ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M....

93
i ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN PREMIUM MILIK KONSUMEN PADA JASA SERVICE MOTOR (STUDI DI YAMAHA SERBA MULIA AUTO MATARAM) Oleh M. ISKANDAR NIM. 152131089 JURUSAN MU’AMALAH FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM 2017

Transcript of ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M....

Page 1: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

i

ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN PREMIUM

MILIK KONSUMEN PADA JASA SERVICE MOTOR (STUDI DI YAMAHA SERBA MULIA AUTO MATARAM)

Oleh

M. ISKANDAR NIM. 152131089

JURUSAN MU’AMALAH FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM

2017

Page 2: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

ii

ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN PREMIUM MILIK KONSUMEN PADA JASA SERVICE MOTOR

(STUDI DI YAMAHA SERBA MULIA AUTO MATARAM)

Skripsi Diajukan kepada Universitas Islam Negeri

Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Hukum

Oleh

M. ISKANDAR NIM. 152131089

JURUSAN MU’AMALAH FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM

I

Page 3: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

iii

II

Page 4: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

iv

III

Page 5: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

v

IV

Page 6: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

vi

V

Page 7: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

vii

MOTTO

1

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan

hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya

untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah,

sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

1 QS. Al-Hasyr (59) : 18.

VI

Page 8: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

viii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah segala puji syukur kepada sang Pencipta yang sebaik-

baik Pencipta, Tuhan Yang Maha Musawwir yang sebaik-baik Membentuk.

Karya sederhana ini penulis persembahkan kepada:

Bapak tercinta bapak Masrun yang luar biasa mendukung dan memberikan

semangat untuk terus belajar, untuk terus menjadi lebih baik dan dengan

jerih payahnya menjadikan motivasi penulis sampai ke pendidikan pada

saat ini.

Ibu tercinta, Ibu Hayati yang selalu memberikan semangat baik moril

maupun materil, yang telah sabar dalam mendidik dan menjadikan penulis

mampu menyelesaikan pendidikan pada saat ini. Tidak lupa pula

keberhasilan ini berkat doa-doanya yang selalu dipanjatkan untuk anak-

anaknya.

Kepada kakak ku Satriawan dan Nur Azizah yang selalu memberikan

kemudahan, bantuan dan dukungan untuk selalu menjadi lebih baik dan

tentunya untuk terus berusaha dan berjuang menjadi lebih baik.

Kepada Almamater tercinta, IAIN/UIN Mataram yang telah banyak

mendukung dan memberikan bantuan kepada penulis untuk terus berjuang

dan belajar. Tentunya terimakasih yang tak terhingga atas bantuan

Beasiswa Bidik Misi yang penulis terima selama masuk sampai penulis

menyelesaikan studi strata 1 ini.

Teman-teman seperjuangan di organisasi ESC, IPNU, KB2I, Ma‟had Al-

Jamiah, GEMAR yang telah banyak memberikan pelajaran dan

mengajarkan arti sebuah kebersamaan dan pengalaman dalam hidup.

Teman-teman NTD dan Pemuda Karang Puntik yang selalu memberikan

dorongan dan dukungan untuk terus berjalan menggapai asa.

Teman-teman seperjuangan di Jurusan Muamalah angkatan 2013

khususnya Kelas D yang selama penulis berproses selalu memberikan

dukungan dan motivasi untuk terus berusaha menyelesaikan studi ini.

VII

Page 9: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

ix

ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN PREMIUM MILIK KONSUMEN PADA JASA SERVICE MOTOR

(STUDI DI YAMAHA SERBA MULIA AUTO MATARAM)

Oleh

M. ISKANDAR NIM. 152131089

ABSTRAK

Penelitian ini di latarbelakangi oleh maraknya kasus-kasus yang dalam praktik bisnisnya seringkali menganggap sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan akan terbebas dengan hukum. Analisis fiqh muamalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan atau perspektif hukum Islam terhadap penggunaan premium milik konsumen pada jasa service motor. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktik penggunaan premium konsumen dalam perspektif hukum perlindungan konsumen.

Penelitian yang telah dilakukan termasuk dalam penelitian kualitatif diskriptif yang menyelaraskan bagaimana pengaplikasian hukum Islam atau fiqh muamalah terhadap praktik penggunaan premium milik konsumen. Selain itu, penelitian ini juga termasuk penelitian lapangan yang dimana peneliti mengamati hal-hal yang berkaitan dengan penelitian dan memasukkan menjadi sumber data baik yang primer maupun skunder. Responden dalam penelitian ini adalah Brand Manager Yamaha Serba Mulia Auto Mataram, Kepala Service, Mekanik dan Konsumen. Penelitian ini juga menggambarkan dari awal sampai akhir bagaimana praktik penggunaan premium konsumen dan menganalisa bagaimana pandangan fiqh muamalah terhadap penggunaan premium milik konsumen tersebut.

Hasil dari penelitian ini adalah penggunaan premium milik konsumen trsebut tidak sesuai dengan konsep fiqh muamalah yang menjadi kesimpulan dalam penelitian ini dari beberapa sisi yaitu akad, asas fiqh muamalah, kerelaan, kejujuran, keadilan, hak milik dan perlindungan konsumen. Kata Kunci : Premium, Jasa Service dan Muamalah

VIII

Page 10: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

x

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang

Maha segalanya, karena atas hidayah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir berupa skripsi ini dengan baik dan tepat waktu.

Selanjutnya sholawat serta salam kepada sang revolusioner Islam Nabi

Muhammad Saw., yang telah menjadi suri tauladan, panutan dalam hidup dan

kehidupan serta memberikan andil besar terhadap peradaban manusia.

Skripsi ini penulis susun merupakan syarat akhir studi untuk mendapatkan

gelar sarjana Hukum Islam (S.H.) di Fakultas Syari‟ah dan Ekonomi Islam

jurusan Mu‟amalah Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.

Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan dan akan selalu penulis

kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

Premium Milik Konsumen pada Jasa Service Motor (studi di Yamaha Serba

Mulia Auto Cabang Mataram)” ini dapat penulis selesaikan, walaupun dalam

proses penulisannya banyak kendala yang menuntut kesabaran dan ketegaran

penulis.

Selesainya penulisan skripsi ini sesuai dengan target dan waktu yang telah

penulis tentukan. Dalam hal ini, terlalu banyak pihak-pihak yang ikut andil

membantu penulis menyelesaikannya dengan ucapan terima kasih yang tiada

terhingga penulis ucapkan kepada :

1. Bapak Dr. H. Mutawalli M.Ag, selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)

Mataram.

IX

Page 11: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

xi

2. Dr. H. Musawar M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari‟ah dan Ekonomi Islam

Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.

3. Bapak Saprudin, M.Si. selaku ketua jurusan Mu‟amalah atas segala

bimbingannya dan Bapak Ghazali, M.H selaku Sekretaris Jurusan Muamalah

atas pengarahannya dalam penyusunan skripsi ini.

4. Pembimbing I Bapak Dr. Zaenudin Mansyur, M.Ag. dan pembimbing II

Bapak Ma‟shum Ahmad M.H. atas waktu, fikiran dan tenaganya selama

membimbing penulisan skripsi ini sehingga skripsi ini sampailah pada

akhirnya.

5. Bapak Dr. H. Sainun. M.Ag, selaku dosen wali yang telah banyak

mengarahkan dan membimbing penulis.

6. Segenap Bapak dan Ibu dosen Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam UIN

Mataram yang telah membekali penulis dengan banyak ilmu pengetahuan,

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Brench Manager Dealler Yamaha Serba Mulia Auto Cabang Mataram,

yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk

melakukan penelitian di Yamaha Serba Mulia Auto Cabang Mataram dan

kepada para mekanik dan staf-staf yang lainnya, terimakasih atas

kesediaannya untuk diwawancarai oleh penulis.

8. Teman-teman seperjuanganku kelas D dan semua teman-teman angkatan

2013 jurusan Muamalah.

9. Kepada kedua orang tuaku tercinta Bapak Masrun dan Ibu Hayati.

X

Page 12: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

xii

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa

karya tulis ini tidak lepas dari kekurangan dan kekhilafan yang tidak

disengaja. Oleh karena itu, penulis berharap akan saran dan kritikan yang

bersifat konstruktif demi kesempurnaan karya ilmiah ini.

Akhirnya semoga karya serta jerih payah penulis ini dapat bermanfaat

bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya, serta tercatat

sebagai amal ibadah disisi-Nya.

Amiin.

Mataram, 07 Juli 2017

Penulis,

M. Iskandar. NIM.152131089

XI

Page 13: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ............................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................................. v

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. vi

HALAMAN MOTTO .............................................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. viii

PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................................. x

KATA PENGANTAR ............................................................................................. xi

ABSTRAK ................................................................................................................ xi

DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Konteks Penelitian .............................................................................. 1

B. Fokus Penelitian ................................................................................. 5

C. Tujuan dan Manfaat penelitian ........................................................... 5

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ............................................... 7

E. Telaah Pustaka .................................................................................... 7

F. Kerangka Teoritik ............................................................................... 12

G. Metode Penelitian ............................................................................... 28

H. Sistematika Penulisan ......................................................................... 35

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ....................................................... 37

A. Gambaran Umum Penelitian ........................................................... 37

1. Sejarah Serba Mulia Auto .............................................................. 37

2. Letak Geografis .............................................................................. 41

XII

Page 14: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

xiv

3. Keadaan Fisik ................................................................................. 42

4. Visi dan Misi Yamaha Serba Mulia Auto ...................................... 42

5. Nama-nama Pegawai Yamaha Serba Mulia Auto Mataram .......... 43

6. Struktur Kepengurusan ................................................................... 44

7. Unit Bisnis Yamaha Serba Mulia Auto Mataram .......................... 45

B. Praktik Jasa Service Motor di Yamaha Serba Mulia Auto Mataram . 47

C. Praktik Penggunaan Premium Milik Konsumen pada Jasa Service Motor di Yamaha Serba Mulia Auto Cabang Mataram ...................... .. 52

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................ 59

A. Analisis Praktik Penggunaan Premium Milik Konsumen pada Jasa

Service Motor di Yamaha Serba Mulia Auto Mataram ...................... 59

B. Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan Premium Milik

Konsumen pada Jasa Service Motor di Yamaha Serba Mulia Auto

Mataram .............................................................................................. 62

BAB IV PENUTUP ................................................................................................. 69

A. Kesimpulan ......................................................................................... 69

B. Saran – saran ....................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIR

XIII

Page 15: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

1

ANALISIS FIQH MUAMALAH TERHADAP PENGGUNAAN PREMIUM MILIK KONSUMEN PADA JASA SERVICE MOTOR

(STUDI DI YAMAHA SERBA MULIA AUTO MATARAM)

A. Konteks Penelitian.

Sebagai sistem kehidupan, Islam memberikan warna dalam setiap

dimensi kehidupan manusia, tidak terkecuali dunia ekonomi. Sistem Islam ini

berusaha melaraskan nilai-nilai ekonomi dengan nilai akidah ataupun etika.

Artinya, kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia dibangun dengan

dialektika nilai material dan spiritual. Kegiatan ekonomi tidak hanya berbasis

nilai materil, akan tetapi terdapat sandaran didalamnya, sehingga akan bernilai

ibadah. Selain itu, konsep dasar Islam dalam kegiatan muamalah juga sangat

konsen terhadap nilai-nilai kemanusiaan2. Dalam Al-Qur‟an Surat An-Nisa‟

ayat 29 Allah berfirman:

3

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.

Ayat di atas menunjukan bahwa dalam melakukan suatu perdagangan

hendaklah atas dasar suka sama suka atau sukarela. Tidak dibenarkan bahwa

suatu perbuatan muamalah dilakukan dengan pemaksaan atau penipuan, jika

2 Mardani, Hukum Ekonomi Syariah di Indonesia (Bandung: Refika Aditama.2011),h. 13

3 QS. An- Nisa (4): 29.

Page 16: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

2

itu terjadi maka dapat membatalkan perbuatan tersebut. Unsur sukarela ini

menunjukan keikhlasan dan iktikad baik dari para pihak.4

Dalam pembahasan muamalah, seringkali memberikan pemahaman yang

umum dari pada memberikan arti yang rinci. Hal ini sesuai dengan kaidah

Fiqhiyyah:

ا„„hukum asal dalam semua bentuk muamalah adalah boleh

dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.”5

Di samping itu, prinsip-prinsip muamalah seperti prinsip tauhidi (Unity),

prinsip halal, prinsip maslahah, keadilan, dan lain sebagainya harus menjadi

pegangan dalam menjalankan bisnis atau muamalah.6

Dalam hal tolong-menolong, banyak sekali perintah untuk saling tolong-

menolong dalam kebaikan. Firman Allah Swt, dalam Surat al-Maidah ayat 2:

7

Artinya: “...... Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”

Seiring dengan perkembangan masyarakat, kebutuhan akan jasa sangat

dibutuhkan sebagai solusi untuk meringankan atau memenuhi kebutuhan yang

diluar kemampuannya.

4 Ismail Nawawi, Fiqh Muamalah Klasik dan Kontenporer, Hukum Perjanjian Ekonomi,

Bisnis dan Sosial ( Bogor: Ghalia Indonesia, 2012), h. 16. 5 Djazuli, Kaidah-Kaidah Fiqh (Jakarta: Kencana Penada Media Grup 2006), h.130. 6 Ibid., h. 7-12. 7 QS. Al-Maidah (5) : 2.

Page 17: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

3

Service sering disebut dengan istilah perbaikan (jasa). Pengertian dari

perbaikan itu sendiri adalah usaha untuk mengembalikan kondisi dan fungsi

dari suatu benda atau alat yang rusak akibat pemakaian alat tersebut pada

kondisi semula.8

Jasa service motor sangat dibutuhkan, karena mengingat banyaknya

kendala maupun gangguan lainnya yang dialami oleh pengendara ketika

beraktivitas menggunakan sepeda motor. Di samping itu, jasa service motor

saat ini sangat mudah ditemukan baik yang resmi maupun yang tidak resmi

seperti Dealer Yamaha, Suzuki, HHS, maupun di Bengkel-bengkel yang

lainnya. Dalam praktiknya, layanan jasa service menawarkan banyak jenis

service mulai dari service ringan, service sedang maupun berat yang semuanya

mempunyai tingkatan sesuai keluhan konsumen pada motornya. Jasa service

motor dalam hal ini Bengkel maupun Dealer seringkali mengabaikan

keterbukaan dan hak-hak serta keadilan bagi konsumen dalam menjalankan

usaha servicenya dengan menggunakan premium milik konsumen. Hal ini

Sesuai dengan pernyataan Dian selaku konsumen yang menyatakan bahwa

selama ini tidak ada konfirmasi atau pemberitahuan dari awal atas penggunaan

premium tersebut.9

Artinya dalam praktik service motor tersebut untuk membersihkan

mesin-mesin maupun lainnya yang digunakan sebagai bahan pembersihnya

adalah premium atau bensin milik konsumen tanpa pelaku usaha jasa service

8Agus Zuhri, “Pengertian-Servis-Perbaikan”, dalam http://aguszuhri26 .blogspot.co.id

/2014/11/ pengertian servis perbaikan.html, diambil tanggal 10 Januari 2017, pukul 01.45 WITA. 9 Dian, Wawancara, Konsumen di Yamaha Serba Mulia Auto Mataram, 05 Desember

2016.

