Analisis Frekuensi Kejadian Risiko Pada Pelaksanaan Pemasangan Sambungan Pipa Air Pdam Surabaya

7
ANALISIS FREKUENSI KEJADIAN RISIKO PADA PELAKSANAAN PEMASANGAN SAMBUNGAN PIPA AIR PDAM SURABYA Santika Dewi Nugraheni*, Christiono Utomo 2 * S1- Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Indonesia 1 [email protected] Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Indonesia 2 Abstrak Air bersih merupakan kebutuhan utama dan mendasar bagi manusia, Air bersih yang ada dimasyarakat pada umumnya disediakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). PDAM Kota Surabaya sebagai pengelola/ penyedia air bersih dituntut untuk dapat menyediakan kebutuhan air bersih masyarakat yang memenuhi syarat kualitas, kuantitas, dan kontinuitas bahkan diharapkan dapat mencapai tujuan yang yang telah diatur. Untuk mencapai tujuan tersebut banyak sekali risiko yang akan muncul di dalam pelaksanaan proyek ini. Didalam anilisis frekuensi ini menghasilkan 22 faktor risiko yang terjadi pada pelaksanaan pemasangan sambungan pipa air PDAM Surabaya. Faktor yang paling dominan dan yang paling sering terjadi adalah risiko terjadinya kebanjiran di sekitar wilayah proyek, Risiko ini masuk ke dalam klasifikasi risiko yang berhubungan dengan tampak. Sedangkan risiko yang terdapat dalam klasifikasi risiko yang lainnya masuk ke dalam kategori risiko yang sangat jarang terjadi, jarang terjadi, dan sering terjadi. Kata Kunci : Analisis Frekuensi Risiko, PDAM Surabaya, Pemipaan, Risiko 1. Pendahuluan Salah satu kebutuhan penting bagi manusia adalah air bersih. Masalah air bersih merupakan hal yang paling fatal bagi kehidupan kita. Setiap hari dibutuhkan air bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci, dan sebagainya, dengan air yang bersih dapat terhindar dari penyakit. Sumber air bersih yang ada di masyarakat pada umumnya berasal dari air di bawah tanah (sumur gali/sumur pompa), air permukaan, air hujan, dan air yang disediakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Pemenuhan kebutuhan itu dituangkan ke dalam pengadaan air bersih di setiap wilayah. Pengadaan ini diikuti oleh masing-masing kontraktor yang bekerja di PDAM masing-masing kota di Indonesia. PDAM Kota Surabaya sebagai salah satu pengelola/ penyedia air bersih dituntut untuk dapat menyediakan kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang memenuhi syarat kualitas, kuantitas, dan kontinuitas bahkan diharapkan dapat mencapai tujuan yang yang telah diatur. Untuk mencapai tujuan sebagai penyedia air minum, PDAM Surabaya melaksanakan pengadaan air bersih di seluruh wilayah di Surabaya melalui pelaksanaan pemasangan sambungan pipa air bersih. Hal ini dilakukan guna untuk pemerataan pasokan air bersih dapat diterima oleh seluruh masyarakat Surabaya. Untuk mencapai pengadaan air bersih yang merata di seluruh Surabaya sangatlah tidak mudah. Hal ini dikarenakan banyaknya risiko dalam 1

description

ytj

Transcript of Analisis Frekuensi Kejadian Risiko Pada Pelaksanaan Pemasangan Sambungan Pipa Air Pdam Surabaya

Page 1: Analisis Frekuensi Kejadian Risiko Pada Pelaksanaan Pemasangan Sambungan Pipa Air Pdam Surabaya

