ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan...

101
ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS) SYNDROME DALAM PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memeroleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakukultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh HILDA MAYANTI 10533795915 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019

Transcript of ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan...

Page 1: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS) SYNDROME

DALAM PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA MAHASISWA PROGRAM

STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memeroleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakukultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

HILDA MAYANTI

10533795915

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019

Page 2: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data
Page 3: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data
Page 4: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data
Page 5: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data
Page 6: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

vi

MOTO

Tak peduli dengan cara apa ujung itu dikejar.

Buru-burukah, pelan-pelankah, atau merangkak sekalipun.

Jalani saja dengan cara terbaik versi kita.

Nanti kita akan belajar, segala sesuatunya, tepat waktu.

Bukanka kita yang lebih tau batasan kita,

Tanggung jawab kita, riteme kita.

Jadi yang tercepat , bukan berarti tak ada yang menghambat.

Jadi yang terlambat, bukan berarti tak bisa jadi yang terhebat.

Tetaplah lakukan hal-hal luar biasa yang selama ini kau lakukan.

Percayalah bahwa semuanya akan bermuara pada hal-hal yang baik.

Jangan pernah lupa, hasil dari jerih paya tak melulu soal pencapaian,

Tapi bisa juga sebuah pembelajaran

Page 7: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

vii

PERSEMBAHAN

Allhamdulillahi Rabbil Alamin, tiada kata yang pantas saya ucapkan selain

kata syukur atas apa yang telah saya capai saat ini. Dengan mengucapkan syukur

kepada Allah SWT, skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku, Ayahanda ABD.Gani dan Ibunda Hasniah yang selalu

mencintai, mendukung, membimbing, dan mendoakan setiap langkah saya

dalam menggapai cita-cita.

2. Saudaraku, Hidayat yang selalu memberikan support kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Ishak yang selalu memberikan semangat dan support dalam menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

4. Sahabat-sahabatku yang telah memberikan support dan doa hingga

penulis dapan menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Page 8: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

viii

ABSTRAK

HILDA MAYANTI. 2019. Analisis Fenomena Redundant Acronym

Syndrome (RAS) Syndrome dalam Pemakaian Bahasa Indonesia Mahasiswa

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Muhammadiyah Makassar. Jurusan Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Pembimbing I Muh Rapi Tang dan Pembimbing II Akram Budiman Yusuf.

Metode penelitian yang digunakan adalah fenomenologi. Teknik

pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data

menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data

(data display), dan penarikan kesimpulan (conclusion). Hasil penelitian ini (1)

RAS Syndrome dalam pemakaian bahasa Indonesia banyak jumpai pada

Mahasiswa seperti Kamus KBBI, Nomor NIK, PSM Makassar, Persija Jakarta,

Persebaya Surabaya, Kartu KIP, Virus HIV, Nomor PIN, Bank BNI, Bank BRI,

Bank BCA, Bank BTN, Bank BPTN, Partai PDIP, Partai PAN, Partai PSI, Partai

PPP, Partai PKS dan Mesin ATM. (2) Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya

RAS Syndrome terjadi akibat (1) penutur dalam kondisi tidak sadar, (2) karena

alasan budaya berbahasa yang berkembang di mahasiswa seperti itu, (3) akibat

kurangnya pengetahuan bahasa yang memadai untuk diaplikasikan dalam

berbahasa yang sesuai kaidah, (4) akibat kesemenamenaan dalam berbahasa (3)

RAS Syndrome merupakan bentuk kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis dan

semantik karena terjadi pemborosan, kecuali bentuk yang sudah ditetapkan.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya sindrom RAS yaitu (1) penutur dalam

kondisi tidak sadar, (2) karena alasan budaya berbahasa yang berkembang di

masyarakat seperti itu, (3) akibat tidak adanya bekal pengetahuan bahasa yang

memadai untuk diaplikasikan dalam berbahasa yang sesuai kaidah, (4) akibat

kesemena-menaan dalam berbahasa.

Kata kunci: RAS Syndrome, kesalahan berbahasa

Page 9: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahu rabbil alamin, segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih

lagi Maha Penyayang yang telah menganugrahkan banyak nikmat dan telah

menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk sehingga dapat berkarya tanpa

batas sebagai warisan untuk generasi-generasi selanjutnya.

Salawat serta salam tidak lupa penulis haturkan kepada baginda Rasullulah

Muhammad shallallahu alaihiwasallam. Manusia yang menjadi Sang

revolusioner Islam yang telah menggulung tikar-tikar kebathilan dan

membentangkan permadani-permadani Islam hingga saat ini. Nabi yang telah

membawa misi risalah dianut Islam sehingga penulis dapat membedakan antara

haq dan yang bathil. Sehingga, kejahiliyaan tidak dirasakan lagi oleh umat

manusia di zaman yang serba digital ini.

Tujuan dari penyusunan skripsi bertujuan agar pembaca dapat memperluas

pengetahuannya tentang Fenomena Redundant Acronym Syndrome (RAS)

Syndrome yang penulis sajikan berdasarkan dari beberapa sumber seperti artikel

dan buku. Tentunya ada hal-hal yang ingin penulis berikan kepada pembaca dari

hasil Skripsi ini. Oleh karena itu, penulis berharap semoga laporan penelitian ini

dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Selesainya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, support, arahan

dan bimbingan banyak pihak. Oleh sebab itu penyusun ingin sampaikan terima

kasih kepada:

Page 10: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

x

1. Kedua orang tua serta saudara-saudaraku tercinta yang telah memberikan

nasihat, do’a, dan dukungan moril maupun materil untuk penulis dalam

menuntut ilmu, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.

2. Dr.Munirah, M.Pd. selaku ketua jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia.

3. Prof. Muhammad Rapi Tang, M.S selaku Dosen Pembimbing pertama.

4. Akram Budiman Yusuf, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing kedua.

5. Aziz Taba, yang telah memberi ide-ide/gagasan dan bantuan sehingga

skripsi ini bias diselesaikan dengan kesyukuran.

6. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun dari pembaca. Harapan penulis, semoga Skripsi ini dapat

memberikan setitik ilmu dan manfaat bagi para pembaca pada umumnya dan

penulis pada khususnya.

Wassalam.

Makassar, Januari 2020

Penulis

Page 11: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN .................................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN ....................................................................................... v

MOTTO ............................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ................................................................................................ vii

ABSTRAK ......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar belakang masalah ...................................................................... 1

B. Rumusan masalah ............................................................................... 5

C. Tujuan penelitian ................................................................................ 5

D. Manfaat penelitian .............................................................................. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 7

A. Penelitian relevan ............................................................................... 7

B. Kajian teori ......................................................................................... 9

1. Konsep bahasa ............................................................................... 9

2. Redundant Acronym syndrome ..................................................... 18

3. RAS syndrome sebagai kesalahan berbahasa ................................ 20

C. Karangka Pikir.................................................................................... 36

Page 12: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

xii

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 40

A. Jenis penelitian ................................................................................... 40

B. Pendekatan penelitian ......................................................................... 41

C. Data dan sumber data ......................................................................... 42

D. Intrumen penelitian ............................................................................ 43

E. Teknik pengumpulan data .................................................................. 43

F. Teknik analisis data ............................................................................ 44

G. Pengecekan keabsahan data ............................................................... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 47

A. Hasil Penelitian .................................................................................. 47

B. Pembahasa ........................................................................................ 74

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 78

A. Simpulan ............................................................................................. 78

B. Saran .................................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 80

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 13: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan media interaksi yang menghubungkan seseorang

dengan orang lainnya. Bahasa dijadikan sebagai media untuk mengungkapkan ide

atau gagasan, pikiran dan perasaan. Dengan bahasa orang lain dapat memahami

kondisi dari penutur bahasa begitupun sebaliknya. Bahasa merupakan system

lambang bunyi yang bersifat arbitrer dan telah dikonvensi dalam suatu kelompok

sosial. Artinya bahasa memiliki ketetapan atau kaidah-kaidah tertentu yang

disepakati dan dipahami secara bersama dalam suatu kelompok sosial tertentu.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Negara Republik Indonesia

yang memiliki kaidah-kaidah atau aturan bahasa yang sudah distandarkan. Artinya

bahasa Indonesia ini selanjutnya disebut sebagai bahasa Indonesia baku atau

bahasa Indonesia standar oleh karena itu pemakaiannya diatur dengan sangat ketat

mengikuti kaidah-kaidah yang telah ditetapkan. Dalam hal ini bahasa Indonesia

diatur di dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Seperti aturan

penggunaan tanda baca, penulisan (pelafalan) kata atau istilah, aturan pemakaian

huruf, penulisan unsur serapan, aturan reduplikasi, dan lain-lain sebagainya.

Sehingga, jika bahasa Indonesia digunakan tidak sesuai dengaan kaidah atau

aturan-aturan yang telah ditetapkan (khususnya pada situasi-situasi formal) maka

dapat dikatagorikan sebagai bentuk kesalahan berbahasa.

1

Page 14: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

2

Selain bahasa Indonesia baku atau standar, penutur bahasa Indonesia juga

menggunakan bahasa Indonesia ragam tidak baku atau tidak terstandar. Ragam ini

pemakaiannya di luar dari situasi formal. Karena pengunaannya di luar dari situasi

formal, maka pemakaian bahasa Indonesia pada ragam ini tidak terikat pada

aturan atau kaidah yang telah ditetapkan. Namun, karena bahasa Indonesia

dipandang sebagai identitas kebangsaan, pemakaian bahasa Indonesia ragam tidak

baku dikhawatirkan memberikan pengaruh buruk terhadap pemakaian bahasa

Indonesia standar. Hal ini terbukti melalui penelitian Kurniawati (2014) yang

menyatakan bahwa remaja penutur bahasa di Yogyakarta aktif dalam penggunaan

bahasa prokem yang tidak sesuai dengan aturan atau kaidah bahasa ragam baku.

Ke aktifan penggunaan bahasa prokem oleh remaja penutur bahasa di Yogyakarta

berimbas pada kualitas pemakaian bahasa Indonesia ragam baku. Hal ini berarti

bahwa bahasa prokem sebagai produk bahasa oleh remaja penutur bahasa di

Yogyakarta digunakan dengan menyalahi aturan kebahasaan Indonesia dan

menjadi suatu kebiasaan yang memberikan dampak buruk terhadap kemampuan

dan keterampilan remaja penutur bahasa dalam menggunakan bahasa Indonesia

ragam baku di sekolah baik secara lisan maupun tertulis.

Selain Kurniawati , Ismiyati (2011) dalam penelitiannya juga menemukan

bahwa, remaja di Kotagede memiliki berbagai macam dimensi kesalahan

berbahasa akibat pemakaian bahasa Indonesia ragam tidak baku khususnya dalam

kehidupan sehari-hari di luar kegiatan formal. Ismiyati menilai bahwa kesalahan

berbahasa remaja yang terjadi di Kotagede mendapatkan pengaruh yang cukup

signifikan dari adanya bahasa prokem.

Page 15: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

3

Majalah New Scientist (London) pada tahun 2001 memperkenalakan

istilah Redundant Acronym Syndrome Syndrome yang selanjutnya dikenal dengan

istilah akronim RAS Syndrome. Oleh Majalah New Scientist (Gary 2006 dan

Stanley 2008) RAS Syndrome di definisikan sebagai gejala pemakaian bahasa

yang tidak lazim seperti pada umumnya yang ditandai dengan benturan antara

kata dengan kata itu sendiri yang disebutkan di dalam akronim atau singkatan

yang muncul sebelum atau setelah kata itu sendiri. Garner (2000) menjelaskan

bahwa istilah RAS Syndrome dilekatkan pada seseorang ketika secara berlebihan

menggunakan satu atau lebih kata yang membentuk akronim, singkatan, inisial,

dengan singkatan itu sendiri. Garner kemudian menjelaskan bahwa, fenomena

RAS Syndrome merupakan gaya kebahasaan yang buruk dengan kondisis

pemborosan bahasa. Kasperaviciene (2011) menyepadankan fenomena RAS

Syndrome dengan gejala Pleonasme berdasarkan kajian pemakaian Bahasa

Inggris pada masyarakat Lituania di Eropa.

Pembahasan mengenai fenomen RAS Syndrome di Indonesia masih sangat

minim. Jarang sekali pemerhati bahasa atau peneliti bahasa yang mengangkat isu

tersebut. Hal ini terbukti dari sangat sedikitnya artikel berupa buku atau artikel

jurnal baik dalam versi cetak atau versi dalam jaringan yang menyajikan isu RAS

Syndrome. Pada hal, fenomena ini sudah sangat nyata keberadaaannya di

Indonesia. Hanya ada satu artikel di Indonesia yang membahas RAS Syndrome

dalam pemakaian bahasa Indonesia, yaitu Haslinda dan Thaba (2018).

Berdasarkan telaah pustaka dan penelitian lapangan yang dilakukan oleh Haslinda

dan Thaba (2018) fenomena RAS Syndrome sejatinya ditemukan dalam

Page 16: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

4

pemakaian bahasa Indonesia khususnya masyarakat di Kota Makassar. Fenomena

tersebut terjadi dengan empat alasan atau faktor yaitu penutur dalam kondisi tidak

sadar, karena alasan budaya berbahasa yang berkembangang, akibat tidak adanya

bekal pengetahuan berbahasa, serta akibat kesemana-menaan dalam berbahasa.

Haslinda dan Thaba menambahkan bahwa fenomen RAS Syndrome bermuatan

kesalahan berbahasa karena pemakaiannya menyalahi kaidah yang ada.

Sebagai upaya memperkaya hasil riset terkait RAS Sydrome maka

penelitian ini sangat penting untuk dilakukan. Sebab fenomena tersebut harus

mendapat perhatian yang serius sebab berbicara tentang kelangsungan bahasa

Indonesia baku maka segala bentuk ancaman atau rongrongan terhadap bahasa

Indonesia itu sendiri harus di antisipasi sedini mungkin. Di Univesitas

Muhammadiyah Makassar fenomena RAS Syndrome berkembang secara sporadis

khususnya pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, fenomena RAS Syndrome sangat sering di jumpai baik dalam situasi

kebahasaan tertulis maupun situasi kebahasaan lisan. Penelitian ini di arahkan

pada tiga fokus kajian yaitu, telaah eksistensi, dan bentuk-bentuk fenomena RAS

Syndrome yang terjadi. Kedua identifikasi penyebab terjadinya. Fenomena RAS

Syndrome, telaah kritis RAS Syndrome sebagai suatu bentuk kesalahan berbahasa.

Sehingga penelitian ini di rumuskan dengan judul Analisis Fenomena Redundant

Acronyme Syndrome (RAS) Syndrome dalam Pemakaian Bahasa Indonesia

Mahasiswan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Page 17: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan

dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimanakah wujud (bentuk) Redundant Acronym Syndrome (RAS)

Syndrome dalam pemakaian bahasa Indonesia oleh Mahasiswa Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah

Makassar?

2. Bagaimanakah faktor penyebab terjadinya Redundant Acronym Syndrome

(RAS) Syndrome dalam Pemakaian Bahasa Indonesia oleh Mahasiswa

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Muhammadiyah Makassar?

3. Bagaimanakah Redundant Acronym Syndrome (RAS) Syndrome dalam

pemakaian bahasa Indonesia oleh Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar ditinjau

sebagai bentuk kesalahan berbahasa?

C. Tujuan Penelitan

Berdasarkan uraian latar belakang

1. Medeskripsikan wujud (bentuk) Redundant Acronym Syndrome (RAS)

Syndrome dalam Pemakaian Bahasa Indonesia oleh Mahasiswa Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya Redundant Acronym Syndrome

(RAS) Syndrome dalam Pemakaian Bahasa Indonesia oleh Mahasiswa

Page 18: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

6

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Mendeskripsikan Redundant Acronym Syndrome (RAS) Syndrome dalam

Pemakaian Bahasa Indonesia oleh Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar ditinjau

sebagai bentuk kesalahan berbahasa.

D. Manfaat penelitan

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, baik secara teoretis

maupun praktis.

1. Manfaat Teoretis

a. Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan ilmu

pengetahuan mengenai hasil penelitian dalam bidang ilmu bahasa,

khususnya kesalahan berbahasa.

b. Sebagai bahan referensi untuk analisis kesalahan berbahasa yang

sejenis.

2. Manfaat praktis

a. Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada pembaca

tentang kesalahan berbahasa, khususnya RAS Syndrome yang

merupakan penggunaan satu atau lebih kata yang membentuk akronim.

b. Penelitian ini diharapkan dapat membantu para pembaca dalam

memahami kesalahan berbahasa tentang RAS Syndrome yang

merupakan penggunaan satu atau lebih kata yang membentuk akronim.

