ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia...

129
i ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL Oleh Aghniya Firstyara Prihenindyaa NIM. 151.144.111 PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM 2018

Transcript of ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia...

Page 1: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

i

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA

MATERI ARITMATIKA SOSIAL

Oleh

Aghniya Firstyara Prihenindyaa

NIM. 151.144.111

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM

2018

Page 2: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

ii

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA

MATERI ARITMATIKA SOSIAL

Skripsi

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi

persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Aghniya Firstyara Prihenindya NIM. 151.144.118

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM

2018

Page 3: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111
Page 4: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111
Page 5: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111
Page 6: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

vii

MOTTO

Artinya: “Barang siapa yang menghendaki Keuntungan di akhirat akan Kami

tambah Keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki

Keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari Keuntungan dunia

dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat”. (QS. Asy-Syuuraa [42]:

20)

Page 7: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

viii

PERSEMBAHAN

“Yudith persembahkan skripsi ini untuk Ayah,

Agung Priyanto, S.H, dan Bunda, Heny

Fitriyati, M.Pd, Adinda Afifah, semua guru-

guru Yudith, segenap sahabat kandung dan

kepada semesta”

Page 8: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, hidayah serta kekuatan kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Kemampuan

Berpiikir Kreatif Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Think

Pair Share Pada Materi Aritmatika Sosial”.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada kekasih-Nya

Muhammad SAW sang pembawa kebenaran, perombak kebodohan menuju

alam yang penuh dengan ilmu pengetehuan sehingga penulis bisa

mengeluarkan ide dan fikiran untuk menyusun skripsi ini dengan cahaya

pendidikan islami.

Keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak yang telah mendorong dan membimbing

penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun pemikiran. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Lalu Sucipto, M.Pd sebagai Pembimbing I dan Sofyan Mahfudy,

M.Pd sebagai Pembimbing II yang memberikan bimbingan, motivasi, dan

koreksi mendetail, terus-menerus, dan tanpa bosan di tengah kesibukannya

menjadikan proposal ini lebih matang dan cepat selesai;

2. Bapak Dr. Alkusairi M.Pd selaku ketua Program Studi Tadris Matematika.

Page 9: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

x

3. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Tadris Matematika atas bimbingan

dan ilmu yang telah diberikan tanpa mengenal lelah.

4. Rektor UIN Mataram Prof. Dr. H. Mutawalli, M.Ag para Wakil Rektor,

atas dorongan dan motivasinya selama studi dan penyelesaian studi.

5. Semua dosen dan staff UIN Mataram yang telah banyak memberikan

wawasan pendalaman keilmuan serta layanan prima selama studi dan

penyelesaian skripsi.

6. Kepada Kepala MTs Dakwah Islamiyah Putri Ummun Miya Ratnasari,

S.T, M.Si, Guru Matematika MTs Dakwah Islamiyah Putri Ummun

Karyawati, S.Pd beserta staff yang telah memberikan ijin penelitian dan

membantu terselesaikan penelitian.

7. Kepada orang tuaku Ayah Agung Priyanto, S.H dan Bunda Heny Fitriyati,

M.Pd yang senantiasa mendidik, mendukung, dan mendoakan peneliti

dalam setiap langkah peneliti.

8. Kepada saudariku adinda Aghniya Afifah Prihenindyanti yang senantiasa

membantu dan mendoakan peneliti.

9. Teman-teman seperjuangan Program Studi Tadris Matematika. Terkhusus

kelas D yang selalu ada dalam keadaan suka dan duka.

10. Kepada Kak Misnawati, Dwi Ajeng, Siti Aisyah, Kak Obi, dan teman-

teman yang lain yang selalu melalui apapun bersama selama 4 tahun

terakhir.

Page 10: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111
Page 11: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ..................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ........................................................... vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL........................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii

ABSTRAK ...................................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3

C. Tujuan dan Manfaat ....................................................................... 4

1. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4

2. Manfaat Penelitian ................................................................... 4

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ........................................... 5

1. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 5

2. Setting Penelitian ..................................................................... 5

E. Telaah Pustaka ............................................................................... 6

F. Kerangka Teori............................................................................... 8

1. Kemampuan Berpikir Kreatif ................................................... 8

a. Pengertian Kemampuan Berpikir Kreatif........................... 8

b. Faktor Penghambat Kreativitas .......................................... 12

Page 12: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

xiii

c. Indikator Berpikir Kreatif .................................................. 12

d. Proses Berpikir Kreatif ....................................................... 16

2. Pembelajaran Model Think Pair Share .................................... 18

a. Model Pembelajaran Think Pair Share .............................. 18

b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Think Pair Share 19

3. Aritmatika Sosial ...................................................................... 20

a. Harga Jual dan Harga Beli ................................................. 20

b. Untung dan Rugi ................................................................ 22

c. Diskon (Potongan) ............................................................. 22

G. Metode Penelitian........................................................................... 23

1. Desain Penelitian ...................................................................... 23

2. Kehadiran Peneliti .................................................................... 25

3. Lokasi Penelitian ...................................................................... 25

4. Sumber Data ............................................................................. 26

a. Narasumber (informan) ...................................................... 27

b. Peristiwa atau Aktivitas...................................................... 27

c. Dokumen dan Arsip ........................................................... 28

5. Prosedur Pengumpulan Data .................................................... 28

a. Instrument Utama ............................................................... 28

b. Instrumen Bantu ................................................................. 29

1) Observasi (Pengamatan)............................................... 30

2) Tes Kemampuan........................................................... 30

3) Metode Wawancara ...................................................... 31

4) Dokumentasi ................................................................ 32

6. Teknik Analisis Data ................................................................ 32

7. Pengecekan Keabsahan Data.................................................... 34

H. Sistematika Pembahasan ................................................................ 34

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ................................................ 36

A. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika dengan Model Think Pair

Share ............................................................................................. 36

Page 13: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

xiv

1. Tahap Perencanaan................................................................... 36

2. Tahap Persiapan ....................................................................... 37

3. Tahap Pelaksanaan ................................................................... 38

a. Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Pertama ................. 38

b. Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Kedua .................... 43

B. Hasil Penentuan Subjek Penelitian................................................. 50

C. Analisis Data .................................................................................. 51

1. Tahap-Tahap Proses Berpikir Kreatif Subjek LA .................... 51

a. Tahap Persiapan ................................................................. 51

b. Tahap Inkubasi ................................................................... 52

c. Tahap Iluminasi .................................................................. 53

d. Tahap Verifikasi ................................................................. 54

2. Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Subjek LA .................. 56

a. Fluency (Kelancaran) ......................................................... 56

b. Flexibility (Keluwesan) ...................................................... 57

c. Originality (Kebaruan) ....................................................... 58

d. Elaboration (Rinci) ............................................................ 59

BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 61

A. Tahap Proses Berpikir Kreatif ........................................................ 62

1. Tahap Persiapan ....................................................................... 62

2. Tahap Inkubasi ......................................................................... 62

3. Tahap Iluminasi ........................................................................ 63

4. Tahap Verifikasi ....................................................................... 63

B. Kemampuan Berpikir Kreatif ......................................................... 64

1. Fluency (Lancar) ...................................................................... 64

2. Flexibility (Luwes) ................................................................... 64

3. Originality (Orisinal) ............................................................... 65

4. Elaboration (Memerinci) ......................................................... 65

BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 67

A. Kesimpulan .................................................................................... 67

Page 14: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

xv

B. Saran .............................................................................................. 68

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 69

LAMPIRAN .................................................................................................... 71

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 15: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Indikator Berpikir Kreatif, 16.

Tabel 2 Indikator Tahap Proses Berpikir Kreatif Menurut Wallas, 17.

Tabel 3 Tahapan Proses Berpikir Kreatif Subjek LA, 55.

Tabel 4 Analisis Berpikir Kreatif Subjek LA, 60.

Page 16: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Pertama, 39.

Gambar 2 Siswa Bertukar Pikiran dengan Teman di Sampingnya, 41.

Gambar 3 Hasil Penulisan Cerita Pasangan Pertama, 42.

Gambar 4 Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Kedua, 43.

Gambar 5 Anak-anak Perempuan Menawarkan Gelang Tenun, 45.

Gambar 6 Siswa Berdiskusi dengan Pasangannya, 47.

Gambar 7 Siswa Maju Menyampaikan Hasil Diskusinya, 46.

Gambar 8 Penentuan Angka Diskon Pada Toko Pertama, 47.

Gambar 9 Penentuan Angka Diskon Pada Toko Kedua, 47.

Gambar 10 Penentuan Angka Diskon Pada Toko Ketiga, 47.

Gambar 11 Penentuan Angka Diskon Pada Toko Pertama, 48.

Gambar 12 Penentuan Angka Diskon Pada Toko Kedua, 49.

Gambar 13 Penentuan Angka Diskon Pada Toko Ketiga, 49.

Gambar 14 Hasil Tes Kemampuan Berpikir Pada Tahap Persiapan, 51.

Gambar 15 Hasil Tes Subjek LA Pada Tahap Iluminasi, 54.

Gambar 16 Subjek LA Saat Proses Pengerjaan Tes Kemampuan Kreatif, 57.

Gambar 17 Lembar Jawaban Subjek LA 1, 58.

Gambar 18 Lembar Jawaban Subjek LA 2, 59.

Page 17: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lempiran 1 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 2 Instrumen Soal

Lampiran 3 Kisi-Kisi Soal

Lampiran 4 Kunci Jawaban

Lampiran 5 Pedoman Wawancara

Lampiran 6 Dokumentasi

Lampiran 7 Lembar Observasi Siswa

Lampiran 8 Naskah Wawancara

Lampiran 9 Lembar Jawaban Subjek LA

Lampiran 11 Kartu Konsultasi

Lampiran 12 Surat Keterangan Penelitian

Page 18: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

xix

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE PADA MATERI

ARITMATIKA SOSIAL

Oleh:

Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa melalui model pembelajaran Think Pair Share pada materi aritmatika sosial khususnya penjualan, pembelian, untung, rugi, dan diskon. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode fenomenologis. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Dakwah Islamiyah Putri Kediri. Subjek penelitian ini adalah 1 siswa dari 27 siswa kelas VII D dan dipilih berdasarkan keunikan yang dimilikinya. Instrumen yang digunakan yaitu tes kemampuan berpikir kreatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, tes kemampuan, wawancara, dan dokumentasi. Untuk memeriksa keabsahan data menggunakan triangulasi metode. Teknik analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa subjek melalui tahapan-tahapan proses berpikir kreatif dengan keseluruhan dan memenuhi indikator berpikir kreatif yaitu kelancaran, keluwesan, kebaruan, dan merinci. Kata kunci : Berpikir Kreatif, Think Pair Share, Aritmatika Sosial

Page 19: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan pembelajaran matematika menurut Susanto adalah agar siswa

mampu dan terampil menggunakan matematika. Selain itu juga dengan

pembelajaran matematika dapat memberikan tekanan penataran nalar

dalam penerapan matematika.1 Selanjutnya Susanto juga mengatakan

bahwa mempelajari matematika merupakan suatu syarat cukup untuk

melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya karena dengan belajar

matematika kita akan belajar bernalar secara kritis, kreatif dan aktif.2

Salah satu tuntutan yang diamanatkan Undang-Undang Sistem

Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 Tahun 2003 yaitu upaya

pengembangan potensi diri dan keterampilan siswa. Menurut Susanto dua

aspek ini akan tercapai jika guru membangun kemampuan kreativitas

siswa. Dengan kreativitas yang tinggi maka potensi dan keterampilan

siswa akan berkembang.3

Berdasarkan pernyataan di atas, upaya untuk meningkatkan kreativitas

dan kemampuan berpikir kreatif seseorang melalui pembelajaran

matematika menjadi penting karena siswa akan belajar bernalar secara

kreatif sehingga dapat mencapai fungsi pendidikan nasional dalam upaya

pengembangan potensi diri dan keterampilan.

1 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2014), cet.

Ke-2, hlm. 189 2 Ibid, hlm. 183. 3 Ibid, hlm. 89.

Page 20: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

2

Selain sebagai tuntutan pendidikan nasional kreativitas dan

kemampuan berpikir kreatif seseorang juga sangat diperlukan dalam

kehidupan sehari-hari. Ketika menemukan permasalahan atau sesuatu yang

tidak sesuai dengan rencana maka diperlukan cara efektif dan efisien

dalam memecahkan masalah tersebut. Untuk menemukan cara yang efektif

dan efisien inilah sehingga dibutuhkan kemampuan berpikir kreatif.

Menurut Maulana dalam Rahmawati

Banyak permasalahan dalam pembelajaran matematika salah satunya adalah kemampuan peserta didik dalam berpikir kreatif. Hasil studi PISA (Programme for International Student Assessment) tahun 2009 dan TIMSS (Thrends International Mathematics Science Study) tahun 2011 menempatkan Indonesia pada peringkat yang masih jauh dari harapan, dalam artian masih di bawah rata-rata. Hasil ini disebabkan karena kurangmya kemampuan matematika siswa dalam menyelesaikan soal penalaran dan pemecahan masalah. Salah satu penyebabnya adalah pembelajaran matematika yang dilakukan saat ini cenderung konvensional dan kurang kontekstual.4

Pembelajaran formal di sekolah saat ini cenderung guru terpaku

dengan buku paket sebagai sumber belajar. Sasongko dalam Alexon

mengatakan,

Kelemahan guru dalam melaksanakan pembelajaran khususnya dalam interaksi dengan siswa kurang menarik karena guru kurang terampil mendesain model pembelajaran yang inovatif sehingga kurang signifikan dengan kebutuhan belajar siswa.5

Banyak model pembelajaran yang dapat menjadi alternatif yang dapat

digunakan guru. Salah satu cara meningkatkan kemampuan berpikir kreatif

peserta didik adalah dengan menciptakan pembelajaran matematika yang

4 Sri Rahmawati, “Pembelajaran Berbasis Etnomatematika”, dalam

https://www.researchgate.net/publication/317318097, diakses tanggal 20 Desember 2017, pukul 13.20.

5 Alexon, Pembelajaran Terpadu Berbasis Budaya, (Bengkulu: Unit FKIP UNIB Press, 2010), hlm. 9.

Page 21: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

3

bermakna. Guru dapat merancang pembelajaran yang menjadikan siswa

berperan penuh pada saat proses pembelajaran berlangsung dan bukan

hanya mengandalkan peran guru sebagai pengajar.

Salah satu teknik yang peneliti gunakan dalam pembelajaran adalah

dengan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) yang dirancang

untuk mendidik kerja sama kelompok dam interaksi antar peserta didik.

Model pembelajaran yang akan digunakan adalah model Think Pair Share

untuk memaksimalkan pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik.

Dipilihnya setting penelitian di MTs Dakwah Islamiyah Putri adalah

dari data hasil observasi awal dan melakukan wawancara dengan beberapa

peserta didik yang ditemui di MTs Dakwah Islamiyah Putri bahwa

pembelajaran yang masih sering digunakan oleh guru adalah dengan

pembelajaran konvensional sehingga menjadikan rendahnya minat dan

motivasi belajar siswa terutama pada pembelajaran matematika. Demikian

peneliti menganalisis kemampuan berpikir kreatif siswa MTs Dakwah

Islamiyah Putri melalui penerapan pembelajaran model Think Pair Share.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka yang

menjadi rumusan massalahnya adalah “Bagaimanakah kemampuan

berpikir kreatif siswa melalui pembelajaran model Think Pair Share pada

materi artmatika sosial?”

Page 22: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

4

C. Tujuan dan Masalah

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa melalui

pembelajaran model Think Pair Share pada materi aritmatika sosial.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

a. Manfaat Teoritis

1) Dapat bermanfaat bagi guru dalam rangka mengembangkan

model pembelajaran khususnya dalam pembelajaran

matematika yang diharapkan dapat memudahkan siswa dalam

mengembangkan kemampuan berpikir kreatifnya.

2) Diharapkan dari penelitian ini dapat dijadikan konsep dalam

menerapkan pembelajaran matematika model Think Pair Share

khususnya pada sekolah-sekolah yang memiliki minat dalam

mengembangkan model pembelajaran.

3) Dapat digunakan sebagai acuan, masukan, atau tambahan bagi

peneliti pada khususnya dan bagi pengembang ilmu

pengetahuan pada umumnya.

4) Sebagai stimulus peneliti lain dalam melakukan penelitian yang

lebih mendalam terhadap hal-hal yang belum terjangkau dalam

penelitian ini.

Page 23: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

5

b. Manfaat Praktis

1) Sebagai kajian tentang penerapan model Think Pair Share

dalam pembelajaran matematika dalam mengembangkan

kemampuan berpikir kreatif siswa.

2) Diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam meningkatkan

kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran

matematika dan memberikan rangsangan kepada peneliti

lainnya dan dapat dijadikan pedoman dalam melakukan

penelitian yang luas dan mendalam terutama yang tidak

terjangkau dalam penelitian ini.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

1. Ruang lingkup penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah menganalisis

kemampuan berpikir kreatif siswa melalui pembelajaran model Think

Pair Share pada materi aritmatika sosial khususnya penjualan,

pembelian, untung, rugi, dan diskon . Mengingat keterbatasan waktu

penelitian maka yang menjadi subyek penelitian dalam penelitian ini

adalah kelas VII D di MTs Dakwah Islamiyah Putri Nurul Hakim

Kediri Tahun Pelajaran 2018/2019.

2. Setting penelitian

Setting penelitian adalah tempat penelitian dimana peneliti telah

melakukan penelitian lapangan. Penelitian ini berlokasi di MTs

Page 24: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

6

Dakwah Islamiyah Putri Nurul Hakim yang terletak di Kediri Lombok

Barat.

