ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …eprints.ums.ac.id/56808/1/NASKAH...

15
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT (Studi Empiris Pada BPKP Perwakilan Jawa Tengah) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Jurusan Program Studi Akuntansi Faskultas Ekonomi dan Bisnis Disusun Oleh : NURDIN ASHARIYANTO B 200 130 391 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Transcript of ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …eprints.ums.ac.id/56808/1/NASKAH...

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …eprints.ums.ac.id/56808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTelah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT

(Studi Empiris Pada BPKP Perwakilan Jawa Tengah)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Jurusan Program Studi

Akuntansi Faskultas Ekonomi dan Bisnis

Disusun Oleh :

NURDIN ASHARIYANTO

B 200 130 391

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …eprints.ums.ac.id/56808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTelah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

i

HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT

(Studi Empiris Pada BPKP Perwakilan Jawa Tengah)

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

NURDIN ASHARIYANTO

B 200 130 391

Telah diperiksa dan di setujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing,

(Drs. Suyatmin Waskito Adi, M.si)

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …eprints.ums.ac.id/56808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTelah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

ii

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT

(Studi Empiris Pada BPKP Perwakilan Jawa Tengah)

Yang disusun oleh :

NURDIN ASHARIYANTO

B 200 130 391

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari: Sabtu, 21 Oktober 2017

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

Susunan Dewan Penguji :

1. Drs. Suyatmin Waskito Adi, M.Si ( )

( Ketua Dewan Penguji )

2. Drs. Yuli Tri Cahyono, MM, Ak, CA. ( )

( Anggota 1 Dewan Penguji)

3. Dr. Noer Sasongko, SE, Msi, Ak. CA. ( )

( Anggota 2 Dewan Penguji)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

(Dr. Syamsudin, M.M.)

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …eprints.ums.ac.id/56808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTelah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat pernah ditulis oleh orang lain kecuali secara tertulis diacu dalam naskah

dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka

saya akan pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 21 Oktober 2017

Penulis,

NURDIN ASHARIYANTO

B 200 130 391

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …eprints.ums.ac.id/56808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTelah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT

(Studi Empiris Pada BPKP Perwakilan Jawa Tengah)

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pengalaman kerja,

independensi, kompetensi, etika, dan skeptisme profesional terhadap kualitas audit. Jenis

penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor di BPKP

Perwakilan Jawa Tengah dengan jumlah sampel 46 auditor, yang diambil menggunakan

metode convenience sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan

menggunakan teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman kerja dan kompetensi

berpengaruh terhadap kualitas audit, sedangkan independensi, etika dan skeptisme

profesional tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

Kata Kunci: pengalaman kerja, independensi, kompetensi, etika, skeptisme profesional,

kualitas audit.

Abstract

The purpose of this study was to analyze the effect of work experience,

independence, competence, ethics, and professional skepticism on audit quality. This type

of research is quantitative. The population in this study is auditor at BPKP Representative

of Central Java with 46 samples of auditor, taken using convenience sampling method. The

research instrument using questionnaire and using the analysis technique used is multiple

linear regression analysis.

The results show that work experience and competence have an effect on audit

quality, while the independence, ethics and professional skepticism has no influence on the

audit quality.

Keywords: work experience, independence, competence, ethics, professional skepticism,

audit quality.

1. PENDAHULUAN

Di masa demokrasi saat ini, pemerintah dituntut untuk semakin transparan dan

akuntabel terhadap pengelolaan dana keuangan negara. Semakin tingginya

permasalahan hukum di Indonesia terutama korupsi, kolusi dan nepotisme seperti

penyalahgunaan wewenang, penyuapan, pemberian uang pelicin, pungutan liar, serta

penggunaan uang negara untuk kepentingan pribadi telah menjadi perhatian

masyarakat luas. Akhir-akhir ini marak dalam pemberitaan banyak media membongkar

seluruh permasalahan hukum tersebut yang dilakukan oleh pejabat pemerintah daerah.