Page 18: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

4

terlebih dahulu minta izin kepada konsumen atas penggunaan premium atau

bensin tersebut, padahal menggunakan atau memanfatkan milik orang lain

dalam hal ini konsumen haruslah disertai persetujuan dan kerelaan yang

kemudian mendapatkan potongan biaya service sebagai bentuk informasi

maupun keterbukaan antara kedua belah pihak. Dalam Al-Qur‟an surat An-

Nisa‟ ayat 29 Allah swt berfirman:

10

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.

Pada umumnya bahan bakar minyak yang digunakan konsumen pada

motornya berbeda-beda, ada yang menggunakan pertamax, premium, pertalite,

solar dan itu berbeda harganya. Jika motor yang di service itu menggunakan

premium dan menghabiskan setengah liter untuk membersihkan mesin motor,

maka sama halnya dengan mengambil setengah dari harga premium tersebut

yakni Rp.3.200.00, dan begitupun dengan pertamax, maupun yang lainnya.

Hasil observasi dan wawancara dengan salah satu mekanik service motor

di Yamaha Serba Mulia Auto menerangkan bahwa dalam praktiknya pelaku

usaha benar tidak menyiapkan premium atau bensin pribadi untuk

10

QS. An- Nisa (4): 29.

Page 19: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

5

membersihkan mesin konsumen sehingga menggunakan premium milik

konsumen untuk membersihkan mesin milik konsumen pada jasa service.11

Dalam uraian dan masalah tersebut, penulis tertarik untuk meneliti

bagaimana perspektif fiqh muamalah atas permasalahan di atas dengan judul

“Analisis Fiqh Muamalah Terhadap Penggunaan Premium Milik

Konsumen Pada Jasa Service Motor (Studi di Yamaha Serba Mulia Auto

Mataram)”.

B. Fokus Penelitian

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana praktik penggunaan premium pada jasa service motor di

Yamaha Serba Mulia Auto Mataram ?

2. Bagaimana analisis fiqh muamalah terhadap penggunaan premium milik

konsumen pada jasa service motor di Yamaha Serba Mulia Auto Mataram?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.

1. Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini bertujuan untuk:

a. Mengetahui praktik penggunaan premium pada jasa service motor di

Yamaha Serba Mulia Auto Mataram

b. Mengetahui analisis fiqh muamalah terhadap praktik penggunaan

premium milik konsumen pada jasa service motor di Yamaha Serba

Mulia Auto Mataram.

11 Mekanik, wawancara, Yamaha Serba Mulia Auto Mataram, 05 Desember 2016.

Page 20: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

6

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan untuk memberikan manfaat berupa

tambahan pengetahuan baik teoritis maupun praktis bagi peneliti terutama

dari pihak masyarakat. Adapun manfaat penelitian ini adalah:

a. Manfaat Teoritis

1. Hasil penelitian ini diharapkan menambah khazanah keilmuan dan

sebagai motivasi peneliti untuk terus mengkaji dan mendalami

wawasan keilmuan.

2. Sebagai bahan kajian selanjutnya bagi peneliti yang ingin atau

mempunyai tugas dan meneliti lebih jauh dan lebih dalam lagi

tentang tema-tema atau suatu permasalahan yang serupa bila

melakukan penelitian yang menyangkut permasalahan yang sama.

3. Diharapkan sebagai sumbangsih pengetahuan dalam fokus kajian

fiqh muamalah yang berkaitan dengan masalah penelitian yang

peneliti kaji.

b. Manfaat praktis

1. Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi dan

manfaat bagi pelaku usaha dan konsumen jasa service motor dalam

melakukan kegiatan atau transaksinya agar hasilnya saling

menguntungkan.

2. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi kalangan pelaku

usaha jasa service maupun masyarakat sebagai konsumen jasa di

Page 21: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

7

Mataram maupun di tempat lainnya untuk bermuamalah atau

berusaha sesuai dengan ketentuan yang telah di atur dalam Islam.

3. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai pertimbangan atau rujukan

dalam kebijakan pelaku usaha.

D. Ruang Lingkup dan Seting Penelitian.

Dalam ruang lingkup ini, peneliti terfokus pada praktik dan tata cara

pelayanan jasa service di Yamaha Serba Mulia Auto Mataram. Adapun aspek

lainnya yaitu bagaimana analisis fiqh muamalah terhadap praktik jasa service

motor yang menggunakan premium milik konsumen. Di samping itu, lokasi ini

belum ada yang meliti secara khusus peneliti ingin mengetahui lebih mendalam

tentang praktik jasa service motor yang menggunakan premium milik

konsumen yang dipraktikkan oleh pelaku usaha jasa service yang ada di

Yamaha Serba Mulia Auto Mataram. Alasan peneliti memilih Yamaha Serba

Mulia Auto Mataram sebagai tempat penelitian adalah karena tempatnya yang

setrategis dan tempat ini juga tempat peneliti sering service motor.

E. Telaah Pustaka.

Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, peneliti terlebih dahulu

melakukan penelaahan karya-karya ilmiah yang berhubungan dengan

penelitian yang akan diteliti. Penelaahan pustaka dilakukan untuk menjelaskan

posisi penelitian yang sedang dilaksanakan (state of affairs) di antara hasil-

hasil penelitian dan/atau penelitian terdahulu yang bertopik senada (prior

research on the topic). Tujuannya adalah untuk menegaskan kebaruan,

Page 22: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

8

orisinalitas dan urgensi penilaian bagi pengembangan keilmuan terkait.12

Adapun sejumlah penelitian terdahulu yang pembahasannya terkait dengan

penelitian ini adalah:

1. Penelitian Muhammad Fakhri Nugroho (2016) “Pengaruh Service Quality

Terhadap Kepuasan Konsumen Honda Utama Motor Yogyakarta”.13

Dalam penelitian sekripsi ini, yang menjadi fokus penelitiannya

adalah pengaruh service quality yang bersifat parsial dan keseluruhannya

berpengaruh terhadap kepuasan konsumen yang ada di Honda Utama Motor

Yogyakarta.

Bedanya dengan penelitian peneliti adalah di fokus kajiaan yang akan

diteliti yang dimana peneliti terfokus pada analisis praktik dan analisis

hukum Islam terhadap penggunaan premium milik konsumen sedangkan

Muhammad Fakhri Nugroho meneliti tentang pengaruh service quality

terhadap kepuasan konsumen yang ada di Honda Utama Motor di

Yogyakarta.

2. Penelitian Irwanullah (2015) “Pengaruh Kualitas Pelayanan Service

Terhadap Kepuasan Konsumen Dealer Resmi Yamaha Surya A. Yani

Banjarmasin”.14 Dalam penelitian ini yang menjadi fokus dalam

pembahasannya adalah pengaruh kualitas pelayanan jasa service yang

meliputi keahlian, daya tanggap, jaminan maupun bukti fisik berpengaruh

12 Miftahul Huda, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi (Mataram: IAIN Mataram, 2015),

h.21. 13Muhammad Fakhri Nugroho “Pengaruh Service Quality Terhadap Kepuasan

Konsumen Honda Utama Motor Yogyakarta”. (Sekripsi Universitas Negeri Yogyakarta. 2016). 14Irwanullah, Pengaruh Kualitas Pelayanan Service Terhadap Kepuasan Konsumen

Dealer Resmi Yamaha Surya A. Yani Banjarmasin. (Sekripsi IAIN Antasari Banjarmasin, 2015).

Page 23: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

9

secara multan atau parsial terhadap kepuasan konsumen di Dealer Yamaha

Surya Prima A. Yani Banjarmasin. Di samping itu, penelitian ini terfokus

pada variabel yang paling berpengaruh diantara daya tanggap, kehandalan

maupun yang lainnya terhadap kepuasan konsumen di Dealer Yamaha

Surya Prima A. Yani Banjarmasin.

Bedanya dengan penelitian yang akan peneliti teliti adah mulai dari

fokus masalah yang dimana peneliti mengkaji tentang analisis fiqh

muamalah terhadap praktik jasa service sedangkan Irwanullah meneliti

tentang pengaruh layanan jasa service terhadap kepuasan konsumen. Lokasi

penelitian, dan obyek penelitian juga terdapat perbedaan dengan penelitian

peneliti. Peneliti meneliti di Dealer Yamaha Serba Mulia Aunto Mataram,

sedangkan Irwanullah meneliti di Dealer Yamaha Surya Prima A. Yani

Banjarmasin.

3. Penelitian Mustika Andraini (2014) “Tinjauan Hukum Islam Terhadap

Pelaku Usaha jasa Laundry di Kelurahan Kekalik Jaya kecamatan

Sekarbela Kota Mtaram”.15

Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitiannya adalah

praktik jasa laundry yang dimana pembahasannya tentang ketidak tepatan

waktu pengembalian barang pengguna jasa laundry. Selain itu penelitian

ini membahas tentang barang konsumen yang rusak atau hilang, pakaian

yang bau apek dan kurang setrika, maka penyelesaaian permasalahan dari

pelaku usaha adalah memberikan ganti rugi baik secara penuh maupun

15 Mustika Andraini,”Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaku Usaha jasa Laundry di

Kelurahan Kekalik Jaya kecamatan Sekarbela Kota Mtaram” (Sekripsi, IAIN Mataram, 2014).

Page 24: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

10

setengah atau di gratis 5 (Lima) kali cuci, di jemur ulang serta diberikan

pewangian dan setrika ulang. Hasil penelitiannya yaitu praktik pelaku

usaha jasa laundry di Kelurahan Kekalik Jaya Kecamatan Sekarbela Kota

Mataram telah bertanggung jawab atas segala keluhan dari pengguna

jasanya. Dari uraian diatas, maka praktik pelaku usaha jasa laundry di

Kelurahan Kekalik Jaya Kecamatan Sekarbela Kota Mataram dalam

menjalankan usahanya sudah memenuhi ketentuan-ketentuan hukum

Islam. Bedanya dengan yang peneliti teliti adalah objek kajiaanya yang

dimana penelitiannya mengkaji praktik pelaku usaha Jasa Laundry

sedangan Peneliti mengkaji tentang Service Motor.

4. Husniwati, Tinjauan Hukum Islam terhadap Praktik peniadaan uang

kembali kaitannya dengan Hak Konsumen di SPBU dengan nomor Seri

54-83607. Berdasarkan penemuan peneliti, dapat di simpulkan bahwa:

Praktik peniadaan uang kembali di SPBU dengan nomor seri 54-

83607 terjadi ketika konsumen membeli bensin dengan akad mengisi full.

Dalam hal ini, konsumen isi sendiri kendaraannya dengan bahan bakar

yang sebelumnya belum mengetahui sampai nominal berapa kendaraannya

full. Peniadaan uang kembali yang dimaksud adalah peniadaan uang

recehan yang di bawah Rp. 500 bahkan ada yang di atas Rp. 500.

Dilihat dari segi asas, praktik ini tidak sesuai dengan asas kerelaan

dalam Islam. Hal ini dikarenakan dalam praktik peniadaan uang kembalian

banyak dari konsumen yang tidak rela/ridha jika uangnya tidak

dikembalikan. Dalam asas keadilan, praktik ini juga tidak sesuai dengan

Page 25: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

11

asas tersebut, dikarenakan peniadaan uang kembali milik konsumen sama

dengan melanggar hak konsumen.16

Bedanya dengan penelitian peneliti adalah terdapat perbedaan yang

mendasar, dimana Husniawati membahas masalah jual beli bensin yang

tidak diberikan uang kembalian kepada konsumen sedangkan peneliti

membahas tentang penggunaan bensin sebagai pembersih motor. Selain

itu, masih banyak perbedaan dengan penelitian ini, mulai dari objek,

setting penelitian serta fokus permasalahan yang di bahas.

5. Muradul Asyqin, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Permen sebagai Alat

Cash Back dalamTransaksi Jual-Beli di Pasar Modern di Kota Mataram.17

Praktek jual-beli dengan permen sebagai cash back di pasar

modern terjadi pada saat konsumen melakukan pembayaran di kasir atas

barang-barang yang dibeli, konsumen memiliki pembayaran yang lebih

atau uang dari harga yang sudah ada, sehingga karena uang konsumen

dalam membayar harga barang yang dibelinya, kasir memberikan permen

sebagai alat cash back karena kehabisan atau persediaan uang recehan

tidak ada, kemudian akadnya tidak ada sekaligus harga ditentukan sepihak.

Dalam penelitian ini, menyimpulkan bahwa dalam pandangan hukum

Islam, transaksi atau kegiatan di atas tidak boleh dilakukan, dalam artian

16

Husniawati, Tinjauan Hukum Islam terhadap Praktik peniadaan uang kembali kaitannya dengan Hak Konsumen di SPBU dengan nomor Seri 54-83607.(Skripsi, Fakultas Syariah IAIN Mataram: 2015)

17 Muradul Asyqin, Tinjauan Hukum Islam terhadap Permen sebagai Alat Cash Back

dalam Transaksi Jual-Beli di Pasar Modern di Kota Mataram (Skripsi, Fakultas Syariah IAIN Mataram:2010).

Page 26: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

12

karena tidak memenuhi syarat-syarat sahnya akad (perjanjian) jual-beli dan

tidak ada ijab qabul antara penjual dengan pembeli.

Bedanya dengan penelitian yang peneliti bahas adalah dimana dari

segi fokus masalah, setting penelitian, objek penelitian sangatlah berbeda,

yang dalam penelitian Muradul Asyqin ini membahas masalah jual-beli

yang dalam prakteknya menggunakan permen sebagai alat cash back,

sedangkan penelitian peneliti berkaitan dengan hak-hak konsumen

terhadap penggunaan premium atau bensin sebagai pembersih motor di

Yama Serba Mulia Auto Mataram.

F. KERANGKA TEORITIK

1. Fiqh Muamalah.

a. Pengertian Fiqh Muamalah

Fiqh muamalah terdiri dari dua kata, yaitu Fiqh dan Muamalah.

