ANALISIS KEBUTUHAN PELANGGAN LAYANAN INTERNET … · Layanan Internet terbagi menjadi 2, yaitu...
Transcript of ANALISIS KEBUTUHAN PELANGGAN LAYANAN INTERNET … · Layanan Internet terbagi menjadi 2, yaitu...
ANALISIS KEBUTUHAN PELANGGAN LAYANAN INTERNET KABELDI KOTATASIKMALAYA MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY DAN MODEL
KANO
Diko Ariyawika¹, Farda Hasun²
¹Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom
AbstrakInternet adalah salahsatu media yang sangat baik untuk berkomunikasi dengan berbagai orang diseluruh dunia. Tasikmalaya merupakan salah satu kota di Indonesia yang masyaratkanyamenggunakan Internet sebagai media untuk mengakses informasi yang ada di Indonesia ataupunmancanegara. Indonesia memilikikecepatan Internet yang sangat rendah jika dibandingkannegara-negara lainnya. Menurut Net Index Ookla (27/4/2014), Indonesia menduduki peringkatke-146 dari 190 Negara yang terdaftar. Perlu dilakukan upaya oleh pemerintah, untukmenetapkan standar kualitas yang tepat pada layanan Internet.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui atribut kebutuhan pengguna Internet yangdapat direkomendasikan kepada regulator dalam menyusun standar kualitas layanan Internetdengan menggunakan metode Service Quality dan model Kano. Penelitian ini dilakukan denganmengukur kepuasan serta preferensi pelanggan terhadap 16 atribut kebutuhan yang telahditentukan berdasarkan metode servqual, hasil penelitian terkait yang dilakukan Tiara IndrianiPratiwi, rekomendasi ITU-T G.1000 danETSI TR 102 276 V1.1.1 (2003-10).Rekomendasi untuk regulasi terdiri dari 3 bagian. Terdapat 3 atribut must be yang harusdipertahankan kinerja layanannya karena telah melebihi harapan pelanggan. Standar kualitasuntuk atribut ini dapat berpatokan pada kinerja yang dicapai saat ini. Terdapat 7 atribut must beyang harus ditingkatkan karena belummemenuhi harapan pelanggan saat ini. Terdapat 7atributone dimensional yang harus ditingkatkan karena belum memenuhi harapan pelanggan.
Kata Kunci : Tasikmalaya, Service Quality, Kano, True Costumer Needs
AbstractThe Internet is one very good media to communicate with peoples on the world. Tasikmalaya is acity in Indonesia which the people used the Internet as a medium for accessing information inIndonesia or abroad. Indonesia has a very low Internet speed compared to other countries.According to Ookla Net Index (27th, April 2014), Indonesia was ranked 146 out of 190 Countrieslisted. Goverment should establish the appropriate quality standards on Internet services.The purpose of this research was to determine the needs of Internet users attribute that can berecommended to the regulator in setting standards of quality Internet services by using ServiceQuality methods and Kano models. The methods of research are measuring customer satisfactionand preferences as 16 attributes that have been determined based on the Service Qualityl method,the results of related research conducted , ITU-T G.1000 and ETSI TR 102 276 V1.1.1 (2003-10).Recommendations for regulation consists of 3 parts. There are 3 attributes must be theperformance of its services should be maintained because it has exceeded customer expectations.Quality standards for these attributes can be based on the performance achieved at this time.There are 7 attributes that must be improved because it has not met the costumer expectations.There are 7 one-dimensional attributes should be improved because it has not met the costumerexpectations.
