ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA NOVEL 99 CAHAYA DI...

105
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh: Renita Azhari Nim: 108051000151 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M

Transcript of ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA NOVEL 99 CAHAYA DI...

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA NOVEL 99 CAHAYA

DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

Renita Azhari

Nim: 108051000151

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013 M

#

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA NOVEL 99 CAHAYA DI LANGITEROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS

SKRIPSIDiajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

Renita AzhariNIM: 108051000151

Di Bawah Bimbingan,-) a,/ /fu 4*-Drs. Jumroni.M.Si

NIP: 196305151992031006

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAMFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

1434 HJ20t3 M

N

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul'rAnalisis Isi Pesan Dakwah Pada Novel 99 Cahaya Di

Langit Eropa Karya Ilanum Salsabiela Rais" telah diujikan dalam sidang

munaqasah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta pada 31 Mei 2013. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sadana Komunikasi Islam (S'Kom.I) Program Studi

Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta. 31 Mei 2013

Sidang Munaqasyah

Sekretaris,

--J-*NIP.

Anggota,

Pembimbing

/1-,---) \ /

/' / \'/./ /2?4 F( L/.

Drs. Jumroni. M.SiNIP.1963051 5199203 1 006

2 198103 1971081

Penguji I,

r971081 NIP. 19730725 2007012 0

v

LEMBAR PERI\IYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya aslisafu persyaratan memperoleh GelarJakarta.

saya yang diajukan untuk memenuhi salahStrata Satu di UIN Syarif Hidayatullah

2.

aJ .

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkansesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jika dikemudian hari terbukti hasil karya ini bukan hasil karya asli saya ataumerupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerimasanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

l"$I t,:il . ' i , ;I ' :l , '

i

ABSTRAK

Renita Azhari

Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya

Hanum Salsabiela Rais

Novel berjudul 99 Cahaya Di Langit Eropa merupakan novel perjalanan yang

sangat populer. Dan masuk ke dalam novel inspiratif yang best seller. Jika dilihat dari

sudut pandang prosafiksi, maka novel ini tergolong ke dalam ukuran cerita yang

begitu luas. Keluasan tersebut ditunjukkan oleh kekompleksan plot, keragaman

karakter, kekompleksan tema, keragaman suasana cerita, dan keragaman latar cerita

yang terciptap ada tulisandari karya Hanum Salsabiela Rais.

Masalah peneliti ini yaitu Analisis Isi Pesan Dakwah Pada Novel 99 Cahaya Di

Langit Eropa dan mengkhususkan penelitian pada perjalanan Hanum selama di kota

Istanbul, dengan dua pertanyaan yakni, Apa saja pesan dakwah yang terkandung

dalam novel 99 cahaya di langit eropa? Dan Apa pesan dakwah yang paling dominan

dalam novel 99 cahaya di langiteropa?

Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian Analisis Isi

(ContentAnalisysis) melalui pendekatan kuantitatif, menurut Barelson Analisis Isi

adalah suatu teknik penelitian yang objektif, sistematis dan menggambarkan secara

kuantitatifisi-isi pernyataan suatu komunikasi. Dalam teknik analis data dibuat

kategorisasi pesan dakwah yang terdapat pada paragraph dalam Novel 99 Cahaya

Dilangit Eropa, kemudian membuat lembar koding yang di isi juri berjumlah tiga

orang yang telah ditetapkan sebelumnya, selanjutnya hasil kesepakatan timjuri

dijadikan sebagai koefisien reabilitas dan terakhir malakukan penghitungan prosentase

mengenai pesan dakwah yang dominan.

Isi pesan dakwah Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela

Rais yaitu pesan-pesan dakwah yang disampaikan mengandung tiga kategori yakni

Akhlak, Aqidah Dan Syari’ah,dan pesan yang paling dominan yaitu pesan Akhlak

85,5 persen, pesan dakwah yang lainnya yaitu pesan dakwah Syariah dengan

perolehan data sebanyak 7,5 persendan yang terakhir pesan Aqidah dengan perolehan

data sebanyak 7 persen

ii

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الرحيم

Alhamdulillah wa Syukurillah puji syukur penulis panjatkan atas semua

nikmat dan karunia yang Allah berikan selama ini, yang tak henti-hentinya

memberikan kekuatan yang luar biasa disaat penulis merasakan lelah dan jenuh

menghadapi semua kesulitan dalam penyusunan skripsi ini, sehingga skripsi yang

berjudul Analisis Isi Pesan Dakwah Pada Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa

Karya Hanum Salsabiela Rais telah disusun.

Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Rasulullah Nabi

Besar Muhammad SAW yang yang membawa kita dari zaman kegelapan menuju

zaman yang terang benderang dan penuh dengan pengetahuan seperti pada saat ini

dan semoga kita semua mendapat syafaatnya. Amin ya rabbal alamin.

Penulis menyadari bahwa kesempurnaan hanyalah milik Allah semata

karena sesungguhnya tanpa kehendak-nya segala sesuatu tidak mungkin terjadi.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Betapa pun hebatnya manusia, tak ada yang bisa melakukan segala sesuatunya

sendiri tanpa bantuan orang lain. untuk itu perkenankanlah penulis secara khusus

dengan hormat dan bangga menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam

kepada:

1. Bapak Dr. Arief Subhan MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

iii

2. Pembantu Dekan Bidang Akademik, Pembantu Dekan Bidang Administrasi

Umum dan Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi.

3. Bapak Drs. Jumroni, MSi, selaku Kepala Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

sekaligus selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah banyak membantu

penulis dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak henti-hentinya meluangkan

waktu, fikiran dan tenaga dalam memberikan arahan dan bimbingan disela-sela

kesibukan beliau.

4. Ibu Umi Musyarofah MA, selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran

Islam yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan perkuliahan

ini. terutama dalam pengurusan nilai-nilai kuliah.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan ilmu, pengalaman dan wawasan serta kontribusi yang tak ternilai

harganya. Semoga menjadi amal ibadah yang tak akan terputus. dan tidak lupa

pula kepada seluruh staff dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, juga

para staff perpustakaan Fakultas maupun Universitas yang telah memberikan

pelayanan kepada penulis selama menjalani studi di kampus.

6. Kepada Azhari Ali ayahanda penulis dan Sriwahyuni Ibunda penulis dan

keluarga besar penulis yang dengan kasih sayangnya tak pernah kenal lelah

dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya dan selalu memberikan

motivasi, doa dan seluruh pengorbanannya baik moril maupun materil.

Sehingga penulis bisa seperti sekarang ini. Jasa kalian tidak dapat terbayar oleh

apapun.

Terima kasih papah mamah,,

iv

7. Kepada yang tercinta Dang Krissandy, yang telah menemani penulis dalam

suka dan duka juga telah memberikan begitu banyak pelajaran dan warna-

warni hidup, thank you so.

8. Teman-teman tersayang D’ Ribet Nur Azhima, Azizatul Aghnia, Ania Febriani

Fasha, Rohmah Afiani, dan Ruri Wulansari. Terima kasih selalu menemani dan

bersabar kepada sahabat kalian yang super bawel ini.

9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2008, Dini Indriani, Lenni Cahyeni,

Nuris Annisa, Iis, Angel, Jati Samudera, M Dhiya Bule, dan teman-teman DN

angkatan XXXI serta KKN Let’s go terima kasih banyak selama ini telah

memberikan dukungan, doa, dan motivasi selama kita menjalani studi di

kampus ini. Semoga jalan hidup yang kita ambil, tidak akan memutuskan

ikatan silaturrahim kita selama ini dan selalu akan tetap baik selamanya. Amin

Allahumma Amin

10. Teman-teman KPI E Multitalent Iqbal Maulana, Rangga Tsabit Iman, Rizka

Khadafi, Muhamad Rizki, Akmal Fauzi dan Dang Krissandy. Yang telah sama-

sama berjuang dalam menempuh pendidikan di UIN Jakarta.

Akhir kata, hanya do’a dan harapan yang dapat penulis panjatkan, semoga

semua kebaikan kalian senantiasa Allah balas dengan limpahan karunia dan

keberkahan bagi kita semua. Amin Amin Yaa Rabbal ‘alamiin…

Jakarta, 31 Mei 2013

Renita Azhari

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang ............................................................................................ 1

B. Pembatasan dan PerumusanMasalah ........................................................... 6

C. Tujuan Penelitian dan ManfaatPenelitian .................................................... 7

D. MetodePeneltian .......................................................................................... 8

E. TinjauanPustaka ........................................................................................ 14

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. PengertianAnalisis Isi ................................................................................ 18

B. PengertianDakwah ..................................................................................... 21

C. PesanDakwah ............................................................................................. 22

D. TujuanDakwah ........................................................................................... 28

E. Novel .......................................................................................................... 30

F. Pengertian Novel Islam .............................................................................. 35

G. Novel Sebagai Media Dakwah ................................................................... 36

BAB III SEKILAS TENTANG NOVEL 99 CAHAYA

DI LANGIT EROPA DAN PENGARANGNYA

A. Novel 99 Cahaya Di LangitEropa ............................................................. 38

B. RiwayatHidupPengarang ........................................................................... 42

C. KaryaPengarang ......................................................................................... 43

D. KomentarTokohMengenai Novel 99 Cahaya Di LangitEropa .................. 47

BAB IV ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NOVEL 99 CAHAYA

DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS

A. PesanDakwahDalam Novel 99 Cahaya Di LangitEropa ........................... 49

B. PesanDakwah Yang DominanDalam 99 Cahaya Di LangitEropa ............ 78

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 81

B. Saran .......................................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 85

LAMPIRAN

vi

DAFTAR TABEL

1. 1.1 Koefisien Realibilitas ........................................................................... 12

2. 4.1 Isi Pesan Dakwah Chapter 46 ................................................................ 47

3. 4.2 Isi Pesan Dakwah Chapter 47......................................................... 51

4. 4.3 Isi pesan dakwah Chapter 48.......................................................... 54

5. 4.4 Isi pesan dakwah Chapter 49 ........................................................... 58

6. 4.5 Isi pesan dakwah Chapter 50 ........................................................... 63

7. 4.6 Isi pesan dakwah Chapter 51 ........................................................... 68

8. 4.7 Isi pesan dakwah Chapter 52 ........................................................... 72

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan zaman yang semakin maju, menjadikan media komunikasi

berkembang pesat, hadirnya beraneka ragam media komunikasi merupakan salah

satu sarana yang sebaiknya dimanfaatkan secara optimal oleh manusia untuk

berkomunikasi, dan tetntunya ummat manusia juga dapat memanfaatkan media

komunikasi sebagai mediator dalam menyampaikan pesan moral yang baik.

Jika ditinjau dari segi prosesnya, kegiatan dakwah juga merupakan salah

satu dari proses komunikasi, dalam bukunya Toto Asmara “ Dakwah merupakan

salah satu proses komunikasi yang paling baik.

Kegiatan dakwah pada saat ini tidak hanya dilakukan dengan penyampaian

melalui lisan saja, dakwah juga dapat disampaikan melalui tulisan, seperti surat

kabar, Koran, majalah, maupun buku-buku cerita, cerpen, novel dan lain-lain.

Namun apapun media, sarana strategi yang dipilih oleh para da‟i dan

da‟iyah tetap berpedoman pada dalil Al-Quran. Dalam Alquran, Allah SWT

memberikan tuntunan berdakwah dengan tiga cara, yakni bil hikmah, mau’izhotil

hasanah wa jaadilhum billati hiya ahsan.

ادع إلى سبيل ربك بالحكمة والمىعظة الحسنة وجادلهم بالتي هي أحسن

2

Artinya :

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang

baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik…” (QS An-Nahl: 125).

Begitu pula dengan adanya perintah membaca dalam Al-Quran seperti yang

tertera dalam (Q.S.Al-alaq 1-5)

“(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan. (2) Dia

telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (3) Bacalah, dan Tuhanmu

adalah Maha Pemurah. (4) Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam

(alat tulis) (5) Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Di dalam surat tersebut, menjelaskan tentang pentingnya arti tulisan dan

fungsi membaca bagi manusia. Maka para juru dakwah hendaknya mampu

berdakwah dengan lisan dan tulisan.

Namun demikian, diantara sekian banyak pilihan sarana dakwah, salah satu

yang mulai diperhitungkan adalah sastra. Begitu banyak karya sastra yang kita

jumpai saat ini, membahas tentang berbagai masalah dari sudut pandang sosial,

politik, ekonomi, syariah, agama, seni bahkan filsafat. Masing-masing bentuk

karya sastra tersebut memiliki ciri khas sebagai pembedanya.

Berdakwah menggunakan sarana media cetak tentunya membutuhkan

bakat mengarang, karena media cetak merupakan sarana komunikasi tulisan.

Selain bersifat keterampilan praktis, pendekatan ini juga biasa disebut seni.

Novel adalah salah satu hasil karya sastra yang tertulis, sejalan dengan

keinginan manusia untuk memahami masalah melalui hasil karya tulis, maka novel

3

hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai salah satu bentuk komunikasi dengan

media tulisan.

Novel merupakan salah satu buah karya yang dilahirkan dari karya sastra,

novel juga dapat dijadikan media komuniksi untuk menyampaikan pesan yang

tersirat pada tulisan-tulisannya yang tercantum di dalam novel tersebut.

Adapun keunggulan dari karya sastra yaitu mampu memberikan ruang fikir

yang lebih luas untuk sepakat atau tidak sepakat terhadap isi pesan yang

terkandung dalam karya sastra tersebut.

Salah satu sifat yang sangat dominan dari sebuah novel ialah mampu

merubah pandangan hidup ataupun cara berfikir pembacanya, oleh karena itu

novel merupakan salah satu bentuk sarana yang efektif dalam kegiatan berdakwah,

karena pada dasarnya kegiatan dakwah itu adalah kegiatan yang mengubah prilaku

seseorang untuk menjadi yang lebih baik.

Tatkala seseorang pembaca novel menikmati isi dari novel, kemudian ia

menangis maka tangisannya itu adalah hasil dari perjuangan pengarang yang

panjang, dan inilah salah satu bentuk ummat yang berkualitas.

Lebih jauh lagi, ukuran keberhasilan seorang jurnalis Muslim dalam

menorehkan penanya terletak pada adanya perubahan sikap dan perilaku sasaran

dakwah. Oleh karena itu, da’wah bil qalam juga dimaksudkan untuk menghantar

4

pembaca menjadi mahir dan efektif dalam hal menyampaikan gagasan dakwah,

khususnya dalam tulis-menulis atau mengarang1.

Menurut Ir. Hadiyanto. M.Si dalam bukunya membudayakan kebiasaan

menulis, ia mengatakan bahwa kebiasaan menulis (dalam hal ini adalah termasuk

novel) bisa diartikan secara sederhana namun dapat pula ditafsirkan lebih luas, jadi

tidak sekedar menyangkan informasi atau pesan dari bahasa lisan ke bahasa

tulisan. Karena dilihat dari pandangan komunikasi, pertanyaan mengapa kita

menulis dapat ditelusuri dari segi motifasi menulis dan tujuan-tujuan yang paling

hakiki dari komunikasi. Tetapi, masih menurut beliau, apapun motivasinya tulis

menulis selalu berhubungan dengan usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh

seorang penulis untuk mengungkapkan fakta-fakta, perasaan, dan isi pikirannya

secara jelas dan efektif kepada pembaca.

“Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa” merupakan sebuah Novel yang

diangkat dari perjalanan pengarang setelah ia tinggal di Eropa selama 3 tahun.

Awalnya pengarang hanya menyimpannya didalam hati tentang keindahan Eropa,

namun ia merasa berkewajiban untuk menulisnya dalam sebuah karya sastra guna

orang lainpun mengetahui keindahan sesungguhnya yang berada di Negara

Eropa.

Novel ini menceritakan betapa pertautan Islam di Eropa sudah berlangsung

sangat lama dan menyentuh berbagai bidang peradaban. Novel ini juga

memperkenalkan kita pada tempat-tempat ziarah baru, yang ternyata merupakan

1 Suf Kasman, Jurnalisme Universal: Menelusuri Prinsip-Prinsip Da’wah bi Al-Quran dalam

Al-Quran, (Bandung: Teraju.2004), h. 12.

5

misteri tentang Islam. Dan pada akhirnya Eropa bukanlah Eiffel, Mozart

Collosoum, Tembok Berlin maupun negeri yang kaya dengan nuansa romansanya

melainkan tidak lain Eropa adalah tempat ziarah baru bagi umat Islam.

Yang menarik dari Novel ini bukanlah konflik dalam rumah tangga atau

kisah romansa maupun cerita poligami, adalah hal yang biasa ditemui dalam tema-

tema penulisan cerita. Melainkan hal-hal yang baru kita temui dalam sejarah Islam.

Nundi Negara yang kental dengan budaya barat ternyata tersimpan sejuta cerita

baru tentang Islam.

Dengan gaya bahasa yang mudah dipahami, juga istilah- istilah agama

Islam yang mudah dan sering didengar. Pengarang novel yang masuk sebagai

sepuluh wanita yang akan menjadi inspirasi di tahun 20132, membuat novel ini

sagat inspiratif dan tidak menggurui. Pengarang juga mampu menggunakan yang

baik, apalagi jika berkaitan dengan istilah-istilah arsitektur yang menjadi salah satu

keunggulan dalam novel ini yaitu penggunaan arsitektur yang begitu menarik

pembaca. Pengarang mampu mengajak jalan-jalan pembaca ke berbagai tempat

yang belum pernah dikunjungi, dari mulai ke Wina, Granada, Al-hamra, Cordoba

sampai dengan Istanbul.

Pada setiap Novel terkandung sebuah tema dasar yaitu pemikiran penulis

yang disampaikan lewat karya-karyanya. Apabila sebuah novel dimuat dengan

tema-tema dakwah yang dikemas oleh penulisnya dalam bentuk sebuah cerita yang

2 Gembira putra agam, 10 wanita yang menginspirasi di tahun 2013. Diakses pada tanggal 15

November 2012 dari http://id.omg.yahoo.com/blogs/stylefactor/10-wanita-yang-akan-menjadi-inspirasi-

di-tahun-2013:html

6

imajinatif, maka pesan dakwah yang ingin disampaikan oleh penulis dapat

diterima dan dipahami oleh pembacanya.3

“Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa” begitu sarat dengan informasi tak ayal

selain menjadi Best seller Novel ini juga mendapatkan pujian dari beberapa tokoh

seperti BJ Habibie, mantan Presiden Republik Indonesia “ Novel perjalanan ini

menunjukan bahwa kebudayaaan dan teknologi selalu berjalan berdampingan,

saling mengisi, menentukan masa depan suatu peradaban”

Kemampuannya yang seperti ini karena pengarang sendiri merupakan

seorang Jurnalis. Novel ini merupakan karya kedua setelah pengarang

menciptakan Novel yang berjudul Menepak Jejak Amien Rais.

Untuk itu dalam penelitian ini, penulis ingin menganalisa isi pesan yang

terkandung dalam “Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa” karya Hanum Salsabiela

Rais. Yang mengandung nilai dakwah serta memberi pengetahuan bagi para

pembacanya melalui karya tulis yang berjudul “ANALISIS ISI PESAN

DAKWAH PADA NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA

HANUM SALSABIELA RAIS”.

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Pembatasan dalam penelitian lebih memfokuskan pada pesan dakwah

yaitu pesan Aqidah, Akhlak, Syariah dan penelitian dibatasi pada bagian

3 `Ariwendo Atmowiholo, Mengarang Itu Gampang (Jakarta: PT suberta citra pusaka,1995), h.

69-70.

7

Istanbul dalam “Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa” Karya Hanum Salsabiela

Rais.

2. Perumusan masalah

Adapun perumusan masalah sebagai berikut:

a. Apa saja pesan dakwah yang terkandung dalam “Novel 99 Cahaya Di

Langit Eropa”?

b. Apa pesan dakwah yang paling dominan dalam “Novel 99 Cahaya Di

Langit Eropa”?

