Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan...

109
i Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Andong Kabupaten Boyolali Oleh: Wahyu Tyas Cahyaningrum K.1206043 Skripsi Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan...

Page 1: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

i

Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis

siswa kelas XI SMA Negeri 1 Andong

Kabupaten Boyolali

Oleh:

Wahyu Tyas Cahyaningrum

K.1206043

Skripsi

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

ii

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KARYA TULIS

SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 ANDONG

KABUPATEN BOYOLALI

Oleh:

WAHYU TYAS CAHYANINGRUM

K1206043

Skripsi

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. Herman J Waluyo, M.Pd. Dr. Andayani, M.Pd.

NIP 19440315 197804 1 001 NIP 19601030 198601 2 001

Page 4: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda tangan

Ketua : Dra. Raheni Suhita, M.Hum. .....................

Sekretaris : Drs. Edy Suryanto, M.Pd. ......................

Anggota I : Prof. Dr. Herman J Waluyo, M. Pd. ....................

Anggota II : Dr. Andayani, M. Pd. ......................

Disahkan oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta,

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd.

NIP 19600727 198702 1 001

Page 5: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

v

ABSTRAK

Wahyu Tyas Cahyaningrum. K1206043. ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KARYA TULIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 ANDONG KABUPATEN BOYOLALI Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan mengenai (1) bentuk kesalahan penggunaan ejaan pada karya tulis siswa, (2) bentuk kesalahan penggunaan pilihan kata atau diksi pada karya tulis siswa, (3) bentuk kesalahan penggunaan kalimat pada karya tulis yang dibuat oleh siswa, dan (4) persentase persebaran komponen ejaan, pilihan kata, dan penyusunan kalimat pada karya tulis siswa, (5) penyebab terjadinya kesalahan penulisan karya tulis siswa.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan strategi tunggal terpancang. Sumber data dalam penelitian ini adalah dokumen yang berupa arsip karya tulis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Andong, Kabupaten Boyolali dan catatan lapangan hasil wawancara dengan narasumber. Selain dokumen, sumber data yang lain adalah informan, yaitu guru bahasa Indonesia, guru pembimbing karya tulis dan beberapa siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan mengkaji dokumen atau arsip dengan menggunakan teknik analisis isi atau disebut content analysis. Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi teori, trianggulasi sumber, triangulasi metode, dan review informan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif (interaktif model of analysis).

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ditemukan kesalahan penggunaan ejaan pada karya tulis siswa, terdapat kesalahan penggunaan pilihan kata atau diksi pada karya tulis siswa, dan terdapat kesalahan penggunaan kalimat pada karya tulis siswa. Besarnya persentase kesalahan pada komponen kebahasaan tersebut adalah antara lain: (a) kesalahan huruf kapital 20, 46%; (b) tanda titik 13, 20%; (c) tanda koma 10,56 %; (d) tanda titik dua 1, 32 %; (e) tanda titik koma 5, 94 %; (f) tanda apostrof 1, 32 %; (g) tanda hubung 0,99 %; (h) tanda petik 0,99 %; (i) tanda pisah 0,33 %; (j) kata depan 5, 62 %; (k) kata turunan 6, 60 %; (l) cetak miring 23, 76 %; (m) garis bawah 1, 32 %; (n) kata denotasi 3, 30%; (o) kata sinonim 0,99 %; (p) penggunaan kata tidak ekonomis 2, 97 %; (q) kata baku 3, 63 %; (r) kata cakapan 1, 32 %; (s) kohesi 1, 32 %; (t) koherensi 2, 31 %; dan (u) kesejajaran 1, 32%. Faktor peyebab terjadinya kesalahan pada karya tulis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Andong Kabupaten Boyolali tersebut antara lain: (1) sumber kesalahan yang berasal dari guru pembimbing yaitu pembimbing yang kurang sungguh-sungguh dalam membimbing pembuatan karya tulis siswa, (2) sumber kesalahan yang berasal dari siswa sendiri yaitu kekurangtelitian siswa dalam membuat karya tulis siswa, dan (3) sumber kesalahan yang berasal dari pihak lain, dalam hal ini yaitu kesalahan yang berasal dari pihak luar yang membantu dalam pembuatan karya tulis siswa.

Page 6: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

vi

MOTTO

Tinggalkanlah segala keragu-raguan untuk menuju kepastian, sebab kejujuran itu

melahirkan ketenangan dan kebohongan adalah keragu-raguan.

(H.R. Tirmidzi)

Hadapilah masa depan yang muram tanpa rasa takut, tetapi dengan hati yang

jantan.

(Longfellow)

Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia karena cinta itu membangkitkan

yang hukum-hukum kemanusiaan dan gejala alami pun tak mampu mengubah

perjalanannya.

(Kahlil Gibran)

Page 7: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada:

1. Bapak dan Ibu tercinta, atas doa yang tiada

pernah berhenti mengalir untukku;

2. Mbak Endang dan keluarga, mas Dwi dan

keluarga, mbak Naning serta Najwa, yang

telah memberikan semangat hingga studiku

selesai;

3. A’ Joko Febri Suhartono, Ak., atas cinta dan

dukungan yang tak pernah terhenti untukku;

4. Sahabatku (Jenny, Rihi, Asih, dan Hesti),

terimakasih untuk semua yang telah

diberikan;

5. Rekan-rekan Bastind ’06, terimakasih atas

kebersamaan yang telah kita lalui selama ini;

6. Teater Peron, yang telah mendidik dan

mendewasakan aku; dan

7. Almamater.

Page 8: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kesehatan,

karunia, rahmat, dan hidayah-Nya kepada kita semua, terutama penulis dan

keluarga. Hanya kepada-Nya kembali segala sanjungan, kepada-Nya kami

memohon pertolongan dan ampunan, dan atas ridhonya sehingga penulis mampu

menyusun skripsi ini dengan baik, yang merupakan persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Dalam mengumpulkan data dan informasi selama proses penyusunan

skripsi ini, penulis menyadari tidak dapat bekerja seorang diri melainkan bekerja

sama dengan berbagai pihak. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

izin penulisan skripsi ini;

2. Drs. Suparno, M. Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan izin dalam penulisan skripsi ini;

3. Drs. Slamet Mulyono, M. Pd., Ketua Program Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan izin dalam penulisan skripsi ini;

4. Prof. Dr. Herman J Waluyo, M. Pd., sebagai pembimbing skripsi I yang

senantiasa dengan sabar dan perhatian membimbing penulis dalam menyusun

skripsi ini;

5. Dr. Andayani, M.Pd., selaku pembimbing skripsi II yang selalu sabar

memberikan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini;

6. Bapak Ahmad Sochib, S.Pd., selaku guru bahasa Indonesia SMA Negeri 1

Andong yang senantiasa memberikan informasi dan semangat kepada penulis;

7. Bapak Drs. Agus Suyono; selaku guru pembimbing karya tulis siswa SMA

Negeri 1 Andong yang telah bersedia menjadi narasumber sehingga penulis

memperoleh informasi yang mendalam;

Page 9: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

ix

8. Siswa dan siswi SMA Negeri 1 Andong kelas XII yang memberikan informasi

yang dapat membantu penulis dalam mengumpulkan data-data dalam

penelitian; dan

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak

membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi

ini serta tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam proses penulisan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini

dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan, khususnya

dalam bidang bahasa dan sastra Indonesia.

Surakarta, Juni 2010

Penulis

Page 10: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

x

DAFTAR ISI

JUDUL............................................................................................................. i

PENGAJUAN .................................................................................................. ii

PERSETUJUAN .............................................................................................. iii

PENGESAHAN............................................................................................... iv

ABSTRAK....................................................................................................... v

MOTTO ........................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN............................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI.................................................................................................... x

DAFTAR TABEL............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 7

1. Analisis Kesalahan Berbahasa .................................................... 7

a. Pengertian Analisis Kesalahan Berbahasa ........................... 7

b. Pengertian tentang Kesalahan ............................................... 8

c. Fungsi Analisis Kesalahan .................................................... 12

d. Kesalahan Berbahasa ........................................................... 12

2. Jenis Kesalahan Berbahasa ......................................................... 13

a. Kesalahan Ejaan.................................................................... 14

b. Pilihan Kata atau Diksi ......................................................... 29

c. Penyusunan Kalimat ............................................................. 31

Page 11: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xi

3. Pengertian Menulis ..................................................................... 33

4. Pengertian Karya Tulis Ilmiah .................................................... 35

5. Bahasa dalam Tulisan Ilmiah...................................................... 36

B. Penelitian yang Relevan.................................................................... 36

C. Kerangka Berpikir............................................................................. 38

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu ............................................................................ 41

B. Bentuk dan Strategi Penelitian.......................................................... 41

C. Sumber Data...................................................................................... 42

D. Teknik Sampling ............................................................................... 42

E. Teknik Pengumpulan Data................................................................ 43

F. Uji Validitas Data.............................................................................. 43

G. Teknik Analisis Data......................................................................... 44

H. Prosedur Penelitian ........................................................................... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian .............................................................. 47

B. Hasil Penelitian ................................................................................. 48

1. Kesalahan Penggunaan Ejaan ..................................................... 48

2. Kesalahan Pemilihan Kata atau Diksi ......................................... 64

3. Kesalahan Penggunaan Kalimat ................................................. 71

4. Persentase Kesalahan Berbahasa ................................................ 75

5. Sumber Penyebab Terjadinya Kesalahan.................................... 78

C. Pembahasan Penelitian ..................................................................... 79

1. Kesalahan Penggunaan Ejaan ..................................................... 79

2. Kesalahan Pemilihan Kata atau Diksi ......................................... 81

3. Kesalahan Penggunaan Kalimat.................................................. 82

4. Persentase Kesalahan Berbahasa ................................................ 83

5. Sumber Penyebab Terjadinya Kesalahan.................................... 83

D. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 86

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ........................................................................................... 88

Page 12: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xii

B. Implikasi............................................................................................ 89

C. Saran.................................................................................................. 91

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 92

LAMPIRAN

Page 13: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Pembagian Waktu Penelitian ..................................................................... 41

2. Identifikasi Data Sampel ............................................................................ 48

3. Data Kesalahan Huruf Kapital ................................................................... 49

4. Data Kesalahan Penggunaan Tanda Titik .................................................. 52

5. Data Kesalahan Penggunaan Tanda Koma ................................................ 53

6. Data Kesalahan Penggunaan Tanda Titik Dua .......................................... 55

7. Data Kesalahan Penggunaan Tanda Titik Koma ....................................... 56

8. Data Kesalahan Penggunaan Tanda Apostrof............................................ 57

9. Data Kesalahan Penggunaan Tanda Petik.................................................. 58

10. Data Kesalahan Penggunaan Kata Depan.................................................. 60

11. Data Kesalahan Penggunaan Kata Turunan............................................... 61

12. Data Kesalahan Penggunaan Cetak Miring ............................................... 62

13. Data Kesalahan Penggunaan Garis Bawah ................................................ 64

14. Data Kesalahan Berbahasa......................................................................... 75

Page 14: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Berpikir...................................................................................... 40

2. Model Analisis Interaktif ........................................................................... 48

Page 15: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Kesalahan Karya Tulis Siswa.............................................................. 95

2. Data Hasil Wawancara dengan Guru Pembimbing Karya Tulis.................. 191

3. Data Hasil Wawancara dengan Guru Bahasa Indonesia.............................. 195

4. Data Hasil Wawancara dengan Siswa.......................................................... 198

5. Dokumentasi Wawancara ............................................................................ 205

Page 16: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xvi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keluhan tentang rendahnya kemampuan menulis di kalangan siswa

khususnya siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) bukan masalah baru lagi dalam

dunia pendidikan. Kegiatan pengamatan yang telah dilakukan kurang begitu

diperhatikan. Biasanya kegiatan menulis ini hanya digunakan untuk memenuhi

persyaratan nilai suatu mata pelajaran ataupun syarat kenaikan kelas saja.

Hasil menulis siswa tersebut biasanya berbentuk karya tulis. Isi yang

akan disampaikan melalui karya tulis akan mencapai sasarannya secara efektif

apabila bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan isi karya tulis tersebut

sesuai dengan penggunaan bahasa dalam karya tulis, teknik penulisan ilmiah dan

teknik notasi ilmiah. Dalam hal ini bahasa sebagai alat komunikasi dalam karya

tulis sangat memegang peranan terpenting di samping bentuk-bentuk nonbahasa.

Karya tulis pada hakikatnya adalah sebuah komposisi atau karangan.

Oleh karena itu, semua ketentuan mengenai komposisi berlaku juga untuk karya

tulis. Sebagai salah satu bentuk komposisi khusus, karya tulis terikat oleh kaidah

karya tulis. Kaidah-kaidah itu perlu diperhatikan supaya karya tulis itu memenuhi

syarat penulisan ilmiah dan notasi ilmiah serta dapat mencapai sasaran secara

efektif dan efisien.

Untuk menghadirkan karya tulis dengan penggunaan bahasa Indonesia

yang baik dan benar tidak hanya berpatokan pada ada tidaknya aturan yang

mengatur, tetapi juga perlu diketahui bagaimana sumber daya pendukung dalam

hal ini penulis karya tulis menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat potensi kesalahan yang besar dari faktor

Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini disebabkan oleh lemahnya penguasaan

bahasa Indonesia yang baik dan benar, oleh sumber daya manusia khususnya

dalam penulisan karya tulis.

Dilihat dari bentuk dan bahasanya, karya tulis dibagi menjadi dua jenis,

yaitu karya tulis penelitian dan karya tulis nonpenelitian. Penelitian in hanya

Page 17: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xvii

difokuskan pada karya tulis nonpenelitian, karena siswa SMA biasanya hanya

menulis karya tulis yang nonpenelitian. Yang menjadi pembeda antara karya tulis

penelitian dan nonpenelitian terutama terletak pada penyajian. Karya tulis

nonpenelitian disajikan dengan gaya dan bahasa yang lebih bebas. Diksi atau

pilihan kata cenderung lebih lentur baris demi baris. Kata-kata teknik profesional

tertentu tidak dipergunakan lagi. Walaupun demikian bahasa yang digunakan

tetaplah bahasa resmi, yaitu bahasa baku.

Hasil karya tulis akan lebih efektif bila bahasa yang digunakan adalah

bahasa dengan ejaan yang benar, pilihan kosa kata yang baku, susunan atau

struktur kalimat yang tertib dan sitematis. Oleh karena itu, penulis karya tulis

harus mempunyai pengetahuan yang cukup memadai mengenai komponen-

komponen kebahasaan.

Karya tulis atau karya ilmiah banyak ragamnya, misalnya ada yang

berbentuk laporan, artikel, jurnal, skripsi, buku-buku ilmiah dan sebagainya.

Setiap ragam sudah tentu memiliki ciri-ciri masing-masing. Oleh karena itu, sulit

untuk memberikan pengertian yang mewakili semua karya ilmiah. Brotowidjojo

(dalam Amir, 2007: 105) menyatakan bahwa karangan ilmiah adalah karangan

ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan ditulis menurut metodologi

penulisan yang baik dan benar. Selain itu, di dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (Depdikbud, 2005: 511 ) menjelaskan mengenai karya ilmiah berupa

laporan yaitu 1) sesuatu yang dilaporkan, 2) berita. Dari semua kepentingan

dituliskannya suatu karya ilmiah ada satu maksud yang sama, yaitu

berkomunikasi dengan orang lain tentang ilmu.

Penulis karya ilmiah yang kurang teliti atau memang kurang memahami

penggunaan bahasa Indonesia yang benar dapat dikatakan bahwa mereka kurang

menyadari kaidah-kaidah penggunaan bahasa Indonesia dalam karya tulis. Oleh

sebab itu, sering penulis menemukan penggunaan bahasa Indonesia yang tidak

tepat dalam karya tulis yang dibuat oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Andong

Kabupaten Boyolali. Penulis sebagai calon pengajar bahasa Indonesia sekaligus

berperan sebagai mahasiswa bahasa Indonesia merasa terpanggil untuk

Page 18: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xviii

memecahkan masalah penulisan karya tulis yang baik dan benar. Keadaan ini

tidak dapat dibiarkan begitu saja dan terus berlanjut.

Kebakuan bahasa dalam karya ilmiah harus diupayakan melalui proses.

Untuk mengadakan perbaikan diperlukan deskripsi data tentang kemampuan riil

penggunaan bahasa Indonesia dalam karya tulis. Kegiatan menganalisis

pemakaian bahasa Indonesia dalam karya tulis dipandang sangat penting.

Berdasarkan pengamatan penulis, penulis sering menemukan kesalahan

penggunaan bahasa Indonesia dalam karya tulis siswa yang ditulis oleh siswa

SMA. Dalam hal yang sama, penulis juga sering menemukan kesalahan

penggunaan bahasa Indonesia dalam karya tulis yang ditulis oleh siswa kelas XI

SMA Negeri 1 Andong Kabupaten Boyolali.

Perlu ditegaskan bahwa penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan

benar sesuai dengan kaidah yang berlaku merupakan cermin dari sikap si pemakai

bahasa tersebut terhadap bahasa Indonesia yang dipakainya. Jika bahasa Indonesia

yang dipakainya acak-acakkan atau serampangan, ini menunjukkan bahwa

pemakai bahasa kurang memiliki sikap positif terhadap bahasa Indonesia.

Analisis kesalahan bahasa memberikan banyak keuntungan terutama

yang bertalian dengan kegiatan pengajaran bahasa. Dengan analisis tersebut, akan

dapat dipahami dan dapat diungkapkan berbagai kesalahan bahasa yang dibuat

oleh siswa kelas XI SMA Nageri 1 Andong Kabupaten Boyolali dan dapat

dipahami latar belakang atau faktor penyebabnya. Sebagaimana telah

dikemukakan dapat digunakan sebagai masukan atau umpan balik dalam upaya

memperbaiki kesalahan sejenis pada waktu yang akan datang, yang pada akhirnya

dapat memperbaiki atau menyempurnakan pengajaran bahasa.

Di samping keunggulan di atas, harus pula diakui bahwa analisis

kesalahan berbahasa mengandung beberapa kelemahan. Dulay, dkk (dalam

Suwandi, 1997: 21) berpendapat bahwa sekurang-kurangnya ada tiga kelemahan

analisis kesalahan berbahasa. Pertama, kekacauan antara aspek penjelasan dan

aspek deskriptif (proses dan produk) analisis kesalahan. Pemerian suatu kesalahan

mengacu pada produk pemerolehan bahasa, sedangkan penjelasan (explanation)

suatu kesalahan penentuan asal-usul mengacu pada bahasa dari sudut

Page 19: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xix

pemerolehannya. Kedua, kurangnya ketepatan dan spesifikasi yang memadai

dalam definisi kategori kesalahan. Dan ketiga, pemakaian klasifikasi yang

simplistic yang tidak tepat untuk menjelaskan kesalahan.

Penulis masih sering menemukan kesalahan penggunaan bahasa dalam

karya tulis siswa. Masih ditemukan kesalahan yang sama dengan penelitian yang

relevan di tempat penulis melakukan penelitian, yaitu: dalam komponen ejaan,

pilihan kata dan penyusunan kalimat dalam karya tulis yang ditulis oleh siswa

kelas XI SMA.

Kendala bagi terwujudnya karya tulis atau karya ilmiah bermutu karena

kurangnya kemampuan berbahasa sangatlah beralasan. Sebagaimana

dikemukakan Lawrence (1972) (dalam Suwandi, 1997: 9 ) bahwa pada hakikatnya

menulis adalah mengkomunikasikan apa dan bagaimana pikiran penulis. “Apa”

menyangkut substansi persoalan (gagasan) yang akan dikemukakan, sedangkan

“bagaimana” merupakan persoalan media yang digunakan, untuk menyampaikan

gagasan itu. Dengan kata lain, persoalan kedua adalah kemampuan berbahasa.

Sehubungan dengan itu, maka upaya peningkatan kemampuan berbahasa

siswa perlu dilakukan. Pembinaan kemampuan menulis perlu dilakukan.

Pembinaan kemampuan menulis perlu mendapat prioritas. Untuk dapat melakukan

upaya peningkatan kemampuan menulis siswa secara tepat, yang pertama harus

dipahami adalah apa yang menjadi kebutuhan (need) mereka. Berdasarkan pada

rumusan kebutuhan itu akan dapat diformat materi yang diperlukan serta

ditentukan pendekatan dan strategi yang tepat sehingga upaya peningkatan

tersebut efektif.

Kebutuhan itu dapat dirumuskan dengan memahami adanya kesenjangan

antara pengetahuan dan keterampilan yang dituntut atau dipersyaratkan bagi

terwujudnya tulisan yang baik dengan pengetahuan dan keterampilan nyata yang

dimiliki siswa. Yang pertama dapat diperoleh dengan melakukan kajian teoretis

(kajian pustaka), sedangakn kedua dapat dipahami, antara lain, dengan melakukan

analisis kesalahan berbahasa (tulis) siswa.

Studi atau analisis kesalahan berbahasa dalam kaitannya dengan

pengajaran bahasa sangat fungsional. Dengan analisis tersebut akan dapat

Page 20: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xx

diungkapkan berbagai hal mengenai kesalahan bahasa yang dibuat siswa. Hal itu

dapat digunakan sebagai umpan balik dalam upaya memperbaiki dan

menyempurnakan pengajaran bahasa. Untuk itu, analisis di atas sangat penting

artinya untuk lebih mengefektifkan pengajaran mata pelajaran bahasa Indonesia,

yang difokuskan pada pembinaan kemampuan menulis siswa. Dari uraian di atas,

maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Analisis

Kesalahan Berbahasa Pada Karya Tulis Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Andong,

Kabupaten Boyolali.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah bentuk kesalahan penggunaan ejaan pada karya tulis yang

dibuat oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Andong Kabupaten Boyolali?

2. Bagaimanakah bentuk kesalahan penggunaan pilihan kata pada karya tulis

yang dibuat oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Andong Kabupaten Boyolali?

3. Bagaimanakah bentuk kesalahan penggunaan kalimat pada karya tulis yang

dibuat oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Andong Kabupaten Boyolali?

4. Kesalahan komponen manakah yang memiliki persentase persebaran terbesar

di antara komponen ejaan, pilihan kata atau diksi, dan penyusunan kalimat

yang ada pada karya tulis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Andong Kabupaten

Boyolali?

5. Apa sajakah sumber-sumber penyebab kesalahan penggunaan bahasa

Indonesia dalam karya tulis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Andong Kabupaten

Boyolali?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian tentang penggunaan bahasa Indonesia pada karya tulis ini

dilaksanakan dengan tujuan:

1. Mendeskripsikan kesalahan penggunaan ejaan pada karya tulis yang dibuat

oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Andong Kabupaten Boyolali.

Page 21: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xxi

2. Mendeskripsikan kesalahan penggunaan pilihan kata atau diksi pada karya

tulis yang dibuat oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Andong Kabupaten

Boyolali.

3. Mendeskripsikan kesalahan penggunaan kalimat pada karya tulis yang dibuat

oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Andong Kabupaten Boyolali.

4. Mendeskripsikan persentase persebaran kesalahan penggunaan bahasa

Indonesia pada setiap komponen kebahasaan seperti ejaan, pilihan kata atau

diksi, dan penyusunan kalimat yang ada pada karya tulis siswa kelas XI SMA

Negeri 1 Andong Kabupaten Boyolali.

