ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR …eprints.undip.ac.id/62965/1/02_TIOPEI.pdf ·...
-
Upload
truongthuy -
Category
Documents
-
view
224 -
download
0
Transcript of ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR …eprints.undip.ac.id/62965/1/02_TIOPEI.pdf ·...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode tahun 2015-2016)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
pada Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro
Disusun oleh:
LEVANA TIOPEI
NIM. 12030114130130
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Levana Tiopei, menyatakan bahwa
skripsi dengan judul: “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Auditor
Switching (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2016)” adalah hasil tulisan saya sendiri.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak
terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara
menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang saya akui
seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan/atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa
memberikan pengakuan penulis aslinya.
Apabila saya melakukan tindakan yang bertenyangan dengan hal tersebut di
atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang
saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian saya terbukti melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Semarang, 18 Mei 2018
Yang membuat pernyataan,
(Levana Tiopei)
NIM. 12030114130130
v
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang menyebabkan
perusahaan melakukan keputusan pergantian auditor (auditor switching). Faktor yang
dipergunakan untuk menguji keputusan auditor switching oleh perusahaan yaitu
pergantian manajemen, kesulitan keuangan (financial distress), ukuran perusahaan
klien, kompleksitas perusahaan klien, dan pertumbuhan perusahaan. Penelitian ini
merujuk pada Peraturan Pemerintah No.20 tahun 2015 sebagai dasar regulasi.
Populasi dalam penelitian ini merupakan perusahaan manufaktur yang
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode tahun 2015-2016. Data yang
dipergunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang dipilih
menggunakan metode purposive sampling. Total sampel yang dipergunakan terdiri
dari 212 sampel dari 106 perusahaan selama 2 tahun pengamatan. Metode analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik dengan SPSS 22.
Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa variabel financial distress dan
memiliki pengaruh positif terhadap keputusan melakukan auditor switching oleh
perusahaan, sedangkan variabel ukuran perusahaan klien dan kompleksitas
perusahaan klien memiliki pengaruh negatif terhadap keputusan melakukan auditor
switching oleh perusahaan. Variabel pergantian manajemen dan pertumbuhan
perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan melakukan
auditor switching oleh perusahaan.
Kata kunci: auditor switching, pergantian manajemen, financial distress, ukuran
perusahaan klien, kompleksitas perusahaan klien, pertumbuhan
perusahaan.
vi
ABSTRACT
The purpose of this research is to examine factors causing decision for
auditor switching by companies. Factors used to analyze the decision of having
auditor switching by companies are management change, financial distress, client
firm size, client firm complexity, and client firm growth. This research is referring to
Government Regulation No.20 in year of 2015 as the basis of regulation.
Population used in this research is manufacture companies listed in Indonesia
Stock Exchange with period of 2015-2016. The data used in this research is
secondary data in which selected by purposive sampling method. The data consists of
212 samples from 106 companies with two year of observation. Analysis method that
was used in this research is logistic regression analysis on SPSS 22.
The result of this research shows that two variables: financial distress has
positive impact on the decision of auditor switching, while, size of client company
and complexity of client company have negative impact on the decision of auditor
switching. Management change and client firm growth have no significant impact on
the decision of auditor switching.
Keywords: auditor switching, management change, financial distress, client firm size,
client firm complexity, client firm growth.
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Dominus proper est,
because I know He will never leave me alone.
A part of my college-life journey that is presented to:
My beloved parents,
for their unconditional love
&
Basani br. Pandjaitan (†) and Resmina br. Nainggolan (†),
my late grandmother whom I lost during my study
viii
KATA PENGANTAR
Salam Sejahtera,
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala penyertaan-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Analisis
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching (Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-
2016)”. Adapun penyusunan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi pendidikan program sarjana / strata satu (S1) di Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.
Penulisan skripsi ini tidak luput dari kekurangan dan masih jauh dari
kesempurnaan, namun selama proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan
banyak bimbingan, arahan, bantuan, serta dukungan dari berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, membimbing
serta memberikan dukungan dalam perkuliahan dan penulisan skripsi, diantaranya:
1. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro.
2. Fuad, S.E.T., M.Si., Akt., Ph.D. selaku Kepala Departemen Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
3. Dul Muid, S.E., M.Si., Akt. selaku dosen wali atas dukungan dan bimbingan
yang diberikan.
