Analisis Fundamental Dan Teknikal

60
PENDAHULUAN Sebelum melakukan investasi, ada baiknya jika kita mempelajari bagaimana cara menganalisa instrumen investasi melalui informasi yang ada. Tujuan kita melakukan analisis adalah supaya kita mendapatkan gambaran yang lebih jelas terhadap pertumbuhan dan perkembangan investasi kita di masa yang akan datang. Hal ini juga berlaku dalam berinvestasi saham, sehingga informasi sangat penting bagi calon investor yang ingin lebih mengetahui saham-saham yang prospektif untuk dibeli.Untuk keperluan tersebut maka dibutuhkan suatu pemahaman yang mendalam mengenai harga saham itu sendiri dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakannya.Penilaian harga saham suatu perusahaan dalam kaitannya untuk melakukan investasi pada dasarnya dapat dilakukan dengan menggunakan analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal pada dasarnya dilakukan dengan cara melihat pergerakan saham dari waktu ke waktu dengan menggunakan grafik, sedangkan analisis fundamental adalah analisis yang lebih didasarkan pada nilai (value) dari perusahaan yang bersangkutan. Investor yang ingin berinvestasi saham untuk jangka pendek lebih tepat menggunakan analisis saham 1

description

Pasar Modal Bab Analisis Fundamental dan Teknikal

Transcript of Analisis Fundamental Dan Teknikal

Page 1: Analisis Fundamental Dan Teknikal

PENDAHULUAN

Sebelum melakukan investasi, ada baiknya jika kita mempelajari

bagaimana cara menganalisa instrumen investasi melalui informasi yang ada.

Tujuan kita melakukan analisis adalah supaya kita mendapatkan gambaran yang

lebih jelas terhadap pertumbuhan dan perkembangan investasi kita di masa yang

akan datang.

Hal ini juga berlaku dalam berinvestasi saham, sehingga informasi sangat

penting bagi calon investor yang ingin lebih mengetahui saham-saham yang

prospektif untuk dibeli.Untuk keperluan tersebut maka dibutuhkan suatu

pemahaman yang mendalam mengenai harga saham itu sendiri dan faktor-faktor

yang mempengaruhi pergerakannya.Penilaian harga saham suatu perusahaan

dalam kaitannya untuk melakukan investasi pada dasarnya dapat dilakukan

dengan menggunakan analisis teknikal dan analisis fundamental.

Analisis teknikal pada dasarnya dilakukan dengan cara melihat pergerakan

saham dari waktu ke waktu dengan menggunakan grafik, sedangkan analisis

fundamental adalah analisis yang lebih didasarkan pada nilai (value) dari

perusahaan yang bersangkutan.

Investor yang ingin berinvestasi saham untuk jangka pendek lebih tepat

menggunakan analisis saham teknik sedangkan Investor yang ingin berinvestasi

saham untuk jangka panjang wajib melakukan analisis fundamental dengan

mencari tahu mengenai apa saja yang berkaitan dengan saham dan perusahaan

yang menerbitkannya dan informasi lain yang sensitif terhadap saham sebagai

bahan analisa fundamental saham.

Analis Fundamental merupakan salah satu tools analisis yang menekankan

pada faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran sehingga

menjadi dasar dari pergerakan harga. Dalam analisis fundamental ini, biasanya

selalu berkaitan dengan karakteristik komoditi dan faktor-faktor ekonomi.Oleh

sebab itu, pelaku pasar membutuhkan suatu metode serta informasi yang

1

Page 2: Analisis Fundamental Dan Teknikal

memadai, informasi dan instrumen pengelolaan risiko yang responsif dan relevan

untuk mengelola risiko pasar secara cepat dan terukur. Di sisi lain, dengan

menggunakan analisa fundamental yang memiliki kompleksitas lebih tinggi

dibandingkan dengan analisa jenis lain, namun analisa ini adalah cara yang paling

efektif untuk mengetahui ke arah mana harga akan bergerak.

Analisa fundamental juga mengajarkan kita untuk melihat segala

permasalahan dari sudut pandang yang luas, sebab analisa ini mengacu pada

indikator-indikator atau faktor-faktor global suatu negara/wilayah, seperti: kondisi

perekonomian, kebijakan moneter, kebijakan politik, keadaan geopolitis, dan lain

sebagainya, sehingga dapat mempertajam wawasan dan pola pikir ke depan.

Pengamatan atau analisa fundamental ini bertujuan untuk memahami

keadaan ekonomi suatu negara/wilayah tertentu yang nantinya dapat dijadikan

sebagai alat bantu dalam memprediksi pergerakan suatu harga komoditi,

valas/forex, kontrak berjangka (futures contract), indeks dan beberapa instrumen

keuangan lainnya.

A. ANALISA FUNDAMENTAL

Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada

fundamental ekonomi suatu perusahaan.Teknis ini menitik beratkan pada rasio

finansial dan kejadian - kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung

memengaruhi kinerja keuangan perusahaan.Sebagian pakar berpendapat teknik

analisis fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih saham

perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang.

Analisis fundamental dibagi dalam tiga tahapan analisis yaitu analisis

ekonomi, analisis industri, dan analisis perusahaan.

Analisis Ekonomi

Investasi  dalam aktiva keuangan dapat berupa investasi langsung maupun

investasi tidak langsung.  Investasi aktiva langsung dapat dilakukan  dengan

2

Page 3: Analisis Fundamental Dan Teknikal

pembelian  langsung aktiva keuangan suatu perusahaan. Sedangkan investasi tidak

langsung dilakukan dengan membeli saham (surat-surat berharga) dari perusahaan

investasi yang diperdagangkan di pasar modal. Dari ketiga analisis tersebut,

secara umum bahwa untuk menganalisis dan menilai harga saham dapat

dilakukan  dengan memperhatikan kondisi ekonomi atau kondisi pasar yang

terdiri dari variabel makroekonomi maupun kondisi spesifik perusahaan.

Indikator ekonomi adalah salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dan

merupakan bagian penting dari keseluruhan faktor fundamental itu sendiri.

Indikator yang berupa Informasi-informasi kondisi makro ekonomi diperlukan

investor untuk melakukan investasi. Kondisi makro ekonomi secara keseluruhan

akan mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat, pengusaha dan investor.

Kondisi makro ekonomi yang baik akan menciptakan iklim investasi yang baik.

Beberapa variabel ekonomi nasional yang biasanya digunakan adalah tingkat

pertumbuhan ekonomi yang biasanya dilihat dari Produk Domestik Bruto,

tingkat inflasi, tingkat suku bunga, dan nilai tukar rupiah, IHSG, index

kesejahateraan masyarakat.

Analisis ekonomi perlu dilakukan karena adanya kecenderungan hubungan

yang kuat antara apa yang terjadi pada lingkungan ekonomi makro dengan kinerja

suatu pasar modal. Perubahan kinerja pasar modal akan mencerminkan apa yang

terjadi pada perubahan perekonomian makro. Perubahan kinerja pasar modal tidak

bisa dipisahkan dengan perubahan yang terjadi pada prospek yang berbagai

perusahaan yang ada di pasar yang selanjutnya bisa mempengaruhi aliran kas

yang bisa diperoleh dari suatu perusahaan di masa datang. Dengan demikian, jika

ingin mengestimasi aliran kas, bunga atau premi risiko dari suatu sekuritas maka

kita harus mempertimbangkan analisis ekonomi makro.

Kondisi ekonomi seperti ekonomi resesi, naiknya suku bunga, dan turunnya

harga saham memberikan pengaruh pada keputusan-keputusan investasi yang

akan diambil oleh para pemilik modal. Apabila kondisi perekonomian

mempengaruhi kondisi pasar, maka pada gilirannya kondisi pasar

3

Page 4: Analisis Fundamental Dan Teknikal

akanmempengaruhi para pemilik modal. Apabila pasar membaik atau memburuk,

umumnya saham-saham juga akan berpengaruh dengan arah yang sama. Selain

terhadap tingkat keuntungan yang diperoleh oleh pemodal, kondisi pasar juga

mempengaruhi krmampuan memperoleh laba dari perusahaan.disamping

berpengaruh terhadap kondisi perusahaan, kondisi perekonomian juga

mempengaruhi kondisi industri.Proxy yang dapat digunakan dalam analisis

ekonomi ini adalah IHSG dan LQ45.

Untuk menganalisis dan menilai harga saham dapat dilakukan dengan

memperhatikan kondisi ekonomi atau kondisi pasar yang terdiri dari variabel

makroekonomi maupun kondisi spesifik perusahaan. Analisis ekonomi perlu

dilakukan karena adanya kecenderungan hubungan yang kuat antara apa yang

terjadi pada lingkungan ekonomi makro dengan kinerja suatu pasar modal.