5. Mendeskripsikan penyebab kesalahan pemakaian bahasa Indonesia dalam

karya tulis yang dibuat oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Andong Kabupaten

Boyolali.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Memberikan sumbangan teoretis dalam bidang analisis kesalahan

berbahasa khususnya dalam karya tulis yang ditulis siswa dan dapat memperkaya

dan melengkapi penelitian-penelitian sebelumnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa dapat menambah pengetahuan tentang teknik penulisan ilmiah

dan teknik notasi ilmiah yang pada akhirnya dapat membuat karya tulis

dengan baik dan benar.

b. Bagi guru pengajar bahasa dan sastra Indonesia di SMA Negeri 1 Andong

yaitu memberikan pengetahuan kepada guru agar dapat menyampaikan

materi pembelajaran menulis ilmiah kepada siswa dengan tepat.

c. Dapat digunakan sebagai acuan atau referensi dalam pembuatan karya

ilmiah lain agar terhindar dari kesalahan berbahasa.

Page 22: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xxii

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Tinjauan Pustaka

1. Analisis Kesalahan Berbahasa

a. Pengertian Analisis Kesalahan Berbahasa

Analisis kesalahan sering disingkat anakes. Analisis kesalahan yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah analisis kesalahan berbahasa. Analisis

kesalahan terdengar hanya sebagai pekerjaan yang membosankan yang berusaha

mencari-cari kesalahan. Sesungguhnya analisis kesalahan bukan hanya memiliki

pengertian yang sesempit itu, supaya lebih jelas pada bab ini juga akan sedikit

menyinggung tentang analisis kesalahan berbahasa yang berkaitan erat dengan

penelitian ini.

Parera (1993: 7) berpendapat bahwa analisis merupakan proses

menjelaskan gejala-gejala alam dengan cara: (1) membedakan, (2)

mengelompokkan, (3) menghubung-hubungkan, (4) mengendalikan, dan (5)

meramalkan. Berdasar pengertian tentang analisis tersebut, sepertinya Parera

(1993: 7) berusaha menyampaikan pengertian tentang analisis kesalahan secara

tersendiri. Menurutnya, analisis kesalahan adalah kajian dan analisis mengenai

kesalahan berbahasa yang dibuat oleh siswa atau peserta didik atau pelajar asing

atau seseorang atau bahasa kedua.

Hastuti (1989: 45) menjelaskan bahwa analisis merupakan suatu

penyelidikan dengan tujuan ingin mengetahui sesuatu dengan kemungkinan dapat

menemukan inti permasalahan, kemudian dikupas dari berbagai segi, dikritik,

diberi ulasan (komentar) akhirnya hasil dari tindakan tersebut dapat diberi

kesimpulan untuk kemudian dipahami.

Ternyata perlu adanya suatu pengertian tentang apa sebenarnya analisis

kesalahan bahasa itu dari sekian yang telah menyampaikan pemaparannya tentang

analisis kesalahan. Guna memperoleh pengertian ini, diambilah pendapat Ellis

(dalam Tarigan dan Tarigan, 1990: 170) tentang analisis kesalahan berbahasa.

Page 23: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xxiii

Menurutnya, analisis kesalahan berbahasa ialah suatu prosedur yang digunakan

oleh para peneliti dan para guru, yang meliputi pengumpulan sampel,

pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan

tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta

pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan kesalahan itu. Pendapat lain datang

dari Tarigan (dalam Ardiana, 1998: 2.6) bahwa yang dimaksud dengan analisis

kesalahan berbahasa adalah suatu proses kerja yang digunakan oleh para guru dan

peneliti bahasa dengan langkah-langkah pengumpulan data, pegidentifikasian

kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian taraf keseriusan

kesalahan itu.

Sehubungan dengan kata analisis dalam penelitian ini, dapat diberikan

pengertian sebagai suatu kegiatan penelitian untuk menyelidiki atau meneliti

(menguraikan, menjabarkan, menelaah, mengkaji) bahasa pada karya tulis yang

dibuat oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Andong Kabupaten Boyolali. Telaah

kajian yang diselidiki sebagaimana uraian bab terdahulu meliputi kesalahan

ejaan, pemilihan kata atau diksi, dan penyusunan kalimat.

b. Pengertian Tentang Kesalahan

Penelitian ini akan berusaha mencari kesalahan bahasa dalam karya tulis

siswa. Sebelum membahas penelitian secara mendalam perlu adanya pemahaman

tentang konsep kesalahan. Berikut adalah sedikit konsep atau gambaran tentang

kesalahan berbahasa.

Arti kata kesalahan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud,

2005: 983)adalah atau bersinonim dengan kekeliruan atau kealpaan, tetapi Tarigan

dan Tarigan (1990:75) memberikan pengertian yang berbeda antara kesalahan

dengan kekeliruan dalam konteks bahasa. Istilah kesalahan lebih erat dengan

pengertian error dan kekeliruan dengan mistake.

According to Brown (Xing, 2008: 175), a “mistake” refers to a

performance error in that it is a failure to utilize a known system correctly. While

an “error” is a noticeable deviation from the adult grammar of a native speaker,

reflecting the interlanguage competence of the learner. This recognition process

Page 24: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xxiv

is followed by the error description process. We compare learners’ sentences with

the correct sentences in target language, and find the errors. Then we come to the

next step- explanation stage, finding the sources of errors.

Senada dengan pendapat di atas, Corder (dalam Suwandi, 1997: 19) juga

mengusulkan adanya perbedaan antara kekeliruan (mistake) dan kesalahan (error),

kekeliruan menurutnya ialah penyimpangan-penyimpangan yang tidak sistematis

seperti kekeliruan ucapan disebabkan oleh faktor keletihan, emosi, dan

sebagainya. Kekeliruan terletak pada performance, sedangkan kesalahan pada

competence yang merupakan penyimpangan-penyimpangan yang sifatnya

sistematis, konsisten, dan menggambarkan kemampuan siswa pada tahap tertentu.

Tarigan dan Tarigan (1990: 75) memberikan pengertian bahwa

kekeliruan pada umumnya disebabkan oleh faktor performansi. Keterbatasan

dalam mengingat menyebabkan kekeliruan dalam pelafalan bunyi bahasa, kata,

urutan kata, tekanan kata atau kalimat, dan sebagainya. Kekeliruan dapat terjadi

pada setiap tataran linguistik, karena bersifat acak. Kekliruan dapat diperbaiki

dengan lebih mawas diri, lebih sadar atau memusatkan perhatian. Kekliruan

biasanya tidak bersifat lama.

Tarigan dan Tarigan (1990: 75-76) memberikan pengertian bahwa

kesalahan disebabkan oleh faktor kompetensi. Maksudnya, pelaku memang belum

memahami sistem linguistik bahasa yang digunakan. Kesalahan biasanya terjadi

secara konsisten sehingga dapat berlangsung dalam kurun waktu yang lama.

Kesalahan ini bisa diperbaiki dengan belajar, latihan, praktik dan sebagainya.

Untuk memudahkan pemahaman tentang kesalahan dan kekeliruan,

dapat dilihat melalui ilustrasi berikut.

1) Idrus adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa. Ia sedang mengerjakan

tugas proposal penelitian di rumahnya. Ketika telah hampir selesai menulis

kalimat tiba-tiba temannya ke rumahnya. Karena sudah dipanggil-panggil oleh

ibunya, agar ia segera menemui temannya, maka Idrus segera mematikan

komputer dan lupa memberi tanda titik pada kalimat penutup pada

proposalnya tadi.

Page 25: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xxv

2) Heri adalah siswa kelas satu sekolah dasar. Heri telah hafal abjad bahasa

Indonesia dan mampu menulis kata-kata bahasa Indonesia. Hari ini ia belajar

menulis. Heri sangat senang karena berhasil menulis kalimat yang sederhana,

seperti: ini Budi, Amir makan nasi, dan sebagainya. Tetapi semua kalimat

yang ditulis Heri tersebut seluruhnya tidak diakhiri dengan tanda titik karena

memang ia belum mendapat pelajaran tentang tanda baca.

Ilustrasi (1) merupakan contoh kekeliruan (mistake) karena sebenarnya

Idrus telah sangat menguasai prinsip atau teori bahwa kalimat yang ia tulis harus

diakhiri dengan tanda titik, tetapi karena tergesa-gesa maka ia lupa memberi tanda

titik pada kalimat penutup proposal yang ia kerjakan. Ilustrasi (2) adalah contoh

kesalahan (error) karena Heri yang sedang belajar memang belum menguasai

teori atau prinsip penggunaan tanda baca titik, sehingga semua kalimat yang ia

tulis tidak diakhiri dengan tanda baca titik.

Memperjelas perbedaan antara kesalahan dengan kekeliruan, Parera

(1993: 74) menyampaikan bahwa kesalahan adalah kekhilafan berlatar belakang

tentang bahasa yang memang sudah salah, kekhilafan itu dilakukan berulang-

ulang karena pengetahuan tentang kaidah bahasa yang sudah tidak benar.

Pemaparan tadi telah cukup jelas membedakan antara kesalahan dalam

arti (error) dengan kekeliruan (mistake). Adanya perbedaan antara keduanya

ternyata meminta penanganan yang berbeda pula untuk memperbaikinya.

Kesalahan karena sifatnya yang sitematis, maka perlu adanya pemerolehan prinsip

kebahasaan yang benar, baik dengan latihan remedial maupun yang lain.

Sementara itu, untuk memperbaiki kekeliruan cukup dengan pemusatan perhatian.

Pendapat lain muncul dari Hastuti (1989: 75-76) tentang konsep

kesalahan berbahasa sebagai berikut:

1) Salah adalah apa yang dilakukan (kalau ia salah) tidak betul, tidak menurut

aturan. Hal ini mungkin disebabkan oleh ketidaktahuan. Jika kesalahan ini

dihubungkan dengan penggunaan kata, maka pelaku tidak tahu kata apa yang

setepat-tepatnya dipakai.

2) Penyimpangan adalah menyimpang dari aturan yang telah ditetapkan.

Penyimpangan disebabkan oleh ketidakmauan, enggan atau malas mengikuti

Page 26: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xxvi

aturan yang ada. Sikap berbahasa ini cenderung menuju ke pembentukan kata,

istilah, slang, jargon atau prokem.

3) Pelanggaran adalah saat pelaku dengan penuh kesadaran tidak mau menurut

aturan yang telah ditentukan. Terdapat indikasi pengaruh kedwibahasaan

dalam pelanggaran ini.

4) Kekhilafan adalah proses psikologis seseorang khilaf menerapkan teori atau

norma bahasa yang ada pada dirinya. Khilaf mengakibatkan sikap keliru

pakai. Kekhilafan dapat diartikan kekeliruan. Seperti salah ucap atau salah

susun karena kurang cermat.

Contoh berikut berusaha memberi penjelasan tentang empat konsep

kesalahan yang disampaikan oleh Hastuti tersebut.

1) a. Untuk memberantas hama tikus menggunakan alat tangkap atau bubuk

mati hewan. (salah)

b. Untuk memberantas hama tikus digunakan alat tangkap atau bubuk mati

hewan. (betul)

2) a. Banyak anak-anak membaca buku komik. (menyimpang-salah)

b. Banyak anak membaca buku komik. (tepat)

3) a. Ia mau berdatangan dalam pertemuan itu. (melanggar-salah)

b. Ia mau datang dalam pertemuan itu. (tak melanggar)

4) a. Di mana ada uang ingin aku memperbaiki rumahku. (khilaf-salah)

b. Jika ada uang ingin aku memperbaiki rumahku. (mengena)

Dari beberapa pendapat tentang kesalahan berbahasa yang telah

disampaikan, penulis justru condong pada pendapat Tarigan dan Tarigan (1990:

75) karena pendapat mereka ringkas sehingga mudah dipahami.

Hadirnya pendapat serta istilah lain yang memandang kesalahan,

bukanlah sesuatu yang membingungkan. Pemaparan di atas telah jelas. Walaupun

istilahnya berbeda ternyata penjelasan di dalamnya telah relatif lengkap mampu

menjelaskan inti yang dimaksud.

Setelah diketahui berbagai pengertian kesalahan, perlu dijelaskan bahwa

penelitian ini berusaha mencari kesalahan berbahasa berupa penyimpangan

terhadap aturan. Dengan penjelasan ini maka penelitian tidak terlalu

Page 27: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xxvii

mempersoalkan tentang kesalahan sebagai mistake atau error atau yang lain,

tetapi dengan penjelasan ini dapat diketahui penyebab kesalahan penggunaan

bahasa dan bagaimana penanganannya.

c. Fungsi Analisis Kesalahan

Fungsi atau kegunaan analisis kesalahan sangat erat dengan kegiatan

pembelajaran. Supaya lebih jelas tentang fungsi atau kegunaan analisis kesalahan

perlu dilihat pendapat para pakar bahasa. Berikut akan dibicarakan tentang fungsi

atau kegunaan analisis kesalahan.

Fungsi analisis kesalahan akan disampaikan oleh dua ahli dengan

pendapat mereka masing-masing. Menurut Parera (1993: 7), analisis kesalahan

dilakukan untuk: (1) menemukan seberapa baik dan benar seseorang mengetahui

bahasa ajaran, (2) mengetahui bagaimana seseorang belajar bahasa, dan (3)

memperoleh informasi tentang kesulitan-kesulitan dalam belajar bahasa.

Untuk memperkuat pendapat tersebut, perlu pendapat lain sebagai

pembanding. Pendapat tersebut datang dari Sidhar (dalam Tarigan dan Tarigan,

1990: 69). Analisis kesalahan antara lain berfungsi untuk: (1) menentukan urutan

penyajian butir-butir yang diajarkan dalam kelas dan buku teks, misalnya urutan

mudah-sukar, (2) menentukan urutan jenjang relatif penekanan, penjelasan, dan

latihan berbagai butir bahan yang diajarkan, (3) merencanakan latihan dan

remedial, dan (4) memilih butir-butir bagi pengujian kemahiran siswa.

Dari pendapat kedua ahli di atas dapat ditarik kesimpulan secara garis

besar bahwa fungsi analisis kesalahan bahasa adalah untuk mengarahkan

seseorang agar berhasil dalam belajar bahasa.

d. Kesalahan Berbahasa

Kesalahan berbahasa adalah bagian konversi atau komposisi yang

menyimpang dari beberapa norma baku (norma terpilih) dari performansi bahasa

orang dewasa (Tarigan, 1990: 141). Jenis kesalahan berbahasa dapat ditinjau dari

segi penyebabnya dan dapat pula dari segi kebahasaan.

Page 28: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xxviii

Kesalahan berbahasa bertalian dengan faktor pribadi pemakai bahasa dan

faktor sosial budaya. Ditinjau dari faktor kebahasaan, kesalahan berbahasa terjadi

dari segi keterbatasan, semantik dan ejaan. Faktor pribadi pemakai bahasa yang

menimbulkan kesalahan berbahasa menyangkut segi fisiologis dan psikologis,

baik yang bersifat bawaan maupun yang terjadi kemudian.

2. Jenis Kesalahan Berbahasa

Sebelum lebih jauh membahas tentang kesalahan berbahasa perlu

diketahui pengertian tentang bahasa itu sendiri. Sumardi (1993: 3) memberi

pengertian bahwa bahasa adalah alat untuk menyampaikan pikiran dan perasaan

dari seseorang kepada orang lain. Penyampaian perasaan dan pikiran ini dapat

dinyatakan dengan tanda yang berupa bunyi atau tulisan.

Keraf (2001: 2) memberikan pengertian bahwa bahasa merupakan suatu

sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran)

yang bersifat arbitrer, yang dapat diperkuat dengan diperkuat dengan gerak-gerik

badani yang nyata. Kesimpulan dari pendapat tersebut, bahasa adalah alat untuk

menyampaikan pikiran dan perasaan dengan suatu sistem yang mempergunakan

lambang bunyi yang arbitrer dan digunakan oleh suatu masyarakat untuk

bekerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri.

Keraf (2001: 3) menjelaskan pendukung pengertian bahasa berupa fungsi

bahasa, yaitu sebagai alat: (a) menyatakan ekspresi diri; (b) berkomunikasi; (c)

mengadakan integrasi dan adaptasi sosial: dan (d) alat untuk mengadakan kontrol

sosial. Dengan pengertian tentang bahasa tersebut dapat diketahui bagaimana

dampak yang terjadi jika pengguna bahasa melakukan suatu kesalahan dalam

penggunaannya. Pemahaman ini memberikan kesadaran bahwa bahasa harus

digunakan secara benar, oleh karena itu pemakainya harus berhati-hati dalam

menggunakan bahasa agar terhindar dari kesalahan yang dapat mengakibatkan

terganggunya komunikasi.

Bahasa tidak hanya memiliki satu pengertian atau satu macam saja.

Penelitian ini tidak membahas bahasa secara umum, tetapi satu bentuk bahasa

berupa ragam bahasa baku. Bahasa baku memiliki pengertian tersendiri yang

Page 29: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xxix

berbeda dengan ragam yang lain. Menurut Chaer (1988: 4) bahasa baku adalah

salah satu ragam bahasa yang dijadikan pokok, yang dijadikan dasar ukuran atau

tang dijadikan dasar ukuran atau yang dijadikan standar. Mendukung pendapat

tersebut, Moeliono (1988: 12) mengemukakan bahwa ragam itulah yang dijadikan

tolak bandingan bagi pemakaian bahasa yang benar.

Selanjutnya kesalahan bahasa yang ada yang akan dibahas pada

penelitian ini meliputi ejaan, diksi, dan penyusunan kalimat. Berikut ini akan

diuraikan dasar-dasar atau aturan yang akan digunakan untuk mencari kesalahan

penggunaan bahasa pada karya tulis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Andong

Kabupaten Boyolali.

a. Kesalahan Ejaan

Sabariyanto (1992: 189) mengungkapkan bahwa ejaan adalah kaidah

penulisan huruf, kata-kata, dan tanda baca. Tarigan (1986: 2) mengemukakan

bahwa ejaan adalah cara atau aturan menulis kata-kata dengan huruf menurut

disiplin ilmu bahasa. Sementara Wibowo (2002: 47) menjelaskan bahwa ejaan

adalah seperangkat kaidah, aturan, atau ketentuan yang mengatur pelambangan

bunyi bahasa, termasuk bagaimana menggunakan tanda baca. Pendapat lain dari

Suryaman (1997: 7) menyatakan bahwa ejaan adalah keseluruhan peraturan

bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran, bagaimana menempatkan tanda-

tanda baca, bagaimana memotong-motong suatu kata, dan bagaimana

menghubungkan kata-kata.

Berdasarkan pengertian tentang ejaan di atas dapat disimpulkan bahwa

ejaan adalah cara ataua aturan atau kaidah menulis kata-kata dengan huruf disertai

tanda baca untuk menggambarkan bunyi ejaan suau bahasa. Kesalahan

penggunaan ejaan bahasa Indonesia banyak macamnya. Adapun yang akan

dibahas dalam penelitian ini, yaitu:

1) Pemakaian Huruf Kapital

Huruf kapital secara umum disebut juga sebagai huruf besar.

Pengertian ini tidaklah salah, tetapi akan lebih baik digunakan istilah huruf

Page 30: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xxx

kapital, karena istilah huruf besar berhubungan dengan ukuran tetapi yang

dimaksudkan sebenarnya tentu bukan ukuran hurufnya.

Huruf besar atau huruf kapital dalam penggunaannya harus

disesuaikan dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang

Disempurnakan yang diterbitkan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

(2007: 6-12). Penggunaan huruf kapital tersebut harus disesuaikan dengan

aturan sebagai berikut:

a) Sebagai huruf pertama awal kalimat.

Misalnya:

Dia mengantuk.

Apa maksudnya?

b) Huruf pertama petikan langsung.

Misalnya:

Adik bertanya, ”Kapan kita pulang?”

”Besok pagi, dia akan berangakat.”, kata Ibu.

c) Huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan

dan kitab suci, termasuk kata ganti Tuhan.

Misalnya:

Alkitab

Yang Maha Pengasih

d) Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang

diikuti nama orang.

Misalnya:

Haji Agus Salim

Sultan Hasanuddin

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,

keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.

Misalnya:

Dia baru saja diangkat sebagai sultan.

Tahun ini dia pergi naik haji.

Page 31: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xxxi

e) Huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang

atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama istansi,

atau nama tempat.

Misalnya:

Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian

Gubernur Jawa Tengah

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan

pangkat yang tidak diikuti nama orang, atau nama tempat.

Misalnya:

Siapa gubernur yang baru dilantik itu?

Kemarin Brigadir jenderal Ahmad dilantik menjadi mayor jenderal

f) Huruf pertama unsur-unsur nama orang.

Misalnya:

Amir Hamzah

Dewi Sartika

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang

digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.

Misalnya:

Mesin diesel

10 volt

g) Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.

Misalnya:

Bangsa Indonesia

Suku Sunda

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan

bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.

Misalnya:

Mengindonesiakan kata asing

Keinggris-inggrisan

Page 32: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xxxii

h) Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.

Misalnya:

hari Lebaran

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang

tidak dipakai sebagai nama.

Misalnya:

Soekarno dan Hatta memproklamasikan.

Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.

i) Huruf pertama nama geografi.

Misalnya:

Banyuwangi

Danau Toba

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang

tidak dipakai menjadi unsur nama diri.

Misalnya:

Berlayar ke teluk

Mandi di kali

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang

dipakai sebagai nama jenis.

Misalnya:

Gula jawa

Pisang ambon

j) Huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintahan dan

ketatnegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata dan.

Misalnya:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57, Tahun 1972

Page 33: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xxxiii

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan resmi

negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama

dokumen resmi.

Misalnya:

Menjadi sebuah republik

Beberapa badan hukum

k) Huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat nama

badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.

Misalnya:

Perserikatan Bangsa-Bangsa

Rancangan Undang-Undang Kepegawaian

l) Huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di

dalam nam buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata

seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi

awal.

Misalnya:

Bacalah majalah Bahasa dan sastra

Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan

m) Huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.

Misalnya:

Prof. profesor

Sdr. saudara

n) Huruf pertama petunjuk unsur kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara,

kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.

Misalnya:

”Silakan duduk, Dik!” kata Ucok.

Besok Paman akan datang.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan

kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.

Page 34: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xxxiv

Misalnya:

Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.

Semua kaka dan adik saya sudah berkeluarga.

o) Huruf pertama kata ganti Anda.

Sudahkah Anda tahu?

Surat Anda telah kami terima.

2) Penggunaan Tanda Baca

Tanda baca terkadang dipakai oleh beberapa penulis untuk

menghasilkan suatu gaya atau kesan tersendiri. Tidak jarang terlihat suatu

tulisan mengandung titik-titik sederetan panjang, bahkan diulang-ulang dalam

tulisan itu. Ada pula yang menggunakan tanda seru (!) sampai tiga buah,

berdiri tegak berjajar. Atau tanda seru didampingi tanda tanya (!?), atau

banyak yang diberi tanda petik (”...”) atau dicetak miring dan digarisbawahi.

Sebenarnya pemakaian tanda-tanda baca yang tidak lazim ini tidak perlu.

Dalam karya tulis tentu tidak bisa lepas dari pemakaian ejaan. Karya

tulis juga menggunakan bahasa terikat oleh aturan. Keberadaan aturan atau

kaidah tersebut ternyata belum sepenuhnya bisa dipatuhi dengan benar oleh

penulis, sehingga sangat dimungkinkan dalam karya tulis terjadi kesalahan.

