ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

27
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Praktikum Kewirausahaan Agroindustri Kamis 24 Mei 2012

description

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL. Praktikum Kewirausahaan Agroindustri Kamis 24 Mei 2012. Analisis Finansial digunakan untuk mengetahui apakah usaha yang diusahakan layak dan menguntungkan untuk dikembangkan atau dikatakan masih dalam tingkat efisiensi. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Page 1: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Praktikum Kewirausahaan AgroindustriKamis 24 Mei 2012

Page 2: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Analisis Finansial digunakan untuk mengetahui apakah usaha yang diusahakan layak dan menguntungkan untuk dikembangkan atau dikatakan masih dalam tingkat efisiensi

Page 3: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

•Analisis investasi menjadi aspek krusial dalam perusahaan agroindustri

•Pada dasarnya metodologi yg digunakan untuk menilai kondisi finansial pada perusahaan agroindustri sama dgn perusahaan komersil lainnya

•Namun, tidak semua manajer mampu mengintepretasikan hasil analisis finansial yg diperoleh dengan benar

Page 4: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Asumsi DasarAsumsi dasar yang digunakan dalam analisis kelayakan finansial usaha Bakpao Labu adalah sebagai berikut :1) Modal usaha seluruhnya berasal dari modal sendiri.2) Umur Proyek adalah 5 tahun, penetapan umur proyek

didasarkan pada umur ekonomis peralatan yang digunakan perusahaan

3) Tingkat diskonto yang digunakan merupakan tingkat suku bunga deposito Bank Rakyat Indonesia bulan Mei 2012 sebesar 10 % pertahun.

4) Perhitungan biaya terdiri dari biaya investasi dan biaya operasional didasarkanpada harga yang berlaku pada tahun 2012 hingga tahun 2017

5) Biaya penyusutan komponen investasi dihitung dengan umur investasi yang akan berjalan

Page 5: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

6) Harga dari bakpao labu ini sangat terjangkau bagi semua kalangan, baik kalangan menengah ke bawah maupun kalangan menengah ke atas. Seperti produk bakpao unyil yang dijual dengan harga yang lebih murah dari produk bakpao yang memiliki bentuk lain. Untuk bakpao labu dengan dengan bentuk hati dan bulat emo, dipatok dengan harga Rp. 4.000,- untuk isian daging ( ayam / sapi ) dan Rp. 3.000,- untuk isian selain daging. Dan untuk bakpao labu unyil, isi daging ( ayam / sapi ) dipatok dengan harga Rp. 1.500,- dan Rp. 1.000,- untuk bakpao labu unyil dengan isi coklat, keju, dan blueberry.

Page 6: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Penentuan Pasar Potensial dan Kapasitas Produksi Dalam 1 Tahun•Positioning produk sebagai ‘Leader’ dengan persentase 40%.•Berdasarkan data konsumen Bakpao berkisar usia antara 20-30 tahun.•Jumlah penduduk kota Batu 189.793 jiwa dengan estimasi umur 20-30 tahun berjumlah 94.895 jiwa.•Sehingga pasar potensial dapat di hitung = 40% x 94.895 = 37.958 jiwa•Berdasarkan kuesioner rata-rata orang mengkonsumsi Bakpao dalam 1 bulan sebanyak 2 kali. Dari data tersebut berarti dalam 1 tahun seseorang mengkonsumsi Bakpao sebanyak 24 kali.•Sehingga dapat ditentukan kapasitas produksi dalam 1 tahun = 24 x 37.958 = 910.992 buah bakpao.•Jumlah produksi dalam per hari yang harus terpenuhi = 910.992 / 365 hari = 2.495 produksi

Page 7: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Analisis Biaya1.Biaya Investasi ( Biaya Tetap )

