Analisis kebijakan proses legislasi penyusunan legal drafting

26
Analisis Kebijakan Proses Legislasi Penyusunan Legal Drafting Bahan Kuliah Pertemuan ke 4 Mata Kuliah Studi Legislatif Indonesia edisantosa05Wyahoo.co.id

Transcript of Analisis kebijakan proses legislasi penyusunan legal drafting

Page 1: Analisis kebijakan proses legislasi penyusunan legal drafting

Analisis Kebijakan Proses Legislasi Penyusunan Legal

Drafting

Bahan Kuliah Pertemuan ke 4 Mata Kuliah Studi Legislatif Indonesia

edisantosa05Wyahoo.co.id

Page 2: Analisis kebijakan proses legislasi penyusunan legal drafting

NoNo Esensi Analisis Kebijakan Esensi Analisis Kebijakan LegislasiLegislasi SSubstansiubstansi11 Kebijakan Kebijakan legislasi legislasi adalah merupakan sebuah adalah merupakan sebuah

fenomena dan kajian yang sangat dinamis, dan hadir fenomena dan kajian yang sangat dinamis, dan hadir secara riil dalam hubungan antara masyarakat dan secara riil dalam hubungan antara masyarakat dan pemerintah, antara individu dan Negara; pemerintah, antara individu dan Negara; 

Telaah Telaah filosofis, filosofis, saintifiksaintifik, sosiologis, , sosiologis, politispolitis

22 Kebijakan legislasi merupakan respon atas apa yang Kebijakan legislasi merupakan respon atas apa yang sedang terjadi di masyarakat dan juga sedang terjadi di masyarakat dan juga mencerminkan tentang apa yang diinginkan untuk mencerminkan tentang apa yang diinginkan untuk terjadi dan berubah dalam sebuah masyarakat; terjadi dan berubah dalam sebuah masyarakat; 

Fenomena dan faktaFenomena dan fakta

33 Kebijakan Legislasi akan gagal jika dirumuskan tanpa Kebijakan Legislasi akan gagal jika dirumuskan tanpa melihat realita perkembangan dinamika masyarakat melihat realita perkembangan dinamika masyarakat terkini.terkini.

Dasar perumusanDasar perumusan

44 Kebijakan Kebijakan LegisslasiLegisslasi merupakan komitemen dan merupakan komitemen dan tanggunjawab pemegang kekuasaan dan tanggunjawab pemegang kekuasaan dan kewenangan politik dari tahap perencanaan, kewenangan politik dari tahap perencanaan, perumusan, implementasi dari visi, misi dan tujuan perumusan, implementasi dari visi, misi dan tujuan yang telah dijanjikanyang telah dijanjikan

WujudWujudkontraktualkontraktual

5.5. Sejauh mana keterlibatan masyarakat dalam Proses Sejauh mana keterlibatan masyarakat dalam Proses Perumusan Kebijakan Publik ?Perumusan Kebijakan Publik ?

DukunganDukunganpublikpublik

edisantosa05Wyahoo.co.id

Ontologi analisis

Page 3: Analisis kebijakan proses legislasi penyusunan legal drafting

KEBIJAKAN ( POLICY)

• Policy dapat dilihat sebagai suatu konsep :– Filosofis = karena kebijakan itu merupakan

serangkaian prinsip atau kondisi yang dinginkan – Produk = Kebijakan itu bentuknya kesimpulan dan

rekomendasi – Kerangka Kerja = kebijakan merupakan suatu

proses tawar menawar dan negosiasi dalam merumuskan isu-isu dan serta bagaimana implentasinya

edisantosa05Wyahoo.co.id

Page 4: Analisis kebijakan proses legislasi penyusunan legal drafting

edisantosa05Wyahoo.co.id

Page 5: Analisis kebijakan proses legislasi penyusunan legal drafting

Proses Pembuatan Kebijaksanaan

1. mengikuti peraturan perundangan yang berlaku;

2. memberikan inspirasi perubahan perundangan sesuai kepentingan umum;

3. mampu merumuskan perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat (publik);

4. mampu mengidentifikasi, memproses, mengusulkan perubahan kepentingan masyarakat;