Page 19: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Relevan

Keberadaan peneliltian relevan berfungsi sebagai penanda dan pembeda

antara penelitian yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan. Artinya, peneliti

akan dengan mudah menemukan peluang dan alasan dilakukannya penelitian ini

baik itu sebagai pengembangan hasil penelitian terlebih dahulu atau suatu

penelitian terbaru meskipun dengan fokus yang sama. Adapun hasil kajian

penelitian relevan tersebut sebagai berikut.

Pertama, hasil penelitan Haslinda dan Thaba (2018) dengan judul

“Redundant Acronym Syndrome (RAS) Syndrome dalam Pemakaian Bahasa

Indonesia”. yang hasil analisisnya (1) Beberapa bentuk RAS Syndrome yang

terjadi di masyarakat dalam menggunakan bahasa Indonesia yaitu nomor NIK,

Kartu KIP, PSM Makassar, Persija Jakarta, Arema Malang, nomor PIN, Virus

HIV, Partai PPP, Partai PDIP, Partai PAN. (2) RAS Syndrome dapat dijumpai

pada bahasa lisan maupun tulisan. RAS Syndrome merupakan bentuk kesalahan

berbahasa pada tataran sintaksis (struktur kalimat), maupun pada tataran semantik

(makna). (3) RAS Syndrome terjadi akibat (a) penutur dalam kondisi tidak sadar,

(b) karena alasan budaya berbahasa yang berkembang di masyarakat seperti itu,

(c) akibat tidak adanya bekal pengetahuan bahasa yang memadai untuk

diaplikasikan dalam berbahasa yang sesuai kaidah, (d) akibat kesemenamenaan

dalam berbahasa.

7

Page 20: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

8

Kedua, hasil penelitan Ghufron, (2017) dengan judul “Kesalahan

Berbahasa Siswa Sekolah Dasar di Kabupaten Lamongan”. yang hasil analisisnya,

kesalahan berbahasa yang terdapat dalam tulisan siswa kelas VI SD di Kabupaten

Lamongan meliputi kesalahan ejaan, kesalahan pemilihan kata, dan kesalahan

penyusunan kalimat.

Penelitian yang terlebih dahulu telah dilakukan oleh Haslinda dan Thaba

“Redundant Acronym Syndrome (RAS) Syndrome dalam Pemakaian Bahasa

Indonesia” dengan penelitian yang akan dilakukan penulis “Analisis Fenomena

Redundant Acronym Syndrome (RAS) Syndrome dalam Pemakaian Bahasa

Indonesia Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Muhammadiyah Makassar”. Perbedaan Penelitian sebelumnya yang telah

dilakukan oleh Haslinda dan Thaba terkait RAS Syndrome yang terjadi

dimasyarakat (umum), Sedangakan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis

terkait RAS Syndrome yang terjadi pada mahasiswa (khusus).

Penelitian yang terlebih dahulu telah dilakukan oleh Ghufron “Kesalahan

Berbahasa Siswa Sekolah Dasar di Kabupaten Lamongan”. dengan penelitian

yang akan dilakukan penulis “Analisis fenomena Redundant Acronym Syndrome

(RAS) Syndrome dalam pemakaian Bahasa Indonesia Mahasiswa Program Studi

Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar”. Perbedanya

penelitian Ghufron terkait kesalahan ejaan, kesalahan pilihan kata, kesalahan

penyusunan kalimat, sedangkan penelitian yang akan dilakukan penulis terkait

kesalahan pengulangan kata pada akronim.

Page 21: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

9

B. Kajian Teori

1. Konsep Bahasa

Konsep umum dari, “bahasa” bisa mengacu pada kemampuan kognitif

untuk dapat belajar dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, atau

untuk menjelaskan sekumpulan aturan yang membentuk sistem tersebut, atau

sekumpulan pengucapan yang dapat dihasilkan dari aturan-aturan tersebut. Semua

bahasa bergantung pada proses semiosis untuk menghubungkan isyarat dengan

makna tertentu. Bahasa oral dan Bahasa isyarat memiliki sebuah sistem fonologis

yang mengatur bagaimana simbol digunakan untuk membentuk urutan yang

dikenal sebagai kata atau morfem, dan suatu sistem sintaksis yang mengatur

bagaimana kata-kata dan morfem digabungkan untuk membentuk frasa dan

penyebutan.

a. Pengertian bahasa

Bahasa merupakan suatu ungkapan yang mengandung maksud untuk

menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Sesuatu yang dimaksudkan oleh

pembicara bisa dipahami dan dimengerti oleh pendengar atau lawan bicara

melalui bahasa yang diungkapkan. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi

berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenang-wenang

dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan

perasaan dan pikiran KBBI (1990:66).

Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi, bahasa merupakan rangkaian

bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar, dan bahwa bahasa

diatur dalam suatu sistem. Sebagai alat untuk berkomunikasi, bahasa harus

Page 22: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

10

mampu menampung perasaan dan pikiran pemakainya, serta mampu

menimbulkan adanya saling mengerti antara penutur dengan pendengarnya

atau antara penulis dengan pembacanya Santoso (1990:1-2).

Bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa

simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. bahasa adalah sistem

komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang

bersifat arbitrer Keraf (2005:1)

Chaer & Agustina (1995: 14) fungsi utama bahasa adalah sebagai alat

komunikasi. Hal ini sejalan dengan Soeparno (1993:3) yang menyatakan

bahwa fungsi umum bahasa adalah sebagai alat komunikasi sosial.

Sosiolinguistik memandang bahasa sebagai tingkah laku sosial (sosial

behavior) yang dipakai dalam komunikasi sosial.

Pringgawidagda (2002:4) bahasa merupakan alat utama untuk

berkomunikasi dalam kehidupan manusia, baik secara individu maupun

kolektif sosial. Kridalaksana, 1985:28-29) mengartikan bahasa sebagai suatu

sistem lambang arbitrer yang menggunakan suatu masyarakat untuk bekerja

sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.

Singarimbun. (1995 : 15 ) berpendapat bahwa pengalaman sehari-hari

menunjukan bahwa ragam lisan lebih banyak daripada ragam tulis. Lebih

lanjut Singarimbun. (1995 : 78 ) menyampaikan bahwa ragam lisan berbeda

dengan ragam tulis karena peserta percakapan mengucapkan tuturan dengan

tekanan, nada, irama, jeda, atau lagu tertentu untuk memperjelas makna dan

Page 23: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

11

maksud tuturan. Selain itu kalimat yang digunakan oleh peserta percakapan

tidak selalu merupakan kalimat lengkap.

Johnson et., al (2011:21) “Language is patterned system of arbitrary

sound signals, characterized by structure dependence, creativity,

displacement, duality, and cultural transmission”, bahasa adalah sistem yang

terbentuk dari isyarat suara yang telah disepakati, yang ditandai dengan

struktur yang saling tergantung, kreatifitas, penempatan, dualitas dan

penyebaran budaya.

Diatas telah disebutkan pengertian bahasa dan dapat diambil

kesimpulan, bahwa pengertian bahasa ialah bahasa adalah sistem komunikasi

yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat

arbitrer yang digunakan suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi,

dan mengidentifikasikan diri.

b. Fungsi bahasa

Fungsi bahasa secara umum :

1) Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.

Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang

tersirat di dalam hati dan pikiran kita.

2) Sebagai alat komunikasi. Bahasa merupakan saluran maksud seseorang,

yang melahirkan perasaan dan memungkinkan masyarakat untuk bekerja

sama. Pada saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi,berarti memiliki

tujuan agar para pembaca atau pendengar menjadi sasaran utama perhatian

seseorang. Manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan

Page 24: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

12

non verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan

alat/media (lisan dan tulis), sedangkan berkomunikasi sesara non verbal

dilakukan menggunakan media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan

bunyi seperti tanda lalu lintas,sirene setelah itu diterjemahkan kedalam

bahasa manusia.

3) Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial. Pada saat beradaptasi di

lingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang digunakan

tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan

menggunakan bahasa yang non formal pada saat berbicara dengan teman

dan menggunakan bahasa formal pada saat berbicara dengan orang tua

atau yang dihormati.

4) Sebagai alat kontrol Sosial. Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta

tutur kata seseorang. Kontrol sosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan

masyarakat.

Fungsi bahasa secara khusus:

1) Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari. Manusia adalah

makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi dengan

makhluk sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat menggunakan

bahasa formal dan non formal.

2) Mewujudkan Seni. Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan

perasaan melalui media seni khususnya dalam hal sastra. Terkadang

bahasa yang digunakan yang memiliki makna denotasi atau makna yang

Page 25: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

13

tersirat. Dalam hal ini, diperlukan pemahaman yang mendalam agar bisa

mengetahui makna yang ingin disampaikan.

3) Mempelajari bahasa kuno. Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat

mengetahui peristiwa atau kejadian dimasa lampau. Untuk mengantisipasi

kejadian yang mungkin atau dapat terjadi kembali dimasa yang akan

datang, atau hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang latar

belakang dari suatu hal.

4) Mengeksploitasi IPTEK. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan

selalu didokumentasikan supaya manusia lainnya juga dapat

mempergunakannya dan melestarikannya demi kebaikan manusia itu

sendiri.

c. Perilaku berbahasa dan sikap berbahasa

Perilaku berbahasa dan sikap berbahasa merupakan dua hal yang erat

hubungannya, yang dapat menentukan pilihan bahasa serta kelangsungan

hidup suatu bahasa. Perilaku berbahasa adalah sikap mental seseorang dalam

memilih dan menggunakan bahasa. Pada dasarnya seseorang bebas memilih

bahasa dan bebas pula menggunakan bahasa itu. Kebebasan ini merupakan

bagian tertentu dari hak asasi manusia. Sedangkan sikap bahasa adalah

anggapan atau pandangan seseorang terhadap suatu bahasa, apakah senang

atau tidak terhadap bahasa tersebut, sehingga sikap bahasa mempengaruhi

terhadap pemilihan bahasa. Lambert menyatakan bahwa sikap itu terdiri dari

tiga komponen, yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen

konatif.

Page 26: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

14

Untuk dapat memahami apa yang disebut sikap bahasa (Language

Attiude) terlebih dahulu haruslah dijelaskan apa itu sikap. Sikap dapat

mengacu pada bentuk tubuh, posisi yang berdiri tegak, prilaku atau gerak-

gerik, dan perbuatan atau tindakan yang di lakukan berdasarkan pandangan

(pendirian, keyakinan, atau pendapat). Sebagai reaksi atas adanya suatu hal

atau kejadian. Sesungguhnya, sikap itu adalah fenomena kejiwaan, yang

biasanya termanifestasi dalam bentuk tindakan atau prilaku. Namun dalam

banyak penelitain tidak selalu yang dilakukan secara lahiriah merupakan

cerminan dari sikap batiniah Chaer & Agustina (1995:197-198).

Sikap bahasa pada umumnya dianggap sebagai prilaku pemakai bahasa

terhadap bahasa. Hubungan antara sikap bahasa dan pemertahanan dan

pergeseran bahasa dapat dijelaskan dari segi pengenalan perilaku itu atau di

antaranya yang memiliki pengaruh langsung dan tidak langsung bagi

pemertahanan bahasa. Jadi yang sangat penting adalah pertanyaan tentang

bagaimana sikap bahasa atau ragam bahasa yang berbeda menggambarkan

pandangan orang dalam ciri sosial yang berbeda. Penggambaran pandangan

yang demikian memainkan peranan dalam komunikasi intra kelompok dan

antar kelompok Siregar (1998:86)

Sikap bahasa (Language Attitude) adalah pristiwa kejiwaaan dan

merupakan bagian dari sikap (Attitude) pengguna bahasa pada umumnya.

Sikap berbahasa merupakan reaksi penilaian terhadap bahasa tertentu

Fishman, J.A. (1986) . Sikap bahasa adalah posisi mental atau perasaan

terhadap bahasa itu sendiri atau orang lain Kridalaksana (1982:13). Kedua

Page 27: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

15

pendapat di atas menyatakan bahwa sikap bahasa merupakan reaksi seseorang

(pemakai bahasa) terhadap bahasanya maupun bahasa orang lain. Seperti

dikatakan Richard, Jack C. (2002) dalam Longman Dictionary of Applied

Linguistics (1985:155) bahwa sikap bahasa adalah sikap pemakai bahasa

terhadap keanekaragaman bahasanya sendiri maupun bahasa orang lain.

Rusyana (1989:31-32) menyatakan bahwa sikap bahasa dari seorang

pemakai bahasa atau masyarakat bahasa baik yang dwibahasawan maupun

yang multibahasawan akan berwujud berupa perasaan bangga atau mengejek,

menolak atau sekaligus menerima suatu bahasa tertentu atau masyarakat

pemakai bahasa tertentu, baik terhadap bahasa yang dikuasai oleh setiap

individu maupun oleh anggota masyarakat. Hal itu ada hubungannya dengan

status bahasa dalam masyarakat, termasuk di dalamnya status politik dan

ekonomi. Demikian juga penggunaan bahasa diasosiasikan dengan kehidupan

kelompok masyarakat tertentu, sering bersifat stereotip karena bahasa bukan

saja merupakan alat komunikasi melainkan juga menjadi identitas sosial.

Sikap bahasa dalam kajian sosiolinguistik mengacu pada prilaku atau

tindakan yang dilakukan berdasarkan pandangan sebagai reaksi atas adanya

suatu fenomena terhadap penggunaan bahasa tertentu oleh penutur bahasa.

Bahasa dalam suatu komunitas mungkin berbeda dengan komunitas yang lain

bagaimana bahasa bisa dipengaruhi penggunaannya sesuai dengan ciri sosial

yang berbeda. Yang sering menjadi perdebatan tentang sikap bahasa adalah

hakikat sikap itu sendiri. Meskipun dikenal secara luas di dalam bidang

psikologi sosial, tidak terdapat kesepakatan yang umum tentang konsep sikap

Page 28: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

16

itu sendiri. Terdapat dua pandangan teoritis yang berbeda tentang sikap, yaitu

pandangan para mentalis dan behaviris. Kedua pandangan itu selalu menjadi

tumpuan teori dan pengukuran yang dilakukan dalam penelitian tentang sikap

individu maupun sikap masyarakat Siregar (1998:87) .

Fasold (1991) mengemukakan bahwa didalam pengkajian

sosiolinguistik, definisi sikap bahasa sering diperluas untuk mencakup sikap-

sikap terhadap penutur-penutur bahasa tertentu. Pemerluasan definisi yang

demikian mungkin akan memberikan kemungkinan bahwa seluruh jenis

perilaku yang berhubungan dengan bahasa, termasuk sikap terhadap

pemertahanan bahasa dapat dijelaskan.

Cooper & Fishman (1974) misalnya memberikan definisi sikap bahasa

merupakan patokan-patokan yang dapat diamati terhadap siapa,

membicarakan apa, kapan, dan bagaimana. Cooper dan Fishmen memperluas

referensinya untuk mencakup bahasa, perilaku bahasa, dan referensi yang

merupakan pemarkah atau simbol bahasa atau prilaku bahasa. Terutama dalam

kaitannya dengan psikologi sosial, misalnya Triandis (197: 2-2 dalam Chaer

dan Agustina 1995: 198) mengatakan bahwa sikap adalah kesiapan bereaksi

terhadap suatu keadaan atau kejadian yang dihadapi. Kesiapan ini dapat

mengacu terhadap suatu keadaan atau kejadian yang dihadapi. Kesiapan ini

dapat mengacu pada kesiapan mental atau Sikap prilaku.

Menurut Allport (1935) sikap adalah kesiapan mental atau saraf, yang

terbentuk melalui pengalaman yang memberikan arah atau pengaruh yang

dinamis kepada reaksi seseorang terhadap semua objek dan keadaan yang

Page 29: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

17

menyangkut sikap itu. Sedangkan Lambert (1967:91-102) menyatakan bahwa

sikap itu terdiri dari tiga komponen yaitu komponen kognitif, komponen

apektif, dan komponen konatif.

Komponen kognitif sikap bahasa mengacu atau berhubungan dengan

pengetahuan atau suatu kategori yang disebut proses berpikir. Komponen

apektif menyangkut isu-isu penilaian seperti baik, buruk, suka, atau tidak suka

terhadap sesuatu atau suatu keadaan. Jika seseorang memiliki nilai rasa baik

atau suka terhadap sesuatu keadaan, maka orang itu dikatakan memiliki sikap

positif. Jika sebaliknya disebut memiliki sikap negatif. Komponen konatif

menyangkut prilaku atau perbuatan sebagai putusan akhir kesiapan reaktif

terhadap suatu keadaan. Melalui kompenen ketiga inilah orang biasanya

mencoba menduga bagaimana sikap seseorang terhadap suatu keadaan Chaer

& Agustina (1995:198-199) .

Melalui ketiga komponen inilah, orang biasanya mencoba menduga

bagaimana sikap seseorang terhadap suatu keadaan yang sedang dihadapinya.