C. Tujuan Penelitian Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pemikiran dan permasalahan di atas tujuan dari penelitian ini

adalah:

a. Untuk mengetahui pesan dakwah yang terkandung dalam “Novel 99

Cahaya Di Langit Eropa”.

b. Untuk mengetahui pesan yang paling dominan dalam “Novel 99 Cahaya

Di Langit Eropa”.

2. Manfaat Penelitian

a. Secara Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif

pada khasanah keilmuan dalam bidang dakwah melalui media cetak,

khususnya pada penelitian analisis isi pesan dakwah melalui novel.

8

b. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan juru dakwah,

mengenai bagaimana mengemas pesan dakwah menjadi sebuah kemasan yang

menarik dengan pemnafaatan melalui media cetak. Juga setiap Muslim bisa

ikut berperan aktif dalam mengembangkan sarana dakwah.

D. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode analisis isi, yaitu memperoleh

keterangan dari isi komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambang-

lambang. Analisis isi disebut juga dengan content analysis yang bersifat

kuantitatif, yaitu dengan cara mencatat nilai dua bilangan atau frekuensi untuk

melukiskan berbagai jenis isi yang didefinisikan. Yang akhirnya, definisi

mempunyai isi yang tersurat, yang berarti isi tersebut baru di-coding seperti

apa adanya yang tersirat (tampak), bukan yang dirasakan oleh peneliti4

Metode analisis ini digunakan untuk menelaah isi dari suatu dokumen,

dalam penelitian ini dokumen yang dimaksud adalah “Novel 99 Cahaya Di

Langit Eropa”.

4 Suprayogo Imam dan Tobroni, Metode Penelitian Sosial Agama (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya), cet. ke-2. h.155

9

Menurut Klaus Kripendorf, metode analisis isi ini adalah suatu teknik

penelitian yang dimanfaatkan untuk menarik kesimpulan yang Reflicable (yang

dapat ditiru) dan shohih dari data atas dasar konteksnya.5

2. Subyek Dan Obyek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah “Novel 99

Cahaya Di Langit Eropa” dan sebagai obyek penelitiannya adalah pesan

dakwah yang terdapat dalam novel baik secara tersirat (kontekstual), maupun

tersurat (tekstual)

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Yaitu dengan membaca dan mengamati setiap paragraph pada Bab

II dan Bab IV dalam “Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa”.

b. Wawancara

Yaitu mendapatkan informasi langsung dari responden ataupun

narasumber. Dengan cara face to face atau melalui media perantara. Dalam

hal ini penulis melakukan wawancara kepadaHanum Salsabiela Rais

(penulis “Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa”) melalui email, hal ini

disebabkan oleh jarak dan kesibukan pengarang.

5 Klaus Kripendrof, Analisis Isi Pengantar Teori Dan Metodelogi (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada1993), h. 56.

10

c. Dokumentasi

Yaitu dengan cara mencari data berupa buku, catatan, arsip dan

foto sesuai dengan apa yang bisa dijadikan informasi tambahan bagi

penelitian ini.

4. Pengolahan Data

a. Kategorisasi pesan

Kategorisasi pesan disini merupakan cara penjurian terhadap ajaran

islam yang terkandung pada “Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa”. Ajaran

islam yang dijadikan pesan dakwah itu pada garis besarnya dapat

dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu Aqidah, Syariah, dan

Akhlak6.

1) Aqidah

Pengertian aqidah secara terminologi yaitu, wajib dibenarkan

hati dan jiwa menjadi tentram karenanya sehingga menjadi suatu

keyakinan yang teguh dan kokoh, yang tidak mencampuri oleh

keraguan dan kebimbangan. Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada

keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian

aqidah dalam agama maksudnya berkaitan dengan aqidah dengan

adanya Allah dan diutusnya Rasul.

6 Endang Safuddin Anshari, Wawasan Islam (Jakarta:Rajawali,1996), h. 71

11

Aqidah dalam Islam adalah bersifat „Itiqad bathiniyah yang

mencakup masalah-masalah yang erat hubungannya dengan iman.

Adapun rukun iman ada enam:

a) Iman kepada Allah

b) Iman kepada Malaikat-Nya

c) Iman kepada Kitab-kitab-Nya

d) Iman kepada Rasul-rasul-Nya

e) Iman kepada hari akhir

f) Iman kepada qadha dan qadhar

g) Akhlak

Kata akhlak sebenarnya berasal dari Al-Quran, yang berasal

dari kata khlaqo-yakhluqu yang artinya menciptakan. Yang dimaksud

dengan akhlak adalah budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat.

Jadi, akhlak adalah ajaran yang membina mental dan jiwa manusia

untuk mencapai hakikat kemanusiaan yang tinggi. Akhlak dibedakan

menjadi dua yaitu, akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah.

2) Syariah

Yang dimaksud dengan syariah yaitu aturan atau undang-

undang yang diturunkan Allah untuk mengatur hubungan sesama

manusia dengan Tuhannya, mengatur hubungan sesama manusia, dan

hubungan manusia dengan alam semesta. Syariah yaitu yang

berhubungan dengan amal lahir (nyata) dalam rangka mentaati semua

12

peraturan dan hukum Allah dalam mengatur pergaulan hidup antar

sesama manusia.

b. Penjurian / Koder

Pada tahapan data peneliti menampilkan pesan dakwah berdasarkan

kategorisasi secara sistematik yang terdiri dari aqidah, syariah dan akhlak

melalui penilaian juri. Data yang dapat dinilai oleh juri tersebut akan

diamati dan dianalisis, dihitung lalu deberikan nilai untuk mengetahui

distribusi frekuensi masing-masing dan termasuk mengetahui koefisien

reabilitas setiap juri, yaitu juri I dan juri II, juri I dan juri III, dan juri II dan

juri III.

Agar penelitian ini relevan dengan masalah yang dirumuskan dan

sistematik. Maka peneliti mewancarai tiga orang juri, yaitu Hj. Etty

Sumiyati, Abraham Zaki Zulhazmi, dan Nurul Fachri. Peneliti memilih

ketiga juri tersebut, karena mereka dinilai kredibel dan memahami materi-

materi ajaran Islam.

Untuk mempermudah juri dalam menganalisis dialog terdapat

dalam setiap paragraph inti dalam “Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa”.

maka peneliti membuat table berdasarkan kategorisasi secara sistematik

yang didalamnya mengandung muatan nilai aqidah, syariah dan akhlak.

Untuk mengetahui sebenarnya pesan apa yang ingin disampaikan oleh

pengarang novel tersebut.

13

Adapun rumus yang dipakain yaitu menggunakan rumus dari Holstry

(1969: 17-150)7: koefisien reabilitas __2M__

N1-N2

Keterangan : 2M = nomor yang sama antara juri

N1, N2 = Jumlah item yang dibuat oleh tim juri

Komposit reabilitas: _N (X antar juri )_

1 + (N1) (X antar juri)

Keterangan : N = Jumlah juri

X = rata koefisien reabilitas juri

Tabel 1.1

Koefisien Realibilitas ANTAR

JURI

PARAGRAF KESEPAKATAN

JURI

KETIDAKSEPAKATAN

JURI

NIL

AI

1 & 2 200 185 15 0.92

1& 3 200 185 15 0.92

2& 3 200 186 14 0.93

Nilai rata – rata ( x) = 2.77 : 3 = 0.923

Untuk mengukur rata-rata perbandingan nilai dari keputusan antar juri dilihat

dari hasil perhitungan dengan rumus komposit reliabilitas yaitu :

Komposit reabilitas : _3 X 0.923

1 + ( 2 ) ( 0.923 )

7 Jumroni, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), cet ke-1

h.76.

14

: 2.77

2.85

: 0.97

5. Teknik Analisa Data

Dalam penentuan reability of coding menunjukan pada pengertian

konsistensi peneliti atas coder, salah satu cara memperkirakan reability dari

data coding yang dilakukan dengan dua atau tiga coder, untuk data yang sama

agar memungkinkan dilakukan perhitungan intercoder realibity suatu analisis

isi.8

6. Tehnik Penulisan

Untuk keperluan skripsi, penulis mengacu pada buku Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (skripsi, Tesis dan Disertasi) UIN Syahid Jakarta

(Jakarta: Penerbit CeQda, 2007).

E. Tinjauan Pustaka

Judul penelitian yang diteliti ini sudah banyak sekali yang memiliki

kesamaan dalam penelitian yaitu mengenai analisis isi pesan dakwah dalam sebuah

novel berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis di perpustakaan Fakultas

Ilmu Dakwh Dan Ilmu Komunikasi maupun di Perpustakaan Utama Universitas

Islam Negeri Jakarta, maka penulis menemukan beberapa judul skripsi yang

menggunakan metode yang sama, antara lain :

8 Wardi Bahtiar, Metodologi Penelitian Dakwah (Jakarta: Logos, 1997), h. 47

15

1. Analisis isi Pesan Dakwah Dalam Novel Diatas Sajadah Cinta Karya

Habiburrahman El-Shirazy, ditulis oleh Zakiyah Fiddin, 2008. Skripsi ini

membahas tentang novel karya Habiburrahman El-Shirazy yaitu diatas

Sajadah Cinta ini terdapat 38 judul, namun yang diteliti hanya dari sample

bilangan ganjil dari 38 cerita maka hanya diteliti 19 judul. Dan

menganalisisnya perbab dan perdialog.Dalam kategori pesan, Zakiyah

Fiddin membagi menjadi 3 kategori yaitu Aqidah dengan sub kategoti

Iman Kepada Allah. Iman Kepada Malaikat, iman Kepada Kitab, Iman

Kepada Rasul, Iman Kepada Hari Akhir, Iman Kepada Qadha Dan Qadhar.

Sedangkan Akhlak dengan sub kategori akhlak sesama manusia, akhlak

manusia terhadap tuhan. Selanjutnya Syariah dengan sub kategori Ibadah

Dan Muamalah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif

dimana skripsi ini membahas pesan dakwah yang paling dominan dalam

novel diatas Sajadah Cinta yaitu aqidah dengan prosentase 53,63%

selanjutnya akhlak dengan prosentase 26,31 % sedangkan syariah

prosentasenya 5, 26%

2. Analisis isi pesan dakwah dalam novel “Gadis Pantai “ karya Pramoedya

Ananta Toer, ditulis oleh Toni Sultoni, 2007 membahas pesan dakwah

yang paling dominan yaitu aqidah 38,1%, akhlak 28,6% dan syariah

11,2%.

3. Analisis isi pesan dakwah pada novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi

hasil pengelolahan data keseluruhannya sub judul yang diteliti, dapat

16

diketahui pesan dakwah yang dominan dalam 94 novel ini adalah pesan

akhlak yaitu dengan perolehan data sebanyak 86,5%, pesan dakwah yang

kedua yang dominan yaitu pesan akidah yaitu dengan perolehan data

sebanyak 7,57% dan yang terakhir pesan dakwah syariah dengan

perolehan data sebanyak 5,95%.

Dari sekian banyak skripsi yang membahas analisis isi pesan dakwah tidak satupun

penulis menemukan skripsi yan membahas Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam

Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa.

Dapat disimpulkan bahwa penulis ialah orang pertama yang mengangkat

“Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa”sebagai subyek penelitian.Oleh karena itu

penulis megajukan judul Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam “Novel 99 Cahaya Di

Langit Eropa” KaryaHanum Salsabiela Rais.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan ini, penulis akan membahas lima Bab, yang masing-

masing Bab terdiri dari beberapa sub bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Membahas latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, serta sistematika

penulisan.

17

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Membahas tentang kerangka teori mengenai pengertian analisis isi, pengertian

dakwah, pesan dakwah, materi dakwah, pengertian Novel, Novel Islam dan Novel

sebagai media dakwah.

BAB III GAMBARAN UMUM “NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT

EROPA”

Menjelaskan tentang objek penelitian, berupa penjelasan tentang “Novel 99

Cahaya Di Langit Eropa” dan menjelaskan tentang pengarang “Novel 99 Cahaya

Di Langit Eropa”, Hanum Salsabiela Rais.

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS ISI PESAN DAKWAH

Membahas tentang pesan dakwah dalam “Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa”

(Aqidah, Syari‟ah, Akhlak). Dan isi-isi pesan dakwah yang paling dominan dalam

“Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa”.

BAB V PENUTUP

Tentang kesimpulan dan saran-saran. Pada bagian terakhir ini, peneliti akan

membaginya pada kesimpulan dari peneliti dan hasil penelitian serta saran-saran

untuk berbagai pihak yang terkait dalam penelitian ini.

18

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Analisis Isi

Metode analisis isi sangat tepat digunakan dalam bidang ilmu komunikasi

karena yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah isi pesan yang disampaikan

oleh suatu media komunikasi prosedur kerja metode yang disampaikan oleh suatu

media komunikasi prosedur kerja metode ini hampir sama dengan metode survei

yang menjadi objek penelitiannya. Pada metode survei yang menjadi objek

penelitiannya adalah individu atau orang, sedangkan pada metode analisis isi, yang

menjadi objek analisisnya adalah isi pesan1.

Atherton dan Klemmack (1982) mendefinisikan analisis isi sebagai studi

tentang arti komunikasi verbal. Bahan yang dipelajari dapat berupa bahan yang

diucapkan atau bahan tertulis. Biasanya peneliti tertarik akan ide atau sikap dan

tidak dengan pengetahuan, kinerja atau tingkah laku atau keadaan mental.

Barelson mendefinisikan kajian isi sebagai teknik penelitian untuk

keperluan mendeskripsikan secara objektif, sistematis dan komunikatif tentang

manifestasi komunikasi2.

Klaus Krippendorf mendefinisikan analisis isi sebagai teknik penelitian

yang dimanfaatin untuk menarik kesimpulan yang reflisikatif (yang dapat ditiru)

dan shohih dari data atas dasar konteksnya3.

1 Jumroni, Metode Penelitian Komunikasi (Jakarta:jakarta Press,2006), cet. ke-1,h. 68

2 Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian (Jakarta:1999), cet ke-1, h.13

19

Metode Content Analysis atau Analisis Isi konvensional dikalangan ilmuan

sosial, khususnya peneliti media amat populer keberadaannya karena merupakan

suatu metode yang amat efisisen untuk menginvestigasi isi media baik yang

tercatat maupun yang berbentuk broadcast4.

Analisis isi adalah sebuah metode yang relatif mudah dalam kajian-kajian

yang sederhana, ia tidak lebih dari perhitungan dan fenomena, namun karya-karya

terbaik yang menggunakan data empiris analisis isi yang terpercaya dapat

menghasilkan kontribusi-kontribusi yang penting dan bernilai bagi pemahaman

kita terhadap teks-teks media. Analisis isi yang kuat menyediakan data terpercaya

untuk mendukung analisis interpretatif5.

Berikut ini adalah tahapan-tahapan penulisan dalam menganalisa data:

1) Melakukan kategorisasi terhadap novel.

2) Memasukan data ke dalam lembar koding sesuai dengan ketegori yang

telah ditentukan

3) Menentukan koder untuk mengisi lembar koding

4) Kemudian melakukan penghitungan, mendeskripsikan data yang telah

diperoleh berdasarkan tema yang ditentukan dan kemudian, ditarik

kesimpulan mengenai tema yang paling banyak muncul.

3 Klaus Krippendorf, Analisis Isi Pengantar Teori Dan Metodelogi (PT.Remaja Graffindo

Persada,Jakarta:1993), h. 56 4 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif Metodelogis Ke Arah Ragam Varian

Kontemporer (Jakarta, PT Raja GrafindoPersada:2004), cet.ke-4, h. 133 5 Jane Stokes, How To Do Media and Cultural Studies (Yogyakarta: PT Bentang

Bostikom,2006), cet.ke-1

20

Ada beberapa prinsip pada Analisis isi yaitu :

a) Prinsip Sistematik

Ada perlakuan prosedur yang sama pada semua isi yang dianalisis.

Periset tidak dibenarkan hanya pada isi yang sesuai dengan perhatian dan

minatnya, tetapi harus pada keseluruhan isi yang telah ditetapkan untuk

diriset.

b) Prinsip Objektif

Hasil analisis tergantung pada prosedur riset bukan pada orangnya.

Kategori yang sama bila digunakan untuk isi yang sama dengan prosedur

yang sama, maka hasilnya harus sama, walaupun risetnya berbeda.

c) Prinsip Kuantitatif

Mencatat nilai-nilai bilangan atau frekuensi untuk melukiskan

berbagai jenis isi yang didefinisiskan. Di artikan juga sebagai prinsip

digunakannya metode dedukatif.

d) Prinsip Isi Yang Nyata

Yang diriset dan dianalisis adalah isi yang tersurat (tampak) bukan

makna yang dirasakan periset. Perkara hasil akhir dari analisis nanti

menunjukan adanya sesuatu yang tersembunyi, hal itu sah-sah saja. Namun

semuanya bermula dari analisis terhadap isi yang tampak.6

6 Rahmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 229

21

B. Pengertian Dakwah

Kata dakwah berasal dari bahasa arab dakwah dan kata daa’a yad’u yang

berarti panggilan, ajakan dan seruan. Pengertian dakwah sering ditinjau dari segi

yakni secara etimologi dan terminologi, adapun secara terminologi menurut

beberapa ahli yang diantaranya H.M.Arifin mengatakan dakwah adalah kegiatan

menyeru, baik dalam bentuk lisan dan tulisan, maupun tingkah laku dan lain

sebagainya yang dilakukan secara individual atau kelompok. Supaya timbul dalam

dirinya suatu pengetahuan kesadaran, sikap penghayatan serta pengalaman

terhadap ajaran agama, sebagai pesan yang disampaikan kepada mereka tanpa

unsur paksaan.

Dakwah menurut H.S.M.Nasradudin Latif yaitu setiap aktifitas dengan

tulisan maupun lisan bersifat menyeru, mengajak, memanggil maupun lainnya

untuk beriman dan menaati Allah Swt, sesuai dengan garis-garis aqidah dan

syariah serta akhlak islamiyah7.

Dakwah adalah suatu proses upaya mengubah sesuatu situasi kepada situasi

lain yang lebih baik sesuai ajaran islam, atau proses mengjaka manusia kepada

situasi lain yang lebih baik sesuai ajaran Islam, atau proses mengajak manusia ke

jalan Allah yaitu al-Islam8.

7 Nasarudin Latif, Teori dan Praktek Dakwah Islamiyah (Jakarta:Firma Dara), h.11

8 Bachtiar Wardi, Metode Penelitian Ilmu Dakwah (Logos wacana Ilmu,1997), cet.ke-1, h.31

22

C. Pesan Dakwah

Pesan dalam ajaran Islam adalah perintah, nasehat, permintaan, amanah

yang harus disampaikan kepada orang lain. Sedangkan pesan dakwah adalah

semua pernyataan yang bersumber dari al-quran dan al-hadist baik secara tertulis

maupun bentuk-bentuk pesan risalah9.

Pesan dakwah itu dapat dibedakan dalam dua kerangka besar yaitu:

a) Pesan dakwah yang memuat hubungan manusia dengan khalik (habluminallah)

yang akan berorientasi kepada kesalehan individu.

b) Pesan dakwah yang memuat hubungan manusia dengan manusia

(habluminannas) yang akan menciptakan kesalehan sosial.

Menurut Onong Uchana Efendy, pesan dakwah adalah seperangkat lambang

bermakna yang disampaikan oleh komunikator. Lambang yang dimaksudkan disini

adalah bahasa, isyarat, gambar, warna dan sebagainya yang secara langsung

menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan. Bahasa

yang paling banyak digunakan dalam komunikasi adalah jelas, karena hanya

bahasalah yang mampu menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain10

.