4. Herry Laksito, S.E., M.Adv. Acc., CA., Ak., CACP selaku dosen pembimbing
yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk
membimbing sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Segenap dosen, staf pengajar, serta staf administrasi Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Diponegoro khususnya dosen Departemen Akuntansi yang
ix
telah banyak membagikan ilmu dan pengalaman bermanfaat bagi penuis
selama menempuh studi.
6. A. H. Sormin dan L. br. Simamora, selaku kedua orang tua penulis untuk
segala pengorbanan dan kasih sayang yang tidak berkesudahan. Tidak ada
kata yang pantas menggambarkan betapa besar syukur yang dimiliki dengan
hadirnya mereka dalam hidup penulis.
7. Keluarga besar penulis yang telah memberikan segala doa, dukungan serta
motivasi kepada penulis.
8. Semua elemen pada keluarga baru penulis di Semarang: Economics English
Conversation Club (EECC), Diponegoro MUN Society (DMS), Undip
Delegation for London Int. MUN 2017, Undip Debating Forum (UDF), dan
Winner Batch IV – Undip Career Center. Terima kasih telah mewarnai hari-
hari penulis sebagai mahasiswa serta segala pembelajaran serta dukungan
selama ini.
9. Sahabat-sahabat penulis di Semarang yang telah menjadi tempat berbagi ilmu,
kebahagiaan, kesedihan, pengalaman mengesankan serta semua hal lainnya
yang telah diberikan selama ini.
10. Sahabat-sahabat penulis di Jakarta yang telah mendoakan dan memberikan
dukungan serta menjadi tempat curahan hati bila rindu memanggil pulang.
11. Semua pihak, yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN ................................................ iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .............................................................. iv
ABSTRAK .................................................................................................................... v
ABSTRACT ................................................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 12
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................................. 13
1.3.1 Tujuan Penelitian .................................................................................. 13
1.3.2 Kegunaan (Manfaat) Penelitian............................................................. 13
1.3.2.1 Manfaat Teoritis .................................................................................... 14
1.3.2.2 Manfaat Praktis ..................................................................................... 14
1.4 Sistematika Penulisan ................................................................................... 15
BAB II TELAAH PUSTAKA .................................................................................... 16
2.1 Landasan Teori ............................................................................................. 16
2.1.1 Teori Agensi .......................................................................................... 16
2.1.2 Teori Sinyal ........................................................................................... 19
2.1.3 Regulasi Pemberian Jasa Audit di Indonesia ........................................ 23
2.1.4 Pergantian Auditor (Auditor Switching)................................................ 24
2.1.5 Karakteristik Perusahaan Klien ............................................................. 26
2.1.5.1 Pergantian Manajemen ..................................................................... 26
2.1.5.2 Kesulitan Keuangan (Financial Distress) ........................................ 27
2.1.5.3 Ukuran Perusahaan Klien ................................................................. 29
xi
2.1.5.4 Kompleksitas Perusahaan Klien ....................................................... 30
2.1.5.5 Pertumbuhan Perusahaan ................................................................. 30
2.2 Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 31
2.3 Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 37
2.4 Pengembangan Hipotesis ............................................................................. 39
2.4.1 Hubungan pengaruh Pergantian Manajemen terhadap Auditor
Switching .......................................................................................... 39
2.4.2 Hubungan pengaruh Financial Distress terhadap Auditor Switching ... 39
2.4.3 Hubungan pengaruh Ukuran Perusahaan Klien terhadap Auditor
Switching ............................................................................................... 40
2.4.4 Hubungan pengaruh Kompleksitas Perusahaan terhadap Auditor
Switching ............................................................................................... 41
2.4.5 Hubungan pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Auditor
Switching ............................................................................................... 42
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................. 44
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel................................ 44
3.1.1 Variabel Dependen ................................................................................ 44
3.1.2 Variabel Independen ............................................................................. 45
3.1.2.1 Pergantian Manajemen ..................................................................... 45
3.1.2.2 Financial Distress ............................................................................ 46
3.1.2.3 Ukuran Perusahaan Klien ................................................................. 47
3.1.2.4 Kompleksitas Perusahaan................................................................. 48
3.1.2.5 Pertumbuhan Perusahaan ................................................................. 48
3.2 Populasi dan Sampel .................................................................................... 49
3.3 Jenis dan Sumber Data ................................................................................. 50
3.4 Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 51
