Analisis Hubungan Biaya

24
ANALISIS HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-LABA (B-V-L) Pertama A. Pengertian dan Manfaat Analisis B-V-L Analisa Biaya-Volume-Laba adalah alat yang sangat berguna bagi manajer untuk menjalankan fungsinya. Alat ini membantu mereka untuk memahami hubung-an antara biaya, volume dan laba organisasi dengan memfokuskan hubungan lima elemen berikut: (1) Harga produk; (2) Volume atau tingkat aktivitas; (3) Biaya variabel per unit; (4) Total biaya tetap; (5) Bauran produk yang dijual. Karena analis Biaya-Volume-Laba membantu manajer untuk memahami hu- bungan antara biaya, volume dan laba, alat analisis ini sangat berguna dalam proses pembuatan keputusan. Keputusan ini termasuk produk apa yang akan dibuat atau dijual, bagaimanakah kebijakan penentuan harganya, apakah strategi pemasaran yang digunakan, tipe fasilitas produksi apa yang diperlukan. Ada beberapa asumsi yang mendasari analisis biaya-volume-laba, yaitu : · Harga jual konstan dalam cakupan yang relevan. · Biaya bersifat liniar dalam rentang cakupan yang cukup relevan dan dapat dibagi secara akurat kedalam elemen biaya tetap dan biaya variabel. · Dalam perusahaan dengan multi produksi, bauran penjualannya tetap. · Dalam perusahaan manufaktur, persediaan tidak mengalami perubahan. Unit yang diproduksi sama dengan unit yang terjual.

description

analisis hubungan biaya BVL

Transcript of Analisis Hubungan Biaya

ANALISIS HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-LABA (B-V-L)Pertama

A.Pengertian dan ManfaatAnalisis B-V-LAnalisa Biaya-Volume-Laba adalah alat yang sangat berguna bagi manajer untuk menjalankan fungsinya. Alat ini membantu mereka untuk memahami hubung-an antara biaya, volume dan laba organisasi dengan memfokuskan hubungan lima elemen berikut: (1) Harga produk; (2) Volume atau tingkat aktivitas; (3) Biaya variabel per unit; (4) Total biaya tetap; (5) Bauran produk yang dijual.Karena analis Biaya-Volume-Laba membantu manajer untuk memahami hu-bungan antara biaya, volume dan laba, alat analisis ini sangat berguna dalam proses pembuatan keputusan. Keputusan ini termasuk produk apa yang akan dibuat atau dijual, bagaimanakah kebijakan penentuan harganya, apakah strategi pemasaran yang digunakan, tipe fasilitas produksi apa yang diperlukan.Ada beberapa asumsi yang mendasari analisis biaya-volume-laba, yaitu :Harga jual konstan dalam cakupan yang relevan.Biaya bersifat liniar dalam rentang cakupan yang cukup relevan dan dapat dibagi secara akurat kedalam elemen biaya tetap dan biaya variabel.Dalam perusahaan dengan multi produksi, bauran penjualannya tetap.Dalam perusahaan manufaktur, persediaan tidak mengalami perubahan. Unit yang diproduksi sama dengan unit yang terjual.

Laporan laba rugi dengan pendekatan kontribusi menekankan pada perilaku biaya dan hasilnya akan sangat membantu manajemen untuk menentukan pengaruhnya terhadap laba karena perubahan harga jual, biaya dan volume.

Acoustic Concepts, Inc.,Laporan Laba Rugi KontribusiUntuk periode Juni

Total Per unitPenjualan (400 speaker) 100.000 $ 250Dikurangi biaya variabel60.000150Margin kontribusi 40.000100 Dikurangi biaya tetap 35.000Laba bersih 5.000

Perhatikan bahwa penjualan, biaya variabel, dan margin kontribusi disajikan dalam perhitungan per unit dan juga total. Praktik seperti ini umum dilakukan untuk laporan laba rugi kontribusi yang akan digunakan oleh manajemen untuk melakukan analisis profitabilitas.

