ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI …

21
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI PENGGUNAAN PEMBIAYAAN MIKRO SYARIAH PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH Naufal Hilmy Livanto, Fenny Rosmanita Program Studi Ilmu Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia Email: [email protected] Abstrak Pertumbuhan pembiayaan mikro syariah sebagai salah satu produk utama dari lembaga keuangan mikro syariah, baik dilihat dari pertumbuhan portofolio pinjaman dan jumlah nasabah, menghasilkan sebuah kondisi yang positif namun juga harus dijaga momentumnya agar tidak justru menghasilkan kondisi pinjaman berlebih. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi intensi penggunaan pembiayaan mikro syariah pada lembaga keuangan mikro syariah seperti BPRS dan BMT. Responden dalam penelitian ini adalah nasabah dari lembaga keuangan mikro syariah yang mengajukan pembiayaan mikro syariah. Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan diolah menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan semua variabel kecuali dukungan pemerintah, memiliki pengaruh yang signifikan pada niat penggunaan pada pembiayaan mikro syariah. Factor Analysis of Intenton to Use on Sharia Microfinance in Islamic Micro Finance Institution Abstract The growth of sharia microfinance as main product of Islamic Microfinance Instituion, as seen from the growth of loan portofolio and the number of its customer have given a positive condition yet must be notice, so the momentum of those is not produce an over indebtedness condition. This study aims to analyze the factors that influence the intention to use of sharia microfinance in Islamic microfinance institution like BPRS and BMT. It uses Multiple Regression analysis. The result is all variables, except government support, are significantly influence intention to adopt Intention to Use of Sharia Microfinance. Key words: Sharia microfinance, clients of Islamic microfinance institution, attitude factor, social influence factor, religious factor, pricing factor, governments support factor, intention to use 1. Pendahuluan UMKM di Indonesia memiliki proporsi yang sangat besar dari total keseluruhan pelaku usaha di Indonesia yakni mencapai angka 99.99% atau sebanyak 56.54 juta unit. Data Analisis faktor ..., Naufal Hilmy Livanto, FEB UI, 2017

Transcript of ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI …

Page 1: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI …

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI PENGGUNAAN PEMBIAYAAN MIKRO SYARIAH PADA LEMBAGA

KEUANGAN MIKRO SYARIAH

Naufal Hilmy Livanto, Fenny Rosmanita

Program Studi Ilmu Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia

Email: [email protected]

Abstrak

Pertumbuhan pembiayaan mikro syariah sebagai salah satu produk utama dari lembaga keuangan mikro syariah, baik dilihat dari pertumbuhan portofolio pinjaman dan jumlah nasabah, menghasilkan sebuah kondisi yang positif namun juga harus dijaga momentumnya agar tidak justru menghasilkan kondisi pinjaman berlebih. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi intensi penggunaan pembiayaan mikro syariah pada lembaga keuangan mikro syariah seperti BPRS dan BMT. Responden dalam penelitian ini adalah nasabah dari lembaga keuangan mikro syariah yang mengajukan pembiayaan mikro syariah. Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan diolah menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan semua variabel kecuali dukungan pemerintah, memiliki pengaruh yang signifikan pada niat penggunaan pada pembiayaan mikro syariah.

Factor Analysis of Intenton to Use on Sharia Microfinance in Islamic Micro Finance Institution

Abstract

The growth of sharia microfinance as main product of Islamic Microfinance Instituion, as seen from the growth of loan portofolio and the number of its customer have given a positive condition yet must be notice, so the momentum of those is not produce an over indebtedness condition. This study aims to analyze the factors that influence the intention to use of sharia microfinance in Islamic microfinance institution like BPRS and BMT. It uses Multiple Regression analysis. The result is all variables, except government support, are significantly influence intention to adopt Intention to Use of Sharia Microfinance. Key words: Sharia microfinance, clients of Islamic microfinance institution, attitude factor, social influence factor, religious factor, pricing factor, governments support factor, intention to use 1. Pendahuluan

UMKM di Indonesia memiliki proporsi yang sangat besar dari total keseluruhan

pelaku usaha di Indonesia yakni mencapai angka 99.99% atau sebanyak 56.54 juta unit. Data

Analisis faktor ..., Naufal Hilmy Livanto, FEB UI, 2017

Page 2: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI …

juga menjelaskan bahwa UMKM menyumbang sebesar 59.08% dari total Pendapatan

Domestik Bruto (PDB) Indonesia atau setara dengan Rp 4.869,5 Triliun (BI, 2015).

Pada dasarnya UMKM adalah sebuah entitas yang tidak bergantung pada dana besar

untuk beroperasi serta amat jarang dalam berinteraksi dengan pihak ketiga seperti perbankan,

hanya 17.2% dari seluruh UMKM yang mengakses pembiayaan pada perbankan (LPPI,

2011). Selain itu, UMKM pun sering dianggap sebagai entitas yang unbankable khususnya

pada usaha mikro dan usaha kecil, dimana hal tersebut terjadi karena usaha mikro dan kecil

adalah entitas yang dimiliki oleh masyarakat menengah ke bawah sehingga dianggap tidak

mampu untuk memasuki ranah perbankan, lebih jauh lagi dalam konteks Indonesia,

masyarakat miskin di dominasi oleh orang muslim yang berada di sektor microenterprise

(Amalia, 2009).

Atas dasar itulah, keberadaan UMKM di Indonesia akan sangat terkait dengan

Lembaga Keuangan Mikro (LKM) khususnya Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS).

Posisi LKMS di Indonesia tidak dapat dipandang sebelah mata, hal ini berhubungan dengan

rendahnya akses pinjaman masyarakat pada lembaga keuangan formal di Indonesia yang

hanya berkisar 13.1% dari jumlah penduduk Indonesia. Selain itu, data menunjukan bahwa

lima besar lembaga keuangan mikro di Indonesia yakni Mitra Bisnis Keluarga (MBK)

Ventura, Bina Artha Ventura (BAV), Dana Mandiri Sejahtera (DMS), Bank Tabungan

Pensiunan Negara (BTPN) Syariah, dan Koperasi Mitra Dhuafa (KOMIDA), yang notabene

dua dari lima lembaga tersebut yakni MBK Ventura dan BTPN Syariah, adalah lembaga yang

menerapkan akad akad syariah dalam penyaluran pembiayaan mereka, memiliki tingkat

pertumbuhan 143.32% (tahun-ke-tahun) dalam portofolio pinjaman bruto dan 96.96% (tahun-

ke-tahun) dalam jumlah nasabah selama empat (4) tahun terakhir. (Pakindo, 2015).

Hal tersebut pun diikuti pula oleh perkembangan yang pesat dari sektor LKMS lain

seperti Baitul Mal Tamwil (BMT), yang hingga tahun 2014 telah mencapai lebih dari 5000

BMT yang memiliki total asset sebesar Rp 4.7 triliun, total pembiayaan sebesar Rp 4.4 triliun

dan telah melayani 3 juta anggota dari usaha mikro dan kecil (Hasbi, 2015).

