ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN...

126
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN IKAN LELE SANGKURIANG DI DAFU FARM, DEPOK, JAWA BARAT SKRIPSI AGUNG FEBRIANTO 11140920000058 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M/1441 H

Transcript of ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN...

Page 1: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN

IKAN LELE SANGKURIANG DI DAFU FARM, DEPOK,

JAWA BARAT

SKRIPSI

AGUNG FEBRIANTO

11140920000058

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M/1441 H

Page 2: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN

IKAN LELE SANGKURIANG DI DAFU FARM, DEPOK,

JAWA BARAT

Oleh:

AGUNG FEBRIANTO

11140920000058

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada

Program Studi Agribisnis

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M / 1441 H

Page 3: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan
Page 4: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan
Page 5: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Agung Febrianto

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 26 Februari 1997

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl. Sumber Alam No. 46 RT 05/RW 03 Kelurahan

Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang

Selatan

No. Hp : 085921658995

Email : [email protected]

PENDIDIKAN FORMAL

2014-2019 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2011-2014 SMAN 1 Kota Tangerang Selatan

2008-2011 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan

2002-2008 SDN Ciputat 9, Tangerang Selatan

PENGALAMAN ORGANISASI

2018-2019 Anggota HMI KOMFASTEK Cabang Ciputat

2017-2018 Ketua Komisi Pemilihan Umum UIN Jakarta

2017-2018 Sekretaris Bidang Komunikasi dan Informasi DEMA UIN Jakarta

2016-2017 Ketua Divisi Litbang Organisasi DEMA FST UIN Jakarta

2015-2017 Anggota Bidang Kewirausahaan DPW 2 POPMASEPI

Page 6: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

v

2014-2018 Anggota HMJ Agribisnis UIN Jakarta

2012-2013 Pengurus MPK SMAN 1 Kota Tangerang Selatan

PENGALAMAN KERJA

2018 Relawan Dompet Dhuafa

2017 Praktek Kerja Lapangan CV Sakana Indo Prima

Page 7: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

vi

RINGKASAN

Agung Febrianto, Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pembenihan Ikan Lele

Sangkuriang di Dafu Farm, Depok, Jawa Barat. Di bawah bimbingan Rahmi

Purnomowati dan Siti Rochaeni.

Ikan adalah salah satu hasil komoditi yang sangat potensial, karena

keberadaannya sebagai bahan pangan dapat diterima oleh berbagai lapisan

masyarakat, suku, dan agama. Salah satu jenis komoditi ikan yang mempunyai nilai

ekonomi cukup tinggi untuk dikembangkan adalah ikan lele. Budidaya ikan lele

mudah dan memiliki pertumbuhan yang cepat, umur panen untuk ikan lele hanya

memerlukan waktu 2-3 bulan. Selain itu, ikan lele juga kaya akan kandungan gizi.

Kota Depok merupakan salah satu daerah yang cocok untuk menghasilkan komoditi

ikan lele karena didukung suhu yang sesuai untuk melakukan kegiatan usahatani

ikan lele. Selain itu, usahatani ikan lele juga sudah menjadi primadona di Kota

Depok karena ikan lele menjadi alternatif utama untuk sumber protein hewani yang

murah dan rasa daging ikan lele disukai oleh masyarakat Kota Depok. Pembenihan

merupakan salah satu kegiatan usaha yang diminati oleh pembudidaya ikan lele di

Kota Depok karena modal yang dibutuhkan tidak terlalu banyak, durasi

pertumbuhannya lebih singkat, dan tidak memerlukan areal usaha yang luas. Salah

satu varietas ikan lele yang banyak dibudidayakan oleh pembudidaya ikan lele di

Kota Depok adalah ikan lele sangkuriang, sebagai komoditas unggulan yang

dikembangkan. Usaha pembenihan ikan lele sangkuriang yang ada di Kota Depok,

salah satunya adalah Dafu Farm. Usaha yang dijalankan adalah pembenihan ikan

lele sangkuriang, menggunakan dana untuk membiayai investasi dalam jangka

panjang. Risiko usaha pada kegiatan budidaya juga cukup besar. Untuk mengurangi

risiko tersebut perlu perencanaan yang tepat agar dana yang diinvestasikan dapat

memberikan keuntungan. Selain itu, biaya variabel seperti harga pakan yang

cenderung meningkat menyebabkan perubahan pada biaya produksi.

Tujuan dari penelitian ini adalah : 1). Mengetahui besar biaya dan

pendapatan usaha pembenihan ikan lele sangkuriang di Dafu Farm, Depok, Jawa

Barat. 2). Menganalisis pendapatan dan kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

lele sangkuriang di Dafu Farm yang ditinjau dari nilai R/C Rasio, B/C Rasio, Break

Even Point (BEP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan

Payback Period. 3). Menganalisis besar kenaikan biaya pakan dan penurunan harga

jual pada usaha pembenihan ikan lele sangkuriang di Dafu Farm yang dapat

ditoleransi.

Penelitian ini dilakukan di Dafu Farm, Depok, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

penelitian tersebut dilakukan secara sengaja (purposive). Data yang digunakan pada

penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Sumber data primer dari

penelitian ini diperoleh melalui wawancara langsung dengan Bapak Fuad selalu

pemilik usaha Dafu Farm. Sumber data sekunder terdiri dari laporan Dinas

Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Depok, data Badan Pusat

Statistika Kota Depok, laporan perusahaan, penelitian terdahulu dan jurnal terkait.

Metode penelitian yang digunakan untuk melakukan perhitungan menggunakan

Page 8: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

vii

R/C Rasio, B/C Rasio, Break Event Point (BEP), Net Present Value (NPV), Internal

Rate of Return (IRR), Payback Period, dan Analisis Sensitivitas (Switching Value).

Pengolahan data menggunakan Microsoft Excel dan kalkulator.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Total biaya usaha pembenihan

ikan lele sangkuriang di Dafu Farm selama satu tahun sebesar Rp. 137.469.500.

Total kas bersih usaha pembenihan ikan lele sangkuriang di Dafu Farm dalam satu

tahun sebesar Rp. 102.649.238. 2) Analisis kelayakan usaha pembenihan ikan lele

sangkuriang di Dafu Farm menghasilkan Nilai R/C Rasio sebesar 1,74

menunjukkan bahwa nilai R/C Rasio lebih dari satu (R/C Rasio > 1). Nilai B/C

Rasio sebesar 0,75 menunjukkan bahwa nilai B/C Rasio lebih dari nol (B/C Rasio

> 0). BEP Volume mendapatkan nilai sebesar 499.889 ekor benih dan BEP harga

mendapatkan nilai Rp. 158/ekor benih. Nilai Net Present Value (NPV) usaha

pembenihan ikan lele sangkuriang sebesar Rp. 3.160.351 dan bernilai positif. Nilai

Internal Rate of Return (IRR) sebesar 3,89% > 2,5%. Nilai Payback Period sebesar

2,05 menunjukkan bahwa usaha pembenihan ikan lele sangkuriang yang dilakukan

oleh Dafu Farm akan mengalami pengembalian modal dalam waktu 2 tahun 6 hari.

3) Berdasarkan hasil analisis sensitivitas, kenaikan biaya pakan dibagi menjadi dua

yaitu, biaya pakan indukan dan biaya pakan benih. Kenaikan biaya pakan indukan

sebesar 3%, 6%, dan 12% dapat ditoleransi. Kenaikan biaya pakan benih sebesar

3%masih dapat ditoleransi, sedangkan kenaikan biaya pakan benih sebesar 6% dan

12% tidak dapat ditoleransi karena menghasilkan NPV negatif. Penurunan harga

jual benih sebesar 3%, 6%, dan 12% sudah tidak dapat ditoleransi karena

menghasilkan nilai NPV negatif. 4). Berdasarkan hasil dari nilai R/C Rasio lebih

besar dari satu (R/C Rasio > 1), nilai B/C Rasio lebih besar dari nol (B/C Rasio >

0), hasil Net Present Value (NPV) bernilai positif, dan nilai Internal Rate of Return

(IRR) lebih besar dari suku bunga. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa usaha

pembenihan ikan lele sangkuriang yang dilakukan oleh Dafu Farm memberikan

keuntungan dan layak untuk dijalankan kedepannya.

Kata Kunci : Pendapatan, Kelayakan Finansial, Sensitivitas.

Page 9: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Puji dan syukur penulis ucapkan atas segala karunia dan berkah yang

diberikan Allah SWT, sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Analisis

Kelayakan Finansial Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang di Dafu

Farm, Depok, Jawa Barat” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam

penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para

sahabat, dan kepada kita semua yang mengharapkan syafa’at-nya di hari kiamat

nanti.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Pertanian pada Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi

ini, baik dalam bentuk dukungan moril maupun materil. Terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua penulis, Bapak Sulimin dan Ibu Ucu Marianah yang

senantiasa memberikan doa, dukungan moril maupun materil yang tidak

terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

2. Ibu Rahmi Purnomowati, SP, M.Si dan Ibu Dr. Siti Rochaeni, M.Si, selaku

Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan

Page 10: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

ix

bimbingan, arahan, dan dukungan kepada penulis selama penyusunan skripsi

ini.

3. Ibu Dr. Lilis Imamah Ichdayati, M.Si dan Bapak Dr. Iwan Aminudin, M.Si

selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak masukan sehingga

skripsi ini menjadi lebih baik.

4. Ibu Prof. Dr. Lily Surayya Eka Putri, M.Env.Stud selaku Dekan Fakultas

Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta

beserta jajarannya.

5. Ibu Ir. Siti Rochaeni, M.Si selaku Ketua Program Studi Agribisnis dan Ibu

Rizki Adi Puspita Sari, SP, MM selaku Sekretaris Program Studi Agribisnis,

Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

6. Ibu Dr. Ir. Elpawati, MP selaku Dosen Penasehat Akademik yang senantiasa

memberikan arahan dan motivasi selama perkuliahan.

7. Seluruh Dosen Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah yang tidak dapat disebutkan

satu persatu yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan, sehingga

memudahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi.

8. Bapak Fuad dan seluruh karyawan Dafu Farm yang telah bersedia

mengizinkan Dafu Farm sebagai lokasi penelitian dan memberikan ilmu dan

pengalaman mengenai usaha pembenihan ikan lele sangkuriang.

9. Sahabat-sahabat yang telah membantu dalam penulisan skripsi yaitu, Fadhil

Herawan, Puji Restu Permadani, Truwansui, Dhimas Rozil Gufron,

Page 11: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

x

Muhammad Bayu Pramono, Setiadi Amarullah, Azhar Dhika Wiratama, dan

Lutfy Nugraha atas dukungan, semangat serta saran yang sangat memotivasi

penulis untuk segera menyelesaikan penulisan skripsi ini.

10. Keluarga besar Agribisnis 2014, terima kasih banyak atas kebersamaan, do’a

dan dukungan kepada penulis selama ini.

11. Teman-teman HMJ Agribisnis UIN Jakarta, DEMA FST UIN Jakarta,

DEMA UIN Jakarta, KPU UIN Jakarta, KKN Muhajirun UIN Jakarta, dan

HMI KOMFASTEK UIN Jakarta yang telah menjadi bagian penting dalam

pembelajaran dan pengalaman penulis selama masa perkuliahan.

12. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi, penulis

mengucapkan terima kasih

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, masih

terdapat kekurangan baik implementasi maupun dalam penulisan. Namun

demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Terima kasih

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, November 2019

Penulis

Page 12: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ............................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………... xvi

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………... xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ........................................................................ 5

1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6

1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ikan Lele Sangkuriang ................................................................. 8

2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Lele Sangkuriang ............. 9

2.1.2 Keunggulan Ikan Lele Sangkuriang ................................... . 10

2.2. Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang ............................................. 12

2.2.1. Persiapan Induk .................................................................. 13

2.2.2. Persiapan Kolam Pemijahan ............................................. 13

2.2.3. Persiapan Induk pada Kolam Pemijahan............................ 14

2.2.4. Pemijahan ........................................................................... 14

2.2.5. Penetasan Telur .................................................................. 15

2.2.6. Pemeliharaan Larva ........................................................... 15

2.3. Biaya ............................................................................................. 16

2.4. Penyusutan ................................................................................... 17

2.5. Investasi ....................................................................................... 18

2.6. Pendapatan Usaha ........................................................................ 19

2.6.1. Analisis Penerimaan Atas Biaya (R/C Rasio) .................... 20

2.6.2. Analisis Rasio Keuntungan Atas Biaya (B/C Rasio) ........ 20

2.6.3. Analisis Break Even Point (BEP) ..................................... 21

Page 13: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

xii

2.7. Analisis Kelayakan Finansial Usaha ........................................... 21

2.7.1. Net Present Value (NPV) ................................................... 22

2.7.2. Internal Rate of Return ..................................................... 23

2.7.3. Payback Period ................................................................. 24

2.8. Analisis Sensitivitas .................................................................... 24

2.9. Penelitian Terdahulu ................................................................... 25

2.10. Kerangka Pemikiran ................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 34

3.2. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 34

3.3. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 35

3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data ......................................... 36

3.4.1. Analisis Biaya Usaha ........................................................ 36

3.4.2. Analisis Penyusutan .......................................................... 37

3.4.3. Analisis Penerimaan .......................................................... 37

3.4.4. Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) ...................................... 38

3.4.5. Analisis Penerimaan Atas Biaya (R/C Rasio) .................... 38

3.4.6. Analisis Rasio Keuntungan Atas Biaya (B/C Rasio) ......... 39

3.4.7. Analisis Break Even Point (BEP) ...................................... 40

3.4.8. Analisis Net Present Value (NPV) ..................................... 41

3.4.9. Analisis Internal Rate of Return (IRR) ............................. 42

3.4.10.Analisis Payback Period .................................................... 43

3.4.11. Analisis Sensitivitas ........................................................ 43

3.5. Definisi Operasional ..................................................................... 45

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Profil Dafu Farm .......................................................................... 47

4.1.1 Sejarah Dafu Farm ............................................................. 47

4.1.2 Visi dan Misi Dafu Farm .................................................. . 49

4.2 Sarana dan Prasarana Dafu Farm ................................................. 50

4.3 Kegiatan Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang

di Dafu Farm ................................................................................ 51

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Biaya Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Dafu Farm .... 56

Page 14: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

xiii

5.1.1 Biaya Kolam, Bangunan dan Peralatan Usaha Pembenihan Ikan

Lele Sangkuriang Dafu Farm ............................................. 56

5.1.2 Biaya Penyusutan Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang

Dafu Farm .......................................................................... 58

5.1.3 Biaya Tetap Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang

Dafu Farm ......................................................................... . 60

5.1.4 Biaya Variabel Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang

Dafu Farm ......................................................................... . 61

5.1.5 Total Biaya Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang

Dafu Farm ......................................................................... . 67

5.1.6 Total Investasi Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang

Dafu Farm ......................................................................... 68

5.2 Penerimaan Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang

Dafu Farm ................................................................................... 69

5.3 Kas Bersih Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang

Dafu Farm ................................................................................... 71

5.4 Analisis Pendapatan Usaha .......................................................... 72

5.4.1 Analisis R/C Rasio ............................................................. 72

5.4.2 Analisis B/C Rasio ............................................................. 74

5.4.3 Analisis Break Even Point (BEP) ...................................... 75

5.5 Analisis Kelayakan Finansial Usaha ........................................... 76

5.5.1 Analisis Net Present Value (NPV) ..................................... 78

5.5.2 Analisis Internal Rate of Raturn ........................................ 79

5.5.3 Analisis Payback Period .................................................... 80

5.5.4 Analisis Sensitivitas .......................................................... 81

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan .................................................................................. 91

6.2 Saran ............................................................................................. 92

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 93

LAMPIRAN ................................................................................................. 96

Page 15: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Data Produksi Perikanan Tahun 2018 Kota Depok ................................. 2

2. Data Produksi Pembenihan Tahun 2018 Kota Depok .............................. 3

3. Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu ......................... 30

4. Peralatan Produksi Pembeihan Ikan Lele Sangkuriang di Dafu Farm

Juli 2017- Juni 2018 ................................................................................ 51

5. Total Biaya Kolam, Bangunan dan Peralatan Usaha Pembenihan Ikan

Lele Sangkuriang Dafu Farm pada Bulan Juli 2017 – Juni 2018 ............ 57

6. Total Biaya Penyusutan Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang

Dafu Farm pada Bulan Juli 2017 – Juni 2018 ......................................... 59

7. Total Biaya Tetap Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang

Dafu Farm pada Bulan Juli 2017 – Juni 2018 .......................................... 60

8. Total Biaya Variabel Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang

Dafu Farm pada Bulan Juli 2017 – Juni 2018 .......................................... 62

9. Total Biaya Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Dafu Farm

pada Bulan Juli 2017 – Juni 2018 ............................................................ 67

10. Total Investasi Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang

Dafu Farm Tahun 2016 ........................................................................... 68

11. Penerimaan Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Dafu Farm

pada Juli 2017 – Juni 2018 ..................................................................... 70

12. Kas Bersih Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Dafu Farm

pada Juli 2017 – Juni 2018 ..................................................................... 71

13. Analisis R/C Rasio Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang

Dafu Farm pada Juli 2017 – Juni 2018 ................................................... 73

14. Analisis B/C Rasio Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang

Dafu Farm pada Juli 2017 – Juni 2018 ................................................... 74

15. Analisis BEP Produksi Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang

Dafu Farm pada Juli 2017 – Juni 2018 ................................................... 75

Page 16: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

xv

16. Analisis BEP Harga Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang

Dafu Farm pada Juli 2017 – Juni 2018 ................................................... 77

17. Analisis Net Present Value (NPV) Usaha Pembenihan Ikan Lele

Sangkuriang Dafu Farm pada Juli 2017 – Juni 2018 ............................ 78

18. Analisis Internal Rate of Return (IRR) Usaha Pembenihan Ikan Lele

Sangkuriang Dafu Farm pada Juli 2017 – Juni 2018 ............................ 79

19. Analisis Payback Period Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang

Dafu Farm pada Juli 2017 – Juni 2018 .................................................. 80

20. Hasil Analisis Sensitivitas dan Switching Value dengan Kenaikan Harga

Pakan Indukan untuk Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang

Dafu Farm pada Juli 2017 – Juni 2018 .................................................. 82

21. Hasil Analisis Sensitivitas dan Switching Value dengan Kenaikan Harga

Pakan Benih untuk Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang

Dafu Farm pada Juli 2017 – Juni 2018 .................................................. 85

22. Hasil Analisis Sensitivitas dan Switching Value dengan Penurunan Harga

Jual Benih untuk Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang

Dafu Farm pada Juli 2017 – Juni 2018 .................................................. 88

Page 17: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Kerangka Pemikiran ................................................................................. 33

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Kuesioner Wawancara ............................................................................. 96

2. Inflasi Kota Depok pada Bulan Juli 2017 sampai Juni 2018 ................... 99

3. Tata Letak Sarana dan Prasarana Dafu Farm .......................................... 100

4. Biaya Penyusutan Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang

Dafu Farm ................................................................................................ 101

5. Rincian Volume Penjualan Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang

Dafu Farm Setiap Bulan Selama Juli 2017 sampai Juni 2018 ................ 103

6. Analisis Internal Rate of Return (IRR) Usaha Pembenihan Ikan

Lele Sangkuriang Dafu Farm .................................................................. 104

7. Analisis Sensitivitas dengan Kenaikan Harga Pakan Indukan

Sebesar 3% .............................................................................................. 105

8. Analisis Sensitivitas dengan Kenaikan Harga Pakan Benih

Sebesar 3% .............................................................................................. 106

9. Analisis Sensitivitas dengan Penurunan Harga Jual Benih

Sebesar 3% .............................................................................................. 107

10. Dokumentasi ............................................................................................ 108

Page 18: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan adalah salah satu hasil komoditi yang sangat potensial, karena

keberadaannya sebagai bahan pangan dapat diterima oleh berbagai lapisan

masyarakat, suku, dan agama. Ikan sebagai bahan makanan mengandung protein

tinggi dan mengandung asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh, di

samping itu nilai biologisnya mencapai 90%, dengan jaringan pengikat sedikit

sehingga mudah dicerna. Hal paling penting adalah harganya jauh lebih murah

dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya. Ikan juga dapat digunakan

sebagai bahan obat – obatan, pakan ternak, dan lainnya. Kandungan kimia, ukuran,

dan nilai gizinya tergantung pada jenis, umur kelamin, tingkat kematangan, dan

kondisi tempat hidupnya (Adwiyah, 2008: 1).

Salah satu jenis komoditi ikan yang mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi

untuk dikembangkan adalah ikan lele. Ikan lele merupakan salah satu komoditas

unggulan, pengembangan usahanya dapat dilakukan mulai dari benih sampai

dengan ukuran konsumsi. Setiap segmen usaha ikan lele sangat menguntungkan.

(Rochaeni, 2009: 1).

Selain itu, ikan lele mudah dibudidayakan dan memiliki pertumbuhan yang

cepat, umur panen untuk ikan lele hanya memerlukan waktu 2-3 bulan. Selain itu,

ikan lele juga kaya akan kandungan gizi. Ikan lele disebut sebagai penyedia protein

yang baik, disamping mengandung fosfor, kalium, lemak, omega-3, omega-6, dan

vitamin B12. Kandungan lemak pada ikan lele hanya dua gram, jauh lebih rendah

Page 19: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

2

dibandingkan daging sapi atau ayam selain itu harga ikan lele relatif lebih

terjangkau (Rukmana dan Yudirachman, 2017: 12).

Kota Depok merupakan salah satu daerah yang cocok untuk menghasilkan

komoditi ikan lele karena didukung suhu yang sesuai untuk melakukan kegiatan

usahatani ikan lele. Daerah ini cukup strategis serta juga didukung dengan sumber

daya lahan dan air yang memadai, akses jalan yang cepat dan jangkauan pasar yang

cukup luas. Selain itu, usahatani ikan lele juga sudah menjadi primadona di Kota

Depok karena ikan lele menjadi alternatif utama untuk sumber protein hewani yang

murah dan rasa daging ikan lele disukai oleh masyarakat Kota Depok.

Perkembangan produksi ikan lele di Kota Depok juga mendapat dukungan dari

pemerintah Kota Depok melalui Dinas Perikanan agar tingkat produksi ikan lele di

Kota Depok mengalami peningkatan.

Perkembangan produksi ikan lele di Kota Depok pada tahun 2018 lebih besar

dibandingkan dengan produksi ikan konsumsi lainnya di Kota Depok. Produksi

perikanan Kota Depok pada tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Data Produksi Perikanan Kota Depok Tahun 2018

No. Jenis Ikan Triwulan (Ton) Jumlah

(Ton) I II III IV

1 Mas 85,02 82,96 84,12 86,24 338,34

2 Nila 52,07 51,05 54,45 54,21 211,78

3 Mujair 13,15 12,12 20,95 12,89 59,11

4 Gurame 96,67 94,61 110,55 125,97 427,8

5 Tawes 12,59 12,17 12,15 12,97 49,7

6 Patin 49,95 47,39 47,74 48,95 194,03

7 Lele 192,73 192,12 202,22 205,85 792,92

8 Bawal 15,86 15,54 18,66 19,12 69,18

Jumlah 518,04 507,96 550,84 566,02 2.142,86 Sumber : Dinas Perikanan Kota Depok (2019:1)

Page 20: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

3

Berdasarkan data pada Tabel 1, produksi ikan lele Kota Depok pada tahun 2018

berjumlah 792,92 ton. Menurut Kasubag Dinas Perikanan Depok (2019), jumlah

produksi pembesaran ikan lele pada tahun 2018 mengalami kenaikan sesuai target

dari Dinas Perikanan Kota Depok, yaitu sebesar 4% dari tahun sebelumnya.

Produksi ikan lele merupakan yang terbesar di Kota Depok tahun 2018, yaitu

sebesar 37% dibandingkan dengan produksi ikan konsumsi lainnya di Kota Depok.

Pembenihan merupakan salah satu kegiatan usaha yang diminati oleh

pembudidaya ikan lele di Kota Depok karena modal yang dibutuhkan tidak terlalu

banyak, durasi pertumbuhannya lebih singkat, dan tidak memerlukan areal usaha

yang luas. Selain itu, usaha pembenihan juga perlu dilakukan untuk menjaga

keberlanjutan usaha pembesaran dan kuliner lele di Kota Depok. Tingkat produksi

benih ikan lele di Kota Depok tahun 2018 lebih besar 58% dibandingkan produksi

pembenihan ikan konsumsi lainnya. Berikut data terakhir produksi pembenihan

ikan lele Kota Depok tahun 2018.

