diupayakan
solusinya pada makhorijul huruf siswa dalam membaca teks bahasa Arab.
37Ibid,h,143 38Ibid, h. 144
41
Terkait dengan kemampuan membaca, Makhorijul huruf perlu
diperhatikan dalam membaca teks bahasa Arab juga al-Qur’an, karena jika salah
satu hurufnya salah dibunyikan maka makna yang dimaksud tidak tersampaikan
atau jauh berbeda dengan makna yang dimaksudkan terutama dalam
menyampaikan pesan. Hal ini karena mengingat tata bunyi bahasa Arab berbeda
dengan bunyi huruf bahasa indonesia dan bunyi huruf yang terdengar mirip, inilah
yang menyebabkan terjadinya kesalahan makhraj huruf/bunyi dalam kemampuan
membaca, oleh karena itu dikhawatirkan menjadi kendala dan kesulitan bagi
pembelajar pemula pada tahap belajar selanjutnya.
4. Pembelajaran Bunyi Bahasa Arab (Ashwat)
a. Pengertian Pembelajaran Bunyi Bahasa Arab (Ashwat)
Bunyi bahasa adalah komponen bahasa yang pertama kali dihadapi oleh
pelajar pemula, oleh karena itulah bunyi simbol/huruf pada bahasa Arab harus
diajarkan dengan cara yang benar dan untuk memudahkan peserta didik dalam
membunyikan huruf-huruf yang terdapat dalam bahasa Arab.39
Seperti yang dikemukakan oleh Kridalaksana, juga dalam Djoko kentjono
dalam Abdul chaer40 ’’Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang
digunakan oleh anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan
mengidentifikasikan diri’’.
Pembelajaran bunyi bahasa merupakan suatu ilmu bahasa yang
mempelajari tentang bunyi, bagaimana cara pembunyiannya atau dalam ilmu
bahasa disebut ilmu al-Ashwat atau dalam ilmu linguistik disebut fonetik.
39 Dr. H. Ahmad Sayuti Anshari Nasution, M.A. Bunyi Bahasa ‘Ilm Al-‘Ashwat Al-‘Arabiyyah. (Jakarta: Amzah, januari, 2010), hal. 1
40Ibid, h. 32
42
Bunyi adalah bagian utama dan terutama dalam bahasa. Komunikasi lisan
tidak akan terlaksana apabila tidak ada bunyi yang dituturkan dan
diperdengarkan.41
Hal ini menunjukkan bahwa Bunyi merupakan hal paling mendasar yang
harus dipelajari setiap pembelajar bahasa dan merupakan komponen bahasa yang
pertama kali dihadapi oleh pembelajar bahasa baru.
Ilmu bunyi yang dalam bahasa Arab diistilahkan dengan ilmu al-Ashwat,
al-Ashwat adalah salah satu cabang ilmu bahasa yang disebut ilmu bunyi atau
ashwat Arabiyah yang terdapat dalam bahasa Arab yang dikeluarkan dengan
bersuara, yaitu bagaimana kita mengucapkan bunyi suara huruf hijaiyyah dalam
bahasa Arab dengan baik dan benar sebagaimana orang-orang Arab
mengucapkannya.42
Bunyi merupakan salah satu komponen bahasa dan merupakan suatu
simbol/huruf yang diungkapkan menjadi bahasa yang membentuk suatu kesatuan
lafaz menjadi kata sehingga menghasilkan bunyi kemudian dirangkai menjadi
kalimat yang merupakan ungkapan yang memiliki makna atau maksud tertentu
bagi orang yang berbicara atau pengguna bahasa tersebut.
Tidak semua bunyi itu adalah bahasa karena, bunyi dapat berbentuk bunyi
musik, seperti getaran yang ditimbulkan oleh biola, gitar, gambus, seruling,
gendang dan lain-lain dan dapat juga berbentuk bunyi bising, seperti bunyi yang
diakibatkan pecahnya kaca, dan dapat juga berbentuk suara manusia yang
41Ibid, hal. 17 42 Syaiful Mustofa,,Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif (Malang : UIN Maliki Press,
2011), h. 27.
43
dihasilkan oleh dua pita suara yang terdapat di kerongkongan. Dan tidak semua
bunyi yang dihasilkan oleh manusia dapat dikatakan bunyi bahasa, karena bunyi
bahasa hanyalah bunyi yang berfungsi sebagai alat komunikasi yaitu yang
mengandung pengertian khusus43 dan dapat dimengerti atau dipahami maksudnya
terutama oleh lawan bicara atau pendengar bunyi bahasa tersebut.
b. Manfaat Mempelajari Bunyi Bahasa Arab (Ashwat)
Al-aswat adalah suara, yaitu bagaimana kita mengucapkan bunyi suara
dalam bahasa Arab dengan baik dan benar sebagaimana orang-orang Arab
mengucapkannya.44
Inti dari mempelajari al-aswat ini adalah kita bisa mengerti suara atau
bunyi tersebut, bisa membedakan antara satu bunyi dengan yang lain dan bisa
mengimplementasikannya dalam bentuk lain.
Ilmu ashwat adalah cabang ilmu bahasa yang membicarakan perihal bunyi
ucapan yang dipakai dalam bercakap-cakap sekaligus mempelajari bagaimana
mengucapkan bunyi-bunyi ucapan itu dengan benar. Hal ini penting sekali dan
merupakan aspek awal bagi orang yang hendak belajar bahasa Arab terutama bagi
orang asing ( ي ط ل 45.( بغي
43Ibid, h. 37 44http://arohim600.blogspot.co.id/2015/03/makalah-aswat.html, Rabu 22 februari 2017 18:23
45http://sulaemah-mathar.blogspot.co.id/2013/04/makalah-penelitian-al-ashwat-l-arabiyah.html, 19, maret 2017(14:10)
44
Ilmu bunyi yang dalam bahasa Arab diistilahkan dengan ilmu al-Ashwat,
yaitu ilmu yang mempelajari tentang pembentukan , perpindahan dan penerimaan
bunyi bahasa.46
Dari penjelasan di atas kita bisa tahu bahwa manfaat mempelajari ilmu
bunyi, Dengan mempelajari al-Ashwat ini kita bisa mengerti dan paham suara atau
bunyi, sehingga kita bisa membedakan antara bunyi huruf yang satu dengan bunyi
huruf yang lain dan bisa mengimplementasikannya dalam bentuk lain, atau dalam
bahasa lain dikenal dengan istilah fonologi. Inti dari mempelajari ilmu al-Ashwat
ini adalah cara mengucapkan abjad Arab dengan baik dan benar serta bisa
mengerti dan paham suara atau bunyi (makhraj huruf hijaiyah).
Dengan adanya ilmu bunyi ini, kita bisa mengetahui :
1) Bagaimana proses terjadinya bunyi,
2) Apa yang menyebabkan terjadinya bunyi,
3) Bagaimana menghasilkan bunyi,
4) Dapatmembedakan bunyi huruf yang panjang atau pendek,
5) Membedakan makna bunyi huruf yang satu dengan yang lain,
6) Mengklasifikasikannya dalam bentuk bunyi yang lain serta yang terpenting
juga dapat membaca al-Qur’an dengan tajwid dan makhraj yang benar.
c. Hakikat Bahasa Sebagai Sistem Bunyi
Bahasa itu Manusiawi, maksudnya adalah hanya manusialah yang mampu
menciptakan bahasa, dan merupakan ciri khas manusia sebagai makhluk yang
berbeda dengan makhluk lainnnya.
46Ibid, h. 1
45
Suara manusia pada umumnya berasal dari tenggorokan. Ketika nafas
dihembuskan dari paru-paru, udara bergerak melewati tenggorokan sehingga
menimbulkan getaran-getaran pada pita suara. Setelah melalui rongga mulut dan
rongga hidung, getaran yang berwujud gelombang itu ditangkap indera
pendengaran lewat medium udara luar.
Manusia tanpa bahasa seperti gendang tanpa pukulan jika tidak ada yang
memukul/ memainkannya maka tidak ada bunyi yang dapat didengar sama seperti
bunyi tanpa organ bicara, yang jika tidak berfungsi maka tidak ada bunyi yang
dapat dihasilkan sama artinya denga bisu atau tidak bisa berbicara.
Hakikat bahasa sebagai sistem bunyi dibagi menjadi tiga, yaitu : 1) Suara
manusia, 2) Konsonan bahasa Arab, dan 3) Vokal bahasa Arab.47
1) Suara Manusia
Jika suara seseorang jelas dalam berbicara, maka orang lain akan mudah
memahaminya, dan apabila cara pengucapan atau pembunyiannya benar maka
informasi yang disampaikan juga akan benar dan tidak salah pengertian karena
banyak konsonan arab yang mirip pengucapan hurufnya, maka apabila salah cara
membunyikannya makna atau artinya akan berbeda pula contohnya: ك yang
artinya anjing dan ق yang artinya hati, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Maka utuk menghindari kesalahan ini kita sebagai pelajar pemula perlu
belajar ilmu al-Ashwat dengan cara banyak latihan cara membaca atau
membunyikan huruf dengan benar.
47Ibid, h..31.
46
2) Konsonan bahasa Arab
Konsonan bahasa Arab disini maksudnya adalah huruf hijaiyyah yang
merupakan simbol bunyi yang ada di bahasa Arab, yang dirangkai dan
digabungkan menjadi sebuah kata dan kalimat yang mempunyai arti atau maksud
tertentu sesuai apa yang ingin disampaikan orang yang digunakan untuk
berkomunikasi dan sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan seseorang.
3) Vokal bahasa Arab
Vokal dalam bahasa Arab yaitu dengan memperhatikan baris dan panjang
pendeknya dalam mengucapkan sebuah kata atau kalimat, karena selain
berpengaruh pada pembunyian hurufnya bisa berpengaruh terhadap maknanya
juga dan tidak terlepas dari aturan-aturan atau kaedah-kaedah bahasa tersebut.
Jadi bisa dipahami bahwa Bahasa adalah ujaran, sistem lambang bunyi
yang arbitrer yang digunakan oleh sekelompok sosial masyarakat dan telah
disepakati sebagai alat untuk berkomunikasi, berintraksi serta digunakan untuk
mengungkapkan pikiran, atau mengeluarkan isi hati dan perasaan sebagai
fungsinya dan bahasa hanya digunakan dan dimiliki oleh manusia itu sendiri.
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena permasalahan
belum jelas, masih bersifat sementara kompleks, holistik (menyeluruh) penuh
makna dan data yang peneliti peroleh di lapangan adalah data berupa informasi
47
atau keterangan yang berkaitan dengan judul yang ada bukan dalam bentuk
symbol, angka atau hitungan.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, maka peneliti menyusun
rancangan penelitian ini dengan menggunakan metode deskriptif dalam bentuk
kualitatif.
Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang
memandu peneliti untuk mengeksplorasi dan atau memotret situasi sosial yang
akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.48 Hal ini dilakukan dalam
penelitian kualitatif supaya peneliti bisa mendapatkan data yang valid yaitu
dengan mengamati segala sesuatu yang bisa dijadikan data atau bukti yang dapat
membantu proses dalam penelitian.
2. Kehadiran Peneliti
Untuk memperoleh data sebanyak mungkin dan mendalam selama
kegiatan di lapangan, dalam pendekatan kualitatif peneliti sendiri atau dengan
bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama.
Sejalan dengan hal tersebut, selama pengumpulan data dari subyek
penelitian di lapangan, peneliti menempatkan diri sebagai instrumen sekaligus
pengumpul data.
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian
adalah peneliti itu sendiri. Kehadiran peneliti sebagaimana yang disebutkan
sebelumnya adalah berperan untuk mendapatkan data, oleh karena itu peneliti
48 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan R & D (Bandung, Alfabeta, 2015), h.289.
48
berusaha secara langsung untuk melibatkan diri dalam kehidupan subyek
penelitian.
Dalam hal ini kehadiran peneliti di lapangan bertujuan untuk mengetahui
secara langsung bagaimana makhorijul huruf dalam kemampuan membaca pada
pembelajaran bahasa Arab siswa kelas VII MTs PONPES Nurul Ishlah desa
Gegelang kecamatan Lingsar tahun Pelajaran 2016/2017.
Berkenaan dengan tujuan tersebut maka yang dilakukan peneliti di
lapangan adalah :
a. Melakukan Observasi tentang penelitian dan tindakan subyek
b. Mengadakan wawancara dengan sumber data
c. Melakukan pencatatan data yang terkait dengan Analisis kesalahan Makhorijul
huruf dalam kemampuan Membaca pada pembelajaran bahasa Arab siswa.
3. Lokasi Penelitian
a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1) Sejarah singkat Madrasah Tsanawiyah PONPES Nurul Ishlah Desa
Gegelang49
Madrasah Tsanawiyah PONPES Nurul Ishlah terletak di jalan Kalingga II
Dusun Gegelang Pesimpangan Desa Gegelang Kecamatan Lingsar, berada pada
dataran rendah ditengah masyarakat adat didirikan pada tanggal 8 juni tahun 2008
oleh ketua yayasan yang pertama yaitu bapak Syafi’uddin S.Pd.I bersama
pengurus dan tak terlepas dari dukungan Masyarakat di Gegelang.
49 MTs Nurul Ishlah, dokumentasi, Gegelang, rabu, 23, november 2016.
49
Sebelum mendirikan MTs, MI lebih dahulu didirikan pada tanggal 10 Juli
tahun 1974 oleh tokoh Agama dan masyarakat. Para pendiri waktu itu memberi
nama Madrasah Ibtida’iyyah Nurul Ishlah karena merupakan cabang dari
PONPES Al- Ishlahuddiny kediri LOBAR dan di dukung oleh almarhum TGH.
Ibrahim Al-Khalidy.
Para pediri telah berjuang dengan penuh kepercayaan serta dukungan yang
besar dari masyarakat sekitar untuk mendirikan MI tersebut. Mereka bertekat
bulat membangun dan memajukan MI Nurul Ishlah ini kedepan, maka dipilihlah
bapak Ust. Salaman Samsudin sebagai kepala madrasah pertama waktu itu, yang
sekarang beliau terkenal dengan sebutan Bpk. TGH. Salaman Samsudin, A,Ma
dan meletakkan dasar-dasar pendidikan keimanan dan Akhlakul Karimah serta
Ilmu pengetahuan umum kepada para anak didiknya sehingga mampu
memberikan nuansa baru bagi masyarakat terhadap Out put MI Nurul Ishlah Desa
Gegelang.
Seiring dengan itu dalam perjuangan dan perkembangannya Madrasah
Ibtida’iyyah Nurul Ishlah Desa Gegelang tentu tidak lepas dari berbagai
tantangan. Namun hal itu malah menjadikan perkembangan MI Nurul Ishlah ini
semakin maju.
Dalam masa perkembangannya MI Nurul Ishlah terus mengalami
peningkatan baik dari segi kualitas maupun kuantitas, seperti perbaikan dan
peningkatan gedung belajar, peningkatan jumlah siswa dan siswi, perbaikan dan
peningkatan kualitas guru, manajemen sekolah, sehingga terbentuknya tingakatan
50
sekolah yang baru seperti RA dan MTs Nurul Ishlah yang berhadapan dengan MI,
sedangkan RA terpisah dari MI dan MTs, Mts terletak di sebelah timur yang
berhadapan dengan MI.
MTs Nurul Ishlah didirikan tanggal 8 bulan juni 2008 Berdirinya MTs
Nurul Ishlah ini juga tidak terlepas dari dukungan masyarakat antusias pihak-
pihak yang terkait dengan kemajuan Madrasah tersebut untuk lebih maju dan
membantu atau memudahkan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya,
berdirinya MTs ini diperjuangkan oleh bapak Ust. Syafi’uddin S.Pd.I sehingga
dapat di sahkan ketua yayasan yang pertama di percayakan kepada beliau juga,
dan sekarang sudah mengalami perkembangan menjadi PONPES akan tetapi
sekarang sudah dipindahkan kepada ketua yayasan yang baru yaitu H. Husnu
Mukhtar, MTs Nurul Ishlah ini terletak di Dusun Gegelang Pesimpangan Desa
Gegelang Kecamatan Lingsar dengan batas-batas sebagai berikut :
a) Sebelah Barat = Madrasah Ibtida’iyyah
b) Sebelah Timur = Rumah Penduduk
c) Sebelah Selatan = Jalan Raya
d) Sebelah Utara = Rumah Penduduk50
2) Keadaan Sarana dan Fasilitas Sekolah
Gambaran selanjutnya mengenai bentuk fisik dan gedung Madrasah
Ibtida’iyyah Nurul Ishlah Desa Gegelang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Gedung fisik : Bangunan berlantai 1
50MTs Nurul Ishlah, Observasi, Gegelang, rabu, 23, november 2016.
51
b) Halaman Sekolah : Luas 9.305 M2
c) Toilet/WC : 1 Lokal
d) Ruang Kelas : 3 Lokal
e) Lapangan olahraga: 1 Lokal
f) Lapangan Upacara : 1 Lokal
Berdasarkan observasi peneliti, bahwa Madrasah Tsanawiyah Nurul Ishlah
cukup strategis, karena terletak di tepi jalan raya kecil, dan berada tidak jauh dari
sekitar rumah penduduk sehingga memudahkan siswa dan guru menjangkaunya.51
Faktor sarana dan prasarana sangatlah penting dalam menunjang
kelancaran proses belajar mengajar, karena dengan adanya sarana dan prasarana
itu proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan lancar. Dapat dikatakan
juga bahwa adanya sarana dan prasarana merupakan faktor penunjang yang sangat
bermanfaat dalamm memperjelas pemahaman siswa terhadap pelajarannya.
a) Keadaan Ruang
Tabel 1
Keadaan sarana dan prasarana Madrasah Tsanawiyah Nurul Ishlah Desa
Gegelang Tahun 2016/201752
No Jenis Ruangan Jumlah Lokal Keterangan 1 Ruang kepala MTs 1 Lokal Baik 2 Ruang Guru 1 Lokal Baik 3 Ruang Tata Usaha 1 Lokal Baik 4 Mushalla 1 Lokal 5 Perpustakaan - 6 Kantin 1 Lokal Baik
51 MTs Nurul Ishlah, Observasi, Gegelang, senin , 28, november 2016. 52Dokumentasi,29 November 2016
52
7 Kamar Mandi/WC guru
1 Lokal Baik
8 Kamar Mandi/WC siswa
2 Lokal Baik
9 Gudang _ 10 Ruang UKS _ 11 Ruang Kelas 3 lokal Baik
Dari tabel di atas, dapatlah dikatakan bahwa MTs Nurul Ishlah Desa
Gegelang mempunyai sarana dan prasarana yang belum cukup memadai dalam
menunjang kegiatan belajar mengajar, karena masih dalam proses melengkapi,
mengingat MTs ini yang belum lama berdiri, jadi sangatlah wajar untuk
dipermaklumi keadaan dan prasarananya yang belum lengkap dan masih dalam
proses melengkapi seperti pembuatan Perpustakaan yang juga dapat membantu
sekali bagi para siswa, guru dan kegiatan belajar mengajar dan setiap ruangan
yang ada tentunya memiliki fungsi baik dalam kegiatan belajar mengajar maupun
dalam peningkatan kinerja seluruh guru, untuk menambah ilmu pengetahuan
mengurangi kesulitan siswa dalam belajar dan semua orang yang terkait dan
berkecimpung di MTs Nurul Ishlah Desa Gegelang.53
b) Keadaan Siswa
Dalam kegiatan serta proses belajar mengajar, siswa merupakan
komponen yang sangat penting, karena dengan adanya siswa sekolah bisa
mengukur dan melihat tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan yang telah
direncanakan serta bermutunatau tidaknya pendidikan yang dilaksanakan, oleh
sebab itu keberadaan siswa sangatlah diperlukan dalam proses pembelajaran.
Berikut jumlah siswa MTs Nurul Ishlah Desa Gegelang:
53 MTs Nurul Ishlah, Dokumentasi, Gegelang ,kamis, 01 desember 2016.
53
Tabel 2
Data jumlah keadaan siswa MTs Nurul Ishlah Desa Gegelang Tahun
Pelajaran 2026/201754
Nama
Madrasah
Jumlah Siswa
Jumlah
I II III
L P L P L P MTs Nurul Ishlah 5 20 17 12 11 11
Jumlah 25 29 22 76 Rombel 7 8 9
Dari paparan tabel diatas dapatlah dilihat bahwa jumlah siswa-siswi di
MTs Nurul Ishlah desa Gegelang secara keseluruhan berjumlah 76 orang dan
siswa bukan hanya dari lulusan MI akan tetapi dari lulusan SD juga diterima di
MTs Nurul Ishlah Gegelang.
Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa kegiatan belajar mengajar
yang dilaksanakan di MTs Nurul Ishlah desa Gegelang berlangsung dengan
lancar, karena jika dilihat dari jumlah siswa perkelasnya tidak terlalu padat.
c) Keadaan Guru
Guru merupakan komponen yang sangat penting dalam pendidikan atau
dalam pelaksanaan proses belajar mengajar selain itu juga guru bertanggung
jawab dan berkewajiban secara penuh dalam membantu proses belajar siswa dan
memberikan materi, mengarahkan,membimbing serta membina siswa dalam
belajar agar tujuan pembelajaran dalam proses pendidikan dapat tercapai secara
54Ibid, Dokumentasi
54
maksimal dan efektif. Dalam hal ini keaktifan, kedisiplinan, kemampuan dan
keprofesionalan guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya tidak bisa
dianggap remeh dan gampang sehingga dengan keprofesionalan dan keterampilan
yang dimiliki dapat meningkatkan dan menghasilkan siswa yang unggul.
Adapun jumlah guru-guru da pegawai di MTs Nurul Ishlah Desa
Gegelang, sebagai berikut:
Tabel 3
Data keadaan guru dan pegawai MTs Nurul Ishlah Desa Gegelang Lombok
Barat Tahun Pelajaran 2016/201755
Ijazah Terakhir PNS GTY Jumlah Keterangan S1 15 17 D3 2 2 D2 - - 0
SMA/MA 2 2 Sedang proses ke S1 Jumlah 2 17 21
Dari data diatas jelaslah bahwa pegawai yang ada di MTs Nurul Ishlah
berjumlah 19 orang dan jumlah ini cukup membantu dalam proses pembelajaran.
55 MTs Nurul Ishlah, Dokumentasi, data Keadaan Guru, Gegelang, senin 12, Desember 2016
55
Table 4
Data Guru di MTs Nurul Ishlah desa Gegelang56
NO NAMA GURU L/P MAPEL YANG DIAJARKAN
1 SAHMUN, A.Md. L Qur’an Hadits (VII, VIII, IX)
2 JAMHUR, S.Pd.I L Fiqih (VII, VIII)
3 SALMAN HADI, S.Pd L MTK (VII)
4 AGUS WANDI, S.E. L TIK
5 SAPRI, S.Pd L Bahasa Inggris VII,VIII
6 ANANG JALALUDIN, A.Md L SKI VII,VIII, IX
7 BADRUL PADLI, S.Pd L IPS IX
8 EVA KURNINGSIH, S.Pd P IPA (VII, VIII)
9 JONI HARIANTO, S.Pd L PENJASKES VII, VIII, IX
10 HAMDAN, ST L IPA VII, VIII, IX
11 AWAL FAJRI, S.Pd L BI VII
12 MIFTAHUTH THAHARAH, S.Pd P Bahasa Inggris VII
13 YUANITA ERFIANA, S.Pd.I P SKI, Bahasa sasak (VII) Akidah Akhlak IX
14 H. MAZHAR KHOLID, S.Pd.I L Seni budaya VII, VIII, IX
15 DENI ISKANDAR, S.Pd L MTK (VIII)
16 AZMI, S.Pd L guru PPKN VII,VIII,IX
17 KHAERUNNISA,S.Pd.I P Bahasa Sasak (IX), Akidah Akhlaq (VII) dan fiqih(IX)
18 USWATUN HASANAH,S.Pd P TIKOM VII, VIII, IX
19 H.SAEFUDIN ZOHRI L BahasaArab
56Ibid, Dokumentasi
56
20 SAMSUL HADI L Bahasa Indonesia VIII, IX
21 NASRUDIN,S.Pd.I L IPS VII, VIII
d) Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH MADRASAH TSANAWIYAH NURUL ISHLAH DESA GEGELANG KECAMATAN LINGSAR TAHUN
PELAJARAN 2012/201757
KOMITE : TAMAMUDIN
KEPALA SEKOLAH : AZMI, S. Pd
KEPALA TATA USAHA : SALMAN HADI S. Pd
BENDAHARA : SALMAN HADI S. Pd
WAKA KURIKULUM : ANANG, A. Md
WAKA SARPRAS : JAMHUR, S. Pd. I
WAKA HUMAS : HAMDAN, ST
WAKA KESISWAAN : SAPRI, S. Pd
WALI KELAS VII : SALMAN HADI, S. Pd
WALI KELAS VIII : YUNITA ERFIANA, S. Pd. I
WALI KELAS IX : SAMSUL HADI
57MTs Nurul Ishlah, Dokumentasi, Struktur Organisasi Sekolah, Gegelang 12, desember 2016
57
SUSUNAN DEWAN PENGURUS YAYASAN PONDOK PESANTREN NURUL ISHLAH GEGELANG
PRIODE: 2012 – 201758
PEMBINA/PEMANGKU/MAJLIS KYAI
TAMAMUDIN
DEWAN PENGAWAS
SYAFIUDDIN, S.Pd.I
KETUA H. HUSNU
MUKHTAR
WAKIL KETUA HISNE
SEKERTARIS BENDAHARA AZMI, S.Pd H. MUSLEH
BIDANG PENDIDIKAN 1. NURTI, S.Pd.I 2. JAMHUR, S.Pd.I
BIDANG HUMAS DAN PELAYANAN
MASYARAKAT
BIDANG UMUM DAN SARANA
PRASARANA
BIDANG PENGEMBANGAN
TRADISI PESANTREN
1. AYUM 1. M. ZAKARIA 1. SYAMSUL
58 MTs Nurul Ishlah, DokumentasiStruktur Organisasi Yayasan,Gegelag, 12 desember 2016.
58
2. TAMAMUDDIN 2. KAMALUDIN 3. SAREH
HADI 2. SAEFUL
BAHRI 3. SUCI
AENUN
BIDANG DANA DAN PENGEMBANGAN
USAHA 1. RUSNI 2. AGUS WANDI
4. Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan
tindakan, selebihnya adalah data-data tambahan seperti dokumentasi dan lain-lain.
Lebih lanjut Moleong menjelaskan bahwa, kata-kata dan tindakan orang-orang
yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama.59 Dalam hal ini
peneliti harus bisa mencatat dan memahami segala situasi atau sumber-sumber
data yang dapat membantu proses penelitian.
Menurut Lofland dalam Lexy J. Moleong60 sumber data utama dalam
penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
Dalam penelitian ini, sumber data peneliti adalah:
a. Guru bahasa Arab kelas VII MTs PONPES Nurul Ishlah, yang bisa didapatkan
melalui metode wawancara
59 Lexy J. Moleong, M.A. Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PT. Remaja Rosdakarya, 2014), h. 112.
60 Ibid, h.157.
59
b. Siswa, sekolah dan semua yang terkait didalamnya yang diambil dengan
metode wawancara.
c. Benda yaitu, Beberapa dokumen seperti arsif, daftar nama atau absen, dll yang
bisa didapatkan melalui metode wawancara yang bisa didapatkan melalui
metode dokumentasi.
d. Prilaku, situasi atau kondisi, keadaan serta peristiwa tertentu yang bisa
didapatkan melalui metode observasi.
5. Prosedur Pengumpulan Data
a. Persiapan pengumpulan data
Persiapan data dapat dikumpulkan dengan menyiapkan perlengkapan yang
dibutuhkan dalam membantu mengumpulkan data yaitu perlengkapan, seperti alat
tulis buku, pen, untuk mencatat data yang didapat, kamera, untuk memotret
gambar atau foto sebagai dokumentasi dan merekam situasi dan keadaan sesuai
data yang dibutuhkan pada objek dan dari sumber data yang didapatkan.
b. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan inti utama kegiatan penelitian dalam
rangka untuk memperoleh data yang dibutuhkan, untuk maksud tersebut peneliti
menggunakan beberapa metode:
1) Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu alat pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala
yang diselidiki. Metode ini memiliki ciri yang spesifik dibanding dengan metode
pengumpulan data yang lain seperti kuesioner dan interview atau wawancara.
60
Observasi tidak terbatas hanya komunikasi dengan orang tetapi juga
dengan objek-objek alam lainnya, seperti peristiwa-peristiwa, kejadian-kejadian,
benda-benda, prilaku dan sikap baik secara individu atau kelompok.61
Berdasarkan pernyataan di atas, observasi atau pengamatan digunakan
dalam rangka pengumpulan data suatu penelitian yang merupakan hasil perbuatan
jiwa dan penuh perhatian untuk menyadari adanya suatu rangsangan tertentu yang
diinginkan, atau suatu studi yang di sengaja dan sistematis tentang
keadaan/fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati dan
mencatat.
Adapun pengamatan ini dilakukan untuk:
a) Mengamati Makhorijul huruf siswa ketika membaca pada proses pembelajaran
bahasa Arab.
b) Menganalisis kesalahan Makhorijul huruf yang dihadapi siswa dalam
kemampuan Membaca pada proses pembelajaran bahasa Arab.
c) Upaya guru dalam mengatasi kesalahan makhraj huruf siswa dalam
kemampuan Membaca.
d) Mengamati gambaran utuh tentang kondisi fisik MTs PONPES Nurul Ishlah
Gegelang Lombok Barat.
e) Mengamati tindakan-tindakan guru bahasa Arab
2) Interview (wawancara)
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
61Ibid, h. 117.
61
pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu.62
Dalam wawancara ini peneliti mewawancarai guru mata pelajaran bahasa
Arab kelas VII MTs PONPES Nurul Ishlah, siswa kelas VII MTs.
Menurut pendapat Sutrisno hadi dalam sugiyono63 bahwa ada beberapa anggapan yang harus dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode interview ini, antara lain:1)Bahwa subyek atau responden adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri, 2)Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya, 3)Bahwa interprestasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh penelitian.
Wawancara dapat dilakukan dengan cara wawancara terstruktur, semi
terstruktur dan tidak terstruktur. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
wawancara semi terstruktur artinya peneliti menggunakan pedoman wawancara
yang berisi beberapa pertanyaan yang kemudian didalam wawancara tersebut bisa
timbul pertanyaan diluar daftar pertanyaan yang ada dan dengan demikian peneliti
bisa mendapatkan informasi yang diperlukan.
3) Dokumentasi
Metode dokumentasi pada prinsipnya adalah metode pengumpulan data
dari catatan pristiwa atau laporan dari suatu kejadian yang telah berlalu.
Data yang dikumpulkan peneliti dengan metode dokumentasi adalah
tentang gambaran lokasi penelitian seperti:
62Ibid, h.186. 63Ibid, h.187
62
a) Sejarah berdirinya MTs Nurul Ishlah Desa Gegelang Kecamatan Lingsar
Lombok Barat.
b) Data keadaan guru dan data keadaan siswa MTs Nurul Ishlah Desa Gegelang
Kecamatan Lingsar Lombok Barat.
c) Struktur organisasi lembaga pendidikan MTs Nurul Ishlah desa Gegelang
kecamatan Lingsar Lombok Barat.
d) Sarana dan Prasarana penunjang proses pendidikan di MTs Nurul Ishlah Desa
Gegelang Kecamatan Lingsar Lombok Barat.
Dalam hal ini terkait dengan analisis kesalahan makhorijul huruf tersebut
sebelum menganalisis kesalahan langkah yang pertama digunakan dalam
melakukan Analisis Kesalahan, Teknik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1) Pengumpulan sampel (kesalahan) dan
2) Identifikasi kesalahan
Kedua teknik diatas merupakan bagian dari langkah analisis kesalahan
baru dilanjutkan dengan langkah selanjutnya dari metode analisis kesalahan,
sebagai upaya peneliti dalam mengumpulkan data kesalahan makhorijul huruf
siswa dalam kemampuan membaca pada pembelajaran bahasa Arab siswa
kelasVII MTs Nurul Ishlah Desa Gegelang Kecamatan Lingsar Lombok Barat.
6. Analisis Data
Analisis Data adalah proses mencari dan menyusun secara istematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,
63
sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada
orang lain.64
Untuk menemukan yang sesuai dengan data yang dihasilkan dalam
penelitian, dalam hal ini pendekatan yang peneliti gunakan adalah pendekatan
kualitatif, karena itulah analisa data merupakan bagian yang amat penting dalam
suatu penelitian, karena dengan analisilah data dapat memberi arti dan makna
yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.
Selain itu, metode yang digunakan dalam mengambil data yang
dibutuhkan dalam penelitian adalah dengan menggunakan metode Analisis
Kesalahan (Error Analysis) atau dalam bahasa Arab disebut Tahliilul Akhtha’
dengan cara mengumpulkan sampel (kesalahan makhorijul huruf) dan
mengidentifikasikan sampel (kesalahan) terlebih dahulu yaitu dengan cara
memberikan materi berupa kosa kata bahasa Arab atau tes bacaan yang akan
dibaca para siswa satu persatu sehingga dapat mengetahui kesalahan yang terjadi
dalam bacaan kosa kata tersebut kemudian dicatat kesalahan tersebut.
7. Kredibilitas Data
Untuk mendapatkan kredibilitas data atau keabsahan data, diberikan teknik
pemeriksaan keabsahan data. Ada beberapa teknik pemeriksaan kredibilitas data
diantaranya : ‘’Memperpanjang keikutsertaan peneliti dilapangan, peningkatan
ketekunan pengamatan, trianggulasi, analisa kasus negatif, pemeriksaan teman
sejawat melalui diskusi, tersedianya refrensi dan member chek‘’.65
64Ibid, h. 334. 65Ibid,h. 368
64
Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek
penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data
yang valid adalah data ‘’yang tidak berbeda’’ antara data yang dilaporkan oleh
peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian.
Menurut penelitian kualitatif66 dalam Sugiyono, suatu realitas itu bersifat
majemuk/ganda, dinamis/selalu berubah, sehingga tidak ada yang konsisten, dan
berulang seperti semula, situasi senantiasa berubah dan demikian pula perilaku
manusia yang terlibat dalam situasi sosial. Dengan demikian tidak ada suatu data
yang tetap/konsisten/stabil.
Dalam penelitian ini, peneliti memilih dua teknik utama yaitu :
a. Peningkatan Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur
dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan yang sedang dicari dan
kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
b. Teknik Trianggulasi
Teknik trianggulasi dimaksudkan untuk menguji kredibel data yang
diperoleh dari responden, dengan sumber data yang menjadi subyek penelitian.
Dngan kata lain, peneliti berupaya membandingkan dan mengecek balik tingkat
keabsahan data, baik antara data maupun antara metode yang digunakan. Adapun
teknik yang digunakan adalah:
66Ibid, h. 368.
65
1) Trianggulasi Metode
Teknik metode ini digunakan ketika peneliti tidak puas dengan hasil dari
metode yang digunakan untuk mengumpulkan data, diantara metode yang
digunakan yaitu: Metode Observasi, metode Wawancara, metode Dokumentasi
dan metode pengumpulan kesalahan, Identifikasi Kesalahan dan Analisis
Kesalahan.
2) Trianggulasi Sumber
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai hasil
penelitian yang valid adalah mendapatkan data yang sama antara yang
sesungguhnya terjadi dengan hasil yang dilaporkan peneliti dan peneliti harus bisa
memilah data mana yang harus di kumpulkan.
Jika peneliti belum puas dengan data yang didapatkan dari sumber data
tersebut, maka peneliti boleh mencari sumber lain yang bisa membantu peneliti
untuk mendapatkan data yang lebih lengkap atau valid sesuai kebutuhan peneliti.
Sumber data bisa didapatkan melalui sumber yang terkait dengan data yang
dibutuhkan peneliti seperti guru mata pelajaran Bahasa Arab dan siswa kelas VII
MTs.
66
BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Paparan Data
1. Pengucapan makhraj Huruf al-Halaq dalam Kemampuan Membaca pada
Pembelajaran Bahasa Arab siswa kelas VII MTs Nurul Ishlah
Para siswa-siswi di kelas VII MTs ini, belajar bahasa Arab ada yang ketika
kelas III MI mulai diajarkan bagi siswa yang sekolahnya di MI dan ada yang baru
pertama belajar semenjak dibangku kelas VII MTs bagi yang lulusan SD, karena
siswa di MTs Nurul Ishlah ini bukan hanya dari lulusan MI tapi lulusan SD juga
banyak, sehingga dalam mengenal bahasa Arab mereka mempunyai pengalaman
yang berbeda pula, akan tetapi walaupun begitu, mereka sama-sama masih salah
dalam mengucapkan makhraj huruf hija’iyyah dan panjang pendeknya, dan rata-
rata mereka sering salah dalam membunyikannya seperti pada huruf , ع , , ح,
Sejalan dengan pemaparan diatas Guru bahasa Arab kelas VII yaitu bapak
H. Saefudin Zohri, mengungkapkan bahwa:
‘’Tempat mereka sering salah dalam membunyikan huruf, Biasanya pada huruf-huruf yang memang terdengar mirip bunyinya dan tidak ada dalam bahasa Indonesia, inilah yang menyebabkan siswa itu kesulitan dan sering salah atau keliru dalam membunyikan hurufnya dan memang masih banyak yang belum terbiasa mengucapkan huruf sehingga mengalami kesulitan karena banyak terjadi kesalahan seperti pada huruf ص , , , , ,ع,ء/ dan . Hal ini dikhawatirkan menjadi kesalahan yang ح, berkelanjutan nantinya, karena jika tidak segera diperbaiki akan mengalami perbedaan makna atau penyimpangan pada makna yang sebenarnya jika salah satu huruf yang dibaca salah diucapkan. ‘’67
67Ibid, wawancara.