Keywords : Tasikmalaya, Service Quality, Kano, True Customer Needs
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2014
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Elektro
brought to you by COREView metadata, citation and similar papers at core.ac.uk
provided by Open Library
1
Bab I Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Dalam era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang demikian
cepat, masyarakat modern memerlukan adanya sarana komunikasi yang handal
dan canggih. Sarana komunikasi yang dibutuhkan tersebut harus berorientasi
untuk memenuhi kebutuhan layanan yang berlaku tidak saat ini saja, namun juga
diorientasikan untuk memenuhi kebutuhan layanan dimasa mendatang. Akses
Internet di Indonesia dinilai oleh banyak pihak masih tergolong lambat. Padahal
dengan semakin luasnya layanan akses Internet yang dimanfaatkan oleh
masyarakat dan semakin pentingnya akses Internet berkecepatan tinggi, kualitas
layanan (Quality of Services/QoS) jasa akses Internet di Indonesia menjadi hal
yang tidak bisa diabaikan. Kualitas layanan dapat dilihat dari sudut pandang
pengguna berdasarkan kualitas layanan yang dirasakan maupun dari sudut
pandang penyelenggara berdasarkan kualitas layanan yang disediakan.
Internet adalah media yang sangat baik untuk berkomunikasi dengan berbagai
orang di seluruh dunia. Masyarakat menggunakannya sebagai media untuk
berhubungan dengan orang lain, berbagi file, hiburan, informasi dan banyak
kegiatan lainnya yang berguna dan bermanfaat dalam banyak hal. Hal ini memicu
masyarakat Indonesia menggunakan Internet sebagai jendela dunia. Gambar I.1
adalah hasil data survey yang menunjukan peningkatan pengguna Internet di
Indonesia pada tahun 2001 - 2013.
Gambar I.1 Statistik Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2001-2013
(Sumber: www.markplusinsight.com, 2014)
Tugas Akhir - 2014
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Elektro
2
Grafik tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2013, pengguna Internet di
Indonesia telah mencapai 74,57 juta orang. Angka tersebut naik sekitar 22%
dibandingkan pada tahun 2012. Sebuah survei yang diselenggarakan Asosiasi
Penyelanggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan bahwa pada tahun
2014 pengguna Internet di Indonesia diprediksi naik menjadi 107 juta pada 2014
dan terus tumbuh 139 juta atau 50 % total populasi pada 2015. Berdasarkan
survey tersebut, diketahui bahwa pengguna Internet di Indonesia selalu meningkat
dari tahun ke tahun dan hal ini juga mendukung pertumbuhan Internet di
Indonesia, hal ini di dukung oleh tabel tersebut:
Tabel I.1 Penyedia Layanan Internet / ISP Indonesia
(Sumber : Asosiasi Penyelanggara Jasa Internet Indonesia, 2014)
Tahun Akumulasi Jumlah ISP
2008 194
2009 205
2010 230
2011 252
2012 256
2013 276
Layanan Internet terbagi menjadi 2, yaitu wired dan wireless. Wired adalah media
transmisi Internet melalui kabel penghubung, sedangkan wireless adalah media
transmisi Internet melalui transmisi Internet tanpa kabel penghubung. Sekilas
terlihat bahwa media wireless sangat mudah dipakai dan berkualitas baik namun
pada kenyataannya jaringan wireless memiliki banyak kekurangan di mana
medium yang digunakan memiliki hambatan yang banyak sehingga bandwith
yang diterima oleh user di bawah yang dipromosikan ISP. Ditambah lagi dengan
kualitas layanan Internet kini dirasakan kurang oleh banyak pengguna Internet di
Indonesia. Oleh karena itu, Internet kabel sangat baik digunakan untuk pengguna
Internet yang menginginkan kecepatan Internet yang tinggi dan menghabiskan
waktu penggunaan yang lama.
Indonesia memiliki kecepatan Internet yang sangat rendah jika dibandingkan
negara-negara lainnya. Menurut Net Index Ookla (24/9/2014), Indonesia
menduduki peringkat ke-146 dari 190 Negara yang terdaftar. Berikut Tabel 1.2
adalah hasil survey kecepatan download di dunia.
Tugas Akhir - 2014
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Elektro
3
Tabel I.2 Kecepatan Internet Dunia
(Sumber : Net Index Ookla, 2014)
Namun pada kenyataannya kecepatan yang diterima diperoleh dari tabel di atas
tidak di terima secara merata di Indonesia. Hal ini mengakibatkan munculnya gap
antara pelanggan dan provider. Kecepatan Internet di Indonesia yang tergolong
lambat, harga berlangganan yang mahal dan rendahnya kualitas dari layanan
Internet, merupakan masalah-masalah yang sering dijumpai oleh kalangan
pengguna Internet. Banyak provider yang menawarkan promo-promo seperti up to
3 Mbps, sedangkan kecepatan yang diterima oleh pengguna Internet kisaran 30-
80 kbps. Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat dikatakan bahwa pelayanan
Internet di Indonesia masih buruk.
