ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA NOVEL 99 CAHAYA DI...
Transcript of ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA NOVEL 99 CAHAYA DI...
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA NOVEL 99 CAHAYA
DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
Renita Azhari
Nim: 108051000151
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/2013 M
#
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA NOVEL 99 CAHAYA DI LANGITEROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS
SKRIPSIDiajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh
Renita AzhariNIM: 108051000151
Di Bawah Bimbingan,-) a,/ /fu 4*-Drs. Jumroni.M.Si
NIP: 196305151992031006
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAMFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA
1434 HJ20t3 M
N
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul'rAnalisis Isi Pesan Dakwah Pada Novel 99 Cahaya Di
Langit Eropa Karya Ilanum Salsabiela Rais" telah diujikan dalam sidang
munaqasah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta pada 31 Mei 2013. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sadana Komunikasi Islam (S'Kom.I) Program Studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Jakarta. 31 Mei 2013
Sidang Munaqasyah
Sekretaris,
--J-*NIP.
Anggota,
Pembimbing
/1-,---) \ /
/' / \'/./ /2?4 F( L/.
Drs. Jumroni. M.SiNIP.1963051 5199203 1 006
2 198103 1971081
Penguji I,
r971081 NIP. 19730725 2007012 0
v
LEMBAR PERI\IYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya aslisafu persyaratan memperoleh GelarJakarta.
saya yang diajukan untuk memenuhi salahStrata Satu di UIN Syarif Hidayatullah
2.
aJ .
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkansesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jika dikemudian hari terbukti hasil karya ini bukan hasil karya asli saya ataumerupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerimasanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
l"$I t,:il . ' i , ;I ' :l , '
i
ABSTRAK
Renita Azhari
Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya
Hanum Salsabiela Rais
Novel berjudul 99 Cahaya Di Langit Eropa merupakan novel perjalanan yang
sangat populer. Dan masuk ke dalam novel inspiratif yang best seller. Jika dilihat dari
sudut pandang prosafiksi, maka novel ini tergolong ke dalam ukuran cerita yang
begitu luas. Keluasan tersebut ditunjukkan oleh kekompleksan plot, keragaman
karakter, kekompleksan tema, keragaman suasana cerita, dan keragaman latar cerita
yang terciptap ada tulisandari karya Hanum Salsabiela Rais.
Masalah peneliti ini yaitu Analisis Isi Pesan Dakwah Pada Novel 99 Cahaya Di
Langit Eropa dan mengkhususkan penelitian pada perjalanan Hanum selama di kota
Istanbul, dengan dua pertanyaan yakni, Apa saja pesan dakwah yang terkandung
dalam novel 99 cahaya di langit eropa? Dan Apa pesan dakwah yang paling dominan
dalam novel 99 cahaya di langiteropa?
Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian Analisis Isi
(ContentAnalisysis) melalui pendekatan kuantitatif, menurut Barelson Analisis Isi
adalah suatu teknik penelitian yang objektif, sistematis dan menggambarkan secara
kuantitatifisi-isi pernyataan suatu komunikasi. Dalam teknik analis data dibuat
kategorisasi pesan dakwah yang terdapat pada paragraph dalam Novel 99 Cahaya
Dilangit Eropa, kemudian membuat lembar koding yang di isi juri berjumlah tiga
orang yang telah ditetapkan sebelumnya, selanjutnya hasil kesepakatan timjuri
dijadikan sebagai koefisien reabilitas dan terakhir malakukan penghitungan prosentase
mengenai pesan dakwah yang dominan.
Isi pesan dakwah Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela
Rais yaitu pesan-pesan dakwah yang disampaikan mengandung tiga kategori yakni
Akhlak, Aqidah Dan Syari’ah,dan pesan yang paling dominan yaitu pesan Akhlak
85,5 persen, pesan dakwah yang lainnya yaitu pesan dakwah Syariah dengan
perolehan data sebanyak 7,5 persendan yang terakhir pesan Aqidah dengan perolehan
data sebanyak 7 persen
ii
KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Alhamdulillah wa Syukurillah puji syukur penulis panjatkan atas semua
nikmat dan karunia yang Allah berikan selama ini, yang tak henti-hentinya
memberikan kekuatan yang luar biasa disaat penulis merasakan lelah dan jenuh
menghadapi semua kesulitan dalam penyusunan skripsi ini, sehingga skripsi yang
berjudul Analisis Isi Pesan Dakwah Pada Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa
Karya Hanum Salsabiela Rais telah disusun.
Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Rasulullah Nabi
Besar Muhammad SAW yang yang membawa kita dari zaman kegelapan menuju
zaman yang terang benderang dan penuh dengan pengetahuan seperti pada saat ini
dan semoga kita semua mendapat syafaatnya. Amin ya rabbal alamin.
Penulis menyadari bahwa kesempurnaan hanyalah milik Allah semata
karena sesungguhnya tanpa kehendak-nya segala sesuatu tidak mungkin terjadi.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Betapa pun hebatnya manusia, tak ada yang bisa melakukan segala sesuatunya
sendiri tanpa bantuan orang lain. untuk itu perkenankanlah penulis secara khusus
dengan hormat dan bangga menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam
kepada:
1. Bapak Dr. Arief Subhan MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi.
iii
2. Pembantu Dekan Bidang Akademik, Pembantu Dekan Bidang Administrasi
Umum dan Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi.
3. Bapak Drs. Jumroni, MSi, selaku Kepala Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
sekaligus selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah banyak membantu
penulis dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak henti-hentinya meluangkan
waktu, fikiran dan tenaga dalam memberikan arahan dan bimbingan disela-sela
kesibukan beliau.
4. Ibu Umi Musyarofah MA, selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan perkuliahan
ini. terutama dalam pengurusan nilai-nilai kuliah.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
memberikan ilmu, pengalaman dan wawasan serta kontribusi yang tak ternilai
harganya. Semoga menjadi amal ibadah yang tak akan terputus. dan tidak lupa
pula kepada seluruh staff dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, juga
para staff perpustakaan Fakultas maupun Universitas yang telah memberikan
pelayanan kepada penulis selama menjalani studi di kampus.
6. Kepada Azhari Ali ayahanda penulis dan Sriwahyuni Ibunda penulis dan
keluarga besar penulis yang dengan kasih sayangnya tak pernah kenal lelah
dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya dan selalu memberikan
motivasi, doa dan seluruh pengorbanannya baik moril maupun materil.
Sehingga penulis bisa seperti sekarang ini. Jasa kalian tidak dapat terbayar oleh
apapun.
Terima kasih papah mamah,,
iv
7. Kepada yang tercinta Dang Krissandy, yang telah menemani penulis dalam
suka dan duka juga telah memberikan begitu banyak pelajaran dan warna-
warni hidup, thank you so.
8. Teman-teman tersayang D’ Ribet Nur Azhima, Azizatul Aghnia, Ania Febriani
Fasha, Rohmah Afiani, dan Ruri Wulansari. Terima kasih selalu menemani dan
bersabar kepada sahabat kalian yang super bawel ini.
9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2008, Dini Indriani, Lenni Cahyeni,
Nuris Annisa, Iis, Angel, Jati Samudera, M Dhiya Bule, dan teman-teman DN
angkatan XXXI serta KKN Let’s go terima kasih banyak selama ini telah
memberikan dukungan, doa, dan motivasi selama kita menjalani studi di
kampus ini. Semoga jalan hidup yang kita ambil, tidak akan memutuskan
ikatan silaturrahim kita selama ini dan selalu akan tetap baik selamanya. Amin
Allahumma Amin
10. Teman-teman KPI E Multitalent Iqbal Maulana, Rangga Tsabit Iman, Rizka
Khadafi, Muhamad Rizki, Akmal Fauzi dan Dang Krissandy. Yang telah sama-
sama berjuang dalam menempuh pendidikan di UIN Jakarta.
Akhir kata, hanya do’a dan harapan yang dapat penulis panjatkan, semoga
semua kebaikan kalian senantiasa Allah balas dengan limpahan karunia dan
keberkahan bagi kita semua. Amin Amin Yaa Rabbal ‘alamiin…
Jakarta, 31 Mei 2013
Renita Azhari
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang ............................................................................................ 1
B. Pembatasan dan PerumusanMasalah ........................................................... 6
C. Tujuan Penelitian dan ManfaatPenelitian .................................................... 7
D. MetodePeneltian .......................................................................................... 8
E. TinjauanPustaka ........................................................................................ 14
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. PengertianAnalisis Isi ................................................................................ 18
B. PengertianDakwah ..................................................................................... 21
C. PesanDakwah ............................................................................................. 22
D. TujuanDakwah ........................................................................................... 28
E. Novel .......................................................................................................... 30
F. Pengertian Novel Islam .............................................................................. 35
G. Novel Sebagai Media Dakwah ................................................................... 36
BAB III SEKILAS TENTANG NOVEL 99 CAHAYA
DI LANGIT EROPA DAN PENGARANGNYA
A. Novel 99 Cahaya Di LangitEropa ............................................................. 38
B. RiwayatHidupPengarang ........................................................................... 42
C. KaryaPengarang ......................................................................................... 43
D. KomentarTokohMengenai Novel 99 Cahaya Di LangitEropa .................. 47
BAB IV ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NOVEL 99 CAHAYA
DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS
A. PesanDakwahDalam Novel 99 Cahaya Di LangitEropa ........................... 49
B. PesanDakwah Yang DominanDalam 99 Cahaya Di LangitEropa ............ 78
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 81
B. Saran .......................................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 85
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
1. 1.1 Koefisien Realibilitas ........................................................................... 12
2. 4.1 Isi Pesan Dakwah Chapter 46 ................................................................ 47
3. 4.2 Isi Pesan Dakwah Chapter 47......................................................... 51
4. 4.3 Isi pesan dakwah Chapter 48.......................................................... 54
5. 4.4 Isi pesan dakwah Chapter 49 ........................................................... 58
6. 4.5 Isi pesan dakwah Chapter 50 ........................................................... 63
7. 4.6 Isi pesan dakwah Chapter 51 ........................................................... 68
8. 4.7 Isi pesan dakwah Chapter 52 ........................................................... 72
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan zaman yang semakin maju, menjadikan media komunikasi
berkembang pesat, hadirnya beraneka ragam media komunikasi merupakan salah
satu sarana yang sebaiknya dimanfaatkan secara optimal oleh manusia untuk
berkomunikasi, dan tetntunya ummat manusia juga dapat memanfaatkan media
komunikasi sebagai mediator dalam menyampaikan pesan moral yang baik.
Jika ditinjau dari segi prosesnya, kegiatan dakwah juga merupakan salah
satu dari proses komunikasi, dalam bukunya Toto Asmara “ Dakwah merupakan
salah satu proses komunikasi yang paling baik.
Kegiatan dakwah pada saat ini tidak hanya dilakukan dengan penyampaian
melalui lisan saja, dakwah juga dapat disampaikan melalui tulisan, seperti surat
kabar, Koran, majalah, maupun buku-buku cerita, cerpen, novel dan lain-lain.
Namun apapun media, sarana strategi yang dipilih oleh para da‟i dan
da‟iyah tetap berpedoman pada dalil Al-Quran. Dalam Alquran, Allah SWT
memberikan tuntunan berdakwah dengan tiga cara, yakni bil hikmah, mau’izhotil
hasanah wa jaadilhum billati hiya ahsan.
ادع إلى سبيل ربك بالحكمة والمىعظة الحسنة وجادلهم بالتي هي أحسن
2
Artinya :
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik…” (QS An-Nahl: 125).
Begitu pula dengan adanya perintah membaca dalam Al-Quran seperti yang
tertera dalam (Q.S.Al-alaq 1-5)
“(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan. (2) Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (3) Bacalah, dan Tuhanmu
adalah Maha Pemurah. (4) Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam
(alat tulis) (5) Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Di dalam surat tersebut, menjelaskan tentang pentingnya arti tulisan dan
fungsi membaca bagi manusia. Maka para juru dakwah hendaknya mampu
berdakwah dengan lisan dan tulisan.
Namun demikian, diantara sekian banyak pilihan sarana dakwah, salah satu
yang mulai diperhitungkan adalah sastra. Begitu banyak karya sastra yang kita
jumpai saat ini, membahas tentang berbagai masalah dari sudut pandang sosial,
politik, ekonomi, syariah, agama, seni bahkan filsafat. Masing-masing bentuk
karya sastra tersebut memiliki ciri khas sebagai pembedanya.
Berdakwah menggunakan sarana media cetak tentunya membutuhkan
bakat mengarang, karena media cetak merupakan sarana komunikasi tulisan.
Selain bersifat keterampilan praktis, pendekatan ini juga biasa disebut seni.
Novel adalah salah satu hasil karya sastra yang tertulis, sejalan dengan
keinginan manusia untuk memahami masalah melalui hasil karya tulis, maka novel
3
hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai salah satu bentuk komunikasi dengan
media tulisan.
Novel merupakan salah satu buah karya yang dilahirkan dari karya sastra,
novel juga dapat dijadikan media komuniksi untuk menyampaikan pesan yang
tersirat pada tulisan-tulisannya yang tercantum di dalam novel tersebut.
Adapun keunggulan dari karya sastra yaitu mampu memberikan ruang fikir
yang lebih luas untuk sepakat atau tidak sepakat terhadap isi pesan yang
terkandung dalam karya sastra tersebut.
Salah satu sifat yang sangat dominan dari sebuah novel ialah mampu
merubah pandangan hidup ataupun cara berfikir pembacanya, oleh karena itu
novel merupakan salah satu bentuk sarana yang efektif dalam kegiatan berdakwah,
karena pada dasarnya kegiatan dakwah itu adalah kegiatan yang mengubah prilaku
seseorang untuk menjadi yang lebih baik.
Tatkala seseorang pembaca novel menikmati isi dari novel, kemudian ia
menangis maka tangisannya itu adalah hasil dari perjuangan pengarang yang
panjang, dan inilah salah satu bentuk ummat yang berkualitas.
Lebih jauh lagi, ukuran keberhasilan seorang jurnalis Muslim dalam
menorehkan penanya terletak pada adanya perubahan sikap dan perilaku sasaran
dakwah. Oleh karena itu, da’wah bil qalam juga dimaksudkan untuk menghantar
4
pembaca menjadi mahir dan efektif dalam hal menyampaikan gagasan dakwah,
khususnya dalam tulis-menulis atau mengarang1.
Menurut Ir. Hadiyanto. M.Si dalam bukunya membudayakan kebiasaan
menulis, ia mengatakan bahwa kebiasaan menulis (dalam hal ini adalah termasuk
novel) bisa diartikan secara sederhana namun dapat pula ditafsirkan lebih luas, jadi
tidak sekedar menyangkan informasi atau pesan dari bahasa lisan ke bahasa
tulisan. Karena dilihat dari pandangan komunikasi, pertanyaan mengapa kita
menulis dapat ditelusuri dari segi motifasi menulis dan tujuan-tujuan yang paling
hakiki dari komunikasi. Tetapi, masih menurut beliau, apapun motivasinya tulis
menulis selalu berhubungan dengan usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh
seorang penulis untuk mengungkapkan fakta-fakta, perasaan, dan isi pikirannya
secara jelas dan efektif kepada pembaca.
“Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa” merupakan sebuah Novel yang
diangkat dari perjalanan pengarang setelah ia tinggal di Eropa selama 3 tahun.
Awalnya pengarang hanya menyimpannya didalam hati tentang keindahan Eropa,
namun ia merasa berkewajiban untuk menulisnya dalam sebuah karya sastra guna
orang lainpun mengetahui keindahan sesungguhnya yang berada di Negara
Eropa.
Novel ini menceritakan betapa pertautan Islam di Eropa sudah berlangsung
sangat lama dan menyentuh berbagai bidang peradaban. Novel ini juga
memperkenalkan kita pada tempat-tempat ziarah baru, yang ternyata merupakan
1 Suf Kasman, Jurnalisme Universal: Menelusuri Prinsip-Prinsip Da’wah bi Al-Quran dalam
Al-Quran, (Bandung: Teraju.2004), h. 12.
5
misteri tentang Islam. Dan pada akhirnya Eropa bukanlah Eiffel, Mozart
Collosoum, Tembok Berlin maupun negeri yang kaya dengan nuansa romansanya
melainkan tidak lain Eropa adalah tempat ziarah baru bagi umat Islam.
Yang menarik dari Novel ini bukanlah konflik dalam rumah tangga atau
kisah romansa maupun cerita poligami, adalah hal yang biasa ditemui dalam tema-
tema penulisan cerita. Melainkan hal-hal yang baru kita temui dalam sejarah Islam.
Nundi Negara yang kental dengan budaya barat ternyata tersimpan sejuta cerita
baru tentang Islam.
Dengan gaya bahasa yang mudah dipahami, juga istilah- istilah agama
Islam yang mudah dan sering didengar. Pengarang novel yang masuk sebagai
sepuluh wanita yang akan menjadi inspirasi di tahun 20132, membuat novel ini
sagat inspiratif dan tidak menggurui. Pengarang juga mampu menggunakan yang
baik, apalagi jika berkaitan dengan istilah-istilah arsitektur yang menjadi salah satu
keunggulan dalam novel ini yaitu penggunaan arsitektur yang begitu menarik
pembaca. Pengarang mampu mengajak jalan-jalan pembaca ke berbagai tempat
yang belum pernah dikunjungi, dari mulai ke Wina, Granada, Al-hamra, Cordoba
sampai dengan Istanbul.
Pada setiap Novel terkandung sebuah tema dasar yaitu pemikiran penulis
yang disampaikan lewat karya-karyanya. Apabila sebuah novel dimuat dengan
tema-tema dakwah yang dikemas oleh penulisnya dalam bentuk sebuah cerita yang
2 Gembira putra agam, 10 wanita yang menginspirasi di tahun 2013. Diakses pada tanggal 15
November 2012 dari http://id.omg.yahoo.com/blogs/stylefactor/10-wanita-yang-akan-menjadi-inspirasi-
di-tahun-2013:html
6
imajinatif, maka pesan dakwah yang ingin disampaikan oleh penulis dapat
diterima dan dipahami oleh pembacanya.3
“Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa” begitu sarat dengan informasi tak ayal
selain menjadi Best seller Novel ini juga mendapatkan pujian dari beberapa tokoh
seperti BJ Habibie, mantan Presiden Republik Indonesia “ Novel perjalanan ini
menunjukan bahwa kebudayaaan dan teknologi selalu berjalan berdampingan,
saling mengisi, menentukan masa depan suatu peradaban”
Kemampuannya yang seperti ini karena pengarang sendiri merupakan
seorang Jurnalis. Novel ini merupakan karya kedua setelah pengarang
menciptakan Novel yang berjudul Menepak Jejak Amien Rais.
Untuk itu dalam penelitian ini, penulis ingin menganalisa isi pesan yang
terkandung dalam “Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa” karya Hanum Salsabiela
Rais. Yang mengandung nilai dakwah serta memberi pengetahuan bagi para
pembacanya melalui karya tulis yang berjudul “ANALISIS ISI PESAN
DAKWAH PADA NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA
HANUM SALSABIELA RAIS”.
B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Pembatasan dalam penelitian lebih memfokuskan pada pesan dakwah
yaitu pesan Aqidah, Akhlak, Syariah dan penelitian dibatasi pada bagian
3 `Ariwendo Atmowiholo, Mengarang Itu Gampang (Jakarta: PT suberta citra pusaka,1995), h.
69-70.
7
Istanbul dalam “Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa” Karya Hanum Salsabiela
Rais.
2. Perumusan masalah
Adapun perumusan masalah sebagai berikut:
a. Apa saja pesan dakwah yang terkandung dalam “Novel 99 Cahaya Di
Langit Eropa”?
b. Apa pesan dakwah yang paling dominan dalam “Novel 99 Cahaya Di
Langit Eropa”?