Margin KontribusiMargin kontribusi adalah jumlah yang tersisa dari pendapatan dikurangi beban variabel. Jadi, ini adalah jumlah yang tersedia untuk menutup beban tetap dan kemudian menjadi laba untuk periode tersebut. Margin kontribusi digunakan dulu untuk menutup beban tetap dan sisanya akan menjadi laba. Jika margin kontribusi tidak cukup untuk menutup beban tetap perusahaan, maka akan terjadi kerugian untuk periode tersebut. Ketika titik impas dicapai, laba bersih akan bertambah sesuai dengan margin kontribusi per unit untuk setiap tambahan produk yang terjual. Untuk memperkirakan pengaruh kenaikan penjaulan yang direncanakan terhadap biaya, manajer cukup mengalikan peningkatan dalam unit yang terjual dengan margin kontribusi yang per unit. Hasilnya akan menggambarkan peningkatan laba yang diharapkan.Margin KeamananMargin Keamanan adalah kelebihan dari penjualan yang dianggarkan diatas titik impas volume penjualan. Margin keamanan menjelaskan jumlah dimana penjualan dapat menurun sebelum kerugian mulai terjadi. Semakin tinggi margin keamanan, semakin rendah resiko untuk tidak balik modal. Margin keamanan juga dapat disajikan dalam bentuk presentase. Presentase ini didapat dengan membagi margin keamanan dalam dollar dengan total penjualan.

B.PerbedaanTitikImpas denganAnalisisHubungan B-V-L

Analisis Titik ImpasAnalisis biaya-volume-laba kadang-kadang disederhanakan menjadi analisis titik impas. Padahal analisis titik impas hanyalah salah satu elemen analisis biaya-volume-laba. Meskipun demikian, analisis titik impas adalah elemen yang penting.

Perhitungan Titik ImpasTitik impas adalah tingkat penjualan dengan tingkat laba nol. Titik impas dapat dihitung dengan menggunakan metode persama-an (equation method) atau metode margin kontribusi (contribution margin method). Kedua metode tersebut ekuivalen.METODE PERSAMAAN. Metode persamaan memanfaatkan data-data dari laporan laba rugi yang disusun dengan format kontribusi seperti yang telah digam-barkan, format laporan laba rugi dapat disajikan dengan persamaan sebagai berikut:

Laba = Penjualan - (Biaya Varibel + Biaya Tetap)

Persamaan tersebut dapat kita ubah menjadiPenjualan = Biaya Variabel + Biaya Tetap + Laba

Analasisi Biaya-Volume-Laba seringkali diartikan sebagai analisis titik impas. Hal ini sangat disayangkan karena analisis titik impas hanyalah satu elemen dalam analisis Biaya-Volume-Laba, walaupun merupakan elemen yang penting. Analisis titik impas didesain untuk menjawab pertanyaan mengenai seberapa jauh penjualan dapat menurun sebelum perusahaan mengalami kerugian.Titik impas (break even)Adalah tingkat penjualan dimana laba adalah nol. ketika titik impas dicapai, lababersih akan bertambah sesuai dengan marginkontribusiperunituntuksetiappertambahanproduk yangterjual. Dengan menggunakan analisis titik impas, manajer tidak perlu menyiapkan serangkaian laporan laba rugi secara lengkap untuk mengetahui tingkat pengembalian dari penjualan yang terjadi. Dalam analisis titik impas, jika tidak ada penjualan, kerugian perusahaan akan sebesar beban tetapnya. Setiap unit yang terjual akan mengurangi kerugian sebesar margin kontribusi per unit. Ketika titik impas tercapai, setiap tambahan unit terjual meningkatkan laba perusahaan sebesar margin kontribusi per unit.Metode Margin Kontribusi. Metode ini pada dasarnya hanyalah versi jalan pintas dari metode persamaan yang telah dijelaskan. Pendekatan ini memusatkan pada ide bahwa setiap unit yang terjual memberikan sejumlah margin kontribusi yang akan menutup biaya tetap. Untuk menemukan berapa banyak unit yang harus terjual untuk mencapai titik impas, bagilah total biaya tetap dengan margin kontribusi per unit :

C.Metode dan Penerapan Analisis Hubungan B-V-LAdanya penerapan pada analisis hubungan Biaya-Volume-Laba diharapkan akan memberikan dampak pengaruh dari margin kontribusi terhadap perubahan dalam biaya variabel, biaya tetap, harga jual, dan volume penjualan. Beberapa pengaruh penerapan dalam analisis hubungan B-V-L :1.Perubahan dalam Biaya Tetap dan Volume Penjualan2.Perubahan dalam Biaya Variabel dan Volume Penjualan3.Perubahan dalam Biaya Tetap, Harga Jual, dan Volume Penjualan4.Perubahan dalam Biaya Variabel, Biaya Tetap, dan Volume Penjualan5.Perubahan dalam Harga Jual Reguler

D.Pengaruh Pajak Penghasilan dalam Penerapan Metode Analisis Hubungan B-V-L.