Perubahan kinerja pasar modal akan mencerminkan apa yang terjadi pada

perubahan perekonomian makro. Kondisi makro ekonomi secara keseluruhan

akan mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat, pengusaha dan investor.

Kondisi makro ekonomi yang baik akan menciptakan iklim investasi yang baik.

Dengan demikian, sebelum melakukan investasi sebaiknya kita perlu untuk

memperhatikan tingkat pertumbuhan ekonomi.Dimana indikator ekonomi adalah

salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan bagian penting dari

keseluruhan faktor fundamental itu sendiri.Indikator yang berupa Informasi-

informasi kondisi makro ekonomi diperlukan investor untuk melakukan investasi.

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam analilis ekonomi ini diantaranya

adalah memperkirakan kondisi ekonomi dan melihat indikator moneter.Sebagian

besar pemilik modal ingin memprakirakan perubahan di pasar keuangan. Tidak

hanya mereka ingin mengetahui bagaimana arah perkembangan pasar saat ini,

tetapi mereka juga ingin mengetahui bagaimana arah perkembangan pasar di masa

yang akan datang. Meskipun demikian, tidaklah tepat kalau pemodal berharap

dapat memperkirakan secara tepat kondisi pasar di masa yang akan datang. Hal

tersebut tidak mungkin dilakukan secara konsisten. Yang lebih munkin dilakukan

adalah memperkirakan gejala-gejala perekonomian di masa yang akan datang

4

Page 5: Analisis Fundamental Dan Teknikal

untuk memperkirakan gerakan pasar, dan berapa lama perubahan tersebut

mungkin akan terjadi.

Selain itu kebijakan moneter juga dianggap memiliki pengaruh yang cukup

besar terhadap perekonomian dan harga saham.untuk itu para pemilik modal juga

harus memiliki pengetahuan yang baik akan variabel-variabel moneter.

Karena kondisi pasar merefleksikan kondisi ekonomi, maka perubahan

kondisi ekonomi tentunya akan tercermin pada kondisi pasar. Akan tetapi,

terkadang sering dijumpai dalam suatu periode tertentu kegiatan ekonominya

tidak memiliki pola, dari kondisi yang buruk, membaik, dan mencapai puncak,

setelah itu memburuk, mencapai kondisi paling buruk, membaik lagi (recovery),

dan kembali ke puncak lagi, demikian seterusnya.

Faktor ekonomi terhadap masing-masing kelompok industri saham

mempunyai pengaruh derajat berbeda-beda. Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

kelompok industri saham terbagi menjadi sembilan sektor, yaitu :

1. pertanian,

2. pertambangan,

3. industri dasar dan kimia,

4. aneka industri,

5. industri barang konsumsi,

6. properti dan real estat,

7. infrastruktur,

8. keuangan,

9. perdagangan, jasa, dan investasi.

Untuk melihat karakteristik kelompok perusahaan yang terkait dengan risiko

dan peluang keuntungan kelompok industri saham maka diperlukan analisis

industri. Ada berbagai strategi yang dapat dilakukan oleh para investor dalam

menghadapi peluang dari karakteristik kelompok perusahaan tersebut, yaitu

strategi ofensif, konservatif, dan defensif.

Dalam strategi ofensif terkait dengan pemilihan kelompok saham progresif

dengan peluang keuntungan tinggi namun berderajat risiko tinggi pula. Strategi

tersebut tepat dilakukan terhadap kelompok saham dengan pertumbuhan sektor

5

Page 6: Analisis Fundamental Dan Teknikal

tinggi. Pada sektor itu di antaranya saham kelompok subsektor teknologi,

investasi, otomotif, dan saham perusahaan yang sensitif terhadap siklus atau

subsektor pertanian.

Strategi konservatif berhubungan dengan kelompok saham proporsional

dengan derajat peluang keuntungan sedang dan risiko moderat. Strategi tersebut

tepat dilakukan terhadap kelompok saham dengan pertumbuhan sektor yang

perusahaannya cenderung menghasilkan pendapatan tetap, misalnya subsektor

telekomunikasi dan rokok.

Sedangkan, strategi defensif tepat diterapkan pada kelompok saham degresif

dengan derajat peluang keuntungan dan penerimaan risiko rendah. Tergabung

pada sektor itu, misalnya, subsektor pertambangan dan perdagangan.

Dalam melakukan analisis industri langkah pertama yang dapat dilakukan

adalah dengan mengidentifikasikan tahap kehidupan produknya. Tahap ini

bermaksud untuk mengenali apakah industri tempat perusahaan beroperasi

merupakan industri yang masih akan berkembang cepat, sudah stabil, ataukah

sudah menurun. Langkah berikutnya adalah menganalisis industri dalam

kaitannya dengan ondisi perekonomian. Kangkah ketiga adalah analisis kuantitatif

terhadap industri tersebut, yang dimaksudkan untuk membantu pemilik modal

menilai prospek industri di masa yang akan datang.

Siklus Kehidupan Industri :

1. Tahap Pertumbuhan

Ditandai dengan pertumbuhan penjualan yang relatif masih tinggi, meskipun

risiko sudah tidak setinggi pada saat perkenalan.Karena tingginya pertumbuhan

penjualan, laba yang diperoleh mungkin tidak cukup untuk memebiayai

ekspansi yang diperlukan.

2. Tahap Kedewasaan

Pertumbuhan penjualan masih terjadi, tetapi sudah dalam tingkatan yang lebih

rendah daripada tahap pertumbuhan.Umumnya laba yang diperoleh cukup

untuk membiayai pertumbuhan usaha.

6

Page 7: Analisis Fundamental Dan Teknikal

3. Tahap Penurunan

Pada tahap ini permintaan akan produk sudah mengalami penurunan, sehingga

pertumbuhan penjaulan menjadi negatif.

Fungsi dari analisis kondisi ekonomi, yaitu sebagai berikut :

1. Memperkirakan perubahan di dalam perekonomian atau pasar.

2. Penggunaan indikator moneter untuk memperkirakan kondisi pasar.

3. Kondisi ekonomi dan kondisi pasar.

4. Penggunaan model-model valuasi untuk memperkirakan kondisi pasar.

Tingkat pertumbuhan ekonomi biasanya dapat dilihat dari beberapa variabel

ekonomi nasional antara lain:

a. produk domestik bruto (PDB),

b. tingkat inflasi,

c. tingkat suku bunga, dan nilai tukar rupiah.

Indikator-indikator ekonomi yang sering digunakan dalam Analisis Fundamental

diantaranya:

1. Gross Domestic Product

Produksi domestik bruto (PDB) adalah penjumlahan seluruh barang dan jasa

yang diproduksi oleh suatu negara baik oleh perusahaan dalam negeri maupun

oleh perusahaan asing yang beroperasi di dalam negara tersebut pada suatu waktu/

periode tertentu. Pengertian lain dari PDB yang sering disebut juga Produk

nasional bruto (PNB) adalah total produksi barang dan jasa yang diproduksi oleh

penduduk negara tersebut baik yang bertempat tinggal/ berdomisili di dalam

negeri maupun yang berada di luar negeri dalam suatu periode tertentu.

Kaitan dengan analisis sekuritas dan pertumbuhan investasi dapat

dijelaskan, pertama pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh

pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Kedua, semakin baik tingkat

7

Page 8: Analisis Fundamental Dan Teknikal

perekonomian suatu negara, maka semakin baik pula tingkat kemakmuran

penduduknya. Tingkat kemakmuran yang lebih tinggi ini umumnya ditandai

dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakatnya. Ketiga, dengan

adanya peningkatan pendapatan tersebut, maka akan semakin banyak orang yang

memiliki kelebihan dana, kelebihan dana tersebut dapat dimanfaatkan untuk

disimpan dalam bentuk tabungan atau diinvestasikan dalam bentuk surat-surat

berharga yang diperdagangkan dalam pasar modal.

2. Tingkat inflasi

Inflasi merupakan suatu indikator ekonomi makro yang menggambarkan

kenaikan harga-harga barang dan jasa dalam suatu periode tertentu. Bagi sebuah

negara, keadaan perekonomian yang baik umumnya diwakili dengan tingkat

inflasi yang relatif rendah dan terkendali. Penggunaan tingkat inflasi sebagai salah

satu indikator fundamental ekonomi adalah untuk mencerminkan tingkat PDB dan

PNB ke dalam nilai yang sebenarnya. Nilai PDB dan PNB riil merupakan

indikator yang sangat penting bagi seorang investor dalam membandingkan

peluang dan resiko investasinya di mancanegara.

