ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit...

138
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON DEBITUR DENGAN JUMLAH KREDIT YANG DISETUJUI Studi Kasus pada PT BPR Tugu Kencana Kartasura SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Rosiana Maria Tresnanti M NIM : 00 2114 063 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007

Transcript of ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit...

Page 1: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN

CALON DEBITUR DENGAN JUMLAH KREDIT YANG DISETUJUI

Studi Kasus pada PT BPR Tugu Kencana Kartasura

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Rosiana Maria Tresnanti M

NIM : 00 2114 063

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

Page 2: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa
Page 3: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa
Page 4: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

iv

Halaman Persembahan

Segala yang kulalui ini kupersembahkan kepada

Yesus sahabatku, Bapa, dan tujuan hidupku.

Bapak ibu yang dengan cinta membimbingku dan selalu mendoakanku

hingga aku menjadi seorang manusia seperti ini.

Adik-adikku Nia dan Nino yang mengisi hidupku dengan keceriaan.

Kakakku Leo yang selalu menyertaiku, mengantarku, melindungiku,

dan mencintaiku di setiap kehidupan yang sering qta lalui bersama.

Trima kasih ice_cream & taronya.

Eyang Putri yang selalu mendoakanku dengan tekun setiap hari.

PSM “Cantus Firmus" yang …menjadikanku hidup… Selalu menjadi

rumah & keluargaku. Tempatku bernyanyi & menemukan jati diriku.

Terimakasih telah menguatkanku bertahan di Sanata Dharma

dengan keceriaan & musik...

Mas Ponco yang telah menjadi ayah, kakak, sahabat, dan

pembimbingku. Trimakasih telah mengajariku bernyanyi &

mengajariku untuk jadi diri sendiri dengan mengenalkan aku pada

diriku.

Pak Joko Siswanto yang telah menjadi ayah & pembimbingku. Trima

kasih telah mengajariku untuk berdoa, bersyukur & menyerahkan

diri utuh pada Tuhan.

Pak Hansiadi yang telah jadi kawan curhat. Trimakasih atas

kebijaksanaannya.

Rm Hari yang telah menceriakan hari2ku dengan foto2 & curhat

semasa PSM.

Dik Wawan atas persahabatan & penghiburannya.

Dik Nita yang telah menemaniku disaat sepi. Trimakasih atas

persahabatan & keceriaannnya.

Eyang & para Bulikku: B’Tut,’B’Diah, B’Ani serta om2ku atas doanya,

serta kado di stiap ultahku.

Temen2 kost STM M’Siel,Wulan,M’Oq, M’Kristin, M’Deta.

Anak kampus: Tata, Candra, Nana, M’Rini, kak Ross, Anik, Katrin,

Iyut, Peyank, Nita PBI

Juga bagi orang2 yang selalu mencintaiku & merindukanku dari jauh.

Trimakasih atas doanya yang selalu terangkai tanpa putus.

Dan bagi semua cinta yang telah menjadikan aku . . ada. . .

Page 5: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa
Page 6: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

vi

ABSTRAK

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON DEBITUR

DENGAN JUMLAH KREDIT YANG DISETUJUI

Studi Kasus pada PT BPR Tugu Kencana Kartasura

ROSIANA MARIA TRESNANTI M.

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara rasio

keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank.

Penelitian ini dilakukan pada PT BPR Tugu Kencana Kartasura pada bulan Januari-

Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi kasus dengan teknik

pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi.

Teknik analisa data yang digunakan untuk menjawab masalah yang

dirumuskan adalah teknik analisis korelasi dengan rumus Spearman dan uji

signifikansi hasil korelasi.

Berdasarkan analisis data, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1) terdapat korelasi positif antara current ratio, acid test ratio, time interest earned

ratio, dan profit margin ratio dengan jumlah kredit dan hubungan tersebut signifikan;

2) terdapat korelasi negatif antara total asset to total liabilities ratio dan debt equity

ratio dengan jumlah kredit yang disetujui dan hubungan tersebut signifikan.

Page 7: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

vii

ABSTRACT

ANALYSIS OF RELATIONSHIP BETWEEN

THE DEBTOR APPLICANT’S FINANCIAL RATIO

AND THE AMOUNT OF APPROVED CREDIT

A Case Study on PT BPR Tugu Kencana Kartasura

ROSIANA MARIA TRESNANTI M.

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2007

The purpose of this research was to know the relation between the debtor

applicant’s financial ratio and the amount of approved credit. This research was held

in PT BPR Tugu Kencana Kartasura on January – March 2005. The type of research

was case study and the data gathering techniques were interview and documentation.

The data analysis techniques used to answer the problems were correlation

coefficient using the Spearman correlation formula and the statistical significances

test of the corellation coefficient.

Based on data analysis, the writer reached the following conclusions: 1) there

was a positive relation between current ratio, acid test ratio, time interest earned ratio,

profit margin ratio and the amount of approved credit, and the relation was

significant; 2) there was a negative relation between total assets to total liabilities

ratio, debt to equity ratio and the amount of approved credit, and the correlation was

significant.

Page 8: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

viii

KATA PENGANTAR

Adalah tangan Tuhan yang berkarya dalam tulisan ini. Terima kasih Bapa atas

segala berkat, rahmat, penghiburan, dan kasihMu sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dan tergenapi oleh kuasa mukjizatMu sendiri. Alleluia! Penulisan

skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi,

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Skripsi ini disusun berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT BPR Tugu

Kencana Kartasura, dengan mengambil judul “ANALISIS HUBUNGAN ANTARA

RASIO KEUANGAN CALON DEBITUR DENGAN JUMLAH KREDIT YANG

DISETUJUI”.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan doa dan dorongan semangat dari

berbagai pihak, skripsi ini tidak akan selesai. Oleh karena itu, penulis menghaturkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ir. Drs. Hansiadi YH, M.Si., Akt., selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang menyediakan

waktu untuk memberikan dukungan moril dan konsultasi.

3. Drs. G. Anto Listianto, MSA., Akt., selaku Dosen Pembimbing I, yang

memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

4. M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Akt., selaku Dosen Pembimbing II, yang

dengan lembut memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

Page 9: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

ix

5. Bpk Sumadi, selaku pimpinan PT BPR Tugu Kencana, Kartasura yang telah

memberikan ijin, masukan, serta bimbingan dan doa selama penulis melakukan

penelitian.

6. Mbak Sisil yang menyemangati dan mendukung dengan doa dan nasehat.

7. Crew Tugu Kencana: Mas Aan, Mas Johan, Mbak Tita, Mas Agung, Mas Romi,

Mbak Iin, Mbak Muryani, Mbak Tari, Pak Yatno, Pak Madi, Pak Sukir, Mbak

Anik, dan Mbak Luki, yang telah membantu dan memberikan dukungan selama

peneliti melakukan penelitian.

8. Semua Pimpinan Perusahaan calon debitur yang telah berkenan memberikan data

dan informasi serta bimbingan selama penelitian.

9. Bpk/Ibu St Muljadi, adikku Nia dan Nino, serta kakakku Leo, atas dukungan doa.

10. Eyang putri, eyang kakung, dan saudara-saudaraku yang selalu mendoakanku.

11. Semua rekan dan sahabat, baik dari PSM Cantus Firmus, kampus, Mudika, dan

semua kawan yang menemani dan memberi dukungan selama penulisan skripsi.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

mendukung dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih banyak

kekurangan, baik segi teori, materi, penyusunan, dan pembahasannya. Oleh karena

itu, semua kritik, saran, nasehat, dan petunjuk untuk kesempurnaan penulisan skripsi

ini sangat penulis harapkan dan tidak lupa penulis menghaturkan terima kasih.

Akhir kata, penulis berharap semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat

bagi semua pembaca.

Penulis

Page 10: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………… ii

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………………… iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………………… v

ABSTRAK ………………………………………………………………………. vi

ABSTRACT ……………………………………………………………………... vii

KATA PENGANTAR …………………………………………………………... viii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. x

DAFTAR TABEL …….………………………………………………………… xv

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………….. xvi

BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………. 1

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………….. 1

B. Rumusan Masalah ……..…………………………………………. 4

C. Batasan Masalah ………………………………………………….. 4

D. Tujuan Penelitian …………………………………………………. 4

E. Manfaat Penelitian ………………………………………………... 5

F. Sistematika Penulisan …………………………………………….. 5

BAB II. LANDASAN TEORI ………………………………………………… 7

A. Bank ……………………………………………………………… 7

1. Pengertian Bank ……………………………………………… 7

Page 11: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

xi

2. Jenis Perbankan ………………………………………………. 7

a. Bank Umum ……………………………………………… 7

b. Bank Perkreditan Rakyat …………………………………. 8

B. Kredit ……………………………………………………………... 9

1. Pengertian Kredit ……………………………………………... 9

2. Unsur-unsur Kredit …………………………………………… 9

3. Sasaran Kredit ………………………………………………... 9

4. Fungsi Kredit …………………………………………………. 10

5. Jenis-jenis Kredit ……………………………………………... 12

a. Kredit Dilihat dari Segi Tujuannya ………………………. 12

b. Kredit Dilihat dari Segi Jangka Waktu …………………… 13

c. Kredit Dilihat dari Segi Jaminannya ……………...……… 13

d. Kredit Dilihat dari Segi Penggunaannya ……….………… 13

6. Analisis Kredit Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Calon

Debitur ……………………………………………………….. 14

a. Pengertian Analisis Kredit ………………………………... 14

b. Pendekatan-pendekatan Analisis …………………………. 14

1) Pendekatan Kualitatif dengan Menggunakan Prinsip 6C 14

2) Pendekatan Kuantitatif Sebagai Penunjang ………….. 16

7. Jaminan Kredit / Collateral …………………………………... 17

8. Rasio-rasio Pokok yang Digunakan oleh Perbankan untuk

Menilai Tingkat Kesehatan Debitur ………………………….. 19

a. Rasio Likuiditas ………………………………………….. 19

Page 12: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

xii

b. Rasio Leverate ……………………………………………. 22

c. Rasio Aktivitas ..……………….…………………………. 24

d. Profitability Ratio ………………………………………… 26

9. Jumlah Kredit yang Disetujui ………………………………… 30

a. Pedoman Maksimum Fasilitas Pemberian Kredit ………... 30

b. Pendekatan atas Aspek-aspek Perusahaan ………………… 30

c. Keputusan Kredit ………………………………………….. 32

10. Hubungan Rasio Keuangan Calon Debitur dengan Jumlah

Kredit yang Disetujui ………………………………………… 32

C. Penelitian Pendahuluan …………………………………………... 33

BAB III. METODA PENELITIAN ……………………………………………. 36

A. Jenis Penelitian …………………………………………………… 36

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ………………..……………………. 36

C. Subjek dan Objek Penelitian …………………………………….. 36

D. Populasi dan Sampel ……………………………………………... 36

E. Data yang Diperlukan …………………………………………….. 37

F. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………….. 37

G. Teknik Analisis Data ……………………………………………... 38

BAB IV. GAMBARAN UMUM ……………………………………………….. 44

A. Sejarah dan Perkembangan BPR …………………………………. 44

B. Lokasi dan Wilayah Kerja ….…………………………………….. 44

C. Fungsi dan Maksud Pendirian …..………………………………... 44

1. Fungsi Pendirian ……………………………………………… 44

Page 13: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

xiii

2. Maksud dan Tujuan Pendirian ………………………………... 45

D. Macam-macam Kredit ……………………………………………. 45

E. Syarat dan Prosedur Permohonan Kredit ……………………….. 46

1. Syarat-syarat Permohonan Kredit ……...……………………... 46

2. Prosedur Permohonan Kredit ………….……………………… 47

F. Struktur Organisasi ……………………………………………….. 48

G. Fungsi Masing-masing Bagian …………………………………… 49

1. Komisaris ……………………………………………………... 49

2. Direksi ………………………………………………………… 49

3. Bagian Dana ..…………………………………………………. 50

4. Bagian Pembukuan …………………………………………… 51

5. Account Officer ……………………………………………….. 52

6. Pegawai Administrasi Kredit …………………………………. 53

7. Kasir …………………………………………………………... 54

8. Pegawai Sumber Daya Manusia ……………………………… 54

H. Data Calon Debitur PT.BPR Tugu Kencana …………………….. 55

1. Perusahaan A …………………………………………………. 55

2. Perusahaan B …………………………………………………. 57

3. Perusahaan C …………………………………………………. 58

4. Perusahaan D …………………………………………………. 59

5. Perusahaan E …………………………………………………. 60

6. Perusahaan F …………………………………………………. 62

7. Perusahaan G …………………………………………………. 63

Page 14: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

xiv

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ………………………….. 65

A. Analisis Korelasi dan Uji Signifikansi antara Current Ratio, Acid

Test Ratio, Time Interest Earned Ratio, dan Profit Margin Ratio

Calon Debitur dengan Jumlah Kredit yang Disetujui …………….. 65

B. Analisis Korelasi dan Uji Signifikansi Hasil Korelasi antara Total

Assets to Total Liabilities dan Debt to Equity Ratio Calon Debitur

dengan Jumlah Kredit yang Disetujui ………............................. 92

BAB VII. PENUTUP ……………………………………………………………. 100

A. Kesimpulan ……………………………………………………….. 100

B. Keterbatasan ……..……………………………………………….. 100

C. Saran ……………………………………………………………… 101

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel V.1. Permohonan Kredit dan Jumlah Kredit yang Disetujui …………... 65

Tabel V.2. Current Ratio, Acid Test Ratio, Time Interest Earned Ratio, dan

Profit Margin Ratio Calon Debitur BPR Tugu Kencana …............. 80

Tabel V.3. Korelasi Spearman untuk Current Ratio ….…………………...….. 82

Tabel V.4. Korelasi Spearman untuk Acid Test Ratio ………………………... 82

Tabel V.5. Korelasi Spearman untuk Time Interest Earned Ratio ….………... 83

Tabel V.6. Korelasi Spearman untuk Profit Margin Ratio …………….……... 84

Tabel V.5. Total Assets To Total Liabilities Ratio dan Debt To Equity Ratio

Calon Debitur BPR Tugu Kencana Kartasura ................................... 93

Tabel V.8. Korelasi Spearman untuk Total Assets To Rotal Liabilities Ratio ... 94

Tabel V.8. Korelasi Spearman untuk Debt Equity Ratio ……………………... 95

Page 16: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan

Lampiran 2. Bagan Struktur Organisasi PT. BPR Tugu Kencana Kartasura

Lampiran 3. Keterangan Laporan Keuangan Perusahaan-Perusahaan Debitur

Lampiran 4. Surat Keterangan Penelitian

Page 17: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank Perkeditan Rakyat merupakan suatu jenis bank yang diharapkan dapat

membantu pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan di Indonesia karena dapat

menjangkau lapisan terendah dari masyarakat baik di kota maupun di daerah

pedesaan. Keterkaitannya dengan nasib rakyat kecil tampak jelas pada setiap bentuk

dari BPR. Lahirnya BPR di tengah-tengah penderitaan pegawai negeri dan petani

yang terjerat oleh rentenir dan pengijon serta usahanya untuk menunjang

perekonomian dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan

pemerataan pendapatan, menunjukkan bahwa Bank Perkreditan Rakyat sebagai unit

ekonomi mempunyai watak sosial.

Kegiatan usaha BPR diarahkan pada mobilitas dana. Hal ini dimaksudkan

untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito

kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk

pemberian kredit. Dengan demikian, kegiatan pemberian kredit oleh BPR merupakan

kegiatan usaha pokok yang dijadikan sebagai sumber penghasilan utama.

Kegiatan perkreditan BPR memiliki karakteristik tersendiri karena diarahkan

untuk usaha produktif di pedesaan dan jumlah kreditnya relatif kecil. Usaha produktif

di pedesaan sebagian besar didominasi oleh pengusaha kecil yang memiliki

keterbatasan baik dalam permodalannya maupun dalam pengelolaannya sehingga

pendekatan perbankan dalam pembiayaan kepada pengusaha kecil perlu memiliki

Page 18: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

2

strategi dan pola pembiayaan yang tepat bagi usaha kecil. Kunci sukses perkreditan

dalam BPR terletak pada lokasi yang dekat dengan masyarakat, prosedur pelayanan

nasabah yang lebih sederhana, menggunakan pendekatan personal, serta fleksibilitas

pola dan model pinjaman.

Kegiatan pemberian kredit memiliki resiko yang paling besar. Resiko kredit

atau default risk merupakan suatu resiko akibat kegagalan nasabah mengembalikan

jumlah pinjaman yang diterima dari bank beserta bunganya sesuai dengan jangka

waktu yang telah ditentukan (Abdullah, 2003:29). Penyebab utama terjadinya resiko

kredit adalah kegagalan debitur dalam usahanya, sehingga dalam pelaksanaan

pemberian kredit, bank harus memperhatikan prinsip kehati-hatian dan asas-asas

perkreditan yang sehat. Bank harus meneliti apakah permohonan kredit tersebut

memenuhi syarat kelayakan atau tidak.

Plafon kredit yang diusulkan oleh calon debitur tidak langsung disetujui oleh

BPR. Dalam menganalisis kredit modal kerja, biasanya pihak BPR melakukan

analisis terhadap kesehatan calon debitur sebagai salah satu dasar menetapkan jumlah

kredit yang akan diberikan. Kredit yang diberikan bisa lebih tinggi atau lebih rendah

dari yang diusulkan sesuai dengan kebijakan pihak BPR yang bersangkutan.

Dalam menganalisis kelayakan kredit, BPR menggunakan analisis kuantitatif,

yang memberikan gambaran terutama tentang aspek keuangan peminjam. Aspek ini

berkaitan dengan laporan keuangan yang dapat menggambarkan keadaan atau

perkembangan finansial perusahaan, yaitu neraca yang menggambarkan nilai aktiva,

hutang, dan modal sendiri pada suatu waktu, dan rugi/laba menggambarkan hasil

yang dicapai selama periode tertentu. Analisis finansial ini dapat menunjukkan

Page 19: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

3

kelemahan periode lalu, yang dipakai untuk menyusun rencana yang akan datang

disertai perbaikan atas kelemahan tersebut. Selain itu analisis keuangan dapat

digunakan untuk membantu meramalkan laba perusahaan di masa yang akan datang.

Sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis rasio.

Dalam menganalisis kredit, BPR pada umumnya menggunakan beberapa rasio

keuangan pokok, yaitu: Cash Ratio, Average Collection Period Ratio, Return to

Assets Ratio, Return on Equity Ratio, dan Inventory Turnover. Sedangkan dalam teori

akuntansi juga dikenal beberapa rasio keuangan penting yang lain, seperti: Current

Ratio, Acid Test Ratio, Total Assets to Total Liabilities Ratio, Debt to Equity Ratio,

Time Interest Earned Ratio, dan Profit Margin Ratio. Menurut beberapa peneliti,

hasil analisis laporan keuangan calon debitur dengan menggunakan rasio-rasio

keuangan ini cukup akurat untuk menentukan apakah calon debitur mendapatkan

kredit sesuai dengan plafon yang diusulkan atau tidak, sehingga rasio-rasio ini juga

dapat dijadikan indikator yang baik bagi pertimbangan pemberian kredit.

Gambaran awal tentang kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang

penting untuk diketahui agar kekhawatiran pihak perbankan dapat diminimalkan. Dari

gambaran tersebut informasi nilai pinjaman yang sesuai dan aman bagi perusahaan

dapat diketahui. Para peminjam dapat melunasi hutangnya tepat waktu tanpa terasa

membebani hanya jika kapasitas pelunasan hutangnya sama atau lebih besar daripada

nilai pelunasan yang telah disepakati. Dengan mengetahui nilai pinjaman yang sesuai,

dapat diperoleh gambaran tentang keamanan dari kredit itu sendiri.

Berdasarkan uraian diatas, penulis akan mengadakan penelitian mengenai

analisis keuangan calon debitur dan hubungannya dengan jumlah kredit yang

Page 20: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

4

disetujui oleh BPR. Maka dari itu, penulis memilih judul : “ Analisis Hubungan

Antara Rasio Keuangan Calon Debitur dengan Jumlah Kredit yang Disetujui “

B. Rumusan Masalah

1. Adakah korelasi positif yang signifikan antara current ratio, acid test ratio, time

interest earned ratio, dan profit margin ratio dengan jumlah kredit yang

disetujui?

2. Adakah korelasi negatif yang signifikan antara total assets to total liabilities ratio

dan debt to equity ratio dengan jumlah kredit yang disetujui?

C. Batasan Masalah

Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio,

acid test ratio, total assets to total liabilities ratio, debt to equity ratio, time

interest earned ratio, dan profit margin ratio.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui ada tidaknya korelasi positif yang signifikan antara current

ratio, acid test ratio, time interest earned ratio, dan profit margin ratio dengan

jumlah kredit yang disetujui.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya korelasi negatif yang signifikan antara total

assets to total liabilities ratio dan debt to equity ratio dengan jumlah kredit yang

disetujui.

Page 21: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

5

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi PT. BPR Tugu Kencana Kartasura

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna

bagi pihak bank sebagai suatu pedoman dalam mengevaluasi kebijakan-

kebijakan kredit yang telah ditempuh.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna

bagi pihak bank sebagai dasar penetapan kebijaksanaan peningkatan volume

usaha lebih lanjut.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan khasanah pustaka

bagi pihak-pihak yang berminat dalam dunia perbankan.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini memperdalam pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah

dan memperoleh pengalaman dari kegiatan penelitian yang dilakukan.