C. Tujuan Penelitian Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pemikiran dan permasalahan di atas tujuan dari penelitian ini
adalah:
a. Untuk mengetahui pesan dakwah yang terkandung dalam “Novel 99
Cahaya Di Langit Eropa”.
b. Untuk mengetahui pesan yang paling dominan dalam “Novel 99 Cahaya
Di Langit Eropa”.
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif
pada khasanah keilmuan dalam bidang dakwah melalui media cetak,
khususnya pada penelitian analisis isi pesan dakwah melalui novel.
8
b. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan juru dakwah,
mengenai bagaimana mengemas pesan dakwah menjadi sebuah kemasan yang
menarik dengan pemnafaatan melalui media cetak. Juga setiap Muslim bisa
ikut berperan aktif dalam mengembangkan sarana dakwah.
D. Metode Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode analisis isi, yaitu memperoleh
keterangan dari isi komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambang-
lambang. Analisis isi disebut juga dengan content analysis yang bersifat
kuantitatif, yaitu dengan cara mencatat nilai dua bilangan atau frekuensi untuk
melukiskan berbagai jenis isi yang didefinisikan. Yang akhirnya, definisi
mempunyai isi yang tersurat, yang berarti isi tersebut baru di-coding seperti
apa adanya yang tersirat (tampak), bukan yang dirasakan oleh peneliti4
Metode analisis ini digunakan untuk menelaah isi dari suatu dokumen,
dalam penelitian ini dokumen yang dimaksud adalah “Novel 99 Cahaya Di
Langit Eropa”.
4 Suprayogo Imam dan Tobroni, Metode Penelitian Sosial Agama (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya), cet. ke-2. h.155
9
Menurut Klaus Kripendorf, metode analisis isi ini adalah suatu teknik
penelitian yang dimanfaatkan untuk menarik kesimpulan yang Reflicable (yang
dapat ditiru) dan shohih dari data atas dasar konteksnya.5
2. Subyek Dan Obyek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah “Novel 99
Cahaya Di Langit Eropa” dan sebagai obyek penelitiannya adalah pesan
dakwah yang terdapat dalam novel baik secara tersirat (kontekstual), maupun
tersurat (tekstual)
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Yaitu dengan membaca dan mengamati setiap paragraph pada Bab
II dan Bab IV dalam “Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa”.
b. Wawancara
Yaitu mendapatkan informasi langsung dari responden ataupun
narasumber. Dengan cara face to face atau melalui media perantara. Dalam
hal ini penulis melakukan wawancara kepadaHanum Salsabiela Rais
(penulis “Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa”) melalui email, hal ini
disebabkan oleh jarak dan kesibukan pengarang.
5 Klaus Kripendrof, Analisis Isi Pengantar Teori Dan Metodelogi (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada1993), h. 56.
10
c. Dokumentasi
Yaitu dengan cara mencari data berupa buku, catatan, arsip dan
foto sesuai dengan apa yang bisa dijadikan informasi tambahan bagi
penelitian ini.
4. Pengolahan Data
a. Kategorisasi pesan
Kategorisasi pesan disini merupakan cara penjurian terhadap ajaran
islam yang terkandung pada “Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa”. Ajaran
islam yang dijadikan pesan dakwah itu pada garis besarnya dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu Aqidah, Syariah, dan
Akhlak6.
1) Aqidah
Pengertian aqidah secara terminologi yaitu, wajib dibenarkan
hati dan jiwa menjadi tentram karenanya sehingga menjadi suatu
keyakinan yang teguh dan kokoh, yang tidak mencampuri oleh
keraguan dan kebimbangan. Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada
keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian
aqidah dalam agama maksudnya berkaitan dengan aqidah dengan
adanya Allah dan diutusnya Rasul.
6 Endang Safuddin Anshari, Wawasan Islam (Jakarta:Rajawali,1996), h. 71
11
Aqidah dalam Islam adalah bersifat „Itiqad bathiniyah yang
mencakup masalah-masalah yang erat hubungannya dengan iman.
Adapun rukun iman ada enam:
a) Iman kepada Allah
b) Iman kepada Malaikat-Nya
c) Iman kepada Kitab-kitab-Nya
d) Iman kepada Rasul-rasul-Nya
e) Iman kepada hari akhir
f) Iman kepada qadha dan qadhar
g) Akhlak
Kata akhlak sebenarnya berasal dari Al-Quran, yang berasal
dari kata khlaqo-yakhluqu yang artinya menciptakan. Yang dimaksud
dengan akhlak adalah budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat.
Jadi, akhlak adalah ajaran yang membina mental dan jiwa manusia
untuk mencapai hakikat kemanusiaan yang tinggi. Akhlak dibedakan
menjadi dua yaitu, akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah.
2) Syariah
Yang dimaksud dengan syariah yaitu aturan atau undang-
undang yang diturunkan Allah untuk mengatur hubungan sesama
manusia dengan Tuhannya, mengatur hubungan sesama manusia, dan
hubungan manusia dengan alam semesta. Syariah yaitu yang
berhubungan dengan amal lahir (nyata) dalam rangka mentaati semua
12
peraturan dan hukum Allah dalam mengatur pergaulan hidup antar
sesama manusia.
b. Penjurian / Koder
Pada tahapan data peneliti menampilkan pesan dakwah berdasarkan
kategorisasi secara sistematik yang terdiri dari aqidah, syariah dan akhlak
melalui penilaian juri. Data yang dapat dinilai oleh juri tersebut akan
diamati dan dianalisis, dihitung lalu deberikan nilai untuk mengetahui
distribusi frekuensi masing-masing dan termasuk mengetahui koefisien
reabilitas setiap juri, yaitu juri I dan juri II, juri I dan juri III, dan juri II dan
juri III.
Agar penelitian ini relevan dengan masalah yang dirumuskan dan
sistematik. Maka peneliti mewancarai tiga orang juri, yaitu Hj. Etty
Sumiyati, Abraham Zaki Zulhazmi, dan Nurul Fachri. Peneliti memilih
ketiga juri tersebut, karena mereka dinilai kredibel dan memahami materi-
materi ajaran Islam.
Untuk mempermudah juri dalam menganalisis dialog terdapat
dalam setiap paragraph inti dalam “Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa”.
maka peneliti membuat table berdasarkan kategorisasi secara sistematik
yang didalamnya mengandung muatan nilai aqidah, syariah dan akhlak.
Untuk mengetahui sebenarnya pesan apa yang ingin disampaikan oleh
pengarang novel tersebut.
13
Adapun rumus yang dipakain yaitu menggunakan rumus dari Holstry
(1969: 17-150)7: koefisien reabilitas __2M__
N1-N2
Keterangan : 2M = nomor yang sama antara juri
N1, N2 = Jumlah item yang dibuat oleh tim juri
Komposit reabilitas: _N (X antar juri )_
1 + (N1) (X antar juri)
Keterangan : N = Jumlah juri
X = rata koefisien reabilitas juri
Tabel 1.1
Koefisien Realibilitas ANTAR
JURI
PARAGRAF KESEPAKATAN
JURI
KETIDAKSEPAKATAN
JURI
NIL
AI
1 & 2 200 185 15 0.92
1& 3 200 185 15 0.92
2& 3 200 186 14 0.93
Nilai rata – rata ( x) = 2.77 : 3 = 0.923
Untuk mengukur rata-rata perbandingan nilai dari keputusan antar juri dilihat
dari hasil perhitungan dengan rumus komposit reliabilitas yaitu :
Komposit reabilitas : _3 X 0.923
1 + ( 2 ) ( 0.923 )
7 Jumroni, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), cet ke-1
h.76.
14
: 2.77
2.85
: 0.97
5. Teknik Analisa Data
Dalam penentuan reability of coding menunjukan pada pengertian
konsistensi peneliti atas coder, salah satu cara memperkirakan reability dari
data coding yang dilakukan dengan dua atau tiga coder, untuk data yang sama
agar memungkinkan dilakukan perhitungan intercoder realibity suatu analisis
isi.8
6. Tehnik Penulisan
Untuk keperluan skripsi, penulis mengacu pada buku Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (skripsi, Tesis dan Disertasi) UIN Syahid Jakarta
(Jakarta: Penerbit CeQda, 2007).
E. Tinjauan Pustaka
Judul penelitian yang diteliti ini sudah banyak sekali yang memiliki
kesamaan dalam penelitian yaitu mengenai analisis isi pesan dakwah dalam sebuah
novel berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis di perpustakaan Fakultas
Ilmu Dakwh Dan Ilmu Komunikasi maupun di Perpustakaan Utama Universitas
Islam Negeri Jakarta, maka penulis menemukan beberapa judul skripsi yang
menggunakan metode yang sama, antara lain :
8 Wardi Bahtiar, Metodologi Penelitian Dakwah (Jakarta: Logos, 1997), h. 47
15
1. Analisis isi Pesan Dakwah Dalam Novel Diatas Sajadah Cinta Karya
Habiburrahman El-Shirazy, ditulis oleh Zakiyah Fiddin, 2008. Skripsi ini
membahas tentang novel karya Habiburrahman El-Shirazy yaitu diatas
Sajadah Cinta ini terdapat 38 judul, namun yang diteliti hanya dari sample
bilangan ganjil dari 38 cerita maka hanya diteliti 19 judul. Dan
menganalisisnya perbab dan perdialog.Dalam kategori pesan, Zakiyah
Fiddin membagi menjadi 3 kategori yaitu Aqidah dengan sub kategoti
Iman Kepada Allah. Iman Kepada Malaikat, iman Kepada Kitab, Iman
Kepada Rasul, Iman Kepada Hari Akhir, Iman Kepada Qadha Dan Qadhar.
Sedangkan Akhlak dengan sub kategori akhlak sesama manusia, akhlak
manusia terhadap tuhan. Selanjutnya Syariah dengan sub kategori Ibadah
Dan Muamalah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
dimana skripsi ini membahas pesan dakwah yang paling dominan dalam
novel diatas Sajadah Cinta yaitu aqidah dengan prosentase 53,63%
selanjutnya akhlak dengan prosentase 26,31 % sedangkan syariah
prosentasenya 5, 26%
2. Analisis isi pesan dakwah dalam novel “Gadis Pantai “ karya Pramoedya
Ananta Toer, ditulis oleh Toni Sultoni, 2007 membahas pesan dakwah
yang paling dominan yaitu aqidah 38,1%, akhlak 28,6% dan syariah
11,2%.
3. Analisis isi pesan dakwah pada novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi
hasil pengelolahan data keseluruhannya sub judul yang diteliti, dapat
16
diketahui pesan dakwah yang dominan dalam 94 novel ini adalah pesan
akhlak yaitu dengan perolehan data sebanyak 86,5%, pesan dakwah yang
kedua yang dominan yaitu pesan akidah yaitu dengan perolehan data
sebanyak 7,57% dan yang terakhir pesan dakwah syariah dengan
perolehan data sebanyak 5,95%.
Dari sekian banyak skripsi yang membahas analisis isi pesan dakwah tidak satupun
penulis menemukan skripsi yan membahas Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam
Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa.
Dapat disimpulkan bahwa penulis ialah orang pertama yang mengangkat
“Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa”sebagai subyek penelitian.Oleh karena itu
penulis megajukan judul Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam “Novel 99 Cahaya Di
Langit Eropa” KaryaHanum Salsabiela Rais.
F. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan ini, penulis akan membahas lima Bab, yang masing-
masing Bab terdiri dari beberapa sub bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Membahas latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, serta sistematika
penulisan.
17
BAB II TINJAUAN TEORITIS
Membahas tentang kerangka teori mengenai pengertian analisis isi, pengertian
dakwah, pesan dakwah, materi dakwah, pengertian Novel, Novel Islam dan Novel
sebagai media dakwah.
BAB III GAMBARAN UMUM “NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT
EROPA”
Menjelaskan tentang objek penelitian, berupa penjelasan tentang “Novel 99
Cahaya Di Langit Eropa” dan menjelaskan tentang pengarang “Novel 99 Cahaya
Di Langit Eropa”, Hanum Salsabiela Rais.
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS ISI PESAN DAKWAH
Membahas tentang pesan dakwah dalam “Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa”
(Aqidah, Syari‟ah, Akhlak). Dan isi-isi pesan dakwah yang paling dominan dalam
“Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa”.
BAB V PENUTUP
Tentang kesimpulan dan saran-saran. Pada bagian terakhir ini, peneliti akan
membaginya pada kesimpulan dari peneliti dan hasil penelitian serta saran-saran
untuk berbagai pihak yang terkait dalam penelitian ini.
18
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Analisis Isi
Metode analisis isi sangat tepat digunakan dalam bidang ilmu komunikasi
karena yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah isi pesan yang disampaikan
oleh suatu media komunikasi prosedur kerja metode yang disampaikan oleh suatu
media komunikasi prosedur kerja metode ini hampir sama dengan metode survei
yang menjadi objek penelitiannya. Pada metode survei yang menjadi objek
penelitiannya adalah individu atau orang, sedangkan pada metode analisis isi, yang
menjadi objek analisisnya adalah isi pesan1.
Atherton dan Klemmack (1982) mendefinisikan analisis isi sebagai studi
tentang arti komunikasi verbal. Bahan yang dipelajari dapat berupa bahan yang
diucapkan atau bahan tertulis. Biasanya peneliti tertarik akan ide atau sikap dan
tidak dengan pengetahuan, kinerja atau tingkah laku atau keadaan mental.
Barelson mendefinisikan kajian isi sebagai teknik penelitian untuk
keperluan mendeskripsikan secara objektif, sistematis dan komunikatif tentang
manifestasi komunikasi2.
Klaus Krippendorf mendefinisikan analisis isi sebagai teknik penelitian
yang dimanfaatin untuk menarik kesimpulan yang reflisikatif (yang dapat ditiru)
dan shohih dari data atas dasar konteksnya3.
1 Jumroni, Metode Penelitian Komunikasi (Jakarta:jakarta Press,2006), cet. ke-1,h. 68
2 Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian (Jakarta:1999), cet ke-1, h.13
19
Metode Content Analysis atau Analisis Isi konvensional dikalangan ilmuan
sosial, khususnya peneliti media amat populer keberadaannya karena merupakan
suatu metode yang amat efisisen untuk menginvestigasi isi media baik yang
tercatat maupun yang berbentuk broadcast4.
Analisis isi adalah sebuah metode yang relatif mudah dalam kajian-kajian
yang sederhana, ia tidak lebih dari perhitungan dan fenomena, namun karya-karya
terbaik yang menggunakan data empiris analisis isi yang terpercaya dapat
menghasilkan kontribusi-kontribusi yang penting dan bernilai bagi pemahaman
kita terhadap teks-teks media. Analisis isi yang kuat menyediakan data terpercaya
untuk mendukung analisis interpretatif5.
Berikut ini adalah tahapan-tahapan penulisan dalam menganalisa data:
1) Melakukan kategorisasi terhadap novel.
2) Memasukan data ke dalam lembar koding sesuai dengan ketegori yang
telah ditentukan
3) Menentukan koder untuk mengisi lembar koding
4) Kemudian melakukan penghitungan, mendeskripsikan data yang telah
diperoleh berdasarkan tema yang ditentukan dan kemudian, ditarik
kesimpulan mengenai tema yang paling banyak muncul.
3 Klaus Krippendorf, Analisis Isi Pengantar Teori Dan Metodelogi (PT.Remaja Graffindo
Persada,Jakarta:1993), h. 56 4 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif Metodelogis Ke Arah Ragam Varian
Kontemporer (Jakarta, PT Raja GrafindoPersada:2004), cet.ke-4, h. 133 5 Jane Stokes, How To Do Media and Cultural Studies (Yogyakarta: PT Bentang
Bostikom,2006), cet.ke-1
20
Ada beberapa prinsip pada Analisis isi yaitu :
a) Prinsip Sistematik
Ada perlakuan prosedur yang sama pada semua isi yang dianalisis.
Periset tidak dibenarkan hanya pada isi yang sesuai dengan perhatian dan
minatnya, tetapi harus pada keseluruhan isi yang telah ditetapkan untuk
diriset.
b) Prinsip Objektif
Hasil analisis tergantung pada prosedur riset bukan pada orangnya.
Kategori yang sama bila digunakan untuk isi yang sama dengan prosedur
yang sama, maka hasilnya harus sama, walaupun risetnya berbeda.
c) Prinsip Kuantitatif
Mencatat nilai-nilai bilangan atau frekuensi untuk melukiskan
berbagai jenis isi yang didefinisiskan. Di artikan juga sebagai prinsip
digunakannya metode dedukatif.
d) Prinsip Isi Yang Nyata
Yang diriset dan dianalisis adalah isi yang tersurat (tampak) bukan
makna yang dirasakan periset. Perkara hasil akhir dari analisis nanti
menunjukan adanya sesuatu yang tersembunyi, hal itu sah-sah saja. Namun
semuanya bermula dari analisis terhadap isi yang tampak.6
6 Rahmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 229
21
B. Pengertian Dakwah
Kata dakwah berasal dari bahasa arab dakwah dan kata daa’a yad’u yang
berarti panggilan, ajakan dan seruan. Pengertian dakwah sering ditinjau dari segi
yakni secara etimologi dan terminologi, adapun secara terminologi menurut
beberapa ahli yang diantaranya H.M.Arifin mengatakan dakwah adalah kegiatan
menyeru, baik dalam bentuk lisan dan tulisan, maupun tingkah laku dan lain
sebagainya yang dilakukan secara individual atau kelompok. Supaya timbul dalam
dirinya suatu pengetahuan kesadaran, sikap penghayatan serta pengalaman
terhadap ajaran agama, sebagai pesan yang disampaikan kepada mereka tanpa
unsur paksaan.
Dakwah menurut H.S.M.Nasradudin Latif yaitu setiap aktifitas dengan
tulisan maupun lisan bersifat menyeru, mengajak, memanggil maupun lainnya
untuk beriman dan menaati Allah Swt, sesuai dengan garis-garis aqidah dan
syariah serta akhlak islamiyah7.
Dakwah adalah suatu proses upaya mengubah sesuatu situasi kepada situasi
lain yang lebih baik sesuai ajaran islam, atau proses mengjaka manusia kepada
situasi lain yang lebih baik sesuai ajaran Islam, atau proses mengajak manusia ke
jalan Allah yaitu al-Islam8.
7 Nasarudin Latif, Teori dan Praktek Dakwah Islamiyah (Jakarta:Firma Dara), h.11
8 Bachtiar Wardi, Metode Penelitian Ilmu Dakwah (Logos wacana Ilmu,1997), cet.ke-1, h.31
22
C. Pesan Dakwah
Pesan dalam ajaran Islam adalah perintah, nasehat, permintaan, amanah
yang harus disampaikan kepada orang lain. Sedangkan pesan dakwah adalah
semua pernyataan yang bersumber dari al-quran dan al-hadist baik secara tertulis
maupun bentuk-bentuk pesan risalah9.
Pesan dakwah itu dapat dibedakan dalam dua kerangka besar yaitu:
a) Pesan dakwah yang memuat hubungan manusia dengan khalik (habluminallah)
yang akan berorientasi kepada kesalehan individu.
b) Pesan dakwah yang memuat hubungan manusia dengan manusia
(habluminannas) yang akan menciptakan kesalehan sosial.
Menurut Onong Uchana Efendy, pesan dakwah adalah seperangkat lambang
bermakna yang disampaikan oleh komunikator. Lambang yang dimaksudkan disini
adalah bahasa, isyarat, gambar, warna dan sebagainya yang secara langsung
menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan. Bahasa
yang paling banyak digunakan dalam komunikasi adalah jelas, karena hanya
bahasalah yang mampu menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain10
.