Tuntutan masyarakat atas penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, adil, transparan,

dan akuntabel agar terwujudnya good governance dan clean governance semakin

meningkat dan harus disikapi dengan serius.

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …eprints.ums.ac.id/56808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTelah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

2

BPKP adalah organisasi yang diberikan tugas oleh pemerintah untuk

memeriksa transparansi dalam pelaporan dan praktik pengelolaan realisasi anggaran

sektor publik, mengawasi realisasi anggaran daerah yang diperoleh yang menggunakan

anggaran dari pemerintah pusat dan juga bertujuan mengembangkan aspek-aspek

ekonomi yang ada didaerah tersebut. BPKP sebagai auditor internal pemerintah

berperan penting dalam mendorong upaya pemberantasan korupsi. BPKP dalam

melakukan audit dilakukan oleh auditor. Auditor BPKP merupakan Aparat

Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) yang merupakan salah satu unsur manajemen

pemerintah yang penting dalam rangka tata pemerintahan yang baik. Dalam

menjalankan fungsi audit, maka BPKP perlu didukung oleh kinerja auditornya. Kinerja

auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas pemeriksaan yang telah

diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu tertentu.

Mulyono (2009) dalam Parasayu dan Rohman (2014) menjelaskan, kinerja

Inspektorat merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu

maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan

alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk

berprestasi lebih baik. Standar pengukuran mengacu pada Standar Pemeriksaan

Keuangan Negara (SPKN) yang berlaku di Indonesia.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi kualiatas hasil audit salah satunya

adalah pengalaman kerja. Menurut Hidayat, Ridho, dkk (2014) Pengalaman kerja

merupakan suatu proses pembelajaran dan pertambahan perkembangan potensi

bertingkah laku baik dari pendidikan formal maupun non formal atau bisa diartikan

sebagai suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang

lebih profesional dalam pelaksanaan kegiatan audit. Pengalaman audit juga

memberikan dampak untuk setiap keputusan yang akan diambil dalam melaksanakan

audit sehingga diharapkan setiap keputusan yang akan diambil merupakan keputusan

yang tepat.

Selain pengalaman kerja, independensi juga mempengaruhi kualitas audit.

Independensi merupakan sikap dari auditor yang tidak memihak siapapun atau tidak

dapat diduga memihak sehingga tidak merugikan pihak manapun. Salah satu faktor

yang penting untuk menghasilkan audit yang berkualitas adalah independensi auditor.

Jika auditor kehilangan independensinya, maka laporan audit yang dihasilkan tidak

dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan karena tidak sesuai dengan

kenyataan yang ada. Arens dkk (2004) dalam karnia nolanda dan haryanto (2015) sikap

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …eprints.ums.ac.id/56808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTelah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

3

mental independen tersebut meliputi independen dalam fakta (in fact) maupun dalam

penampilan (in appearance). Integritas auditor dapat berpengaruh terhadap kualitas

audit.

Dalam meningkatkan kualitas audit, seorang auditor sangat bergantung pada

tingkat kompetensinya. Prihartini (2015) mengungkapkan bahwa kompetensi auditor

merupakan kemampuan auditor untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pengalaman

yang dimilikinya dalam melakukan audit sehingga auditor dapat melakukan audit

dengan teliti, cermat, intuitif, dan obyektif. Hal ini berarti semakin tinggi kompetensi

seorang auditor internal, maka akan menghasilkan kualitas audit yang semakin baik.

Faktor lain yang mempengaruhi kualitas audit adalah etika. etika sangat

berkaitan dengan moral dan nilai-nilai yang berlaku. Dimana etika mengacu pada

sistem atau kode perilaku berdasarkan kewajiban moral yang menunjukkan bagai mana

seseorang individu harus berperilaku dalam masyarakat. Etika juga merupakan fondasi

profesionalisme modern. Penanaman etika dalam bidang auditing adalah untuk

menciptakan kepercayaan masyarakat dalam memakai jasa profesi, terutama jasa audit.