3.5 Metode Analisis Data ................................................................................... 51
3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif .................................................................. 52
3.5.2 Pengujian Hipotesis Penelitian .............................................................. 52
3.5.2.1 Menilai Keseluruhan Model (Overall Fit Model) ............................ 53
3.5.2.2 Koefisien Determinasi ...................................................................... 53
3.5.2.3 Uji Kelayakan Model Regresi .......................................................... 54
xii
3.5.2.4 Uji Multikolinearitas ........................................................................ 55
3.5.2.5 Analisis Model Regresi Logistik ...................................................... 56
BAB IV ANALISIS DATA ........................................................................................ 58
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian .......................................................................... 58
4.1.1 Deskripsi Umum Penelitian .................................................................. 58
4.1.2 Deskripsi Sampel Penelitian ................................................................. 61
4.2 Analisis Data ................................................................................................ 63
4.2.1 Hasil Statistik Deskriptif ....................................................................... 65
4.2.2 Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian .................................................... 68
4.2.2.1 Hasil Penilaian Keseluruhan Model (Overall Fit Model) ................ 68
4.2.2.2 Hasil Koefisien Determinasi (R2) .................................................... 69
4.2.2.3 Hasil Uji Kelayakan Model Regresi ................................................ 70
4.2.2.4 Hasil Uji Multikolonieritas .............................................................. 71
4.2.2.5 Hasil Analisis Model Regresi........................................................... 71
4.3 Interpretasi Hasil .......................................................................................... 75
4.3.1 Pengaruh Pergantian Manajemen (MGTCHG) terhadap Auditor
Switching (SWITCH) ............................................................................ 76
4.3.2 Pengaruh Kesulitan Keuangan/ Financial Distress (FDISTRESS)
terhadap Auditor Switching (SWITCH) ................................................ 77
4.3.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien (CLIENTSIZE) terhadap Auditor
Switching (SWITCH) ............................................................................ 79
4.3.4 Pengaruh Kompleksitas Perusahaan Klien (SUBS) terhadap Auditor
Switching (SWITCH) ............................................................................ 80
4.3.5 Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan (GROWTH) terhadap Auditor
Switching (SWITCH) ............................................................................ 81
BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 83
5.1 Simpulan ....................................................................................................... 83
5.2 Keterbatasan ................................................................................................. 86
5.3 Saran ............................................................................................................. 86
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 88
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................................... 92
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................... 34
Tabel 4.1 Perincian Hasil Kriteria Penelitian .............................................................. 60
Tabel 4.2 Perincian Sampel Penelitian ....................................................................... 62
Tabel 4.3 Distribusi Perusahaan berdasarkan Auditor Switching ............................... 63
Tabel 4.4 Distribusi Auditor Switching tiap-tiap Periode (2015-2016)...................... 64
Tabel 4.5 Statistik Deskriptif ...................................................................................... 65
Tabel 4.6 Overall Fit Model ........................................................................................ 69
Tabel 4.7 Koefisien Determinasi ................................................................................ 69
Tabel 4.8 Kelayakan Model Regresi ........................................................................... 70
Tabel 4.9 Uji Multikolonieritas ................................................................................... 71
Tabel 4.10 Matriks Klasifikasi .................................................................................... 72
Tabel 4.11 Uji Regresi Logistik .................................................................................. 73
Tabel 4.12 Ringkasan Hasil Penelitian ....................................................................... 76
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Pertumbuhan Perusahaan Go-Public di Indonesia .................................... 1
Gambar 1.2 Pertumbuhan Jumlah Kantor Akuntan Publik di Indonesia ...................... 4
Gambar 2.1 Perkembangan Regulasi Rotasi Auditor (Auditor Rotation) di Indonesia ... 23
Gambar 2.2 Kerangka Penelitian ................................................................................ 38
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I atau Pendahuluan akan menguraikan konsep yang menjadi latar
belakang dilakukannya penelitian. Bab ini akan menjelaskan rumusan masalah
yang menjadi fokus utama penelitian, manfaat dan tujuan penelitian, serta
penataan penulisan penelitian.
1.1 Latar Belakang Masalah
Gambar 1.1
Pertumbuhan Perusahaan Go-Public di Indonesia
Sumber: Statistik Bursa Efek Indonesia yang diolah
Pertumbuhan perusahaan menjadi go public mengalami peningkatan dalam
kurun waktu 2013-2016 seperti yang tercatat dalam situs Bursa Efek Indonesia.
