ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i...

105
ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN BERMOTOR (BPRS AL SALAAM CABANG CINERE) SKRIPSI Diajukan sebagai Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE,Sy) Disusun Oleh : MUHAMMAD FACHRYZA (1110046100219) PRODI MUAMALAT KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Transcript of ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i...

Page 1: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

i

ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN

PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

BERMOTOR (BPRS AL SALAAM CABANG CINERE)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi Syariah

(SE,Sy)

Disusun Oleh :

MUHAMMAD FACHRYZA

(1110046100219)

PRODI MUAMALAT

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

ii

Page 3: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

iii

Page 4: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

iv

Page 5: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

v

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam, yang senantiasa

melimpahkan curahan rahmat dan kasih sayang yang tiada hentinya kepada penulis

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta Salam tidak lupa penulis

curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut-

Nya.

Tidak ada manusia yang luput dari kesalahan, untuk itu dengan segala

kerendahan hati penulis akan menerima setiap pandangan dan saran yang terkait

dengan skripsi ini dengan hati terbuka.

Dalam menyusun skripsi ini, penulis memperoleh bantuan, bimbingan dan

pengarahan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan kerendahan hati, penulis

ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A, selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. H. Ah. Azharudin Lathif, M.Ag, MH. Bapak Abdurrauf, M.A, selaku Ketua dan

Sekretaris Jurusan Muamalat.

3. Bapak Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.PD, S.E. atas kesediaannya memberikan

waktu kepada penulis untuk membimbing dan mengarahkan dengan penuh

perhatian dan kesabaran.

4. Ibu Yuke Rahmawati, MA, Penasehat Akademik yang telah memberikan

bimbingan dan motivasi dalam menuntut ilmu selama bangku kuliah.

Page 6: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

vi

5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan

untuk memberikan ilmunya kepada penulis selama bangku kuliah.

6. Bapak Azwar selaku Pimpinan BPRS Al Salaam Cabang Cinere yang telah

memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengadakan riset.

7. Bapak Zulfikar Zulkarnain dan para staf BPRS Al Salaam Cabang Cinere dalam

memberikan data- data yang berkaitan dengan skripsi ini.

8. Kepala Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

fasilitas untuk mengadakan studi kepustakaan.

9. Kedua orang tuaku tercinta, bapak Royani dan Ibu Mardiyah Orang-orang nomor

satu di hati saya, motivasi terbesar saya. Serta adik-adiku tercinta, Rahmah,

Risqia, dan Alia. Terima kasih atas setiap doa’nya, setiap dukungannya. Berkat

doa dan motivasi mereka penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

10. Untuk orang-orang terdekatku, terima kasih atas dukungan, semangat dan

keceriaannya yang meyakinkan penulis untuk tidak berhenti dan selalu

melakukan yang terbaik.

11. Teman-teman terdekatku yang selalu membantu dalam mengerjakan skripsi dan

memotivasi saya. Nurfadillah, Dian Thalia, Fitri, Fajar, Arif, Noval, Syarifah

Aliya, Ami, Intan, Eneng, Anis, yang selalu mensuport dalam penulisan skripsi.

Page 7: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

vii

12. Teman-teman yang selalu mendukung secara langsung dan tidak langsung baik

moril maupun materil, teman seperjuangan dikampus, Syam, Riyan, Aziz,

Hilman, Ari, Fahmi, Ilham, Yafi, Nisrina, Nurul, dan lain-lain.

13. Teman-teman futsal team Syariah dan Hukum

14. Teman-teman kelas PS E 2010 Fakultas Syariah dan Hukum

15. Teman-teman KKN Tunas

16. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun telah

memberikan kontribusi yang cukup besar sehingga penulis dapat lulus menjalani

perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta hingga akhir.

Akhirnya semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan karunia, limpahan

rahmat dan berkat-Nya atas semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis, dan

penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan

pihak-pihak yang memerlukan.

Ciputat, 28 Mei 2015 M

10 Syaban 1436 H

Page 8: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN………………………………………………………iii

KATA PENGANTAR.............................................................................................x

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...vii

ABSTRAK………………………………………………………………………...iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………………1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah…………………………...8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………..9

D. Kerangka Konseptual………………………………………...10

E. Sistematika Penulisan………………………………………...10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Review Study Terdahulu……………………………………..12

B. Tinjauan Umum Murabahah……………………………………..14

C. Konsep Pembiayaan Murabahah…………………………….21

D. Manajemen Risiko Pembiayaan dan Analisis kelayakan

Pembiayaan……………………………………………………25

E. FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 17/DSN-

MUI/IX/2000…………………………………………………..34

BAB III METODE PENELITIAN

Page 9: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

ix

A. Metodologi Penelitian………………………………………….38

1. Jenis Penelitian……………………………………………..38

2. Tempat dan Waktu……………………………….…………39

3. Jenis data……………………………………………………39

4. Teknik Pengumpulan Data………………………………….40

5. Teknik Analisis Data………………………………………..40

B. Gambaran Umum Objek Penelitian……………………………...43

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil dan Pembahasan…………………………………………..56

B. Analisis Kelayakan Pembiayaan Kendaraan Bermotor Pada BPRS

Al Salaam……………………………………………………….59

C. Kasus Bermasalah Pembiayaan Murabahah Pada Produk

Pembiayaan Kendaraan Sepeda Motor………………………….62

D. Penangan kredit macet pada pembiayaan kendaraan bermotor di

BPRS Al Salaam cabang Cinere………………………………...66

E. PENYEABAB PEMBIAYAAN BERMASALAH………….......68

F. Faktor Ekstern Nasabah…………………………………………69

G. Gejala Dini Pembiayaan Bermasalah…………………………....70

H. Strategi Collection Langsung……………………………………71

I. Proses Penangan Pembiayaan Bermasalah………………………71

J. Eksekusi Pembiayaan……………………………………………74

Page 10: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

x

K. Syarat dan Proses Litigasi……………………………………….75

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………...78

B. Saran…………………………………………………………….79

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..81

LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

xi

ABSTRAK

Muhammad Fachryza, 1110046100219, “ Analisis Kelayakan Pembiayaan

Murabahah dan Penanganan Risiko Kredit Macet Pada Kendaraan Bermotor ( BPRS

Al Salaam Cabang Cinere )” Strata 1. Program Studi Muamalat, Konsentrasi

Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Syarif Hidayatulah

Jakarta 2015.

BPRS Al Salaam merupakan lembaga keuangan syariah yang melandaskan

kebersamaan ( solidarity corporate ) yang tetap menjunjung tinggi profesioalisme.

Lembaga keuangan syariah ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian

nasional. Salah satu pembiayaan yang terdapat di BPRS Al Salaam yaitu pembiayaan

kendaraan bermotor. Prosedur pada pembiayaan kendaraan bermotor, analisis

kelayakan pada pembiayaan kendaraan bermotor kasus pembiayaan bermasalah dan

penanganan pembiayaan bermasalah pada pembiayaan bermotor di BPRS Al Salaam.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data yang digunakan dalam

skripsi ini yaitu data primer yaitu diambil dari wawancara serta data sekunder berupa

studi kepustakaan dan dokumen lainnya. Adapun objek yang diteliti adalah prosedur

pembiayaan kendaraan bermotor, analisis kelayakan dan penangan pembiayaan

bermasalah pada pembiayaan bermotor di BPRS Al Salaam.

Hasil penelitian ini prosedur pembiayaan kendaraan bermotor nasabah secara

lisan atau tulisan mengajukan pembiayaan kendaraan bermotor kepada BPRS Al

Asaalam. Kemudian BPRS menindaklanjuti dan meminta dokumen nasabah yang

kemudian dilanjutkan untuk analisis kelayakan. BPRS melakukan analisis kelayakan,

dalam hal ini Character, Capacity, Capital, Colleteral, Condition dan Penanganan

pembiayaan, Lancar ( monitoring usaha, stock, proyek dll ), Kurang lancar ( surat

pembritahuan, teguran, kunjungan ) ( preventif : reschedule, resruktur, rekondisi ),

Diragukan ( surat teguran, peringatan, kunjungan ) (reschedule, resruktur, rekondisi ),

Macet ( penagihan, offset jaminan, eksekusi, dll)

Kata Kunci : Pembiayaan, analisis kelayakan dan kredit macet

Dosen Pembimbing : Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.PD, S.E.

Page 12: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank sebagai salah satu lembaga keuangan memiliki fungsi sebagai perantara

keuangan (financial intermediary), artinya lembaga yang kegiatannya

menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkan ke

masyarakat yang kekurangan dana. Kegiatan bank menghimpun dana disebut

dengan funding, sementara kegiatan dana menyalurkan kemasyarakat oleh bank

disebut dengan financing atau lending (pendanaan atau peminjaman).1

Selain menjalankan fungsinya sebagai perantara keuangan antara pihak

surplus dan pihak defisit dana, bank sebagai suatu lembaga keuangan juga

berperan menyediakan sebuah fasilitas modal dan memberikan kredit dan jasa

dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran.2 Perkembangan perbankan syariah

pada era reformasi ditandai oleh dengan disetujuinya Undang- undang. No. 10

tahun 1998. Dalam undang-undang tersebut diatur dengan rinci landasan hukum

serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikandan diimplementasikan oleh bank

syariah. Undang-undang tersebut juga memberikan arahan bagi bank-bank

konvensional untuk membuka cabang syariah atau bahkan mengkonversi diri

1 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah (Yogyakarta: Ekonisia, 2004), h. 41.

2 Ahmad Anwari, Bank Rekan Terpercaya dalam Usaha Anda (Jakarta: Balai Pustaka,

1987), h. 1.

1

Page 13: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

2

secara total menjadi bank syariah.3 Perbankan syariah merupakan bagian dari

konsep yang lebih luas didalam ekonomi Islam, dimana tujuannya sebagaimana

dianjurkan oleh para ulama, adalah memberlakukan sistem nilai dan etika Islam

ke dalam lingkunan ekonomi.4 Dengan adanya dasar acuan seperti ini, maka

keuangan dan perbankan syariah bagi kebanyakan umat tidak hanya sebagai

sebuah transaksi yang bersifat komersial.

Setelah lahirnya UU No.10 Tahun 1998 yang mengatur seraca rinci landasan

hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan

oleh bank syariah, dan juga menganjurkan adanya dual banking system. Yaitu

adanya bank konvensional yang konversi menjadi Bank Umum Syariah, dan juga

menganjurkan setiap bank konvensional memliki Unit Usaha Syariah, Hal

tersebut memberikan respon yang cukup baik dari masyarakat. Eksistensi bank

syariah semakin diperkuat dengan adanya UU No. 21 tahun 2008 tentang

perbankan syariah pada tanggal 17 juni 2008, sehingga memperkuat kedudukan

bank syariah dalam perbankan nasional.

Selain berfungsi sosial, bank syariah juga mempunyai fungsi yang sama

dengan bank konvesional, yaitu sebagai lembaga yang berfungsi menghimpun

dana masyarakat dan menyalurkan dana masyarakat melalui pembiayaan.

3 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik (Depok: Gema Insani

,2001), h. 26 4 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Pustaka Alvabet,2006), h.

12.

Page 14: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

3

Perluasan lembaga keuangan pembiayaan disambut baik oleh pemerintah,

yaitu dengan adanya Kepres No 61 Tahun 1998, dimana dalam Kepres ini

didalamnya terdapat landasan operasional yang jelas. Adapun beberapa jenis

usaha dalam lebaga pembiayaan diantaranya adalah sewa guna usaha (leasing),

modal ventura (venture capital), piutang, (factoring), pembiayaan konsumen

(consumers finance), dan perdagangan surat berharga.5

Dalam perkembangan selanjutnya, landasan hukum perusahan pembiayaan

semakin kuat dengan Peraturan Menter Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006

tentang perusahaan pembiayaan, yang menjelaskan bahwa: “Perusahan

pembiayaan adalah badan usaha diluar bank dan lembaga keuangan bukan bank

yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang

usaha lembaga pembiayaan”.6

Peraturan Menteri Keuangan inilah yang membuat posisi lembaga

pembiayaan memiliki peluang yang besar dalam mengembangkan dan

menguatkan lembaga pembiayaan di Indonesia. Sistem keuangan Islam yang

bebas dari prinsip bunga diharapkan mampu menjadi alternatif terbaik dalam

mencapai kesejahteraan masyarakat. Penghapusan sistem bunga ini memiliki

dampak makro yang cukup baik bagi perkembangan ekonomi Indonesia, hal ini

5 Ade Arthesa & Edie Handiaman, Bank & Lembaga Keuangan Bukan Bank (Jakarta: PT.

Indeks, 2006), h.248. 6 Peraturan Menteri Keuangan No 84/PMK.012/2006, Tentang Perusahaan Pembiayaan.

Page 15: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

4

dapat dilihat dengan banyaknya lembaga keuangan yang menggunakan prinsip

syariah dalam menjalankan kegiatannya.7

Untuk mewujudkan sistem keuangan yang adil dan efisien, maka setiap tipe

lapisan masyarakat harus terwadahi keinginannya dalam berinvestasi dan

berusaha, sesuai dengan kemampuan dan keinginan mereka. Lembaga

pembiayaan harus memfasilitasi hal tersebut guna menampung seluruh keinginan

masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan sumber dana yang mereka

inginkan. Disamping itu, peran dan kinerja perbankan tidak akan optimal tanpa

didukung oleh sistem keuangan yang tangguh (robust financial system). Sistem

keuangan yang tangguh harus mampu menghindari dan memecahkan masalah

keuangan yang dihadapi, yaitu potensi adanya risiko sistemik ketidak stabilan

sistem keuangan (sistemik risk), potensi adanya risiko bank run, resiko kelebihan

atau kekurangan likuiditas perbankan, dan risiko terhadap buruknya pelayanan

yang diberikan oleh bank. Dengan alasan itulah, maka diperlukan institusi–

institusi pendukung dalam sistem keuangan, seperti lembaga pembiayaan yang

ada saat ini.8

Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah didefinisikan sebagai penyediaan

uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu. Berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai

7 Ade & Edia, Bank & Lembaga, h. 5

8 Ibid, h. 7-8

Page 16: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

5

untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu

dengan imbalan atau bagi hasil.9 Secara umum sistem pembiayaan syariah adalah

sama seperti halnya pada pembiayaan konvensional, yaitu perusahaan

pembiayaan syariah menyediakan pembiayaan seperti sewa guna usaha, ajak

piutang, pembiayaan konsumen, usaha kredit.10

Pembiayaan syariah dalam

melakukan kegiatan pembiayaan harus berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

antara perusahaan pembiayaan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang

dibiayai untuk mengembalikan pembiayaan tersebut dalam jangka waktu yang

tertentu dengan imbalan atau bagi hasil dengan akad-akad syariah yang lainnya

seperti Mudharabah, Musyarakah, Ijarah, Salam, Istisna dan Murabahah.11

Lembaga pembiayaan syariah harus mampu bersaing dengan lembaga

pembiayaan lainnnya yang masih didominasi oleh pembiayaan konvensional yang

telah eksis. Lembaga pembiayaan syariah merupakan salah satu lembaga

keuangan bukan bank di Indonesia yang mempunyai aktivitas membiayai

kebutuhan masyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif. Menurut

peraturan mentri keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 tentang perusahaan

pembiayaan adalah badan usaha diluar bank dan lembaga keuangan bukan bank

9 Adiwarman Karim A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan keuangan (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2010), h. 78 10

Ade Arthesa & Edia Handiman, Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (Jakarta: PT. Indeks, 2006), h. 247

11 Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomer. PER

03/BL/2007 tentang kegiatan perusahaan berdasarkan prinsip syariah. Disetujui oleh DSN-MUI melalui surat Nomor B-323/DSNMUI/XI/2007

Page 17: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

6

yang harus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang

usaha lembaga pembiayaan.