Diperlukan peran pemerintah untuk meningkatkan kualitas standar layanan
Internet yang harus di sediakan oleh provider di seluruh kota di Indonesia. Untuk
mendapatkan sebuah regulasi yang baik maka pemerintah perlu memerhatikan
aspek Costumer Requirements, dimana pelanggan yang telah merasakan
pelayanan Internet selama ini mendapatkan parameter-parameter yang di inginkan
namun di sesuaikan juga dengan kemampuan dari ISP yang bersangkutan.
Gambar I.2 Sudut Pandang Pelanggan dan Penyedia Layanan
(Sumber: Rekomendasi ITU-T G.1000, 2000)
No. Negara Downstream Upstream
1 Hongkong 94.10 Mbps 88.93 Mbps
2 Singapore 78.33 Mbps 63.20 Mbps
25 United States 29.85 Mbps 9.21 Mbps
146 Indonesia 4.96 Mbps 3.18 Mbps
Tugas Akhir - 2014
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Elektro
4
Internet telah menyebar baik di kota besar maupun kota yang lebih kecil,
termasuk kota Tasikmalaya. Masyarakat di kota Tasikmalaya sudah mulai ramai
menggunakan Internet sebagai media untuk mengakses informasi yang ada di
Indonesia ataupun mancanegara. Hal ini ditandai dengan peran pemerintah
mengadakan lomba-lomba yang berhubungan dengan ICT seperti web design.
Selain itu juga berdirinya Cyber Cafe (Warung Internet), Hot Spot, dan komunitas
warung Internet turut mendukung berjalannya program tersebut (Pikiran rakyat,
2012). Berikut adalah kondisi keadaan layanan Internet di kota Tasikmalaya
berdasarkan DISKOMINFO JABAR:
Tabel I.3 Infrastruktur TIK di kota Tasikmalaya
(Sumber: DISKOMINFO JABAR, 2012)
No. Uraian Jumlah
1 Jumlah OPD yang memiliki Local Area Network 13
2 Jumlah OPD yang telah terhubung oleh Internet 16
3 Jumlah OPD yang terhubung dengan Website
Kab/Kota 24
4 Bandwith server OPD 1 Mbps
Meskipun pertumbuhan pengguna, sarana, dan provider di kota Tasikmalaya terus
meningkat namun masih ada keluhan layanan yang dirasakan oleh pengguna
Internet. Peneliti melakukan survey pendahuluan untuk mengetahui keadaan
existing Internet di kota Tasikmlaya dengan kriteria sebagai berikut:
1. Responden adalah pengguna Internet kabel yang masih berlangganan atau
tidak.
2. Kisaran umur responden dimulai dari umur 15 – 50 tahun.
3. Responden bertempat tinggal di kota Tasikmalaya.
Berikut adalah tabel survei pendahuluan yang dilakukan terhadap 10 responden
pengguna Internet kabel di kota Tasikmalaya mengenai keluhan yang mereka
rasakan atas kualitas layanan Internet.
Tabel I.4 Survei Pendahuluan Pelanggan Internet kabel di Tasikmalaya
No. Jenis Keluhan
1 Kecepatan
2 Tarif
3 Kestabilan jaringan
Tugas Akhir - 2014
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Elektro
5
4 Lambat respon keluhan
Untuk merancang kebijakan guna meningkatkan kualitas layanan Internet di
Indonesia, perlu diketahui kebutuhan konsumen dan kualitas yang telah dicapai
oleh penyedia layanan saat ini di beberapa wilayah yang dianggap dapat mewakili
seluruh wilayah di Indonesia. Tasikmalaya diambil sebagai lokasi penelitian
sebagai wakil dari wilayah kota yang bukan merupakan ibukota provinsi.
I.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan sebelumnya maka dirumuskan
pertanyaan penelitian sebagai berikut.