Tabel 2. Data Produksi Pembenihan Kota Depok Tahun 2018

No. Jenis Ikan Triwulan (Ekor) Jumlah

(Ekor) I II III IV

1 Mas 420.293 470.502 465.750 537.150 1.893.695

2 Nila 652.258 467.800 475.300 590.900 2.186.258

3 Mujair 64.375 64.300 63.900 64.100 256.675

4 Gurame 500.616 469.625 480.730 495.900 1.946.871

5 Tawes 70.857 70.685 69.950 78.750 290.242

6 Patin 1.538.755 1.550.290 1.652.205 1.821.010 6.562.260

7 Lele 4.632.900 4.929.255 5.123.200 5.782.155 20.467.510

8 Bawal 355.295 354.522 355.965 390.775 1.456.557

Jumlah 8.235.349 8.376.979 8.687.000 9.760.740 35.060.068 Sumber : Dinas Perikanan Kota Depok (2019:2)

Berdasarkan data pada Tabel 2 produksi pembenihan ikan lele Kota Depok

pada tahun 2018 berjumlah 20.467.510 ekor. Menurut Kasubag Dinas Perikanan

Page 21: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

4

Kota Depok, jumlah produksi pembenihan ikan lele tahun 2018 mengalami

peningkatan sebesar 4% dari tahun 2017. Produksi pembenihan ikan lele di Kota

Depok adalah produksi pembenihan terbesar dari produksi pembenihan ikan

konsumsi yang ada di Kota Depok.

Salah satu varietas ikan lele yang banyak dibudidayakan oleh pembudidaya

ikan lele di Kota Depok adalah ikan lele sangkuriang. Menurut Warisno dan Dahana

(2009: 1), ikan lele sangkuriang adalah salah satu komoditas perikanan budidaya

unggulan yang dikembangkan. Oleh karena itu, ikan lele jenis sangkuriang

memiliki prospek pasar yang cukup baik dilihat dari kelebihan ikan lele, yaitu dapat

bertahan hidup dalam kondisi air yang minimum, sehingga masyarakat banyak

membudidayakannya. Selain itu ikan ini juga dapat dipijahkan sepanjang tahun,

tumbuh lebih cepat, dapat hidup pada lingkungan yang kotor dan sedikit oksigen,

lebih tahan terhadap penyakit, dan dapat mencapai ukuran yang lebih besar, dan

dapat diberikan pakan tambahan bermacam-macam.

Dafu Farm yang berlokasi di Kelurahan Bedahan Kecamatan Sawangan Kota

Depok merupakan salah satu lokasi usaha pembenihan ikan lele sangkuriang yang

baru menjalankan usahanya selama 3 tahun. Dafu Farm telah dapat menyuplai

benih ikan lele sangkuriang untuk para pelaku usaha pembesaran ikan lele

sangkuriang di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Rata-rata

jumlah produksi benih ikan lele sangkuriang yang dihasilkan oleh Dafu Farm

sekitar 150.000 – 200.000 ekor setiap satu bulan.

Dafu Farm dalam menjalankan usaha pembenihan ikan lele sangkuriang

tersebut membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk membiayai investasi dalam

Page 22: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

5

jangka panjang. Risiko usaha pada kegiatan budidaya juga cukup besar. Untuk

mengurangi risiko tersebut perlu perencanaan yang tepat agar dana yang

diinvestasikan dapat memberikan keuntungan. Selain itu, biaya variabel seperti

harga pakan yang cenderung meningkat menyebabkan perubahan pada biaya

produksi. Dengan demikian, penting melakukan analisis untuk mengetahui biaya

dan pendapatan dari usaha yang dijalankan masih menguntungkan atau sebaliknya.

Selain itu, menganalisis kelayakan finansial usaha untuk meyakinkan bahwa usaha

tersebut dapat dikatakan layak untuk dijalankan dilihat dari aspek finansial.

Kemudian dalam penelitian ini juga menganalisis sensitivitas yang terjadi jika

terdapat perubahan-perubahan biaya variabel dalam menjalankan usaha

pembenihan ikan lele sangkuriang di Dafu Farm. Berdasarkan latar belakang

tersebut, maka perlu dilakukan penelitian yang berjudul “Analisis Kelayakan

Finansial Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang di Dafu Farm, Depok,

Jawa Barat.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini

sebagai berikut :

1. Berapa besar biaya dan pendapatan usaha pembenihan ikan lele sangkuriang di

Dafu Farm, Depok, Jawa Barat ?

2. Apakah usaha pembenihan ikan lele sangkuriang di Dafu Farm dapat memberi

keuntungan dan layak jika ditinjau dari nilai R/C Rasio, B/C Rasio, Break Even

Page 23: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

6

Point (BEP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan

Payback Period ?

3. Berapa besar kenaikan biaya pakan dan penurunan harga jual yang dapat

ditoleransi pada usaha pembenihan ikan lele sangkuriang di Dafu Farm agar

tidak mengalami kerugian?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah

1. Mengetahui besar biaya dan pendapatan usaha pembenihan ikan lele

sangkuriang di Dafu Farm, Depok, Jawa Barat.

2. Menganalisis pendapatan dan kelayakan finansial usaha pembenihan ikan lele

sangkuriang di Dafu Farm yang ditinjau dari nilai R/C Rasio, B/C Rasio, Break

Even Point (BEP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR)

dan Payback Period.

3. Menganalisis besar kenaikan biaya pakan dan penurunan harga jual pada usaha

pembenihan ikan lele sangkuriang di Dafu Farm yang dapat ditoleransi.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Dafu Farm,

masyarakat, penulis dan peneliti lainnya.

1. Bagi Dafu Farm, sebagai bahan informasi dan evaluasi dalam pengembangan

usaha pembenihan ikan lele sangkuriang.

Page 24: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

7

2. Bagi masyarakat, sebagai bahan informasi, masukan dan pertimbangan untuk

usaha pembenihan ikan lele sangkuriang.

3. Bagi penulis, penelitian ini ditujukan untuk menyelesaikan skripsi yang

merupakan syarat untuk mendapatkan gelar sarjana dan sebagai proses

pembelajaran melakukan penelitian.

4. Bagi peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang

bermanfaat dan menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Dafu Farm dalam produksi benih ikan lele

sangkuriang. Objek penelitian ini adalah analisis pendapatan serta menganalisis

tingkat sensitivitas kenaikan biaya pakan dan penurunan harga jual yang terjadi

dalam usaha pembenihan ikan lele sangkuriang di Dafu Farm, Depok, Jawa Barat.

Data yang dianalisis adalah biaya dan penerimaan pada periode Juli 2017 – Juni

2018.

Page 25: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Lele Sangkuriang

Ikan lele sangkuriang merupakan varietas ikan lele hasil pemuliaan genetik

dari para peneliti di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT)

Sukabumi. Latar belakang pemuliaan genetik ikan sangkuriang adalah untuk

memperbaiki kualitas genetik ikan lele dumbo yang terus menerus menurun dari

waktu ke waktu akibat manajemen induk yang kurang tepat. Ikan lele sangkuriang

telah dikukuhkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

sebagai komoditas baru ikan unggul melalui Surat Keputusan Menteri Kelautan dan

Perikanan RI No. KP.26./MEN/2004 tanggal 21 Juli 2004.

Ikan lele sangkuriang merupakan hasil perbaikan genetik melalui cara silang

balik (back cross) antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan

generasi keenam (F6) yang kemudian menghasilkan jantan dan betina F2-6. Jantan

F2-6 dikawinkan dengan betina generasi kedua (F2) dan hasilnya adalah ikan lele

sangkuriang. Induk betina F2 yang digunakan merupakan koleksi yang ada di Balai

Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi yang berasal dari

keturunan kedua lele dumbo yang diintroduksi dari Afrika ke Indonesia tahun 1985.

Sementara induk jantan F6 merupakan persediaan induk yang ada di Balai Besar

Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi. Ikan lele sangkuriang mempunyai

laju pertumbuhan lebih cepat dibanding ikan lele dumbo (Rukmana dan

Yudirachman, 2017: 30).

Page 26: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

9

2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Lele Sangkuriang

Menurut Warisno dan Dahana (2009: 4), ikan lele sangkuriang memiliki

klasifikasi taksonomi yang sama dengan lele dumbo, yaitu:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Pisces

Sub Kelas : Telestei

Ordo : Ostariophusi

Sub Ordo : Siluridae

Family : Clariidae

Genus : Clarias

Species : Clarias gariepinus

Secara umum, penampilan tubuh ikan lele sangkuriang seperti halnya ikan lele

pada umumnya. Ikan lele sangkuriang memiliki kulit yang licin dan berlendir, serta

tidak memiliki sisik sama sekali. Ikan lele sangkuriang berwarna hitam, hitam

keunguan, atau hitam kehijauan pada bagian punggung, dan putih kekuningan pada

bagian perut. Seperti kebanyakan ikan lele dumbo, ikan lele sangkuriang memiliki

kepala yang panjang, bahkan lebih panjang dibandingkan ikan lele dumbo pada

umumnya. Panjang kepala ikan lele dumbo lebih dari seperempat panjang total

tubuhnya, sedangkan ikan lele sangkuriang memiliki tubuh yang lebih panjang

dibandingkan ikan lele dumbo biasa pada umur yang sama. Bentuk kepala

menggepeng (depress), dengan mulut yang relatif lebar, mempunyai empat pasang

sungut (Warisno dan Dahana, 2009: 5).

Page 27: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

10

Ikan lele sangkuriang memiliki tiga sirip tunggal yaitu sirip punggung, sirip

ekor, dan sirip dubur. Sementara itu sirip yang berpasangan ada dua yaitu sirip dada

dan sirip perut. Pada sirip dada terdapat sepasang patil atau duri keras yang dapat

digunakaan untuk mempertahankan diri dan kadang-kadang dapat dipakai untuk

berjalan dipermukaan tanah. Pada bagian atas ruangan rongga insang terdapat alat

pernapasan tambahan yang berbentuk seperti batang pohon yang penuh dengan

kapiler-kapiler darah (Rukmana dan Yudirachman, 2017: 31).

2.1.2 Keunggulan Ikan Lele Sangkuriang

Menurut Warisno dan Dahana (2009: 9-12), ikan lele sangkuriang memiliki

banyak keunggulan dibanding lele lokal maupun lele dumbo biasa. Keunggulan ini

antara lain:

1. Pertumbuhannya lebih cepat

Pertumbuhan lele sangkuriang lebih cepat dibanding lele dumbo biasa. Pada

tahap pendederan I, pertumbuhan lele sangkuriang mencapai 29,26%, sementara

lele dumbo biasa hanya 20,38%. Pada tahap pendederan II, pertumbuhan lele

sangkuriang mencapai 13,96%, lele dumbo biasa hanya 12,18%. Pada tahap

pembesaran lele konsumsi, pertumbuhan lele sangkuriang mencapai 3,53%,

sedangkan lele dumbo biasa hanya 2,73%. Pada tahap pembesaran calon induk,

pertumbuhan lele sangkuriang mencapai 0,85%, sementara lele dumbo biasa hanya

0,62%.

2. Umur panen lebih pendek

Dengan pertumbuhan yang lebih cepat, lele sangkuriang dapat lebih cepat

dipanen dibanding lele dumbo biasa. Lele ukuran konsumsi biasanya dipanen saat

Page 28: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

11

bobotnya 100-150 gram (7-10 ekor lele/kg). Untuk mencapai ukuran ini, lele

sangkuriang hanya membutuhkan waktu 60-70 hari, sedangkan lele dumbo biasa

butuh waktu 100-110 hari (asumsi pemeliharaan intensif).

3. Daya tetas telur tinggi

Daya telur lele sangkuriang lebih tinggi dibanding lele dumbo biasa. Daya telur

lele sangkuriang mencapai 40.000-60.000 butir/kilogram bobot induk, sedangkan

lele dumbo biasa hanya 20.000-30.000 butir/kilogram bobot induk. Daya tetas telur

lele sangkuriang juga lebih tinggi dibanding lele dumbo biasa, mencapai 90% lebih,

sementara lele dumbo biasa hanya 80% lebih. Dengan demikian, anakan yang

dihasilkan lebih banyak untuk setiap kali pemijahan.

4. Food Conversion Ratio (FCR) rendah

Food Conversion Ratio adalah perbandingan antara jumlah pakan yang

diberikan dengan pertambahan bobot ikan. Nilai FCR lele sangkuriang lebih rendah

dibanding lele dumbo biasa. Lele sangkuriang memiliki FCR antara 0,8-1,0 dengan

rata-rata sekitar 0,9. Lele dumbo biasa memiliki FCR antara 1,0-1,1.

Nilai FCR 0,9 menunjukkan bahwa dengan pemberian 90 kg pakan akan

dihasilkan pertambahan bobot seberat 100 kg. Pada lele dumbo biasa, untuk

menghasilkan pertumbuhan bobot seberat 100 kg dibutuhkan pakan sebanyak

100-110 kg. Dengan nilai FCR yang lebih rendah berarti kebutuhan biaya pakan

juga menjadi lebih rendah.

5. Toleransi terhadap penyakit lebih tinggi

Lele sangkuriang memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap beberapa jenis

bakteri penyebab penyakit, antara lain Trichodina sp. dan Ichthiophthirius sp. Hasil

Page 29: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

12

penelitian BBPBAT Sukabumi menunjukkan bahwa jumlah bakteri jenis ini lebih

sedikit pada kolam pemeliharaan lele sangkuriang dibanding pada kolam

pemeliharaan lele dumbo biasa.

6. Kualitas daging lebih baik

Dari segi konsumen, daging lele sangkuriang memiliki kualitas yang lebih baik

karena umur panen yang lebih muda. Banyak konsumen berpendapat bahwa

semakin tua umur lele, semakin menurun kualitas dagingnya. Pendapat ini agaknya

benar sehingga pada umumnya konsumen menyukai lele dumbo dengan bobot

100-150 gram yang dipanen pada umur 100-110 hari. Untuk mendapatkan lele

sangkuriang dengan bobot yang sama, hanya diperlukan waktu 60-70 hari. Dengan

umur yang lebih muda, totok (tempurung kepala) lele sangkuriang cukup renyah

dan dapat dikonsumsi. Hal ini penting karena panjang kepala lele dumbo dan

sangkuriang mencapai seperempat panjang total tubuhnya.

7. Teknik budidaya mudah

Budidaya lele sangkuriang sebenernya tidak berbeda dengan budidaya lele

dumbo biasa, bahkan relatif lebih mudah. Hal ini karena budidaya lele sangkuriang

lebih cepat panen. Selain itu, lele sangkuriang juga memiliki daya tahan yang

cukup tinggi terhadap berbagai bakteri penyebab penyakit.

2.2 Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang

Menurut Warisno dan Dahana (2009: 13-19), tahap-tahap dalam proses

pembenihan ikan lele sangkuriang adalah sebagai berikut:

Page 30: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

13

2.2.1 Persiapan Induk

Pertama-tama perlu dilakukan pemilihan induk terlebih dahulu, dalam

pemilihan induk lele sangkuriang harus diperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhi produktivitas telur yang akan dihasilkan dalam pemijahan yang

akan lakukan. Kriteria induk jantan atau betina yang berada dalam masa produktif

(siap untuk dipijahkan) antara lain:

1. Induk berusia ± 8 s/d 30 bulan

2. Berat induk berkisar antara 1,2 s/d 4 kg

3. Bentuk tubuh normal, tidak ada kelainan, dan dalam kondisi sehat.

Sebelum dipijahkan, induk jantan dan induk betina ditempatkan secara

terpisah dalam kolam induk berukuran 1 x 1 x 1 meter. Pakan yang diberikan

kepada calon induk adalah pakan yang mengandung cukup banyak protein.

Kombinasi pakan yang tepat adalah pelet (25%) dan makanan tambahan berprotein

tinggi lain (75%). Misalnya ikan kecil, daging keong, daging bekicot, dan

sebagainya. Jumlah pakan yang diberikan per hari adalah 3-5% dari bobot calon

induk yang dipelihara.

2.2.2 Persiapan Kolam Pemijahan

Kolam pemijahan dapat berupa kolam tembok atau kolam terpal. Ukuran

kolam tidak perlu besar, cukup 2 x 2 m untuk sepasang induk. Tinggi kolam sekitar

0,6 meter, diisi air setinggi 30-50 cm. Untuk mencegah induk melompat keluar saat

berkejar-kejaran, kolam pemijahan ditutup anyaman bambu, anyaman daun kelapa,

tripleks, ataupun bahan lain.

Page 31: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

14

Air yang digunakan untuk memijahkan sebaiknya air sumur atau air sungai

yang belum tercemar. Untuk tempat menempelnya telur di dasar bak pemijahan

dipasang kakaban atau anyaman ijuk. Kakaban sebaiknya dapat menutup seluruh

dasar kolam untuk memastikan bahwa semua telur dapat menempel pada kakaban.

Kakaban dipasang mendatar pada dasar kolam.

2.2.3 Pelepasan Induk pada Kolam Pemijahan

Induk yang telah siap dipijahkan segera dipindah ke kolam pemijahan.

Pemindahan dilakukan dengan hati-hati agar ikan tidak mengalami stress, terutama

induk jantan. Bila siap pijah maka induk jantan akan semakin lincah dan agresif,

sementara induk betina semakin lamban dan kurang licah sehingga lebih mudah

untuk dipindahkan.

Induk dilepaskan di kolam pemijahan 8 - 12 jam sebelum proses pemijahan

alami dimulai, yaitu sekitar pukul 10.00 malam. Jadi sebaiknya induk sudah

dimasukkan ke kolam pemijahan pada pukul 10.00 pagi, atau selambat-lambatnya

pukul 12.00 siang. Setiap kolam pemijahan hanya boleh diisi sepasang induk yang

sudah siap pijah. Apabila induk yang dimasukkan lebih dari sepasang maka akan

terjadi pertarungan yang justru akan menyebabkan gagalnya proses pemijahan.

2.2.4 Pemijahan

Pemijahan alami berlangsung pada malam hari antara pukul 22.00 dan selesai

pada pagi hari sekitar pukul 05.00. Sebelum proses pemijahan dimulai, induk lele

akan saling kejar. Kolam pemijahan harus benar-benar tertutup untuk menghindari

induk melompat keluar kolam. Setelah memijah, telur yang sudah terbuahi akan

menempel pada kakaban.

Page 32: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

15

Seringkali pemijahan harus menunggu beberapa hari baru berhasil, bahkan

kadang tidak membawa hasil sama sekali. Keberhasilan pemijahan sangat

dipengaruhi oleh kondisi indukan dan lingkungan. Indukan harus benar-benar

dalam kondisi siap memijah dan lingkungan (air dan kolam) yang digunakan juga

harus benar-benarsesuai.

2.2.5 Penetasan Telur

Setelah proses pemijahan selesai, induk harus segera dipindahkan ke kolam

induk agar tidak memakan telurnya sendiri. Kakaban yang sudah mengandung telur

dapat segera dipindah ke kolam penetasan atau tetap dibiarkan di kolam pemijahan.

Posisi kakaban harus dibalik dari posisi semula sehingga telur kemudian berada di

bagian bawah kakaban. Di bawah kakaban ditaruh ikatan ijuk dengan ukuran 30-50

cm untuk tempat berkumpul larva yang baru menetas.

Telur akan menetas 24 – 36 jam setelah pembuahan. Setelah 36 jam dapat

dipastikan telur yang baik telah menetas seluruhnya. Sisanya merupakan telur yang

tidak dapat menetas, berwarna kuning dan terkadang berjamur. Setelah telur

menetas, kakaban segera diangkat agar tidak menjadi tempat berkumpulnya larva.

Dengan tidak adanya kakaban, larva akan dapat berenang dengan bebas.

2.2.6 Pemeliharaan Larva dan Benih

Setelah menetas, larva tetap dipelihara di kolam penetasan. Hingga umur tiga

hari, larva belum perlu diberi pakan karena cadangan makanan yang berasal dari

telur masih mencukupi kebutuhan hidupnya. Selain itu, larva juga belum cukup kuat

untuk makan makanan dari luar. Pada hari keempat dan seterusnya, larva mulai

diberi pakan alami yang berukuran kecil. Beberapa jenis pakan yang dianjurkan

Page 33: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

16

untuk digunakan, yaitu cacing sutera (Tubifex sp.) atau kutu air (Daphnia sp.).

Pakan ini terus diberikan hingga larva mencapai ukuran tahap pendederan sekitar

2-3 cm.

Setelah berumur 14 hari benih sudah bervariasi ukurannya dan perlu disortir.

Pembagian ukuran penyortiran yaitu, ukuran 1 - 2 cm, ukuran 2 – 3 cm, ukuran

3 – 4 cm, ukuran 4 – 5 cm, ukuran 5 – 6 cm, ukuran 6 -7 cm, ukuran 7 – 8 cm,

ukuran 8 – 9 cm, dan yang paling besar ukuran 9 – 10 cm. Pemberian pakan pada

benih ikan lele dilakukan 3 kali sehari. Beberapa pakan yang dianjurkan untuk

digunakan, yaitu pelet pf 500, pelet pf 800, dan pelet pf 1000.

2.3 Biaya

Secara umum dapat dikatakan bahwa biaya adalah semua dana yang digunakan

dalam melaksanakan suatu kegiatan. Biaya dalam terminologi keuangan

didefinisikan sebagai sumber-sumber daya yang diadakan untuk mendapatkan

keuntungan atau mencapai tujuan tertentu di masa depan (Padangaran, 2013: 45).

Menurut Soekartawi (2016: 56) biaya dalam usahatani adalah sejumlah uang

yang dibayarkan untuk pembelian barang dan jasa bagi kegiatan usahatani. Biaya

usahatani merupakan pengorbanan yang dilakukan oleh petani dalam mengelola

usahanya dalam mendapatkan hasil yang maksimal. Biaya dalam usahatani dapat

diklasifikasikan menjadi dua, yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel

(variable cost).

Biaya tetap didefinisikan sebagai biaya yang secara total tidak berubah saat

aktivitas produksi meningkat atau menurun sepanjang kapasitas normal. Total biaya

Page 34: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

17

tetap akan berubah di luar rentang aktivitas yang relevan (Dewi dan Kristanto,

2015: 11). Besarnya biaya tetap ini tidak tergantung pada besar kecilnya produksi

yang diperoleh seperti biaya untuk sewa tanah, pajak, alat pertanian, gaji, dan iuran

irigasi. Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan

jumlah hasil yang diinginkan. Makin tinggi jumlah output yang dikehendaki,

semakin besar pula jumlah biaya variabel yang harus dikeluarkan. Contoh biaya

variabel yaitu biaya tenaga kerja, harga benih atau bibit, harga pupuk atau harga

bahan baku (Padangaran, 2013 : 48).

2.4 Penyusutan

Pembebanan biaya atas harta berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih

dari satu tahun adalah melalui penyusutan. Penyusutan atas pengeluaran untuk

pembelian, pendirian, penambahan, perbaikan, atau perubahan harta berwujud yang

dimiliki dan digunakan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan

yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun (Muljono, 2006: 113).

Menurut Suratiyah (2006: 35), untuk memperhitungkan penyusutan pada

dasarnya bertitik tolak pada harga perolehan (cost) sampai dengan modal tersebut

dapat memberikan manfaat bagi suatu usaha. Salah satu cara yang dapat digunakan

untuk memperhitungkan nilai penyusutan sekaligus digunakan dalam penelitian

yaitu metode garis lurus. Rumus matematis penyusutan sebagai berikut :

𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 =𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑒𝑙𝑖 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑖𝑠𝑎

𝑈𝑚𝑢𝑟 𝐸𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠

Page 35: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

18

Dimana harga beli dikurangi dengan nilai sisa atau nilai residu suatu produk

yang telah lewat masa ekonomisnya dibagi dengan umur ekonomis dari benda

tersebut.

2.5 Investasi

Menurut Nurochim (2010: 185) investasi merupakan sejumlah modal atau

biaya yang digunakan untuk memulai usaha atau mengembangkan usaha. Investasi

adalah menanamkan modal pada perusahaan untuk dapat memproduksi sebuah

produk, baik dalam produk jasa maupun produk barang yang dapat dijual dengan

tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Adapun pengertian lain dari investasi

menurut istilah keuangan adalah menyisihkan sebagian uang untuk mendapatkan

keuntungan di masa yang akan datang. Cara berinvestasi bisa membeli

produk-produk investasi, seperti obligasi, reksadana, saham atau produk investasi

lainnya (Lina, 2016: 54).

Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu investasi pada financial

assets dan investasi pada real assets. Investasi pada financial assets dilakukan di

pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga

pasar uang, dan lainnya. Atau dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham,

obligasi, dan lainnya. Sedangkan investasi pada real assets diwujudkan dalam

bentuk pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan perkebunan, dan

lainnya (Halim, 2015: 13).