Pengertian fiqh menurut bahasa berasal dari kata - - yang

berarti mengerti, atau memahami.18 Sedangkan menurut Tihami dan

Sohari Sahroni dalam bukunya Fiqh Munakahat, mengartikan fiqh

sebagai:

“Mengetahui sesuatu dengan mengerti”.19 Maksudnya adalah memaknai fiqh sebagai pemahaman yang

mendalam yang untuk sampai padanya diperlukan pengerahan pemikiran

18Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia (Jakarta: Mahmud Yunus Wa Zurriyyah 2007)

h. 321. 19 Tihami dan Sohari Sahrani, Fiqh Munakahat (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2014), h.

1.

Page 27: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

13

secara sungguh-sungguh. Oleh karena itu, pemahaman di sini tidak hanya

pemahaman secara lahir tapi juga batin.

Fiqh menurut istilah adalah ilmu tentang hukum-hukum syar‟i yang

bersifat amaliah yang digali dan ditemukan dari dalil-dalil yang tafsili.20

Sedangkan kata Muamalah berasal dari kata - -

yang bermakna saling bertindak, saling berbuat, saling mengamalkan dan

pergaulan, unjuk beri, hal melakukan21. Sedangkan muamalah secara

terminologi dapat diartikan sebagai aturan-aturan Allah yang mengatur

hubungan tentang manusia dengan manusia dalam usahanya untuk

mendapatkan alat-alat keperluan jasmaninya dengan cara yang paling

baik.22

Setelah mengetahui asal katanya secara luas Fiqh Muamalah yaitu

aturan-aturan (hukum) Allah swt., yang ditujukan untuk mengatur

kehidupan manusia dalam urusan keduniaan atau urusan yang berkaitan

dengan urusan duniawi dan sosial kemasyarakatan. Menurut arti

sempitnya fiqh muamalah yaitu terkonsentrasi pada sikap patuh pada

aturan-aturan Allah yang telah ditetapkan berkaitan dengan intraksi dan

prilaku manusia lainnya dalam upaya memperoleh, mengatur, mengelola

dan mengembangkan harta benda (Al-mal).23

20 Mardani, fiqh Ekonomi Syariah Fiqh Muamalah (Jakarta: Kencana Prenadamedia

Utama. 2013), h. 1. 21

Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia (Jakarta: Mahmud Yunus Wa Zurriyyah 2007) h.281

22 Muhammad Harfin Zuhdi, Muqaranah Mazahib Fil Muamalah (Mataram: Sanabil, 2015), h. 4.

23 Ismail nawawi, Fiqh Muamalah Klasik dan Kontemporer Hukum perjanjian, Ekonomi Bisnis dan Sosial (Bogor: Ghalia Indonesia, 2012), h. 11.

Page 28: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

14

b. Ruang Lingkup Fiqh Muamalah

Ruang Lingkup fiqh muamalah ini menurut Hendi Suhendi dalam

bukunya Fiqh Muamalah memberikan ruang lingkup fiqh muamalah

dengan mengklasifikasikan menjadi dua, bersifat adabiyah yaitu ijab

kabul, saling meridhai, tidak ada keterpaksaan dari salah satu pihak,

hak dan kewajiban, kejujuran pedagang, penipuan, pemalsuan,

penimbunan dan lain sebagainya. Selanjutnya yang bersifat madiyah

yaitu jual beli, gadai, jaminan dan tanggungan, pemindahan utang,

barang titipan, barang temuan, upah, sewa menyewa dan lain

sebagainya.24

Obyek kajian muamalah adalah buhungan antara manusia dengan

manusia lain yang berkaitan dengan benda (mal). Hakikat dari hubungan

tersebut adalah berkaitan dengan hak dan kewajiban antara manusia yang

satu dengan manusia yang lain.25

c. Prinsip-prinsip Fiqh Muamalah

Ada beberapa prinsip yang menjadi acuan dan pedoman secara

umum untuk kegiatan muamalah ini. Prinsip-prinsip itu adalah:

1. Prinsip Tauhidi (Unity).

Prinsip tauhidi (unity) adalah dasar utama dari setiap bentuk

bangunan yang ada dalam syariat Islam. Setiap bangunan dan

aktivitas kehidupan manusia harus didasarkan pada nilai-nilai tauhidi.

24 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah (Jakarta: rajawali Pers, 2011), h. 5. 25

Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat (Jakarta: Amzah, 2015), h. 2.

Page 29: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

15

Artinya bahwa dalam setiap gerak langkah serta bangunan hukum

harus mencerminkan nilai-nilai ketuhanan.

26

Artinya :“... dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.

Dalam bermuamalah yang harus diperhatikan adalah bagaimana

seharusnya menciptakan kondisi bermuamalah yang tertuntun oleh

nilai-nilai ketuhanan. Kalau pemahaman semacam terbentuk dalam

setiap pelaku muamalah (bisnis), maka akan terjadi muamalah yang

jujur, amanah, dan sesuai tuntutan syariah.27

2. Kebebasan.

Islam memberikan kebebasan kepada para pihak untuk

melakukan suatu perjanjian dengan segala bentuknya. Kebebasan di

sini bersifat tidak mutlak, kebebasan dapat digunakan apabila tidak

bertentangan dengan syariah Islam. Dalam Al-Qur‟an Surat Al-

Maidah ayat 1 Allah berfirman:

28

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu, dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.

26

QS. Al-Hadid (57) : 4. 27

Mardani, fiqh muamalah, h. 7-8. 28 QS. Al-Maidah (5): 1.

Page 30: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

16

3. Persamaan atau Kesetaraan.

Manusia dalam melakukan muamalah selalu berinteraksi dengan

orang lain, dan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan

melandaskan pada persamaan dan kesetaraan seperti dalam surat An-

Nahl ayat 71 Allah berfirman:

29

Artinya: “ Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezkinya itu) tidak mau memberikan rezki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezki itu. Maka Mengapa mereka mengingkari nikmat Allah”.

4. Keadilan.

Manusia dalam melakukan transaksi dalam bidang bisnis harus

memberikan haknya sesuai dengan hak masing-masing atau berlaku

secara adil dan berlandaskan pada syariah Islam. Dalam surat Al-

hadid ayat 25 Allah berfirman:

30

Artinya: Sesungguhnya kami Telah mengutus rasul-rasul kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan Telah kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. dan kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah

29 QS. An-Nahl (16): 71. 30

QS. Al-Hadid (57) : 25.

Page 31: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

17

mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

5. Kerelaan.

Dalam melakukan perjanjian bisnis harus dilakukan dengan cara

saling suka sama suka atas dasar kerelaan antara kedua belah pihak,

sehingga tidak ada yang merasa terpaksa. Dalam Surat An-Nisa‟ ayat

29 Allah berfirman:

31

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.

6. Kejujuran dan Kebenaran.

Dalam perjanjian bisnis kejujuran merupakan hal yang harus

dilakukan oleh manusia dalam segala bidang kehidupan bisnis. Dalam

surat Al-Ahzab ayat 70 Allah berfirman:

32

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah perkataan yang benar.

7. Tertulis dan kesaksian.

Dalam melakukan muamalah, hendaknya menulis atau dengan

kesaksian untuk mengingat dan sebagai bukti.

31 QS. An-Nisa‟ (4) : 29. 32 QS. Al-Ahzab (33) : 70.

Page 32: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

18

2. Akad.

Dalam menjalankan bisnis hal yang sangat penting adalah masalah

aqad (perjanjian). Aqad merupakan cara yang diridhai Allah dan harus

ditegakkan isinya. Al-Qur‟an Surat Al-Maidah ayat 1 Allah berfirman:

33

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu...”. a. Pengertian Aqad.

Menurut Kamus Arab-indonesia, mempunyai beberapa arti,

antara lain:34 ج د , (simpul buhul, ikatan), ق = (kemufakatan,

perikatan dan persetujuan) dan (perjanjian), sehingga dapat dipahami

bahwa setiap aqad mencakup tiga tahap, yaitu perjanjian, persetujuan

dua buah perjanjian atau lebih dan perikatan.35

Adapun menurut istilah aqad yaitu hubungan atau keterkaitan

antara ijab dan qabul yang dibenarkan oleh syariah dan memiliki

implikasi tertentu. Atau aqad merupakan keterkaitan antara keinginan

kedua belah pihak yang dibenarkan oleh syariah dan menimbulkan

implikasi hukum tertentu.36

b. Rukun dan Syarat Aqad.

Adapun rukun-rukun aqad adalah sebagai berikut:

1. „Aqid ialah orang yang berakad.

2. Ma‟qud „alaih adalah obyek atau benda-benda yang diakadkan.

33 QS. Al-Maidah (5): 1. 34Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: Mahmud Yunus Wa Zurriyyah 2007)

h. 283 35 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, h. 44-45. 36 Ismail Nawawi, Fikih Muamalah, h. 20.

Page 33: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

19

3. Maudhu‟ al‟aqad adalah tujuan atau pokok mengadakan aqad.

4. Shigat al‟aqad ialah ijab dan qabul.

Menurut Sayyid Sabiq dalam kitabnya Fiqh Sunnah bahwa sighat

ijab qabul atau aqad harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:37

1. Satu sama lainnya berhubungan di satu tempat tanpa ada satu

pemisahan yang merusak.

2. Ada kesepakatan ijab dan qabul pada orang yang saling rela-

merelakan berupa barang yang dijual dan harga barang.

3. Ungkapan harus menunjukkan masa lalu (madhi) seperti perkataan

penjual: „Aku telah beli‟, dan perkataan pembeli: „Aku telah terima,

atau masa sekarang (mudhori‟) jika yang diinginkan pada waktu itu.

3. Ijarah.

a. Pengertian al-Ijarah

Al-ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa,

melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan

kepmilikan atas barang itu sendiri.38

b. Dasar Hukum.

39

37 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah (Alih Bahasa oleh Kamaluddin A. Marzuki), Jilid 12

(Bandung: Alma‟arif,1988),h. 48-49 38 Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syari‟ah dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema

Insani Press 2001), h. 117. 39 QS. Al-Baqarah (2) : 233.

Page 34: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

20

Artinya: “Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka

tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut

yang patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan Ketahuilah bahwa

Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.”

4. Hak Milik

a. Pengertian Hak Milik

Hak secara etimologis adalah ketetapan dan kepastian, kewajiban

yang terbatas dan kebenaran sebagai lawan kebatilan. Adapun secara

terminologi adalah suatu hukum yang telah ditetapkan syara‟.40

Secara etimologis, kepemilikan dalam bahasa Arab adalah milkun

yang berarti „milik atau kepemilikan. Secara terminologi milik adalah

kekhususan terdapat pemilik suatu barang menurut syara‟ untuk

bertindak secara bebas bertujuan mengambil manfaatnya selama tidak

ada penghalang syar‟i.41

Hak milik merupakan hubungan antar manusia dan harta yang

ditetapkan dan diakui oleh syara‟. Karena adanya hubungan tersebut, ia

berhak melakukan berbagai macam tasarruf terhadap harta yang

dimilikinya, selama tidak ada hal-hal yang menghalanginya.42

Ada juga yang berpendapat bahwa hak milik adalah kekhususan

yang menghalangi. Maksud dari definisi tersebut adalah bahwa hak milik

adalah penguasaan khusus terhadap suatu yang dapat menghalangi orang

40 Mardani , Fiqh Ekonomi syariah (fiqh Muamalah), (Jakarta : Kencana 2013), h. 66. 41 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, h. 33. 42 Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat, h. 69.

Page 35: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

21

lain untuk mengambil manfaat atau melakukan tasarruf terhadapnya,

kecuali menurut cara yang dibenarkan oleh syara‟.43

b. Pembagian Hak Milik.

Hak milik terbagi dalam dua bagian:

1. Hak milik yang sempurna (Al-Milk At-Tam)

Hak milik yang sempurna adalah hak penuh yang memberikan

kesempatan dan kewenangan kepada si pemilik untuk melakukan

berbagai jenis tasarruf yang dibenarkan oleh syara‟44. Menurut

definisi yang lain yaitu suatu kepemilikan yang meliputi benda dan

manfaatnya sekaligus, artinya benda dan kegunaannya dapat

dikuasai.45

2. Hak milik yang tidak sempurna (Al-Milk An-Naqish)

Hak milik naqish adalah memiliki salah satunya, apakah

bendanya tanpa manfaat, atau manfaatnya tanpa benda.46

c. Sebab-Sebab dan Cara-Cara Memperoleh Hak Milik.

1. Cara memperoleh hak milik yang sempurna.

Mengenai cara-cara memperoleh hak dalam hal ini tentang cara

memperoleh hak milik yang sempurna dapat di peroleh melalui 4

(empat) macam cara adalah sebagai berikut:

a. Menguasai benda-benda mubah

43 Ibid., h. 70. 44 Ibid., h. 73. 45

Mardani, Hukum Bisnis Syariah, (Jakarta: Prenadamedia Group. 2014), h. 120. 46 Ibid., h. 72-74.

Page 36: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

22

Yaitu benda atau harta yang tidak masuk ke dalam

kepemilikan orang tertentu, dan tidak ada penghalang untuk usaha

memilikinya.

b. Akad.

Yaitu karena adanya akad seperti jual beli, hibah, wasiat dan

lainnya merupakan sumber timbulnya hak milik.

c. Khilafah.

Yaitu penggantian oleh seseorang terhadap orang lain

dalam kedudukannya sebagai pemilik atas suatu benda atau harta,

atau penempatan sesuatu di tempat sesuatu yang lain.

d. Syuf‟ah.

Yaitu suatu upaya untuk memiliki secara paksa atas benda

tetap yang telah di jual, dari pembeli dengan membayar harga dan

ongkos (biaya-biaya yang lain).47

2. Sebab-Sebab dan Cara-cara Memperoleh Hak Milik Naqish.

1) Milk Al-„Ain.

Milk al-„ain antara lain diperoleh dengan sebab warisan dan

wasiat.

2) Milk Al-Manfaat Asy-Syakhshi

Untuk memperolehnya melalui i‟arah (pinjaman), ijarah

(sewa menyewa), wakaf, wasiat, dan ibahah.

3) Milk Al-Manfaat Al-„Aini

47

Ibid., h. 92-102.

Page 37: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

23

Adapun sebab atau cara memperolehnya adalah berserikat

dalam sarana-sarana umum, aqad (perjanjian) dan warisan yang

turun temurun.48

5. Perlindungan Konsumen.

Istilah konsumen berasal dari alih bahasa dari kata consumer

(Inggris-Amerika), atau consument/konsument (Belanda). Pengertian dari

consumer atau consument itu tergantung dalam posisi mana ia berada.