Momentum besar antara kontribusi LKMS pada UMKM khususnya pada usaha mikro

dan usaha kecil di Indonesia, yang berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia

yang kuat dan stabil harus terus dijaga. Hal tersebut dianggap penting mengingat UMKM dan

microfinance adalah salah satu gerakan yang penting dalam pengentasan kemiskinan di

Indonesia.

Analisis faktor ..., Naufal Hilmy Livanto, FEB UI, 2017

Page 3: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI …

Namun demikian, Perkumpulan Akses Keuangan Indonesia (Pakindo) dalam riset nya

pada tahun 2015 yang berjudul Studi Pinjaman Berlebih di Indonesia mendapati temuan

bahwasannya banyak nasabah keuangan mikro di Indonesia yang memiliki pinjaman di lebih

dari satu tempat, yang dalam hal ini tergolong pada perilaku multilending. Selain itu, masalah

seperti assymetric information, yang timbul akibat adanya ketidaksempurnaan informasi di

antara kreditur dan debitur harus menjadi aspek yang terus diperhatikan dalam menjaga

kondisi triangle of microfinance di Indonesia, terlebih nasabah LKMS di Indonesia mayoritas

adalah pelaku UMKM dimana menurut Hyytinen dan Pajarinen (2008), debitur UMKM

memiliki sifat informationally opaque karena laporan keuangan yang disediakan oleh UMKM

pada umumnya kurang reliable sehingga tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya.

Faktor-faktor yang menyebabkan information opacity pada UMKM diantaranya usahanya

yang masih baru, tidak adanya jaminan yang memadai, penguasaan teknologi yang masih

rendah, tidak memiliki skill dasar dalam pembukuan dan akuntansi, dan lain sebagainya.

Maka dari itu, dalam penelitian ini, peneliti memiliki tujuan untuk mengetahui secara

komprehensif terhadap faktor apa saja yang mempengaruhi intensi penggunaan nasabah pada

pembiayaan mikro di lembaga keuangan mikro syariah, yang mana menurut Pakindo dalam

risetnya, adalah nasabah yang terindikasi memiliki perilaku multilending, sehingga hal

tersebut akan sangat mempengaruhi performance nasabah dalam skema pinjaman pada

lembaga keuangan mikro syariah dan berpotensi untuk menimbulkan resiko-resiko lain.

2. Tinjauan Teoritis Pembiayaan dan Hutang dalam Islam

Pembiayaan dan hutang dalam Islam setidaknya dapat dilihat dari dua sisi (Hanudin

dan Rahman, 2011). Pertama, Islamic Financing dikembangkan dengan memilki tujuan untuk

melakukan channeling sumber daya dari surplus unit menuju deficit producing maupun

consuming unit. Kedua, menurut Khir et al. (2008), tujuan utama dari Islamic Financing

adalah untuk memenuhi keinginan manusia guna meningkatkan kesejahteraannya. Dalam

keuangan Islam, maka Bank Islam maupun lembaga keuangan Islam lainnya memiliki fungsi

untuk bisa menjadi intermediaries antara surplus unit tersebut dengan deficit unit yang ada,

yakni dengan menerima deposit dari nasabah untuk kemudina diakumulasikan untuk bisa

menyediakan pembiayaan bagi pihak lain dengan dilandasi kaidah syariah. Meskipun

demikian, pada dasarnya Islam bukanlah agama yang mendorong maupun mendukung praktik

Analisis faktor ..., Naufal Hilmy Livanto, FEB UI, 2017

Page 4: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI …

berhutang, sehingga sebisa mungkin Islam mengatur umatnya untuk tidak memiliki hutang,

sebagaimana dijelaskan dalam ayat Al-Quran Surat al-Baqarah ayat 280.

Ayat diatas tidak hanya berbicara tentang pelarangan hutang semata, melainkan

tentang bagaimana memperlakukan orang yang berhutang dengan adil, maka dari itu

sesungguhnya konsep hutang dalam Islam bukanlah suatu hal yang benar-benar haram

melainkan sangat diatur secara ketat karena hutang adalah bagian dari aspek muamalah yang

berpotensi menghadirkan kedzhaliman apabila tidak dipraktekan secara benar. Maka dari itu,

kemudian turunlah lagi ayat yang menjelaskan secara lebih detil dan mendalam tentang

bagaimana praktik berhutang dengan baik dan benar dalam Islam, sebagaimana dijelaskan

dalam Surat Al Hadid ayat 11 dan Surat Al Baqarah ayat 282.

Maka atas dasar perintah agama tersebut, praktek intermediaries yang dilakukan oleh

lembaga keuangan Islam haruslah sejalan dan mengimplementasikan perintah yang sudah

dituliskan oleh Allah SWT. Dalam hal ini maka financing dalam Islam ditekankan bukan

pada debt based financing melainkan equity based financing yang dipraktikan dalam konteks

financing adalah financing yang menggunakan akad-akad seperti Murabahah, Mudharabah,

dan Musyarakah, yang mana dalam skema pembiayaan tersebut harus dipastikan bebas dari

segala unsur riba dan gharar. Selain itu, hal yang tidak kalah penting dalam Islamic

Financing, adalah tujuan dari pengajuan pembiayaan itu sendiri yang harus ditjukan pada

aktivitas yang positif dan sesuai dengan kaidah syariah seperti yang dijelaskan pada Al Quran

Surat Al-Maidah ayat 2. Sehingga pihak pemberi pinjaman dan penerima pinjaman haruslah

sama-sama mengerjakan kebaikan serta tolong menolong yang direpresentasikan pada niat

baik pihak yang meminjamkan untuk mengerti kondisi peminjam, dan niat baik peminjam

untuk menggunakan pinjaman dengan benar dan membayar tepat waktu.

Lembaga Keuangan Mikro Syariah

Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) pada dasarnya sama seperti mayoritas

produk keuangan Islam lainnya yang merupakan patchwork dari produk keuangan

konvensional yang sudah ada, maka dalam hal ini lembaga keuangan mikro syariah pada

dasarnya adalah lembaga keuangan mikro yang dalam setiap aspek konsep dan

operasionalnya menerapkan prinsip-prinsip syariah sehingga menghasilkan suatu lembaga

keuangan mikro yang terbebas dari riba serta penerapan prinsip-prinsip muamalah lainnya.

Lebih jauh lagi, Shuraako (2012) menjelaskan bahwa LKMS berbeda dari lembaga

keuangan mikro konvensional karena LKMS haruslah patuh dan berlandaskan asas-asas

keuangan Islam, yang mana memang di desain khusus untuk kebutuhan umat Islam yang

Analisis faktor ..., Naufal Hilmy Livanto, FEB UI, 2017

Page 5: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI …

patuh pada hukum syariah, sehingga produk yang ada harus terhindar dari riba dan gharar.