Tanpa etika profesi akuntansi tidak akan mempunyai fungsi, karena fungsi akuntan

adalah sebagai penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para

pelaku bisnis (Herawaty dan Susanto, 2008 dalam Wisdawati, 2009).

Sikap skeptisme professional juga dapat menjadi salah satu indikator penentu

kualitas audit. Skeptisme professional auditor merupakan sikap yang mencakuppikiran

yang selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara kritis terhadap bukti audit

agar diperoleh bukti-bukti yang meyakinkan sebagai dasar pemberian opini (IAI 2001).

Gusti dan Ali (2009) dalam Anugerah dan Akbar (2014) menemukan bahwa skeptisme

professional memberi pengaruh terhadap pemberian opini. Pemberian opini yang tepat

oleh auditor menggambarkan tercapainya suatu audit yang berkualitas.

Penelitian terhadap kualitas hasil audit internal sebelumnya telah banyak

dilakukan, hasilnya menunjukkan adanya perbedaan dan ketidakkonsistenan.

Berdasarkan hal tersebut menjadikan alasan pemilihan tema penelitian ini yang

merupakan replikasi dari penelitian Kurnia dan Haryanto (2015) yang berjudul

“Pengaruh Kompetensi, Independensi, Motivasi Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas

Audit (Studi Empiris Pada Aparat Inspektorat Provinsi Jawa Tengah) Perbedaannya

yaitu: (1) Menambah variabel etika audit (2) Menambah variabel Skeptisme

Profesional (3) Menggunakan populasi yang berbeda yaitu auditor pada BPKP

perwakilan Jawa Tengah. Pentingnya penelitian ini dilakukan adalah sebagai masukan

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …eprints.ums.ac.id/56808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTelah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

4

dalam mendukung pelaksanaan otonomi daerah khususnya peranan BPKP dalam

pengawasan keuangan daerah dan dalam rangka mewujudkan good and clean

governance. Selain itu, diharapkan dapat dijadikan evaluasi bagi internal auditor

BPKP Perwakilan Jawa Tengah dalam meningkatkan kualitas kerjanya.

2. METODE PENELITIAN

2.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggambarkan keadaan

serta fenomena suatu objek disertai data statistik melalui data sampel dengan

menggunakan metode survei. Metode pengumpulan data untuk penelitian ini adalah

menggunakan kuesioner kepada auditor yang bekerja di Badan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan (BPKP) perwakilan Jawa Tengah.

2.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua auditor yang bekerja pada Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan Jawa Tengah yang

bersedia untuk dijadikan sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah convenience sampling, dengan mengumpulkan informasi dari

populasi yang tersedia pada saat dilakukannya penelitian agar dapat memberikan

informasi yang dibutuhkan. Alasan penggunaan metode ini adalah adanya keterbatasan

jumlah auditor yang dapat ditemui untuk dijadikan responden sehingga kuesioner

dititipkan pada masing-masing bidang untuk kemudian dibagikan kepada auditor

independen yang bekerja sebagai karyawan di BPKP tersebut.

2.3 Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer

merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber atau tempat dimana penelitian ini

dilakukan secara langsung. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui

kuesioner. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari jawaban kuesioner yang

dibagikan kepada para auditor BPKP perwakilan Jawa Tengah. Kuesioner yang

dikirimkan kepada responden merupakan kuesioner yang telah dikembangkan oleh

beberapa peneliti sebelumnya. pengukuran variabel menggunakan skala likert 5 point

yaitu skala yang digunakan untuk mengukur, sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, (2013) dalam Lestari,

Werastuti dan Sujana (2015).

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …eprints.ums.ac.id/56808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTelah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

5

2.4 Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional

2.4.1 Pengalaman Kerja

Pengalaman kerja auditor merupakan sikap auditor yang semakin lama menjadi

auditor akan membuat auditor memiliki kemampuan untuk memperoleh informasi

yang relevan, mendeteksi kesalahan dan mencari penyebab munculnya kesalahan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sukriah, Akram dan Inapty (2009) dalam

Quenna dan Rohman (2012), maka pengalaman auditor diukur dengan indikator

lamanya bekerja sebagai auditor dan banyaknya tugas pemeriksaan yang telah

dilakukan.

