ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis...

81
ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN-YUN DESA CIHIDEUNG ILIR KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR FEBY RIZKY HADIYANTI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Transcript of ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis...

Page 1: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN-YUN

DESA CIHIDEUNG ILIR KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN

BOGOR

FEBY RIZKY HADIYANTI

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

ii

Page 3: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Usaha Tahu

Bandung Kayun-Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor

adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan

dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang

berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis

lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, April 2014

Feby Rizky Hadiyanti

NIM H34100122

Page 4: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

iv

ABSTRAK

FEBY RIZKY HADIYANTI. Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun-Yun

Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Dibimbing oleh TINTIN

SARIANTI.

Usaha Tahu Bandung Kayun-Yun merupakan salah satu industri kecil tahu yang

menggunakan kedelai sebagai bahan baku. Adanya kenaikan harga kedelai yang terjadi

pada tahun 2013 menyebabkan usaha mengalami gangguan. Tujuan penelitian ini

adalah menganalisis kelayakan dari aspek finansial dan non finansial usaha tahu

Bandung Kayun-Yun. Metode analisis data yang digunakan adalah kualitatif dan

kuantitatif. Data kualitatif digunakan untuk menganalisis aspek non finansial (aspek

pasar, aspek teknis, aspek manajemen dan hukum, aspek sosial dan ekonomi dan aspek

lingkungan). Sedangkan, data kuantitatif digunakan untuk menganalisis aspek finansial

melalui empat kriteria investasi, yaitu NPV, IRR, Net B/C, payback period. Nilai NPV

diperoleh sebesar Rp 293 316 530, Net B/C sebesar 3.07, IRR sebesar 39 persen, dan

payback period selama lima tahun tujuh bulan tujuh belas hari. Baik aspek finansial

maupun non finansial menyatakan bahwa usaha tahu Bandung Kayun-Yun layak untuk

dijalankan kecuali pada aspek manajemen karena usaha belum memiliki pencatatan

finansial dan aspek lingkungan karena air limbah dibiarkan langsung mengalir ke sungai

sehingga dalam jangka panjang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.

Perhitungan analisis sensitivitas menunjukan kenaikan harga kedelai merupakan

variabel yang lebih sensitif dibandingkan dengan penurunan jumlah produksi tahu

Kata kunci : Analisis sensitivitas, Usaha Tahu Bandung Kayun-Yun, studi kelayakan.

ABSTRACT

FEBY RIZKY HADIYANTI. Feasibility Analysis of Usaha Tahu Bandung Kayun-Yun

Cihideung Ilir Village Ciampea Subdistrict Bogor District. Supervised by TINTIN

SARIANTI.

Usaha Tahu Bandung Kayun-Yun is one of the small soybean industries that

uses soybean as the main material. Soybean price increased that occured in 2013

involved the business interruption. The purpose of this research was to analyze

feasibility of financial and non financial aspects. Data analysis methods used are

qualitative and quantitative. Qualitative data used to analyze non financial aspects

(market, technical, management and legal, social and economic, and enviromental

aspects). While, quantitative data used to analyze financial aspects through four

investment criteria, that is NPV, IRR, Net B/C and payback period. The value of NPV

obtained at Rp 293 316 530, Net B/C obtained at 3.07, IRR obtained at 39 persen, and

payback period obtained five year seven months seventeen days. The results is both of

the financial and non financial aspects showed that Usaha Tahu Bandung Kayun-Yun is

feasible to run, except the management aspects because the bussiness does not have

financial record keeping and environmental aspects because waste water allowed to

flow directly into the river so that in long impact can cause environmental pollution.

Sensitivity analysis showed that soybean price increased is more sensitive variable than

the decrease in number of production of tofu.

Keywords : Sensitivity analysis, Usaha Tahu Bandung Kayun-Yun, feasibility study

Page 5: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN-YUN

DESA CIHIDEUNG ILIR KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN

BOGOR

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

FEBY RIZKY HADIYANTI

Page 6: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

vi

Page 7: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

Judul Skripsi : Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun-Yun Desa

Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor

Nama : Feby Rizky Hadiyanti

NRP : H34100122

Disetujui oleh

Tintin Sarianti SP,MM

Pembimbing Skripsi

Diketahui oleh

Dr Ir Dwi Rachmina, MSi

Ketua Departemen

Tanggal lulus :

Page 8: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

viii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya

sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian ini adalah

studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun-

Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Pengambilan data

diambil pada bulan Desember 2013 – Januari 2014.

Terima kasih penulis ucapkan kepada kedua orang tua tercinta, yaitu Lina Lidya

dan Rainir Rasyidin beserta adik tercinta, yaitu Reza Rachmadian Putra yang telah

memberikan curahan kasih sayang, nasehat, motivasi, dan juga doa sehingga penulis

berhasil menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen

pembimbing, yaitu Tintin Sarianti, SP, MM atas kesabarannya dalam memberikan

bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini. Terima kasih kepada

Ir Popong Nurhayati, MM, Dr Ir Rr. Heny K. S. Daryanto, M. Ec, Tintin Sarianti SP,

MM, Yanti Nuraeni Muflikh SP, M.Agribus sebagai tim peneliti pada penelitian

Strategi Nasional yang berjudul “Analisis Pengaruh Karakterisktik Kewirausahaan

terhadap Kinerja Wirausaha pada Unit usaha Kecil-Menengah (UKM) di Provinsi Jawa

Barat” atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk menjadi bagian dari

enumerator sehingga dapat dijadikan bahan penelitian pada skripsi ini. Terima kasih

kepada Ir. Narni Farmayanti, MS selaku dosen pembimbing akademik dan dosen

penguji utama serta Siti Jahroh, Ph. D atas saran dan masukan yang telah diberikan

kepada penulis dalam menyusun skripsi.

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Uun selaku pemilik usaha tahu

bandung Kayun-Yun yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian pada

usahanya serta telah meluangkan waktunya untuk memberikan informasi dan

pengetahuan terkait skripsi yang dilakukan penulis. Terima kasih kepada teman satu

bimbingan Rahma, Nci, Nisa, Intan, dan Narita yang selalu memberikan nasehat,

motivasi, dan doa selama ini. Terima kasih kepada sahabat Arina, Arumi, Ayu, Vina,

Wuri, Novade, Ryan Fajar, Fadil, Mikhen, beserta seluruh sahabat Agribisnis 47 atas

nasehat, motivasi dan doa kepada penulis. Terima kasih kepada sahabat Zakiy, Melia,

Bondan, Ndie, Fauziah, Aghitia, Nindya atas motivasi dan doa kepada penulis dan

terima kasih kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas

motivasi dan doa yang telah diberikan kepada penulis.

Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan masukan yang baik bagi

usaha tahu Bandung Kayun-Yun maupun masyarakat luas.

Bogor, April 2014

Feby Rizky Hadiyanti

Page 9: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xi

DAFTAR LAMPIRAN xi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan masalah 3

Tujuan Penelitian 4

Manfaat Penelitian 4

TINJAUAN PUSTAKA 4

Penelitian Terdahulu 4

KERANGKA PEMIKIRAN 7

Kerangka Pemikiran Teoritis 7

Studi Kelayakan Bisnis 7

Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis 7

Teori Biaya Produksi 11

Biaya dan Manfaat 12

Kerangka Pemikiran Operasional 13

METODE PENELITIAN 16

Lokasi dan Waktu Penelitian 16

Data dan Instrumentasi 16

Metode Pengumpulan Data 16

Metode Pengolahan Data dan Analisis Data 16

Aspek Non Finansial 17

Aspek Finansial 18

Analisis Sensitivitas 20

Asumsi Dasar 20

GAMBARAN UMUM USAHA 21

HASIL DAN PEMBAHASAN 21

Analisis Kelayakan Aspek Non Finansial 21

Aspek Pasar 21

Aspek Teknis 26

Page 10: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

x

Aspek Manajemen dan Hukum 34

Aspek Sosial dan Ekonomi 36

Aspek Lingkungan 36

Analisis Aspek Finansial 38

Analisis Inflow Usaha Tahu Bandung Kayun-Yun 38

Analisis Outflow Usaha Tahu Bandung Kayun-Yun 39

Laporan Laba Rugi Usaha Tahu Bandung Kayun-Yun 43

Analisis Finansial Usaha Tahu Bandung Kayun-Yun 44

Analisis Sensitivitas Usaha Tahu Bandung Kayun-Yun 45

Implikasi Manajerial terhadap Analisis Sensitivitas 48

SIMPULAN DAN SARAN 49

DAFTAR PUSTAKA 50

LAMPIRAN 51

RIWAYAT HIDUP 67

Page 11: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

DAFTAR TABEL

1 Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga yang berlaku menurut lapangan

usaha (miliar rupiah) 1

2 Produksi, impor, kebutuhan dalam negeri, dan pangsa produksi kedelai 2

3 Konsumsi rata-rata per kapita beberapa bahan makanan tahun 2009 – 2013 22

4 Rincian pendapatan penjualan usaha tahu Bandung Kayun-Yun per tahun 39

5 Biaya investasi usaha tahu Bandung Kayun-Yun 40

6 Hasil perhitungan biaya investasi sebelum dan sesudah compounding factor 41

7 Rincian biaya tetap usaha tahu Bandung Kayun-Yun 42

8 Jumlah biaya variabel tahun 2010 - 2013 43

9 Hasil analisis finansial usaha tahu Bandung Kayun-Yun 44

10 Perbandingan antara kondisi normal dan hasil analisis sensitivitas 47

DAFTAR GAMBAR

1 Biaya total, biaya tetap, biaya berubah total 11

2 Kerangka pemikiran operasional 15

3 Saluran pemasaran tahu bandung saluran I 24

4 Saluran pemasaran tahu bandung saluran II 25

5 Kedelai yang digunakan dalam proses produksi 27

6 Proses perendaman kedelai 29

7 Proses penggilingan kedelai 30

8 Proses perebusan bubur kedelai 30

9 Proses penyaringan bubur kedelai 31

10 Proses penggumpalan sari kedelai 31

11 Proses pencetakan sari kedelai 32

12 Proses pencetakan tahu 32

13 Proses perebusan tahu dengan kunyit 33

14 Saluran air limbah produksi 37

DAFTAR LAMPIRAN

1 Ringkasan proses produksi tahu 51

2 Tata letak atau layout pabrik 52

3 Dokumentasi kegiatan 53

4 Rincian biaya investasi serta perhitungan biaya investasi sebelum dan sesudah

compounding factor 54

5 Rincian biaya variabel usaha tahu Bandung Kayun-Yun 55

6 Cashflow usaha tahu Bandung Kayun-Yun 56

7 Analisis sensitivitas kenaikan harga kedelai 28.6 persen 59

8 Analisis sensitivitas penurunan jumlah produksi sebesar 20 persen 62

9 Laporan laba rugi usaha tahu Bandung Kayun-Yun 65

Page 12: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten
Page 13: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

1

Page 14: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten
Page 15: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Agroindustri adalah kegiatan memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku,

mengolah maupun menyediakan alat dan jasa kegiatan. Proses yang digunakan

mencakup pengubahan dan pengawetan melalui perlakuan fisik atau kimiawi,

penyimpanan, pengemasan dan distribusi. Produk agroindustri dapat berupa produk

akhir yang siap dikonsumsi ataupun sebagai produk bahan baku industri lainnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari industri pertanian sejak produksi bahan pertanian

primer, industri pengolahan atau transformasi sampai penggunaannya oleh konsumen.

Salah satu kegiatan dari agroindustri adalah industri pengolahan. Industri

pengolahan merupakan kegiatan ekonomi yang mengubah suatu barang dasar secara

mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi, barang yang

memiliki nilai tambah, dan sifatnya menjadi lebih dekat kepada pemakai akhir 1. Sektor

ini terbukti mampu memberikan kontribusi terbesar dalam Produk Domestik Bruto

Nasional. Berdasarkan data BPS tahun 2013, kontribusi industri pengolahan terhadap

PDB mengalami peningkatan dari tahun 2010 hingga 2012. Pada tahun 2010, industri

pengolahan memberikan kontribusi sebesar 1 599 073.10 hingga tahun 2012 mencapai

1 972 846.60. Hal ini menunjukkan bahwa industri pengolahan mampu berkontribusi

secara positif terhadap perekonomian nasional. Kontribusi industri pengolahan terhadap

PDB atas dasar harga yang berlaku dapat dilihat pada Tabel 1

Tabel 1 Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga yang berlaku menurut

lapangan usaha (miliar tupiah)

No Lapangan usaha 2010 2011* 2012

**

1 Pertanian 985 470.50 1 091 447.30 1 190 412.40

a. Tanaman Bahan Makanan 482 337.10 5 29 968.00 574 330.00

b. Tanaman Perkebunan 136 048.50 153 709.30 159 753.90

c. Peternakan 119 371.70 129 297.70 146 089.70

d. Kehutanan 48 289.80 51 781.30 54 906.50

e. Perikanan 199 383.40 226 691.00 255 332.30

2 Pertambangan dan Penggalian 719 710.10 879 505.40 970 559.60

3 Industri Pengolahan 1 599 073.10 1 806 140.50 1 972 846.60

4 Listrik, Gas, dan Air bersih 49 199.00 56 788.90 65 124.90

5 Konstruksi 660 890.50 754 483.50 860 964.80

6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 882 48.20 1 024 009.10 1 145 600.90

7 Pengangkutan dan Komunikasi 423 172.20 491 283.10 549 115.50

8 Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaa 466 563.80 535 152.90 598 523.20

9 Jasa-jasa 660 365.50 783 970.50 888 676.40

Total Produk Domestik Bruo (PDB) 6 446 851.90 7 422 781.20 8 241 864.30

Sumber : BPS (2013)

Keterangan :

*Angka Sementara

**Angka Sangat Sementara

Industri pengolahan tersusun atas industri berskala besar, sedang, dan kecil

dimana pelaku dari masing-masing skala industri memiliki potensi untuk saling

mendukung keberlangsungan industri lain. Sebagai bagian dari industri pengolahan,

industri kecil merupakan salah satu bagian yang berperan penting terhadap

perekonomian nasional. Salah satu industri kecil yang potensial dan layak untuk

1 [BPS]. Badan Pusat Statistik. 2013. [Internet]. [diunduh 2014 Januari 10]. Tersedia pada :

www.bps.go.id. Jakarta (ID) : Badan Pusat Statistik.

Page 16: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

2

dikembangkan adalah industri berbasis kedelai. Industri ini dapat dimulai dengan modal

awal yang relatif kecil, teknologi sederhana dan tidak membutuhkan keahlian tinggi.

Pengolahan kedelai dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu pengolahan

dengan fermentasi dan tanpa fermentasi. Pengolahan dengan fermentasi akan

menghasilkan kecap, oncom, tauco, dan tempe. Sedangkan pengolahan tanpa fermentasi

berupa susu kedelai, tahu, tauge, dan tepung kedelai.

Tingginya permintaan produk-produk olahan kedelai telah memacu

pertumbuhan kebutuhan konsumsi kedelai. Akan tetapi, peningkatan konsumsi ini tidak

diimbangi dengan tingkat produksinya. Indonesia hanya mampu menghasilkan sekitar

30 - 45 persen pangsa produksi terhadap kebutuhan dalam negeri. Untuk menutupi

kekurangan kebutuhan kedelai, pemerintah memberlakukan impor dari beberapa

penghasil kedelai dunia, antara lain Amerika Serikat, Brazil, Argentina, China, India,

dan Paraguay. Data produksi, impor, kebutuhan dalam negeri, dan pangsa produksi

kedelai terhadap kebutuhan dalam negeri dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Produksi, impor, kebutuhan dalam negeri, dan pangsa produksi kedelai

terhadap kebutuhan dalam negeri tahun 2007 - 2013 (ton)

Tahun Produksi Impor Kebutuhan dalam

negeri

Pangsa produksi terhadap

kebutuhan dalam negeri

2007 592 534 1 411 589 2 002 251 29.59

2008 775 710 1 173 097 1 947 782 29.59

2009 974 512 1 314 620 2 288 686 42.58

2010 907 031 1 740 505 2 647 151 34.26

2011 851 286 2 087 986 2 939 272 28.96

2012 843 153 2 128 763 2 971 916 28.37

2013 847 157 1 268 543 2 115 700 40.04

Sumber : BPS 2013, (diolah)

Ketergantungan Indonesia terhadap kedelai impor cukup tinggi. Hal ini dapat

dilihat pada Tabel 2 yang menunjukkan bahwa impor kedelai setiap tahunnya cenderung

mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain

keterbatasan lahan, rendahnya minat petani dalam budidaya kedelai serta pembebasan

tarif masuk impor 2. Sebagian besar petani lebih memilih untuk menanam tanaman lain

seperti jagung dibandingkan dengan menanam kedelai. Hal ini dikarenakan secara

teknis budidaya kedelai relatif lebih sulit serta kedelai memiliki harga jual yang sangat

bersaing dengan kedelai impor. Untuk kedelai basah yang masih ada kulitnya petani

jual ke tengkulak Rp 3 000 per kilogram. Sedangkan untuk kedelai kering yang sudah

dikupas harga jual Rp 5 000 per kilogram. Harga jual kedelai di pasaran saat ini

berkisar Rp 9.000 per kilogram untuk kedelai impor dan Rp 7.500 per kilogram untuk

kedelai lokal sedangkan harga yang dibeli dari petani tetap masih rendah. Hal ini

menyebabkan petani enggan untuk menanam kedelai 3.

Salah satu negara pengekspor utama kedelai adalah Amerika Serikat. Amerika

Serikat berhasil menguasai 93 persen dari jumlah impor kedelai (Deptan, 2012). Adanya

permasalahan cuaca yang terjadi di Amerika pada dua tahun belakangan ini

2 Nurhayat, Wiji. 2013. Kenapa Indonesia Ketergantungan Impor Kedelai? Ini sebabnya. [Internet].

[diunduh 2014 Maret 19]. Tersedia pada :http://finance.detik.com/read/ 3 Pikiran Rakyat Online. 2013. Harga Jual Kedelai Rendah Dikeluhkan oleh Para Petani.[Internet].

[diunduh 2014 Maret 19]. Tersedia pada : http://www.pikiran-rakyat.com/node/252498.

Page 17: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

3

menyebabkan kedelai tidak dapat tumbuh dengan maksimal. Banyak petani yang

mengalami kegagalan panen karena cuaca panas dan kering berkepanjangan. Ancaman

lainya berupa satwa liar rusa yang mengganggu area pertanian petani yang menanam

kedelai.4 Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan produksi kedelai sekaligus

berdampak pada pasokan kedelai Indonesia. Penurunan produksi AS menyebabkan

pasokan kedelai lokal menjadi rendah. Selain itu, melemahnya nilai tukar rupiah dan

adanya permasalahan pada sisi suplai membuat harga kedelai semakin meningkat. Pada

akhir tahun 2013, harga kedelai kembali meningkat dari Rp 5 500 per kilogram menjadi

Rp 8 000 – 10 000 per kilogram 5. Adanya kenaikan harga kedelai saat ini dapat menjadi

sebuah permasalahan atas ketergantungan Indonesia terhadap kedelai impor. Oleh

karena itu, pemerintah dianggap kurang memperhatikan produksi kedelai dalam negeri 6.

Salah satu wilayah dengan kebutuhan kedelai tertinggi adalah Kabupaten Bogor,

yaitu mencapai 3 336 660 kilogram atau setara dengan 3 336. 66 ton tiap bulannya.

Sebagian besar kedelai digunakan sebagai bahan baku dalam industri tahu dan tempe.

Hingga tahun 2012 terdapat 2 373 pengrajin tahu dan tempe yang tergabung ke dalam

anggota KOPTI, masih banyak pengrajin lain yang belum terdata dan tergabung dalam

keanggotaan KOPTI. Hal ini dapat menunjukkan bahwa Kabupaten Bogor merupakan

salah satu sentra produksi kedelai (KOPTI 2012).

Perumusan masalah

Kedelai merupakan bahan baku dominan dalam industri berbasis kedelai.

Khususnya pada industri tahu, kedelai berkontribusi sekitar 65 persen dari keseluruhan

total biaya variabel. Masalah yang seringkali terjadi dan tidak dapat dihindarkan oleh

para pengrajin industri berbasis kedelai adalah kenaikan harga kedelai. Kenaikan harga

yang terjadi pada tahun 2013 cukup signifikan, semula kedelai seharga Rp 6 000 – Rp 7

000 per kilogram naik hingga mencapai Rp 9 000 – Rp 10 500 per kilogram. Sebagian

pengrajin menghentikan kegiatan produksinya karena usahanya mengalami kerugian

hingga 60 persen. Hal ini membuat para pengrajin merasa khawatir akan

keberlangsungan usahanya7.

Adanya kenaikan harga kedelai yang terjadi pada tahun 2013 ini membuat para

pengrajin melakukan beberapa alternatif penyesuaian guna menjaga keberlangsungan

usaha, antara lain dengan melakukan penurunan volume produksi, pengurangan ukuran

tahu, hingga peningkatan harga jual. Hal ini dilakukan agar pengrajin dapat tetap

berproduksi walaupun adanya kenaikan harga kedelai. Dengan demikian, menjadi perlu

dan penting untuk dilakukan sebuah penelitian mengenai studi kelayakan bisnis untuk

membuktikan apakah benar kenaikan harga kedelai membuat usaha berbasis kedelai

menjadi tidak layak.

4 Lima, Esther. 2013. Kedelai Made in USA. [Internet]. [diunduh 2014 Februari 27]. Tersedia pada :

http://ekonomi.kompasiana.com/agrobisnis/2013/09/13/kedelai-made-in-usa-589265.html. 5 Siagian, Viktor. 2013. Insentif Harga Menuju Swasembada Kedelai. [Internet]. [diunduh 2014 Maret

19]. Tersedia pada : http://www.sinarharapan.co/news/read/28792/insentif-harga-menuju-

swasembada-kedelai. 6 Haryadi, Dadi. 2012. Harga Kedelai Naik, Akibat Ketergantungan Impor. [Internet]. [diunduh 2014

Januari 17]. Tersedia pada : http://m.inilah.com/read/detail/1886330/harga-kedelai-naik-akibat-

ketergantungan-impor. 7 Wulan, R. Teja. 2013. Harga Kedelai Naik, Produsen Tahu Tempe Merugi. [Internet]. [diunduh 2014

Maret 19]. Tersedia pada : http://www.voaindonesia.com/content/harga-keledai-naik-produsen-

tahu-tempe-merugi/1738368.html.

Page 18: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

4

Penelitian dilakukan dengan mengambil salah satu usaha berbasis kedelai, yaitu

usaha tahu yang bernama Usaha Tahu Bandung Kayun-Yun. Usaha ini terletak di Desa

Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Penentuan lokasi dilakukan

karena wilayah ini merupakan salah satu wilayah dengan kebutuhan kedelai tertinggi

juga sebagai salah satu sentra produksi kedelai. Selain itu, usaha ini juga tergolong

usaha kecil sehingga sangat rentan terhadap suatu perubahan yang terjadi. Penelitian

dilakukan untuk menganalisis secara mendalam mengenai keadaan atau kondisi usaha.

Selain menganalisis kelayakan finansial, penelitian ini juga akan melakukan analisis

kelayakan non finansial untuk mengetahui sejauh mana kelayakan atas keseluruhan

kegiatan usaha yang telah dilakukan, meliputi aspek pasar, teknis, manajemen dan

hukum, sosial dan ekonomi, serta lingkungan. Untuk melengkapi hasil penelitian, maka

dilakukan analisis sensitivitas terkait dengan perubahan yang pernah terjadi selama

keberlangsungan usaha. Salah satu perubahan yang pernah terjadi dan perlu

diperhatikan adalah perubahan terkait penurunan jumlah produksi.

Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

rumusan masalah untuk kajian ini adalah :

1. Bagaimana kelayakan aspek finansial usaha tahu Bandung Kayun-Yun?

2. Bagaimana kelayakan aspek non finansial usaha tahu Bandung Kayun-Yun?

3. Bagaimana analisis sensitivitas kelayakan usaha tahu Bandung Kayun-Yun terhadap

kenaikan harga kedelai dan penurunan jumlah produksi tahu?

Tujuan Penelitian 1. Menganalisis kelayakan aspek finansial usaha tahu Bandung Kayun-Yun.

2. Menganalisis kelayakan aspek non finansial usaha tahu Bandung Kayun-Yun

3. Menganalisis sensitivitas terhadap kenaikan harga kedelai dan penurunan jumlah

produksi tahu.

Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan juga tujuan dari penelitian yang telah

dituliskan sebelumnya, maka diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi banyak pihak,

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bentuk

pengaplikasian berbagai ilmu yang telah didapatkan selama masa kuliah dan mampu

melatih kemampuan mengenai analisis studi kelayakan usaha sehingga dapat

diterapkan dalam usaha bisnis yang nyata.

2. Bagi pemilik usaha tahu bandung Kayun-Yun, penelitian ini diharapkan dapat

menjadi acuan, bahan pertimbangan dan masukan yang bermanfaat dalam

melanjutkan usahanya.

3. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan tambahan

informasi dan literatur untuk penelitian selanjutnya.