67
Dari ungkapan guru bhahasa Arab diatas dapat dilihat ahwa salah satu
penyebab kesaulitan itu terjadi adalah karena huruf-hurufnya yang terdengar mirip
dan tidak ada dalam bahasa Indonesia dan bahasa mereka sendiri sehingga sering
kali tidak bisa membedakan cara membacanya juga sulit mengubah kebiasaan
yang sudah melekat pada diri mereka sendiri yang belum terbiasa dalam
mengucapkan huruf-huruf tersebut.
Seperti dari pengakuan salah satu siswi yang bernama Lia Fitriana
mengatakan bahwa: ‘’saya belajar bahasa Arab sejak kelas III MI tapi saya masih
belum bisa membedakan mana huruf ح, , dan selain itu juga huruf , , , ص
, , dan juga pada huruf dengan 68’’ع, dan ungkapan dari saudara alfarizi ‘’ saya
baru menenal bahasa Arab sejak kelas VII MTs’’.
Dari ungkapan siswa diatas dapat kita lihat bahwa pengalaman belajar
bahasa Arab siswa kelas VII MTs berbeda, namun sebelum mendapat pengalaman
belajar bahasa Arab, para siswa juga pernah belajar membaca huruf hija’iyyah di
tempat belajar mengaji mereka masing-masing karena bahasa kitab Al-Qur’an
merupkan bahasa Arab juga. Jadi sama saja mempelajari huruf al-Qur’an sama
halnya dengan mempelajari bahasa Arab dan mereka sama-sama mengenal huruf
hija’iyah sebelum masuk sekolah dasar.
Untuk mengetahui kesalahan makhorijul huruf dalam kemampuan
membaca siswa pada pembelajaran bahasa Arab siswa kelas VII MTs, peneliti
menyuruh para siswa untuk membaca kosa kata yang telah disediakan dan dites
68 Wawancara, lia Fitriana, ruang kelas VII MTs, november 2016
68
satu persatu bacaannya supaya kesalahannya bisa diketahui dan terlihat sehingga
bisa diperbaiki kesalahan pada makhraj huruf tersebut.
Bacaan yang telah disediakan berupa kosa-kata yang mencakup semua
makhraj huruf pada kalimat/kosa-kata, setelah itu peneliti merekam satu persatu
bacaan siswa, peneliti mendengar dan memutar ulang bacaan siswa sehingga
dapat diketahui dan dicatat kesalahan makhraj huruf yang terjadi, sehingga dapat
menemukan fokus yang akan diteliti dan dianalisis pada bagian bacaan yang
sering ditemukan salah pada bacaan tersebut kemudian mencari penyebab
kesalahan itu terjadi, bagaimana bisa terjadinya kesalahan setelah itu dapat
mencari solusi yang tepat untuk memperbaikinya. Sejalan dengan analisis
kesalahan makhorijul huruf dalam kemampuan membaca siswa kelas VII MTs,
langkah yang di gunakan adalah penyajian materi berupa kumpulan kosa-kata
yang mencakup semua huruf hija’iyyah.
Setelah mengetahui bacaaan dari kosa kata tersebut, terdapat banyak
kesalahan yang sering terjadi pada makhraj huruf siswa kelas VII MTs Nurul
Ishlah Gegelang ini, kesalahan yang paling sering terjadi pada vokal panjang
pendek bacaan huruf, baris dan kesalahan menonjol yaitu yang terdapat pada
makhraj huruf al-Halaq namun yang menjadi fokus dalam masalah penelitian ini
adalah mengetahui kesalahan yang hanya terdapat pada makhraj huruf al-Halaq.
Dengan mengetahui letak kesalahan tersebut peneliti membuat tes bacaan
yang kedua pada makhraj huruf al-Halaq dan al-Lisan untuk lebih memastikan
bahwa siswa kelas VII MTs mengalami kesulitan dalam melafazkan makhraj
69
huruf-huruf tersebut dalam bentuk kosa kata (mufradat) juga akan tetapi dalam
satu huruf tersebut ditargetkan mempunyai baris yang berbeda, sehingga
memperjelas kesalahan yang terjadi dan yang dibahas disini khusus mengenai
Kesalahan pada makhraj huruf al-Halaq.
Mufrodat dipilih sebagai materi dalam tes bacaan untuk memudahkan
peneliti mendeteksi kesalahan tersebut dan hal ini juga untuk menambah
perbendaharaan kata untuk para siswa yang belum pernah membacanya ataupun
mendengarnya supaya terbiasa untuk mengucapkannya sehingga tidak terlalu
asing bagi mereka dalam hal ini juga untuk melatih mereka supaya terbiasa dalam
membaca dan membiasakan diri untuk mengucapkan makhraj huruf dalam bahasa
Arab terutama juga dalam membaca al-Qur’an karena untuk bisa fasih membaca
harus dengan banyak latihan.
Untuk memperjelas atau penegasan kesalahan yang terjadi pada
makhorijul huruf dalam kemampuan siswa membaca kosa kata yang telah
disediakan, peneliti menyediakan tes yang kedua dengan memilih kesalahan
makhraj huruf yang terjadi pada tes pertama yaitu pada makhraj al-Halaq dengan
memuat satu huruf yang empat macam baris atau syakalnya (dhammah, kasrah,
fathah dan sukun).
a. Pengumpulan Sampel (Kesalahan)
Dari hasil bacaan siswa diatas diadakan Pengumpulan sampel (kesalahan),
akan tetapi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jadi yang
dikumpulkan berupa data kesalahan siswa yang terjadi pada pelafalan atau pada
70
makhorijul huruf yaitu dengan mengumpulkan kesalahan melalui sumber data
dalam bentuk informasi hasil tes bacaan pada kosa kata yang telah disediakan.
Kesalahan ucapan ini merupakan kesalahan yang dilakukan pada bahasa
lisan yaitu ketika siswa salah atau keliru dalam mengucapkan suatu kata atau
mufradat yang telah disediakan, dari hasil tes tersebut ditemukan kesalahan pada
bunyi atau ucapan dari bacaan kosa kata siswa.
Berikut ini merupakan rincian kesalahan fonologi/ucapan yang dilakukan
siswa kelas VII MTs Nurul Ishlah beserta koreksinya yang dikumpulkan sebagai
dokumen hasil analisis kesalahan fonologi atau makhorijul huruf dalam
kemampuan membaca.
Dari hasil tes tersebut peneliti mengumpulkan kesalahan-kesalahan
makhorijul huruf yang terjadi dalam kemampuan membaca siswa yaitu:
Pengumpulan Kesalahan69
Bacaan huruf
yang salah
Bacaan
yang benar
No absen /siswa yang salah
Banyak siswa yang salah
dan ع ء 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 ش ,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24,25
25
ع danء 1,3,4,5,6,7,8,9,10,11,1 ش 2,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24,25
24
ص ح خ ل 1,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24
23
69MTs. Nurul Ishlah, Dokumentasi Pengumpulan Kesalahan, Gegelang, 19 maret 2017
71
ط ح 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 م ,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24
23
ع ء ج 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 ت ,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24
24
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 ع م ء,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24
24
ل ع م ء ل 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 ط ,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24
24
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 ع ء,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24
24
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 ط ع ء,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24
24
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 ه dan ح,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24
24
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 ه د ح,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24
24
dan ح
terdengar sama
dan bacaannya
samar
ي ه 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24
24
ح 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 أ خ ,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24,25
25
د ح 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 خ ,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24,25
25
ي 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 آخ ,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24,25
25
Antara حdan
terdengar sama
ه 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24,25
25
72
dan bacaannya
samar ketika
sukun
ع م ء ز 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24
24
Berdasarkan tabel diatas atau hasil pengumpulan kesalahan makhorijul
huruf di atas dapat kita lihat jelaslah bahwa kesalahan makhorijul huruf siswa
terjadi pada makhraj al-Halaq (tenggorokan) pada ع ,ح , ,ء , atau yang
terdengar mirip bunyinya dan menurut mereka susah untuk dibedakan.
Dari rekaman kosa kata yang telah dibaca para siswa Selanjutnya
diidentifikasikan kesalahan makhorijul huruf yang sering terjadi pada siswa dari
beberapa kosa kata diatas, masing-masing siswa mempunyai kesalahan dalam
melafalkan makhorijul huruf dalam kemampuan membaca, hal ini membuktikan
bahwa siswa menghadapi kesulitan dalam melafalkan huruf-huruf tersebut
Dari hasil catatan kesalahan-kesalahan makhorijul huruf siswa dari semua
bacaan kosa kata yang telah disiapkan diatas terlihat bahwa kesalahan yang paling
sering terjadi dan terlihat pada makhraj al-Halaq atau huruf-huruf yang terdengar
mirip bunyinya yaitu pada huruf , ع,ح, ء, .
b. Identifikasi Sampel (Kesalahan)
Dalam Identifikasi kesalahan ini digunakan sebagai proses mencari
kesalahan yaitu dengan membandingkan antara ekspresi seorang siswa (yang
73
sedang dipelajari) dan bentuk yang benar dari bahasa yang sedang diteliti setelah
itu perbedaan yang terjadi antara ekspresi dan deskripsi dicatat dan selanjutnya
mencari kesalahan yang banyak atau sering terjadi.
Pada huruf ع dibaca huruf ء seperti pada kata ‘’ ع ج ت ,’’ع م ’‘ ,’’ع ’‘ ,’’
ل ع م ’‘ ل ketika berbaris fathah, dhommah, kasrah, dan jazm/sukun, ketika ’’ط
berada di awal, tengah dan akhir kalimat/kata, karena huruf ‘’ء’’ mirip dengan
huruf ‘’A’’ pada abjad bahasa Indonesia sehingga lebih gampang untuk
diucapkan.
pada huruf , dibaca huruf ح, seperti kata ‘’ ي ’‘ dan ’‘ ه ه ’’ ketika
berbaris fathah dan jazm/sukun kadang huruf tersebut dibaca dengan huruf
seperti kata ‘’ ش د’’ dan ‘’ ketika berbaris kasrah dan dhammah yang berada ’’ه د
pada awal dan tengah kalimat/kata, pada huruf dibaca huruf ح pada kata
‘’ ’’أ خ د خ ketika berbaris sukun dan dhammah dan dibaca ketika berbaris
kasrah pada tengah kalimat pada kata’’ ي karena lebih ringan dan mudah ’’آخ
untuk ditiru atau diucapkan hurufnya sedangkan pada huruf ح semua bacaannya
banar baik ketika baris dhammah, fathah, kasrah dan sukun seperti pada kata ‘’ ب ح ,إ ف ح,
ي ح د س , ل ح ي dan ح’’ dan huruf ح lebih mirip dengan huruf ‘’H’’ pada abjad
bahasa Indonesia, akan tetapi barisnya saja yang masih banyak salah ketika
membacanya dan panjang pendek bacaannya, akan tetapi itu tidak terlalu dibahas
dalam penelitian ini.70
70 MTs Nurul Ishlah, Dokumentasi Tes bacaan siswa kelas VII MTs, 19 maret 2017.
74
Daftar kesalahan-kesalahan makhraj huruf al-Halaq pada bacaan mufrodat siswa
kelas VII MTs Nurul Ishlah71
Ekspresi siswa Deskripsi yang benar Lafal huruf yang salah
Lafal huruf yang benar
Salah makhraj: membunyikan dan ء denganع
dengan
ع )Syin ش ) = al-Lisan, pertengahan lidah,dimantapkan dengan langit-langit atas ‘Ain ع= al-Halaq, bagian tengah
Salah makhraj: membunyikan dengan حdan dengan
ص خ ل Kha( ) = al-Halaq,bagian luar Shod(ص) = al-Lisan, ujung lidah dengan ujung gigi seri bawah
Salah makhraj: membunyikan denganح
ط )Kha م ) = al-Halaq, bagian luar
Salah makhraj: membunyikan ع denganء
ع ج ,al-Halaq = (ع)Ain‘ ت bagian tengah
Salah makhraj: membunyikanءdengan ع
,al-Halaq-= (ع)Ain‘ ع م bagian tengah
Salah makhraj: membunyikan ع denganء
ل ع م ل -al =(ع)Ain‘ ط Halaq,bagian tengah
Salah makhraj: membunyikaءdengan ع
-al =(ع)Ain‘ ع Halaq,bagian tengah
Salah makhraj: membunyikan ع denganء
-al = (ع)Ain‘ ط ع Halaq,bagian tengah
Salah makhraj: ه Ha(ه) = al-Halaq,
71 MTs Nurul Ishlah, Dokumentasi Daftar KesalahanMakhraj huruf pada bacaan mufrodat
siswa kelas VII MTs Nurul Ishlah, Gegelang, 19 maret 2017
75
membunyikan dan ح dengan ه dengan
bagian dalam Dzal( ) =al-Lisan, ujung lidah dengan ujung gigi seri atas (tertahan hembusan nafas)
Salah makhraj: membunyikan
dengan dan ح dengan
)Syin ش د ) = al-Lisan, pertengahan lidah dimantapkan dengan langit-langit atas Ha(ه) = al-Halaq, bagian dalam
Salah makhraj: membunyikan dengan dan حtidakmembacapanjang
,al-Halaq = (ه)Ha ه د bagian dalam
Salah makhraj: membunyikan denganحterdengar
sama dan bacaannya samar
ي ه Ha(ه) = al-Halaq, bagian dalam
Salah makhraj: membunyikan
dengan ه
)Kha أ خ ) = al-Halaq, bagian luar
Salah makhraj: membunyikan denganح
د )Kha خ ) = al-Halaq, bagian luar
Salah makhraj: membunyikanه dengan
ي )Kha آخ ) = al-Halaq, bagian luar
Salah makhraj: membunyikan denganح terdengar sama dan bacaannya samar ketika sukun
ه Ha(ه) = al-Halaq, bagian dalam
Tidak membaca panjang pada huruf sebelum ya’ sukun
ي ز vokal panjang pada ج huruf sebelum ya’ sukun
Salah makhraj: ع م ز ‘Ain(ع) = alHalaq,
76
membunyikan ء dengan ع
bagian tengah
Dari hasil catatan kesalahan-kesalahan makhorijul huruf siswa dari semua
bacaan kosa kata yang telah disiapkan diatas terlihat bahwa kesalahan yang paling
sering terjadi dan terlihat pada huru-huruf yang terdengar mirip bunyinya yaitu
pada huruf , ع,ح, ء, .
2. Pengucapan Makhraj huruf al-Lisan dalam Kemampuan Membaca pada
Pembelajaran Bahasa Arab siswa kelas VII MTs Nurul Ishlah
Para siswa-siswi di kelas VII MTs ini, belajar bahasa Arab ada yang ketika
kelas III MI mulai diajarkan bagi siswa yang sekolahnya di MI dan ada yang baru
pertama belajar semenjak dibangku kelas VII MTs bagi yang lulusan SD, karena
siswa di MTs Nurul Ishlah ini bukan hanya dari lulusan MI tapi lulusan SD juga
banyak, sehingga dalam mengenal bahasa Arab mereka mempunyai pengalaman
yang berbeda pula, akan tetapi walaupun begitu, mereka sama-sama masih salah
dalam mengucapkan makhraj huruf hija’iyyah dan panjang pendeknya, dan rata-
rata mereka sering salah dalam membunyikannya seperti pada huruf , ص, , ,
Sejalan dengan pemaparan diatas Guru bahasa Arab kelas VII yaitu bapak
H. Saefudin Zohri, mengungkapkan bahwa:
‘’Tempat mereka sering salah dalam membunyikan huruf, Biasanya pada huruf-huruf yang memang terdengar mirip bunyinya dan tidak ada dalam bahasa Indonesia, inilah yang menyebabkan siswa itu kesulitan dan sering salah atau keliru dalam membunyikan hurufnya dan memang masih banyak yang belum terbiasa mengucapkan huruf sehingga mengalami kesulitan karena banyak terjadi kesalahan seperti pada huruf ص , , , , ,ع,ء/ dan . Hal ini dikhawatirkan menjadi kesalahan yang ح, berkelanjutan nantinya, karena jika tidak segera diperbaiki akan
77
mengalami perbedaan makna atau penyimpangan pada makna yang sebenarnya jika salah satu huruf yang dibaca salah diucapkan. ‘’72
Dari ungkapan guru bhahasa Arab diatas dapat dilihat ahwa salah satu
penyebab kesaulitan itu terjadi adalah karena huruf-hurufnya yang terdengar mirip
dan tidak ada dalam bahasa Indonesia dan bahasa mereka sendiri sehingga sering
kali tidak bisa membedakan cara membacanya juga sulit mengubah kebiasaan
yang sudah melekat pada diri mereka sendiri yang belum terbiasa dalam
mengucapkan huruf-huruf tersebut.
Analisis kesalahan ini sengaja di lakukan untuk mengetahui kesulitan para
siswa, dan peneliti menemukan adanya kesalahan yang terjadi pada makhorijul
huruf dalam kaitannya dengan kemampuan membaca siswa kelas VII mengalami
kesulitan yaitu terjadinya kesalahan pada makhorijul huruf, seperti pada makhraj
huruf al-Halaq pada huruf ع, ح, ء , dan huruf al-Lisan pada huruf , , ص, ,
, , .
Sehubungan dengan paparan diatas dapat kita lihat juga dari ungkapan
salah satu siswi yang bernama Muliana mengatakan:‘’saya tidak bisa
membedakan cara pembunyian huruf yang benar yaitu pada huruf ع, ح, ء , , ,
, ص , , , , , karena saya tidak terbiasa membunyikan huruf-hurufnya’’.
Selain itu dari pengakuan salah satu siswi yang bernama Lia Fitriana
mengatakan bahwa: ‘’saya belajar bahasa Arab sejak kelas III MI tapi saya masih
belum bisa membedakan mana huruf ح, , dan selain itu juga huruf , , , ص
72Ibid, wawancara.november 2016
78
, , dan juga pada huruf dengan 73’’ع, dan ungkapan dari saudara alfarizi ‘’ saya
baru menenal bahasa Arab sejak kelas VII MTs’’.
Dari ungkapan siswa diatas dapat kita lihat bahwa pengalaman belajar
bahasa Arab siswa kelas VII MTs berbeda, namun sebelum mendapat pengalaman
belajar bahasa Arab, para siswa juga pernah belajar membaca huruf hija’iyyah di
tempat belajar mengaji mereka masing-masing karena bahasa kitab Al-Qur’an
merupkan bahasa Arab juga. Jadi sama saja mempelajari huruf al-Qur’an sama
halnya dengan mempelajari bahasa Arab dan mereka sama-sama mengenal huruf
hija’iyah sebelum masuk sekolah dasar.
Untuk mengetahui kesalahan makhorijul huruf dalam kemampuan
membaca siswa pada pembelajaran bahasa Arab siswa kelas VII MTs, peneliti
menyuruh para siswa untuk membaca kosa kata yang telah disediakan dan dites
satu persatu bacaannya supaya kesalahannya bisa diketahui dan terlihat sehingga
bisa diperbaiki kesalahan pada makhraj huruf tersebut.