2.4.2 Independensi

Independensi merupakan proses penyusunan program yang bebas dari campur

tangan dan pengaruh baik dari pimpinan maupun pihak lain. Auditor yang independen

dalam melaksanakan pemeriksaan akan bebas dari usaha manajerial dalam menentukan

kegiatan, mampu bekerjasama dan tidak mementingkan kepentingan pribadi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sukriah, Akram dan Inapty (2009) dalam

Quenna dan Rohman (2012), maka indikator yang digunakan untuk mengukur

independensi yaitu independensi penyusunan program, independensi pelaksaan

pekerjaan dan independensi pelaporan.

2.4.3 Kompetansi

Kompetensi dalam pengauditan merupakan pengetahuan, keahlian, dan

pengalaman yang dibutuhkan auditor untuk dapat melakukan audit secara objektif,

cermat dan seksama. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sukriah,dkk (2009)

dalam Ayuningtyas dan Pamudji (2012) Indikator yang digunakan untuk mengukur

kompetensi dalam penelitian ini yaitu mutu personal, pengetahuan umum dan keahlian

khusus.

2.4.4 Etika

Etika audit adalah segala aturan moral yang menjadi pedoman manusia dalam

berperilaku melakukan suatu kegiatan tertentu. Auditor diharapkan berperilaku etis

berpegang teguh prinsip etika dan kode etik yang berlaku, sehingga dapat selalu

menjaga kepercayaan masyarakat terhadap organisasi/instansi. Berdasarkan penelitian

Queena dan Rohman (2012) indikator yang digunakan dalam penelitian yaitu

pelaksanaan kode etik dan hubungan auditor dengan auditan.

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …eprints.ums.ac.id/56808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTelah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

6

2.4.5 Skeptisme Profesional

Skeptisisme profesional auditor merupakan suatu sikap yang mencakup pikiran

yang selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara kritis terhadap bukti

audit. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Januarti dan faisal (2010) dalam

Queena Precillia dan Rohman (2012). Variabel skeptisisme profesional auditor diukur

dengan menggunakan instrument The Hurtt Professional Skepticism Scale (2007) yang

dimodifikasi untuk lingkungan audit pemerintah indikator yang digunakan untuk

mengukur skeptisme profesional yaitu sikap skeptis atau Search For Knowledge dan

percaya diri.

2.4.6 Metode Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda karena

terdapat satu variabel dependen dengan skala pengukuran interval dan lebih dari satu

variabel independen dengan menggunakan skala pengukuran interval. Teknik analisis

data ini digunakan untuk melakukan pengujian mengenai persepsi auditor atas

pengaruh pengalaman kerja, independensi, kompetensi, etika dan skeptisme

profesional terhadap kualitas audit. Sebelum analisis regresi linier berganda dilakukan

dahulu uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, multikolonieritas, dan

heteroskedasitisitas. Hasil pengujian digunakan sebagai dasar dalam membuat

kesimpulan. Kesimpulan disusun sesuai dengan masalah dan hipotesis penelitian.

Model regresi berganda ditunjukkan dalam persamaan sebagai berikut:

KA = α+β1PK + β2ID + β3KP + β4ET + β5SP+e

Keterangan:

KA = Kualitas Audit

α = Intersep Model

β1β2β3β4β5 = Koefisien Regresi

PK = Pengalaman Kerja

ID = Independensi

KP = Kompetensi

ET = Etika

SP = Skeptisme Profesional

e = Error

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …eprints.ums.ac.id/56808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTelah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

7

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Uji Validitas

Hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa semua butir pernyataan tentang

variabel pengalaman kerja (PK), independensi (ID), kompetensi (KP), etika (ET),

skeptisme profesional (SP) dan kualitas audit (KA) adalah valid, karena nilai rhitung

lebih besar dari rtabel (0,291).