Seorang Trader akan selalu memperhatikan dengan seksama perkembangan

tingkat inflasi. Salah satu cara pemerintah dalam menanggulangi inflasi adalah

dengan melakukan kebijakan menaikkan tingkat suku bunga. Kebijakan

peningkatan tingkat suku bunga ini diharapkan dapat memperkuat nilai tukar dan

mengendalikan tingkat inflasi. Penggunaan tingkat inflasi sebagai salah satu

indikator fundamental ekonomi adalah untuk mencerminkan tingkat GDP dan

GNP ke dalam nilai sebenarnya. Nilai GDP dan GNP merupakan indikator yang

sangat penting bagi seorang Trader dalam membandingkan peluang dan resiko

investasinya di luar negeri. Beberapa indikator untuk mengetahui tingkat inflasi:

Producer Price Index (PPI), adalah indeks yang mengukur rata-rata

perubahan harga yang diterima oleh produsen domestik untuk setiap output yang

dihasilkan dalam setiap tingkat proses produksi. Data PPI dikumpulkan dari

8

Page 9: Analisis Fundamental Dan Teknikal

berbagai sektor ekonomi terutama dari sektor manufaktur, pertambangan dan

pertanian.

Consumer Price Index (CPI), digunakan untuk mengukur rata-rata

perubahan harga eceran dan sekelompok barang dan jasa tertentu. Kedua indeks

tersebut, CPI dan PPI, digunakan Trader sebagai indikator untuk mengukur

tingkat inflasi yang terjadi. Seorang Trader tidak dapat berharap bahwa Bank

Sentral akan menaikkan tingkat suku bunga apabila salah satu indikator

memberikan sinyal kuat tentang adanya inflasi maupun menurunkan suku bunga

untuk keadaan sebaliknya. Sebagai contoh, dampak Perang Teluk 1991 memicu

naiknya harga minyak bumi sehingga indeks CPI di Amerika Serikat juga naik.

Namun karena peningkatan indeks CPI itu tidak berlangsung lama, maka Bank

Sentral Amerika Serikat tidak mengambil tindakan apa pun.

Bagi sebuah negara, keadaan perekonomian yang baik umumnya diwakili

dengan tingkat inflasi yang relatif rendah dan terkendali.Penggunaan tingkat

inflasi sebagai salah satu indikator fundamental ekonomi adalah untuk

mencerminkan tingkat PDB dan PNB ke dalam nilai yang sebenarnya.Nilai PDB

dan PNB riil merupakan indikator yang sangat penting bagi seorang investor

dalam membandingkan peluang dan resiko investasinya di mancanegara.

3. Tingkat suku bunga

Salah satu cara pemerintah dalam menanggulangi inflasi adalah dengan

melakukan kebijakan menaikkan tingkat suku bunga. Tingkat suku bunga

merupakan ukuran keuntungan investasi yang dapat diperoleh oleh investor dan

juga merupakan ukuran biaya modal yang harus dikeluarkan oleh perusahaan

untuk menggunakan dana dari investor. Hubungan antara tingkat bunga dengan

pergerakan harga saham adalah berlawanan. Apabila terjadi kenaikan tingkat suku

bunga, maka pergerakan harga saham akan menurun, sebaliknya apabila terjadi

penurunan tingkat suku bunga, maka harga saham akan naik (Bodie, et.al., 2002)

Semakin tinggi tingkat bunga perbankan, akan menyebabkan investor

mengalihkan investasinya pada investasi di perbankan, obligasi atau aset-aset

keuangan berpendapatan tetap. Karena investor mengurangi portofolio saham

9

Page 10: Analisis Fundamental Dan Teknikal

dengan melepas saham maka supplay saham di bursa saham atau pasar modal

meningkat dan selanjutnya akan menyebabkan penurunan harga saham tersebut.

Dari berbagai faktor ekonomi, untuk saat ini suku bunga merupakan faktor

kunci terhadap perkembangan Bursa Efek Jakarta. Pada tingkat suku bunga seperti

sekarang ini, merupakan level yang sudah cukup menarik bagi investor untuk

menanamkan modalnya pada investasi yang menghasilkan bunga. Dilihat dari segi

risiko relatif kecil, tetapi hasilnya yang berupa bunga sudah cukup menarik untuk

dinikmati. Jika suku bunga naik lagi maka akan cenderung terjadi pengalihan

investasi dari bursa efek kepada alternatif investasi yang menghasilkan bunga.

Menariknya investasi dalam bursa saham juga didorong oleh rendahnya suku

bunga penyimpanan di perbankan. Suku bunga penyimpanan tersebut dapat dilihat

dari dua aspek, yaitu nominal dan riil. Suku bunga penyimpanan nominal adalah

suku bunga penyimpanan per tahun yang dipublikasikan oleh bank-bank setiap

harinya, sedangkan suku bunga penyimpanan riil adalah suku bunga nominal

dikurangi dengan laju inflasi pada saat yang bersangkutan.

Secara teoretis, apabila suku bunga penyimpanan riil di suatu negara

mengalami penurunan, maka investasi di bursa saham menjadi lebih menarik

karena investor cenderung untuk mencari tingkat pengembalian yang lebih tinggi.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sarwono (2003) menunjukkan bahwa

tingkat suku bunga merupakan variabel yang mempunyai pengaruh terhadap harga

saham. Begitu pula dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Okty, (2002)

yang menyebutkan bahwa faktor ekstern yang mempunyai pengaruh besar

terhadap harga saham adalah tingkat suku bunga dan inflasiHasil penelitian

empiris tentang pengaruh suku bunga terhadap IHSG dalam kurun waktu tahun

2003 sampai 2004 di BEJ, terdapat bukti yang signifikan bahwa suku bunga

berpengaruh negatif terhadap IHSG. Semakin tinggi kenaikan suku bunga berarti

akan semakin melemahkan kinerja BEJ. Angka sensitivitasnya sekitar 0,5 berarti

jika suku bunga naik 1% maka indeks harga saham gabungan akan turun 0,5%.

Sebaliknya jika suku bunga turun sebesar 1% maka IHSG akan naik sebesar 0,5%.

Perubahan lebih lanjut dari suku bunga merupakan faktor kunci yang perlu

10

Page 11: Analisis Fundamental Dan Teknikal

diwaspadai. Dengan mengacu hasil penelitian dengan angka sensitivitas 0,5, maka

jika sampai terjadi suku bunga naik lagi dari 12% menjadi 13% maka cenderung

akan terjadi penurunan kinerja bursa efek atau penurunan IHSG kembali posisi

menuju 950-an. Namun demikian jika suku bunga membaik atau turun kembali

dari 12% ke posisi 11% atau lebih rendah lagi, maka IHSG akan naik kembali

menuju posisi 1.100 atau lebih tinggi lagi.

Analisis Industri

A. Konsep dasar Industri dan klasifikasinya:

Industri terdiri dari kelompok perusahaan yang terlibat dalam memproduksi

atau menangani produk yang sama atau dalam memberikan layanan yang sama. Analisis

industri biasanya dilakukan setelah melakukan analis ekonomi.Dalam analisis industri

seorang investor mencoba untuk memperbandingkan kinerja dari berbagai industri,

untuk dapat mengetahui jenis industri yang memberikan prospek paling bagus dalam

masa yang telah ditentukan. Setelah dilakukan analisis industri akan didapatkan

informasi mengenai kelompok industri yang akan dibentuk dan diyakini akan

memberikan peluang yang paling menjanjikan. Pemahaman kita mengenai industri atau

sekelompok industri seperti industri tekstil, industri bahan makanan, dan mungkin juga

industri jasa seperti perbankan, industri jasa transportasi, industri jasa konsultansi dan

lain sebagainya.Masalah pengelompokan industri menjadi semakinrumit ketika

berhadapan dengan banyak perusahaan yang mempunyai sekian banyak ragam lini

bisnis. Berikut beberapa pengklasifikasian industri di beberapa negara:

Keterangan Dasar sistem Klasifikasi

SIC(Standard

Industrial

Classification)

Sebuah klasifikasi

perusahaan

berdasarkan apa

yang mereka

hasilkan

menggunakan data

sensus

Analis

menggunakan kode

SIC bisa fokus pada

kegiatan ekonomi di

luar negeri, atau

sebagai spesifik,

cara yang

Kode SIC dibantu

secara signifikan

dalam membawa

untuk masalah

klasifikasi industri

dengan

menyediakan secara

11

Page 12: Analisis Fundamental Dan Teknikal

diinginkan. konsisten untuk

menggambarkan

industri dan

perusahaan.

NAICS (North

American Indistry

Classification

Sebuah sistem

klasifikasi

perusahaan yang

menggunakan

produksi

berorientasi

kerangka

konseptual.