Dalam pemberian pembiayaan diperlukan analisa kelayakan pembiayaan oleh

bank syariah dengan tujuan agar bank tersebut yakin bahwa pembiayaan yang

diberikan benar-benar aman dalam arti uang yang disalurkan pasti kembali. Bank

harus lebih selektif dan hati-hati dalam menyalurkan dana ke masyarakat, agar

bank tidak mengalami kerugian dikemudian hari.

Risiko timbul karna adanya ketidak pastian, yang berarti kondisi itu

menyebabkan timbulnya risiko karena mengakibatkan keragu-raguan dalam

meramalkan kemungkinan terhadap hasil-hasil yang akan terjadi dimasa

medatang. Agar risiko tidak menghalangi kegiatan perusahaan, maka harus

dimanajemen dengan sebaik-baiknya, secara spesifikasi risiko-risiko yang

dihadapi akan menyebabkan bervariasinya tingkat keuntungan bank meliputi

risiko likuiditas adalah risiko yang berkaitan dengan ketidak mampuan bank

dalam memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. Risiko likuiditas dapat

dikatagorikan sebagai risiko likuditas pasar dan risiko likuiditas pendanaan, risiko

pembiayaan murabahah adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak nasbah

(counterparty) dalam memenuhi kewajibannya. Tidak biasa memperoleh kembali

cicilan pokok atau bunga dari pinjaman yang diberikan atau investasi yang sedang

dilakukannya, risiko modal adalah merefleksikan tingkat pengaruh yang dipakai

Page 18: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

7

oleh bank. Salah satu fungsional modal adalah meliputi para penyimpan dana

terhadap kerugian yang terjadi pada bank.12

Manajemen risiko merupakan suatu cara, metode atau ilmu pengetahuan yang

mempelajari berbagai jenis risiko, bagaimana pula mengaturnya dan mengelola

risiko tersebut dengan tujuan agar terhindar dari risiko.13

Jika penyaluran dana tersebut mengalami kerugian maka pihak bank dalam

kegiatan operasionalnya akan terganggu. Jika pembiayaan sudah mengalami

penunggakan pembayaran, pihak bank harus siaga memantau usaha nasabah agar

tidak terjadi lagi penunggakan dibulan berikutnya. Pembiayaan ini harus

ditangani agar tidak menjadi pembiayaan bermasalah (macet) yang nantinya

menimbulkan kerugian bagi pihak bank.

Berdasarkan paparan diatas yang telah dibahas tersebut, maka penulis merasa

tertarik untuk membahas dan meneliti permasalahan penyaluran pembiayaan yang

dianggap bermasalah, yang tentunya tidak boleh menyimpang dari peraturan yang

ditetapkan Bank Indonesia dan Syariat Islam. Oleh karena itu, dalam penulisan

skripsi ini, penulis mengangkat judul “Analisis Kelayakan Pembiayaan

Murabahah dan Penanganan Risiko Kredit Macet pada kendaraan bermotor ”. (

studi pada BPRS Al Salaam Cinere ).

12

Muhammad Firdaus et al, Konsep dan Implementasi Bank Syariah (Jakarta : Renaisan, 2005), cet- 1, h. 15

13 Syafri Ayat, Manajemen Risiko (Jakarta : Gema Akastri, 2003), h. 1

Page 19: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

8

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih fokus, maka penulis memberikan batasan, yaitu

dengan cara bagaimana BPRS khusunya BPRS Al Salaam cabang Cinere

memberikan pembiayaan murabahah yang hanya difokuskan pada

pembiayaan kendaraan bermotor.

2. Identifikasi Masalah

a. Apa yang dimaksud Pembiayaan Kendaraan Bermotor?

b. Bagaimana manajemen strategi penghimpunan dana BPRS Al Salaam?

c. Bagaimana manajemen strategi pembiayaan dana BPRS Al Salaam?

d. Bagaimana prosedur pembiayaan kendaraan bermotor di BPRS Al Salaam

Cabang Cinere ?

e. Bagaimana analisis kelayakan pembiayaan kendaraan bermotor di BPRS

Al Salaam Cabang Cinere ?

f. Bagaimana penangan kredit macet pada pembiayaan kendaraan bermotor

di BPRS Al Salaam cabang Cinere ?

3. Perumusan Masalah

Masalah peneliti pun dirumuskan dalam beberapa pertayaaan sebagai berikut:

a. Bagaimana prosedur pembiayaan kendaraan bermotor di BPRS Al Salaam

Cabang Cinere ?

b. Bagaimana analisis kelayakan pembiayaan kendaraan bermotor di BPRS

Al Salaam Cabang Cinere ?

Page 20: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

9

c. Bagaimana penangan kredit macet pada pembiayaan kendaraan bermotor

di BPRS Al Salaam cabang Cinere ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui prosedur pembiayaan kendaraan bermotor di BPRS Al

Salaam Cabang Cinere.

b. Mengetahui dan analisis kelayakan pembiayaan kendaraan bermotor di

BPRS Al Salaam Cabang Cinere.

c. Memahami penangan kredit macet pada pembiayaan kendaraan bermotor

di BPRS Al Salaam cabang Cinere.

2. Manfaat Penelitian

Secara lebih spesifik manfaat yang di harapkan dari penelitian ini adalah:

a. Manfaat bagi penulis : hasil penelitian ini di harapkan berguna bagi

kehidupan pelajar dan mahasiswa serta untuk menambah wawasan lebih

kepada penulis tentang produk BPRS Al Salaam cabang Cinere khususnya

pada pembiayaan murabahah pada pembiayaan kendaraan bermotor

b. Manfaat bagi BPRS Al Salaam : dapat menjadi solusi bagi pihak BPRS

dalam pembiayaan murabahah yang baik dan tepat guna serta tidak

bertentangan dengan nilai syariah berdasarkan teori-teori yang ada juga

dapat menjadi bahan evaluasi serta masukan untuk lebih memajukan

pembiayaan tersebut.

Page 21: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

10

c. Manfaat bagi akademis : dapat menambah pengetahuan tentang

Pembiayaan murabahah dalam aspek perhitungan serta risiko. Dapat

menjadi referensi awal bagi akademis yang akan melanjutkan penelitian

yang serupa dengan penelitian ini, baik dilakukan di lokasi yang sama

maupun di lokasi yang berbeda.

D. Kerangka Konseptual

E. Sistematika Penulisan Skripsi

BAB I PENDAHULUAN

yang meliputi: Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah,

Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kerangka Konsep dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Inisiasi, Ientifikasi, & analisa

Persetujuan, Pengikatan, & Pecarian

Pengadministrasian, Pembinaan & Pengawasan

Lancar Macet

Page 22: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

11

yang meliputi: Review Studi Terdahulu, Tinjauan Umum Murabahah, Konsep

Pembiayaan Murabahah, Manajemen Risiko dan Analisis Kelayakan

Pembiayaan.

BAB III GAMBARAN UMUM BPRS AL-SALAM

yang meliputi: Sejarah Singkat dan Perkembangannya, Visi dan Misi, Struktur

Organisasi, Produk dan Jasa.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Meliputi, prosedur pembiayaan kendaraan bermotor, analisis kelayakan pada

pembiayaan kendaraan bermotor, kasus pembiayaan bermasalah pada pembiayaan

kendaraan bermotor dan penanganan kredit macet pada pembiayaan kendaraan

bermotor di BPRS Al Asaalam.

BAB V PENUTUP

yang meliputi: Kesimpulan dan Saran dari hasil penelitian.

Page 23: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Review Study Terdahulu

Untuk menjaga nilai keaslian (orisinalitas) dalam penelitian kali ini, maka

perlu disajikan penelitian-penelitian terdahulu yang terkait dengan judul yang

penulis ajukan. Berikut ini adalah penelitian-penelitaian yang pernah dilakukan

berkaitan dengan materi yang dibahas.

Usman Chalid, 2005, dengan judul “Manajemen pembiayaan murabahah pada

bank syariah” (studi kasus Bank Syariah Mandiri cabang Pondok Indah).

Dalam penelitian ini menjelaskan bagaimana manajemen pembiayaan

murabahah dilakukan bank syariah mandiri serta menjelaskan perinsip yang

diterapkan bank syariah mandiri dalam manajemen pembiayaan murabahah, dari

penelitian ini dapat diketahui bagaimana manajemen pembiayaan murabahah

dilakukan yaitu sebelum dilakukan penandatanganan pembiayaan murabahah

terlebih dahulu terpenuhi prosedur persyaratan legalitas dan administrasi dari

nasabah. Selain itu, manajemen yang diterapkan Bank Syariah Mandiri telah

seseuai dengan perinsip Islam, karena kegiatan yang dilakukan untuk pencapaian

tujuan pembiayaan murabahah selalu berdasarkan konsep dan norma-norma yang

diterapkan oleh Allah SWT. Dan dalam melakukan tindakan-tindakan tersebut

12

Page 24: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

13

dilatar belakangi oleh konsep amal sholeh seperti melakukan perencanaan yang

matang, dan terarah untuk menghindari kekeliruan yang dapat merugikan,

menggunakan konsep pembagian kerja yang didasarkan ada kemampuan fisik,

ilmu dan teknologi yang dimiliki oleh masingmasing karyawan dan memeliahara

nilai-nilai kemuliaan manusia.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data

deskriptif dan tertulis dengan informasi dari yang terlibat dalam objek dilapangan.

Sedangkan pengumpulan data yang berkenaan dengan penelitian ini adalah

menggunakan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan.

Churmah, 2003 dengan judul skripsi “upaya penyelesaian pembiayaan

bermasalah dalam rangka meningkatkan aktifitas perbankan syariah” (studi kasus

Bank Muamalat).

Penelitian ini menjelaskan mengenai penyaluran atas dana pembiayaan Bank

Muamalat tidak diberikan batasan-batasan mengenai sektor yang akan dibiayai.

Bank Muamalat memberikan untuk semua sektor usaha yang sesuai dengan yang

telah ditetapkan bank indonesia, yaitu melalui penyaluran yang produktif untuk

keperluan yang konsumtif. Selain itu juga menjelaskan faktor-faktor penyebab

pembiayaan bermasalah yang terjadi di bank muamalat dapat berasal dari dua

faktor yaitu internal dan eksternal. Untuk faktor internal yang berasal dari debitur

adalah dikarenakan pihak debitur belum memenuhi pengalaman dalam bidang

keuangan dan pengelolaan bermasalah. Penyebab lain adalah unsur kesengajaan

debitur memberikan data-data yang tidak benar pada saat mengajukan

Page 25: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

14

permohonan dan pihak bank pun tidak mencermatinya. Sedangkan penyebab

eksternal yaitu akibat bencana alam seperti banjir, kebakaran dan kerusuhan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan

dan penelitian lapangan dengan cara kualitatif yang deskriptif.

M. Zaenal Muttaqin (2011) dalam skripsi yang berjudul “strategi penyelesaian

pembiayaan bermasalah sebagai upaya meminimalkan pembiayaan bermasalah

pada Bank Muamalat Indonesia (BMI) cabang BSD Tanggerang”,

Dalam penelitian ini disebutkan dalam pelaksanaan pengawasan pembiayaan

pada BMI cabang BSD Tanggerang telah tersusun cukup baik, hal ini bisa dilihat

dari kegiatan pengawasan yang dilakukan terhadap proses pertimbangan pra

pemberian pembayaran pembiayaan mudharabah, pelaksanaan pengawasan pasca

pemenuhan pembiayaan dan penyelesaian pembiayaan bermasalah.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan penelitian

kepustakaan dan penelitian lapangan dengan cara kualitatif deskriptif. Dalam

penelitian ini penulis akan membahas tentang analisis kelayakan dan penangan

pembiayaan kendaraan bermotor pada akad murabahah. Dan bagaimana resiko

yang dihadapi oleh pihak Bank Muamalat dalam mengatasinya.

B. Tinjauan Umum Murabahah

1. Pengertian Murabahah

Murabahah didefinisikan oleh para fuquha penjualan biaya/harga

pokok (cost) barang tersebut ditambah dengan mark-up atau margin

keuntungan yang disepakati. Karakteristik murabahah adalah bahwa penjual

Page 26: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

15

harus memberi tahu pembeli mengenai harga pembelian produk dan

menyatakan jumlah keuntungan yang ditambahkan pada biaya (cost)

tersebut.14

Margin keuntungan merupakan selisih harga jual dikurangi harga

asal yang merupakan pendapatan atau keutungan bagi penjual, akad ini

merupakan salah satu bentuk , karena dalam murabahah ditentukan berapa

rate of profit-nya (keuntungan yang ingin diperoleh).15

Murabahah adalah satu jenis jual beli yang dibenarkan oleh syariah dan

merupakan implementasi muamalat tijariah (interaksi bisnis).16

Pada

murabahah, penyerahan barang dilakukan pada saat transaksi sementara

pembayarannya dilakukan secara tunai, tangguh ataupun dicicil. Untuk

pembayaran secara cicilan, di Malaysia lebih dikenal dengan istilah BBA

(Bai’ Bistaman „Ajil). Secara istilah, sebenarnya transaksi yang dilakukan

dengan pembayaran tangguh disebut bai al-muajjal, sedangkan dicicil disebut

bai; ut-taksid.17

Ketentuan yang harus dipenuhi dalam jual beli murabahah

meliputi hal-hal berikut:

a. Jual beli murabahah harus dilakukan atas barang yang telah dimiliki/hak

kepemilikan telah berada ditangan penjual. Artinya bahwa keuntungan dan

14

Wiroso, Jual Beli Murabahah (Yogyakarta: UII Press, Vol, 1. 2005), h.13. 15

A. Karim Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keungan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, Vol. 3. 2004), h. 113.

16 Ah. Lathif Azharuddin, Fiqh Muamalat (jakarta: UIN Jakarta Press, cet, 1. 2005) h.118.

17 Zulkifli Sunarto, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah (jakarta: Zikrul Hakim.

2003), h.39.