3.2 Uji Reliabilitas

Hasil pengujian reliabilitas terhadap semua variabel dengan Cronbach’s Alpha

menunjukkan bahwa nilai Alpha lebih dari 0,6. Oleh karena itu dapat ditentukan bahwa

semua instrumen penelitian yang meliputi pengalaman kerja (PK), independensi (ID),

kompetensi (KP), etika (ET), skeptisme profesional (SP) dan kualitas audit (KA)

adalah reliabel.

3.3 Uji Asumsi Klasik

Hasil uji normalitas menggunakan uji kolmogorov-smirnov menunjukkan

bahwa signifikansinya adalah sebesar 0,125 yang berarti signifikansinya lebih besar

dari 0,05, maka data dalam penelitian ini dinyatakan data berdistribusi normal. Hasil

uji multikolenieritas menunjukkan bahwa dapat diketahui tidak terjadi masalah

multikolinearitas dari persamaan penelitian ini. Hal ini ditunjukkan dengan nilai

Tolerance Value > 0,10 dan nilai VIF < 10. Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan

bahwa besarnya nilai thitung untuk masing-masing nilai signifikansi lebih besar dari 0,05

(). Dengan demikian dapat disimpulkan dalam penelitian ini tidak ditemukan masalah

heteroskedastisitas.

3.4 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

a. Pengalaman Kerja

Variabel Pengalaman Kerja diketahui nilai thitung (2,210) lebih besar daripada ttabel

(2,021) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,033 < = 0,05. Oleh karena itu,

H1 diterima, artinya variabel Pengalaman Kerja mempunyai pengaruh secara

individual terhadap kualitas hasil audit pada BPKP Perwakilan Jawa Tengah.

b. Independensi

Variabel independensi diketahui nilai thitung (-0,679) lebih kecil daripada ttabel (-

2,021) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,501 > = 0,05. Oleh karena itu,

H2 ditolak, artinya variabel independensi tidak mempunyai pengaruh secara

individual terhadap kualitas hasil audit pada BPKP Perwakilan Jawa Tengah.

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …eprints.ums.ac.id/56808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTelah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

8

c. Kompetensi

Variabel Kompetensi diketahui nilai thitung (2,910) lebih besar daripada ttabel (2,021)

atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,006 < = 0,05. Oleh karena itu, H3

diterima, artinya variabel Kompetensi mempunyai pengaruh secara individual

terhadap kualitas hasil audit pada BPKP Perwakilan Jawa Tengah.

d. Etika

Variabel Etika diketahui nilai thitung (1,133) lebih kecil daripada ttabel (2,021) atau

dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,264 > = 0,05. Oleh karena itu, H4 ditolak,

artinya variabel Etika tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap

kualitas hasil audit pada BPKP Perwakilan Jawa Tengah.

e. Skeptisme Profesional

Variabel Skeptisme Profesional diketahui nilai thitung (-0,603) lebih kecil daripada

ttabel (2,021) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,550 > = 0,05. Oleh karena

itu, H5 ditolak, artinya variabel skeptisme profesional tidak mempunyai pengaruh

secara individual terhadap kualitas hasil audit pada BPKP Perwakilan Jawa

Tengah.

3.5 Pembahasan

a. Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan hasil analisis data, variabel pengalaman kerja memiliki tingkat

signifikansi nilai thitung (2,210) lebih besar dari pada ttabel (2,021) dan dapat dilihat dari

nilai signifikasi < p-value 0,05 yaitu sebesar 0,033 menunjukkan bahwa pengalaman

kerja berpengaruh terhadap kualitas audit.

b. Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan hasil analisis data, variabel independensi memiliki tingkat

signifikansi nilai thitung (-0,679) lebih kecil dari pada ttabel (2,021) dan dapat dilihat dari

nilai signifikansi > p-value 0,05 yaitu sebesar 0,501 menunjukkan bahwa

independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

c. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan hasil analisis data, variabel kompetensi memiliki tingkat

signifikansi nilai thitung (2,910) lebih besar dari pada ttabel (2,021) dan dapat dilihat dari

nilai signifikansi < p-value 0,05 yaitu sebesar 0,006 menunjukkan bahwa kompetensi

berpengaruh terhadap kualitas audit.