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, batasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan dijelaskan teori-teori yang digunakan sebagai

landasan penelitian.

Page 22: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

6

BAB III METODA PENELITIAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai jenis, waktu, dan tempat,

subyek dan obyek penelitian serta akan menjelaskan teknik dalam

pengumpulan data dan analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini menguraikan gambaran umum perusahaan Bank Perkreditan

Rakyat, sejarah BPR, lokasi bank, kegiatan usaha BPR, struktur

organisasi, daerah pemasaran kredit, dan jenis kredit serta beberapa

informasi mengenai calon debitur Bank Perkreditan Rakyat.

BAB V PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai analisis kredit berdasarkan

pada data laporan keuangan yang diperoleh, dan didasarkan pada

landasan teori serta metoda penelitian yang ada.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi mengenai saran, penutup, dan keterbatasan penelitian.

Page 23: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bank

1. Pengertian Bank

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak. (UU Perbankan No. 10 /1998, 1998:3)

2. Jenis Perbankan

Menurut UU Perbankan nomor 10 tahun 1998, jenis perbankan terdiri atas

Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.

a. Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasar prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberi

jasa dalam lalu lintas pembayaran. (UU Perbankan No.10/1998, 1998:3)

Menurut UU No 10 Thn 1998 usaha-usaha Bank Umum adalah :

1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito

berjangka, sertifikat deposito, dan/ atau bentuk lainnya yang dipersamakan

dengan itu.

2) Memberikan kredit.

3) Menerbitkan surat pengakuan hutang.

Page 24: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

8

4) Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan

dan atas perintah nasabahnya: surat-surat wesel, surat pengakuan hutang, kertas

perbendaharaan negara dan surat jaminan Pemerintah, SBI, obligasi, surat dagang

berjangka waktu sampai dengan satu tahun, surat berharga lain sampai satu tahun.

5) Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan

nasabah.

6) Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan

perhitungan dengan atau antar pihak ketiga.

7) Menjalankan usaha-usaha lain yang lazim dilakukan oleh bank umum.

b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional

atau berdasar prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa

dalam lalu lintas pembayaran. (UU Perbankan No.10/1998, 1998:3)

Menurut UU No 10 Thn 1998 usaha-usaha BPR adalah :

1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito

berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

2) Memberikan kredit.

3) Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito

berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain. SBI adalah

sertifikat yang ditawarkan BI kepada BPR apabila BPR mengalami over

likuiditas.

Page 25: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

9

B. KREDIT

1. Pengertian kredit

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara

bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya

setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. (UU Perbankan

No.10/1998, 1998:11)

2. Unsur- unsur Kredit

Unsur yang terdapat dalam kredit adalah: (Suyatno, 2003:14)

a. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang

diberikan baik dalam bentuk uang, barang, dan jasa, akan benar-benar diterima

kembali dalam jangka waktu tertentu di masa datang.

b. Waktu, yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan

kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang.

c. Degree of risk, yaitu suatu tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari

adanya jangka waktu yang memisahkan antara prestasi dengan kontraprestasi.

d. Prestasi, atau objek kredit diberikan dalam bentuk uang, dan dalam bentuk barang

atau jasa.

3. Sasaran Kredit

Proses kegiatan perkreditan antara lain meliputi kegiatan pemberian kredit,

dokumentasi / administrasi kredit, pengelolaan / pembinaan kredit, pengawasan

kredit, dan penagihan / penyelamatan kredit.

Page 26: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

10

Suyatno (1990:2) menunjukkan kegiatan-kegiatan ini pada dasarnya untuk

merealisasikan sasaran-sasaran kredit sebagai berikut :

a. Terpeliharanya keamanan kredit, dalam arti menerima kembali nilai ekonomi

kredit tersebut dengan wajar.

b. Penggunaan kredit terarah, dalam arti setiap pemakaian dana pembiayaan yang

berupa kredit bank disesuaikan dengan perencanaan yang telah dibuat dan

disetujui.

c. Menciptakan manfaat (benefit), dalam arti meningkatkan citra dan penghasilan

perusahaan, bank, dan masyarakat.

d. Menumbuhkan keyakinan, dalam arti masyarakat bertambah keyakinannya bahwa

uang yang dititipkannya dapat kembali dengan baik.

4. Fungsi Kredit

Fungsi kredit perbankan dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan antara

lain sebagai berikut: (Suyatno, 2003:16)

a. Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna uang.

Para pemilik uang / modal dapat langsung meminjamkan uangnya kepada para

pengusaha yang memerlukan dan dapat menyimpan uangnya pada lembaga-

lembaga keuangan.

b. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.

Kredit uang yang disalurkan melalui rekening giro dapat menciptakan

pembayaran baru seperti cek, giro, dan wesel, sehingga dapat meningkatkan

peredaran uang giral. Kredit bank yang ditarik secara tunai dapat

Page 27: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

11

meningkatkan peredaran uang kartal, sehingga arus lalu lintas uang akan

berkembang pula.

c. Kredit dapat meningkatkan daya guna dan peredaran barang.

Dengan mendapat kredit, para pengusaha dapat memproses bahan baku

menjadi bahan jadi, sehingga daya guna barang menjadi meningkat. Kredit

dapat pula meningkatkan peredaran barang, baik melalui penjualan secara

kredit maupun dengan membeli barang dari satu tempat dan menjualnya ke

tempat lain. Hal itu berarti bahwa kredit tersebut dapat pula meningkatkan

manfaat suatu barang.

d. Kredit sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi.

Untuk menekan laju inflasi, arus kredit diarahkan pada sektor-sektor yang

produktif dengan pembatasan kualitatif dan kuantitatif. Tujuannya adalah

untuk meningkatkan produksi dan memenuhi kebutuhan dalam negeri dan

juga bisa diekspor.

e. Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha.

Bantuan kredit yang diberikan oleh bank dapat mengatasi ketidakmampuan

para pengusaha di bidang permodalan, sehingga pengusaha dapat

meningkatkan usahanya.

f. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan.

Dengan bantuan kredit para pengusaha dapat memperluas usahanya dan

mendirikan proyek-proyek baru. Hal itu akan membutuhkan tenaga kerja

untuk melaksanakan proyek-proyek tersebut. Dengan tertampungnya tenaga-

tenaga kerja tersebut, maka pemerataan pendapatan akan meningkat pula.

Page 28: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

12

g. Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional.

Bank-bank besar di luar negeri yang mempunyai jaringan usaha, dapat

memberikan bantuan dalam bentuk kredit, baik secara langsung maupun tidak

langsung kepada perusahaan-perusahaan di dalam negeri. Begitu juga negara-

negara maju yang mempunyai cadangan devisa dan tabungan yang tinggi

dapat memberikan bantuan dalam bentuk kredit kepada negara-negara yang

sedang berkembang untuk membangun. Bantuan dalam bentuk kredit tidak

hanya dapat mempererat hubungan ekonomi antar negara yang bersangkutan

tetapi juga dapat meningkatkan hubungan internasional.

5. Jenis- Jenis Kredit.

Jenis-jenis kredit yang diberikan oleh perbankan kepada masyarakat dapat dilihat

dari berbagai sudut, yaitu: (Suyatno, 2003:25)

a. Kredit dilihat dari segi tujuannya

1) Kredit konsumtif

Kredit konsumtif adalah kredit yang diberikan dengan tujuan untuk

membeli barang dan kebutuhan lain yang bersifat konsumtif.

2) Kredit produktif

Kredit produktif adalah kredit yang diberikan dengan tujuan untuk

memperlancar jalannya proses produksi.

3) Kredit perdagangan

Kredit perdagangan adalah kredit yang diberikan dengan tujuan untuk

membeli barang untuk dijual kembali.

Page 29: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

13

b. Kredit dilihat dari segi jangka waktu

1) Kredit jangka pendek

Kredit jangka pendek adalah kredit yang berjangka waktu maksimum satu

tahun.

2) Kredit jangka menengah

Kredit jangka menengah adalah kredit yang berjangka waktu satu sampai

dengan tiga tahun.

3) Kredit jangka panjang

Kredit jangka panjang adalah kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga

tahun.

c. Kredit dilihat dari segi jaminannya.

1) Kredit tanpa jaminan

2) Kredit dengan jaminan

d. Kredit dilihat dari segi penggunaannya.

1) Kredit eksploitasi

Kredit eksploitasi adalah kredit yang berjangka waktu pendek yang

diberikan oleh bank kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan

modal kerja perusahaan sehingga dapat berjalan lancar.

2) Kredit investasi

Kredit investasi adalah kredit jangka menengah atau panjang yang

diberikan oleh bank kepada perusahaan untuk melakukan investasi atau

penanaman modal.

Page 30: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

14

6. Analisis Kredit Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Calon Debitur

a. Pengertian Analisis Kredit

Menurut Lukman Dendawijaya (2001:91), analisis kredit adalah suatu

proses yang dimaksudkan untuk menganalisis atau menilai suatu permohonan

kredit yang diajukan oleh calon debitur kredit sehingga dapat memberikan

keyakinan kepada pihak bank bahwa proyek yang akan dibiayai dengan kredit

bank cukup layak.

b. Pendekatan-pendekatan Analisis

Menurut Thomas Suyatno (1990: 31), pendekatan-pendekatan analisis

kredit meliputi: pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif sebagai

penunjang. Kedua pendekatan ini pada dasarnya untuk menilai tingkat kesehatan

debitur.

1) Pendekatan Kualitatif dengan Menggunakan Prinsip 6C

Menurut Lukman Dendawijaya (2001: 92) dan Abdussalam (1991), analisis kredit

berdasarkan Prinsip 6C (5C + 1C) meliputi :

a) Character, yaitu analisis mengenai watak / karakter berkaitan dengan

integritas dari calon debitur. Integritas ini sangat mempengaruhi willingness to

pay atau kemauan untuk membayar kembali nasabah atas kredit yang telah

dinikmati. Umumnya hal ini sangat sulit dilakukan secara sempurna

mengingat perkenalan dengan calon debitur tersebut relatif dalam waktu

singkat. Namun hal ini bisa diatasi dengan mencari informasi sebanyak

mungkin, mengenai karakter dari calon debitur tersebut melalui berbagai

Page 31: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

15

sumber informal (tokoh masyarakat / pengusaha setempat, asosiasi, debitur-

debitur prima, dan sebagainya) disamping sumber informasi bank yang resmi.

b) Capital, yaitu penilaian terhadap permodalan yang erat hubungannya dengan

nilai modal yang dimiliki calon nasabah guna membiayai proyek yang akan

dijalankan. Perlu diteliti dengan sungguh-sungguh apakah calon debitur

mempunyai cukup modal dalam rencana pembiayaan proyek yang telah

disetujui bersama antara calon debitur dan bank. Untuk meyakinkan bank

dapat ditempuh berbagai cara seperti pembiayaan proyek dengan modal

sendiri lebih dulu sampai pada batas kewajiban dana sendiri terpenuhi, atau

dengan menyetorkan dana sendiri tersebut ke bank (dalam bentuk deposito,

giro, atau tabungan), dengan menggunakan yang proposional dengan

penarikan kredit.

c) Capacity, yaitu penilaian terhadap calon debitur dalam hal kemampuan

memenuhi kewajiban yang telah disepakati dalam perjanjian pinjaman atau

akad kredit, yakni melunasi pokok pinjaman disertai bunga sesuai dengan

ketentuan dan syarat-syarat yang diperjanjikan. Yang dimaksud dengan

capacity adalah kapasitas / skala proyek atau dengan kata lain kelayakan dari

proyek. Sedangkan tujuan dari analisis ini adalah mengetahui apakah

kapasitas proyek memadai terhadap kapasitas pasar yang tersedia, mengetahui

secara teknis apakah unit produksi mencapai kapasitas permintaan pasar,

lokasi unit produksi yang sesuai dilihat dari sumber dayanya, bahan baku dan

manajemen produksi yang sudah memadahi.

Page 32: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

16

d) Condition of Economy, yaitu penilaian terhadap faktor-faktor bisnis yang

berada di lingkungan sekitar lokasi proyek yang mempunyai pengaruh kuat

terhadap ciri bisnis atau proyek yang akan dibangun. Perlu diperhatikan

kondisi ekonomi pada saat proyek akan dilaksanakan, apakah memungkinkan.

Misalnya dalam suasana adanya bermacam-macam deregulasi, atau ekonomi

yang lesu harus berhati-hati dalam melakukan investasi.

e) Collateral, yaitu penilaian terhadap barang-barang yang diserahkan peminjam

kepada bank sebagai jaminan atas kredit atau pinjaman yang diterimanya.

f) Constrains, yaitu faktor hambatan berupa faktor-faktor sosial psikologis yang

ada pada suatu daerah atau wilayah tertentu yang menyebabkan suatu proyek

tidak dapat dilaksanakan.

2) Pendekatan Kuantitatif Sebagai Penunjang.

Menurut Suyatno (1990: 31) dan Ali (1990), disamping analisis kualitatif

perlu ditunjang oleh analisis kuantitatif, yang dapat memberikan gambaran

terutama tentang aspek keuangan peminjam. Aspek ini ada kaitannya dengan

laporan keuangan yang dapat menggambarkan keadaan finansial perusahaan.

Lazimnya ukuran yang dipakai dalam analisis ini adalah rasio. Di masa lampau,

analisa kredit sangat mengutamakan analisis terhadap jaminan. Jaminan ditambah

dengan watak peminjam, dianggap sebagai determinan utama risiko kredit. Akan

tetapi semakin banyak bank yang menyadari bahwa posisi ini simplisistis, dan

bahwa ia mengabaikan suatu faktor yang barangkali bahkan lebih penting, yaitu

arus kas. Tugas analisa kredit ini terutama adalah untuk mencoba menentukan

probabilitas operasi perusahaan peminjam itu akan menghasilkan arus kas yang

Page 33: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

17

cukup untuk melunasi hutangnya sesuai dengan skedul pelunasan yang telah

disepakati. Setiap nilai aktiva dasar biasanya dianggap sebagai faktor pengaman

tambahan dan sekunder, bukan sebagai alasan pokok untuk pemberian kredit.

Penilaian proyeksi arus kas itu hanya dapat dilaksanakan melalui analisis

keuangan yang sistematis. Yang termasuk instrumen standar analisa keuangan

yaitu : analisa sumber dan penggunaan dana-dana, analisa perbandingan selama

suatu jangka waktu, analisa arus kas, dan berbagai bentuk analisa rasio.

Dalam penelitian ini, penulis menitikberatkan pada segi keuangan saja.

Namun dengan bertitik tolak pada penelitian terdahulu, dalam penelitiannya

peneliti memilih sampel calon debitur yang telah dinyatakan baik oleh bank

dalam hal riwayat, manajemen, jaminan, serta cara kerja dalam mengelola usaha.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis rasio

untuk menganalisis tingkat kesehatan debitur

7. Jaminan Kredit / Collateral

Menurut Suyatno (2003: 88), jaminan kredit adalah penyerahan kekayaan

atau pernyataan kesanggupan seseorang untuk menanggung pembayaran kembali

suatu utang.

Abdussalam (1991) menunjukkan bahwa UUP Perbankan 14 tahun 1967

pasal 24 mengatur masalah agunan kredit yaitu bahwa bank tidak diperkenankan

memberikan kredit tanpa jaminan kepada siapapun juga. Disamping agunan

berupa proyek yang dibiayai, masih diperlukan adanya agunan tambahan di luar

proyek tersebut (berupa harta pribadi pengurus / pemilik proyek) agar dapat lebih

mengingatkan pengurus / pemilik untuk bekerja lebih sungguh-sungguh.

Page 34: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

18

Menurut Ibad (2003), semua jenis aktiva perusahaan dapat dijaminkan

sebagai Collateral atas kredit, tetapi setiap unsur aktiva memiliki karakteristik

tersendiri dalam kaitannya dengan apresiasi kreditur terhadap masing-masing

aktiva tersebut.

Aktiva yang dapat dijadikan jaminan adalah:

a. Marketable Securities

b. Piutang Dagang

c. Aktiva Tetap

d. Persediaan

Perusahaan yang lazim menggunakan persediaan sebagai Collateral

memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) Perusahaan pabrikan (manufacturing).

2) Perusahaan dagang atau distributor.

3) Alternatif sumber daya untuk memenuhi kebutuhan saat ini kurang memadai.

4) Perusahaan yang pola bisnisnya bersifat musiman, sehingga memiliki

akumulasi persediaan dalam jumlah besar.

5) Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan penjualan tinggi.

Tipe Collateral berupa persediaan di kelompokkan sebagai berikut: (Ibad, 2003)

1) Floating Inventory Loans (FIL)

FIL mempresentasikan klaim umum atas sekelompok persediaan perusahaan.

Ketika perusahaan sudah berada pada tingkat persediaan yang stabil untuk

berbagai produk yang terdiversifikasi, setiap kelompok persediaan terkelola

secara proporsional sesuai dengan kapasitas produksi masing-masing.

Page 35: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

19

Sehingga tidak ada sekelompok persediaanpun yang memiliki nilai buku yang

berlebihan. Kreditur hanya bersedia memberi pinjaman kurang dari setengah

nilai buku persediaan perusahaan dan dengan biaya modal lima persen di atas

tarif standar yang berlaku.

2) A Trust Receipt Inventory Loans (ATRIL)

ATRIL merupakan pinjaman dengan jaminan berupa persediaan yang memiliki

nilai riil (harga pasar) yang dipercaya oleh pemberi pinjaman. Dalam hal ini

kreditur dapat memberi pinjaman dengan persentase yang lebih besar terhadap

nilai jaminannya, akan tetapi dengan biaya modal yang lebih tinggi dari FIL.

3) Warehouse Receipt Inventory Loans (WRIL)

WRIL adalah pinjaman dengan jaminan berupa persediaan yang dapat

dikendalikan oleh kreditur dan disimpan di gudang yang ditunjuk oleh

kreditur. Perusahaan pemohon kredit tidak dapat menjual persediaan tersebut

tanpa seizin kreditur. Kreditur dapat memberi pinjaman dengan jumlah yang

mendekati nilai buku persediaan. Biaya modal lebih tinggi dari ATRIL

ditambah dengan biaya gudang yang menjadi tanggungan peminjam.

8. Rasio-rasio Pokok yang Digunakan oleh Perbankan untuk Menilai Tingkat

Kesehatan Debitur

Menurut Suyatno (1990: 32) rasio-rasio pokok yang digunakan adalah:

a. Rasio Likuiditas

1) Current Ratio

Aktiva lancarCurrent Ratio = ----------------- X 100 %

Pasiva lancar

Page 36: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

20

Current ratio adalah kemampuan membayar hutang yang segera harus

dipenuhi dengan aktiva lancar. Rasio ini dikatakan baik bila angka rasio

menunjukkan lebih dari 250%.

Rasio ini memberikan interpretasi atas kemampuan organisasi untuk

membayar hutang lancar dengan menggunakan aset lancar (Suwarjiyono,

2000:34).

Rasio ini menunjukkan besarnya kewajiban lancar yang ditutup

dengan aktiva yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam jangka

pendek. Rasio lancar ini memberikan indikator terbaik atas besarnya klaim

kreditur jangka pendek yang dapat ditutup oleh aktiva yang diharapkan akan

dikonversi menjadi kas dalam jangka pendek (Astuti, 2004:31)

Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat

diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual, atau

dikonsumsi dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam

perputaran kegiatan perusahaan yang normal). Yang termasuk kelompok

aktiva lancar (likuid) adalah kas atau uang tunai, investasi jangka pendek

(surat-surat berharga atau marketable securities), piutang wesel, piutang

dagang, persediaan, piutang penghasilan atau penghasilan yang masih harus

diterima, dan persekot atau biaya yang dibayar di muka. (Munawir, 2001:14)

Hutang lancar atau pasiva lancar adalah kewajiban keuangan

perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam

jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva

lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Hutang lancar meliputi antara lain

Page 37: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

21

hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak, biaya yang masih harus dibayar,

hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo, dan penghasilan yang

diterima di muka. (Munawir, 2001:18)

2) Acid Test Ratio

Rasio ini menggambarkan kemampuan organisasi untuk membayar

hutang lancar secara mendadak melalui harta yang sangat lancar. Rasio ini

dikatakan baik bila angka rasio menunjukkan lebih dari 100%. (Suwarjiyono,

2000:34).

Persediaan adalah aktiva lancar yang paling tidak likuid dan bila

terjadi likuidasi maka persediaan merupakan aktiva yang paling sering

menderita kerugian. Oleh karena itu, pengukuran kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan persediaan

merupakan hal yang cukup penting (Astuti, 2004:32)

Untuk perusahaan manufaktur maka persediaan yang dimiliki meliputi

persediaan barang mentah, persediaan barang dalam proses, dan persediaan

barang jadi. (Munawir, 2001:16)

3) Cash Ratio

Cash Ratio menggambarkan kemampuan untuk membayar hutang

yang segera harus dilunasi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan

Aktiva lancar - PersediaanAcid Test Ratio = ---------------------------------- X 100 %

Pasiva lancar

Kas + sekuritasCash Ratio = ----------------------- X 100 %

Pasiva lancar

Page 38: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

22

efek / sekuritas yang dapat segera diuangkan. Rasio ini dikatakan baik bila

angka rasio menunjukkan lebih dari 100%. (Riyanto, 1995:266)

b. Rasio Leverate, yaitu rasio untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan

dibiayai dengan hutang.

1) Total Assets to Total Liabilities

Total Assets to Total Liabilities adalah gambaran seluruh kebutuhan

dana yang dibiayai dengan hutang. Rasio ini dikatakan baik bila angka rasio

menunjukkan kurang dari 40%.

Rasio ini menggambarkan perbandingan besarnya modal asing yang

digunakan untuk membiayai total harta (aset) yang dimiliki oleh organisasi

(Suwardjiyono, 2000:35).

Rasio ini menekankan pada peran penting pendanaan utang bagi

perusahaan dengan menunjukkan prosentase aktiva perusahaan yang didukung

oleh pendanaan utang. Utang mencakup baik kewajiban lancar maupun

kewajiban jangka panjang. (Horne, 2005:210)

Kreditur lebih menyukai rasio utang yang rendah karena dalam

keadaan demikian tersedia dana penyangga yang besar bagi kreditur apabila

terjadi likuidasi. (Weston, 1993:302)

2) Debt Equity

Total LiabilitiesTotal Assets to Total Liabilities = --------------------- X 100 %

Total Asset

Total DebtDebt Equity = --------------- X 100 %

Equity

Page 39: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

23

Debt Equity adalah besarnya setiap rupiah modal sendiri yang

menjamin seluruh hutang. Rasio ini dikatakan baik apabila angka rasio

menunjukkan kurang dari 100%.

Analisa ini akan menggambarkan tingkat perbandingan antara

penggunaan modal asing dengan modal sendiri (Suwarjiyono, 2000:34).

Para kreditur secara umum akan lebih suka jika rasio ini lebih rendah.

Semakin rendah rasio ini, semakin tinggi tingkat pendanaan yang disediakan,

dan semakin besar perlindungan bagi kreditur (margin perlindungan) jika

terjadi penyusutan nilai aktiva atau kerugian besar. Rasio debt to equity akan

berbeda tergantung pada sifat bisnis dan variabilitas arus kas. Perusahaan

dengan arus kas yang sangat stabil, biasanya akan memiliki rasio debt to

equity yang lebih besar daripada perusahaan yang arus kasnya jauh kurang

stabil. (Horne, 2005:209)

Modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik

perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus, dan

laba yang ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan

terhadap seluruh hutang-hutangnya. (Munawir, 2001:19)

3) Time Interest Earned

Time Interest Earned merupakan perbandingan antara laba operasi

dengan biaya bunga. Rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

EBITTime Interest Earned = ----------------

Beban bunga

Page 40: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

24

membayar bunga. Rasio ini dikatakan baik bila angka rasio menunjukkan

lebih dari 8 kali.

Rasio ini mengaitkan antara kemampuan perusahaan memperoleh laba

dengan pembayaran bunga atas hutang terutama hutang jangka panjang.

Dengan laba tersebut berarti perusahaan akan mampu membayar bunga yang

menjadi kewajibannya (Sarwoko, 1989:54).

Time interest earned atau rasio kemampuan membayar bunga

berfungsi sebagai salah satu ukuran kemampuan perusahaan untuk memenuhi

pembayaran bunga hingga dapat menghindari kebangkrutan. Secara umum,

semakin tinggi rasionya, semakin besar kecenderungan perusahaan dapat

membayar pembayaran bunganya tanpa kesulitan. (Horne, 2005:211)

EBIT atau laba bersih sebelum bunga dan pajak dihitung dengan

mengurangkan laba kotor dengan beban operasi seperti beban penjualan,

umum, dan administrasi (komisi tenaga penjualan, iklan, gaji pegawai, dan

lain-lain), kemudian hasil dari perhitungan tersebut ditambah dengan

pendapatan luar operasi. Beban bunga adalah biaya yang timbul dari dana

yang dipinjam. Harga pokok penjualan adalah biaya produk (biaya yang dapat

ditelusuri) yang menjadi biaya suatu periode hanya jika produk tersebut dijual

(sama dengan persediaan awal ditambah biaya barang yang dibeli dikurangi

persediaan akhir). (Horne, 2005:196)

c. Rasio aktivitas, yaitu rasio unutk mengukur sampai seberapa jauh keaktifan

perusahaan dalam pengelolaan sumber dananya.

Page 41: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

25

1) Inventory turnover

Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

memanfaatkan persediaannya. Rasio ini dikatakan baik bila angka rasionya

menunjukkan lebih dari 9 kali.

Rasio perputaran persediaan mengukur berapa kali persediaan

perusahaan telah dijual selama periode tertentu. Rata-rata persediaan dihitung

dengan cara menambahkan saldo persediaan awal dan akhir, kemudian dibagi

dua. Bila perusahaan mempunyai rasio perputaran persediaan yang lebih

rendah dibanding rasio rata-rata industrinya, maka hal ini menunjukkan

adanya perputaran persediaan yang sudah usang atau persediaan yang terlalu

tinggi. Sebaliknya rasio yang lebih rendah dibanding rata-rata, memberi

indikasi tingkat persediaan tidak cukup. (Prastowo, 2005:87)

2) Fixed assets turnover

Rasio ini menggambarkan keaktifan perusahaan dalam menggunakan

aktiva tetap (seperti pabrik dan peralatannya) dalam kegiatan produksinya.

Rasio ini dikatakan baik bila angka rasionya lebih dari 5 kali.

Rasio perputaran aktiva tetap mengukur kemampuan perusahaan untuk

membuat aktiva tetap produktif dengan menghasilkan penjualan.

(Prastowo, 2005:95)

Harga Pokok PenjualanInventory turnover = ------------------------------

Rata-rata Persediaan

PenjualanFixed assets turnover = ---------------------------

Rata-rata aktiva tetap

Page 42: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

26

3) Total assets turnover

Rasio ini menggambarkan perputaran atau pemanfaatan semua aktiva

yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini dikatakan baik bila angka rasionya

lebih dari 2 kali.

Rasio perputaran total aktiva mengukur aktifitas aktiva dan

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan melalui penggunaan

aktiva tersebut. Rasio ini juga mengukur seberapa efisien aktiva tersebut telah

dimanfaatkan untuk memperoleh penghasilan. (Prastowo, 2005:94)

4) Average Collection Period

Rasio ini menggambarkan berapa lama waktu yang dibutuhkan suatu

perusahaan untuk melakukan penagihan atas piutang. Rasio ini menunjukkan

berapa lama waktu yang diperlukan sejak perusahaan melakukan penjualan

sampai dengan menerima pembayaran tunai. Rasio ini digunakan untuk

mengukur keefektifan dana modal kerja yang tertanam dalam pos piutang.

Pengumpulan piutang dikatakan baik bila tidak lebih dari 30 hari.

d. Profitability Ratio

1) Profit margin ratio

Net profit after taxesProfit margin ratio = ----------------------------- X 100 %

Sales

PenjualanTotal assets turnover = ----------------------------

Jumlah total aktiva

Piutang rata-rata X 360 hariAverage Collection Period = -----------------------------------

Penjualan kredit

Page 43: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

27

Profit margin ratio adalah besarnya keuntungan operasi yang

dinyatakan dalam prosentase dari jumlah penjualan bersih. Analisa ini

menunjukkan tingkat keuntungan yang diperoleh dari setiap nilai penjualan.

Rasio ini dikatakan baik bila angka rasionya menunjukkan lebih dari 5%.

(Suwarjiyono, 2000:35)

Profit Margin Ratio mengukur rupiah laba yang dihasilkan oleh setiap

satu rupiah penjualan. Rasio ini memberi gambaran tentang laba untuk para

pemegang saham sebagai persentase dari penjualan. Rasio ini mengukur

seluruh efisiensi, baik produksi, administrasi, pemasaran, pendanaan,

penentuan harta maupun manajemen pajak. (Prastowo, 2005:97)

2) Return on Assets ( ROA)

Return on Assets menggambarkan kemampuan modal yang ditanam

untuk menghasilkan keuntungan. Rasio ini dikatakan baik bila angka rasio

menunjukkan lebih besar dari 10 %.

Return on Assets mengukur kemampuan perusahaan dalam

memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba. Rasio ini mengukur tingkat

pengembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan

menggunakan seluruh aktiva yang dimilikinya. Laba yang dipakai di sini

adalah laba sebelum bunga, setelah pajak, untuk menggambarkan besarnya

laba yang diperoleh perusahaan sebelum didistribusikan baik kepada kreditor

maupun pemilik perusahaan. (Prastowo, 2005:91)

Laba bersih setelah pajakROA = --------------------------------- X 100%

Jumlah aktiva

Page 44: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

28

3) Return on equity (ROE)

Return on Equity merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan

modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan. Rasio ini dikatakan baik bila

angka rasio menunjukkan lebih besar dari 15%

Rasio ini menggambarkan kemampuan dari modal sendiri untuk

menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan saham biasa.

(Riyanto, 1995:270)

Salah satu alasan utama mengapa mengoperasikan perusahaan adalah

untuk menghasilkan laba yang akan bermanfaat bagi para pemegang saham.

Ukuran keberhasilan dari pencapaian alasan ini adalah angka ROE yang

berhasil dicapai. Laba yang dipakai di sini adalah laba bersih setelah pajak

dikurangi deviden untuk para pemegang saham istimewa (bila ada). Hal ini

dimaksudkan untuk menggambarkan besarnya laba yang benar-benar tersedia

dan tersisa bagi para pemegang saham biasa. ( Prastowo, 2005:92)

Kreditur sebelum mengambil keputusan untuk memberi atau menolak

permintaan kredit dari suatu perusahaan, perlu mengadakan analisa terlebih dahulu

terhadap laporan finansial dari perusahaan yang mengajukan kredit, untuk dapat

mengukur kemampuan perusahaan tersebut untuk membayar kembali utangnya plus

beban-beban bunganya (Suyatno, 1990:32).

Munawir (2001) menyatakan bahwa rasio menggambarkan suatu hubungan

atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan

Laba bersih setelah pajakROE = -------------------------------------------- 100 %

Jumlah modal sendiri

Page 45: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

29

jumlah yang lain dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat

menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik dan buruknya

keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut

dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar.

Mengadakan analisa hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan

adalah merupakan dasar untuk dapat mempresentasikan kondisi keuangan dan hasil

operasi suatu perusahaan.

Dalam menganalisis permohonan kredit, PT BPR Tugu Kencana

menggunakan beberapa rasio keuangan pokok. Rasio-rasio keuangan tersebut adalah:

Cash Ratio

Average Collection Period Ratio

Return to Assets Ratio ( ROA )

Return on Equity Ratio ( ROE )

Inventory Turnover

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan beberapa rasio keuangan

yaitu current ratio, acid test ratio, total assets to total liabilities ratio, time interest

earned ratio, debt equity ratio, dan profit margin ratio. Rasio-rasio keuangan tersebut

dipilih oleh penulis berdasarkan beberapa penelitian pendahulu. Rasio-rasio keuangan

ini menjadi sebuah usulan yang mungkin dapat dipertimbangkan BPR Tugu Kencana

yang dapat dipakai untuk melengkapi rasio-rasio keuangan yang telah digunakan

BPR dalam analisis kreditnya.

Page 46: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

30

9. Jumlah Kredit yang Disetujui

a. Pedoman Maksimum Fasilitas Pemberian Kredit

Suyatno (2003) menunjukkan bahwa Bank Indonesia menetapkan

ketentuan mengenai batas maksimum pemberian kredit, pemberian jaminan,

penetapan investasi Surat Berharga, atau hal lain yang serupa, yang dapat

dilakukan oleh bank kepada satu peminjam atau sekelompok peminjam yang

terkait, termasuk kepada perusahaan-perusahaan yang sama dengan Bank yang

bersangkutan:

Batas maksimim tersebut tidak boleh melebihi 20% dari modal Bank yang

sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh BI

b. Pendekatan atas Aspek-aspek Perusahaan

Suyatno (1990) menunjukkan aspek-aspek yang digunakan pihak bank untuk

mempertimbangkan dan menyetujui usulan jumlah kredit yang meliputi :

1) Aspek Manajemen

Perusahaan debitur mempunyai manajer yang baik, yaitu mempunyai

motivasi, mampu menemukan dan memanfaatkan peluang serta mengelola

sumber daya yang tersedia untuk memperoleh manfaat yang maksimal bagi

tujuan usahanya. Di samping itu juga mampu menjalankan fungsi-fungsi

manajemen.

2) Aspek Pemasaran

Perusahaan debitur menggunakan konsep-konsep pemasaran, sehingga

produk-produknya dikenal masyarakat konsumen dan tolok ukurnya adalah

sampai sejauh mana dia mampu untuk memenuhi kewajiban usaha dan

Page 47: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

31

pelunasan kreditnya. Dalam hal ini penting untuk diketahui luas wilayah

pemasaran, volume penjualan, persaingan, biaya / harga, barang substitusi,

strategi dan sistem pemasaran, serta kehidupan sosial / ekonomi.

3) Aspek Ekonomi

Kondisi ekonomi yang ada harus dikaji dampaknya bagi bidang usaha

peminjam.

4) Aspek Keuangan

Aspek ini meliputi usaha memperoleh sumber dan penggunaan dana, cara-cara

membiayai, dan mengelola keuangan (likuiditas, rentabilitas, dan solvabilitas)

setelah kredit diberikan.

5) Aspek Teknis / Produksi.

Dalam aspek ini dilihat bagaimana debitur memadukan faktor-faktor produksi

dengan memproduksi produk yang berorientasi pada pasar, sehingga

menunjang kegiatan pemasaran perusahaan.

6) Aspek Jaminan

Aspek jaminan meliputi kekayaan peminjam, pihak ketiga, nilai yuridis dan

ekonomisnya, yang dapat dikuasai bank dengan tujuan untuk mengurangi

kerugian, bila usaha peminjam gagal.

7) Aspek Hukum

Aspek ini meliputi bentuk-bentuk hukum perusahaan, izin usaha, NPWP dan

syarat yuridis lainnya (amdal) perlu disiapkan, agar bank tidak mengalami

kesulitan waktu kredit berjalan, kemampuan pemilik / pengurus perusahaan

dalam hal hukum, maupun legalitas objek kredit. Dalam bentuk-bentuk

Page 48: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

32

perusahaan, akan dapat dilihat batas-batas wewenang dan tanggung jawab

pada pengurusnya.

c. Keputusan Kredit

Kredit yang diberikan bisa lebih tinggi atau lebih rendah dari yang diusulkan

oleh debitur sesuai dengan kebijakan pihak bank yang bersangkutan. Menurut

Jusuf (1992) ada tiga kemungkinan keputusan kredit yang diambil, yaitu :

1) Permohonan ditolak karena dianggap tidak layak untuk dibiayai.

2) Permohonan diterima sesuai dengan kondisi yang diajukan, dalam hal ini

maka seluruh kondisi pinjaman yang telah dinegosiasikan sebelumnya (antara

account officer dengan calon debitur) disetujui oleh komite kredit.

3) Permohonan kredit diterima dengan perubahan kondisi.

Misalnya yang diajukan adalah Rp 200 juta, tetapi dengan berbagai

pertimbangan yang disetujui adalah sebesar Rp 150 juta. Bisa juga terjadi

bank akan menyetujui pinjaman Rp 150 juta tersebut untuk sementara sambil

mengenal nasabah lebih jauh, bila ternyata prestasi nasabah bagus, maka bank

akan menaikkan pinjaman menjadi Rp 200 juta seperti yang diajukan pertama.

(Jusuf, 1992:146)

10. Hubungan Rasio Keuangan Calon Debitur Dengan Jumlah Kredit yang

Disetujui

Pada dasarnya tidak ada peraturan yang benar-benar baku mengenai

penentuan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. Tiap bank dalam

pelaksanaan pemberian kredit memiliki kebijakan kredit intern, pedoman dan

prosedur pelaksanaan kredit yang berbeda-beda. Namun, setiap bank wajib

Page 49: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

33

menetapkan kebijakan dan petunjuk pelaksanaan kredit secara tertulis dan jelas

serta tegas. Yang terpenting adalah bahwa setiap keputusan kredit sebaiknya

selalu didasarkan pada kemampuan calon debitur membayar kembali hutang dan

bunganya sesuai waktu yang ditetapkan, dan kemampuan debitur ini dapat dilihat

dari tingkat kesehatan keuangan calon debitur. (Tim Kantor Pusat BI, 1997:8)

Biasanya tingkat kesehatan calon debitur diukur dengan menggunakan analisis

rasio (Suyatno, 1990:31)

C. Penelitian Pendahulu

Dalam penelitiannya Eti Warastini (1999) mengangkat permasalahan

mengenai pertimbangan yang dipakai oleh pihak bank untuk menilai permohonan

kredit jangka pendek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

hasil analisis laporan keuangan calon debitur dengan menggunakan rasio-rasio

keuangan menjadi pertimbangan dalam menentukan keputusan kredit.

Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan

dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menghitung rasio-rasio keuangan

kemudian membandingkan rasio keuangan 5 calon debitur antara tahun satu

dengan tahun yang lain. Hasil analisis memperlihatkan bahwa tidak semua calon

debitur memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit. Penelitian ini menjadi

masukan untuk pihak bank agar lebih mengutamakan hasil analisis laporan

keuangan dibandingkan dengan hasil tinjauan setempat dari kegiatan-kegiatan

calon debitur.

Page 50: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

34

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil analisis laporan

keuangan calon debitur dengan menggunakan rasio-rasio keuangan (current ratio,

acid test ratio, debt to equity, total asset to total liability, dan profit margin ratio)

cukup akurat untuk menentukan apakah calon debitur mendapatkan kredit sesuai

dengan plafon yang diusulkan atau tidak. Rasio-rasio keuangan yang digunakan

sangat membantu dalam memutuskan pemberian kredit sehingga tidak setiap

calon debitur yang mengajukan kredit akan selalu dikabulkan permohonannya.

Jadi dalam hal ini kredit akan diberikan kepada pihak yang setelah melalui

penganalisisan laporan keuangan yang terdiri dari rasio-rasio, memang pantas dan

layak memperoleh fasilitas kredit.

Dalam penelitiannya Pindo Abyanwari (2003) mengangkat permasalahan

mengenai analisis laporan keuangan perusahaan untuk menilai kelayakan kredit

jangka pendek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis laporan

keuangan calon debitur dapat dipergunakan oleh pihak bank sebagai

pertimbangan dalam menentukan terkabul tidaknya suatu permohonan kredit

sesuai dengan plafon yang diajukan oleh calon debitur.

Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan dokumentasi.

Analisis data dilakukan dengan menghitung rasio-rasio keuangan kemudian

membandingkan hasil analisis dengan teori kelayakan kredit, ditolak atau diterima

permohonan kredit yang diajukan calon debitur.

Berdasarkan hasil analisis, beberapa sampel debitur yang mengajukan

kredit tersebut layak untuk mendapatkan kredit karena hasil rasio tidak sesuai

dengan kelayakan kredit, namun pihak bank tetap mengabulkan semua

Page 51: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

35

permohonan kredit tersebut. Oleh karena itu, dalam menentukan terkabul tidaknya

suatu permohonan kredit, pihak bank jangan hanya mempertimbangkan faktor-

faktor seperti riwayat peminjam, manajemen, jaminan, serta cara kerja calon

debitur saja, tetapi sebaiknya pihak bank lebih menitik beratkan pada analisis

terhadap laporan keuangan calon debitur.

Dalam penelitiannya Dian Purwani (1997) mengangkat permasalahan

mengenai sejauh mana peran analisis rasio laporan keuangan diperlukan oleh

pihak bank dalam meminimalkan resiko pemberian kredit seperti pembayaran

bunga dan pembayaran angsuran kredit yang mungkin akan menimbulkan kredit

macet.

Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan dokumentasi.

Analisis data dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi dengan

menggunakan korelasi Spearman, kemudian melakukan uji signifikansi hasil

korelasi.

Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa current ratio, acid test ratio,

debt to equity, total asset to total liability, dan profit margin dapat dijadikan

salah satu indikator yang baik bagi pertimbangan pemberian kredit. Agar

pertimbangan pemberian kredit dapat memberikan hasil yang baik, dalam

menganalisis laporan keuangan debitur bidang usaha manufaktur hendaknya

laporan keuangan yang merupakan bahan untuk analisis harus dijamin

kecermatan dan kelayakannya.

Page 52: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

36

BAB III

METODA PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Dalam studi kasus ini yang

diteliti adalah rasio keuangan calon debitur dan pokok pinjaman yang disetujui.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. BPR Tugu Kencana Kartasura

2. Waktu penelitian

Januari 2005 – Maret 2005

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Bagian Kredit PT. BPR Tugu Kencana

Kartasura.

2. Objek Penelitian

Objek yang diteliti adalah usulan permohonan kredit dan lampiran laporan

keuangan milik perusahaan debitur.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi : debitur

Page 53: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

37

2. Sampel : debitur bidang usaha manufaktur yang mengajukan usulan

permohonan kredit dengan nominal pinjaman yang sama.

E. Data yang Diperlukan

1. Gambaran umum PT. BPR Tugu Kencana Kartasura

a. Sejarah umum PT. BPR Tugu Kencana Kartasura

b. Struktur organisasi PT. BPR Tugu Kencana Kartasura

c. Fasilitas kredit PT. BPR Tugu Kencana Kartasura

2. Lembar Usulan Kredit dilampiri laporan keuangan calon debitur bidang

manufaktur yang mengajukan permohonan kredit dengan tingkat nominal

pinjaman tertentu.

3. Lembar Keputusan Kredit.

F. Teknik Pengumpulan Data.

1. Teknik Wawancara

Teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya

jawab langsung kepada bagian personalia mengenai gambaran umum perusahaan

dan analisa kredit yang diterapkan di BPR serta tanya jawab kepada calon debitur

mengenai gambaran umum dan kondisi usaha perusahaan calon debitur.

2. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi dilakukan dengan melihat catatan-catatan atau arsip-arsip

yang berhubungan dengan syarat-syarat kredit, meminta laporan keuangan yang

Page 54: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

38

berupa neraca dan laporan rugi-laba calon debitur sebagai objek penelitian dari

BPR. Peneliti juga melihat catatan-catatan keuangan yang dimiliki calon debitur.

G. Teknik Analisis Data

1. Untuk menjawab permasalahan pertama, penulis menggunakan analisis koefisien

korelasi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah korelasi positif antara

current ratio, acid test ratio, time interest earned ratio, dan profit margin ratio

dengan jumlah kredit yang disetujui. Rumus yang digunakan adalah korelasi

Spearman dengan langkah-langkah sebagai berikut (Saleh, 1996:86) :

a. Mengumpulkan data mengenai jumlah nominal kredit yang disetujui oleh

BPR, yang diambil dari debitur bidang usaha manufaktur yang mengajukan

usulan permohonan kredit dengan tingkat nominal pinjaman tertentu.

b. Mengumpulkan data berupa laporan keuangan debitur bidang usaha

manufaktur yang mengajukan usulan permohonan kredit dengan tingkat

nominal pinjaman tertentu.

c. Menghitung rasio keuangan calon debitur.

Aktiva lancar1) Current Ratio = ------------------- X 100 %

Pasiva lancar

Aktiva lancar - Persediaan2) Acid Test Ratio = ---------------------------------- X 100 %

Pasiva Lancar

EBIT3) Time Interest Earned = ------------------

Beban bunga

Net profit after taxes4) Profit Margin Ratio = --------------------------- X 100 %

Sales

Page 55: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

39

d. Mencari hubungan antara current ratio, acid test ratio, time interest earned

ratio, dan profit margin ratio dengan jumlah kredit yang disetujui dengan

menghitung koefisien korelasi yaitu korelasi Spearman dengan rumus untuk

sampel n < 25 (Saleh, 1996:86) :

Rs : Koefisien korelasi Spearman

n : Jumlah pasangan observasi antara satu variabel terhadap variabel lain.

D : Perbedaan rangking yang diperoleh pada tiap pasangan observasi.

Biasanya koefisien korelasi berada diantara 0 sampai 1 atau antara 0 sampai -1

Bila Rs = 1 ; terdapat hubungan yang sempurna dan positif di antara

kedua variabel. (bila mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif)

Bila Rs = -1 ; terdapat hubungan yang sempurna dan negatif di antara

kedua variabel. (bila mendekati –1, hubungan sangat kuat dan negatif)

Bila Rs = 0 ; hubungan kedua variabel lemah atau tidak ada hubungan di

antara kedua variabel.

e. Menguji signifikansi hasil korelasi dengan melakukan pengujian hipotesa.

Pengujian yang dilakukan adalah pengujian satu sisi dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

1) Merumuskan hipotesis

Ho : Rs < 0 tidak ada korelasi positif antara current ratio, acid test ratio,

time interest earned ratio, dan profit margin dengan jumlah

kredit yang disetujui.

6D2

Rs : 1 - ---------------n ( n2 – 1 )

Page 56: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

40

Ha : Rs > 0 ada korelasi positif antara current ratio, acid test ratio, time

interest earned ratio dan profit margin dengan jumlah kredit

yang disetujui.

2) Menentukan level of significance ( )

Dalam penelitian ini level of significance ditentukan sebesar 5% dengan

derajat kebebasan n-2.

3) Menentukan t tabel

ttabel dilihat dengan menggunakan dasar dan (df ) = n - 2

ttabel = t 5% (n-2)

4) Melakukan pengujian hasil test- rank korelasi dengan menggunakan

rumus untuk sampel n < 25 ( Saleh, 1996:89):

Th = t-test

Rs = koefisien korelasi

n = jumlah sampel

5) Menentukan Kriteria

Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

Ho diterima jika t hitung < t 0,05 (n-2)

Ho ditolak jika t hitung > t 0,05 (n-2)

2

s

sH

R1

2nRT

Page 57: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

41

Ho diterima Ho ditolak

t α 0,05 (n-2)

6) Mengambil Keputusan

Membandingkan nilai t tabel dengan t hitung untuk mengambil keputusan

sesuai dengan kriteria yang dihasilkan pada pengujian hipotesa.

7) Menarik Kesimpulan

Apabila Ho diterima berarti tidak ada korelasi positif antara current ratio,

acid test ratio, time interest earned ratio, dan profit margin dengan

jumlah kredit yang disetujui. Apabila Ho ditolak berarti ada korelasi

positif antara current ratio, acid test ratio, time interest earned ratio, dan

profit margin dengan jumlah kredit yang disetujui.

2. Untuk menjawab permasalahan kedua, penulis menggunakan analisis koefisien

korelasi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah korelasi negatif antara

total assets to total liabilities ratio dan debt to equity ratio dengan jumlah kredit

yang disetujui. Rumus yang digunakan adalah korelasi Spearman dengan langkah-

langkah sebagai berikut (Saleh, 1996:86) :

a. Menghitung rasio keuangan calon debitur.

Total Liabilities1) Total Assets to Total Liabilities = --------------------- X 100 %

Total Assets

Total Debt2) Debt Equity = ---------------- X 100 %

Equity

Page 58: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

42

b. Mencari hubungan antara total assets to total liabilities ratio dan debt to

equity ratio dengan jumlah kredit yang disetujui dengan menghitung koefisien

korelasi yaitu korelasi Spearman dengan rumus untuk sampel n < 25 (Saleh,

1996:86) :

c. Menguji signifikansi hasil korelasi dengan melakukan pengujian hipotesa.

Pengujian yang dilakukan adalah pengujian satu sisi dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

1) Merumuskan hipotesis

Ho : Rs ≥ 0 tidak ada korelasi negatif antara total assets to total

liabilities ratio dan debt to equity ratio dengan jumlah kredit

yang disetujui.

Ha : Rs < 0 ada korelasi negatif antara total asset to total liabilities ratio

dan debt to equity ratio dengan jumlah kredit yang disetujui.

2) Menentukan level of significance ( )

Dalam penelitian ini level of significance ditentukan sebesar 5% dengan

derajat kebebasan n-2.

3) Menentukan t tabel

ttabel dilihat dengan menggunakan dasar dan (df ) = n - 2

ttabel = t 5% (n-2)

6D2

Rs : 1 - ---------------n ( n2 – 1 )

Page 59: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

43

4) Melakukan pengujian hasil test- rank korelasi dengan menggunakan

rumus untuk sampel n < 25 ( Saleh, 1996:89):

5) Menentukan Kriteria

Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

Ho diterima jika t hitung ≥ - t 0,05 (n-2)

Ho ditolak jika t hitung < - t 0,05 (n-2)

Ho ditolak Ho diterima

- t α 0,05 (n-2)

6) Mengambil Keputusan

Membandingkan nilai t tabel dengan t hitung untuk mengambil keputusan

sesuai dengan kriteria yang dihasilkan pada pengujian hipotesa.

7) Menarik Kesimpulan

Apabila Ho diterima berarti tidak ada korelasi negatif antara total assets

to total liabilities ratio dan debt to equity ratio dengan jumlah kredit yang

disetujui. Apabila Ho ditolak berarti ada korelasi negatif antara total asset

to total liabilities ratio dan debt to equity ratio dengan jumlah kredit yang

disetujui.

2

s

sH

R1

2nRT

Page 60: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

44

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah dan Perkembangan BPR

PT. BPR Tugu Kencana berbentuk Perseroaan Terbatas dengan saham

tertutup. PT. BPR Tugu Kencana didirikan pada 17 Februari 1994 oleh

Bapak Martono. Modal pendirian hanya terdiri dari modal pemilik. BPR ini

tidak mengadakan kerjasama dengan pihak lain. Perusahaan ini cukup

berkembang dengan baik karena di daerah sekitar lokasi BPR terdapat

banyak sekali usaha-usaha mikro yang prospeknya sangat baik di masa

datang. Sampai saat ini, dana untuk operasi hanya berasal dari modal sendiri

dari pemilik dan dana masyarakat melalui tabungan.

B. Lokasi dan Wilayah Kerja

PT. BPR Tugu Kencana berlokasi di Jl. Adi Sumarmo No.38 Kartasura.

Wilayah kerja PT. BPR Tugu Kencana meliputi: Kartasura, Surakarta,

Boyolali, Sragen, Masaran, Colomadu, Banyudono, Gatak, Delanggu, hingga

daerah Yogyakarta.

C. Fungsi dan Maksud Didirikan

1. Fungsi Pendirian :

a. Menghimpun dana masyarakat dalam bentuk tabungan dan giro dan

menyalurkannya kembali pada masyarakat dalam bentuk kredit.

Page 61: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

45

b. Memberikan kredit bagi masyarakat untuk usaha dagang, pertanian,

perkebunan, dan usaha kecil lainnya.

c. Membantu usaha kecil untuk mengembangkan usaha hingga dapat

meningkatkan pendapatan masyarakat dan meningkatkan swadaya

masyarakat.

d. Menghindarkan pengusaha kecil terjerat lintah darat yaitu pemberian

pinjaman dengan prosedur dan bunga yang tinggi.

2. Maksud dan Tujuan Pendirian :

a. Meningkatkan pengusaha kecil dan mengurangi korban lintah darat.

b. Menghimpun dana dari masyarakat dan kemudian menyalurkan dana kembali

bagi pengusaha kecil.

D. Macam-macam Kredit

PT BPR Tugu Kencana menyediakan beberapa macam fasilitas kredit bagi

nasabahnya, yaitu :

1. Kredit Modal Kerja

Kredit ini merupakan kredit jangka pendek, biasanya 1 tahun, yang bertujuan

untuk menambah modal usaha dan untuk membiayai kebutuhan modal kerja.

Kredit jenis ini biasanya diperuntukkan bagi segmen usaha manufaktur,

perdagangan, pertanian, dan jasa.

2. Kredit Konsumsi

Kredit jenis ini diperuntukkan bagi seseorang yang berpenghasilan tetap,

yaitu pegawai negeri, pegawai swasta, maupun pengusaha. Kredit ini

Page 62: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

46

bertujuan untuk kebutuhan konsumsi dan tidak berhubungan dengan

penambahan modal kerja misalnya: untuk membiayai pendirian rumah,

pembelian kendaraan, atau pengadaan barang konsumtif lainnya.

E. Syarat dan Prosedut Permohonan Kredit

1. Syarat-syarat Permohonan Kredit

Syarat-syarat dari pemberian fasilitas pemberian kredit adalah :

a. Menyerahkan Formulir Permohonan Kredit, Formulir Laporan Keuangan, dan

Formulir Keterangan Permohonan yang disediakan oleh BPR dan telah diisi

oleh pemohon.

b. Menunjukkan identitas diri (KTP/SIM) asli pemohon yang masih berlaku.

c. Menyerahkan fotokopi identitas diri (KTP/SIM) pemohon 3 lembar.

d. Menyerahkan fotokopi suami/istri 2 lembar bila sudah berkeluarga.

e. Menyerahkan fotokopi Kartu Keluarga satu lembar dan fotokopi Akta Nikah.

f. Menyerahkan surat kepemilikan agunan.

g. Harus mempunyai rekening di PT. BPR Tugu Kencana.

h. Menyerahkan rekening listrik atau telepon terakhir.

i. Menyerahkan denah lokasi usaha dan rumah.

j. Menyerahkan data penunjang nasabah seperti Gaji, SIUPP, HO, dll bila ada.

k. Apabila agunan berupa sertifikat tanah, pemohon harus menyerahkan

beberapa kelengkapan yang lain, yaitu:

Menyerahkan sertifikat asli dan fotokopi sertifikat 2 lembar.

Fotokopi Pajak Bumi dan Bangunan.

Page 63: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

47

Surat Keterangan Kelurahan.

l. Apabila agunan berupa kendaraan, pemohon harus menyerahkan beberapa

kelengkapan yang lain, yaitu:

BPKB dan fotokopi BPKB 2 lembar.

Fotokopi STNK 2 lembar.

Fotokopi KTP pemegang sesuai STNK dan BPKB.

Kwitansi kosong bermeterai Rp 6.000,-

Apabila kendaraan bukan atas nama pemohon/ kendaraan atas nama orang

lain, pemohon harus menyerahkan fotokopi identitas diri (KTP/SIM)

pemilik kendaraan 2 lembar, kwitansi kosong bermeterai Rp 6.000,- yang

diserahkan harus atas nama pemilik kendaraan.

Gesekan rangka dan mesin.

Usia kendaraan yang dijadikan agunan maksimal 5 tahun.

2. Prosedur Permohonan Kredit

Prosedur permohonan kredit yang ada di BPR Tugu Kencana adalah:

a. Pemohon kredit mengisi Formulir Permohonan Kredit, Formulir Laporan

Keuangan, dan Formulir Keterangan Permohonan yang disediakan oleh bank,

kemudian formulir tersebut diserahkan kepada Petugas Administrasi Kredit

beserta syarat-syarat

b. Petugas Administrasi Kredit menerima formulir beserta kelengkapan tersebut,

kemudian dicatat dalam Buku Pengajuan Kredit. Semua permohonan baik

permohonan lama atau permohonan baru dicatat dalam Buku Pengajuan

Kredit.

Page 64: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

48

c. Permohonan kredit beserta kelengkapannya diserahkan kepada Bagian

Analisa Kredit/ Account Officer, kemudian bagian ini menentukan jadwal

analisa lapangan.

d. Account Officer melakukan analisa lapangan atau peninjauan langsung baik ke

rumah pemohon dan tempat usaha pemohon.

e. Account Officer membuat laporan analisa lapangan yang meliputi Laporan

Usaha Pemohon dan Laporan Barang Jaminan.

f. Permohonan kredit yang telah dilengkapi Laporan Analisa Lapangan diajukan

kepada Direksi untuk diadakan disposisi/ keputusan kredit.

g. Setelah permohonan tersebut disetujui oleh direksi, permohonan tersebut

dikembalikan ke Bagian Administrasi Kredit untuk dibuatkan Perjanjian

Kredit.

h. Account officer memberitahukan keputusan kredit kepada debitur. Kemudian

meminta debitur untuk menandatangani Perjanjian Kredit bersama dengan

Direksi kemudian dicatat dalam buku register pemberian kredit dan buku

harian kredit.

i. Pencairan Kredit kemudian dilakukan sesuai dengan kesepakatan antara

debitur dan pihak BPR.

F. Struktur Organisasi

1. Bentuk Struktur Organisasi

Struktur organisasi BPR berbentuk garis dan staf. Struktur organisasi disajikan

pada lampiran.

Page 65: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

49

2. Tugas dan Tanggung Jawab Masing-masing Bagian

Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian yaitu :

a. Dewan komisaris membawahi langsung direksi.

b. Direksi terdiri dari 2 orang direktur dimana salah satunya menjabat direktur

utama.

c. Direksi membawahi kepala bagian dana, kepala bagian kredit, kepala bagian

Umum / Personil, dan kepala bagian Pembukuan. Direksi bertanggung jawab

langsung kepada dewan komisaris.

d. Kepala bagian kredit membawahi bagian account officer dan bagian

administrasi kredit.

e. Kepala bagian Umum / Personil membawahi bagian kasir dan Bagian Sumber

Daya Manusia.

G. Fungsi Masing-masing Bagian

1. Komisaris

Fungsi Komisaris adalah :

a. Mengawasi direksi dalam menjalankan tugasnya, dan memberikan saran/

masukan apabila diperlukan.

b. Sebagai pihak independen yang menilai kinerja direksi dalam menciptakan

pendapatan.

2. Direksi

Fungsi Direksi adalah :

a. Mewakili PT di dalam dan luar PT.

Page 66: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

50

b. Melaksanakan tugasnya yang ditujukan untuk kepentingan perseroan.

c. Menyusun rencana kerja, anggaran pendapatan, dan anggaran biaya bank,

serta menyusun rencana pengembangan usaha.

d. Melakukan pengamatan pasar dan memanfaatkan kesempatan pasar secara

optimal serta mengamankan kekayaan bank.

e. Menilai performance karyawan.

f. Menyetujui aplikasi kredit.

g. Menyampaikan laporan secara periodik atas pengembangan usaha bank

kepada dewan komisaris.

3. Bagian Dana

Fungsi Bagian Dana adalah :

a. Membantu dan memberikan saran kepada direksi dalam melaksanakan tugas-

tugas yang berhubungan dengan program bidang dana.

b. Menyusun rencana kerja, anggaran bidang dana, serta jadwal kegiatan rencana

kerja dan menyusun rencana anggaran yang telah disetujui oleh dewan

komisaris serta mengatur pengelolaan uang kas.

c. Melakukan monitoring atas nasabah-nasabah yang telah mempercayakan

dananya di bank, monitoring tata kerja sistem dan prosedur pelaksanaan

bidang dana, dan monitoring atas penatausahaan hak dan kewajiban yang

timbul atas aktifitas bidang dana.

d. Menyusun laporan yang berkenaan dengan dana sesuai dengan ketentuan yang

berlaku baik untuk keperluan intern atau ekstern.

e. Menyelenggarakan administrasi bidang dana.

Page 67: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

51

f. Menghitung pajak atas penempatan dana (tabungan, deposito), dan

melaksanakan pembayaran di kantor pajak.

4. Bagian Pembukuan

Fungsi Bagian Pembukuan adalah :

a. Membantu direksi dalam melaksanakan tugas-tugas dan menyampaikan saran

yang berhubungan dengan program bidang pembukuan / akuntansi..

b. Menyusun rencana kerja dan anggaran di bidang pembukuan / akuntansi.

c. Menyusun jadwal kegiatan rencana kerja dan menyusun break down rencana

anggaran bulanan atas rencana kerja dan anggaran yang telah disetujui atas

Dewan Komisaris.

d. Melakukan monitoring atas terciptanya keseimbangan faktor produksi

pendukung kelancaran operasional serta memonitor dan mengevaluasi tata

kerja sistem dan prosedur pelaksanaan bidang pembukuan.

e. Melakukan monitoring atas penatausahaan dokumen-dokumen tentang hal-hal

pemilikan aset maupun dokumen-dokumen penting lainnya untuk kepentingan

intern maupun kerjasama dengan pihak ketiga.

f. Menyelenggarakan administrasi akuntansi dan keuangan dengan menghimpun

serta mengelola data-data semua transaksi keuangan bank.

g. Mewakili bank dalam mengadakan hubungan dengan pihak ketiga berkenaan

dengan pelaksanaan tugasnya.

h. Melaksanakan kegiatan komputerisasi administrasi akuntansi dan unit-unit

operasional.

Page 68: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

52

i. Membuat laporan neraca, laba rugi harian, dan bulanan serta tahunan untuk

kepentingan intern / ekstern.

5. Account Officer

Fungsi Account Officer adalah :

a. Menyeleksi calon debitur.

b. Memberi penjelasan pada calon debitur tentang syarat-syarat dan prosedur

kredit serta ketentuan yang harus dipatuhi dan memberi petunjuk dalam

mengisi blangko permohonan kredit serta memeriksa blangko permohonan

yang telah diisi oleh calon debitur kemudian mencatatnya dalam buku register

pemberian kredit.

c. Menganalisa data permohonan serta kelengkapan syarat yang ada untuk

dipertimbangkan dan meminta persetujuan kepada Direksi apabila diperlukan,

mengadakan peninjauan terhadap usaha dan jaminan calon debitur.

d. Setelah mendapat persetujuan dari pihak Direksi, memanggil calon debitur

dan diberi penjelasan antara lain: besarnya plafon yang disetujui, cara

penarikan besarnya bunga dan posisi yang harus dibayar, dan jangka waktu

pinjaman.

e. Meminta debitur untuk menandatangani akad kredit bersama dengan Direksi

kemudian dicatat dalam buku register pemberian kredit dan buku harian

kredit.

f. Meminta tanda tangan debitur untuk spesimen tanda tangan.

g. Mencatat semua tagihan ke buku setoran dan memberikan bukti setor kepada

nasabah.

Page 69: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

53

h. Melakukan penagihan ke lapangan / tempat usaha / tempat tinggal lalu

menyetorkan hasil tagihan yang didapat kepada bagian kasir setiap hari.

i. Membantu bagian administrasi kredit menyelesaikan administrasi kredit.

j. Membantu survey lapangan dan melakukan pencarian kredit untuk

permohonan kredit kecil.

6. Pegawai Administrasi Kredit

Fungsi Pegawai Administrasi Kredit adalah :

a. Memberi penjelasan kepada debitur dalam mengisi blangko permohonan dan

syarat-syarat kredit serta prosedur dan ketentuan kredit.

b. Mencatat dalam buku register bagi calon debitur.

c. Meminta pertimbangan dan persetujuan Direksi tentang pemberian kredit.

d. Membuat surat panggilan kepada calon nasabah bila kredit disetujui, tanda

terima dan pengambilan jaminan, kartu rekening kredit dan angsuran serta

bunga dan tabungan, surat tagihan dan peringatan kepada yang menunggak

dan mengupayakan supaya dapat tertagih.

e. Membina nasabah agar tetap rutin dalam usahanya dan berkembang.

f. Membuat laporan yang berhubungan dengan kredit baik rutin ataupun

sewaktu-waktu.

g. Membukukan angsuran dan bunga ke buku monitoring nasabah.

h. Membuat kartu rekening pinjaman dan file kredit serta mengarsipkannya.

Page 70: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

54

7. Kasir

Fungsi Kasir adalah :

a. Mengusahakan kelancaran tugas bagian ini terutama dalam hal prosedur

penarikan dan penyetoran uang tunai dari nasabah.

b. Menatausahakan aliran kas masuk dan keluar setiap hari dan mencocokkan

mutasi hari itu serta melaporkan pada bagian pembukuan.

c. Melakukan pembayaran atas penarikan atau pengambilan yang dilakukan oleh

nasabah sesuai dengan bukti pembukuannya.

d. Menerima pembayaran atas setoran-setoran yang dilakukan oleh nasabah.

e. Mencatat setiap kas keluar masuk dalam buku kas harian

f. Mencatat sisa kas akhir hari dan mencocokkan dengan hasilnya kemudian

melaporkan kepada Direksi.

g. Menerima pembayaran angsuran kredit.

h. Dalam keadaan tertentu mengganti tugas bagian lain apabila berhalangan.

i. Mengatur dan mengamankan uang tunai dan surat berharga yang dititipkan.

j. Memegang dan mengamankan kunci kontrol terhadap uang tunai dan surat

berharga yang menjadi tanggung jawabnya.

k. Menjaga rahasia nasabah dan lain-lain yang wajib dirahasiakan.

8. Pegawai Sumber Daya Manusia

Fungsi Pegawai Sumber Daya Manusia adalah :

a. Membantu Direksi dalam melaksanakan tugas yang berhubungan dengan

umum dan personalia serta menyampaikan saran sehubungan dengan

pelaksanaan tugas bidang umum personalia.

Page 71: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

55

b. Membantu Direksi dalam menyusun rencana kerja dan rencana anggaran dan

melakukan monitoring serta pengendalian atas pelaksanaannya.

c. Mengelola kearsipan dan dokumentasi Direksi / Pimpinan.

d. Melakukan pengadaan inventaris peralatan kantor dan kebutuhan kantor

lainnya sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

e. Mengurus peralatan dan pemeliharaan inventaris kantor.

f. Menyusun perencanaan dan penyediaan tenaga kerja menurut kebutuhan

jangka pendek dan jangka panjang antara lain: penerimaan pegawai,

pengembangan kualitas sumber daya manusia, penggajian pegawai, pemberian

penghargaan dan sangsi hukum, pengendalian hubungan kerja, dan pemutusan

hubungan kerja.

g. Mengurus dan menyusun administrasi kepegawaian yang meliputi cuti, usul

kepangkatan, penggajian, penilaian kondite, peringatan, mutasi, promosi, dan

pemberhentian kerja.

h. Menghitung pajak penghasilan karyawan dan Direksi / Pimpinan.

i. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Direksi / Pimpinan.

H. Data Calon Debitur BPR Tugu Kencana:

1. PERUSAHAAN A

a. Manajemen Perusahaan

Perusahaan ini beralamatkan di Desa Ngemplak, Nggothi, Kartasura.

Perusahaan ini merupakan perusahaan perseorangan. Perusahaan ini

memproduksi krupuk. Perusahaan ini mempunyai hubungan yang cukup baik

Page 72: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

56

dengan karyawannya, sehingga kesejahteraan karyawan cukup diperhatikan.

Perusahaan ini mempunyai sejarah pengembalian piutang yang cukup baik.

b. Riwayat Perusahaan

Perusahaan ini berdiri tahun 1992. Perusahaan ini mengalami peningkatan

usaha yang cukup baik.

c. Realisasi Produksi

Daerah pemasaran : Tegal, Pekalongan, Bandung, Pemalang.

Penjualan barang dilakukan : tunai, kredit, atau titip.

d. Persaingan

Tidak ada pesaing di daerah sekitar pabrik yang memproduksi produk

yang sama. Namun di daerah pemasaran terdapat beberapa pesaing.

Pesaing terbesar justru perusahaan saudara sendiri.

Strategi menghadapi persaingan : tetap mempertahankan mutu produk

dengan harga yang kompetitif. Harga relatif lebih murah dibanding dengan

pesaingnya. Juga dengan menjaga hubungan baik dengan pelanggan, yaitu

dengan kunjungan pemilik perusahaan ke daerah pemasaran secara rutin.

Mencari pelanggan baru dilakukan sendiri oleh pemilik dengan

berkunjung dan menawarkan barang ke daerah-daerah pemasaran.

e. Permohonan kredit

Permohonan kredit : Rp 20.000.000,-

Jumlah kredit : Rp 20.000.000,-

Jangka waktu : 1 tahun

Agunan : Tanah Rp 50.000.000,-

Page 73: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

57

2. PERUSAHAAN B

a. Manajemen Perusahaan

Perusahaan ini beralamatkan di Desa Karang Joho, Sembungan, Nogosari,

Boyolali. Perusahaan ini merupakan perusahaan perseorangan. Perusahaan ini

memproduksi mebel kayu berupa rangka kursi. Perusahaan ini mempunyai

hubungan yang cukup baik dengan karyawannya, sehingga kesejahteraan

karyawan cukup diperhatikan. Perusahaan ini mempunyai sejarah

pengembalian piutang yang cukup baik.

b. Riwayat Perusahaan

Perusahaan ini berdiri tahun 2001. Perusahaan ini mengalami peningkatan

usaha yang cukup baik. Pada awalnya perusahaan ini memproduksi kusen

pintu, tapi lama kelamaan produk itu ditinggalkan karena perputaran

penjualan kusen pintu lambat dan mulai tahun 2003 perusahaan ini beralih ke

usaha rangka kursi.

c. Realisasi Produksi

Daerah pemasaran : Solo, Yogyakarta, dan Wonosari.

Penjualan barang dilakukan secara tunai, melalui cek, atau giro.

d. Persaingan

Ada 7 pesaing di daerah sekitar pabrik yang mempunyai produk sama.

Untuk menghadapi persaingan perusahaan ini mempertahankan mutu

produk dan menjaga hubungan baik dengan pelanggannya. Perusahaan ini

tidak pernah melakukan promosi, karena para pelanggan berdatangan

Page 74: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

58

sendiri, bahkan perusahaan ini hampir tidak mampu melayani semua

pesanan.

e. Permohonan kredit

Permohonan kredit : Rp 20.000.000,-

Jumlah kredit : Rp 17.500.000,-

Jangka waktu : 1 tahun

Agunan : Kendaraan Rp 24.000.000,-

3. PERUSAHAAN C

a. Manajemen Perusahaan

Perusahaan ini beralamatkan di Ngabean RT.3 RW.2 Kartasura. Perusahaan

ini merupakan perusahaan perseorangan. Perusahaan ini memproduksi roti.

Perusahaan ini mempunyai hubungan yang cukup baik dengan karyawannya,

sehingga kesejahteraan karyawan cukup diperhatikan. Perusahaan ini

mempunyai sejarah pengembalian piutang yang cukup baik.

b. Riwayat Perusahaan

Perusahaan ini berdiri tahun 1993. Perusahaan ini mengalami peningkatan

usaha yang cukup baik.

c. Realisasi Produksi

Daerah pemasaran : Simo, Klaten, Kartasura, dan Surakarta.

Dalam melakukan penjualan, perusahaan menitipkan barangnya kepada

penjual-penjual roti eceran, sedang pembayaran dilakukan 1 minggu

sekali. Barang yang tidak laku dikembalikan.

Page 75: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

59

d. Persaingan

Perusahaan ini mempunyai banyak sekali perusahaan pesaing.

Untuk menghadapi persaingan perusahaan ini mempertahankan mutu

produk dan menjaga hubungan baik dengan pelanggannya. Pemilik

perusahaan sering melakukan survei pasar sekaligus menawarkan

langsung produknya ke daerah-daerah yang belum ia kuasai.

e. Permohonan kredit

Permohonan kredit : Rp 20.000.000,-

Jumlah kredit : Rp 15.000.000,-

Jangka waktu : 1 tahun

Agunan : Kendaraan Rp 9.000.000,-

Rp 8.000.000,-

Rp 17.000.000,-

4. PERUSAHAAN D

a. Manajemen Perusahaan

Perusahaan ini beralamatkan di Desa Ngemplak, Nggothi, Kartasura.

Perusahaan ini merupakan perusahaan perseorangan. Perusahaan ini

memproduksi mebel. Perusahaan ini mempunyai hubungan yang cukup baik

dengan karyawannya, sehingga kesejahteraan karyawan cukup diperhatikan.

Perusahaan ini mempunyai sejarah pengembalian piutang yang cukup baik.

b. Riwayat Perusahaan

Perusahaan ini berdiri tahun 1987. Pada saat itu hanya membuat kusen pintu

yang dijajakan keliling dengan menggunakan sepeda. Kemudian lama-lama

Page 76: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

60

berkembang selain kusen pintu juga memproduksi daun pintu, jendela, meja,

kursi, dan almari. Perusahaan ini mengalami peningkatan usaha yang cukup

baik sehingga pemilik memindahkan tempat usaha ke tempat yang lebih

strategis.

c. Realisasi Produksi

Daerah pemasaran : Boyolali, Klaten, Yogyakarta, Kartasura, Kemusuk,

Surabaya, Karanganyar, dan Surakarta.

Penjualan barang dilakukan secara kredit dengan pembayaran porsekot

terlebih dahulu.

d. Persaingan

Banyak terdapat pesaing di daerah sekitarnya.

Strategi menghadapi persaingan : tetap mempertahankan kualitas bahan

dan produk dengan harga yang kompetitif. Harga relatif lebih murah

dibanding dengan pesaingnya.

e. Permohonan kredit

Permohonan kredit : Rp 20.000.000,-

Jumlah kredit : Rp 17.000.000,-

Jangka waktu : 1 tahun

Agunan : Tanah Rp 70.000.000,-

5. PERUSAHAAN E

a. Manajemen Perusahaan

Perusahaan ini bernama Bengkel Luwes dan beralamatkan di Jl. Adi

Sumarmo, Kartasura. Perusahaan ini merupakan perusahaan perseorangan.

Page 77: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

61

Perusahaan ini memproduksi berang-barang dari besi seperti teralis, pintu,

pagar, kursi, dan meja. Perusahaan ini mempunyai hubungan yang cukup baik

dengan karyawannya, sehingga kesejahteraan karyawan cukup diperhatikan.

Perusahaan ini mempunyai sejarah pengembalian piutang yang cukup baik.

b. Riwayat Perusahaan

Perusahaan ini berdiri 1979. Perusahaan ini mengalami peningkatan usaha

yang cukup baik, semula perusahaan ini hanya membuat kursi, namun lama

kelamaan berkembang dengan baik.

c. Realisasi Produksi

Daerah pemasaran : Simo, Nogosari, Colomadu, Kartasura, dan Solo.

Pembayaran dilakukan secara kredit dengan porsekot.

d. Persaingan

Tidak ada pesaing di daerah sekitar pabrik yang memproduksi produk

yang sama. Namun di daerah lain terdapat beberapa pesaing.

Untuk menghadapi persaingan tersebut, perusahaan ini mempunyai

strategi yaitu mengambil laba sedikit dan pengerjaan yang halus.

e. Permohonan kredit

Permohonan kredit : Rp 20.000.000,-

Jumlah kredit : Rp 16.000.000,-

Jangka waktu : 1 tahun

Agunan : Tanah Rp 100.000.000,-

Page 78: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

62

6. PERUSAHAAN F

a. Manajemen Perusahaan

Perusahaan ini bernama Genting Hikmah dan berlokasi di Desa Jetis,

Karanganom, Klaten. Perusahaan ini merupakan perusahaan perseorangan.

Perusahaan ini memproduksi genting press gelombang 1, gelombang 2, dan

genting kodokan. Perusahaan ini memberi lapangan pekerjaan bagi pemuda di

desa tersebut.

b. Riwayat Perusahaan

Perusahaan ini berdiri 1981. Perusahaan ini mengalami peningkatan usaha

yang cukup baik, semula perusahaan ini hanya memproduksi genting R yang

pengerjaannya hanya dengan cara tradisional. Sejak tahun 1986, perusahaan

ini mulai beralih memproduksi genting press saja.

c. Realisasi Produksi

Daerah pemasaran : Semarang, Ungaran, Salatiga, Klaten, Karanganyar,

Pati, dan Rembang

Pembayaran dilakukan kredit dengan porsekot.

d. Persaingan

Banyak sekali pesaing di daerah tersebut, namun perusahaan ini tetap menjadi

yang terbaik karena perusahaan ini mempunyai rahasia tertentu dalam

pemilihan bahan dan proses pengerjaan, yang membuat kualitas produk

perusahaan ini berbeda dengan perusahaan yang lain dan harga jual yang lebih

tinggi pula. Bahkan perusahaan ini telah memiliki merk tersendiri untuk

produknya.

Page 79: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

63

e. Permohonan kredit

Permohonan kredit : Rp 20.000.000,-

Jumlah kredit : Rp 10.000.000,-

Jangka waktu : 1 tahun

Agunan : Tanah Rp 48.000.000,-

7. PERUSAHAAN G

a. Manajemen Perusahaan

Perusahaan ini bernama Genting Sumber Agung dan berlokasi di Desa

Karanganom, Karanganom, Klaten. Perusahaan ini merupakan perusahaan

perseorangan. Perusahaan ini memproduksi genting press gelombang 1,

gelombang 2, dan genting kodokan. Perusahaan ini merupakan bisnis keluarga

sehingga semuanya dikerjakan bersama.

b. Riwayat Perusahaan

Perusahaan ini berdiri 1965. Perusahaan ini kurang mengalami peningkatan

dalam usahanya. Semula perusahaan ini hanya memproduksi genting R yang

pengerjaannya hanya dengan cara tradisional. Sejak tahun 1986, perusahaan

ini mulai beralih memproduksi genting press saja.

c. Realisasi Produksi

Daerah pemasaran Semarang, Ungaran, Salatiga, Karanggede, Pati,

Temanggung, dan Masaran.

Pembayaran dilakukan kredit dengan porsekot.

Page 80: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

64

d. Persaingan

Banyak sekali pesaing di daerah tersebut, strategi yang diambil untuk

menghadapi persaingan hanyalah dengan menjaga kualitas produk.

e. Permohonan kredit

Permohonan kredit : Rp 20.000.000,-

Jumlah kredit : Rp 0,-

Jangka waktu : 1 tahun

Agunan : Tanah Rp 50.000.000,-

Page 81: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

65

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Korelasi dan Uji Signifikansi antara Current Ratio, Acid Test Ratio,

Time Interest Earned Ratio, dan Profit Margin Ratio dengan Jumlah Kredit

yang Disetujui

Untuk mengetahui adakah hubungan antara Current Ratio, Acid Test Ratio, Time

Interest Earned Ratio, dan Profit Margin Ratio calon debitur dengan jumlah

kredit yang disetujui, penulis menggunakan analisis korelasi. Rumus yang

digunakan adalah korelasi Spearman dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data mengenai jumlah nominal kredit yang disetujui oleh

BPR, yang diambil dari debitur bidang usaha manufaktur yang mengajukan

usulan permohonan kredit dengan tingkat nominal pinjaman tertentu.

Tabel V.1.Permohonan Kredit dan Jumlah Kredit yang Disetujui

Perusahaan Permohonan KreditJumlah Kredit Yang

Disetujui

A Rp 20.000.000,- Rp 20.000.000,-B Rp 20.000.000,- Rp 17.500.000,-C Rp 20.000.000,- Rp 15.000.000,-D Rp 20.000.000,- Rp 17.000.000,-E Rp 20.000.000,- Rp 16.000.000,-F Rp 20.000.000,- Rp 10.000.000,-G Rp 20.000.000,- Rp 0 ,-

Page 82: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

66

2. Mengumpulkan data berupa laporan keuangan calon debitur bidang usaha

manufaktur yang mengajukan usalan permohonan kredit dengan tingkat

nominal pinjaman tertentu.

a. Laporan Keuangan Perusahaan A

LAPORAN RUGI LABA BULANANPERUSAHAAN A

UNTUK PERIODE JANUARI 2005

PendapatanPenjualan Rp 48.000.000 ,-

Harga Pokok PenjualanBiaya Bahan Langsung Rp 31.500.000,-Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 2.800.000,-Biaya Overhead PabrikBi Listrik Rp 450.000,-Bi Depresiasi Bangunan Rp 556.000,-Bi Depresiasi Mesin Rp 383.000,-

Biaya Overhead Pabrik Rp 1.389.000,-Harga Pokok Penjualan (Rp 35.689.000,-)

Laba Kotor Penjualan Rp 12.311.000,-

Biaya OperasiBiaya PenjualanBi Angkut Penjualan Rp 1.600.000,-Bi Depresiasi Kendaraan Rp 3.117.000,-

Jumlah Biaya Penjualan Rp 4.717.000,-Biaya Administrasi dan UmumBi Telpon Rp 150.000,-Bi Bunga Rp 125.000,-Bi Retribusi Rp 20.000,-Bi Lain-lain Rp 375.000,-

Jumlah Bi Administrasi dan Umum Rp 670.000,-Jumlah Biaya Operasi (Rp 5.387.000,-)

aba Operasi Rp 6.924.000,-

Pendapatan Luar Operasi Rp 3.000.000,-

Laba Bersih Rp 9.924.000,

Page 83: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

67

NERACA BULANANPERUSAHAAN APER 31 JAN 2005

AKTIVA

AKTIVA LANCAR

Kas Rp 200.000,-Kas di Bank Rp 65.000.000,-Piutang Usaha Rp 35.000.000,-Persediaan Bahan Baku Rp 12.750.000,-Persediaan Bahan Pelengkap Rp 3.000.000,-Persediaan Barang Jadi Rp 10.500.000,-Perlengkapan Rp 7.000.000,-

Jumlah Aktiva Lancar Rp 133.450.000,-

AKTIVA TETAP

Tanah Rp 50.000.000,-Bangunan Rp 100.000.000,-Akm Penyusutan Bangunan (Rp 27.222.000,-)Kendaraan Rp 187.000.000,-Akm Penyusutan Kendaraan (Rp 23.467.000,-)Mesin Rp 23.000.000,-Akm Penyusutan Mesin (Rp 9.200.000,-)

Jumlah Aktiva Tetap Rp 300.111.000,-

TOTAL AKTIVA Rp 433.561.000,-

PASIVA

UTANG USAHA Rp 5.000.000,-

LABA TAHUN BERJALAN Rp 9.924.000,-

MODAL Rp 418.637.000,-

TOTAL PASIVA Rp 433.561.000,-

Page 84: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

68

b. Laporan Keuangan Perusahaan B

LAPORAN RUGI LABA BULANANPERUSAHAAN B

UNTUK PERIODE JANUARI 2005

PendapatanPenjualan Rp 66.000.000 ,-

Harga Pokok PenjualanBiaya Bahan Langsung Rp 42.056.000,-Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 13.320.000,-Biaya Overhead PabrikBi Listrik Rp 350.000,-Bi Reparasi Mesin Rp 237.500,-Bi Depresiasi Bangunan Rp 138.900,-Bi Depresiasi Mesin Rp 147.500,-

Biaya Overhead Pabrik Rp 873.900,-Harga Pokok Penjualan (Rp 56.249.900,-)

Laba Kotor Penjualan Rp 9.750.100,-

Biaya OperasiBiaya PenjualanBi Angkut Penjualan Rp 1.200.000,-Bi Depresiasi Kendaraan Rp 463.300,-

Jumlah Biaya Penjualan Rp 1.663.300,-Biaya Administrasi dan UmumBi Telpon Rp 100.000,-Bi Bunga Rp 200.000,-Bi Lain-lain Rp 336.800,-

Jumlah Bi Administrasi dan Umum Rp 638.800,-Jumlah Biaya Operasi (Rp 2.300.100,-)

Laba Operasi Rp 7.450.000,-

Pendapatan Luar Operasi Rp 6.000.000,-

Laba Bersih Rp 13.450.000,-

Page 85: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

69

NERACA BULANANPERUSAHAAN BPER 31 JAN 2005

AKTIVA

AKTIVA LANCAR

Kas Rp 1.000.000,-Kas di bank Rp 100.000.000,-Piutang Usaha Rp 42.000.000,-Persediaan Bahan Baku Rp 9.400.000,-Persediaan Bahan Pelengkap Rp 210.000,-