1. Apa saja atribut kebutuhan pelanggan terhadap penggunaan Internet kabel
yang dirumuskan berdasar dimensi Service Quality rekomendasi ITU-T
G.1000, ETSI TR 102 276 V1.1.1 (2003-10), serta hasil penelitian terkait?
2. Bagaimana tingkat kepuasan pelanggan terhadap penggunaan Internet kabel
untuk setiap atribut kebutuhan?
3. Bagaimana klasifikasi atribut kebutuhan pelanggan Internet kabel pada model
Kano?
4. Atribut apa saja yang perlu dimasukkan ke dalam pengaturan standar kualitas
layanan Internet kabel dan yang sebaiknya tidak perlu diatur dan dilepaskan
untuk menjadi senjata kompetisi para kompetitor ISP?
5. Bagaimana sebaiknya tingkat standar kualitas layanan Internet kabel hasil
yang diperoleh sebelumnya?
I.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan sebelumnya maka tujuan penelitian
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi atribut kebutuhan pelanggan terhadap penggunaan Internet
kabel berdasarkan dimensi servqual yang dilengkapi dengan rekomendasi
ITU-T G.1000 dan ETSI TR 102 276 V1.1.1 (2003-10), serta hasil penelitian
terkait.
2. Mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap penggunaan Internet kabel
menggunakan atribut kebutuhan.
Tugas Akhir - 2014
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Elektro
6
3. Mengklasifikasikan atribut kebutuhan pelanggan terhadap penggunaan
Internet kabel berdasarkan Model Kano.
4. Merumuskan rekomendasi atribut kebutuhan pelanggan untuk dimasukkan ke
dalam pengaturan standar kualitas Internet kabel dan atribut yang akan
dilepaskan kepada pasar untuk menjadi senjata kompetisi para kompetitor ISP.
5. Memberikan rekomendasi terhadap tingkat standar kualitas berdasarkan
kebutuhan pelanggan.
I.4 Batasan Penelitian
Penelitian ini menggunakan batasan-batasan agar permasalahan yang diteliti tidak
terlalu luas dan sesuai dengan tujuan semula. Batasan masalah yang digunakan
adalah sebagai berikut:
1. Periode pengambilan data untuk penelitian ini ini pada bulan Januari – Maret
2014.
2. Penelitian ini melibatkan pengguna layanan Internet kabel baik masih
berlangganan ataupun tidak berlangganan Internet.
3. Penelitian ini hanya sampai pada tahap penentuan True Customer Needs
I.5 Manfaat Penelitian
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan sebelumnya maka manfaat penelitian
adalah dapat memberikan bahan pertimbangan kepada regulator ISP Indonesia
dalam menyusun regulasi mengenai standar kualitas layanan Internet kabel di
Indonesia.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2014
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Elektro
49
Bab VI Kesimpulan dan Saran
VI.1 Kesimpulan
Dari pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, maka untuk menjawab
rumusan masalah berdasarkan tujuan penelitian dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut:
1. Hasil identifikasi atribut kebutuhan layanan Internet dengan menggunakan
berbagai referensi, menunjukkan bahwa terdapat 16 atribut kebutuhan
pelanggan layanan Internet. Atribut tersebut digunakan pada kuesioner Service
Quality dan Kano.
2. Berdasarkan analisis Service quality menunjukan kualitas pelayanan
berdasarkan identifikasi kesenjangan (GAP) yang terjadi antara tingkat kinerja
dan tingkat harapan dengan nilai minus (-) yang perlu dipertimbangkan adalah
sebagai berikut:
Atribut Kebutuhan : GAP
Kemudahan mendapatkan informasi Layanan : -1.593
Kejelasan informasi yang diberikan CS : -0.344
Kemudahan pasang baru layanan : -1.029
Jangakauan Internet luas : -1.959
Kemudahan mengubah paket berlangganan : -1.030
Frekuensi komplain pelanggan : -1.617
Kecepatan penanganan komplain pelanggan : -1.628
Kemudahan melaporkan keluhan : -1.137
Keramahan CS dalam memberikan pelayanan : -1.441
Kecepatan upstream sesuai dengan yang dijanjikan : -0.898
Kecepatan downstream sesuai dengan yang dijanjikan : -1.322
Frekuensi terjadinya gangguan jaringan : -0.791
Sistem pengamanan jaringan Internet : -0.033
Akurasi Billing : -1.382
Tugas Akhir - 2014
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Elektro
50
3. Berdasarkan klasifikasi atribut kebutuhan pelanggan berdasarkan model Kano
menunjukkan bahwa terdapat 7 atribut dengan kategori must be, 7 atribut
dengan kategori one dimensional, dan 2 atribut dengan kategori attractive.
