ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RANTAI …

9
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 1041 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RANTAI PASOKAN UMKM BERBASIS APEL DI MALANG Sri Wahjuni Latifah Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Raya Tlogomas no. 246 Malang, Telp:+62 0341-464318/Fax: +62 0341 460780 E-mail: [email protected] Abstrak Faktor lingkungan sangat mempengaruih sebuah perusahaan. Faktor yang paling sering mempengaruhi adalah pemasok dan pelanggan. Oleh karena itu perusahaan harus mengelola arus informasi tersebut supaya dapat mencapai tujuan. Sebagaimana diketahui bahwa UMKM pangan barbasis apel di Malang masih mengalami beberapa kendala seperti: ketersediaan bahan, kualitas bahan, permainan harga dari pemasok besar juga merupakan faktor penghambat proses produksi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi rantai pasokan UMKM tersebut. Responden penelitiannya adalah pengusaha, petani apel dan konsumen. Data dikumpulkan dengan kueisioner, dan wawancara.Tehnik analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif dan analisis Regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan mempengaruhi rantai pasokan UMKM, namun faktor perencanaan penjualan, penjadawalan produksi, transportasi pembelian bahan dan transportasi penjualan barang dagang tidak mempengaruhi rantai nilai UMKM pangan berbasis apel tersebut. Kata Kunci: Rantai pasokan, UMKM Pangan, berbasis apel PENDAHULUAN Perusahaan terhubung dengan unsur-unsur lingkungannya melalui aliran sumber daya lingkungan(environmental resources flow) . Beberapa sumber daya mengalir lebih sering daripada sumber daya lain.(McLeod & Schell,2008:32). Aliran-aliran yang umum terjadi meliputi aliran informasi dari customer, aliran barang kepada customer, aliran kepada pemegang saham, aliran bahan dari pemasok. Aliran yang jarang terjadi adalah aliran uang kepada pemerintah, aliran pengembalian barang(retur) kepada pemasok. Jalur yang memfasilitasi aliran sumber daya fisik dari pemasok kepada perusahaan dan selanjutnya kepada pelanggan dosebut rantai pasokan(supply chain). Aliran sumber daya melalui rantai pasokan harus dikelola untuk memastikan bahwa aliran tersebut terjadi dengan cara yang tepat waktu dan efisien, proses ini dikenal manajemen rantai pasokan(supply chain management). Metode pengelolaan melalui supply chain merupakan pendekatan partisipastif yang secara langsung melibatkan pelaku rantai pasokan ( supply chain actor) dalam pengambilan keputusan dalam mengembangkan kapasitas pemasok, industri dan konsumen. Selain itu dapat menstimulasi tindakan kolektif dengan mengorganisir faktor-faktor serta organisasi bisnis lain sehingga diperoleh orientasi pasar yang lebih kuat. Dampaknya adalah layanan yang kepada stakeholders yang lebih baik. Hampir disetiap industri ditemukan beberapa perusahaan yang memiliki kinerja lebih baik dibanding perusahaan lainnya. Selalu ada perusahaan yang memiliki kinerja luar biasa. Perusahaan yang memiliki kinerja lebih baik dibanding pesaingnya, dianggap memiliki keunggulan kompetitif. Hal-hal yang mempengaruhi keunggulan kompetitif menurut Porter(Laudon & Laudon,2015) Secara nasional, tercatat jumlah UMKM adalah 44,69% atau 99,9% dari jumlah total unit usaha. Potensinya yang besar dalam penyerapan tenaga 77,68 juta tenaga kerja atau 96,77% dari total angkatan kerja yang bekerja Kontribusi UMKM dalam pembentukan PDB yang signifikan yakni sebesar 54,22% dari total PDB (Dita, 2007).

Transcript of ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RANTAI …

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RANTAI …

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 1041

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RANTAI PASOKAN

UMKM BERBASIS APEL DI MALANG

Sri Wahjuni Latifah

Universitas Muhammadiyah Malang

Jl. Raya Tlogomas no. 246 Malang, Telp:+62 0341-464318/Fax: +62 0341 460780

E-mail: [email protected]

Abstrak

Faktor lingkungan sangat mempengaruih sebuah perusahaan. Faktor yang paling sering

mempengaruhi adalah pemasok dan pelanggan. Oleh karena itu perusahaan harus mengelola arus

informasi tersebut supaya dapat mencapai tujuan. Sebagaimana diketahui bahwa UMKM pangan

barbasis apel di Malang masih mengalami beberapa kendala seperti: ketersediaan bahan, kualitas

bahan, permainan harga dari pemasok besar juga merupakan faktor penghambat proses produksi.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi rantai pasokan UMKM

tersebut. Responden penelitiannya adalah pengusaha, petani apel dan konsumen. Data

dikumpulkan dengan kueisioner, dan wawancara.Tehnik analisis data dilakukan dengan statistik

deskriptif dan analisis Regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan

mempengaruhi rantai pasokan UMKM, namun faktor perencanaan penjualan, penjadawalan

produksi, transportasi pembelian bahan dan transportasi penjualan barang dagang tidak

mempengaruhi rantai nilai UMKM pangan berbasis apel tersebut.