Bacaan yang telah disediakan berupa kosa-kata yang mencakup semua
makhraj huruf pada kalimat/kosa-kata, setelah itu peneliti merekam satu persatu
bacaan siswa, peneliti mendengar dan memutar ulang bacaan siswa sehingga
dapat diketahui dan dicatat kesalahan makhraj huruf yang terjadi, sehingga dapat
menemukan fokus yang akan diteliti dan dianalisis pada bagian bacaan yang
sering ditemukan salah pada bacaan tersebut kemudian mencari penyebab
kesalahan itu terjadi, bagaimana bisa terjadinya kesalahan setelah itu dapat
73 Wawancara, lia Fitriana, ruang kelas VII MTs, november 2016
79
mencari solusi yang tepat untuk memperbaikinya. Sejalan dengan analisis
kesalahan makhorijul huruf dalam kemampuan membaca siswa kelas VII MTs,
langkah yang di gunakan adalah penyajian materi berupa kumpulan kosa-kata
yang mencakup semua huruf hija’iyyah.
Setelah mengetahui bacaaan dari kosa kata diatas, terdapat banyak
kesalahan yang sering terjadi pada makhraj huruf siswa kelas VII MTs Nurul
Ishlah Gegelang ini, kesalahan yang paling sering terjadi pada vokal panjang
pendek bacaan huruf, baris dan kesalahan menonjol yaitu yang terdapat pada
makhraj huruf al-Lisan namun yang menjadi fokus dalam masalah penelitian ini
adalah mengetahui kesalahan yang hanya terdapat pada makhraj huruf al-Halaq
dan al-Lisan.
Dengan mengetahui letak kesalahan tersebut peneliti membuat tes bacaan
yang kedua pada makhraj huruf al-Halaq dan al-Lisan untuk lebih memastikan
bahwa siswa kelas VII MTs mengalami kesulitan dalam melafazkan makhraj
huruf-huruf tersebut dalam bentuk kosa kata (mufradat) juga akan tetapi dalam
satu huruf tersebut ditargetkan mempunyai baris yang berbeda, sehingga
memperjelas kesalahan yang terjadi.
Mufrodat ini dipilih sebagai materi dalam tes bacaan untuk memudahkan
peneliti mendeteksi kesalahan tersebut dan hal ini juga untuk menambah
perbendaharaan kata untuk para siswa yang belum pernah membacanya ataupun
mendengarnya supaya terbiasa untuk mengucapkannya sehingga tidak terlalu
asing bagi mereka dalam hal ini juga untuk melatih mereka supaya terbiasa dalam
80
membaca dan membiasakan diri untuk mengucapkan makhraj huruf dalam bahasa
Arab terutama juga dalam membaca al-Qur’an karena untuk bisa fasih membaca
harus dengan banyak latihan.
Untuk memperjelas atau penegasan kesalahan yang terjadi pada
makhorijul huruf dalam kemampuan siswa membaca kosa kata yang telah
disediakan, peneliti menyediakan tes yang kedua dengan memilih kesalahan
makhraj huruf yang terjadi pada tes pertama yaitu pada makhraj al-Halaq dan al-
Lisan dengan memuat satu huruf yang empat macam baris atau syakalnya
(dhammah, kasrah, fathah dan sukun).
Dari hasil bacaan siswa diadakan Pengumpulan sampel (kesalahan), akan
tetapi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jadi yang dikumpulkan
berupa data kesalahan siswa yang terjadi pada pelafalan atau pada makhorijul
huruf yaitu dengan mengumpulkan kesalahan melalui sumber data dalam bentuk
informasi hasil tes bacaan pada kosa kata yang telah disediakan.
Kesalahan ucapan ini merupakan kesalahan yang dilakukan pada bahasa
lisan yaitu ketika siswa salah atau keliru dalam mengucapkan suatu kata atau
mufradat yang telah disediakan, dari hasil tes tersebut ditemukan kesalahan pada
bunyi atau ucapan dari bacaan kosa kata siswa.
Berikut ini merupakan rincian kesalahan fonologi/ucapan yang dilakukan
siswa kelas VII MTs Nurul Ishlah beserta koreksinya yang dikumpulkan sebagai
dokumen hasil analisis kesalahan fonologi atau makhorijul huruf dalam
kemampuan membaca.
81
a. Pengumpulan Sampel (Kesalahan)
Dari hasil tes tersebut peneliti mengumpulkan kesalahan-kesalahan
makhorijul huruf yang terjadi dalam kemampuan membaca siswa yaitu:
Pengumpulan Kesalahan74
Bacaan huruf
yang salah
Bacaan
yang benar
No absen /siswa yang salah
Banyak siswa yang salah
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 ث ,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24,25
25
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 ث ,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24,25
25
ء ث 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 ث ,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24,25
25
ل ث 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 م ,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24,25
25
dan ع ء 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 ش ,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24,25
25
ك 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 ش ,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24,25
25
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 ش ,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24,25
25
ع danء 1,3,4,5,6,7,8,9,10,11,1 ش 2,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24,25
24
ي ق د 1,3,4,5,6,7,8,9,10,11,1 ص 2,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24
23
kasroh ص ق م ص ل 1,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24
23
74MTs. Nurul Ishlah, Dokumentasi Pengumpulan Kesalahan, Gegelang 19, maret, 2017
82
ص ح خ ل 1,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24
23
ع ء ج 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 ت ,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24
24
ي 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 ت ,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24
24
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 ه dan ح,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24
24
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 ش د ,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24
24
ه 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24
24
ك 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24
24
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24
24
ك 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 ت ,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24
24
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 ح ف ظ ,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24
24
ف ظ لب 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24
24
آ ل ف ي ظ 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 ت ح ,12,13,14,15.16.17.18.19.20.21,22,23,24
24
Berdasarkan hasil pengumpulan kesalahan makhorijul huruf di atas dapat
kita lihat bahwa kesalahan makhorijul huruf siswa terjadi pada wilayah makhraj
al-Lisan (lidah) pada huruf , , ص , , , , atau yang terdengar mirip
bunyinya dan menurut mereka susah untuk dibedakan.
83
Dari rekaman kosa kata yang telah dibaca para siswa Selanjutnya
diidentifikasikan kesalahan makhorijul huruf yang sering terjadi pada siswa dari
beberapa kosa kata diatas, masing-masing siswa mempunyai kesalahan dalam
melafalkan makhorijul huruf dalam kemampuan membaca, hal ini membuktikan
bahwa siswa menghadapi kesulitan dalam melafalkan huruf-huruf tersebut
b. Identifikasi Sampel (Kesalahan)
Dalam Identifikasi kesalahan ini digunakan sebagai proses mencari
kesalahan yaitu dengan membandingkan antara ekspresi seorang siswa (yang
sedang dipelajari) dan bentuk yang benar dari bahasa yang sedang diteliti setelah
itu perbedaan yang terjadi antara ekspresi dan deskripsi dicatat.
Pada makhraj al-Lisan, pada huruf dibaca , huruf ص , , dibaca
pada kata ء ,ث ,ث ث ل ,ث ث ع dibaca dan huruf pada kata م ك , ش ,ش dan ,ش
ع ص dibaca ketka berbarisdhammah, fathah, kasrah dan sukundan pada huruf ش
pada kata ي ق د ص ,ص خ ل , dan ص ص ل dibaca menunakan huruf ketika ق م
berbaris dhammah, kasrah, sukun kecuali ketika berbaris fathah karena lebih jelas
terdengar beda bunyinya sehigga lebih mudah untuk dibnyikan ketika berbaris
fathah dan huruf lebih mirip dengan huruf ‘’S’’ pada abjad bahasa Indonesia.
Pada huruf dan dibaca seperti pada kata ي ك ,ه ,ت ه , , dan ك ت
ketika berbaris fathah, dhammah, kasrah dan sukun, yang terletak di awal, tengah
maupun akhir kata, sedang pada huruf dibaca huruf ketika berbaris dhammah,
kasrah dan sukun kecuali baris fathah seperti pada kata آ ,ح ف ظ ل ف ي ظ dan ت ح ف ظ ل ب
karena lebih jelas terdengar beda bunyinya ketika berbaris fathah sehigga lebih
84
mudah untuk dibnyikan ketika berbaris fathah dan huruf lebih mirip dengan
huruf ‘’Z’’ pada abjad bahasa Indonesia.
Daftar kesalahan-kesalahan makhraj huruf pada bacaan mufrodat siswa kelas VII
MTs Nurul Ishlah
Ekspresi siswa Deskripsi Lafal huruf yang salah
Lafal huruf yang benar
Salah makhraj: membunyikan
dengan
)Tsa ث ) = al-Lisan bagian ujung lidah (menghembuskan udara)
Salah makhraj: membunyikan
dengan
)Tsa ث ) = al-Lisan bagian ujung lidah (menghembuskan udara)
Salah makhraj: membunyikan
dengan
ء ث )Tsa ث ) = al-Lisan bagian ujung lidah (menghembuskan udara)
Salah makhraj: membunyikan
dengan
ل ث ) Tsa م ) = al-Lisan bagian ujung lidah (menghembuskan udara)
Salah makhraj: membunyikan
dengan
ع ) Syin ش ) = al-Lisan pertengahan lidah dimantapkandengan langit-langit atas
Salah makhraj: membunyikan
dengan
ك ) Syin ش ) = al-Lisan pertengahan lidah dimantapkan dengan langit-langit atas
Salah makhraj: membunyikan
dengan
) Syin ش ) = al-Lisan pertengahan lidah dimantapkan dengan langit-langit atas
Salah makhraj: membunyikan
dengan
ع ) Syin ش ) = al-Lisan pertengahan lidah dimantapkan
85
dan ءdengan ع dengan langit-langit atas
Salah makhraj: membunyikan
dengan ص
ي ق د -al = (ص) Shod ص Lisan, ujung lidah dengan ujung gigi seri dibawah (ditebalkan mirip bunyi O dengan berdesis sedang)
Salah makhraj: membunyikan
kasroh dengan ص
ص ص ل -al = (ص) Shod ق م Lisan, ujung lidah dengan ujung gigi seri dibawah (ditebalkan mirip bunyi O dengan berdesis sedang)
Salah makhraj: membunyikan
dengan danص
dengan ح
ص خ ل Kha( ).=al-Halaq,bagian luar Shod(ص)= al-Lisan, ujung lidah dengan ujung gigi seri dibawah (ditebalkan mirip bunyi O dengan berdesis sedang)
Salah makhraj: membunyikan ه dengan ح dan dengan
,al-Halaq = (ه)Ha ه bagian dalam Dzal( ) = al-Lisan, uuung lidah dengan ujung ggi seri atas (tertahan hembusan nafas)
Salah makhraj: membunyikan ه dengan ح dan dengan
)Syin ش د ) = al-Lisan, pertengahan lidah dimantapkan dengan langit-langit atas Ha(ه) = al-Halaq, bagian dalam
Salah makhraj: membunyikan dan dengan
ه Dzal( ) = al-Lisan, uuung lidah dengan ujung ggi seri atas (tertahan hembusan nafas)
Salah makhraj: ك Dzal( ) = al-Lisan,
86
membunyikan dengan
uuung lidah dengan ujung ggi seri atas (tertahan hembusan nafas)
Salah makhraj: membunyikan dengan
Dzal( ) = al-Lisan, uuung lidah dengan ujung ggi seri atas (tertahan hembusan nafas)
Salah makhraj: membunyikan dengan
ك )Dzal ت ) = al-Lisan, uuung lidah dengan ujung ggi seri atas (tertahan hembusan nafas)
Salah makhraj: membunyikan dengan
)Dzo ح ف ظ ) = al-Lisan, ujung lidah dengan ujung gigi seri atas (ditebalkan dan tertahanhembusan nafas)
Salah makhraj: membunyikan dengan
ف ظ ل ب Dzo( ) = al-Lisan, ujung lidah dengan ujung gigi seri atas (ditebalkan dan tertahanhembusan nafas)
Salah makhraj: membunyikan dengan
آ ل ف ي ظ )Dzo ت ح ) = al-Lisan, ujung lidah dengan ujung gigi seri atas (ditebalkan dan tertahanhembusan nafas)
Dari paparan dan penjelasan diatas, jelaslah bahwa kesalahan huruf dalam
kemampuan membaca atau membunyikan huruf yang paling identik terdapat pada
huruf yang terdengar mirip bunyinya dan tidak terdapat pada abjad bahasa
Indonesia yaitu pada makhraj al-Halaq pada huruf ع yang dibaca huruf ‘’ء’’ yang
mirip dengan huruf ‘’A’’. Pada makhraj al-Lisan pada huruf , , ص yang
dibunyikan dengan huruf ‘’ ’’ yang mirip dengan huruf ‘’S’’ pada abjad bahasa
87
Indonesia, dan huruf dan dibunyikan dengan huruf karena huruf tersebut
lebih mirip dengan huruf ‘’Z’’ pada abjad bahasa Indonesia. Sehingga huruf-huruf
yang memiliki kemiripan dengan bahasa Indonesia tersebut tidak memiliki
kesulitan atau kesalahan dalam membunyikan huruf atau abjad bahasa Arab
karena mudah untuk ditiru dan biasa dibunyikan.
Dari hasil catatan kesalahan-kesalahan makhorijul huruf siswa dari semua
bacaan kosa kata yang telah disiapkan diatas terlihat bahwa kesalahan yang paling
sering terjadi dan terlihat pada makhraj al-Lisan atau pada huruf yang terdengar
mirip bunyinya pada huruf , , ,ص , , , , ,.
Setelah mengetahui bacaaan dari kosa kata diatas, terdapat banyak
kesalahan yang sering terjadi pada makhraj huruf siswa kelas VII MTs Nurul
Ishlah Gegelang ini, kesalahan yang paling sering terjadi pada vokal panjang
pendek bacaan huruf, baris dan kesalahan menonjol yaitu yang terdapat pada
makhraj huruf al-Halaq dan al-Lisan namun yang menjadi fokus dalam masalah
penelitian ini adalah mengetahui kesalahan yang hanya terdapat pada makhraj
huruf al-Halaq dan al-Lisan.
Dari hasil analisis kesalahan di atas dapat kita ketahui bahwa adanya
kesulitan para siswa dalam membunyikan Makhorijul hurufnya dan dalam kosa-
kata diatas siswa memiliki kesalahan yang paling sering dilakukan dan terhubung
dengan kumpulan hasil wawancara dengan para siswa yaitu:75
75 MTs Nurul Ishlah, wawancara siswa kelas VII MTs,Gegelang november 2017
88
1. Alda menjawab pertanyaan dari soal yang diajukan peneliti kepadanya bahwa,
dia tidak bisa membedakan cara pembunyian atau makhraj pada huruf , ,
dan hal ini terlihat dari bacaan kosa kata yang ada ع dengan ء dan , ح, ,ص
huruf-huruf tersebut mempunyai kesalahan pada huruf ,ح , dan , dengan
, huruf ص , , , dibunyikan huruf
2. Alfarizi kesalahannya pada huruf ص , , , dan hal ع dengan ء dan , ح, ,
ini terlihat dari bacaan kosa kata yang ada huruf-huruf tersebut mempunyai
kesulitan atau kesalahan pada huruf ,ح , dan , dengan , huruf ص , , ,
dibunyikan huruf
3. Andra yani belum bisa membedakan bagaimana membunyikan hurufص , , ,
dengan tepat dan hal ini terlihat dari bacaan kosa kata ع dan dengan , ح,
yang ada huruf-huruf tersebut mempunyai kesulitan atau kesalahan pada huruf
, ص , dan , dengan , huruf , ح, , dibunyikan huruf
4. Devi Riana belum bisa membedakan bagaimana cara membunyikan huruf ,
, ص -dan hal ini terlihat dari bacaan kosa kata yang ada huruf ع dan , ح, ,
huruf tersebut mempunyai kesulitan atau kesalahan pada huruf ,ح , dan ,
dengan , huruf ص , , , dibunyikan huruf
5. Diana putri belum bisa membedakan bagaimana cara membunyikan huruf ,
, , dan ص dan hal ini terlihat dari bacaan kosa kata yang ada huruf-huruf
tersebut mempunyai kesulitan atau kesalahan pada huruf ,ح , dan , dengan
, huruf ص , , , dibunyikan huruf
6. Elin belum bisa membedakan bagaimana cara membunyikan huruf , , ,
dan hal ini terlihat dari bacaan kosa kata yang ada ع dan dengan , ح, ,ص
89
huruf-huruf tersebut mempunyai kesulitan atau kesalahan pada huruf ,ح ,
dan , dengan , huruf ص , , , dibunyikan huruf
7. Elisa belum bisa membedakan bunyi huruf ح, , dan dan hal ini terlihat dari
bacaan kosa kata yang ada huruf-huruf tersebut mempunyai kesulitan atau
kesalahan pada huruf ,ح , dan , dengan , huruf ص , , , dibunyikan
huruf
8. Elisa Utami kesalahannya pada huruf ص , , , ع dan dengan , ح, ,
9. Febrianto belum bisa membedakan bunyi huruf , , , dengan , dan ح
dengan dan hal ini terlihat dari bacaan kosa kata yang ada huruf-huruf
tersebut mempunyai kesulitan pada huruf ,ح , dan , dengan , huruf , ,
dibunyikan huruf ,ص
10. Felina , , , dan dan hal ini terlihat dari bacaan kosa kata yang ع
ada huruf-huruf tersebut mempunyai kesulitan pada huruf ,ح , dan ,
dengan , huruf ص , , , dibunyikan huruf
11. Indra lasmana , dan dan hal ini terlihat dari bacaan kosa kata yang عح,
ada huruf-huruf tersebut mempunyai kesulitan pada huruf ,ح , dan ,
dengan , huruf ص , , , dibunyikan huruf
12. Lia fitriana huruf ص , , , dan hal ini terlihat ع dan dengan , ح, ,
dari bacaan kosa kata yang ada huruf-huruf tersebut mempunyai kesulitan pada
huruf ,ح , dan , dengan , huruf ص , , , dibunyikan huruf
13. Marina pada huruf ص , dan dan hal ini terlihat dari bacaan, ح, , ,
kosa kata yang ada huruf-huruf tersebut mempunyai kesulitan pada huruf ,ح
, dan , dengan , huruf ص , , , dibunyikan huruf
90
14. Mawar Diana pada huruf ,صح , , , dan hal ini terlihat dari bacaan
kosa kata yang ada huruf-huruf tersebut mempunyai kesulitan pada huruf ,ح
, dan , dengan , huruf ص , , , dibunyikan huruf
15. Mayanda menjawab pertanyaan dari soal yang diajukan peneliti kepadanya
bahwa, dia tidak bisa membedakan cara pembunyian atau makhraj huruf pada
huruf ص , , dan hal ini terlihat dari bacaan kosa kata yang ع dan , ح, ,
ada huruf-huruf tersebut mempunyai kesulitan pada huruf ,ح , dan ,
dengan , huruf ص , , , dibunyikan huruf
16. Muliana tidak bisa membedakan cara pembunyian atau makhraj huruf
pada huruf ص , , , , , dan dan hal ini terlihat dari bacaan kosa kata عح,
yang ada huruf-huruf tersebut mempunyai kesulitan pada huruf ,ح , dan ,
dengan , huruf ص , , , dibunyikan huruf
17. Neza Arianti mengaku kesulitan dalam membedakan bunyi huruf , ,
dan pada hasil pertanyaan atau wawancara yang diajukan peneliti, ح, ,ص
kepadanya akan tetapi mempunyai kesulitan pada huruf ,ح , dan ,
dengan , huruf ص , , , dibunyikan huruf terlihat dari bacaan kosa kata
yang ada huruf-huruf tersebut
18. Nova Nisari mengaku kesulitan dalam membedakan bunyi huruf , , ,
pada pertanyaan atau wawancara yang diajukan ع dengan ء dan , ح, ,ص
peneliti kepadanya akan tetapi mempunyai kesulitan pada huruf ,ح , dan ,
dengan , antara ء dengan ع, huruf ص , , , dibunyikan huruf terlihat
dari bacaan kosa kata yang ada huruf-huruf tersebut
91
19. Raudatul Jannah mengatakan ‘’ saya belum bisa menyebut huruf ع, , ,
, ص ’’76 akan tetapi mempunyai kesulitan pada huruf ,ح , dan , dengan
, antara ء dengan ع, huruf ص , , , dibunyikan huruf terlihat dari bacaan
kosa kata yang ada huruf-huruf tersebut
20. Riadus solihin mempunyai kesalahan pada huruf ,ح , dan , dengan
, antara ء dengan ع, dan ص , , , dibunyikan huruf dan mengakui
bahwa dirinya tidak bisa membedakan bunyi huruf tersebut
21. Rosiani mempunyai kesalahan pada kata yang memiliki huruf , ح ,
bahkan huruf ح dibaca ء seperti pada kata ط ح م dibaca ط م sedangkan ,
dibaca , huruf ع dibaca ء huruf ص , , , dibaca
22. Sahni mempunyai kesulitan pada huruf ,ح , dan , dengan , antara ء
dengan ع, huruf ص , , , dibunyikan huruf terlihat dari bacaan kosa kata
yang ada pada huruf-huruf tersebut
23. Sumiatun Ahdaniyah , dengan , antara ء dengan ع, huruf ص , , ,
dibunyikan huruf dan antara huruf , ح ,dan
24. Supiana belum bisa menyebut huruf dengan benar ص , , , dan , ح, ,
tidak bisa membedakan bunyi antara huruf ء dengan عdan , dengan ,
25. Zahid Syarip sering salah dalam membunyikan huruf , ,
menurutnya huruf yang paling sulit untuk dibunyikan dari pada huruf yang
lainnya.77
Dari pengakuan para siswa diatas dan hasil analisis tersebut, bahwa para
siswa rata-rata belum mampu membuyikan huruf hija’iyyah yang terdapat pada
76 Wawancara, Raudatul jannah, ruang kelas VII MTs, 6 desember 2016 77 Para siswa kelas VII MTs Nurul Ishlah, ruang kelas VII MTs,6 desember 2016
92
makhraj al-Halaq dan al-Lisan karena belum terbiasa dan belum bisa
membedakan bunyi huruf yang satu dengan yang lain atau belum mengetahui cara
pembunyian hurufnya dengan baik dan benar sesuai aturan bahasa tersebut.