LKMS pun harus mampu menyediakan sistem keuangan yang bebas bunga namun juga harus

mampu mempertimbangkan overhead cost of financing agar LKMS tetap memenuhi aspek

keberlanjutan.

Nasabah Lembaga Keuangan Mikro Syariah

Pada dasarnya, nasabah dari LKMS adalah nasabah yang cenderung sulit untuk

mendapatkan akses ke perbankan, hal tersebut disebabkan karena nasabah LKMS

digolongkan sebagai unbankabale karena tidak memenuhi persyaratan untuk mendapatkan

pinjaman dari bank, yang disebabkan tidak adanya jaminan yang cukup serta informasi yang

memadai terkait informasi keuangan mereka. Selain itu, cost yang tinggi untuk merambah

sektor mikro menjadi salah satu alasan bank tidak terlalu berfokus pada sektor ini.

Terdapat beberapa literatur yang membahas tentang karakteristik nasabah dari

keuangan mikro secara umum, (Meyer dan Nagarajan, 1999) heterogenitas dari nasabah

keuangan mikro sangat penting untuk diperhatikan mengingat mereka memiliki beragam

kemampuan dan motif dalam memanfaatkan pembiayaan yang mereka dapatkan. Selain tu,

Zeller et al (1997) menjelaskan bahwa secara umum nasabah dari keuangan mikro memiliki

kegiatan yang terbagi menjadi dua yakni kegiatan bertani dan non bertani, yang penggunaan

pembiayaan ditujukan untuk produksi mereka serta konsumsi hingga kebutuhan mendadak

dan pengeluaran yang bersifat social expenditure. Baydas et al (1994) juga menerangkan

bahwasannya terbatasnya kemampuan nasabah LKM dalam mendapatkan akses pinjaman

dikarenakan kondisi mereka yang bisa berada di daerah yang sulit dijangkau, tingkat

pendidikan formal yang rendah, tidak tersedianya income dan asset yang cukup dan

keterbatasan informasi.

Di Indonesia nasabah pada LKMS di dominasi oleh pelaku UMKM, yakni kelompok

masyarakat yang cukup mampu untuk mengambil pinjaman mikro namun tidak mampu untuk

masuk ke pinjaman perbankan. Dalam sektor ini, nasabah setidaknya memiliki usaha yang

mampu menggenerasi profit sehingga dikatakan layak untuk masuk sebagai nasabah dari

LKMS. Hal tersebut berhubugan daengan apa yang dijelaskan oleh Hyytinen dan Pajarinen

(2008) dimana nasabah UMKM adalah nasabah yang bersifat informationally opaque, karena

laporan keuangan yang disediakan oleh UKM pada umumnya kurang reliable sehingga tidak

mencerminkan kondisi yang sebenarnya. Sehingga, nasabah dari LKMS memiliki karakter

khusus yang berbeda dengan nasabah pada umumnya.

Analisis faktor ..., Naufal Hilmy Livanto, FEB UI, 2017

Page 6: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI …

3. Metode Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian konklusif. Penelitian tersebut

digunakan untuk menghitung kejadian yang telah didefinisikan dengan jelas, menguji secara

spesifik suatu hipotesis dan menelaah hubungan spesifik yang ada di antara variabel

(Malhotra et al., 2012). Desain penelitian konklusif-deskriptif dipilih oleh peneliti atas dasar

penelitian deskriptif adalah salah satu penelitian konklusif yang berfungsi untuk menjelaskan

sesuatu seperti fungsi atau karakteristik pasar, hal tersebut dibuat untuk menentukan,

mengevaluasi, dan memilih alternatif terbaik dalam penyelesaian suatu masalah (Malhotra,

2010). Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer yang dihimpun dengan

metode survei melalui penyebaran kuesioner penelitian kepada 150 responden di 3 (tiga)

LKMS di tuga wilayah (DKI Jakarta, Tangerang, dan Tangerang Selatan). Data yang sudah

terhimpun sudah lolos pada tahap pre-test sehingga pengolahan dan analisis data lebih lanjut

dapat dilakukan.

Metode analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah regresi berganda yang

merupakan metode Ordinary Least Square (OLS) yang kemudian dioleh menggunakan

software SPSS 20.0. Analisis regresi berganda merupakan merupakan prosedur yang kuat dan

fleksibel untuk menganalsis hubungan asosiasi antara sebuah metricdependent variable

dengan satu atau lebih independent variable (Malhotra, 2010). Selain itu, dilakukan pula

analisis deskriptif dalam penelitian ini yang meliputi analisis demografi dan profil

pembiayaan, analisis crosstab dan analisis statistik deskriptif.

Terdapat 5 independen dan 1 variabel independen dalam penelitian ini. Menurut Roscoe

(1975), jumlah sampel pada penelitian multivariate khususnya pada analisis regresi berganda,

ukuran sample sebaiknya 10 kali lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian. Maka dari

itu, 150 sample dipilih agar data yang didapatkan lebih kaya dan penemuan bersifat lebih luas

dan informatif. Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja

yang mempengaruhi intensi nasabah dalam menggunakan pembiayaan mikro syariah pada

lembaga keuangan mikro syariah. Terdapat 5 (lima) faktor yang dihipotesiskan memiliki

pengaruh terhadap intensi nasabah dalam menggunakan pembiayaan mikro syariah pada

lembaga keuangan mikro syariah, berikut adalah model penelitian dan hipotesisnya:

Analisis faktor ..., Naufal Hilmy Livanto, FEB UI, 2017

Page 7: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI …

Hubungan-hubungan dalam model penelitian pada gambar di atas dikembangkan dari

landasan theory of reasoned action dan tinjauan beberapa literatur terdahulu yang mendukung

secara empiris adanya faktor-faktor yang mempengaruhi intensi seseorang untuk mengadopsi

layanan perbankan syariah. Oleh karena itu dapat dihipotesiskan bahwa:

H1 : Attitude memiliki pengaruh terhadap intensi seseorang untuk menggunakan pembiayaan

mikro syariah

H2 : Social influence memiliki pengaruh terhadap intensi seseorang untuk menggunakan

pembiayaan mikro syariah.

H3 : Religious obligation memiliki pengaruh terhadap intensi seseorang untuk menggunakan

pembiayaan mikro syariah.

H4 : Pricing of Islamic Financing memiliki pengaruh terhadap intensi seseorang untuk

menggunakan pembiayaan mikro syariah.

H5 : Government support memiliki pengaruh terhadap intensi seseorang untuk menggunakan

pembiayaan mikro syariah.