Kata Kunci: Rantai pasokan, UMKM Pangan, berbasis apel

PENDAHULUAN

Perusahaan terhubung dengan unsur-unsur lingkungannya melalui aliran sumber daya

lingkungan(environmental resources flow). Beberapa sumber daya mengalir lebih sering daripada

sumber daya lain.(McLeod & Schell,2008:32). Aliran-aliran yang umum terjadi meliputi aliran

informasi dari customer, aliran barang kepada customer, aliran kepada pemegang saham, aliran

bahan dari pemasok. Aliran yang jarang terjadi adalah aliran uang kepada pemerintah, aliran

pengembalian barang(retur) kepada pemasok. Jalur yang memfasilitasi aliran sumber daya fisik

dari pemasok kepada perusahaan dan selanjutnya kepada pelanggan dosebut rantai pasokan(supply

chain). Aliran sumber daya melalui rantai pasokan harus dikelola untuk memastikan bahwa aliran

tersebut terjadi dengan cara yang tepat waktu dan efisien, proses ini dikenal manajemen rantai

pasokan(supply chain management).

Metode pengelolaan melalui supply chain merupakan pendekatan partisipastif yang secara

langsung melibatkan pelaku rantai pasokan (supply chain actor) dalam pengambilan keputusan

dalam mengembangkan kapasitas pemasok, industri dan konsumen. Selain itu dapat menstimulasi

tindakan kolektif dengan mengorganisir faktor-faktor serta organisasi bisnis lain sehingga

diperoleh orientasi pasar yang lebih kuat. Dampaknya adalah layanan yang kepada stakeholders

yang lebih baik.

Hampir disetiap industri ditemukan beberapa perusahaan yang memiliki kinerja lebih baik

dibanding perusahaan lainnya. Selalu ada perusahaan yang memiliki kinerja luar biasa. Perusahaan yang

memiliki kinerja lebih baik dibanding pesaingnya, dianggap memiliki keunggulan kompetitif. Hal-hal yang

mempengaruhi keunggulan kompetitif menurut Porter(Laudon & Laudon,2015)

Secara nasional, tercatat jumlah UMKM adalah 44,69% atau 99,9% dari jumlah total

unit usaha. Potensinya yang besar dalam penyerapan tenaga 77,68 juta tenaga kerja atau 96,77%

dari total angkatan kerja yang bekerja Kontribusi UMKM dalam pembentukan PDB yang

signifikan yakni sebesar 54,22% dari total PDB (Dita, 2007).

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RANTAI …

1042 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk

Demikian juga pengusaha kecil dan menengah di Malang Raya Jawa Timur. Misalnya

saja Kota Batu, dengan wilayah yang cukup kecil sekitar 200 km2

memiliki UMKM yang cukup

banyak yaitu hampir 14.000 UMKM . Jenis UMKM tersebut bervariasi mulai dari makanan,

minuman, jasa danindustri handycraft. Dari 14.000 UMKM tersebut enam puluh

persennya(60%) adalah bergerak dalam bidang makanan dan minuman hasil olahan buah, seperti

sari apel, sarijambu, jenang apel, kripik nangka, kripik buah dan sejenisnya.. Meskipun penjualan

lebih banyak di daerah sekitar, namun terbukti UMKM ini dapat mencapai penjualan yang cukup

besar yaitu rata-rata Rp.26.000.000 per bulan (Latifah dan Nastiti, 2013).

Meskipun kinerja UMKM cukup besar, ternyata produksi setiap bulan tidaklah terencana

dengan baik. Bahkan dalam setahun bisa produksi di bawah kapasitas normal yang tersedia.

Demikian juga berkaitan dengan penjualan dan pemasaran. Pada bulan-bulan tertentu penjualan

sangat tinggi, tapi ada bulan-bulan tertentu yang penjualannya sangat sedikit bahkan dibawah BEP.

Melihat peran UMKM yang sangat strategis timbul pertanyaan : ”Mengapa masih banyak

usaha yang sulit berkembang?”. Berbagai kajian menunjukkan masih ada beberapa kendala yang

dialami oleh pengusaha mikro, kecil dan menengah. Antara lain, kualitas produk tang belum

standar, kesulitan bahan baku, harga belum bersaing, kesulitan modal dan tentu saja belum dikelola

dengan manajemen yang baik. Berkaitan dengan penjualan dan pangsa pasar, UMKM terkendala

dengan distribusi dan pemasaran sehingga berdampak pada penjualan yang rendah. Hal ini

kemungkinan karena produk belum sesuai dengan prefernsi konsumen. Sementara itu hal yang

perlu diperhatikan berkaitan dengan penjualan produk adalah konsep yang berwawasan

pemasaran. Konsep ini bersandar pada empat pilar yaitu: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan,

pemasaran yang terkoordinir dan keuntungan yang ditargetkan.