Page 27: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

16

risiko barang tersebut ada pada penjual sebagai konsekuensi dari

kepemilikan yang timbul dari akad yang sah.

b. Adanya kejelasan informasi mengenai besarnya modal (harga

pembelian/kulakan) dan biaya-biaya lain yang lazim dikeluarkan dalam

jual beli (capital outlay) pada suatu komoditi, semuanya harus diketahui

oleh pembeli saat akad dan ini merupakan salah satu syarat sah

murabahah.

c. Ada informasi yang jelas tentang keuntungan baik nominal maupun

persentase sehingga diketahui oleh pembeli sebagai salah satu syarat sah

murabahah.

d. Dalam sistem murabahah, penjual boleh menetapkan syarat kepada

pembeli untuk menjamin kerusakan yang tidak tampak pada barang, tetapi

lebih baik syarat seperti itu tidak ditetapkan, karena pengawasan barang

merupakan kewajiban penjual untuk menjaga kepercayaan.

e. Transaksi pertama (antara penjual dan pembeli pertama) haruslah sah, jika

tidak sah maka tidak boleh jual beli secara murabahah (antara pembeli

pertama yang menjadi penjual kedua dengan pembeli murabahah), karena

murabahah adalah jual beli dengan harga pertama disertai tambahan

keutungan.18

Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama

Indonesia (DSN-MUI Nomor: 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang

18

Ah.Lathif Azharuddin, Fiqh Muamalat (jakarta: UIN Jakarta Press, cet, 1. 2005), h.119 s/d 120.

Page 28: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

17

murabahah, pada bagian pertama tentang ketentuan umum murabahah

dalam bank syariah:

1) Melakukan akad murabahah yang bebas riba.

2) Barang yang diperjual belikan tidak diharamkan oleh syariah islam.

3) Membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah

disepakati kualifikasinya.

4) Bank membeli barang yang dibutuhkan oleh nasabah atas nama bank

sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas dengan riba.

5) Bank harus menyampaikan semuanya yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya jika pembelian dilakuakan secara hutang.

6) Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan)

dengan harga jual senilai dengan harga beli plus ditambah

keuntungannya. Dalam hal ini bank harus memberitahukannya secara

jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang

diperlukan.19

Secara konsep bank syariah dapat menjalankan usaha supermarket atau

perdagangan yang dijalankan dengan prinsip murabahah. Untuk memberikan

gambaran yang jelas tentang cangkupan transaksi murabahah dapat dilihat dalam

gambar berikut:20

Alur Pembiayaan Murabahah

19

Indonesia, Fatwa Dewan Syariah Nasional tentang Murabahah, No. 04/DSNMUI/IV/2000, bagian pertama angka 1 s/d 6.

20 Wiroso, Jual Beli Murabahah (Yogyakarta: UII Press, Vol, 1. 2005), h.37.

Page 29: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

18

Murabahah dalam gambar diatas dibagi menjadi dua macam, yaitu

murabahah tanpa pesanan, maksudnya disini adalah ada yang pesan atau tidak,

ada yang beli atau tidak bank syariah menyediakan barang dagangannya.

Penyediaan barang pada murabahah ini tidak terpengaruhi atau terikat langsung

dengan ada tidaknya pesanan atau pembeli. Murabahah berdasarkan pesanan,

maksudnya bank syariah baru akan melakukan transaksi murabahah atau jual beli

apabila ada nasabah yang memesan barang sehingga penyediaan barang baru

dilakukan jika ada pesanan. dalam hal ini pihak penjual boleh meminta

pembayaran hamish ghadiyah, yakni uang tanda jadi ketika ijab-kabul.21

Murabahah berdasarkan pesanan dibedakan menjadi dua yaitu:

21

A.Karim Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keungan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, Vol.3. 2007), h.115.

Berdasarkan

pesanan

Jenis

Tidak

mengikat

Mengikat

Tunai Tangguh

Murabahah

Cara pembayaran

Page 30: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

19

a) Murabahah berdasarkan pesanan yang bersifat terikat, maksudnya apabila

barang (produk) sudah dipesan maka nasabah harus membelinya.

b) Murabahah berdasarkan pesanan dan berdasarkan tidak mengikat, maksudnya

walaupun nasabah sudah memesan barang, tetapi nasabah tidak terikat,

nasabah dapat menerima atau membatalkan barang tersebut.22

Sehingga dalam teknik pembayaran murabahah dapat dilakukan secara tunai

atau dicicil. Dalam murabahah juga diperkenankan adanya perbedaan dalam

harga barang untuk cara pembayaran yang berbeda. Murabahah muajjal dicirikan

dengan adanya penyerahan barang diawal akad dan pembayaran kemudian

(setelah awal akad), baik dalam bentuk angsuran maupun dalam bentuk lump sum

(sekaligus).23

Dalam realisasi dalam perbankan syari’ah pada pembiayaan murabahah

nasabah mendapatkan sebuah dispensasi (potongan) apabila nasabah ini

mempercepat pembayaran cicilan dan melunasi piutang murabahah sebelum jatuh

tempo.24

Seperti yang tertera dalam Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Majelis

Ulama Indonesia (DSN-MUI) Nomor: 46/DSN-MUI/II/2005 tentang Potongan

Tagihan Murabahah, pada bagian pertama poin pertama yaitu LKS boleh

memberikan potongan dari total kewajiban pembayaran kepada dalam transaksi

(akad) murabahah yang telah melakukan kewajiban pembayaran cicilanya dengan

22

Wiroso, Jual Beli Murabahah (Yogyakarta: UII Press, Vol, 1. 2005), h.38. 23

A.Karim Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keungan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, Vol.3. 2007), h.115.

24 Hasbi Ramli, Teori Dasar Akuntansi Syariah (Jakarta: Renaisan, 2005), h. 52.

Page 31: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

20

tepat waktu dan / atau nasabah yang mengalami penurunan kemampuan

pembayaran.25

2. Landasan Hukum

“...Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. ( QS. AL-

Baqarah/ 1 : 275 )26

3. Rukun Murabahah

a. Penjual (bai’)

b. Pembeli (musytari’)

c. Barang/objek (mabi’)

d. Harga (tsaman)

e. Ijab qabul (sighat).27

f. saksi

4. Syarat Murabahaha.

a. Syarat yang berakad diantaranya:

1) Cakap hukum

25

Indonesia, Fatwa Dewan Syari’ah Nasional tentang Potongan Tagihan Murabahah, No.46/DSN-MUI/II/2005, bagian pertama angka 1.

26 Al- Quran

27 Zulkifli Sutarno, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah (Jakarta: Zikrul

Hakim,2003), h.40.

Page 32: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

21

2) Sukarela (ridha), tidak dalam keadaan dipaksa/ terpaksa/ dibawah

tekanan.

b. Objek yang diperjual belikan

1) Tidak termasuk yang diharamkan atau dilarang

2) Bermanfaat

3) Penyerahannya dari penjual kepembeli dapat dilakukan

4) Merupakan hak milik penuh yang berakad

5) Sesuai dengan spesifikasi antara yang serahkan penjual dan yang

diterima pembeli

c. Akad sighat

1) Harus jelas dan disebutkan secara spesifikasi dengan siapa berakad.

2) Antara ijab qabul (serah terima) harus selaras baik dalam spesifikasi

barang maupun harga yang disepakati.

3) Tidak mengandung klausul yang bersifat menggantungkan keabsahan

transaksi pada hal atau kejadian yang akan datang.

4) Tidak membatasi jangka waktu.

C. Konsep Pembiayaan Murabahah

1. Pengertian pembiayaan murabahah

Salah satu skim fiqih yang paling popular digunakan oleh perbankan

syariah adalah skim jual beli murabahah. Transaksi murabahah ini lazim

digunakan oleh Rasulullah Saw. Dan para sahabatnya. Secara sederhana,

murabahah berarti suatu penjualan barang serharga barang tersebut ditambah

Page 33: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

22

keuntungan yang disepakati. Misalnya, seseorang membeli barang kemudian

menjualnya kembali dengan keuntungan tertentu. Beberapa besar keuntungan

tersebut dapat

dinyatakan dalam nominal rupiah tertentu atau dalam persentase dari harga

pembeliannya, misalnya 10% atau 20%.28

Jadi singkatnya, murabahah adalah akad jual beli barang dengan

menyatakan harga perolehan dan keuntungan (Margin) yang disepakati oleh

penjual dan pembeli. Akad ini merupakan salah satu bentuk natural certainty

contracts, karena dalam murabahah ditentukan beberapa required rate of

profit-nya (Keuntungan yang ingin diperoleh).29

Karena dalam definisinya disebut adanya “keuntungan yang disepakati”,

karakteristik murabahah adalah si penjual harus memberi tahu pembeli

tentang harga pembelian barang dan menyatakan jumlah keuntungan yang

ditambahkan pada biaya tersebut.30

Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan.

Dalam murabahah berdasarkan pesanan, bank melakukan pembelian barang

setelah ada pemesanan dari nasabah, dan dapat bersifat mengikat atau tidak

mengikat nasabah untuk membeli barang yang dipesannya (bank dapat

meminta uang muka pembelian pada nasabah).

28

Ibnu Abidin, Rad al-Mukhtar „alal Ardh al-Mukhtar, VI, hlm. 19-50: al-Kurtubi, Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtasid, II, hlm. 211.

29 A. Karim Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keungan (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, Vol. 3. 2004), h. 113. 30

Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtasid, II¸ hlm. 293.

Page 34: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

23

Dalam kasus jual beli biasa, misalnya seseorang ingin membeli barang

tertentu dengan spesifikasi tertentu, sedangkan barang tersebut belum ada

pada saat pemesanan, maka si penjual akan mencari dan membeli barang yang

sesuai dengan spesifikasinya, kemudian menjualnya kepada si pemesanan.

Contoh si Fulan ingin membeli mobil dengan perlengkapan tertentu yang

harus dicari, dibeli, dan dipasang pada mobil pesanannya oleh dealer mobil.

Tranksaksi murabahah melalui pesanan ini adalah sah dalam fiqih Islam,

antara lain dikatakan oleh Imam Muhammad ibnul-Hasan Al-Syaibani, Imam

Syafi’i dan Imam Ja’far Al-Shiddiq.

Dalam murabahah melalui pesanan ini, si penjual beoleh meminta

pembayaran Hamish ghadiyah¸ yakni uang tanda jadi ketika ijab-kabul. Hal

ini sekadar untuk menunjukan bukti keseriusan si pembeli. Bila kemudian

sipenjual telah membeli dan memasang berbagai perlengkapan di mobil

pesanannya, sedangkan si pembeli membatalkannya, Hamish ghadiya ini

dapat digunakan untuk menutup kerugian si dealer mobil. Bila jumlah hamish

ghadiyah-nya lebih kecil dibandingkan jumlah kerusakan yang harus

ditanggung oleh si penjual, penjual dapat meminta kekurangannya.

Sebaliknya, bila berlebih, si pembeli berhak atas kelebihan itu.31

2. Manfaat dan Risiko Pembiayaan Murabahah

31

A.Karim Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, Vol.3. 2007), h.115.

Page 35: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

24

Sesuai dengan sifat bisnis (tijarah), transaksi bai’al-murabahah memiliki

beberapa manfaat, demikian juga risko yang harus diantisipasi. Bai’al-

murabahah memberi banyak manfaat kepada bank syariah. Salah satunya

adalah adanya keuntungan yang muncul dari selisih harga beli dari penjual

dengan harga jual kepada nasabah. Selain itu, sistem bai’almurabahah juga

sangat sederhana.Hal tersebut memudahkan penanganan administrasinya di

bank syariah. Diantara kemungkinan risiko yang harus diantisipasi antara lain

sebagai berikut :

a. gagal atau kelalaian; nasabah sengaja tidak membayar angsuran.

b. pergerakan harga komparatif. Ini terjadi bila harga suatu barang dipasar

naik setelah bank membelikannya untuk nasabah. Bank tidak bisa

mengubah harga jual beli tersebut.

c. Penolakan nasabah; barang yang dikirim bisa saja ditolak oleh nasabah

karena berbagai sebab. Bisa jadi karena rusak dalam perjalanan sehingga

nasabah tidak mau menerimanya. Karena itu, sebaiknya dilindungin

dengan asuransi. Kemungkinan lain karena nasabah merasa spesifikasi

barang tersebut berbeda dengan yang ia pesan. Bila bank telah

menandatangani kontrak pembelian dengan penjualnya, barang tersebut

akan menjadi milik bank. Dengan demikian, bank mempunyai risiko

untuk menjualnya kepada pihak lain.

d. Dijual; karena bai’ al-murabahah bersifat jual beli dengan utang, maka

ketika kontrak ditandatangani, barang itu menjadi milik nasabah. Nasabah

Page 36: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

25

bebas melakukan apapun terhadap asset miliknya tersebut, termasuk untuk

menjualnya. Jika terjadi demikian, risiko untuk default akan besar.32

Secara umum, aplikasi perbankan dari bai’ al-murabahah dapat

digambarkan dalam skema berikut ini

Akad jual beli

Bayar

Beli barang kirim

D. Manajemen Risiko Pembiayaan dan Analisis Kelayakan Pembiayaan

1. Manajemen risiko

Manajamen risiko adalah serangkaian prosedur dan metodologi yang

digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan

risiko yang timbul dari kegiatan usaha bank. Hal ini terkait dengan definisi

umum risiko, yaitu pada setiap usaha/kegiatan selalu terdapat kemungkinan

tidak tercapainya suatu tujuan atau selalu terdapat ketidakpastian atas

keputusan apapun yang telah diambil.33

32

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik (Depok,Gema Insani ,2001) ,h.107

33 Prof. Dr. H. Veithzal Rifai,S.E., M.M., M.B.A. dan Rifki Ismail, S.E., M.Ec. , Ph. D. Islamic Risk

Management For Islamic Bank ( Jakarta, Gramedia pustaka utama, 2013), h. 64

Nasabah

Negosisi dan

persyratan

Bank

Supplier penjual

Page 37: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

26

Manajemen risiko dikatakan pula sebagai “suatu kegiatan yang dilakukan

untuk menanggapi risiko yang telah diketahui (melalui rencana analisis risiko

atau bentuk observasi lain) dalam rangka meminimalisi konsekuensi buruk

yang mungkin muncul.” Dalam hal ini risiko dijabarkan dalam bentuk rencana

atau prosedur yang reaktif. Manajemen risiko bermakna semua rangkaian

kegiatan yang berhubungan dengan risiko, dimana didalamnya termasuk

perencanaan (planning), penilaian (assesment) atau identifikasi dan analisis,

penanganan (handling), dan pemantauan (monitoring) risiko. Manajemen

risiko merupakan serangkaian prosedur yang digunakan untuk

mengidentifikasikan, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko yang

timbul dari kegiatan usaha bank, meliputi produk barang dan jasa perbankan,

baik pada bank konvesional maupun bank berdasarkan prinsip syariah.34

2. Fungsi dan Tujuan Manajemen Risiko

Manajemen didalam suatu badan usaha, baik industri, niaga dan jasa, tidak

terkecuali jasa perbankan, didorong oleh motif mendapatkan keuntungan

(profit). Untuk mendapatkan keuntungan yang besar manajemen haruslah

diselenggarakan dengan efisien. Sikap ini harus dimiliki oleh setiap

pengusaha dan manajer dimana pun mereka berada, baik dalam organisasi

bisnis, pelayanan publik maupun organisasi sosial kemasyarakatan. 35

34

Ibid h.65 35

Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Pustaka Alvabet,2006), h. 12

Page 38: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

27

Fungsi dari manajemen risiko terbagi menjadi 4 yaitu :36

a. Menetapkan arah dan risiko keinginan dengan mengkaji ulang secara

berkala dan menyetujui batas risiko yang mengikuti perubahan strategi

perusahaan.

b. Menetapkan batas umumnya mencakup pemberian kredit, penempatan

non-kredit, manajemen kekayaan, perdagangan dan kegiatan lain.

c. Menetapkan kecukupan prosedur atau prosedur pemeriksaan (audit) untuk

memastikan adanya integrasi pengukuran risiko, kontrol sistem pelaporan,

dan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur yang berlaku.

d. Menetapkan metodologi untuk mengelola risiko dengan menggunakan

sistem pencatatan dan pelaporan yang terintegrasi dengan sistem

komputerisasi segingga dapat diukur dan dipantau sumber risiko utama

terhadap organisasi bank. Tentang Fungsi-fungsi manajemen tidak hanya

sesuai dengan yang disebutkan diatas unsur-unsur dari manajemen

dilengkapi dengan perencanaan yang baik harus dilakukan dengan

kegiatan yang meliputi:37

1) Forecasting (peramalan) adalah suatu peramalan usaha yang

sistematis, yang paling mungkin memperoleh sesuatu dimasa yang

akan datang dengan dasar penaksiran dan menggunakan perhitungan

36

Prof. Dr. H. Veithzal Rifai,S.E., M.M., M.B.A. dan Rifki Ismail, S.E., M.Ec. , Ph. D., Islamic Risk Management For Islamic Bank ( Jakarta, Gramedia pustaka utama, 2013), h.83

37 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Pustaka Alvabet,2006),

h.97

Page 39: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

28

yang rasional atas fakta yang ada. Fungsi perkiraan adalah memberi

informasi sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

2) Objective (tujuan) adalah nilai yang akan dicapai atau diinginkan oleh

seseorang atau badan usaha. Untuk mencapai tujuan dia bersedia

memberi pengorbanan atau usaha yang wajar agar nilai-nilai itu

terjangkau.