E. Telaah Pustaka

Tinjauan pustakan dilakukan untuk menjelaskan posisi penelitian yang

sedang dilakukan diantara hasil penelitian atau buku terdahulu yang

bertopik senada. Tujuannya adalah untuk menjelaskan kebaruan,

orisinalitas dan urgensi penelitian terkait perkembangan terkait.6 Adapun

tinjauan pustaka penelitian ini sebagai berikut:

1. Ni Made Pramawati dkk, Universitas Pendidikan Ganesha

memaparkan dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Model

Think Pair Share (TPS) Terhadap Kemampuan Keterampilan Berpikir

Kreatif Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Siswa Kelas V” bahwa

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan

berpikir kreatif antara kelompok siswa yang belajar dengan Think Pair

Share (TPS) dan model pembelajaran konvensional, mengetahui

perbedaan keterampilan berpikir kreatif antara siswa laki-laki dan

perempuan, dan mengetahui pengaruh interaksi antara model

pembelajaran dan jenis kelamin terhadap keterampilan berpikir kreatif.

Penelitian ini merupakan quasi experiment dengan rancangan posttest

only control group design. Populasinya adalah siswa kelas V SD

Gugus III Tambora Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana Tahun

Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 104 orang. Sampel penelitian

6 Tim Penyusun, Pedoman Penyusunan Penulisan Tesis Mahasiswa Pascasarjana,

(Mataram: IAIN Mataram, 2013).

Page 25: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

7

dipilih dengan teknik random sampling. Instrumen penelitian adah tes

keterampilan berpikir kreatif. Data dianalisis dengan statistic

deskriptif. Kemudian hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan keterampilan berpikir kreatif antara

kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model Think Pair Share

dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran

konvensional, terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan

berpikir kreatif kelompok siswa laki-laki dan kelompok siswa

perempuan, dan terdapat interaksi yang signifikan antara model

pembelajaran dan jenis kelamin terhadap keterampilan berpikir kreatif.

2. Dayana Lafadilla Purba dan Ella Andhany memaparkan penelitiannya

yang berjudul “Perbedaan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Siswa yang Diajar dengan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share

(TPS) dan Student Team Achievement Divisioon (STAD) pada

Pembelajaran Matematika di MTs Swasta Umar Bin Khattab”. Tujuan

yang diharapkan dalam penelitian ini adalah mengetahui apakah ada

perbedaan yang signifikan antara siswa yang diajar dengan

pembelajaran kooperatif TPS dan STAD pada materi segi empat

laying-layang dan trapesium di kelas VII MTs Swasta Umar bin

Khattab. Sampel penelitian ini adalah kelas VII MTs Swasta Umar bin

Khattab yang terdiri dari 2 kelas. Instrument yang digunakan untuk

mengukur kemampuan berpikir kreatif adalah tes kemampuan berupa

soal kontekstual. Teknik analisis datanya adalah dengan pengujian

Page 26: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

8

hipotesis komparatif dua sampel dengan uji t-test polled varians.

Adapun hasil yang didapatkan adalah kemampuan berpikir kreatif

siswa mealui pembelajaran dengan model Think Pair Share (TPS) dan

Student Teams Achievement Division (STAD) sama-sama baik namun

terdapat perbedaan yang signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran kooperatif Think Pair Share lebih baik daripada

Student Teams Achievement Divisionpada materi segi empat laying-

layang dan trapezium di kelas VII MTs Swasta Umar bin Khattab.

F. Kerangka Teori

1. Kemampuan Berpikir Kreatif

a. Pengertian kemampuan berpikir kreatif

Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu tujuan yang

harus dicapai dalam pembelajaran matematika di sekolah. Berpikir

kreatif menurut Putra dkk adalah suatu proses berpikir yang

menghasilkan bermacam-macam kemungkinan ide dan cara secara

luas dan beragam. Dalam menyelesaikan suatu persoalan, apabila

menerapkan berpikir kreatif akan menghasilkan banyak ide yang

berguna dalam menemukan penyelesaiannya.7

Pehkonen dalam Putra dkk mendefinisikan berpikir kreatif

sebagai kombinasi antara berpikir logis dan berpikir divergen yang

didasarkan pada intuisi tapi masih dalam kesadaran. Menurut

Pehkonen juga keseimbangan antara logika dan kreativitas sangat

7 Tomi Tridaya Putra dkk, Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dengan Pembelajaran Berbasis Masalah”, Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 1, Nomor 1, 2012, hlm. 23.

Page 27: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

9

penting dan untuk memunculkan kreativitas diperlukan kebebasan

berpikir tidak di bawah kontrol dan tekanan.8

Kreativitas memiliki banyak pengertian tergantung bagaimana

cara pandang seseorang dalam mengkajinya. Kreatif dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti memiliki daya cipta atau

memiliki kemampuan untuk menciptakan.9

Istilah kreativitas sering dikaitkan dengan sikap seseorang

yang dianggap kreatif. Kreativitas pada umumnya adalah

kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menciptakan sesuatu

yang baru dan relatif berbeda berupa gagasan ataupun karya.

Kreativitas menurut Torrance dalam Ahmad Susanto adalah

proses dalam memahami sebuah masalah, mencari solusi yang mungkin, menarik hipotesis, menguji dan mengevaluasi, serta mengkomunikasikan hasilnya kepada orang lain. Dalam prosesnya, hasil kreativitas meliputi ide-ide orisinal, cara pandang berbeda, memecahkan rantai permasalahan, mengkombinasikan kembali gagasan-gagasan atau melihat hubungan baru di antara gagasan-gagasan tersebut.10

Ciri-ciri anak kreatif menurut Ahmad Susanto dapat ditinjau

dari dua aspek yaitu aspek kognitif dan afektif.11

1) Pertama, aspek kognitif. Yaitu ciri-ciri kreativitas yang

berhubungan dengan kemampuan berpikir kreatif atau

divergen yang ditandai dengan adanya keterampilan seperti

keterampilan berpikir lancar (fluency), berpikir luwes/fleksibel

8 Ibid, hlm. 23. 9 http://kbbi.web.id/kreatif, diakses pada tanggal 2 Januari 2018 pukul 2.21 WITA 10 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2014), cet.

Ke-2, hlm.101. 11 Ibid, hlm.102.

Page 28: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

10

(flexibility), berpikir orisinal (originality), keterampilan

memerinci (elaboration) dan keterampilan menilai

(evaluation).

2) Kedua, aspek afektif. Yaitu ciri-ciri kreativitas yang lebih

berkaitan dengan sikap dan perasaan seseorang seperti rasa

ingin tahu, imajinatif, merasa tertantang dengan kemajemukan,

berani mengambil resiko, sifat menghargai, percaya diri,

keterbukaan terhadap pengalaman baru dan menonjol pada

salah satu bidang seni.

Pengembangan kemampuan berpikir kreatif merupakan salah

satu tujuan pembelajaran matematika. Sering kali orang berpikir

bahwa orang yang kreatif adalah orang yang memiliki karya seni

yang nyata. Kemudian yang dipertanyakan adalah bagaimana

kreativitas dapat muncul dalam pembelajaran matematika yang

dipandang sebagai ilmu pasti. Hal tersebut seperti yang

dikemukakan oleh Pehnoken yang dikutip Mahmudi12 dalam

artikelnya bahwa kreativitas tidak hanya ditemukan dalam bidang

tertentu misalnya seni dan sains melainkan juga merupakan bagian

kehidupan sehari-hari. Kreativitas dapat ditemukan juga dalam

matematika.

Selanjutnya juga dikutip oleh Mahmudi Pehnoken menyatakan

bahwa berdasarkan pengalamannya, kemampuan berpikir fleksibel

12 Ali mahmudi, “Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Melalui Pembelajaran Topik Pecahan”, Makalah Seminar Nasional Aljabar Pengajaran dan Terapannya, di FMIPA UNY, Yogyakarta, 31 Januari 2009, hlm. 2.

Page 29: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

11

yang merupakan salah satu komponen kreativitas merupakan salah

satu dari kemampuan penting bahkan paling penting yang harus

dimiliki individu dalam memecahkan masalah matematika. Hal

tersebut merupakan pendapat yang menegaskan bahwa kreativitas

juga terdapat dalam matematika.13

Torrance yang dikutip Ahmad Susanto dalam bukunya

menganggap bahwa berpikir kreatif merupakan,

Proses yang melibatkan unsur-unsur orsinalitas, kelancaran, fleksibilitas dan elaborasi. Dikatakan lebih lanjut bahwa berpikir kreatif merupakan sebuah proses menjadi sensitive atau sadar terhadap masalah-masalah, kekurangan, dan celah-celah di dalam pengetahuan yang untuknya tidak ada solusi yang dipelajari, membawa serta informasi yang ada dari gudang memori atau sumber-sumber eksternal, mendefinisikan kesulitan atau mengidentifikasi unsur-unsur yang hilang, mencari solusi-solusi, menduga, menciptakan alternative-alternatif untuk menyelesaikan masalah, menguji dan menguji kembali alternative-alternatif tersebut, menyempurnakannya dan akhirnya mengomunikasikan hasil-hasilnya.14

Adapun berpikir kreatif menurut Ennis dalam Ahmad Susanto

dapat dimanifestasikan dalam lima kelompok berpikir yaitu.15

1) Pertama, Memberikan penjelasan sederhana (elemtary

clarification).

2) Kedua, membangun keterampilan dasar (basic support).

3) Ketiga, menyimpulkan (Inference).

4) Keempat, memberi penjelasan lanjut (advanced clarification).

5) Kelima, mengatur strategi dan taktik (strategy and tactics).

13 Ibid…, hlm. 3. 14 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2014), cet.

Ke-2, hlm. 109-110. 15 Ibid, hlm. 110.

Page 30: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

12

Berdasarkan paparan di atas dapat diketahui bahwa berpikir

kreatif merupakan kemampuan seseorang untuk menciptakan

gagasan atau karya baru yang relatif berbeda dari sebelumnya,

memberikan penjelasan sederhana, dapat menyimpulkan sesuatu

dan menjelaskan lebih lanjut serta memiliki strategi dan taktik

dalam menyelesaikan persolana. Berpikir kreatif juga merupakan

keterampilan yang sangat penting dan merupakan sesuatu yang

harus dimiliki oleh siswa dalam menyelesaikan permasalahan

matematika.

b. Faktor Penghambat Kreativitas

Ada beberapa faktor penghambat yang dapat mematikan

kreativitas siswa menurut Torrance yang dikutip oleh Susanto

sebagai berikut.

1) Usaha terlalu dini untuk mengeliminasi fantasi 2) Pembatasan terhadap rasa ingin tahu anak 3) Terlalu menekankan peran berdasarkan perbedaan seksual 4) Terlalu banyak melarang 5) Takut dan malu 6) Penekanan yang salah kaprah terhadap keterampilan verbal

tertentu 7) Memberi kritik yang bersifat desktruktif.16

c. Indikator Berpikir Kreatif

Indikator siswa yang memiliki kreativitas yang dikutip oleh

Susanto menurut rumusan yang dikeluarkan oleh Diknas yaitu:

1) Memiliki rasa ingin tahu yang besar 2) Sering mengajukan pertanyaan yang berbobot

16 Ibid, hlm. 105.

Page 31: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

13

3) Memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah

4) Mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu

5) Mempunyai dan menghargai rasa keindahan 6) Mempunyai pendapat sendiri dan dapat

mengungkapkannya, tidak terpengaruh orang lain 7) Memiliki rasa humor yang tinggi 8) Mempunyai daya imajinasi yang kuat 9) Mampu mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan

masalah yang berbeda dari orang lain (orisinal) 10) Dapat bekerja sendiri 11) Senang mencoba hal-hal baru 12) Dan mampu mengembangkan atau memerinci suatu

gagasan (kemampuan elaborasi).17 Adapun komponen kreativitas atau berpikir kreatif disebutkan

dalam berbagai pandangan namun pada dasarnya semua sejalan

hanya saja pengungkapannya yang berbeda-beda. Menurut

Munandar dalam Susanto sedikitnya meliputi fluency, flexibility,

originality dan elaboration.18

1) Fluency

Fluency merupakan keterampilan berpikir lancar. Adapun

ciri-ciri berpikir lancar diantaranya yaitu mencetuskan banyak

gagasan, jawaban, penyelesaian masalah atau pertanyaan,

memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai

hal, selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.

Keterampilan ini ditunjukkan oleh perilaku siswa seperti

mengajukan banyak pertanyaan, menjawab dengan sejumlah

jawaban jika ada pertanyaan, lancar dalam mengungkapkan

17 Ibid, hlm. 102-103. 18 Ibid, hlm. 111.

Page 32: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

14

gagasan-gagasannya, bekerja lebih cepat, dapat melihat dengan

cepat kesalahan atau kekurangan dari suatu objek atau situasi.

2) Flexibility

Flexibility merupakan keterampilan berpikir luwes. Ciri-

ciri keterampilan luwes ini di antaranya menghasilkan gagasan,

jawaban, atau pertanyaan yang lebih bervariasi, dapat melihat

masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari

banyak alternative atau arah yang berbeda-beda, mampu

mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran.

Keterampilan ini ditunjukkan oleh perilaku siswa seperti

memberi macam-macam penafsiran (interprestasi) terhadap

suatu gambar, cerita atau masalah, menerapkan suatu konsep

atau asas dengan cara yang berbeda-beda, memberikan

pertimbangan terhadap situasi yang berbeda dari yang

diberikan orang lain, mempunyai posisi yang berbeda dari

mayoritas kelompok, mampu mengubah arah berpikir secara

spontan, dapat menggolongkan hal-hal menurut pembagian

(kategori) yang berbeda-beda.

3) Originality

Originality merupakan keterampilan berpikir orisinal.

Ciri-ciri keterampilan berpikir orisinal antara lain dapat

mengungkapkan hal yang baru dan unik, memikirkan cara

Page 33: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

15

yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri, mampu membuat

kondisi yang tidak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur.

Keterampilan ini ditunjukkan oleh perilaku siswa seperti

memikirkan masalah-masalah atau hal-hal yang tidak terpikir

oleh orang lain, mempertanyakan cara-cara lama dan berusaha

memikirkan cara-cara baru, memilih asimetri dalam gambar

atau membuat desain, memiliki cara berpikir yang lain dari

yang lain, mencari pendekatan baru, setelah membaca atau

mendengar gagasan bekerja untuk menemukan penyelesaian

yang baru, lebih senang menyintesis daripada menganalisis

situasi.

4) Elaboration

Elaboration merupakan keterampilan memerinci. Ciri-ciri

keterampilan merinci yaitu mampu memperkaya dan

mengembangkan suatu gagasan atau produk, menambah atau

memerinci secara detail dari suatu objek, gagasan atau situasi

sehingga menjadi lebih menarik.

Keterampilan ini ditunjukkan oleh perilaku siswa seperti

mencari arti lebih mendalam terhadap jawaban atau

pemecahan masalah dengan melakukan langkah-langkah

terperinci, mengembangkan atau memperkaya gagasan orang

lain, mencoba atau menguji secara detail untuk melihat arah

yang akan ditempuh, mempunyai rasa keindahan yang kuat

Page 34: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

16

sehingga tidak puas dengan penampilan yang kosong dan

sederhana, membuat garis-garis, warna-warna, dan detail-detail

terhadap gambarnya sendiri atau gambar orang lain.

Berdasarkan pernyataan di atas indikator berpikir kreatif dapat

dinyatakan dengan tabel di bawah ini.19

Tabel 1 Indikator Berpikir Kreatif

No Komponen Berpikir

Kreatif Indikator Berpikir Kreatif

1 Fluency (Lancar) Mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah ataupun saran dan dapat mengungkapkan gagasan-gagasannya dengan lancar dan jelas.

2 Flexibility (Luwes) Menghasilkan strategi, penyelesaian atau gagasan yang lebih bervariasi dan dapat melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda.

3 Originality (Orisinal)

Mengungkapkan hal baru yang unik, menggunakan caranya sendiri dan dapat memikirkan cara yang tidak lazim atau yang tidak terpikirkan oleh orang lain.

4 Elaboration (Rinci) Memberikan penjelasan secara rinci dan detail dari suatu objek, gagasan atau penyelesaian dari suatu masalah.

d. Proses Berpikir Kreatif

Siswono dalam Paramitha mengatakan bahwa proses berpikir

kreatif adalah langkah-langkah berpikir kreatif yang meliputi

mensintesis ide-ide, membangun suatu ide, kemudian

19 Ibid, hlm. 111.

Page 35: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

17

merencanakan penerapan idedan menerapkan ide tersebut untuk

menghasilkan suatu produk yang baru. 20

Selanjutnya proses kreatif menurut Wallas yang dikutip

Paramitha dibagi menjadi empat tahap, yaitu tahap persiapan, tahap

inkubasi, tahap iluminasi, dan tahap verifikasi.21 Berikut ini

disajikan tabel indikator tahap berpikir kreatif menurut Wallas

dalam Paramitha.22

Tabel 2 Indikator Tahap Proses Berpikir Kreatif Menurut Wallas

No. Tahapan Proses Berpikir Kreatif

Indikator Tahap Proses Berpikir Kreatif Menurut Wallas

1. Tahap Persiapan Seseorang mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan berbagai cara seperti berikut ini: 1) Siswa dapat membuka buku; 2) Bertanya kepada guru atau siswa lain; 3) Siswa mengingat-ingat pelajaran yang sudah diajarkan Siswa mencoba beberapa cara dalam menyelesaikan masalah

2. Tahap Inkubasi Siswa mencari inspirasi dengan melakukan berbagai aktivitas seperti berikut ini. Siswa diam sejenak untuk merenung Siswa membaca soal berkali-kali Siswa mengaitkan soal dengan materi yang sudah didapatkan

3. Tahap Iluminasi a. Siswa mendapatkan ide b. Siswa menyampaikan beberapa

20 Nandya Paramitha dan Tri Nova Hasti Yunianta, “Analisis Proses berpikir Kreatif

dalam Memecahkan Masalah Matematika Materi aritmatika Sosial Siswa SMP Berkemampuan Tinggi”, Jurnal Mitra Pendidikan, Vol 1, Nomor10, Desember 2017, hlm. 986.