Penelitian tentang UKM di Batu berkaitan dengan strategi inovasi dan daya saing usaha

agro industri di Batu telah dilakukan oleh Waluya(20007) yang memberikan kesimpulan bahwa

UKM di Batu terdapat tiga jenis yaitu: makanan, tanaman dan kerajinan dengan karateristik yang

seragam.

Berikutnya faktor yang perlu diperhatikan adalah bahan baku. Pada pelaku usaha makanan

dan minuman hasil olahan pangan di Malang Raya mengalami beberapa kendala seperti:

ketersediaan bahan, kualitas bahan, permainan harga dari pemasok besar juga merupakan faktor

penghambat proses produksi. Meskipun di Malang Raya (khususnya Batu, Poncokusumo, Pujon)

banyak petani buah, namun hasil panennya tidak langsung dijual ke pengusaha olahan buah

tersebut. Hasil panen dijual ke pedagang besar yang selanjutnya dijual di pasar dan pengusaha

olahan makanan dan minuman membeli dari pedagang. Hal ini mengakibatkan harga bahan baku

semakin tinggi yang pada akhirnya berdampak pada inefisensi biaya produksi.

Selain itu, banyak UMKM olahan pangan di Malang Raya masih belum memiliki lisensi

Standar Nasional Indonesia. Misalnya, di Kota Malang terdapat sekitar 189 produk makanan dan

minuman. Lisensi SNI sangatlah penting untuk bisa bersaing secara global, apalagi tidak lama lagi

juga sudah diterapkan perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Mengamati fakta di atas maka harus ada metode dan strategi yang efektif untuk

meningkatkan kinerja UMKM, kinerja petani dan kinerja pasar melalui manejemen rantai pasokan

yang berkelanjutan. Diharapkan dengan implementasi supply chain tersebut akan menjadi

investasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal melalui berbagai program

pembangunan masyarakat dengan collective action maupun networking.Indikator kekerhasilannya

dapat dilihat dari bentuk-bentuk kebersamaan yang dijalin antara pengusaha, pemasok dan

customer.

Berdasar hasil penelitian Latifah(2016), dapat diketahui pola networking antara petani

dengan UMKM bahwa petani masih dalam posisi yang lemah dibanding pemasok alternatifnya.

Sedangkan posisi UMKM dan konsumen tergolong kuat. Untuk itu perlu dirumuskan strategi

Rantai Nilai yang sesuai dengan karakteristik petani, pengusaha UMKM dan konsumen.

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RANTAI …

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 1043

Penelitian yang dilakukan di India oleh Kumar et al. (2015) terkait faktor sukses untuk dalam

penerapan SCM pada UKM di India dan dampaknya terhadap kinerja. Hasil penelitian memberi

rekomendasi untuk mengembangkan strategi supply chain secara efektif setelah menganalisis

lingkungan bisnis dan rencana jangka panjang.

Konsep atau rumusan strategi manajemen rantai pasokan untuk UMKM pangan hasil

olahan apel di Malang ini berbeda dengan konsep rantai nilai yang dikembangkan oleh Li (2011)

dalam membangun sustainabilitas dan operasional yang efektif pada UKM di China dengan

menggunakan supply chain management. Li (2011) menggunakan restrained-scale dan capital-

deficiency tetapi pada waktu yang bersamaan melakukan inovasi untuk mencapai integrasi antar

supply chain partner, arus kas yang lebih efisien, mempercepat pertumbuhan, dan menjaga

keuntungan jangka panjang. Sedangkan penelitian ini lebih menfokuskan pada peningkatkan

kinerja UMKM yang mengolah produk makanan dan minuman berbasis apel

Dari uraian tersebut maka rumusan masalah penelitian ini adalah: bagaimana Perencanaan

Penjualan, penjdawakan produksi, transportasi pembelian bahan dan transportasi penjualan barang

dangan serta faktor lingkungan pada UMKM pangan hasil olahan apel di Malang? Selanjutnya

dari faktor-faktor tersebut mana yang mempengaruhi rantai pasokan pada UMKM tersebut?

2. METODE

Sesuai dengan tujuan penelitian dalam upaya memperoleh pemahaman atas faktor-faktor

yang mempengaruhi rantai nilai UMKM pangan olahan apel di Malang maka strategi pengambilan

responden dengan menggunakan model purposive. Pemilihan sampling dengan model purposive

dilakukan dengan judgment sampling. Indriantoro & Supomo(2013) menyebutkan bahwa judgment

sampling meupakan tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan

pertimbangan tertentu. Sampel dipilih yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti.