Ketiga komponen sikap ini (komponen kognitif, afektif, dan konatif) pada

umumnya berhubungan dengan erat. Namun, seringkali pengalaman

menyenangkan atau tidak menyenangkan yang didapat seseorang di dalam

masyarakat menyebabkan hubungan ketiga komponen itu tidak sejalan.

Apabila ketiga komponen itu sejalan, maka bisa diramalkan perilaku itu

menunjukkan sikap. Tetapi kalau tidak sejalan, maka dalam hal itu perilaku

tidak dapat digunakan untuk mengetahui sikap. Banyak pakar yang memang

mengatakan bahwa perilaku belum tentu menunjukkan sikap.

Page 30: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

18

2. Redundant Acronim syndrome

a. Pengertian RAS Syndrome

RAS Syndrome (di mana "RAS" adalah singkatan dari "redundant

acronym syndrome", membuat frase "Sindrom RAS" merujuk diri sendiri)

adalah penggunaan satu atau lebih kata yang membentuk akronim (atau

inisialisasi lainnya) bersamaan dengan bentuk disingkat. Ini berarti, pada

dasarnya, mengulangi satu atau lebih kata dari akronim. Istilah sindrom RAS

diciptakan pada tahun 2001.

RAS Syndrome adalah fenomena berbahasa khususnya bahasa

Indonesia yang pada hakikatnya telah berkembang sejak lama. Namun,

fenomena ini belum mendapatkan perhatian yang serius. Dampaknya, RAS

Syndrome berkembang secara sporadis. Ditakutkan bahwa Syndrome ini

lambat laun akan menjadi tantangan terberat bagi perkembangan bahasa

Indonesia itu sendiri khususnya dalam mempertahankan keaslian kaidahnya.

Sebab, apalah arti preskriptivisme jika tidak didukung oleh deskriptivisme.

James & Milroy (1999) mengungkapkan bahwa kebertahanan suatu bahasa

semakin kuat jika antara preskriptivisme berjalan searah dengan

deskriptivisme. Sama saja jika kepunahan keaslian bahasa Indonesia tinggal

menunggu hari.

Contoh pemakaian bahasa Indonesia yang mengandung RAS

Syndrome yaitu pemakaian kata Nomor yang diikuti singkatan NIK (Nomor

Induk Kependudukan) adalah bentuk mubazir (Redundant) karena kata Nomor

itu sendiri telah disebutkan pada singkatan NIK sehingga bentuk jadiannya

Page 31: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

19

adalah Nomor Nomor Induk Kependudukan. Selain itu, pemakaian kata Partai

yang diikuti singkatan PPP (Partai Persatuan Pembangunan), PDIP (Partai

Demokrasi Indonesia Perjuangan), dan PAN (Partai Amanat Nasional) adalah

bentuk mubazir (Redundant) karena kata Partai itu sendiri telah disebutkan

pada ketiga singkatan PPP, PDIP, DAN PAN sehingga bentuk jadiannya

adalah Partai Partai Persatuan Pembangunan, Partai Partai Demokrasi

Indonesia Perjuangan, dan Partai Partai Amanat Nasional.

Ditinjau dari struktur yang membentuk terjadinya RAS Syndrome,

dapat dijelaskan bahwa RAS Syndrome itu sendiri sebagai sebuah kesalahan

berbahasa baik pada tataran sintaksis maupun pada tataran semantik. RAS

Syndrome dapat dijumpai pada bahasa lisan maupun pada bahasa tulisan.

Untuk berbahasa lisan, jenis kesalahan ini diistilahkan dengan slip of the

tongue sedang untuk berbahasa tulis, jenis kesalahan ini diistilahkan dengan

slip of the pen. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Corder (1974). RAS

Syndrome adalah bentuk Error. Corder (1974) menjelaskan bahwa error

merupakan kesalahan berbahasa akibat penutur melanggar kaidah atau aturan

tata bahasa (breaches of code).

b. Faktor penyebab terjadinya RAS Syndrome

Penyebab terjadinya RAS Syndrome sebagai bentuk kesalahan

berbahasa disebabkan oleh :

1) penutur dalam kondisi tidak sadar.

2) karena alasan budaya berbahasa yang berkembang di masyarakat seperti

itu.

Page 32: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

20

3) akibat tidak adanya bekal pengetahuan bahasa yang memadai untuk

diaplikasikan dalam berbahasa yang sesuai kaidah

4) akibat kesemena-menaan dalam berbahasa.

RAS Syndrome dipahami sebagai suatu bentuk kesalahan, tetapi

kesalahan berbahasa bukan suatu bentuk kesalahan yang berdampak pada

pisik, sosial, maupun psikologi. Salah dalam berbahasa tidak akan

memperoleh sanksi atau bentuk konsekuensi lainnya. Temuan terkait faktor

yang menyebabkan terjadinya RAS Syndrome sejalan dengan pandangan

Corder (1974).

3. RAS Syndrome Sebagai Kesalahan Berbahasa

a. Pengertian Kesalahan Berbahasa

Istilah kesalahan berbahasa memiliki pengertian yang beragam.

Kesalahan berbahasa adalah penyimpangan – penyimpang yang dilakuan oleh

seseorang secara sistematis dan konsisten. Menurut Tarigan & Sulistyaningsih

1997:29) kesalahan berbahasa adalah penggunaan bahasa secara lisan maupun

tulisan yang menyimpang dari faktor-faktor penentu berkomunikasi dan

kaidah bahasa.

Kesalahan berbahasa memiliki keterkaitan dengan pengajaran bahasa,

pemerolehan bahasa, kedwibahasaan, interferensi yang menyebabkan

terjadinya kesalahan berbahasa. Ada dua pandangan yang bertolak belakang

mengenai kesalahan berbahasa. Dari sudut guru, kesalahan itu adalah suatu aib

atau cacat cela bagi pengajaran bahasa. Kesalahan berbahasa yang dibuat oleh

siswa itu menandakan bahwa pengajaran bahasa tidak berhasil atau gagal.

Page 33: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

21

Karena itu kesalahan berbahasa itu harus dihindari agar pengajaran bahasa

berhasil. Sementara dari sudut siswa, kesalahan berbahasa merupakan bagian

integral dari proses belajar bahasa. Kesalahan itu tentunya dapat diperkecil

atau bahkan dihilangkan dengan menata lebih sempurna komponen proses

belajar-mengajar bahasa.

Kesalahan berbahasa dianggap sebagai bagian dari proses belajar

mengajar. Artinya, kesalahan bahasa merupakan bagian yang integral dari

pengajaran bahasa, baik pengajaran bahasa yang bersifat formal maupun

informal. Kesalahan berbahasa dapat terjadi dalam setiap unsur bahasa, seperti

fonologi, morfologi, dan sintaksis. Karenanya, kesalahan berbahasa bisa

diklasifikasikan berdasarkan tataran linguistik seperti fonologi, morfologi,

kelompok kata, frasa, klausa, kalimat wacana, dan semantik. Dalam

pengajaran bahasa, dikenal dua istilah, kesalahan (Error) dan kekeliruan

(Mistake).

Kesalahan berbahasa (Error) disebabkan oleh faktor pemahaman,

kemampuan atau kompetensi. Apabila siswa belum memahami sistem

linguistik bahasa yang sedang dipelajari dia sering membuat kesalahan ketika

menggunakan bahasa tersebut. Kesalahan ini selalu berulang dan terjadi

secara sistematis dan konsisten. Hal ini berlaku umum, artinya terjadi pada

beberapa siswa. Kesalahan berbahasa dapat diperbaiki oleh guru melalui

pengajaran remedial, latihan, dan praktik berbahasa.

Kekeliruan berbahasa (Mistake) terjadi bukan karena siswa belum

menguasai kaidah bahasa, namun dalam menggunakan bahasa yang sedang

Page 34: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

22

dipelajari mereka lupa atau keliru dalam menerapkan kaidah bahasa itu.

Kekeliruan bersifaat acak dan individual. Kekeliruan berbahasa dapat terjadi

dalam setiap tataran linguistik, tidak sistematis, tidak ada pola yang sama

dalam kekeliruan berbahasa yang diperbuat. Kekeliruan berbahasa tidak

bersifat permanen. Artinya, bila siswa sudah menyadari kekeliruannya, dia

akan memperbaiki sendiri kekeliruan itu. Kekeliruan berbahasa sering

diabaikan dalam analisis kesalahan berbahasa karena sifatnya individual, tidak

sistematis dan bersifat sementara

b. Jenis-jenis kesalahan berbahasa

1) Kesalahan acuan

Di dalam bidang makna, disinggung pula apa yang disebut makna

acuan Pateda (1986). Dalam kaitannya dengan jenis kesalahan, terdapat

pula istilah kesalahan acuan „referential errors’. Corder (dalam Allen dan

Corder, Ed. 1974:123) mengatakan: “... where the speaker uses a term

with the intention of refering to some feature of the world to which it is

conventionally inaplicalbe”.

Kesalahan acuan banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Pada kesempatan tertentu kita meminta ini, yang dibawa itu, kita meminta

dibelikan celana panjang yang dibeli celana pendek. Singkatnya, kesalahan

acuan berkaitan dengan realisasi benda, proses, atau peristiwa yang tidak

sesuai dengan acuan yang dikehendaki pembicara atau penulis. Untuk

menghindari kesalahan acuan tidak terjadi, sebaiknya pesan yang kita

sampaikan harus jelas dan tidak menimbulkan berbagai tafsiran. Misalnya,

Page 35: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

23

kalau kita mengatakan kursi kuliah akan berbeda realisasinya kalau kita

hanya mengatakan kursi, karena kata kursi bersifat umum. Dapat kita

katakan, makin khusus yang dikatakan makin jelas pesan yang

disampaikan dan makin kecil kesalahan yang dibuat si pendengar.

2) Kesalahan register

Kesalahan register berhubungan dengan variasi bahasa yang

berkaitan dengan pekerjaan seseorang. Dengan demikian kesalahan

register, register error adalah kesalahan yang berhubungan dengan bidang

pekerjaan seseorang. Dalam bahasa Indonesia terdapat kata “Operasi”.

Bagi seorang Dokter, kata operasi selalu dihubungkan dengan usaha

menyelamatkan nyawa seseorang dengan jalan membedah tubuh atau

bagian tubuh. Misalnya, kita dengar dari kalimat Dokter yang berbunyi

“Operasi usus buntu anak Bapak, insyallah akan dilaksanakan besok”,

terdengar pula kalimat, “Operasi jantung Pak Koko berjalan lancar ”. bagi

seorang petugas pemerintahan, kata operasi biasanya dihubungkan dengan

pemungutan pajak, penertiban keamanan, ajakan membersihkan selokan,

sehingga muncul kalimat “Operasi IPEDA akan dilaksanakan hari Jumat”.

Adapula kalimat, “Operasi pembersihan sampah berhasil dengan baik

karena ada partisipasi para pegawai”. Bagi seorang militer, kata operasi

selalu dikaitkan dengan usaha penumpasan musuh sehingga munculah

kalimat, “Operasi kami kelambung pertahanan musuh berhasil baik”.

3) Kesalalahan sosial

Page 36: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

24

Manusia adalah makhluk sosial. Ia tidak mungkin hidup sendiri

dalam kenyataan seperti itu, ia harus berkomunikasi dengan orang lain.

Dalam sosial linguistik dikenal variasi bahasa yang dikaitkan dengan latar

belakang sosial pembicara dan pendengar. Yang dimaksud dengan latar

belakang sosial disini, misalnya yang berhubungan dengan jenis kelamin,

pendidikan, umur, tempat tinggal, dan jabatan. Latar belakang sosial ini

mengharuskan kita untuk pandai-pandai memilih kata kalimat yang sesuai

dengan latar belakang orang yang diajak bicara. Kesalahan memilih kata

yang dikaitkan dengan status sosial dengan orang yang diajak berbicara

menimbulkan kesalahan yang disebut kesalahan sosial, „social errors’

(Pateda, 1989:41).

4) Kesalahan tekstual

Kesalahan tekstual, „textual errors‟ muncul sebagai akibat salah

menafsirkan pesan yang tersirat dalam kalimat atau wacana. Jelas disini

bahwa kesalahan tekstual mengacu pada jenis kesalahan yang disebabkan

oleh tafsiran yang keliru terhadap kalimat atau wacana yang kita dengar

atau yang kita baca. Misalnya kalimat “Anak Dokter Ahmad Ali sakit”

memperlihatkan berbagai kemungkinan tafsiran. Seandainya yang

dimaksud ada dua orang yang sakit dan orang lain berpendapat bahwa ada

empat orang yang sakit maka tafsiran orang lain itu dapat digolongkan ke

dalam kesalahan tekstual.

Page 37: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

25

5) Kesalahan penerimaan

Kesalahan penerimaan, „receptive errors‟, biasanya berhubungan

dengan keterampilan menyimak atau membaca. Dihubungkan dengan

menyimak kesalahan penerimaan disebabkan oleh, (1) pendengar yang

kurang memperhatikan pesan yang disampaikan oleh pembicara, (2) alat

dengar pendengar, (3) suasana hati pendengar, (4) lingkungan pendengar,

misalnya kebisingan, (5) ujaran yang disampaikan tidak jelas, (6) kata atau

kalimat yang di gunakan pembicara menggunakan makna ganda, (7) antara

pembicara dan pendengar tidak saling mengerti, dan (8) terlalu banyak

opesan yang disampaikan sehingga sulit diingat oleh si pendengar.

6) Kesalahan pengungkapan

Kesalahan pengungkapan, „expressive errors‟, berkaitan dengan

pembicara. Pembicara atau penulis salah mengungkapkan atau

menyampaikan apa yang dipikirkannya, dirasakannya, atau yang

diinginkannya. Misalnya petugas bandar udara mengungkapkan fifteen,

padahal yang dimaksud fifty. Akibat salah pengungkapan itu pilot segera

menukikkan pesawat nya dan tentu saja kecelakaan tidak dapat dihindari.

7) Kesalahan perorangan

Kesalahan perorangan, „errors of individuals‟, jelas

menggambarkan yang dibuat oleh seseorang dan diantara kawan-

kawannya sekelas. Kalau kita mengajar, pelajaran yang kita berikan

tentunya ditunjukan untuk sekelompok terdidik yang terdapat dalam

sebuah kelas namun yang belajar sesungguhnya individu-individu itu

Page 38: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

26

sendiri. misalnya, semuanya menulis huruf kapital diawal kalimat dan

hanya seorang yang tidak. Kesalahan seperti ini disebut kesalahan

perorangan. Memperbaiki kesalahan perorangan tentu bersifat perorangan

pula.

8) Kesalahan kelompok

Mempelajari kesalahan kelompok, „errors of group‟, hanya berarti

apabila kelompok itu homogen, misalnya menggunakan bahasa ibu yang

sama dan semuanya mempunyai latar belakang yang sama, baik intelektual

maupun sosial. Murid yang menggunakan bahasa yang berbeda-beda,

kesalahannya lebih banyak daripada murid-murid yang homogen. Guru

yang menyuruh si terdidik berbicara, membaca atau menulis pasti akan

menemukan kesalahan. Kesalahan itu, ada yang berulang-ulang dibuat

oleh kelompok. Kesalahan seperti itu, disebut kesalahan kelompok.

9) Kesalahan menganalogi

Kesalahan menganalogi, „errors of overgeneralisation or

analogycal errors‟ adalah sejenis kesalahan pada si terdidik yang

menguasasi suatu bentuk bahasa yang dipelajari lalu menerapkannya

dalam konteks, padahal bentuk itu tidak dapat diterapkan. Si terdidik

melakukan proses pemukul rataan, tetapi proses pemukulrataan yang

berlebihan. Si terdidik menggunakan kata atau kalimat yang berpola pada

kata atau kalimat yang didengarnya padahal bentuk itu tidak dapat

diterapkan. Kesalahan dengan jalan menganggap kata anggota, sentosa,

Page 39: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

27

teladan berubah menjadi anggauta, sentausa, tauladan, termasuk kesalahan

menganalogi.

10) Kesalahan transfer

Kesalahan transfer, „transfer errors‟ terjadi apabila kebiasaan-

kebiasaan pada bahasa pertama diterapkan pada bahasa yang dipelajari.

Misalnya, dalam bahasa Indonesia tidak mempunyai bunyi /Ѳ/ seperti

dalam kata inggris “Thank, think”. Orang Indonesia sering menggantikan

bunyi tadi dengan /t/ atau /s/. Proses penggantian semacam ini yang

disebut transfer (Pateda, 1989:45). Corder (dalam Allen dan Corder. Ed.

1974:130) berkata: “this observation has led to the widely accepted theory

of transfer which states that a learner of a second language transfers into

his performance in the second language the habits of his mother-tounge”.