21 Ibid, hlm. 986. 22 Ibid, hlm. 987.

Page 36: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

18

idenya yang akan digunakan sebagai penyelesaian

4. Tahap Verifikasi a. Siswa akan menjalankan ide-idenya untuk mendapatkan jawaban yang benar dengan cara sebagai berikut: 1) Siswa mampu menganalisis soal dengan menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan; 2) Siswa menuli rumusnya; 3) Siswa melakukan operasi hitung dengan mensubtitusi data yang diketahui ke dalam rumus

b. Siswa dapat mengerjakan soal dengan benar dan menggunakan banyak cara

c. Siswa memeriksa kembali jawaban dan mencari cara yang lain untuk menyelesaikan masalah

2. Pembelajaran Model Think Pair Share

a. Model Pembelajaran Think Pair Share

Think Pair Share merupakan strategi pembelajaran yang

dikembangkan pertama kali oleh Profesor Frank Lyman di

University of Maryland pada 1981 dan diadopsi oleh banyak

penulis di bidang pembelajaran kooperatif pada tahun-tahun

selanjutnya. Strategi ini memperkenalkan gagasan tentang waktu

“tunggu atau berpikir” (wait or think time) pada elemen interaksi

pembelajaran kooperatif yang saat ini menjadi salah satu faktor

ampuh dalam meningkatkan respon siswa terhadap pertanyaan.23

23 Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2016), Cet Ke-VII, hlm.206.

Page 37: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

19

Adapun beberapa manfaat menggunakan model pembelajaran

ini yang dikemukakan Huda24 antara lain:

1) Memungkinkan siswa untuk bekerja sendiri dan bekerja sama

dengan orang lain.

2) Mengoptimalkan partisipasi siswa.

3) Memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan

partisipasi mereka kepada orang lain.

b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Think Pair Share

Menurut Huda TPS sebaiknya dilakukan dengan mengikuti

langkah-langkah berikut ini:25

1) Siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok. Setiap

kelompok terdiri dari 4 anggota/ siswa

2) Guru memberikan tugas pada setiap kelompok

3) Masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas

tersebut sendiri-sendiri terlebih dahulu

4) Kelompok membentuk anggota-anggotanya secara

berpasang-pasangan. Setiap pasangan mendiskusikan hasil

pengerjaan individunya.

5) Kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompoknya

masing-masing untuk menshare hasil diskusinya.

24 Ibid, hlm. 206. 25 Ibid, hlm. 206-207.

Page 38: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

20

3. Aritmatika sosial

Aritmatika sosial adalah bagian dari matematika yang membahas

perhitungan keuangan dalam perdagangan dan kehidupan sehari-hari

beserta aspek-aspeknya.26 Aritmatika sosial dipelajari oleh siswa

Sekolah Menengah Pertama pada kelas VII semester ganjil. Adapun isi

materi aritmatika sosial membahas mengenai untung rugi, harga jual

dan harga beli, diskon, bunga tabungan, bruto, netto dan tarra. 27Dalam

penelitian ini materi yang digunakan adalah materi mengenai

penjualan. Pembelian, untung, rugi dan diskon (potongan).

a. Harga Jual dan Harga Beli

Seorang pedagang terlebih dahulu harus membeli barang dari

pedagang lainnya untuk mendapatkan barang yang akan dijual dan

harus mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli barang tersebut.

Hal itu dapat disebut dengan modal atau harga pembelian.

Kemudian setelah mendapat barangnya, maka penjual menjual

barang tersebut kepada pembeli. Uang yang diterima oleh

pedagang dari pembeli atas barang yang dijualnya disebut harga

penjualan.

Penjual yang dikatakan memperoleh keuntungan dari hasil

penjualannya jika berhasil menjual dagangannya dengan harga

lebih tinggi dari harga pembeliannya. Sedangkan pedagang

26 Karso, Aritmatika Sosial dan Perbandingan (Pembelajaran Matematika SMP),

(Bandung: FMIPA UPI, 2007), hlm. 1 27 Tim Guru Indonesia, Super Lengkap Pelajaran SMP/MTs Kelas 7, 8 dan 9,

(Jakarta: Bintang Wahyu, 2015), hlm. 167.

Page 39: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

21

Harga Penjualan = Harga Pembelian + Untung

atau

Harga pembelian = Harga Penjualan - Untung

Harga Penjualan = Harga jual tiap barang x banyaknya barang

Harga jual tiap satuan barang =

Harga Pembelian = Harga beli satuan barang x banyaknya barang

Harga beli tiap satuan barang =

dikatakan mendapatkan kerugian jika harga jual barang

dagangannya lebih rendah daripada harga pembelian. Apabila jual

beli mendapat keuntungan maka besar untung sama dengan harga

penjualan dikurangi harga pembelian sehingga dapat diperoleh

hubungan sebagai berikut.

Selanjutnya jika jual beli mengalami kerugian maka harga

penjualan lebih rendah disbanding harga pembelian dan rugi sama

dengan harga pembelian dikurangi harga penjualan dan diperoleh

hubungan sebagai berikut.

Adapun ketika pedagang menjual barang yang sama dengan

jumlah barang lebih dari satu, maka harga penjualannya adalah

harga jual tiap barang dikalikan dengan jumlah banyaknya barang

sehingga diperoleh hubungan seperti berikut ini.

Harga Penjualan = Harga Pembelian – Rugi

atau

Harga pembelian = Harga Penjualan + Rugi

Page 40: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

22

Untung = Harga Penjualan – Harga Pembelian

Rugi = Harga Pembelian – Harga Penjualan

Persentase Keuntungan (%) =

Persentase Kerugian (%) =

b. Untung dan Rugi

Suatu kegiatan jual beli melibatkan dua pihak yang

berkepentingan yaitu penjual dan pembeli. Penjual adalah orang

yang menyerahkan barang dengan menerima imbalan sejumlah

uang sedangkan pembeli adalah orang yang menerima barang dari

penjual dan menyerahkan sejumlah uang kepada penjual sebagai

pembayarannya. Dalam kegiatan jual beli ada yang diesbut dengan

untung dan rugi. Hubungannya dapat terlihat seperti di bawah ini:

Adapun menyatakan persentase keuntungan dari harga

pembelian dapat dirumuskan sebagai berikut.

Selanjutnya menyatakan persentase kerugian dapat

dirumuskan sebagai berikut.

c. Diskon (Potongan)

Rabat atau sering disebut dengan diskon artinya potongan

harga. Rabat biasanya diberikan kepada pembeli dari suatu grosirr

atau toko tertentu. Rabat seringkali dijadikan alat untuk menarik

Page 41: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

23

para pembeli dengan kesan harga lebih murah. Dengan demikian

diberikan rumusan sebagai berikut.

Adapun yang dimaksudkan harga kotor di atas adalah harga

barang sebelum dipotong diskon dan harga bersih adalah harga

barang setelah dipotong diskon.

G. Metode Penelitian

1. Desain Penelitian

Penelitian merupakan suatu kegiatan yang ditujukan untuk

mengetahui seluk beluk sesuatu. Kegiatan ini dilakukan karena ada

suatu masalah yang memerlukan jawaban atau ingin membuktikan

sesuatu yang dialami selama hidup atau mengetahui latar belakang

terjadinya sesuatu.28

Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif.

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan

mengumpulkan informasi mengenai subjek penelitian dan perilaku

subjek penelitian pada suatu periode tertentu dan mendeskripsikan

seluruh gejala atau keadaan yang ada menurut apa adanya pada saat

penelitian dilakukan.29 Beberapa faktor yang dijadikan landasan bagi

peneliti menggunakan pendekatan kualitatif adalah: peneliti ingin

mengetahui secara mendalam dan kemudian mendeskripsikan secara

jelas dan rinci bagaimana perencanaan, implementasi dan implikasi

28 Beni Ahmad Saebani, Metode Peneliitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2008), 39. 29 Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, (Jakarta Selatan:

Referensi, 2013), hlm. 37.

Harga bersih = Harga kotor – rabat (diskon)

Page 42: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

24

dari penerapan pembelajaran model Think pair share dalam

pembelajaran matematika terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa

Penelitian ini menggunakan metode fenomenologis dimana metode

fenomenologi merupakan pandangan berpikir yang berfokus kepada

pengalaman subjektif manusia dan interpretasi-interpretasi

masyarakat.30 Menggunakan metode fenomenologis ini peneliti

mencoba memahami dan menggambarkan keadaan atau fenomena

subyek yang diteliti dengan menggunakan logika serta teori-teori yang

sesuai dengan lapangan.

Penelitian ini memaparkan gambaran tentang kemampuan berpikir

kreatif siswa melalui penerapan pembelajaran matematika

menggunakan pembelajaran model Think pair share di MTs Dakwah

Islamiyah Putri` pelaksaan penelitian ini peneliti terjun langsung dalam

menerapkan model pembelajaran yang telah dirancang dan

direncanakan.

Tahapan dalam penelitian Kualitatif sebagaimana dikutip oleh

Sugiono dari Bogdan bahwa penelitian kualitatif memiliki tiga

tahapan. Pada tahap awal peneliti mendeskripsikan pada yang dilihat,

didengar, dirasakan, dan ditanyakan, sehingga tahap ini disebut tahap

orientasi atau diskripsi. Pada tahap kedua disebut tahap fokus atau

reduksi. Pada tahap ini peneliti memilih data yang menarik, penting,

30 Lexy. J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Ronda Karya,

2000), hlm. 6.

Page 43: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

25

berguna, dan baru. Pada tahap ketiga adalah tahap seleksi yaitu peneliti

menguaikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih trperinci.31

Posisi peneliti adalah sebagai yang secara langsung

mengumpulkan data melalu penelitian langsung dengan informan di

lapangan. Sesuai dengan fokus penelitian maka data yang

dikumpulkan merupakan data deskriptif yang berbentuk tulisan tentang

orang atau kata-kata dan perilaku yang tampak atau kelihatan.

2. Kehadiran Peneliti

Peran peneliti dalam penelitian kualitatif adalah sebagai instrumen

sekaligus sebagai pengumpul data sehingga kehadiran peneliti dilokasi

penelllitian mutlak dilakukan. Kehadiran peneliti di lokasi penelitian

merupakan hal yang sangat penting karena dengan peneliti hadir

langsung di lokasi penelitian akan memungkinkan data yang

didapatkan benar-benar akurat.

Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti secara langsung akan

bertindak sebagai perencana kegiatan penelitian, pengumpul data,

analis data, dan pada akhirnya akan menjadi pemberi kesimpulan

terhadap hasil penelitian.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Dakwah Islamiyah Putri di

Kediri Lombok Barat. Pendidikan di MTs Dakwah Islamiyah Putri

merupakan pendidikan yang bercirikan sekolah yang agamis, sehat

31 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2006), hlm. 21.

Page 44: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

26

dinamis, inovatif dan berwawasan global. Dan merupakan sekolah

yang telah banyak meraih prestasi dalam banyak bidang.

4. Sumber Data

Data adalah seluruh informasi empiris dan dokumentatif yang

diperoleh di lapangan sebagai pendukung kearah konstruksi ilmu

secara ilmiah dan akademis.32 Data yang dikumpulkan dalam

penelitian ini berupa peristiwa yang terjadi dalam proses pelaksanaan

penelitian dan jawaban tes kemampuan berpikir kreatif siswa, perilaku,

kata-kata tertulis maupun lisan hasil wawancara, foto-foto, data-data

dan laporan-laporan yang dimiliki MTs Dakwah Islamiyah Putri.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat

pengambil data langsung dari subjek sebagai sumber informasi. Data

primer diperoleh dari mengadakan pengamatan aktivitas dan tindakan

yang meliputi segala langkah dan cara kerja yang telah diupayakan dan

dilakukan oleh peneliti dalam pelaksaan pembelajarannya.

Data sekunder dikenal sebagai data pendukung atau pelengkap

data utama. Data sekunder dapat diperoleh dengan melakukan

pemotretan kegiatan pembelajaran dan segala yang terkait dengan

penerapan model pembelajaran Think Pair Share dalam pembelajaran

matematika. Data yang dikumpulkan adalah data deskriptif tentang

32 Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, (Jakarta Selatan:

Referensi, 2013), hlm. 99.

Page 45: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

27

penerapan model Think Pair Share di MTs Dakwah Islamiyah Putrid

an implikasinya terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa.

Adapun pemahaman mengenai berbagai macam sumber data

merupakan bagian yang penting. Data tidak akan diperoleh tanpa

adanya sumber data. Adapun jenis sumber data menurut Sutopo terdiri

dari narasumber (informan) peristiwa atau aktivitas, dokumen dan

arsip dengan pemaparan sebagai berikut.

a. Narasumber (informan)

Jenis sumber data yang berupa manusia dikenal dengan

responden (narasumber). Dalam penelitian kualitatif posisi sumber

data manusia sangat penting peranannya sebagai individu yang

memiliki informasi. Peneliti dan narasumber memiliki posisi yang

sama dan narasumber bukan sekedar memberi tanggapan pada apa

yang diteliti saja tapi ia bisa memilih arah dan selera dalam

menyajikan informasi yang ia miliki. Narasumber dalam penelitian

ini adalah siswa MTs Dakwah Islamiya Putri.

b. Peristiwa atau Aktivitas

Data atau informasi juga dapat dikumpulkan dari peristiwa,

aktivitas, atau perilaku sebagai sumber data yang berkaitan dengan

sasaran peneliitian. Dari pengamatan peristiwa atau aktivitas

peneliti bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara

lebih pasti karena menyaksikan secara langsung. Baik peristiwa

maupun aktivitas itu terjadi secara sengaja atau tidak disengaja,

Page 46: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

28

yang rutin dan berulang atau tidak berulang, dan yang bersifat

formal maupun non formal. Sedangkan aktivitas yang dimaksud ii

adalah pelaksanaan penerapan model pembelajaran Think Pair

Share yang dilakukan oleh peneliiti secara langsung dalam

meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa.

c. Dokumen dan Arsip

Dokumen dan arsip merupakan data tertulis yang berkaitan

dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Ia merupakan

rekaman tertulis atau gambar atau benda peninggalan yang

berkaitan dengan suatu peristiwa tertentu. Dalam penelitian ini

yang dimaksud dokumen dan arsip adalah foto-foto, data pendidik

dan kependidikan, pengelolaan siswa, administrasi dan lain-lain.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Penelitian kualitatif deskritif untuk teknik pengumpulan data yang

paling utama adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.33

Adapun Teknik pengumpuan data dalam penelitian ini dapat diuraikan

sebagai berikut:

a. Instrumen Utama

Instrumen utama dalam penelitian kualitatif adalah orang atau

human instrumen yaitu peneliti sendiri. Untuk dapat menjadi

instrumen maka peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan

luas sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan

33 Ibid, hlm. 109

Page 47: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

29

mengkontruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan

bermakna.34

Peneliti berfungsi untuk menetapkan fokus penelitian, memilih

informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan, menilai

kualitas data, analisis data, dan membuat kesimpulan atas

temuannya. Hal ini dilakukan agar data yang diperoleh dijamin

keabsahannya. Selain sebagai instrumen penelitian, peneliti juga

akan membuat instumen bantu berupa lembar tes kemampuan

berpikir kreatif.

b. Instrumen Bantu

Instrumen bantu yang akan digunakan yaitu lembar tes

kemampuan berpikir kreatif. Instrumen ini terdiri dari 7 soal

namun yang digunakan hanya 2 soal saat proses pembelajaran

berlangsung sebagai tugas dan 1 soal sebagai tes kemampuan

berpikir kreatif siswa. Sebelum instrumen ini digunakan, terlebih

dahulu sudah divalidasi oleh tiga orang ahli yang terdiri dari dua

orang dosen matematika dan seorang guru matematika, validator

dapat melihat kesesuaian isi instrumen dengan materi perbandingan

yang telah diajarkan. Setelah divalidasi, dilakukan perbaikan

berdasarkan saran-saran dari validator yang digunakan untuk

memperbaiki soal baik dari segi isi, kontruksi maupun bahasa agar

tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda. Setelah instrumen

34 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: ALFABETA,

2014), hlm. 8.

Page 48: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

30

divalidasi, selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam

mengumpulkan data. Adapun selain teknik pengumpulan data

dapat dijabarkan sebagai berikut.

1) Observasi (pengamatan)

Observasi merupakan suatu cara pengumpulan data

melalui pengamatan indrawi dengan melakukan pencatatan

terhadap gejala yang terjadi pada objek penelitian secara

langsung ditempat penelitian. Ada dua jenis observasi yang

lazim digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu observasi

pasrtisipasi dan non partisipasi. Dalam penelitian ini teknik

yang digunakan adalah metode observasi partisipassi.

Metode partisipasi adalah suatu cara pengumpulan data

mealui pengamatan indrawi dengan melakukan pencatatan

terhadap gejala yang terjadi pada objek penelitian serta peneliti

ikut aktif berpartisipasi pada aktivitas yang sedang diamati

yaitu melaksanakan secara langsung pembelajaran matematika

dengan menggunakan model Think Pair Share di kelas.

2) Tes kemampuan

Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan

untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana

dengan cara atau aturan-aturan yang sudah ditentukan.35 Untuk

mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa berdasarkan

35 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,

2016), Cet. Ke-5, hlm. 67.