Lebih lanjut dijelaskan dalam mengembangan teknik purposive ini, maka peneliti menggunakan

pengetahuan khusus atau keahlian mereka dengan memilih mana yang diangap mewakili suatu

populasi. Responden yang ditentukan melalui teknik purposive ini antara lain; petani apel,

pengusaha olahan makanan dan minuman berbasisdasar apel serta konsumennya di Malang.

Variabel penelitiannya meliputi: a) Rantai pasokan(supply chain): pengelolaan berbagai kegiatan dalam

memperoleh bahan mentah, proses produksi,sehingga menjadi produk jadi untuk didistribusikan

kepada konsumen.Hasil akhirnya adalah margin. Dalam penelitian ini rantai pasokan diukur dengan

nilai penjualan karena data UMKM belum dapat memberikan informasi laba yang akurat.

Peramalan Penjualan di ukur dengan metode peramalan penjualan; Penjadwalan produksi diukur

dengan frekuensi proses produksi yang diperlukan

dalam satu bulan; Tranportasi masuk diukur dengan frekuensi pembelian bahan baku;

Transportasi keluar diukur dengan frekuensi ransportasi keluar penjualan produk jadi; Faktor

lingkungan: diproksikan dengan inovasi, intelectual knowledge, best practice, internationalisation

UKM dan kebijakan ekonomi untuk persaingan. Semua variabel diukur dengan skala ordinal dari

angka1 sampai 5, dimana angka 4 lebih tinggi nilainya daripada angka 3 demikian seterusnya.

Analisis data dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Tahap pertama

dilakukan uji validitas dan realibilitas data untuk selanjutnya melakukan pengujian statistik

diskriptif, dan melakukan pemaknaan data penelitian. Selanjutnya untuk mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi Rantai Nilai UMKM pangan dengan model regresi linear berganda.

Berikut model yang diajukan:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4+ β5X5

Dimana:

Y: Rantai pasokan UMKM(nilai Penjualan)

x1: Peramalan Penjualan

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RANTAI …

1044 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk

x2: Penjadwalan produksi

x3: Transportasi Pembelian Bahan Baku

x4: Transportasi Penjualan barang

dagang

x5: faktor lingkungan

Sebelum dilakukan uji regresi linear berganda maka dilakukan pengujian normalitas data dan

uji asumsi klasik yang meliputi: uji multikolinearitas dan uji heterokedastisitas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada UMKM yang meproduksi dan menjual produk makanan

dan minuman berbasisapel di Malang dan Batu. Sebagaimana diketahui Kota Malang dan Kota

Batu adalah salah satu daerah wisata di jawa Timur yang paling diminati wisatawan. Dengan

demikian untuk menarik wisatawan tentu akan ditunjang dengan oleh-oleh yang merupakan ciri

khas Kota Malang dan Batu yaitu makanan dan minuman berbasis apel. Daftar sampel lihat

lampiran 1

Kategori UMKM dilakukan berdasar Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang

UMKM. Usaha Mikro: aset < Rp.50 juta, Usaha kecil: aset lebih dari Rp,50 juta dan maksimal

Rp. 500 juta; Usaha Menengah: memiliki aset lebih dari Rp,500 juta sampai Rp.2,5 Miliar

3.1 Diskripsi Faktor Yang Mempengaruhi Rantai pasokan:

1. Perencanaan Penjualan

Berdasarkan analisis distribusi frekuensi, apat diketahui bahwa UMKM telah melakukan

perencanaan atau peramalan penjualan(mean X1.1 sebesar 4,60). Perencanaan penjualan dihitung

berdasar prnjualan tahun sebelumnya(mean X1.2 sebesar 4.08). Peramalan atau perencanaan

penjualan belum memperhatikan faktor jumlah permintaan konsumen(mean X.1.3 sebesar 1.40) dan

cara membuatnya belum berdasar hitung-hitungan secara detail(mean X1.4 sebesar 1.04). Dengan

demikian UMKM membuat perencanaan atau peramalan penjualan berdasar perkiraan secara global

saja(mean X1.5 sebesar 2.24).

2.Penjadwalan Produksi

Penjadwalan produksi merupakan faktor yang harus dilakukan untuk memenuhi penjualan

yang telah ditentukan. Berdasar hasil analisis statistik diskriptif dapat dikatakan bahwa UMKM ini

tidak membuat secara khusus jadwal produksi. Produksi makanan dan minuman berbahan dasar apel

ini dilakukan setiap hari dalam satu bulan(mean X2.3 sebesar 4,52).Sedangkan jumlah produksi

setiap hari masih sedikit yaitu produksi di bawah satu(1) ton barang jadi( mean X2.4 sebesar 4,48).