Secara harfiah arti kata consumer adalah (lawan dari produsen) setiap orang

yang menggunakan barang. Begitupula kamus Bahasa Inggris-Indonesia

memberi arti kata consumer sebagai pemakai atau konsumen.49

Pengerian konsumen menurut UU No. 8 Tahun 1999 tentang Hukum

Perlindungan Konsumen dalam Pasal 1 ayat (2) yaitu:

“Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/jasa yang

tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,

orang lain, maupun mahkluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan”.50

Sedangkan menurut Jesus Sidabalok, dalam bukunya Hukum

Perlindungan Konsumen di Indonesia menjelaskan:51 Konsumen pada

umumnya diartikan sebagai pemakai terakhir dari produk yang diserahkan

kepada mereka oleh pengusaha, yaitu setiap orang yang mendapatkan

48 Ibid., h 107-108. 49Celina Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta:Sinar

Grafika.2014), h. 22. 50Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta: Grasindo, 2000), h. 4. 51

Jesus Sidabalok, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2010), h. 17.

Page 38: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

24

barang untuk dipakai dan tidak untuk diperdagangkan atau diperjual-

belikan lagi.

Dalam literatur ekonomi, secara umum dikenal dua macam

konsumen, yaitu:

a. Konsumen antara yaitu konsumen yang menggunakan suatu produk

sebagai bagian dari proses produksi lainnya.

b. Konsumen akhir yaitu pengguna atas pemanfaat akhir dari suatu

produk.52

Dari kedua pembagian tersebut, berarti istilah konsumen dapat

diartikan secara luas, yaitu semua pemakai maupun pengguna barang

dan/atau jasa untuk tujuan tertentu.

Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin

adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen.

Sedangkan hukum perlindungan konsumen adalah keseluruhan asas-asas

dan kaidah-kaidah yang mengatur dan melindungi konsumen dalam

hubungan dan masalah penyediaan dan penggunaan produk konsumen

antara penyedia dan penggunanya dalam kehidupan bermasyarakat.53

a. Hak-hak konsumen.

Secara umum hak konsumen sebagaimana tertuang dalam Pasal

4 UU No. 8 Tahun 1999 adalah sebagai berikut:

1. Hak untuk mendapatkan keamanan (the right to safety).

52

Burhanuddin S, Pemikiran Hukum Perlindungan Konsumen & Sertifikasi Halal (Malang: UIN Maliki Press. 2011), h. 7

53 Kurniawan, Hukum Perlindungan Konsumen, (Malang : Universitas Brawijaya Press,

2011), h. 42.

Page 39: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

25

Konsumen berhak mendapatkan keamanan dari barang dan

jasa yang ditawarkan kepadanya. Produk barang dan jasa itu tidak

boleh membahayakan jika dikonsumsi sehingga konsumen tidak

dirugikan baik secara jasmani dan rohani.

Hak untuk memperoleh keamanan ini penting ditempatkan

pada kedudukan utama karena berabad-abad berkembang suatu

falsafah berpikir bahwa konsumen adalah pihak yang wajib

berhati-hati, bukan pelaku usaha.54

2. Hak untuk mendapatkan informasi (the right to be informed)

Hak atas informasi ini sangatlah penting, karena tidak

memadainya informasi yang disampaikan kepada konsumen ini

dapat juga merupakan salah satu bentuk cacat produk, yaitu yang

dikenal dengan cacat instruksi atau cacat karena informasi yang

tidak memadai. Hak atas informasi yang jelas dan benar

dimaksudkan agar konsumen dapat memperoleh gambaran yang

benar tentang suatu produk, karena dengan informasi tersebut,

konsumen dapat memilih produk yang dinginkan serta terhindar

dari kerugian akibat kesalahan dalam penggunaan produk.55

3. Hak untuk memilih (the right to choose).

Hak untuk memilih dimaksudkan untuk memberikan

kebebasan kepada konsumen untuk memilih produk-produk

54

Celina Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlindungan Konsumen., h. 33. 55

Ahmad Miru, Prinsip-Prinsip Perlindungan Hukum Bagi Konsumen di Indonesia (Jakarta : Rajawali Pers, 2011), h. 105.

Page 40: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

26

tertentu sesuai dengan kebutuhannya, tanpa ada tekanan dari pihak

luar.56

4. Hak untuk di dengar (the right to be heard).

Hak yang erat kaitannya dengan hak untuk mendapatkan

informasi adalah hak untuk didengar. Ini disebabkan oleh

informasi yang diberikan pihak yang berkepentingan atau

berkopenten sering tidak cukup memuaskan konsumen. Dalam tata

krama dan tata cara periklanan Indonesia disebutkan, bila diminta

oleh konsumen, maka baik perusahaan periklanan, media, maupun

pengiklan harus bersedia memberikan penjelasan mengenai suatu

iklan tertentu.57

5. Hak untuk mendapatkan produk dan/atau jasa sesuai dengan nilai

tukar yang diberikan.

Dengan hak ini berarti konsumen harus dilindungi dari

permainan harga yang tidak wajar. Dengan kata lain, kuantitas dan

kualitas barang dan/atau jasa yang dikonsumsi harus sesuai dengan

nilai uang yang dibayar sebagai penggantinya. Akibat tidak

berimbangnya posisi tawar-menawar antara pelaku usaha dan

konsumen, maka pihak pertama dapat saja membebankan biaya-

biaya tertentu yang sewajarnya tidak ditanggung konsumen.

Praktik ini lazim dikenal dengan istilah externalities.58

6. Hak untuk mendapatkan ganti kerugian.

56 Ibid., h. 106.

57 Celina, Hukum Perlindungan konsumen, h. 36.

58 Ibid., h. 37.

Page 41: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

27

Hak atas ganti kerugian ini dimaksudkan untuk memulihkan

keadaan yang telah menjadi rusak (tidak seimbang) akibat

pengunaan barang atau jasa yang tidak memenuhi harapan

konsumen. Hal ini sangat terkait dengan penggunaan produk yang

telah merugikan konsumen, baik yang berupa kerugian materi

maupun yang menyangkut diri konsumen.59

7. Hak untuk mendapatkan pendidikan konsumen.

Hak ini dimaksudkan agar konsumen memperoleh

pengetahuan maupun keterampilan yang diperlukan agar dapat

terhindar dari kerugian akibat penggunaan produk, karena dengan

pendidikan konsumen tersebut, konsumen akan menjadi lebih kritis

dan teliti dalam memilih sesuatu produk yang dibutuhkan.60

8. Hak untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat.

Hak atas lingkungan yang bersih dan sehat ini sangatlah

penting bagi setiap orang (konsumen lingkungan).61

9. Hak untuk dilindungi dari akibat negatif persaingan curang.

Persaingan curang atau lebih dikenal dengan istilah

“persaingan usaha tidak sehat” yang terjadi dalam pengusaha yang

dalam bisnisnya bertentangan dengan iktikad baik dan kejujuran

dalam pergaulan prekonomian. Walaupun persaingan terjadi

59

Ahmad Miru, Prinsip-Prinsip Perlindungan Hukum Bagi Konsumen di Indonesia, h. 108 .

60 Ibid., h. 109. 61

Ibid., h. 109.

Page 42: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

28

antarapelaku usaha, namun dampak dari persaingan itu selalu

dirasakan oleh konsumen.62

G. METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan

pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional

berarti kegiatan penelitian tersebut dilakukan dengan cara-cara yang masuk

akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris artinya cara yang

dilakukan dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lainpun dapat

mengamatinya. Sistematis berarti proses yang dilakukan dalam penelitian itu

menggunakan langkah-langkah tertentu bersifat logis, valid serta reliabilitas

dan objektivitas.63

Untuk lebih terarah dan sistematis, maka peneliti dalam mencari data

yang akurat akan menggunakan metode serta pendekatan dalam penelitian ini.

Metode tersebut dimaksudkan untuk menggali sumber dan jenis data, teknik

pengambilan data, analisa data, maupun menguji keabsahan data. Metode ini

semata-mata mempermudah untuk mendapatkan data sebagai bahan kajian

penelitian dengan tema-tema yang terkait.

1. Pendektan Penelitian

Pendekatan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif sering disebut sebagai metode

penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang

62 Celina, Hukum Perlindungan Konsumen, h. 39.

63 Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 40.

Page 43: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

29

alamiah (natural setting) disebut juga sebagai penelitian etnographi,

karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian

di bidang antropologi budaya; yang dimana peneliti sebagai instrumen

kunci.64

Dalam pendekatan kualitatif ini peneliti dihadapkan langsung dengan

lingkungan alam sebagai subyek, guna untuk menggali dan memperoleh

data-data diskriptif di lokasi penelitian dan untuk memahami, mempelajari

perilaku objek dalam konteks lingkungannya sebagaimana yang

ditujukannya. Data yang akan di peroleh peneliti di lapangan lebih banyak

bersifat informasi atau keterangan tentang penggunaan premium milik

konsumen pada jasa service.

Dalam penelitian kualitatif, peneliti juga menggunakan pendekatan

yang bersifat deskriptif yang menurut peneliti alasannya sebagai berikut:

a. Menyesuaikan pendekatan kualitatif lebih sesuai apabila dihadapkan

dengan kenyataan.

b. Hakekat hubungan peneliti dengan responden.

c. Menyesuaikan diri dengan penajaman terhadap pola nilai yang akan

dihadapi

64 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,( Bandung: ALFABETA,

2014), h.8.

Page 44: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

30

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian kualitatif, peneliti berperan sebagai instrumen

sekaligus sebagai pengumpul data sehingga keberadaan peneliti di lokasi

penelitian mutlak diperlukan.65

Disamping itu juga, pada waktu pengumpulan data di lapangan,

melakuakan observasi atau dengan pengamatan. Untuk mendukung ini,

peneliti melakukan kajian mendalam dengan cara observasi dan

wawancara terhadap mekanis objek penelitian. Kehadiran peneliti amat

penting karena penelitian ini akan sangat efisien dan efektif dalam

mendapatkan data yang benar-benar tingkat keabsahannya sangat baik

sehingga dengan demikian data yang didapatkan tidak mengandung

interpretasi banyak.

3. Sumber dan Jenis Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data

dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan sistem wawancara dalam

mengumpulkan data, maka sumber data tersebut disebut dengan

responden, yaitu orang yang merespon atau yang menjawab pertanyaan

yang diajukan secara lisan (primer). Sumber data dalam penelitian ini

adalah hasil wawancara, dokumentasi dan observasi66

Mengenai sumber data dalam penelitian ini adalah:

65 Miftahul Huda, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, h. 49. 66

Lexi J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Cet. XVI (Bandung : PT.Remaja Rosda Karya, 2002), h, 157

Page 45: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

31

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang berasal dari sumber data utama yang

berupa tindakan maupun perbuatan sosial dari pihak-pihak yang terkait

dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini yang menjadi data primer

yaitu pemilik usaha service, para mekanis dan konsumen jasa service

di Yamaha Serba Mulia Auto.

b. Data Skunder.

Dalam hal penelitian ini yang menjadi data skundernya adalah

dokumen, media, surat keterangan maupun arsip-arsip yang berkaitan

dengan objek penelitian ini. Data skunder ini akan peneliti cari lewat

pemilik maupun karyawan yang bertugas mengusrus administrasi.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah hal yang paling urgen dalam penelitian

bahkan menjadi suatu keharusan bagi seorang peneliti. Untuk memperoleh

data yang diperlukan oleh peneliti, maka peneliti menggunakan beberapa

metode dalam mengumpulkan data. Adapun metode yang digunakan

adalah:

a. Metode Observasi.

Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang

sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Observasi dapat juga

diartikan sebagai suatu pengumpulan data yang dilakukan secara

sengaja, dengan cara mendatangi lokasi penelitian dan mengadakan

pengamatan langsung untuk kemudian dilakukan pencatatan. Metode

Page 46: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

32

observasi menurut Nasir merupakan cara pengumpulan data dengan

menggunakan mata.67

Adapun teknik observasi yang peneliti lakukan adalah dengan

ikut serta atau melibatkan diri langsung ke objek yang diteliti dan juga

pada saat-saat tertentu. Adapun yang ingin didapatkan oleh peneliti

dalam menerapkan observasi tersebut adalah untuk mengetahui data-

data yang berkaitan langsung dengan objek dan memahami betul

prosedur dalam jasa service motor di Yamaha Serba Mulia Auto

tersebut.

b. Metode Wawancara.

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang,

melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang

lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan

tertentu.68

Adapun teknik wawancara yang peneliti terapkan adalah

wawancara bebas. Dalam artian tidak mempunyai panduan atau data-

data yang akan didapatkan. Tetapi bebas menanyakannya langsung

kepada responden yang terkait.

Dalam kaitannya dengan yang ingin peneliti dapatkan dari

wawancara tersebut adalah mengetahui sistem atau praktik penggunaan

premium pada service motor dan mengetahui tanggapan konsumen

selaku pemilik premium atau bensin tersebut. Adapun wawancara

67 Amirul Hadi, Metodologi Penelitian Pendidikan (Bandung:Pustaka setia,2005), h. 94.

68 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung. PT.Remaja Rosdakarya,

2008), h. 180.

Page 47: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

33

nantinya ditujukan kepada BM (Branch Manager) selaku kepala

Dealer, mekanik, layanan administrasi dan konsumen.

c. Metode Dokumentasi.

Tidak kalah pentingnya dari pada metode-metode yang lain,

adalah metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Untuk dokumentasi

yang ingin peneliti dapatkan dari penerapan metode ini adalah data-data

yang mengenai catatan-catatan yang ada kaitannya dengan masalah

penelitian yang sudah didokumentasikan seperti data konsumen jasa

service maupun data-data yang lainnya yang berkaitan dengan jasa

service motor yang ada di Yamaha Serba Mulia Auto Mataram.

5. Teknik Analisis Data

Menurut bogdan dan biklen, “analisis data kualitatif adalah upaya

yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat di kelola, mencari dan

menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari,

dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain”.69

Dalam menganalisis data peneliti menggunakan metode induktif

untuk menarik kesimpulan terhadap hal-hal peristiwa dari data yang

dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi

yang digeneralisasikan.

69

Lexy J Moleong, Metodologi penelitian, h. 248.