Jumlah Aktiva Lancar Rp 152.610.000,-

AKTIVA TETAP

Tanah Rp 62.500.000,-Bangunan Rp 25.000.000,-Akm Penyusutan Bangunan (Rp 6.666.700,-)Kendaraan Rp 27.800.000,-Akm Penyusutan Kendaraan (Rp 1.920.000,-)Mesin Rp 8.850.000,-Akm Penyusutan Mesin (Rp 3.540.000,-)

Jumlah Aktiva Tetap Rp 112.023.300,-

AKTIVA LAIN LAIN

Emas Rp 9.000.000,-

TOTAL AKTIVA Rp 273.633.300,-

PASIVA

UTANG USAHA Rp 10.000.000,-

LABA TAHUN BERJALAN Rp 13.450.000,-

MODAL Rp 250.183.300,-

TOTAL PASIVA Rp 273.633.300,-

Page 86: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

70

c. Laporan Keuangan Perusahaan C

LAPORAN RUGI LABA BULANANPERUSAHAAN C

UNTUK PERIODE JANUARI 2005

PendapatanPenjualan Rp 54.000.000 ,-Retur Penjualan (Rp 4.500.000,-)Penjualan Bersih Rp 49.500.000,-

Harga Pokok PenjualanBiaya Bahan Langsung Rp 26.250.000,-Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 6.600.000,-Biaya Overhead PabrikBi Sewa Bangunan Rp 170.000,-Bi Bahan Bakar Rp 1.750.000,-Bi Listrik Rp 680.000,-Bi Pengemasan Rp 2.000.000,-Bi Depresiasi Mesin Rp 163.300,-

Biaya Overhead Pabrik Rp 4.763.300,-Harga Pokok Penjualan (Rp 37.613.300,-)

Laba Kotor Penjualan Rp 11.886.700,-

Biaya OperasiBiaya PenjualanBi Angkut Penjualan Rp 900.000,-Bi Depresiasi Kendaraan Rp 483.300,-

Jumlah Biaya Penjualan Rp 1.383.300,-Biaya Administrasi dan UmumBi Telpon Rp 255.000,-Bi Bunga Rp 225.000,-Bi Lain-lain Rp 300.000,-

Jumlah Bi Administrasi dan Umum Rp 780.000,-Jumlah Biaya Operasi (Rp 2.163.300,-)

Laba Operasi Rp 9.723.400,-

Page 87: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

71

NERACA BULANANPERUSAHAAN CPER 31 JAN 2005

AKTIVA

AKTIVA LANCAR

Kas Rp 500.000,-Kas di bank Rp 1.500.000,-Persediaan Bahan Baku Rp 5.475.000,-Sewa Dibayar Di muka Rp 2.500.000,-Perlengkapan Rp 2.000.000,-

Jumlah Aktiva Lancar Rp 11.975.000,-

AKTIVA TETAP

Tanah Rp 44.000.000,-Kendaraan Rp 29.000.000,-Akm Penyusutan Kendaraan (Rp 10.400.000,-)Mesin Rp 9.800.000,-Akm Penyusutan Mesin (Rp 2.620.000,-)

Jumlah Aktiva Tetap Rp 69.780.000,-

TOTAL AKTIVA Rp 81.755.000,-

PASIVA

UTANG USAHA Rp 9.000.000,-

LABA TAHUN BERJALAN Rp 9.723.400,-

MODAL Rp 63.031.600,-

TOTAL PASIVA Rp 81.755.000,-

Page 88: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

72

d. Laporan Keuangan Perusahaan D

LAPORAN RUGI LABA BULANANPERUSAHAAN D

UNTUK PERIODE JANUARI 2005

PendapatanPenjualan Rp 77.000.000 ,-

Harga Pokok PenjualanBiaya Bahan Langsung Rp 60.415.000,-Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 3.400.000,-Biaya Overhead PabrikBi Listrik Rp 180.000,-Bi Depresiasi Bangunan Rp 222.200,-Bi Depresiasi Mesin Rp 136.700,-

Biaya Overhead Pabrik Rp 538.900,-Harga Pokok Penjualan (Rp 64.353.900,-)

Laba Kotor Penjualan Rp 12.616.100,-

Biaya OperasiBiaya PenjualanBi Angkut Penjualan Rp 1.020.000,-Bi Depresiasi Kendaraan Rp 228.300,-

Jumlah Biaya Penjualan Rp 1.248.300,-Biaya Administrasi dan UmumBi Bunga Rp 317.500,-

Jumlah Biaya Operasi (Rp 1.565.800,-)

Laba Operasi Rp 11.080.300,-

Pendapatan Luar Operasi Rp 4.200.000,-,

Laba Bersih Rp 15.280.300,-

Page 89: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

73

NERACA BULANANPERUSAHAAN DPER 31 JAN 2005

AKTIVA

AKTIVA LANCAR

Kas Rp 1.000.000,-Kas di bank Rp 15.000.000,-Piutang Usaha Rp 72.000.000,-Persediaan Bahan Baku Rp 5.000.000,-Perlengkapan Rp 3.000.000,-

Jumlah Aktiva Lancar Rp 96.000.000,-

AKTIVA TETAP

Tanah Rp 70.000.000,-Bangunan Rp 40.000.000,-Akm Penyusutan Bangunan (Rp 8.000.000,-)Kendaraan Rp 13.700.000,-Akm Penyusutan Kendaraan (Rp 228.300,-)Mesin Rp 8.200.000,-Akm Penyusutan Mesin (Rp 3.280.000,-)

Jumlah Aktiva Tetap Rp 120.391.700,-

TOTAL AKTIVA Rp 216.391.700,-

PASIVA

UTANG USAHA Rp 10.700.000,-

LABA TAHUN BERJALAN Rp 15.280.300,-

MODAL Rp 190.411.400,-

TOTAL PASIVA Rp 216.391.700,-

Page 90: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

74

e. Laporan Keuangan Perusahaan E

LAPORAN RUGI LABA BULANANPERUSAHAAN E

UNTUK PERIODE JANUARI 2005

PendapatanPenjualan Rp 35.000.000 ,-

Harga Pokok PenjualanBiaya Bahan Langsung Rp 20.940.000,-Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 4.200.000,-Biaya Overhead PabrikBi Sewa Bangunan Rp 250.000,-Bi Bahan Bakar Rp 600.000,-Bi Depresiasi Bangunan Rp 83.300,-Bi Depresiasi Mesin Rp 35.000,-

Biaya Overhead Pabrik Rp 968.300,-Harga Pokok Penjualan (Rp 26.108.300,-)

Laba Kotor Penjualan Rp 8.891.700,-

Biaya OperasiBiaya PenjualanBi Angkut Penjualan Rp 250.000,-Bi Depresiasi Kendaraan Rp 500.000,-

Jumlah Biaya Penjualan Rp 750.000,-Biaya Administrasi dan UmumBi Telpon Rp 100.000,-Bi Listrik Rp 150.000,-Bi Bahan Bakar Rp 576.000,-Bi Bunga Rp 500.000,-

Jumlah Bi Administrasi dan Umum Rp 1.326.000,-Jumlah Biaya Operasi (Rp 2.076.000,-)

Laba Bersih Rp 6.815.700,-

Page 91: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

75

NERACA BULANANPERUSAHAAN EPER 31 JAN 2005

AKTIVA

AKTIVA LANCAR

Kas Rp 1.500.000,-Kas di bank Rp 2.000.000,-Piutang Usaha Rp 1.000.000,-Perlengkapan Rp 24.000.000,-

Jumlah Aktiva Lancar Rp 28.500.000,-

AKTIVA TETAPTanah Rp 100.000.000,-Bangunan Rp 15.000.000,-Akm Penyusutan Bangunan (Rp 4.000.000,-)Kendaraan Rp 30.000.000,-Akm Penyusutan Kendaraan (Rp 10.600.000,-)Mesin Rp 21.000.000,-Akm Penyusutan Mesin (Rp 4.200.000,-)

Jumlah Aktiva Tetap Rp 147.200.000,-

TOTAL AKTIVA Rp 175.700.000,-

PASIVA

UTANG USAHA Rp 20.000.000,-

LABA TAHUN BERJALAN Rp 6.815.700,-

MODAL Rp 148.884.300,-

TOTAL PASIVA Rp 175.700.000,-

Page 92: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

76

f. Laporan Keuangan Perusahaan F

LAPORAN RUGI LABA BULANANPERUSAHAAN F

UNTUK PERIODE JANUARI 2005

PendapatanPenjualan Rp 8.800.000,-

Harga Pokok PenjualanBiaya Bahan Langsung Rp 2.340.000,-Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 3.240.000,-Biaya Overhead PabrikBi Bahan Bakar Rp 900.000,-Bi Depresiasi Bangunan Rp . 138.900,-Bi Depresiasi Mesin Rp 323.300,-

Biaya Overhead Pabrik Rp 1.362.200,-Harga Pokok Penjualan (Rp 6.942.200,-)

Laba Kotor Penjualan Rp 1.937.800,-

Biaya OperasiBiaya Administrasi dan UmumBi Telpon Rp 100.000,-Bi Listrik Rp 60.000,-Bi Bunga Rp 125.000,-Bi Depresiasi Kendaraan Rp 200.000,-

Jumlah Biaya Operasi (Rp 485.300,-)

Laba Operasi Rp 1.452.500,-

Pendapatan Luar Operasi Rp 200.000,-

Laba Bersih Rp 1.652.500,-

Page 93: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

77

NERACA BULANANPERUSAHAAN FPER 31 JAN 2005

AKTIVA

AKTIVA LANCARKas Rp 1.500.000,-Piutang Usaha Rp 3.500.000,-Persediaan Bahan Baku Rp 50.000,-Perlengkapan Rp 200.000,-

Jumlah Aktiva Lancar Rp 5.250.000,-

AKTIVA TETAPTanah Rp 48.000.000,-Bangunan Rp 25.000.000,-Akm Penyusutan Bangunan (Rp 3.000.000,-)Kendaraan Rp 12.000.000,-Akm Penyusutan Kendaraan (Rp 3.880.000,-)Mesin Rp 19.400.000,-Akm Penyusutan Mesin (Rp 4.800.000,-)

Jumlah Aktiva Tetap Rp 92.720.000,-

TOTAL AKTIVA Rp 97.970.000,-

PASIVA

UTANG USAHA Rp 5.000.000,-

LABA TAHUN BERJALAN Rp 1.652.500,-

MODAL Rp 91.317.500,-

TOTAL PASIVA Rp 97.970.000,-

Page 94: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

78

g. Laporan Keuangan Perusahaan G

LAPORAN RUGI LABA BULANANPERUSAHAAN G

UNTUK PERIODE JANUARI 2005

PendapatanPenjualan Rp 5.940.000,-

Harga Pokok PenjualanBiaya Bahan Langsung Rp 1.755.000,-Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 2.430.000,-Biaya Overhead PabrikBi Bahan Bakar Rp 405.000,-Bi Depresiasi Bangunan Rp 111.100,-Bi Depresiasi Mesin Rp 243.300,-

Biaya Overhead Pabrik Rp 759.400,-Harga Pokok Penjualan (Rp 4.944.400,-)

Laba Kotor Penjualan Rp 995.600,-

Biaya OperasiBiaya Administrasi dan UmumBi Telpon Rp 50.000,-Bi Listrik Rp 150.000,-Bi Bunga Rp 125.000,-Bi Depresiasi Kendaraan Rp 200.000,-

Jumlah Biaya Operasi (Rp 475.000,-)

Laba Operasi Rp 520.600,-

Pendapatan Luar Operasi Rp 100.000,-

Laba Bersih Rp 620.600,-

Page 95: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

79

NERACA BULANANPERUSAHAAN GPER 31 JAN 2005

AKTIVA

AKTIVA LANCARKas Rp 200.000Kas di bank Rp 1.000.000,-Piutang Usaha Rp 400.000Persediaan Bahan Baku Rp 100.000Persediaan Bahan Pelengkap Rp 30.000Perlengkapan Rp 200.000,-

Jumlah Aktiva Lancar Rp 1.930.000,-

AKTIVA TETAPTanah Rp 50.000.000,-Bangunan Rp 20.000.000,-Akm Penyusutan Bangunan (Rp 6.666.700,-)Kendaraan Rp 12.000.000,-Akm Penyusutan Kendaraan (Rp 4.800.000,-)Mesin Rp 14.600.000,-Akm Penyusutan Mesin (Rp 5.840.000,-)

Jumlah Aktiva Tetap Rp 79.293.300,-

TOTAL AKTIVA Rp 81.223.300,-

PASIVA

UTANG USAHA Rp 5.000.000,-

LABA TAHUN BERJALAN Rp 620.600,-

MODAL Rp 75.602.700,-

TOTAL PASIVA Rp 81.223.300,-

Page 96: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

80

3. Menghitung current ratio, acid test ratio, time interest earned ratio, dan

profit margin ratio calon debitur.

Tabel V.2.Current Ratio, Acid Test Ratio, Time Interest Earned Ratio,

dan Profit Margin Ratio Calon Debitur BPR Tugu Kencana:

1. Current ratio

aktiva lancar= ----------------x 100%

hutang lancar

2. Acid Test Ratio

AktLanc-pers= -----------------x100%

Hutang lancar

Perusahaan

A

133.450.000= --------------- x 100 %

5.000.000

= 2.669 %

107.200.000= --------------- x 100 %

5.000.000

= 2.144 %

Perusahaan

B

152.610.000= ----------------x 100%

10.000.000

= 1.561,1 %

143.000.000= --------------- x 100%

10.000.000

= 1.430 %

Perusahaan

C

11.975.000= --------------- x 100%

9.000.000

= 133,055%

6.500.000= --------------- x 100%

9.000.000

= 72,222%

Perusahaan

D

96.000.000= ----------------x 100%

10.700.000

= 897,196 %

91.000.000= --------------- x 100%

10.700.000

= 850,467 %

Perusahaan

E

28.500.000= ---------------- x 100

20.000.000

= 142,5 %

28.500.000= --------------- x 100%

20.000.000

= 142,5 %

Perusahaan

F

5.250.000= ----------------x 100%

5.000.000

= 105 %

5.200.000= --------------- x 100%

5.000.000

= 104 %

Perusahaan

G

1.930.000= ----------------x 100%

5.000.000

= 38,6 %

1.800.000= --------------- x 100%

5.000.000

= 36 %

Page 97: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

81

3. Time Interest Earned

EBIT= -----------

Bunga

4. Profit Margin Ratio

EAT= -------- x 100%

sales

Perusahaan

A

10.049.000= ----------------

125.000

= 80,392 kali

9.924.000= --------------- x 100%

48.000.000

= 20,675 %

Perusahaan

B

13.650.000= ----------------

200.000

= 68,25 kali

13.450.000= --------------- x 100%

66.000.000

= 20,379 %

Perusahaan

C

9.948.400= ----------------

225.000

= 44,215 kali

9.723.400= ----------------x 100%

49.500.000

= 19,643 %

Perusahaan

D

15.597.800= ----------------

317.500

= 49,1269 kali

15.280.300= --------------- x 100%

77.000.000

= 19,844 %

Perusahaan

E

7.315.700= ----------------

500.000

= 14,6314 kali

6.815.700= --------------- x 100%

35.000.000

= 19,4734 %

Perusahaan

F

1.777.500= ----------------

125.000

= 14,22 kali

1.652.500= --------------- x 100%

8.880.000

= 18,609 %

Perusahaan

G

745.600= ----------------

125.000

= 5,9648 kali

620.600= --------------- x 100%

5.940.000

= 10,448 %

4. Mencari hubungan antara rasio keuangan calon debitur dengan jumlah kredit

yang disetujui dengan menghitung koefisien korelasi Spearman dengan rumus

untuk sampel n < 25

Page 98: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

82

a. Analisis Korelasi Spearman untuk Current Ratio

Tabel V.3.Korelasi Spearman untuk Current Ratio

Perusahaan CR Jml kredit Rank CRRank jml

kredit d d2

A 2.669 % 20.000.000 1 1 0 0

B 1.561,1 % 17.500.000 2 2 0 0

C 133 % 15.000.000 5 5 0 0

D 897,196 % 17.000.000 3 3 0 0

E 142,5 % 16.000.000 4 4 0 0

F 105 % 10.000.000 6 6 0 0

G 38,6 % 0 7 7 0 0

∑ = 0

6 Σ d2

Rs = 1 - ----------------n ( n2 – 1 )

6 ( 0 )= 1 - ----------------

7 ( 72 – 1 )

0= 1 - ----------------

336

= 1

b. Analisis Korelasi Spearman untuk Acid Test Ratio

Tabel V.4.Korelasi untuk Acid Test Ratio

Perusahaan ATR Jml kredit Rank ATRRank jml

kredit d d2

A 2.144 % 20.000.000 1 1 0 0

B 1.430 % 17.500.000 2 2 0 0

C 72,222 % 15.000.000 7 5 2 4

D 850,467 % 17.000.000 3 3 0 0

E 142,5 % 16.000.000 4 4 0 0

F 104 % 10.000.000 5 6 -1 1

G 36 % 0 6 7 -1 1

∑ = 6

Page 99: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

83

6 Σ d2

Rs = 1 - ----------------n ( n2 – 1 )

6 ( 6 )= 1 - -----------------

7 ( 72 – 1 )

36= 1 - -----------------

336

= 1 – 0,89285

= 0,892857143

c. Analisis Korelasi Spearman untuk Time Interest Earned Ratio

Tabel V.5.Korelasi untuk Time Interest Earned Ratio

Perusahaan TIE Jml kredit Rank TIERank jml

kredit d d2

A 80,392 kali 20.000.000 1 1 0 0

B 68,250 kali 17.500.000 2 2 0 0

C 44,215 kali 15.000.000 4 5 -1 1

D 49,127 kali 17.000.000 3 3 0 0

E 14,631 kali 16.000.000 5 4 1 1

F 14,220 kali 10.000.000 6 6 0 0

G 5,9648 kali 0 7 7 0 0

∑ = 2

6 Σ d2

Rs = 1 - ----------------n ( n2 – 1 )

6 ( 2 )= 1 - ----------------

7 ( 72 – 1 )

12= 1 - ----------------

336

Page 100: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

84

= 0,964285715

d. Analisis Korelasi Spearman untuk Profit Margin Ratio

Tabel V.6.Korelasi Spearman untuk Profit Margin Ratio

Perusahaan PM Jml kredit Rank PMRank jml

kredit d d2

A 20,675 % 20.000.000 1 1 0 0

B 20,379 % 17.500.000 2 2 0 0

C 19,643 % 15.000.000 4 5 -1 1

D 19,844 % 17.000.000 3 3 0 0

E 19,473 % 16.000.000 5 4 -1 1

F 18,609 % 10.000.000 6 6 0 0

G 10,448 % 0 7 7 0 0

∑ = 2

6 Σ d2

Rs = 1 - ----------------n ( n2 – 1 )

6 ( 2 )= 1 - ----------------

7 ( 72 – 1 )

12= 1 - ----------------

336

= 0,964285715

5. Menguji signifikansi hasil korelasi dengan melakukan pengujian hipotesa.

Pengujian yang dilakukan adalah pengujian satu sisi dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Uji t untuk Current Ratio

1) Merumuskan hipotesa

Ho : Rs < 0; tidak ada korelasi positif antara current ratio dengan jumlah

kredit yang disetujui.

Page 101: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

85

Ha : Rs > 0; ada korelasi positif antara current ratio dengan jumlah kredit

yang disetujui.

2) Menentukan level of significance (α )= 5 %

3) Menentukan Ttabel = t α 0,05 (n-2) = 2,015

4) Pengujian hasil rank korelasi dengan menggunakan rumus n < 25

1 √ 5t = -----------

√ 1 – 1

2,236067977t = ------------------

0

t = ∞

5) Menentukan kriteria

Ho diterima jika thitung < tα 0,05 (n-2)

Ho ditolak jika thitung > tα 0,05 (n-2)

6) Mengambil keputusan

Ho diterima Ho ditolak

2,015 ∞

Ho ditolak karena ∞ > 2,015

2

s

sH

R1

2nRT

Page 102: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

86

7) Kesimpulan

Pengujian hipotesis ini menunjukkan bahwa Ho ditolak. Berdasarkan hal

tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi current ratio berarti

semakin tinggi jumlah kredit yang disetujui atau ada korelasi positif antara

current ratio dengan jumlah kredit yang disetujui, dan hubungan tersebut

signifikan.

8) Pembahasan

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa semakin tinggi current ratio berarti

semakin tinggi jumlah kredit yang disetujui. Current ratio merupakan

perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar, rasio ini

menunjukkan tingkat keamanan kreditur jangka pendek, atau kemampuan

perusahaan membayar kredit-kredit jangka pendek. Currrent ratio yang

semakin baik berarti aktiva lancar (kas, piutang, persediaan, dan lain-lain)

semakin baik pula. Berdasarkan hal tersebut, berarti kemampuan perusahaan

semakin baik dalam melunasi hutang lancar dengan cara membayarkan kas

yang tersedia atau dengan aktiva lancar lainnya dengan cara mencairkannya

ke dalam bentuk kas.

b. Uji t untuk Acid Test Ratio

1) Merumuskan hipotesa

Ho : Rs < 0 ; tidak ada korelasi positif antara acid test ratio dengan jumlah

kredit yang disetujui.