Perusahaan

diklasifikasikan ke

dalam industri

berdasarkan

terutama mereka

yang terlibat

NAICS

menggunakan enam

digit sistem hirarki

untuk

mengklasifikasikan

semua kegiatan

ekonomi dalam 20

sektor industri yang

menyediakan

fleksibilitas relatif

lebih besar untuk

kode SIC.

GICS (Global

Industry

Classification

Standard)

Menyediakan satu

set terus menerus

lengkap sektor dan

industri definisi

global yang

menggunakan

sepuluh sektor

ekonomi.

Sistem ini

dimaksudkan untuk

mengklasifikasikan

perusahaan di

seluruh dunia dan

sudah termasuk

kelompok 25.000+

companies.

Sistem ini membagi

segala sesuatu ke

dalam 10 sektor

ekonomi, dalam ada

24 industri

pengelompokan, 64

industri dan 139

subindustri.

12

Page 13: Analisis Fundamental Dan Teknikal

B. Arti penting analisis industri

Adapun peranan analisis industry bagi para investor adalah sebagai alat

untuk membantu investor dalam mengidentifikasikan peluang-peluang investasi,

sebelum mereka menginvestasikan uangnya untuk menghasilkan keuntungan di

kemudian hari. Hal ini dikarenakan dalam analisis industri akan memberikan

informasi mengenai karakteristik-karakteristik resiko dan return mengenai

berbagai macam industri.

C. Menganalisa Industri

Industri mempunyai Daur hidup tersendiri yang merupakan tahap evolusi suatu

industri dari perintis ke stabilisasi dan penurunan.

Dalam tahapan ini dapat diestimasi besarnya penjualan suatu industri yang

diawali tahap:

Tahap permulaan, sebagai awal perkembangan industri

pertumbuhan penjualan sangat kecil, dengan tingkat biaya yang sangat

besar untuk promosi dan biaya pengembangan produk yang diyakini

mempunyai prospek baik untuk masa depan.

Tahap pertumbuhan, setelah dikenalnya produk oleh masyarakat

maka pertumbuhan penjualan akan cepat dengan banyaknya permintaan

13

Page 14: Analisis Fundamental Dan Teknikal

pada industri yang bersangkutan. Keuntungan perusahaan akan tinggi. Hal

ini diprediksi karena persaingan untuk produk tersebut belum ketat.

Pertumbuhan ekonomi pada tahap ini cenderung lebih besar.

Tahap kedewasaan, mulai munculnya persaingan maka penjualan

akan menurun. Dampaknya keuntungan perusahaan akan menuju pada

tingkat keuntungan yang normal. Pertumbuhan industri ekonomi sedikit

lebih besar dari pertumbuhan ekonomi secara umum.

Tahap stabil, merupakan tahap yang paling panjang dalam daur

hidup industri. Pertumbuhan industri cenderung sama dengan

pertumbuhan ekonomi secara umum di mana industri tersebut berada.

Meskipun penjualan terkait dengan kondisi ekonomi, tetapi besarnya

pertumbuhan penjualan masing-masing perusahaan secara individual

dalam suatu industri akan berbeda-beda satu dengan yang lain, tergantung

kemampuan manajerial dari masing-masing perusahaan.

Tahap penurunan, tingkat penjualan dan keuntungan industri

semakin menurun. Pada tahap ini biasanya investor mulai mencari

alternatif industri lain yang lebih menguntungkan. Pertumbuhan industri

pada tahap ini akan jauh di bawah pertumbuhan ekonomi secara

keseluruhan.

D. Aspek kualitatif analisis industri

1. Historical Performances

Investor seharusnya mengetahui bagaimana histori penjualan,

pertumbuhan laba dan harga. Meskipun masa lalu tidak dapat menentukan

bagiamana kinerja ke depan suatu industri, namun hal tersebut masih dapat

memberikan suatu informasi yang berguna.

2. Kompetisi atau persaingan

Persaingan dalam suatu industri akan semakin meningkat jika terdapat

banyak perusahaan yang ukurannya relatif sama bersaing dalam industri

tersebut. Persaingan juga akan dipengaruhi oleh pertumbuhan industri dan

14

Page 15: Analisis Fundamental Dan Teknikal

biaya tetap, serta hambatan untuk keluar dari industri. Tingginya biaya

tetap akan mendorong peningkatan persaingan karena dengan tingginya

biaya tetap akan mengharuskan perusahaan untuk memproduksi dengan

kapasitas penuh. Hal itu akan membuat penawaran di pasar akan semakin

meningkat yang kemudian akan menyebabkan harga barang semakin

menurun, sehingga persaingan akan semakin ketat. Terdapat lima faktor

yang menentukan intensitas persaingan dalam suatu industri tersebut

adalah:

a. ancaman adanya pemain baru

b. daya tawar (bargaining power) pembeli

c. persaingan diantara pemain yang ada

d. ancaman adanya barang atau jasa substitusi

e. daya tawar (bargaining power) pemasok.

a. Ancaman pemain baru.

15

Page 16: Analisis Fundamental Dan Teknikal

Meskipun sebuah industri mempunyai jumlah pesaing yang sedikit,

investor juga perlu mengidentifikasi perusahaanperusahaan yang potensial

menjadi pemain baru dalam industri. Besarnya ancaman pemain baru ini

akan dipengaruhi oleh adanya hambatan-hambatan masuk dalam suatu

industri, seperti tingginya biaya investasi, peraturan pemerintah, dan harga

barang yang relatif kecil dibandingkan dengan biaya produksi. Jika

hambatan masuk suatu industri relatif tinggi maka kemungkinan adanya

pemain baru yang masuk dalam industri tersebut akan semakin kecil.

b. Ancaman adanya produk substitusi.

Produk substitusi akan membatasi profit potensial suatu industri karena

barang subtitusi akan memunculkan alternatif bagi produk perusahaan.

Dalam kondisi seperti ini, kemampuan perusahaan untuk menentukan

harga produk akan semakin berkurang, karena dibatasi adanya produk

substitusi. Artinya, jika harga produk perusahaan terlalu tinggi, konsumen

bisa saja berpindah ke produk substitusi yang ditawarkan di pasar.

c. Bargaining power pembeli.

Daya tawar pembeli di pasar yang kuat bisa mempengaruhi profitabilitas

industri. Hal ini terjadi jika konsumen dapat menawar harga atau meminta

kualitas yang lebih tinggi dengan kemungkinan pilihan dari produk yang

diberikan oleh pesaing lain. Bila jumlah konsumen lebih banyak dari

jumlah industrinya maka bargaining power konsumen akan rendah.

Sebaliknya jika jumlah industri lebih banyak dari konsumen maka

bargaining power konsumen akan besar.

d. Bargaining power pemasok.

Pemasok dapat mempengaruhi return industri di masa yang datang karena

mereka mempunyai kekuatan untuk menentukan harga dan kualitas dari

produknya. Jika jumlah pemasok lebih sedikit dibandingkan dengan

jumlah industrinya, maka pemasok memiliki bargaining power yang besar.

16

Page 17: Analisis Fundamental Dan Teknikal

Begitu juga sebaliknya, jika pemasok lebih banyak dari industrinya maka

bargaining power pemasok akan berkurang.

3. Pengaruh pemerintah

Peraturan dan tindakan pemerintah memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap industri. Investor harus mengetahui pengaruh nya terhadap

investasinya lebih awal agar dapat ditindaklanjuti kemungkinan-

kemungkinan yang mungkin akan terjadi.

4. Perubahan struktur ekonomi

E. Penggunaan analisis insustri:

1. Untuk merotasi investasi pada sektor industri.

Seperti misalnya sektor industri A sudah mulai menjadi pilihan investasi

yang sangat diminati, para investor tidak hanya berhenti di satu dan hanya

fokus pada industri tersebut. Para investor harus segera mencari sektor

industri lainnya yang akan dijadikan tempat investasi keduanya, maka

ketika momen sektor industri yang pertama sudah mulai kurang diminati

dan turun, dia bisa segera memindahkan investasinya ke sektor yang

lainnya yang lebih menguntungkan.

2. Untuk mengevaluasi industri di masa yang akan datang.

Proes evaluasi ini untuk mengetahui industri apakah yang nantinya

akan meguntungkan untuk diinvestasikan di masa yang akan datang. Juga

mengenai Industri manakah yang akan mengalami kesulitan di masa yang

akan datang.