ANALISIS FREKUENSI KEJADIAN RISIKO PADA PELAKSANAAN PEMASANGAN SAMBUNGAN PIPA AIR PDAM SURABYA

Santika Dewi Nugraheni*, Christiono Utomo2*

S1- Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Indonesia1

[email protected] Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Indonesia2

Abstrak

Air bersih merupakan kebutuhan utama dan mendasar bagi manusia, Air bersih yang ada dimasyarakat pada umumnya disediakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). PDAM Kota Surabaya sebagai pengelola/ penyedia air bersih dituntut untuk dapat menyediakan kebutuhan air bersih masyarakat yang memenuhi syarat kualitas, kuantitas, dan kontinuitas bahkan diharapkan dapat mencapai tujuan yang yang telah diatur. Untuk mencapai tujuan tersebut banyak sekali risiko yang akan muncul di dalam pelaksanaan proyek ini. Didalam anilisis frekuensi ini menghasilkan 22 faktor risiko yang terjadi pada pelaksanaan pemasangan sambungan pipa air PDAM Surabaya. Faktor yang paling dominan dan yang paling sering terjadi adalah risiko terjadinya kebanjiran di sekitar wilayah proyek, Risiko ini masuk ke dalam klasifikasi risiko yang berhubungan dengan tampak. Sedangkan risiko yang terdapat dalam klasifikasi risiko yang lainnya masuk ke dalam kategori risiko yang sangat jarang terjadi, jarang terjadi, dan sering terjadi.

Kata Kunci : Analisis Frekuensi Risiko, PDAM Surabaya, Pemipaan, Risiko 1. Pendahuluan

Salah satu kebutuhan penting bagi manusia adalah air bersih. Masalah air bersih merupakan hal yang paling fatal bagi kehidupan kita. Setiap hari dibutuhkan air bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci, dan sebagainya, dengan air yang bersih dapat terhindar dari penyakit.

Sumber air bersih yang ada di masyarakat pada umumnya berasal dari air di bawah tanah (sumur gali/sumur pompa), air permukaan, air hujan, dan air yang disediakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Pemenuhan kebutuhan itu dituangkan ke dalam pengadaan air bersih di setiap wilayah. Pengadaan ini diikuti oleh masing-masing kontraktor yang bekerja di PDAM masing-masing kota di Indonesia.

PDAM Kota Surabaya sebagai salah satu pengelola/ penyedia air bersih dituntut untuk dapat menyediakan kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang memenuhi syarat kualitas, kuantitas, dan kontinuitas bahkan diharapkan dapat mencapai tujuan yang yang telah diatur. Untuk mencapai tujuan sebagai penyedia air minum, PDAM Surabaya melaksanakan pengadaan air bersih di seluruh wilayah di Surabaya melalui pelaksanaan pemasangan sambungan pipa air bersih. Hal ini dilakukan guna untuk pemerataan pasokan air bersih dapat diterima oleh seluruh masyarakat Surabaya. Untuk mencapai pengadaan air bersih yang merata di seluruh Surabaya sangatlah tidak mudah. Hal ini dikarenakan banyaknya risiko dalam

1

Page 2: Analisis Frekuensi Kejadian Risiko Pada Pelaksanaan Pemasangan Sambungan Pipa Air Pdam Surabaya

2

pemenuhan kebutuhan ini. Risiko-risiko itu dapat bersifat teknis dan non teknis. Misalnya saja masalah teknis yaitu kondisi lingkungan yang tidak memungkinkan, menyebabkan pemeliharaan akan saluran pipa ini tidak dipedulikan lagi. Selain itu terdapat kendala non teknis yaitu kemampuan sdm yang kurang tentang pipa air bersih.

Risiko-risiko yang biasa terjadi pada pemasangan sambungan pipa air bersih yang dilakukan PDAM antara lain (PDAM Surabaya), yaitu risiko banjir yang terjadi di daerah sekitar proyek akibat pipa air yang bocor, kemacetan arus lalu lintas yang diakibatkan oleh proyek PDAM yang biasa dilakukan di jalan raya, keterlambatan kerja pun sering terjadi biasanya hal ini disebabkan oleh keadaan cuaca yang tidak menentu, metode pelaksanaan yang gagal, dan lain sebagainya. Selain itu semua ada risiko non teknis yang dialami, yaitu protes dari warga akibat dirusaknya sementara depan rumah mereka akibat pemasangan pipa, walaupun pemasangan pipa ini demi warga juga kadang kalanya warga juga menggerutu. Selain warga ada juga risiko terhadap aparat sekitar, yang biasanya meminta bagian untuk mengatur lancarnya proses proyek PDAM berlangsung. Adanya risiko inilah maka dibutuhkan adanya identifikasi dan analisis frekuensi kejadian risiko pada pelaksanaan pemasangan sambungan pipa air PDAM ini.