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu digunakan sebagai bahan referensi dan informasi dalam

sebuah penelitian. Hal ini dilakukan untuk menggali informasi secara lebih mendalam

terkait dengan topik penelitian. Topik pada penelitian kali ini dilatarbelakangi oleh

Page 19: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

5

kenaikan harga kedelai. Terdapat lima judul skripsi terkait yang telah dikaji pada

penelitian ini antara lain Tamisari (2013) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor

yang memengaruhi harga kedelai di Indonesia, Nursiah (2013) melakukan penelitian

mengenai analisis pengaruh kenaikan harga kedelai terhadap industri tempe di Desa

Citereup Kabupaten Bogor, Kurniasari (2010) melakukan penelitian mengenai analisis

dampak kenaikan harga kedelai di sentra industri tempe Kelurahan Semanan Jakarta

Barat, Patmawaty (2009) melakukan penelitian mengenai analisis dampak kenaikan

harga kedelai terhadap pendapatan usaha pengrajin tahu skala kecil dan rumah tangga,

dan Nurhayati (2011) melakukan penelitian mengenai analisis kelayakan dan strategi

pengembangan usaha industri kecil tahu yang berada di Kuningan Jawa Barat.

Tamisari (2013) meneliti terkait dengan faktor-faktor yang memengaruhi harga

kedelai di Indonesia, faktor-faktor tersebut antara lain harga kedelai domestik, harga

kedelai internasional, harga BBM, produksi, impor, dan nilai tukar. Pola dinamika harga

kedelai domestik yang terjadi cenderung meningkat. Hal ini disebabkan terjadinya

transmisi harga dari harga kedelai internasional terhadap harga kedelai domestik. Oleh

sebab itu, pola dinamika trend harga kedelai domestik mengikuti pola dinamika trend

harga kedelai internasional. Harga kedelai domestik memiliki tingkat harga yang cukup

bersaing dengan harga kedelai internasional. Salah satu penyebab hal ini adalah tingkat

produksi kedelai di Indonesia cukup rendah. Oleh sebab itu, untuk menutupi

kekurangan maka pemerintah memberlakukan impor dari beberapa negara penghasil

kedelai dunia.

Impor kedelai yang terus-menerus dilakukan membuat ketergantungan yang

cukup tinggi. Seperti yang telah dibahas pada penelitian Tamisari (2013), beberapa

faktor yang memengaruhi harga kedelai di Indonesia adalah harga kedelai internasional,

impor, dan nilai tukar. Penawaran kedelai di tingkat internasional sangat mempengaruhi

harga kedelai domestik karena pasokan kedelai lokal tidak mampu memenuhi

kebutuhan kedelai dalam negeri. Jika penawaran kedelai dunia mengalami penurunan

maka akan berdampak pada pasokan kedelai lokal. Selain itu, adanya kendala terkait

dengan melemahnya nilai tukar serta adanya permasalahan pada sisi suplai membuat

harga kedelai di Indonesia semakin mengalami peningkatan.

Tiga skripsi terkait dengan kenaikan harga kedelai akan dikaji untuk melihat

pengaruh atau dampak yang terjadi terhadap industri berbasis kedelai. Penelitian

Nursiah (2013) dan Kurniasari (2010) mengkaji terkait pengaruh atau dampak kenaikan

harga kedelai terhadap industri tempe di dua lokasi yang berbeda. Nursiah (2013)

berlokasi di Desa Citereup Kabupaten Bogor sedangkan Kurniasari (2010) berlokasi di

Kelurahan Semanan Jakarta Barat. Kedua lokasi dipilih karena lokasi tersebut

merupakan sentra industri tempe. Lain halnya dengan penelitian Patmawaty (2009)

mengkaji dampak kenaikan harga kedelai terhadap pendapatan usaha pengrajin tahu

skala kecil dan rumah tangga.

Hal yang ingin dikaji dari ketiga penelitian ini adalah alat analisis beserta hasil

yang diperoleh yang menunjukkan pengaruh atau dampak terhadap kenaikan harga

kedelai. Penelitian Nursiah (2013) melihat pengaruh kenaikan harga kedelai terhadap

kinerja usaha industri tahu yang dilihat dari penerimaan, keuntungan, dan struktur biaya.

Berdasarkan struktur biaya sebelum dan setelah kenaikan harga kedelai menunjukkan

bahwa dengan adanya kenaikan harga kedelai mempengaruhi kinerja usaha yang

ditunjukkan dari peningkatan biaya total dan penurunan keuntungan. Sementara dari

penerimaan dan keuntungan, menyebabkan keuntungan yang diperoleh menjadi

menurun. Hal ini dikarenakan tidak adanya pilihan lain yang dapat dilakukan oleh

pengrajin kecuali menurunkan keuntungan yang diperoleh dalam menyiasati kenaikan

harga kedelai. Dengan demikian, adanya kenaikan harga kedelai membuat kinerja usaha

Page 20: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

6

mengalami penurunan. Sedikit berbeda dengan penelitian Nursiah (2013), penelitian

Kurniasari (2010) melihat dampak kenaikan harga kedelai yang dilihat dari perubahan

jumlah penggunaan kedelai, keuntungan, dan jumlah penggunaan jam tenaga kerja luar

keluarga. Skala produksi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu skala kecil (produksi kurang

100 kilogram), skala menengah (produksi antara 100 – 200 kilogram), skala besar

(produksi lebih dari 200 kilogram). Berdasarkan biaya total rata-rata per kilogram

kedelai yang dikeluarkan, memperlihatkan kecenderungan dengan semakin

meningkatnya skala produksi pengrajin, dalam hal ini penggunaan jumlah kedelai maka

biaya total rata-rata per kilogram kedelai semakin menurun sehingga keuntungan tidak

terlalu mengalami penurunan yang siginifikan. Selain kedelai, penggunaan tenaga kerja

juga menempati komponen biaya yang cukup besar dalam struktur biaya produksi

pengrajin tempe. Pengrajin skala kecil seluruhnya menggunakan tenaga kerja dalam

keluarga sedangkan pengrajin tempe skala menengah dan besar selain menggunakan

tenaga kerja dalam keluarga juga menggunakan tenaga kerja luar keluarga. Adanya

kenaikan harga kedelai membuat pengrajin tempe skala kecil dan menengah

memperkecil ukuran tempe yang mereka hasilkan, sedangkan pada pengrajin skala

besar cenderung untuk mengurangi jumlah jam penggunaan tenaga kerja luar

keluarganya. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar biaya produksi dan keuntungan yang

didapatkan relatif stabil. Penelitian ini mendukung adanya tambahan modal bagi

pengrajin skala kecil agar dapat memproduksi dengan biaya produksi yang lebih rendah

setiap satu kilogram yang sehingga keuntungan tidak terlalu mengalami penurunan yang

signifikan serta dapat memberi kesempatan agar pengrajin skala kecil dan menengah

untuk berproduksi pada skala usaha menengah dan besar.

Penelitian yang dilakukan oleh Patmawaty (2009) memiliki perbedaan dalam

objek penelitian, yaitu olahan kedelai berupa tahu yang dianalisis melalui pengrajin

skala kecil dan rumah tangga. Penelitian mengkaji kenaikan harga kedelai yang berdampak pada kemampuan pengrajin dalam produksi, diantaranya perubahan siklus

produksi, penurunan volume produksi, penurunan penggunaan factor input, peningkatan

harga jual, penurunan penerimaan dan penurunan pendapatan usaha.

Terakhir, yaitu penelitian yang dilakukan Nurhayati (2011) mengenai analisis

kelayakan dan strategi pengembangan usaha industri kecil tahu yang berada di

Kuningan Jawa Barat. Hal yang ingin dikaji dari penelitian ini terkait dengan latar

belakang yang mendasari penelitian, alat analisis serta hasil yang diperoleh. Latar

belakang yang mendasari penelitian adalah pengembangan usaha IK tahu di Kabupaten

Kuningan yang belum optimal disebabkan keterbatasan permodalan, keterampilan usaha,

sarana produksi, manajemen dan pemasaran. Oleh sebab itu diperlukan suatu analisis

kelayakan usaha baik secara finansial maupun finansial untuk melihat apakah IK tahu ini

layak untuk dilakukan pengembangan. Hasil perhitungan dan analisis menyatakan bahwa

usaha kecil tahu dinyatakan layak baik aspek finansial maupun non finansial. Analisa

kelayakan pengembangan usaha IK tahu didapatkan nilai NPV Rp 395 696 655

(positif), IRR 38.72 persen (lebih besar dari discount rate), B/C ratio 3.10 (lebih besar

dari 1), PBP selama 1.19 tahun (kurang dari umur ekonomi 10 tahun) dan titik impas

produksi 260 304 unit tahu. Berdasarkan hasil analisis, IK tahu masih dinilai layak

untuk dijalankan karena nilai R/C lebih dari satu. Hasil analisis titik impas, untuk tetap

bertahan dan tidak mengalami kerugian usaha, pengrajin tahu harus meningkatkan

volume produksi tahu minimal 50.3 persen dan meningkatkan penerimaan total minimal

60.54 persen.

Penelitian juga akan melakukan analisis terhadap kelayakan usaha tahu. Hal ini

memiliki perbedaan yang terletak pada latar belakang yang mendasari penelitian.

Penelitian ini dilakukan karena adanya kendala terhadap keberlangsungan usaha, yaitu

kendala terkait dengan kenaikan harga kedelai. Penelitian ini akan mengkaji secara

Page 21: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

7

mendalam dengan mengambil salah satu usaha kecil tahu untuk melihat apakah benar

kenaikan harga kedelai membuat usaha menjadi tidak layak untuk dijalankan. Penelitian

dilakukan dengan menggunakan data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data

kuantitatif untuk menganalisis kelayakan finansial usaha yang dilihat dari empat kriteria

usaha, yaitu NPV, Net B/C, IRR, dan payback period. Sedangkan data kualitatif untuk

menganalisis kelayakan non finansial usaha. Hasil analisis bukan untuk melihat

pengembangan usaha, akan tetapi lebih menunjukan apakah usaha layak untuk

dilanjutkan atau tidak. Apabila layak, maka usaha dapat dilanjutkan. Apabila tidak

layak, maka usaha sebaiknya melakukan perbaikan dan peningkatan efisiensi usaha.

KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka Pemikiran Teoritis

Studi Kelayakan Bisnis

Umar (2003) menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara studi kelayakan

proyek dan studi kelayakan bisnis. Studi kelayakan proyek merupakan penelitian

tentang layak atau tidaknya suatu proyek dibangun dalam jangka waktu tertentu.

Sedangkan, studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang

tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya bisnis dibangun, tetapi juga saat

dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal

untuk waktu yang tidak ditentukan.

Ibrahim (2003) mendefinisikan studi kelayakan bisnis adalah kegiatan untuk

menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan

usaha atau proyek. Pengertian layak dalam penilaian ini adalah kemungkinan dari

gagasan usaha yang akan dilaksanakan memberikan manfaat, baik dalam arti financial

benefit maupun social benefit.

Nurmalina et al (2010) menyatakan bahwa studi kelayakan bisnis merupakan

penelaahan atau analisis tentang apakah suatu kegiatan investasi memberikan manfaat

atau hasil bila dilaksanakan. Banyak peluang dan kesempatan yang ada dalam kegiatan

bisnis menuntut adanya penilaian, sejauh mana kegiatan dan kesempatan tersebut dapat

memberikan manfaat bila bisnis dilakukan. Dengan demikian, studi kelayakan

merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan antara menerima

atau menolak suatu rencana bisnis yang direncanakan dan menghentikan atau

memperhatikan bisnis yang sedang dijalankan.

Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis

Dalam tahap persiapan dan analisis suatu kelayakan bisnis perlu

dipertimbangkan berbagai aspek yang mungkin terlibat satu sama lain saling berkaitan.

Menurut Nurmalina et al. (2010), dalam studi kelayakan bisnis terdapat dua kelompok

aspek yang perlu diperhatikan yaitu aspek non finansial dan aspek finansial (keuangan).

Aspek non finansial terdiri dari aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen dan hukum,

aspek sosial, ekonomi, dan budaya serta aspek lingkungan. Masing-masing aspek tidak

berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan. Bila suatu bisnis salah satu aspeknya kurang

memenuhi kriteria kelayakan perlu dilakukan perbaikan atau tambahan yang diperlukan.

Page 22: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

8

1. Aspek Non Finansial

a. Aspek Pasar

Analisis aspek pasar memegang peranan yang sangat penting sebelum

memulai sebuah bisnis karena sumber pendapatan utama perusahaan berasal dari

penjualan produk yang dihasilkan. Analisis aspek pasar akan menganalisis

permintaan atas produk yang dihasilkan, penawaran atas produk sejenis, harga

produk, program pemasaran mencakup strategi pemasaran yang digunakan dalam

bauran pemasaran, serta perkiraan penjualan yang bisa dicapai perusahaan

(market share).

b. Aspek Teknis

Jika analisis pasar dan pemasaran menunjukkan sebuah ide bisnis layak

untuk dijalankan maka langkah berikutnya adalah menjawab pertanyaan apakah

bisnis tersebut secara teknis layak dijalankan atau tidak. Meskipun berdasarkan

aspek pasar suatu bisnis layak dijalankan, tetapi jika secara teknis tidak dapat

dijalankan dengan baik maka investasi sebaiknya ditunda terlebih dahulu. Aspek

teknis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses pembangunan bisnis

secara teknis dan pengoperasiannya setelah bisnis tersebut selesai dibangun.

Aspek-aspek teknis dan dapat dianalisis melalui beberapa faktor, yaitu :

i. Penentuan Lokasi Bisnis

Lokasi bisnis adalah lokasi dimana bisnis akan dijalankan, baik lokasi untuk

lahan pabrik maupun lokasi untuk perkantoran. Lokasi bisnis mempunyai

pengaruh yang besar terhadap biaya operasional dan biaya investasi.

Penentuan lokasi bisnis ditentukan oleh beberapa variabel yang dapat

digolongkan menjadi variabel utama (primer) dan variabel pendukung

(sekunder). Variabel utama dalam pemilihan lokasi bisnis antara lain

ketersediaan bahan mentah, letak pasar yang dituju, ketersediaan sumber

energi, air, sarana komunikasi, dan tenaga kerja, serta ketersediaan fasilitas

transportasi. Selain variabel utama, terdapat beberapa variabel pendukung

seperti, hukum dan peraturan yang berlaku, iklim dan keadaan tanah, sikap

masyarakat, serta rencana pengembangan perusahaan.

ii. Luas Produksi

Luas produksi merupakan jumlah atau volume hasil produksi yang

seharusnya diproduksi oleh perusahaan dalam satu periode tertentu. Luas

produksi harus direncanakan secara matang agar perusahaan dapat

memperoleh keuntungan yang optimal. Jumlah produksi yang terlalu besar

akan menyebabkan adanya penumpukan barang sehingga menimbulkan

pemborosan. Sebaliknya, jika jumlah produksi terlalu sedikit akan

menyebabkan perusahan tidak mampu memenuhi permintaan pasar dan

berakibat pada kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan luas produksi

antara lain batas permintaan, tersedianya kapasitas mesin-mesin, jumlah dan

kemampuan tenaga kerja pengelola proses produksi, kemampuan finansial

dan manajemen perusahaan, kemungkinan adanya perubahan teknologi

produksi di masa yang akan datang.

iii. Proses Produksi

Berdasarkan proses produksi dikenal adanya tiga jenis proses, yaitu proses

produksi yang terputus-putus, kontinu, dan kombinasi. Sistem yang kontinu

akan lebih mampu menekan risiko kerugian akibat fluktuasi harga dan

efektivitas tenaga kerja yang lebih baik dibandingkan dengan sistem terputus.

Page 23: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

9

Umumnya proses produksi kontinu menggunakan mesin-mesin dengan

teknologi yang lebih baik.

iv. Layout

Layout pabrik merupakan keseluruhan bentuk dan penempatan fasilitas-

fasilitas yang diperlukan dalam proses produksi. Penempatan layout pabnk

pada umumnya dilakukan ketika lokasi pabrik ditentukan dengan berbagai

pertimbangan. Layout yang baik memiliki berbagai kriteria, yaitu

meminimalkan jarak angkut antar bagian, aliran material yang baik, efektif

dalam penggunaan ruang, memberikan keselamatan atas barang-barang yang

diangkut, memungkinkan adanya perluasan bisnis, meminimalkan biaya

produksi, dan memberikan jaminan keamanan yang cukup bagi keselamatan

tenaga kerja.

v. Pemilihan Jenis Teknologi dan Equipment

Pemilihan mesin, peralatan, dan teknologi merupakan hal yang penting untuk

dilakukan. Hal ini karena kesalahan dalam pemilihan mesin, peralatan, dan

teknologi yang digunakan akan menimbulkan kerugian jangka panjang.

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada pemilihan mesin dan

peralatan, antara lain kesesuaian dengan teknologi, harga perolehan,

kemampuan, kualitas serta umur ekonomis. Disamping itu terdapat beberapa

hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan teknologi, antara lain

kemampuan tenaga kerja dalam menggunakan teknologi, kesesuaian

teknologi dengan bahan baku yang digunakan, kemungkinan untuk

mengembangkan teknologi di masa depan, keberhasilan teknologi di tempat

lain.

c. Aspek Manajemen dan Hukum

Aspek manajemen mempelajari tentang manajemen dalam masa

pembangunan bisnis dan manajemen dalam masa operasi. Pada masa

pembangunan, aspek manajemen mempelajari siapa yang akan menjadi pelaksana

bisnis, jadwal penyelesaian bisnis, dan siapa yang akan melakukan studi

kelayakan bisnis untuk masing-masing aspek. Sedangkan manajemen dalam

operasi, hal yang dipelajari adalah bagaimana bentuk organisasi/ badan usaha

yang dipilih, bagaimana struktur organisasi, serta berapa banyak jumlah tenaga

kerja yang digunakan (Nurmalina et al 2010).

Aspek hukum mengkaji ketentuan hukum yang harus dipenuhi sebelum

menjalankan usaha. Ketentuan hukum untuk setiap jenis usaha berbeda-beda,

tergantung kompleksitas bisnis tersebut. Aspek hukum berisi mengenai masalah

kelengkapan dan keabsahan dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha

sampai izin-izin yang dimiliki (Kasmir & Jakfar 2012). Aspek hukum

mempelajari jaminan-jaminan yang bisa disediakan bila akan menggunakan

sumber dana yang berupa pinjaman, berbagai akta, sertifikat, dan izin. Selain itu,

aspek hukum diperlukan dalam hal mempermudah dan memperlancar kegiatan

bisnis pada saat menjalin jaringan kerjasama dengan pihak lain (Nurmalina et al

2010).

d. Aspek Sosial dan Ekonomi

Dalam aspek sosial, ekonomi, dan budaya yang akan dinilai adalah seberapa

besar bisnis mempunyai dampak sosial, ekonomi, dan budaya terhadap

masyarakat secara keseluruhan. Pada aspek sosial yang dipelajari adalah

penambahan kesempatan kerja atau pengurangan pengangguran, pemerataan

kesempatan kerja dan bagaimana pengaruh bisnis tersebut terhadap lingkungan

sekitar lokasi bisnis. Sedangkan dari aspek ekonomi suatu bisnis dapat

Page 24: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

10

memberikan peluang peningkatan pendapatan masyarakat, pendapatan asli daerah

(PAD), pendapatan dari pajak, dan dapat menambah aktivitas ekonomi.

e. Aspek Lingkungan

Aspek ini mempelajari bagaimana pengaruh bisnis tersebut terhadap

lingkungan, apakah dengan adanya bisnis menciptakan lingkungan semakin baik

atau semakin rusak. Pertimbangan tentang sistem alami dan kualitas lingkungan

dalam analisis suatu bisnis justru akan menunjang kelangsungan suatu bisnis itu

sendiri, sebab tidak ada bisnis yang akan bertahan lama apabila tidak bersahabat

dengan lingkungannya (Hufschmidt et al 1987)

2. Aspek Finansial

Analisis aspek finansial dilakukan untuk menentukan rencana investasi melalui

perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara

pengeluaran dan pendapatan dan menilai apakah usaha dapat berkembang. Dalam

pengkajian aspek finansial diperhitungkan berapa jumlah dana yang dibutuhkan

untuk membangun dan mengoperasikan kegiatan bisnis. Hal-hal yang mendapatkan

perhatian dalam penelitian aspek ini antara lain :

a. Sumber Dana

Dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber dana yang ada,

seperti modal sendiri, modal pinjaman, perolehan saham, penerbitan obligasi,

kredit bank serta leasing dari lembaga non bank.

b. Aliran Kas (Cash flow)

Cash flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada pada perusahaan

dalam suatu periode tertentu. Cash flow menggambarkan berapa uang yang masuk

ke perusahaan dan jenis pemasukan tersebut. Cash flow juga menggambarkan

berapa uang yang keluar serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan. Aliran kas

penting digunakan dalam akuntansi karena laba dalam pengertian akuntansi tidak

sama dengan kas masuk bersih, dan yang relevan bagi investor adalah kas bukan

laba.

c. Biaya Kebutuhan Investasi

Investasi dilakukan dalam berbagai bentuk yang digunakan untuk membeli

aset-aset yang dibutuhkan proyek tersebut. Aset-aset ini biasanya berupa aset tetap

yang dibutuhkan perusahaan mulai dari pendirian hingga dapat dioperasikan. Oleh

karena itu, dalam melakukan investasi dibutuhkan biaya kebutuhan investasi yang

digunakan untuk membeli berbagai kebutuhan yang berkaitan dengan investasi

tersebut. Biaya kebutuhan investasi biasanya disesuaikan dengan jenis bisnis yang

akan dijalankan. Secara umum komponen biaya kebutuhan investasi terdiri dari

biaya prainvestasi dan biaya pembelian aktiva tetap (Husnan dan Muhammad

2000). Aktiva tetap atau aktiva jangka panjang terdiri dari tanah dan

pengembangan lokasi, bangunan dan perlengkapannya, pabrik dan mesin, dan

aktiva tetap lainnya.

Biaya investasi pada umumnya dikeluarkan pada tahun pertama pendirian

atau pembangunan suatu bisnis dengan sejumlah uang tertentu. Sejumlah uang

yang kita keluarkan dalam bentuk biaya bisnis mempunyai nilai yang berbeda bila

dikeluarkan dalam waktu yang berbeda. Oleh sebab itu, pengaruh waktu terhadap

uang (time value of money) harus diperhatikan, dalam hal ini terkait dengan biaya

investasi. Biaya investasi yang dikeluarkan pada tahun ini dan beberapa tahun

kemudian tentu saja terdapat perbedaan. Dengan demikian, dapat digunakan salah

satu konsep time value of money agar hasil perhitungan menjadi semakin

representative.

Page 25: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

11

Time Value of Money

Konsep ini menyatakan bahwa nilai sekarang (present values) adalah lebih baik

daripada nilai yang sama pada waktu yang akan datang, dan hasil yang diperoleh lebih

dahulu adalah lebih baik daripada yang diperoleh kemudian. Konsep ini dapat

digunakan untuk mengatasi kelemahan ukuran kemanfaatan bisnis yang tidak

berdiskonto, untuk itu dimensi waktu perlu dimasukkan dalam evaluasi melalui

penggunaan diskonto. Diskonto merupakan suatu teknik untuk menurunkan manfaat

yang diperoleh pada masa yang akan datang dan arus biaya menjadi nilai biaya pada

masa sekarang (Gittinger 1986)

Salah satu konsep yang dapat digunakan untuk menghitung nilai di waktu yang

akan datang jika diketahui sejumlah uang pada saat ini adalah compounding factor.

Compounding factor membantu melakukan perhitungan untuk mengetahui nilai yang

akan datang (future value) dalam suatu periode waktu tertentu. Cara menghitung nilai

yang akan datang, yaitu F = P (1+i)n,

dimana (1+i)n

adalah compounding factor.

Teori Biaya Produksi

Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan

untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan

digunakan untuk menciptakan barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Biaya

produksi yang dikeluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan kepada dua jenis, yaitu

biaya eksplisit dan biaya tersembunyi. Biaya eksplisit adalah pengeluaran-pengeluaran

perusahaan berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor-faktor produksi

dan bahan mentah yang dibutuhkan. Sedangkan biaya tersembunyi adalah taksiran

pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.

Keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan produsen dapat dibedakan

kepada dua jenis pembiayaan, yaitu biaya yang selalu berubah dan biaya tetap. Dengan

demikian, biaya dibedakan kepada tiga jenis :

1. Biaya total (TC) : keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan

2. Biaya tetap total (TFC) : keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh

faktor produksi yang tidak dapat diubah jumlahnya

3. Biaya berubah total (TVC) : keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh

faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya

Dalam persamaan : TC = TFC + TVC

Rp

TC

TVC

Kurva semakin curam seiring

peningkatan produksi

TFC

Output

Gambar 1 Biaya total, biaya tetap, biaya berubah total Sumber : N. Gregory Mankiw

Kurva TFC berbentuk horisontal karena nilai tidak akan berubah sebanyak

apapun barang yang diproduksi. Sedangkan kurva TVC bermula dari titik 0 dan

Page 26: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

12

semakin lama semakin bertambah tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa ketika tidak

ada produksi TVC = 0, dan semakin besar produksi semakin besar nilai biaya berubah

total (TVC). Bentuk kurva TVC yang pada akhirnya semkain tegak menggambarkan

bahwa produksi dipengarui oleh hukum hasil lebih yang semakin berkurang.

