ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP...

162
ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW. Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh SHITA ADITYA NIM. 109018300070 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Transcript of ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP...

Page 1: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP

HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN

LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

KOOPERATIF MODEL JIGSAW.

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh

SHITA ADITYA

NIM. 109018300070

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN
Page 3: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN
Page 4: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN
Page 5: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

i

ABSTRAK

SHITA ADITYA (109018300070), “Analisis Hasil Belajar IPA Siswa Pada

Konsep Hubungan Antar Makhluk Hidup Dengan Lingkungannya Melalui

Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw”. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, April 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil belajar IPA pada konsep

hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya melalui pembelajaran

kooperatif model jigsaw. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode penelitian deskiptif. Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa SDN Muhara 02 Citeureup-Bogor. Populasi terjangkau dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas IV di SDN Muhara 02 Citeureup-Bogor. Sampel ini

diambil menggunakan teknik Purposive Sampling. Proses analisis data dilakukan

dengan penyusunan urutan kedudukan peserta didik menjadi tiga ranking,

dilakukan dengan mengelompokan peserta didik menjadi tiga tingkatan, yaitu

rangking atas ( kelompok peserta didik yang kemampuan tinggi), ranking tengah (

kelompok peserta didik dengan kemampuan sedang), dan renking bawah

(kelompok peserta didik dengan kemampuan rendah). Dari hasil analisis yang

telah dilakukan secara keseluruhan hasil belajar IPA siswa melalui pembelajaran

kooperatif model jigsaw adalah dalam kategori sedang karena frekuensi paling

tinggi terdapat pada kategori tingkat kemampuan sedang yaitu 53,33% dari 30

siswa yang dijadikan sempel.

Kata Kunci : Kooperatif model Jigsaw dan Hasil Belajar.

Page 6: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

ii

ABSTRACT

SHITA ADITYA (109018300070), “Analysis of Students In Science Class

Concept Relationships With Environment Beings Through Cooperative

Learning Jigsaw". Thesis Department of Elementary School Teacher Education,

Faculty of Tarbiyah and Teaching, State Islamic University Syarif Hidayatullah

Jakarta, April 2014

This study aims to analyze the results of study on the concept of the relationship

between the science of living things with their environment through cooperative

learning jigsaw . The method used in this study is a research method deskiptif .

The target population in this study were all students of SDN 02 Muhara Citeureup

-Bogor . Population affordable in this study were all fourth grade students at SDN

Muhara 02 Citeureup-Bogor. Samples were taken using purposive sampling

technique. The process of data analysis done with the preparation of learners

standing order into three ranks , performed by classifying the students into three

levels , namely the ranking of the top (Group Of High Ability Learners), the

middle rank (Group Of Learners With The Ability To Moderate) , and bottom

renking (Groups Of Learners With Low Ability). From the analysis that has been

carried out on the whole the results of students' science learning through

cooperative learning jigsaw is in the medium category because the highest

frequency contained in the category of moderate skill level is 53.33 % of the 30

students who made sempel .

Keywords : Cooperative Learning Jigsaw model and results .

Page 7: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

iii

KATA PENGANTAR

Bismillaahhirrahmanirahiim,

Assalaamu’alaikun warahmatullahi wabarakaatuh.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., karena dengan

rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Analisis Hasil Belajar IPA Siswa Pada Konsep Hubungan Antar

Makhluk Hidup Dengan Lingkungannya Melalui Pembelajaran Kooperatif

Model Jigsaw”.

Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan ke haribaan Sang

Penuntun Nabi Muhammad SAW. yang mendidik dan membawa umatnya dari

zaman kegelapan menjadi zaman yang terang benderang.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar

sarjana pendidikan (S.Pd) Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Meskipun melalui banyak hambatan yang peneliti alami dalam

penyusunan skripsi ini, namun dengan keyakinan dan kesungguhan, akhirnya

peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tidak lupa pula penulis

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan

membantu dalam penyusunan skripsi ini baik moril maupun materiil sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Adapun ucapan terima kasih yang

disampaikan Penulis kepada:

1. Dra. Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah.

Page 8: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

iv

2. Dr. Fauzan, MA. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah.

3. Dedi Irwandi, M.Si selaku dosen pembimbing I dan Drs. Mu’arif , SAM,

M.Pd selaku dosen pembimbing II yang selalu sabar dan penuh pengertian

membantu, membimbing, dan memberikan pemahaman mengenai materi

yang berhubungan dengan skripsi ini.

4. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah banyak membantu dan mengembangkan ilmu selama peneliti mengikuti

proses perkuliahan.

5. SDN Muhara 02 Citeureup-Bogor, khususnya Kepala Sekolah, guru kelas IV,

siswa-siswi kelas IV, dan staf yang telah membantu dan memberikan

kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian demi

terselesaikannya skripsi ini.

6. Teristimewa untuk kedua orang tua, Ibu Siti Choiriyah S,Pd dan Bapak

Kusoy Trisna yang tak henti mendoakan, melimpahkan kasih sayangnya, dan

memberikan dukungan moril maupun materiil kepada penulis.

7. Seluruh keluarga besar Sinan Hadi, dan untuk adikku Shifa Adriyanti yang

telah banyak memberikan bantuan tenaga dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Kawan-kawan seperjuangan Asri anita, Lulu apriyanti, Miftahul Janah, Rizki

Chairani, Asep Sulaeman, Yuli Sapriyanti atas semua canda tawa dan waktu

yang telah dilewati bersama dan selalu memotivasi selama penyusunan

skripsi ini.

9. Kawan-kawan bimbingan Siti Fauziyah Alpiana, Edah Zubaidah, Dwi

Kurniati dan Annisa Nurul aini yang menjadi tempat berbagi ilmu kepada

penulis selama proses penyusunan skripsi ini.

10. Untuk semua rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

angkatan 2009.

Page 9: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

v

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna baik

dari segi penyusunan maupun dari segi isi. Oleh karena itu kritik dan saran yang

sifatnya membangun sangat kami harapkan dari semua pihak demi kesempurnaan

skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat pada kami khususnya dan para

pembaca pada umumnya. Amin.

Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakaatuh

Jakarta, 20 Januari 2014

Shita Aditya

Page 10: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................... i

ABSTRACK ............................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR. ................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 8

C. Pembatasan Masalah ................................................................. 8

D. Rumusan Masalah .................................................................... 9

E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 9

F. Manfaat Penelitian .................................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORIT DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Hasil Belajar IPA

1. Pembelajaran IPA di SD........................................................ 10

2. Prinsip Pembelajaran IPA ..................................................... 11

3. Tujuan Pembelajaran IPA...................................................... 11

4. Pengertian Hasil belajar IPA.................................................. 12

B. Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian Pembelajaran Koopratif ....................................... 16

2. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Kooperatif ...................... 20

3. Ciri-ciri Pembelajaranm Kooperatif ...................................... 22

4. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif .......................... 22

5. Macam-macam pembelajaran Kooperatif .............................. 24

6. Jigsaw sebagai salah satui pembelajaranan kooperatif .......... 27

a. Pengertian Jigsaw ............................................................ 27

b. Kelebihan Dan Kekurangan Jigsaw ................................. 28

Page 11: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

vii

c. Langkah-Langkah Jigsaw ................................................ 29

C. Materi Konsep hubungan antar makhluk hidup dengan

lingkungannya ............................................................................. 32

D. Penelitian yang Relevan... ......................................................... 36

E. Kerangka Berpikir .................................................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 39

B. Metode Penelitian ..................................................................... 39

C. Populasi dan Sampel ................................................................. 39

D. Prosedur Penelitian ...................................................................... 40

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 41

F. Instrumen Penelitian..................................................................... 41

1. Penyusunan Kisi-Kisi............................................................. 42

2. Uji Coba Instrumen................................................................ 42

G. Teknik Analisis Data ................................................................ 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data .......................................................................... 50

1. Analisis Data Hasil Belajar IPA .......................................... 50

B. Pembahasan .............................................................................. 57

C. Keterbatasan Peneliti ................................................................ 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 61

B. Implikasi .................................................................................. 61

C. Saran ........................................................................................ 61

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif ................. 23

Tabel 3.1 : Indeks Reliabilitas Soal ........................................................... 43

Tabel 3.2 : Kriteria Tingkat Kesukaran Soal .............................................. 44

Tabel 3.3 : Klasifikasi Daya Pembeda ....................................................... 45

Tabel 3.4 : Rekapitulasi Analisis Butir Soal .............................................. 46

Tabel 3.5 : Kisi-Kisi Instrumen Yang Sudah Valid .................................... 47

Tabel 4.1 : Patokan Menyuun Tiga Ranking .............................................. 52

Tabel 4.2 : Konversi Nilai ......................................................................... 52

Tabel 4.3 : Siswa Kategori Tingkat Kemampuan Tinggi............................ 52

Tabel 4.4 : Siswa Kategori Tingkat Kemampuan Sedang .......................... 54

Tabel 4.5 : Siswa Kategori Tingkat Kemampuan Rendah .......................... 56

Page 13: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kisi- Kisi Instrumen

Lampiran 2 : Soal Uji Coba Instrumen Penelitian

Lampiran 3 : Kunci Jawaban Soal Uji Coba Instrumen Penelitian

Lampiran 4 : Hasil Perhitungan ANATEST Skor Data Bobot

Lampiran 5 : Hasil Perhitungan ANATEST Reliabilitas Tes

Lampiran 6 : Hasil Perhitungan ANATEST Daya Pembeda

Lampiran 7 : Hasil Perhitungan ANATEST Tingkat Kesukaran

Lampiran 8 : Hasil Perhitungan ANATEST Korelasi Skor Butir Dengan Skor Total

Lampiran 9 : Instrumen Tes Hasil Belajar

Lampiran 10 : Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Belajar

Lampiran 11 : RPP Pertemuan Ke 1

Lampiran 12 : RPP Pertemuan Ke 2

Lampiran 13 : Perhitungan Skor Hasil Belajar IPA Siswa

Lampiran 14 : Perhitungan Mean dan Standar Deviasi

Page 14: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Ilustrasi Kelompok Jigsaw ................................................... 30

Gambar 2.2 : Ilustrasi Yang Menunjukan Tim Jigsaw ............................... 31

Gambar 2.3 : Bagan Pelaksanaan Jigsaw ................................................... 32

Gambar 4.1 : Kurva Normal ...................................................................... 51

Gambar 4.2 : Kategori tingkat kemampuan tinggi melalui model jigsaw ... 53

Gambar 4.3 : Kategori tingkat kemampuan sedang melalui model jigsaw .. 55

Gambar 4.4 : Kategori tingkat kemampuan rendah melalui model jigsaw .. 56

Page 15: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan mempunyai peranan sangat penting dalam kehidupan kita. Ini

berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu

berkembang dalam pendidikan. Karena pada dasarnya manusia dalam

melaksanakan kehidupannya tidak lepas dari pendidikan. Sebab, pendidikan

berfungsi sebagai meningkatkan kualitas manusia itu sendiri. Sebagai mana tertera

dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Bab II Pasal 3 yang berbunyi:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung

jawab.1

Tentunya diperlukan kesadaran yang tinggi baik dari pihak siswa maupun

guru yang mengajar. Pendidikan dapat diartikan sebagai salah satu proses dengan

metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman,

dan cara bertingkah laku sesuai dengan kebutuhan2. Perubahan pengetahuan,

pemahaman dan cara bertingkah laku dapat terjadi karena proses pembelajaran.

Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik dengan peserta didik

dalam upaya membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan.

Interaksi pendidikan dapat berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah

1 UU R.I NO.20 Th. 2003 Tentang Sisdiknas Dan Peraturan Pemerintah R.I Nomer 47

Tahun 2008 Tentang Wajib Belajar, (Bandung: Citra Umbara, 2008), H..6 2 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Emaja

Rosdakarya, 2010) H, 10

Page 16: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

2

maupun masyarakat.3 Pendidikan di Indonesia, secara formal diawali oleh

pendidikan pada level sekolah dasar. Pendidikan dasar merupakan pendidikan

yang menjadi landasan bagi terlaksananya jejang pendidikan berikutnya.

Pendidikan dasar memegang peranan sangat penting bagi jenjang pendidikan

selanjutnya. Oleh karena itu, pendidikan pada level sekolah dasar harus

berlangsung dan berhasil mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Sekolah merupakan sarana mengajar antara guru sebagai pendidik dan

siswa sebagai peserta didik, dimana guru sebagai pemegang peranan utama.

Kedua elemen ini sangat menentukan terdirinya proses belajar mengajar

disekolah. Guru sebagai tenaga pengajar tentunya akan berfikir keras tentang

bagaimana pengajaran yang ia ajarkan kepada siswa agar dapat dimengerti dan

dipahami oleh mereka dengan cepat. Tentunya ini tidak lepas dengan strategi

pembelajaran yang diterapkan oleh guru tersebut.

Berhasilnya suatu kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru

ditunjukan oleh dikuasainya materi pelajaran oleh peserta didik. Keberhasilan

guru dalam pelaksanaan pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru dalam

menyusun program pembelajaran dengan metode yang tepat.

Sebagai seorang guru profesional, guru harus mempunyai pengetahuan

dan persediaan strategi-strategi pembelajaran. Tidak semua strategi yang

diketahuinya harus dan bisa diterapkan dalam kenyataan sehari-hari diruang kelas.

Meski demikian guru yang baik tidak akan terpaku pada strategi itu saja. Guru

yang ingin maju dan berkembang perlu mempunyai persediaan strategi dan

teknik-teknik pembelajaran yang pasti akan selalu bermanfaat dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Guru bisa memilih dan juga

memodifikasi sendiri teknik-teknik pembelajaran pada setiap bab sesuai situasi

kelas mereka. Dalam satu jam/sesi pelajaran, guru juga bisa memakai lebih dari

satu teknik.

Setiap Sekolah di Indonesia selalu menggunakan kurikulum. Kurikulum

disusun secara Nasional sesuai dengan tingkatan Sekolah. Dalam pasal 1 Butir 19

3Nana Syaodih, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek ( Bandung : PT Remaja

Rosdakarya 2010) H,1

Page 17: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

3

UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi:

“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.4 Kurikulum

dapat mencakup lingkup yang sangat luas, yaitu sebagai program pengajaran pada

suatu jenjang pendidikan, dan dapat pula menyangkut lingkup yang sangat sempit,

seperti program pengajaran suatu mata pelajaran untuk beberapa jam pelajaran.

Setiap praktik pendidikan diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan

tertentu, apakah berkenaan dengan penguasaan pengetahuan, pengembangan

pribadi, kemampuan sosial ataupun kemampuan bekerja. untuk menyampaikan

bahan pelajaran, ataupun mengembangkan kemampuan-kemampuan tersebut

diperlukan metode penyampaian serta alat-alat bantu tertentu. Untuk menilai hasil

dan proses pendidikan, juga diperlukan cara-cara dan alat penilaian tertentu.

Keempat hal tersebut yaitu tujuan, bahan ajar, metode, alat, dan penilaian

merupakan komponen-komponen utama kurikulum.5

Kurikulum bukanlah hanya berisi rencana pelajaran (Bidang Studi)

disebuah lembaga pendidikan saja, akan tetapi semua aktifitas yang secara nyata

terjadi dalam proses pendidikan dilembaga tersebut yang dapat mempengaruhi

anak didik untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, kurikulum

harus mengandung tujuan, isi (materi), metode pengajaran, dan evaluasi.IPA

merupakan salah satu mata pelajaran yang merupakan bagian dari kurikulum.

IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang berbagai gejala alam yang ada

dimuka bumi. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi

kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat

diidentifikasikan. dengan mempelajari IPA peserta didik dapat mengetahui gejala-

gejala alam yang terjadi dilingkungannya. Dengan mempelajari IPA peserta didik

juga dapat melakukan percobaan-percobaan tentang alam. Penerapan IPA perlu

dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di

4Undang- Undang R.I No.20 Th. 2003 Tentang Sisdiknas dan Peraturan Pemerintah R.I

Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Wajib Belajar, (Bandung: Citra Umbara, 2008). H.4 5Nana Syaodih . Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2010) H. 3

Page 18: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

4

tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains,

lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar

untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan

kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.

Sebelumnya kita harus tahu bagaimana tujuan dari Mata Pelajaran IPA di

SD/MI karena dengan memahami arti dari tujuan pembelajaran maka akan

semakin tahu bagaimana seharusnya model pembalajarannya.Mata Pelajaran IPA

di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. : (1)

Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan

keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya, (2)Mengembangkan

pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep (3) IPA yang bermanfaat dan dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap

positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi

antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat, (4) Mengembangkan

keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan

membuat keputusan, (5) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam

memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam, (6) Meningkatkan

kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu

ciptaan Tuhan , (7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA

sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.6

Ilmu Pengetahuan Alam berkaitan dengan image pada peserta didik

tentang IPA adalah suatu bidang studi yang sulit untuk dipelajari.kelemahan

pembelajaran IPA selama ini adalah pembelajaran IPA yang lebih menekankan

pada menghafal sejumlah konsep, kurang menekankan pada hasil belajar. Hal ini

dibuktikan melihat nilai raport siswa dengan disertai wawancara dengan guru,

hambatan yang sering ditemui pada saat kegiatan belajar mengajar adalah hasil

belajar yang masih rendah. Hal tersebut pada dasarnya tidak lepas dari peran guru

dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Hal ini erat kaitannya dengan

pendekatan pembelajaran yang digunakan yaitu metode ceramah. Faktor yang

6Izza Aliyatul Muna, Metode Eksperimen Dengan Pemanfaatan Peralatan Dari

Lingkungan Sekitar Untuk Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar ( Ponorogo: Cendikia, Vol.8 N0. 1

Januari-Juni 2010,H. 51-52

Page 19: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

5

menjadi penyebab rendahnya nilai hasil belajar siswa adalah : Kurangnya minat

dan motivasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran, Guru dalam kegiatan

belajar mengajar tidak menggunakan media dan alat peraga yang inovatif guru

dalam mengajar hanya menggunakan metode ceramah sehingga membuat siswa

merasa cepat bosan, Penjelasan materi pelajaran lebih berpusat pada guru

sehingga tidak tercipta kondisi keaktifan dari siswa dan sering kali apa yang

disampaikan guru tidak diserap oleh siswa dengan baik.

Melihat permasalahan tersebut guru hendaknya lebih bisa

mengembangkan model pembelajaran yang ada, agar bisa menarik minat dan

perhatian siswa terhadap mata pelajaran tersebut. Pembelajaran IPA seharusnya

diselenggarakan secara interaktif, inpiratif dalam suasana menyenangkan,

menggairahkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,

serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta

didik.Untuk mengembangkan model pembelajaran yang efektif maka setiap guru

harus memiliki pengetahuan yang memadai berkenaan dengan konsep dan cara-

cara pengimplementasikan model-model pembelajaran kedalam proses

pembelajaran. Model pembelajaran yang efektif memiliki keterkaitan dengan

tingkat pemahaman guru terhadap perkembangan dan kondisi siswa–siswa di

kelas. Demikian juga pentingnya pemahaman guru terhadap sarana dan fasilitas

sekolah yang tersedia, kondisi kelas dan beberapa faktor lain yang terkait dengan

pembelajaran. Tanpa pemahaman terhadap berbagi kondisi ini, model yang

dikembangkan guru cenderung tidak dapat meningkatkan peranserta siswa secara

optimal dalam pembelajaran dan pada akhirnya tidak dapat memberi sumbangan

yang besar terhadap pencapaian hasil belajar

Metode pengajaran yang masih sering digunakan adalah metode ceramah,

diskusi kelompok kecil dan tanya jawab, cara pengajaran seperti ini belum

memberikan hasil yang maksimal sehingga siswa cenderung pasif dan bosan

dalam belajar. Hal inilah yang menyebabkan hasil belajar siswa tidak maksimal.

Berkaitan dengan hasil belajar, rendahnya hasil belajar IPA siswa dikarenakan

siswa kurang memahami pelajaran yang diberikan guru. Ini disebabkan karna

Page 20: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

6

guru dalam mengajar hanya menerangkan pelajaran dengan membaca buku,

sehingga siswa sulit mengerti pelajaran tersebut dan mereka kurang mendapatkan

kesempatan untuk berdiskusi atau belajar berkelompok dengan teman-teman

untuk bertukar pikiran. Akibatnya siswa hanya mengetahui pelajaran itu dari guru

saja. Sehingga siswa mudah lupa dengan materi-materi yang telah dipelajari

Melihat permasalahan tersebut, hendaknya guru dapat memberikan variasi

dalam metode belajar demi meningkatkan hasil belajar siswa melalui

pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar

dimana siswa belaja dalam kelompok kecil, saling membantu untuk memahami

suatu bahan pembelajaran, memeriksa dan memperbaiki jawaban teman, serta

kegiatan lainnya dengan tujuan mencapai prestasi belajar tertinggi.7 Inti dari

pembelajaran kooperatif adalah adanya kerjasama.

Penelitian yang dilaksanakan oleh Desak Nyoman Purwati. Program Studi

Pendidikan Dasar, Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia. yang berjudul Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Pembelajaran IPA

Siswa Kelas IV SD Saraswati Tabanan. Menunjukan bahwa model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw berdampak lebih baik secara signifikan terhadap hasil

belajar IPA dibandingkan dengan hasil belajar dengan model konvensional.8

Adapun kendala-kendala berdasarkan penelitian tersebut dikarenakan

masih rendahnya nilai hasil mata pelajaran IPA . Hal ini nampak jelas dari rata-

rata hasil belajar siswa yang masih di bawah kriteria ketuntasan minimum. Hal ini

disebabkan karena pada proses pembelajaran IPA tidak dikembangkan

kemampuan anak untuk berpikir kritis dan sistematis. Proses pembelajaran di

kelas diarahkan kepada kemampuan untuk menghapal informasi, otak anak

dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk

7Zulfiani,Dkk,Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,

2009), Cet Ke-1, H. 130 8Desak Nyoman Purwati.Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Terhadap Hasil

Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Saraswati

Tabanan. Http://Pasca.Undiksha.Ac.Id/E-Journal/Index.Php/Jurnal_Pendas/Article/View/511/303

Diakses Pada 01 Juli 2013 Pukul 20.07 WIB

Page 21: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

7

memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan

kehidupan sehari-hari.

Sangat banyak penelitian yang dilakukan tepisah oleh orang-orang yang

berbeda dalam konteks yang berlainan mengenai penggunaan metode

pembelajaran Cooperative learning. Pada umumnya hasil-hasil penelitian tersebut

mendukung penggunaan metode pembelajaran cooperative learning. Data tersebut

menunjukan bahwa suasana belajar cooperative learning menghasilkan prestasi

yang lebih tinggi, hubungan yang lebih positif, dan penyesuaian psikologi yang

lebih baik dari pada suasana belajar yang penuh dengan persaingan dan memisah-

misahkan siswa (johnson & jhonson)9

Pembelajaran Kooperatif memiliki beberapa model, salah satunya adalah

model Jigsaw. Melalui pembelajaran kooperatif model Jigsaw siswa dilatih untuk

bekerjasama, mendengarkan, dan menghargai pendapat teman, mampu

berinteraksi dan berkomunikasi antar siswa, serta bertanggung jawab dalam

penguasaan materi yang sudah menjadi tugasnya. Model jigsaw ini merupakan

pembelajaran yang mengutamakan aktifitas dan kreatifitas berfikir siswa dalam

kegiatan kelompok. Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan

informasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil10

. Pembelajaran

jigsaw adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif

dan saling membantu menguasai materi untuk mencapai prestasi yang maksimal.11

Dengan demikian pembelajaran kooperatif metode jigsaw bisa menjadi

pertimbangan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Melihat dari persoalan ini, ternyata tidak hanya satu sekolah yang hasil

belajar IPA nya masih rendah, bahkan hampir sebagian besar masih banyak

sekolah-sekolah yang hasil belajar IPA masih di bawah KKM. Berdasarkan

wawancara dengan guru mata pelajaran IPA di SDN Muhara 02 Citeureup tahun

ajaran 2012-2013, diperoleh hasil belajar IPA siswa yang masih rendah. Hal ini

9Anita lie, mempraktikan cooperative learning di ruang-ruang kelas, (jakarta: PT.

Grasindo, 2002) h,7 10Sudarmaji, Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, ( Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011),

H. 62 11Zulfiani,Dkk,Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,

2009), Cet Ke-1, h. 143

Page 22: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

8

dilihat dari nilai hasil latihan dan ulangan IPA masih ada yang belum mencapai

kriteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu 65. Dengan melihat rendahnya hasil

belajar bidang Studi IPA, tentu perlu dilakukan sebuah usaha dalam mengatasinya

guna meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan paparan diatas maka penulis merasakan perlu melakukan

penelitian masalah ini dengan mengangkat judul “Analisis Hasil Belajar IPA

Siswa Pada Konsep Hubungan Antar Makhluk Hidup Dengan Lingkungannya

Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, peneliti mengidentifikasi beberapa masalah

yang terjadi terkait dengan Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw

terhadap Hasil Belajar IPA yaitu:

1. Kurangnya minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran

2. Guru dalam mengajar hanya menerangkan pelajaran dengan membaca

buku

3. Rendahnya hasil belajar IPA dibandingkan mata pelajaran lain

4. Pembelajaran ceramah membuat siswa merasa cepat bosan.

5. Pembelajaran berpusat pada guru

6. Nilai siswa untuk mata pelajaran IPA masih di bawah KKM

C. Pembatasan Masalah

Untuk lebih memperjelas dan mempermudah pokok bahasan dalam

penelitian, maka untuk mengarahkan penelitian ini perlu batasan masalah. Maka

fokus masalah dibatasi hanya pada aspek-aspek berikut:

1. Pembelajaran yang digunakan Untuk Penelitian Ini melalui Pembelajaran

Kooperatif Model Jigsaw.

2. Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah Hanya Mengukur

Hasil Belajar IPA ranah kognitif pada konsep hubungan antara makhluk

hidup dengan lingkungannya

Page 23: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

9

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang ada, maka masalah dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana Hasil Belajar IPA Pada Konsep

Hubungan Antar Makhluk Hidup Dengan Lingkungannya Melalui Pembelajaran

Kooperatif Model Jigsaw?”

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis Hasil Belajar IPA Pada

Konsep Hubungan Antar Makhluk Hidup Dengan Lingkungannya Melalui

Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:

1. Manfaat teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah

wawasan, pengetahuan tentang pembelajaran dalam proses belajar

mengajar

b. Memberi informasi tentang pengaruh pembelajaran kooperatif

khususnya dengan Pembelajaran Kooperatif model Jigsaw untuk

meningkatkan hasil belajar IPA siswa

c. Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan

lebih mendalam

2. Manfaat praktis

a. Bagi Siswa, hasil penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar dan

sebagai bahan masukan tentang salah satu strategi pembelajaran yang

dapat digunakan dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPA.

b. Bagi guru IPA, dapat memberikan alternatif pembelajaran untuk

diterapkan dalam proses pembelajaran IPA di kelas, sebagai upaya

meningkatkan hasil belajar IPA

c. Bagi sekolah, diharapkan hasil penelitian ini digunakan sebagai

masukan dalam meningkatkan mutu pendidikan.

d. Bagi Peneliti, menambah pengetahuan dan wawasan penelitian

tentang penerapan Pembelajaran Kooperatif model Jigsaw.

Page 24: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

10

BAB II

DESKRIPSI TORITIS

A. Hasil Belajar IPA

1. Pembelajaran IPA di SD

Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk

hidup belajar. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003

menyatakan bahwa “pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Dalam pembelajaran,

guru harus memahami hakikat materi pelajaran yang diajarkannya dan memahami

berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa untuk

belajar dengan perencanaan pengajaran yang matang oleh guru.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang

berbagai gejala alam yang ada dimuka bumi. IPA sangat perlu disekolah dasar

karena dengan mempelajari IPA peserta didik dapat mengetahui gejala-gejala

alam yang terjadi dilingkungannya. Dengan mempelajari IPA peserta didik juga

dapat melakukan percobaan-pecobaan tentang alam.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan

yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP

(Depdiknas, 2006) bahwa “IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang

alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan

yang berupa fakta, konsep, atau prinsipsaja tetapi juga merupakan suatu proses

penemuan”. Selain itu IPA juga merupakan ilmu yang bersifat empirik dan

membahas tentang fakta serta gejala alam. Fakta dan gejala alam tersebut

menjadikan pembelajaran IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual.1

1 Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum Sekolah Dasar (Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional 2006), H. 484-485

Page 25: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

11

2. Prinsip Pembelajaran IPA

a. Prinsip motivasi adalah keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu

kegiatan. Motivasi ada yang berasal dari dalam (instrinsik) dan ada yang

timbul dari luar (ekstrinsik)

b. Prinsip latar yaitu pada hakekatnya peserta didik sudah mempunyai

pengetahuan awal. Oleh karena itu guru harus mengetahui pengetahuan

keterampilan, dan pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik.

c. Prinsip menemukan. Pada dasarnya peserta didik memiliki rasa keingintahuan

yang besar sehingga berusaha untuk mencari dan menemukan. Maka berikan

kesempatan kepada peserta didik supaya merasa senang.

d. Prinsip belajar sambil melakukan (learning by doing) pengalaman belajar

dengan cara praktek merupakan hasil belajar yang tidak mudah terlupakan,

maka sebaiknya peserta didik diarahkan untuk melakukan kegiatan belajar

secara langsung.

e. Prinsip belajar sambil bermain, bermain merupakan kegiatan yang

menimbulkan suasana gembira dan menyenangkan, maka setiap pembelajaran

perlu diciptakan suasana menyenangkan dengan permainan2.

3. Tujuan Pembelajaran IPA

Dalam kurikulum 2006 (KTSP) disebutkan bahwa pendidikan IPA

berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta, sehingga ipa bukan

hanya penguasaan kumpulan ilmu-ilmu pengetahuan yang berupa fakta, konsep,

dan prinsip-prinsip saja, maka dari itu tujuan pendidikan IPA di SD/MI dalam

kurikulum 2006 (KTSP) dirumuskan sebagai berikut:

a) Dapat meyakini terhadap keyakinan tuhan yang maha esa berdasarkan

keberadaan, keindahan, keteraturan alam ciptaan-nya.

b) Mengembangklan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep ipa yang

bermanfaat sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

2Panitia Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru, Modul Pendidikan Dan Latihan Profesi

Guru (Bogor :Universitas Pakuan, 2011), h,189

Page 26: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

12

c) Mengembangkan rasa ingin tahu sikap positif, dan kesadaran tentang adanya

hubungan yang saling mempengaruhi antara ipa, lingkungan, tekhnologi dan

masyarakat.

d) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidikialam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan.

e) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga

dan melestarikan lingkungan.

f) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam sebagai salah satu ciptaan

tuhan.

g) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan ipa sebagai dasar

untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTS.3

4. Pengertian Hasil belajar IPA

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalamannya sendiri dalam interaktif dengan lingkungan. Secara umum

belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan prilaku, akibat interaksi individu

dengan lingkungannya. Jadi perubahan prilaku adalah hasil belajar. Artinya,

seseorang dikatakan telah belajar, jika ia dapat melakukan sesuatu yang tidak

dapat dilakukan sebelumnya.4 Jadi belajar merupakan tindakan dan prilaku siswa

yang kompleks. Sebagai tindakan maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri

dan akan menjadi penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar.

Belajar adalah perubahan yang secara relatif berlangsung lama pada perilaku

yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman.5 Belajar merupakan proses

mereaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu.belajar adalah proses

yang diarahkan kepada tujuan proses berbuat melalui berbagai pengalaman.6

Skinner berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian

3Panitia Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru, Modul Pendidikan Dan Latihan Profesi

Guru (Bogor :Universitas Pakuan, 2011), h,193 4Sumiati, Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung : Cv Wacana Prima, 2011) h, 38 5Zikri Neni Iska. Perkembangan Peserta Didik. (Jakarta :Kizi Brothers 2011). h. 65 6Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. (Bandung : Sinar Baru

Algensindo , 2004) h,28

Page 27: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

13

tingkah laku yang berlangsung secara progresif.7 Kegiatan belajar sesungguhnya

dilakukan oleh semua makhluk yang hidup, mulai dai bentuk kehidupan yang

sederhana sampai dengan yang kompleks.8

Dengan demikian dapat disimpulkan belajar adalah perubahan tingkah laku

pada individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan

penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga bentuk kecakapan, keterampilan,

sikap, pengertian, harga diri, minat , watak, penyesuaian diri. Jadi dapat dikatakan

bahwa belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga yang menuju

perkembangan manusia seutuhnya.

Proses belajar seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor internal peserta didik

itu sendiri dan faktpr eksternal, yaitu pengaturan kondisi belajar.9 Ada beberapa

faktor dalam belajar antara lain : motivasi untuk belajar, tujuan yang hendak

dicapai, dan situasi yang mempengaruhi proses belajar.

a. Motivasi untuk belajar

Motivasi pada dasarnya merupakan dorongan yang muncul dalam diri sendiri

untuk bertingkah laku. Dorongan itu pada umumnya diarahkan untuk mencapai

sesuatu atau bertujuan. Itu sebabnya sering mendengar istilah motif dan dorongan,

dikaitkan dengan prestasi atau keberhasilan, yang dikenal dengan motif

berprestasi (Achivement Motive). Hal ini berarti bahwa keinginan mencapai suatu

keberhasilan merupakan pendorong untuk bertingkah laku atau melakukan

kegiatan belajar.

b. Tujuan yang hendak dicapai

Tujuan pembelajaran adalah sasaran yang hendak diyuju oleh proses

pembelajaran. Dalam setiap kegiatan sepatutnya mempunyai tujuan. Sebagaimana

motivasi, tujuan sebagai salah satu faktor yang terdapat dalam belajar seharusnya

timbul dan ada pada diri siswa.

c. Situasi yang mempengaruhi proses belajar

7Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. (Bandung: Pt Remaja

Rosdakarya 2010). h, 88 8 Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, ( Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2009), h. 106 9 Dewi Salma Prawiradilaga, Prinsip Disain Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2007) H. 24

Page 28: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

14

Faktor situasi atau keadaan yang mempengaruhi proses belajar pada siswa

berkaitan dengan diri siswa sendiri, keadaan belajar, proses belajar, guru yang

memberi pelajaran teman belajar dan bergaul, serta program belajar yang

ditempuh merupakan faktor penting dalam belajar. 10

Dalam dunia pendidikan, khususnya dibidang pengajaran, evaluasi sering

didasarkan pada “hasil” dari proses belajar mengajar dalam kurun waktu tertentu

atau setelah suatu topik materi diajarkan. Sedangkan “hasil” proses belajar

mengajar tersebut pada umumnya didapatkan melalui pengukuran terhadap

kemampuan atau penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah diajarkan.

Sedangkan evaluasi pada umumnya didasarkan pada hasil pengukuran.

Sudjana mengatakan Hasil Belajar adalah kemampuan kemampuan yang

dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya, yang meliputi

kemampuan-kemampuan Kognitif , Afektif, dan Psikomotor.

Hasil Belajar merupakan faktor penting dalam pendidikan, secara umum

belajar dapat dipandang sebagai perwujudan nilai yang diperoleh siswa melalui

proses belajar mengajar. Belajar adalah usaha mengubah tingkah laku, jadi adanya

hasil belajar pada diri seseorang ditandai dengan perubahan tingkah laku, oleh

sebab itu dalam penilaian hendaknya diperiksa sejauh mana perubahan tingkah

laku siswa telah terjadi proses belajar.

Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari

kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiiki seseorang.

Penguasaan hasil belajar oelh seseorang dapat dilihat dari prilakunya, baik prilaku

dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berfikir maupun

keterampilan motorik. Hampir sebagian terbesar dari kegiatan atau perilaku yang

diperlihatkan seseorang merupakan hasil belajar. Di sekolah hasil belajar ini dapat

dilihat dari penguasaan siswa akan mata-mata pelajaran yang ditempuhnya.

Tingkat penguasaan pelajaran atau hasil belajar dalam mata pelajaran tersebut di

10Sumiati. Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung : Cv Wacana Prima, 2011). h, 59-60

Page 29: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

15

sekolah dilambangkan dengan angka-angka atau huruf,seperti angka 0-10 pada

pendidikan dasar dan menengah dan huruf A, B, C, D pada pendidikan tinggi.11

Selain belajar, hasil belajar juga mempunyai berbagai faktor yang mempengaruhi.

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor

dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor

lingkungan. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil

belajar yang dicapai. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar adalah :

1) Faktor raw input (yakni factor murid/anak itu sendiri) di mana tiap anak

memiliki kondisi yang berbeda-beda dalam:

a) Kondisi fisiologis

Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam

keadaan capek,tidak dalam keadaan cacat jasmani, seperti kakinya atau

tangannya(karena ini akan mengganggu kondisi fisiologis), dan sebagainya, akan

sangat membantu dalam proses dan hasil belajar. Di samping kondisi yang umum

tersebut, yang tidak kalah pentingnya dalam mempengaruhi proses dan hasil

belajar adalah kondisi panca indera, terutama indera penglihatan dan pendengaran.

b) Kondisi psikologis

Di bawah ini faktor psikologis yang dianggap utama dalam mempengaruhi

proses dan hasil belajar adalah :Minat, Kecerdasan, Bakat, Motivasi.

2) Faktor environmental input (yakni faktor lingkungan), baik itu lingkungan

alami ataupun lingkungan social. Kondisi lingkungan juga mempengaruhi

proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik/alam

dan lingkungan sosial.

a) Lingkungan fisik/alami termasuk di dalamnya adalah seperti keadaan suhu,

kelembaban, kepengapan udara, dan sebagainya. Belajar pada keadaan udara

yang segar, akan lebih baik hasilnya dari pada belajar dalam keadaan udara

yang panas dan pengap.

11Nana Syaodih S, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007), h. 102-103

Page 30: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

16

b) Lingkungan sosial yang lain, seperti suara mesin pabrik, hiruk pikuk lalu

lintas, gemuruhnya pasar, dan sebagainya juga berpengaruh terhadap proses

dan hasil belajar. Karena itulah disarankan agar lingkungan sekolah didirikan

di tempat yang jauh dari keramaian pabrik, lalu lintas dan pasar.

3) Faktor instrumental input, yang di dalamnya antara lain terdiri dari:

Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya

dirancangkan sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini

diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar

yang telah dirancangkan. Faktor-faktornya yaitu:12

a) Kurikulum

b) Program/bahan pengajaran

c) Sarana dan fasilitas

d) Guru (tenaga pengajar)

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA

merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran

yang ditunjukan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai

memberikan materi pembelajaran IPA pada satu pokok bahasan.

B. Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Belajar kooperatif bukanlah sesuatu yang baru. Pembelajaran kooperatif

bernaung dalam teori kontruktivis. Pembelajaran kooperatif bukanlah suatu

pembelajaran yang baru. Pembelajaran ini bernaung dibawah konstruktivistik,

dimana siswa secara aktif memperoleh pengetahuan baru, dan guru hanya sebagai

fasilitator.Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah

menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka berdiskusi dengan

temannya. Menurut Trianto, dalam pembelajaran kooperatif siswa saling bekerja

sama untuk memecahkan masalah-masalah yang komplek.13

Jadi hakikatnya kerja

12H. Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2005), h. 103

13 Trianto, mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, jakarta : kencana prenada media

group, 2009 cet.I h. 56

Page 31: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

17

sama dalam kelompok sejawat menjadi aspek yang penting dalam pembelajaran

kooperatif.

Pembelajaran kooperatif dapat dipandang sebagai model, karena mempunyai

uraian materi ajar, media dan waktu. Selain itu belajar kooperatif dapat dipandang

sebagai suatu model belajar, karena pembelajaran kooperatif adalah bentuk

pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas

oleh guru, yang didalamnya terdapat penerapan suatu pendekatan, metode dan

teknik pembelajaran.

Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu

memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial dan

penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran

kooperatif.14

Secara etimologis, kooperatif berarti bekerja bersama-sama, bersedia

membantu. Pembelajaran kooperatif mengandung pengertian bekerja bersama-

sama dalam memcapai tujuan bersama.

Beberapa definisi tentang pembelajaran kooperatif yang dikemukakan oleh

para tokoh, diantaranya menurut Davidson dan Worshman adalah model

pembelajaran yang sistematis dengan mengelompokan siswa untuk tujuan

menciptakan pendekatan pembelajaran yang efektif yang mengintegrasikan

ketrampilan sosial yang bermuatan akademis.

Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) merupakan model

pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan, yaitu antara empat

sampai enam orang yang merupakan latar kemampuan, akademik, jenis kelamin,

ras, atau suku yang berbeda. Setiap anggota kelompok akan mempunyai

ketergantungan positif pada kelompoknya. Ketergantungan positif ini kemudian

akan menimbulkan tanggang jawab individual terhadap kelompok dan

keterampilan antar personal (interpersonal intellegence) dari setiap anggota.

Setiap individu akan saling membantu, mereka akan mempunyai motivasi untuk

14 Trianto, Mendisain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Konsep, Landasan Dan

Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, (Jakarta: Penada Media

Group, 2010) H. 56

Page 32: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

18

keberhasilan kelompok, sehingga setiap individual akan memiliki kesempatan

yang sama untuk memberikan kontribusi demi keberhasilan kelompok15

Kagan mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi

instruksional yang melibatkan interaksi siswa secara kooperatif dalam

mempelajari suatu topik sebagai bagian integral dari proses pembelajaran.16

Roger, dkk. menyatakan cooperative learning is group learning organized in

sach a way that learning is based on the socially structured change of information

beeetwen learner is held accountable for his or her own learning and is motivated

to increase the learning if other. (pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas

pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran

harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial diantara kelompok-

kelompok pembelajaran yang didalamnya setiap pembelajar bertangggung jawab

atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran

anggota-anggota yang lain). Sementara itu,Parker mendefinisikan kelompok kecil

kooperatif sebagai suasana pembelajaran dimana para siswa saling berinteraksi

dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas akademik demi

mencapai tujuan sementara.17

Strategi pembelajaran kooperatif beranjak dari pemikiran “getting better

together” yang menekankan pada pemberian kesempatan yang lebih luas dan

suasana yang kondusif dimana siswa dapat memperoleh, dan mengembangkan

pengetahuan, sikap,nilai, serta keterampilan-keterampilan sosial yang bermanfaat

bagi kehidupan masyarakat.pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran

berkelompok. Posamentier secara sederhana menyebutkan belajar secara

kooperatif adalah penempatan beberapa siswa dalam kelompok kecil dan

memberikan mereka sebuah tugas atau beberapa tugas.Pembelajaran kooperatif

adalah pembelajaran dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil sehingga

15

Walija, Pembelajaran Keterampilan Menulis Menggunakan Strategi Belajar Kooperatif.

Education Indonesia.1, 2010, H.70 16 Masitoh, Strategi Pembelajaran ( Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Islam

Departemen Agama Republik Indonesia 2009) H. 232 17 Miftahul Huda et al, Op. Cit, h. 29

Page 33: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

19

siswa bekerja bersama untuk memaksimalkan pembelajaran mereka dan antara

mereka.18

Inti dari pembelajaran kooperatif adalah adanya kerjasama.

Menurut Sanjaya pembelajaran kooperatif merupakan suatu model

pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan atau tim kecil, yaitu

antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan

akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda atau heterogen.19

Sedangkan

menurut Davinson dan Worsham dalam bukunya strategi pembelajaran sains

mengungkapkan pengertian pembelajaran kooperatif sebagai berikut:

Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang sistematis dengan

mengelompokan siswa untuk tujuan menciptakan pendekatan pembelajaran yang

efektif yang mengintegrasikan keterampilan sosial yang bermuatan akademis.Ada

empat unsur penting dalam strategi pembelajaran kooperatif yaitu : (1) adanya

peserta dalam kelompok; (2) adanya aturan kelompok; (3) adanya upaya belajar

setiap anggota kelompok; (4) adanya tujuan yang harus dicapai.20

Pembelajaran kooperatif mengacu pada metode pembelajaran dimana siswa

bekerja dalam kelompok kecil, saling membantu dalam belajar, kelompok belajar

terdiri dari 4 siswa dengan kemampuan beragam. Kekhasan kooperatif adalah

siswa ditempatkan dalam kelompok kooperatif dan tinggal bersama dalam satu

kelompok untuk beberapa minggu atau bulan. Siswa biasanya dilatih

keterampilan-keterampilan spesifik muntuk membantumereka bekerja sama

dengan baik, misalnya menjadi pendengar yang baik memberikan penjelasan

dengan baik, mengajukan pertanyaan dengan benar dan lain-lain.21

Roger dan

david johnsen menyatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap

belajar kooperatif . untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur model

pembelajaran kooperatif harus diterapkan yaitu: (1) Saling Tergantung Secara

18Zulfiani,Dkk,Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian Uin Jakarta,

2009), Cet Ke-1, H. 130 19

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta

: Prenanda Media Group, 2006), H, 242 20Wina ,Op. Cit.,h. 241. 21Panitia Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru, Modul Pendidikan Dan Latihan Profesi

Guru (Bogor :Universitas Pakuan, 2011), h,86

Page 34: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

20

Positif (2) Tanggung Jawab Perseorangan (3) Tatapa Muka (4) Komunikasi Antar

Anggota, (5) Evaluasi Proses Kelompok.22

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif merupakan strategi belajar dimana siswa belajar dalam kelompok kecil

tersebut siswa saling belajar dan bekerja sama untuk sampai pada pengalaman

belajar optimal baik pengalaman individu maupun pengalaman kelompok.

Strategi belajar kooperatif mempunyai dampak pembelajaran sekaligus, yaitu

disamping peningkatan prestasi akademik peserta didik (Student Achievement),

penerimaan terhadap teman yang dianggap lemah, harga diri, norma akademik,

penghargaan terhadap waktu, dan suka memberi pertolongan kepada orang lain.23

Pembelajaran kooperatif merupakan pondasi yang baik untuk meningkatkan

dorongan prestasi siswa. Dengan memiliki doronganatau motivasi yang positif

seseorang siswa akan menunjukan minatnya.

2. Tujuan dan manfaat pembelajaran kooperatif

Diawal telah disebutkan, bahwa ide utama dari belajar kooperatif adalah

siswa bekerja sama untuk belajar bertanggung jawab pada kemajuan belajar

temannya. Johnson & johnson menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif

adalah memaksimalkan belajar siswa untuk meningkatkan prestasi akademik dan

pemahaman baik secara individu maupun kelompok.24

Cooperative learning dapat meningkatkan cara belajar siswa menuju belajar

lebih baik, sikap tolong-menolong dan beberapa prilaku sosial. Tujuan utama

dalam penerapan model belajar mengajar secara kelompok bersama teman-

temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan

kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan

pendapat mereka secara berkelompok. Ada banyak alasan yang membuat

pembelajaran kooperatif memasuki jalur utama praktik pendidikan.

22 Anita Lie, Cooperative Learning Mempraktikan Cooperative Learning Di Ruang-

Ruang Kelas, (Jakarta: PT. Gramedia. 2002) h, 31 23

Walija, Pembelajaran Keterampilan Menulis Menggunakan Strategi Belajar

Kooperatif, (Jakarta : Education Indonesia. 2010) h.71 24Trianto, Mendisain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Konsep Landasan Dan

Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta : Kencana 2010).

h.57

Page 35: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

21

Penggunaan pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan pencapaian

prestasi para siswa dan akibat-akibat positif lainnya yang dapat mengembangkan

hubungan antar kelompok, penerimaan terhadap teman sekelas yang lemah dalam

bidang akademik, dan meningkatkan rasa harga diri, alasan lain adalah tumbuhnya

kesadaran bahwa para siswa perlu belajar untuk berfikir, menyelesaikan masalah,

dan mengintegrasikan serta mengaplikasikan kemampuan dan pengetahuan

mereka, dan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan sarana yang sangat baik

untuk mencapai hal-hal semacam itu.25

Anita Lie mengungkapakan bahwa ada beberapa manfaat proses

pembelajaran kooperatif sebagai berikut:

a. Siswa dapat meningkatkan kemampuannya untuk bekerja sama dengan siswa

yang lain.

b. Siswa mempunyai lebih banyak kesempatan untuk menghargai perbedaan.

c. Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran meningkat.

d. Mengurangi kecemasan siswa (kurang percaya diri)

e. Meningkatkan motivasi, harga diri dan sikap positif.

f. Meningkatkan hasil belajar siswa26

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ludgren pembelajaran kooperatif

memiliki manfaat antara lain27

:

a. Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas

b. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi

c. Memperbaiki sikap terhadap IPA dan sekolah.

d. Memperbaiki kehadiran.

e. Angka putus sekolah menjadi rendah.

f. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar.

g. Prilaku mengganggu menjadi lebih kecil.

h. Konflik antar pribadi berkurang.

25

Robert E. Slavin. Cooperative learning teori,riset dan praktek (london: allymand bacon,

2005) h.4-5 26Zulfiani,Dkk,Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,

2009), Cet Ke-1, h. 135-136 27 Ibid , h 136

Page 36: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

22

i. Sikap apatis berkurang.

3. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif

Ciri-ciri lain dari strategi pembelajaran kooperatif menurut Stahl yaitu:

a. Belajar bersama dengan teman,

b. Selama proses belajar terjadi tatap muka antar teman,

c. Saling mendengarkan pendapat diantara anggota kelompok,

d. Belajar dari teman sendiri dalam kelompok,

e. Belajar dalam kelompok kecil,

f. Produktif berbicara atau saling mengemukakan pendapat,

g. Keputusan tergantung pada siswa sendiri,

h. Siswa aktif,

Sedangkan menurut Johnson dan Johnson mengemukakan ciri-ciri

pembelajaran kooperatif adalah;

1) Terdapat saling ketergantungan yang positif diantara anggota kelompok,

2) Dapat dipertanggung jawabkan secara individu,

3) Heterogen,

4) Berbagi kepemimpinan,

5) Berbagi tanggung jawab,

6) Menekankan pada tugas dan kebersamaan,

7) Menentukan kebersamaan sosial,

8) Peran guru/dosen mengamati proses balajar siswa

9) Efektifitas belajar tergantung pada kelompok

4. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif

Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang

menggunakan pembelajaran kooperatif. Enam tahap pembelajaran itu dirangkum

oleh Ibrahim seperti pada tabel berikut:

Page 37: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

23

Tabel 2.1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif28

FASE TINGKAH LAKU GURU

Fase-1

Menyampaiakna tujuan dan

memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan

pelajaran yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan memotivasi

siswa belajar.

Fase-2

Menyajikan informasi

Guru menyajikan informasi kepada

siswa dengan jalan demontrasi atau

lewat bahan bacaan.

Fase-3

Mengorganisasikan siswa ke

dalam kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada siswa

bagaimanacaranya membentuk

kelompok belajar dan membantu

setiap kelompok agar melakukan

transisi secara efisien.

Fase-4

Membimbing kelompok

bekerja dan belajar

Guru membimbing kelompok-

kelompok belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas mereka.

Fase-5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar

tentang materi yang telah dipelajari

atau masing-masing kelompok

mempersentasikan hasil kerjanya.

Fase-6

Memberikan penghargaan

Guru mencari cara-cara untuk

menghargai baik upaya maupun hasil

belajar individu dan kelompok.

Siswa yang bekerja dalam situasi pembelajaran kooperatif didorong dan

dikehendaki untuk bekerja sama pada suatu tugas bersama. Mereka

mengkordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugasnya. Dalam pembelajaran

kooperatif, dua atau lebih individu saling tergantung satu sama lain untuk

28Muslimin Ibrahim, Dkk., Pembelajaran Kooperatif (Surabaya : 2001) Unesa-

Universitas Press, Cet Ke-2 H, 10

Page 38: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

24

menycapai satu penghargaan bersama. Mereka akan berbagi penghargaan tersebut

seandainya mereka berhasil sebagai kelompok.29

5. Macam-macam model pembelajaran kooperatif

Beberapa kata kunci dalam pembelajaran kooperatif adalah learning together,

cooperative, working in team. Model pembelajaran kooperatif dapat disajikan

dengan menggunakan berbagai metode, seperti Teaching Game Team (TGT),

Number Head Together (NHT), Studen Teams Achievement Division(STAD),

Team Accelerated Instruction (TAI), Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC)30

, investigasi kelompok ( Group Investigation) , model Make

A Match ( Membuat pasangan) dan Jigsaw. Berikut akan di paparkan secara

ringkas mengenai beberapa pendekatan pembelajaran kooperatif.

a. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT ( Teaching Game Team)

Model pembelajaran kooperatif jenis ini mengadopsi pembelajaran mandiri

siswa dengan saling bertanta antar kelompok secara bergantian. Tahap

pembelajarannya adalah sebagai berikut:

Guru memberikan penjelasan umum tentang materi yang akan dipelajari.

Siswa dikelompokan kedalam beberapa kelompok anggota 5-6 orang. Siswa

mendiskusikan penjelasan guru serta materi yang diberikan, setelah selesai salah

satu kelompok bertanya kepada kelompok yang ditunjuk terkait materi yang telah

didiskusikan. Apabila pertanyaan tidak dapat dijawab maka kelompok yang

bersangkutan tidak mendapatkan nilai. Setelah itu setiap kelompok bergantian

mengajukan pertanyaan kepada kelompok lain.guru mengevaluasi dan

menyimpulkan pembelajaran.

b. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Teams Achievement

Division)

Model pembelajaran ini pertama kali dikembangkan oleh slavin yang ide

dasarnya adalah belajar kelompok dengan mengandalkan kelompok prestasi.

Adapun tahapan pembelajaran adalah sebagai berikut:

29Muslim Ibrahim, dkk.,Pembelajaran Kooperatif....h.5-6 30 Zulfiani,Dkk,Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,

2009), Cet Ke-1, h. 137

Page 39: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

25

Membentuk kelompok yang anggotanya kurang lebih 4 orang secara

heterogen. Guru menyajikan pelajaran. Guru memberi tugas kepada setiap

kelompok. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Memberi

evaluasi dan menarik kesimpulan.

c. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Head Together)

Model pembelajaran kooperatife tipe NHT (kepala bernomor) merupakan

pengembangan dari model kooperatif tipe TGT model ini dikembangkan pertama

kali oleh kagan. Ciri khususnya adalah pembelajaran kelompok melalui

penyelesaian tugas dengan saling membagi ide. Setiap kelompok harus

memastikan bahwa anggotanya memahami dan menguasai tugas, sehingga semua

siswa memahami konsep bersamaan. Tahapan pembelajaran kooperatif tipe NHT

adalah sebagai berikut: siswa dibagi dalam dua kelompok dimana setiap siswa

dalam kelompok memiliki nomor. Guru memberikan tugas kepada masing-masing

kelompok. Guru memanggil nomor siswa untuk menjawab tugas.

d. Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) digunakan pada

pembelajaran membaca dan menulis pada tingkatan 2-8 (setingkat TK sampai

SD). Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading

composition) adalah sebuah model pembelajaran yang sengaja dirancang untuk

mengembangkan kemampuan membaca, menulis, dan keterampilan-keterampilan

berbahasa lainnya baik pada jenjang pendidikan tinggi maupun jenjang dasar.

Pada tipe model pembelajaran kooperatif yang satu ini siswa tidak hanya

mendapat kesempatan belajar melalui presentasi langsung oleh guru tentang

keterampilan membaca dan menulis, tetapi juga teknik menulis sebuah komposisi

(naskah). CIRC dikembangkan untuk menyokong pendekatan pembelajaran

tradisional pada mata pelajaran bahasa yang disebut “kelompok membaca berbasis

keterampilan”. Pada model pembelajaran CIRC ini siswa berpasang-pasangan di

dalam kelompoknya

e. Team Accelerated Instruction (TAI)

Team Accelerated Instruction (TAI) digunakan pada pembelajaran

matematika untuk tingkat 3-6 (setingkat TK). TAI juga mirip dengan STAD

Page 40: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

26

dalam hal komposisi tim. Tipe model pembelajaran kooperatif yang satu ini

sebenarnya adalah penggabungan dari pembelajaran kooperatif dengan

pembelajaran individual. Pada model pembelajaran kooperatif tipe TAI, siswa

mengikuti tingkatan yang bersifat individual berdasarkan tes penempatan, dan

kemudian dapat maju ke tahapan selanjutnya berdasarkan tingkat kecepatannya

belajar. Jadi, setiap anggota kelompok sebenarnya belajar unit-unit materi

pelajaran yang berbeda.

f. Investigasi kelompok (Group Investigation)

Secara umum perencanaan pengorganisasian kelas dengan menggunakan

teknik kooperatif GI adalah kelompok dibentuk oleh siswa itu sendiri dengan

beranggotakan 2-6 orang, tiap kelompok bebas memilih subtopik dari keseluruhan

unit materi ( pokok bahasan) yang akan diajarkan dan kemudian membuat atau

menghasilkan laporan kelompok. Selanjutnya setiap kelompok mempersentasikan

atau memamerkan laporannya kepada seluruh kelas untuk berbagi saling tukar

informasi

g. Model Make A Match ( Membuat Pasangan)31

Model make a match ( membuat pasangan) merupakan salah satu jenis dari

metode dalam pembelajaran kooperatif. Penerapan metode ini adalah dimulai

dengan teknik, yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan

jawaban/sial sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokan kartunya

lalu diberi poin.

h. Jigsaw

Jigsaw merupakan salah satu variasi dari model pembelajaran kooperatif.

Pengertian jigsaw adalah sebuah teknik yang dipakai secara luas yang memiliki

kesamaan dengan teknis "pertukaran dari kelompok ke kolompok lain dengan

suatu perbedaan penting: setiap peserta didik mengajarkan sesuatu.

31Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru ( Jakarta:

Rajagrafindo Persada 2011) h.223

Page 41: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

27

6. Jigsaw sebagai salah satu pembelajaran kooperatif

a. Pengertian jigsaw

Arti jigsaw dalam bahasa inggris adalah gergaji ukir dan juga yang

menyebutkannya dengan istilah puzzel yaitu sebuah teka-teki menyusun potongan

gambar. Pembelajaran kooperatif model jigsaw ini mengambil pola cara bekerja

gergaji (zigzag), yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara

bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama.32

Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diuji coba oleh Aronson et al sebagai

metode cooperative learning. Teknik ini biasa digunakan dalam pengajaran

membaca, menulis mendengarkan ataupun berbicara. Teknik ini menggabungkan

kegiatan membaca, menulis mendengarkan ataupun berbicara. Pendekatan ini

bisa pula digunakan dalam beberapa mata pelajaran, seperti ilmu pengetahuan

alam,ilmu pengetahuan sosial, matematika, agama dan bahasa. Teknik ini cocok

untuk semua kelas/tingkatan.33

Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab setiap siswa akan

merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Siswa tidak hanya

mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan

dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompok yang lain. Dengan

demikian, siswa saling ketergantungan satu dengan yang lain dan harus bekerja

sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.

Metode pembelajaran tipe jigsaw dapat meningkatkan “positive

interdependence”, serta saling pengertian diantara siswa. Hal ini disebabkan oleh

karakteristik pembentukan kelompok siswa, dimana masing-masing siswa

memiliki tugas yang setara.34

Pembelajaran jigsaw adalah salah satu tipe

pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu

32Rusman , Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru.

(Jakarta : Rajawali Press, 2011). H. 217 33Anita Lie, Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning, (Jakarta: Pt

Gramedianwidiasarana Indonesia, 2002), Cet Ke-1, H. 69 34Panitia Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru, Modul Pendidikan Dan Latihan Profesi

Guru (Bogor :Universitas Pakuan, 2011) H, 86-87

Page 42: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

28

menguasai materi untuk mencapai prestasi yang maksimal.35

Jigsaw dikatakan

dapat meningkatkan hasil belajar karena a) siswa tidak tertekan dalam belajar b)

meningkatkan jumlah partisipasi siswa dalam kelas c) mengurangi kebutuhan

daya saing dan d) mengurangi dominasi guru dalam kelas.

Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan informasi yang besar

menjadi komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa kedalam

kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap

anggota bertanggung jawab terhadap penguasaan setiap komponen/ subtopik yang

ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari masing-masing kelompok

yang bertanggung jawab terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok lagi

yang terdiri dari dua atau tiga orang.36

Siswa-siswa ini bekerja sama untuk

menyelesaikan tugas kooperatifnya dalam : a) belajar dan menjadi ahli dalam

subtopik bagiannya; b) merencanakan bagaimana mengajarkan subtopik

bagiannya kepada anggota kelompoknya semula. Setelah itu siswa tersebut

kembali lagi ke kelompok masing-masing sebagai “ahli” dalam subtopiknya dan

mengajarkan informasi penting dalam subtopik tersebut kepada teman-temannya.

Ahli dalam subtopik lainnya juga bertindak serupa. Sehingga seluruh siswa

bertanggung jawab untuk menunjukan penguasaannya terhadap seluruh materi

yang ditugaskan oleh guru.

b. Kelebihan dan kekurangan jigsaw

Metode pembelajaran jigsaw mempunyai kelebihan dan kekurangan.

1) Kelebihan dari metode jigsaw

Jigsaw memiliki kelebihan yaitu membantu peserta didik (siswa) dalam

memahami dan menerapkan konsep-konsep. Menumbuhkan kemampuan

kerjasama. Dapat berfikir kritis dan aktif, mengembangkan keterampilan sosial,

dapat meningkatkan kinerja siswa dalam tugas akademik. Siswa diberikan

kesempatan seluas-luasnya untuk aktif mengkontruksi pengetahuannya. Memberi

35 Zulfiani,Dkk,Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,

2009), Cet Ke-1, h. 143 36Afrisanti Lusita, Buku Pintar Menjadi Guru Kreatif, Insfiratif, Dan Inovatif,

(Yogyakarta : Araska, 2011), H, 80

Page 43: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

29

peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang. Belajar saling menghargai

atau menerima keragaman. Bertukar informasi dan belajar bertanggung jawab.

Dapat mencegah keagresifan dalam sistem kompetisi, efektif dan efisien.

Jhonson & jhonson melakukan penelitian tentang pembelajaran kooperatif

model jigsaw yang hasilnya menunjukan bahwa interaksi kooperatif memiliki

pengaruh positif terhadap perkembangan anak. Pengaruh positif tersebut adalah37

:

a) Meningkatkan hasil belajar

b) Meningkatkan daya ingat

c) Dapat digunakan untuk mencapai tarap penalaran tingkat tinggi

d) Mendorong tumbuhnya motivasi instrinsik (kesadaran individu)

e) Meningkatkan hubungan manusia yang heterogen

f) Menciptakan sikap anak yang positif terhadap sekolah

g) Meningkatkan sikap positif terhadap guru

h) Meningkatkan harga diri anak

i) Meningkatkan prilaku penyesuaian sosial yang positif

j) Meningkatkan keterampilan hidup bergotong-royong.

2) Kekurangan dari metode jigsaw

Kekurangan adalah sulit untuk menguasai kelas, sulit mengorganisasikan

tempat duduk. Murid cenderung ramai dan tidak berdiskusi. Jika ada salah salah

satu anggotakelompok yang tidak kompak maka akan mempengarui nilai

kelompoknya.

c. Langkah-langkah jigsaw

Pada model pembelajaran kooperatif Jigsaw, terdapat kelompok asal dan

kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan

siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam.

Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli yaitu

kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang

ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan

37Rusman , Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru.

(Jakarta : Rajawali Press, 2011). H 219

Page 44: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

30

tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan

kepada anggota kelompok asal. Hubungan antara kelompok asal dan kelompok

ahli digambarkan sebagai berikut (Arends, 1997) :

Kelompok asal

Kelompok Ahli

Gambar 2.1. Ilustrasi Kelompok Jigsaw

Langkah-langkah pelaksanaan teknik Jigsaw menurut anita lie, adalah

sebagai berikut :

1) Pengajar membagi bahan pelajaran yang akan diberikan menjadi 4-5 bagian

2) Sebelum bahan pelajaran diberikan, pengajar memberikan pengalaman

mengenai topik yang akan dibahas dalam bahan pelajaran hari ini.

3) Siswa dibagi dalam kelompok berempat.

4) Bagian pertama bahan diberikan kepada siswa yang pertama, sedangkan

siswa yang kedua menerima bagian kedua dan seterusnya

5) Kemudian, siswa disuruh membaca atau mengerjakan bagian mereka masing-

masing.

6) Setelah selesai siswa saling berbagi mengenai bagan yang dibaca atau

dikerjakan masing-masing.

7) Khusus untuk kegiatan membaca, kemudian pengajar membagikan bagian

cerita yang belum terbaca kepada masing-masing siswa.

8) Kegiatan ini bisa diakhiri dengan diskusi mengenai topik dalam bahan

pelajaran hari itu.

Page 45: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

31

Kelompok asal 5 atau 6 orang yang heterogen dikelompokan

Gambar 2.2 Ilustrasi Yang Menunjukan Tim Jigsaw38

Dalam buku lain dituliskan langkah-langkah pembelajaran jigsaw adalah

sebagai berikut (Aronson, Blaney, Stephen, Sikes,And Snapp, 1978): 39

a) Siswa dikelompokan kedalam = 4 anggota tim

b) Tiap orang dalam tim diberi materi yang berbeda

c) Tiap orang dalam tim dibagi bagian materi yang ditugaskan.

d) Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/subbab yang

sama bertemu dengan kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan

sub bab mereka.

e) Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok

asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang

mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-

sungguh.

f) Tiap tim ahli mempersentasikan hasil diskusi

g) Guru memberi evaluasi

h) Penutup

38 Ibid ,h. 58 39Yatim prianto, paradigma baru pembelajaran: sebagai referensi bagi guru/pendidik

dalam implementasi pembelajaran yang efektif dan berkualitas, (jakarta : kencana 2009), h. 271-

272

Page 46: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

32

Gambar 2.3 Bagan Pelaksanaan Jigsaw40

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tipe jigsaw adalah ;

a) Menggunakan strategi tutor sebaya

b) Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok asal (home) dan kelompok ahli.

c) Dalam kelompok ahli peserta didik belajar secara kooperatif menuntaskan

topik yang sama sampai mereka menjadi ahli

d) Dalam kelompok asal setiap siswa saling “ mengajarkan” keahlian masing-

masing.

C. Materi konsep Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya

Tidak ada makhluk hidup yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri,

termasuk manusia. Misalnya, agar dapat bertahan hidup manusia perlu makan.

Makanan manusia berasal dai tumbuhan dan hewan. Sementara itu, hewan

peliharaan dan tumbuhan tidak dapat hidup dengan baik tanpa bantuan manusia.

40 Ibid, h. 272

Page 47: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

33

1. Hubungan antar makhluk hidup

Amati lingkungan di sekitarmu dengan saksama! Pada beberapa makhluk

hidup, terdapat hubungan yang bersifat khusus. Hubungan khusus antarmakhluk

hidup disebut simbiosis. Simbiosis dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu simbiosis

mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme.41

Dalam suatu

lingkungan ada berbagai macam hubungan antarmakhluk hidup. Ada hubungan

yang saling menguntungkan dan ada pula hubungan yang tidak saling

menguntungkan. Untuk lebih memahaminya, perhatikan uraian berikut ini:

a. Simbiosis Mutualisme

Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang

bersifat saling menguntungkan. Kamu tentu pernah melihat seekor lebah yang

sedang hinggap di atas bunga untuk menghisap madu. Pada waktu lebah hinggap

dibunga kaki-kaki lebah menyentuh serbuk sari bunga sehingga kaki yang

ditempeli serbuk sari tersebut akan menempel pada putik apabila lebah bergerak

di sekitar bunga. Serbuk sari kemudian bertemu dengan putik maka terjadilah

penyerbukan. Setelah terjadi proses penyerbukan maka terjadilah proses

pembuahan. Kerjasama yang terjadi antara bunga dan lebah ini disebut simbiosis

mutualisme. Contoh lainnya adalah burung jalak yang memakan kutu di

punggung kerbau.

Antara Bunga Dan Lebah

b. Simbiosis Parasitisme

Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang

mengakibatkan makhluk hidup yang satu mendapatkan keuntungan, sedangkan

41 Budi Wahyono, Ilmu pengetahuan Alam Untuk SD/MI Kelas IV (Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008) h,59

Page 48: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

34

makhluk hidup lainnya mengalami kerugian.Ada kalanya hubungan antarmakhluk

yang satu diuntungkan dan yang lainnya dirugikan. Pernahkah kalian melihat

tanaman tali putri melilit pada tanaman pagar? Bagaimanakah keadaan induk

tanaman tersebut? Apakah mereka dapat tumbuh subur? Dapatkah kamu

menjelaskannya? Hubungan antar makhluk hidup yang salah satunya dirugikan

disebut simbiosis parasitisme. Contoh lainnya dapat kamu temukan pada pohon

mangga yang ditempeli benalu. Benalu termasuk tumbuhan parasit, benalu hidup

pada tumbuhan atau makhluk hidup lain sehingga merugikan makhluk hidup yang

ditumpanginya. Tumbuhan yang ditumpangi benalu disebut tumbuhan inang.

c. Simbiosis Komensalisme

Simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang

menguntungkan salah satu pihak, tetapi tidak merugikan pihak lain. Hubungan

antar makhluk hidup dimana yang satu diuntungkan sedang yang lainnya tidak

diuntungkan atau dirugikan disebut simbiosis komensalisme. Misalnya ikan hiu

dengan ikan remora. Pada saat ikan hiu memperoleh makanan sisa-sisa makanan

tersebut dimakan oleh ikan remora. Ikan remora mendapatkan keuntungan dari

ikan hiu. Sedangkan ikan hiu tidak dirugikan dengan keberadaan ikan remora.

Salah satu contoh simbiosis komensalisme

Suatu jenis burung yang buas memangsa ulat di pohon secara tidak langsung

membantu tumbuhan yang daunnya menjadi makanan ulat. Apabila burung

pemangsa jumlahnya berkurang maka jumlah ulat semakin banyak dan tumbuhan

yang menjadi makan ulat menjadi berkurang. Dengan demikian, secara tidak

langsung antara burung dengan tumbuhan terdapat bentuk saling

ketergantungan. Kotoran cacing tanah akan menjadi humus yang diperlukan

bagi tumbuhan. Sementara, daun-daun tumbuhan yang berjatuhan dan membusuk

menjadi bahan makanan cacing tanah. Contoh di atas menunjukkan hubungan

makhluk hidup dengan lingkungannya. Hubungan ini disebut ekosistem. Tikus

yang ada di sawah memakan padi. Semakin banyak jumlah tikus semakin banyak

pula padi yang dimakan oleh tikus. Namun demikian, terdapat hewan yang

terbiasa memakan tikus misalnya ular sawah. Ular sawah dapat mengurangi hama

tikus. Cacing tanah dapat membantu kesuburan tanah dengan membentuk rongga.

Page 49: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

35

2. Rantai Makanan

Kita sering melihat kupu-kupu hinggap pada bunga atau kambing berkeliaran

di padang rumput. Di sawah, kita juga sering melihat katak, tikus, atau ular.

Apakah hewan-hewan tersebut saling berhubungan? Apa yang terjadi jika padang

rumput yang berada di permukaan bumi ini lenyap. Hubungan saling

ketergantungan antar makhluk hidup dapat berupa hubungan makan dan dimakan.

Hubungan ini akan membentuk rantai makanan. Jadi Rantai makanan adalah

perjalanan makan dan dimakan dengan urutan tertentu antar makhluk hidup.

Contoh Salah Satu Rantai Makanan

Contoh Rantai Makanan Sawah42

3. Jaring-Jaring Makanan

Rumput sebagai produsen tidak hanya dimakan oleh belalang saja, tetapi

juga dimakan oleh burung dan hewan lainnya. Ular tidak hanya memakan

42 Budi Wahyono, Ilmu pengetahuan Alam Untuk SD/MI Kelas IV (Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008) h,62

Page 50: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

36

katak saja tetapi juga memakan tikus, ayam, dan hewan lainnya. Sekumpulan

rantai makanan ini saling berhubungan satu dan yang lainnya membentuk jaring

jaring makanan. Contoh jaring-jaring makanan dapat dilihat pada gambar berikut

ini.

Contoh Jaring-Jaring Makanan

Pada jaring-jaring makanan tersebut terdapat beberapa rantai makanan. di

antaranya adalah sebagai berikut:

1) Padi → Tikus → Elang → Pengurai

2) Padi → Tikus → Musang → Elang → Pengurai

3) Padi → Burung → Musang → Elang → Pengurai

4) Padi → Burung → Elang → Pengurai

D. Penelitian yang Relevan

1. Yulnita Sari,dkk, dalam skripsi yang berjudul Penerapan Model Kooperatif

Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IVA SDN

001 Seikijang Kecamatan Bandar Seikijang, Pelalawan. Hasil penelitian

menunjukan bahwa penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

dapat meningkatkan hasil belajar IPA, peningkatan yang terjadi adalah

sebesar (70.3%) yaitu (66.8%) pada siklus I menjadi (73.8%) pada siklus ke

II. Penelitian ini juga memberikan hasil terjadinya peningkatan

2. Diana Supriyatin. dalam skripsinya yang berjudul Perbedaan Hasil Belajar

Dengan Metode Jigsaw Dan Ekspositori Pada Konsep Elektrolit Dan

Nonelektrolit Terintegrasi Nilai, Skripsi, Jurusan Pendidikan IPA, Program

Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, Iniversitas

Page 51: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

37

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa

hasil belajar siswa menggunakan metode jigsaw lebih baik dibandingkan

dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori pada

konsep Elektrolit Dan Nonelektrolit Terintegrasi Nilai. Siswa memberi

respon positif terhadap metode jigsaw.

3. Enny Sulistyowati, 2005. Dalam skripsinya yang berjudul pengaruh

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar matematika SMPN

1 kromogen. Hasil penelitian menunjukan hasil belajar siswa yang diajar

dengan pembelajaran kooperatif model jigsaw lebih tinggi dibanding siswa

yang diajar dengan pembelajaran konvensional.

E. Kerangka Berpikir

Permasalahan yang dihadapi didunia pendidikan sangat kompleks. Salah

satunya adalah pengajaran yang monoton. Seorang guru diminta profesional

dalam menghadapi siswa.

Pembelajaran IPA selalu dianggap pelajaran yang sulit. Alasnnya pun

bermacam-macam dari materi yang terlalu rumit dan sulit dipahami, hingga

menyampaikan materi yang monoton, yaitu ceramah dan mencatat. Anggapan

yang melekat pada siswa ini berusaha dihilangkan oleh guru, dengan cara

mengubah strategi mengajar yang selama ini mereka gunakan dengan harapan

dapat meningkatkan hasil belajar.

Dalam meningkatkan hasil belajar siswa diperlukan adanya penggunaan

model, strategi, atau pendekatan pembelajaran yang tepat. Salah satu model yang

digunakan adalah jigsaw. Pembelajaran dengan model jigsaw dapat diterapkan

dalam mata pelajaran IPA karena dapat digunakan untuk meningkatkan peranaktif

siswa dikarenakan model ini melibatkan siswa secara menyeluruh di dalam kelas.

Sehingga dapat meningkatkan kemempuan memori dan belajar selama proses

pembelajaran yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa

baik dari segi afektif, kognitif, maupun psikomotorik.

Page 52: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

38

Adapun kerangka berpikir ini dapat digambarkan sebagai berikut.

Pendekatan awal kurang tepat

Pembelajaran Kooperatif

Model Jigsaw

Hasil belajar IPA meningkat

Page 53: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Muhara 02 yang beralamat di Jln. Kp

Muhara RT 01 RW 08 Desa Citeureup - Bogor. Waktu yang penulis gunakan

untuk mengadakan penelitian ini adalah pada semester ganjil tahun ajaran

2013/2014, yaitu pada tanggal 21 Oktober – 30 November 2013.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

deskiptif. Metode penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha

menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya yang

berlangsung saat ini atau saat yang lampau. Disamping itu, penelitian ini juga

merupakan penelitian dimana pengumpulan datanya dilakukan untuk menjawab

pertanyaan yang berkaitan dengan keadaan dan kejadian sekarang.

Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama yakni

menggambarkan secara sistematik fakta dan karakteristik objek atau subjek yang

diteliti secara tepat. Pada penelitian ini peneliti hanya menganalisi hasil belajar

IPA siswa.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.1 Populasi target dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa SDN Muhara 02 Citeureup-Bogor. Populasi

terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SDN Muhara 02

Citeureup-Bogor. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteleti.

Sampel diambil dari populasi, Sampel ini diambil menggunakan teknik Purposive

Sampling, yaitu Teknik pengambilan sempel dengan pertimbangan tertentu.

1Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), h. 173.

Page 54: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

40

Sampel dalam penelitian ini adalah kelas IV-B SDN Muhara 02 Citeureup

semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang.

Yang kemudian dikelompokan menjadi tiga kategori kelompok, yaitu kelompok

tinggi, kelompok sedang dan kelompok rendah. Siswa dikelompokan berdasarkan

standar deviasi yang diolah dari data ulangan harian siswa.

D. Prosedur penelitian

Secara garis besar, prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahapan yaitu: tahap

persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian. Tahap-tahap penelitian

tersebut, diuraikan sebagai berikut:

1. Tahap persiapan

Adapun langkah-langkah tahap persiapan adalah sebagai berikut:

a. Menganalisis Standar kompetensi dan Kompetensi dasar dengan KTSP yang

dipergunakan sekarang, serta menganalisis materi pada buku teks atau paket

untuk menentukan bahasan yang pembelajarannya dapat menggunakan

pembelajaran kooperatif model jigsaw. Pada penelitian ini pokok bahasan

yang dipilih adalah hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya.

b. Membuat RPP yang sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran

kooperatifmodel jigsaw

c. Membuat atau menyusun instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data

yang dibuat oleh peneliti dengan bimbingan dosen pembimbing

d. Menguji instrumen

Pengujian validitas instrumen penelitian tes hasil belajar diperbaiki sesuai

dengan saran para ahli selanjutnya instrumen diuji cobakan kepada siswa

kelas 5 SD untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya

pembeda. Hasil validitas instrumen dikonsultasikan kepada dua dosen

pembimbing. Apabila lingkungan tersebut telah disetujui oleh para ahli, maka

instrumen tersebut akan digunakan untuk penelitian

e. Menghubungi guru dan kepala sekolah untuk menentukan waktu pelaksanaan

penelitian

f. Mempersiapkan dan membuat surat ijin penelitian

Page 55: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

41

2. Tahap pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam 2 kali pertemuan yaitu pertemuan

pertama dan pertemuan kedua. Pertemuan pertama dan kedua menggunakan

pembelajaran kooperatif model jigsaw. Adapun tahapan-tahapan sebagai berikut:

a) Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 5-6 orang)

b) Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi-

bagi menjadi beberapa sub bab

c) Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan

bertanggung jawab untuk mempelajarinya

d) Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama

bertemu dalam kelompok ahli untuk mendiskusikannya

e) Setiap angggota kelompok ahli telah kembali kelompoknya bertugas

mengajar teman-temannya.

f) Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenai tagihan

evaluasi individu.2

3. Tahap penyelesaian

Tahap penyelesaian diantaranya: mengolah data hasil penelitian, menganalisis

dan membahas hasil penelitian, menarik kesimpulan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah tes hasil belajar. Tes

yang digunakan yaitu tes objektif pada konsep hubungan antar makhluk hidup

dengan lingkungannya. Tes objektif adalah suatu tes yang disusun dimana setiap

pertanyaan tes disediakan alternatif jawaban yang dapat dipilih.3

F. Instrumen penelitian

Adapun instrumen dalam penelitian ini yaitu, Tes. Tes adalah serentetan

petanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur

2Trianto, model-model pembelajaan inovatif berorientasi kontruktivisme konsep, landasan teoritis-

praktis dan implementasinya ( jakarta : prestasi pustaka 2007) h. 56-57 3Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT.Rineka Cipta. 2010) H, 170

Page 56: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

42

keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh

individu atau kelompok.4 Macam tes yang akan digunakan adalah tes prestasi,

yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah

mempelajari sesuatu. Instrumen tes untuk mengukur aspek kognitif hasil belajar

siswa, bentuk tes pada penelitian ini berupa tes objektif pada konsep hubungan

khusus antarmahluk hidup yaitu pilihan ganda sebanyak 30 soal dengan 4 pilihan

jawaban.

1. Penyusunan kisi-kisi

Sebelum membuat instumen, telebih dahulu membuat kisi-kisi instrumen agar

soal yang dibuat mengacu pada indikator. Penjabaran konsep untuk menjadi

butir-butir soal memperhatikan ranah pengetahuan (C1) dan pemahaman (C2).

Kisi-kisi tes kemampuan pada pokok bahasan hubungan khusus antarmahluk

hidup sebanyak 6 indikator dan 30 pertanyaan. Kisi-kisi instrumen secara lengkap

dapat dilihat pada lampiran.

2. Uji coba Instrumen

Untuk instrumen tes uji coba instrumen dilakukan guna melihat kualitas soal

yang digunakan. Instrumen tes dalam penelitian ini harus memiliki 4 kriteria

kelayakan yaitu: validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.

Adapun penjelasan mengenai uji coba instrumen tes diantaranya sebagai berikut:

Instrumen penelitian diuji coba terlebih dahulu pada kelas 5 yang terdiri dari 42

siswa. pengujian instrumen dilakukan dikelas 5 karena sudah mempelajari materi

hubungan khusus antarmahluk hidup.

a. Uji Validitas instrumen

Validitas berasal dari kata Validity, yang berarti tepat atau sahih, yakni sejauh

mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi

ukurannya. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah tes dikatakan valid apabila tes

4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta: PT Rineka

Cipta. 2010) H, 193

Page 57: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

43

tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Dalam bahasa indonesia “valid”

disebut dengan istilah “sahih”.5

Peneliti menggunakan program ANATES (lihat lampiran) untuk mengetahui

validitas setiap butir soal, Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas instrumen

peneliitian, dari 30 soal yang diujicobakan diperoleh 23 soal yang valid.

b) Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas berasal dari kara rely dan ability atau reliability, yaitu

keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, atau konsitensi, dapat pula

diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya dan konsisten.

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena insterumen

tersebut sudah baik. Perhitungan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan

program AnatestV4.

Tabel 3.1 Indeks Reliabilitas Soal

Keterangan

< 0,20 Tidak Ada Reliabilitas

0,21 – 0,40 Reliabilitas Rendah

0,41 – 0,70 Reliabilitas Sedang

0,71 – 0,90 Reliabilitas Tinggi

0,90 – 1,00 Reliabilitas Sangat Tinggi

1,00 Reliabilitas Sempurna

Untuk mengetahui reliabilitas butir soal peneliti menggunakan program

ANATES. Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen,

diperoleh sebesar 0,75. Hal ini berarti instrumen tersebut memiliki

reliabilitas yang tinggi dan memenuhi persyaratan instrumen yang baik.

5 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995),

H.64

Page 58: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

44

c. Taraf Kesukaran Butir Soal

Taraf kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya

suatu soal. Tingkat kesukaran dari suatu tes digunakan untuk mengetahui apakah

tiap butir soal termasuk dalam kategori mudah, sedang atau sukar.Soal yang baik

adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Adapun rumus untuk

menentukan tingkat kesukaran soal adalah sebagaii berikut:

Rumus mencari P adalah6 :

Dimana :

P = Indeks Kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal benar

JS = jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes

Klasifikasi taraf kesukaran sebagai berikut :

Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal

Indeks tingkat kesukaran Kriteria

0 – 0.30 Sukar

0.31 – 0.70 Sedang

0.71 – 1.00 Mudah

>1.00 Sangat mudah

Untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal peneliti menggunakan

program ANATES Berdasarkan hasil perhitungan uji tingkat kesukaran butir soal

instrumen penelitian, diperoleh 3 butir soal dengan tingkat kesulitan “sukar”, 20

butir soal dengan tingkat kesulitan “sedang”, 4 butir soal dengan tingkat kesulitan

“mudah”.dan 3 butir soal dengan tingkat kesulitan “sangat mudah”

6Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara. 1995)

H,208

Page 59: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

45

d. Daya Pembeda

Daya beda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara

siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.

Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam membedakan

kelompok siswa antara kelompok siswa yang pandai dengan kelompok siswa yang

kurang pandai. Perhitungan daya pembeda pada penelitian ini menggunakan

program ANATESTV4. Adapuan rumus yang digunakan untuk menentukan daya

pembeda adalah:

daya pembeda

= Banyaknya kelompok atas yang menjawab benar

= Banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar

= Banyaknya peserta kelompok atas

= Banyaknya peserta kelompok bawah

=

= proposi peserta kelompok atas yang menjawab benar

=

= proposi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Tabel 3.3 Klasifikasi daya pembeda7

Klasifikasidayabeda Kriteria

0,00 – 0,20

0,20 – 0,40

0,40 – 0,70

0,70 – 1,00

D< 0

Jelek

Cukup

Baik

Baik Sekali

Soal dibuang

Untuk mengetahui daya pembeda butir soal peneliti menggunakan program

ANATES. Berdasarkan hasil perhitungan uji daya pembeda butir soal intrumen,

7Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara. 1995) H,

223

Page 60: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

46

diperoleh 1 butir soal dengan daya beda “sangat jelek”, 6 butir soal dengan daya

beda “jelek”, 15 butir soal dengan daya beda “cukup”, 7 butir soal dengan daya

beda “baik”. dan 1 butir soal dengan daya beda “sangat baik”. Berdasrkan hasil

perhitungan uji validitas, daya pembeda, dan taraf kesukaran dari tiap soal dapat

dilihat rekapitulasi analisis butir soal. Dari 30 soal yang telah diuji coba, diperoleh

20 soal yang valid, dengan reliabilitas 0,75.

Tabel 3.4 Rekapitulasi Analisis Butir Soal

No Soal Nilai Validitas Validitas Keterangan

1 0,317 Valid Digunakan

2 0,185 Tidak Valid Tidak digunakan

3 0,351 Valid Digunakan

4 -0,122 Tidak Valid Tidak digunakan

5 0,393 Valid Digunakan

6 0,390 Valid Digunakan

7 0,377 Valid Digunakan

8 0,393 Valid Digunakan

9 0,058 Tidak Valid Tidak digunakan

10 0,425 Valid Digunakan

11 0,321 Valid Digunakan

12 0,312 Valid Digunakan

13 0,389 Valid Digunakan

14 0,319 Valid Digunakan

15 0,105 Tidak Valid Tidak digunakan

16 0,335 Valid Digunakan

17 0,141 Tidak Valid Tidak digunakan

18 0,585 Valid Digunakan

19 0,332 Valid Digunakan

20 0,304 Valid Digunakan

21 0,358 Valid Digunakan

22 0,114 Tidak Valid Tidak digunakan

23 0,371 Valid Digunakan

24 0,393 Valid Digunakan

25 0,314 Valid Digunakan

26 0,304 Valid Digunakan

27 0,378 Valid Digunakan

28 0,161 Tidak Valid Tidak digunakan

29 0,393 Valid Digunakan

30 0,403 Valid Digunakan

Page 61: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

47

Peneliti hanya menggunakan 20 butir soal. Hal ini berdasarkan pada proporsi

keterwakilan masing-masing indikator, untuk soal nomor 2,4,9,15,17,22,dan 28

tidak digunakan karena soal tersebut tidak valid sehingga soal tersebut tidak

mengukur apa yang seharusnya diukur. Oleh sebab itu peneliti hanya

menggunakan soal no 1, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 16 ,18, 19, 20, 21,23, 24,

25, 26, 27, 29,30 untuk mengukur kemampuan siswa. Namun butir soal nomor 12

tidak digunakan karena daya pembedanya jelek, sama dengan soal nomor 25 dan

26 soal tidak digunakan karena indikator untuk soal nomor 25dan 26 sudah

terwakili

Tabel 3.5 Kisi- Kisi Instrumen Yang Sudah Valid

No Indikator Tingkat kemampuan Jumlah

Soal

C1 C2 C3

1. Menjelaskan pengertian

Simbiosis

1, 2*,

4*, 5

3 5 soal

2. Mengidentifikasi perbedaan

antara simbiosis

7,8 9*,10,

11,13

6,

12

8 soal

3. Menjelaskan manfaat dan

kerugian yang terjadi akibat

hubungan antar makhluk hidup.

14 1 soal

4. Menjelaskan perbedaan rantai

makanan dan jaring-jaring

makanan

15*,16,

17*,18,

19

5 soal

5. Menjelaskan unsur-unsur yang

terdapat pada rantai makanan

24,25,

26, 28*

20,21,

22*,23,

27

9 soal

6. Mendeskripsikan contoh rantai

makanan di sawah, di kebun

dan di laut

29, 30 2 soal

Jumlah total 15 12 3 30 soal

Keterangan: * menunjukan soal tidak valid.

G. Teknik Analisis Data

Pada proses analisis deskriptif yang digunakan setelah data dikumpulkan

maka langkah selanjutnya data di deskripsikan dan dianalisis. Penyusunan urutan

Page 62: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

48

kedudukan peserta didik menjadi tiga ranking, dilakukan dengan mengelompokan

peserta didik menjadi tiga tingkatan, yaitu rangking atas ( kelompok peserta didik

yang kemampuan tinggi), ranking tengah ( kelompok peserta didik dengan

kemampuan sedang), dan renking bawah (kelompok peserta didik dengan

kemampuan rendah).

Penentuan ranking menjadi tiga tingkatan ini berdasarkan pada konsep dasar

yang menyatakan bahwa distribusi skor-skor hasil belajar peserta didik pada

umumnya membentuk kurva normal (Kurva Simetrik) ,dimana sebagian besar (

68,26 %) peserta didik terletak dibagian tengah kurva sebagai kelompok kategori

“Sedang” atau “Cukup”, sebagian kecil ( yaitu 15,87 % ) peserta didik terletak

di daerah atas kurva sebagai kelompok peserta didik yang termasuk dalam

kategori “Tinggi” dan sebagian kecil lainnya ( 15,87 % ) terletak di daerah

bawah kurva, sebagai kelompok peserta didik yang termasuk dalam kategori

“Rendah”.8

Dengan demikian maka dalam menentukan kedudukan seseorang siswa,

terlebih dahulu kelas dibagi menjadi 3 kelompok kemudian dari pengelompokan

itu dapat diketahui dia termasuk kelompok mana.

Langkah-langkah untuk menentukan kedudukan siswa dalam 3 rangking:

1. Menjumlahkan skor semua siswa

2. Mencari nilai rata-rata (mean) dan simpangan baku (Deviasi Standar atau

standar deviasi)

a. Mean (Rata-Rata Hitung)

= ∑

b. Standar Deviasi

√∑

8 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2013) H.449

Page 63: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

49

3. Menentukan batas-batas kelompok

a. Kelompok atas

Semua siswa yang mempunyai skor sebanyak skor rata-rata plus satu standar

deviasi keatas

b. Kelompok sedang

Semua siswa yang mempunyai skor antara -1 SD dan + 1 SD

c. Kelompok rendah

Semua siswa yang mempunyai skor – 1SD dan yang kurang dari itu.

Patokan untuk menentukan rangking atas, rangking tengah dan rangking

bawah adalalah sebagai berikut:

ATAS MEAN + 1 SD

TENGAH MEAN - 1 SD

BAWAH

Page 64: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

50

BAB IV

DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi data

Peneliti melaksanakan penelitian dengan melakukan tes hasil belajar siswa

melalui pembelajaran kooperatif model jigsaw sebanyak 20 butir soal pilihan

ganda dengan 4 pilihan jawaban. Sebelum dilakukan tes akhir hasil belajar,

instrumen tersebut diujicoba terlebih dahulu kepada sampel yang sudah diajarkan

materi hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya yaitu pada siswa

kelas 5 SDN Muhara 02 Citeureup. Setelah dilakukan uji validitas, reliabilitas,

tingkat kesukaran dan daya pembeda diperoleh 20 butir soal yang digunakan

sebagai instrumen penelitian. Data hasil belajar IPA siswa disajikan dalam bentuk

tabel dan diagram lingkaran.

1. Analisis Data Hasil Belajar IPA

Pada pembahasan sebelumnya peneliti telah mengemukakan bahwa salah

satu tehnik pengumpulan data yang dilakukan dalam menyusun penelitian ini

adalah tes. Soal-soal pada tes yang ditujukan kepada siswa SDN Muhara 02. Hasil

penelitian ini dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif. Analisis deskriptif

dilakukan dengan cara mendeskripsikan setiap hasil belajar IPA siswa apakah

mengalami peningkatan dari ulangan IPA sebelum materi Hubungan antar

makhluk hidup dengan lingkungannya. Sedangkan analisis kuantitatif dilakukan

dengan menggunakan statistika yang mencakup perhitungan Mean dan standar

deviasi.

Seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya bahwa penyusunan

urutan kedudukan peserta didik dibagi menjadi tiga ranking, dilakukan

pengelompokan peserta didik menjadi tiga tingkatan, yaitu: Rangking Atas

(kelompok peserta didik dengan kemampuan tinggi), Ranking Tengah (kelompok

peserta didik dengan kemampuan sedang), dan Ranking Bawah (kelompok peserta

didik dengan kemampuan rendah).

Page 65: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

51

Penentuan ranking menjadi tiga tingkatan ini berdasarkan pada konsep

dasar yang menyatakan bahwa distribusi skor-skor hasil belajar peserta didik pada

umumnya membentuk kurva normal (Kurva Simetrik), dimana sebagian besar

( 68,26%) peserta didik terletak di bagian tengah kurva sebagai kelompok

kategori “Sedang” atau “Cukup”, sebagian kecil (yaitu 15,87%) peserta didik

terletak di daerah atas kurva sebagai kelompok peserta didik yang termasuk dalam

kategori “Tinggi” dan sebagian kecil lainnya ( 15,87%) terletak di daerah bawah

kurva, sebagai kelompok peserta didik yang termasuk dalam kategori “Rendah”.1

Rangking

Bawah Rangking

Atas

15,87% 68,26% 15,87%

Rangking

Tengah

M – SD M M +SD

Gambar 4.1 Kurva Normal

Setelah mengetahui tingkat kedudukan siswa sebelumnya, selanjutnya

peneliti ingin melihat apakah terjadi perubahan dari siswa yang masuk dalam

kelompok peserta didik dengan kemampuan tinggi, kelompok peserta didik

dengan kemampuan sedang dan kelompok peserta didik dengan kemampuan

rendah melalui pembelajaran kooperatif model jigsaw pada materi hubungan antar

makhluk hidup dengan lingkungannya.

1 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan , (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2013) h.449

Page 66: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

52

Diketahui bahwa rata-rata yang diperoleh melalui pembelajaran kooperatif

model jigsaw adalah 74,5 dan standar deviasi 8,40 (lihat lampiran). Selanjutnya

peneliti menghitung patokan untuk menentukan ranking atas, ranking tengah dan

rangking bawah adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Patokan Menyusun Tiga Ranking

Tabel 4.2 Konversi Nilai

Nilai hasil belajar

Melalui jigsaw Rangking

82,9 ke atas Atas

66,1 – 82,9 Tengah

66,1 ke bawah Bawah

Pada tabel 4.3 akan dipaparkan data siswa kategori tingkat kemampuan

tinggi melalui pembelajaran kooperatif model jigsaw.

Tabel 4.3 Siswa Kategori Tingkat Kemampuan Tinggi

No.

Nama

Siswa

Kategori Tingkat Kemampuan

Melalui Model Jigsaw

Tinggi Sedang Rendah

1 Levinda

2 Nuriyanti

3 Salsa Aprilia

4 Shevy O

5 Siti Silfa

6 Silvya Z

7 Yogi P

8 Yosi Diana

ATAS

MEAN + I SD = 74,5 + 8,40 = 82,9

TENGAH

MEAN + I SD = 74,5 - 8,40 = 66,1

BAWAH

Page 67: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

53

Tabel 4.3 menunjukan bahwa dari 8 siswa yang berada pada kategori

tingkat kemampuan tinggi, hanya 6 siswa yang tetap berada pada kategori tingkat

kemampuan tinggi dengan persentase sebesar 75%. Sedangkan 25% siswa yaitu

sebanyak 2 anak mengalami perubahan kategori, yaitu menjadi kategori tingkat

kemampuan sedang.

Penyajian data berbentuk diagram batang ketegori siswa tingkat

kemampuan tinggi melalui model jigsaw dapat dilihat pada gambar 4.2 dibawah

ini:

Gambar 4.2 kategori siswa tingkat kemampuan tinggi

melalui model jigsaw

Dari gambar 4.2 ditunjukan data tentang kategori siswa tingkat

kemampuan tinggi melalui model jigsaw. Setelah melalui model jigsaw, 75%

siswa kategori tingkat kemampuan tinggi tetap berada pada kategori siswa tingkat

kemampuan tinggi, sedangkan 25% siswa kategori tingkat kemampuan tinggi

berubah menjadi kategori siswa berkemampuan sedang. Persentasi tersebut

menunjukan bahwa untuk masing-masing siswa kategori tingkat kemampuan

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Tinggi Sedang Rendah

Kategori tingkatkemampuan tinggi melalui

model jigsaw75% 25% 0

Mel

alu

i mo

del

jigs

aw (

%)

Kategori siswa tingkat kemampuan tinggi

Page 68: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

54

tinggi mengalami perubahan setelah melalui pembelajaran kooperatif model

jigsaw.

Siswa kategori tingkat kemampuan sedang melalui pembelajaran

kooperatif model jigsaw dapat dilihat dalam tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4 Siswa Kategori Tingkat Kemampuan Sedang

No.

Nama

Siswa

Kategori Tingkat Kemampuan

Melalui Model Jigsaw

Tinggi Sedang Rendah

1 Alif Faturahman

2 Alif Iqbal

3 Ferdi W

4 Galih

5 M. Pringgo

6 M. Alim

7 Miko Aditya

8 Okta S

9 Putri Rahayu

10 Rafi Arya

11 Ramdani

12 Sinta Kaniya

13 Soniati

14 Septia Nurul

15 Syifa Aulia

16 Wiranti

Tabel 4.4 menunjukan bahwa dari 16 siswa yang berada pada kategori

tingkat kemampuan sedang, Setelah melalui pembelajaran kooperatif model

jigsaw tingkat kemampuan beberapa siswa mengalami perubahan. Hanya 12 siswa

yang tetap berada pada kategori tingkat kemampuan sedang dengan persentase

sebesar 75%. Sedangkan 12,5% siswa yaitu sebanyak 2 siswa mengalami

perubahan kategori sedang menjadi kategori tingkat kemampuan tinggi dan 12,5%

siswa yaitu sebanyak 2 siswa mengalami perubahan kategori sedang menjadi

kategori tingkat kemampuan rendah.

Page 69: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

55

Penyajian data berbentuk diagram batang ketegori siswa tingkat

kemampuan sedang melalui model jigsaw dapat dilihat pada gambar 4.3 dibawah

ini:

Gambar 4.3 ketegori siswa tingkat kemampuan sedang

melalui model jigsaw

Dari gambar 4.3 ditunjukan data tentang kategori siswa tingkat

kemampuan tinggi melalui model jigsaw. Setelah melalui model jigsaw, 75%

siswa kategori tingkat kemampuan sedang tetap berada pada kategori siswa

tingkat kemampuan sedang, sedangkan 12,5% siswa kategori tingkat kemampuan

sedang mningkat menjadi kategori siswa berkemampuan tinggi, dan 12,5% siswa

kategori tingkat kemampuan sedang berubah menjadi kategori siswa

berkemampuan rendah. Persentasi diatas juga menunjukan bahwa untuk masing-

masing siswa kategori tingkat kemampuan sedang mengalami peningkatan dan

pnurunan pada setiap kategorinya setelah melalui pembelajaran kooperatif model

jigsaw.

Siswa kategori tingkat kemampuan rendah melalui pembelajaran

kooperatif model jigsaw dapat dilihat dalam tabel 4.5 di bawah ini:

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Tinggi Sedang Rendah

Mel

alu

i mo

de

l jig

saw

(%

)

Kategori siswa tingkat kemampuan sedang

Page 70: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

56

Tabel 4.5 Siswa Kategori Tingkat Kemampuan Rendah

No.

Nama

Siswa

Kategori Tingkat Kemampuan

Melalui Model Jigsaw

Tinggi Sedang Rendah

1 M. Hilman

2 M. Jowan

3 Rhandi

4 Rika Jesika

5 Rivaldian

6 Suci Vemalia

Tabel 4.5 menunjukan bahwa dari 6 siswa yang berada pada kategori

tingkat kemampuan rendah, hanya 4 siswa yang tetap berada pada kategori tingkat

kemampuan rendah dengan persentase sebesar 66,70%. Sedangkan 33,30% siswa

yaitu sebanyak 2 anak mengalami perubahan kategori, yaitu menjadi kategori

tingkat kemampuan sedang.

Penyajian data berbentuk diagram batang ketegori siswa tingkat

kemampuan rendah melalui model jigsaw dapat dilihat pada gambar 4.4 dibawah

ini:

Gambar 4.4 Kategori siswa tingkat kemampuan rendah

melalui pembelajaran kooperatif model jigsaw

Tinggi Sedang Rendah

0%

33.30%

66.70%

Kategori siswa tingkat kemampuan rendah

Melalui model jigsaw (%)

Page 71: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

57

Dari gambar 4.4 ditunjukan data tentang kategori siswa tingkat

kemampuan rendah melalui model jigsaw. Setelah melalui model jigsaw, 66,70%

siswa kategori tingkat kemampuan rendah tetap berada pada kategori siswa

tingkat kemampuan rendah, 33,30% siswa kategori tingkat kemampuan rendah

meningkat menjadi kategori siswa berkemampuan sedang. Persentasi diatas juga

menunjukan bahwa untuk masing-masing siswa kategori tingkat kemampuan

rendah mengalami perubahan pada setiap kategorinya melalui pembelajaran

kooperatif model jigsaw.

Setelah melalui pembelajaran kooperatif model jigsaw secara keseluruhan

dari 30 sampel siswa diperoleh 8 orang siswa yang masuk kedalam kategori siswa

tingkat kemampuan tinggi dengan persentase sebesar

x 100 = 26,67%, dan 16

siswa masuk dalam kategori tingkat kemampuan sedang dengan persentase

sebesar

x 100= 53,33%, sedangkan pada kategori tingkat kemampuan rendah

terdapat 6 siswa dengan persentase sebesar

x 100 = 20%.

B. Pembahasan

Setelah melakukan penelitian melalui pembelajaran kooperatif model

jigsaw, diperoleh hasil penelitian bahwa hasil belajar IPA siswa pada konsep

hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya melalui pembelajaran

kooperatif model jigsaw beberapa siswa mengalami perubahan dari setiap

kategorinya.

Hal ini dilihat dari kategori tingkat kemampuan awal siswa yang masuk

dalam kelompok peserta didik tingkat kemampuan tinggi berubah menjadi tingkat

kemampuan sedang, kelompok peserta didik tingkat kemampuan sedang berubah

menjadi tingkat kemampuan tinggi dan rendah, serta kelompok peserta didik

tingkat kemampuan rendah menjadi tingkat kemampuan sedang. Dimana dari 30

siswa terdapat 8 siswa yang masuk kedalam kategori tingkat kemampuan tinggi

setelah melalui pembelajaran kooperatif model jigsaw terdapat 75% siswa yang

tetap berada pada kategori tinggi dan 25% siswa berubah kategori sedang. 16

siswa yang masuk dalam kategori tingkat kemampuan sedang, setelah melalui

Page 72: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

58

pembelajaran kooperatif model jigsaw 12,5% siswa mengalami perubahan

kategori, menjadi kategori tingkat kemampuan tinggi, 75% siswa tetap berada

pada kategori sedang, dan 12,5% siswa berubah kategori, menjadi kategori tingkat

kemampuan rendah. Untuk 6 siswa yang masuk mategori tingkat kemampuan

rendah, terdapat 33,3% siswa yang mengalami perubahan kategori, menjadi

kategori tingkat kemampuan sedang, dan 66,7% siswa tetap berada pada kategori

tingkat kemampuan rendah. Berdasarkan dari hasil pengujian tersebut dapat

dilihat bahwa hasil belajar IPA siswa melalui pembelajaran kooperatif model

jigsaw mengalami perubahan pada setiap kategorinya

Hal ini menegaskan tentang fungsi dan tujuan pembelajaan koopeatif

model jigsaw yaitu dapat memberikan motivasi kepada siswa dan ketika siswa

belajar kelompok terjadi kerjasama yang baik siswa saling membantu temannya,

semua aktif mengerjakan tugas yang guru berikan dan masing-masing siswa bebas

mengeluarkan pendapat, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Pembelajaran

Kooperatif metode jigsaw memacu siswa untuk saling berinteraksi satu dengan

yang lainnya tanpa membedakan kemampuan, keaktifan dan jenis kelamin. Selain

dituntut untuk saling bekerja sama dengan anggota kelompok lainnya siswa juga

dituntut untuk mengajarkan teman dalam kelompoknya sendiri. karena sistem

belajar bersifat berkelompok dan heterogen menuntut seluruh siswa bekerja sama

dalam satu kelompoknya agar dapat menghasilkan hasil belajar yang maksimal.

Disini guru hanya sebagai fasilitator yang mengontrol selama proses

pembelajaran.

Dalam model kooperatif jigsaw ini siswa memiliki banyak kesempatan

untuk mengemukakan pendapat dan mengelolah informasi, dapat meningkatkan

keterampilan berkomunikasi, anggota kelompok bertanggung jawab terhadap

keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari dan dapat

menyampaikan informasi kepada kelompok lain2. Selain itu pembelajaran

kooperatif memiliki berbagai pengaruh positif terhadap perkembangan anak.

Pengaruh positif tersebut adalah meningkatkan hasil belajar, meningkatkan daya

2Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionaloisme Guru, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2011) cet. 4. h. 218.

Page 73: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

59

ingat, dapat digunakan untuk mencapai tahap penalaran tingkat tinggi, mendorong

tumbuhnya motivasi instristik (kesadaran individu), meningkatkan hubungan antar

manusia yang heterogen, meningkatkan sikap anak yang positif terhadap sekolah,

meningkatkan sikap positif terhadap guru, meningkatkan harga diri anak,

meningkatkan perilaku penyesuaian sosial yang positif dan meningkatkan

keterampilan hidup bergotong-royong.

Pelaksanaan pembelajaran sebelumnya yang diajarkan dengan konvesional

(ceramah). Ceramah yang sering digunakan dalam pembelajaran konvensional

tidak dapat dipandang baik atau jelek. Ceramah dapat dipandang jelek apabila

penggunaannya tidak memenuhi prinsip-prinsip ceramah. Artinya guru tidak

dapat menyesuaikan antara tujuan yang akan dicapai dengan prinsip penggunaan

metodenya, dan dipandang baik apabila dalam penggunaannya telah memenuhi

prinsip ceramah.

Siswa melakukan kegiatan membaca dan mendengarkan materi yang

diajarkan oleh guru tanpa adanya interaksi antara siswa dengan siswa lainnya.

Siswa mengerjakan LKS, kemudian terkadang diselingi tanya jawab antara guru

dengan siswa, sehingga hanya beberapa siswa yang menjawab pertanyaan dari

guru, sedangkan siswa lain hanya mendengarkan. Pada kelas yang menggunakan

model jigsaw siswa lebih berperan aktif, siswa tidak hanya menghafal tetapi juga

terlibat dalam proses berfikir dan mencari pemahaman dari informasi yang sedang

dipelajari. Dengan demikian konsep yang dikuasai akan meningkat, sehingga hasil

belajar siswa juga akan meningkat.

Desak Nyoman Purwanti dkk, menyatakan bahwa pembelajaran

kooperatif model jigsaw berdampak lebih baik secara signifikan terhadap hasil

belajar IPA dibandingkan dengan hasil belajar dengan model konvensional.3

Proses pembelajaraan kooperatif tipe jigsaw sesuai dengan karakteristik yang

dimiliki siswa sekolah dasar yang lebih mudah mengingat sesuatu berdasarkan

hasil penemuannya melalui pentutoran teman sebaya maupun dari hasil diskusi

kelompok. Pentutoran teman sebaya akan menuntut setiap siswa untuk mampu

3Desak Nyoman Purwati Dkk, Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Terhadap Hasil

Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Saraswati

Tabanan (E-Journal Program Pasca Sarjana Universitas Ganesha Vol 3 Th 2013)

Page 74: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

60

mentransfer materi yang didapatnya pada kelompok ahli kepada anggota

kelompok asalnya. Tuntutan ini akan menumbuhkan semangat setiap anggota

kelompok untuk meningkatkan pengetahuan yang dimilikinya dengan belajar

lebih baik lagi dan akhirnya juga berpengaruh terhadap meningkatnya hasil

belajar siswa.

Berdasarkan data dan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar IPA siswa pada konsep hubungan antar makhluk hidup dengan

lingkungannya melalui pembelajaran kooperatif model jigsaw mengalami

perubahan pada setiap kategorinya.

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan, hal ini perlu

diungkapkan agar dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi siapa saja

yang memerlukan hasil penelitian ini.

1) Peneliti hanya melakukan penelitian pada pokok bahasan hubungan antar

mahluk hidup dengan lingkungannya sehingga belum dapat

digeneralisasikan pada pokok bahasan IPA lainnya.

2) Siswa belum sepenuhnya terkontrol karena belum terbiasa dengan

pembelajaran kooperatif model jigsaw sehingga pada kondisi awal terdapat

siswa yang belum bisa bekerja secara kooperatif atau siswa sulit diatur.

3) Manajemen waktu dalam pembelajaran ini sangatlah penting karena dalam

pembelajaran ini dilakukan beberapa tahapan sehingga diperlukan waktu

yang lebih lama.

Page 75: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

61

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis yang telah dilakukan secara keseluruhan hasil belajar IPA

siswa melalui pembelajaran kooperatif model jigsaw adalah dalam kategori

sedang karena frekuensi paling tinggi terdapat pada kategori tingkat kemampuan

sedang yaitu 53,33% dari 30 siswa yang dijadikan sempel.

B. Implikasi

Hasil penelitian menunjukan hasil belajar IPA siswa melalui pembelajaran

kooperatif model jigsaw adalah dalam kategori sedang. Hasil penelitian ini dapat

memberi petunjuk perlunya peningkatan terhadap hasil belajar IPA siswa.

Berdasakan kesimpulan dari penelitian ini, maka dapat dikemukakan implikasi

baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut:

1. Implikasi teoritis

Implikasi teoritis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Dapat

memperluas pengetahuan mengenai penggunaan pembelajaran kooperatif

metode jigsaw pada konsep hubungan antar mahluk hidup dengan

lingkungannya terhadap hasil belajar siswa. Sebagai referensi bagi peneliti

lain yang akan mengadakan penelitian lanjut yang berkaitan dengan

penelitian ini.

2. Implikasi paktis

Implikasi paktis dalam penelitian ini adalah dapat digunakan metode jigsaw

sebagai alternatif metode pembelajaran yang efektif dalam menyampaikan

materi hubungan antar mahluk hidup dengan lingkungannya.

C. Saran

Berdasarkan pada kesimpulan dan implikasi diatas, ada beberapa hal yang

akan penulis sarankan, diantaranya :

Page 76: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

62

1. Bagi guru

a. Pembelajaran kooperatif model jigsaw disarankan lebih sering diterapkan

karena model pemblajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa

b. Pembelajaran kooperatif model jigsaw disarankan lebih memperhatikan

alokasi waktu sehingga pada pelaksanaannya seluruh tahapan model jigsaw

dapat bermakna bagi siswa.

c. Guru harus lebih bisa mengkondisikan siswa agar siswa menjadi terbiasa

dengan pembelajaran kooperatif model jigsaw.

2. Bagi penelitian selanjutnya

a. Perlu dilakukan penelitian pada materi pembelajaran IPA yang lainnya

b. Hendaknya bimbingan dilakukan secara merata pada setiap kelompok siswa

agar mengurangi peluang siswa bercanda dalam proses pembelajaran yang

sedang berlangsung.

Page 77: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

DAFTAR PUSTAKA

Asra,Sumiati, Metode Pembelajaran, (Bandung : Cv Wacana Prima, 2011)

Ahmadi,Abu Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2005)

Aliyatul Muna, Izza Metode Eksperimen Dengan Pemanfaatan Peralatan Dari

Lingkungan Sekitar Untuk Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar ( Ponorogo:

Cendikia, Vol.8 N0. 1 Januari-Juni 2010

Arifin, Zainal .Penelitian Pendidikan Metode Dan Paradigm Baru……Cetakan

Pertama

Arikunto, Suharsimi Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara.

1995)

Arikunto,Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2010

Asra,Sumiati. Metode Pembelajaran, (Bandung : Cv Wacana Prima, 2011).

Ibrahim, Muslim Dkk.,Pembelajaran Kooperatif....

L. Silberman,Melvin Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif,(Bandung:

Nusamedia Dengan Penerbit Nuansa, 2011)

Lamiran,Sudarmaji Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu Pengaruhnya

Terhadap Konsep Pembelajaran Sekolah Swasta Dan Negeri, ( Jakarta:

Prestasi Pustakaaraya 2011)

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Pt.Rineka Cipta. 2010)

Masitoh, Strategi Pembelajaran ( Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Islam

Departemen Agama Republik Indonesia 2009)

Neni Iska, Zikri . Perkembangan Peserta Didik. (Jakarta :Kizi Brothers 2011).

Nyoman Purwati,Desak Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Terhadap

Hasil Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Pembelajaran Ipa Siswa

Kelas IV SD Saraswati Tabanan (E-Journal Program Pasca Sarjana

Universitas Ganesha Vol 3 Th 2013)

Panitia Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru, Modul Pendidikan Dan Latihan

Profesi Guru (Bogor :Universitas Pakuan, 2011),

Page 78: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

Purwati.Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Terhadap Hasil Belajar

Ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV SD

Saraswati Tabanan. Http://Pasca.Undiksha.Ac.Id/E-

Journal/Index.Php/Jurnal_Pendas/Article/View/511/303 Diakses Pada 01

Juli 2013 Pukul 20.07 WIB

Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru (

Jakarta: Rajagrafindo Persada 2011)

Sanjaya,Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta : Prenanda Media Group, 2006)

Sari,Yulnita Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IVA SDN 001 Seikijang Kecamatan Bandar

Seikijang, Pelalawan

Sudarmaji, Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, ( Jakarta: Prestasi Pustaka,

2011)

Sudjana, Metode Statistika (Bandung: Tarsito, 2002) Cet-3

Sudjana,Nana Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. (Bandung : Sinar Baru

Algensindo , 2004)

Supardi, Aplikasi Statistika Dalam Penelitian Buku Tentang Statistika Yang

Paling Komprehensif (Jakarta : Ufuk Press 2012)

Syah,Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2010)

Syaodih,Nana Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek ( Bandung : Pt

Remaja Rosdakarya 2010)

Trianto, Mendisain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Konsep Landasan

Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Ktsp),

(Jakarta : Kencana 2010).

Trianto, Mendisain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Konsep, Landasan

Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP,

(Jakarta: Penada Media Group, 2010)

UU R.I NO.20 Th. 2003 Tentang Sisdiknas Dan Peraturan Pemerintah R.I Nomer

47 Tahun 2008 Tentang Wajib Belajar, (Bandung: Citra Umbara, 2008)

Page 79: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

Wahyono, Budi Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD/MI Kelas IV (Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008)

Walija, Pembelajaran Keterampilan Menulis Menggunakan Strategi Belajar

Kooperatif. Education Indonesia.1, 2010

Zulfiani,Dkk,Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian Uin

Jakarta, 2009), Cet Ke-1

Page 80: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN
Page 81: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

Lampiran 1

KISI-KISI INSTRUMEN

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/semester : IV (tiga) / 1(satu)

Alokasi Waktu : 3 X 30 menit

Jumlah soal : 30

Bentuk soal : PG

Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan sesama makhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan Lingkungannya

Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok

Indikator Bentuk

Soal

Naskah

Soal

Nomor

soal

Kunci

jawaban

Ranah

Soal

5.1

Mengidentifika

si beberapa

jenis hubungan

khas

(simbiosis) dan

Makhluk

hidup dan

lingkungannya

Menjelaskan

pengertian

Simbiosis

PG Hubungan saling ketergantungan

antara mahluk hidup dan

lingkungannya disebut....

a. Simbiosis

b. Rantai Makanan

c. Ekosistem

1 A C1

Page 82: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

hubungan

“makan dan

dimakan” antar

makhluk hidup

(rantai

makanan)

d. Jaring-Jaring

Makanan

Hubungan antarmakhluk hidup

yang bersifat saling

menguntungkan

disebut ….

a. Saprofitisme

b. Simbiosis Mutualisme

c. Simbiosis Parasitisme

d. Simbiosis Komensalisme

2 B C1

Yang tidak termasuk macam

simbiosis adalah ....

a. Simbiosis Mutualisme

b. Simbiosis Komensalisme

c. Komunitasisme

d. Simbiosis Parasitisme

3 C C2

Simbiosis parasitisme adalah

hubungan timbal balik antara....

a. Dua makhluk hidup yang

4 A C1

Page 83: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

satu diuntungkan dan

yang lain dirugikan

b. Dua mahluk hidup yang

saling menguntungkan

c. Dua mahluk hidup yang

sama-sama dirugikan

d. Dua makhluk hidup yang

keduanyatidak

diuntungkan jugatidak

dirugikan

Hubungan antarmakhluk hidup

dimana yang satu diuntungkan

sedang yang lainnya tidak

diuntungkan atau dirugikan

disebut....

a. Parasitisme

b. Komersialisme

c. Komensalisme

d. Mutualisme

5 C C1

Page 84: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

Mengidentifikasi

perbedaan antara

simbiosis

Berikut ini ada beberapa jenis

tanaman.

(1) Tanaman Anggrek

(2) Tanaman Benalu

(3) Tanaman Paku Sarang

(4) Tanaman Tali Putri

Tanaman yang hidupnya

simbiosis komensalisme adalah .

. . .

a. (1), (2)

b. (2), (3)

c. (1), (3)

d. (2), (4)

6 C C3

Di bawah ini yang merupakan

contoh dari simbiosis

komensalisme adalah ......

7 C C1

Page 85: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

a.

b.

c.

d.

Tumbuhan dibawah ini yang

bergantung kepada tumbuhan

8 B C1

Page 86: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

lain adalah...

a. Rumput

b. Benalu

c. Alang-alang

d. Jamur

Hubungan antara dua makhluk

hidup berikut termasuk

simbiosis

parasitisme, kecuali ….

a. Ikan remora yang

mendapatkan sisa

makanan dari ikan hiu

b. Kutu kepala yang

menempel di kulit kepala

manusia

c. Benalu yang menyerap

sari makanan tumbuhan

yang ditumpanginya

d. Tali putri yang

9 A C2

Page 87: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

membelittumbuhan lain

dan mengambil airnya

Perhatikan gambar di bawah ini.

Kerbau dan burung jalak

termasuk ke dalam sismbiosis....

a. Komensalisme

b. Parasitisme

c. Komersialisme

d. Mutualisme

10 D C2

Kutu yang hinggap di tubuh

hewan dan menghisap darah

hewan yang dihinggapinya

11 D C2

Page 88: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

seperti kerbau, merupakan

contoh dari simbiosis ....

a. Mutualisme

b. Komensalisme

c. Komunitasisme

d. Parasitisme

Perhatikan gambar dibawah ini!

Gambar di atas

termauk simbiosis mutualisme

karena . . . .

a. Bunga dibantu

penyerbukan oleh kupu-

kupu dan kupu-kupu

mendapat makanan dari

bunga

12 A C3

Page 89: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

b. Bunga kehabisan

makanan oleh kupu-kupu

karenakupu-kupu

mendapat makanan dari

bunga

c. Bunga dibantu

penyerbukan oleh kupu-

kupu, dan kupu-kupu

tidak mendapat makanan

dari bunga

d. Bunga dibantu

penyerbukan oleh angin,

dan kupu-kuputidak

mendapat makanan dari

bunga.

Bunga raflesia dan tumbuhan

inangnya termasuk jenis

simbiosis parasitisme karena.....

a. Bunga raflesia mendapat

13 A C2

Page 90: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

keuntungan dengan

menghisap makanan

yang dibuat tumbuhan

inangnya.

b. Bunga raflesia dirugikan

oleh tumbuhan inang

c. Bunga raflesia dan

tumbuhan inang sama-

sama mendapat untung

d. Bunga raflesia dan

tunbuhan inang tidak

diuntungkan dan

tidakdirugikan

Menjelaskan

manfaat dan

kerugian yang

terjadi akibat

hubungan

antarmakhluk

Dibawah ini adalah manfaat

dari hubungan antarmakhluk

hidup adalah...

a. Keseimbangan Alam

b. Saling Membantu

Mempertahankan Hidup

14 B C2

Page 91: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

hidup. c. Saling Membunuh

d. Saling Merugikan

Menjelaskan

perbedaan rantai

makanan dan

jaring-jaring

makanan

Jenis hewan yang membantu

petani menggemburkan tanah

adalah....

a. Cacing

b. Belalang

c. Jangkrik

d. Katak

15 A C1

peristiwa makan dan dimakan

yang terjadi pada makhluk hidup

disebut....

a. Simbiosis

b. Rantai Makanan

c. Jaring-Jaring Makanan

Ekosistem

16 B C1

Rantai makanan biasanya

dimulai dengan ....

a. Tumbuhan

17 A C1

Page 92: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

b. Herbivore

c. Karnivora

d. Omnivore

Padi dapat membuat sendiri

makanannya, maka padi disebut

....

a. Konsumen

b. Ekosistem

c. Produsen

d. Komunitas

18 C C1

Hewan yang memakan produsen

atau tumbuhan disebut .....

a. Pengurai

b. Konsumen

c. Produsen

d. Rantai Makanan

19 B C1

Menjelaskan

unsur-unsur yang

terdapat pada

Berikut ini yang bertindak

sebagai produsen alam adalah.....

a. Hewan

20 C C2

Page 93: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

rantai makanan b. Manusia

c. Tumbuhan

d. Benda mati

Hewan pemakan tumbuhan

merupakan konsumen

tingkat....

a. I

b. II

c. III

d. IV

21 A C2

Padi- tikus –ular sawah – elang

Pada rantai makanan diatas,

elang merupakan.....

a. Konsumen tingkat

pertama

b. Konsumen tingkat kedua

c. Konsumen tingkat ketiga

d. Konsumen tingkat

keempat

22 C C2

Page 94: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

Dalam sebuah ekosistem

terdapat ular, tikus, padi dan

serigala. Hewan yang bertindak

sebagai konsumen kedua

adalah...

a. Padi

b. Ular

c. Tikus

d. Serigala

23 B C2

Jika tikus punah, hewan yang

akan mengalami kelaparan

adalah....

a. anjing

b. tikus

24 D C1

Page 95: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

c. elang

d. ular

Pada rantai, makanan tumbuhan

sebagai produsen karena

memiliki . . . .

a. Warna Buah

b. Warna Hijau Daun

c. WarnaBunga

d. WarnaBatang

25 B C1

Bakteri dan jamur bertindak

sebagai.......pada sebuah

ekosistem

a. Produsen

b. Konsumen

c. Pengurai

d. Konsumen I

26 C C1

Jika di sebuah kebun yang

terdapat pohon kedelai, ulat,

musang, ayam, katak, pengurai

27 C C2

Page 96: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

dan capung. Maka, akan terjadi

rantai makanan sebagai berikut .

. . .

a. Pohon kedelai- capung-

ulat

b. Pohon kedelai -musang-

pengurai

c. Pohon kedelai - ulat -

ayam - musang -

pengurai

d. Pohon kedelai - ayam –

pengurai – musang

Perhatikan gambar dibawah ini!

28 C C1

Page 97: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

Gambar di atas termasuk

kedalam ....

a. rantai makanan

b. simbiosis

c. jaring-jaring makanan

d. produsen

Mendeskripsikan

contoh rantai

makanan di

sawah, di kebun

dan di laut

Urutan rantai makanan yang

benar di bawah ini adalah ....

a. fitoplankton -

zooplankton - ikan kecil

– ikansedang,- ikan besar

b. fitoplankton -

zooplankton - ikan kecil

– ikan besar- ikan sedang

c. fitoplankton - ikan besar

- zooplankton - ikan kecil

– ikansedang,

d. zooplankton - ikan kecil

– ikansedang,- ikan besar

29 A C2

Page 98: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

Perhatikan gambar dibawah ini!

Gambar di atas termasuk rantai

makanan di......

a. Kebun

b. Laut

c. Hutan

d. Sawah

30 D C2

Jumlah 30 soal

Page 99: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

Lampiran 2

SOAL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN

Nama :

Kelas : IV/ 1

Sekolah : SDN MUHARA 02

Materi : Makhluk Hidup Dan Lingkungannya

Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini yang paling tepat!

1. Hubungan saling ketergantungan antara mahluk hidup dan lingkungannya

disebut....

a. Simbiosis

b. Rantai Makanan

c. Ekosistem

d. Jaring-Jaring Makanan

2. Hubungan antarmakhluk hidup yang bersifat saling menguntungkan

disebut ….

a. Saprofitisme

b. Simbiosis Mutualisme

c. Simbiosis Parasitisme

d. Simbiosis Komensalisme

3. Yang tidak termasuk macam simbiosis adalah ....

a. Simbiosis Mutualisme

b. Simbiosis Komensalisme

c. Komunitasisme

d. Simbiosis Parasitisme

4. Simbiosis parasitisme adalah hubungan timbal balik antara....

a. Dua makhluk hidup yang satu diuntungkan dan yang lain dirugikan

Page 100: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

b. Dua mahluk hidup yang saling menguntungkan

c. Dua mahluk hidup yang sama-sama dirugikan

d. Dua makhluk hidup yang keduanya tidak diuntungkan juga tidak

dirugikan

5. Hubungan antarmakhluk hidup dimana yang satu diuntungkan sedang

yang lainnya tidak diuntungkan atau dirugikan disebut....

a. parasitisme

b. komersialisme

c. komensalisme

d. mutualisme

6. Berikut ini ada beberapa jenis tanaman.

(1) Tanaman Anggrek

(2) Tanaman Benalu

(3) Tanaman Paku Sarang

(4) Tanaman Tali Putri

Tanaman yang hidupnya simbiosis komensalisme adalah . . . .

a. (1), (2)

b. (2), (3)

c. (1), (3)

d. (2), (4)

7. Di bawah ini yang merupakan contoh dari simbiosis komensalisme adalah

......

a.

Page 101: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

b.

c.

d.

8. Tumbuhan dibawah ini yang bergantung kepada tumbuhan lain adalah...

a. Rumput

b. Benalu

c. Alang-alang

d. jamur

9. Hubungan antara dua makhluk hidup berikut termasuk simbiosis

parasitisme, kecuali ….

a. ikan remora yang mendapatkan sisa makanan dari ikan hiu

b. kutu kepala yang menempel di kulit kepala manusia

c. benalu yang menyerap sari makanan tumbuhan yang ditumpanginya

d. tali putri yang membelit tumbuhan lain dan mengambil airnya

Page 102: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

10. Perhatikan gambar di bawah ini.

Kerbau dan Burung Jalak termasuk ke dalam sismbiosis....

a. Komensalisme

b. parasitisme

c. Komersialisme

d. Mutualisme

11. Kutu yang hinggap di tubuh hewan dan menghisap darah hewan yang

dihinggapinya seperti kerbau, merupakan contoh dari simbiosis ....

a. mutualisme

b. komensalisme

c. komunitasisme

d. parasitisme

12. Perhatikan gambar dibawah ini!

Gambar di atas termauk simbiosis mutualisme karena ...

a. bunga dibantu penyerbukan oleh kupu-kupu dan kupu-kupu

mendapat makanan dari bunga

b. bunga kehabisan makanan oleh kupu-kupu karena kupu-kupu

mendapat makanan dari bunga

Page 103: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

c. bunga dibantu penyerbukan oleh kupu-kupu, dan kupu- kupu tidak

mendapat makanan dari bunga

d. bunga dibantu penyerbukan oleh angin, dan kupu-kupu tidak

mendapat makanan dari bunga.

13. Bunga raflesia dan tumbuhan inangnya termasuk jenis simbiosis

parasitisme karena.....

a. Bunga raflesia mendapat keuntungan dengan menghisapnmakanan

yang dibuat tumbuhan inangnya.

b. Bunga raflesia dirugikan oleh tumbuhan inang

c. Bunga raflesia dan tumbuhan inang sama-sama mendapat untung

d. Bunga raflesia dan tunbuhan inang tidak diuntungkan dan

tidakdirugikan

14. Dibawah ini adalah manfaat dari hubungan antarmakhluk hidup adalah...

a. Keseimbangan Alam

b. Saling membantu mempertahankan hidup

c. Saling membunuh

d. Saling merugikan

15. Jenis hewan yang membantu petani menggemburkan tanah adalah....

a. Cacing

b. Belalang

c. Jangkrik

d. Katak

16. Peristiwa makan dan dimakan yang terjadi pada makhluk hidup disebut....

a. Simbiosis

b. Rantai makanan

c. Jaring-jaring makanan

d. Ekosistem

17. Rantai makanan biasanya dimulai dengan ....

a. Tumbuhan

b. Herbivore

c. Karnivora

Page 104: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

d. Omnivore

18. Padi dapat membuat sendiri makanannya, maka padi disebut ....

a. Konsumen

b. Ekosistem

c. Produsen

d. Komunitas

19. Hewan yang memakan produsen atau tumbuhan disebut .....

a. Pengurai

b. Konsumen

c. Produsen

d. Rantai Makanan

20. Berikut ini yang bertindak sebagai produsen alam adalah.....

a. Hewan

b. Manusia

c. Tumbuhan

d. Benda mati

21. Hewan pemakan tumbuhan merupakan konsumen tingkat....

a. I

b. II

c. III

d. IV

22. Padi- tikus –ular sawah – elang

Pada rantai makanan diatas, elang merupakan.....

a. Konsumen tingkat pertama

b. Konsumen tingkat kedua

c. Konsumen tingkat ketiga

d. Konsumen tingkat keempat

23. Dalam sebuah ekosistem terdapat ular, tikus, padi dan serigala. Hewan

yang bertindak sebagai konsumen kedua adalah...

a. Padi

b. Ular

Page 105: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

c. Tikus

d. Serigala

24.

Jika tikus punah, hewan yang akan mengalami kelaparan adalah....

a. anjing

b. tikus

c. elang

d. ular

25. Pada rantai, makanan tumbuhan sebagai produsen karena memiliki . . . .

a. warna buah

b. warna hijau daun

c. warna bunga

d. warna batang

26. Bakteri dan jamur bertindak sebagai.......pada sebuah ekosistem

a. Produsen

b. Konsumen

c. Pengurai

d. Konsumen I

27. Jika di sebuah kebun yang terdapat pohon kedelai, ulat, musang, ayam,

katak, pengurai dan capung. Maka, akan terjadi rantai makanan sebagai

berikut . . . .

a. pohon kedelai - capung- Ulat

b. pohon kedelai - musang -pengurai

c. Pohon Kedelai - ulat - ayam - Musang -Pengurai

d. pohon kedelai - ayam – pengurai – musang

Page 106: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

28. Perhatikan gambar dibawah ini!

Gambar di atas termasuk kedalam ....

a. Rantai makanan

b. Simbiosis

c. Jaring-jaring makanan

d. Produsen

29. Urutan rantai makanan yang benar di bawah ini adalah ....

a. Fitoplankton - zooplankton - ikan kecil – ikan sedang,- ikan besar

b. Fitoplankton - zooplankton - ikan kecil – ikan besar- ikan sedang

c. Fitoplankton - ikan besar - zooplankton - ikan kecil – ikan sedang,

d. zooplankton - ikan kecil – ikan sedang,- ikan besar

30. Perhatikan gambar dibawah ini!

Gambar di atas termasuk rantai makanan di......

a. kebun

b. laut

c. hutan

d. sawah

Page 107: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN
Page 108: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

Lampiran 3

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN

1. A

2. B

3. C

4. A

5. C

6. C

7. C

8. B

9. A

10. D

11. D

12. A

13. A

14. B

15. A

16. B

17. A

18. C

19. B

20. C

21. A

22. C

23. B

24. D

25. B

26. C

27. C

28. C

29. A

30. D

Page 109: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

Lampiran 4 SKOR DATA DIBOBOT ================= Jumlah Subyek = 42 Butir soal = 30 Bobot utk jwban benar = 1 Bobot utk jwban salah = 0 Nama berkas: D:\SKRIPSI DAN DLL\VALIDITAS INSTRUMEN BARU SHITA.ANA No Urt No Subyek Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot 1 1 A 18 12 0 18 18 2 2 B 9 21 0 9 9 3 3 C 9 21 0 9 9 4 4 D 15 15 0 15 15 5 5 E 12 18 0 12 12 6 6 F 12 18 0 12 12 7 7 G 14 16 0 14 14 8 8 H 20 10 0 20 20 9 9 I 19 11 0 19 19 10 10 J 22 8 0 22 22 11 11 K 18 12 0 18 18 12 12 L 19 11 0 19 19 13 13 M 15 15 0 15 15 14 14 N 10 20 0 10 10 15 15 O 25 5 0 25 25 16 16 P 21 9 0 21 21 17 17 Q 20 10 0 20 20 18 18 R 14 16 0 14 14 19 19 S 23 7 0 23 23 20 20 T 17 13 0 17 17 21 21 U 26 4 0 26 26 22 22 V 20 10 0 20 20 23 23 W 17 13 0 17 17 24 24 X 19 11 0 19 19 25 25 Y 16 14 0 16 16 26 26 Z 15 15 0 15 15 27 27 AA 16 14 0 16 16 28 28 BB 16 14 0 16 16 29 29 CC 14 16 0 14 14 30 30 DD 20 10 0 20 20 31 31 EE 17 13 0 17 17 32 32 FF 8 22 0 8 8 33 33 GG 10 20 0 10 10 34 34 HH 15 15 0 15 15 35 35 II 19 11 0 19 19 36 36 JJ 12 18 0 12 12 37 37 KK 17 13 0 17 17 38 38 LL 20 10 0 20 20 39 39 MM 15 15 0 15 15 40 40 NN 17 13 0 17 17 41 41 OO 19 11 0 19 19 42 42 PP 13 17 0 13 13

Page 110: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

Lampiran 5 RELIABILITAS TES ================ Rata2= 16,50 Simpang Baku= 4,21 KorelasiXY= 0,60 Reliabilitas Tes= 0,75 Nama berkas: D:\SKRIPSI DAN DLL\VALIDITAS INSTRUMEN BARU SHITA.ANA No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 1 A 9 9 18 2 2 B 5 4 9 3 3 C 5 4 9 4 4 D 7 8 15 5 5 E 5 7 12 6 6 F 5 7 12 7 7 G 5 9 14 8 8 H 10 10 20 9 9 I 9 10 19 10 10 J 9 13 22 11 11 K 7 11 18 12 12 L 11 8 19 13 13 M 6 9 15 14 14 N 3 7 10 15 15 O 13 12 25 16 16 P 10 11 21 17 17 Q 9 11 20 18 18 R 7 7 14 19 19 S 10 13 23 20 20 T 7 10 17 21 21 U 14 12 26 22 22 V 8 12 20 23 23 W 8 9 17 24 24 X 10 9 19 25 25 Y 9 7 16 26 26 Z 6 9 15 27 27 AA 8 8 16 28 28 BB 8 8 16 29 29 CC 7 7 14 30 30 DD 9 11 20 31 31 EE 9 8 17 32 32 FF 4 4 8 33 33 GG 4 6 10 34 34 HH 7 8 15 35 35 II 11 8 19 36 36 JJ 6 6 12 37 37 KK 7 10 17 38 38 LL 11 9 20 39 39 MM 8 7 15 40 40 NN 9 8 17 41 41 OO 8 11 19 42 42 PP 8 5 13 KELOMPOK UNGGUL & ASOR ====================== Kelompok Unggul Nama berkas: D:\SKRIPSI DAN DLL\VALIDITAS INSTRUMEN BARU SHITA.ANA 1 2 3 4 5 6 7 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 1 21 U 26 1 1 1 1 1 - 1 2 15 O 25 1 1 1 - 1 1 1

Page 111: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

3 19 S 23 - 1 1 - - 1 1 4 10 J 22 1 1 1 1 1 1 - 5 16 P 21 - 1 1 1 - - 1 6 8 H 20 - - 1 1 - 1 1 7 17 Q 20 - 1 1 - 1 - - 8 22 V 20 1 - 1 1 - 1 1 9 30 DD 20 - - 1 - 1 1 1 10 38 LL 20 1 - 1 - 1 - 1 11 9 I 19 1 1 1 1 1 - 1 Jml Jwb Benar 6 7 11 6 7 6 9 8 9 10 11 12 13 14 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14 1 21 U 26 1 - 1 1 1 1 1 2 15 O 25 1 - - 1 1 1 1 3 19 S 23 1 1 1 - 1 - 1 4 10 J 22 1 - 1 - 1 - 1 5 16 P 21 1 1 1 1 1 1 1 6 8 H 20 - 1 1 1 - 1 - 7 17 Q 20 - 1 1 1 1 - 1 8 22 V 20 1 1 1 1 1 - 1 9 30 DD 20 1 - - - 1 - 1 10 38 LL 20 1 1 1 - 1 - 1 11 9 I 19 1 - 1 - 1 - - Jml Jwb Benar 9 6 9 6 10 4 9 15 16 17 18 19 20 21 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21 1 21 U 26 1 1 1 1 1 1 1 2 15 O 25 1 1 - 1 1 1 1 3 19 S 23 1 1 - 1 1 1 1 4 10 J 22 1 1 1 1 1 1 - 5 16 P 21 1 - 1 1 - 1 - 6 8 H 20 1 1 1 1 - 1 - 7 17 Q 20 1 1 - 1 1 1 1 8 22 V 20 1 - - 1 1 - - 9 30 DD 20 1 1 1 1 1 1 - 10 38 LL 20 - 1 1 1 1 1 - 11 9 I 19 1 - 1 1 1 - - Jml Jwb Benar 10 8 7 11 9 9 4 22 23 24 25 26 27 28 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28 1 21 U 26 - 1 1 1 1 1 - 2 15 O 25 - 1 1 1 1 1 1 3 19 S 23 1 1 1 1 1 1 - 4 10 J 22 - - 1 1 1 1 - 5 16 P 21 1 1 1 1 - - - 6 8 H 20 1 1 1 1 - - 1 7 17 Q 20 1 - 1 - - 1 1 8 22 V 20 1 - 1 1 1 - 1 9 30 DD 20 - - 1 1 1 1 1 10 38 LL 20 - 1 - 1 1 1 - 11 9 I 19 1 - 1 - - 1 1 Jml Jwb Benar 6 6 10 9 7 8 6 29 30 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 1 21 U 26 1 1 2 15 O 25 1 1 3 19 S 23 1 1 4 10 J 22 1 1 5 16 P 21 1 1 6 8 H 20 1 1

Page 112: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

7 17 Q 20 1 1 8 22 V 20 - 1 9 30 DD 20 1 1 10 38 LL 20 1 1 11 9 I 19 1 1 Jml Jwb Benar 10 11 Kelompok Asor Nama berkas: D:\SKRIPSI DAN DLL\VALIDITAS INSTRUMEN BARU SHITA.ANA 1 2 3 4 5 6 7 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 1 18 R 14 1 1 1 1 - - 1 2 29 CC 14 - - 1 1 1 1 1 3 42 PP 13 1 - 1 - 1 - 1 4 5 E 12 - 1 1 1 - - - 5 6 F 12 - 1 - 1 - - 1 6 36 JJ 12 - - - 1 - - - 7 14 N 10 - 1 1 1 - - - 8 33 GG 10 - - 1 1 - - - 9 2 B 9 - - - 1 - - 1 10 3 C 9 - 1 1 - - - - 11 32 FF 8 - - 1 - 1 - - Jml Jwb Benar 2 5 8 8 3 1 5 8 9 10 11 12 13 14 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14 1 18 R 14 - 1 - 1 1 - 1 2 29 CC 14 1 1 - - 1 - 1 3 42 PP 13 1 - - - 1 - 1 4 5 E 12 - - - - - - 1 5 6 F 12 - 1 - - 1 - 1 6 36 JJ 12 - - - 1 1 - - 7 14 N 10 - - 1 - - - - 8 33 GG 10 - 1 - - 1 - - 9 2 B 9 1 1 - - 1 - 1 10 3 C 9 - - - - 1 - - 11 32 FF 8 - - 1 - - - - Jml Jwb Benar 3 5 2 2 8 0 6 15 16 17 18 19 20 21 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21 1 18 R 14 1 1 - - - - - 2 29 CC 14 - 1 - - 1 - 1 3 42 PP 13 1 - 1 - - 1 1 4 5 E 12 - 1 1 1 - - - 5 6 F 12 1 1 1 - - 1 - 6 36 JJ 12 1 1 1 - 1 1 - 7 14 N 10 1 - - - 1 1 - 8 33 GG 10 1 - - - 1 1 - 9 2 B 9 1 - - - - - - 10 3 C 9 1 - 1 - - - - 11 32 FF 8 1 - - 1 - - - Jml Jwb Benar 9 5 5 2 4 5 2 22 23 24 25 26 27 28 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28 1 18 R 14 1 - - 1 1 - - 2 29 CC 14 - - 1 - - 1 - 3 42 PP 13 - 1 1 - - - - 4 5 E 12 1 1 1 1 - 1 - 5 6 F 12 - - 1 1 - - - 6 36 JJ 12 - - 1 1 - - 1

Page 113: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

7 14 N 10 - - 1 - 1 - - 8 33 GG 10 - - 1 - 1 - - 9 2 B 9 - - - - - 1 - 10 3 C 9 - - - 1 - - 1 11 32 FF 8 1 - - 1 - - - Jml Jwb Benar 3 2 7 6 3 3 2 29 30 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 1 18 R 14 - - 2 29 CC 14 - - 3 42 PP 13 - - 4 5 E 12 - - 5 6 F 12 - - 6 36 JJ 12 1 - 7 14 N 10 - 1 8 33 GG 10 - 1 9 2 B 9 1 - 10 3 C 9 1 1 11 32 FF 8 - 1 Jml Jwb Benar 3 4

Page 114: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

Lampiran 6 DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 42 Klp atas/bawah(n)= 11 Butir Soal= 30 Nama berkas: D:\SKRIPSI DAN DLL\VALIDITAS INSTRUMEN BARU SHITA.ANA No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%) 1 1 6 2 4 36,36 2 2 7 5 2 18,18 3 3 11 8 3 27,27 4 4 6 8 -2 -18,18 5 5 7 3 4 36,36 6 6 6 1 5 45,45 7 7 9 5 4 36,36 8 8 9 3 6 54,55 9 9 6 5 1 9,09 10 10 9 2 7 63,64 11 11 6 2 4 36,36 12 12 10 8 2 18,18 13 13 4 0 4 36,36 14 14 9 6 3 27,27 15 15 10 9 1 9,09 16 16 8 5 3 27,27 17 17 7 5 2 18,18 18 18 11 2 9 81,82 19 19 9 4 5 45,45 20 20 9 5 4 36,36 21 21 4 2 2 18,18 22 22 6 3 3 27,27 23 23 6 2 4 36,36 24 24 10 7 3 27,27 25 25 9 6 3 27,27 26 26 7 3 4 36,36 27 27 8 3 5 45,45 28 28 6 2 4 36,36 29 29 10 3 7 63,64 30 30 11 4 7 63,64

Page 115: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

Lampiran 7 TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 42 Butir Soal= 30 Nama berkas: D:\SKRIPSI DAN DLL\VALIDITAS INSTRUMEN BARU SHITA.ANA No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 15 35,71 Sedang 2 2 24 57,14 Sedang 3 3 38 90,48 Sangat Mudah 4 4 25 59,52 Sedang 5 5 18 42,86 Sedang 6 6 10 23,81 Sukar 7 7 26 61,90 Sedang 8 8 18 42,86 Sedang 9 9 18 42,86 Sedang 10 10 21 50,00 Sedang 11 11 17 40,48 Sedang 12 12 38 90,48 Sangat Mudah 13 13 14 33,33 Sedang 14 14 31 73,81 Mudah 15 15 33 78,57 Mudah 16 16 24 57,14 Sedang 17 17 26 61,90 Sedang 18 18 22 52,38 Sedang 19 19 25 59,52 Sedang 20 20 28 66,67 Sedang 21 21 11 26,19 Sukar 22 22 15 35,71 Sedang 23 23 11 26,19 Sukar 24 24 36 85,71 Sangat Mudah 25 25 33 78,57 Mudah 26 26 19 45,24 Sedang 27 27 22 52,38 Sedang 28 28 19 45,24 Sedang 29 29 24 57,14 Sedang 30 30 32 76,19 Mudah

Page 116: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

Lampiran 8 KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 42 Butir Soal= 30 Nama berkas: D:\SKRIPSI DAN DLL\VALIDITAS INSTRUMEN BARU SHITA.ANA No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi 1 1 0,317 Signifikan 2 2 0,185 - 3 3 0,351 Signifikan 4 4 -0,122 - 5 5 0,393 Signifikan 6 6 0,390 Sangat Signifikan 7 7 0,377 Signifikan 8 8 0,393 Signifikan 9 9 0,058 - 10 10 0,452 Signifikan 11 11 0,321 Signifikan 12 12 0,312 Signifikan 13 13 0,389 Signifikan 14 14 0,319 Signifikan 15 15 0,105 - 16 16 0,335 Signifikan 17 17 0,141 - 18 18 0,585 Sangat Signifikan 19 19 0,332 Signifikan 20 20 0,304 Signifikan 21 21 0,358 Signifikan 22 22 0,114 - 23 23 0,371 Signifikan 24 24 0,393 Signifikan 25 25 0,314 Signifikan 26 26 0,305 Signifikan 27 27 0,378 Signifikan 28 28 0,167 - 29 29 0,393 Signifikan 30 30 0,403 Signifikan Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208 Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.

Page 117: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR

Nama :

Kelas : IV/ 1

Sekolah : SDN MUHARA 02

Materi : Makhluk Hidup Dan Lingkungannya

Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini yang paling tepat!

1. Hubungan saling ketergantungan antara mahluk hidup dan lingkungannya

disebut....

a. Simbiosis

b. Rantai Makanan

c. Ekosistem

d. Jaring-Jaring Makanan

2. Yang tidak termasuk macam simbiosis adalah ....

a. Simbiosis Mutualisme

b. Simbiosis Komensalisme

c. Komunitasisme

d. Simbiosis Parasitisme

3. Hubungan antarmakhluk hidup dimana yang satu diuntungkan

sedang yang lainnya tidak diuntungkan atau dirugikan disebut....

a. Parasitisme

b. Komersialisme

c. Komensalisme

d. Mutualisme

4. Berikut ini ada beberapa jenis tanaman.

(1) Tanaman Anggrek

(2) Tanaman Benalu

(3) Tanaman Paku Sarang

(4) Tanaman Tali Putri

Nilai

Lampiran 9

Page 118: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

Tanaman yang hidupnya simbiosis komensalisme adalah . . . .

a. (1), (2)

b. (2), (3)

c. (1), (3)

d. (2), (4)

5. Di bawah ini yang merupakan contoh dari simbiosis komensalisme adalah

......

a. b.

b. d.

6. Tumbuhan dibawah ini yang bergantung kepada tumbuhan lain adalah...

a. Rumput

b. Benalu

c. Alang-alang

d. Jamur

7. Perhatikan gambar di bawah ini.

Page 119: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

Kerbau dan burung jalak termasuk ke dalam sismbiosis....

a. Komensalisme

b. Parasitisme

c. Komersialisme

d. Mutualisme

8. Kutu yang hinggap di tubuh hewan dan menghisap darah hewan

yangdihinggapinya seperti kerbau, merupakan contoh dari simbiosis ....

a. Mutualisme

b. Komensalisme

c. Komunitasisme

d. Parasitisme

9. Bunga raflesia dan tumbuhan inangnya termasuk jenis simbiosis

parasitisme karena.....

a. Bunga raflesia mendapat keuntungan dengan menghisapnmakanan

yang dibuat tumbuhan inangnya.

b. Bunga raflesia dirugikan oleh tumbuhan inang

c. Bunga raflesia dan tumbuhan inang sama-sama mendapat untung

d. Bunga raflesia dan tunbuhan inang tidak diuntungkan dan tidak

dirugikan

10. Dibawah ini adalah manfaat dari hubungan antarmakhluk hidup adalah...

a. Keseimbangan Alam

b. Saling Membantu Mempertahankan Hidup

c. Saling Membunuh

d. Saling Merugikan

11. peristiwa makan dan dimakan yang terjadi pada makhluk hidup disebut....

a. Simbiosis

b. Rantai Makanan

c. Jaring-Jaring Makanan

d. Ekosistem

12. Padi dapat membuat sendiri makanannya, maka padi disebut ....

a. Konsumen

Page 120: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

b. Ekosistem

c. Produsen

d. Komunitas

13. Hewan yang memakan produsen atau tumbuhan disebut .....

a. Pengurai

b. Konsumen

c. Produsen

d. Rantai Makanan

14. Berikut ini yang bertindak sebagai produsen alam adalah.....

a. Hewan

b. Manusia

c. Tumbuhan

d. Benda mati

15. Hewan pemakan tumbuhan merupakan konsumen tingkat....

a. I

b. II

c. III

d. IV

16. Dalam sebuah ekosistem terdapat ular, tikus, padi dan serigala. Hewan

yang bertindak sebagai konsumen kedua adalah...

a. Padi

b. Ular

c. Tikus

d. Serigala

17.

Jika tikus punah, hewan yang akan mengalami kelaparan adalah....

a. Anjing

b. Tikus

c. Elang

Page 121: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

d. Ular

18. Jika di sebuah kebun yang terdapat pohon kedelai, ulat, musang, ayam,

katak, pengurai dan capung. Maka, akan terjadi rantai makanan sebagai

berikut . . . .

a. PohonKedelai- Capung-Ulat

b. PohonKedelai -Musang-Pengurai

c. PohonKedelai - Ulat -Ayam - Musang -Pengurai

d. PohonKedelai - Ayam – Pengurai – Musang

19. Urutan rantai makanan yang benar di bawah ini adalah ....

a. Fitoplankton - Zooplankton - Ikan Kecil – IkanSedang,- Ikan Besar

b. Fitoplankton - Zooplankton - Ikan Kecil – Ikan Besar- Ikan Sedang

c. Fitoplankton - Ikan Besar - Zooplankton - Ikan Kecil – IkanSedang,

d. Zooplankton - Ikan Kecil – IkanSedang,- Ikan Besar

20. Perhatikan gambar dibawah ini!

Gambar di atas termasuk rantai makanan di......

a. Kebun

b. Laut

c. Hutan

d. Sawah

Page 122: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

Lampiran 10

KUNCI JAWABAN INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR

1. A

2. C

3. C

4. C

5. B

6. B

7. D

8. D

9. A

10. B

11. B

12. C

13. B

14. C

15. A

16. B

17. D

18. C

19. A

20. D

Page 123: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SDN MUHARA 02

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )

Kelas/Semester : IV/1

Materi Pokok : Makhluk Hidup dan Lingkungannya

Waktu : 2 x 35 menit (1 X pertemuan)

A. Standar Kompetensi :

5. Memahami hubungan sesama makhluk hidup dan antara makhluk hidup

dengan Lingkungannya

B. Kompetensi Dasar :

5.1 Mengidentifikasi beberapa jenis hubungan khas (simbiosis) dan

hubungan “makan dan dimakan” antar makhluk hidup (rantai makanan)

C. Indikator :

- Menjelaskan pengertian Simbiosis

- Mengidentifikasi Perbedaan antara Simbiosis

- Menjelaskan manfaat dan kerugian yang terjadi akibat hubungan

antarmakhluk hidup.

D. Tujuan Pembelajaran :

Melalui pembelajaran kooperatif metode jigsaw diharapkan siswa dapat:

- Menjelaskan pengertian Simbiosis

- Mengidentifikasi Perbedaan antara Simbiosis

- Menjelaskan manfaat dan kerugian yang terjadi akibat hubungan

antarmakhluk hidup.

Page 124: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

E. Materi Pokok

Hubungan khusus antarmahluk hidup disebut simbiosis. Simbiosis dapat

dibedakan menjadi tiga, Simbiosis Mutualisme, Simbiosis Parasitisme, Simbiosis

Komensalisme.

Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang

bersifat saling menguntungkan. Contohnya, simbiosis antara seekor kerbau

dengan burung jalak. Kerbau memperoleh keuntungan dengan habisnya kutukutu

yang menempel di tubuhnya, sedangkan burung jalak merasa untung karena

mendapatkan makanan berupa kutu. Contoh lainnya adalah hubungan antara

kupukupu atau lebah dengan tanaman berbunga.

Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang

mengakibatkan makhluk hidup yang satu mendapatkan keuntungan, sedangkan

makhluk hidup lainnya mengalami kerugian. Misalnya, hubungan antara tanaman

jeruk dengan benalu, bunga raflesia dengan inangnya, dan kutu dengan hewan

tempat ia tinggal.

Simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang

menguntungkan salah satu pihak, tetapi tidak merugikan pihak lain. Contoh

simbiosis komensalisme adalah ikan hiu dan ikan remora, hubungan antara

tumbuhan paku atau anggrek dengan pohon besar dan anemon laut dengan ikan

badut.

F. Strategi Pembelajaran

Strategi Kooperatif

G. Metode Pembelajaran

Jigsaw

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Awal

Pendahuluan (7 menit)

Page 125: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

- Memberi Salam, Berdoa Dan

Absensi

- Guru menjelaskan metode

pembelajaran jigsaw dan

Menyampaikan Tujuan

Pembelajaran

- Melakukan Apersepsi

- Menjawab Salam, Berdoa

Bersama

- Menyimak Tujuan

Pembelajaran

- Mengikuti Apersepsi

- Religius

- Rasa Ingin

Tahu

- Motivasi

- Kegiatan Inti

Eksplorasi (13 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

- Untuk mengetahui

pengetahuan siswa, guru

memberikan pertanyaan. Apa

yang dimaksud dengan

simbiosis?

- Guru membagi siswa

kedalam beberapa kelompok

kecil yang terdiri dari 4

orang ( kelompok asal)

- Siswa Menjawab

Pertanyaan Yang

Diberikan Guru

- Siswa membentuk

kelompok

- Rasa Ingin

Tahu

- Tekun

Page 126: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

- Elaborasi (30 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru membagikan materi

pembelajaran pada

masing-masing siswa

disetiap kelompok asal

yang diberi permasalahan

yang berbeda. Siswa 1 :

menjelaskan pengertian

dan contoh simbiosis

mutualisme, Siswa 2 :

menjelaskan pengertian

dan contoh simbiosis

komensalisme. Siswa 3 :

menjelaskan pengertian

dan contoh simbiosis

parasitisme. Siswa 4 :

menjelaskan manfaat dan

kerugian yang terjadi

akibat hubungan antar

makhluk hidup.

- Guru meminta siswa

membaca dan

memahami materi yang

dibagikan kepada setiap

siswa.

- Guru meminta siswa

yang mendapatkan

materi yang sama untuk

berkumpul membetuk

- Menerima materi

pembelajaran yang guru

berikan

- siswa menjelaskan hasil

diskusi

- siswa berkumpul

membentuk kelompok

ahli dan

mendiskusikannya

- Tekun

- Percaya diri

- Tekun

Page 127: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

satu kelompok ahli dan

mendiskusikan materi

yang mereka dapatkan.

- Setelah mendiskusikan

dengan kelompok ahli,

Guru meminta siswa

untuk kembeli ke

kelompok asal dan

menjelaskan materi

kepada setiap anggota

kelompok.

- Guru meminta salah satu

perwakilan kelompok

untuk mempersentasikan

hasil diskusi

- siswa kembeli ke

kelompok awal dan

menjelaskan materi

kepada setiap anggota

kelompok.

- Siswa mempresentasikan

hasil diskusi

- Kerja sama

- Percaya diri

- Konfirmasi (10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

- Guru menanamkan konsep

tentang materi yang di

diskusikan.

- Guru Bertanya Jawab

Tentang Hal-Hal Yang

Belum mereka pahami

- Memberikan Penguatan

Dan Penyimpulan

- Siswa Memperhatikan

Guru

- Siswa Menanyakan

Tentang Hal –Hal Yang

Belum Diketahui

- Siswa memperhatikan

guru

- Tekun

- Tekun

- Rasa ingin

tahu

Page 128: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

- Penutup (10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

- Guru mengevaluasi dengan

memberikan kuis untuk

melihat kemampuan

kognitif siswa

- Menanyakan perasaan

siswa setelah pembelajaran

- Menutup pembelajaran dan

berdoa bersama

- Siswa mengerjakan kuis

yang guru berikan

- Menyampaikan perasaan

setelah pembelajaran

- Berdoa bersama

- Tanggung

jawab

- Tekun

- Religius

A. Media/Alat/Bahan

Buku Paket IPA Untuk SD/MI Kelas IV Yang Relevan, Spidol , Papan Tulis.

Budi Wahyono, Dkk. Ilmu Pengetahuan Alam 4 Untuk SD/MI Kelas IV.

(Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008) H, 59-61

B. Jenis Penilaian

Keaktifan Siswa Dan Hasil Kuis

Indikator Bentuk Jenis Instrumen

- Menjelaskan pengertian

Simbiosis

- Mengidentifikasi

Perbedaan antara

Simbiosis

- Menjelaskan manfaat

dan kerugian yang

terjadi akibat hubungan

antarmakhluk hidup.

Tes Essay 1. Jelaskan pengertian

simbiosis mutualisme,

parasitisme, dan

komensalisme?

2. Jelaskan manfaat dan

kerugian yang terjadi

akibat hubungan

antarmakhluk hidup!

3. Jelaskan apa yang

dimaksud dengan

simbiosis?

Page 129: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

4. Berikan contoh peristiwa

simbiosis mutualisme,

parasitisme,

komensalisme pada tabel

dibawah ini!

Citeureup, Oktober 2013

Mengetahui,

Guru kelas IV Peneliti

Ismalia, S.Pd Shita Aditya

Page 130: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

A. Kerjakanlah soal-soal berikut!

1. Jelaskan pengertian simbiosis mutualisme, parasitisme, dan

komensalisme?

2. Jelaskan manfaat dan kerugian yang terjadi akibat hubungan antarmakhluk

hidup!

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan simbiosis?

4. Berikan contoh peristiwa simbiosis mutualisme, parasitisme,

komensalisme pada tabel dibawah ini!

No. Pernyataan Termasuk Pada

Simbiosis

Alasan

1 Lebah dan tanaman

bunga

2 Benalu dengan pohon

inang

3 Ikan remora dengan

hiu

4 Badak dan burung

jalak

5 ...... Mutualisme

6 ...... Komensalisme

7 ..... Parasitisme

NAMA:

KELAS :

NILAI:

QUIS

INDIVIDU

Page 131: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

Kunci jawaban

1. - Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang

bersifat saling menguntungkan

- Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang

mengakibatkan makhluk hidup yang satu mendapatkan keuntungan,

sedangkan makhluk hidup lainnya mengalami kerugian

- Simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup

yang menguntungkan salah satu pihak, tetapi tidak merugikan pihak lain.

1. Manfaatnya yaitu Untuk mempertahankan hidup, dan keugiannya akan

mengalami kepunahan

2. Hubungan khusus antarmahluk hidup disebut simbiosis

3. Lihat pada tabel

No. Soal Termasuk pada

simbiosis apa

Alasan

1 Lebah dan tanaman

bunga

2 Benalu dengan pohon

inang

3 Ikan remora dengan

hiu

4 Badak dan burung

jalak

5 ...... Mutualisme

6 ...... Komensalisme

7 ..... Parasitisme

Page 132: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

LEMBAR KERJA SISWA

(Kelompok ahli)

Tujuan : Memahami hubungan khusus antar mahluk hidup

Tim ahli

1. .......................

2. .......................

3. .......................

4. .......................

5. .......................

6. .......................

7. .......................

Diskusi :

1. Menjelaskan pengertian dan contoh simbiosis mutualisme

Page 133: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

LEMBAR KERJA SISWA

(Kelompok ahli)

Tujuan : Memahami hubungan khusus antarmahlukhidup

Tim ahli

1. .......................

2. .......................

3. .......................

4. .......................

5. .......................

6. .......................

7. .......................

Diskusi :

2. Menjelaskan pengertian dan contoh simbiosis komensalisme. Siswa

Page 134: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

LEMBAR KERJA SISWA

(Kelompok ahli)

Tujuan : Memahami hubungan khusus antarmahlukhidup

Tim ahli

1. .......................

2. .......................

3. .......................

4. .......................

5. .......................

6. .......................

7. .......................

Diskusi :

3. Menjelaskan pengertian dan contoh simbiosis parasitisme.

Page 135: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

LEMBAR KERJA SISWA

(Kelompok ahli)

Tujuan : Memahami hubungan khusus antarmahlukhidup

Tim ahli

1. .......................

2. .......................

3. .......................

4. .......................

5. .......................

6. .......................

7. .......................

Diskusi :

4. Menjelaskan manfaat dan kerugian yang terjadi akibat hubungan

antarmakhluk hidup.

Page 136: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SDN MUHARA 02

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )

Kelas/Semester : IV/1

Materi Pokok : Makhluk Hidup dan Lingkungannya

Waktu : 2 x 35 menit (1 X pertemuan)

A. Standar Kompetensi :

5. Memahami hubungan sesama makhluk hidup dan antara makhluk hidup

dengan Lingkungannya

B. Kompetensi Dasar :

5.1 Mengidentifikasi beberapa jenis hubungan khas (simbiosis) dan

hubungan “makan dan dimakan” antar makhluk hidup (rantai makanan)

C. Indikator :

- Menjelaskan perbedaan rantai makanan dan jaring- jaring makanan

- Menjelaskan unsur-unsur yang terdapat pada rantai makanan

- Mendeskripsikan contoh rantai makanan di sawah, di kebun dan di

laut

D. Tujuan Pembelajaran :

Melalui pembelajaran kooperatif metode jigsaw di harapkan siswa dapat:

- Menjelaskan perbedaan rantai makanan dan jaring- jaring makanan

- Menjelaskan unsur-unsur yang terdapat pada rantai makanan

- Mendeskripsikan contoh rantai makanan di sawah, di kebun dan di

laut

Page 137: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

E. Materi Pokok

Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antarmahluk hidup

dengan urutan tertentu. Contoh rantai makanan adalah daun (dimakan)

belalang (dimakan) burung. Kelompok rantai makanan yang saling

behubungan disebut jaring-jaring makanan. Rantai makanan tersusun atas

produsen dan konsumen. Pada rantai makanan tersebut daun merupakan bagian

dari tumbuhan yang dapat memasak makanan sendiri disebut produsen. Hewan

pemakan tumbuhan disebut konsumen pertama, sedangkan hewan pemakan

konsumen pertama disebut konsumen kedua.

Ekosistem merupakan tempat berlangsungnya hubungan antara makhluk

hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dibedakan menjadi dua, yaitu ekosistem

alam dan ekosistem buatan. Contoh ekosistem alam adalah hutan, danau, laut, dan

padang pasir. Contoh ekosistem buatan adalah sawah, waduk, kolam, dan

akuarium. Contoh Rantai makanan pada suatu ekosistem, misalnya pada

ekosistem sawah: padi tikusular elang. Di lautan, yang menjadi produsen

adalah fitoplankton, yaitu sekumpulan tumbuhan hijau yang sangat kecil

ukurannya dan melayang-layang dalam air. Konsumen I adalah zooplankton

(hewan pemakan fitoplankton), sedangkan konsumen II-nya adalah ikan-ikan

kecil, konsumen III-nya adalah ikan-ikan sedang, konsumen IV-nya adalah ikan-

ikan besar.

F. Strategi Pembelajaran

Strategi Kooperatif

G. Metode Pembelajaran

Jigsaw

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Awal

Pendahuluan (7 menit)

Page 138: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

- Memberi Salam, Berdoa Dan

Absensi

- Guru menjelaskan metode

pembelajaran jigsaw dan

Menyampaikan Tujuan

Pembelajaran

- Melakukan Apersepsi

- Menjawab Salam, Berdoa

Bersama

- Menyimak Tujuan

Pembelajaran

- Mengikuti Apersepsi

- Religius

- Rasa Ingin

Tahu

- Motivasi

- Kegiatan Inti

Eksplorasi (13 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

- Untuk mengetahui

pengetahuan siswa, guru

memberikan pertanyaan. Apa

yang dimaksud dengan rantai

makanan?

- Guru membagi siswa

kedalam beberapa kelompok

kecil yang terdiri dari 4

orang

- Siswa Menjawab

Pertanyaan Yang

Diberikan Guru

- Siswa membentuk

kelompok

- Rasa Ingin

Tahu

- Tekun

Page 139: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

- Elaborasi (30 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru membagikan materi

pembelajaran pada

masing-masing siswa

disetiap kelompok asal

yang diberi permasalahan

yang berbeda.

Siswa 1 : menjelaskan dan

menyusun rantai

makanan sawah

Siswa 2 : menjelaskan dan

menyusun rantai

makanan laut

Siswa 3 : menjelaskan dan

menyusun rantai

makanan kebun.

Siswa 4 : menjelaskan

contoh dan menyusun

jaring-jaring makanan.

- Guru meminta siswa

membaca dan

memahami materi yang

dibagikan kepada setiap

siswa.

- Guru meminta siswa

yang mendapatkan

materi yang sama untuk

berkumpul membetuk

satu kelompok ahli dan

- Menerima materi

pembelajaran yang guru

berikan

- siswa menjelaskan hasil

diskusi

- siswa berkumpul

membentuk kelompok

ahli dan

mendiskusikannya

- Tekun

- Percaya diri

- Tekun

Page 140: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

mendiskusikan materi

yang mereka dapatkan.

- Setelah mendiskusikan

dengan kelompok ahli,

Guru meminta siswa

untuk kembeli ke

kelompok awal dan

menjelaskan materi

kepada setiap anggota

kelompok.

- Guru meminta salah satu

perwakilan kelompok

untuk mempersentasikan

hasil diskusinya didepan

kelas.

- siswa kembeli ke

kelompok awal dan

menjelaskan materi

kepada setiap anggota

kelompok.

- Siswa mempresentasikan

hasil diskusi

- Kerja sama

- Percaya diri

- Konfirmasi (10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

- Guru menanamkan konsep

tentang materi yang di

diskusikan.

- Guru Bertanya Jawab

Tentang Hal-Hal Yang

Belum mereka pahami

- Memberikan Penguatan

Dan Penyimpulan

- Siswa Memperhatikan

Guru

- Siswa Menanyakan

Tentang Hal –Hal Yang

Belum Diketahui

- Siswa memperhatikan

guru

- Tekun

- Tekun

- Rasa ingin

tahu

Page 141: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

- Penutup (10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

- Guru memberikan kuis

untuk melihat kemampuan

kognitif siswa

- Menanyakan perasaan

siswa setelah pembelajaran

- Menutup pembelajaran dan

berdoa bersama

- Siswa mengerjakan kuis

yang guru berikan

- Menyampaikan perasaan

setelah pembelajaran

- Berdoa bersama

- Tanggung

jawab

- Tekun

- Religius

A. Media/Alat/Bahan

Buku Paket IPA Untuk SD/MI Kelas IV Yang Relevan, Spidol , Papan Tulis.

Budi Wahyono, Dkk. Ilmu Pengetahuan Alam 4 Untuk SD/MI Kelas IV.

(Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008) H, 61-64

B. Jenis Penilaian

Keaktifan Siswa Dan Hasil Kuis

Indikator Bentuk Jenis Instrumen

- Menjelaskan

perbedaan rantai

makanan dan jaring-

jaring makanan

- Menjelaskan unsur-

unsur yang terdapat

pada rantai makanan

- Mendeskripsikan

contoh rantai

makanan di sawah, di

kebun dan di laut

Tes Essay 1. Jelaskan apa yang dimahsud

dengan produsen dan

konsumen?

2. Jelaskan perbedaan rantai

makanan dengan jaring-jaring

makanan?

3. Jelaskan apa yang dimaksud

dengan rantai makanan dan

berikan contohnya!

4. Apa yang akan terjadi apabila

tidak ada pengurai?

Page 142: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

5. Gambarkan rantai makanan di

sawah!

Citeureup, Oktober 2013

Mengetahui,

Guru kelas IV Peneliti

Ismalia, S.Pd Shita Aditya

Page 143: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

A. Kerjakanlah soal-soal berikut di Buku tugasmu!

1. Jelaskan apa yang dimahsud dengan produsen dan konsumen?

2. Jelaskan perbedaan rantai makanan dengan jaring-jaring makanan?

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan rantai makanan dan berikan

contohnya!

4. Apa yang akan terjadi apabila tidak ada pengurai?

5. Gambarkan rantai makanan di sawah!

Quis

Individu

NAMA :

KELAS:

NILAI:

Page 144: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

LEMBAR KERJA SISWA

(Kelompok ahli)`

Tujuan : Memahami hubungan khusus antar makhluk hidup

Tim ahli

1. .......................

2. .......................

3. .......................

4. .......................

5. .......................

6. .......................

7. .......................

Diskusi :

1. Menjelaskan dan menyusun rantai makanan sawah

Page 145: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

LEMBAR KERJA SISWA

(Kelompok ahli)

Tujuan : Memahami hubungan khusus antar makhluk hidup

Tim ahli

1. .......................

2. .......................

3. .......................

4. .......................

5. .......................

6. .......................

7. .......................

Diskusi :

2. Menjelaskan dan menyusun rantai makanan laut

Page 146: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

LEMBAR KERJA SISWA

(Kelompok ahli)

Tujuan : Memahami hubungan khusus antar makhluk hidup

Tim ahli

1. .......................

2. .......................

3. .......................

4. .......................

5. .......................

6. .......................

7. .......................

Diskusi :

3. menjelaskan dan menyusun rantai makanan kebun.

Page 147: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

LEMBAR KERJA SISWA

(Kelompok ahli)

Tujuan : Memahami hubungan khusus antar makhluk hidup

Tim ahli

1. .......................

2. .......................

3. .......................

4. .......................

5. .......................

6. .......................

7. .......................

Diskusi :

4. Menjelaskan contoh dan menyusun jaring-jaring makanan

Page 148: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

Lampiran 13

PERHITUNGAN SKOR HASIL BELAJAR IPA SISWA

NAMA X X2

Alif Fathurahman 65 4225

Alif Iqbal 75 5625

Ferdi W 75 5625

Galih 75 5625

Levinda 85 7225

M. Hilman 60 3600

M. Jowan 60 3600

M. Pringgo 85 7225

M.Alim Triyanto 80 6400

Miko Aditya 65 4225

Nuryanti 85 7225

Okta Syahputra 85 7225

Putri Rahayu 70 4900

Rafi Arya 75 5625

Ramdhani 70 4900

Rhandi 60 3600

Rika Jesika 70 4900

Rivaldian 60 3600

Salsa Aprilia 85 7225

Shevy Octavian 80 6400

Sinta Kaniya 75 5625

Siti Silfa 85 7225

Soniati 70 4900

Septia Nurul 75 5625

Suci Vemalia 70 4900

Syifa Auliya 70 4900

Sylvia Z 85 7225

Wiranti 75 5625

Yogi Prihartanti 80 6400

Yosi Diana 85 7225

2235 168625

Page 149: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

Lampiran 14

a. Mean (Rata-Rata Hitung)

= ∑

=

= 74,5

b. Standar Deviasi

√∑

= √

= √

= √

= 8,401389

Page 150: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN
Page 151: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN
Page 152: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN
Page 153: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN
Page 154: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN
Page 155: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN
Page 156: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN
Page 157: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN
Page 158: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN
Page 159: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN
Page 160: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN
Page 161: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN
Page 162: ANALISIS HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24555/3/SHITA... · HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI PEMBELAJARAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Shita Aditya panggilan Shita lahir di Bogor pada tanggal

22 september 1991 dari pasangan suami istri Bapak Kusoy Trisna dan Ibu Siti

Choiriyah. Peneliti adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Peneliti sekarang

bertempat tinggal di Jl. KH. Natsir Kp. Lemper RT 01/06 No. 23 Kecamatan

Citeureup Kabupaten Bogor.

Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti yaitu SD Negeri Citeureup 07 lulus

tahun 2003, SMP Negeri 01 Citeureup lulus tahun 2006, SMA Negeri 01

Citeureup lulus tahun 2009, dan mulai tahun 2009 mengikuti program S1 PGMI

UIN Jakarta sampai dengan sekarang. Pada semester akhir tahun 2014 penulis

telah menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Analisis Hasil Belajar IPA Siswa

Pada Konsep Hubungan Antar Makhluk Hidup Dengan Lingkungannya

Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw”.