Tujuan dari penlitian ini adalah untuk mengetahui risiko yang paling sering terjadi pada pelaksaan pemsangan sambungan pipa air PDAM di wilayah Surabaya. Dengan adanya penelitian ini maka diharapkan dapat mengidentifikasi kemungkinan risiko ysng akan terjadi sedini mungkin, sehingga dapat mengetahui cara mengantisipasi risiko yang akan terjadi

2. Landasan Teori 2.1 Definisi dan Terminologi 2.1.1 PDAM

Perusahaan Daerah Air Minum atau biasa disingkat PDAM merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa pengelolaan air bersih. 2.1.2 Analisis Penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan) untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya. 2.1.3 Frekuensi

Di dalam Tugas Akhir ini yang dimaksudkan dengan frekuensi adalah sebagai jumlah kejadian atau peristiwa.

2.1.4 Risiko

Akibat yg kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. 2.1.5 Pipa Air

Pipa air ialah pipa atau tabung, kebanyakan terbuat dari polivinil klorida (PVC), saluran besi, polietilena, atau tembaga yang membawa air bersih yang diberi tekanan udara dan dibersihkan ke bangunan-bangunan (sebagai bagian sistem air perkotaan), juga dalam bangunan. 2.2 Pengadaan Air Bersih 2.2.1 Pengadaan Air Bersih

Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih PDAM Surabaya mengadakan pengadaan. Pengadaan akan air bersih ini dilakukan PDAM dengan para kontraktor yang bergabung di dalam Distrubusi Timur dan Distribusai Barat. Distribusi Barat di sini adalah kontrkator-kontraktor yang menangani proyek di wilayah Surabaya Barat, sedangkan Distribusi Timur adalah kontraktor-kontraktor yang menangani proyek di wilayah Surabaya Timur.

Page 3: Analisis Frekuensi Kejadian Risiko Pada Pelaksanaan Pemasangan Sambungan Pipa Air Pdam Surabaya

3

Pengadaan ini hanya untuk wilayah Surabaya.

2.3 Konsep Risiko dan Manajemen

Risiko Secara garis besar ada 2 jenis yaitu

risiko usaha (speculative risk) dan risiko murni (Soeharto,1995). Risiko usaha adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian sedangkan risiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Risiko proyek adalah risiko murni yang secara potensial dapat mendatangkan kerugian dalam upaya mencapai sasaran proyek.

Ada 5 tahapan dan proses manajemen risiko yaitu menetapkan konteks, mengidentifikasi risiko, menganalisis risiko, mengevaluasi risiko, dan menanggulangi risiko (Saptodewo & Soedarsono,2003). 2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian identifikasi risiko pada suatu proyek pernah diteliti sebelumnya oleh Suselly (2005) dengan judul tugas akhir tentang identifikasi dan respon risiko pada pelaksanaan proyek gedung di Surabaya. Penelitian ini membahas mengenai identifikasi risiko yang terjadi dalam pelaksanaan proyek di gedung meliputi frekuensi terjadinya risiko, dampaknya terhadap waktu, biaya, dan mutu, kemudahan diprediksi serta respon yang dilakukan terhadap risiko yang terjadi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dimana pengumpulan datanya diperoleh dari penyebaran kuisioner. Dari hasil penyebaran data diolah dengan menggunakan analisa deskriptif yang kemudian di plot ke dalam diagram scatter plot. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 55 item risiko yang diidentifikasi dalam pelaksanaan gedung dan yang

tertinggi adalah pengaruh risiko terhadap waktu.

