ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENDIRIAN USAHA …elibrary.polnes.ac.id/file/20170905135643.pdf ·...
Transcript of ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENDIRIAN USAHA …elibrary.polnes.ac.id/file/20170905135643.pdf ·...
i
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENDIRIAN
USAHA NYANYAT PUJASERA
DI KOTA SAMARINDA
TAHUN 2017
SKRIPSI
Oleh :
Yandri Ferwanda
NIM 13 651 018
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJERIAL
2017
ii
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENDIRIAN
USAHA NYANYAT PUJASERA
DI KOTA SAMARINDA
TAHUN 2017
Diajukan sebagai persyaratan untuk memenuhi derajat
Sarjana Sains Terapan Akuntansi (S.Tr.Akun)
Pada Program Studi Akuntansi Manajerial
Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Samarinda
Oleh :
Yandri Ferwanda
NIM 13 651 018
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJERIAL
2017
iii
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENDIRIAN USAHA
NYANYAT PUJASERA DI KOTA SAMARINDA
TAHUN 2017
NAMA : YANDRI FERWANDA
NIM : 13 651 018
JURUSAN : AKUNTANSI
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI MANAJERIAL
JENJANG PENDIDIKAN : STRATA 1 TERAPAN (S1-Terapan)
Skripsi ini telah disahkan
Pada Tanggal Agustus 2017
Menyetujui:
Mengesahkan:
Direktur Politeknik Negeri Samarinda
Ir. H. Ibayasid, M.Sc
NIP 19590303 198903 1 002
Lulus Ujian Tanggal : 17 Juli 2017
Pembimbing I,
Fariyanti, S.E., M.Si.
NIP 19710107 200112 2 003
Pembimbing II,
Drs. Diyah Permana, M.Hum.
NIP 19631210 199203 1 001
iv
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENDIRIAN USAHA
NYANYAT PUJASERA DI KOTA SAMARINDA
TAHUN 2017
NAMA : YANDRI FERWANDA
NIM : 13 651 018
JURUSAN : AKUNTANSI
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI MANAJERIAL
JENJANG PENDIDIKAN : STRATA 1 TERAPAN (S1-Terapan)
Skripsi ini Telah diuji dan disetujui
Pada Tanggal, Juli 2017
Dewan Penguji:
Penguji I : Dr. Sudarlan, S.E., M.T
NIP : 19611027 198903 1 002 _____________________
Penguji II : Lewi Patabang, S.E., MM
NIP : 19600618 198903 1 002 _____________________
Penguji III : Chottam, S.E., M.Si.
NIP : 19590419 198803 1 001 _____________________
Mengetahui:
Ketua Jurusan Akuntansi, Ketua Program Studi
S1-Terapan Akuntansi,
Rifadin Noor, S.E., M.Si. Muhammad Suyudi, S.E., M.SA., Ak., CA.
NIP 19581005 199003 1 003 NIP 19750514 200502 1 003
v
RIWAYAT HIDUP
Yandri Ferwanda lahir pada tanggal 31 Januari 1995 di Samarinda, anak
kedua dari tiga bersaudara pasangan Alm. Bapak Sami Riduan dan Ibu Sri Lestari.
Memulai pendidikan di SD (Sekolah Dasar) SD Negeri 034 pada tahun
2001. Dan pada tahun 2007 melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Samarinda
dan lulus pada tahun 2010. Dan pada tahun 2010 melanjutkan pendidikan di SMK
Negeri 4 Samarinda dan lulus pada tahun 2013. Kemudian pada tahun 2013
melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi yaitu di Politeknik Negeri Samarinda
Jurusan Akuntansi Program S1-Terapan.
Sebagai aplikasi pembelajaran mengenai bentuk nyata dari pelaksanaan
kerja yang sesungguhnya dari berbagai teor-teori yang telah didapat sebelumnya
selama mengikuti perkuliahan di Politeknik Negeri Samarinda Jurusan Akuntansi
Program S1-Terapan, maka peneliti melakukan Praktek Kerja Lapangan pada
Yayasan Bumi Samarinda.
vi
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Yandri Ferwanda
NIM : 13 651 018
Jurusan : Akuntansi
Program Studi : Akuntansi Manajerial
Jenjang : S1-Terapan
Judul Tugas Akhir : Analisis Kelayakan Investasi Pendirian Usaha Nyanyat
Pujasera Di Kota Samarinda Tahun 2017
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri
dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan
benar.
Jika dikemudian hari terbukti ditemukan unsur plagiarism dalam Skripsi
ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan perundang–undangan
yang berlaku.
Samarinda, Juli 2017
Peneliti,
Yandri Ferwanda
NIM 13 651 018
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa, atas segala
petunjuk serta limpahan rahmat dan hidayah-Nya, hanya dengan kehendak-Nya
peneliti dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Analisis Kelayakan Investasi
Pendirian Usaha Nyanyat Pujasera di Kota Samarinda Tahun 2017”.
Skripsi ini diajukan sebagai syarat menyelesaikan pendidikan pada
program Sarjana Terapan Akuntansi Manajerial Jurusan Akuntansi Politeknik
Negeri Samarinda. Peneliti menyadari sepenuhnya, rampungnya penulisan skripsi
ini tidak semata karena kemampuan peneliti semata, terdapat campur tangan Allah
SWT dan kontribusi dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti menghaturkan ucapan
terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak Ir. H. Ibayasid, M.Sc selaku Direktur Politeknik Negeri Samarinda.
2. Bapak Rifadin Noor, S.E., M.Si, selaku Ketua Jurusan Akuntansi dan Ibu
Ratna Wulaningrum, S.E., M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Politeknik
Negeri Samarinda.
3. Bapak Muhammad Suyudi, S.E, M.SA., Ak., CA. sebagai Ketua Program
Studi Akuntansi Manajerial.
4. Ibu Fariyanti, S.E., M.Si. selaku pembimbing I dan Bapak Drs. Diyah
Permana, M.Hum., selaku pembimbing II yang telah mengarahkan dan
membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak/ Ibu Dosen dan Staf Administrasi Jurusan Akuntansi yang telah
berkontribusi dalam penyelesaian penelitian skripsi ini.
viii
6. Ibu saya yang tersayang dan keluarga yang tiada hentinya untuk memberi
dukungan moril serta materil, kasih sayang, kesabaran, serta perhatian dari
proses studi sampai pembuatan skripsi ini.
7. Segenap sahabat seperjuangan yang saling membantu khususnya di
program S1 Akuntansi Manajerial angkatan 2013 Politeknik Negeri
Samarinda.
8. Dan seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
membantu jalannya proses pembuatan skripsi ini.
Peneliti sangat menyadari adanya kekurangan dan kelemahan dari penulisan
skripsi ini, peneliti berharap adanya masukan baik berupa kritik maupun saran untuk
penyempurnaan tulisan ini ke depan. Apapun masukan itu akan sangat berguna untuk
perbaikan tulisan ini, diharapkan tulisan ini menjadi karya yang bermanfaat
khususnya bagi diri peneliti dan umumnya bagi para pembaca.
Samarinda, Juli 2017
Peneliti,
Yandri Ferwanda
13 651 018
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI........................................................ iv
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................. vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
ABSTRAK ....................................................................................................... xvi
ABSTRACT ..................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 3
1.5 Sistematika Penulisan ...................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 5
2.2. Landasan Teori ................................................................................ 6
x
2.2.1 Akuntansi ......................................................................................... 7
2.2.2 Akuntansi Manajemen ..................................................................... 7
2.2.3 Investasi ........................................................................................... 8
2.2.4 Jenis-jenis Investasi ......................................................................... 9
2.2.5 Studi Kelayakan Pendirian Usaha ................................................... 11
2.2.6 Aspek-aspek Dalam Studi Kelayakan ............................................. 13
2.2.7 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) ................................................ 21
2.2.8 Pujasera (Food Court) ..................................................................... 22
2.3 Kerangka Konseptual Penelitian ..................................................... 23
2.4 Definisi Konsepsional ..................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional ........................................................................ 26
3.1.1 Investasi ........................................................................................... 26
3.1.2 Aspek Non-finansial ........................................................................ 26
3.1.3 Aspek Finansial ............................................................................... 27
3.1.4 Kelayakan ........................................................................................ 27
3.2 Jangkauan Penelitian ....................................................................... 28
3.3 Metode Pengumpulan Data ............................................................. 28
3.4 Teknik dan Alat Analisis ................................................................. 29
3.4.1 Aspek Hukum .................................................................................. 29
3.4.2 Aspek Lingkungan .......................................................................... 29
3.4.3 Aspek Pasar dan Pemasaran ............................................................ 30
3.4.4 Aspek Teknis dan Teknologi ........................................................... 31
xi
3.4.5 Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia ............................... 32
3.4.6 Aspek Keuangan .............................................................................. 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Keadaan Umum Kota Samarinda .................................................... 39
4.2 Penduduk Kota Samarinda .............................................................. 40
4.3 UKM di Kota Samarinda ................................................................. 41
4.4 Analisis Kelayakan Aspek Non-finansial ........................................ 41
4.4.1 Aspek Hukum .................................................................................. 42
4.4.2 Aspek Lingkungan ........................................................................... 43
4.4.3 Aspek Pasar dan Pemasaran ............................................................ 46
4.4.4 Aspek Teknis dan Teknologi ........................................................... 49
4.4.5 Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia ............................... 52
4.5 Analisis Kelayakan Aspek Finansial ............................................... 58
4.5.1 Penyajian Data Keuangan ................................................................ 58
4.5.2 Analisis Biaya .................................................................................. 61
4.5.3 Analisis Laba/Rugi Perusahaan ....................................................... 63
4.5.4 Analisa Nilai Kelayakan Investasi (Aspek Keuangan).................... 64
4.6 Pembahasan ..................................................................................... 67
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan .......................................................................................... 70
5.2 Saran ................................................................................................ 71
DAFTAR RUJUKAN ...................................................................................... 72
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 5
Tabel 3.1 Analisis kelayakan aspek lingkungan .............................................. 29
Tabel 3.2 Analisis kelayakan aspek pasar dan pemasaran ............................... 29
Tabel 3.3 Analisis kelayakan aspek teknis dan teknologi ................................ 31
Tabel 3.4 Analisis kelayakan aspek manajemen dan sumber daya manusia ... 32
Tabel 3.5 Perhitungan Payback Period (PP) dengan Microsoft Excel ............ 34
Tabel 3.6 Perhitungan Net Present Value (NPV) dengan Microsoft Excel ...... 35
Tabel 3.7 Perhitungan Profitability Index (PI) dengan Microsoft Excel. ........ 36
Tabel 3.8 Perhitungan Internal Rate Return (IRR) dengan Microsoft Excel ... 37
Tabel 4.1 Evaluasi Kelayakan Aspek Lingkungan ......................................... 44
Tabel 4.2 Evaluasi Kelayakan Aspek Pasar dan Pemasaran ............................ 48
Tabel 4.3 Daftar Kebutuhan Aktiva Tetap Nyanyat Pujasera .......................... 49
Tabel 4.4 Evaluasi Kelayakan Aspek Teknis dan Teknologi .......................... 50
Tabel 4.5 Biaya Sumber Daya Manusia ........................................................... 56
Tabel 4.6 Evaluasi Kelayakan Aspek Manajemen dan Sumber Daya
Manusia ........................................................................................... 56
Tabel 4.7 Biaya Operasional ............................................................................ 57
Tabel 4.8 Aktiva Tetap ..................................................................................... 58
Tabel 4.9 Asumsi Umum Usaha Pujasera ........................................................ 58
Tabel 4.10 Analisis Biaya Operasional ............................................................ 60
Tabel 4.11 Analisis Aktiva tetap ...................................................................... 61
Tabel 4.12 Cuplikan Laba/Rugi ....................................................................... 62
xiii
Tabel 4.13 Perhitungan Payback Period dengan Microsoft Excel .................. 63
Tabel 4.14 Perhitungan Net Present Value menggunakan Microsoft Excel ... 63
Tabel 4.15 Perhitungan Profitability Index menggunakan Microsoft Excel .... 64
Tabel 4.16 Perhitungan IRR menggunakan Microsoft Excel .......................... 65
Tabel 4.17 Rekapitulasi Perhitungan Kelayakan Usaha Nyanyat Pujasera ..... 66
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian ................................................. 24
Gambar 3.1 Proyeksi Laba Rugi ..................................................................... 34
Gambar 4.1 Layout Nyanyat Pujasera ............................................................. 50
Gambar 4.2 Struktur Organisasi ....................................................................... 53
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara Aspek Hukum .................................................
Lampiran 2 Kuesioner untuk Mengukur Pelanggan Akan Kebutuhan Pujasera
di Kota Samarinda ..............................................................................
Lampiran 3 Pedoman Wawancara Aspek Lingkungan ..........................................
Lampiran 4 Kuesioner untuk Mengukur Pelaku UKM Akan Kebutuhan
Pujasera di Kota Samarinda ................................................................
Lampiran 5 Kuesioner untuk Mengukur Pelanggan Akan Kebutuhan Pujasera
di Kota Samarinda ..............................................................................
Lampiran 6 Pedoman Observasi Aspek Pasar dan Pemasaran untuk Strategi
Pasar ...................................................................................................
Lampiran 7 Pedoman Observasi Aspek Teknis dan Teknologi .............................
Lampiran 8 Pedoman Wawancara Aspek Manajemen dan Sumber Daya
Manusia ..............................................................................................
Lampiran 9 Pedoman Wawancara Aspek Keuangan Berkaitan Biaya Investasi ...
Lampiran 10 Asumsi Perincian Investasi Awal .......................................................
Lampiran 11 Rincian Instalasi Listrik ......................................................................
Lampiran 12 Proyeksi Laba/Rugi ............................................................................
xvi
ABSTRAK
Yandri Ferwanda. 2017. Analisis Kelayakan Investasi Pendirian Usaha
Nyanyat Pujasera Di Kota Samarinda Tahun 2017. Dibawah bimbingan Fariyanti,
SE., M.Si sebagai pembimbing pertama dan Drs. Diyah Permana, M. Hum.
sebagai pembimbing kedua.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis investasi kelayakan pendirian
usaha Nyanyat Pujasera, jika dilihat dari aspek finansial dan aspek non-finansial,
seperti aspek hukum, aspek lingkungan, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis
dan teknologi, serta aspek manajemen dan sumber daya manusia. Penelitian ini
menggunakan dua metode yaitu metode kualitatif dari aspek hukum, aspek
lingkungan, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan tekonologi serta aspek
manajemen dan sumber daya alam. Metode kuantitatif dari aspek finansial
menggunakan alat analisis proyeksi laba rugi, payback period, net present value,
profitability index dan internal rate of return.
Berdasarkan aspek non-finansial pendirian usaha Nyanyat Pujasera jika
dilihat dari aspek hukum, aspek lingkungan, aspek pasar dan pemasaran, aspek
teknis dan teknologi, dan aspek manajemen dan sumber daya manusia secara
keseluruhan layak untuk didirikan. Berdasarkan aspek finansial diperoleh dari
parameter kelayakan dengan asumsi, yang meliputi Payback Period selama 5
tahun 8 bulan 15 hari; NPV proyek ini sebesar Rp. 54.181.951; Profitability Index
(PI) 1,20; Internal Rate of Return didapat hasil 11,88%. Dengan asumsi harga
sewa kios pujasera Rp 2.500.000/bln dan luas lahan 600 m2.
Kata Kunci : Pujasera, Studi Kelayakan Investasi, Investasi, Payback Period, Net Present Value,
Profitability Index, Internal of Return.
xvii
ABSTRACT
Yandri Ferwanda. 2017. Analysis of Investment Feasibility Business
Establishment Nyanyat Pujasera In Samarinda City 2017. Under the guidance of
Fariyanti, SE., M. Si as a first preceptor and Drs. Diyah Permana, M. Hum. as a
second preceptor.
This research aimed to know the analysis of investment feasibility Nyanyat
Pujasera if seen from financial aspect and non-financial aspect, such as law
aspect, environment aspect, market and marketing aspect, aspect of technical and
technology, as well as aspect of management and natural resources. This
research used two methods: qualitative methods from the law aspect,
environmental aspect, market and marketing aspect, aspect of technical and
technology as well as aspect of management and natural resources. Quantitative
methods from the financial aspect using analysis tools of projected profit and loss,
payback period, net present value, profitability index and internal rate of return.
Based of non-financial aspect the establishment agro-industry of organic
rice if seen from law aspect, environment aspect, market and marketing aspect,
aspect of technical and technology and aspect of management and natural
resources are proper. Based on the financial aspect retrieved from the eligibility
parameters in assumption, that include Payback Period for 5 year 8 month 15
day; NPV of this project 54.181.951; Profitability Index (PI) 1,20; Obtained
result of Internal Rate of Return 11,88%. In assumption the rental price of
foodcourt stan Rp 2.500.000/month and the wide land 600 m2.
Keywords : Foodcourt, Investment feasibility study, Payback Period, Net Present Value,
Profitability Index, Internal of Return.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kondisi perekonomian yang saat ini sedang sulit, mengakibatkan peluang
untuk mendapatkan pekerjaan pun cukup sulit. Banyak cara yang dilakukan oleh
orang-orang agar mereka berpenghasilan dan tidak menjadi pengangguran. Salah
satu cara yang bisa dilakukan yaitu dengan memulai bisnis baru. Banyak sekali
peluang bisnis yang dapat dilakukan untuk memulai bisnis, tetapi yang jadi per-
masalahannya yaitu ketidakmampuan untuk memaksimalkan peluang bisnis yang
sudah ada.
Samarinda merupakan ibu kota provinsi Kalimantan Timur yang mem-
punyai lokasi strategis untuk menjalankan usaha dibanding kota lain yang ada di
provinsi Kalimantan Timur. Hal ini dikarenakan kota Samarinda memiliki ke-
unggulan geografis, sosial dan budaya. Keadaan tersebut dapat menciptakan
peluang untuk mendirikan berbagai macam usaha guna memenuhi kebutuhan dari
masyarakat kota Samarinda. Salah satu bisnis yang berkembang dengan pesat di
kota Samarinda adalah bisnis UKM (Usaha Kecil dan Menengah) khususnya di
bidang kuliner.
Budaya jajan di kalangan masyarakat kota Samarinda saat ini telah men-
jadi gaya hidup. Mulai pagi, siang, hingga malam selalu saja ada yang me-
nyempatkan diri untuk makan di luar rumah. Pilihan jenis makanan yang
bermacam-macam membuat orang menjadi lebih ingin untuk makan di luar
2
rumah. Salah satu tempat makan favorit yang sering dikunjungi masyarakat kota
samarinda adalah pujasera (food court).
Di hari libur, pujasera yang berada di pusat-pusat perbelanjaan ataupun
yang berada di tengah kota Samarinda selalu ramai oleh pengunjung. Entah itu
tujuannya hanya untuk nongkrong anak muda, pertemuan bisnis, atau sekedar
kumpul keluarga, pujasera menjadi salah satu tempat favorit. Dengan demikian,
muncullah sebuah ide bisnis untuk mendirikan sebuah UKM, yaitu pujasera di
kota Samarinda.
Pada umumnya pujasera yang merupakan singkatan dari pusat jajanan
serba ada adalah tempat makan yang memiliki banyak stand-stand makanan,
sehingga terdapat banyak pilihan jenis makanan. Bisnis usaha pujasera ini apabila
dikelola dengan baik akan menjadi bisnis yang menguntungkan bagi pemiliknya,
termasuk salah satu jenis usaha yang baru akan didirikan, yaitu Nyanyat Pujasera.
Untuk mengelola pujasera yang baik maka perlu dilakukan penelitian di-
awal pendirian tentang analisis kelayakan investasi Nyanyat Pujasera. Analisis
kelayakan investasi pujasera ini sangat penting sekali dilakukan agar dapat meng-
hindari dan mencegah adanya hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari,
yang berkaitan dengan keberlanjutan usaha Nyanyat Pujasera ini. Selain itu, di-
lakukannya analisis kelayakan investasi ini juga untuk mengetahui apakah layak
atau tidak layak usaha Nyanyat Pujasera didirikan. Analisis kelayakan investasi
ini meliputi aspek finansial dan aspek non-finansial (seperti aspek hukum, aspek
lingkungan, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, serta aspek
manajemen dan sumber daya manusia).
3
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengangkat penelitian ini
dengan judul, “Analisis Kelayakan Investasi Pendirian Usaha Nyanyat
Pujasera di Kota Samarinda Tahun 2017”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dan agar penelitian mencapai
sasaran maka rumusan masalah yang peneliti ambil adalah, “Apakah rencana
investasi pendirian usaha Nyanyat Pujasera di Kota Samarinda layak, jika dilihat
dari aspek finansial dan aspek non-finansial (seperti aspek hukum, aspek
lingkungan, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, serta aspek
manajemen dan sumber daya manusia) pada tahun 2017 ?”
1.3 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang sudah peneliti paparkan di atas, maka tujuan
penelitian ini ingin mengetahui layak atau tidak layak investasi pendirian usaha
Nyanyat Pujasera, jika dilihat dari aspek finansial dan aspek non-finansial (seperti
aspek hukum, aspek lingkungan, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan
teknologi, serta aspek manajemen dan sumber daya manusia) pada tahun 2017.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk
mendirikan usaha Nyanyat Pujasera, bagi pihak yang ingin berinvestasi di bidang
industri kuliner. Bagi pemerintah, penelitian ini dapat bermanfaat untuk me-
nunjang perindustrian kuliner di Kalimantan Timur, khususnya di daerah Kota
Samarinda.
4
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan suatu pola penyusunan skripsi untuk
memperoleh gambaran dari bab pertama hingga akhir, yang dimaksud untuk me-
mudahkan pembaca dalam memahami isi penelitian. Secara garis besar skripsi ini
terdiri dari lima bab, antara lain sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Berisi mengenai penelitian terdahulu yang sejenis, landasan
teori penunjang penelitian, kerangka konseptual penelitian dan
definisi konsepsional.
BAB III : METODE PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan tentang metode penelitian dalam pe-
nulisan skripsi ini. Berisi tentang definisi operasional, jangkauan
penelitian, metode pengumpulan data, serta teknik dan alat
analisis.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memuat tentang hasil penelitian secara keseluruhan dan
menguraikan analisis serta pembahasan atas permasalahan yang
diangkat dalam laporan skripsi ini.
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini mengungkapkan tentang kesimpulan atas pembahasan
yang dilakukan dan saran-saran pada pihak-pihak terkait.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Untuk mengetahui gambaran yang lebih jelas dari beberapa peneliti
sebelumnya, peneliti memberikan beberapa penelitian terdahulu sebagai referensi
atau acuan dalam penulisan ini :
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti
Tahun Judul Alat Analisis Hasil Penelitian
1 Febrianto
Kurniawan
2015 Analisis
Kelayakan
Investasi
Pendirian
Usaha
Agroindustri
Beras
Organik di
Kota
Samarinda
Tahun 2015
Analisis
Kualitatif terdiri
dari aspek
hukum, aspek
lingkungan,
aspek pasar dan
pemasaran,
aspek teknis dan
tekonologi serta
aspek
manajemen dan
sumber daya
alam. Analisis
Kuantitatif
terdiri aspek
finansial
menggunakan
alat analisis
proyeksi laba
rugi, cash flow,
payback period,
net present
value,
profitability
index, internal
rate of return,
dan break even
point.
Baik dari segi kuantitatif
maupun kualitatif
menunjukkan bahwa
usaha beras organik ini
layak untuk dijalankan.
Meskipun ada beberapa
poin pada seegi kualitatif
yang tidak layak, namun
hal itu tidak mem-
pengaruhi kelayakan
pendirian usaha secara
keseluruhan. Kelayakan
tersebut salah satunya
ditunjukkan dengan
analisis finansial yang
menghasilkan Payback
Period selama 4 musim 2
bulan 2 hari; NPV proyek
ini sebesar Rp.
1.388.532.877,20;
Profitability Index (PI)
2.32; Internal Rate of
Return didapat hasil 29%;
Break Even Point
didapatkan hasil sebesar
Rp 131.916.269 dan
sebanyak 9.145 Kg.
Dengan asumsi harga
beras organik Rp
11.000/Kg dan luas lahan
15 Ha.
6
2 Harisa
Abdillah 2014 Analisis
Kelayakan
Bisnis
Pada
Minimark
et Toko
Ratna di
Kabupaten
Bogor
Analisis
Kualitatif terdiri
dari Aspek
Pasar dan
Pemasaran,
Aspek Teknis,
Aspek
Manajemen.
Analisis
Kuantitatif
terdiri aspek
finansial,
dengan
menghitung Net
Present Value
(NPV), Internal
Rate of Return
(IRR), Net B/C,
Payback Period
(PBP).
Baik dari segi kuantitatif
maupun kualitatif
menunjukkan bahwa
usaha minimarket ini
layak untuk dijalankan.
Hal tersebut salah satunya
ditunjukkan dengan
analisis finansial yang
menghasilkan nilai NPV
yang positif yaitu sebesar
Rp. 40.309.000,00, nilai
IRR 16 Persen dimana
nilai ini lebih besar dari
nilai suku bunga pinjaman
yang digunakan (7,5
persen), Net B/C 1,72,
dan PBP 6,6 tahun yang
berarti usaha ini sudah
dapat menutup biaya
investasi.
3 Nurina
Pandanwangi
2016 Studi
Kelayakan
Rencana
Pendirian
Pop Hotel
di
Yogyakarta
oleh PT.
Heidi
Cahaya
Berkat
aspek pasar,
aspek teknik,
aspek yuridis
dan organisasi,
aspek keuangan,
analisis resiko
dan analisis
SWOT. Aspek
keuangan
dengan metode
Payback
Periode (PP),
Net Present
Value (NPV),
Internal Rate of
Return (IRR)
Benefit Cost
Ratio (BCR).
Dari hasil perhitungan
Payback Period akan
kembali dalam jangka
waktu 5 tahun 8 bulan,
dengan batas umur
investasi selama 11 tahun,
Net Present Value bernilai
positif sebesar Rp
7.511.605.301., Internal
Rate of Return adalah
sebesar 17%, dan Benefit
Cost Ratio berjumlah
1,12. Maka dari hasil itu
pendirian POP Hotel di
kawasan Daerah Istimewa
Yogyakarta oleh PT.
Heidi Cahaya Berkat
layak untuk dilaksanakan.
2.2 Landasan Teori
Pada landasan teori, peneliti akan menyajikan analisis kelayakan investasi
dari sudut pandang akuntansi agar sesuai dengan kompetensi peneliti di bidang
akuntansi, berdasarkan sumber informasi atau ide yang menjadi acuan peneliti.
7
2.2.1 Akuntansi
Akuntansi adalah proses pengolahan data keuangan untuk menghasilkan
informasi keuangan yang digunakan untuk memungkinkan pengambilan
keputusan melakukan pertimbangan berdasarkan informasi dalam pengambilan
keputusan (Sunarto, 2004:1). Laporan keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi
dimanfaatkan oleh pemakai luar yang terdiri dari pemegang saham, kreditur,
analisis keuangan, organisasi karyawan, dan sebagai instansi pemerintah. Para
pemakai luar ini memerlukan laporan keuangan perusahaan sebagai dasar pem-
buatan keputusan tentang hubungan mereka dengan perusahaan yang ber-
sangkutan. Investor membutuhkan informasi keuangan suatu perusahaan untuk
mengambil keputusan apakah akan melakukan investasi dalam perusahaan
tersebut atau di perusahaan lain. Kreditur memerlukan informasi keuangan untuk
memutuskan pemberian kredit dan bentuk kredit uang akan diberikan. Kantor
Pelayanan Pajak membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk menentu-
kan pajak yang terutang (Sunarto, 2004:2).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan akuntansi adalah proses pen-
catatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data keuangan
suatu perusahaan dengan cara yang sistematis serta penafsiran terhadap hasil dari
laporan keuangan yang disajikan oleh bagian akuntansi sebagai bahan informasi
dalam hal mempertimbangkan berbagai alternatif di dalam mengambil sebuah
keputusan para pemakainya.
2.2.2 Akuntansi Manajemen
Sunarto (2004:2) menyatakan, Akuntansi Manajemen sebagai suatu sistem
pengolahan informasi keuangan, merupakan salah satu tipe dari dua tipe
8
akuntansi, yaitu Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan. Kedua tipe
akuntansi ini mempunyai karakteristik yang berlainan disebabkan oleh perbedaan
pemakai informasi yang dihasilkan oleh kedua tipe akuntansi tersebut.
Akuntansi manajemen tidak terkait dengan prinsip akuntansi yang lazim
dalam pengolahan informasinya, karena pemakaiannya adalah para manajer ber-
bagai jenjang organisasi, yang lebih mementingkan relevan informasi dengan
keputusan yang akan dilakukan (Sunarto, 2004:4).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan akuntansi manajemen adalah
proses pengidentifikasian, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi
keuangan, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan
tegas bagi manajemen yang menggunakan informasi tersebut dimana titik sentral-
nya untuk pihak-pihak di dalam organisasi perusahaan.
2.2.3 Investasi
Investasi adalah pengkaitan sumber dalam jangka panjang untuk meng-
hasilkan laba di masa yang akan datang. Dalam penggantian dan penambahan
kapasitas pabrik, dana yang sudah ditanamkan akan terikat dalam jangka waktu
yang panjang, sehingga perputaran dana tersebut kembali menjadi uang tunai
tidak dapat terjadi dalam waktu pendek, tetapi dalam jangka waktu yang lama
(Sunarto, 2004:144). Sedangkan menurut William F.S. dalam Kasmir dan Jakfar
(2012:5), investasi adalah mengorbankan dollar sekarang untuk dollar di masa
yang akan datang.
Dari pengertian tersebut di atas, investasi dapat disimpulkan sebagai
bentuk pengorbanan dana guna memberikan keuntungan dengan cara menempat-
9
kan dana pada alokasi yang diperkirakan akan memberikan tambahan keuntungan
diperiode mendatang.
2.2.4 Jenis-jenis Investasi
Jenis-jenis investasi ada 4 golongan yaitu investasi yang tidak menghasil-
kan laba, investasi yang tidak diukur labanya, investasi dalam penggantian mesin
dan peralatan, serta investasi dalam perluasan usaha (Sunarto, 2004:144).
A. Investasi yang Tidak Menghasilkan Laba
Investasi ini timbul karena adanya peraturan pemerintah dan syarat
kontrak yang telah disetujui, yang mewajibkan perusahaan untuk melaksanakan-
nya tanpa mempertimbangkan laba atau rugi. Misalnya karena air limbah yang
telah digunakan dalam proses produksi jika dialirkan keluar pabrik akan meng-
akibatkan timbulnya pencemaran lingkungan, maka pemerintah mewajibkan
perusahaan untuk memasang instalasi pembersih limbah.
B. Investasi yang Tidak Dapat Diukur Labanya
Investasi ini untuk menaikkan laba, namun laba yang diharapkan akan di-
peroleh perusahaan dengan adanya investasi ini sulit untuk dihitung secara teliti.
Pengeluarannya biaya promosi produk untuk jangka panjang, biaya penelitian dan
pengembangan, dan biaya program pelatihan dan pendidikan karyawan. Sulit
untuk mengukur tambahan laba yang dapat diperoleh dengan adanya pengeluaran
biaya promosi produk, begitu juga sulit untuk mengukur penghematan biaya
akibat adanya program pelatihan dan pendidikan karyawan. Biasanya yang di-
pakai sebagai pedoman dalam memepertimbangkan jenis investasi ini adalah
10
persentase tertentu dari hasil penjualan, persentase tertentu dari laba bersih
perusahaan, investasi yang sama yang dilakukan oleh perusahaan pesaing, dan
jumlah uang kas yang tersedia.
C. Investasi dalam Penggantian Mesin dan Peralatan
Investasi jenis ini meliputi pengeluaran untuk penggantian mesin dan
peralatan yang ada. Dalam pemakaian mesin dan peralatan, pada suatu saat akan
terjadi biaya operasi mesin dan peralatan menjadi lebih besar bila dibandingkan
dengan biaya operasi jika mesin tersebut digantikan dengan yang baru atau
produktivitasnya tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan. Pada saat ini operasi
dengan menggunakan mesin dan peralatan yang ada menjadi tidak ekonomis lagi.
Informasi penting yang perlu dipertimbangkan dalam keputusan penggantian
mesin dan peralatan yang ada adalah informasi akuntansi diferensial yang berupa
aktiva diferensial dan biaya diferensial. Penggantian mesin dan peralatan
biasanya dilakukan atas dasar pertimbangan adanya penghematan biaya (biaya
diferensial) yang akan diperoleh atau adanya kenaikan produktivitas (pendapatan
diferensial) dengan adanya penggantian tersebut.
D. Investasi dalam Perluasan Usaha
Investasi jenis ini merupakan pengeluaran untuk menambah kapasitas
produksi sebelumnya. Tambahan kapasitas akan memerlukan aktiva diferensial
berupa tambahan investasi dan akan menghasilkan pendapatan diferensial, yang
berupa tambahan pendapatan, serta memerlukan biaya diferensial, yang berupa
tambahan biaya karena tambahan kapasitas. Untuk memutuskan jenis investasi
11
ini, yang perlu dipertimbangkan adalah apakah aktiva diferensial yang diperlukan
untuk perluasan usaha diperkirakan akan menghasilkan laba diferensial yang
jumlahnya memadai. Kriteria yang perlu dipertimbangkan adalah taksiran laba
masa yang akan datang dan kembalikan investasi (return on investment) yang
akan diperoleh karena adanya investasi tersebut.
Berbeda dengan Sunarto, dalam buku yang ditulis oleh Kasmir dan Jakfar
(2012:5), investasi dapat dilakukan dalam berbagai bidang usaha, oleh karena itu
investasipun dibagi dalam beberapa jenis. Dalam prakteknya jenis investasi di-
bagi dua macam, yaitu investasi nyata (Real Investment) dan investasi finansial
(Financial Investment).
A. Investasi Nyata (Real Investment)
Investasi nyata atau real investment merupakan investasi yang dibuat
dalam aktiva tetap (fixed asset) seperti tanah, bangunan, peralatan atau mesin-
mesin.
B. Investasi Finansial (Financial Investment)
Investasi finansial (financial investment), merupakan investasi dalam
bentuk kontrak kerja, pembelian saham atau obligasi atau surat berharga lainnya
seperti sertifikat deposito.
2.2.5 Studi Kelayakan Pendirian Usaha
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012:7), kelayakan artinya penelitian yang
dilakukan secara mendalam tersebut dilakukan untuk menentukan apakah usaha
yang akan dijalankan akan memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan
12
dengan biaya yang akan dikeluarkan. Dengan kata lain kelayakan dapat diartikan
bahwa usaha yang dijalankan akan memberikan keuntungan finansial dan non-
finansial sesuai dengan tujuan yang mereka inginkan. Layak di sini diartikan juga
akan memberikan keuntungan tidak hanya bagi perusahaan yang menjalankannya,
akan tetapi juga bagi investor, kreditor, pemerintah, dan masyarakat luas.
Studi kelayakan yang juga sering disebut dengan feasibility study
merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah
menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha/proyek yang direncanakan.
Pengertian layak dalam penilaian ini adalah kemungkinan dari gagasan
usaha/proyek yang akan dilaksanakan memberikan manfaat (benefit), baik dalam
arti financial benefit maupun arti social benefit. Layaknya suatu gagasan
usaha/proyek dalam arti social benefit tidak selalu menggambarkan layak dalam
arti financial benefit, hal ini tergantung dari segi penilaian yang dilakukan
(Ibrahim, 2009:1).
Suliyanto (2010:3) menyatakan, bahwa studi kelayakan bisnis merupakan
penelitian yang bertujuan untuk memutuskan apakah sebuah ide bisnis layak
untuk dilaksanakan atau tidak. Sebuah ide dinyatakan layak untuk dilaksanakan
jika ide tersebut dapat mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi semua pihak
(stake holder) dibandingkan dampak negatif yang ditimbulkan.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan studi kelayakan pendirian usaha
adalah sebuah penelitian terhadap sebuah usaha yang akan didirikan, dengan
tujuan untuk melihat layak atau tidaknya suatu usaha bagi semua pihak dan bagi
usaha itu sendiri.
13
2.2.6 Aspek-aspek Dalam Studi Kelayakan
Ada beberapa aspek yang perlu dilakukan studi untuk menentukan
kelayakan suatu usaha. Masing-masing aspek tidak berdiri sendiri, akan tetapi
saling berkaitan. Artinya jika salah satu aspek tidak dipenuhi, maka perlu di-
lakukan perbaikan atau tambahan yang diperlukan. Urutan penilaian aspek mana
yang harus didahului tergantung dari kesiapan penilai dan kelengkapan data yang
ada. Tentu saja dalam hal ini dengan pertimbangan prioritas, mana yang harus di-
dahului dan mana yang berikutnya (Kasmir dan Jakfar, 2012:15).