4. Hasil Penelitian

Statistik Deskriptif

Berdasarkan hasil statistik deskriptif pada 150 responden penelitian, ditemukan bahwa

variabel attitude secara rata-rata memiliki nilai paling tinggi, yaitu 4.46. Artinya, bahwa

responden dalam penelitian memiliki penilaian yang baik dan positif terhadap penggunaan

pinjaman mikro syariah pada LKMS. Responden setuju bahwa pinjaman mikro syariah akan

menghasilkan konsekuensi positif bagi individu mereka masing-masing, sehingga individu

Gambar 1. Model Penelitian

Analisis faktor ..., Naufal Hilmy Livanto, FEB UI, 2017

Page 8: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI …

akan cenderung bersikap favorable terhadap perilaku tersebut. Sedangkan variabel pricing of

Islamic finance memiliki nilai paling rendah secara rata-rata, yaitu sebesar 1.88. Artinya

bahwa responden dalam penelitian memiliki penilaian yang berlawanan terhadap pernyataan

bahwa cost yang ada pada pembiayaan mikro syariah adalah mahal. Responden setuju bahwa

cost pada pembiayaan mikro syariah adalah rendah/murah yang mana hal tersebut menjadi

pertimbangan responden untuk menggunakan pembiayaan mikro syariah ini.

Selain itu, ditemukan pula bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka

akan memiliki penilaian (evaluasi) yang semakin menurun pada pembiayaan mikro syariah,

mesikpun demikian penilaian tersebut masih berada pada nilai yang tinggi. Sementara itu

pada social influence, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin tidak

terpengaruhi oleh lingkungan sekitar untuk menggunakan pembiayaan mikro syariah,

meskipun demikian, kategori penilaiannya masih berada pada rentang tinggi. Begitu juga

dengan variabel religious obligation dan government support, yang semakin menurun seiring

dengan tingginya tingkat pendidikan, memperlihatkan bahwa tingkat pendidikan

mempengaruhi perbedaan sudut pandang terkait intensi penggunaan pembiayaan mikro

syariah. Sementara itu, pada variabel pricing of Islamic finance, semakin tinggi tingkat

pendidikan seseorag akan memandang bahwa harga dari pembiayaan mikro syariah akan

semakin mahal, yang mana hal tersebut dipengaruhi oleh masyarakat dengan pendidikan

rendah merasakan murahnya harga pembiyaaan mikro syariah atas dasar aspek kemudahan

yang di dapat, hal yang berbeda dengan tingkat pendidikan tinggi yang telah mengetahui

alternatif pembiayaan lain. Selain itu variabel intensi penggunaan memiliki hubungan negatif

dengan tingkat pendidikan sehingga disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan

maka akan cenderung less preferable pada pembiayaan mikro syariah. Sementara itu,

Berdasarkan cross description yang dilakukan pada tingkat pengeluaran dan pendapatan maka

terlihat bahwa aspek keungan seseorang akan turut pula mempengaruhi perbedaan intensi

mereka dalam mengguakan pembiayaan mikro syariah meskipun perbedaannya tidak begitu

signifikan. Uji Regresi Berganda

Uji regresi berganda yang dilakukan dalam penelitian ini melihat lima variabel

independen yang berpotensi memiliki pengaruh terhadap satu variabel dependen. Berikut ini

adalah hasil dari uji regresi berganda yang bertujuan untuk menjawab hipotesis penelitian.

Analisis faktor ..., Naufal Hilmy Livanto, FEB UI, 2017

Page 9: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI …

Tabel 1. Hasil Uji Regresi Berganda

Variabel

Dependen

Variabel

Independen

Unstandardized

Coefficients B

Nilai t Sig. Kesimpulan

R : 0.766

R Square : 0.587

Adjusted R Square : 0.573

F : 41.283 0.000

(Constant) 1.306 3.388 0.001

Intention

to Use

Attitude 0.278 2.787 0.006 Signifikan

Social

Influence

0.157 2.214 0.028 Signifikan

Religious

Obligation

0.223 2.794 0.006 Signifikan

Pricing of

Islamic

Finance

-0.157 -2.960 0.004 Signifikan

Government

Support

0.119 1.639 0.103 Tidak

Signifikan

Sumber: Hasil Olahan Peneliti

Berdasarkan tabel 1 di atas, hasil regresi berganda antara lima variabel independen

terhadap satu variabel dependen menghasilkan nilai R sebesar 0.766. Menurut Sugiyono

(2007) (dalam Lestari, 2015), ketika nilai R terletak pada range 0.60 hingga 0.799, maka

terbukti adanya hubungan antara seluruh variabel independen terhadap variabel dependen

yang diuji adalah kuat. Hal tersebut memiliki kesimpulan bahwa dalam pada regresi

penelitian ini, variabel independen yang diuji mempunyai hubungan atau korelasi yang kuat

terhadap variabel dependen yang diuji. Nilai adjusted R square hasil dari uji regresi tersebut

adalah 0.573. Angka tersebut menunjukkan bahwa variabel independen yang diuji dalam

penelitian ini, memiliki pengaruh sebesar 57.3% terhadap variabel independen. Artinya

sebesar 57.3% variabel dependen yang diuji, yaitu intensi penggunaan, diterangkan melalui

variabel-variabel independen dalam penelitian ini. Sisanya dijelaskan oleh variabel atau faktor

lain di luar penelitian ini.

Analisis faktor ..., Naufal Hilmy Livanto, FEB UI, 2017

Page 10: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI …

Selain itu, berdasarkan tabel 1 di atas, dapat diketahui bahwa nilai F adalah 41.283

dengan probabilitas (sig.) 0.000. Dalam penelitian ini, berdasarkan pada F tabel, nilai F tabel

adalah 1.81, sementara itu nilai F hitung dalam model regresi adalah 41.283, sehingga dapat

disimpulkan bahwa nilai F hitung lebih besar dari F tabel, selain itu signifikansi ataupun

probabilitas dalam uji F ini juga memiliki nilai yang jauh dibawah dari 0.05. yang pada

akhirnya dapat diambil kesimpulan secara keseluruhan bahwa seluruh variabel yang diuji

dalam penelitian ini (attitude, social influence, religious obligation, pricing of Islamic

finance, dan government support), berpengaruh pada variabel dependen dalam penelitian

yakni intention to use. Dalam penelitian ini, nilai t tabel adalah 1.976.

Berdasarkan tabel 1 ada satu variabel dependen yang memiliki nilai t hitung kurang

dari t tabel, yaitu variabel government support (1.639). Sehingga variabel tersebut dinyatakan

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel intention to use. Yang pada

akhirnya menghasilkan kesimpulan bahwa variabel independen lain selain variabel

government support berpengaruh secara signfikan terhadap intention to use pembiayaan

mikro syariah.

Pengujian Hipotesis

Penelitian ini menguji lima independen variabel terhadap satu variabel dependen.

Peneliti menggunakan confidence level sebesar 95%, untuk itu secara umum, H0 akan

diterima (tidak ada pengaruh) jika nilai signfikansi lebih dari 0.05, dan H0 akan ditolak

(terdapat pengaruh) jika nilai signifikasinya di bawah atau lebih kecil dari 0.05. Berikut ini

adalah tabel yang menjelaskan hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini:

Tabel 2. Pengujian Hipotesis

Hn Pernyataan Hipotesis Sig. Β Uji

Hipotesis

Kesimpulan

H1 Attitude memiliki pengaruh

terhadap intensi seseorang

untuk menggunakan

pembiayaan mikro syariah

0.006 0.248 Hipotesis

Diterima

Data

Mendukung

Hipotesis

Analisis faktor ..., Naufal Hilmy Livanto, FEB UI, 2017

Page 11: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI …

Hn Pernyataan Hipotesis Sig. Β Uji

Hipotesis

Kesimpulan

H2 Social influence memiliki

pengaruh terhadap intensi

seseorang untuk menggunakan

pembiayaan mikro syariah

0.028 0.175 Hipotesis

Diterima

Data

Mendukung

Hipotesis

H3 Religius Obligation memiliki

pengaruh terhadap intensi

seseorang untuk menggunakan

pembiayaan mikro syariah

0.006 0.217 Hipotesis

Diterima

Data

Mendukung

Hipotesis

H4 Pricing of Islamic Financing

memiliki pengaruh terhadap

intensi seseorang untuk

menggunakan pembiayaan

mikro syariah

0.004 -0.183 Hipotesis

Diterima

Data

Mendukung

Hipotesis

H5 Government Support memiliki

pengaruh terhadap intensi

seseorang untuk menggunakan

pembiayaan mikro syariah

0.103 0.126 Hipotesis

Ditolak

Data Tidak

Mendukung

Hipotesis

Sumber: Hasil Olahan Peneliti

Tabel tersebut menunjukkan bahwa H1, H2, H3 diterima hipotesisnya dan terbukti

memiliki pengaruh positif terhadap intention to use dengan angka signfikansi dibawah 0.05

dan nilai koefisien beta yang positif. Sementara H4 diterima hipotesisnya dan terbukti

memiliki pengaruh negatif terhadap intention to use dengan angka signfikansi dibawah 0.05

dan nilai koefisien beta yang negatif. Sedangkan, H5 ditolak dengan nilai signifikansi yang

berada di atas 0.05. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai pengujian hipotesis:

H1: Berdasarkan hasil uji hipotesis pada tabel 2, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi

dari H1 adalah 0.006. Oleh karena itu, attitude dinyatakan secara signifikan memiliki

pengaruh positif terhadap intention to use dengan nilai koefisien beta atau unstandardized

beta sebesar 0.248. Hasil ini sama dengan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan oleh

Hanudin dan Rahman (2011) di penelitian mereka sebelumnya bahwa attitude secara

signifikan memiliki pengaruh positif terhadap intention to use.

Analisis faktor ..., Naufal Hilmy Livanto, FEB UI, 2017

Page 12: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI …

Variabel attitude dapat menjelaskan penilaian atau evaluasi dari individu mengenai

positif atau negatif nya sebuah objek. Menurut Ajzen (1975) jika individu memiliki penilaian

terhadap suatu perilaku akan semakin memberikan hasil yang positif, maka individu tersebut

akan memiliki preferensi terhadap perilaku tersebut, begitu juga sebaliknya jika dampak dari

perilaku tersebut adalah negatif maka akan semakin buruk preferensi individu tersebut

terhadap perilaku itu sendiri. Teori dari intention to use menggunakan variabel attitude

sebagai penentu dari keputusan individu untuk memutuskan menggunakan atau justru tidak

menggunakannya.

Penemuan ini sejalan dengan beberapa penelitian sebelumnya yang juga mendasarkan

pengujian hipotesis dan teori dalam penelitian Hanudin dan Rahman (2011), seperti Taib

(2008) yang menjelaskan bahwa attitude memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi

menggunakan Islamic finance dengan akad musharakah mutanaqisah.

H2: Berdasarkan hasil uji hipotesis pada tabel 2, terlihat bahwa nilai signifikansi dari

H2 adalah 0.028. Maka dari itu, social influence dinyatakan secara signifikan memiliki

pengaruh positif terhadap intensi penggunaan dengan nilai koefisien beta atau unstandardized

beta sebesar 0.175. Hasil ini sama dengan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan oleh

Hanudin dan Rahman (2011) di penelitian mereka sebelumnya bahwa social influence secara

signifikan memiliki pengaruh positif terhadap intensi penggunaan

Berdasarkan penelitian oleh Hanudin dan Rahman (2011), social influence

menjelaskan tentang keyakinan individu terhadap harapan atau sikap dari orang maupun

kelompok sekitar yang signifikan berpengaruh terhadap individu itu sendiri, untuk

menentukan keputusan apakah ingin menampilkan suatu perilau tertentu atau tidak (Fishbein

dan Ajzen, 1975). Menurut Hanudin dan Rahman (2011) social influence memilki perngaruh

positif dan signifikan terhadap intention to use Islamic personal finance, yang mana semakin

besar pengaruh lingkungan sosial terhadap sesorang maka akan semakin cenderung nasabah

untuk menggunakan Islamic personal finance.

H3: Berdasarkan hasil uji hipotesis pada tabel 2, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi

dari H1 adalah 0.006. Oleh karena itu, attitude dinyatakan secara signifikan memiliki

pengaruh positif terhadap intention to use dengan nilai koefisien beta atau unstandardized

beta sebesar 0.217. Hasil ini berbeda dengan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan oleh

Hanudin dan Rahman (2011) di penelitian mereka sebelumnya bahwa religious obligation

secara signifikan memiliki pengaruh negatif terhadap intensi penggunaan.

Analisis faktor ..., Naufal Hilmy Livanto, FEB UI, 2017

Page 13: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI …

Menurut Sulaiman (2003) masyarakat muslim adalah masyarakat yang dipengaruhi

oleh worldview Islam. Sehingga, mengacu pada hal tersebut, lembaga keuangan Islam

haruslah menerapkan nilai-nilai Islam dalam aspek manajemen dan operasional nya, yang

pada akhirnya hal tersebut dapat mempengaruhi niat seseorang untuk menjadi bagian dari

lembaga keuangan itu sendiri, baik menjadi nasabah yang menabung ataupun mengambil

pembiayaan di lembaga keuangan tersebut

H4: Berdasarkan hasil uji hipotesis pada tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi

dari H4 adalah 0.004. Oleh karena itu, pricing of Islamic finance dinyatakan secara signifikan

memiliki pengaruh negatif terhadap intensi penggunaan dengan nilai koefisien beta atau

unstandardized beta sebesar -0.183. Hasil ini sama dengan hasil pengujian hipotesis yang

dilakukan oleh Hanudin dan Rahman (2011) di penelitian mereka sebelumnya bahwa pricing

of Islamic finance secara signifikan memiliki pengaruh negatif terhadap intensi penggunaan.

Menurut Hanudin dan Rahman (2011) pricing of Islamic finance adalah keputusan

dari lembaga keuangan Islam dalam menentukan harga yang tepat bagi produk yang

dimilikinya, yang mana hal tersebut disesuaikan dengan kepentingan bank serta kenyamanan

nasabah (Ebert and Griffin, 1998). Dalam penelitiannya, Hanudin dan Rahman (2011)

menjelaskan bahwa pengaruh dari variabel ini adalah negatif dimana semakin rendah/murah

harga dari produk keuangan Islam, maka produk keuangan tersebut akan semakin digunakan

oleh nasabah.