Bentuk-bentuk aturan kebahasaan yang mungkin dilanggar antara lain sebagai

berikut.

a) Tanda titik (.)

Tanda titik bentuknya sangat sederhana. Meskipun demikian tanda

titik memiliki arti tersendiri yang tidak kalah penting dengan tanda baca yang

lain. Mungkin karena bentuknya yang sangat sederhana terkadang terjadi

kesalahan dalam penggunaannya.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (2007: 42-44) telah

menjelaskan bagaimana menggunakan tanda titik (.). Adapun penggunaannya

sebagai berikut.

(1) Dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan

Page 35: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xxxv

(2) Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau

daftar

(3) Dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang

menunjukkan waktu

(4) Dipakai untuk memisahkan angka, jam, menit, dan detik yang

menunjukkan jangka waktu

(5) Dipakai diantara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan

tanda tanya atau seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka

(6) (a) Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.

(b) Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau

kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.

(7) Tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau

kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya

(8) Tidak dipakai dibelakang alamat pengirim dan tanggal surat atau nama dan

alamat penerima surat

Bentuk tanda baca titik memang sangat sederhana, tetapi

penggunaannya tidak bisa sembarangan. Dalam berbahasa, khususnya tulis,

pengguna bahasa harus mentaati aturan atau tata cara penggunaan tanda titik

seperti telah dibicarakan di atas. Oleh sebab itu, penguasaan penggunaan tanda

titik harus dimiliki oleh setiap penulis.

b) Tanda koma (,)

Tanda baca koma di antaranya dipergunakan sebagai berikut.

(1) Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau

pembilangan.

(2) Tanda koma dipakai untuk memisahkan suatu kalimat setara yang satu

dengan kalimat setara berikutnya yang didahului kata tetapi atau

melainkan.

(3) (a) Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk

kalimat, jika anak kalimat itu mendahului anak kalimat.

(b) Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk

kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimat.

Page 36: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xxxvi

(4) Tanda koma dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antar

kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh,

karena itu, namun, jadi,lagi pula, meskipun, begitu, dan akan tetapi.

(5) Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh,

kasihan, dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat.

(6) Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain

dalam kalimat.

(7) Tanda koma dipakai diantara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian

alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau

negeri yang dituliskan berurutan.

(8) Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik

susunannya dalam daftar pustaka.

(9) Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.

(10) Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang

mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga,

atau marga.

(11) Tanda koma dipakai di muka angka persepuluh atau diantara rupiah dan

sen yang dinyatakan dengan angka.

(12) Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya

tidak membatasi.

(13) tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah baca di belakang

keterangan yang terdapat pada awal kalimat.

(14) Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari

bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu

berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru. (Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa, 2007: 44-48).

c) Penggunaan Tanda Hubung (-)

Kegunaan tanda hubung adalah untuk menyambung. Meski

demikian, ada tata cara atau aturan pemakaian tanda hubung ini. Berikut

adalah hal-hal yang perlu yang perlu diperhatikan dalam penggunaan tanda

hubung seperti pendapat Tarigan (1986: 168-172).

Page 37: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xxxvii

(1) Tanda hubung dipakai untuk menyambung suku-suku kata yang

terpisah oleh pergantian baris.

(2) Tanda hubung dipakai untuk menyambung awalan dengan bagian

kata di belakangnya, atau akhiran dengan bagian kata di depannya

pada pergantian baris.

(3) Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang.

(4) Tanda hubung dipakai untuk menyambung huruf kata yang dieja

satu-satu, bagian-bagian tanggal, dan suku kata yang dipisah-

pisahkan.

(5) Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-

bagian ungkapan.

(6) Tanda hubung dipakai untuk merangkai se- dengan kata berikutnya

yang dimulai dengan huruf kapital, ke- dengan angka, angka dengan

–an, dan singkatan huruf kapital dengan imbuhan dan kata-kata.

d) Penggunaan Tanda titik dua (:)

Tanda titik dua umum dipakai pada karya tulis. Walaupun demikian,

karya tulis juga belum tentu telah tepat menggunakan tanda titik dua. Agar

terhindar dari kesalahan penggunaan tanda titik dua seorang penulis harus

menguasai pemakaian titik dua secara benar.

Berikut adalah hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian titik

dua yang dikemukakan oleh Tarigan (1986: 161-162).

(1) Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila

diikuti rangkaian atau pemerian.

Misalnya:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta mempunyai empat jurusan: Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,

Pendidikan Bahasa dan Seni, dan Ilmu Pendidikan.

(2) Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan

pemerian.

Page 38: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xxxviii

Misalnya:

Tempat Sidang : Ruang 104

Pengantar Acara : Bambang S

Hari : Senin

Waktu : 09.30

(3) Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang

menunjukkan pelaku dalam percakapan.

Misalnya:

Ibu : ”Bawa kopor ini, Mir!”

Amir : ”Baik, Bu.” (mengangkat kopor dan masuk)

Ibu :” Jangan lupa, letakkan baik-baik!”

(4) Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu

merupakan pelengkap yang mengakhiri pertanyaan.

Misalnya:

Fakultas Bahasa dan Seni IKIP Bandung mempunyai Jurusan bahasa

Indonesia, Jurusan bahasa daerah, dan Jurusan bahasa asing.

(5) Tanda titik dua dipakai (a) di antara jilid atau nomor dan halaman, (b)

di antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, (c) di antara anak judul

dan judul suatu karangan, atau nama kota dan penerbit buku.

Misalnya:

Tempo, I (1971), 34: 7

Samuel 1: 20

Karya Henry Guntur Tarigan, membaca: Sebagai suatu Keterampilan

Berbahasa, sudah terbit.

Gorys Keraf. 2001.Komposisi. Jakarta: Nusa Indah

e) Penggunaan Tanda titik koma (;)

Masyarakat pada umumnya belum menguasai fungsi atau kegunaan

tanda baca titik koma (;). Tanda baca titik koma sering kali tidak digunakan

oleh pengguna bahasa. Para penulis lebih memilih menggunakan tanda baca

koma dari pada tanda baca titik koma. Walaupun demikian, bukan berarti

Page 39: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xxxix

tanda titik koma ditinggalkan oleh para penulis. Para penulis tetap ada yang

menggunakan tanda titik koma walau tidak tepat penggunaannya.

Supaya terhindar dari kesalahan penggunaan tanda titik koma

menurut Tarigan (1986: 161-162) penulis harus menguasai fungsi atau

kegunaan pemakaian tanda titik koma adalah untuk memisahkan bagian-

bagian kalimat yang sejenis dan setara, serta memisahkan kalimat yang setara

di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.

Pemakaian tnda titik koma akan lebih mudah dimengerti dalam

contoh sebagai berikut.

(1) Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat

yang sejenis dan setara.

Misalnya:

Hari telah sore; makanan belum datang juga; kami sudah merasa sangat

lapar.

Badannya penat; nafasnya sesak; hatinya sedih dan duka.

(2) Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di

dalam kalimat suatu majemuk sebagai pengganti kata penghubung.

Misalnya:

Para petani giat bekerja; anak-anak main layang-layang; para ibu

mempersiapkan makanan dan minuman.

Ani sedang menggambar pemandangan; Ida membaca buku cerita; Umi

asyik merenda; Leni asyik mendengarkan siaran pilihan pendengar.

Setiap pemakai bahasa, khususnya tulis harus memberi perhatian

tersendiri jika akan menggunakan tanda baca ini. Tanpa pemahaman yang

benar dan mantap penggunaan tanda baca ini justru akan menimbulkan

masalah karena tidak ketidaksesuaian dengan aturan yang ada.

f) Penggunaan Tanda pisah (-)

Tanda pisah sepintas seperti tanda hubung, tetapi pemakaian tanda

pisah tentu berbeda dengan tanda hubung. Berikut adalah hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam pemakaian tanda pisah (Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa, 2007: 53).

Page 40: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xl

(1) Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang

lain sehingga kalimat-kalimat menjadi lebih jelas.

(2) Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi

penjelasan khusus di luar bangunan kalimat.

(3) Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat dengan

arti ’sampai ke’ dengan’ atau’sampai dengan’.

g) Tanda ellipsis (…)

Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus. Tanda

elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang

dihilangkan. Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu

dipakai empat buah titik, tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan

satu untuk menandai akhir kalimat.

h) Tanda Tanya (?)

Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya. Tanda tanya dipakai

di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan

atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.

i) Tanda seru (!)

Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa

seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan,

ataupun rasa emosi yang kuat.

j) Tanda kurung ((…))

Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Tanda

kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral

pokok pembicaraan. Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang

kehadirannya di teks dapat dihilangkan. Tanda kurung mengapit angka atau

huruf yang merinci satu urutan keterangan.

Page 41: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xli

k) Tanda kurung siku ([…])

Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai

koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang

lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang

terdapat di dalam naskah asli. Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam

kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.

l) Tanda petik (“…”)

Penggunaan tanda petik menurut Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa (2007: 56) harus memerhatikan 5 hal.

(1) Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan,

naskah, atau bahan tulisan lain.

(2) Tanda petik mengapit judul syair, karangan, dan buku apabila dipakai

dalam kalimat.

(3) Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang masih kurang dikenal atau kata

yang mempunyai arti khusus.

(4) Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan

langsung.

(5) Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan dibelakang

tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti

khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat.

m) Tanda petik tunggal (‘…’)

Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam

petikan lain. Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau

penjelasan kata atau ungkapan asing.

n) Tanda garis miring (/)

Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada

alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.

Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, atau tiap.

o) Tanda apostrof (‘)

Tanda penyingkat atau apostrof digunakan untuk menunjukkan

penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.

Page 42: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xlii

3) Penulisan Kata

a) Penulisan Kata Depan

Kata depan adalah kata yang bertugas merangkaikan kata atau bagian

kalimat. Tempatnya terletak di depan kata. Kata depan dimunculkan dalam

kaitannya dengan kelas kata, bukan dalam kaitan dengan fungsinya dalam

kalimat.

Kata-kata depan yang termasuk dalam kelompok di, ke, dari, antar,

hingga, dan lewat berfungsi merangkaikan sebuah kata dengan kata yang lain

yang menyatakan tempat atau waktu (Keraf, 1991: 108). Kata depan di- dan

ke- penulisannya terpisah dengan kata yang diikutinya, sedangkan awalan di-

dan ke- penulisannya serangkai dengan kata yang diikutinya.

Kata di, ke dan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di

dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti

kepada dan daripada.

b) Penulisan Kata Ganti -ku, kau-, -mu, dan -nya

Kata gantu ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang

mengikutinya; sedang ku, mu dan nya ditulis serangkai dengan kata yang

mendahuluinya.

c) Penulisan Kata Turunan

Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata

dasarnya. Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata mendapat awalan atau

akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau

mendahuluinya. Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata mendapat awalan

dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.

d) Penulisan Gabungan Kata

Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah

khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah. Gabungan kata, termasuk istilah

khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian, dapat ditulis

dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang

bersangkutan.

Page 43: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xliii

e) Penulisan Unsur Serapan

Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari

pelbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing,

seperti Sansekerta, Arab, Portugis, Belanda, dan Inggris. Berdasarkan taraf

integrasinya, unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua

golongan besar. Pertama, unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke

dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock, I’exploitation de I

‘homme par I’homme. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa

Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing. Kedua, unsur

pinjaman yang pengucapannya dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah

bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah

seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan

bentuk asalnya.

f) Penulisan Huruf

Huruf adalah lambang atau gambaran dari bunyi. Alfabet atau aksara

adalah rangkaian urutan huruf menurut suatu sistem tulisan. Huruf dibedakan

menjadi huruf abjad, vokal, konsonan, diftong, gabungan huruf konsonan,

pemenggalan kata.

Huruf yang digunakan adalah huruf latin dari a sampai z. Huruf-

huruf q dan x tidak digunakan untuk menuliskan kata-kata bahasa Indonesia,

kecuali untuk menuliskan nama atau istilah. Huruf-huruf yang tidak dapat

menempati posisi akhir adalah c, ny, v, w, dan y.

4) Penggunaan Cetak Miring dan Garis Bawah

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (2007: 12-13)

menyatakan bahwa di dalam tulisan, semua kata-kata yang bukan kata-kata

bahasa Indonesia seharusnya kita cetak miring atau italic, istilah yang biasa

dipakai untuk itu. Kalau kita menggunakan mesin ketik, atau tulis tangan,

kata-kata asing itu kita beri satu garis di bawahnya.

Dari pengertian tersebut telah jelas bagaimana penggunaan garis

bawah dan cetak miring. Tidak bisa sembarang huruf atau kata benar untuk

Page 44: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xliv

ditulis miring atau digaris bawah. Hanya kata-kata asing yang benar dicetak

miring atau digaris bawah dalam bahasa Indonesia.

b. Pilihan Kata atau Diksi

Pilihan kata menurut Mustakim (1994: 41) adalah proses atau tindakan

memilih kata yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat, sedangkan pilihan

kata adalah hasil dari proses atau tindakan tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut,

dapat dikatakan bahwa pilihan kata tidak hanya mempersoalkan apakah kata yang

dianggap tepat itu dapat disesuaikan dengan konteks nilai atau norma sosial

pembaca atau pendengarnya. Dari sini dapat dijabarkan bahwa diksi atau pilihan

kata menyangkut dua hal yang perlu diperhatikan oleh pemakai bahasa, yakni

tentang ketepatan dan kesesuaian.

Sebenarnya tentang ketepatan dan kesesuaian dalam pemilihan kata

bukan hal yang sederhana. Menjelaskan permasalahan ini, Wibowo (2002: 26-34)

menyampaikan bahwa ketepatan dan pemilihan kata meliputi: (1) pemahaman

kata sebagai simbol, (2) pemahaman adanya struktur leksikal, (3) pemahaman

makna denotatif dan konotatif, (4) pemahaman kata umum dan kata khusus, (5)

pemahaman adanya perubahan makna, (6) pemahaman adanya kata asing, kata

serapan, dan kata baru, dan (7) pemahaman pentingnya kelangsungan pilihan kata.

Sementara tentang kesesuaian pilihan kata meliputi: (1) kesadaran terhadap

eksistensi bahasa baku dan non baku, (2) kesadaran terhadap konteks sosial

bahasa, (3) kesadaran terhadap eksistensi kata kajian dan kata popular, (4)

kesadaran terhadap keberadaan jargon, slang, dan kata percakapan, serta (5)

kesadaran terhadap keberadaan makna idiomatis.

1) Ketepatan

Dapat dikatakan dapat memilih kata-kata dengan tepat jika ia dapat

dengan cermat menggunakannya ke dalam kalimat dengan tepat, yaitu dengan

ide yang akan disampaikan, sesuai dengan situasi, dan sesuai dengan posisi

pembicara.

Page 45: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xlv

a) Penggunaan Denotatif-Konotatif

Menurut Keraf (1981: 28) makna denotatif disebut juga dengan

beberapa istilah lain seperti: makna denotasional, makna kognitif, makna

konseptual, makna ideasional, makna referensial, atau makn aproporsional.

Disebut makna denotasional, referensial, konseptual, atau ideasional, karena

makna itu menunjuk (denote) kepada suatu referen, konsep, atau ide tertentu

dari suatu referen. Disebut makna kognitif karena makna itu bertalian dengan

kesadaran atau pengetahuan; stimulus (dari pihak pembicara) dan respons

(dari pihak pendengar) menyangkut hal-hal yang dapat diserap pancaindra

(kesadaran) dan rasio manusia. Dan makna itu disebut juga makna

proporsional karena ia bertalian dengan informasi-informasi atau pernyataan-

pernyataan yang bersifat aktual. Makna ini, yang mengacu dengan bermacam-

macam nama, adalah makna yang paling dasar pada suatu kata. Dalam bentuk

yang murni, makna denotatif dihubungkan dengan bahasa ilmiah.

Makna konotatif masih menuruf Keraf (1981: 29) disebut juga

dengan makna konotasional, makna emotif, atau makna evaluatif. Makna

konotatif adalah suatu jenis makna di mana stimulus dan respons mengandung

nilai-nilai emosional. Makna konotatif sebagian terjadi karena pembicara ingin

menimbulkan perasaan setuju-tidak setuju, senang-tidak senang dan

sebagainya pada pihak pendengar; di pihak lain, kata yang dipilih itu

memperlihatkan bahwa pembicaranya juga memendam perasaan yang sama.

b) Penggunaan Sinonim

Matthews (1997: 158) sinonim is the relation between two lexical

units with a shared meaning. Sedangkan Fromkin (1998: 165) menjelaskan

bahwa sinonim adalah beberapa kata yang mempunyai kemiripan makna tetapi

bunyi pelafalan (sound) berbeda. Dari kedua pendapat tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa sinonim adalah dua atau beberapa kata yang memiliki

kemiripan makna.

Page 46: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xlvi

c) Penggunaan Verba Berpreposisi

Verba berpreposisi ialah verba taktransitif yang selalu diikuti oleh

preposisi tertentu (Alwi, dkk, 2003: 95). Preposisi yang mengikuti verba

tersebut sudah tentu, seperti cinta pada/akan, terbagi atas, terdiri atas/dari,

bertentangan dengan, bergantung pada, dan terbuat dari.

d) Penggunaan Kata secara Ekonomis

Dalam karya tulis pasti dituntut untuk selalu menggunakan kata

yang ekonomis. Kata ekonomis di sini dimaksudkan kata yang dipakai tidak

berlebihan, tidak menggunakan kata-kata mubazir, dan sebagainya. Tidak

jarang penggunaan kata tidak ekonomis sering digunakan, dengan tujuan

untuk memperjelas suatu kalimat namun justru maksud dari kalimat tersebut

tidak tersampaikan secara sempurna atau bahkan membingungkan pembaca.

2) Kesesuaian

a) Penggunaan Kata Baku

Kata baku adalah kata yang cara pengucapannya atau penulisannya

sesuai dengan kaidah-kaidah standar atau kaidah yang telah dibakukan.

Kaidah standar yang dimaksud dapat berupa pedoman (EYD), tata bahasa

baku, kamus umum (Kosasih, 2001: 117).

b) Penghindaran Kata Cakapan

Karya tulis siswa merupakan salah satu jenis karya tulis ilmiah,

maka dalam penulisannya hendaknya dihindari penggunaan kata-kata

cakapan. Semua kata dalam karya tulis siswa harus merupakan kata-kata

bahasa tulis. Bahasa tulis di sini yakni bahasa yang sesuai dengan kaidah

kebahasaan, yaitu sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata

Bahasa Baku.

c. Penyusunan Kalimat

Tentang kalimat, Akhadiah, dkk (1988: 116) mengatakan:

Setiap gagasan pikiran atau konsep yang dimiliki seseorang pada praktiknya harus dituangkan ke dalam bentuk kalimat. Kalimat yang baik pertama sekali haruslah memenuhi persyaratan gramatikal. Hal ini berati kalimta itu harus

Page 47: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xlvii

disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku. Kaidah-kaidah tersebut meliputi: (1) unsur-unsur penting yang harus dimiliki sebuah kalimat, (2) aturan-aturan tentang Ejaan yang Disempurnakan, (3) cara memilih kata dalam kalimat (diksi).

Pendapat lain dikemukakan oleh Mustakim (1994: 65). Menurutnya

kalimat adalah rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, perasaan atau

pikiran yang relatif lengkap. Kesimpulan dari pendapat tersebut sebagai berikut.

Kalimat adalah suatu alat atau sarana untuk menyampaikan pernyataaan berupa

gagasan, perasaan atau pikiran yang relatif lengkap berdasarkan kaidah-kaidah

yang berlaku.

Kesimpulan tentang kalimat telah dirumuskan di atas, tetapi untuk lebih

dalam mempelajarinya berikut adalah pengertian kalimat efektif. Parera (dalam

Sabariyanto, 1992: 14) menjelaskan bahwa kalimat efektif adalah bentuk kalimat

yang dengan sadar dan sengaja disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat

dan baik.

Akhadiah, dkk (1998: 116-117) menjelaskan bahwa kalimat yang baik

harus memenuhi ciri atau unsur: (1) kesepadanan dan kesatuan, (2) kesejajaran

bentuk, (3) penekanan, (4) kehematan dalam mempergunakan kata, dan (5)

kevariasian dalam struktur kalimat. Pendapat berikutnya dari Wibowo (2002: 82-

90) menyatakan bahwa kalimat yang baik harus memenuhi unsur atau ciri: (1)

keharmonisan, (2) keparalelan, (3) ketegasan, (4) kehematan, (5) kecermatan, (6)

kelogisan, dan (7) kevariasian.

Pendapat maupun pandangan tentang kalimat datang dari beberapa

pakar. Pendapat mengenai kalimat, selain dari ahli di atas, masih ada dari para ahli

berikut ini. Mustakim (1994: 90-107) berpendapat bahwa kalimat yang baik itu

memiliki unsur antara lain: (1) kelengkapan, (2) kesejajaran, (3) kehematan, dan

(4) variatif. Ahli lain memberikan pengertian tentang kalimat yang baik. Menurut

keraf (dalam Sabariyanto, 1992: 14) kalimat yang baik adalah kalimat yang

memiliki unsur atau ciri: (1) kesatuan pikiran, (2) kesatuan susunan, dan (3)

kelogisan.

Pendapat dari ahli yang terakhir inilah yang selanjutnya dijadikan acuan

menganalisis kalimat dalam karya ilmiah. Penulis mengikuti jejak dari pendapat

Page 48: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xlviii

ahli yang terakhir di atas karena lebih memusatkan pandangan pada kalimat-

kalimat karya tulis yang berbeda dengan kalimat dalam media atau bentuk yang

lain. Penulis mengambil contoh dari pendapat Mustakim, disebutkan bahwa salah

satu unsur atau ciri kalimat yang baik adalah adanya variasi.

1) Kohesi dan Koherensi

Kohesi dan koherensi adalah dua unsur yang menyebabkan

sekelompok kalimat membentuk kesatuan makna. Kohesi merujuk pada

keterkaitan antar proposisi yang secara eksplisit diungkapkan oleh kalimat-

kalimat yang digunakan. Koherensi juga mengaitkan dua proposisi atau lebih,

tetapi keterkaitan di antara proposisi-proposisi tersebut tidak secara eksplisit

dinyatakan dalam kalimat-kalimat yang dipakai (Alwi, dkk, 2003: 41)

2) Kesejajaran

Menurut Suwandi (1997: 69-70) kalimat yang kurang baik dapat

dilihat dari segi kesejajaran gagasan-gagasan yang ingin diungkapkan penulis.

Ketidaksejajaran tersebut dapat dilihat pada contoh berikut. “Dewasa ini

kesadaran wanita untuk melangsingkan tubuh, perawatan kecantikan amat

gencar dipromosikan, terutama oleh produk-produk dari lusr negeri.” Kalimat

tersebut tidak menempatkan gagasan-gagasan yang sama penting dan sama

fungsinya ke dalam suatu struktur atau konstruksi gramatikal yang sama.

3) Keekonomisan

Keekonomisan sangat erat kaitannya dengan keefektivan kalimat.

Kalimat efektif adalah kalimat yang tidak banyak menggunakan kata-kata

mubazir dan tidak menggunkan kata yang berkonstruksi meliuk-liuk. Sebagai

contoh kalimat yang tidak efektif yaitu, “ Peran serta sponsor dalam

mendukung adanya kompetisi ini adalah sangat besar sekali.” Kata sangat

besar sekali seharusnya tidak digunakan, cukup menggunakan kata sangat

besar atau besar sekali.