Page 36: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

19

2.6 Pendapatan Usaha

Menurut Soekartawi (2016: 58) pendapatan usahatani adalah selisih antara

penerimaan dan semua biaya. Penerimaan usahatani adalah perkalian antara

produksi dengan harga jual. Penerimaan usahatani, yaitu penerimaan dari semua

sumber usahatani yang meliputi jumlah penambahan investasi, nilai penjualan hasil,

nilai penggunaan rumah dan barang yang dikonsumsi. Untuk menghitung

penerimaan, data mengenai jenis dan jumlah produk serta harga dari masing-masing

jenis produk yang dijual harus diketahui. Sedangkan pengeluaran usahatani adalah

semua biaya operasional dengan tanpa memperhitungkan bunga dari modal

usahatani dan nilai kerja pengelola usahatani. Pengeluaran ini meliputi pengeluaran

tunai, penyusutan benda fisik, pengurangan nilai inventaris, dan nilai tenaga kerja

yang tidak dibayar.

Soekartawi (2016: 58) juga menjelaskan bahwa pendapatan usahatani

dibedakan menjadi pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total.

Dimana pendapatan atas biaya tunai merupakan pendapatan yang diperoleh atas

biaya-biaya yang benar-benar dikeluarkan oleh petani, sedangkan pendapatan atas

biaya total merupakan pendapatan setelah dikurangi biaya tunai dan biaya

diperhitungkan. Selain itu untuk menganalisis biaya dan pendapatan usaha,

umumnya disertai analisis seperti analisis rasio penerimaan atas biaya (R/C Ratio),

analisis rasio keuntungan atas biaya (B/C Ratio), dan analisis titik impas (break

even point).

Page 37: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

20

2.6.1 Analisis Penerimaan Atas Biaya Total (R/C Ratio)

Menurut Soekartawi (2016: 85), analisis R/C rasio merupakan analisis yang

membandingkan antara penerimaan dan biaya. Analisis R/C rasio adalah singkatan

dari Return Cost Ratio, atau dikenal sebagai perbandingan (nisbah) antara

penerimaan dan biaya.

Nilai R/C Ratio lebih besar dari satu menunjukkan bahwa penambahan biaya

satu satuan mata uang (dalam hal rupiah) maka akan menghasilkan tambahan

penerimaan yang lebih besar dari pada satu satuan mata uang. Sebaliknya, jika nilai

rasio lebih kecil dari satu berarti penambahan biaya satu satuan mata uang maka

akan menghasilkan penerimaan kurang dari satu satuan mata uang. Suatu usahatani

dapat dikatakan layak akan menguntungkan apabila nilai R/C Ratio lebih besar dari

satu, jika R/C Ratio lebih kecil dari satu maka usahatani dikatakan tidak

menguntungkan, jika R/C Ratio sama dengan satu maka usahatani dikatakan tidak

menguntungkan dan tidak pula merugikan.

2.6.2 Analisis Rasio Keuntungan Atas Biaya (B/C Ratio)

Menurut Soekartawi (2016: 88), analisis B/C rasio merupakan analisis

perbandingan antara keuntungan dan biaya. B/C rasio adalah perbandingan nilai

selisih biaya manfaat yang positif dan negatif. Analisis B/C rasio ini pada

prinsipnya sama saja dengan analisis R/C rasio, hanya saja pada analisis B/C rasio

ini data yang dipentingkan adalah besarnya manfaat.

Analisis rasio keuntungan atas biaya (B/C Ratio) adalah perbandingan antara

tingkat keuntungan yang diperoleh dengan total biaya yang dikeluarkan. Suatu

usaha dikatakan layak dan memberikan manfaat apabila B/C Ratio lebih besar dari

Page 38: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

21

nol, begitupun sebaliknya. Semakin besar nilai rasio B/C Ratio, maka semakin besar

pula manfaat yang akan diperoleh dari usaha tersebut.

2.6.3 Analisis Break Even Point (BEP)

Analisis break even point atau bisa juga disebut analisis titik pulang pokok

adalah suatu teknik analisis yang digunakan untuk menghitung jumlah volume

produksi, sebuah usaha akan mencapai titik di mana penerimaan persis sama

dengan total modal yang digunakan. Setiap usaha harus berproduksi di atas dari

volume produksi pulang pokok agar dapat tetap beroperasi. Oleh karena besarnya

hasil produksi lebih banyak ditentukan oleh besar kecilnya biaya variable, melalui

analisis break even point ini juga dapat dihitung berapa seharusnya modal yang

harus digunakan untuk membeli input-input variabel agar titik pulang pokok

tercapai atau bahkan terlampaui (Padangaran, 2013: 93).

Suatu usaha akan berada pada titik break even point apabila dalam suatu

periode aktivitas usaha, tidak memperoleh laba dan tidak juga mengalami kerugian.

Artinya, jika seluruh pendapatan perussahaan yang diperoleh dijumlahkan, maka

jumlah tersebut sama besarnya dengan seluruh biaya yang dikeluarkan.

2.7 Analisis Kelayakan Finansial Usaha

Analisis kelayakan finansial usaha adalah sebuah studi untuk mengkaji secara

komprehensif dan mendalam terhadap kelayakan sebuah usaha. Layak atau tidak

layak dijalankannya sebuah usaha merujuk pada hasil pembandingan semua faktor

ekonomi yang akan dilokasikan ke dalam sebuah usaha atau bisnis baru dengan

hasil pengembaliannya yang akan diperoleh dalam jangka waktu tertentu (Johan,

Page 39: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

22

2011: 8). Untuk menjalankan usaha diperlukan sebuah studi kelayakan apakah

sebuah usaha layak dijalankan atau tidak dijalankan. Jika layak untuk dijalankan,

landasan apa saja yang menjadikan layak dan begitu juga jika tidak layak, faktor-

faktor apa saja yang menyebabkan ketidaklayakan usaha tersebut

(Jumingan, 2009: 12).

Studi kelayakan tidak hanya perlu dijalankan untuk usaha baru, tapi juga

produk baru yang akan dijalankan oleh perusahaan. Studi kelayakan tidak hanya

untuk usaha baru saja, tetapi termasuk juga dalam pengembangan anak perusahaan

atau unit usaha baru, termasuk akuisi perusahaan lainnya. Bagi seorang pengusaha

analisis kelayakan membantu untuk mengukur apakah usaha pada saat itu berhasil

atau tidak. Untuk menganalisis kelayakan finansial pada umumnya disertai dengan

analisis seperti Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan

Payback Period (Johan, 2011 : 119).

2.7.1 Net Present Value (NPV)

Menurut Umar (2001: 200) Net Present Value adalah selisih antara present

value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih

(aliran kas operasional maupun aliran kas terminal) di masa yang akan datang.

Dalam hal ini, Net Present Value menunjukkan besarnya kelebihan atau kekurangan

nilai sekarang penerimaan (benefit) dibandingkan dengan nilai sekarang dari biaya

(cost) selama jangka waktu pelaksanaan investasi.

Apabila dalam hasil perhitungan NPV lebih besar dari nol atau positif, berarti

investasi menguntungkan sehingga layak untuk diteruskan. Jika hasil perhitungan

NPV lebih kecil dari nol atau negatif, maka investasi merugikan sehingga tidak

Page 40: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

23

layak untuk diteruskan. Jika hasil perhitungan sama dengan nol, artinya investasi

tersebut tidak rugi tetapi juga tidak memperoleh keuntungan jika dilaksanakan

(Padangaran, 2013: 154)

2.7.2 Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return adalah hasil bunga yang sesungguhnya dijanjikan oleh

suatu usulan proyek investasi selama umurnya (Halim, 2007: 39). Menurut Umar

(2001: 198) metode IRR digunakan untuk mencari tingkat bunga yang

menyamakan nilai sekarang dari arus yang diharapkan di masa datang, atau

penerimaan kas, dengan mengeluarkan investasi awal.

Kriteria Internal Rate of Return (IRR) adalah satu angka yang menunjukkan

persentase keuntungan yang dapat diperoleh setiap tahun dari suatu investasi

selama umur investasi. Dalam penentuan kelayakan investasi, indikator IRR ini

dibandingkan dengan tingkat bunga uang yang berlaku di bank karena tingkat

bunga simpanan di bank merupakan biaya imbangan (opportunity cost) dari dana

yang diinvestasikan tersebut (Padangaran, 2013: 156).

Apabila nilai IRR lebih besar dari tingkat bunga, berarti investasi

menguntungkan dan layak untuk dilanjutkan. Jika nilai IRR lebih kecil dari tingkat

bunga, artinya investasi merugikan dan tidak layak untuk dilanjutkan. Jika nilai IRR

sama dengan tingkat bunga berarti brek even, artinya investor bisa melakukan

investasi tetapi keuntungannya akan sama jika dana itu disimpan di bank.

(Padangaran, 2013: 157).

Page 41: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

24

2.7.3 Payback Period

Payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali

pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback

period merupakan rasio antara pengeluaran investasi dengan cash inflow-nya yang

hasilnya merupakan satuan waktu (Umar, 2001: 197).

Perhitungan payback period digunakan untuk mengetahui berapa lama

investasi modal kembali, dilihat dari keuntungan bersih proyek sesudah

diperhitungkan pajak perusahaan. Semakin cepat investasi kembali, maka semakin

baik bagi pemilik modal.

2.8 Analisis Sensitivitas

Menurut Gittinger (2008: 420) analisis sensitivitas dilakukan untuk mengkaji

kembali kelayakan usaha yang telah dilakukan. Analisis sensitivitas merupakan

perlakuan terhadap ketidakpastian. Tujuan analisis ini adalah menilai apa yang

terjadi dengan hasil analisis kelayakan usaha jika terjadi perubahan harga.

Analisis sensitivitas sangat diperlukan terutama pada proyek yang memiliki

prospek yang panjang. Untuk ini, yang perlu diperhatikan mengenai

komponen-komponen apa yang mudah berubah (peka) baik pada komponen biaya

maupun komponen keuntungan. Besarnya perubahan komponen biaya atau

komponen keuntungan berbeda-beda pada berbagai bidang investasi, karena itu

perlu dilakukan pengamatan yang cermat mengenai perubahan-perubahan yang

terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama sebelumnya.

Page 42: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

25

Secara umum, yang mudah berubah adalah harga-harga input yang naik atau

hasil produksi dan harga hasil produksi yang turun pada periode-periode tertentu

sebagai akibat dari kondisi alam atau perkembangan ekonomi dunia. Dalam jangka

panjang, aspek yang juga sering mengalami perubahan adalah pajak penghasilan

dari investasi atau kenaikan upah tenaga kerja. Jadi sensitivitas dilakukan untuk

melihat sampai berapa persen peningkatan atau penurunan faktor-faktor tersebut

dapat mengakibatkan perubahan dalam kriteria investasi yaitu layak menjadi tidak

layak dilaksanakan (Padangaran, 2013 : 159).

2.9 Penelitian Terdahulu

Hasil-hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini dan dapat

dijadikan dasar serta bahan pertimbangan dalam mengkaji penelitian ini sebagai

berikut:

1. Penelitian lain dilakukan oleh Rahmadani (2016) dengan judul Analisis Biaya

dan Pendapatan Ikan Lele Sangkuriang Teknik Tradisional dan Biofloc di kota

Depok (Studi Kasus di Pokdakan Mandiri Sangkuriang dan PT. Agro 165

Nusantara Jaya). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui biaya yang

dikeluarkan pada pembesaran ikan lele sangkuriang teknik tradisional dan

biofloc, mengetahui pendapatan yang diperoleh pada usaha pembesaran ikan

lele sangkuriang teknik tradisional dan biofloc, menganalisis kelayakan usaha

pembesaran ikan lele sangkuriang dilihat dari R/C Ratio, B/C Ratio, Break Even

Point (BEP), dan Payback Period, serta mengetahui kelebihan dan kelemahan

teknik tradisional dengan biofloc pada usaha pembesaran ikan lele sangkuriang.

Page 43: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

26

Data yang digunakan adalah data primer dengan melakukan wawancara

langsung kepada anggota Pokdatan Mandiri Sangkuriang. Alat analisis yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis kelayakan usaha dengan

menggunakan R/C Ratio, B/C Ratio, Break Even Point, dan Payback period.

Hasil analisis tersebut yaitu biaya yang dikeluarkan usaha pembesaran ikan lele

sangkuriang dalam satu periode menggunakan teknik tradisional pada 7 kolam

bulat berdiameter 1,70m dengan menebar 7.000 ekor bibit sebesar Rp.

10.971.713 dan menggunakan teknik biofloc pada 5 kolam bulat berdiameter

2,20m dengan menebar 13.750 ekor sebesar Rp. 17.754.308. Pendapatan yang

diperoleh usaha pembesaran ikan lele sangkuriang dalam satu periode

menggunakan teknik tradisional pada 7 kolam bulat berdiameter 1,70 m dengan

menebar 7.000 ekor bibit sebesar Rp. 2.118.287 dan menggunakan teknik

biofloc pada 5 kolam bulat berdiameter 2,20 m dengan menebar 13.750 ekor

sebesar Rp. 4.763.692. Pada usaha pembesaran ikan lele sangkuriang teknik

tradisional didapatkan nilai R/C ratio sebesar 1,193, nilai B/C ratio sebesar

0,193, BEP volume sebesar 645 kg, BEP harga sebesar Rp. 14.249, dan payback

period dalam waktu 11 bulan 27 hari (4 periode). Pada usaha pembesaran ikan

lele sangkuriang teknik biofloc didapatkan nilai R/C ratio sebesar 1,268, nilai

B/C ratio sebesar 0,268, BEP volume sebesar 986 kg, BEP harga sebesar Rp.

14.192, dan payback period dalam waktu 7 bulan 18 hari (3 periode). Teknik

biofloc pada usaha pembesaran ikan lele sangkuriang lebih baik digunakan dari

pada teknik tradisional.

Page 44: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

27

2. Penelitian yang dilakukan oleh Jamaludin (2015) dengan judul Analisis

Pendapatan Usaha Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang (Clarias Gariepinus) di

Bojong Farm Kabupaten Bogor. Penelitian ini dilakukan karena terdapat

permasalahan yang dialami oleh Bojong Farm yaitu, Bojong Farm belum bisa

memenuhi permintaan dari konsumen tersebut dikarenakan produksi ikan lele

di Bojong Farm belum bisa maksimal untuk memproduksi ikan lele sangkuriang

siap konsumsi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui biaya dan

pendapatan usaha pembesaran ikan lele sangkuriang di Bojong Farm,

menganalisis kelayakan usaha pembesaran ikan lele sangkuriang di Bojong

Farm dengan menggunakan R/C Ratio, B/C Ratio, Break Event Point dan

Payback Period, serta menganalisis kenaikan biaya variabel pada usaha. Alat

analisis dalam penelitian ini dengan menggunakan perhitungan R/C Rasio, B/C

Rasio, Break Even Point dan analisis switching value untuk menilai sensitivitas

kelayakan usaha terhadap perubahan kenaikan biaya variabel dalam usaha

pembesaran ikan lele sangkuriang di Bojong Farm. Hasil penelitian ini

menunjukkan total biaya usaha pembesaran ikan lele sangkuriang sebesar Rp

23.530.537, dan total pendapatan usaha pembesaran ikan lele sangkuriang di

Bojong Farm sebesar Rp 6.469.427. Analisis kelayakan usaha pembesaran ikan

lele sangkuriang di Bojong Farm menghasilkan R/C Ratio sebesar 1,27, B/C

Ratio sebesar 0,27, BEP terbagi menjadi dua yaitu, BEP produksi dan BEP

harga. BEP produksi mendapatkan nilai sebesar 1.177 kg, sedangkan BEP harga

mendapatkan nilai Rp 15.687, dan payback period dalam jangka waktu 1 tahun

10 bulan 25 hari (8 periode). Dilihat dari aspek kelayakan usaha bahwa usaha

Page 45: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

28

pembesaran ikan lele sangkuriang (Clarias Gariepinus) di Bojong Farm layak

untuk dijalankan. Berdasarkan hasil analisis sensivitas didapatkan bahwa

kenaikan biaya variabel sebesar 7% masih bisa ditoleransi, namun kenaikan

biaya variabel sebesar 31% maka Bojong Farm akan mengalami kerugian.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Rohatta (2015) dengan judul Analisis Biaya dan

Pendapatan Usaha Pembesaran Ikan Patin di CV. Al-Malik Farm (AMF) Patin

Depok. Penelitian ini dilakukan karena terdapat permasalahan di CV AMF

Patin, yaitu CV AMF Patin dalam menjalankan usaha budidaya pembesaran

ikan patin belum dapat mengelola usahanya secara tepat. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui besar biaya dan pendapatan pada usaha pembesaran

ikan patin di CV AMF Patin, dan mengevaluasi keberlanjutan usahatani

pembesaran ikan patin CV AMF Patin dengan melihat R/C Ratio, B/C Ratio,

Break Even Point (BEP) dan Payback Period. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa total biaya yang dikeluarkan di CV. AMF Patin ini sebesar Rp

558.300.000 untuk satu tahun (2 musim) dan menghasilkan ikan patin sebanyak

53.888 kg, dengan harga Rp 13.500/kg. Dari total biaya serta harga yang berlaku

tersebut, penerimaan usaha yang diperoleh sebesar Rp 727.448.000, sehingga

pendapatan usaha yang diterima CV. AMF Patin ini adalah Rp 169.188.000.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Normansyah (2014) dengan judul Analisis

Usahatani Sayuran (Studi Kasus: Kelompok Tani Jaya, Desa Ciaruteun Ilir,

Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor). Tujuan penelitian ini adalah

untuk menganalisis tingkat pendapatan usahatani sayuran di Kelompok Tani

Jaya Desa Ciaruteun Ilir, dan menganalisis tingkat efisiensi usahatani sayuran

Page 46: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

29

di Kelompok Tani Jaya Desa Ciaruteun Ilir. Berdasarkan hasil penelitian

didapatkan pendapatan usahatani sayuran kelompok Tani Jaya Desa Ciaruteun

Ilir tahun 2013 mencapai Rp 1.706.736.500. Nilai R/C Rasio sebesar 2,99, dan

nilai B/C Ratio sebesar 1,99 menunjukkan bahwa kondisi usahatani sayuran

layak untuk dijalankan dan memiliki prospek yang bagus untuk dikembangkan.

BEP produksi rata-rata sayuran petani di Kelompok Tani Jaya secara

keseluruhan untuk bayam 1.356 kg, kangkung 1.530 kg, dan caisim 1.699 kg

serta BEP harga untuk bayam Rp 1.726,-/kg, kangkung Rp 954,-/kg, dan caisim

Rp 1.805,-/kg.

Page 47: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

30

Tabel 3. Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu.

No. Penulis Judul Persamaan Perbedaan

1. Rahmadani

(2016)

Analisis Biaya dan

Pendapatan Ikan

Lele Sangkuriang

Teknik Tradisional

dan Biofloc di

kota Depok (Studi

Kasus di

Pokdakan Mandiri

Sangkuriang dan

PT. Agro 165

Nusantara Jaya)

-Komoditas

Perikanan : ikan

lele

-Penggunaan

metode R/C

Ratio, B/C Ratio,

Break Even

Point, dan

Payback Period

-Penggunaan

metode NPV dan

IRR

- Penggunaan

analisis

sensitivitas

2. Jamaludin

(2015)

Analisis

Pendapatan Usaha

Pembesaran Ikan

Lele Sangkuriang

di Bojong Farm,

Kabupaten Bogor

-Komoditas

Perikanan : ikan

lele

-Penggunaan

metode R/C

Ratio, B/C Ratio,

Break Even

Point, dan

Payback Period

-Penggunaan

analisis

sensitivitas

-Penggunaan

metode NPV dan

IRR

3. Rohatta

(2015)

Analisis Biaya dan

Pendapatan Usaha

Pembesaran Ikan

Patin di CV AL-

Malik Farm

(AMF) Patin,

Depok

-Penggunaan

metode R/C

Ratio, B/C Ratio,

Payback Period

dan Break Even

Point

-Komoditas

Perikanan : ikan

patin

-Penggunaan

metode NPV dan

IRR

-Penggunaan

analisis

sensitivitas

4. Normansyah

(2014)

Analisis

Pendapatan

Usahatani Sayuran

(Studi Kasus:

Kelompok Tani

Jaya, Desa

Ciaruteun Ilir,

Kecamatan

Cibungbulang,

Kabupaten Bogor

-Penggunaan

metode R/C

Ratio, B/C Ratio,

dan Break Even

Point

-Subjek yang

diteliti ikan lele

-Penggunaan

metode NPV,

IRR, dan

Payback Period

-Penggunaan

analisis

sensitivitas

Page 48: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

31

2.10 Kerangka Pemikiran

Penelitian ini mengkaji tentang usaha pembenihan ikan lele sangkuriang di

Kota Depok, Jawa Barat. Salah satu lokasi usaha pembenihan ikan lele sangkuriang

di Kota Depok adalah Dafu Farm. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis

besarnya biaya dan pendapatan usaha pembenihan ikan lele sangkuriang di Dafu

Farm. Selain itu dalam penelitian ini juga menganalisis kelayakan usaha untuk

meyakinkan bahwa usaha pembenihan ikan lele sangkuriang di Dafu Farm dapat

dikatakan layak atau tidak untuk dijalankan. Pendapatan diperoleh dari penerimaan

dikurangi dengan biaya produksi. Penerimaan ini berasal dari total produksi dikali

dengan harga jual. Biaya produksi berasal dari hasil penjumlahan biaya tetap dan

biaya variabel.

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap pengumpulan data terlebih

dahulu yaitu dengan melakukan wawancara, observasi dan studi pustaka. Data yang

digunakan dalam penelitian ini berasal dari data usaha pembenihan ikan lele

sangkuriang di Dafu Farm, data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistika Kota

Depok, dan juga Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Depok.

Analisis pendapatan digunakan untuk menghitung besarnya tingkat

pendapatan yang diperoleh pada usaha pembenihan ikan lele sangkuriang di Dafu

Farm dengan menghitung penerimaan atas biaya (R/C Rasio), keuntungan atas

biaya (B/C Rasio), dan Break Even Point (BEP). Perhitungan kelayakan usaha

dalam penelitian ini dengan menggunakan beberapa metode yaitu, Net Present

Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Period. Selain itu, dalam

penelitian ini juga melakukan analisis sensitivitas yang digunakan untuk menilai

Page 49: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

32

apa yang terjadi jika terdapat perubahan-perubahan biaya yang terjadi dalam

menjalankan usaha pembenihan ikan lele sangkuriang. Hasil dari analisis tersebut

akan disimpulkan bahwa usaha pembenihan ikan lele sangkuriang Dafu Farm layak

atau tidak layak untuk dijalankan. Apabila hasilnya layak, usaha dapat terus

dilaksanakan dan rekomendasi difokuskan pada pengembangan perusahaan

kedepan. Apabila tidak layak, maka usaha pembenihan ikan lele sangkuriang Dafu

Farm harus mengadakan evaluasi dan perbaikan dalam usaha. Berdasarkan uraian

di atas, maka gambaran kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada

Gambar 1.

Page 50: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

33

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang

di Kota Depok

Biaya Produksi :

1. Biaya Tetap

2. Biaya Variabel

Total Penerimaan

Analisis Pendapatan Usaha

R/C Ratio

B/C Ratio

BEP (Break Even Point)

Dafu Farm

Analisis Kelayakan Usaha

Aspek Finansial

NPV (Net Present Value)

Internal Rate of Return (IRR)

Payback Period

Analisis Sensitivitas

Layak

Tidak Layak

Pengembangan Usaha

Evaluasi Usaha

Page 51: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

34

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Dafu Farm yang berlokasi di Jl. H. Sulaiman,

Kampung Perigi, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa

Barat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive, dengan

pertimbangan Kota Depok merupakan salah satu kota yang mempunyai potensi

dalam pengembangan dan pemasaran ikan lele sangkuriang.

Selain itu, Dafu Farm merupakan tempat yang direkomendasikan Dinas

Perikanan Kota Depok untuk melakukan penelitian dan Dafu Farm baru

menjalankan kegiatan usaha sekitar 3 tahun maka perlu dilakukan analisis

pendapatan untuk mengetahui besarnya biaya dan pendapatan usaha tersebut.

Selain itu, perlu dilakukan analisis kelayakan finansial usaha untuk meyakinkan

bahwa usaha tersebut dapat dikatakan layak untuk dijalankan dilihat dari aspek

finansial. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Januari 2019 sampai

dengan bulan Maret 2019.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Sumber data primer dari penelitian ini diperoleh melalui wawancara

langsung dengan Bapak Fuad selaku pemilik usaha Dafu Farm. Pemilik usaha yang

telah dijadikan narasumber dipandu dengan daftar pertanyaan yang telah disiapkan

sebelumnya pada Lampiran 1, yang mencakup data biaya produksi, data jumlah

Page 52: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

35

produksi, data harga jual, dan data penerimaan usaha, serta informasi lainnya yang

berhubungan dengan penelitian.