Pada saat menghitung titik impas, pajak penghasilan tidak memainkan peranan karena perusahaan tidak membayar pajak bila tidak mendapatkan laba.Banyak perusahaan memilih menetapkan laba sasaran mereka sebagai laba bersih seteleh pajakyang manadalam hal ini pajak penghasilan dianggap sebagai biaya.Semakin tinggi tarif pajak penghasilanakan semakin tinggi pula target yang harus dicapai.

ANALISIS HUBUNGAN BIAYA VOLUME-LABA (B-V-L) KEDUA

I.Penerapan Metode Analisis Hubungan B-V-L Dalam Perubahan Berbagai FaktorBeberapa Aplikasi dari Konsep Biaya-Volume-Laba yaitu antara lain :

a)Perubahan dalam Biaya Tetap dan Volume PenjualanManajemen perusahaan mempertimbangkan untuk meningkatkan anggaran iklan per bulan sebesar $10,000 akan meningkatkan penjualan sebesar $30,000 dan 520 unit. Perubahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini

SekarangRevisi Penjualan & Biaya IklanPeningkatan% Penjualan

Penjualan$ 100,000$ 130,000$ 30,000100%

(-/-) B. Variabel60,000 78,000 18,00060%

Margin kontribusi40,000 52,000 12,00040%

(-/-) Beban tetap35,000 45,000 0

Laba bersih$ 5,000$ 7,000$ 12,000

Asumsikan tidak ada faktor lain yang diperhitungkan maka peningkatan anggaran iklan akan meningkatkan laba bersih sebesar $ 2,000. terdapat 2 cara cepat perhitungan diatas yaitu :

Perhitungan IProyeksi Margin Kontribusi($130,000 x 40% rasio CM) $ 52,000

Total Margin Kontribusi($100,000 x 40% rasio CM)$ 40,000

Peningkatan Margin Kontribusi 12,000

Perubahan dalam biaya tetap

(-/-) Peningkatan biaya iklan $ 10,000

Peningkatan Laba Bersih$ 2,000

Perhitungan IIPeningkatan Margin Kontribusi($30,000 x 40% rasio CM) $12,000

(-/-) Peningkatan biaya iklan10,000

Peningkatan Laba Bersih$ 2,000

Perhitungan ini lebih singkat tidak perlu menyiapkan laporan laba rugi dan melibatkan analisis perningkatan yang memperhitungkan faktor pendapatan, biaya dan volume yang akan berubah jika terdapat perubahan diantara faktor-faktor diatas.

b)Perubahan dalam Biaya Variabel dan Volume PenjualanManajemen perusahaan mempertimbangkan penggunaan komponen berkualitas lebih tinggi yang akan mengakibatkan naiknya biaya variabel sebesar $10 namun dengan perbaikan komponen akan meningkatkan penjualan menjadi 480 unit per bulan. Perubahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini

Perhitungan Proyeksi Margin Kontribusi(480 unit x $90 per unit ) $ 43,200

Total Margin Kontribusi saat ini(400 x $100 per unit)40,000

Peningkatan Margin Kontribusi $ 13,200

Dari hasil perhitungan disimpulkan peningkatan biaya variabel dapat dilakukan karena dapat meningkatkan penjualan sehingga meningkatkan total margin kontribusi dan laba bersih sebesar $ 3,200.

c)Perubahan dalam Biaya Tetap, Harga Jual dan Volume PenjualanManajemen perusahaan mempertimbangkan menurunkan harga jual sebesar $20 per unit dan meningkatkan biaya iklan sebesar $15,000 per bulan namun dapat meningkatkan penjualan sebesar 50% atau menjadi 600 unit. Perubahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini

Perhitungan dan Laporan Laba RugiProyeksi Total Margin Kontribusi(600 unit x $ 80 per unit)$ 48,000