Selain dari faktor dalam bahasa (bunyi), kesalahan atau kesulitan yang
dihadapi siswa juga terpengaruh dari faktor luar seperti pergaulan dan lingkungan
mereka dirumah, hal itu yang menyebabkan mereka kurang minat atau semangat
dorongan dan motivasi terutama dari orang tua mereka untuk selalu tetap belajar
dan berlatih dirumah mereka masing-masing.
Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan H. Saefudin Zohri bahwa,
‘’yang menyebabkan siswa kesulitan ‘’Kalau soal penyebab yang paling terlihat pada siswa adalah tidak terbiasa dalam membunyikan huruf-hurufnya karena berbeda dengan huruf atau abjad yang ada pada bahasa Indonesia, sehingga mereka tidak terbiasa dalam menyebutkan bunyinya terutama juga karena kurangnya latihan atau belajar dirumah, dikarenakan kurang diperhatikan oleh orang tua mereka sehingga mereka juga tidak menyadari pentingnya belajar atau mengulang pelajaran dirumah, dan kebanyakan bermain atau terpengaruh dari dalam lingkungan dan pergaulan mereka untuk lupa melakukan hal yang semestinya dilakukan ketika sampai dirumah yaitu belajar dan terus berlatih untuk mengatasi kesulitan yang dialami siswa terutama motivasi dan dukungan dari orang tua mereka yang paling penting dan dibutuhkan sekali bagi para siswa itu sendiri,kalau itulah yang mempengaruhi mereka untuk tidak serius dalam belajar’’.78
Dari pemaparan diatas jelaslah dapat kita simpulkan bahwa Penyebab
kesulitan atau kesalahan makhorijul huruf dalam kemampuan membaca siswa
kelas VII MTs dapat berpengaruh dari dua faktor yaitu faktor linguistik yang
terlihat adalah fonologi atau bunyi huruf atau abjad dari bahasa yang
dipelajari/bahasa Arab dan dari faktor luar bahasa seperti:
78Ibid, wawancara
93
Selain itu penyebab dari kesalahan atau kesulitan siswa pada makhraj
huruf yang ditemukan dilapangan antara lain:
1. Pemahaman siswa kurang atau pemahaman yang keliru
2. Kegiatan pembelajaran kurang mendukung karena tidak adanya kegiatan untuk
melatih atau membantu siswa dalam belajar
3. Pengaruh bahasa Ibu atau bahasa pertama (Indonesia) siswa
4. Adanya perbedaan antara pengucapan huruf bahasa Arab dengan bahasa
Indonesia
5. Terdapat banyak huruf yang terdengar mirip bunyinya
6. Belum terbiasa dalam membunyikan hurufnya
7. Kurangnya latihan atau mentahsin bacaan
8. kurangnya minat atau semangat dan motivasi siswa
9. Ambisi yang berlebihan dalam mengucapkan hurufnya
10. Sering lupa atau tidak mengingat bacaan hurufnya
Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan H. Saefudin Zohri bahwa, ‘’
yang menyebabkan siswa kesulitan
‘’Kalu soal penyebab yang paling terlihat pada siswa adalah tidak terbiasa dalam membunyikan huruf-hurufnya karena berbeda dengan huruf atau abjad yang ada pada bahasa Indonesia, sehingga mereka tidak terbiasa dalam menyebutkan bunyinya terutama juga karena kurangnya latihan atau belajar dirumah, dikarenakan kurang diperhatikan oleh orang tua mereka sehingga mereka juga tidak menyadari pentingnya belajar atau mengulang pelajaran dirumah, dan kebanyakan bermain atau terpengaruh dari dalam lingkungan dan pergaulan mereka untuk lupa melakukan hal yang semestinya dilakukan ketika sampai dirumah yaitu belajar dan terus berlatih untuk mengatasi kesulitan yang dialami siswa terutama motivasi dan dukungan dari orang tua mereka yang paling penting dan dibutuhkan
94
sekali bagi para siswa itu sendiri,kalau itulah yang mempengaruhi mereka untuk tidak serius dalam belajar’’79
Upaya yang dilakukan guru bahasa Arab dalam menangani hal tersebut
dengan cara mengoreksi setiap bacaan ketika mereka disuruh untuk membaca
materi yang ada oleh guru mereka secara bergilir dan memberikan motivasi
dengan cara memberikan mereka pandangan betapa pentingnya belajar bahasa
Arab dan keutamaan-keutamaan mempelajarinya, seperti yang dikatakan H.
Saefudin Zohri
‘’ Hal yang perlu saya lakukan biasanya dengan memberikan motivasi, memberikan gambaran tentang pentingnya belajar bahasa Arab, dan memberi semangat, mengajarkan mereka melafalkan huruf hija’iyyah dengan benar yaitu dengan cara mengoreksi setiap kesalahan dalam melafalkan hurufnya ketika saya menyuruh mereka membaca dan memberikan motivasi seperti menceritakan keutamaan mempelajari bahasa Arab dan manfaatnya, memberi pesan kepada mereka agar selalu tetap rajin sekolah dan jangan lupa untuk belajar dirumah mereka juga serta membimbing mereka semampu saya’’80
Meskipun tidak ada kebijakan khusus dari sekolah untuk pembelajaran
bahasa Arab, Dari pemaparan diatas jelaslah bahwa guru bahasa Arab selalu
berupaya mengaar, membantu, dan membimbing para muridnya untuk untuk
mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa dalam belajar bahasa Arab demi
tercapainya tujuan dalam belajar.
Seperti yang diungkapkan H.Saefudin Zohri bahwa ‘’kalau kebijakan yang
khusus dalam pembelajaran bahasa Arab sih belum ada karena mengingat juga
MTs yang belum lama berdiri ini, masih banyak terdapat kekurangan dari segi
79ibid 80ibid
95
fasilits, seperti perpustakaan yang belum ada, kegiatan yang diadakan seperti
ekstarkurikuler yang ada yaitu kegiatan PRAMUKA’’
Dalam pembelajaran bahasa Arab siswa memang senang diajarkan oleh
guru bahasa Arabnya ini, karena jika diajarkan mereka cepat mengerti namun
yang menjadikan mereka kurang senang adalah karena tidak paham artinya, dan
kesulitan dalam membaca huruf, panjang pendek serta barisnya sehingga mereka
tidak lancar dalam membacanya, dan walaupun lancar akan tetapi kemampuan
dalam membunyikan hurufnya seringkali tidak tepat dan keliru.
Seperti saudari Rosiani mengatakan:
‘’saya tidak terlalu senang mempelajari bahasa Arab, karena saya tidak
tahu artinya, tidak tahu cara membedakan bunyi huruf yang satu dengan yang lain
dengan benar ketika membaca teks bahasa Arab, namun saya senang cara guru
mengajarkan bahasa Arab, karena kalau kami diajarkan oleh beliau kami cepat
mengerti’’
Selain itu juga saudari Diana Putri mengatakan:
‘’saya tidak terlalu senang dengan pelajaran bahasa Arab, saya tidak tahu
artinya, tidak tahu cara membedakan bunyi huruf yang satu dengan yang lain
dengan benar ketika membaca teks bahasa Arabkarena namun saya senang cara
mengajar guru bahasa Arab,karena cara mengajar beliau baik, tidak kasar, dan
ketika mengajar juga ada lucunya.
96
Dari ungkapan diatas bisa kita lihat bahwa guru bahasa Arab di MTs ini
sangat berperan penting bagi para siswanya dalam meningkatkan dan menunjang
keberhasilan dalam belajar siswa bagi pembelajaran bahasa Arab.
3. Kemampuan Membaca
Kelas VII MTs ini berbeda pengalaman dalam hal mengenal bahasa Arab,
ada yang sejak duduk di bangku kelas 3 MI dan ada pula yang baru pertama kali
sejak masuk kelas VII MTs karena ada yang lulusan SD dan ada yang lulusan MI,
lulusan SD berkomposisi 15 siswa dan lulusan MI 10 siswa, seperti yang telah
peneliti teliti ketika wawancara dengan para siswa selain itu dengan guru bahasa
Arabnya yaitu
Setelah peneliti mewawancarai para siswa, peneliti mendapatkan informasi
bahwa di kelas VII MTs ini lebih banyak lulusan dari SD yaitu sebanyak 15 orang
dan lulusan MI sebanyak 10 orang salah satunya pada siswi yang bernama
Muliana “Saya mengenal bahasa Arab ketika saya duduk dibangku kelas III MI
dan dikelas ini lebih banyak dari lulusan SD yaitu sebanyak 15 orang dan lulusan
MI sebanyak 10 orang’’ sehingga ada yang baru pertama mempelajari bahasa
Arab ketika masuk MTs ini yaitu dari lulusan SD sedangkan lulusan MI
mempelajari bahasa Arab sejak mereka duduk di bangku kelas III MI akan tetapi
untuk mempelajari makhraj huruf semuanya sudah mempelajarinya ketika belajar
mengenal huruf hija’iyyah/mengaji sebelum masuk SD/MI. Didalam kelas VII
MTs ini ada yang lulusan dari SD, ada juga lulusa dari MI, sehingga yang lulusan
MI ini lebih dahulu mengenal bahasa Arab sejak mereka kelas III MI, sedangkan
97
yang lulusan SD baru pertamakali diajarkan /belajar bahasa Arab ketika masuk
MTs di Nurul Ishlah, informasi ini peneliti dapatkan dari beberapa hasil
wawancara siswa.
Walaupun demikian tidak menjadi perbedaan bagi peneliti untuk
mengetahui kesalahan pada makhorijul huruf mereka, karena semuanya sama saja,
sama-sama mempunyai kesulitan pada hal yang paling mendasar dalam
mempelajari bahasa Arab yaitu pada makharijul huruf.
Dalam mengajarkan bahasa Arab, metode yang biasa digunakan guru
bahasa Arab untuk menyampaikan materi yaitu metode ceramah, untuk
memberikan penjelasan dan pemahaman kepada siswa, selain itu juga metode
diskusi dan metode tanya jawab. Seperti yang di ungkapkan guru bahasa Arab H.
Saefudin mengatakan:
‘’ metode yang saya gunakan pertama-tama adalah metode ceramah, metode ini biasanya saya gunakan untuk memberikan penjelasan dan pemahaman kepada siswa terhadap materi yang akan saya sampaikan atau berikan terhadap para siswa dan saya gunakan untuk menyampaikan materi namun setelah materi disampaikan saya mengajak mereka untuk mengadakan diskusi dan kemudian tanya jawab seputar materi tersebut, jika ada siswa yang belum paham maka siswa dipersilahkan untuk bertanya dan diadakanlah tanya jawab dengan siswa, namun bukan hanya siswa yang memberikan pertanyaan akan tetapi guru juga bertanya kepada mereka untuk mengetahui apakah mereka telah paham dan mengerti materi yang telah saya sampaikan tersebut’’.81
Metode tanya jawab ini bukan hanya digunakan sekedar pertanyaan bagi
siswa yang belum paham dengan materi yang diberikan namun juga digunakan
untuk melatih ingatan siswa apabila diberikan pertanyaan oleh guru terhadap
81Ibid, Wawancara,
98
materi yang telah disampaikan atau diajarkan sebagai timbal balik dari materi apa
yang telah mereka pahami. Dan metode-metode umum inilah yang sering dan
biasa digunakan untuk menyampaikan pesan atau materi yang diajarkan dan
diberikan kepada para siswa.
Strategi dan media yang digunakan ketika mengajar adalah sesuai dengan
materi yang diajarkan dan sesuai sarana yang telah tersedia dimadrasah yang
harus ada seperti biasanya juga ada dimadrasah-madrasah lain yaitu papan tulis
spidol dan buku paket untuk kelas VII MTs yang diberikan untuk para siswa dan
guru sebagai pegangan untuk membantu dalam menyajikan materi yang akan
disampaikan kepada para siswa.
Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan H. Saefudin Zohri, mengatakan ‘’ media yang saya gunakan untuk mengajar para siswa adalah sesuai apa yang telah dipersiapkan oleh madrasah yaitu menggunakan papan tulis, spidol dan buku paket kelas VII MTs sebagai pegangan yang diberikan kepada saya untuk membantu menyampaikan materi dan apa yang telah dipersiapkan di dalam buku paket tersebut itulah yang saya sampaikan atau ajarkan kepada para siswa’’.
Terkait untuk mengetahui kesulitan dan kesalahan yang sering terjadi pada
makhrajul huruf dalam kemampuan membaca siswa, Metode yang digunakan
dalam memperbaiki kesalahan pada siswa adalah dengan metode membaca secara
nyaring yang diberikan kepada siswa dengan cara bergilir untuk mengetahui
kesalahan atau kesulitan yang dialami para siswa ketika membaca sebuah teks
bahasa Arab seperti yang di ungkapkan guru bahasa Arab H. Saefudin Zohri
mengatakan:
‘’ Ketika menyampaikan materi yang ada didalam buku paket itu ada sebuah teks atau kalimat bahasa Arab yang telah disiapkan dan saya
99
berikan kepada siswa untuk dibaca metode yang digunakan adalah metode membaca Nyaring atau membaca dengan cara bersuara yang keras/ tedengar nyaring dan dilakukan secara bergilir sehingga dapat diketahui kesalahan atau kesulitan yang terjadi dalam kemampuan membaca siswa, sehingga saya dapat langsung mengoreksi dan memperbaiki letak kesalahan pada makhorijul huruf tersebut’’.82
Kemampuan membaca siswa kelas VII MTs mempunyai berbagai macam
kemampuan, yaitu ada yang lancar membaca dan ada yang kurang lancar, namun
walaupun lancar dalam membaca siswa masih banyak mempunyai kesalahan
dalam hal membunyikan hurufnya, selain itu panjang pendeknya yang sering
kurang diperhataikan bahkan tidak diperhatikan, dikarenakan kurang mentahsin
bacaan juga tajwid mereka, akan tetapi disini peneliti hanya akan memperhatikan
pada makhraj hurufnya saja, bukan pada tajwid ataupun panjang pendek
bacaannya karena yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah menganalisis
kesalahan makhorijul huruf pada makhraj al-Halaq dan al-Lisan dalam
kemampuan membaca siswa .
Seperti dari pengakuan salah satu siswi yang bernama Lia Fitriana
mengatakan bahwa: ‘’saya belajar bahasa Arab sejak kelas III MI tapi saya masih
belum bisa membedakan mana huruf ح, , dan selain itu juga huruf , , , ص
, , dan juga pada huruf dengan 83’’ع, padahal sebelum mendapat pengalaman
belajar bahasa Arab, para siswa juga pernah belajar membaca huruf hija’iyyah di
tempat belajar mengaji mereka masing-masing, akan tetapi membutuhkan proses
untuk bisa menghafal dan membedakan bagaimana cara membunyikan huruf-
hurufnya dengan fasih, dan semua itu membutuhkan banyak latihan supaya
82ibid, Wawancara 83 Wawancara, lia Fitriana, ruang kelas VII MTs, november 2016
100
terbiasa mengucapkan makhraj hurufnya karena itulah yang membuat mereka
menjadi fasih dan lancar dalam membaca rangkaian kalimat yang berbahasa Arab
terlebih juga dalam membaca ayat al-Qur’an.
Selain itu peneliti mengetahuinya dari mengambil dan mengumpulkan
informasi dari beberapa hasil wawancara seluruh siswa kelas VII MTs dengan
wawancara tertulis, sehingga mudah mengumpulkan informasi tanpa memakan
banyak waktu, untuk mengumpulkan data dan bukti, dan apabila informasi atau
data belum jelas, peneliti dapat secara langsung menayakan kepada sumber data
tersebut.