Maddah (materi dakwah) adalah masalah isi pesan atau materi yang

disampaikan da’i pada mad’u dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi massa

dakwah adalah ajaran islam itu sendiri. Oleh karena itu, membahas yang menjadi

dakwah adalah membahas ajaran islam itu sendiri sebab, semua ajaran islam yang

9Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah (Jakarta: Gaya Media Pratama:1997), h.43

10Onong Uchan Efendy, Ilmu Komunikasi teori dan praktek (Bandung: Remaja Rosda

Karya,1991), cet ke-8, h.18

23

sangat luas itu biasa dijadikan maddah dakwah islam. Akan tetapi, ajaran islam

yang dijadikan maddah dakwah itu pada garis besarnya dapat dikelompokkan

menjadi tiga kelompok yaitu Aqidah, Syariah, dan Akhlak11

.

1. Aqidah

Pengertian aqidah secara terminologi yaitu, wajib dibenarkan hati dan

jiwamenjadi tentram karenanya sehinggamenjadi suatu keyakinan yang teguh

dan kokoh, yang tidak mencampuri oleh keraguan dan kebimbangan. Aqidah

artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil

keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya berkaitan

dengan aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya Rasul

Aqidah dalam Islam adalah bersifat „Itiqad bathiniyah yang mencakup

masalah-masalah yang erat hubungannya dengan iman. Adapun rukun iman

ada enam:

a. Iman kepada Allah

Yakni percaya dengan sepenuh hati akan ke-Esaan dan eksistensi

Allah, meyakini kekuasaan bahwa Dia yang menciptakan semua makhluk,

tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain, semua hidup dan perbuatan

manusia hanyalah dilakukan untuk mencari ridho Allah.

b. Iman kepada Malaikat-Nya

Beriman kepada malaikat berarti meyakini bahwa Allah

mempunyai Malaikat-malaikat. Allah jadikan mereka dari cahaya,

11

Endang Safuddin Anshari, wawasan islam (Jakarta: Rajawali,1996), h.71

24

diciptakan untuk senantiasa taat kepada-Nya dan tidak pernah

membangkang terhadap apa saja yang diperintahkan Allah kepada mereka,

senantiasa mengerjakan semua perintah-Nya, terus-menerus bertasbih

kepada Allah siang dan malam, tidak ada yang mengetahui jumlah mereka

kecuali Allah, dan Allah membebankan kepada mereka berbagai tugas yang

berbeda-beda. Allah berfirman:

“Akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari

kemudian, malaikat-malaikat.”(QS.Al-Baqarah: 177).

c. Iman kepada Kitab-kitab-Nya

Beriman dengan semua kitab yang diturunkan kepada para rasul

merupakan rukun ketiga dari rukun iman yang enam. Allah telah mengutus

para Rasul dengan membawa kebenaran yang nyata, dan Dia turunkan

bersama mereka kitab-kitab sebagai rahmat bagi hamba-Nya dan sekaligus

sebagai petunjuk bagi mereka demi tercapainya kebahagiaan hidup dunia

dan akhirat, dan sebagai pedoman hidup dan hakim antara mereka dalam

masalah-masalah yang mereka perselisihkan. Allah berfirman:

“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa

bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Alkitab

dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan

keadilan.”(QS.Al-Hadid: 25).

d. Iman kepada Rasul-rasul-Nya

Beriman kepada rasul adalah salah satu rukun iman, dimana

tidak sah iman seseorang tanpa beriman kepada para rasul. Maksud

25

beriman kepada rasul adalah meyakini secara pasti bahwa Allah

subhanahu wataala mempunyai rasul-rasul, mereka sengaja dipilih Allah

untuk menyampaikan risalah-Nya. Barangsiapa mengikuti mereka maka

mendapat petunjuk dan barangsiapa yang mengingkarinya maka tersesat.

Dan mereka para rasul telah menyampaikan semua yang telah diturunkan

Allah kepada mereka secara jelas. Mereka telah menunaikan semua

amanah, membimbing umat dan berjuang di jalan Allah dengan sebenar-

benarnya, menegakkan hujjah, tidak ada sedikitpun isi risalah yang

diganti atau diubah atau disembunyikan mereka. Kita wajib beriman

dengan semua rasul baik yang disebutkan namanya atau yang tidak

disebutkan, dan setiap rasul yang datang pasti membawa berita tentang

kedatangan rasul setelahnya dan rasul yang datang sesudahnya

membenarkan rasul-rasul sebelumnya.

e. Iman kepada hari akhir

Beriman kepada hari akhirat yaitu meyakiniakan berakhirnya

kehidupan dunia ini dan setelah itu akan memasuki alam lain, dimulai

dengan kematian dan kehidupan alam kubur untuk kemudian terjadinya

hari kiamat dan selanjutnya adalah kebangkitan (dari kubur),

dikumpulkan di padang mahsyar dan diputuskan ke surga atau neraka.

Iman kepada hari akhirat merupakan salah satu rukun Iman yang tidak

sempurna keimanan seseorang tanpanya, barangsiapa yang

mengingkarinya maka dia telah kafir. Allah berfirman:

26

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timurdan barat itu suatu

kebajikan, akan tetapi sesungguhnyakebajikan itu ialah beriman kepada

Allah dan harikemudian.”(QS.Al-Baqarah: 177).

f. Iman kepada qadha dan qadhar

Yaitu meyakini akan berakhirnya kehidupan dunia ini dan

setelah itu akan memasuki alam lain, dimulai dengan kematian dan

kehidupan alam kubur untuk kemudian terjadinya hari kiamat dan

selanjutnya adalah kebangkitan (dari kubur), dikumpulkan di padang

mahsyar dan diputuskan ke surga atau neraka. Iman kepada hari akhirat

merupakan salah satu rukun Iman yang tidak sempurna keimanan

seseorang tanpanya, barangsiapa yang mengingkarinya maka dia telah

kafir.

2. Akhlak

Kata akhlak sebenarnya berasal dari Al-Quran, yang berasal dari kata

khlaqo-yakhluqu yang artinya menciptakan. Maka akhlak berarti segala sikap

dan tingkah laku manusia yang datang dari pencipta (Allah Swt). Sedangkan

menurut Al-ghazali akhlak diartikan sebagai suatu sifat yang tetap pada

seseorang yang mendorong untuk melakukan perbuatan yang mudah tanpa

membutuhkan sebuah pemikiran. Secara garis besar akhlak terbagi menjadi:

a. Akhlak Mahmudah

b. Akhlak Mazmumah

27

3. Syariah

Yang dimaksud dengan syariah yaitu aturan atau undang-undang yang

diturunkan Allah untuk mengatur hubungan sesama manusia dengan

Tuhannya, mengatur hubungan sesama manusia, dan hubungan manusia

dengan alam semesta. Syariah yaitu yang berhubungan dengan amal lahir

(nyata) dalam rangka mentaati semua peraturan dan hukum Allah dalam

mengatur pergaulan hidup antar sesama manusia. Secara etimologis Syariah

berarti jalan. Syariah adalah segala yang diturunkan oleh Allah Swt kepada

nabi Muhammad saw berbentuk wahyu di dalam Al-Quran dan sunnah.

Syariah yang mencakup pengertian dalam hukum-hukum yang berdalil pasti

dan tegas tertera dalam Al-Quran dan hadits shahih atau ditetapkan denagn

ijma.

1) Ibadah (dalam arti sempit) meliputi:

a) Thaharah

b) Sholat

c) Zakat

d) Shaum (puasa)

e) Haji bila mampu.

2) Muamalah (dalam arti luas) meliputi:

a) Al-qununul khas (hukum perdata),

b) Muamalah (hukum naga)

c) Munakahat (hukum ukah)

28

d) Waratsha (hukum waris)

e) Al-qununul „am (hukum public)

f) Hinayah (hukum pidana)

g) Khilafah (hukum negara)

h) Jihad (hukum perang dan damai)

Materi dakwah yang harus disampaikan Da‟i meliputi tauhid atau aqidah sebagai

landasan utama ilmu dan amal prilaku ajaran ini bersumber dari Al-Quran dan

Hadist, budaya yang sudah tersusun sebagai system budaya yang bersumber dari

Al-Quran dan Hadist serta alam raya akhlak yang bersumber daru Al-Quran dan

al-Hadits serta ilmu tentang perilaku (behavior knowledge) yang bersumber dari

Al-Quran dan Hadits dan alam raya. Behavior knowledge ini mencakup ilmu-ilmu

praktis sebagai operasionalisasi value dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang

abstrak.

Da’i menyampaikan materi dakwah melalui metoda bil hal, seminar,

diskusi, ceramah, tulisan, obrolan, seni, sesuai dengan kemampuanya12

.

D. Tujuan dakwah

Tujuan pelaksanaan dakwah ada dua yaitu:

a. Tujuan langsung yakni ditujukan langsung kepada masyarakat agar

melaksanakan perintah Allah Swt dan menjauhi larangannya.

12

Bachtiar Wardi, Metode Penelitian Ilmu Dakwah (Logos wacana Ilmu,1997), cet.ke-1, h.39

29

b. Tujuan tidak langsung, yaitu dengan membentuk kader-kader da‟i baik melalui

jenjang pendidikan formal maupun non formal, sehingga mereka dapat

diterjunkan dalam masyarakat13

.

Jadi tujuan dakwah adalah mempertemukan kembali fitrah manusia dengan agama

atau menyadarkan manusia supaya mengakui kebenaran Islam dan amau

mengamalkan ajaran Islam sehingga menjadi orang baik14

. Tujuan dakwah adalah

mencapai masyarakat yang adil dan makmur serta mandapat ridha Allah Swt15

.

Dakwah hakikatnya adalah upaya untuk menumbuhkan kecenderungan dan

ketertarikan. Menyeru seseorang pada agama islam maknanya adalah anda

berupaya untuk menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan pada apa yang

anda serukan, yakni islam. Oleh karena itu, dakwah islam tidak hanya terbatas

pada aktivitas lisan semata, tetapi mencakup seluruh aktifitas lisan atau perbuatan

yang ditujukan dalam rangka menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan pada

islam. Dengan demikian dakwah islam dijalankan melalui aktivitas lisan (lisan al-

hal) dan aktivitas perbuatan (lisan al-maqal). Komitmen seorang Muslim dengan

dakwah Islam mengharuskan dirinya untuk memberikan “contoh yang hidup” dari

apa yang diserukan melalui lisannya sekaligus memberikan gambaran islam sejati

melalui keterikatannya secara benar dengan islam itu sendiri16

.

13

Sudirman, Problematika Dakwah Islam Di Indonesia (Jakarta: PDII, 1979), h.47 14

Hasanudin, Hukum Dakwah;Tinjauan Aspek Hukum dalam berdakwah di indonesia, h.35 15

Bachtiar Wardi, Metode Penelitian Ilmu Dakwah (Logos wacana Ilmu,1997), cet.ke-1, h.37 16

Mahmud Ahmad, Dakwah Islam (Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2002), h. 13

30

E. Novel

1. Pengertian Novel

Secara Istilah Novel banyak diartikan oleh para ahli. Menurut Abdullah

Ambary, “Novel ialah cerita yang menceritakan suatu kejadian luar biasa dari

kehidupan pelakunya yang menyebabkan perubahan sikap hidup atau

menentukan nasibnya17

.

Dalam The American College Dictionary bahwa Novel adalah suatu

cerita prosa yang fiktif dalam panjang yang tertentu, yang melukiskan para

tokoh, gerak serta dengan adegan nyata representatif dalam suatu alur atau

suatu keadaan yang kacau atau kusut18

. Dalam bahasa jerman istilah Novel

yaitu Novelle dan secara harfiah Novelle berarti barang baru yang kecil dan

kemudian diartikan sebagai cerita yang pendek dalam bentuk prosa.19

Dalam pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Novel adalah suatu

rangkaian cerita tersendiri dari beberapa peristiwa seseorang dengan orang-

orang disekelilingnya yang menonjolkan watak dan sifat masing-masing

tokoh20

.

Sastra merupakan produk masyarakat, ia sendiri merupakan persoalan

masyarakat jadi karya sastra ada keterkaitan antara sastrawan, sastra dan

masyarakat. Adanya selogan seni adalah cerminan masyarakat, ini berarti

17

Abdullah Ambary, Inti Sari sastra Indonesia (Bandung:Djantikan. 1983), h.61 18

Tarigan, Henry Guntur, prisip-prinsip dasar sastra h.164 19

Mursiyanto, Burhan. Teori pengkajian fiksi (Yogyakarta: Gajah mada University Press.

2000), h.9 20

Suprapto, Kumpulan Istilah dan Apresiasi sastra bahasa Indonesia (Surabaya Indah,1993),

h.53

31

bahwa sastra mencerminkan persoalan sosial yang ada dalam masyarakat dan

kalau pengarang mempunyai taraf kepekaan yang tinggi, karya sastranya dapat

mencerminkan kritik sosial yang sangat berarti dalam kehidupan.

Novel memiliki unsur-unsur pembangunan yang menyebabkan karya

sastra itu hadir sebagai karya sastra. Unsur itu adalah unsur intrinsik dan unsur

ektrinsik.

2. Unsur Intrinsik Dalam Novel

Unsur intrinsik dalam novel adalah unsur-unsur yang (secara langsung)

turut membangun cerita.Kepaduan antar berbagi unsure intrinsic inilah yang

membuat sebuah novel terwujud. Unsur yang dimaksud antara lain:

1. Tema

Menurut Seharbech (Aminuddin, 2000: 91) bahwa istilah tema

berasal dari bahasa lain yang berarti “tempat meletakkan suatu perangkat”.

Disebut demikian karena tema adalah ide yang mendasari suatu cerita

sehingga berperan juga sebagai pangkal telak pengarang dalam

memaparkan karya fiksi yang dicipakannya.

Menurut Nurgiyanto, tema dapat dipandang sebagai dasar cerita,

gagasan dasar umum, sebuah karya Novel21

. Gagasan dasar umum inilah

yang tentunya telah ditentukan sebelumnya oleh pengarang yang

diperlukan untuk mengembangkan sebuah cerita.

21

Nurgiyanto Burhan, Teori penggkajian fiksi (Yogyakarta: Gajah Mada University

Press:2007), h.70

32

Selanjutnya Nardjo dan Saini (1997;56) memandang bahwa tema

adalah sebuah ide cerita. Pengarang dalam menulis ceritanya bukan

sekedar mau bercerita, melainkan mau mengatakan sesuatu pada

pembacanya.

Dengan demikian, tema dapat dipandang sebagai dasar cerita,

gagasan dasar umum, sebuah karya Novel, gagasan dasar umum inilah

yang tentunya telah ditentukan sebelumnya oleh pengarang yang

dipergunakan untuk mengembangkan cerita. Dengan kata laincerita

tentunya akan „setia‟ mengikuti gagasan dasar umum yang telah ditetapkan

sebelumnya sehingga berbagai unsur instrinsik lain seperti penokohan,

pelataram, dan penyudutvpandangan diusahakan mencerminkan gagasan

dasar umum tersebut.22

2. Alur atau plot

Menurut Atanton mengemukakan bahwa alur atau plot adalah cerita

yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan

secara segala akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan

terjadinya peristiwa yang lain23

.

22

Ibid h.70 23

Ibid h.113

33

Aminuddin mengutarakan bahwa plot atau alur adalah rangkaian

cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin

suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita24

.

3. Penokohan

Menurut Nurgiyanto istilah-istilah seperti tokoh dan penokohan,

watak dan perwatakan, atau karakter dan karakterisasi25

. Istilah tersebut

merupakan istilah yang sama yang dipergunakan dalam penokohan. Istilah

tokoh merajuk pada orangnya, dan pelaku cerita.

Penokohan menurut Jones adalah pelukisan gambaran yang jelas

tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Tokoh dapat

dibedakan menjadi dua yaitu tokoh sentral dan tokoh bawahan. Tokoh

sentral adalah tokoh yang banyak mengalami peristiwa dalam cerita.

Tokoh sentral dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Tokoh protagonist, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan positif

atau menyampaikan nilai-nilai positif. Biasanya tokoh ini diperankan

oleh tokoh utama yang digambarkan selalu bersifat baik, sabar dan

nyaris sempurna.

2) Tokoh antagonis, yaitu tokoh yang memiliki perwatakan negatif. Tokoh

ini digambarkan sebagai orang jahat, dan bertentangan dengan

protagonist.

24

Aminuddin. Pengantar Apresiasi Karya Sastra (Bandung: Sinar Baru Aalgesindo 1987),

h.83 25

Nurgiyanto Burhan, Teori penggkajian fiksi (Yogyakarta:Gajah Mada University

Press:2007), h.164

34

Tokoh bawahan adalah tokoh-tokoh yang pendukung atau membantu tokoh

sentral. Tokoh bawahan dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1) Tokoh andalan, yakni tokoh bawahan yang menjadi kepercayaan tokoh

sentral (baik protagonist ataupun antagonis).

2) Tokoh tambahan yakni tokoh yang sedikit sekali memegang peran

dalam peristiwa cerita. Tokoh ini hanya pendukung atau selingan

sekilas yang tidak berperan banyak.

3) Tokoh lataran yakni tokoh yang menjadi bagian atau berfungsi sebagai

latar cerita saja. Misalnya pendukung latar suatu daerah makan tokoh

latar ini muncul hanya untuk membantu menggambarkan daerah

tersebut.

4. Latar Atau Setting

Latar atau Setting menyangku tempat, waktu, dan situasi yang

mendukung dalam suatu cerita26

. Menurut Abrams latar atau setting adalah

landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan dan lingkungan

social tempat terjadinya peristiwa yang diceritakan.

5. Sudut Pandang Atau Point of View

Sudut pandang merupakan strategi, teknik, siasat yang akan secara

sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya.

26

Nurgiyanto Burhan, Teori Penggkajian Fiksi (Yogyakarta: Gajah Mada University

Press:2007), h.216

35

Menurut Wiyanto mengemukakan sudut pandang adalah posisi pencerita

(pengarang) terhadap kisah yang diceritakannya.

Menurut Aminuddin titik pandang adalah cara pengarang menampilkan

para pelaku dalam cerita yang dipaparkannya.

6. Gaya Bahasa

Gaya Bahasa adalah cara khas dalam menyampaikan pikiran dan

perasaan. (Cara khas itu dapat berupa kalimat-kalimat yang dihasilannya

menjadi hidup. Istilah gaya menurut Aminuddin diangkat dari istilah

diangkat dari istilah Stylr yang berasal dari bahasa latin stillus yang

mengandung arti leksikal “alat untuk menulis”. Gaya mengandung

pengertian cara seorang pengarang menyampaikan gagasannya dengan

menggunakan media bahasa yang indah dan harmonis serta mampu

menuansakan makna dan suasana yang dapat menyentuh daya intelektual

dan emosi pembaca.

F. Pengertian Novel Islam

Yaitu sebuah Novel yang memiliki unsur-unsur kaidah islam, kasih sayang

islam, dan indahnya Islam. Serta adanya petunjuk pada jalan kebenaran yang

hakiki, yaitu kebenaran kepada Allah SWT. Adapun nilai-nilai dakwah yang

dimasukan seperti Aqidah, Akhlak dan Syariah.

Sunarwoto Promo Lesogno, mengartikan sastra islam dalam tiga bagian yaitu:

36

1. Sastra islami adalah karya yang menampilkan persoalan (tema) dan latar

belakang dunia islam. Tidak hanya dalam konteks Indonesia, tetapi dunia

islam secara universal.

2. Sastra islami adalah karya yang menampilkan tokoh-tokoh islam yang

berjuang memperjuangkan ke-Islamannya.

3. Para penulis adalah orang-orang Islam

G. Novel Sebagai Media Dakwah

Di era saat ini, ada banyak media yang bisa dijadikan sebagai sarana

dakwah. Selain media massa, seperti Koran, Majalah, Radio dan Televisi, ada juga

sarana lain yang cukup efektif, yakni melalui Buku. Melihat animo masyarakat

yang mulai menyukai buku sebagai sumber ilmu pengetahuan, menjadikan dakwah

melalui Buku sebagai alternatif yang cukup representatif27

.

Kebutuhan media untuk menyampaikan pesan dakwah sangat urgent

sekali, seperti yang diungkapkan oleh M.Bahri Ghazali “Kepentingan dakwah

terhadap media atau alat sangat urgent sekali, sehingga dapat dikatakan dengan

menggunakan media, dakwah akan mudah dicerna dan diterima oleh komunikan

(mad‟unya)28

.

Dengan media dan sarana yang tersedia, kemanapun da‟i dituntut untuk

berdakwah mealui berbagai versi dan dimensi. Karena mengingat kecenderungan-

27

Badiatul Muchlisin Asti, Berdakwah Dengan Menulis Buku, h.41 28

M.Bahri Ghazali, Dakwah komunikatif:Membangaun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi

Dakwah (Jakarta: media dakwah,1984), cet ke-2 h.225

37

kecenderungan umat sekarang yang sibuk dengan usaha masing-masing.

Kemanapun seorang da‟i menggunakan media yang ada sekarang artinya berusaha

menyampaikan dakwah tanpa harus bertemu langsung antara sumber dengan

objeknya, akan tetapi dakwah dapat dinikamati disela-sela kesibukan sehari-hari.

38

BAB III

GAMBARAN UMUM NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA

KARYA HANUM SALSABIELA RAIS

A. Novel 99 Cahaya di Langit Eropa

Dari judul, ada kata Eropa, mungkin orang sudah bisa menebak buku

ini tentu ada unsur jalan-jalannya. Benar, tidak sepenuhnya salah. Dan jika

anda mendengar angka 99, pasti sebagian besar akan mengasumsikannya

dengan Asma’ul Husna, kesempurnaan. Benar juga. Jadi buku ini adalah

tentang sebuah perjalanan pencarian Hanum Salsabiela Rais (penulis Buku)

dalam menyibak cahaya kesempurnaan yang di pancarkan peradaban Islam di

benua ini. Buku ini bergenre Novel perjalanan spiritual sekaligus Novel sejarah

yang mencoba menguak Eropa yang menyimpan sejuta misteri tentang Islam.

Hanum menuliskannya dalam bahasa ringan dan sederhana berdasarkan

interaksi Hanum dengan banyak orang Eropa dari berbagai lini yang pernah

Hanum temui selama 3 tahun tinggal di Eropa. Untuk pertama kalinya Hanum

merasakan hidup di suatu negara dimana agama Islam menjadi minoritas,

pengalaman yang tentunya makin memperkaya spiritual Hanum untuk lebih

mencintai islam dengan cara yang berbeda.

“Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa”karya Hanum salsabiela rais

bukanlah buku pertama yang menceritakan tentang sebuah perjalanan. Namun

Novel ini jelas sangat berbeda. Karena jika Anda mencari buku traveling yang

mengumbar bagaimana tips dan trik berburu tiket perjalanan murah, akomodasi

tumpangan atau gratis, konsumsi super irit, sehingga bisa meraih keuntungan

39

maksimal dengan biaya paling minimal, maka buku ini bukan jawabannya.

Bagi Hanum, travel cost memang penting, tetapi jangan sampai mengurangi

makna perjalanan itu sendiri. Traveling tidak sekadar untuk bisa mengatakan

‚“Yes, I’ve been there. Done! Next destination is...”. Lalu fotonya dipajang di

Twitter atau Facebook.

Bagi Hanum sendiri yang lebih penting adalah, bagaimana makna

sebuah perjalanan harus bisa membawa pelakunya naik „derajat„ yang lebih

tinggi, baik horizon ilmu maupun perspektif kemanusiaannya, meninggikan

keimanan dan ketaqwaanya pada Allah SWT. Buku ini memaparkan dan

merefleksikan ini semua.

Banyak hal yang menjadi latar belakang Hanum Salsabiela menulis

buku ini. Tentang keprihatinan Hanum tentang kondisi ummah sekarang ini. Itu

yang pertama dan paling memotivasi Hanum. Fatma, teman Hanum pernah

getol sekali ingin belajar bahasa Inggris bersama Hanum. Ketika Hanumtanya

apa yang membuatnya begitu termotivasi. Ia menjawab, karena suatu kali ia

pernah begitu tersinggung terhadap dirinya sendiri. Suatu kali seorang turis

asing berbahasa Inggris bertanya padanya, mungkin bertanya peta atau arah

menuju suatu tempat. Namun Fatma menggeleng tanda tak paham. Turis tadi

kecewa, mungkin ia sudah begitu ‘desperate‘ bahwa ada seseorang yang bisa

menjawabnya. Lalu Fatma melihat turis itu bertanya kepada seorang

berandalan jalanan berdandanan punk. Fatma tersinggung oleh dirinya sendiri,

ketika perempuan berbaju metal dengan penuh tempelan paku dan sekrup di

sekujur tubuhnya itu menjawab sang turis dengan bahasa Inggris yang sangat

40

lancar. Wajah turis itu langsung sumringah. Entah, Fatma merasa begitu

minder ketika melihat dirinya berjilbab namun tak bisa menjawab apapun.

Itu hanya persoalan kecil. Persoalan lebih besar tentu adalah dalam

sekup negara. Ditengah retorikan teriakan jihad untuk berperang dengan negara

barat, sejatinya tak ada satupun negara muslim di dunia ini yang mempunyai

kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri dengan inovasi dan teknologi

modern. Rasa rasanya sudah tidak adalagi scholar muslim era modern, yang

namanya menonjol di panggung dunia, padahal jaman dahulu banyak sekali.

Yang lebih menyedihkan, ketika kita mengetik “muslim scholar modern day”

di Google, kita tidak akan menemui satupun nama orang Indonesia yang

tercatat di sana, padahal Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar

di dunia.

Menurut Hanum Ketika jilbab „diharamkan„ di Prancis, minaret masjid

dijatuhi hukuman „mati„ oleh publik Swiss dalam Referendum, kartun Nabi

Muhammad dijadikan lelucon di Denmark, Video Fitna atau Submission di

Belanda, game internet Baba Moschee yang menkampanyekan penghilangan

imigran muslim di Austria diserukan, kita hanya bisa berteriak-teriak dan bakar

ini bakar itu. Hanya itu. Tidak lebih, lalu menghilang diterpa berita lain. Lalu

beberapa waktu mendatang datang kejailan yang lain. Begitu begitu begitu

terus.

Perjalanan Hanum mengetengahkan sebuah realitas, ketika sebuah

bangsa semakin meninggalkan akar keilmuannya, kecendekiaannya,

intelektualitasnya lalu hanya berkutat dengan dirinya sendiri, jauh dari hal-hal

yang konkrit dan produktif, saling menyerang karena yang beda-beda tipis,

41

menyalahkan sana sini, maka bangsa itu hanya tinggal menunggu waktu untuk

dicaplok oleh bangsa lain dan menjadi barang tertawaannya.

Buku ini menjelajah 5 kota di Eropa yang bagi Hanum erat kaitannya

dengan perjalanan imperium keyakinan terbesar yang pernah ada, Islam. Wina

ke Paris ke Cordoba-Granada dan terakhir ke Istanbul. Memang dari kelima

kota ini, bukanlah kota baru yang sering diungkap atau dibahas di buku-buku

traveling. Tapi buku ini lebih detil menceritakan isi dari berbagai museum dan

istana di Eropa, bahkan rumah ibadah seperti gereja dan masjid yang lekat

dengan ruh peradaban Islam. Membaca buku ini tak hanya menggairahkan kita

untuk menyaksikan keindahan Eiffel, kemegahan Colosseum, sisa-sisa Tembok

Berlin, atau nuansa air yang Belleza di gondola-gondola Venezia.Bukan juga

hanya semata-mata melihat seperti apakah stadion San Siro, Santiago

Bernebau. Membaca buku ini kita dibawa ke sebuah Lazuardi peradaban Islam

yang membangkitkan rasa percaya diri dan kebanggaan sebagai muslim di

jaman modern ini.

Dan perjalanan Hanum akhirnya kembali ke „titik awal„ dimana

perjalanan itu dimulai. Di akhir cerita, Hanum menuliskan sebuah kontemplasi

dan refleksi Hanum tentang kondisi umat,apa tugas kita, mengapa kita hidup

dalam dimensi keberadaan kita saat ini.

Dan Akhir dari perjalanan Hanum selama 3 tahun di Eropa justru

mengantarkannya pada titik awal pencarian makna dan tujuan hidup. Makin

mendekatkannya pada sumber kebenaran abadi yang Maha Sempurna.

42

B. Riwayat Hidup Pengarang

Hanum Salsabiela Rais adalah putri kedua Amien Rais. Hanum

dilahirkan di kota Yogyakarta 12 april 1981. Ia menempuh pendidikan dasar

hingga tingkat menengah di sekolah muhammadiyah Yogyakarta. Pada tahun

1999, hanum melanjutkan kuliah dan pendidikan profesi di Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Gajah Mada hingga akhirnya memperoleh gelar

Dokter Gigi pada tahun 2006.

Sejak umur 17 tahun Hanum sudah terjun dalam dunia broadcasting

dan jurnalistik.Ia mengawali karirnya sebagai pembawa acara lepas di stasiun

TVRI dan Jogja TV.Pada tahun 2006 Hanum meniti karirnya di Jakarta dan

bekerja sebagai reporter di stasiun Trans TV. Dan di stasiun Tv ini pula

Hanum membawakan program berita harian Reportase.

Pada tahun 2008 Hanum hijrah bersama suami ke kota Wina, Austria.

Di Negara ini, Hanum mendalami pendidikan bahasa Jerman sambil bekerja

sebagai video host dan editor untuk program Podcast Executive Academy.

Universitas Ekonomi Dan Bisnis Wina (WU Vienna). Selama di Austria,

Hanum juga tercatat sebagai jurnalis responden untuk Detik.com bagi kawasan

Eropa dan sekitarnya.

Rangga Almahendra, adalah suami Hanum Salsabiela, teman perjalanan

sekaligus turut andil dalam penulisan sekaligus sebagai penulis kedua buku ini

“Menapaki Jejak Amien Rais “ dan “Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa”.

Menamatkan pendidikan dasar hingga menengah di Yogyakarta kemudian

berkuliah di Institut Teknologi Bandung, dan S2 di Universitas Gadjah Mada,

keduanya lulus cumlaude.

43

Memenangkan beasiswa dari pemerintah Austria untuk studi S3 di WU

Vienna, Rangga berkesempatan berpetualang bersama isterinya menjelajah

Eropa. Pada tahun 2010 Ia menyelesaikan studinya dan meraih gelar doktor di

bidang International Business & Management.

Saat ini ia tercatat sebagai dosen di Johannes Kepler University dan

Universitas Gadjah Mada. Rangga sebelumnya pernah bekerja di PT Astra

Honda Motor dan Abn Amro Jakarta.

C. Karya Pengarang

1. Novel

a. Menapak Jejak Amien Rais (2010)

Buku ini merupakan tulisan tentang kebersamaan Hanum

Salsabiela Rais dengan ayahandanya, Amien Rais. Kemudian buku ini

diberi judul oleh penerbit “Menapaki Jejak Amien Rais”.Amien Rais,

tak bisa dipungkiri adalah sosok yang sering mengundang pro dan

kontra di masyarakat, baik karena kritikan maupun pernyataaanya.

Tidak mudah memahami pemikiran seorang Amien Rais, yang

terkadang jauh mendahului jaman. Sebagai contoh ketika Amien Rais,

melontarkan ide sukses pada tahun 1993 yang membuat Orde Baru

meradang.

Buku ini lahir bukan untuk memberikan pembelaan, meluruskan

atau membenarkan bagaimana sepak terjang seorang Amien Rais di

kancah politik. Buku ini ringan bercerita tentang kisah kisah inspiratif

dibalik panggung politik Amien Rais.

44

Dari cerita yang berasal dari diskusi meja makan, di mushola

setelah sholat bersama, didepan televisi, ataupun saat berada dalam

mobil bersama dalam sebuah perjalanan, Hanum tahu bahwa

Ayahandanya masih punya banyak impian besar untuk bangsa ini yang

belum tertuntaskan.

Bagi Hanum sendiri, hari hari bersama bapak adalah hari yang

berharga. Seolah memperoleh untaian emas setiap waktu bersama

Ayahanda, rasanya tak adil jika Hanum menyimpannya untuk diri

sendiri. Melalui buku inilah Hanum ingin berbagi cerita kepada para

pembaca dibalik sosok Amien Rais yang vokal namun bersahaja.

Berbeda dengan buku biografi lainnya, Hanum tidak hanya

menceritakan tentang kesuksesan Amien Rais namun juga lika-liku

kehidupan juga kegagalan-kegagalan yang Amien Rais peroleh.

Bukan untuk menunjukkan kualitasnya sebagai pemimpin, tapi

untuk bercerita ketauladanan dari keseharian Amien Rais sebagai

pemimpin keluarga yang sangat Hanum kagumi.

Beberapa komentar tokoh tentang buku “Menapaki Jejak Amien

Rais”. Sebagai berikut:

1. Prof Dr. -Ing. B J Habibie, (Mantan Presiden Republik Indonesia)

"Transfer nilai-nilai kehidupan, spiritualitas dan kepemimpinan dari

seorang Amien Rais kepada puterinya, Hanum Salsabiela Rais,

dilukiskan pada buku ini secara lugas, dan amat menarik. Dengan

membaca buku ini, kita akan lebih mengenal sisi lain dari

ketokohan Amien Rais yang dapat dipetik oleh generasi muda

Indonesia lainnya"

2. Effendy Gazali. PhD, MPS, ID, (Prog.Master Komunikasi Politik

UI/Alumni Cornell Univ. New York)

45

"Buku ini highly recommended untuk memahami bagaimana

komunikasi politik berawal dari komunikasi keluarga batih /

nuclear family"

3. Emha Ainun Nadjib (Budayawan)

"Hanum menolak ditipu oleh kebudayaan di eranya untuk'melotot'

kagum pada tokoh klenik, khurafatpublic figure, mitos pemimpin

pemimpin takhayul, atau bid'ah bid'ah idolatry sebagaimana yang

terjadi pada anak anak muda sebayanya. TIDAK. Hanum punya konsep

tentang uswatun hasanah, dan memang bapaknya sendiri yang

diwajibkan Allah untuk mempelopori kesungguhan konsep itu"

b. 99 Cahaya Dilangit Eropa (2011)

Buku ini merupakan buku kedua yang ditulis oleh Hanum

Salsabiela Rais. Yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama dengan

ketebalan 412 halaman. Buku ini adalah catatan perjalanan atas sebuah

pencarian.Pencarian cahaya Islam di Eropa yang kini sedang tertutup

awan saling curiga dan kesalahpahaman.Untuk pertama kalinya dalam

26 tahun, penulis novel merasakan hidup di suatu negara dimana Islam

menjadi minoritas. Sebuah pengalaman yang makin memperkaya

spiritual untuk lebih mengenal Islam dengan cara yang berbeda.

Tinggal di Eropa selama 3 tahun merupakan arena menjelajah Eropa

dan segala isinya. Hingga akhirnya, penulis menemukan banyak hal lain

yang jauh lebih menarik dari sekedar Menara Eiffel, Tembok Berlin,

Konser Mozart, Stadion Sepakbola San Siro, Colloseum Roma atau

gondola-gondola di Venezia. Pencarian ini pun telah mengantarkan

putri kesayangan Bapak M. Amien Rais ini pada daftar tempat-tempat

ziarah baru di Eropa.Dirinya tak menyangka jika sesungguhnya Eropa

juga menyimpan sejuta misteri tentang Islam.

46

Eropa dan Islam. Keduanya pernah menjadi pasangan serasi.

Kini hubungan keduanya penuh pasang surut prasangka dengan

berbagai dinamikanya. Ditulis dengan gaya bertutur personal, buku

yang ditulis oleh Hanum Salsabila Rais dan sang suami tercinta,

Rangga Almahendra ini akan membawa kita ke dalam lingkungan

hidup yang sebenarnya. Penuh dengan nuansa dan gemuruh perjalanan

sejarah peradaban Islam Eropa, baik pada masa silam maupun pada saat

ini. Cara penyampaiannya pun sangat jelas, ringan, dan lancar mengalir.

Lewat kisah menarik ini juga, penulis akan membuka mata kita akan

pernak-pernik kehidupan Islam di Eropa dan merefleksikannya untuk

memperkuat keimanan. Berbeda dari buku-buku traveling sebelumnya,

akhir dari perjalanan penulis selama 3 tahun di Eropa ini justru

mengantarkannya pada titik awal pencarian makna dan tujuan hidup.

Makin mendekatkan diri pada sumber kebenaran abadi yang Maha

Sempurna, Allah SWT.

2. Tulisan Pengarang

Selain Novel sebagai karya Hanum Salsabiela Rais, ia jugakerap

membuat tulisan, sebagai berikut :

a. Graduation Speech by my husband

b. My thanks to ibu and bapak for showing me the good and the bad

c. 3 Jam Latihan, Bule-bule Kecil Berani Tampilkan Tarian Indonesia

d. Dari Ladendorf untuk Korban Gempa Padang

e. Dari Perut Sampai ke Hati

f. Ja Vienna! Meneropong Indonesia Lewat Jawa - Jakarta

47

g. Pemilu Tertib ala Austria

h. Jika Anjing Menjadi Tuan

i. Bule-bule Pecinta Budaya Indonesia

j. Menjual Pesona Patung Artistik

k. Menonton Aksi Seniman di Linz

l. I Miss You, Daddy...

m. Death Sentence

n. Learning German, der die das, Help Me Out!

o. Veggies VS Fatties VS Exercise

p. The Euro 2008, Sweet Memory, and Irony

q. An Overview

r. Euro 2008, Berkah Bagi Pengemis

s. Schulkultur, Mengenal Indonesia yang Asli

D. Komentar Tokoh Mengenai Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa

1. BJ Habibie ( Mantan Presiden Republik Indonesia )

“Berdasarkan pengamatan selama tiga tahun hidup di Eropa Hanum

menyimpulkan apa yang membuat kondisi umat saat ini semakin jauh dari

akar yang membuat peradaban Islam terang-benderang seribu tahun lalu.

Novel perjalanan ini menunjukkan bahwa kebudayaan dan teknologi selalu

berjalan berdampingan, saling mengisi menentukan masa depan suatu

peradaban.”