Page 49: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

31

jawaban siswa digunakan instrumen berupa tes. Dalam

penelitian ini tes yang digunakan yaitu tes subjektif, yaitu tes

yang berbentuk soal uraian (essay) yang berjumlah 1 butir soal,

untuk mengukur tingkat kemampuan kreatif siswa dalam

pembelajaran matematika. Tes tertulis yang diberikan kepada

siswa adalah tes kemampuan berpikir kreatif setelah

melaksanakan pembelajaran matematika dengan model think

pair share.

3) Metode wawancara

Metode wawancara adalah proses memperoleh keterangan

untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab secara

langsung antara penanya yang disebut dengan pewawancara

dan dengan penjawab yang disebut responden atau informan.36

Agar pelaksanaan wawancara berjalan dengan baik

peneliti melakukan beberapa tahapan yaitu: tahap pertama

melakukan persiapan wawancara dimana penelitian membuat

daftar pertanyaan wawancara sesuai fokus masalah. Tahap

kedua, peneliti menentukan siapa saja yang akan

diwawancarai. Adapun siswa yang diwawancarai dalam

penelitian ini merupakan satu orang siswa yang mudah diajak

berkomunikasi. Kemudian pada tahap ketiga, melakukan

wawancara dan menjaga wawancara agar bersifat kondusif.

36 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), hlm. 193.

Page 50: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

32

Dalam melakukan wawancara ini peneliti mengajukan

pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan pedoman wawancara

yang telah dibuat dan melanjutkan wawancara sesuai dengan

fokus penelitian serta menghentikan wawancara setelah

mendapat informasi yang diperlukan. Wawancara juga akan

dihentikan jika informan ada kepentingan dan melanjutkan

pada kesempatan lain. Selanjutnya pada tahap terakhir tahap

keempat yaitu, peneliti mendeskripsikan hasil wawancara dan

catatan dilapangan.

4) Dokumentasi

Dokumentasi adalah data pendukung yang dikumpulkan

sebagai penguatan fata obervsi dan wawancara.37 Jenis-jenis

data yang dikumpulkan peneliti dapat berupa gambar, grafik,

data angka, sejarah dan dokumen-dokumen penting yang

dibutuhkan dalam penelitian. Ketiga data dihimpun melalui

observasi, wawancara, dan dokumentasi harus saling

menguatkan dan menjadi tiga bagian penting yang saling

berhubungan.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah data proses mengolah, memisahkan,

mengelompokkan dan memadukan sejumlah data yang dikumpulkan di

lapangan secara empiris menjadi sebuah kumpulan informasi ilmiah

37 Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, (Jakarta Selatan:

Referensi, 2013), hlm. 119.

Page 51: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

33

yang terstruktur dan sistematis yang selanjutnya siap dikemas menjadi

laporan hasil penelitian.38 Analisis data dalam penelitian ini

menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

Miles dan Huberman ada empat aktivitas yang dapat dilakukan dalam

analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, display data,

verifikasi atau penarikan kesimpulan.

a. Pengumpulan data merupakan proses yang berlangsung sepanjang

penelitian dengan menggunakan seperangkat instrumen yang telah

dipersiapkan baik melalui observasi, wawancara maupun

dokumentasi.

b. Reduksi data menunjukkan proses menyeleksi, memfokuskan,

menyederhanakan, mengabstraksikan, dan mentransformasikan

data mentah, membuang data yang tidak penting dan

mengorganisir data sebagai cara menggambarkan dan

memverifikasi kesimpulan akhir.

c. Display data adalah usaha merangkai informasi yang terorganisisr

dalam upaya menggambarkan kesimpulan dan mengambil

tindakan.

d. Verifikasi dan menarik kesimpulan merupakan aktivitas analisis,

dimana pada awal pengumpulan data seorang analis mulai

memutuskan apakah sesuatu bermakna atau tidak mempunyai

38 Ibid, hlm. 120.

Page 52: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

34

keteraturan, pola, penjelasan, kemungkinan konfigurasi, hubungan

sebab akibat proposisi.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi credibility

(validitas internal), uji transferability (validitas eksternal), realibitas

dan obyektivitas.39 Adapun yang digunakan dalam penelitian ini

adalah uji kredibilitas yaitu data yang dikumpulkan memerlukan

metode untuk mengetahui data itu benar atau salah yaitu perpanjangan

pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi diskusi teman

sejawat, analisis kasus negative, dan membercheck.40 Dalam penelitian

ini hanya digunakan perpanjangan pengamatan, meningkatkan

ketekunan, triangulasi dan diskusi dengan teman sejawat.

H. Sistematika Pembahasan

Penelitian dalam skripsi ini terdiri dari empat bab, dengan penjelasan

sebagai berikut

BAB I Pedndahuluan, yang membahas tentang latar belakang

masalah, permasalahan, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian, tinjauan

pustaka, kajian teori, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Paparan Data dan Temuan, membahas tentang temuan hasil

penelitian dilapangan mengenai analisis kemampuan berpikir siswa

melalui pelaksanaan pembelajaran matematika dengan model Think pair

share dan implikasinya terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa.

39 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2006), hlm. 302.

40 Ibid, hlm. 303.

Page 53: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

35

BAB III Pembahasan, yang membahas tentang pembahasan mengenai

pelaksanaan pembelajaran matematika model Think pair share terhadap

kemampuan berpikir siswa di MTs Dakwah Islamiyah Putri.

BAB IV Kesimpulan dan Saran, yang membahas tentang kesimpulan

dari hasil penelitian dan saran-saran.

Page 54: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

36

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika dengan Model Think Pair Share

1. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan ini peneliti merencanakan segala hal yang akan

dilakukan saat pelaksanaan penelitian. Peneliti merencanakan kegiatan-

kegiatan yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan model think pair share . Adapun rencana yang disusun oleh

peneliti kemudian dituangkan di dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada dasarnya merupakan

dokumen yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran

untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dan

dijabarkan dalam silabus. Perencanaan pembelajaran merupakan suatu

bentuk dari pengambilan keputusan yang dipengaruhi oleh pengetahuan

guru terhadap mata pelajaran dan pengetahuan guru terhadap sistem

tindakan. Sehingga langkah-langkah yang harus dilaksanakan seorang

guru diantaranya mengidentifikasi kompetensi yang ingin dicapai setelah

pembelajaran, mengembangkan materi standar, menentukan metode dan

media, serta merencanakan penilaian.

Pada tahap perencanaan peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan sesuai silabus yang telah ada

Page 55: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

37

dengan menggunakan model pembelajaran think pair share.

Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selain disesuaikan

dengan materi pelajaran juga disesuaikan dengan tingkat dan kelas.

Kemudian guru Matematika mengecek kelayakan RPP untuk

dilaksanakan proses pembelajaran.

Selanjutnya peneliti mempersiapkan media pembelajaran berupa

Power Point yang menggambarkan beberapa aktivitas penjualan dan

pembelian dalam sebuah toko kain tenun, gerabah, kendi maling, dan

barang tradisional lainnya untuk ditampilkan kepada siswa saat proses

pembelajaran. Selain itu juga peneliti membuat soal untuk tes kemampuan

berpikir kreatif dimana soal tersebut divalidasi oleh tiga orang ahli yaitu

dua dosen matematika dan satu guru matematika. Dipilihnya kedua dosen

matematika dan guru matematika tersebut karena merupakan praktisi dan

mengetahui banyak hal berkaitan dengan soal kemampuan berpikir

kreatif. Adapun ada beberapa saran dan masukan untuk dilakukan revisi

pada soal sehingga beberapa kali terjadi perbaikan pada soal seperti

perbaikan bahasa soal, mengganti objek soal dengan yang lebih berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari dan lain sebagainya.

2. Tahap Persiapan

Sebelum melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan guru

Matematika dan peneliti bersama-sama mendiskusikan hal-hal yang

terkait dengan pelaksanaan pembelajaran antara lain media pembelajaran,

Page 56: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

38

alat dan bahan pembelajaran, lembar observasi, waktu pelaksanaan, kali

pertemuan dan lokasi kelas penelitian.

Dalam RPP yang telah disusun oleh peneliti terdapat media

pembelajaran menggunakan LCD in focus namun setelah berdiskusi

dengan guru matematika ternyata terdapat kendala dalam pelaksanaannya

sehingga berdasarkan hasil diskusi tersebut peneliti dan guru matematika

sepakat menggunakan media pembelajaran yang seharusnya ditampilkan

menggunakan LCD in focus ditampilkan melalui media cetak.

Materi pembelajaran penelitian yaitu tentang Kompetensi Dasar 3.11

menganalisis aritmatika sosial (penjualan, pembelian, potongan,

keuntungan, kerugian, bunga tunggal, presentase, bruto, netto dan tarra).

Penelitian ini dikhususkan pada materi penjualan, pembelian, untung,

rugi, dan potongan harga.

3. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar peneliti

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan teknik dan strategi sesuai

dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tetapi dikenyataannya

tidak dapat sama persis dengan apa yang ada di dalam RPP. Ada

penambahan dan pengurangan yang disesuaikan dengan kondisi kelas.

a. Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Pertama

Pelaksanaan pembelajaran di kelas VII D MTs Dakwah Islamiyah

Putri dilakukan pada tanggal 12 Desember 2018. Persiapan yang

dilakukan peneliti dimulai dengan menyiapkan media pembelajaran,

Page 57: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

39

menyiapkan LKS dan alat bantu pembelajaran lainnya. Persiapan

dilakukan kurang lebih 5 menit.

Pelaksanaan pembelajaran oleh peneliti dimulai dengan

mengucapkan salam, dilanjutkan berdoa bersama dan mengabsensi

kehadiran siswa. Kemudian meminta siswa untuk mengecek

perlengkapan belajar masing-masing sekaligus membagikan lembar

yang berisi contoh gambar terkait materi pembelajaran. Kemudian

setelah siswa dirasa siap untuk memulai pembelajaran peneliti

memberi stimulus kepada siswa dengan mengajukan beberapa

pertanyaan mengenai materi aritmatika sosial dimulai dengan peneliti

meminta siswa untuk melihat sebuah gambar pada lembar yang telah

dibagikan kepada siswa yaitu gambar keadaan sebuah toko oleh-oleh

yang memperlihatkan penjualan dan pembelian.

Gambar 1. Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Pertama

Kemudian peneliti juga menanyakan kepada siswa apa yang

pikirkan ketika melihat gambar tersebut. Beberapa dari siswa

menjawab bahwa itu adalah sebuah toko dimana ada penjual dan ada

Page 58: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

40

pembeli. Selanjutnya peneliti menyinggung mengenai penjualan dan

pembelian dan bagaimana proses terjadinya penjualan dan pembelian.

Setelah membahas penjualan dan pembelian, peneliti mulai

menyinggung tentang untung dan rugi. Bahwa dalam proses transaksi

penjualan dan pembelian ada yang disebut dengan untung dan rugi

serta impas. Peneliti menanyakan apa yang diketahui siswa tentang

untung dan rugi tersebut. Siswa memberikan respon yang antusias

ketika peneliti menanyakan hal tersebut. Peneliti kemudian meminta

kepada setiap siswa untuk menceritakan atau membuat suatu

permasalahan yang terjadi mengenai penjualan, pembelian, untung,

dan rugi kepada setiap siswa.

Siswa kemudian diberi kesempatan berpikir kemudian

menuliskan cerita mengenai penjualan, pembelian, untung dan rugi

sesuai dengan pemahaman dan hasil pemikiran mereka. Proses

pelaksanaan ini masuk pada tahap think dan pelaksaannya diberikan

waktu 10-15 menit.

Selanjutnya setelah siswa selesai memikirkan permasalahan yang

diminta, pembelajaran masuk pada tahap pair dimana peneliti

meminta siswa untuk berpasangan dengan teman sebangkunya. Pada

pelaksanaannya, karena beberapa kendala yang terjadi saat itu proses

pembelajaran berlangsung di musholla dan siswa duduk berbaris di

lantai sehingga peneliti tidak meminta siswa untuk berpasangan

dengan teman sebangku mereka melainkan dengan teman yang berada

Page 59: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

41

di sampingnya. Kemudian peneliti meminta setiap pasangan untuk

bertukar pikiran menceritakan hasil pemikirannya dan dituliskan

dalam satu lembar kertas pada tahap ini siswa diberi waktu 20 menit

untuk bertukar pikiran. Pada proses ini dapat dilihat pada gambar di

bawah ini.

Gambar 2. Siswa Bertukar Pikiran Dengan Teman Di Sampingnya

Setelah setiap pasangan menyelesaikan tugasnya, peneliti

meminta siswa untuk maju ke depan kelas untuk menceritakan hasil

diskusi dengan pasangan masing-masing dan ini merupakan tahap

share. Pada tahap ini peneliti menemukan sesuatu yang unik. Ketika

banyak siswa yang menceritakan proses terjadinya penjualan dan

pembelian berakhir dengan keuntungan dan dengan cerita yang

hampir mirip, ada satu pasangan yang menceritakan esuatu yang unik

seringkali tidak terpikirkan oleh orang lain namun sebenarnya biasa

terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Page 60: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

42

Gambar 3. Hasil Penulisan Cerita Pasangan Pertama

Meskipun susunan kalimat tidak terlalu mudah dipahami namun

dari pemaparan mereka di depan kelas, mereka menggambarkan

bahwa kerugian tidak hanya ketika harga jual suatu barang lebih kecil

dibandingkan harga beli. Namun pembeli juga dapat mengalami

kerugian seperti contoh di atas. Ketika peneliti meminta pasangan

tersebut menjelaskan maksudnya salah satu diantara mereka dengan

lancar dapat memberikan penjelasannya. Dengan demikian pada :

“disini kami ingin menceritakan ketika suatu hari Wanda pergi ke pasar untuk membeli tas ia tertarik dengan sebuah tas tenun yang terlihat bagus. Kemudian dia menanyakan kepada pedagangnya berapa harganya. Pedagangnya menjawab tas tenun itu harganya Rp. 75.000. Kemudian Wanda menawar harga tas tenun itu dengan harga yang lebih murah yaitu Rp. 50.000. Pedagang itu langsung memberikannya dan Wanda sudah senang karena mendapatkan tas tenun dengan harga murah. Tapi ternyata setelah Wanda memakai tas itu sekali tas tenun itu langsung rusak. Artinya sebenarnya Wanda tidak mendapatkan apa-apa dan kehilangan uangnya sebesar Rp. 50.000.”

Siswa lain setelah mendengar cerita tersebut memberikan respon

yang positif mereka terlihat antusias dan terlihat beberapa siswa mulai

memahami bahwa kerugian memiliki banyak macamnya melalui

cerita tersebut.

Page 61: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

43

Karena keterbatasan waktu pembelajaran yang tersedia, ada

beberapa pasangan yang tidak dapat memaparkan cerita mereka di

depan kelas namun peneliti meminta setiap pasangan untuk

mengumpulkan hasil diskusi tersebut sebagai penilaian dan meminta

seluruh siswa untuk memberikan aplus sebagai bentuk penghargaan

kepada setiap peserta untuk hasil pekerjaan mereka. Selanjutnya

peneliti memberi pesan-pesan dan memberikan beberapa tambahan

sebagai penguatan serta pesan moral yang terkait dengan materi yang

telah diajarkan. Selanjutnya peneliti mengucapkan hamdalah,

membaca doa kafaratul majlis bersama dan menutup pembelajaran

dengan salam.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Kedua

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang kedua dilakukan pada

tanggal 13 Desember 2018 persiapan yang dilakukan sebelum

memulai kegiatan inti pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan

pertemuan sebelumnya. Peneliti juga masih mnerapkan teknik dan

strategi yang sama dalam proses pembelajaran.

Gambar 4. Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Kedua

Page 62: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

44

Pelaksanaan pembelajaran oleh peneliti dimulai dengan

mengucapkan salam, dilanjutkan berdoa bersama dan mengabsensi

kehadiran siswa. Kemudian meminta siswa untuk mengecek

perlengkapan belajarnya dan setelah siswa dirasa siap untuk memulai

pembelajaran, peneliti memulai dengan menanyakan tentang materi

yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Mengulas sedikit

tentang penjualan, pembelian untung dan rugi untuk memunculkan

kembali ingatan siswa mengenai aritmatika sosial yang telah dibahas.

Kemudian peneliti memulai inti kegiatan pembelajaran dengan

memberikan satu contoh yang berbunyi “suatu hari ketika Putra

sedang berjalan-jalan ke Pantai Kuta Lombok dia didatangi oleh

beberapa anak perempuan yang menawarkan gelang tenun khas

Lombok. Gelang tersebut dijual seharga sepuluh ribu per buah.

Karena tertarik dengan gelang tenun tersebut Putra membeli 6 buah

gelang tenun untuk diberikan kepada adik-adiknya. Namun ketika

Putra membayar dengan uang Rp. 100.000 beberapa anak perempuan

tersebut memberikan uang kembalian sebesar Rp. 50.000 dan

memberitahu Putra bahwa setiap pembelian 6 buah gelang adalah Rp.

50.000”. Berikut adalah salah satu gambar ilustrasi cerita diatas dalam

lembar yang telah dibagikan peneliti kepada siswa.

Page 63: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

45

Gambar 5. Anak-Anak Perempuan Menawarkan Gelang Tenun

Kepada Putra

Berdasarkan cerita dan ilustrasi tersebut peneliti meminta siswa

untuk meneliti kasus apa yang terjadi di dalamnya. Beberapa siswa

menjawab terjadinya penawaran barang, penjualan dan pembelian dan

beberapa orang lagi menjawab transaksi jual-beli dengan potongan

harga. Dengan demikian peneliti membenarkan jawaban-jawaban

yang diberikan oleh siswa dimana cerita tersebut menggambarkan

terjadinya transaksi jual-beli juga terjadinya potongan harga atau yang

sering disebut dengan diskon.