Karena terkait dengan bacaan siswa dengan Analisis kesalahan makhorijul
huruf dalam kemampuan membaca, terlebih dahulu peneliti melihat bagaimana
kemampuan membaca siswa, setelah melihat dan mengetahui kasalah-kesalahan
khusus pada makhorijul huruf siswa, peneliti menemukan makhraj-makhraj yang
mereka sering salah dalam membunyikannya, sesuai dengan apa yang telah
peneliti temukan yaitu pada makhraj yang terdapat pada al-Halaq dan al-Lisan
Dari kesalahan pada hal membunyikan makhraj al-Halaq dan al-Lisan
tersebut, kita bisa mengetahui bagaimana kemampuan membaca siawa kelas VII
yang mengalami kesulitan dalam membaca selain dari kesalahan itu, ada sebagian
juga mempunyai banyak kelemahan dalam hal membaca baris, panjang pendek
dan bahkan pada huruf yang tidak terdengar mirip bacaannya dikarenakan belum
bisa mengingat dan membedakan huruf yang satu dengan yang lainnya oleh
101
karena itu kemampuan membaca siswa kelas VII MTs ini masih belum bisa
dikatakan lancar dan fasih sesuai bacaan asli bahasa Arab tersebut.
4. Pembelajaran Fonologi (Bahasa Arab)
Setelah melihat proses Pembelajaran bahasa Arab, peneliti dapat melihat
bagaimana pembelajaran bunyi bahasa Arab atau Ashwat didalam kelas VII MTs,
bahwa pembelajaran ini tidak diajarkan secara langsung namun dalam bentuk
pengkoreksian kesalahan yang terdapat pada bacaan siswa, hal ini dilakukan
ketika dalam materi terdapat sebuah teks yang diberikan kepada para siswa untuk
dibaca secara bergilir saat itu juga.
Dalam belajar bahasa Arab terkait dengan pembelajaran fonologi/Ashwat,
mereka diajarkan melafalkan huruf hija’iyyah dengan benar yaitu dengan cara
mengoreksi setiap kesalahan dalam melafalkan hurufnya ketika sedang membaca
ataupun mengungkapkan kosa kata atau sebuah kalimat berbahasa Arab
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan H. Saefudi Zohri
‘’Ketika menyampaikan materi yang ada didalam buku paket itu ada sebuah teks atau kalimat bahasa Arab yang telah disiapkan dan saya berikan kepada siswa untuk dibaca metode yang digunakan adalah metode membaca Nyaring atau membaca dengan cara bersuara yang keras/ tedengar nyaring dan dilakukan secara bergilir sehingga dapat diketahui kesalahan atau kesulitan yang terjadi dalam kemampuan membaca siswa, sehingga saya dapat langsung mengoreksi dan memperbaiki letak kesalahan pada makhorijul huruf tersebut’’.84
Jika ada kesalahan dalam membaca dan membunyikan hurufnya, maka
dapat langsung diperbaiki tanpa harus meninggalkan inti materi itu sendiri akan
84 Ibid, wawancara
102
tetapi diiringi dengan penyampaian materi itu juga, sehingga dapat
memungkinkan siswa untuk berlatih membaca/banyak membaca dan
memperhatikan bacaannya agar tidak terjadi kesalahan seperti berikutnya, dan hal
inilah yang menjadi solusi bagi perbaikan bacaan dan untuk membantu siswa
dalam mengurangi kesalahan pada makhorijul hurufnya.
Dan manfaat dalam mengajarkan bunyi/ashwat bahasa Arab adalah utuk
memberikan pemahaman kepada siswa supaya hati-hati dalam membaca dan
membunyikan hurufnya, supaya menyadarkan siswa untuk banyak belajar
membaca atau berlatih membunyikan huruf-huruf yang sulit baginya untuk
diucapkan dan supaya bisa membantu proses pembelajaran berjalan dengan
lancar.
B. Temuan Penelitian
1. Pengucapan Makhraj al-Halaq dalam Kemampuan Membaca pada
Pembelajaran Bahasa Arab siswa kelas VII MTs Nurul Ishlah
a. Al- Halq ( Tenggorokan) ء : bagian dalam: Huruf ء dibaca huruf ع (bagian
dalam) dan huruf dibaca ح .
b. Al- Halq ( Tenggorokan) : ع ح : bagian tengah: Huruf ع lebih cenderung
dibaca dengan huruf ء atau A yang sama dengan huruf indonesia dan huruf ح
lebih cenderung dibaca .
c. Al-Halq ( Tenggorokan) : bagian luar, Huruf lebih cenderung dibaca .
103
2. Pengucapan Makhraj al-Lisan dalam Kemampuan Membaca pada
Pembelajaran Bahasa Arab siswa kelas VII MTs Nurul Ishlah
a. Al-Lisan ( Lidah ) : pangkal lidah dengan langit langit: lebih cenderung
dibaca huruf
b. Al-Lisan ( Lidah ) : pangkal lidah, kedepan sedikit dari makhraj Qaf lebih
cenderung dibaca huruf
c. Al-Lisan ( Lidah) : pertengahan lidah, dimantapkan dengan langit –langit
atas lebih cenderung dibaca huruf
d. Al-Lisan ( Lidah) (ujung lidah dengan ujung gigi seri atas).
Perbedaannya ( ) : menghembuskan Udara lebih cenderung dibaca huruf ,
( ) tertahan hembusan nafas lebih cenderung dibaca dan cenderung
dibunyikan dan dilambangkan huruf Z
e. Al-Lisan ص : ujung lidah dengan ujung gigi seri bawah, ص : ditebalkan mirip
bunyi O dengan berdesis sedang lebih cenderung dibaca huruf
Kesalahan-kesalahan yang terjadi pada siswa rata-rata kebanyakan pada
makhraj huruf al-Halaq dan al-Lisan. Hal ini membuktikan bahwa adanya
kesulitan dalam makhorijul hururf siswa, dan dapat kita lihat melalui data
kesalahan yang terjadi pada makhorijul huruf siswa ketika membaca dan banyak
diakui para siswa, masih kesulitan dalam membacanya karena belum terbiasa dan
merasa kesulitan karena banyak diantaranya huruf-huruf yang tidak biasa disebut
dalam bahasa Indonesia, makhraj huruf al-Halaq dan al-Lisan inilah yang menjadi
target Analisis kesalahan.
104
No Fokus Penelitian
Sub Fokus Keterangan
1. Pengucapan makhraj al Halaq
1. Al- Halq ( Tenggorokan) ( bagian dalam ( ء 2. Al- Halq ( Tenggorokan) ( bagian tengah ( ع ح3. Al-Halq ( Tenggorokan) ( ) bagian luar
1. Huruf ء dibaca ع Huruf dibaca ح dan dilamabangkan huruf H
2. Huruf ع ح (bagian tengah), huruf ع dibaca ء yang dilamabangkan A Huruf ح dibaca dan dilamabangkan huruf H
3. Huruf (bagian luar) huruf lebih cenderung dan
dilamabangkan huruf H 2. Pengucapan
Makhraj Al-Lisan ( Lidah )
1. Al-Lisan ( Lidah) ( ) pertengahan lidah, dimantapkan dengan langit –langit atas
2. Al-Lisan ( Lidah) (ujung lidah dengan ujung gigi seri atas). ( ) : menghembuskan Udara, ( ) : tertahan hembusan nafas ( ) : ditebalkan dan tertahan hembusan nafas
3. Al-Lisan ص (ujung lidah dengan ujung gigi seri bawah) ( ص ) ditebalkan mirip bunyi O dengan berdesis sedang.
1. Huruf cenderung dibunyikan dan huruf S.
2. Huruf cenderung dibunyikan dan dilambangkan huruf S, sedang huruf dan cenderung dibunyikan dan dilambangkan huruf Z.
3. Huruf ص cenderung dibunyikan , dilambangkan huruf S dan
105
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengucapan Makhraj al-Halaq dalam kemampuan membaca pada
pembelajaran bahasa Arab siswa kelas VII MTs Nurul Ishlah
1. Pendeskripsian(Penjelasan) Kesalahan
Setiap lambang bunyi bahasa mempunyai lafal atau ucapan tertentu yang
tidak boleh di lafalkan menurut kemauan masing-masing pemakai bahasa.
pemakai bahasa Indonesia yang ingin ucapan bahasa arabnya dinilai baik, harus
berusaha mematuhi kaidah yang berlaku didalam bahasa tersebut.
Kemampuan menguasai bahasa secara baik dapat dilakukan seseorang
dengan cara mempelajarinya, yaitu berlatih berulang-ulang dengan pembetulan di
sana-sini. Proses pembelajaran ini tentunya menggunakan strategi yang tepat agar
dapat memperoleh hasil yang positif.
Analisis kesalahan berbahasa, ditujukan kepada bahasa yang sedang
dipelajari atau ditargetkan sebab analisis kesalahan dapat membantu dan bahkan
sangat berguna sebagai kelancaran program pengajaran yang sedang dilaksanakan.
Maksudnya, dengan analisis kesalahan para guru dapat mengatasi kesulitan yang
dihadapi siswa.
Kesalahan itu biasanya ditentukan berdasarkan kaidah atau aturan yang
berlaku dalam bahasa yang sedang dipelajari. Jika kata atau kalimat yang
106
digunakan siswa atau pembelajar tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku, maka
pembelajar bahasa dikatakan membuat kesalahan.
Setelah menemukan kesalahan-kesalahan yang paling identik atau sering
terjadi pada makhorijul huruf dalam membaca mufrodat siswa kelas VII MTs
maka langkah selanjutnya makhorijul huruf yang benar dan yang salah
dideskripsikan namanya sesuai dengan caranya dibunyikan.
Daftar kesalahan-kesalahan makhraj huruf pada bacaan mufrodat siswa kelas VII
MTs Nurul Ishlah
Ekspresi siswa Deskripsi yang benar Lafal huruf yang salah
Lafal huruf yang benar
Salah makhraj: membunyikan dan ء denganع
dengan
ع )Syin ش ) = al-Lisan, pertengahan lidah,dimantapkan dengan langit-langit atas ‘Ain ع= al-Halaq, bagian tengah
Salah makhraj: membunyikan dengan حdan dengan
ص خ ل Kha( ) = al-Halaq,bagian luar Shod(ص) = al-Lisan, ujung lidah dengan ujung gigi seri bawah
Salah makhraj: membunyikan denganح
ط )Kha م ) = al-Halaq, bagian luar
Salah makhraj: membunyikan ع denganء
ع ج ,al-Halaq = (ع)Ain‘ ت bagian tengah
Salah makhraj: membunyikanءdengan ع
,al-Halaq-= (ع)Ain‘ ع م bagian tengah
Salah makhraj: membunyikan
ل ع م ل -al =(ع)Ain‘ ط Halaq,bagian tengah
107
ع denganء Salah makhraj: membunyikaءdengan ع
-al =(ع)Ain‘ ع Halaq,bagian tengah
Salah makhraj: membunyikan ع denganء
-al = (ع)Ain‘ ط ع Halaq,bagian tengah
Salah makhraj: membunyikan dan ح dengan ه dengan
,al-Halaq = (ه)Ha ه bagian dalam Dzal( ) =al-Lisan, ujung lidah dengan ujung gigi seri atas (tertahan hembusan nafas)
Salah makhraj: membunyikan
dengan dan ح dengan
)Syin ش د ) = al-Lisan, pertengahan lidah dimantapkan dengan langit-langit atas Ha(ه) = al-Halaq, bagian dalam
Salah makhraj: membunyikan dengan dan حtidakmembacapanjang
,al-Halaq = (ه)Ha ه د bagian dalam
Salah makhraj: membunyikan denganحterdengar
sama dan bacaannya samar
ي ه Ha(ه) = al-Halaq, bagian dalam
Salah makhraj: membunyikan
dengan ه
)Kha أ خ ) = al-Halaq, bagian luar
Salah makhraj: membunyikan denganح
د )Kha خ ) = al-Halaq, bagian luar
Salah makhraj: membunyikanه dengan
ي )Kha آخ ) = al-Halaq, bagian luar
Salah makhraj: membunyikan denganح terdengar sama dan bacaannya
ه Ha(ه) = al-Halaq, bagian dalam
108
samar ketika sukun Tidak membaca panjang pada huruf sebelum ya’ sukun
ي ز vokal panjang pada ج huruf sebelum ya’ sukun
Salah makhraj: membunyikan ء dengan ع
ع م ز ‘Ain(ع) = alHalaq, bagian tengah
Analisis kesalahan ini sengaja di lakukan untuk mengetahui kesulitan para
siswa, dan peneliti menemukan adanya kesalahan yang terjadi pada makhorijul
huruf dalam kaitannya dengan kemampuan membaca siswa kelas VII mengalami
kesulitan yaitu terjadinya kesalahan pada makhorijul huruf, seperti pada makhraj
huruf ,ع ,ح , ,ء , yang terdapat pada makhraj al-Halaq (tenggorokan).
2. Interpretasi (Sebab terjadinya) Kesalahan
Setelah peneliti terjun ke lokasi penelitian yaitu di kelas VII MTs Nurul
Ishlah Desa Gegelang ini, terkait dengan Analisis Kesalahan Makhorijul huruf
dalam kemampuan Membaca ternyata peneliti menemukan letak kesalahan pada
pengucapanatau membaca huruf hija’iyah dalam membaca kosa kata/mufradat
yang telah disediakan untuk siswa.
Penyebab dari kesalahan atau kesulitan siswa pada makhraj huruf yang
ditemukan dilapangan antara lain:
109
a. Pemahaman siswa kurang atau pemahaman yang keliru
b. Kegiatan pembelajaran kurang mendukung karena tidak adanya kegiatan untuk
melatih atau membantu siswa dalam belajar
c. Pengaruh bahasa Ibu atau bahasa pertama (Indonesia) siswa
d. Adanya perbedaan antara pengucapan huruf bahasa Arab dengan bahasa
Indonesia
e. Terdapat banyak huruf yang terdengar mirip bunyinya
f. Belum terbiasa dalam membunyikan hurufnya
g. Kurangnya latihan atau mentahsin bacaan
h. kurangnya minat atau semangat dan motivasi siswa
i. Ambisi yang berlebihan dalam mengucapkan hurufnya
j. Sering lupa atau tidak mengingat bacaan hurufnya
Sejalan dengan analisis kesalahan ini peneliti mengetahui hal tersebut dari
pengakuan banyak siswa salah satu diantaranya yaitu siswi yang bernama Lia
Fitriana mengatakan bahwa: ‘’saya masih belum bisa membedakan bagaimana
cara membunyikan antara huruf ح, , dan selain itu juga huruf , , dan ص
dan juga pada huruf /ء dengan 85.’’ع
Kemudian, dalam pengucapan bunyi , dan para siswa susah untuk
membedakan bunyinya mereka cenderung mengucapkan dengan bunyi
‘’ ’’atau h dalam bahasa Indonesia, seperti dalam kata [ أخا], [ [آخي ] dan ,[خ
mereka ucapkan [ أها] ,[ paraه dan kadang dalam pengucapan bunyi ,[آهي ] dan,[ه
85 Wawancara siswi Lia Fitriana, ruang kelas VII MTs, november 2016
110
siswa cenderung mengucapkan dengan bunyi seperti dalam kata [ا ,[ش ] ,[ه
ي ] ه ] dan [ ا] merekaucapkan [ه ] ,[ح ] dan ,[س ي ح ].
Selanjutnya, dalam pengucapan bunyi ع mahasiswa cenderung
mengucapkan dengan bunyi ‘’ء’’ atau ‘’a’’ dalam bahasa Indonesia, seperti dalam
kata [ ع], [ ل ال ا ] dan ,[ط ء dengan ع mereka mengucapkan [ع dan huruf-huruf
lain juga yang mirip bunyinya sering salah dan mengalami kesulitan dalam
membedakan dan melafalkan hurufnya.
Kesulitan-kesulitan yang terjadi pada kemampuan membaca selain dari
makhraj huruf juga terjadi pada vokal panjang pendek bacaan, huruf yang
menyimpang pada huruf aslinya yang padahal tidak mirip bunyinya akan tetapi
mereka belum begitu lancar mengingat dan membedakan huruf hija’iyyah yang
satu dengan yang lain dikarenakan lupa dan tidak sering latihan membaca dan
engulang bacaan seperti halnya dalam membaca al-Qur’an yang penting bagi
pedoman hidupumat islam yang seharusnya dibaca kemudian dinilai sebagai amal
kebaikan.
3. Evaluasi Kesalahan
Kesalahan-kesalahan yang terjadi pada siswa rata-rata kebanyakan pada
makhraj huruf al-Halaq dan al-Lisan. Hal ini membuktikan bahwa adanya
kesulitan dalam makhorijul hururf siswa, dan dapat kita lihat melalui data
kesalahan yang terjadi pada makhorijul huruf siswa ketika membaca dan banyak
diakui para siswa, masih kesulitan dalam membacanya, belum terbiasa dan merasa
kesulitan karena banyak diantaranya huruf-huruf yang tidak biasa disebut dalam
111
bahasa Indonesia, makhraj huruf al-Halaq dan al-Lisan inilah yang menjadi target
Analisis kesalahan.
Setelah melalui proses analisis Kesalahan dan menemukan kesalahan-
kesalahan yang terjadi serta mencari penyebab terjadinya kesalahan, maka
selanjutnya kita dapat merumuskan solusi atau untuk membantu perbaikan proses
pembelajaran yaitu sebagai jawaban dari penyebab kesalahan tersebut sebagai
berikut:
Upaya solusi dari penyebab kesalahan atau kesulitan siswa pada makhraj
huruf antara lain:
1. Guru membimbing dan meluruskan pemahaman siswa.
2. Seharusnya ada kegiatan diluar sekolah yang dapat membantu siswa dalam
memahami makhraj huruf.
3. Untuk mengurangi atu untuk menghilangkan pengaruh B1 tersebut siswa
membutuhkan pembiasaan dengan terus berlatih.
4. Adanya perbedaan antara pengucapan huruf bahasa Arab dengan bahasa
Indonesia ini membutuhkan pengenalan huruf dan cara membunyikan masing-
masing hurufnya serta pembiasaan dengan terus berlatih.
5. Sebaiknya memperbanyak mentahsin bacaan memperhatikan huruf-hurufnya
dan bacaannya dengan baik dan cermat
6. Mencoba terus untuk membiasakan diri dalam mengucapkannya sampai
terbiasa
7. Lebih memperbanyak latihan dan pengajaran dalam mentahsin bacaan untuk
diperbaiki.
112
8. Diharapkan bagi guru untuk terus memberikan motivasi yang dapat
menumbuhkan semangat para siswanya dalam belajar selain itu dapat
memberikan pengajaran yang menyenangkan
9. Seharusnya siswa tidak perlu tergesa-gesa sehingga melupakan bacaan yang
seharusnya dibunyikan dengan benar menjadi salah dan bacaannya dibaca
secara perlahan dan hati-hati tanpa harus terburu-buru atau hati-hati dalam
membaca sehingga tidak menimbulkan perbedaan makna
10. Terus mengulang atau menghafal kembali huruf-hurufnya dengan benar
dan baca dengan tenang tanpa ada ketegangan.