Biaya dan Manfaat

Dalam menganalisis suatu bisnis, penyusunan arus biaya dan manfaat yang

diperoleh sangat penting untuk mengukur besar kecilnya nilai tambah yang dihasilkan

dengan adanya kegiatan bisnis. Biaya merupakan segala sesuatu yang secara langsung

maupun tidak langsung dapat mengurangi tujuan bisnis. Sedangkan manfaat adalah

segala sesuatu yang secara langsung maupun tidak langsung membantu tercapainya

tujuan suatu bisnis. Biaya yang diperlukan suatu bisnis dapat dikategorikan sebagai

berikut: 1. Biaya modal merupakan dana untuk investasi yang penggunaannya bersifat jangka

panjang, seperti tanah, bangunan, pabrik, dan mesin.

2. Biaya operasional atau modal kerja merupakan kebutuhan dana yang diperlukan

pada saat proyek mulai dilaksanakan, seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja.

3. Biaya lainnya yaitu pajak, bunga dan pinjaman.

Sedangkan menurut Nurmalina et. al (2009), manfaat terdiri dari tiga jenis, yaitu

tangible benefit, indirect benefit, dan intangible benefit, yaitu :

1. Tangible benefit, manfaat yang dapat diukur. Umumnya manfaat ini disebabkan oleh

peningkatan produksi, perbaikan kualitas produk, perubahan waktu dan lokasi

penjualan, perubahan bentuk produk, mekanisasi pertanian.

2. Indirect benefit, manfaat yang dirasakan di luar bisnis itu sendiri sehingga

mempengaruhi keadaan eksternal bisnis.

3. Intangible benefit, manfaat yang riil ada, tapi sulit diukur, seperti manfaat keindahan,

kesejukan, dan kenyamanan.

Kriteria Investasi

Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menilai kelayakan investasi, yaitu

Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net

B/C), dan Payback Period (PP).

1. Net Present Value

Metode Net Present Value (NPV) merupakan metode yang dilakukan dengan cara

membandingkan nilai sekarang dari aliran kas masuk bersih dengan nilai sekarang

dari biaya pengeluaran suatu investasi. Untuk melakukan perhitungan kelayakan

investasi dengan menggunakan metode NPV diperlukan data aliran kas keluar awal,

aliran kas masuk bersih di masa yang akan datang, dan rate of return minimum yang

diinginkan.

2. Internal Rate of Return

Metode Internal Rate of Return (IRR) pada dasarnya merupakan metode untuk

menghitung tingkat bunga yang dapat menyamakan antara present value dari semua

aliran kas masuk dengan aliran kas keluar dari suatu investasi usaha. Maka pada

prinspinya metode ini digunakan untuk menghitung besaran rate of return yang

sebenarnya.

3. Net Benefit Cost Ratio

Metode Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) adalah metode yang digunakan untuk

membandingkan antara manfaat bersih bernilai positif dengan manfaat bersih bernilai

Page 27: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

13

negatif. Dengan kata lain, manfaat bersih yang menguntungkan bisnis yang

dihasilkan terhadap setiap satu satuan kerugian dari bisnis tersebut.

4. Payback Period

Metode Payback Period merupakan metode yang digunakan untuk menghitung lama

periode yang diperlukan untuk mengembalikan uang yang telah diinvestasikan dari

aliran kas masuk tahunan yang dihasilkan oleh usaha tersebut.

Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas digunakan untuk melihat dampak dari suatu keadaan yang

berubah-ubah terhadap hasil dari suatu analisis kelayakan. Tujuan analisis ini adalah

untuk menilai apa yang akan terjadi dengan hasil analisis dalam perhitungan biaya atau

manfaat. Apakah kelayakan suatu kegiatan investasi atau bisnis sensitif terhadap

perubahan yang terjadi.

Analisis sensitivitas ini perlu dilakukan karena dalam analisis kelayakan suatu

bisnis perhitungan umumnya didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang mengandung

ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang (Kadariah,

1986). Serta merupakan analisis pasca kriteria investasi yang digunakan untuk melihat

apa yang akan terjadi dengan kondisi ekonomi dan hasil analisa bisnis jika terjadi

perubahan atau ketidaktepatan dalam perhitungan biaya atau manfaat.

Perubahan-perubahan yang biasa terjadi dalam menjalankan bisnis umumnya

dikarenakan oleh :

1. Harga

2. Keterlambatan pelaksanaan

3. Kenaikan biaya

4. Ketidaktepatan dan perkiraan hasil (produksi)

Kerangka Pemikiran Operasional

Usaha Tahu Bandung Kayun-Yun merupakan salah satu usaha tahu yang

menggunakan kedelai impor sebagai bahan baku produksi. Menurut pemilik usaha,

sulitnya mencari kedelai lokal menjadi salah satu penyebab penggunaan kedelai impor.

Selain itu, para pengrajin termasuk Pak Uun menilai bahwa kedelai impor memiliki

kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan kedelai lokal. Kedelai impor memiliki biji

dengan ukuran yang lebih besar serta lebih cepat mekar sehingga lebih mudah

digunakan dalam proses produksi.

Sulit ditemukannya kedelai lokal juga dipicu oleh rendahnya produksi kedelai

lokal. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, keterbatasan lahan

untuk menanam, minat petani yang cukup rendah dalam budidaya kedelai, serta

pembebasan tarif impor kedelai semakin membuat Indonesia menjadi ketergantungan

terhadap kedelai impor. Karena kebutuhan konsumsi kedelai cukup tinggi dan produksi

lokal tidak mampu untuk menutupi kebutuhan tersebut, maka pemerintah

memberlakukan impor kedelai dari beberapa negara penghasil kedelai dunia. Dalam

perjalanannya, terjadi beberapa masalah antara lain penurunan produksi AS yang

menyebabkan penurunan pasokan kedelai, melemahnya nilai tukar rupiah, serta adanya

permainan pada sisi suplai membuat harga kedelai semakin meningkat. Penurunan

produksi yang terjadi di AS diantaranya disebabkan oleh gangguan cuaca dan satwa liar.

Karena pengimpor utama terbesar kedelai adalah AS, maka penurunan pasokan kedelai

di AS memiliki dampak terhadap pasokan kedelai di Indonesia. Peningkatan nilai tukar

rupiah terhadap dolar juga sangat berpengaruh terhadap harga kedelai, karena sebagian

Page 28: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

14

besar kedelai adalah impor. Impor kedelai di Indonesia dikuasai oleh segelintir

perusahaan saja. Beberapa perusahaan importir membeli kedelai dalam volume yang

besar sehingga mudah untuk melakukan permainan harga karena pasar cukup

bergantung terhadap kedelai impor.

Bapak Uun, selaku pemilik usaha, menyatakan bahwa adanya kenaikan harga

kedelai tidak membuat usahanya berhenti produksi. Selama ini harga kedelai memang

selalu berfluktuasi. Hingga pada tahun 2013, kedelai impor meningkat secara signifikan.

Semula harga kedelai berkisar antara Rp 6 000 – Rp 7 000 per kilogram naik hingga

mencapai Rp 9 000 – Rp 10 500 per kilogram. Kenaikan harga yang terjadi tentu saja

membuat para pengrajin termasuk Pak Uun merasa khawatir terhadap keberlangsungan

usahanya. Apakah dengan adanya kenaikan harga kedelai, usahanya dapat dilanjutkan

atau tidak di kemudian hari. Dengan demikian, penting untuk dilakukan penelitian

mengenai kelayakan usaha. Selain analisis secara finansial, penelitian juga menganalisis

aspek non finansial untuk melihat kelayakan seluruh kegiatan usaha. Analisis aspek

non finansial akan mengkaji usaha melalui beberapa aspek, yaitu aspek pasar, teknis,

manajemen dan hukum, sosial dan ekonomi, serta lingkungan. Sedangkan, aspek

finansial mengkaji usaha melalu empat kriteria investasi, yaitu NPV, IRR, Net B/C dan

payback period.

Untuk mengetahui seberapa besar dampak yang terjadi terhadap suatu perubahan

dalam usaha, peneliti melakukan analisis sensitivitas terhadap dua variabel terkait.

Variabel ini ditentukan berdasarkan perubahan yang pernah terjadi di lapangan. Dari sisi

pengeluaran, variabel yang akan dianalisis adalah kenaikan harga kedelai. Sedangkan

dari sisi penerimaan, variabel yang akan dianalisis adalah penurunan jumlah produksi.

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis maka dapat dilihat kelayakan Usaha

Tahu Bandung Kayun-Yun. Apabila layak, maka usaha patut untuk dilanjutkan. Apabila

tidak layak, maka usaha sebaiknya melakukan perbaikan dan peningkatan efisiensi

usaha. Analisis kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun-Yun dapat diringkas pada

Gambar 4.

Page 29: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

15

Gambar 2 Kerangka pemikiran operasional

Penggunaan kedelai impor oleh sebagian besar

usaha tahu

Penyebab :

- Sulit untuk

menemukan kedelai

lokal

- Kedelai impor dinilai

memilki kualitas

yang lebih baik

Dampak :

Ketergantungan

yang tinggi

terhadap kedelai

impor

Penyebab pada sektor

input :

- Keterbatasan lahan

- Minat petani dalam

budidaya kedelai

cukup rendah

- Pembebasan tarif

impor kedelai

Akibat :

Kenaikan harga kedelai impor yang

tidak dapat terhindarkan menjadi

salah satu masalah krusial bagi

pengrajin tahu.

Kendala :

Produksi AS

menurun,

melemahnya nilai

tukar rupiah,

permasalahan pada

sisi suplai

Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun-Yun

Analisis Finansial

1. Net Present Value (NPV )

2. Internal Rate of Return (IRR)

3. Net Benefit-Cost (Net B/C)

4. Payback Period (PP)

Analisis Non Finansial

1. Aspek Pasar

2. Aspek Teknis

3. Aspek Manajemen dan

Hukum

4. Aspek Sosial dan

Ekonomi

5. Aspek Lingkungan

Layak Tidak Layak

Analisis Sensitivitas

Lanjutkan Lakukan perbaikan dan

peningkatan efisiensi usaha

Page 30: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

16

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada usaha tahu Bandung Kayun-Yun milik Bapak Uun

yang terletak di Cibanteng Proyek, Desa Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea,

Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan beberapa

pertimbangan. Pertama, Kecamatan Ciampea merupakan salah satu kebutuhan kedelai

tertinggi di Kabupaten Bogor yang juga merupakan salah satu sentra produksi kedelai.

Kedua, usaha ini tergolong usaha kecil sehingga sangat rentan terhadap suatu perubahan

yang terjadi. Oleh karena itu, penelitian perlu dilakukan untuk melihat kelayakan usaha

baik dari segi finansial maupun non finansial. Pengambilan data dilakukan pada bulan

Desember 2013 – Januari 2014.

Data dan Instrumentasi

Penelitian ini menggunakan data primer maupun data sekunder, baik yang

bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer diperoleh dengan melakukan

wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner, konsultasi, dan pengamatan

langsung. Responden yang menjadi sumber data primer yaitu pemilik, karyawan, serta

masyarakat umum di sekitar lokasi penelitian. Data sekunder yang berguna untuk

melengkapi informasi dalam penelitian ini diperoleh dari data internal usaha tahu

maupun diperoleh dari instansi-instansi yang terkait dengan penelitian ini, antara lain

penelitian terdahulu yang relevan dalam penelitian ini, Badan Pusat Statistik,

Departemen Pertanian, buku-buku dan artikel elektronik terkait. Untuk informasi

tambahan yang mendukung penelitian ini menggunakan literatur yang relevan dengan

objek permasalahan.

Metode Pengumpulan Data

Data primer diperoleh dari penentuan responden dari pihak internal maupun

eksternal perusahaan, penentuan tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik

purposive sampling (secara sengaja). Responden dari pihak internal perusahaan yakni

pemilik usaha dan karyawan usaha tahu. Wawancara dengan pemilik usaha mengenai

aspek finansial dan beberapa aspek non finansial, seperti aspek pasar, teknis, dan

manajemen. Wawancara dengan karyawan sebagai data pelengkap saja. Sedangkan

untuk pihak eksternal yakni kepala desa serta masyarakat sekitar. Wawancara dilakukan

untuk mengetahui pengaruh keberadaan usaha tahu Bandung Kayun-Yun terhadap

kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan. Data sekunder yang digunakan

berasal dari studi literatur berbagai buku, skripsi, internet, dan instansi-instansi terkait

lainnya seperti Badan Pusat Statistik, dan Departemen Pertanian.

Metode Pengolahan Data dan Analisis Data

Data dan informasi yang telah dikumpulkan dianalisis secara kualitatif dan

kuantitatif dan diolah dengan menggunakan bantuan komputer, yakni program

Microsoft Excel 2010. Analisis kualitatif dilakukan dengan menganalisis aspek pasar,

aspek teknis, aspek manajemen dan hukum, serta aspek ekonomi, sosial dan budaya.

Analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui apakah usaha tersebut layak atau tidak

secara non finansial, sedangkan analisis kuantitatif dilakukan untuk menilai kelayakan

Page 31: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

17

usaha secara finansial melalui empat kriteria investasi, yaitu analisis nilai bersih

sekarang (Net Present Value/NPV), tingkat pengembalian investasi (Internal Rate of

Return/IRR), masa pengembalian investasi (Payback Period), rasio manfaat bersih dan

biaya (Net Benefit and Cost Ratio/Net B/C Ratio) dan analisis sensitivitas.

Aspek Non Finansial

Aspek Pasar

Analisa aspek pasar dilakukan dengan cara deskriptif. Analisis ini dilakukan

dengan tujuan untuk mengetahui potensi pasar, pangsa pasar dan bauran pemasaran

yang digunakan perusahaan. Potensi pasar dapat diprediksi melalui menganalisis jumlah

permintaan dan penawaran. Serta bauran pemasaran yang bertujuan untuk memperoleh

laba yang optimal dengan mengkombinasikan empat variabel marketing mix. Aspek

pasar dikatakan layak jika terdapat peluang pasar, potensi pasar dan potensi penjualan

suatu yang dapat diraih oleh pelaku usaha.

Aspek Teknis

Analisis aspek teknis dilakukan secara deskriptif pada kegiatan teknis dalam

usaha tahu. Pada analisis ini dilihat lokasi bisnis, luas produksi, proses produksi, layout

atau tata letak, serta pemilihan jenis teknologi dan peralatan. Suatu usaha dapat

dikatakan layak jika perusahaan memiliki lokasi usaha yang mampu menunjang

pelaksanaan usaha, luas produksi sudah melebihi produksi minimum yang harus

dicapai, proses produksi sudah sesuai dengan standar prosedur operasional, layout usaha

mempermudah proses produksi, serta menggunakan jenis teknologi dan peralatan teknis

sesuai dengan prosedur.

Aspek Manajemen dan Hukum

Analisis aspek manajemen dilakukan secara deskriptif pada manajemen dalam

operasi. Pada analisis ini dilihat bentuk usaha, jenis-jenis pekerjaan, persyaratan dalam

menjalankan pekerjaan, struktur organisasi yang diterapkan dalam perusahaan, dan

pengadaan tenaga kerja yang dibutuhkan (Husnan dan Muhammad, 2000). Suatu usaha

dikatakan layak jika perusahaan menggunakan sistem manajemen sesuai dengan

kebutuhan dan memiliki pembagian serta deskripsi tugas yang jelas, sehingga

mendukung pencapaian tujuan perusahaan.

Aspek hukum yang akan dianalisis pada usaha ini adalah melihat kelengkapan

dan keabsahan dokumen yang berkaitan dengan usaha tahu mulai dari bentuk badan

usaha sampai dengan ijin-ijin yang dimilki. Hal ini dikarenakan aspek hukum dari

sebuah kegiatan usaha diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar kegiatan

bisnis pada saat menjalin kerjasama dengan pihak lain.

Aspek Sosial dan Ekonomi

Analisis aspek sosial dan ekonomi dilakukan secara kualitatif pada pengaruh

keberadaan usaha terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar usaha.

Pada analisis ini, suatu usaha dikatakan layak dari aspek sosial ekonomi jika usaha

memiliki dampak positif dalam hal penyerapan tenaga kerja, pendapatan masyarakat,

Page 32: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

18

kontribusi dan peduli terhadap perbaikan di lingkungan sekitar, dan kontribusi dalam

pendapatan daerah atau negara.

Aspek Lingkungan

Aspek lingkungan dikaji secara deskriptif untuk mengetahui dampak usaha

terhadap lingkungannya. Aspek lingkungan umumnya berkaitan dengan adanya

pencemaran terhadap lingkungan sekitar lokasi usaha atau limbah air sisa produksi tahu.

Aspek lingkungan dikatakan layak apabila tidak menimbulkan dampak negatif bagi

lingkungan sekitar

Aspek Finansial

Analisis aspek finansial akan dilakukan secara kuantitatif menggunakan bantuan

alat hitung kalkulator dan komputer dengan program Microsoft Excel. Pada analisis

aspek finansial ini, akan digunakan empat kriteria investas, yaitu Net Present Value

(NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C), dan payback

period (PP). Dalam penelitian ini akan dilakukan pula analisis sensitivitas.

Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV) adalah nilai sekarang dari arus pendapatan yang

dihasilkan oleh penanaman investasi. Menurut Nurmalina et al. (2009) NPV merupakan

selisih antara total present value manfaat dengan total present value biaya selama umur

usaha. Nilai yang dihasilkan oleh perhitungan NPV berupa satuan mata uang (Rp).

Rumus yang digunakan dalam perhitungan NPV adalah sebagai berikut :

Keterangan : Bt = manfaat yang diperoleh setiap tahun

Ct = biaya yang dikeluarkan setiap tahun

n = jumlah tahun (umur proyek)

Kriteria kelayakan investasi berdasarkan NPV, yaitu:

NPV > 0, artinya suatu usaha sudah dinyatakan menguntungkan dan layak untuk

dilaksanakan.

NPV < 0, artinya usaha tidak menghasilkan manfaat sebesar biaya yang

digunakan yang artinya bahwa usaha merugikan dan tidak layak untuk

dilaksanakan.

NPV = 0, artinya usaha mampu mengembalikan sebesar biaya yang dikeluarkan

yang artinya usaha tidak untung maupun rugi.

Namun, pada penelitian ini perhitungan NPV tidak dilakukan secara manual.

Perhitungan NPV dilakukan dengan menggunakan formula yang telah tersedia pada

software Microsoft Excel 2010.

Page 33: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

19

Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat rata-rata keuntungan intern tahunan

usaha yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan persen. IRR merupakan

nilai discount rate yang membuat NPV dari suatu usaha sama dengan nol. Suatu usaha

atau kegiatan investasi dinyatakan layak apabila nilai IRR lebih besar dari tingkat

discount rate yang ditentukan, sedangkan jika IRR lebih kecil dari tingkat discount rate

yang ditentukan maka usaha atau kegiatan investasi tidak layak untuk dijalankan

(Nurmalina et al, 2010). Secara matematis IRR dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan : i = discount rate dengan NPV positif

i‟ = discount rate dengan NPV negatif

NPV = NPV yang bernilai positif

NPV‟= NPV yang bernilai negatif

Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C)

Net Benefit-Cost Ratio adalah rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif

dengan manfaat bersih bernilai negatif (Nurmalina, et al 2009). Nilai Net B/C

menunjukkan besarnya tingkat tambahan manfaat pada setiap tambahan biaya sebesar

satu satuan (rupiah).

Keterangan : Bt = manfaat yang diperoleh tiap tahun

Ct = biaya yang dikeluarkan tiap tahun

n = jumlah tahun (umur proyek)

i = tingkat bunga (diskonto)

t = tahun

Payback Period

Payback period merupakan metode yang mengukur perioede jangka waktu atau

jumlah tahun yang dibutuhkan untuk menutupi pengeluaran awal (investasi). Umumnya

digunakan sebagai pedoman untuk menentukan suatu proyek dengan tingkat

pengembalian yang paling cepat. Rumus yang digunakan adalah :

Keterangan : I = Besarnya investasi yang diperlukan

Ab = Benefit bersih setiap tahun

Page 34: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

20

Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yang akan

diukur, yaitu kenaikan harga kedelai dan penurunan jumlah produksi tahu. Penentuan

kedua variabel tersebut berdasarkan fakta mengenai peningkatan harga kedelai yang

membuat suatu perubahan dalam usaha. Perubahan lain yang pernah terjadi selama

keberlangsungan usaha adalah penurunan jumlah produksi tahu. Dengan menggunakan

hasil analisis ini, maka akan didapatkan informasi apakah Usaha Tahu Bandung Kayun-

Yun ini masih layak untuk dijalankan atau tidak, jika terjadi perubahan pada kedua

variabel tersebut.

Asumsi Dasar

1. Umur bisnis ditentukan selama 10 tahun berdasarkan umur bangunan yang

digunakan selama bisnis berlangsung, penentuan ini berdasarkan nilai investasi

terbesar.

2. Pada tahun 2010 dan 2011, tahu hanya memiliki 1 ukuran, yaitu 4 cm seharga Rp

250 per unit. Pada tahun 2012, tahu memiliki 2 ukuran, yaitu 4 cm dan 5 cm

masing-masing seharga Rp 250 dan Rp 300 per unit. Pada tahun 2013, harga tahu

meningkat sebesar Rp 50 sehingga tahu ukuran 4 cm dan 5 cm masing-masing

seharga Rp 300 dan Rp 350 per unit.

3. Sumber modal adalah modal sendiri, tidak ada modal pinjaman.

4. Tingkat diskonto yang digunakan merupakan tingkat rata-rata diskonto Bank

Pemerintah, yaitu sebesar 8 persen. Pemilihan ini didasarkan pemilik tidak

memiliki tabungan ataupun pinjaman dari bank manapun.

5. Seluruh pembelian alat investasi dilakukan pada tahun 2004, yaitu pada awal usaha

didirikan sedangkan perhitungan dalam penelitian ini dimulai pada tahun 2010,

ketika terjadi perpindahan lokasi kepada lokasi saat ini. Untuk memberikan hasil

yang lebih representativ maka biaya investasi dilakukan perhitungan compounding

factor yang juga disesuaikan dengan umur ekonomis peralatan.

6. Perhitungan nilai penyusutan masing-masing investasi menggunakan metode garis

lurus dimana harga jual dikurangi nilai dan dibagi dengan umur manfaat.

7. 1 jiringan terdiri atas 10 kilogram kedelai.

8. Pembuatan tahu dalam satu jiringan menghasilkan 600 potong tahu

9. Penentuan hari dalam satu tahun terdiri atas 300 hari.

10. Biaya yang dikeluarkan untuk usaha tahu ini terdiri atas biaya investasi dan biaya

operasional. Biaya investasi dikeluarkan pada tahun pertama dan biaya re-investasi

dikeluarkan untuk peralatan yang sudah habis umur ekonomisnya. Sedangkan biaya

operasional terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel.

11. Harga kedelai pada tahun 2010 sebesar Rp 6 000, pada tahun 2011-2012 sebesar Rp

7 000, dan pada tahun 2013 hingga akhir periode usaha sebesar Rp 9 000.

12. Upah tenaga kerja dalam dan luar keluarga terdiri atas upah tenaga kerja dan uang

konsumsi. Uang konsumsi terdiri atas uang makan, kopi, dan rokok,.

13. Biaya perawatan mesin dan mobil diasumsikan konstan.

14. Tidak terdapat pemungutan pajak apapun dari usaha ini.

15. Tidak ada produk cacat hasil produksi, semuanya habis terjual.

16. Hasil seluruh input dan output yang digunakan dalam analisis ini bersumber dari

hasil wawancara dan survey lapang.

Page 35: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

21

GAMBARAN UMUM USAHA

Pada awalnya, Pak Uun memulai usahanya dengan menjadi salah satu pekerja

pada pabrik tahu. Disanalah beliau tertarik untuk mendirikan usaha tahu sendiri. Sambil

bekerja, beliau mempelajari bagaimana proses pembuatan tahu dan mengamati peralatan

apa saja yang dibutuhkan dalam proses pembuatan tahu.

Setelah modal mencukupi, Pak Uun akhirnya berhasil mendirikan usaha tahu

sendiri pada tahun 2004 yang berlokasi di Warung Borong Kecamatan Ciampea

Kabupaten Bogor. Kapasitas produksi pertama berkisar antara 40 – 50 kilogram tiap

siklus produksi. Seluruh kegiatan produksi dilakukan oleh Pak Uun bersama istri karena

belum memiliki tenaga kerja. Pada tahun 2006, Pak Uun berpindah lokasi karena masa

kontraknya telah habis. Wilayah selanjutnya yang beliau pilih adalah Kebon Kopi,

yakni sebrang kampus IPB dengan batas kontrak yang diberikan adalah 4 tahun. Pada

saat berpindah ke lokasi yang baru, Pak Uun mengalami jumlah penurunan volume

produksi. Awalnya usaha tahu Pak Uun mengolah hingga mencapai 40 – 50 kilogram

kedelai menjadi sekitar 30 – 40 kilogram kedelai. Penurunan jumlah produksi ini

disebabkan sulitnya akses menuju lokasi. Hal ini dikarenakan pabrik berlokasi di tempat

terpencil dan sulit dilalui kendaraan. Selain itu harga kedelai yang berfluktuatif dan

keterbatasan modal juga menjadi penyebab penurunan produksi.