Sumber data sekunder terdiri dari laporan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian

dan Perikanan Kota Depok, data Badan Pusat Statistika Kota Depok, laporan

perusahaan, penelitian terdahulu dan jurnal yang terkait. Data sekunder berguna

sebagai data penunjang dalam penelitian ini.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini dengan

menggunakan metode wawancara, kuesioner, dan studi pustaka.

a. Wawancara

Metode wawancara sering digunakan untuk mendapatkan informasi dari

orang atau masyarakat. Wawancara dilakukan dengan cara penyampaian

sejumlah pertanyaan dari pewawancara kepada narasumber. Penulis

mengadakan wawancara langsung dengan Bapak Fuad selaku pemilik usaha

Dafu Farm yang terpilih sebagai narasumber karena Bapak Fuad merupakan

pengelola keuangan di Dafu Farm. Informasi yang dikumpulkan tentang biaya

dan pendapatan yang dihasilkan dari usaha pembenihan ikan lele sangkuriang

di Dafu Farm.

b. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

pemilik usaha Dafu Farm untuk dijawab agar dapat mengetahui biaya dan

Page 53: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

36

penerimaan yang dibutuhkan dalam satu periode usaha pembenihan ikan lele

sangkuriang. Kuesioner pada penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1.

c. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder.

Pengumpulan data dengan metode ini dilakukan dengan cara mempelajari

literatur-literatur yang berhubungan dengan topik penelitian, antara lain buku,

jurnal dan bahan bacaan lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.4 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif.

Metode kualitatif dilakukan dengan analisis deskriptif untuk mendapatkan

gambaran umum perusahaan yang meliputi sejarah, struktur oganisasi, sarana

prasarana, dan kegiatan usaha pembenihan ikan lele sangkuriang. Metode

kuantitatif dilakukan dengan analisis finansial untuk mengetahui sejauh mana

kegiatan usaha dapat dikatakan memiliki manfaat dan layak untuk dikembangkan

dilihat dari analisis R/C Rasio, B/C Rasio, Break Even Point (BEP), Net Present

Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period, dan analisis

sensitivitas. Pengolahan data dengan metode kuantitatif ini menggunakan alat bantu

berupa software komputer melalui program Microsof Excel 2013.

3.4.1 Analisis Biaya Usaha

Mengacu kepada Soekartawi (2016: 56), analisis biaya usaha pembenihan ikan

lele sangkuriang dapat dilakukan dengan menjumlahkan biaya tetap dan biaya tidak

Page 54: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

37

tetap. Perhitungan analisis biaya usaha pembenihan ikan lele sangkuriang dapat

dirumuskan sebagai berikut:

TBPL = BTPL + BVPL

Keterangan :

TBPL : total biaya pembenihan lele sangkuriang.

BTPL : biaya tetap pembenihan lele sangkuriang.

BVPL : biaya variabel pembenihan lele sangkuriang.

3.4.2 Penyusutan

Mengacu kepada Padangaran (2013: 48), metode yang digunakan untuk

perhitungan penyusutan usaha pembenihan ikan lele sangkuriang adalah metode

garis lurus (straight line method). Dalam metode ini nilai penyusutan sama

besarnya dari tahun ke tahun atau dari bulan ke bulan, tergantung satuan waktu yang

digunakan. Rumus yang digunakan untuk menghitung penyusutan dengan metode

garis lurus adalah sebagai berikut:

Penyusutan = 𝑁𝐵𝑖−NS𝑖

UE𝑖

Keterangan :

NBi : Nilai Beli Barang ke i

NSi : Nilai Sisa Barang ke i

UEi : Umur Ekonomis Barang ke i

3.4.3 Analisis Penerimaan

Mengacu kepada Soekartawi (2016: 54), analisis penerimaan usaha dapat

dilakukan dengan perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Hal

tersebut dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

Page 55: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

38

TPPL = JBL . HBL

Keterangan :

TPPL : total penerimaan pembenihan lele sangkuriang.

JBL : jumlah benih lele sangkuriang

HBL : harga benih lele sangkuriang.

3.4.4 Arus Kas Bersih (Net Cash Flow)

Mengacu kepada Halim (2007: 30), selama proyek investasi beroperasi selama

itu pula akan terjadi arus kas keluar (cash outflow), misalnya untuk membayar

biaya-biaya operasional. Di sisi lain juga akan terjadi arus kas masuk (cash inflow),

misalnya dari penjualan produk. Bila arus kas masuk melebihi arus kas keluar, maka

akan terdapat arus kas bersih (Net Cash Flow). Perhitungan Net Cash Flow dapat

dijelaskan pada rumus sebagai berikut:

KBPL = LSPPL + PAT

Keterangan :

KBPL : kas bersih pembenihan lele sangkuriang.

LSPPL : laba setelah pajak usaha pembenihan lele sangkuriang.

PAT : penyusutan aset tetap.

3.4.5 Analisis Rasio Peneriman atas Biaya (R/C Rasio)

Mengacu kepada Soekartawi (2016: 85), analisis R/C rasio merupakan analisis

yang membandingkan antara penerimaan dan biaya. Analisis ini digunakan untuk

melihat perbandingan total penerimaan dengan total biaya. Secara sistematis R/C

Rasio dapat dirumuskan sebagai berikut:

R/C Rasio Pembenihan Lele Sangkuriang = 𝑇𝑃𝑃𝐿

𝑇𝐵𝑃𝐿

Page 56: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

39

Keterangan :

TPPL : total penerimaan pembenihan lele sangkuriang.

TBPL : total biaya pembenihan lele sangkuriang.

Dengan kriteria hasil sebagai berikut:

1. R/C Rasio > 1 berarti usaha pembenihan ikan lele sangkuriang menguntungkan

dan layak untuk dijalankan.

2. R/C Rasio < 1 berarti usaha pembenihan ikan lele sangkuriang tidak

menguntungkan dan tidak layak untuk dijalankan.

3. R/C Rasio = 1 berarti usaha pembenihan ikan lele sangkuriang yang dijalankan

dalam kondisi titik impas.

3.4.6 Analisis Rasio Keuntungan atas Biaya (B/C Rasio)

Mengacu kepada Soekartawi (2016: 88), analisis B/C rasio merupakan analisis

perbandingan antara kas bersih dan biaya. B/C rasio adalah perbandingan nilai

selisih biaya manfaat yang positif dan negatif. Suatu usaha dikatakan layak dan

memberikan manfaat apabila B/C Ratio lebih besar dari nol. Semakin besar nilai

rasio B/C Ratio, maka semakin besar pula manfaat yang akan diperoleh dari usaha

tersebut. Secara sistematis B/C Rasio dapat dirumuskan sebagai berikut:

B/C Rasio Pembenihan Lele Sangkuriang = 𝐾𝐵𝑃𝐿

𝑇𝐵𝑃𝐿

Keterangan :

KBPL : kas bersih pembenihan lele sangkuriang.

TBPL : total biaya pembenihan lele sangkuriang.

Page 57: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

40

Dengan kriteria hasil sebagai berikut:

1. B/C Rasio > 0 berarti usaha pembenihan ikan lele sangkuriang menguntungkan

dan layak untuk dijalankan.

2. B/C Rasio < 0 berarti usaha pembenihan ikan lele sangkuriang tidak

menguntungkan dan tidak layak untuk dijalankan.

3. B/C Rasio = 0 berarti usaha pembenihan ikan lele sangkuriang yang dijalankan

dalam kondisi titik impas.

3.4.7 Analisis Break Even Point (BEP)

Mengacu kepada Padangaran (2013: 93), analisis break even point atau bisa

juga disebut analisis titik pulang pokok adalah suatu teknik analisis yang digunakan

untuk menghitung jumlah volume produksi, sebuah usaha akan mencapai titik di

mana penerimaan persis sama dengan total modal yang digunakan. Ada dua jenis

perhitungan BEP yaitu, BEP volume dan BEP harga produksi. Secara sistematis

dapat dirumuskan sebagai berikut:

BEP Volume Pembenihan Lele Sangkuriang (Ekor) = 𝑇𝐵𝑃𝐿

𝐻𝐵𝐿

Keterangan :

TBPL : total biaya pembenihan lele sangkuriang.

HBL : harga benih lele sangkuriang.

BEP Harga Pembenihan Lele Sangkuriang (Rp/Ekor) = 𝑇𝐵𝑃𝐿

𝑉𝑃𝐵𝐿

Keterangan :

TBPL : total biaya pembenihan lele sangkuriang.

VPBL : volume penjualan benih lele sangkuriang.

Page 58: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

41

BEP Produksi bertujuan untuk mengetahui volume produksi yang dibutuhkan

untuk mencapai titik impas dalam usaha pembenihan ikan lele sangkuriang.

Sedangkan BEP harga digunakan untuk mengetahui berapa harga yang dibutuhkan

untuk mencapai titik impas dalam usaha pembibitan ikan lele sangkuriang.

3.4.8 Analisis Net Present Value (NPV)

Mengacu kepada Halim (2007: 37), Net Present Value (NPV) merupakan

metode analisis keuangan yang memasukkan faktor nilai waktu uang (time value of

money) karena nilai uang akan bertambah sejalan dengan berjalannya waktu. Nilai

yang dihasilkan untuk masa yang akan datang atau sedang berjalan dikalikan

dengan faktor nilai waktu sehingga menyamakan nilai dengan nilai investasi

sekarang. Adapun rumusan perhitungannya adalah sebagai berikut:

𝑁𝑃𝑉𝑃𝐿 =KBPL 1

(1 + 𝑟)+

KBPL 2

(1 + 𝑟)2+ ⋯ +

KBPL n

(1 + 𝑟)𝑛− Investasi

Keterangan:

NPVPL : Net Present Value Pembenihan Lele Sangkuriang.

KBPL 1 : kas bersih pembenihan lele sangkuriang tahun pertama.

KBPL 2 : kas bersih pembenihan lele sangkuriang tahun kedua.

KBPL N : kas bersih pembenihan lele sangkuriang tahun ke N.

r : Diskonto.

Investasi : Modal atau biaya yang digunakan untuk usaha

Kriteria yang digunakan untuk menilai kelayakan dengan rumus NPV adalah

sebagai berikut:

1. Usaha pembenihan ikan lele sangkuriang dinilai layak jika NPV bernilai positif

atau lebih besar dari nol.

Page 59: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

42

2. Usaha pembenihan ikan lele sangkuriang dinilai tidak layak jika NPV bernilai

negatif atau lebih kecil dari nol.

3. Usaha pembenihan ikan lele sangkuriang dinilai tidak rugi tetapi juga tidak

memperoleh keuntungan jika NPV sama dengan nol.

3.4.9 Analisis Internal Rate of Return (IRR)

Mengacu kepada Halim (2007: 39), Internal Rate of Return (IRR) merupakan

metode penilaian kelayakan usaha dengan menggunakan perluasan metode nilai

sekarang. Internal Rate of Return (IRR) digunakan untuk mengetahui pada tingkat

suku bunga berapa nilai NPV sama dengan nol. Adapun rumusan perhitungannya

adalah sebagai berikut:

𝐼𝑅𝑅 Pembenihan Lele Sangkuriang = 𝑖1 +𝑁𝑃𝑉𝑃𝐿1

𝑁𝑃𝑉𝑃𝐿1 − 𝑁𝑃𝑉𝑃𝐿2𝑥(i2 − i1)

Keterangan :

IRR = nilai Internal Rate of Return dalam persentase.

NPVPL1 = Net Present Value Pembenihan Lele Sangkuriang pada DF

(discount factor) terkecil.

NPVPL2 = Net Present Value Pembenihan Lele Sangkuriang pada DF

(discount factor) terbesar.

i1 = tingkat suku bunga pertama.

i2 = tingkat suku bunga kedua.

Apabila nilai IRR lebih besar dari tingkat bunga, berarti investasi

menguntungkan dan layak untuk dilanjutkan. Jika nilai IRR lebih kecil dari tingkat

bunga, artinya investasi merugikan dan tidak layak untuk dilanjutkan. Jika nilai IRR

Page 60: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

43

sama dengan tingkat bunga berarti break even, artinya investor bisa melakukan

investasi tetapi keuntungannya akan sama jika dana itu disimpan di bank.

3.4.10 Analisis Payback Period

Mengacu kepada Kasmir dan Jakfar (2005: 154), metode payback period

merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode) pengembalian

investasi suatu proyek atau usaha. Perhitungan payback period dapat dilakukan

secara sistematis dengan rumus sebagai berikut:

𝑝𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 pembenihan lele sangkuriang = 𝐼

𝑃𝑈𝑃𝐿 𝑥 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

Keterangan :

I : Investasi.

PUPL : pendapatan usaha pembenihan lele sangkuriang.

3.4.11 Analisis Sensitivitas dan Switching Value

Analisis sensitivitas perlu dilakukan karena dalam analisis kelayakan usaha,

perhitungan umumnya didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang mengandung

ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang. Tujuan

analisis sensitivitas adalah untuk menilai apa yang akan terjadi dengan hasil analisis

kelayakan suatu kegiatan investasi atau bisnis apabila terjadi perubahan di dalam

perhitungan biaya atau manfaat.

Analisis sensitivitas bertujuan untuk mengetahui seberapa peka kelayakan

usaha terhadap perubahan pada tiap-tiap bagian dari tahapan analisis usaha. Untuk

mengukur perubahan-perubahan yang terjadi maka perlu diasumsikan bahwa

perubahan-perubahan yang terjadi itu hanya pada satu bagian (variabelnya) saja,

sedangkan yang lain dianggap tetap. (Sofyan, 2003: 117).

Page 61: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

44

Analisis sensitivitas pembenihan lele sangkuriang menggunakan metode nilai

pengganti (switching value) dengan mengganti nilai komponen yang bersifat

sensitif atau mudah berubah-ubah dan komponen tersebut sangat mempengaruhi

keadaan finansial suatu usahatani. Analisis sensitivitas dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan parameter perubahan biaya pakan dan harga jual

sebesar 3% sebagai nilai pengganti. Penentuan kenaikan biaya pakan dan

penurunan harga jual sebesar 3% diperoleh dari total inflasi Kota Depok dalam 12

bulan yaitu pada bulan Juli 2017 sampai Juni 2018 sebesar 2,49 yang dibulatkan

menjadi 3%. Inflasi Kota Depok pada bulan Juli 2017 sampai Juni 2018 dapat

dilihat Lampiran 2. Perhitungan analisis sensitivitas pada penelitian ini juga

menggunakan skema simulasi nilai pengganti sebagai berikut:

1. Kenaikan harga pakan indukan lele sangkuriang sebesar 3%, 6%, dan 12%.

2. Kenaikan harga pakan benih lele sangkuriang sebesar 3%, 6%, dan 12%.

3. Penurunan harga jual benih lele sangkuriang sebesar 3%, 6%, dan 12%.

Analisis nilai pengganti (switching value) digunakan untuk mengetahui

seberapa besar perubahan maksimal pada biaya variabel dalam usaha pembenihan

ikan lele sangkuriang di Dafu Farm yang dapat ditolerir dengan cara simulasi

menaikan harga biaya pakan dan penurunan harga jual hingga menemukan batas

maksimum kenaikan biaya pakan dan penurunan harga jual agar dapat diantisipasi

oleh pelaku usahatani.

Page 62: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

45

3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan dari masing-masing variabel yang

digunakan dalam penelitian terhadap indikator-indikator yang membentuknya.

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Usaha yang dilakukan adalah usaha pembenihan ikan lele sangkuriang.

2. Biaya tetap pembenihan lele sangkuriang (BTPL) adalah biaya yang dikeluarkan

selama proses produksi yang besarnya tidak dipengaruhi oleh banyak produksi

yang dihasilkan.

3. Biaya variabel pembenihan lele sangkuriang (BVPL) adalah biaya yang

dikeluarkan selama proses produksi yang besarnya dipengaruhi oleh banyak

produksi yang dihasilkan.

4. Total biaya pembenihan lele sangkuriang (TBPL) adalah biaya hasil

penjumlahan dari dua jenis biaya yaitu biaya tetap dan biaya variabel usaha

pembenihan ikan lele sangkuriang. Biaya dinyatakan dalam satuan rupiah.

5. Total penerimaan pembenihan lele sangkuriang (TPPL) adalah hasil perkalian

antara produksi dengan harga jual usaha pembenihan ikan lele sangkuriang.

6. Kas bersih pembenihan lele sangkuriang (KBPL) adalah hasil penjumlahan laba

setelah pajak usaha pembenihan lele sangkuriang dengan penyusutan aset tetap.

7. R/C Rasio pembenihan lele sangkuriang yaitu perbandingan antara total

penerimaan dengan biaya produksi usaha pembenihan ikan lele sangkuriang.

8. B/C Rasio pembenihan lele sangkuriang yaitu perbandingan antara total

pendapatan dengan biaya produksi usaha pembenihan ikan lele sangkuriang.

Page 63: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

46

9. Break Even Point (BEP) pembenihan lele sangkuriang dalam penelitian ini yaitu

titik pertemuan antara biaya dan penerimaan dimana usaha tidak mengalami rugi

atau untung dalam usaha pembenihan ikan lele sangkuriang.

10. Net Present Value Pembenihan Lele Sangkuriang (NPVPL) yaitu selisih

pengeluaran dan pemasukan menggunakan nilai waktu uang pada usaha

pembenihan ikan lele sangkuriang.

11. Internal Rate of Return pembenihan lele sangkuriang yaitu tingkat kelayakan

usaha pembenihan ikan lele sangkuriang terhadap suku bunga yang ada.

12. Payback Period pembenihan lele sangkuriang yaitu perhitungan atau penentuan

jangka waktu yang dibutuhkan untuk menutup kembali nilai investasi usaha

pembenihan ikan lele sangkuriang dengan menggunakan aliran kas yang

dihasilkan.

13. Analisis sensitivitas pembenihan lele sangkuriang yaitu metode yang diperlukan

dalam mengetahui kepekaan usaha mengenai tingkat keuntungan usaha

pembenihan ikan lele sangkuriang terhadap perubahan harga.

Page 64: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

47

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Profil Dafu Farm

Dafu Farm merupakan salah satu usaha perorangan yang bergerak di bidang

pembenihan ikan lele sangkuriang. Dafu Farm dikategorikan sebagai usaha kecil

karena nilai kekayaan atau asetnya tidak lebih dari Rp. 200.000.000,00, jumlah

karyawannya relatif sedikit, dan struktur organisasinya masih sederhana. Dafu

Farm berlokasi di Kelurahan Bedahan Kecamatan Sawangan Kota Depok. Usaha

ini didirikan pada tahun 2015, tapi perusahaan baru menjalankan kegiatan usaha di

pertengahan tahun 2016.

4.1.1 Sejarah Dafu Farm

Sebelumnya pada tahun 1996, Bapak Fuad pernah melakukan usaha

pembenihan ikan lele dumbo di kota kelahirannya yaitu Kota Padang, Sumatra

Barat. Setelah beliau merantau ke Jakarta dan memutuskan berhenti dari

pekerjaannya di salah satu perusahaan swasta di Jakarta, beliau memiliki ide untuk

meneruskan usaha pembenihan ikan lele di Kota Depok dengan berbekal

pengalaman yang dimilikinya di bidang usaha perikanan. Bapak Fuad memilih Kota

Depok karena akses pasar dan airnya bagus. Selain itu, Kota Depok juga menjadi

salah satu sentra perikanan di Jawa Barat.

Beliau memilih usaha ikan lele sangkuriang tidak seperti dahulu ikan lele

dumbo karena ikan lele sangkuriang merupakan hasil dari penelitian Balai Besar

Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi dan kualitas terbaik dari

varietas ikan lele saat ini. Sedangkan bidang pembenihan yang dipilih karena

Page 65: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

48

menurut beliau, pembenihan tidak memerlukan modal yang besar seperti usaha

pembesaran, keuntungannya juga cukup besar dan masa pertumbuhannya lebih

singkat.

Pada tahun 2015 Bapak Fuad memiliki ide untuk meneruskan usahanya bukan

hanya usaha pembenihan saja, beliau juga berkeinginan untuk menjalankan usaha

pengolahan ikan lele dan produk sayuran sehat. Namun karena kurangnya modal

yang dimiliki, jadi sampai saat ini Dafu Farm baru menjalankan usahanya di bidang

pembenihan ikan lele sangkuriang. Akan tetapi, Bapak Fuad masih mau

meneruskan idenya itu suatu saat nanti.

Dafu Farm mulai didirikan pada tahun 2015, nama Dafu Farm sendiri diambil

dari Dafu yang berarti Uda Fuad dan Farm yang diambil dari bahasa inggris berarti

lahan. Pada awal berdiri Dafu Farm memiliki dua investor yaitu, Bapak Fuad dan

Bapak Fazlur. Akan tetapi pada awal tahun 2017, Bapak Fazlur mundur dari

investor Dafu Farm dan kini Dafu Farm hanya mempunyai satu investor yaitu

Bapak Fuad. Pada awalnya Dafu Farm hanya memiliki 6 kolam berbentuk persegi

panjang dengan ukuran 8 m x 6 m.

Saat awal merintis di Kota Depok, Bapak Fuad banyak mengalami kegagalan

dalam memproduksi benih ikan lele sangkuriang. Ternyata pengalaman

pembenihan yang ia terapkan saat di Kota Padang tidak cocok dengan keadaan di

Kota Depok, bahkan saat itu Bapak Fuad sempat tidak mendapatkan hasil dari

usahanya tersebut. Beliau terus melakukan berbagai cara agar dapat secara

maksimal memproduksi benih ikan lele sangkuriang. Berbagai cara dilakukan

mulai dari mempelajari lewat internet dan berbagi pengalaman dengan

Page 66: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

49

pembudidaya ikan disekitar lokasi usahanya. Sampai pada akhir tahun 2016, beliau

berhasil memproduksi benih ikan lele sangkuriang walaupun belum maksimal dan

mulai mencari konsumen. Pada pertengahan tahun 2017, Dafu Farm mulai

memperbanyak kolam dan sekarang kolam yang dimiliki sudah mencapai 34 unit.

Pada tahun 2017 sampai saat ini, usaha yang dijalankan oleh Bapak Fuad sudah

mulai berjalan dengan baik.

4.1.2 Visi dan Misi Dafu Farm

Dafu Farm merupakan salah satu usaha perorangan yang berusaha

mengembangkan ke arah yang lebih tinggi. Dalam menjalankan usahanya, pemilik

Dafu Farm berpegang pada visi dan misi yang ada. Berikut adalah visi dan misi

Dafu Farm.

Visi :

“Menjadi perusahaan perseorangan dalam menyediakan produk pangan yang

sehat.”

Misi :

1. Menyediakan bibit lele unggul dengan jaminan kualitas dan garansi dengan

standarisasi perikanan melalui sistem pemeliharaan yang bersih dan terukur

serta penggunaan indukan lele sangkuriang yang bersertifikasi BBPBAT

Sukabumi.

2. Menyediakan variasi produk olahan lele sehat untuk menyerap hasil panen dari

petani-petani peternak lele sehat dari komunitas dafufarmers yang sudah

mengikuti standar pembesaran ikan yang baik.

Page 67: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

50

3. Menyediakan produk sayuran sehat dan murah tanpa pestisida melalui konsep

Integrated Farming System untuk menjaga sirkulasi air bersih dari limbah air

bekas budidaya yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian sayuran aquaponik.

4.2 Sarana dan Prasarana Dafu Farm

Sarana dan prasarana terdiri dari peralatan-peralatan yang digunakan untuk

menunjang keberlangsungan usaha. Sarana dan prasarana Dafu Farm digambarkan

dengan skema pada Lampiran 3. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh

Dafu Farm sebagai berikut :

1. Lahan

Pembenihan ikan lele sangkuriang dilakukan di lahan seluas 1.900 m2, lahan

tersebut merupakan lahan sewa. Lahan disewa oleh Bapak Fuad selama 4 tahun,

lahan ini telah disewa sejak tahun 2015.

2. Bangunan

Bangunan yang dimiliki Dafu Farm ialah sebuah gudang dan saung. Gudang

digunakan untuk menyimpan peralatan-peralatan lainnya yang digunakan untuk

pembenihan ikan lele sangkuriang. Saung digunakan untuk tempat mensortir

ukuran benih ikan lele dan juga untuk menerima orang yang datang seperti

pembeli dan pengunjung.

3. Kolam Produksi

Dafu Farm memiliki 34 kolam yang terdiri atas 19 kolam penampungan

benih ikan lele sangkuriang berbentuk bulat yang berdiameter 3 m, 4 kolam

pemijahan berbentuk persegi panjang berukuran 2 m x 1 m, 4 kolam penetasan

Page 68: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

51

berbentuk persegi panjang berukuran 8 m x 6 m, dan 7 kolam indukan berbentuk

persegi berukuran 1 m x 2 m.

4. Peralatan Produksi Pembenihan Lele Sangkuriang

Peralatan produksi pembenihan lele sangkuriang yang dimiliki Dafu Farm

untuk menunjang produksi pembenihan ikan lele sangkuriang dapat dilihat pada

Tabel 4.