Penelitian Suselly memiliki sedikit kesamaan dari penelitian ini, yaitu terletak pada metode yang digunakan serta analisa data yang diguanakan. Metode yang digunakan adalah metode survey dan analisa yang digunakan adalah analisa deskriptif. Tetapi ada sedikit perbedaan di dalam analisa datanya, yaitu terletak pada perbandingan risiko dengan waktu, biaya, dan mutu sedangkan pada penelitian saya hanya mengenai identifikasi risiko yang paling dominan terhadap pelaksanaan penyambungan pipa PDAM Surabaya. 3. Metode Penelitian 3.1 Konsep Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode survey dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengum-pulkan data-data primer. Untuk mendapatkan data yang baik dan lengkap, maka kuisioner tersebut harus mudah dimengerti dan lengkap. Unit analisa dalam survey biasanya adalah individu, akan tetapi dalam penelitian tertentu unit analisa adalah suatu kelompok yang terdiri dari beberapa individu. Dalam penelitian ini unit analisa yang digunakan adalah pihak-pihak yang terkait di dalam pelaksanaan sambungan pipa PDAM. 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Populasi adalah sekumpulan data yang mengidentifikasi suatu fenomena yang terjadi. Populasi dari penelitian ini adalah pihak – pihak yang terlibat dalam proyek-proyek pelaksanaan sambungan pipa PDAM Surabaya. b. Sampel

Sampel adalah sekumpulan data yang diambil atau diseleksi dari suatu populasi. Jumlah populasi dalam penelitian ini kurang lebih 30 orang. Karena keterbatasan jumlah populasi maka Jumlah

Page 4: Analisis Frekuensi Kejadian Risiko Pada Pelaksanaan Pemasangan Sambungan Pipa Air Pdam Surabaya

4

populasi dalam penelitian ini sekaligus menjadi jumlah sampel yang akan diteliti. 3.3 Identifikasi Variabel

Dari penggalian studi pustaka dan penyebaran kuisioner dengan para ahli dilakukan dengan survey pendahuluan. Dari survey ini didapatkan dua puluh dua faktor yang merupakan faktor risiko yang terjadi pada pelaksanaan pemasangan sambungan pipa air PDAM Surabaya. Risiko-risiko tersebut diantaranya adalah :

1. Risiko tanah longsor 2. Risiko gempa bumi 3. Risiko badai 4. Risiko banjir 5. Risiko kerusakan pada masa

pemeliharaan 6. Risiko kebocoran pipa 7. Risiko kesalahan estimasi waktu 8. Risiko kurangnya kontrol dan

koordinasi dalam tim 9. Risiko perubahan prioritas dalam

program yang sudah berjalan 10. Risiko terjadi kecelakaan kerja 11. Risiko kenaikan harga material 12. Risiko keterlambatan material dari

supplier 13. Risiko volume material yang

dikirim tidak sesuai dengan yang dipesan

14. Risiko pencurian terhadap material 15. Risiko kerusakan peralatan mesin 16. Risiko kemacetan yang terjadi di

sekitar wilayah proyek 17. Risiko kebanjiran di sekitar

wilayah proyek 18. Risiko perbedaan kondisi tanah 19. Risiko muka air yang tinggi 20. Risiko pencurian yang terjadi di

lokasi proyek 21. Risiko metode pelaksanaan yang

salah 22. Risiko over kualitas.

3.4 Analisis Frekuensi Dengan

Memploting Ke Dalam Kuadran

Pembacaan pemetaan yang dilakukan dapat dijelaskan sebagai berikut: I. Nilai mean (rata-rata) besar, nilai

standar deviasi kecil Faktor yang berada di dalam kuadran I diletakkan pada urutan pertama karena nilai mean yang tinggi berarti sebagian besar responden memberikan skor yang tinggi terhadap faktor tersebut, sedangkan nilai standar deviasi yang kecil berarti sebagian besar responden sepakat terhadap jawaban tersebut.

II. Nilai mean (rata-rata) besar, nilai standar deviasi besar Faktor yang berada di dalam kuadran II diletakkan pada urutan kedua karena nilai mean yang tinggi berarti sebagian besar responden memberikan skor yang tinggi terhadap faktor tersebut, sedangkan nilai standar deviasi yang besar berarti sebagian besar responden kurang sepakat terhadap jawaban tersebut.

III. Nilai mean (rata-rata) kecil, nilai standar deviasi besar Faktor yang berada di dalam kuadran III diletakkan pada urutan ketiga karena nilai mean yang rendah berarti sebagian besar responden memberikan skor yang rendah terhadap faktor tersebut, sedangkan nilai standar deviasi yang besar berarti sebagian besar responden kurang sepakat terhadap jawaban tersebut.

IV. Nilai mean (rata-rata) kecil, nilai

standar deviasi kecil Faktor yang berada di dalam kuadran IV diletakkan pada urutan keempat karena nilai mean yang rendah berarti sebagian besar responden memberikan skor yang rendah terhadap faktor tersebut, sedangkan nilai standar deviasi yang kecil berarti sebagian besar responden sepakat terhadap jawaban tersebut.

Page 5: Analisis Frekuensi Kejadian Risiko Pada Pelaksanaan Pemasangan Sambungan Pipa Air Pdam Surabaya

4. Pembahasan

4.1Analisis dan Pembahsan Langkah pertama yang dilakukan

adalah studi literatur untuk mengetahui risiko-risiko apa saja yang kiranya banyak terjadi pada suatu proyek. Setelah mendapatkan risiko-risko tersebut maka yang dilakukan selanjutnya adalah menggunakan variabel risiko tersebut kedalam kuisioner survey pendahuluan. Kuisioner ini menghasilkan risiko yang biasa terjadi pada pelaksanaan pemasangan sambungan pipa air PDAM Surabaya. Risiko yang di dapat inilah yang digunakan sebagai dasar pembuatan kuisioner survey utama. Pada studi literatur yang telah dilakukan didapatkan 43 jenis risiko yang biasa terjadi pada suatu proyek tertentu. Setelah dilakukan survey utama dengan mengisi kuisioner kepada para responden, didapatkan 22 jenis risiko yang terjadi pada pelaksanaan pemasangan sambungan pipa air PDAM Surabaya.

Setelah mendapatkan variabel risiko yang diinginkan maka dicari nilai mean serta standart deviasinya. Kemudian pelakukan pemetaan ke dalam diagram sehingga menghasilkan gambar di bawah ini:

5

0,00

0,10

0,20

0,30

0,40

0,50

0,60

0,70

0,80

0,90

1,00

1,10

1,20

0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00

Hub. Mean (x) dengan Standart Deviasi (y)

1,631,571,371,703,033,331,302,472,372,503,103,032,101,732,372,272,532,732,231,571,471,60

Dari hasil pemetaan diagram di atas, dapat ditemukan hasil sebagai berikut: 1. Kuadran I.

Faktor risiko yang masuk ke dalam diagram pertama adalah risiko kebanjiran di sekitar wilayah proyek (2,53). Para responden setuju dengan tingkat keseringan yang tinggi bagi risiko ini.

2. Kuadran II Faktor risiko yang masuk ke dalam diagram kedua diantaranya meliputi risiko kerusakan selama masa pemeliharaan(3,03), risiko kehilangan air akibat kebocoran pipa(3,33), risiko kenaikan harga material(3,10), risiko keterlambatan material dari supplier (3,03) dan risiko perbedaan tanah(2,73). Para responden kurang setuju dengan tingkat keseringan bagi risiko-risiko ini.

3. Kuadran III Faktor risiko yang masuk ke dalam diagram ketiga diantranya meliputi risiko kurangnya kontrol koordinasi dalam tim(2,37), risiko kesalahan estimasi waktu(2,47), risiko volume material yang dikirimkan tidak sesuai dengan pesanan(2,10), risiko kemacetan yang terjadi pada sekitar proyek(2,27) dan yang terakhir risiko muka air yang tinggi(2,23). beberapa responden kurang setuju dengan tingkat keseringan bagi risiko-risiko ini, artinya ada responden yang memberikan nilai tinggi terhadap faktor-faktor risiko ini.

4. Kuadran IV Faktor risiko yang masuk ke dalam diagram keempat diantaranya meliputi risiko tanah longsor(1,63), risiko banjir(1,70), risiko badai(1,37), risiko gempa bumi(1,57), risiko terjadinya kecelakaan kerja(1,30), risiko pencurian material(1,73), risiko kerusakan peralatan mesin(2,37), risiko pencurian di lokasi proyek(1,57),

Page 6: Analisis Frekuensi Kejadian Risiko Pada Pelaksanaan Pemasangan Sambungan Pipa Air Pdam Surabaya

6

risiko metode pelaksanaan yang salah(1,47) dan yang terakhir risiko over kualitas(1,60). Para responden setuju dengan tingkat keseringan yang tinggi bagi risiko ini.

5. Kesimpulan

Hasil akhir dari penelitian ini adalah merupakan jawaban dari permasalahan yang ada pada bab pendahuluan dari Tugas Akhir ini yaitu : 1. Risiko yang terjadi pada pelaksanaan

pemasangan sambungan pipa air PDAM Surabaya, yaitu: Risiko Tentang Force Majeure, Risiko Tentang Operasiaonal, Risiko Tentang Manajemen, Risiko Tentang Tenaga Kerja, Risiko Tentang Material dan Peralatan, Risiko Tentang Site, Risiko Tentang Desain dan Teknologi.

2. Dari perhitungan serta pembahasan yang dilakukan maka di dapatkan risiko yang sering pada pelaksanaan pemasangan sambungan pipa air PDAM Surabaya adalah risiko kebanjiran yang terjadi di sekitar wilayah proyek.

6. Daftar Pustaka

Barrie, D.S., dan Boyd C.P. (1992),

Profesional ConstructionManagement Third Edition, McGraw-Hill Inc, Singapore.

Cooper, D.F & Chapman, C.B. (1987), Risk Analysis for Large Project, John Wiley & Sons Ltd., Norwich.

Darmawi, H. (2008), Manajemen Risiko, Bumi Aksara, Jakarta.

Djojosoedarso, S. (2003), Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko Dan Asuransi, Salemba Empat, Jakarta.

Gray, C.F. & Larson, E.W. (2000), Project Management, First Edition, Irwin McGraw-Hill, Boston.

Hanafi, M. M. (2009), Manajemen Resiko, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Haq, A. A, Manajemen Risiko, http://www.S1manajemen.multyply.com/journal (25 September 2010)

Kerzner, H. (2001), Project Management, 7th edition, John Wiley & Sons, Inc., New York.

Kloman, H.F., 1998. Risk Management Reports, http:// http://www.digilib.its.ac.id ( 5 November 2010)

Mirza.(2007), Penyusunan Strategi Manajemen Perushaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Rejang Lebong, ITS, Teknik Sipil.

PMBOK. (2004) http://www.digilib.its.ac.id (5 Desember 2010).

PMI (Project Management Institute, Inc). (2004), A Guide To The Project Management Body Of Knowledge (PMBOK), 3rd edition, Newtown Square, Pennsylvania, USA.

PT. Waskita Karya. (2004), Panduan Sistem Manajemen Resiko, Indonesia.

Riduwan. (2005), http://www.digilib.unimos.ac.id (20 Novemver 2010).

Saptodewo, D.T.& Soedarsono, J.W. (2003), Manajemen Risiko Proyek Build Operate Transfer Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Studi Kasus Proyek X, http://www.megakonstruksi.com.insinyur no.3 vol xxiii.

Soeharto, I. (1995), http://pdfconverter.com/ manajemen-konstruksi (11 Oktober 2010).

Soeharto, I. (2001), Manajemen Proyek Jilid 2, Dari Konseptual Sampai Operasional, Erlangga, Jakarta.

Suselly, E. (2005), Identifikasi Dan Respon Risiko Pada Pelaksanaan Proyek Gedung Di Surabaya,ITS, Teknik Sipil.

Page 7: Analisis Frekuensi Kejadian Risiko Pada Pelaksanaan Pemasangan Sambungan Pipa Air Pdam Surabaya

7