Total Margin Kontribusi sekarang(400 unit x $100 per unit)$ 40,000

Peningkatan Margin Kontribusi 8,000

Perubahan dalam biaya tetap

(-/-) Peningkatan biaya iklan $ 15,000

Penurunan Laba Bersih ($ 7,000)

Sebelum RevisiSesudah Revisi

TotalPer UnitTotalPer UnitSelisih

Penjualan$ 100,000$ 250$ 138,000$ 230$ 38,000

(-/-) B. Variabel60,000 150 90,000 150 30,000

Margin kontribusi40,000 $ 100 48,000$ 80 8,000

(-/-) Beban tetap35,000 50,000 15,000

Laba bersih$ 5,000$ 2,000($ 7,000)

Perubahan seharusnya tidak dilakukan karena mengakibatkan penurunan laba bersih.

d)Perubahan dalam Biaya Variabel, Biaya Tetap dan Volume PenjualanManajemen perusahaan mempertimbangkan mengganti sistem kompensasi dari gaji tetap dengan total $6,000 per bulan menjadi komisi sebesar $15 per unit sehingga dapat meningkatkan penjualan sebesar 15% atau menjadi 460 unit. Perubahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini

Perhitungan dan Laporan Laba RugiProyeksi Total Margin Kontribusi(460 unit x $ 85 per unit)$ 39,100

Total Margin Kontribusi sekarang(400 unit x $100 per unit)$ 40,000

Peningkatan Margin Kontribusi (900)

Perubahan dalam biaya tetap :

(+/+) Perubahan gaji menjadi komisi $ 6,000

Penurunan Laba Bersih$ 5,100

Sebelum RevisiSesudah Revisi

TotalPer UnitTotalPer UnitSelisih

Penjualan$ 100,000$ 250$ 115,000$ 250$ 15,000

(-/-) B. Variabel60,000 150 75,900 165 15,900

Margin kontribusi40,000 $ 100 39,100$ 85$ 900

(-/-) Beban tetap35,000 29,000( 6,000)

Laba bersih$ 5,000$ 10,100$ 5,100

Perubahan seharusnya dilakukan. Biaya tetap akan menurun sebesar $ 6,000 dari $35,000 menjadi $29,000 dan margin kontribusi per unit menurun menjadi $85. implikasi dari semua itu akan meningkatkan laba bersih yang berasal dari penghematan biaya tetap tadi.

e)Perubahan dalam Harga JualManajemen perusahaan mempertimbangkan selain penjualan biasa, untuk menjual 150 unit kepada penjual grosir dengan harga khusus. Manajemen sedang menyusun harga jual khusus agar mendapatkan laba bulanan sebesar $3,000.

PerhitunganBiaya variabel per unit $ 150

Proyeksi Laba per unit($3,000 / 150 unit)$ 20

Proyeksi Harga jual per unit $ 170

Beban tetap tidak diperhitungkan karena tidak terpengaruh oleh penjualan harga khusus dimana biaya tetap akan sama jumlahnya berapapun unit terjual dan harga yang dkenakan.

II.Margin of Safety (Batas Keamanan)Menurut Garrison, dkk (2006:338) Margin of Safety(batas keamanan) adalah kelebihan dari penjualan yang dianggarkan (aktual) di atas titik impas volume penjualan. Margin of safety menjelaskan jumlah dimana penjualan dapat menurun sebelum kerugian mulai terjadi. Semakin tinggi margin of safety, semakin rendah risiko untuk tidak balik modal. Formula perhitungannya adalah sebagai berikut:

Margin of Safety = Total Penjualan yang Dianggarkan Penjualan Titik Impas

III.Struktur biaya dan penerapan operating leverageLeverage dapat didifinisikan sebagai penggunaan asset atau dana pinjaman oleh perusahaan, dengan konsekuensi perusahaan harus mengeluarkan beban tetap berupa bunga.

Kegunaan :Analisis leverage dapat digunakan sebagai alat perencanaan penjualan dan laba khususnya untuk perencanaanjangka pendek.

