ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII...

150
ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2019/2020 DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA YANG BERORIENTASI PADA HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: NUR AINI NIM. 23070160111 PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020

Transcript of ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII...

Page 1: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA

KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG TAHUN

PELAJARAN 2019/2020 DALAM MENYELESAIKAN SOAL

MATEMATIKA YANG BERORIENTASI PADA HIGHER

ORDER THINKING SKILLS (HOTS)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

NUR AINI

NIM. 23070160111

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2020

Page 2: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

ii

Page 3: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

iii

ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA

KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG TAHUN

PELAJARAN 2019/2020 DALAM MENYELESAIKAN SOAL

MATEMATIKA YANG BERORIENTASI PADA HIGHER

ORDER THINKING SKILLS (HOTS)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

NUR AINI

NIM. 23070160111

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2020

Page 4: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

iv

Page 5: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

v

HALAMAN PENGESAHAN

Page 6: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

vi

DEKLARASI

Saya yang bertanda tangan dibawah:

Nama : Nur Aini

NIM : 23070160111

Program Studi : Tadris Matematika

Fakultas : Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain

yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Skripsi ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-repository IAIN Salatiga.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimalukmi.

Salatiga, 5 Juni 2020

Yang Menyatakan,

Nur Aini

NIM. 23070160111

Page 7: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

vii

MOTTO

من لایرحم ولایرحم

Whoever does not love is not loved

“Barang siapa tidak menyayangi maka tidak di sayangi. (HR Bukhori)”

Page 8: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

viii

PERSEMBAHAN

Dengan ketulusan hati dan segenap rasa syukur, skripsi ini saya

persembahkan kepada:

1. Kedua orang tua saya Bapak Solikhin dan Ibu Sumartinah yang senantiasa

selalu mendoakan dan memberikan motivasi dalam hidup saya.

2. Kedua saudara kandung saya Tarwiyah dan Yazid Riski yang selalu

memberikan dukungan.

3. Bapak Saiful Marom, M.Sc yang telah memberikan arahan dan masukan-

masukan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Teman-teman PPL dan KKN saya yang selalu memberikan motivasi dan

dukungan.

5. Serta teman-teman Tadris Matematika angkatan 2016.

Page 9: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Penulis ucapkan atas rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul

“Analisis Kemampuan Problem Solving Siswa Kelas VII MTs Negeri 05

Magelang Tahun Pelajaran 2019/2020 Dalam Menyelesaikan Soal Matematika

Yang Berorientasi Pada Higher Order Thinking Skills (HOTS)” dapat

terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari

bantuan, bimbingan dan kerjasama berbagai pihak secara langsung dan tidak

langsung. Pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag, selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri Salatiga.

2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

3. Bapak Prof. Dr. Winarno, M.Pd, selaku ketua program studi Tadris

Matematika Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

4. Ibu Wulan Izzatul Himmah, M.Pd, selaku dosen pembimbing akademik.

5. Bapak Siful Marom, M.Sc, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

membimbing penulisan skripsi sampai dengan selesai.

6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah

memberi bekal pengetahuan dan pelayanan kepada penulis.

7. Bapak Drs. Rifkadi, M.Si, selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri 05

Magelang yang telah memberikan izin penelitian.

8. Bapak dan ibu saya yang telah memberi do’a dan motivasi dalam

menyelesaikan skripsi ini.

9. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Page 10: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

x

Dengan demikian penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak.

Semoga bantuan dan bimbingannya dapat diterima oleh Allah SWT sebagai amal

ibadah. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi

penulis dan pembaca pada umumnya. Oleh karena itu kritik dan saran yang

membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Penulis

Nur Aini

NIM. 23070160111

Page 11: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

xi

ABSTRAK

Aini, Nur. 2020. Analisis Kemampuan Problem Solving Siswa Kelas VII MTs

Negeri 05 Magelang Tahun Pelajaran 2019/2020 Dalam Menyelesaikan

Soal Matematika Yang Berorientasi Pada Higher Order Thinking Skills

(HOTS). Skripsi. Program Studi Tadris Matematika. Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Saiful

Marom, M.Sc.

Kata Kunci : Kemampuan, Problem Solving, Higher Order Thiking Skills (HOTS)

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan problem

solving siswa kelas VII MTs Negeri 05 Magelang tahun pelajaran

2019/2020 dalam menyelesaikan soal matematika yang berorientasi pada

Higher Order Thiking Skills (HOTS).

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif

yang jenis datanya berupa pernyataan, kalimat dan dokumen. Untuk

mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan metode berupa tes tertulis

penyelesaian soal yang berorientasi pada higher order thinking skills

(HOTS) dan pengisian kuesioner/angket kepada lima subjek penelitian

untuk dianalisis.

Hasil penelitian berdasarkan kemampuan problem solving yang

dimiliki siswa, menunjukkan bahwa dari lima siswa kelas VII MTs Negeri

05 Magelang yang menjadi subjek penelitian terdapat satu siswa yang

mempunyai kemampuan tinggi, dua siswa berkemampuan sedang dan dua

siswa yang berkemampuan rendah. Siswa yang berkemampuan tinggi

mampu menyelesaikan seluruh indikator soal sesuai dengan langkah-

langkah problem solving secara tepat dan benar, siswa berkemampuan

rendah mampu menyelesaikan seluruh indikator soal akan tetapi ada

beberapa langkah problem solving yang kurang mampu dilakukan secara

tepat dan benar, dan siswa berkemampuan rendah kurang mampu

mengerjakan seluruh indikator soal serta tidak mampu menyelesaikan

beberapa langkah problem solving dengan benar.

Page 12: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................ i

LEMBAR BERLOGO ...................................................................... ii

HALAMAN JUDUL ........................................................................ iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iv

PENGESAHAN KELULUSAN........................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................ vi

MOTTO ............................................................................................ vii

PERSEMBAHAN ............................................................................. viii

KATA PENGANTAR ...................................................................... ix

ABSTRAK ......................................................................................... x

DAFTAR ISI ..................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................ xvii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... xxiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Fokus Masalah ........................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 4

E. Penegasan Istilah ........................................................................ 4

F. Sistematika Penulisan .................................................................. 6

Page 13: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

xiii

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ............................................................................ 7

1. Hakikat Belajar ................................................................... 7

2. Kemampuan Problem Solving............................................ 9

3. Matematika ........................................................................ 12

4. Soal Higher Order Thinkng Skills (HOTS) ........................ 13

B. Kajian Pustaka ............................................................................ 17

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .......................................................................... 23

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 23

C. Sumber Data .............................................................................. 23

D. Prosedur Pengumpulan Data ...................................................... 24

E. Analisis Data .............................................................................. 25

F. Pengecekan Keabsahan Data ..................................................... 26

Page 14: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

xiv

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. Paparan Data ............................................................................. 27

1. Identitas Sekolah.................................................................. 27

2. Visi dan Misi Madrasah ...................................................... 27

3. Data Guru ............................................................................ 28

4. Subjek Penelitian ............................................................... 31

5. Indikator Soal ..................................................................... 31

B. Analisis Data ............................................................................. 32

1. Deskripsi Data Kemampuan Problem Solving Siswa Dalam

Menyelesaikan Soal Yang Berorientasi Pada Higher Odrer

Thinking Skills (HOTS) ...................................................... 35

2. Deskripsi Data Kemampuan Problem Solving Siswa berdasarkan\

Pemberian Kuesioner/Angket Kepada Siswa ...................... 90

3. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................. 92

Page 15: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

xv

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 100

B. Saran ........................................................................................... 101

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 102

LAMPIRAN ..................................................................................... 106

Page 16: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Guru MTs Negeri 05 Magelang ............................... 28

Tabel 4.2 Data Siswa Subjek Penelitian ...................................... 31

Tabel 4.3 Hasil Kemampuan Problem Solving Dalam Menyelesaikan

Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) ..................... 34

Tabel 4.4 Tabel Jawaban Siswa Mealui Kuesioner/Angket............... 91

Page 17: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Perbandingan Taksonomi Bloom Dan Revisi Bloom ........ 16

Gambar 4.1 Potongan Jawaban Memahami Masalah Pada Indikator

Analyze (Menganalisis) S-25 ..................................... 37

Gambar 4.2 Potongan Jawaban Merencanakan atau Merancang Strategi

Pemecahan Masalah Analyze (Menganalisis) S-25 ....... 37

Gambar 4.3 Potongan Jawaban Memecahkan Masalah Pada Indikator

Analyze (Menganalisis) S-25 ..................................... 38

Gambar 4.4 Potongan Jawaban Memeriksa Kembali Pada Indikator

Analyze (Menganalisis) S-25 ..................................... 39

Gambar 4.5 Potongan Jawaban Memahami Masalah Pada Indikator

Evaluate (Mengevalusi) S-25 ..................................... 40

Gambar 4.6 Potongan Jawaban Merencanakan atau Merancang Strategi

Pemecahan Masalah Evaluate (Mengevalusi) S-25 ....... 41

Gambar 4.7 Potongan Jawaban Memecahkan Masalah Pada Indikator

Evaluate (Mengevalusi) S-25 ..................................... 42

Gambar 4.8 Potongan Jawaban Memeriksa kembali Pada Indikator

Evaluate (Mengevalusi) S-25 ..................................... 43

Gambar 4.9 Potongan Jawaban Memahami Masalah Pada Indikator

Create (Mencipta) S-25 ............................................ 44

Page 18: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

xviii

Gambar 4.10 Potongan Jawaban Memecahkan Masalah Pada Indikator

Create (Mencipta) S-25 ............................................ 45

Gambar 4.11 Potongan Jawaban Memeriksa Kembali Pada Indikator

Create (Mencipta) S-25 ............................................ 46

Gambar 4.12 Potongan Jawaban Memahami Masalah Pada Indikator

Analyze (Menganalisis) S-01 ..................................... 48

Gambar 4.13 Potongan Jawaban Merencanakan atau Merancang Strategi

Pemecahan Masalah Analyze (Menganalisis) S-01 ....... 49

Gambar 4.14 Potongan Jawaban Memecahkan Masalah Pada Indikator

Analyze (Menganalisis) S-01 ..................................... 50

Gambar 4.15 Potongan Jawaban Memeriksa Kembali Pada Indikator

Analyze (Menganalisis) S-01 ..................................... 51

Gambar 4.16 Potongan Jawaban Memahami Masalah Pada Indikator

Evaluate (Mengevalusi) S-01 ..................................... 52

Gambar 4.17 Potongan Jawaban Merencanakan atau Merancang Strategi

Pemecahan Masalah Evaluate (Mengevalusi) S-01 ....... 53

Gambar 4.18 Potongan Jawaban Memecahkan Masalah Pada Indikator

Evaluate (Mengevalusi) S-01 ..................................... 54

Gambar 4.19 Potongan Jawaban Memeriksa Kembali Pada Indikator

Evaluate (Mengevalusi) S-01 ..................................... 55

Page 19: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

xix

Gambar 4.20 Potongan Jawaban Memahami Masalah Pada Indikator

Create (Mencipta) S-01 ............................................ 56

Gambar 4.21 Potongan Jawaban Memecahkan Masalah Pada Indikator

Create (Mencipta) S-01 ............................................ 57

Gambar 4.22 Potongan Jawaban Memeriksa Kembali Pada Indikator

Create (Mencipta) S-01 ............................................ 58

Gambar 4.23 Potongan Jawaban Memahami Masalah Pada Indikator

Analyze (Menganalisis) S-31 ..................................... 59

Gambar 4.24 Potongan Jawaban Merencanakan atau Merancang Strategi

Pemecahan Masalah Analyze (Menganalisis) S-31 ....... 60

Gambar 4.25 Potongan Jawaban Memecahkan Masalah Pada Indikator

Analyze (Menganalisis) S-31 ..................................... 61

Gambar 4.26 Potongan Jawaban Memeriksa Kembali Pada Indikator

Analyze (Menganalisis) S-31 ..................................... 62

Gambar 4.27 Potongan Jawaban Memahami Masalah Pada Indikator

Evaluate (Mengevalusi) S-31 ..................................... 63

Gambar 4.28 Potongan Jawaban Merencanakan atau Merancang Strategi

Pemecahan Masalah Evaluate (Mengevalusi) S-31 ....... 64

Gambar 4.29 Potongan Jawaban Memecahkan Masalah Pada Indikator

Evaluate (Mengevalusi) S-31 ..................................... 65

Page 20: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

xx

Gambar 4.30 Potongan Jawaban Memeriksa kembali Pada Indikator

Evaluate (Mengevalusi) S-31 ..................................... 66

Gambar 4.31 Potongan Jawaban Memahami Masalah Pada Indikator

Create (Mencipta) S-31 ............................................ 67

Gambar 4.32 Potongan Jawaban Memecahkan Masalah Pada Indikator

Create (Mencipta) S-31 ............................................ 68

Gambar 4.33 Potongan Jawaban Memeriksa Kembali Pada Indikator

Create (Mencipta) S-31 ............................................ 69

Gambar 4.34 Potongan Jawaban Merencanakan atau Merancang Strategi

Pemecahan Masalah Analyze (Menganalisis) S-05 ....... 71

Gambar 4.35 Potongan Jawaban Memecahkan Masalah Pada Indikator

Analyze (Menganalisis) S-05 ..................................... 72

Gambar 4.36 Potongan Jawaban Merencanakan atau Merancang Strategi

Pemecahan Masalah Evaluate (Mengevalusi) S-05 ....... 74

Gambar 4.37 Potongan Jawaban Memecahkan Masalah Pada Indikator

Evaluate (Mengevalusi) S-05 ..................................... 75

Gambar 4.38 Potongan Jawaban Memeriksa Kembali Pada Indikator

Evaluate (Mengevalusi) S-05 ..................................... 76

Gambar 4.39 Potongan Jawaban Merencanakan atau Merancang Strategi

Pemecahan Masalah Pada Indikator Create (Mencipta)

S-05 ........................................................................... 77

Page 21: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

xxi

Gambar 4.40 Potongan Jawaban Memeriksa Kembali Pada Indikator

Create (Mencipta) S-05 ............................................ 79

Gambar 4.41 Potongan Jawaban Memahami Masalah Pada Indikator

Analyze (Menganalisis) S-30 ..................................... 80

Gambar 4.42 Potongan Jawaban Merencanakan atau Merancang Strategi

Pemecahan Masalah Analyze (Menganalisis) S-30 ....... 80

Gambar 4.43 Potongan Jawaban Memecahkan Masalah Pada Indikator

Analyze (Menganalisis) S-30 ..................................... 81

Gambar 4.44 Potongan Jawaban Memeriksa Kembali Pada Indikator

Analyze (Menganalisis) S-30 ..................................... 82

Gambar 4.45 Potongan Jawaban Memahami Masalah Pada Indikator

Evaluate (Mengevalusi) S-30 ..................................... 83

Gambar 4.46 Potongan Jawaban Merencanakan atau Merancang Strategi

Pemecahan Masalah Evaluate (Mengevalusi) S-30 ....... 84

Gambar 4.47 Potongan Jawaban Memecahkan Masalah Pada Indikator

Evaluate (Mengevalusi) S-30 ..................................... 85

Gambar 4.48 Potongan Jawaban Memeriksa kembali Pada Indikator

Evaluate (Mengevalusi) S-30 ..................................... 86

Gambar 4.49 Potongan Jawaban Memecahkan Masalah Pada Indikator

Create (Mencipta) S-30 ............................................ 88

Page 22: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

xxii

Gambar 4.50 Potongan Jawaban Merencanakan atau Merancang Strategi

Pemecahan Masalah Pada Indikator Create (Mencipta)

S-30 ........................................................................... 89

Gambar 4.51 Potongan Jawaban Memeriksa Kembali Pada Indikato

Create (Mencipta) S-30 ............................................ 90

Page 23: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

xxiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Kerja Siswa ...................................................... 105

Lampiran 2 Kisi-Kisi Soal ................................................................ 106

Lampiran 3 Kunci Jawaban .............................................................. 109

Lampiran 4 Lembar Jawaban Ssiwa ................................................. 112

Lampiran 5 Data Siswa Yang Menjadi Subjek Penelitian ................ 113

Lampiran 5 Lembar Konsultasi ........................................................ 123

Lampiran 6 Surat Penunjukkan Dosen Pembimbing ........................ 124

Lampiran 7 Satuan Kredit ........................................................... 125

Lampiran 8 Surat Penunjukan Telah Melaksanakan Penelitian ....... 126

Lampiran 9 Daftar Riwayat Hidup ................................................ 127

Page 24: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap

masalah yang dihadapi manusia, suatu cara menggunakan informasi,

menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran, menggunakan

pengetahuan tentang menghitung, dan atau yang paling penting adalah

memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan

hubungan-hubungan (Hasratuddin, 2013: 132). Selain itu Dini (2018: 170)

mengemukakan bahawa matematika merupakan ilmu yang berkaitanya

dengan konsep-konsep abstrak, oleh karena itu penyajian materi matematika

dalam pembelajaran sering dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari dengan

tujuan agar peserta didik mampu menemukan konsep dan mengembangkan

kemampuan matematikanya berdasarkan pengalaman atau pengetahuan yang

telah dimiliki oleh peserta didik.

Jadi matematika merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan erat

dalam kehidupan sehari-hari terutama sebagai alat hitung dan alat ukur,

terutama dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari. Dalam pembelajaran matematika pemecahan masalah merupakan

salah satu aspek penting dalam proses pembelajaran. Untuk meningkatkan

kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan

memahami masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah

dan menafsirkan solusi (Hamimah, 2019: 1) .

Al-Qur’an memberikan sebuah motivasi untuk mempelajari matematika

sebagaimana yang ada dalam QS. Yunus ayat 5 yang berbunyi:

ىيه والحساب زي مىاشل لتعلموا عدد الس هو الري جعل الشمس ضياء والقمس ووزا وقد

ل اليات لقوم يعلمون لك إل بالحق يفص ذ ما خلق الل

Page 25: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

2

Artinya:

“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan

ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan

itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah

tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia

menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang

mengetahui”.

Berdasarkan ayat diatas, dapat dimaknai bahwa Allah SWT. telah

menetapkan segala sesuatu yang ada di dunia ini. Allah SWT. menjadikan

perjalanan matahari dan bulan itu sebagai angka-angka yang dapat dihitung

sehingga kita dapat mengetahui waktu-waktu saat beribadah. Hal tersebut

sejalan dengan tafsir Shihab (2000: 548) dalam ayat diatas menjelaskan

kepada manusia bahwa kesadaran manusia tentang waktu berhubungan

denagn bulan dan matahari dari segi perjalanannya (malam saat terbenam dan

siang saat terbit). Dan dari tafsir Jalalain kata yufashilu dan nufashshillu,

artinya Dia menerangkan atau Kami menerangkan (tanda-tanda kepada

orang-orang yang mengetahui) yakni orang-orang yang mau berpikir.

Di Indonesia rendahnya pengetahuan matematika peserta didik

senantiasa menjadi topik pembicaraan yang hangat dalam masyarakat. Peserta

didik sering tidak dapat menggunakan pengetahuan matematika yang mereka

miliki dalam kehidupan sehari-hari, bahkan tidak dapat menggunakan

keterampilan menyelesaikan soal apabila diberikan soal yang sedikit berbeda

dari apa yang dipelajari (Budiman & Jailani, 2014: 140).

Sedangkan sudah 15 tahun ini Indonesia menjadi salah satu negara yang

masuk dalam keterlibatannya dalam PISA. Wardhani (2015) dalam (Kurniati,

Harimukti, & Jamil, 2016: 143) mengemukakan bahwa soal PISA menuntut

kemampuan penalaran dan pemecahan masalah. Berdasarkan hasil survei

PISA, pada tahun 2015 pemahaman matematika peserta didik di Indonesia

berada di peringkat 63 dari 69 negara, dengan rata-rata skor 386. Dari hasil

Page 26: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

3

kajian PISA meyebutkan bahwa dari tiga anak di Indonesia tidak dapat

mengekstrak informasi yang relevan dari satu sumber literatur (OECD,

2017a) dalam (Pratiwi, 2019: 58).

Dari hasil wawancara peneliti dengan salah satu guru pengampu mata

pelajaran matematika yang bernama Bapak Supriyatno Widodo, S.Pd, di MTs

Negeri 05 Magelang. Beliau mengatakan bahwa masih rendahnya

kemampuan pemecahan masalah pada siswa jika dihadapkan dengan soal

yang berbentuk penyelesaian masalah. Terutama ketika dihadapkan pada

soal-soal yang berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS).