3) Policies (kebijakan) dapat berarti rencana kegiatan (plan of action)

atau juga dapat diartikan sebagai suatu pedoman pokok (guiding

principles) yang diadakan oleh suatu badan usaha untuk menentukan

kegiatan yang berulang-ulang.

4) Programmes (program) adalah sederetan kegiatan yang digambarkan

untuk melaksanakan policies. Program itu merupakan rencanan

kegiatan yang dinamis yang biasanya dilaksanakan sercara bertahap,

dan terikat dengan ruang (place) dan waktu (time). Program itu harus

merupakan suatu kesatuan yang terkait erat dan tidak dapat dipisahkan

dengan tujuan yang telah ditentukan dalam organisasi (closely

integrated).

5) Schedules (jadwal) adalah pembagian program yang harus

diselesaikan menurut urut-urutan waktu tertentu. Dalam keadaan

terpaksa schedules dapat berubah, tetapi program dan tujuan tidak

berubah.

Page 40: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

29

6) Prosedur adalah suatu gambaran sifat atau metode untuk

melaksanakan suatu kegiatan atau pekerjaan. Perbedaannya dengan

program adalah: program menyatakan apa yang harus dikerjakan,

sedangkan prosedur berbicara tentang bagaimana melaksanakannya. g.

Budget adalah suatu taksiran atau perkiraan biaya yang harus

dikeluarkan oleh pendapatan yang diharapkan diperoleh dimasa yang

akan datang. Dengan demikian, budget dinyatakan dalam waktu, uang,

material dan unitunit yang melaksanakan pekerjaan guna memperoleh

hasil yang diharapkan.

3. Proses manajemen pada risiko kredit dan analisis kelayakan pembiayaan

murabahah

Pengertian dari risiko kredit dalah risiko dimana nasabah atau debitur

atau counterpart tidak mampu memenuhi kewajiban keuangannya sesuai

kontrak atau kesepakatan yang telah dilakukan. Definisi ini dapat diperluas

yaitu bahwa risiko kredit adalah risiko yang timbul dikarenakan kualitas

kredit semakin menurun. Memang penurunan kualitas kredit dimaksud belum

tentu berimplikasi pada terjadinya kegagalan, namun paling tidak

kemungkinan terjadinya kegagalan akan semakin besar. Hal-hal yang

termasuk dalam Risiko kredit adalah :38

38

Ahza Anwari / Tuesday, 11 May 2010 12:29 http://bankirnews.com/index.php?option=com_content&view=article&id=103

Page 41: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

30

a. Lending Risk (risiko kredit), yaitu risiko akibat nasabah / debitur tidak

mampu melunasi fasilitas yang telah diberikan oleh bank, baik berupa

fasilitas kredit langsung maupun tidak langsung (cash loan maupun non

cash loan)

b. Counterparty Risk, (rekanan risiko) risiko dimana counterpart tidak bisa

melunasi kewajibannya ke bank baik sebelum tanggal kesepakatan maupun

pada saat tanggal kesepakatan.

c. Issuer Risk, (penerbit risiko) risiko dimana penerbit suatu surat berharga

tidak bisa melunasi kepada bank sejumlah nilai surat berharga yang

dimiliki bank.

Ada beberapa prinsip-prinsip penilaian kredit yang sering dilakukan yaitu

dengan analisis 5C, analisis 7P. Kedua prinsip ini 5C dan 7P memiliki

persamaan, yaitu apa-apa yang terkandung dalam 5C dirinci lebih lanjut

dalam prinsip 7P dan didalam prinsip 7P lebih terinci juga jangkauan

analisisnya lebih luas dari 5C. Prinsip pemberian kredit dengan analisis 5C

dapat dijelaskan sebagai berikut:39

a. Character (karakter), adalah sifat watak seseorang dalam hal ini calon

debitur. Tujuannya adalah memberikan keyakinan kepada bank bahwa

sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar

39

Ahza Anwari / Tuesday, 11 May 2010 12:29 http://bankirnews.com/index.php?option=com_content&view=article&id=103

Page 42: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

31

terpecaya. Character merupakan ukuran untuk menilai “kemauan”

nasabah membayar kreditnya.

b. Capacity (kapasitas), untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam

membayar kreditnya yang dihubungkan dengan kemampuan mengelola

bisnis serta kemampuan mencari laba.

c. Capital (modal), untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang

dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank.

d. Colleteral (jaminan), merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah

baik yang bersifat fisik maupun non fisik.

e. Condition (keadaan), dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi

ekonomi sekarang dan untuk dimasa yang akan datang seseuai sektor

masing-masing. Sementara itu penilaian dengan 7P adalah sebagai berikut

:40

1) Personality (kepribadian), yaitu menilai nasabah dari segi

kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa

lalunya.

2) Party (kelompok), yaitu mengklasifikasikan nasabah kedalam

klafikasi tertentu atau golongan-golongan berdasarkan modal, loyalitas

serta karakternya.

3) Perpose (tujuan), yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam

mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah.

40

Ibid h.93-94

Page 43: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

32

4) Prospect (harapan), yaitu untuk menilai usaha nasabah dimasa yang

akan datang apakah menguntungkan atau tidak.

5) Payment (pembayaran), yaitu merupakan ukuran bagaimana cara

nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber

mana saja dana untuk pengembalian kredit yang diperoleh.

6) Profitability (keuntungan), untuk menganalisis bagaimana

kemampuan nasabah dalam mencari laba.

7) Protection (perlndungan), tujuannya adalah bagaimana menjaga

kredit yang dikucurkan oleh bank, tetapi melalui suatu perlindungan.

Analisis 5C dan 7P harus disempurnakan dengan 1S yaitu Syariah

Penilaian ini dilakukan untuk menegaskan bahwa usaha yang akan dibiayai

benar-benar usaha yang tidak melanggar syariah dan sesuai dengan fatwa

DSN.41

Seperti halnya bank konvesional, bank Islam juga menghadapi risiko

pembiayaan yang menyalurkan dananya kemasyarakat. Risiko pembiayaan

atau sering disebut pula risiko gagal merupakan suatu risiko akibat kegagalan

atau ketidak mampuan nasabah (pengusaha) mengembalikan

pinjaman/pembiayaan yang diterima dari bank sesuai dengan jangka waktu

yang ditentukan atau dijadwalkan. Ketidakmampuan nasabah memenuhi

perjanjian yang telah disepakati kedua belah pihak secara teknis keadaan

41

Hafsah freya/ Friday, diakses pada 18 Jan 2013 08:40 dari http://freyacatatanku. blogspot.com/2013/01/pembiayaan-dalam-perbankansyariah-i_18.html

Page 44: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

33

tersebut merupakan gagal. Untuk mengantisipasi risiko pembiayaan aktivitas

manajemen risiko yang telah ditetapkan untuk bank Islam pada produk

murabahah dijelaskan sebagai berikut:42

Bank membeli barang atau komoditi khusus, kemudian dijual kembali

kepada nasabah dengan harga pokok ditambah dengan margin yang telah

disepakati bersama. Khusus untuk transaksi murabahah dengan pesanan yang

sifatnya mengikat, risiko yang dihadapi bank Islam hamper sama dengan

risiko dengan bank konvesional. Sedangkan dalam transaksi murabahah tanpa

pesanan atau dengan pesanan yang sifatnya tidak mengikat nasabah untuk

membeli, menyebabkan bank menghadapi dua risiko. Pertama, tidak ada

jaminan bagi bank islam seandainya pembeli membatalkan transaksi. Kedua,

bank Islam akan mengalami risiko kerugian, dikarenakan menurunnya nilai

barang tersebut akibat cacat atau rusak selama masa penyimpanan.43

4. Identifikasi risiko dan antisipasinya

Identifikasi risiko yang dilakukan dalam bank Islam tidak hanya

mencakup berbagai risiko yang ada pada bank-bank pada umumnya,

melainkan juga meliputi berbagai risiko yang khas hanya ada pada bank-bank

42

Prof. Dr. H. Veithzal Rifai,S.E., M.M., M.B.A. dan Rifki Ismail, S.E., M.Ec. , Ph. D., Islamic Risk Management For Islamic Bank ( Jakarta, Gramedia pustaka utama, 2013), h.240 43

Ibid h.241-242

Page 45: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

34

yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah. Dalam hal ini, keunikan bank

Islam terletak pada enam hal:44

a. Proses transaksi pembiayaan. Karakteristik bank Islam dalam proses ini

setidaknya terlihat pada tiga aspek, yaitu proses transaksi pembiayaan

syariah, proses transaksi bagi hasil dana pihak ketiga dan proses transaksi

devisa.

b. Proses manajemen. Keunikan bank islam dalam proses manajemen terlihat

pada sistem dan prosedur operasional akuntansi dan chart of account

(CoA), sistem dan prosedur operasional teknologi informasi, sistem dan

prosedur operasional tutup buku, serta sistem dan prosedur operasional

pengembangan produk.

E. FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 17/DSN-MUI/IX/2000

Ketentuan umum fatwa DSN No : 17/DSN/IX/2000 Ta’zir

Pertama :

1. Sanksi yang disebut dalam fatwa ini adalah sanksi yang dikenakan LKS

kepada nasabah yangmampu membayar, tetapi menunda-nunda

pembayaran dengan disengaja

2. Nasabah yang tidak/belum mampu membayar disebabkan force majeur

tidak boleh dikenakan sanksi.

44

A.Karim Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, Vol.3. 2007), h.256-257

Page 46: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

35

3. Nasabah yang mampu yang menunda-nunda pembayaran dan/tidak

mempunyai kemauan dan itikad baik untuk membayar hutangnya boleh

dikenakan sanksi.

4. Sanksi didasarkan pada prinsip ta’zir, yaitu bertujuan agar nasabah

bersikap disiplin terhadap pembayaran.

5. Sanksi dapat berupa denda sejumlah uang yang besarnya ditentukan atas

dasar kesepakatan dan pada saat akad ditandatangani.

6. Dana yang berasal dari denda diperuntukan untuk dana sosial.

Kedua :

Jika salah satu pihak tidak melakukan kewajibannya atau jika terjadi

perselisihan di antara kedua belah pihak, maka penyelesaiannya dilakukan

melalui Badan Arbitrasi Syari’ah setelahtidak tercapai kesepakatan melalui

musyawarah.

Ketiga :

Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di kemudian

hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan

sebagaimana mestinya.

Ketentuan umum fatwa DSN No : 43/DSN-MUI/VIII/2004: Ta’widh

Pertama :

1. Ganti rugi (ta’widh) hanya boleh dikenakan atas pihak yang dengan

sengaja atau karena kelalaian melakukan sesuatu yang menyimpang dari

ketentuan akad dan menimbulkan kerugian pad pihak lain.

Page 47: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

36

2. Kerugian yang dapat dikenakan ta’widh sebagaimana dimaksud dalam

ayat 1 adalah kerugian riil yang dapat diperhitungkan dengan jelas.

3. Kerugian riil yang dikeluarkan dalam rangka penagihan hak yang

seharusnya dibayarkan.

4. Besar ganti rugi (ta’widh) adalah sesuai dengan nilai kerugian riil yang

pasti dialami dalam transaksi tersebut dengan bukan kerugian yang

diperkirakan akan terjadi karena adanya peluang yang hilang.

5. Ganti rugi (ta’widh) hanya boleh dikenakan pada transaksi (akad) yang

menimbulkan utang piutang (dain), seperti salam, istisna, serta murabahah

dan ijarah.

6. Dalam akad mudharabah dan musyarakah, gati rugi hanya boleh

dikenakan oleh shibul mal atau salah satu pihak dalam musyarakah

apabila bagian keuntungannya sudah jelas tetapi tidak dibayarkan.

Kedua :

1. Ganti rugi yang diterima dalam transaksi di LKS dapat diakui sebagai hak

(pendapatan) bagi pihak yang menerimanya.

2. Jumlah ganti rugi besarnya harus tetap sesuai dengan kerugian riil dan tata

cara pembayarannya tergantung kesepakatan para pihak.

3. Besarnya ganti rugi ini tidak boleh dicantumkan dalam akad.

4. Pihak yang cedera janji bertanggung jawab atas biaya perkara dan biaya

lainnya yang timbul akibat proses penyelesaian perkara.

Ketiga :

Page 48: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

37

Jika salah satu pihak tidak menemukan kewajiban atau terjadi perselisihan di

antara kedua belah pihak, maka penyelesaiaanya dilakukan melalui Badan

Arbitrase Syariah setelah tidak tercapainya kesepakatan melalui musyawarah.

Keempat :

Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan, jika kemudian

hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana

mestinya.