Kebutuhan Per Bulan Per Tahun

Gaji karyawan @ Rp.500.000x10

Rp. 5.000.000,- Rp. 60.000.000,-

Biaya listrik Rp. 1.000.000,- Rp. 12.000.000,-

Biaya air Rp. 500.000,- Rp. 6.000.000,-

Biaya telepon Rp. 500.000,- Rp. 6.000.000,-

Promosi Rp. 1.000.000,- Rp. 12.000.000,-

Asuransi Rp. 500.000,- Rp. 6.000.000,-

PBB Rp. 100.000,- Rp. 1.200.000,-

Penyusutan peralatan Rp. 200.000,- Rp. 2.400.000,-

Total Rp. 8.800.000,- Rp. 105.600.000,-

Page 8: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

2. Biaya Produksi ( Biaya Tidak Tetap)•Biaya Bahan Baku

kebutuhan Jumlah harga Total hargaTepung labu 200 gram x 30.240

6.048.000 gram = 6.048 kg @5.000 x 6.048 Rp. 30.240.000

Tepung terigu 300 gram x 30.240

9.072.000 gram = 9.072 kg @7.000 x 9.072 Rp. 63.504.000

Ragi Instan 15 sdt x 30.240

453.600 sdt = 45.360 gram = 45,360 kg

@ 1000 x 45,360 Rp. 45.360

Tang Mien 50 gram x 30.240

1.512.000 gram = 1.512 kg @ 20.000 x 1.512 Rp. 30.240.000

Gula Pasir 1 sdm x 30.240

30.240 sdm = 6.048 gram = 6,048 kg

@ 10.000 x 6,048 Rp. 60.480

Bakapao Powder 25 gram x 30.240

756.000 gram = 756 kg @ 2.000 x 756 Rp. 1.512.000

Mentega Putih 25 gram x 30.240

756.000 gram = 756 kg @ 12.000 x 756 Rp. 9.072.000

Gula Halus 100 gram x 30.240

3.024.000 gram = 3.024 kg @ 11.000 x 3.024 Rp. 33.264.000

Minyak Goreng 250 gram x 30.240

7.560.000 gram = 7.560 kg @ 11.000 x 7.560 Rp. 83.160.000

Total Rp. 251.097.840

Page 9: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Kebutuhan Jumlah Harga Total Harga

Kemasan 151.832 @ 300x 151.832 Rp. 45.549.600,-

Transportasi 12 @ 2.500.000 x 12 Rp. 3.000.000,-

Distribusi 12 @ 2.500.000 x 12 Rp. 3.000.000,-

Total Rp. 51.549.600,-

• Biaya Operasional

Total biaya tidak tetap = Biaya bahan baku + biaya operasional = Rp. 251.097.840 + Rp. 51.549.600

= Rp. 302.647.440,-

Page 10: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

3. Harga Pokok Produksi ( HPP ) dan Harga Jual

•Total Biaya Produksi 1 th= Biaya tetap + biaya tidak tetap = Rp. 105.600.000 + Rp. 302.647.440 = Rp. 408.347.440,-

• HPP (Per tahun) = Total biaya 1th Jumlah produksi 1 tahun

= 408.347.440 907.200

= Rp. 450,1184,-

Page 11: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Mark Up = (40% x total biaya 1th) + Biaya tetap 1 tahunBiaya tidak tetap 1 tahun

= (40% x Rp. 408.347.440) + Rp. 105.600.000Rp. 302.647.440

= 0,88

Harga jual = (Mark Up x HPP) + HPP= (0,88 x 450,1184) + 450,1184= Rp. 844,5734

Page 12: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Prakiraan Laba Rugi

1 2 3 4 5

1 PENJUALAN 522,219,767.12Rp 531,624,823.98Rp 541,205,229.35Rp 550,960,983.24Rp 560,892,085.65Rp 2 BIAYA FABRIKASI 42,948,193.88Rp 43,129,004.30Rp 43,313,185.76Rp 43,500,738.26Rp 43,691,661.80Rp

479,271,573.24Rp 488,495,819.68Rp 497,892,043.59Rp 507,460,244.98Rp 517,200,423.85Rp 3 BIAYA KOMERSIAL

Administrasi 12,000,000.00Rp 12,000,000.00Rp 12,000,000.00Rp 12,000,000.00Rp 12,000,000.00Rp Penjualan 30,000,000.00Rp 30,000,000.00Rp 30,000,000.00Rp 30,000,000.00Rp 30,000,000.00Rp