Selanjutnya peneliti membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)

untuk dikerjakan oleh siswa dan memberikan batas waktu untuk

mengerjakannya. Dalam proses ini kegiatan pembelajaran berada pada

step think. Siswa diberi kesempatan untuk berpikir dalam

menyelesaikan suatu permasalahan.

Selanjutnya ketika siswa dirasa telah selesai mengerjakan

tugasnya kemudian peneliti meminta setiap siswa untuk berkumpul

dengan teman yang berada disampingnya dan masuk kepada tahap

Page 64: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

46

pair. Dan memerintahkan setiap siswa mendiskusikan hasil

pekerjaannya dengan pasangannya. Peneliti memberi waktu 10 menit

untuk mendiskusikannya. Proses ini dapat dilihat dalam gambar di

bawah ini.

Gambar 6. Siswa Sedang Berdiskusi Dengan Pasangannya

Kemudian peneliti meminta siswa maju di depan kelas untuk

menyampaikan hasil diskusi bersama setiap pasangan mereka kepada

teman sekelasnya. Tahap share seperti yang terlihat pada gambar

berikut.

Gambar 7. Siswa Maju Menyampaikan Hasil Diskusinya

Page 65: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

47

Pada tahap share ini peneliti menemukan beberapa jawaban yang

berbeda secara signifikan yang disampaikan oleh siswa diantaranya

sebagai berikut.

Pasangan pertama:

Gambar 8. Penentuan Angka Diskon Pada Toko Pertama

Gambar 9. Penentuang Angka Diskon Pada Toko Kedua

Gambar 10. Penentuan Angka Diskon Pada Toko Ketiga

Berdasarkan gambar di atas beberapa siswa terlihat memberikan

jawaban beragam dari permasalahan yang diberikan peneliti. Ketika

beberapa pasangan siswa maju untuk memaparkan hasil pekerjaan dan

diskusi mereka, beberapa siswa yang menjadi audience mengajukan

Page 66: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

48

pertanyaan kepada salah satu pasangan mengapa memilih angka

diskon tersebut (yaitu diskon 20%+20% dan 10%+30%) lalu

kemudian pasangan yang sedang ditanya menjawab bahwa angka

tersebut adalah angka yang mudah untuk dihitung sehingga mereka

tidak ingin menggunakan angka yang susah.

“kita memang sengaja menggunakan angka seperti ini, biar gampang ngitungnya hehehe”

Mendengar jawaban pasangan tersebut membuat siswa yang

menjadi audience tertawa dan membuat suasana kelas menjadi sedikit

ricuh namun peneliti segera menenangkan dan mempersilahkan

pasangan tersebut melanjutkan paparan hasil diskusinya. Setelah

pasangan tersebut selesai, peneliti menyampaikan bahwa hal tersebut

tidaklah salah melainkan itu berarti pasangan tersebut merupakan

pasangan yang dapat menggunakan cara agar mudah dalam

memecahkan masalahnya. Kemudian peneliti meminta semua siswa

untuk memberi aplus untuk sebagai penghargaan kepada pasangan

tersebut.

Pasangan kedua:

Gambar 11. Penentuan Angka Diskon Pada Toko Pertama

Page 67: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

49

Gambar 12. Penentuang Angka Diskon Pada Toko Kedua

Gambar 13. Penentuan Angka Diskon Pada Toko Ketiga

Berdasarkan gambar dari jawaban oleh pasangan kedua peneliti

menemukan pemecahan masalah yang berbeda dibandingkan dengan

pasangan pertama. Dengan adanya diskusi kelas yang dilakukan

terlihat siswa lebih fokus dan antusias dalam proses pembelajaran dan

beberapa siswa bertanya kepada peneliti beberapa hal yang tidak

mereka pahami dan mengoreksi jawaban mereka setelah

mendengarkan hasil diskusi yang disampaikan oleh temannya.

Setelah beberapa pasangan maju karena keterbatasan waktu

peneliti mencukupkan pasangan yang maju ke depan kelas namun

peneliti terlebih dahulu menanyakan adakah jawaban yang mungkin

berbeda dengan teman-temannya. Ada beberapa jawaban yang

menggunakan pemecahan berbeda kemudian peneliti yang

Page 68: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

50

menyampaikan kepada siswa dan meminta siswa untuk

mendiskusikannya kembali setelah usai pelajaran. Peneliti kemudian

meminta aplus dari siswa untuk pembelajaran yang telah berlangsung.

Kemudian peneliti memberikan penguatan kepada siswa

mengenai materi pembelajaran yang baru disampaikan. Selanjutnya

peneliti membagikan lembar evaluasi kepada setiap siswa untuk

mengukur dan menganalisa kemampuan berpikir siswa berdasarkan

hasil evaluasi tersebut tentunya dengan memberikan batas waktu

dalam pengerjaannya. Setelah tahap evaluasi tersebut peneliti

menutup pembelajaran dengan melafadzkan hamdalah dan membaca

do`a kafaratulmajlis dan menutupnya dengan salam.

B. Hasil Penentuan Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah salah seorang siswa dari kelas VII D MTs

Dakwah Islamiyah Putri yang telah melalui proses pembelajaran model think

pair share. Penentuan subjek penelitian ini diambil berdasarkan hasil

observasi yang dilakukan peneliti selama pembelajaran berlangsung di kelas

dan hasil tes kemampuan berpikir kreatif. Peneliti memilih satu subjek

penelitian selaras dengan metode penelitiannya yaitu desain fenomenologis.

Subjek penelitian yang dipilih adalah subjek yang memiliki keunikan dalam

penyelesaian masalahnya yang tidak dilakukan oleh siswa lain dimana subjek

tersebut menjumlahkan barang yang dibelinya dengan menggabungkan harga-

harga barang yang mudah dibulatkan angka jualnya dan dihitung secara

bersusun. Pemilihan subjek ini juga melalui informasi dan pertimbangan yang

Page 69: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

51

diberikan oleh guru matematika mengenai subjek. Adapun untuk

mempermudah dalam pelaksanaan dan analisa data serta untuk menjaga

privasi subjek, maka peneliti melakukan pengkodean kepada siswa yang akan

menjadi subjek penelitian dengan menggunakan kode LA.

C. Analisis Data

Analisis data yang dilakukan ini adalah analisis berdasarkan tahap tahap

proses berpikir kreatif subjek LA pada proses pembelajaran di kelas dan

jawaban hasil evaluasi subjek LA setelah dua kali pertemuan dan disesuaikan

dengan indikator kemampuan berpikir kreatif.

1. Tahap-Tahap Proses Berpikir Kreatif Subjek LA

a. Tahap Persiapan

Proses berpikir kreatif diawali dengan tahap persiapan dimana

siswa menyiapkan dirinya dalam menyelesaikan permasalahan yang

diberikan sebagaimana yang terlihat dari perilaku subjek LA. Pada

tahap persiapan ini subjek LA memulai menyelesaikan tes

kemampuan berpikir kreatif dengan membaca soal, mencoba

memahaminya, kemudian menentukan apa saja yang diketahui dan

ditanyakan pada soal yang diberikan serta mengumpulkan informasi-

informasi yang berhubungan dengan soal tes tersebut.

Page 70: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

52

Gambar 14. Hasil tes kemampuan berpikir pada tahap persiapan

Berdasarkan gambar tersebut terlihat subjek LA mampu

menuliskan apa yang diketahui dan mampu memahami informasi yang

terdapat di dalam soal. Tetapi subjek LA tidak menuliskan apa yang

ditanyakan di dalam soal.

Selanjutnya subjek LA membuka buku dan kemudian bertanya

kepada temannya yang lain untuk berusaha ide yang tepat sebelum

menyelesaikan permasalahan yang diberikan tersebut. Pada tahap ini

juga terlihat subjek LA memperkirakan solusi dan menyusun rencana

apa yang akan dilakukannya untuk menyelesaikan permasalahan.

b. Tahap Inkubasi

Pada proses berpikir kreatif setelah melalui tahap persiapan di

mana subjek LA sudah mengumpulkan informasi dan mendapatkan

ide dan menyusun strategi untuk menyelesaikan permasalahan

tersebut, selanjutnya subjek LA melalui tahap inkubasi. Yaitu tahap di

mana subjek LA mulai mencoba untuk mengaitkan antara

permasalahan tersebut dengan ide yang didapatkannya. Subjek LA

mencoba untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan

Page 71: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

53

menghitung di kertas lain sebelum menuliskan di lembar jawabannya.

Subjek LA juga terlihat beberapa kali terdiam dan terlihat berpikir

sebelum melanjutkan prosesnya dalam memecahkan masalah yang

diberikan.

Pada tahap ini setelah mencoba beberapa kali mencoba

menyelesaikan permasalahan yang tepat, subjek LA akhirnya dapat

menemukan jawaban yang dirasa tepat. Kemudian subjek LA

membaca kembali soal yang diberikan dan dicocokkan dengan

penyelesaian permasalahan yang diminta di dalam soal. Selanjutnya

subjek LA mempersiapkan jawaban yang telah didapatkannya tersebut

untuk disalin pada lembar jawaban yang disediakan.

c. Tahap Iluminasi

Setelah melalui tahap persiapan dan inkubasi, subjek LA berada

pada tahap iluminasi dimana subjek LA terlihat sudah mendapatkan

ide dan cara yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan tersebut

dan juga jawaban yang akan digunakannya dan dituliskan dalam

lembar jawaban yang ada. Subjek LA juga mampu menyampaikan

idenya yang akan digunakan dalam menyelesaikan permasalahan. Hal

ini didukung berdasarkan cuplikan wawancara dengan subjek LA

sebagai berikut:

P-8 :”ooh gitu, setelah itu bagaimana LA menentukan barang yang akan dibeli?”

LA-8 :”saya orek-orek dulu kak caranya mana yang pas biar bisa nanti pas dijumlahkan hasilnya jadi lima ratus ribu”

Page 72: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

54

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas terlihat subjek LA mampu

menyampaikan idenya yang akan digunakan sebagai penyelesaian

permasalahan yang diberikan yaitu dengan mengira-ngira barang apa

yang dapat terbeli kemudian mencoba untuk menghitung total

harganya. Dalam tahap ini subjek LA juga dapat menyampaikan ide

tersebut berupa jawaban penyelesaian dilihat dari jawaban hasil tesnya

berikut.

Gambar 15. Hasil tes subjek LA pada tahap iluminasi

Dari jawaban di atas, subjek LA dapat menuliskan jawaban yang

telah dihitung sebelumnya dan dirasa benar sebagai penyelesaian.

Subjek LA juga terlihat menyelesaikan permasalahan dengan benar.

d. Tahap Verifikasi

Setelah melalui tahap persiapan, tahap inkubasi, dan tahap

iluminasi, subjek LA melaui proses tahap verifikasi dimana pada

tahap ini subjek LA sudah mendapatkan jawaban dari penyelesaian

permasalahan. Namun sebelum subjek LA mengumpulkan lembar

jawabannya subjek LA mengecek kembali jawaban yang telah

ditulisnya dengan soal dan beberapa kali membaca ulang soal dan

jawabannya tersebut.

Page 73: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

55

Pada tahap ini subjek LA mampu mengerjakan permasalahan

dengan benar. Subjek LA juga dapat memeberikan alternatif jawaban

atau cara lain dalam penyelesaiannya. Hal ini didukung oleh cuplikan

wawancara peneliti dengan subjek LA sebagai berikut.

P-9 :”menurut LA, ada nggak cara lain atau barang selain yang LA sebutkan itu yang bisa juga nanti menghasilkan lima ratus ribu?”

LA-9 :”ada kak tapi saya buat supaya saya dapet banyak barang kan ceritanya untuk oleh-oleh hehehe”

P-10 :”misalnya seperti barang-barang yang mana” LA-10 :”mmm saya hitung dulu tapi kak” P-11 :”iya silahkan” LA-12 :”bisa jadi banyak kak yang bisa dibeli tapi kalo mau, bisa

dihabisin uangnya untuk beli gantungan kunci aja dapet banyak hehehe”

P-13 :”selain itu ada?” LA-13 :”ada kak kayak ini juga, misalnya beli topeng cukli Rp. 90.000, gasing lombok Rp. 210.000, asbak cukli Rp. 140.000 sama sapuk Rp. 60.000 pas dia lima ratus ribu jadinya” Berdasarkan cuplikan wawancara di atas terlihat subjek LA dapat

menjelaskan beberapa alternatif lain penyelesaian masalahnya. Dan

beberapa alternatif yang diberikan juga merupakan jawaban yang

benar. Sehingga dapat terlihat subjek LA juga melalui tahap verifikasi.

Sehingga apa yang telah peneliti paparkan di atas, tahapan proses

berpikir kreatif subjek LA dapat dirumuskan dengan tabel sebagai berikut

Tabel 3 Tahapan Proses Berpikir Kretaif Subjek LA

No Tahapan proses berpikir kreatif Proses berpikir Subjek LA

1 Tahap persiapan Subjek LA memulai menyelesaikan tes kemampuan berpikir kreatif dengan membaca soal, mencoba memahaminya soal, kemudian menentukan apa saja yang diketahui dan ditanyakan pada soal yang diberikan serta mengumpulkan informasi-informasi yang berhubungan dengan soal

Page 74: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

56

tes. Subjek LA juga membuka buku dan bertanya kepada temannya.

2 Tahap inkubasi Subjek LA mulai mencoba untuk mengaitkan antara permasalahan tersebut dengan ide yang didapatkannya. Kemudian subjek LA mencoba mengerjakan soal di kertas lain untuk mencari jawaban yang tepat.

3 Tahap iluminasi Subjek LA terlihat sudah mendapatkan ide dan cara yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan tersebut dan juga jawaban yang akan digunakannya dan dituliskan dalam lembar jawaban yang ada.

4 Tahap verifikasi Subjek LA mengecek kembali jawaban yang telah ditulisnya dengan soal dan beberapa kali membaca ulang soal dan jawabannya tersebut. Subjek LA juga dapat memberikan alternatif jawaban yang benar.

2. Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Subjek LA

Analisis kemampuan berpikir siswa disesuaikan berdasarkan

indikator yang ada diantaranya Fluency (kelancaran), Flexibility

(Keluwesan), Originality (Kebaruan), dan Elaboration (Rinci). Berikut

adalah analisis kemampuan berpikir subjek LA berdasarkan keempat

indikator yang telah disebutkan:

a. Fluency (Kelancaran)

Berdasarkan proses wawancara yang telah dilakukan peneliti

dengan subjek LA dapat diketahui bahwa subjek LA memiliki

kemampuan dalam menyampaikan dan mengungkapkan gagasan-

gagasan yang dimilikinya dengan lancar. Hal tersebut dapat terlihat

dalam lampiran naskah wawancara dan juga terlihat ketika proses

pengerjaan tes kemampuan berpikir kreatif di kelas subjek LA

berkonsentrasi dan tidak kebingungan dalam pengerjaannya.

Page 75: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

57

Gambar 16. Subjek A Saat Proses Pengerjaan Tes Kemampuan Kreatif

b. Flexibility (Keluwesan)

Pada indikator kedua yaitu flexibility atau keluwesan siswa,

terlihat subjek LA dapat memberikan pertimbangan situasi dan

memberi banyak alternatif jawaban jawaban dengan benar. Adapun

subjek LA memberikan pertimbangan situasi terlihat dari cuplikan

wawancara berikut ini.

P-9 :”menurut LA, ada nggak cara lain atau barang selain yang LA sebutkan itu yang bisa juga nanti menghasilkan lima ratus ribu?”

LA-9 :”ada kak tapi saya buat supaya saya dapet banyak barang kan ceritanya untuk oleh-oleh hehehe” Terlihat subjek LA memberikan pertimbangan mengapa memilih

banyak jenis barang dibandingkan membeli satu jenis barang dengan

jumlah yang banyak. Selanjutnya berikut adalah cuplikan wawancara

peneliti dengan subjek LA yang memperlihatkan subjek LA mampu

memberikan alternative penyelesaian permasalahan lainnya.

LA-12 :”bisa jadi banyak kak yang bisa dibeli tapi kalo mau, bisa dihabisin uangnya untuk beli gantungan kunci aja dapet banyak hehehe”

P-13 :”selain itu ada?” LA-13 :”ada kak kayak ini juga, misalnya beli topeng cukli Rp.

90.000, gasing lombok Rp. 210.000, asbak cukli Rp. 140.000 sama sapuk Rp. 60.000 pas dia lima ratus ribu jadinya”

Page 76: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

58

Jawaban subjek LA diamati dari cuplikasn wawancara tersebut,

subjek LA dapat memberikan alternatif jawaban lain dengan benar.

Dengan demikian subjek LA dapat dikatakan memiliki keterampilan

yang luwes dengan menunjukkan beberapa alternatif jawaban,

memberikan pertimbangan situasi, dan dapat berpikir secara spontan.

c. Originality (Kebaruan)

Indikator ketiga ini adalah indikator yang melihat keteramilan

berpikir orisinal. Dimana siswa dapat mengungkapkan hal baru dan

unik dan membuat suatu kondisi yang tidak lazim dan membuat pola

tertentu. Kemampuan berpikir orisinal subjek LA dalam penelitian ini

dapat dilihat dari proses menghitung jumlah pembelian barang pada

lembar jawabannya sebagai berikut.

Gambar 17. Lembar jawaban LA 1

Terlihat dari jawaban subjek LA tidak lazim dimana tidak seperti

umumnya siswa lain. Subjek LA menjumlahkan harga barang dengan

menyusun daftar nama barang beserta harganya kemudian

menjumlahkan setiap dua harga barang dan seterusnya sehingga dapat

membentuk angka yang mudah dalam proses penjumlahannya.