3. Pengertian Menulis

Menurut Tarigan (1993: 21), menulis adalah menurunkan atau

melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang

Page 49: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xlix

dipahami seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik

tersebut kalau mereka memahami lambang grafik itu. Jadi, menulis merupakan

suatu kegiatan mengungkapkan informasi kepada pembaca dengan media kertas

dan tinta yang menggunakan huruf-huruf (lambang-lambang grafik) sebagai

sistem tanda.

Lebih jelas lagi Kurniawan (2006: 56 ) menjelaskan bahwa menulis

adalah sebuah kemampuan berbahasa yang terpadu, yang ditujukan untuk

menghasilkan sesuatu yang disebut tulisan. Sekurang-kurangnya, ada tiga

komponen yang tergabung dalam kemampuan menulis yaitu: (1) penguasaan

bahasa tulis, meliputi kosa kata, struktur, kalimat, paragraf, ejaan, pragmatik, dan

sebagainya; (2) penguasaan isi karangan sesuai dengan topik yang akan ditulis;

dan (3) penguasaan tentang jenis-jenis tulisan, yaitu bagaimana merangkai isi

tulisan dengan menggunakan bahasa tulis sehingga membentuk sebuah komposisi

yang diinginkan, seperti esai, artikel, cerita pendek, makalah, dan sebagainya.

Kegiatan menulis sangat penting dalam dunia pendidikan karena dapat

membantu siswa berlatih berpikir, mengungkapkan gagasan, dan memecahkan

masalah. Menulis adalah salah satu bentuk berpikir, yang juga merupakan alat

untuk membuat orang lain (pembaca) berpikir. Dengan menulis, seorang siswa

mampu mengkonstruk berbagai berbagai ilmu atau pengetahuan yang dimiliki

dalam sebuah tulisan, baik dalam bentuk esai, artikel, laporan ilmiah, cerpen,

puisi, dan sebagainya. (Rosidi, 2009: 2-3).

Menulis adalah sebuah aktivitas yang kompleks, bukan hanya sekadar

mengguratkan kalimat-kalimat, tetapi lebih daripada itu. Menulis adalah proses

menuangkan pikiran dan menyampaikannya kepada khalayak. Ide yang sudah

tertuang dalam tulisan, kelak memiliki kekuatan untuk menembus ruang dan

waktu sehingga keberadaan ide atau gagasan tersebut akan abadi. Lain kata,

proses menulis adalah satu upaya untuk mewariskan dan meneruskan ide atau

gagasan kepada generasi selanjutnya agar ide tersebut terpelihara dan tetap

“hidup”. (Kartono, 2009: 17).

Mengacu pada uraian pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menulis

adalah salah satu bentuk keterampilan berbahasa yang berwujud kegiatan

Page 50: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

l

mengekspresikan segala pikiran, perasaan, dan sikap yang dituangkan ke dalam

susunan kata atau kalimat yang runtut dan sistematis sehingga dapat dibaca dan

dipahami oleh orang lain (pembaca) dengan baik.

4. Pengertian Karya Tulis Ilmiah

Tulisan atau karangan pada hakikatnya merupakan organisasi ide atau

pesan secara tertulis. Jika kata itu dikaitkan dengan kata ilmiah, maka hasil

organisasi ide atau pesan itu disebut tulisan ilmiah. Menurut Moersaleh dan

Musanef (dalam Suwandi, 1997: 97), karya ilmiah adalah suatu karya yang ditulis

berdasarkan kenyataan-kenyataan ilmiah yang diperoleh sebagai hasil penelitian

kepustakaan (library research) maupun penelitian lapangan (field research).

Dengan kata lain, karya ilmiah merupakan suatu karangan yang membahas suatu

masalah yang timbul berdasarkan teori-teori ilmiah dan data atau kenyataan yang

objektif sehingga dapat dibuat suatu analisis yang menghaslkan simpulan yang

benar guna menjawab permasalahan tersebut.

Dardjowidjojo (dalam Suwandi, 1997: 17) mengemukakan sejumlah ciri

bahasa ilmu pengetahuan: (1) wujud bahasanya haruslah lengkap (artinya afiksasi

yang di dalam ragam informal opsional, dalam bahasa ilmiah wajib), (2) kosa kata

yang dipakai harus utuh, (3) menggunakan tanda baca yang tepat, (4) padat isi,

bukan padat kata-kata, (5) adanya ketepatan ungkapan dan ketunggalan arti, (6)

pemakaian bahasanya bersifat abstrak, (7) lebih menekankan pada peristiwa yang

digambarkan (banyak ditemukan kalimat pasif), dan (8) adanya kelengkapan

unsur kalimat seperti subjek dan predikat.

Berdasarkan uraian di atas terlihat secara jelas bahwa dalam penulisan

karya ilmiah hendaknya digunakan bahasa baku. Alwi, dkk (1993)

mengemukakan ciri bahasa baku. Pertama, bahasa baku memiliki sifat

kemantapan dinamis, yang berupa kaidah dan aturan yang tetap. Kedua, bahasa

baku memiliki sifat cendekia. Perwujudannya dalam kalimat, paragraf, dan satuan

bahasa lain yang lebih besar mengungkapkan pemahaman atau pemikiran yang

teratur dan masuk akal. Ketiga, baku atau standar berpraanggapan adanya

Page 51: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

li

keseragaman. Pembakuan, sampai taraf tertentu, berarti penyeragaman kaidah,

bukan penyeragaman bahasa atau variasi bahasa.

5. Bahasa dalam Tulisan Ilmiah

Penulisan karya ilmiah hendaknya menggunakan bahasa baku. Alwi, dkk

(2003) mengemukakan ciri-ciri bahasa baku, yaitu: (a) bahasa baku memiliki sifat

kemantapan, dinamis, yang berupa kaidah dan aturan yang tetap, (b) bahasa baku

memiliki sifat keilmuan, perwujudannya dalam kalimat, paragraf dan satuan

bahasa lain yang lebih besar mengungkapkan pemahaman atau pemikiran yang

teratur dan masuk akal, (c) baku atau standar, yaitu adanya keseragaman.

Pembakuan sampai taraf tertentu, berarti penyeragaman kaidah, bukan

penyeragaman bahasa atau variasi bahasa.

Dari penjelasan di atas, sangat jelas bahwa bahasa dalam penulisan

ilmiah harus memenuhi ciri-ciri bahasa baku dan memenuhi cari-ciri bahasa

keilmuan. Dengan terpenuhinya ciri-ciri tersebut, seorang penulis tidak dapat

dengan seenaknya menggunakan aturannya sendiri dalam menulis ilmiah. Hal

inilah yang membedakan dengan bahasa dalam penulisan imajinatif.

B. Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian sebelumnya yang relevan dalam penelitian ini di antaranya

adalah (1) Penelitian yang dilakukan Sarwidji (1997) terhadap kemampuan

menulis mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP UNS, menemukan

bahwa mereka kurang mahir dalam menggunakan bahasa Indonesia. Kekurangan

itu mencakupi bidang tata bahasa, pendiksian, penyusunan kalimat, penggunaan

piranti kohesi, ejaan, dan penalaran; (2) Penelitian yang dilakukan Budi Santoso

(2009) terhadap kemampuan menulis mahasiswa jurusan nonbahasa dan sastra

Indonesia Universitas Islam Malang, menemukan bentuk kesalahan berbahasa

dalam skripsi mahasiswa jurusan nonbahasa dan sastra Indonesia Universitas

Islam Malang dalam hal penyusunan kalimat efektif: (1) syarat kelengkapan, (2)

syarat kesejajaran, (3) syarat kebernalaran, (4) syarat kecermatan, dan (5) syarat

kegramatikalan; (3) Penelitian yang dilakukan Denny Oktavina Radianto yang

Page 52: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lii

berjudul Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Pada Surat Dinas Keluar Kantor

Gerakan Pramuka Kwartir Cabang 11.13 Karanganyar Periode Januari sampai

Desember 2006, yang bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan penggunaan

bahasa berupa kesalahan ejaan, pemilihan kata dan kalimat.

Penelitian yang dilakukan Sarwiji Suwandi, menemukan bahwa

mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP UNS kurang mahir dalam

menggunakan bahasa Indonesia. Kekurangan itu mencakupi bidang tata bahasa,

pendiksian, penyusunan kalimat, penggunaan piranti kohesi, ejaan, dan penalaran.

Dalam penelitian tersebut hanya menjelaskan tentang bentuk kesalahan

pemakaian bahasa Indonesia dan penyebab kesalahan pemakaian. Dengan

penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam skripsi maka akan

menunjukkan citra kecendikiaan seseorang.

Penelitian yang dilakukan Budi Santoso, terhadap kemampuan menulis

mahasiswa jurusan nonbahasa dan sastra Indonesia Universitas Islam Malang,

menemukan bentuk kesalahan berbahasa dalam skripsi mahasiswa jurusan

nonbahasa dan sastra Indonesia Universitas Islam Malang dalam hal penyusunan

kalimat efektif: (1) syarat kelengkapan, (2) syarat kesejajaran, (3) syarat

kebernalaran, (4) syarat kecermatan, dan (5) syarat kegramatikalan.

Perbedaan spesifik antara penelitian yang dilakukan oleh Budi Santoso

dengan penelitian ini terletak pada objek kajiannya. Budi Santoso mengkaji

mengenai bahasa dalam skripsi mahasiswa jurusan nonbahasa, yaitu hanya

mengenai syarat kelengkapan, kesejajaran, kebernalaran, kecermatan, dan

kegramatikalan tanpa mencari faktor penyebab terjadinya kesalahan tersebut.

Sedangkan dalam penelitian ini mengkaji mengenai bahasa yang digunakan dalam

karya tulis siswa. Tidak hanya jenis-jenis kesalahan yang dikaji dalam penelitian

ini, dan juga faktor yang menyebabkan timbulnya kesalahan dalam penulisan

karya tulis siswa.

Penelitian yang dilakukan Denny Oktavina Radianto menunjukkan: (1)

terdapat kesalahan penggunaan ejaan yang berupa penggunaan huruf kapital,

cetak miring dan garis bawah, kata depan, serta tanda baca yang berupa tanda:

titik, koma, titik koma, titik dua, pisah, hubung, kurung, dan petik dalam surat

Page 53: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

liii

dinas dengan presentase kesalahan 17, 65% dari seluruh jumlah kesalahan yang

mencapai 326 kasus, (2) terdapat kesalahan penggunaan diksi dari segi kebakuan,

ketepatan, kehematan, dan keumuman dalam surat dinas dengan presentase 17,

65% dari kasus 146 kesalahan diksi keseluruhan, dan (3) terdapat kesalahan

penggunaan kalimat dari segi kelogisan dan kesatuan susunan pada surat dinas

dengan presentase kesalahan 67, 71% dengan jumlah kasus sebanyak 16.

Perbedaan spesifik antara penelitian yang dilakukan oleh Denny

Oktavina Radianto dengan penelitian ini, yaitu terletak pada objek kajiannya.

Denny Oktavina Radianto mengkaji mengenai bahasa dalam surat dinas, yaitu

hanya meneliti mengenai bentuk-bentuk kesalahan berbahasa yang meliputi kata,

ejaan, dan kalimat tanpa mencari tahu faktor-faktor penyebab terjadinya kesalahan

tersebut. Sedangkan dalam penelitian ini mengkaji mengenai bahasa yang

digunakan dalam karya tulis siswa. Tidak hanya jenis-jenis kesalahan yang dikaji

dalam penelitian ini, dan juga faktor yang menyebabkan timbulnya kesalahan

dalam penulisan karya tulis siswa.

C. Kerangka Berpikir

Kegiatan Berdasarkan uraian di muka kiranya dapat dinyatakan bahwa

menulis ilmiah merupakan suatu keterampilan kognitif yang kompleks. Terdapat

sejumlah komponen yang harus dipahami dan dikuasai penulis agar ia dapat

menyusun sebuah tulisan yang baik. Komponen-komponen itu adalah tujuan

menulis, isi tulisan, kemahiran atau keterampilan bahasa sebagai medium ekspresi

dan kemampuan mekanis atau teknik penulisan. Berdasarkan uraian itu terlihat,

sesungguhnya penulis bertalian dengan dua hal pokok: (1) substansi persoalan

atau isi yang akan disampaikan dan (2), bagaimana menyampaikan isi itu kepada

pembaca (atau cara penyampaian gagasan). Kedua hal itu tidak dapat dipisahkan.

Arena menulis merupakan kegiatan kognitif yang kompleks, maka wajar

jika di dalam sebuah tulisan terdapat kesalahan (termasuk kesalahan penggunaan

bahasa). Tetapi bagaimanapun kesalahan adalah kesalahan. Kesalahan

mempergunakan bahasa menghambat proses komunikasi. Gagasan yang

dikemukakan penulis tidak dapat sepenuhnya dipahami oleh pembaca. Dalam

Page 54: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

liv

konteks pengajaran bahasa, para pakar linguistik dan pengajar bahasa sependapat

bahwa kesalahan berbahasa itu mengganggu pencapaian tujuan pengajaran

bahasa. Oleh karena itu, kesalahan berbahasa yang sering dibuat siswa harus

dikurangi dan kalau dapat dihilangkan sama sekali, karena kalau tidak,

dikhawatirkan kesalahan itu akan memfosil.

Karya tulis dapat dibedakan menjadi karya tulis ilmiah dan karya tulis

nonilmiah. Karya tulis yang dibuat siswa biasanya berbentuk karya tulis ilmiah.

Karya ilmiah tersebut berbentuk laporan. Dalam laporan penelitian yang

dilakukan siswa masih saja terdapat kesalahan-kesalahan. Kesalahan bisa saja

disebabkan ketidak sengajaan maupun adanya kekurangannya pengetahuan siswa

tentang dunia tulis menulis.

Banyak bentuk kesalahan bahasa yang ditemukan pada karya tulis siswa

yang peneliti teliti. Kesalahan yang paling sering terjadi yakni kesalahan ejaan,

pemilihan kata atau diksi, dan penyusunan kalimat. Setelah dicari bentuk-bentuk

kesalahan yang ada kemudian akan penulis simpulkan kesalahan mana yang

paling sering terjadi, sehingga dikemudian dari kesalahan tersebut tidak akan

terulang lagi.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau mengatasi

kesalahan tersebut adalah dengan mengadakan analisis kesalahan penggunaan

bahasa siswa. Dengan analisis itu akan dapat diketahui dan dipahami kesalahan

apa sajakah yang masih dibuat siswa, tipe-tipe kesalahan sumber-sumber

penyebab kesalahan, dan taraf keseriusan kesalahan-kesalahan itu. Dari analisis

itu pula dapat diungkapkan hal-hal apa sajakah yang sebenarnya menjadi

kebutuhan siswa sehingga mereka memiliki kemampuan menulis karya ilmiah

yang baik. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas, maka alur kerangka

pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut.

Page 55: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lv

Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran

Karangan Nonilmiah Karangan Ilmiah

Kesalahan ejaan Pilihan kata

Penyusunan kalimat

Kesimpulan

Penulis

Karya Tulis

Page 56: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lvi

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Andong Kabupaten

Boyolali. Waktu yang digunakan dalam penelitian dari menyusun proposal sampai

laporan skripsi adalah selama 7 bulan, yaitu bulan Desember 2009 sampai dengan

Juni 2010. Adapun rincian waktu dan jenis kegiatan penelitian dapat dilihat dalam

Tabel berikut.

Tabel 1. Pembagian Waktu Penelitian

Bulan No Nama Kegiatan

Des Jan Feb Mar April Mei Juni

1 Pengajuan Judul

2 Pengajuan dan

Revisi Proposal

3 Perijinan

Penelitian

4 Pengumpulan dan

Analisis Data

5 Penyusunan

Laporan

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, bentuk

penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif ini berdasarkan

objek penelitian yang diperoleh dari data penelitian, yaitu karya tulis siswa kelas

XI SMA Negeri 1 Andong Kabupaten Boyolali.

Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tunggal

terpancang. Menurut Yin (dalam Sutopo, 2002: 41), strategi tunggal terpancang

adalah strategi penelitian deskriptif kualitatif yang fokus penelitiannya telah

Page 57: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lvii

ditentukan berdasarkan tujuan dan minat peneliti sebelum terjun ke lapangan

studinya. Dalam penelitian ini, masalah telah difokuskan pada satu situasi, yaitu

mengenai kesalahan berbahasa Indonesia. Penelitian ini berusaha untuk

mendeskripsikan berbagai kesalahan berbahasa Indonesia dalam karya tulis siswa

kelas XI SMA Negeri 1 Andong Kabupaten Boyolali.

C. Sumber Data

Data yang dikaji dalam penelitian ini berupa data kualitatif. Menurut

Sutopo (2002: 49-51), jenis-jenis sumber data dalam penelitian kualitatif adalah

narasumber/informan, peristiwa/aktivitas, tempat/lokasi, dan dokumen/arsip.

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Dokumen

Dokumen yang digunakan ini berupa arsip karya tulis siswa kelas XI

SMA Negeri 1 Andong, Kabupaten Boyolali dan transkrip hasil wawancara

terhadap narasumber, baik guru bahasa Indonesia dan guru pembimbing karya

tulis maupun siswa.

2. Informan

Informan yang dipilih adalah salah satu guru bahasa Indonesia SMA

Negeri 1 Andong, Kabupaten Boyolali, yaitu Bapak Ahmad Sochib, S.Pd.

selaku yang orang memberikan informasi mengenai karya tulis yag dibuat

oleh siswa, Bapak Drs. Agus Suyono selaku guru pembimbing karya tulis, dan

beberapa siswa selaku penulis karya tulis yaitu Wanda dan Nanik kelas XII IA

1, Anisa serta Bulan kelas XII IS 2.

D. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling. Sumber data yang digunakan tidak sebagai yang mewakili

populasinya tetapi lebih cenderung mewakili informasinya. Objek penelitian yang

diambil adalah kelas XI, dengan pertimbangan bahwa kelas tersebut sudah pernah

membuat karya tulis, yaitu sebagai syarat kenaikan kelas.

Page 58: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lviii

Teknik sampling lain yang digunakan adalah teknik sampling yang

bersifat internal, yaitu sampel diambil untuk mewakili informasinya, dengan

kelengkapan dan kedalaman informasi yang tidak perlu ditentukan oleh jumlah

sumber data, karena jumlah informan yang kecil bisa saja menjelaskan informasi

secara lebih lengkap dan benar. Sampling ini mengarah pada generalisasi teoretis

(Sutopo, 2002: 55). Dalam penelitian ini mengambil sampel yang dibutuhkan

yaitu karya tulis yang dibuat oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Andong,

Kabupaten Boyolali, yang selanjutnya diseleksi untuk memperoleh sampel yang

mewakili dan memungkinkan untuk dilakukan penerapan teori yang ada.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan

mengkaji dokumen atau arsip dengan menggunakan teknik analisis isi atau disebut

content analysis. Teknik ini diterapkan untuk mengetahui bentuk-bentuk

kesalahan berbahasa Indonesia dalam karya tulis siswa kelas XI SMA Negeri 1

Andong Kabupaten Boyolali.

Teknik lain yang digunakan adalah teknik in-dept interview atau

wawancara mendalam dengan beberapa penulis karya tulis, yaitu siswa untuk

memperoleh data mengenai faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan

terjadinya kesalahan berbahasa dalam penulisan karya tulis dan pada guru bahasa

Indonesia serta guru pembimbing untuk menanyakan apakah kesalahan berbahasa

tersebut terjadi karena kesalahan siswa atau dari guru pembimbing

.

F. Uji Validitas Data

Cara yang paling umum digunakan untuk peningkatan validitas dalam

penelitian kualitatif adalah teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu

untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data itu (Moleong, 2001:

178). Dalam peneltian ini digunakan triangulasi teori, triangulasi metode, dan

review informan.

Page 59: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lix

Triangulasi teori yaitu menggunakan beberapa perspektif teori yang

berbeda untuk membahasa permasalahan yang dikaji agar nantinya dapat ditarik

kesimpulan lebih mantap dan bisa diterima kebenarannya. Peneliti menggunakan

teknik triangulasi teori karena teknik ini sesuai dengan karakteristik datanya.

Dalam hal ini, peneliti bisa menggunakan beberapa teori dari disiplin ilmu yang

berbeda atau bisa juga dengan teori yang berbeda tetapi masih dalam satu disiplin

ilmu.

Triangulasi metode digunakan untuk mendapatkan data yang sama

dengan menggunakan metode yang berbeda. Misalnya, untuk mendapatkan data

yang sama, selain menggunakan teknik catat, peneliti juga menggunakan teknik

wawancara. Triangulasi metode digunakan peneliti karena peneliti masih

mendapatkan kesimpulan yang valid dari metode yang digunakan tersebut, yaitu

teknik catat dan wawancara.

Review informan dilakukan dengan peneliti meneliti ulang data yang

diperoleh dari informasi agar memperoleh perbaikan dan kebenaran data jika

seandainya terdapat kesalahan dan informasi yang tertinggal. Dengan kata lain,

teknik ini digunakan untuk mengonfirmasikan kembali kepada informan,

mengenai data hasil wawancara tersebut sudah valid dan sesuai dengan

kesepakatan atau belum dengan mengirimkan deskripsi hasil wawancara.

Wawancara dilakukan pada hari Jumat, 19 Maret 2010. deskripsi wawancara ini

dapat dilihat pada lampiran 2, lampiran 3, dan lampiran 4 pada halaman 218-231.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini pada dasarnya dilakukan secara

bersamaan dengan proses pelaksanaan pengumpulan data. Pada hakikatnya,

penelitian ini terdiri dari tiga komponen pokok yang saling berkaitan dan

berinteraksi, tidak bisa dipisahkan dari kegiatan pengumpulan data. Proses analisis

data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif, artinya bahwa

ketiga komponen analisis tersebut aktivitasnya dapat dilakukan dengan cara

interaksi baik antarkomponennya maupun dengan proses pengumpulan data dalam

Page 60: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lx

bentuk proses yang berbentuk siklus (Sutopo, 2002: 94). Adapun ketiga

komponen itu antara lain:

1. Reduksi data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang

muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Kegiatan ini berlangsung

terus menerus selama penelitian. Dalam penelitian ini, setelah data tentang

tipe-tipe kesalahan berbahasa Indonesia dalam karya tulis siswa selesai

dilakukan, kemudian data tersebut disederhanakan dan diseleksi yang kiranya

dapat mewakili analisis.

2. Penyajian data

Sajian data merupakan bagian yang penting dalam analisis data. Miles

dan Huberman (1992: 17) mengartikan sebagai sekumpulan informasi

tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Setelah reduksi data selesai dilakukan, kemudian

disajikan dalam bentuk laporan yang sistematis yang memberikan

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan.

3. Penarikan kesimpulan/Verifikasi

Kesimpulan merupakan jawaban dari permasalahan yang muncul

dalam penelitian. Selain itu, dalam kesimpulan dapat diketahui apakah tujuan

penelitian ini dapat dicapai atau tidak. kesimpulan ini juga untuk memperkuat

dan mempertanggungjawabkan temuan penelitian. Penarikan kesimpulan

didasarkan pada pengorganisasian informasi yang diperoleh dalam analisis

data.