Berdasarkan hasil penelitian diatas, didapatkan rendahnya pemahaman

pemecahan masalah siswa yang menghasilkan kemampuan problem solving

siswa dalam menyelesaikan soal matematika yang berorientasi pada Higher

Order Thinking Skills (HOTS). Oleh karena itu peneliti tertarik mngadakan

penelitian lebih lanjut dengan judul “Analisis Kemapuan Problem Solving

Siswa Kelas VII MTs Negeri 05 Magelang Tahun Pelajaran 2019/2020

Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Yang Berorientasi Pada Higher

Order Thinking Skills (HOTS)”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka fokus masalah dalam

penelitian kualitatif ini adalah “Bagaimana deskripsi kemampuan problem

solving siswa kelas VII MTs Negeri 05 Magelang tahun pelajaran 2019/2020

dalam menyelesaikan soal matematika yang berorientasi pada Higher Order

Thinking Skills (HOTS)?”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah untuk mendeskripsikan

kemampuan problem solving siswa kelas VII MTs Negeri 05 Magelang tahun

pelajaran 2019/2020 dalam menyelesaikan soal matematika yang berorientasi

pada Higher Order Thinking Skills (HOTS).

Page 27: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

4

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat menambah wawasan penelitian dan sebagai

dasar untuk penelitian selanjutnya, serta memberikan sumbangan pikiran

bagi lembaga dimana tempat mahasiswa menimba ilmu.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Sebagai sumbangan pemikiran kepada siswa agar dapat

mengetahui kemampuan problem solving siswa dalam menyelesaikan

soal matematika yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills

(HOTS).

b. Bagi Guru

Dapat digunakan guru sebagai acuan dalam menangani dan

merencanakan pembelajaran matematika yang sesuai dengan siswa

sehingga pada proses pembelajaran guru dapat mengendalikan dan

meminimalisir faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan

problem solving dalam menyelesaikan soal matematika yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS).

c. Bagi Sekolah

Dengan menjadikan masukan untuk mengatasi masalah

pembelajaran dengan melakukan kontrol terhadap proses belajar

mengajar khususnya pelajaran matematika, sehingga kemampuan

problem solving siswa dalam menyelesaikan soal matematika yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) bisa lebih

baik.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari pengertian dan penafsiran judul diatas dan

membatasi ruang lingkup pembahasan dan penelitian ini, maka perlu

dijelaskan beberapa pengertian yang terkandung, yaitu:

Page 28: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

5

1. Kemampuan problem solving / pemecahan masalah

Kemampuan problem solving atau pemecahan masalah adalah

kecakapan seseorang dalam memecahkan permasalahan dan memahami

masalah yang ada atau yang sedang dihadapi. Selain itu kemampuan

pemecahan masalah sebaiknya mulai ditanamkan pada diri seorang siswa

sejak dini agar siswa dapat belajar berpikir kritis. Karena dengan berpikir

kritis siswa dapat berperan aktif di dalam kelas dan dapat menyelesaikan

persoalan yang diberikan oleh guru dengan baik.

Berpikir kritis dan kreatif merupakan dua kemampuan manusia yang

sangat mendasar karena keduanya dapat mendorong seseorang untuk

senantiasa memandang setiap permasalahan yang dihadapi secara kritis

serta, mencoba mencari jawabannya secara kreatif sehingga diperoleh

suatu hal baru yang lebih baik dan bermanfaat bagi kehidupan (Fanani,

2018: 63).

2. Soal Berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS)

Keterampilan berpikir tingka tinggi atau yang sering disebut dengan

Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah kemampuan berpikir kritis

yang harus dimiliki oleh seorang siswa. Kemampuan ini bukan hanya

sekedar menghafal saja akan tetapi siswa harus mampu menganalisis,

mengevaluasi dan mencipta permasalahan yang diberikan oleh guru

dalam proses pembelajaran. Biasanya untuk menguji kemampuan

berpikir siswa, siswa diberikan persoalan untuk menyelesaikan masalah

dalam bentuk soal yang diberikan oleh guru.

Pendapat tersebut sejalan dengan pengertian Higher Order Thinking

Skills (HOTS) menurut Thomas & Thorne (2009), HOTS merupakan

cara berpikir yang lebih tinggi daripada menghafalkan fakta,

mengemukakan fakta, atau menerapkan peraturan, rumus, dan prosedur

(Nugoroho, 2018: 16).

Page 29: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

6

F. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan

Pada bab pendahuluan ini meliputi: latar belakang, fokus penelitian,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika

penulisan.

BAB II: Landasan Teori

Pada bab landasan teori ini meliputi: kajian teori yang berisi tentang

penjabaran kemampuan kemampuan roblem solving, hakikat matematika dan

Higher Order Thinking Skills (HOTS) dan kajian pustaka.

BAB III : Metode Penelitian

Pada bab metode penelitian ini meliputi: jenis penelitian, lokasi dan

waktu penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data dan

pengecekan keabsahan temuan.

BAB IV : Paparan Dan Analisis Data

Pada bab paparan dan analisis data ini meliputi: tentang paparan data dan

analisis data.

BAB V : Penutup

Pada bab penutup ini meliputi: kesimpulan dan saran.

Bagian Akhir

Pada bagian akhir ini berisi daftar pustaka dan lampiran.

Page 30: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Belajar

a. Pengertian Belajar

Menurut Slameto (2002:2) dalam (Hayati, 2017: 2) belajar adalah

suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. Menurut Gagne (1997), belajar merupakan sejenis

perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang

keadaanya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar

dan sesudah melakukan tindakan adanya pengalaman atau latihan

(Mukrimaa, 2014: 33).

Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah proses perubahan kemampuan yang dialami oleh

individu yang sebelumnya tidak diketahui menjadi diketahui. Selain

itu setelah melalui proses belajar kemampuan yang didapatkan oleh

siswa berupa kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotorik.

b. Ciri-ciri Belajar

Sebagai suatu proses pegaturan, kegiatan belajar mengajar tidak

terlepas dari ciri-ciri tertentu, yang menurut Edi Suardi dalam

(Djaramah & Zain, 2006: 21-22) sebagai berikut:

1) Belajar mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membentuk anak

didik dalam suatu perkembangan tertentu;

2) Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang direncanakan,

didesain untuk menciptakan tujuan yang telah ditetapkan;

3) Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan

materi yang khusus;

4) Ditandai dengan aktivitas anak didik;

Page 31: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

8

5) Dalam kegiatan belajar mengajar, guru berperan sebagai

pembimbing;

6) Dalam kegiatan belajar mengajar membutuhkan disiplin;

7) Ada batas waktu;

8) Evaluasi.

c. Prinsip-prinsip Belajar

Prinsip belajar menurut teori belajar Gestalt dalam (Mukrima,

2014: 59) adalah:

1) Belajar itu berdasarkan keseluruhan;

2) Belajar itu adalah suatu proses perkembangan;

3) Anak yang belajar merupakan organisme keseluruhan;

4) Belajar adalah reorgonasi pengalaman;

5) Belajar itu dengan insight (pemahaman);

6) Belajar akan berhasil jika dihubungkan dengan minat, keinginan

dan tujuan anak didik;

7) Belajar itu proses yang terjadi terus menerus;

8) Terjadi transfer.

d. Tujuan Belajar

Tujuan belajar menurut (Sadirman, 2009: 73) ada tiga jenis yaitu:

1) Untuk mendapatkan pengetahuan

Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai

yang tidak dapat dpisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat

mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan,

sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan.

2) Penanaman konsep dan keterampilan

Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga

memerlukan suatu keterampilan, yaitu keterampilan jasmani dan

rohani. Keterampilan jasmani adalah keterampilan-keterampilan

yang dapat dilihat, diamati, sehingga akan menitik beratkan pada

keterampilan gerak/penampilan dari anggota tubuh seseorang

yang sedang belajar. Sedangkan keterampilan rohani lebih rumit,

Page 32: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

9

karena selalu berurusan dengan masalah-masalah keterampilan

yang dapat dilihat bagaimana ujung pangkalnya, tetapi lebih

abstrak, menyangkut persoalan-persoalan penghayatan, dan

keterampilan berikir serta kreativitas untuk menyelesaikan dan

merumuskan suatu masalah atau konsep.

3) Pembentukan sikap

Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik, tidak

akan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai, transfe of value.

Oleh karena itu, guru tidak sekadar “pengajar”, tetapi betul-betul

sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada

anak didiknya.

2. Kemampuan Problem Solving (Pemecahan Masalah)

a. Pengertian kemampuan

Menurut Chaplin dalam (Mardiyati, 2017: 3) ability (kemampuan,

kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan) merupakan tenaga

(daya kekuatan) untuk melakukan suatu perbuatan. Sedangkan

Menurut Stephen P. Robin (1998) dalam (Sakti, 2011: 69)

kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk mengerjakan

berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.

Jadi, kemampuan merupakan suatu hasil dari proses suatu

pekerjaan. Melalui proses belajar siswa akan memiliki sebuah

kemampuan untuk mengerjakan atau menyelesaikan permasalahn

yang didapatkan saat proses pembelajaran berlangsung. Menurut

Yusuf (2011) dalam (Gais & Afriansyah, 2017: 256) kemampuan awal

siswa adalah kemampuan yang telah dipunyai oleh siswa sebelum ia

mengikuti pembelajaran yang akan diberikan. Kemampuan sangatlah

penting dibutuhkan oleh peserta didik dalam menyelesaian masalah

atau soal yang sedang dihadapi pada proses pembejaran ataupun

dalam permasalahan yang ada didalam kehidupan sehari-hari.

Meskipun kemampuan antar siswa satu dengan siswa yang lain itu

berbeda.

Page 33: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

10

b. Pengertian Problem Solving

Pemecahan masalah, pada dasarnya adalah suatu proses yang

ditempuh oleh seseorang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi

hingga masalah tersebut tidak lagi menjadi masalah baginya (A.

Aisyah, 2017: 3) dalam (Atsnan & Gazali, 2018: 64). Selain itu,

problem solving adalah mencari atau menemukan cara penyelesaian

(menemukan pola, aturan, atau algoritma) (Ngalimun, 2017: 124).

Menurut Sumarno (dalam Syaban), aktivitas-aktivitas yang

tercakup dalam kegiatan pemecahan masalah meliputi

mengidentifikasi unsur yang diketahui, ditanyakan, serta kecakupan

unsur yang diperlukan, merumuskan masalah situasi sehari-hari dan

matematik, menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai

masalah (sejenis dan masalah baru) dalam atau luar matematika,

menjelaskan/menginterpretasikan hasil sesuai masalah asal, menyusun

model matematika dan menyelesaikan untuk masalah nyata dan

menggunakan matematika secara bermakna (Silva, Zulkardi, &

Darmawijoyo, 2011: 6).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa problem

solving adalah cara pemecahan masalah yang dilakukan oleh siswa

ketika menghadapi permasalahan atau persoalan yang diberikan oleh

guru melalui kegiatan pembelajaran. Dengan problem solving maka

siswa akan bisa menyelesaikan persoalan yang berbasis masalah.

c. Prinsip-Prinsip Problem Solving

Tiga prinsip problem solving menurut Iskandar (2017: 12) yaitu:

a. Problem solving merupakan keterampilan yang biasa dipelajari dan

bukan merupakan bakat yang hanya dimiliki oleh sebagian orang

saja. Prinsip pertama ini memiliki dua kebenaran, yaitu: (a)

problem solving hal yang dapat dipelajari karena sifatnya

keterampilan dan bukan bakat, (b) sifat dari keterampilan itu adalah

semakin sering dilatih maka akan semakin terampil melakukannya.

Page 34: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

11

b. Problem solving merupakan kerangka berpikir yang sistematis dan

utuh untuk mendapatkan solusi.

c. Problem solving merupakan kombinasi antara berpikir dan

bertindak.

d. Kelebihan Problem Solving

Kelebihan problem solving menurut Kurino (2018: 57),

diantranya yaitu:

a. Menghubungkan pengajaran dengan kehidupan sehari-hari. Karena

masalah yang diangkat dalam kegiatan belajar mengajar diambil

dari kehidupan anak didik sehari-hari;

b. Dapat merangsang kemampuan intelektual dan daya pikir anak

didik;

c. Dapat melatih dan membiasakan anak didik untuk menghadapi dan

memecahkan masalah secara cermat;

d. Mampu melatih anak didik berpikir secara sistematis dan

menghubungkannya dengan masalah-masalah lainnya. Karena

dalam kehidupan senantiasa dihadapkan pada masalah-masalah

yang menuntut pemecahan secara sistematis.

e. Kelemahan Problem Solving

Adapun kekurangan pendekatan problem solving menurut

Sanjaya (2006: 34) dalam (Pinahayu, 2017: 80), yaitu:

a. Manakala siswa tidak memiliki minat untuk tidak mempunyai

kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk

dipecahkan maka meeka akan merasa enggan untuk mncoba.

b. Keberhasilan srategi pembelajaran melalui problem solving

membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.

c. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan

masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar

apa yang merekaingin pelajari.

Page 35: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

12

d. Langkah-Langkah Problem Solving

Menurut Polya (Andri dan Stephen, 2006) dalam (Pinahayu,

2017: 79) tentang langkah problem solving yaitu:

1) Memahami masalah (understand)

Siswa membaca, memahami dan kemudian menuliskan masalah

dengan kata-kata sendiri. Untuk memudahkan siswa dalam

memahami masalah, siswa diperbolehkan untuk membuat tabel,

diagram, gambar, atau visualisasi lainnya.

2) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)

Siswa menuliskan langkah yang akan ditempuh dalam

memecahan masalah/soal. Siswa juga menuliskan rumus yang

akan digunakan saat memecahkan masalah nantiya.

3) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)

Siswa memecahkan masalah/soal dan melakukan perhitungan

sesuai rencana yang telah dibuat sebelumnya.

4) Memeriksa kembali (look back)

Siswa memeriksa kembali langkah pemecahan masalah yang

telah dikerjakan (tanpa menuliskannya di lembar jawab),

kemudian menuliskan kesimpulan yang telah didapatkan atau

mengkomunikasikan jawaban sesuai apa yang ditanyakan pada

soal/masalah.

3. Matematika

Menurut Hudojo (1998) dalam (Hasratuddin, 2013: 132) matematika

merupakan ide-ide abstrak yang diberi simbol-simbol itu tersusun secara

hirarkis dan penalarannya deduktif, sehingga belajar matematika itu

merupakan kegiatan mental yang tinggi. Sedangkan dalam bukunya R.

Soedjsdi (1999/2000) menyajikan pengertian tentang matematika

diantaranya pendapat menurut James dan James (1976) yang dikutip

(Kusrini, Manoy, Susanah, & Wijayanti, 2014: 73) matematika adalah

ilmu tentang logika mengenai bentuk, susuan, besaran dan kosep-konsep

Page 36: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

13

hubungan lainnya yang jumlahnya banyak dan terbagi ke dalam tiga

bidang yaitu aljabar, analisis dan geometri

Berdasarkan uraian diatas dapat dsimpulkan bahwa matematika

adalah ilmu yang digunakan untuk menghitung atau mengukur dan alat

untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan permasalah di bidang

aljabar, analisis dan geometri. Dalam belajar matematika juga

membutuhkan mental yang tinggi karena dalam matematika juga

berkaitan dengan ilmu logika.

4. Soal Berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS)

a. Pengertian HOTS

Menurut Teaching Knowledge Test Cambridge English. The

Univerity of Cambridge (2015) dalam (Nugoroho, 2018: 17), HOTS

merupakan keterampilan kognitif seperti analisis dan evaluasi yang

bisa diajarkan oleh guru kepada siswanya. Sedangkan menurut

Presseisen (Liliasari, 1996) dalam (Slameto, 2018: 128) menyebutkan

bahwa, “Yang termasuk kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah

kemampuan pemecahan masalah (problem solving), pengambilan

keputusan (decision making), berpikir kreatif (creative thinking), dan

berpikir kitis (critical thinking)”.

Brookhart menjesakan HOTS sebagai sebuh kemampuan yang

dimiliki oleh siswa untuk menerapkan pegetahuan dan keterampilan

yang mereka akan kembangkan selama mengikuti sebuah proses

pembelajaran pada konsep yang belum dipikirkan sebelumnya, akan

tetapi konsep tersebut telah diajarkan sebelumnya (Adi, Yulianto, &

Suparno, 2018: 25).

Berdasarkan pengertian beberapa ahli diatas dapat dsimpulkan

bahwa HOTS atau kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah

kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki oleh siswa dalam

proses pembelajaran yang tidak hanya sekedar menghafal dan

memahami saja akan tetapi disertai kemampuan menganalisis setiap

permasalahan yang diberikan oleh guru. Selain itu siswa juga

Page 37: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

14

memiliki kemampuan mencipta sehingga siswa otomatis memiliki

kemapuan pemecahan masalah juga.

b. Level Kognisi Higher Order Thinkng Skills (HOTS)

Taksonomi Bloom adalah struktur hierarki (bertingkat) yang

mengidentifikasikan keterampilan berpikir mulai dari jenjang yang

rendah hingga tinggi (Effendi, 2017: 73). Berikut ini adalah

penjelasan singkat mengenai tiap aspek sebagaimana diberikan dalam

taksonomi Bloom (1956) versi singkat:

1) Pengetahuan (Knowlage)

Pengetahuan adalah aspek yang paling dasar dalam

taksonomi Bloom. Dalam jenjang kemampuan ini seseorang

dituntut untuk dapat mengenali atau mengetahui adanya konsep,

fakta atau istilah-istilah, dan lain sebagainya tanpa harus mengerti

atau dapat menggunakannya.

2) Pemahaman (Comprehension)

Kemampuan ini umumnya mendapat penekanan dalam

proses belajar mengajar. Siswa dituntut memahami atau mengerti

apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang di

komunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan

menghubungkannya dengan hal-hal lain.

3) Penerapan (Application)

Pengukuran kemampuan ini umumnya menggunakan

pendekatan pemecahan masalah masalah (problem solving).

Melalui pendekatan ini siswa dihadapkan dengan suatu masalah,

entah rill atau hipotesis, yang perlu dipecahkan dengan

menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya.

4) Analisi (Analysis)

Dalam jenjang kemampuan ini seseorang dituntut untuk dapat

menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsur-

unsur atau komponen-komponen pembentuknya.

Page 38: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

15

5) Sintesis (Synthesis)

Pada jenjang ini seseorang dituntut untuk dapat menghasilkan

sesuatu yang baru dengan jalan menggabungkan berbagai faktor

yang ada.

6) Penilaian (Evaluasi)

Dalam jenjang kemampuan ini seseorang dituntut untuk dapat

menilai suatu situasi, keadaan, pernyataan, atau konsep

berdasarkan suatu kriteria tertentu.

Seiring perkembangan teori pendidikan, Krathwol (2001) dan

para ahli psikologi aliran kognitivisme memperbaiki taksonomi

Bloom agar sesuai dengan kemajuan zaman. Hasil perbaikan tersebut

dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama Revisi Taksonomi

Bloom (Effendi, 2017: 73). Revisi dilakukan untuk mengarahkan

kembali fokus para pendidik sehingga handbook bukan lagi sekedar

dokumen yang disimpan rapi tapi menjadi sarana mengembalikan

khitah seorang guru sesuai dengan konteks zamannya (Nugoroho,

2018: 19).

Berikut indikator keterampilan menganalis, mengevaluasi, dan

mencipta didasarkan pada teori yang dipaparkan dalam revisi

Taksonomi Bloom:

Page 39: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

16

Gambar 2.1

Perbandingan Taksonomi Bloom dan Revisi Taksonomi Bloom

Awal Revisi

HOTS

LOTS

(Nugoroho, 2018: 20)

c. Soal Tipe HOTS

Kemendikbud (2017) dalam (Fanani, 2018, hal. 61) menjelaskan

bahwa soal-soal HOTS merupakan instrumen pengukuran yang

digunakan untuk mengukur kemmpuan berpikir tingkat tinggi, yaitu

kemampuan berpikir yang tidak sekedar mengingat (recall),

menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan

pengolahan (recite). Berikut penyusunan sesuai dengan Revisi

Taksonomi Bloom dalam (Effendi, 2017: 74) yaitu:

Evaluasi

(Evaluation)

Sintesis

(Shytesis)

Analisis

(Analysis)

Aplikasi

(Application)

Evaluasi

(Evaluation)

Pemahaman

(Comprehension)

Mencipta

(Create)

Mengevaluasi

(Evaluate)

Menganalisis

(Analyze)

Mengaplikasikan

(Apply)

Memahami

(Understand)

Mengingat

(Remember)

Page 40: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

17

1) Kategori C1 - Mengingat (Remembering)

Mengingat adalah mengambil pengetahuan yang relevan dari

memori jangka panjang. Mengingat merupakan proses kognitif

yang paling rendah tingkatannya.

2) Kategori C2 - Memahami (Understanding)

Memahami yaitu mengkonstruksi makna atau pengertian

berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki, mengaitkan informasi

yang baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki, atau

mengintegrasikan pengetahuan yang baru ke dalam skema yang

telah ada di dalam pemikiran siswa.

3) Kategori C3 - Mengaplikasikan (Applying)

Mengaplikasikan atau menerapkan ataupun menggunakan prosedur

untuk melakukan latihan atau memecahkan masalah yang

berhubungan erat dengan pngetahuan prosedural.