3. Untuk dilakukan analisis siklus industri.

Suatu siklus industri diawali dengan muncul lalu tumbuh, berada

dimasa puncak , stabil dan kemudian mengalami penurunan.Dengan

melakukan analisis industri investor dapat menentukan kapan dia harus

berinvestasi pada saat awal, saat tumbuh, atau kapan dia akan menarik

17

Page 18: Analisis Fundamental Dan Teknikal

investasinya yaitu pada saat industri mengalami penurunan.

4. Investasi jangka pendek.

Menentukan industri apakah yang memiliki prospek bagus

sehingga akan diinvestasikan untuk tahun yang akan datang.

Analisis Perusahaan

Analisis perusahaan dalam analisis fundamental bertujuan untuk

mengetahui industri yang paling berprospek dan paling menguntungkan, hal ini

dapat dilihat dari laporan keuangannya. Dengan menggunakan laporan

keuangan investor akan dapat menghitung berapa besar pertumbuhan earning

yang telah dicapai perusahaan terhadap jumlah saham perusahaan.

Laporan keuangan terdiri atas:

a. Neraca (Balance Sheet)

b. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

c. Laporan Laba Ditahan (Statement of Retained Earning)

d. Laporan Aliran Kas (Statement of Cash Flows)

Neraca (Balance Sheet)

Informasi yang dicari analis dari neraca adalah:

Sumber-sumber keuangan yang digunakan untuk mencapai aktiva

perusahaan:

a) Dana jangka panjang, yang diinvestasikan kreditur, pemegang saham

tertentu, dan pemegang saham biasa.

b) Dana jangka pendek yang disediakan oleh bank, dokumen-dokumen

komersial, kreditur dagang, dan sebagainya.

Berdasarkan informasi di atas, investor dapat menghitung proporsi modal

investasi yang diberikan oleh kreditur, pemegang saham prefen, dan

pemegang saham umum. Pada perhitungan ini nilai pari biasanya digunakan

untuk persediaan umum, seperti total kapitalisasi umum pada pasar (jumlah

saham dikali nilai pasar)

18

Page 19: Analisis Fundamental Dan Teknikal

Kekuatan modal pekerjaan perusahaan yang bersangkutan sebagaimana

ditunjukkan oleh berbagai variasi rasio pekerjaan. Rasio tersebut

menandakan bahwa prakiraan kemampuan perusahaan dicocokkan dengan

kepemilikan terakhir, yang diharapkan dibayar dengan aktiva lancar.

Aktiva perusahaan yang menandakan sumber-sumber pendapatan

perusahaan dan sikap modal yang diinvestasikan, seperti menyediakan dasar

untuk memperkirakan total aktiva dan bauran aktiva yang mendukung

tingkat operasi yang diharapkan.

Data untuk sebuah analisis neraca digabungkan dengan analis laporan laba

rugi.

Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Analisis saham mencari informasi dari laporan laba rugi untuk menjawab

pertanyaan berikut:

Apa dasar pendapatan sebenarnya yang bertindak sebagai titik permulaan

untuk menggerakkan proyeksi masa depannya.

Bagaimana perusahaan tersebut bertindak selama periode yang panjang

(biasanya menggunakan data 10 tahun) dan periode terakhir? Faktor apa

saja yang mempengaruhi pendapatan dan biaya/bebannya?

Apakah perkembangan pendapatan konsisten ataukah perusahaan tersebut

sedang merosot? Apakah pola pendapatan dari tahun ke tahun signifikan?

Jika ya apa yang menyebabkannya?

Bagaimana perkembangan pendapatan perusahaan dianalisis, dibandingkan

dengan aspek industri di mana perusahaan tersebut berkecimpung?

Bagaimana perusahaan tersebut dibandingkan dengan kompetitornya?

Apakah perusahaan tersebut terlihat mempunyai kontrol keuangan yang

baik?

Bagi investor, informasi laba yang diperoleh perusahaan dapat dijadikan dasar

untuk menilai tingkat profitabilitas perusahaan. Beberapa ukuran yang

umumnya digunakan adalah Return on Equity (ROE) yang menunjukkan

19

Page 20: Analisis Fundamental Dan Teknikal

seberapa besar nilai kembalian dari modal sendiri yang ditanamkan di

perusahaan, atau Earning per Share (EPS) untuk menilai seberapa besar

earning yang akan diperoleh dari setiap saham yang dimiliki investor.

Laporan Laba Ditahan (Statement of Retained Earning)

Perhitungan laba ditahan adalah laba bersih dikurangi deviden yang

dibagikan.Laba ditahan diinvestasikan kembali dengan harapan peningkatan

laba perusahaan pada tahun mendatang. Semakin besar laba ditahan perusahaan

akan semakin besar aset perusahaan, dan dapat dikatakan perusahaan tersebut

“sehat”.

Laporan ini digunakan investor untuk menilai usulan kebijakan manajemen

perusahaan mengenai dividen.

Laporan Aliran Kas (Statement of Cash Flows)

Laporan aliran kas merupakan laporan yang memuat aliran kas masuk (cash

inflow) dan aliran kas keluar (cash outflow) dari tiga sumber aktivitas utama

perusahaan, yaitu

operasional perusahaan yaitu kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan aliran kas dari operasional harian perusahaan untuk

melunasi utang, pembiayaan operasional perusahaan, termasuk

didalamnya pembayaran dividen untuk pemegang saham,

investasi, merupakan aliran kas masuk dan keluar yang berkaitan

dengan investasi yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan

keuntungan dimasa datang,

dan aktivitas finansial merupakan aliran kas masuk yang berasal dari

penerbitan saham baru ataupun penerbitan surat utang oleh perusahaan

20

Page 21: Analisis Fundamental Dan Teknikal

Analisis Profitabilitas Perusahaan

Pada tingkat perusahaan, EPS adalah puncak dari beberapa faktor penting

yang terjadi di dalam perusahaan.Variabel akuntansi dapat digunakan untuk

menjelaskan factor ini yang menentukan dengan menganalisis rasio

keuangan.Menjelaskan analisis komponen EPS untuk mencoba untuk menentukan

apakah dan mengapa profitabilitas perusahaan meningkat atau menurun.

Earning per Share (EPS)

EPS merupakan rasio yang menunjukan berapa besar keuntungan yang

diperoleh investor atau pemegang saham per saham, Rumus :

EPS = keuntungan bersih/jumlah saham beredar

Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan dari perusahaan.

Biasanya nilai ini akan dibandingkan dengan nilai pada kuartal yang sama

pada tahun sebelumnya untuk menggambarkan pertumbuhan tingkat

keuntungan perusahaan. Dari perhitungan tersebut dapat digunakan untuk

memperkirakan kenaikan atau penurunan harga saham suatu perusahaan di

bursa saham.

Semakin tinggi nilai EPS tentu saja menggembirakan pemegang saham

karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham.

Analisis Return On Equity (ROE)

Return on Equity Adalah Tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh

perusahaan untuk setiap satuan mata uang yang menjadi modal perusahaan.

Dalam pengertian ini, seberapa besar perusahaan memberikan imbal hasil tiap

tahunnya per satu mata uang yang diinvestasikan investor ke perusahaan tersebut.

Rumus ROE adalah :

ROE= ROA x Leverage

Leverage = Total assets / stockholder’s equity

Analisis Return On Assets (ROA)

21

Page 22: Analisis Fundamental Dan Teknikal

Return on asset (ROA): mengukur efektifitas perusahaan di dalam

menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.

ROA = Net Income Mergin x turnover

Net Income margin = Net Income Sales / Sales

Turnover = Sales / total assets

The P/E Ratio

Price Earning Ratio (PER) adalah salah satu ukuran paling dasar dalam

analisis saham secara fundamental. Secara mudahnya, PER adalah rasio harga per

lembar saham saat ini (Current Price) terhadap laba bersih (Earning)

perusahaan.Rasio PER menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba bersih.Semakin kecil PER berarti kinerja perusahaan dalam

menghasilkan laba semakin bagus.

Dengan mengetahui PER sebuah perusahaan, maka pihak manajemen

dapat menetapkan pembayaran dividen (Dividend Payout Ratio) berdasarkan

informasi mengenai laba perusahaan dari rasio PER. Rumus perhitungan PER

atau P/E Ratio: 

Harga Per Lembar Saham (Current Price)

Laba Per Lembar Saham (EPS)

Secara Fundamental, PER biasanya digunakan oleh para investor untuk

mengukur tingkat kewajaran harga saham.Dalam kaitannya dengan kebijakan

dividen yang dibuat perusahaan, “PER adalah ukuran tingkat harga pasar per

saham terhadap laba per saham.PER menunjukan jumlah rupiah yang harus

dibayar investor untuk setiap 1 rupiah laba periode berjalan.Maka semakin tinggi

PER, semakin banyak mereka membayar, sehingga semakin besar pula

pendapatan yang mereka harapkan”.