A. Aspek Hukum
Untuk memulai studi kelayakan suatu usaha pada umumnya dimulai dari
aspek hukum, walaupun banyak pula yang melakukannya dari aspek lain.
Mengenai aspek mana yang harus dimulai tergantung dari kesiapan data dan
kesiapan dari para penilai. Tujuan dari aspek hukum adalah meneliti keabsahan,
kesempurnaan dan keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki. Penelitian ke-
absahan dokumen dapat dilakukan sesuai dengan lembaga yang mengeluarkan
dan yang mengesahkan dokumen yang bersangkutan. Penelitian ini sangat
penting mengingat sebelum usaha tersebut dijalankan, maka segala prosedur yang
berkaitan dengan izin-izin atau berbagai persyaratan harus terlebih dulu sudah
terpenuhi. Bagi badan usaha yang akan dijalankan juga perlu dipersiapkan hal-hal
yang berkaitan dengan aspek hukum seperti badan hukum perusahaan yang dipilih
seperti apakah PT, firma, koperasi atau yayasan (Kasmir dan Jafar, 2012:24).
B. Aspek Lingkungan
Lingkungan tempat bisnis akan dijalankan harus dianalisis dengan cermat.
Hal ini disebabkan lingkungan juga dapat menjadi peluang dari bisnis yang akan
14
dijalankan, namun di sisi lain lingkungan juga dapat menjadi ancaman bagi per-
kembangan bisnis. Keberadaan bisnis dapat berpengaruh terhadap lingkungan,
baik lingkungan masyarakat maupun lingkungan ekologi tempat bisnis akan
dijalankan.
Suatu bisnis dapat menimbulkan berbagai aktivitas sehingga menimbulkan
dampak bagi lingkungan di sekitar lokasi bisnis. Perubahan kehidupan masyarakat
sebagai akibat dari adanya aktivitas bisnis dapat berupa semakin ramainya lokasi
disekitar lokasi bisnis, timbulnya kerawanan sosial, timbulnya penyakit
masyarakat, juga perubahan gaya hidup sebagai akibat masuknya tenaga kerja dari
luar daerah. Sedangkan dampak terhadap kehidupan ekonomi dapat berupa pe-
nyerapan tenaga kerja, peningkatan kesejahteraan masyarakat, atau tergerusnya
bisnis yang selama ini telah berjalan di masyarakat. Sementara itu, dampak bagi
lingkungan ekologi dapat berupa polusi, baik polusi udara, tanah, air, maupun
suara. Semua dampak terhadap lingkungan harus dianalisis dengan cermat,
apalagi sekarang ini tuntutan terhadap pelestarian lingkungan semakin kuat
dengan adanya isu global warming dan bisnis berorientasi sosial kemasyarakatan
(Suliyanto, 2010:43).
C. Aspek Pasar dan Pemasaran
Analisis aspek pasar dan pemasaran memegang peranan yang sangat
penting sebelum memulai bisnis karena sumber pendapatan utama perusahaan
berasal dari penjualan produk yang dihasilkan. Analisis aspek pasar menganalisis
jenis produk yang akan diproduksi, banyaknya produk yang diminta konsumen,
15
serta menganalisis cara atau strategi agar produk yang dihasilkan dapat sampai ke
konsumen dengan lebih efisien dibandingkan pesaing.
Aspek pasar harus menganut falsafah bisnis, “jangan menjual produk yang
dapat kamu buat, tapi buatlah produk yang dapat kamu jual”. Falsafah tersebut
menunjukkan bahwa untuk memproduksi produk harus melihat potensi pasarnya
terlebih dahulu, tidak asal membuat produk, kemudian memasarkan dengan
berbagai upaya. Dengan kata lain, pelaku usaha harus menerapkan konsep pe-
masaran, bukan konsep produk maupun konsep produksi (Suliyanto, 2010:81).
Menurut Kasmir dan Jafar (2012:42) tujuan perusahaan memproduksi
atau memasarkan suatu produk, baik perusahaan dagang ataupun jasa selalu
berpatokan kepada apa yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut. Tujuan
perusahaan dalam memasarkan produknya ini dapat bersifat jangka pendek atau
jangka panjang. Penentuan sasaran perusahaan dalam memasarkan produknya
sangat penting untuk diketahui, sehingga dapat disusun target yang akan dicapai
melalui berbagai strategi pemasaran yang akan diterapkan nantinya. Jika tujuan
perusahaan sudah diketahui, maka dapatlah disusun strategi pemasaran yang akan
dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi ini pun dapat bersifat jangka
pendek, menengah maupun untuk jangka panjang sesuai dengan rencana yang
telah disusun.
D. Aspek Teknis dan Teknologi
Menurut Suliyanto (2010:133) meskipun berdasarkan aspek pasar dan
pemasaran suatu bisnis layak dijalankan, tetapi jika secara teknis tidak dapat
dijalankan dengan baik maka investasi sebaiknya ditunda terlebih dahulu. Hal ini
16
disebabkan bisnis sering kali mengalami kegagalan karena tidak mampu
menghadapi masalah-masalah teknis. Hal yang perlu dianalsis pada aspek teknis
dan teknologi, yaitu :
1) Pemilihan lokasi pabrik, karena lokasi pabrik yang strategis
merupakan salah satu sumber keunggulan bersaing.
2) Penentuan skala produksi yang optimal, karena skala produksi yang
terlalu besar akan menimbulkan pemborosan, namun sebaliknya skala
produksi yang terlalu kecil akan kehilangan peluang untuk
mendapatkan keuntungan.
3) Pemilihan mesin dan peralatan, karena mesin dan peralatan yang
digunakan sangat berpengaruh pada keberhasilan proses produksi.
4) Penentuan layout pabrik dan bangunan karena layout yang baik akan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses produksi.
5) Pemilihan teknologi karena teknologi yang tepat memampukan
perusahaan menghasilkan produk dengan kualitas yang baik dalam
waktu yang cepat dan biaya yang murah.
E. Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia
Penyelesaian pembangunan bisnis yang tidak sesuai dengan jadwal, akan
menyebabkan pembengkakan biaya dan dapat menyebabkan gangguan pada
pemasaran karena gagalnya pencapaian target waktu berproduksi.
Kegiatan perencanaan pembangunan bisnis juga berkaitan dengan
kesiapan tenaga kerja. Tenaga kerja pada suatu bisnis memegang peranan yang
sangat penting, baik pada bisnis yang padat teknologi maupun bisnis yang padat
17
tenaga kerja. Perbedaannya adalah pada bisnis yang padat teknologi proporsi
tenaga kerja terampil lebih besar dibandingkan dengan proporsi tenaga kerja
kasar, sedangkan pada bisnis yang padat tenaga kerja terampil lebih kecil di-
bandingkan dengan proporsi tenaga kerja kasar. Analisis aspek manjemen dan
sumber daya manusia terdiri dari dua bahasan penting, yaitu sub aspek
manajemen dan sub aspek sumber daya manusia. Analisis sub aspek manajemen
lebih menekankan pada proses dan tahap-tahap yang harus dilakukan pada proses
pembangunan bisnis, sedangkan sub aspek sumber daya manusia menekankan
pada ketersediaan dan kesiapan tenaga kerja, baik jenis atau mutu maupun jumlah
sumber manusia yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis. Kesalahan pada
analisis kelayakan sumber daya manusia dapat menyebabkan bisnis tidak bisa
dijalankan karena tidak dikelola oleh orang-orang kompeten sesuai dengan
kebutuhan (Suliyanto, 2010:157).
Masing-masing fungsi tidak dapat berjalan sendiri-sendiri akan tetapi
harus dilaksanakan secara berkesinambungan. Keterkaitan antara satu fungsi
dengan fungsi lainnya sangat erat. Apabila salah satu fungsi tidak dapat dijalan-
kan secara baik, maka tujuan perusahaan dapat tidak tercapai. Untuk keperluan
studi kelayakan bisnis yang perlu dianalisis adalah bagaimana fungsi-fungsi
manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan
diterapkan secara benar (Purwana dan Hidayat, 2016:178).
F. Aspek Keuangan
Aspek keuangan pada umumnya merupakan aspek yang paling akhir
disusun dalam sebuah penyusunan studi kelayakan bisnis. Hal ini karena kajian
18
dalam aspek keuangan memerlukan informasi yang berkaitan dengan aspek-aspek
sebelumnya. Bisnis yang berorientasi keuntungan maupun yang tidak berorientasi
keuntungan harus tetap memperhatikan aspek keuangan sebelum menjalankan
bisnis. Bisnis yang berorientasi keuntungan akan memutuskan untuk menjalankan
sebuah ide bisnis jika bisnis tersebut menguntungkan secara finansial, sedangkan
bisnis yang tidak berorientasi keuntungan memerlukan studi kelayakan pada
aspek keuangan untuk menjawab pertanyaan apakah ide bisnis yang akan dijalan-
kan dapat terus berjalan dalam upaya untuk menjalankan misi sosialnya dengan
pendapatan yang diterimanya (Suliyanto, 2010:183).
Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan proyek
bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan
manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran dan
pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan proyek untuk
membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai
apakah proyek akan dapat berkembang terus (Umar, 2005:178).
Berikut adalah metode-metode dalam menganalisis aspek keuangan, dari
analisis proyeksi laba rugi, analisis proyeksi cash flow dan kelayakan investasi.
1. Proyeksi Laba Rugi
Proyeksi laporan laba/rugi menggambarkan besarnya pendapatan yang di-
peroleh pada suatu periode ke periode berikutnya. Kemudian juga akan tergambar
jenis-jenis biaya yang dikeluarkan berikut jumlahnya dalam periode yang sama.
Dari laporan ini dapat terlihat kondisi keuangan perusahaan apakah terdapat ke-
19
untungan atau kerugian dalam suatu periode atau beberapa periode (Kasmir dan
Jakfar, 2012:119).
2. Payback Period
Payback Period merupakan metode yang digunakan untuk menghitung
lama periode yang diperlukan untuk mengembalikan uang yang telah diinvestasi-
kan dari aliran kas masuk (proceeds) tahunan yang dihasilkan oleh proyek
investasi tersebut. Apabila proceeds setiap tahunnya jumlahnya sama maka
Payback Period (PP) dari suatu investasi dapat dihitung dengan cara membagi
jumlah investasi (outlays) dengan proceeds tahunan (Suliyanto, 2010:196).
Metode Payback Period (PP) sebagai alat analisis untuk menentukan
tingkat pengembalian investasi mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai
berikut :
a. Kelebihan Payback Period (PP) :
1) Mudah dihitung, tidak memerlukan data yang banyak.
2) Berdasarkan pada cash basis, bukan accrual basis.
3) Cukup Akurat untuk mengukur nilai investasi yang diperbandingkan
untuk beberapa kasus dan bagi pembuat keputusan.
4) Dapat digunakan untuk melihat hasil-hasil yang dapat diperbandingkan
dan mengabaikan alernatif-alternatif investasi yang buruk (tidak
menguntungkan).
5) Menekankan pada alternatif-alternatif investasi yang memiliki periode
pengembalian lebih cepat.
20
b. Kekurangan Payback Period (PP) :
1) Tidak mampu memberikan informasi tentang tingkat profitabilitas
investasi.
2) Tidak memperhitungkan nilai waktu uang.
3) Sulit membuat kesimpulan jika terdapat dua peluang investasi atau
lebih yang memiliki umur ekonomis tidak sama.
4) Tidak memperhitungkan pengembalian investasi setelah melewati
waktu Payback Period.
3. Net Present Value
Metode Net Present Value digunakan untuk mengurangi kekurangan-
kekurangan yang terdapat pada metode Payback Period. Metode Net Present
Value merupakan metode yang dilakukan dengan cara membandingkan nilai
sekarang dari aliran kas masuk bersih (proceeds) dengan nilai sekarang dari biaya
pengeluaran suatu investasi (outlays). Oleh karena itu, untuk melakukan per-
hitungan kelayakan investasi dengan metode NPV diperlukan data aliran kas
keluar awal (initial cash outflow), aliran kas masuk bersih di masa yang akan
datang (future net cash inflows), dan rate of return minimum yang diinginkan.
Jika hasil perhitungan NPV positif berarti investasi akan memberikan hasil yang
lebih tinggi dibandingkan dengan rate of return minimum yang diinginkan, maka
investasi diterima. Sebaliknya jika NPV negatif berarti investasi akan memberi-
kan hasil yang lebih rendah dibandingkan rate of return minimum yang diingin-
kan, maka investasi sebaiknya ditolak (Suliyanto, 2010:200).
21
4. Profitabilitas Indeks (Profitability Index)
Metode Profitabilitas Indeks (PI) atau sering disebut dengan Desirability
Indeks (DI) merupakan metode yang menghitung perbandingan antara nilai
sekarang penerimaan kas bersih di masa yang akan datang (proceeds) dengan nilai
sekarang investasi (outlays) (Suliyanto, 2010:205).
Kriteria kelayakan penerimaan investasi menggunakan metode
Profitabilitas Indeks adalah suatu investasi yang diusulkan dinyatakan layak jika
Profitabilitas Indeks lebih besar dari 1 (Satu). Sebaliknya, jika Profitabilitas
Indeks lebih kecil dari 1 (Satu) maka investasi tersebut dinyatakan tidak layak.
Apabila terdapat beberapa alternatif investasi maka alternatif investasi terbaik di-
tentukan dengan cara memilih alternatif investasi yang mempunya Profitabilitas
Indeks yang besar (Suliyanto, 2010:207).
5. Internal Rate of Return
Metode Internal Rate Return (IRR) pada dasarnya merupakan metode
untuk menghitung tingkat bunga yang dapat menyamakan antara Present Value
dari semua aliran kas masuk dengan aliran kas keluar dari suatu investasi proyek.
Maka pada prinsipnya metode ini digunakan untuk menghitung besarnya rate of
return yang sebenarnya. Pada dasarnya Internal Rate Return harus dicari dengan
cara Trial dan Error (Suliyanto, 2010:208).
2.2.7 Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM menurut Wikipedia (diakses,
2016) adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki
22
kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri.
Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil
adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang
secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk men-
cegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut :
1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua
Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,-
(Satu Miliar Rupiah).
3) Milik Warga Negara Indonesia.
4) Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik
langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha
Besar.
2.2.8 Pujasera (Food Court)
Pujasera (food court) menurut Wikipedia (diakses, 2016) adalah sebuah
tempat makan yang terdiri dari gerai-gerai (counters) makanan yang menawarkan
aneka menu yang variatif. Pujasera merupakan area makan yang terbuka dan ber-
sifat informal, dan biasanya berada di mal, pusat perbelanjaan, perkantoran,
universitas atau sekolah modern. Pemilik gedung biasanya mempekerjakan be-
berapa orang untuk mengelola dan menjalankan pujasera di gedung miliknya.
23
Dalam pengelolaan ini pemilik gedung dapat juga memberikan penawaran kepada
sebuah perusahaan pengelolaan properti atau pengelola acara (event organizer)
yang berpengalaman dalam mengelola pujasera. Terdapat beberapa konsep dalam
mengelola pujasera, yaitu konsep makanan cepat saji dan konsep pesan di meja
makan.
Konsep makanan cepat saji adalah suatu konsep yang mengarahkan para
pengunjung untuk langsung memesan makanan atau minuman di gerai-gerai yang
siap melayani mereka. Produk-produk yang ditawarkan adalah produk-produk
siap saji (maksimal 10-15 menit untuk produksi dan penyajian). Biasanya lebih
banyak di mal-mal yang ramai dan di area perkantoran yang para pengunjungnya
mempunyai waktu terbatas.
Konsep pesan di meja makan adalah suatu konsep yang memanjakan para
pengunjung dengan pelayanan seperti di restoran. Pramusaji (waiter) yang di-
sediakan siap melayani pesanan pengunjung dengan cepat dan ramah. Produk-
produk yang disajikan juga terkadang membutuhkan waktu yang lama dalam
proses produksi hingga penyajian. Biasanya pujasera dengan konsep ini berada di
mal-mal yang dinamis.
2.3 Kerangka Konseptual Penelitian
Berikut ini merupakan gambar kerangka konseptual penelitian pada
halaman 24.
24
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
2.4 Definisi Konsepsional
Definisi konsepsional merupakan pembatas ruang lingkup dalam pem-
bahasan permasalahan yang terdiri atas unsur-unsur yang terkait, sehingga mem-
bentuk suatu pengertian inti tentang obyek yang diteliti.
Untuk membatasi ruang lingkup dari permasalahan yang diangkat oleh
peneliti dengan judul, “Analisis Kelayakan Investasi Pendirian Usaha Nyanyat
Pujasera di Kota Samarinda Tahun 2017”, maka peneliti akan memberikan
UKM
(Usaha Kecil dan
Menengah)
Industri Kuliner
Nyanyat Pujasera
Teori yang
Mendukung Penelitian
Penelitian
Sebelumnya
Kelayakan
Investasi
Pendirian Usaha
Nyanyat Pujasera Aspek
Non-finansial:
• Aspek Hukum
• Aspek Lingkungan
• Aspek Pasar dan
Pemasaran
• Aspek Teknis dan
Teknologi
• Aspek Manajemen
dan Sumber Daya
Manusia
Aspek Finansial :
• Proyeksi Laba Rugi
• Payback Period
• Net Present Value
• Profitability Index
• Internal Rate of
Return
Kelayakan Investasi
Layak atau tidaknya
investasi pendirian usaha
Nyanyat Pujasera di kota
Samarinda
25
batasan pengertian yang mendukung pemecahan masalah yang akan peneliti
angkat, yaitu sebagai berikut :
a) Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya sebab-musibah, duduk perkara
dan sebagainya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005:25).
b) Kelayakan merupakan penelitian yang bertujuan untuk memutuskan
apakah sebuah ide bisnis layak untuk dilaksanakan atau tidak. Sebuah
ide bisnis dinyatakan layak untuk dilaksanakan jika ide tersebut dapat
mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi semua pihak dibanding-
kan dampak negatif yang ditimbulkan (Suliyanto, 2010:3).
c) Investasi adalah pengkaitan sumber dalam jangka panjang untuk
menghasilkan laba di masa yang akan datang. Dalam penggantian dan
penambahan kapasitas pabrik, dana yang sudah ditanamkan akan
terikat dalam jangka waktu yang panjang, sehingga perputaran dana
tersebut kembali menjadi uang tunai tidak dapat terjadi dalam waktu
pendek, tetapi dalam jangka waktu yang lama (Sunarto, 2004:144).