2. M. Amien Rais ( Ayahanda Penulis )

“Buku ini berhasil memaparkan secara menarik betapa pertautan Islam di

Eropa sudah berlangsung sangat lama dan menyentuh berbagai bidang

peradaban.Cara menyampaikannya sangat jelas, ringan runtut dan lancar

mengalir. Selamat”

48

3. Azyumardi Azra (Guru Besar Sejarah, Direktur Sekolah Pasca Sarjana

UIN Jakarta)

“Karya ini penuh dengan nuansa dan gemuruh perjalanan sejarah peradaban

Islam Eropa baik di masa silam yang jauh maupun di masa sekarang, ketika

Islam dan Muslim berhadapan dengan realitas kian sulit di Eropa”

4. Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina dan Ketua Indonesia

Mengajar)

"Lewat kisah-kisah sederhana dan menarik, Hanum membukakan mata

tentang pernak-pernik kehidupan Islam di Eropa dan mengajak untuk flash

back melihat masa lalu.Hanum mampu merangkai kepingan mozaik tentang

kebesaran Islam di Eropa beberapa abad lalu.Lebih jauh lagi, melihat nilai-

nilai Islam dalam kehidupan Eropa. Islam dan Eropa sering ditempatkan

dalam stigma “berhadapan”, sudah saatnya ditempatkan dalam kerangka

stigma “saling menguatkan”

5. I Gusti Wesaka Puja (Duta Besar Indonesia untuk Austria dan Slovenia)

“Buku perjalanan spiritual untuk menemukan kehakikian jati diri. Suatu

penjelajahan meniti samudra kehidupan menyelami hakekat persahabatan

dan mensyukuri keagungan sebuah keyakinan”

6. Najwa Shihab(Jurnalis dan Host Program Mata Najwa, Metro TV)

“Pengalaman Hanum sebagai jurnalis membuat novel perjalanan sekaligus

sejarah ini mengalir dengan lincah dan indah. Kehidupannya di luar negeri

dan interaksinya dengan realita sekulerisme, membuatnya mampur bertutur

dan berpikir 'out of the box' tanpa mengurangi esensi Islam sebagai

rahmatan lil alamin”

7. Eko Patrio (Artis, Anggota Komisi X DPR RI)

H = Halaman demi halaman tulisan ini memberikan inspirasi buat yang

membacanya

A = Analisis yang ditulis secara objektif

N = Niat tulus untuk mengungkapkan fakta sejarah

U = Ulasan dan tulisan di ceritakan dengan lugas dan mudah di fahami

M = Membuat saya lebih jatuh cinta dengan Islam.1

1 Cover belakang Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais

49

BAB IV

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH

NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA

KARYA SALSABIELA RAIS

A. Pesan dakwah dalam Novel 99 Cahaya Dilangit Eropa

Pada pembahasan Bab ini, penulis akan menguraikan data untuk

memperoleh validitas dan realibilitas tentang isi pesan dalam “Novel 99

Cahaya Dilangit Eropa”. Data yang diolah berupa kalimat atau paragraf yang

mendukung pesan dakwah. Pengolahan data pada “Novel 99 Cahaya Dilangit

Eropa” sesuai dengan kategori yang telah ditentukan, yaitu kategori Akhlak

yang meliputi akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah. Aqidah dengan sub

kategori Iman kepada Allah, iman kepada Malaikat, iman kepada Kitab, iman

kepada Rasul, iman kepada Hari Kiamat, iman kepada Qadha Dan Qadar.

Sedangkan Syariah dengan sub kategori ibadah dan muamalah. Kemudian akan

ditampilkan dalam data dan jumlah frekuensi.

Untuk memperoleh realibilitas dan validitas kategori isi pesan dakwah

dalam “Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa” peneliti mengadakan pengujian

kategori pada tiga orang juri atau koder yang dipilih dari orang-orang yang

kredibel.Koder terdiri dari H.Etty Sumiyati (Ustadzah), Abraham Zaki

Zulhazni (Penulis Cerpen dan akitivis dakwah) dan Nurul Fahri (Ustad). Hasil

dari kesepakatan tim juri dihitung lalu diberikan nilai untuk mengetahui

distribusi frekuensi masing-masing dan termasuk mengetahui koefisien

realibilitas setiap juri, yaitu antar juri I dan juri II, antar juri I dan juri III, dan

antar Juri II dan juri III.

50

Pada “Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa” ini terdapat empat bagian

yaitu Wina, Paris, Cordoba Dan Istanbul. Namun yang diambil sebagai bahan

penelitian hanya bagian Istanbul saja karena menurut penulis dalam bagian

Istanbul merupakan inti cerita dalam “Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa”.

Dalam bagian IV Istanbul Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa terdiri dari

Chapter 46, Chapter 47, Chapter 48, Chapter 49, Chapter 50, Chapter 51, dan

Chapter 52. Dari semua chapter yang terdapat pada Bagian IV Istanbul diteliti

pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam setiap Chapter tersebut dengan

kategori dan sub kategori yang telah dibuat, dan narasi yang diteliti dalam

novel tersebut berbentuk paragraph.

Untuk memperoleh realibilitas dan validitas kategori isi pesan dakwah

dalam 7 Chapter pada bagian Istanbul dalam “Novel 99 Cahaya Di Langit

Eropa”, maka diadakan pengujian kategori pada tiga orang juri atau koder yang

dipilih dari orang yang dipandang kredibel dan mampu memberikan penilaian

secara objektif.

Berikut adalah hasil pengujian kategori dari 3 orang juri dan akan

ditampilkan oleh peneliti penjelasan sesuai dengan urutan Chapter- chapter.

1. Chapter 46

Pada Chapter 46 terdapat 7 paragraf yang diteliti, kesepakatan antar

juri 1 dan 2 sebesar 1, itu berarti menunjukan kesepakatan yang sangat

tinggi.Kesepakatan antar juri 1 dan 3 sebesar 1, itu berarti menunjukan

kesepakatan yang sangat tinggi. Dan kesepakatan antar juri 2 dan 3 sebesar

1, itu berarti menunjukan kesepakatan yang sangat tinggi. Yang berarti

antar Juri 1, 2 dan 3 tidak ditemukan ketidaksepakatan. Dari hasil yang

51

ditemukan bahwa rata-rata tingkat kesepakatan antar juri untuk Chapter 46

yaitu sebesar 1, itu berarti terjadi tingkat kesepakatan yang sangat tinggi

antar juri. Silahkan lihat tabel I pada lampiran.

Pesan dakwah “Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa” berdasarkan

data yang diperoleh dari juri yang mengandung pesan dakwah paling

dominan. Untuk lebih jelasnya diuraikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.1

Isi Pesan Dakwah Chapter 46

No Kategorisasi Frekuensi Prosentase

1 Akhlak 7 100%

2 Aqidah 0 0%

3 Syariah 0 0%

Total 7 100 %

Dalam Chapter 46 peneliti menemukan hasil dari koder atau juri bahwa

pesan akhlak mendominasi materi yang tertuang pada bagian Istanbul

dalam “Novel 99 Cahaya Dilangit Eropa” dengan memperoleh hasil

tertinggi yaitu sebanyak 100 % dengan rincian Akhlak Mahmudah terdapat

pada paragraph ke-6 dan ke-7 atau di persentasikan pesan Akhlak

Mahmudah sebesar 14,3% dan Akhlak Madzmumah yang terdapat pada

Chapter 46 paragraf ke 1, 2, 3, 4, dan 5 atau dipersentasikan sebesar 85,7%.

Dan Akhlak yang terkandung keseluruhan ialah akhlak kepada

manusia.Selanjutnya pesan Aqidah sebanyak 0% dan pesan Syariah

sebanyak 0%.

52

Berikut adalah paragraf-paragraf pada Chapter 46 yang mengandung

pesan dakwah akhlak.

No Deskripsi Paragraf

1 Penumpang :Pasti ada orang bunuh diri lagi. Menyebalkan!

2

Hanum :Kereta U-Bahn jurusan Hutteldorf di kota Wina pada jam pulang kantor

tiba-tiba berhenti. Suara orang-orang menggerutu dalam U-bahn

membangunkanku dari keletihan pekerjaan hari itu. Mereka mendesah bersama-

sama, seakan-akan mengatakan waktu bergharga mereka terpotong beberapa

menit untuk sesuatu yang menjengkelkan- menunggu para petugas perkeretaan

membersihkan sisa-sisa tubuh manusia yang terlindas. Seharusnya mereka sudah

bersia-siap ke pesta atau ke bar, lalu melantai sambil bermabuk-mabukan di

diskotik hingga kesadaran melayang. Seseorang yang duduk di sebelahku

mengeluh hari itu adalah hari ulang tahun anak satu-satunya, dan tanpa U-bahn

yang dihentukan tiba-tiba ini saja dia sudah terlambat 15 menit.

3

Hanum :Satu menit, dua menit, tiga menit, hingga 20 nebit, kereta tak bergerak

juga. Para penumpang semakin resah. Mereka terkukung dalam gerbong, tak bias

keluar dan tak bisa melakukan aktifitas komunikasi apa pun karena kereta terhenti

di loraong yang gelap tanpa sinyal telepon.

4 Hanum :Orang bunuh diri lagi. Dan orang – orang tidak bersimpati sama sekali.

5

Hanum :Melalui lubang mikrofon, petugas melaporkan “ada kerusakan teknis di

sambungan rel”. tapi semua orang tak mau percaya. Mereka telah terbiasa

menerima alasan ini sebagai kata-kata tersopan untuk menyampaikan berita

seseorang mengakhiri hidup dengan menerjunkan diri di jalur U-bahn.

6

Hanum :“kenapa dia tidak bunuh diri pada tengah malam saja sih?” sebiah suara

mengambang begitu saja dalam gerbong. Lalu semua orang tertawa. Hanya aku

yang terdiam. Wajah Gomez dan Sergio di Spanyol setahun lalulah yang

membayang tiba-tiba. Dua manusia yang percaya bahwa hidup ini hanyalah

sebuah giliran. Dan saat kita mendapatkan giliran itulah kita harus

mempergunakannya sebaik-baiknya. Gomez mempergunakannya sebaik-baiknya

dengan menjadi sopir agen wisata sekaligus pendukung setia tim spanyol. Sergio

menpergunakan hidup sebaik-baiknya dengan menjadi tour guide yang menjajakan

pengetahuannya. Demikianlah mereka, orang-orang yang bunuh diri adalah

orang-orang bodoh yang tak mempergunakan hidup dengan sebaik-baiknya. Tapi

bagiku sendiri, bukan sekedar itu. Lebih dalam dan lebih menggetirkan. Mereka

jelas bukan orang-orang yang tak berpegang lagi kepada Tuhan Yang

Menyemangati Hidup.

7

Hanum :Kereta kembali berjalan normal. Orang-orang kembali bercekrama.

Bercekrama dengan teman atau kolega seperjalanan, maupun dengan telepon

selular masing-masing. Sinyal telekomunikasi kembali muncul juga di ponselku.

Aku melihat notifikasi unread message di inbox e-mailku. Nama yag seprtinya

kukenal bertengger disana. Mataku mendelik tak percaya. Otakku mencari-cari

rekaman masa laluku tentang orang tang pernah kutemui. Apakah aku benar-benar

mengenalnya? Dari fatma pasha.

53

Pada Chapter 46 ini menunjukan pesan dakwah yang terdapat ialah

100% pesan Akhlak. Akhlak adalah ajaran yang membina mental dan jiwa

manusia untuk mencapai hakikat kemanusiaan yang tinggi. Akhlak disini dapat

mencakup dalam Akhlak Kepada Allah, Akhlak Kepada Manusia, dan Akhlak

Kepada Lingkungan (akhlak terhadap hewan dan tumbuhan). Dan yang

terkadung dalam paragraf pada Chapter 46 ini yaitu Akhlak kepada manusia.

Akhlak dibedakan menjadi dua yaitu Akhlak Mahmudah Dan Akhlak

Mazmumah. Akhlak Mahmudah adalah sebab-sebab kebahagiaan dunia dan

akhirat yang meridhoilah Allah SWT dan mencintai keluarga, seluruh manusia

serta diantara kehidupan mereka kepada seorang muslim. Akhlak mazmumah

boleh dianggap seperti racun-racun yang bisa manusia tidak disadari, sifat ini

berlawanan dengan sifat mahmudah yang senantiasa mengajak dan meyuruh

manusia melakukan kebaikan.

Akhlak yang tidak terpuji pada Chapter 46 ini diantaranya ialah Ghibah.

Ghibah adalah menceritakan kejelekan orang yang apabila orang tersebut

mendenganya, dia tidak akan suka meskipunhal itu benar. Adapun

menceritakansesuatu yang tidak sebenarnya dikategorikan sebagai

kebohongan.1 Seperti yang dijelaskan pada Hadist berikut :

Dari Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda:

”Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan ghibah?” para sahabat

menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu”. Rasulullah berkata, “ Kamu

menyebut sesuatu tentang saudaramu yang apabila dia mendegar hal itu,

dia sangat benci.” Para sahabat lau bertanya, “Bagaimana seandainya

saya menceriakan apa yang benar-benar terjadi pada

saudaraku.”Rasulullah menjawab, “Jika engkau menceritakam apa yang

1 Musyarrofah, Umi. Hadist dakwah dan Komunikasi (Tasnim : 2008) h. 206

54

benar terjadi pada saudaramu, itu namanya kamu menggibahnya.Apabila

engkau menceriakan apa yang sebenarnya tidak terjadi pada saudaramu,

engkau telah mendusakannya.”2

Pada Chapter ini penulis lebih menonjolkan sifat atau perangai masyarakat

Barat terhadap orang yang bunuh diri. Penulis menceritakan betapa sedikitnya

orang-orang disana yang mempunya rasa peduli atau empati terhadap sesama

manusia. Hal ini menjadi keunggulan penulis yaitu penulis tidak hanya

menuturkan kondisi arsitektur, namun penulis juga menuturkan sikap atau

kejadian yang merupakan pengalaman sehari-hari disana seperti yang

dikatakan oleh Najwa Shihab (Jurnalis dan Host Program Mata Najwa, Metro

TV)

“Pengalaman Hanum sebagai jurnalis membuat novel perjalanan sekaligus

sejarah ini mengalir dengan lincah dan indah. Kehidupannya di luar negeri

dan interaksinya dengan realita sekulerisme, membuatnya mampur bertutur

dan berpikir 'out of the box' tanpa mengurangi esensi Islam sebagai

rahmatan lil alamin”

2. Chapter 47

Pada Chapter 47 terdapat 19 paragraf yang diteliti, kesepakatan antar

juri 1 dan 2 sebesar 0,94, itu berarti menunjukan kesepakatan yang sangat

tinggi. Kesepakatan antar juri 1 dan 3 sebesar 0,94 itu berarti menunjukan

kesepakatan yang sangat tinggi. Dan kesepakatan antar juri 2 dan 3 sebesar 1,

itu berarti menunjukan kesepakatan yang sangat tinggi. Dari hasil yang

ditemukan bahwa rata-rata tingkat kesepakatan antar juri untuk Chapter 47

yaitu sebesar 0,98 itu berarti terjadi tingkat kesepakatan yang sangat tinggi

antar juri. Untuk lebih jelas silahkan lihat tabel IIpada lampiran.

2Shahih Muslim, No. 4690, Kitab al-iru wass-Shillah wal-Birr. Bab “Tahrimul-Ghibah

55

Setelah dilakukan reabilitas terhadap tiga juri atas kategori-kategori

yang telah dibuat, selanjutnya paragraf-paragraf yang mengandung pesan

dakwah dihitung untuk mengetahui jumlah frekuensi sehingga dapat ditarik

kesimpulan kecendrungan isi pesan dakwah dalam Chapter 47 pada bagian

Istanbul.

Berikut ini adalah hasil prosentase dari ketiga kategori pesan dakwah

yang telah dihitung:

Tabel 4.2

Isi pesan dakwah Chapter 47

No Kategorisasi Frekuensi Prosentase

1 Akhlak 16 84,2%

2 Aqidah 3 15,8%

3 Syariah 0 0%

Total 19 100 %

Dalam Chapter 47 dapat terlihat bahwa pesan Akhlak mendominasi

materi yang tertuang pada bagian Istanbul dalam “Novel 99 Cahaya Dilangit

Eropa” dengan memperoleh hasil tertinggi yaitu sebanyak 84,2 % dengan

rincian pesan Akhlak Mahmudah sebanyak 100% dan Akhlak Madzmumah 0%

selanjutnya pesan Aqidah sebanyak 15,8 % dan yang terakhir pesan Syariah

sebanyak 0 %.

Pada Chapter 47 ini terdapat pesan dakwah yang mendominasi yaitu

pesanAkhlak yang terdapat pada paragraf 1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 14, 15,

16, 17, 18, dan 19.Dari ke 16 pesan Akhlak pada Chapter ini merupakan

Akhlak kepada manusia,dimana pesan Akhlak terlihat budi pekerti kepada

sesama manusia.

56

Berikut beberapa paragraph yang mengandung pesan Dakwah yang

terdapat dalam Chapter 47.

No Deskripsi Paragraf Sifat

1 Fatma: Semoga engkau dan suamimu baik-baik saja di Wina.

Aku minta maaf karena baru kali ini bias membalas e-mail-e-

mailmu. Aku begitu bangga mendengar cerita-cerita

perjalananmu, kau membuatku seolah-olah berada di tempat

itu.

Akhlak

2 Fatma : Namun, aku tak kuasa untuk mebalasnya. Sudah lebih

dari dua tahun ini aku tenggelam dalam kesedihan. Akhak

3 Hanum : Aku diam tergugu. Aku memandang kedua tanganku.

Tiba-tiba teringat pada ayse. Tangan ini pernah berkali-kali

menggendongnya. Bayangannya masih membekas di telapak

tanganku…..rasanya…

Akhlak

4 Hanum : Ayse anakku telah kurelakan kepergiannya selama-

lamanya. Sepulang dari pertandingan dulu itu, aku

menemukannya tak sadarkan itu, aku menemukannya tak

sadarkan diri. Dokter menvonisya menderita leukemia akut.

Rupanya, kesedihannu akan kekalahan turki itu bersambung

hingga hari-hari berikutnya. Itu adalah hari terburuk dalam

hidupku, Hanum. Namun, kini semuanya berbeda. Tuhan

menjawab doaku. Dia menggantikan Ayse dengan Baran dua

bulan yang lalu.

Aqidah

5 Fatma : Oya, kapan kalian pulang ke Indonesia? Jika kau ada

waktu, berkunjunglah ke Istanbul. Jangan ragu-ragu untuk

menghubungkiku. Tinggal di Wina tampaknya jauh dari

realitas. Aku dan Selim sedak memutuskan untuk menetap di

Istanbul. Aku hanya bias berharap semoga Allah

mempertemukan kita lagi, Sister.

Aqidah

Pada paragraf diatas nomor 1, 2, dan 3 kesepakatan juri atau koder

menunjukan bahwa pesan yang terkandung ialah pesan Akhlak. Dimana yang

dimaksud dengan Akhlak adalah budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau

tabiat. Akhlak juga dapat diartikan sebagai ajaran yang membina mental dan

jiwa manusia untuk mencapai hakikat kemanusiaan yang tinggi. Selanjutnya

pesan Aqidah yang terdapat pada paragraph 7, 8, dan 13 pada Chapter 47

seperti berserah diri kepada Allah Swt yang terlihat pada paragraf nomor 4 dan

57

5 diatas terkandung rasa keyakinan atau keimanan Fatma yaitu Iman kepada

Allah Swt.

Dalam paragraf nomor 4, dari hasil 3 juri atau koder pesan dakwah

yang terkandung ialah pesan Aqidah diceritakan bahwa Hanum yang sedang

membaca email dari sahabat lamanya yaitu, Fatma. Fatma menceritakan

tentang musibah yang telah ia alami dua tahun belakangan ini. Dengan

kehilangan anak satu-satunya yaitu Ayse, ditengah kesedihannya itu ia masih

terus bertawakal dan berdoa kepada Allah SWT. Dalam Al-Quran surat Al-

Imran ayat 185 Allah SWT berfirman :

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat

sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu.Barang siapa dijauhkan

dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh dia

memperoleh kemenangan. Dan (ingatlah bahawa) kehidupan di dunia ini

(meliputi segala kemewahannya dan pangkat kebesaran) tidak lain

hanyalah kesenangan bagi orang-orang yang terpedaya”.

Dengan demikian ini menunjukan pesan dakwah yang terkandung dalam

paragraf tersebut ialah pesan Aqidah dengan sub kategori Iman kepada Allah

SWT. Selanjutnya dengan paragraph yang kelima juga mengandung pesan

Aqidah. Pada akhir paragraf Fatma menyelipkan kalimat “aku hanya bisa

berharap semoga Allah mempertemukan kita lagi, Sister”. Yang menunjukan

pesan Aqidah dengan sub kategori Iman kepada Allah SWT atau kalimat

tersebut berisi tentang keyakinan kepada Allah SWT.

3. Chapter 48

Pada Chapter 48 terdapat 23 paragraf yang diteliti. Kesepakatan antar

juri 1 dan 2 sebesar 1, itu berarti menunjukan kesepakatan yang sangat tinggi.