5. kebijaksanaan-kebijaksanaan yang diusulkan dan dilaksanakan harus implemented.

santosa, 2005 edisantosa05Wyahoo.co.id

Page 6: Analisis kebijakan proses legislasi penyusunan legal drafting

(identifikasi isu dan Perumusan Masalah)

Prediksi (Peramalan)

Preskripsi (Rekomendasi)

Deskripsi (Pemantauan)

Penerapan

Penyusunan Agenda ( NA)

Formulasi Kebijakan(Draft Raperda

Perumusan Kebijakan (perda)

Implementasi Kebijakan(uji Yustisia)

Efektifitas Kebijakan(PERDA)

edisantosa05Wyahoo.co.id

Page 7: Analisis kebijakan proses legislasi penyusunan legal drafting

PROSES DASAR ANALISIS KEBIJAKAN(Patton & Sawicki, 1986)

1. VERIFIKASI, MENDEFINISIKAN DAN MERINCI MASALAH

2. MEMBUAT KRITERIA EVALUASI

4. EVALUASI ALTERNATIF KEBIJAKAN

6. MENGAWASI HASIL KEBIJAKAN

3. IDENTIFIKASI ALTERNATIF KEBIJAKAN

5. MENAMPILKAN DAN MEMILIH DI ANTARA ALTERNATIF KEBIJAKAN

edisantosa05Wyahoo.co.id

Page 8: Analisis kebijakan proses legislasi penyusunan legal drafting

Pendekatan Analisis Legislasi1. Analisis pembatas (boundary analysis); membatasi masalah dari

berbagai macam isu yang sangat luas2. Analisis klasifikasi; membuat klarifikasi konsep untuk

menetapkan situasi problematis yg sesungguhnya3. Analisis hierarkhi; mengidentifikasi penyebab dari situasi masalah

tertentu4. Sinektika (synectics); mengetahui kemiripan isu-isu tertentu

untuk membuat analogi5. Curah-pendapat (brainstorming); menggali gagasan, tujuan, dan

strategi untuk mengetahui situasi problematis6. Pemetaan argumentasi (argumentation mapping); menyajikan

peta penalaran dan tingkat penting-tidaknya argumentasi kebijakan/ Regulasi

edisantosa05Wyahoo.co.id

Page 9: Analisis kebijakan proses legislasi penyusunan legal drafting

• Terjemahan Konsep TeoritisTerminologi dan prosedur analisis kebijakan harus dapat diterjemahkan ke dalam bahasa pelaku kebijakan. Ini berarti harus ada kemampuan analis untuk mentransformasikan konsep-konsep teoretik yang abstrak ke dalam ungkapan-ungkapan atau argumen-argumen hukum yang lazim digunakan oleh orang awam

• Penyederhanaan Isi RegulasiSolusi-solusi masalah potensial kebanyakan ruang lingkupnya luas, saling bergantung dan kompleks. Karena itu, analisis [informasi] yang njelimet harus dihindari, dan membuat narasi bahasa hukum yang sederhana

edisantosa05Wyahoo.co.id

Page 10: Analisis kebijakan proses legislasi penyusunan legal drafting

Tipe(macam) Informasi KebijakanRegulasi Futuristik (Sofia Rizky

ulandari) • Masalah Kebijakan, kebutuhan, nilai atau kesempatan yang tidak terealisir (meskipun teridentifikasi) dapat diatasi melalui tindakan publik

• Masa Depan Kebijakan; pilihan (alternatif) kebijakan dan prediksi kosekuensi yang ditimbulkannya

• Aksi Kebijakan, serangkaian tindakan kompleks yang dituntut oleh alternatif-alternatif kebijakan yang dirancang untuk mencapai nilai-nilai tertentu

• Hasil Kebijakan, konsekuensi yang teramati dari suatu aksi kebijakan

• Kinerja Kebijakan; suatu derajat dimana hasil kebijakan tertentu memberi kontribusi terhadap pencapaian nilai-nilai

edisantosa05Wyahoo.co.id

Page 11: Analisis kebijakan proses legislasi penyusunan legal drafting

Tujuan

• Tujuan Naskah akademis ini adalah sebagai acuan untuk merumuskan pokok-pokok pikiran yang akan menjadi bahan dan dasar bagi penyusunanan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pengendalian lingkungan hidup

edisantosa05Wyahoo.co.id

Page 12: Analisis kebijakan proses legislasi penyusunan legal drafting

MANFAATManfaat dari Naskah Akademis ini adalah:a. Memberikan pemahaman kepada Pemerintah