11) Kesalahan guru

Kesalahan guru sebenarnya berhubungan dengan teknik dan

metode pengajaran yang dilakukan guru di dalam kelas. Kesalahan guru,

„teaching-induced‟ adalah kesalahan yang dibuat si terdidik karena

metode atau bahan yang diajarkan salah. Misalnya, dalam bahasa

Indonesia terdapat sisipan –el- dan –er-. Guru yang kurang hati-hati

mengatakan, sisipan –el- dan –er- dapat di letakan pada beberapa kata

yang dikiranya mungkin. Itu sebabnya ia berkata, sisipan –el- terdapat

pada kata belebas dan gelas, sisipan –er- terdapat pada kata beras, dan

sisipan –em- terdapat pada pemakai.

Page 40: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

28

12) Kesalahan lokal

Kesalahan lokal, „local errors‟ adalah kesalahan yang tidak

menghambat komunikasi yang pesannya diungkapkan dalam sebuah

kalimat. Menurut Valdman (1975) yang dikutip oleh Ruru dan Ruru

(1985:2), kesalahan lokal adalah suatu kesalahan lungistis, „linguistic

errors‟ yang menyebabkan suatu bentuk „form‟ atau struktur dalam sebuah

kalimat tampak canggung, tetapi bagi seorang penutur yang mahir bahasa

asing hampir tidak ada kesulitan untuk mengerti apa yang dimaksud dalam

kalimat itu.

13) Kesalahan global

Kesalahan global, „global errors‟ adalah kesalahan karena efek

makna seluruh kalimat (Norrish, 1983:127). Kesalahan jenis ini

menyebabkan pendengar atau pembaca salah mengerti suatu pesan atau

menganggap bahwa suatu kalimat tidak dapat dimengerti. Valdman (1975)

yang dikutip Ruru dan Ruru (1985:2) mengadakan modifikasi terhadap

batasan yang dikemukakan diatas. Valdman mendefinisikan kesalahan

global sebagai kesalahan komunikatif yang menyebabkan seorang penutur

yang mahir dalam suatu bahasa asing, salah tafsir terhadap pesan lisan atau

yang tertulis.

c. Faktor penyebab kesalahan berbahasa

Faktor penyebab kesalahan berbahasa, diantaranya: Keefektifan

kalimat, ragam bahasa, dan dwibahasawan:

Page 41: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

29

1) Keefektifan kalimat

Dalam berbicara kita cenderung merangkai kata-kata hingga

menjadi sebuah kalimat untuk menyampaikan pendapat atau apapun yang

ada didalam benak, dan biasanya kalimat yang dituturkan tidak sesuai

dengan kaidah dan menjadi kalimat yang tidak efektif. Berikut adalah

contok kalimat yang tidak efektif:

Dimana kamu beli buku Bahasa Indonesia itu?

Kalimat tersebut merupakan kalimat tidak efektif, meskipun kita

paham maksud pertanyaannya namun kata beli merupakan kata dasar

kurang tepat bila berdiri sendiri, seharusnya ditambahkan afiks meN-

hingga menjadi kata membeli, karena kata beli bisa di tambah dengan dua

afiks, yaitu afiks di- dan afiks meN- ketika kalimat diatas, kata beli

ditambahkan afiks di maka kalimat tersebut menjadi kalimat pasif

“Dimana kamu dibeli buku bahasa Indonesia itu?” kini pertanyaannya

menjadi berubah makna. Maka kalimat yang efektifnya adalah “Dimana

kamu membeli buku Bahasa Indonesia itu?” dengan begitu sebaiknya

ketika mengucapkan atau menulis sebuah kalimat gunakanlah kalimat

yang efektif.

Menurut Markhamah (2009) pemakaian bahasa yang efektif terlihat

dari kalimat-kalimat yang efektif. Kalmat efektif memiliki ciri-ciri

tertentu. Ciri kalimat efektif yaitu cirri gramatikal dan ciri diktis.

Page 42: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

30

a) Ciri gramatikal kalimat efektif

Ciri gramatikal adalah ciri yang harus dipenuhi oleh pemakai

bahasa dala kaitan dengan ketatabahasaan, cirinya dapat dilihat dari

bidang morfologi dan sintaksis.

Ciri gramatikal morfologis adalah ciri-ciri yang sesuai dengan

kaidah morfologis. Misalnya, ciri-ciri yang berkaitan dengan

penggunaan bentuk kata.

Contohnya:

i) Bahasa Arab tidak dipelajarkan di sekolah kami

ii) Saya belum pernah jumpa dengan dia.

Kalimat a tidak gramatikal karena kata dipelajari merupakan

kata yang rancu. Kata dasarnya adalah ajar. Mendapatkan imbukan di-

kan mestinya menjadi diajarkan, bukan dipelajarkan. Kita dipelajarkan

merupakan bentuk rancu dajarkan dan dipelajari.

Kalimat b ketidakgramatikalannya terletak pada kata jumpa.

Kata jumpa termasuk kata yang tidak baku. Bentuk bakunya adalah

berjumpa. Penghilangan imbuhan ber- menyebabkan ketidakbakuan

kalimat.

Ciri gramatikal sintaksis adalah ciri gramatikal yang berkenaan

dengan kaidah sintaksis. Kaidah sintaksis bertalian dengan struktur

kata dalam kalimat, tanda baca dan ejaan.

Contohnya: Saya tidak bertemu anak itu kemarin

Page 43: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

31

Kalimat tersebut merupakan kalimat tidak efektif karena mirip

dengan verba pergi, datang dan tiba. Kemiripannya ialah bahwa

keduanya sama-sama memerlukan preposisi dibelakangnya. Yang

berbeda adalah preposisi yang mengikuti kedua jenis verba itu. Verba

datang, dan tiba diikuti preposisi di, ke, atau dari, sedangkan verba

bertemu diikuti preposisi dengan. Bertemu dengan merupakan

pasangan yang idiomatik. Kata dengan tidak boleh diganti atau

dihilangkan Markhamah (2009).

a) Ciri diktis kalimat efektif

Markhamah (2009) menyatakan bahwa menyusun kalimat

efektif kata-kata yang dipilih hendaknya (1) tepat, (2) seksama, dan

(3) lazim. Ketepatan bentuk berhubungan dengan kebakuan

penulisan dan kebakuan pemakaian kesesuaian berhubungan

dengan logika dan letaknya dalam struktur kalimat. Contoh:

i) Rambu lalu lintas (dibuat, dibikin, diciptakan, dikreasikan)

untuk dipasang di tempat-tempat yang rawan. Kalimat tersebut

lebih tepat menggunakan kata dibuat. Kata dibikin merupakan

kata yang tidak baku. Kata diciptakan dan dikreasikan kurang

tepat dengan konteksnya. Sehingga kalimat efektifnya yaitu:

ii) Kalimat tersebut lebih tepat menggunakan kata dibuat. Kata

dibikin merupakan kata yang tidak baku. Kata diciptakan dan

dikreasikan kurang tepat dengan konteksnya. Sehingga kalimat

efektifnya yaitu:

Page 44: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

32

iii) Rambu lalu lintas dibuat di tempat-tempat yang rawan.

Itulah ciri-ciri kalimat yang efektif terdari dari ciri gramatikal

dan ciri diksis, ketidak efektifan kalimat juga bisa disebabkan

oleh faktor yang lain yaitu ragam bahasa, Indonesia

merupakan negara yang memiliki beraneka ragam bahasa

daerah yang dipersatukan oleh bahasa Indonesia.

2) Ragam bahasa

Sering sekali kita mendengar jargon “Gunakanlah bahasa

Indonesia yang baik dan benar” namun masih banyak juga yang belum

menerapkan jargon tersebut, kejadian seperti ini dikarenakan Indonesia

memiliki beragam bahasa, sehingga pada saat berbahasa Indonesia dialek

(logat) bahasa daerahnya masih melekat dan tak jarang pula bahasa

Indonesia yang diucapkan dicampur dengan bahasa daerah, apalagi kini

telah tersebar bahasa-bahasa gaul dan alay yang digunakan oleh anak

remaja, lengkaplah sudah penggunaan bahasa Indonesi yang baik dan

benar sulit untuk diterapkan.

Menurut Ayatrohaedi (1986) dialek adalah suatu sistem

kebahasaaan yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk

membedakannya dari masyarakat yang lain yang berlainan walaupun erat

hubungannya. Contohnya ngliatin „melihat‟ (dialek Jakarta), den (dialek

Jawa), pohong „pohon‟ (dialek Manado).

Anto : Hai Bro, apa kabar nih?

Bobi : Alhamdulilah baik Bro, Lu sendiri gimana?

Page 45: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

33

Percakapan diatas merupakan contoh percakapan anak muda jaman

sekarang yang memadukan bahasa gaul kedalam ujarannya, penggunaan

bahasa gaul yang tersebar di kalangan remaja memberikan potensi untuk

membuat bahasa Indonesia yang benar dan baik menjadi langka, karena

ketika ada anak kecil yang mendengar ujaran tersebut maka dengan mudah

anak kecil itu mengikuti ujaran tersebut dan bagaimana dengan bahasa

Indonesia, padahal remaja maupun anak-anak adalah masa depan bangsa.

Bahasa mengapa kedwibahasaan bahasa bisa mempengaruhi

kalimat? Ya, karena ketika seseorang yang memiliki B1 atau bahasa ibu

menambah kemampuan bahasanya dengan bahasa lain maka ia memiliki

B2 dan apa bila ia mempelajari bahasa yang lain lagi maka ia memiliki B3

dan dapatlah ia disebut dwibahasawan yaitu seseorang yang memiliki

kemampuan berbahasa lebih dari satu bahasa. B2 dapat mempengaruhi B1

apabila kemampuan berbahasa B2nya setara dengan kemampuan

berbahasa B1 yang dimiliki, sebagai contoh Toni memiliki bahasa B1

bahasa Indonesia dan B2 bahasa inggris, kemudian kemampuan berbahasa

B1 dan B2nya sudah setara, maka Tono akan kesulitan mengucapkan

Bahasa Indonesia yang efektik karena kemahiran Bahasa inggrisnya

mendominasi dan membuatnya kesulitan mengolah kata dalam bahasa

Indonesia yang efektif.

3) Kdwibahasaan

Seperti menurut Loveday (Tarigan: 1995) dwibahasawan terdiri

dari 3 kategori yakni:

Page 46: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

34

a) Dwibahasawan terpadu adalah seseorang yang dapat memadukan

kedua system bahasa yang dikuasainya. Sering terjadi dwibahasawan

jenis ini menggunakan sistem B2 disaat menggunakan B1. Hal ini

disebabkan pengajaran bahasa yang tidak menggunakan metode

langsung tetapi sering menerjemahkan kembali B2 kedalam B1.

b) Dwibahasawan kordinatif adalah seseorang yang tidak dapat

memadukan kedua sistem bahasa yang dikuasainya, kedua bahasa

yang dikuasainya itu tetap berdiri sendiri sendiri, karena itu biasanya

orang yang bersangkutan adalah penerjemah yang berkualitas jelek.

c) Dwibahasawan selarasa dalah pembicaraan yang sama mahirnya dalam

dua bahasa.

d) Dwibahasawan minoritas adalah sekelompok masyarakat kecil yang

dikeliligi dan didominasi oleh masyarakat besar bahasa lain sehingga

masyarakat kecil tadi dapat atau mungkin kehilangan B1-nya.

e) Dwibahasawan tambahan adalah pembicara yang dapat menggunakan

dua bahasa yang bergengsi dan bermanfaat. Kedua bahasa itu saling

melengkapi, saling memperkaya dan sejalan.

4) Kesalahan berbahasa pada ranah sintaksis

Menurut Sofa (2008) bahwa Kesalahan sintaksis adalah kesalahan atau

penyimpangan struktur frasa, klausa, atau kalimat, serta ketidaktepatan

pemakaian partikel. Analisis kesalahan dalam bidang tata kalimat menyangkut

urutan kata, kepaduan, susunan frase, kepaduan kalimat, dan logika kalimat

Grafura (2008). Bidang tata kalimat menyangkut urutan kata dan frase

Page 47: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

35

dikaitkan dengan hukum-hukumnya. Untuk keperluan itu semua perlu adanya

deskripsi yang jelas antara bahasa Bl dan B2. Berbahasa mengucapkan

kalimat-kalimat, untuk dapat berbahasa dengan baik, kita harus dapat

menyusun kalimat yang baik. Untuk dapat menyusun kalimat yang baik, kita

harus menguasai kaidah tata kalimat (sintaksis). Hal ini disebabkan tata

kalimat menduduki posisi penting dalam ilmu bahasa.

Kalimat adalah serangkaian kata yang tersusun secara bersistem sesuai

dengan kaidah yang berlaku untuk mengungkapkan gagasan, pikiran, atau

perasaan yang relatif lengkap. Kesatuan kalimat dalam bahasa tulis dimulai

dari penggunaan huruf kapital pada awal kalimat dan diakhiri dengan

penggunaan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru pada akhir kalimat.

Sebuah kalimat dikatakan efektif jika dapat mendukung fungsinya sebagai alat

komunikasi yang efektif. Maksudnya bahwa kalimat tersebut mampu

mengungkapkan gagasan, pikiran, dan gagasan secara jelas sehingga

terungkap oleh pembaca sebagaimana diinginkan.

Sebuah kalimat hendaknya berisikan suatu gagasan atau ide. Agar

gagasan atau ide sebuah kalimat dapat dipahami pembaca, fungsi bagian

kalimat yang meliputi subjek, predikat, objek, dan keterangan harus tampak

dengan jelas (eksplisit). Di samping unsur eksplisit kalimat harus dirakit

secara logis dan teratur. Pateda (1989:58) menyatakan bahwa kesalahan pada

daerah sintaksis berhubungan erat dengan kesalahan pada morfologi, karena

kalimat berunsurkan kata-kata itu sebabnya daerah kesalahan sintaksis

berhubungan misalnya dengan kalimat yang berstruktur tidak baku, kalimat

Page 48: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

36

yang ambigu, kalimat yang tidak jelas, diksi yang tidak tepat yang menbentuk

kalimat, kalimat mubazir, kata serapan yang digunakan di dalam kalimat dan

logika kalimat.

5) Kesalahan berbahasa pada ranah semantik

Kesalahan berbahasa dalam tataran semantik dapat berkaitan dengan

bahasa tulis maupun bahasa lisan. Kesalahan berbahasa dalam tataran

semantik ini penekanannya pada penyimpangan makna, baik yang berkaitan

dengan fonologi, morfologi, maupun sintaksis. Jadi, jika ada sebuah bunyi,

bentuk kata, ataupun kalimat yang maknanya menyimpang dari makna yang

seharusnya maka tergolong ke dalam kesalahan berbahasa semantik. Banyak

penyimpangan terjadi dalam penggunaan bahasa sehari-hari yang berkaitan

dengan makna yang tidak tepat. Makna yang tidak tepat tersebut dapat berupa:

(a) kesalahan penggunaan kata-kata yang mirip, (b) kesalahan pilihan kata

atau diksi.

C. Kerangka Pikir

Bahasa adalah suatu ungkapan yang mengandung maksud untuk

menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Sesuatu yang dimaksudkan oleh

pembicara bisa dipahami dan dimengerti oleh pendengar atau lawan bicara

melalui bahasa yang diungkapkan.

RAS Syndrome adalah fenomena berbahasa khususnya bahasa Indonesia

yang pada hakikatnya telah berkembang sejak lama. Namun, fenomena ini

belum mendapatkan perhatian yang serius. Dampaknya, RAS Syndrome

Page 49: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

37

berkembang secara sporadis. Ditakutkan bahwa Syndrome ini lambat laun

akan menjadi tantangan terberat bagi perkembangan bahasa Indonesia itu

sendiri khususnya dalam mempertahankan keaslian kaidahnya.

Kesalahan berbahsa juga terdapat pada ranah Sintaksis dan Semantik.

Kesalahan sintaksis adalah kesalahan atau penyimpangan struktur frasa,

klausa, atau kalimat, serta ketidaktepatan pemakaian partikel. Analisis

kesalahan dalam bidang tata kalimat menyangkut urutan kata, kepaduan,

susunan frase, kepaduan kalimat, dan logika kalimat.

Wujud RAS Syndrome dalam pemakaian bahasa yaitu kata atau istilah

yang pemakaiannya digunakan secara ganda baik sebelum dan setelah

singkatan, akronim atau inisial. Sehingga bentuknya berbenturan dari kata

atau istilah yang digunakan secara mandiri dengan kata itu sendiri di dalam

singkatan, akronim dan inisial. Berdasarkan ketetapan tersebut RAS Syndrome

sejatinya dapat ditemukan dalam pemakaian bahasa Indonesia. sebagai contoh

tulisan atau tuturan “Saya akan ke Bank BRI” kata Bank pada hakikatnya

disebutkan pada singkatan BRI “Bank Rakyat Indonesia”. Sehingga terjadi

pengulangan atau benturan dari kata yang sama yaitu “Bank”. Wujud RAS

Syndrome dalam pemakaian bahasa Indonesia juga dapat ditemukan dalam

pemakaian bahasa Indonesia oleh Mahasiswa program studi bahasa dan sastra

Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar. Hal inilah yang mendasari

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait RAS Syndrome dalam

pemakaian bahasa pada Mahasiswa. Dalam ragam formal pemakaian bahasa

Indonesia diatur oleh kaidah-kaidah yang ditetapkan dan dikonvensi secara

Page 50: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

38

bersama. Oleh karena itu pemakainanya pun harus mengikuti kaidah tersebut.