B. Pengucapan Makhraj Al-Lisan dalam kemampuan membaca pada
pembelajaran bahasa Arab siswa kelas VII MTs Nurul Ishlah
1. Pendeskripsian (Penjelasan) Kesalahan
Setelah menemukan kesalahan-kesalahan yang paling identik atau sering
terjadi pada makhorijul huruf dalam membaca mufrodat siswa kelas VII MTs
maka langkah selanjutnya makhorijul huruf yang benar dan yang salah
dideskripsikan namanya sesuai dengan caranya dibunyikan.
113
Daftar kesalahan-kesalahan makhraj huruf pada bacaan mufrodat siswa kelas VII
MTs Nurul Ishlah86
Ekspresi siswa Deskripsi Lafal huruf yang salah
Lafal huruf yang benar
Salah makhraj: membunyikan
dengan
)Tsa ث ) = al-Lisan bagian ujung lidah (menghembuskan udara)
Salah makhraj: membunyikan
dengan
)Tsa ث ) = al-Lisan bagian ujung lidah (menghembuskan udara)
Salah makhraj: membunyikan
dengan
ء ث )Tsa ث ) = al-Lisan bagian ujung lidah (menghembuskan udara)
Salah makhraj: membunyikan
dengan
ل ث ) Tsa م ) = al-Lisan bagian ujung lidah (menghembuskan udara)
Salah makhraj: membunyikan
dengan
ع ) Syin ش ) = al-Lisan pertengahan lidah dimantapkandengan langit-langit atas
Salah makhraj: membunyikan
dengan
ك ) Syin ش ) = al-Lisan pertengahan lidah dimantapkan dengan langit-langit atas
Salah makhraj: membunyikan
dengan
) Syin ش ) = al-Lisan pertengahan lidah dimantapkan dengan langit-langit atas
Salah makhraj: membunyikan
dengan dan ءdengan ع
ع ) Syin ش ) = al-Lisan pertengahan lidah dimantapkan dengan langit-langit atas
86
Ibid, dokumentasi Daftar Kesalahan -kesalahan makhraj huruf pada bacaan mufrodat siswa kelas VII MTs Nurul Ishlah Gegelang
114
Salah makhraj: membunyikan
dengan ص
ي ق د -al = (ص) Shod ص Lisan, ujung lidah dengan ujung gigi seri dibawah (ditebalkan mirip bunyi O dengan berdesis sedang)
Salah makhraj: membunyikan
kasroh dengan ص
ص ص ل -al = (ص) Shod ق م Lisan, ujung lidah dengan ujung gigi seri dibawah (ditebalkan mirip bunyi O dengan berdesis sedang)
Salah makhraj: membunyikan
dengan danص
dengan ح
ص خ ل Kha( ).=al-Halaq,bagian luar Shod(ص)= al-Lisan, ujung lidah dengan ujung gigi seri dibawah (ditebalkan mirip bunyi O dengan berdesis sedang)
Salah makhraj: membunyikan ه dengan ح dan dengan
,al-Halaq = (ه)Ha ه bagian dalam Dzal( ) = al-Lisan, uuung lidah dengan ujung ggi seri atas (tertahan hembusan nafas)
Salah makhraj: membunyikan ه dengan ح dan dengan
)Syin ش د ) = al-Lisan, pertengahan lidah dimantapkan dengan langit-langit atas Ha(ه) = al-Halaq, bagian dalam
Salah makhraj: membunyikan dan dengan
ه Dzal( ) = al-Lisan, uuung lidah dengan ujung ggi seri atas (tertahan hembusan nafas)
Salah makhraj: membunyikan dengan
ك Dzal( ) = al-Lisan, uuung lidah dengan ujung ggi seri atas
115
(tertahan hembusan nafas)
Salah makhraj: membunyikan dengan
Dzal( ) = al-Lisan, uuung lidah dengan ujung ggi seri atas (tertahan hembusan nafas)
Salah makhraj: membunyikan dengan
ك )Dzal ت ) = al-Lisan, uuung lidah dengan ujung ggi seri atas (tertahan hembusan nafas)
Salah makhraj: membunyikan dengan
)Dzo ح ف ظ ) = al-Lisan, ujung lidah dengan ujung gigi seri atas (ditebalkan dan tertahanhembusan nafas)
Salah makhraj: membunyikan dengan
ف ظ ل ب Dzo( ) = al-Lisan, ujung lidah dengan ujung gigi seri atas (ditebalkan dan tertahanhembusan nafas)
Salah makhraj: membunyikan dengan
آ ل ف ي ظ )Dzo ت ح ) = al-Lisan, ujung lidah dengan ujung gigi seri atas (ditebalkan dan tertahanhembusan nafas)
Analisis kesalahan ini sengaja di lakukan untuk mengetahui kesulitan para
siswa, dan peneliti menemukan adanya kesalahan yang terjadi pada makhorijul
huruf dalam kaitannya dengan kemampuan membaca siswa kelas VII mengalami
kesulitan yaitu terjadinya kesalahan pada makhorijul huruf, seperti pada makhraj
huruf ,ع ,ح , ,ء , yang terdapat pada makhraj al-Halaq (tenggorokan) dan
terdapat pada wilayah makhraj al-Lisan (lidah) pada huruf , , , , ي , , ,
, ص , , ,ط , , ,
116
Dari hasil kesalahan-kesalahan diatas, kesalahan makhorijul huruf
dapat dikelompokan menurut pembagian makhraj atau tempat keluarnya huruf
tersebut yaitu : kesalahan yang terjadi pada makhorijul huruf terdapat pada
kelompok makhraj al-Lisan pada huruf-huruf yang terdengar mirip dan tidak
ada kesamaan bunyi pada konsonan bahasa indonesia seperti huruf yang
terdapat pada wilayah makhraj al-Lisan (lidah) pada huruf , , ص , , , ,
, , pada huruf , , ص , , cenderung dibaca seperi huruf S pada
bahasa Indonesia, sedangkan huruf , , cenderung dibaca seperi huruf Z
pada bahasa Indonesia.
2. Interpretasi (Sebab terjadinya) Kesalahan
Setelah peneliti terjun ke lokasi penelitian yaitu di kelas VII MTs Nurul
Ishlah Desa Gegelang ini, terkait dengan Analisis Kesalahan Makhorijul huruf
dalam kemampuan Membaca ternyata peneliti menemukan letak kesalahan pada
pengucapanatau membaca huruf hija’iyah dalam membaca kosa kata/mufradat
yang telah disediakan untuk siswa.
Penyebab dari kesalahan atau kesulitan siswa pada makhraj huruf yang
ditemukan dilapangan antara lain:
a. Pemahaman siswa kurang atau pemahaman yang keliru
b. Kegiatan pembelajaran kurang mendukung karena tidak adanya kegiatan untuk
melatih atau membantu siswa dalam belajar
c. Pengaruh bahasa Ibu atau bahasa pertama (Indonesia) siswa
117
d. Adanya perbedaan antara pengucapan huruf bahasa Arab dengan bahasa
Indonesia
e. Terdapat banyak huruf yang terdengar mirip bunyinya
f. Belum terbiasa dalam membunyikan hurufnya
g. Kurangnya latihan atau mentahsin bacaan
h. kurangnya minat atau semangat dan motivasi siswa
i. Ambisi yang berlebihan dalam mengucapkan hurufnya
j. Sering lupa atau tidak mengingat bacaan hurufnya
Sejalan dengan analisis kesalahan ini peneliti mengetahui hal tersebut dari
pengakuan banyak siswa salah satu diantaranya yaitu siswi yang bernama Lia
Fitriana mengatakan bahwa: ‘’saya masih belum bisa membedakan bagaimana
cara membunyikan antara huruf ح, , dan selain itu juga huruf , , dan ص,
dan juga pada huruf /ء dengan 87.’’ع
Dalam pengucapan bunyi , dan ش, para siswa pada umumnya
mengucapkan dengan bunyi ‘’س’’ atau ‘’s’’ dalam bahasa Indonesia, seperti dalam
kata [ ء ء ] mereka ucapkan [ث ] dan ,[ثاث ] dan dalam kata ,[س ] dan [ساس ,[ش
ك ] ] mereka ucapkan ,[اش ] dan ,[ش س ك ] ,[ kalau pada bunyi huruf [اس ] dan ,[س
tidak salah ketika berbaris atas karena lebih terdengar dan jelas beda bunyinya
dengan huruf tersebut.
Pada makhraj al-Lisan, pada huruf dibaca , huruf ,ش , dibaca س
pada kata ء ,ث ,ث ل ,ثاث dibaca س dan huruf pada kata ك ,اش ,ش ,ش
87 Wawancara siswi Lia Fitriana, ruang kelas VII MTs, november 2016
118
dan ع ketka berbaris dhammah, fathah, kasrah dan sukun, pada huruf س dibaca ش
pada kata ي خا ,ص ص dan ,ا ال dibaca menunakan huruf س ketika
berbaris dhammah, kasrah, sukun kecuali ketika berbaris fathah karena lebih jelas
terdengar beda bunyinya sehigga lebih mudah untuk dibnyikan ketika berbaris
fathah dan huruf س lebih mirip dengan huruf ‘’S’’ pada abjad bahasa Indonesia.
Pada huruf dan dibaca seperti pada kata ي ا ,ت ك ,ه ه , , dan ك ت
ketika berbaris fathah, dhammah, kasrah dan sukun, yang terletak di awal, tengah
maupun akhir kata, sedang pada huruf dibaca huruf ketika berbaris dhammah,
kasrah dan sukun kecuali baris fathah seperti pada kata ف آ ,ح ي ال dan ت ل
karena lebih jelas terdengar beda bunyinya ketika berbaris fathah sehigga lebih
mudah untuk dibnyikan ketika berbaris fathah dan huruf lebih mirip dengan
huruf ‘’Z’’ pada abjad bahasa Indonesia.
Kesulitan-kesulitan yang terjadi pada kemampuan membaca selain dari
makhraj huruf juga terjadi pada vokal panjang pendek bacaan, huruf yang
menyimpang pada huruf aslinya yang padahal tidak mirip bunyinya akan tetapi
mereka belum begitu lancar mengingat dan membedakan huruf hija’iyyah yang
satu dengan yang lain dikarenakan lupa dan tidak sering latihan membaca dan
engulang bacaan seperti halnya dalam membaca al-Qur’an yang penting bagi
pedoman hidupumat islam yang seharusnya dibaca kemudian dinilai sebagai amal
kebaikan.
Kesalahan-kesalahan yang terjadi pada siswa rata-rata kebanyakan pada
makhraj huruf al-Halaq dan al-Lisan. Hal ini membuktikan bahwa adanya
119
kesulitan dalam makhorijul hururf siswa, dan dapat kita lihat melalui data
kesalahan yang terjadi pada makhorijul huruf siswa ketika membaca dan banyak
diakui para siswa, masih kesulitan dalam membacanya, belum terbiasa dan merasa
kesulitan karena banyak diantaranya huruf-huruf yang tidak biasa disebut dalam
bahasa Indonesia, makhraj huruf al-Halaq dan al-Lisan inilah yang menjadi target
Analisis kesalahan.
3. Evaluasi Kesalahan
Kesalahan-kesalahan yang terjadi pada siswa rata-rata kebanyakan pada
makhraj huruf al-Halaq dan al-Lisan. Hal ini membuktikan bahwa adanya
kesulitan dalam makhorijul hururf siswa, dan dapat kita lihat melalui data
kesalahan yang terjadi pada makhorijul huruf siswa ketika membaca dan banyak
diakui para siswa, masih kesulitan dalam membacanya, belum terbiasa dan merasa
kesulitan karena banyak diantaranya huruf-huruf yang tidak biasa disebut dalam
bahasa Indonesia, makhraj huruf al-Halaq dan al-Lisan inilah yang menjadi target
Analisis kesalahan.
Setelah melalui proses analisis Kesalahan dan menemukan kesalahan-
kesalahan yang terjadi serta mencari penyebab terjadinya kesalahan, maka
selanjutnya kita dapat merumuskan solusi atau untuk membantu perbaikan proses
pembelajaran yaitu sebagai jawaban dari penyebab kesalahan tersebut sebagai
berikut:
Upaya solusi dari penyebab kesalahan atau kesulitan siswa pada makhraj
huruf antara lain:
120
a. Guru membimbing dan meluruskan pemahaman siswa.
b. Seharusnya ada kegiatan diluar sekolah yang dapat membantu siswa dalam
memahami makhraj huruf.
c. Untuk mengurangi atu untuk menghilangkan pengaruh B1 tersebut siswa
membutuhkan pembiasaan dengan terus berlatih.
d. Adanya perbedaan antara pengucapan huruf bahasa Arab dengan bahasa
Indonesia ini membutuhkan pengenalan huruf dan cara membunyikan masing-
masing hurufnya serta pembiasaan dengan terus berlatih.
e. Sebaiknya memperbanyak mentahsin bacaan memperhatikan huruf-hurufnya
dan bacaannya dengan baik dan cermat
f. Mencoba terus untuk membiasakan diri dalam mengucapkannya sampai
terbiasa
g. Lebih memperbanyak latihan dan pengajaran dalam mentahsin bacaan untuk
diperbaiki.
h. Diharapkan bagi guru untuk terus memberikan motivasi yang dapat
menumbuhkan semangat para siswanya dalam belajar selain itu dapat
memberikan pengajaran yang menyenangkan
i. Seharusnya siswa tidak perlu tergesa-gesa sehingga melupakan bacaan yang
seharusnya dibunyikan dengan benar menjadi salah dan bacaannya dibaca
secara perlahan dan hati-hati tanpa harus terburu-buru atau hati-hati dalam
membaca sehingga tidak menimbulkan perbedaan makna
j. Terus mengulang atau menghafal kembali huruf-hurufnya dengan benar dan
baca dengan tenang tanpa ada ketegangan.
121
Penjelasan kesalahan huruf al-Halaq:
1. Huruf ء (bagian dalam) Memiliki kesamaan dengan huruf indonesia yaitu ء
dengan A,
2. Huruf ع ح (bagian tengah) : huruf ع lebih cenderung dibaca ء atau dengan
huruf A dalam Indonesia dan huruf ح lebih cenderung dibaca atau dengan
huruf H dalam bahasa Indonesia
3. Huruf (bagian luar) : huruf lebih cenderung dibaca atau dengan huruf H
dalam bahasa Indonesia
Penjelasan huruf al-Lisan:
1. Huruf cenderung dibunyikan dan dilambangkan dalam bahasa indonesia
dengan huruf Q dan kesalahan yang dibuat cenderung ketika berbaris selain
harakat fathah, karena ketika fathah lebih jelas bunyinya sedangkan harakat
selainnya sama dengan bunyi K pada huruf Indonesia.
2. Huruf cenderung dibunyikan dan dilambangkan dalam bahasa indonesia
dengan huruf K dan kesalahan yang dibuat cenderung ketika berbaris selain
harakat fathah, karena ketika fathah lebih jelas bunyinya sedangkan harakat
selainnya sama dengan bunyi K pada huruf Indonesia.
3. Huruf cenderung dibunyikan dan dilambangkan dalam bahasa indonesia
dengan huruf S.
4. huruf cenderung dibunyikan dan dilambangkan dalam bahasa indonesia
dengan huruf D dan kesalahan yang dibuat cenderung ketika berbaris selain
122
harakat fathah, karena ketika fathah lebih jelas bunyinya sedangkan harakat
selainnya sama dengan bunyi D pada huruf Indonesia.
5. Huruf cenderung dibunyikan dan dilambangkan dalam bahasa indonesia
dengan huruf S sedang huruf cenderung dibunyikan dan dilambangkan
dalam bahasa indonesia dengan huruf Z.
6. Huruf ص cenderung dibunyikan dan dilambangkan dalam bahasa indonesia
dengan huruf S.
Dengan adanya analisis kesalahan ini kita dapat mengeahui kelemahan dan
kesulitan siswa dalam belajar bahasa Arab agar sistem pembelajaran dapat
diperbaiki dan untuk mengurangi kesalahan atau kesulitan yang dihadapi siswa.
Analisis kesalahan ini juga bisa dikatakan sebagai evaluasi dari proses
pembelajaran karena tujuannya sma untuk memperbaiki proses pembelajaran dan
memudahkan antara guru dan siswa dalam belajar mengajar dan memperjelas
tujuan dalam pembelajaran yaitu untuk menghapus dan mengurangi kesulitan
123
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis Kesalahan makhorijul huruf dalam kemampuan
Membaca siswa kelas VII MTs Nurul Ishlah Gegelang Peneliti dapat
menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Para siswa mempunyai kesalahan/kesulitan pengucapan huruf pada makhraj al-
Halaq (tenggorokan) dalam kemampuan membaca pada pengucapan/bunyi
huruf , dan para siswa susah untuk membedakan bunyinya. Pada bunyi
, dan , cenderung diucapkan huruf ‘’ ’’ atau ‘’h’’ (bahasa Indonesia),
pada bunyi huruf ه diucapkan huruf , bunyi huruf ء dan ع diucapkan huruf
atau ‘’a’’, dan huruf dibunyikan huruf atau huruf K (bahasa ’’ء’‘
Indonesia).
2. Siswa mempunyai kesalahan/kesulitan pengucapan huruf pada makhraj al-
Lisan (Lidah) dalam kemampuan membaca pada pengucapan huruf ,س, ش ,
, , , . Pada bunyi , dan , para siswa pada umumnya mengucapkan
dengan bunyi‘’ ’’atau‘’z’’ (bahasa Indonesia), bunyi huruf , dan ش,
cenderung diucapkan huruf ‘’س’’ atau ‘’s’’ (bahasa Indonesia).
a. Penyebab terjadinya kesalahan atau kesulitan dalam mengucapkan makhraj
huruf al-Halaq (tenggorokan) dan al-Lisan (Lidah) adalah adanya pengaruh
bahasa Ibu atau bahasa pertama (Indonesia) siswa dan huruf bahasa Arab
yang terbatas pada huruf bahasa Indonesia, Kurangnya latihan atau
124
mentahsin bacaan, Kurangnya minat atau semangat dan motivasi siswa,
serta Ambisi yang berlebihan dalam mengucapkan hurufnya.
b. Solusi dari kesulitan atau kesalahan makhraj huruf al-Halaq (tenggorokan)
dan makhraj huruf al-Lisan (Lidah) siswa yaitu guru diharapkan dapat
membimbing dan meluruskan pemahaman siswa, adanya kegiatan diluar
sekolah yang dapat membantu siswa dalam memahami makhraj huruf,
mentahsin bacaan, Diharapkan bagi guru untuk terus memberikan motivasi
yang dapat menumbuhkan semangat para siswanya dalam belajar selain itu
dapat memberikan pengajaran yang menyenangkan, membaca secara
perlahan dan hati-hati tanpa harus terburu-buru.
C. Saran
Diharapkan guru dapat menyadari kesalahan makhaorijul huruf siswa dan
dapat mengambil langkah atau tindakan untuk mencari jalan keluar untuk
menangani permasalahan atau kesulitan yang terjadi pada makhorijul huruf siswa
sehingga kemampuan membaca siswa tidak terhambat oleh penyebab tidak
tepatnya dalam membunyikan huruf hija’iyyah.