Kemudahan pasang baru layanan : Attractive
Kecepatan penanganan komplain pelanggan : Attractive
Kemudahan mendapatkan informasi Layanan : Must be
Paket berlangganan yang bervariasi : Must be
Kejelasan informasi yang diberikan CS : Must be
Kemudahan mengubah paket berlangganan : Must be
Frekuensi komplain pelanggan : Must be
Kecepatan upstream sesuai dengan yang dijanjikan : Must be
Akurasi Billing : Must be
Jangakauan Internet luas : One Dimensional
Kemudahan melaporkan keluhan : One Dimensional
Keramahan CS dalam memberikan pelayanan : One Dimensional
Kemudahan pemberhentian layanan : One Dimensional
Kecepatan downstream sesuai dengan yang dijanjikan : One Dimensional
Frekuensi terjadinya gangguan jaringan : One Dimensional
Sistem pengamanan jaringan Internet : One Dimensional
4. Hasil integrasi Servqual dan model kano antara lain 2 atribut yang harus
dipertahankan, 12 atribut yang harus ditingkatkan, dan 2 atribut yang dapat
dibebaskan sebagai senjata kompetisi perusahaan.
5. Hasil analisis mengenai atribut yang perlu di atur menunjukkan 14 atribut
yang dapat digunakan sebagai pertimbangan oleh regulator dalam menyusun
draft awal standar kualitas layanan Internet, antara lain:
a. Kemudahan mendapatkan informasi Layanan
b. Paket berlangganan yang bervariasi
c. Kejelasan informasi yang diberikan CS
d. Jangakauan Internet luas
e. Kemudahan mengubah paket berlangganan
f. Frekuensi komplain pelanggan
g. Kecepatan penanganan komplain pelanggan
h. Keramahan CS dalam memberikan pelayanan
i. Kemudahan pemberhentian layanan
j. Kecepatan upstream sesuai dengan yang dijanjikan
k. Kecepatan downstream sesuai dengan yang dijanjikan
Tugas Akhir - 2014
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Elektro
51
l. Frekuensi terjadinya gangguan jaringan
m. Sistem pengamanan jaringan Internet
n. Akurasi Billing
VI.2 Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan adalah:
1. Fungsi utama layanan akan lebih baik jika dilakukan pemahaman yang lebih
mendalam untuk memperoleh lebih banyak atribut kebutuhan yang dapat
mewakili inti layanan.
2. Penelitian selanjutnya akan lebih baik jika dilakukan analisa lebih lanjut
tentang bentuk regulasi yang sesuai dengan layanan Internet.
3. Untuk membuat regulasi yang benar dan sesuai kondisi layanan, penelitian
dapat dilakukan tidak hanya di kota besar saja tapi kota-kota kecil pun harus
diperhatikan mengingat tidak semua kota kecil memiliki jumlah pelanggan
yang sedikit.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2014
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Elektro
52
DAFTAR PUSTAKA
APJII. 2013. Pengguna Internet di Indonesia Terus Meningkat. Tersedia di :
<http://www.apjii.or.id/v2/read/article/apjii-at-media/223/apjii-penguna-
Internet-di-indonesia-terus-meningka.html> (diakses pada tanggal 4 Maret
2014 19.45 WIB)
Baki, Birdogan., Basfirinci, C.S., Cilingir, Zuhal., dan AR Murat, Ilker, 2009. An
Application of Integrating SERVQUAL and Kano’s Model into QFD for
logistics services. Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics, 21(1),
pp.106-126.
