Analisis Kebutuhan Pendidikan - p2appjj.ub.ac.id · asung = memberi, tulodo: contoh/teladan yang...
Transcript of Analisis Kebutuhan Pendidikan - p2appjj.ub.ac.id · asung = memberi, tulodo: contoh/teladan yang...
Analisis KebutuhanPendidikan
(Perspektif Lokal Nasional Internasional)
WisnumurtiPusat Pengembangan Relevansi Pendidikan – LP3M UB
Dr. Ir. Wisnumurti, M.T. - Desain Instruksional
Digunakan untuk merencanakan dan melaksanakan kebijakansecara umum, khususnya di UB
Prof. Hendrawan, 2018
KEBUTUHAN MANUSIAHirarki Kebutuhan Abraham Maslow
Basic Needs
Psychological Needs
Self-fulfillment Needs
Skala MotivasiIan Marshall
(Pasiak, T., 2006)
Apa akibatnyabila kebutuhanini tidaktercapai?
Bagaimana utkmemenuhinya?
Manusia memiliki IQ EQ & SQ(Pasiak, T., 2006)
Dunia
Nasional
Lokal
Masalah?
Kondisi nyatayang dihadapi
https://tumoutounews.com/2019/01/27/data-update-jumlah-penduduk-indonesia-dan-dunia-tahun-2019/
JUMLAH PENDUDUK INDONESIA & DUNIA
https://www.youtube.com/watch?v=4-2nqd6-ZXg
Regional and economy shares in world business expenditures, 2017
ID: Indonesia
Penduduk, LajuPertumbuhan
Penduduk, Distribusi
PersentasePenduduk, Kepadatan
Penduduk MenurutProvinsi 2010 dan
2018
INDONESIA
Penduduk, LajuPertumbuhan
Penduduk, Distribusi
PersentasePenduduk, Kepadatan
Penduduk MenurutProvinsi 2010 dan
2018
MencerdaskanKehidupan
Bangsa
Lokal
Nasional
InternasionalPersoalan-persoalan yang hanya bisa diselesaikan dengan
adanya pendidikan.
Masalah-masalah yang memerlukanpenyelesaian
pendidikan
Saling Ketergantungan dan SalingMempengaruhi
Tokoh Pendidikan Indonesia
7 Nopember 1956 saat pemberian gelarDoctor Honoris Causa dari Universitas
Gadjah Mada
Indonesia memiliki sejarah
pendidikan yang
panjang………
ALIRAN-ALIRAN DALAM PENDIDIKAN
1. Aliran NativismeSchopenhauer (Jerman: 1788-1860). perkembangan manusia itu telah ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa manusia sejak lahir; pembawaan yang telah terdapat pada waktudilahirkan menentukan hasil perkembangannya.2. Aliran EmpirismeJohn Locke (Inggris: 1932-1704). perkembangan anak menjadi manusia dewasa ditentukanoleh lingkungannya, atau oleh pendidikan dan pengalaman yang diterimanya sejak kecil. 3. Aliran NaturalismeJJ. Rousseau (Prancis: 1712-1778). Hampir senada nativisme, pada hakikatnya semua anak(manusia) sejak dilahirkan adalah baik. Perkembangannya kemudian sangat ditentukan olehpendidikan yang diterimanya atau yang mempengaruhinya.4. Aliran KonvergensiWilliam Stern (Jerman: 1871-1939), anak sejak lahir telah membawa pembawaan ataupotensi, namun dalam perkembangan selanjutnya ditentukan bersama baik olehpembawaan maupun lingkungan atau pendidikan.
5. Tut Wuri HandayaniKi Hadjar Dewantara, seorang pakar pendidikan Indonesia, sekaligus pendiri Perguruan Taman Siswa. Tut Wuri Handayani berasal dari bahasa Jawa, “Tut Wuri” berarti “mengikuti dari belakang”, dan “handayani” berarti “mendorong, memotivasi, atau membangkitkansemangat”. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa aliran ini mengakui adanyapembawaan, bakat, maupun potensi-potensi yang ada pada anak sejak lahir. Dengan kata “tut wuri” berarti pendidik diharapkan dapat melihat, menemukan, dan memahami bakat ataupotensi-potensi apa yang timbul dan terlihat pada anak didik, untuk selanjutnya dapatdikembangkan dengan memberikan motivasi atau dorongan ke arah pertumbuhan yang sewajarnya dari potensi-potensi tersebut. Dibandingkan dengan keempat aliran pendidikanyang telah dibahas sebelumnya, tut wuri handayani lebih mirip dan dekat dengan aliran konvergensi dari William Stern, yang berpendapat bahwa perkembangan anak (manusia)ditentukan oleh bagaimana interaksi antara pembawaan atau potensi-potensi yang dimilikianak yang bersangkutan dan lingkungan ataupun pendidikan yang mempengaruhi anak dalamperkembangannya. Dengan kata lain, sifat-sifat dan ciri-ciri anak (manusia) dalam perkembangannya ada yang lebih ditentukan oleh pembawaannya, dan ada pula yang lebihditentukan oleh lingkungannya, tergantung kepada mana yang lebih dominan dalam interaksiantara keduanya.
Tut wuri handayani merupakan bagian dari konsep kependidikan Ki Hadjar Dewantara yang secara keseluruhan berbunyi sebagai berikut: Ing ngarso sung tulodoIng madyo mangun karsoTut wuri handayaniIng ngarso sung tulodo artinya jika pendidik sedang berada didepan maka hendaklahmemberikan contoh teladan yang baik terhadap anak didiknya. Ing ngarso: di depan, sung: asung = memberi, tulodo: contoh/teladan yang baik. Ing madyo mangun karso berarti jika pendidik sedang berada di “tengah-tengah” anakdidiknya, hendaknya ia dapat mendorong kemauan atau kehendak mereka untuk berinisiatifdan bertindak. Ing madyo: di tengah; mangun: membangun, menimbulkan dorongan; karso: kehendak ataukemauan. Ditambah dengan tut wuri handayani yang telah diuraikan sebelumnya, makaketiganya merupakan satu kesatuan yang utuh.
https://www.teachthought.com/learning/a-visual-summary-the-most-important-learning-theories/
Pendidikan pada hakikatnya adalah untuk membangun peradaban bangsa melaluimembangun manusia seutuhnya.
Pendidikan merupakan hak setiap orang untuk meningkatkan harkat danmartabatnya dalam kehidupan seharihari
Sejarah suatu bangsa dapat dilihat dari perkembanganpendidikan yang dienyam oleh rakyatnya. Maju atautidaknya suatu bangsa juga dapat dilihat dari maju atautidaknya pendidikan suatu bangsa
UU Pendidikan Nasional 2003
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar danproses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinyauntuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkanPancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaannasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahanzaman.
Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang salingterkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Solusi KKNI 2012 - SN-Dikti 2015 & ASEAN AQRF 2014 - Standar Pendidikan
Hamid Shahab, 1996
Contoh kasus
B
AUNESCO & UNMER Malang : Lokakarya Relevansi Pendidikan dengan Dunia Kerja
, 1990
2/16/2019 Rumusan & Rekomendasi IAPS4.0 45
Capaian Pembelajaran Kelompok I, meliputi44,7% jumlah Prodi terdiri dari: Sikap,Penguasaan Pengetahuan,Keterampilan Umum,Keterampilan Khusus.
CapaianPembelajaranKelompok II, meliputi 23,4% jumlah Prodi terdiridari:CapaianPembelajaranLulusan
Kompas, 3 Agustus2019
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat……