ANALISIS IMPLIKATUR DALAM TINDAK TUTUR...

36
ANALISIS IMPLIKATUR DALAM TINDAK TUTUR PEMBAWA ACARA “PESBUKER” ANTV EDISI JANUARI 2016 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh MARIA BULAN NIM 120388201184 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016

Transcript of ANALISIS IMPLIKATUR DALAM TINDAK TUTUR...

ANALISIS IMPLIKATUR DALAM TINDAK TUTUR PEMBAWA ACARA

“PESBUKER” ANTV EDISI JANUARI 2016

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh

MARIA BULAN

NIM 120388201184

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2016

Abstrak

Bahasa merupakan sebuah sarana komunikasi yang dipergunakan oleh

manusia sejak zaman dahulu. Selain untuk menyampaikan suatu pesan, bahasa

juga merupakan salah satu aspek terpenting bagi manusia, karena bahasa

mencerminkan identitas, kebudayaan, dan cara berpikir seseorang. Tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini mendeskripsikan jenis-jenis implikatur dalam

tindak tutur pembawa acara Pesbuker ANTV edisi Januari 2016 yang menjadi

objek penelitian ini yaitu Ayu Ting ting dan Jesika Iskandar sebagai pembawa

acara hiburan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan

teknik pengumpulan data berupa simak dan sadap serta teknik rekam. Teknik

analisis data yang digunakan berupa transkripsi, klasifikasi, analisis data dan

simpulan. Berdasarkan dari hasil pembahasan ada 3 jenis implikatur yang terdapat

pada tuturan pembawa acara Pesbuker yang diperankan oleh Ayu Ting ting dan

Jesika Iskandar yaitu: implikatur konvensional, implikatur nonkonvensional,

praanggapan. Maka dapat disimpulkan bahwa, implikatur yang paling dominan

adalah implikatur nonkonvensional yang berjumlah 29 sedangkan implikatur

konvensional berjumlah 23 dan praanggapan berjumlah 18.

Kata Kunci :Implikatur, Tindak Tutur Pembawa Acara.

Abstract

Language reflects a means of communication used by humans sinces

ancient times. But to convey message, language is also one of the most important

aspects for humans. Because language reflects the identity, culture, and way of

thinking someone. The objectives to be achieved in this research describes the

forms implikatur in the follow said emcee Pesbuker ANTV issue of January 2016.

that became the object of the study i.e. Ayu Ting ting and Jesika Iskandar as host

of entertainment. This research uses qualitative descriptive method, with data

collection techniques in the form of check out and sadap and record. Data

analysis techniques used in the form of transcription, classification, data analysis

and summary. Based on the results of the discussion there is type 3 implikatur the

Pesbuker host i.e. played by Ayu Ting ting and Jesika Iskandar that is: implikatur

conventional, implikatur nonconventional, praanggapan. Then it can be inferred

that, implikatur the most dominant is a nonconventional numbered 29 while

implikatur conventional numbered 23 and praanggapan numbered 18.

Key Words: Implikatur, Follow The Host Said.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan sebuah sarana komunikasi yang dipergunakan oleh

manusia sejak zaman dahulu. Selain untuk menyampaikan suatu pesan, bahasa

juga merupakan salah satu aspek terpenting bagi manusia, karena bahasa

mencerminkan identitas, kebudayaan dan cara berpikir seseorang. Oleh sebab itu

setiap bahasa di dunia berbeda-beda dan sulit untuk dipelajari, tetapi disanalah

letak keistimewaannya. Kegiatan berbahasa lisan lebih banyak digunakan

daripada bahasa tulis. Berpijak pada dasar bahwa manusia selalu mengadakan

komunikasi dengan sesama demi kelangsungan hidupnya, maka bahasa tidak

dapat dipisahkan dari kehidupan sosial. Keterampilan berbahasa mempunyai

empat komponen yaitu: keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan

berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), dan

keterampilan menulis (writting skills) Tarigan, (2008:2).

Keterampilan itu erat sekali hubungannya dengan ketiga keterampilan

lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan

berbahasa, biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang teratur, mula-mula

pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, setelah itu kita

belajar membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum

masuk sekolah (Tarigan, 2008:12). Adanya bahasa sebagai sarana pemikiran

manusia, maka semua yang berada disekitar manusia baik peristiwa maupun hasil

cipta karya manusia mendapat tanggapan dari pemikiran manusia, disusun dan

diungkapkan kembali pada orang lain sebagai wujud komunikasi. Komunikasi

melalui bahasa ini memungkinkan setiap orang untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya dan lingkungan sosialnya.

Bagian dari berkomuikasi adalah bercakap-cakap, implikatur percakapan

memiliki makna dan pengertian yang lebih bervariasi. Pasalnya, pemahaman

terhadap hal “yang dimaksudkan” sangat bergantung kepada konteks terjadinya

percakapan. Implikatur percakapan hanya muncul dalam suatu tindak percakapan

(speech act) oleh karenanya implikatur tersebut bersifat temporer (terjadi saat

berlangsungnya tindak percakapan) dan non konvensional (sesuatu yang

diimplementasikan tidak mempunyai relasi langsung dengan tuturan yang

diucapkan Mulyana, (2005:13). Dalam sebuah percakapan, pemahaman tentang

implikatur mutlak diperlukan untuk dapat memahami makna tersirat suatu

ujaran. Menurut Grice yang dikutip oleh Mulyana, (2005:11) mengatakan

implikatur ialah ujaran yang menyiratkan sesuatu yang berbeda dengan yang

sebenarnya di ucapkan. Sesuatu “yang berbeda” tersebut adalah maksud

pembicara yang tidak dikemukakan secara ekplisit. Dengan kata lain, implikatur

adalah maksud, keinginan, atau ungkapan-ungkapan hati yang tersembunyi.

Secara etimologis, implikatur diturunkan dari implicatum. Secara nominal,

istilah ini hampir sama dengan kata implication, yang artinya maksud pengertian,

keterlibatan. Echols yang dikutip oleh Mulyana, (2005: 11). Lebih jauh lagi PWJ

Nababan yang dikutip oleh Mulyana, (2005: 11) menyatakan bahwa implikatur

berkaitan erat dengan konvensi kebermaknaan yang terjadi pada proses

komunikasi. Penggunaan implikatur dalam peristiwa komunikasi didorong oleh

kenyataan adanya dua tujuan komunikasi sekaligus yang ingin dicapai oleh

penutur, yaitu tujuan pribadi, yakni untuk memperoleh sesuatu dari mitra tutur

melalui tuturan yang disampaikannya dan tujuan sosial, yakni berusaha menjaga

hubungan baik antara penutur dengan mitra tuturnya sehingga komunikasi tetap

berjalan dengan baik dan lancar (Rusminto, 2009:71). oleh karena itu, dalam

kegiatan pembawaan acara diperlukan adanya percakapan yang mengandung

implikatur.

Banyaknya penggunaan bahasa slank/gaul yang digunakan oleh kalangan

artis/pembawa acara hanya dapat dipahami oleh sebagian kalangan artis/pembawa

acara. Selain itu juga penggunaan bahasa daerah dari masing-masing kalangan

artis/pembawa acara juga menjadi munculnya masalah dalam tindak tutur yang

terjadi di kalangan itu sendiri. Di dalam kajian pragmatik lebih banyak

menggunakan bahasa lisan. Seperti halnya dalam tindak tutur yang merupakan

salah satu aspek dalam komunikasi antara sesama teman ataupun didalam

kalangan artis. Kurangnya jumlah kosa kata yang dimiliki artis/pembawa acara

menyebabkan sulitnya untuk memahami dan mengerti arti atau maksud dari yang

diucapkannya tersebut.

Pada kesempatan ini peneliti akan meneliti implikatur dalam tindak tutur

pembawa acara Pesbuker ANTV edisi Januari 2016 sebagai objek penelitian. Pada

kenyataannya sejauh pengamatan peneliti banyak masyarakat yang sulit

memahami dan mengerti arti dari maksud yang diucapkan oleh kalangan

artis/pembawa acara Pesbuker tersebut. Hal ini dapat memudahkan peneliti dalam

menemukan data yang diperlukan untuk mengkaji lebih dalam mengenai

implikatur terhadap sebuah tindak tutur yang digunakan oleh kalangan artis

pembawa acara Pesbuker.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini peneliti melakukan penelitian dengan objek

implikatur dalam tindak tutur pembawa acara Pesbuker ANTV edisi Januari 2016

yang merupakan program acara di salah satu stasiun televisi ANTV yang

ditayangkan pada hari Senin sampai Jum’at pukul 17.00 WIB. Adapun yang

menjadi objek penelitian ini yaitu Ayu Ting ting dan Jesika Iskandar sebagai

pembawa acara hiburan.

1.2 Tempat dan Waktu Penelitian

1.2.1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini tidak terikat pada suatu tempat karena berdasarkan

judul skripsi yang menggunakan metode kualitatif, sebagai objek yang diteliti

hanya berupa rekaman.

1.2.2 Waktu Penelitian

Adapun waktu yang direncanakan peneliti untuk pengajuan judul,

seminar proposal, mengumpulkan data, menganalisis, dan menyajikan data yaitu

dari bulan Januari sampai Juni. Untuk lebih jelas lagi dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel Waktu Penelitian

N

O

Kegiatan

Tahun 2016

Jan Feb Maret April Mei Juni

1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Pengajuan

Judul

2 Penulisan

Proposal

`

3 Revisi

Proposal

4 Persetujua

n Proposal

5 Penyeraha

n Proposal

6 Seminar

Proposal

7 Pengambi

lan Data

8 Analisis

Data

9 Skripsi

3.3 Metode dan Teknik Penelitian

3.3.1 Metode Penelitian

Penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang berusaha

mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang.

(Sujana dan Ibrahim, 1989:65). Penelitian deskriptif kualitatif memusatkan

perhatian kepada pemecahan masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada

saat penelitian dilaksanakan.

Dalam pendidikan, penelitian deskriptif kualitatif lebih berfungsi untuk

pemecahan praktis dari pada pengembangan ilmu pengetahuan. Peneliti berusaha

memotret peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatiannya, kemudian

menggambarkan atau melukiskannya sebagaimana adanya, sehingga pemanfaatan

temuan penelitian ini berlaku pada saat itu pula. Metode deskriptif ini dilakukan

dengan mengumpulkan data, mengklasifikasikan data, dan merumuskan kaidah-

kaidah yang terdapat pada data itu sendiri.

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan dokumentasi dengan teknik yang

dapat digunakan oleh seorang peneliti guna untuk mengumpulkan data. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Simak dan Sadap

Teknik simak dan sadap ini berupaya mendapatkan data dilakukan dengan

menyadap penggunaan bahasa seseorang yang menjadi informan dengan

menyimak penggunaan bahasa. Sedangkan teknik catat adalah teknik lanjutan

yang dilakukan ketika menerapkan metode simak dengan teknik lanjutan. Peneliti

menggunakan alat sebagai perekam untuk melengkapi data yang diperoleh dari

lapangan Teknik rekam ini dilakukan tanpa sepengetahuan sipenutur sumber data

(Mahsun, 2005:90-94).

b. Teknik Rekam

Peneliti juga menggunakan alat sebagai perekam untuk melengkapi data

yang diperoleh dari lapangan. Teknik rekam ini dilakukan tanpa sepengetahuan si

penutur sumber data (Mahsun, 2005: 90-94).

3.3.3 Teknik Analisis Data

Menganalisis data penelitian, peneliti menggunakan teknik yang

disampaikan oleh (Moleong, 2004: 151) :

a. Transkripsi

Transkripsi adalah salinan hasil rekaman ke dalam ketikan di atas kertas.

Pada tahap ini pendeskripsian data yang telah diperoleh dari Ayu Ting ting dan

Jesika Iskandar sebagai pembawa acara hiburan “Pesbuker” dilakukan setelah

proses perekaman dan pencatatan.

b. Klasifikasi

Data yang telah ditranskripsikan, diklasifikasikan sesuai pembagian jenis-

jenis masalah yaitu implikatur tindak tutur pembawa acara Pesbuker.

c. Analisis Data

Analisis data adalah proses mengatur urutan data hasil rekaman yang

diklasifikasikan sesuai pembagian jenis-jenis masalah dari tindak tutur pembawa

acara Pesbuker yang diperankan oleh Ayu Ting ting dan Jesika Iskandar dengan

cara menganalisis makna yang tersirat.

d. Simpulan

Pada tahap ini data dapat disimpulkan pada analisis data yang diperoleh

dari tuturan Ayu Ting ting dan Jesika Iskandar serta dapat disimpulkan jumlah

dan makna dari implikatur yang digunakan pembawa acara tersebut.

Tabel Tuturan

1.Implikatur Konvensional

No. Tuturan Implikatur Konvensional Makna

2.Implikatur Nonkonvensional

No. Tuturan Implikatur Nonkonvensional Makna

3.Praanggapan

No. Tuturan Praanggapan Makna

3.4 Instrumen Penelitian

Menurut Moleong, (2004:163) ciri khas penelitian kualitatif tidak dapat

dipisahkan dari pengamatan berperan serta, tetapi peranan penelitilah yang

menentukan keseluruhan skenarionya. Kedudukan peneliti sebagai instrumen

penelitian utamanya, instrumen penelitian lainnya merupakan perencana data,

pelaksana pengumpulan data, penganalisis data, penafsir data, dan pada akhirnya

ia menjadi pelapor hasil penelitian. Dalam pengumpulan data, peneliti

menggunakan alat sebagai perekam (handphone).

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Data

Pada deskripsi data ini peneliti menggambarkan data yang diperoleh dari

lapangan, data ini hasil dari rekaman talkshow Pesbuker.

4.1.1 Transkripsi Data

Dari hasil transkripsi data yang diperoleh, maka terdapat 3 jenis implikatur dalam

tindak tutur pembawa acara “Pesbuker” ANTV edisi Januari 2016 yaitu: a.

Implikatur Konvensional b. Implikatur Nonkonvensional c. Praanggapan, yang

hasil penjelasannya dapat dilihat pada tabel berikut:

A. Implikatur Konvensional

No. Tuturan Implikatur Konvensional Makna

1.

Iya-iya Ayu Ting ting no.6 kan no.5 nya

Cita citata.. (episode 1)

(Jedar)

Ayu cantik no.6 setelah Cita citata. Ini

merupakan konsekuensi karena Cita

citata lebih cantik dari Ayu.

2.

Jesika lu sebelah situ dong... kamu ngapa

udah pengen digeser jadi host..

(episode 1)

(Ayu )

Implikatur yang terpapar, akibat ulah

Jesika.

3. iii Angel makin gatel, nakal banget ya yu Adanya sebab-akibat dari tuturan yang

sekarang, lu mesti bisa kayak gitu

(episode 1)

(Jedar )

dibuat Angel Karamoy, tuturan ini

tentu berimplikasi

4.

Pak Yudi ini apa sih Angel masuk tv,

makin panjang deh ntar acara dia

(episode 2)

(Jedar)

Implikatur tuturan itu adalah bahwa

Angel sering masuk TV, maka

konsekuensinya acara Angel

diperpanjang.

5.

Aku tuh waktu liburan di Amerika tuh

takut-takut, aduh entar aku gak kerja lagi

(episode 2)

(Jedar)

Ada implikatur, bahwa jika Jesika

lama-lama di luar negeri maka

konsekuensinya Jesika tidak kerja lagi.

6.

aku kan sering pulang pergi keluar

negeri, jadi kurang begitu paham gosip-

gosip kamu (episode 2)

(Jedar)

Implikatur yang terpapar bahwa Jesika

sering ke luar negeri, dan

konsekuensinya Jesika tidak tahu

gosip.

7.

rasanya nggak ketemu anak gimana sih,

Jesika aja sebelum kesini sempatin

ketemu anak dulu sempat cium baru

kesini, Jesika tau kalau gak ketemu anak

gimana sih (episode 2)

(Jedar)

Berimplikatur jika Jesika tidak ketemu

anak, maka akan resah.

8.

gak enak nih sama Bapak-bapak di

depan, si Bapak giliran kita loncat-loncat

Adanya implikatur bahwa, jika Ayu

dan Jesika loncat tinggi-tinggi, maka

pada tepuk tangan (episode 3)

(Ayu)

para penonton khususnya Bapak-

bapak kesukaan.

9.

sekarang juga masih cerai, lu mah lu kan

kita bedua udah (episode 3)

(Jedar)

Adanya implikatur bahwa ketika

mereka membahas cerai,

sesungguhnya mereka juga seperti

mengungkap kisah cerai mereka

masing-masing.

10.

gue malu, gue mau ngatain lu tapi gue

ngacak sama diri gue sendiri, gak jadi

gua. (episode 3)

(Ayu )

Adanya implikatur bahwa Ayu

menceritakan tentang perceraian dan

Ayu menerima konsekuensi.

11.

eh lu jangan sok cantik, ngomongin gueh

ketek lu tuh keriput (episode 3)

(Jedar)

Adanya implikatur bahwa artis sok

cantik akan mendapat ejekan dari

Jesika.

12.

Bapak semangat banget kayak baru

menang lotre (episode 3)

(Jedar)

Adanya implikatur bahwa Bapak

merasa senang karena menang lotre.

13.

eh cowok-cowok rumpi kita biasanya

terima yang ada program infotainment

(episode 4)

(Jedar)

Adanya implikatur bahwa cowok-

cowok rumpi tidak memiliki acara

infotainment, konsekuensinya adalah

tidak boleh hadir pada acara tersebut.

14.

lo jangan menghina lu liburan keluar

negeri juga sendirian lo (episode 5)

Adanya implikatur yang menyatakan

sendiri merupakan konsekuensi dari

(Jesika) Ayu yang statusnya janda.

15.

si Bela suka sedih kalau dibully haters..

(episode 5)

(Ayu )

Bela suka dibully, konsekuensi bela

sedih.

16.

maaf A’ bajunya kurang kontras

kayaknya di Tv jadi ganti baju dulu gih,

ganti baju sama ganti muka lo...

(episode 6)

(Ayu)

Implikatur tuturan tersebut ialah

karena bajunya kurang kontras maka

konsekuensinya tidak boleh masuk

TV.

17.

sekarang Rafi ngerasa baik banget dan

seneng banget berada disini karena

orang-orangnya disini ramah-

ramah...(episode 6)

(Ayu )

Implikatur tuturan tersebut ialah

bahwa Rafi sudah betah di Indonesia

karena konsekuensi orang Indonesia

baik-baik.

18.

sangking ramah nya sering ketipu

(episode 6)

(Jedar )

Implikatur tuturan tersebut ialah

bahwa Rafi sangat baik dan

konsekuensinya Rafi sering ketipu.

19.

gue dah tau lu pasti mau ngehina gue

bales yang kmaren..(episode 8)

(Ayu)

Implikatur tuturan tersebut ialah

bahwa Ayu dihina Jesika konsekuensi

karena kemarin Ayu menghina Jesika.

20.

eh lu mendingan jangan belajar tarian ini,

lu kan dah punya anak gue takut lu turun

Implikatur tuturan tersebut ialah

bahwa jika Ayu belajar tari

mesin.. (episode 8)

(Jesika)

konsenkuensinya Ayu turun mesin.

21.

Aaa.. Yudi jangan si Angel lagi omongan

bau dia kayak gitu sembarangan aja lu

kalau ngomong, Tar kalau gue gak di

Oscar (episode 9)

(Jesika)

Ada implikatur bahwa omongan

Angel memiliki dampak pada Jesika

yang membawakan acara Oscar.

22.

emang foto-foto itu penyebab masalah

rumah tangga (episode 9)

( Jesika )

Ada implikatur bahwa foto-foto yang

beredar penyebab terjadinya masalah

rumah tangga Angel.

23.

eeh cowok-cowok rumpi kita disini

terima yang punya acara infotaimen

(episode 10)

( Jesika )

Ada implikatur bahwa akibat Rafi

tidak memiliki acara infotaimen Rafi

tidak bisa menjadi bintang tamu.

B. Implikatur Nonkonvensional

No. Tuturan Implikatur Nonkonvensional Makna

1. fashion show dulu dong udah jadi artis

luar negeri (episode 1)

(Ayu)

Implikatur percakapan tuturan tersebut

ialah bahwa dahulu Cinta Laura belum

jadi artis luar negeri.

2. lu ribet amat ay hidup lu, hidup gue aja Implikatur percakapan tersebut ada

udah ribet lu suruh pindah-pindah.

(episode 1)

(Jedar)

makna eksplisit terhadap kehidupan

Jesika sebelumnya.

3. Waw, tepuk tangan... karena buat di

Indonesia yang bisa kumloaude itu

cuma aku sama kamu (episode 1)

(Jedar)

Adanya implikatur percakapan dari

tuturan Jesika, seolah ia dan cinta

laura saja yang pintar dengan lulus

cumlaude.

4. Jesika khayalanya tinggi banget dia mah

otaknya bener encer, nah loh (episode 1)

(Ayu)

Adanya implikatur percakapan dari

tuturan Ayu yang menyatakan bahwa

Jesika sebaliknya dari yang ia katakan.

5. otak lu ditinggal mulu di

apartemen...(episode 1)

(Ayu )

Implikaturnya ialah bahwa Jesika

tidak pakai otak saat berbicara.

6. emang gak ada bintang tamu lain,

kenapa harus si Angel sih (episode 2)

(Jedar)

Adanya implikatur percakapan yang

menyatakan bahwa Jesika tidak

menyukai Angel sebagai bintang

tamu.

7. Pak Yudi kalau syuting jangan di

belakang aja, jangan ngopi makan

pisang goreng (episode 2)

(Jedar)

Implikatur percakapan tuturan tersebut

ialah bahwa Pak Yudi selama ini tidak

pernah syuting di depan kamera.

8. gimana Bapaknya gak senang, kan kalau Implikatur percakapan tuturan tersebut

kita loncat keluar kupon (episode 3)

(Jedar)

bahwa ada makna tertentu dari kata-

kata keluar kupon yang dituturkan

Jesika.

9. bedaknya di muka, kalo lalat nemplok

kepleset (episode 3)

(Jedar)

Implikatur percakapan tuturan tersebut

ialah bahwa bedaknya sangat bagus

sehingga mukanya terlihat licin.

10. kalau pacaran gak apa putus nyambung,

jangan pas nikah foto nya

pisah...(episode 3)

(Ayu )

Jesika bertutur seperti itu seolah

memberikan makna bahwa ia telah

mengalami hal tersebut.

11. kalau ini berdua cocok ada gengnya,

geng cabe rawit (episode 4)

(Ayu)

Ada implikatur percakapan yang

tersirat di dalam suatu percakapan itu

yakni geng cabe rawit, artinya tukang

gosip.

12. bantuin donk gueh, lo berdua temen gue

gimana sih. Eh lu kata hati gue

penggorengan bisa di bolak-balik lu

mikirin perasaan gueh donk (episode 4)

(Ayu)

Implikatur percakapan dalam tuturan

itu ialah bahwa dahulu ayu pernah

disakiti oleh laki-laki.

13. Penonton... masa laki duduknya rapat

banget (episode 4)

Implikatur percakapan tuturan tersebut

adalah bahwa laki-laki duduknya tidak

(Jedar) rapat.

14. libur tapi… gak liburan…(episode 6)

(Ayu )

Ada implikatur percakapan dari

tuturan tersebut yang menyatakan

bahwa hari libur itu ya libur namun

kenyataannya tidak.

15. ya maklum dong kan janda kuningan

juga pengen kayak janda Depok pernah

ama India…(episode 6)

(Jedar)

Implikatur percakapan tuturan itu

adalah bahwa dahulu Ayu pernah

berpacaran dengan orang India.

16. nikah lagi untuk kesekian kalinya... kita

kapan? (episode 7)

(Jesika)

Implikatur percakapan tuturan itu

adalah bahwa dahulu Ayu dan Jesika

pernah menikah.

17. si Ayu Ting ting nyiapin pernikahannya

setahun eh besokannya kagak jadi

(episode 7)

(Jedar)

Implikatur percakapan tuturan itu

adalah bahwa dahulu Ayu pernah

gagal menikah.

18. udeh lu jangan kayak gitu emang bener

lu cuma dikasih mahar charger

handphone udeh lu diem aje..(episode 7)

(Ayu)

Implikatur percakapan tuturan itu

adalah bahwa dahulu Jesika pernah

ingin menikah.

19. sepatu aja kagak demen sama dia apa Implikatur percakapan tuturan itu

lagi lakik... (episode 8)

(Ayu)

adalah bahwa jesika tidak pernah

disukai laki-laki.

20. ooo gitu, Bu Ayu kalau lagi cari pacar,

cariin aku dong 1 ( episode 9)

(Jesika)

Implikaturnya adalah bahwa Jesika

ingin dicarikan pacar.

21. Rambutan kali lu ah minta cariin 1

(episode 9)

(Ruben)

Implikatur percakapannya adalah

bahwa permintaan yang diminta

seperti meminta rambutan.

22. jangankan audio, hatinya aja suka jatoh

(episode 9)

(Ruben)

Implikatur percakapannya menyatakan

bahwa hati Jesika suka jatuh.

23. Kak Ruben kayak MC dangdut ANTV

ya

(episode 9)

(Jesika)

Adanya implikatur percakapan dari

tuturan Jesika yang menyatakan

Ruben seperti MC dangdut ANTV.

24. lu gak boleh gitu dong, kan Oscar udah

lama ama Jesika tapi gue setuju juga sih

(episode 9)

(Ruben)

Adanya implikatur percakapan yang

menyatakan bahwa Ruben setuju

Jesika tidak membawakan acara

Oscar.

25. Steven itu siapa, Angel dah nikah ya..

(episode 9)

(Jesika)

Adanya implikatur percakapan yang

menyatakan bahwa Angel belum

menikah dan tidak mengenal Steven.

26. dia emang host internasional tapi

otaknya separoh ( episode 9)

(Ruben)

Adanya implikatur percakapan yang

menyatakan bahwa otak Jesika bodoh.

27. A’a Rafi gak bisa ikutan jarinya kurang

kriting (episode 10)

(Ayu)

Adanya implikatur percakapan yang

menyatakan bahwa jari Rafi kurang

mahir.

28. ho’o mulutnya tajem-tajem...

(episode 10)

(Jedar)

Adanya implikatur percakapan yang

menyatakan bahwa Ruben dan Irfan

memiliki mulut yang bisa menyakiti

orang.

29. jangankan anak, peliharaannya banyak

juga (episode 10)

(Ayu)

Adanya implikatur percakapan yang

menyatakan bahwa tidak hanya anak

Irfan yang banyak tetapi juga

peliharaan hewannya.

3. Praanggapan

No. Tuturan Praanggapan Makna

1. aah masak aku dibilang cewek cantik

no.6 (episode 1)

(Ayu)

Ada anggapan yang menyatakan

bahwa Ayu tidak mau dianggap cewek

cantik no.6 yang berarti ada cewek

cantik no 1,2,3,4,5.

2. dasar lo emang lo jangan suka ngomong

sembarangan sama cewek depok lo ye.

(episode 1)

(Ayu)

Ada anggapan yang menyatakan

bahwa Ayu asli Depok.

3. tar dulu lu semangat amat, lu lagi dekat

sama cowok baru ya... (episode 1)

(Jedar)

Ada anggapan yang menyatakan

bahwa Ayu punya cowok baru.

4. cepetan, jangan sok cantik (episode 1)

(Jedar)

Ada anggapan dari tuturan Jesika yang

menyatakan bahwa Ayu sok cantik.

5. aku juga lulusan dari Amerika

(episode 1)

(Jedar)

Ada anggapan yang menyatakan

bahwa dirinya pernah kuliah di

Amerika.

6. berani lu yah ama anak gadis yah,

emang masalahnya apaan (episode 2)

(Jedar)

Ada anggapan yang menyatakan

bahwa dirinya masih gadis.

7. kenapa rumah tangganya? nggak pernah

ngerasain (episode 2)

(Jedar)

Ada anggapan bahwa jesika belum

pernah merasakan berumah tangga.

8. ini tamu kita cantiknya luar biasa,

giginya seputih cat tembok (episode 3)

(Jedar)

Ada anggapan bahwa, ada warna gigi

seputih warna cat tembok.

9. kita kan disakitin cowok, terus kita gak Ada anggapan bahwa jesika pernah

sakit hati, tapi kita tetap berikan

senyuman (episode 3)

(Jedar)

disakiti cowok namun dirinya tetap

kuat.

10. Cowok-cowok rumpi (episode 4)

(Jedar)

Ada anggapan bahwa cowok bisa juga

rumpi.

11. Jedar ama mereka nanyanya jangan

tajam-tajam, mulut mereka (episode 4)

(Ayu)

Ada anggapan bahwa mulut mereka

sangat tajam , artinya berbahaya.

12. jangan berantem, bukan beritanya galau

dianya yang galau (episode 4)

(Ayu)

Ada anggapan bahwa si pembawa

acara sedang galau.

13. kalian tu baru pertama kali ya ngeliat

penyanyi internasional (episode 5)

(Jesika)

Ada anggapan bahwa ada penyanyi

internasional.

14. eh jangan sembarangan ya ini baju dari

luar negeri, dari Amerika (episode 7)

(Jesika)

Ada anggapan bahwa ada baju dari

Amerika.

15. ih pegang mic kayak penyanyi bagus aja

(episode 8) (Ayu)

Ada anggapan bahwa ada mic yang

sedang dipegang.

16. apalagi sih cewek galau, pasti cari pacar

kali (episode 9)

(Ruben)

Anggapan bahwa Ayu mencari pacar.

17. ini sudah full banget kira-kira 1 studio Adanya anggapan bahwa 500 ribu

isinya 500 ribuan orang pengen ketemu

Jesika Iskandar terima kasih(episode 10)

(Jesika)

penonton ingin ketemu Jesika.

18. ini cantik no.1 Indonesia, ini cantik no.6

lumayan-lumayan, no.5 nya kan Cita

citata (Jesika)

Ada anggapan bahwa Ayu cewek

cantik no.6 dan ada cewek cantik no.

1, 2, 3, 4, 5 dari Ayu

BAB V

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Pada penelitian ini peneliti membahas hasil penelitian secara rinci yang

terbagi ke dalam 3 jenis implikatur. Masing-masing implikatur terbagi menjadi 5

tuturan pada pembahasan hasil penelitiannya dapat dilihat sebagai berikut:

5.1 Implikatur Konvensional

1. “Ayu cantik no.6 setelah Cita citata”

Menurut peneliti tuturan “Ayu cantik no.6 setelah Cita citata” merupakan

konsekuensi karena Cita citata lebih cantik dan posisi Ayu Ting ting merupakan

wanita cantik nomor 6 maka akan ada Cita citata serta wanita lain yang berada

pada posisi nomor 1, 2, 3, 4, 5 sehingga implikatur pada tuturan di atas masuk

pada jenis implikatur konvensional merupakan implikatur yang diperoleh

langsung dari makna kata, dan bukan dari prinsip percakapan, Rustono (1999:83).

2. “Angel sering masuk TV”

Menurut peneliti tuturan “Angel sering masuk TV” berimplikasi. Dengan

seringnya Angel masuk televisi maka konsekuensinya Angel akan diperpanjang

dalam acara tersebut dan Angel akan tetap mengisi acara pada acara tersebut.

Maka tuturan ini juga masuk pada jenis implikatur konvensional yang merupakan

implikatur yang diperoleh langsung dari makna kata, dan bukan dari prinsip

percakapan, Rustono (1999:83)

3. Jesika lama-lama di luar negeri”

Menurut peneliti tuturan “Jesika lama-lama di luar negeri” ini

menjabarkan bahwa konsekuensi yang akan diterima Jesika iskandar jika ia

berlama-lama di luar negeri maka ia akan kehilangan pekerjaan nya mengingat

ada pekerjaan yang harus ia kerjakan. Maka tuturan ini juga masuk pada jenis

implikatur konvensional yang merupakan implikatur yang diperoleh langsung dari

makna kata, dan bukan dari prinsip percakapan, Rustono (1999:83).

4. “Jesika sering ke luar negeri”

Menurut peneliti tuturan ini menjelaskan bahwa jika “Jesika sering ke luar

negeri” maka ia tidak akan tahu gosip yang beredar di infotainment Indonesia.

Maka tuturan ini juga masuk pada jenis implikatur konvensional yang merupakan

implikatur yang diperoleh langsung dari makna kata, dan bukan dari prinsip

percakapan, Rustono (1999:83).

5. “ Jesika dan Ayu loncat tinggi-tinggi , Bapak-bapak senang”

Menurut peneliti ada implikasi bahwa jika “Ayu dan Jesika loncat tinggi

penonton akan senang khususnya bapak-bapak” karena dari kegiatan loncat yang

dilakukan mereka ada sesuatu yang akan membuat bapak-bapak merasa senang.

Maka dari tuturan ini juga masuk pada jenis implikatur konvensional yang

merupakan implikatur yang diperoleh langsung dari makna kata, dan bukan dari

prinsip percakapan, Rustono (1999:83).

5.2 Implikatur Nonkonvensional

1. “Jesika khayalanya tinggi banget. Dia mah otaknya bener encer, nah loh.”

Menurut peneliti tuturan “Jesika khayalanya tinggi banget. Dia mah

otaknya bener encer, nah loh” mengandung implikasi eksplisit Ayu sebenarnya

menyatakan bahwa Jesika sebaliknya dari yang ia tuturkan karena Jesika

menuturkan bahwa ia memiliki kesamaan dengan Cinta Laura yang justru

berbanding terbalik. Maka tuturan ini masuk pada jenis implikatur non

konvensional yang merupakan implikasi pragmatis yang tersirat di dalam suatu

percakapan, Rustono (1999:83).

2. “otak lu ditinggal mulu di apartemen”

Menurut peneliti tuturan “otak lu ditinggal mulu di apartemen” ini

memiliki implikatur bahwa Jesika saat berbicara tidak menggunakan otaknya. Hal

tersebut dikarenakan Jesika yang berbicara asal-asalan sehingga Ayu Ting ting

menganggap Jesika meninggalkan otaknya di apartement. Maka dari tuturan

tersebut masuk pada jenis implikatur nonkonvensional yang merupakan implikasi

pragmatis yang tersirat di dalam suatu percakapan, Rustono (1999:83).

3. “emang gak ada bintang tamu lain, kenapa harus si Angel sech.”

Menurut peneliti tuturan ini seperti prinsip kerjasama bidal cara, yaitu

berupa penutur bertutur secara tidak langsung. “Emang gak ada bintang tamu

lain, kenapa harus si Angel sih” menyatakan bahwa Jesika seperti tidak suka jika

bintang tamunya adalah Angel maka dari tuturan tersebut masuk pada jenis

implikatur nonkonvensional yang merupakan implikasi pragmatis yang tersirat di

dalam suatu percakapan, Rustono (1999:83).

4. “Pak Yudi kalo syuting jangan dibelakang aja, jangan ngopi makan pisang

goreng”

Menurut peneliti tuturan “Pak Yudi kalo syuting jangan dibelakang aja,

jangan ngopi makan pisang goreng” memiliki implikatur percakapan bahwa Pak

Yudi selama ini tidak pernah shooting didepan kamera dan hanya memakan

goreng pisang serta meminum kopi yang dilakukan oleh Pak Yudi. Maka dari

tuturan tersebut masuk pada jenis implikatur nonkonvensional yang merupakan

implikasi pragmatis yang tersirat di dalam suatu percakapan, Rustono (1999:83).

5. “bedaknya dimuka, kalo lalat nemplok kepleset”

Menurut peneliti tuturan “bedaknya dimuka, kalo lalat nemplok kepleset”

memiliki implikatur percakapan bahwa bedaknya sangat bagus sehingga mukanya

sangat licin. Maka dari tuturan tersebut masuk pada jenis implikatur

nonkonvensional yang merupakan implikasi pragmatis yang tersirat di dalam

suatu percakapan, Rustono (1999:83).

5.3 Praanggapan

1. “tar dulu lu semangat amat, lu lagi dekat sama cowok baru ya.”

Menurut peneliti tuturan “tar dulu lu semangat amat, lu lagi dekat sama

cowok baru ya” ini memiliki anggapan bahwa ayu memiliki cowok baru dengan

semangatnya ayu dalam melakukan pekerjaan sehingga dianggap memiliki pria

yang membuat Ayu Ting ting menjadi semangat bekerja. Maka tuturan tersebut

masuk pada jenis praanggapan yang merupakan implikasi pragmatis yang tersirat

di dalam suatu percakapan, Rustono (1999:83).

2. “cepetan, jangan sok cantik”

Menurut peneliti tuturan “cepetan, jangan sok cantik” ini ada anggapan

bahwa Ayu merasa cantik ketika ia berjalan dengan sikap Ayu yang berjalan

santai di depan penonton dan menebar pesona sehingga Jesika beranggapan Ayu

sok cantik, maka tuturan tersebut masuk pada jenis praanggapan yang merupakan

implikasi pragmatis yang tersirat di dalam suatu percakapan, Rustono (1999:83).

3. “aku juga lulusan dari amerika”

Menurut peneliti tuturan “aku juga lulusan dari amerika” ini Jesika

beranggapan ia merupakan lulusan dari Amerika yang pada kenyataannya Jesika

tidak pernah kuliah atau menjalani pendidikan di amerika. Maka dari tuturan

tersebut masuk pada jenis praanggapan yang merupakan implikasi pragmatis yang

tersirat di dalam suatu percakapan.

4. “berani lu yah ama anak gadis yah, emang masalahnya apaan”

Menurut peneliti tuturan “berani lu yah ama anak gadis yah, emang

masalahnya apaan” ini ada anggapan bahwa Jesika masih berstatus gadis karena

pada kenyataannya Jesika merupakan seorang janda yang memiliki seorang anak.

Maka tuturan tersebut masuk pada jenis praanggapan yang merupakan implikasi

pragmatis yang tersirat di dalam suatu percakapan, Rustono (1999:83).

5. “kenapa rumah tangganya?, nggak pernah ngerasain”

Menurut peneliti tuturan “kenapa rumah tangganya?, nggak pernah

ngerasain” yang beranggapan bahwa Jesika belum pernah merasakan berumah

tangga dan beranggapan bahwa dirinya tidak tahu informasi atau gosip

infotaiment yang beredar tentang rumah tangga Angel. Maka tuturan tersebut

masuk pada jenis praanggapan yang merupakan implikasi pragmatis yang tersirat

di dalam suatu percakapan, Rustono (1999:83).

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian, maka peneliti menyimpulkan

bahwa dalam tindak tutur pembawa acara Pesbuker menggunakan implikatur. Ada

3 jenis implikatur yang terdapat dalam tindak tutur pembawa acara “Pesbuker”

yang diperankan oleh Ayu Ting ting dan Jesika Iskandar yaitu: implikatur

konvensional, implikatur nonkonvensional, dan praanggapan.

Penggunaan implikatur konvensional berjumlah 23, nonkonvensional 29, dan

praanggapan 18. Implikatur yang paling dominan adalah implikatur

nonkonvensional.

6.2 Saran

Berdasarkan simpulan penelitian ini peneliti memberikan saran-saran

sebagai berikut:

1. Penelitian tentang kebahasaan, khususnya tindak tutur implikatur lebih

ditingkatkan lagi.

2. Mahasiswa dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai ilmu untuk

memperkaya khazanah dalam bidang pragmatik.

3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan terhadap pragmatik, khususnya

terhadap topik-topik yang belum dikaji dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Agustina. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Aslinda, dkk. 2007. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: Refika Aditama.

Herman Rusli. 2014. “Analisis Implikatur dalam Tindak Tutur Mahasiswa

Fakultas Keguruan Danilmu Pendidikan UMRAH Angkatan 2012.” Skripsi FKIP

UMRAH Tanjungpinang: (Tidak diterbitkan).

Aidil Sutarnas. 2012. “Implikatur Percakapan dalam Novel Ketika Cinta

Bertasbih.” Karya Habiburrahman El Shirazy Skripsi FKIP, Universitas Bina

Darma Palembang: (Tidak diterbikan).

Didik Mulyanto. 2012. “Analisis Tindak Tutur Ilokusi dalam Iklan Radio di

Jember”. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra, Universitas Jember: (Tidak

diterbitkan).

Riza Hernita. 2014. “Implikatur Percakapan pada Novel 99 Cahaya di Langit

Eropa.” Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra serta

Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia: (Tidak

diterbitkan).

Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Moleong, L. J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Mulyana. 2005. Kajian Wacana: Teori, Metode & Aplikasi Prinsip-Prinsip

Analisis Wacana.Yogyakarta: Tiara Wacana.

Rahardi, Kunjana. 2009.Sosiopragmatik. Jakarta: Erlangga.

Rusminto, Nurlaksana Eko. 2009. Analisis Wacana Bahasa Indonesia (Buku

Ajar). Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Rustono. 1999. Pokok-Pokok Pragmatik. Semarang: IKIP Semarang Press.

Sudjana, dkk. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Alat Keterampilan

Berbahasa. Bandung: Angkasa.