H5: Berdasarkan hasil uji hipotesis pada tabel 4.18, dapat dilihat bahwa nilai

signifikansi dari H5 adalah 0.103. Oleh karena itu, government support dinyatakan tidak

signifikan dalam mempengaruhi secara positif terhadap intensi penggunaan dengan nilai

koefisien beta atau unstandardized beta sebesar 0.126. Hasil ini sama dengan hasil pengujian

hipotesis yang dilakukan oleh Hanudin dan Rahman (2011) di penelitian mereka sebelumnya

bahwa government support tidak signifikan dalam memiliki pengaruh positif terhadap intensi

penggunaan.

Hasil tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Hanudin dan Rahman (2011)

dimana dukungan yang diberikan oleh pemerintah tidak semerta merta mampu meningkatkan

penggunaan pembiayaan mikro syariah, berdasar pada teori dan pengujian regresi tersebut,

maka baik pemerintah memberikan atau tidak dukungannya pada pembiayaan mikro syariah,

dalam hal ini pembiayaan mikro syariah tetap cenderung digunakan oleh nasabah, meskipun

pengaruhnya positif, namun hal tersebut tidak semerta merta membuat nasabah menggunakan

pembiayaan mikro syariah.

Analisis faktor ..., Naufal Hilmy Livanto, FEB UI, 2017

Page 14: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI …

6. Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah diolah dan dianalisis di bab sebelumnya oleh peneliti,

variabel penelitian yang diuji adalah variabel (1) Attitude (2) Social Influence (3) Religious

Obligation (4) Pricing of Islamic Finance dan (5) Government Support terhadap intention to

use pembiayaan mikro syariah, berikut ini adalah beberapa kesimpulan dari penelitian ini

Attitude memiliki pengaruh terhadap intensi penggunaan pembiayaan mikro syariah

Nasabah LKMS yang mengajukan pembiayaan mikro syariah memiliki persepsi

bahwa pembiayaan mikro syariah adalah produk keuangan yang baik, benar, bermanfaat,

menguntungkan, dan berdampak positif pada hidup mereka. Maka dari itu, LKMS harus

konsisten untuk melakukan screening dan control terhadap nasabah yang menunjukan sikap

positifnya tersebut pada behavior pengajuan pembiayaan.

Social influence memiliki pengaruh terhadap intensi penggunaan pembiayaan mikro syariah

Nasabah LKMS yang mengajukan pembiayaan mikro syariah, merupakan individu

yang sangat mempertimbangkan pendapat, opini, dan norma subjektif yang dimiliki oleh

keluarga, kerabat, dan tetangga sekitar. Oleh sebab itu, LKMS harus sangat memperhatikan

intensi nasabah yang berlandaskan pada pengaruh lingkungan sekitar tersebut, hal tersebut

penting karena terdapat kemungkinan nasabah hanya mengikuti lingkungan sekitar dan tidak

benar benar membutuhkan pinjaman tersebut sehingga menghasilkan loan performance yang

buruk.

Religious Obligation memiliki pengaruh terhadap intensi penggunaan pembiayaan mikro syariah

Nasabah LKMS yang mengajukan pembiayaan mikro syariah, merupakan individu

yang menjadikan agama sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi mereka dalam

mengambil keputusan, dalam hal ini mereka meyakini bahwa pembiayaan mikro syariah

adalah produk keuangan yang sejalan dengan nilai nilai Islam, Al-Quran Al-Hadist, dan

terhindar dari riba serta orang orang dzhalim. Oleh sebab itu, LKMS dapat menjadikan

momentum tersebut untuk memberi himbauan moral melalui pesan agama agar nasabah

mampu mempertahankan loan performance yang baik.

Pricing of Islamic Finance memiliki pengaruh terhadap intensi penggunaan pembiayaan mikro syariah

Analisis faktor ..., Naufal Hilmy Livanto, FEB UI, 2017

Page 15: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI …

Nasabah LKMS yang mengajukan pembiayaan mikro syariah mempertimbangkan

murahnya harga dari pembiayaan mikro syariah sebagai faktor yang mempengaruhi mereka

untuk menggunakan produk keuangan tersebut. Nasabah menganggap biaya dan cicilan pada

LKMS lebih murah serta tidak adanya denda dan keadilan dalam penentuan ciclilan menjadi

faktor penting, maka dari itu LKMS harus mampu menjaga hal tersebut.

Government Support tidak memiliki pengaruh terhadap intensi penggunaan pembiayaan mikro syariah

Meskipun dukungan pemerintah pada pembiayaan mikro syariah berdampak positif,

namun hal tersebut tidak begitu mempengaruhi intensi individu untuk menggunakan

pembiayaan mikro syariah, nasabah cenderung lebih memperhatikan pengaruh lingkungan,

harga yang murah, serta ketaatan agama sebagai faktor yang mempengaruhi intensi

penggunaan pembiayaan mikro syariah, oleh sebab itu LKMS bisa mennganggap dukungan

pemerintah sebagai hal yang tidak terlalu banyak memberikan pengaruh pada intensi nasabah

dalam menggunakan pembiayaan mikro syariah.

7. Saran dan Keterbatasan Penelitian Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian yang sudah dijelaskan di atas, terdapat empat faktor

yang mempengaruhi intensi nasabah dalam menggunakan pembiayaan mikro syariah, yakni

attitude, social influence, religious obligation, dan pricing of Islamic finance. Sementara itu,

satu faktor lain nya yakni government support dianggap tidak dapat secara signifikan

mempengaruhi intensi nasabah. Maka dari itu, berikut ini adalah saran yang peneliti ajukan

terkait hasil penelitian yang didapatkan oleh peneliti.

1. Untuk Manajemen LKMS

Terkait niat nasabah yang di pengaruhi oleh sikap mereka untuk menggunakan

pembiayaan mikro syariah yang sangat signifikan dan positif. Maka manajemen LKMS

diharapkan mampu lebih bisa meningkatkan screening dan control pada nasabah baik dari

proses pengajuan pinjaman hingga pelunasan pinjaman. Hal demikian perlu dilakukan

dikarenakan nasabah memiliki pandangan yang sangat baik terhadap produk pembiayaan

mikro syariah dan ditunjukan dengan kecenderungan yang tinggi untuk mendapatkan

pembiayaan mikro syariah tersebut. Maka dari itu kecenderungan pengajuan pembiayaan

Analisis faktor ..., Naufal Hilmy Livanto, FEB UI, 2017

Page 16: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI …

tersebut harus diiringi dengan kontrol yang tepat agar permasalahan assymetrical information

tidak terjadi dan memberi dampak buruk pada proses pembiayaan.

Terkait niat nasabah yang sangat signifikan dipengaruhi oleh lingkungan sekitar pun,

manajemen LKMS pun harus mampu memilih dan mengetahui nasabah mana yang benar

benar mengajukan pembiayaan serta mampu memenuhi kewajibannya, atau nasabah yang

hanya mengajukan pembiayaan atas dasar pengaruh dan terkesan hanya mengikuti lingkungan

dekat nya seperti keluarga, maupun kerabat dekat. Hal tersebut pun dibuktikan dengan

beberapa penemuan yang mana seorang istri mengajukan pembiayaan namun justru suami lah

yang menggunakan pembiayaan tersebut. Maka dari itu, manajemen LKMS diharapkan dapat

lebih mampu mengetahui bagaimana kelangsungan pembiayaan yang diajukan oleh nasabah.

Terkait niat nasabah dalam pengajuan pembiayaan mikro syariah yang sangat

signifikan dipengaruhi oleh ketaatan beragama mereka, manajemen LKMS dapat menjadikan

momentum tersebut untuk lebih memberikan penekanan agama pada bagaimana menjadi

nasabah maupun debitur yang baik terhadap pembiayaan yang mereka ajukan. Dapat

dilakukan dengan pemberian penyuluhan keagamaan yang bisa dilakukan melalui pesan

verbal maupun tertulis baik di lingkungan kantor maupun kunjungan lapangan pada nasabah

LKMS, sehingga diharapkan, nasabah yang menjadikan agama menjadi faktor penting dalam

pengajuan pembiayaan mereka, dapat memahami pesan tersebut dan meningkatkan kualitas

pinjaman mereka.

2. Untuk Pemerintah

Tidak signifikan nya dukungan pemerintah terhadap niat mengajukan pembiayaan

mikro syariah pada LKMS, menuntut pemerintah untuk melakukan evaluasi pada agenda

maupun dukungan pemerintah di sektor keuangan mikro khususnya keuangan mikro syariah.

Selain itu, pemerintah pun diharapkan mampu lebih masuk ke dalam sektor ini secara

langsung melalui kehadiran pemerintah untuk mendengarkan aspirasi baik dari pihak

manajemen LKMS ataupun nasabah LKMS terkait apa yang mereka harapkan pada

pemerintah untuk melakukan dukungan dan kebijakan di sektor keuangan mikro.

3. Untuk Akademisi

Penelitian ini masih memiiki banyak ruang untuk melakukan peningkatan maupun

analisis yang lebih mendalam, maka dari itu, peneliti menyarankan untuk akademisi agar bisa

melanjutkan penelitian dan mampu menghasilkan hasil penelitian yang lebih komperhensif

mengenai borrower behavior yang lebih luas dan tidak hanya terbatas pada intensi

Analisis faktor ..., Naufal Hilmy Livanto, FEB UI, 2017

Page 17: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI …

penggunaan. Hal tersebut penting dilakukan agar sektor ini mampu lebih berkembang tidak

hanya dari perspektif pasar maupun literatur dari dunia akademisi yang pada akhirnya

menghasilkan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan keuangan mikro bagi LKMS dan

nasabah.

4. Untuk penelitian selanjutnya

Penelitian berikutnya diharapkan mampu dilakukan pada lingkup jabodetabek, agar

sampel yang ada dapat lebih tergeneralisasi. Kuesioner yang ada pun diharapkan mampu

memberikan batasan yang jelas pada nasabah LKMS, baik yang berada di bawah garis

kemiskinan maupun diatas garis kemiskinan. Penelitian berikutnya diharapkan memiliki

analisis lebih lanjut pada profil responden maupun profil pembiayaan terhadap intensi

penggunaan pembiayaan mikro syariah, karena dalam peelitian ini, profil responden dan

profil pembiayaan hanya terbatas pada penjelasan statistik deskriptif, tidak menjadi unit

analisis utama dalam penelitian

Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, berikut ini adalah keterbatasan penelitian yang dihadapi oleh peneliti

LKMS yang menjadi tempat objek penelitian tidak tersebar secara merata di lingkup

JABODETABEK, hal tersebut terjadi dikarenakan adanya batasan dari LKMS untuk dapat

memberikan izin kepada peneliti untuk menjadikan nasabah sebagai responden penelitian,

sehingga sample dari populasinya tidak begitu tergeneralisir.

Peneliti tidak memberikan batasan jumlah pembiayaan maupun jumlah pendapatan dan

pengeluaran responden, sehingga responden yang ada tersebar dari responden dengan tingkat

ekonomi nya dibawah garis kemiskinan hingga responden yang berada diatas garis

kemiskinan.

Daftar Pustaka

Abdullah, N.I. and Dusuki, A.W. (2006). Customers’ perceptions of Islamic hire-purchase facility in Malaysia: an empirical analysis. IIUM Journal of Economics and Management. Vol. 14 No. 2, pp. 177-204.

Ali, M. (2015). Factors affecting intention to use Islamic personal financing in Pakistan:

Evidence from the modified TRA model. Munich Personal RePEc Archive. No. 66023 Amalia, E. (2009). Keadilan distributive dalam ekonomi Islam. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Analisis faktor ..., Naufal Hilmy Livanto, FEB UI, 2017

Page 18: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI …

Amin, H., Abdul Rahman, A.R. and Ramayah, T. (2009). What makes undergraduate students enroll into an elective course? The case of Islamic accounting. International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management. Vol. 2 No. 4, pp. 289-304.

Amin, H., Muhammad, M.Z., Lada, S., Amran, A. and Hamid, M.R.A. (2006). Islamic

Banking development in BIMP-EAGA countries: issues and potential cooperation. Journal of Muamalat and Islamic Finance Research, Vol. 3 No. 1, pp. 89-118.

Amin, H. (2008). Choice criteria for Islamic home financing: empirical investigation among Malaysian bank customers. International Journal of Housing Markets and Analysis, Vol. 1 No. 3, pp. 256-74.

Bank Indonesia. (2015). Profil Bisnis Usaha Mikro Menengah dan Kecil (UMKM)).Jakarta:

Penulis. Baydas, Mayada M., Richard L. Meyer, and Nelson Aguilera-Alfred. (1994). Credit rationing

in small-scale enterprises: Special microenterprise programmes in Ecuador. The Journal of Development Studies 31, 279-288.

Baxter, C. (1997). Race equality in health care and education. Philadelphia: Balliere Tindall. Chen, Greg, Stephen Rasmussen, and Xavier Reille. (2010). Growth and Vulnerabilities in

Microfinance. February, 2010. Focus Note 61. Washington D.C., CGAP. Ebert, R.J. and Griffin, R.W. (1998). Business Essential. (2nd ed.). Upper Saddle River, NJ:

Prentice-Hall. Fishbein, & Ajzen, I. (1975). Belief, Attitude, Intention and Behavior: an Introduction to

Theory and Research. Addison-Wesley. Reading: MA. Ghassani, Bunga. 2015. Analisis Pengaruh Karakteristik Social Commerce (SCommerce)

Terhadap Consumer’s Trust dan Trust Performance; Studi Kasus Pada Groupon Indonesia. Depok: Universitas Indonesia (Skripsi).