26
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan penjelasan tentang variabel penelitian
dalam bentuk tegas yang dapat diukur serta diteliti. Pada sub bab ini peneliti akan
menguraikan secara tegas dan detail mengenai variabel-variabel yang terkait
dalam pemecahan masalah sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian
yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Berikut ini peneliti akan menguraikan
variabel-variabel yang terkait dengan kelayakan investasi pendirian usaha
Nyanyat Pujasera, dilihat dari aspek non-finansial, aspek finansial, dan
kelayakannya.
3.1.1 Investasi
Investasi adalah penanaman modal pendirian Nyanyat Pujasera di Kota
Samarinda oleh pihak investor dengan tujuan memperoleh keuntungan dan bagi
pihak pengusaha investasi ini dapat menunjang kegiatan usaha tersebut.
3.1.2 Aspek Non-finansial
a) Aspek Hukum adalah menganalisis kemampuan pelaku bisnis dalam
memenuhi ketentuan hukum dan perizinan yang diperlukan untuk
menjalankan usaha Nyanyat Pujasera di Kota Samarinda tahun 2017.
b) Aspek Lingkungan adalah menganalisis kesesuaian lingkungan sekitar
(baik lingkungan operasional, lingkungan dekat, dan lingkungan jauh)
27
dengan usaha pujasera ini. Mengenai dampak dan keuntungannya
bagi lingkungan disekitar juga dianalisis.
c) Aspek Pasar dan Pemasaran adalah menganalisis potensi pasar di Kota
Samarinda, intensitas persaingan di Kota Samarinda, market share
yang dapat dicapai, serta menganalisis strategi pemasaran yang dapat
digunakan untuk mencapai market share yang diharapkan.
d) Aspek Teknis dan Teknologi adalah menganalisis kesiapan teknis dan
ketersediaan teknologi yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha
Nyanyat Pujasera ini.
e) Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia adalah menganalisis
tahap-tahap pelaksanaan usaha Nyanyat Pujasera ini dan kesiapan
tenaga kerja.
3.1.3 Aspek Finansial
Aspek Finansial adalah menganalisis besarnya biaya investasi dan modal
kerja serta tingkat pengembalian investasi dari usaha Nyanyat Pujasera yang akan
dijalankan di Kota Samarinda.
3.1.4 Kelayakan
Kelayakan adalah penelitian yang bertujuan untuk memutuskan apakah
sebuah usaha yang akan dijalankan akan memberi manfaat yang lebih besar atau
malah biaya yang dikeluarkan akan lebih besar. Jadi, kelayakan menunjukkan
apakah usaha yang akan dijalankan ini akan memberikan keuntungan finansial
dan non-finansial sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Mengenai layak tidak
hanya memberikan keuntungan bagi pemilik usaha akan tetapi juga para investor,
28
kreditor, pemerintah, pelaku UKM (Usaha Kecil dan Menengah) dan masyarakat
Kota Samarinda.
3.2 Jangkauan Penelitian
Jangkauan penelitian dalam penelitian dimaksudkan untuk dapat
mengetahui batasan-batasan penelitian dengan tujuan agar dalam melakukan
penelitian menjadi lebih mudah dan tidak keluar dari pokok bahasan penelitian
yang sedang diuji.
Penelitian dilakukan pada tahun 2017, dan yang menjadi sumber data
penelitian adalah usaha kecil dan menengah (UKM) yang bergerak dibidang
kuliner di Kota Samarinda, dan dinas-dinas terkait, seperti Biro Pusat Statistik
(BPS), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP),
serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG) Kota Samarinda.
Data yang diambil merupakan data tahun 2016, sedangkan untuk data wawancara
serta observasi diambil pada tahun 2017, sesuai tahun penelitian. Dalam
penelitian ini objek yang akan dikaji adalah kelayakan pendirian usaha Nyanyat
Pujasera.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data dan informasi dibutuhkan untuk memberikan gambaran dan berbagai
keterangan yang dapat berguna dalam penelitian. Pengumpulan data terbagi dua
tahap yaitu pengumpulan data primer dan data skunder. Data primer dan data
sekunder yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif.
Data primer ini berupa hasil wawancara atau kuesioner dan observasi dari
objek penelitian yang sudah ditentukan, seperti para pelaku UKM (Usaha Kecil
dan Menengah) yang mempunyai usaha di bidang makanan atau minuman di Kota
29
Samarinda. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak kedua, data
sekunder ini didapat dari buku, skripsi, artikel-artikel terkait yang diperoleh dari
internet, dan pengolahan data-data yang didapat dari dinas-dinas terkait.
3.4 Teknik dan Alat Analisis
Kegiatan yang dilakukan pada penelitian utama adalah analisis terhadap
data primer dan sekunder yang didapat untuk, “Analisis Kelayakan Investasi
Pendirian Usaha Nyanyat Pujasera di Kota Samarinda Tahun 2017”.
3.4.1 Aspek Hukum
Analisis data yang digunakan pada aspek hukum adalah analisis kualitatif,
yaitu dengan melakukan wawancara dengan pihak Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk mengetahui persyaratan apa
saja yang harus dilaksanakan oleh calon pendiri usaha.
3.4.2 Aspek Lingkungan
Analisis pada aspek lingkungan ditentukan sampai sejauh mana keadaan
lingkungan dapat menunjang perwujudan pendirian usaha. Sumber data yang di-
dapat dari hasil temuan di lapangan berdasarkan studi dokumentasi, observasi,
maupun wawancara akan diolah dengan menggunakan analisis kesesuaian
lingkungan bisnis.
Menurut Suliyanto (2010:79), sebuah ide bisnis akan dinyatakan layak ber-
dasarkan aspek lingkungan jika lingkungan ide bisnis minimal sesuai dengan
kondisi lingkungan dan memiliki dampak positif yang lebih besar terhadap
30
lingkungan dibandingkan dengan dampak negatifnya. Tabel bantu evaluasi
berikut dapat digunakan.
Tabel 3.1 Analisis kelayakan aspek lingkungan
No Aspek Penilaian Evaluasi
Keterangan 1 2 3 4 5
1. Kondisi lingkungan limbah domestic
perusahaan
2. Kondisi sosial dan budaya di kota
Samarinda
Keterangan :
1 = Sangat Jelek
2 = Jelek
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
3.4.3 Aspek Pasar dan Pemasaran
Analisis data yang digunakan pada aspek pasar dan pemasaran adalah
analisis kualitatif, dengan klasifikasi penelitian yang terbagi atas penelitian
mengenai segmentasi pasar usaha pujasera, permintaan pendirian usaha pujasera
di kota Samarinda, persaingan dengan usaha yang sejenis di kota Samarinda dan
menganalisis ketepatan strategi pemasaran yang akan digunakan. Tabel bantu
kelayakan aspek pemasaran berikut dapat digunakan.
Tabel 3.2 Analisis kelayakan aspek pasar dan pemasaran
No Aspek Penilaian Evaluasi
Keterangan 1 2 3 4 5
1. Segmentasi Pasar yang ditetapkan
31
2. Permintaan pendirian usaha pujasera
di kota Samarinda
3. Persaingan dengan usaha pujasera
sejenis di kota Samarinda
4. Ketepatan Strategi Pasar yang
digunakan
Keterangan :
1 = Sangat Jelek
2 = Jelek
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
Ide bisnis dinyatakan layak jika nilai rata-rata evaluasi penilaian aspek
pasar dan pemasaran diatas atau sama dengan tiga, dengan tidak ada aspek
penilaian dibawah nilai tiga (Suliyanto, 2010:131).
3.4.4 Aspek Teknis dan Teknologi
Analisis teknis dan teknologi meliputi penentuan lokasi untuk mendirikan
usaha Nyanyat Pujasera, penentuan bangunan usaha yang akan dibangun,
pendekatan kepada para pelaku UKM (Usaha Kecil dan Menengah) yang akan
menjual makanan dan minuman atas permintaan untuk menjual produknya di
Nyanyat Pujasera ini, dan pemilihan teknologi yang tepat untuk usaha Nyanyat
Pujasera ini.
Sebuah ide bisnis akan dinyatakan layak berdasarkan aspek teknis dan
teknologi jika diperoleh lokasi yang layak, dapat mencapai luas produksi yang
optimal, tersedia teknologi, dan dapat menyusun layout bisnis, baik pabrik
maupun kantor secara optimal.
32
Tabel 3.3 Analisis kelayakan aspek teknis dan teknologi
No Aspek Penilaian Evaluasi
Keterangan 1 2 3 4 5
1. Kondisi rencana lokasi bisnis
2. Penentuan model bangunan dan
desain interior
3. Ketersediaan peralatan
4. Ketersediaan teknologi dan fasilitas
5. Kemampuan menyusun layout
pabrik dan
kantor yang optimal
Keterangan :
1 = Sangat Jelek
2 = Jelek
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
Ide bisnis dinyatakan layak jika nilai rata-rata evaluasi penilaian aspek
teknis dan teknologi diatas atau sama dengan tiga, dengan tidak ada aspek
penilaian dibawah nilai tiga (Suliyanto, 2010:156).
3.4.5 Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia
Analisis data yang digunakan untuk melakukan analisis pada aspek
manajemen dan sumber daya manusia adalah analisis kualitatif. Analisis
kualitatif dalam perencanaan pembangunan usaha Nyanyat Pujasera digunakan
untuk menganalisis pihak-pihak yang akan melaksanakan setiap aktivitas dan
fasilitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas.
33
Tabel 3.4 Analisis kelayakan aspek manajemen dan sumber daya manusia
No Aspek Penilaian Evaluasi
Keterangan 1 2 3 4 5
1. Struktur Organisasi
2. Tabulasi Kebutuahn Tenaga Kerja
3. Deskripsi Pekerjaan
4. Ketentuan Ketenagakerjaan
Keterangan :
1 = Sangat Jelek
2 = Jelek
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
Ide bisnis dinyatakan layak jika nilai rata-rata evaluasi penilaian aspek
manajemen dan sumber daya manusia diatas atau sama dengan tiga, dengan tidak
ada aspek penilaian dibawah nilai tiga (Suliyanto, 2010:181).
3.4.6 Aspek Keuangan
Analisis data yang digunakan untuk melakukan anaslisis pada aspek
keuangan adalah analisis kuantitatif, dengan menggunakan analisis proyeksi laba
rugi dan analisis kelayakan investasi yaitu Payback Period, Net Present Value,
Profitability Index dan Internal Rate of Return.
A. Proyeksi Laba Rugi
Pada analisis proyeksi laba rugi, peneliti memperoleh data dari informasi
yang berkaitan dengan aspek-aspek sebelumnya (aspek non-finansial) serta hasil
34
wawancara dan observasi mengenai berapa nilai aktiva dan biaya-biaya apa saja
yang harus dipenuhi dalam melaksanakan pendirian usaha Nyanyat Pujasera ini.
Format proyeksi laba rugi adalah sebagai berikut :
Nyanyat Pujasera
Laporan Laba Rugi
Untuk Bulan yang berakhir …..
Pendapatan Jasa Xxx
Beban operasi:
Beban upah
xxx
Beban sewa
xxx
Beban perlengkapan
xxx
Beban utilitas
xxx
Beban rupa-rupa
xxx
Total beban operasi
Xxx
Laba bersih Xxx
Gambar 3.1 Proyeksi Laba Rugi
B. Payback Period
Rumus yang digunakan untuk menghitung Payback Period (PP) menurut
Suliyanto (2010:196), adalah sebagai berikut :
Apabila proceeds setiap tahunnya jumlahnya sama maka Payback Periods
(PP) dari suatu investasi dapat dihitung dengan cara membagi jumlah investasi
(outlays) dengan proceeds tahunan.
Untuk mempercepat analisis kelayakan dengan menggunakan Payback
Period dapat menggunakan bantuan program Microsoft Excel, berikut akan
Payback Period = 𝐼𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝑎𝑛
35
disajikan tabel perhitungan Payback Period mengunakan rumus Microsoft Excel
pada tabel 3.4 :
Tabel 3.4 Perhitungan Payback Period (PP) dengan Microsoft Excel
J22 Fx
A B C D E F G H
1 2
3
No Keterangan Aliran Kas Kumulatif Aliran Kas
Kekurangan dalam hari
Kekurangan dalam Bulan
Sisa Hari
4
1 Investasi Awal (Rp.140.000.000) =D4
5
2 Proceeds Tahun Ke-1 Rp.40.000.000 =E4+D5
6
3 Proceeds Tahun Ke-2 Rp.60.000.000
7
4 Proceeds Tahun Ke-3 Rp.50.000.000
=ABS(E6/D7)*365 =F7/30 =(G7-LEFT(G10;1))*30
8
Kolom E4 digunakan untuk menghitung aliran kas kumulatif. Suatu
investasi dinyatakan mencapai Payback Period jika aliran kas bernilai positif.
Dalam kasus ini, aliran kas positif berada pada kolom ketiga. Untuk menghitung
kekurangan dalam bulan dan hari dilakukan pada sel F7 karena investasi telah
mencapai Payback Period yang pertama. Sementara sisa hari dihitung dengan
menggunakan fungsi berikut =(G7-LEFT(G10;1))*30.
Payback Period merupakan metode yang digunakan untuk menghitung
lama periode yang diperlukan untuk mengembalikan uang yang telah
diinvestasikan dari aliran kas masuk (proceeds) tahunan yang dihasilkan oleh
proyek investasi (Suliyanto, 2010:196). Investasi yang diusulkan dinyatakan layak
jika payback period lebih pendek dibandingkan periode payback maksimum
(Suliyanto, 2010:199).
C. Net Present Value
Rumus yang digunakan untuk menghitung Net Present Value (NPV)
menurut Suliyanto (2010:201), adalah sebagai berikut :
36
Keterangan:
K = Discount rate yang digunakan
At = Cash Flow pada periode t
N = Periode yang terakhir di mana cash flow diharapkan
Untuk mempercepat analisis kelayakan dengan menggunakan Net Present
Value (NPV) dapat menggunakan bantuan program Microsoft Excel, berikut akan
disajikan tabel perhitungan Net Present Value mengunakan rumus Microsoft
Excel pada tabel 3.6 :
Tabel 3.6 Perhitungan Net Present Value dengan Microsoft Excel
J22 Fx
A B C D
1
Tingkat suku bunga 10%
2 3
No Keterangan Aliran Kas
4
1 Investasi Awal (Rp.140.000.000)
5
2 Proceeds Tahun Ke-1 Rp.40.000.000
6
3 Proceeds Tahun Ke-2 Rp.60.000.000
7
4 Proceeds Tahun Ke-3 Rp.50.000.000
8
NPV =NPV(D1;D5:D7)+D4
Jika hasil perhitungan NPV positif berarti investasi akan memberikan hasil
yang lebih tinggi dibandingkan dengan rate of return minimum yang diinginkan,
maka investasi diterima. Sebaliknya jika NPV negatif berarti investasi akan mem-
berikan hasil yang lebih rendah dibandingkan rate of return minimum yang di-
inginkan, maka investasi sebaiknya ditolak (Suliyanto, 2010:200).
D. Profitabilitas Indeks (Profitability Index)
Rumus yang digunakan untuk menghitung Profitabilitas Indeks (PI)
menurut Suliyanto (2010:205), adalah sebagai berikut :
NPV = ∑𝐴𝑡
(1+𝑘)𝑡𝑛𝑡=0
37
Untuk mempercepat analisis kelayakan dengan menggunakan Profitability
Index (PI) dapat menggunakan bantuan program Microsoft Excel, berikut akan
disajikan tabel perhitungan Profitability Index mengunakan rumus Microsoft
Excel pada tabel 3.8 :
Tabel 3.8 Perhitungan Profiitability Index dengan Microsoft Excel
J22 Fx
A B C D
1
Tingkat suku bunga 10%
2
3
No Keterangan Aliran Kas
4
1 Investasi Awal (Rp.140.000.000)
5
2 Proceeds Tahun Ke-1 Rp. 40.000.000
6
3 Proceeds Tahun Ke-2 Rp.60.000.000
7
4 Proceeds Tahun Ke-3 Rp.50.000.000
8
PV Proceeds =NPV(D1;D5:D7)
9
PV Outlays =ABS(D7)
10
Profitability Index =D8/D9
Metode Profitabilitas Indeks (PI) atau sering disebut dengan Desirability
Indeks (DI) merupakan metode yang menghitung perbandingan antara nilai
sekarang penerimaan kas bersih di masa yang akan datang (proceeds) dengan nilai
sekarang investasi (outlays). Kriteria kelayakan penerimaan investasi
menggunkan metode PI adalah suatu investasi yang diusulkan dinyatakan layak
jika PI lebih besar dari satu. Sebaliknya, jika suatu investasi lebih kecil dari satu
maka investasi tersebut dinyatakan tidak layak (Suliyanto, 2010:207).
E. Internal Rate of Return (IRR)
Rumus yang digunakan untuk menghitung Internal Rate of Return
menurut Suliyanto (2010:208), adalah sebagai berikut :
PI =𝑃𝑟𝑜𝑐𝑒𝑒𝑑𝑠
𝑂𝑢𝑡𝑙𝑎𝑦𝑠
38
Keterangan :
r = Tingkat bunga yang akan menjadi PV dari Proceeds
sama dengan P.V, dari capital outlays
At = Cash Flow untuk periode t
N = Periode terakhir di mana cash flow diharapkan
Untuk mempercepat analisis kelayakan menggunakan Internal Rate
Return (IRR) dapat menggunakan program Microsoft Excel, berikut disajikan
tabel perhitungan Internal Rate Return (IRR) mengunakan rumus Microsoft Excel
:
Tabel 3.9 Perhitungan Internal Rate Return (IRR) dengan Microsoft Excel
J22 fx
A B C D
1
Tingkat suku bunga 10%
2
3
No Keterangan Aliran Kas
4
1 Investasi Awal (Rp.140.000.000)
5
2 Proceeds Tahun Ke-1 Rp. 40.000.000
6
3 Proceeds Tahun Ke-2 Rp.60.000.000
7
4 Proceeds Tahun Ke-3 Rp.50.000.000
8
Internal Rate Return =NPV(D1;D5:D7)
Metode Internal Rate Return (IRR) pada dasarnya merupakan metode
untuk menghitung tingkat bunga yang dapat menyamakan antara present value
dari semua aliran kas masuk dengan aliran kas keluar dari suatu investasi proyek.
Maka pada prinsipnya metode ini digunakan untuk menghitung besarnya rate of
return yang sebenarnya. Pada dasarnya Internal Rate Return harus dicari dengan
cara trial dan error (Suliyanto, 2010:208).