22

Page 23: Analisis Fundamental Dan Teknikal

The PEG Ratio

Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba perseroan (PEG

ratio)

PEG Ratio = P/E ratio / pertumbuhan tahunan EPS

Semakin rendah PEG Ratio suatu perusahaan maka berarti harga sahamnya adalah

dibawah harga semestinya ( undervalued) dan perusahaan memiliki rasio

pertumbuhan EPS yang tinggi. Misalnya suatu perusahaan dengan pertumbuhan

EPS sebesar 21.5% dengan P/E Ratio sebesar 37.3% maka PEG Ratio nya adalah

21.5/37.3=0.576.

ANALISIS RASIO KEUANGAN

a. Pengertian Analisis Rasio Keuangan

Rasio keuangan menurut Keown (1999:91) merupakan alat untuk

membantu mengidentifikasi beberapa kekuatan dan kelemahan

keuangan perusahaan. Rasio keuangan memberikan dua cara untuk

membuat perbandingan dari data perusahaan menjadi lebih berarti: (1)

dapat meneliti rasio antar waktu unruk meneliti arah pergerakannya;

dan (2) dapat membandingkan rasio keuangan perusahaan dengan

perusahaan lain.

Menurut Djarwanto (1984:123) rasio dalam laporan keuangan

adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur

dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan antar unsur

tersebut dinyatakan dalam betuk matematis sederhana. Sedangkan Van

Horne (2005:201) menyatakan bahwa rasio keuangan adalah suatu alat

yang sering digunakan selama pemeriksaan.

23

Page 24: Analisis Fundamental Dan Teknikal

Dapat disimpulkan berdasarkan beberapa pengertian diatas,

bahwa rasio keuangan adalah sebuah analisis penilaian sebuah

perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan untuk mengetahui

kekuatan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan untuk

melanjutkan kelangsungan operasionalnya.

b. Tujuan Analisis Rasio Kenuangan

Menurut Keown (1999:92) tujuan analisis rasio keuangan adalah

untuk mengetahui seberapa jauh likuiditas perusahaan, untuk

mengetahui kemampuan manajemen perusahaan untuk menghasilkan

laba operasi yang cukup atas aktiva perusahaan yang ada, untuk

mengetahui bagaimana perusahaan mendanai aktivanya, dan untuk

mengetahui tingkat pengembalian atas investasi yang ditanamkan para

pemegang saham.

Sedangkan menurut Prastowo (2002:76) tujuan analisis rasio

keuangan adalah untuk menilai efektifitas keputusan yang telah

diambil oleh perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas

usahanya.

Dengan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa rasio

keuangan memiliki tujuan untuk menilai kinerja suatu perusahaan

sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi para investor dan

kreditor untuk menentukan keputusan dalam berinvestasi dan kredit.

Rasio keuangan dapat dijadikan pihak manajemen perusahaan

untuk menilai apakah kinerja perusahaan sudah sesuai dengan yang

telah direncanakan di awal periode, sehingga bisa dilakukan evaluasi

dan dapat pula dijadikan bahan pertimbangan unruk melakukan

langkah-langkah korektif untuk memperbaiki kinerja perusahaan di

masa mendatang.

c. Jenis-jenis Rasio Keuangan

Menurut Hanafi(2004:37) rasio-rasio keuangan yang umumnya

digunakan pada dasarnya terdiri atas :

24

Page 25: Analisis Fundamental Dan Teknikal

1. Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas (liquidity ratio) digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka

pendeknya.

Rasio likuiditas yang umum digunakan adalah :

Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio Lancar merupakan ukuran yang paling umum digunakan

untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka

pendeknya.Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial

jangka pendek.Current ratio juga sering digunakan sebagai

ukuran likuiditas suatu perusahaan.

Current ratio menunjukkan tingkat keamanan kreditor jangka

pendek, atau kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-

hutang tersebut. Tetapi suatu perusahaan dengan current

ratioyang tinggi belum tentu menjamin akan dapat dibayarnya

hutang perusahaan yang sudah jatuh tempo karena proporsi

atau distribusi dari aktiva lancar yang tidak menguntungkan.

Aktiva Lancar

Current Ratio=

Utang Lancar

Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio ini berfungsi sebagai pelengkap rasio lancar dalam

menganalisis likuiditas. Rasio ini sama dengan rasio lancar,

hanya saja rasio ini tidak meliputi persediaan yang diasumsikan

bagian aktiva lancar yang paling tidak likuid-sebagai angka

yang dibagi.

(Aktiva Lancar-Persediaan)

Quick Ratio =

Utang Lancar

25

Page 26: Analisis Fundamental Dan Teknikal

Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan membayar utang

lancarnya dengan kas atau yang setara dengan kas.

Kas + Sekuritas yang dapat dipasarkan

Cash Ratio=

Utang Lancar

2. Rasio Leverage

Rasio Leverage digunakan untuk mengukur tingkat solvabilitas

suatu perusahaan.Rasio ini menjunukkan kemampuan perusahaan

untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya seandainya

perusahaan tersebut pada saat itu dilikuidasi.

Rasio Leverage yang umum dugunakan adalah :

Rasio Utang (Debt Ratio)

Rasio ini memperlihatkan proporsi antara kewajiban yang

dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki.

Total Utang

Debt Ratio =

Total Aktiva

Rasio Utang terhadap Ekuitas atau DER

(Debt to Equity Ratio)

Rasio ini menggambarkan perrbandingan utang dan ekuitas

dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan

modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh

kewajibannya. Debt To Equity Ratio menunjukkan berapa

proporsi modal terhadap hutang yang dimiliki perusahaan.

Artinya semakin besar nilai Debt To Equity Ratio, semakin

besar pula hutang yang dimiliki perusahaan dibandingakan

dengan modal sendiri. Kreditor jangka panajang kebanyakan

menyukai Debt To Equity Ratio yang kecil. Makin kecil angka

26

Page 27: Analisis Fundamental Dan Teknikal

rasio berarti semakin besar jumlah aktiva yang dimiliki oleh

pemilik perusahaan dan makin besar penyangga risiko kreditor

(Prastowo,2005:1989)

Total Utang

DER =

Total Ekuitas

Rasio Laba terhadap Beban Bunga atau TIE

(Times Interest Earned)

Rasio ini disebut juga rasio penutupan (Coverage Ratio),

mengukur kemampuan peenuhan kewajiban bunga tahunan

dengan laba operasi (EBIT).

EBIT

TIE =

Beban Bunga

Rasio Penutupan Beban Tetap (Fixed

Charge Coverage)

Rasio ini mirip dengan rasio TIE, namun rasio ini lebih

lengkap karena dalam rasio ini diperhitungkan kewajiban

perusahaan seandainya perusahaan melakukan leasing (sewa

beli) aktiva dan memperoleh utang jangka panjang

berdasarkan kontrak sewa beli.

Laba Sebelum Pajak + Beban Bunga+ Kewajiban

FCC=

Beban Bunga + Kewajiban

3. Rasio Aktivitas

Rasio Aktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan

memanfaatkan semua sumber daya yang ada pada

pengendaliannya.

Rasio Aktivitas yang umum digunakan adalah :

27

Page 28: Analisis Fundamental Dan Teknikal

Rasio Perputaran perusediaan (Inventory

Turnover)

Rasio perputaran perusahaan mengukur efisiensi pengelolaan

persediaan barang dagang.Rasio ini merupakan indikasi yang

cukup populer untuk menilai efisiensi operasional, yang

memperlihatkan seberapa baiknya manajemen mengontrol

modal yang ada pada persediaan.

Cost Of Goods Sold

Inventory Turnover Ratio (at cost) =

Average Inventory

Sales

Inventory Turnover Ratio (at market) =

Inventory

Periode Penagihan Rata-Rata (Average

Collection Period)

Rasio ini digunakan untuk mengukur efisiensi pengelolaan

piutang perusahaan, rata-rata jangka waktu penagihan adalah

rata-rata jangka waktu lamanya perusahaan harus menunggu

pebayaran setelah melakukan penjualan.

Piutang

Periode Penagihan Rata-Rata =

Penjualan per Hari

Rasio Perputaran Modal Kerja (Working

Capital Turnover)

Rasio ini mengukur aktivitas bisnis terhadap kelebihan aktiva

lancar atas kewajiban lancar.

Penjualan

Rasio Perputaran Modal Kerja =

Modal Kerja Bersih

Rasio Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Asset

Turnover)

28

Page 29: Analisis Fundamental Dan Teknikal

Rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas penggunaan

dana yang tertanam pada harta tetap seperti pabrik dan

peralatan, dalam rangka menghasilkan penjualan, atau berapa

rupiah penjulan bersih yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang

diinvestasikan pada aktiva tetap.