Peningkatan tersebut didasari atas banyaknya manfaat yang dapat diraih oleh
perusahaan dalam membantu memenuhi tujuannya, terutama dalam pencapaian
440
460
480
500
520
540
560
2013 2014 2015 2016
Daftar Perusahaan Go-Public Tercatat
Daftar Perusahaan Go-Public Tercatat
2
divestasi (keuntungan). Peran Pemerintah pun turut mendorong perusahaan untuk
menjadi go public dengan dilatarbelakangi oleh cita-cita untuk mendorong
perkembangan pasar modal di Indonesia serta kontribusinya terhadap
pertumbuhan ekonomi nasional.
Seiring dengan petumbuhan perusahaan menjadi go public, hadirnya
akuntansi sebagai bahasa komunikasi keuangan diperlukan (Mulyadi, 2002).
Pengetahuan audit dalam akuntansi membantu terwujudnya informasi andal
dalam proses pengambilan keputusan ekonomi melalui kesesuaian temuan
laporan keuangan yang telah disiapkan oleh manajemen dengan yang
sesungguhnya terjadi. Laporan keuangan meliputi neraca keuangan, laporan arus
kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan yang andal memuat
informasi yang dibutuhkan oleh manjaer, investor, kreditor, dan pemerintah
(Chadegani et al., 2011).
Harapan atas laporan keuangan yang andal, termasuk diantaranya terhindar
dari risiko informasi beserta salah saji material, menjadikan perusahaan berhati-
hati dalam mengadakan kontak dengan pihak luar (eksternal). Kontak yang
terjalin umumnya berkaitan dengan pemilihan pihak yang akan ditunjuk untuk
melangsungkan jasa akuntansi keuangan pada perusahaan, salah satunya adalah
jasa audit (auditing).
Fenomena pemilihan pihak eksternal untuk jasa audit didasari oleh Undang-
undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) yang
menggantikan Undang-undang No.1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.
3
Pasal 67 dan Pasal 68 dalam UUPT tahun 2007 menegaskan pentingnya laporan
keuangan, terlebih pada perusahaan (perseroan) terbuka, untuk diaudit oleh
akuntan publik. Adanya pengawasan eksternal dilakukan dalam rangka
meningkatkan kepercayaan masyarakat (pasar modal) terhadap perusahaan
sehingga mengurangi keraguan untuk menginvestasikan dana.
Undang-undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM) pun
menegaskan pentingnya posisi akuntan yang dapat menunjang dalam pasar
modal. Profesi akuntan beserta Kantor Akuntan Publik (KAP) yang membawahi
akuntan publik memiliki kewajiban untuk memeriksa laporan keuangan dan
melaporkannya. Apabila laporan keuangan yang telah diaudit dianggap memiliki
kredibilitas yang kurang memadai, begitupula dengan pemenuhan permintaan
pemegang kepentingan (stakeholder) maka akan mendorong terjadinya pergantian
auditor demi mencari peluang yang lebih baik.
Peristiwa pergantian auditor (auditor switching), meliputi pengunduran diri
dan pencabutan auditor (sebagai pihak yang melakukan jasa audit) dari
perusahaan klien (Turner et al., 2005), diketahui memiliki implikasi terhadap
kredibilitas pelaporan keuangan serta biaya yang dikeluarkan untuk memantau
(monitoring) aktivitas manajemen seperti yang diungkapkan Huson et al. (2000)
(dikutip dari Nazri, Smith, dan Ismail, 2012).
Auditor switching yang terjadi di Indonesia bisa terjadi pada akuntan publik
atau KAP yang ditunjuk. Anggapan bahwa auditor switching dilangsungkan
sebagai alternatif peningkatan kualitas audit pada umumnya lebih banyak
4
dikaitkan dengan karakteristik dan ciri khas berbeda yang dimiliki tiap KAP.
Perbedaan tersebut menjadikan perusahaan memilih KAP yang sesuai dengan
peningkatan kebutuhan yang disebabkan oleh kondisi lingkungan seiring
berjalannya waktu.