Daerah, DPRD Kab Grobongan dan masyarakat mengenai urgensi konsep dasar dan konsep hierarki Pengendalian Lingkungan Hidup, yang wajib diacu dan diakomodasi dalam Raperda.

b. Mempermudah perumusan asas-asas dan tujuan serta pasal-pasal yang akan diatur dalam Rancangan Praturan Daerah tentang Pengendalian Lingkungan Hidup

edisantosa05Wyahoo.co.id

Page 13: Analisis kebijakan proses legislasi penyusunan legal drafting

4. Implementation

3. Issueing Permits

2. regulation

5. Enforcement

1. Legislation

REGULATORY CHAIN

PUBLIC RESPONS

1. FILOSOFIS2. YURIDIS3. SOSIOLOGIS

edisantosa05Wyahoo.co.id

Page 14: Analisis kebijakan proses legislasi penyusunan legal drafting

“Naskah Akademik adalah naskah yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah mengenai konsepsi yang berisi latar belakang, tujuan penyusunan, sasaran yang ingin diwujudkan dan lingkup, jangkauan, objek, atau arah pengaturan Rancangan Undang-Undang.” (Pasal 1 Angka 7 Perpres 68/2005)

edisantosa05Wyahoo.co.id

Page 15: Analisis kebijakan proses legislasi penyusunan legal drafting

Kerangka Teori Naskah Akademik Proses Pedoman pembuatan Naskah Akademik

mengharuskan adanya tahapan atau schedule yang pasti dan cakupan proses pelibatan pihak pembentuk kebijakan, perancang peraturan, dan pemangku kepentingan.

Isi. Naskah Akademik yang efektif juga seharusnya

mampu mengelaborasi dampak kebijakan setelah diterapkan

Substansi. Apabila Regulatory Impact Assesment (RIA) belum

dapat dilakukan secara konsisten, sebaiknya pedoman pembuatan Naskah Akademik hanya mengatur substansi ketentuan dasar mengenai analisis dampak.

edisantosa05Wyahoo.co.id

Page 16: Analisis kebijakan proses legislasi penyusunan legal drafting

LEGITIMATE ( SAH ?)

NA RAPERDAPENGENDALIAN LINGKUNGANKAB. GROBOGAN

1.Pre Legitimated2. Quacy Legitimated3.Legitimated4.Post Legitimated5. Alegitimated

Contoh NA RTRH PERDA LH

Kota Semarang

Disfunction regulation

edisantosa05Wyahoo.co.id

Page 17: Analisis kebijakan proses legislasi penyusunan legal drafting

Kriteria Public Respons

1. stakeholders terlibat dalam proses penyusunan NA

2. Ada kesamaan persepsi, visi dan misi pentingnya NA Raperda

3. Partisipasi stakeholder mendukung penyusunan regulasi karena memiliki manfaat praktis dalam law enforcement

4. Hak public memperoleh informasi sesuai regulasi

5. Masyarakat semakin percaya dalam perencanaan kebijakan

edisantosa05Wyahoo.co.id

Page 18: Analisis kebijakan proses legislasi penyusunan legal drafting

Operasionalisasi konseptual model pendekatan NA-RAPERDA ?

Pendekatan Ekosistem : Konsep dasar kebijaksanaan pengendalian lingkungan hidup bertumpu pada paradigma konsep Pembangunan Berkelanjutan

Pendekatan Sosial : Penerapan pendekatan ekosistem lingkungan sosial pada wilayah yang terpadu.

Pendekatan Kemitraan dan Partisipatif : Azas Kemitraan merupakan salah satu aspek kunci pembangunan berlanjut meliputi pemberdayaan masyarakat lokal, swasembada dan keadilan sosial.

Pendekatan Teknologi : Azas Manfaat (utilitarianisme) adalah filosofi yang harus dipakai dasar kebijakan publik.