Page 61: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxi

Gambar 2. Model Analisis Interaktif

(Miles dan Huberman, 2002: 96)

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah rangkaian tahap kegiatan penelitian dari awal

hingga akhir. Tahap-tahap penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan prapenelitian untuk mendapatkan gambaran tentanng objek

penelitian

b. Mengajukan judul dan membuat proposal

c. Mengumpulkan data sesuai dengan teknik pengumpulan data yang telah

direncanakan

2. Tahap Analisis Data

a. Mengelompokan data yang terkumpul sesuai dengan tujuan peneliti

b. Menganalisis dokumen berupa karya tulis siswa kelas XI SMA Negeri 1

Andong Kabupaten Boyolali.

3. Tahap Akhir

a. Menulis kesimpulan akhir dari seluruh analisis yang telah dilakukan

b. Menyusun laporan penelitian

Pengumpulan Data

Reduksi Data Sajian Data

Penarikan Kesimpulan

Page 62: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxii

BAB IV

HASIL PENELITIAN

I. Deskripsi Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini berlangsung di SMA Negeri 1 Andong, Kabupaten

Boyolali. Sekolah ini beralamat di jalan Solo-Karanggede km 30, Kecamatan

Andong, Kabupaten Boyolali, 57384. Lokasi sekolah ini terletak di area

pemukiman penduduk yang asri. Keadaan yang demikian sangat mendukung

proses belajar mengajar sehingga siswa bisa lebih berkonsentrasi dalam belajar.

Di lingkungan sekolah ini selain didirikan bangunan, masih ada area kosong dan

sangat memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut. Meskipun letak sekolah

yang bisa dikatakan berada di pinggiran kota, namun kualitas anak didik di

sekolah tersebut tidak kalah dengan kualitas sekolah-sekolah yang berada di

daerah kota kabupaten.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana

penggunaan bahasa Indonesia dalam karya tulis yang dibuat oleh siswa kelas XI

SMA Negeri 1 Andong Kabupaten Boyolali. Guna lebih memfokuskan penelitian,

maka dengan berbagai pertimbangan, maka dipilihlah sekolah tersebut untuk

pengambilan sampel penelitian. Pengambilan sampel mempertimbangkan tujuan

dan maksud tertentu dari peneliti dengan jumlah sampel 10 karya tulis.

Dalam penelitian tentang karya tulis sesungguhnya banyak aspek yang

bisa diteliti, seperti bentuk, bahasa, dan lain-lain. Walaupun demikian penelitian

ini meneliti pada masalah kebahasaannya saja. Adapun peneliti akan meneliti

masalah kebahasaan dengan mencari ada atau tidak kesalahan penggunaan bahasa

Indonesia pada karya tulis siswa tersebut. Kesalahan bahasa sendiri meliputi

ejaan, diksi atau pilihan kata, dan penyusunan kalimat.

Untuk memudahkan analisis data maka sampel yang perlu diidentifikasi,

sebagai berikut:

Page 63: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxiii

Tabel 2. Identifikasi Data Sampel

Judul Karya Tulis Identifikasi Objek Pariwisata di Daerah Bandung Selatan Tahun 2008/2009 Studi Tentang Proses Prduksi The Rancabali bandung Ranca Bali Objek Pariwisata di Daerah bandung Selatan Tahun 2008/2009 Pabrik Teh Rancak Bali Bandung Museum Dirgantara Mandala Pabrik Teh Ranca Bali Bandung Ranca Bali Pabrik Teh Rancabali Perkebunan Teh Ranca Bali Bandung Jawa Barat

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10

Data yang terdapat dalam tabel tersebut adalah sampel yang penulis

gunakan untuk diteliti. Sampel diteliti berdasarkan kesalahan ejaaan, pilihan kata

atau diksi, dan penyusunan kalimat.

J. Hasil Penelitian

1. Kesalahan Penggunaan Ejaan

a. Pemakaian Huruf Kapital

Dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa, kesalahan merupakan

faktor penghambat tercapainya tujuan. Dalam komunikasi umum, kesalahan

berbahasa mengganggu pemahaman komunikasi. Oleh karena itu, baik dalam

kaitanya dengan pembelajaran bahasa atau komunikasi umum, kesalahan

berbahasa harus dikurangi semaksimal mungkin. Untuk dapat menekan kesalahan

tersebut perlu diadakan analisis yang disebut analisis kesalahan berbahasa.

Penggunaan huruf kapital harus sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan

Bahasa Indonesia yang Disempunakan. Terdapat banyak ketentuan penggunaan

huruf kapital dalam kalimat Di bawah ini adalah bentuk-bentuk kesalahan

penggunaan huruf kapital yang berperan sebagai perwakilan dari setiap data yang

digunakan sebagai sampel.

Page 64: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxiv

Tabel 3. Data Kesalahan Huruf Kapital

No Data Kesalahan Berbahasa Pembenaran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.

Karya Tulis Ini Telah Diketahui dan Disahkan Buku Adalah Sumber Ilmu Dan Belajar Adalah Kunci Pembukanya. Pengalaman Membuat Kita Menjadi Lebih Baik. Perbuatan Nyata Lebih Baik Dari Pada Kata-Kata. Jangan Takut Salah Sebelum Mencoba. Ambillah Hikmah Dari Semua Kesalahan Yang Terjadi. Karya Tulis Ini Kami Persembahkan Kepada Yang Terhormat: Bapak Dan Ibu Di Rumah Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Andong Bapak Dan Ibu Guru SMA Negeri 1 Andong Bapak Dan Ibu Guru Pembimbing Teman-Teman SMA Negeri 1 Andong Pembaca Yang Terhormat Bapak Joko Subandi selaku Kepala Sekolah SMA.... Karya Tulis ini dibuat sebagai laporan Karya Wisata ... Adapun ... penyusunan Karya Tulis berdasarkan ... Karya Tulis ini merupakan ... Alasan memilih Judul Untuk laporan Karya Wisata ke Bandung ... ... diabdikan kepada Nusa dan Bangsa. ... Bandung 15 Km ke arah selatan atau 50 Km dari Bandung. Lingkungan Perkebunan Tempat Peristirahatan ... Tahapan Pengolahannya ... Dengan terselesainya Karya Tulis ini... ... anjuran Dinas Perkebunan ... ... terselesai-Nya ... Sedangkan Granding: untuk ... ... oleh Kepala SMA N 1 Andong dan Pembimbing … . … petunjuk dan rohmadnya ... .

Karya tulis ini telah diketahui dan disahkan Buku adalah sumber ilmu dan belajar adalah kunci pembukanya. Pengalaman membuat kita menjadi lebih baik. Perbuatan nyata lebih baik dari pada kata-kata. Jangan takut salah sebelum mencoba. Ambillah hikmah dari semua kesalahan yang terjadi. Karya tulis ini kami persembahkan kepada yang terhormat: Bapak dan Ibu di rumah Bapak kepala sekolah SMA Negeri 1 Andong Bapak dan ibu guru SMA Negeri 1 Andong Bapak dan ibu guru pembimbing Teman-teman SMA Negeri 1 Andong Pembaca yang terhormat Bapak Joko Subandi selaku kepala sekolah SMA... Karya tulis ini dibuat sebagai laporan karya wisata ... Adapun ... penyusunan karya tulis berdasarkan ... Karya tulis ini merupakan ... Alasan Memilih Judul Untuk laporan karya wisata ke Bandung ... ... diabdikan kepada nusa dan bangsa. ... Bandung 15 km ke arah selatan atau 50 km dari Bandung. Lingkungan perkebunan Tempat peristirahatan ... Tahapan pengolahannya ... Dengan terselesainya karya tulis ini... ... anjuran dinas perkebunan ... ... terselesainya ... Sedangkan granding untuk ... ... oleh kepala SMA N 1 Andong dan pembimbing … . … petunjuk dan rohmad-Nya ... .

Page 65: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxv

Lanjutan Tabel 3. Data Kesalahan Huruf Kapital

No Data Kesalahan Berbahasa Pembenaran 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62.

... tidak panas (Udara lembab).

... pada tahun 2009/2010, Pada: … Kepala Sekolah SMA … . … Tuhan YME yang melimpahkan rahmatnya ... . ... tentang Pabrik teh Ranca Bali. ... judul “RANCA BALI” Pabrik teh dengan ... . ... berdirinya Pabrik Teh Ranca bali. ... berbagai Ilmu Pengetahuan. … memberikan Rahmad kepada ... . ... mengenai Teh. Pembuatan Teh Rancak Bali ... pada hari sabtu s.d senin tanggal 20-22 juli 2009. ... bagi Investor asing ... . ... di Era persaingan ... . SELASA jepang april desember Kepala Staf TNI-Au M² Tujuan Pelayuan adalah untuk mengurangi ... Dengan mengucap syukur kepada Tuhan YME atas rahmat dan karunianya … ... untuk Ibumu, sebab Ibu adalah jembatan ... ... teh RANCABALI ... selaku Kepala Sekolah SMA ... ... selaku Wali Kelas ... ... selaku Pembimbing ... Adapun Proses Pembuatan Teh Yaitu: ... menyelesaikan Karya tulis ini dengan baik. ... khususnya Perkebunan Teh Rancabali. Beberapa Objek Wisata yang dapat dikunjungi … … maka the akan gosong.

... tidak panas (udara lembab). … pada tahun 2009/2010, pada: … kepala sekolah SMA … . … Tuhan YME yang melimpahkan rahmatNya ... . ... tentang pabrik teh Ranca Bali. ... judul “Ranca Bali” pabrik teh dengan ... . ... berdirinya pabrik teh Ranca bali. ... berbagai ilmu pengetahuan. … memberikan rahmat kepada ... ... mengenai teh. Pembuatan teh Rancakbali ... pada hari Sabtu s.d. Senin tanggal 20-22 Juli 2009. ... bagi investor asing ... ... di era persaingan ... . Selasa Jepang April Desember Kepala staf TNI-AU m² Tujuan pelayuan adalah untuk mengurangi ... Dengan mengucap syukur kepada Tuhan YME atas rahmat dan karunia-Nya … ... untuk ibumu, sebab ibu adalah jembatan ... ... teh Rancabali ... selaku kepala sekolah SMA ... ... selaku wali kelas ... ... selaku pembimbing ... Adapun proses pembuatan teh yaitu: ... menyelesaikan karya tulis ini dengan baik. ... khususnya perkebunan teh Rancabali. Beberapa objek wisata yang dapat dikunjungi … … maka the akan gosong.

Page 66: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxvi

1) Penulisan huruf kapital dalam tabel di atas nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11,

12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 31, 32, 35, 37, 39, 40, 41,

43, 44, 51, 54, 58, 59, 60, 61, dan 62 tidak tepat karena huruf kapital

digunakan sebagai huruf pertama pada awal kalimat. Penulisan yang tepat

dapat dilihat pada kolom pembenaran.

2) Penulisan huruf kapital dalam tabel di atas nomor 9, 29, 33, 53, 55, 56, dan 57

tidak tepat karena huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata

penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan

paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan. Penulisan yang tepat

dapat dilihat pada kolom pembenaran.

3) Penulisan huruf kapital dalam tabel di atas nomor 20, 46, dan 49 tidak tepat

karena huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara,

lembaga pemerintahan, dan ketatanegaraan serta nama dokumen resmi kecuali

kata seperti dan. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

4) Penulisan huruf kapital dalam tabel di atas nomor 21 dan 50 tidak tepat karena

huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.

Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

5) Penulisan huruf kapital dalam tabel di atas nomor 27, 30, 34, dan 52 tidak

tepat karena huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan

yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti

untuk Tuhan. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

6) Penulisan huruf kapital dalam tabel di atas nomor 36 dan 38 tidak tepat karena

huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua

unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan

judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk yang tidak

terletak pada posisi awal.. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom

pembenaran.

7) Penulisan huruf kapital dalam tabel di atas nomor 42, 45, 47, dan 48 tidak

tepat karena huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan,

hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada

kolom pembenaran.

Page 67: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxvii

b. Pemakaian Tanda Baca

1) Tanda titik (.)

Tanda titik kadang dianggap sepele bagi penggunanya, namun

bukan berarti tanda titik tidak ada gunanya. Tanda titik salah satunya

digunakan sebagai tanda henti pada akhir setiap kata. Berikut kesalahan

tanda titik yang ditemukan pada sampel.

Tabel 4. Data Kesalahan Penggunaan Tanda Titik

No Data Kesalahan Berbahasa Pembenaran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.

NIP. 131759521 ... ... di Ciwedey Bandung Selatan ... masing-masing jenis teh ... ke negeri Cina … di dalam hidupmu ... dalam segala hal ... dapat dipisahkan ... kebodohan bangsa ... hingga akhir hayat ... selamanya tidak maju ... seperti apa adanya ... pasti ada jalan ... kesalahan yang terjadi ... jadi sempurna ... untuk meraih sukses ... baik moral maupun material ... penduduk Indonesia ... program pembangunan ... mengumpulkan data ... teh ranca bali ... usaha dan keuntungan Karena jatuhnya pemerintahan. Belanda ... . ... berjalan tanpa tujuan ... orang yang malas ... dari hari ini ... untuk ditakuti ... berkaitan dengan pabrik teh ranca bali ... hampir mirip dengan teh murni ... tanggal 20-22 juli 2009 ... gambar secara langsung ... berlibur ke kota Bandung ... tentang Dokumentasi. Sejarah dan Museum AU Republik Indonesia.

NIP 131759521 ... ... di Ciwedey Bandung Selatan. ... masing-masing jenis teh. ... ke negeri Cina. ... di dalam hidupmu. ... dalam segala hal. ... dapat dipisahkan. ... kebodohan bangsa. ... hingga akhir hayat. ... selamanya tidak maju. ... seperti apa adanya. ... pasti ada jalan. ... kesalahan yang terjadi. ... jadi sempurna. ... untuk meraih sukses. ... baik moral maupun material. ... penduduk Indonesia. ... program pembangunan. ... mengumpulkan data. ... teh ranca bali. ... usaha dan keuntungan. Karena jatuhnya pemerintahan Belanda ... . ... berjalan tanpa tujuan. ... orang yang malas. ... dari hari ini. ... untuk ditakuti. ... berkaitan dengan pabrik teh ranca bali. ... hampir mirip dengan teh murni. ... tanggal 20-22 juli 2009. ... gambar secara langsung. ... berlibur ke kota Bandung. ... tentang Dokumentasi Sejarah dan Museum AU Republik Indonesia.

Page 68: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxviii

Lanjutan Tabel 4. Data Kesalahan Penggunaan Tanda Titik

No Data Kesalahan Berbahasa Pembenaran 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.

... luar biasa dan berharga bagi Indonesia ... berjudul ”PABRIK TEH RANCA BALI (BANDUNG)”. Tanpa suatu hambatan ... Bapak Basroni M. S. Ag ... meraih keberhasilan ... permulaan pengetahuan ... waktu sangat berharga ... menciptakan sesuatu yang baru Ibu Rahayu Winarni, S. Pd

... luar biasa dan berharga bagi Indonesia. ... berjudul ”PABRIK TEH RANCA BALI (BANDUNG)”, tanpa suatu hambatan ... Bapak Basroni M, S. Ag. ... meraih keberhasilan. ... permulaan pengetahuan. ... waktu sangat berharga. ... menciptakan sesuatu yang baru. Ibu Rahayu Winarni, S. Pd.

1. Penulisan tanda titik dalam tabel di atas selain nomor 34 dan 40 tidak tepat

karena tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau

seruan. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

2. Penulisan tanda titik dalam tabel di atas nomor 34 dan 40 tidak tepat karena

tanda titik dipakai untuk mengakhiri singkatan nama gelar. Penulisan yang

tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

2) Tanda koma (,)

Tanda koma banyak memunyai kegunaan, namun terkadang

pemakainya kurang memperhatikan arti pentingnya tanda koma tersebut.

Hal tersebut dapat dilihat juga pada karya tulis siswa yang dibuat oleh

siswa kelas XI SMA Negeri 1 Andong, Kabupaten Boyolali. Kesalahan

tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 5. Data Kesalahan Penggunaan Tanda Koma

No Data Kesalahan Berbahasa Pembenaran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Basroni Mukhlis S. Ag Mesin OTR, Rotervane dan PCR ... … warna, ukuran dan granding. ... bisflavanol, theavlafin dan thearubigin ... . … pengeringan, sortasi dan granding … … memisahkan, memurnikan dan membentuk … . Bapak Joko Subandi selaku…

Basroni Mukhlis, S. Ag. Mesin OTR, Rotervane, dan PCR ... … warna, ukuran, dan granding. ... bisflavanol, theavlafin, dan thearubigin ... . … pengeringan, sortasi, dan granding … … memisahkan, memurnikan, dan membentuk … . Bapak Joko Subandi, selaku ...

Page 69: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxix

Lanjutan Tabel 5. Data Kesalahan Penggunaan Tanda Koma

No Data Kesalahan Berbahasa Pembenaran 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.

... tidak mengering, tangkai muda menjadi lentur, bila digenggam terasa lembut dan bila dilemparkan tidak akan buyar ... . ... sholat, belajar dan bekerja keras sampai ... . Ayah, ibu dan keluarga ... ” Pengolahan Teh Rancabali” Yaitu: ... karya tulis ini, pada tahun 2009/2010 ... . ... karya tulis ini, kami memilih ... . ... penyiangan, pemupukan dan pengendalian hama penyakit. ... oksidasi biasa, pengeringan dan proses penyortiran. … bau, warna dan mutu dari teh. Tapi, harus memperhatikan ... . Crushing, tearing and curling Andong 14 Agustus 2009 ... menarik kesimpulan yaitu: ... karya tulis ini, Oleh karena itu ... . ... pengamatan langsung, dari wawancara dan dari guru pembimbing ... ... kegiatan bidang sejarah, budaya dan museum angkatan udara. ... bahwa dalam penyusunan karya tulis ini, banyak kesalahan dan kekurangan ... Sabtu 12 September 2009 ... teh jahe, teh hijau, teh lemon dll. Bapak Amat Saevudin, S.Pd. selaku pembimbing ... ... dari bahasa Cina Chah Mula-mula diperkenalkan … ... teh rosehip, camomile, krisan dan jiaogulan. Rasa, aroma, aperen dan ampas. Bapak Drs. M. Joko Subandi selaku kepala ... Bapak Drs. Agus Suyono selaku pembimbing ...

... tidak mengering, tangkai muda menjadi lentur, bila digenggam terasa lembut, dan bila dilemparkan tidak akan buyar ... . ... sholat, belajar, dan bekerja keras sampai ... . Ayah, ibu, dan keluarga ... ” Pengolahan Teh Rancabali”, yaitu: ... karya tulis ini pada tahun 2009/2010 ... . ... karya tulis ini kami memilih ... ... penyiangan, pemupukan, dan pengendalian hama penyakit. ... oksidasi biasa, pengeringan, dan proses penyortiran. … bau, warna, dan mutu dari teh. Tapi harus memperhatikan ... . Crushing, tearing, and curling Andong, 14 Agustus 2009 ... menarik kesimpulan, yaitu: ... karya tulis ini. Oleh karena itu ... ... pengamatan langsung, dari wawancara, dan dari guru pembimbing ... ... kegiatan bidang sejarah, budaya, dan museum angkatan udara. ... bahwa dalam penyusunan karya tulis ini banyak kesalahan dan kekurangan ... Sabtu, 12 September 2009 ... teh jahe, teh hijau, teh lemon, dll. Bapak Amat Saevudin, S.Pd., selaku pembimbing ... ... dari bahasa Cina, Chah, Mula-mula diperkenalkan … ... teh rosehip, camomile, krisan, dan jiaogulan. Rasa, aroma, aperen, dan ampas. Bapak Drs. M. Joko Subandi, selaku kepala ... Bapak Drs. Agus Suyono, selaku pembimbing...

Page 70: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxx

a) Penulisan tanda koma dalam tabel di atas nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 14,

15, 16, 18, 23, 26, 29, dan 30 tidak tepat karena tanda koma di antara unsur-

unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Penulisan yang tepat dapat

dilihat pada kolom pembenaran.

b) Penulisan tanda koma dalam tabel di atas nomor 1 tidak tepat karena tanda

koma dipakai di antara nama orang atau gelar akademik, yang mengikutinya

untuk membedakannya dengan singkatan nama diri, keluarga, atau marga.

Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

c) Penulisan tanda koma dalam tabel di atas nomor 7, 11, 12, 13, 17, 20, 21, 22,

24, 27, 28, 31, dan 32 tidak tepat karena tanda koma dipakai untuk

menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal

kalimat. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

d) Penulisan tanda koma dalam tabel di atas nomor 19 dan 25 tidak tepat karena

tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat,

(iii) tempat dan tanggal, (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis

berurutan. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

3) Tanda Titik Dua (:)

Tanda titik dua umum dipakai pada karya tulis. Walaupun

demikian, karya tulis juga belum tentu telah tepat menggunakan tanda titik

dua. Hal tersebut terjadi pula pada karya tulis yang peneliti teliti. Meskipun

tidak semua sampel terdapat kesalahan dalam penggunaan tanda titik dua,

tetapi tetap saja ada kesalahan yang penulis temukan dalam beberapa karya

tulis. Kesalahan tersebut diantaranya adalah berikut ini.

Tabel 6. Data Kesalahan Penggunaan Tanda Titik Dua

No Data Kesalahan Berbahasa Pembenaran 1. 2. 3. 4.

Sedangkan granding: untuk memisahkan ... . NIP: 19620305 ... NIP: 19690221 ... ... telah diresmikan berdirinya museum pusat TNI-AU oleh: Menpangan Laksamana Udara Roemin Nuryadin.

Sedangkan granding untuk memisahkan ... . NIP 19620305 ... NIP 19690221 ... ... telah diresmikan berdirinya museum pusat TNI-AU oleh Menpangan Laksamana Udara Roemin Nuryadin.

Page 71: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxxi

a) Penulisan tanda titik dua dalam tabel di atas nomor 1 dan 4 tidak tepat karena

tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti

rangkaian atau perintah. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom

pembenaran.

b) Penulisan tanda titik dua dalam tabel di atas nomor 2 dan 3 tidak tepat karena

tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan perintah.

Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

4) Tanda Titik Koma (;)

Banyak siswa yang belum menguasai fungsi atau kegunaan

tanda baca titik koma (;). Tanda baca titik koma sering kali tidak

digunakan. Siswa lebih memilih menggunakan tanda baca koma dari

pada tanda baca titik koma. Walaupun demikian, bukan berarti tanda

titik koma tidak digunakan sama sekali.

Tabel 7. Data Kesalahan Penggunaan Tanda Titik Koma

No Data Kesalahan Berbahasa Pembenaran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.

1. Bapak dan ibu di rumah 2. Bapak kepala sekolah SMA Negeri 1 Andong 3. Bapak dan ibu guru SMA Negeri 1 Andong 4. Bapak dan ibu pembimbing 5. Teman-teman SMA Negeri 1 Andong ... ke Bandung, Jawa Barat. ... membuat karya tulis ini. ... penyusunan karya tulis ini. 1. ... bapak kepala sekolah 2. ... pembimbing utama 3. ... membiayai kami 1) ... kami cintai 2) ... kami hormati 1. Bapak Drs. M joko Subandi ... SMA N 1 Andong. 2. Bapak Amat Saevudin ...karya tulis. 3. Bapak Basroni ... XII IS3 1. Bapak Drs. M joko Subandi ... SMA N 1 Andong. 2. Bapak Amat Saevudin ...karya tulis.