437,271,573.24Rp 446,495,819.68Rp 455,892,043.59Rp 465,460,244.98Rp 475,200,423.85Rp Bunga Pinjaman 34,694,290.35Rp 27,755,432.28Rp 20,816,574.21Rp 13,877,716.14Rp 6,938,858.07Rp PERKIRAAN PAJAK PENDAPATAN 153,045,036.88Rp 156,273,523.14Rp 159,562,201.51Rp 162,911,071.99Rp 166,320,134.60Rp

249,532,246.00Rp 262,466,864.26Rp 275,513,267.87Rp 288,671,456.85Rp 301,941,431.18Rp

PROYEKSI LABA RUGI

LABA/RUGI KOTOR

LABA OPERASI

LABA SETELAH PAJAK

NO KOMPONEN BIAYATahun

Page 13: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

1. NPV (Net Present Value) Perhitungan NPV dalam suatu penilaian investasi merupakan cara yang praktis

untuk mengetahui apakah proyek menguntungkan atau tidak. NPV adalah selisih antara Present Value dari arus Benefit dikurangi Present Value

PV dari arus biaya. Secara matematis NPV dirumuskan sebagai berikut :

Bt = Benefit pada tahun ke-tBt = Penerimaan yang diperoleh dari tahun tCt = Biaya yang dikeluarkan pada tahun tt = lamanya waktu investasii = tingkat bunga

tn

t i

CtBtNPV

11

Kelayakan Investasi

Page 14: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Dalam metode NPV terdapat tiga kriteria investasi, yaitu :a)NPV lebih besar dari nol, secara finansial proyek

layak untuk diusahakan dan dapat menghasilkan keuntungan.

b)NPV sama dengan nol, secara finansial proyek sulit untuk dilaksanakan dan tidak akan menghasilkan keuntungan maupun mendatangkan kerugian.

c) NPV kurang dari nol, secara finansial lebih baik proyek tidak dilaksanakan karena akan menimbulkan kerugian

Page 15: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

2. Internal Rate of Return ( IRR )Untuk mengetahui sejauh mana proyek memberikan

keuntungan, digunakan analisis IRR. IRR dinyatakan dengan persen (%) yang merupakan

tolok ukur dari keberhasilan proyek.Penggunaan Investasi akan layak jika diperoleh IRR yang

persentasenya lebih besar dari tingkat suku bunga bank yang ditentukan, karena proyek berada dalam keadaan yang menguntungkan, demikian juga sebaliknya jika IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga bank yang ditentukan, berarti proyek merugi dan tidak layak untuk dilaksanakan

Page 16: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Secara matematis IRR dirumuskan sebagai berikut :

NPV1 = Perhitungan NPV positif mendekati nol dengan bunga modal sebesar i1 persen

NPV2 = Perhitungan NPV negatif mendekati nol dengan bunga modal sebesar i2 persen

i1 = Discount factor (DF) pertama, tingkat bunga yang menghasilkan NPV positif

I2 = Discount factor (DF) kedua, tingkat bunga yang menghasilkan NPV negatif

iiNPVNPVNPViIRR

1221

11

Page 17: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

3. Payback Periode ( PP )

Tingkat pengembalian investasi diartikan sebagai jangka waktu kembalinya investasi yang dikeluarkan melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek.

Menghitung Payback Period tidak perlu memperhitungkan tingkat bunga dan Present Value dengan menggunakan discount factor. Penghitungan Payback Period hendaknya dilakukan setelah menghitung IRR dan kriteria investasi lainnya.

Semakin cepat tingkat pengembalian investasi maka proyek layak untuk diusahakan dan sebaliknya semakin lambat investasi yang digunakan itu dikembalikan maka proyek tidak layak untuk diusahakan.

Page 18: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
Page 19: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Break Event Point (BEP) Analisis Break Event Point adalah suatu teknik analisis untuk

mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan. Analisis Break Event Point dalam perencanaan keuntungan merupakan suatu pendekatan perencanaan keuntungan yang mendasarkan pada hubungan antara cost (biaya) dengan revenu (penghasilan penjualan)

Salah satu syarat perhitungan analisis Break Event Point adalah bahwa semua biaya yang terkait dengan proses produksi mulai dari setiap jenis produk atau jasa yang dihasilkan terdiri dari dua jenis biaya yaitu biaya tetap dan biaya variabel.