Page 77: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

59

d. Elaboration (Rinci)

Keterampilan elaboration merupakan keterampilan memerinci.

Subjek LA dapat memberikan penjelasan secara rinci jawaban yang

dituliskan. Terlihat saat proses wawancara subjek LA dapat

merincikan setiap penyelesaian jawabannya sebagaimana cuplikan

wawancara di bawah ini.

P7 :”nah sekarang bisa nggak LA jelasin jawaban tesnya tadi?” (peneliti memberikan jawaban tes kemampuan berpikir kreatif LA)

LA7 :”iya bisa kak. Di bagian pertama ini kan soalnya kita disuruh untuk beli oleh-oleh pake uang lima ratus ribu, tapi belum semua barang di gambar itu kita bisa tau harga perbarangnya karena ada barang yang didiskon jadinya kita cari dulu harga barang yang sudah didiskon makanya saya tulis ulang barangnya disini sama harganya setelah didiskon

Cuplikan wawancara di atas sesuai dengan jawaban yang

tertuliskan dalam lembar jawaban subjek LA sebagai berikut.

Gambar 18. Lembar jawaban subjek LA 2

Selanjutnya juga subjek LA juga merincikan bagaimana cara

menentukan barang yang akan dibeli seperti cuplikan di bawah ini.

P8 :”ooh gitu, setelah itu bagaimana LA menentukan barang yang akan dibeli”

LA8 :”saya orek-orek dulu kak caranya mana yang pas biar bisa pas nanti hasilnya lima ratus ribu”

Page 78: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

60

Berdasarkan cuplikan tersebut subjek LA terlihat dapat merincikan

bagaimana prosesnya dalam memecahkan masalah yang diberikan

sehingga mendapatka jawaban yang dirasa subjek LA benar.

Sehingga berdasarkan paparan yang dituliskan peneliti di atas analisis

kemampuan berpikir kreatif subjek LA dapat dirumuskan dalam tabel di

bawah ini.

Tabel 4 Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Subjek LA

No Indikator berpikir kreatif

Analisis kemampuan berpikir kreatif subjek LA

1 Fluency

Subjek LA memiliki kemampuan dalam menyampaikan dan mengungkapkan gagasan-gagasan yang dimilikinya dengan lancar. Subjek LA mampu berkonsentrasi dan terlihat tidak kebingungan.

2 Flexibility Subjek LA dapat memberikan pertimbangan situasi dan memberi banyak alternatif jawaban jawaban dengan benar

3 Originality

Subjek LA melakukan hal yang tidak lazim yaitu Subjek LA menjumlahkan harga barang dengan menyusun daftar nama barang beserta harganya kemudian menjumlahkan setiap dua harga barang dan seterusnya sehingga dapat membentuk angka yang mudah dalam proses penjumlahannya

4 Elaboration

Subjek LA dapat memberikan penjelasan secara rinci jawaban yang dituliskan sesuai dengan proses penyelesaian yang ditulisnya.

Page 79: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

61

BAB III

PEMBAHASAN

Berdasarkan pengamatan saat berlangsungnya proses pembelajaran, analisis

tahapan berpikir kreatif, analisis hasil tes berpikir kreatif, dan cuplikan wawancara

pada bab sebelumnya peneliti menemukan beberapa hal yang berkaitan dengan

kreativitas siswa. Pada proses pembelajaran berlangsung peneliti menemukan

beberapa siswa di kelas VII D MTs Dakwah Islamiyah Putri mampu menyatakan

pendapat secara spontan dan tidak malu-malu, juga menghargai pendapat orang

lain berdasarkan perilaku pada saat proses pembelajaran berlangsung. Beberapa

siswa juga memberikan jawaban yang unik dan tidak terpikirkan oleh orang lain.

Hal-hal tersebut selaras dengan pendapat Susanto yang dikutip dalam

rumusan yang dikeluarkan dinas bahwa siswa yang memiliki kreativitas adalah

siswa yang memiliki rasa ingin tahu yang besar, sering mengajukan pertanyaan

berbobot, memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah, mampu

menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu, mempunyai dan

menghargai rasa keindahan, mempunyai pendapat sendiri dan dapat

mengungkapkannya tidak terpengaruh oleh orang lain, memiliki rasa humor yang

tinggi, mempunyai imajinasi yang kuat, mampu mengajukan pemikiran, gagasan

pemecahan masalah yang berbeda dari orang lain, dapat bekerja sendiri, senang

Page 80: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

62

mencoba hal-hal baru serta mampu mengembangkan dan memerinci suatu

gagasan.52

A. Tahapan proses berpikir kreatif

Berikut adalah pembahasan mengenai subjek LA berdasarkan tahap

proses berpikir kreatif

1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan subjek LA tidak langsung mengerjakan

permasalahan yang peneliti berikan namun mengumpulkan informasi

yang ada dan menuliskan apa yang diketahui, kemudian membuka buku

dan bertanya kepada teman di belakangnya. Hal ini sesuai dengan

indikator tahap berpikir kreatif menurut Wallas53 bahwa pada tahap

persiapan ini seseorang mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah

dengan berbagai cara seperti berikut ini: 1) Siswa dapat membuka buku;

2) Bertanya kepada guru atau siswa lain; 3) dan siswa mengingat-ingat

pelajaran yang sudah diajarkan. Dengan demikian dapat diketahui bahwa

subjek LA telah melalui tahap persiapan dalam proses berpikir kreatif.

2. Tahap Inkubasi

Tahap inkubasi menurut Wallas yang dikutip Paramitha juga

merupakan tahap dimana siswa mencari inspirasi dengan melakukan

berbagai aktivitas seperti berikut ini.

52 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2014), cet.

Ke-2, hlm. 102-103. 53 Nandya Paramitha dan Tri Nova Hasti Yunianta, “Analisis Proses berpikir Kreatif

dalam Memecahkan Masalah Matematika Materi aritmatika Sosial Siswa SMP Berkemampuan Tinggi”, Jurnal Mitra Pendidikan, Vol 1, Nomor10, Desember 2017, hlm. 986

Page 81: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

63

a. Siswa diam sejenak untuk merenung

b. Siswa membaca soal berkali-kali

c. Siswa mengaitkan soal dengan materi yang sudah didapatkan54

Berdasarkan teori di atas, subjek LA juga melalui tahap inkubasi

dimana subjek LA melakukan suatu aktivitas atau perilaku di mana

subjek LA terdiam dan berpikir kemudian mencoba untuk mengaitkan

antara permasalahan yang diberikan dan ide yang didapatkannya ketika

mengerjakan tes kemampuan yang diberikan.

3. Tahap Iluminasi

Tahap iluminasi juga tahap yang dilalui oleh subjek LA. Ketika

subjek LA sudah merasa mendapatkan ide, subjek LA mulai menuliskan

idenya di kertas lain untuk mencoba-coba jawaban. Hal ini juga sesuai

dengan teori indikator proses berpikir kreatif oleh Wallas dalam

Paramitha yang menjelaskan bahwa tahap iluminasi adalah tahap dimana

siswa mendapatkan ide dan menyampaikan beberapa idenya untuk

digunakan sebagai penyelesaian.55

4. Tahap Verifikasi

Berdasarkan teori Wallas dalam Paramitha juga diketahui bahwa

tahap verifikasi adalah tahap dimana siswa menjalankan ide-idenya untuk

mendapatkan jawaban. Hal tersebut dapat diketahui melalui jawaban

siswa apakah siswa mampu menganalisis soal dengan menuliskan

54 Ibid, hlm. 986. 55 Ibid, hlm. 986.

Page 82: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

64

diketahui dan ditanyakan, ataukah siswa menuliskan rumusnya,, dan

siswa menuliskan data yang diketahui untuk diproses jawabannya.56

Tahap verifikasi ini juga subjek LA dapat mengerjakan soal dengan

lancar, benar, banyak cara dan alternatif jawaban kemudian memeriksa

kembali jawabannya. Adapun perilaku subjek LA juga menunjukkan hal

yang sama dengan teori di atas sehingga menunjukkan bahwa subjek LA

melalui tahap verifikasi.

B. Kemampuan Berpikir Kreatif

1. Fluency (Lancar)

Berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir siswa dan hasil

wawancara yang peneliti dapatkan, subjek LA dapat mencetuskan banyak

gagasan ataupun saran dan dapat mengungkapkan gagasannya dengan

lancar dan jelas. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Munandar dalam

Susanto57 bahwa komponen kreativitas disebutkan dalam pandangan

berbeda namun pada dasarnya sama salah satunya yaitu keterampilan

berpikir lancar. Keterampilan ini ditunjukkan oleh perilaku siswa seperti

mengajukan banyak pertanyaan, menjawab dengan sejumlah jawaban

jika ada pertanyaan, lancar dalam mengungkapkan gagasan-gagasannya,

bekerja lebih cepat, dapat melihat dengan cepat kesalahan atau

kekurangan dari suatu objek atau situasi.

56 Ibid, hlm. 986. 57 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2014), cet.

Ke-2, hlm. 111

Page 83: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

65

2. Flexibility (Luwes)

Berdasarkan hasil penelitian melalui tes kemampuan berpikir kreatif

dan wawancara, peneliti menemukan bahwa subjek LA yang merupakan

siswa dari kategori berkemampuan tinggi mampu menghasilkan gagasan,

jawaban dan strategi yang bervariasi dimana subjek LA memberikan

alternatif jawaban lain secara spontan yang berarti subjek LA merupakan

siswa yang memiliki keterampilan luwes.

Hal tersebut didasari oleh pendapat Munandar dalam Susanto58

bahwa kemampuan berpikir luwes ditunjukkan oleh perilaku siswa

seperti dapat memberikan pertimbangan terhadap situasi yang berbeda

dari yang diberikan orang lain, mempunyai posisi yang berbeda dari

mayoritas kelompok, mampu merubah arah piker secara spontan, dan

dapat menggolongkan hal-hal menurut kategori yang berbeda-beda.

3. Originality (Orisinal)

Berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kreatif siswa, subjek LA,

menunjukkan keterampilan berpikir orisinal. Dimana subjek LA mampu

mengungkapkan hal-hal unik dan dapat memecahkan permasalahan

dengan caranya sendiri.

Hal tersebut didasari oleh pendapat Munandar dalam Susanto59

bahwa keterampilan berpikir orisinal ditunjukkan oleh perilaku siswa

seperti memikirkan masalah-masalah atau hal-hal yang tidak terpikir oleh

58 Ibid, hlm. 111 59 Ibid, hlm. 111

Page 84: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

66

orang lain, mempertanyakan cara-cara lama, dan berusaha memikirkan

cara-cara baru, dan memiliki cara berpikir lain dari yang lain.

4. Elaboration (Memerinci)

Pada keterampilan memerinci ini peneliti menemukan bahwa subjek

LA mampu memerinci proses pemecahan masalah dengan sangat detail.

Dimana dapat dilihat dari hasil tes kemampuan subjek LA dan hasil

wawancaranya ia dapat menjelaskan penyelesaian, ide, gagasan-gagasan,

dan langkah-langkahnya dengan terperinci.

Hal tersebut selaras dengan pendapat Munandar dalam Susanto60

bahwa keterampilan memerinci ditunjukkan oleh perilaku siswa seperti

mencari arti lebih mendalam terhadap jawaban atau pemecahan masalah

dengan melakukan langkah-langkah terperinci, mengembangkan atau

memperkaya gagasan orang lain, mencoba atau menguji secara detail

untuk melihat arah yang akan ditempuh, mempunyyai rasa keindahan

yang kuat sehingga tidak puas dengan penampilan yang kosong dan

sederhana.

60 Ibid, hlm. 111.

Page 85: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

67

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dan analisis data yang telah dilakukan,

dapat disimpulkan bahwa siswa yang diberikan pembelajaran dengan model

think pair share melalui tahap proses berpikir kreatif yaitu tahap persiapan,

tahap inkubasi, tahap iluminasi dan tahap verifikasi. Adapun kemampuan

berpikir kreatif siswa melalui pembelajaran matematika model Think Pair

Share berbasis etnomatematika ini terlihat bahwa siswa memenuhi semua

indikator kemampuan berpikir kreatif dilihat dari kelancarannya (fluency),

keluwesannya (flexibility), kebaruannya (originality), dan rinci (elaboration)

sebagai berikut.

1. Kemampuan siswa dalam kelancarannya (fluency) siswa lancar dalam

menyampaikan ide dan gagasannya serta lancar dalam proses pengerjaan

tes kemampuan berpikir.

2. Kemampuan siswa dalam keluwesannya (flexibility) siswa mampu

memberikan pertimbangan situasi dan alternatif jawaban dengan benar.

Serta dapat berpikir secara spontan

3. Kemampuan siswa dalam hal kebaruannya (originality) siswa

menggunakan cara perhitungan yang tidak lazim dalam penulisan

jawabannya.

4. Kemampuan merinci (elaboration) siswa dapat merincikan proses

pemecahan masalah sesuai jawabannya dengan benar.

Page 86: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

68

B. Saran

1. Untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

pembelajaran matematika sebaiknya digunakan pembelajaran yang

melibatkan siswa dan tidak hanya terfokus pada guru salah satunya dengan

pembelajaran kooperatif yaitu model Think Pair Share.

2. Guru dapat merencanakan pembelajaran yang dapat menarik perhatian

siswa seperti dengan menggunakan pendekatan etnomatematika dimana

siswa sering berhadapan langsung dengan aktivitas di sekitarnya sehingga

pembelajaran terasa lebih bermakna.

Page 87: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

69

DAFTAR PUSTAKA

Alexon. Pembelajaran Terpadu Berbasis Budaya. Bengkulu: Unit FKIP UNIB

Press, 2010.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,

2016.

Huda, Miftahul. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2016 cet Ke-7.

Karso. Aritmatika Sosial dan Perbandingan (Pembelajaran Matematika SMP).

Bandung: FMIPA UPI, 2007.

Mahmudi, Ali. “Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Melalui

Pembelajaran Topik Pecahan”. Makalah Seminar Nasional Aljabar

Pengajaran dan Terapannya, di FMIPA UNY, Yogyakarta, 31 Januari 2009.

Moleong, Lexy. J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Ronda Karya,

2000.

Mukhtar. Metode Praktis Penelitian Deskripsi Kualitatif. Jakarta Selatan:

Referensi, 2013.

Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia, 2015.

Paramitha, Nandya, & Tri Nova Hasti Yunianta, “Analisis Proses bberpikir

Kreatif dalam Memecahkan Masalah Matematika Materi aritmatika Sosial

Siswa SMP Berkemampuan Tinggi”. Jurnal Mitra Pendidikan, Vol 1,

Nomor10, Desember 2017.

Page 88: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

70

Putra, Tomi Tridaya, dkk. “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

dengan Pembelajaran Berbasis Masalah”, Jurnal Pendidikan Matematika,

2012.

Rahmawati, Sri. “Pembelajaran Berbasis Etnomatematika”, dalam

https://www.researchgate.net/publication/317318097. Diambil tanggal 20

Desember 2017, pukul 13.20.

Saebani, Beni Ahmad. Metode Penelitian. Bandung: Pustaka Setia, 2008.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta, 2017, cet.

Ke- 26.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

ALFABETA, 2014.

Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana, 2014, cet.

Ke-2.

Tim Guru Indonesia. Super Lengkap Pelajaran SMP/MTs Kelas 7, 8 dan 9.

Jakarta: Bintang Wahyu, 2015.

Page 89: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

LAMPIRAN

Page 90: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran

agama yang dianutnya

KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (gotong royong,

kerjasama, toleran, damai), santun,

responsif, dan pro-aktif sebagai bagian

dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta

menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia

KI-3 Memahami, menerapkan, dan

menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual prosedural, berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora

dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah / Madrasah : MTs Dakwah Islamiyah Putri

Mata Pelajaran : Matematika

Materi / Topik Bahasan : Aritmatika Sosial

Kelas / Semester : VII/Ganjil

Waktu / Jam Pertemuan : 2 x 40 menit

Kompetensi Inti :

Page 91: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

3.11

Menganalisis aritmatika sosial (penjualan,

pembelian, potongan, keuntungan,

kerugian, bunga tunggal, presentase, bruto,

neto, tara)

4.11 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan

aritmatika sosial (penjualan, pembelian,

potongan, keuntungan, kerugian, bunga

tunggal, presentase, bruto, neto, tara)

3.11.1 Memahami transaksi jual beli, untung

rugi dan impas

3.11.2 Memahami diskon dari suatu barang

4.11.1 Menyelesaikan permasalahan berkaitan

dengan transaksi jual beli, untung rugi

dan impas

4.11.2 Menyelesaikan permasalah berkaitan

dengan diskon suatu barang.

dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah

konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

A. Kompetensi Dasar :

B. Indikator

Page 92: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

1 Siswa mampu memahami transaksi jual

beli, untung rugi dan impas

2 Siswa mampu memahami diskon dari suatu

barang

3 Siswa mampu memahami dan

menentukan penyelesaian yang berkaitan

dengan transaksi jual beli, untung rugi dan

impas

4 Siswa mampu memahami dan

menentukan penyelesaian yang berkaitan

dengan diskon suatu barang

C. Tujuan :

D. Karakter yang diharapkan

Karakter yang diharapkan siswa dapat menjadi pribadi yang

menunjukkan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, responsive, kritis, teliti

dan analis.

E. Materi

materi aritmatika sosial membahas mengenai untung rugi, harga jual

dan harga beli, dan diskon.