Fenomena RAS Syndrome dalam kaidah pemakaian bahasa Indonesia tidak

ditemukan. Oleh karena itu pemakain bentuk ini merupakan suatu bentuk

penyimpangan berbahasa atau yang lebih lazim digunakan yaitu sebagai

bentuk kesalahan berbahasa.

Kesalahan berbahasa dalam tataran semantik dapat berkaitan dengan

bahasa tulis maupun bahasa lisan. Kesalahan berbahasa dalam tataran

semantik ini penekanannya pada penyimpangan makna, baik yang berkaitan

dengan fonologi, morfologi, maupun sintaksis.

Kesalahan berbahasa adalah penggunaan bahasa secara lisan maupun

tulisan yang menyimpang dari faktor-faktor penentu berkomunikasi dan

kaidah bahasa disebabkan oleh (1) penutur dalam kondisi tidak sadar, (2)

karena alasan budaya berbahasa yang berkembang di masyarakat seperti itu,

(3) akibat tidak adanya bekal pengetahuan bahasa yang memadai untuk

diaplikasikan dalam berbahasa yang sesuai kaidah, (4) akibat kesemena-

menaan dalam berbahasa. RAS Syndrome dipahami sebagai suatu bentuk

kesalahan, tetapi kesalahan berbahasa bukan suatu bentuk kesalahan yang

berdampak pada pisik, sosial, maupun psikologi. Salah dalam berbahasa tidak

akan memperoleh sanksi atau bentuk konsekuensi lainnya.

Page 51: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

39

Redundant Acronim Syndrome Syndrome

Wujud

Sintaksis Semantik

Pemakaian Bahasa Indonesia Mahasiswa FIKP Bahasa Dan Sastra Indonesia Unismuh

Mahkassar

Faktor Kesalahan Berbahasa

Analisis

Bahasa

Kesimpulan

Page 52: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini akan mengkaji secara mendalam fenomena penggunaan bahasa

Indonesia pada mahasiswa dalam suatu gejala pengulangan kata yang sama dalam

suatu akronim, singkatan, atau inisial yang sama dan digunakan secara bersamaan,

atau biasa disebut Redundant Acronym Syndrome (RAS) Syndrome. Berdasarkan

uraian tersebut, dapat dijelaskan bahwa penelitian ini merupakan jenis penelitian

fenomenologi. Menurut Creswell (2017) penelitian jenis ini merupakan

pengkajian konsep atau sebuah fenomena, baik alam maupun segala sesuatu yang

terkait dengan manusia dengan melakukan ekplorasi melalui struktur kesadaran

dan pengalaman manusia. Artinya, melalui penelitian ini, fenomena Redundant

Acronym Syndrome (RAS) Syndrome dalam penuturan bahasa dikaji dengan cara

mengeksplorasi fakta-fakta dari penutur bahasanya melalui kesadaran dan

pengalaman berbahasanya.

Ditinjau dari tingkat ekplanasinya, jenis penelitian ini merupakan penelitian

deksriptif. Arikunto, Suharsimi. (2008:42) menjelaskan bahwa penelitian

deskriptif merupakan jenis penelitian yang berusaha menggambarkan realitas

secara apa adanya. Sedangkan Sugiyono (2013: 78) menjelskan bahwa penelitian

deskriptif merupakan takaran kedalaman eksplanasi data hasil penelitian yang

berusaha menggambarkan (deskripsi) data-data atau temuan di lapangan untuk

ditarik sebuah kesimpulan sebagai temuan tanpa adanya upaya

40

Page 53: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

41

penggeneralisasian. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dijelaskan bahwa

penelitian deskriptif ini berusaha menyajikan fakta-fakta atau realitas terkait RAS

Syndrome secara apa adanya berdasarkan data temuan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif

merupakan pendekatan penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada

kondisi yang alamiah (natural setting). Bogdan dan Taylor (Moleong, 2004: 3)

mengemukakan bahwa pendekatan kualitatif merupakan pendekatan penelitian

yang di dalam prosedurnya menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Berdasarkan uraian tersebut,

dapat dijelaskan bahwa pendekatan kualitatif yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah upaya untuk menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata (baik tertulis

atau lisan) atau perilaku kebahasaan yang mengandung RAS Syndrome dari

mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Muhammadiyah Makassar.

B. Batasan Istilah

Untuk menghindari terjadinya salah penafsiran mengenai penelitian ini, maka

peneliti memperjelas definisi istilah yang dimaksud. Analisis Kesalahan

Berbahasa Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Muhammadiyah Makassar sebagai berikut :

1. Bahasa merupakan suatu ungkapan yang mengandung maksud untuk

menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Sesuatu yang dimaksudkan oleh

pembicara bisa dipahami dan dimengerti oleh pendengar atau lawan bicara

melalui bahasa yang diungkapkan.

Page 54: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

42

2. Kesalahan berbahasa penggunaan bahasa secara lisan maupun tulisan yang

menyimpang dari faktor-faktor penentu berkomunikasi dan kaidah bahasa.

3. RAS Syndrome di definisikan sebagai gejala pemakaian bahasa yang tidak

lazim seperti pada umumnya yang ditandai dengan benturan antara kata

dengan kata itu sendiri yang disebutkan di dalam akronim atau singkatan yang

muncul sebelum atau setelah kata itu sendiri.

C. Data dan Sumber Data

1. Data Penelitian

Penelitian ini menggunakan data primer. Data primer merupakan jenis data

penelitian yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dari sumber data yang telah

ditetapkan dengan memanfaatkan instrumen-instrumen tertentu Arikunto,

Suharsimi. (2008:48). Data primer dalam penelitian ini adalah wacana (tuturan

atau tulisan) yang bersumber dari Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar yang terindikasi RAS

Syndrome.

2. Sumber Data

Data dalam penelitian ini bersumber dari Mahasiswa Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar.

Sumber data (sampel) dalam penelitian ini dipilih secara purposif. Teknik

purposif merupakan teknik penentuan sampel yang dilakukan dengan cara

menentukan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga dapat

menjawab tujuan penelitian Sugiyono (2013: 72). Ciri-ciri sumber data (sampel)

dalam penelitian ini meliputi; (1) mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa

Page 55: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

43

dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar Semester V (2)

bersedia untuk dijadikan sebagai sampel dan memberikan informasi yang

dibutuhkan; serta (3) penutur bahasa Indonesia.

D. Instrumen Penelitian

Peneliti merupakan instrumen kunci dalam penelitian ini. Manusia sebagai

instrumen (human instrumental) dalam penelitian kualitatif oleh Creswell

(2017:117) dijelaskan sebagai alat (tool) yang mendasari pola-pola pemikiran

penelitian dan bergerak (berusaha secara aktif) sendiri untuk mengumpulkan,

mengolah, menganalisis, dan menarik kesimpulan dari data-data yang ditemukan.

Moleong (2004: 64) juga menjelaskan bahwa meskipun peneliti bertindak sebagai

alat (tool) utama dalam penelitiannya, namun tidak dapat terlepas dari bantuan

alat-alat lainnya seperti buku, pulpen, laptop, atau alat-alat pengumpul data

lainnya yang dapat memudahkan peneliti mengeksplorasi realita. Berdasarkan

penjelasan tersebut, maka peneliti sebagai instrumen kunci dalam penelitian ini

tetap dibantu dengan alat atau instrumen lainnya seperti petunjuk mengarang,

gambar, buku catatan, pulpen, alat rekam, dan laptop.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu

teknik pengumpulan data spontan (spontaneous data) dan teknik pengumpulan

data pancingan (elicitated data). Teknik pengumpulan data spontan (spontaneous

data) dilakukan dengan cara mengambil wacana yang diproduksi oleh mahasiswa

tanpa alat pancingan dan mahasiswa tidak tahu bahwa wacana yang dibuatnya

akan dianalisis. Jadi, situasi tutur betul-betul dalam kondisi alamiah, tidak

Page 56: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

44

direncanakan atau diupayakan agar mahasiswa menggunakan wacana yang

diinginkan. Data ini bisa berupa catatan perkuliahan mahasiswa yang telah ada

atau bentuk karangan ilmiah tertulis, kegiatan diskusi di kelas, atau dalam bentuk

pidato, dan situasi kebahasaan resmi lainnya yang dilakukan mahasiswa selama

berada di lingkungan kampus. Teknik pengumpulan data pancingan (elicitated

data) yaitu data yang dikumpulkan dari subjek dengan alat pemancing seperti tes,

petunjuk mengarang, gambar, atau topik pancingan dalam kegiatan berbicara.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif terbagi dalam dua tahap yaitu analisis

data sebelum dilapangan dan analisis data selama di lapangan (Sugiyono, 2013:

187). Kedua tahapan analisis tersebut dijelaskan sebagai berikut;

1. Analisis Data Kualitatif Sebelum di Lapangan

Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder,

yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun hal ini bersifat

sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di lapangan.

Artinya, permasalahan yang ditetapkan dalam studi pendahuluan belum bersifat

final sebab kemungkinan-kemungkinan fenomena lain dapat dijumpai selama

dilapangan nantinya.

2. Analisis Data Kualitatif Selama di Lapangan

Analisis data selama dilapangan adalah analisis yang dilakukan terhadap data

temuan selama dilakukannya penelitian (bukan pada tahapan pendahuluan).

Banyak model analisis yang ditawarkan oleh para ahli pada tahapan ini, salah satu

diantaranya adalah Model Interaktif Miles & Huberman (Sugiyono, 2013: 192).

Page 57: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

45

Miles & Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data

kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai

tuntas, sehingga datanya jenuh. Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak

diperolehnya lagi data atau informasi baru. Aktivitas dalam analisis meliputi

reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) serta Penarikan

kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing /verification).

G. Pengecekan Keabsahan Data

Menurut Moleong (2004: 319) kriteria keabsahan data dalam penelitian

kualitatif dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu : (1) kepercayaan

(kreadibility), (2) keteralihan (tranferability), (3) kebergantungan (dependibility),

serta (4) kepastian (konfermability). Namun, dalam penelitian ini, peneliti hanya

memilih tiga dari empat kriteria tersebut sebagaimana yang diuraikan berikut ini:

1. Kepercayaan (Creadibility)

Kreadibilitas data dimaksudkan untuk membuktikan data yang berhasil

dikumpulkan sesuai dengan sebenarnya. ada beberapa teknik untuk mencapai

kreadibilitas ialah teknik : teknik triangulasi, sumber, pengecekan anggota,

perpanjangan kehadiran peneliti dilapangan, diskusi teman sejawat, dan

pengecekan kecakupan refrensi.

2. Kebergantungan (Depandibility)

Kriteria ini digunakan untuk menjaga kehati-hatian akan terjadinya

kemungkinan kesalahan dalam mengumpulkan dan menginterprestasi data

sehingga data dapat dipercaya secara ilmiah. Kesalahan sering dilakukan oleh

manusia itu sendiri terutama peneliti karena keterbatasan pengalaman, waktu,

Page 58: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

46

pengetahuan. Cara untuk menetapkan bahwa proses penelitian dapat

dipertanggungjawabkan melalui audit dipendability oleh ouditor independent oleh

dosen pembimbing.

3. Kepastian (Konfermability)

Kriteria ini digunakan untuk menilai hasil penelitian yang dilakukan dengan

cara mengecek data dan informasi serta interpretasi hasil penelitian yang

didukung oleh materi yang ada pada pelacakan audit.

Page 59: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

47

BAB IV

HASIL PENELITAN

A. Hasil Penelitian

1. RAS Syndrome dalam Pemakaian Bahasa Indonesia

Berikut ini wujud (bentuk) pemakaian bahasa Indonesia di Mahasiswa

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Muhammadiyah Makassar yang teridentifikasi sebagai RAS Syndrome.

a. Peneliti : Apakah anda mengetahui tentang Redundant Acronym

Syndrome (RAS) Syndrome?

RAS 01 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda mengetahui Redundant Acronym Syndrome

(RAS) Syndrome suatu bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 01 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda sadar bahwa kata Kamus KBBI dan Mesin

ATM merupakan bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 01 : Tidak sadar

Data RAS 01

Lisan : Dalam belajar bahasa Mahasiswa sangat memerlukan adanya

Kamus KBBI sebagai sumber informasi pada saat kita

belajar. Kamus KBBI juga digunakan sebagai sumber untuk

memperoleh pengertian dari kata kata yang ingin dipelajari.

Tulisan : Aku akan ke Mesin ATM.

Page 60: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

48

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada Data Lisan

RAS 01 yaitu pemakaian kata Kamus yang diikuti singkatan KBBI

(Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah bentuk mubazir (Redundant)

karena kata Kamus itu sendiri telah disebutkan pada singkatan KBBI

sehingga bentuk jadiannya adalah Kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada data

tulisan RAS 01 yaitu pemakaian kata Mesin yang diikuti singkatan ATM

(Automatic Teller Machine) adalah bentuk mubazir (Redundant) karena

kata Mesin itu sendiri telah disebutkan pada singkatan ATM sehingga

bentuk jadiannya adalah Mesin Automatic Teller Machine.

b. Peneliti : Apakah anda mengetahui tentang Redundant Acronym

Syndrome (RAS) Syndrome?

RAS 02 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda mengetahui Redundant Acronym Syndrome

(RAS) Syndrome suatu bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 02 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda sadar bahwa kata Nomor NIK dan Partai PDIP

merupakan bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 02 : Tidak sadar

Data RAS 02

Lisan : Nomor NIK dicantumkan dalam setiap dokumen

kependudukan dan dijadikan dasar penerbitan KTP.

Tulisan : Paman menghadiri pertemuan yang diadakan Partai PDIP.

Page 61: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

49

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada Data Lisan

RAS 02 yaitu pemakaian kata Nomor yang diikuti singkatan NIK (Nomor

Induk Kependudukan) adalah bentuk mubazir (Redundant) karena kata

Nomor itu sendiri telah disebutkan pada singkatan NIK sehingga bentuk

jadiannya adalah Nomor Induk Kependudukan.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada data

tulisan RAS 02 yaitu pemakaian kata Partai yang diikuti singkatan PDIP

(Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) adalah bentuk mubazir

(Redundant) karena kata Partai itu sendiri telah disebutkan pada singkatan

PDIP sehingga bentuk jadiannya adalah Partai Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan .

c. Peneliti : Apakah anda mengetahui tentang Redundant Acronym

Syndrome (RAS) Syndrome?

RAS 03 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda mengetahui Redundant Acronym Syndrome

(RAS) Syndrome suatu bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 03 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda sadar bahwa kata Nomor NIK dan Partai PDIP

merupakan bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 03 : Tidak sadar

Data RAS 03

Lisan : Nomor NIK merupakan Identitas kependudukan yang melekat

pada seseorang yang terdaftar sebagai penduduk Indonesia.

Page 62: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

50

Tulisan : Indra membeli mie ayam di depan Bank BRI.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada Data Lisan

RAS 03 yaitu pemakaian kata Nomor yang diikuti singkatan NIK (Nomor

Induk Kependudukan) adalah bentuk mubazir (Redundant) karena kata

Nomor itu sendiri telah disebutkan pada singkatan NIK sehingga bentuk

jadiannya adalah Nomor Induk Kependudukan.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada data

tulisan RAS 03 yaitu pemakaian kata Bank yang diikuti singkatan BRI

(Bank Rakyat Indonesia) adalah bentuk mubazir (Redundant) karena kat

aBank itu sendiri telah disebutkan pada singkatan BRI sehingga bentuk

jadiannya adalah Bank Bank Rakyat Indonesia.

d. Peneliti : Apakah anda mengetahui tentang Redundant Acronym

Syndrome (RAS) Syndrome?

RAS 04 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda mengetahui Redundant Acronym Syndrome

(RAS) Syndrome suatu bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 04 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda sadar bahwa kata PSM Makassar dan Persija

Jakarta merupakan bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 04 : Tidak sadar

Data RAS 04

Page 63: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

51

Lisan : PSM Makassar adalah klub tertua di Indonesia. Beberapa

nama yang menjadi legenda, hanya Ramang yang menjadi

legenda hidup PSM Makassar.