Bagi sekolah supaya lebih memperhatikan hal-hal yang menjadi hambatan
bagi proses pembelajaran bahasa Arab agar tidak lagi terjadi kesalahan
berkelanjutan ataupun menjadi berlarut supaya proses pembelajaran dapat berjalan
dengan lancar sesuai harapan dan tujuan tanpa hambatan atau gangguan apapun.
125
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Chaer. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2012.
Acep Hermawan Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.
Ahmad Anshari Nasution. Fonetik dan fonologi Alquran. Jakarta: Amzah, 2012.
Ahmad Sayuti Anshari Nasution, M.A. Bunyi Bahasa ‘Ilm Al-‘Ashwat Al-‘Arabiyyah. Jakarta: Amzah, 2010.
Syaiful Mustofa,Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif. Malang : UIN Maliki Press, 2011.
Citriadin Yudin, Belajar dan Pembelajaran. Mataram: Komunitas Penulis Al-katib, 2012.
Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Pintu Cahaya Al-Qur’an Dasar-dasar Pengajaran Tajwidul Qur’an. Mataram: Pusat Bahasa dan Budaya, 2012.
http://arohim600.blogspot.co.id/2015/03/makalah-aswat.html
http://piiekaa.blogspot.co.id/2012/10/analisis-kesalahan-berbahasa_5195.html
http://oyayo.blogspot.co.id/2011/01/makalah-tartil-dan-tilawatil-quran.html
http://myblog-kunanta2798waftasyasukma.blogspot.co.id/2015/11/proposal-kesalahan-pengucapan-huruf.html
http://sulaemah-mathar.blogspot.co.id/2013/04/makalah-penelitian-al-ashwat-l-arabiyah.html
IfnaniIfka, Kesulitan Pelafalan Huruf Hija’iyahyang tidak terdapat dihurufIndonesiapada masyarakat Saradan wonogiri, (Skripsi: UN Semarang 2013)
Lexy J. Moleong, M.A. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014.
Siti Zahroh, Perubahan Makna kata dalam bahasa Arab. Skripsi: IAIN Mataram, 2014.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan R & D. Bandung: Alfabeta, 2015.
Supardi, Bacaaan Cerdas Menyusun Skripsi. Yogyakarta: Kurnia, Kalam Semesta, 2011.
Siti Zahroh, Perubahan Makna kata dalam bahasa Arab. Skripsi: IAIN Mataram, 2014.
Sri Wahyuni, Analisis Kemampuan Pengucapan Kosa kata bahasa Arab dalam Berbicara siswa kelas VII MTs NW Pringgabaya Lombok Timur, tahun pelajaran 2015/2016. Skripsi: IAIN Mataram, 2016.
Wahyu Untara, Tesaurus Bahasa Indonesia untuk Pelajar, Mahasiswa dan Umum. Yogyakarta: Indonesia Teras, 2012.
126
Walfajri, Analisis kesalahan bahasa pada Percakapan bahasa Arab mahasiswa program studi Pendidikan bahasa Arab (pba) stain jurai siwo metro tahun akademik 2013/2014.
Zainuddin, ’Analisis Kontrastif Kalimat Aktif dan kalimat Pasif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia serta Kontribusinya dalam Pembelajaran Bahasa Arab’’ pada tahun 2015 Skripsi: IAIN Mataram, 2015.
Instrumen Penelitian
(Pedoman Wawancara)
1. Indentitas Informan
a. Nama
b. Tempat Tanggal Lahir
c. Alamat sekarang
d. Alamat Asal
2. Wawancara dengan Guru
a. Apa metode, Strategi, Materi, dan Media yang bapak gunakan dalam
Pembelajaran bahasa Arab?
b. Apa saja kendala atau hambatan yang dihadapi ketika proses pembelajaran
bahasa Arab berlangsung?
c. Apakah ada kebijakan Khusus dari sekolah untuk Pembelajaran bahasa Arab
d. Bagaimana cara bapak mengetahui kesalahan Makhorijul huruf dalam
kemampuan membaca siswa pada pembelajaran bahasa Arab?
e. Terkait dengan pembelajaran bahasa Arab pada maharah Qira’ah
(keterampilan Membaca), apa saja Problem –problem yang dihadapi siswa
saat proses Pembelajaran bahasa Arab berlangsung?
f. Apakah ada problem dalam pengucapan bunyi huruf (fonem) Arab? Apa saja
bentuk-bentuk kesalahan tersebut?
g. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesalahan Membaca yang
dilakukan siswa?
3. Wawancara dengan Siswa
a. Sejak kapan anda mengenal bahasa Arab?
b. Bagaimana pendapat anda tentang pembelajaran bahasa Arab?
c. Apakah anda senang mempelajari bahasa Arab?
d. Bagaimana pendapat anda tentang cara mengajar guru bahasa Arab?
e. Apa saja kesulitan yang anda alami saat membaca Teks bahasa Arab?
f. Apakah anda bisa membedakan cara pembunyian huruf Arab (huruf
Hija’iyyah) yang satu dengan yang lainnya dalam membaca Teks Arab?
g. Tolong sebutkan Huruf-huruf yang mana saja tempat anda kesulitan atau
sering salah dalam membunyikannya?
h. Mengapa anda sering salah dalam mengucapkan hurufnya?
Pedoman Dokumentasi
Tempat dokumentasi : MTs PONPES Nurul Ishlah Desa Gegelang Kec. Lingsar
Hari/tanggal :
Waktu :
1. Latar belakang Madrasah Tsanawiyah Nurul Ishlah Desa Gegelang
Kecamatan Lingsar
a. Sejarah Berdirinya
b. Struktur Organisasi
2. Letak Geografis
a. Sebelah Barat
b. Sebelah Utara
c. Sebelah Timur
d. Sebelah Selatan
3. Keadaan Bangunan
a. Jumlah ruang kelas
b. Jumlah laboratorium
c. Jumlah musholla
d. Ruang perpustakaan
e. Ruang kepala sekolah
f. Ruang TU
g. Ruang guru
h. WC guru
i. WC siswa
j. Lapangan
4. Keadaan Siswa
a. Jumlah Laki-laki
b. Jumlah Perempuan
c. Jumlah Keseluruhan
5. Keadaaan guru
a. Jumlah Guru
b. Jumlah Staf
Pedoman Observasi
No Materi Waktu Tempat Sumber
1. Proses belajar
mengajar/pelaksanaan
pembelajaran
2. Keadaan Siswa di kelas
3. Guru bahasa Arab
4. Ruang kelas
5. Keadaan
sekolah/madrasah
LAMPIRAN
Wawancara dengan Guru bahasa Arab
Nama: H. Saefudin Zohri
Lokasi : Ruang guru
Pertanyaan Jawaban
1. Apa metode, strategi, dan media
yang bapak gunakan dalam
pembelajaran bahasa Arab?
Metode yang digunakan, untuk
mengajar seperti biasa yaitu pertama
menggunakan metode ceramah, tanya
jawab, diskusi sesuai materi yang saya
ajarkan dan media yang saya gunakan
disini medianya hanya papan tulis
dengan sepidol dan buku paket kelas
VII MTs sebagai pembantu untuk
menyampaikan pesan kepada siswa,
strategi yang saya gunakan untuk
mengajak siswa supaya senang belajar
dan tidak tertekan dengan cara tidak
terlalu serius, maksudnya dengan
memberi mereka contoh atau
penjelasan yang membuat mereka
tertarik untuk mendengarkannya supaya
mereka tidak terlalu tegang ketika
belajar. Selama proses pembelajaran
berlangsung belum ada kebijakan dari
kepala sekolah mengingat fasilitas yang
masih dalam proses melengkapi.
2. Apa kendala yang dihadapi ketika
proses pembelajaran berlangsung
terkait dengan keterampilan
membaca, pada huruf apa saja
bentuk kesalahan tersebut, dan apa
penyebabnya?
Mengenai siswa disini dalam
mengenal bahasa Arab masih belum
memadai, karena walaupun sudah
menjadi pondok pesantren, tempat
mondok para santri belum ada,
mengingat MTs ini belum lama berdiri
sehingga, masih dimaklumi dengan
keadaan siswa, guru fasilitas sekolah
dan lain-lainnya.
3. Apakah ada kesalahan atau kesulitan
pada makhraj huruf siswa dalam
kemampuan membaca?
Ya, ada rata-rata siswa masih banyak
yang belum bisa membedakan huruf
dan panjang pendeknya, biasanya pada
huruf yang terdengar mirip bunyinya itu
yang dikhawatirkan terjadinya
penyimpangan makna apabila tidak
segera diperbaiki atau diluruskan cara
membacanya.
4. Bagaimana cara bapak mengetahui
letak kesalahan siswa pada
Cara yang saya gunakan untuk
mengetahui kesalahan-kesalahan
makhorijul hurufnya? mereka, yaitu dengan menyuruh mereka
membaca teks yang ada di buku paket
dengan suara nyaring (metode
membaca Nyaring) secara bergiliran
dan untuk mengatasi hal tersebut atau
strategi yang saya gunakan adalah
dengan cara langsung menegur,
kemudian mengoreksi letak kesalahan
tersebut sehingga mereka tahu dimana
letak kesalahan mereka sendiri dan
langsung diperbaiki.
5. Pada huruf apa saja tempat mereka
sering salah dalam membunyikan
huruf ketika membaca sebuah
kalimat atau teks bahasa Arab?
Tempat mereka sering salah dalam
membunyikan huruf, Biasanya pada
huruf-huruf yang memang terdengar
mirip bunyinya dan tidak ada dalam
bahasa Indonesia, inilah yang
menyebabkan siswa itu kesulitan dan
sering salah atau keliru dalam
membunyikan hurufnya dan memang
masih banyak yang belum terbiasa
mengucapkan huruf sehingga
mengalami kesulitan karena banyak
terjadi kesalahan seperti pada huruf ,
, ص , ,ع,ء/ , dan . Hal ini ح,
dikhawatirkan menjadi kesalahan yang
berkelanjutan nantinya, karena jika
tidak segera diperbaiki akan mengalami
perbedaan makna atau penyimpangan
pada makna yang sebenarnya jika salah
satu huruf yang dibaca salah diucapkan.
6. Apa penyebab dari kesalahan atau
kesulitan siswa pada kemampuan
membaca dan membunyikan
makhraj hurufnya?
‘’Kalau soal penyebab yang paling
terlihat pada siswa adalah tidak terbiasa
dalam membunyikan huruf-hurufnya
karena berbeda dengan huruf atau abjad
yang ada pada bahasa Indonesia,
sehingga mereka tidak terbiasa dalam
menyebutkan bunyinya terutama juga
karena kurangnya latihan atau belajar
dirumah, dikarenakan kurang
diperhatikan oleh orang tua mereka
sehingga mereka juga tidak menyadari
pentingnya belajar atau mengulang
pelajaran dirumah, dan kebanyakan
bermain atau terpengaruh dari dalam
lingkungan dan pergaulan mereka
untuk lupa melakukan hal yang
semestinya dilakukan ketika sampai
dirumah yaitu belajar dan terus berlatih
untuk mengatasi kesulitan yang dialami
siswa terutama motivasi dan dukungan
dari orang tua mereka yang paling
penting dan dibutuhkan sekali bagi para
siswa itu sendiri,kalau itulah yang
mempengaruhi mereka untuk tidak
serius dalam belajar’’.
7. Bagaimana upaya yang bapak
lakukan untuk mengatasi kendala /
kesulitan tersebut?
‘’Hal yang perlu saya lakukan biasanya
dengan memberikan motivasi,
memberikan gambaran tentang
pentingnya belajar bahasa Arab, dan
memberi semangat, mengajarkan
mereka melafalkan huruf hija’iyyah
dengan benar yaitu dengan cara
mengoreksi setiap kesalahan dalam
melafalkan hurufnya ketika saya
menyuruh mereka membaca dan
memberikan motivasi seperti
menceritakan keutamaan mempelajari
bahasa Arab dan manfaatnya, memberi
pesan kepada mereka agar selalu tetap
rajin sekolah dan jangan lupa untuk
belajar dirumah mereka juga serta
membimbing mereka semampu saya’’
8. Apakah ada kebijakan khusus dari
sekolah untuk pembelajaran bahasa
Arab?
‘’kalau kebijakan yang khusus dalam
pembelajaran bahasa Arab sih belum
ada karena mengingat juga MTs yang
belum lama berdiri ini, masih banyak
terdapat kekurangan dari segi fasilits,
seperti perpustakaan yang belum ada,
kegiatan yang diadakan seperti
ekstarkurikuler yang ada yaitu kegiatan
PRAMUKA’’
Wawancara, dengan siswa kelas VII MTs
Nama : Muliana
Tempat : Ruang kelas VII MTs
No Pertanyaan Jawaban
1. Sejak kapan anda
mengenal bahasa
Arab?
Muliana : saya mengenal bahasa Arab sejak kelas
III MI sampai sekarang ini duduk di kelas VII
MTs di NUrul Ishlah,
2. Bagaimana pendapat
anda tentang
mempelajari bahasa
Arab
ketika belajar bahasa arab itu kadang-kadang saya
paham dan kadang tidak paham
3. Apakah anda senang
mempelajari bahasa
Arab?
saya senang mempelajari bahasa Arab.
4. Apa saja kesulitan
yag anda alami saat
membaca teks bahasa
Arab?
kesulitan yang saya alami ketika membaca sebuah
teks atau kalimat bahasa Arab yaitu tidak bisa
membedakan cara pembunyian huruf yaitu pada
huruf dan sering kelewatan panjang pendeknya
5. Bagaimana pendapat
anda tentang cara
mengajar guru bahasa
Arab?
cara mengajar guru bahasa Arab tidak terlalu
serius dan kadang membuat kelucuan supaya kita
tidak cepat bosan dan mengantuk dalam belajar
oleh karena itu, saya merasa tetap senang belajar
bahasa Arab
6. Apakah anda bisa
membedakan cara
pembunyian huruf
Arab (huruf hijaiyyah)
yang satu denga yang
lainnya?
Tidak bisa, karea tidak bisa membedakan cara
pembunyian huruf
7. Tolong sebutkan huruf
yang mana saja tempat
anda kesulitan dalam
membunyikannya?
, ص , , dan ح, ع, ,
8. Mengapa anda sering
salah dalam
membunyikan huruf
Karena tidak tahu cara pembunyian hurufnya
dengan benar dan belum terbiasa.
ABSEN SISWA KELAS VII MTS NURUL ISHLAH
N0 Nama
1 Alda ana afriani
2 Alfarizi
3 Andra yani
4 Devi Riana
5 Diana Putri
6 Elin
7 Elisa
8 Elisa Utami
9 Febrianto
10 Felina
11 Indra Lesmana
12 Lia Pitriana
13 Marina
14 Mawar Diana
15 Mayanda
16 Muliana
17 Neza Aranti
18 Nova Nisari
19 Raudatul Jannah
20 Riadussolihin
21 Rosiani
22 Sahni
23 Sumiatun Ahdaniyah
24 Supiana
25 Zahid Sarip
TES BACAAN MUFRODAT
Tes ke 1
No ARTINYA MUFRODAT
1. Bapak/ayah 2. Pintu ب 3. Sempurna م ت 4. Buah-buahan ث 5. Indah ل ج 6. Tembok ط ئ ح 7. Bulu mata د خ 8. Dunia ي د ل 9. Ingat /zikir ك 10. Rak ف 11. Bunga ه 12. Halaman ح س 13. Pohon ش 14. Kecil ي غ ص 15. Telah memukul ض 16. Murid ل ط 17. Orang zhalim م ل 18. Ahli ibadah د ب ع 19. Tidak ada غ
20. Jangka ج ف 21. Hati ق 22. Anjing ك 23. Malam ل ي ل 24. Penghapus ح س م 25. Kami pulang ع ج 26. Luas ع س 27. Petunjuk ه د 28. Bacalah أ إ ق 29. Mengajak ع د ي
Tes ke 2
1. BAPAK 2. ANAK LAKI-LAKI ب إ 3. IBU أ 4 BACALAH أ ق إ 5. BUAH-BUAHAN ث 6. KOREK API ث 7. HARI SELASA ء ث ث 8. BATU TIMBANGAN,
BERAT TIMBANGAN
ل ث م
9. RANJANG ي س 10. GIGI س 11. JIWA/NAPAS ف س ل 12. KEBUN ب س 13. RAMBUT ع ش 14. KOPERASI ك ش 15. POHON-POHON ش ع ش DENGAN CEPATي .1617. SABUN ص 18. BENAR د ق ي ص 19. SEPIDOL م ق ص ص ل 20. IKHLAS ص خ ل
21. MURID ل ط 22. ANAK KECIL ل ف ط 23. DAPUR ط م 24. TEMBOK ط ئ ح 25. DIA (PR) PULANG ع ج ت 26. MURID ي ت 27. KALIAN أ م 28. TAHUN-TAHUN س 29. MENGETAHUI م ع 30. MENUNTUT ILMU م ع ل ل ط 31. ALAMAT ع 32. TERBIT ع ط 33. KABING م غ 34. RUANG ف غ 35. AMPLOP ف غ ء / ط غ 36. KUNCI ق غ أ 37. DEKAT ي ق 38. KIAMAT م ي ق 39. KERTAS ط ق 40. KUAT ق 41. PASAR لس 42. HATI ك 43. BUKU ك
44. KURSI ي ك س 45. MENGUASAI إ ك س 46. TAMAN ي د ح 47. MANISAN ح 48. HARI PEMBALASAN س ح ل ي 49. LAUT ح ب 50. BUKALAH إ ف ح 51. INI ه 52. MELIHAT/
MENYAKSIKAN
ش د
53. PETUNJUK ه د 54. POT BUNGA ي ه 55. PETA ط ي خ 56. AKHLAK خ أ 57. BULU MATA د خ 58. AKHIR ي خ آ 59. MEGHIASI ي 60. BUNGA ه 61. NEGARA ي ز ج 62. SAWAH ع مز63. PERGI ه 64. ZIKIR/INGAT ك 65. JAGUNG ل
66. KARCIS/TIKET ك ت 67. ORANG YANG ZHALIM م ل 68. PENGHAFAL ظ ف ح 69. DENGAN LAFAZ ظ ف لب 70. MENGHAFAL AL-QUR’AN آ ل ظ ي ف ح ت
Lampiran
Kantor/ ruang TU dan ruang kepala sekolah MTs Nurul Ishlah
Aktifitas belajar siswa kelas VII MTs Nurul Ishlah
Observasi di ruang kelas VII MTs Nurul Ishlah
Wawancara dengan para siswa kelas VII MTs Nurul Ishlah Gegelang
Gedung/bangunan MTs Nurul Ishlah Gegelang
Lapangan
Penelitian di kelas VII MTs Nurul Ishlah Gegelang
Tes bacaan siswa
Kepala MTs Nurul Ishlah
Wawancara dengan guru bahasa Arab kelas VII MTs Nurul Ishlah
Ruang guru