1. Untung dan Rugi

Suatu kegiatan jual beli melibatkan dua pihak yang berkepentingan yaitu

penjual dan pembeli. Penjual adalah orang yang menyerahkan barang

dengan menerima imbalan sejumlah uang sedangkan pembeli adalah

orang yang menerima barang dari penjual dan menyerahkan sejumlah

uang kepada penjual sebagai pembayarannya. Dalam kegiatan jual beli

ada yang diesbut dengan untung dan rugi. Hubungannya dapat terlihat

seperti di bawah ini:

Page 93: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

Untung = Harga Penjualan – Harga Pembelian

Rugi = Harga Pembelian – Harga Penjualan

Persentase Keuntungan (%) =

Persentase Kerugian (%) =

Adapun menyatakan persentase keuntungan dari harga pembelian dapat

dirumuskan sebagai berikut.

Selanjutnya menyatakan persentase kerugian dapat dirumuskan sebagai

berikut.

2. Harga Jual dan Harga Beli

Seorang pedagang terlebih dahulu harus membeli barang dari pedagang

lainnya untuk mendapatkan barang yang akan dijual dan harus

mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli barang tersebut. Hal itu

dapat disebut dengan modal atau harga pembelian. Kemudian setelah

mendapat barangnya, maka penjual menjual barang tersebut kepada

pembeli. Uang yang diterima oleh pedagang dari pembeli atas barang

yang dijualnya disebut harga penjualan.

Penjual yang dikatakan memperoleh keuntungan dari hasil

penjualannya jika berhasil menjual dagangannya dengan harga lebih

tinggi dari harga pembeliannya. Sedangkan pedagang dikatakan

mendapatkan kerugian jika harga jual barang dagangannya lebih rendah

daripada harga pembelian. Apabila jual beli mendapat keuntungan maka

besar untung sama dengan harga penjualan dikurangi harga pembelian

sehingga dapat diperoleh hubungan sebagai berikut.

Page 94: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

Harga Penjualan = Harga Pembelian + Untung

atau

Harga pembelian = Harga Penjualan - Untung

Harga Penjualan = Harga Pembelian – Rugi

atau

Harga pembelian = Harga Penjualan + Rugi

Harga Penjualan = Harga jual tiap barang x banyaknya barang

Harga jual tiap satuan barang =

Harga Pembelian = Harga beli satuan barang x banyaknya barang

Harga beli tiap satuan barang =

Selanjutnya jika jual beli mengalami kerugian maka harga penjualan

lebih rendah disbanding harga pembelian dan rugi sama dengan harga

pembelian dikurangi harga penjualan dan diperoleh hubungan sebagai

berikut.

Adapun ketika pedagang menjual barang yang sama dengan jumlah

barang lebih dari satu, maka harga penjualannya adalah harga jual tiap

barang dikalikan dengan jumlah banyaknya barang sehingga diperoleh

hubungan seperti berikut ini.

3. Diskon

Rabat atau sering disebut dengan diskon artinya potongan harga. Rabat

biasanya diberikan kepada pembeli dari suatu grosirr atau toko tertentu.

Rabat seringkali dijadikan alat untuk menarik para pembeli dengan kesan

harga lebih murah. Dengan demikian diberikan rumusan sebagai berikut.

Harga bersih = Harga kotor – rabat (diskon)

Page 95: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

Adapun yang dimaksudkan harga kotor di atas adalah harga barang

sebelum dipotong diskon dan harga bersih adalah harga barang setelah

dipotong diskon.

F. Metode

Metode yang digunakan pada proses pembelajaran ini adalah:

1. Metode ceramah, diskusi dan Tanya jawab.

2. Diskusi kelompok Model TPS (Think Pair and Share) berbasis

etnomatematika.

3. Penugasan.

G. Media dan Sumber

Media pembelajaran:

1. Laptop

2. LCD

3. Aktivitas sehari-hari.

H. Kegiatan Pembelajaran

Adapun kegiatan pembelajaran sebagai mana pada tabel berikut:

1. Pertemuan Pertama

No Kegiatan pembelajaran 1 Kegiatan Awal:

a. Memberi salam dan meminta kepada ketua kelas untuk memimpin doa sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.

b. Mengabsen siswa. c. Menyampaikan kompetensi dan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai, juga manfaat dalam kehidupan sehari-hari.

d. Menerangkan tentang aritmatika apa saja yang akan dipelajari dalam aritmatika sosial. Kemudian memberikan stimulus kepada siswa melalui dengan memperlihatkan gambar-gambar kegiatan masyarakat Lombok dengan LCD in focus diantaranya gambar-gambar pembuatan barang-barang tradisional khas Lombok seperti kendi maling, kain tenun, songket, gerabah dan lain sebagainya hingga gambaran kegiatan

Page 96: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

penjualan barang-barang tersebut di toko oleh-oleh atau yang dijajakan.

2 Kegiatan Inti: a. Mengungkap aktivitas matematika berkaitan dengan

aritmatika sosial yang dilakukan oleh masyarakat tertentu berdasarkan gambaran yang telah diberikan melalui LCD in focus. Misalkan pada gambar ditunjukkan toko oleh-oleh khas Lombok terdapat gambaran beberapa orang sedang berbelanja dan berdiskusi dengan pedagang barang tradisional tersebut dan lain sebagainya.

b. Mengungkap konsep-konsep matematika yang terdapat dalam aktivitas masyarakat dalam gambar yang telah ditunjukkan kemudian dimasukkan ke dalam pembelajaran matematika dan materi terkait yaitu jual beli dan untung rugi.

c. Peneliti menjelaskan lebih lanjut mengenai jual beli dan untung rugi kepada siswa.

d. Peneliti memberi kesempatan siswa untuk merenung dan memikirkan (think) materi yang mereka tangkap berdasarkan penjelasan dan diskusi singkat tersebut. Kemudian siswa diberikan tugas untuk memikirkan cerita pengalaman tentang jual-beli dan untung rugi yang pernah dialaminya atau dialami orang lain.

e. Selanjutnya setelah dirasa cukup waktu yang diberikan kepada siswa untuk berpikir, dibentuk kelompok siswa, satu bangku terdiri dari dua orang siswa dianggap satu kelompok (Pair).

f. Peneliti memberikan tugas untuk setiap siswa menceritakan pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain yang telah siswa pikirkan pada tahap think kepada teman satu bangku/teman sekelompoknya kemudian menuliskan pada satu buah kertas.

g. Setiap pasangan atau kelompok mendiskusikan dan menuliskan cerita mereka.

h. Selanjutnya peneliti meminta perwakilan kepada setiap kelompok untuk menyampaikan hasil pekerjaan mereka di depan kelas (Share). Peneliti memberikan kesempatan kepada setiap kelompok yang ingin berpendapat berdasarkan cerita yang disampaikan

Page 97: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

kelompok yang sedang presentasi untuk menyampaikan pendapatnya sehingga terjadi diskusi kelas.

i. Selanjutnya setelah semua siswa menyampaikan hasil diskusi mereka dengan teman sebangkunya guru meminta siswa untuk memberikan aplus untuk hasil pekerjaan mereka.

3 Kegiatan penutup: a. Setiap kelompok siswa mengumpulkan hasil pekerjaan

mereka. b. Peneliti mengklarifikasi terkait materi jual beli dan

untung rugi serta memberi penguatan . c. Setiap siswa diminta menyimpulkan dan merangkum

tentang penjualan, pembelian, untung dan rugi. d. Mengingatkan siswa untuk mempelajari tentang diskon

atau potongan harga yang akan dibahas pada pembelajaran matematika selanjutnya.

2. Pertemuan Kedua

No Kegiatan Pembelajaran 1 Kegiatan Awal:

a. Memberi salam dan meminta kepada ketua kelas untuk memimpin doa sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.

b. Mengabsen siswa. c. Menyampaikan kompetensi dan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai, juga manfaat dalam kehidupan sehari-hari.

d. Mengingatkan siswa mengenai materi pada pembelajaran sebelumnya untuk memunculkan motivasi belajar siswa dan memberikan stimulus berupa pertanyaan apakah mereka pernah mengalami transaksi jual beli lalu mendapat potongan harga.

2 Kegiatan Inti: a. Peneliti memberikan sebuah cerita tentang seorang anak

pedagang gelang tenun di Pantai Kuta Lombok Tengah. Berikut bunyi cerita tersebut: “suatu hari ketika Putra sedang berjalan-jalan ke Pantai Kuta Lombok dia didatangi oleh beberapa anak perempuan yang menawarkan gelang tenun khas Lombok. Gelang tersebut dijual seharga sepuluh ribu per buah. Karena tertarik dengan gelang tenun tersebut Putra membeli 6 buah

Page 98: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

gelang tenun untuk diberikan kepada adik-adiknya. Namun ketika Putra membayar dengan uang Rp. 100.000 beberapa anak perempuan tersebut memberikan uang kembalian sebesar Rp. 50.000 dan memberitahu Putra bahwa setiap pembelian 6 buah gelang adalah Rp. 50.000” peneliti juga memberi gambaran ilustrasi yang terjadi dalam cerita tersebut melalui LCD in focus.

b. Peneliti meminta siswa mengungkap konsep-konsep matematika yang terdapat dalam aktivitas masyarakat dalam gambar dan cerita yang telah diberikan kemudian dimasukkan ke dalam pembelajaran matematika dan materi terkait yaitu diskon atau potongan harga dalam penjualan dan pembelian.

c. Peneliti memberi kesempatan siswa untuk merenung dan memikirkan (think) materi yang mereka tangkap berdasarkan penjelasan dan diskusi tersebut.

d. Kemudian siswa dikelompokkan dengan teman sebangku (Pair) dan diberikan LKS berisi permasalahan mengenai diskon dan potongan harga tersebut.

e. Peneliti memberi batas waktu dalam pengerjaan permasalahan yang diberikan kepada siswa tersebut.

f. Selanjutnya peneliti meminta kepada setiap kelompok untuk menyampaikan hasil pekerjaan mereka di depan kelas (Share). Peneliti memberikan kesempatan kepada setiap kelompok lain yang menjadi audience dan ingin berpendapat dan memiliki cara lain dalam penyelesaiannya untuk menyampaikan pendapatnya sehingga terjadi diskusi kelas.

g. Selanjutnya setelah semua siswa menyampaikan hasil diskusi mereka dengan teman sebangkunya guru meminta siswa untuk memberikan aplus untuk hasil pekerjaan mereka

3 Kegiatan Penutup a. Setiap kelompok siswa mengumpulkan hasil pekerjaan

mereka. b. Peneliti mengklarifikasi terkait materi diskon atau

potongan harga dalam jual beli serta memberi penguatan. c. Setiap siswa diminta menyimpulkan dan merangkum

tentang diskon atau potongan harga. d. Memberikan tes evaluasi sekaligus sebagai tes

Page 99: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

kemampuan berpikir kreatif. I. Penilaian

1. Prosedur penilaian

a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik

b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja

2. Teknik penilaian

a. Penilaian sikap : observasi

b. Penilaian keterampilan : uraian dan lembar kerja

c. Penilaian pengetahuan : lembar penilaian

3. Instrument dan skor

Jenis Soal : Essay test (menjawab dengan uraian)

Penskoran :

0 = Siswa tidak mengerjakan sama sekali.

1 = siswa mengerjakan soal dengan cara yang salah.

2 = Siswa mengerjakan soal dengan cara yang benar, tetapi hasil

akhir salah

3 = siswa siswa mengerjakan dengan cara dan hasil yang benar,

Rumus Penilaian untuk 4 soal Essay:

NILAI = 1004

xskor

Page 100: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

Lampiran 2

Instrumen Soal

Mata Pelajaran : Matematika

Nama Siswa :

Alokasi Waktu: 100 menit

Kelas/Semester:

1. Perhatikan contoh berikut! Aisyah dibelikan baju adat Lombok Lambung baru oleh Uminya seharga Rp. 150.000.

Namun karena merasa Lambungnya masih bagus dan tidak ingin merepotkan Uminya, Aisyah

meminta ijin Uminya untuk menjual kembali Lambung tersebut. Agar Aisyah dapat

mengembalikan uang Uminya secara utuh, ia menjual tas tersebut dengan harga 180.000 dan

mendapat keuntungan 20%.

Buatlah permasalahan lain yang menghasilkan persentase keuntungan 20% seperti contoh di

atas!

2. Widya sedang berlibur ke Lombok. Sebelum kembali dari berlibur Widya mampir ke salah

satu toko oleh-oleh khas Lombok yang letaknya tidak jauh dari hotel tempat ia menginap

dengan membawa uang Rp. 500.000. Bantulah Widya membelanjakan uang pemberian

ibunya dengan memilih beberapa barang di bawah ini dengan syarat uang yang dimiliki

Widya tidak kurang dan juga tidak tersisa.

Syal tenun Lombok

Rp. 150.000

Sapuk

Rp. 80.000

Diskon 25%

Asbak Cukli

Rp. 200.000 Diskon 30%

Gantungan Kunci Batok Kelapa

Rp. 50.000/6 buah Rp. 10.000/buah

Gasing Lombok

Rp. 350.000 diskon 40%

Kendi Maling

Rp. 150.000

Tas Ketak

Rp. 120.000

Topeng Cukli

Rp. 100.000 diskon 10%

Page 101: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

3. Laras membeli 15 miniatur Gendang Beleq seharga Rp. 200.000. Dengan harga berapakah

Laras harus menjual setiap miniatur agar ia dapat membeli kembali 15 miniatur Gendang

Beleq untuk dijual dan keuntungan yang didapatkan hari ini bisa ia tabung? Jelaskan!

4. Perhatikan permasalahan di bawah ini! Annisa membeli sebuah tas tenun kecil seharga Rp. 80.000 dengan maksud ingin menjualnya

kembali. Namun ternyata setelah beberapa hari tidak ada yang berniat membeli tas tenun

tersebut. Pada hari yang sama, Liza teman Annisa mampir ke rumah kemudian tertarik untuk

membeli tas tenun yang hendak dijual Annisa namun uang yang dimiliki Liza hanya Rp.

68.000. Akhirnya Annisa menjual tas tenun tersebut kepada Liza seharga Rp. 68.000 dan

mengalami kerugian sebesar 15%.

Buatlah permasalahan lain yang mengalami kerugian sebesar 15% seperti contoh di atas!

5. Seorang pedagang memiliki modal Rp. 900.000. Kemudian ia membeli Kain songket seharga

Rp. 550.000. Kain songket tersebut dikirim ke kota terdekat agar dapat dijual kembali dengan

harga lebih tinggi. Biaya pengiriman Kain songket tersebut adalah Rp. 100.000. Berapakah

harga jual Kain songket agar sisa uang ditambah dengan keuntungan penjualan dapat

dibelikan sebuah Kain songket lainnya dengan harga yang sama dengan Kain songket

sebelumnya? Berikanlah alasannya!

6. Perhatikan gambar di bawah ini!

Kain Songket Khas Lombok di atas di jual di beberapa toko berbeda. Kain Songket

tersebut memiliki bahan dan bentuk yang sama. Ternyata Arini, Yeni, dan Nurul

membeli Kain Songket yang sama namun membayar dengan harga yang berbeda

padahal setiap toko menunjukkan harga yang sama terhadap Kain Songket tersebut.

Berilah alasan mengapa mereka membayar dengan harga yang berbeda!

Page 102: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

7. Afifah berencana untuk membelikan tas tenun sebagai hadiah ulang tahun kepada adiknya.

Uang yang dimilikinya adalah Rp. 210.000. Di toko Tas Tenun yang ia kunjungi terdapat 3

model Tas Tenun yang mungkin akan disukai oleh adiknya.

Rp. 140.000

Diskon 25%

Rp. 125.000

Diskon 20%

Rp. 150.000

Diskon 40%

Model Tas Tenun manakah yang seharusnya dipilih oleh Afifah agar ia dapat membeli Tas

Tenun dengan uang yang dimilikinya? Berikan alasannya!

Model A Model B Model C

Page 103: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

Lampiran 3

KISI-KISI SOAL

Sekolah : MTs. Dakwah Islamiyah Putri

Judul Skripsi : Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Melalui Penerapan Model Think Pair Share pada Materi Aritmatika Sosial

Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII / I

Materi Pokok : Aritmatika Sosial (Pembelian, Penjualan, Diskon)

Kompetensi Inti

1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena

dan kejadian tampak mata.

4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.11

Menganalisis aritmatika sosial

(penjualan, pembelian, potongan,

keuntungan, kerugian, bunga tunggal,

presentase, bruto, neto, tara)

Memahami transaksi jual beli, untung

rugi dan impas.

Memahami diskon dari suatu barang

Page 104: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

3.11.1 Memahami transaksi jual beli, untung rugi dan impas

3.11.2 Memahami diskon dari suatu barang

4.11.1 Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan transaksi jual beli, untung rugi

dan impas

4.11.2 Menyelesaikan permasalah berkaitan dengan diskon suatu barang.

4.11 Menyelesaikan masalah berkaitan

dengan aritmatika sosial (penjualan,

pembelian, potongan, keuntungan,

kerugian, bunga tunggal, presentase,

bruto, neto, tara)

Menyelesaikan permasalahan

berkaitan dengan transaksi jual beli,

untung rugi dan impas.

Menyelesaikan permasalah berkaitan

dengan diskon suatu barang.

Indikator

Kisi-kisi Soal Berpikir Kreatif

No Komponen

Berpikir Kreatif

Indikator Berpikir Kreatif Nomor soal Bentuk

Soal

1 Fluency

(Lancar)

Mencetuskan banyak gagasan,

jawaban, penyelesaian masalah

ataupun saran dan dapat

mengungkapkan gagasan-

gagasannya dengan lancar dan

jelas.