IV.Asumsi Analisis Hubungan B-V-LAnalisis impas memberikan informasi tingkat penjualan minimum yang harus dicapai suatu usaha agar tidak mengalami kerugian. Dan analisis tersebut juga dapat diketahui seberapa jauh volume penjualan yang direncanakan boleh turun, agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Analisis impas menyajikan informasi untuk perencanaan volume penjualan. Analisis impas merupakan salah satu bentuk analisis biaya volume laba karena untuk mengetahui impas maupun margin margi of safety perlu dilakukan analisis terhadap hubungan antara biaya, volume dan laba.Untuk memudahkan analisis dampak perubahan biaya, volume, dan harga jual terhadap laba, dapat dibuat grafik laba dan volume. Pembuatan grafik ini dilakukan sebagai berikut:1.Dibuat grafik yang dibagi menjadi dua bagian yang dibatasi dengan garis penjualan yang dibuat mendatar.2.Kemudian ditarik garis rugi-laba yang menghubungkan titik-titik rugi atau laba pada berbagai volume penjualan.3.Titik pertemuan garis rugi-laba dengan garis penjualan menunjukan titik garis.

Manfaat Analisis Hubungan Biaya-Volume-Laba bagi ManajemenHubungan antara biaya, volume, dan laba, dipengaruhi oleh lima faktor atau suatu kombinasi faktor-faktor berikut ini:1.Harga jual persatuan.2.Volume penjualan.3.Komposisi produk yang dijual.4.Biaya variable persatuan5.Total biaya.Dampak Perubahan Harga Jual Produk Terhadap Hubungan Biaya-Volume-LabaSuatu perubahan dalam harga jual produk kemungkinan akan berdampak tehadap kuantitas produk yang dijual, laba, dan impasANALISA BIAYA VOLUME LABAAnalisis Biaya Volume Laba(Alat Perencanaan Manajerial)A. Menentukan Titik Impas dalam UnitAnalisis Biaya Volume Laba atau Cost-Volume-Profit Analysis (CVP Analysis) adalah suatu alat yang bermanfaat untuk mengidentifikasi cakupan dan besarnya keadaan atau kesulitan ekonomi yang dihadapi suatu perusahaan dan membantu mencarikan solusi atau pemecahannya. CVP Analysis ini menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas penjualan dan harga jual, serta semua informasi keuangan yang terkandung di dalamnya.CVP Analysis ini dapat dimulai dengan menentukan Titik Impas. Titik Impas (Break Even Point) adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya, titik dimana laba sama dengan nol. Keputusan awal perusahaan dalam mengimplementasikan pendekatan unit yang terjual pada analisis CVP adalah menentukan apa yang dimaksud dengan sebuah unit. Keputusan kedua terpusat pada pemisahan biaya menjadi komponen tetap dan variabel. Penggunaan Pendekatan Laba Operasi dalam CVP AnalysisLaba operasi mencakup pendapatan dan beban dari operasional normal perusahaan. Secara lebih spesifik, pendapatan penjualan dinyatakan sebagai harga jual per unit dikali jumlah unit yang terjual dan total biaya variabel adalah biaya variabel per unit dikali jumlah unit yang terjual.Laba Operasi = (Harga x Jumlah Unit Terjadi) - (Biaya Variabel per unit x Jumlah unit terjual) -Total Biaya Tetap. Penggunaan Margin Kontribusi dalam CVP AnalysisMargin kontribusi adalah pendapatan penjualan dikurangi total biaya variabel. Pada impas, margin kontribusi sama dengan beban tetap. Jika kita mengganti margin kontribusi per unit untuk harga dikurangi biaya variabel per unit pada persamaan laba operasi dan memperoleh jumlah unit, maka kita akan mendapatkan persamaan dasar impas berikut :Jumlah Unit = Biaya Tetap / Margin Kontribusi per Unit Penjualan Dalam Unit yang Diperlukan Untuk Mencapai Target Laba Target Laba Dalam Jumlah RupiahTarget laba = (harga/unit X Unit) (biaya variabel/unit X Unit) (biaya tetap) Target Laba dalam Persentase dari Pendapatan PenjualanP%(harga/unit)(unit) = (harga/unit X Unit) (biaya variabel/unit X Unit) (biaya tetap) Target Laba Setelah PajakLaba bersih = Laba Operasi Pajak penghasilan= Laba Operasi (Tarif pajak x Laba operasi)= Laba Operasi ( 1 Tarif pajak)Laba Operasi = Laba Bersih / (1 Tarif pajak)B. Menentukan Titik Impas dalam Rupiah PenjualanUntuk menghitung titik impas dalam rupiah penjualan, biaya variable didefinisikan sebagai suatu persentase dari penjualan bukan sebagai sebuah jumlah per unit yang terjual. Rasio biaya variable merupakan bagian dari setiap rupiah penjualan yang harus digunakan untuk menutupi biaya variabel. Rasio biaya variabel = (biaya variabel per unit)/(harga jual per unit).Rasio margin konstribusi adalah bagian dari setiap rupiah penjualan yang tersedia untuk menutupi biaya tetap dan menghasilkan laba. Maka berdasarkan pengertian tersebut dapat dirumuskan bahwa Rasio margin kontribusi = (margin kontribusi per unit)/(harga jual per unit)Untuk biaya tetap, terdapat tiga kemungkinan: jika biaya tetap yang sama dengan margin kontribusi, maka laba operasi sama dengan nol dan perusahaan berada dalam keadaan impas. Jika biaya tetap yang lebih kecil dari margin kontribusi maka perusahaan menghasilkan laba (atau laba operasi positif) dan terakhir, jika biaya tetap yang lebih besar dari margin kontribusi, perusahaan mengalami kerugian operasi. Jadi, titik impas dalam rupiah penjualan dapat dirumuskan sebagai berikut:Laba Operasi = Penjualan (Rasio biaya variabel X penjualan) biaya tetapTarget Laba dan Pendapatan PenjualanMenentukan penjualan perusahaan untuk menghasilkan target laba yang dingiinkan, dengan cara:Penjualan = (biaya tetap + target laba)/(rasio margin kontribusi)C. Analisis MultiprodukDalam analisis multiproduk, perlu dilakukan pemisahan antara beban tetap langsung dan beban tetap umum. Beban tetap langsung adalah biaya tetap yang dapat ditelusuri ke setiap produk dan akan hilang jika produk tersebut tidak ada. Beban tetap umum adalah biaya tetap yang tidak dapat ditelusuri ke produk dan akan tetap muncul meskipun salah satu produk dieliminasi. Margin produk impas masing masing produk hanya akan menutup biaya tetap langsung. Sementara itu, biaya tetap umum masih belum tertutupi. Maka dari itu, untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan dengan melakukan bauran penjualan atau sales mix. Bauran penjualan adalah kombinasi relatif dari berbagai produk yang dijual perusahaan.Penentuan bauran penjualan memungkinkan untuk mengkonversi masalah multiproduk ke dalam format CVP produk tunggal. Untuk menggunakan pendekatan titik impas dalam unit, harga jual per paket dan biaya variabel per paket harus diketahui. Untuk menghitung nilai-nilai paket tersebut diperlukan bauran penjualan, harga setiap produk dan setiap biaya variabel.Paket impas = (total biaya tetap)/(margin kontribusi per paket)