IRR = ∑𝐴1
(1+𝑟)𝑡𝑛𝑡=0
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Keadaan Umum Kota Samarinda
Berdirinya Kota Samarinda, bermula dari kedatangan sekelompok Suku
Bugis Wajo dari Kerajaan Gowa yang dipimpin oleh La Mahong Daeng
Mangkona (bergelar Pua Ado yang pertama), yang datang ke daerah Kutai
Kartanegara karena menentang perjanjian Bongaja. Kerajaan Kutai menerima
kelompok ini karena diperlukan untuk membantui kerajaan Kutai dalam
menentang Belanda. Mereka diizinkan bermukim di hilir sungai yaitu di
Samarinda Seberang. Orang-orang Bugis Wajo ini mulai bermukim di Samarinda
pada bulan Januari 1668. Pada kurun waktu itulah ditetapkan sebagai hari jadi
Kota Samarinda, yaitu tanggal 21 Januari 1668 (sumber : http://jdih.samarinda
kota.go.id/sejarah).
Kota Samarinda yang dikenal menjadi kota seperti saat ini dulunya adalah
salah satu wilayah Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Di wilayah
tersebut belum ada sebuah desa pun berdiri. Sampai pertengahan abad ke-17,
wilayah Samarinda merupakan lahan persawahan dan perladangan beberapa
penduduk. Lahan persawahan dan perladangan itu umumnya dipusatkan di
sepanjang tepi Sungai Karang Mumus dan Sungai Karang Asam (sumber :
http://www.samarindakota.go.id/content/sejarah-kota-samarinda).
Kota Samarinda memiliki visi yaitu, “Terwujudnya Kota Samarinda
sebagai kota metropolitan berbasis industri, perdagangan dan jasa yang maju,
berwawasan lingkungan dan hijau, serta mempunyai keunggulan daya saing
40
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat”. Kemudian untuk mencapai visi
tersebut, Pemerintah Kota Samarinda menetapkan misi :
1) Penciptaan dan peningkatan fasilitas umum dan utilities umum
penunjang sektor industri, perdagangan dan jasa sebagai basis untuk
menuju kota metropolis.
2) Penanggulangan masalah banjir secara tuntas dan menyeluruh.
3) Penanggulangan masalah kebakaran secara tuntas dan menyeluruh.
4) Mengembangkan sektor pendidikan dan sumber daya manusia yang
profesional dan religius.
5) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan income per capita.
6) Peningkatan kehidupan beragama, pemuda dan olahraga serta sosial
budaya yang lebih dinamis dan kondusif pemantapan keuangan daerah
dan pembiayaan pembangunan.
7) Peningkatan good governance dan pemerintahan kota yang dinamis.
4.2 Penduduk Kota Samarinda
Penduduk Kota Samarinda dari tahun ke tahun mencatat kenaikan yang
cukup berarti. Pada tahun 2015, jumlah penduduk Kota Samarinda sebanyak
812.597 jiwa, sebagian besar berada di Kecamatan Samarinda Ulu sebanyak
135.814 jiwa.
Tingkat kepadatan penduduk di Kota Samarinda pada tahun 2015 adalah
1.132 jiwa/km2. Kepadatan penduduk pada setiap kecamatan menggambarkan
pola persebaran penduduk secara keseluruhan. Berdasarkan pola persebaran dan
luas wilayahnya terlihat belum merata, sehingga terlihat adanya perbedaan
kepadatan penduduk yang mencolok antar kecamatan.
41
Dari sepuluh kecamatan yang ada terlihat bahwa Kecamatan Samarinda
Ulu memiliki kepadatan penduduk tertinggi, yaitu 6.140 jiwa/km2 diikuti oleh
Kecamatan Samarinda Seberang dengan kepadatan 5.145 jiwa/km2. Sedangkan
untuk Kecamatan Samarinda Utara dan Palaran yang mempunyai wilayah lebih
luas, kepadatan penduduk hanya 439 jiwa/km2 dan 248 jiwa/km2 (Sumber : Badan
Pusat Statistik Kota Samarinda).
4.3 UKM di Kota Samarinda
Peningkatan jumlah pengusaha UKM di Kota Samarinda pada tahun 2016
dinilai tak lepas dari maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di Kalimantan
Timur. Namun, tak sedikit pula yang memang kesadaran berwirausaha. Seperti
dilansir Dinas Koperasi dan UKM Samarinda sepanjang Januari sampai awal Mei
2016. Total, ada 7.294 izin usaha baru untuk segmen mikro di ibu kota Kaltim ini.
Jumlah itu termasuk pembaharuan izin maupun izin baru, dengan syarat
operasional minimal satu tahun. Jika dirata-ratakan, ada sekitar 50 usaha mikro
baru setiap harinya, yang terdaftar dalam empat bulan pertama tahun ini. Sebagai
referensi, pada kualifikasi mikro ini, masuk badan usaha dengan aset maksimal
Rp 50 juta, dan omzet paling banyak Rp 300 juta. Kriteria tersebut mengacu pada
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 (sumber:http://kaltim.prokal.co/read/
news/266123-warga-samarinda-cenderung-pilih-usaha-kuliner-danfashion.html).
4.4 Analisis Kelayakan Aspek Non-finansial
Aspek-aspek non-finansial yang dibahas pada penelitian ini yaitu aspek
hukum, aspek lingkungan, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi,
serta aspek manajemen dan sumber daya manusia.
42
4.4.1 Aspek Hukum
Analisis data yang digunakan pada aspek hukum adalah analisis kualitatif,
yaitu dengan mencari informasi mengenai prosedur untuk mengurus perizinan
sebuah usaha pujasera (foodcourt) dan ketentuan ketentuan yang harus dipenuhi
perusahaan agar pada saat perusahaan sudah berjalan, masalah administrasi
mengenai dokumen perizinan tidak terjadi.
Seperti yang sudah dijelaskan pada subbab sebelumnya, bahwa untuk
mendirikan sebuah pujasera (foodcourt) harus mengurus perizinan yang sudah
ditetapkan seperti pada Peraturan Menteri dan Peraturan Daerah Kota Samarinda.
Untuk mengurus perizinan usaha, bentuk badan usaha untuk Nyanyat Pujasera ini
yaitu perusahaan perseorangan. Perusahaan harus melengkapi beberapa dokumen
yang sudah ditentukan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (DPMPTSP) Kota Samarinda. Dokumen dan Izin-izin yang harus dilengkapi
antara lain :
1) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
2) Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
3) Izin Gangguan HO (Hider Ordinantie)
Untuk tarif retribusi yang dikenakan oleh pemerintah daerah Kota
Samarinda, hanya ada pada Izin Gangguan HO (Hider Ordinantie) sesuai dengan
Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Pajak Retribusi Izin Gangguan.
Dengan memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan DPMPTSP, maka usaha
yang akan dijalankan akan berjalan dengan lancar dari segi kelayakan aspek
hukum.
43
Aspek hukum dikatakan layak jika perusahaan nantinya dapat memenuhi
kelengkapan izin-izin yang sudah ditetapkan DPMPTSP. Bila izin tidak dipenuhi
semua maka dari aspek hukum perusahaan dikatakan tidak layak, karena nantinya
perusahaan akan mendapatkan sanksi pidana sesuai dengan Peraturan Menteri dan
Peraturan Daerah yang sudah ditetapkan.
4.4.2 Aspek Lingkungan
Dalam pembahasan Aspek lingkungan akan diuraikan mengenai gambaran
keadaan lingkungan di Kota Samarinda. Usaha yang baik adalah suatu usaha yang
senantiasa memperhatikan keseimbangan lingkungan dalam setiap tahapan
produksi dan opersionalnya.
A. Limbah Domestik
Saat ini pencemar paling dominan di badan air adalah air limbah domestik
yang presentasinya bisa mencapai 60 – 70%. Air limbah domestik terdiri dari
parameter BOD, TSS, pH, minyak dan lemak yang apabila keseluruhan parameter
tersebut dibuang langsung ke badan air, akan mengakibatkan pencemaran air.
Oleh karena itu sebelum dibuang ke badan air, harus diolah terlebih dahulu
sehingga dapat memenuhi standar baku mutu yang berlaku.
Sumber utama air limbah rumah makan/restaurant tidak jauh berbeda
dengan air limbah katering, yaitu berasal dari pencucian peralatan makanan, air
buangan dan sisa makanan, seperti lemak, nasi, sayuran dan lain-lain. Air sabun
bekas pencucian peralatan makanan serta sisa makanan yang dibuang berpotensi
mengandung fosfor serta bahan organik lainnya. Air limbah yang mengandung
bahan organik dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme sehingga
44
bila dibuang ke badan air akan meningkatkan populasi mikroorganisme, sehingga
akan menaikkan kadar BOD sedangkan sabun yang mengakibatkan naiknya pH
air. Kurangnya pengolahan terhadap air limbah yang dihasilkan oleh rumah
makan/restaurant yang menyebabkan meningkatnya kadar BOD, COD dan fosfor
dalam badan air dapat mengindikasi adanya pencemaran dalam badan air.
Menurut PP Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Air dan Pengendalian
Pencemaran Air, dimana diwajibkan semua air limbah domestik harus diolah
terlebih dahulu sebelum dibuang ke saluran umum (Zahra dan Purwanti : 2015).
B. Kondisi Sosial Budaya di Kota Samarinda
Kota Samarinda memiliki sosial budaya yang majemuk, karena banyak
pendatang-pendatang dari daerah lain datang dan menetap. Keberagaman sosial
budaya yang ada di Kota Samarinda ini membuat tingkat kriminalitas tinggi di
Kota Samarinda. Terbukti dari pemberitaan media nasional, Samarinda menjadi
kota tak aman kedua, setelah kota Medan, dengan persentase keamanan hanya
31,6 persen. Tentu hal ini harusnya menjadi perhatian banyak pihak, terutama
Pemkot dan Polresta Samarinda, untuk menuntaskan problematikan keamanan di
kota ini (sumber: http://kaltim.tribunnews.com/2016/09/03/samarindadisebutkota-
tidak-aman-kedua-di-indonesia-masyarakat-ingin-polisi-bertindaktegas.html).
C. Analisis Penelitian Aspek Lingkungan
Analisis yang digunakan pada aspek lingkungan adalah kualitatif, yaitu
dengan memberikan uraian-uraian temuan di lapangan, baik berdasarkan studi
dokumentasi, observasi, maupun wawancara tentang kondisi lingkungan usaha.
Dari uraian data di atas mengenai limbah domestik yang terdiri dari limbah
padat dan limbah cair tidak menjadi masalah. Limbah padat yang antara lain
45
berupa sisa-sisa makanan ataupun yang berupa sampah plastik dapat dikumpulkan
dan dibuang ke tempat pembuangan sampah sekitar. Sedangkan limbah cair yang
antara lain berupa air cucian harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke
saluran umum. Selain itu, limbah cair yang telah diolah bisa dimanfaatkan sebagai
air untuk kolam ikan pada usaha pujasera (foodcourt). Dengan demikian,
pengolahan limbah yang dilakukan oleh pelaku usaha dapat terlihat secara
langsung oleh pengunjung dari pujasera (foodcourt).
Kondisi sosial budaya di Kota Samarinda tidak menjadi penghambat dan
tidak bertentangan dengan kegiatan usaha ini. Namun tingkat kriminalitas yang
cukup tinggi akan menjadi permasalahan yang harus dipertimbangkan. Diperlukan
pengamanan yang baik oleh divisi keamanan pujasera agar dapat menekan
terjadinya kriminalitas pada kegiatan perusahaan nantinya.
D. Hasil Analisis Penelitian Aspek Lingkungan
Sebuah ide bisnis akan dinyatankan layak berdasarkan aspek lingkungan
jika lingkungan ide bisnis minimal sesuai dengan kondisi lingkungan dan
memiliki dampak positif yang lebih besar terhadap lingkungan dibandingkan
dengan dampak negatifnya. Dari uraian analisis di atas didapatkan hasil analisis
penelitian sebagai berikut, Terdapat pada tabel 4.1 :
Tabel 4.1 Evaluasi Kelayakan Aspek Lingkungan
No Aspek Penilaian Evaluasi
Keterangan Iya Tidak
1. Kondisi lingkungan limbah domestik
perusahaan ✓ Layak
2. Kondisi Sosial dan Budaya Di Kota
Samarinda ✓ Layak
Sumber : Wawancara
46
Berdasarkan hasil evaluasi aspek lingkungan di atas didapatkan hasil yang
layak mengenai limbah domestik dan kondisi sosial dan budaya di Kota
Samarinda.
4.4.3 Aspek Pasar dan Pemasaran
Dalam suatu perusahaan, pemasaran merupakan salah satu aspek yang
memegang peranan penting terutama dalam memasarkan produk perusahaan
kepada masyarakat serta mengidentifikasi pesaing perusahaan. Selain itu dalam
aspek pemasaran disusun strategi serta taktik pemasaran perusahaan dalam
menghadapi kondisi pasar agar dapat menghadapi perubahaan dan perkembangan.
A. Produk dan Segmentasi (Product and Segmentation)
Produk usaha ini adalah penyewaan kios-kios yang diperuntukan untuk
makanan, minuman dan cemilan dimana hanya boleh dibangun 1 (satu) jenis
makanan/minuman atau merek dalam satu pujasera. Hal ini untuk menjaga
persaingan yang tidak sehat. Namun, seiring dengan pertumbuhan dan
perkembangan usaha dapat dibangun lebih dari satu jenis makanan/minuman atau
merek dengan persetujuan penyewa pertama.
Segment usaha ini adalah ditujukan untuk para UKM makanan/minuman
baik yang sudah berpengalaman ataupun yang baru. Segmen yang lainnya yaitu
kepada pelanggan dari UKM yang menyewa kios di Nyanyat Pujasera yang di
klasifikasikan berdasarkan usia 15 tahun sampai usia 40 tahun mulai dari anak
muda yang masih sekolah, kuliah, yang sudah bekerja yang suka nongkrong juga
ibu-ibu dan bapak-bapak yang suka berkumpul untuk pertemuan bisnis.
47
Segmentasi pasar ini sebagian besar mencakup golongan menengah kebawah
(middle-low) dibandingkan menengah keatas (middle-up).
B. Permintaan (Demand)
Dalam rencana membuka usaha pujasera ini, telah dilakukan survey
kepada para pelaku UKM makanan/minuman yang telah beroperasi lama ataupun
calon UKM makanan/minuman baru di kota Samarinda dan dengan masyarakat
setempat, dimana sebagian besar mereka setuju untuk membuka usaha di pujasera
di lokasi yang akan dibangun. Diperkirakan dalam tahun pertama terisi 85 % dan
tahun kedua baru akan terisi 100 %. Total kios yang akan dibangun sebanyak 14
unit, dengan luas 3m x 3m = 9 m2 per unit.
C. Harga (Price)
Dari survey yang dilakukan dengan usaha sejenis yaitu “Foodcourt
Makan-Makan” menetapkan harga untuk sewa kios senilai Rp. 3.500.000,00 per
bulan dengan segmentasi pasar middle-up. Namun, dalam kontrak yang dibuat
sistem penyewaan kios harus disewa selama satu tahun. Dari hasil itu, maka
peneliti menetapkan harga sewa kios per bulan senilai Rp. 2.500.000,00 dengan
sistem sewa kios selama 12 bulan.
D. Tempat (Place)
Tempat merupakan hal yang penting agar pelanggan dari para pelaku
UKM yang menyewa di Nyanyat Pujasera dapat mudah berkunjung ke Nyanyat
Pujasera. Untuk mencapai itu dari survey yang dilakukan, maka peneliti
menentukan lokasi pujasera di Jl. Urip Sumoharjo, karena lokasinya berada di
48
tengah kota Samarinda dan terdapat banyak sekolah juga terdapat lapangan futsal
di sekitar lokasi tersebut.
E. Pesaing (Competitors)
Berdasarkan survey yang dilakukan, lokasi Nyanyat Pujasera yang akan
dibangun berdekatan dengan usaha pujasera lain, tetapi jauh dari Pujasera sejenis,
maka pesaing dianggap kurang signifikan, ditambah lagi Nyanyat Pujasera ini
diisi oleh UKM yang menjual berbagai jenis makanan atau minuman yang
beragam sehingga membuat pujasera ini lebih menarik.
F. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan hal yang terpenting dalam pemasaran, sebab dengan
promosi yang baik maka calon konsumen tau kualitas produk yang dimiliki dan
berharap dapat mengalihkan minatnya pada produk yang baru. Gaya promosi
yang peneliti pakai adalah dengan memanfaatkan media social dan iklan (seperti
facebook, instagram, line, Black Berry Messanger) dan media-media promosi
yang ada di sekitar jalan. Kemudian promosi bisa dilakukan dengan mengadakan
challenge di Nyanyat Pujasera dengan memberikan hadiah yang menarik seperti
voucher belanja dan yang lainnya.
G. Hasil Analisis Penelitian Aspek Pasar dan Pemasaran
Hasil analisis penelitian pada aspek pasar dan pemasaran dilakukan
dengan menganalisis segmentasi pasar usaha pujasera, permintaan pendirian
usaha pujasera di kota Samarinda, persaingan dengan usaha yang sejenis di kota
Samarinda dan menganalisis ketepatan strategi pemasaran yang baik untuk
49
mencapai volume penjualan. Dari uraian analisis di atas didapatkan hasil analisis
penelitian sebagai berikut, Terdapat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Evaluasi Kelayakan Aspek Pasar dan Pemasaran
No Aspek Penilaian Evaluasi
Keterangan
Iya Tidak
1. Segmentasi Pasar yang ditetapkan ✓ Layak
2. Permintaan pendirian usaha
pujasera di kota Samarinda ✓ Layak
3. Persaingan dengan usaha pujasera
sejenis di kota Samarinda ✓ Layak
4. Ketepatan Strategi Pasar yang
digunakan ✓ Layak
Sumber : Dokumentasi, Wawancara dan Kuestioner
4.4.4 Aspek Teknis dan Teknologi
Aspek Teknis dan Teknologi ini menjelaskan tentang konsep Bangunan
dan Desain Interior Pujasera dan juga menampilkan gambaran Layout Nyanyat
Pujasera yang berlokasi di Jl. Urip Sumoharjo, Samarinda.