Kesepakatan antar juri 1 dan 3 sebesar 1, itu berarti menunjukan kesepakatan

58

yang sangat tinggi. Dan kesepakatan antar juri 2 dan 3 sebesar 1, itu berarti

menunjukan kesepakatan yang sangat tinggi. Silahkan lihat tabel III pada

lampiran.

Kemudian setelah dilakukan reabilitas terhadap tiga juri atas kategori-

kategori yang telah dibuat, selanjutnya paragraf-paragraf yang mengandung

pesan dakwah dihitung untuk mengetahui jumlah frekuensi sehingga dapat

ditarik kesimpulan kecendrungan isi pesan dakwah dalam Chapter 48 pada

bagian Istanbul.

Berikut ini adalah hasil prosentase dari ketiga kategori pesan dakwah

yang telah dihitung:

Tabel 4.3

Isi pesan dakwah Chapter 48

No Kategorisasi Frekuensi Prosentase

1 Akhlak 23 100%

2 Aqidah 0 0%

3 Syariah 0 0%

Total 23 100 %

Dalam Chapter 48 ini dapat terlihat bahwa pesan akhlak mendominasi

materi yang tertuang pada bagian Istanbul dalam “Novel 99 Cahaya Dilangit

Eropa” dengan memperoleh hasil tertinggi yaitu sebanyak 100 % dengan

rincian pesan Akhlak Mahmudah terdapat pada paragraph 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,

9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, dan 23. Jika dipersentasikan

Akhlak Mahmudah sebesar 87%. Dan Akhlak Madzmumah terdapat pada

paragraf 14 dan 18, jika dipersentasikan ialah sebesar 13%. Selanjutnya pesan

Aqidah sebanyak 0% dan yang terakhir pesan Syariah sebanyak 0%.

59

Berikut adalah beberapa paragraf yang mengandung pesan dakwah Akhlak.

No Paragraf

1 Hanum :Ya, Indonesia akhirnya berhasil meyakinkan pemerintah Turki

bahwa warganya bisa berkunjung ke turki dengan visa on arrival.

Mendapatkan visa on arrival di Turki untuk warga Indonesia biasa

adalah kemajuan besar. Aku merasa Turki benar-benar menunjukkan

kebesarannya sebagai saudara tua sekaligus saudara Negara yang

berpenduduk mayoritas Islam.

2 Hanum :Tepat begitu kami turun dari bus, sebuah SMS mendarat di

ponselku. Dari Fatma. Selamat datang di Istanbul. Sekali lagi, aku

tawarkan kalian bermalam di rumah kami yang mungil. Jadi kan kita

bertemu lusa?

3 Hanum :Tapi pada akhirnya kami menyerah. Kami mengabulkan

permintaan terakhirnya untuk menemani kami jalan-jalan selama di

Istanbul. Ya, lusa. Kau harus bawa Barany a. Topkapi Palace jam 11

pagi. Esok kami akan mengunjungi Hagia Sophia dan Blue Mosque

dulu.

Kata akhlak sebenarnya berasal dari Al-Quran, yang berasal dari kata khlaqo-

yakhluqu yang artinya menciptakan. Yang dimaksud dengan Akhlak adalah

budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Jadi, Akhlak adalah ajaran

yang membina mental dan jiwa manusia untuk mencapai hakikat kemanusiaan

yang tinggi. Akhlak dibedakan menjadi dua yaitu, Akhlak Mahmudah dan

Akhlak Mazmumah.

Pengertian diatas sesuai dengan apa yang menjadi kata pengantar

pengarang “Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa” yaitu Hanum Salsabiela Rais

yang mengatakan, meski ada unsur jalan-jalan, namun buku ini berbeda

dengan buku travelling yang banyak beredar. Buku travelling yang

meramaikan banyak took buku umumnya mengumbar bagaimana tips dan trik

berburu tiket perjalanan murah dan sebagainya. Namun bagi Hanum, yang

lebih penting adalah bagaimana makna sebuah perjalanan harus bisa

60

membawa pelakunya naik derajat yang lebih tinggi, baik horizon ilmu maupun

perspektif kemanusiaannya, meninggikan keimanan dan ketakwaannya pada

Allah Swt.

Pada Chapter 48 sangat terlihat cermin daripada tujuan penulis Hanum

Salsabiela Rais seperti yang penulis katakan pada kata pengantar “Novel 99

Cahaya Di Langit Eropa” diatas.Penulis dapat memberikan manfaat lebih dari

sekedar info travelling, dimana mencari restoran atau penginapan dengan

ongkos murah. Namun penulis menyampaikan kepada pembaca untuk

mengetahui tempat-tempat peradaban Islam yang selama ini hampir

tersembunyi di balik nama besar Eropa. Eropa lebih dikenal sebagai benua

yang menyediakan tempat romantis ataupun pariwisata yang kental dengan

nuansa baratnya. Dari semua Negara-negara yang berada di dalam lingkaran

Eropa, Istanbul merupakan Negara yang penduduk beragama Islamnya paling

banyak.

Negara Istanbul didirikan di promontori Sarayburnu sekitar tahun 660

SM dengan nama Bizantium, kota yang sekarang bernama Istanbul ini

berkembang menjadi salah satu kota paling penting dalam sejarah. Selama

enam belas abad setelah didirikan kembali dengan nama Konstantinopel pada

tahun 330 M, kota ini menjadi ibu kota dari empat kekaisaran, yaitu

Kekaisaran Romawi (330–395), Kekaisaran Romawi Timur (395–1204 dan

1261–1453), Kekaisaran Latin (1204–1261), dan Kekaisaran Utsmaniyah

(1453–1922). Kota ini memainkan peran penting dalam kemajuan penyebaran

Kristen selama masa-masa Romawi dan Romawi Timur sebelum Utsmaniyah

menaklukkannya pada tahun 1453 dan mengubahnya menjadi pertahanan

61

Islam sekaligus ibu kota kekhalifahan terakhir. Meskipun Republik Turki

menetapkan ibu kotanya di Ankara, istana dan masjid kekaisaran masih

berjajar di perbukitan Istanbul sebagai lambang sejarah kota ini.

Di Istanbul masyarakat juga dapat mendengar Adzan,dan hanya di

Istanbul masjid-masjid dapat berdiri kokoh.Namun dibalik itu semua penulis

memunculkan jejak-jejak peradaban Islam dan tempat ziarah baru khususnya

bagi umat Muslim. Seperti yang dikatakan Anies Baswedan (Rektor

Universitas Paramadina dan Ketua Indonesia Mengajar) tentang “Novel 99

Cahaya Di Langit Eropa” karya Hanum Salsabiela Rais.

"Lewat kisah-kisah sederhana dan menarik, Hanum membukakan mata

tentang pernak-pernik kehidupan Islam di Eropa dan mengajak untuk flash

back melihat masa lalu.Hanum mampu merangkai kepingan mozaik tentang

kebesaran Islam di Eropa beberapa abad lalu.Lebih jauh lagi, melihat nilai-

nilai Islam dalam kehidupan Eropa. Islam dan Eropa sering ditempatkan

dalam stigma “berhadapan”, sudah saatnya ditempatkan dalam kerangka

stigma “saling menguatkan”

4. Chapter 49

Pada chapter 49 terdapat 27 paragraf, kesepakatan data yang dihasilkan

menunjukan antar juri 1 dan 2 sebesar 0,85 itu berarti menunjukan kesepakatan

yang sangat tinggi. Kesepakatan antar juri 1 dan 3 sebesar 0,92 itu berarti

menunjukan kesepakatan yang sangat tinggi. Dan kesepakatan antar juri 2 dan

3 sebesar 0,92 itu berarti menunjukan kesepakatan yang sangat tinggi. Dari

hasil yang ditemukan bahwa rata-rata tingkat kesepakatan antar juri untuk

Chapter 49 yaitu sebesar 0,96 itu berarti terjadi tingkat kesepakatan yang

sangat tinggi antar juri. Silahkan lihat tabel IV pada lampiran.

62

Kemudian, setelah dilakukan reabilitas terhadap tiga juri atas kategori-

kategori yang telah dibuat, selanjutnya paragraf-paragraf yang mengandung

pesan dakwah dihitung untuk mengetahui jumlah frekuensi sehingga dapat

ditarik kesimpulan kecendrungan isi pesan dakwah dalam Chapter 49 pada

bagian Istanbul.

Berikut ini adalah hasil prosentase dari ketiga kategori pesan dakwah

yang telah dihitung:

Tabel 4.4

Isi pesan dakwah Chapter 49

No Kategorisasi Frekuensi Prosentase

1 Akhlak 21 77,8%

2 Aqidah 4 14,8%

3 Syariah 2 7,4%

Total 27 100 %

Dalam Chapter 49 ini dapat terlihat bahwa pesan Akhlak mendominasi

materi yang tertuang pada bagian Istanbul dalam “Novel 99 Cahaya Dilangit

Eropa” yang terdapat pada paragraf 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16,

17, 19, 21, 22, 23, 24, dan 25. Dengan memperoleh hasil tertinggi yaitu

sebanyak 77,8% dengan rincian pesan Akhlak Mahmudah yang terdapat pada

paragraf , 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 19, 22, 23, 24, dan 25,

jika dipersentasikan sebesar 90,5% dan Akhlak Madzmumah terdapat pada

paragraf 1 dan 21, jika dipersentasikan sebesar 9,5%.

Selanjutnya pesan Aqidah terdapat pada paragraf 6, 14, 19, dan 20. Jika

dipersentasikan sebesar 14,8% dan yang terakhir pesan Syariahterdapat pada

paragraf 26 dan 27 dengan dipersentasikan pesan Syariah sebesar 7,4%.

63

Berikut beberapa paragraph yang mengandung pesan Dakwah yang

terdapat dalam Chapter 49.

No Deskrispsi Paragraf Sifat

1 Hanum :begitu masuk ke Hagia Sophia, aku tak bisa

mengelabuhi diri bahwa ini adalah tempat ibadah yang

spektakuler untuk ukuran abad 4 Masehi. Bukanlah persoalan

yang mudah untuk mendirikan bangunan raksasa setinggi 200

kaki dengan 2 tingkat.

Akhlak

2 Hanum :aku menengadahkan wajah menatap bangunan yang

aziz ini. Sekali lagi aku teringat kata-kata Sergio. Manusia

sesungguhnya hanya membela kepentingannya sendiri. Dia tak

pernah benar-benar membela agamanya.

Akhlak

3 Hanum : Sebagai muslim, aku dan Rangga terpana

menyaksikan 4 medalion raksasa berwarna hitam yang sungguh

menggetarkan hati. Persis getaran hati kami saat memandang

Al-Hambra dan Mezquita.

Aqidah

4 Hanum : Tulisan Allah, Muhammad, dan Allahu Akbar

berwarna emas menggantung di empat sudut medallion. Dan

yang membuat hati ini berdesir adalah karena medallion-

medalion itu juga mengapit gambar Bunda Maria yang tengah

memangku bayi Yesus

Aqidah

5 Hanum : Saat kami tengah asyik mengabadikan foto-foto diatas

balkom Hagia Sophia, kami mendengar sesuatu. Aku yakin 60

tahun lalu, Hagia Sophia juga mendengarkannya sebelum

akhirnya dia disekularisasikan. Aku tersadar kami berada di

Negara Eropa yang umat muslimnya paling besar dan masjid-

masjidnya menjamur.Suara panggilan shalat Zuhur

berkumandang.

Syariah

6 Hanum : Aku melirik pemandangan di luar dari jendela fresco

berwarna-warni. Azan barusan terdengar paling megah dan

lantang dari mesjid kebiru-biruan yang terletak lurus

berhadapan dengan Hagia Sophia. Bangunan itu menanti

kedatangan kami.

Syariah

Pada paragraf diatas nomor 1 dan 2 kesepakatan juri atau koder

menunjukan bahwa pesan yang terkandung ialah pesan Akhlak. Yang

dimaksud dengan Akhlak adalah budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau

64

tabiat. Jadi, Akhlak adalah ajaran yang membina mental dan jiwa manusia

untuk mencapai hakikat kemanusiaan yang tinggi. Akhlak dibedakan menjadi

dua yaitu, Akhlak Mahmudah dan Akhlak Mazmumah. Akhlak juga terdiri dari

Akhlak manusia kepada tuhannya, Akhlak manusia sesama manusia, dan

Akhlak manusia terhadap lingkungan. Akhlak yang terkandung dalam Chapter

49 ini yaitu Akhlak manusia terhadap manusia kecuali pada paragraf 3 Akhlak

yang terkandung ialah Akhlak manusia kepada lingkungan.

Yang dimaksud dengan lingkungan adalah segala sesuatu yang disekitar

manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan maupun benda-benda yang tidak

bernyawa. Pada dasarnya Akhlak yang diajarkan al-Qur'an terhadap

lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah atu

pemimpin.Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan

sesamanya dan manusia terhadap alam. Akhlak terhadap lingkungan disini

berupa ketika Hanum mendeskripsikan cuaca yang tengah terjadi pada saat

Hanum, Ranti dan Rangga sedang berada di jalanan Camberlitas menuju Hagia

Sophia. Hanum menggunakan kata-kata matahari, awan gelap, cuaca, kabut

yang tebal serta angin dan hujan. Menunjukan budi pekerti atau tingkah laku

manusia terhadap lingkungan. Silahkan lihat Chapter 49 pada lampiran.

Selanjutnya pada nomor 4 dan 5 kesepakatan juri atau koder

menunjukan bahwa pesan yang terkandung ialah pesan Aqidah. Aqidah secara

terminologi yaitu, wajib dibenarkan hati dan jiwa menjadi tentram karenanya

sehingga menjadi suatu keyakinan yang teguh dan kokoh, yang tidak

mencampuri oleh keraguan dan kebimbangan. Aqidah artinya ketetapan yang

tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian

65

aqidah dalam agama maksudnya berkaitan dengan Aqidah dengan adanya

Allah dan diutusnya Rasul.

Pada Chapter 49 ini paragraf yang mengandung pesan Aqidah terdapat

Hanum yang mempunya keyakinan yang teguh dan kokoh yang tidak

dicampuri oleh keraguan dan kebimbangan dalam mengambil sebuah

keputusan untuk beragama, yaitu memeluk agama Islam. Walaupun Hanum

yang senang berjalan-jalan atau berdampingan dengan Ranti, Hanum dan

Rangga tetap yakin dengan kepercayaan mereka. Tidak ada rasa canggung atau

merendahkan ketika mereka berkeliling menjejaki peradaban Islam juga

melihat peninggalan sejarah Islam yang tercampur dengan simbol-simbol

agama Kristen.

Selanjutnya terdapat 2 paragraf yang mengandung pesan Syariah pada

Chapter 49. Kedua paragraf tersebut menceritakan tentang kumandang azan,

suara panggilan Shalat. Yang dimaksud dengan syariah yaitu aturan atau

undang-undang yang diturunkan Allah untuk mengatur hubungan sesama

manusia dengan Tuhannya, mengatur hubungan sesama manusia, dan

hubungan manusia dengan alam semesta.

Syariah yaitu yang berhubungan dengan amal lahir (nyata) dalam

rangka mentaati semua peraturan dan hukum Allah dalam mengatur pergaulan

hidup antar sesama manusia. Seperti Shalat, Zakat, Haji dan puasa. Dan

kumandang azan pada Chapter ini masuk ke dalam sub kategori Ibadah,

dimana kumandang azan merupakan panggilan agar manusia menunaikan

Ibadah Shalat. Allah berfirman dalam surat Al-Jumuah ayat 9 yang berbunyi :

66

“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat

Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan

tinggalkanlah jual beli.yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu

mengetahui”.

5. Chapter 50

Pada Chapter 50 terdapat 17 paragraf, kesepakatan data yang dihasilkan

menunjukan antar juri 1 dan 2 sebesar 0,88, itu berarti menunjukan

kesepakatan yang sangat tinggi. Kesepakatan antar juri 1 dan 3 sebesar 0,76 itu

berarti menunjukan kesepakatan yang sangat tinggi. Dan kesepakatan antar juri

2 dan 3 sebesar 0,88 itu berarti menunjukan kesepakatan yang sangat

tinggi.Dari hasil yang ditemukan bahwa rata-rata tingkat kesepakatan antar juri

untuk Chapter 50 yaitu sebesar 0,94 itu berarti terjadi tingkat kesepakatan yang

sangat tinggi antar juri. Untuk lebih jelas silahkan lihat tabel V pada lampiran.

Kemudian, setelah dilakukan reabilitas terhadap tiga juri atas kategori-

kategori yang telah dibuat, selanjutnya paragraf-paragraf yang mengandung

pesan dakwah dihitung untuk mengetahui jumlah frekuensi sehingga dapat

ditarik kesimpulan kecendrungan isi pesan dakwah dalam Chapter 50 pada

bagian Istanbul.

Berikut ini adalah hasil prosentase dari ketiga kategori pesan dakwah

yang telah dihitung:

Tabel 4.5

Isi pesan dakwah Chapter 50

No Kategorisasi Frekuensi Prosentase

1 Akhlak 11 64,7%

2 Aqidah 1 5,89%

3 Syariah 5 29,4%

Total 17 100 %

67

Dalam Chapter 50 terlihat bahwa pesan Akhlak mendominasi materi yang

tertuang pada bagian Istanbul dalam “Novel 99 Cahaya Dilangit Eropa” dengan

memperoleh hasil tertinggi yaitu sebanyak 64,7% dengan rincian pesan Akhlak

Mahmudah yang terdapat pada paragraph ke 1, 2, 3, 6, 8, 10, 11, 12, 13, dan

15. Jika dipersentasikan sebesar 90,9% dan Akhlak Madzmumah yang terdapat

pada paragraph ke-16 jika dipersentasikan sebesar 9,1%. Selanjutnya pesan

Aqidah yang terdapat pada paragraf ke-17 jika dipersentasikan sebesar 5,89%

dan yang terakhir pesan Syariahyang terdapat pada paragraph ke-4, 5, 7, 9, dan

14 dengan persentasi sebesar 29,4%.

Berikut beberapa paragraph yang mengandung pesan Dakwah yang

terdapat dalam Chapter 50.

No Deskripsi Paragraf Sifat

1 Rangga:“kau nggak papa menunggu kami sebentar? Mungkin nggak

harus pekai kerudung kalau masuk. Kami Cuma shalat sebentar,”

bujuk Rangga dengan perasaa tak tega.

Akhlak

2 Guide:“Siapa yang biasa menyebutkan apa saja 5 Pilar dalam

islam?” lalu berlomba-lombalah para turis tersebut mengangkat

tangan.

Akhlak

3 Turis: Memakai jilbab bagi perempuan dan kelima adalah tidak boleh

makan babi atau minuman alkohol,” jawab turis itu dengan cepat dan

mantap. Tidak ada yang tertawa atau tersenyum. Para turis itu

menganggap jawaban temannya sudah sempurna. Sang guide jadi

salah tingkah dengan jawabankjeempat turis itu, kemudian dia pun

mengembangkan senyum.

Akhlak

4 Guide :“Ada dua pilar lain yang belum anda sebutkan. Yang pertama

adalah hubungan manusia dengan tuhannya, yaitu mengucapkan dua

kalimat syahadat. Dan kedua, puncak hubungan manusia dengan

manusia yang lain, yaitu berzakat atau berderma. Syahadat adalah

yang pertama, shalat yang kedua, puasa yang ketiga, zakat yang

keempat, dan haji yang kelima,” ucapa guide perempuan itu mantap.

Lalu dia mengajak seluruh rombongannya berjalan kmenyisir pinggir

masjid. Aku masih duduk bersandar di pilar masjid dan tersenyum-

senyum sendiri melihat rombongan itu meninggalkanku.