D. Representasi Grafis dari Hubungan CVP Grafik Laba VolumeGrafik laba volume (Profit Volume Graph) menggambarkan hubungan antara laba dan volume penjualan secara visual. Grafik laba volume merupakan grafik dari persamaan laba operasi (laba operasi = (harga x unit) (biaya variabel per unit x unit) biaya tetap). Dalam grafik ini, laba operasi merupakan variabel terikat dan unit merupakan variabel bebas. Nilai variabel bebas biasanya diukur pada sumbu horizontal dan nilai variabel terikat pada sumbu vertikal. Grafik Biaya Volume LabaGrafik biaya volume laba (cost volume profit graph) menggambarkan hubungan antara biaya, volume, dan laba. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih terperinci, perlu dibuat grafik dengan dua garis terpisah, garis total pendapatan dan garis total biaya. Persamaan dari garis ini adalah :Pendapatan = Harga x UnitTotal biaya = (Biaya variabel per unit x Unit) + biaya tetapAsumsi Asumsi Pada Analisis Biaya Volume Laba Analisis mengasumsikan fungsi pendapatan dan fungsi biaya berbentuk linear. Analisis mengasumsikan harga, total biaya tetap, dan biaya variabel per unit diidentifikasikan secara akurat dan tetap konstan sepanjang rentang yang relevan. Analisis mengasumsikan apa yang diproduksi dapat dijual. Untuk analisis multiproduk, diasumsikan bauran penjualan diketahui. Diasumsikan harga jual dan biaya diketahui secara pasti.