Page 48: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

34

Metode induktif yaitu berangkat dari fakta-fakta yang khusus,

peristiwa-peristiwa kongkrit, kemudian dari peristiwa tersebut dapat

ditarik dan digeneralisasikan.70

6. Validitas Data.

Keabsahan data adalah usaha yang dilakukan peneliti untuk

membuktikan apa yang telah diamati dalam penelitian sesuai dengan

keadaan yang sesungguhnya. Untuk membentuk kesesuaian antara data

yang diteiliti dengan kenyataan, maka diperlukan adanya pengecekan data

agar data menjadi valid. Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa

permasalahan yang diteliti sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Demi

keaslian dan atau keabsahan data hasil penelitian maka peneliti

menggunakan tehnik sebagai berikut:

a. Kecukupan Referensi

Referensi yang dipakai dalam pelaksanaan penelitian ini terdiri

dari bahan dokumentasi, referensi dari buku-buku, wawancara. Bahan

referensi ini sebagai alat untuk menampung dan menyelesaikan dengan

kritis tertulis untuk keperluan evaluasi.

b. Triangulasi.

Triangulasi adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data dengan

memanfaatkan suatu yang lain diluar data itu untuk keperluan

pengecekan atau pembanding terhadap data itu.

70

Sutrisno Hadi, metode research (Jakarta: pen offset, 2000), h. 42.

Page 49: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

35

Denzin dan moleong membedakan empat triangulasi sebagai

tehnik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode,

penyidik, dan teori.71 Adapun triangulasi yang digunakan dalam

pemeriksaan data ini adalah membandingkan, mengecek kembali

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu, alat

berbeda dengan metode kualitatif. Tiangulasi sumber data digunakan

untuk mendapatkan informasi atau sumber data berbeda.

H. SISTEMATIKA

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Dalam penulisannya

mengacu kepada pedoman penulisan skripsi IAIN Mataram. Penulisan skripsi

ini menggunakan bahasa Indonesia yang baik, baik tentang struktur kalimat

maupun kata. Tidak lupa juga menggunakan ejaan bahasa Indonesia yang

disempurnakan dan mengacu kepada kamus besar bahasa Indonesia.

Pada bab I, yaitu pendahuluan, peneliti mengungkapkan konteks

penelitian masalah sehingga memunculkan keinginan untuk mengkaji

permasalahan yang menjadi tema dasar dari penelitian ini. Termasuk juga

dalam bab ini diantaranya fokus penelitian, tujuan dan manfaat penelitian ini,

telaah pustaka, dan kerangka teoritik yang menjadi acuan teori dari penelitian

lapangan ini. Kemudian dalam bab ini terdapat juga serangkaian teknis atau

metode penelitian yang peneliti gunakan dalam melakukan penelitian dan

termasuk di dalamnya adalah pendekatan penelitain, kehadiran peneliti, lokasi

71 Lexi J Moleong, Metode Penelitian, h. 178.

Page 50: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

36

penelitian, sumber dan jenis data, teknik pengumpulan data, teknik analisis

data dan keabsahan data.

Selanjutnya dalam bab II, yang berisi paparan data dari penelitian

yang ditemukan di lapangan. Dalam hal ini peneliti mencoba menggambarkan

secara singkat tentang gambaran lokasi penelitian dan temuan-temuan dalam

melakukan penelitian serta tanggapan dari beberapa responden tentang

pembahasan dari penelitian ini.

Bab III berisi tentang pembahasan dari penelitian yang termasuk

didalamnya adalah analisis fiqh muamalah terhadap praktik penggunaan

premium milik konsumen pada jasa service motor tersebut dalam melakukan

analisa didasarkan dari temuan-temuan yang telah dipaparkan pada bab II.

Bab IV Penutup, terdiri dari simpulan dan saran-saran dalam

penelitian. Pada bagian akhir, peneliti cantumkan daftar pustaka dan lampiran

Page 51: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

37

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Serba Mulia Auto.

PT. Serba Mulia Auto, adalah suatu perusahaan yang pada awal

mulanya di tahun 1970-an merupakan usaha dagang UD. Lima Benua di

Balikpapan yang dirintis oleh Bapak SA. Mulyadi dengan menjual berbagai

macam barang kelontong, elektronik dan otomotif baik motor maupun

mobil dengan berbagai merk.

Pada tahun 1977, perusahaan meraih sukses besar dalam menjual

Toyota Kijang untuk program peremajaan angkutan kota (angkot) di kota

Balikpapan yang menjadikan PT Toyota Astra Motor selaku ATPM Toyota

menunjuk Bapak SA. Mulyadi untuk membuka dealer Toyota di

Samarinda.72

Tawaran tersebut disambut baik oleh Bapak Mulyadi dengan

mendirikan CV. Serba Mulia dan menyewa gedung untuk dealer Toyota di

Jl. Mulawarman, Samarinda pada tahun 1979. Dengan meningkatnya usaha,

kapasitas gedung tersebut tidak mampu lagi menampung kegiatan usaha.

Kemudian pada tahun 1984, perusahaan membangun gedung berstandar

“tiga bintang” di Jl. Arif Rahman Hakim, Samarinda. Untuk meningkatkan

kualitas pelayanan, pada tahun 1995 dibangunlah gedung baru yang lebih

representatif dan lebih nyaman di Jl. P. Antasari No. 22, Samarinda yang

72 http://www.serbamulia.co.id, diambil tanggal, 3 Mei 2017.

Page 52: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

38

diresmikan tahun 1996. Saat itulah bentuk perusahaan berubah menjadi

perseroan terbatas dengan nama PT. Serba Mulia Abadi.

Di samping dealer Toyota, pada tahun 1980 perusahaan juga

dipercaya sebagai dealer Daihatsu pertama di Kalimantan Timur yang saat

itu berkantor di Jl. APT Pranoto, Balikpapan. Untuk meningkatkan kualitas

pelayanan, pada tahun 1991 pindah ke gedung baru yang terletak di Jl.

Gunung Malang, Balikpapan. Sepanjang perjalanan, usaha perusahaan terus

mengalami perkembangan hingga pada medio 2011 jumlah dealer Daihatsu

berjumlah 4 kantor cabang, yakni :

a. Daihatsu Cabang Balikpapan

b. Daihatsu Cabang Samarinda

c. Daihatsu Cabang Jayapura.

d. Daihatsu Cabang Sorong73

Bersamaan dengan unit bisnis roda 4, perusahaan juga memiliki unit

bisnis Yamaha yang pada awal usahanya di tahun 1978 hanya memiliki 2

(dua) outlet yakni di Balikpapan dan Samarinda. Dalam perjalanannya,

perusahaan pernah meraih sukes di tahun 1993 dengan menjual secara

“fleet” kepada Pertamina yang menjadikan PT Surya Timur Sakti Jatim (PT

STSJ) selaku main dealer Yamaha menaruh kepercayaan lebih kepada

perusahaan untuk memperluas pasar Yamaha di wilayah Kalimantan Timur,

NTB dan NTT, sehingga pada semester dua 2011 telah memiliki 11 kantor

73 http://www.serbamulia.co.id, diambil tanggal, 3 Mei 2017.

Page 53: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

39

cabang 3S (sales, service & sparepart) satu kantor 1S dan 5 kantor sales

point (Yamaha Point) serta layanan perawatan dan perbaikan, yakni:

a. 3S Dealer

1. APT Pranoto, Balikpapan

2. Karangjati, Balikpapan

3. Lambung Mangkurat, Samarinda

4. Tenggarong

5. Bontang

6. Melak

7. Tanah Grogot

8. Petung

9. Mataram, NTB

10. Maumere, NTT

11. Waingapu NTT

b. Yamaha Point.

1. Ring Road, Balikpapan

2. Sepinggan, Balikpapan

3. Loa Janan, Samarinda

4. Imam Bonjol, Samarinda

5. Sungai Kunjang, Samarinda

6. Sangatta74

74 http://www.serbamulia.co.id,diambil tanggal, 3 Mei 2017.

Page 54: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

40

Untuk menunjang penjualan dealer yang sebagian besar dilakukan

secara kredit, maka pada tahun 2008 telah didirikan perusahaan pembiayaan

PT Smart Multi Finance (PT SMF) yang berkedudukan di Jakarta untuk

dapat bersinergi dengan usaha otomotif sebagai mata rantai usaha guna

meningkatkan penjualan. Kesuksesanpun telah diraih PT. SMF yang dalam

dua tahun berturut-turut yakni tahun buku 2009 dan 2010, PT SMF masuk

dalam jajaran top five versi majalah Infobank untuk kategori modal Rp. 100

milyar s/d. Rp. 1 trilyun, dan pada medio 2011 telah memiliki 14 kantor

cabang, yakni :75

1. Jakarta

2. Depok

3. Tangerang

4. Bekasi

5. Pontianak

6. Banjarmasin

7. Martapura

8. Balikpapan

9. Samarinda

10. Bontang

11. Sangatta

12. Tenggarong

13. Melak

75

http://www.serbamulia.co.id,diambil tanggal, 3 Mei 2017.

Page 55: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

41

14. Tanah Grogot

PT Serba Mulia Auto terus berusaha dan bertekad untuk

mengembangkan pasar otomotif dengan menambah kantor cabang dan

meningkatkan kualitas pelayanan melalui peningkatan kualitas sumber daya

manusia, peningkatan sistem administrasi dan kontrol maupun peningkatan

pelayanan purna jual, sehingga diharapkan akan menjadi perusahaan

otomotif pilihan masyarakat dalam penyediaan dan servis kendaraan mobil

maupun motor dengan sentuhan pelayanan yang prima dilengkapi dengan

fasilitas yang nyaman.76

2. Letak Geografis

Yamaha Serba Mulia Auto Mataram berada di antara tengah-tengah

pusat Kota Mataram dan di pinggir jalan. Letak geografisnya sangat

strategis selain berlokasi di pinggir jalan raya, serta pusat-pusat

perbelanjaan perdagangan sehingga bisa menarik minat masyararakat untuk

melakukan pembelian motor atau service motor, dengan berbagai macam

kebutuhan kendaraan dan kendala yang dihadapi pengendara pada motornya

sehingga menjadi peluang yang sangat besar bagi Yamaha Serba Mulia

Auto. Adapun batas-batasnya adalah sebagai berikut:77

Sebelah Utara : Jln. Raya Langko dan Denbekang IX-44-02

Sebelah Selatan : Rumah Warga

Sebelah Timur : Jln. Prasarana dan Inspektorat NTB

76

http://www.serbamulia.co.id, diambil tanggal, 3 Mei 2017. 77

Pak Bayu (Brench Manager), Wawancara. Di Yamaha Serba Mulia Auto, 3 Mei 2017

Page 56: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

42

Sebelah Barat : Perumahan Warga.

3. Keadaan Fisik.

Kondisi fisik Yamaha Serba Mulia Auto Cabang Mataram

memiliki bangunan yang mempunyai gedung berlantai dua (2)

diantaranya sebagai berikut:

1) Lantai bawah terdiri dari Showroom, Ruang Pealayanan atau

Administrasi, Ruang BM (Branch Manager), gudang Spare Part,

Ruang tunggu, Musolla, Bengkel, Kamar Mandi dan Dapur.

2) Lantai dua yang dulunya di pakai untuk bagian paynent, tapi sekarang

sudah tidak beroperasi lagi.78

4. Visi dan Misi Yamaha Serba Mulia Auto

VISI

Menjadi perusahaan distribusi dan keuangan pilihan utama di

KalimantandanPapua.

MISI

1. Memberikan pelayanan yang excellent.

2. Membangun management yang kuat melalui sumber daya manusia

yang berkualitas dan berintegritas.

CORPORATE CULTURE :

1. Integritas.

2. Disiplin.

3. Bertanggung Jawab.

78

Wahid Hasyim, Wawancara. Yamaha Serba Mulia Auto, 10 Mei 2017.

Page 57: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

43

4. Keterbukaan.

5. Team Work.79

5. Nama-nama Pegawai Yamaha Serba Mulia Auto Cab. Mataram.

a. Nama-nama Pegawai dan Jabatan dalam struktur organisasi Yamaha

Serba Mulia Auto Cabang Mataram adalah sebagai berikut :

Nama dan Jabatan Pegawai Yamaha Serba Mulia Auto Cabang Mataram.80

Tabel. I

NO NAMA JABATAN 1 Bayu Hidayat Branch Manager 2 Nanik Suryani ADH 3 Arik SPV 4 Reni P. Conter 5 Wahid Hasyim SA 6 Siti Humaidiyah Conter Cervice 7 Desi Selles Conter 8 Wayan Selles 1 9 Isma Selles 2 10 Suhaili Selles 3 11 Surya Supir 12 Zohri Mekanik 1 13 Iwan Mekanik 2 14 Erwin Mekanik 3 15 Junaidi Mekanik 4 16 Nanik Suryani Kasir 17 Junaidi DPI

Selain nama-nama staf atau pegawai di Yamaha Serba Mulia Auto

yang di sebut di atas, Dealler ini sering menjadi lokasi praktik atau

magang bagi para siswa yang mengambil jurusan Otomotif.

79 http://www.serbamulia.co.id, diambil tanggal 3 Mei 2017. 80 Dokumen, Yamaha Serba Mulia Auto, 16 Mei 2017.

Page 58: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

44

6. Struktur Kepengurusan.

Yamaha Serba Mulia Auto Mataram

Gambar I.

Struktur Organisasi Yamaha Serba Mulia Auto Cabang Mataram81

Keterangan:

1. BM (Branch Manager) : Cabang Manager/ Kepala Manager

2. ADH (Admin department) : Pengurus Lembaga

3. Counter Cervice : Pusat Pelayanan.

4. SA ( Service Advisor) : Kepala Service

5. Selles Conter : Ketua Penjualan

81 Papan Strutur Yamaha Serba Mulia Auto Cab. Mataram, Dokumentasi, 16 Mei 2017.

B.M

BAYU HIDAYAT

SA

WAHID HASYIM

PDI MAN

JUNAIDI

Mekanik.3

ERWAN

S4

S3

SUHAILI

SUPIR

SURYA

KASIR

NANIK SURYANI

SELLES COUNTER

DESI

CONTER SERVICE

SITI HUMAIDIYAH

ADH

NANIK SURYANI

P. COUNTER

RENI

SPV

ARIK

S1

WAYAN

Mekanik.1

ZOHRI

Mekanik.2

IWAN

S2

ISMA

Page 59: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

45

6. S (Selles) 1,2,3,4 : Layanan Penjualan

7. SPV (Supervisor) : Pengawas Utama

8. M (Mekanik) 1,2,3,4 : Mekanik Jasa Service

9. PDI Man : Pengecekan.

7. Unit Bisnis Yamaha Serba Mulia Auto Cabang Mataram

Dealer Yamaha PT. Serba Mulia Auto, setelah dinilai berhasil

mengembangkan pasar di wilayah Kalimantan Timur, pada tahun 2011

kembali memperoleh kepercayaan dari PT. STSJ untuk mengembangkan

pasar di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur

(NTT), dan telah melakukan ekspansi usaha dengan membuka kantor

cabang baru di Mataram, NTB.82

Kegiatan perusahaan merupakan aktifitas sehari-hari yang dilakukan

oleh dealler untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Kegiatan yang

dilakukan oleh Yamaha Serba Mulia Auto cabang Mataram bermacam-

macam, seperti di bawah ini:

a. Promosi.