Gambar 1.2
Pertumbuhan Jumlah Kantor Akuntan Publik di Indonesia
Sumber: Publikasi PPPK Kementrian Keuangan yang diolah
Pertumbuhan Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam memenuhi peningkatan
permintaan jasa keuangan perusahaan yang telah dinyatakan go public menjadi
fenomena yang kerap ditemui di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Data
Kementrian Keuangan Republik Indonesia memperlihatkan kenaikan jumlah
KAP di Indonesia. Pada akhir tahun 2013, terdapat 377 KAP yang tercatat aktif,
hal ini secara positif diikuti hasil pencatatan tahun 2014 dengan tercatatnya 388
KAP aktif dalam Info Kementrian Keuangan (2015). Begitupula hasil pencatatan
pada pertengahan tahun 2016 yang kian menunjukan korelasi positif antara
jumlah KAP dengan peningkatan jasa keuangan oleh perusahaan dimana tercatat
360
370
380
390
400
410
Per 31/12/2013 Per 31/12/2014 Per 30/5/2016
Daftar Kantor Akuntan Publik Tercatat
Daftar Kantor AkuntanPublik Tercatat
5
403 KAP aktif terdapat di Indonesia dikutip dari Info Kementrian Keuangan
(2016).
Peningkatan jumlah KAP yang tercatat aktif didukung dengan adanya
kebebasan memilih auditor bagi perusahaan klien untuk jasa audit. Ketentuan
mengenai masa penggunaan jasa auditor di Indonesia tertulis pada Peraturan
Pemerintah (PP) Republik Indonesia No.20 tahun 2015 tentang “Praktik Akuntan
Publik”. Pasal 11 ayat (1) pada PP No. 20 tahun 2015 menyatakan:
Pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) huruf a terhadap suatu entitas oleh
seorang Akuntan Publik dibatasi paling lama untuk 5 (lima) tahun buku
berturut-turut.
Melalui ketentuan tersebut, masa pemberian jasa audit oleh KAP tidak lagi
diatur dalam hukum sehingga perusahaan lebih leluasa dalam mengadakan
perikatan audit. Walaupun tidak ada batasan terhadap KAP dalam masa
pemberian jasa audit terhadap perusahaan, kredibilitas dari laporan keuangan
yang dihasilkan dituntut untuk tetap kredibel dan auditor menjalankan tugas
secara independen sesuai dengan prinsip etika profesi akuntan publik.
Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen (Arens,
et al., 2011). Sikap independen auditor dalam pelaksanaan auditing sesuai dengan
etika profesi meliputi independen dalam fakta (in fact) dan independen dalam
penampilan (in appearance) begitupula kompetensi yang dimiliki berhubungan
dengan pendidikan dan pengalaman sesuai dengan Prinsip Etika Profesi Akuntan
6
Publik sebagaimana tertulis dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, 2001).
Pada saat yang bersamaan, prinsip independensi sebagai landasan auditor
dalam pelaksanaan tugas diuji dengan pertimbangan untuk memenuhi permintaan
dari perusahaan klien. Chadegani et al. (2011) dalam penelitiannya terhadap
faktor auditor switching pada perusahaan yang terdaftar di Tehran Stock
Exchange (TSE) disebabkan perbedaan seperti persilisihan pendapat mengenai
konten laporan keuangan (Adam dan Davis, 1994), perselisihan opini auditor
yang dikeluarkan (Haskis dan Williams, 1990), serta pergantian manajemen
(Beattie dan Fearnley, 1995).
Literatur ataupun konsep akuntansi terdahulu menekankan pentingnya
independensi auditor saat menjalankan tugasnya. Cohen, Kbrishnamoorhy dan
Wright (2002) (dikutip dari Chadegani et al., 2011) menjelaskan independensi
yang membuktikan kebenaran (truthfulness) dan kelengkapan (completeness) dari
laporan keuangan sehingga menyediakan ketepatan dan efisiensi dalam
pengambilan keputusan. Pernyataan yang sama juga ditekankan dalam Konsep
Pernyataan Nomor 2 (dievaluasi pada Konsep Nomor 8) oleh Financial
Accounting Standard Board (FASB) menyatakan dalam upaya mewujudkan
informasi keuangan yang berguna haruslah relevan dan mewakili yang
sebenarnya (relevant and reliable).
Auditor switching menjadi topik yang menarik dibahas dalam beberapa
literatur terdahulu, terutama hasil penelitian terhadap keputusan perusahaan untuk
7
melakukan auditor switching. Nazri et al. (2012) menyoroti ketidakjelasan
regulasi pemberian jasa audit melalui rotasi auditor di Malaysia serta dampaknya
terhadap perusahaan untuk melaksanakan auditor switching. Penelitian yang
dilakukan oleh Ismail et al. (2008) membahas faktor penyebab fenomena auditor
switching di Malaysia setelah menghadapi krisis ekonomi tahun 1997.