E. Perubahan dalam Variabel CVPAda beberapa cara untuk manajer menghadapi resiko dan ketidakpastian. Pertama, pihak manajemen harus menyadari sifat ketidakpastian dari harga, biaya, dan kuantitas di masa depan. Selanjutnya para manajer bergerak dari pertimbangan titik impas ke pertimbangan kisaran titik impas. Para manajer juga dapat menggunakan analisis bagaimana-jika (what if) selain analisis sensitivitas. Margin pengamanan (margin of safety) adalah unit yang terjual atau diharapkan terjual atau pendapatan yang dihasilkan atau diharapkan untuk dihasilkan melebihi volume impas. Margin pengaman dapat dipandang sebagai ukuran kasar dari resiko. Pengungkit operasi (operating leverage) merupakan penggunaan biaya tetap untuk menciptakan perubahan presentase laba yang lebih tinggi ketika aktivitas penjualan berubah. Tingkat pengungkit operasi (degree of operating leverage DOL) untuk tingkat penjualan tertentu dapat diukur dengan menggunakan rasio margin kontribusi terhadap laba.Tingkat pengungkit operasi = margin kontribusi/laba operasionalF. Analisis CVP dan Perhitungan Biaya Berdasarkan AktivitasAnalisis CVP konvensional mengasumsikan semua biaya perusahaan dapat dikelompokkan dalam dua kategori : biaya variabel dan biaya tetap. Pada sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, biaya dibagi dalam kategori berdasarkan unit dan non-unit.Perbandingan antara titik impas ABC dengan titik impas konvensional mengungkapkan dua perbedaan yang signifikan. Pertama, biaya tetapnya berbeda. Beberapa biaya yang sebelumnya diidentifikasi sebagai biaya tetap dapat berbeda dengan penggerak. Kedua, pembilang pada persamaan impas ABC memiliki dua istilah biaya variabel non-unit : satu untuk aktivitas yang berkaitan dengan batch dan satu untuk aktivitas yang berkaitan dengan keberlanjutan produk.Jika suatu perusahaan menganut JIT, maka biaya variabel per unit yang dijual berkurang dan biaya tetap bertambah.