Pada tahun 2010, Pak Uun berpindah ke lokasi pabrik yang juga menjadi tempat

penelitian tugas akhir penulis yaitu Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

Bogor. Lokasi dipilih karena memiliki area yang luas, akses yang mudah dijangkau, dan

dapat dilalui oleh kendaraan umum sehingga dapat menunjang semua kegiatan usaha.

Sejak pindah ke lokasi ini, usaha Pak Uun mulai mengalami banyak kemajuan antara

lain peningkatan permintaan tahu, peningkatan volume produksi, dan penambahan

tenaga kerja. Pak Uun mulai mendapat beberapa pesanan dari pasar sekitar, pedagang

keliling, bahkan rumah makan. Karena adanya permintaan pasar disertai dengan modal

yang cukup, maka Pak Uun mulai meningkatkan volume produksinya. Peningkatan

volume produksi menyebabkan Pak Uun harus menambah tenaga kerja untuk

menyelesaikan produksi dengan lebih cepat. Oleh sebab itu Pak Uun menambah dua

orang tenaga kerja untuk membantunya. Dua orang tenaga kerja berasal dari penduduk

sekitar yang memiliki pengalaman dalam proses produksi tahu. Sampai saat ini, Pak

Uun sudah memiliki tiga belas orang pedagang keliling dan dua pasar langganan. Belum

lagi, terkadang terdapat beberapa permintaan dari rumah makan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Kelayakan Aspek Non Finansial

Analisis aspek non finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana usaha tahu

Bandung Kayun-Yun layak jika dilihat dari aspek-aspek non finansial. Analisis aspek

non finansial yang akan dibahas pada penelitian ini adalah aspek pasar, aspek, teknis,

aspek manajemen dan hukum, aspek sosial dan ekonomi serta aspek lingkungan.

Aspek Pasar

Pengkajian aspek pasar sangat penting untuk dilakukan karena tidak ada usaha

yang berhasil tanpa adanya permintaan barang maupun jasa dari pasar. Pada penelitian

ini aspek pasar yang diteliti meliputi permintaan, penawaran, serta strategi pemasaran.

Page 36: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

22

1. Permintaan

Analisis permintaan digunakan untuk mengetahui secara riil jumlah kebutuhan

produk atau jasa yang dihasilkan dalam periode waktu tertentu. Potensi pasar usaha

tahu bandung dinilai cukup tinggi. Dalam sehari atau satu kali siklus, usaha tahu ini

mampu berproduksi hingga mencapai 100 - 120 kilogram kedelai yang dapat

menghasilkan 6 700 potong tahu yang dibedakan menjadi dua ukuran, yaitu ukuran 4

cm dan 5 cm. Jumlah permintaan tahu dapat dilihat dari hasil produksi yang selalu

habis terjual. Terlebih lagi pada saat hari raya, permintaan terhadap tahu bandung

Kayun-yun meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan hari biasanya. Sebagian

hasilnya diberikan kepada tenaga kerja sebagai bonus lebaran. Permintaan tahu

bandung ini biasanya datang dari beberapa pasar setempat, pedagang keliling

langganan, rumah makan, hingga konsumen yang langsung datang ke tempat

produksi. Pak Uun lebih memprioritaskan tahu hasil produksinya kepada pedagang

keliling langgannannya, sisanya baru dijual ke pasar dan permintaan lainnya.

Menurut KOPTI (2013), kebutuhan kedelai tiap bulannya mencapai 3 300 000

kilogram sehingga kebutuhan tiap tahun rata-rata mencapai 39 600 000 dan relatif

stabil. Stok kedelai Kabupaten Bogor selalu tersedia dan relatif aman. Jika dikaitkan

dengan kebutuhan rata-rata dan stok kedelai yang tersedia, maka permintaan kedelai

oleh para pengrajin tahu dapat selalu terpenuhi. Pak Uun mengaku, tidak pernah

mengalami kesulitan dalam melakukan pembelian kedelai. Kedelai dapat dibeli di

KOPTI, maupun di toko-toko setempat. Beliau melakukan pembelian kedelai dan

berproduksi sesuai dengan kemampuannya. Setiap harinya, berapa pun kedelai yang

diproduksi, kedelai hasil olahannya selalu habis terjual.

Permintaan akan produk tahu juga dapat dilihat dari konsumsi tahu rata-rata

nasional per kapita. Konsumsi tahu nasional per kapita menunjukkan angka yang

cukup tinggi dibandingkan dengan konsumsi kacang kedelai. Hal ini menunjukkan

bahwa potensi pasar untuk usaha ini cukup baik. Konsumsi tahu mencapai 6 – 7.5

kilogram per tahun per kapita dengan nilai rata-rata pertumbuhan konsumsi relatif

stabil hanya mencapai 0.9 persen. Hal ini dapat ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 3 Konsumsi rata-rata per kapita beberapa bahan makanan tahun 2009 –2013

Bahan Makanan Satuan

unit

Tahun Rata-rata

pertumbuhan 2009 2010 2011 2012 2013

Kacang Kedelai Kg 0.052 0.052 0.052 0.052 0.052 0.00

Tahu Kg 7.039 6.987 7.404 6.987 7.039 0.09

Tempe Kg 7.039 6.935 7.300 7.091 7.091 0.23 Sumber : Deptan (2013)

Peluang dan permintaan pasar akan tahu juga didukung oleh nilai budaya

masyarakat Indonesia. Hampir seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai

Merauke menyukai produk olahan kedelai seperti tahu. Tahu dapat disantap dengan

cara yang berbeda-beda, dapat dijadikan lauk pauk hingga disajikan sebagai kudapan

atau camilan saja. Selain banyak mengandung protein, tahu memiliki harga yang

cukup terjangkau oleh seluruh kalangan. Oleh karena itu hampir seluruh masyarakat

Indonesia mengkonsumsi produk olahan yang satu ini.

2. Penawaran

Penawaran adalah jumlah produksi yang dapat disediakan oleh perusahaan.

Penawaran tahu bandung ini bersifat relatif stabil. Seluruh produk yang dihasilkan

selalu laku dan habis terjual, tidak ada permintaan yang terlalu signifikan kecuali

Page 37: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

23

pada hari raya. Pada hari raya, biasanya Pak Uun memproduksi tahu hingga dua kali

lipat untuk memenuhi permintaan pasar.

Di wilayah Desa Cihideung Ilir terdapat dua pengrajin tahu lainnya. Pak Uun

mengaku, beliau tidak pernah merasa adanya persaingan satu sama lain, bahkan

ketika terdapat masalah kenaikan harga yang baru-baru ini terjadi, para pengrajin di

sekitar bermusyawarah untuk menemukan solusi atas permasalahan yang

dihadapinya. Satu pengrajin tahu memproduksi tahu dibawah produksi rata-rata Pak

Uun, yaitu berkisar antara 40 - 50 kilogram. Sedangkan satu pengrajin lainnya

memproduksi hingga mencapai 200 - 300 kilogram, yang berarti memproduksi di

atas rata-rata jumlah produksi Pak Uun. Seluruh hasil produksi dari ketiga pengrajin

tersebut rata-rata didistribusikan melalui pedagang keliling yang sudah menjadi

langganan mereka. Berbeda dengan Pak Uun, selain menjual hasil produksinya

kepada pedagang keliling, beliau juga memiliki kenalan di dua pasar setempat

sehingga saluran distribusinya menjadi lebih luas.

Berdasarkan wawancara mendalam dengan Pak Uun, beliau tidak memiliki

upaya tersendiri dalam menghadapi beberapa pesaing pengrajin tahu di daerahnya.

Beliau hanya mempertahankan kualitas dari produk tahu buatannya. Kualitas yang

baik mencerminkan proses pengerjaan atau proses produksi yang baik. Pak Uun

selalu melakukan kontrol pada setiap proses produksi yang dilakukan. Beliau

memiliki standar terhadap rasa yang dihasilkan. Menurutnya, rasa tahu yang baik

akan sangat mempengaruhi kepuasan konsumen. Walaupun, tahu hasil produksinya

merupakan produk yang homogen dan belum memiliki loyalitas merk sehingga

cenderung memiliki daya substitusi sempurna satu sama lain, tapi Pak Uun sebagai

produsen selalu berusaha untuk memberikan hasil tahu terbaiknya dengan selalu

menjaga cita rasa dan kualitas tahu buatannya.

3. Strategi Pemasaran

Stanton (1984) mendefinisikan pasar sebagai orang-orang yang mempunyai

keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk

membelanjakannya. Sedangkan pemasaran merupakan sistem keseluruhan dari

kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan

kebutuhan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Stanton,

1984). Berdasarkan definisi tersebut maka ketika membahas tentang pemasaran,

tidak dapat lepas dari bauran pemasaran atau marketing mix. Bauran pemasaran

merupakan kombinasi dari empat variabel yang merupakan inti dari sistem

pemasaran yang dapat dikendalikan oleh perusahaan. Variabel tersebut dapat

dikelompokkan menjadi empat kelompok utama, yang dikenal dengan 4P, yaitu

produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).

a. Produk

Produk adalah sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan

perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan

atau kebutuhan. Produk yang dihasilkan oleh industri tahu ini adalah tahu

bandung. Tahu bandung adalah tahu putih yang sudah dibentuk melalui potongan-

potongan lalu dilakukan proses perebusan kembali dengan menggunakan kunyit.

Produk tahu pada awalnya dipasarkan hanya dalam satu ukuran yaitu tahu

berukuran 4 cm. Seiring dengan meningkatnya volume produksi dan kemajuan

usaha, tahu mulai dipasarkan dalam dua ukuran yaitu ukuran kecil (4 cm) dan

ukuran besar (5 cm). Penambahan ukuran disebabkan juga oleh permintan pasar

Page 38: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

24

untuk disesuaikan dengan pangan yang akan diolah. Selain produk utama, yaitu

tahu juga terdapat limbah dari proses produksi berupa ampas tahu. Ampas tahu ini

sudah memilik langganan tersendiri yaitu salah satu pemilik peternakan yang

berada di daerah Ciampea. Ampas tahu digunakan sebagai pakan ternak yang baik

untuk dikonsumsi juga dinilai memiliki zat gizi yang cukup tinggi sehingga

membantu dalam proses penggemukan hewan ternak. Selain itu juga terdapat

pinggiran tahu sisa cetakan yang dapat dimanfaatkan dan sudah memiliki

langganan tersendiri, yaitu ibu-ibu warga sekitar. Hasil penjualan dari pinggiran

tahu digunakan untuk melengkapi biaya tambahan dan keperluan sekolah anak

pemilik usaha.

b. Harga

Harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk

mendapatkan kombinasi dari barang lain yang disertai dengan pemberian jasa.

Penentuan tingkat harga sangat menentukan keberhasilan sebuah bisnis. Rata-rata

pengrajin tahu sekitar memberikan harga jual yang sama kepada konsumen. Harga

jual ini ditentukan dari penambahan biaya produksi terhadap tingkat keuntungan

yang diharapkan. Penentuan harga ini disebut cost based pricing atau penetapan

harga berdasarkan biaya. Harga jual tahu mengalami kenaikan sebesar Rp 50

untuk masing – masing ukuran. Semula ukuran 4 cm seharga Rp 250 dan ukuran 5

cm seharga Rp 300, setelah adanya kenaikan harga kedelai para pengrajin

melakukan musyawarah dan mencapai keputusan bersama dengan melakukan

salah satu alternatif penyesuaian berupa kenaikan harga jual tahu. Oleh sebab itu

harga tahu meningkat menjadi Rp 300 untuk tahu ukuran 4 cm dan Rp 350 untuk

tahu ukuran 5 cm.

c. Distribusi

Pemasaran produk tahu hanya dilakukan di daerah sekitar Bogor, belum

menjangkau daerah lain. Hal ini dikarenakan penawaran produk tahu belum

mampu untuk melakukan ekspansi ke berbagai daerah karena memiliki beberapa

kendala, seperti keterbatasan modal, keterbatasan tenaga kerja, dsb. Terdapat dua

saluran utama yang digunakan oleh usaha tahu ini

Saluran I

Gambar 3 Saluran pemasaran tahu bandung saluran I

Saluran I ini merupakan saluran utama bagi pemasaran tahu bandung

Kayun-Yun. Saluran utama tahu bandung ini mengutamakan kepada penjulan

melalui perantara. Terdapat tiga belas pedagang keliling tetap yang selalu

membeli tahu bandung Kayun-Yun untuk dipasarkan kembali kepada konsumen

yang ada di berbagai daerah. Pedagang keliling ada dua macam, ada yang

menggunakan box ada juga yang menggunakan gentong. Pedagang yang

menggunakan box mampu membawa sekitar 250 potong tahu per unit box, satu

orang membawa satu box. Lain halnya dengan gentong, gentong mampu

membawa potongan tahu lebih banyak, sekitar 300 - 400 potong tahu per

gentongnya. Jika terdapat tahu yang mengalami kerusakan ataupun tidak laku,

tahu akan dikembalikan kepada produsen. Tahu yang mengalami kerusakan dan

sisa-sisa potongan memiliki langganan tersendiri.

Usaha tahu Pedagang Keliling Konsumen

Page 39: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

25

Saluran II

Gambar 4 Saluran pemasaran tahu bandung saluran II

Saluran II juga menggunakan perantara untuk memasarkan produk tahu

kepada konsumen. Perantaranya yaitu pasar. Terdapat dua pasar langganan yang

digunakan Pak Uun sebagai tempat untuk berjualan tahu, yaitu Pasar Ciomas dan

Pasar Anyar. Pemilihan kedua pasar ini dikarenakan sejak Pak Uun mendirikan

usaha tahu, beliau sudah merintis penjualan di kedua pasar tersebut. Beliau

memiliki beberapa kenalan dan langganan selama berjualan. Oleh sebab itu,

hingga sekarang Pak Uun menjual tahu hasil produksinya ke dua pasar yang telah

dirintisnya tersebut.

Prioritas utama produsen adalah saluran I. Pak Uun mengutamakan tahu

hasil produksinya untuk dijual terlebih dahulu kepada tiga belas pedagang keliling

langganannya. Sebagian besar pedagang keliling mengambil tahu pada pagi hari

bahkan menjelang subuh agar dapat langsung dipasarkan ke daerah tujuan, hanya

ada beberapa pedagang keliling yang mengambil tahu pada sore hari. Tahu yang

sudah jadi dimasukkan dan dirapikan ke dalam box dan gentong untuk siap

diambil oleh para pedagang keliling keesokan harinya. Setelah pasokan pedagang

keliling terpenuhi, barulah memenuhi permintaan tahu bandung Kayun-Yun yang

ada di kedua pasar yang telah ditentukan.

d. Strategi Promosi Promosi adalah semua aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk

mengomunikasikan dan mempromosikan produk pada target pasar (Kotler 1997).

Sampai sejauh ini, usaha tahu bandung belum pernah melakukan strategi promosi

secara gencar-gencaran. Saat ini upaya strategi promosi yang diandalkan adalah

promosi secara tradisional, yaitu word of mouth. Promosi ini hanya mengandalkan

kesan konsumen kepada suatu produk sehingga konsumen dapat menceritakan

bahkan merekomendasi produk tersebut kepada konsumen lainnya.

Produsen membiarkan konsumen untuk melakukan pembelian ataupun

tidak. Yang terpenting, produsen selalu memperhatikan standard rasa dan kualitas

produk buatannya. Produsen meyakini, jika suatu produk menghasilkan cita rasa

yang disukai konsumen, maka konsumen tersebut akan puas sehingga konsumen

akan melakukan pembelian berulang (repeat buying) terhadap produk yang

ditawarkan.

Hasil Analisis Aspek Pasar

Berdasarkan analisis potensi pasar tahu bandung di atas dapat disimpulkan

bahwa usaha tahu bandung layak untuk diusahakan. Hal ini dapat dilihat dari potensi

pasar untuk produk tahu tergolong relatif stabil dan tidak pernah ditemukan over supply.

Permintaan yang selalu diimbangi dengan penawaran membuat usahanya selalu laku

dan habis terjual. Permintaan meningkat pada hari-hari tertentu saja, seperti hari raya.

Harga jual tahu mengalami kenaikan sebesar Rp 50 akibat kenaikan harga kedelai, akan

tetapi kenaikan dinilai masih dalam batas yang wajar sehingga konsumen masih

memberikan toleransi terhadap harga jual tahu yang ditawarkan. Hal ini juga mungkin

didukung dengan budaya sebagian besar masyarakat Indonesia dala hal kegemarannya

mengkonsumsi olahan kedelai, khusunya tahu. Tahu dapat menjadi pangan substitusi

Usaha tahu Pasar Konsumen

Page 40: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

26

karena mengandung nilai gizi yang cukup tinggi, membuat produk pangan yang satu ini

selalu dicari dan tidak pernah kehabisan pembeli walaupun usaha tahu rata-rata belum

mempunyai loyalitas merk.

Aspek Teknis

Jika analisis pasar menunjukkan sebuah bisnis layak untuk dijalankan maka

langkah berikutnya adalah menjawab pertanyaan apakah bisnis tersebut secara teknis

dapat dijalankan atau tidak. Meskipun berdasarkan aspek pasar suatu bisnis layak

dijalakan, tetapi jika secara teknis tidak dapat dijalankan dengan baik maka investasi

sebaiknya ditunda terlebih dahulu. Hal ini disebabkan bisnis seringkali mengalami

kegagalan karena tidak mampu menghadapi masalah-masalah teknis.

1. Lokasi Usaha

Lokasi usaha adalah lokasi dimana usaha akan dijalankan, baik lokasi untuk

lahan pabrik maupun lokasi perkantoran. Lokasi usaha mempunyai pengaruh yang

besar terhadap biaya operasional dan biaya investasi. Penentuan lokasi usaha yang

salah akan menimbulkan beban yang tak terbatas bagi perusahaan.

Lokasi usaha tahu bandung Kayun-Yun terletak di Desa Cihideung Ilir,

Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Lokasi dipilih berdasarkan beberapa

pertimbangan. Pertama, yaitu lokasi memiliki halaman yang luas. Hal ini

dipertimbangkan untuk menaruh kepingan kayu bakar yang akan dipakai dalam

proses produksi juga sebagai tempat parkir mobil pick-up. Kedua, yaitu akses

transportasi mudah dan memadai. Lokasi pabrik berada di desa yang tidak jauh dari

keramaian sehingga akses keluar masuk pabrik cukup mudah. Selain itu lokasi juga

berada di pemukiman penduduk dengan kondisi jalan yang sudah memadai.

Usaha tahu memiliki beberapa keuntungan dari segi fasilitas dan transportasi.

Dari segi fasilitas, lokasi usaha pembuatan tahu ini sudah tersedia sumber air dan

instalasi listrik yang baik. Hal ini membuat produsen tidak perlu mengeluarkan biaya

untuk pemasangan instalasi air dan listrik. Dari sisi transportasi, letak lokasi usaha

mudah dicapai. Lokasi terletak di pemukiman penduduk yang memiliki fasilitas jalan

dengan kondisi yang baik. Tidak ada kesulitan menuju lokasi usaha sehingga dapat

diakses dengan menggunakan kendaraan beroda dua atau yang beroda empat.

2. Bahan Baku

Bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi adalah kedelai.

Sebagian besar para pengrajin tahu menggunakan kedelai impor dalam proses

produksinya. Hal ini dilakukan karena sulit menemukan kedelai lokal. Berdasarkan

wawancara dengan para pengrajin sekitar, kedelai impor dinilai lebih mudah dicari,

selain itu kedelai impor memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan

kedelai lokal. Kedelai impor tidak mengandung banyak kotoran dan memiliki biji

yang sedikit lebih besar sehingga lebih cepat mekar dalam proses perendaman.

Kualitas biji kedelai akan mempengaruhi kualitas tahu yang dihasilkan. Berikut

adalah kedelai impor yang digunakan oleh produsen dalam proses produksi tahu

Page 41: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

27

Gambar 5 Kedelai yang digunakan dalam proses produksi

Produsen memiliki dua toko langganan untuk membeli pasokan kedelai. Toko

tersebut terletak di Lembur Pos dan Cimanggu. Kedua toko ini memiliki perbedaan

waktu dalam pembukaan toko. Toko yang berada di Cimanggu memiliki jam buka

mulai pukul 05.00 – 20.00, sedangkan toko yang berada di Lembur Pos memiliki jam

buka 07.00 – 18.00. Jika Pak Uun ingin membeli kedelai pada pagi hari menjelang

subuh, beliau dapat membeli kedelai di toko yang berada di daerah Cimanggu. Oleh

karena itu, Pak Uun tidak pernah menemukan kesulitan dalam hal pembelian kedelai.

Kedua toko langganan pemilik usaha memiliki jumlah kapasitas kedelai yang

berbeda. Toko yang berada di Lembur Pos memiliki kapasitas suplai sebesar 2 – 3

ton dan mendapat suplai dari pasar yang berada di daerah Ciluwer Kabupaten Bogor.

Sedangkan toko yang berada di Cimanggu memiliki kapasitas suplai sebesar 20 – 30

ton per harinya. Selain menjual kedelai, toko ini juga memiliki pabrik tempe yang

berlokasi di tempat yang sama. Suplai kedelai diperoleh langsung dari pelabuhan

merak sehingga pembelian dilakukan dalam jumlah besar. Untuk harga jual, baik

kedelai di toko Lembur Pos dan Cimanggu tidak memiliki perbedaan harga yang

signifikan. Harga jual kedelai pada saat ini berkisar antara Rp 8 600 – Rp 9 000 dan

sebagian besar menjual kedelai impor.

Pemilik mengaku pernah melakukan pembelian pasokan kedelai beberapa kali

kepada KOPTI (Koperasi Tahu Tempe Indonesia) Kabupaten Bogor. Beliau juga

sempat menjadi anggota KOPTI karena memiliki berbagai keuntungan, selain

mendapatkan kedelai dengan harga yang lebih terjangkau, KOPTI juga masih

menerapkan SHU (Sisa Hasil Usaha). SHU merupakan keuntungan usaha yang

dibagi sesuai dengan aktifitas ekonomi anggota koperasi. Besarnya SHU yang

diterima oleh setiap anggota berbeda-beda tergantung dari besarnya partisipasi

modal dan transaksi anggota. Oleh sebab itu, semakin tinggi frekuensi melakukan

suatu transaksi dengan KOPTI maka besar kemungkinan SHU yang diterima pada

akhir tahun akan semakin tinggi. Pada saat ini, pembelian pasokan kedelai di KOPTI

dengan toko biasa tergolong relatif sama atau tidak memiliki perbedaan harga

sehingga para pengrajin lebih memilih melakukan pembelian pasokan kedelai di

beberapa toko setempat yang lebih dekat dengan lokasi pabrik.

Hingga saat ini, pemilik mengaku belum menemukan kesulitan yang berarti

dalam memperoleh pasokan kedelai. Toko langganan dengan jam buka yang berbeda

cukup memudahkan pemilik dalam memperoleh pasokan kedelai. Kapanpun kedelai

habis, pemilik dapat membeli pasokan kedelai di toko langganannya.

Page 42: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

28

3. Luas Produksi

Luas produksi merupakan jumlah atau volume hasil produksi yang seharusnya

diproduksi oleh perusahaan dalam satu periode tertentu. Luas produksi harus

direncanakan secara matang agar perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang

optimal. Jumlah produksi yang terlalu besar akan menyebabkan adanya penumpukan

hasil produksi yang tidak habis terjual di pasaran sehingga menyebabkan penurunan

kualitas hingga kadaluarsa. Sebaliknya, jumlah produksi yang terlalu kecil akan

menyebabkan usaha tidak mampu memenuhi permintaan pasar yang berakibat

kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan. Selain itu, mesin-mesin dan

peralatan lainnya juga tidak bekerja secara optimal.

Usaha pembuatan tahu yang diusahakan di Desa Cihideung Ilir masih

tergolong kepada usaha kecil. Pada saat ini, kapasitas produksi tahu pada hari normal

berada pada kisaran 100 kilogram – 120 kilogram. Sehingga dalam satu periode

produksi menghasilkan hingga 4 200 potong tahu ukuran 4 cm dan 2 500 potong tahu

ukuran 5 cm. Total keseluruhan potong tahu yang dihasilkan hingga mencapai 6 700

satu kali periode produksi. Jumlah kapasitas atau luas produksi relatif mengalami

peningkatan ketika hari raya. Produksi bisa mencapai dua kali lipat dibanding dengan

hari biasa, yaitu sekitar 200 kilogram - 250 kilogram per satu kali periode produksi.

4. Siklus Produksi Siklus produksi yang dimiliki usaha tahu bandung Kayun-Yun cukup

sederhana. Pada awalnya tahu bandung Kayun-Yun hanya memiliki satu jenis tahu,

yaitu tahu berukuran kecil 4 cm. Tahu yang dijual adalah tahu berwarna kuning

akibat proses perebusan dengan menggunakan kunyit. Selain menjadi pewarna alami,

perebusan tahu dengan menggunakan kunyit setelah tahu jadi membuat tahu menjadi

lebih lebih awet dan tahan lama. Sejak awal produksi, usaha ini memang sudah

memproduksi tahu berwarna kuning hingga sekarang. Saat ini, produsen memiliki

dua jenis ukuran tahu, yaitu ukuran kecil 4 cm dan ukuran besar 5 cm.

Ketika awal mendirikan usaha tahu, produsen hanya memproduksi 30 – 40

kilogram kedelai per hari. Hal ini dikarenakan keterbatasan modal yang dimiliki.