Ha : Rs > 0 ; ada korelasi positif antara acid test ratio dengan jumlah kredit

yang disetujui.

Page 103: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

87

2) Menentukan level of significance (α ) = 5%

3) Menentukan Ttabel = t α 0,05 (n-2) = 2,015

4) Pengujian hasil rank korelasi dengan menggunakan rumus n < 25

0,892857143 √ 5t = -------------------------

√ 1 - 0,8928571432

1,996489265t = ---------------------

0,450340008

= 4,433293133

5) Menentukan kriteria

Ho diterima jika thitung < tα 0,05 (n-2)

Ho ditolak jika thitung > tα 0,05 (n-2)

6) Mengambil keputusan

Ho diterima Ho ditolak

2,015 4,4333

Ho ditolak karena 4,4333 > 2,015

7) Kesimpulan

Pengujian hipotesis ini menunjukkan bahwa Ho ditolak. Berdasarkan hal

tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi acid test ratio berarti

2

s

sH

R1

2nRT

Page 104: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

88

semakin tinggi jumlah kredit yang disetujui atau ada korelasi positif antara

acid test ratio dengan jumlah kredit yang disetujui, dan hubungan tersebut

signifikan.

8) Pembahasan

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa semakin tinggi acid test ratio berarti

semakin tinggi jumlah kredit yang disetujui. Acid test ratio merupakan

perbandingan antara jumlah aktiva yang sangat likuid (mudah dicairkan/

setara kas) dengan aktiva lancar. Rasio ini merupakan ukuran kemampuan

perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban dengan tidak

memperhitungkan persediaan, karena persediaan memerlukan waktu yang

relatif lama untuk direalisir menjadi uang kas dan menggangap bahwa piutang

segera dapat direalisir menjadi kas. Dengan rasio ini kita dapat mengetahui

kemampuan perusahaan yang sesungguhnya dalam melunasi hutang

lancarnya. Acid test ratio yang semakin baik berarti aktiva lancar yang sangat

likuid (mudah dicairkan atau diuangkan) yang nantinya digunakan perusahaan

untuk membayar seluruh hutang lancar semakin baik pula.

c. Uji t untuk Time Interest Earned Ratio

1) Merumuskan hipotesa

Ho : Rs < 0; tidak ada korelasi positif antara time interest earned dengan

jumlah kredit yang disetujui.

Ha : Rs > 0; ada korelasi positif antara time interest earned dengan jumlah

kredit yang disetujui.

2) Menentukan level of significance (α ) = 5%

Page 105: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

89

3) Menentukan Ttabel = t α 0,05 (n-2) = 2,015

4) Pengujian hasil rank korelasi dengan menggunakan rumus n < 25

0,964285714 √ 5t = ------------------------------

√ 1 – 0,964285714 2

2,15620840622t = --------------------

0,26486423273

t = 8,1408

5) Menentukan kriteria

Ho diterima jika thitung < tα 0,05 (n-2)

Ho ditolak jika thitung > tα 0,05 (n-2)

6) Mengambil keputusan

Ho diterima Ho ditolak

2,015 8,1408

Ho ditolak karena 8,1408 > 2,015

7) Kesimpulan

Pengujian hipotesis ini menunjukkan bahwa Ho ditolak. Berdasarkan hal

tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi time interest earned ratio

2

s

sH

R1

2nRT

Page 106: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

90

berarti semakin tinggi jumlah kredit yang disetujui atau ada korelasi positif

antara time interest earned ratio dengan jumlah kredit yang disetujui, dan

hubungan tersebut signifikan.

8) Pembahasan

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa semakin tinggi time interest earned

ratio berarti semakin tinggi jumlah kredit yang disetujui. Time interest

earned ratio merupakan perbandingan antara laba operasi dengan biaya

bunga. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar bunga.

Time interest earned ratio yang semakin tinggi menunjukkan semakin

tingginya laba operasi yang dipergunakan untuk membayar bunga. Semakin

tinggi rasio ini, berarti kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban

bunga semakin baik pula.

d. Uji t untuk Profit Margin Ratio

1) Merumuskan hipotesa

Ho : Rs < 0 ; tidak ada korelasi positif antara profit margin ratio dengan

jumlah kredit yang disetujui.

Ha : Rs > 0 ; ada korelasi positif antara profit margin ratio dengan jumlah

kredit yang disetujui.

2) Menentukan level of significance (α ) = 5%

3) Menentukan Ttabel = t α 0,05 (n-2) = 2,015

4) Pengujian hasil rank korelasi dengan menggunakan rumus n < 25

2

s

sH

R1

2nRT

Page 107: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

91

0,964285715 √ 5t = -------------------------

√ 1 – 0,9642857152

2,156208407t = ------------------

0,264864229

t = 8,140806386

5) Menentukan kriteria

Ho diterima jika thitung < tα 0,05 (n-2)

Ho ditolak jika thitung > tα 0,05 (n-2)

6) Mengambil keputusan

Ho diterima Ho ditolak

2,015 8,1408

Ho ditolak karena 8,1408 > 2,015

7) Kesimpulan

Pengujian hipotesis ini menunjukkan bahwa Ho ditolak. Berdasarkan hal

tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi profit margin ratio berarti

semakin tinggi jumlah kredit yang disetujui atau ada korelasi positif antara

profit margin ratio dengan jumlah kredit yang disetujui, dan hubungan

tersebut signifikan.

Page 108: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

92

8) Pembahasan

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa semakin tinggi profit margin ratio

berarti semakin tinggi jumlah kredit yang disetujui. Profit margin ratio

merupakan perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. Rasio ini

menggambarkan laba yang dapat dicapai setiap rupiah penjualan atau

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Profit

margin ratio yang semakin tinggi menunjukkan semakin tingginya

keuntungan bersih per rupiah penjualan, yang berarti semakin banyak dana

yang dihimpun. Dana tersebut dapat digunakan perusahaan untuk melunasi

hutangnya.

B. Analisis Korelasi dan Uji Signifikansi antara Total Assets To Total Liabilities

Ratio dan Profit Margin Ratio dengan Jumlah Kredit yang Disetujui

Untuk mengetahui adakah hubungan antara Total Assets To Total Liabilities Ratio

dan Profit Margin Ratio dengan jumlah kredit yang disetujui, penulis

menggunakan analisis korelasi. Rumus yang digunakan adalah korelasi Spearman

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menghitung Total Assets To Total Liabilities Ratio dan Profit Margin Ratio calon

debitur.

Page 109: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

93

Tabel V.7.Total Assets To Total Liabilities Ratio dan Profit Margin Ratio

Calon Debitur BPR Tugu Kencana:

1. Total assets to totalLiabilities

total liability= ----------------x100%

Total assets

2. Debt Equity

Total Debt= -------------- x 100%

Equity

Perusahaan

A

5.000.000= ----------------x 100%

433.561.000

= 1,153%

5.000.000= ----------------x 100%

428.561.000

= 1,167 %

Perusahaan

B

10.000.000= --------------- x 100%

273.633.300

= 3,655 %

10.000.000= --------------- x 100%

263.633.300

= 3,793 %

Perusahaan

C

9.000.000= --------------- x 100%

81.755.000

= 11 %

9.000.000= --------------- x 100%

72.755.000

= 12,370 %

Perusahaan

D

10.700.000= ----------------x 100%

216.391.700

= 4,9447 %

10.700.000= --------------- x 100%

205.691.700

= 5,202 %

Perusahaan

E

20.000.000= ----------------x 100%

175.700.000

= 11,383 %

20.000.000= --------------- x 100%

155.700.000

= 12,845 %

Perusahaan

F

5.000.000= --------------- x 100%

97.970.000

= 5,104 %

5.000.000= --------------- x 100%

92.970.000

= 5,378 %

Perusahaan

G

5.000.000= --------------- x 100%

81.223.300,-

= 6,156 %

5.000.000= --------------- x 100%

76.222.700

= 6,5597 %

Page 110: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

94

2. Mencari hubungan antara rasio keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang

disetujui dengan menghitung koefisien korelasi Spearman dengan rumus untuk

sampel n < 25

a. Analisis Korelasi Spearman untuk Total Assets To Total Liabilities Ratio

Tabel V.8.Korelasi Spearman untuk Total Assets To Total Liabilities Ratio

Perusahaan TATL Jml kredit Rank TATLRank jml

kredit d d2

A 1,153 % 20.000.000 7 1 6 36

B 3,6545 % 17.500.000 6 2 4 16

C 11 % 15.000.000 2 5 -3 9

D 4,9447 % 17.000.000 5 3 2 4

E 11,383 % 16.000.000 1 4 -3 9

F 5,1036 % 10.000.000 4 6 -2 4

G 6,156 % 0 3 7 -4 16

∑ = 94

6 Σ d2

Rs = 1 - ---------------n ( n2 – 1 )

6 ( 94 )= 1 - -----------------

7 ( 72 – 1 )

564= 1 - ----------------

336

= -0,678571428

Page 111: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

95

b. Analisis Korelasi Spearman untuk Debt Equity Ratio

Tabel V.9.Korelasi Spearman untuk Debt Equity Ratio

Perusahaan DE Jml kredit Rank DERank jml

kredit d d2

A 1,167% 20.000.000 7 1 6 36

B 3,793% 17.500.000 6 2 4 16

C 12,370% 15.000.000 2 5 -3 9

D 5,202% 17.000.000 5 3 2 4

E 12,845% 16.000.000 1 4 -3 9

F 5,378% 10.000.000 4 6 -2 4

G 6,5597% 0 3 7 -4 16

∑ = 94

6 Σ d2

Rs = 1 - ---------------n ( n2 – 1 )

6 ( 94 )= 1 - ---------------

7 ( 72 – 1 )

564= 1 - ---------------

336

= - 0,67857142857

3. Menguji signifikansi hasil korelasi dengan melakukan pengujian hipotesa.

Pengujian yang dilakukan adalah pengujian satu sisi dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Uji t untuk Total Assets To Total Liabilities Ratio

1) Merumuskan hipotesa

Ho : Rs > 0 ; tidak ada korelasi negatif antara total asset to total liabilities

ratio dengan jumlah kredit yang disetujui.

Page 112: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

96

Ha : Rs < 0 ; ada korelasi negatif antara total asset to total liabilities ratio

dengan jumlah kredit yang disetujui

2) Menentukan level of significance (α ) = 5%

3) Menentukan Ttabel = t α 0,05 (n-2) = 2,015

4) Pengujian hasil rank korelasi dengan menggunakan rumus n < 25

-0,6786 √ 5t = -----------------------------

√1- (-0,678571428)2

-1,51733184t = ------------------

0,734534422

t = - 2,06570556

5) Menentukan kriteria

Ho diterima jika thitung > - tα 0,05 (n-2)

Ho ditolak jika thitung < - tα 0,05 (n-2)

6) Mengambil keputusan

Ho ditolak Ho diterima

- 2,0657 - 2, 015

Ho ditolak karena - 2,0657 < -2,015

2

s

sH

R1

2nRT

Page 113: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

97

7) Kesimpulan

Pengujian hipotesis ini menunjukkan bahwa Ho ditolak. Berdasarkan hal

tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi total assets to total

liabilities ratio berarti semakin rendah jumlah kredit yang disetujui atau ada

korelasi negatif antara total assets to total liabilities ratio dengan jumlah

kredit yang disetujui, dan hubungan tersebut signifikan.

8) Pembahasan

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa semakin tinggi total assets to total

liabilities ratio berarti semakin rendah jumlah kredit yang disetujui. Total

assets to total liabilities ratio merupakan perbandingan antara jumlah

keseluruhan aktiva/kekayaan perusahaan dengan jumlah total hutang. Dengan

rasio ini dapat diketahui seberapa jauh total aktiva menjamin seluruh hutang

perusahaan untuk membayar hutang tersebut. Total assets to total liabilities

ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin tingginya total aktiva yang

dijadikan jaminan untuk seluruh hutangnya.

b. Uji t untuk Debt Equity Ratio

1) Merumuskan hipotesa

Ho : Rs > 0 ; tidak ada korelasi negatif antara debt equity ratio dengan jumlah

kredit yang disetujui.

Ha : Rs < 0 ; ada korelasi negatif antara debt equity ratio dengan jumlah

kredit yang disetujui.

2) Menentukan level of significance (α ) = 5%

3) Menentukan Ttabel = t α 0,05 (n-2) = 2,015

Page 114: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

98

4) Pengujian hasil rank korelasi dengan menggunakan rumus n < 25

-0,67857142857 √ 5t = ------------------------------

√ 1 – (-0,67857142857) 2

-1,51733184186t = --------------------

0,73453442147

t = -2,06570556465

5) Menentukan kriteria

Ho diterima jika thitung > - tα 0,05 (n-2)

Ho ditolak jika thitung < - tα 0,05 (n-2)

6) Mengambil keputusan

Ho ditolak Ho diterima

- 2,0657 - 2, 015

Ho ditolak karena -2,0657 < -2,015

7) Kesimpulan

Pengujian hipotesis ini menunjukkan bahwa Ho ditolak. Berdasarkan hal

tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi debt equity ratio berarti

semakin rendah jumlah kredit yang disetujui atau ada korelasi yang signifikan

antara debt equity ratio dengan jumlah kredit yang disetujui..

2

s

sH

R1

2nRT

Page 115: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

99

8) Pembahasan

Debt equity ratio merupakan hasil perbandingan antara seluruh hutang dengan

modal sendiri perusahaan tersebut. Rasio ini menunjukkan seberapa jauh

modal sendiri perusahaan tersebut dapat melunasi hutangnya andaikata

perusahaan tersebut tidak sanggup lagi membayar hutangnya.

Page 116: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

100

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam penelitian ini, penulis memperoleh kesimpulan mengenai hubungan antara

rasio keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui, yaitu:

1. Antara current ratio, acid test ratio, time interest earned ratio, dan profit

margin ratio dengan jumlah kredit yang disetujui terdapat hubungan yang

kuat dan positif, serta dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi current ratio,

acid test ratio, time interest earned ratio, dan profit margin ratio berarti

semakin tinggi jumlah kredit yang disetujui, dan hubungan tersebut

signifikan.

2. Antara total assets to total liabilities ratio dan debt equity ratio dengan

jumlah kredit yang disetujui terdapat hubungan yang kuat dan negatif, serta

dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi total assets to total liabilities ratio

dan debt equity ratio berarti semakin rendah jumlah kredit yang disetujui, dan

hubungan tersebut signifikan.

B. Keterbatasan

Penulis menyadari adanya banyak keterbatasan dalam penelitian. Dari

penghitungan time interest earning ratio, data mengenai laba usaha sama dengan

laba setelah pajak karena tidak ada informasi jumlah pajak yang dibayar oleh

perusahaan. Perusahaan perseorangan yang diteliti masih tradisional, maka

Page 117: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

101

walaupun sudah terdapat pemisahan keuangan antara keuangan pribadi dan

keuangan perusahaan, pemisahan tersebut masih belum sempurna, sehingga data

mengenai aktiva tetap seperti tanah, bangunan, dan kendaraan yang

diperhitungkan dalam laporan keuangan perusahaan merupakan kekayaan pribadi

yang dianggap sebagai kekayaan perusahaan.

C. Saran

Dari hasil kesimpulan, pihak bank dapat memperoleh gambaran mengenai

korelasi atau hubungan antara rasio keuangan (current ratio, acid test ratio, total

assets to total liabilities ratio, time interest earned ratio, debt equity ratio, dan

profit margin ratio) dengan jumlah kredit. Bertitik tolak dari hal tersebut, pihak

bank diharapkan dapat mempertimbangkan untuk menggunakan rasio-rasio

keuangan tersebut untuk melengkapi rasio-rasio keuangan yang telah digunakan

BPR dalam analisis kreditnya.

Page 118: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

DAFTAR PUSTAKA

Abdussalam. (1991). “Berbagai Upaya untuk Meningkatkan Collection RATEBAPINDO Pekanbaru”. Pengembangan Perbankan. Vol Mei-Juni, No 29, 72-85. Jakarta: Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia.

Abdullah, Faisal. (2003). Manajemen Perbankan (Teknik Analisis Kinerja KeuanganBank). Malang: UMM.

Abyanwari, Pindo (2003). Analisis Laporan Keuangan untuk Menilai KelayakanKredit Bank. Skripsi. Yogyakarta: FE USD.

Ali, Hasymi (1990). Manajemen Bank. Jakarta: Bumi Aksara.

Astuti, Dewi (2004). Manajemen Perusahaan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Dendawijaya, Lukman. (2001). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Gunadi. Brata (1997). “Potensi Penyerapan Kredit oleh Usaha Kecil (Suatu StudiKasus pada Usaha Kecil Pengolahan di Bantul)”. Karya PenelitianUniversitas Atmajaya. Vol 7, Thn VII, 17-20. Yogyakarta: Universitas AtmaJaya.

Horne, C Van. (2005). Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Buku 1. Edisi 12.Jakarta: Salemba Empat.

Ibad, Akromul (2003). “Pengelolaan Kredit dengan Pendekatan Asset-BasedFinancing”. Jurnal Ekonomi Perusahaan. Vol 10, No 2, 116-127. Jakarta:Institut Bisnis dan Informatika Indonesia.

Jusuf, Jopie. (1992). Panduan Dasar untuk Account Officer. Jakarta: Intermedia.

Munawir. (2001). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Pedoman Penulisan Skripsi. (2004). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Prastowo, Dwi. (2005). Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Edisi 2.Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Purwani, Dian. (1997). Analisis Hubungan Rasio Laporan Keuangan dengan TingkatKeterlambatan Pembayaran Angsuran Kredit. Skripsi. Yogyakarta:Universitas Sanata Dharma.

Saleh, Samsubar. (1996). Statistik Non Parametrik.Edisi 2. Yogyakarta : BPFE.

Page 119: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

Sarwoko (1989). Managemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Siamat, Dahlan. (1993). Manajemen Bank Umum. Jakarta : Intermedia.

Sinungan, Murhdarsyah. (1993). Manajemen Dana Bank. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Subagyo, dkk (1999). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Yogyakarta: SekolahTinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Suwarjiyono (2000). ”Implementasi Analisis Laporan Keuangan di Perusahaan”.Need. Vol 2, No 3, 33-18. Jakarta: Yayasan Pilar Dhasa Mulia.

Suyatno, Thomas. (2003). Dasar-Dasar Perkreditan. Jakarta: Gramedia PustakaUtama.

Suyatno, Thomas. (1990). Manajemen Perkreditan. Jilid 1. Jakarta: STIE Perbanas.

Tim Kantor Pusat Bank Indonesia. (1997). Penyuluhan Ketentuan-ketentuan padaBank Perkreditan Rakyat di Wilayah Kerja Bank Indonesia Solo. Surakarta :BI.

Warastini, Eti. (1999). Analisis Laporan Keuangan Calon Debitur Sebagai Salah SatuDasar Pertimbangan Bank dalam Pemberian Kredit Jangka Pendek (StudiKasus pada PT.BRI Banjar). Skripsi. Yogyakarta: FE USD.

Weston, J Fred. (1993). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 9. Jilid 1. Jakarta:Erlangga.

Page 120: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

LAMPIRAN

Page 121: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

DAFTAR PERTANYAAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Apakah bentuk perusahaan?

2. Kapan perusahaan didirikan?

3. Perusahaan didirikan oleh siapa?

4. Apakah maksud dan tujuan pendirian?

5. Bidang usaha apa yang dilaksanakan perusahaan?

6. Apakah perusahaan mengadakan kerjasama dengan perusahaan lain?

7. Dari manakah sumber modal yang digunakan?

8. Bagaimana perkembangan perusahaan di waktu yang akan datang?

B. Struktur Organisasi

1. Bagaimana bentuk struktur organisasi?

2. Apa sajakah bagian perusahaan?

3. Bagaimana tanggung jawab dan wewenang dalam perusahaan masing- masing

bagian?