ANALISIS HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-LABA (B-V-L) PertamaA.Pengertian dan Manfaat analisis B-V-LAnalisis biaya-volume-laba adalah satu dari beberapa alat yang sangat berguna bagi manajer dalam memberikan perintah. Alat ini membantu mereka memahami hubungan timbal balik antara biaya, volume, dan laba dalam organisasi dengan memfokuskan pada interaksi antarlima elemen :1.Harga produk2.Volume atau tingkat aktivitas3.Biaya variabel per unit4.Total biaya tetap5.Bauran produk yang dijualKarena analisis biaya-volume-laba membantu manajer mengerti hubungan timbal balik antar biaya-volume-laba, alat ini sangat penting dalam berbagai keputusan bisnis. Keputusan-keputusan ini mencakup misalnya produk apa yang harus dipoduksi dan dijual, kebijakan harga apa yang harus dijalankan, strategi pemasaran apa yang harus digunakan, dan struktur biaya apa yang digunakan.Ada beberapa asumsi yang mendasari analisis biaya-volume-laba, yaitu :1.Harga jual konstan dalam cakupan yang relevan.2.Biaya bersifat liniar dalam rentang cakupan yang cukup relevan dan dapat dibagi secara akurat kedalam elemen biaya tetap dan biaya variabel.3.Dalam perusahaan dengan multi produksi, bauran penjualannya tetap.4.Dalam perusahaan manufaktur, persediaan tidak mengalami perubahan. Unit yang diproduksi sama dengan unit yang terjual.Margin KontribusiMargin kontribusi adalah jumlah yang tersisa dari pendapatan dikurangi beban variabel. Jadi, ini adalah jumlah yang tersedia untuk menutup beban tetap dan kemudian menjadi laba untuk periode tersebut. Margin kontribusi digunakan dulu untuk menutup beban tetap dan sisanya akan menjadi laba. Jika margin kontribusi tidak cukup untuk menutup beban tetap perusahaan, maka akan terjadi kerugian untuk periode tersebut. Ketika titik impas dicapai, laba bersih akan bertambah sesuai dengan margin kontribusi per unit untuk setiap tambahan produk yang terjual. Untuk memperkirakan pengaruh kenaikan penjaulan yang direncanakan terhadap biaya, manajer cukup mengalikan peningkatan dalam unit yang terjual dengan margin kontribusi yang per unit. Hasilnya akan menggambarkan peningkatan laba yang diharapkan.Margin KeamananMargin Keamanan adalah kelebihan dari penjualan yang dianggarkan diatas titik impas volume penjualan. Margin keamanan menjelaskan jumlah dimana penjualan dapat menurun sebelum kerugian mulai terjadi. Semakin tinggi margin keamanan, semakin rendah resiko untuk tidak balik modal. Margin keamanan juga dapat disajikan dalam bentuk presentase. Presentase ini didapat dengan membagi margin keamanan dalam dollar dengan total penjualan.B.Perbedaan titik impas dengan analisis hubungan B-V-LAnalasisi Biaya-Volume-Laba seringkali diartikan sebagai analisis titik impas. Hal ini sangat disayangkan karena analisis titik impas hanyalah satu elemen dalam analisis Biaya-Volume-Laba, walaupun merupakan elemen yang penting. Analisis titik impas didesain untuk menjawab pertanyaan mengenai seberapa jauh penjualandapat menurun sebelum perusahaan mengalami kerugian.Titik impas (break even)Adalah tingkat penjualan dimana laba adalah nol. ketika titik impas dicapai, lababersih akan bertambah sesuai dengan marginkontribusiperunituntuksetiappertambahanproduk yangterjual. Dengan menggunakan analisistitik impas, manajer tidak perlu menyiapkan serangkaian laporan laba rugi secara lengkap untuk mengetahui tingkat pengembalian dari penjualan yang terjadi. Dalam analisis titik impas, jika tidak ada penjualan, kerugian perusahaan akan sebesar beban tetapnya. Setiap unit yang terjual akan mengurangi kerugian sebesar margin kontribusi per unit. Ketika titik impas tercapai, setiap tambahan unit terjual meningkatkan laba perusahaan sebesar margin kontribusi per unit.Perhitungan Titik ImpasTitik impas dapat dihitung dengan menggunakan metode persamaan atau metode margin kontribusi. Kedua metode ini akan memberikan hasil yang sama.Metode Persamaan. Metode ini memusatkan pada pendekatan kontribusi hingga laporan laba rugi. Bentuk dari laporan laba rugi digambarkan dalam persamaan :Laba = (Penjualan - Beban Variabel) Beban TetapMengubah sedikit persamaan ini menghasilkan persamaan berikut, yang banyak dipakai dalam analisis biaya-volume-laba :Penjualan = Beban Variabel + Beban Tetap + LabaMetode Margin Kontribusi. Metode ini pada dasarnya hanyalah versi jalan pintas dari metode persamaan yang telah dijelaskan. Pendekatan ini memusatkan pada ide bahwa setiap unit yang terjual memberikan sejumlah margin kontribusi yang akan menutup biaya tetap. Untuk menemukan berapa banyak unit yang harus terjual untuk mencapai titik impas, bagilah total biaya tetap dengan margin kontribusi per unit :C.Metode dan Penerapan Analisis Hubungan B-V-LAdanya penerapan pada analisis hubungan Biaya-Volume-Laba diharapkan akan memberikan dampak pengaruh dari margin kontribusi terhadap perubahan dalam biaya variabel, biaya tetap, harga jual, dan volume penjualan. Beberapa pengaruh penerapan dalam analisis hubungan B-V-L :1.Perubahan dalam Biaya Tetap dan Volume Penjualan2.Perubahan dalam Biaya Variabel dan Volume Penjualan3.Perubahan dalam Biaya Tetap, Harga Jual, dan Volume Penjualan4.Perubahan dalam Biaya Variabel, Biaya Tetap, dan Volume Penjualan5.Perubahan dalam Harga Jual RegulerD.Pengaruh Pajak Penghasilan dalam Penerapan Metode Analisis Hubungan B-V-L.Padasaatmenghitungtitikimpas,pajakpenghasilantidakmemainkanperanankarenaperusahaantidakmembayarpajakbilatidakmendapatkanlaba.Banyakperusahaanmemilihmenetapkanlabasasaranmerekasebagailababersihsetelehpajakyang manadalamhalinipajakpenghasilandianggapsebagaibiaya.Semakintinggitarifpajakpenghasilanakansemakintinggipula target yangharusdicapai.