Page 49: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan metode

kualitatif. Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif bertujuan

menggali atau membangun satu proporsi atau menjelaskan makna dibalik

realita. Peneliti berpijak dari realita atau peristiwa yang berlangsung

dilapangan.45

Penelitian metode kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian

yang menghasilkan data-data deskriptif, mengenai kata-kata lisan maupun

tulisan, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti.46

Penelitian kualitatif juga merupakan penelitian yang menghasilkan deskripsi

berupa kata-kata atau lisan dari fenomena yang diteliti atau dari orang-orang

yang berkompeten dibidangnya.47

Melalui penelitian kualitatif ini analisis yang digunakan yaitu deskriptif.

Data deskriptif mengandaikan bahwa data tersebut berupa teks. Bahwa

deskriptif-kualitatif adalah penggambaran secara kualitatif fakta, data, atau

45

Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2004), h. 82. 46

Bagong Suyanto, Metode Penelitian Sosial (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2005), h. 166. 47

Lexy J. Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 2010), h. 3.

37 38

Page 50: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

39

objek material yang bukan berupa rangkaian angka, melainkan ungkapan

berupa bahasa atau wacana (apapun itu bentuknya) melalui interpretasi yang

tepat dan sistematis.48

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian tentang Analisis Kelayakan Pembiayaan Murabahah dan

Penanganan Risiko Kredit Macet Pada Kendraan Bermotor. Kanor Pusat : Jl.

Cinere Raya Blok A No. 42 Cinere – Depok. Yang dilkukan penelitian pada

bulan Maret 2015.

3. Jenis Data

a. Data primer

Data primer merupakan sebuah informasi dan data yang diperoleh

penulis secara langsung dari tempat penelitian atau objek penelitian. Data

yang diperoleh merupakan hasil dari wawancara dengan pimpinan BPRS

Al Salaam cabang Cinere.

b. Data Sekunder

Data sekunder berupa data-data yang sudah tersedia dan dapat

diperoleh oleh penulis dengan cara membaca, melihat atau

mendengarkannya. Dalam penelitian ini, penulis akan memperoleh data

48

Wahyu Wibowo, Cara Cerdas Menulis Artikel Ilmiah (Jakarta: PT. Kompas Media

Nusantara, 2011), h. 43.

Page 51: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

40

berupa laporan keuangan serta informasi-informasi dari internet maupun

jurnal.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Penelitian Lapangan (Field Research)

Melakukan wawancara dengan narasumber, sehingga penulis

mendapat informasi langsung mengenai manajemen operasional yang

diterapkan pada bisnis syariah tersebut.

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang

memberikan jawaban atas pertanyaan.49

Hasil wawancara digunakan penulis

sebagai sumber data dalam penelitian ini.

5. Teknik Analisis Data

Data atau informasi yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara

kualitatif dengan pendekatan yang bersifat deskriptif yaitu metode untuk

memberikan pemecahan masalah dengan mengumpulkan data,

mengklarifikasi, menganalisis dan menginterpretasikannya. Tujuan dari

penelitian deskriptif kualitatif searah dengan rumusan masalah serta

pertanyaan penelitian atau identifikasi masalah. Hal ini disebabkan tujuan

49

Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial (Jakarta:

Salemba Humanika, 2012), h. 118.

Page 52: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

41

dari penelitian ini akan menjawab pertanyaan sebelumnya dikemukakan

oleh rumusan masalah.50

Setelah keabsahan data telah terpenuhi, selanjutnya melakukan analisis data.

Analisis data dilakukan dengan cara:

Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif dari Miles dan

Hiberman

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam hal ini berupa data-data mentah dari hasil

penelitian, seperti hasil wawancara, dokumentasi, catatan lapangan dan

sebagainya. Hal pertama yang harus dilakukan adalah dimulai dengan

menyatukan semua bentuk data mentah kedalam bentuk transkip atau

bahasa tertulis.51

50

Artikel, “Deskriptif Kualitatif”, diakses pada 14 Mei 2014 dari

http://aldoranuary26.blog.fisip.uns.ac.id/2012/02/29/deskriptif-kualitatif/ 51

Haris Herdiansyah, Wawancara, Observasi, Dan Focus Groups Sebagai Instrumen

Penggalian Data Kualitatif (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013), h. 349.

Pengumpulan

Data

Penyajian

Data

Kesimpulan

Atau Verifikasi

Reduksi

Data

Page 53: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

42

b. Reduksi Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengamatan, wawancara, catatan

lapangan, serta bahan-bahan data lain yang ditemukan dilapangan,

kemudian dikumpulkan dan diklasifikasikan dengan membuat catatan-

catatan ringkasan untuk menyesuaikan hasil penelitian.

c. Penyajian Data (Display Data)

Data yang sudah dikumpulkan dan diklasifikasikan, kemudian disajikan

dalam bentukk deskriptif agar mudah dipahami secara keseluruhan dan

juga dapat menarik kesimpulan untuk melakukan penganalisisan data.

d. Kesimpulan atau Verifikasi

Penarikan kesimpulan merupakan tahapan terakhir dari analisis data di

mana kesimpulan yang akan diperoleh berasal dari hasil wawancara. Hasil

penelitian yang sudah terkumpul dan diringkas harus diulang kembali

untuk mencocokan dari reduksi data dan display data, agar kesimpulan

yang telah dikaji dan disepakati untuk ditulis sebagai laporan yang

memiliki tingkat kepercayaan yang benar.52

52

Miles & Huberman (1992)

Page 54: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

43

B. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Al Salaam53

.

PT BPR Amal Salman yang lebih dikenal dengan nama BPR Al

Salaam, didirikan pada tangga l9 Oktober 1991. Pendiriannya diprakarsai oleh

para alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) yang aktif di Masjid Salman

pada saat masih menjadi sebagai mahasiswa. Kebersamaan selama menimba

ilmu di perguruan tinggi telah mendorong para alumni ini untuk melanjutkan

kegiatan amalnya seperti yang telah dilakukan dahulu di Salman ITB dengan

membentuk lembaga yang bergerak di bidang sosial dengan nama Yayasan

Amal Salman. Salah satu bentuk kegiatan yang ditujukan untuk membantu

perekonomian masyarakat adalah dengan mendirikan sebuah lembaga

keuangan berbentuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan nama BPR Al

Salaam

Pendirian BPR Al Salaam juga dimaksudkan untuk turut serta dalam

pelayanan lembaga keuangan bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah,

dengan corak khusus yaitu pelayanan perbankan dengan nafas keislaman.

Berbeda dari badan usaha swasta pada umumnya BPR Al Salaam

merupakan usaha yang berlandaskan kebersamaan (Solidarity Corporate) yang

53 “Sejarah BPRS Al-Salam”, artikel diakses pada tanggal 12 Februari 2015 dari

http://www.bprsalsalaam.co.id/?fuseaction=home.general&section=profil&subsection=sejarah_bprs_al

salaam

Page 55: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

44

tetap menjunjung tinggi profesionalisme. BPR Al Salaam hadir untuk

memberikan pelayanan “retail banking” bagi kemajuan bersama sesuai

dengan motto “Maju Dalam Kebersamaan”.

Kegiatan operasional BPR ini dimulai pada tanggal 29 Pebruari 1992

berdasarkan Akte No. 30 dari Abdul Latief, Notaris di Jakarta, diubah dengan

akte No.14 tanggal 5 Desember 1991 dari Abdul Latief, Notaris di Jakarta,

yang telah disetujui oleh Menteri Kehakiman RI dengan Surat Keputusan

No.C2-7937.HT.01.01.TH.91 tanggal 19 Desember 1991 dan didaftarkan

pada Kantor Pengadilan Negeri di Bogor dibawah No. WB.DH.1.PR.01.10.92

serta diumumkan dalam tambahan No.657 dari Berita Negara RI No.13

tanggal 14 Pebruari 1992 dan tambahan No. 5045 dari Berita Negara RI

No.70 tanggal 1 September 2000.

Jumlah modal yang disetor pada awal berdiri tahun 1991, sebesar Rp.

69,8 juta dengan jumlah pemegang saham sebanyak 40 orang. Pada tahun

2003, modal yang disetor telah mencapai Rp. 1,28 milyar dengan jumlah

pemegang saham sebanyak 103 orang. Selanjutnya untuk mendukung

pengembangan telah disetujui peningkatan modal dasar perseroan dalam

RUPS tahun 2003 dari Rp. 1 milyar menjadi Rp. 5 milyar. Peningkatan

tersebut juga telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan HAM RI melalui

SK Nomor : C-04029 HT.01.04.TH.2004.

Keinginan para pemegang saham sejak awal pendirian untuk

menjadikan BPR Al Salaam sebagai lembaga keuangan bagi masyarakat

Page 56: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

45

ekonomi menengah ke bawah dengan corak khusus yaitu pelayanan

perbankan dengan nafas keislaman alhamdulillah sudah dapat kami wujudkan

dalam bentuk nyata melalui kegiatan operasi Perbankan Syariah sejak tanggal

3 Juli 2006.

2. Visi, Misi, Motto dan Tujuan BPRS Al Salaam54

a. Visi BPRS Al Salaam: “Menjadi Bank Perkreditan Rakyat Syariah

Terbaik di Indonesia”

b. Misi BPRS Al Salaam: “Menjadi lembaga keuangan yang menghasilkan

produk jasa perbankan terbaik bagi nasabah dan menciptakan kondisi yang

kondusif bagi pemerataan pembangunan perekonomian sektoral dengan

orientasi pengembangan usaha kecil dan menengah menuju kesejahteraan

bagi stake holder”.

c. Motto BPRS Al Salaam: “Maju Dalam Kebersamaan”

d. Tujuan BPRS Al Salaam:

1) Dengan profesionalisme tinggi berusaha memberikan pelayanan kepada

nasabah melalui penyediaan jasa keuangan yang optimal dalam hal

kualitas, kenyamanan, keamanan, dan keuntungan dalam hal

berinvestasi.

2) Memberikan tingkat kesejahteraan yang baik bagi seluruh karyawan.

3) Memberikan hasil yang terbaik bagi stake holder.

54

“Visi dan Misi BPRS Al-Salam”, artikel diakses pada tanggal 12 Februari 2015 dari http://www.bprsalsalaam.com/?fuseaction=home.general&section=profil&subsection=visi_dan_misi

Page 57: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

46

PT. BPRS AL SALAAM AMAL SALMAN SATUAN PENGAWAS INTERN

REALISASI PEMBIAYAAN APRIL 2015

Sum of PLAFON Column Labels

Row Labels 001

KTR

PAS 242,330,939

PSKKB 442,250,429

PSKM 445,228,607

PSM

PSPP

Grand Total 1,129,809,975

3. Aset BPRS Al Salaam

BPRS Al Salaam mempunyai nasabah kurang lebih 7.682 orang nasabah

yang tersebar dia 7 kantor cabang. Per Juni Tahun 2010 Al Salaam

mempunyai total Asset sebesar 172,342,354 milyar, dengan total pembiayaan

murabahah sebesar 135,188,038 milyar dan total pembiayaan

musyarakah/mudharabah sebesar 1,431,161 milyar. Al Salaam juga berupaya

untuk memperbaiki performance pembiayaan bermasalah selama tahun 2008

tetap dilakukan. Hal ini tercermin dari menurunnya rasio NPF dari 4,8%

menjadi 3,23%.37

4. Struktur Organisasi

Dewan Komisaris : Mulya Soepardi

B. Munir Sjamsoeddin

Direksi : Ichwanda Munir Syamsoeddin

Azwar

Page 58: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

47

Dewan Pengawas Syariah : Mohammad Yahya

Mohammad Akmasj

Sumber:

http://www.bprsalsalaam.com/

5. Produk dan Layanan

Page 59: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

48

a) Tabungan iB Amanah

Merupakan tabungan mudharabah yang memiliki bagi hasil yang cukup

tinggi dibandingkan dengan tabungan pada umumnya. Tabungan ini diberi

nama Amanah karena BPRS Al Salaam yang beroperasi menggunakan system

syariah

Berbagai keunggulan fitur tabungan iB Amanah antara lain:

1) Minimal setoran awal Rp. 100.000,-, setoran selanjutnya Rp. 50.000,-.

2) Bebas biaya administrasi.

3) Nisbah bagi hasil 25 (nasabah) : 75 (bank).

4) Bagi hasil setara 5,07% p.a. (Equivalen Rate Juni 2014)

5) Bebas tarik dana kapan saja. Biaya penutupan rekening Rp. 50.000,-.

6) Hadiah/insentif senilai Rp. 100.000,- (diberikan di bulan ke-12) untuk

nasabah dengan saldo rata-rata perbulan selama 12 bulan >= Rp.

10.000.000,- (hadiah diberikan di akhir).

7) Hadiah undian menarik per kelompok (syarat pengundian perkelompok

minimal 20 nasabah dengan nominal kumulatif sudah mencapai minimal

Rp. 20 Juta).

8) Hadiah undian promosi untuk nasabah yang membuka tabungan baru di

periode Agustus 2014 s.d. Desember 2014. Dengan nominal Rp. 100.000,-

berhak mendapat satu kupon undian, berlaku kelipatan.

9) Layanan Pick-Up Service bagi nasabah individu yang akan melakukan

penempatan dengan nominal Rp. 50.000.000,- (layanan sebatas dokumen,

Page 60: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

49

untuk uang melalui mekanisme transfer). Untuk penempatan tabungan iB

Amanah terdapat layanan trasaksi di tempat kelompok/grup nasabah

dengan syarat nominal penempatan gabungan seluruh anggota

kelompok/grup minimal Rp. 25.000.000,- (Pick Up dilakukan secara

regular sesuai jadwal).

b) Tabernas Platinum atau Tabungan Berencana Al Salaam

Platinum merupakan tabungan mudharabah berjangka yang dikhususkan

bagi Anda yang memiliki rencana-rencana atau tujuan-tujuan tertentu,

seperti ibadah umroh/haji, pernikahan, biaya pendidikan, travelling, dan

rencana-rencana lainnya. Tabungan ini diharapkan dapat membantu para

nasabah dalam mewujudkan impiannya bersama keluarga secara teratur

dan terarah. Tabernas Platinum semakin menarik dan menguntungkan

karena dilengkapi dengan fitur-fitur, sebagai berikut:

1) Setoran awal minimal Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah). Setoran

selanjutnya minimal Rp. 200.000,-.

2) Bebas biaya administrasi.

3) Nisbah bagi hasil menarik, yaitu 35 (nasabah):65 (bank)

4) Bagi hasil tinggi setara dengan 7,08% p.a. (Equivalen Rate bulan Juni

2014)

5) Dapat ditarik sesuai jatuh tempo tanpa biaya penalty. Bagi nasabah

yang menarik sebelum tanggal jatuh tempo, maka tidak ada

pembayaran bagi hasil.

Page 61: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

50

6) Bebas biaya penutupan rekening untuk nasabah yang tidak menarik

dananya minimal selama 12 bulan. (Biaya penutupan sebelum tanggal

jatuh tempo dikenakan biaya Rp. 50.000,-).

7) Jangka waktu 12 bulan sampai dengan 120 bulan.

8) Hadiah/insentif senilai Rp. 500.000,- bagi nasabah yang memiliki

saldo rata-rata perbulan selama 12 bulan >= Rp. 25.000.000,- (hadiah

diberikan di akhir).