1. Bapak dan ibu di rumah; 2. Bapak kepala sekolah SMA Negeri 1 Andong; 3. Bapak dan ibu guru SMA Negeri 1 Andong; 4. Bapak dan ibu pembimbing; 5. Teman-teman SMA Negeri 1 Andong; dan ... ke Bandung, Jawa Barat; ... membuat karya tulis ini; ... penyusunan karya tulis ini; dan 1. ... bapak kepala sekolah; 2. ... pembimbing utama; 3. ... membiayai kami; dan 1) ... kami cintai; 2) ... kami hormati; 1. Bapak Drs. M joko Subandi ... SMA N 1 Andong; 2. Bapak Amat Saevudin ...karya tulis; 3. Bapak Basroni ... XII IS3; 1. Bapak Drs. M joko Subandi ... SMA N 1 Andong; 2. Bapak Amat Saevudin ...karya tulis;

Page 72: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxxii

Penulisan tanda titik koma dalam tabel di atas semuanya tidak tepat.

Kesalahan tersebut tidak tepat karena tanda titik koma dipakai untuk memisahkan

bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Penulisan yang tepat dapat dilihat

pada kolom pembenaran.

5) Tanda Penyingkat atau Apostrof (’)

Banyak orang yang terkadang tidak memahami fungsi dari

tanda apostof atau penyingkat. Tanda penyingkat atau apostrof

digunakan untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian

angka tahun. Berikut kesalahan peneliti temukan dalam kaitannya

dengan tanda apostrof atau penyingkat dalam sampel.

Tabel 8. Data Kesalahan Penggunaan Tanda Penyingkat atau Apostrof

No Data Kesalahan Berbahasa Pembenaran 1. 2. 3. 4.

Jum’at Do’a ... berdo’a. ... mendo’akan ...

Jumat Doa ... berdoa. ... mendoakan ...

Penulisan tanda penyingkat atau apostrof dalam tabel di atas tidak tepat

karena tanda penyingkat hanya menunjukkan penghilangan bagian kata atau

bagian anka tahun. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

6) Tanda Hubung (-)

Tanda hubung seringkali tidak terlalu diperhatikan, kegunaan

tanda hubung adalah untuk menyambung. Meski demikian, ada tata cara

atau aturan pemakaian tanda hubung ini. Peneliti menemukan kesalahan

tanda hubung ini dalam karya tulis siswa kelas XI SMA Negeri 1

Andong. Kesalahan tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 9. Data Kesalahan Penggunaan Tanda Hubung

No Data Kesalahan Berbahasa Pembenaran 1. 2. 3.

... terselesai-Nya ... .

... karyawan karyawati ... .

... di sana sini ...

... terselesainya ... .

... karyawan-karyawati ... .

... di sana-sini ...

Page 73: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxxiii

a) Penulisan tanda hubung dalam tabel di atas nomor 1 tidak tepat karena tanda

hubung dipakai untuk merangkaikan (i) se- dengan kata berikutnya yang

dimulai dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka dengan –an,

(iv) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (v) nama

jabatan rangkap. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

b) Penulisan tanda hubung dalam tabel di atas nomor 2 dan 3 tidak tepat karena

tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang. Penulisan

yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

7) Tanda Petik (”... ”)

Tanda petik diantaranya digunakan untuk mengapit petikan

langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tulisan lain;

mengapit judul syair, karangan, dan buku apabila dipakai dalam kalimat;

mengapit istilah ilmiah yang masih kurang dikenal atau kata yang

mempunyai arti khusus; penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri

petikan langsung; dan penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan

dibelakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai

dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat. Berikut

kesalahan penggunaan tanda petik yang peneliti temukan.

Tabel 10. Data Kesalahan Penggunaan Tanda Petik

No Data Kesalahan Berbahasa Pembenaran 1. 2. 3.

... sebab “Tak ada gading yang tak retak” ... ... penelitian di ”RANCABALI” ... Istilah “teh” juga ...

... sebab tak ada gading yang tak retak ... ... penelitian di Rancabali ... Istilah teh juga ...

Penulisan tanda petik dalam tabel di atas tidak tepat karena tanda petik

dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan

naskah atau bahan tertulis lain; mengapit judul syair, karangan, atau bab buku

yang dipakai dalam kalimat; mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata

yang mempunyai arti khusus; sebagai penutup mengikuti tanda baca yang

mengakhiri petikan langsung; dan sebagai tanda baca penutup kalimat atau bagian

Page 74: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxxiv

kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan

yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat.

Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

8) Tanda Pisah (-)

Tanda pisah sepintas seperti tanda hubung, tetapi pemakaian

tanda pisah tentu berbeda dengan tanda hubung. Tanda pisah diantaranya

digunakan untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan

yang lain sehingga kalimat-kalimat menjadi lebih jelas; membatasi

penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan khusus di luar

bangunan kalimat; dan dipakai diantara dua bilangan, tanggal, atau

tempat dengan arti ’sampai ke’ dengan’ atau’sampai dengan’.

Kesalahan penggunaan tanda pisah dalam sampel adalah berikut.

Pada kalimat ’...maka pimpinan TNI AU memutuskan ...’ tidak

tepat karena tidak menggunakan tanda pisah. Tanda pisah berfungsi

untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan

di luar bangun kalimat. Kalimat tersebut pembenarannya, yaitu ’ ... maka

pimpinan TNI-AU memutuskan ...’.

c. Penulisan Kata Depan

Kata depan adalah kata yang bertugas merangkaikan kata atau bagian

kalimat. Tempatnya terletak di depan kata. Kata depan dimunculkan dalam

kaitannya dengan kelas kata, bukan dalam kaitan dengan fungsinya dalam

kalimat. Berikut kesalahan yang terdapat dalam karya tulis siswa kelas XI

SMA Negeri 1 Andong.

Page 75: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxxv

Tabel 11. Data Kesalahan Penulisan Kata Depan

No Data Kesalahan Berbahasa Pembenaran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.

ditempat didaerah disamping dibelakang diatas disini didunia didalam diBandung kedalam disitu ketangan kekota-kota kebawah disana dipabrik keruang

di tempat di daerah di samping di belakang di atas di sini di dunia di dalam di Bandung ke dalam di situ ke tangan ke kota-kota ke bawah di sana di pabrik ke ruang

Data di atas adalah data kesalahan penulisan kata depan yang peneliti

temukan pada sampel yang peneliti teliti. Kesalahan penggunaan kata depan

pada sampel hanya ditemukan pada bentuk penggunaan di dan ke. Kata depan

di dan ke ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam

gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada

dan daripada.

d. Penggunaan Kata Turunan (imbuhan, awalan, sisipan)

Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata

dasarnya. Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata mendapat awalan atau

akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau

mendahuluinya. Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata mendapat awalan

dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai. Berikut

kesalahan yang peneliti temukan dalam karya tulis siswa kelas XI SMA

Negeri 1 Andong.

Page 76: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxxvi

Tabel 12. Data Kesalahan Penulisan Kata Turunan

No Data Kesalahan Berbahasa Pembenaran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

di pakai di segala menyebar luaskan di tuangkan di keluarkannya di manfaatkan di gunakan di jangkau di capai di perbaiki di nikmati di ekspor di ketinggian di petik di simpan di ukur di masukkan di temukan di sediakan di konsumsi

dipakai disegala menyebarluaskan dituangkan dikeluarkannya dimanfaatkan digunakan dijangkau dicapai diperbaiki dinikmati diekspor diketinggian dipetik disimpan diukur dimasukkan ditemukan disediakan dikonsumsi

Data di atas adalah data kesalahan penulisan kata turunan yang

peneliti temukan pada sampel yang peneliti teliti. Kesalahan penggunaan kata

turunan pada sampel hanya ditemukan pada bentuk penggunaan imbuhan dan

gabungan kata.

1) Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.

Pada tabel di atas terdapat kesalahan penulisan imbuhan yang berupa awalan,

yakni data nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,

dan 20. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

2) Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran

sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai. Pada data nomor 3 pada

tabel di atas merupakan contoh kesalahan yang terdapat pada sampel.

Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

e. Penggunaan Cetak Miring atau Garis Bawah

Dari pengertian di bab sebelumnya telah dijelaskan bagaimana

penggunaan garis bawah dan cetak miring. Tidak bisa sembarang huruf atau

Page 77: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxxvii

kata benar untuk ditulis miring atau digaris bawah. Hanya kata-kata asing

yang benar dicetak miring atau digaris bawah dalam bahasa Indonesia. Berikut

kesalahan penggunaan tanda garis miring atau garis bawah pada sampel yang

peneliti teliti.

Tabel 13. Data Kesalahan Penggunaan Cetak Miring

No Data Kesalahan Berbahasa Pembenaran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38.

... kunci pembukanya.

... menjadi lebih baik.

... pada kata-kata.

... sebelum mencoba.

... kesalahan yang terjadi. orthodoxs cottage pouching Oolong Camelia Sinensis Assamica Sinensis Withering Trough Polifenol katekin Teaflafin Trearubigin Open top roller Rotervane Press Cup Roller Endheles Chaina Pressure dryer Fluid Bed Dryer granding tea bulker blending grade orthoqunion bisvlavanol sangray Rotary Panner Type Single Action Rotary Dryer Type Repeat Roll Camellia Sinensis L Kuntze study tour Pelayuan Proses penggilingan atau rolling room Oksidasi enzimatis

... kunci pembukanya.

... menjadi lebih baik.

... pada kata-kata.

... sebelum mencoba.

... kesalahan yang terjadi. Orthodoxs Cottage Pouching Oolong Camelia Sinensis Assamica Sinensis Withering Trough Polifenol Katekin Teaflafin Trearubigin Open top roller Rotervane Press Cup Roller Endheles Chaina Pressure Dryer Fluid Bed Dryer Granding Tea bulker Blending grade orthoqunion bisvlavanol Sangray Rotary Panner Type Single Action Rotary Dryer Type Repeat Roll Camellia Sinensis L Kuntze study tour Pelayuan Proses penggilingan atau rolling room Oksidasi enzimatis

Page 78: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxxviii

Lanjutan Tabel 13. Data Kesalahan Penggunaan Cetak Miring

No Data Kesalahan Berbahasa Pembenaran 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72.

Praskirap druller Rotel ven outlide Lide Pengeringan Sortasi Pengepakan/pengemasan alternative interview marketing purchasing production quality control engineering Teh Waktu selama dua hari tiga malam Cutting Ditambah jahe, lemon, atau hanya sekedar wangi melati wire mesh fanning dusting Kesuksesan berasal dari kemauan yang kuat. Prestasi tidak dapat diraih tanpa antusias. Tindakan adalah buah pengetahuan yang paling tepat. Kesalahan adalah pelajaran untuk menjadi bijak. Pusat pengendalian hidup adalah sikap. Mengoreksi diri adalah model sebuah tindakan. Chah Hamparan permadani hijau areal kebun teh, pabrik teh, dan tatanan kehidupan masyarakat desa yang maju dan asri bebas dari polusi. Egif Pack Lemon tea green tea aperen

Praskirap druller Rotel ven Outlide Lide Pengeringan Sortasi Pengepakan/pengemasan alternative/alternatif interview Marketing Purchasing production quality control engineering Teh Waktu selama dua hari tiga malam Cutting Ditambah jahe, lemon, atau hanya sekedar wangi melati Wire mesh Fanning Dusting Kesuksesan berasal dari kemauan yang kuat. Prestasi tidak dapat diraih tanpa antusias. Tindakan adalah buah pengetahuan yang paling tepat. Kesalahan adalah pelajaran untuk menjadi bijak. Pusat pengendalian hidup adalah sikap. Mengoreksi diri adalah model sebuah tindakan. Chah Hamparan permadani hijau areal kebun teh, pabrik teh, dan tatanan kehidupan masyarakat desa yang maju dan asri bebas dari polusi. Egif Pack Lemon tea Green tea Aperen

Page 79: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxxix

1) Penulisan huruf miring dalam tabel di atas nomor 1, 2, 3, 4, 5, 36, 37, 38, 43,

44, 45, 53, 54, 56, 60, 61, 62, 63, 64, 65 dan 67 tidak tepat karena huruf

miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan

surat kabar yang dikutip dalam tulisan, serta dipakai untuk menegaskan atau

mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Penulisan yang

tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

2) Penulisan huruf miring dalam tabel di atas nomor 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,

15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35,

39, 40, 41, 42, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 55, 57, 58, 59, 66, 68, 69, 70, 71, dan

72 tidak tepat karena huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan

nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.

Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

Tabel 14. Data Kesalahan Penggunaan Garis Bawah

No Data Kesalahan Berbahasa Pembenaran 1. 2. 3. 4.

Karya tulis ini dipersembahkan kepada: a. Teh Murni (Kualitas I) b. Teh Kualitas 2 c. Teh Kualitas 3

Karya tulis ini dipersembahkan kepada: a. Teh Murni (Kualitas I) b. Teh Kualitas 2 c. Teh Kualitas 3

Penulisan garis bawah pada tabel di atas tidak tepat. Garis bawah

digunakan sebagai pengganti garis miring. Apabila sudah menggunakan garis

miring, maka garis bawah tidak dipergunakan lagi. Penggunaan yang tepat dapat

dilihat pada kolom pembenaran.

2. Kesalahan Pemilihan Kata Atau Diksi

Pemilihan kata dalam sebuah karya tulis sangat berpengaruh terhadap

makna yang terkandung dalam sebuah kalimat. Pemilihan kata tersebut meliputi

ketepatan dan kesesuaian. Ketepatan dalam hal ini mencakup penggunaan

denotatif-konotatif, sinonim, verba berpreposisi, dan penggunaan kata secara

ekonomis. Kesesuaian meliputi kebakuan kata dan penghindaran kata cakapan.

Page 80: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxxx

a. Ketepatan

1) Penggunaan Denotatif-Konotatif

Sebagaimana telah dikemukakan analisis ketepatan pilihan kata

dilihat dari segi dnotatif dan konotatif kata, dalam penelitian ini hanya dibatasi

pada ketepatan denotasi. Berikut ini dikemukakan kata yang tidak tepat dari

segi denotasinya.

a) Penulisan telah mengunjungi tempat wisata di daerah Bandung Selatan.

b) Teh merupakan salah satu sumber daya alam yang dihasilkan dari

pengolahan pucuk (daun muda) ...

c) ... adalah penunjang keberhasilan kaum petani, untuk keaktifan dalam

memberikan penerangan demi kemajuan bersama.

d) ... dipercaya dapat melangsingkan tubuh oleh orang yang

mengkonsumsinya.

e) ... kita wajib melestarikan dan menjaga kebedaan pabrik tersebut.

f) Untuk pengarahan atau fasilitas yang terdapat di pabrik teh itu supaya

ditingkatkan seperti pemandu penjelasan tentang pembuatan teh ...

g) ... yang telah melahirkan dan membesarkan kita dengan ...

h) ... keterbatasan bahan dan pengetahuan di dalam penelitian ini maka

penulis bertujuan sebagai berikut.

i) Sebaiknya pabrik teh Rancabali meningkatkan kualitas pengolahan teh

dengan cara menambah profesionalisasi pekerjanya dan ...

j) Seharusnya lebih diefektivitaskan kinerja tenaga kerjanya agar teh hijau

dapat menembus pasar ekspor dunia.

Jika kalimat a) kita cermati, maka akan segera kita ketahui bahwa

penggunaan kata penulisan dalam kalimat tersebut tidak tepat. Kata penulis

akan lebih tepat digunakan melihat konteks kalimat yang telah ada.

Penggunaan kata pengolahan pada kalimat b) kurang tepat sebab konteks

kalimat seperti itu akan lebih tepat jika menggunakan kata olahan.

Kata keaktifan jelas berbeda dengan kata aktif. Kata keaktifan

diartikan ”kegiatan; kesibukan’ (KBBI, 2005: 23). Sementara itu, kata aktif

Page 81: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxxxi

anatar lain berarti ’giat (bekerja,beruasaha); dinamis; mampu beraksi dan

bereaksi’. Tentu yang dimaksudkan penulis dalam kalimat c) adalah ’bekerja’.

Jika demikian, maka penggunaan kata keaktifan dalam kalimat tersebut tidak

tepat, sedangkan kata yang lebih tepat adalah aktif. Kata oleh dalam kalimat d)

tidak tepat digunakan karena tidak sesuai dengan konteks kalimat tersebut.

Kalimat tersebut akan lebih tepat jika menggunakan kata pada. Untuk kata

kebedaan pada kalimat e) juga tidak tepat penggunaannya. Kata kebedaan

tidak dikenal dalam bahasa Indonesia.

Kata penjelasan berbeda dengan kata menjelaskan. Kata

penjelasan berbentuk kata benda sedangkan kata menjelaskan berbentuk kata

kerja. Dalam kalimat f) jelas dibutuhkan kata yang berbentuk kata kerja, oleh

karena itu kalimat tersebut lebih tepat jika menggunakan kata menjelaskan

bukan penjelasan. Pada kalimat g) terdapat penggunaan kata kita. Kata kita

dalam konteks tersebut berarti meliputi penulis dan pembaca. Sedangkan

dalam kenyataannya pembaca tidak berperan serta dalam pembuatan karya

tulis tersebut. Oleh karena itu, kata kita dalam kalimat tersebut akan lebih

tepat jika diganti dengan kata kami. Pada kalimat h) terdapat penggunaan kata

penulis. Kalau kita cermati kata penulis akan membingungkan kita. Kalimat

tersebut akan lebih jelas maksudnya bila kata penulis diganti dengan kata

karya tulis.

Imbuhan –isasi dalam kata profesionalisasi pada kalimat i) dapat

diartikan proses profesional. Sedang bila kita cermati kata profesionalisasi

tidak akan cocok bila digunakan dalam kalimat tersebut. Kata tersebut akan

menjadi benar jika kata profesionalisasi diganti dengan kata profesionalitas.

Profesionalitas dalam KBBI (2005: 897) diartikan ’perihal profesi;

keprofesian; kemampuan bertindak secara profesional’. Dalam kalimat j)

terdapat kata diefektifitaskan. Kata tersebut akan terasa janggal dan

berpengaruh pada makna dari kalimat itu sendiri. Jika lebih teliti, maka kata

diefektifkan akan lebih tepat digunakan dibanding kata diefektifitaskan.

Page 82: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxxxii

Kesalahan-kesalahan di atas dapat diperbaiki berikut ini.

a) Penulis telah mengunjungi tempat wisata di daerah Bandung Selatan.

b) Teh merupakan salah satu sumber daya alam yang dihasilkan dari olahan

pucuk (daun muda) ...

c) ... adalah penunjang keberhasilan kaum petani, untuk aktif dalam

memberikan penerangan demi kemajuan bersama.

d) ... dipercaya dapat melangsingkan tubuh pada orang yang

mengkonsumsinya.

e) ... kita wajib melestarikan dan menjaga perbedaan pabrik tersebut.

f) Untuk pengarahan atau fasilitas yang terdapat di pabrik teh itu supaya

ditingkatkan seperti pemandu menjelaskan tentang pembuatan teh ...

g) ... yang telah melahirkan dan membesarkan kami dengan ...

h) ... keterbatasan bahan dan pengetahuan di dalam penelitian ini maka karya

tulis ini mempunyai tujuan sebagai berikut.

i) Sebaiknya pabrik teh Rancabali meningkatkan kualitas pengolahan teh

dengan cara menambah profesionaltas pekerjanya dan ...

j) Seharusnya lebih diefektifkan kinerja tenaga kerjanya agar teh hijau dapat

menembus pasar ekspor dunia.

2) Sinonim

Penggunaaan kata bersinonim di bawah ini tidak tepat.

a) Adapun maksud dan tujuan penyusunan karya tulis ini adalah untuk

laporan hasil karya tulis.

b) Kepada para pengelola hendaknya semakin tekun dan rajin dalam bekerja

demi tercapainya ...

c) Produksi teh Rancabali mempunyai bermacam-macam dan bervariasi

rasa.

Kata maksud, antara lain berarti ‘yang dikehendaki; tujuan; niat;

kehendak’ (KBBI, 2005: 704). Dengan demikian jelaslah bahwa kata maksud

bersinonim dengan kata tujuan. Karena kedua kata tersebut bersinonim maka

penggunaan kata dan dalam kalimat a) tidak tepat, sedangkan yang tepat

Page 83: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxxxiii

adalah konjungtor atau. Kata tekun bersinonim dengan kata rajin, begitu pula

dengan kata bermacam-macam dan bervariasi. Dengan demikian penggunaan

kedua kata tersebut secara bersamaan tentu kurang tepat. Kesalahan ketiga

kalimat di atas dapat diperbaiki berikut ini.

a) Adapun maksud atau tujuan penyusunan karya tulis ini adalah untuk

laporan hasil karya tulis.

b) Kepada para pengelola hendaknya semakin tekun dalam bekerja demi

tercapainya ...

c) Kepada para pengelola hendaknya semakin rajin dalam bekerja demi

tercapainya ...

d) Produksi teh Rancabali mempunyai bermacam-macam rasa.

Produksi teh Rancabali mempunyai bervariasi rasa.

3) Penggunaan Kata secara Ekonomis

Penggunaan kalimat secara tidak ekonomis dalam sampel terlihat

pada kalimat-kalimat berikut ini.

a) Semua bapak ibu guru serta karyawan-karyawati yang kami hormati.

b) Dengan terselesainya penulisan karya tulis ini, penulis mengucapkan

banyak terimakasih kepada.

c) ... penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dikarenakan masih dalam

tahap pembelajaran.

d) Penulis menyadari bahwa di sana-sini masih terdapat banyak kekurangan

dan kekhilafan dalam penyusunan karya tulis ini ...

e) Adapun alasan pemilihan judul tersebut di atas adalah.

f) Selain terdapat diorama juga terdapat bermacam-macam jenis pesawat

yang dipergunakan pada masa perjuangan.

g) ... tentang pembuatan teh itu sangat kurang sekali jumlahnya

dibandingkan dengan orang yang akan mendengarkannya.

h) Rancabali adalah pabrik teh yang benar-benar berkualitas, karena di

dalam pabriknya ruangannya sangat bersih dan terjaga.

Page 84: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxxxiv

i) Kami menyadari bahwa karya tulis ini sangat belum dapat dikatakan

sempurna.

Penggunaan kata yang dicetak miring pada kalimat-kalimat di atas

tidak digunakan secara ekonomis. Penggunaan kata yang dicetak miring pada

kalimat a), b), c), d), g), h), i) bersifat redundan. Kata tersebut dan frasa di

atas sama-sama mengacu pada sesuatu yang telah dikatakan (judul). Oleh

karena itu, cukup dikatakan judul di atas, judul tersebutBermacam-macam

dalam kalimat f) bersinonim dengan kata jenis, maka penggunaannya dalam

kalimat cukup digunakan salah satu. Perbaikan kalimat-kalimat di atas

dikemukakan berikut ini.

a) Bapak ibu guru serta karyawan-karyawati yang kami hormati.

b) Dengan terselesainya penulisan karya tulis ini, penulis mengucapkan

terimakasih kepada.

c) ... penulis mohon maaf dikarenakan masih dalam tahap pembelajaran.

d) Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dan kekhilafan

dalam penyusunan karya tulis ini ...

e) Adapun alasan pemilihan judul tersebut adalah.

f) Selain terdapat diorama juga terdapat bermacam-macam pesawat yang

dipergunakan pada masa perjuangan.

g) ... tentang pembuatan teh itu sangat kurang jumlahnya dibandingkan

dengan orang yang akan mendengarkannya.

h) Rancabali adalah pabrik teh yang berkualitas, karena di dalam pabriknya

ruangannya sangat bersih dan terjaga.

i) Kami menyadari bahwa karya tulis ini belum dapat dikatakan sempurna.

b. Kesesuaian

1) Penggunaan Kata Baku

Penggunaan kata tidak baku pada sampel dapat dilihat berikut ini.

a) Keinginan untuk mengetahui teori maupun praktek tentang proses

produksi teh di Bandung Selatan.