Maddah (materi dakwah) adalah masalah isi pesan atau materi yang
disampaikan da’i pada mad’u dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi massa
dakwah adalah ajaran islam itu sendiri. Oleh karena itu, membahas yang menjadi
dakwah adalah membahas ajaran islam itu sendiri sebab, semua ajaran islam yang
9Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah (Jakarta: Gaya Media Pratama:1997), h.43
10Onong Uchan Efendy, Ilmu Komunikasi teori dan praktek (Bandung: Remaja Rosda
Karya,1991), cet ke-8, h.18
23
sangat luas itu biasa dijadikan maddah dakwah islam. Akan tetapi, ajaran islam
yang dijadikan maddah dakwah itu pada garis besarnya dapat dikelompokkan
menjadi tiga kelompok yaitu Aqidah, Syariah, dan Akhlak11
.
1. Aqidah
Pengertian aqidah secara terminologi yaitu, wajib dibenarkan hati dan
jiwamenjadi tentram karenanya sehinggamenjadi suatu keyakinan yang teguh
dan kokoh, yang tidak mencampuri oleh keraguan dan kebimbangan. Aqidah
artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil
keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya berkaitan
dengan aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya Rasul
Aqidah dalam Islam adalah bersifat „Itiqad bathiniyah yang mencakup
masalah-masalah yang erat hubungannya dengan iman. Adapun rukun iman
ada enam:
a. Iman kepada Allah
Yakni percaya dengan sepenuh hati akan ke-Esaan dan eksistensi
Allah, meyakini kekuasaan bahwa Dia yang menciptakan semua makhluk,
tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain, semua hidup dan perbuatan
manusia hanyalah dilakukan untuk mencari ridho Allah.
b. Iman kepada Malaikat-Nya
Beriman kepada malaikat berarti meyakini bahwa Allah
mempunyai Malaikat-malaikat. Allah jadikan mereka dari cahaya,
11
Endang Safuddin Anshari, wawasan islam (Jakarta: Rajawali,1996), h.71
24
diciptakan untuk senantiasa taat kepada-Nya dan tidak pernah
membangkang terhadap apa saja yang diperintahkan Allah kepada mereka,
senantiasa mengerjakan semua perintah-Nya, terus-menerus bertasbih
kepada Allah siang dan malam, tidak ada yang mengetahui jumlah mereka
kecuali Allah, dan Allah membebankan kepada mereka berbagai tugas yang
berbeda-beda. Allah berfirman:
“Akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari
kemudian, malaikat-malaikat.”(QS.Al-Baqarah: 177).
c. Iman kepada Kitab-kitab-Nya
Beriman dengan semua kitab yang diturunkan kepada para rasul
merupakan rukun ketiga dari rukun iman yang enam. Allah telah mengutus
para Rasul dengan membawa kebenaran yang nyata, dan Dia turunkan
bersama mereka kitab-kitab sebagai rahmat bagi hamba-Nya dan sekaligus
sebagai petunjuk bagi mereka demi tercapainya kebahagiaan hidup dunia
dan akhirat, dan sebagai pedoman hidup dan hakim antara mereka dalam
masalah-masalah yang mereka perselisihkan. Allah berfirman:
“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa
bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Alkitab
dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan
keadilan.”(QS.Al-Hadid: 25).
d. Iman kepada Rasul-rasul-Nya
Beriman kepada rasul adalah salah satu rukun iman, dimana
tidak sah iman seseorang tanpa beriman kepada para rasul. Maksud
25
beriman kepada rasul adalah meyakini secara pasti bahwa Allah
subhanahu wataala mempunyai rasul-rasul, mereka sengaja dipilih Allah
untuk menyampaikan risalah-Nya. Barangsiapa mengikuti mereka maka
mendapat petunjuk dan barangsiapa yang mengingkarinya maka tersesat.
Dan mereka para rasul telah menyampaikan semua yang telah diturunkan
Allah kepada mereka secara jelas. Mereka telah menunaikan semua
amanah, membimbing umat dan berjuang di jalan Allah dengan sebenar-
benarnya, menegakkan hujjah, tidak ada sedikitpun isi risalah yang
diganti atau diubah atau disembunyikan mereka. Kita wajib beriman
dengan semua rasul baik yang disebutkan namanya atau yang tidak
disebutkan, dan setiap rasul yang datang pasti membawa berita tentang
kedatangan rasul setelahnya dan rasul yang datang sesudahnya
membenarkan rasul-rasul sebelumnya.
e. Iman kepada hari akhir
Beriman kepada hari akhirat yaitu meyakiniakan berakhirnya
kehidupan dunia ini dan setelah itu akan memasuki alam lain, dimulai
dengan kematian dan kehidupan alam kubur untuk kemudian terjadinya
hari kiamat dan selanjutnya adalah kebangkitan (dari kubur),
dikumpulkan di padang mahsyar dan diputuskan ke surga atau neraka.
Iman kepada hari akhirat merupakan salah satu rukun Iman yang tidak
sempurna keimanan seseorang tanpanya, barangsiapa yang
mengingkarinya maka dia telah kafir. Allah berfirman:
26
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timurdan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi sesungguhnyakebajikan itu ialah beriman kepada
Allah dan harikemudian.”(QS.Al-Baqarah: 177).
f. Iman kepada qadha dan qadhar
Yaitu meyakini akan berakhirnya kehidupan dunia ini dan
setelah itu akan memasuki alam lain, dimulai dengan kematian dan
kehidupan alam kubur untuk kemudian terjadinya hari kiamat dan
selanjutnya adalah kebangkitan (dari kubur), dikumpulkan di padang
mahsyar dan diputuskan ke surga atau neraka. Iman kepada hari akhirat
merupakan salah satu rukun Iman yang tidak sempurna keimanan
seseorang tanpanya, barangsiapa yang mengingkarinya maka dia telah
kafir.
2. Akhlak
Kata akhlak sebenarnya berasal dari Al-Quran, yang berasal dari kata
khlaqo-yakhluqu yang artinya menciptakan. Maka akhlak berarti segala sikap
dan tingkah laku manusia yang datang dari pencipta (Allah Swt). Sedangkan
menurut Al-ghazali akhlak diartikan sebagai suatu sifat yang tetap pada
seseorang yang mendorong untuk melakukan perbuatan yang mudah tanpa
membutuhkan sebuah pemikiran. Secara garis besar akhlak terbagi menjadi:
a. Akhlak Mahmudah
b. Akhlak Mazmumah
27
3. Syariah
Yang dimaksud dengan syariah yaitu aturan atau undang-undang yang
diturunkan Allah untuk mengatur hubungan sesama manusia dengan
Tuhannya, mengatur hubungan sesama manusia, dan hubungan manusia
dengan alam semesta. Syariah yaitu yang berhubungan dengan amal lahir
(nyata) dalam rangka mentaati semua peraturan dan hukum Allah dalam
mengatur pergaulan hidup antar sesama manusia. Secara etimologis Syariah
berarti jalan. Syariah adalah segala yang diturunkan oleh Allah Swt kepada
nabi Muhammad saw berbentuk wahyu di dalam Al-Quran dan sunnah.
Syariah yang mencakup pengertian dalam hukum-hukum yang berdalil pasti
dan tegas tertera dalam Al-Quran dan hadits shahih atau ditetapkan denagn
ijma.
1) Ibadah (dalam arti sempit) meliputi:
a) Thaharah
b) Sholat
c) Zakat
d) Shaum (puasa)
e) Haji bila mampu.
2) Muamalah (dalam arti luas) meliputi:
a) Al-qununul khas (hukum perdata),
b) Muamalah (hukum naga)
c) Munakahat (hukum ukah)
28
d) Waratsha (hukum waris)
e) Al-qununul „am (hukum public)
f) Hinayah (hukum pidana)
g) Khilafah (hukum negara)
h) Jihad (hukum perang dan damai)
Materi dakwah yang harus disampaikan Da‟i meliputi tauhid atau aqidah sebagai
landasan utama ilmu dan amal prilaku ajaran ini bersumber dari Al-Quran dan
Hadist, budaya yang sudah tersusun sebagai system budaya yang bersumber dari
Al-Quran dan Hadist serta alam raya akhlak yang bersumber daru Al-Quran dan
al-Hadits serta ilmu tentang perilaku (behavior knowledge) yang bersumber dari
Al-Quran dan Hadits dan alam raya. Behavior knowledge ini mencakup ilmu-ilmu
praktis sebagai operasionalisasi value dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang
abstrak.
Da’i menyampaikan materi dakwah melalui metoda bil hal, seminar,
diskusi, ceramah, tulisan, obrolan, seni, sesuai dengan kemampuanya12
.
D. Tujuan dakwah
Tujuan pelaksanaan dakwah ada dua yaitu:
a. Tujuan langsung yakni ditujukan langsung kepada masyarakat agar
melaksanakan perintah Allah Swt dan menjauhi larangannya.
12
Bachtiar Wardi, Metode Penelitian Ilmu Dakwah (Logos wacana Ilmu,1997), cet.ke-1, h.39
29
b. Tujuan tidak langsung, yaitu dengan membentuk kader-kader da‟i baik melalui
jenjang pendidikan formal maupun non formal, sehingga mereka dapat
diterjunkan dalam masyarakat13
.
Jadi tujuan dakwah adalah mempertemukan kembali fitrah manusia dengan agama
atau menyadarkan manusia supaya mengakui kebenaran Islam dan amau
mengamalkan ajaran Islam sehingga menjadi orang baik14
. Tujuan dakwah adalah
mencapai masyarakat yang adil dan makmur serta mandapat ridha Allah Swt15
.
Dakwah hakikatnya adalah upaya untuk menumbuhkan kecenderungan dan
ketertarikan. Menyeru seseorang pada agama islam maknanya adalah anda
berupaya untuk menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan pada apa yang
anda serukan, yakni islam. Oleh karena itu, dakwah islam tidak hanya terbatas
pada aktivitas lisan semata, tetapi mencakup seluruh aktifitas lisan atau perbuatan
yang ditujukan dalam rangka menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan pada
islam. Dengan demikian dakwah islam dijalankan melalui aktivitas lisan (lisan al-
hal) dan aktivitas perbuatan (lisan al-maqal). Komitmen seorang Muslim dengan
dakwah Islam mengharuskan dirinya untuk memberikan “contoh yang hidup” dari
apa yang diserukan melalui lisannya sekaligus memberikan gambaran islam sejati
melalui keterikatannya secara benar dengan islam itu sendiri16
.
13
Sudirman, Problematika Dakwah Islam Di Indonesia (Jakarta: PDII, 1979), h.47 14
Hasanudin, Hukum Dakwah;Tinjauan Aspek Hukum dalam berdakwah di indonesia, h.35 15
Bachtiar Wardi, Metode Penelitian Ilmu Dakwah (Logos wacana Ilmu,1997), cet.ke-1, h.37 16
Mahmud Ahmad, Dakwah Islam (Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2002), h. 13
30
E. Novel
1. Pengertian Novel
Secara Istilah Novel banyak diartikan oleh para ahli. Menurut Abdullah
Ambary, “Novel ialah cerita yang menceritakan suatu kejadian luar biasa dari
kehidupan pelakunya yang menyebabkan perubahan sikap hidup atau
menentukan nasibnya17
.
Dalam The American College Dictionary bahwa Novel adalah suatu
cerita prosa yang fiktif dalam panjang yang tertentu, yang melukiskan para
tokoh, gerak serta dengan adegan nyata representatif dalam suatu alur atau
suatu keadaan yang kacau atau kusut18
. Dalam bahasa jerman istilah Novel
yaitu Novelle dan secara harfiah Novelle berarti barang baru yang kecil dan
kemudian diartikan sebagai cerita yang pendek dalam bentuk prosa.19
Dalam pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Novel adalah suatu
rangkaian cerita tersendiri dari beberapa peristiwa seseorang dengan orang-
orang disekelilingnya yang menonjolkan watak dan sifat masing-masing
tokoh20
.
Sastra merupakan produk masyarakat, ia sendiri merupakan persoalan
masyarakat jadi karya sastra ada keterkaitan antara sastrawan, sastra dan
masyarakat. Adanya selogan seni adalah cerminan masyarakat, ini berarti
17
Abdullah Ambary, Inti Sari sastra Indonesia (Bandung:Djantikan. 1983), h.61 18
Tarigan, Henry Guntur, prisip-prinsip dasar sastra h.164 19
Mursiyanto, Burhan. Teori pengkajian fiksi (Yogyakarta: Gajah mada University Press.
2000), h.9 20
Suprapto, Kumpulan Istilah dan Apresiasi sastra bahasa Indonesia (Surabaya Indah,1993),
h.53
31
bahwa sastra mencerminkan persoalan sosial yang ada dalam masyarakat dan
kalau pengarang mempunyai taraf kepekaan yang tinggi, karya sastranya dapat
mencerminkan kritik sosial yang sangat berarti dalam kehidupan.
Novel memiliki unsur-unsur pembangunan yang menyebabkan karya
sastra itu hadir sebagai karya sastra. Unsur itu adalah unsur intrinsik dan unsur
ektrinsik.
2. Unsur Intrinsik Dalam Novel
Unsur intrinsik dalam novel adalah unsur-unsur yang (secara langsung)
turut membangun cerita.Kepaduan antar berbagi unsure intrinsic inilah yang
membuat sebuah novel terwujud. Unsur yang dimaksud antara lain:
1. Tema
Menurut Seharbech (Aminuddin, 2000: 91) bahwa istilah tema
berasal dari bahasa lain yang berarti “tempat meletakkan suatu perangkat”.
Disebut demikian karena tema adalah ide yang mendasari suatu cerita
sehingga berperan juga sebagai pangkal telak pengarang dalam
memaparkan karya fiksi yang dicipakannya.
Menurut Nurgiyanto, tema dapat dipandang sebagai dasar cerita,
gagasan dasar umum, sebuah karya Novel21
. Gagasan dasar umum inilah
yang tentunya telah ditentukan sebelumnya oleh pengarang yang
diperlukan untuk mengembangkan sebuah cerita.
21
Nurgiyanto Burhan, Teori penggkajian fiksi (Yogyakarta: Gajah Mada University
Press:2007), h.70
32
Selanjutnya Nardjo dan Saini (1997;56) memandang bahwa tema
adalah sebuah ide cerita. Pengarang dalam menulis ceritanya bukan
sekedar mau bercerita, melainkan mau mengatakan sesuatu pada
pembacanya.
Dengan demikian, tema dapat dipandang sebagai dasar cerita,
gagasan dasar umum, sebuah karya Novel, gagasan dasar umum inilah
yang tentunya telah ditentukan sebelumnya oleh pengarang yang
dipergunakan untuk mengembangkan cerita. Dengan kata laincerita
tentunya akan „setia‟ mengikuti gagasan dasar umum yang telah ditetapkan
sebelumnya sehingga berbagai unsur instrinsik lain seperti penokohan,
pelataram, dan penyudutvpandangan diusahakan mencerminkan gagasan
dasar umum tersebut.22
2. Alur atau plot
Menurut Atanton mengemukakan bahwa alur atau plot adalah cerita
yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan
secara segala akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan
terjadinya peristiwa yang lain23
.
22
Ibid h.70 23
Ibid h.113
33
Aminuddin mengutarakan bahwa plot atau alur adalah rangkaian
cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin
suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita24
.
3. Penokohan
Menurut Nurgiyanto istilah-istilah seperti tokoh dan penokohan,
watak dan perwatakan, atau karakter dan karakterisasi25
. Istilah tersebut
merupakan istilah yang sama yang dipergunakan dalam penokohan. Istilah
tokoh merajuk pada orangnya, dan pelaku cerita.
Penokohan menurut Jones adalah pelukisan gambaran yang jelas
tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Tokoh dapat
dibedakan menjadi dua yaitu tokoh sentral dan tokoh bawahan. Tokoh
sentral adalah tokoh yang banyak mengalami peristiwa dalam cerita.
Tokoh sentral dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Tokoh protagonist, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan positif
atau menyampaikan nilai-nilai positif. Biasanya tokoh ini diperankan
oleh tokoh utama yang digambarkan selalu bersifat baik, sabar dan
nyaris sempurna.
2) Tokoh antagonis, yaitu tokoh yang memiliki perwatakan negatif. Tokoh
ini digambarkan sebagai orang jahat, dan bertentangan dengan
protagonist.
24
Aminuddin. Pengantar Apresiasi Karya Sastra (Bandung: Sinar Baru Aalgesindo 1987),
h.83 25
Nurgiyanto Burhan, Teori penggkajian fiksi (Yogyakarta:Gajah Mada University
Press:2007), h.164
34
Tokoh bawahan adalah tokoh-tokoh yang pendukung atau membantu tokoh
sentral. Tokoh bawahan dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1) Tokoh andalan, yakni tokoh bawahan yang menjadi kepercayaan tokoh
sentral (baik protagonist ataupun antagonis).
2) Tokoh tambahan yakni tokoh yang sedikit sekali memegang peran
dalam peristiwa cerita. Tokoh ini hanya pendukung atau selingan
sekilas yang tidak berperan banyak.
3) Tokoh lataran yakni tokoh yang menjadi bagian atau berfungsi sebagai
latar cerita saja. Misalnya pendukung latar suatu daerah makan tokoh
latar ini muncul hanya untuk membantu menggambarkan daerah
tersebut.
4. Latar Atau Setting
Latar atau Setting menyangku tempat, waktu, dan situasi yang
mendukung dalam suatu cerita26
. Menurut Abrams latar atau setting adalah
landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan dan lingkungan
social tempat terjadinya peristiwa yang diceritakan.
5. Sudut Pandang Atau Point of View
Sudut pandang merupakan strategi, teknik, siasat yang akan secara
sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya.
26
Nurgiyanto Burhan, Teori Penggkajian Fiksi (Yogyakarta: Gajah Mada University
Press:2007), h.216
35
Menurut Wiyanto mengemukakan sudut pandang adalah posisi pencerita
(pengarang) terhadap kisah yang diceritakannya.
Menurut Aminuddin titik pandang adalah cara pengarang menampilkan
para pelaku dalam cerita yang dipaparkannya.
6. Gaya Bahasa
Gaya Bahasa adalah cara khas dalam menyampaikan pikiran dan
perasaan. (Cara khas itu dapat berupa kalimat-kalimat yang dihasilannya
menjadi hidup. Istilah gaya menurut Aminuddin diangkat dari istilah
diangkat dari istilah Stylr yang berasal dari bahasa latin stillus yang
mengandung arti leksikal “alat untuk menulis”. Gaya mengandung
pengertian cara seorang pengarang menyampaikan gagasannya dengan
menggunakan media bahasa yang indah dan harmonis serta mampu
menuansakan makna dan suasana yang dapat menyentuh daya intelektual
dan emosi pembaca.
F. Pengertian Novel Islam
Yaitu sebuah Novel yang memiliki unsur-unsur kaidah islam, kasih sayang
islam, dan indahnya Islam. Serta adanya petunjuk pada jalan kebenaran yang
hakiki, yaitu kebenaran kepada Allah SWT. Adapun nilai-nilai dakwah yang
dimasukan seperti Aqidah, Akhlak dan Syariah.
Sunarwoto Promo Lesogno, mengartikan sastra islam dalam tiga bagian yaitu:
36
1. Sastra islami adalah karya yang menampilkan persoalan (tema) dan latar
belakang dunia islam. Tidak hanya dalam konteks Indonesia, tetapi dunia
islam secara universal.
2. Sastra islami adalah karya yang menampilkan tokoh-tokoh islam yang
berjuang memperjuangkan ke-Islamannya.
3. Para penulis adalah orang-orang Islam
G. Novel Sebagai Media Dakwah
Di era saat ini, ada banyak media yang bisa dijadikan sebagai sarana
dakwah. Selain media massa, seperti Koran, Majalah, Radio dan Televisi, ada juga
sarana lain yang cukup efektif, yakni melalui Buku. Melihat animo masyarakat
yang mulai menyukai buku sebagai sumber ilmu pengetahuan, menjadikan dakwah
melalui Buku sebagai alternatif yang cukup representatif27
.