Penjualan

Rasio Perputaran Aktiva Tetap =

Aktiva Tetap

Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Asset

Turnover)

Rasio ini menunjukkan efektifitas penggunaan seluruh harta

perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau

menggambarkan berapa rupiah penjualan atau

menggambarkan berapa rupiah penjualan bersih yang dapat

dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam

bentuk harta perusahaan.

Penjualan

Rasio Perputaran Total Aktiva =

Total Aktiva

4. Rasio Profitabilitas (Rasio Kemampulabaan)

Rasio Kemampulabaan akan memberikan jawaban akhir tentang

efektivitas manajemen perusahaan, rasio ini memberi gambaran

tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan.

Rasio Kemampulabaan yang umum digunakan adalah :

Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Rasio ini mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau

biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan

untuk berproduksi, mengindikasikan kemampuan perusahaan

untuk berproduksi secara efisien.

Penjualan - Harga Pokok Penjualan

29

Page 30: Analisis Fundamental Dan Teknikal

Margin Laba Kotor =

Penjualan

Marjin Laba Bersih (Net Profit Marjn)

Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap

penjualan

Laba Bersih

Margin Laba Bersih =

Penjualan

Daya Laba Dasar (Basic Earning Power)

Daya laba mencoba mengukur efektivitas perusahaan dalam

memanfaatkan seluruh sumber dayanya, yang menunjukkan

rentabilitas ekonomis perusahaan.

Laba Sebelum Bunga dan Pajak

Daya Laba Dasar =

Total Aktiva

Tinggi rendahnya rentablitas ekonomi tergantung dari :

a. Operating Profit Margin, yaitu perbandingan antara laba

usaha dan penjualan

EBIT

Operating Profit Margin=

Penjualan

b. Perputaran Aktiva (Assets Turnover), yaitu kecepatan

berputarnya total aktiva dalam suatu periode tertentu.

Penjualan

Total Asset Turnover =

Assets

Hasil Pengembalian atas Total Aktiva atau

ROA (Return on Assets)

Laba Bersih

30

Page 31: Analisis Fundamental Dan Teknikal

ROA =

Total Aktiva

Hasil pengembalian Atas Ekuitas atau ROE

(Return on Equity)

Rasio ini memperlihatkan sejauh manakah perusahaan

mengelola modal sendiri (net work) secara efektif, mengukur

tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik

modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. Rasio ini

kerap kali digunakan oleh investor untuk mengetahui sejauh

mana tingkat profitabilitas suatu perusahaan karena semakin

besar nilai Return On Equity mengindikasikan semakin tinggi

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

Laba Bersih

Return On Equity=

Modal Saham

5. Rasio Penilaian (Valuation Ratio)

Rasio Penilaian adalah ukuran yang paling komprehensif untuk

menilai hasil kerja perusahaan, karena rasio tersebut

mencerminkan kombinasi pengaruh risiko-risiko dan rasio hasil

pengembalian.

Rasio penilaian yang umum digunakan adalah :

Rasio Harga terhadap Laba atau PER (Price to Earning Ratio)

Harga Saham

PER =

Laba per Saham

Rasio Harga Pasar terhadap Nilai Buku (Market to Book Ratio)

Rasio ini menggambarkan penilaian pasar keuangan terhadap

manajemen dan organisasi dari perusahaan yangs sedang

berjalan.

Harga Pasar

31

Page 32: Analisis Fundamental Dan Teknikal

Market to Book Ratio =

Laba Pasar per Saham

EPS (Earning per Share)

EPS menggambarkan perbandingan antara laba bersih

perusahaan setelah pajak (EAT) dengan jumlah saham yang

beredar.

Laba bersih setelah pajak (EAT)

EPS = ____________________________

Jumlah saham yang beredar

B. ANALISIS TEKNIKAL

Analisis Teknikal (technical analysis) adalah salah satu analisis atau

metode pendekatan yang mengevaluasi pergerakan suatu harga saham, valas,

kontrak berjangka (future contract), indeks dan beberapa instrumen keuangan

lainnya.

Para analis teknikal melakukan penelitian yang mendasar terhadap pola

pergerakan harga komoditi yang berulang dan dapat diprediksi.Bahkan analisis

teknikal bisa juga diartikan sebagai suatu studi utama mengenai harga, termasuk

besarnya (volume) dan posisi terbuka (open interest).

Jadi pada intinya analisis teknikal merupakan analisis terhadap pola

pergerakan harga di masa lampau dengan tujuan untuk meramalkan pergerakan

harga di masa yang akan datang. Analisis teknikal ini sering juga disebut dengan

chartist karena para analisisnya melakukan studi dengan menggunakan grafik

(chart), dimana mereka berharap dapat menemukan suatu pola pergerakan harga

sehingga mereka dapat mengeksploitasinya untuk mendapatkan keuntungan.

Dalam analisis teknikal, memprediksikan pergerakan harga forex sama seperti

memprediksi pergerakan harga komoditi karena para analis hanya melihat faktor

grafik dan volume transaksi saja.

32

Page 33: Analisis Fundamental Dan Teknikal

The Dow Theory

Dow Theory atau Teori Dow merupakan teori dasar dari teknikal

analis.Teori Dow pertama kali dipublikasikan oleh Charles H. Dow (1851-1902)

di 255 Wall Street Journal, beliau merupakan seorang wartawan sekaligus editor

dari Wall Street Jornal sekaligus pendiri Dow Jones and Company.Penelitian

pertama Dow dilakukan dengan membagi saham-saham di Wall Street menjadi 2

yaitu Industrial Index dan Trasportation Index. Dow mengatakan bahwa

perkembangan Industri pabrikasi otomatis akan diikuti pula oleh perkembangan

industri transportasi, karena pabrik membutuhkan transportasi untuk

mendistribusikan barang-barang hasil produksi.

Karena berangkat dari asumsi bahwa jika keuntungan di industri

transportasi meningkat maka secara tidak langsung menunjukan juga bahwa

produksi dari industri pabrikasi meningkat dan permintaan dari konsumen

meningkat pula yang pada akhirnya dapat mendorong pada pertumbuhan laba

masing-masing perusahaan.Secara global hal ini dapat digunakan untuk mengukur

tingkat perekonomian suatu negara.

Setelah Dow meninggal dunia ada beberapa orang yang ikut berperan

dalam mengembangkan Dow Theory berdasarkan tulisan yang di tulis oleh Dow,

mereka antara lain adalah:William P. Hamilton, Robert Rhea and E. George

Schaefer.Basic Tennets of Dow Theory:

1. The market has three movements

2. Trends have three phases

3. The stock market discounts all news

4. Stock market averages must confirm each other

5. Trends are confirmed by volume

6. The trend is assumed to be in effect until it give a definite signal

Poin-poin diatas digunakan sebagai dasar dalam ilmu Teknikal

analisis.Aturan-aturan yang dikemukakan Dow dan kemudian disempurnakan

oleh para penerusnya.

33

Page 34: Analisis Fundamental Dan Teknikal

PRINSIP DASAR ANALISIS TEKNIKAL

Ada tiga prinsip yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisis teknikal,

yaitu :

1. Market Price Discounts Everything

Yaitu segala kejadian-kejadian yang dapat mengakibatkan gejolak pada bursa

valas secara keseluruhan atau harga mata uang suatu negara seperti faktor

ekonomi, politik fundamental dan termasuk juga kejadian-kejadian yang tidak

dapat diprediksi sebelumnya seperti adanya peperangan, gempa bumi dan lain

sebagainya akan tercermin pada harga pasar.

2. Price Moves in Trend

Yaitu harga valuta asing akan tetap bergerak dalam satu trend. Harga mulai

bergerak ke satu arah, turun atau naik. Trend ini akan berkelanjutan sampai

pergerakan harga melambat dan memberikan peringatan sebelum berbalik dan

bergerak ke arah yang berlawanan.

3. History Repeats It Self

Karena analisis teknikal juga menggambarkan faktor psikologis para pelaku

pasar, maka pergerakan historis dapat dijadikan acuan untuk memprediksi

pergerakan harga di masa yang akan datang. Pola historis ini dapat terlihat dari

waktu ke waktu di grafik.Pola-pola ini mempunyai makna yang dapat

diinterprestasikan untuk memprediksi pergerakan harga.

Beberapa Indikator yang digunakan dalam Analisa Teknikal

Support & Resistance

Adalah tingkat ketahanan harga yang bergerak antara bullish (uptrend) dan

bearish (downtrend).Bullish mendorong harga-harga naik, dan bearish

menurunkannya.Penunjuk harga pada dasarnya bergerak menunjukkan sampai

seberapa jauh harga bergerak naik atau turun.