A. Bangunan dan Desain Interior Pujasera
Desain dari Nyanyat Pujasera akan dirancang dengan konsep classic dan
eksklusif. Suasana yang akan dimunculkan adalah foodcourt yang simple modern,
bersih, bergaya, dan menyenangkan. Pemilik akan bekerja sama dengan
komunitas TDA (Tangan Di Atas) untuk merancang konsep tersebut. Jam
operasional Nyanyat Pujasera yaitu mulai pukul 11.00 – 00.00 WITA.
50
B. Layout Nyanyat Pujasera
Layout dari Nyanyat Pujasera akan digambarkan pada gambar 4.1 sebagai
berikut:
Gambar 4.1 Layout Nyanyat Pujasera
Pada gambar layout diatas telah menggambarkan posisi-posisi tempat dan
ruang yang ada pada Nyanyat Pujasera. Luas tanah pada Nyanyat Pujasera yaitu
20m x 30m. Terdapat 14 kios, 2 toilet kopel, 1 kantor untuk administrasi dan
keuangan, panggung, rest area dan tempat parkir.
C. Analisis Kebutuhan Aktiva Pada Aspek Teknis dan Teknologi
Dari gambaran layout yang sudah dirancang, daftar kebutuhan aktiva tetap
untuk Nyanyat Pujasera akan diuraikan pada tabel 4.3 sebagai berikut :
PARKIRAN
REST AREA
1 2 3 4 OFFICE
5
6
7
8
9
10
TOILET 14 13 12 11
PA
NG
GU
NG
IN
51
Tabel 4.3 Daftar Kebutuhan Aktiva Tetap Nyanyat Pujasera
NO KOMPONEN KUANTITAS
HARGA TOTAL
SATUAN HARGA
(Rp. 000) (Rp. 000)
1 Kenopi 176 m2 300 52.800
2 Outlet Pujasera 14 unit 1.700 23.800
3 Bangunan Kantor dan WC 1 paket 10.000 10.000
4 Meja & Kursi 28 unit 400 11.200
5 Meja & Kursi tenda 14 unit 1.500 21.000
6 Kipas angin tornado dinding
Miyako 7 unit 440 3.079
7 Proyektor Acer 1 unit 3.100 3.100
8 Layar Proyektor 1 unit 3.195 3.195
9 Perangkat Karaoke 1 paket 8.788 8.788
10 Panggung Kecil 1 paket 1.000 1.000
11 Lampu philips 70w 17 unit 148 3.000
12 Genset 5500 wat 1 unit 7.700 7.700
13 Interior Pujasera dan Desain 1 set 15.000 15.000
14 Bill Board (3m x 2m) 4x4 6 m2 1.250 7.500
15 Tempat sampah 7 unit 708 4.956
16 Instalasi Listrik 1 paket 21.250 21.250
16 Meja Kantor 1 unit 520 520
17 Kursi Kantor 3 unit 300 900
18 Kipas Angin Kantor 1 unit 3.699 3.699
19 Komputer Acer Aspire AMC
C600 1 unit 1.300 1.300
20 Printer Epson L100 Infus 1 unit 878 878
Sumber : Observasi dan Wawancara
D. Hasil Analisis Penelitian Aspek Teknis dan Teknologi
Hasil analisis penelitian aspek teknis dan teknologi dilakukan dengan
menganalisis ketersediaan teknis dan teknologi dengan usaha yang akan
dijalankan. Usaha Nyanyat Pujasera dikatakan layak berdasarkan aspek teknis dan
teknologi jika telah diperoleh lokasi yang layak, ketersediaan bangunan dan
desain interior atas penentuan layout yang ditentukan. Dari uraian analisis di atas
didapatkan hasil analisis penelitian sebagai berikut, terdapat pada tabel 4.4.
52
Tabel 4.4 Evaluasi Kelayakan Aspek Teknis dan Teknologi
No Aspek Penilaian Evaluasi
Keterangan Iya Tidak
1. Kondisi rencana lokasi bisnis ✓ Layak
2. Penentuan model bangunan dan
desain interior ✓ Layak
3. Ketersediaan peralatan ✓ Layak
4. Ketersediaan teknologi dan fasilitas ✓ Layak
5. Kemampuan menyusun layout
pujasera dan kantor yang optimal ✓ Layak
Sumber : Observasi dan Wawancara
Dari hasil evaluasi yang sudah dilakukan, secara keseluruhan poin pada
aspek teknis dan teknologi yaitu penentuan lokasi bisnis dan penentuan bangunan
dan desain interior dapat dikatakan layak meskipun dana yang dikeluarkan untuk
pengerjaan bangunan Nyanyat Pujasera terbilang mahal dengan harapan dari hasil
pembangunan ini bisa menjadi daya tarik yang lebih oleh konsumen.
4.4.5 Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia
Dalam sebuah perusahaan perlu dibuat suatu struktur organisasi yang
mencakup seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan, agar seluruh aktivitas dapat
berjalan secara efektif dan efisien.
Hubungan lini menggambarkan hubungan antara atasan dan bawahan,
serta kepada siapa bawahan harus bertanggung jawab. Dalam hal ini setiap
pekerja bertanggung jawab atas pekerjaannya masing-masing. Keseluruhan
struktur organisasi merupakan hubungan fungsional, karena setiap bagian
memerlukan fungsi yang diberikan oleh bagian lain.
53
A. Struktur Organisasi
Secara garis besar rencana pengelolaan Nyanyat Pujasera ini berupa sistem
manajemen utama, yaitu sistem kegiatan manajemen operasional yang meliputi
struktur organisasi perusahaan dan manajemen semua kegiatan internal
perusahaan dari awal perencanaan pujasera, pemasaran produk serta pembukuan
keuangan perusahaan.
Struktur organisasi yang direncanakan pada Nyanyat Pujasera dalam
mencapai tujuannya menggunakan struktur organisasi lini dan fungsional.
Pimpinan berhak memberi perintah kepada semua pelaksana yang ada sepanjang
menyangkut bidang kerja dan tiap-tiap satuan pelaksana yang memiliki wewenang
dalam semua bidang kerja. Spesialisasi dalam hal ini akan memberikan efisiensi
kerja yang lebih tinggi. Bagan organisasi dapat dilihat pada Gambar 4.2 :
Gambar 4.2 Struktur Organisasi
B. Deskripsi Pekerjaan
Kegiatan organisasi dapat berjalan lancar dan baik dalam mencapai suatu
tujuan apabila ada pembagian tugas yang jelas dari setiap karyawan. Setelah
struktur organisasi ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah menentukan
tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian tersebut.
Manajer (Pemilik)
Admin dan Keuangan
Pemasaran dan Programing
Kordinator Lapangan
Cleaning Servis
Keamanan
54
1. Manajer (Pemilik)
Tugas Manajer (Pemilik) adalah Merencanakan, mengatur, menjalankan
kegiatan usaha yang dijalankan dan merumuskan kebijakan utama dalam usaha
pencapaian tujuan Perusahaan. Wewenang yang dimiliki Manajer adalah
Membuat peraturan-peraturan di Perusahaan Nyanyat Pujasera dan memberi
perintah atau tugas kepada setiap bagian. Tanggung jawab Manajer adalah
mengkoordinir dan mengawasi tugas setiap bagian pada Nyanyat Pujasera. Jam
kerja dari manager fleksibel, karena manajer merupakan pemilik dari usaha
Nyanyat pujasera ini.
2. Bagian Administrasi dan Keuangan
Tugas umum bagian Administrasi dan keuangan adalah menyusun
anggaran belanja, menentukan sumber biaya dan cara penggunaannya, serta
membuat pembukuan tentang semua hal yang berkaitan dengan proses
pembiayaan dan pengeluaran keuangan agar penggunaan biaya dapat efektif dan
efisien. Tugas yang lainnya adalah menyelenggarakan surat-menyurat yang
berhubungan dengan perusahaan.
Bagian Administrasi dan keuangan hanya satu orang saja dikarenakan
kerjaan dari bagian ini tidak terlalu banyak. Jam kerja bagian ini selama 8 jam
terhitung mulai dari Nyanyat Pujasera dibuka.
3. Bagian Pemasaran dan Programer
Tugas bagian Pemasaran dan Programer adalah melaksanakan kegiatan
pemasaran produk dan penjualan kepada pihak-pihak lain yang membutuhkan.
Tugas utamanya yaitu mempromosikan dan mengiklankan Nyanyat Pujasera
55
kepada para calon konsumen melalui offline (seperti sebar brosur, flyer dan yang
lainnya) dan online (melalui sosial media seperti facebook, BBM, Instagram dan
yang lainnya). Bagian ini juga berperan penting dalam memprogram promosi
offline seperti mengadakan challenge yang berhadiah di Nyanyat Pujasera. Tugas
yang lainnya yaitu membuat desain promosi berupa gambar yang menarik agar
membuat daya tarik lebih terhadap konsumen.
Wewenang penting seorang bagian pemasaran adalah mengatur segala
kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran dan penjualan serta mengevaluasi
hasil penjualan. Menjamin target perusahaan dalam memperoleh penjualan yang
sesuai ekspetasi merupakan tanggung jawab dari bagian ini. Maka dari itu bagian
ini harus selalu stay dan up to date mengenai info terkini untuk kemajuan dari
Nyanyat Pujasera.
4. Kordinator Lapangan
Kordinator lapangan adalah seseorang yang diangkat dan diberi tugas dan
kewenangan untuk melakukan pengawasan dalam kegiatan operasional pujasera.
Kordinator lapangan dibebankan tugas-tugas yang mencakup hal teknis dan non
teknis yang berkaitan dengan kegiatan pujasera yang tujuan utamanya adalah agar
operasional pujasera berjalan dengan lancar seperti yang diharapkan.
Kordinator lapangan mempunyai 6 jam kerja yang dibagi menjadi 2 shif,
dimana 3 jam kerja pertama mulai dari Nyanyat Pujasera dibuka, lalu 3 jam
berikutnya dimulai dari pergantian shift kedua. Untuk jadwal off dari kordinator
lapangan setiap seminggu sekali dihari Senin. Berikut adalah tugas dari kordinator
lapangan, antara lain :
56
a. cek kehadiran karyawan (Cleaning Service).
b. Membuat jadwal kerja karyawan.
c. Mengusulkan Penambahan dan Pengurangan jumlah Karyawan kepada
Manager.
d. Membantu bagian pemasaran menangani Event di pujasera.
5. Bagian Keamanan
Bagian keamanan terdiri dari 2 orang sebagai penjaga malam. Tugas
Pokok dari bagian keamanan adalah menjaga keamanan pujasera yang meliputi :
a. Menjaga Pujasera pada waktu malam hari mulai pukul 17.00 WITA
sampai 08.00 WITA setiap hari (2 shift jam kerja).
b. Melakukan pengontrolan lingkungan sekitar pujasera untuk memastikan
kondisi keamanan pujasera.
c. Menyalakan dan mematikan lampu-lampu pujasera setelah jaga malam.
d. Mengecek kunci-kunci pintu dan pagar pujasera.
e. Membuat laporan tentang kejadian-kejadian penting selama masa
penjagaan pada buku laporan.
6. Cleaning Service
Pada Nyanyat Pujasera, cleaning service terdiri dari 4 orang yang dipimpin
oleh kordinator lapangan. Jam kerja dari Cleaning Service yaitu 8 jam kerja untuk
shift pertama terdiri dari dua orang dan 8 jam kerja untuk shift kedua terdiri dari
dua orang. Jadwal off dari cleaning service setiap seminggu sekali yang telah
diatur oleh bagian kordinator lapangan. Tugas dari cleaning service di pujasera ini
antara lain sebagai berikut :
57
a. Membersihkan Kantor & lingkungan pujasera.
b. Membersihkan Toilet.
c. Merapikan file file di kantor.
d. Menyiapkan dan mengecek alat tulis kantor.
e. Membantu menyediakan keperluan setiap karyawan.
C. Ketentuan Perekrutan Ketenagakerjaan
Sistem perekrutan tenaga kerja untuk Nyanyat Pujasera disesuaikan
dengan kebutuhan dari masing-masing bagian. Informasi mengenai kebutuhan
tenaga kerja ini dipublikasikan media massa, sehingga bagi calon pelamar dapat
mengajukan permohonan kerja kepada bagian Kordinator Lapangan.
D. Analisis Biaya Sumber Daya Manusia
Dari kebutuhan tenaga kerja yang sudah dijelaskan diatas, biaya SDM
akan diuraikan pada tabel 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.5 Biaya Sumber Daya Manusia
NO. KETERANGAN KUANTITAS SATUAN HARGA TOTAL
SATUAN
(Rp. 000)
HARGA
(Rp. 000)
1 Gaji Manajer 1 orang 2.800 33.600
2 Gaji Pengelola Monitoring 1 orang 2.000 24.000
3 Gaji Admin dan Keuangan 1 orang 2.000 24.000
4 Gaji Cleaning service 4 orang 1.600 76.800
5 Gaji Keamanan 2 orang 1.500 36.000
6 Gaji Marketing dan
Programer 1 orang 2.600 31.200
Sub-Total 317.176
Sumber : Wawancara
E. Hasil Analisis Penelitian Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia
Hasil analisis penelitian dilakukan berdasarkan masing-masing aspek
penilaian seperti yang sudah diuraikan sebelumnya yang terdiri dari struktur
58
organisasi, tabulasi kebutuhan tenaga kerja, deskripsi pekerjaan, dan ketentuan
ketenagakerjaan. Dari uraian analisis di atas didapatkan hasil analisis penelitian
sebagai berikut, Terdapat pada tabel 4.6 :
Tabel 4.6 Evaluasi Kelayakan Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia
No Aspek Penilaian Evaluasi
Keterangan
Iya Tidak
1. Struktur Organisasi ✓ Layak
2. Tabulasi Kebutuahn Tenaga Kerja ✓ Layak
3. Deskripsi Pekerjaan ✓ Layak
4. Ketentuan Ketenagakerjaan ✓ Layak
Sumber : Observasi dan Wawancara
Pada hasil evaluasi aspek manajemen dan sumber daya manusia
didapatkan hasil yang layak. Tidak ada yang menghambat pada aspek manajemen
dan sumber daya manusia dikarenakan kebutuhan para pencari kerja yang masih
banyak di Kota Samarinda
4.5 Analisis Kelayakan Aspek Finansial
Dalam menganalisa aspek keuangan, data-data yang digunakan sangat
berhubungan erat dengan kelima aspek lainnya. Di awal melakukan analisis aspek
keuangan juga perlu dibuat beberapa asumsi-asumsi, karena apabila keadaan
internal dan eksternal obyek penelitian berubah maka perlu dilakukan penyesuaian
nilai-nilai asumsi tersebut.