Kebutuhan media untuk menyampaikan pesan dakwah sangat urgent
sekali, seperti yang diungkapkan oleh M.Bahri Ghazali “Kepentingan dakwah
terhadap media atau alat sangat urgent sekali, sehingga dapat dikatakan dengan
menggunakan media, dakwah akan mudah dicerna dan diterima oleh komunikan
(mad‟unya)28
.
Dengan media dan sarana yang tersedia, kemanapun da‟i dituntut untuk
berdakwah mealui berbagai versi dan dimensi. Karena mengingat kecenderungan-
27
Badiatul Muchlisin Asti, Berdakwah Dengan Menulis Buku, h.41 28
M.Bahri Ghazali, Dakwah komunikatif:Membangaun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi
Dakwah (Jakarta: media dakwah,1984), cet ke-2 h.225
37
kecenderungan umat sekarang yang sibuk dengan usaha masing-masing.
Kemanapun seorang da‟i menggunakan media yang ada sekarang artinya berusaha
menyampaikan dakwah tanpa harus bertemu langsung antara sumber dengan
objeknya, akan tetapi dakwah dapat dinikamati disela-sela kesibukan sehari-hari.
38
BAB III
GAMBARAN UMUM NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA
KARYA HANUM SALSABIELA RAIS
A. Novel 99 Cahaya di Langit Eropa
Dari judul, ada kata Eropa, mungkin orang sudah bisa menebak buku
ini tentu ada unsur jalan-jalannya. Benar, tidak sepenuhnya salah. Dan jika
anda mendengar angka 99, pasti sebagian besar akan mengasumsikannya
dengan Asma’ul Husna, kesempurnaan. Benar juga. Jadi buku ini adalah
tentang sebuah perjalanan pencarian Hanum Salsabiela Rais (penulis Buku)
dalam menyibak cahaya kesempurnaan yang di pancarkan peradaban Islam di
benua ini. Buku ini bergenre Novel perjalanan spiritual sekaligus Novel sejarah
yang mencoba menguak Eropa yang menyimpan sejuta misteri tentang Islam.
Hanum menuliskannya dalam bahasa ringan dan sederhana berdasarkan
interaksi Hanum dengan banyak orang Eropa dari berbagai lini yang pernah
Hanum temui selama 3 tahun tinggal di Eropa. Untuk pertama kalinya Hanum
merasakan hidup di suatu negara dimana agama Islam menjadi minoritas,
pengalaman yang tentunya makin memperkaya spiritual Hanum untuk lebih
mencintai islam dengan cara yang berbeda.
“Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa”karya Hanum salsabiela rais
bukanlah buku pertama yang menceritakan tentang sebuah perjalanan. Namun
Novel ini jelas sangat berbeda. Karena jika Anda mencari buku traveling yang
mengumbar bagaimana tips dan trik berburu tiket perjalanan murah, akomodasi
tumpangan atau gratis, konsumsi super irit, sehingga bisa meraih keuntungan
39
maksimal dengan biaya paling minimal, maka buku ini bukan jawabannya.
Bagi Hanum, travel cost memang penting, tetapi jangan sampai mengurangi
makna perjalanan itu sendiri. Traveling tidak sekadar untuk bisa mengatakan
‚“Yes, I’ve been there. Done! Next destination is...”. Lalu fotonya dipajang di
Twitter atau Facebook.
Bagi Hanum sendiri yang lebih penting adalah, bagaimana makna
sebuah perjalanan harus bisa membawa pelakunya naik „derajat„ yang lebih
tinggi, baik horizon ilmu maupun perspektif kemanusiaannya, meninggikan
keimanan dan ketaqwaanya pada Allah SWT. Buku ini memaparkan dan
merefleksikan ini semua.
Banyak hal yang menjadi latar belakang Hanum Salsabiela menulis
buku ini. Tentang keprihatinan Hanum tentang kondisi ummah sekarang ini. Itu
yang pertama dan paling memotivasi Hanum. Fatma, teman Hanum pernah
getol sekali ingin belajar bahasa Inggris bersama Hanum. Ketika Hanumtanya
apa yang membuatnya begitu termotivasi. Ia menjawab, karena suatu kali ia
pernah begitu tersinggung terhadap dirinya sendiri. Suatu kali seorang turis
asing berbahasa Inggris bertanya padanya, mungkin bertanya peta atau arah
menuju suatu tempat. Namun Fatma menggeleng tanda tak paham. Turis tadi
kecewa, mungkin ia sudah begitu ‘desperate‘ bahwa ada seseorang yang bisa
menjawabnya. Lalu Fatma melihat turis itu bertanya kepada seorang
berandalan jalanan berdandanan punk. Fatma tersinggung oleh dirinya sendiri,
ketika perempuan berbaju metal dengan penuh tempelan paku dan sekrup di
sekujur tubuhnya itu menjawab sang turis dengan bahasa Inggris yang sangat
40
lancar. Wajah turis itu langsung sumringah. Entah, Fatma merasa begitu
minder ketika melihat dirinya berjilbab namun tak bisa menjawab apapun.
Itu hanya persoalan kecil. Persoalan lebih besar tentu adalah dalam
sekup negara. Ditengah retorikan teriakan jihad untuk berperang dengan negara
barat, sejatinya tak ada satupun negara muslim di dunia ini yang mempunyai
kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri dengan inovasi dan teknologi
modern. Rasa rasanya sudah tidak adalagi scholar muslim era modern, yang
namanya menonjol di panggung dunia, padahal jaman dahulu banyak sekali.
Yang lebih menyedihkan, ketika kita mengetik “muslim scholar modern day”
di Google, kita tidak akan menemui satupun nama orang Indonesia yang
tercatat di sana, padahal Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar
di dunia.
Menurut Hanum Ketika jilbab „diharamkan„ di Prancis, minaret masjid
dijatuhi hukuman „mati„ oleh publik Swiss dalam Referendum, kartun Nabi
Muhammad dijadikan lelucon di Denmark, Video Fitna atau Submission di
Belanda, game internet Baba Moschee yang menkampanyekan penghilangan
imigran muslim di Austria diserukan, kita hanya bisa berteriak-teriak dan bakar
ini bakar itu. Hanya itu. Tidak lebih, lalu menghilang diterpa berita lain. Lalu
beberapa waktu mendatang datang kejailan yang lain. Begitu begitu begitu
terus.
Perjalanan Hanum mengetengahkan sebuah realitas, ketika sebuah
bangsa semakin meninggalkan akar keilmuannya, kecendekiaannya,
intelektualitasnya lalu hanya berkutat dengan dirinya sendiri, jauh dari hal-hal
yang konkrit dan produktif, saling menyerang karena yang beda-beda tipis,
41
menyalahkan sana sini, maka bangsa itu hanya tinggal menunggu waktu untuk
dicaplok oleh bangsa lain dan menjadi barang tertawaannya.
Buku ini menjelajah 5 kota di Eropa yang bagi Hanum erat kaitannya
dengan perjalanan imperium keyakinan terbesar yang pernah ada, Islam. Wina
ke Paris ke Cordoba-Granada dan terakhir ke Istanbul. Memang dari kelima
kota ini, bukanlah kota baru yang sering diungkap atau dibahas di buku-buku
traveling. Tapi buku ini lebih detil menceritakan isi dari berbagai museum dan
istana di Eropa, bahkan rumah ibadah seperti gereja dan masjid yang lekat
dengan ruh peradaban Islam. Membaca buku ini tak hanya menggairahkan kita
untuk menyaksikan keindahan Eiffel, kemegahan Colosseum, sisa-sisa Tembok
Berlin, atau nuansa air yang Belleza di gondola-gondola Venezia.Bukan juga
hanya semata-mata melihat seperti apakah stadion San Siro, Santiago
Bernebau. Membaca buku ini kita dibawa ke sebuah Lazuardi peradaban Islam
yang membangkitkan rasa percaya diri dan kebanggaan sebagai muslim di
jaman modern ini.
Dan perjalanan Hanum akhirnya kembali ke „titik awal„ dimana
perjalanan itu dimulai. Di akhir cerita, Hanum menuliskan sebuah kontemplasi
dan refleksi Hanum tentang kondisi umat,apa tugas kita, mengapa kita hidup
dalam dimensi keberadaan kita saat ini.
Dan Akhir dari perjalanan Hanum selama 3 tahun di Eropa justru
mengantarkannya pada titik awal pencarian makna dan tujuan hidup. Makin
mendekatkannya pada sumber kebenaran abadi yang Maha Sempurna.
42
B. Riwayat Hidup Pengarang
Hanum Salsabiela Rais adalah putri kedua Amien Rais. Hanum
dilahirkan di kota Yogyakarta 12 april 1981. Ia menempuh pendidikan dasar
hingga tingkat menengah di sekolah muhammadiyah Yogyakarta. Pada tahun
1999, hanum melanjutkan kuliah dan pendidikan profesi di Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Gajah Mada hingga akhirnya memperoleh gelar
Dokter Gigi pada tahun 2006.
Sejak umur 17 tahun Hanum sudah terjun dalam dunia broadcasting
dan jurnalistik.Ia mengawali karirnya sebagai pembawa acara lepas di stasiun
TVRI dan Jogja TV.Pada tahun 2006 Hanum meniti karirnya di Jakarta dan
bekerja sebagai reporter di stasiun Trans TV. Dan di stasiun Tv ini pula
Hanum membawakan program berita harian Reportase.
Pada tahun 2008 Hanum hijrah bersama suami ke kota Wina, Austria.
Di Negara ini, Hanum mendalami pendidikan bahasa Jerman sambil bekerja
sebagai video host dan editor untuk program Podcast Executive Academy.
Universitas Ekonomi Dan Bisnis Wina (WU Vienna). Selama di Austria,
Hanum juga tercatat sebagai jurnalis responden untuk Detik.com bagi kawasan
Eropa dan sekitarnya.
Rangga Almahendra, adalah suami Hanum Salsabiela, teman perjalanan
sekaligus turut andil dalam penulisan sekaligus sebagai penulis kedua buku ini
“Menapaki Jejak Amien Rais “ dan “Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa”.
Menamatkan pendidikan dasar hingga menengah di Yogyakarta kemudian
berkuliah di Institut Teknologi Bandung, dan S2 di Universitas Gadjah Mada,
keduanya lulus cumlaude.
43
Memenangkan beasiswa dari pemerintah Austria untuk studi S3 di WU
Vienna, Rangga berkesempatan berpetualang bersama isterinya menjelajah
Eropa. Pada tahun 2010 Ia menyelesaikan studinya dan meraih gelar doktor di
bidang International Business & Management.
Saat ini ia tercatat sebagai dosen di Johannes Kepler University dan
Universitas Gadjah Mada. Rangga sebelumnya pernah bekerja di PT Astra
Honda Motor dan Abn Amro Jakarta.
C. Karya Pengarang
1. Novel
a. Menapak Jejak Amien Rais (2010)
Buku ini merupakan tulisan tentang kebersamaan Hanum
Salsabiela Rais dengan ayahandanya, Amien Rais. Kemudian buku ini
diberi judul oleh penerbit “Menapaki Jejak Amien Rais”.Amien Rais,
tak bisa dipungkiri adalah sosok yang sering mengundang pro dan
kontra di masyarakat, baik karena kritikan maupun pernyataaanya.
Tidak mudah memahami pemikiran seorang Amien Rais, yang
terkadang jauh mendahului jaman. Sebagai contoh ketika Amien Rais,
melontarkan ide sukses pada tahun 1993 yang membuat Orde Baru
meradang.
Buku ini lahir bukan untuk memberikan pembelaan, meluruskan
atau membenarkan bagaimana sepak terjang seorang Amien Rais di
kancah politik. Buku ini ringan bercerita tentang kisah kisah inspiratif
dibalik panggung politik Amien Rais.
44
Dari cerita yang berasal dari diskusi meja makan, di mushola
setelah sholat bersama, didepan televisi, ataupun saat berada dalam
mobil bersama dalam sebuah perjalanan, Hanum tahu bahwa
Ayahandanya masih punya banyak impian besar untuk bangsa ini yang
belum tertuntaskan.
Bagi Hanum sendiri, hari hari bersama bapak adalah hari yang
berharga. Seolah memperoleh untaian emas setiap waktu bersama
Ayahanda, rasanya tak adil jika Hanum menyimpannya untuk diri
sendiri. Melalui buku inilah Hanum ingin berbagi cerita kepada para
pembaca dibalik sosok Amien Rais yang vokal namun bersahaja.
Berbeda dengan buku biografi lainnya, Hanum tidak hanya
menceritakan tentang kesuksesan Amien Rais namun juga lika-liku
kehidupan juga kegagalan-kegagalan yang Amien Rais peroleh.
Bukan untuk menunjukkan kualitasnya sebagai pemimpin, tapi
untuk bercerita ketauladanan dari keseharian Amien Rais sebagai
pemimpin keluarga yang sangat Hanum kagumi.
Beberapa komentar tokoh tentang buku “Menapaki Jejak Amien
Rais”. Sebagai berikut:
1. Prof Dr. -Ing. B J Habibie, (Mantan Presiden Republik Indonesia)
"Transfer nilai-nilai kehidupan, spiritualitas dan kepemimpinan dari
seorang Amien Rais kepada puterinya, Hanum Salsabiela Rais,
dilukiskan pada buku ini secara lugas, dan amat menarik. Dengan
membaca buku ini, kita akan lebih mengenal sisi lain dari
ketokohan Amien Rais yang dapat dipetik oleh generasi muda
Indonesia lainnya"
2. Effendy Gazali. PhD, MPS, ID, (Prog.Master Komunikasi Politik
UI/Alumni Cornell Univ. New York)
45
"Buku ini highly recommended untuk memahami bagaimana
komunikasi politik berawal dari komunikasi keluarga batih /
nuclear family"
3. Emha Ainun Nadjib (Budayawan)
"Hanum menolak ditipu oleh kebudayaan di eranya untuk'melotot'
kagum pada tokoh klenik, khurafatpublic figure, mitos pemimpin
pemimpin takhayul, atau bid'ah bid'ah idolatry sebagaimana yang
terjadi pada anak anak muda sebayanya. TIDAK. Hanum punya konsep
tentang uswatun hasanah, dan memang bapaknya sendiri yang
diwajibkan Allah untuk mempelopori kesungguhan konsep itu"
b. 99 Cahaya Dilangit Eropa (2011)
Buku ini merupakan buku kedua yang ditulis oleh Hanum
Salsabiela Rais. Yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama dengan
ketebalan 412 halaman. Buku ini adalah catatan perjalanan atas sebuah
pencarian.Pencarian cahaya Islam di Eropa yang kini sedang tertutup
awan saling curiga dan kesalahpahaman.Untuk pertama kalinya dalam
26 tahun, penulis novel merasakan hidup di suatu negara dimana Islam
menjadi minoritas. Sebuah pengalaman yang makin memperkaya
spiritual untuk lebih mengenal Islam dengan cara yang berbeda.
Tinggal di Eropa selama 3 tahun merupakan arena menjelajah Eropa
dan segala isinya. Hingga akhirnya, penulis menemukan banyak hal lain
yang jauh lebih menarik dari sekedar Menara Eiffel, Tembok Berlin,
Konser Mozart, Stadion Sepakbola San Siro, Colloseum Roma atau
gondola-gondola di Venezia. Pencarian ini pun telah mengantarkan
putri kesayangan Bapak M. Amien Rais ini pada daftar tempat-tempat
ziarah baru di Eropa.Dirinya tak menyangka jika sesungguhnya Eropa
juga menyimpan sejuta misteri tentang Islam.
46
Eropa dan Islam. Keduanya pernah menjadi pasangan serasi.
Kini hubungan keduanya penuh pasang surut prasangka dengan
berbagai dinamikanya. Ditulis dengan gaya bertutur personal, buku
yang ditulis oleh Hanum Salsabila Rais dan sang suami tercinta,
Rangga Almahendra ini akan membawa kita ke dalam lingkungan
hidup yang sebenarnya. Penuh dengan nuansa dan gemuruh perjalanan
sejarah peradaban Islam Eropa, baik pada masa silam maupun pada saat
ini. Cara penyampaiannya pun sangat jelas, ringan, dan lancar mengalir.
Lewat kisah menarik ini juga, penulis akan membuka mata kita akan
pernak-pernik kehidupan Islam di Eropa dan merefleksikannya untuk
memperkuat keimanan. Berbeda dari buku-buku traveling sebelumnya,
akhir dari perjalanan penulis selama 3 tahun di Eropa ini justru
mengantarkannya pada titik awal pencarian makna dan tujuan hidup.
Makin mendekatkan diri pada sumber kebenaran abadi yang Maha
Sempurna, Allah SWT.
2. Tulisan Pengarang
Selain Novel sebagai karya Hanum Salsabiela Rais, ia jugakerap
membuat tulisan, sebagai berikut :
a. Graduation Speech by my husband
b. My thanks to ibu and bapak for showing me the good and the bad
c. 3 Jam Latihan, Bule-bule Kecil Berani Tampilkan Tarian Indonesia
d. Dari Ladendorf untuk Korban Gempa Padang
e. Dari Perut Sampai ke Hati
f. Ja Vienna! Meneropong Indonesia Lewat Jawa - Jakarta
47
g. Pemilu Tertib ala Austria
h. Jika Anjing Menjadi Tuan
i. Bule-bule Pecinta Budaya Indonesia
j. Menjual Pesona Patung Artistik
k. Menonton Aksi Seniman di Linz
l. I Miss You, Daddy...
m. Death Sentence
n. Learning German, der die das, Help Me Out!
o. Veggies VS Fatties VS Exercise
p. The Euro 2008, Sweet Memory, and Irony
q. An Overview
r. Euro 2008, Berkah Bagi Pengemis
s. Schulkultur, Mengenal Indonesia yang Asli
D. Komentar Tokoh Mengenai Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa
1. BJ Habibie ( Mantan Presiden Republik Indonesia )
“Berdasarkan pengamatan selama tiga tahun hidup di Eropa Hanum
menyimpulkan apa yang membuat kondisi umat saat ini semakin jauh dari
akar yang membuat peradaban Islam terang-benderang seribu tahun lalu.
Novel perjalanan ini menunjukkan bahwa kebudayaan dan teknologi selalu
berjalan berdampingan, saling mengisi menentukan masa depan suatu
peradaban.”
2. M. Amien Rais ( Ayahanda Penulis )
“Buku ini berhasil memaparkan secara menarik betapa pertautan Islam di
Eropa sudah berlangsung sangat lama dan menyentuh berbagai bidang
peradaban.Cara menyampaikannya sangat jelas, ringan runtut dan lancar
mengalir. Selamat”
48
3. Azyumardi Azra (Guru Besar Sejarah, Direktur Sekolah Pasca Sarjana
UIN Jakarta)
“Karya ini penuh dengan nuansa dan gemuruh perjalanan sejarah peradaban
Islam Eropa baik di masa silam yang jauh maupun di masa sekarang, ketika
Islam dan Muslim berhadapan dengan realitas kian sulit di Eropa”
4. Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina dan Ketua Indonesia
Mengajar)
"Lewat kisah-kisah sederhana dan menarik, Hanum membukakan mata
tentang pernak-pernik kehidupan Islam di Eropa dan mengajak untuk flash
back melihat masa lalu.Hanum mampu merangkai kepingan mozaik tentang
kebesaran Islam di Eropa beberapa abad lalu.Lebih jauh lagi, melihat nilai-
nilai Islam dalam kehidupan Eropa. Islam dan Eropa sering ditempatkan
dalam stigma “berhadapan”, sudah saatnya ditempatkan dalam kerangka
stigma “saling menguatkan”
5. I Gusti Wesaka Puja (Duta Besar Indonesia untuk Austria dan Slovenia)
“Buku perjalanan spiritual untuk menemukan kehakikian jati diri. Suatu
penjelajahan meniti samudra kehidupan menyelami hakekat persahabatan
dan mensyukuri keagungan sebuah keyakinan”
6. Najwa Shihab(Jurnalis dan Host Program Mata Najwa, Metro TV)
“Pengalaman Hanum sebagai jurnalis membuat novel perjalanan sekaligus
sejarah ini mengalir dengan lincah dan indah. Kehidupannya di luar negeri
dan interaksinya dengan realita sekulerisme, membuatnya mampur bertutur
dan berpikir 'out of the box' tanpa mengurangi esensi Islam sebagai
rahmatan lil alamin”
7. Eko Patrio (Artis, Anggota Komisi X DPR RI)
H = Halaman demi halaman tulisan ini memberikan inspirasi buat yang
membacanya
A = Analisis yang ditulis secara objektif
N = Niat tulus untuk mengungkapkan fakta sejarah
U = Ulasan dan tulisan di ceritakan dengan lugas dan mudah di fahami
M = Membuat saya lebih jatuh cinta dengan Islam.1
1 Cover belakang Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais
49
BAB IV
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH
NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA
KARYA SALSABIELA RAIS
A. Pesan dakwah dalam Novel 99 Cahaya Dilangit Eropa
Pada pembahasan Bab ini, penulis akan menguraikan data untuk
memperoleh validitas dan realibilitas tentang isi pesan dalam “Novel 99
Cahaya Dilangit Eropa”. Data yang diolah berupa kalimat atau paragraf yang
mendukung pesan dakwah. Pengolahan data pada “Novel 99 Cahaya Dilangit
Eropa” sesuai dengan kategori yang telah ditentukan, yaitu kategori Akhlak
yang meliputi akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah. Aqidah dengan sub
kategori Iman kepada Allah, iman kepada Malaikat, iman kepada Kitab, iman
kepada Rasul, iman kepada Hari Kiamat, iman kepada Qadha Dan Qadar.
Sedangkan Syariah dengan sub kategori ibadah dan muamalah. Kemudian akan
ditampilkan dalam data dan jumlah frekuensi.
Untuk memperoleh realibilitas dan validitas kategori isi pesan dakwah
dalam “Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa” peneliti mengadakan pengujian
kategori pada tiga orang juri atau koder yang dipilih dari orang-orang yang
kredibel.Koder terdiri dari H.Etty Sumiyati (Ustadzah), Abraham Zaki
Zulhazni (Penulis Cerpen dan akitivis dakwah) dan Nurul Fahri (Ustad). Hasil
dari kesepakatan tim juri dihitung lalu diberikan nilai untuk mengetahui
distribusi frekuensi masing-masing dan termasuk mengetahui koefisien
realibilitas setiap juri, yaitu antar juri I dan juri II, antar juri I dan juri III, dan
antar Juri II dan juri III.
50
Pada “Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa” ini terdapat empat bagian
yaitu Wina, Paris, Cordoba Dan Istanbul. Namun yang diambil sebagai bahan
penelitian hanya bagian Istanbul saja karena menurut penulis dalam bagian
Istanbul merupakan inti cerita dalam “Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa”.
Dalam bagian IV Istanbul Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa terdiri dari
Chapter 46, Chapter 47, Chapter 48, Chapter 49, Chapter 50, Chapter 51, dan
Chapter 52. Dari semua chapter yang terdapat pada Bagian IV Istanbul diteliti
pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam setiap Chapter tersebut dengan
kategori dan sub kategori yang telah dibuat, dan narasi yang diteliti dalam
novel tersebut berbentuk paragraph.
Untuk memperoleh realibilitas dan validitas kategori isi pesan dakwah
dalam 7 Chapter pada bagian Istanbul dalam “Novel 99 Cahaya Di Langit
Eropa”, maka diadakan pengujian kategori pada tiga orang juri atau koder yang
dipilih dari orang yang dipandang kredibel dan mampu memberikan penilaian
secara objektif.
Berikut adalah hasil pengujian kategori dari 3 orang juri dan akan
ditampilkan oleh peneliti penjelasan sesuai dengan urutan Chapter- chapter.
1. Chapter 46
Pada Chapter 46 terdapat 7 paragraf yang diteliti, kesepakatan antar
juri 1 dan 2 sebesar 1, itu berarti menunjukan kesepakatan yang sangat
tinggi.Kesepakatan antar juri 1 dan 3 sebesar 1, itu berarti menunjukan
kesepakatan yang sangat tinggi. Dan kesepakatan antar juri 2 dan 3 sebesar
1, itu berarti menunjukan kesepakatan yang sangat tinggi. Yang berarti
antar Juri 1, 2 dan 3 tidak ditemukan ketidaksepakatan. Dari hasil yang
51
ditemukan bahwa rata-rata tingkat kesepakatan antar juri untuk Chapter 46
yaitu sebesar 1, itu berarti terjadi tingkat kesepakatan yang sangat tinggi
antar juri. Silahkan lihat tabel I pada lampiran.
Pesan dakwah “Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa” berdasarkan
data yang diperoleh dari juri yang mengandung pesan dakwah paling
dominan. Untuk lebih jelasnya diuraikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.1
Isi Pesan Dakwah Chapter 46
No Kategorisasi Frekuensi Prosentase
1 Akhlak 7 100%
2 Aqidah 0 0%
3 Syariah 0 0%
Total 7 100 %
Dalam Chapter 46 peneliti menemukan hasil dari koder atau juri bahwa
pesan akhlak mendominasi materi yang tertuang pada bagian Istanbul
dalam “Novel 99 Cahaya Dilangit Eropa” dengan memperoleh hasil
tertinggi yaitu sebanyak 100 % dengan rincian Akhlak Mahmudah terdapat
pada paragraph ke-6 dan ke-7 atau di persentasikan pesan Akhlak
Mahmudah sebesar 14,3% dan Akhlak Madzmumah yang terdapat pada
Chapter 46 paragraf ke 1, 2, 3, 4, dan 5 atau dipersentasikan sebesar 85,7%.
Dan Akhlak yang terkandung keseluruhan ialah akhlak kepada
manusia.Selanjutnya pesan Aqidah sebanyak 0% dan pesan Syariah
sebanyak 0%.
52
Berikut adalah paragraf-paragraf pada Chapter 46 yang mengandung
pesan dakwah akhlak.
No Deskripsi Paragraf
1 Penumpang :Pasti ada orang bunuh diri lagi. Menyebalkan!
2
Hanum :Kereta U-Bahn jurusan Hutteldorf di kota Wina pada jam pulang kantor
tiba-tiba berhenti. Suara orang-orang menggerutu dalam U-bahn
membangunkanku dari keletihan pekerjaan hari itu. Mereka mendesah bersama-
sama, seakan-akan mengatakan waktu bergharga mereka terpotong beberapa
menit untuk sesuatu yang menjengkelkan- menunggu para petugas perkeretaan
membersihkan sisa-sisa tubuh manusia yang terlindas. Seharusnya mereka sudah
bersia-siap ke pesta atau ke bar, lalu melantai sambil bermabuk-mabukan di
diskotik hingga kesadaran melayang. Seseorang yang duduk di sebelahku
mengeluh hari itu adalah hari ulang tahun anak satu-satunya, dan tanpa U-bahn
yang dihentukan tiba-tiba ini saja dia sudah terlambat 15 menit.
3
Hanum :Satu menit, dua menit, tiga menit, hingga 20 nebit, kereta tak bergerak
juga. Para penumpang semakin resah. Mereka terkukung dalam gerbong, tak bias
keluar dan tak bisa melakukan aktifitas komunikasi apa pun karena kereta terhenti
di loraong yang gelap tanpa sinyal telepon.
4 Hanum :Orang bunuh diri lagi. Dan orang – orang tidak bersimpati sama sekali.
5
Hanum :Melalui lubang mikrofon, petugas melaporkan “ada kerusakan teknis di
sambungan rel”. tapi semua orang tak mau percaya. Mereka telah terbiasa
menerima alasan ini sebagai kata-kata tersopan untuk menyampaikan berita
seseorang mengakhiri hidup dengan menerjunkan diri di jalur U-bahn.
6
Hanum :“kenapa dia tidak bunuh diri pada tengah malam saja sih?” sebiah suara
mengambang begitu saja dalam gerbong. Lalu semua orang tertawa. Hanya aku
yang terdiam. Wajah Gomez dan Sergio di Spanyol setahun lalulah yang
membayang tiba-tiba. Dua manusia yang percaya bahwa hidup ini hanyalah
sebuah giliran. Dan saat kita mendapatkan giliran itulah kita harus
mempergunakannya sebaik-baiknya. Gomez mempergunakannya sebaik-baiknya
dengan menjadi sopir agen wisata sekaligus pendukung setia tim spanyol. Sergio
menpergunakan hidup sebaik-baiknya dengan menjadi tour guide yang menjajakan
pengetahuannya. Demikianlah mereka, orang-orang yang bunuh diri adalah
orang-orang bodoh yang tak mempergunakan hidup dengan sebaik-baiknya. Tapi
bagiku sendiri, bukan sekedar itu. Lebih dalam dan lebih menggetirkan. Mereka
jelas bukan orang-orang yang tak berpegang lagi kepada Tuhan Yang
Menyemangati Hidup.
7
Hanum :Kereta kembali berjalan normal. Orang-orang kembali bercekrama.
Bercekrama dengan teman atau kolega seperjalanan, maupun dengan telepon
selular masing-masing. Sinyal telekomunikasi kembali muncul juga di ponselku.
Aku melihat notifikasi unread message di inbox e-mailku. Nama yag seprtinya
kukenal bertengger disana. Mataku mendelik tak percaya. Otakku mencari-cari
rekaman masa laluku tentang orang tang pernah kutemui. Apakah aku benar-benar
mengenalnya? Dari fatma pasha.
53
Pada Chapter 46 ini menunjukan pesan dakwah yang terdapat ialah
100% pesan Akhlak. Akhlak adalah ajaran yang membina mental dan jiwa
manusia untuk mencapai hakikat kemanusiaan yang tinggi. Akhlak disini dapat
mencakup dalam Akhlak Kepada Allah, Akhlak Kepada Manusia, dan Akhlak
Kepada Lingkungan (akhlak terhadap hewan dan tumbuhan). Dan yang
terkadung dalam paragraf pada Chapter 46 ini yaitu Akhlak kepada manusia.
Akhlak dibedakan menjadi dua yaitu Akhlak Mahmudah Dan Akhlak
Mazmumah. Akhlak Mahmudah adalah sebab-sebab kebahagiaan dunia dan
akhirat yang meridhoilah Allah SWT dan mencintai keluarga, seluruh manusia
serta diantara kehidupan mereka kepada seorang muslim. Akhlak mazmumah
boleh dianggap seperti racun-racun yang bisa manusia tidak disadari, sifat ini
berlawanan dengan sifat mahmudah yang senantiasa mengajak dan meyuruh
manusia melakukan kebaikan.
Akhlak yang tidak terpuji pada Chapter 46 ini diantaranya ialah Ghibah.
Ghibah adalah menceritakan kejelekan orang yang apabila orang tersebut
mendenganya, dia tidak akan suka meskipunhal itu benar. Adapun
menceritakansesuatu yang tidak sebenarnya dikategorikan sebagai
kebohongan.1 Seperti yang dijelaskan pada Hadist berikut :
Dari Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda:
”Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan ghibah?” para sahabat
menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu”. Rasulullah berkata, “ Kamu
menyebut sesuatu tentang saudaramu yang apabila dia mendegar hal itu,
dia sangat benci.” Para sahabat lau bertanya, “Bagaimana seandainya
saya menceriakan apa yang benar-benar terjadi pada
saudaraku.”Rasulullah menjawab, “Jika engkau menceritakam apa yang
1 Musyarrofah, Umi. Hadist dakwah dan Komunikasi (Tasnim : 2008) h. 206
54
benar terjadi pada saudaramu, itu namanya kamu menggibahnya.Apabila
engkau menceriakan apa yang sebenarnya tidak terjadi pada saudaramu,
engkau telah mendusakannya.”2
Pada Chapter ini penulis lebih menonjolkan sifat atau perangai masyarakat
Barat terhadap orang yang bunuh diri. Penulis menceritakan betapa sedikitnya
orang-orang disana yang mempunya rasa peduli atau empati terhadap sesama
manusia. Hal ini menjadi keunggulan penulis yaitu penulis tidak hanya
menuturkan kondisi arsitektur, namun penulis juga menuturkan sikap atau
kejadian yang merupakan pengalaman sehari-hari disana seperti yang
dikatakan oleh Najwa Shihab (Jurnalis dan Host Program Mata Najwa, Metro
TV)
“Pengalaman Hanum sebagai jurnalis membuat novel perjalanan sekaligus
sejarah ini mengalir dengan lincah dan indah. Kehidupannya di luar negeri
dan interaksinya dengan realita sekulerisme, membuatnya mampur bertutur
dan berpikir 'out of the box' tanpa mengurangi esensi Islam sebagai
rahmatan lil alamin”
2. Chapter 47
Pada Chapter 47 terdapat 19 paragraf yang diteliti, kesepakatan antar
juri 1 dan 2 sebesar 0,94, itu berarti menunjukan kesepakatan yang sangat
tinggi. Kesepakatan antar juri 1 dan 3 sebesar 0,94 itu berarti menunjukan
kesepakatan yang sangat tinggi. Dan kesepakatan antar juri 2 dan 3 sebesar 1,
itu berarti menunjukan kesepakatan yang sangat tinggi. Dari hasil yang
ditemukan bahwa rata-rata tingkat kesepakatan antar juri untuk Chapter 47
yaitu sebesar 0,98 itu berarti terjadi tingkat kesepakatan yang sangat tinggi
antar juri. Untuk lebih jelas silahkan lihat tabel IIpada lampiran.
2Shahih Muslim, No. 4690, Kitab al-iru wass-Shillah wal-Birr. Bab “Tahrimul-Ghibah
55
Setelah dilakukan reabilitas terhadap tiga juri atas kategori-kategori
yang telah dibuat, selanjutnya paragraf-paragraf yang mengandung pesan
dakwah dihitung untuk mengetahui jumlah frekuensi sehingga dapat ditarik
kesimpulan kecendrungan isi pesan dakwah dalam Chapter 47 pada bagian
Istanbul.
Berikut ini adalah hasil prosentase dari ketiga kategori pesan dakwah
yang telah dihitung:
Tabel 4.2
Isi pesan dakwah Chapter 47
No Kategorisasi Frekuensi Prosentase
1 Akhlak 16 84,2%
2 Aqidah 3 15,8%
3 Syariah 0 0%
Total 19 100 %
Dalam Chapter 47 dapat terlihat bahwa pesan Akhlak mendominasi
materi yang tertuang pada bagian Istanbul dalam “Novel 99 Cahaya Dilangit
Eropa” dengan memperoleh hasil tertinggi yaitu sebanyak 84,2 % dengan
rincian pesan Akhlak Mahmudah sebanyak 100% dan Akhlak Madzmumah 0%
selanjutnya pesan Aqidah sebanyak 15,8 % dan yang terakhir pesan Syariah
sebanyak 0 %.
Pada Chapter 47 ini terdapat pesan dakwah yang mendominasi yaitu
pesanAkhlak yang terdapat pada paragraf 1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 14, 15,
16, 17, 18, dan 19.Dari ke 16 pesan Akhlak pada Chapter ini merupakan
Akhlak kepada manusia,dimana pesan Akhlak terlihat budi pekerti kepada
sesama manusia.
56
Berikut beberapa paragraph yang mengandung pesan Dakwah yang
terdapat dalam Chapter 47.
No Deskripsi Paragraf Sifat
1 Fatma: Semoga engkau dan suamimu baik-baik saja di Wina.
Aku minta maaf karena baru kali ini bias membalas e-mail-e-
mailmu. Aku begitu bangga mendengar cerita-cerita
perjalananmu, kau membuatku seolah-olah berada di tempat
itu.
Akhlak
2 Fatma : Namun, aku tak kuasa untuk mebalasnya. Sudah lebih
dari dua tahun ini aku tenggelam dalam kesedihan. Akhak
3 Hanum : Aku diam tergugu. Aku memandang kedua tanganku.
Tiba-tiba teringat pada ayse. Tangan ini pernah berkali-kali
menggendongnya. Bayangannya masih membekas di telapak
tanganku…..rasanya…
Akhlak
4 Hanum : Ayse anakku telah kurelakan kepergiannya selama-
lamanya. Sepulang dari pertandingan dulu itu, aku
menemukannya tak sadarkan itu, aku menemukannya tak
sadarkan diri. Dokter menvonisya menderita leukemia akut.
Rupanya, kesedihannu akan kekalahan turki itu bersambung
hingga hari-hari berikutnya. Itu adalah hari terburuk dalam
hidupku, Hanum. Namun, kini semuanya berbeda. Tuhan
menjawab doaku. Dia menggantikan Ayse dengan Baran dua
bulan yang lalu.
Aqidah
5 Fatma : Oya, kapan kalian pulang ke Indonesia? Jika kau ada
waktu, berkunjunglah ke Istanbul. Jangan ragu-ragu untuk
menghubungkiku. Tinggal di Wina tampaknya jauh dari
realitas. Aku dan Selim sedak memutuskan untuk menetap di
Istanbul. Aku hanya bias berharap semoga Allah
mempertemukan kita lagi, Sister.
Aqidah
Pada paragraf diatas nomor 1, 2, dan 3 kesepakatan juri atau koder
menunjukan bahwa pesan yang terkandung ialah pesan Akhlak. Dimana yang
dimaksud dengan Akhlak adalah budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau
tabiat. Akhlak juga dapat diartikan sebagai ajaran yang membina mental dan
jiwa manusia untuk mencapai hakikat kemanusiaan yang tinggi. Selanjutnya
pesan Aqidah yang terdapat pada paragraph 7, 8, dan 13 pada Chapter 47
seperti berserah diri kepada Allah Swt yang terlihat pada paragraf nomor 4 dan
57
5 diatas terkandung rasa keyakinan atau keimanan Fatma yaitu Iman kepada
Allah Swt.
Dalam paragraf nomor 4, dari hasil 3 juri atau koder pesan dakwah
yang terkandung ialah pesan Aqidah diceritakan bahwa Hanum yang sedang
membaca email dari sahabat lamanya yaitu, Fatma. Fatma menceritakan
tentang musibah yang telah ia alami dua tahun belakangan ini. Dengan
kehilangan anak satu-satunya yaitu Ayse, ditengah kesedihannya itu ia masih
terus bertawakal dan berdoa kepada Allah SWT. Dalam Al-Quran surat Al-
Imran ayat 185 Allah SWT berfirman :
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat
sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu.Barang siapa dijauhkan
dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh dia
memperoleh kemenangan. Dan (ingatlah bahawa) kehidupan di dunia ini
(meliputi segala kemewahannya dan pangkat kebesaran) tidak lain
hanyalah kesenangan bagi orang-orang yang terpedaya”.
Dengan demikian ini menunjukan pesan dakwah yang terkandung dalam
paragraf tersebut ialah pesan Aqidah dengan sub kategori Iman kepada Allah
SWT. Selanjutnya dengan paragraph yang kelima juga mengandung pesan
Aqidah. Pada akhir paragraf Fatma menyelipkan kalimat “aku hanya bisa
berharap semoga Allah mempertemukan kita lagi, Sister”. Yang menunjukan
pesan Aqidah dengan sub kategori Iman kepada Allah SWT atau kalimat
tersebut berisi tentang keyakinan kepada Allah SWT.