Tabel 4. Peralatan Produksi Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang di Dafu Farm

Juli 2017 – Juni 2018

No. Uraian Jumlah Satuan

1 Baskom Sortir 12 Buah

2 Jaring Kecil 4 Buah

3 Jaring Besar 4 Buah

4 Ember 14 Buah

5 Tong 6 Buah

6 Cangkul 2 Buah

7 Garpu Tanah 1 Buah

8 Mesin Pompa 2 Unit

9 Keramba Waring 10 Meter

10 Pompa Gelembung 10 Unit

11 Sekop 3 Buah

12 Serokan 7 Buah

13 Lampu Penerangan 11 Buah

14 Selang 15 Meter

15 Pipa Paralon 13 Buah Sumber : Lampiran 4

4.3 Kegiatan Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang di Dafu Farm

Kegiatan usaha pembenihan ikan lele sangkuriang di Dafu Farm meliputi

beberapa tahap sebagai berikut :

1. Persiapan Induk

Sebelum dipijahkan, induk betina dan induk jantan ditempatkan secara

terpisah dalam kolam induk berukuran 1 m x 2 m. Indukan berjumlah 15 ekor,

Page 69: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

52

terdiri dari 7 ekor indukan jantan dan 8 ekor indukan betina. Tiga hari sebelum

pemijahan, indukan diberi pakan terlebih dahulu. Pakan yang diberikan kepada

calon induk adalah pakan yang mengandung cukup banyak protein. Pakan yang

diberikan kepada calon induk adalah pelet 781-1 dan maggot BSF.

2. Pemilihan Induk

Sebelum dipijahkan, perlu dilakukan pemilihan induk terlebih dahulu.

Indukan dipilih yang dirasa matang dan siap untuk dipijahkan. Ciri-ciri indukan

yang sudah matang antara lain sebagai berikut :

a. Warna kulit kemerahan mengkilap

b. Berat induk berkisar antara 1,2 s/d 4 kg

c. Induk betina perutnya sudah membuncit

d. Induk jantan kelaminnya sudah membengkak

e. Bentuk tubuh normal, tidak ada cacat dan luka di tubuh, dan dalam kondisi sehat.

3. Persiapan Kolam Pemijahan

Kolam pemijahan berupa kolam terpal dengan ukuran 2 x 1 m untuk

sepasang induk. Kolam dibersihkan terlebih dahulu, lalu diisi air yang baru. Setelah

pengisisan air ke kolam pemijahan, kemudian menyiapkan anyaman ijuk untuk

tempat menempelnya telur. Anyaman ijuk dipasang mendatar pada dasar kolam.

4. Pelepasan Induk pada Kolam Pemijahan

Induk yang sudah matang segera dimasukkan ke kolam pemijahan.

Pemindahan dilakukan dengan hati-hati agar ikan tidak mengalami stress,

terutaman induk jantan. Induk dilepaskan di kolam pemijahan pada pukul 16.00

sore. Setiap kolam pemijahan diisi oleh sepasang induk, jika lebih dari sepasang

Page 70: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

53

maka akan terjadi pertarungan yang akan menyebabkan kegagalan pada proses

pemijahan. Dalam satu bulan, indukan yang akan dipijahkan sebanyak 3 sampai 4

pasang indukan.

5. Pemijahan

Pemijahan di Dafu Farm dilakukan dua minggu sekali. Induk dipijah di

kolam pemijahan dengan perbandingan 1 : 1 ( 1 betina dan 1 jantan ) atau 2 : 1 ( 2

betina dan 1 jantan ). Pemijahan secara alami berlangsung pada malam hari sekitar

pukul 23.00 dan selesai pada pagi hari sekitar 05.00. Sebelum pemijahan, sekitar

pukul 21.00 diberi kuning telor dan dimasukkan ke dalam kolam pemijahan untuk

memicu rangsangan pada induk jantan. Pada saat pemijahan, kolam harus benar-

benar dalam keadaan tertutup agar menghindari induk melompat keluar kolam.

Setelah memijah, telur yang sudah terbuahi akan menempel pada anyaman ijuk.

6. Penetasan Telur

Setelah proses pemijahan selesai, induk segera dipindahkan ke kolam

indukan. Anyaman ijuk yang sudah mengandung telur segera dipindahkan ke kolam

penetasan. Air yang ada di kolam pemijahan dibuang dan dibersihkan kembali

kolamnya. Proses penetasan telur terjadi selama satu hari. Setelah telur menetas,

anyaman ijuk diangkat agar tidak menjadi tempat berkumpulnya larva.

7. Pemeliharaan Larva

Sampai umur dua hari, larva yang baru menetas tidak perlu diberi pakan

karena cadangan makanan yang berasal dari telur masih mencukupi kebutuhan

hidupnya dan juga karena larva masih belum siap dengan makanan dari luar. Pada

Page 71: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

54

hari ketiga, larva diberi pakan yang berukuran kecil yaitu, cacing sutra. Setelah

sampai 14 hari dipindahkan ke kolam penampungan benih.

8. Penyortiran

Setelah berumur 14 hari, benih sudah bervariasi ukurannya dan perlu disortir

terlebih dahulu sebelum dipindahkan ke kolam penampungan benih. Penyortiran

dilakukan menggunakan bak sortir yang sudah dibuat oleh karyawan Dafu Farm.

Pembagian ukuran penyortiran yaitu, ukuran 1 - 2 cm, ukuran 2 – 3 cm, ukuran

3 – 4 cm, ukuran 4 – 5 cm, ukuran 5 – 6 cm, ukuran 6 -7 cm, ukuran 7 – 8 cm,

ukuran 8 – 9 cm, dan yang paling besar ukuran 9 – 10 cm. Tetapi sampai umur 14

hari biasanya ukuran benih baru mencapai ukuran 1- 2 cm atau ukuran 2 – 3 cm.

Setelah penyortiran benih dipindahkan ke kolam sesuai ukurannya masing-masing.

9. Pemberian Pakan

Pemberian pakan pada benih dilakukan pada waktu pagi, sore, dan malam

hari. Pakan yang diberikan berupa pelet tetapi berbeda jenis-jenisnya setiap ukuran.

Ukuran 1 – 2 cm diberi cacing sutera, ukuran 2 – 3 cm sampai ukuran 3 – 4 cm

diberi pf 500, ukuran 4 – 5 cm sampai ukuran 5 – 6 cm diberi pf 800, dan ukuran

5 – 6 cm sampai ukuran 9 – 10 cm diberi pf 1000. Pakan untuk indukan diberikan

3 hari sekali, sedangkan pakan untuk benih diberikan sehari 3 kali.

10. Pertumbuhan Benih

Benih ikan lele sangkuriang mengalami pertumbuhan setiap satu minggu.

Jika sudah satu minggu benih yang mengalami pertumbuhan dipindahkan ke kolam

lain sesuai ukuran yang sudah berubah, tetapi disortir terlebih dahulu karena ada

juga beberapa benih lambat pertumbuhan. Misalnya, benih ukuran 2 – 3 sudah

Page 72: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

55

mengalami pertumbuhan menjadi ukuran 3 – 4 cm maka benih tersebut dipidahkan

ke kolam penampungan benih ukuran 3 – 4 cm.

11. Penjualan Benih

Benih ikan lele sangkuriang Dafu Farm yang dijual yaitu ukuran 4 -5 cm, 5 – 6

cm. 7 – 8 cm, 8 – 9 cm, dan 9 – 10 cm. Benih yang sering dibeli konsumen yaitu

ukuran 7 – 8 cm. Cara penjualan di Dafu Farm ini adalah dengan konsumen datang

ke Dafu Farm dan langsung membeli, dan ada juga dengan cara memesan terlebih

dahulu dan dikirimkan oleh karyawan Dafu Farm.

Page 73: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

56

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Biaya Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Dafu Farm

Biaya dalam usahatani adalah sejumlah uang yang dibayarkan untuk

pembelian barang dan jasa bagi kegiatan usahatani (Soekartawi, 2016: 56). Biaya

dalam penelitian ini adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh Dafu Farm untuk

proses pembenihan ikan lele sangkuriang dalam satu tahun. Biaya yang dikeluarkan

oleh Dafu Farm harus diperhitungkan untuk membantu pengambilan keputusan

guna pengelolaan usaha.

Perhitungan biaya yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi biaya kolam,

bangunan dan peralatan, biaya tetap (fixed cost), biaya tidak tetap (variable cost)

dan biaya penyusutan. Biaya kolam, bangunan dan peralatan merupakan biaya yang

dikeluarkan oleh Dafu Farm untuk pembuatan kolam, pembuatan bangunan, dan

pembeliaan peralatan guna menunjang produksi pembenihan ikan lele sangkuriang.

Biaya tetap adalah biaya yang dalam periode tertentu jumlahnya tetap, dan tidak

tergantung pada tingkat produksi yang dihasilkan. Sedangkan biaya tidak tetap

adalah biaya yang dalam periode tertentu jumlahnya dapat berubah, tergantung

pada tingkat produksi yang dihasilkan. Biaya penyusutan adalah biaya yang

dikeluarkan berdasarkan proses alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan

dari suatu aset selama usia ekonomisnya.

5.1.1 Biaya Kolam, Bangunan dan Peralatan Usaha Pembenihan Ikan Lele

Sangkuriang Dafu Farm

Biaya kolam, bangunan dan peralatan merupakan biaya yang dikeluarkan oleh

Dafu Farm untuk pembuatan kolam, pembuatan bangunan, dan pembeliaan

Page 74: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

57

peralatan guna menunjang produksi pembenihan ikan lele sangkuriang. Biaya

kolam, bangunan dan peralatan yang dikeluarkan oleh Dafu Farm dalam usaha

pembenihan ikan lele sangkuriang dapat dilihat pada Tabel 5 di bawah ini:

Tabel 5. Total Biaya Kolam, Gedung dan Peralatan Usaha Pembenihan Ikan Lele

Sangkuriang Dafu Farm pada Bulan Juli 2017 – Juni 2018

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan Tabel 5, menunjukkan bahwa total biaya kolam, bangunan dan

peralatan yang dikeluarkan oleh Dafu Farm dalam usaha pembenihan ikan lele

sangkuriang adalah Rp. 75.978.000. Biaya yang paling besar dikeluarkan oleh Dafu

No. Uraian Jumlah Umur

Ekonomis

Harga

Satuan

(Rp)

Jumlah

Biaya (Rp)

1. Kolam Pemijahan Ukuran

2 x 1 m 4 Buah 4 Tahun 1.200.000 4.800.000

2. Kolam Penetasan Ukuran

8 x 6 m 4 Buah 5 Tahun 2.500.000 10.000.000

3. Kolam Indukan Ukuran

1 x 2 m 7 Buah 4 Tahun 1.200.000 8.400.000

4. Kolam Penampungan Benih

Diameter 3 m 19 Buah 5 Tahun 1.500.000 28.500.000

5. Gudang 1 Unit 10 Tahun 10.000.000 10.000.000

6. Saung 1 Unit 8 Tahun 9.000.000 9.000.000

7. Bak Sortir 12 Buah 4 Tahun 25.000 300.000

8. Jaring Kecil 4 Buah 2 Tahun 10.000 40.000

9. Jaring Besar 4 Buah 2 Tahun 15.000 60.000

10. Ember 14 Buah 2 Tahun 25.000 350.000

11. Tong 6 Buah 4 Tahun 120.000 720.000

12. Cangkul 2 Buah 2 Tahun 30.000 60.000

13. Garpu Tanah 1 Buah 2 Tahun 50.000 50.000

14. Mesin Pompa Air 2 Unit 5 Tahun 1.300.000 2.600.000

15. Pompa Gelembung 10 Unit 4 Tahun 30.000 300.000

16. Sekop 3 Buah 2 Tahun 35.000 105.000

17. Serokan 7 Buah 2 Tahun 10.000 70.000

18. Lampu Penerangan 11 Buah 2 Tahun 10.000 110.000

19. Selang 15 Meter 5 Tahun 5.000 75.000

20. Paralon 13 Buah 4 Tahun 26.000 338,000

21. Keramba Waring 10 Meter 2 Tahun 10.000 100.000

Total Biaya Kolam, Gedung, dan Peralatan 75.978.000

Page 75: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

58

Farm adalah biaya untuk pembuatan kolam sebesar Rp. 51.700.000. Biaya yang

digunakan untuk pembuatan kolam sebesar 68% dari total biaya kolam, bangunan

dan peralatan. Kolam digunakan untuk penampungan indukan, penampungan

benih, pemijahan, dan penetasan telur. Biaya terbesar kedua adalah biaya untuk

pembuatan bangunan seperti gudang dan saung sebesar Rp 19.000.000. Biaya yang

digunakan untuk pembuatan bangunan sebesar 25% dari total biaya kolam,

bangunan dan peralatan. Gedung digunakan untuk menyimpan peralatan-peralatan

lainnya yang digunakan untuk pembenihan ikan lele sangkuriang. Saung digunakan

untuk tempat mensortir ukuran benih ikan lele dan juga untuk menerima orang yang

datang seperti pembeli dan pengunjung.

Biaya terbesar ketiga adalah biaya yang digunakan untuk membeli pelaratan-

peralatan lain yang digunakan untuk menunjang kegiatan pembenihan ikan lele

sangkuriang seperti bak sortir, jaring besar, jaring kecil, ember, tong, cangkul,

garpu tanah, mesin pompa air, pompa gelembung, sekop, serokan, lampu

penerangan, selang, paralon, dan keramba waring. Biaya tersebut sebesar

Rp. 5.278.000. Biaya yang digunakan untuk pembelian peralatan-peralatan sebesar

7% dari total biaya kolam, bangunan dan peralatan.

5.1.2 Biaya Penyusutan Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Dafu

Farm

Biaya penyusutan adalah biaya yang dikeluarkan berdasarkan proses alokasi

sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama usia ekonomisnya.

Berikut total biaya penyusutan yang dikeluarkan oleh Dafu Farm selama bulan Juli

2017 sampai dengan bulan Juni 2018 yang dapat dilihat pada Tabel 6 berikut :

Page 76: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

59

Tabel 6. Total Biaya Penyusutan Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Dafu

Farm pada Bulan Juli 2017 – Juni 2018

No.. Uraian Penyusutan (Rp)

1. Kolam Pemijahan Ukuran 2 x 1 m 300.000

2. Kolam Penetasan Ukuran 8 x 6 m 400.000

3. Kolam Indukan Ukuran 1 x 2 m 525.000

4. Kolam Penampungan Benih Diameter 3 m 1.140.000

5. Gudang 100.000

6. Saung 140.625

7. Bak Sortir 18.750

8. Jaring Kecil 10.000

9. Jaring Besar 15.000

10. Ember 87.500

11. Tong 45.000

12. Cangkul 15.000

13. Garpu Tanah 12.500

14. Mesin Pompa 104.000

15. Pompa Gelembung 18.750

16. Sekop 26.250

17. Serokan 17.500

18. Lampu Penerangan 27.500

19. Selang 3.000

20. Paralon 21.125

21. Keramba Waring 25.000

Total Biaya Penyusutan 3.052.500 Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan Tabel 6 di atas, menunjukkan bahwa total biaya penyusutan yang

dikeluarkan oleh Dafu Farm bulan Juli 2017 – Juni 2018 sebesar Rp. 3.052.500.

Penyusutan masing-masing peralatan disesuaikan dengan nilai ekonomisnya. Pada

hasil penelitian terdahulu yaitu, Jamaludin (2015) yang berjudul Analisis

Pendapatan Usaha Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang di Bojong Farm Kabupaten

Bogor besarnya biaya penyusutan adalah Rp. 1.999.813.

Total biaya penyusutan pada penelitian ini lebih besar dibandingkan dengan

penelitian terdahulu. Hal ini dikarenakan pada penelitian Jamaludin hanya

Page 77: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

60

menghitung total biaya penyusutan selama 3 bulan, sedangkan pada penelitian ini

menghitung biaya penyusutan selama 1 tahun. Selain itu, peralatan-peralatan yang

dimiliki oleh Dafu Farm pada penelitian ini lebih banyak dibandingkan dengan

peralatan-peralatan yang dimiliki oleh Bojong Farm pada penelitian Jamaludin.

5.1.3 Biaya Tetap Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Dafu Farm

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan oleh Dafu Farm dalam periode

tertentu yang jumlahnya tetap, dan tidak tergantung pada tingkat produksi yang

dihasilkan. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh Dafu Farm dalam usaha pembenihan

ikan lele sangkuriang dapat dilihat pada Tabel 7 di bawah ini:

Tabel 7. Total Biaya Tetap Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Dafu Farm

Pada Bulan Juli 2017- Juni 2018

Sumber : Lampiran 1

Berdasarkan Tabel 7, menunjukkan bahwa total biaya tetap yang dikeluarkan

oleh Dafu Farm dalam usaha pembenihan ikan lele sangkuriang adalah

Rp. 10.875.000 lebih besar dibandingkan dengan total biaya tetap penelitian

Jamuluddin yang berjudul Analisis Pendapatan Usaha Pembesaran Ikan Lele

Sangkuriang di Bojong Farm Kabupaten Bogor dengan total biaya sebesar

Rp. 2.024.813. Hal ini dikarenakan pada penelitian terdahulu, lahan yang digunakan

adalah lahan sendiri sehingga hanya perlu mengeluarkan biaya untuk pajak lahan.

Sedangkan pada penelitian ini menggunakan lahan sewa dan harus membayar sewa

lahan selama 4 tahun. Selain itu, pada penelitian ini harus mengeluarkan biaya

untuk pembelian indukan, sedangkan pada penelitian Jamaluddin tidak ada biaya

No. Uraian Jumlah Biaya (Rp)

1. Biaya Sewa Lahan 8.750.000

2. Biaya Pembelian Indukan 2.125.000

Total Biaya Tetap 10.875.000

Page 78: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

61

pembelian indukan karena penelitian Jamaluddin menggunakan benih untuk

dilakukan pembesaran dan dijual kepada konsumen. Komponen yang menjadi

biaya tetap pada penelitian ini diantaranya adalah :

1. Biaya Sewa Lahan

Lahan disewa oleh Bapak Fuad selama 4 tahun dengan total biaya sebesar

Rp. 35.000.000. Artinya, biaya sewa lahan yang dikeluarkan oleh Dafu Farm

selama satu tahun adalah Rp. 8.750.000. Biaya sewa lahan memiliki persentase

terbesar dari total biaya tetap yaitu sebesar 80%. Lahan ini digunakan sebagai

tempat usaha pembenihan ikan lele sangkuriang.

2. Biaya Pembelian Indukan

Biaya pembelian indukan yang dikeluarkan oleh Dafu Farm sebesar

Rp. 8.500.000 untuk 4 tahun produksi benih ikan lele sangkuriang. Artinya, selama

satu tahun biaya pembelian indukan yang dikeluarkan oleh Dafu Farm adalah

Rp. 2.125.000. Indukan dibeli dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar

Sukabumi dengan jumlah 7 ekor jantan dan 8 ekor betina. Indukan lele sangkuriang

yang dibeli dari BBPAT Sukabumi memiliki masa produktif selama 4 tahun. Biaya

pembelian indukan memiliki persentase terkecil dari total biaya tetap yaitu sebesar

20%.

5.1.4 Biaya Variabel Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Dafu Farm

Biaya variabel atau biaya tidak tetap adalah biaya yang yang dikeluarkan oleh

Dafu Farm dalam periode tertentu yang jumlahnya dapat berubah, tergantung pada

tingkat produksi yang dihasilkan. Biaya variabel yang dikeluarkan oleh Dafu Farm

Page 79: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

62

dalam usaha pembenihan ikan lele sangkuriang dapat dilihat pada Tabel 8 di bawah

ini:

Tabel 8. Total Biaya Variabel Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Dafu

Farm pada Bulan Juli 2017- Juni 2018

No. Uraian Jumlah Biaya (Rp)

1. Biaya Pakan Indukan 2.435.000

2. Biaya Pakan Benih 30.915.000

3.[ Biaya Obat-Obatan dan Vitamin 4.752.000

4. Biaya Tenaga Kerja 36.000.000

5. Biaya Konsumsi Tenaga Kerja 30.000.000

6. Biaya Listrik 9.600.000

7. Biaya Tabung Oksigen dan Isi Ulang 1.100.000

8. Biaya Kemasan Plastik 240.000

9. Biaya Sewa Transportasi 8.500.000

Total Biaya Variabel 123.542.000 Sumber : Lampiran 1

Berdasarkan Tabel 8, menunjukkan bahwa total biaya variabel yang

dikeluarkan oleh Dafu Farm dalam usaha pembenihan ikan lele sangkuriang adalah

Rp. 123.542.000. Total biaya variabel pada penelitian ini lebih besar dibandingkan

dengan total biaya variabel pada penelitian Jamuluddin (2015) yang berjudul

Analisis Pendapatan Usaha Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang di Bojong Farm

Kabupaten Bogor dengan total biaya sebesar Rp. 21.505.760. Hal ini dikarenakan

perhitungan biaya variabel pada penelitian terdahulu hanya tiga bulan saja,

sedangkan pada penelitian ini perhitungan biaya variabel selama satu tahun.

Komponen yang menjadi biaya variabel pada penelitian in sebagai berikut :

1. Biaya Pakan Indukan

Biaya pakan indukan merupakan biaya penggunaan pakan yang dikeluarkan

oleh Dafu Farm selama satu tahun untuk indukan lele sangkuriang.. Biaya pakan

indukan memiliki persentase sebesar 2% dari total biaya variabel. Pakan untuk

Page 80: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

63

indukan lele sangkuriang yang digunakan oleh Dafu Farm terdapat dua jenis yaitu,

maggot bsf dan pelet tipe 781-2. Harga maggot bsf yang dibeli oleh Dafu Farm

sebesar Rp. 15.000/kg dan harga pelet tipe 781-2 sebesar Rp. 17.000/kg. Pemberian

pakan pada indukan lele sangkuriang yang dilakukan oleh Dafu Farm yaitu 3 hari

sekali. Kebutuhan pakan indukan lele sangkuriang selama satu tahun menghabiskan

15 kg maggot bsf dengan nilai Rp. 225.000, dan 130 kg pelet tipe 781-2 dengan

nilai Rp. 2.210.000. Besar biaya pakan indukan yang dikeluarkan oleh Dafu Farm

senilai Rp. 2.435.000

2. Biaya Pakan Benih

Pakan untuk benih lele sangkuriang yang digunakan oleh Dafu Farm terdapat

empat jenis yaitu, cacing sutera, pf 500, pf 800, dan pf 1000. Hal ini dikarenakan

setiap ukuran benih lele sangkuriang diberikan pakan yang berbeda tipe sesuai

kebutuhan protein masing-masing berukuran benih. Benih berukuran 1 – 2 cm

diberi cacing sutera, ukuran 2 – 3 cm sampai 3 – 4 cm diberi pf 500, ukuran 4 – 5

cm sampai 5 – 6 cm diberi pf 800, dan ukuran 5 – 6 cm sampai ukuran 9 – 10 cm

diberi pf 1000. Pemberian pakan pada indukan lele sangkuriang yang dilakukan

oleh Dafu Farm yaitu 3 kali sehari yaitu pada pagi, sore, dan malam hari.

Berdasarkan Lampiran 1, harga cacing sutera yang dibeli oleh Dafu Farm

adalah Rp. 25.000/liter. Pakan pelet pf 500 adalah Rp. 18.000/kg. Pakan pelet pf

800 adalah Rp. 15.500/kg, dan pakan pelet pf 1000 adalah Rp. 15.000/kg.

Kebutuhan pakan benih lele sangkuriang selama satu tahun adalah 878 liter cacing

sutera dengan nilai Rp. 21.950.000. Pelet pf 500 adalah 210 kg dengan nilai Rp.

3.780.000. Pelet pf 800 adalah 170 kg dengan nilai Rp. 2.635.000, dan Pelet pf

Page 81: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

64

1000 adalah 170 kg dengan nilai Rp. 2.550.000. Total biaya pakan benih yang

dikeluarkan oleh Dafu Farm adalah Rp. 30.915.000. Persentase biaya pakan benih

adalah 25% dari total biaya variabel usaha pembenihan ikan lele sangkuriang

Rp. 123.542.000.

3. Biaya Obat-Obatan dan Vitamin

Obat-obatan dan vitamin yang digunakan Dafu Farm adalah garam krosok dan

boster. Garam krosok digunakan untuk awal persiapan kolam yang sudah

dibersihkan dan akan diisi air kembali. Boster digunakan sebagai vitamin untuk air

dan lele sanguriang, penambah nafsu makan lele sangkuriang, serta penambahan

protein pada pakan. Garam krosok yang dibeli oleh Dafu Farm selama satu tahun

adalah Rp. 552.000 untuk 120 kg garam krosok, untuk harga garam krosok per kg

adalah Rp. 4.600. Boster dibeli oleh Dafu Farm dengan jumlah per satu pack dengan

harga 175.000/pack. Total pengeluaran boster biaya yang dikeluarkan oleh Dafu

Farm sebesar Rp. 175.000 untuk 24 pack boster.