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …eprints.ums.ac.id/56808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTelah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

9

d. Pengaruh Etika Terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan hasil analisis data, variabel etika memiliki tingkat signifikansi

nilai thitung (1,133) lebih kecil dari pada ttabel (2,021) dan dapat dilihat dari nilai

signifikansi > p-value 0,05 yaitu sebesar 0,264 menunjukkan bahwa etika tidak

berpengaruh terhadap kualitas audit.

e. Pengaruh Skeptisme Profesional Terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan hasil analisis data, variabel skeptisme profesional memiliki

tingkat signifikansi nilai thitung (-0,603) lebih kecil dari pada ttabel (2,021) dan dapat

dilihat dari nilai signifikansi > p-value 0,05 yaitu sebesar 0,550 menunjukkan bahwa

skeptisme profesional tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

4. PENUTUP

4.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa pengalaman kerja dan

kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit sedangkan independensi, etika dan

skeptisme profesional tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

4.2. Implikasi

Berdasarkan penelitian ini implikasi yang diharapkan oleh peneliti yaitu:

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada para pimpinan

BPKP untuk memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan dengan kualitas

audit dan dapat menjadi bahan evaluasi bagi para auditor sehingga dapat

meningkatkan kualitas audit.

b. Dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan referensi bagi peneliti selanjutnya

dalam meneliti lebih mendalam mengenai factor-faktor yang mempengaruhi

kualitas akuntansi.

4.3. Keterbatasan

Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan

bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar mendapatkan hasil penelitian yang

lebih baik lagi. Keterbatasan tersebut antara lain:

a. Dalam penelitian ini faktor yang diduga berpengaruh terhadap kualitas audit hanya

5 (lima) variabel saja yaitu pengalaman kerja, kompetensi, independensi, etika dan

skeptisme profesional.

b. Banyaknya kuesioner yang tidak kembali yaitu sekitar 23 eksemplar, kemungkinan

besar memiliki pengaruh dalam hal hasil yang diperoleh terhadap pengungkapan

kualitas audit.

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …eprints.ums.ac.id/56808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTelah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

10

4.4. Saran

Berdasarkan keterbatasan dan kelemahan yang ada dalam penelitian ini, maka

dapat dikemukan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk penelitian

selanjutnya, yaitu:

a. Sampel (responden) dalam penelitian ini sangat terbatas karena jumlah dan lingkup

area tidak begitu luas atau hanya terbatas pada auditor yang bekerja pada Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Jawa Tengah.

b. Diperlukan pendekatan kualitatif untuk memperkuat kesimpulan karena instrumen

penelitian rentan terhadap persepsi responden yang tidak menggambarkan keadaan

yang sebenarnya dalam diri masing-masing. Pendekatan ini bisa dilakukan dengan

observasi atau pengamatan langsung ke dalam obyek yang dijadikan lokasi

penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Abdika Cudtia. 2015. “Pengaruh Kompetensi, Kompleksitas Tugas, Skeptisme

Profesional, Independensi, dan Kecermatan Emosional Terhadap Kualitas Audit

Auditor BPK dan BPKP Perwakilan Provinsi Riau. Jom FEKOM 2 (2).

Anugerah Rita dan Akbar. 2014. “Pengaruh Kompetensi, Kompleksitas Tugas dan

Skeptisme Profesional terhadap Kualitas Audit”. Jurnal Akuntansi, Vol. 2, No. 2.

Ariani, Komang Gunayanti dan I Dewa Nyoman Badera. 2015. “Pengaruh Integritas,

Obyektifitas, Kerahasiaan, dan Kompetensi pada Kinerja Auditor Inspektorat Kota

Denpasar”. E-jurnal Akuntamsi Universitas Udayana 10 (1).