3. Chapter 48
Pada Chapter 48 terdapat 23 paragraf yang diteliti. Kesepakatan antar
juri 1 dan 2 sebesar 1, itu berarti menunjukan kesepakatan yang sangat tinggi.
Kesepakatan antar juri 1 dan 3 sebesar 1, itu berarti menunjukan kesepakatan
58
yang sangat tinggi. Dan kesepakatan antar juri 2 dan 3 sebesar 1, itu berarti
menunjukan kesepakatan yang sangat tinggi. Silahkan lihat tabel III pada
lampiran.
Kemudian setelah dilakukan reabilitas terhadap tiga juri atas kategori-
kategori yang telah dibuat, selanjutnya paragraf-paragraf yang mengandung
pesan dakwah dihitung untuk mengetahui jumlah frekuensi sehingga dapat
ditarik kesimpulan kecendrungan isi pesan dakwah dalam Chapter 48 pada
bagian Istanbul.
Berikut ini adalah hasil prosentase dari ketiga kategori pesan dakwah
yang telah dihitung:
Tabel 4.3
Isi pesan dakwah Chapter 48
No Kategorisasi Frekuensi Prosentase
1 Akhlak 23 100%
2 Aqidah 0 0%
3 Syariah 0 0%
Total 23 100 %
Dalam Chapter 48 ini dapat terlihat bahwa pesan akhlak mendominasi
materi yang tertuang pada bagian Istanbul dalam “Novel 99 Cahaya Dilangit
Eropa” dengan memperoleh hasil tertinggi yaitu sebanyak 100 % dengan
rincian pesan Akhlak Mahmudah terdapat pada paragraph 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, dan 23. Jika dipersentasikan
Akhlak Mahmudah sebesar 87%. Dan Akhlak Madzmumah terdapat pada
paragraf 14 dan 18, jika dipersentasikan ialah sebesar 13%. Selanjutnya pesan
Aqidah sebanyak 0% dan yang terakhir pesan Syariah sebanyak 0%.
59
Berikut adalah beberapa paragraf yang mengandung pesan dakwah Akhlak.
No Paragraf
1 Hanum :Ya, Indonesia akhirnya berhasil meyakinkan pemerintah Turki
bahwa warganya bisa berkunjung ke turki dengan visa on arrival.
Mendapatkan visa on arrival di Turki untuk warga Indonesia biasa
adalah kemajuan besar. Aku merasa Turki benar-benar menunjukkan
kebesarannya sebagai saudara tua sekaligus saudara Negara yang
berpenduduk mayoritas Islam.
2 Hanum :Tepat begitu kami turun dari bus, sebuah SMS mendarat di
ponselku. Dari Fatma. Selamat datang di Istanbul. Sekali lagi, aku
tawarkan kalian bermalam di rumah kami yang mungil. Jadi kan kita
bertemu lusa?
3 Hanum :Tapi pada akhirnya kami menyerah. Kami mengabulkan
permintaan terakhirnya untuk menemani kami jalan-jalan selama di
Istanbul. Ya, lusa. Kau harus bawa Barany a. Topkapi Palace jam 11
pagi. Esok kami akan mengunjungi Hagia Sophia dan Blue Mosque
dulu.
Kata akhlak sebenarnya berasal dari Al-Quran, yang berasal dari kata khlaqo-
yakhluqu yang artinya menciptakan. Yang dimaksud dengan Akhlak adalah
budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Jadi, Akhlak adalah ajaran
yang membina mental dan jiwa manusia untuk mencapai hakikat kemanusiaan
yang tinggi. Akhlak dibedakan menjadi dua yaitu, Akhlak Mahmudah dan
Akhlak Mazmumah.
Pengertian diatas sesuai dengan apa yang menjadi kata pengantar
pengarang “Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa” yaitu Hanum Salsabiela Rais
yang mengatakan, meski ada unsur jalan-jalan, namun buku ini berbeda
dengan buku travelling yang banyak beredar. Buku travelling yang
meramaikan banyak took buku umumnya mengumbar bagaimana tips dan trik
berburu tiket perjalanan murah dan sebagainya. Namun bagi Hanum, yang
lebih penting adalah bagaimana makna sebuah perjalanan harus bisa
60
membawa pelakunya naik derajat yang lebih tinggi, baik horizon ilmu maupun
perspektif kemanusiaannya, meninggikan keimanan dan ketakwaannya pada
Allah Swt.
Pada Chapter 48 sangat terlihat cermin daripada tujuan penulis Hanum
Salsabiela Rais seperti yang penulis katakan pada kata pengantar “Novel 99
Cahaya Di Langit Eropa” diatas.Penulis dapat memberikan manfaat lebih dari
sekedar info travelling, dimana mencari restoran atau penginapan dengan
ongkos murah. Namun penulis menyampaikan kepada pembaca untuk
mengetahui tempat-tempat peradaban Islam yang selama ini hampir
tersembunyi di balik nama besar Eropa. Eropa lebih dikenal sebagai benua
yang menyediakan tempat romantis ataupun pariwisata yang kental dengan
nuansa baratnya. Dari semua Negara-negara yang berada di dalam lingkaran
Eropa, Istanbul merupakan Negara yang penduduk beragama Islamnya paling
banyak.
Negara Istanbul didirikan di promontori Sarayburnu sekitar tahun 660
SM dengan nama Bizantium, kota yang sekarang bernama Istanbul ini
berkembang menjadi salah satu kota paling penting dalam sejarah. Selama
enam belas abad setelah didirikan kembali dengan nama Konstantinopel pada
tahun 330 M, kota ini menjadi ibu kota dari empat kekaisaran, yaitu
Kekaisaran Romawi (330–395), Kekaisaran Romawi Timur (395–1204 dan
1261–1453), Kekaisaran Latin (1204–1261), dan Kekaisaran Utsmaniyah
(1453–1922). Kota ini memainkan peran penting dalam kemajuan penyebaran
Kristen selama masa-masa Romawi dan Romawi Timur sebelum Utsmaniyah
menaklukkannya pada tahun 1453 dan mengubahnya menjadi pertahanan
61
Islam sekaligus ibu kota kekhalifahan terakhir. Meskipun Republik Turki
menetapkan ibu kotanya di Ankara, istana dan masjid kekaisaran masih
berjajar di perbukitan Istanbul sebagai lambang sejarah kota ini.
Di Istanbul masyarakat juga dapat mendengar Adzan,dan hanya di
Istanbul masjid-masjid dapat berdiri kokoh.Namun dibalik itu semua penulis
memunculkan jejak-jejak peradaban Islam dan tempat ziarah baru khususnya
bagi umat Muslim. Seperti yang dikatakan Anies Baswedan (Rektor
Universitas Paramadina dan Ketua Indonesia Mengajar) tentang “Novel 99
Cahaya Di Langit Eropa” karya Hanum Salsabiela Rais.
"Lewat kisah-kisah sederhana dan menarik, Hanum membukakan mata
tentang pernak-pernik kehidupan Islam di Eropa dan mengajak untuk flash
back melihat masa lalu.Hanum mampu merangkai kepingan mozaik tentang
kebesaran Islam di Eropa beberapa abad lalu.Lebih jauh lagi, melihat nilai-
nilai Islam dalam kehidupan Eropa. Islam dan Eropa sering ditempatkan
dalam stigma “berhadapan”, sudah saatnya ditempatkan dalam kerangka
stigma “saling menguatkan”
4. Chapter 49
Pada chapter 49 terdapat 27 paragraf, kesepakatan data yang dihasilkan
menunjukan antar juri 1 dan 2 sebesar 0,85 itu berarti menunjukan kesepakatan
yang sangat tinggi. Kesepakatan antar juri 1 dan 3 sebesar 0,92 itu berarti
menunjukan kesepakatan yang sangat tinggi. Dan kesepakatan antar juri 2 dan
3 sebesar 0,92 itu berarti menunjukan kesepakatan yang sangat tinggi. Dari
hasil yang ditemukan bahwa rata-rata tingkat kesepakatan antar juri untuk
Chapter 49 yaitu sebesar 0,96 itu berarti terjadi tingkat kesepakatan yang
sangat tinggi antar juri. Silahkan lihat tabel IV pada lampiran.
62
Kemudian, setelah dilakukan reabilitas terhadap tiga juri atas kategori-
kategori yang telah dibuat, selanjutnya paragraf-paragraf yang mengandung
pesan dakwah dihitung untuk mengetahui jumlah frekuensi sehingga dapat
ditarik kesimpulan kecendrungan isi pesan dakwah dalam Chapter 49 pada
bagian Istanbul.
Berikut ini adalah hasil prosentase dari ketiga kategori pesan dakwah
yang telah dihitung:
Tabel 4.4
Isi pesan dakwah Chapter 49
No Kategorisasi Frekuensi Prosentase
1 Akhlak 21 77,8%
2 Aqidah 4 14,8%
3 Syariah 2 7,4%
Total 27 100 %
Dalam Chapter 49 ini dapat terlihat bahwa pesan Akhlak mendominasi
materi yang tertuang pada bagian Istanbul dalam “Novel 99 Cahaya Dilangit
Eropa” yang terdapat pada paragraf 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16,
17, 19, 21, 22, 23, 24, dan 25. Dengan memperoleh hasil tertinggi yaitu
sebanyak 77,8% dengan rincian pesan Akhlak Mahmudah yang terdapat pada
paragraf , 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 19, 22, 23, 24, dan 25,
jika dipersentasikan sebesar 90,5% dan Akhlak Madzmumah terdapat pada
paragraf 1 dan 21, jika dipersentasikan sebesar 9,5%.
Selanjutnya pesan Aqidah terdapat pada paragraf 6, 14, 19, dan 20. Jika
dipersentasikan sebesar 14,8% dan yang terakhir pesan Syariahterdapat pada
paragraf 26 dan 27 dengan dipersentasikan pesan Syariah sebesar 7,4%.
63
Berikut beberapa paragraph yang mengandung pesan Dakwah yang
terdapat dalam Chapter 49.
No Deskrispsi Paragraf Sifat
1 Hanum :begitu masuk ke Hagia Sophia, aku tak bisa
mengelabuhi diri bahwa ini adalah tempat ibadah yang
spektakuler untuk ukuran abad 4 Masehi. Bukanlah persoalan
yang mudah untuk mendirikan bangunan raksasa setinggi 200
kaki dengan 2 tingkat.
Akhlak
2 Hanum :aku menengadahkan wajah menatap bangunan yang
aziz ini. Sekali lagi aku teringat kata-kata Sergio. Manusia
sesungguhnya hanya membela kepentingannya sendiri. Dia tak
pernah benar-benar membela agamanya.
Akhlak
3 Hanum : Sebagai muslim, aku dan Rangga terpana
menyaksikan 4 medalion raksasa berwarna hitam yang sungguh
menggetarkan hati. Persis getaran hati kami saat memandang
Al-Hambra dan Mezquita.
Aqidah
4 Hanum : Tulisan Allah, Muhammad, dan Allahu Akbar
berwarna emas menggantung di empat sudut medallion. Dan
yang membuat hati ini berdesir adalah karena medallion-
medalion itu juga mengapit gambar Bunda Maria yang tengah
memangku bayi Yesus
Aqidah
5 Hanum : Saat kami tengah asyik mengabadikan foto-foto diatas
balkom Hagia Sophia, kami mendengar sesuatu. Aku yakin 60
tahun lalu, Hagia Sophia juga mendengarkannya sebelum
akhirnya dia disekularisasikan. Aku tersadar kami berada di
Negara Eropa yang umat muslimnya paling besar dan masjid-
masjidnya menjamur.Suara panggilan shalat Zuhur
berkumandang.
Syariah
6 Hanum : Aku melirik pemandangan di luar dari jendela fresco
berwarna-warni. Azan barusan terdengar paling megah dan
lantang dari mesjid kebiru-biruan yang terletak lurus
berhadapan dengan Hagia Sophia. Bangunan itu menanti
kedatangan kami.
Syariah
Pada paragraf diatas nomor 1 dan 2 kesepakatan juri atau koder
menunjukan bahwa pesan yang terkandung ialah pesan Akhlak. Yang
dimaksud dengan Akhlak adalah budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau
64
tabiat. Jadi, Akhlak adalah ajaran yang membina mental dan jiwa manusia
untuk mencapai hakikat kemanusiaan yang tinggi. Akhlak dibedakan menjadi
dua yaitu, Akhlak Mahmudah dan Akhlak Mazmumah. Akhlak juga terdiri dari
Akhlak manusia kepada tuhannya, Akhlak manusia sesama manusia, dan
Akhlak manusia terhadap lingkungan. Akhlak yang terkandung dalam Chapter
49 ini yaitu Akhlak manusia terhadap manusia kecuali pada paragraf 3 Akhlak
yang terkandung ialah Akhlak manusia kepada lingkungan.
Yang dimaksud dengan lingkungan adalah segala sesuatu yang disekitar
manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan maupun benda-benda yang tidak
bernyawa. Pada dasarnya Akhlak yang diajarkan al-Qur'an terhadap
lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah atu
pemimpin.Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan
sesamanya dan manusia terhadap alam. Akhlak terhadap lingkungan disini
berupa ketika Hanum mendeskripsikan cuaca yang tengah terjadi pada saat
Hanum, Ranti dan Rangga sedang berada di jalanan Camberlitas menuju Hagia
Sophia. Hanum menggunakan kata-kata matahari, awan gelap, cuaca, kabut
yang tebal serta angin dan hujan. Menunjukan budi pekerti atau tingkah laku
manusia terhadap lingkungan. Silahkan lihat Chapter 49 pada lampiran.
Selanjutnya pada nomor 4 dan 5 kesepakatan juri atau koder
menunjukan bahwa pesan yang terkandung ialah pesan Aqidah. Aqidah secara
terminologi yaitu, wajib dibenarkan hati dan jiwa menjadi tentram karenanya
sehingga menjadi suatu keyakinan yang teguh dan kokoh, yang tidak
mencampuri oleh keraguan dan kebimbangan. Aqidah artinya ketetapan yang
tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian
65
aqidah dalam agama maksudnya berkaitan dengan Aqidah dengan adanya
Allah dan diutusnya Rasul.
Pada Chapter 49 ini paragraf yang mengandung pesan Aqidah terdapat
Hanum yang mempunya keyakinan yang teguh dan kokoh yang tidak
dicampuri oleh keraguan dan kebimbangan dalam mengambil sebuah
keputusan untuk beragama, yaitu memeluk agama Islam. Walaupun Hanum
yang senang berjalan-jalan atau berdampingan dengan Ranti, Hanum dan
Rangga tetap yakin dengan kepercayaan mereka. Tidak ada rasa canggung atau
merendahkan ketika mereka berkeliling menjejaki peradaban Islam juga
melihat peninggalan sejarah Islam yang tercampur dengan simbol-simbol
agama Kristen.
Selanjutnya terdapat 2 paragraf yang mengandung pesan Syariah pada
Chapter 49. Kedua paragraf tersebut menceritakan tentang kumandang azan,
suara panggilan Shalat. Yang dimaksud dengan syariah yaitu aturan atau
undang-undang yang diturunkan Allah untuk mengatur hubungan sesama
manusia dengan Tuhannya, mengatur hubungan sesama manusia, dan
hubungan manusia dengan alam semesta.
Syariah yaitu yang berhubungan dengan amal lahir (nyata) dalam
rangka mentaati semua peraturan dan hukum Allah dalam mengatur pergaulan
hidup antar sesama manusia. Seperti Shalat, Zakat, Haji dan puasa. Dan
kumandang azan pada Chapter ini masuk ke dalam sub kategori Ibadah,
dimana kumandang azan merupakan panggilan agar manusia menunaikan
Ibadah Shalat. Allah berfirman dalam surat Al-Jumuah ayat 9 yang berbunyi :
66
“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat
Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan
tinggalkanlah jual beli.yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui”.
5. Chapter 50
Pada Chapter 50 terdapat 17 paragraf, kesepakatan data yang dihasilkan
menunjukan antar juri 1 dan 2 sebesar 0,88, itu berarti menunjukan
kesepakatan yang sangat tinggi. Kesepakatan antar juri 1 dan 3 sebesar 0,76 itu
berarti menunjukan kesepakatan yang sangat tinggi. Dan kesepakatan antar juri
2 dan 3 sebesar 0,88 itu berarti menunjukan kesepakatan yang sangat
tinggi.Dari hasil yang ditemukan bahwa rata-rata tingkat kesepakatan antar juri
untuk Chapter 50 yaitu sebesar 0,94 itu berarti terjadi tingkat kesepakatan yang
sangat tinggi antar juri. Untuk lebih jelas silahkan lihat tabel V pada lampiran.
Kemudian, setelah dilakukan reabilitas terhadap tiga juri atas kategori-
kategori yang telah dibuat, selanjutnya paragraf-paragraf yang mengandung
pesan dakwah dihitung untuk mengetahui jumlah frekuensi sehingga dapat
ditarik kesimpulan kecendrungan isi pesan dakwah dalam Chapter 50 pada
bagian Istanbul.
Berikut ini adalah hasil prosentase dari ketiga kategori pesan dakwah
yang telah dihitung:
Tabel 4.5
Isi pesan dakwah Chapter 50
No Kategorisasi Frekuensi Prosentase
1 Akhlak 11 64,7%
2 Aqidah 1 5,89%
3 Syariah 5 29,4%
Total 17 100 %
67
Dalam Chapter 50 terlihat bahwa pesan Akhlak mendominasi materi yang
tertuang pada bagian Istanbul dalam “Novel 99 Cahaya Dilangit Eropa” dengan
memperoleh hasil tertinggi yaitu sebanyak 64,7% dengan rincian pesan Akhlak
Mahmudah yang terdapat pada paragraph ke 1, 2, 3, 6, 8, 10, 11, 12, 13, dan
15. Jika dipersentasikan sebesar 90,9% dan Akhlak Madzmumah yang terdapat
pada paragraph ke-16 jika dipersentasikan sebesar 9,1%. Selanjutnya pesan
Aqidah yang terdapat pada paragraf ke-17 jika dipersentasikan sebesar 5,89%
dan yang terakhir pesan Syariahyang terdapat pada paragraph ke-4, 5, 7, 9, dan
14 dengan persentasi sebesar 29,4%.
Berikut beberapa paragraph yang mengandung pesan Dakwah yang
terdapat dalam Chapter 50.
No Deskripsi Paragraf Sifat
1 Rangga:“kau nggak papa menunggu kami sebentar? Mungkin nggak
harus pekai kerudung kalau masuk. Kami Cuma shalat sebentar,”
bujuk Rangga dengan perasaa tak tega.
Akhlak
2 Guide:“Siapa yang biasa menyebutkan apa saja 5 Pilar dalam
islam?” lalu berlomba-lombalah para turis tersebut mengangkat
tangan.
Akhlak
3 Turis: Memakai jilbab bagi perempuan dan kelima adalah tidak boleh
makan babi atau minuman alkohol,” jawab turis itu dengan cepat dan
mantap. Tidak ada yang tertawa atau tersenyum. Para turis itu
menganggap jawaban temannya sudah sempurna. Sang guide jadi
salah tingkah dengan jawabankjeempat turis itu, kemudian dia pun
mengembangkan senyum.
Akhlak
4 Guide :“Ada dua pilar lain yang belum anda sebutkan. Yang pertama
adalah hubungan manusia dengan tuhannya, yaitu mengucapkan dua
kalimat syahadat. Dan kedua, puncak hubungan manusia dengan
manusia yang lain, yaitu berzakat atau berderma. Syahadat adalah
yang pertama, shalat yang kedua, puasa yang ketiga, zakat yang
keempat, dan haji yang kelima,” ucapa guide perempuan itu mantap.
Lalu dia mengajak seluruh rombongannya berjalan kmenyisir pinggir
masjid. Aku masih duduk bersandar di pilar masjid dan tersenyum-
senyum sendiri melihat rombongan itu meninggalkanku.