Biaya obat-obatan dan vitamin merupakan biaya penggunaan obat-obatan dan

vitamin yang dikeluarkan oleh Dafu Farm selama satu tahun, besar biaya obat-

obatan dan vitamin yang dikeluarkan oleh Dafu Farm adalah Rp. 4.752.000. Biaya

obat-obatan dan vitamin memiliki persentase sebesar 4% dari total biaya variabel.

4. Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan dalam produksi pembenihan ikan lele

sangkuriang di Dafu Farm termasuk ke dalam salah satu komponen biaya,

mengingat bagaimanapun juga tenaga kerja yang digunakan harus mendapat upah

yang sesuai. Biaya tenaga kerja merupakan biaya yang dikeluarkan oleh Dafu Farm

Page 82: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

65

selama satu tahun untuk membayar tenaga kerja yang sudah melaksanakan kegiatan

produksi pembenihan lele sangkuriang mulai dari persiapan kolam, pemijahan,

pemberian pakan, pemeliharaan, perawatan, penyortiran dan penjualan benih.

Pengeluaran yang dilakukan oleh Dafu Farm untuk tenaga kerja adalah

Rp. 3.000.000 untuk 2 orang tenaga kerja, setiap satu orang diberi upah adalah

Rp. 1.500.000 untuk satu bulan kerja. Total biaya tenaga kerja yang dikeluarkan

oleh Dafu Farm selama satu tahun adalah Rp. 36.000.000 untuk 2 orang tenaga

kerja. Biaya tenaga kerja merupakan persentase terbesar dari total biaya variabel

yaitu sebesar 29%.

5. Biaya Konsumsi Tenaga Kerja

Biaya konsumsi tenaga kerja merupakan biaya yang dikeluarkan oleh Dafu

Farm selama satu tahun untuk konsumsi tenaga kerja, besar biaya konsumsi tenaga

kerja yang dikeluarkan oleh Dafu Farm selama satu bulan adalah Rp. 2.500.000

untuk 2 orang. Konsumsi untuk tenaga kerja diberikan 3 kali sehari yaitu pagi, siang

dan malam hari. Total biaya konsumsi tenaga kerja yang dikeluarkan oleh Dafu

Farm selama satu tahun yaitu adalah Rp. 30.000.000 untuk 2 orang tenaga kerja.

Biaya konsumsi tenaga kerja memiliki persentase sebesar 24% dari total biaya

variabel.

6. Biaya Listrik

Biaya listrik merupakan biaya penggunaan listrik yang dikeluarkan oleh Dafu

Farm untuk keperluan kegiatan produksi pembenihan ikan lele sangkuriang dengan

besar biaya pengeluaran adalah Rp. 800.000 untuk satu bulan. Pengeluaran biaya

listrik digunakan untuk mesin pompa air dan penerangan sebagai penunjang

Page 83: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

66

kegiatan produksi pembenihan lele sangkuriang selama satu tahun dengan total

biaya adalah Rp. 9.600.000. Biaya listrik memiliki persentase sebesar 8% dari total

biaya variabel.

7. Biaya Tabung Oksigen dan Isi Ulang

Tabung oksigen digunakan untuk menambah oksigen pada benih lele

sangkuriang yang akan dikirim ke konsumen. Biaya tabung oksigen dan isi ulang

merupakan biaya yang dikeluarkan oleh Dafu Farm selama satu tahun untuk

pembelian tabung oksigen dan isi ulang tabung oksigen dengan besar biaya adalah

Rp. 1.100.000. Biaya pembelian tabung oksigen dan isi ulang memiliki persentase

sebesar 0,8% dari total biaya variabel.

8. Biaya Kemasan Plastik

Biaya kemasan plastik merupakan biaya pembelian plastik yang digunakan

untuk membungkus benih ikan lele yang sudah dibeli oleh konsumen. Harga satu

lusin plastik kemasan yang dibeli oleh Dafu Farm adalah Rp. 5.000. Total biaya

kemasan plastik yang dikeluarkan oleh Dafu Farm selama satu tahun adalah

Rp. 240.000 untuk 48 lusin plastik kemasan. Biaya kemasan plastik memiliki

persentase terkecil dari total biaya variabel yaitu sebesar 0,2%.

9. Biaya Sewa Transportasi

Biaya sewa transportasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh Dafu Farm

selama satu tahun untuk sewa transportasi berupa mobil pick up. Setiap satu hari

sewa mobil untuk pengiriman benih lele sangkuriang, Dafu Farm mengeluarkan

biaya adalah Rp. 500.000. Biaya sewa transportasi memiliki persentase sebesar 7%

dari total biaya variabel. Pengiriman dilakukan oleh Dafu Farm hanya 17 hari dalam

Page 84: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

67

satu tahun dikarenakan pengiriman hanya dilakukan jika pembelian dilakukan lebih

dari 20.000 ekor benih dan juga karena permintaan dari konsumen, tetapi biasanya

konsumen membawa transportasi sendiri untuk membawa benih lele sangkuriang

di Dafu Farm sehingga hanya beberapa pengiriman saja yang dilakukan oleh Dafu

Farm selama satu tahun.

Pengiriman benih lele sangkuriang yang dilakukan oleh Dafu Farm tanpa biaya

tambahan pengiriman karena keuntungan yang didapat sudah dirasa cukup oleh

Dafu Farm untuk menutup biaya sewa transportasi. Total biaya sewa transportasi

yang dikeluarkan oleh Dafu Farm selama satu tahun adalah Rp. 8.500.000. Biaya

sewa transportasi sudah termasuk biaya sewa mobil pick up dan biaya bensin.

5.1.5 Total Biaya Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Dafu Farm

Total biaya merupakan hasil penjumlahan dari total biaya tetap, biaya variabel

dan biaya penyusutan yang dikeluarkan oleh Dafu Farm dalam usaha pembenihan

ikan lele sangkuriang selama satu tahun yaitu dari bulan Juli 2017 sampai dengan

bulan Juni 2018. Berikut total biaya yang dikeluarkan oleh Dafu Farm selama bulan

Juli 2017 sampai dengan bulan Juni 2018 yang dapat dilihat pada Tabel 9 berikut :

Tabel 9. Total Biaya Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Dafu Farm dalam

pada Bulan Juli 2017- Juni 2018

Sumber : Tabel 6, Tabel 7 dan Tabel 8

Berdasarkan Tabel 9 di atas dapat diketahui bahwa besarnya biaya tetap

sebesar Rp. 10.875.000, biaya variabel sebesar Rp. 123.542.000 dan biaya

No. Komponen Biaya Jumlah Biaya (Rp)

1. Biaya Tetap 10.875.000

2. Biaya Variabel 123.542.000

3. Biaya Penyusutan 3.052.500

Total Biaya 137.469.500

Page 85: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

68

penyusutan Rp. 3.052.500. Dari ketiga biaya tersebut dapat diperoleh berapa

besarnya total biaya yang dikeluarkan oleh Dafu Farm dalam usaha pembenihan

ikan lele sangkuriang dengan menjumlahkan total biaya tetap, biaya variabel dan

biaya penyusutan sehingga diperoleh total biaya sebesar Rp. 137.469.500.

Total biaya usaha pada penelitian ini lebih besar dibandingkan dengan total

biaya penelitian sebelumnya, yaitu Jamuluddin (2015) yang berjudul Analisis

Pendapatan Usaha Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang di Bojong Farm Kabupaten

Bogor dengan total biaya sebesar Rp. 23.530.573. Hal ini dikarenakan kebutuhan

untuk usaha pembenihan seperti pakan, listrik dan tenaga kerja lebih banyak

dibandingkan dengan dengan usaha pembesaran. Selain itu, perhitungan total biaya

usaha pada penelitian ini lebih lama yaitu selama satu tahun dibandingkan dengan

penelitian sebelumnya dengan perhitungan selama tiga bulan.

5.1.6 Total Investasi Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Dafu Farm

Total investasi merupakan modal awal yang dikeluarkan oleh Dafu Farm untuk

memulai usaha pembenihan ikan lele sangkuriang. Berikut total investasi yang

dikeluarkan oleh Dafu Farm dapat dilihat pada Tabel 10 berikut :

Tabel 10. Total Investasi Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Dafu Farm

Tahun 2016

No. Komponen Biaya Jumlah Biaya (Rp)

1. Biaya Kolam, Bangunan, dan Peralatan 75.978.000

2. Biaya Tetap 10.875.000

3. Biaya Variabel 123.542.000

Total Investasi 210.395.000 Sumber : Tabel 5, Tabel 7 dan Tabel 8

Berdasarkan Tabel 10 di atas dapat diketahui bahwa besarnya biaya kolam,

bangunan dan peralatan adalah Rp. 75.978.000, biaya tetap adalah Rp. 10.875.000

Page 86: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

69

dan biaya variabel adalah Rp. 123.542.000. Dari ketiga biaya tersebut dapat

diperoleh berapa besarnya total investasi yang dibutuhkan Dafu Farm dalam usaha

pembenihan ikan lele sangkuriang dengan menjumlahkan total biaya kolam,

bangunan dan peralatan, biaya tetap dan biaya variabel sehingga diperoleh total

investasi adalah Rp. 210.395.000.

Sumber modal yang diperoleh Dafu Farm didapatkan dari hasil tabungan

Bapak Fuad selaku pemilik usaha. Tabungan diperoleh dari hasil Bapak Fuad

bekerja selama 10 tahun di perusahaan swasta. Selain itu, modal juga didapatkan

dari Bapak Fazlur selaku pemilik kedua. Tetapi pada tahun 2017, Bapak Fazlur

mundur dari investor Dafu Farm. Modal juga didapatkan dari hasil bantuan dari

pihak keluarga Bapak Fuad.

Total investasi pada penelitian terdahulu yaitu, penelitian Jamaluddin (2015)

yang berjudul Analisis Pendapatan Usaha Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang di

Bojong Farm Kabupaten Bogor adalah Rp. 48.982.500 lebih kecil dari total

investasi pada penelitian ini. Hal ini dikarenakan total biaya investasi pada

penelitian ini didapatkan dari total biaya kolam, bangunan, peralatan, biaya tetap

dan biaya variabel. Sedangkan pada penelitian Jamaluddin total investasi

didapatkan dari total pembuatan kolam dan pembelian peralatan.

5.2 Penerimaan Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Dafu Farm

Penerimaan dimaksudkan untuk mengetahui besarnya hasil penerimaan yang

diperoleh Dafu Farm dalam usaha pembenihan ikan lele sangkuriang selama satu

tahun. Penerimaan diperoleh dari volume penjualan yang dikali dengan harga jual

Page 87: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

70

benih ikan lele sangkuriang pada masing-masing ukuran. Hasil penerimaan usaha

pembenihan ikan lele sangkuriang Dafu Farm selama satu tahun dapat dilihat pada

Tabel 11 berikut ini :

Tabel 11. Penerimaan Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Dafu Farm

pada Bulan Juli 2017 – Juni 2018

No. Uraian Volume

Penjualan

(Ekor)

Harga Jual

(Rp/ekor)

Penerimaan

(Rp)

1. Benih Ukuran 3-4 cm 139.700 150 20.955.000

2. Benih Ukuran 4-5 cm 141.300 200 28.260.000

3. Benih Ukuran 5-6 cm 156.500 250 39.125.000

4. Benih Ukuran 7-8 cm 163.600 300 49.080.000

5. Benih Ukuran 8-9 cm 116.800 350 40.880.000

6. Benih Ukuran 9-10 cm 153.300 400 61.320.000

Total Penerimaan 239.620.000

Berdasarkan Tabel 11 di atas menjelaskan bahwa penerimaan usaha

pembenihan ikan lele sangkuriang Dafu Farm selama bulan Juli 2017 sampai

dengan bulan Juni 2018 adalah Rp. 239.620.000. Penerimaan ini diperoleh dari

hasil perkalian volume penjualan benih dengan harga jual. Volume penjualan benih

dan harga jual benih berbeda-beda setiap ukurannya, untuk volume penjualan benih

per bulan dijelaskan secara rinci pada Lampiran 5. Harga jual didapatkan dari hasil

perhitungan biaya-biaya produksi dan keuntungan oleh Bapak Fuad selaku pemilik

usaha.

Penelitian terdahulu yaitu, penelitian Jamaluddin (2015) yang berjudul

Analisis Pendapatan Usaha Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang di Bojong Farm

Kabupaten Bogor didapatkan hasil total penerimaan sebesar Rp. 30.000.0000. Total

penerimaan terdahulu lebih kecil dibandingkan dengan total penerimaan pada

Page 88: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

71

penelitian ini. Hal ini disebabkan karena pada penelitian terdahulu hanya

menghitung total penerimaan selama tiga bulan saja tidak selama satu tahun.

5.3 Kas Bersih Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Dafu Farm

Kas bersih dimaksudkan untuk mengetahui besarnya keuntungan yang

diperoleh oleh Dafu Farm dalam usaha pembenihan ikan lele sangkuriang selama

satu tahun. Kas bersih diperoleh dari penjumlahan laba setelah pajak dengan

penyusutan aset tetap. Hasil kas bersih usaha pembenihan ikan lele sangkuriang

Dafu Farm selama satu tahun dapat dilihat pada Tabel 12 berikut ini :

Tabel 12. Kas Bersih Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Dafu Farm

pada Bulan Juli 2017- Juni 2018

No. Uraian Jumlah (Rp)

1. Sales (Penjualan) 239.620.000

2. Operasional

a. Biaya Tetap 10.875.000

b. Biaya Variabel 123.542.000

3. EBDIT = ((1)-(a+b)) 105.203.000

4. Penyusutan 3.052.500

5. EBIT = (3)- (4) 102.150.500

6. Interest = 0% 0

7. EBT = (5)- (6) 102.150.00

8. Tax (2.5%) = (2.5%)/(7) 2.553.763

9. EAT = (7)- (8) 99.596.738

Total Kas Bersih = (9) + 3 102.649.238

Berdasarkan Tabel 12 di atas menjelaskan bahwa untuk mengetahui besarnya

kas bersih usaha pembenihan ikan lele sangkuriang Dafu Farm selama satu tahun

yaitu diperoleh dari hasil penjumlahan laba setelah pajak dengan penyusutan aset

tetap.. Kas bersih usaha yang diperoleh Dafu Farm cukup tinggi selama satu tahun

dari bulan Juli 2017 sampai dengan bulan Juni 2018 dengan besar pendapatan

Page 89: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

72

adalah Rp. 102.649.238. Jika dihitung setiap bulannya, kas bersih usaha

pembenihan ikan lele sangkuriang Dafu Farm adalah Rp. 8.554.103. Hal ini

menunjukkan bahwa usaha pembenihan ikan lele sangkuriang menguntungkan.

Berdasarkan hasil penelitian Jamaluddin (2015) yang berjudul Analisis

Pendapatan Usaha Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang di Bojong Farm Kabupaten

Bogor total pendapatan adalah Rp. 6.469.427. Hal ini menunjukkan bahwa

pendapatan pada penelitian terdahulu lebih kecil dibandingkan dengan kas bersih

pada penelitian ini. Hal ini dikarenakan pada usaha pembesaran hanya menghitung

pendapatan setelah 3 bulan atau 1 kali panen saja. Selain itu, pada usaha

pembesaran penjualan hanya bisa dilakukan selama 3 bulan tidak seperti pada

penjualan usaha pembenihan yang dapat dijual pada setiap bulannya.

5.4 Analisis Pendapatan Usaha

Analisis pendapatan usaha dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan

usaha pembenihan ikan lele sangkuriang dapat dikatakan memiliki manfaat dan

layak untuk dikembangkan. Analisis pendapatan usaha pembenihan ikan lele

sangkuriang dilakukan dengan metode analisis R/C Rasio, B/C Rasio, dan Break

Even Point.

5.4.1 Analisis R/C Rasio

Analisis penerimaan atas biaya total (R/C Rasio) merupakan analisis yang

membandingkan antara penerimaan dan biaya. Penerimaan yang diperoleh pada

usaha pembenihan ikan lele sangkuriang Dafu Farm sebesar Rp. 239.620.000,

sedangkan biaya total usaha pembenihan ikan lele sangkuriang sebesar

Page 90: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

73

Rp. 137.469.500. Analisis R/C Rasio dilakukan dengan pembagian antara

penerimaan dan biaya total usaha pembenihan ikan lele sangkuriang. Berikut hasil

analisis R/C Rasio yang diperoleh dari usaha pembenihan ikan lele sangkuriang

selama satu tahun dapat dilihat pada Tabel 13 berikut ini :

Tabel 13. Analisis R/C Rasio Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Dafu Farm

pada Bulan Juli 2017- Juni 2018

No. Uraian Nilai (Rp)

1. Penerimaan Usaha 239.620.000

2. Total Biaya Usaha 137.469.500

Hasil Analisis R/C Rasio 1,74 Sumber :Tabel 9 dan Tabel 11

Berdasarkan hasil analisis R/C Rasio pada Tabel 13, diperoleh bahwa nilai R/C

Rasio sebesar 1,74 mengindikasikan setiap biaya yang dikeluarkan adalah

Rp. 100.000 maka usaha pembenihan ikan lele sangkuriang memberikan

penerimaan adalah Rp. 174.000. Nilai R/C Rasio adalah 1,74 menunjukkan bahwa

nilai R/C Rasio lebih dari satu (R/C Rasio > 1) sehingga usaha pembenihan ikan

lele sangkuriang dapat memberikan manfaat atau keuntungan untuk dijalankan.

Pada penelitian Jamaluddin (2015) yang berjudul Analisis Pendapatan Usaha

Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang di Bojong Farm Kabupaten Bogor, didapatkan

hasil R/C Rasio adalah 1,27. Hasil R/C Rasio pada penelitian terdahulu lebih kecil

dibandingkan dengan hasil R/C Rasio pada penelitian ini. Meskipun nilai R/C Rasio

yang diterima pada penelitian terdahulu lebih kecil tetapi hasilnya masih

menguntungkan. Hal ini menunjukkan bahwa usaha pembesaran dan pembenihan

ikan lele sangkuriang sama-sama menguntungkan untuk dijalankan.

Page 91: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

74

5.4.2 Analisis B/C Rasio

Analisis rasio keuntungan atas biaya (B/C Rasio) merupakan analisis yang

membandingkan antara kas bersih dan biaya. Kas bersih yang diperoleh pada usaha

pembenihan ikan lele sangkuriang Dafu Farm adalah Rp. 102.649.238, sedangkan

biaya total usaha pembenihan ikan lele sangkuriang adalah Rp. 137.469.500.

Analisis B/C Rasio dilakukan dengan pembagian antara kas bersih dan biaya total

usaha pembenihan ikan lele sangkuriang. Berikut hasil analisis B/C Rasio yang

diperoleh dari usaha pembenihan ikan lele sangkuriang selama satu tahun dapat

dilihat pada Tabel 14 berikut ini :

Tabel 14. Analisis B/C Rasio Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Dafu Farm

pada Bulan Juli 2017- Juni 2018

No. Uraian Nilai (Rp)

1. Kas Bersih Usaha 102.649.238

2. Total Biaya Usaha 137.469.500

Hasil Analisis B/C Rasio 0,75 Sumber :Tabel 9 dan Tabel 12

Berdasarkan hasil analisis B/C Rasio pada Tabel 15, diperoleh bahwa nilai B/C

Rasio adalah 0,75 mengindikasikan setiap biaya yang dikeluarkan sebesar

Rp. 100.000 maka usaha pembenihan ikan lele sangkuriang memberikan

keuntungan adalah Rp. 75.000. Nilai B/C Rasio adalah 0,75 menunjukkan bahwa

nilai B/C Rasio lebih dari nol (R/C Rasio > 0) sehingga usaha pembenihan ikan lele

sangkuriang dapat memberikan manfaat atau keuntungan untuk dijalankan.

Pada penelitian Jamaluddin (2015) yang berjudul Analisis Pendapatan Usaha

Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang di Bojong Farm Kabupaten Bogor, didapatkan

hasil B/C Rasio adalah 0,27. Hasil B/C Rasio pada penelitian terdahulu lebih kecil

dibandingkan dengan hasil B/C Rasio pada penelitian ini. Meskipun nilai B/C Rasio

Page 92: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

75

yang diterima pada penelitian terdahulu lebih kecil tetapi hasilnya masih

menguntungkan. Hal ini menunjukkan bahwa usaha pembesaran dan pembenihan

ikan lele sangkuriang sama-sama menguntungkan untuk dijalankan.

5.4.3 Analisis Break Even Point (BEP)

Break Even Point (BEP) merupakan titik impas karena pada titik tersebut suatu

usahatani pembenihan ikan lele sangkuriang tidak memperoleh untung dan tidak

pula rugi. Kondisi ini akan menghasilkan laba yang diperoleh adalah nol (impas).

Perhitungan dibagi menjadi dua yaitu, BEP produksi dan BEP harga.

1. BEP Produksi

Analisis BEP produksi atau volume merupakan hasil pembagian antara total

biaya yang dikeluarkan dalam usaha pembenihan ikan lele sangkuriang dengan

harga jual benih ikan lele sangkuriang. Total biaya usaha yang dikeluarkan pada

usaha pembenihan ikan lele sangkuriang Dafu Farm adalah Rp. 137.469.500 dapat

dilihat pada Tabel 9, sedangkan harga jual rata-rata benih ikan lele sangkuriang per

ekor adalah Rp. 275. Harga jual benih per ekor adalah Rp. 275 diambil nilai

rata-rata dari harga jual berbagai ukuran benih lele sangkuriang yang dapat dilihat

pada Tabel 11. Berikut hasil analisis BEP produksi yang diperoleh dari usaha

pembenihan ikan lele sangkuriang disajikan pada Tabel 15 berikut ini :

Tabel 15. Analisis BEP Produksi Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Dafu

Farm pada Bulan Juli 2017- Juni 2018

No. Uraian Nilai

1. Total Biaya Usaha (Rp) 137.469.500

2. Harga Jual (Rp/Ekor) 275

Hasil Analisis BEP Produksi (Ekor) 499.889 Sumber : Tabel 9 dan Tabel 11

Page 93: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

76

Berdasarkan hasil analisis BEP produksi pada Tabel 15, menunjukkan bahwa

hasil BEP produksi atau volume yang harus dihasilkan usaha pembenihan ikan lele

sangkuriang minimal sebesar 499.889 ekor benih. Berarti usaha pembenihan ikan

lele sangkuriang dapat mengalami titik impas pada volume produksi mencapai

499.889 ekor benih. Apabila volume produksi kurang dari 499.889 ekor benih

dalam satu tahun maka usaha akan mengalami kerugian, jika produksi lebih dari

499.889 ekor benih dalam satu tahun maka usaha akan mendapatkan keuntungan.

Pada penelitian Jamaluddin (2015) yang berjudul Analisis Pendapatan Usaha

Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang di Bojong Farm Kabupaten Bogor, didapatkan

hasil BEP produksi adalah 1,17 kg. Hal ini menunjukkan perbedaan dengan

penelitian ini, dikarenakan pada penelitian terdahulu yaitu usaha pembesaran dijual

per kg ikan lele. Sedangkan pada penelitian ini, usaha pembenihan dijual dengan

per ekor benih ikan lele sangkuriang.

2. BEP Harga

Analisis BEP harga merupakan hasil pembagian antara total biaya yang

dikeluarkan dalam usaha pembenihan ikan lele sangkuriang dengan volume

penjualan benih ikan lele sangkuriang yang dihasilkan. Total biaya usaha yang

dikeluarkan pada usaha pembenihan ikan lele sangkuriang Dafu Farm adalah

Rp. 137.469.500, sedangkan volume penjualan benih ikan lele sangkuriang yang

dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 11 sebesar 871.200 ekor benih. Berikut hasil

analisis BEP produksi yang diperoleh dari usaha pembenihan ikan lele sangkuriang

disajikan pada Tabel 16 berikut ini :

Page 94: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

77

Tabel 16. Analisis BEP Harga Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Dafu

Farm pada Bulan Juli 2017- Juni 2018

No. Uraian Nilai

1. Total Biaya Usaha (Rp) 137.469.500

2. Volume Penjualan (Ekor) 871.200

Hasil Analisis BEP Harga (Rp/Ekor) 158 Sumber : Tabel 9 dan Tabel 11

Berdasarkan hasil analisis BEP harga pada Tabel 16, menunjukkan bahwa hasil

BEP harga yang harus dijual oleh usaha pembenihan ikan lele sangkuriang sebesar

Rp. 158/ekor benih. Berarti usaha pembenihan ikan lele sangkuriang dapat

mengalami titik impas pada harga jual Rp. 158/ekor benih. Apabila harga jual

kurang dari Rp. 158/ekor benih maka usaha akan mengalami kerugian, jika harga

jual lebih dari Rp. 158/ekor benih maka usaha akan mendapatkan keuntungan.