4.5.1 Penyajian Data Keuangan
Pada bagian penyajian data ini akan disajikan data-data dari hasil
wawancara dan observasi kepada pihak-pihak yang terkait seperti pemilik usaha
59
pujasera sejenis “Food Court Makan-makan dan Juanda Aveneu” dan toko-toko
yang menjual peralatan, berikut data-data yang diperlukan dalam analisis :
Tabel 4.7 Biaya Operasional
NO. KETERANGAN KUANTITAS SATUAN HARGA SATUAN
(Rp. 000)
BIAYA OPERASIONAL
1 Administrasi & Umum :
- Gaji Manajer 1 orang 2.800
- Gaji Pengelola Monitoring 1 orang 2.000
- Gaji Admin dan Keuangan 1 orang 2.000
- Gaji Cleaning service 4 orang 1.600
- Gaji Keamanan 2 orang 1.500
- Listrik dan air 12 Bln 700
- Wifi 12 Bln 748
- Biaya perlengkapan Pujasera 12 paket 450
- Biaya perlengkapan ATK 12 paket 100
- Biaya sewa dibayar di muka 1 Thn 40.000
- Biaya Perawatan Kios 14 Thn 1.200
2 Pemasaran :
- Gaji Marketing dan
Programer 1 Orang 2.600
- Iklan 12 Bulan 300
- Promosi 12 Bulan 600
Sumber : Wawancara
Tabel 4.8 Aktiva Tetap
NO KOMPONEN KUANTITAS
HARGA
SATUAN
(Rp. 000)
TOTAL
HARGA
(Rp. 000)
1 Kenopi 176 m2 300 52.800
2 Outlet Pujasera 14 unit 1.700 23.800
3 Bangunan Kantor dan WC 1 paket 10.000 10.000
4 Meja & Kursi 28 unit 400 11.200
5 Meja & Kursi tenda 14 unit 1.500 21.000
6 Kipas angin tornado dinding
Miyako 7 unit 440 3.079
7 Proyektor Acer 1 unit 3.100 3.100
8 Layar Proyektor 1 unit 3.195 3.195
9 Perangkat Karaoke 1 paket 8.788 8.788
10 Panggung Kecil 1 paket 1.000 1.000
11 Lampu philips 70w 17 unit 148 3.000
12 Genset 5500 wat 1 unit 7.700 7.700
13 Interior Pujasera dan Desain 1 set 15.000 15.000
60
NO KOMPONEN KUANTITAS
HARGA
SATUAN
(Rp. 000)
TOTAL
HARGA
(Rp. 000)
14 Bill Board (3m x 2m) 4x4 6 m2 1.250 7.500
15 Tempat sampah 7 unit 708 4.956
16 Instalasi Listrik 1 paket 21.250 21.250
16 Meja Kantor 1 unit 520 520
17 Kursi Kantor 3 unit 300 900
18 Kipas Angin Kantor 1 unit 3.699 3.699
19 Komputer Acer Aspire
AMC C600 1 unit 1.300 1.300
20 Printer Epson L100 Infus 1 unit 878 878
21 Perizinan dan Legalitas
(IZIN HO) 3 tahun 10,5 6.300
TOTAL 250.964
Sumber : Dokumentasi, Observasi dan Wawancara
Tabel 4.9 Asumsi Umum Usaha Pujasera
Asumsi Umum
No Asumsi Satuan Kuantitas Harga
Satuan
1 Periode Proyek tahun 10
2 Bulan kerja per tahun bulan 12
3 Jumlah hari dalam 1 tahun hari 365
4 Jumlah hari dalam 1 bulan hari 30
5 Sewa Lokasi (20m x 30m) m2 600 40.000
6 Clearing dan Cor m2 600 15.000
7 Kenopi m2 176 300
8 Outlet Pujasera unit 14 1.700
9 Bangunan Kantor dan WC paket 1 10.000
10 Perlengkapan Pujasera paket 12 450
11 Iklan dibayar dimuka Bln 12 300
Peralatan Operasional :
12 Meja & Kursi Unit 14 400
13 Meja & Kursi tenda Unit 14 1.500
14 Kipas angin tornado dinding Miyako Unit 7 440
15 Proyektor Acer Unit 1 3.100
16 Layar Proyektor Unit 1 3.195
17 Perangkat Karaoke paket 1 8.788
18 Wifi Indihome paket 1 75
61
No Asumsi Satuan Kuantitas Harga
Satuan
19 Panggung Kecil Unit 1 1.000
20 Lampu philips 70w Unit 17 148
21 Genset 5500 wat Unit 1 7.700
22 Interior Pujasera dan Desain Set 1 15.000
23 Bill Board (3m x 2m) 4x4 m2 6 1.250
24 Tempat sampah Unit 7 708
25 Instalasi Listrik paket 1 21.250
26 Perizinan dan Legalitas (IZIN HO) tahun 3 10,5
27 Perlengkapan ATK paket 12 100
Peralatan Kantor :
28 Meja Kantor Unit 1 520
29 Kursi Kantor Unit 3 300
30 Kipas Angin Kantor Unit 1 360
31 Komputer Acer Aspire AMC C600 Unit 1 3.699
32 Printer Epson L100 Infus Unit 1 1.300
33 Lemari kantor Unit 1 878
34 Harga Sewa Outlet Unit 1 Rp 2.500
35 Kantor administrasi Unit 1
36 WC Unit 2
37 Instalasi Listrik : Paket 1
38 Instalasi Listrik pujasera (kantor, wc,
dan lapangan) Watt 1300
39 Instalasi Listrik kios (14 kios) Watt 450
40 Suku Bunga per Tahun (BI rate) % 7,75%
41 Pajak Penghasilan tahun 1%
Asumsi atas Inflasi:
42 Kenaikan Biaya Operasional per tahun 0,00%
Proporsi Modal :
43 Investor % 100%
Sumber : Dokumentasi, Observasi dan Wawancara
4.5.2 Analisis Biaya
Dari data yang disajikan pada bagian sebelumnya, maka akan dilakukan
beberapa analisis sesuai dengan alat analisis yang digunakan. Adapun analisis
biaya sebagai berikut :
62
Tabel 4.10 Analisis Biaya Operasional
BIAYA-BIAYA SELAMA SETAHUN Rp 000
NO. KETERANGAN KUANTITAS SATUAN HARGA TOTAL
SATUAN HARGA
BIAYA OPERASIONAL
1 Administrasi & Umum :
- Gaji Manajer 1 orang 2.800 33.600
- Gaji Pengelola Monitoring 1 orang 2.000 24.000
- Gaji Admin dan Keuangan 1 orang 2.000 24.000
- Gaji Cleaning service 4 orang 1.600 76.800
- Gaji Keamanan 2 orang 1.500 36.000
- Listrik dan air 12 bln 700 8.400
- Wifi 12 bln 748 8.976
- Biaya perlengkapan Pujasera 12 paket 450 5.400
- Biaya perlengkapan ATK 12 paket 100 1.200
- Biaya sewa dibayar di muka 1 thn 40.000 40.000
- Biaya Perawatan Kios 14 thn 1.200 16.800
2 Pemasaran :
- Gaji Marketing dan Programer 1 orang 2.600 31.200
- Iklan 12 bulan 300 3.600
- Promosi 12 bulan 600 7.200
Sub-
Total 317.176
Sumber : Data diolah
Tabel 4.11 Analisis Aktiva Tetap dan Aktiva lain-lain
NO KOMPONEN KUANTITAS
HARGA TOTAL UMUR
Nilai PENYUSUTAN
@TAHUN SATUAN HARGA Sisa
(Rp. 000) (Rp. 000) TAHUN (Rp. 000) (Rp. 000)
1 Kenopi 176 m2 300 52.800 10 10.000 4.280
2 Outlet Pujasera 14 Unit 1.700 23.800 10 3.000 2.080
3 Bangunan Kantor
dan WC 1 paket 10.000 10.000 10 1.000 900
4 Meja & Kursi 28 Unit 400 11.200 8 1.000 1.275
5 Meja & Kursi
tenda 14 Unit 1.500 21.000 8 1.000 2.500
6
Kipas angin
tornado dinding
Miyako
7 Unit 440 3.079 4 800 570
7 Proyektor Acer 1 Unit 3.100 3.100 4 500 650
8 Layar Proyektor 1 Unit 3.195 3.195 7 500 385
9 Perangkat Karaoke 1 paket 8.788 8.788 7 500 1.184
63
NO KOMPONEN KUANTITAS
HARGA
SATUAN
(Rp. 000)
TOTAL
HARGA
(Rp. 000)
UMUR Nilai
Sisa
(Rp. 000)
PENYUSUTAN
@TAHUN
(Rp. 000) TAHUN
10 Panggung Kecil 1 paket 1.000 1.000 8 - 125
11 Lampu philips
70w 17 Unit 148 3.000 2 - 1.500
12 Genset 5500 wat 1 Unit 7.700 7.700 7 800 986
13 Interior Pujasera
dan Desain 1 Set 15.000 15.000 10 2.000 1.300
14 Bill Board (3m x
2m) 4x4 6 m2 1.250 7.500 8 100 925
15 Tempat sampah 7 Unit 708 4.956 6 300 776
16 Instalasi Listrik 1 paket 21.250 21.250 10 1.000 2.025
16 Meja Kantor 1 Unit 520 520 7 50 67
17 Kursi Kantor 3 Unit 300 900 7 150 107
18 Kipas Angin
Kantor 1 Unit 3.699 3.699 4 1.000 675
19 Komputer Acer
Aspire AMC C600 1 Unit 1.300 1.300 4 500 200
20 Printer Epson
L100 Infus 1 Unit 878 878 8 100 97
21
Perizinan dan
Legalitas (IZIN
HO)
3 Tahun 10,5 6.300 3 - 2.100
TOTAL
250.964
24.707
Sumber : Data diolah
4.5.3 Analisis Laba/Rugi Perusahaan
Untuk menghitung nilai laba/rugi perusahaan, maka terlebih dahulu
diperhitungkan nilai pendapatan yang akan diperoleh selama 10 tahun (umur
ekonomis tertinggi aktiva tetap). Pendapatan perusahaan berasal dari hasil sewa
kios dari para pelaku UKM. Berikut cuplikan perhitungan laba-rugi untuk tahun
pertama:
Tabel 4.12 Cuplikan Laba/Rugi
KETERANGAN TAHUN
Pertama (1)
Total Pendapatan Rp. 360.000.000
Total Biaya ( Rp. 341.882.699)
Laba/Rugi Rp. 14.517.301
Sumber : Data diolah
64
Untuk Proyeksi Laba/Rugi selengkapnya dari tahun ke-1 sampai dengan tahun
ke-10 dapat dilihat pada lampiran 6.
4.6 Analisis Nilai Kelayakan Investasi (Aspek Keuangan)
Untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu usaha, peneliti akan
membahas metode-metode penilaian investasi pada bagian dibawah ini :
1. Metode Payback Period (PP)
Berikut disajikan tabel perhitungan Payback Period pada tabel 4.13 :
Tabel 4.13 Perhitungan Payback Period dengan Microsoft Excel
No Keterangan
Arus Kas
Bersih
(000)
Akumulasi
Kas Masuk
(000)
Kekurangan
dalam
Hari
Kekurangan
dalam
Bulan
Sisa
Hari
(Proceeds) (Proceeds)
1 Investasi Awal Rp 270.515 -Rp 270.515
2 Proceeds Tahun ke-1 Rp 39.224 -Rp 231.291
3 Proceeds Tahun ke-2 Rp 49.211 -Rp 182.080
4 Proceeds Tahun ke-3 Rp 49.211 -Rp 132.869
5 Proceeds Tahun ke-4 Rp 49.211 -Rp 83.658
6 Proceeds Tahun ke-5 Rp 49.211 -Rp 34.447
7 Proceeds Tahun ke-6 Rp 49.211 Rp 14.764 255 8,52 15
8 Proceeds Tahun ke-7 Rp 49.211 Rp 63.975
9 Proceeds Tahun ke-8 Rp 49.211 Rp 113.186
10 Proceeds Tahun ke-9 Rp 49.211 Rp 162.397
11 Proceeds Tahun ke-10 Rp 49.211 Rp 211.608
Sumber : Data diolah
Jadi, modal yang diinvestasikan sebesar Rp. 270.515.320,00 sudah akan
dapat diperoleh kembali seluruhnya dalam waktu 5 tahun 8 bulan 15 hari.
2. Net Present Value (NPV)
Dalam perhitungan Net Present Value diketahui bahwa discount rate
sebesar 7,75% dan berikut disajikan tabel perhitungan NPV pada tabel 4.14 :
65
Tabel 4.14 Perhitungan Net Present Value menggunakan Microsoft Excel
No Keterangan Arus Kas Bersih (Proceeds)
(000)
1 Investasi Awal -Rp 270.515
2 Proceeds Tahun Ke-1 Rp 39.224
3 Proceeds Tahun Ke-2 Rp 49.211
4 Proceeds Tahun Ke-3 Rp 49.211
5 Proceeds Tahun Ke-4 Rp 49.211
6 Proceeds Tahun Ke-5 Rp 49.211
7 Proceeds Tahun Ke-6 Rp 49.211
8 Proceeds Tahun Ke-7 Rp 49.211
9 Proceeds Tahun Ke-8 Rp 49.211
10 Proceeds Tahun Ke-9 Rp 49.211
11 Proceeds Tahun Ke-10 Rp 49.211
NPV Rp 54.181
Sumber : Data diolah
Telah dilakukan perhitungan Net Present Value dengan rate of return
7,75% dan dari hasil perhitungan tersebut menunjukan hasil Rp.54.181.951.
3. Metode Profitability Index (PI)
Dalam perhitungan Profitability Index diketahui bahwa discount rate
sebesar 7,75% dan berikut disajikan tabel perhitungan PI pada tabel 4.15:
Tabel 4.15 Perhitungan Profitability Index menggunakan Microsoft Excel
No Keterangan Arus Kas Bersih (Proceeds)
(000)
1 Investasi Awal -Rp 270.515
2 Proceeds Tahun Ke-1 Rp 39.224
3 Proceeds Tahun Ke-2 Rp 49.211
4 Proceeds Tahun Ke-3 Rp 49.211
5 Proceeds Tahun Ke-4 Rp 49.211
66
6 Proceeds Tahun Ke-5 Rp 49.211
7 Proceeds Tahun Ke-6 Rp 49.211
8 Proceeds Tahun Ke-7 Rp 49.211
9 Proceeds Tahun Ke-8 Rp 49.211
10 Proceeds Tahun Ke-9 Rp 49.211
11 Proceeds Tahun Ke-10 Rp 49.211
PV Proceeds Rp 324.697
PV Outlays Rp 270.515
Profitability Index 1,20
Sumber : Data diolah
Telah dilakukan perhitungan Profitability Index (PI) dengan rate of return
yang sudah ditentukan, yaitu sebesar 7,75% dan dari hasil perhitungan tersebut
menunjukan hasil 1,20.
4. Metode Internal Rate of Return (IRR)
Dalam perhitungan Internal Rate of Return diketahui bahwa discount rate
yang digunakan adalah sebesar 7,75% dan berikut disajikan tabel perhitungan
IRR pada tabel 4.16 :
Tabel 4.16 Perhitungan IRR menggunakan Microsoft Excel
No Keterangan Arus Kas Bersih (Proceeds)
(000)
1 Investasi Awal -Rp 270.515
2 Proceeds Tahun Ke-1 Rp 39.224
3 Proceeds Tahun Ke-2 Rp 49.211
4 Proceeds Tahun Ke-3 Rp 49.211
5 Proceeds Tahun Ke-4 Rp 49.211
67
6 Proceeds Tahun Ke-5 Rp 49.211
7 Proceeds Tahun Ke-6 Rp 49.211
8 Proceeds Tahun Ke-7 Rp 49.211
9 Proceeds Tahun Ke-8 Rp 49.211
10 Proceeds Tahun Ke-9 Rp 49.211
11 Proceeds Tahun Ke-10 Rp 49.211
Internal Rate of Return 11,88%
Sumber : Data diolah
Telah dilakukan perhitungan Internal Rate of Return (IRR) dengan rate of
return yang sudah ditentukan, yaitu sebesar 7,75% dan dari hasil perhitungan
tersebut menunjukan hasil 11,88%.
4.7 Pembahasan
Di bagian ini akan dijelaskan mengenai perhitungan yang telah di lakukan
dalam penelitian kelayakan investasi, adapun pembahasannya sebagai berikut :
1. Analisis Laporan Laba/Rugi
Dalam proyeksi laba/rugi yang telah disajikan, laba/rugi terjadi selama 10
tahun, dalam tahun pertama didapatkan laba senilai Rp. 14.517.317. selanjutnya
pada tahun kedua dan seterusnya laba yang didapatkan senilai Rp. 73.917.301/thn.
Hal ini dikarenakan pada tahun pertama kios yang terisi hanya 12 kios dari 14
kios atau 85,7%.
2. Analisis Kelayakan Investasi Aspek Keuangan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dalam perhitungan penilaian
kelayakan investasi usaha Nyanyat Pujasera dengan menggunakan metode
68
Payback Period, Net Present Value, Profitability Index, dan Internal Rate of
Return maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.17 Rekapitulasi Perhitungan Kelayakan Usaha Nyanyat Pujasera
ASPEK PENILIAN
HASIL
PERHITUNGAN STANDARD
LAYAK/TIDAK
LAYAK
Payback Period (PP) 5 Tahun 8 Bulan 15
Hari
Kurang Dari Umur
Proyek Layak
Net Present Value
(NPV) Rp.54.181.951 Bernilai Positif Layak
Profitability Index 1,20 P.I. > 1 Layak
Internal Rate of
Return (IRR) 11,88%
IRR > Bunga
Relevan (7,75%) Layak
Sumber : Data diolah
1) Dari hasil perhitungan investasi menggunakan metode Payback Period
mendapatkan hasil 5 tahun 8 bulan 15 hari, yang artinya usaha Nyanyat
Pujasera dinyatakan layak karna payback period lebih pendek dibanding-
kan periode payback maksimum.
2) Dari hasil perhitungan investasi menggunakan metode Net Present Value
(NPV) yang bernilai positif yaitu sebesar Rp. 54.181.951. Maka investasi
usaha Nyanyat Pujasera tersebut dapat layak untuk dilaksanakan.
3) Dalam perhitungan dengan menggunakan metode Profitability Index (PI),
metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-
penerimaan kas bersih dimasa mendatang dengan nilai sekarang investasi.
Jika PI > 1, maka proyek dikatakan menguntungkan, tetapi jika PI < 1
dikatakan tidak menguntungkan dan tidak layak untuk direalisasikan. Dari
perhitungan diatas Profitability Index bernilai 1,20 dan dari nilai
Profitability Index menunjukan nilai tersebut lebih dari 1 sehingga
investasi dinyatakan layak.
69
4) Adapun kriteria penilaian investasi dengan menggunakan metode Internal
Rate of Return (IRR) dapat diketahui bahwa Internal Rate of Return (IRR).
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, kita dapat mengetahui Rate of
Return yang sebenarnya adalah 11,88%. Maka internal Rate of Return
yang diinginkan lebih besar dari nilai suku bunga sekarang, sehingga
investasi tersebut menguntungkan dan layak untuk dilaksanakan.
70
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada pendirian Nyanyat
Pujasera baik dari aspek non-finansial maupun aspek finansial, maka dapat
diambil beberapa kesimpulan yaitu :
1. Pendirian Nyanyat Pujasera di kota Samarinda pada tahun 2017 jika
dilihat dari aspek hukum, aspek lingkungan, aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis dan teknologi, dan aspek manajemen dan
sumber daya manusia secara keseluruhan layak untuk didirikan.
2. Dari hasil perhitungan investasi menggunakan metode Payback
Period, maka tingkat pengembalian modal yang diinvestasikan
menunjukan bahwa investasi usaha Nyanyat Pujasera menguntungkan
dan layak dilaksanakan.
3. Dari perhitungan investasi yang menggunakan metode Net Present
Value (NPV) bernilai positif, maka investasi usaha Nyanyat Pujasera
menguntungkan dan layak untuk dilaksanakan.
4. Dalam perhitungan dengan menggunakan metode Profitability Index
(PI) memiliki nilai nilai diatas 1, maka investasi usaha Nyanyat
Pujasera menguntungkan dan layak untuk dilaksanakan
5. Adapun kriteria penilaian investasi menggunakan metode Internal Rate
of Return (IRR) dapat diketahui bahwa Internal Rate of Return yang
diinginkan lebih besar dari keuntungan yang dikehendaki, maka
71
investasi usaha Nyanyat Pujasera menguntungkan dan layak untuk
dilaksanakan.
5.2 Saran
Beberapa informasi yang diperoleh dari studi kelayakan ini diharapkan
dapat bermanfaat untuk semua pihak terkait di Kota Samarinda dalam
mengoptimalkan potensi keunggulan kooperatif dan kompetitif yang telah
dimiliki, terlebih bermanfaat untuk para UKM di Kota Samarinda serta dapat
memakmurkan. Berikut ini beberapa saran yang perlu dipertimbangkan untuk
menyempurnakan penelitian ini:
1. Perlu dilakukan kajian untuk aspek non-finansial karena keterbatasan
peneliti dalam mendapatkan informasi tersebut dan kompetensi yang
dimiliki.
2. Sebaiknya para pelaku usaha pujasera tidak memberikan tarif sewa
kios yang terlalu besar kepada para pelaku UKM kuliner karena
keterbatasan pendapatan dari pelaku UKM kuliner sendiri. Apabila
memberikan tarif sewa yang tinggi sebaiknya fasilitas yang diberikan
juga lebih banyak agar para konsumen pujasera tertarik untuk
berkunjung, sehingga apabila pujasera ramai pengunjung akan
menguntungkan bagi para pelaku UKM kuliner yang menyewa kios
dan menguntungkan pula bagi pemilik pujasera karna pendapatan
sewa yang diterima dari penyewa kios.
3. Sebaiknya ada masyarakat yang mau berinvestasi untuk usaha
pujasera di Kota Samarinda ini, agar pelaku UKM kuliner yang sulit
untuk mencari tempat usaha bisa menyewa kios di pujasera.
72
DAFTAR RUJUKAN
Abdillah, Harisa. 2014. Analisis Kelayakan Bisnis Pada Minimarket Toko Ratna
di Kabupaten Bogor. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut
Pertanian Bogor.
Ibrahim, Yakob. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Kasmir dan Jakfar. 2012. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Revisi. Penerbit Prenada
Meda Group. Jakarta.