4) Kategori C4 - Menganalisis (Analyzing)

Kategori menganalisis meliputi meguraikan suatu permasalahan

atau obyek ke unsur-unsur penyusunannya dan menentukan

bagaimana saling keterkaitan antar unsur-unsur penyusun tersebut

dengan struktur besarnya.

5) Kategori C5 - Mengevalusi (Evaluating)

Mengevaluasi didefinisikan membuat suatu pertimbangan atau

penilaian berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Mengevaluasi

termasuk juga proses kognitif memeriksa dan mengkritisi.

6) Kategori C6 - Mengkreasi (Creating)

Mengkreasi atau mencipta yaitu menempatkan elemen bersama-

sama untuk membentuk satu kesatuan yang utuh atau fungsional,

yaitu reorganisasi unsur ke dalam pola atau struktur yang baru.

B. Kajian Pustaka

1. Penelitian Yang Dilakukan Oleh Merry Dwi Prastiwi

Penelitian yang dilakukan oleh Merry Dwi Prastiwi yang berjudul

“Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Siswa Kelas VII SMP” dengan

Page 41: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

18

tujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan pemecahan

masalah pada siswa kelas VII-A SMPN 1 Balopanggang.

Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa terdapat 4 indikator

kemampuan pemecahan masalah yang dilatihkan diantaranya yaitu

memahami masalah, menyusun rencana pemecahan masalah,

melaksanakan rencana pemecahan masalah, dan memeriksa kembali hasil

yang diperoleh. Didapatkan data observasi awal bahwa kemampuan

pemecahan masalah siswa tergolong rendah dengan didukung hasil tes

yang menyatakan persentase sisw yang mengalami kesulitan dalam

memahami masalah sebesar 51,61% kesulitan dalam menyusun rencana

pemecahan masalah 80,65%, kesulitan dalam melaksanakan rencana

pemecahan masalah 48,39%, dan kesulitan memeriksa kembali hasil yang

diperoleh sebesar 51,61%. Hal ini terjadi karena guru jarang bahkan

belum melatih kemamuan pemecahan masalah pada siswa. Setelah

dilatihkan kemampuan pemecahan masalah terjadi peningkatan dengan

kategori sedang pada 4 indikator kemampuan pemecahan masalah.

Dengan hasil peningkatan kategori N-Gain dari setiap siswa bervariasi

dikarenakan hasil pretest dan posttest yang didapatkan juga berbeda.

Terdapat 5 siswa yang mendapatkan hasil peningkatan dengan kategori

rendah, 14 siswa mendapatkan hasil peningkatan dengan kategori sedang,

dan 9 siswa mendapatkan hasil peningkatan dengan kategori tinggi. Nilai

pretest dan posttest rata-rata yang didapatkan berturut-turut sebesar 41,27

dan 74,01. Sedangkan peningkatan N-Gain rata-rata yang diperoleh

sebesar 0,56 dengan kategori sedang.

Di dalam penelitian ini mempunyaei persamaan yaitu untuk

mengetahui kemampuan pemecahan masalah yang ada pada diri siswa

setelah mengerjakan soal yang berbentuk penyelesaian masalah. Namun

di dalam penelitian ini peneliti hanya mengambil beberapa siswa untuk

dijadikan sampel penelitian. Selain itu untuk mengetahui kemampuan

pemecahan siswa saja tidak untuk berupaya meningkatkan kemampuan

pemecahan masalah yang dimiliki oleh siswa.

Page 42: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

19

2. Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Wachidatur Rohmah

Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Wachidatur Rohmah yang

berjudul “Analisis Kemampuan Siswa Dalam Pemecahan Masalah

Berpikir Tingkat Tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) Berdasarkan

Langkah Polya” yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan

matematika siswa dalam pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau

HOT (Higher Order Thinking) berdasarkan langkah Polya.

Berdasarkan hasil penelitian ini maka deskripsi kemampuan siswa

dalam pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher

Order Thinking) berdasarkan langkah Polya didapat hasil bahwa siswa

yang berkemampuan tinggi dinyatakan mampu pada seluruh kegiatan

pemecahan masalah langkah Polya, siswa berkemampuan sedang

dinyatakan mampu pada kegiatan memahami masalah akan tetapi kurang

mampu pada kegiatan merencanakan strategi pemecahan masalah dan

melakukan perhitungan serta kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil

atau solusi, siswa berkemampuan rendah dinyatakan mampu pada

kegiatan memahami masalah saja.

Dalam penelitian ini memiliki persamaan yaitu untuk mengetahui

sampai mana kemampuan siswa jika dalam penyelesaian masalah yang

ada pada soal menggunakan pembelajaran problem solving dan untuk

mengetahui kemampuan pemecahan tersebut peneliti juga menggunakan

langkah penyelesaian soal sesuai dengan langkah Polya. Namun dalam

penelitian ini yang menjadi fokus penelitian yaitu untuk mengetahui

kemampun pemecahan siswa jika dihadapkan dalam bentuk soal uraian

yang berorientasi pada HOTS dan siswa diberikan angket yang berisi

tentang respon siswa setelah melakukan pembelajaran dan menyelesaikan

soal-soal yang diberikan oleh guru.

3. Penelitian Yang Dilakukan Oleh Rosidah

Penelitian yang dilakukan oleh Rosidah yang berjudul “ Pengaruh

Penerapan Strategi Higher Order Thinking (HOT) Dengan Metode

Collaborative Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah

Page 43: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

20

Matematika Siswa smp Negeri 1 Tambang Kecamatan Kampar

Kabupaten Kampar” yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya

perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMP

Negeri 1 Tambang Kabupaten Kampar melalui penerapan Strategi Higher

Order Thinking (HOT).

Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa ada perbedaan kemampuan

pemecahan masalah matematika antara siswa yang belajar melalui

penerapan Strategi Higher Order Thinking (HOT) dengan metode

Collaborative Learning dengan siswa yang menggunakan pembelajaran

konvensional. Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh

penerapan Strategi Higher Order Thinking (HOT) dengan metode

Collaborative Learning.

Dalam penelitian ini memiliki kesamaan yaitu mengukur

kemampuan pemecahan yang dimiliki oleh siswa. Sedangkan

perbedaannya dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah

kemampuan pemecahan masalah diukur setelah siswa menyelesaikan soal

yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS), sedangkan

penelitian yang dilakukan oleh Rosidah kemampuan pemecahan masalah

dikuker melalui penerapan Strategi Higher Order Thinking (HOT) dengan

metode Collaborative Learning.

4. Penelitian Yang Dilakukan Oleh Zakkina Gais dan Ekasatya Aldila

Afriansyah

Penelitian yang dilakukan oleh Zakkina Gais dan Ekasatya Aldila

Afriansyah dengan judul “Analisis Kemampuan Siswa Dalam

Menyelesaikan Soal Higher Order Thinking Dari Kemampuan Awal

Matematis Siswa” yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh

kemampuan awal matematis siswa terhadap penyelesaian soal-soal higher

order thinking ditinjau dari soal analisis, soal evaluasi, soal mencipta dan

secara umum. Selain itu juga untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal-soal higher order thinking serta untuk mengetahui

Page 44: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

21

faktor-faktor yang menyebabkan siswa keliru dalam menyelesaikan soal-

soal higher order thinking.

Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat pengaruh kemampuan awal

matematis siswa terhadap penyelesaian soal higher order thinking dalam

segala aspek. Siswa dikategorikan mampu menyelesaikan soal-soal higher

order thinking. Faktor-faktor yang menyebabkan siswa keliru dalam

menyelesaikan soal-soal higher order thinking diantaranya adalah kurang

teliti dalam prosespengerjaan soal, kemampuan awal matematis siswa

yang rendah, proses yang dilalui selama pembeajaran tidak maksimal,

kurangnya pemahaman siswa terhadap soal, ketidaklengkapan dalam

membaca soal kurangnya perhatian dari orang tua.

Dalam penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Zakkina Gais dan Ekasatya Aldila Afriansyah yaitu sama-

sama mengukur kemampuan siswa menggunakan soal-soal higher order

thinking. Namun kedua penelitian tersebut memiliki perbedaan

dipenelitian ini untuk mengetahui kemampuan problem solving

sedangkan penelitian Zakkina Gais dan Ekasatya Aldila Afriansyah untuk

mengetahui kemampusn siswa ditijau dari kemampuan awal siswa.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Fetri Sulastianingsih, Edy Yusmin

dan Agung Hartono

Penelitian yang dilakukan oleh Fetri Sulastianingsih, Edy Yusmin

dan Agung Hartono dengan judul “ Kemampuan Probem Solving Dalam

Materi Bangun Datar Ditinjau Dari Tingkat Berpikir Geometru Van

Hiele” yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemikiran

geometri Van Hiele dan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam

materi bidang geometri yang meliputi tingkat visualisasi dan tingkat

analisis.

Berdasarkan hasil penelitian ini kemampuan problem solving siswa

dalam materi bangun datar ditinjau dari tingkat berpikir seometri Van

Hiele di MTs Negeri 1 Pontianak diantaranya, dari empat siswa terdapat

dua siswa (50%) dalam memecahkan masalah tahap Polya berada pada

Page 45: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

22

tingkat II, satu siswa (25%) dalam memecahkan masalah tahap Polya

berada pada tingkat III, dan satu siswa (25%) dalam memecahkan

masalah tahap Polya berada pada tingkat IV.

Dalam penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Fetri Sulastianingsih, Edy Yusmin dan Agung Hartono

yaitu sama-sama mengukur kemampuan problem solving yang dimiliki

oleh siswa. Namun dalam penelitian ini kemampuan problem solving

siswa ditinjau dari kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal yang

berorientasi pada higher order thinking skills (HOTS), sedangkan dalam

penelitian Fetri Sulastianingsih, Edy Yusmin dan Agung Hartono

kemampuan problem solving ditinjau dari tingkat berpikir geometri Van

Hiele.

Page 46: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian

ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dimana dalam penelitian

peneliti berusaha mendeskrpsikan suatu kejadian yang ada pada saat

sekarang. Penelitian kualitatif menurut Bogdan & Biklen, S. (1992: 21-22)

adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa ucapan atau tulisan data dan perilaku orang-orang yang diamati

(Rahmat, 2009: 2).

Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki oleh

siswa dari hasil proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Adapun

kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan problem solving siswa kelas

VII MTs Negeri 05 Magelang dalam menyelesaikan soal matematika yang

berorientasi pada HOTS.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah MTs Negeri 05 Magelang.

Sekolah ini adalah satu-satunya Madrasah Tsanawiyah Negeri yang ada

di Kecamatan Ngablak.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ni dilaksanakan mulai tanggal 22 April 2020 sampai

dengan selesai.

C. Sumber Data

Data yang akan menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah

berdasarkan data yang sesuai dengan fokus penelitian yaitu mengenai analisis

kemampuan problem solving siswa kelas VII MTs Negeri 05 Magelang

dalam menyelesaikan soal matematika yang berorientasi pada HOTS.

Page 47: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

24

Menurut Sugiyono (2011: 225) bila dilihat dari sumber datanya maka

pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder.

Adapapun sumber data yang diambil yaitu:

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah data yang diperoleh secara langsung

memberikan data kepada pengumpul data atau peneliti. Data ini disebut

juga data asli. Sumber yang diperoleh dengan wawancara dengan guru

matematika MTs Negeri 05 Magelang. Selain itu data juga diperoleh dari

hasil lembar jawaban siswa dan angket yang telah peneliti berikan

kepada siswa.

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

dari sumber-sumber yang telah ada. Data sekunder berasal dari sumber

buku, jurnal, skripsi terdahulu dan lain-lain. Data tersebut digunakan

untuk melengkapi data primer.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Adapun metode-metode penelitian yang penulis gunakan untuk

mengumpulkan data-data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Tes Tertulis

Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal uraian. Hasil

tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memecahkan

permasalahan dalam soal matematika yang telah diberikan oleh peneliti.

Namun tes tertulis ini dilakukan secara online, yaitu dengan

menggunakan Aplikasi WhatsApp. Jadi setelah diberikan soal dari peneliti

siswa mengerjakan di selembar kertas dan lembar jawaban mereka di kirim

kepada penelti dengan bentuk foto.

2. Angket atau Kuesioner

Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan

data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan

responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket

berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh

Page 48: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

25

responden (Sukmadinata, 2010: 53). Penelitian kualitatif ini untuk

mendapatkan data yang akan berupa deskripsi. Deskripsi ini berupa respon

siswa setelah melaksanakan proses pembelajaran matematika dan respon

siswa setelah mengerjakan soal yang telah diberikan oleh siswa. Metode

angket ini digunakan untuk menggali data tentang kemampuan pemecahan

masalah pada siswa kelas VII di MTs Negeri 05 Magelang.

Dalam penelitian ini untuk mengetahui respon siswa dilakukan secara

online dengan Aplikasi Google Formulir. Dengan begitu proses tanya

jawab tidak perlu dilakukan secara tatap muka.

E. Analisis Data

Moleong (2005: 247) dalam (Rasimin, 2018: 110) menenkankan bahwa

proses analisis data kualitatif dimulai dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah

dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi,

gambar, foto, dan sebagainya.

Dalam penelitian ini yang menjadi sumber analisis peneliti adalah foto

hasil dari tugas yang diberikan oleh guru. Selain itu yang menjadi sumber

analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan angket dari hasil

respon siswa setelah mengerjakan soal yang diberikan oleh guru dan hasil

dari proses pembelajaran yang telah dilakukan.

Analisis data ini menggunakan model Analysis interactive dari Miles dan

Huberman (1994: 12) dalam (Ilyas, 2016: 94) yang membagi kegiatan

analisis menjadi beberapa bagian yaitu:

1. Pengumpulan data yaitu mencatat semua temuan fenomena di lapangan

baik melalui pengamatan.

2. Reduksi data yaitu menelaah kembali catatan hasil pengamatan,

wawancara, dan studi dokumentasi.

3. Penyajian data yaitu mendeskripsikan data yang telah diklasifikasi

dengan memperhatikan fokus dan tujuan penelitian.

4. Penarikan kesimpulan atau verifikasi data yaitu membuat analisis akhir

dalam bentuk lapangan hasil penelitian.

Page 49: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

26

F. Pengecekan Keabsahan Data

Moloeng (2005) dalam (Rasimin, 2018: 134) membedakan tiga macam

triangulasi sebagai teknik pemeriksaan dengan pemanfaatkan pengguna yaitu

1. Tringulasi sumber adalah membandingkan dan pengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda

2. Tringulasi metode seperti yang dikutip oleh Moleong (2005), terdapat dua

strategi yaitu pertama, pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil

penelitian beberapa teknik pengumpulan data; kedua, pengecekan derajat

kepercayaan beberapa sumber data dengan sumber yang sama.

3. Tringulasi teori menurut Moleong (2005) berdasarkan anggapan bahwa

fakta tertentu tidak dapat diteliti derajat kepercayaanya dengan satu teori

atau lebih.

Dalam penelitian ini jenis tringulasi yang digunakan peneliti adalah

dengan menggunakan tringulasi sumber. Dimana penelitian ini

membandingkan data berupa tes tertulis yang telah dikerjakan oleh siswa

dengan hasil wawancara melalui angket respon siswa yang telah diberikan

secara online.

Page 50: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

27

BAB IV

PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. Paparan Data

1. Identitas Sekolah

NPSN : 20363684

Nama Sekolah : MTs Negeri 05 Magelang

Alamat : Jln. Ngablak – Mangli, Km.0 Kec. Ngablak

Kelurahan : Ngablak

Kecamatan : Ngablak

Kabupaten : Magelang

Provinsi : Jawa Tengah

Jenjang : Madrasah Tsanawiyah

Status : Negeri

Tahun Berdiri : 1970

Hasil Akreditasi : A

2. Visi dan Misi Madrasah

a. Visi Madrasah

Terwujudnya pendidikan yang islami, cerdas, terampil,

kompetitif, dan mandiri didukung oleh pendidik dan tenaga

kependidikan yang profesional sehingga menjadi lembaga pendidikan

yang terpercaya

b. Misi Madrasah

1) Membina dan membekali warga madrasah dengan nilai-nilai iman

dan taqwa.

2) Menumbuhkan perilaku yang bertanggung jawab disiplin, dan jujur

dalam kehidupan sehari-hari.

3) Mengembangkan budaya 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan

santun) dalam kehidupan sehari-hari.

4) Mewujudkan madrasah sebagai pusat pembelajaran dan bimbingan

keterampilan yang efektif, kreatif, dan menyenangkan.

Page 51: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

28

5) Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler dan ekstra kulikuler,

sehinga mampu melahirkan peserta didik yang dapat berkompetisi

baik ditingkat kabupaten maupun tingkat provinsi dan nasional.

6) Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan

sesuai standar nasional.

3. Data Guru

Tabel 4.1

Data Guru MTs Negeri 05 Magelang

No Nama dan NIP Guru Tugas/ Beban Kerja Mata

Pelajaran

1 Drs. Rifkadi,M.S.I

NIP. 19651027 199103 1 001

Kepala Sekolah

Guru Aqidah Akhlak

2 Drs. Samsun Erfi

NIP. 196307061991031002

SKI

Prakarya

3 Dra. Inna Chur'in

NIP. 196906161995032002

IPA Biologi

4 Drs. Slamet Mulyono

NIP. 196801011997031007

Matematika

5 Dra. Ahsani Hikmawati

NIP. 196908271996032001

Fiqih

Prakarya

6 Budiono, S Pd.

NIP. 196911151993031001

Penjaskes

7 Siswanto, S Pd.

NIP. 197008181993031003

IPA Fisika

8 Abdul Wahab, S Pd.

NIP. 196403231986031003

Bahasa Inggris

9 Nur Kamaliyah, S Pd.

NIP. 196108171992032001

Bahasa Indonesia

Page 52: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

29

No Nama dan NIP Guru Tugas/ Beban Kerja Mata

Pelajaran

10 Drs. Bashori

NIP. 196112081999031001

IPS

11 Muhammad Ghufron,S.Ag, S.Pd

NIP. 19680311 199603 1 001

Fiqih

Aqidah Akhlak

SKI

12 Musyarofah Laila.Chusnani S.Pd.I.

NIP. 196006051992032001

Qur’an Hadits

13 Modrik Santoso, S.Pd.

NIP. 196709142005011002

Bimbingan Konseling

Bahasa Jawa

14 Supriyatno Widodo, S Pd.

NIP. 196603182005011001

Matematika

15 Harwati, S Pd.

NIP. 197304202005012003

IPA

16 Zahro Farida, S Pd.

NIP. 197709062005012002

Matematika

17 Hartono,S.Ag

NIP. 196810162005011002

IPS

18 Nurul Wijayanti, S Pd.

NIP. 197609182005012004

Matematika

19 Haryati,S.Pd

NIP. 19780523 200604 2 008

Bahasa Indonesia

20 Rr. Retnaningsih, S Pd.

NIP. 197007102007012032

PKn

21 Fitriatul Masitoh, S Pd.

NIP. 197411222007012018

IPS

22 Fatchul Wahab, S Ag.

NIP. 197008252007011031

Bahasa Arab

Page 53: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

30

No Nama dan NIP Guru Tugas/ Beban Kerja Mata

Pelajaran

23 Wasilah, S Ag.

NIP. 196811282007012027

Aqidah Akhlak

Prakarya

24 Akhmad Kholil Fauzi, S Pd.I

NIP. 198212262009011009

Penjaskes

Fikih

Seni Budaya

25 Khoirina Daulati, S Pd.I

NIP. 198105052009011003

Quran Hadits

Aqidah Akhlak

Prakarya

26 Arika Rini, S.Pd

NIP.19820423 200912 2002

Bahasa Indonesia

27 Fatkhul Hakim,S.S

NIP. 19840717 201903 1 009

Bahasa Indonesia

Prakarya

28 Azizah Hanum,S.Pd

NIP. 19700202200701 2 006

IPA Biologi

Prakarya

29 Drs. Pamardi

NIP. 19601001 198902 1003

Bahasa Inggris

30 Sri Wahyudati, S Ag. SKI

Prakarya

31 Dini Fitria Utami, S Pd.I. Bahasa Arab

32 Yulia Rahmawati,S.Hi PKn

33 Handik,S.PdI Bahasa Arab

Prakarya

34 Dian Hidayati Zuhriya,S.Pd Bahasa Inggris

35 Miftakhul Huda,S.Pd Penjaskes

36 Budi santoso, S.Pd Bahasa Indonesia

Seni Budaya

37 Kholifah,S.Pd Bimbingan Konseling

Bahasa Jawa

Page 54: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

31

4. Subjek Penelitian

Yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII-A MTs

Negeri 05 Magelang. Dari 31 siswa kelas VII-A hanya 5 siswa yang

menjadi subjek penelitian. Disebabkan karena siswa ini merupakan siswa

yang menjadi 5 siswa yang memperoleh nilai yang bagus atau terbaik

karena sebelumnya telah diberikannya soal-soal yang diberikan oleh guru

matematikanya. Berikut ini data siswa yang menadi subjek

penelitianadalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Data SubjekPenelitian

No Kode Siswa Keterangan

1 S-01 Siswa bernomor absen 1

2 S-05 Siswa bernomor absen 5

3 S-25 Siswa bernomor absen 25

4 S-30 Siswa bernomor absen 30

5 S-31 Siswa bernomor absen 31

5. Indikator Soal

Adapun soal-soal yang diberikan untuk siswa agar peneliti dapat

mengetahui kemampuan problem solving yang dimiliki oleh siswa adalah

sebagai berikut:

1) Indikator soal analyze (menganalisis)

Rita meminta adiknya untuk memotong kain yang akan digunakan

untuk hiasan pada taplak meja yang berbentuk jajar genjang. Rita

meminta jika kainnya memiliki luas 207 cm2. Jika adiknya sudah

terlanjur memotong kain yang berbentuk jajar genjang dengan ukuran

yang berbeda yaitu:

a. Kain A memiliki alas 23 cm dan tinggi 9 cm

b. Kain B memiliki alas 33 cm dan tinggi 9 cm

Kain manakah yang Rita gunakan untuk membuat hiasan taplak meja?