Pada penelitian Jamaluddin (2015) yang berjudul Analisis Pendapatan Usaha

Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang di Bojong Farm Kabupaten Bogor, didapatkan

hasil BEP harga sebesar Rp. 1.500. Hal ini juga menunjukkan perbedaan, karena

pada usaha pembesaran ikan lele sangkuriang harga jual sama tiap kilogram.

Berbeda dengan usaha pembenihan ikan lele sangkuring yang harga jualnya

berbeda tiap ukuran benihnya.

5.5 Analisis Kelayakan Finansial Usaha

Analisis kelayakan finansial usaha dilakukan untuk mengetahui kegiatan usaha

pembenihan ikan lele sangkuriang dapat dikatakan layak atau tidak layak untuk

dijalankan, untuk menganalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan lele

sangkuriang dilakukan dengan metode analisis Net Present Value (NPV), Internal

Rate of Return (IRR), Payback Period, dan analisis sensitivitas.

Page 95: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

78

5.5.1 Analisis Net Present Value (NPV)

Analisis Net Present Value (NPV) merupakan hasil perhitungan yang

menunjukkan kesetaraan pendapatan, arus kas, atau penghematan biaya dari

investasi yang diperkirakan akan diperoleh pada masa yang akan datang dengan

nilai investasi yang dilakukan saat ini, berdasarkan pertimbangan perusahaan daya

beli uang atau nilai waktu uang. Hasil arus kas bersih (net cash flow) kemudian

didiskonkan dengan inflasi Kota Depok pada bulan Juli 2017 – Juni 2018 yang

dapat dilihat pada Lampiran 2 adalah 2,5%. Kas bersih tahun pertama dapat dilihat

pada Lampiran 1 yaitu adalah Rp. 44.000.000, informasi hasil kas bersih pada tahun

pertama didapat dari wawancara kepada pemilik Dafu Farm. Kas bersih tahun

kedua dapat dilihat dari Tabel 12 yaitu adalah Rp. 102.649.238. Modal kerja

didapatkan dari total biaya operasional yang dapat dilihat pada Tabel 10 adalah

Rp. 137.469.500. Perhitungan analisis Net Present Value (NPV) usaha pembenihan

ikan lele sangkuriang disajikan pada Tabel 17 berikut ini :

Tabel 17. Analisis Net Present Value (NPV) Usaha Pembenihan Ikan Lele

Sangkuriang Dafu Farm pada Bulan Juli 2017- Juni 2018

Tahun

(1)

Kas Bersih

(2)

DF (2,5%)

(3)

PV Kas Bersih

(4) = (2).(3)

1 44.000.000 0,975609756 42.926.829

2 102.649.238 0,951814396 97.703.022

Total PV Kas Bersih 140.629.851

Modal Kerja 137.469.500

NPV 3.160.351

Berdasarkan Tabel 17 di atas, menunjukkan bahwa hasil Net Present Value

(NPV) yang diperoleh usaha pembenihan ikan lele sangkuriang Dafu Farm adalah

Rp. 3.160.351. Hasil perhitungan ini didapat dari total Present Value (PV) kas

Page 96: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

79

bersih sebesar Rp. 107.950.859 dikurangi modal kerja sebesar Rp. 137.469.500.

Hasil total PV (Present Value) didapatkan dari hasil PV tahun ke 1 dan PV tahun

ke 2. PV tahun ke 1 sebesar Rp. 42.926.829 yang diperoleh dari hasil kas bersih

tahun ke 1 sebesar Rp. 44.000.000 dikalikan dengan discount factor tahun ke 1

sebesar 0,9756. PV tahun ke 2 sebesar Rp. 97.703.022 yang diperoleh dari hasil kas

bersih tahun ke 2 sebesar Rp. 102.649.238 dikalikan dengan discount factor tahun

ke 2 sebesar 0,9518.

Hasil Net Present Value (NPV) usaha pembenihan ikan lele sangkuriang adalah

Rp. 3.160.351 > 0 atau bernilai positif. Berdasarkan perhitungan menggunakan Net

Present Value (NPV), maka usaha pembenihan ikan lele sangkuriang dikatakan

layak untuk dijalankan kedepannya.

5.5.2 Analisis Internal Rate of Return (IRR)

Analisis Internal Rate of Return (IRR) digunakan untuk mengetahui pada

tingkat suku bunga berapa nilai NPV sama dengan nol. Untuk memperoleh nilai

IRR, dilakukan perhitungan lanjutan sampai NPV negatif dengan cara bertahap

discount factor (DF) sampai diperoleh nilai NPV yang sudah negatif. Tingkat bunga

sebesar 2,5% didapat dari inflasi Kota Depok pada bulan Juli 2017 – Juni 2018 pada

Lampiran 2. Perhitungan analisis Internal Rate of Return (IRR) usaha pembenihan

ikan lele sangkuriang disajikan pada Tabel 18 berikut ini :

Tabel 18. Analisis Internal Rate of Return (IRR) Usaha Pembenihan Ikan Lele

Sangkuriang Dafu Farm pada Bulan Juli 2017- Juni 2018

No. Uraian Hasil (%)

1. Internal Rate of Return (IRR) 3,89 Sumber: Lampiran 6

Page 97: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

80

Berdasarkan Tabel 19 di atas, menunjukkan bahwa hasil Internal Rate of Return

(IRR) yang didapatkan sebesar 3,89% berarti bahwa tingkat kemampuan maksimal

yang dibayarkan usaha ini akibat produksi sebesar 3,89% Nilai IRR lebih besar

dibandingkan dengan suku bunga investasi, yaitu 2,5%. Sehingga secara kelayakan

finansial, usaha pembenihan ikan lele sangkuriang layak untuk dijalankan

kedepannya.

5.5.3 Analisis Payback Period

Analisis payback period digunakan untuk mengetahui jangka waktu

pengembalian modal yang dikeluarkan oleh Dafu Farm dalam usaha pembenihan

ikan lele sangkuriang yang diperoleh dari perbandingan nilai investasi dengan nilai

kas bersih kemudian dikali dengan 1 tahun. Berikut hasil analisis payback period

yang diperoleh dari usaha pembenihan ikan lele sangkuriang dapat dilihat pada

Tabel 19 berikut ini :

Tabel 19. Analisis Payback Period Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Dafu

Farm pada Bulan Juli 2017- Juni 2018

No. Uraian Nilai

1. Investasi (Rp) 210.395.000

2. Kas Bersih Usaha (Rp) 102.649.238

Hasil Analisis Payback Period 2,05 Sumber : Tabel 10 dan Tabel 12

Berdasarkan hasil analisis payback period pada Tabel 19, menunjukkan bahwa

hasil payback period sebesar 2,05 yang diperoleh dari perbandingan antara nilai

investasi sebesar Rp. 210.395.000 dengan kas bersih sebesar Rp. 102.649.238

dikalikan dengan umur investasi selama satu tahun. Nilai payback period tersebut

menunjukkan bahwa usaha pembenihan ikan lele sangkuriang yang dilakukan oleh

Dafu Farm akan mengalami pengembalian modal dalam waktu 2 tahun 6 hari.

Page 98: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

81

Pada penelitian Jamaluddin yang berjudul Analisis Pendapatan Usaha

Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang di Bojong Farm Kabupaten Bogor, didapatkan

hasil Payback Period adalah 2,40. Payback Period penelitian terdahulu lebih kecil

dibandingkan dengan hasil Payback Period pada penelitian ini yaitu 2,05. Hal ini

dikarenakan hasil pendapatan penelitian terdahulu hanya pendapatan selama satu

kali panen yaitu 3 bulan, sehingga pendapatannya lebih kecil dibandingkan

penelitian ini yang menghitung kas bersih sampai satu tahun.

5.5.4 Analisis Sensitivitas atau Nilai Pengganti (Switching Value)

Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengkaji kembali kelayakan usaha yang

telah dilakukan. Analisis sensitivitas merupakan perlakuan terhadap ketidakpastian.

Tujuan analisis ini adalah menilai apa yang terjadi dengan hasil analisis kelayakan

usaha jika terjadi perubahan harga. Analisis sensitivitas dalam penelitian ini

menggunakan metode nilai pengganti (switching value) dengan mengganti nilai

komponen yang bersifat sensitif atau mudah berubah-ubah dan komponen tersebut

sangat mempengaruhi keadaan finansial suatu usahatani. Komponen-komponen

tersebut adalah harga pakan indukan, harga pakan benih, dan harga jual.

A. Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Pakan Indukan 3%

Hasil analisis sensitivitas dan switching value kenaikan biaya pakan indukan

dapat dilihat pada Tabel 20 berikut ini :

Page 99: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

82

Tabel 20. Hasil Analisis Sensitivitas dan Switching Value dengan Kenaikan Harga

Pakan Indukan untuk Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Dafu

Farm pada Bulan Juli 2017- Juni 2018

No

. Uraian

Persentase Kenaikan Harga Pakan Indukan

3% 6% 12%

1. R/C Rasio 1,74 1,74 1,74

2. B/C Rasio 0,75 0,74 0,74

3. BEP Volume 500.155 500.420 500.952

4. BEP Harga 158 158 158

5. Payback Period 2,05 2,05 2,06

6. Net Present Value 3.019.509 2.878.668 2.596.984

7. Internal Rate of Return 3,83% 3,77% 3,64% Sumber : Lampiran 7

Berdasarkan hasil analisis sensitivitas pada Tabel 20, menunjukkan bahwa

terjadinya kenaikan harga pakan indukan sesuai inflasi Kota Depok yakni sebesar

3%, tidak menghasilkan penurunan kas bersih dan masih memberikan keuntungan

untuk dijalankan. Hasil perhitungan R/C Rasio sebesar 1,74 dan B/C Rasio sebesar

0,75 tidak mengalami penurunan. Hasil perhitungan BEP volume mengalami

kenaikan dari 499.889 ekor benih menjadi 500.155 ekor benih, artinya usaha

pembenihan ikan lele sangkuriang dapat mengalami titik impas pada volume

produksi mencapai 500.155 ekor benih. Hasil perhitungan BEP harga masih tetap

yaitu sebesar Rp. 158/ekor benih¸ artinya usaha pembenihan ikan lele sangkuriang

dapat mengalami titik impas pada harga jual Rp. 158/ekor benih. Hasil perhitungan

payback period tidak mengalami perubahan dengan hasil 2,05 artinya bahwa usaha

pembenihan ikan lele sangkuriang yang dilakukan oleh Dafu Farm akan mengalami

pengembalian modal dalam waktu 2 tahun 6 hari. Hasil perhitungan Net Present

Value (NPV) mengalami penurunan menjadi sebesar 3.019.509 dan hasil

perhitungan NPV bernilai positif. Hasil perhitungan IRR adalah 3,83 % dan lebih

besar dari suku bunga 2,5%. Sehingga dengan terjadinya kenaikan harga pakan

Page 100: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

83

indukan sebesar 3% dan melihat hasil perhitungan NPV adalah positif dan hasil

perhitungan IRR 3,83% lebih besar dari suku bunga, maka usaha pembenihan ikan

lele sangkuriang dikatakan layak untuk dilanjutkan. Artinya kenaikan harga pakan

indukan sebesar 3% dapat ditoleransi.

Terjadinya kenaikan harga pakan indukan sebesar 6%, maka menghasilkan

penurunan kas bersih dan masih memberikan keuntungan. Hasil perhitungan R/C

Rasio sebesar 1,74 dan B/C Rasio sebesar 0,74 tidak mengalami penurunan. Hasil

perhitungan BEP volume mengalami kenaikan dari 499.889 ekor benih menjadi

500.420 ekor benih, artinya usaha pembenihan ikan lele sangkuriang dapat

mengalami titik impas pada volume produksi mencapai 500.420 ekor benih. Hasil

perhitungan BEP harga tidak mengalami kenaikan yaitu sebesar Rp. 158/ekor

benih¸ artinya usaha pembenihan ikan lele sangkuriang dapat mengalami titik impas

pada harga jual Rp. 158/ekor benih. Hasil perhitungan payback period tidak

mengalami perubahan dengan hasil 2,05 artinya bahwa usaha pembenihan ikan lele

sangkuriang yang dilakukan oleh Dafu Farm akan mengalami pengembalian modal

dalam waktu 2 tahun 6 hari. Hasil perhitungan Net Present Value (NPV) mengalami

penurunan menjadi sebesar 2.878.668 dan hasil perhitungan NPV bernilai positif.

Hasil perhitungan IRR adalah 3,77 % dan lebih besar dari suku bunga 2,5%.

Sehingga dengan terjadinya kenaikan harga pakan indukan sebesar 6% dan melihat

hasil perhitungan NPV adalah positif dan hasil perhitungan IRR 3,77% lebih besar

dari suku bunga, maka usaha pembenihan ikan lele sangkuriang dikatakan layak

untuk dilanjutkan. Artinya kenaikan harga pakan indukan sebesar 6% dapat

ditoleransi.

Page 101: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

84

Terjadinya kenaikan harga pakan indukan sebesar 12%, maka menghasilkan

penurunan kas bersih dan masih memberikan keuntungan. Hasil perhitungan R/C

Rasio sebesar 1,74 dan B/C Rasio sebesar 0,74 tidak mengalami penurunan. Hasil

perhitungan BEP volume mengalami kenaikan dari 499.889 ekor benih menjadi

500.952 ekor benih, artinya usaha pembenihan ikan lele sangkuriang dapat

mengalami titik impas pada volume produksi mencapai 500.952 ekor benih. Hasil

perhitungan BEP harga tidak mengalami kenaikan yaitu menjadi Rp. 158/ekor

benih¸ artinya usaha pembenihan ikan lele sangkuriang dapat mengalami titik impas

pada harga jual Rp. 158/ekor benih. Hasil perhitungan payback period mengalami

perubahan dengan hasil 2,06 artinya bahwa usaha pembenihan ikan lele

sangkuriang yang dilakukan oleh Dafu Farm akan mengalami pengembalian modal

dalam waktu 2 tahun 7 bulan. Hasil perhitungan Net Present Value (NPV)

mengalami penurunan menjadi sebesar 2.596.984 dan hasil perhitungan NPV

bernilai positif. Hasil perhitungan IRR adalah 3,64 % dan lebih besar dari suku

bunga 2,5%. Sehingga dengan terjadinya kenaikan harga pakan indukan sebesar

12% dan melihat hasil perhitungan NPV adalah positif dan hasil perhitungan IRR

3,64% lebih besar dari suku bunga, maka usaha pembenihan ikan lele sangkuriang

dikatakan layak untuk dilanjutkan. Artinya kenaikan harga pakan indukan sebesar

12% dapat ditoleransi.

B. Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Pakan Benih 3%

Hasil analisis sensitivitas dan switching value kenaikan biaya pakan benih

dapat dilihat pada Tabel 21 berikut ini :

Page 102: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

85

Tabel 21. Hasil Analisis Sensitivitas dan Switching Value dengan Kenaikan Harga

Pakan Benih untuk Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Dafu Farm

pada Bulan Juli 2017- Juni 2018

No. Uraian Persentase Kenaikan Harga Pakan Benih

3% 6% 12%

1. R/C Rasio 1,73 1,72 1,70

2. B/C Rasio 0,74 0,72 0,70

3. BEP Volume 503.262 506.634 513.379

4. BEP Harga 159 160 162

5. Payback Period 2,08 2,10 2,16

6. Net Present Value 1.372.210 -415.931 -3.992.214

7. Internal Rate of Return 3,11% 2,32% -*

*Nilai IRR tidak bisa dicari dikarenakan nilai NPV1 tidak ada yang positif meskipun

digunakan discount factor hingga 1% Sumber : Lampiran 8

Berdasarkan hasil analisis sensitivitas pada Tabel 21, menunjukkan bahwa

terjadinya kenaikan harga pakan benih sesuai inflasi Kota Depok yakni sebesar 3%

menghasilkan perhitungan R/C Rasio sebesar 1,73 dan B/C Rasio sebesar 0,74

mengalami penurunan. Hasil perhitungan BEP volume mengalami kenaikan dari

499.889 ekor benih menjadi 503.262 ekor benih, artinya usaha pembenihan ikan

lele sangkuriang dapat mengalami titik impas pada volume produksi mencapai

503.262 ekor benih. Hasil perhitungan BEP harga mengalami kenaikan yaitu

sebesar Rp. 159/ekor benih, artinya usaha pembenihan ikan lele sangkuriang dapat

mengalami titik impas pada harga jual Rp. 159/ekor benih. Hasil perhitungan

payback period mengalami perubahan dengan hasil 2,08 artinya bahwa usaha

pembenihan ikan lele sangkuriang yang dilakukan oleh Dafu Farm akan mengalami

pengembalian modal dalam waktu 2 tahun 9 bulan. Hasil perhitungan Net Present

Value (NPV) mengalami penurunan menjadi sebesar 1.372.210 dan hasil

perhitungan NPV bernilai positif. Hasil perhitungan IRR adalah 3,11 % dan lebih

besar dari suku bunga 2,5%. Sehingga dengan terjadinya kenaikan harga pakan

Page 103: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

86

benih sebesar 3% dan melihat hasil perhitungan NPV adalah positif dan hasil

perhitungan IRR 3,11% lebih besar dari suku bunga, maka usaha pembenihan ikan

lele sangkuriang dikatakan layak untuk dilanjutkan. Artinya kenaikan harga pakan

benih sebesar 3% dapat ditoleransi.

Terjadinya kenaikan harga pakan benih dengan skenario kedua sebesar 6%

menghasilkan perhitungan R/C Rasio sebesar 1,72 dan B/C Rasio sebesar 0,72

mengalami penurunan. Hasil perhitungan BEP volume mengalami kenaikan dari

499.889 ekor benih menjadi 506.634 ekor benih, artinya usaha pembenihan ikan

lele sangkuriang dapat mengalami titik impas pada volume produksi mencapai

506.634 ekor benih. Hasil perhitungan BEP harga juga mengalami kenaikan yaitu

sebesar Rp. 160/ekor benih, artinya usaha pembenihan ikan lele sangkuriang dapat

mengalami titik impas pada harga jual Rp. 160/ekor benih. Hasil perhitungan

payback period mengalami perubahan dengan hasil 2,10 artinya bahwa usaha

pembenihan ikan lele sangkuriang yang dilakukan oleh Dafu Farm akan mengalami

pengembalian modal dalam waktu 2 tahun 10 bulan. Hasil perhitungan Net Present

Value (NPV) mengalami penurunan menjadi sebesar -415.931 dan menghasilkan

nilai negatif. Nilai IRR kenaikan harga pakan benih sebesar 6% adalah 2,32% dan

lebih kecil dari pada suku bunga 2,5%. Sehingga dengan terjadinya kenaikan harga

pakan benih sebesar 6% dan melihat hasil perhitungan NPV yaitu negatif, maka

usaha pembenihan ikan lele sangkuriang menjadi tidak layak untuk dijalankan dan

perlu dilakukan evaluasi usaha kedepannya. Artinya kenaikan harga pakan benih

sebesar 6% tidak dapat ditoleransi.

Page 104: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

87

Terjadinya kenaikan harga pakan benih dengan skenario ketiga sebesar 12%

menghasilkan perhitungan R/C Rasio sebesar 1,70 dan B/C Rasio sebesar 0,70

mengalami penurunan. Hasil perhitungan BEP volume mengalami kenaikan dari

499.889 ekor benih menjadi 513.379 ekor benih, artinya usaha pembenihan ikan

lele sangkuriang dapat mengalami titik impas pada volume produksi mencapai

513.379 ekor benih. Hasil perhitungan BEP harga juga mengalami kenaikan yaitu

sebesar Rp. 162/ekor benih¸ artinya usaha pembenihan ikan lele sangkuriang dapat

mengalami titik impas pada harga jual Rp. 162/ekor benih. Hasil perhitungan

payback period mengalami perubahan dengan hasil 2,16 artinya bahwa usaha

pembenihan ikan lele sangkuriang yang dilakukan oleh Dafu Farm akan mengalami

pengembalian modal dalam waktu 2 tahun 10 bulan. Hasil perhitungan Net Present

Value (NPV) mengalami penurunan menjadi sebesar -3.992.214 dan hasil

perhitungan NPV bernilai negatif. Nilai IRR kenaikan harga pakan benih sebesar

12% tidak dapat dihitung dikarenakan nilai NPV tidak ada yang positif meskipun

digunakan nilai DF hingga 1%. Sehingga dengan terjadinya kenaikan harga pakan

benih sebesar 12% dan melihat hasil perhitungan NPV selalu negatif, maka usaha

pembenihan ikan lele sangkuriang menjadi tidak layak untuk dijalankan dan perlu

dilakukan evaluasi usaha kedepannya. Artinya kenaikan harga pakan benih sebesar

12% sudah tidak dapat ditoleransi. .

C. Analisis Sensitivitas Penurunan Harga Jual Benih 3%

Hasil analisis sensitivitas dan switching value penurunan harga jual benih

dapat dilihat pada Tabel 22 berikut ini :

Page 105: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

88

Tabel 22. Hasil Analisis Sensitivitas dan Switching Value dengan Penurunan

Harga Jual Benih untuk Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang

Dafu Farm pada Bulan Juli 2017- Juni 2018

No

. Uraian

Persentase Penurunan Harga Jual Benih

3% 6% 12%

1. R/C Rasio 1,69 1,64 1,53

2. B/C Rasio 0,70 0,64 0,54

3. BEP Volume 499.889 499.889 499.889

4. BEP Harga 158 158 158

5. Payback Period 2,20 2,37 2,82

6. Net Present Value (NPV) -3.319.170 -10.181.964 -23.524.279

7. Internal Rate of Return 1,02% -* -*

*Nilai IRR tidak bisa dicari dikarenakan nilai NPV1 tidak ada yang positif

meskipun digunakan discount factor hingga 1% Sumber : Lampiran 9

Berdasarkan hasil analisis sensitivitas pada Tabel 22, menunjukkan bahwa

terjadinya penurunan harga jual benih sesuai inflasi Kota Depok yakni sebesar 3%

menghasilkan perhitungan R/C Rasio sebesar 1,69 dan B/C Rasio sebesar 0,70

mengalami penurunan. Hasil perhitungan BEP volume tidak mengalami kenaikan

yaitu 499.889 ekor benih, artinya usaha pembenihan ikan lele sangkuriang dapat

mengalami titik impas pada volume produksi mencapai 499.889 ekor benih. Hasil

perhitungan BEP harga masih tetap yaitu sebesar Rp. 158/ekor benih, artinya usaha

pembenihan ikan lele sangkuriang dapat mengalami titik impas pada harga jual

Rp. 158/ekor benih. Hasil perhitungan payback period mengalami perubahan

dengan hasil 2,20 artinya bahwa usaha pembenihan ikan lele sangkuriang yang

dilakukan oleh Dafu Farm akan mengalami pengembalian modal dalam waktu 2

tahun 11 bulan. Hasil perhitungan Net Present Value (NPV) mengalami penurunan

menjadi sebesar -3.319.170 dan menghasilkan nilai negatif. Nilai IRR kenaikan

harga pakan benih sebesar 3% adalah 1,02% dan lebih kecil dari pada suku bunga

2,5%. Sehingga dengan terjadinya penurunan harga jual sebesar 3% dan melihat

Page 106: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

89

hasil perhitungan NPV yaitu negatif, maka usaha pembenihan ikan lele sangkuriang

menjadi tidak layak untuk dijalankan dan perlu dilakukan evaluasi usaha

kedepannya. Artinya penurunan harga jual sebesar 3% tidak dapat ditoleransi.

Terjadinya penurunan harga jual benih dengan skenario kedua sebesar 6%

menghasilkan perhitungan R/C Rasio sebesar 1,64 dan B/C Rasio sebesar 0,64

mengalami penurunan tetapi masih menghasilkan keuntungan untuk dijalankan.

Hasil perhitungan BEP volume tetap yaitu 499.889 ekor benih, artinya usaha

pembenihan ikan lele sangkuriang dapat mengalami titik impas pada volume

produksi mencapai 499.889 ekor benih. Hasil perhitungan BEP harga tidak

mengalami kenaikan yaitu sebesar Rp. 158/ekor benih¸ artinya usaha pembenihan

ikan lele sangkuriang dapat mengalami titik impas pada harga jual Rp. 158/ekor

benih. Hasil perhitungan payback period mengalami perubahan dengan hasil 2,37

artinya bahwa usaha pembenihan ikan lele sangkuriang yang dilakukan oleh Dafu

Farm akan mengalami pengembalian modal dalam waktu 2 tahun 11 bulan. Hasil

perhitungan Net Present Value (NPV) mengalami penurunan menjadi -10.181.964

dan menghasilkan NPV bernilai negatif. Nilai IRR penurunan harga jual benih

sebesar 6% juga tidak dapat dihitung dikarenakan nilai NPV selalu negatif

meskipun digunakan nilai DF hingga 1%. Sehingga dengan terjadinya penurunan

harga jual benih sebesar 6% dan melihat hasil perhitungan NPV selalu negatif,

maka usaha pembenihan ikan lele sangkuriang menjadi tidak layak untuk

dijalankan dan perlu dilakukan evaluasi usaha kedepannya. Artinya penurunan

harga jual benih sebesar 6% juga tidak dapat ditoleransi.