1, 2,

3,4,5,6,7

Essay

2 Flexibility

(Luwes)

Menghasilkan strategi,

penyelesaian atau gagasan yang

lebih bervariasi dan dapat melihat

masalah dari sudut pandang yang

berbeda-beda.

1,2,3,4,5,6,7 Essay

3 Originality Mengungkapkan hal baru yang 1, 2,3,4,5,6,7 Essay

Page 105: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

(Orisinal) unik, menggunakan caranya

sendiri dan dapat memikirkan

cara yang tidak lazim atau yang

tidak terpikirkan oleh orang lain.

4 Elaboration

(Rinci)

Memberikan penjelasan secara

rinci dan detail dari suatu objek,

gagasan atau penyelesaian dari

suatu masalah.

1, 2, 3, 4, 5,

6, 7

Essay

Page 106: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

Lampiran 4

KUNCI JAWABAN

1. Alternatif jawaban:

a. Yeni berlibur ke bali saat libur semester sebulan yang lalu dan membeli

oleh-oleh sebuah kain pantai bali untuk adiknya seharga Rp. 25.000.

Namun karena ternyata adiknya tidak menyukai kain tersebut Yeni

menjual kain pantai tersebut ke temannya dengan harga Rp. 30.000 dan

mendapat keuntungan sebesar 20%

b. Maisarah membeli tiga daster batik seharga Rp. 90.000 per buah. Setelah

dipikirkan kembali ternyata kakak merasa membeli daster terlalu banyak

sehingga ia berniat menjual 2 daster lainnya kepada mamanya. Ia menjual

seharga Rp. 216.000 dan mendapat keuntungan sebesar 20%.

2. Diketahui:

Harga barang:

Syal Tenun = Rp. 150.000

Sapuk = Rp. 80.000 dengan diskon 25%

Asbak Cukli = Rp. 200.000 dengan diskon 30%

Gantungan Kunci Batok Kelapa = Rp. 50.000/6 Buah dan Rp.

10.000/buah

Gasing Lombok = Rp. 350.000 dengan diskon 40%

Kendi Maling = Rp. 150.000

Tas Ketak = Rp. 120.000

Topeng Cukli = Rp. 100.000 dengan diskon 10%

Ditanyakan:

Tentukanlah barang apa saja yang bisa didapatkan dengan uang Rp. 500.000?

Penyelesaian:

Pertama tentukan terlebih dahulu harga barang setelah didiskon:

Syal tenun = Rp. 150.000

Sapuk = 80.000 x 75% = Rp. 60.000

Asbak Cukli = Rp. 200.000 x 70% = Rp. 140.000

Page 107: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

Gantungan Kunci Batok Kelapa = Rp. 50.000/6 buah dan Rp.

10.000/buah

Gasing Lombok = Rp. 350.000 x 60% = Rp. 210.000

Kendi Maling = Rp. 150.000

Tas Ketak = Rp. 120.000

Topeng Cukli = Rp. 100.000 x 90% = Rp. 90.000

Alternatif penyelesaian:

a. Syal Tenun = Rp. 150.000

Kendi Maling = Rp. 150.000

Tas Ketak = Rp. 120.000

Sapuk = Rp. 60.000

Gantungan Kunci Batok Kelapa = Rp. 20.000/2 buah

Total = 150.000 + 150.000 + 120.000 + 60.000 + 20.000 = 500.000

Jadi barang yang bisa dibeli adalah syal tenun, kendi maling, tas ketak,

sapuk dan 2 gantungan kunci batok kelapa.

b. Gasing Lombok = RP. 210.000

Topeng Cukli = Rp. 90.000

Kendi maling = Rp. 150.000

Gantungan Kunci Batok Kelapa= Rp. 50.000/ 6 buah

Total = 210.000 + 90.000 + 150.000 + 50.000 = 500.000

Jadi barang yang bisa dibeli adalah gasing Lombok, topeng cukli, kendi

maling dan 6 buah gantungan kunci batok kelapa.

c. Asbak cukli = Rp. 140.000

Sapuk = Rp. 60.000

Gasing Lombok = Rp. 210.000

Topeng Cukli = Rp. 90.000

Total= 140.000 + 60.000 + 210.000+ 90.000 = 500.000

Jadi barang yang bisa dibeli adalah asbak cukli, sapuk, gasing Lombok

dan topeng cukli.

d. 60 Gantungan Kunci Batok Kelapa = Rp. 500.000

Rp. 50.000/6 buah = Rp. 100.000/12 buah = Rp. 500.000/ 60 Buah

Page 108: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

Jadi barang yang bisa dibeli adalah 60 gantungan kunci batok kelapa.

e. Syal tenun = Rp. 150.000

Asbak Cukli = Rp. 140.000

Gasing Lombok = Rp. 210.000

Gantungan Kunci Batok Kelapa = Rp. 100.000/12 buah

Total = 150.000+ 140.000 + 210.000 + 100.000 = 500.000

Jadi barang yang bisa dibeli adalah syal tenun, asbak cukli, gasing

Lombok, dan 12 buah gantungan kunci batok kelapa.

3. Diketahui:

Harga 15 miniatur gendang beleq = Rp. 200.000

Harga 1 miniatur Gendang Beleq = Rp. 200.000/ 15= Rp. 13.500.

Ditanyakan:

Dengan harga berapakah Laras harus menjual miniatur tersebut agar mendapat

keuntungan dan bisa ditabung kembali?

Penyelesaian:

Alternatif penyelesaian:

a. Laras tidak ingin mengambil untung terlalu banyak sehingga ia menjual

miniature tersebut dengan mengambil untung Rp. 500. Dan menjual

dengan harga Rp. 14.000 dan ia mendapat keuntungan yang bisa ia tabung

sebesar Rp. 7.500 dari penjualan 15 miniatur gendang beleq tersebut.

b. Laras akan menggambil untung 20% dari 15 miniatur tersebut. Sehingga

Rp. 200.000 x 20% = Rp. 40.000 sehingga miniatur gendang Beleq dapat

dijual:

Rp. 240.000 / 15 = Rp. 16.000/ buah

4. Alternatif jawaban:

a. Amelia ingin membuka suatu usaha yaitu menjual jam tangan kain tenun

bersama Rara temannya. Mereka membagi dua modal usaha yang akan

mereka buka. Satu jam tangan tenun memiliki harga Rp. 250.000, dengan

uang yang mereka kumpulkan akhirnya mereka dapat membeli 4 buah jam

tangan sebagai awal usahanya. Namun karena mereka berdua tidak terlalu

pandai mempromosikan barangnya, barang yang terjual hanyalah 2 buah

Page 109: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

jam tangan dengan masing-masing harga Rp. 300.000. Karena jam

tersebut tidak laku-laku maka mereka memutuskan untuk menjual jam

tangan tenun tersebut dengan harga aslinya yaitu Rp. 250.000. Namun

tetap yang terjual hanya 1 buah jam saja sehingga total uang yang mereka

dapatkan adalah Rp. 850.000 dan mendapat kerugian sebesar Rp. 150.000

atau sama dengan 15% dari modal yang dikeluarkan.

b. Nasilah membeli baju batik baru seharga Rp. 80.000 di pasar karena

sedang ada diskon dan berniat untuk menjualnya kembali. Tapi ditengah

perjalanan pulang dari pasar Nasilah baru menyadari bahwa baju batik

yang ia beli memiliki sedikit cacat di bagian lengannya sehingga ia

memutuskan untuk menjualya dengan harga yang lebih murah karena

kesalahannya sendiri yang kurang teliti. Dengan demikian Nasilah menjual

dengan harga Rp. 68.000 dan mengalami kerugian sebesar 15%.

5. Diketahui

Modal = Rp. 900.000

Harga Kain Songket = Rp. 550.000

Biaya pengiriman = Rp. 100.000

Ditanyakan:

Berapakah harga jual kain songket agar sisa uang ditambah dengan

keuntungan penjualan dapat dibelikan sebuah kain songket lainnya dengan

harga kain songket sebelumnya? Berikan alasannya!

Jawab:

Cara I

Pertama yang harus dilakukan adalah mencari keseluruhan modal

pembelian Kain Songket dan juga biaya pengirimannya sehingga

pedagang diketahui telah mengeluarkan biaya sebagai berikut:

Harga Kain Songket + biaya perbaikan = 550.000 + 100.000

= 650.000

Adapun sisa uang modal setelah digunakan membeli Kain songket beserta

pengirimannya adalah

Modal – biaya yang dikeluarkan = 900.000 – 650.000 = 250.000

Page 110: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

Karena uang modal harus kembali maka Kain songket yang akan dijual

harus memiliki harga minimal Rp. 650.000. Namun agar keuntungan jika

dijumlahkan dengan sisa uang modal bisa dibelikan Kain Songket lain

dengann harga yang sama dengan sebelumnya maka pedagang harus

memiliki keuntungan minimal

550.000 – 250.000 = 300.000

Sehingga harga penjualan Kain Songket tersebut adalah

650.000 + 300.000 = 950.000

Pedagang harus menjual dengan harga minimal Rp. 950.000 agar untung

dari penjualan tersebut lumayan untuk ditabung.

6. Diketahui:

Arini, Yeni, dan Nurul membeli kain songket khas Lombok di beberapa

tempat yang berbeda. Ketiganya membeli kain songket yang memliki bahan

dan bentuk yang sama. Harga yang ditemuipun sama.

Ditanyakan:

Mengapa Arini, Yeni, dan Nurul membayar dengan harga berbeda di setiap

toko padahal harganya dan jumlah diskon yang diberikan sama?

Jawab:

Alternatif jawaban:

a. Misalkan harga kain songket di 3 toko tersebut Rp. 300.000 dan total

diskonnya sama sama 40% maka:

Arini membeli di toko A dan diberikan diskon 40%

Rp. 300.000 x 60% = Rp. 180.000

Jadi Arini membayar Rp. 180.000

Yeni membeli di toko B dan diberikan diskon 10%+30%

Rp. 300.000 x 90%= Rp. 270.000

Kemudian didiskon lagi 30% maka

Rp. 270.000 x 70% = Rp. 189.000

Jadi Yeni membayar Rp. 189.000

Nurul membeli di toko C dan diberikan diskon 25%+15%

Rp. 300.000 x 75% = Rp. 225.000

Page 111: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

Kemudian didiskon lagi 15% sehingga,

Rp. 225.000 x 85% = Rp. 191.250

Jadi Nurul Membayar Rp. 191.250

b. Misalkan harga kain songket di 3 toko tersebut Rp. 200.000 dan total

diskonnya sama sama 20% maka:

Arini membeli di toko A dan diberikan diskon 20%

Rp. 200.000 x 80% = Rp. 160.000

Jadi Arini membayar Rp. 160.000

Yeni membeli di toko B dan diberikan diskon 10%+10%

Rp. 200.000 x 90%= Rp. 180.000

Kemudian didiskon lagi 10% maka

Rp. 180.000 x 90% = Rp. 162.000

Jadi Yeni membayar Rp. 162.000

Nurul membeli di toko C dan diberikan diskon 5%+15%

Rp. 200.000 x 95% = Rp. 190.000

Kemudian didiskon lagi 15% sehingga,

Rp. 190.000 x 85% = Rp. 165.750

Nurul Membayar Rp. 165.750

7. Diketahui

Afifah memiliki uang Rp. 210.000

Harga tas tenun model A = Rp. 140.000 x 75% = Rp. 105.000

Harga tas tenun model B = Rp. 125.000 x 80% = Rp. 100.000

Harga tas tenun model C = Rp. 150.000 x 60% = Rp. 90.000

Ditanyakan:

Tas tenun model manakah yang seharusnya dipilih Afifah?

Jawab:

Tas tenun mana saja dapat dibeli oleh Afifah dengan uangnnya.

Alternatif jawaban:

a. Afifah memilih tas tenun model C agar ia dapat menghemat uangnya.

b. Afifah memilih tas tenun model A yang mungkin saja disukai adiknya`

Page 112: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

c. Afifah memilih model A dan B yang kemungkinan akan disukai adiknya

sehingga adiknya nanti bisa memilih dan satunya untuk dirinya.

d. Afifah memilih model A dan C untuk diberikan keduanya kepada adiknya

yang kemungkinan menyukai kedua model sekaligus.

Page 113: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111
Page 114: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111
Page 115: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111
Page 116: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111
Page 117: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111
Page 118: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111
Page 119: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

Lampiran 7

PEDOMAN WAWANCARA

1. Apakah anda mengetahui pembelajaran tps?

2. Apa pendapat anda mengenai pembelajaran ini?

3. Apa kesulitan saat pelajaran berlangsung? Jika ya kesulitan apa yang

dialami jika tidak sebutkan alasannya.

4. Apakah anda menemukan hal-hal yang menarik dan baru untuk dipelajari?

5. Apakah model tps ini memotivasi untuk lebih kreatif?

6. Bagaimana langkah dalam menyelesaikan soal yang telah diberikan

sampai mendapatkan jawaban?

7. Apakah ada cara lain untuk mengerjakan soal ini?

8. Coba kerjakan dengan cara lain permasalahan ini?

9. Apakah bisa membuat soal seperti soal ini? Contohnya?

10. Adakah permasalahan dalam soal yang pernah dialami secara langsung?

Page 120: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

Lampiran 8

Page 121: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111
Page 122: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111
Page 123: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111
Page 124: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

Lampiran 10

NASKAH WAWANCARA

P-1 :”LA, setelah melaksanakan beberapa kali pertemuan dengan kakak LA tau nggak strategi pembelajaran yang kakak pake?”

LA-1 :”nggak kak” P-2 :”strategi pembelajaran yang kakak pake namanya model Think

pair share. Kalian dibuat berpikir dahulu, kemudian kakak minta berpasang-pasangan dengan teman untuk berdiskusi baru kemudian kalian menjelaskan hasil diskusi di depan teman kelasnya.”

LA-2 :”ooh iya kak yang kayak kita tadi itu” P-3 :”menurut LA gimana sih pembelajaran yang kemarin dan yang

kita lakukan tadi?” LA-3 :”seru kak kita jadi bias diskusi sama temen kita terus jadi bisa

saling kasih masukan misalnya saya nggak ngerti yang ini tapi temen saya ngerti jadi saya bisa dijelasin sama dia”

P-4 :”dari pembelajaran ini LA merasa paham dan memahami materi pembelajaran?”

LA-4 :”iya kak insyaAllah paham” P-5 :”apa ada hal-hal menarik yang LA dapatkan dalam

pembelajaran itu?” LA-5 :”banyak kak kita kan banyak tau misalkan kita kan sebenernya

kendi maling atau cukli tapi nggak tau namanya padahal kalo liat tau, nah td kita malah banyak tau nama-nama begituan”

P-6 :”ooh gitu terus dari tahap LA diminta berpikir dan memecahkan masalah kemudian berpasangan lalu menjelaskan didepan kelas itu apa ada hal-hal baru atau cara baru untuk memecahkan masalah itu?”

LA-6 :”iya kak kan kita udah diskusi sama temen pasangan kita tapi pas ada yang maju di depan kelas tenyata ada yang lain jawabannya dari kita tapi sebenernya sama maksudnya”

P-7 :”nah sekarang bisa nggak LA jelasin bagaimana LA mengerjakan tes tadi?” (peneliti memberikan jawaban tes kemampuan berpikir kreatif LA)

LA-7 :”iya bisa kak. Di bagian pertama ini kan soalnya kita disuruh untuk beli oleh-oleh pake uang lima ratus ribu, tapi belum semua barang di gambar itu kita bisa tau harga perbarangnya karena ada barang yang didiskon jadinya kita cari dulu harga barang yang sudah didiskon makanya saya tulis ulang barangnya disini sama harganya setelah didiskon”

P-8 :”ooh gitu, setelah itu bagaimana LA menentukan barang yang akan dibeli”

LA-8 :”saya orek-orek dulu kak caranya mana yang pas biar bisa pas nanti hasilnya lima ratus ribu”

Page 125: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111

P-9 :”menurut LA, ada nggak cara lain atau barang selain yang LA sebutkan itu yang bisa juga nanti menghasilkan lima ratus ribu?”

LA-9 :”ada kak tapi saya buat supaya saya dapet banyak barang kan ceritanya untuk oleh-oleh hehehe”

P-10 :”misalnya seperti barang-barang yang mana” LA-10 :”mmm saya hitung dulu tapi kak” P-11 :”iya silahkan” LA-11 :”bisa jadi banyak kak yang bisa dibeli tapi kalo mau, bisa

dihabisin uangnya untuk beli gantungan kunci aja dapet banyak hehehe”

P-12 :”selain itu ada?” LA-12 :”ada kak kayak ini juga, misalnya beli topeng cukli Rp. 90.000,

gasing lombok Rp. 210.000, asbak cukli Rp. 140.000 sama sapuk Rp. 60.000 pas dia lima ratus ribu jadinya”

P-13 :“ada lagi jawaban yang lain?” LA-13:”mmm mungkin ada kak” P-14:”bagaimana kira-kira?” LA-14:”mmm banyak sih kak sebenernyaterserah kita gimana mau

ngaturnya” P-15 :”berarti LA bisa ya menjawab banyak cara di soal ini.” LA-15 :”hehe iya kak” P-16 :”Nah LA kalau misalkan LA disuruh buat soal kaya gini bisa?” LA-16:”kaya diskon-diskonnya gitu juga ka?” P-17:”iya” LA-17: eee susah mungkin kak” P-18:”dicoba dulu” LA-18:”hmmm… gak bisa kita kak” P-19: “ok deh”

Page 126: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111
Page 127: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111
Page 128: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111
Page 129: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI …etheses.uinmataram.ac.id/2369/1/Aghnia Firstyara... · ARITMATIKA SOSIAL Oleh: Aghniya Firstyara Prihenindya NIM: 15.1.14.4.111