9) Bagi nasabah yang membuka tabungan baru di periode Agustus s.d.

Desember 2014 berhak mendapatkan 1 kupon undian dan berlaku

kelipatan.

10) Layanan Pick-Up Service untuk nasabah individu dengan nominal

penempatan minimal sebesar Rp. 50.000.000,- (layanan sebatas

dokumen, sedangkan untuk uang melalui mekanisme transfer).

11) Layanan Pick-Up Service dan transaksi di tempat untuk nasabah

kelompok/grup yang memiliki nilai nominal penempatan minimal Rp.

25.000.000,- (total penempatan dari seluruh anggota).

c) Tabungan Wadiah al salaam

Merupakan simpanan dana pihak ketiga di BPRS Al Salaam. Setoran

awal minimal Rp 10.000,- dan dapat diambil setiap saat (pada jam kas).

d) Deposito Syariah Rakyat (DSR) Maxima

Merupakan produk deposito mudharabah BPRS Al Salaam yang

memiliki keunggulan imbal bagi hasil tinggi dan bebas biaya penalty.

Page 62: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

51

Produk ini merupakan pilihan yang tepat bagi Anda yang ingin

berinvestasi di sektor syariah yang jelas menguntungkan dan bebas dari

unsur riba. DSR Maxima dapat Anda miliki dengan penempatan minimal

sebesar Rp. 2,5 juta rupiah saja. Beberapa fitur menarik DSR Maxima

dapat Anda simak di bawah ini:

1) Minimal setoran awal Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu

rupiah).

2) Bebas biaya administrasi.

3) Nisbah bagi hasil 40 (nasabah) : 60 (bank)

4) Bagi hasil menguntungkan setara dengan 8,84% (Eq. Rate Agustus

2014).

5) Deposito DSR Maxima dengan nominal mulai dari >= Rp. 20 juta,

bagi hasil dapat ditransfer ke rekening tabungan di Bank lain atas

nama nasabah.

6) Dapat ditarik sesuai jatuh tempo. Tidak ada pembayaran bagi hasil

berjalan apabila dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo (mengikuti

tanggal valuta penempatan deposito).

7) Bebas biaya penutupan rekening.

8) Jangka waktu 3, 6, atau 12 bulan.

9) Pick-Up Service atau layanan transaksi ditempat nasabah dengan

syarat nominal penempatan deposito minimal Rp. 100 juta (layanan

Page 63: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

52

hanya sebatas dokumen, adapun untuk transaksi uang dilakukan

melalui mekanisme transfer).

e) Pembiayaan Al Salaam Syariah (disingkat "PAS')

Pembiayaan Al Salaam Syariah (disingkat "PAS ') adalah produk

BPRS Al Salaam dalam hal penyaluran dana kepada masyarakat untuk

memenuhi berbagai macam kebutuhan nasabah kecuali yang melanggar

hukum, adat, budaya dan syariah. Plafond Pembiayaan adalah Plafond

pembiayaan yang diberikan minimal sebesar Rp. 15 juta (lima belas juta

rupiah) dan setinggi- tingginya sebesarRp. 150 juta (seratus lima puluh juta

rupiah).Tingkat lmbalan Tingkat imbalan dalam bentuk efektif per tahun yang

ditentukan dalam Memorandum Direksi. Apabila ada calon nasabah atau

nasabah lama yang dianggap pembiayaannya beresiko kecil dan baik atau

untuk tujuan penetrasi pasar/segmen pasar, maka spesial margin dapat

diusulkan oleh cabang dan disetujui oleh Direktur Bisnis. Direktur Bisnis

harus memperhatikan bahwa berapapun spesial margin yang diberikan, pada

saat lunas dan lancar nasabah tetap akan mendapatkan IPTW. Pemberian

IPTW mengikuti ketentuan yang berlaku.

Jangka Waktu Pembiayaan :

Jangka waktu pembiayaan maksimal 60 (enam puluh) bulan.Akad :

1) Jenis Akad yang digunakan adalah Murabahah dengan wakalah atau

langsung dibayarkan kepada pemilik/supplier untuk pembelian barang

(aset berwujud);

Page 64: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

53

2) ljaroh Multijasa dengan wakalah atau langsung dibayarkan kepada

pihak lain untuk kebutuhan jasa (aset yang tak berwujud).

Nasabah :

1) Nasabah yang dapat diajukan untuk mendapatkan fasilitas PAS adalah

nasabah yang memiliki usaha sendiri (pengusaha) ataupun karyawan;

2) PAS dapat juga diberikan kepada nasabah yang masih mempunyai

pembiayaan produk lain di BPRS Al Salaam, dengan tetap

memperhatikan analisa kelayakan pemberian pembiayaan dan

kemampuan membayar nasabah.

Persyaratan:

1) Permohonan pembiayaan tertulis;

2) Memiliki kemauan (niat) dan sumber pengembalian yang layak untuk

melunasi seluruh hutangnya;

3) Memberikan jaminan yang bankable, berupa tanah dan atau kendaraan

bermotor;

4) Memiliki tempat tinggal tetap di wilayah kerja bank;

5) Memenuhi syarat sah akad dan perikatan

f) Pembiayaan Kepemilikan Sepeda Motor (PKSM).

Pengertian :

PKSM adalah pembiayaan kepemilikan sepeda motor dengan skema

murabahah tanpa wakalah yang diberihan kepada nasabah PT. BPRS Al

Salaam Amal Salman.

Page 65: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

54

Tujuan :

Tujuan PKSM adalah melayani masyarakat yang membutuhkan sepeda motor

namun tidak memiliki dana yang cukup untuk membeli secara tunai.

Nasabah :

Nasabah yang dapat diajukan untuk mendapatkan fasilitas PKSM adalah

nasabah umum atau nasabah kelompok yang memiliki sumber pengembalian

pembiayaan (resource payment).

Persetujuan Prinsip :

A/O sebagai petugas Bank dapat memberikan persetujuan prinsip apabila

Nasabah memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1) menyerahkan fotokopi KTP nasabah;

2) menyerahkan :

a) fotokopi Kartu Keluarga/Surat Nikah dan fotokopi KTP suami/istri

nasabah (jika nasabah telah menikah); atau

b) fotokopi Kartu Keluarga dan Surat Pernyataan Balum Menikah

(jika nasabah belum menikah); atau

c) fotokopi Kartu Keluarga, Akta Cerai dan Surat Pernyataan Status

Duda/Janda (ika nasabah telah bercerai dan belum menikah lagi);

3) menyerahkan fotokopi bukti kepemilikan rumah (sertifikat

tanah/girik/AJB/SPPT PBB) dan aslinya diperlihatkan kepada Petugas

Bank (selanjutnya fotokopi bukti kepemilikan rumah dilegalisir oleh

Petugas Bank)

Page 66: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

55

4) menyerahkan fotokopi KTP atas nama di BPKB dan STNK fiika

nasabah menghendaki sepeda motor atas nama pihak lain selain

nasabah)

5) Nasabah setuju dengan harga, besar angsuran, besar uang muka dan

premi asuransi

6) Nasabah memiliki sumber pengembalian yang layak

Page 67: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

56

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL

A. Hasil dan Pembahasan

Prosedur pembiayaan kendaraan bermotor di BPRS Al Salaam

Cabang Cinere BPRS Al-Salaam memerlukan strategi dan kebijakan untuk dapat

memenuhi target tersebut dengan menerapkan kebijakan dalam analisis

pembiayaan. Analisis pembiayaan dilakukan oleh divisi khusus pembiayaan

kendaraan bermotor .

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Azwar selaku direktur

bisnis dan zulfikar zulkarnain selaku Customer service Admin Apprasial, maka

penulis dapat mengemukakan bahwa prosedur pembiayaan dilakukan secara

bertahap yaitu sebagai berikut:55

1. Tahap permohonan pembiayaan

Pada tahap ini calon nasabah mengajukan permohonan pembiayaan

kendaraan bermotor secara tertulis kepada pihak BPRS Al-Salaam .

Permohonan fasilitas pembiayaan dapat mencakup penambahan fasilitas

yaitu nasabah mengajukan pembiayaan kendaraan bermotor tambahan

dengan ketentuan nasabah pada pembiayaan pertama telah berjalan setelah 6

55 Wawancara Pribadi dengan Azwar selaku Kepala Difisi bisnis dan Produk-Modal Krja dan

Insvestasii, Jakarta, 20 Maret 2015.

56

Page 68: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

57

bulan pertama dan pada angsuran ke 7 dengan kondisi lancar persyaratannya

jaminan untuk pencairan dan memeriksa kelengkapan data.

Calon nasabah datang ke kantor kemudian dibantu oleh Customer

Service/Sales Officer mengisi formulir pendaftaran atau formulir pengajuan

permohonan pembiayaan yang sudah disediakan pihak bank. Bilamana

nasabah tidak dapat datang ke kantor maka pihak SO (Sales Officer) yaitu

staf marketing akan mendatangi nasabah dan memberikan formulir

pembiayaan untuk diisi lengkap.

Calon nasabah harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan

dalam hal pengajuan permohonan pembiayaan. Persyaratan umumnya terdiri

dari:56

Warga Negara Indonesia dan berdomisili di Indonesia.

a) Usia minimal 21 tahun/telah menikah untuk usia ≥18 tahun.

b) Tujuan pembiayaan untuk kebutuhan modal kerja atau

investasi/konsumsi.

c) Memiliki usaha tetap/pekerjaan tetap.

d) Jaminan atas nama milik sendiri atau pasangan atau orang tua atau anak

kandung/penjamin.

e) Biaya administrasi mengikuti syarat dan ketentuan yang berlaku.

Adapun persyaratan dokumen yaitu:

56

Wawancara Pribadi dengan Azwar selaku kepala difisi bisnis & produk-modal & investasi,

Jakarta, 23 Maret 2015.

Page 69: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

58

f) Fotokopi KTP calon nasabah dan pasangan 1 lembar.

g) Fotokopi akta nikah/surat nikah 1 lembar.

h) Fotokopi Kartu Keluarga 1 lembar.

i) Slip gaji.

Setelah permohonan diterima lisan maupun tulisan, pihak bank mulai

bekerja melalui investigasi awal dengan mencari informasi mengenai diri

calon nasabah melalui BI Checking dan ke berbagai sumber. Apabila

hasilnya menunjukkan sinyal positif maka dilanjutkan ke tahap berikutnya.

2. Tahap analisis pembiayaan

Pada tahap ini reviewer akan memeriksa kelengkapan berkas calon

nasabah seperti slip gaji, rencana pembelian, dan kelengkapan berkas

lainnya. Apabila berkas kurang lengkap maka reviewer akan

mengembalikannya kepada marketing.57

3. Admin (Order pengikatan notaris dari pembuatan akad pembiayaan).

4. Droping Pembiayaan (Bank Officer melakukan input data otorisasi

Supervisor)

5. Setelah di cairkan dana bisa diambil cash atau transfer ke bank lain.

57

Zulfikar, wawancara khusus

Page 70: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

59

Alur Prosedur Pembiayaan

B. Analisis Kelayakan Pembiayaan kendaraan bermotor Pada BPRS Al-

Salaam

Dalam pemberian pembiayaan kendaraan bermotor banyak hal yang

perlu diperhitungkan dan dipertimbangkan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan sehingga analisis pembiayaan menjadi tepat guna. Hal ini

diperuntukkan agar tidak membebani nasabah dan meminimalkan risiko

pembiayaan.

Beberapa hal yang menjadi pertimbangan yaitu aspek character,

capacity,ncapital, condition dan collateral.

1. Character (karakter)

NASABAH

CS/ AO/ AO

REVIEWER

ADMIN

AKAD PEMBIAYAAN

BACK OFFICE

REKENING NASABAH

APPRAISAL/ PENILAI

JAMINAN permohonan pembiayaan

Page 71: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

60

Character merupakan penilaian terhadap personalitas calon nasabah

berupa sifat atau watak. Tujuannya adalah untuk memberikan keyakinan

bahwa sifat atau watak dari pihak yang akan diberikan pembiayaan benar-

benar dapat dipercaya. Keyakinan ini tercermin dari bagaimana sifatnya,

kejujurannya, gaya hidup yang dianutnya, tidak pemabuk, tidak penjudi, usia

debitur dan lain-lain. Watak calon nasabah dapat diketahui dengan melihat

kelancaran pembayaran pembiayaan di masa lalu jika nasabah merupakan

nasabah lama, sedangkan untuk nasabah permohonan baru dapat diketahui

dengan melihat kebiasaan setor tarik pada tabungan. SO/ AO akan

memeriksa Daftar Hitam Bank Indonesia (BI Checking) untuk melihat

kolektibilitas pembiayaan/ tingkat kesehatan pembiayaan nasabah. SO/ AO

juga melakukan trade checking yaitu pencarian informasi ke rekan bisnis

permohonan pembiayaan, pesaingnya ataupun pemilik usaha sejenis untuk

memperoleh informasi mengenai reputasi.

2. Capacity (kapasitas)

Capacity digunakan untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam

membayar pembiayaan yang dihubungkan dengan kemampuannya untuk

melunasi hutangnya, dimana diteliti mengenai pendidikan dan pekerjaan,

slip gaji, jumlah anggota keluarga, pengeluaran rumah tangga, riwayat

usaha, tersebut sehingga bank memperoleh keyakinan bahwa nasabah yang

dibiayai dengan pembiayaan tersebut diberikan oleh orang yang tepat. Analis

pembiayaan akan melihat bagaimana kemampuan calon nasabah dalam

Page 72: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

61

melunasi hutang, kemampuan membiayai kegiatan operasional sehari-hari,

dan memenuhi kewajiban pembiayaan.

Sehingga pada akhirnya akan terlihat kemampuannya dalam melunasi

hutang. Semakin banyak sumber pendapatan seseorang maka semakin besar

kemampuannya untuk membayar pembiayaan.

3. Capital (modal)

Capital adalah berkaitan dengan modal atau kekayaan yang dimiliki

calon nasabah untuk menjalankan dan memelihara kelangsungan calon

nasabah dalam membayar angsuran. Adapun penilaian terhadap capital

adalah untuk mengetahui keadaan permodalan sumber-sumber dana dan

penggunaannya, meneliti besar kecilnya gaji nasabah dan pekerjaanya.

4. Condition (keadaan)

Condition adalah keadaan sosial ekonomi suatu saat yang mungkin

dapat mempengaruhi pendapatan dan pengeluaran usaha calon nasabah.

Penilaian terhadap kondisi ekonomi itu berpengaruh terhadap kegiatan usaha

calon nasabah dan bagaimana nasabah mengatasinya atau mengantisipasi

sehingga usahanya tetap hidup dan berkembang. Hal yang dianalisis meliputi

persaingan antar sesama pengusaha dalam batas kewajaran atau tidak,

prospek usaha nasabah dan jumlah pesaing yang mengancam usaha nasabah

jika banyak maka akan mempengaruhi omset penjualan nasabah.