Selain itu, topik ini juga pernah diteliti oleh beberapa peneliti lainnya seperti
Woo & Koh (2001) berdasarkan peristiwa auditor switching di Singapura serta
Chadegani et al. (2011) dalam penelitiannya pada perusahaan yang tercantum di
Bursa Saham Iran. Berdasarkan uraian diatas, banyak dari peneliti terdahulu
menghubungkan keputusan auditor switching oleh perusahaan klien terhadap
Kantor Akuntan Publik (KAP) disebabkan faktor dari perusahaan audit (audit
firm) maupun perusahaan klien (client firm). Faktor yang disebabkan oleh
perusahaan klien diantaranya perubahan pada struktur manajemen, kesulitan
keuangan (financial distress), ukuran perusahaan klien beserta tingkat
kompleksitas yang dimiliki, serta pertumbuhan perusahaan.
Peristiwa yang mendorong terjadinya auditor switching dilandasi oleh
kegagalan pencapaian salah satu tujuan perusahaan yaitu untuk meraih opini
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Apabila opini tersebut tidak didapatkan oleh
perusahaan setelah dilakukan audit tahunan, tercipta indikasi atas lemahnya
susunan manajemen yang berlangsung. Pergantian manajemen (management
change) diidentifikasi sebagai jalan keluar untuk mendukung keberlanjutan
perusahaan oleh stakeholder (Nazri et al., 2012). Susunan manajemen yang baru
8
akan mengatasi kesalahan terdahulu serta membawa perubahan pada perusahaan,
salah satunya melalui kebijakan untuk auditor switching.
Dukungan atas adanya pengaruh hubungan pergantian manajemen dengan
keputusan auditor switching dikemukakan pada studi oleh Woo dan Koh (2001);
Hudaib dan Cooke (2005); dan Sinarwati (2010). Adapun terdapat beberapa
penelitian yang menolak hubungan kedua hal tersebut disampaikan oleh Chow
dan Rice (1982); Damayanti dan Sudarma (2007); serta Suparlan dan Andayani
(2010).
Isu mengenai kesulitan keuangan (financial distress) menjadi sorotan lain atas
kaitannya terhadap auditor switching. Salah satu peristiwa kesulitan keuangan
yang dialami oleh perusahaan dapat berujung pada kepailitan. Hal tersebut
disebabkan oleh laporan keuangan yang tidak akurat dalam memberikan
informasi khususnya mengenai rasio hutang yang terjadi, sebagaimana yang
diteliti oleh Lennox (1999).
Susan dan Estralita (2011) serta Wijaya dan Rasmini (2015) dalam
penelitiannya tidak mendukung pengaruh atas kesulitan keuangan terhadap
keputusan auditor switching. Berbeda dengan penelitian tersebut, Nasser et al.
(2006) dan Astika (2013) membuktikan hubungan positif atas kesulitan keuangan
dengan auditor switching atas dasar alasan kesehatan perusahaan.
Ukuran perusahaan klien (client firm size) menggambarkan seberapa besar
cakupan kegiatan operasi yang dimiliki oleh perusahaan serta tanggung jawab
yang dipikul terhadap pemegang saham (shareholder) maupun pemegang
9
kepentingan (stakeholder). Seiring dengan ukuran yang kian dianggap besar,
maka akan berpengaruh terhadap siapa perusahaan akan berafiliasi. Umumnya,
perusahaan besar akan lebih memilih berafiliasi degan Kantor Akuntan Publik
(KAP) yang besar pula. Hal ini dilakukan untuk memastikan hasil dari kualitas
audit yang dianggap telah sesuai.
Hasil penelitian oleh Nasser et al. (2006) serta Suparlan dan Andayani (2010)
berhasil menujukkan bahwa ukuran perusahaan klien memiliki pengaruh
signifikan terhadap pengambilan keputusan untuk melakukan auditor switching.
Tetapi, Wijayanti (2010) serta Wijaya dan Rasmini (2015) tidak berhasil
membuktikan kaitan kedua hal tersebut.