Page 85: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxxxv

b) ... Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan petunjuk dan

rohmadNya.

c) Kenaikan harga solar membuat keuntungan yang diperoleh makin sedikit.

d) Tapi harus memperhatikan konsumen secara serius.

e) Agar nambah pengetahuan kita mengenai teh.

f) Tahap tersebut harus diimbangi dengan pensortiran daun-daun yang ...

g) ... lalu daun teh yang sudah kering dimasukkan kantung dan tentunya

dengan rasa yang berfareasi.

h) Karya tulis ini telah disetujui dan disyahkan pada.

i) Terlebih berdasarkan nasehat ahli botani negeri Belanda, Junghun ...

j) Sartasi adalah proses yang bertujuan untuk memisahkan jenis teh sesuai

dengan ukuran (kwalitas) masing-masing.

k) Atas terselesainya karya tulis ini kami ucapkan terimakasih kepada:

Kata-kata yang dicetak miring pada kalimat-kalimat di atas tidak baku.

Adapun bentuk bakunya adalah sebagai berikut.

Bentuk Tidak Baku Bentuk Baku

1. praktek

2. rohmad

3. makin

4. tapi

5. nambah

6. pensortiran

7. berfareasi

8. disyahkan

9. nasehat

10. kwalitas

11. ucapkan

Praktik

rahmat

semakin

tetapi

menambah

penyortiran

bervariasi

disahkan

nasihat

kualitas

mengucapkan

Page 86: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxxxvi

2) Penghindaran Kata Cakapan

Karena karya tulis siswa merupakan salah satu jenis karya tulis

ilmiah, maka dalam penulisannya hendaknya dihindari penggunaan kata-kata

cakapan. Berikut kata-kata ucapan yang peneliti temukan pada sampel.

a) Dan salawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW.

b) Akhir kata semoga karya tulis ini bisa memberikan manfaat bagi kita

semua.

c) Dengan jadinya penggarapan karya tulis ini yang memakan waktu cukup

lama ...

d) Dalam penghujung karya tulis ini, bisa kami ambil kesimpulan ...

Kata haturkan yang berarti sama dengan ucapkan termasuk kata

cakapan. Dalam tulisan ilmiah kata tersebut dapat diganti dengan kata

mengucapkan. Kata akhir kata tidak pernah digunakan dalam ragam bahasa

ilmiah. Dalam ragam ilmiah kata tersebut dapat diganti akhirnya bila kata

tersebut mengakhiri suatu uraian atau pernyataan. Kata-kata yang dicetak

miring pada kalimat c) tidak tepat jika digunakan dalam tulisan ilmiah dalam

hal ini tulisan dalam karya tulis siswa. Kata-kata tersebut tepat bila diganti

dengan selesainya. Pada kalimat d) juga demikian, kata-kata yang dicetak

miring tidak tepat penggunaannya. Kata penghujung tidak dipakai dalam

tulisan ilmiah. Kata tersebut dapat diganti dengan pada akhir. Kalimat-kalimat

di atas dapat diperbaiki menjadi kalimat-kalimat berikut ini.

a) Dan salawat serta salam penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW.

b) Akhirnya semoga karya tulis ini bisa memberikan manfaat bagi kita

semua.

c) Dengan terselesainya karya tulis ini yang memakan waktu cukup lama ...

d) Pada akhir karya tulis ini, bisa kami ambil kesimpulan ...

3. Kesalahan Penyusunan Kalimat

Pendapat maupun pandangan tentang kalimat datang dari beberapa

pakar. Namun yang pasti sebuah karya tulis akan dapat dipahami oleh pembaca

jika kalimat-kalimatnya tersusun dengan baik, runtut, dan saling bertautan.

Page 87: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxxxvii

Kalimat-kalimat dalam karya tulis hendaknya logis dan memunyai kesatuan

pikiran.

a. Kohesi

1) Di dalam uraian laporan ini penulis hanya menulis sesuai data-data yang

penulis dapatkan.

2) Tanpa bimbingan dan bantuan pihak tersebut penulis akan banyak

kesulitan-kesulitan ...

3) Karya tulis ini merupakan hasil peninjauan di tempat wisata dan penulis

mengambil judul ...

4) Dari berbagai penjelasan dan pernyataan-pernyataan yang tercantum

dalam karya tulis ini ...

Ketidakkohesifan kalimat 1) dan 4) disebabkan oleh pengulangan

kata data dan pernyataan. Kata data dan pernyataan dalam kalimat tersebut

sudah mempunyai arti jamak, oleh karena kata data dan pernyataan tidak

perlu diulang. Kata banyak berfungsi menjelaskan kata kesulitan. Dengan

demikian, tidak perlu digunakan kata kesulitan-kesulitan karena kata banyak

sudah jelas menunjuk pengertian jamak(lebih dari satu). Kata depan di pada

kalimat 3) tidak tepat penggunaannya. Kalimat tersebut menginginkan hasil,

oleh karena itu kata depan yang tepat yaitu ke. Kalimat di atas dapat diperbaiki

sebagai berikut.

1) Di dalam uraian laporan ini penulis hanya menulis sesuai data yang

penulis dapatkan.

2) Tanpa bimbingan dan bantuan pihak tersebut penulis akan banyak

kesulitan ...

3) Karya tulis ini merupakan hasil peninjauan ke tempat wisata dan penulis

mengambil judul ...

4) Dari berbagai penjelasan dan pernyataan yang tercantum dalam karya tulis

ini ...

Page 88: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxxxviii

b. Koherensi

Kalimat yang tidak koheren terlihat berikut ini.

1) Dalam penyusunan karya tulis ini, kami memilih judul ...

2) Karena daerahnya masih dianggap baik, baik jenis dan iklimnya yang

sangat cocok untuk ditanami teh ...

3) Dapat memberi informasi tentang dunia usaha dan mengetahui cara untuk

mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam memproduksi teh.

4) Serta sejarah berdirinya pabrik teh Rancabali.

5) Dapat menjadi pengalaman kami yang penuh manfaat , agar kami kelak

nanti bisa menciptakan wahana kerja dalam bidang apapun.

6) Dan dalam penyusunan karya tulis ini tentu belumlah sempurna, sebaiknya

di masa yang akan datang dapat disempurnakan lagi.

7) Dikarenakan adanya faktor keterbatasan bahan dan pengetahuan di dalam

penelitian ini maka penulis bertujuan sebagai berikut.

Kesatuan susunan (koherensi) kalimat 1), 4), dan 6) di atas menjadi

kabur karena kedudukan subjek dan predikat tidak jelas, terutama karena salah

menggunakan kata depan. Kalimat-kalimat tersebut dapat diperbaiki berikut

ini.

1) Penyusunan karya tulis ini memilih judul ...

Dalam penyusunan karya tulis ini dipilih judul ...

4) Sejarah berdirinya pabrik teh Rancabali.

6) Penyusunan karya tulis ini tentu belumlah sempurna, sebaiknya di masa

yang akan datang dapat disempurnakan lagi.

Kalimat 2), 3), 5), dan 7) juga tidak koheren. Ketidakkoherenan

kalimat tersebut disebabkan kalimat tersebut tidak memiliki subjek. Tidak

adanya subjek mengakibatkan kalimat tersebut menjadi kabur dan tidak logis.

Page 89: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

lxxxix

c. Kesejajaran

Kalimat yang kurang baik dilihat dari segi kesejajaran gagasan-

gagasan yang ingin diungkapkan penulisnya terlihat pada kalimat-kalimat

berikut ini.

1) Proses ini bertujuan untuk memisahkan, memurnikan, dan membentuk

jenis mutu agar teh dapat diterima baik dipasaran lokal maupun ekspor.

2) Yaitu kami mengumpulkan data melalui pengamatan langsung dan

catatan dengan sistematika terhadap objek yang dituju yaitu pembuatan

teh.

3) Eratnya hubungan antara ilmu pengetahuan dengan ilmu ekonomi melalui

usaha dan keuntungan.

4) Selanjutnya diikuti dengan proses oksidasi biasa, pengeringan, dan proses

penyortiran.

Kalimat 1) di atas tidak menempatkan posisi yang sama. Kata lokal

akan sejajar posisinya bila disandingkan dengan kata internasional. Kalimat 2)

tidak menempatkan gagasan-gagasan yang sama penting dan sam fungsinya de

dalam suatu struktur atau konstruksi gramatikal yang sama. Gagasan pertama

dikemukakan dalam bentuk verba, pengamatan, sedangkan yang kedua

dikemukakan dengan bentuk nomina, catatan. Demikian juga dengan kalimat

3) dan 4) gagasan-gagasan yang dikemukakan dalam kalimat tersebut tidak

dikemukakan dalam konstruksi gramatikal yang sama. Perbaikan kalimat-

kalimat di atas agar menjadi kalimat efektif adalah berikut.

1) Proses ini bertujuan untuk memisahkan, memurnikan, dan membentuk

jenis mutu agar teh dapat diterima baik dipasaran lokal maupun

internasional.

2) Yaitu kami mengumpulkan data melalui pengamatan langsung dan

pencatatan dengan sistematika terhadap objek yang dituju yaitu pembuatan

teh.

3) Eratnya hubungan antara ilmu pengetahuan dengan ilmu ekonomi melalui

usaha dan untung.

Page 90: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xc

4) Selanjutnya diikuti dengan proses pengoksidasian biasa, pengeringan, dan

proses penyortiran.

4. Persentase Kesalahan Bahasa

Setelah analisis kesalahan bahasa pada karya tulis siswa yang dibuat oleh

siswa kelas XI SMA Negeri 1 Andong, Kabupaten Boyolali dilakukan, perlu

diadakan rekapitulasi atau perhitungan kesalahan yang telah tercatat untuk

memperjelas bentuk dan besaran kesalahan yang terjadi. Sebelum melangkah ke

tahap berikutnya, maka untuk lebih mempermudah perhitungan atau rekapitulasi

perlu dibuat gambaran kesalahan yang terjadi dalam bentuk tabel. Besaran

frekuensi kesalahan bahasa keseluruhan dapat dilihat pada tabel.

Tabel 15. Data Kesalahan Berbahasa

Jenis Kesalahan Berbahasa Jumlah Huruf kapital 62 Tanda titik 40 Tanda koma 32 Tanda titik dua 4 Tanda titik koma 18 Tanda apostrof 4 Tanda hubung 3 Tanda petik 3 Tanda pisah 1 Kata depan 17 Kata turunan 20 Cetak miring 72

Kesalahan ejaan

Garis bawah 4 Kata denotasi 10 Kata sinonim 3

Ketepatan

Kata secara ekonomis 9 Kata baku 11 Dik

si a

tau

pilih

an k

ata

Kesesuaian Kata cakapan 4 Kohesi 4 Koherensi 7

Penyusunan kalimat

kesejajaran 4 Jumlah total 303

Page 91: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xci

Dari tabel tersebut maka dapat dicari persentase kesalahan berbahasanya.

Penghitungan kesalahan berbahasa tersebut sebagai berikut.

Jumlah sampel yang mengalami kesalahan Jumlah keseluruhan sampel

X 100%

a. Kesalahan ejaan

1) Huruf kapital

62 X 100% = 20, 46 %

303

2) Tanda titik

40 X 100% = 13, 20 %

303

3) Tanda koma

32 X 100% = 10,56 %

303

4) Tanda titik dua

4 X 100% = 1, 32 %

303

5) Tanda koma

18 X 100% = 5, 94 %

303

6) Tanda apostrof

4 X 100% = 1, 32 %

303

7) Tanda hubung

3 X 100% = 0,99 %

303

8) Tanda petik

3 X 100% = 0,99 %

303

Page 92: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xcii

9) Tanda pisah

1 X 100% = 0,33 %

303

10) Kata depan

17 X 100% = 5, 62 %

303

11) Kata turunan

20 X 100% = 6, 60 %

303

12) Cetak miring

72 X 100% = 23, 76 %

303

13) Garis bawah

4 X 100% = 1, 32 %

303

b. Kesalahan diksi atau pilihan kata

1) Ketepatan

a) Kata denotasi

10 X 100% = 3, 30 %

303

b) Kata sinonim

3 X 100% = 0,99 %

303

c) Kata secara ekonomis

9 X 100% = 2, 97 %

303

2) Kesesuaian

a) Kata baku

11 X 100% = 3, 63 %

303

Page 93: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xciii

b) Kata cakapan

4 X 100% = 1, 32 %

303

c. Kesalahan penyusunan kalimat

1) Kohesi

4 X 100% = 1, 32 %

303

2) Koherensi

7 X 100% = 2, 31 %

303

3) Kesejajaran

4 X 100% = 1, 32 %

303

5. Sumber Penyebab Terjadinya Kesalahan

Sumber dan sebab merupakan dua istilah yang berbeda. Pada kesempatan

ini akan dikemukakan sebagai dua hal yang berbeda dengan prinsip bahwa sebab

berkaitan dengan pemberian alasan, diksi yang banyak atau sering digunakan

adalah karena, dan berkaitan dengan pemberian jawaban atas pertanyaan

mengapa. Sebaliknya, sumber berkaitan dengan asal terjadinya kesalahan.

Pembahasan masalah sumber penyebab terjadinya kesalahan berbahasa,

tidak lepas dari berbagai macam kesalahan yang dihasilkan. Artinya, membahas

kesalahan tertentu sekaligus sumber dan faktor penyebabnya. Terjadinya berbagai

bentuk kesalahan berbahasa Indonesia dalam karya tulis siswa ini tidak lepas dari

sumber-sumber yang mempengaruhinya. Sumber-sumber tersebut dapat

dijabarkan sebagai berikut.

a. Sumber Kesalahan yang Berasal dari Guru Pembimbing

Sumber kesalahan yang berasal dari guru pembimbing ini terjadi karena

pembimbing tidak sungguh-sungguh membimbing siswa dalam membuat karya

tulis. Guru hanya sekilas dan tidak teliti dalam meneliti. Hal ini disebabkan guru

Page 94: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xciv

pembimbing bukan guru bahasa Indonesia, maka pengetahuan tentang kebahasaan

tersebut sering diabaikan atau bahkan terkadangg guru pembimbing kurang

mengetahui secara benar tentang kebahasaan. Akibatnya karya tulis yang dibuat

oleh siswapun masih banyak terdapat kesalahan.

b. Sumber Kesalahan yang Berasal dari Siswa Sendiri

Kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam karya tulis siswa tersebut

tidak semuanya diakibatkan karena ketidaksungguhan guru pembimbing dalam

melakukan bimbingan. Kesalahan tersebut juga berasal dari diri siswa sendiri.

Siswa banyak yang kurang teliti dalam membuat karya tulis. Banyak siswa yang

hanya mengandalkan guru pembimbing mereka, kalau tidak disalahkan berarti

sudah benar.

c. Sumber Kesalahan yang Berasal dari Pihak Lain

Kesalahan penulisan karya tulis siswa tidak hanya berasal dari guru

pembimbing dan siswa. Kesalahan tersebut juga berasal dari pihak lain, dalam hal

ini yaitu kesalahan yang berasal dari pihak luar yang membantu dalam pembuatan

karya tulis siswa. Siswa terkadang malas karena tugas pembuatan karya tulis

tersebut tugas kelompok, maka agar tidak bingung bagaimana membagi tugas dan

saling iri, siswa tidak mengetik sendiri tugas mereka. Tugas karya tulis tersebut

sebagian besar direntalkan pada jasa perentalan. Oleh karena itu, banyak

kesalahan-kesalahan sepele yang seharusnya tidak terjadi masih peneliti temukan.

K. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Kesalahan Penggunaan Ejaan

Berbicara mengenai kesalahan ejaan dapat diambil kesimpulan bahwa

penggunaan ejaan dalam penulisan karya tulis siswa seharusnya sesuai dengan

ketentuan. Namun, bila melihat tabel di atas banyak ditemukan kesalahan

penggunaan ejaan khususnya penggunaan huruf kapital dan cetak miring.

Penggunaan huruf kapital dan cetak miring sering kali tidak diperhatikan oleh

siswa. Siswa hanya beranggapan yang terpenting mereka menyelesaikan tugas

Page 95: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xcv

mereka tanpa paham dengan tulisan mereka, sehingga tanda baca tidak terlalu

diperhatikan.

Padahal, sekecil apapun kesalahan yang terjadi dalam pembuatan karya

tulis dapat membingungkan pemahaman pembaca karya tulis tersebut terutama

siswa lain yang masih berada di tingkat lebih bawah. Oleh karena itu, seorang

penulis karya tulis dalam hal ini siswa hendaknya selalu memperhatikan

keberadaan karya tulis yang mereka hasilkan, dalam hal ini biasanya karya tulis

terdahulu akan menjadi contoh dalam pembuatan karya tulis berikutnya.

Mengingat pendapat dari Tarigan ((1993: 21) bahwa menulis adalah menurunkan

atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa

yang dipahami seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang

grafik tersebut kalau mereka memahami lambang grafik itu. Jadi, menulis

merupakan suatu kegiatan mengungkapkan informasi kepada pembaca dengan

media kertas dan tinta yang menggunakan huruf-huruf (lambang-lambang grafik)

sebagai sistem tanda.

Berbicara mengenai kesalahan berbahasa pada bidang ejaan, peneliti

menemukan kesalahan yang paling dominan adalah kesalahan pada penulisan

cetak miring. Penulisan kata yang tidak tepat tersebut sebagai besar terjadi karena

menuliskan kata kata asing, kata ilmiah, maupun kata serapan yang belum ada

padanannya dalam bahasa Indonesia. Sebagai contohnya adalah penulisan kata

ilmiah Camellia Sinensis. Kata ilmiah, kata asing, dan kata serapan sesuai dengan

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (2007: 58) harus

dicetak miring. Namun terkadang siswa kurang memperhatikan aturan-aturan

yang ada dalam EYD tersebut.

Selain penulisan tanda baca, kesalahan lain pada bidang ejaan adalah

penggunaan kata depan dan kata turunan yang tidak tepat. Berdasarkan hasil

penelitian, peneliti selalu menemukan penggunaan kata depan sebagai contohnya

kata di depan penulisannya dirangkai, sedangkan kata turunan, misalnya kata

diekspor penulisannya dipisah. Penulisan kata-kata tersebut jelas tidak sesuai

dengan Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan.

Page 96: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xcvi

Berdasarkan data tesebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian

besar siswa belum mengetahui ketepatan suatu ejaan padahal ejaan yang tergolong

baku adalah ejaan yang sesuai dengan EYD. Seorang penulis hanya berpedoman

pada EYD yang dikenalnya pada tahun-tahun sebelumnya. Perkembangan dalam

hal kata begitu cepat sehingga peneliti berharap selain meningkatkan kualitas

menulis, siswa harus memperkaya ilmu pada bidang kebahasaan karena

penggunaan ejaan yang tepat dapat membantu pembaca dalam memahami maksud

dari tulisan seorang penulis.

2. Kesalahan Penggunaan Diksi atau Pilihan Kata

Berbicara mengenai kesalahan berbahasa pada bidang pilihan kata, peneliti

menemukan kesalahan yang paling dominan adalah kesalahan pada penulisan

kesesuaian kata, misalnya pada penulisan kata kwalitas. Kata tersebut tidak baku

karena tidak sesuai dengan KBBI halaman 603. Pada halaman tersebut kata yang

benar seharusnya adalah kualitas. Semua kata beku harus sesuai dengan KBBI,

EYD, dan tata bahasa baku, hal ini sesuai dengan pernyataan Kokasih ( 2001:

117) bahwa kata baku adalah kata yang cara pengucapannya atau penulisannya

sesuai dengan kaidah-kaidah standar atau kaidah yang telah dibakukan. Kaidah

standar yang dimaksud dapat berupa pedoman (EYD), tata bahasa baku, kamus

umum.

Selain kesesuaian kata, kesalahan lain pada bidang pilihan kata adalah

penggunaan ketepatan kata. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti selalu

menemukan penggunaan kata denotatif, sinonim, dan penggunaan kata tidak

ekonomis pada sampel yang diteliti. Kata denotatif misalnya terdapat pada kalimat

berikut, “Penulisan telah mengunjungi tempat wisata di daerah Bandung selatan.”

Pada kata yang digaris bawah tidak tepat karena tidak sesuai dengan konteks. Kata

yang tepat untuk mengganti kata tersebut yakni kata penulis.

Berdasarkan data tesebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa belum

dapat menggunakan penggunaan pilihan kata secara tepat. Siswa sering

menggunakan kata secara serampangan, tanpa melihat dampak apa yang bisa

disebabkan karenanya. Perkembangan dalam hal kata begitu cepat sehingga

Page 97: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xcvii

peneliti berharap siswa dapat meningkatkan pengetahuan pada bidang kebahasaan

karena penggunaan bahasa yang tepat dapat membantu pembaca atau siswa lain

dapat memahami isi dari karya tulis yang mereka hasilkan.

3. Kesalahan Penggunaan Kalimat

Kesalahan bahasa selain penggunaan ejaan, pilihan kata atau diksi yaitu

penggunaan kalimat. Kesalahan penggunaan kalimat yang penulis temukan pada

sampel yakni kohesi, koherensi, dan kesejajaran. Kesalahan kohesi, contohnya

yaitu pada kalimat ”Tanpa bimbingan dan bantuan pihak tersebut penulis akan

banyak kesulitan-kesulitan ...” Kata banyak berfungsi menjelaskan kata kesulitan.

Dengan demikian tidak perlu digunakan kata kesulitan-kesulitan karena banyak

sudah jelas menunjuk pengertian jamak (lebih dari satu).

Penggunaan kalimat selanjutnya yang tidak tepat yakni koherensi.

Contoh koherensi tidak tepat pada kalimat, ”Serta sejarah berdirinya pabrik teh

Rancabali.” Kalimat tersebut menjadi kabur karena kedudukan subjek dan

predikat tidak jelas, terutamasalah menggunakan kata depan. Kalimat tersebut

akan tepat jika menjadi ” Sejarah berdirinya pabrik teh Rancabali.”

Penggunaan kesejajaran kata juga peneliti temukan pada sampel. Hal ini

bertentangan dengan pernyataan Akhadiah, dkk (1988: 116-117) yakni

menjelaskan bahwa kalimat yang baik harus memenuhi ciri atau unsur: (1)

kesepadanan dan kesatuan, (2) kesejajaran bentuk, (3) penekanan, (4) kehematan

dalam mempergunakan kata, dan (5) kevariasian dalam struktur kalimat. Salah

satu syarat kalimat yang baik yakni harus memenuhi unsur kesejajaran. Contoh

ketidaksejajaran kalimat pada sampel yaitu pada kalimat, ”Yaitu kami

mengumpulkan data melalui pengamatan langsung dan catatan dengan ...” Kedua

kata tersebut tidak sejajar karena fungsi kata pengamatan tidak sejajar dengan

kata catatan. Kedua kata tersebut akan sejajar jika kata catatan diganti dengan

kata pencatatan.