Tulisan : Rafa membeli tiket PSM Makassar VS Persija Jakarta di

Stadion.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada Data Lisan

RAS 04 yaitu pemakaian kata Makassar yang didahului singkatan PSM

(Persatuan Sepak Bola Makassar) adalah bentuk mubazir (redundant)

karena kata Makassar itu sendiri telah disebutkan pada singkatan PSM

sehingga bentuk jadiannya adalah Persatuan Sepak Bola Makassar

Makassar.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada data

tulisan RAS 04 yaitu pemakaian kata Jakarta yang didahului akronim

Persija (Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta) adalah bentuk mubazir

(redundant) karena kata Jakarta itu sendiri telah disebutkan pada akronim

Persija sehingga bentuk jadiannya adalah Persatuan Sepak Bola Indonesia

Jakarta Jakarta.

e. Peneliti : Apakah anda mengetahui tentang Redundant Acronym

Syndrome (RAS) Syndrome?

RAS 05 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda mengetahui Redundant Acronym Syndrome

(RAS) Syndrome suatu bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 05 : Tidak mengetahui

Page 64: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

52

Peneliti : Apakah anda sadar bahwa kata Kamus KBBI dan Mesin

ATM merupakan bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 05 : Tidak sadar

Data RAS 05

Lisan : Kamus KBBI digunakan Mahasiswa sebagai acuan bahasa

Indonesia baku. Karena Kamus KBBI terlengkap dan akurat.

Tulisan : Para Polisi mengejar perampok Mesin ATM

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada Data Lisan

RAS 05 yaitu pemakaian kata Kamus yang diikuti singkatan KBBI

(Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah bentuk mubazir (redundant)

karena Kamus itu sendiri telah disebutkan pada singkatan KBBI sehingga

bentuk jadiannya adalah Kamus Kamus Besar Indonesia.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada data

tulisan RAS 05 yaitu pemakaian kata Mesin yang diikuti singkatan ATM

(Automatic Teller Machine) adalah bentuk mubazir (redundant) karena

kata Mesin itu sendiri telah disebutkan pada singkatan ATM sehingga

bentuk jadiannya adalah Mesin Automatic Teller Machine.

f. Peneliti : Apakah anda mengetahui tentang Redundant Acronym

Syndrome (RAS) Syndrome?

RAS 06 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda mengetahui Redundant Acronym Syndrome

(RAS) Syndrome suatu bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 06 : Tidak mengetahui

Page 65: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

53

Peneliti : Apakah anda sadar bahwa kata Kartu KIP dan Bank BNI

merupakan bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 06 : Tidak sadar

Data RAS 06

Lisan : Kartu KIP merupakan kartu yang ditujukan bagi keluarga

kurang mampu yang ingin menyekolahkan anaknya yang

secara gratis.

Tulisan : Saya menunggu Wahda di Bank BNI.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada Data Lisan

RAS 06 yaitu pemakaian kata Kartu yang diikuti singkatan KIP (Kartu

Indonesia Pintar) adalah bentuk mubazir (redundant) karena kata Kartu itu

sendiri telah disebutkan pada singkatan KIP sehingga bentuk jadiannya

adalah Kartu Kartu Indonesia Pintar.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada data

tulisan RAS 06 yaitu pemakaian kata Bank yang diikuti singkatan BNI

(Bank Negara Indonesia) adalah bentuk mubazir (redundant) karena kata

Bank itu sendiri telah disebutkan pada singkatan BNI sehingga bentuk

jadiannya adalah Bank Bank Negara Indonesia.

g. Peneliti : Apakah anda mengetahui tentang Redundant Acronym

Syndrome (RAS) Syndrome?

RAS 07 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda mengetahui Redundant Acronym Syndrome

(RAS) Syndrome suatu bentuk kesalahan berbahasa?

Page 66: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

54

RAS 07 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda sadar bahwa kata Virus HIV dan Partai PDIP

merupakan bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 07 : Tidak sadar

Data RAS 07

Lisan : Mahasiswa dinilai cukup signifikan terhadap penanggulangan

sosial ditengah masyarakat dalam mengkampanyekan

penanggulangan Virus HIV. Karena kaum intelektual yang

dianggap panutan tentu akan lebih dipercaya masyarakat luas.

Tulisan : Para anggota Partai PDIP menghadiri seminar tentang parpol

sebagai kendaraan politik di hotel claro.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada Data Lisan

RAS 07 yaitu pemakaian kata Virus yang diikuti singkatan HIV (Human

Immunodeficiency Virus) adalah bentuk mubazir (redundant) karena kata

Virus itu sendiri telah disebutkan pada singkatan HIV sehingga bentuk

jadiannya adalah Human Immunodeficiency Virus Virus.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada data

tulisan RAS 07 yaitu pemakaian kata Partai yang diikuti singkatan PDIP

(Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) adalah bentuk mubazir

(redundant) karena kata Partai itu sendiri telah disebutkan pada singkatan

PDIP sehingga bentuk jadiannya adalah Partai Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan.

Page 67: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

55

h. Peneliti : Apakah anda mengetahui tentang Redundant Acronym

Syndrome (RAS) Syndrome?

RAS 08 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda mengetahui Redundant Acronym Syndrome

(RAS) Syndrome suatu bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 08 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda sadar bahwa Mesin ATM dan Bank BTN

merupakan bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 08 : Tidak sadar

Data RAS 08

Lisan : Mesin ATM adalah alat elektronik bagi nasabah dalam

melakukan transaksi keuangan tanpa membutuhkan seorang

teller bank.

Tulisan : Zulfauszi menabung di Bank BTN

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada Data Lisan

RAS 08 yaitu pemakaian kata Mesin yang diikuti singkatan ATM

(Automatic Teller Machine) adalah bentuk mubazir (redundant) karena

kata Mesin itu sendiri telah disebutkan pada singkatan ATM sehingga

bentuk jadiannya adalah Mesin Automatic Teller Machine.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada data

tulisan RAS 08 yaitu pemakaian kata Bank yang diikuti singkatan BTN

(Bank Tabungan Negara) adalah bentuk mubazir (redundant) karena kata

Page 68: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

56

Bank itu sendiri telah disebutkan pada singkatan BTN sehingga bentuk

jadiannya adalah Bank Bank Tabungan Negara.

i. Peneliti : Apakah anda mengetahui tentang Redundant Acronym

Syndrome (RAS) Syndrome?

RAS 09 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda mengetahui Redundant Acronym Syndrome

(RAS) Syndrome suatu bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 09 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda sadar bahwa kata Nomor PIN dan Partai PAN

merupakan bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 09 : Tidak sadar

Data RAS 09

Lisan : Nomor PIN merupakan angka sandi rahasia yang paling sering

di gunakan pada kartu debit dan kartu kredit.

Tulisan : Ketua Partai PAN memberi bantuan kepada korban bencana.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada Data Lisan

RAS 09 yaitu pemakaian kata Nomor yang diikuti singkatan PIN

(Personal Identification Number) adalah bentuk mubazir (redundant)

karena kata Nomor itu sendiri telah disebutkan pada singkatan PIN

sehingga bentuk jadiannya adalah Nomor Personal Identification Number.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada data

tulisan RAS 09 yaitu pemakaian kata Partai yang diikuti singkatan PAN

(Partai Amanat Nasional) adalah bentuk mubazir (redundant) karena kata

Page 69: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

57

Partai itu sendiri telah disebutkan pada singkatan PAN sehingga bentuk

jadiannya adalah Partai Partai Amanat Nasional.

j. Peneliti : Apakah anda mengetahui tentang Redundant Acronym

Syndrome (RAS) Syndrome?

RAS 10 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda mengetahui Redundant Acronym Syndrome

(RAS) Syndrome suatu bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 10 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda sadar bahwa kata Virus HIV dan Bank BTN

merupakan bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 10 : Tidak sadar

Data RAS 10

Lisan : Virus HIV merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus,

bakteri dan infeksi yang melemahkan system kekebalan tubuh.

Akibatnya, tubuh jadi kesulitan melawan infeksi dan kanker

terkait Virus HIV tertentu.

Tulisan : Ibu Novita seorng pegawai di Bank BTN

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada Data Lisan

RAS 10 yaitu pemakaian kata Virus yang diikuti singkatan HIV (Human

Immunodeficiency Virus) adalah bentuk mubazir (redundant) karena kata

Virus itu sendiri telah disebutkan pada singkatan HIV sehingga bentuk

jadiannya adalah Human Immunodeficiency Virus Virus.

Page 70: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

58

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada data

tulisan RAS 10 yaitu pemakaian kata Bank yang diikuti singkatan BTN

(Bank Tabungan Negara) adalah bentuk mubazir (redundant) karena kata

Bank itu sendiri telah disebutkan pada singkatan BTN sehingga bentuk

jadiannya adalah Bank Bank Tabungan Negara.

k. Peneliti : Apakah anda mengetahui tentang Redundant Acronym

Syndrome (RAS) Syndrome?

RAS 11 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda mengetahui Redundant Acronym Syndrome

(RAS) Syndrome suatu bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 11 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda sadar bahwa kata Bank BNI, Bank BRI dan

Mesin ATM merupakan bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 11 : Tidak sadar

Data RAS 11

Lisan : Bank adalah sebuah lembaga keuangan untuk menerima

simpanan uang, meminjamkan uang. Adapu bank yang ada di

Indonesia yaitu Bank BNI dan Bank BRI.

Tulisan : Polisi mengusut kasus pembobolan Mesin ATM

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada Data Lisan

RAS 11 yaitu pemakaian kata Bank yang diikuti singkatan BNI dan BRI

(Bank Negara Indonesia dan Bank Rakyat Indonesia) adalah bentuk

mubazir (redundant) karena kata Bank itu sendiri telah disebutkan pada

Page 71: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

59

singkatan BNI dan BRI sehingga bentuk jadiannya adalah Bank Bank

Negara Indonesia dan Bank Bank Rakyat Indonesia.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada data

tulisan RAS 11 yaitu pemakaian kata Mesin yang diikuti singkatan ATM

(Automatic Teller Machine) adalah bentuk mubazir (redundant) karena

kata Mesin itu sendiri telah disebutkan pada singkatan ATM sehingga

bentuk jadiannya adalah Mesin Automatic Teller Machine.

l. Peneliti : Apakah anda mengetahui tentang Redundant Acronym

Syndrome (RAS) Syndrome?

RAS 12 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda mengetahui Redundant Acronym Syndrome

(RAS) Syndrome suatu bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 12 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda sadar bahwa kata Kartu KIP dan Partai PDIP

merupakan bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 12 : Tidak sadar

Data RAS 12

Lisan : Kartu KIP merupakan kartu yang diberikan kepada anak usia

sekolah sebagai bukti bahwa anak tersebut berhak menerima

bantuan bantuan tunai pendidikan.

Tulisan : Ayah menghadiri pertemuan yang diadakan Partai PDIP

semalam bersama temannya.

Page 72: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

60

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada Data Lisan

RAS 12 yaitu pemakaian kata Kartu yang diikuti singkatan KIP (Kartu

Indonesia Pintar) adalah bentuk mubazir (redundant) karena kata Kartu itu

sendiri telah disebutkan pada singkatan KIP sehingga bentuk jadiannya

adalah Kartu Kartu Indonesia Pintar.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada data

tulisan RAS 12 yaitu pemakaian kata Partai yang diikuti singkatan PDIP

(Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) adalah bentuk mubazir

(redundant) karena kata Partai itu sendiri telah disebutkan pada singkatan

PDIP sehingga bentuk jadiannya adalah Partai Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan.

m. Peneliti : Apakah anda mengetahui tentang Redundant Acronym

Syndrome (RAS) Syndrome?

RAS 13 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda mengetahui Redundant Acronym Syndrome

(RAS) Syndrome suatu bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 13 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda sadar bahwa kata Mesin ATM dan Bank BPTN

merupakan bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 13 : Tidak sadar

Data RAS 13

Lisan : Mesin ATM sebuat alat yang digunakan untuk penarikan tunai

bahkan setor tunai tanpa ke bank.

Page 73: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

61

Tulisan : Kakek mengambil uang pensiunan di Bank BTPN

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada Data Lisan

RAS 13 yaitu pemakaian kata Mesin yang diikuti singkatan ATM

(Automatic Teller Machine) adalah bentuk mubazir (redundant) karena

kata Mesin itu sendiri telah disebutkan pada singkatan ATM sehingga

bentuk jadiannya adalah Mesin Automatic Teller Machine.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada data

tulisan RAS 13 yaitu pemakaian kata Bank yang diikuti singkatan BTPN

(Bank Tabungan Pensiunan Negara) adalah bentuk mubazir (redundant)

karena kata Bank itu sendiri telah disebutkan pada singkatan BTPN

sehingga bentuk jadiannya adalah Bank Bank Tabungan Pensiunan

Negara.

n. Peneliti : Apakah anda mengetahui tentang Redundant Acronym

Syndrome (RAS) Syndrome?

RAS 14 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda mengetahui Redundant Acronym Syndrome

(RAS) Syndrome suatu bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 14 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda sadar bahwa kata Kamus KBBI dan Partai PSI

merupakan bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 14 : Tidak sadar

Page 74: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

62

Data RAS 14

Lisan : Kamus KBBI merupakan acuan untuk mencari bentuk kata,

ungkapan, pribahasa, beserta contoh penggunaan kata dan

istilah di dalam kalimat.

Tulisan : Para anggota Partai PSI menghadiri pertemuan di secretariat.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada Data Lisan

RAS 14 yaitu pemakaian kata Kamus yang diikuti singkatan KBBI

(Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah bentuk mubazir (redundant)

karena Kamus itu sendiri telah disebutkan pada singkatan KBBI sehingga

bentuk jadiannya adalah Kamus Kamus Besar Indonesia.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada data

tulisan RAS 14 yaitu pemakaian kata Partai yang diikuti singkatan PSI

(Partai Solidaritas Indonesia) adalah bentuk mubazir (redundant) karena

kata Partai itu sendiri telah disebutkan pada singkatan PSI sehingga bentuk

jadiannya adalah Partai Partai Solidaritas Indonesia.

o. Peneliti : Apakah anda mengetahui tentang Redundant Acronym

Syndrome (RAS) Syndrome?

RAS 15 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda mengetahui Redundant Acronym Syndrome

(RAS) Syndrome suatu bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 15 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda sadar bahwa kata Kartu KIP dan Bank BCA

merupakan bentuk kesalahan berbahasa?

Page 75: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

63

RAS 15 : Tidak sadar

Data RAS 15

Lisan : Kartu KIP merupakan identitas penerima bantuan tunai

pendidikan kepada keluarga kurang mampu.

Tulisan : Joko membeli makanan di warung samping Bank BCA.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada Data Lisan

RAS 15 yaitu pemakaian kata Kartu yang diikuti singkatan KIP (Kartu

Indonesia Pintar) adalah bentuk mubazir (redundant) karena kata Kartu itu

sendiri telah disebutkan pada singkatan KIP sehingga bentuk jadiannya

adalah Kartu Kartu Indonesia Pintar.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada data

tulisan RAS 15 yaitu pemakaian kata Bank yang diikuti singkatan BCA

(Bank Central Asia) adalah bentuk mubazir (redundant) karena kata Bank

itu sendiri telah disebutkan pada singkatan BCA sehingga bentuk

jadiannya adalah Bank Bank Central Asia.

p. Peneliti : Apakah anda mengetahui tentang Redundant Acronym

Syndrome (RAS) Syndrome?

RAS 16 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda mengetahui Redundant Acronym Syndrome

(RAS) Syndrome suatu bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 16 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda sadar bahwa kata Mesin ATM merupakan

bentuk kesalahan berbahasa?

Page 76: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

64

RAS 16 : Tidak sadar

Data RAS 16

Lisan : Mesin ATM sebuah alat elektronik diberikan oleh bank

kepada nasabah untuk penarikan tunai, transfer sesama bank,

atau transferberbeda bank.

Tulisan : Para Polisi tengah mengejar sekelompok orang yang

membobol Mesin Atm

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada Data Lisan

dan Data Tulisan RAS 16 yaitu pemakaian kata Mesin yang diikuti

singkatan ATM (Automatic Teller Machine) adalah bentuk mubazir

(redundant) karena kata Mesin itu sendiri telah disebutkan pada singkatan

ATM sehingga bentuk jadiannya adalah Mesin Automatic Teller Machine.

q. Peneliti : Apakah anda mengetahui tentang Redundant Acronym

Syndrome (RAS) Syndrome?

RAS 17 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda mengetahui Redundant Acronym Syndrome

(RAS) Syndrome suatu bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 17 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda sadar bahwa kata Bank BNI Bank BRI dan

Bank BTN dan Partai PPP merupakan bentuk kesalahan

berbahasa?

RAS 17 : Tidak sadar

Page 77: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

65

Data RAS 17

Lisan : Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpan dan menyalurkan kepada

masyarkat dalam bentuk kredit. Adapun bank Pemerintah

yaitu Bank BNI, Bank BRI dan Bank BTN.