Page 107: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

90

Terjadinya penurunan harga jual benih dengan skenario ketiga sebesar 12%

menghasilkan perhitungan R/C Rasio sebesar 1,53 dan B/C Rasio sebesar 0,54

mengalami penurunan tetapi masih menguntungkan.. Hasil perhitungan BEP

volume tidak mengalami kenaikan yaitu 499.889 ekor benih, artinya usaha

pembenihan ikan lele sangkuriang dapat mengalami titik impas pada volume

produksi mencapai 499.889 ekor benih. Hasil perhitungan BEP harga tidak

mengalami kenaikan yaitu sebesar Rp. 158/ekor benih¸ artinya usaha pembenihan

ikan lele sangkuriang dapat mengalami titik impas pada harga jual Rp. 158/ekor

benih. Hasil perhitungan payback period mengalami perubahan dengan hasil 2,82

artinya bahwa usaha pembenihan ikan lele sangkuriang yang dilakukan oleh Dafu

Farm akan mengalami pengembalian modal dalam waktu 2 tahun 12 bulan. Hasil

perhitungan Net Present Value (NPV) mengalami penurunan menjadi sebesar

-23.524.279 dan hasil perhitungan NPV bernilai negatif. Nilai IRR tidak dapat

dihitung dikarenakan nilai NPV selalu bernilai negatif meskipun digunakan nilai

DF hingga 1%. Sehingga dengan terjadinya penurunan harga jual benih sebesar

12% dan melihat hasil perhitungan NPV adalah negatif, maka usaha pembenihan

ikan lele sangkuriang menjadi tidak layak untuk dilanjutkan. Artinya penurunan

harga jual benih sebesar 12% sudah tidak dapat ditoleransi.

Page 108: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

91

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Biaya usaha pembenihan ikan lele sangkuriang yang dilakukan oleh Dafu Farm

dalam satu tahun sebesar Rp. 137.469.500 yang terdiri dari biaya tetap sebesar

Rp. 10.875.000, biaya variabel sebesar Rp. 123.542.000 dan biaya penyusutan

sebesar Rp. 3.052.500. Kas bersih usaha pembenihan ikan lele sangkuriang

dalam satu tahun sebesar Rp. 102.649.238.

2. Nilai R/C Rasio sebesar 1,74 menunjukkan bahwa nilai R/C Rasio lebih dari

satu (R/C Rasio > 1). Nilai B/C Rasio sebesar 0,75 menunjukkan bahwa nilai

B/C Rasio lebih dari nol (B/C Rasio > 0). BEP Volume mendapatkan nilai

sebesar 499.889 ekor benih dan BEP harga mendapatkan nilai Rp. 158/ekor

benih. Nilai Net Present Value (NPV) usaha pembenihan ikan lele sangkuriang

sebesar Rp. 3.160.351 dan bernilai positif. Nilai Internal Rate of Return (IRR)

sebesar 3,89% > 2,5%. Nilai Payback Period sebesar 2,05 menunjukkan

bahwa usaha pembenihan ikan lele sangkuriang yang dilakukan oleh Dafu

Farm akan mengalami pengembalian modal dalam waktu 2 tahun 6 hari.

3. Kenaikan biaya pakan dibagi menjadi dua yaitu, biaya pakan indukan dan biaya

pakan benih. Kenaikan biaya pakan indukan sebesar 3%, 6%, dan 12% dapat

ditoleransi. Kenaikan biaya pakan benih sebesar 3%masih dapat ditoleransi,

sedangkan kenaikan biaya pakan benih sebesar 6% dan 12% tidak dapat

Page 109: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

92

ditoleransi karena menghasilkan NPV negatif. Penurunan harga jual benih

sebesar 3%, 6%, dan 12% sudah tidak dapat ditoleransi karena menghasilkan

nilai NPV negatif.

4. Berdasarkan hasil dari nilai R/C Rasio lebih besar dari satu (R/C Rasio > 1),

nilai B/C Rasio lebih besar dari nol (B/C Rasio > 0), hasil Net Present Value

(NPV) bernilai positif, dan nilai Internal Rate of Return (IRR) lebih besar dari

suku bunga. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa usaha pembenihan

ikan lele sangkuriang yang dilakukan oleh Dafu Farm memberikan keuntungan

dan layak untuk dijalankan kedepannya.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan serta kesimpulan yang diperoleh,

maka saran yang dapat penulis berikan sebagai masukan yang berkaitan dengan

peningkatan dan pengembangan usaha pembenihan ikan lele sangkuriang di Dafu

Farm adalah sebagai berikut :

1. Melanjutkan usaha karena usaha pembenihan ikan lele sangkuriang masih

memliki prospek yang bagus dan perlunya melakukan pengembangan usaha.

2. Melakukan pencatatan jumlah produksi setiap siklus pembenihan ikan lele

sangkuriang secara terperinci dikarenakan belum adanya pencatatan jumlah

produksi benih ikan lele sangkuriang yang dihasilkan secara terperinci.

3. Memperluas daerah pemasaran dan melakukan strategi pemasaran yang lebih

baik agar benih lele sangkuriang lebih banyak yang terjual.

Page 110: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

93

DAFTAR PUSTAKA

Adawyah, Rabiatul. 2008. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Asra, Abuzar., dan Agus Purwoto. 2015. Metode Penelitian Survei. IN Media:

Bogor.

Badan Pusat Statistik Kota Depok. 2017. Inflasi Bulanan Kota Depok Tahun 2017.

https://depokkota.bps.go.id/statictable/2018/01/15/38/indeks-harga-

konsumen-dan-inflasi-bulanan-di-kota-depok-2017.html

diakses pada tanggal 16 April 2019

Badan Pusat Statistik Kota Depok. 2018. Inflasi Bulanan Kota Depok Tahun 2018.

https://depokkota.bps.go.id/statictable/2019/03/12/47/inflasi-bulanan-kota-

depok-tahun-2018.html

diakses pada tanggal 16 April 2019

Dewi, S. Prima., dan Bayu S. Kristanto. 2015. Akuntansi Biaya Edisi 2. In Media:

Bogor.

Dinas Perikanan Kota Depok. 2019. Laporan Produksi Perikanan Kota Depok

tahun 2018. Depok.

Gittinger, J. P. 2008. Analisa Ekonomi Proyek –Proyek Pertanian. UI Press:

Jakarta.

Halim, Abdul. 2007. Manajemen Keuangan Bisnis. Ghalia Indonesia: Bogor.

Halim, Abdul. 2015. Analisis Investasi di Aset Keuangan. Mitra Wacana Media:

Jakarta

Jamaludin. 2015. Analisis Pendapatan Usaha Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang

(Clarias Gariepinus) di Bojong Farm Kabupaten Bogor. [Skripsi]. Jakarta:

Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Johan, Suwinto. 2011. Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis. Graha Ilmu:

Yogyakarta.

Jumingan. 2009. Studi Kelayakan Bisnis Teori dan Pembuatan Proposal

Kelayakan. Bumi Aksara: Jakarta.

Kasmir dan Jakfar. 2005. Studi Kelayakan Bisnis Edisi Pertama. Kencana Prenada

Media Group: Jakarta.

Page 111: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

94

Lina, Rina Dewi. 2016. Bisa Investasi dengan Gaji < 5 Juta. Penebar Swadaya:

Jakarta

Muljono, Djoko. 2006. Akuntasi Pajak. CV Andi Offset: Yogyakarta.

Nasution, Arman Hakim. 2006. Manajemen Industri. CV Andi Offset:

Yogyakarta.

Normansyah, Dodi. 2014. Analisis Pendapatan Usahatani Sayuran (Studi Kasus:

Kelompok Tani Jaya, Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang,

Kabupaten Bogor). [Skripsi]. Jakarta: Fakultas Sains dan Teknologi, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Nurochim dan Iwan Purwanto. 2010. Manajemen Bisnis. Jakarta: Lembaga

Penelitian Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Padangaran, Ayub M. 2013. Analisis Kuantitatif Pembiayaan Perusahaan

Pertanian. IPB Press: Bogor.

Rahmadani. 2016. Analisis Biaya dan Pendapatan Ikan Lele Sangkuriang Teknik

Tradisional dan Biofloc di kota Depok (Studi Kasus di Pokdakan Mandiri

Sangkuriang dan PT. Agro 165 Nusantara Jaya). [Skripsi]. Jakarta:

Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Rohatta, Revy. 2015. Analisis Biaya dan Pendapatan Usaha Pembesaran Ikan

Patin di CV. Al-Malik Farm (AMF) Patin Depok. [Skripsi]. Jakarta:

Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Rochaeni, Siti. 2009. Kelayakan Usaha Pembesaran Lele Dumbo Secara Intensif

pada Kolam Terpal. Jurnal Agribisnis. Juni 2009. Vol. 4, No. 1: 1-6.

Rukmana, Rahmat., dan Yudirachman. 2017. Sukses Budidaya Ikan Lele Secara

Intensif. CV Andi Offset: Yogyakarta.

Sangadji, E.M., dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian. CV Andi Offset:

Yogyakarta.

Soekartawi. 2016. Analisis Usahatani. UI Press: Jakarta.

Sofyan, Iban. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Suratiyah, Ken. 2006. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya: Jakarta.

Umar, Husein. 2001. Studi Kelayakan Bisnis Edisi 2. PT Gramedia Pustaka Utama:

Jakarta.

Page 112: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

95

Warisno dan Dahana. 2009. Meraup Untung dari Beternak Lele Sangkuriang. CV

Andi Offset: Yogyakarta.

Widi, Restu Kartiko. 2010. Asas Metodologi Penelitian. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Page 113: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

96

Lampiran 1. Kuesioner Wawancara

KUESIONER

Kuesioner ini digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis

Pendapatan Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Di Dafu Farm, Depok,

Jawa Barat” oleh Agung Febrianto, Mahasiswa Program Studi Agribisnis,

Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

A. Identitas Narasumber

1. Nama : Fuad Janesa

2. Jenis Kelamin : Laki-laki

3. Umur : 40 tahun

4. Alamat : Jl. H. Sulaiman RT 03/08 Kampung Perigi,

Bedahan, Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat

5. Pendidikan : Strata 1 Jurusan Teknik Mesin

B. Gambaran Umum Lokasi Usaha

1. Jumlah kolam produksi : 34 unit

2. Luas setiap kolam :

a. Kolam Penetasan : 8 x 6 m

b. Kolam Indukan : 1 x 2 m

c. Kolam Penampungan Benih : diameter 3 m

d. Kolam Pemijahan : 2 x 1 m

3. Status lahan : Sewa

Page 114: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

97

C. Rincian Biaya Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang dalam Satu

Tahun

a. Biaya Tetap

No. Uraian Jumlah Jumlah

Biaya

(Rp)

Waktu

Pemakaian

Jumlah

Biaya/tahun

(Rp)

1. Biaya Pembelian

Indukan

15 Ekor 8.500.000 4 tahun 2.125.000

2. Biaya Sewa Lahan 1.900 m2 35.000.000 4 tahun 8.750.000

b. Biaya Variabel

No Uraian Jumlah Harga (Rp) Jumlah

Biaya (Rp)

1. Pakan Indukan

a. Maggot BSF 15 kg 15.000 225.000

b. Pelet Tipe 781-2 130 kg 17.000 2.210.000

Biaya Pakan Indukan 2.435.000

2. Pakan Benih

a. Cacing Sutera 878 liter 25.000 21.950.000

b. PF 500 210 kg 18.000 3.780.000

c. PF 800 170 kg 15.500 2.635.000

d. PF 1000 170 kg 15.000 2.550.000

Biaya Pakan Benih 30.915.000

3. Obat-Obatan dan Vitamin

a. Boster 24 pack 175.000 4.200.000

b. Garam Krosok 120 kg 4.600 552.000

Biaya Obat-Obatan dan Vitamin 4.752.000

4. Tenaga Kerja

a. Tenaga Kerja 1 12 bulan 1.500.000 18.000.000

b. Tenaga Kerja 2 12 bulan 1.500.000 18.000.000

Biaya Tenaga Kerja 36.000.000

5. Biaya Konsumsi Tenaga Kerja 12 bulan 2.500.000 30.000.000

6. Biaya Listrik 12 bulan 800.000 9.600.000

7. Biaya Tabung Oksigen dan Isi

Ulang 1 tabung 1.100.000 1.100.000

8. Biaya Kemasan Plastik 48 lusin 5.000 240.000

9. Biaya Sewa Transportasi 17 hari 500.000 8.500.000

Page 115: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

98

D. Kas Bersih Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Tahun Pertama

No. Uraian Jumlah (Rp)

1. Kas bersih tahun pertama 44.000.000

Page 116: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

99

Lampiran 2. Inflasi Kota Depok pada Bulan Juli 2017 sampai Juni 2018

Bulan Tingkat Inflasi

Juli 0,38

Agustus -0,22

September 0,01

Oktober -0,19

November 0,12

Desember 0,61

Januari 0,68

Februari 0,29

Maret 0,14

April -0,15

Mei 0,13

Juni 0,69

Total Inflasi 2,49

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Depok (2019)

Page 117: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

100

Lampiran 3. Tata Letak Sarana dan Prasana Dafu Farm

Page 118: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

101

Lampiran 4. Biaya Penyusutan Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Dafu Farm

No

(1)

Uraian

(2)

Jumlah

(3)

Umur

Ekonomis

(Tahun)

(4)

Harga

Satuan

(Rp)

(5)

Nilai

Beli

(Rp)

(6) = (3).(5)

Nilai Sisa

(Rp)

(7) = (6) –(5)

Selisih

(Rp)

(8) = (6)- (7)

Penyusutan

(Rp)

(9) = (8) : (4)

1. Kolam Pemijahan

Ukuran 2 x 1 m 4 4 1.200.000 4.800.000 3.600.000 1.200.000 300.000

2. Kolam Penetasan

Ukuran 8 x 6 m 4 5 2.500.000 10.000.000 8.000.000 2.000.000 400.000

3. Kolam Indukan

Ukuran 1 x 2 m 7 4 1.200.000 8.400.000 6.300.000 2.100.000 525.000

4. Kolam

Penampungan Benih

Diameter 3 m 19 5 1.500.000 28.500.000 22.800.000 5.700.000 1.140.000

5. Gudang 1 10 10.000.000 10.000.000 9.000.000 1.000.000 100.000

6. Saung 1 8 9.000.000 9.000.000 7.875.000 1.125.000 140.625

7. Bak Sortir 12 4 25.000 300.000 225.000 75.000 18.750

8. Jaring Kecil 4 2 10.000 40.000 20.000 20.000 10.000

9. Jaring Besar 4 2 15.000 60.000 30.000 30.000 15.000

10. Ember 14 2 25.000 350.000 175.000 175.000 87.500

11. Tong 6 4 120.000 720.000 540.000 180.000 45.000

12. Cangkul 2 2 30.000 60.000 30.000 30.000 15.000

13. Garpu Tanah 1 2 50.000 50.000 25.000 25.000 12.500

14. Mesin Pompa 2 5 1.300.000 2.600.000 2.080.000 520.000 104.000

15. Pompa Gelembung 10 4 30.000 300.000 225.000 75.000 18.750

Page 119: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

102

Penyusutan = 𝑁𝐵𝑖−NS𝑖

UE𝑖

Keterangan :

NBi = Nilai Beli Barang ke i

NSi = Nilai Sisa Barang ke i

UEi = Umur Ekonomis Barang ke i

16. Sekop 3 2 35.000 105.000 52.500 52.500 26.250

17. Serokan 7 2 10.000 70.000 35.000 35.000 17.500

18. Lampu Penerangan 11 2 10.000 110.000 55.000 55.000 27.500

19. Selang 15 5 5.000 75.000 60.000 15.000 3.000

20. Paralon 13 4 26.000 338.000 253.500 84.500 21.125

21. Keramba Waring 10 2 10.000 100.000 50.000 50.000 25.000

Jumlah 75.978.000 3.052.500

Page 120: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

103

Lampiran 5. Rincian Volume Penjualan Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Dafu Farm Setiap Bulan

Selama Juli 2017 – Juni 2018

No. Bulan Jumlah

Benih

Ukuran

2 -3 cm

Jumlah Benih

Ukuran

3-4 cm

Jumlah Benih

Ukuran

4-5 cm

Jumlah

Benih

Ukuran

5-6 cm

Jumlah

Benih

Ukuran

7-8 cm

Jumlah

Benih

Ukuran

8-9 cm

Jumlah

Benih

Ukuran

9-10 cm

1 Juli 0 26.000 0 7.800 20.000 0 17.000

2 Agustus 0 0 30.000 14.000 13.600 10.000 20.000

3 September 0 16.700 8.000 10.000 35.000 0 0

4 Oktober 0 0 20.000 7.000 0 21.000 23.700

5 November 0 20.000 0 40.000 19.000 10.000 0

6 Desember 0 13.500 10.000 16.000 0 0 15.000

7 Januari 0 0 30.000 0 21.000 12.500 0

8 Februari 0 20.000 13.300 0 32.000 0 0

9 Maret 0 0 0 16.000 0 32.300 20.000

10 April 0 23.500 4.000 22.700 23.000 0 10,000

11 Mei 0 0 26.000 10.000 0 24.000 25.000

12 Juni 0 20.000 0 13.000 0 7.000 22.600

Total

Jumlah 0 139.700 141.300 156.500 163.600 116.800 153.300

Page 121: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

104

Lampiran 6. Analisis Internal Rate of Return (IRR) Usaha Pembenihan Ikan

Lele Sangkuriang Dafu Farm

Tahun

(1)

Kas Bersih

(2)

DF (2,5%)

(3)

PV Kas Bersih

(4) = (2).(3)

1 44.000.000 0.975609756 42.926.829

2 102.649.238 0.951814396 97.703.022

Total PV Kas Bersih 140.629.851

Investasi 137.469.500

NPV 3.160.351

Tahun

(1)

Kas Bersih

(2)

DF (4%)

(3)

PV Kas Bersih

(4) = (2).(3)

1 44.000.000 0.961538462 42.307.692

2 102.6494.238 0.924556213 94.904.990

Total PV Kas Bersih 137.212.683

Investasi 137.469.500

NPV -256.817

𝐼𝑅𝑅 = 𝑖1 +𝑁𝑃𝑉1

𝑁𝑃𝑉1 − 𝑁𝑃𝑉2𝑥(i2 − i1)

𝐼𝑅𝑅 = 2,5 +3.160.351

3.260.351 − (−256.871)𝑥 (4 − 2,5%

IRR = 3,89 %

Page 122: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

105

Lampiran 7. Analisis Sensitivitas dengan Kenaikan Harga Pakan Indukan

Sebesar 3%

Uraian Persen Kenaikan

3% 6% 12%

Biaya Penyusutan 3.052.500 3.052,500 3.052.500

Biaya Tetap

Sewa Lahan 8.750.000 8.750.000 8.750.000

Pembelian Indukan 2.125.000 2.125.000 2.125.000

Jumlah Biaya Tetap 10.875.000 10.875.000 10.875.000

Biaya Variabel

Pakan Indukan 2.508.050 2.581.100 2.727.200

Pakan Benih 30.915.000 30.915.000 30.915.000

Konsumsi Tenaga Kerja 30.000.000 30.000.000 30.000.000

Obat Obatan dan Vitamin 4.752.000 4.752.000 4.752.000

Tenaga Kerja 36.000.000 36.000.000 36.000.000

Listrik 9.600.000 9.600.000 9.600.000

Tabung Oksigen dan Isi Ulang 1.100.000 1.100.000 1.100.000

Kemasan Plastik 240.000 240.000 240.000

Sewa Transportasi 8.500.000 8.500.000 8.500.000

Jumlah Biaya Variabel 123.615.050 123.688.100 123.834.200

Biaya Kolam, Bangunan dan Peralatan 75.978.000 75.978.000 75.978.000

Investasi 210.468.050 210.541.100 210.687.200

Total Biaya 137.542.550 137.615.600 137.761.700

Total Penerimaan 239.620.000 239.620.000 239.620.000

Total Kas Bersih 102.578.014 102.506.790 102.364.343

R/C Rasio 1,74 1,74 1,74

B/C Rasio 0,75 0,74 0,74

BEP Volume 500.155 500.420 500.952

BEP Harga 158 158 158

Payback Period 2,05 2,05 2,06

Net Present Value (NPV) 3.019.509 2.878.668 2.596.984

Internal Rate of Return (IRR) 3,83% 3,77% 3,64%

Page 123: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

106

Lampiran 8. Analisis Sensitivitas dengan Kenaikan Harga Pakan Benih

Sebesar 3%

Uraian Persen Kenaikan

3% 6% 12%

Biaya Penyusutan 3.052.500 3.052.500 3.052.500

Biaya Tetap

Sewa Lahan 8.750.000 8.750.000 8.750.000

Pembelian Indukan 2.125.000 2.125.000 2.125.000

Jumlah Biaya Tetap 10.875.000 10.875.000 10.875.000

Biaya Variabel

Pakan Indukan 2.435.000 2.435.000 2.435.000

Pakan Benih 31.842.450 32.769.900 34.624.800

Konsumsi Tenaga Kerja 30.000.000 30.000.000 30.000.000

Obat Obatan dan Vitamin 4.752.000 4.752.000 4.752.000

Tenaga Kerja 36.000.000 36.000.000 36.000.000

Listrik 9.600.000 9.600.000 9.600.000

Tabung Oksigen dan Isi Ulang 1.100.000 1.100.000 1.100.000

Kemasan Plastik 240.000 240.000 240.000

Sewa Transportasi 8.500.000 8.500.000 8.500.000

Jumlah Biaya Variabel 124.469.450 125.396.900 127.251.800

Biaya Kolam, Bangunan dan

Peralatan 75.978.000 75.978.000 75.978.000

Investasi 211.322.450 212.249.900 214.104.800

Total Biaya 138.396.950 139.324.400 141.179.300

Total Penerimaan 239.620.000 239.620.000 239.620.000

Total Kas Bersih 101.744.974 100.840.710 99.032.183

R/C Rasio 1,73 1,72 1,70

B/C Rasio 0,74 0,72 0,70

BEP Volume 503.262 506.634 513.379

BEP Harga 159 160 162

Payback Period 2,08 2,10 2,16

Net Present Value (NPV) 1.372.210 -415.931 -3.992.214

Internal Rate of Return (IRR) 3,11% 2,32% -*

Page 124: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

107

Lampiran 9. Analisis Sensitivitas dengan Penurunan Harga Jual Benih

Sebesar 3%

Uraian Persen Penurunan

3% 6% 12%

Biaya Penyusutan 3.052.500 3.052.500 3.052.500

Biaya Tetap

Sewa Lahan 8.750.000 8.750.000 8.750.000

Pembelian Indukan 2.125.000 2.125.000 2.125.000

Jumlah Biaya Tetap 10.875.000 10.875.000 10.875.000

Biaya Variabel

Pakan Indukan 2.435.000 2.435.000 2.435.000

Pakan Benih 30.915.000 30.915.000 30.915.000

Konsumsi Tenaga Kerja 30.000.000 30.000.000 30.000.000

Obat Obatan dan Vitamin 4.752.000 4.752.000 4.752.000

Tenaga Kerja 36.000.000 36.000.000 36.000.000

Listrik 9.600.000 9.600.000 9.600.000

Tabung Oksigen dan Isi Ulang 1.100.000 1.100.000 1.100.000

Kemasan Plastik 240.000 240.000 240.000

Sewa Transportasi 8.500.000 8.500.000 8.500.000

Jumlah Biaya Variabel 123.542.000 123.542.000 123.542.000

Biaya Kolam, Bangunan dan

Peralatan 75.978.000 75.978.000 75.978.000

Investasi 210.395.000 210.395.000 210.395.000

Total Biaya 137.469.500 137.469.500 137.469.500

Total Penerimaan 232.637.900 225.242.800 210.865.600

Total Kas Bersih 95.841.690 88.631.468 74.613.698

R/C Rasio 1,69 1,64 1,53

B/C Rasio 0,70 0,64 0,54

BEP Volume 499.889 499.889 499.889

BEP Harga 158 158 158

Payback Period 2,20 2,37 2,.82

Net Present Value (NPV) -3.319.170 -10.181.964 -23.524.279

Internal Rate of Return (IRR) 1,02% -* -*

Page 125: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

108

Lampiran 10. Dokumentasi Penelitian

Kolam Pemijahan

Kolam Penampungan Benih

Kolam Penetasan Telur

Pemberian Pakan Indukan

Page 126: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48714/1/AGUNG FEBRIANTO-FST.pdfanalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan

109

Gudang

Saung

Indukan Lele Sangkuriang

Pemberian Pakan Benih