Page 20: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

BEP dapat dihitung dengan dua cara yaitu:a. Atas dasar penjualan dalam unit

b. Atas dasar penjualan dalam rupiah

Page 21: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Analisis SensitivitasDefinisi :• Analisis yang dibutuhkan untuk mengetahui sejauh

mana parameter investasi yang telah ditetapkan boleh mengalami perubahan akibat adanya faktor penyesuaian pada situasi tertentu selama umur investasinya, sehingga memungkinkan munculnya pengaruh yang signifikan pada keputusan yang telah diambil

•Merupakan analisis kepekaan optimal suatu investasi terhadap perubahan

Page 22: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Parameter-parameter yang membutuhkan analisis sensivitas :• Investasi• Benefit / pendapatan• Biaya / Pengeluaran• Suku Bunga

Page 23: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Dengan memperhatikan nilai : I = Investasi n = Umur sisa S = sisa Ab = Benefit tahun pertama Gb = Kenaikan benefit tiap tahunnya Ac = Biaya Operasional rata – rata pertahun

Contoh : I = Rp. 400 juta n = 10 S = Rp. 100 juta Ab = Rp. 80 juta Gb = Rp. 2 juta Ac = Rp. 25 juta / th i = 10 %

Page 24: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Sensivitas investasi :NPV = 00 = PWB-PWC0 = Ab (P/A, 10%,10) + Gb (P/G, 10%,10)+ S (P/F,10%,10) – I –

Ac (P/A, 10%,10)0 = 80 (P/A, 10%,10) + 2 (P/G, 10%,10)+ 100 (P/F,10%,10) – I

– 25 (P/A, 10%,10)0 = 80 (6,14) + 2 (22,89)+ 100 (0,39) – I – 25 (6,14)0 = 491,2 + 45,78 + 39 – 153,5 – I0 = 422,48 – II = Rp. 422,48 jutaMaka, investasi sensitif pada nilai Rp. 422,48 juta. Dalam kisaran Rp. 400 juta – Rp. 422,48 juta, investasi masih layak, lebih dari Rp. 422,48 juta sudah tidak layak

Page 25: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Sensivitas benefit :NPV = 00 = PWB-PWC0 = Ab (P/A, 10%,10) + Gb (P/G, 10%,10)+ S (P/F,10%,10) –

I – Ac (P/A, 10%,10)0 = Ab (P/A, 10%,10) + 2 (P/G, 10%,10)+ 100 (P/F,10%,10) –

400 – 25 (P/A, 10%,10)0 = Ab (6,14) + 2 (22,89)+ 100 (0,39) –400– 25 (6,14)0 = 6,14.Ab + 45,78 + 39 - 153,5 – 4000 = 6,14 Ab – 468.72Ab = 468,72 / 6,14 = Rp. 76,34 juta

Maka, benefit sensitif pada nilai Rp. 76,34 juta. Jika realisasi benefit kurang dr angka tersebut, maka investasi sudah tidak layak dilakukan

Page 26: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Sensivitas Cost :NPV = 00 = PWB-PWC0 = Ab (P/A, 10%,10) + Gb (P/G, 10%,10)+ S (P/F,10%,10) – I

– Ac (P/A, 10%,10)0 = 80 (P/A, 10%,10) + 2 (P/G, 10%,10)+ 100 (P/F,10%,10) –

400 – Ac (P/A, 10%,10)0 = 80 (6,14) + 2 (22,89)+ 100 (0,39) – I – Ac (6,14)0 = 491,2 + 45,78 + 39 – 6,14.Ac – 4000 = 175,98 – 6,14.AcAc = 175,98 / 6,14 = Rp. 28,66 juta

Maka, cost sensitif pada nilai Rp. 28,66 juta. Dalam kisaran Rp. 25 juta – Rp. 28,66 juta, investasi masih layak, lebih dari Rp. 28,66 juta sudah tidak layak

Page 27: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Kesimpulan:Ivestasi akan impas / BEP jika I = Rp. 422,48 juta dan faktor lain tetap Ab = Rp. 76,34 juta dan faktor lain tetap Ac = Rp. 28,66 juta dan faktor lain tetap i = 11,28 juta dan faktor lain tetap