5. Collateral (jaminan)

Page 73: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

62

Collateral merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah. Jaminan

hendaknya melebihi jumlah pembiayaan yang diberikan, jaminan juga harus

diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan

yang dititipkan akan dapat dipergunakan. Fungsi jaminan adalah sebagai

pelindung bank dari risiko kerugian. Jaminan ini diperlukan bila suatu saat

nasabah wanprestasi walaupun demikian jaminan merupakan pendukung

bukan aspek utama yang diperhitungkan.

C. Kasus Bermasalah Pembiayaan Murabahah Pada Produk Pembiayaan

Kendaraan Sepeda Motor Macet

Dalam dunia perbankan, sudah jadi hal yang sangat dimaklumi tentang

masalah asabah yang tidak mampu membyar pada tepat waktu, walaupun sebelum

diberikan pinjaman atau pembiayaan dana, pihak bank telah melakukan survey

dan latar belakang kehidupan nasabah yag mengajukan pembiayaan kepada bank

yang berangkutan, dan telah melakukan BI checking, BI checking termsuk salah

satu program andalan setiap analisisator semua bank – bank yang ada di

Indonesia, Karen dengan adanya BI chacking nasabah tersebut diketahui telh

meminjam atau punya tunggakan yang belum terbayar, dengan BI chacking juga

bisa melihat nasabah yang telat atau kabur dari hutang yang belum dibayar atau

disebut nasabah bermasalah.

BPRS Al Salaam juga mendapatkan kasus bermasalah pembiayaan

kendaraan bermotor, yang terjadi dilapangan masih banyak nasabah yang

kesulitan untuk membayar angsuran pembiayaan, itu terjadi karna beberapa hal

Page 74: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

63

yang menyebabkan nasabah malas membayar angsuran seperti terjadinya

kehilangan sepeda motor, di PHK sehingga tidak ada pemasukan untuk

membayar angsuran sepeda motor, hal tersebut yang sering terjadi pada BPRS Al

Salaam cabang Cinere.

No. Deskripsi OS Pokok s/d 30 April 2015

001

A.4 PSKSM

1 Pembiayaan PSKSM 7,888,242,468

-/- PPAP khusus PSKSM

Net

2 Total Portofolio Pembiayaan 19,579,010,902

% PSKSM Terhadap Total Portofolio 40.29%

3 Total Net Aset

% PSKSM (Net) Terhadap Total Aset

4 Total Modal

% PSKSM (Net) Terhadap Total Modal

Persentase NPF 2.88%

5

Non Performing Financing (NPF) khusus

PSKSM 226,819,727

Kolektibilitas 1 7,661,422,741

Kolektibilitas 2 11,759,048

Kolektibilitas 3 18,929,800

Kolektibilitas 4 196,130,879

6 Jumlah Rekening Nasabah PSKSM 1,089

7

Jumlah Nasabah/Rekening Bermasalah –

PSKSM 41

Total pembiayaan BPRS Al Salaam cabang cinere yang tercatat

sampai april 2015 yang mengajukan pembiayaan berjumlah 1,129,809,975 dari

jumlah tersebut dibagi menjadi beberapa produk pembiayaan didalamnya, PAS

Page 75: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

64

242,330,939, PSKKB 442,250,429, dan PSKM 445,228,607. Khususnya untuk

nasabah pembiayaan kendaraan sepeda motor pada bulan april sebanyak 83 orang.

NPF bulan maret sebesar 3.20%, jika dibandingkan dengan bulan april

jumlah NPF pada bulan maret lebih besar. kemudian Saldo NPF pada bulan maret

yaitu 264,233,901 sebanyak 45 jumlah rekening. Berdasarkan data sampai bulan april

2015, BPRS Al Salaam mengeluarkan biaya untuk produk pembiayaan sepeda motor

senilai Rp. 7,888,242,468 sehingga dapat disimpulkan dari nilai tersebut cukup

banyak yang meminta pembiayaan pada BPRS Al Salaam untuk sepeda motor.

Adapun Jumlah Rekening Nasabah PSKSM sebesar 1,089 rekening. Dan tercatat

pada bulan april ada 41 nasabah yang macet dalam pembayaran angsuran. Adapun

kebijakan BI bank dikatakan sehat jika total kredit macet dibawah 5%. Dapat

disimpulkan pembiayaan kendaraan bermotor di BPRS Al Salaam masih sangat baik

yaitu sebesar 2.88%.

LAMPIRAN KOL 2-4 ALL PRODUK S/D 30 APRIL 2015 SATUAN PENGAWAS INTERN

LOAN HOLDER

OS

POKOK

O/S

MARGIN

PRODUK

TELAT

HARI

Status

JAMALUL IZZA

561,413

12,683 PSKM 1114 j.tempo

REZA MAHARDHIKA

3,391,024

198,519 PSKM 158 .

CECEP SOLEHUDIN

2,881,217

137,684 PSKM 97 .

ZAENUDIN

431,918

5,797 PSKM 21 j.tempo

FITRI KURNIAWAN PSKM 420 j.tempo

Page 76: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

65

1,967,314 518,490

MIAN B NEMIN

5,215,929

1,546,345 PSKM 734 j.tempo

AGUS SUSANTO

12,051,288

3,063,461 PSKM 1324 j.tempo

MUHAMAD

KURNIAWANSYAH

9,377,652

1,963,061 PSKM 1464 j.tempo

GUGUN GUNARDI

11,534,020

3,418,961 PSKM 1485 j.tempo

EHA

4,415,451

1,978,711 PSKM 1792 j.tempo

HENDRA SYAFRI

9,648,201

3,362,492 PSKM 2272 j.tempo

ANDHI LALA

3,274,337

810,247 PSKM 728 j.tempo

YULIANTO SUSANA

5,113,275

307,042 PSKM 948 j.tempo

RADEN ARDJOENA

WACHJOEWIDAJAT

2,870,902

936,096 PSKM 1445 j.tempo

RADEN ARDJOENA

WACHJOEWIDAJAT

9,425,874

3,285,307 PSKM 2064 j.tempo

BUDI MULYANA

8,281,156

2,861,084 PSKM 2104 j.tempo

RADEN ARDJOENA

WACHJOEWIDAJAT

8,001,725

2,957,332 PSKM 2109 j.tempo

BUDI MULYANA

10,559,789

3,586,494 PSKM 2109 j.tempo

PRAVDI MAHATMA

7,462,824

1,533,874 PSKM 2483 j.tempo

ANDRY SETIAWAN

749,146

9,974 PSKM 7 j.tempo

DIDIK AHMADI

876,638

9,353 PSKM 28 j.tempo

WINARNI

1,024,114

26,373 PSKM 32 j.tempo

ANDAYANI

1,289,906

34,812 PSKM 86 j.tempo

ARI BAWANTO

15,961,138

3,114,107 PSKM 1167 j.tempo

RAHMAT HIDAYAT

1,347,246

26,919 PSKM 622 j.tempo

ZAINI PSKM 1158 j.tempo

Page 77: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

66

10,938,735 2,881,839

NURYANDA MURSIDI

6,273,043

385,462 PSKM 665 j.tempo

AJI SUGI HANDOKO

1,307,722

207,403 PSKM 942 j.tempo

MUHAMMAD

NURYUSUFFI JUSMAN

4,127,192

583,147 PSKM 1409 j.tempo

ABDUL KALIM

8,659,439

1,656,813 PSKM 1550 j.tempo

SUBCHAN AL RASJID

938,490

24,839 PSKM 2 j.tempo

ETTI SUSHANTY

1,200,709

20,955 PSKM 33 j.tempo

WAHYUDIN

1,272,861

20,637 PSKM 41 j.tempo

SYAHRONI

441,628

6,681 PSKM 149 j.tempo

UCHA SULIASMI

16,632,825

4,176,385 PSKM 285 .

ABDUL HAFIZ

7,783,405

616,230 PSKM 704 j.tempo

SETIAWAN

1,765,303

56,137 PSKM 720 j.tempo

WANHARIL KAUSAR

6,704,978

841,384 PSKM 797 j.tempo

MUHAMMAD MURSIDI

10,522,990

2,047,418 PSKM 932 j.tempo

MUHAMMAD TOHA

619,953

24,559 PSKM 1135 j.tempo

SITI TOYIBATTUL

HASANAH

9,916,957

1,579,945 PSKM 905 j.tempo

D. Penangan kredit macet pada pembiayaan kendaraan bermotor di BPRS Al

Salaam cabang Cinere

Teguran via

telfon

Mengirim

surat

Datang ke

rumah

Eksekusi

Page 78: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

67

Pembiayan mempunyai 2 objek yang akhirnya menimbulkan nasabah

macet dan nasabah lancar, orang yang melakukan pembayaran secara tepat waktu

karna orang tersebut bertanggung jawab atas tanggungannya. Sedangkan

seseorang yang melakukan telat bayar karna orang tersebut kurang tanggung

jawab dan tidak bisa memenajemen kebutuhannya dengan baik. Allah SWT juga

menegaskan dalam Al- Quran barang siapa seseoorang melalaikan hutangnya

maka orang tersebut akan di hinakan dihadapan Allah SWT. Dan nabi

Muhammad juga tidak mau menyolatkan jenazah apabila jenazah tersebut belum

melunasi hutang – hutangnya dengan orang lain.

Analisis pembiayaan meupakan langkah penting untuk realisasi

pembiayaan di Bank syariah. Analisis pembiayaan yang dilakukan oleh pihak

pelaksana (pejabat) pembiayaan di BPRS Al salaam cabang Cinere dimaksudkan

untuk :

1. Menilai kelayakan usaha calon nasabah.

2. Menekan risiko akibat tidak terbayarnya pembiayaan.

3. Menghitung kebutuhan pembiayaan yang layak.

Tidak jauh berbeda dengan analisis bank konvensional, di BPRS Al

salaam cabang cinere juga benar-benar merinci usaha yang dilakukan nasabah

yang tidak bertentangan dengan syariat-syariat islam, seperti tidak membuka

diskotik, pabrik narkoba, pabrik minuman keras, perkebunan ganja, rumah judi

Page 79: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

68

dan lainnya, sedangkan di bank konvensional, bank membebaskan usaha apa saja

yang dilakukan nasabah.

Setelah tujuan analisis pembiayaan BPRS Al salaam cabang cinere

dirumuskan dan disepakati oleh pelaksana pembiayaan atau nasabah, maka unuk

selajutnya dapat ditemukan pendekatan-pendekatan yang digunakan untuk

menganalisis pembiayaan.

E. Penyeabab Pembiayaan Bermasalah

Ada beberapa penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah yang

sering terjadi di berbagai lembaga keungan, baik lembaga keuangan syariah

ataupun lembaga keuangan konvensional seperti yang tertera dibawh ini :

1. Aspek analisis pembiayaan

a. Kurang baiknya pemahaman atas bisnis nasabah dari segi bisnis

perdagangan, industri dan jasa

b. Kurang dilakukan evaluasi keuangan nasabah

c. Kesalahan setting fasilitas pembiayaan

2. Aspek perhitungan modal kerja tidak didasarkan kepada nasabah.

3. Aspek sumber pengembalian

a. Proyeksi penjualan terlalu optimis

b. Proyeksi penjualan tidak memperhitungkan kebiasaan bisnis dan kurang

memperhitungkan competitor

c. Tidak memperhitungkan kebutuhan hidup nasabah

Page 80: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

69

4. Aspek jaminan

a. Tidak memperhitungkan marketable

b. Aspek nilai jaminan

c. Aspek letak / strategisnya

d. Aspek perimbangan dengan pembiayaan

5. Sebagai pelengkap tanpa memperhitungkan risiko, seandainya pembiayaan

bermasalah

6. Lemahnya supervise & monitoring

a. Desk monitoring (meja pemantauan)

1) Kurang dilakukan evaluasi atas rekening nasabah

2) Kurangnya perhatian atas keterlambatan pembayaran kewajiban

nasabah

3) Belum diterpkannya penggolongan pembiayaan secara tertib

b. On side montoring (pada sisi pemantauan)

1) Jarang berkunjung ke lokasi usaha nasabah, sehingga side streaming

dan permasalah nasabah tidak terdeteksi sejak awal

2) Tidak pernah dihubungi melalui telepon

3) Tidak pernah dilakukan supervisi lapangan

F. Faktor Ekstern Nasabah

1. Nasabah ( character, chapaciy & condition )

a) Meninggalnya nasabah

b) Perselisihan sesama direksi

Page 81: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

70

c) Perceraian nasabah

d) Anggota keluarga sakit

e) Kecelakaan dll

2. Lingkungan

a) Bencana alam

b) Kebijakan pemerintah

c) Demonstrasi / kerusuhan politik

d) Kendala musim

G. Gejala Dini Pembiayaan Bermasalah

1. Hubungan Perbankan dan Kelainan Kegiatan Operasional Nasabah

a. Pembiayaan yang terus menerus

b. Penurunan continue saldo simpanan di bank

c. Ketergantungan yang berat pada hutang jangka pendek

d. Peningkatan jumlah & frekuensi permintaan pembiayaan

1) Suppliers minta informasi untuk peningkatan pemberian pembiayaan

pada nasabah

2) Fasilitas produksi tidak terawat baik

2. Kerugian Akibat Nasabah Bermasalah

a. Biaya dana / pembiayaan

b. Biaya administrasi

c. Personalia / moral

d. Reputasi

Page 82: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

71

e. Kesempatan berusaha

f. Pengacara

g. Rentabilitas

h. Solvabilitas

H. Strategi Collection Langsung

1. Simpati

a. Sopan

b. Menyanjung

c. Fokus pada tujuan

d. Menghargai

e. Perhatian pada kebanggaannya

2. Empati

a. Sopan

b. Menyelami keadaan nasabah

c. Bicara seakan untuk kepentingan nasabah

d. Bangkitkan emosi, perasaan, kesadaran, perenungan dll

3. Menekan

a. Langsung : tegas, keras, permalukan, ditakuti

b. Tidak langsung : pinjam bendera, saingan, atasan, polisi

I. Proses Penangan Pembiayaan Bermasalah

1. Lancar ( monitoring usaha, stock, proyek dll )

Page 83: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

72

2. Kurang lancar ( surat pembritahuan, teguran, kunjungan ) ( preventif :

reschedule, resruktur, rekondisi )

3. Diragukan ( surat teguran, peringatan, kunjungan ) (reschedule, resruktur,

rekondisi )

4. Macet ( penagihan, offset jaminan, eksekusi, dll)

a. RESCHENDULING ( PENJADWALAN ULANG )

Syarat-syarat :

1) Potensi usaha ada

2) Kemampuan debitur masih ada

3) Masalah arus kas sementara

4) Plafond tetap

Perubahan :

1) Jangka waktu

2) Jadwal angsuran

3) Masa tenggang

4) Jumlah angsuran

b. REARRANGEMENT ( PENATAAN ULANG )

Syarat – syarat :

1) Potensi usaha ada

2) Kemampuan nasabah masih ada

Page 84: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

73

3) Problem arus kas sementara

4) Plafon bisa berubah

Perubahan :

1) Jangka waktu

2) Jadwal angsuran

3) Masa tenggang

4) Jumlah angsuran

5) Jumlah plafon persyaratan

6) Jaminan

c. RESTART REQUIREMENT ( PERSYARATAN ULANG )

Syarat – syarat :

1) Potensi usaha ada

2) Sarana usaha memadai

3) Masalah arus kas & management

4) Plafond tetap / berubah

Perubahan :

a. Jangka waktu

b. Jadwal angsuran

c. Harga jual

Page 85: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

74

d. Agunan

e. Kepemilikan

f. Pengurus

g. Nama & status prusahaan

h. Perubahan nasabah

J. Eksekusi Pembiayaan ( upaya penyelesaian pembiayaan dngan menjual,

jaminan / usaha karena nasabah sudah tidak prospektif )

1. LIKUIDASI USAHA

Upaya pejualan stock barang dagangan sarana produksi, bahkan tempat usaha,

jaminan dll, guna menutupi pembiayaan yng tertunggak.

a. Penjualan dilakukan untuk pembayaran angsuran / pelunasan pembiayaan.

b. Tidak ada pembelian kembali barang dagangan.