Hal ini juga berkaitan dengan kategori UMKM yang menjadi sampel penelitian ini sebagian besar

berkategori Usaha Mikro.

3.Transportasi Pembelian Bahan

Transportasi pembelian merupakan salah satu komponen untuk menetukan model rantai nilai

UMKM ini. Berdasar distribusi frekuensi dapat diketahui bahwa perusahaan menggunakan jenis

transportasi berupa kendaraan seperti pickup atau mobil roda empat(hasil mean X3.1 sebesar 4,48).

Perusahaan melakukan pemembelian bahan baku apel cukup sering yaitu 10-20 kali dalam satu bulan

atau rata-rata dua(2) hari sekali dalam satu bulan. Hal ini juga mengindikasikan bahwa sumber bahan

baku tersedia cukup banyak dan mudah diperoleh.

4.Transportasi Penjualan Barang Dagang

Penjualan barang dagang hasil produksi UMKM ini sebagian dijual pada toko mereka sendiri

yang lokasi tokonya tidak jauh dari tempat produksinya. Namun ada juga UMKM yang menjual

barang dagangan ke daerah lain( mean X4.1 sebesar 4,40) dengan jenis transportasi kendaraan roda

empat(4) atau mobil( mean X4.2 sebesar 3,64).Pengiriman barang dagang yang dijual di luar kota

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RANTAI …

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 1045

dilakukan satu(1) minggu sekali dalam satu(1) bulan. Dengan demikian secara umum dapat

dikatakan bahwa pengiriman barang dagang ke daerah lain masih sangat rendah. Hal ini dapat di

lihat dari frekuensinya pengiriman barang dagangnya masih kecil.

5.Faktor Lingkungan , yang diproksikan dengan :

a. Inovasi

Inovasi dalam usaha harus dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup sebuah

perusahaan. UMKM ini juga terbukti telah melakukan inovasi dalam bidang produksi(mean X5.1

sebesar 4,20). Inovasi dalam bidang produksi dilakukan dalam hal variasi rasa produk(mean X5.4

sebesar 4,28). Perubahan inovasi dalam bidang proses produksi hampir tidak pernah dilakukan( mean

X5.2 sebesar 1,44). Demikan juga inovasi dalam kemasan juga sangat jarang dilakukan(mean X5.3

sebesar 2,64).

b. Intelectual Knowledge

Intelectual knowledge seorang karyawan akan mempengaruhi peningkatan secara cepat

berkembangnya sebuah perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada

karyawan atau para manajer. Berkaitan dengan pelatihan untuk karyawan dapat diketahui bahwa

UMKM ini telah melakukan pelatihan karyawan( mean X5.5 sebesar 3,76). Pelatihan karyawan

dilakukan pada bidang tehnis seperti produksi(mean X5,7 sebesar 3,60). Namun belum dilakukan

pelatihan karyawan dalam bidang manajemen secara lebih luas(mean X5.6 sebesar 1,52). Pelatihan

kepada karyawan dilakukan satu kali dalam satu (1) tahun. Dengan demikian upgrade untuk

karyawan masih sangat lamban dan terbatas pada bidang produksi

c.Best Practice

Best practice adalah bagaimana UMKM menerapkan tehnologi baik bidang produksi,

pemasaran maupun bidang manajmen lainnya. Berkaitan dengan hal ini ternyata UMKM ini juga

telah menggunakan tehnologi informasi(mean X5.9 sebesar 3,64). Tehnologi ini diterapkan pada

bidang adminstrasi(mean X5.10 sebesar 3,44) seperti komputer untuk pencatan administrasi dan

keuangan. Demikian juga berkaitan dengan perencanaan jangka panjang ternyata UMKM ini telah

memiliki rencana jangka panjang(mean X5.11) untuk memajukan UMKMnya seperti:perencanaan

pemasaran,inovasi produk atau menambah modal untuk bisa menjadi skala usaha yang lebih besar.

d. Internationalisation UKM

Salah satu upaya untuk memperkenalkan produk kepada masyarakat luas adalah dengan

melakukan ekspor. Ekspor tidak harus dengan Luar negeri namun bisa juga dilakukan diluar pulau

di negara kita. Berdasar tabel di atas dapat diketahui bahwa UMKM ini belum melakukan ekspor(

mean X5.12 sebesar 1,76). Demikan juga produk belum dikirim ke luar pulau(mean X5.13 sebesar

1,76). Sehingga dapat dikatakan bahwa pemasaran produk UMKM ini masih terbatas di dalam kota

atau luar kota di sekitar Malang saja.

e. Kebijakan Ekonomi untuk Persaingan

Berkaitan dengan kebijakan ekonomi untuk persaingan antar UMKM sejenis pemerintah

Kota Malang dan Kota Batu telah mengaturnya sehingga harga produk hampir sama daan dengan

demikian UMKM bisa bersaing secara sehat melalui kualitas produk bukan bersaing melaui harga.

Sebagaimana dilihat tabel di atas maka dapat dikatakan bahwa pemerintah setempat memiliki andil

dalam meningkatkan usaha(mean X5.14 sebesar 4,76), dalam bentuk didirikannya Asosiasi UMKM

sehingga harga produk sejenis relatif sama dan tidak bersaing pada harga(mean x5.15 sebesar 4,92).

3.2 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rantai Pasokan UMKM

Selanjutnya dilakukan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi Rantai Pasokan

UMKM ini. Alat analisis yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda sebagai berikut ini.

Sebelum dilakukan analisis regresi maka dilakukan uji fit model yaitu uji normalitas dan uji asumsi

klasik berikut ini:

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RANTAI …

1046 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel residual

berdistribusi normal atau tidak. Pada analisis regresi diharapkan residual berdistribusi

normal(Ghozali,2009). Pengujian normalitas dilakukan dengan pengujian Kolmogorov-smirnov.

Berdasarkan uji normalitas data yang dilakukan dengan model Kolmogorovsmirnov tes maka data

penelitian ini berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat pada nilai Asymp.Sig sebesar 0,200. Data

dapat dikatakan berdistribusi normal jika nilai Asymp.signya lebih dari 5%.

b. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikoliniearitas dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar

variabel independennya. Pada analisis regresi linear tidak diperbolehkan adanya hubungan antar

variabel peramalan penjualan, penjadwalan produksi, transportasi pembelian bahan, trasportasi

penjualan barang dagang dan aktivitas pendukung value chain. Kriteria data tidak terdapat

multikolinearitas adalah jika VIF < 10 dan atau Tolerance > 0.1.(Ghozali,2009). Berdasar hasil

pengujian ini maka dapat dikatakan bahwa data penelitian ini tidak terdapat multikolinearitas karena

semua variabel bebasnya memiliki nilai VIF kurang dari 10 dan nilai Tolerance lebih besar dari 0,1.

c. Uji Heterokedastisitas

Pengujian asumsi heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah residual memiliki

ragam yang homogen atau tidak. Pada analisis regresi linear diharapkan residual memiliki ragam

yang homogen. Kriteria data yang tidak terdapat heterokedastitisitas adalah jika variabel bebasnya

memiliki nilai Sig > 5%. Berdasar tabel di atas dapat dikatakan bahwa variabel bebas penelitian ini

bebas dari heterokedastisitas karena semua variabel bebasnya memiliki nilai lebih dari 5%.

3.3. Analisis Regresi Linear Berganda

Berdasar analisis koefisien determinan dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R

Squarenya sebesar 0,341 Yang berarti bahwa faktor peramalan penjualan, penjdawalan

produksi, transportasi pembelian bahan baku, transportasi penjualan barang dagang(barang

jadi), dan faktor lingkungan dapat menjelaskan faktor Rantai Nilai UMKM produksi

makanan dan minuman berbasis apel sebesar 34,1% sedangkan sisanya sebesar 65.9%

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Tabel 1: Hasil Uji ANOVAb Model Sum of

Squares df Mean

Square F Sig

.

1 Regression

4,095 5 ,819 3,485

,021a

Residual

4,465 19 ,235

Total 8,560 24 a. Predictors: (Constant), X5, X1, X3, X4, X2

b. Dependent Variable: Y

Tabel 2: Tabel Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standar

dized

Coefficients

T

Sig

. B

Std.

Error Beta

1 (Con

stant)

-3,459 2,211

-

1,564

,13

4

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RANTAI …

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 1047

Tabel 1: Hasil Uji ANOVAb Model Sum of

Squares df Mean

Square F Sig

.

1 Regression

4,095 5 ,819 3,485

,021a

Residual

4,465 19 ,235

Total 8,560 24 a. Predictors: (Constant), X5, X1, X3, X4, X2

X1 ,061 ,065 ,176 ,94

6

,35

6

X2 ,114 ,259 ,123 ,43

9

,66

6

X3 ,066 ,126 ,120 ,52

4

,60

6

X4 ,039 ,112 ,082 ,35

2

,72

9

X5 ,028 ,012 ,458 2,2

88

,03

4

a. Dependent Variable: Y

Berdasar tabel 1 dan tabel 2 dapat dikatakan bahwa estimasi faktor peramalan penjualan,

penjadwalan produksi, transportasi pembelian bahan, transportasi penjualan barang dagang tidak

mempengaruhi Rantai pasokan UMKM. Beberapa hal yang mungkin menjadi menyebabnya

adalah dikarenakan UMKM belum membuat perencanaan penjualan yang dapat digunakan

sebagai dasar untuk melakukan penjualan. Sebagaimana menurut Pujawan(2005) tantangan dalam

mengelola supply chain management diantaranya adalah ketidakpastian permintaan.Terbukti cara

UMKM ini membuat perencanaan penjualan secara global dan belum dihitung secara akurat.