RUHNA

STRUKTUR DAN KULTUR SPIRIT RAPERDA edisantosa05Wyahoo.co.id

Page 19: Analisis kebijakan proses legislasi penyusunan legal drafting

Pendekatan Ekonomi : Azas akuntabilitas finansial (accountability of finance) dalam rangka menanggulangi dampak lingkungan merupakan inti kapabilitas (capability) masing-masing kelembagaan.

Pendekatan Institusi : Azas Urgensitas dari pendekatan kelembagaan adalah bahwa dalam sistem informasi dan komunikasi diperlukan organisasi yang solid baik dalam struktur, fungsi dan peran masing-masing pihak.

Pendekatan Regulatif : Hingga sekarang dapat dikatakan bahwa mengapa, apa dan bagaimana penyusunan Naskah Akademik harus disusun, belum ada pengaturan yang baku.

STRUKTUR DAN KULTUR SPIRIT RAPERDA

RUHNA

UU 32 TH 2009UU 4 TH 2009

edisantosa05Wyahoo.co.id

Page 20: Analisis kebijakan proses legislasi penyusunan legal drafting

Isu Utama (Main Issue)Isu penambangan : Isu investasi ( untuk bahan material semen ) Isu penambangan tradisional antar masyarakat Isu sistem retribusi pertambangan Isu sumber Daya Alam : penurunan permukaan

tanah ( land subsidence), banjir, tanah longsor, berkurangnya sumber mata air.

Isu ekonomi : terjadinya kesenjangan sosial antara pemodal besar yang mendatangkan exavator dengan penambang tradisional.

edisantosa05Wyahoo.co.id

Page 21: Analisis kebijakan proses legislasi penyusunan legal drafting

Isu Utama (Main Issue)

• Bapak Kiran petani penggarap menggunakan pestisida, Bon Agung Demak. Jenis pestisida yang digunakan merk sumo, reagen, asabron, camphion, trepo. 1 kg pestisida seharga Rp. 8.300,-. Untuk penggunaan satu bahu atau 6.000 menggunakan 18 kg. Hanya sepertiga dari hasil panen yang bisa dinikmti oleh penggarap, sedangkan duapertiganya dinikmati oleh pemilik.

edisantosa05Wyahoo.co.id

Page 22: Analisis kebijakan proses legislasi penyusunan legal drafting

Isu Utama (Main Issue) Isu ekologi wilayah hulu ( sungai lusi ) sering terjadi banjir

menuju wilayah tuntang, eksploitasi tanah urug, penggunaan pestisida.

Aspek tata ruang : a. Pertumbuhan sektor informal perlu dikendalikan, contoh :

di simpang lima Grobogan, didepan lahan terlantar Jl. Raya Purwodadi.

b. Terbukti di lapangan aspek tata ruang tidak sesuai dengan perencanaan (Bangunan di depan Terminal Bis Jl Gajah Mada tanpa IMB, tidak ada keserasian ruang).

c. Lahan konversi pertanian, terjadi benturan regulasi. Lahan pertanian meningkat sementara konversi lahan tidak terkendali. contoh lahan pertanian dijadikan pengembangan perumahan, pertokoan dan lahan pabrik.

d. Isu konflik ttg pasar pagi, pabrik kompos, pabrik bekicot.

edisantosa05Wyahoo.co.id

Page 23: Analisis kebijakan proses legislasi penyusunan legal drafting

Persepsi Terhadap Isu

• Isu penambangan sebagai ’berkah’ dan ’survival strategi’

• Isu bahaya bencana dan dampak lingkungan

• Isu pengembangan ekonomi masyarakat

• Isu peraturan/perijinan

edisantosa05Wyahoo.co.id

Page 24: Analisis kebijakan proses legislasi penyusunan legal drafting

FAKTA & FENOMENA

• Lihat di word

edisantosa05Wyahoo.co.id

Page 25: Analisis kebijakan proses legislasi penyusunan legal drafting

Telaah Regulasi

• Lihat di word

edisantosa05Wyahoo.co.id

Page 26: Analisis kebijakan proses legislasi penyusunan legal drafting

RUMUSAN KEBIJAKAN PENYUSUNAN PERDA

edisantosa05Wyahoo.co.id