Tulisan : Taufik mewawancarai Ketua Partai PPP di kedai kopi

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada Data Lisan

RAS 17 yaitu pemakaian

kata Bank yang diikuti singkatan BNI,BRI dan BTN (Bank Negara

Indonesia, Bank Rakyat Indonesia dan Bank Tabungan Negara) adalah

bentuk mubazir (redundant) karena kata Bank itu sendiri telah disebutkan

pada singkatan BNI, BRI dan BTN sehingga bentuk jadiannya adalah

Bank Bank Negara Indonesia, Bank Bank Rakyat Indonesia dan Bank

Tabunan Negara .

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada data

tulisan RAS 17 yaitu pemakaian kata Partai yang diikuti singkatan PPP

(Partai Persatuan Pembangunan) adalah bentuk mubazir (redundant)

karena kata Partai itu sendiri telah disebutkan pada singkatan PPP

sehingga bentuk jadiannya adalah Partai Partai Persatuan Pembangunan.

r. Peneliti : Apakah anda mengetahui tentang Redundant Acronym

Syndrome (RAS) Syndrome?

RAS 18 : Tidak mengetahui

Page 78: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

66

Peneliti : Apakah anda mengetahui Redundant Acronym Syndrome

(RAS) Syndrome suatu bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 18 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda sadar bahwa kata Nomor PIN dan Bank BRI

merupakan bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 18 : Tidak sadar

Data RAS 18

Lisan : Nomor PIN merupakan angka sandi rahasia antara pengguna

dan sistem digunakan untuk verifikasi pengguna ke sistem.

Biasanya, pengguna diharuskan untuk memberikan

identifikasi pengguna umum atau bukti dan Nomor PIN

rahasia untuk mendapatkan akses ke sistem.

Tulisan : Ulfa menawarkan aku sebuah pekerjaan di Bank BRI

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada Data Lisan

RAS 18 yaitu pemakaian kata Nomor yang diikuti singkatan NIK (Nomor

Induk Kependudukam) adalah bentuk mubazir (redundant) karena Nomor

itu sendiri telah disebutkan pada singkatan NIK sehingga bentuk jadiannya

adalah Nomor Nomor Induk Kependudukan.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada data

tulisan RAS 18 yaitu pemakaian kata Bank yang diikuti singkatan BRI

(Bank Rakyat Indonesia) adalah bentuk mubazir (redundant) karena kata

Bank itu sendiri telah disebutkan pada singkatan BRI sehingga bentuk

jadiannya adalah Bank Bank Rakyat Indonesia.

Page 79: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

67

s. Peneliti : Apakah anda mengetahui tentang Redundant Acronym

Syndrome (RAS) Syndrome?

RAS 19 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda mengetahui Redundant Acronym Syndrome

(RAS) Syndrome suatu bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 19 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda sadar bahwa kata Mesin ATM dan Partai PAN

merupakan bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 19 : Tidak sadar

Data RAS 19

Lisan : Mesin ATM adalah alat elektronik yang digunakan nasabah

bank untuk mengabil uang juga menyimpan uang dan transfer

uang.

Tulisan : Kepemimipinan Ardiansyah Sebagai Ketua Partai PAN sudah

diakui Masyarakat

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada Data Lisan

RAS 19 yaitu pemakaian kata Mesin yang diikuti singkatan ATM

(Automatic Teller Machine) adalah bentuk mubazir (redundant) karena

kata Mesin itu sendiri telah disebutkan pada singkatan ATM sehingga

bentuk jadiannya adalah Mesin Automatic Teller Machine.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada data

tulisan RAS 19 yaitu pemakaian kata Partai yang diikuti singkatan PAN

(Partai Amanat Nasional) adalah bentuk mubazir (redundant) karena kata

Page 80: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

68

Partai itu sendiri telah disebutkan pada singkatan PAN sehingga bentuk

jadiannya adalah Partai Partai Amanat Nasional.

t. Peneliti : Apakah anda mengetahui tentang Redundant Acronym

Syndrome (RAS) Syndrome?

RAS 20 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda mengetahui Redundant Acronym Syndrome

(RAS) Syndrome suatu bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 20 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda sadar bahwa kata Nomor NIK dan Partai PKS

merupakan bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 20 : Tidak sadar

Data RAS 20

Lisan : Nomor Nik adalah identitas pribadi yang terdapat pada e-KTP

yang tersimpan dalam database kependudukan.

Tulisan : Rizal sedang berbincang bersama para anggota Partai PKS di

teras rumah.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada Data Lisan

RAS 20 yaitu pemakaian kata Nomor yang diikuti singkatan NIK (Nomor

Induk Kependudukam) adalah bentuk mubazir (redundant) karena Nomor

itu sendiri telah disebutkan pada singkatan NIK sehingga bentuk jadiannya

adalah Nomor Nomor Induk Kependudukan.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada data

tulisan RAS 20 yaitu pemakaian kata Partai yang diikuti singkatan PKS

Page 81: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

69

(Partai Keadilan Sosial) adalah bentuk mubazir (redundant) karena kata

Partai itu sendiri telah disebutkan pada singkatan PKS sehingga bentuk

jadiannya adalah Partai Partai Keadilan Sosial.

u. Peneliti : Apakah anda mengetahui tentang Redundant Acronym

Syndrome (RAS) Syndrome?

RAS 21 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda mengetahui Redundant Acronym Syndrome

(RAS) Syndrome suatu bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 21 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda sadar bahwa kata Kamus KBBI dan Bank BRI

merupakan bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 21 : Tidak sadar

Data RAS 21

Lisan : Mahasiswa menggunakan Kamus KBBI sebagai acuan untuk

memperoleh pengertian dari kata kata yang ingin dipelajari.

Tulisan : Aulia Seorang pegawai di Bank BRI

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada Data Lisan

RAS 21 yaitu pemakaian kata Kamus yang diikuti singkatan KBBI

(Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah bentuk mubazir (redundant)

karena Kamus itu sendiri telah disebutkan pada singkatan KBBI sehingga

bentuk jadiannya adalah Kamus Kamus Besar Indonesia.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada data

tulisan RAS 21 yaitu pemakaian kata Bank yang diikuti singkatan BRI

Page 82: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

70

(Bank Rakyat Indonesia) adalah bentuk mubazir (redundant) karena kata

Bank itu sendiri telah disebutkan pada singkatan BRI sehingga bentuk

jadiannya adalah Bank Bank Rakyat Indonesia.

v. Peneliti : Apakah anda mengetahui tentang Redundant Acronym

Syndrome (RAS) Syndrome?

RAS 22 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda mengetahui Redundant Acronym Syndrome

(RAS) Syndrome suatu bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 22 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda sadar bahwa kata PSM Makassar dan

Persebaya Surabaya merupakan bentuk kesalahan

berbahasa?

RAS 22 : Tidak sadar

Data RAS 22

Lisan : Pasukan Ramang atau Juku Eja (Ikan Merah) merupakan

julukan dari PSM Makassar. PSM Makassar adalah tim

tertua di Indonesia.

Tulisan : Arman menonton pertandingan PSM Makassar VS

Persebaya Surabaya di stadion andi mattalatta.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada Data Lisan

RAS 22 yaitu pemakaian kata Makassar yang didahului singkatan PSM

(Persatuan Sepak Bola Makassar) adalah bentuk mubazir (redundant)

karena kata Makassar itu sendiri telah disebutkan pada singkatan PSM

Page 83: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

71

sehingga bentuk jadiannya adalah Persatuan Sepak Bola Makassar

Makassar.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada data

tulisan RAS 22 yaitu pemakaian kata Surabaya yang didahului akronim

Persebaya (Persatuan Sepak Bola Surabaya) adalah bentuk mubazir

(redundant) karena kata Surabaya itu sendiri telah disebutkan pada

akronim Persebaya sehingga bentuk jadiannya adalah Persatuan Sepak

Bola Surabaya Surabaya.

w. Peneliti : Apakah anda mengetahui tentang Redundant Acronym

Syndrome (RAS) Syndrome?

RAS 23 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda mengetahui Redundant Acronym Syndrome

(RAS) Syndrome suatu bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 23 : Tidak mengetahui

Peneliti : Apakah anda sadar bahwa kata Kamus KBBI dan Bank BTN

merupakan bentuk kesalahan berbahasa?

RAS 23 : Tidak sadar

Data RAS 23

Lisan : Kamus KBBI adalah sarana untuk memperluas

pembedaharaan kata pribadi untuk menuangkan gagasan

melalui bahasa tulis dan bahasa lisan.

Tulisan : Ceceng menunggu Saya di depan Bank BTN

Page 84: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

72

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada Data Lisan

RAS 23 yaitu pemakaian kata Kamus yang diikuti singkatan KBBI

(Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah bentuk mubazir (redundant)

karena Kamus itu sendiri telah disebutkan pada singkatan KBBI sehingga

bentuk jadiannya adalah Kamus Kamus Besar Indonesia.

Pemakaian kata yang menggandung RAS Syndrome pada data

tulisan RAS 23 yaitu pemakaian kata Bank yang diikuti singkatan BTN

(Bank Tabungan Negara) adalah bentuk mubazir (redundant) karena kata

Bank itu sendiri telah disebutkan pada singkatan BTN sehingga bentuk

jadiannya adalah Bank Bank Tabungan Negara.

Berdasarkan paparan data dan analisis data wujud (bentuk) pemakaian

bahasa Indonesia di Mahasiswa yang teridentifikasi sebagai bentuk RAS

Syndrome yaitu Kamus KBBI, Nomor NIK, PSM Makassar, Persija Jakarta,

Persebaya Surabaya, Kartu KIP, Virus HIV, Nomor PIN, Bank BNI, Bank

BRI, Bank BCA, Bank BTN, Bank BPTN, Partai PDIP, Partai PAN, Partai

PSI, Partai PPP, Partai PKS dan Mesin ATM.

2. Faktor Penyebab Terjadinya RAS Syndrome

Hasil wawancara terhadap beberapa responden mengenai alasan yang

menyebabkan terjadinya penggunaan RAS Syndrome dalam pemakaian

bahasa Indonesia sebagai berikut;

a. RAS Syndrome digunakan dalam kondisi tidak sadar.

b. RAS Syndrome digunakan karena alasan budaya berbahasa yang

berkembang di mahasiswa seperti itu.

Page 85: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

73

c. RAS Syndrome terjadi akibat kurangnya pengetahuan bahasa yang

memadai untuk diaplikasikan dalam berbahasa yang sesuai kaidah.

d. RAS Syndrome terjadi akibat kesemena-menaan dalam berbahasa.

3. RAS Syndrome dan Kesalahan Berbahasa

RAS Syndrome dapat dijumpai pada bahasa lisan maupun tulisan.

RAS Syndrome merupakan bentuk kesalahan berbahasa pada tataran

sintaksis (struktur kalimat), maupun pada tataran semantik (makna).

Dalam bahasa Indonesia, pola semantik umunya dikehendaki pada pola

bahasa yang mengarahkan pada keefektifannnya ditinjau dari pola pola

pembentuknya seperti subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (K),

dan pelengkap (Pl). Contoh Paman menghadiri pertemuan yang diadakan

Partai PDIP. Tentu pola kalimat yang terjadi adalah Paman menghadiri

pertemuan yang diadakan Partai Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia.

Tentu hal tersebut telah melanggar pola-pola kalimat yang efektif atau

memungkinkan terjadi jadian makna baru bahwa menghadiri pertemuan

yang diadakan berbagai partai yang diusung oleh Demokrasi Perjuangan

Indonesia. Tetapi, pada dasarnyanya, kalimat Paman menghadiri

pertemuan yang diadakan Partai PDIP tidak menghendaki pemaknaan

tersebut.

.

Page 86: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

74

B. Pembahasan

Analisis data dalam penelitian ini mengacu pada kesalahan berbahasa

secara lisan dan tulisan yang menyimpang dari faktor penentu berkomunikasi

dan kaidah bahasa yang dilakuan oleh seseorang secara sistematis dan

konsisten. Kesalahan berbahasa biasanya disebabkan oleh faktor pemahaman,

kemampuan atau kompetensi dan terjadi bukan karena Mahasiswa belum

menguasai kaidah bahasa, namun dalam menggunakan bahasa mereka lupa

atau keliru dalam menerapkan kaidah bahasa itu.

Majalah New Scientist (London) pada tahun 2001 memperkenalakan

istilah Redundant Acronym Syndrome Syndrome yang selanjutnya dikenal

dengan istilah akronim RAS Syndrome. Oleh Majalah New Scientist (Gary

2006 dan Stanley 2008) RAS Syndrome di definisikan sebagai gejala

pemakaian bahasa yang tidak lazim seperti pada umumnya yang ditandai

dengan benturan antara kata dengan kata itu sendiri yang disebutkan di dalam

akronim atau singkatan yang muncul sebelum atau setelah kata itu sendiri.

Garner (2000) menjelaskan bahwa istilah RAS Syndrome dilekatkan pada

seseorang ketika secara berlebihan menggunakan satu atau lebih kata yang

membentuk akronim, singkatan, inisial, dengan singkatan itu sendiri. Garner

kemudian menjelaskan bahwa, fenomena RAS Syndrome merupakan gaya

kebahasaan yang buruk dengan kondisis pemborosan bahasa.

Berdasarkan paparan data dan analisis data wujud (bentuk) pemakaian

bahasa Indonesia di Mahasiswa yang teridentifikasi sebagai bentuk RAS

Syndrome yaitu pemakaian kata Kamus yang diikuti singkatan KBBI (Kamus

Page 87: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

75

Besar Bahasa Indonesia) adalah bentuk mubazir (redundant) karena Kamus

itu sendiri telah disebutkan pada singkatan KBBI sehingga bentuk jadiannya

adalah Kamus Kamus Besar Indonesia. Selain itu, pemakaian kata Bank yang

di ikuti singkatan BNI (Bank Negara Indonesia), BRI (Bank Rakyat

Indonesia), BCA (Bank Central Asia, BTN (Bank Tabungan Negara), BPTN

(Bank Tabungan Pensiunan Negara) adalah bentuk mubazir (Redundant)

karena kata Bank itu sendiri telah disebutkan pada kelima singkatan BNI,

BRI, BCA, BTN, dan BPTN sehingga bentuk jadiannya adalah Bank Bank

Negara Indonesia, Bank Bank Rakyat Indonesia, Bank Bank Central Asia,

Bank Bank Tabungan Negara dan Bank Bank Tabungan Pensiuan Negara.

Hasil wawancara terhadap beberapa responden mengenai alasan yang

menyebabkan terjadinya penggunaan RAS Syndrome dalam pemakaian

bahasa Indonesia sebagai berikut; 1) RAS Syndrome digunakan dalam kondisi

tidak sadar. Pada kondisi ini, responden mengungkapkan bahwa apa yang

dibahasakan (yang mengandung RAS Syndrome) pada hakikatnya dipahami

sebagai suatu bentuk kesalahan. Tetapi, kondisi lingkungan yang menuntut

suatu iklim komunikasi yang tidak menuntut norma yang benar menjadikan

masyarakat secara tidak sadar menggunakan bahasa yang mengandung

syndrome itu. Tujuan utamanya adalah membangun interaksi yang

komunikatif saja. 2) RAS Syndrome digunakan karena alasan budaya

berbahasa yang berkembang di mahasiswa seperti itu. Pada kondisi ini,

responden mengungkapkan bahwa fenomena RAS Syndrome yang terjadi di

Mahasiswa karena sudah menjadi kebiasan, dan kebiasan itu diterima. Dengan

Page 88: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

76

demikian, mereka cenderung hanya memosisikan diri sebagai penutur yang

menerima segala bentuk kaidah berbahasa yang berlaku dan diterima di

lingkungannya 3) RAS Syndrome terjadi akibat kurangnya pengetahuan

bahasa yang memadai untuk diaplikasikan dalam berbahasa yang sesuai

kaidah. Menurut responden, bahasa Indonesia dipahami sebagai bahasa

nasional ataupun bahasa Negara, tetapi aturan atau kaidah terkait tatacara

pemakaian bahasa Indonesia yang terstandar tidak diaplikasikan. 4)RAS

Syndrome terjadi akibat kesemena-menaan dalam berbahasa. Pada kondisi ini,

responden mengungkapkan bahwa fenomena yang terjadi adalah sesuatu yang

tidak popular disaksikan di Mahasiswa. RAS Syndrome dipahami sebagai

suatu bentuk kesalahan, tetapi kesalahan berbahasa bukan suatu bentuk

kesalahan yang berdampak pada pisik, sosial, maupun psikologi. Salah dalam

berbahasa tidak akan memperoleh sanksi atau bentuk konsekuensi lainnya.