Aqidah

5 Hanum :Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh.

Suara imam shalat yang di perkeras dengan pelantang langsung

membuat kami kecewa.Kami gagal mengejar shalat zuhur berjamaah

di blue mosque siang itu. Kami hanya berkesempatan menyaksikan

para zemaah zuhur menengokkan kepala ke kiri dan ke kanan pada

Syariah

68

duduk ahiyatul terakhir.tapi karena penginapan kami dekat mesjid

ini, kami berjanji akan hadir pada kesempatan shalat berjamaah

lainnya.

Dari hasil 3 juri atau koder paragraph-paragraf diatas merupakan

paragraf yang mengandung pesan dakwah Akhlak (1, 2, 3) yang berarti Akhlak

ialah ajaran yang membina mental dan jiwa manusia untuk mencapai hakikat

kemanusiaan yang tinggi. Akhlak disini dapat mencakup dalam Akhlak kepada

Allah Swt, Akhlak kepada sesama manusia, dan Akhlak kepada lingkungan

(Akhlak terhadap hewan dan tumbuhan). Pada Chapter 50 ini akhlak yang

terkandung ialah akhlak kepada Manusia.

Dari hasil 3 juri atau koder paragraph-paragraf diatas (4 dan 5)

merupakan paragraf-paragraf yang mengandung pesan dakwah Syariah.

Syariah disini dapat diartikan aturan atau undang-undang yang diturunkan

Allah untuk mengatur hubungan sesama manusia dengan Tuhannya, mengatur

hubungan sesama manusia, dan hubungan manusia dengan alam semesta.

Syariah yaitu yang berhubungan dengan amal lahir (nyata) dalam rangka

mentaati semua peraturan dan hukum Allah dalam mengatur pergaulan hidup

antar sesama manusia. Diantaranya seperti Shalat, haji, dan zakat.

Dari hasil 3 orang juri atau koder, paragraf nomor 4 diatas merupakan

pesan dakwah Aqidah. Pesan dakwah Aqidah disini ialah secara terminologi

yaitu, wajib dibenarkan hati dan jiwa menjadi tentram karenanya sehingga

menjadi suatu keyakinan yang teguh dan kokoh, yang tidak mencampuri oleh

keraguan dan kebimbangan. Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan

pada orang yang mengambil keputusan. Aqidah meliputi Menjelaskan tentang

69

Iman Kepada Allah, menjelaskan tentang iman kepada Kitab, menjelaskan

tentang iman kepada Malaikat, menjelaskan tentang iman kepada Rasul,

menjelaskan tentang iman kepada Hari Akhir, menjelaskan tentang iman

kepada Qadha Dan Qadhar. Rasulullah Saw bersabda:

Dari abu sa’id Al-khudri ra. Berkata, “aku mendengar Rasululla saw.

Bersabda, “Barang siapa melihat kemungkaran di lakukan di hadapannya,

maka cegahlah dengan tangannya.Jika tidak mampu, maka dengan

lidahnya.Jika tidak mampu maka bencilah dengan hatinya.Dan itu adalah

selemah-lamahnya iman.” (Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah, Nasa’i-At-

targhib)

Terlihat pada paragraf diatas keyakinan yang teguh dan kokoh, yang tidak

dicampuri oleh keraguan dan kebimbangan pada Guide tersebut dalam

menjelaskan Rukun Iman kepada turis.Oleh karena itu Guide menjawab

dengan sususan Rukun Iman dengan baik dan benar guna mencegah

kemungkaran jawaban yang dikatakan turis.

Dari hasil 3 orang juri atau koder, paragraf nomor 5 diatas merupakan

pesan dakwah Syariah yang meliputi diantaranya Ibadah dan Muamalah. Pada

Chapter 50 pesan Syariah yang terkandung ialah yang meliputi Ibadah.Ibadah

dalam arti sempit meliputi thaharah, sholat, zakat, shaum (puasa), dan haji bila

mampu. Allah SWT berfirman:

“Hai anakku dirikanlah sholat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang

baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah

atas apa-apa yang menimpa kamu.Sesungguhnya yang demikian itu adalah

urusan yang di utamakan.” (Luqman: 17)

Seperti pada paragraf nomor 5 diatas terdengar salam dari imam yang sedang

menunaikan Shalat zuhur. Dimana Salam merupakan Rukun akhir dari ibadah

Shalat. Pada paragraf nomor 5 diatas juga diceritakan bahwa Hanum dan

70

Rangga walaupun terlambat mengikuti Shalat jamaah namun mereka berjanji

akan Shalat berjamaah di Masjid yang tidak jauh dari penginapan mereka itu.

Di dalam islam dengan hanya berniat berbuat kebaikan tapi tidak dilakukan

akan mendapatkan pahala. Seperti sabda Rasulullah SAW :

“Daripada Abu al-Abas Abdullah bin Abas bin Abdul Mutalib, daripada

Rasulullah SAW dalam apa diriwayatkan daripada tuhannya (hadis Qudsi)

Allah SWT sabdanya: Sesungguhnya Allah mencatatkan semua kebaikan

dan semua kejahatan kemudian Allah menjelaskan, sesiapa berniat hendak

melakukan kebaikan tetapi tidak dikerjakannya maka Allah mencatatkan

untuknya satu pahala dan jika dia berniat hendak melakukan kebaikan lalu

dikerjakannya maka Allah mencatatkan untuknya sepuluh (pahala) hingga

tujuh ratus kali ganda atau lebih. Sesiapa yang berniat hendak melakukan

sesuatu kejahatan, tetapi tidak dikerjakannya Allah mencatatkan untuknya

satu pahala dan jika dia berniat hendak melakukan kejahatan kemudian

dilakukannya Allah mencatatkan untuknya satu dosa. (Riwayat Bukhari

dan Muslim) “

Pada paragraf nomor 5 diatas jelas mengandung pesan dakwah Syariah dengan

sub kategori Ibadah. Syariah merupakan aturan atau undang-undang yang

diturunkan Allah untuk mengatur hubungan sesama manusia dengan Tuhannya,

mengatur hubungan sesama manusia, dan hubungan manusia dengan alam

semesta. Syariah yaitu yang berhubungan dengan amal lahir (nyata) dalam

rangka mentaati semua peraturan dan hukum Allah dalam mengatur pergaulan

hidup antar sesama manusia. Dengan sub Kategori Ibadah. Ibadah disini seperti

taat kepada Allah Swt dan menaati peraturan-peraturan yang telah ditetapkan.

6. Chapter 51

Pada Chapter 51 terdapat 67 paragraf yang diteliti oleh koder atau juri.

Kesepakatan yang dihasilkan menunjukan antar juri 1 dan 2 sebesar 0,94 itu

berarti menunjukan kesepakatan yang sangat tinggi. Kesepakatan antar juri 1

dan 3 sebesar 0,91 itu berarti menunjukan kesepakatan yang sangat tinggi. Dan

71

kesepakatan antar juri 2 dan 3 sebesar 0,91 itu berarti menunjukan kesepakatan

yang sangat tinggi. Dengan nilai kesepakatan juri sebesar 0,97. Untuk lebih

jelas lihat tabel VI pada lampiran.

Setelah dilakukan reabilitas terhadap tiga juri atas kategori-kategori

yang telah dibuat, selanjutnya paragraf-paragraf yang mengandung pesan

dakwah dihitung untuk mengetahui jumlah frekuensi sehingga dapat ditarik

kesimpulan kecendrungan isi pesan dakwah dalam Chapter 51 pada bagian

Istanbul.

Berikut ini adalah hasil prosentase dari ketiga kategori pesan dakwah

yang telah dihitung:

Tabel 4.6

Isi Pesan Dakwah Chapter 51

No Kategorisasi Frekuensi Prosentase

1 Akhlak 56 83,6%

2 Aqidah 3 4,5%

3 Syariah 8 11,9%

Total 67 100 %

Dalam Chapter 51 ini dapat terlihat bahwa pesan Akhlak mendominasi

materi yang tertuang pada bagian Istanbul dalam “Novel 99 Cahaya Dilangit

Eropa” dengan memperoleh hasil tertinggi yaitu sebanyak 83,6% dengan

rincian pesan Akhlak Mahmudah yang terdapat pada paragraf 5, 6, 7, 9, 10, 11,

12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 36,

37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 58, 59, 60,

61, 62, 63, 64, 65, 66, dan 67.

Jika dipersentasikan Akhlak Mahmudah sebesar98,14% dan Akhlak

Madzmumah yang terdapat pada paragraf 16, jika dipersentasikan sebesar

72

1,86% selanjutnya pesan Syariah yang terdapat pada paragraf 1, 2, 3, 4, 8, 44,

45, dan 57 dengan persentasi sebesar 11,9% dan urutan terakhir pesan Aqidah

yang terdapat pada paragraf 22, 34, dan 35 dengan persentasi sebesar4.5%.

Berikut ini adalah beberapa paragraf yang mengandung pesan dakwah

pada Chapter 51.

No Deskripsi Paragraf Sifat

1 Fatma : “Sultan-sultan saaat itu menerapkan kesederhanaan

sebagai syarat mutlak. Bukan karena tidak bisa bermewah-

mewah, tetapi karena mereka kurang suka dengan istana

yang terlalu gemerlap..

Akhlak

2 Fatma : “Umurnya baru 3 bulan. Dia pusat hidupku saat

ini…oh ya, salam dari Selim untuk kalian berdua, dia tak bias

dating .dia kerja lembur, berjuang untuk Baran, “ ujar Fatma

sambil memandang malaikat kecilnya.

Akhlak

3 Fatma :“Karena sultan-sultan sangat religious. Bahkan

gambar atau lukisan mereka pun tak boleh di pasang dalam

kamar. Mereka mempunyai sugesti, dengan menghiasi kamar-

kamar mereka dengan kalimat Qur’ani, setiap mereka

membuka mata pada pagi hari, lalu menutup mata pada

malam hari, mereka selalu engat kepada Allah. Senantiasa

berzikir kepada Tuhan. Itulah lepercayaan mereka.”

Aqidah

4 Hanum : Kata-kata Fatma berusan menyadarkanku akan

sebuah kenyataan yang tak bisa kumungkiri. Kini, sudah

tiada lagi kamar-kamar tidur generasi masa kini beraroma

Qur’ani. Jangankan Qur’an, dihiasi gambar Kakbah, Masjid,

atau sekedar bunga-bungaan asing dalam kehidupan modern

saan ini. Memang itu hanya sekedar simbol ketika kita

melihatnya setiap detik, meresapinya setiap mata terbuka dan

tertutup, lalu membuahkan inspirasi tersendiri dalam

kehidupan kita. Membuat kita meneladani senua gerak dan

gerik, tindak dan tanduk idola idaman. Bisa menjadi inspirasi

yang positif, namun tak jarang melahirkan inspirasi yang

menyesatkan.

Aqidah

5 Hanum :“Assalamualaikum, Fatma. Maaf terlambat ….”

Fatma menatapku lekat-lekat. Dia bahkan lupa menjawab

salamku. Iris matanya semakin melebar. Lalu semua itu

diakhiri dengan dekapannya yang erat untukku

Syariah

6 Hanum :“Alhamdulillah, aku memutuskan memakai jilbab

baru-baru ini. Kau tak ingat dengan kerudung ini?” jawabku

sembari bertanya.

Syariah

73

Dari hasil 3 juri atau koder paragraf-paragraf diatas merupakan paragraf

yang mengandung pesan dakwah Akhlak (1 dan 2) yang berarti Akhlak ialah

ajaran yang membina mental dan jiwa manusia untuk mencapai hakikat

kemanusiaan yang tinggi. Akhlak disini dapat mencakup dalam Akhlak kepada

Allah Swt, Akhlak kepada sesama manusia, dan Akhlak kepada lingkungan

(Akhlak terhadap hewan dan tumbuhan). Pada Chapter 51 ini akhlak yang

terkandung ialah akhlak kepada Manusia.

Dari hasil 3 juri atau koder paragraf-paragraf diatas merupakan paragraf

yang mengandung pesan dakwah Aqidah (3 dan 4). Dari hasil 3 juri atau koder

paragraf-paragraf diatas merupakan paragraf yang mengandung pesan Syariah

(5 dan 6). Pesan Dakwah Syariah jelas terlihat ketika Hanum memutuskan

untuk memakai Jilbab, seperti dalil Al-Quran berikut ini :

“Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman, supaya

mereka menahan sebagian penglihatan, memelihara kehormatannya dan

tiada memperlihatkan perhiasannya (tubuhnya) selain dari yang nyata

(mesti terbuka - muka dan tangan). Dan hendaklah mereka sampaikan

kudungnya ke leher dan dadanya, dan tiada memperlihatkan perhiasannya

(tubuhnya), kecuali kepada suaminya, bapaknya, bapak suaminya, anak-

anaknya, anak-anak suaminya, saudara-saudaranya, anak saudara-

saudaranya, anak-anak saudara perempuan sesama perempuan, hamba

sahaya kepunyaannya, laki-laki yang menjalankan kewajibannya tetapi

tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), dan anak-anak yang

belum mempunyai pengertian kepada aurat perempuan. Dan janganlah

mereka pukulkan kakinya, supaya diketahui orang perhiasannya yang

tersembunyi. Dan tobatlah kamu semuanya kepada Alloh, hai orang-orang

yang beriman, supaya kamu beruntung” Al ~ Qur'an surat An - Nur (24):

31

Yang dimaksud dengan Syariah yaitu aturan atau undang-undang yang

diturunkan Allah untuk mengatur hubungan sesama manusia dengan Tuhannya,

mengatur hubungan sesama manusia, dan hubungan manusia dengan alam

74

semesta. Syariah yaitu yang berhubungan dengan amal lahir (nyata) dalam

rangka mentaati semua peraturan dan hukum Allah dalam mengatur pergaulan

hidup antar sesama manusia.

7. Chapter 52

Pada Chapter 52 terdapat 40 paragraf yang diteliti, data yang diperoleh

menunjukan kesepakatan antar juri 1 dan 2 sebesar 0,96 itu berarti menunjukan

kesepakatan yang sangat tinggi. Kesepakatan antar juri 1 dan 3 sebesar 0,98 itu

berarti menunjukan kesepakatan yang sangat tinggi . Dan kesepakatan antar

juri 2 dan 3 sebesar 0,94 itu berarti menunjukan kesepakatan yang sangat

tinggi. Dari hasil yang ditemukan bahwa rata-rata tingkat kesepakatan antar juri

untuk Chapter 52 yaitu sebesar 0,98, itu berarti terjadi tingkat kesepakatan

yang sangat tinggi antar juri. Untuk lebih jelas silahkan lihat tabel VII pada

lampiran.

Dari hasil diatas menunjukan antar juri 1 dan 2 sebesar 0,9 itu berarti

menunjukan kesepakatan yang sangat tinggi. Kesepakatan antar juri 1 dan 3

sebesar 0,95itu berarti menunjukan kesepakatan yang sangat tinggi. Dan

kesepakatan antar juri 2dan 3 sebesar 0,9itu berarti menunjukan kesepakatan

yang sangat tinggi.

Kemudian untuk menghitung rata-rata perbandingan nilai kesepakatan

antar juri tersebut dihitung dengan rumus komposit reabilitas yang ada pada

bab sebelumnya. Dari hasil yang ditemukan bahwa rata-rata tingkat

kesepakatan antar juri untuk Chapter yang ketujuh yaitu sebesar 0,97, itu

berarti terjadi tingkat kesepakatan yang sangat tinggi antar juri.

75

Kemudian, setelah dilakukan reabilitas terhadap tiga juri atas kategori-

kategori yang telah dibuat, selanjutnya paragraph-paragraf yang mengandung

pesan dakwah dihitung untuk mengetahui jumlah frekuensi sehingga dapat

ditarik kesimpulan kecendrungan isi pesan dakwah dalam Chapter 52 pada

bagian Istanbul.

Berikut ini adalah hasil prosentase dari ketiga kategori pesan dakwah yang

telah dihitung:

Tabel 4.7

Isi pesan dakwah chapter 52

No Kategorisasi Frekuensi Prosentase

1 Akhlak 37 92,5%

2 Aqidah 3 7,5%

3 Syariah 0 0%

Total 40 100 %

Dalam Chapter 52 ini dapat terlihat bahwa pesan Akhlak mendominasi

materi yang tertuang pada bagian Istanbul dalam “Novel 99 Cahaya Dilangit

Eropa” dengan memperoleh hasil tertinggi yaitu sebanyak 92,5% dengan

rincian pesan Akhlak Mahmudah terdapat pada paragraf 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 33,

34, 35, 36, 37, 38, 39, dan 40 dengan persentasi sebesar 97,3% danAkhlak

Madzmumah yang terdapat pada paragraf ke-6 dengan persentasi sebesar 2,7%.

Berarti Akhlak ialah ajaran yang membina mental dan jiwa manusia

untuk mencapai hakikat kemanusiaan yang tinggi.Akhlak disini dapat

mencakup dalam Akhlak kepada Allah Swt, Akhlak kepada sesama manusia,

dan Akhlak kepada lingkungan (Akhlak terhadap hewan dan tumbuhan). Pada

Chapter 52 ini akhlak yang terkandung ialah Akhlak kepada Manusia.

76

Selanjutnya pesan Aqidah terdapat pada paragraf 16, 17, dan 31 dengan

persentasi sebesar 7,5%. Pesan dakwah Aqidah disini ialah secara terminologi

yaitu, wajib dibenarkan hati dan jiwa menjadi tentram karenanya sehingga

menjadi suatu keyakinan yang teguh dan kokoh, yang tidak mencampuri oleh

keraguan dan kebimbangan. Dan pesan dakwah Syariah sebanyak 0% atau

tidak ada sama sekali pesan dakwah yang terkandung dalam Chapter 52.

Berikut ini adalah beberapa paragraf yang mengandung pesan dakwah pada

Chapter 52.

No Paragraph Sifat

1 Hanum :Kau sudah berhasil menjadi agen muslim yang baik,

fatma. Kutunjukan pada teman-teman kelas kita, termasuk

kepadaku, bahwa sebagai muslimah yang tak mengeyam

pendidikan tinggi seperti yang lain, tak bekerja atau

berkarier, kau bias menjadi yang terbaik di kelas. Kau tahu,

aku sebal dengan diriku karena hanya mendapatkan C untuk

menulis. Andai saja aku punya kesempatan mencotek.

Akhlak

2 Fatma :Aku paling senang dengan pengalamanmu meminta

izin shalat di Cordoba. Aku tertawa membaca email-mu.

Harus kukatakan kepadamu, tahukah kau siapa yang pernah

berurusan dengan polisi Spanyol karena terlibat insiden

dengan petugas Mezquita? Mereka adalah Latife, Oznur, dan

puluhan orang dari komunitas generasi muda muslim di

Austria!”

Akhlak

3 Fatma :Marion Latimer. Walau aku tak mengenalnya, rasanya

aku sudah bias mengenalnya lewat e-mail-e-mailmu ini,

Hanum aku begitu iri padanya. Dia tahu banyak tentang

islam, bahkan lebih banyak dibandingkan kita yang sudah

mengenal islam berpuluh-puluh tahun ini. Aku langsung

teringat mimpi-mimpi Fatma. Dia mendamba menjadi

desainer fesyen pakain muslim. Seseuatu yang menggantang

asap ketika dia tinggal di Wina. Agaknya Tuhan memang

merencanakan semuanya dengan indah. Allah memang tidak

mengabulkan keinginan Fatma di Wina, tapi Dia

menggantikannya dengan takdir yang lebih baik.

Aqidah

4 Fatma :Termasuk kematian ayse yang sempat membuat Fatma

begitu terpuruk. Siapa yang menyangka kematian Ayse justru

membawanya kembali ke Istanbul dan membukakan pintu

baginya untuk menggapai mimpi-mimpi. Dan kini Tuhan juga

telah mengirim Baran, pengganti Ayse, untuknya.