Page 55: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

32

2) Indikator soal evaluate (mengevaluasi)

Radit memiliki sebuah layang-layang dengan luas adalah 192 cm2 dan

perbandingan panjang diagonal-diagonalnya adalalah 8 : 3. Tentukan

panjang diagonal terpanjang dari layang-layang Radit tersebut?

3) Indikator soal create (mencipta)

Ayah berjalan ke arah selatan sejauh 75 m, kemudian dilanjutkan ke

arah barat sejauh 50 m. Dari titik tersebut ia berjalan lagi ke arah utara

sejauh 50 m. Karena sudah merasa capek berjalan kemudian Ayah

kembali ke titik semula dari titik terakhir yang ia capai. Gambar dan

identifikasikan termasuk bangun datar apakah itu? Berikan alasannya!

B. Analisis Data

Setelah terpilih 5 subek penelitian, selanjutnya masing-masing siswa

diminta untuk mengerjakan instrumen soal yang berorientasi pada Higher

Order Thinking Skills (HOTS) yang terbagi menjadi tiga soal, meliputi satu

soal yang termasuk dalam indikator analyze (menganalisis), satu soal yang

termasuk dalam indikator evaluate (mengevaluasi), dan satu soal yang

termasuk dalam indikator create (mencipta) yang telah dipersiapkan oleh

peneliti.

Dalam penyelesaikan soal yang berorentasi pada Higher Order Thinking

Skills (HOTS) yang telah dikerjakan oleh siswa, peneliti menganalisis dengan

memperhatikan empat langkah kegiatan problem solving (pemecahan

masalah) menurut Polya dalam Pinahyu (2017) yang terdiri dari memahami

masalah (understand), membuat rencana pemecahan masalah (plan),

memecahkan masalah sesuai rencana (solve) dan memeriksa kembali (look

back).

Dalam penelitian ini kemampuan siswa dikelompokkan menjadi tiga

kategori, yaitu kategori siswa berkemampuan tinggi, siswa berkemampuan

sedang dan siswa berkemampuan rendah. Berikut ini kriteria masing-masing

kategori kemampuan siswa yaitu:

Page 56: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

33

1) Siswa berkemampuan tinggi, memiliki kriteria sebagi berikut:

a. Siswa mampu mengerjakan seluruh indikator soal dengan benar dan

tepat.

b. Siswa mampu menerapkan langkah-langkah problem solving dalam

mengerjakan soal dengan benar dan tepat.

2) Siswa berkemampuan sedang, memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Siswa mampu mengerjakan seluruh inidkator soal

b. Siswa mampu menerapkan langkah-langkah problem solving dalam

mengerjakan soal, namun tidak dalam semua langkah problem

solving mampu dilakukan dengan benar dan tepat.

3) Siswa berkemampuan berkemampuan rendah, memiliki kriteria sebagai

berikut:

a. Siswa kurang mampu dalam menyelesaikan seluruh indikator soal

dengan benar.

b. Siswa tidak mampu menerapkan langkah-langkah problem solving

dengan benar dan tepat.

Berikut ini adalah tabel perolehan dari hasil analisis kemampuan problem

solving siswa sebagai berikut:

Page 57: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

34

Tabel 4.3

Hasil Kemampuan Poblem Solving Siswa dalam Menyelesaian Soal Higher

Order Thinking Skills (HOTS)

Kode Siswa

Langkah Polya

Indikator Tingkat

Kemampuan

Siswa

Analyze

Evaluate

Create

S-25

1 M M M

Tinggi

2 M M M

3 M M M

4 M M M

S-01

1 M KM M

Sedang

2 M M M

3 M M M

4 M M M

S-31

1 M M M

2 M M M

3 M M M

4 M KM M

S-05

1 TM TM TM

Rendah

2 M M M

3 TM M TM

4 TM M TM

S-30

1 KM KM TM

2 M M M

3 M M M

4 TM M KM

Page 58: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

35

Keterangan:

M : Mampu

KM : Kurang Mampu

TM : Tidak Mampu

1. Deskripsi Data Kemampuan Problem Solving Siswa dalam

Menyelesaikan Soal yang Berorientasi Pada Higher Order Thinking Skills

(HOTS)

Deskripsi data hasil kemampuan problem solving (pemecahan masalah)

dalam menyelesaikan soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking

Skills (HOTS) yang terdiri dari tiga indikator yaitu indikator analyze

(menganalisis), evaluate (mengevaluasi), dan create (mencipta) berdasarkan

empat langkah problem solving menurut Polya.

Berikut ini deskripsi hasil penelitian berdasarkan kemampuan problem

solving pada 5 siswa yang menjadi subjek penelitian sesuai dengan jawaban

masing-masing siswa berdasarkan indikator soal berikut:

1) Indikator soal analyze (menganalisis)

Rita meminta adiknya untuk memotong kain yang akan digunakan untuk

hiasan pada taplak meja yang berbentuk jajar genjang. Rita meminta jika

kainnya memiliki luas 207 cm2. Jika adiknya sudah terlanjur memotong

kain yang berbentuk jajar genjang dengan ukuran yang berbeda yaitu:

c. Kain A memiliki alas 23 cm dan tinggi 9 cm

d. Kain B memiliki alas 33 cm dan tinggi 9 cm

Kain manakah yang Rita gunakan untuk membuat hiasan taplak meja?

2) Indikator soal evaluate (mengevaluasi)

Radit memiliki sebuah layang-layang dengan luas adalah 192 cm2 dan

perbandingan panjang diagonal-diagonalnya adalalah 8 : 3. Tentukan

panjang diagonal terpanjang dari layang-layang Radit tersebut?

Page 59: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

36

3) Indikator soal create (mencipta)

Ayah berjalan ke arah selatan sejauh 75 m, kemudian dilanjutkan ke arah

barat sejauh 50 m. Dari titik tersebut ia berjalan lagi ke arah utara sejauh

50 m. Karena sudah merasa capek berjalan kemudian Ayah kembali ke

titik semula dari titik terakhir yang ia capai. Gambar dan identifikasikan

termasuk bangun datar apakah itu? Berikan alasannya!

Berikut ini analisis data berdasarkan jawaban siswa adalah sebagai

berikut:

a. Siswa Berkemampuan Tinggi

Siswa yang memiliki kemampuan tinggi yaitu S-25. Berdasarkan hasil

dari menyelesaikan soal yang diberikan oleh peneliti diperoleh hasil

sebagai berikut:

Subjek S-25 tersebut memiliki kemampuan problem solving

(pemecahan masalah) yang baik. Selain itu siswa tersebut juga tergolong

sebagai siswa yang berkemampuan tinggi. Siswa tersebut mampu

menyelesaikan soal yang diberikan oleh peneliti berdasarkan langkah-

langkah problem solving menurut Polya. Berikut paparan data yang

diperoleh peneliti sebagai berikut:

1) Indikator analyze (menganalisis)

Data hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator analyze

(menganalisis) berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada subyek

S-25 sebagai berikut:

a) Memahami masalah (understanding)

Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam

indikator analyze (menganalisis), siswa ini mampu membedakan

apa yang diketahui dan ditanya pada soal seperti yang tertulis

pada gambar 4.1 sebagai berikut:

Page 60: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

37

Gambar 4.1

Potongan jawaban memahami masalah pada indikator

anlyze (menganalisis) S-25

Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban

siswa tersebut, dia dapat memahami masalah yang ada pada soal

secara benar. Fakta ini didukung dengan jawaban yang

disampaikan oleh siswa bahwa yang diketahui dari soal adalah

sebuah jajar genjang memiliki luas 207 cm2. Kemudian yang

ditanyakan dari soal adalah ukuran kain yang akan digunakan

Rita.

Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah dapat

dilihat bahwa subyek S-25 mampu untuk memahami masalah dari

soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS)

dalam indikator analyze (menganalisis).

b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)

Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah dari

jawaban siswa dalam indikator analyze (menganalisis), siswa

tersebut mampu menyusun startegi untuk menjawab dari apa yang

telah diketahui siswa dalam soal dan apa yang ditanyakan.

Berikut ini gambar 4.2 merupakan jawaban siswa sebagai berikut:

Gambar 4.2

Potongan jawaban merencanakan atau merancang

startegi pemecahan masalah pada indikator anlyze

(menganalisis) pada S-25

Page 61: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

38

Berdasarkan jawaban membuat rencana pemecahan masalah

pada siswa tersebut, dia dapat memperkirakan model matematika

yang bisa digunakan untuk menyelesaikan soal degan tepat. Fakta

ini didukung dengan jawaban yang dituliskan oleh siswa bahwa

untuk mencari alas dan tinggi jajar genjang dalam menyelesaian

soal adalah dengan menuliskan rumus luas jajar genjang terlebih

dahulu yaitu .

Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana

pemecahan masalah (plan), dapat dilihat bahwa subyek S-25

mampu untuk merencanakan atau merancang strategi pemecahan

masalah dari soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking

Skills (HOTS) dalam indikator analyze (menganalisis).

c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)

Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari

jawaban siswa dalam indikator analyze (menganalisis), siswa

tersebut mampu menyusun startegi untuk menjawab dari apa yang

telah dia rencanakan. Berikut ini gambar 4.3 merupakan jawaban

siswa sebagai berikut:

Gambar 4.3

Potongan jawaban memecahkan masalah sesuai

rencana dalam indikator anlyze (menganalisis) S-25

Berdasarkan kegiatan melaksanakan pemecahan masalah

sesuai dengan rencana yang telah di susun siswa tersebut

rencanakan, siswa tersebut mampu melakukan perhitungan dalam

Page 62: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

39

menyelesaiakan masalah soal dengan strategi yang sesuai. Fakta

ini didukung dengan jawaban yang dituliskan siswa bahwa untuk

mencari alas dan tinggi jajar genjang dengan mencoba

mensubstitusikan 2 jenis ukuran kain yang sudah ditentukan.

Dengan kain A dinyatakan benar karena luas jajar genjang adalah

, sehingga dan kain B

dinyatakan salah karena .

Dengan demikian pada kegiatan melaksanakan pemecahan

masalah sesuai dengan rencana, dapat dilihat bahwa subyek S-25

mampu untuk melaksanakan perhitungan sesuai dengan rencana

yang telah disusun sebelumnya dari soal yang berorientasi pada

Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator analyze

(menganalisis).

d) Memeriksa kembali (look back)

Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam

indikator analyze (menganalisis), subyek S-25 mampu

memberikan kesimpulan sesuai dengan perhitungan yang telah

dilakukan sebelumnya. Berikut potongan kemampuan siswa

dalam memberikan kesimpulan sebagai berikut:

Gambar 4.4

Potongan jawaban memeriksa kembali dalam

indikator anlyze (menganalisis) S-25

Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil

atau solusi, bahwa siswa tersebut dapat membuktikan bahwa hasil

penyelesaian sudah dilaksanakan sesuai dengan perhitungan.

Fakta ini didukung dengan pernyataannya siswa bahwa pada

kalimat kesimpulannya siswa tersebut menyatakan bahwa kain

Page 63: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

40

yang akan digunakan adalah kain A dengan ukuran 23 cm dan 9

cm. Sehingga ia mampu memilih jawaban yang tepat.

Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali

kebenaran hasil atau solusi, dapat dilihat bahwa subyek S-25

mampu untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan hasil

perhitungan yang dilakukan oleh siswa dari soal yang berorientasi

pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator

analyze (menganalisis).

2) Indikator evaluate (mengevaluasi)

Data hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator evaluate

(mengevaluasi) berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada

subyek S-25 sebagai berikut:

a) Memahami masalah (understanding)

Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam

indikator evaluate (mengevaluasi), siswa tersebut mampu

menuliskan apa yang diketahui pada soal, namun kurang tepat

dalam menuliskan apa yang ditanya pada soal. Berikut ini

jawaban yang dittulis siswa pada gambar 4.5 sebaga berikut:

Gambar 4.5

Potongan jawaban memahami masalah pada indikator

evaluate (mengevaluasi) S-25

Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban

subyek S-25 bahwa siswa tersebut dapat memahami kondisi atau

masalah pada soal secara benar. Fakta ini didukung dengan

jawaban yang disampaikan sisiwa bahwa yang diketahui luas

sebuah layang-layang adalah 192 cm2 dan perbandingan panjang

Page 64: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

41

masing-masing diagonal adalah 8 : 3. Kemudian yang ditanyakan

adalah berapa panjang diagonal terpanjang yang harus dicari.

Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah pada

indikator evaluate (mengevaluasi), dapat dilihat bahwa subyek S-

25 kurang begitu teliti dalam memahami soal terutama pada

masalah apa yang ditanyakan dalam soal yang berorientasi pada

Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator evaluate

(mengevaluasi).

b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)

Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah dalam

indikator evaluate (mengevaluasi), subyek S-25 mampu

menentukan rencana dengan menuliskan luas layang-layang

terlebih dahulu sebelum melakukan perhitungan untuk mencari

panjang diagonal dari layang-layang tersebut. Berikut ini gambar

4.6 hasil jawaban dari siswa yaitu sebagai berikut:

Gambar 4.6

Potongan jawaban membuat rencana pemecahan

masalah pada indikator evaluate (mengevaluasi) S-25

Berdasarkan kegiatan membuat rencana pemecahan masalah,

siswa tersbut mampu menentukan model matematika yang

digunakan untuk menyelesaikan soal secara tepat dan lengkap.

Fakta ini di dukung dengan hasil yang dituliskan pada gambar

diatas yaitu dengan menuliskan rumus luas layang-layang dengan

benar yaitu

dan dengan memisalkan

dan .

Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana

pemecahan masalah, dapat dilihat bahwa subyek S-25 mampu

untuk membuat rencana pemecahan masalah dalam soal yang

Page 65: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

42

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam

indikator evaluate (mengevaluasi).

c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)

Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari

jawaban siswa dalam indikator evaluate (mengevaluasi), siswa

tersebut mampu memecahkan masalah sesuai rencana. Berikut ini

gambar 4.7 merupakan jawaban siswa sebagai berikut:

Gambar 4.7

Potongan jawaban memecahkan masalah sesuai

rencana pada indikator evaluate (mengevaluasi) S-25

Berdasarkan kegiatan melaksanakan pemecahan masalah

sesuai dengan rencana dalam indikator evaluate (mengevaluasi)

yang telah di susun siswa tersebut rencanakan sebelumnya, siswa

tersebut mampu melakukan perhitungan dalam menyelesaikan

masalah soal dengan strategi yang sesuai. Fakta ini didukung

dengan jawaban yang dituliskan siswa bahwa siswa tersebut

mensubstitusikan luas perbandingan masing-masing diagonal

layang-layang yang telah diketahui ke dalam rumus

dimana dan . Dari proses perhitungan yang

dilakukan siswa tersebut, telah diketahui bahwa nilai yang ia

misalkan x bernilai 4. Kemudian ia substitusikan nilai x ke

masing-masing diagonal layang-layang. Sehingga diperoleh

dan .

Page 66: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

43

Dengan demikian pada kegiatan melaksanakan pemecahan

masalah sesuai dengan rencana, dapat dilihat bahwa subyek S-25

mampu untuk melaksanakan perhitungan sesuai dengan rencana

yang telah disusun sebelumnya dari soal yang berorientasi pada

Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator evaluate

(mengevaluasi).

d) Memeriksa kembali (look back)

Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam

indikator evaluate (mengevaluasi)., subyek S-25 mampu

memberikan kesimpulan sesuai dengan perhitungan yang telah

dilakukan sebelumnya. Berikut gambar 4.8 potongan kemampuan

siswa dalam memberikan kesimpulan sebagai berikut:

Gambar 4.8

Potongan jawaban memeriksa kembali dalam

indikator evaluate (mengevaluasi) pada subyek S-25

Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil

atau solusi, bahwa siswa tersebut dapat membuktikan bahwa hasil

penyelesaian sudah dilaksanakan sesuai dengan perhitungan.

Fakta ini didukung dengan pernyataannya siswa bahwa pada

kalimat kesimpulannya siswa tersebut menyatakan bahwa

diagonal terpanjang dari layang-layang Radit adalah 32 cm.

Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali

kebenaran hasil atau solusi, dapat dilihat bahwa subyek S-25

mampu untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan hasil

perhitungan yang dilakukan oleh siswa dari soal yang berorientasi

pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator

evaluate (mengevaluasi).

Page 67: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

44

3) Indikator create (mencipta)

Data hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator create

(mencipta) berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada subyek S-

25 sebagai berikut:

a) Memahami masalah (understanding)

Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam

indikator create (mencipta), siswa ini mampu membedakan apa

yang diketahui dan ditanya pada soal. Berikut ini hasil jawaban

seperti yang tertulis pada gambar 4.9 sebagai berikut:

Gambar 4.9

Potongan jawaban memahami masalah dalam

indikator create (mencipta) S-25

Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban

siswa tersebut, dia dapat memahami masalah yang ada pada soal

secara benar. Fakta ini didukung dengan jawaban yang

disampaikan oleh siswa bahwa yang diketahui dari soal adalah T1

ke arah selatan 75m, T2 ke arah barat 50m, T3 ke arah utara 50m

dan terakhir kembali ke titik semula dari titik terakhir. Kemudian

yang ditanyakan dari soal adalah perintah untuk menggambarkan

dan mengidentifikasikan termasuk bangun datar apa yang

terbentuk.

Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah dapat

dilihat bahwa subyek S-25 mampu untuk memahami masalah dari

soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS)

dalam indikator create (mencipta).

Page 68: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

45

b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)

Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah dalam

indikator evaluate (mengevaluasi), subyek S-25 mampu membuat

rencana pemecahan masalah berdasarkan gambar 4.9 dengan

memisalkan setiap titik-titik dimana ia memulai dan berhenti

berjalan dengan T1, T2, T3, dan T4. Serta memberikan tanda panah

untuk menunjukkan kemana arah yang ditunjukkan.

Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana

pemecahan masalah, dapat dilihat bahwa subyek S-25 mampu

untuk membuat rencana pemecahan masalah dalam soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam

indikator create (mencipta).

c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)

Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari

jawaban siswa dalam indikator create (mencipta), siswa tersebut

mampu memecahkan masalah sesuai rencana. Berikut ini gambar

4.10 merupakan jawaban siswa yaitu sebagai berikut:

Gambar 4.10

Potongan jawaban memecahkan masalah sesuai

rencana dalam indikator create (mencipta) S-25

Berdasarkan gambar tersebut, dapat dikatakan bahwa siswa

tersebut mampu memecahkan masalah sesuai dengan rencana

Page 69: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

46

yang telah di rencana sebelumnya. Siswa tersebut membuat

desain gambar sesuai dengan ilustrasi yang ada pada soal.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa subyek S-25

memiliki kemampuan memecahkan masalah yang baik dan

mampu menyelesaikan soal yang berorientasi pada Higher Order

Thinking Skills (HOTS) dalam indikator create (mencipta).

d) Memeriksa kembali (look back)

Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam

indikator evaluate (mengevaluasi), subyek S-25 mampu

memberikan kesimpulan dengan menggunakan kalimatnya

sendiri. Berikut potongan kemampuan siswa dalam memberikan

kesimpulan sebagai berikut:

Gambar 4.11

Potongan jawaban memeriksa kembali dalam

indikator create (mencipta) S-25

Berdasarkan gambar jawaban siswa diatas dapat dikatakan

bahwa ia mempunyai kemampuan memeriksa kembali. Fakta ini

dibuktikan dengan pernyataanya dalam memberikan kesimpulan

dari hasil penyelesaian masalah yang telah dilakukan sebelumnya.

Siswa tersebut menyatakan bahwa gambar yang telah didesain

merupakan gambar bangun datar segiempat trapesium dan

mampu membuktikan kebenarannya dengan mampu

membuktikan bahwa bangun datar tersebut merupakan bangun

Page 70: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

47

datar trapesium siku-siku berdasarkan sifat-sifat yang ada pada

trapesium siku-siku.

Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali

kebenaran hasil atau solusi, dapat dilihat bahwa subyek S-25

mampu untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan hasil

perhitungan yang dilakukan oleh siswa dari soal yang berorientasi

pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator

create (mencipta).

b. Siswa Berkemampuan Sedang

Siswa yang memiliki kemampuan tinggi terdiri dari dua siswa yaitu S-

01, dan S-31. Berdasarkan hasil dari menyelesaikan soal yang diberikan

oleh peneliti diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Subjek S-01

Subjek S-01 ini memiliki kemampuan problem solving (pemecahan

masalah) yang baik. Selain itu siswa tersebut juga tergolong sebagai

siswa yang berkemampuan sedang. Siswa tersebut mampu

menyelesaikan soal yang diberikan oleh peneliti berdasarkan langkah-

langkah problem solving menurut Polya. Berikut paparan data yang

diperoleh peneliti sebagai berikut:

1) Indikator analyze (menganalisis)

Data hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator analyze

(menganalisis) berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada

subyek S-01 sebagai berikut:

a) Memahami masalah (understanding)

Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam

indikator analyze (menganalisis), siswa ini mampu

membedakan apa yang diketahui dan ditanya pada soal seperti

yang tertulis pada gambar 4.12 sebaga berikut:

Page 71: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

48

Gambar 4.12

Potongan jawaban memahami masalah pada indikator

anlyze (menganalisis) S-01

Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban

siswa tersebut, dia dapat memahami masalah yang ada pada

soal secara benar. Fakta ini didukung dengan jawaban yang

disampaikan oleh siswa bahwa yang diketahui dari soal adalah

sebuah jajar genjang memiliki luas 207 cm2. Kemudian yang

ditanyakan dari soal adalah ukuran kain yang akan digunakan

Rita.

Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah dapat

dilihat bahwa subyek S-01 mampu untuk memahami masalah

dari soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills

(HOTS) dalam indikator analyze (menganalisis).

b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)

Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah dari

jawaban siswa dalam indikator analyze (menganalisis), siswa

tersebut mampu menyusun startegi untuk menjawab dari apa

yang telah diketahui siswa dalam soal dan apa yang

ditanyakan. Berikut ini gambar 4.13 merupakan jawaban siswa

sebagai berikut:

Page 72: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

49

Gambar 4.13

Potongan jawaban merencanakan atau merancang

startegi pemecahan masalah pada indikator anlyze

(menganalisis) S-01

Berdasarkan jawaban membuat rencana pemecahan

masalah pada siswa tersebut, dia dapat rumus matematika yang

bisa digunakan untuk menyelesaikan soal degan tepat. Fakta

ini didukung dengan jawaban yang dituliskan oleh siswa

bahwa untuk mencari alas dan tinggi jajar genjang dalam

menyelesaian soal adalah dengan menuliskan rumus luas jajar

genjang terlebih dahulu yaitu .

Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana

pemecahan masalah (plan), dapat dilihat bahwa subyek S-01

mampu untuk merencanakan atau merancang strategi

pemecahan masalah dari soal yang berorientasi pada Higher

Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator analyze

(menganalisis).

c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)

Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari

jawaban siswa dalam indikator analyze (menganalisis), siswa

tersebut mampu menyusun startegi untuk menjawab dari apa

yang telah dia rencanakan. Berikut ini gambar 4.14 merupakan

jawaban siswa sebagai berikut:

Page 73: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

50

Gambar 4.14

Potongan jawaban memecahkan masalah sesuai

rencana dalam indikator anlyze (menganalisis S-01

Berdasarkan kegiatan melaksanakan pemecahan masalah

sesuai dengan rencana yang telah di susun siswa tersebut

rencanakan, siswa tersebut mampu melakukan perhitungan

dalam menyelesaiakan masalah soal dengan strategi yang

sesuai. Fakta ini didukung dengan jawaban yang dituliskan

siswa bahwa untuk mencari alas dan tinggi jajar genjang

dengan mencoba mensubstitusikan 2 jenis ukuran kain yang

sudah ditentukan. Dengan kain A dinyatakan benar karena luas

jajar genjang adalah , sehingga

dan kain B dinyatakan salah karena

.

Dengan demikian pada kegiatan melaksanakan pemecahan

masalah sesuai dengan rencana, dapat dilihat bahwa subyek S-

01 mampu untuk melaksanakan perhitungan sesuai dengan

rencana yang telah disusun sebelumnya dari soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam

indikator analyze (menganalisis).

d) Memeriksa kembali (look back)

Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam

indikator analyze (menganalisis), subyek S-01 mampu

memberikan kesimpulan sesuai dengan perhitungan yang telah

dilakukan sebelumnya. Berikut potongan kemampuan siswa

dalam memberikan kesimpulan sebagai berikut:

Page 74: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

51

Gambar 4.15

Potongan jawaban memeriksa kembali dalam

indikator anlyze (menganalisis) S-01

Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil

atau solusi, bahwa siswa tersebut dapat membuktikan bahwa

hasil penyelesaian sudah dilaksanakan sesuai dengan

perhitungan. Fakta ini didukung dengan pernyataannya siswa

bahwa pada kalimat kesimpulannya siswa tersebut menyatakan

jawaban yang benar pada opsi pilihan a.

Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali

kebenaran hasil atau solusi, dapat dilihat bahwa subyek S-01

mampu untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan hasil

perhitungan yang dilakukan oleh siswa dari soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam

indikator analyze (menganalisis).

2) Indikator evaluate (mengevaluasi)

Mengevaluasi didefinisikan membuat suatu pertimbangan atau

penilaian berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Mengevaluasi

termasuk juga proses kognitif memeriksa dan mengkritisi. Data

hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator evaluate

(mengevaluasi) berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada

subyek S-01 sebagai berikut:

a) Memahami masalah (understanding)

Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam

indikator evaluate (mengevaluasi), siswa tersebut mampu

menuliskan apa yang diketahui pada soal, namun kurang tepat

dalam menuliskan apa yang ditanya pada soal. Berikut ini

jawaban yang dittulis siswa pada gambar 4.16 sebaga berikut:

Page 75: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

52

Gambar 4.16

Potongan jawaban memahami masalah pada indikator

evaluate (mengevaluasi) S-01

Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban

subyek S-01 bahwa siswa tersebut dapat memahami kondisi

atau masalah pada soal secara benar. Fakta ini didukung

dengan jawaban yang disampaikan sisiwa bahwa yang

diketahui luas sebuah layang-layang adalah 192 cm2 dan

perbandingan panjang masing-masing diagonal adalah 8 : 3.

Namun dalam memahami masalah apa yang ditanyakan siswa

kurang tepat, seharusnya yang ditanya pada soal yaitu diagonal

terpanjang dari layang-layang bukan panjang masing-masing

diagonal layang-layang tersebut.

Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah pada

indikator evaluate (mengevaluasi), dapat dilihat bahwa subyek

S-01 kurang begitu teliti dalam memahami soal terutama pada

masalah apa yang ditanyakan dalam soal yang berorientasi

pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator

evaluate (mengevaluasi).

b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)

Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah

dalam indikator evaluate (mengevaluasi), subyek S-01 mampu

menentukan rencana dengan menuliskan luas layang-layang

terlebih dahulu sebelum melakukan perhitungan untuk mencari

panjang diagonal dari layang-layang tersebut. Berikut ini

gambar 4.17 hasil jawaban dari siswa yaitu sebagai berikut:

Page 76: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

53

Gambar 4.17

Potongan jawaban membuat rencana pemecahan

masalah pada indikator evaluate (mengevaluasi) S-01

Berdasarkan kegiatan membuat rencana pemecahan

masalah, siswa tersbut mampu menentukan model matematika

yang digunakan untuk menyelesaikan soal secara tepat dan

lengkap. Fakta ini di dukung dengan hasil yang dituliskan pada

gambar diatas yaitu dengan menuliskan rumus luas layang-

layang dengan benar yaitu

dan dengan

memisalkan dan .

Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana

pemecahan masalah, dapat dilihat bahwa subyek S-01 mampu

untuk membuat rencana pemecahan masalah dalam soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam

indikator evaluate (mengevaluasi).

c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)

Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari

jawaban siswa dalam indikator evaluate (mengevaluasi), siswa

tersebut mampu memecahkan masalah sesuai rencana. Berikut

ini gambar 4.18 merupakan jawaban siswa sebagai berikut:

Page 77: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

54

Gambar 4.18

Potongan jawaban memecahkan masalah sesuai

rencana pada indikator evaluate (mengevaluasi) S-01

Berdasarkan kegiatan melaksanakan pemecahan masalah

sesuai dengan rencana dalam indikator evaluate

(mengevaluasi) yang telah di susun siswa tersebut rencanakan,

siswa tersebut mampu melakukan perhitungan dalam

menyelesaikan masalah soal dengan strategi yang sesuai. Fakta

ini didukung dengan jawaban yang dituliskan siswa bahwa

siswa tersebut mensubstitusikan luas perbandingan masing-

masing diagonal layang-layang yang telah diketahui ke dalam

rumus

dimana dan . Dari

proses perhitungan yang dilakukan siswa tersebut, telah

diketahui bahwa nilai yang ia misalkan a bernilai 4. Kemudian

ia substitusikan nilai a ke masing-masing diagonal layang-

layang. Sehingga diperoleh dan .

Dengan demikian pada kegiatan melaksanakan pemecahan

masalah sesuai dengan rencana, dapat dilihat bahwa subyek S-

01 mampu untuk melaksanakan perhitungan sesuai dengan

rencana yang telah disusun sebelumnya dari soal yang

Page 78: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

55

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam

indikator evaluate (mengevaluasi).

d) Memeriksa kembali (look back)

Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam

indikator evaluate (mengevaluasi)., subyek S-01 mampu

memberikan kesimpulan sesuai dengan perhitungan yang telah

dilakukan sebelumnya. Berikut potongan kemampuan siswa

dalam memberikan kesimpulan sebagai berikut:

Gambar 4.19

Potongan jawaban memeriksa kembali dalam

indikator evaluate (mengevaluasi) S-01

Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil

atau solusi, bahwa siswa tersebut dapat membuktikan bahwa

hasil penyelesaian sudah dilaksanakan sesuai dengan

perhitungan. Fakta ini didukung dengan pernyataannya siswa

bahwa pada kalimat kesimpulannya siswa tersebut menyatakan

bahwa benar jika diagonal terpanjang pada layang-layang

tersebut adalah 32 cm.

Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali

kebenaran hasil atau solusi, dapat dilihat bahwa subyek S-01

mampu untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan hasil

perhitungan yan dilakukan oleh siswa dari soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam

indikator evaluate (mengevaluasi).

3) Indikator create (mencipta)

Data hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator create

(mencipta) berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada subyek

S-01 sebagai berikut:

Page 79: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

56

a) Memahami masalah (understanding)

Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam

indikator create (mencipta), siswa ini mampu membedakan

apa yang diketahui dan ditanya pada soal. Berikut ini hasil

jawaban seperti yang tertulis pada gambar 4.20 sebagai

berikut:

Gambar 4.20

Potongan jawaban memahami masalah dalam

indikator create (mencipta) S-01

Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban

siswa tersebut, dia dapat memahami masalah yang ada pada

soal secara benar. Fakta ini didukung dengan jawaban yang

disampaikan oleh siswa bahwa yang diketahui dari soal adalah

T1 ke arah selatan 75m, T2 ke arah barat 50m, T3 ke arah utara

50m dan terakhir kembali ke titik semula dari titik terakhir.

Kemudian yang ditanyakan dari soal adalah perintah untuk

menggambarkan dan mengidentifikasikan termasuk bangun

datar apa yang terbentuk.

Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah dapat

dilihat bahwa subyek S-01 mampu untuk memahami masalah

dari soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills

(HOTS) dalam indikator create (mencipta).

b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)

Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah

dalam indikator evaluate (mengevaluasi), subyek S-01 mampu

menentukan rencana dengan membuat rencana pemecahan

masalah berdasarkan gambar 4.20 dengan memisalkan setiap

Page 80: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

57

titik-titik dimana ia memulai dan berhenti berjalan dengan T1,

T2, T3, dan T4.

Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana

pemecahan masalah, dapat dilihat bahwa subyek S-01 mampu

untuk membuat rencana pemecahan masalah dalam soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam

indikator create (mencipta).

c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)

Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari

jawaban siswa dalam indikator create (mencipta), siswa

tersebut mampu memecahkan masalah sesuai rencana. Berikut

ini gambar 4.21 merupakan jawaban siswa yaitu sebagai

berikut:

Gambar 4.21

Potongan jawaban memecahkan masalah sesuai

rencana dalam indikator create (mencipta) S-01

Berdasarkan gambar tersebut, dapat dikatakan bahwa

siswa tersebut mampu memecahkan masalah sesuai dengan

rencana yang telah di rencana sebelumnya. Siswa tersebut

mampu membuat desain gambar sesuai denan ilustrasi yang

ada pada soal.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa subyek S-01

memiliki kemampuan memecahkan masalah yang baik dan

mampu menyelesaikan soal yang berorientasi pada Higher

Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator create

(mencipta).

Page 81: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

58

d) Memeriksa kembali (look back)

Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam

indikator evaluate (mengevaluasi), subyek S-01 mampu

memberikan kesimpulan dengan menggunakan kalimatnya

sendiri. Berikut potongan kemampuan siswa dalam

memberikan kesimpulan sebagai berikut:

Gambar 4.22

Potongan jawaban memeriksa kembali dalam

indikator create (mencipta) pada subyek S-01

Berdasarkan gambar jawaban siswa diatas dapat dikatakan

bahwa ia mempunyai kemampuan memeriksa kembali. Fakta

ini dibuktikan dengan pernyataanya dalam memberikan

kesimpulan dari hasil penyelesaian masalah yang telah

dilakukan sebelumnya, siswa tersebut mampu

mengindentifikasikan gambar yang telah didesain yaitu

merupkan gambar bangun datar segiempat trapesium siku-siku.

Selain itu siswa tersebut juga mampu membuktikan

kebenarannya bahwa bangun datar tersebut merupakan bangun

datar trapesium siku-siku berdasarkan sifat-sifat yang ada pada

trapesium siku-siku.

Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali

kebenaran hasil atau solusi, dapat dilihat bahwa subyek S-01

mampu untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan hasil

perhitungan yan dilakukan oleh siswa dari soal yang

Page 82: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

59

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam

indikator create (mencipta).

2. Subjek S-31

Subjek S-31 ini memiliki kemampuan problem solving

(pemecahan masalah) yang baik. Selain itu siswa tersebut juga

tergolong sebagai siswa yang berkemampuan sedang. Siswa tersebut

mampu menyelesaikan soal yang diberikan oleh peneliti berdasarkan

langkah-langkah problem solving menurut Polya. Berikut paparan data

yang diperoleh peneliti sebagai berikut:

1) Indikator analyze (menganalisis)

Data hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator analyze

(menganalisis) berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada

subyek S-31 sebagai berikut:

a) Memahami masalah (understanding)

Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam

indikator analyze (menganalisis), siswa ini mampu

membedakan apa yang diketahui dan ditanya pada soal seperti

yang tertulis pada gambar 4.23 sebagai berikut:

Gambar 4.23

Potongan jawaban memahami masalah pada indikator

anlyze (menganalisis) S-31

Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban

siswa tersebut, dia dapat memahami masalah yang ada pada

soal secara benar. Fakta ini didukung dengan jawaban yang

disampaikan oleh siswa bahwa yang diketahui dari soal adalah

sebuah jajar genjang memiliki luas 207 cm2. Kemudian yang

ditanyakan dari soal adalah ukuran kain yang akan digunakan

Rita.

Page 83: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

60

Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah dapat

dilihat bahwa subyek S-31 mampu untuk memahami masalah

dari soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills

(HOTS) dalam indikator analyze (menganalisis).

b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)

Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah dari

jawaban siswa dalam indikator analyze (menganalisis), siswa

tersebut mampu menyusun startegi untuk menjawab dari apa

yang telah diketahui siswa dalam soal dan apa yang

ditanyakan. Berikut ini gambar 4.24 merupakan jawaban siswa

sebagai berikut:

Gambar 4.24

Potongan jawaban merencanakan atau merancang

startegi pemecahan masalah pada indikator anlyze

(menganalisis) S-31

Berdasarkan jawaban membuat rencana pemecahan

masalah pada siswa tersebut, dia dapat rumus matematika yang

bisa digunakan untuk menyelesaikan soal degan tepat. Fakta

ini didukung dengan jawaban yang dituliskan oleh siswa

bahwa untuk mencari alas dan tinggi jajar genjang dalam

menyelesaian soal adalah dengan menuliskan rumus luas jajar

genjang terlebih dahulu yaitu .

Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana

pemecahan masalah (plan), dapat dilihat bahwa subyek S-31

mampu untuk merencanakan atau merancang strategi

pemecahan masalah dari soal yang berorientasi pada Higher

Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator analyze

(menganalisis).

Page 84: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

61

c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)

Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari

jawaban siswa dalam indikator analyze (menganalisis), siswa

tersebut mampu menyusun startegi untuk menjawab dari apa

yang telah dia rencanakan. Berikut ini gambar 4.25 merupakan

jawaban siswa sebagai berikut:

Gambar 4.25

Potongan jawaban memecahkan masalah sesuai

rencana dalam indikator anlyze (menganalisis) S-31

Berdasarkan kegiatan melaksanakan pemecahan masalah

sesuai dengan rencana yang telah di susun siswa tersebut

rencanakan, siswa tersebut mampu melakukan perhitungan

dalam menyelesaiakan masalah soal dengan strategi yang

sesuai. Fakta ini didukung dengan jawaban yang dituliskan

siswa bahwa untuk mencari alas dan tinggi jajar genjang

dengan mencoba mensubstitusikan 2 jenis ukuran kain yang

sudah ditentukan. Dengan kain A dinyatakan benar karena luas

jajar genjang adalah , sehingga

dan kain B dinyatakan salah karena

.

Dengan demikian pada kegiatan melaksanakan pemecahan

masalah sesuai dengan rencana, dapat dilihat bahwa subyek S-

31 mampu untuk melaksanakan perhitungan sesuai dengan

rencana yang telah disusun sebelumnya dari soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam

indikator analyze (menganalisis).

Page 85: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

62

d) Memeriksa kembali (look back)

Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam

indikator analyze (menganalisis), subyek S-31 mampu

memberikan kesimpulan sesuai dengan perhitungan yang telah

dilakukan sebelumnya. Berikut gambar 4.26 potongan

kemampuan siswa dalam memberikan kesimpulan sebagai

berikut:

Gambar 4.26

Potongan jawaban memeriksa kembali dalam

indikator anlyze (menganalisis) pada subyek S-31

Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil

atau solusi, bahwa siswa tersebut dapat membuktikan bahwa

hasil penyelesaian sudah dilaksanakan sesuai dengan

perhitungan. Fakta ini didukung dengan pernyataannya siswa

bahwa pada kalimat kesimpulannya siswa tersebut menyatakan

bahwa kain yang digunakan oleh Rita adalah kain A yang

memiliki ukuran alas 23 cm dan tinggi 9 cm..

Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali

kebenaran hasil atau solusi, dapat dilihat bahwa subyek S-31

mampu untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan hasil

perhitungan yang dilakukan oleh siswa dari soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam

indikator analyze (menganalisis).

2) Indikator evaluate (mengevaluasi)

Data hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator evaluate

(mengevaluasi) berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada

subyek S-31 sebagai berikut:

Page 86: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

63

a) Memahami masalah (understanding)

Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam

indikator evaluate (mengevaluasi), siswa tersebut mampu

menuliskan apa yang diketahui dan ditanya pada soal. Berikut

ini jawaban yang ditulis siswa pada gambar 4.27 sebagai

berikut:

Gambar 4.27

Potongan jawaban memahami masalah pada indikator

evaluate (mengevaluasi) S-31

Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban

subyek S-31 bahwa siswa tersebut dapat memahami kondisi

atau masalah pada soal secara benar. Fakta ini didukung

dengan jawaban yang disampaikan sisiwa bahwa yang

diketahui luas sebuah layang-layang adalah 192 cm2 dan

perbandingan panjang masing-masing diagonal adalah 8 : 3.

Selain itu juga mampu menentukan yang ditanya pada soal

yaitu mencari panjang diagonal terpanjang pada layang-layang.

Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah dapat

dilihat bahwa subyek S-31 mampu untuk memahami masalah

dari soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills

(HOTS) dalam indikator evaluate (mengevaluasi).

b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)

Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah

dalam indikator evaluate (mengevaluasi), subyek S-31 mampu

menentukan rencana dengan menuliskan luas layang-layang

terlebih dahulu sebelum melakukan perhitungan untuk mencari

panjang diagonal dari layang-layang tersebut. Berikut ini

gambar 4.28 hasil jawaban dari siswa yaitu sebagai berikut:

Page 87: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

64

Gambar 4.28

Potongan jawaban membuat rencana pemecahan

masalah pada indikator evaluate (mengevaluasi) S-31

Berdasarkan kegiatan membuat rencana pemecahan

masalah, siswa tersbut mampu menentukan model matematika

yang digunakan untuk menyelesaikan soal secara tepat dan

lengkap. Fakta ini di dukung dengan hasil yang dituliskan pada

gambar diatas yaitu dengan menuliskan rumus luas layang-

layang dengan benar yaitu

dan dengan

memisalkan dan .

Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana

pemecahan masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-31 mampu

untuk membuat rencana pemecahan masalah dalam soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam

indikator evaluate (mengevaluasi).

c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)

Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari

jawaban siswa dalam indikator evaluate (mengevaluasi), siswa

tersebut mampu memecahkan masalah sesuai rencana. Berikut

ini gambar 4.29 merupakan jawaban siswa sebagai berikut:

Page 88: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

65

Gambar 4.29

Potongan jawaban memecahkan masalah sesuai

rencana pada indikator evaluate (mengevaluasi) S-31

Berdasarkan kegiatan melaksanakan pemecahan masalah

sesuai dengan rencana dalam indikator evaluate

(mengevaluasi) yang telah di susun siswa tersebut rencanakan,

siswa tersebut mampu melakukan perhitungan dalam

menyelesaikan masalah soal dengan strategi yang sesuai. Fakta

ini didukung dengan jawaban yang dituliskan siswa bahwa

siswa tersebut mensubstitusikan luas perbandingan masing-

masing diagonal layang-layang yang telah diketahui ke dalam

rumus

dimana dan . Dari

proses perhitungan yang dilakukan siswa tersebut, telah

diketahui bahwa nilai yang ia misalkan a bernilai 4. Kemudian

ia substitusikan nilai a ke masing-masing diagonal layang-

layang. Sehingga diperoleh dan .

Dengan demikian pada kegiatan melaksanakan pemecahan

masalah sesuai dengan rencana, dapat dilihat bahwa subyek S-

31 mampu untuk melaksanakan perhitungan sesuai dengan

rencana yang telah disusun sebelumnya dari soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam

indikator evaluate (mengevaluasi).

Page 89: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

66

d) Memeriksa kembali (look back)

Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam

indikator evaluate (mengevaluasi)., subjek S-31 kurang

mampu memberikan kesimpulan sesuai dengan pertanyaan

yang ditanyakan pada soal. Berikut ini gambar 4.30 potongan

kemampuan siswa dalam memberikan kesimpulan sebagai

berikut:

Gambar 4.30

Potongan jawaban memeriksa kembali dalam

indikator evaluate (mengevaluasi) S-31

Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil

atau solusi, bahwa siswa tersebut tidak dapat membuktikan

bahwa apa yang ditanyakan pada soal tidak sesuai dengan

jawabannya. Fakta ini didukung dengan siswa menuliskan

masing-masing panjang diagonal, sedangkan yang diminta

yaitu siswa disuuh untuk menentukan diagonal terpanjangnya.

Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali

kebenaran hasil atau solusi, dapat dilihat bahwa subyek S-31

tidak mampu untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan

pertanyaan yang diminta pada soal, dari soal yang berorientasi

pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator

evaluate (mengevaluasi).

3) Indikator create (mencipta)

Data hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator create

(mencipta) berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada subyek

S-01 sebagai berikut:

Page 90: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

67

a) Memahami masalah (understanding)

Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam

indikator create (mencipta), siswa ini mampu membedakan

apa yang diketahui dan ditanya pada soal. Berikut ini hasil

jawaban seperti yang tertulis pada gambar 4.31 sebagai

berikut:

Gambar 4.31

Potongan jawaban memahami masalah dalam

indikator create (mencipta) S-31

Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban

siswa tersebut, dia dapat memahami masalah yang ada pada

soal secara benar. Fakta ini didukung dengan jawaban yang

disampaikan oleh siswa bahwa yang diketahui dari soal adalah

pertama jalan ke arah selatan 75m, dilanjutkan berjalan ke arah

barat 50m, lalu berjalan ke arah utara 50m dan terakhir

kembali ke titik semula dari titik terakhir. Kemudian yang

ditanyakan dari soal adalah perintah untuk menggambarkan

dan mengidentifikasikan termasuk bangun datar apa yang

terbentuk.

Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah dapat

dilihat bahwa subyek S-31 mampu untuk memahami masalah

dari soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills

(HOTS) dalam indikator create (mencipta).

b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)

Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah

dalam indikator evaluate (mengevaluasi), subyek S-31 tidak

mampu menentukan rencana dengan membuat rencana

Page 91: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

68

pemecahan masalah dari apa yang telah diketahui. Siswa

tersebut tanpa menuliskan permisalan maupun membuat

gambar tanda penunjuk arah terlebih dahulu.

Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana

pemecahan masalah, dapat dilihat bahwa subyek S-31 tidak

mampu untuk membuat rencana pemecahan masalah dalam

soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills

(HOTS) dalam indikator create (mencipta).

c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)

Pada kegiatan memecahkan masalah dari jawaban siswa

dalam indikator create (mencipta), siswa tersebut mampu

memecahkan masalah meskipun tanpa membuat rencana

pemecahan masalah sebelumnya. Berikut ini gambar 4.32

merupakan jawaban siswa yaitu sebagai berikut:

Gambar 4.32

Potongan jawaban memecahkan masalah sesuai

rencana dalam indikator create (mencipta) S-31

Berdasarkan gambar tersebut, dapat dikatakan bahwa

siswa tersebut mampu memecahkan masalah meskipun tanpa

membuat rencana pemecahan masalah sebelumnya. Akan

tetapi siswa tersebut mampu membuat desain gambar sesuai

denan ilustrasi yang ada pada soal.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa subjek S-31

memiliki kemampuan memecahkan masalah yang baik dan

mampu menyelesaikan soal yang berorientasi pada Higher

Page 92: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

69

Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator create

(mencipta).

d) Memeriksa kembali (look back)

Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam

indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-31 mampu

memberikan kesimpulan dengan menggunakan kalimatnya

sendiri. Berikut ini gambar 4.33 potongan jawaban

kemampuan siswa dalam memberikan kesimpulan sebagai

berikut:

Gambar 4.33

Potongan jawaban memeriksa kembali dalam

indikator create (mencipta) S-31

Berdasarkan gambar jawaban siswa diatas dapat dikatakan

bahwa ia mempunyai kemampuan memeriksa kembali. Fakta

ini dibuktikan dengan pernyataanya dalam memberikan

kesimpulan dari hasil penyelesaian masalah yang telah

dilakukan sebelumnya, siswa tersebut mampu

mengindentifikasikan gambar yang telah didesain yaitu

merupkan gambar bangun datar segiempat trapesium siku-siku.

Selain itu siswa tersebut juga mampu membuktikan

kebenarannya bahwa bangun datar tersebut merupakan bangun

datar trapesium siku-siku berdasarkan sifat-sifat yang ada pada

trapesium siku-siku.

Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali

kebenaran hasil atau solusi, dapat dilihat bahwa subjek S-31

mampu untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan hasil

desain gambar yang dilakukan oleh siswa dari soal yang

Page 93: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

70

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam

indikator create (mencipta).

3. Siswa berkemampuan rendah

Siswa yang memiliki kemampuan tinggi terdiri dari dua siswa yaitu

S-05 dan S-30. Berdasarkan hasil dari menyelesaikan soal yang diberikan

oleh peneliti diperoleh hasil sebagai berikut:

a) Subjek S-05

Subjek S-05 ini memiliki kemampuan problem solving (pemecahan

masalah) yang kurang baik. Selain itu siswa tersebut juga tergolong

sebagai siswa yang berkemampuan rendah. Siswa tersebut kurang

mampu menyelesaikan soal yang diberikan oleh peneliti berdasarkan

langkah-langkah problem solving menurut Polya. Berikut paparan data

yang diperoleh peneliti sebagai berikut:

1) Indikator analyze (menganalisis)

Data hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator analyze

(menganalisis) berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada

subyek S-30 sebagai berikut:

a) Memahami masalah (understanding)

Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam

indikator analyze (menganalisis), siswa tersebut tidak mampu

menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanya pada soal

seperti jawaban siswa lainnya.

Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban

siswa tersebut, dia dapat memahami masalah akan tetapi tidak

dapat menuliskan apa yang diketahui maupun yang ditanya

dalam soal.

Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah dapat

dilihat bahwa subyek S-05 tidak mampu untuk memahami

masalah dari soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking

Skills (HOTS) dalam indikator analyze (menganalisis).

Page 94: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

71

b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)

Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah dari

jawaban siswa dalam indikator analyze (menganalisis), siswa

tersebut mampu menyusun startegi untuk menjawab

permasalahan yang ada pada soal. Berikut ini gambar 4.34

merupakan potongan jawaban siswa sebagai beriku:

Gambar 4.34

Potongan jawaban merencanakan atau merancang

startegi pemecahan masalah pada indikator anlyze

(menganalisis) S-05

Berdasarkan jawaban membuat rencana pemecahan masalah

pada siswa tersebut, dia dapat memperkirakan rumus

matematika yang bisa digunakan untuk menyelesaikan soal

degan tepat. Fakta ini didukung dengan jawaban yang dituliskan

oleh siswa bahwa untuk mencari alas dan tinggi jajar genjang

dalam menyelesaian soal adalah dengan menuliskan rumus luas

jajar genjang terlebih dahulu yaitu .

Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana

pemecahan masalah (plan), dapat dilihat bahwa subyek S-05

mampu untuk merencanakan atau merancang strategi dengan

menuliskan rumus matematika yang akan digunakan dari soal

yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS)

dalam indikator analyze (menganalisis).

c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)

Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari

jawaban siswa dalam indikator analyze (menganalisis), siswa

tersebut tidak mampu men untuk kan masalah dari apa yang

Page 95: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

72

telah dia rencanakan. Berikut ini gambar 4.35 merupakan

jawaban siswa sebagai berikut:

Gambar 4.35

Potongan jawaban memecahkan masalah sesuai

rencana dalam indikator anlyze (menganalisis) pada

subyek S-05

Berdasarkan kegiatan melaksanakan pemecahan masalah

sesuai dengan rencana yang telah di susun siswa tersebut

rencanakan, akan tetapi siswa tersebut tidak mampu melakukan

perhitungan dalam menyelesaiakan masalah soal dengan benar.

Fakta ini didukung dengan jawaban yang dituliskan siswa

bahwa untuk mencari alas dan tinggi jajar genjang dengan

mencoba mensubstitusikan 1 jenis ukuran kain saja. Dalam

pwrhitungannya ukuran ,sedangkan

jika dibuktikan perhitunganya .

Dengan begitu siswa juga salah dalam memilih ukuran kain

yang akan digunakan oleh Rita.

Dengan demikian pada kegiatan melaksanakan pemecahan

masalah sesuai dengan rencana, dapat dilihat bahwa subyek S-

05 tidak mampu untuk melaksanakan perhitungan sesuai dengan

rencana yang telah disusun sebelumnya dari soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam

indikator analyze (menganalisis).

d) Memeriksa kembali (look back)

Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam

indikator analyze (menganalisis), subjek S-05 tidak mampu

Page 96: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

73

memberikan kesimpulan sesuai dengan perhitungan yang telah

dilakukan sebelumnya. Karena siswa tersbut tidak membrikan

kesimpulan di akhir jawabannya.

Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali

kebenaran hasil atau solusi, dapat dilihat bahwa subjek S-05

tidak mampu untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan

hasil perhitungan yang dilakukan oleh siswa dari soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam

indikator analyze (menganalisis).

2) Indikator evaluate (mengevaluasi)

Data hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator evaluate

(mengevaluasi) berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada

subjek S-30 sebagai berikut:

a) Memahami masalah (understanding)

Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam

indikator evaluate (mengevaluasi), siswa tersebut tidak mampu

menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanya pada soal.

Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah pada

indikator evaluate (mengevaluasi), dapat dilihat bahwa subjek

S-05 kurang mampu dalam memahami soal terutama pada

masalah apa saja yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal

yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS)

dalam indikator evaluate (mengevaluasi).

b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)

Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah dalam

indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-05 mampu

menentukan rencana dengan menuliskan luas layang-layang

terlebih dahulu sebelum melakukan perhitungan untuk mencari

panjang diagonal dari layang-layang tersebut. Berikut ini

gambar 4.36 hasil jawaban dari siswa yaitu sebagai berikut:

Page 97: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

74

Gambar 4.36

Potongan jawaban membuat rencana pemecahan

masalah pada indikator evaluate (mengevaluasi) S-05

Berdasarkan kegiatan membuat rencana pemecahan

masalah, siswa tersbut mampu menentukan model matematika

yang digunakan untuk menyelesaikan soal secara tepat dan

lengkap. Fakta ini di dukung dengan hasil yang dituliskan pada

gambar diatas yaitu dengan menuliskan rumus luas layang-

layang dengan benar yaitu

. Selain itu siswa

tersebut juga mampu membuat permisalan yaitu dan

Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana

pemecahan masalah, dapat dilihat bahwa subyek S-05 mampu

untuk membuat rencana pemecahan masalah dalam soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam

indikator evaluate (mengevaluasi).

c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)

Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari

jawaban siswa dalam indikator evaluate (mengevaluasi), siswa

tersebut mampu memecahkan masalah sesuai rencana. Berikut

ini gambar 4.37 merupakan jawaban siswa sebagai berikut

Page 98: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

75

Gambar 4.37

Potongan jawaban memecahkan masalah sesuai

rencana pada indikator evaluate (mengevaluasi) S-05

Berdasarkan kegiatan melaksanakan pemecahan masalah

sesuai dengan rencana dalam indikator evaluate (mengevaluasi)

yang telah di susun siswa tersebut rencanakan sebelumnya,

siswa tersebut mampu melakukan perhitungan dalam

menyelesaikan masalah soal dengan strategi yan telah dibuat

sebelumnya. Fakta ini didukung dengan jawaban yang dituliskan

siswa bahwa nilai aadalah 4. Kemudian ia mensubstitusikan

nilai a ke masing-masing diagonal layang-layang. Sehingga

diperoleh dan .

Dengan demikian pada kegiatan melaksanakan pemecahan

masalah sesuai dengan rencana yang sudah direncankan

sebelumnya siswa tersebut mampu melakukan menyelesaikan

permasalahn yang ada pada soal Sehingga dapat dilihat bahwa

subyek S-05 mampu untuk melaksanakan perhitungan sesuai

dengan rencana yang telah disusun sebelumnya dari soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam

indikator evaluate (mengevaluasi).

Page 99: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

76

d) Memeriksa kembali (look back)

Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam

indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-05 mampu

memberikan kesimpulan sesuai dengan perhitungan yang telah

dilakukan sebelumnya. Berikut gambar 4.38 potongan

kemampuan siswa dalam memberikan kesimpulan sebagai

berikut:

Gambar 4.38

Potongan jawaban memeriksa kembali dalam

indikator evaluate (mengevaluasi) S-05

Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil

atau solusi, bahwa siswa tersebut dapat membuktikan bahwa

hasil penyelesaian sudah dilaksanakan sesuai dengan

perhitungan. Fakta ini didukung dengan pernyataannya siswa

bahwa pada kalimat kesimpulannya siswa tersebut menyatakan

bahwa diagonal terpanjang dari layang-layang Radit adalah 32

cm.

Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali

kebenaran hasil atau solusi, dapat dilihat bahwa subjek S-05

mampu untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan hasil

perhitungan yang dilakukan oleh siswa dari soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam

indikator evaluate (mengevaluasi).

3) Indikator create (mencipta)

Data hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator create

(mencipta) berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada subjek S-

30 sebagai berikut:

Page 100: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

77

a) Memahami masalah (understanding)

Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam

indikator create (mencipta), siswa ini tidak mampu menuliskan

apa yang diketahui dan ditanya paada soal.

Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban

siswa tersebut, dia kurang memahami masalah yang ada pada

soal secara benar. Fakta ini didukung dengan jawaban siswa

yang tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanya.

Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah dapat

dilihat bahwa subjek S-05 tidak mampu untuk memahami

masalah dari soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking

Skills (HOTS) dalam indikator create (mencipta).

b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)

Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah dalam

indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-05 mampu

membuat rencana pemecahan masalah. Berikut gambar 4.39

potongan jawaban dari siswa yaitu sebagai berikut:

Gambar 4.39

Potongan jawaban membuat rencana pemecahan

masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi) S-05

Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa siswa

tersebut mampu membuat rencana pemecahan masalah. Fakta

ini dibuktikan bahwa siswa tersebut mampu memberikan tanda

penunjuk arah untuk menunjukkan kemana arah yang

ditunjukkan pada soal. Selain itu mampu memisalkan garis yang

Page 101: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

78

dijadikan arahjalan pertama dari titik awal dia berjalan sampai

kembali ketitik semula.

Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana

pemecahan masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-05 mampu

untuk membuat rencana pemecahan masalah dalam soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam

indikator create (mencipta).

c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)

Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari

jawaban siswa dalam indikator create (mencipta), siswa tersebut

tidak mampu memecahkan masalah sesuai rencana.

Berdasarkan gambar 4.39, dapat dikatakan bahwa siswa

tersebut tidak mampu memecahkan masalah sesuai dengan

ilustrasi yang ada pada soal. Fakta ini dibuktikan bahwa siswa

tersebut tidak mampu membuat desain gambar sesuai ukuran-

ukuran yang telah ada pada soal. Sehingga menyebabkan

kesalahan dalam mendesain gambar.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa subjek S-05

memiliki kemampuan memecahkan masalah kurang mampu

dalam menyelesaikan soal yang berorientasi pada Higher Order

Thinking Skills (HOTS) dalam indikator create (mencipta).

d) Memeriksa kembali (look back)

Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam

indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-05 mampu

memberikanR 4.40 kesimpulan dengan menggunakan

kalimatnya sendiri, akan tetapi apa yang telah disimpulkan

merupakan jawaban yang tidak sesuai dengan soal. Ini

diakibatkan karena dari awal sudah salah dalam melakukan

penyelesaian masalah yang dilakukan sebelumnya Berikut

GAMBpotongan kemampuan siswa dalam memberikan

kesimpulan sebagai berikut:

Page 102: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

79

Gambar 4.40

Potongan jawaban memeriksa kembali dalam

indikator create (mencipta) S-05

Dengan demikian subyek S-05 mampu untuk memberikan

kesimpulan sesuai dengan hasil penyelesaian masalah yang

dilakukan sebelumnya, meskipun tidak sesuai dengan ilustrasi

yang ada dalam soal yang berorientasi pada Higher Order

Thinking Skills (HOTS) dalam indikator create (mencipta)

b) Subjek S-30

Subjek S-30 ini memiliki kemampuan problem solving (pemecahan

masalah) yang cukup baik. Selain itu siswa tersebut juga tergolong

sebagai siswa yang berkemampuan sedang. Siswa tersebut mampu

menyelesaikan soal yang diberikan oleh peneliti berdasarkan langkah-

langkah problem solving menurut Polya. Berikut paparan data yang

diperoleh peneliti sebagai berikut:

1) Indikator analyze (menganalisis)

Data hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator analyze

(menganalisis) berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada

subyek S-30 sebagai berikut:

a) Memahami masalah (understanding)

Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam

indikator analyze (menganalisis), siswa ini mampu menuliskan

apa yang diketahui, aka tetapi tidak mampu menuliskan apa

yang ditanya pada soal seperti yang tertulis pada gambar 4.41

sebagai berikut:

Page 103: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

80

Gambar 4.41

Potongan jawaban memahami masalah pada indikator

anlyze (menganalisis) S-30

Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban

siswa tersebut, dia dapat memahami masalaha akan tetapi tidak

secara detail menuliskan apa yang diketahui maupun yang

ditanya dalam soal. Fakta ini didukung dengan jawaban yang

disampaikan oleh siswa bahwa yang diketahui dari soal adalah

sebuah jajar genjang memiliki luas 207 cm2 saja.

Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah dapat

dilihat bahwa subyek S-30 kurang mampu untuk memahami

masalah dari soal yang berorientasi pada Higher Order

Thinking Skills (HOTS) dalam indikator analyze

(menganalisis).

b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)

Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah dari

jawaban siswa dalam indikator analyze (menganalisis), siswa

tersebut mampu menyusun startegi untuk menjawab dari apa

yang telah diketahui siswa dalam soal dan apa yang

ditanyakan. Berikut ini gambar 4.42 merupakan jawaban siswa

sebagai berikut:

Gambar 4.42

Potongan jawaban merencanakan atau merancang

startegi pemecahan masalah pada indikator anlyze

(menganalisis) S-30

Page 104: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

81

Berdasarkan jawaban membuat rencana pemecahan

masalah pada siswa tersebut, dia dapat memperkirakan model

matematika yang bisa digunakan untuk menyelesaikan soal

degan tepat. Fakta ini didukung dengan jawaban yang

dituliskan oleh siswa bahwa untuk mencari alas dan tinggi jajar

genjang dalam menyelesaian soal adalah dengan menuliskan

rumus luas jajar genjang terlebih dahulu yaitu .

Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana

pemecahan masalah (plan), dapat dilihat bahwa subjek S-30

mampu untuk merencanakan atau merancang strategi dengan

menuliskan rumus matematika yang akan digunakan dari soal

yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS)

dalam indikator analyze (menganalisis).

c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)

Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari

jawaban siswa dalam indikator analyze (menganalisis), siswa

tersebut mampu menyusun startegi untuk menjawab dari apa

yang telah dia rencanakan. Berikut ini gambar 4.43 merupakan

jawaban siswa sebagai berikut:

Gambar 4.43

Potongan jawaban memecahkan masalah sesuai

rencana dalam indikator anlyze (menganalisis) S-30

Page 105: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

82

Berdasarkan kegiatan melaksanakan pemecahan masalah

sesuai dengan rencana yang telah di susun siswa tersebut

rencanakan, siswa tersebut mampu melakukan perhitungan

dalam menyelesaiakan masalah soal dengan strategi yang

sesuai. Fakta ini didukung dengan jawaban yang dituliskan

siswa bahwa untuk mencari alas dan tinggi jajar genjang

dengan mencoba mensubstitusikan 2 jenis ukuran kain yang

sudah ditentukan. Dengan kain A ukurannyanya adalah

, sehingga dan kain B

ukurannya .

Dengan demikian pada kegiatan melaksanakan pemecahan

masalah sesuai dengan rencana, dapat dilihat bahwa subyek S-

30 mampu untuk melaksanakan perhitungan sesuai dengan

rencana yang telah disusun sebelumnya dari soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam

indikator analyze (menganalisis).

d) Memeriksa kembali (look back)

Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam

indikator analyze (menganalisis), subjek S-30 mampu

memberikan kesimpulan sesuai dengan perhitungan yang telah

dilakukan sebelumnya. Berikut potongan kemampuan siswa

dalam memberikan kesimpulan sebagai berikut:

Gambar 4.44

Potongan jawaban memeriksa kembali dalam

indikator anlyze (menganalisis) S-30

Page 106: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

83

Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil

atau solusi, siswa tersebut tidak tepat dalam mengambil

keputusan untuk menyimpulkan kain mana yang akan

digunakan. Siswa tersebut memilih kain B, dengan alasan kain

B lebih besar ukurannya. Sedangkan sebenarnya kain yang

dibutuhkan adalah kain yang memiliki ukuran yang luasnya

207 cm2.

Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali

kebenaran hasil atau solusi, dapat dilihat bahwa subyek S-30

tidak mampu untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan

hasil perhitungan yang dilakukan oleh siswa dari soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam

indikator analyze (menganalisis).

2) Indikator evaluate (mengevaluasi)

Data hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator evaluate

(mengevaluasi) berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada

subjek S-30 sebagai berikut:

a) Memahami masalah (understanding)

Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam

indikator evaluate (mengevaluasi), siswa tersebut mampu

menuliskan apa yang diketahui pada soal, namun tidak

menuliskan apa yang ditanya pada soal. Berikut ini jawaban

yang ditulis siswa pada gambar 4.45 sebaga berikut:

Gambar 4.45

Potongan jawaban memahami masalah pada indikator

evaluate (mengevaluasi) S-30

Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban

subyek S-30 bahwa siswa tersebut dapat memahami kondisi

Page 107: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

84

atau masalah pada soal secara benar. Namun dapat dilihat

bahwa sisiwa tersebut hanya menuliskan perbandingan

diagonal-diagonalnya saja. Sedangkan dalam soal luas layang-

layang juga sudah diketahui seharusnya ia juga

mencantumkannya.

Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah pada

indikator evaluate (mengevaluasi), dapat dilihat bahwa subjek

S-30 kurang mampu dalam memahami soal terutama pada

masalah apa saja yang diketahui dan yang ditanyakan dalam

soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills

(HOTS) dalam indikator evaluate (mengevaluasi).

b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)

Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah

dalam indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-30 mampu

menentukan rencana dengan menuliskan luas layang-layang

terlebih dahulu sebelum melakukan perhitungan untuk mencari

panjang diagonal dari layang-layang tersebut. Berikut ini

gambar 4.46 hasil jawaban dari siswa yaitu sebagai berikut:

Gambar 4.46

Potongan jawaban membuat rencana pemecahan

masalah pada indikator evaluate (mengevaluasi) S-30

Berdasarkan kegiatan membuat rencana pemecahan

masalah, siswa tersbut mampu menentukan model matematika

yang digunakan untuk menyelesaikan soal secara tepat dan

lengkap. Fakta ini di dukung dengan hasil yang dituliskan pada

gambar diatas yaitu dengan menuliskan rumus luas layang-

layang dengan benar yaitu

.

Page 108: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

85

Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana

pemecahan masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-30 mampu

untuk membuat rencana pemecahan masalah dalam soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam

indikator evaluate (mengevaluasi).

c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)

Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari

jawaban siswa dalam indikator evaluate (mengevaluasi), siswa

tersebut mampu memecahkan masalah sesuai rencana. Berikut

ini gambar 4.47 merupakan jawaban siswa sebagai berikut:

Gambar 4.47

Potongan jawaban memecahkan masalah sesuai

rencana pada indikator evaluate (mengevaluasi) S-30

Berdasarkan kegiatan melaksanakan pemecahan masalah

sesuai dengan rencana dalam indikator evaluate

(mengevaluasi) yang telah di susun siswa tersebut rencanakan

sebelumnya, siswa tersebut kurang mampu melakukan

perhitungan dalam menyelesaikan masalah soal dengan

strategi. Fakta ini didukung dengan jawaban yang dituliskan

siswa bahwa saat mencari nilai a terdapat kesalahan.

Kesalahan itu terdapat pada perkalian ( ) ( )

Page 109: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

86

, seharusnya adalah 24a2. Namun dari perhitungan yang

dilakukan siswa tersebut nilai a = 4 dan itu. Kemudian ia

mensubstitusikan nilai a ke masing-masing diagonal layang-

layang. Sehingga diperoleh dan .

Dengan demikian pada kegiatan melaksanakan pemecahan

masalah sesuai dengan rencana yang sudah direncankan

sebelumnya akan tetapi ada kesalahan dalam perhitungan

walaupun hasil akhirnya itu benar. Sehingga dapat dilihat

bahwa subyek S-30 kurang mampu untuk melaksanakan

perhitungan sesuai dengan rencana yang telah disusun

sebelumnya dari soal yang berorientasi pada Higher Order

Thinking Skills (HOTS) dalam indikator evaluate

(mengevaluasi).

d) Memeriksa kembali (look back)

Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam

indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-30 mampu

memberikan kesimpulan sesuai dengan perhitungan yang telah

dilakukan sebelumnya. Berikut gambar 4.48 potongan

kemampuan siswa dalam memberikan kesimpulan sebagai

berikut:

Gambar 4.48

Potongan jawaban memeriksa kembali dalam

indikator evaluate (mengevaluasi) S-30

Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil

atau solusi, bahwa siswa tersebut dapat membuktikan bahwa

hasil penyelesaian sudah dilaksanakan sesuai dengan

Page 110: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

87

perhitungan. Fakta ini didukung dengan pernyataannya siswa

bahwa pada kalimat kesimpulannya siswa tersebut menyatakan

bahwa diagonal terpanjang dari layang-layang Radit adalah 32

cm.

Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali

kebenaran hasil atau solusi, dapat dilihat bahwa subjek S-30

mampu untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan hasil

perhitungan yang dilakukan oleh siswa dari soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam

indikator evaluate (mengevaluasi).

3) Indikator create (mencipta)

Mencipta yaitu menempatkan elemen bersama-sama untuk

membentuk satu kesatuan yang utuh atau fungsional, yaitu

reorganisasi unsur ke dalam pola atau struktur yang baru. Data

hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator create (mencipta)

berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada subjek S-30 sebagai

berikut:

a) Memahami masalah (understanding)

Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam

indikator create (mencipta), siswa ini tidak mampu menuliskan

apa yang diketahui dan ditanya paada soal.

Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban

siswa tersebut, dia kurang memahami masalah yang ada pada

soal secara benar. Fakta ini didukung dengan jawaban siswa

yang tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanya.

Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah dapat

dilihat bahwa subjek S-30 tidak mampu untuk memahami

masalah dari soal yang berorientasi pada Higher Order

Thinking Skills (HOTS) dalam indikator create (mencipta).

Page 111: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

88

b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)

Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah

dalam indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-30 mampu

membuat rencana pemecahan masalah. Berikut gambar 4.49

potongan jawaban dari siswa yaitu sebagai berikut:

Gambar 4.49

Potongan jawaban membuat rencana pemecahan

masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi) S-30

Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa siswa

tersebut mampu membuat rencana pemecahan masalah. Fakta

ini dibuktikan bahwa siswa tersebut mampu memberikan tanda

penunjuk arah untuk menunjukkan kemana arah yang

ditunjukkan pada soal.

Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana

pemecahan masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-30 mampu

untuk membuat rencana pemecahan masalah dalam soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam

indikator create (mencipta).

c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)

Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari

jawaban siswa dalam indikator create (mencipta), siswa

tersebut mampu memecahkan masalah sesuai rencana. Berikut

ini gambar 4.50 merupakan jawaban siswa yaitu sebagai

berikut:

Page 112: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

89

Gambar 4.50

Potongan jawaban memecahkan masalah sesuai

rencana dalam indikator create (mencipta) S-30

Berdasarkan gambar tersebut, dapat dikatakan bahwa

siswa tersebut mampu memecahkan masalah sesuai dengan

rencana yang telah di rencana sebelumnya. Fakta ini

dibuktikan bahwa siswa tersebut mampu membuat desain

gambar sesuai dengan ilustrasi yang ada pada soal serta

mengikuti tanda petunjuk arah yang telah dibuat sebelumnya.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa subjek S-30

memiliki kemampuan memecahkan masalah yang baik dan

mampu menyelesaikan soal yang berorientasi pada Higher

Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator create

(mencipta).

d) Memeriksa kembali (look back)

Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam

indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-30 mampu

memberikan kesimpulan dengan menggunakan kalimatnya

sendiri. Berikut ini gambar 4.51 potongan kemampuan siswa

dalam memberikan kesimpulan sebagai berikut:

Page 113: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

90

Gambar 4.51

Potongan jawaban memeriksa kembali dalam

indikator create (mencipta) S-30

Berdasarkan gambar jawaban siswa diatas dapat dikatakan

bahwa ia mempunyai kemampuan memeriksa kembali. Fakta

ini dibuktikan dengan pernyataanya dalam memberikan

kesimpulan dari hasil penyelesaian masalah yang telah

dilakukan sebelumnya. Siswa tersebut menyatakan bahwa

gambar yang telah didesain merupakan gambar bangun datar

segiempat trapesium siku-siku dan mampu membuktikan

kebenarannya berdasarkan sifat-sifat yang ada pada trapesium

siku-siku.

Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali

kebenaran hasil atau solusi, dapat dilihat bahwa subjek S-30

mampu untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan hasil

perhitungan yang dilakukan oleh siswa dari soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam

indikator create (mencipta).

2. Data Kemampuan Problem Solving Siswa Berdasarkan Hasil Pemberian

Kuesioner/Angket Kepada Siswa

Setelah penyelesaian soal yang berorentasi pada Higher Order Thinking

Skills (HOTS), kemudian peneliti memberikan beberapa pernyataan untuk

mengetahui respon siswa setelah mengerjakan soal dan pengalamannya

belajar matematika yang berikan oleh peneliti melalui angket/kuesioner untuk

memastikan kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki siswa. Pengisian

angket/kuesioner tidak dilakukan secara langsung melalui lembar kertas akan

tetapi dilakukan secara online menggunakan aplikasi Google Formulir.

Page 114: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

91

Hasil penyelesaian soal dan angket/kuesioner dijadikan acuan untuk

mengetahui masing-masing kemampuan pemecahan masalah dalam

menyelesaikan soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills

(HOTS) pada 5 siswa kelas VII-A yang berpartisipasi dalam penelitian yang

dilakukan oleh peneliti secara online. Berikut tabel dari hasil jawaban siswa

yang diberikan oleh peneliti melalui kuesiner yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.4

Tabel Jawaban Siswa Melalui Kuesioner/Angket

Keterangan:

P-1 : Saat mengerjakan soal matematika, Anda memahami maksud soalnya

terlebih dahulu, dengan menuliskan dahulu apa yang diketahui dan

ditanya dalam soal.

P-2 : Anda menentukan strategi/cara untuk menyelesaikan permasalahan yang

ada dalam soal.

P-3 : Anda mengerjakan soal matematika sesuai strategi/cara yang sebelumnya

telah Anda rencanakan sebelumnya.

P-4 : Anda selalu mengecek kembali hasil jawaban dari soal yang telah Anda

kerjakan.

Page 115: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

92

P-5 : Saat mengerjakan soal matematika, Anda membutuhkan waktu yan lama

dalam memahmi, merencanakan srategi/cara dan melakukan

perhitungan.

P-6 : Saat mengerjakan soal-soal matematika, Anda melakukannya dengan

hati-hati dan teliti

P-7 : Jika Anda sering mengerjakan mengerjakan soal matematika maka Anda

akan lebih mudah dalam memahami materi pelajaran matematika.

P-8 : Anda tertantang mencari penyelesaian masalah pada soal matematika

yang sulit.

P-9 : Anda mampu menyelesaikan tugas matematika sendiri dengan bantuan

buku dan sumber lainnya seperti internet.

P-10 : Anda tetap mencoba belajar matematika sendiri tanpa harus menunggu

disuruh oleh guru.

3. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan penelitian kemampuan problem solving siswa dalam

menyelesaian soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills

(HOTS). Pemecahan masalah siswa pada setiap kemampuan siswa yang

diteliti meliputi: kelompok berkemampuan tinggi, kelompok berkemampuan

sedang, dan kelompok berkemampuan sedang. Subjek kelompok

berkemampuan tinggi hanya ada satu siswa, subjek kelompok berkemampuan

sedang terdiri dari tiga siswa dan kelompok berkemampuan rendah terdiri dua

siswa. Selanjutnya, dalam menyelesaikan soal yang berorientasi pada Higher

Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator analyze (menganalisis),

evaluate (mengevaluasi), dan create (menciptakan) yang telah diselesaikan

kemudian dianlisis berdasarkan langkah-langkah problem solving menurut

Polya yang meliputi memahami masalah, membuat rencana pemecahan

masalah, memecahkan masalah sesuai rencana, dan memeriksa kembali.

Page 116: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

93

Dengan begitu diharapkan subjek mampu dalam menyelesaikan masalah pada

soal berdasarkan langkah-langkah problem solving dengan benar.

Kegiatan memahami masalah diharapkan siswa mampu membaca,

memahami dan kemudian menuliskan masalah dengan kata-kata sendiri.

Untuk memudahkan siswa dalam memahami masalah dengan menuliskan apa

yang diketahui dan ditanya dalam soal dengan benar. Kegiatan membuat

rencana pemecahan masalah diharapkan siswa mampu menuliskan langkah

yang akan ditempuh dalam memecahan masalah/soal. Siswa juga menuliskan

rumus yang akan digunakan saat memecahkan masalah nantiya. Kegiatan

memecahkan masalah diharapkan siswa mampu memecahkan masalah/soal

dan melakukan perhitungan sesuai rencana yang telah dibuat sebelumnya.

Dan dalam kegiatan mmeriksa kembali siswa mampu memeriksa kembali

langkah pemecahan masalah yang telah dikerjakan (tanpa menuliskannya di

lembar jawab), kemudian menuliskan kesimpulan yang telah didapatkan atau

mengkomunikasikan jawaban sesuai apa yang ditanyakan pada soal/masalah.

Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan anlisis data hasil

kemampuan problem solving siswa dalam menyelesaikan soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dan pemberian

kuesioner/angket yang dilakukan dengan menelaah data yang telah tersedia

berupa gambar potongan jawaban dari masing-masing siswa dan tabel hasil

jawaban siswa melalui kuesiner/angket. Selanjutnya dilakukan triangulasi

untuk melihat keabsahan data yang dikumpulkan dan menyimpulkan

bagaimana kemampuan problem solving siswa dalam menyelesaikan soal

yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) berdasarkan

langka-langkah problem solving menurut Polya sesuai dengan tujuan

penelitian. Deskripsi hasil anlisis data pada masing-masing kelompok

dinyatakan sebagai berikut:

1. Kelompok berkemampuan tinggi

Subjek yang tergolong memiliki kemampuan tinggi hanya ada satu

siswa yaitu siswa S-25. Berdasarkan hasil penyelesaian soal dan

kuesioner yang telah ia jawab yang berkaitan dengan penyelesaian soal

Page 117: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

94

yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada

subjek tersebut diperoleh pemecahan masalah sebagai berikut:

Pada kegiatan memahami masalah pada soal yang berorientasi pada

Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator analyze

(menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta) siswa

tersebut mampu untuk memahami dengan sangat baik, karena apa yang

diketahui dan yang ditanya dalam soal dituiskan dengan secara jelas..

Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah dari soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator

analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta),

subjek S-25 dapat menentukan rencana pemecahan masalah yang sesuai

untuk diterapkan dalam menyelesaikan masalah.

Pada kegiatan melaksanakan memecahakan masalah sesuai rencana

dari soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS)

dalam indikator analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan

create (mencipta), subjek-25 dapat menyelesaikan masalah sesuai dengan

strategi penyelesiannya dan proses perhitungannya dengan tepat.

Pada kegiatan memeriksa kembali dari soal yang berorientasi pada

Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator analyze

(menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta), subjek-

25 dapat memberikan kesimpulan berdasarkan penyelesaian masalah dan

perhitungannya dengan tepat.

Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat dikatakan bahwa dalam

menyelesaikan soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills

(HOTS) dalam indikator analyze (menganalisis), evaluate

(mengevaluasi) dan create (mencipta), subjek-25 mampu melakukan

langkah-langkah problem solving dengan benar. Ini didukung juga

dengan jawaban respon siswa pada tabel 4.4 melalui kuesiner yang

diberikan oleh peneliti, berdasarkan pertanyaan yang mengacu pada

langkah-langkah problem solving P-1, P-2, P-3, dan P-4 siswa tersebut

Page 118: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

95

menjawab “Ya” sesuai dengan jawaban soal yang telah dikerjakan

sebelumnya.

2. Kelompok berkemampuan sedang

Subjek yang tergolong memiliki kemampuan tinggi hanya terdiri

dari tiga siswa yaitu S-01 dan S-31. Berdasarkan hasil penyelesaian soal

dan kuesioner yang telah ia jawab yang berkaitan dengan penyelesaian

soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada

subjek tersebut diperoleh pemecahan masalah sebagai berikut:

Pada kegiatan memahami masalah masalah dari soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator

analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta),

subjek S-01 mampu memahami masalah dengan baik, karena siswa

tersebut dapat mengetahui dengan tepat informasi yang ada dalam soal

dan yang ditanyakan dalm soal, meskipun pada soal dalam indikator

evaluate (mengevaluasi) siswa tersebut kurang mampu dalam memahami

karena apa yang ditanyakan pada soal tidak sesuai dengan apa yang

dituliskan pada jawabannya. Sedangkan S-31 mampu untuk memahami

masalah dengan sangat baik, karena siswa siswa tersebut dapat

memahami kalimat dengan baik, selain itu siswa tersebut mampu

mengetahui dengan tepat informasi yang ada dalam soal dan apa yang

ditanyakan dalam soal.

Pada kegiatan mebuat rencana memecahkan masalah dari soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator

analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta),

subjek S-01 dan S-31 dapat menentukan rencana untuk diterapkan dalam

menyelesaikan masalah yang ada pada soal berupa rumus ataupun model

matematika untuk menyelesaikan masalah yang ada pada soal.

Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator

analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta),

subjek S-01 dan S-31 dapat menyelesaikan masalah sesuai dengan

Page 119: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

96

rencana yang telah dibuat sebelumnya melalui proses perhitungan yang

tepat.

Pada kegiatan memeriksa kembali dari soal yang berorientasi pada

Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator analyze

(menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta), subjek S-

01 dapat memberikan kesimpulan yang tepat sesuai dengan penyelesaian

masalah yang melalui perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya

dengan tepat. Sedangkan subjek S-31 kurang mampu memberikan

kesimpulan dalam soal indikator evaluate (mengevaluasi) dan create

(mencipta) dengan tepat.