Sebagai mana telah dijelaskan bahwa model rantai pasokan dipengaruhi oleh pelaku ekonomi yang

terdiri dari pemasok, produsen dan konsumen. Salah satu strategi untuk memenuhi permintaan

konsumen adalah perencanaan penjualan yang akurat. (Kotler, 1991).

Termasuk juga faktor penjadawalan produksi juga tidak mempengaruhi rantai pasokan

UMKM ini karena terbukti UMKM belum mebuat jadwal produksi sesuai dengan kebutuhan

penjualan, sehingga belum ada dasar perhitungan yang tepat kapan melakukan proses produksi dan

kapan waktunya pemeliharaan mesin produksi. Selanjutnya dalam penentuan pembelian bahan baku,

UMKM juga belum membuat skedul pembelian yang jelas. UMKM hanya melakukan pembelian

bahan baku selama dua(2) hari sekali. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model pembelian

UMKM ini tidak ramah lingkungan dan berbeda dengan hasil penelitian Chun,et al(20150 di Korea

bahwa proses supply chain adalah bisnis yang ramah lingkungan. Faktor penjualan merupakan salah

satu komponen marketing mix(Kotler, 1991). Namun penjualan pada UMKM ini terbuki tidak

berpengaruh pada rantai pasokan, yang dikarenakan beberapa kemungkingan seperti masih

terbatasnya wilayah pemasaran yaitu terbatas di daerah Malang, Batu dan sekitarnya. UMKM juga

belum melakukan pengiriman ke luar pulau atau ke ekspor ke Luar Negeri.

Sedangkan faktor lingkungan yang meliputi: inovasi, intelectual knowledge, best practice,

internationalisation UMKM dan kebijakan ekonomi terbukti berpengaruh signifikan terhadap Rantai

Nilai UMKM yang dalam hal ini diproksikan dengan penjualan.

Faktor lingkungan yang teridiri dari inovasi, intelectual knowledge, best paraktice,

internationalisation dan kebijakan ekonomi berkaitan erat dengan efektivitas hubungan perdagangan

seperti hasil penelitian Tower & Burnes (2008) tentang supply chain management dan perencanaan

usaha untuk UKM. Dikemukakan bahwa supply chain manajemen UKM terdiri dari tiga elemen

yaitu: (1) elemen aktivitas UKM yang mempengaruhi efektivitas hubungan perdagangan; (2) elemen

yang mempengaruhi efektivitas sistem pengendalian aktivitas produksi UKM; (3) strategi dan

kebutuhan operasional UKM yang berkaitan dengan dua elemen sebelumnya.

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RANTAI …

1048 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk

Penelitian ini mendukung penelitian tentang analisis motivasi wirausaha tenaga kerja

perempuan di Kota Malang yang dilakukan oleh Waluya(2008). Dengan demikian motivasi yang

merupakan salah satu komponen knowledge akan berdampak pada prestasi dan dominasi faktor

pendorong intense dalam memilih karir. Secara umum dapat dikatakan bahwa konwledge

karyawan masih rendah karena motivasi dan pelatihan karyawan belum cukup untuk mendukung

peningkatan kinerja UMKM. Penelitian ini juga mendukung temuan Li(2011) yang menemukan

perlunya pengendalian skala usaha dan kekurangan modal dengan cara inovasi untuk mencapai

integrasi antar supply chain partner maka harus dilakukan arus kas yang lebih efisien,

mempercepat pertumbuhan dan menjaga keuntungan jangka panjang.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis statistik diskriptif dapat diketahui bahwa UMKM telah melakukan

perencanaan atau peramalan penjualan berdasar penjualan tahun sebelumnya dan cara membuatnya

belum berdasar hitung-hitungan secara detail, UMKM ini tidak membuat secara khusus jadwal

produksi dan proses produksi dilakukan setiap hari.

Berkaitan tranportasi perolehan bahan baku, maka UMKM ini melakukan pembelian apel

cukup sering yaitu 10-20 kali dalam satu bulan atau rata-rata dua(2) hari sekali dalam satu bulan. Hal

ini juga mengindikasikan bahwa sumber bahan baku tersedia cukup banyak dan mudah diperoleh.

Sedangkan transportasi penjualan barang dagangnya yang dijual di luar kota dilakukan satu(1)

minggu sekali dalam satu(1) bulan. Dengan demikian secara umum dapat dikatakan bahwa

pengiriman barang dagang ke daerah lain masih sangat rendah.