Aqidah

77

Dari hasil 3 juri atau koder paragraf nomor 1 dan 2 diatas merupakan

paragraf yang mengandung pesan dakwah Akhlak. Pada paragraf nomor 2

diceritakan kekaguman Hanum kepada Sahabatnya Fatma yang berhasil

menjadi Agen muslim yang baik. Dimana Fatma dapat menghasilkan yang

terbaik bagi sekelilingnya sebagai sebagai seorang muslim. Mengetahui dan

mengerti sejarah atas Negara maupun agamanya sendiri itulah yang menjadi

keunggulan seorang Fatma.Dan pada paragraf nomor 1 dan 2 mengandung budi

pekerti, perangai atau tingkah laku manusia terhadap sesame manusia.

Dari hasil 3 juri atau koder pesan dakwah Aqidah terkandung dalam

paragraf 3 dan 4. Pada paragraf nomor 3 terdapat kalimat yang mengatakan

“Agaknya Tuhan memang merencanakan semuanya dengan indah. Allah

memang tidak mengabulkan keinginan Fatma di Wina, tapi Dia

menggantikannya dengan takdir yang lebih baik”, yang berarti paragraf nomor

3 diatas mengandung pesan Aqidah dengan sub kategori Iman kepada Allah

Swt.

Selanjutnya dengan paragraf nomor 4 juga mengandung pesan Aqidah.

Pada paragraf tersebut diceritakan tentang kematian Ayse anak Fatma yang

membuat Fatma sempat jatuh dalam kesedihan .Justru membuka jalannya

kembali ke Negara asal dan membukakan pintu untuk menggapai mimpi.

Dalam surat al-Insyirah ayat 6-7 Allah Swt berfirman :

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (6).Maka apabila

kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-

sungguh (urusan) yang lain (7).”

Allah SWT akan senantiasa menyayangi hamba-hamba-Nya yang selalu

berusaha dengan ikhlas dan hanya ingin mengharapkan ridho Ilahi. Allah akan

78

memberikan suatu keadilan bagi hamba-Nya yang bersungguh-sungguh. Dalam

konteks kehidupan sehari-hari kita harus bersandar dengan sebuah istilah yang

sering kita dengar dalam Mahfudzat“man jadda wajada” barang siapa yang

bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Hal ini dapat direalisasikan oleh

Fatma sebagai seorang Muslim. Dan paragraf nomor 4 diatas mengandung

pesan dakwah Syariah dengan sub kategori Iman kepada Allah Swt.

B. Pesan dakwah yang dominan dalam Novel 99 Cahaya Dilangit Eropa

Karya Hanum Salsabiela Rais.

Dari kategori yang terdapat dalam “Novel 99 Cahaya Dilangit Eropa” maka

dapat diketahui pesan-pesan yang dominan dariChapter yang diteliti yaitu :

1. Pada Chapter 46 dengan jumlah 7 paragraf yaitu, pesan Akhlak sebesar

100% yang terdiri dari Akhlak Mahmudah sebesar 14,3% dan Akhlak

Madzmumah sebesar 85,7%, pesan Aqidah sebesar 0% juga pesan

Syariah sebesar 0%.

2. Pada Chapter 47 dengan jumlah 19 paragraf yaitu, pesan Akhlak sebesar

84,2% yang terdiri dariAkhlak Mahmudah sebesar 100% dan Akhlak

Madzmumah sebesar 0%, pesan Aqidah sebesar 15,8% dan pesan Syariah

sebesar 0%.

3. Pada Chapter 48 dengan jumlah 23 paragraf, yaitu pesan Akhlak sebesar

100% yang terdiri dari Akhlak Mahmudah sebesar 91,3% dan Akhlak

Madzmumah 8,7%, pesan Aqidah sebesar 0% juga pesan Syariah sebesar

0%.

4. Pada Chapter 49 dengan jumlah 27 paragraph, yaitu pesan Akhlak sebesar

77,8% yang terdiri dari Akhlak Mahmudah sebesar 90,5% dan Akhlak

79

Madzmumah sebesar 9,5%, pesan Aqidah sebesar 14,8% dan pesan

Syariah sebesar 7,4%.

5. Pada Chapter 50 dengan jumlah 17 paragraf, yaitu pesan Akhlak sebesar

64,7% yang terdiri dari Akhlak Mahmudah sebesar 90,9% dan Akhlak

Madzmumah sebesar 9,1%, pesan Aqidah sebesar 5,9% dan pesan Syariah

sebesar 29,4%.

6. Pada Chapter 51 dengan jumlah 67 paragraf, yaitu pesan Akhlak sebesar

83,6% yang terdiri dari Akhlak Mahmudahsebesar 98,14% dan Akhlak

Madzmumah sebesar 1,86%, pesan Aqidah sebesar 4,5% dan pesan

Syariah sebesar 11,94%.

7. Pada Chapter 52 dengan jumlah 40 paragraf, yaitu dengan pesan Akhlak

sebesar 92,5% yang terdiri dari Akhlak Mahmudah sebesar 97,3% dan

Akhlak Madzmumah sebesar 2,7%, pesan Aqidah sebesar 7,5% dan pesan

Syariah sebesar 0%.

81

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menjelaskan dan menganalisa pembahasan-pembahasan yang telah

dikemukakan bab sebelumnya, makapenulis memperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

1. Pesan-pesan yang terdapatdalam“Novel 99 Cahaya Di LangitEropa” adalah

beragam. Adapun pesan dakwah yang terkandung dalam novel tersebut

diantaranya ialah mengandung pesan Aqidah, Akhlak dan Syariah. Isi pesan

yang diteliti merupakan kutipan dialog ataupun paragrap yang terdapat

pada“Novel 99 Cahaya Di LangitEropa”. Adapun kategori pesan yang

disebutkan di atas, memiliki sub kategori masing-masing diantaranya

sebagaiberikut, Pesan akhlak meliputi :Akhlak Mahmudah Dan Akhlah

Mazmumah.Pesan Aqidah meliputi: Iman kepada Allah Swt, Iman kepada

malaikat, iman kepada kitab Allah, Iman kepada Rasul Allah, Iman Kepada

hari akhir, iman kepada Qadha Dan Qadar. Pesan syariah meliputi: Ibadah dan

Muamalah.

2. Dari kategori yang terdapat dalam“Novel 99 Cahaya Di LangitEropa” maka

dapat diketahui pesan-pesan yang dominan dari Chapter yang diteliti yaitu :

82

Pada Chapter 46 dengan jumlah 7 paragraf yaitu, pesan Akhlak sebesar 100%

yang terdiri dari Akhlak Mahmudah sebesar 14,3% dan Akhlak Madzmumah

sebesar 85,7%, pesanAqidahsebesar 0% jugapesanSyariahsebesar 0%.

3. Pada Chapter 47 denganjumlah 19 paragrafyaitu, pesanAkhlaksebesar 84,2%

yang terdiri dari Akhlak Mahmudah sebesar 100% dan Akhlak Madzmumah

sebesar 0%, pesan Aqidah sebesar 15,8% dan pesan Syariah sebesar 0%.

4. Pada Chapter 48 dengan jumlah 23 paragraf, yaitu pesan Akhlak sebesar 100%

yang terdiri dari Akhlak Mahmudah sebesar 87% dan Akhlak Madzmumah

13%, pesan Aqidah sebesar 0% juga pesan Syariah sebesar 0%.

5. Pada Chapter 49 dengan jumlah 27 paragraph, yaitu pesan Akhlak sebesar

77,8% yang terdiri dari Akhlak Mahmudah sebesar 90,5% dan Akhlak

Madzmumah sebesar 9,5%, pesan Aqidah sebesar 14,8% dan pesan Syariah

sebesar 7,4%.

6. Pada Chapter 50 dengan jumlah 17 paragraf, yaitu pesan Akhlak sebesar

64,7% yang terdiri dari Akhlak Mahmudah sebesar 90,9% dan Akhlak

Madzmumah sebesar 9,1%, pesan Aqidah sebesar 5,9% dan pesan Syariah

sebesar 29,4%.

7. Pada Chapter 51 dengan jumlah 67 paragraf, yaitu pesan Akhlak sebesar

83,6% yang terdiri dari Akhlak Mahmudah sebesar 98,14% dan Akhlak

Madzmumah sebesar 1,86%, pesan Aqidah sebesar 4,5% dan pesan Syariah

sebesar 11,94%.

83

8. Pada Chapter 52 dengan jumlah 40 paragraf, yaitu dengan pesan Akhlak

sebesar 92,5% yang terdiri dari Akhlak Mahmudah sebesar 90% dan Akhlak

Madzmumah sebesar 10%, pesan Aqidah sebesar 7,5% dan pesanSyariah

sebesar 0%.

Kemudian berdasarkan hasil pengolahan data keseluruhannya sub judul yang

diteliti, maka dapat diketahui pesan dakwah yang paling dominan dalam Novel ini

adalah pesan akhlak yaitu dengan perolehan data sebanyak 85% dan yang kedua

pesan Aqidah memperoleh data sebanyak 7,5% dan yang terakhir pesan Syariah

dengan perolehan data sebanyak 7,5%. Dapat dikatakan pesan aqidah dan pesan

syariah berbanding dengan perolehan data 7,5% pada keduanya.

B. Saran- saran

Setelah penulis meyelesaikan penelitian ini, penulis memberikan beberapa

saran-saran, antara lain:

1. Kepada praktisi atau ilmuwan dakwah yang bergerak dalam bidang dakwah

agar lebih memperlihatkan dunia sastra atau media cetak sebagai sarana

dakwah. Karena pada saat ini media cetak sangat efektif dan juga efisien dalam

menyampaikan pesan-pesan dakwah.

2. Pengarang dan penulis umumnya sebaiknya menulis karya-karya yang

mempunyai pesan-pesan moral dan humanis untuk mencerahkan kehidupan

umat manusia, khususnya umat muslin di seluruh dunia.

84

3. Masyarakat dan pembaca, agar lebih selektif dalam memilih bacaan. Pilihlah

bacaan yang bisa memberikan pencerahan. Hindari bacaan yang bisa merusak

akhlak dan moral.

4. Penerbit Novel-novel islami agar lebih konsisten dan memiliki komitmen

dalam menerbitkan Novel-novel baik fiksi dan non-fiksi yang banyak

menyampaikan ajaran islam dan juga bermanfaat.

85

DAFTAR PUSTAKA

Ambary, Abdullah. Inti Sari sastra Indonesia, Bandung:Djantikan.1983.

Aminuddin. Pengantar Apresiasi Karya Sastra.Bandung:SinarBaruAalgesindo 1987.

Anshari, Endang Safuddin. Wawasan Islam, Jakarta:Rajawali,1996.

Atmowiholo, Ariwendo. Mengarang Itu Gampang,Jakarta:PT suberta citra

pusaka,1995.

Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kualitatif Metodelogis Ke Arah Ragam Varian

Kontemporer. Jakarta, PT Raja GrafindoPersada:2004.

Efendy, OnongUchan. Ilmu Komunikasi Teori dan praktek, Bandung:RemajaRosda

Karya,1991.

Ghazali,M.Bahri. “Dakwah Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu

Komunikasi Dakwah.” Jakarta, Media Dakwah, 1984.

Jumroni. Metode-Metode Penelitian Komunikasi, Jakarta:UIN Jakarta Press,2006.

Kasman, Suf, Jurnalisme Universal: Menelusuri Prinsip-Prinsip Da’wah bi Al-Quran

Krippendorf, Klaus. Analisis Isi Pengantar Teori Dan Metodelogi, PT. Remaja

Graffindo Persada, Jakarta: 1993.

Mahmud, Ahmad. Dakwah Islam, Bogor: PustakaThariqulIzzah, 2002.

Musyarrofah, Umi. Hadist Dakwah dan Komunikasi, Jakarta :Tasnim, 2008

Nurgiyanto, Burhan. Teori penggkajian fiksi. Yogyakarta:GajahMada University

Press:2007.

Soejono dan Abdurrahman. Metode Penelitian, Jakarta:1999.

Stokes Jane, How To Do Media and Cultural Studies Yogyakarta: PT Bentang

Bostikom,2006

Sudirman, Problematika Dakwah Islam Di Indonesia, Jakarta:PDII,1979

Suprapto, Kumpulan Istilah dan Apresiasi sastra bahasa Indonesia, Surabaya

Indah,1993.

86

Suprayogo, Imam danTobroni, MetodePenelitianSosial Agama, Bandung:PT Remaja

Rosdakarya

Toto, Tasmara, komunikasidakwah, Jakarta,Gaya Media Pratama:1997.

Wardi, Bachtiar,MetodePenelitianIlmuDakwah: Logos wacana Ilmu,1997

Sumber Lain :

Gembira putra agam, 10 wanita yang menginspirasi di tahun 2013. Diakses pada

tanggal 15 November 2012 dari http://id.omg.yahoo.com/blogs/stylefactor/10-wanita-

yang-akan-menjadi-inspirasi-di-tahun-2013:html

HanumRais, Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa. diakses pada tanggal 29 Maret 2012

dari http://www.hanumrais.com/p/sinopsis-99cahaya.html

!.t i

NomorLampHal

KEMENTERIAN AGAMA. I.JNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARTF HIDAYATULLAH IAKARTAFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

fl. Ir. H, fuanda No. 95 Ciputat 15,112 IncionesiaTelepon/ Fax : {021) 7 132728 / 717035501\tcbsitc: n*rv.frlkuinjakarta.ac.id. E-mail : daku,[email protected]

Un.O I /F5/KM.0 I .3/l 823 /20 tzI ( satu) bundelBimbingan Skripsi

Kepada Yth.Drs. Jumroni, M.Si.Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta, 20 April2}l2

Assalamu'alaikum Wr, Wb.

Bersama ini kami sampaikan sebuah out line skripsi ),ang diajukan oleh mahasiswaFakultas lhntr Dakwalt dan llmu Kornurrikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagaiberikut,

NamaNomor PokokJurusan /SemesterJudul Skripsi

Renita Azhari108051000151Kornunikasi dan Penyiaran Islam (KpI) / VIIIAnalisis Isi Pesan Dakwah pada Novel 99 cahaya di Langit.EEl$*ya Hanurn Salsabiela Rais.

Kami mohon kesediaannya untuk membimbing mahasiswa tersebut dalarnpenyusunan dan penyelesaian skripsinya pada waktu yanglioak terlalu lama.

Atas perhatian dan kesediaannya kami sampaikan terima kasih.lTass alamu' alaila,tm l4rr. lVb.

Tembusan:l. Dekan2. Ketua Jurusan Komunikasi dan penyiaran Islam (Kpl)Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Kornirnikasi

B H H *tf&s.

W&H H

ahidin197009a3

Dekan Bidang

Saputra, MAF199603 I 001'

TABEL KOEFISIEN

1. Chapter 46

Tabel 1

Koefisien Realibilitas

Antarjuri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai

Ke 1 & 2 7 7 0 1

Ke 1& 3 7 7 0 1

Ke 2& 3 7 7 0 1

2. Chapter 47

Tabel 2

Koefisien Realibilitas

Antarjuri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai

Ke 1 & 2 19 18 1 0,94

Ke 1& 3 19 18 1 0,94

Ke 2& 3 19 19 0 1

3. Chapter 48

Tabel 3

Koefisien Realibilitas

Antarjuri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai

Ke 1 & 2 23 23 0 1

Ke 1& 3 23 23 0 1

Ke 2& 3 23 23 0 1

4. Chapter 49

Tabel 4

Koefisien Realibilitas

Antarjuri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai

Ke 1 & 2 27 23 4 0,85

Ke 1& 3 27 25 2 0,92

Ke 2& 3 27 25 2 0,92

5. Chapter 50

Tabel 5

Koefisien Realibilitas

Antarjuri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai

Ke 1 & 2 17 15 2 0,88

Ke 1& 3 17 13 4 0,76

Ke 2& 3 17 15 2 0,88

6. Chapter 51

Tabel 6

Koefisien Realibilitas

Antarjuri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai

Ke 1 & 2 67 63 4 0,94

Ke 1& 3 67 61 6 0,91

Ke 2& 3 67 61 6 0,91

7. Chapter 52

Tabel 7

Koefisien Realibilitas

Antarjuri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai

Ke 1 & 2 40 36 2 0,9

Ke 1& 3 40 38 1 0,95

Ke 2& 3 40 36 3 0,9

- 1 . r i

*."

TABEL KESEPAKATAI\I AIYTAR JURI

NoKategorisasi Pesan

Juri I Juri II Juri IfIAkhlak Akidah Syariah Akhlak Akidah Syariah AkhIak Akidah Syariah

1 v v v2 v v v3 v v v4 v v v5 v v v6 v v v7 v V v8 v v V9 v v v10 v v V1t v v v!2 v v v13 v v Vt4 v v v15 v V v16 v v v17 v v v18 v v V19 v v v20 v v v2t v v v22 v V v23 v v v24 v v v25 v v v26 V v v27 v v v28 v v v29 v v v30 v v v31 v v v32 v v v33 V v v34 v v v35 v v v36 v v V37 v v v

:l

tbJ

NoKategorisasi Pesan

Juri I Juri tr Juri ItrAkhlak Akidah Svariah Akhlak Akidah Svariah Akhlak Akidah Syariah

38 v v v39 v v v40 v v v4L v V v42 v v v43 v v vu v v v45 v v v46 v v v47 v v v48 v v v49 v v v50 v v v51 v v v52 V v v53 v v v54 v v v55 v V v56 v v v57 v v v58 v v v59 v v v60 v V v61 v v v62 v v v63 v v v64 v v v65 v v v65 v v v67 v v v68 v v v69 v v v70 v V v7l v v v72 v V v

7t

v V v

E=u"/

No

Kategorisasi Pesan

Juri I Juri II Juri ItrAkhlak Akidah Syariah Akhlak Akidah Syariah AkhIak Akidah Syariah

74 v v v75 v v v76 v v V

77 v v V

78 v v v79 v v v80 v v v81 v v v82 v v v83 v v v84 v v v85 v v v85 v v v87 v v v88 v v v89 v v v90 v v v91 v v v92 v v v93 v v v94 v v v95 v V v95 v v v97 v v v98 V v v99 v v v100 v V v101 V v v102 V v v103 V v v104 v v v105 v v v106 V v vLO7 V v v108 v V v109 V v v110 v v v111 V v v

:.1-"1#J

NoKategorisasi Pesan

Juri I Juri II Juri ItrAkhlak Akidah Syariah Akhlak Akidah Svariah Akhlak Akidah Syariah

tLz v v v113 v v v114 v v v115 v v v116 v v vLL7 v v v118 v v v119 v v vt20 v v vt2t v v vt22 v v v123 v v vL24 v v v125 v V vt25 v v v127 v v V128 V v vt29 v v v130 v v v131 v v vttz v v v133 v v vL34 v v v135 v v v136 v v vL37 v v v138 v v v139 v v V1/10 v V vt4L V v Vt42 v v vL4? v v v14 v v V145 v v vt46 v V v147 v v v148 v v vt49 v v V

5l."t

NOKategorisasi Pesan

Juri I Juri tr Juri IIIAkhlak Akidah Svariah Akhlak Akidah Svariah AkhIak Akidah Syariah

150 v v v151 v v v152 v v v153 V v v154 v v v15s v v v156 v v vts7 v v v158 v V v159 v v v150 v v V161 v v vL62 v V v163 v v v154 v v v165 v v v166 v v v167 v v v168 V v v169 v v vL70 v v vt7L v V v172 v v vL73 v V vt74 v v v175 v V VL76 v v vt77 V v v178 v v v179 v V v180 v V V181 v v vt'82 v v v183 v v v

'{ ft'u\ Ii

NoKategorisasi Pean

Juri I Juri tr Juri IIIAkhlak Akidah Svariah Akhlak Akidah Syariah Akhlak Akidah Syariah

184 v v v185 V v v185 v v vr87 v v v189 v v v190 v v v191 v v vL92 V v v193 v v v194 v v v195 v v v196 v v v197 V v v198 v v vt99 v v v200 v v v