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat dikatakan bahwa dalam

penyelesaian soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills

(HOTS), siswa kelompok berkemampuan sedang mampu melaksanakan

penyelesaian masalah pada soal berdasarkan langkah Polya, meskipun

memiliki kemampuan yang kurang dalam beberapa aspek, seperti subjek

S-01 dalam memahami masalah pada soal dalam indikator evaluate

(mengevaluasi) dan subjek S-31 memiliki kemampuan yang kurang

dalam langkah memeriksa kembali dalam memberikan kesimpulan pada

soal dalam evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta). Ini didukung

juga dengan jawaban respon siswa pada tabel 4.4 melalui kuesiner yang

diberikan oleh peneliti, berdasarkan pertanyaan yang mengacu pada

langkah-langkah problem solving P-1, P-2, P-3, dan P-4. Namun jawaban

subjek S-01 mengatakan “Tidak” pada pertanyaan P-3, sedangkan apa

yang telah dikerjakan pada potongan jawaban dalam menyelesaikan soal

siswa tersebut mampu dalam memecahkan masalah sesuai dengan rumus

ataupun model matematika yang telah ditentukan sebelumnya.

3. Kelompok berkemampuan rendah

Subjek yang tergolong memiliki kemampuan tinggi hanya terdiri

dari tiga siswa yaitu S-05 dan S-30. Berdasarkan hasil penyelesaian soal

dan kuesioner yang telah dijawab yang berkaitan dengan penyelesaian

Page 120: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

97

soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada

subjek tersebut diperoleh pemecahan masalah sebagai berikut:

Pada kegiatan memahami masalah masalah dari soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator

analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta),

subjek S-05 tidak mampu memahami masalah dengan baik, karena siswa

tersebut tidak dapat menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanya

dalam soal secara tepat. Sedangkan S-30 mampu untuk memahami

masalah dengan cukup baik, namun dalam indikator create (mencipta)

siswa tersebut tidak mampu menuliskan apa yang diketahui dan yang

ditanyakan pada soal.

Pada kegiatan membuat rencana memecahkan masalah dari soal

yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam

indikator analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan create

(mencipta), subjek S-05 dan S-30 dapat menentukan rencana untuk

diterapkan dalam menyelesaikan masalah yang ada pada soal berupa

rumus ataupun model matematika untuk menyelesaikan masalah yang

ada pada soal.

Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari soal yang

berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator

analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta),

subjek S-05 tidak dapat memecahkan masalah sesuai dengan rencana

yang telah dibuat sebelumnya melalui proses perhitungan yang tepat.

Dari ketiga indikiator soal siswa tersebut hanya mampu memecahkan

masalah pada indikator evaluate (mengevaluasi) saja. Sedangkan subjek

S-30 mampu memecahkan masalah sesuai dengan rencana yang telah

dibuat sebelumnya melalui proses perhitungan yang tepat dalam ketiga

indikator soal.

Pada kegiatan memeriksa kembali dari soal yang berorientasi pada

Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator analyze

(menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta), subjek S-

Page 121: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

98

05 tidak dapat memberikan kesimpulan dengan benar sesuai dengan

pertanyaan yaangada dalam soal. Ini disebabkan pada langkah

pemecahan masalah siswa tersebut tidak dapat diselsaikan sesuai dengan

rencana yang telah dibuat sebelumnya. Dari ketiga indikator soal siswa

tersebut hanya mampu memberikan kesimpulan pada langkah memeriksa

kembali pada indikator evaluate (mengevaluasi) saja. Sedangkan subjek

S-30 pada soal indikator memahami masalah siswa tersebut tidak mampu

memeriksa kembali dengan memberikan kesimpulan sesuai dengan

perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya dan sesuai dengan apa

yang ditanyakan pada soal. Dalam soal indikator evaluate (mengevaluasi)

siswa tersebut mampu memeberikan kesimpilan sesuai dengan

perhitungan yang dilakukan sebelumnya dan dalam indikator create

(mencipta) siswa sebenarnya mampu memberikan kesimpulan dengan

baik akan tetapi pernyataan yang dituliskan ada yang kurang tepat.

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat dikatakan bahwa dalam

penyelesaian soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills

(HOTS), siswa kelompok berkemampuan rendah tidak mampu

melaksanakan penyelesaian masalah pada soal berdasarkan langkah

Polya dengan tepat, meskipun memiliki kemampuan yang kurang dalam

beberapa aspek, seperti subjek S-05 tidak mampu memahami masalah

dengan tidak menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanyakan. Selain

itu juga tidak mampu melakuan pemecahan masalah sesuai dengan

rencana dan memeriksa kembali jawabannya. Sedangkan subjek S-30

tidak mampu memberikan kesimpulan secara tepat dalam indikator

analyze (menganalisis), sedangkan dalam indikator create (mencipta)

siswa kuang sedikit teliti dalam menyimpulkan hasil jawaban

perhitungannya. Ini berolak belakang dengan jawaban respon siswa pada

tabel 4.4 melalui kuesiner yang diberikan oleh peneliti, berdasarkan

pertanyaan yang mengacu pada langkah-langkah problem solving P-1, P-

2, P-3, dan P-4. Subjek S-05 dan S-30 menjawab “Ya” pada semua

pertanyaan yang mengacu pada langkah problem solving, sedangkan

Page 122: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

99

berdasarkan hasil penyelesaian soalnya ada beberapa langkah problem

solving yang tidak dilakukan dengan baik maupun tidak secara tepat.

Dengan demikian kemampuan problem solving dari kelima siswa

tersebut dalam menyelesaikan soal matematika yang berorientasi pada Higher

Order Thinking Skills (HOTS), dalam penelitian ini menemukan bahwa siswa

yang berkemampuan tinggi berada pada tingkatan sangat mampu, siswa yang

berkemampuan sedang berada pada tingkatan kurang mampu dan siswa yang

berkemampuan rendah berada pada tingkatan tidak mampu.

Alan dan Afriansyah (2017: 72) mengemukakan bahwa pemahaman

matematis adalah pengetahuan terhadap konsep, prinsip, prosedur dan

kemampuan siswa menggunakan strategi penyelesaian terhadap suatu

masalah yang disajikan. Sehingga dapat diketahui bahwa dengan siswa

menyelesaikan masalah berdasarkan langkah-langkah poblem solving akan

sekaligus siswa memiliki kemampuan pemahaman matematis yang baik.

Selain itu siswa yang memiliki kemampuan pemahaman matematis yang baik

maka secara otomatis dapat mempengaruhi tingkat bepikir siswa dalam

pemecahan masalah. Pernyataan tersebut sejalan dengan yang dikemukakan

oleh (Ariestyan, Surnadi, & Kurniati, 2016: 96) bahwa pada saat

memecahkan masalah, siswa melakukan proses berpikir dalam pikiran

sehingga siswa dapat menentukan jawaban. Jadi, dari kelima siswa yang

menjadi subjek penelitian ini mendapat soal yang sama, namun pada proses

pemecahan masalah mereka memiliki kemampuan berpikiryang berbeda-

beda.

Page 123: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

100

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan hasil dari analisis data yang dikemukakan oleh

peneliti pada bab sebelumnya, maka deskripsi kemampuan problem solving

lima siswa dari kelas VII-A MTs Negeri 05 Magelang dalam menyelesaikan

soal matematika yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills

(HOTS) sebagai berikut:

a. Siswa berkemampuan tinggi dinyatakan sangat mampu mengerjakan

seluruh 3 indikator soal sesuai dengan langkah problem solving dengan

sangat baik.

b. Siswa berkemampuan sedang dinyatakan mampu mengerjakan seluruh

soal sesuai dengan langkah problem solving. Akan tetapi ada beberapa

langkah yang siswa kurang mampu dalam melakukannya seperti pada

subjek S-01 yang kurang mampu dalam menganalisis masalah pada

indikator soal evaluate (mengevaluasi), sedangkan subjek S-31 kurang

mampu dalam langkah memeriksa kembali dalam indikator soal evaluate

(mengevaluasi).

c. Siswa berkemampuan rendah dinyatakan kurang mampu mengerjakan

seluruh soal sesuai dengan langkah problem solving. Ada beberapa

langkah yang siswa tidak mampu dalam melakukannya seperti pada

subjek S-05 yang tidak mampu menganalisis masalah pada tiga indikator

soal, tidak mampu memecahkan masalah sesuai dengan rencana yang

telah di buat sebelumnya dan kurang mampu dalam langkah memeriksa

kembali dalam indikator soal analyze (menganalisis) dan create

(mencipta). Sedangkan subjek S-30 kurang mampu dalam menganalisis

masalah secara tepat pada indikator soal analyze (menganalisis),

evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta), serta tidak mampu

memberikan kesimpulan secara tepat dalam langkah memeriksa kembali

Page 124: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

101

sesuai dengan jawaban yang telah dilakukan sebelumnya dalam indikator

soal analyze (menganalisis).

B. Saran

Harapan peneliti menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan skripsi

ini akan tetapi peneliti mnyadari bahwa masih banyak kekurangan dan

kesalahan yang perlu peneliti perbaiki. Hal ini tidak lepas dari keterbatasan

kemampuan dan minimnya pengalaman peneliti. Oleh karena itu kritik dan

saran yang membangun dari semua pihak sangat peneliti harapkan sebagai

bahan evaluasi kedepannya.

Page 125: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

102

DAFTAR PUSTAKA

Adi, N. P., Yulianto, R. A., & Suparno. (2018). Media Pembelajaran ANdroid

Untuk Meningkatkan Higher Order Thinking Skills (HOTS) Dan Sikap

Terbuka. PROSIDING Seminar Nasional Pendidikan Fisika UNSIQ, 1(1),

24-39.

Alan, U. F., & Afriansyah, E. A. (2017, Januari). Kemampuan Pemahaman

Matematis Siswa Melalui Model Pembelajaran Auditory Intellectual

Repetition dan Problem Based Learning. Jurnal Pendidikan Matematika,

11(1), 69-77.

Ariestyan, Y., Surnadi, & Kurniati, D. (2016). Proses Berpikir Reflektif Siswa

Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Sistem Persamaan Linier

Dua Variabel. Jurnal Kadikma, 7(1), 94-104.

Atsnan, M. F., & Gazali, R. Y. (2018). Pendekatan Problem Solving Pada

Pembelajaran Matematika. Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan

Matematika, 3(1), 63-70.

Budiman, A., & Jailani. (2014, November). Pengembangan Instrumen Asesmen

Higher Order Thinking Skills (HOTS) Pada Mata Pelajaran Matematka

SMP Kelas VIII Semester I. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 1(2),

139-151.

Djaramah, S. B., & Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar(Edisi Revisi).

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Effendi, R. (2017). Konsep Revisi Taksonomi Bloom Dan Implementasinya

Dalam Prelajaran Matematika SMP. Jurnal Ilmiah Pendidikan

Matematika, 2(1), 72-78.

Fanani, M. Z. (2018). Strategi Pengembangan Soal Higher Order Thinking Skills

(HOTS) Dalam Kurikulum 2013. Jurnal of Islamic Religious Education

(Edudeena), II(1), 57-76.

Gais, Z., & Afriansyah, E. A. (2017). Analisis Kemampuan Siswa Dalam

Menyelesaikan Soal Higher Order Thinking Ditinjau Dari Kemampuan

Awal Matematika Siswa. Jurnal Mosharafa, 6(2), 255-266.

Hamimah. (2019). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. Artikel, 1-6.

Hasratuddin. (2013). Membangun Karakter Melalui Pembelajaran Matematika.

Jurnl Pendidikan Matematika PARADIKMA, 6(2), 130-141.

Hayati, S. (2017). Belajar & Pembelajaran Berbasis Cooperatif Learning.

Magelang: Graha Cendekia.

Page 126: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

103

Ilyas. (2016). Pendidikan Karakter Melalui Homeschooling. Jurnal of Nonformal

Education, 2(1), 92-98.

Iskandar, A. (2017). Practical Problem Solving. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo.

Kurino, Y. D. (2018). Problem Solving Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Pada

Materi Operasi Penjumlahan Dan Pengukuran Bilangan Bulat di Kelas V

Sekolah Dasar. Jurnal Cakrawala Pendas, 4(1), 56-65.

Kurniati, D., Harimukti, R., & Jamil, N. A. (2016, Desember). Kemampuan

Berpikir Tngkat Tinggi Siswa SMP di Kabupaten Jember Dalam

Menyelesaikan Soal Berstandar PISA. Jurnal Penelitian dan Evaluasi

Pendidikan, 20(2), 142-155.

Kusrini, Manoy, J. T., Susanah, & Wijayanti, P. (2014). Straegi Pembelajaran

Matematika. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Mardiyati, I. (2017). Tingkat Kemampuan Analisa Dan Sintesa Mahasiswa

Jurusan Pendidika Guru Raudhatul Adfal FTIK IAIN Pontianak

2016/2017. Pontianak: IAIN Pontianak.

Mukrimaa, S. S. (2014). 53 Metode Belajar Dan Pembelajaran Plus Aplikasinya.

Bandung: Indonesia University of Education.

Ngalimun. (2017). Strategi Pembelajaran Di Lengkapi Dengan 65 Model

Pembelajaran. Yogyakarta: Dua Satria Offet.

Nugoroho, R. A. (2018). HOTS (Higher Order Thinking Skills) Kemampuan

Berpikir Tinggi: Konsep, Pembelajaran, Penilaian, dan Soal-Soal.

Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Phoenik, T. P. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Phoenix.

Pinahayu, E. A. (2017). Problematika Penerapan Model Pembelajaran Problem

Solving Pada Pelajaran Matematika SMP di Brebes. Jurnal Penelitian

Pendidikan Matematika, 1(1), 77-85.

Pratiwi, I. (2019). Efek Program PISA Terhadap Kurikulum di Indonesia (PISA

Effect On Curriculum in Indonesia). Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,

4(1), 51-71.

Rahmat, P. S. (2009). Penelitian Kualitatif. EQUILIBRIUM, 5(9), 1-8.

Rasimin. (2018). Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis Kualitatif.

Yogyakarta: Mitra Cendekia.

Sakti, I. (2011). Korelasi Pengetahuan Alat Praktikum Fisika Dengan

Kemampuan Psikomotorik Siswa di SMA Negeri Kota Bengkulu. Journal

Exacta, IX(1), 67-76.

Page 127: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

104

Sam's, R. H. (2010). Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Teras.

Shihab, M. Quraish. (2000). Wawasan al-Qur'an, Tafsir Maudhu'i atas Pelbagai

Persoalan Umat. Bandung: Mizan.

Silva, E. Y., Zulkardi, & Darmawijoyo. (2011). Pengembangan Soal Matematika

model PISA Pada Konten Uncertainty Untuk Mengukur Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama.

Jurnal Pendidikan Matematika, 5(1), 2-11.

Silverius, S. (1991). Evaluas Hasil Belajar Dan Umpan Balik. Jakarta: PT

Grasindo.

Slameto. (2018). Penerapan Cooperatif Learning Untuk Meningkatkan HOTS.

Pendidikan Dasar, 4(1), 124-140.

Sudirman. (2009). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Sukmadinata, N. S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Page 128: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

105

Lampiran 1

LEMBAR KERJA SISWA

Nama :

No. Absen :

KERJAKAN SOAL-SOAL DIBAWAH INI DENGAN TELITI!

1. Rita meminta adiknya untuk memotong kain yang akan digunakan untuk

hiasan pada taplak meja yang berbentuk jajar genjang. Rita meminta jika

kainnya memiliki luas 207 cm2. Jika adiknya sudah terlanjur memotong

kain yang berbentuk jajar genjang dengan ukuran yang berbeda yaitu

a. Kain A memiliki alas 23 cm dan tinggi 9 cm

b. Kain B memiliki alas 33 cm dan tinggi 9 cm

Kain manakah yang Rita gunakan untuk membuat hiasan taplak meja?

2. Radit memiliki sebuah layang-layang dengan luas adalah 192 cm2 dan

perbandingan panjang diagonal-diagonalnya adalalah 8 : 3. Tentukan

panjang diagonal terpanjang dari layang-layang Radit tersebut?

3. Ayah berjalan ke arah selatan sejauh 75 m, kemudian dilanjutkan ke arah

barat sejauh 50 m. Dari titik tersebut ia berjalan lagi ke arah utara sejauh

50 m. Karena sudah merasa capek berjalan kemudian Ayah kembali ke

titik semula dari titik terakhir yang ia capai. Gambar dan identifikasikan

termasuk bangun datar apakah itu? Berikan alasannya!

~ SELAMAT MENGERJAKAN~

Page 129: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

106

Lampiran 2

KISI-KISI PENULISAN SOAL TES TERTULIS

Satuan Pendidikan : MTs Negeri 5 Magelang

Jumlah Soal : 3

Mata Pelajaran : Matematika

No.

Urut

Kompetensi Dasar Materi Kelas

/ Smt

Indikator Soal No.

Soal

1.

3.11 Mengaitkan rumus

keliling dan luas

untuk berbagai

jenis segiempat

(persegi, persegi

panjang, belah

ketupat, jajar

genjang,

trapesium, dan

layang-layang) dan

segitiga

Segiempat

dan Segitiga

VIII/

2

Analyze

(Menganalisis)

- Diberikan persoalan

yang berkaitan

dengan luas kain

berbentuk jajar

genjang, peserta

didik diminta untuk

memilih jenis kain

yang sesuai dengan

ukuran luas yang

telah diketahui.

Evaluate

(Mengevaluasi)

- Diberikan persoalan

yang berkaitan

dengan layang-

layang, jika sudah

diketahui

1

2

Page 130: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

107

perbandingan

masing-masing

diagonalnya, siswa

diminta untuk

mencari salah satu

panjang diagonalnya

- Diberikan persoalan

yang berkaitan

dengan kehidupan

sehari-hari yang

berhubunga dengan

trapesium, jika

diketahui luas dan

tinggi darii sebuah

kain yang akan di

bentuk trapesium,

peserta didik

diminta mencari

jumlah panjang sisi

sejajar.

Create (Mencipta)

- Diberikan persoalan

yang berkaitan

dengan rute jalan

yang telah di lewati

seseorang, peserta

didik diminta untuk

menggambarkan

rutenya dan diminta

untuk

4

3

Page 131: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

108

mengidentifikasikan

termasuk bangun

datar apakah yang

dilewati seseorang

tersebut.

Page 132: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

109

Lampiran 3

KUNCI JAWABAN

No Kunci Jawaban No. Soal

1. Diketahui:

Ditanya: tentukan jenis kain yang akan digunakan

tersebut!

Jawab:

a. Jenis kain A

b. Jenis kain B

Dapat dilihat bahwa kain A yang jumlah luasnya sama

dengan yang diinginkan oleh Rita. Jadi jenis kain yang

digunakan adalah kain A

1

2. Diketahui :

Perbandingan diagonal 8 : 3

Ditanya : Berapa panjang diagonal terpanjang dari

layang-layang Radit?

Jawab:

Misalkan

2

Page 133: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

110

Substitusikan nilai x

= 32 cm

= 12 cm

Jadi, panjang diagonal terpanjang dari layang-layang

Radit tersebut adalah 32 cm

3. Diketahui: Jarak tempuh ke arah selatan 75 m

Jarak tempuh ke arah barat 50 m

Jarak tempuh ke arah utara 50 m

Jarak tempuh kembali ke titik awal

Ditanya : 1) Gambarkan dan identifikasikan termasuk

bangun datar apakah itu?

2) Berikan alasannya!

Jawab:

Misalkan

Jarak tempuh ke arah selatan A1

Jarak tempuh ke arah barat A2

Jarak tempuh ke arah utara A3

Jarak tempuh kembali ke titik awal

3

Page 134: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

111

Jadi, dari rute perjalanan seseorang tersebut membentuk

bangun datar trapesium, karena dari rute jalan tersebut

memiliki 2 sisi yang sejajar, 1 garis yang menghungkan

titik B ke C (sebagai tinggi) dan 1 garis bidang miring

yang menghubungkan titik D ke A.

75 m

50 cm

50 cm

A1

A2

A2

A4

C B

A

D

Page 135: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

112

Lampiran 4

Data Siswa Yang Menjadi Subjek Penelitian

No Nama Siswa Kode Siswa

1 Alfiatumuna S-01

2 Cheryc Putri Anggraeni S-05

3 Roziq Samawi S-25

4 Tri Indri Yati S-30

5 Zimahmul Yahya S-31

Page 136: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

113

Lampiran 5

1. Jawaban Subjek S-25

Page 137: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

114

Page 138: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

115

Page 139: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

116

2. Jawaban Subjek S-01

Page 140: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

117

Page 141: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

118

3. Jawaban Subjek S-31

Page 142: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

119

4. Jawaban Subjek S-05

Page 143: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

120

5. Jawaban Subjek S-30

Page 144: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

121

Page 145: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

122

Page 146: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

123

Lampiran 6

6. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

Page 147: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

124

Lampiran 7

Page 148: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

125

Lampiran 8

Page 149: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

126

Lampiran 9

Page 150: ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8904/1/AA.pdf · ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG

127

Lampiran 10