Hingga pada saat ini produsen sudah memproduksi mencapai 100 – 120 kilogram per

hari atau setiap siklus produksinya. Peningkatan kapasitas produksi dilakukan tanpa

bantuan dari orang lain, seluruh modal tambahan diperoleh dari modal sendiri yang

telah dikumpulkan produsen selama beberapa tahun hingga dapat mendirikan usaha

seperti sekarang ini. Pada awalnya, produsen belum memiliki tenaga kerja, semua

proses produksi hingga penjualan tahu dilakukan sendiri bersama istrinya. Setelah

usaha meningkat, produsen mulai mempekerjakan tiga orang tenaga kerja untuk

membantu dalam proses produksi. Selain itu, produsen juga telah memiliki tiga belas

pedagang keliling serta dua pasar langganan yang siap menjual hasil tahu

produksinya.

Tahu yang diproduksi pada hari ini, akan dijual pada keesokan harinya.

Biasanya para pedagang keliling mengambil tahu yang sudah disiapkan dalam wadah

box dan gentong pada pukul 04.00 hingga menjelang subuh untuk langsung dijual

kepada penduduk sekitar. Sisa tahu yang masih ada dijual oleh produsen ke dua pasar

langganan, yaitu pasar Anyar dan pasar Ciomas. Di kedua pasar tersebut, produsen

juga sudah memiliki langganan untuk dijual kembali sehingga tidak perlu menunggu

waktu lama untuk menjual tahu di pasar tersebut. Selain tahu, terdapat ampas tahu

yang juga dapat dimanfaatkan untuk dijual. Ampas tahu sudah memiliki langganan

sendiri, yaitu pemilik salah satu peternakan di daerah Ciampea yang biasa digunakan

Page 43: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

29

sebagai pakan ternak. Pinggiran tahu sisa cetakan juga sudah memiliki langganan

yaitu ibu-ibu warga sekitar.

Untuk proses produksi dan perhitungan biaya dilakukan pada sub topik

selanjutnya.

5. Proses Produksi

Proses produksi merupakan aspek penting yang harus dikuasai agar usaha

dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, penguasaan teknik produksi yang baik akan

menentukan kualitas usaha tahu yang dihasilkan. Industri tahu umumnya merupakan

industri skala rumah tangga dengan jumlah tenaga kerja yang tidak banyak dan

investasi yang diperlukan tidak terlalu besar. Proses produksi tahu sederhana dan

mudah dipelajari sehingga industri tahu dapat dijalankan oleh siapa saja.

Secara umum proses produksi tahu hampir sama, yaitu mulai dari perendaman

kedelai hingga pencetakan, perlakuan pada akhir produksi yang membedakan tahu

akan dijual dalam bentuk tertentu, ada yang menjual dalam bentuk tahu bungkus,

tahu putih, tahu kunyit, tahu goreng, dsb. Usaha Tahu Bandung Kayun-Yun memilih

untuk membuat tahu kunyit. Tahu kunyit memiliki warna kekuning-kuningan karena

pada akhir proses pengolahan, tahu yang sudah jadi direbus kembali dengan

menggunakan air yang sudah dicampur dengan kunyit yang telah dihaluskan

sehingga tahu menjadi berubah warna. Perubahan warna pada tahu dirasa aman

karena menggunakan pewarna alami, yaitu kunyit. Berikut tahapan yang dilakukan

dalam proses pembuatan tahu.

a. Perendaman

Tahapan pertama yang dilakukan dalam proses pembuatan tahu adalah

perendaman. Untuk mendapatkan tahu dengan kualitas baik, terlebih dahulu

dilakukan pemisahan kedelai dengan kotoran-kotoran yang menempel seperti

batuan-batuan kecil, daun-daunan, atau batang tanaman yang terbawa pada

kedelai. Pemisahan ini dilakukan secara manual. Setelah itu dilakukan

perendaman dengan menggunakan air bersih selama kurang lebih dua jam.

Perendaman sebaiknya dilakukan pada malam hari sehingga keesokan harinya

dapat dilakukan proses penggilan. Selama perendaman hindarkan terkontaminasi

bahan kimia seperti sabun, kaporit, garam, minyak, atau bahan kimia berbahaya

lainnya. Kontaminasi bahan-bahan kimia dapat menyebabkan menurunnya

kualitas produk ataupun produk menjadi tidak layak konsumsi karena pencemaran

bahan kimia berbahaya. Proses perendaman dapat dilakukan dengan

menggunakan ember plastik atau drum. Perendaman sebaiknya jangan terlalu

lama karena akan memberikan sifat asam yang berlebihan.

Gambar 6 Proses perendaman kedelai

Page 44: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

30

b. Pencucian

Setelah kedelai direndam sehingga tampak bertambah besar ukurannya,

langkah selanjutnya adalah dilakukan pencucian. Proses pencucian bertujuan

untuk menghilangkan lendir dan sifat asam. Proses pencucian dilakukan pada air

yang mengalir agar kedelai menjadi lebih bersih. Pencucian yang kurang bersih

akan menyebabkan tahu yang dihasilkan memiliki cita rasa yang kurang kurang

enak, terasa asam, dan mudah basi.

c. Penggilingan

Kedelai yang sudah dicuci bersih lalu dilakukan tahapan selanjutnya, yaitu

penggilingan. Penggilingan adalah proses penghancuran kedelai menjadi bubur

kedelai dengan menggunakan mesin, yang dikenal dengan mesin molen. Kedelai

yang telah direndam dan dicuci kemudian digiling menggunakan mesin,

bersamaan dengan itu sambil ditambahkan air sedikit demi sedikit melalui kran

hingga dihasilkan bubur kedelai berwarna putih. Bubur kedelai kemudian

ditampung dengan menggunakan ember dan siap untuk direbus.

Gambar 7 Proses penggilingan kedelai

d. Perebusan

Bubur kedelai hasil penggilingan selanjutnya direbus dengan menggunakan

tungku berbahan bakar kayu. Penggunaan bahan bakar kayu dirasa lebih efisien

dan lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan gas. Tungku perebusan

berupa bak yang terbuat dari semen, di dalamnya dilapisi kuali berbahan stainless

dengan diameter 1m dan tinggi kurang lebih 1.2 – 1.5 m. Perebusan dilakukan

hingga mendidih sambil dilakukan pengenceran dengan menambahkan air

beberapa kali kepada bubur kedelai. Selama proses perebusan sebaknya dilakukan

pengadukan terus menerus sambil sesekali dibuang buihnya. Selain itu, usahakan

agar pemanasan stabil agar bubur kedelai matang dengan sempurna.

Gambar 8 Proses perebusan bubur kedelai

Page 45: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

31

e. Penyaringan

Larutan bubur kedelai yang sudah masak, kemudian disaring menggunakan

tanggok yang dilapisi oleh kain halus, hasil endapannya ditampung dalam sebuah

tahang kayu. Pemerasan sebaiknya dilakukan agar sari kedelai terpisah dengan

optimal, kemudiah pisahkan ampasnya.

Gambar 9 Proses penyaringan bubur kedelai

f. Penggumpalan

Tahapan selanjutnya adalah untuk menunggu proses penggumpalan. Proses

penggumpalan dapat dilakukan secara alami yaitu dengan menggunakan limbah

cair proses produksi tahu yang telah didiamkan kurang lebih dua hari sebelumnya,

dengan cara mencampurkan limbah cair proses produksi sebelumnya dengan

bubur tahu pada proses pengendapan dengan perbandingan 1:4. Penggumpalan

dapat dilakukan dengan asam cuka atau dengan bubuk sioko, akan tetapi produsen

lebih memilih bahan penggumpal alami, yaitu limbah cair proses produksi

sebelumnya karena lebih efisien dan tetap memperhatikan kualitas.

Gambar 10 Proses penggumpalan sari kedelai

g. Pencetakan

Pencetakan dilakukan dengan teknik pengepresan menggunakan cetakan

yang terbuat dari kayu. Langkah pertama, siapkan cetakkan kosong, lalu letakkan

kain halus tipis di atasnya. Kemudian, sari kedelai dituangkan ke cetakan yang

sudah dilapisi kain tipis tersebut hingga hampir penuh, lalu sisa kain ditutupkan

pada bagian atas sari kedelai tersebut. Setelah itu, bagian atasnya ditutup dengan

papan kayu. Cetakan dapat disusun 2 - 5 unit papan cetakan dan cetakan paling

atas diberi pemberat agar proses pengepresan lebih optimal. Pencetakkan

membutuhkan waktu kurang lebih 15 - 20 menit. Selama proses pengepresan, air

akan keluar melalui lubang-lubang pada tiap bagian samping papan cetakan. Air

tahu tersebut dialirkan ke tempat pembuangan atau ditampung. Air tahu yang

dibiarkan hingga asam kurang lebih 2-3 hari dapat digunakan untuk membantu

Page 46: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

32

proses penggumpalan tahu sehingga tidak membutuhkan bahan kimia untuk

proses penggumpalan.

Gambar 11 Proses pencetakan sari kedelai

h. Pemotongan

Sari kedelai yang telah dipres dan menjadi tahu dalam bentuk lembaran

dengan ukuran cetakannya dipindahkan bersama papan cetakannya dan disusun

dengan rapi. Pemotongan harus dilakukan segera sehingga tahu tidak menjadi

lembek dan basi. Tahu yang masih lembaran dipotong-potong sesuai ukuran yang

diinginkan. Terdapat dua ukuran tahu dalam usaha ini, yaitu ukuran 4 cm x 4 cm

dan 5 cm x 5 cm. Pemotongan dilakukan dengan mistar yang terbuat dari kayu

yang telah disesuaikan dengan ukuran yang diinginkan.

Gambar 12 Proses pencetakan tahu

i. Perebusan tahu dengan menggunakan tumbukan kunyit

Tahu yang telah dipotong selanjutnya direbus kembali dengan

menggunakan bahan pewarna alami, yaitu kunyit yang telah ditumbuk halus

bersamaan dengan garam. Perebusan dilakukan hingga tanak agar tahu menjadi

lebih tahan lama. Tahu kunyit memiliki cita rasa khas dan disukai oleh

penggemarnya. Setelah proses perebusan selesai, tahu dapat diangkat dan

diletakkan pada tampir yang telah disediakan. Tunggu beberapa saat sampai tahu

mengeluarkan uap panasnya, maka tahu siap untuk dimasukkan ke dalam box dan

gentong untuk siap dipasarkan.

Page 47: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

33

Gambar 13 Proses perebusan tahu dengan kunyit

6. Layout Usaha

Layout usaha merupakan keseluruhan bentuk dan penempatan fasilitas-fasilitas

yang diperlukan dalam proses produksi. Penentuan layout usaha pada umumnya

dilakukan ketika lokasi usaha ditentukan dengan berbagai pertimbangan. Layout

yang baik memiliki berbagai kriteria, yaitu meminimalkan jarak angkut antar bagian,

aliran material yang baik, efektif dalam penggunaan ruang, luwes atau indah,

memberikan keselamatan atas barang-barang yang diangkut, memungkinkan adanya

perluasan bisnis, meminimalkan biaya produksi, dan memberikan jaminan keamanan

yang cukup bagi keselamatan tenaga kerja.

Usaha pembuatan tahu memiliki luas bangunan 6 m x 25 m. Lokasi produksi

ini menyatu dengan kediaman produsen. Selain bangunan, pada pabrik ini terdapat

halaman yang cukup luas untuk menaruh kepingan kayu bakar yang akan digunakan

dalam proses produksi. Struktur ruangan diatur sedemikian rupa agar mempermudah

alur proses produksi. Ruang produksi dibagi menjadi beberapa bagian yaitu, tempat

perendaman dan pencucian kedelai, tempat penggilingan, tempat perebusan bubur

kedelai, tempat penyaringan dan penggumpalan, tempat pencetakan tahu, tempat

pemotongan tahu, rak penyimpanan tahu, tempat pembungkusan dan peletakan tahu

ke dalam box dan gentong. Untuk tata letak atau layout pabrik secara lebih jelas

dapat dilihat pada Lampiran 3.

7. Pemilihan Jenis Teknologi dan Equipment

Peralatan dalam usaha tahu ini sebagian besar masih bersifat semi tradisional.

Peralatan yang digunakan dalam usaha tahu bandung Kayun-Yun, antara lain mesin

penggiling atau molen. Peralatan ini pertama kali dibeli oleh produsen dalam

keadaan bekas pakai. Lalu, terdapat tungku semen untuk melakukan proses

perebusan yang dibuat sendiri oleh produsen. Dalam tungku semen terdapat kuali

dengan diameter 80 cm yang digunakan sebagai wadah untuk menaruh bubur kedelai

dalam proses perebusan dan tahu yang sudah dipotong menjadi ukuran tertentu dan

direbus dengan menggunakan parutan kunyit. Selanjutnya adalah berbagai peralatan

yang terbuat dari kayu atau bambu, produsen memiliki satu toko langganan yang

terletak di daerah Lembur Pos untuk membeli peralatan baru jika peralatan lama

sudah tidak dapat digunakan kembali, seperti tahang kayu, tanggok, cetakan, tampir,

mistar, dan serok. Akan tetapi, toko tersebut tidak menyediakan barang secara

langsung sehingga jika ada peralatan yang sekiranya tidak dapat dipergunakan maka

produsen harus melakukan pemesanan terlebih dahulu peralatan apa saja yang ingin

dibutuhkan.

Peralatan lain yang biasa dibuat sendiri oleh produsen adalah rak penyimpanan

tahu yang sudah jadi. Rak ini terbuat dari bambu dan mampu menopang sebanyak

Page 48: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

34

lima sampai sepuluh tampir. Sedangkan peralatan seperti bak plastik, ember, gentong

dan box dapat dibeli di toko kelontong terdekat.

Hasil Analisis Aspek Teknis

Berdasarkan hasil analisis, jika dilihat dari aspek teknis, usaha pembuatan tahu

dapat dikatakan layak. Hal ini dapat ditunjukkan dari lokasi usaha yang strategis, dilihat

dari kemudahan dalam akses transportasi, ketersediaan sumber listirk dan air. Bahan

baku juga cukup mudah diperoleh. Perbedaan harga kedelai antar toko dinilai tidak jauh

berbeda, serta kualitas kedelai yang lebih disukai oleh para pengrajin memang kedelai

impor karena memiliki kualitas yang lebih baik (tidak mengandung banyak kotoran dan

biji relatif lebih besar). Selain itu, proses produksi juga sudah sesuai dengan alur atau

standar operasi yang digunakan. Untuk pemilihan jenis teknologi dan equipment masih

tergolong semi tradisional. Sebagian besar peralatan masih menggunakan bahan yang

terbuat dari kayu atau bambu. Para pengrajin tahu di Indonesia masih didominasi oleh

skala usaha rumah tangga dan usaha kecil sehingga keterbatasan modal menjadi salah

satu kendala utama dalam keberlangsungan dan kemajuan usaha. Walaupun demikian,

seluruh peralatan selalu dijaga dan dirawat dengan cukup baik. Tata letak pabrik juga

sudah diatur oleh pemilik dengan memperhatikan kemudahan pekerja dalam melakukan

alur produksi agar pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

Aspek Manajemen dan Hukum

1. Aspek Manajemen

Pelaksanaan pembangunan bisnis harus direncanakan dengan baik supaya tidak

terjadi hal-hal yang dapat menghambat pembangunan. Penyelesaian pembangunan

bisnis yang tidak sesuai dengan jadwal akan menyebabkan pembengkakan biaya dan

dapat menyebabkan gangguan pada pemasaran karena gagalnya pencapaian target

waktu berproduksi.

Usaha pembuatan tahu bandung ini merupakan usaha perseorangan. Sebagian

besar pengrajin tahu menjalankan usahanya secara tradisional. Hal ini membuat

usaha dijalankan secara non formal dan belum memiliki struktur organisasi tetap.

Pemegang kendali berada di tangan pemilik, sambil tetap mengontrol dan

mengkoordinasi seluruh aktivitas bisnis yang dilakukan.

Meskipun usaha ini belum memiliki struktur organisasi, tapi pembagian

pekerjaan dilakukan secara sederhana dan jelas. Pemilik bertugas untuk membeli

kedelai, mengantarkan tahu ke pasar serta mengawasi jalannya proses produksi, istri

pemilik juga ikut membantu dalam keuangan, memarut kunyit, dan melakukan

pembungkusan tahu dengan plastik dan penempatan tahu ke dalam box dan gentong

untuk diambil oleh pedagang keliling dan sisanya akan dijual ke pasar. Pemilik

memiliki tiga pekerja. Satu orang pekerja bertugas untuk merendam, menggiling, dan

merebus kedelai. Satu orang pekerja bertugas menyaring bubur tahu (dibantu oleh

satu orang pekerja lain) dan mencetak tahu yang sudah jadi hingga menjadi

potongan-potongan. Dan satu orang pekerja bertugas merebus tahu yang sudah

dicetak dengan parutan kunyit yang sudah disediakan sebelumnya lalu menaruh

potongan tahu yang sudah direbus dengan menggunakan parutan kunyit ke tampir

yang sudah disediakan untuk ditaruh ke dalam rak. Total tenaga kerja yang

digunakan berjumlah lima orang.

Tenaga kerja terdiri atas tenaga kerja dalam keluarga dan tenaga kerja luar

keluarga. Tenaga kerja dalam keluarga terdiri dari tiga orang, yaitu produsen, istri,

Page 49: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

35

dan satu orang anak yang dipekerjakan. Sedangkan dua tenaga kerja lainnya berasal

dari penduduk sekitar. Produsen memiliki kualifikasi bagi pekerja yang ingin bekerja

di usaha tahunya, yakni harus memiliki pengalaman dalam proses pembuatan tahu

agar pekerja tidak perlu diberi pengajaran terlebih dahulu. Jam kerja yang diberikan

oleh produsen cenderung fleksibel, tergantung para pekerjanya itu sendiri. Yang

terpenting pekerjaan dilakukan sesuai dengan target yang diharapkan. Rata-rata

kegiatan produksi dimulai pada pukul 08.00 – 17.00.

Jika dilihat dari segi administrasi, usaha ini belum memiliki pencatatan finansial.

Produsen hanya berpatokan kepada keuntungan yang diperoleh. Jika terdapat

penerimaan melebihi biaya produksi, maka usahanya mendapatkan keuntungan. Jika

tidak, maka hal yang terjadi adalah sebaliknya.

2. Aspek Hukum

Aspek hukum mengkaji ketentuan hukum yang harus dipenuhi sebelum

menjalankan usaha. Ketentuan hukum untuk setiap jenis usaha berbeda-beda,

tergantung kompleksitas bisnis tersebut. Adanya otonomi daerah menyebabkan

ketentuan hukum dan perizinan antara daerah yang satu dengan daerah yang lain

berbeda-beda.

Usaha Tahu Bandung Kayun-Yun memiliki bentuk badan perusahaan

perseorangan. Perusahaan perseorangan adalah salah satu bentuk usaha yang dimiliki

oleh seseorang dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua risiko dan

kegiatan perusahaan. Keuntungan dari bentuk usaha perorangan adalah memiliki

kebebasan dalam bergerak, penguasaan sepenuhnya terhadap keuntungan yang

diperoleh, proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat, serta rahasia

perusahaan terjamin. Sedangkan kelemahannya adalah keterbatasan dalam

kemampuan keuangan dan manajerial.

Terkait dengan peraturan perundangan, tidak ada peraturan untuk pendirian

perusahaan perseorangan yang diperlukan hanya izin permohonan dari kantor

perizinan setempat. Dalam menjalankan aktivitas usaha, pemilik telah mendapatkan

izin dari pemerintah setempat, yaitu dari Kepala Desa Cihideung Ilir.

Hasil Analisis Aspek Manajemen dan Hukum

Jika dilihat dari aspek manajemen, usaha tahu bandung ini kurang layak

diusahakan. Hal ini dikarenakan usaha tahu belum memiliki pencatatan finansial.

Keuangan dikelola oleh pemilik usaha dan istri tanpa adanya pencatatan pemasukan dan

pengeluaran yang jelas. Jika ada penerimaan lebih berarti usaha mendapatkan

keuntungan, begitu juga sebaliknya. Pada era globalisasi ini pencatatan finansial dinilai

cukup penting. Pencatatan minimal terkait dengan pemasukan maupun pengeluaran

usaha. Akan menjadi lebih baik jika dilakukan juga perhitungan terkait dengan cashflow

dan laporan laba rugi. Cashflow berguna untuk melihat arus kas masuk dan keluar sejak

pendirian usaha sedangkan laporan laba rugi digunakan untuk melihat kinerja suatu

perusahaan melalui kondisi keuangan. Jika suatu usaha memiliki pencatatan finansial

yang baik, maka dapat terlihat peningkatan maupun penurunan yang terjadi. Dengan

demikian, pemilik usaha dapat melakukan berbagai strategi untuk memajukan usahanya.

Usaha ini memang belum memiliki struktur organisasi formal, tetapi telah

terdapat pembagian pekerjaan yang jelas antara produsen dan pekerja. Hal ini

dikarenakan usaha tahu masih tergolong kepada usaha berskala kecil dengan jumlah

tenaga kerja minimum, yaitu berjumlah tiga orang sehingga hierarki atau struktur

organisasi tidak menjadi suatu kepentingan.

Page 50: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

36

Jika dilihat dari aspek hukum, usaha tahu bandung ini sudah layak untuk

diusahakan. Hal ini dilihat dari perolehan perizinan yang didapat dari kantor perizinan

setempat yaitu Kepala Desa Cihideung Ilir. Berhubung usaha tahu ini masih tergolong

usaha kecil dan termasuk salah satu usaha perseorangan sehingga proses perolehan izin

setempat tidak terlalu rumit.

Aspek Sosial dan Ekonomi

Lingkungan tempat bisnis akan yang akan dijalankan harus dianalisis dengan

cermat. Hal ini disebabkan lingkungan di satu sisi dapat menjadi peluang dari bisnis

yang akan dijalankan, namun di sisi lain lingkungan juga dapat menjadi ancaman bagi

perkembangan bisnis. Keberadaan bisnis dapat berpengaruh terhadap lingkungan, baik

lingkungan masyarakat maupun lingkungan ekologi tempat bisnis akan dijalankan.

Suatu aktivitas bisnis dapat menimbulkan dampak bagi lingkungan di sekitar

lokasi bisnis, khususnya perubahan sosial dan ekonomi. Perubahan kehidupan sosial,

dan ekonomi dalam masyarakat dapat menimbulkan gesekan antara masyarakat di

sekitar dengan pelaku bisnis, maupun di antara anggota masyarakat sendiri. Masyarakat

yang akan memperoleh dampak positif akan mendukung keberadaan bisnis yang

dilaksanakan. Sebaliknya, masyarakat yang merasa dampak negatif dari keberadaan

bisnis lebih besar dari dampak positifnya akan menolak keberadaan bisnis tersebut.

Usaha pembuatan tahu ini telah membuka peluang kerja bagi penduduk sekitar.

Terdapat dua pekerja dari penduduk sekitar yang bekerja pada usaha Pak Uun.

Walaupun usaha ini memiliki tenaga kerja yang minim, yaitu berjumlah tiga orang.

Akan tetapi peluang ini cukup menambah kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar.

Selain itu, usaha tahu ini juga cukup berkontribusi dalam pembangunan fasilitas umum

dan pemberian sumbangan terhadap anak yatim. Jika ada pembangunan fasilitas umum,

seperti pembangunan masjid, perbaikan jalan, usaha tahu ini cukup memberikan

kontribusi agar perjalanan pembangunan dapat berjalan dengan lancar.

Hasil Analisis Aspek Sosial dan Ekonomi

Berdasarkan aspek sosial dan ekonomi, usaha tahu ini telah cukup memberikan

kontribusi terhadap kesempatan kerja di daerah setempat dan kontribusi terhadap

pembangunan fasilitas umum di lingkungan sekitar, serta telah memberikan peningkatan

pendapatan masyarakat dan menambah aktivitas ekonomi.

Aspek Lingkungan

Suatu bisnis terdiri atas berbagai kegiatan yang dapat menimbulkan dampak bagi

lingkungan di sekitar lokasi bisnis. Salah satu dampak yang terjadi dan harus

diperhatikan adalah dampak bagi lingkungan ekologi berupa polusi, baik polusi udara,

tanah, air, maupun suara.

Usaha tahu memiliki tiga limbah produksi, yaitu limbah berupa ampas tahu, air

sisa produksi dan asap akibat perebusan dalam proses produksi tahu. Pertama, yaitu

limbah berupa ampas tahu dapat dimanfaatkan kembali sebagai pakan ternak. Ampas

tahu dapat dijual dan sudah memiliki langganan tersendiri, yaitu salah satu pemilik

peternakan yang berada di daerah Ciampea. Kedua, yaitu limbah berupa air sisa

produksi. Limbah air ini dialirkan ke sungai terdekat melalui saluran pipa yang ditanam

dan dihubungkan langsung kepada aliran sungai. Pak Uun selalu melakukan

pengontrolan rutin dua hari sekali untuk melakukan pengecekan pada saluran pipa. Hal

Page 51: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

37

ini dilakukan untuk menghindari kebocoran pada pipa yang akan mengakibatkan bau

yang tidak sedap.

Jumlah aliran air limbah yang berasal dari industri sangat bervariasi tergantung

dari jenis dan besar kecilnya industri, pengawasan pada proses industri, derajat

penggunaan air, serta derajat pengolahan limbah air yang ada. Secara umum komposisi

air limbah tersusun atas 99.9% air dan 0,1 % bahan padat. Bahan padat sendiri tersusun

atas bahan padat organik dan anorganik. Bahan padat organik terdiri atas protein,

karbohidrat, dan lemak. Sedangkan bahan padat anorganik terdiri atas butiran, garam,

dan metal. Pengaliran air limbah langsung ke sungai tanpa pengelolaan lebih lanjut akan

menimbulkan gangguan, baik terhadap lingkungan maupun terhadap kehidupan sekitar.

Gangguan yang ditimbulkan dapat berupa gangguan terhadap kesehatan, gangguan

terhadap kehidupan biotik, gangguan terhadap keindahan, dan gangguan terhadap

kerusakan benda (Sugiharto 1987).

Untuk meminimalisir gangguan yang ditimbulkan akibat air limbah maka

sebaiknya pemilik tidak langsung mengalirkan air limbah ke sungai. Air limbah dapat

dikelola dan dimanfaatkan kembali dengan suatu perlakuan khusus.

Gambar 14 Saluran air limbah produksi

Limbah ketiga yaitu berupa asap akibat proses produksi. Pabrik dapat dikatakan

memiliki posisi yang cukup strategis. Walaupun berada di pemukiman penduduk tapi

posisi pabrik tidak menempel dengan rumah warga. Pabrik memiliki halaman yang luas

dan tidak berdesakan dengan rumah warga sehingga asap yang ditimbulkan dari proses

produksi tidak terlalu mengganggu aktivitas warga yang berada di daerah sekitar.

Hasil Analisis Lingkungan

Jika dilihat dari aspek lingkungan, maka usaha ini dapat dikatakan kurang layak.

Hal ini dapat dilihat pada air limbah yang kurang dapat dikelola dengan baik. Air

limbah produksi dialirkan langsung ke kali sehingga dapat menyebabkan gangguan

terhadap lingkungan sekitar. Oleh sebab itu, sebaiknya pengelolaan air limbah dibuat

Page 52: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

38

suatu perlakuan khusus untuk meminimalisir bahkan mencegah gangguan terhadap

lingkungan sekitar. Salah satu perlakuan yang dapat dilakukan adalah penerapan sistem

netralisir atau aerodinamis. Pembuangan limbah hasil aerodinamis tidak perlu dibuang

ke sungai, akan tetapi dapat dimanfaatkan kembali untuk menyiram tanaman. Perlakuan

ini membutuhkan tiga kolam besar dan satu kolam kecil dengan tahapan sebagai berikut

:

1. Kolam kecil digunakan untuk menghilangkan benda padat. Kolam ini dilengkapi

dengan saringan kawat. Dari kolam penyaringan, air limbah disalurkan ke kolam

besar pertama.

2. Kolam besar pertama terdiri atas 8 skat, skat tersebut berisi ijuk, pasir, dan batu

koral. Air limbah dialirkan secara bergantian mulai dari skat satu sampai skat

delapan. Sebelum dialirkan ke kolam besar pertama, air limbah diberi bahan penetral

terlebih dahulu yaitu kapur, kaporit, dan karbit.

3. Kolam besar kedua berisi ijuk, pasir, dan batu koral yang berfungsi sebagai

penyerapan.

4. Kolam besar ketiga digunakan untuk penampungan terakhir. Air limbah tersebut

dapat digunakan untuk menyiram tanaman.

Analisis Aspek Finansial

Analisis aspek finansial digunakan untuk menganalisis suatu usaha dari segi

keuangan. Terdapat empat kriteria penilaian investasi, antara lain Net Present Value

(NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), dan Payback

Period (PP). Dalam melakukan analisis empat kriteria investasi digunakan arus kas

untuk mengetahui besarnya manfaat yang diterima dan biaya yang dikeluarkan selama

periode tertentu.

Analisis Inflow Usaha Tahu Bandung Kayun-Yun

Penerimaan usaha pembuatan tahu berasal dari hasil penjualan tahu, ampas tahu

dan nilai sisa investasi yang telah dilakukan. Pendapatan didapat dari total penjualan

dikali dengan harga jual.

Analisis finansial dilakukan secara forecasting untuk melihat dampak yang

terjadi terhadap kenaikan harga bahan baku, yaitu kedelai. Tahun awal dimulainya

perhitungan adalah tahun 2010, yaitu tahun dimana produsen melanjutkan usaha ke

lokasi baru yang sesuai dengan keinginannya, yaitu Desa Cihideung Ilir. Tahun ini

dipilih dengan pertimbangan bahwa usaha melakukan perpindahan lokasi kepada lokasi

saat ini sehingga cashflow dibuat untuk melihat bagaimana arus kas mulai tahun 2010

hingga 10 tahun mendatang disertai dengan adanya kenaikan harga kedelai. Periode

bisnis 10 tahun berdasarkan umur ekonomis investasi terbesar, yaitu bangunan.

Pada tahun pertama pendirian usaha, terdapat pengeluaran untuk biaya investasi

diikuti dengan kegiatan produksi sehingga usaha tetap mendapatkan penerimaan awal

walaupun pada tahun pertama usaha masih mengalami kerugian.

Pada tahun 2010, produsen masih memiliki kapasitas produksi yang cukup

rendah yaitu sekitar 50 kilogram. Pada tahun berikutnya, kapasitas produksi mulai

mengalami peningkatan yaitu tahun 2011 kapasitas produksi mencapai 70 kilogram,

tahun 2012 kapasitas produksi mencapai 100 kilogram, hingga pada tahun 2013

kapasitas produksi mencapai titik tertinggi yaitu 120 kilogram. Peningkatan kapasitas

produksi diperoleh dari tambahan modal pemilik usaha yang dikumpulkan dari setiap

hasil usahanya. Pada tahun 2010 – 2011 produksi hanya memiliki satu jenis ukuran

tahu, yaitu tahu berukuran 4 cm. Tahun 2012 ketika produksi sudah mencapai produksi

Page 53: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

39

100 kilogram, produsen mulai menambah jenis ukuran tahu sehingga menjadi dua

ukuran, yaitu tahu berukuran 4 cm dan 5 cm. Ketika harga kedelai mengalami kenaikan,

yaitu pada tahun 2013, produsen melakukan musyawarah dengan beberapa pengrajin

sekitar untuk mencari alternatif penyesuaian agar keberlangsungan usaha tetap terjaga.

Salah satu alternatif penyesuaian yang disepakati bersama adalah kenaikan harga jual

tahu. Karena itu, produsen menaikkan harga jual untuk setiap jenis ukuran tahu sebesar

Rp 50. Pada tahun 2010 total penerimaan sebesar Rp 233 400 000. Pada tahun

selanjutnya yaitu tahun 2011 dan 2013, total penerimaan terus mengalami peningkatan,

yaitu masing-masing sebesar Rp 325 500 000 dan Rp 498 600 000. Hingga pada tahun

2013 dan selanjutnya, penerimaan berada pada titik tertinggi yaitu Rp 661 500 000.

Rincian penerimaan usaha dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Rincian pendapatan penjualan usaha tahu Bandung Kayun-Yun per tahun

Tahun

ke- Produk

Kapasitas

Produksi Produksi

Harga

jual

(Rp)

Pendapatan

(Rp)

Pendapatan

Per Tahun

(Rp)

Total

pendapatan per

tahun (Rp)

2010 Tahu 4 cm 50

kilogram

3 000 250 750 000 225 000 000

233 400 000

Ampas

tahu

4 7 000 28 000 8 400 000

2011 Tahu 4 cm

70

kilogram

4 200 250 1 050 000 315 000 000

Ampas

tahu 5

7 000

35 000 10 500 000 325 500 000

2012 Tahu 4 cm

100

kilogram

3 600 250 900 000 270 000 000

Tahu 5 cm 2 400 300 720 000 216 000 000 498 600 000

Ampas

tahu

6 7 000 42 000 12 600 000

2013

- 2020 Tahu 4 cm

120

kilogram

4 200 300 1 260 000 378 000 000

Tahu 5 cm 2 500 350 875 000 262 500 000 661 500 000

Ampas

tahu

7 10 000 70 000 21 000 000

Selain penerimaan di atas, terdapat penerimaan lain yaitu berasal dari nilai sisa

atau salvage value. Salvage value merupakan nilai sisa dari barang modal yang tidak

habis terpakai selama umur bisnis dan dinilai pada akhir umur bisnis. Nilai sisa pada

barang investasi ini tidak terlalu banyak, hanya terdapat pada pompa air. Perhitungan

menggunakan periode 10 tahun berdasarkan umur ekonomis yang paling lama, yaitu

lahan dan bangunan. Pompa memiliki umur ekonomis 7 tahun, sehingga produsen

melakukan pembelian ulang pada tahun ke-8 untuk pompa air sebesar Rp 308 660

dengan jumlah total 1 buah sehingga total nilai sisa yang didapat sebesar Rp 171 426.

Analisis Outflow Usaha Tahu Bandung Kayun-Yun

Arus pengeluaran dalam usaha pembuatan tahu ini dikelompokkan menjadi dua,

yaitu biaya investasi dan biaya operasional. Biaya investasi adalah biaya yang

dikeluarkan pada saat persiapan usaha atau pada saat awal proyek. Sedangkan biaya

operasional adalah biaya yang dikeluarkan secara berkala selama proses produksi

berlangsung Biaya investasi tidak langsung habis pakai, berbeda dengan biaya

Page 54: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

40

operasional. Biaya operasional terdiri atas dua jenis, yaitu biaya tetap dan biaya

variabel.

Biaya investasi yang sering disebut biaya pra-usaha merupakan biaya yang

dikeluarkan pada awal kegiatan dan pada saat tertentu untuk memperoleh manfaat

beberapa tahun kemudian. Pengeluaran biaya investasi umumnya dilakukan satu kali

atau lebih sebelum bisnis berproduksi dan baru menghasilkan manfaat beberapa tahun

kemudian. Biaya investasi selain dikeluarkan di awal tahun bisnis, juga dapat

dikeluarkan pada beberapa tahun setelah bisnis berjalan, misalkan untuk mengganti

peralatan investasi yang umur pakainya sudah habis tapi operasional bisnisnya masih

berjalan, biaya investasi yang dikeluarkan tersebut disebut biaya re-investasi. Berikut

penjabaran rincian biaya investasi yang dikeluarkan usaha tahu bandung Kayun-Yun

dan harga yang digunakan adalah harga yang berlaku pada saat melakukan pembelian.

Tabel 5 Biaya investasi usaha tahu Bandung Kayun-Yun

No Jenis Investasi Satuan Jumlah Harga/Satuan

(Rp)

Total Nilai

(Rp)

Umur

ekonomis

1 Bangunan m2 72 - 25 000 000 10

2 Mesin diesel Unit 1 3 000 000 3 000 000 10

3 Molen Unit 1 2 000 000 2 000 000 10

4 Tungku semen Unit 2 1 000 000 2 000 000 6

5 Bak semen Unit 2 200 000 400 000 6

6 Tahang kayu Unit 3 600 000 1 800 000 5

7 Tanggok bambu Unit 1 200 000 200 000 1

8 Pompa air Unit 1 300 000 300 000 7

9 Saringan air Unit 1 30 000 30 000 1

10 Cetakan Unit 5 140 000 700 000 5

11 Tampir Unit 20 25 000 500 000 5

12 Serok Unit 3 150 000 450 000 5

13 Rak bambu Unit 1 50 000 50 000 6

14 Tampan/ayakan Unit 3 15 000 45 000 1

15 Bak plastik biru Unit 1 200 000 200 000 10

16 Ember plastik Unit 12 5 000 60 000 5

17 Gentong plastik Unit 10 40 000 400 000 5

18 Box plastik Unit 20 60 000 1 200 000 5

19 Mistar Unit 2 10 000 20 000 6

20 Kendaraan Unit 1 70 000 000 70 000 000 10

TOTAL BIAYA INVESTASI 103 355 000

Pembelian peralatan investasi dilakukan pada awal produsen memulai untuk

mendirikan usaha tahu, yaitu pada tahun 2004. Pada saat itu, lokasi usaha masih berada

di daerah Warung Borong Kecamatan Ciampea. Produsen mengalami perpindahan

lokasi hingga menempati lokasi usaha pada saat ini, yaitu Desa Cihideung Ilir

Kecamatan Ciampea pada tahun 2010. Lokasi ini dinilai cukup strategis serta memenuhi

keinginan produsen. Oleh sebab itu, perhitungan dimulai pada tahun 2010 sejak

terjadinya perpindahan lokasi usaha. Agar perhitungan menjadi lebih representative,

maka beberapa biaya investasi yang umur ekonomisnya melebihi rentang waktu antara

tahun dimulainya usaha dengan tahun awal yang digunakan dalam perhitungan

Page 55: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

41

menggunakan konsep time value of money. Hal ini dilakukan karena sejumlah uang

pada saat ini berbeda dengan nilai sejumlah uang pada waktu yang akan datang. Nilai

uang selalu mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Konsep time value of

money yang digunakan dalam perhitungan ini adalah perhitungan konversi berupa

compounding factor. Compounding factor digunakan untuk menghitung nilai di waktu

yang akan datang jika diketahui sejumlah uang di saat sekarang untuk suatu periode

tertentu. Perhitungan compounding factor juga dapat disesuakan dengan umur ekonomis

peralatan investasi. Beberapa alat investasi yang tidak menggunakan perhitungan

compounding factor, antara lain tungku semen, kuali, saringan air, rak bambu,

tampan/ayakan, dan mistar. Hal ini disebabkan umur ekonomis yang telah habis

diantara rentang tahun usaha dan tahun dimulainya perhitungan sehingga harga yang

digunakan disesuaikan dengan harga yang berlaku pada saat pembelian peralatan.

Berikut adalah rincian biaya investasi setelah dilakukan perhitungan compounding

factor.

Tabel 6 Hasil perhitungan biaya investasi sebelum dan sesudah compounding factor

No Jenis Investasi

Harga sebelum

compounding

(Rp)

Harga setelah

compounding

(Rp)

1 Bangunan 25 000 000 30 866 031

2 Mesin diesel 3 000 000 3 146 991

3 Molen 2 000 000 3 173 749

4 Tungku semen 2 000 000 2 000 000*

5 Kuali 400 000 400 000*

6 Tahang kayu 1 800 000 2 644 791

7 Tanggok bambu 200 000 476 062

8 Pompa air 300 000 462 990

9 Saringan air 30 000 30 000*

10 Cetakan 700 000 1 028 530

11 Tampir 500 000 734 664

12 Serok 450 000 661 198

13 Rak bambu 100 000 100 000*

14 Tampan/ayakan 45 000 45 000*

15 Bak plastik biru 200 000 317 375

16 Ember plastik 60 000 88 160

17 Gentong plastik 400 000 587 731

18 Box plastik 1 200 000 1 763 194

19 Mistar 20 000 20 000*

20 Kendaraan 70 000 000 111 081 203

TOTAL BIAYA INVESTASI 108 405 000 153 498 566

Keterangan : * = tidak dilakukan perhitungan compounding factor

Selain biaya investasi, terdapat biaya lain yang harus dikeluarkan ketika

melakukan suatu kegiatan usaha. Biaya yang dimaksud adalah biaya operasional. Biaya

operasional termasuk semua biaya produksi, pemeliharaan dan lainya yang

menggambarkan pengeluaran untuk menghasilkan produksi yang digunakan bagi setiap

proses produksi dalam satu periode kegiatan produksi. Biaya operasional terdiri atas dua

komponen, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Rincian lengkap mengenai biaya

investasi dapat dilihat pada Lampiran 4.

Page 56: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

42

Biaya tetap adalah biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah produk

yang dihasilkan dan nilainya sama setiap tahun. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh

usaha tahu ini antara lain biaya sewa lahan, biaya listrik, biaya telepon, biaya perawatan

mesin, biaya perawatan mobil, dan biaya transportasi. Penjabaran biaya tetap adalah

sebagai berikut :

1. Biaya sewa lahan yang dikeluarkan oleh produsen mengalami peningkatan, pada

tahun 2010 – 2012 biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 5 000 000 per tahun

sedangkan biaya yang dikeluarkan pada tahun 2013 sampai akhir periode sebesar

Rp 6 000 000 per tahun

2. Biaya listrik sebesar Rp 250 000 per bulan setara dengan Rp 3 000 000 per tahun

3. Biaya telepon sebesar Rp 100 000 per bulan setara dengan Rp 1 200 000 per tahun

4. Biaya perawatan adalah biaya yang dikeluarkan oleh produsen untuk kepentingan

perawatan mesin-mesin atau barang investasi. Besarnya biaya perawatan mesin

adalah Rp 100 000 per bulan setara dengan Rp 1 200 000 per tahun.

5. Biaya perawatan mobil yang biasa digunakan untuk menunjang kegiatan produksi

sebesar Rp 200 000 per bulan setara dengan Rp 2 400 000 per tahun.

6. Biaya transportasi adalah biaya yang dikeluarkan oleh produsen untuk pembelian

bahan bakar kendaraan yang digunakan untuk membeli bahan baku, bahan

penolong, maupun mendistribusikan produknya. Biaya transportasi yang

dikeluarkan sebesar Rp 60 000 per hari setara dengan Rp 18 000 000 per tahun.

Tabel 7 Rincian biaya tetap usaha tahu bandung Kayun-Yun

No Jenis Biaya Harga/Bulan

(Rp) Harga/Tahun (Rp)

1 Sewa lahan - 2010 – 2012 5 000 000

2013 6 000 000

2 Listrik 250 000 3 000 000

3 Telepon 100 000 1 200 000

4 Biaya perawatan mesin 100 000 1 200 000

5 Biaya perawatan mobil 200 000 2 400 000

6 Biaya transportasi - 18 000 000

TOTAL BIAYA TETAP 2010 – 2012 30 800 000

2013 31 800 000

Besarnya biaya tetap yang dikeluarkan oleh produsen sebesar Rp 30 800 000

pada tahun 2010 - 2012, dan Rp 31 800 000 pada tahun 2013 sampai akhir periode.

Perbedaan ini dikarenakan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk sewa lahan terjadi

kenaikan.

Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya selaras dengan perkembangan

produksi atau penjualan setiap tahun (satu satuan waktu). Yang termasuk dalam biaya

variabel pada usaha pembuatan tahu ini, antara lain kedelai, kunyit, garam, solar diesel,

kayu bakar, kemasan, dan upah tenaga kerja. Upah tenaga kerja dibedakan menjadi dua,

yaitu upah tenaga kerja dalam keluarga dan upah tenaga kerja luar keluarga. Tenaga

kerja luar keluarga berjumlah dua orang, sedangkan tenaga kerja dalam keluarga

berjumlah tiga orang, terdiri atas pemilik usaha, istri pemilik usaha, dan anak pemilik

usaha

Usaha tahu memiliki siklus kerja setiap hari. Pekerjaan dimulai pada pagi hari

dan selesai pada sore hari. Beberapa penjelasan perhitungan yang dipakai untuk

menghitung besarnya biaya variabel usaha pembuatan tahu bandung ini :

Page 57: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

43

1. Terjadi peningkatan penggunaan kapasitas kedelai mulai tahun 2010 hingga 2013,

berturut-turut yaitu 50 kilogram, 70 kilogram, 100 kilogram, 120 kilogram. Disertai

pula peningkatan harga kedelai, pada tahun 2010 harga kedelai sebesar Rp 6 000

per kilogram, tahun 2011 - 2012 harga kedelai sebesar Rp 7000 per kilogram, dan

pada tahun 2012 kedelai mencapai Rp 9 000 per kilogram.

2. Sepuluh kilogram garam digunakan untuk memproduksi 120 kilogram kedelai.

3. Tujuh kilogram kunyit digunakan untuk memproduksi 120 kilogram kedelai.

4. Kayu bakar seharga Rp 10 000 digunakan untuk satu kali jiringan.

5. Solar diesel digunakan sebagai bahan bakar mesin penggiling untuk menggiling

kedelai menjadi bubur kedelai. Solar diesel seharga Rp 13 000 dapat digunakan

untuk satu kali produksi dengan kapasitas 120 kilogram.

6. Upah tenaga kerja dibagi menjadi dua, yaitu upah tenaga kerja dalam keluarga dan

upah tenaga kerja luar keluarga Upah tenaga kerja tidak dibedakan. Pada tahun

2010 – 2011, satu orang tenaga kerja mendapatkan upah sebesar Rp 4 500 per satu

jiringan. Mulai tahun 2012, satu orang tenaga kerja mendapatkan upah sebesar Rp 5

000 per satu jiringan.

7. Uang konsumsi untuk satu kali produksi setiap tenaga kerja sebesar Rp 35 000 pada

tahun 2010 – 2011 dan Rp 40 000 untuk tahun 2012 – dst.

8. Biaya kemasan digunakan untuk membungkus tahu yang akan dijual ke pasar

Kemasan seharga Rp 15 000 dapat digunakan untuk satu kali siklus produksi

dengan kapasitas 120 kilogram.

Tabel 8 Jumlah biaya variabel tahun 2010 - 2013

No Uraian

Jumlah/

Tahun 2010

(Rp)

Jumlah/

Tahun 2011

(Rp)

Jumlah/

Tahun 2012

(Rp)

Jumlah/

Tahun 2013

(Rp)

1 Kedelai 90 000 000 147 000 000 210 000 000 324 000 000

2 Garam 2 160 000 3 240 000 4 800 000 6 000 000

3 Kunyit 5 400 000 7 200 000 12 600 000 14 700 000

4 Kayu bakar 15 000 000 21 000 000 30 000 000 36 000 000

5 Solar diesel 1 625 000 2 275 000 3 250 000 3 900 000

6 Upah TK dalam keluarga 51 750 000 56 700 000 81 000 000 90 000 000

6 Upah TK luar keluarga 34 500 000 37 800 000 54 000 000 60 000 000

7 Kemasan 1 875 000 2 625 000 3 750 000 4 500 000

TOTAL BIAYA VARIABEL 202 310 000 277 840 000 399 400 000 539 100 000

Total biaya variabel mengalami peningkatan setiap tahunnya, mulai

Rp 202 310 000 pada tahun 2010, Rp 277 840 000 pada tahun 2011, Rp 399 400 000

pada tahun 2012, hingga Rp 539 100 000 pada tahun 2013. Hal ini dikarenakan

terjadinya peningkatan kapasitas produksi yang disertai dengan kenaikan harga kedelai.

Rincian lebih lengkap mengenai biaya variabel dapat dilihat pada Lampiran 5.

Laporan Laba Rugi Usaha Tahu Bandung Kayun-Yun

Laporan laba rugi berisi tentang total penerimaan pengeluaran dan kondisi

keuntungan yang diperoleh usaha tahu bandung Kayun-Yun. Laporan laba rugi cukup

penting keberadaanya karena laporan ini dapat dijadikan sebagai alat untuk

memprediksi arus kas serta kondisi keuangan di masa mendatang. Ketika suatu usaha

mengalami kenaikan pendapatan yang konsisten, walaupun tidak signifikan tetapi

Page 58: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

44

konsisten dari tahun ke tahun, maka hal tersebut dapat memberikan keyakinan kepada

para investor maupun kreditor bahwa arus kas, pendapatan, dan juga laba tergolong baik

sehingga investor ataupun kreditor tertarik dan ikut berkontribusi terhadap suatu usaha. Selain itu, dengan adanya laporan laba rugi akan memudahkan untuk

menentukan besarnya aliran kas tahunan yang diperoleh suatu usaha. Perbedaan antara

perhitungan cashflow dan laporan laba rugi terletak pada perhitungan biaya investasi,

perhitungan bunga pinjaman, dan perhitungan pajak. Pada perhitungan cashflow, semua

biaya yang berhubungan dengan usaha diperhitungkan secara detail termasuk biaya pra

usaha ataupun biaya investasi sedangkan pada perhitungan laba rugi, perhitungan biaya

investasi tidak dilakukan. Laporan laba rugi digunakan untuk menggambarkan kinerja

perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya selama periode tertentu dengan melihat

kondisi keuntungan yang diperoleh setiap tahunnya.

Pada perhitungan laba rugi usaha tahu bandung Kayun-Yun, baik perhitungan

bunga pinjaman maupun pajak tidak dilakukan. Selama ini, produsen tidak pernah

melakukan penyimpanan maupun transaksi terhadap suatu bank. Berdasarkan

wawancara dengan produsen, mulai dari awal mendirikan usaha hingga saat ini

usahanya belum pernah dikenakan pajak. Menurutnya, hal ini mungkin dikarenakan

usaha masih tergolong usaha kecil dan berada di lingkungan pedesaan sehingga belum

ada ketentuan pemungutan pajak. Karena tidak ada bunga pinjaman dan ketentuan pajak

, maka laba bersih sebelum bunga pinjaman dan pajak menunjukkan hasil yang sama.

Laba yang didapatkan pada awal periode usaha masih rendah, yaitu sebesar Rp 290 000.

Pada tahun kedua, laba mulai mengalami peningkatan, mulai dari 16 800 000 hingga Rp

90 600 000 tiap tahunnya. Dengan demikian, usaha mendapatkan keuntungan sebesar

Rp 5 000 000 – 7 000 000 tiap bulannya.

Analisis Finansial Usaha Tahu Bandung Kayun-Yun

Kelayakan finansial usaha tahu bandung dapat dilihat dari empat kriteria

investasi, yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net B/C, dan

Payback Period (PP). Hasil cashflow tertera pada tabel berikut. Untuk informasi yang

lebih lengkap dan menyeluruh, rincian dapat dilihat pada Lampiran 6.

Tabel 9 Hasil analisis finansial usaha tahu Bandung Kayun-Yun

Kriteria Indikator Hasil

NPV > 0 Rp 293 316 530

IRR > DR 39 persen

Net B/C > 1 3.07

Payback Period < umur usaha 5 tahun 7 bulan 17 hari

1. Net Present Value (NPV)

Perhitungan NPV dilakukan untuk mengetahui nilai kini manfaat bersih yang

diperoleh selama periode usaha. Pada perhitungan nilai PV yang dilakukan diperoleh

nilai PV negatif sebesar Rp (141 859 783). PV negatif diperoleh dari nilai net benefit

yang bernilai negatif pada tahun pertama karena nilai manfaat yang diperoleh belum

dapat menutupi jumlah biaya yang dikeluarkan. Sedangkan PV positif yang diperoleh

dari perhitungan adalah sebesar Rp 435 176 313. Nilai PV positif ini diperoleh dari

penjumlahan nilai net benefit yang bernilai positif yaitu pada tahun kedua sampai

pada akhir umur usaha. Dari nilai PV positif dan PV negatif tersebut akan didapatkan

nilai NPV sebesar Rp 293 316 530 yang berarti bahwa usaha tahu bandung Kayun-

Yun akan menghasilkan manfaat bersih sebesar Rp 293 316 530 atau lima persen

Page 59: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

45

dari akumulasi nilai kini inflow yang diperoleh selama umur usaha (10 tahun).

Dengan demikian, berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa usaha tahu

bandung Kayun-Yun layak untuk dijalankan karena kriteria investasi NPV lebih

besar dari 0 (NPV>0)

2. Internal Rate of Return (IRR)

Perhitungan IRR suatu kelayakan dapat diketahui dengan membandingkan nilai

IRR dengan cost of capital. Nilai cost of capital yang digunakan sebesar 8 persen.

Dari hasil perhitungan kriteria kelayakan investasi diketahui bahwa pada usaha tahu

bandung Kayun-Yun didapatkan nilai IRR sebesar 39 persen. Nilai IRR sebesar 39

persen berarti bahwa tingkat pengembalian usaha tahu bandung Kayun-Yun terhadap

investasi yang ditanamkan sebesar 39 persen. Nilai IRR yang diperoleh pada analisis

kriteria investasi ini memiliki nilai sebesar 39 persen artinya memiliki nilai yang

lebih besar dibandingkan dengan nilai cost of capital yang telah ditentukan yaitu

sebesar 8 persen (IRR>DR) sehingga usaha tahu bandung Kayun-Yun layak untuk

dijalankan.

3. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)

Net B/C ratio adalah rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif dengan

manfaat bersih yang bernilai negatif. Yang berarti, manfaat bersih yang

menguntungkan bisnis yang dihasilkan setiap satuan kerugian dari bisnis tersebut.

Jika hasil nilai Net B/C bernilai positif maka ketika suatu usaha mengeluarkan

sejumlah biaya tambahan maka nilai manfaat tambahan yang diperolehnya menjadi

lebih banyak perusahaan mengeluarkan (sebesar nilai Net B/C yang dihasilkan). Pada

perhitungan Net B/C dalam perhitungan kriteria investasi, diperoleh nilai Net B/C

sebesar 3.07. Hal ini berarti setiap tambahan biaya sebesar Rp 1.00 dapat

menghasilkan tambahan manfaat bersih sebesar Rp 3.07. Nilai Net B/C pada tahu

bandung Kayun-Yun terbukti lebih besar dari satu sehingga usaha ini layak untuk

dijalankan (Net B/C>1).

4. Payback Period (PP)

Perhitungan payback period digunakan untuk melihat jangka waktu

pengembalian modal pada usaha tahu bandung Kayun-Yun yakni selama empat

tahun lima bulan enam belas hari. Hal ini mengindikasikan bahwa seluruh biaya

investasi dapat dikembalikan dalam jangka waktu 5 tahun 7 bulan 17 hari. Bila

dibandingkan dengan umur usaha yakni selama 10 tahun, maka jangka waktu

pengembalian modal usaha dapat dikatakan lebih cepat daripada umur usaha

sehingga usaha tahu bandung Kayun-Yun ini layak untuk dijalankan.

Analisis Sensitivitas Usaha Tahu Bandung Kayun-Yun

Analisis sensitivitas digunakan untuk melihat dampak dari suatu keadaan yang

berubah-ubah terhadap suatu analisis kelayakan. Tujuan dari analisis ini adalah untuk

menilai apa yang akan terjadi dengan hasil analisis kelayakan suatu kegiatan investasi

atau bisnis apabila terjadi perubahan dalam perhitungan biaya atau manfaat. Pada usaha

pembuatan tahu dilakukan identifikasi faktor-faktor yang mungkin terjadi pada usaha

tersebut. Adapun perubahan-perubahan yang dapat dilihat sensitivitasnya adalah

penurunan volume produksi, penurunan harga output, kenaikan harga input

Perubahan yang mungkin terjadi dari sisi outflow yaitu kenaikan harga input

kedelai. Kedelai merupakan bahan baku utama dalam pembuatan tahu. Biaya input

Page 60: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

46

kedelai memiliki kontribusi terbesar, yaitu sekitar 65 persen dari jumlah total biaya

variabel. Berdasarkan wawancara dengan produsen, beliau merasa pada tahun ini

kedelai mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan yaitu kedelai semula seharga

Rp 7 000 per kilogram naik hingga mencapai Rp 9 000 per kilogram. Dengan demikian,

kenaikan ini mencapai 28.6 persen.

Kenaikan harga kedelai menimbulkan beberapa dampak yang mungkin terjadi,

salah satunya yaitu penurunan jumlah produksi. Walaupun pada empat tahun terakhir ini

tidak pernah terjadi penurunan jumlah produksi, bahkan yang terjadi adalah kenaikan.

Akan tetapi pada tahun sebelum berpindah ke lokasi saat ini, hal demikian ternyata

pernah dialami oleh produsen. Penurunan jumlah produksi dialami ketika usaha masih

berpindah-pindah lokasi, perpindahan lokasi membuat produsen harus melakukan

adaptasi ulang terhadap keadaan dan lingkungan sekitar Dengan keterbatasan modal

disertai dengan harga kedelai yang cenderung mengalami kenaikan, salah satu upaya

untuk mempertahankan kelangsungan usahanya, yaitu dengan menurunkan jumlah

produksi Jumlah produksi pernah mengalami penurunan 10 hingga 20 persen.

Penurunan produksi ini juga disebabkan lokasi pabrik yang kurang strategis sehingga

sulitnya akses menuju lokasi. Hal ini membuat para pedagang keliling merasa kesulitan

mencapai lokasi usaha. Produksi yang awalnya memiliki kapasitas 50 kilogram

berkurang hingga menjadi 40 kilogram sehingga penurunan jumlah produksi tahu

mencapai 20 persen. Dengan demikian, analisis sensitivitas yang digunakan pada berupa

perubahan harga input yang merupakan bahan baku utama, yaitu kedelai dan penurunan

jumlah produksi Analisis sensitivitas dilihat dari persentase perubahan harga dan

penurunan jumlah produksi terhadap perubahan nilai NPV, IRR, dan Net B/C yang

diperoleh, apakah berpengaruh signifikan atau tidak.

1. Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 28,6 Persen

Kedelai merupakan bahan baku utama dalam proses pembuatan tahu. Kedelai

memiliki kontribusi lebih besar dibandingkan dengan bahan lainnya, yaitu sebesar 65

persen. Kedelai yang digunakan oleh sebagian besar pengrajin merupakan kedelai

impor. Hal ini dikarenakan sulit ditemukannya kedelai lokal dan kedelai impor

dinilai memiliki kualitas yang lebih baik dibanding kedelai lokal. Oleh sebab itu,

ketergantungan pengrajin terhadap kedelai impor cukup tinggi.

Perubahan berupa kenaikan harga kedelai seringkali dialami oleh para pengrajin.

Memang setiap tahun harga kedelai selalu menunjukkan pergerakan. Produsen

mengakui bahwa kenaikan harga pada tahun 2013 menunjukkan kenaikan harga yang

cukup signifikan. Semula harga kedelai Rp 7 000 meningkat hingga mencapai Rp 9

000. Banyak pengrajin yang menolak dengan hal ini dan memutuskan untuk berhenti

berproduksi selama tiga hari. Tindakan ini adalah suatu bentuk kekecewaan

pengrajin terhadap kenaikan harga kedelai. Berdasarkan data di lapangan, kenaikan

harga tertinggi yang pernah dialami produsen adalah sebesar 28.6 persen. Dengan

demikian, akan dilihat sensitivitas usaha tersebut jika terdapat kenaikan harga input

kedelai sebesar 28 6 persen.

Hasil analisis sensitivitas dengan merubah variabel pada harga kedelai sebesar

28.6 persen maka pada kriteria kelayakan investasi diperoleh nilai NPV sebesar

Rp (197 127 430), tidak memiliki nilai IRR, Net B/C sebesar (0.03) persen, dan

payback period melebihi umur usaha. Hasil nilai perhitungan (lampiran 7) tersebut

mengindikasikan bahwa kenaikan harga kedelai sebesar 28.6 persen memiliki

pengaruh signifikan terhadap usaha ini. NPV yang semula pada perhitungan normal

memiliki nilai Rp 293 316 530 kemudian mengalami perubahan yang sangat besar

setelah adanya kenaikan harga sebesar 28.6 persen, nilai NPV menjadi negatif yakni

Rp (197 127 430). Sama halnya dengan IRR dan Net B/C yang mengalami

Page 61: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

47

perubahan yang sangat signifikan, IRR yang semula sebesar 39 persen menjadi tidak

memiliki nilai IRR, Net B/C yang semula sebesar 3.07 mengalami penurunan hingga

(0.03). Untuk perhitungan payback period didapatkan hasil bahwa selama umur

usaha belum mampu menghasilkan manfaat bersih. Dapat dilihat dari hasil

perhitungan membuktikan bahwa seluruh kriteria investasi menunjukan angka tidak

layak. Dengan demikian, hasil analisis ini menunjukkan bahwa kenaikan harga

kedelai sebesar 28.6 persen terbukti sangat sensitif terhadap kelayakan usaha

pembuatan tahu.

2. Penurunan Jumlah Produksi Sebesar 20 persen

Penurunan jumlah produksi adalah salah satu kemungkinan yang terjadi

terhadap perubahan pada sisi inflow. Perubahan penurunan jumlah produksi pernah

dialami oleh usaha ini ketika lokasi usaha masih berpindah-pindah. Penurunan ini

dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti sulitnya akses mencapai lokasi pabrik

sehingga banyak produk yang tidak habis terjual, serta keterbatasan modal disertai

dengan harga kedelai yang cukup berfluktuatif. Penurunan yang pernah dialami

berkisar antara 5 kilogram – 10 kilogram, atau 12,5 sampai 20 persen. Oleh karena

itu, hasil analisis sensitivitas yang digunakan berdasarkan data empiris usaha, yaitu

penurunan jumlah produksi sebesar 20 persen

Hasil analisis sensitivitas dengan merubah variabel pada sisi input yaitu

penurunan jumlah produksi sebesar 20 persen pada perhitungan kelayakan investasi,

maka diperoleh NPV sebesar Rp (157 593 001), IRR sebesar (13.34) persen, serta

Net B/C 0.29. Seluruh kriteria investasi mengalami penurunan yang sangat

signifikan. NPV yang semula Rp 293 316 530 menurun hingga Rp (157 593 001).

Begitu pula dengan IRR semula senilai 39 persen menjadi (13.34) persen serta Net

B/C semula 3.07 menurun hingga mencapai 0.29. Tidak terlalu berbeda dengan hasil

analisis yang pertama, hasil perhitungan menunjukkan bahwa NPV berada pada

angka negatif, IRR kurang dari discount factor, serta Net B/C kurang dari 1. Untuk

payback period didapatkan hasil bahwa selama umur usaha belum mampu

menghasilkan manfaat bersih. Dengan demikian maka seluruh kriteria investasi dapat

dikatakan tidak layak dan nilai perhitungan mengindikasikan bahwa penurunan

jumlah produksi sebesar 20 persen juga terbukti sensitif terhadap kelayakan usaha.

Hasil Analisis Sensitivitas

Tabel 10 Perbandingan antara kondisi normal dan hasil analisis sensitivitas

Kriteria Investasi Kondisi Normal Kenaikan Harga

Kedelai 28.6 persen

Penurunan Jumlah

Produksi 20 persen

PV Positif Rp 435 176 313 Rp 6 402 257 Rp 65 726 831

PV Negatif Rp 141 859 783 Rp 203 529 687 Rp 223 319 831

NPV Rp 293 316 530 Rp (197 127 430) Rp (157 593 001)

IRR 39 persen - (13.34) persen

Net B/C 3.07 (0.03) 0.29

Payback Period 5 tahun 7 bulan 17

hari - -

Dari hasil perhitungan analisis sensitivitas terhadap kenaikan harga kedelai dan

penurunan jumlah produksi, secara umum dapat disimpulkan bahwa baik kenaikan

harga maupun penurunan produksi terbukti sangat sensitif terhadap kelayakan usaha.

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai NPV yang diperoleh dalam analisis

Page 62: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

48

sensitivitas sama-sama menunjukkan angka negatif, IRR kurang dari discount rate, Net

B/C kurang dari satu, serta payback period yang dihasilkan melebihi umur usaha.

Seluruh kriteria investasi menunjukan usaha tidak layak. Berdasarkan kedua analisis

sensitivitas, jika dilakukan perbandingan, maka kenaikan harga kedelai dinilai lebih

sensitif dibandingkan penurunan jumlah produksi karena memiliki nilai akumulasi yang

jauh lebih rendah dibandingkan penurunan jumlah produksi. Perhitungan analisis

sensitivitas dapat dilihat pada Lampiran 7 dan 8.

Implikasi Manajerial terhadap Analisis Sensitivitas

Implikasi manajerial adalah perkiraan ke depan mengenai perencanaan kerja dan

perumusan tidakan dan formulasi kebijakan untuk meningkatkan produktifitas dengan

cara meningkatkan kapasitas, kualitas, efisensi, dan efektifitas dari sumber daya yang

ada. Dalam analisis sensitivitas yang telah dibahas sebelumnya menunjukkan bahwa

suatu perubahan memiliki pengaruh terhadap suatu usaha. Dalam hal ini, perubahan

yang dimaksud adalah kenaikan harga kedelai dan penurunan jumlah produksi tahu.

Baik kenaikan harga kedelai maupun penurunan jumlah produksi tahu menghasilkan

kriteria investasi yang tidak layak. Kedua variabel menghasilkan NPV dibawah 0, IRR

kurang dari discount rate, Net B/C kurang dari 1, serta payback period yang melebihi

umur usaha. Berdasarkan hasil perhitungan, jika ingin dibandingkan antara kenaikan

harga kedelai dan penurunan jumlah produksi, maka perubahan yang dinilai lebih peka

adalah perubahan terkait dengan kenaikan harga kedelai. Oleh sebab itu, pemilik usaha

harus selalu waspada dengan melakukan beberapa tindakan atau dengan kata lain

implikasi manajerial yang sebaiknya dilakukan oleh pemilik, antara lain pembentukan

kelompok pengrajin berbasis kedelai.

Selama ini para pengrajin berbasis kedelai di daerah sekitar pabrik, terutama

pengrajin tahu dan tempe memiliki solidaritas yang cukup tinggi. Terbukti dengan

adanya kenaikan harga yang terjadi, para pemilik usaha melakukan musyawarah untuk

mencari solusi terbaik terhadap kenaikan harga kedelai agar usaha dapat tetap

berproduksi. Hasil musyawarah serentak dilakukan oleh para pengrajin. Oleh sebab itu,

untuk menjaga hubungan dan solidaritas sebaiknya dilakukan pembentukan kelompok

pengrajin secara jelas dan terdaftar keanggotannya, khusunya di sekitar daerah

Cihideung Ilir. Dengan adanya pembentukan kelompok ini dapat memudahkan para

pengrajin dalam mengambil keputusan terhadap suatu perubahan yang terjadi. Selain

itu, kelompok ini juga dapat dimanfaatkan sebagai wadah dalam bertukar, pengalaman,

ilmu, maupun informasi yang berguna satu sama lainnya sehingga para pengrajin

menjadi lebih berwawasan dan dapat menentukan sikap maupun strategi untuk

memajukan usahannya. Pembelian kedelai juga dapat dilakukan secara kolektif untuk

mengurangi biaya pembelian kedelai.

Jika masa kontrak lokasi sudah habis dan tidak dapat diperpanjang, sebaiknya

perpindahan lokasi dipertimbangkan dengan baik. Karena lokasi yang strategis sangat

mempengaruhi keberlangsungan usaha. Lokasi strategis terutama mencakup kemudahan

akses menuju lokasi karena hal ini akan berdampak langsung terhadap penjualan dan

pemasaran produk.

Page 63: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

49

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Dari hasil analisis yang telah dilakukan pada usaha tahu bandung Kayun-Yun

baik dari aspek finansial maupun aspek non finansial, maka dapat diambil beberapa

kesimpulan, yaitu :

1. Berdasarkan analisis aspek non finansial, usaha tahu Bandung Kayun-Yun dapat

dikatakan layak, kecuali pada aspek manajemen dan aspek lingkungan. Analisis

aspek manajemen dikatakan kurang layak karena usaha tahu ini belum memiliki

pencatatan finansial yang baik ataupun pembukuan atas penjualan yang dilakukan.

Usaha ini juga belum memiliki struktur organisasi, akan tetapi pembagian pekerjaan

sudah jelas. Sedangkan analisis aspek lingkungan dikatakan kurang layak karena

usaha ini membuang air limbah langsung ke kali terdekat tanpa memberikan

perlakukan khusus. Pada jangka panjang, hal ini tentunya dapat menimbulkan

gangguan berupa pencemaran lingkungan.

2. Analisis kelayakan finansial menunjukkan bahwa usaha tahu Bandung Kayun-Yun

ini layak untuk dijalankan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai NPV, IRR, Net B/C serta

payback period yang memenuhi seluruh kriteria investasi.

3. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa usaha tahu bandung Kayun-Yun

terbukti sangat sensitif terhadap perubahan dua variabel yaitu kenaikan harga

kedelai dan penurunan jumlah produksi. Dari kedua nilai variabel menunjukkan

bahwa seluruh kriteria investasi tidak memenuhi kriteria sehingga usaha menjadi

tidak layak. Dengan demikian, baik kenaikan harga maupun penurunan jumlah

produksi memiliki pengaruh yang signifikan dan sangat sensitif terhadap kelayakan

suatu usaha. Jika dibandingkan antara kedua variabel maka kenaikan harga memiliki

tingkat sensitivitas yang lebih tinggi dibandingkan penurunan jumlah produksi.

Saran

1. Usaha tahu Bandung Kayun-Yun sebaiknya mulai melakukan pencatatan finansial

meliputi data arus masuk dan arus keluar produksi sehingga pemilik usaha dapat

melihat peningkatan ataupun penurunan yang terjadi pada kondisi keuangan dan

keuntungan yang diperoleh.

2. Peralatan yang digunakan hendaknya selalu dirawat agar kehigienisan tahu tetap

terjaga dengan baik.

3. Penerapan perlakuan khusus terhadap air limbah produksi. Salah satunya dengan

menerapkan sistem netralisir atau aerodinamis. Hal ini dilakukan untuk mencegah air

limbah mengalir langsung ke sungai yang dapat menimbulkan gangguan terhadap

lingkungan sekitar.

4. Pihak pemerintah sebaiknya dapat menjaga tingkat harga komoditas atau harga

pembelian pemerintah (HPP) kedelai di tingkat petani agar mereka tertarik untuk

menanam kedelai sehingga produksi kedelai lokal dapat meningkat dan

ketergantungan impor menjadi semakin menurun. Selain itu, optimalisasi lahan dan

perbaikan tata niaga kedelai juga perlu dilakukan perbaikan untuk meningkatkan

produktifitas kedelai dan mengurangi „permainan‟ pada sisi suplai. Beberapa

kebijakan ini dilakukan dengan tujuan akhir yaitu menjaga stabilitas harga kedelai di

Indonesia.

Page 64: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

50

DAFTAR PUSTAKA

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga

Yang Berlaku Menurut Lapangan Usaha [Internet]. [Diunduh 2014 Jan 16] Jakarta

(ID) : Badan Pusat Statistika Republik Indonesia : Tersedia pada : http://www

bps go id/tab_sub/view php?kat=2&tabel=1&daftar=1&id_subyek=11&notab=1.

Jakarta (ID) : Badan Pusat Statistik.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Produksi, Impor, Kebutuhan Dalam Negeri, dan

Pangsa Produksi Kedelai Terhadap Kebutuhan Dalam Negeri Tahun 2007 – 2013

[Internet]. [Diunduh 2014 Jan 16] Jakarta (ID) : Badan Pusat Statistika Republik

Indonesia.

[DEPTAN] Departemen Pertanian. 2013. Konsumsi Rata-Rata Per Kapita Setahun

Beberapa Bahan Makanan di Indonesia Tahun 2009 – 2013 [Internet]. [Diunduh

2014 Maret 20] Jakarta (ID) : Departemen Pertanian : Tersedia pada :

http//:wwwdepkopgoid/. Jakarta (ID) : Departemen Pertanian.

Emawati. 2007. Analisis Kelayakan Finansial Industri Tahu (Studi Kasus : Usaha

Dagang Tahu Bintaro, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten). Jakarta (ID) :

UIN Syarif Hidayatullah.

Yacob I. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta (ID) : PT RINEKA CIPTA

Kurniasary E. 2010. Analisis Dampak Kenaikan Harga Kedelai di Sentra Industri

Tempe Kelurahan Semanan Jakarta Barat. [Skripsi]. Bogor (ID) : Institut

Pertanian Bogor.

Mankiw NG. 2007. Makroekonomi Edisi Keenam. Jakarta (ID) : Erlangga.

Mulyawati D. 2012 Analisis Kelayakan Usaha Jamur Tiram Putih [Skripsi]. Bogor

(ID) : Institut Pertanian Bogor.

Nurhayati N. 2011. Analisis Kelayakan dan Strategi Pengembangan Usaha

Industri Kecil Tahu di Kabupaten Kuningan-Jawa Barat (Studi Kasus :

Industri Kecil Tahu Lamping) [Skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Bogor (ID) :

Departemen Agribisnis FEM IPB.

Nursiah T. 2013. Analisis Pengaruh Kenaikan Harga Kedelai Terhadap Kinerja Usaha

Industri Tempe di Desa Citeureup Kabupaten Bogor [Skripsi]. Bogor (ID) :

Institut Pertanian Bogor.

Patmawaty. 2009. Analisis Dampak Kenaikan Harga Kedelai Terhadap Pendapatan

Usaha Pengrajin Tahu Skala Kecil Dan Rumah Tangga [Skripsi]. Bogor (ID) :

Institut Pertanian Bogor.

Salim E. 2012. Kiat Cerdas Wirausaha Aneka Olahan Kedelai. Yogyakarta (ID) : Lily

Publisher.

Sugiharto. 1987. Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah. Jakarta (ID) : UI-Press.

Sukino S. 2008. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta (ID) : PT

RAJAGRAFINDO PERSADA.

Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Bisnis Pendekatan Praktis. Yogyakarta (ID) : ANDI

Yogyakarta.

Tamisari MD. 2013. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Harga Kedelai di Indonesia.

[Skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

Umar H. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta (ID) : PT Gramedia Pustaka Utama.

Page 65: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

51

LAMPIRAN

Lampiran 1 Ringkasan proses produksi tahu

Perendaman Kedelai

Pencucian Kedelai

Penggilingan Kedelai

Perebusan Bubur Kedelai

Penyaringan Bubur Kedelai

Penggumpalan

Pencetakan Tahu

Pemotongan Tahu

Perebusan Tahu dengan

Kunyit

Ampas tahu

Sari kedelai

Page 66: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

52

Lampiran 2 Tata letak atau layout pabrik

Keterangan :

1. Tempat perendaman dan pencucian kedelai 8. Rak penyimpanan tahu

2. Tempat penggilingan kedelai 9. Tempat pembungkusan dan

3. Bak air peletakan tahu ke dalam box

4. Tempat perebusan bubur kedelai dan gentong

5. Tempat penyaringan dan penggumpalan 10. Rumah pemilik

6. Tempat pencetakan tahu 11. Tempat menaruh kayu bakar

7. Tempat pemotongan

2

4

6

7

8

10

4 5

5

5 3

1

9

11

Page 67: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

53

Lampiran 3 Dokumentasi kegiatan

Tampak depan pabrik Bagian dalam pabrik

Kepingan kayu bakar yang digunakan Kunyit sebelum diparut

dalam proses produksi

Tahu yang dimasukan ke dalam Foto bersama pemilik usaha tahu

box dan siap untuk dipasarkan bandung Kayun-Yun, Bapak Uun

Page 68: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

54

Lampiran 4 Rincian biaya investasi serta perhitungan biaya investasi sebelum dan sesudah compounding factor

No Jenis investasi Jumlah Harga Total

Umur

ekonomis

(tahun)

Penyusutan

per unit

(Rp)

Biaya

Penyusutan

(Rp)

Nilai

sisa

Nilai sisa

pada tahun

ke-10

Harga

compounding

per unit

Penyusutan per

unit setelah

compounding

Biaya

penyusutan

setelah

compounding

Total harga

compounding

1 Bangunan - 25 000 000 25 000 000 10 2 500 000 2 500 000 0 0 25 000 000 2 500 000 2 500 000 25 000 000

2 Diesel 1 3 000 000 3 000 000 10 300 000 300 000 0 0 3 146 911 314 691 314 691 3 146 911

3 Molen atau

Mesin Giling

1 2 000 000 2 000 000 10 200 000 200 000 0 0 3 173 749 317 375 317 375 3 173 749

4 Tungku semen 2 1 000 000 2 000 000 6 166 667 333 333 0 0 1 000 000 166 667 333 333 2 000 000

5 Kuali 2 200 000 400 000 6 33 333 66 667 0 0 200 000 33 333 66 667 400 000

6 Tahang kayu 3 600 000 1 800 000 5 120 000 360 000 0 0 881 597 176 319 528 958 2 644 791

7 Tanggok bambu 1 200 000 200 000 1 200 000 200 000 0 0 200 000 200 000 200 000 200 000

8 Pompa air 1 300 000 300 000 7 42 857 42 857 4 171 426 476 062 68 008 68 008 476 062

9 Saringan air 1 30 000 30 000 1 30 000 30 000 0 0 30 000 30 000 30 000 30 000

10 Cetakan 5 140 000 700 000 5 28 000 140 000 0 0 205 706 41 141 205 706 1 028 530

11 Tampir 20 25 000 500 000 5 5 000 100 000 0 0 36 733 7 347 146 933 734 664

12 Serok 3 150 000 450 000 5 30 000 150 000 0 - 220 399 44 080 132 240 661 198

13 Rak bambu 1 100 000 100 000 6 16 667 16 667 0 0 100 000 16 667 16 667 100 000

14 Tampan/ayakan 3 15 000 45 000 1 15 000 45 000 0 0 15 000 15 000 45 000 45 000

15 Bak plastik biru 1 200 000 200 000 10 20 000 20 000 0 0 317 375 31 737 31 737 317 375

16 Ember plastik 12 5 000 60 000 5 1 000 12 000 0 0 7 347 1 469 17 632 88 160

17 Gentong plastik 10 40 000 400 000 5 8 000 80 000 0 0 58 773 11 755 117 546 587 731

18 Box plastik 20 60 000 1 200 000 5 12 000 240 000 0 0 88 160 17 632 352 639 1 763 194

19 Mistar 2 10 000 20 000 6 1 667 3 333 0 0 10 000 1 667 3 333 20 000

20 Kendaraan

operasional

1 70 000 000 70 000 000 10 7 000 000 7 000 000 0 0 111 081 203 11 108 120 11 108 120 111 081 203

Total 103 075 000 108 405 000 10 730 190 11 839 857 171 426 146 249 014 15 103 008 16 536 585 153 498 566

54

Page 69: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

55

Lampiran 5 Rincian biaya variabel usaha tahu Bandung Kayun-Yun

No Uraian

2010 2011 2012 2013

Jumlah Harga

(Rp)

Total

per hari

(Rp)

Total per

tahun

(Rp)

Jumlah Harga

(Rp)

Total

per hari

(Rp)

Total per

tahun

(Rp)

Jumlah Harga

(Rp)

Total

per hari

(Rp)

Total per

tahun

(Rp)

Jumlah Harga

(Rp)

Total per

hari

(Rp)

Total per

tahun

(Rp)

1 Kedelai 50 6 000 300 000 90 000 000 70 7 000 490 000 147 000 000 100 7 000 700 000 210 000 000 120 9 000 1 080 000 324 000 000

2 Garam 4 1 800 7 200 2 160 000 6 1 800 10 800 3 240 000 8 2 000 16 000 4 800 000 10 2 000 20 000 6 000 000

3 Kunyit 3 6 000 18 000 5 400 000 4 6 000 24 000 7 200 000 6 7 000 42 000 12 600 000 7 7 000 49 000 14 700 000

4 Kayu

bakar

- - 50 000 15 000 000 - - 70 000 21 000 000 - - 100 000 30 000 000 - - 120 000 36 000 000

5 Solar

diesel

0.8 6 500 5 417 1 625 000 1.2 6 500 7 583 2 275 000 1.7 6 500 10 833 3 250 000 2 6 500 13 000 3 900 000

6 Upah TK

dalam

keluarga

3 4 500 172 500 51 750 000 3 4 500 199 500 56 700 000 3 5 000 270 000 81 000 000 3 5 000 300 000 90 000 000

7 Upah TK

luar

keluarga

2 4 500 115 000 34 500 000 2 4 500 133 000 37 800 000 2 5 000 180 000 54 000 000 2 5 000 200 000 60 000 000

8 Kemasan 6 250 1 875 000 8 750 2 625 000 12 500 3 750 000 15 000 4 500 000

TOTAL 207 310 000 277 840 000 399 400 000 539 100 000

55

Page 70: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

56

Lampiran 6 Cashflow usaha tahu Bandung Kayun-Yun

Uraian

Tahun ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

INFLOW

Tahu 4 cm 225 000 000 315 000 000 270 000 000 378 000 000 378 000 000 378 000 000 378 000 000 378 000 000 378 000 000 378 000 000

Tahu 5 cm 216 000 000 262 500 000 262 500 000 262 500 000 262 500 000 262 500 000 262 500 000 262 500 000

Ampas tahu 8 400 000 10 500 000 12 600 000 21 000 000 21 000 000 21 000 000 21 000 000 21 000 000 21 000 000 21 000 000

Nilai sisa 171 426

TOTAL INFLOW 233 400 000 325 500 000 498 600 000 661 500 000 661 500 000 661 500 000 661 500 000 661 500 000 661 500 000 661 671 426

OUTFLOW

1 BIAYA

INVESTASI

Bangunan 25 000 000

Mesin diesel 3 146 911

Molen 3 173 749

Tungku semen 2 000 000 2 000 000

Bak semen 400 000 400 000

Tahang kayu 2 644 791 2 644 791

Tanggok bambu 200 000 200 000 200 000 200 000 200 000 200 000 200 000 200 000 200 000 200 000

Pompa air 476 062 476 062

Saringan air 30 000 30 000 30 000 30 000 30 000 30 000 30 000 30 000 30 000 30 000

Cetakan 1 028 530 1 028 530

Tampir 734 664 734 664

Serok 661 198 661 198

Rak bambu 100 000

Tampan/ayakan 45 000 45 000 45 000 45 000 45 000 45 000 45 000 45 000 45 000 45 000

Bak plastik biru 317 375

56

Page 71: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

57

Ember plastik 88 160 88 160

Gentong plastik 587 731 587 731

Box plastik 1 763 194 1 763 194

Mistar 20 000 20 000

Kendaraan operasional 111 081 203

TOTAL BIAYA

INVESTASI

153 498 566 275 000 275 000 275 000 275 000 10 203 266 275 000 751 062 275 000 275 000

2 BIAYA TETAP

Sewa lahan 5 000 000 5 000 000 5 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000

Listrik 3 000 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000

Telepon 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000

Biaya perawatan mobil 2 400 000 2 400 000 2 400 000 2 400 000 2 400 000 2 400 000 2 400 000 2 400 000 2 400 000 2 400 000

Biaya perawatan mesin 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000

Biaya transportasi 18 000 000 18 000 000 18 000 000 18 000 000 18 000 000 18 000 000 18 000 000 18 000 000 18 000 000 18 000 000

TOTAL BIAYA

TETAP

30 800 000 30 800 000 30 800 000 31 800 000 31 800 000 31 800 000 31 800 000 31 800 000 31 800 000 31 800 000

3 BIAYA VARIABEL

Kedelai 90 000 000 147 000 000 210 000 000 324 000 000 324 000 000 324 000 000 324 000 000 324 000 000 324 000 000 324 000 000

Garam 2 160 000 3 240 000 4 800 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000

Kunyit 5 400 000 7 200 000 12 600 000 14 700 000 14 700 000 14 700 000 14 700 000 14 700 000 14 700 000 14 700 000

Kayu bakar 15 000 000 21 000 000 30 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000

Solar diesel 1 625 000 2 275 000 3 250 000 3 900 000 3 900 000 3 900 000 3 900 000 3 900 000 3 900 000 3 900 000

Upah TK luar keluarga 51 750 000 56 700 000 81 000 000 90 000 000 90 000 000 90 000 000 90 000 000 90 000 000 90 000 000 90 000 000

Upah TK dalam

keluarga

34 500 000 37 800 000 54 000 000 60 000 000 60 000 000 60 000 000 60 000 000 60 000 000 60 000 000 60 000 000

Kemasan 1 875 000 2 625 000 3 750 000 4 500 000 4 500 000 4 500 000 4 500 000 4 500 000 4 500 000 4 500 000

TOTAL BIAYA

VARIABEL

202 310 000 277 840 000 399 400 000 539 100 000 539 100 000 539 100 000 539 100 000 539 100 000 539 100 000 539 100 000

TOTAL OUTFLOW 386 608 566 308 915 000 430 475 000 571 175 000 571 175 000 581 103 266 571 175 000 571 651 062 571 175 000 571 175 000

Net benefit (153 208 566) 16 585 000 68 125 000 90 325 000 90 325 000 80 396 734 90 325 000 89 848 938 90 325 000 90 496 426

57

Page 72: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

58

Discount factor 8 % 0.9259 0.8573 0.7938 0.7350 0.6806 0.6302 0.5835 0.5403 0.5002 0.4632

PV/TAHUN (141 859 783) 14 218 964 54 079 821 66 391 571 61 473 677 50 663 580 52 703 770 48 542 585 45 184 988 41 917 355

NPV 293 316 530

IRR 39%

PV POSITIF 435 176 313

PV NEGATIF 141 859 783

Net B/C 3.07

PAYBACK PERIOD 5 tahun 7

bulan 17 hari

58

Page 73: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

59

Lampiran 7 Analisis sensitivitas kenaikan harga kedelai 28.6 persen

Uraian

Tahun ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

INFLOW

Tahu 4 cm 225 000 000 315 000 000 270 000 000 378 000 000 378 000 000 378 000 000 378 000 000 378 000 000 378 000 000 378 000 000

Tahu 5 cm 216 000 000 262 500 000 262 500 000 262 500 000 262 500 000 262 500 000 262 500 000 262 500 000

Ampas tahu 8 400 000 10 500 000 12 600 000 21 000 000 21 000 000 21 000 000 21 000 000 21 000 000 21 000 000 21 000 000

Nilai sisa 171 426

TOTAL

INFLOW

233 400 000 325 500 000 498 600 000 661 500 000 661 500 000 661 500 000 661 500 000 661 500 000 661 500 000 661 671 426

OUTFLOW

1 BIAYA

INVESTASI

Bangunan 25 000 000

Mesin diesel 3 146 911

Molen 3 173 749

Tungku semen 2 000 000 2 000 000

Bak semen 400 000 400 000

Tahang kayu 2 644 791 2 644 791

Tanggok bambu 200 000 200 000 200 000 200 000 200 000 200 000 200 000 200 000 20 000 200 000

Pompa air 476 062 476 062

Saringan air 30 000 30 000 30 000 30 000 30 000 30 000 30 000 30 000 30 000 30 000

Cetakan 1 028 530 1 028 530

Tampir 734 664 734 664

Serok 661 198 661 198

Rak bambu 100 000

Tampan/ayakan 45 000 45 000 45 000 45 000 45 000 45 000 45 000 45 000 45 000 45 000

Bak plastik biru 317 375

Ember plastik 88 160 88 160

Gentong plastik 587 731 587 731

Box plastik 1 763 194 1 763 194

Mistar 20 000 20 000

59

Page 74: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

60

Kendaraan

operasional

111 081 203

TOTAL BIAYA

INVESTASI

153 498 566 275 000 275 000 275 000 275 000 10 203 266 275 000 751 062 95 000 275 000

2 BIAYA

TETAP

Sewa lahan 5 000 000 5 000 000 5 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000

Listrik 3 000 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000

Telepon 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000

Biaya perawatan

mobil

2 400 000 2 400 000 2 400 000 2 400 000 2 400 000 2 400 000 2 400 000 2 400 000 2 400 000 2 400 000

Biaya perawatan

mesin

1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000

Biaya

transportasi

18 000 000 18 000 000 18 000 000 18 000 000 18 000 000 18 000 000 18 000 000 18 000 000 18 000 000 18 000 000

TOTAL BIAYA

TETAP

30 800 000 30 800 000 30 800 000 31 800 000 31 800 000 31 800 000 31 800 000 31 800 000 31 800 000 31 800 000

3 BIAYA

VARIABEL

Kedelai 115 740 000 189 042 000 270 060 000 416 664 000 416 664 000 416 664 000 416 664 000 416 664 000 416 664 000 416 664 000

Garam 2 160 000 3 240 000 4 800 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000

Kunyit 5 400 000 7 200 000 12 600 000 14 700 000 14 700 000 14 700 000 14 700 000 14 700 000 14 700 000 14 700 000

Kayu bakar 15 000 000 21 000 000 30 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000

Solar diesel 1 625 000 2 275 000 3 250 000 3 900 000 3 900 000 3 900 000 3 900 000 3 900 000 3 900 000 3 900 000

Upah TK luar

keluarga

51 750 000 56 700 000 81 000 000 90 000 000 90 000 000 90 000 000 90 000 000 90 000 000 90 000 000 90 000 000

Upah TK dalam

keluarga

34 500 000 37 800 000 54 000 000 60 000 000 60 000 000 60 000 000 60 000 000 60 000 000 60 000 000 60 000 000

Kemasan 1 875 000 2 625 000 3 750 000 4 500 000 4 500 000 4 500 000 4 500 000 4 500 000 4 500 000 4 500 000

TOTAL BIAYA

VARIABEL

228 050 000 319 882 000 459 460 000 631 764 000 631 764 000 631 764 000 631 764 000 631 764 000 631 764 000 631 764 000

TOTAL

OUTFLOW

412 348 566 350 957 000 490 535 000 663 839 000 663 839 000 673 767 266 663 839 000 664 315 062 663 659 000 663 839 000

Net benefit (178 948 566) (25 457 000) 8 065 000 (2 339 000) (2 339 000) (12 267 266) (2 339 000) (2 815 062) (2 159 000) (2 167 574)

Discount factor 0.9259 0.8573 0.7938 0.7350 0.6806 0.6302 0.5835 0.5403 0.5002 0.4632

60

Page 75: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

61

8 %

PV/TAHUN (165 693 116) (21 825 274) 6 402 257 (1 719 235) (1 591 884) (7 730 459) (1 364 784) (1 520 891) (1 080 038) (1 004 006)

NPV (197 127 430)

IRR -

PV POSITIF 6 402 257

PV NEGATIF (203 529 687)

Net B/C (0.03)

PAYBACK

PERIOD

-

61

Page 76: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

62

Lampiran 8 Analisis sensitivitas penurunan jumlah produksi sebesar 20 persen

Uraian

Tahun ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

INFLOW

Tahu 4 cm 180 000 000 252 000 000 216 000 000 302 400 000 302 400 000 302 400 000 302 400 000 302 400 000 302 400 000 302 400 000

Tahu 5 cm 216 000 000 262 500 000 262 500 000 262 500 000 262 500 000 262 500 000 262 500 000 262 500 000

Ampas tahu 8 400 000 10 500 000 12 600 000 21 000 000 21 000 000 21 000 000 21 000 000 21 000 000 21 000 000 21 000 000

Nilai sisa 171 426

TOTAL

INFLOW

188 400 000 262 500 000 444 600 000 585 900 000 585 900 000 585 900 000 585 900 000 585 900 000 585 900 000 586 071 426

OUTFLOW

1 BIAYA

INVESTASI

Bangunan 25 000 000

Mesin diesel 3 146 911

Molen 3 173 749

Tungku semen 2 000 000 2 000 000

Bak semen 400 000 400 000

Tahang kayu 2 644 791 2 644 791

Tanggok bambu 200 000 200 000 200 000 200 000 200 000 200 000 200 000 200 000 20 000 200 000

Pompa air 476 062 476 062

Saringan air 30 000 30 000 30 000 30 000 30 000 30 000 30 000 30 000 30 000 30 000

Cetakan 1 028 530 1 028 530

Tampir 734 664 734 664

Serok 661 198 661 198

Rak bambu 100 000

62

Page 77: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

63

Tampan/ayakan 45 000 45 000 45 000 45 000 45 000 45 000 45 000 45 000 45 000 45 000

Bak plastik biru 317 375

Ember plastik 88 160 88 160

Gentong plastik 587 731 587 731

Box plastik 1 763 194 1 763 194

Mistar 20 000 20 000

Kendaraan

operasional

111 081 203

TOTAL BIAYA

INVESTASI

153 498 566 275 000 275 000 275 000 275 000 10 203 266 275 000 751 062 95 000 275 000

2 BIAYA

TETAP

Sewa lahan 5 000 000 5 000 000 5 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000

Listrik 3 000 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000

Telepon 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000

Biaya perawatan

mobil

2 400 000 2 400 000 2 400 000 2 400 000 2 400 000 2 400 000 2 400 000 2 400 000 2 400 000 2 400 000

Biaya perawatan

mesin

1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000

Biaya transportasi 18 000 000 18 000 000 18 000 000 18 000 000 18 000 000 18 000 000 18 000 000 18 000 000 18 000 000 18 000 000

TOTAL BIAYA

TETAP

30 800 000 30 800 000 30 800 000 31 800 000 31 800 000 31 800 000 31 800 000 31 800 000 31 800 000 31 800 000

3 BIAYA

VARIABEL

Kedelai 90 000 000 147 000 000 210 000 000 324 000 000 324 000 000 324 000 000 324 000 000 324 000 000 324 000 000 324 000 000

Garam 2 160 000 3 240 000 4 800 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000

Kunyit 5 400 000 7 200 000 12 600 000 14 700 000 14 700 000 14 700 000 14 700 000 14 700 000 14 700 000 14 700 000

Kayu bakar 15 000 000 21 000 000 30 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000

Solar diesel 1 625 000 2 275 000 3 250 000 3 900 000 3 900 000 3 900 000 3 900 000 3 900 000 3 900 000 3 900 000 63

Page 78: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

64

Upah TK luar

keluarga

51 750 000 56 700 000 81 000 000 90 000 000 90 000 000 90 000 000 90 000 000 90 000 000 90 000 000 90 000 000

Upah TK dalam

keluarga

34 500 000 37 800 000 54 000 000 60 000 000 60 000 000 60 000 000 60 000 000 60 000 000 60 000 000 60 000 000

Kemasan 1 875 000 2 625 000 3 750 000 4 500 000 4 500 000 4 500 000 4 500 000 4 500 000 4 500 000 4 500 000

TOTAL BIAYA

VARIABEL

202 310 000 277 840 000 399 400 000 539 100 000 539 100 000 539 100 000 539 100 000 539 100 000 539 100 000 539 100 000

TOTAL

OUTFLOW

386 608 566 308 915 000 430 475 000 571 175 000 571 175 000 581 103 266 571 175 000 571 651 062 570 995 000 571 175 000

Net benefit (198 208 566) (46 415 000) 14 125 000 14 725 000 14 725 000 4 796 734 14 725 000 14 248 938 14 905 000 14 896 426

Discount factor

8 %

0.9259 0.8573 0.7938 0.7350 0.6806 0.6302 0.5835 0.5403 0.5002 0.4632

PV/TAHUN (183 526 450) (39 793 381) 11 212 880 10 823 315 10 021 588 3 022 756 8 591 896 7 698 258 7 456 211 6 899 928

NPV (157 593 001)

IRR -13%

PV POSITIF 65 726 831

PV NEGATIF 223 319 831

Net B/C 0.29

PAYBACK

PERIOD

-

64

Page 79: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

65

Lampiran 9 Laporan laba rugi usaha tahu Bandung Kayun-Yun

Uraian

Tahun ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

PENERIMAAN

Tahu 4 cm 225 000 000 315 000 000 270 000 000 378 000 000 378 000 000 378 000 000 378 000 000 378 000 000 378 000 000 378 000 000

Tahu 5 cm 216 000 000 262 500 000 262 500 000 262 500 000 262 500 000 262 500 000 262 500 000 262 500 000

Ampas tahu 8 400 000 10 500 000 12 600 000 21 000 000 21 000 000 21 000 000 21 000 000 21 000 000 21 000 000 21 000 000

TOTAL

PENERIMAAN

233 400 000 325 500 000 498 600 000 661 500 000 661 500 000 661 500 000 661 500 000 661 500 000 661 500 000 661 500 000

PENGELUARAN

1 BIAYA

VARIABEL

Kedelai 90 000 000 147 000 000 210 000 000 324 000 000 324 000 000 324 000 000 324 000 000 324 000 000 324 000 000 324 000 000

Garam 2 160 000 3 240 000 4 800 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000

Kunyit 5 400 000 7 200 000 12 600 000 14 700 000 14 700 000 14 700 000 14 700 000 14 700 000 14 700 000 14 700 000

Kayu bakar 15 000 000 21 000 000 30 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000

Solar diesel 1 625 000 2 275 000 3 250 000 3 900 000 3 900 000 3 900 000 3 900 000 3 900 000 3 900 000 3 900 000

Upah TK luar

keluarga

51 750 000 56 700 000 81 000 000 90 000 000 90 000 000 90 000 000 90 000 000 90 000 000 90 000 000 90 000 000

Upah TK dalam

keluarga

34 500 000 37 800 000 54 000 000 60 000 000 60 000 000 60 000 000 60 000 000 60 000 000 60 000 000 60 000 000

Kemasan 1 875 000 2 625 000 3 750 000 4 500 000 4 500 000 4 500 000 4 500 000 4 500 000 4 500 000 4 500 000

TOTAL BIAYA

VARIABEL

202 310 000 277 840 000 399 400 000 539 100 000 539 100 000 539 100 000 539 100 000 539 100 000 539 100 000 539 100 000

LABA KOTOR 31 090 000 47 660 000 99 200 000 122 400 000 122 400 000 122 400 000 122 400 000 122 400 000 122 400 000 122 400 000

2 BIAYA TETAP

Sewa lahan 5 000 000 5 000 000 5 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000 6 000 000

Listrik 3 000 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000

Telepon 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000

Biaya perawatan 2 400 000 2 400 000 2 400 000 2 400 000 2 400 000 2 400 000 2 400 000 2 400 000 2 400 000 2 400 000

65

Page 80: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

66

mobil

Biaya perawatan

mesin

1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000 1 200 000

Biaya transportasi 18 000 000 18 000 000 18 000 000 18 000 000 18 000 000 18 000 000 18 000 000 18 000 000 18 000 000 18 000 000

Biaya penyusutan 16 536 585 16 536 585 16 536 585 16 536 585 16 536 585 16 536 585 16 536 585 16 536 585 16 536 585 16 536 585

TOTAL BIAYA

TETAP

30 800 000 30 800 000 30 800 000 31 800 000 31 800 000 31 800 000 31 800 000 31 800 000 31 800 000 31 800 000

LABA BERSIH 290 000 16 860 000 68 400 000 90 600 000 90 600 000 90 600 000 90 600 000 90 600 000 90 600 000 90 600 000

66

Page 81: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAHU BANDUNG KAYUN … · studi kelayakan bisnis dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Tahu Bandung Kayun- Yun Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten

67

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 25 Februari 1992 sebagai putri

pertama dari pasangan Rainir Rasyidin dan Lina Lidya. Penulis adalah anak pertama

dari dua bersaudara. Penulis telah menyelesaikan sekolah di TK Al – Muhadjirin pada

tahun 1998, SD Bani Saleh 1 pada tahun 2004, SMP Negeri 1 Bekasi pada tahun 2007,

dan SMA Negeri 1 Bekasi pada tahun 2010.

Pada tahun 2010, penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen Agribisnis

Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Talenta

Mandiri (UTM). Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah aktif di beberapa

organisasi maupun kepanitiaan. Organisasi yang pernah diikuti penulis, diantaranya

Himpunan Mahasiswa Peminat Agribisnis (HIPMA) sebagai staff divisi Departemen

Public Relation and Information Media (D‟ PRIME) pada tahun 2011 – 2012, PSM IPB

Agriaswara sebagai staff divisi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) pada tahun 2011 – 2012,

dan Community of Art and Sport bidang vocal group sebagai sekretaris pada tahun 2011

– 2012. Sedangkan kepanitiaan yang pernah diikuti oleh penulis, diantaranya

Agripreneur on Vacation sebagai Divisi Publikasi, Dekorasi, dan Dokumentasi pada

tahun 2011, Agrination sebagai Divisi Design, Dekorasi, dan Dokumentasi pada tahun

2012, FEM Mengajar sebagai staff pengajar, 2nd

Journalistic and Seminar Talkshow

(JUST) sebagai bendahara divisi sponsorship pada tahun 2012, serta Orientation For

New Generation Fakultas Ekonomi dan Manajemen (ORANGE FEM) sebagai

sekretaris divisi komdis Departemen Agribisnis pada tahun 2012.