Selanjutnya faktor lingkungan yang mempengaruhi kinerja UMKM terdiri dari inovasi,

intelectual knowledge, best practice dan internationalisation UMKM masih sangat rendah. Namun

faktor kebijakan ekonomi daerah setempat sangat mendukung untuk pertumbuhan kinerja terutama

mengatur tentang persaingan.

Berdasar analisis regresi untuk estimasi faktor peramalan penjualan, penjadwalan produksi,

transportasi pembelian bahan, transportasi penjualan barang dagang dan faktor lingkungan

mempengaruhi Rantai Nilai UMKM diperoleh hasil bahwa faktor lingkungan yang meliputi: inovasi,

intelectual knowledge, best practice, internationalisation UMKM dan kebijakan ekonomi dalam

lingkungannya berpengaruh signifikan terhadap Rantai Nilai UMKM yang dalam hal ini diproksikan

dengan penjualan. Sedangkan faktor perencanaan penjualan, penjadwalan produksi, transportasi

pembelian bahan baku dan transportasi penjualan barang dagang tidak mempengaruhi rantai nilai

UMKM.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Burnes,Neil Towres Bernard(2008), A composite Framework of Supply Chain

management and

enterpresises planning for Small and Medium Sized Manufacturing enterprises, Supply

[2] Chain Management: An International Journal,vol 13 Iss 5 pp.349-355

[3] Chun, S.-H. et al. (2015). Supply Chain Process and Business Activities Aplication to

SME. Procedia-Social and Behavioral Sciences

[4] Dita(2007), Media Akuntansi, edisi 58

[5] Ghozali,Imam,2009, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,Edisi ke

dua,Badan Penerbit Universitas Diponegoro,Semarang

[6] Hall, James” Sistem Informasi Akuntansi”2007,Edisi ke-4, Salemba Empat Jakarta

[7] Indriantoro,Nur & Supomo,Bambang, 2013,Metode Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi dan Manajemen, BPFE Yogyakarta [8] Kotler, Philip. (1991). Marketing Management (7th ed). Prentice Hall International Inc.

[9] Kumar, R., Singh, R. K., & Shankar, R. (2015). ScienceDirect Critical success factors for

implementation of supply chain management in Indian small and medium enterprises and

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RANTAI …

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 1049

their impact on performance. IIMB Management Review, 27(2), 92–104.

http://doi.org/10.1016/j.iimb.2015.03.001

[10] Latifah dan Nastiti(2013), Model Sinergy Kelembagaan UMKM dan Perbankan Untuk

Meningkatkan Kinerja UMKM di Malang,Penelitian mandiri

[11] Latifah et. al(2011),Kinerja Keuangan UKM sebelum dan setelah Kredit Perbankan,

Proceding Call of Paper Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

[12] Latifah, Sri Wahjuni,2016, Karakteristik Pelaku Ekonomi Penunjang Supply Chain

Management UKM Pangan di Malang, Proceding Seminar Nasional Univ,Taruma Negara

[13] Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2014). Sistem Informasi Manajemen. Pearson EDucation

Inc New Jersey.

[14] Li, Y., Huang, Y., Yu, J., & Zhao, C. (2011). Operation Mode of Small and Medium-sized

Commercial Enterprises at Western Area in China Based on Supply Chain. Procedia

Engineering, 15, 1405–1409. http://doi.org/10.1016/j.proeng.2011.08.260

[15] Mcleod, R., & Schell, G. (2008). Management Information System. Pearson Education Inc

New Jersey.

[16] http://sites.google.com:Pujawan,I Nyoman(2005), Manajemen Rantai Pasokan

[17] Waluya (2007), Strategi inovasi dan Daya saing usaha agro industri di Batu,Penelitian

mandiri

[18] Waluya (2008),Motivasi Wirausaha Tenaga Kerja Perempuan di Kota Malang, Penelitian

Mandiri

Lampiran 1: Daftar UMKM Sampel

No Nama UMKM Kategori

1 Abdul Rokhim Mikro

2 Bunga Mario Mikro

3 Dodol Apel Mikro

4 Joko Mulyono Mikro

5 Jenang Buah Mikro

6 Samsul Huda Kecil

7 Kasdi Khas Jenang Kecil

8 Toko Aneka Kecil

9 Lucky Sari Kecil

10 Sari Apel Flamboyan –

Malang Kecil

11 Andoro Oleh-Oleh Kecil

12 Aneka Kripik Kecil

13 Sari Apel Flamboyan –

Batu Kecil

14 Sari Apel Kecil

15 Saleh Faqih Mikro

16 Mahmudah Kecil

17 Adam's Oleh-Oleh Kecil

18 Herini Kecil

18 Manisan Buah Kecil

20 Sambrama Surya Kecil

21 Oleh-Oleh Batu Menengah

22 Luluk Budi Kecil

23 Kristiawan Apel Kecil

24 Guyub Rukun Kecil

25 Brosem Menengah