Support and Resistance Levels

34

Page 35: Analisis Fundamental Dan Teknikal

Support adalah tingkat tahanan harga dibawah harga pasar saat itu, dimana

buying interest seharusnya bisa menguasai tekanan penjualan dan

mempertahankan harga agar tidak jatuh.

Resistance adalah tingkat tahanan harga diatas harga pasar saat itu, dimana

tekanan penjualan seharusnya cukup kuat untuk menguasai tekanan pembelian

dan mempertahankan agar tdak terlalu tinggi.

Ketika investor mengharapkan perubahan, seringkali mereka lakukan dengan

tiba-tiba. Catatan: breakout diatas level resistance disertai dengan peningkatan

yang signifikan di volume tersebut.

Perkembangan level support dan resistance kemungkinan merupakan kejadian

yang paling nyata dan terukur di chart harga. Penetrasi level support/resistance

bisa dipicu oleh perubahan fundamental diatas atau dibawah ekspektasi

investor (contohnya: perubahan pendapatan, manajemen, kompetisi dll.) atau

oleh self-fullfilling prophecy (investor melakukan pembelian saat harga naik).

Penyebabnya tidak sesignifikan seperti efek new expectations yang menuntun

pada level harga baru

Supply and demand

Tidak ada yang misterius mengenai support dan resistance: merupakan supply

dan demand klasik. Mengingat kembali class ‘Econ 101′, garis supply/demand

menunjukkan bahwa supply dan demand akan berada pada harga yang

diberikan

Garis supply menunjukkan quantity (seperti: jumlah saham) dimana penjual

akan melakukan aksi pada harga yang diberikan. Ketika harga naik, quantity

penjual juga meningkat saat itu sehingga banyak investor ingin menjual pada

harga tertinggi tersebut. Garis demand menunjukkan jumlah saham dimana

pembeli ingin membeli pada harga yang diberikan. Ketika harga naik, quantity

pembeli menurun saat itu sehingga sedikit investor yang mau membeli pada

harga yang tinggi

Pada harga yang diberikan, chart supply/demand menunjukkan berapa banyak

pembeli dan penjual.Di pasar terbuka, garis ini secara berkala berubah-

ubah.Ekspektasi investor dapat berubah dan juga harga yang ditunjukkan

35

Page 36: Analisis Fundamental Dan Teknikal

antara pembeli dan penjual masuk akal. Breakout diatas level resistance

merupakan bukti upward shift pada garis permintaan dimana lebih banyak

pembeli ingin membeli pada harga tinggi. Sama dengan kegagalan support

level menunjukkan bahwa garis supply telah berubah downward

Fondasi dari perangkat technical analis berdasarkan konsep supply/demand.

Chart harga-harga untuk instrument financial memberikan kita penglihatan

yang lebih terhadap kegiatan ini.

Traders’ remorse

Mengikuti penetrasi level support/resistance, sangat umum bagi trader untuk

mempertanyakan level harga terbaru. Contohnya, setelah breakout diatas

resistance level, pembeli dan penjual bisa mempertanyakan validitas harga

baru dan memutuskan menjual. Hal ini menciptakan fenomena yang disebut

“traders remorse” dimana harga-harga kembali ke level support/resistance

mengikuti breakout harga.

Price action karena periode remorse adalah krusial.1 dari 2 hal bisa terjadi.

Apakah itu consensus dari ekspektasi dimana harga baru tidak bisa dijamin ,

dalam hal ini harga-harga akan bergerak mundur ke level sebelumnya; atau

investor akan menerima harga baru, dalam hal ini harga-harga akan terus

bergerak searah penetrasi. Jika mengikuti trader’s remorse, consensus

ekspektasi terhadap harga terbaru yang lebih tinggi tidak dijamin, “bull trap”

(atau false breakout) klasik tercipta.

Sentiment yang sama menciptakan bear trap. Harga-harga jatuh dibawah level

support sangat lama agar downtrend berkurang (atau sell short) dan kemudian

bounce back diatas level support meninggalkan downtrend.

Cara yang paling baik untuk quantify ekspektasi mengikuti breakout adalah

dengan mengasosiasikan volume dengan breakout harga. Jika harga-harga

menembus level support/resistance dengan peningkatan yang besar pada

volume dan periode trader’ remors relative low volume, hal ini menunjukkan

ekspektasi baru akan terjadi (minoritas investor akan salah bertindak).

Sebaliknya, jika breakout pada volume moderat dan periode “remorseful”

sedang dalam level peningkatan, hal ini menunjukkan sedikit sekali ekspektasi

36

Page 37: Analisis Fundamental Dan Teknikal

investor berubah dan kembali ke ekspektasi aslinya.Resistance menjadi

support. Ketika level resistance berhasil ditembus, levelnya berubah menjadi

level support.

Resistance becomes support

Satu dari dua hal yang akan terjadi ketika harga instrument financial

mendekati level support/resistance. Di satu sisi, hal tersebut dapat bereaksi

sebagai reversal point. Dengan kata lain, ketika harga saham jatuh ke level

support, harga akan naik kembali. Sementara di sisi lain level

support/resistance akan bergerak balik saat penetrasi.

Contohnya, ketika harga pasar jatuh dibawah level support, level support

sebelumnya akan menjadi level resistance sementara pasar kemudian kembali

ke level sebelumnya

Strategi teknikalis

Analisa teknikal dapat diterapkan untuk keseluruhan pasar/industri tertentu

atau saham individu. Para teknikalis berusaha untuk mengalahkan pasar dan

mendapatkan keuntungan abnormal dengan menggunakan indikator teknikal.

Untuk itu ada dua strategi yang biasa digunakan para teknikalis yaitu mengikuti

pasar (follow the smart money view) dan berlawanan dengan pasar (contrarian

view).

Strategi mengikuti pasar mengasumsikan investor yang ada di pasar modal

pintar dan memahami apa yang mereka lakukan sehingga cukup bijak jika

teknikalis berperilaku ikut-ikutan (herding atau jump the bandwagon) selagi

masih ada waktu. Strategi ini bisa dibandingkan dengan hukum Newton dalam

fisika tentang kelembaman yang mengatakan bahwa benda yang sedang bergerak

cenderung untuk tetap bergerak. Penganut strategi ini akan membeli saham pada

saat harga sedang bergerak naik dengan harapan momentum naik ini akan

berlanjut di masa depan. Mereka akan berbalik arah dan menjual saham bila

sentimen pergerakan naik telah melemah atau selesai. Mereka berusaha

menerapkan strategi buy high and sell higher. Jangan takut untuk membeli saham

37

Page 38: Analisis Fundamental Dan Teknikal

pada harga tinggi saat pasar bullish, jika kita dapat menjualnya lagi pada harga

yang lebih tinggi.

Strategi kontrarian, sebaliknya, berpendapat mayoritas investor saham

salah dan kita dapat memanfaatkan kesalahan ini dengan cara mengambil posisi

melawan pasar (kontra).

etika investor menunjukkan keserakahannya dalam membeli saham saat bullish,

pengikut kontrarian justru menunggu dan mencari saat yang tepat untuk menjual

saham. Kontrarian berusaha untuk menerapkan prinsip utama dalam berinvestasi

yaitu buy low sell high.

Saat pasar bearish dan harga saham sudah turun banyak karena investor

panik, investor kontrarian justru melakukan aksi beli. Kontrarian percaya pada

teori pantulan dan teori Newton yang lain yaitu gravitasi. Bahwa bola kenyal yang

dibanting ke bawah akan memantul ke atas dan what goes up must come down.

Tip dari saya, tentunya akan lebih mantap jika Anda memahami analisa

fundamental dan teknikal dengan baik sebelum berinvestasi saham langsung

MOVING AVERAGES

Moving averages adalah salah satu alat yang paling populer dan mudah

digunakan untuk para analis teknikal. Alat ini berfungsi untuk memuluskan satu

serial data dan memudahkan kita untuk memetakan tren, sesuatu yang khususnya

akan sangat membantu dalam pasar yang volatil. Dua jenis moving averages yang

paling populer adalah Simple Moving Average (SMA) dan Exponential Moving

Average (EMA).

38

Page 39: Analisis Fundamental Dan Teknikal

Daftar Pustaka

Jones, C. P. 2007. Investments: Analysis and Management, 10th edition. John

Wiley & Sons. (J).

www.Idx.co.id

Sartono, Agus. 1994. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Universitas GadjahMada. Yogyakarta.

http://akuntansipendidik.blogspot.com/2012/09/laporan-keuangan.html, diakses 5 Agustus 2014.

39