Ghozali, Prof. Dr. H. Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM

SPSS 23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gopi, M. and Ramayah, T. (2007). Applicability of theory of planned behavior in predicting

intention to trade online: some evidence from a developing country. International Journal of Emerging Markets, Vol. 2 No. 4, pp. 348-60.

Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Anderson, R. E. 2010. Multivariate Data Analysis.

New Jersey. Hanudin, A., Rahim, A.R.A., Sondoh, S.L., Liason, S. and Hwa, A.M.C. (2011).

Determinants of customers’ intention to use Islamic personal financing: the case of Malaysian Islamic banks. Journal of Islamic Accounting and Business Research, Vol. 2 No. 1, pp. 22-42.

Analisis faktor ..., Naufal Hilmy Livanto, FEB UI, 2017

Page 19: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI …

Haron, S., Ahmad, N. and Planisek, S.L. (1994). Bank patronage factors of Muslim and non-Muslim customer, International Journal of Bank Marketing, Vol. 12 No. 1, pp. 33-40.

Hasbi, H. (2015). Islamic microfinance institution: The capital structure, growth,

performance, and value of firm in Indonesia. Journal of Social and Behavioral Sciences, 211. 1073 – 1080

Hertanto, Widodo. 1999. Panduan Praktis Operasional Baitul Mal Wat Tamwil (BMT).

Bandung: Mizan Hyytinen, Ari, & Mika Pajarinen. (2008). Opacity of young businesses: Evidence from rating

disagreements. Journal of Banking and Finance 32, 1234-1241. Khir, K., Gupta, L. and Shanmugam, B. 2008. Islamic Banking: A Practical Perspective.

Petaling Jaya: Pearson Longman. Lestari, Meily Dwi. 2015. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intention toTaste

pembaca (Readers) Situs Gastronomi (Kasus Pada Situs Zomato Indonesia). Depok: Universitas Indonesia (Skripsi).

Lewis, W., Agarwal, R. and Sambamurthy, V. (2003). Sources of influence on beliefs about

information technology use: an empirical study of knowledge workers. MIS Quarterly, Vol. 27 No. 4, pp. 657-678.

Loo, Mark. (2010). Attitudes and Perceptions towards Islamic Banking among Muslims and

Non-Muslims in Malaysia: Implications for Marketing to Baby Boomers and X-Generation. International Journal of Arts and Sciences.3(13): 453-485.

LPPI. 2011. Peran Lembaga Keuangan Mikro dalam Pemberdayaan UMKM di Indonesia.

http://www.lppi.or.id/index.php/module/Blog/sub/1/id/peran-lembaga-keuangan-mikro-dalam-pemberdayaan-umkm-di-indonesia (diakses pada 30.03.2017

Mahmoud, L.O.M. and Abduh, M. (2014). The role of awareness in Islamic bank patronizing

behavior of Mauritanian: an application of TRA. Journal of Islamic Finance, Vol. 3 No. 2.

Malhotra, N. K. 2010. Marketing Research: An Applied Orientation. Pearson

International Education: Limited. Malhotra, N. K., Birks, D. F., & Wills, P. 2012. Marketing Research: An

Applied Approach. Marketing Research. Metawa, S.A. and Almossawi, M. (1998). Banking behaviour of Islamic bank customers:

perspectives and implications. International Journal of Bank Marketing, Vol. 16 No. 7, pp. 299-313.

Metwally, M. (1996). Attitudes of muslims towards Islamic banks in a dual banking system.

American Journal of Islamic Finance, Vol. 6 No. 1, pp. 11-17.

Analisis faktor ..., Naufal Hilmy Livanto, FEB UI, 2017

Page 20: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI …

Meyer, Richard L and Nagarajan, Geetha. (1999). Rural Financial Market in Asia: Policies, Paradigms, and Perfomance. Oxford University Press.

Mus’id, Muhammad. 2014. Faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat memilih

pembiayaan murabahah di PT. BPR Syari’ah Bangun Drajat Warga Yogyakarta. Yogyakarta: UIN Walisongo (Skripsi)

Naser, K., Jamal, A. and Al-Khatib, L. (1999). Islamic Banking: a study of customer

satisfaction and preferences in Jordan. International Journal of Bank Marketing, Vol. 17 No. 3, pp. 135-50.

Noviandi, Aulia. 2009. Analisis faktor-faktor pengambilan pembiayaan dan penilaian

efektivitas pembiayaan syariah bagi usaha kecil pada BMT Dana Insani Kabupaten Gunung Kidul Propinsi Yogyakarta. Bogor: Institut Pertanian Bogor (Skripsi)

Olson, D. & Zoubi, T.A. (2008). Using accounting ratios to distinguish between Islamic and

conventional banks in the GCC region. The International Journal of Accounting, Vol. 43, pp. 45-65.

Pakindo. 2015. Studi Pinjaman Berlebih di Indonesia (1st ed). Jakarta: Penulis Prager, K. 2012. “Understanding Behaviour Change: How to Apply Theories of Behaviour

Change to SEWeb and Related Public Engagement Activities”. SEWeb LIFE10 ENV-UK-000182, Project Action.

Ramayah, T. and Suki, N.M. (2006). Intention to use mobile PC among MBA students:

implications for technology integration in the learning curriculum. UNITAR e-Journal, Vol. 1 No. 2, pp. 1-10.

Rosly, S.A. 2005. Islamic Banking Windows Transforms to Subsidiaries. The Star.

Kuala Lumpur. Roscoe, J.T. 1975. Fundamental Research Statistic for The Behavior Sciencess. (2nd,

ed), Holt , Rinehart and Winston. New York.

Sax, Gilbert. 1980. Principles of educational measurement and evaluation (2nd ed). California: Wadsworth Publishing.

Shugan, S.M. (2002). Marketing science, models, monopoly models, and why we need them.

Marketing Science, Vol. 21 No. 3, pp. 223-228.

Shuraako. 2012. What is Islamic Micro finance. Article. http://shuraako.org/sites/default/files/documents/What%20is%20Islamic%20Microfinance.pdf (Diakses pada 03.03.2017)

Sulaiman, M. (2003). The influence of riba and zakat on Islamic accounting. Indonesia

Management and Accounting Review, Vol. 2 No. 2, pp. 149-67.

Analisis faktor ..., Naufal Hilmy Livanto, FEB UI, 2017

Page 21: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI …

Taib, F.M., Ramayah, T. and Razak, D.A. (2008). Factor influencing intention to use diminishing partnership home financing. International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management, Vol. 1 No. 3, pp. 235-48.

Yahya, AH. (2000) Al-Bayan Fi Madzhabil Imam Asy-syafi'i. Syria: Darul Minhaj

Zeller, Manfred. 1997. “Models of Rural Financial Institutions”. Paper for USAID, No. LAG-

A-00-96-90016-00

Analisis faktor ..., Naufal Hilmy Livanto, FEB UI, 2017