Promosi merupakan sarana dealer untuk menyampaikan pesan

kepada calon pembeli agar tertarik untuk melakukan pembelian. Untuk

mengejar target penjualan yang direncanakan, dealer Yamaha Serba

Mulia Auto cabang Mataram melakukan promosi satu kali dalam satu

bulan.83

82

http://www.serbamulia.co.id diambil 3Mei 2017. 83

Bayu (BM), Wawancara, Yamaha Serba Mulia Auto 16 Mei 2017.

Page 60: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

46

b. Sales.

Merupakan kegiatan utama dari dealler Yamaha Seba Mulia Auto

cabang Mataram yaitu melakukan penjualan speda motor Yamaha.

c. Penjualan Spare Part.

Penjualan spare part adalah hal yang mendukung dalam usaha

dealer. Karena sangat membantu dalam memberikan pelayanan atau

permintaan penggunaan motor Yamaha. Untuk itu, dealer Yamaha Serba

Mulia Auto Mataram memberikan tawaran spare part sebagai pendukung

penjualan dan mampu bersaing dengan merk-merk lain.

Dealler Yamaha Serba Mulia Auto cabang Mataram sendiri

menyediakan semua komponen sepeda motor Yamaha dan untuk

menarik pembelian spere part para konsumen, maka Yamaha Serba

Mulia Auto cabang Mataram memberikan banyak bonus.84

d. Service atau Pemeliharaan Speda Motor.

Sesuai dengan fungsinya yaitu 3s (Salles, Spare part dan Service)

Yamaha Serba Mulia Auto cabang Mataram juga menyediakan bengkel

untuk melakukan pemeliharaan speda motor Yamaha. Service merupakan

salah satu pelayanan purna jual yang mempunyai sasaran kepuasan bagi

konsumen di Yamaha Serba Mulia Auto Mataram.

Ada beberapa peran jasa service, antara lain:

84

Wayan, Wawancara di Yamaha Serba Mulia Auto, 16 Mei 2017.

Page 61: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

47

1. Service memberikan keuntungan.

Jika service yang diberikan memuaskan, maka pemilik speda

motor akan datang kembali untuk service lagi. Hal tersebut akan

memberikan dan meningkatkan pendapatan Dealer.

2. Service penunjang penjualan.

Jika pelayanan dan hasil kerjanya dari service memuaskan

konsumen, maka konsumen tersebuat akan setia pada merk dan

meningkatkan penjualan.

3. Service sebagai pemeliharaan hubungan dengan konsumen.

4. Service sebagai sarana informasi.85

B. Praktik Jasa Service Motor di Yamaha Serba Mulia Auto Mataram.

Sebelum menjelaskan lebih jauh tentang jasa service, terlebih dahulu

akan dipaparkan tentang SOP (Standar Oprasional Prosedur) Bengkel atau

yang lebih di kenal dengan alur service di Yama Serba Mulia Auto cabang

Mataram adalah sebagai berikut:86

1. Mengambil nomor antrian.

Ketika konsumen jasa service datang di Yamaha Serba Mulia Auto

Mataram maka akan di sodorkan nomor antrian jikalau pelanggan service

padat.

2. Bertemu Service Advisor, dan menjelaskan keluhan.

85 Pak Bayu, Wawancara 17 Mei 2017. 86

Dokumentasi Yamaha Serba Mulia Auto , 16 Mei 2017.

Page 62: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

48

Service Advisor sebagai ketua dari mekanik bengkel service dan

yang mengatur para mekanik terlebih dahulu mendengarkan keluhan

konsumen supaya bisa mengetahui apa-apa yang akan diperbaiki.

3. Service Advisor melakukan SP7 dan cek kondisi keluhan konsumen.

Maksud dari SP7 adalah pemeriksaan pada 7 item yang meliputi:

a. Spoiler for 1. Kelayakan ban

b. Spoiler for 2. Fungsi rem depan dan belakang.

c. Spoiler for 3. Kelayakan rantai.

d. Spoiler for 4. Gerak bebas kemudi.

e. Spoiler for 5. Kondisi oli.

f. Spoiler for 6. Kelayakan baterai.

g. Spoiler for 7. Fungsi kelistrikan dan lampu.

4. Mendapat penjelasan Service Advisor mengenai kondisi motor, item

perawatan, kapan dikerjakan, selesai pengerjaan dan perkiraan biaya.

5. Mendapat konfirmasi dari Service Advisor jika ada perbaikan tambahan.

6. Teknisi melakukan standar “21 item perawatan” motor.

7. Menunggu di ruang tunggu.

8. Service Advisor melakukan pengecekan akhir dan menempelkan stiker

prawatan berikutnya.

9. Mendapatkan penjelasan perawatan yang telah selesai dan jadwal

perawatan berikutnya.

10. Membayar biaya perawatan ke kasir.

Page 63: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

49

11. Selesai dan terima kasih atas kunjungan anda.87

Standar Operasional Prosedur Bengkel (Alur Service)88

87 Dokumen SOP Yamaha Serba Mulia Auto 2017.

88 Dokumentasi, Yamaha Serba Mulia Auto Cabang Mataram,17 Mei 2017.

Mengambil

nomor

antrian

Mendapat penjelasan SA mengenai kondisi Motor, item perawatan, kapan dikerjakan dan perkiraan biaya.

Teknisi melakukan standar “21 item perawatan” motor.

Menunggu di ruang tunggu

Selesai dan terima kasih atas kunjungan anda.

SA melakukan

SP7 dan cek

kondisi keluhan

Bertemu SA,

dan

menjelaskan

Keluhan

Membayar biaya perawatan ke kasir.

Mendapatkan penjelasan perawatan yang telah selesai dan jadwal perawatan berikutnya.

Mendapat konfirmasi dari SA, jika ada perbaikan tambahan.

SA melakukan pengecekan akhir dan menempelkan stiker prawatan berikutnya.

Sebelum Pengerjaan

Saat Pengerjaan

Setelah Pengerjaan

Page 64: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

50

Gambar di atas menjelaskan tentang alur service motor atau yang

di sebut dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dimana alur ini

hanya berlaku di setiap Dealler Yamaha Serba Mulia Auto dimanapun

berada atau Dealler Yamaha yang menyiapkan pelayanan jasa service.

SOP tersebut bisa di jelaskan sebagai berikut

1. Sebelum Pengerjaan.

Sebelum pengerjaan service motor oleh mekanik, terlebih dahulu

konsumen atau pemilik motor untuk mengambil nomor antrian yang

telah disiapkan. Setelah itu, konsumen akan bertemu dengan Service

Advisor yang dimana konsumen menjelaskan keluhan di motornya.

Service Advisor langsung melakukan SP7 dan cek kondisi motor yang

telah dikeluhkan oleh konsumen. Pada tahap ini kemudian Service

Advisor memberikan informasi mengenai keadaan motor, perawatan,

pengerjaan dan biaya service.

2. Saat Pengerjaan.

Pada saat pengerjaan ini, Yamaha Serba Mulia Auto menyiapkan

ruang tunggu untuk konsumen, kemudian teknisi melakukan

pengecekan serta perawatan item motor. Jika motor konsumen memiliki

kerusakan atau ada hal-hal yang akan diganti, maka Service Advisor

memberikan informasinya kepada konsumen.

3. Setelah pengerjaan.

Setelah service motor sudah selesai, motor konsumen oleh

Service Advisor melakukan pengecekan terhadap hasil service, serta

Page 65: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

51

memberikan informasi kepada konsumen tentang perawatan motor dan

jadwal perawatan. Setelah proses service motor dan informasi tentang

perawatan sudah selesai, maka konsumen membayar biaya service

(perawatan) kepada kasir dan service motor tersebut selesai.

Yamaha serba Mulia Auto Mataram memberikan pelayanan jasa

service dalam tiga jenis, yaitu reguler, perbaikan ringan dan perbaikan

berat.89 Ketiga pelayanan tersebut menjadi daya tarik bagi setiap pengguna

jasa service yang dapat di rincikan sesuai dengan biaya service yang ada

di tabel berikut ini.

Tabel II. Biaya Service di Yamaha Serba Mulia Auto90

89

Zohri, Wawancara, Yamaha Serba Mulia Auto 17 Mei 2017 90 Dokumentasi, Yamaha Serba Mulia Auto Cabang Mataram,17 Mei 2017

Jenis pekerjaan

Jenis Motor Moped Sport Otomatis

Reguler Service berkala tiap 3000 km

Perbaikan Ringan Ganti oli mesin dan transmisi

Rp. 5000 Rp. 5000

Ganti Bohlam Rp. 10.000 Rp. 10.000 Sistem Kelistrikan ringan

Rp 5.000 Rp 5.000

Ganti kampas rem cakram

Rp 20.000 Rp 20.000

Ganti kampas rem teromol

Rp 20.000 Rp 20.000

Ganti Ban Rp 20.000 Rp 20.000 Ganti air radiator Rp 15.000 Rp 20.000 Ganti cover side Rp 15.000 Rp 10.000 Ganti kabel Rp 15.000 Rp 15.000 Ganti bearing roda Rp 10.000 Rp 10.000 Ganti gear set Rp 25.000 Rp 25.000

Page 66: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

52

Untuk biaya service di Yamaha Serba Mulia Auto cabang Mataram

berbeda-beda, tergantung jenis motornya. ada yang jenis motor Moped

(motor berpedal), Sport dan otomatis. Biaya service di atas adalah diluar

dari biaya pembelian atau yang sejenisnya. Biaya tersebut hanya sebagai

upah di jasa service dalam memberikan pelayanannya.

Contohnya mengganti Oli, bagi konsumen yang mengganti Oli,

maka konsumen akan membeli Oli tersebut di jasa service dengan harga

Rp.30.000.00, kemudian mekanik mengerjakan dan biaya upahnya adalah

Rp.5000.00 seperti yang tertera di tabel di atas. Begitupun pelayanan

service motor lainnya.

C. Praktik Penggunaan Premium Milik Konsumen pada Jasa Service Motor

di Yamaha Serba Mulia Auto cabang Mataram.

1. Praktik Penggunaan Premium Konsumen

Service sering juga disebut dengan istilah perbaikan (jasa). Pengertian

dari perbaikan itu sendiri adalah usaha untuk mengembalikan kondisi dan

Fi Kowa tester Rp 20.000 Rp 30.000 Fi Kit Clener Perbaikan Berat Overhoul CVT Sistim Kelistrikan Berat

Rp 75.000 Rp 75.000

Ganti Kamplas kopling

Rp 40.000 Rp 45.000

Ganti raceball steering

Rp 25.000 Rp 25.000

Ganti seal front Frok

Rp 60.000 Rp 65.000

Skir Klep Rp 35.000 Rp 40.000 Ganti rantai keteng Rp 40.000 Rp 50.000 Overhoul mesin Rp 150.000 Rp 175.000

Page 67: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

53

fungsi dari suatu benda atau alat yang rusak akibat pemakaian alat

tersebut pada kondisi semula.91

Dalam penggunaan premium/bensin konsumen pada service motor,

seperti yang sudah di jelaskan oleh Pak. Hasyim selaku Service Advisor di

Dealler mengatakan:92

“Ada dua tipe motor, ada yang menggunakan karbulator dan ada yang menggunakan injeksi. Bagi yang menggunakan karbulator ya kita bersihkan karbulator menggunakan bensin sampai bersih, bagi yang Injeksi penggunaan bensin sebagai pembersihnya di bagian CVT (Continuous Variable Transmission) ”.

Maksud pernyataan di atas adalah jenis motor terbagi dalam 2 (dua)

jenis, ada yang termasuk motor yang menggunakan karbulator dan ada juga

yang termasuk motor yang menggunakan injeksi. Sehingga dalam

pembersihan mesin dengan menggunakan premium atau bensin berbeda-

beda.

Menurut zohri selaku mekanik di Yamaha Serba Mulia Auto

menjelaskan bahwa “pembersihannya itu di pakai untuk membersihkan

mesin supaya bersih dan tidak lengket”.93

Penggunaan premium atau bensin sebagai alat pembersih mesin

sangatlah mempermudah pengerjaan bagi mekanik dalam jasa service

tersebut.

91Agus Zuhri, “Pengertian-Servis-Perbaikan”, dalam http://aguszuhri26 .blogspot.co.id

/2014/11/ pengertian servis perbaikan.html, diambil tanggal 10 Januari 2017, pukul 01.45 WITA. 92

Wahid Hasyim, wawancara 16 Mei 2017. 93 Zohri, wawancara, 16 Mei 2017.

Page 68: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

54

Dalam menggunakan premium/bensin konsumen, mekanik atau

petugas service mengambilnya melalui tangki dan menggunakan selang

guna untuk mengambil premium sebagai pembersih mesin.

Iwan selaku mekanik di Yamaha Serba Mulia Auto menjelaskan

kisaran jumlah penggunaan premium atau bensin konsumen.

“Dalam penggunaan bensin sebagai pembersih mesin (karbulator dan CVT) mempunyai perbedaan dalam menggunakan bensin. Kalau motor yang tipenya menggunakan karbulator maka yang dibersihkan itu kabulatornya cukup kurang lebih menggunakan bensin sekitar 200-300ml. Sedangkan berbeda lagi dengan CVT (Continuous Variable Transmission) penggunaan premiumnya sekitar 600ml.94

Penggunaan premium atau bensin tersebut terhitung sangatlah banyak

tergantung bagaimana kondisi karbulator dan CVT (Continuous Variable

Transmission), dengan kata lain jika karbulator tidak terlalu kotor tentu

premium atau bensin yang digunakan juga tidak terlalu banyak.

Wahid Hasyim menjelaskan bahwa:

“Tidak semua motor yang diservice menggunakan bensin atau selalu digunakan bensinnya untuk membersihkan mesin, akan tetapi kalau masih ada sisa-sisa bensin yang di gunakan sebelumnya maka mekanik mengumpulkan sisa-sisa bensin itu dan menggunakan ke motor yang lain.”95

Maksudnya adalah adakalanya bensin yang masih tersimpan atau

bekas bensin untuk membersih motor yang tidak terlalu kotor sehingga

banyak sisa dan itu disimpan untuk membersihkan motor-motor yang lain.