RAS Syndrome dapat dijumpai pada bahasa lisan maupun tulisan. RAS

Syndrome merupakan bentuk kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis

(struktur kalimat), maupun pada tataran semantik (makna). Dalam bahasa

Indonesia, pola semantik umunya dikehendaki pada pola bahasa yang

mengarahkan pada keefektifannnya ditinjau dari pola pola pembentuknya

seperti subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (K), dan pelengkap (Pl).

Contoh kalimat, Paman menghadiri pertemuan yang diadakan Partai

Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP); contoh tersebut menunjukkan

bahwa satuan bahasa menduduki pola-pola yang benar sesuai dengan kaidah

bahasa yang efektif. Sedangkan, jika kalimatnya diubah menjadi; Paman

Page 89: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

77

menghadiri pertemuan yang diadakan Partai PDIP. Tentu pola kalimat yang

terjadi adalah Paman menghadiri pertemuan yang diadakan Partai Partai

Demokrasi Perjuangan Indonesia. Tentu hal tersebut telah melanggar pola-

pola kalimat yang efektif atau memungkinkan terjadi jadian makna baru

bahwa menghadiri pertemuan yang diadakan berbagai partai yang diusung

oleh Demokrasi Perjuangan Indonesia. Tetapi, pada dasarnyanya, kalimat

Paman menghadiri pertemuan yang diadakan Partai PDIP tidak menghendaki

pemaknaan tersebut. Dengan kata lain, fenomen RAS Syndrome dalam

pemakain juga merupakan bentuk kesalahan berbahasa yang melanggar kaidah

sintaksis dan semantiknya. Untuk berbahasa lisan, jenis kesalahan ini

diistilahkan dengan slip of the tongue sedang untuk berbahasa tulis, jenis

kesalahan ini diistilahkan dengan slip of the pen. Meskipun demikian, RAS

Syndrome dalam pemakain bahasa Indonesia belum menjadi perhatian yang

serius, sebab perhatian para pakar bahasa masih sangat jarang menyinggung

persoalan ini. Oleh karena itu, melalui tulisan ini, diharapkan dapat memicu

perhatian serius bagi pihak-pihak terkait sehingga kedepannya permasalahan

RAS Syndrome dalam pemakaian bahasa Indonesia dapat diminimalisir

pengaruhnya terhadap kelestarian bahasa Indonesia yang distandarkan sebagai

bahasa resmi dan bahasa nasional.

Page 90: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

79

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan data dan hasil analisisnya, beberapa bentuk RAS Syndrome

yang terjadi pada Mahasiswa dalam menggunakan bahasa Indonesia yaitu

Kamus KBBI, Nomor NIK, PSM Makassar, Persija Jakarta, Persebaya

Surabaya, Kartu KIP, Virus HIV, Nomor PIN, Bank BNI, Bank BRI, Bank

BCA, Bank BTN, Bank BPTN, Partai PDIP, Partai PAN, Partai PSI, Partai

PPP, Partai PKS dan Mesin ATM.

RAS Syndrome terjadi akibat (1) penutur dalam kondisi tidak sadar, (2)

karena alasan budaya berbahasa yang berkembang di mahasiswa seperti itu,

(3) akibat kurangnya pengetahuan bahasa yang memadai untuk diaplikasikan

dalam berbahasa yang sesuai kaidah, (4) akibat kesemenamenaan dalam

berbahasa. RAS Syndrome dapat dijumpai pada bahasa lisan maupun tulisan.

RAS Syndrome merupakan bentuk kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis

(struktur kalimat), maupun pada tataran semantik (makna).

B. Saran

Melalui hasil penelitian ini, peneliti menyarankan agar pihak terkait lebih

memperhatikan bahasa Indonesia dan menghindari kesalahan berbahasa,

sebaiknya harus sering melatih dan membiasakan diri menggunakan bahasa

Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulisan. Sebab, jika

permasalahan yang terjadi di Mahasiswa tidak mendapatkan penyelasaian,

78

Page 91: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

79

maka lambat laun akan menjadi sebuah kebiasan dan selanjutnya akan ditaati

oleh Mahasiswa. Dampaknya, akan merusak tatanan bahasa Indonesia itu

sendiri. Bagi Mahasiswa, fenomena RAS Syndrome ini memang sesuatu yang

terjadi secara alami di Mahasiswa. Namun, perlu disadarai bahwa Mahasiswa

Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia adalah pilar utama

dalam melstarikan bahasa Indonesia. Dengan demikian, peneliti berharap agar

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia lebih

mencintai bahasa Indonesia dengan berusaha menggunakan bahasa Indonesia

sesuai dengan kaidah yang benar.

Page 92: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

DAFTAR PUSTAKA

Allport, G. W. 1935. Handbook of social psychology. Addison-Wesley.

Arikunto, Suharsimi. "dkk. 2008." Penelitian tindakan kelas: 2006.

Bahasa, P. P. P. (1990). Kamus besar bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta: PT

Gramedia.

Chaer, A., & Agustina, L. 1995. Sosiolinguistik: Suatu Pengantar. Rineka Cipta.

Clothier, Gary. 2006. Ask Mr. Know-It-All. The York Dispatch.

Cooper, R. L., & Fishman, J. A. (1974). The study of language attitudes.

International Journal of the Sociology of Language, 1974(3), 5–20.

Corder, S. P. 1974. Error analysis. The Edinburgh Course in Applied Linguistics,

3, 122–131.

Creswell, J. W., & Creswell, J. D. 2017. Research design: Qualitative,

quantitative, and mixed methods approaches. Sage publications.

Fasold, R. 1991. The sociolinguistics of society. Wiley-Blackwell.

Garner, Bryan A. 2000. The Oxford Dictionary of American Usage and Style.

Oxford and New York: Oxford University Press.

Ghufron, S. 2017. Kesalahan Berbahasa Siswa Sekolah Dasar dI Kabupaten

Lamongan. Bahasa Dan Sastra Indonesia, 4(1), 29–38.

Grafura, L. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif. Tersedia: Http://Lubisgrafura.

Wordpress. Com/Metode-Penelitian-Kuantitatif/[10 April 2012].

Ismiati. 2011. Bahasa Prokem dikalangan Remaja KOTAGEDE. Unversitas

Negeri Yogyakarta.

James, M., & Milroy, L. 1999. Authority in Language: investigating standard

English. London & New York: Routledge.

Johnson, D. D., Johnson, B., Aitchison, J., Aitchison, J., Altmann, G. T. M.,

Ammer, C., … Anderson, R. C. 2011. E-Mail Address May Be Sending

Wrong Message. In Words: The Foundation of Literacy (Vol. 14, pp. 1–6).

Touchstone Oxford, UK.

80

Page 93: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

81

Kasperaviciene, Ramune 2011. “On Semantic Pleonasms in English and their

Translation in Lithuanian”. Studies About Languages. 0 (19): 21-26 . doi:

10.5755/j01.sal.0.19.942.ISSN 2029-7203.

Keraf, S. 2005. Kadhipta. Jakarta: Balai Pustaka.

Kridalaksana, H. 1982. Pengantar sosiolinguistik. Baandung: Angkasa.

Kridalaksana, H. 1985. Fungsi bahasa dan sikap bahasa. Nusa Indah.

Kurniawati. 2014. Pembentukan Bahasa Prokem Pada Penutur Bahasa.

Yogyakarta.

Lambert, W. E. 1967. A social psychology of bilingualism. Journal of Social

Issues, 23(2), 91–109.

Markhamah, A. S. 2009. Analisis Kesalahan & Kesantunan Berbahasa. Surakarta:

Muhammadiyah University Press.

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. 1984. Qualitative data analysis. Beverly Hills.

Newman, Stanley. 2008. "Sushi by any other name". Windsor Star. p. G4.

Archived from the original on May 3, 2012.

Pateda, M. 1986. Semantik leksikal. Nusa Indah.

Pateda, M. 1989. Analisis kesalahan. Nusa Indah.

Pringgawidagda, S. 2002. Strategi penguasaan berbahasa. Adicita Karya Nusa.

Rusyana, Y. 1989. Perihal Kedwibahasaan. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan

Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Santoso, K. B. 1990. Problematika Bahasa Indonesia: Sebuah Analisis Praktis

Bahasa Baku. Rineka Cipta.

Singarimbun, M. Sofian effendi. 1995. Metode Penelitian Survai.

Siregar, A. 1998. Bagaimana Meliput dan Menulis Berita Untuk Media Massa.

Yogyakarta: Kanisius.

Page 94: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

82

Soeparno, E. P. 1993. Glosarium: Kata Serapan Dari Bahasa Barat Dengan

Etimologinya. Media Wiyata.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, D., & Sulistyaningsih, L. S. 1997. Analisis Kesalahan Berbahasa.

Jakarta: Depdikbud.

Page 95: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

RIWAYAT HIDUP

HILDA MAYANTI Dilahirkan di Ujung Pandang 27

September1997, Anak Bungsu dari pasangan Ayahanda

ABD.Gani dan Ibunda Hasniah, Memiliki satu orang saudara

kandung yaitu Hidayat. Penulis memulai pendidikannya pada

tahun 2003, di SD Negeri Pongtiku 2 Makassar tamat tahun

2009, Melanjutkan pendidikan SMP Negeri 10 Makassar Tamat tahun 2012, dan

tamat tahun 2015 di SMA Negeri 16 Makassar. Pada tahun yang sama (2015)

penulis melanjutkan pendidikan pada program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan di Universitas

Muhammadiyah Makassar pada program Strata Satu (S1).

Berkah Rahmat Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan studi dengan

judul “Analisis Fenomena Redundant Acronym Syndrome (RAS) Syndrome

Dalam Pemakaian Bahasa Indonesia Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar”.

Page 96: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 97: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

TRANSKRIPSI DATA

RAS Syndrome dalam pemakaian bahasa Indonesia

No Kode

Data

Ragam

Data

Data

1 RAS 01 Lisan Dalam belajar bahasa Mahasiswa sangat

memerlukan adanya kamus KBBI sebagai sumber

informasi pada saat kita belajar. Kamus KBBI

juga digunakan sebagai sumber untuk memperoleh

pengertian dari kata kata yang ingin dipelajari.

2 RAS 02 Lisan Nomor NIK dicantumkan dalam setiap dokumen

kependudukan dan dijadikan dasar penerbitan

KTP.

3 RAS 03 Lisan Nomor NIK merupakan Identitas kependudukan

yang melekat pada seseorang yang terdaftar

sebagai penduduk Indonesia.

4 RAS 04 Lisan PSM Makassar adalah klub tertua di Indonesia.

Beberapa nama yang menjadi legenda, hanya

Ramang yang menjadi legenda hidup PSM

Makassar.

5 RAS 05 Lisan Kamus KBBI digunakan Mahasiswa sebagai

acuan bahasa Indonesia baku. Karena Kamus

KBBI terlengkap dan akurat.

6 RAS 06 Lisan Kartu KIP merupakan kartu yang ditujukan bagi

keluarga kurang mampu yang ingin

menyekolahkan anaknya yang secara gratis.

7 RAS 07 Lisan Mahasiswa dinilai cukup signifikan terhadap

penanggulangan sosial ditengah masyarakat dalam

mengkampanyekan penanggulangan Virus HIV.

Karena kaum intelektual yang dianggap panutan

tentu akan lebih dipercaya masyarakat luas.

Page 98: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

8 RAS 08 Lisan Mesin ATM adalah alat elektronik bagi nasabah

dalam melakukan transaksi keuangan tanpa

membutuhkan seorang teller bank.

9 RAS 09 Lisan Nomor PIN merupakan angka sandi rahasia yang

paling sering di gunakan pada kartu debit dan kartu

kredit.

10 RAS 10 Lisan Virus HIV merupakan penyakit yang disebabkan

oleh virus, bakteri dan infeksi yang melemahkan

system kekebalan tubuh. Akibatnya, tubuh jadi

kesulitan melawan infeksi dan kanker terkait Virus

HIV tertentu.

11 RAS 11 Lisan Bank adalah sebuah lembaga keuangan untuk

menerima simpanan uang, meminjamkan uang.

Adapu bank yang ada di Indonesia yaitu Bank

BNI dan Bank BRI.

12 RAS 12 Lisan Kartu KIP merupakan kartu yang diberikan

kepada anak usia sekolah sebagai bukti bahwa

anak tersebut berhak menerima bantuan bantuan

tunai pendidikan.

13 RAS 13 Lisan Mesin ATM sebuat alat yang digunakan untuk

penarikan tunai bahkan setor tunai tanpa ke bank.

14 RAS 14 Lisan Kamus KBBI merupakan acuan untuk mencari

bentuk kata, ungkapan, pribahasa, beserta contoh

penggunaan kata dan istilah di dalam kalimat.

15 RAS 15 Lisan Kartu KIP merupakan identitas penerima bantuan

tunai pendidikan kepada keluarga kurang mampu.

16 RAS 16 Lisan Mesin ATM sebuah alat elektronik diberikan oleh

bank kepada nasabah untuk penarikan tunai,

transfer sesama bank, atau transferberbeda bank.

17 RAS 17 Lisan Bank merupakan badan usaha yang menghimpun

Page 99: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

dana dari masyarakat dalam bentuk simpan dan

menyalurkan kepada masyarkat dalam bentuk

kredit. Adapun bank Pemerintah yaitu Bank BNI,

Bank BRI dan Bank BTN.

18 RAS 18 Lisan Nomor PIN merupakan angka sandi rahasia antara

pengguna dan sistem digunakan untuk verifikasi

pengguna ke sistem. Biasanya, pengguna

diharuskan untuk memberikan identifikasi

pengguna umum atau bukti dan Nomor PIN

rahasia untuk mendapatkan akses ke sistem.

19 RAS 19 Lisan Mesin ATM adalah alat elektronik yang

digunakan nasabah bank untuk mengabil uang juga

menyimpan uang dan transfer uang.

20 RAS 20 Lisan Nomor Nik adalah identitas pribadi yang terdapat

pada e-KTP yang tersimpan dalam database

kependudukan.

21 RAS 21 Lisan Mahasiswa menggunakan Kamus KBBI sebagai

acuan untuk memperoleh pengertian dari kata kata

yang ingin dipelajari.

22 RAS 22 Lisan

Pasukan Ramang atau Juku Eja (Ikan Merah)

merupakan julukan dari PSM Makassar. PSM

Makassar adalah tim tertua di Indonesia.

23 RAS 23 Lisan Kamus KBBI adalah sarana untuk memperluas

pembedaharaan kata pribadi untuk menuangkan

gagasan melalui bahasa tulis dan bahasa lisan.

24 RAS 01 Tulisan Aku akan ke Mesin ATM

25 RAS 02 Tulisan Paman menghadiri pertemuan yang diadakan

Partai PDIP

26 RAS 02 Tulisan Indra membeli mie ayam di depan Bank BRI

27 RAS 04 Tulisan Rafa membeli tiket PSM Makassar VS Persija

Jakarta di Stadion.

Page 100: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

28 RAS 05 Tulisan Para Polisi mengejar perampok Mesin ATM

29 RAS 06 Tulisan Saya menunggu Wahda di Bank BNI.

30 RAS 07 Tulisan Para anggota Partai PDIP menghadiri seminar

tentang parpol sebagai kendaraan politik di hotel

claro.

31 RAS 08 Tulisan Zulfauszi menabung di Bank BTN

32 RAS 09 Tulisan Ketua Partai PAN memberi bantuan kepada

korban bencana.

33 RAS 10 Tulisan Ibu Novita seorng pegawai di Bank BTN

34 RAS 11 Tulisan Polisi mengusut kasus pembobolan Mesin ATM

35 RAS 12 Tulisan Ayah menghadiri pertemuan yang diadakan Partai

PDIP semalam bersama temannya.

36 RAS 13 Tulisan Kakek mengambil uang pensiunan di Bank BTPN

37 RAS 14 Tulisan Para anggota Partai PSI menghadiri pertemuan di

sekretariat

38 RAS 15 Tulisan Joko membeli makanan di warung samping Bank

BCA.

39 RAS 16 Tulisan Para Polisi tengah mengejar sekelompok orang

yang membobol Mesin Atm

40 RAS 17 Tulisan Taufik mewawancarai Ketua Partai PPP di kedai

kopi

41 RAS 18 Tulisan Ulfa menawarkan aku sebuah pekerjaan di Bank

BRI

42 RAS 19 Tulisan Kepemimipinan Ardiansyah Sebagai Ketua Partai

PAN sudah diakui Masyarakat

43 RAS 20 Tulisan Rizal sedang berbincang bersama para anggota

Partai PKS di teras rumah.

44 RAS 21 Tulisan Aulia Seorang pegawai di Bank BRI

45 RAS 22 Tulisan Arman menonton pertandingan PSM Makassar

VS Persebaya Surabaya di stadion andi

Page 101: ANALISIS FENOMENA REDUNDANT ACRONYM SYNDROME (RAS ... · pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga alur pikir yaitu reduksi data (data

mattalatta.

46 RAS 23 Tulisan Ceceng menunggu Saya di depan Bank BTN