Kompleksitas perusahaan klien (client firm complexity) timbul sehubungan
dengan ukuran perusahaan klien yang kian membesar sehingga cakupan
pengawasan meningkat. Pengawasan yang kompleks disebabkan beberapa faktor
diantaranya entitas anakan yang dimiliki (subsidiaries) serta sektor operasi tempat
kegiatan bisnis berlangsung (Woo dan Koh, 2001). Hal ini juga menyebabkan
peningkatan hubungan agensi yang terjadi dalam perusahaan. Kompleksitas juga
sering dikaitkan dengan karakteristik anak perusahaan yang adakalanya berbeda
dengan induk perusahaan sehingga membutuhkan pemahaman lebih dari auditor.
Tingkat pertumbuhan (growth) menurut Huson et al. (2000) (dikutip dari
Nazri et al., 2012) dideskripsikan sebagai peningkatan volume transaksi dan
kompleksitas sistem akuntansi serta adanya desentralisasi kegiatan operasi. Ismail
et al. (2008) dalam penelitiannya berhasil membuktikan hubungan atas
10
pertumbuhan perusahaan dengan keputusan auditor switching. Sedangkan studi
yang dilaksanakan oleh Hudaib dan Cooke (2005) serta Nasser et al. (2006)
menolak hubungan antara pertumbuhan perusahaan dan auditor switching.
Penelitian fenomena auditor switching di Indonesia menarik sehubungan
dengan dihapuskannya peraturan rotasi auditor untuk Kantor Akuntan Publik
(KAP) semenjak PP No.20 tahun 2015 diberlakukan. Dengan diberikannya
keleluasaan bagi perusahaan untuk memiliki perikatan dengan KAP yang sesuai
tidak menjamin bahwa perusahaan akan selalu menggunakan jasa KAP tersebut
dimasa mendatang. Keputusan auditor switching dilakukan merujuk pada situasi
dan kondisi yang dialami perusahaan. Hal tersebut menjadi menarik untuk diteliti,
terutama kaitan faktor perubahan dari dalam perusahaan sebagai salah satu
pemicu auditor switching.
Penelitian oleh Nazri, Smith & Ismail (2012) menjadi acuan utama dalam
meneliti faktor dari internal perusahaan klien yang dapat mempengaruhi auditor
change melalui variabel: opini audit, pergantian manajemen, ukuran perusahaan
klien, kompleksitas, dan pertumbuhan perusahaan. Namun, dalam penelitian ini
terdapat sejumlah perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nazri et al.
(2012) yaitu:
1. Penelitian ini menggunakan istilah ‘auditor switching’ dibandingkan
‘auditor change’. Hal ini didasari oleh penggunaan yang lebih umum pada
penelitian terdahulu. Pemahaman atas makna ‘pergantian’ pun lebih sering
diasosiasikan sebagai ‘switching’, terutama secara sukarela (voluntary).
11
2. Penelitian ini menggunakan data sampel bersumber pada Bursa Efek
Indonesia (BEI) sedangkan penelitian Nazri et al. (2012) menggunakan
data berasal dari Bursa Malaysia.
3. Penelitian ini menggunakan data sampel yang berasal dari perusahaan
sektor manufaktur yang terdaftar dalam rentang waktu 2015-2016 (2
tahun) sedangkan penelitian Nazri et al. (2012) pada tahun 1990 hingga
2008 (19 tahun).
4. Penelitian ini menghilangkan satu variabel independen: opini audit yang
diberikan oleh auditor periode sebelumnya terhadap keputusan melakukan
auditor switching. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan kurangnya
keberagaman opini auditor yang diberikan terhadap perusahaan
manufaktur di Indonesia.
5. Penelitian ini menambahkan satu variabel independen: financial distress
(kesulitan keuangan) atas pengaruhnya terhadap auditor switching
merujuk studi pendukung yang dilakukan Sinarwati (2010).
Adapun alasan pemilihan sektor manufaktur sebagai fokus penelitian didasari
oleh keragaman yang dimiliki serta pertumbuhannya yang dianggap berdampak
pada ekonomi sebuah negara. Pada tahun 2016, sektor manufaktur Indonesia
tercatat memiliki andil sebesar 20,5% (BPS, 2016) pengaruh terhadap
pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia.