Yamaha Serba Mulia Auto Cabang Mataram menyediakan bensin atau

membeli bensin ketika ada Service Overhool (Buka Total). Seperti yang pak

Bayu katakan selaku Branch Manager di Yamaha Serba Mulia Auto

94 Iwan, Wawancara, Yamaha Serba Mulia Auto. 16 Mei 2017. 95 Wahid Hasyim, Wawancara, 16 Mei 2017.

Page 69: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

55

Cabang Mataram “kalau motor itu bensinnya sedikit maka kita yang

membelikannya bensin atau kita suruh pemilik untuk beli”96.

Pak Bayu melanjutkan “Tapi selama ini Yamaha Serba Mulia Auto Mataram tidak pernah menyuruh konsumen atau pemilik motor membeli bensin sendiri, mekanik atau kantor yang membeli dan biaya atau harga bensin itu dimasukkan kedalam harga service tergantung penghabisannya.”97

Maksud dari Pak Bayu di atas adalah Yamaha Serba Mulia Auto

dalam melakukan service yang termasuk dalam service Overhool (buka

total) seringkali mendapatkan motor yang bensinnya sedikit, sehingga untuk

membersihkan mesin yang membutuhkan bensin tidak selalu di ambil dari

motor yang bersangkutan, akan tetapi ada kebijakan lain dari pihak Yamaha

Serba Mulia Auto untuk mempersiapkan bensin sendiri guna menutupi

kebutuhan service motor milik konsumen yang dalam hal ini menggunakan

bensin sebagai pembersih mesin, dan biaya penggunaan bensin tersebut

dimasukkan ke dalam biaya service.

Setelah penjelasan tentang penggunaan premium milik konsumen oleh

pihak jasa service Serba Mulia Auto Mataram yang dalam hal ini para

mekanik, tidak seimbang jika tidak mengikutsertakan atau menanyakan

tanggapan konsumen atas penggunaan premium tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian pada jasa service, tanggapan konsumen

terhadap penggunaan premium atau bensin pada saat service motor dapat di

klasifikasikan menjadi 3 (tiga) macam:

96 Pak Bayu, Wawancara 16 Mei 2017. 97

Pak Bayu, Wawancara 30 Mei 2017.

Page 70: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

56

1. Tidak Tahu.

Konsumen yang menyatakan tidak tahu ini artinya belum tahu kalau

bensinnya digunakan sebagai pembersih mesin, dan menyebabkan

bensinnya berkurang. Seperti yang diungkapkan oleh Faizi (26 thn)

mengatakan “saya tidak tahu tentang itu, jadi untuk masalah penggunaannya

saya baru tahu, dan seharusnya ada konfirmasi dulu, supaya sama-sama

enak.”98

Menurut Haris “ Saya baru tahu sekarang, pantasan kalau service

motor di jasa service atau bengkel itu terasa bensin saya kurang, padahal

sudah saya isi seliter tapi cepat habis”99.

Konsumen yang tergolong dalam bagian ini adalah konsumen yang

benar-benar tidak tahu akan sistem penggunaan premium atau bensin

pribadi sebagai alat mekanik jasa service dalam merawat atau membersih

mesin di jasa service motor.

2. Tidak Peduli.

Konsumen yang responnya biasa saja ini, artinya tidak peduli apapun

yang terjadi dengan motornya yang penting jadi, dan lebih baik serta

kembali lagi seperti semula terserah bensin mau diambil atau tidak.

Seperti ungkapan Emi: “yang penting motor jadi, motor bagus dan mesinnya

bisa kembali bagus seperti seharusnya, tidak jadi masalah tentang

pemakaiannya.”100

98

Ahmad Faizi, wawancara, Konsumen Yamaha Serba Mulia Auto 15 Mei 2017. 99 Haris, wawancara, Konsumen Yamaha Serba Mulia Auto 15 Mei 2017. 100 Emy, Wawancara, Konsumen Yamaha Serba Mulia Auto 15 Mei 2017.

Page 71: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

57

Juan juga mengatakan “selama ini semua bengkel seperti itu jadi

memang itu sudah lumrah jadi malas untuk komplain atau menanyakan hal

itu, yang penting motor bisa bagus, jadi sudah”.101

Konsumen yang termasuk ke dalam tidak peduli ini adalah konsumen

yang tidak mementingkan bagaiman cara, mekanik ataupun penggunaan

premium konsumen miliknya sebagai alat pembersih mesin pada jasa

service yang penting motornya bisa bagus dan kembali seperti semula.

3. Harus Konfirmasi

Bagi konsumen yang tergolong dalam bagian ketiga ini adalah

konsumen yang merasa dirugikan dan tidak transparan ketika

pengerjaannya.

Menurut Jayadi “mekanik atau staf harus ngizin atau konfirmasi terlebih dahulu setiap apapun yang terjadi dengan motor yang diservice harus di konfirmasi. Sama seperti mengganti keperluan mesin atau motor, di konfirmasi, pembayaran juga melalui konfirmasi, tetapi kenapa di bagian bensin diambil tidak ada konfirmasi atau minta persetujuan dari pemilik motor.”102

Maksudnya setiap hal-hal yang berkaitan dengan service motor,

konsumen selalu di tanya atau mendapat informasi baik menyangkut biaya

service, kerusakan pada motor, ataupun hal-hal lainnya, bahkan kalau

konsumen atau pemilik motor tidak dilokasi service, pihak Yamaha Serba

Mulia Auto melakukan konfirmasi melalui Telephon atau pesan. Berbeda

dengan itu, terkait penggunaan bensin konsumen tidak di konfirmasi atau

diminta persetujuan terlebih dahulu.

101 Juan wirawan, Wawancara , KonsumenYamaha Serba Mulia Auto Mataram 17 Mei

2017. 102 Jayadi, Wawancara, Konsumen Yamaha Serba Mulia Auto Mataram 17 Mei 2017.

Page 72: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

58

Menurut Herman “ya harus di izin dulu, atau kalau tidak di hitung

sebagai pemotongan biaya service, bukankah setiap jasa itu alat-alatnya

sudah ada”103

Menurut Azizah “ya untuk lebih baiknya sih izin biar sama-sama

tahu, biar tidak ada yang dirugikan, dan seharusnya di persiapkan sudah

ala-alat keperluan servicenya, jadi nanti biayanya tetap dihitung

penggunaan bensin pribadi kantor”104

Dalam artian konsumen terima jadi motornya dan bensinnya tidak

di pakai, supaya biaya service itu juga terhitung berapa penghabisan

premium atau bensin untuk membersihkan mesin motor konsumen serta

dimasukkan dalam biaya service secara keseluruhan. Hal ini dilakukan

supaya konsumen dan jasa service motor tidak ada yang dirugikan.

103 Herman, Wawancara, Konsumen Yamaha Serba Mulia Auto 17 Mei 2017. 104 Azizah, Wawancara , Konsumen Yamaha Serba Mulia Auto 17 Mei 2017.

Page 73: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

59

BAB III

PEMBAHASAN

A. Analisis Praktik Penggunaan Premium Milik Konsumen pada Jasa

Service Motor di Yamaha Serba Mulia Auto Cabang Mataram.

Bermuamalah merupakan kegiatan yang tidak bisa terlepas dalam

kehidupan sehari-hari manusia sebagai mahluk sosial, dengan bermuamalah

manusia dapat memenuhi kebutuhan primer maupun skunder sehingga tidak

terlepas dalam suatu perjanjian.

Salah satu unsur esensial dari perjanjian yaitu tercapainya keinginan

bersama untuk hal yang dikehendaki oleh kedua belah pihak yang melakukan

perjanjian. Dalam Islam, untuk sahnya perjanjian di perlukan empat syarat,

yaitu:

1. Sepakat mereka yang mengikatkan diri.

2. Cakap untuk melakukan perjanjian

3. Mengenai suatu hal tertentu.

4. Suatu sebab yang halal.105

Dalam praktik penggunaan premium milik konsumen, telah dijelasakan

pada bab sebelumnya bahwa penggunaan premium atau bensin untuk

membersihkan mesin motor digunakan dalam dua bagian, yaitu karbulator dan

CVT (Continuous Variable Transmission) sehingga jumlah bensin yang

digunakan berbeda-beda.

105

Abdul Kadir Muhammad, Hukum Perikatan, (Bandung: Cipta Bakti 1992), h. 52.

Page 74: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

60

a. Untuk Karbulator.

Untuk membersihkan karbulator, mekanik mengambil premium atau

bensin konsumen melalui tangki menggunakan selang untuk

memindahkannya ke bak penampung bensin. Jumlah bensin yang digunakan

sekitar 300 ml. Kalau dikalkulasikan dengan harga satu liter premium atau

bensin saat ini berharga Rp. 6,550/liter. Jadi ketika konsumen service motor

kemudian digunakan bensinnya maka disaat itu konsumen juga kehilangan

premium atau bensinnya sekitar 300ml bensin. Untuk mengkalkulasikan

kedalam uang untuk pengambilannya adalah sebagai berikut.:

- Harga premium/bensin: Rp 6,650,00

- Bensin yang dipakai: 300ml.

- 1 liter : 1000 ml106

6.650,00 = 0.00665 x 300 = 1.995,00

1000

Jadi setiap pembersihan motor untuk pembersihan karbo dengan

bensin konsumen yang jumlahnya 300ml sama artinya mengambil uang

sejumlah Rp 1.995,00.

b. Untuk CVT (Continuous Variable Transmission).

Untuk membersihkan CVT (Continuous Variable Transmission) tidak

sama penghabisannya dengan karbo, artinya untuk membersihkan CVT

(Continuous Variable Transmission) ini menghabiskan 600 ml bensin.

Sehingga dapat di hitung sebagai berikut:

106

http://www.metric-conversions.org/id/volume/tabel-liter-ke-mililiter.htm, di ambil pada tanggal 30 mei 2017.

Page 75: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

61

- Harga premium/bensin: Rp 6,650,00

- Bensin yang dipakai: 600ml

- 1 liter : 1000 ml

6. 650,00 = 0.00665 x 600 = 3.990,00

1.000

Jadi setiap pembersihan motor untuk pembersihan CVT (Continuous

Variable Transmission) pada jasa service motor dengan bensin konsumen

yang jumlahnya 600ml sama artinya menggunakan uang sejumlah Rp

3.990,00.

Dalam hal ini, jumlah penghabisan bensin tidak dihitung sebagai biaya

service, untuk itu konsumen selain membayar service yang sesuai

bayarannya, juga kehilangan bensin yang bisa dipakai untuk motornya

atau kehilangan Rp. 1.995,00 untuk pembersihan jenis karbulator dan Rp.

3.990,00 untuk CVT (Continuous Variable Transmission).

Analisis diatas adalah suatu perbandingan penggunaan premium atau

bensin dalam jasa service motor. Berbeda dengan konsumen yang

menggunakan jenis BBM (Bahan Bakar Minyak) yang lain seperti

Pertamax, Pertalite dan sebagainya. Tentu akan berbeda jumlah yang akan

dikalkulasikan mengingat harga Pertamax, Premium, Pertalite dan lainnya

berbeda-beda.

Page 76: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

62

B. Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan Premium Milik

Konsumen pada Jasa Service Motor di Yamaha Serba Mulia Auto

Mataram.

Dalam pembahasan muamalah, seringkali memberikan pemahaman yang

umum ketimbang memberikan arti yang rinci. Hal ini sesuai dengan kaidah

Fiqhiyyah:

ا„„hukum asal dalam semua bentuk muamalah adalah boleh

dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.”107

Berdasarkan hasil wawancara, praktik penggunaan premium milik

konsumen pada jasa service motor di Yamaha Serba Muli Auto Cabang

Mataram kaitannya dengan asas kerelaan adalah sebagai berikut:

1. Ada konsumen yang tidak tahu terhadap penggunaan premium/bensin

motornya sebagai alat pembersih mesin dengan alasan tidak pernah

membahas atau mendengar masalah tersebut.

2. Ada konsumen yang tidak peduli atau rela premium atau bensin motornya

digunakan untuk membersih motor dengan alasan yang penting motornya

kembali seperti semula dan membaik.

3. Ada konsumen yang mengharuskan mekanik atau Yamaha Serba Mulia

Auto minta izin atas penggunaan premium/bensin untuk membersihkan

motornya. diantara ungkapan para konsumen terhadap penggunaan

premium/bensin yang harus izin adalah :

107 Djazuli, Kaidah-Kaidah Fiqh (Jakarta: Kencana Penada Media Grup 2006), h.130.

Page 77: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

63

a. Penggunaan bensin itu sebagai tambahan keuntungan supaya tidak

membeli sendiri alat service.

b. Menyadari sendiri bahwa premium atau bensin tersebut masih miliknya.

c. Premium atau bensin itu masih bisa dipakai.

Kaitannya dengan praktik penggunaan premium milik konsumen sebagai

pembersih mesin, dalam fiqh muamalah semua hal baik perjanjian atau

ketentuan-ketentuan lainnya harus sesuai dengan syara‟. Maksudnya adalah

memenuhi persyaratan-persyaratan, rukun-rukun, dan ketika tidak sesuai

dengan rukun dan syaratnya, berarti tidak sesuai dengan ketentuan syara‟.108

Jasa service motor ini termasuk dalam jual beli manfaat. Artinya

konsumen membeli manfaat dari (jasa service) untuk mendapatkan pelayanan

dan perbaikan pada motornya.

Ulama fiqih sepakat bahwa dalam urusan jual-beli harus ada kerelaan

antara kedua belah pihak. Kerelaan ini dapat terlihat pada saat berlangsungnya

akad antara kedua belah pihak. Ijab dan kabul harus diungkapkan secara jelas

dalam suatu transaksi yang bersifat mengikat kedua belah pihak, seperti jual-

beli.109 Begitu juga dengan jual-beli manfaat jasa service yang dilakukan di

Yamaha Serba Mulia Auto Cabang Mataram yang praktik penggunaan

premium milik konsumen tersebut kepada konsumen.

Mengenai harus adanya saling rela atau kerelaan dalam melakukan jual-

beli Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisa:

108Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2011), h. 68-69 109

M. Ali Hasan, Berbagai macam transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah), (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2004), h. 118.

Page 78: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

64

110

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.

Dari Asas keadilan yakni para pihak dituntut untuk berlaku benar dan

adil dalam pengungkapan kehendak dan keadaan, memenuhi perjanjian yang

mereka buat, dan memenuhi semua kewajibannya. Jasa service Yamaha Serba

Mulia Auto Cabang Mataram dalam kerja service motor menggunakan

premium milik konsumen sebagai alat pembersih mesin. Hal ini sesuai dengan

hasil observasi dan pengakuan dari para mekanik jasa service motor di Yamaha

Serba Mulia Auto Cabang Mataram.