Kurniawan, Febrianto. 2015. Analisis Kelayakan Investasi Pendirian Usaha
Agroindustri Beras Organik di Kota Samarinda Tahun 2015.
Skripsi.Program Studi S1-Terapan Politeknik Negeri Samarinda.
Nugroho, Radityo. 2009. Analisis Kelayakan Usaha Pendirian Rumah Makan
“Ibu Sri”. Tugas Akhir. Teknik Industri Universitas Gunadarma.
Pandanwangi, Nurina. 2016. Studi Kelayakan Rencana Pendirian Pop Hotel di
Yogyakarta oleh PT. Heidi Cahaya Berkat. Skripsi. Jurusan Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Purwana, Dedi dan Nurdin Hidayat. 2016. Studi Kelayakan Bisnis, Cetakan
Pertama. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Proyek, Pendekatan Praktis, Edisi Pertama.
Penerbit C.V Andi Offset. Yogyakarta.
Sunarto¸SE., MM. 2004. Akuntansi Manajemen, Edisi Kedua. Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamanwisma UST. Yogyakarta.
Umar, Husein. 2005. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Ketiga. Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UKM
(Online), https://id.wikipedia.org/wiki/Pujasera, diakses 20 Desember 2016.
(Online), https://id.wikipedia.org/wiki/UKM, diakses 20 Desember 2016.
(Online), http://www.samarindakota.go.id/content/sejarah-kota-samarinda, di-
akses 03 Februari 2017.
73
(Online), http://kaltim.prokal.co/read/ news/266123-wargasamarindacenderung-
pilih-usaha-kuliner-danfashion.html, diakses 05 Februari 2017.
(Online), http://kaltim.tribunnews.com/2016/09/03/samarindadisebutkota-tidak-
aman-kedua-di-indonesia-masyarakat-inginpolisibertindaktegas.html, di-
akses 11 Maret 2017.
(Online), http://bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1061, diakses 27 Mei 2017.
(Online), http://bi.go.id/id/moneter/inflasi/data/Default.aspx, diakses 27 Mei
2017.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara Aspek Hukum
No Pertanyaan Responden Hasil Wawancara
1 Apakah pendirian usaha
Nyanyat Pujasera tidak
bertentangan dengan
hukum?
Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) di Kota
Samarinda
2 Perizinan apa yang harus
dipenuhi untuk sebelum
mendirikan usaha
Nyanyat Pujasera?
Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) di Kota
Samarinda
3 Bentuk badan usaha apa
yang sesuai untuk
menjalankan usaha
Nyanyat Pujasera
tersebut?
Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) di Kota
Samarinda
Lampiran 2 Dokumen-dokumen Perizinan Pujasera
2.1 Cek list kelengkapan untuk membuat NPWP
No Dokumen Kelengkapan
Keterangan Ada Tidak Ada
1 Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan
2 Fotokopi KTP pengurus
3 Surat keterangan kegiatan usaha dari
lurah
4 Surat Tanda Daftar Perusahaan
2.2 Cek list kelengkapan untuk memperoleh Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
No Dokumen Kelengkapan
Keterangan Ada Tidak Ada
1 Fotokopi KTP
2 Fotokopi surat keterangan tanah
yang sah
3 Fotokopi pembayaran PBB tahun
terakhir
4 Surat keterangan kelengkapan yang
lain/rekomendasi dinas/instansi
teknis
5 Gambar rencana bangunan (berskala)
6 Perhitungan konstruksi dan instalasi
7 Permohonan dilegalisasi lurah atau
camat
2.3 Cek list kelengkapan untuk memperoleh Izin Gangguan (HO)
No Dokumen Kelengkapan
Keterangan Ada Tidak Ada
1 Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan
2 Fotokopi KTP dan NPWP
perusahaan
3 Fotokopi akta pendirian/perubahan
(bila ada)
4 Fotokopi tanda lunas PBB tahun
terakhir
5 Fotokopi sertifikat tanah atau bukti
perolehan tanah
6 Gambar denah lokasi/tempat usaha
7 Persetujuan tetangga atau masyarakat
yang berdekatan
8 SPPL atau UKL/UPL
9 Berita acara pemeriksaan kecamatan
2.4 Contoh Dokumen NPWP, Surat Izin HO dan Surat IMB
Lampiran 3. Pedoman Wawancara Aspek Lingkungan
No Pertanyaan Responden Hasil Wawancara atau
Jawaban Responden
1 Apa saja dampak lingkungan
ekologi yang ditimbulkan
dari pendirian usaha
pujasera ?
Ahli Sanitasi
Lingkungan
2 Apa yang harus dilakukan
untuk menjaga lingkungan
hidup di area pujasera ?
Ahli Sanitasi
Lingkungan
3 Bagaimana kondisi sosial
dan budaya di kota
Samarinda ?
Ahli Sanitasi
Lingkungan
Lampiran 4. Kuesioner untuk Mengukur Pelaku UKM Akan Kebutuhan
Pujasera di Kota Samarinda
Saudara/i terhormat,
Mohon kesediaannya untuk membantu saya dalam pengisian kuesioner ini.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat responden terhadap pujasera
untuk memenuhi data penelitian. Data yang anda berikan dalam kuesioner ini
semata-mata hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Saya berharap anda
memberikan jawaban pada setiap point pertanyaan.
Atas kerjasama dan waktu yang diberikan saya ucapkan terima kasih.
Tata cara pengisian diberi tanda centang
No Pertanyaan Jawaban
1 Pendidikan Terakhir Tidak Pernah Sekolah
Tamat SD/Sederajat
Tamat SMP/Sederajat
Tamat SMA/Sederajat
Tamat Perguruan Tinggi/Akademi
2 Pekerjaan Pedagang
Petani Pemilik
Petani Penggarap
Buruh
Pegawai Negeri Sipil
Pensiunan Pegawai Negeri Sipil
Karyawan Swasta
Wiraswasta
Lainnya (Sebutkan)
……………………………..
3 Apakah anda pelaku UKM Kuliner? Iya
Tidak
4 Jenis kuliner apakah anda? Makanan
Brand:………..
Minuman
Brand:………..
5
Apakah anda tahu apa itu pujasera? Iya
Tidak
6 Apakah anda lebih tertarik memilih pujasera
sebagai tempat usaha dibandingkan buka tempat
usaha sendiri?
Iya
Tidak
7 Jika ada pujasera yang didirikan di Jl. Urip
Sumoharjo, apakah anda mau bergabung?
Iya
Tidak
8 Berapa kesanggupan harga Anda membayar kios
di pujasera?
Rp 1.500.000,00 s/d Rp 2.500.000,00
Rp 2.600.000,00 s/d Rp 3.500.000,00
> Rp 3.500.000,00
Lampiran 5. Kuesioner untuk Mengukur Pelanggan Akan Kebutuhan Pujasera
di Kota Samarinda
Saudara/i terhormat,
Mohon kesediaannya untuk membantu saya dalam pengisian kuesioner ini.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat responden terhadap pujasera
untuk memenuhi data penelitian. Data yang anda berikan dalam kuesioner ini
semata-mata hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Saya berharap anda
memberikan jawaban pada setiap point pertanyaan.
Atas kerjasama dan waktu yang diberikan saya ucapkan terima kasih.
Tata cara pengisian diberi tanda centang
No Pertanyaan Jawaban
1 Pendidikan Terakhir Tidak Pernah Sekolah
Tamat SD/Sederajat
Tamat SMP/Sederajat
Tamat SMA/Sederajat
Tamat Perguruan Tinggi/Akademi
2 Pekerjaan Pedagang
Petani Pemilik
Petani Penggarap
Buruh
Pegawai Negeri Sipil
Pensiunan Pegawai Negeri Sipil
Karyawan Swasta
Wiraswasta
Lainnya (Sebutkan)
……………………………….
3 Apakah anda sering makan di luar rumah? Iya
Tidak
4
Dimanakah tempat favorite anda jika makan di
luar rumah?
Rumah Makan
Cafe
Restoran
Pujasera
5
Apakah anda tahu apa itu pujasera? Iya
Tidak
6 Apakah anda suka pergi ke pujasera ? Iya
Tidak
7 Biasanya apa tujuan utama anda pergi ke
pujasera?
Makan
Nongkrong
Rapat
8
Apakah anda suka pujasera yang mempunyai
fasilitas?
Iya
Tidak
9. Fasilitas apa saja yang anda suka pada pujasera?
(Boleh pilih lebih dari satu)
Wifi
Mainan
Karaoke
Live Music
10 Berapa pengeluaran rata-rata anda ketika
berkunjung ke pujasera?
< Rp. 60.000,00
Rp. 60.000,00 s/d Rp. 150.000,00
> Rp. 150.000,00
Lampiran 6. Pedoman Observasi Aspek Pasar dan Pemasaran untuk Strategi
Pasar
No Objek Observasi Hasil Observasi
1 Kelebihan pujasera dibandingkan tempat makan
biasa
2 Segmentasi pasar dari pujasera
3 Rata-rata harga sewa kios pujasera yang ada di
Kota Samarinda?
4 Persaingan antar pelaku usaha sejenis
5 Gaya promosi yang efektif untuk meningkatkan
pemasaran
6 Media promosi yang efektif untuk meningkatkan
pemasaran
Lampiran 7. Pedoman Observasi Aspek Teknis dan Teknologi
No Objek Observasi Hasil Observasi
1 Kondisi lokasi yang akan digunakan untuk
usaha pujasera
2 Kondisi bangunan pujasera di Samarinda
3 Kondisi ketersediaan peralatan yang dibutuhkan
untuk pujasera
4 Kondisi ketersediaan teknologi dan fasilitas
yang dibutuhkan untuk pujasera
Lampiran 8. Pedoman Wawancara Aspek Manajemen dan Sumber Daya
Manusia
No Pertanyaan Responden Hasil Wawancara
1 Bagian-bagian apa saja
yang ada dalam satu
organisasi pujasera ?
Pelaku Bisnis
Sejenis
2 Bagaimana deskripsi
pekerjaan dari masing-
masing bagian ?
Pelaku Bisnis
Sejenis
3 Bagaimana Bagaimana
sistem Perekrutan
Ketenagakerjaan ?
Pelaku Bisnis
Sejenis
4 Berapa biaya gaji dari
masing-masing bagian ?
Pelaku Bisnis
Sejenis
Lampiran 9. Pedoman Wawancara Aspek Keuangan Berkaitan Biaya Investasi
No Pertanyaan Responden Hasil Wawancara
1 Berapa biaya sumber energi
listrik yang diperlukan
untuk menjalankan usaha
pujasera?
- AKLI
2 Berapa biaya sumber energi
air yang diperlukan untuk
menjalankan usaha
pujasera?
- Pelaku bisnis
sejenis
3 Berapa biaya sumber energi
bahan bakar minyak yang
diperlukan untuk
menjalankan usaha
pujasera?
- Pelaku bisnis
sejenis
4 Berapa estimasi gaji yang
dikeluarkan untuk tenaga
kerja sesuai dengan bagian-
bagian?
- Konsultan
Akuntansi
- Tokoh
Masyarakat
- Pelaku bisnis
sejenis
5 Biaya Kantor apa saja yang
harus dikeluarkan
- Konsultan
Akuntansi
- Pelaku bisnis
sejenis
6 Biaya Pemasaran apa saja
yang harus dikeluarkan
- Konsultan
Akuntansi
- Pelaku bisnis
sejenis
Lampiran 10. Asumsi Perincian Investasi Awal
Asumsi Perincian Investasi Awal Rp. 000
NO. KETERANGAN KUANTITAS SATUAN Umur Ekonomis HARGA TOTAL
(tahun) SATUAN HARGA
I Aktiva Pujasera
1 Sewa Lokasi (20m x 30m) 600 m2 1 40.000,0 40.000,0
2 Clearing dan Cor 600 m2 10 15.000,0 15.000,0
3 Kenopi 176 m2 10 300,0 52.800,0
4 Outlet Pujasera 14 unit 10 1.700,0 23.800,0
5 Bangunan Kantor dan WC 1 paket 10 10.000,0 10.000,0
6 Perlengkapan Pujasera 12 paket 1 450,0 5.400,0
7 Iklan dibayar dimuka 12 bln 1 300,0 3.600,0
8 Peralatan Operasional :
- Meja & Kursi 14 unit 8 400,0 5.600,0
- Meja & Kursi tenda 14 unit 8 1.500,0 21.000,0
- Kipas angin tornado dinding Miyako 7 unit 4 439,9 3.079,3
- Proyektor Acer 1 unit 4 3.100,0 3.100,0
- Layar Proyektor 1 unit 7 3.195,0 3.195,0
- Perangkat Karaoke 1 paket 7 8.787,5 8.787,5
- Wifi Indihome 1 paket 75,0 75,0
- Panggung Kecil 1 unit 8 1.000,0 1.000,0
- Lampu philips 70w 17 unit 2 148,0 2.516,0
- Genset 5500 wat 1 unit 7 7.700,0 7.700,0
- Interior Pujasera dan Desain 1 set 5 15.000,0 15.000,0
- Bill Board (3m x 2m) 4x4 6 m2 8 1.250,0 7.500,0
- Tempat sampah 7 unit 6 708,0 4.956,0
9 Instalasi Listrik 1 paket 10 21.250,0 21.250,0
10 Perizinan dan Legalitas (IZIN HO) 3 tahun 3 10,5 6.300,0
Sub-Total 261.658,8
II Aktiva Kantor
1 Perlengkapan ATK 12 paket 1 100,0 1.200,0
2 Peralatan Kantor :
- Meja Kantor 1 unit 7 519,9 519,9
- Kursi Kantor 3 unit 7 299,9 899,7
- Kipas Angin Kantor 1 unit 4 359,9 359,9
- Komputer Acer Aspire AMC C600 1 unit 4 3.699,0 3.699,0
- Printer Epson L100 Infus 1 unit 4 1.300,0 1.300,0
- Lemari kantor 1 unit 8 878,0 878,0
Sub-Total 8.856,5
TOTAL 270.515,3
Sumber : Dokumentasi, Observasi dan Wawancara
Lampiran 11. Rincian Instalasi Listrik
Tenan daya 450 wat = 2 titik Lampu @ 175.000 = Rp 350.000
1 Stop Kontak @175.000 = Rp 175.000
1 panel box @ 175.000 = Rp 175.000
SLO = Rp 175.000
Daya 450 watt = Rp 450.000
Rp 1.325.000
14 Tenan ( Rp. 1.325.000 x 14 ) = Rp 18.550.000
PUJASERA (Kantor, Toilet dan Lapangan) daya 1.300 watt = 3 titik Lampu @ 175.000 = Rp 525.000
3 Stop Kontak @175.000 = Rp 525.000
1 panel box @ 175.000 = Rp 175.000
SLO = Rp 175.000
Daya 1.300 watt = Rp 1.300.000
Rp 2.700.000
Total Rp 21.250.000
Sumber : Wawancar
Lampiran 12 Proyeksi Laba/Rugi
Sumber : Data diolah
PROYEKSI LABA / RUGI Rp. 000
TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pendapatan
Sewa 360.000 420.000 420.000 420.000 420.000 420.000 420.000 420.000 420.000 420.000
Total 360.000 420.000 420.000 420.000 420.000 420.000 420.000 420.000 420.000 420.000
Biaya Operasional:
- Gaji Manajer (33.600) (33.600) (33.600) (33.600) (33.600) (33.600) (33.600) (33.600) (33.600) (33.600)
- Gaji Pengelola Monitoring (24.000) (24.000) (24.000) (24.000) (24.000) (24.000) (24.000) (24.000) (24.000) (24.000)
- Gaji Admin dan Keuangan (24.000) (24.000) (24.000) (24.000) (24.000) (24.000) (24.000) (24.000) (24.000) (24.000)
- Gaji Cleaning service (76.800) (76.800) (76.800) (76.800) (76.800) (76.800) (76.800) (76.800) (76.800) (76.800)
- Gaji Keamanan (36.000) (36.000) (36.000) (36.000) (36.000) (36.000) (36.000) (36.000) (36.000) (36.000)
- Listrik dan air (8.400) (8.400) (8.400) (8.400) (8.400) (8.400) (8.400) (8.400) (8.400) (8.400)
- Wifi (8.976) (8.976) (8.976) (8.976) (8.976) (8.976) (8.976) (8.976) (8.976) (8.976)
- Biaya perlengkapan Pujasera (5.400) (5.400) (5.400) (5.400) (5.400) (5.400) (5.400) (5.400) (5.400) (5.400)
- Biaya perlengkapan ATK (1.200) (1.200) (1.200) (1.200) (1.200) (1.200) (1.200) (1.200) (1.200) (1.200)
- Biaya sewa dibayar di muka (40.000) (40.000) (40.000) (40.000) (40.000) (40.000) (40.000) (40.000) (40.000) (40.000)
- Biaya Perawatan Kios (16.800) (16.800) (16.800) (16.800) (16.800) (16.800) (16.800) (16.800) (16.800) (16.800)
Total (275.176) (275.176) (275.176) (275.176) (275.176) (275.176) (275.176) (275.176) (275.176) (275.176)
Pemasaran :
- Gaji Marketing dan Programer (31.200) (31.200) (31.200) (31.200) (31.200) (31.200) (31.200) (31.200) (31.200) (31.200)
- Iklan (3.600) (3.600) (3.600) (3.600) (3.600) (3.600) (3.600) (3.600) (3.600) (3.600)
- Promosi (7.200) (7.200) (7.200) (7.200) (7.200) (7.200) (7.200) (7.200) (7.200) (7.200)
Total (42.000) (42.000) (42.000) (42.000) (42.000) (42.000) (42.000) (42.000) (42.000) (42.000)
- Penyusutan Aktiva Tetap (24.707) (24.707) (24.707) (24.707) (24.707) (24.707) (24.707) (24.707) (24.707) (24.707)
(341.883) (341.883) (341.883) (341.883) (341.883) (341.883) (341.883) (341.883) (341.883) (341.883)
Biaya Non Operasional:
-Biaya Bunga 16%
Laba (Rugi Bersih) Sebelum Pajak 18.117 78.117 78.117 78.117 78.117 78.117 78.117 78.117 78.117 78.117
Pajak PPh 1,00% (3.600) (4.200) (4.200) (4.200) (4.200) (4.200) (4.200) (4.200) (4.200) (4.200)
Laba (Rugi Bersih) 14.517 73.917 73.917 73.917 73.917 73.917 73.917 73.917 73.917 73.917
Akumulasi Keuntungan 14.517 88.435 162.352 236.269 310.187 384.104 458.021 531.938 605.856 679.773
Keterangan
TOTAL BIAYA OPERASIONAL