Arianti, Komang Pariardi, dkk. 2014. “Pengaruh Integritas, Obyektifitas, dan Akuntabilitas

Terhadap Kualitas Audit di Pemerintah Daerah Studi Pada Inspektorat Kabupaten

Bulelelng”. E-jurnal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1.

2 (1).

Ariviana dan Haryanto. 2014. “Pengaruh Akuntabilitas, Pengetahuan, Pengalaman, dan

Independensi Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor (Studi Empiris Pada KAP di

Kota Semarang dan Surakarta)”. Diponegoro Journal of Accounting 3(2):1-8.

Badjuri Achmad. 2012. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil

Pemerikasaan Audit Sektor Publik (Studi Empiris pada BPKP Perwakilan Jawa

Tengah)”. Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan 1 (2): 120-135.

Fortuna Sari dan Ramantha I. 2015. “Pengaruh Sikap Skeptisme, Pengalaman Audit,

Kompetensi dan Independensi Auditor Padda Kualitas Audit”. E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana 11.2 (2015) :470-482.

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …eprints.ums.ac.id/56808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfTelah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

11

Hidayat, Andreas dan Ilham Elfi. 2014. “Pengaruh Pengalaman Kerja, Etika dan Motivasi

Terhadap Kualitas Audit (Studi empiris pada auditor BPKP Provinsi Riau)”. JOM

FEKOM Vol. 1 No.2.

Karnia Nolanda dan Haryanto. 2015. “Pengaruh Kompetensi, Independensi, Motivasi, dan

Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Aparat Inspektorat

Provinsi Jawa Tengah)”. Diponegoro Journal of Accounting 4 (4):1-7.

Lestari, Putu Diana Aginia, dkk. 2015. “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

Kualitas Audit BPK RI Perwakilan Provinsi Bali”. E-Journal S1 Ak Universitas

Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1. 3 (1).

Mustikawati, Dini. 2013. “Pengaruh Etika Professional, Akuntabilitas, Kompetensi dan

Due Profesional Care Terhadap Kualitas Audit”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi 2

(12).

Parasayu, Annisa dan Abdul Rohman. 2014. “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi

Kualias Hasil Audit Internal Studi Persepsi Aparat Intern Pemerintah Kota Surakarta

dan Kabupaten Boyolali”. Diponegoro Journal of Accounting 3 (2):1-10.

Prihartini, Ayu, dkk. 2015. “Pengaruh Kompetensi, Independensi, Obyektivitas, Integritas,

dan Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit di Pemerintah Daerah Studi Empiris pada

5 kantor Inspektorat Propinsi Bali”.E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan

Ganesha Jurusan Akuntansi 3 (1).

Queena, Precilia. Rohman, Abdul. 2012. “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

Kualitas Audit Aparat Inspektorat Kota/Kabupaten di Jawa Tengah”. Diponegoro

Journal of Accounting 1 (2):1-12.

Salsabila, Prayudiawan. 2011. “Pengaruh Akuntabilitas, Pengetahuan Audit Dan Gender

Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Internal (Studi Empiris Pada Inspektorat

Wilayah Provinsi DKI Jakarta)”. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi 4 (1):155-175.

Samsi, Ridwan, Suryono. 2012. “Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Dan

Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Dengan Kepatuhan Etika Auditor

Sebagai Variabel Pemoderasi”. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi 1 (12).

Sulastiningsih, Susilo. 2015. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil

Pemeriksaan Studi Di Inspektorat Kabupaten Wonosobo”. Jurnal Kajian Bisnis 23

(2):93-103.

Wandita, Yuniarta, Darmawan. 2014. “Pengaruh Pengetahuan, Pengalaman Kerja Audit,

Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Internal”. E-Journal S1 Ak

Universitas Pendidikan Ganesha 2 (1).

Wilasita, Sujana, dkk. 2014. “Pengaruh Independensi, Due Professional Care Dan

Kepatuhan Pada Kode Etik Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Audit (Studi

Empiris Pada KAP Denpasar)”. E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha 2

(1).