4. Bagaimana mengenai tugas masing- masing bagian?

C. Personalia

1. Berapakah jumlah karyawan dalam perusahaan?

2. Berapakah karyawan tetap dan karyawan tidak tetap?

3. Bagaimana merekrut karyawan?

4. Siapa yang berhak menghentikan dan mengangkat karyawan?

Page 122: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

D. Fasilitas- fasilitas

1. Apakah terdapat jaminan sosial bagi masa depan karyawan?

2. Apakah terdapat tunjangan hari raya bagi karyawan?

E. Perkreditan

1. Siapakah yang bisa mengajukan kredit?

2. Apakah syarat- syarat mengajukan kredit?

3. Siapakah yang menjadi sasaran kredit?

4. Bagaimanakah menentukan besarnya kredit yang diberikan?

5. Bagaimanakah manentukan kelayakan pemberian kredit?

6. Apakah pengajuan kredit selalu disertai dengan jaminan atau agunan?

7. Siapakah yang memutuskan pemberian kredit?

8. Bagaimanakah penilaian kesehatan kredit yang diberikan?

9. Apakah ada batasan jumlah pemberian kredit?

10. Lampiran laporan keuangan nasabah yang diajukan pada saat nasabah

mengajukan permohonan kredit

11. Lampiran Lembar Permohonan Kredit

12. Lampiran Lembar Keputusan Kredit

Page 123: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

BAGAN STRUKTUR ORGANISASIPT. BPR TUGU KENCANA KARTASURA

DEWAN KOMISARIS

DEWAN DIREKSI

BAG. KREDITBAG. UMUM/PERSONALIA

BAG. DANA BAG. PEMBUKUAN

ADMINISTRASIKREDIT

ACCOUNTOFFICER

SUMBER DAYAMANUSIA

KASIR

Page 124: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

KETERANGAN LAPORAN KEUANGAN

PERUSAHAAN-PERUSAHAAN DEBITUR

Keterangan Laporan Rugi Laba PT A

1. Penjualan: { (500kg : 5kg) pak x @ Rp 16.000,- } x 30 hari = Rp 48.000.000,-

2. Biaya Angkut Penjualan :( Rp 200.000,- x 2 armada)per minggu x 4 kali per

bulan = Rp 1.600.000,-

3. Biaya Bahan Baku: tepung pati (400 kg x Rp 2.125,-) per hari x 30 hari

= Rp 25.500.000,-

4. Biaya Bahan Pelengkap : bumbu ( 4 kw x Rp 50.000,- ) per hari x 30 hari

= Rp 6.000.000,-

Setiap 1 kwintal tepung membutuhkan 1 rangkaian bumbu Rp 50.000,-

5. Biaya Upah: 8 orang x Rp 350.000,- = Rp 2.800.000,-

6. Biaya Penyusutan

Bangunan : Rp 100.000.000,- : 15 thn : 12 bln = Rp 556.000,-

Mesin : Rp 23.000.000,- : 5 thn : 12 bln = Rp 383.000,-

Kendaraan: Rp 187.000.000,- : 5 thn : 12 bln = Rp 3.117.000,-

Total Penyusutan Rp 4.056.000,-

7. Biaya bunga: 2,5% x Rp 5.000.000,- = Rp 125.000,-

Keterangan Neraca PT A

1. Tanah 250 m2 x Rp 200.000,-/m2 = Rp 50.000.000,-

2. Kendaraan Mobil Rp 100.000.000,- (kijang bekas tahun 2003)

Page 125: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

Carry Rp 65.000.000,- ( Suzuki Carry baru )

Pick Up Rp 22.000.000,- ( Pick Up bekas )

3. Persediaan Bahan Baku: 6000 kg x Rp 2.125,- = Rp 12.750.000,-

4. Persediaan Bahan Pelengkap: 60 kw x Rp 50.000,- = Rp 3.000.000,-

5. Persediaan Bahan Jadi: 5000 kg kerupuk mentah

→ 4000kg tepung x Rp 2.125,- = Rp 8.500.000,-

40 rangkai bumbu x Rp 50.000,- = Rp 2.000.000,- Rp10.500.000,

6. Akumulasi Penyusutan

a Bangunan : beli Januari 2001

( Rp 100.000.000,- : 15 ) x 4 tahun = Rp 26.666.700,-

( Rp 100.000.000,- : 15 ) : 12 bln = Rp 555.500,- Rp 27.222.000,-

b Kendaraan

Januari 2005 = (Rp 100.000.000,- : 5 ) : 12 bln = Rp 1.667.000,-

Februari 2004 = (Rp 65.000.000,- : 5 ) x 1 thn = Rp 13.000.000,-

Februari 2003 = (Rp 22.000.000,- : 5 ) x 2 thn = Rp 8.800.000,-

Rp 23.467.000,-

c Mesin: ( Rp 23.000.000,- : 5 ) x 2 thn = Rp 9.200.000,-

Keterangan Laporan Rugi Laba PT B

1. Penjualan: Rp 55.000,- per kursi x 1.200 unit per bulan = Rp 66.000.000,-

2. Biaya Angkut Penjualan: Rp 150.000,- x 8 kali = Rp 1.200.000,-

3. Biaya Bahan Baku: 1 rit kayu (1 rit = 6 m3) digunakan untuk membuat 135

rangka kursi

Page 126: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

Bahan baku yang dibutuhkan 1 bulan = 1200 : 135 rit = 8,888 rit kayu = 53,33 m3

Kayu mahoni = 8,888 rit x Rp 4.700.000,- per rit = Rp 41.776.000,-

4. Biaya Bahan Pelengkap: Paku 4 dos x Rp 70.000,- = Rp 280.000,-

5. Biaya upah

Untuk pengerjaan pesanan kursi dibutuhkan 10 orang tenaga borongan.

Pekerja harian bertugas membantu pekerja borongan dan mengangkut barang

dagangan.

Borongan = Rp 10.000,- x 1.200 u/ kursi = Rp 12.000.000,-

Harian = Rp 22.000/hari x 2orgx30 hari = Rp 1.320.000,- Rp 13.320.000,-

6. Biaya Bunga: (Rp 24.000.000,- x 30%) : 36 bulan = Rp 200.000,-

7. Biaya Penyusutan

Bangunan : ( Rp 25.000.000,- :15 ) : 12 = Rp 138.900,-

Kendaraan : ( Rp 27.800.000,- : 5 ) : 12 = Rp 463.300,-

Mesin : ( Rp 8.850.000,- : 5 ) : 12 = Rp 147 500,-

Rp 749.700,-

Keterangan Neraca PT B

1. Persediaan Bahan Baku: 2 rit kayu x Rp 4.700.000,- = Rp 9.400.000,-

2. Persediaan Bahan Pelengkap: Paku 3 dos x Rp 70.000,- = Rp 210.000,-

3. Tanah: (20 x 25 m2) x Rp 125.000,- = Rp 62.500.000,-

4. Kendaraan Tornado ( bekas )Rp 3.800.000,-

Carry ( bekas ) Rp 24.000.000,- = Rp 27.800.000,-

Page 127: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

5. Mesin

Tatah : Rp 2.000.000,-

Gergaji bengkok : Rp 3.100.000,-

Pasah : Rp 1.750.000,-

Bor : Rp 300.000,-

Probel : Rp 700.000,-

Gergaji circle : Rp 1.000.000,- = Rp 8.850.000,-

6. Akumulasi Penyusutan

Bangunan : Rp 25.000.000,- x 1/15 x 4 thn = Rp 6.666.700,-

Kendaraan

Tornado: Rp 3.800.000,- x 1/5 x 2 thn = Rp 1.520.000,-

Carry : Rp24.000.000,- x 1/5 x 1/12 = Rp 400.000,-

= Rp 1.920.000,-

Mesin : Rp 8.850.000,- x 1/5 x 1/12 = Rp 3.540.000,-

Rp12.126.700,-

Keterangan Laporan Rugi Laba PT C

1. Penjualan: (12.000 unit: 10) bungkus x Rp 1.500,- x 30 hari = Rp 54.000.000,-

2. Retur Penjualan: 3000 bungkus x Rp 1.500,- = Rp 4.500.000,-

3. Biaya Angkut Penjualan: Rp 30.000 - x 30 hari = Rp 900.000,-

4. Biaya Bahan Baku

Kacang Hijau ( 30 kg x Rp 7.000,- ) x 30 hari = Rp 6.300.000,-

Gula ( 40 kg x Rp 5.500,- ) x 30 hari = Rp 6.600.000,-

Page 128: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

Mentega ( 10 kg x Rp 7.000,- ) x 30 hari = Rp 2.100.000,-

Gandum ( 3 sak x Rp100.000,- ) x 30 hari = Rp 9.000.000,-

Pisang Rp 50.000,- x 30 hari = Rp 1.500.000,-

Obat-obatan Rp 25.000,- x 30 hari = Rp 750.000,-

Rp26.250.000,-

5. Biaya Upah

Upah Pegawai : Rp 375.000,- x 8 orang = Rp 3.000.000,-

Makan Pegawai : Rp 100.000,- x 30 hari = Rp 3.000.000,-

Rp 6.000.000,-

6. Biaya Bahan Bakar

Solar Rp 55.000,- x 4 minggu = Rp 220.000,-

Elpiji Rp 51.000,- x 30 hari = Rp 1.530.000,-

Rp 1.750.000,-

7. BPO – Pengemasan

Plastik ( 12.000 unit/ 10 ) x Rp 50,- = Rp 1.800.000,-

Lain-lain = Rp 200.000,- Rp 2.000.000,-

8. Biaya Bunga: ( Rp 9.000.000,- x 2,5% ) = Rp 225.000,-

9. Biaya Penyusutan

Mesin : Rp 9.800.000,- x 1/60 = Rp 163.300,-

Kendaraan : Rp 29.000.000,- x 1/60 = Rp 483.300,-

Rp 646.600,-

Page 129: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

Keterangan Neraca PT C

1 Persediaan Bahan Baku

Kacang Hijau ( 50 kg x Rp 7.000,- ) = Rp 280.000,-

Gula (100 kg x Rp 5.500,-) = Rp 550.000,-

Mentega (450 kg x Rp 7.000,-) = Rp 2.695.000,-

Gandum ( 20 sak x Rp100.000,-) = Rp 1.900.000,-

Obat-obatan = Rp 50.000,-

Rp 5.475.000,-

2. Tanah: 176 m2 x Rp 250.000,- = Rp 44.000.000,-

3. Mesin:

Diesel Rp 1.300.000,-

Dixer Rp 500.000,-

Oven ( 4 @Rp 2jt) Rp 8.000.000,-

Rp9.800.000,-

4. Kendaraan : Rp 9.000.000,- (Supra Fit); Rp 8.000.000,- (motor Cina);

Rp 12.000.000,- (Shogun 125)

5. Penyusutan

Mesin

Diesel : Rp 1.300.000,- x 1/5 x 2 thn = Rp 520.000,-

Mixer : Rp 500.000,- x 1/5 x 1 thn = Rp 100.000,-

3 oven: Rp 6.000.000,- x 1/5 x 1 thn = Rp 1.200.000,-

1 oven: Rp 2.000.000,- x 1/5 x 2 thn = Rp 800.000,-

Rp 2.620.000,-

Page 130: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

Utang usaha Rp 9.000.000,- untuk beli sepeda motor

Kendaraan

Rp 9.000.000,- x 1/5 x 3 thn = Rp 5.400.000,-

Rp 8.000.000,- x 1/5 x 3 thn = Rp 4.800.000,-

Rp12.000.000,- x 1/5 x 1/12 thn = Rp 200.000,-

Rp10.400.000,-

Keterangan Laporan Rugi Laba PT D

1. Penjualan:

45 kusen @ Rp 850.000,- = Rp 30.200.000,-

100 jendela @ Rp 200.000,- = Rp 20.000.000,-

100 bopen @ Rp 125.000,- = Rp 18.750.000,-

Rp 77.000.000,-

2. Biaya angkut: 17 angkatan @ Rp 60.000,- = Rp 1.020.000,-

3. Biaya bahan baku:

Kayu ¾ rit x Rp 80.000.000,- = Rp 60.000.000,-

Paku 50 kg x Rp 8.500,- = Rp 325.000,-

Lem 10 kg x Rp 9.000,- = Rp 90.000,- Rp 60.415.000,-

4. Biaya Upah

Upah : 4 orang x Rp 25.000,-/hari x 24 hari = Rp 2.400.000,-

Makan: 4 x Rp 250.000,-/bulan = Rp 1.000.000,- Rp 3.400.000,-

5. Biaya sewa bengkel Rp 1.200.000,-/ tahun (Rp 100.000,-/bulan)

Page 131: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

6. Penyusutan per bulan

Mesin Rp 8.200.000,- x 1/60 = Rp 136.700,-

Kendaraan Rp 13.700.000,- x 1/60 = Rp 228.300,-

Bangunan Rp 40.000.000,- x 1/180 = Rp 222.200,- Rp 587.200,-

7. Biaya bunga Rp 12.700.000,- x 2,5% Rp 317.500,- (tetap dihitung dari Rp

12.700.000,- walau uang muka Rp 3.000.000,-. Ada ketentuan Uang muka

minimal Rp 1.000.000,-)

Keterangan Neraca PT D

1. Tanah 500m2 x Rp 140.000,- per m2 = Rp 70.000.000,-

2. Piutang usaha Rp 77.000.000,- dikurangi Rp 5.000.000 (persekot)

3. Kendaraan = Shogun 125 Rp 13.700.000,-

4. Mesin

Pasah (3 @ Rp 1juta) = Rp 3.000.000,-

Mata pasah (3@ Rp 200.000,-) = Rp 600.000,-

Gergaji circle = Rp 850.000,-

Amplas = Rp 350.000,-

Tatah mesin = Rp 1.300.000,-

Bor = Rp 300.000,-

Propile = Rp 1.800.000,- Rp 8.200.000,-

5. Akumulasi penyusutan

Mesin Rp 8.200.000,- x 1/5 x 2 thn = Rp 3.280.000,-

Kendaraan Rp 13.700.000 x 1/5 x 1/12 = Rp 228.300,-

Page 132: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

Bangunan Rp 40.000.000,- x 1/15 x 3 thn = Rp 3.000.000,-

6. Utang usaha Rp 13.700.000 - Rp 3.000.000,- = Rp 10.700.000,-

Keterangan Laporan Rugi Laba PT E

1. Penjualan: 10 pagar @ Rp 3.500.000,- = Rp 35.000.000,-

2. Biaya angkut: Rp 25.000,- x 10 angkatan = Rp 250.000,-

3. Biaya bahan:

Besi: :10 x 200 kg x Rp 9.000,- per kg = Rp 18.000.000,-

Cat: :10 x 2 kaleng/pagar x Rp 22.000,- = Rp 440.000,-

Las stock :10 x 2 tabung x Rp 50.000,- = Rp 2.500.000,-

Rp 20.940.000,-

4. Biaya Upah

Upah: 5 orang x Rp 25.000,- x 24 hari = Rp 3.000.000,-

Makan Rp 50.000,- /hari x 24 hari = Rp 1.200.000,-

Rp 4.200.000,-

5. BOP bahan bakar operasi: solar Rp 25.000,-/ hari x 24hari = Rp 600.000,-

6. Biaya sewa: Rp 3.000.000,-/ tahun = Rp 250.000,-/ bulan

7. Biaya bahan bakar: 10 liter/hari x Rp 2.400,- x 24 hari = Rp 576.000,-

8. Penyusutan per bulan

Bangunan: Rp 15.000.000,- x 1/180 = Rp 83.300,-

Mesin: Rp 21.000.000,- x 1/60 = Rp 35.000,-

Kendaraan

Rp 6.000.000,- x 1/60 = Rp 100.000,-

Page 133: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

Rp 13.000.000,- x 1/60 = Rp 216.700,-

Rp 11.000.000,- x 1/60 = Rp 183.300 = Rp 500.000,-

Rp 618.300,-

9. Biaya bunga: Rp 20.000.000,- x 2,5% = Rp 500.000,-

Keterangan Neraca PT E

1. Tanah 400 m2 x Rp 250.000,- per m2 = Rp 100.000.000,-

2. Perlengkapan = 3 x Rp 8.000.000,- - Rp 24.000.000,-

3. Bangunan bengkel = Rp 10.000.000,- + gudang Rp 5.000.000,-

Kedua bangunan luasnya 200 m2 berupa bengkel plong beratap seng, lantai

comblock.

4. Akumulasi penyusutan

Bengunan : Rp 15.000.000,- x 1/15 x 4 = Rp 4.000.000,-

Mesin : Rp 21.000.0001,- x 1/ 5 x 1 = Rp 4.200.000,-

Kendaraan:

Supra X 2001 Rp 6.000.000,- x 1/5 x 3 = Rp 3.600.000,-

Pick up Daihatsu Jet bekas Rp 13.000.000,- x 1/5 x 3 = Rp 2.600.000,-

Pick Up bekas Rp 11.000.000,- x 1/5 x 3 = Rp 4.400.000,-

Rp10.600.000,-

5. Utang usaha dan bunga

Rp 8.000.000,- (BRI untuk diesel): bunga Rp 8 juta x 2,5% = Rp 200.000,-

Rp 12.000.000,- (motor) : bungaRp 12juta x 2,5% = Rp 300.000,-

Rp 500.000,-

Page 134: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

Keterangan Laporan Rugi Laba PT F

1. Penjualan:

Genting gelombang dua 22.000u/ x Rp 270.000/1000 unit = Rp 5.940.000,-

Genting gelombang satu 14.000u/ x Rp 210.000/1000 unit = Rp 2.940.000,-

Rp 8.880.000,-

2. Biaya bahan baku = 36 rit tanah x Rp 50.000/ rit = Rp 1.800.000,-

3. Biaya bahan pelengkap minyak tanah dan minyak kacang

Rp 15.000,-/ 1.000 unit genting x 36.000 = Rp 540.000,-

4. Biaya upah

Giling 36.000u/ x Rp 10.000,-/1000 unit = Rp 360.000,-

Plek 36.000u/ x Rp 8.000,-/1000 unit = Rp 288.000,-

Cetak 36.000u/ x Rp 20.000,-/1000 unit = Rp 720.000,-

Mulung cetak 36.000u/ x Rp 5.000,-/1000 unit = Rp 180.000,-

Menyisik 36.000u/ x Rp 7.000,-/1000 unit = Rp 252.000,-

Menata 36.000u/ x Rp 7.000,-/1000 unit = Rp 252.000,-

Bakar 36.000u/ x Rp 20.000,-/1000 unit = Rp 720.000,-

Jemur 36.000u/ x Rp 13.000,-/1000 unit = Rp 468.000,-

Rp3.240.000,-

5. Biaya bahan bakar Rp 25.000,-/1000unit x 36.000 = Rp 900.000,-

Bahan bakar berupa serbuk gergaji dan rambut

6. Biaya penyusutan per bulan

Bangunan : Rp 25.000.000,- : 15thn : 12 bln = Rp 138.900,-

Mesin : Rp 19.400.000,- : 5 thn : 12 bln = Rp 323.300,-

Page 135: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

Kendaraan : Rp 12.000.000,- : 5thn : 12 bln = Rp 200.000,-

Rp 662.200,-

7. Biaya bunga: Rp 5.000.000,- x 2.5% = Rp 125.000,-

8. Pendapatan luar operasi bata merah Rp 200.000,-

Keterangan Neraca PT F

1. Tanah 400 m2 x Rp 120.000,- = Rp 48.000.000,-

2. Tobong Rp 3.000.000,-

Rumah 100 m2 Rp 25.000.000,-

Bangunan berupa : tobong, rumah 100m2, dan halaman 300 m2 untuk menjemur

genting

3. Mesin

Mesin giling = Rp 15.000.000,-

Mesin pres 1 u/ @ Rp 1.800.000,- = Rp 1.800.000,-

2 u/ @ Rp 1.300.000,- = Rp 2.600.000,-

Rp 19.400.000,-

4. Kendaraan sepeda motor Rp 20.000.000,-

5. Akumulasi penyusutan

Bangunan : Rp 25.000.000,- x 1/15 x 3 thn = Rp 5.000.000,-

Mesin : Rp 19.400.000,- x 1/5 x 1 thn = Rp 3.880.000,-

Kendaraan: Rp 12.000.000,- x 1/5 x 1 thn = Rp 2.400.000,-

Page 136: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

Keterangan Laporan Rugi Laba PT G

1. Penjualan: 27.000 u/ x Rp 210.000,-/ 1000 unit = Rp 5.940.000,-

2. Biaya bahan baku: 27.000 u/x Rp 50.000,-/1000unit = Rp 1.350.000,-

3. Biaya bahan pelengkap: 27.000 u/ x Rp 15.000,-/ 1.000 unit = Rp 405.000,-

4. Biaya upah

Giling : 27.000 u/ x Rp 10.000/unit = Rp 270.000,-

Cetak : 27.000 u/ x Rp 25.000/unit = Rp 675.000,-

Jemur : 27.000 u/ x Rp 25.000/unit = Rp 675.000,-

Bakar : 27.000 u/ x Rp 35.000/unit = Rp 810.000,- Rp 2.430.000,-

5. BOP-bahan bakar 27.000 u/ x Rp 15.000,-/unit = Rp 405.000,-

6. Biaya bunga: Rp 5.000.000,- x 2,5% = Rp 125.000,-

7. Biaya penyusutan

Bangunan : Rp 20.000.000,- : 15 thn: 12bln = Rp 111.100,-

Kendaraan : Rp 12.000.000,- : 15 thn: 12bln = Rp 200.000,-

Mesin : Rp 14.600.000,- : 15 thn: 12bln = Rp 243.300,-

Rp 554.400,-

Keterangan Neraca PT G

1. Tanah 400 m2 x Rp 125.000,- per m2 = Rp 50.000.000,-

2. Bangunan berupa tobong dan rumah tembok batu bata tanpa diplester

Tobong Rp 2.500.000,-

Rumah Rp 17.500.000,-

Page 137: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa

3. Mesin

Mesin giling = Rp 13.000.000,-

Mesin pres 1 u/ @ Rp 1.600.000,- = Rp 1.600.000,-

Rp 14.600.000,-

4. Akumulasi penyusutan

Bangunan : Rp 20.000.000,- x 1/15 x 5 thn = Rp 6.666.700,-

Mesin : Rp 12.000.000,- x 1/5 x 2 thn = Rp 4.800.000,-

Kendaraan: Rp 14.600.000,- x 1/5 x 2 thn = Rp 5.840.000,-

Page 138: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON … · keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. ... Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa