ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

56
ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SDN 175 KAWARASAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING LISA JUANA TANDI 1601414207 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO 2020

Transcript of ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

Page 1: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

i

ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA

KELAS V SDN 175 KAWARASAN DENGAN MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

LISA JUANA TANDI

1601414207

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

2020

Page 2: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

ii

ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA

KELAS V SDN 175 KAWARASAN DENGAN MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Cokroaminoto Palopo

LISA JUANA TANDI

1601414207

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

2020

Page 3: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

iii

Page 4: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

iv

SURAT PERNYATAAN

KEASLIAN NASKAH SKRIPS/TESIS*

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Lisa Juana Tandi

NIM : 1601414207

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

menyatakan bahwa naskah Skripsi/Tesis* Saya dengan

Judul : Analisis Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas

V SDN 175 Kawarasan dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Quantum Teaching

adalah benar merupakan karya asli saya yang dibuat berdasarkan serangkaian

gagasan, rumusan, metode, dan penelitian yang telah saya laksanakan sendiri. Sumber

informasi dalam karya ini telah dituliskan sesuai dengan kaidah pengutipan yang

berlaku dan telah dicantumkan dalam daftar pustaka dan belum pernah

dipublikasikan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebaik-baiknya tanpa ada paksaan dari pihak

manapun dan apabila dikemudian hari ditemukan keterangan yang tidak benar maka

saya bertanggung jawab atas segala akibat yang ditimbulkan.

Palopo, 13 November 2020

Yang Membuat Pernyataan

Lisa Juana Tandi

1601414207

Page 5: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

v

Page 6: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

vi

ABSTRAK

LISA JUANA TANDI. 2020. Analisis Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas

V Di SDN 175 Kawarasan dengan Menggunakan Model Pembelajaran Quantum

Teaching (dibimbing oleh Rusdiana Junaid dan Opik Dwi Indah).

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil belajar siswa kelas V setelah

belajar menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia di SDN 175 Kawarasan. Metode penelitian yang digunakan adalah

metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V yang

terdiri dari 1 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 31 orang. Sementara dalam

memilih sampel, peneliti menggunakan teknik total sampling, sehingga jumlah

sampel dalam penelitian ini juga sebanyak 31 siswa. Berdasarkan hasil penelitian,

setelah menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching yang memiliki 6 tahapan

yaitu tahap tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi dan rayakan, peneliti

menemukan bahwa nilai rata-rata siswa adalah 93 yang diklasifikasikan kedalam

kategori sangat baik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Bahasa Indonesia

siswa kelas V SDN 175 Kawarasan sangat baik setelah menggunakan model

pembelajaran Quantum Teaching.

Kata Kunci: model pembelajaran Quantum Teaching; hasil belajar.

Page 7: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang

senantiasa memberikan kasih dan karuniaNya sehingga peneliti bisa menyelesaikan

penelitian ini yang berjudul “Analisis Hasil Belajar Indonesia Kelas V SDN 175

Kawarasan dengan Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Teaching” dapat

terselesaikan dengan baik.

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan bantuan, bimbingan,

motivasi serta petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Drs. H. Hanafie Mahtika, M.S. selaku Rektor Universitas

Cokroaminoto Palopo yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk

menuntut ilmu di Universitas Cokroaminoto Palopo.

2. Ibu Dr. Rusdiana Junaid, M. Hum., M.A. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Cokroaminoto Palopo sekaligus sebagai

pembimbing I atas segala motivasi, dorongan serta saran dan kritikan guna

pengembangan hasil penelitian ini.

3. Ibu Erni S.Pd.SD., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Universitas Cokroaminoto Palopo yang telah memberikan kesempatan

kepada peneliti untuk memaparkan gagasan dalam bentuk hasil penelitian.

4. Ibu Opik Dwi Indah S.Pd., M.Pd. selaku pembimbing II yang selalu memberikan

motivasi, dukungan, kritik dan saran dalam penyelesaikan hasil penelitian ini.

5. Seluruh dosen dan staf Universitas Cokroaminoto Palopo yang telah memberikan

kemudahan bagi peneliti dalam menyelesaikan pendidikan selama ini.

6. Kakek dan almarhumah nenek tercinta yang telah membesarkan dan memberi

kasih sayang dari kecil hingga saat ini. Teruntuk kakek yang selalu sabar

menjadi orang tua dalam mendidik, mengajar, membimbing hingga peneliti

boleh merasakan bangku perkuliahan. Tanpa doa, dukungan, semangat dan

keuangan yang diberikan peneliti tidak bisa menyelesaikan perkuliahan dengan

baik. “I Love You Grandfather”.

Page 8: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

viii

7. Seluruh keluarga besar, orang tua terutama tante dan kakak yang selalu

memberikan doa, dukungan dan semangatnya sehingga peneliti bisa

menyelesaiakan perkuliahan.

8. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Cokroaminoto Palopo yang tidak dapat sebutkan satu persatu, yang

secara langsun maupun tidak langsun telah memberikan dukungan selama

perkuliahan sampai menyelesaikan hasil penelitian.

9. Kepada semua pihak yang tidak sempat sebut satu per satu, terima kasih atas

bantuan kalian.

Semoga arahan, motivasi dan bantuan yang telah diberikan menjadi amal ibadah

bagi keluarga, bapak, ibu dan rakan-rekan sehingga memperoleh balasan yang baik

dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini masih

jauh dari kesempuraan. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pembaca serta

dapat dijadikan sebagai sumbangan pikiran untuk perkembangan pendidikan,

khususnya Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

Palopo, 11 November 2020

Lisa Juana Tandi

Page 9: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

ix

RIWAYAT HIDUP

Lisa Juana Tandi, lahir di Malili, pada tanggal 22 Agustus

1997. Dia merupakan anak kedua dari 9 bersaudara dari

pasangan Herman dan Yuliana. Dia beralamat di Dusun

Lembah Desa Tarabbi RT.002 RW.002 Kec. Malili Kab.

Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan. Dia menyelesaikan

pendidikan di SDN 230 Tarabbi pada tahun 2009 dan

melanjutkan studi di SMPN 3 Malili. Pada tahun 2012, dia

berhasil menyelesaikan studi kemudian kembali melanjutkan studinya di SMKN 1

Malili dan lulus pada tahun 2015. Setelah itu, pada tahun 2016 dia kembali

melanjutkan studinya di Universitas Cokroaminoto Palopo hingga selesai.

Page 10: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH SKRIPSI .......................... iv

HALAMAN KETERANGAN UJI SIMILARITY .......................................... v

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 3

1.4 Batasan Penelitian ....................................................................... 4

1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................... 4

1.6 Definisi Operasional ................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori ................................................................................ 6

2.2 Hasil Belajar Bahasa Indonesia .................................................. 12

2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan .................................................. 16

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian............................................................................ 18

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 18

3.3 Populasi dan Sampel ................................................................... 18

3.4 Instrument Penelitian .................................................................. 18

3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 19

Page 11: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

xi

3.6 Teknik Analisis Data................................................................... 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ........................................................................... 22

4.2 Pembahasan................................................................................. 23

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ................................................................................. 27

5.2 Saran ........................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 28

LAMPIRAN .................................................................................................... 31

Page 12: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Table 2.1. Prinsip-Prinsip Model Pembelajaran Quantum............................... 8

Tabel 3.1. Klasifikasi Nilai Siswa .................................................................... 21

Tabel 4.1 Nilai Siswa ...................................................................................... 22

Tabel 4.2. Klasifikasi Hasil Belajar Siswa ....................................................... 23

Page 13: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ..................... 33

Lampiran 2. Materi Ajar ...................................................................... 37

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa dan Kunci Jawaban ........................ 38

Lampiran 4. Instrument Penelitian ........................................................ 39

Lampiran 5. Permohonan Izin Melakukan Penelitian .......................... 40

Lampiran 6. Surat Pernyataan Sekolah ................................................ 41

Lampiran 7. Proses Kegiatan Belajar Mengajar ................................... 42

Page 14: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengenyam pendidikan adalah hak setiap warga negara Indonesia tanpa

terkecuali. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat (1)

yang berbunyi “setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”. Dengan

adanya pendidikan maka seseorang dapat meningkatkan dan mengembangkan diri

mereka tidak hanya kemampuan mereka tetapi juga karakter dan salah satu

kemampuan yang dapat ditingkatkan adalah kemampuan berbahasa.

Bahasa merupakan sebuah alat komunukasi yang digunakan oleh setiap orang

dalam kehidupannya sehari-hari untuk mengadakan interaksi sosial baik secara

individu maupun kelompok. Secara lebih detail, bahasa dapat diartikan sebagai alat

untuk mengekspresikan suatu gagasan, pikiran dan pengetahuan seseorang kepada

orang lain. Dalam kaitannya sebagai alat komunikasi, bahasa yang diajarkan di

sekolah terdiri atas empat aspek keterampilan yaitu: menyimak, berbicara, membaca

dan menulis. Keempat aspek ini dapat dipelajari pada mata pelajaran yang mengkaji

tentang suatu bahasa dan salah satunya adalah Bahasa Indonesia. Mata pelajaran ini

terdapat dalam kurikulum pendidikan yang ada di sekolah mulai dari SD, SMP, SMA

hingga ditingkat Perguruan Tinggi.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia bahkan saat

sekarang ini telah dijadikan sebagai salah satu bahasa Internasional. Melalui mata

pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, siswa dapat mengembangkan kemampuan dan

keterampilan berbahasa Indonesia. Terkait pembelajaran Bahasa Indonesia, model,

strategi, metode bahkan teknik belajar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

sangatlah penting yang harus dipersiapkan dan digunakan oleh para guru karena hal

tersebut dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa agar lebih aktif

dalam belajar khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, guru juga

perlu mempersiapkan langkah-langkah yang sistematis, bertahap dari perencanaan,

Page 15: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

2

penyajian, sampai evaluasi hasil belajar siswa agar proses pembelajaran dapat

berjalan dengan baik, terukur, efektif dan efisien sehingga hasil belajar siswa

berdasarkan KKM yang telah ditetapkan di sekolah dapat tercapai dengan baik.

Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran yang

dilaksanakan di sekolah dan merupakan kemampuan siswa dalam menerima meteri

yang diberikan oleh guru. Dalam mencapai hasil belajar pada setiap siswa berbeda-

beda. Belajar merupakan pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup ranah

kognitif, afektif dan psikomotorik. Dari hasil observasi awal sebelum melaksanakan

penelitian dengan mewawancarai guru kelas V yang ada di SD Negeri 175

Kawarasan, peneliti berasumsi bahwa faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa

kurang adalah: (a) siswa kesulitan dalam menyerap materi pelajaran bahasa

Indonesia, (b) guru menggunakan metode ceramah sehingga pembelajaran hanya

berpusat pada guru dan teknik pemberian tugas kurang memperhatikan materi yang

disampaikan, (c) siswa enggan bertanya ketika menemukan kesulitan dalam

mengerjakan latihan atau belum mengerti dengan materi yang sedang dipelajari

dalam mengerjakan tugas siswa tidak bersungguh-sungguh masih ada yang bermain,

(d) siswa kurang dilatih menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan

kemampuan intelektual serta kematangan emosional dan sosial.

Terkait masalah yang dihadapi para siswa diatas, para guru harus merubah,

menemukan dan menerapkan suatu model pembelajaran yang inovatif agar hasil

belajar siswa meningkat. Selain itu, mereka juga perlu memfasilitasi siswa untuk

memperoleh pengalaman, mengonstruksi pengetahuan dan mengembangkan

kemampuan alamiah siswa secara optimal. Salah satu model yang dapat digunakan

yaitu model pembelajaran Quantum Teaching. Model pembelajaran ini bertujuan

untuk membuat suasana kelas menjadi lebih menyenangkan sehingga siswa dapat

lebih aktif dalam belajar. Quantum Teaching atau dikenal juga dengan istilah

TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan) lebih

memperhatikan lingkungan belajar seperti lingkungan sekitar, penggunaan alat

(media pembelajaran) dan pengaturan bangku/kursi (De Porter, et al., 2006:3).

Page 16: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

3

Dengan penataan seperti ini diharapkan mampu memberikan rasa nyaman bagi siswa

dalam proses pembelajaran di kelas.

Peneliti telah menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching di kelas V.

Dia tertarik menggunakan model ini karena pada penelitian sebelumya yang

dilakukan oleh beberapa peneliti, rata-rata hasil penelitian mereka menunjukkan

bahwa model ini efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat

dari penelitian Suwandari (2014) dimana hasil belajar siswa juga mengalami

peningkatan. Hal ini nampak dari meningkatnya persentase ketuntasan hasil

belajar sebesar 20.8% yaitu dari 62.5% menjadi 83.3% dan rata-rata nilai siswa

meningkat 9.2 yaitu dari 67.1 pada siklus I menjadi 76.3 pada siklus II.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti fokus untuk menganalisis bagaimana hasil

belajar siswa setelah belajar menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching

pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Oleh sebab itu, judul penelitian yang

dirumuskan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah “Analisis Hasil Belajar Bahasa

Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 175 Kawarasan dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Quantum Teaching”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana hasil belajar Bahasa

Indonesia siswa kelas V SD Negeri 175 Kawarasan setelah menggunakan model

pembelajaran Quantum Teaching?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan hasil belajar Bahasa

Indonesia siswa kelas V SDN 175 Kawarasan dengan menggunakan model

pembelajaran Quantum Teaching.

Page 17: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

4

1.4 Batasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti fokus pada analisis hasil belajar siswa khususnya

mengenai aspek kognitif siswa menggunakan model pembelajaran Quantum

Teaching pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan hasil belajar siswa setelah

belajar menggunakan model Quantum Teaching.

2. Manfaat praktis

a. Bagi guru

1) Menganalisis secara langsung proses pembelajaran dikelas terkait

penerapan model Quantum Teaching.

2) Memahami bagaimana peserta didik aktif dalam belajar dan

mengembangkan hasil belajar peserta didik mata pelajaran Bahasa

Indonesia di kelas V SD Negeri 175 Kawarasan.

3) Dapat dijadikan masukan bagi guru terutama dalam menentukan model

pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran.

b. Bagi siswa

1) Meningkatkan motivasi serta kemampuan hasil belajar yang

berprestasi.

2) Meningkatan keaktifan peserta didik pada kegiatan belajar.

c. Bagi peneliti selanjutnya

1) Dapat menjadi referensi atau sumber informasi terkait penelitian yang

telah dilakukan.

2) Menambah wawasan tentang penerapan model Quantum Teaching.

Page 18: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

5

1.6 Definisi Operasional

1. Quantum Teaching merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa

aktif secara fisik, mental dan emosionalnya dengan menggunakan strategi

TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan).

2. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku setiap individu yang dipengaruhi

oleh 3 aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.

3. Kognitif adalah perubahan tingkah laku yang terjadi dalam kawasan kognisi

yang melibatkan 6 tingkatan menurut Bloom yaitu pengetahuan (C1),

pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), sintesis (C5), evaluasi (C6).

Page 19: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

1. Model pembelajaran

a. Pengertian model pembelajaran

Model secara harfiah berarti “bentuk” dalam pemakaian secara umum model

merupakan interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukurannya yang

diperoleh dari beberapa sistem. Winataputra (dalam Sugianto 2010:3)

mengemukakan model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan

prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk

mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para

perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas

pembelajaran.

Joyce dan Weil (2009: 450), menyatakan bahwa model pembelajaran

merupakan sebuah metode yang dapat digunakan untuk membantu siswa

mengembangkan gaya-gaya pendekatan masalah yang mereka hadapi pada saat ini

maupun dimasa depan. Memilih model pembelajaran yang tepat dapat membantu

siswa mencapai tujuan pembelajaran.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas peneliti berpendapat bahwa model

pembelajaran adalah model pembelajaran merupakan kerangka yang berisi

prosedur dan langkah-langkah teknis yang berurutan dan menggambarkan segala

aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa sehingga mencapai suatu tujuan

pembelajaran.

2. Model pembelajaran Quantum (Quantum Teaching)

a. Pengertian model pembelajaran Quantum (Quantum Teaching)

Secara etimologi Quantum diambil dari istilah fisika yang berarti sejumlah

energy yang dipancarkan atau dibebaskan atau diserap dalam suatu proses. Secara

terminology, Quantum adalah interaksi-interaksi yang mengubah energy menjadi

Page 20: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

7

cahaya. Sedangkan Teaching berasal dari Bahasa Inggris, dari kata teach yang

berarti mengajar. Maksudnya mengajar merupakan suatu usaha yang menciptakan

kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk

berlangsungnya proses belajar. Jadi yang dimaksud Quantum Teaching adalah

suatu usaha menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung atau

memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar dengan pengubahan

bermacam-macam interaksi yang ada didalam dan disekitar momen belajar.

Kosasih dan Sumarna (2013:76) menyatakan bahwa Quantum Teaching

merupakan model pembelajaran yang menyenangkan karena menyertakan segala

dinamika yang menunjang keberhasilan pembelajaran itu sendiri dan segala

keterkaitan, perbedaan, interaksi serta aspek-aspek yang dapat memaksimalkan

momentum untuk belajar.

Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Hamdayana (2016:72) yang

menyatakan bahwa model pembelajaran Quantum merupakan model pembelajaran

yang berupaya memadukan (mengintegrasikan, menyinergikan dan

mengelaborasikan) faktor potensi diri manusia selaku pembelajar dengan

lingkungan (fisik dan mental) sebagai konteks pembelajaran.

Dari beberapa teori yang telah dipaparkan diatas, peneliti mendefinisikan

bahwa model pembelajaran Quantum Teaching merupakan desain suatu proses

pembelajaran yang menyenangkan, menciptakan interaksi yang edukatif antara

guru dengan siswa serta mengoptimalkan lingkungin belajar yang efektif (fisik dan

mental) dalam pembelajaran.

b. Prinsip-prinsip model pembelajaran Quantum Teaching

Menurut Wena (2009:161) pembelajaran Quantum Teaching bersandar pada

suatu konsep yaitu “bawalah dunia siswa ke dunia guru, dan antarkan dunia guru

ke dunia siswa”. Artinya langkah pertama seorang guru dalam kegiatan

pembelajaran adalah dengan mamahami atau memasuki dunia siswa. Tindakan ini

dapat memberi peluang bagi guru untuk memimpin, menuntun dan memudahkan

kegiatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan

mengaitkan pembelajaran yang diajarkan guru dengan sebuah peristiwa, pikiran

Page 21: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

8

atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan rumah, sosial, ataupun akademis

siswa. Setelah kaitan itu terbentuk, siswa dapat dibawah ke dunia guru dan

memberi siswa pemahaman tentang isi pembelajaran. Lebih lanjut, model

pembelajaran Quantum Teaching menurut De Porter, dkk memiliki 5 prinsip yaitu:

Table 2.1. Prinsip-prinsip model pembelajaran Quantum Teaching

No Prinsip Penerapan dikelas

1 Segalanya berbicara: segalanya

dari lingkungan kelas hingga

bahasa tubuh guru dari kertas

yang dibagikan hingga

rancangan pembelajaran,

semuanya mengirimkan pesan

tentang belajar.

Dalam hal ini guru dituntut untuk

mampu merancang /mendesin segala

aspek yang ada di lingkungan kelas

(guru, media pembelajaran dan siswa)

maupun sekolah (guru lain, kebun

sekolah, sarana olahraga, kantin

sekolah, dan sebagainya) sebagai

sumber belajar siswa.

2 Segalanya bertujuan:

semuanya yang terjadi dalam

kegiatan proses belajar

mengajar mempunyai tujuan.

Dalam hal ini, setiap kegiatan belajar

mengajar harus jelas tujuannya.

Tujuan pembelajaran harus dijelaskan

kepada siswa.

3 Pengalaman sebelum

pemberian nama: proses

belajar paling baik terjadi

ketika siswa telah menglami

informasi sebelum mereka

memperoleh nama untuk apa

yang mereka pelajari.

Dalam mempelajari sesuatu (konsep,

rumus, teori, dan sebagainya) harus

dilakukan dengan cara memberi siswa

tugas (pengalaman/eksperimen)

terlebih dahulu. Dengan tugas

tersebut akhirnya siswa mampu

menyimpulkan setiap konsep, rumus,

dan teori tersebut. Dalam hal ini guru

harus mampu merancang pemblajaran

yang mendorong siswa untuk

melakukan penelitian sendiri dan

berahsil menyimpulkan. Dalam hal in

guru harus menciptakan simulasi

konsep agar siswa memperoleh

pengalaman.

5 Jika layak dipelajari layak pula

dirayakan. Perayaan dapat

memberi umpan balik

mengenai kemajuan dan

meningkatkan asosiasi positif

dengan belajar.

Dalam hal ini guru harus memiliki

strategi untuk memberi umpan balik

(feedback) positif yang dapat

mendorong semangat belajar siswa.

Berilah umpan balik positif pada

setiap usaha siswa, baik secara

kelompok maupun secara individu.

Wena, (2009:161)

Page 22: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

9

Dari teori diatas, peneliti berpendapat bahwa prinsip model pembelajaran

Quantum Teaching adalah proses pembelajaran yang berfokus kepada siswa di

mana guru menuntun dan mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan siswa di

mana selama dalam proses pembelajaran guru dan siswa saling mempengaruhi

untuk mencapai isi pembelajaran yang diharapkan.

c. Langkah-langkah/rancangan pembelajaran Quantum Teaching

Pembelajaran Quantum Teaching merupakan salah satu model pembelajaran

yang inovatif yang beriorentasi pada peserta didik. Model pembelajaran ini sangat

efektif karena memungkinkan peserta didik dapat belajar secara optimal, yang

pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

Menurut De Porter, rancangan pelaksanaan pembelajaran Quantum Teaching

dikenal dengan singkatan “TANDUR” yang merupakan kepanjangan dari

tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi, dan rayakan. Langkah-langkah

pembelajaran Quantum Teaching sebagai berikut:

1) Tumbuhkan, yaitu pada awal kegiatan pembelajaran guru harus berusaha

menumbuhkan/mengembangkan minat siswa untuk belajar. Memberi

apresiasi yang cukup dapat dilakukan sehingga sejak awal kegiatan siswa

telah termotivasi untuk belajar. Kekuatan penanaman dalam diri seperti:

Apa Manfaatnya Bagiku (AMBAK) yaitu sebuah kegiatan untuk

menimbulkan motivasi dalam diri sendiri, AMBAK dapat diartikan dengan

menciptakan minat dalam pembelajaran yang sedang dipelajari dan

menghubungkan dengan dunia nyata. De Porter, (2006:48), maksudnya

adalah guru yang menumbuhkan minat siswa dalam belajar.

2) Alami, yaitu siswa mengalami dan terlibat secara langsung dalam proses

pembelajaran guru hanya menciptakan atau mendatangkan pengalaman

umum yang dapat dimengerti semua pelajar. Tahap ini bertujuan agar

siswa dapat menghayati informasi yang terdapat dalam materi secara

langsung.

3) Namai, yaitu saatnya untuk mengerjakan kata kunci, konsep, model,

rumus, keterampilan berfikir, dan strategi belajar. Penamaan dibangun

Page 23: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

10

diatas pengetahuan dan keingintahuaan peserta didk saat itu. Setelah siswa

melalui pengalaman belajar pada kompetensi dasar tertentu, maka mereka

diajak untuk menulis di kertas, menamai tantang yang diperoleh, baik itu

informasi, rumus, pemikiran, tempat dan sebgainya.

4) Demontrasikan, yaitu berikan peluang/kesempatan kepada siswa untuk

menunjukan dan menerapkan pengetahuan mereka, mengaitkan

pengalaman mereka dengan data yang baru, sehingga menghayati dan

membuatnya sebagai pengalaman pribadi. Karena siswa lebih mampu

mengingat 90% jika siswa itu mendengar, melihat dan melakukannya.

Melalui pengalaman belajar siswa mampu mengerti dan mengetahui bahwa

dia memiliki kemampuan dan informasi yang cukup.

5) Ulangi, yaitu rekatkan gambaran keseluruhan dari materi yang dipelajari

dengan melakukan pengulangan setelah menunjukkan bahwa mereka tahu,

maka beri kesempatan mereka untuk mengulangi kembali yang telah

dipelajarinya sehingga setiap siswa merasakan langsung dimana kesulitan

akhirnya datang kesuksesan, kami bisa karena kami memang bisa.

Pengulangan ini memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa

“Aku tahu bahwa aku tahu ini!” pengulangan sebaiknya dilakukan dengan

menggunakan konsep multimodalitas dan multikecerdasan.

6) Rayakan, yaitu pemberian penghargaan pada siswa atas usaha, ketekunan,

dan kesuksesannya dalam pembelajaran. Dengan kata lain perayaan berarti

pemberian umpan balik yang positif pada siswa atas keberhasilannya baik

berupa pujian, pemberian hadiah, ataupun bentuk lainnya.

Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Sagala (2010:101) yang

mengungkapkan bahwa “apabila guru memberikan pujian atau hadiah bagi

siswa yang telah menunjukan usaha, memberikan angka tinggi terhadap

pencapaian prestasi, tidak menyalahkan pekerjaan atau jawaban secara

terbuka sekalipun jawabannya belum memuaskan, tidak menghukum siswa

di depan kelas, menciptakan suasana belajar yang memberi kepuasan dan

Page 24: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

11

kesenangan pantas dilakukan untuk memenuhi kebutuhan belajar yang

dipandang dapat menambah motivasi dalam belajar.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti telah mengimplementasikannya pada

saat mengajar di kelas pada saat mata pelajaran Bahasa Indonesia mulai dari tahap

tumbukan hingga tahap akhir yaitu rayakan.

d. Kelebihan dan kelemahan model Quantum Teaching

Masing-masing model pembelajaran mempunyai kelebihan dan kelemahan,

begitu pula dengan model pembelajaran Quantum Teaching yang mempunyai

kelebihan dan kelemahan sebagai berikut:

Menurut Sunandar (dalam Huda 2013:10) mengatakan bahwa kelebihan dan

kelemahan model pembelajaran Quantum Teaching yaitu sebagai berikut:

1) Kelebihan model pembelajaran Quantum Teaching

a) Hanya mengarah kepada hal-hal yang nyata pada peserta didik.

b) Terjalin kerja sama dalam pembelajaran.

c) Mendorong antusiasme peserta didik dalam belajar.

d) Menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik.

e) Proses belajar menjadi tidak membosankan.

f) Memberikan peluang yang besar untuk mengungkapkan pendapat atau

berekspresi.

2) Kelemahan model Quantum Teaching

a) Membutuhkan perencanaan yang mendalam untuk pendidik dalam

mengajar.

b) Membutuhkan fasilitas belajar yang memuaskan.

c) Kurang dapat mengontrol siswa.

Page 25: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

12

2.2 Hasil Belajar Bahasa Indonesia

1. Pengertian hasil belajar

Menurut Sudjana (2005:20) hakikat hasil belajar adalah perubahan tingkah laku

individu yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Menurut Sudjana

(2005:38) hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni

faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor

lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang

dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil

belajar yang dicapai. Di samping faktor kemampuan yang dimiliki siswa juga ada

faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,

ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis. Dalam pendidikan nasional hasil

belajar di rumuskan dalam taksonomi Bloom (dalam Purwanto 2008:50) yang dibagi

dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.

a. Ranah kognitif

Ranah kognitif yaitu perubahan perilaku yang dialami peserta didik dalam

belajar. Kegiatan belajar yang dialami siswa melibatkan pengetahuan yang

meliputi respon belajar, cara mengelolah informasi untuk menyelesaikan masalah.

Bloom berpendapat bahwa hasil belajar kognitif dibagi dalam enam tingkatan

yaitu: pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), sintesis

(C5), dan evaluasi (C6).

1) Pengetahuan (knowledge) yaitu seseorang yang memiliki keterampilan

mengingat kembali tentang istilah, gejala, nama, rumus-rumus, ide dan lain

sebagainya.

2) Pemahaman (comprehension) yaitu seseorang yang memiliki kemampuan

mendengar dan menjelaskan kembali sesuatu melalui kata-katanya sendiri.

3) Penerapan (application) yaitu kemampuan seseorang dalam mengungkapkan

ide-ide, prinsip-prinsip, teori-teori, rumus secara nyata.

4) Analisis (analysis) yaitu kemampuan dalam menjabarkan materi atau bahan

menjadi bagian yang lebih jelas.

Page 26: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

13

5) Sintesis (synthesis) yaitu menggabungkan komponen menjadi satu pola yang

sistematis.

6) Evaluasi (evaluation) yaitu pengujian terhadap hasil belajar yang telah

dilaksanakan.

b. Ranah Afektif

Ranah afektif adalah rana yang mencakup nilai, sikap dan perilaku. Yang

berhubungan dengan nilai–nilai yang kemudian dihubungkan dengan sikap dan

perilaku. Kratwohl (dalam Purwanto 2008:51) membagi rana afektif dalam 5

bagian yaitu: penerimaan (merespon rangsangan), partisipasi, penilaian

(menentukan pilihan sebuah nilai dari rangsangan), organisasi (menghubungkan

nilai–nilai yang dipelajari) dan internalisasi (menjadikan nilai–nilai sebagai

pedoman hidup). Ranah afektif adalah yang berhubungan dengan nilai–nilai yang

kemudian dihubungkan dengan sikap dan perilaku.

c. Ranah Psikomotorik

Psikomotorik adalah ranah yang memfokuskan pada kemampuan fisik dan

keterampilan. Simpson (dalam Purwanto 2008:51) menggolongkan hasil belajar

menjadi 6 bagian yaitu: persepsi (membedakan gejala), kesiapan (menempatkan

diri untuk memulai suatu gerakan), gerakan terbimbing (meniru model yang

dicontohkan), gerakan terbiasa (melakukan gerakan tanpa model hingga mencapai

kebiasaan), gerakan kompleks (melakukan serangkaian gerakan secara berurutan)

dan kreativitas (menciptakan gerakan dan kombinasi gerakan baru yang orisinil

atau asli).

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti mendefinisikan hasil belajar sebagai

perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan yang meliputi aspek kognitif, afektif dan

psikomotorik. Dalam penelitian ini, hasil belajar menitikberatkan pada ranah

kognitif yang diukur melalui tes tertulis dimana tingkatan pengetahuan yang

diukur adalah pada tingkat pengetahuan (C1) sampai tingkat analisis (C4).

Page 27: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

14

2. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar para siswa dapat

dikasifikasikan menjadi 2 faktor yaitu interen dan eksteren. Faktor interen merupakan

faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar, seperti:

a. Kesehatan

Sehat berarti bebas dari penyakit baik secara jasmani maupun rohani.

Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Jika seseorang sakit

tentu saja tidak dapat belajar ataupun bekerja dengan baik. Oleh karena itu,

agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan

kesehatannya tetap sehat dengan cara selalu menerapkan pola hidup sehat

dalam kehidupannya sehari-hari.

b. Intelegensi dan bakat

Intelegensi merupakan salah satu kemampuan yang dimiliki manusia.

Kemampuan tersebut berupa kecakapan dalam berpikir maupun bertindak.

Sementara bakat merupakan potensi yang juga ada dalam diri seseorang

sebagai bawaan sejak lahir. Jika seseorang memiliki intelegensi yang tinggi

ditambah memiliki sebuah potensi/bakat, maka tentu saja akan besar

pengaruhnya terhadap kemajuan dan keberhasilan belajar seorang siswa.

Hasil belajar siswa tersebut pasti lebih baik dibandingkan mereka yang

memiliki intelegensi dan bakat yang rendah. Dia tentu saja akan lebih mudah

memahami dan cepat merespon materi yang diberikan karena memiliki

kecakapan dan bakat yang tinggi.

c. Minat dan motivasi

Minat terhadap belajar itu besar akibatnya, apabila materi yang diajarkan

tidak sesuai dengan minat belajar peserta didik. Materi pelajaran yang baik

atau menarik minat itu lebih gampang dipelajari siswa, karena suatu minat

mendorong kegiatan belajar siswa. Motivasi berhubungan pada tujuan yang

dicapai dalam menentukan suatu dorongan belajar, motivasi sendiri sebagai

daya pendorong untuk peserta didik.

Page 28: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

15

d. Cara belajar

Pengaruh pencapaian pada hasil belajar dalam cara belajar yaitu belajar tidak

perluh melihat cara atau teknik dan faktor fisik, faktor psikologis/mental,

bahkan ilmu kesehatan yang akan mendapatkan nilai yang kurang

memuaskan. Dan teknik-teknnik yang harus diperhatikan yaitu bagaimana

cara membaca, menggaris bawahi, mencatat dan membuat kesimpulan,

bahkan mencatat waktu belajar, tempat fasilitas, penggunaan media

pengajaran dan menyesuaikan materi pelajaran.

Faktor eksteren adalah faktor yang ada diluar individu. Faktor-faktor

eksteren antara lain:

a. Faktor keluarga

Pada faktor keluarga pengaruh hasil belajar peserta didik sangat besar dalam

belajar. Dalam pendidikan anak, orang tua sangat berperan penting agar

tercapainya hasil belajar yang memuaskan bagi pserta didik. Hubungan

orang tua dan anak sangat diperlukan keharmonisan dan kerja sama yang

baik untuk pencapaian hasil belajar yang memuaskan.

b. Faktor sekolah

Sekolah merupakan tempat belajar kedua bagi pesrta didik dan dapat

mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode

pengajaran guru harus sesuai dengan kurikulum serta hubungan guru dan

siswa harus terjalin dengan baik untuk mencapai keberhasilan belajar peserta

didik.

c. Faktor lingkungan sekitar

Keadaan lingukngan sekitar tempat tinggal peserta didik juga sangat penting

dalam memepengaruhi hasil belajar seperti keadaan lingkungan, bangunan

rumah, susasana sekitar dan sebagainya.

Page 29: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

16

2.3 Hasil penelitian yang relevan

Dalam penelitian ini peneliti mengambil beberapa judul penelitian yang relevan

dengan penelitian yang peneliti lakukan, yaitu penelitian yang dilakukan oleh:

1. Tamimi (2018) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Penerapan Model

Quantum Teaching pada materi teks laporan hasil observasi kelas X SMA

Negeri 1 Pangkalan Susu. Hasil penelitian diketahui bahwa penerapan model

Quantum Teaching pada materi teks laporan hasil observasi yang dilaksanakan

oleh guru kelas X SMA Negeri 1 Pangkalan Susu tahun pelajaran 2018/2019

dinyatakan baik hasilnya dengan jumlah skor nilai yang diperoleh mencapai

nilai 85 yang dapat mengkategorikan dalam predikat baik sesuai dengan rubrik

penilaian penerapan model Quantum Teaching.

2. Safriadi (2017) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Model

Pembelajaran Quantum Teaching terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi

Hidrolisis Garam di Kelas XI SMAN 3 Aceh Barat Daya. Penelitian

disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model

Quantum Teaching pada materi hidrolisis garam lebih tinggi. Aktivitas siswa

sangat tinggi dan respon siswa baik pada proses pembelajaran berlangsung

dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching.

3. Utami (2015) dalam penelitiannya yang berjudul penerapan model Quantum

Teaching untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran sejarah siswa

kelas XI IPS SMA Negeri 1 Punggur hasil belajar kognitif siswa dengan

penerapan model pembelajaran Quantum teaching pada mata pelajaran Sejarah

siswa kelas XI IPS 1 di SMA Negeri 1 Punggur. Terlihat dari 30 siswa yang

mengikuti 3 kali test ada peningkatan hasil belajar kognitif siswa, test pertama

sebanyak 11 siswa (36,6%) yang nilainya mampu mencapai >71,00, test kedua

sebanyak 16 siswa (53,33%) yang nilainya mampu mencapai >71,00, dan test

ketiga sebanyak 24 siswa (80%) yang nilainya mampu mencapai >71,00.

Page 30: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

17

Dari beberapa penelitian melalui model Quantum Teaching seperti di atas,

peneliti menemukan persamaan dan perbedaan penelitian sebelumnya dengan

penelitian sekarang, dimana persamaannya penelitiannya sama-sama

menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching. Sedangkan perbedaannya

adalah pada penelitian sebelumnya mengambil mata pelajaran dan materi

pembelajaran dalam penelitian saya mengambil mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Page 31: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

18

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Dalam

penelitian ini, peneliti mendeskripsikan bagaimana hasil belajar siswa setelah belajar

menggunakan model Quantum Teaching di SDN 175 Kawarasan.

3.2 Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan bulan Maret pada semester ganjil tahun ajaran

2019/2020 di SD Negeri 175 Kawarasan.

3.3 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 175 Kawarasan.

Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 31 orang yang terdiri dari 1 kelas.

2. Sampel

Dalam menentukan sampel penelitian, peneliti menggunakan teknik total

sampling. Sehingga, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 31 siswa.

3.4 Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis berbentuk essai yang bertujuan

untuk mengukur kemampuan dan hasil belajar siswa setelah menggunakan model

pembelajaran Quantum Teaching.

Page 32: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

19

3.5 Teknik pengumpulan data

Prosedur pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Quantum

Teaching yaitu sebagai berikut:

1. Melakukan survei di lokasi penelitian sebelum melaksanaan penelitian.

2. Mempersiapkan instrument penelitian

3. Melaksanakan penelitian, dengan beberapa tahapan:

a. Perencanaan

1) Membuat atau mempersiapkan perangkat pembelajaran khususnya yang

berkaitan dengan materi yang akan disampaikan (silabus dan RPP).

2) Menyusun perencanaan tindakan untuk penerapan metode pembelajaran

Quantum Teaching.

3) Membuat instrument penelitian berupa tes hasil belajar

b. Tindakan

Tindakan ini dilakukan dengan menggunakan panduan perencanaan yang telah

dibuat. Guru mengajar siswa dengan menggunakan RPP yang telah disusun

oleh guru dan peneliti. Pada tahap pelaksanaan ini, guru menerapkan kerangka

Quantum Teaching, yaitu TANDUR yang dilakukan selama proses

pembelajaran berlin gsung, antara lain:

1) Tumbuhkan

a) guru menumbukan minat dan motivasi belajar siswa dengan mengajak

mereka menyanyikan lagu “Garuda Pancasila” dan lagu nasional lainnya

secara bersama-sama. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya

menanamkan semangat Nasionalisme.

b) Guru membimbing siswa untuk mengamati gambar yang ada pada buku

siswa yang berhubungan dengan judul tema lingkungan sahabat kita serta

judul subtema manusia dan lingkungan.

c) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai gambar yang ada di buku

siswa yang telah diamati.

d) Guru memberi motivasi tentang menjaga lingkungan agar tetap bersih dan

manfaat lingkungan bersih.

Page 33: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

20

2) Alami

a) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok.

b) Dengan bimbingan guru, setiap kelompok diarahkan untuk membaca

bacaan yang sudah disediakan guru,atau setiap kelompok menunjuk

perwakilan untuk membaca bacaan tersebut di depan kelompok lain.

3) Namai

a) Setelah siswa/kelompok membaca bacaan tersebut, guru mengarahkan

setiap kelompok untuk mengerjakan kata kunci dari bacaan yang sudah

disiapkan guru sesuai dengan waktu yang diberikan guru.

4) Demonstrasikan

a) Guru mengarahkan setiap kelompok untuk mempersiapkan hasil diskusi.

b) Setiap kelompok maju mempersentasikan hasil diskusi di depan

kelompok lain.

5) Ulangi

a) Guru mengumpulkan masing-masing hasil diskusi setiap kelompok.

b) Guru menunjuk atau memberi kesempatan kepada satu atau dua orang

siswa untuk menyimpulakan hasil keseluruhan diskusi yang telah

dikerjakan.

6) Rayakan

a) Guru memberikan reward kepada setiap kelompok dan siswa yang aktif

selama proses diskusi dan pembelajaran

c. Refleksi

Pelaksanaan refleksi berupa diskusi antara peneliti dan guru kelas yang

bersangkutan. Hasil yang diperoleh dalam tahap observasi dikumpulkan dan

dianalisis sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan.

Evaluasi tindakan yang telah dilakukan dengan cara melakukan analisis

terhadap proses pelaksanaan tindakan.

4. Menilai hasil belajar siswa secara quantitatif.

5. Menganalisis hasil belajar siswa secara deskriptif

6. Menyimpulkan hasil penelitian.

Page 34: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

21

3.6 Teknik analisis data

Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:

1. Menghitung jawaban siswa sebagai berikut:

Adapun rumus untuk mencari nilai perorangan menurut Sugiyono (2010:9)

adalah sebagai berikut.

N = Skor perolehan siswa

Skor maksimal x 100

2. Kemudian untuk menghitung rata–rata nilai siswa dengan menggunakan

rumus:

𝑀𝑒 =∑xi

𝑁

Keterangann :

Me : Mean (rata-rata)

∑x : totalseluruh nilai siswa

N : total seluruh jumlah siswa

3. Mengklasifikasi nilai siswa

Tabel 3.1. Klasifikasi Nilai Siswa

No Klasifikasi Score

1

2

3

4

5

6

7

Luar biasa

Sangat Baik

Baik

Sangat Cukup

Cukup

kurang

Sangat kurang

96 -100

86 - 95

76 - 85

66 - 75

56 - 65

46 - 55

0 – 45

Sumber: (Depdikbud, 1996:38)

4. Menentukan persentase berdasarkan klasifikasi nilai siswa:

P = 100xN

Fq

Note: P = Persentase

Fq = Jumlah Frekuensi klasifikasi nilai siswa

N = Total Sampel

Page 35: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada bab ini peneliti memaparkan hasil penelitian tentang hasil belajar siswa di

SDN 175 Kawarasan. Adapun hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut:

1. Hasil Belajar Siswa

Tabel 4.1. Nilai Siswa

No Inisial siswa Skor Kategori

1 AR 86 Sangat Baik

2 AF 93 Sangat Baik

3 AA 93 Sangat Baik

4 ARP 100 Luar biasa

5 DR 100 Luar biasa

6 DS 86 Sangat Baik

7 ES 86 Sangat Baik

8 FM 93 Sangat Baik

9 FN 93 Sangat Baik

10 FS 93 Sangat Baik

11 HN 86 Sangat Baik

12 IC 100 Luar biasa

13 KA 93 Sangat Baik

14 KH 93 Sangat Baik

15 MR 86 Sangat Baik

16 NF 86 Sangat Baik

17 NI 93 Sangat Baik

18 PA 93 Sangat Baik

19 PL 93 Sangat Baik

20 PS 100 Luar biasa

21 RA 93 Sangat Baik

22 RA 100 Luar biasa

23 RE 93 Sangat Baik

24 RI 93 Sangat Baik

25 RR 100 Luar biasa

26 SAI 100 Luar biasa

27 SB 86 Sangat Baik

28 SFP 86 Sangat Baik

29 SM 93 Sangat Baik

30 WY 93 Sangat Baik

31 ZSL 100 Luar biasa

Nilai Rata-Rata 93 Sangat Baik

Page 36: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

23

Dari tabel 4.1 di atas, dipeoleh nilai terendah siswa adalah 86 skor dan nilai

tertinggi 100. Sementara itu, dari 31 siswa, terdapat 8 siswa yang hasil belajarnya

diklasifikasikan kedalam kategori luar biasa dan 23 siswa yang masuk dalam kategori

sangat baik. Dari nilai rata-rata siswa, diperoleh nilai 93. Hal ini menunjukkan nilai

rata-rata dari hasil belajar siswa masuk dalam kategori sangat baik.

2. Persentase Klasifikasi Nilai Siswa

Tabel 4.2. Klasifikasi Hasil Belajar Siswa

No Klasifikasi Skor Hasil belajar

Frekuensi Presentase

1 Luar biasa 96-100 8 25 %

2 Sangat baik 86-95 23 75 %

3 Baik 76-85 0 0 %

4 Sangat cukup 66-75 0 0 %

5 Cukup 56-65 0 0 %

6 Kurang 46-55 0 0 %

7 Sangat kurang 0-45 0 0 %

Total 31 100%

Berdasarkan tabel 4.2 di atas terlihat bahwa terdapat 8 siswa (25%)

diklasifikasikan kedalam kategori luar biasa dan terdapat 23 siswa (75%)

diklasifikasikan kedalam kategori sangat baik. Sementara itu, tidak ada seorangpun

siswa yang dikategorikam kedalam kategori baik, sangat cukup, cukup, kurang dan

sangat kurang.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan temuan di atas, diperoleh bahwa hasil belajar Bahasa Indonesia

siswa sangat baik setelah menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Quantum Teaching

memampukan siswa dalam memahami materi. Hal ini berarti bahwa model

pembelajaran ini dapat memberikan kontribusi yang baik dan solusi yang tepat dalam

menghadapi permasalahan siswa yaitu hasil belajar yang masih sangat rendah yang

dapat disebabkan oleh beberapa faktor.

Page 37: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

24

Menurut Sudjana (2005:38) hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh

dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari

luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama

kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya

terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia yang dicapai. Dalam penelitian ini faktor

utama yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor dari dalam diri siswa

yang berfokus pada aspek kognitifnya.

Pada kegiatan pendahuluan diawali dengan tahapan tumbuhkan. Kegiatan ini

bertujuan untuk menumbuhkan minat siswa sehingga mereka termotivasi untuk

belajar. Hal ini sejalan dengan pendapat De Porter, (2006:48), bahwa guru yang

berperan dalam menumbuhkan minat siswa dalam belajar. Sehingga, siswa merasa

termotivasi dan mengalami proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Dalam

penelitian ini salah satu yang dilakukan peneliti untuk membangkitkan minat siswa

adalah dengan memberikan sebuah lagu. Hasilnya terlihat bahwa siswa merasa

senang dan setelah itu mereka antusias untuk belajar.

Pada tahap alami guru membagi siswa dalam bebarapa kelompok untuk

mendiskusikan bacaan dan mengerjakan tugas yang diberikan peneliti pada buku

pelajaran. Hal ini bertujuan untuk menambah pengalaman siswa yang berkaitan pada

materi. Tahapan alami yang dilakukan guru dapat membuat siswa lebih mendapatkan

pengalaman mengenai materi melalui tugas yang diberikan. Siswa diberikan tugas

diskusi kelompok bertujuan untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas mengenai

materi.

Pada tahap namai yang dilakukan peneliti setelah siswa/kelompok membaca

bacaan tersebut, peneliti mengarahkan setiap kelompok untuk mengerjakan kata

kunci dari bacaan yang sudah disiapkan guru sesuai dengan waktu yang diberikan.

Hal ini bertujuan untuk membuat siswa lebih mendapatkan wawasan mengenai materi

serta menemukan konsep atau isi pokok teks. Setelah melakukan kegiatan diskusi,

hasilnya adalah semua siswa turut berpartisipasi dalam memebaca teks tersebut.

Pada tahap demonstrasi peneliti sudah melakukan kegiatan ini dengan baik

namun belum terpenuhi tingkat kesesuaiannya dengan model Quantum Teaching. Hal

Page 38: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

25

ini disebabkan karena peneliti tidak memberikan kesempatan kepada semua

kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya didepan kelas. mengarahkan setiap

kelompok untuk mempersiapkan hasil diskusi. Setiap kelompok maju

mempersentasikan hasil diskusi didepan kelompok lain untuk membantu siswa

menunjukkan kemampuan atau tingkat pemahaman terhadap tugas yang telah

diberikan. Tahap demonstrasi dilakukan untuk membiasakan siswa berbicara di depan

umum dengan cara menyampaikan hasil diskusi. Tahap demonstrasi ini bertujuan

untuk pembuktian laporan hasil diskusi yang akan ditanggapi oleh kelompok lain

sehingga mendapatkan hasil diskusi yang terbaik agar siswa mudah mengulangi hasil

diskusi.

Pada tahap ulangi yang dilakukan, peneliti mengumpulkan masing-masing hasil

diskusi setiap kelompok dengan menunjuk atau memberi kesempatan kepada satu

atau dua orang siswa untuk menyimpulakan hasil keseluruhan diskusi yang telah

dikerjakan. Hal ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman siswa mengenai materi

dan merangkum semua hasil pembelajaran sehingga siswa lebih mudah memahami isi

materi yang dipelajari.

Tahap rayakan merupakan bagian dari kegiatan penutup. Dengan memberikan

berupa pujian ataupun pemberian hadiah setelah proses pembelajaran. Hal ini dapat

menimbulkan semangat bahkan motivasi dalam diri siswa karena telah mendapatkan

penghargaan dari guru dan juga teman yang lainnya. Hal ini terkait dengan

pernyataan Sagala (2010:101) yang mengungkapkan bahwa “apabila guru

memberikan pujian atau hadiah bagi siswa yang telah menunjukan usaha,

memberikan angka tinggi terhadap pencapaian prestasi, tidak menyalahkan pekerjaan

atau jawaban secara terbuka sekalipun jawabannya belum memuaskan, tidak

menghukum siswa didepan kelas, menciptakan suasana belajar yang memberi

kepuasan dan kesenangan pantas dilakukan untuk memenuhi kebutuhan belajar yang

dipandang dapat menambah motivasi dalam belajar.

Dari pendapat ini, peneliti menyimpulkan bahwa penerapan model Quantum

Teaching yang dilakukan guru sudah memenuhi seluruh langkah-langkah dalam

enam tahapan model Quantum Teaching. Mulai dari tahap tumbuhkan minat siswa,

Page 39: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

26

alami (permberian tugas), namai (penemuan konsep), demonstrasi (mengemukakan

pendapat), ulangi (menarik kesimpulan) dan rayakan (pemberian penghargaan)

terlaksana dengan baik. Hal tersebut diperoleh berdasarkan hasil hasil belajar selama

proses pelaksanaan model Quantum Teaching yang dilakukan guru di dalam ruangan

kelas. Hal ini dapat dibuktikan dari table hasil belajar yang menunjukkan bahwa

penggunaan model Quantum Teaching dengan nilai 93 yang dapat dikategorikan

predikat “sangat baik”.

Dari beberapa tahap yang telah dilaksanakan guru mulai dari tahap tumbuhkan,

alami, namai, demonstrasi, ulangi dan rayakan, peneliti menghadapi kendala dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran Quantum Teaching

adalah pada saat kegiatan belajar tahap alami dimana guru sulit mengatur siswa

dalam kelompok banyak siswa yang bermain pada saat proses diskusi berlangsung.

Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa kelompok besar yang terdiri dari 8

orang sangatlah tidak efektif untuk digunakan pada saat menerapkan model ini.

Page 40: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa penerapan

model Quantum Teaching yang dilakukan guru sudah memenuhi seluruh langkah-

langkah dalam enam tahapan model Quantum Teaching yaitu tahap tumbuhkan,

alami, namai, demonstrasi, ulangi dan rayakan terlaksana dengan baik. Hal tersebut

diperoleh berdasarkan hasil belajar selama proses pelaksanaan model Quantum

Teaching yang dilakukan guru di dalam ruangan kelas. Hal ini dapat dibuktikan dari

table hasil belajar yang menunjukkan bahwa penggunaan model Quantum Teaching

dimana nilai rata-rata siswa adalah 93 yang diklasifikasikan kedalam kategori “sangat

baik”. Ini berarti bahwa hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 175

Kawarasan sangat baik setelah menggunakan model pembelajaran Quantum

Teaching.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, peneliti dapat memberikan saran yang

mungkin dapat diterapkan lebih lanjut di SD Negeri 175 Kawarasan, sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun saran-saran yang ingin peneliti sampaikan

selama melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Guru pada saat ini dituntut harus kreatif dan inovatif. Salah satu

pembelajaran inovatif yaitu penerapan model pembelajaran. Hendaknya

guru-guru mempraktekkan sistem pembelajaran tersebut karena melihat

hasilnya yang mampu menngefektifkan proses belajar mengajar serta

meningkatkan hasil belajar siswa. Guru sebaiknya menggunakan media

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dan kreatif dalam

proses pembelajaran. Selain itu, penggunaan media pembelajaran

disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan.

Page 41: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

28

2. Sekolah hendaknya selalu menambah wawasan para guru agar dapat

menerapkan pembelajaran yang dapat memberikan proses belajar yang

efektif dan menyenangkan.

3. Siswa perlu diberi kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dalam

belajar. Pemberian kesempatan kepada siswa dapat menumbuhkan perasaan

nyaman sehingga tercipta pembelajaran yang efektif.

4. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan sebuah peluang bagi

peneliti lain untuk dapat mempraktekan teori-teori serta mengembangkan

moel pembelajaran Quantum Teaching sebagai upaya memecahkan masalah

pembelajaran.

Page 42: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

29

DAFTAR PUSTAKA

A’la, Miftahul. 2011. Quantum Teaching (Buku Pintar dan Praktis). Diva Press.

Yogyakarta.

Angrianti, W. 2014. Pengaruh penerapan model pembelajaran quantum teaching

terhadap motivasi belajar siswa mata pelajaran PKN terpadu kelas VIII

SMP Negeri 3 Tenggarong”. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2 (2).

Anisa. 2013. Meningkatkan hasil belajar IPS melalui model quantum teaching pada

siswa kelas V. Skripsi. Yokyakarta: FKIP-UNY.

De Porter, Bobbi. 2006. Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman dan

Menyenangkan. Kaifa, Bandung.

Dewi, Agatha Tri Ivana Sinta. 2016. Penerapan Model Quantum Teaching Untuk

Meningkatkan Aktivits Dan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas V SDN 1

Pujo Basuki Tahun Pelajaran 2015/2016. (Online)

http://digilib.unila.ac.id/22731/2/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20

PEMBAHASAN. Pdf. (diakses 24 November 2019).

Dewi, dkk. 2018. Penerapan model quantum teaching untuk meningkatkan hasil

belajar siswa kelas IV. Jurnal PGSD. Vol:6 No:2). Padang: FKIP-UNP.

Emzir. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif : Analisis Data. Rajawali Pers. Jakarta.

Hamdayana, J. 2016. Metodologi Pengajaran. Bumi Aksara. Jakarta.

Huda, M. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-Isu Metodis dan

Paradigmatis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Joyce dan Weil. 2009. Model of Teaching: Model-model Pengajaran. Pustaka

Pelajar. Yogyakarta.

Kosasih dan Sumarna 2013. Pembelajaran Quantum dan Optimalisasi Kecerdasan.

Alfabeta. Bandung.

Kusumah, Wijayah dan Dwitagama, Dedi. (2010). Mengenal Peneitian Tindakan

Kelas. Jakarta : Indeks. Wina Sanjaya. (2011). Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: Kencana.

Page 43: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

30

Safriadi. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching terhadap Hasil

Belajar Siswa pada Materi Hidrolisis Garam di Kelas XI SMAN 3 Aceh

Barat Daya

https://repository.arraniry.ac.id/id/eprint/376/1/SKRIPSI%20MAULIA%20

DARMA.pdf. (di akses selasa, 18 Agustus 2020).

Sagala. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Kencana. Jakarta.

Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Belajar Proses Belajar Mengajar. PT Remaja

Rosdakarya. Bandung.

Sugiyanto. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. Yuma Pustaka. Surakarta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian pendiidkan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D.

Alfabeta. Bandung.

Susiani, K., Dantes, N., & Tika, I., N. 2013. Pengaruh model pembelajaran quantum

terhadap kecerdasan sosio-emosional dan prestasi belajar IPA siswa kelas V

SD di Banyuning. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan

Ganesha, 3

Suwandari, (2014), Penerapan Model Quantum Teaching untuk Meningkatkan Hasil

Belajar IPA Pada Siswa Kelas VI SDN Sidotopo III/50 Surabaya.

file:///C:/Users/ACER/Downloads/252590-none-226d7c07.pdf.

JPGSD.Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014. (diakses selasa,18 agustus 2020).

Tamimi dan Hanum, (2018). Analisis Penerapan Model Quantum Teaching Pada

Materi Teks Laporan Hasil Observasi Kelas X SMA Negeri 1 Pangkalan

Susu. file:///C:/Users/ACER/Downloads/14723-32494-1-SM.pdf. (diakses

selasa, 18 agustus 2020).

Trimawan, dkk. (2014). Penerapan Model Quantum Teaching Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar IPA. Jurnal PGSD (Vol:2 No:1). Singaraja:FKIP-UPG.

Utami. 2015. Penerapan Model Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Pada Mata Pelajaran Sejarah Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1

Punggur Hasil Belajar Kognitif Siswa Dengan Penerapan Model

Pembelajaran Quantum Teaching Pada Mata Pelajaran Sejarah Siswa

Kelas XI IPS 1 di SMA Negeri 1 Punggur.

http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/PES/article/download/12577/pdf_222.

(diakses selasa 18 Agustus 2020).

Page 44: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

31

Panjaitan, dkk. (2019). Penerapan model quantum teaching untuk meningkatkan hasil

belajar IPA siswa kelas III B SD Negeri 188 Pekanbaru. Jurnal tunjuk ajar

(vol:2 no:2). Riau: FKIP-UI

Purwanto, N. (2006). Psikologi Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Bandung.

Purwanto. (2008). Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Wena, M. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan

Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara

Widoyoko, Eko Putro. 2010. Evaluasi Program Pembelajaran. Pustaka Pelajar.

Yogyakarta.

Yanuarti, A., & Sobandi, A. (2016). Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui

penerapan model pembelajaran quantum teaching. Jurnal pendidikan

manajemen perkantoran, 1(1), 11–18

Page 45: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

32

LAMPIRAN

Page 46: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

33

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SDN 175 Kawarasan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : 5.B / II

Materi Pokok : Peristiwa-Peristiwan Yang Tedapat Pada Teks Non Fiksi

Alokasiwaktu : 2 × 35 Menit

Siklus/pertemuan : 1/1

A. KOMPETENSI INTI (KI)

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya

diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,

membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk

ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis

dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan

dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak

mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.8 Menguraikan urutan peristiwa atau

tindakan yang terdapat pada teks

nonfiksi

3.8.1 Membaca teks narasi peristiwa atau

tindakan yang terdapat pada teks

nonfiksi

4.8 Menyajikan kembali peristiwa

atau tindakan dengan

memperhatikan latar cerita yang

terdapat pada teks fiksi

4.8.1 Menceritakan kembali peristiwa atau

tindakan dengan memperhatikan

latar cerita

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui kegiatan mengamati dan berdiskusi, siswa mampu menyebutkan

peristiwa-peristiwa atau tindakan pada teks nonfiksi dengan benar.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Teks bacaan tentang peristiwa-peristiwa yang ada pada teks non fiksi

E. METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN

Model pembelajaran : Quantum Teaching

Metode pembelajaran : diskusi dan tanya jawab

Page 47: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

34

F. MEDIA/ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR

Media/Alat : 1. Teks bacaan non fiksi.

Bahan : -

Sumber Belajar : 1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 6: Panas dan

Perpindahannya. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013

(Revisi 2017). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Kelas dibuka dengan salam,

menanyakan kabar, dan mengecek

kehadiran siswa.

2. Kelas dilanjutkan dengan doa

dipimpin oleh salah seorang siswa.

3. Siswa difasilitasi untuk bertanya

jawab pentingnya mengawali

setiap kegiatan dengan doa. Selain

berdoa, guru dapat memberikan

penguatan tentang sikap syukur.

4. Siswa diajak menyanyikan Lagu

Indonesia Raya. dx

5. Siswa diminta memeriksa kerapian

diri dan kebersihan kelas.

6. Siswa memperhatikan penjelasan

guru tentang tujuan pembelajaran

yang akan dilakukan.

7. Siswa menyimak penjelasan guru

tentang pentingnya sikap disiplin

yang akan dikembangkan dalam

pembelajaran.

Kegiatan inti Proses kegiatan belajar mengajar

menggunakan model pembelajaran

Quantum Teaching:

TUMBUHKAN:

1. Guru membimbing siswa untuk

mengamati gambar yang ada pada

buku siswa,yang berhubungan

dengan judul tema Lingkungan

Sahabat Kita serta judul subtema

Manusia dan Lingkungan.

2. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai gambar yang ada dibuku

siswa yang telah diamati.

Page 48: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

35

3. Guru memberi motivasi tentang

menjaga lingkungan agar tetap

bersih dan manfaat lingkungan

bersih.

ALAMI:

1. Siswa dibagi dalam beberapa

kelompok.

2. Dengan bimbingan guru, setiap

kelompok diarahkan untuk

membaca bacaan yang sudah

disediakan guru,atau setiap

kelompok menunjuk perwakilan

untuk membaca bacaan tersebut

didepan kelompok lain.

NAMAI:

1. Setelah siswa/kelompok membaca

bacaan tersebut, guru mengarahkan

setiap kelompok untuk

mengerjakan kata kunci dari

bacaan yang sudah disiapkan guru

sesuai dengan waktu yang

diberikan guru.

DEMONSTRASIKAN:

1. Guru mengarahkan setiap

kelompok untuk mempersiapkan

hasil diskusi.

2. Setiap kelompok maju

mempersentasikan hasil diskusi

didepan kelompok lain.

ULANGI:

1. Guru mengumpulkan masing-

masing hasil diskusi setiap

kelompok.

2. Guru menunjuk atau memberi

kesempatan kepada satu atau dua

orang siswa untuk menyimpulakan

hasil keseluruhan diskusi yang

telah dikerjakan.

RAYAKAN:

1. Guru memberikan reward kepada

setiap kelompok dan siswa yang

aktif selama proses diskusi dan pembelajaran

Penutup 1. Siswa bersama guru melakukan

Page 49: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

36

refleksi atas pembelajaran yang

telah berlangsung:

Apa saja yang telah dipelajari

dari kegiatan hari ini?

Apa yang akan dilakukan untuk

menghargai perbedaan di

sekitar?

2. Siswa bersama guru

menyimpulkan hasil pembelajaran

pada hari ini.

3. Kelas ditutup dengan doa bersama

dipimpin salah seorang siswa.

H. PENILAIAN

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian Pengetahuan

Muatan Indikator Teknik

Penilaian

Bentuk

Instumen

Bahasa

Indonesia

Penilaian uji unjuk kerja

a. Rubrik penilaian Berdasarkan

Pengamatan Gambar

Tes

tertulis

Soal isian

b. Unjuk Kerja

Muatan Indikator Teknik

Penilaian

Bentuk

Instumen

Bahasa

Indonesia

Penilaian uji unjuk kerja

a. Rubrik penilaian Berdasarkan

KD Bahasa Indonesia 3.8 dan

4.8

Diskusi

dan unjuk

hasil

Rubrik

penilaian pada

BG halaman

13-14.

Page 50: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

37

Lampiran 2. Materi Ajar

Demi Air Bersih, Warga Waborobo Rela Berjalan Sejauh 15 Kilometer

Warga Kelurahan Waborobo, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, Sulawesi

Tenggara sulit mencari air bersih. Mereka harus menempuh perjalanan hingga sejauh

15 kilometer dari tempat tinggalnya untuk mendapatkan air bersih. Mereka terpaksa

mengambil air bersih di Kelurahan Kaisabu Baru, Kecamatan Sorawolio. Mereka

biasanya menumpang mobil dan membawa beberapa jeriken ukuran 15 liter. Jeriken

itu digunakan untuk menampung air yang mengalir dari aliran sebuah anak sungai di

Kelurahan Kaisabu Baru.

Letak Kelurahan Waborobo berada di dataran tinggi. Di daerah itu air tanah sulit

didapat. Kalau pun ada, air hanya sedikit. Daerah itu juga belum mendapatkan akses

aliran air bersih, karena pipa-pipa PDAM belum mencapai ke daerah sana. Warga

Kelurahan Waborobo sangat membutuhkan air dan sangat mengharapkan bantuan

dari pemerintah daerah untuk keperluan tersebut.

Page 51: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

38

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa dan Kunci Jawaban

Setelah membaca bacaan ”Demi Air Bersih, Warga Waborobo Rela Berjalan Sejauh

15 Kilometer”. Jawablah pertanyaan dibawah ini!

1. Peristiwa apa yang terjadi?

2. Dimana peristiwa itu terjadi?

3. Apa penyebab peristiwa itu terjadi?

Kunci jawaban

1. Warga di sebuah desa harus menempuh perjalanan jauh untuk menenuhi

kebutuhan air bersih.

2. Peristiwa itu terjadi di Kelurahan Waborobo, Kecamatan Betoambari,Kota Bau-

Bau, Sulawesi Tenggara.

3. Peristiwa itu terjadi karena Kelurahan Wabarobo terletak di dataran tinggi. Di

daerah itu air tanah sulit didapat.

Page 52: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

39

Lampiran 4. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian

No

Butir Pertanyaan

Bobot

Soal

Kriteria Penskoran Nilai

Akhir 0 5 10 15 20 25

1. Peristiwa apa yang

terjadi?

25

2. Di mana peristiwa itu

terjadi?

25

3. Apa penyebab peristiwa

itu terjadi?

25

Jumlah skor maksimal = 75

Keterangan :

Soal 1,2 dan 3

Skor 25 = jika peserta didik mampu menjawab dengan jelas/tepat sesuai dengan

kajian teori pada buku pembelajaran.

Skor20 = jika peserta didik mampu menjawab dengan jelas/mendekati kajian teori

pada buku pembelajaran.

Skor 15 = jika peserta didik menjawab tidak terlalu jelas/tepat dengan kajian teori

pada buku pembelajaran.

Skor 10 = jika pesrta didik menjawab tidak sesuai dengan kajian teori pada buku

pembelajaran.

Skor 0 = jika peserta didik tidak menjawab satupun pertanyaan yang diberikan.

Page 53: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

40

Lampiran 5. Surat Izin Melakukan Penelitian

Page 54: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

41

Lampiran 6. Surat Pernyataan Sekolah

Page 55: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

42

Lampiran 7. kegiatan belajar mengajar

Pemberian tes awal

Proses belajar menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching (TANDUR)

1. Tahap tumbuhkan

2. Tahap alami

3. Tahap namai

Page 56: ANALISIS HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V …

43

4. Tahap demonstrasikan

5. Tahap ulangi

6. Tahap rayakan