Aqidah
5 Hanum :Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh.
Suara imam shalat yang di perkeras dengan pelantang langsung
membuat kami kecewa.Kami gagal mengejar shalat zuhur berjamaah
di blue mosque siang itu. Kami hanya berkesempatan menyaksikan
para zemaah zuhur menengokkan kepala ke kiri dan ke kanan pada
Syariah
68
duduk ahiyatul terakhir.tapi karena penginapan kami dekat mesjid
ini, kami berjanji akan hadir pada kesempatan shalat berjamaah
lainnya.
Dari hasil 3 juri atau koder paragraph-paragraf diatas merupakan
paragraf yang mengandung pesan dakwah Akhlak (1, 2, 3) yang berarti Akhlak
ialah ajaran yang membina mental dan jiwa manusia untuk mencapai hakikat
kemanusiaan yang tinggi. Akhlak disini dapat mencakup dalam Akhlak kepada
Allah Swt, Akhlak kepada sesama manusia, dan Akhlak kepada lingkungan
(Akhlak terhadap hewan dan tumbuhan). Pada Chapter 50 ini akhlak yang
terkandung ialah akhlak kepada Manusia.
Dari hasil 3 juri atau koder paragraph-paragraf diatas (4 dan 5)
merupakan paragraf-paragraf yang mengandung pesan dakwah Syariah.
Syariah disini dapat diartikan aturan atau undang-undang yang diturunkan
Allah untuk mengatur hubungan sesama manusia dengan Tuhannya, mengatur
hubungan sesama manusia, dan hubungan manusia dengan alam semesta.
Syariah yaitu yang berhubungan dengan amal lahir (nyata) dalam rangka
mentaati semua peraturan dan hukum Allah dalam mengatur pergaulan hidup
antar sesama manusia. Diantaranya seperti Shalat, haji, dan zakat.
Dari hasil 3 orang juri atau koder, paragraf nomor 4 diatas merupakan
pesan dakwah Aqidah. Pesan dakwah Aqidah disini ialah secara terminologi
yaitu, wajib dibenarkan hati dan jiwa menjadi tentram karenanya sehingga
menjadi suatu keyakinan yang teguh dan kokoh, yang tidak mencampuri oleh
keraguan dan kebimbangan. Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan
pada orang yang mengambil keputusan. Aqidah meliputi Menjelaskan tentang
69
Iman Kepada Allah, menjelaskan tentang iman kepada Kitab, menjelaskan
tentang iman kepada Malaikat, menjelaskan tentang iman kepada Rasul,
menjelaskan tentang iman kepada Hari Akhir, menjelaskan tentang iman
kepada Qadha Dan Qadhar. Rasulullah Saw bersabda:
Dari abu sa’id Al-khudri ra. Berkata, “aku mendengar Rasululla saw.
Bersabda, “Barang siapa melihat kemungkaran di lakukan di hadapannya,
maka cegahlah dengan tangannya.Jika tidak mampu, maka dengan
lidahnya.Jika tidak mampu maka bencilah dengan hatinya.Dan itu adalah
selemah-lamahnya iman.” (Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah, Nasa’i-At-
targhib)
Terlihat pada paragraf diatas keyakinan yang teguh dan kokoh, yang tidak
dicampuri oleh keraguan dan kebimbangan pada Guide tersebut dalam
menjelaskan Rukun Iman kepada turis.Oleh karena itu Guide menjawab
dengan sususan Rukun Iman dengan baik dan benar guna mencegah
kemungkaran jawaban yang dikatakan turis.
Dari hasil 3 orang juri atau koder, paragraf nomor 5 diatas merupakan
pesan dakwah Syariah yang meliputi diantaranya Ibadah dan Muamalah. Pada
Chapter 50 pesan Syariah yang terkandung ialah yang meliputi Ibadah.Ibadah
dalam arti sempit meliputi thaharah, sholat, zakat, shaum (puasa), dan haji bila
mampu. Allah SWT berfirman:
“Hai anakku dirikanlah sholat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang
baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah
atas apa-apa yang menimpa kamu.Sesungguhnya yang demikian itu adalah
urusan yang di utamakan.” (Luqman: 17)
Seperti pada paragraf nomor 5 diatas terdengar salam dari imam yang sedang
menunaikan Shalat zuhur. Dimana Salam merupakan Rukun akhir dari ibadah
Shalat. Pada paragraf nomor 5 diatas juga diceritakan bahwa Hanum dan
70
Rangga walaupun terlambat mengikuti Shalat jamaah namun mereka berjanji
akan Shalat berjamaah di Masjid yang tidak jauh dari penginapan mereka itu.
Di dalam islam dengan hanya berniat berbuat kebaikan tapi tidak dilakukan
akan mendapatkan pahala. Seperti sabda Rasulullah SAW :
“Daripada Abu al-Abas Abdullah bin Abas bin Abdul Mutalib, daripada
Rasulullah SAW dalam apa diriwayatkan daripada tuhannya (hadis Qudsi)
Allah SWT sabdanya: Sesungguhnya Allah mencatatkan semua kebaikan
dan semua kejahatan kemudian Allah menjelaskan, sesiapa berniat hendak
melakukan kebaikan tetapi tidak dikerjakannya maka Allah mencatatkan
untuknya satu pahala dan jika dia berniat hendak melakukan kebaikan lalu
dikerjakannya maka Allah mencatatkan untuknya sepuluh (pahala) hingga
tujuh ratus kali ganda atau lebih. Sesiapa yang berniat hendak melakukan
sesuatu kejahatan, tetapi tidak dikerjakannya Allah mencatatkan untuknya
satu pahala dan jika dia berniat hendak melakukan kejahatan kemudian
dilakukannya Allah mencatatkan untuknya satu dosa. (Riwayat Bukhari
dan Muslim) “
Pada paragraf nomor 5 diatas jelas mengandung pesan dakwah Syariah dengan
sub kategori Ibadah. Syariah merupakan aturan atau undang-undang yang
diturunkan Allah untuk mengatur hubungan sesama manusia dengan Tuhannya,
mengatur hubungan sesama manusia, dan hubungan manusia dengan alam
semesta. Syariah yaitu yang berhubungan dengan amal lahir (nyata) dalam
rangka mentaati semua peraturan dan hukum Allah dalam mengatur pergaulan
hidup antar sesama manusia. Dengan sub Kategori Ibadah. Ibadah disini seperti
taat kepada Allah Swt dan menaati peraturan-peraturan yang telah ditetapkan.
6. Chapter 51
Pada Chapter 51 terdapat 67 paragraf yang diteliti oleh koder atau juri.
Kesepakatan yang dihasilkan menunjukan antar juri 1 dan 2 sebesar 0,94 itu
berarti menunjukan kesepakatan yang sangat tinggi. Kesepakatan antar juri 1
dan 3 sebesar 0,91 itu berarti menunjukan kesepakatan yang sangat tinggi. Dan
71
kesepakatan antar juri 2 dan 3 sebesar 0,91 itu berarti menunjukan kesepakatan
yang sangat tinggi. Dengan nilai kesepakatan juri sebesar 0,97. Untuk lebih
jelas lihat tabel VI pada lampiran.
Setelah dilakukan reabilitas terhadap tiga juri atas kategori-kategori
yang telah dibuat, selanjutnya paragraf-paragraf yang mengandung pesan
dakwah dihitung untuk mengetahui jumlah frekuensi sehingga dapat ditarik
kesimpulan kecendrungan isi pesan dakwah dalam Chapter 51 pada bagian
Istanbul.
Berikut ini adalah hasil prosentase dari ketiga kategori pesan dakwah
yang telah dihitung:
Tabel 4.6
Isi Pesan Dakwah Chapter 51
No Kategorisasi Frekuensi Prosentase
1 Akhlak 56 83,6%
2 Aqidah 3 4,5%
3 Syariah 8 11,9%
Total 67 100 %
Dalam Chapter 51 ini dapat terlihat bahwa pesan Akhlak mendominasi
materi yang tertuang pada bagian Istanbul dalam “Novel 99 Cahaya Dilangit
Eropa” dengan memperoleh hasil tertinggi yaitu sebanyak 83,6% dengan
rincian pesan Akhlak Mahmudah yang terdapat pada paragraf 5, 6, 7, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 36,
37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 58, 59, 60,
61, 62, 63, 64, 65, 66, dan 67.
Jika dipersentasikan Akhlak Mahmudah sebesar98,14% dan Akhlak
Madzmumah yang terdapat pada paragraf 16, jika dipersentasikan sebesar
72
1,86% selanjutnya pesan Syariah yang terdapat pada paragraf 1, 2, 3, 4, 8, 44,
45, dan 57 dengan persentasi sebesar 11,9% dan urutan terakhir pesan Aqidah
yang terdapat pada paragraf 22, 34, dan 35 dengan persentasi sebesar4.5%.
Berikut ini adalah beberapa paragraf yang mengandung pesan dakwah
pada Chapter 51.
No Deskripsi Paragraf Sifat
1 Fatma : “Sultan-sultan saaat itu menerapkan kesederhanaan
sebagai syarat mutlak. Bukan karena tidak bisa bermewah-
mewah, tetapi karena mereka kurang suka dengan istana
yang terlalu gemerlap..
Akhlak
2 Fatma : “Umurnya baru 3 bulan. Dia pusat hidupku saat
ini…oh ya, salam dari Selim untuk kalian berdua, dia tak bias
dating .dia kerja lembur, berjuang untuk Baran, “ ujar Fatma
sambil memandang malaikat kecilnya.
Akhlak
3 Fatma :“Karena sultan-sultan sangat religious. Bahkan
gambar atau lukisan mereka pun tak boleh di pasang dalam
kamar. Mereka mempunyai sugesti, dengan menghiasi kamar-
kamar mereka dengan kalimat Qur’ani, setiap mereka
membuka mata pada pagi hari, lalu menutup mata pada
malam hari, mereka selalu engat kepada Allah. Senantiasa
berzikir kepada Tuhan. Itulah lepercayaan mereka.”
Aqidah
4 Hanum : Kata-kata Fatma berusan menyadarkanku akan
sebuah kenyataan yang tak bisa kumungkiri. Kini, sudah
tiada lagi kamar-kamar tidur generasi masa kini beraroma
Qur’ani. Jangankan Qur’an, dihiasi gambar Kakbah, Masjid,
atau sekedar bunga-bungaan asing dalam kehidupan modern
saan ini. Memang itu hanya sekedar simbol ketika kita
melihatnya setiap detik, meresapinya setiap mata terbuka dan
tertutup, lalu membuahkan inspirasi tersendiri dalam
kehidupan kita. Membuat kita meneladani senua gerak dan
gerik, tindak dan tanduk idola idaman. Bisa menjadi inspirasi
yang positif, namun tak jarang melahirkan inspirasi yang
menyesatkan.
Aqidah
5 Hanum :“Assalamualaikum, Fatma. Maaf terlambat ….”
Fatma menatapku lekat-lekat. Dia bahkan lupa menjawab
salamku. Iris matanya semakin melebar. Lalu semua itu
diakhiri dengan dekapannya yang erat untukku
Syariah
6 Hanum :“Alhamdulillah, aku memutuskan memakai jilbab
baru-baru ini. Kau tak ingat dengan kerudung ini?” jawabku
sembari bertanya.
Syariah
73
Dari hasil 3 juri atau koder paragraf-paragraf diatas merupakan paragraf
yang mengandung pesan dakwah Akhlak (1 dan 2) yang berarti Akhlak ialah
ajaran yang membina mental dan jiwa manusia untuk mencapai hakikat
kemanusiaan yang tinggi. Akhlak disini dapat mencakup dalam Akhlak kepada
Allah Swt, Akhlak kepada sesama manusia, dan Akhlak kepada lingkungan
(Akhlak terhadap hewan dan tumbuhan). Pada Chapter 51 ini akhlak yang
terkandung ialah akhlak kepada Manusia.
Dari hasil 3 juri atau koder paragraf-paragraf diatas merupakan paragraf
yang mengandung pesan dakwah Aqidah (3 dan 4). Dari hasil 3 juri atau koder
paragraf-paragraf diatas merupakan paragraf yang mengandung pesan Syariah
(5 dan 6). Pesan Dakwah Syariah jelas terlihat ketika Hanum memutuskan
untuk memakai Jilbab, seperti dalil Al-Quran berikut ini :
“Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman, supaya
mereka menahan sebagian penglihatan, memelihara kehormatannya dan
tiada memperlihatkan perhiasannya (tubuhnya) selain dari yang nyata
(mesti terbuka - muka dan tangan). Dan hendaklah mereka sampaikan
kudungnya ke leher dan dadanya, dan tiada memperlihatkan perhiasannya
(tubuhnya), kecuali kepada suaminya, bapaknya, bapak suaminya, anak-
anaknya, anak-anak suaminya, saudara-saudaranya, anak saudara-
saudaranya, anak-anak saudara perempuan sesama perempuan, hamba
sahaya kepunyaannya, laki-laki yang menjalankan kewajibannya tetapi
tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), dan anak-anak yang
belum mempunyai pengertian kepada aurat perempuan. Dan janganlah
mereka pukulkan kakinya, supaya diketahui orang perhiasannya yang
tersembunyi. Dan tobatlah kamu semuanya kepada Alloh, hai orang-orang
yang beriman, supaya kamu beruntung” Al ~ Qur'an surat An - Nur (24):
31
Yang dimaksud dengan Syariah yaitu aturan atau undang-undang yang
diturunkan Allah untuk mengatur hubungan sesama manusia dengan Tuhannya,
mengatur hubungan sesama manusia, dan hubungan manusia dengan alam
74
semesta. Syariah yaitu yang berhubungan dengan amal lahir (nyata) dalam
rangka mentaati semua peraturan dan hukum Allah dalam mengatur pergaulan
hidup antar sesama manusia.
7. Chapter 52
Pada Chapter 52 terdapat 40 paragraf yang diteliti, data yang diperoleh
menunjukan kesepakatan antar juri 1 dan 2 sebesar 0,96 itu berarti menunjukan
kesepakatan yang sangat tinggi. Kesepakatan antar juri 1 dan 3 sebesar 0,98 itu
berarti menunjukan kesepakatan yang sangat tinggi . Dan kesepakatan antar
juri 2 dan 3 sebesar 0,94 itu berarti menunjukan kesepakatan yang sangat
tinggi. Dari hasil yang ditemukan bahwa rata-rata tingkat kesepakatan antar juri
untuk Chapter 52 yaitu sebesar 0,98, itu berarti terjadi tingkat kesepakatan
yang sangat tinggi antar juri. Untuk lebih jelas silahkan lihat tabel VII pada
lampiran.
Dari hasil diatas menunjukan antar juri 1 dan 2 sebesar 0,9 itu berarti
menunjukan kesepakatan yang sangat tinggi. Kesepakatan antar juri 1 dan 3
sebesar 0,95itu berarti menunjukan kesepakatan yang sangat tinggi. Dan
kesepakatan antar juri 2dan 3 sebesar 0,9itu berarti menunjukan kesepakatan
yang sangat tinggi.
Kemudian untuk menghitung rata-rata perbandingan nilai kesepakatan
antar juri tersebut dihitung dengan rumus komposit reabilitas yang ada pada
bab sebelumnya. Dari hasil yang ditemukan bahwa rata-rata tingkat
kesepakatan antar juri untuk Chapter yang ketujuh yaitu sebesar 0,97, itu
berarti terjadi tingkat kesepakatan yang sangat tinggi antar juri.
75
Kemudian, setelah dilakukan reabilitas terhadap tiga juri atas kategori-
kategori yang telah dibuat, selanjutnya paragraph-paragraf yang mengandung
pesan dakwah dihitung untuk mengetahui jumlah frekuensi sehingga dapat
ditarik kesimpulan kecendrungan isi pesan dakwah dalam Chapter 52 pada
bagian Istanbul.
Berikut ini adalah hasil prosentase dari ketiga kategori pesan dakwah yang
telah dihitung:
Tabel 4.7
Isi pesan dakwah chapter 52
No Kategorisasi Frekuensi Prosentase
1 Akhlak 37 92,5%
2 Aqidah 3 7,5%
3 Syariah 0 0%
Total 40 100 %
Dalam Chapter 52 ini dapat terlihat bahwa pesan Akhlak mendominasi
materi yang tertuang pada bagian Istanbul dalam “Novel 99 Cahaya Dilangit
Eropa” dengan memperoleh hasil tertinggi yaitu sebanyak 92,5% dengan
rincian pesan Akhlak Mahmudah terdapat pada paragraf 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 33,
34, 35, 36, 37, 38, 39, dan 40 dengan persentasi sebesar 97,3% danAkhlak
Madzmumah yang terdapat pada paragraf ke-6 dengan persentasi sebesar 2,7%.
Berarti Akhlak ialah ajaran yang membina mental dan jiwa manusia
untuk mencapai hakikat kemanusiaan yang tinggi.Akhlak disini dapat
mencakup dalam Akhlak kepada Allah Swt, Akhlak kepada sesama manusia,
dan Akhlak kepada lingkungan (Akhlak terhadap hewan dan tumbuhan). Pada
Chapter 52 ini akhlak yang terkandung ialah Akhlak kepada Manusia.
76
Selanjutnya pesan Aqidah terdapat pada paragraf 16, 17, dan 31 dengan
persentasi sebesar 7,5%. Pesan dakwah Aqidah disini ialah secara terminologi
yaitu, wajib dibenarkan hati dan jiwa menjadi tentram karenanya sehingga
menjadi suatu keyakinan yang teguh dan kokoh, yang tidak mencampuri oleh
keraguan dan kebimbangan. Dan pesan dakwah Syariah sebanyak 0% atau
tidak ada sama sekali pesan dakwah yang terkandung dalam Chapter 52.
Berikut ini adalah beberapa paragraf yang mengandung pesan dakwah pada
Chapter 52.
No Paragraph Sifat
1 Hanum :Kau sudah berhasil menjadi agen muslim yang baik,
fatma. Kutunjukan pada teman-teman kelas kita, termasuk
kepadaku, bahwa sebagai muslimah yang tak mengeyam
pendidikan tinggi seperti yang lain, tak bekerja atau
berkarier, kau bias menjadi yang terbaik di kelas. Kau tahu,
aku sebal dengan diriku karena hanya mendapatkan C untuk
menulis. Andai saja aku punya kesempatan mencotek.
Akhlak
2 Fatma :Aku paling senang dengan pengalamanmu meminta
izin shalat di Cordoba. Aku tertawa membaca email-mu.
Harus kukatakan kepadamu, tahukah kau siapa yang pernah
berurusan dengan polisi Spanyol karena terlibat insiden
dengan petugas Mezquita? Mereka adalah Latife, Oznur, dan
puluhan orang dari komunitas generasi muda muslim di
Austria!”
Akhlak
3 Fatma :Marion Latimer. Walau aku tak mengenalnya, rasanya
aku sudah bias mengenalnya lewat e-mail-e-mailmu ini,
Hanum aku begitu iri padanya. Dia tahu banyak tentang
islam, bahkan lebih banyak dibandingkan kita yang sudah
mengenal islam berpuluh-puluh tahun ini. Aku langsung
teringat mimpi-mimpi Fatma. Dia mendamba menjadi
desainer fesyen pakain muslim. Seseuatu yang menggantang
asap ketika dia tinggal di Wina. Agaknya Tuhan memang
merencanakan semuanya dengan indah. Allah memang tidak
mengabulkan keinginan Fatma di Wina, tapi Dia
menggantikannya dengan takdir yang lebih baik.
Aqidah
4 Fatma :Termasuk kematian ayse yang sempat membuat Fatma
begitu terpuruk. Siapa yang menyangka kematian Ayse justru
membawanya kembali ke Istanbul dan membukakan pintu
baginya untuk menggapai mimpi-mimpi. Dan kini Tuhan juga
telah mengirim Baran, pengganti Ayse, untuknya.
Aqidah
77
Dari hasil 3 juri atau koder paragraf nomor 1 dan 2 diatas merupakan
paragraf yang mengandung pesan dakwah Akhlak. Pada paragraf nomor 2
diceritakan kekaguman Hanum kepada Sahabatnya Fatma yang berhasil
menjadi Agen muslim yang baik. Dimana Fatma dapat menghasilkan yang
terbaik bagi sekelilingnya sebagai sebagai seorang muslim. Mengetahui dan
mengerti sejarah atas Negara maupun agamanya sendiri itulah yang menjadi
keunggulan seorang Fatma.Dan pada paragraf nomor 1 dan 2 mengandung budi
pekerti, perangai atau tingkah laku manusia terhadap sesame manusia.
Dari hasil 3 juri atau koder pesan dakwah Aqidah terkandung dalam
paragraf 3 dan 4. Pada paragraf nomor 3 terdapat kalimat yang mengatakan
“Agaknya Tuhan memang merencanakan semuanya dengan indah. Allah
memang tidak mengabulkan keinginan Fatma di Wina, tapi Dia
menggantikannya dengan takdir yang lebih baik”, yang berarti paragraf nomor
3 diatas mengandung pesan Aqidah dengan sub kategori Iman kepada Allah
Swt.
Selanjutnya dengan paragraf nomor 4 juga mengandung pesan Aqidah.
Pada paragraf tersebut diceritakan tentang kematian Ayse anak Fatma yang
membuat Fatma sempat jatuh dalam kesedihan .Justru membuka jalannya
kembali ke Negara asal dan membukakan pintu untuk menggapai mimpi.
Dalam surat al-Insyirah ayat 6-7 Allah Swt berfirman :
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (6).Maka apabila
kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-
sungguh (urusan) yang lain (7).”
Allah SWT akan senantiasa menyayangi hamba-hamba-Nya yang selalu
berusaha dengan ikhlas dan hanya ingin mengharapkan ridho Ilahi. Allah akan
78
memberikan suatu keadilan bagi hamba-Nya yang bersungguh-sungguh. Dalam
konteks kehidupan sehari-hari kita harus bersandar dengan sebuah istilah yang
sering kita dengar dalam Mahfudzat“man jadda wajada” barang siapa yang
bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Hal ini dapat direalisasikan oleh
Fatma sebagai seorang Muslim. Dan paragraf nomor 4 diatas mengandung
pesan dakwah Syariah dengan sub kategori Iman kepada Allah Swt.
B. Pesan dakwah yang dominan dalam Novel 99 Cahaya Dilangit Eropa
Karya Hanum Salsabiela Rais.
Dari kategori yang terdapat dalam “Novel 99 Cahaya Dilangit Eropa” maka
dapat diketahui pesan-pesan yang dominan dariChapter yang diteliti yaitu :
1. Pada Chapter 46 dengan jumlah 7 paragraf yaitu, pesan Akhlak sebesar
100% yang terdiri dari Akhlak Mahmudah sebesar 14,3% dan Akhlak
Madzmumah sebesar 85,7%, pesan Aqidah sebesar 0% juga pesan
Syariah sebesar 0%.
2. Pada Chapter 47 dengan jumlah 19 paragraf yaitu, pesan Akhlak sebesar
84,2% yang terdiri dariAkhlak Mahmudah sebesar 100% dan Akhlak
Madzmumah sebesar 0%, pesan Aqidah sebesar 15,8% dan pesan Syariah
sebesar 0%.
3. Pada Chapter 48 dengan jumlah 23 paragraf, yaitu pesan Akhlak sebesar
100% yang terdiri dari Akhlak Mahmudah sebesar 91,3% dan Akhlak
Madzmumah 8,7%, pesan Aqidah sebesar 0% juga pesan Syariah sebesar
0%.
4. Pada Chapter 49 dengan jumlah 27 paragraph, yaitu pesan Akhlak sebesar
77,8% yang terdiri dari Akhlak Mahmudah sebesar 90,5% dan Akhlak
79
Madzmumah sebesar 9,5%, pesan Aqidah sebesar 14,8% dan pesan
Syariah sebesar 7,4%.
5. Pada Chapter 50 dengan jumlah 17 paragraf, yaitu pesan Akhlak sebesar
64,7% yang terdiri dari Akhlak Mahmudah sebesar 90,9% dan Akhlak
Madzmumah sebesar 9,1%, pesan Aqidah sebesar 5,9% dan pesan Syariah
sebesar 29,4%.
6. Pada Chapter 51 dengan jumlah 67 paragraf, yaitu pesan Akhlak sebesar
83,6% yang terdiri dari Akhlak Mahmudahsebesar 98,14% dan Akhlak
Madzmumah sebesar 1,86%, pesan Aqidah sebesar 4,5% dan pesan
Syariah sebesar 11,94%.
7. Pada Chapter 52 dengan jumlah 40 paragraf, yaitu dengan pesan Akhlak
sebesar 92,5% yang terdiri dari Akhlak Mahmudah sebesar 97,3% dan
Akhlak Madzmumah sebesar 2,7%, pesan Aqidah sebesar 7,5% dan pesan
Syariah sebesar 0%.
81
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menjelaskan dan menganalisa pembahasan-pembahasan yang telah
dikemukakan bab sebelumnya, makapenulis memperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pesan-pesan yang terdapatdalam“Novel 99 Cahaya Di LangitEropa” adalah
beragam. Adapun pesan dakwah yang terkandung dalam novel tersebut
diantaranya ialah mengandung pesan Aqidah, Akhlak dan Syariah. Isi pesan
yang diteliti merupakan kutipan dialog ataupun paragrap yang terdapat
pada“Novel 99 Cahaya Di LangitEropa”. Adapun kategori pesan yang
disebutkan di atas, memiliki sub kategori masing-masing diantaranya
sebagaiberikut, Pesan akhlak meliputi :Akhlak Mahmudah Dan Akhlah
Mazmumah.Pesan Aqidah meliputi: Iman kepada Allah Swt, Iman kepada
malaikat, iman kepada kitab Allah, Iman kepada Rasul Allah, Iman Kepada
hari akhir, iman kepada Qadha Dan Qadar. Pesan syariah meliputi: Ibadah dan
Muamalah.
2. Dari kategori yang terdapat dalam“Novel 99 Cahaya Di LangitEropa” maka
dapat diketahui pesan-pesan yang dominan dari Chapter yang diteliti yaitu :
82
Pada Chapter 46 dengan jumlah 7 paragraf yaitu, pesan Akhlak sebesar 100%
yang terdiri dari Akhlak Mahmudah sebesar 14,3% dan Akhlak Madzmumah
sebesar 85,7%, pesanAqidahsebesar 0% jugapesanSyariahsebesar 0%.
3. Pada Chapter 47 denganjumlah 19 paragrafyaitu, pesanAkhlaksebesar 84,2%
yang terdiri dari Akhlak Mahmudah sebesar 100% dan Akhlak Madzmumah
sebesar 0%, pesan Aqidah sebesar 15,8% dan pesan Syariah sebesar 0%.
4. Pada Chapter 48 dengan jumlah 23 paragraf, yaitu pesan Akhlak sebesar 100%
yang terdiri dari Akhlak Mahmudah sebesar 87% dan Akhlak Madzmumah
13%, pesan Aqidah sebesar 0% juga pesan Syariah sebesar 0%.
5. Pada Chapter 49 dengan jumlah 27 paragraph, yaitu pesan Akhlak sebesar
77,8% yang terdiri dari Akhlak Mahmudah sebesar 90,5% dan Akhlak
Madzmumah sebesar 9,5%, pesan Aqidah sebesar 14,8% dan pesan Syariah
sebesar 7,4%.
6. Pada Chapter 50 dengan jumlah 17 paragraf, yaitu pesan Akhlak sebesar
64,7% yang terdiri dari Akhlak Mahmudah sebesar 90,9% dan Akhlak
Madzmumah sebesar 9,1%, pesan Aqidah sebesar 5,9% dan pesan Syariah
sebesar 29,4%.
7. Pada Chapter 51 dengan jumlah 67 paragraf, yaitu pesan Akhlak sebesar
83,6% yang terdiri dari Akhlak Mahmudah sebesar 98,14% dan Akhlak
Madzmumah sebesar 1,86%, pesan Aqidah sebesar 4,5% dan pesan Syariah
sebesar 11,94%.
83
8. Pada Chapter 52 dengan jumlah 40 paragraf, yaitu dengan pesan Akhlak
sebesar 92,5% yang terdiri dari Akhlak Mahmudah sebesar 90% dan Akhlak
Madzmumah sebesar 10%, pesan Aqidah sebesar 7,5% dan pesanSyariah
sebesar 0%.
Kemudian berdasarkan hasil pengolahan data keseluruhannya sub judul yang
diteliti, maka dapat diketahui pesan dakwah yang paling dominan dalam Novel ini
adalah pesan akhlak yaitu dengan perolehan data sebanyak 85% dan yang kedua
pesan Aqidah memperoleh data sebanyak 7,5% dan yang terakhir pesan Syariah
dengan perolehan data sebanyak 7,5%. Dapat dikatakan pesan aqidah dan pesan
syariah berbanding dengan perolehan data 7,5% pada keduanya.
B. Saran- saran
Setelah penulis meyelesaikan penelitian ini, penulis memberikan beberapa
saran-saran, antara lain:
1. Kepada praktisi atau ilmuwan dakwah yang bergerak dalam bidang dakwah
agar lebih memperlihatkan dunia sastra atau media cetak sebagai sarana
dakwah. Karena pada saat ini media cetak sangat efektif dan juga efisien dalam
menyampaikan pesan-pesan dakwah.
2. Pengarang dan penulis umumnya sebaiknya menulis karya-karya yang
mempunyai pesan-pesan moral dan humanis untuk mencerahkan kehidupan
umat manusia, khususnya umat muslin di seluruh dunia.
84
3. Masyarakat dan pembaca, agar lebih selektif dalam memilih bacaan. Pilihlah
bacaan yang bisa memberikan pencerahan. Hindari bacaan yang bisa merusak
akhlak dan moral.
4. Penerbit Novel-novel islami agar lebih konsisten dan memiliki komitmen
dalam menerbitkan Novel-novel baik fiksi dan non-fiksi yang banyak
menyampaikan ajaran islam dan juga bermanfaat.
85
DAFTAR PUSTAKA
Ambary, Abdullah. Inti Sari sastra Indonesia, Bandung:Djantikan.1983.
Aminuddin. Pengantar Apresiasi Karya Sastra.Bandung:SinarBaruAalgesindo 1987.
Anshari, Endang Safuddin. Wawasan Islam, Jakarta:Rajawali,1996.
Atmowiholo, Ariwendo. Mengarang Itu Gampang,Jakarta:PT suberta citra
pusaka,1995.
Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kualitatif Metodelogis Ke Arah Ragam Varian
Kontemporer. Jakarta, PT Raja GrafindoPersada:2004.
Efendy, OnongUchan. Ilmu Komunikasi Teori dan praktek, Bandung:RemajaRosda
Karya,1991.
Ghazali,M.Bahri. “Dakwah Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu
Komunikasi Dakwah.” Jakarta, Media Dakwah, 1984.
Jumroni. Metode-Metode Penelitian Komunikasi, Jakarta:UIN Jakarta Press,2006.
Kasman, Suf, Jurnalisme Universal: Menelusuri Prinsip-Prinsip Da’wah bi Al-Quran
Krippendorf, Klaus. Analisis Isi Pengantar Teori Dan Metodelogi, PT. Remaja
Graffindo Persada, Jakarta: 1993.
Mahmud, Ahmad. Dakwah Islam, Bogor: PustakaThariqulIzzah, 2002.
Musyarrofah, Umi. Hadist Dakwah dan Komunikasi, Jakarta :Tasnim, 2008
Nurgiyanto, Burhan. Teori penggkajian fiksi. Yogyakarta:GajahMada University
Press:2007.
Soejono dan Abdurrahman. Metode Penelitian, Jakarta:1999.
Stokes Jane, How To Do Media and Cultural Studies Yogyakarta: PT Bentang
Bostikom,2006
Sudirman, Problematika Dakwah Islam Di Indonesia, Jakarta:PDII,1979
Suprapto, Kumpulan Istilah dan Apresiasi sastra bahasa Indonesia, Surabaya
Indah,1993.
86
Suprayogo, Imam danTobroni, MetodePenelitianSosial Agama, Bandung:PT Remaja
Rosdakarya
Toto, Tasmara, komunikasidakwah, Jakarta,Gaya Media Pratama:1997.
Wardi, Bachtiar,MetodePenelitianIlmuDakwah: Logos wacana Ilmu,1997
Sumber Lain :
Gembira putra agam, 10 wanita yang menginspirasi di tahun 2013. Diakses pada
tanggal 15 November 2012 dari http://id.omg.yahoo.com/blogs/stylefactor/10-wanita-
yang-akan-menjadi-inspirasi-di-tahun-2013:html
HanumRais, Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa. diakses pada tanggal 29 Maret 2012
dari http://www.hanumrais.com/p/sinopsis-99cahaya.html
!.t i
NomorLampHal
KEMENTERIAN AGAMA. I.JNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARTF HIDAYATULLAH IAKARTAFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
fl. Ir. H, fuanda No. 95 Ciputat 15,112 IncionesiaTelepon/ Fax : {021) 7 132728 / 717035501\tcbsitc: n*rv.frlkuinjakarta.ac.id. E-mail : daku,[email protected]
Un.O I /F5/KM.0 I .3/l 823 /20 tzI ( satu) bundelBimbingan Skripsi
Kepada Yth.Drs. Jumroni, M.Si.Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Jakarta, 20 April2}l2
Assalamu'alaikum Wr, Wb.
Bersama ini kami sampaikan sebuah out line skripsi ),ang diajukan oleh mahasiswaFakultas lhntr Dakwalt dan llmu Kornurrikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagaiberikut,
NamaNomor PokokJurusan /SemesterJudul Skripsi
Renita Azhari108051000151Kornunikasi dan Penyiaran Islam (KpI) / VIIIAnalisis Isi Pesan Dakwah pada Novel 99 cahaya di Langit.EEl$*ya Hanurn Salsabiela Rais.
Kami mohon kesediaannya untuk membimbing mahasiswa tersebut dalarnpenyusunan dan penyelesaian skripsinya pada waktu yanglioak terlalu lama.
Atas perhatian dan kesediaannya kami sampaikan terima kasih.lTass alamu' alaila,tm l4rr. lVb.
Tembusan:l. Dekan2. Ketua Jurusan Komunikasi dan penyiaran Islam (Kpl)Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Kornirnikasi
B H H *tf&s.
W&H H
ahidin197009a3
Dekan Bidang
Saputra, MAF199603 I 001'
TABEL KOEFISIEN
1. Chapter 46
Tabel 1
Koefisien Realibilitas
Antarjuri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
Ke 1 & 2 7 7 0 1
Ke 1& 3 7 7 0 1
Ke 2& 3 7 7 0 1
2. Chapter 47
Tabel 2
Koefisien Realibilitas
Antarjuri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
Ke 1 & 2 19 18 1 0,94
Ke 1& 3 19 18 1 0,94
Ke 2& 3 19 19 0 1
3. Chapter 48
Tabel 3
Koefisien Realibilitas
Antarjuri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
Ke 1 & 2 23 23 0 1
Ke 1& 3 23 23 0 1
Ke 2& 3 23 23 0 1
4. Chapter 49
Tabel 4
Koefisien Realibilitas
Antarjuri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
Ke 1 & 2 27 23 4 0,85
Ke 1& 3 27 25 2 0,92
Ke 2& 3 27 25 2 0,92
5. Chapter 50
Tabel 5
Koefisien Realibilitas
Antarjuri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
Ke 1 & 2 17 15 2 0,88
Ke 1& 3 17 13 4 0,76
Ke 2& 3 17 15 2 0,88
6. Chapter 51
Tabel 6
Koefisien Realibilitas
Antarjuri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
Ke 1 & 2 67 63 4 0,94
Ke 1& 3 67 61 6 0,91
Ke 2& 3 67 61 6 0,91
7. Chapter 52
Tabel 7
Koefisien Realibilitas
Antarjuri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
Ke 1 & 2 40 36 2 0,9
Ke 1& 3 40 38 1 0,95
Ke 2& 3 40 36 3 0,9
- 1 . r i
*."
TABEL KESEPAKATAI\I AIYTAR JURI
NoKategorisasi Pesan
Juri I Juri II Juri IfIAkhlak Akidah Syariah Akhlak Akidah Syariah AkhIak Akidah Syariah
1 v v v2 v v v3 v v v4 v v v5 v v v6 v v v7 v V v8 v v V9 v v v10 v v V1t v v v!2 v v v13 v v Vt4 v v v15 v V v16 v v v17 v v v18 v v V19 v v v20 v v v2t v v v22 v V v23 v v v24 v v v25 v v v26 V v v27 v v v28 v v v29 v v v30 v v v31 v v v32 v v v33 V v v34 v v v35 v v v36 v v V37 v v v
:l
tbJ
NoKategorisasi Pesan
Juri I Juri tr Juri ItrAkhlak Akidah Svariah Akhlak Akidah Svariah Akhlak Akidah Syariah
38 v v v39 v v v40 v v v4L v V v42 v v v43 v v vu v v v45 v v v46 v v v47 v v v48 v v v49 v v v50 v v v51 v v v52 V v v53 v v v54 v v v55 v V v56 v v v57 v v v58 v v v59 v v v60 v V v61 v v v62 v v v63 v v v64 v v v65 v v v65 v v v67 v v v68 v v v69 v v v70 v V v7l v v v72 v V v
7t
v V v
E=u"/
No
Kategorisasi Pesan
Juri I Juri II Juri ItrAkhlak Akidah Syariah Akhlak Akidah Syariah AkhIak Akidah Syariah
74 v v v75 v v v76 v v V
77 v v V
78 v v v79 v v v80 v v v81 v v v82 v v v83 v v v84 v v v85 v v v85 v v v87 v v v88 v v v89 v v v90 v v v91 v v v92 v v v93 v v v94 v v v95 v V v95 v v v97 v v v98 V v v99 v v v100 v V v101 V v v102 V v v103 V v v104 v v v105 v v v106 V v vLO7 V v v108 v V v109 V v v110 v v v111 V v v
:.1-"1#J
NoKategorisasi Pesan
Juri I Juri II Juri ItrAkhlak Akidah Syariah Akhlak Akidah Svariah Akhlak Akidah Syariah
tLz v v v113 v v v114 v v v115 v v v116 v v vLL7 v v v118 v v v119 v v vt20 v v vt2t v v vt22 v v v123 v v vL24 v v v125 v V vt25 v v v127 v v V128 V v vt29 v v v130 v v v131 v v vttz v v v133 v v vL34 v v v135 v v v136 v v vL37 v v v138 v v v139 v v V1/10 v V vt4L V v Vt42 v v vL4? v v v14 v v V145 v v vt46 v V v147 v v v148 v v vt49 v v V
5l."t
NOKategorisasi Pesan
Juri I Juri tr Juri IIIAkhlak Akidah Svariah Akhlak Akidah Svariah AkhIak Akidah Syariah
150 v v v151 v v v152 v v v153 V v v154 v v v15s v v v156 v v vts7 v v v158 v V v159 v v v150 v v V161 v v vL62 v V v163 v v v154 v v v165 v v v166 v v v167 v v v168 V v v169 v v vL70 v v vt7L v V v172 v v vL73 v V vt74 v v v175 v V VL76 v v vt77 V v v178 v v v179 v V v180 v V V181 v v vt'82 v v v183 v v v