Goestch, D.L. & Davis, S. (1994). Introduction to Total Quality : Quality,
Serviceivity, Competitiveness. Englewood Cliffs, NJ : Prentice Hall
International, Inc. p.4.
ITU, 2001. ITU-T G.1000 (11/2001) Recommendation. Transmission Systems
and Media, Digital Systems and Networks.
<diskominfo.jabarprov.go.id/.../BukuPemetaanPotensiTIK> (diakses pada
tanggal 24 September 2014 pukul 17.35 WIB)
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat. Jakarta.
Jakarta, Koran. 2013. Alasan Masyarakat Indonesia BerInternet. Tersedia di :
<http://www.koran-
jakarta.com/?pg=berita_detail&berita_id=785&menu_id=36> (diakses pada
tanggal 4 Maret 2014 pukul 19.18 WIB)
Jabarprov, DISKOMINFO. 2011. Pemetaan Potensi daerah / TIK.
<diskominfo.jabarprov.go.id> (diakses pada tanggal 24 Maret 2014
pukul 16.30 WIB)
Malhotra, Naresh K., 2004. Marketing Research: An Applied Orientation., 3rd
edn. Prentice-Hall Inc., Upper Saddle River, NJ.
Malhotra, Naresh K. Dan Birks, David F. 2007. Marketing Research. United
States of America : Pearson Prentice Hall.
Tugas Akhir - 2014
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Elektro
53
Markplus. 2013. Indonesian Netizen Survey 2013. [online] Tersedia pada :
<http://www.markplusinsight.com/product/research_report/detail/44>
(diakses pada tanggal 27 April 2014 pukul 16.15 WIB).
NetIndex. 2014. Household Download Index All Country. [online] Tersedia pada:
<http://www.netindex.com/download/allcountries/#>(diakses pada tanggal 24
September 2014 pukul 17.05 WIB).
Parasuraman, A., Zeithaml, V.A., dan Malhotra, A., 2002. Service Quality
Delivery Through Web Sites: A Critical Review of Extant Knowledge.
Journal of the Academy of Marketing Science, 30(4), pp.358-371
Parasuraman, et al. A multiple-Item Scale for Measuring Consumer Perceptions
of Service Quality. Journal Retailing vol. 36, No.1.
Pawitra, Theresia A., dan Tan, Kay C., 2001. Tourist Satisfaction in Singapore –
Perspective from Indonesian Tourist. Integrating SERVQUAL and Kano’s
Model into QFD for service excellent development, Vol 11.
Pikiran Rakyat. 2012. Pemerintah Tasikmalaya Bangun Cyber City. [online]
Tersedia pada: <http://www.pikiran-rakyat.com/node/169282 > (diakses pada
tanggal 4 Maret 2014 pukul 19.35 WIB).
Pratiwi, Dina Ika., 2010. Analisis Pengaruh Harapan Pelanggan, Kualitas
Produk, Kepuasaan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan Internet Flash
Unlimited di Semarang. Tugas Akhir, Program Studi Strata-1 Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang 2010.
Pratiwi, Tiara Indriani., 2013. Analisis Kebutuhan Pelanggan Layanan Internet
di Kota Bandung Dengan Metode Servqual dan Model Kano.Tugas Akhir,
Program Studi Strata-1 Fakultas Teknik Industri Institut Teknologi Telkom,
Bandung 2013.
Purwadani, Renny. Perancangan Spesifikasi Teknis Speedy dengan Metode QFD.
Tugas Akhir Mahasiswa IT Telkom
Roscoe dikutip dari Uma Sekaran. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta :
Salemba Empat.
Sekaran, Uma, 2011. Research Methods for Business: A Skill Building Approach.
Canada: John Wiley & sons, Inc.
Tugas Akhir - 2014
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Elektro
54
Sugiyono, 2009.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Edisi ke-6.
Bandung: Alfabeta.
Walden, D., 1993. “A special issue on Kano’s methods for understanding
customer defined quality”, The Center for Quality of Management Journal,
vol. 2. no.4,pp.3-35
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2014
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Elektro