Istilah keadilan tidaklah sama dengan persamaan. Yusuf Qardawi

mengatakan, keadilan merupakan keseimbangan antara berbagai potensi

individu, baik moral maupun material, antara individu dan masyarakat, dan

antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya yang berdasarkan pada

syariat Islam. Dalam asas ini, pihak yang melakukan perikatan dituntut berlaku

benar dalam pengungkapan kehendak dan keadaan, memenuhi perjanjian yang

telah mereka buat dan memenuhi semua kewajibannya. Sikap adil harus

tercermin dalam perbuatan muamalat. Oleh karena itu, Islam mengatur hal-hal

yang bertentangan dengan sikap adil yang tidak boleh di lakukan oleh

110 QS An-Nisa‟ (4) : 29.

Page 79: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

65

manusia.111 Dalam hal ini, Allah SWT berfirman dalam surat An-Nahl yang

berbunyi:

112

Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.

Dalam menjalankan bisnis hal yang sangat penting adalah masalah aqad

(perjanjian). Aqad merupakan cara yang diridhai Allah dan harus ditegakkan

isinya. Al-Qur‟an Surat Al-Maidah ayat 1 Allah swt berfirman:

113

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu...”.

Pada zaman sekarang, ijab dan qabul tidak lagi diucapkan, tetapi

dilakukan dengan sikap mengambil barang dan membayar serta menerima

uang dan menyertakan barang oleh penjual tanpa ucapan apapun. Seperti

transaksi jual beli yang berlangsung di pasar ataupun yang lainnya. Jenis jual

beli seperti ini dalam fiqh Islam dinamakan dengan bai‟ al-mu‟athah.

Sighat al-aqad dinyatakan melalui ijab qabul dengan ketentuan sebagai

berikut:

1. Tujuan akad itu harus jelas dan dapat dipahami.

2. Antara ijab dan qabul itu harus dapat kesesuaian.

111 Gemala Dewi dkk., hukum Perikatan Islam di Indonesia, h. 34. 112 Qs.An-Nahl (16) : 90. 113 QS. Al-Maidah (5) : 1.

Page 80: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

66

3. Pernyataan ijab qabul itu harus sesuai dengan kehendak masing-masing dan

tidak boleh ada yang dirugikan.

Sangat jelas sekali dalam ijab qabul yaitu antara penjual dan pembeli

harus saling rela dan ridha, serta tidak ada yang merasa dirugikan. Akan tetapi,

dalam jasa service motor di Yamaha Serba Mulia Auto cabang Mataram yang

menggunakan premium atau bensin milik konsumen untuk membersihkan

mesin motor, para konsumen tidak mengetahuinya. Para konsumen berharap

ada konfirmasi atau akad tentang penggunaan premium tersebut berbanding

lurus dengan teknis jual beli manfaat pada jasa service, karena syaratnya tidak

terpenuhi yaitu ijab qabul yang didalamnya tidak ada unsur kerelaan dari salah

satu pihak yaitu tidak jelas bagi pihak konsumen.

Pada dasarnya, ijab qabul dilakukan dengan lisan, tetapi kalau tidak

mungkin misalnya bisu atau yang lainnya, boleh dengan sesuatu yang

mengandung ijab qabul. Adapun cara-cara dalam ijab qabul adalah sebagai

berikut:

1. Lisan.

Dalam suatu akad atau transaksi, kedua belah pihak harus

menerangkan kehendaknya secara jelas pengertiannya, dan harus sesuai

dengan ijab qabul. Sighat dalam ijab qabul haruslah diungkapkan sungguh-

sungguh tanpa ada keraguan.

2. Tulisan.

Akad tulisan ini dibolehkan baik bagi yang mampu berbicara ataupun

tidak dengan syarat tulisannya haruslah jelas, dapat dipahami oleh kedua

Page 81: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

67

belah pihak. Jasa service motor di Yamaha Serba Mulia Auto Mataram,

biasanya melakukan perikatan tertulis ini dalam bentuk sebuah nota yang

diberikan kepada konsumen sebagai bentuk transparansi. Sesuai dengan

hasil observasi pada bab sebelumnya, mekanik jasa service memang

menggunakan premium milik konsumen sesuai dengan yang semestinya.

3. Isyarat.

Perikatan ini ditujukan untuk orang cacat yang tidak bisa bicara

ataupun menggunakan tulisan.

4. Perbuatan.

Perikatan dapat dilakukan dengan perbuatan saja tanpa lisan, tulisan

maupun isyarat. Adanya perbuatan memberi dan menerima dari para pihak

yang saling memahami perbuatan perikatan tersebut dan segala akibat

hukumnya. Hal ini sering terjadi di supermarket yang tidak ada saling tawar

menawarnya.

Membahas lebih lanjut dari segi hak milik, konsumen sebagai pemilik

sempurna motor dan premium atau bensin tetap mempunyai hak dalam

menggunakan kepemilikannya itu apalagi sebagai pemilik yang sempurna

dengan menguasai zat serta manfaatnya.

Dalam praktik jasa service yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya,

bahwa mekanik jasa service menggunakan premium atau bensin konsumen

yang tanpa konfirmasi atau izin terlebih dahulu yang digunakan sebagai alat

pembersih mesin motor tersebut berharap dikalkulasikan menjadi potongan

biaya service. Karena tanpa bensin konsumen, kepuasan atau kualitas service

Page 82: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

68

yang dihasilkan akan mengalami kemunduran atau atau tidak akan

menghasilkan service atau perbaikan yang semestinya.

Mengkaji lebih lanjud dari segi hak milik, petugas layanan atau

administrasi harus konfirmasi atau minta izin terlebih dahulu kepada konsumen

supaya tidak ada yang merasa dirugikan dalam suatu akad maupun yang

lainnya. Dalam hak milik ini juga tidak ada perpindahan hak milik sempurna

ataupun sementara yang disebabkan oleh jual beli, wasiat, warisan sewa dan

lain sebagainya.

Terakhir dari segi hukum perlindungan konsumen, dalam praktik jasa

service yang menggunakan premium atau bensin konsumen tanpa melalui

persetujuan dan izin konsumen dapat dikatakan sebagai perbuatan yang

melanggar hak konsumen yang dimana dalam perlindungan konsumen

menjelaskan hak-hak konsumen, salah satunya adalah hak untuk mendapat

informasi yang benar.

Selain hak untuk mendapatkan informasi, penggunaan premium atau

bensin konsumen juga tidak sesuai dengan hak konsumen untuk mendapatkan

ganti kerugian dan hak perlindungan atas persaingan pelaku usaha. Hak untuk

mendapatkan ganti kerugian ini berkaitan dengan kerugian konsumen yang

kehilangan premium atau bensin sebagai alat pembersih mesin motor pada jasa

service yang tanpa persetujuan dan sepengetahuan konsumen.

Page 83: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

69

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dipaparkan di atas, peneliti

dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Praktik penggunaan premium milik konsumen yang dilakukan oleh jasa

service Yamaha Serba Mulia Auto Cabang Mataram digunakan sebagai

pembersih mesin pada saat service motor di bagian karbulator dan CVT

(Continuous Variable Transmission). Penggunaan premium untuk

membersihkan debu atau kotoran yang ada di karbulator dan CVT

(Continuous Variable Transmission) motor yang dimana karbulator

menghabiskan premium sekitar 300 ml dan CVT (Continuous Variable

Transmission) menghabiskan 600 ml.

2. Praktik penggunaan premium milik konsumen tidak sesuai dengan konsep

Fiqh Muamalah dilihat dari beberapa sisi: Pertama, dari asas kerelaan. Hal

ini dikarenakan dalam praktik penggunaan premium konsumen yang

berjumlah 300 ml - 600 ml, banyak dari konsumen yang tidak rela (harus

izin) jika bensinnya digunakan sebagai alat pembersih mesin tanpa ada

konfirmasi atau persetujuan dan potongan biaya service. Kedua, dari asas

keadilan. Yamaha Serba Mulia Auto selain menarik biaya service juga

menggunakan premium atau bensin konsumen tanpa menghitung hak

konsumen pada premium atau bensin tersebut. Ketiga, dari segi akad.

Penggunaan premium tersebut tidak ada ijab qabul atau kesepakatan antara

Page 84: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

70

kedua belah pihak. Keempat, dari segi hak milik. Premium yang digunakan

tersebut masih dalam kepemilikan konsumen dan harus ada izin terlebih

dahulu. Kelima, dari segi Hukum Perlindungan Konsumen. Penggunaan

premium tersebut tidak sesuai dengan hak-hak konsumen yaitu hak untuk

mendapatkan informasi yang benar, hak konsumen untuk mendapatkan

ganti kerugian dan hak perlindungan atas persaingan pelaku usaha

Menurut pandangan peneliti, yang menjadi hal yang sangat urgen

atau mendasar dari setiap transaksi adalah kerelaan. Kerelaan dapat

menggugurkan hal-hal yang masih tidak jelas dalam sebuah transaksi, dan

jika konsumen di atas rela, maka hukum bisnis jasa service tersebut di atas

kembali ke hukum ashl yaitu boleh.

B. Saran.

Setelah melakukan penelitian dan menganalisa hasil yang di dapat dari

data-data, peneliti bermaksud memberikan saran bagi obyek penelitian.

Dengan adanya saran ini peneliti berharap dapat menjadi rekomendasi untuk

perbaikan dalam melakukan bisnis jasa service motor yang menggunakan

premium atau bensin konsumen.

Adapun saran-saran dari peneliti adalah sebagai berikut:

1. Bagi pihak Yamaha Serba Mulia Auto cabang Mataram dalam

menjalankan bisnisnya untuk terlebih dahulu mengkonfirmasi untuk minta

persetujuan kepada konsumen atas penggunaan premium tersebut, atau

dengan cara dikalkulasikan penghabisan bensin tersebut kemudian

dimasukkan harga bensin yang dipakai dalam biaya service. Kemudian

Page 85: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

71

dalam akad, lebih baik di konfirmasi terlebih dahulu jika motor konsumen

tergolong dalam kriteria menggunakan premium atau bensin sebagai

pembersih mesinnya, karena penggunaan bensin ini di luar akad

perjanjian.

2. Dengan melihat hasil penelitian ini, sebaiknya Yamaha Serba Mulia Auto

Cabang Mataram menyiapkan sendiri premium atau bensin untuk

membersihkan mesin motor supaya tidak ada hitungan lain di luar biaya

service dan untuk terhindar dari hal-hal yang dilarang maupun hal-hal

yang belum jelas.

Page 86: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

72

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir Muhammad, Hukum Perikatan, Bandung: Cipta Bakti 1992.

AgusZuhri,“Pengertian-Servis-Perbaikan”,dalam.http://aguszuhri26 blogspot.co.id /2014/11/ pengertian servis perbaikan.html.

. Ahmad Miru, Prinsip-Prinsip Perlindungan Hukum Bagi Konsumen di Indonesia,

Jakarta : Rajawali Pers, 2011. Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat. Jakarta: Amzah, 2015.

Amirul Hadi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia,2005.

Burhanuddin S, Pemikiran Hukum Perlindungan Konsumen & Sertifikasi Halal, Malang: UIN Maliki Press. 2011.

Celina Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta:Sinar

Grafika. 2014. Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja

Rosdakarya, 2008. Dimyauddin Djuawaini, Pengantar Fiqh Muamalah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2010. Djazuli, Kaidah-Kaidah Fiqh, Jakarta: Kencana Penada Media Grup 2006. Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung: Alfabeta,

2014. Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

http://www.serbamulia.co.id., di ambil pada tanggal 3 Mei 2017.

http://www.metric-conversions.org/id/volume/tabel-liter-ke-mililiter.htm, di ambil pada tanggal 30 mei 2017.

Husniawati, Tinjauan Hukum Islam terhadap Praktik peniadaan uang kembali

kaitannya dengan Hak Konsumen di SPBU dengan nomor Seri 54-83607.Skripsi, Fakultas Syariah IAIN Mataram: 2015.

Irwanullah, Pengaruh Kualitas Pelayanan Service Terhadap Kepuasan Konsumen

Dealer Resmi Yamaha Surya A. Yani Banjarmasin. Sekripsi IAIN Antasari Banjarmasin, 2015.

Page 87: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

73

Ismail Nawawi, Fiqh Muamalah Klasik dan Kontenporer, Hukum Perjanjian Ekonomi, Bisnis dan Sosial. Bogor: Ghalia Indonesia, 2012.

Jesus Sidabalok, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia. Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2010.

Kurniawan, Hukum Perlindungan Konsumen, Malang : Universitas Brawijaya

Press, 2011. Lexi j Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Cet. XVI, Bandung : PT.Remaja

Rosda Karya, 2002. M. Ali Hasan, Berbagai macam transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah), Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2004. Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah Fiqh Muamalah. Jakarta: Kencana Prenadamedia

Group, 2013. ______., Hukum Bisnis Syariah. Jakarta: Prenadamedia Group, 2014.

______, Hukum Ekonomi Syariah di Indonesia. Bandung: Refika Aditama, 2011.

Miftahul Huda, dkk, Pedoman Penulisan Sekripsi. Mataram: IAIN Mataram, 2015.

Muhammad Harfin Zuhdi, Muqaranah Mazahib Fil Muamalah. Mataram:

Sanabil, 2015. Muhammad Fakhri Nugroho, Pengaruh Service Quality Terhadap Kepuasan

Konsumen Honda Utama Motor Yogyakarta. Sekripsi Universitas Negeri Yogyakarta. 2016.

Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syari‟ah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema

Insani Press 2001. Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, Jakarta: Mahmud Yunus Wa Zurriyyah,

2007. Muradul Asyqin, Tinjauan Hukum Islam terhadap Permen sebagai Alat Cash

Back dalam Transaksi Jual-Beli di Pasar Modern di Kota Mataram. Skripsi, Fakultas Syariah IAIN Mataram 2010.

Mustika Andraini, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaku Usaha jasa Laundry

di Kelurahan Kekalik Jaya kecamatan Sekarbela Kota Mtaram. Sekripsi IAIN Mataram 2014.

Page 88: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

74

Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah (Alih Bahasa oleh Kamaluddin A. Marzuki), Jilid 12 Bandung: Alma‟arif,1988.

Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: Grasindo, 2000.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA, 2014.

Sutrisno Hadi, metode research. Jakarta: pen offset, 2000.

Tihami dan Sohari Sahrani, Fiqh Munakahat. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2014.

Page 89: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

75

Page 90: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

76

Page 91: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

77

Page 92: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

78

Page 93: ANALISIS FIQH MU’AMALAH TERHADAP PENGGUNAAN …etheses.uinmataram.ac.id/317/1/M. Iskandar152131089.pdf · kenang, skripsi yang berjudul “Analisis Fiqh Muamalah terhadap Penggunaan

79