2. PERWASITAN MELALUI BASYARNAS

Eksekusi jaminan melalui perwasitan di badan Arbitrase Syariah (

musyawarah/ persidangan disertai hakim / wasit / penengah dari basyarnas )

yakni : upaya pengembalian / pelunasan / penjualan jaminan pembiayaan

dengan melalui musyawarah didepan wasit ( arbitrase ) untuk mendapat

keputusan, yang akan didaftarkan ke pengadilan negri untuk eksekusinya.

3. PARATE EKSEKUSI

Eksekusi jaminan tanpa melalui gugatan perdata terlebih dahulu (secara

sukarela)

Page 86: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

75

Yakni : upaya pengembalian / pelunasan pembiayaan dengan / dari penjualan

jaminan nasabah secara sukarela

4. COLLECTION AGENT

Proses pengambil pembiayaan bermasalah melalui pihak ketiga ( orang /

lembaga lain ).

5. LITIGASI

Peroses pengambil alihan jaminan secara paksa dengan saluran hukum yang

berlaku dengan melibatkan lembaga resmi negara dibidang hukum ( melalui

gugatan pengadilan )

K. Syarat & Proses Litigasi

1. Chacking dokumen :

a. Penyiapan ( surat peringatan 1, 2 & 3 dan surat nasabah kepada LKS )

b. Dokumen perjanjian dan jaminan hak tanggungan ( dokumen yuridis

lainnya )

c. Fasilitas pembiayaan telah jatuh tempo, karna proses litigasi hanya dapat

dilakukan apabila fasilitas pembiyaan nasabah telah jatuh waktu.

2. Tahapan :

a. Mencari lawyer yang telah dianggap cakap, pengalaman dalam bidang

peagihan dan dapat berkerja sama dengan LKS

b. Membuat UP ( usulan pembiayaan ) ke komite UPP perihal persetujuan

pemakaian lawyer dan biaya-biaya yang di timbul

Page 87: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

76

c. Memintakan rencna kerja dan target date dari lawyer yang telah disetujui

komite

3. Proses Litigasi melalui pengadilan terdiri dari :

a. Gugatan perdata

b. Pidana

c. Rill eksekusi jaminan

Pembiayaan dikataka bermasalah apabila pembiayaan tersebut lebih

dari 90 hari, pembiayaan dikatakan lancar apabila kurang dari 90 hari.

penanganan pembiayaan bermasalah pada BPRS Al salaam cabang cinere

yaitu:

Dengan cara somasi / teguran berupa surat somasi yang kita berikan

jangka waktu 1 minggu, agar si nasabah tersebut membayar lancar dan apabila

nasabah tersebut belum mau membayar atau belum membayar dari batas

waku yang telah ditentukan maka peugas bank akan segera mengeksekusi

jaminan tersebut. Dan selanjutnya ketika barang sudah dikuasai bank maka

bank akan memberikan waktu 2 minggu kepada nasabah unuk menembus atau

mengambil kembali jaminan tersebut, apa bila dalam waktu 2 minggu tersebut

tidak konfirmasi kepada bank maka bank akan melakukan lelang terbuka atas

jaminan tersebut atau barang yang di eksekusi. Selanjutnya ketika barang

lelangan tersebut sudah terjual maka hasil dari penjualan barang tersebut

untuk menutupi jumlah sisa hutang nasabah kepada bank, dan apabila masih

Page 88: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

77

ada sisa dari penjualan tersebut akan dikembalikan kepada nasabah sisa

penjualan barang tersebut.

Jika di lihat dan di perhatikan tentang tata cara yang dilakukan BPRS

Al salaam cabang cinere, maka telah terlihat bahwa BPRS Al salaam

mengedepankan cara-cara sesuai syariat islam dalam menangani pembiayaan

yang bermasalah, yaiu dengan cara simpati terhadap nasabah yang telah

menunggak atau macet, pada praktenya dilapangan ketika ada nasabah yang

bermasalah pembayarannya bagian penagihan tidak pernah menggunakan

kata-kata kasar apalagi sampai membentak-bentak seperti yang tejadi pada

lembaga keuangan konvensional.

Banyak yang terjadi ketika proses penagihan melakukan cara debt

collector akan merugikan kedua belah pihak dari pihak nasabah dan pihak

bank, menjadi masalah perusak tali silaturahmi sesama manusia karna fakor

penagihan dengan cara di bentak-bentak. Namun pihak BPRS al salaam tidak

melakukan hal seperti itu karna berpedoman kepada syariat-syariat islam,

yang dilakukan BPRS Al salaam adalah dengan cara teguran dan apabila

masih belum di respon dari nasabah tersebut maka BPRS al salaam

melakukan eksekusi, tetapi tidak melakukan kekerasan terhadap nasabah,

tetapi dengan cara musyawarah agar tidak terjadi kerugian di salah satu pihak.

Page 89: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

78

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian bahwa analisis kelayakan pembiayaan

murabahah dan penangan risiko kredit macet pada kendaraan bermotor di BPRS

Alsalaam cabang cinere dilihat dari kriteria sebagai berikut :

1. Prosedur pembiayaan kendaraan bermotor

Nasabah secara lisan atau tulisan mengajukan pembiayaan kendaraan

bermotor kepada BPRS Al Asaalam. Kemudian BPRS menindaklanjuti dan

meminta dokumen nasabah yang kemudian dilanjutkan untuk analisis

kelayakan.

2. BPRS melakukan analisis kelayakan dengan 5 C yaitu sebagai berikut :

a. Character, merupakan penilaian terhadap personalitas cara calon nasbah

berupa sifat atau watak.

b. Capacity, Meninjau kemampuan calon nasabah dalam mengebalikan

pembiaayan. Ditinjau dari pendapatan nasabah tersebut.

c. Capital, kekayaan yang dimiliki calon nasabah untuk menjalankan dan

keberlngsungan pembiaayaanya kendaraan bermotor.

78

Page 90: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

79

d. Condition, keadaan social ekonomi suatu saat yang mungkin dapat

mempengaruhi kemampuan calon nasabah dalam melunasi pembiayaanya.

e. Colecteral, jaminan yang dimiliki oleh calon nasabah dengan tujuan jika

terjadi pembiayaan macet maka jaminan tersbut akan eksekusi.

3. Penangan BPRS terhadap nasabah pembiaayaan macet kendaraan bermotor,

memiliki beberapa tahap yaitu :

a. BPRS Al Salaam menghubungi nasabah pembiaayan macet via telpon

b. BPRS Al Salaam mengirim surat kepada nasabah pembiayaan macet

c. BPRS Al Salaam datang kerumah nasabah pembiayaan mecet kemudian

bermusyawarah. BPRS mengharapkan nasabah untuk melanjutkan

pelunasan pada umumnya

d. BPRS Al Salaam mengeksekusi kendaraan bermotor kemudian

melelangnya. Jika ada kelebihan dari hasil lelang tersebut maka kelebihan

tersebut akan dikembalikan oleh nasabah. Adapun jika harga lelang tidak

dapat menutupi sisa hutang nasabah maka BPRS akan mengikhlaskan

hutang nasabah.

B. Saran

1. Bagi BPRS Alsalaam cabang cinere, semua tata cara atau prosedur yang

dilakukan BPRS Alsalaam sudah baik, namun agar lebih mengurangi risiko

nasabah macet atau bermasalah dengan cara melakukan pensortiran dari segi

Page 91: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

80

data tertulis dan data lapangan agar tidak mudah untuk di manipulasi data atau

di bohongi, mungkin dari hal sekecil itu bisa saja menjadi salah satu masalah

yang di hadapi BPRS Alsalaam.

2. Bagi peneliti selanjutnya, diharpkan melanjutka penlitian ini dengan fokus

dan lebih memperdalam dari judul ini agar lebih mengembangkan

pembelajaran kita.

Page 92: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

81

DAFTAR PUSTAKA

Al- Quran

Abidin, Ibnu, Rad al-Mukhtar „alal Ardh al-Mukhtar, VI, al-Kurtubi, Bidayatul

Mujtahid wa Nihayatul Muqtasid, II.

Ade & Edia, Bank & Lembaga.

Ah. Lathif Azharuddin. Fiqh Muamalat. jakarta: UIN Jakarta Press. 2005.

A.Karim, Adiwarman. Bank Islam Analisis Fiqih dan keuangan. Jakarta: PT. Raja

GrafindoPersada, 2010.

Anwari, Ahmad. Bank Rekan Terpercaya dalam Usaha Anda. Jakarta: Balai Pustaka.

1987.

Antonio Muhammad Syafi’i. Bank Syariah dari Teori ke Praktik Depok. Gema Insani

,2001.

Arifin Zainul. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Pustaka

Alvabet,2006.

Arthesa, Ade & Handiman, Edia. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Jakarta:

PT. Indeks,2006.

Ayat, Syafri. Manajemen Risiko. Jakarta, Gema Akastri, 2003.

Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2004.

Firdaus, Muhammad et al. Konsep dan Implementasi Bank Syariah. Jakarta,

Renaisan, 2005.

Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial.

Jakarta: Salemba Humanika, 2012.

81

Page 93: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

82

Herdiansyah, Haris. Wawancara, Observasi, Dan Focus Groups Sebagai Instrumen

Penggalian Data Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013.

Indonesia, Fatwa Dewan Syari’ah Nasional tentang Potongan Tagihan Murabahah,

No.46/DSN MUI/II/2005, bagian pertama angka 1.

Indonesia, Fatwa Dewan Syariah Nasional tentang Murabahah, No.

04/DSNMUI/IV/2000, bagian pertama angka 1 s/d 6.

Lexy J. Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2010.

Muhammad. Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta: Ekonisia, 2004.

Peraturan Menteri Keuangan No 84/PMK.012/2006, Tentang Perusahaan

Pembiayaan.

Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomer. PER

03/BL/2007 tentang kegiatan perusahaan berdasarkan prinsip syariah.

Disetujui oleh DSN-MUI melalui surat Nomor B-323/DSNMUI/XI/2007

Ramli, Hasbi, “Teori Dasar Akuntansi Syariah”, (Jakarta: Renaisan, 2005).

Rifai, Veithzal. dan Ismail, Rifki. Islamic Risk Management For Islamic Bank.

Jakarta: Gramedia pustaka utama, 2013.

Rusyd, Ibnu, Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtasid, II.

Sutarno, Zulkifli. Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah. Jakarta: Zikrul

Hakim,2003.

Suyanto, Bagong. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2005.

Wiroso. Jual Beli Murabahah. Yogyakarta: UII Press, Vol, 1. 2005.

Wibowo, Wahyu. Cara Cerdas Menulis Artikel Ilmiah. Jakarta: PT. Kompas Media

Nusantara, 2011.

Anwari, Ahza

http://bankirnews.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1

Hafsah freya/ dari http://freyacatatanku. blogspot.com/2015/01/pembiayaan

dalam

Page 94: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

83

perbankansyariah-i_18.html

Admin,” Artikel, “Deskriptif Kualitatif”, diakses dari

http://aldoranuary26.blog.fisip.uns.ac.id/2015/02/29/deskriptif-kualitatif/

“Sejarah BPRS Al-Salam”, artikel diakses pada tanggal 12 Februari 2015 dari

http://www.bprsalsalaam.co.id/?fuseaction=home.general&section=profil&su

bsection=sejarah_bprs_alsalaam

“Visi dan Misi BPRS Al-Salam”, artikel diakses pada tanggal 12 Februari 2015 dari

http://www.bprsalsalaam.com/?fuseaction=home.general&section=profil&sub

section=visi_dan_misi1 Wawancara Pribadi dengan Azwar selaku Kepala

Difisi bisnis dan Produk-Modal Kerja dan Insvestasii, Jakarta, 23 Maret 2015.

Wawancara Pribadi dengan Azwar selaku kepala difisi bisnis & produk-modal &

investasi, Jakarta, 23 Maret 2015.

Zulfikar Zulkarnain, wawancara khusus

Page 95: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

84

Page 96: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

85

Page 97: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

86

Page 98: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

87

Page 99: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

88

Page 100: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

89

Page 101: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

90

Page 102: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

91

Page 103: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

92

Page 104: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

93

HASIL WAWAN CARA PADA PIHAK BPRS AL SALAAM CABANG CINERE

Narasumber : Bapak Azwar selaku kepala difisi bisnis & produk-modal &

investasi.

Waktu : 23 Maret 2015

Tempat : BPRS Al Salaam cabang cinere

7. Kapan BPRS Al Salaam berdiri ?

l9 Oktober 1991.

8. Visi dan Misi BPRS Al Salaam ?

Visi BPRS Al Salaam: “Menjadi Bank Perkreditan Rakyat

Syariah Terbaik di Indonesia”

Misi BPRS Al Salaam: “Menjadi lembaga keuangan yang

menghasilkan produk jasa perbankan terbaik bagi nasabah dan

menciptakan kondisi yang kondusif bagi pemerataan

pembangunan perekonomian sektoral dengan orientasi

pengembangan usaha kecil dan menengah menuju

kesejahteraan bagi stake holder”.

9. Bagaimana prosedur pengajuan pembiayaan di BPRS Al

Salaam ?

Page 105: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30360...i ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENANGANAN RISIKO KREDIT MACET PADA KENDARAAN

94

Prosedur yang dilakukan calon nasabah untuk mengajukan

pembiayaan dengan cara mendatangi BPRS Al Salaam dan

memberikan biodata diri nasabah untuk dilakukan analisis dari

pihak BPRS layak atau tidak diberikan pembiayaan.

10. Bagaimana analisis kelayakan pembiayaan kendaraan bermotor

di BPRS Al Salaam ?

Dengan cara mendatangi rumah calon nasabah dan melihat

pekerjaan calon nasabah, melihat slip gaji, data diri nasabah

tersebut.

11. Tidakan yang dilakukan BPRS terhadap nasabah yang

bermasalah dalam pembayaran ?

Melakukan teguran / peringatan via telfon dan mengirim surat,

apabila belum mendapat respon dari nasabah, maka pihak

BPRS medatangi rumah nasabah tersebut dan melakukan

eksekusi.