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang

berhubungan dengan penggunaan kalimat harus mengetahui unsur-unsur yang

membangun dalam kalimat, misalnya kalimat tersebut harus mengandung unsur

Page 98: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xcviii

kohesi, koherensi, dan memiliki kesejajaran. Sepintas memang tidak merasa

terganggu karena kalimat-kalimat tersebut bisa dipahami. Namun, perlu dipahami

bahwa berbahasa itu tidak hanya asal dapat dimengerti.

4. Persentase Kesalahan Berbahasa

Kesalahan-kesalahan yang sudah peneliti temukan tidak berhenti sampai

di sini. Untuk menunjukkan jumlah kesalahan yang peneliti temukan maka

peneliti membuat persentase dari semua kesalahan yang telah penelit temukan.

Persentase tersebut yakni, kesalahan ejaan yang meliputi huruf kapital 20, 46%;

tada titik 13, 20%; tanda koma 10,56 %; tanda titik dua 1, 32 %; tanda titik koma

5, 94 %; tanda apostrof 1, 32 %; tanda hubung 0,99 %; tanda petik 0,99 %; tanda

pisah 0,33 %; kata depan 5, 62 %; kata turunan 6, 60 %; cetak miring 23, 76 %;

dan garis bawah 1, 32 %.

Kesalahan diksi dan pilihan kata juga peneliti persentasekan. Pilihan kata

atau diksi meliputi ketepatan dan kesesuaian, dan masing-masing penulis

persentasekan secara sendiri-sendiri. Persentase tersebut, 3, 30% untuk kata

denotasi; 0,99 % untuk kata sinonim; 2, 97 % untuk penggunaan kata tidak

ekonomis; 3, 63 % untuk kata baku; dan 1, 32 % untuk kata cakapan. Selain

penggunaan ejaan dan pilihan kata atau diksi masih ada penggunaan kalimat.

Persentase kesalahannya yaitu, kohesi 1, 32 %; koherensi 2, 31 %; dan kesejajaran

1, 32%.

5. Sumber Penyebab Terjadinya Kesalahan

Penggunaan bahasa Indonesia dalam karya tulis siswa kelas XI SMA

Negeri 1 Andong Kabupaten Boyolali ini tidak lepas dari faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Faktor pertama yang mempengaruhi penggunaan bahasa

Indonesia dalam karya tulis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Andong berasal dari

guru pembimbing. Kesalahan ini muncul karena guru pembimbing tidak

memperhatikan penggunaan bahasa yang digunakan dalam karya tulis siswa. Guru

pembimbing hanya mempertimbangkan isi dari karya tulis tersebut. Guru

pembimbing seharusnya meneliti karya tulis yang dibuat siswanya dengan teliti,

Page 99: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

xcix

tidak hanya isi namun juga dari segi kebahasaannya. Adapun kaitannya dengan

kesalahan tersebut terdapat pendapat dari guru pembimbing yang mengemukakan

penyebab kesalahan tersebut. Berikut kutipan pendapat Agus Suyono yang

merupakan guru pembimbing pembuatan karya tulis siswa kelas XI SMA Negeri

1 Andong.

“Siswa itu konsultasi pada saya ketika waktu pengumpulannya sudah dekat. Dan biasanya konsultasi itu dilakukan pada saat jam istirahat. Sebenarnya sebelum study tour siswa sudah diberi kerangka penulisan karya tulis. Pembimbing seperti saya ini tidak tahu menahu, anak buat gitu saja. Jujur karena saya guru seni, maka hal-hal mengenai teknik penulisan serta hal-hal yang njlimet saya abaikan. Saya mengecek paling dalam hal penulisan yang kurang bagus, kata-kata yang sering diulang dan sebagainya.” (Sumber: Agus Suyono).

Kesalahan tersebut tidak semata-mata berasal dari guru pembimbing.

Dalam proses bimbingan tersebut tidak melibatkan guru bahasa Indonesia, maka

kesalahan-kesalahan teknik yang sebenarnya bisa dibenarkan oleh guru bahasa

Indonesia tidak bisa terjadi karena tidak ada keterlibatan guru bahasa Indonesia.

Berikut pendapat tentang ketidakadanya keterlibatan guru bahasa Indoesia dalam

bimbingan. Berikut kutipan dari Agus Suyono, selaku guru pembimbing dan

Achmad Sochib, selaku guru bahasa Indonesia.

“Iya Mbak, ya itu tadi karena guru bahasa Indonesia tidak ada yang ikut dalam study tour.” (Sumber: Agus Suyono).

“Ya, benar. Kalau tanya keterlibatan saya dalam pembuatan karya tulis siswa, bagaimana ya Mbak? Saya memang tidak terlibat sama sekali dalam pengerjaan karya tulis itu. Saya juga beberapa tahun terakhir ini tidak ikut studi wisata, karena suatu hal. Ya mungkin masalah prinsip.” (Sumber: Achmad Sochib).

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesalahan

berbahasa terjadi karena guru pembimbing kurang memperhatikan secara

sungguh-sungguh karya tulis siswa yang menjadi siswa bimbingannya. Untuk

memudahkan pembaca atau siswa lain dalam memahami karya tulis siswa tidak

perlu mengesampingkan kaidah kebahasaan terutama penggunaan ejaan,

pemilihan kata, dan penyusunan kalimat.

Page 100: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

c

Faktor kedua yang menjadi penyebab timbulnya kesalahan penggunaan

bahasa Indonesia adalah kesalahan berbahasa bersumber dari diri siswa sendiri.

Kesalahan tersebut biasanya terjadi karena siswa tidak memperhatikan kaidah

kebahasaan dan membuatnya asal-asalan. Siswa kurang menggunakan bahasa

Indonesia dengan benar karena mereka hanya merasa dituntut untuk

mengumpulkan tugas sebagai syarat kenaikan kelas saja. Berikut pendapat tentang

pembuatan karya tulis yang tidak memperhatikan kaidah kebahasaan dengan baik

dan benar. Berikut kutipan dari beberapa siswa selaku pembuat karya tulis, yakni

Anisa dan Winda.

“Paham Mbak, tapi terkadang kalau sudah mengerjakan jadi lupa dan nggak digunakan Mbak ...” (Sumber: Anisa).

”Sudah Mbak, tapi kadang kita juga nggak terlalu memperhatikan.” (Sumber: Wanda).

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa kesalahan berbahasa

dapat terjadi karena kesalahan siswa. Siswa terkesan sesuka hatinya tanpa

memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan yang seharusnya diterapkan dalam

karya tulis siswa, mengngat bahwa karya ilmiah adalah suatu karya yang ditulis

berdasarkan kenyataan-kenyataan ilmiah yang diperoleh sebagai hasil penelitian

kepustakaan (library research) maupun penelitian lapangan (field research)

(Moersaleh dan Musanef (dalam Suwandi, 1997: 97).

Faktor ketiga yang mempengaruhi adanya kesalahan penggunaan

bahasa Indonesia dalam karya tulis siswa adalah sumber kesalahan yang berasal

dari pihak lain. Kesalahan tersebut terjadi karena keterlibatan pihak lain dalam

pembuatan karya tulis siswa. Pembuatan karya tulis ini biasanya siswa akan

melibatkan pihak lain untuk membantunya. Tugas membuat karya tulis

merupakan tugas kelompok, oleh karena itu untuk mempermudah dan agar tidak

terjadi saling tunjuk siswa menyerahkan tugas tersebut pada pihak dalam hal ini

kepada penyedia jasa rental. Berikut kutipan beberapa siswa, yakni Nanik dan

Bulan untuk memperkuat penyebab kesalahan berbahasa tersebut.

“Itu karena ada yang direntalkan Mbak, kita kan nggak ngecek lagi. Tahu-tahu jadi saja.”(Sumber: Nanik).

Page 101: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

ci

“O iya Mbak, dirental. Kadang kan saling iri kalau disuruh ngetik gitu. Akhirnya dirental saja, yang penting jadi.”(Sumber: Bulan).

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kesalahan

berbahasa bisa terjadi karena pihak lain. Pihak lain tersebut ikut menjadi

penyebab karena ditunjuk siswa untuk membantu dalam pembuatan karya tulis.

Oleh karena itu, sebaiknya penyedia jasa rentalpun seharusnya mengetahui

penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai kaidah kebahasaan yang

sudah ditentukan.

L. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mengkaji tentang kesalahan berbahasa pada karya tulis

siswa kelas XI SMA Negeri 1 Andong, Kabupaten Boyolali. Peneliti melakukan

penelitian di tempat tersebut karena setelah peneliti melakukan observasi terhadap

karya tulis siswa, karya tulis siswa tersebut masih banyak terdapat kesalahan.

Selain itu, sekolah tersebut merupakan satu-satunya sekolah negeri di wilayah

kecamatan Andong, yang notabene sebagai sekolah favorit.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karya tulis siswa

tahun ajaran 2008/2009, dengan alasan bahwa tahun ajaran itu adalah tahun ajaran

terakhir bagi siswa yang membuat karya tulis. Karya tulis sebelumnya sebenarnya

masih terdapat kesalahan, tetapi karya tulis yang dibuat paling akhirlah yang

peneliti teliti. Hal ini dikarenakan mengingat siswa yang membuat karya tulis

masih belajar di sekolah tersebut sehingga peneliti bisa melakukan wawancara

secara langsung dan tidak akan kesulitan mendapatkan informasi dari penulis

karya tulis.

Sedangkan jenis kesalahan yang digunakan untuk menganalisis

kesalahan karya tulis siswa tersebut yakni berdasarkan kesalahan ejaan, pemilihan

kata atau diksi, dan penyusunan kalimat. Kesalahan bahasa sebenarnya tidak

hanya ketiga komponen itu saja, namun setelah penulis teliti kesalahan ejaan,

pemilihan kata atau diksi, dan penyusunan kalimatlah yang banyak ditemukan.

Ketiga komponen tersebut seharusnya tidak asing lagi bagi siswa, namun pada

kenyataannya masih saja dijumpai kesalahan tersebut.

Page 102: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

cii

Setelah penelitian ini peneliti mengharapkan agar kesalahan-kesalahan

yang sudah terjadi tidak akan terjadi lagi. Dan tidak akan terjadi kesalahan yang

mentradisi, karena siswa yang biasanya akan membuat karya tulis pasti akan

melihat karya tulis sebelumnya sebagai bahan referensi. Jika yang dijadikan

referensi saja sudah salah, dapat dipastikan karya tulis yang barupun akan salah

juga.

Page 103: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

ciii

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

M. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap adanya kesalahan penggunaan

bahasa Indonesia dalam penulisan karya tulis siswa kelas XI SMA Negeri 1

Andong Kabupaten Boyolali seperti yang dijelaskan pada bab IV maka dapat

disimpulkan sebagai berikut.

1. Terdapat kesalahan penggunaan ejaan pada karya tulis yang dibuat oleh siswa

SMA Negeri 1 Andong, Kabupaten Boyolali. Kesalahan-kesalahan tersebut

meliputi (a) penggunaan huruf besar; (b) tanda baca (tanda titik (.), tanda

koma (,), tanda titik dua (:), tanda titik dua (;), tanda hubung (-), tanda pisah (-

), tanda penyingkat atau apostrof (‘), tanda petik (“…”); (c) penulisan kata

depan; (d) penggunaan kata turunan (imbuhan, awalan, sisipan); (e)

penggunaan cetak miring; dan (f) garis bawah.

2. Terdapat kesalahan penggunaan diksi atau pilihan kata pada karya tulis yang

dibuat oleh siswa SMA Negeri 1 Andong, Kabupaten Boyolali. Kesalahan-

kesalahan tersebut meliputi ketepatan dan kesesuaian kata. (a) Ketepatan

meliputi penggunaan kata denotasi, kata bersinonim, dan penggunaan kata

secara ekonomis. (b) Kesesuaian meliputi penggunaan kata baku dan

penghindaran kata cakapan.

3. Terdapat kesalahan penggunaan kalimat pada karya tulis yang dibuat oleh

siswa SMA Negeri 1 Andong, kabupaten Boyolali. Kesalahan-kesalahan

tersebut meliputi (a) kohesi, (b) koherensi, dan (c) kesejajaran.

4. Persentase kesalahan berbahasa dalam karya tulis siswa yang dibuat oleh

siswa kelas XI SMA Negeri 1 Andong, Kabupaten Boyolali, sebagai berikut.

a. Kesalahan ejaan

Persentase kesalahan huruf kapital 20, 46%; tanda titik 13, 20%; tanda

koma 10,56 %; tanda titik dua 1, 32 %; tanda titik koma 5, 94 %; tanda

apostrof 1, 32 %; tanda hubung 0,99 %; tanda petik 0,99 %; tanda pisah

Page 104: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

civ

0,33 %; kata depan 5, 62 %; kata turunan 6, 60 %; cetak miring 23, 76 %;

dan garis bawah 1, 32 %.

b. Kesalahan pilihan kata/diksi

Persentase kesalahan pilihan kata/diksi terbagi menjadi 5 komponen, yaitu

3, 30% untuk kata denotasi; 0,99 % untuk kata sinonim; 2, 97 % untuk

penggunaan kata tidak ekonomis; 3, 63 % untuk kata baku; dan 1, 32 %

untuk kata cakapan.

c. Kesalahan kalimat

Persentase kesalahan kalimat dalam karya tulis siswa kelas XI SMA

Negeri 1 Andong, Kabupaten Boyolali yang ditinjau dari tiga aspek yaitu

kohesi 1, 32 %; koherensi 2, 31 %; dan kesejajaran 1, 32%.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia dalam

penulisan karya tulis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Andong, Kabupaten

Boyolali tersebut antara lain: (1) Sumber kesalahan yang berasal dari guru

pembimbing, (2) Sumber kesalahan yang berasal dari siswa sendiri, dan (3)

Sumber kesalahan yang berasal dari pihak lain.

N. Implikasi

Berdasarkan kajian teori serta mengacu pada hasil penelitian, peneliti akan

memaparkan implikasi yang berupa implikasi teoretis, pedagogis, dan praktis

sebagai berikut.

1. Implikasi teoretis dalam penelitian ini berupa keterkaitan hasil penelitian

dengan tori-teori yang digunakan peneliti. Penelitian ini meyakinkan bahwa

penguasaan kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam

penulisan karya tulis siswa dapat menjadikan informasi yang akan

disampaikan penulis dalam hal ini siswa dapat tersampaikan dengan baik

kepada pembaca. Informasi yang ingin disampaikan bersifat penting, namun

apabila terjadi kesalahan dalam penggunaan bahasa maka pembaca akan sulit

menerima informasi tersebut dengan benar, dan mungkin akan terjadi salah

informasi. Banyaknya kesalahan yang terjadi tersebut tidak hanya terjadi

karena ketidaktahuan siswa, namun juga karena kesalahan dari guru

pembimbing. Guru pembimbing terkadang kurang dalam penguasaan bahasa

Page 105: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

cv

dan tidak sungguh-sungguh dalam membimbing. Penguasaan kebahasaan pada

siswa dan guru pembimbing tersebut akhirnya berimplikasi pada penulisan

karya tulis siswa yang juga menjadi lebih baik dan lebih mudah dipahami.

2. Implikasi pedagogis berupa keterkaitan hasil penelitian ini dengan

pembelajaran. Dengan menerapkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik

dan benar dalam penulisan karya tulis siswa maka secara tidak langsung siswa

dapat menghasilkan karya tulis yang baik, sehingga kemudian siswa dapat

membedakan penggunaan bahasa yang benar dan yang kurang benar, dan pada

akhirnya kesalahan-kesalahan tersebut tidak akan mereka lakukan lagi. Dalam

hal ini peran guru bahasa (terutama guru bahasa Indonesia atau guru

pembimbing karya tulis) sangat penting dalam pembinaan bahasa Indonesia

bagi para siswanya. Guru pembimbing harus dapat mengoreksi penggunaan

bahasa yang digunakan siswa dalam karya tulis yang mereka hasilkan. Apabila

ternyata masih ada yang kurang benar maka menjadi tugas guru pembimbing

untuk dapat menunjukkan kepada siswa kesalahan mereka agar dapat

diperbaiki. Hal ini harus diketahui dikarenakan kelas XII merupakan tingkat

akhir di SMA yang merupakan pembelajaran terakhir sebelum memasuki

perguruan tinggi.

3. Implikasi praktis dalam penelitian ini berupa keterkaitan hasil penelitian

terhadap pelaksanaan pembuatan karya tulis selanjutnya. Pemaparan hasil

penelitian terhadap jenis-jenis kesalahan berbahasa dapat membantu siswa

dalam menulis karya tulis sebagai acuan dalam pembuatan karya tulis

selanjutnya sehingga dapat menghasilkan karya tulis yang berkualitas.

Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dapat juga digunakan sebagai contoh

konkret bahwa penguasaan kaidah bahasa Indonesia merupakan salah satu

syarat mutlak yang harus dimiliki seorang penulis karya tulis. Pembaca dalam

hal ini siswa yang belum membuat karya tulis tidak akan mendapatkan acuan

yang salah. Karena apabila yang dijadikan acuan saja sudah salah maka dapat

dipastikan karya tulis yang akan dibuatpun akan salah juga. Untuk mencapai

tujuan tersebut maka penulis karya tulis hendaknya menghindari kesalahan

baik ejaan, pemilihan kata, dan kalimat. Dengan demikian diharapkan siswa

Page 106: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

cvi

yang menulis karya tulis dan guru pembimbing khususnya memperkaya

pengetahuan tentang kebahasan serta memahami kaidah-kaidah penggunaan

bahasa Indonesia yang baik dan benar.

O. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi penelitian di atas, peneliti dapat

merumuskan saran sebagai berikut:

1. Bagi guru bahasa Indonesia

Guru hendaknya memberikan pengetahuan tentang kebahasaan kepada siswa

disetiap proses pembelajaran yang dilakukan.

2. Bagi guru pembimbing

a. Guru pembimbing hendaknya memerhatikan kaidah-kaidah bahasa

Indonesia dalam penulisan karya tulis. Hal ini agar siswa dapat

mengetahui kesalahan-kesalahan mereka sehingga dapat memperbaiki

kesalahan tersebut.

b. Guru pembimbing hendaknya dalam membimbing siswa dalam pembuatan

karya tulis dilakukan dengan sungguh-sungguh, tidak hanya formalitas

membimbing dan asal siswa mengumpulkan karya tulis.

3. Bagi siswa

a. Siswa diharapkan dapat memerhatikan penjelasan guru terutama materi-

materi yang berhubungan dengan kebahasaan seperti penulisan ejaan,

pemilihan kata, dan penyusunan kalimat.

b. Siswa diharapkan saat berkonsultasi benar-benar memperhatikan

penjelasan pembimbing agar kesalahan yang mereka lakukan dapt

dihindari dan kemudian diperbaiki.

c. Siswa diharapkan memilih waktu yang tepat saat berkonsultasi. Konsultasi

dapat dilakukan diluar jam sekolah dan waktu berkonsultasi tidak mepet

dengan tenggat waktu yang telah ditentukan.

4. Bagi sekolah

Pihak sekolah hendaknya memilih pembimbing karya tulis yang benar-benar

berkompeten dalam bidang kebahasaan, misalnya guru bahasa Indonesia atau

guru yang benar-benar paham dalam bidang kebahasaan.

Page 107: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

cvii

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti, dkk. 1998. Pembinaan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.

Amir. 2007. Dasar-dasar Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.

Ardiana, Leo Indra dan Yonohudiono. 1998. Analisis Kesalahan Berbahasa EPNA 3302/2/2sks/modul 1-6. Jakarta: Universitas Terbuka

Chaer, Abdul. 1988. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

Depdikbud. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Fromkin. 1998. Sinonim, Antonim, dan Homonim. http://organisasi..org//sinonim_antonim_homonim. Diakses tanggal 19 Juni 2010, pukul 11.00 WIB.

Hastuti, Sri. 1989. Sekitar Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Mitra Gama Widya.

Kartono, St. 2009. Menulis Tanpa Rasa Takut: Membaca Realitas dengan Kritis. Yogyakarta: Kanisius.

Keraf, Gorys. 1991.Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

-------------------. 2001. Komposisi. Flores: Nusa Indah.

Kosasih. 2001. Intisari Bahasa Indonesia. Surakarta: Putra Angkasa.

Kurniawan. 2006. Model Pengajaran Menulis Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing Tingkat lanjut. http://www.ialf.edu/kipbipa/papers/khaerudinkurniawan.doc. diakses tanggal 19 Juni 2010, pukul 15.00 WIB.

Matthews, P.H. 1997. The Consise Oxford Dictionary of Linguistics. New York: Oxford University Press http://oxforddictionary.com diakses tanggal 19 Juni 2010, pukul 11.30 WIB.

Page 108: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

cviii

Meleong, J Lexy 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Tarsito

Miles, B Matthew dan Huberman, A Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentan Metode-Metode Baru (Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi). Jakarta: UI Press.

Moeliono, Anton M. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Mustakim. 1994. Membina Kemampuan Berbahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Parera, Jos Daniel. 1993. Leksikon Istilah Pembelajaran Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2007. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Yogyakarta: CV Indonesiatera.

Radianto, Denny Oktavina. 2007. “Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa pada Surat Dinas Kantor Gerakan Pramuka Kwartir Cabang 11.13 Karanganyar Periode Januari sampai dengan Desember 2006”. Skripsi. Universitas Sebelas Maret Surakarta. (Tidak Diterbitkan).

Rosidi, Imron. 2009. Menulis... Siapa Takut?. Yogyakarta: Kanisius. Sabariyanto, Dirgo. 1992. Bahasa Surat Dinas. Yogyakarta: PT Mitra Gama

Widya.

Santosa, Budi. 2009. Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Skripsi Mahasiswa Jurusan Nonbahasa dan Sastra Indonesia Universitas Islam Malang http://www.infodiknas.com/analisis-kesalahan-berbahasa-dalam-skripsi-mahasiswa-jurusan-nonbahasa-dan-sastra-indonesia-universitas-islam-malang/ diakses tanggal 23 November 2009, pukul 09.30 WIB.

Sumardi, Muljanto. 1993. ”Pengajaran Bahasa Inggris di Sekolah Menengah: Tinjauan Kritis dari Masa ke Masa” dalam PELIBA 6 (Penyunting Bambang Kaswanti Purwo). Jakarta: Lembaga Bahasa Unika Atmajaya.

Suryaman, Ukun. 1997. Dasar-dasar Bahasa Indonesia Baku. Bandung: PT Alumni.

Sutopo, H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan Penerapannya dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press

Suwandi, Sarwiji. 1997. Analisis Kesalahan Pemakaian Bahasa Indonesia dalam Skripsi Mahasiswa. Surakarta: UNS Press.

Page 109: Analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas .../Analisis...ii analisis kesalahan berbahasa pada karya tulis siswa kelas xi sma negeri 1 andong kabupaten boyolali oleh:

cix

Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. 1990. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Pengajaran Ejaan Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa.

--------------------- 1990. Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

--------------------- 1993. Eksposisi dan Deskripsi: Komposisi Lanjutan II. Nusa Indah: Flores.

Xing, Janet Zhiqun. 2008. ”Teaching and Learning Chinese as a Foreign Language” Vol 5, Suppl. 1, PP 174-176. Center for Lnaguage Studies: National University of Singapore. (http://e-flt.nus.edu.sg/v5sp12008/rev_mcdonald.pdf) diunduh 21 Februari 2010, pukul 13.05 WIB.

Wibowo, Wahyu. 2002. Enam Langkah Jitu Agar Tulisan Anda Makin Hidup dan enak Dibaca. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.