Hal lain yang menjadi alasan penggunaan sektor manufaktur adalah menjaga
kesesuaian hasil penelitian terhadap teori dan metode yang dipergunakan. Sesuai
12
dengan penelitian Cahyonowati dan Ratmono (2010) (dikutip dari Susanti, 2014)
menyatakan bahwa penelitian yang memfokuskan pengujian sampel pada satu
industri saja dapat mengawasi adanya variabel pengganggu.
Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini diberi judul “ANALISIS FAKTOR-
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING (Studi Empiris
pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
tahun 2015-2016)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang penelitian, auditor dengan sifat
independen diharap dapat menghasilkan laporan keuangan dengan informasi yang
andal bagi pengguna laporan keuangan. Proses audit yang dilakukan oleh auditor
kerap mendapat tekanan, salah satunya dalam pemenuhan kehendak pemegang
kepentingan (stakeholder). Apabila auditor tidak mampu melakukan hal tersebut
maka perusahaan menempuh alternatif jalan lain dengan melakukan auditor
switching.
Tekanan bagi auditor dapat berlangsung baik dari luar maupun dalam perusahaan
klien. Faktor tekanan yang berasal dari dalam perusahaan meliputi pergantian
manajemen, kesulitan keuangan (financial distress), ukuran perusahaan klien,
kompleksitas perusahaan, dan pertumbuhan perusahaan. Oleh karena itu, rumusan
masalah dalam studi ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
13
1. Apakah perubahan manajemen (management change) berpengaruh terhadap
auditor switching?
2. Apakah kesulitan keuangan (financial distress) berpengaruh terhadap auditor
switching?
3. Apakah ukuran perusahaan klien (client firm size) berpengaruh terhadap
auditor switching?
4. Apakah kompleksitas perusahaan (client firm complexity) berpengaruh
terhadap auditor switching?
5. Apakah pertumbuhan perusahaan (client firm growth) berpengaruh terhadap
auditor switching?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan umum yang ingin diraih melalui penelitian ini ialah menganalisis
sehingga memperoleh bukti empiris atas pengaruh perubahan manajemen,
financial distress, ukuran perusahaan klien, kompleksitas perusahaan, dan
pertumbuhan perusahaan terhadap auditor switching.
1.3.2 Kegunaan (Manfaat) Penelitian
Sedangkan kegunaan (manfaat) penelitian yang diharapkan dapat dibagi
melalui penelitian ini antara lain:
14
1.3.2.1 Manfaat Teoritis
1. Penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan pengetahuan dalam
ilmu akuntansi bidang audit, khususnya mengenai fenomena auditor
switching serta kaitannya dengan faktor yang berasal dari dalam
perusahaan klien.
2. Penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan teori bagi
peneliti selanjutnya terkait auditor switching.
1.3.2.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan memberi wawasan maupun pengetahuan terhadap
banyak pihak dalam praktik kegiatan bsinis, khususnya pengguna laporan
keuangan, diantaranya:
1. Bagi pihak auditor (terutama Kantor Akuntan Publik) agar mampu
mengidentifikasi faktor-faktor yang memicu auditor switching khususnya
yang berasal dari dalam perusahaan klien.
2. Bagi pihak regulator untuk membantu mengevaluasi maupun menguatkan
peraturan terhadap masa perikatan auditor (terutama KAP) yang berlaku.
3. Bagi investor untuk membantu mengidentifikasi makna pengambilan
keputusan auditor switching serta dampaknya terhadap keputusan bisnis.
15
1.4 Sistematika Penulisan
Penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab dengan sistematika:
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan penjelasan mengenai latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan
kegunaan serta sistematika penulisan penelitian
yang dilakukan.
BAB II TELAAH PUSTAKA Bab ini terdiri dari landasan teori yang
digunakan dalam penelitian terdahulu
sehubungan dengan topik dibahas, kerangka
pemikiran penelitian, dan hipotesis yang
terdapat dalam penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi uraian variabel penelitian dan
definisi operasional, populasi dan sampel, jenis
dan sumber data, metode pengumpulan data, dan
metode analisis yang dipergunakan dalam
penelitian ini.
BAB IV ANALISIS DATA Bab ini meliputi hasil dan pembahasan terhadap
deskripsi obyek penelitian, analisa data, dan
interpretasi hasil pengolahan data dalam rangka
pengujian hipotesis serta pembahasan.
BAB V PENUTUP Bab ini berisikan kesimpulan, keterbatasan
penelitian, dan saran penelitan selanjutnya.